analisis pengaruh kompensasi dan budaya …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. naskah publikasi.pdf ·...

15
ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS PADA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN, DAN PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : ANDHIKA TEGAR CAKRAPRATAMA B 200 100 233 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Upload: lykiet

Post on 03-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS

PADA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN, DAN

PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

ANDHIKA TEGAR CAKRAPRATAMA

B 200 100 233

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:

“ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS

PADA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN, DAN

PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS)”

Yang ditulis oleh:

ANDHIKA TEGAR CAKRAPRATAMA

B 200 100 233

Penandatangan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi

syarat untuk diterima.

Surakarta, 19 November 2015

Pembimbing

(Drs Suyatmin,Msi)

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(Dr. Triyono, SE, M.Si.)

Page 3: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS

PADA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA, KEBUDAYAAN, DAN

PARIWISATA KABUPATEN BANYUMAS)

ANDHIKA TEGAR CAKRAPRATAMA

(B200100233)

Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email:

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan : untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap

kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten Banyumas. Untuk mengetahui

pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah

Banyumas.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada pemerintah

kabupaten Banyumas dan sampel dalam penelitian ini adalah pegawai pemerintah

daerah kabupaten Banyumas sedangkan teknik sampel dalam penelitian ini adalah

dengan pendekatan metode non probability sampling yaitu purposive sampling

dengan kriteria sebagai berikut: pegawai yang telah bekerja minimal satu tahun

dan pegawai yang sudah PNS.

Berdasarkan hasil penelitian kompensasi mempunyai pengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata

kabupaten Banyumas. Budaya organisasi mepunyai pengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten

Banyumas. Dan hasil analisis secara bersama-sama variabel kompensasi dan

budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai dinas pemuda,

olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas.

Kata kunci: Kompensasi, Budaya Organisasi, Dan Kinerja Pemerintah Daerah

Page 4: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

AN ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF COMPENSATION AND

ORGANIZATIONAL CULTURE ON THE REGIONAL GOVERNMENT’S

PERFORMANCE (AN EMPIRICAL STUDY IN THE DEPARTMENT

OF YOUTH, SPORT, CULTURE, AND TOURISM

OF BANYUMAS REGENCY)

ANDHIKA TEGAR CAKRAPRATAMA

(B200100233)

Study Program of Accounting, Economic and Business Faculty,

Muhammadiyah University of Surakarta

Email:

[email protected]

ABSTRACT

This research aimed at knowing the influence of compensation on the

officials’ performance in the regional government of Banyumas regency and to

know the influence of organizational culture on the officials’ performance in the

regional government of Banyumas.

Population in this research was the officials in the government of

Banyumas regency and samples in this research were the officials of the regional

government of Banyumas regency, meanwhile, the sample technique in this

research was through the approach of non probability sampling method that was

purposive sampling with the criteria as follows: the officials who have worked for

minimally one year and the officials who have been the civil servants.

Based on the results of the research, the compensation had a significant

influence on the officials’ performance of the department of youth, sport, culture,

and tourism of Banyumas regency. The organizational culture had a significant

influence on the officials’ performance of the department of youth, sport, culture,

and tourism of Banyumas regency. And from the result of the analysis

collectively, the variables of the compensation and the organizational culture had

an influence on the officials’ performance of the department of youth, sport,

culture, and tourism of Banyumas regency.

Keywords : Compensation, Organizational Culture, and The Regional

Government’s Performance

Page 5: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

PENDAHULUAN

Dalam persaingan global informasi merupakan faktor penting yang akan

membantu dalam persaingan. Informasi disini bisa berupa laporan keuangan

maupun non keuangan yang dapat digunakan oleh perusahaan, investor dan pihak

ketiga untuk menilai kinerja perusahaan tersebut. Sehingga kinerja pegawai

bagian akuntansi sangat penting bagi perusahaan, jika mereka telah melaksanakan

tugas-tugasnya dengan baik dan benar maka hal tersebut akan berpengaruh

terhadap kinerja dari organisasi tersebut. Murty dan Hudiwinarsih (2012).

Menurut Singodimedjo dalam tulisan Edy Sutrisno (2009), kompensasi

adalah semua balas jasa yang diterima seorang karyawan dari perusahaannya

sebagai akibat dari jasa atau tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan

tersebut. Kompensasi menurut Tohardi dalam tulisan Edy Sutrisno (2009), bahwa

kompensasi dihitung berdasarkan evaluasi pekerjaan, perhitungan kompensasi

berdasarkan evaluasi pekerjaan tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan

pemberian kompensasi yang mendekati kelayakan (worth) dan keadilan (equity)

dalam Eka Suryaningsih Wardani Manajemen 2009

Budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu

organisasi, dimana nilai-nilai tersebut digunakan untukmengarahkan perilaku

anggota-anggota organisasi (Soedjono, 2005) dalam Taurisa dan Intan Ratnawati

2012. Perilaku pegawai tersebut dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka

bekerja yang dibentuk melalui budaya organisasi, dimana keberadaan budaya

dalam suatu organisasi diharapkan akan meningkatkan kinerja pegawai. Selain

berpengrauh terhadap kinerja karyawan, budaya organisasi juga memiliki

keterkaitan yang erat dengan kepuasan kerja. Kepuasan kerja dapat didefinisikan

sebagai suatu keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan

dimana para karyawan pegawai memandang pekerjaannya (Handoko, 1998 dalam

Widodo, 2006) dalam Taurisa dan Intan Ratnawati 2012. Apabila persepsi

keryawan terhadap budaya dalam suatu organisasi baik maka karyawan akan

merasa puas terhadap pekerjaannya. Sebaliknya, apabila persepsi pegawai

terhadap budaya dalam suatu organisasi tidak baik, maka karyawan cenderung

tidak puas terhadap pekerjaannya (Robbins dan Judge, 2008) dalam Taurisa dan

Intan Ratnawati 2012. Karyawan yang merasa puas terhadap pekerjaannya dan

mengganggap pekerjaannya sebagai suatu yang menyenangkan akan cenderung

memiliki kinerja yang baik (Dalam Taurisa dan Intan Ratnawati, 2012).

Page 6: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

TINJAUN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Kompensasi

Menurut Sutrisno (2009) kompensasi merupakan salah satu fungsi yang

penting dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Karena kompensasi

merupakan salah satu aspek yang paling sensitif di dalam hubungan kerja. Kasus

yang terjadi dalam hubungan kerja mengandung masalah kompensasi dan

berbagai segi yang terkait, seperti tunjangan, kenaikan kompensasi, struktur

kompensasi, dan skala kompensasi. Dalam praktiknya masih banyak perusahaan

yang belum memahami secara benar sistem kompensasi. Sistem kompensasi

membantu dalam memberi penguatan terhadap nilai-nilai kunci organisasi serta

memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. Ada sementara yang beranggapan

bahwa dengan melaksanakan kompensasi minimum sudah merasa memenuhi

ketentuan kompensasi yang berlaku, sehingga mereka berharap tidak akan terjadi

masalah yang berlaku, sehingga mereka berharap tidak akan terjadi masalah yang

berkaitan dengan kompensasi pekerjaan. Pemahaman semacam ini perlu

diluruskan dengan mendalami makna dan pengertian kompensasi dan sistem

kompensasi secara keseluruhan. Panggabean (2002) dalam Sutrisno (2009),

mengemukakan kompensasi dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk

penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi

yang mereka berikan kepada organisasi.

Menurut Sutrisno (2009) kompensasi tidak saja dapat diberikan dalam

bentuk uang, tetapi dapat juga berbentuk materiil atau benda. Hal ini dikarenakan

prestasi yang diberikan kadang-kadang sukar dinilai dengan uang, tetapi lebih

mudah bila diberikan dalam wujudmateriil. Contoh : setiap penggarap yang

berhasil menggarap sepetak tanah, akan mendapatkan kompensasi separuh dari

nilai hasil panen sawah tersebut.

Di samping uang dan materiil, kompensasi dapat pula diberikan

perusahaan berupa fasilitas atau kemudahan-kemudahan bagi para karyawannya.

Kompensasi berupa penyediaan fasilitas ini biasanya tidak berbediri sendiri, tetapi

sekaligus sebagai tambahan dari bentuk kompensasi uang atau materiil. Memang

tidak semua perusahaan mampu menyediakan fasilitas untuk para karyawannya

karena penyediaan fasilitas sangat berkaitan dengan kemampuan keuangan

perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya, jenis fasilitas yang sering

disediakan oleh berbagai perusahaan, antara lain fasilitas lingkungan kerja,

kesehatan, antarjemput, makan siang, dan fasilitas perumahan. Dari penjelasan di

atas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima

oleh karyawan sebagai balas jasa untuk aktivitas kerja mereka. Pada dasarnya

kompensasi itu dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu kompensasi langsung yang

diberikan langsung berhubungan dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan.

Page 7: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

Adapun kompensasi tidak langsung, maksudnya yaitu pemberian kompensasi

tidak dikaitkan dengan hasil kerja karyawan yang bersangkutan. Kompensasi

tidak langsung ini disebut juga kompensasi pelengkap. Dikatakan pelengkap

karena kompensasi tidak langsung ini diberikan kepada karyawan hanya untuk

melengkapi kompensasi yang telah diberikan oleh perusahaan. Dengan alasan,

misalnya, biaya hidup semakin besar, menurut banyak sumber pendapatan bagi

karyawan. Untuk itu perlu diberikan kompensasi pelengkap, seperti fasilitas

kesehatan, tunjangan, transportasi, dan lain-lain (Sutrisno, 2009).

Tujuan kompensasi

Suatu kegiatan yang dilakukan biasanya ada tujuan yang ingin dicapai,

atau minimal kegiatan tersebut diusahakan mengarah/mendekati hal yang ingin

dicapai. Demikian pula hal pemberian kompensasi kepada para karyawan menurut

Singodimedjo (2000) dalam Sutrisno (2009), juga mempunyai tujuan, antara lain

menjamin sumber nafkah karyawan beserta keluarganya, meningkatkan prestasi

kerja, meningkatkan harga diri para karyawan, mempererat hubungan kerja

antarkaryawan, mencegah karyawan meninggalkan perusahaan, meningkatkan

disiplin kerja, efisiensi tenaga kerja yang potensial, perusahaan dapat bersaing

dengan tenaga kerja di pasar, mempermudah perusahaan mencapai tujuan,

melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan perusahaan dapat

memberikan teknologi baru. Menurut Notoadmodjo (1992) dalam Sutrisno

(2009).

Budaya Organisasi

Robbins dan Judge (2008) dalam Taurisa dan Intan Ratnawati 2012

mengartikan budaya organisasi sebagai sebuah sistem makna bersama yang dianut

oleh paraanggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi

lainnya. Menurut Robbins dan Judge (2008) dalam Taurisa dan Intan Ratnawati

2012 budaya organisasi mewakili sebuah persepsi yang sama dari para anggota

organisasi. Oleh karena itu, diharapkan bahwa individu-individu yang memiliki

latar belakang berbeda atau berada pada tingkatan yang tidak sama dalam

organisasi dapat memahami budaya organisasi dengan pengertian yang serupa.

Unsur-unsur kebudayaan

Beberapa unsur utama yang harus dimiliki budaya organisasi adalah sebagai

berikut:

a. Asumsi dasar adalah suatu pandangan dan persepsi tentang sesuatu,

orang dan organisasi secara keseluruhan yang dilihat sebagai suatu

kebenaran, tetapi belum dibuktikan. Asumsi ini akan memberikan

panduan kepada individu yang terlibat mengenai bagaimana sesuatu

isu atau permasalahan itu wajar dilihat, difikir dan ditangani.

Page 8: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

b. Nilai merupakan apa yang sepatutnya ada dan diamalkan oleh semua

individu dalam sebuah organisasi. Nilai-nilai yang ada akan memberi

tahu kita apa yang penting didalam organisasi dan apakah hal yang

perlu diberikan perhatian.

c. Norma memberikan panduan kepada individu yang terlibat tentang

bagaiman seseorang pekerja harus bertindak terhadap suatu keadaan.

Norma juga meliputi segala peraturan tingkah laku tak tertulis dalam

sebuah organisasi.

d. Artifak merupakan hasil manifestasi dari pada unsur-unsur budaya

lain. Artifak mengandung tingkah laku dan perlakuan individu,

struktur, system, prosedur, peraturan dan aspek fisik yang ada didalam

sebuah organisasi.Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa empat unsur utama dari budaya organisasi adalah asumsi dasar

yang merupakan suatu persepsi karyawan terhadap organisasi, nilai-

nilai yang sepatutnya ada dalam organisasi, norma atau aturan yang

menjadi pedoman dalam setiap melakukan tindakan, serta artifak atau

hasil dari unsur-unsur yang telah diterapkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Budaya Organisasi

Menurut Anggun (2012) Ada enam faktor penting yang mempengaruhi budaya

organisasi, yaitu:

i. Observed behavioral regularities (Pengamatan terhadap tingkah laku)

yakni keberaturan cara bertindak dari para anggota yang tampak

teramati. Ketika anggota organisasi berinteraksi dengan anggota

lainnya, mereka munkin menggunakan bahasa umum, istilah, atau

ritual tertentu.

ii. Norms (Norma) yakni berbagai standar perilaku yang ada, termasuk di

dalamnya tentang pedoman sejauh mana suatu pekerjaan harus

dilakukan.

iii. Dominant values (Nilai-nilai yang dominan) yakni adanya nilai-nilai

inti yang dianut bersama oleh seluruh anggota organisasi, misalnya

tentang kualitas produk yang tinggi, absensi yang rendah atau efisiensi

yang tinggi.

iv. Philosophy (Filsafat) yakni adanya kebijakan-kebijakan yang

berkenaan dengan keyakinan organisasi dalam memperlakukan

pelanggan dan karyawan.

v. Rules (Peraturan) yaitu adanya pedoman yang kuat, dikaitkan dengan

kemajuan organisasi.

vi. Organization climate (Iklim Organisasi) merupakan perasaan

keseluruhan (anoverall “feeling”) yang tergambarkan dan

Page 9: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

disampaikan melalui kondisi tata ruang, cara berinteraksi para anggota

organisasi, dan cara anggota organisasi memperlakukan dirinya dan

pelanggan atau orang lain.

KERANGKA PEMIKIRAN

H1

H2

METODE PENELITIAN

Dilihat dari karakteristik masalahnya, penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif, yaitu penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini

dari suatu populasi. Tujuannya adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab

pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti.

(Indriantoro dan Supomo, 2002: 26-29)

Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai pada Dinas Pemuda,0lah

raga,Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas. Sampel dalam penelitian

ini adalah pegawai pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas. Teknik sampel

dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan metode non probability sampling

yaitu purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:

1) Pegawai yang telah bekerja minimal 1 tahun

2) Pegawai yang sudah PNS

3) Pegawai yang berpendidikan minimal SMA dan maksimal S2

Penelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari jawaban

responden atas pertanyaan yang berhubungan dengan kompensasi, budaya

organisasi terhadap kinerja pegawai pada pemerintah daerah kabupaten

Banyumas. Data Penelitian ini dikumpulkan dengan cara mengirim kuesioner ke

responden secara langsung.

Definisi operasional dan pengukuran variabel

Budaya

Organisasi

Kompensasi

Kinerja pegawai Dinas

pemuda, Olahraga,

Kebudayaan, dan

Pariwisata Kabupaten

Banyumas

Page 10: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

1. Kompensasi yaitu segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas

jasa untuk kerja mereka. Variabel dari kompensasi yaitu :

Kompensasi finansial yang terdiri dari dimensi :

1. Gaji.

2. Bonus.

3. Program-program proteksi dengan indikator yaitu asuransi tenaga kerja,

asuransi kesehatan, tunjangan pensiun (pesangon).

Kompensasi nonfinansial yang terdiri dari dimensi :

1. Pekerjaan, dengan indikator yaitu tugas-tugas yang menarik,

tantangan-tantangan, tanggung jawab, pengakuan dan rasa pencapaian.

2. Lingkungan pekerjaan, dengan indikator kebijakan-kebijakan yang

sehat, supervisi yang kompeten, kerabat kerja yang menyenangkan dan

lingkungan kerja yang menyenangkan.

Pengukuran variabel kompensasi finansial dan nonfinansial menggunakan

instrumen yang dikembangkan oleh Rahayu (2007) dan Polnaya (2007),

tetapi dilakukan sedikit perubahan untuk menyesuaikan dengan keadaan

responden.

2. Budaya Organisasi

Organisasi harus memiliki nilai-nilai yang telah diyakini, dijunjung tinggi,

dan menjadi motor penggerak oleh kebanyakan anggota organisasi sebagai

aturan main yang sah untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, membuat

nilai-nilai itu menjadi budaya organisasi. Terdapat tujuh karakteristik yang

membentuk budaya kerja organisasi:

(1) inovasi dan pengambilan resiko

(2) perhatian terhadap detil

(3) berorientasi pada hasil

(4) berorientasi pada manusia

(5) berorientasi pada tim

(6) agresivitas

(7) stabilitas (Robbins, 1998 : 248).

Menurut konsep Balanced Scorecard yang dikaitkan dengan visi dan

strategi organisasi terdapat empat perspektif yang membentuk kinerja

organisasi yaitu:

(1) perspektif finansial

(2) perspektif pelanggan

(3) perspektif bisnis internal

(4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan (Kaplan dan

Norton, 1992 : 73).

Page 11: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

3. Kinerja Pegawai

kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku

untuk pekerjaan yang bersangkutan. Menurut As’ad (2003 : 48)

indikatornya antara lain:

a) Qualitas (Kualitas)

b) Quantity (Kuantitas)

c) Timeliness (Ketepatan Waktu)

d) Cost Effectiveness (Penggunaan Sumber Daya)

e) Need For Supervision (Melakukan Pekerjaan Tanpa Diawasi)

f) Interpersonal Impact (Kepribadian Diri)

Tahap-tahap dalam menganalisis data adalah data dari responden dibuat tabulasi

profil dan jawban responden melakukan, setelah itu melakukan uji kualitas data,

uji asumsi klasik dan menguji hipotesis dengan analisis regresi berganda.

pengaruh variabel independen dan variabel dependen dengan rumus sebagai

berikut:

KP = + 1 KOM + 2 BO + e

Keterangan :

KP = Kinerja Pegawai

KOM = Kompensasi

BO = Budaya Organisasi

= Konstanta

1-2 = Koefisien Regresi

e = Error

HASIL PENELITIAN

Tabel IV.13

Hasil Regresi Linear Berganda

Variabel B Std.

Error

thitung Sig

Constanta 3,119 8,253 0,378 0,707

Kompensasi 0,291 0,120 2,425 0,020

Budaya

Organisasi

0,723 0,176 4,110 0,000

R2 = 0,393 Fhitung = 8,622

Page 12: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

Adjusted R2 = 0,347 Sig = 0,000

Sumber : Data primer diolah, 2015

KP = 3,119 + 0,291 KOM + 0,349 BO + e

Untuk menginterpretasi hasil dari analisis tersebut, dapat diterangkan:

1) Konstanta sebesar 3,119 dengan parameter positif menunjukkan

bahwa kompensasi, budaya organisasi dan perencanaan strategis

maka kinerja pegawai akan meningkat.

2) Koefisien regresi kompensasi menunjukkan koefisien yang positif

sebesar 0,291 dengan demikian dapat diketahui bahwa kompensasi

dapat meningkatkan kinerja pegawai.

3) Koefisien regresi budaya organisasi menunjukkan koefisien yang

positif sebesar 0,349 dengan demikian dapat diketahui bahwa

budaya organisasi dapat meningkatkan kinerja pegawai.

KESIMPULAN,KETERBATASAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka

kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut:

1. Variabel kompensasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Banyumas.

Variabel kompensasi diketahui nilai thitung (2,425) lebih besar daripada ttabel

(2,000) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,020 < = 0,05. Oleh karena itu,

H1 diterima, artinya secara kompensasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Banyumas.

2. Variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Pemuda, Olahrga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten

Banyumas. Variabel budaya organisasi diketahui nilai thitung (2,162) lebih besar

daripada ttabel (2,000) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,037 < = 0,05.

Oleh karena itu, H2 diterima, artinya secara budaya kerja organisasi mempunyai

pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pemuda, Olahraga,

Kebudayaan, dan Pariwisata Kabupaten Banyumas

3. Hasil uji F diketahui Fhitung > Ftabel yaitu 8,662 > 3,23 dan nilai signifikansi =

0,000 < = 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak, sehingga variabel kompensasi, dan

budaya kerja organisasi mempunyai pengaruh secara bersama-sama dan signifikan

terhadap kinerja pegawai Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata

Kabupaten Banyumas.

Page 13: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini tentunya terdapat keterbatasan yang

dialami oleh peneliti, namun diharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi

manfaat yang ingin dicapai. Keterbatasan tersebut antara lain :

4. Penelitian ini terbatas pada jumlah sampel yang digunakan yaitu

hanya 45 responden

5. Keterbatasan metode survei menggunakan kuesioner yaitu bahwa

peneliti tidak dapat mengontrol jawaban responden, maka bisa saja terjadi

pengisian kuesioner bukan oleh responden yang bersangkutan.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis akan memberikan saran yang bermanfaat

sebagai berikut:

1. Penelitian selanjutnya memungkinkan untuk mengidentifikasi elemen-

elemen pekerjaan kemudian menanyakan bagaimana perasaan

responden terhadap elemen-elemen tersebut.

2. Peneliti selanjutnya hendaknya memperluas obyek penelitian tidak

hanya pada Dinas Pemuda,0lah raga,Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Banyumas saja, sehingga dapat diketahui dengan jelas

bagaimana perbedaan pelaksanaan kompensasi, budaya organisasi

dan supaya bisa memperbanyak jumlah sampel agar hasil yang

didapatkan akan lebih baik lagi.

3. Sebagai bahan masukan untuk Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan

dan Pariwisata untuk meningkatkan kompensasi pegawai dengan

membuat suatu regulasi

4. Sebagai bahan masukan supaya budaya kerja di Dinas Pemuda,0lah

raga,Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas khususnya

Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata perlu

ditingkatkan melalui pertemuan yang dilakuka terus menerus dan

berkala antara pimpinan dan bawahannya.

Page 14: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

DAFTAR PUSTAKA

Brahmasari, Ida Ayu dan Agus Suprayetno, 2008. Pengaruh Motivasi Kerja,

Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja

Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada

PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan. Vol 10 No. 2, September : 124-135.

Darlis, Edfan. 2002. Analisis pengaruh Komitmen Organisasional dan

Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan antara Partisipasi

Anggaran dengan Senjangan Anggaran. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia

Vol. 5 No. 1.

Prasetyono dan Nurul Kompyurini, 2008, dengan judul Analisis Kinerja Rumah

Sakit Daerah Berdasarkan Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi dan

Akuntanbilitas Publik (Survei Pada Rumah Sakit Daerah di Jawa Timur).

Simposium Nasional Akuntansi 11. IAI. Pontianak.

Ermayanti Dwi, Thoyib Armanu, 2001. Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap

Prestasi Kerja Karyawan Pada Kantor Perum Perhutani Unit II Surabaya,

Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Edisi 2. BPFE. Yogyakarta.

Kurniawan, Muhammad Rizki Nur dan Andri Prastiwi. 2008. Pengaruh

Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap

Kinerja Organisasi Publik (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten

Demak).

Mangkunegara, Anwar, Prabu, 2001. Perilaku dan Budaya Organisasi, Cetakan

Pertama, PT. Refika Aditama, Bandung.

Murty, Windy Aprilia dan Gunasti Hudiwinarsih. 2012. Pengaruh Kompensasi,

Motivasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan bagian

Akuntansi (Studi Kasus Pada Perusahaan manufaktur di Surabaya). The

Indonesian Accounting Review. Volume 2, No. 2, Juli. Pages 215-228.

Rapina dan Hana Friska, 2011. Pengaruh Komitmen Organisasi dan Tindakan

Supervisi Terhadap Kepuasan Kerja Auditor Junior Survei pada Kantor

Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi

Nomor 06 Tahun ke-2 September-Desember.

Page 15: ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN BUDAYA …eprints.ums.ac.id/42100/28/02. Naskah Publikasi.pdf · kinerja pegawai dinas pemuda, olahraga, kebudayaan, dan pariwisata kabupaten Banyumas

Rivai, Harif A. 2005, Pengaruh Kompensasi, Komitmen Organisasional, dan

Kompetensi Terhadap Kinerja Individual. Kajian Bisnis, Vol. 3,

September – Desember 2005, 272-286.

Ishak, Asep dan Hendri Simamora. 2003. Sumber Daya Manusia. Edisi ke-2,

Jakarta, Penerbit YKPN.

Suprihanto John, Harsiwi Th. Agung M., Hadi Prakosa, 2003. Perilaku

Organisasional, Cetakan Pertama, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi, Yogyakarta.

Sutrisno, Edi., 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Kencana, Prenada

Media Group. Jakarta.

Titisari, Purnamie. 2012. Budaya dan Dampaknya Terhadap Kinerja Tenaga

Pemerintah Melalui Kepuasan Kerja. Journal of Economics, Business, and

Accountancy Ventura Acreditation No. 110/DIKTI/Kep/2009. Volume 15,

No. 2 August, Pages 219-230.

Crissida, Hery. 2012. Pengaruh Budaya Organisasi, Lingkungan Kerja Fisik, dan

Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Summit Oto Finance

cabang Jember

Amalia, Dewi dan Desiandi Syanful Anwar. 2010. Pengaruh Tindakan Supervisi,

Budaya Organisasi, Kepribadian, dan Pelatihan terhadap Kelengkapan

Laporan Keuangan Studi pada Kabupaten Karanganyar. Jurnal Akuntansi

& Auditing Volume 7/No. 1/November 2010 : 17 - 32

Asmarani, Dinda Estika. 2006. Analisis Pengaruh Perencanaan Strategi terhadap

Kinerja Perusahaan Dalam Upaya Menciptaan Keunggulan Bersaing

(Studi Empirik pada Industri Kecil Menengah Tenun Ikat di Troso, Jepara)

Soedjono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan

Kepuasan Kerja Karyawanpada Terminal Penumpang Umum di Surabaya.

Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 7, No 1, maret 2005: 22- 47

Putra, Septian Adistyana. 2011. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan PT. Borwita Citra Prima di Sidoarjo