analisis pengaruh kebijakan dividen, profitabilitas...

118
i ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh : Ayu Listia Aviyanti Nim:208081000044 MANAJEMEN KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2013 M

Upload: ngomien

Post on 26-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

i

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS,

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG

(Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh :

Ayu Listia Aviyanti

Nim:208081000044

MANAJEMEN KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H / 2013 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

ii

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS,

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG

(Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Skripsi

Page 3: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

iii

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Ayu Listia Aviyanti

NIM: 208081000044

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Indo Yama Nasaruddin,

SE, MSi

NIP. 19690232001121003 NIP. 1971120620031121001

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434H / 2013 M

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, 26 November 2012 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Ayu Listia Aviyanti

2. NIM : 208081000044

3. Jurusan : Manajemen Keuangan

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas,

Pertumbuhan Perusahaan, Dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kebijakan Hutang

( Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia ).

Page 4: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

iv

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 November 2012

1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni ( )

NIP. 1969023 2001121 003 Ketua

2. Leis Suzanawaty, SE, MSi ( )

NIP. 1972809 2005012 004 Sekretaris

3. Indo Yama Nasaruddin, SE, MAB ( )

NIP. 19741127 2001121 002 Penguji Ahli

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ayu Listia Aviyanti

Page 5: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

v

No. Induk Mahasiswa : 208081000044

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen Keuangan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggung jawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung – jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Ciputat, 27 Mei 2013

Yang Menyatakan,

(Ayu Listia Aviyanti)

Page 6: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

1. Nama : Ayu Listia Aviyanti

2. Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Juli 1989

3. Alamat : Jl. Akasia Rt 002/018,

Kelurahan Pamulang Timur, Kecamatan

Pamulang,

Tangsel 15417

4. Nama Orang Tua

Bapak : Slamet Hardjito

Ibu : Wangsih

5. Agama : Islam

6. Kewarganegaraan : Indonesia

7. E-mail : [email protected]

8. Telepon : 083891919500

B. DATA PENDIDIKAN

1. Tahun 1995-2001 : SDN Cipayung II

2. Tahun 2001-2004 : SMP N 1 Ciputat

3. Tahun 2004-2007 : SMK Sasmita Jaya 1

4. Tahun 2007-2008 : Institut Darul Qalam (D1-PGTK)

Page 7: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

vii

ABSTRACT

The main objective of the study is to analyze the factors that influence the

Debt policy, These factors include Dividen Payout Ratio, Return On Asset, Firm

Growth, and Firm Size. Population in this study are public company non banking

listed in Indonesian Stock Exchange during 2008-2011 periods. With using

purposive sampling, the total of sample in this study is 25 of companies. The

statistical methods used to test the hypothesis is multiple regressions analysis

method.

The results research that the Firm Size has positive significant influence to

debt policy. This research also found that the Dividen Payout Ratio, and Return

On Asset significant negative influence to debt policy, the last test indicates that

Firm Growth (PER) no significant influence to debt policy. Firm Size variable in

this study is the most dominant variable influence to debt policy the indicated

value of its standardized beta coefficient is 0.702.

Keywords: Dividen Payout Ratio, Return On Asset, Firm Growth, Firm Size, and

Debt policy.

Page 8: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi kebijakan hutang, faktor-faktor tersebut antara lain Dividen Payout

Ratio, Return On Asset, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan go public non perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2011. Dengan

menggunakan metode perposive sampling sebanyak 25 perusahaan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia diambil sebagai sample. Metode statistik yang digunakan

untuk menguji hipotesis adalah dengan menggunakan metode regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Dalam penelitian ini juga

ditemukan bahwa Dividen Payout Ratio (DPR), dan Return On Asset (ROA)

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Sedangkan

pertumbuhan perusahaan (PER) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan

hutang. Variabel ROA dalam penelitian ini merupakan variabel yang paling

dominan berpengaruh terhadap DER yang ditunjukkan dari nilai koefisien beta

standardized-nya yaitu 0.702.

Kata kunci : Dividen Payout Ratio, Return On Asset, Pertumbuhan Perusahaan,

Ukuran Perusahaan dan Kebijakan hutang

Page 9: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb. alhamdulillahi Rabbil’ alamin, puji syukur

kehadirat Allah SWT terucap atas segala rahmat, karunia dan ridho-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh

Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang (Studi Kasus Pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” dengan baik dan tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk nabi Muhammad SAW yang

menjadi panutan dan telah membawa manusia dari alam jahiliyah menuju jalan

cahaya, beserta keluarga, para sahabat dan para pengikut-pengikutnya hingga

akhir zaman.

Skripsi ini berisikan mengenai bagaimana Pengaruh Kebijakan Dividen,

Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Kebijakan Hutang . Berbagai temuan akan dijabarkan penulis dalam analisis dan

pengujian hipotesis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sehingga memerlukan beberapa perbaikan berupa kritik dan saran

membangun untuk skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Page 10: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

x

1. Allah S.W.T atas rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tuaku tercinta, yang selalu memberikan limpahan kasih sayang,

perhatian dan dukungan baik moril, spiritual maupun materil yang tiada

terhenti kepada saya. Semoga apa yang bapak dan ibu telah berikan, dapat

balasan yang baik dari Allah SWT, Amin.

3. Kakakku Sinta Isviyanti dan adikku Istanto Irawan yang telah memberikan

semangat serta doa yang tiada henti-hentinya kepada saya.

4. Keluarga besarku yang telah menyemangati dan memberikan banyak inspirasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid., MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku pembimbing I saya ucapkan terima

kasih atas support bimbingan dengan kesabaranya, waktunya dan

keikhlasanya yang telah Bapak berikan selama ini. Terima kasih atas semua

pengarahan dan saran yang telah diberikan selama bimbingan hingga

selesainya skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan

kepada Bapak dan Keluarga.

7. Bapak Indoyama Nasaruddin,SE.,MAB selaku dosen pembimbing II yang

telah memberikan masukan dan bimbingan dengan kesabaranya, waktunya

dan keikhlasannya. Saya ucapkan terima kasih atas support yang telah Bapak

berikan selama ini. Terima kasih atas semua pengarahan dan saran yang telah

diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini. Semoga Allah

SWT selalu memberikan perlindungan kepada Bapak dan Keluarga.

8. Dosen-Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengajar dan

mendidik penulis selama menjadi mahasiswa di FEB UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, terima kasih atas pengorbanan waktu dan ilmu yang diberikan kepada

penulis dan kawan-kawan mahasiswa lainnya. Semoga Allah SWT mencatat

semuanya sebagai amal ibadah yang tak akan terputus hingga akhir zaman.

Amin.

Page 11: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xi

9. Seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

10. Doni Iskandar atas segala ketulusan, kesabaran, kesetiaan, dukungan serta

doa yang yang diberikan.

11. Terimakasih sahabat-sahabatku Dewi, Hendri, Azizah, Diyan, Juliana dan

Lisya terimakasih atas doa dan supportnya serta kebersamaan dan waktu-

waktu yang kalian berikan, selama ini.

12. Terimakasih untuk teman-temanku angkatan 2008 di Manajemen B dan

Manajemen Keuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih

atas kenangannya selama ini.

13. Tidak lupa penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Demikianlah dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak

kekurangan penulisan, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

untuk skripsi ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih dan berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis selanjutnya dan bagi pembaca pada

umumnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Jakarta, 27 Mei 2013

(Ayu Listia Aviyanti)

Page 12: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi .....................................................................................

Lembar Pengesahan Komprehensif……………………….......................................

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................................

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ..............................................................

Daftar Riwayat Hidup ...............................................................................................

Abstract ………………………………………………………………………….....

Abstrak ………………………………………………………………………..........

Kata Pengantar ………………………………………………………......................

Daftar Isi …………………………………………………………………………...

Daftar Tabel …………………………………………………………......................

Daftar Gambar ………………………………………………………………….......

Daftar Lampiran …………………………………………………………………....

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................

B. Perumusan Masalah ..........................................................................

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori …………………………………………..................

1. Kebijakan Dividen …………………………………….….........

a. Keputusan Pembayaran Dividen ............................................

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen…......

c. Prosedur pembayaran dividen………………………….........

2. Profitabilitas .....................………..………………………….....

a. Manfaat Rasio Profitabilitas ...................................................

b. Mengukur Profitabilitas Perusahaan ......................................

3. Pertumbuhan Perusahaan …………………………………........

4. Ukuran Perusahaan ..............……………………………….......

5. Kebijakan Hutang ................……………………………….......

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

xi

xiv

xv

xvi

1

6

7

9

9

9

10

15

18

19

20

22

27

28

Page 13: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xiii

B. Penelitian Terdahulu ..........................................................................

C. Kerangka pemikiran .....……………………………………………...

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................

D. Metode Analisis Data ..................................…………………………

1. Metode Analisis Regresi Berganda ..............................................

2. Uji Asumsi Klasik …………………………………………........

a. Uji Normalitas …………………………………………........

b. Uji Multikolinieritas ………...………………………………

c. Uji Autokorelasi ..........………………………………….......

d. Uji Heteroskedastisitas ……………………………………...

3. Uji Hipótesis ……………...………………………………..........

a. Uji Signifikan Simultan (Uji F) ..........………………………

b. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ................……………………..

c. Uji Koefisien Determinasi ………….………………….........

d. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda ................................

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ……….…………................

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian……………………………..........

1. Sejarah Perusahaan ……………………………………...............

2. Perkembangan Bursa Efek …….……………………………......

B. Penemuan dan Pembahasan …………………………………….........

1. Analisis Deskriptif …………………………………………........

2. Uji Asumsi Klasik ………………………………………...........

a. Uji Normalitas …………………….......................................

b. Uji Multikolonieritas ……………………….........................

c. Uji Autokorelasi ………………………………………........

d. Uji Heteroskedastisitas ……………………………..............

31

34

36

37

37

52

53

53

54

54

56

57

57

58

58

59

60

60

61

65

65

66

69

69

71

71

73

74

75

Page 14: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xiv

3. Pengujian Hipótesis …………………………………………......

a. Uji Signifikan Simultan (Uji F) ...............................………...

b. Uji Signifikan Simultan (Uji t) ...................………………....

c. Uji Koefisien Determinasi……………………………….......

d. Uji Regresi Persamaan Linier Berganda ................................

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ..………………………………………………………....

B. Implikasi ..……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

LAMPIRAN……………………………………………………………………........

76

77

80

81

86

87

89

92

Page 15: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 31

3.1 Sampel Penelitian ......................................................................... 38

4.1 Analisis Deskrptif .......................................................................... 69

4.2 Hasil Uji Normalitas Data K-S .................................................... 73

4.3 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 74

4.4 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 75

4.5 Hasil Uji F (Simultan) ................................................................... 76

4.6 Hasil Uji t (Parsial) ....................................................................... 78

4.7 Hasil Uji Adjusted R square ......................................................... 80

4.8 Hasil Uji Analisis Regresi ............................................................ 81

Page 16: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 35

4.2 Hasil Uji Normalitas Data ............................................................. 72

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 76

Page 17: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Daftar Perusahaan Objek Penelitian ........................................ 92

2 Data Mentah DPR ................................................................... 93

3 Data Mentah ROA .................................................................... 94

4 Data Mentah PER ..................................................................... 95

5 Data Mentah Ukuran Perusahaan ............................................ 96

6 Data Mentah DER ................................................................... 97

7 Deskriptif ................................................................................. 98

8 Model Summary ...................................................................... 98

9 Anova ........................................................................................ 98

10 Coefficients ............................................................................... 99

11 Chart Histogram ...................................................................... 99

12 Chart Plot Regression .............................................................. 100

13 Chart Scatterplot ...................................................................... 100

14 Hasil Kolmogorov-Smirnov .................................................... 101

Page 18: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Untuk menjalankan operasinya bisnisnya setiap perusahaan memiliki

berbagai kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana agar aktivitas

perusahaan dapat berjalan sebagai mana mestinya. Dana selalu dibutuhkan

untuk menutupi seluruh atau sebagian dari biaya yang diperlukan, baik dana

jangka panjang maupun dana jangka pendek. Dana juga dibutuhkan untuk

melakukan ekspansi atau perluasan usaha atau investasi baru. Artinya didalam

perusahaan harus tersedia dana dalam jumlah tertentu sehingga tersedia pada

saat dibutuhkan. Dalam hal ini tugas manajer keuangan yang bertugas

memenuhi kebutuhan dana tersebut (Kasmir,2009:150).

Dalam praktiknya perusahaan untuk memenuhi kekurangan akan

kebutuhan dananya, perusahaan memiliki sumber dana yang dapat diperoleh

dari internal (modal dari pemilik perusahaan dan laba ditahan metode

pemenuhan kebutuhan akan dana yang berasal dari pihak internal perusahaan

dikenal dengan nama metode pembelanjaan modal sendiri (equity financing).

Selain itu terdapat pula sumber dana dari eksternal perusahaan (penjualan

saham, penerbitan obligasi, penjualan sekuritas ataupun pinjaman dari bank).

Metode pemenuhan kebutuhan akan dana yang berasal dari eksternal

perusahaan disebut metode pembelanjaan dengan hutang (debt financing)

(Yustiana, 2010).

Page 19: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

2

Didalam memenuhi kebutuhan pendanaan pemegang saham lebih

menginginkan pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang karena dengan

penggunaan hutang, hak mereka terhadap perusahaan tidak akan berutang.

Tetapi manajer tidak menyukai pendanaan tersebut dengan alasan bahwa

hutang mengandung resiko yang tinggi. Manajemen perusahaan mempunyai

kecenderungan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan

biaya pihak lain (Rizka dan Ratih, 2009:192). Jensen (1986) berpendapat

bahwa dengan hutang maka perusahaan harus melekukan pembayaran

periodik atas bunga, sedangkan perusahaan yang mempergunakan hutang

dalam pendanaannya dan tidak mampu melunasi kembali hutang tersebut

akan terancam likuiditasnya sehingga akan mengancam posisi manajemen.

Sehubungan dengan hutang, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi proporsi

hutang, maka resiko kebangkrutan akan semakin meningkat, sehingga

debtholders memerlukan tambahan return untuk menutupi tambahan resiko

yang terjadi (Steven dan Lina, 2004:164).

Dalam penelitian ini ukuran debt ratio merupakan perbandingan

antara hutang dan ekuitas atau yang lebih dikenal dengan istilah Debt to

Equity Ratio (DER) (Suad Husnan, 2001:39). DER menunjukkan tingkat

resiko suatu perusahaan, DER yang semakin tinggi menunjukkan resiko yang

semakin tinggi demikian sebaliknya. Tinggi rasio DER menunjukan bahwa

pendanaan yang berasal dari hutang besar. Investor cenderung lebih tertarik

pada tingkat DER tertentu yang besarnya kurang dari satu, jika besarnya rasio

DER lebih dari satu mengindikasikan risiko perusahaan tinggi karena

penggunaan hutangnya tinggi. Oleh karena itu perusahaan akan berusaha agar

tingkat DER yang dimiliki tidak lebih dari satu dalam struktur pendanaanya

Page 20: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

3

(Brigham dan Houston, 2001). Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam

aktivitas pendanaan adalah hutang, yaitu menentukan sampai sejauh mana

utang digunakan dalam struktur modal perusahaan dan seberapa besar

perusahaan mendanai assetnya dengan menggunakan hutang.

Tujuan manajemen keuangan adalah memaksimalkan nilai kekayaan

para pemegang saham (Harmono, 2009:1) dan memperhatikan pertumbuhan

perusahaan. Perusahaan yang berhasil pasti meraih laba atau profit, laba atau

profit tersebut kemudian dapat diinvestasikan dalam aktiva operasi, digunakan

untuk membeli sekuritas, digunakan untuk melunasi hutang, atau dibagikan

kepada pemegang saham dalam bentuk dividen (Brigham dan Houston,

2001:65). Untuk mencapai tujuan tersebut pemilik modal menyerahkan pengelolaan

perusahaan kepada manajer. Namun tidak jarang pihak manajemen atau manajer

sebagai pengelola perusahaan mempunyai tujuan lain yang mungkin

bertentangan dengan tujuan utama perusahaan tersebut, sehingga mucul konflik

kepentingan di antara pihak manajemen dalam hal ini yaitu manajer (agen)

dengan para pemegang saham (principal) sehingga menimbulkan apa yang di

sebut dengan masalah keagenan (agency problems) (Brealey, 2008:16).

Agency cost merupakan biaya yang timbul dalam rangka

mengendalikan atau memonitor tindakan manajer agar sesuai dengan

kepentingan principal. Dasar dari agency cost model ini adalah ketika manajer

disadari bisa bertindak tidak sesuai dengan kepentingan investor/pemegang

saham, maka pemegang saham menggunakan mekanisme tertentu untuk

mengontrol tindakan manajer tersebut. Salah satu dari mekanisme ini adalah

melalui pembayaran dividen dengan payout yang tinggi (Beiner, 2001).

Sedangkan menurut Brigham dan Houston (2009:26) masalah keagenan

Page 21: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

4

(agency problem) terjadi ketika manajer dari sebuah perusahaan memiliki

kepemilikan saham biasa kurang dari 100 persen diperusahaan tersebut.

Penyebab dari konflik antara manajer dengan pemegang saham diantaranya

adalah pembuatan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas pencarian dana

(financing decision). Suatu perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan

yang tinggi cenderung membutuhkan dana yang besar dalam melakukan

pembuatan keputusan yang berkaitan dengan bagaimana dana diperoleh

tersebut diinvestasikan.

Keputusan untuk memilih sumber pendanaan yang paling baik bagi

perusahaan memerlukan analisa seksama dari manajer keuangan perusahaan.

Keputusan pendanaan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam

melakukan aktivitas operasinya dan berpengaruh terhadap resiko perusahaan

itu sendiri. Keputusan pendanaan seperti ini sangat penting bagi perusahaan,

banyak perusahaan yang sukses dan berkembang akibat tepat mengambil

keputusan pendanaan. Akan tetapi, banyak juga perusahaan yang jatuh ke

dalam kebangkrutan akibat banyak hutang dan terbelit bunga. Pendanaan

dengan menggunakan hutang yang terlalu tinggi akan meningkatkan resiko

keuangan perusahaan masuk kedalam krisis (financial distress). Akan tetapi,

perusahaan juga perlu memanfaatkan fasilitas kredit yang diberikan oleh

pihak lain dengan baik juga.

Secara empiris, penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

kebijakan hutang perusahaan telah sering dilakukan, antara lain oleh Yeniate

dan Nicken (2010) dengan judul penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi

kebijakan hutang pada perusahaaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia, yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak memiliki

Page 22: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

5

pengaruh terhadap kebijakan hutang. Namun berbeda dengan penelitian

penelitian yang dilakukan oleh Yuli Soesetio (2008) bahwa kebijakan dividen

memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.

Penelitian yang dilakukan oleh Rizka dan Ratih (2009), Yuli Soesetio

(2008), Steven dan Lina (2011) menemukan bukti bahwa profitabilitas (ROA)

terdapat pengaruh signifikan dan negativ terhadap kebijakan hutang, dari hasil

penelitiannya semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka akan semakin

banyak dana yang tersedia untuk digunakan bagi perusahaan, sehingga

perusahaan akan cenderung memanfaatkan dana internalnya yang bersumber

dari profit dibanding hutang. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan

cenderung akan menggunakan dana internal dari retained earnings sehingga

perusahaan tidak akan terlalu membutuhkan dana yang bersumber dari

hutang. sebaliknya jika profitabilitas perusahaan rendah, maka akan

mengalami kesulitan dan membutuhkan dana eksternal seperti hutang.

Sedangkan penelitian mengenai variabel pertumbuhan perusahaan

sebagai variabel independen dengan menggunakan metode analisis regresi

berganda hasil penelitian yang didasarkan pada Yustiana (2010) bahwa

pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap

kebijakan hutang. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Steven dan Lina

(2010) melakukan penelitian mengenai ukuran perusahaan, penelitian tersebut

menggunakan metode analisis berganda. Hasil penelitian tersebut adalah

ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang.

Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian empiris yang

dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Page 23: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

6

Indonesia antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2011. Dalam melakukan

pengujian ini peneliti menggunakan infomasi mengenai Kebijakan dividen,

Profitabiltitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan sebagai

variabel independen dan Kebikan Hutang sebagai variabel dependen.

Berdasarkan pada latar belakang tersebut dan mengingat pentingnya

kebijakan hutang di dalam pengambilan keputusan investasi, maka peneliti

tertarik untuk meneliti “Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen,

Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan Dan Ukuran Perusahaan

Terhadap Kebijakan Hutang” (Studi Kasus Pada Perusahaan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) sebagai judul penelitian yang akan

diteliti.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah diatas, penulis dapat

mengajukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh variabel kebijakan dividen, profitabilitas,

pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan

hutang secara simultan.

2. Apakah terdapat pengaruh variabel kebijakan dividen, profitabilitas,

pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan

hutang secara parsial.

3. Variabel independen manakah yang paling dominan diantara variabel

kebijakan dividen, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan ukuran

perusahaan dalam mempengaruhi kebijakan hutang.

Page 24: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

7

C. Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka dapat dikemukakan bahwa tujuan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk menganalisis pengaruh kebijakan dividen, profitabilitas,

pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan

hutang secara simultan.

b. Untuk menganalisis pengaruh variabel kebijakan dividen, profitabilitas,

pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan

hutang secara parsial.

c. Untuk menganalisis variabel independen yang paling dominan diantara

variabel kebijakan dividen, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan

ukuran perusahaan dalam mempengaruhi kebijakan hutang.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat atau

kegunaan penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan agar investor dapat lebih memperhatikan

dan memperkirakan apakan perusahaan yang memiliki kebijakan

hutang yang tinggi maupun rendah akan memepengaruhi keuntungan

bagi investor. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan gambaran dalam memepertimbangkan suatu keputusan

Page 25: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

8

dalam investasi.

b. Bagi Penulis

Kegiatan penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk

menambah pengetahuan teoritis serta memperluas wawasan untuk

mempelajari secara langsung dan menganalisa pengaruh Kebijakan

dividen, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran

Perusahaan terhadap kebijakan hutang.

c. Bagi Akademik

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan

bagi penulis yang lainnya, dan memberikan masukkan bagi

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang manajemen

keuangan.

Page 26: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kebijakan Dividen

Menurut Van Horne (1980) dalam Harmono (2009:12), kebijakan

penting dalam manajemen keuangan adalah kebijakan dividen. Kebijakan

dividen adalah persetase laba yang dibayarkan kepada para pemegang

saham dalam bentuk dividen tunai, penjagaan stabilitas dividen dari waktu

kewaktu, pembagian dividen saham dan pembelian saham kembali. Rasio

pembayaran dividen (dividen payout ratio), ikut menentukan besarnya

jumlah laba yang ditahan perusahaan harus dievaluasi dalam kerangka

tujuan pemaksimalan kekayaan para pemegang saham.

Kebijakan dividen menurut Ambarwati (2010:64-65) adalah

kebijakan yang diambil manajemen perusahaan untuk memutuskan

membayar sebgaian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham

daripada menahanya sebagai laba ditahan untuk diinvestasikan kembali

agar mendapatkan capital gains. Capital gains adalah keuntungan modal

yang akan diperoleh pemegang saham jika diinvestasikan kembali

pendapatannya dalam jangka panjang.

a. Keputusan yang diambil oleh manajemen terkait pembayaran

dividen adalah meliputi elemen-elemen :

1) Dividen yang akan dibayarkan apakah dividen rendah atau dividen

Page 27: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

10

tinggi, hal ini akan sangat tergantung pada preferensi pemegang

saham perusahaan yang akan diputuskan dalam Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS).

2) Dividen yang kan dibayarkan bersifat stabil atau tidak stabil, hal

ini harus diputuskan dengan baik karena menyangkut minat

investor di masa yang akan datang.

3) Dividen yang akan dibayarkan apakah setiap tahun atau periodik

4) Apakah kebijakan dividen untuk dibagikan harus diumum,

biasanya diumumkan lewat surat resmi ataupun surat kabar.

Menurut (Horne dan Wachowicz, 2005:270) Kebijakan

dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan

pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen (dividen payout

ratio) mementukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan

sebagai sumber pendanaan. Akan tetapi, dengan menahan laba saat ini

dalam jumlah yang lebih besar dalam perusahaan juga berarti lebih

sedikit uang yang akan tersedia bagi pembayaran dividen saat ini.

Jadi, aspek utama dari kebijakan dividen perusahaan adalah

menentukan alokasi laba yang tepat antara pembayaran dividen

dengan penambahan laba ditahan perusahaan.

Dividen menurut Weston dan Copeland (2005) dalam Ahmad

Rodoni dan Herni Ali (2010:121) adalah keuntungan perusahaan yang

berbetuk perseroan terbatas yang diberikan kepada para pemegang

saham. Besarnya dividen yang diberikan ditentukan dalam rapat

Page 28: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

11

pemegang sahan dan dinyatakan dalam suatu jumlah atau persentase

(%) tertentu atas nilai nominal saham dan bukan atas nilai pasarnya.

b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi penetapan kebijakan dividen

pada perusahaan, menurut (Weston dan Brigham 2005, dalam

Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2010:123-124) yaitu :

1) Peraturan Hukum. Terdapat tiga hal yang ditekankan berkaitan

dengan pembayaran dividen yaitu :

a) Peraturan mengenai laba bersih yaitu menentukan bahwa

dividen dapat dibayar dari laba dahulu dan laba sekarang.

b) Peraturan mengenai tindakan yang merugikan pemodal,

peraturan tersebut akan melindungi para kreditur, caranya

dengan melarang pembayaran dividen dari dana modal yang

berarti membagikan investasinya bukan membagikan

keuntungan.

c) Peraturan mengenai hak mampu bayar yaitu menentukan

bahwa perusahaan tidak membayar dividen jika tidak mampu

(perusahaan bangkrut).

2) Posisi likuiditas, yaitu apabila laba yang ditahan telah

diinvestasikan dalam bentuk aktiva tetap, seperti mesin dan

peralatan, bahan dan persediaan dan barang-barang lainnya, dan

bukan disimpan dalam bentuk uang tunai, maka hal tersebut

dapat menunjukkan posisi likuiditas perusahaan yang rendah dan

terdapat kemungkinan perusahaan tidak mampu lagi

membayarkan dividennya.

Page 29: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

12

3) Perlu membayar kembali pinjaman. Disini perusahaan perlu

menyisihkan laba sebelum jatuh tempo hutang, agar keuntungan

perusahaan pada saat jatuh tempo hutang dibebani dengan

pembayaran seluruh hutang.

4) Keterbatasan karena kontrak hutang. Dalam perjanjian hutang

terdapat larangan-larangan bagi debitur sehubungan dengan

pembayaran dividen. Hal ini dilakukan untu melindungi pihak

kreditur sehubungan dengan dana yang dipinjamkan. Pembatasan

tersebut dilakukan dengan cara dividen yang akan datang hanya

boleh dibayar dari keuntungan yang diperoleh sesudah

ditandatanganinya. Kontrak hutang/dividen tidak dibayarkan jika

modal kerja bersih jumlahnya lebih kecil dari suatu jumlah

tertentu.

5) Tingkat perluasan perusahaan. Semakin cepat tingkat

pertumbuhan perusahaan semakin besar kebutuhannya untuk

membiayai pengembangan harta perusahaan tersebut, dan

semakin banyak dana yang dibutuhkan dikemudian hari, semakin

banyak pula keuntungan yang harus ditahan dan bukan untuk

dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen

(dividen relative kecil).

6) Tingkat keuntungan (tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang

diharapkan hal ini menentukan perusahaan untuk membayar

dividen atau menggunakannya didalam perusahaan.

Page 30: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

13

7) Stabilitas perusahaan. Perusahaan yang keuntungannya relative

stabil dapat memperkirakan bagaimana keuntungan dimasa

depan, sehingga kemungkinan besar perusahaan akan

membagikan keuntungannya dalam persentase yang lebih besar

dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya

berfluktuasi.

8) Kemampuan memasuki pasar modal. Perusahaan besar yang

sudah mempunyai profitabilitas yang tinggi dan keuntungan yang

stabil akan lebih mudah memasuki pasar modal atau memperoleh

dana dari luar untuk pembiayaan.

9) Kontrol. Kekhawatiran berkurangnya kekuasaan kelompok

dominan dalam mengendalikan perusahaan cenderung

mendorong perusahaan untuk memperbesar laba ditahan demi

keperluan ekspansinya, yang berarti akan memperkecil

pembayaran dividennya.

10) Kedudukan pajak para pemegang saham. Pada umumnya para

pemilik perusahaan yang memegang sebagian besar sahamnya

tergolong kelompok berpendapatan tinggi dan merupakan

pembayaran pajak yang tinggi, sehingga menyebabkan

perusahaan akan membayar dividen yang rendah.

11) Pajak atas penghasilan yang diperoleh dengan tidak wajar.

Seringkali perusahaan menahan keuntungan hanya untuk

menghindari tariff pajak perusahaan yang tinggi, maka

Page 31: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

14

dikeluarkan peraturan yang membebani pajak tambahan terhadap

keuntungan atas penghasilan yang diperoleh dengan tidak wajar.

12) Tingkat inflasi. Kecenderungan kenaikan harga termasuk harga

aktiva tetap menyebabkan akumulasi penyusutan tidak lagi

mencukupi untuk mengganti aktiva tetap. Oleh karena itu

perusahaan memperbesar porsi laba ditahan sehingga porsi untuk

dividen menjadi berkurang.

Menurut Brigham dan Gapenski (1996) dalam Ahmad Rodoni

dan Herni Ali (2010:125) tiap perubahan dalam kebijakan pembayaran

dividen akan memiliki dua dampak yang berlawanan yaitu apabila

dividen akan dibayarkan semua, maka keputusan cadangan terabaikan

dan sebaliknya apabila laba ditahan semua kepentingan pemegang

saham akan uang kas terabaikan. Untuk menjaga kedua kepentingan

tersebut, maka manajer dapat menempuh kebijakan yang optimal.

Kebijakan dividen optimal merupakan kebijakan yang menciptakan

keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa yang

akan datang, sehingga dapat memaksimumkan laba dan

mempengaruhi nilai perusahaan. Kebijakan perusahaan untuk

membagikan laba ditahanya dalam bentuk dividen kepada pemegang

saham perusahaan adalah keputusan yang tidak mudah dimana

perusahaan dihadapkan pada dua pilihan (John, et.al 1999) dalam

Ahmad Rodoni dan Herni Ali (2010:125) yaitu :

a. Pembayaran dividen besar dan laba ditahan ssedikit, dengan

Page 32: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

15

konsekuensi perusahaan harus mencari dana eksternal dalam

jumlah besar atau

b. Pembayaran dividen sedikit dan laba ditahanya banyak, dengan

konsekuensinya perusahaan tidak perlu mencari dana eksternal

yang besar.

Dengan demikian kebijakan dividen yang diambil perusahaan

berkaitan dengan tujuan utama pembuatan keputusan keuangan yaitu

memaksimalkan nilai (harga) saham umum perusahaan. Kebijakan

dividen karena dua alas an yaitu pertama, pembayaran dividen akan

mempengaruhi harga saham, dengan demikian akan berpengaruh pula

dengan perdagangan saham. Kedua, pendapatan yang ditahan

(retained earning) biasanya merupakan sumber tambahan modal

sendiri (equity capital) yang terbesar dua terpenting untuk

pertumbuhan perusahaan.kedua alas an tersebut merupakan dua sisi

kepentingan perusahaan yang agak controversial. Agar kedua

kepentingan itu dapat terpenuhi secara optimal, manajemen

perusahaan seharusnya memutuskan secara hati-hati dan teliti

kebijakan dividen yang harus dipilih (Ahmad Rodoni dan Herni Ali,

2010:125).

c. Adapun prosedur dalam pembayaran dividen adalah sebagai

berikut yaitu :

1) Tanggal Pengumuman (date of declaration)

Tanggal pengumuan adalah tanggal dimana direksi secara formal

Page 33: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

16

mengumumkan dibagikannya kepada para pemegang saham bahwa

dividen akan dibagikan, suatu hutang dividen harus diakui dan laba

yang ditahan berkurang. Dengan demikian kewajiban membayar

dividen timbul pada saat direksi mengumumkan pembagian

dividen.

2) Cum-dividen date

Tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak

untuk mendapatkan dividen.

3) Tanggal Pencatatan pemegang saham (date of record)

Tanggal pencatatan adalah tanggal dimana pemilikan saham

ditentukan, sehingga dapat diketahui kepada siapa dividen

dibagikan. Pemegang saham yang mencatatkandirinya pada

tanggal pembayaran. Tidak ada entry yang diperlukan pada

tanggal pencatatan. Tanggal ini hanya digunakan sebagai titik

batas, kepada dividen dibagikan. Penentuan titik batas tidak perlu

dilakukan karena saham perusahaan diperdagangan di bursa,

sehingga pemiliknya dapat setiap saat berubah. Tentang jumlah

saham yang beredar, perusahaan sudah mengetahuinya sejak

dividen diumumkan. Pada saat dividen dibayarkan, hutang dan kas

akan berkurang sehingga perusahaan akan mencatatnya sebagai

pengurangan kedua perkiraan tersebut diatas

4) Tanggal pemisahan dividen (ex-dividend date)

Sebelum tanggal pencatatan, perusahaan sudah harus

Page 34: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

17

diberitahukan apabila terjadi transaksi jual beli atas saham

tersebut. Oleh sebab itu pada bursa international disepakati adanya

ex-dividen date yaitu 3 hari sebelum tanggal pencatatan (date of

record). Setelah tanggal pencatatan, saham tersebut tidak lagi

memiliki hak atas dividen pada tanggal pembayaran.

5) Tanggal pencatatan (date of payment)

Pada tanggal ini, dividen dibayarkan kepada para pemegang

saham. Setelah memegang dividen, kas didebet dan piutang

dieliminasi. Pembayaran dividen akan dikenakan pemotongan

pajak penghasilan.

Ada beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur

kebijakan dividen. Di dalam penelitian ini, rasio yang dipakai untuk

mengukur kebijakan dividen adalah dividen payout ratio. Menurut

Riyanto dalam (Rina, 2008:33-34) mengatakan bahwa “persentase

dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham

sebagai cash dividends disebut dividend payout ratio”. Dalam

penelitian ini, dividend payout ratio diukur dengan membandingkan

antara total dividen dengan total laba bersih.

Kebijakan Dividen dengan Kebijakan Hutang

Kebijakan dividen akan memiliki pengaruh terhadap tingkat

penggunaanaan hutang suatu perusahaan. Kebijakan dividen yang stabil

menyebabkan adanya keharusan bagi perusahaan untuk menyediakan

sejumlah dana guna membayar jumlah dividen tetap tersebut.

Page 35: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

18

Rozzeff (1982) menyatakan bahwa pembayaran dividen adalah suatu

bagian dari monitoring perusahaan. Dalam kondisi demikian, perusahaan

cenderung untuk membayar dividen lebih besar jika insider memiliki

proporsi saham yang lebih rendah, menurut Faisal dalam Rizka dan Ratih

(2009) perusahaan yang mempunyai dividen payout ratio tinggi akan

menyukai perusahaan dengan modal sendiri. Disamping itu, pembayaran

dividen dapat dilakukan setelah kewajiban pembayaran bunga dan cicilan

hutang dipenuhi. Adanya kewajiban tersebut, akan membuat manajer

semakin hati-hati dan efisien dalam menggunakan hutang.

2. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan laba. Satu-satunya ukuran profitabilitas yang palin penting

adalah laba bersih. Para investor dan kreditor sangat berkepentingan

dalam mengevaluasi kemampuan perusahaan menghasilkan laba saat ini

maupun di masa mendatang (Dewi Astuti, 2004:36).

Menurut Tita Detiana (2011:59) profitabilitas adalah hubungan

antara pendapatan dan biaya yang dihasilkan dengan menggunakan asset

perusahaan, baik lancar maupun tetap, dalam aktivitas produksi. Terdapat

banyak cara untuk mengukur profitabilitas. Berbagai pengukuran ini

memungkinkan analis untuk mengevaluasi keuntungan perusahaan dilihat

baik dari sisi penjualan asset ataupun investasi pemilik. Tanpa profit,

perusahaan tidak dapat menarik sumber modal eksternal untuk

menginvestasikan dananya pada perusahaan. Profitabilitas adalah

Page 36: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

19

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama satu tahun dan

dikalkulasi dengan return on equity. Rasio profitabilitas adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil

pengembalian dari penjualan investasi serta kemampuan perusahaan

menghasilkan laba yang akan menjadi dasar pembagian dividen

perusahaan.

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan

investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi

perusahaan (kasmir, 2012:196). Sedangkan Menurut Moeljadi (2006:52)

rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan

laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan

menggunakan modal sendiri.

a. Dalam bukunya Kasmir (2009:198) manfaat dari rasio

profitabilitas adalah untuk :

1) Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode.

2) Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang.

3) Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu.

4) Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal

Page 37: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

20

sendiri.

5) Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

b. Menurut Warsono (2002:37) untuk mengukur profitabilitas suatu

perusahaan dapat dilakukan dengan lima macam rasio, yaitu :

1) Margin laba kotor (Gross profit margin), merupakan perbandingan

antara laba kotor (gross profit) dengan penjualan. Besarnya hasil

perhitungan margin laba kotor menunjukkan seberapa besar laba

kotor yang diperoleh oleh perusahaan untuk tingkat penjualan

tertentu.

2) Margin laba operasi bersih (net operating profit margin),

merupakan rasio perbandingan antara laba operasi bersih (earning

before interest and taxes/EBIT) dengan penjualan. Besarnya hasil

perhitungan margin laba operasi bersih menunjukkan seberapa

besar laba sebelum bunga dan pajak yang diperoleh oleh

perusahaanuntuk tingkat penjualan tetentu.

3) Margin laba bersih (net profit margin), rasio perbandingan antara

laba bersih setelah pajak (earning after taxes/EAT) dengan

penjualan. Besarnya hasil perhitungan margin laba bersih

menunjukkan seberapa besar laba setelah pajak yang diperoleh

oleh perusahaan untuk tingkat penjualan tertentu.

Page 38: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

21

4) Rasio pengembalian atas investasi (ROI/ROA),

Merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROA juga merupakan

suatu ukuran tentang efektivitas manjemen dalam mengelola

investasinya (Kasmir, 2009:207).

Rumus ROA = Laba Bersih Setelah Pajak

Total Aktiva

5) Rasio pengembalian atas ekuitas (ROE) atau pengembalian atas

para pemegang saham. Merupakan rasio untuk mengukur laba

bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Semakin tinggi rasio

ini, semakin baik, artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat,

demikian pada sebaliknya (Kasmir, 2009:207).

Rumus ROE (J.Fred Weston dan Eugene F. Brigham, 2009:305).

ROE = Laba Bersih Setelah Pajak

Modal Sendiri

Profitabilitas ini menjadi variabel dalam menggambarkan

pendapatan yang dimiliki perusahaan untuk membiayai investasi. Selain

itu, profitabilitas juga menunjukkan kemampuan dari modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan

bagi investor.

Ketika perusahaan sebagian didanai oleh hutang, laba dibagi

antara pemegang hutang dengan pemegang saham. Dengan demikian

hubungan yang ada antara profitabilitas dengan kebijakan hutang adalah

Page 39: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

22

bersifat negatif. Ketika profitabilitas perusahaan meningkat maka tingkat

hutang perusahaan akan menurun dan sebaliknya jika profitabilitas

perusahaan menurun maka hutang perusahaan akan meningkat (Nanda

Karinaputri, 2012).

Profitabilitas dengan Kebijakan Hutang

Pada tingkat profitabilitas yang rendah, perusahaan menggunakan

hutang untuk membiayai operasional, sebaliknya pada tingkat

profitabilitas yang tinggi, perusahaan mengurangi penggunaan hutang

(Ismiyati dan Hanafi 2003) dalam Steven dan Lina (2011). Hal ini

disebabkan karena perusahaan diasumsikan menghasilkan sebagian besar

keuntungan pada laba ditahan sehingga mengandalkan sumber dana

internal dan menggunkan hutang dalam tingkat yang rendah, tetapi saat

mengalami profitabilitas rendah, perusahaan akan menggunakan hutang

yang tinggi sebagai mekanisme transfer kekayaan antara kreditur kepada

pemegang saham.

3. Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan merupakan harapan dari berbagai pihak

baik pihak internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.

Pertumbuhan perusahaan diharapkan dapat memberikan sinyal positif

adanya kesempatan berinvestasi. Bagi investor, prospek perusahaan yang

memiliki potensi tumbuh tinggi memberikan keuntungan karena investasi

yang ditanamkan diharapkan akan memperoleh return tinggi di masa yang

akan datang (David dan Christian, 2009:131). Menurut Sriwardany dkk

Page 40: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

23

(2007) pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan kemampuan

perusahaan untuk miningkatkan size, yang dapat diproksikan dengan

adanya peningkatan aktiva, ekuitas, laba dan penjualan serta nilai tobin-q.

Tingkat pertumbuhan yang semakin cepat mengidentifikasikan

bahwa perusahaan sedang mengadakan ekspansi. Hal ini menyebabkan

timbulnya kebutuhan dana yang besar. Untuk itu, perusahaan

menggunakan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut

termasuk dengan menggunakan hutang. Pertumbuhan perusahaan yang

besar mempunyai pengaruh terhadap hutang perusahaan, karena suatu

perusahaan yang sedang berada pada tahap pertumbuhan akan

membutuhkan dana yang besar untuk melakukan ekspansi. Hal ini

mendorong manajer untuk menggunakan hutang dalam membiayai

kebutuhan dana tersebut (Yeniate dan Nicken, 2010:8).

Menurut Kasmir (2012:114-115) rasio pertumbuhan merupakan

rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan

perekonomian dan sektor usahanya. Dalam rasio pertumbuhan yang

dianalisis adalah pertumbuhan penjualan, laba bersih, pendapatan per

saham dan dividen per saham.

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan

untuk meningkatkan size (Kallapur dan Trombley, 2001) dalam

(Sriwardany, 2006:11) dan tingkat pertumbuhan perusahaan dapat diukur

dari beberapa variabel seperti Price/Earning Ratio (Price per

Page 41: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

24

Share/Earning per share), Price/Cash Flow ratio _Price per share/Cash

Flow per share), Market/Book Ratio (Market price per share/book value

per share), Tobin’q, Biaya pengembangan (R & D Expense) dibagi

dengan total penjualan. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan potensial

yang tinggi memiliki kecenderungan untuk menghasilkan arus kas yang

tinggi di masa yang akan datang dan kecenderungan untuk menghasilkan

arus kas yang tinggi di masa yang akan datang dan kapitalisasi pasar yang

tinggi sehingga memungkinkan perusahaan untuk memiliki biaya modal

yang rendah.

Dahlan Siamat (2004:279) menyatakan bahwa Price Earnig Ratio

merupakan ratio yang digunakan untuk menilai suatu harga saham. Pada

prinsipnya price earning ratio memberikan indikasi mengenai jangka

waktu yang diperlukan untuk mengembalikan dana pada tingkat harga

saham dan keuntungan perusahaan pada suatu periode tertentu. Rasio ini

menggambarkan kesedian investor membayar suatu jumlah untuk setiap

Rupiah perolehan laba perusahaan.

Menurut Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston (2006:418)

dijelaskan bahwa para investor telah lama mencari suatu acuan sederhana

untuk menentukan apakah suatu saham dinilai secara wajar. Salah satu

pendekatan seperti ini adalah dengan melihat rasio harga terhadap harga

saham. Price earning ratio suatu saham menunjukkan berapa banyak

jumlah yang tersedia dibayarkan oleh para investor untuk setiap jumlah

laba yang dilaporkan.

Page 42: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

25

PER dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :

PER = Harga per lembar saham

Laba per lembar saham

Menurut Gruber dalam Syarifah Zahroh (2009:33-34), pendekatan Price

Earning Ratio (PER) merupakan model penilaian saham yang paling

praktis sehingga banyak dipergunakan oleh para pemodal dan analisis

saham. Pada perusahaan yang mempunyai price earning ratio tinggi resiko

yang rendah serta pertumbuhan yang tinggi.

Sesuai dengan model tersebut maka dapat diidentifikasikan faktor-

faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio, adalah :

a. Dividen Payout Ratio, apabila faktor-faktor lain dipegang konstan,

maka meningkatnya payout ratio akan meningkatkan Price Earning

Ratio

b. Tingkat keuntungan yang dipandang layak (discount rate). Apabila

faktor-faktor lain dipegang konstan, maka meningkatnya Price

Earning Ratio.

c. Pertumbuhan Dividen. Apabila faktor-faktor lain dipegang konstan,

maka meningkatnya pertumbuhan dividen akan meningkatkan Pice

Earning Ratio (Suad Husnan, 2001:342).

Page 43: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

26

Pertumbuhan Perusahaan dengan Kebijakan Hutang

Suatu perusahaan yang memiliki pertumbuhan (growth) positif

mengindikasikan majunya perusahaan tersebut. Perusahaan dengan

pertumbuhan yang tinggi sebaiknya menggunakan hutang dalam jumlah

besar, karena biaya pengembangan pada emisi saham biasa lebih tinggi

dibandingkan dengan biaya pada emisi obligasi (Weston dan Copeland,

2000) dalam Yustiana (2010). Perusahaan dengan penjualan yang relatif

stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan

menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan

perusahaan yang penjualannya tidak stabil (Brigham dan Houston,

2001:182).

Tingkat pertumbuhan yang semakin cepat menidentifikasikan

bahwa perusahaan sedang mengadakan ekspansi. Hal ini menyebabkan

timbulnya kebutuhan dana yang besar. Untuk itu, perusahaan

menggunakan hutang berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan dana

tersebut termasuk dengan menggunakan hutang. Pertumbuhan perusahaan

yang besar mempunyai pengaruh positif terhadap hutang perusahaan,

karena suatu perusahaan yang sedang berada pada tahap pertumbuhan

akan membutuhkan dana yang besar untuk melakukan ekspansi. Hal ini

akan mendorong manajer untuk menggunakan hutang dalam membiayai

kebutuhan dana tersebut (Yeniatie dan Nicken, 2010).

Page 44: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

27

4. Ukuran Perusahaan

Umur dan besaran perusahaan tergantung dari kemudahan

aksesnya ke pasar-pasar modal. Perusahaan besar yang sudah eksis akan

memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, karena kemudahan

tersebut fleksibilitas dan kemampuannya untuk memperoleh dana yang

lebih besar dianggap lebih aman dari pada perusahaan yang masih baru

sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividen yang

lebih tinggi dari pada perusahaan kecil. Ukuran perusahaan diwakili oleh

Log natural dan Total Asset (Alli et al., 1993, dalam Sutrisno, 2001:3).

Total asset dijadikan sebagai indikator ukuran perusahaan karena

sifatnya jangka panjang dibandingkan dengan penjualan. Semakin besar

suatu perusahaan maka cenderung karena perusahaan yang besar memiliki

kebutuhan dana yang besar dan salah satu alternatif pemenuhan dana yang

tersedia menggunakan pendanaan eksternal (Tittman dan Wessels, 1988)

dalam (Yustiana, 2010:47-48).

Ukuran Perusahaan dengan Kebijakan Hutang

Perusahaan kecil dan dalam masa pertumbuhan cenderung untuk

tidak membayarkan dividennya dan perusahaan biasanya baru akan

membagikan labanya dalam bentuk dividen setelah perusahaan mencapai

titik kedewasaan (mature) dalam daur hidupnya. Perusahaan kecil dengan

kesempatan pertumbuhan yang tinggi lebih memilih seluruh laba bersih

operasinya dialokasikan untuk investasi yang profitable, dan tidak

menyisakan kas untuk pembayaran dividen.

Page 45: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

28

Besar kecilnya perusahaan sangat berpengaruh terhadap struktur

modal, terutama berkaitan dengan kemampuan memperoleh pinjaman.

Perusahaan besar yang telah terdiversivikasi, lebih mudah untuk

memasuki pasar modal, menerima penilaian kredit yang lebih tinggi dari

bank komersial untuk hutang-hutang yang diterbitkan dan membayar

tingkat bunga yang lebih rendah pada hutangya. Sakah satu alasannya

perusahaan lebih mudah menerima pinjaman adalah karena nilai aktiva

yang dijadikan jaminan lebih besar dan tingkat kepercayaan bank juga

lebih tinggi (Yuli Soesetio, 2008)

5. Kebijakan Hutang

Kebijakan hutang merupakan kebijakan yang penting dalam suatu

perusahaan. Dimana kebijakan hutang merupakan bagian dari keputusan

yang pendanaan berasal dari eksternal. Kebijakan hutang ini berkaitan

juga dengan struktur modal perusahaan karena kebijakan hutang

merupakan sebagai salah satu komposisi dalam struktur modal

perusahaan.

(Diah Setyowati, 2010) mendefinisikan kebijakan hutang sebagai

segala jenis hutang yang dibuat atau diciptakan oleh perusahaan baik

hutang lancar maupun hutang jangka panjang. Hutang lancar adalah

hutang yang berjangka waktu paling lama satu tahun, seperti utang usaha,

beban terutang, wesel bayar, kredit modal kerja dan lain-lain. Sedangkan

hutang jangka panjang atau hutang tak lancar adalah hutang berjangka

waktu lebih dari satu tahun, seperti hutang obligasi, utang hipotik dan

Page 46: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

29

kredit investasi (M Nafarin, 2007:342).

Nuringsih (2005:109) apabila suatu perusahaan mengalami

keterbatasan laba ditahan maka perusahaan cenderung memanfaatkan

hutang. Namun, bila penggunaan hutang terlalu besar dapat berdampak

pada financial distres dan kebangkrutan. Berdasarkan dampak ini bila

perusahaan memiliki hutang yang tinggi, hal tersebut akan mengurangi

pembayaran dividen untuk menghindari transfer kekayaan dari kreditor

kepada pemegang saham. Dalam hal ini, kepentingan kreditor tetap

diperhatikan karena disimpan unutk pelunasan hutang.

Kebijakan hutang sering diukur dengan debt to equity ratio (DER)

yaitu perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Total hutang

merupakan total liabilities (kewajiban), baik hutang jangka pendek

maupun jangka panjang. Total modal sendiri atau biasa disebut juga

dengan total shareholders equity merupakan total modal disetor dengan

laba ditahan yang dimiliki perusahaan Robert Ang (1997) dalam Yustiana

(2010). Semakin rendah DER berarti semakin kecil tingkat hutang yang

dimiliki dan kemampuan untuk membayar hutang akan semakin tinggi

pula.

Menurut pendapat (Ross et al:2003) yang menyatakan bahwa

“debt to equity ratio is diving total eebt with total equity”. Yaitu Debt to

Equity Ratio merupakan perhitungan sederhana yang membandingkan

total hutang perusahaan dari modal pemegang saham. Debt to equity ratio

merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas.

Page 47: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

30

Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang,

termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk

mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan

pemilik perusahaan. Rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah

modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang (Kasmir, 2012:157-

158).

Penggunaan hutang bagi perusahaan mengandung tiga dimensi, yaitu :

1) Pemberi kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas kredit

yang diberikan.

2) Penggunaan hutang akan meningkatkan keuntungan perusahaan jika

perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban

tetapnya.

3) Hutang sebagai sumber dana perusahaan dan sistem pengendali

perusahaan. Sartono (2001) dalam Yustiana (2010)

Page 48: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

31

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Lanjutan Tabel 2.1

NO Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

1 Yeniatie dan

Nicken Destriana

(2010)

Faktor-faktor yang

mempengaruhi

Kebijakan Hutang

pada perusahaan

Nonkeuangan yang

Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

Dependen :

Kebijakan Hutang

(DEBT)

Independen :

Kepemilikan

manajerial (INSD),

kepemilikan

institusional

(INST), kebijakan

dividen (DPR),

Struktur asset

(AST),

profitabilitas

(PROF),

Pertumbuhan

perusahaan

(GROWTH),

Risiko bisnis

(RISK)

Kepemilikan

manajerial, kebijakan

dividen dan risiko

bisnis tidak

berpengaruh terhadap

kebijakan hutang,

Kepemilikan

institusional dan

profitabilitas

memiliki hubungan

negative terhadap

kebijakan hutang.

Struktur asset dan

pertumbuhan

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

hutang perusahaan.

2 Rizka Putri

Indahningrum

dan Ratih

Handayani

(2009)

Pengaruh

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Dividen,

Pertumbuhan

Perusahaan, Free

Cash Flow dan

Profitabilitas

Terhadap

Kebijakan Hutang

Dependen :

Kebijakan hutang

(DER)

Independen : kepemilikan

institusional

(INST), dividen

(DIVD),

pertumbuhan

(GROW),

profitabilitas

(PROF) dan free

Cash Flow (FCF)

Pada variabel

kepemilikan

manajerial, kebijakan

dividen dan

pertumbuhan tidak

memiliki hubungan

signifikan terhadap

kebijakan hutang,

free cash flow,

kepemilikan

institusional dan

profitabilitas

menghasilkan

pengaruh signifikan

dan negative terhadap

kebijakan hutang.

Sedangkan struktur

aktiva memiliki

Page 49: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

32

Lanjutan Tabel 2.1

NO Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

hubungan signifikan

positif terhadap

hutang perusahaan.

3 Yuli Soesetio

(2008)

Pengaruh

Manajerial dan

Institusional,

Kebijakan Dividen,

Ukuran Perusahaan,

Struktur Aktiva dan

Profitabilitas

terhadap Kebijakan

Hutang

Dependen : Kebijakan Hutang

Independen : Kepemilikan

manajerial,

Kepemilikan

institusional,

Kebijakan dividen,

Ukuran perusahaan,

Struktur aktiva,

Profitabilitas.

Pada variabel

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional,

kebijakan dividen,

ukuran perusahaan,

struktur aktiva, dan

profitabilitas,

berpengaruh

signifikan secara

simultan terhadap

kebijakan hutang

perusahaan.

Sedangkan variabel

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional, struktur

aktiva, dan

profitabilitas secara

parsial berpengaruh

signifikan terhadap

kebijakan hutang, dan

variabel kebijakan

dividend dan ukuran

perusahaan secara

parsial berpengaruh

tidak signifikan

terhadap kebijakan

hutang perusahaan.

4 Yustiana Ratna

Nuraini (2010)

Analisis Pengaruh

Return On

Investment, Fixed

Assets Ratio, Firm

Size dan Rate Of

Growth Terhadap

Debt To Equity

Ratio pada

Perusahaan

Dependen : Kebijakan Hutang

(DER)

Independen : ROI,

FAR, Firm Size

dan Rate of Growth

FAR, Firm Size dan

Rate of Growth

berpengaruh

signifikan dan positif

terhadap DER.

Sedangkan ROI

berpengaruh

signifikan dan

negative terhadap

Page 50: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

33

Lanjutan Tabel 2.1

NO Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

Manufaktur yang

Tercatat di Bursa

Efek Indonesia

Periode 2003-2007

DER.

Secara simultan

semua variabel

berpengaruh terhadap

DER.

5 Devi Nurvida

dan Gugus

Irianto (2008)

Pengaruh

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional dan

sebaran

kepemilikan

terhadap kebijakan

hutang perusahaan

ditinjau dari teori

keagenan

Dependen :

Kebijakan hutang

Independen :

Kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional dan

sebaran

kepemilikan

Secara parsial

kebijakan dividen

tidak berpengaruh

terhadap kebijakan

hutang perusahaan.

Kepemilikan

manajerial tidak

berpengaruh terhadap

kebijakan hutang

perusahaan.

Penyebaran

kepemilikan

berpengaruh terhadap

kebijakan hutang.

Secara parsial umuran

perusahaan dan

struktur aktiva

berpengaruh positif

terhadap kebijakan

hutang perusahaan.

6 Steven dan Lina

(2011)

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Kebijakan Hutang

Perusahaan

Manufaktur

Dependen : Kebijakan Hutang

(DER)

Independen : Kebijakan Dividen,

Investasi

Perusahaan,

Kepemilikan

manajerial,

Pertumbuhan

Perusahaan,

Struktur Aset,

Ukuran

Perusahaan,

Profitabilitas

Kebijakan dividen,

struktur aktiva,

profitabilitas

berpengaruh terhadap

kebijakan hutang.

Sedangkan investasi

perusahaan,

kepemilikan

manajerial,

pertumbuhan

perusahaan, dan

ukuran perusahaan

tidak berpengaruh

terhadap kebijakan

hutang.

Page 51: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

34

C. Kerangka Pemikiran

Kebijakan hutang merupakan keputusan penting yang sangat

berpengaruh terhadap kebijakan dan kondisi suatu perusahaan. Pada dasarnya

kebijakan hutang akan menentukan nilai perusahaan. Hal ini berkaitan dengan

pendanaan yang diperoleh melalui hutang. Hutang dapat sangat membantu

dalam mengatasi masalah pendanaan, akan tetapi perlu dipertimbangkan

risiko akan terjadinya kebangkrutan pada penggunaan hutang dalam jumlah

yang besar. Maka kerangka pemikiran teoritisnya adalah sebagai berikut :

Page 52: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

35

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

BEI

Variabel Independen :

1. DPR

2. ROA

3. Pertumbuhan

Perusahaan (PER)

4. Ukuran perusahaan

Variabel dependen :

Kebijakan Hutang

(DER)

Model Regresi

Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi Uji

Heteroskedastisitas

Uji F (Simultan) Uji t (Parsial) Koefisien

Determinasi

Kesimpulan

Uji Regresi Berganda

Page 53: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

36

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau salah.

Hipotesis dari penilitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Terdapat pengaruh variabel kebijakan dividen, profitabilitas,

pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan

hutang secara simultan.

H2 : Terdapat pengaruh signifikan variabel kebijakan dividen terhadap

kebijakan hutang secara parsial.

H3 : Terdapat pengaruh signifikan variabel profitabilitas terhadap kebijkan

hutang secara parsial.

H4 : Terdapat pengaruh signifikan variabel pertumbuhan perusahaan

terhadap kebijakan hutang secara parsial.

H5 : Terdapat pengaruh signifikan variabel ukuran perusahaan terhadap

kebijakan hutang secara parsial.

Page 54: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena penelitian ini

dilakukan untuk menguji pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas,

Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan

Hutang. Data-data yang digunakan adalah data historis dari data-data

keuangan berupa Annual Report dari tahun 2008-2010. Dalam penelitian ini

penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan

observasi. Maka penelitian yang dilakukan adalah observasi tidak langsung

berupa data sekunder dengan menggunakan data laporan keuangan pada

semua industri kecuali perusahaan dalam bidang perbankan.

B. Metode Penentuan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling

yang digunakan atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi

semata-mata dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel.

Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel didasarkan pada

prosedur sebagai berikut :

1. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-

2011.

2. Tersedia data laporan keuangan selama kurun waktu penelitian 2008-

2011.

3. Perusahaan yang membagikan dividen tunai berturut-turut selama periode

Page 55: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

38

pengamatan 2008-2011.

4. Perusahaan Non Keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2008-2011.

Jumlah sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008 -

2011. Sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai

berikut:

Tabel 3.1

Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 TBLA PT. Tunas Lampung Baru,Tbk

2 SMGR PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

3 LION PT. Lion Metal Works, Tbk

4 LMSH PT. Lion Mesh Prima, Tbk

5 AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk

6 SMSM PT. Selamat Sempurna, Tbk

7 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

8 GGRM PT. Gudang Garam, Tbk

9 KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk

10 TSPC PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk

11 TCID PT. Mandom Indonesia, Tbk

12 JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk

13 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

14 PEGE PT. Panca Global Securities, Tbk

15 INTA PT. Intraco Penta, Tbk

16 LTLS PT. Lautan Luas, Tbk

17 MICE PT. Multi Indocitra, Tbk

18 TGKA PT. Tigaraksa Satria, Tbk

19 UNTR PT. United Tractors, Tbk

20 RUIS PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk

21 ASGR PT. Astra Graphia, Tbk

22 MTDL PT. Metrodata Electronicks, Tbk

Sumber : www.idx.co.id

Page 56: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

39

1. PT. Tunas Baru Lampung, Tbk

PT. Tunas Baru Lampung, Tbk adalah sebuah perusahaan yang

berbasis di Indonesia yang terlibat dalam pembuatan dan distribusi

produk berbasis pertanian konsumen. Perusahaan ini menawarkan

minyak goreng kelapa, minyak kelapa goreng, minyak kelapa mentah,

minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan sabun. Produk-produknya

dipasarkan baik di pasar domestik dan internasional. Perusahaan juga

bergerak di bidang perkebunan dan bisnis real estate. Maskapai ini

mengoperasikan tiga perkebunan: sebuah banktanah lebih dari 50.000

hektar di Lampung; 30.000 hektar di Palembang, dan 10.000 ha di

Pontianak. Ini digunakan terutama untuk perkebunan kelapa sawit. Pada

tanggal 31 Desember 2009, Anak Perusahaanadalah PT Bumi Sentosa

Abadi, PT Bangun NusaIndah Lampung, PT Budi Dwiyasa Perkasa, PT

Adikarya Gemilang, PT Bangun Tatalampung Asri, PT Budinusa

Ciptawahana, PTAgro Bumi Mas, PT Mulya Mandra Mukti, PT Bumi

Perkasa dan PT Abadi Gemilang Sentosa Mulia.

2. PT Semen Gresik (Persero) Tbk

Merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri semen.

Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI

pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada

tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya serta merupakan BUMN pertama yang go public

dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Sampai

dengan tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham

Page 57: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

40

berubah menjadi Pemerintah RI 15,01%, Masyarakat 23,46% dan Cemex

25,53%.Pada Tanggal 27 Juli Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham

CEMEX S.S de. C.V pada Blue valley Holdings PTE Ltd. Sehingga

komposisi kepemilikan saham sampai saat ini berubah menjadi

Pemerintah RI 51,01%, Blue Valley Holdings PTE Ltd 24,90%, dan

masyarakat 24,09%.Saat ini kapasitas terpasang Semen Gresik Group

(SGG) sebesar 16,92 juta ton semen per tahun, dan menguasai sekitar

46% pangsa pasar semen domestik.

3. PT. Lion Metal Works Tbk (IDX: LION)

Merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi logam

yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada

tahun 1972. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam-macam bahan

logam. PT Lion Metal Works Tbk mempunyai luas area 63,130 m2

dengan luas bangunan 29,517 m2 dengan lokasi Jalan Raya Bekasi Km

24,5 Cakung Jakarta Timur. Bergerak di bidang Peralatan kantor dan

fabrikasi logam. Untuk menunjang kegiatan operasi perseroan

memproduksi antara lain peralatan perkantoran, peralatan rumah sakit,

peralatan dan sistem pengaman (Brandkast), peralatan pergudangan.

dengan bahan bangunan seperti Pintu Tahan Api, sistem Penyangga

kabel, Rangka Atap Baja ringan dan Rangka Rumah Baja Tahan Gempa,

Kanal C untuk konstruksi.

4. PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH)

Didirikan tanggal 14 Desember 1982 dengan nama PT Lion

Weldmesh Prima dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun

Page 58: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

41

1984. Kantor pusat LMSH berdomisili Jln. Raya Bekasi Km. 24.5,

Cakung Jakarta 13910. Saat ini, LMSH memiliki dua pabrik. Salah satu

dari dua pabriknya berkedudukan di Jalan Raya Bekasi, Km. 24,5,

Cakung, Jakarta Timur sedangkan pabrik yang lain terletak di Jalan

Flamboyan Desa Siring, Sidoarjo, Jawa Timur.

Untuk pabrik yang berlokasi di Desa Siring, Sidoarjo, LMSH telah

mengadakan perjanjian perikatan jual beli dengan Badan

Penanggulangan Lumpur Sidoarjo dan telah menandatangani dokumen

pelunasannya. Pada tanggal 31 Agustus 2012, LMSH telah menerima

pelunasan atas ganti rugi. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,

ruang lingkup kegiatan LMSH antara lain meliputi industri besi kawat

seperti weldmesh dan sejenisnya dan steel fabrication. Saat ini, LMSH

hanya bergerak dalam usaha manufaktur weldmesh. Pada tahun 1990,

LMSH memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) LMSH kepada

masyarakat sebanyak 600.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham

dengan harga penawaran Rp7.200,- per saham. Saham-saham tersebut

dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 Juni 1990.

5. PT. Astra Otoparts, Tbk

Berdiri tahun 1976 sebagai PT. Alfa Delta Motor, sebuah

perusahaan yang bergerak dibidang otomotif, perakitan mesin dan

konstruksi. Pemilik dari perusahaan ini adalah William Soeryadjaja dan

PT. Djaja Pirusa. Pada tahun 1977 PT. Alfa Delta motor berubah

namamenjadi PT. Pacific Western. Pada tahun 1981 PT. Pacific Western

Page 59: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

42

berubah nama menjadi PT. Menara Alam Tekhnik dan berganti

kepemilikan menjadi milik PT. Summa Surya, PT. Windu Tri Nusantara

dan PT. Multifest. Pada tahun 1983 PT. Astra Internasional Inc membeli

saham PT. Summa Surya di PT. Menara Alam Tekhnik. Pada tahun 1993

PT. Astra Internasional Inc mengambil alih seluruh saham PT. Menara

Alam Tekhnik, dan berubah nama menjadi PT. Alam Pradipta. Pada

Tahun 1996 PT.Alam Pradipta berubah nama menjadi PT. Astra Pradipta

Internusa, bulan juni 1996 bergabung dengan beberapa perusahaan Astra

dan berubah nama menjadi PT Federal Adiwira Serasi PT Federal

Adiwira Serasi bergerak dibidang manufaktur dan perdagangan metal

dan plastic. Bulan desember 1996 PT federal Adiwira Serasi berubah

nana nenjadi PT Astra Dian Lestari. Dinana 97% sahannya diniliki oleh

PT. Astra Internasional Tbk.

6. PT. Selamat Sampoerna, Tbk

Didirikan pada tanggal 19 Januari 1976 dengan ruang lingkup

perusahaan bergerak dalam bidang industri perlengkapan alat-alat suku

cadang dari berbagai alat-alat mesin paprika dan kendaraan. Perusahaan

memulai usaha komersialnya pada tahun 1980, untuk IPO dilakukan pada

tanggal 9 September 1996 dengan jumlah lembar saham sebanyak

34.400.000 saham perdana dengan nilia nominal Rp. 500 per saham

dengan harga penawaran Rp. 1.700 per saham.

7. PT. Indofood

PT. Indofood Sukses makmur, Tbk merupakan produsen berbagai

jenis makanan dan minunan yang bermarkas di Jakarta

Page 60: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

43

Indonesia.Perusahaan ini didirikan tahun 1972 oleh Sadono Salin,

Perusahaan ini mengekspor bahan makanan hingga Australia Asia dan

Eropa.

8. PT. Gudang Garam Tbk

Adalah sebuah merk/ perusahaan produsen rokok terpopuler asal

Indonesia. Didirikan pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie /Surya

Wonowidjojo, perusahaan ini merupakan peringkat kelima tertua dan

terbesar di Indonesia (setelah Djarum) dalam Produksi rokok kretek.

Perusahaan ini memiliki kompleks tembakau sebesar 514 area di Kediri,

Jawa Timur. Pada tahun 1956 Tjoa Ing Hwie meninggalkan cap 93. Dia

membeli tanah di Kediri dan memulai produksi rokok sendiri, diawali

dengan rokok kretek dari kelobot dengan merk Inghwie. Setelah dua

tahun berjalan Inghwie menggantin nama perusahaannya menjadi Pabrik

Rokok Tjap Gudang Garam. PT. Gudang Garam Tbk, tidak

mendistribusikan secara langsung melainkan melalui PT. Surya

Madistrindo lalu kepada pedagang eceran kemudian baru ke konsumen

atau produsen.

9. PT. Kalbe Farma, Tbk

PT. Kalbe Farma adalah perusahaan yang bergerak di industri

farmasi yang terbesar di Indonesia. Pada tanggal 10 September tahun

1966, PT Kalbe Farma mulai terbentuk. PT. Kalbe Farma, Tbk

perusahaan farmasi terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, PT. Kalbe

Farma, Tbk. dengan manajemen yang dikelola secara profesional dan

berorientasi pada kepuasaan pelanggan, mengundang para profesional

Page 61: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

44

muda yang ingin maju serta berkembang. Visi dan Misi PT. Kalbe Farma

Visi: Menjadi perusahaan yang dominan dalam bidang

kesehatan di Indonesia dan memiliki eksistensi di pasar global dengan

merek dagang yang kuat, didasarkan oleh manjemen, ilmu dan teknologi

yangunggul. Misi: Meningkatkan Kesehatan untuk Kehidupan yang

Lebih Baik.

10. PT. Tempo Scan Pasific, Tbk

PT. Tempo Scan Pacific Tbk (BEI: TSPC) adalah perusahaan

induk (holding company)Yang memiliki beberapa perusahaan Farmasi.

PT Supra Ferbindo Farma, PT. Indonesian Pharmaceutical Industries,

dll. Yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan bulan

mei pada Tahun 1977 nama lama dengan PT. Scanchemie, oleh PT.

perusahaan dagang tempo murah, PT. Bahasa Indonesia Pharmaceutical

Industries. Perusahaan ini menghasilkan Berbagai Produk Farmasi murah

perawatan pribadi dengan berbagai merk.

11. PT. Mandom Indonesia, Tbk

Perusahaan ini semula bernama PT. Tancho Indonesia Tbk yang

kemudian berganti nama jadi PT. Mandom Indonesia Tbk pada tahun

2001 perusahaan mempunyai induk yaitu Mandom Corporation Japan.

Suatu perusahaan yang didirikan di Jepang. PT. Mandom Indonesia Tbk

berlokasi di Jakarta dan pabriknya beralokasi di Jakarta kawasan industri

MM2001, Cibitung, Jawa Barat. Perseroan bergerak dalam bidang

produksi dan perdagangan kosmetik, perawatan kulit, perawatan rambut

Page 62: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

45

dan pemeliharaannya, parfum, dll. Dengan merk TANCHO, MANDOM,

SPALDING, GATSBY, PIXI UV WHITENING, PUCELLE, EXCEL,

LOVILLEA, LA BEAUTY, MIRATONE, JOHNNY ANDREAN.

12. PT. Jaya Real Property, Tbk

PT. Jaya Properti Properti beroperasi di Subdividers dan sektor

pengembang. PT Jaya Properti Properti Tbk adalah pengembang properti

dan manajemen perusahaan di Indonesia. Kegiatan usaha Perseroan

terdiri dari real estate dan pembangunan perkotaan dari daerah

pemukiman dan industri, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum,

penyediaan jasa pendukung serta investasi. Ini memiliki beragam

portofolio perkembangan perumahan dan komersial di Selatan, Barat dan

Jakarta Pusat yang meliputi Graha Raya, Puri Jaya, Bintaro Jaya, Bintaro

Plaza, Senen Jaya pusat perdagangan, antara lain. Semua anak

perusahaan yang terlibat dalam konstruksi pengembangan real estat, dan

jasa.

13. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Tahun 1975 merupakan awal perjalanan usaha PT Infomedia

Nusantara menjadi perusahaan pertama penyedia layanan informasi

telepon di Indonesia.Di bawah subdivisi Elnusa GTDI dari anak

perusahaan Pertamina, Infomedia telah menerbitkan Buku Petunjuk

Telepon Telkom Yellow Pages.Perkembangan yang tercatat selanjutnya

adalah berdirinya PT Elnusa Yellow Pages di tahun 1984 yang berubah

nama di tahun 1995 menjadi PT Infomedia Nusantara pada saat PT

Page 63: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

46

Telkom Tbk menanamkan investasi. Untuk mendukung implementasi

Good Coorporate Governance dalam setiap aspek kegiatan perusahaan,

Infomedia telah mengeluarkan kebijakan pedoman tata kelola perusahaan

di tahun 2008.

Pada tanggal 30 Juni 2009 PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom)

melalui PT Multimedia Nusantara (Metra), anak perusahaan yang

99,99% milik Telkom (selanjutnya disebut Telkom Group) telah

menandatangani Shares Sales & Purchase Agreement (SPA) untuk

membeli 49% saham PT Infomedia Nusantara (Infomedia) milik PT

Elnusa Tbk (Elnusa), sehingga 100% saham PT Infomedia Nusantara

telah dimiliki oleh Telkom Group.

14. PT. Panca Global Securities Tbk,

PT PG Asset Management mendapatkan izin operasi dari Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) untuk

beroperasi sejak 27 Desember 2011. Perusahaan ini memiliki kantor

pusat pemasaran di Jakarta dan satu kantor cabang yang berkantor di

Surabaya. PG Asset Management juga berencana menambah kantor

cabang pada tahun yang sama di Medan dan Ujung Pandang untuk

memperkuat jaringannya.

15. PT Intraco Penta Tbk (INTA)

Didirikan tanggal 10 Mei 1975 dan memulai kegiatan usaha

komersialnya pada tahun 1975. Kantor pusat INTA terletak Jl. Raya

Cakung Cilincing KM 3,5 Jakarta 14130, sedangkan cabang-cabang

Page 64: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

47

INTA terletak di beberapa kota di Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

INTA terutama meliputi bidang perdagangan dan penyewaan alat-alat

berat dan suku cadang, serta memberikan jasa pelayanan yang berkenaan

dengan perakitan dan perbengkelan. Pada tanggal 30 Juni 1993, INTA

memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan

Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) INTA kepada masyarakat

sebanyak 6.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan

harga penawaran Rp3.375,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Agustus 1993. Pada

akhir Desember 2005 memiliki total aset Rp. 887,644 miliar.

16. PT Lautan Luas Tbk (LTLS)

Didirikan tanggal 18 Januari 1951 dengan nama Persekutuan Andil

Maskapai Dagang dan Industri Lim Teck Lee dan mulai beroperasi

secara komersial pada tahun 1951. Kantor pusat LTLS terletak di Gedung

Graha Indramas, Jl. AIP II K.S. Tubun Raya No. 77, Jakarta Barat 11410.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LTLS

bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, agro-bisnis dan

penyediaan jasa, pertambangan, pembangunan/kontraktor dan

perbengkelan. Kegiatan utama LTLS adalah distribusi bahan kimia serta

melakukan penyertaan saham terutama pada perusahaan-perusahaan

manufaktur bahan kimia. Pada tanggal 18 Juni 1997, LTLS memperoleh

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran

Page 65: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

48

Umum Perdana Saham (IPO) LTLS kepada masyarakat sebanyak

50.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga

penawaran Rp2.950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 21 Juli 1997.

17. PT. Multi Indocitra, Tbk

PT. Multi Indocitra, Tbk (MICE) bergerak di bidang perdagangan

umum dan distributor produk kosmetik, produk bayi dan ibu menyusui

produk dengan nama merek Pigeon. MICE bertindak sebagai distributor

produk kosmetik untuk bayi dan ibu menyusui produk yang diproduksi

oleh anak perusahaannya, PT Multielok Kosmetik, seperti sabun bubuk,,

shampo cair, botol susu plastik dan lain-lain, di bawah nama merek

Pigeon. Untuk mendukung bisnisnya, MICE memiliki satu cabang yang

terletak di Surabaya, Jawa Timur

PT. Multi Indocitra, Tbk. ("Perseroan") didirikan pada tanggal 11

Januari 1990 dengan maksud dan tujuan untuk mendistribusikan produk

perawatan dan perlengkapan untuk kebutuhan bayi, ibu hamil dan

menyusui serta produk perawatan kulit.Pada tahun 2005, Multi Indocitra

menjadi Perusahaan Publik ditandai dengan peluncuran saham

perdananya di Bursa efek. PT. Multielok Cosmetic memproduksi produk-

produk toilet, rias untuk bayi, remaja dan dewasa. Sedangkan PT. Pigeon

Indonesia berdiri pada tahun 1995 sebagai perusahaan joint venture

dengan Pigeon Corporation Jepang, memproduksi produk-produk

perlengkapan bayi dengan merk Pigeon untuk dipasarkan di Indonesia

Page 66: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

49

dan diekspor ke mancanegara. Sejalan dengan peluang bisnis yang ada,

saat ini Perusahaan telah mengembangkan lini usaha Lampu Hemat

Energi merk HORI dimana telah mulai dipasarkan di sebagian besar

wilayah Indonesia.

18. PT. Tigaraksa Satria, Tbk

PT. Tigaraksa Satria, Tbk educational product division telah

dikenal lama sebagai salah satu perintis dalam menyediakan program

pendidikan rumah terbaik di Indonesia. Sejak tahun 1973, PT. Tigaraksa

Satria, Tbk educational product division berkomitmen dan berdedikasi

dalam mengoptimalkan kegiatan belajar sejak dini kepada keluarga-

keluarga Indonesia dengan menyediakan program yang terbaik dan

pengalaman membeli yang mengesankan.

PT. Tigaraksa Satria, Tbk educational product division saat ini

menjual dan mendistribusikan program pendidikan rumah terbaik dari:

Educational Technologies, World Book, Al-Qolam, Tira Pustaka, Wink to

Learn. Para pemegang hak cipta buku tersebut adalah institusi-institusi

yang telah puluhan tahun berpengalaman dan memiliki komitmen

menyediakan produk berkualitas dengan harga terjangkau yang

membantu anda membangun potensi anak-anak Anda.

19. PT. United Tractor, Tbk

PT. United Tractor, Tbk adalah perusahaan distributor tunggal alat

berat Komatsu yang mulai beroperasi di Indonesia pada 13 Oktober

1972.Di Bursa Efek Indonesia, PT. United Tractor, Tbk termasuk dalam

Page 67: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

50

industri perdagangan, jasa dan investasi pada sektor perdagangan besar

barang produksi dengan kode pencatatan UNTR dimana PT. Astra

Internasional menjadi pemegang saham mayoritas.Selain dikenal sebagai

distributor alat berat terkemuka di Indonesia, UNTR juga aktif bergerak

di bidang kontraktor penambangan dengan anak perusahaan PT.

Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT. Dasa Eka Jasatama (DEJ).

Pendapatan UNTR berasal dari penjualan alat berat (mesin konstruksi)

Komatsu, Nissan Diesel, Scania, Bomag, Valmet dan Tadano sebesar

47,2%, dari kontraktor penambangan 43,8% dan sektor pertambangan

sebesar 9%.

20. PT Radiant Utama Interinsco Tbk

RUIS didirikan 22 Agustus 1984 dan mulai beroperasi secara

komersial pada tahun 1984. Kantor pusat RUIS berlokasi di Jalan Kapten

Tendean No. 24, Mampang Prapatan, Jakarta. RUIS tergabung dalam

kelompok usaha Grup Radiant Utama. Jasa teknik instalasi dan rekayasa

bidang minyak, gas bumi dan energy, Jasa penyewaan peralatan

pertambangan minyak dan gas bumi, Jasa perbaikan dan perawatan

instalasi pertambangan minyak dan gas bumi, Eksplorasi dan eksploitasi

dan pengembangan bidang minyak, gas bumi dan energi. Pada tanggal 30

Juni 2006, RUIS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk

melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) RUIS kepada

masyarakat sebanyak 170.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per

saham dengan harga penawaran Rp250,- per saham. Saham-saham

Page 68: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

51

tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Juli

2006.

21. PT. Astra Grapia, Tbk

Astragraphia mengawali perjalanannya pada tahun 1971 sebagai

Divisi Xerox PT Astra International terlibatdalam pemasaran eksklusif

dan setelah layanan penjualan mesin fotokopi Xerox di seluruh

Indonesia. Sejalan dengan pertumbuhan bisnis yang pesat, pada tahun

1976 Divisi Xerox memisahkan diri dari PT. Astra International dan

menjadi perusahaan independen, PT Astra Graphia. Dalam rangka

membangun landasan yang kokoh bagi pertumbuhan bisnisnya, pada

tahun 1989 Astragraphia menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan

sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Sampai dengan 31 Desember 2005, jumlah saham Astragraphia

seluruhnya adalah 1.348.780.500 saham dengan komposisi sebagai

berikut: Saat ini, memasuki tahun ke-30 sebagai perusahaan independen,

Astragraphia fokus pada bisnis Document Solution dengan Fuji Xerox

Co Ltd, sebagai pokok utama, dokumen perusahaan yang ahli global

dengan kantor pusat di Jepang. Para bisnis Document Solution tidak

hanya terdiri dari bisnis mesin fotokopi tapi telah mengalami

transformasi bersamaan dengan pesatnya perkembangan TI untuk muncul

sebagai Penyedia Solusi TI Berbasis Dokumen. Ruang lingkup diperluas

fungsinya juga, dimulai dengan masukandokumen (membuat, scaning,

penggabungan,mengedit), manajemen dokumen (berbagi, archieving,

Page 69: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

52

mendistribusikan, routing)untuk output dokumen (pencetakan, fax, copy,

e-mail, melihat web) dengan berbagai konfigurasi.

22. PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL)

Didirikan 17 Februari 1983 dengan nama PT Sarana Hitech

Systems dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Kantor

pusat MTDL berlokasi di APL Tower, Jalan Letjen S. Parman Kav. 28,

Jakarta. MTDL dan Anak Usaha mempunyai kantor-kantor yang

berlokasi di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Medan dan

Makassar.Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan MTDL meliputi penjualan berbagai jenis komputer dan produk-

produk teknologi tinggi lainnya yang berkaitan dengan komputer serta

jasa terkait lainnya. Pada tanggal 14 Februari 1990, MTDL memperoleh

pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran

Umum Perdana Saham MTDL (IPO) kepada masyarakat sebanyak

1.468.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga

penawaran Rp6.800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 09 April 1990.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka memperoleh data yang diperlukan, teknik

pengumpulan data sekunder adalah sebagai berikut :

1. Riset kepustakakaan

Yaitu teknik pengumpulan data yang didasarkan pada teori-teori

dari berbagai literature yang berhubungan dengan obyek penelitian. Data

Page 70: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

53

yang diperlukan untuk penelitian diperoleh dari buku-buku yang

berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Data yang

dibutuhkan dapat juga diambil dari internet sebagai salah satu media riset

kepustakaan.

2. Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mencatat data dari dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian di

Bursa Efek Indonesia.

Data sekunder tersebut adalah :

a. Data berupa laporan keuangan yang diterbitkan setiap tahun dan

prospectus perusahaan di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai

dengan 2011 serta data index statistic dari Bursa Efek Indonesia.

b. Data berupa informasi perusahaan-perusahaan yang membagikan

dividen serta perusahaan Nonkeuangan yang terdaftar di BEI periode

2008 sampai dengan 2011

D. Metode Analisis Data

1. Metode Analisis Regresi Berganda

Regresi bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu

variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut

variabel tergantung atau dependen, regresi berganda bebas atau variabel

independen. Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari

satu variabel independen disebut regresi berganda. Model regresi linier

berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi

Page 71: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

54

asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik,

baik itu multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas.

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan

minimum. Untuk memberikan gambaran analisis statistik deskriptif.

2. Uji Asumsi Klasik

Suatu model regresi berganda dapat dikatakan sebagai model yang

baik jika model tersebut terbebas dari asumsi-asumsi klasik, baik itu

multikolineritas, heteroskedastisitas dan autokorelsasi (Indoyama, 2008).

a. Uji Normalitas

Singgih Santoso (2012:230) pengujian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel

independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati

normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi

normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini

dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.

Page 72: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

55

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis

lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan

garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis

yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.

Ada beberapa cara mendeteksi normalitas dengan melihat

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dan grafik. Dasar

pengambilan keputusan dalam uji normalitas yaitu:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tersebut

tidak memenuhi asumsi normalitas (Imam Ghozali, 2011:163).

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati. Secara visual kelihatan normal, namun secara statistik

bisa sebaliknya. Oleh sebab itu disampinh uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik.

Page 73: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

56

Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistik non-parametik Kolmogorof-

Smirnov (K-S).

Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis :

Ho : Data residual terdistribusi normal

Ha : Data residual tidak terdistribusi secara normal

(Imam Ghozali,2011 : 164)

b. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel

inependen lain dalam suatu model (Nugroho, 2005 : 58). Artinya, uji

ini melihat adakah hubungan linier antara variabel dependen dan

independen pada sebuah regresi. Menurut (Husein Umar, 2002:186)

dalam Indoyama (2008:16) salah satu asumsi model regresi linier

berganda adalah tidak terjadi korelasi yang signifikan antar variable

bebasnya. Dalam statistik, tidak terjadi multikolinieritas. Uji

multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

regresi yang baik seharusnya tidak tejadi korelasi diantara variabel

bebas. Koefisien koralsi antar variabel independen haruslah lemah

(dibawah 0,5). Jika korelasi kuat, maka terjadi problem

multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya

multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai

Page 74: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

57

tolerance ≤ 0.10 dan lawanya serta Variance Inflation Factor (VIF) ≥

10 (Imam Ghozali, 2011:106).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah di dalam suatu

model regresi berganda terdapat korelasi antara kesalah pengganggu

pada periode t-1 (sebelumya). Jika trejadi korelasi, maka dinamakan

ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena adanya

observasi yang berurutan, sepanjang berkaitan satu sama lain. Cara

untuk mendeteksi ada atau tidaknya masalah autokorelasi menurut

Nugroho (2005:33), adalah dengan cara sebagai berikut :

Kesimpulan Daerah Pengujian

Terdapat autokorelasi positif d < dl

Ragu-ragu dl < d < du

Tidak terdapat autokorelasi du < d < 4-du

Terdapat autokorelasi negatif 4-dl < d

Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang

seharusnya signifikan, menjadi tidak layak untuk dipakai.

Autokorelasi dapat diatasi dengan berbagai cara antara lain dengan

melakukan transformasi data dan menambah data observasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui terjadinya

perbedaan variane residual suatu periode pengamatan ke periode

pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang

Page 75: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

58

diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model

regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki persamaan

variance residual suatu periode pengamatan dengan periode

pengamatan lain, atau adanya hubungan antara nilai yang diprediksi

dengan studentzed delete residual nilai tersebut sehingga dapat

dikatakan nilai tersebut homokesdastisitas. Menurut Nugroho

(2005:35), model regresi linier berganda tidak terdapat

heteroskedastisitas jika pada pola gambar scatterplot :

1) Titik-titik data yang menyebar di atas dan di bawah atau disekitar

angka 0 (Nol).

2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau di bawah saja.

3) Penyebaran titik-titik data yang di peroleh tidak boleh membentuk

pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar

kembali.

4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Simultan dengan F-Test

Untuk melihat pengaruh seluruh variabel independen secara

simultan atau serentak terhadap variabel dependen dilakukan uji

statistik-F (ANOVA) (Gujarat, 1978:47) dalam indoyama (2008:32).

Jika nilai F-hitung > F-tabel pada tingkat signifikan atau alpha tertentu

(misalnya : 5%), Ho ditolak dan Ha diterima, maka model yang diuji

adalah signifikan.

Page 76: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

59

Adapun statistik pengujiannya adalah :

1. Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2. Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Untuk menentukan apakah H0 ditolak atau diterima, maka nilai F

hitung dibandingkan dengan Ftabel pada tingkat signifikansi tertentu,

dengan Dk pembilang = k dan Dk penyebut = N-k-1

b. Uji Parsial dengan t-test

Uji t pada dasarnya digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan

variabel dependen (Gujarat, 1978:44) dalam Indo yama (2008:30).

1) Pengambilan keputusan berdasarkan t-hitung dengan t-tabel :

a. Jika t hitung > t-tabel atau t-hitung < t-tabel maka H0 ditolak dan

Ha diterima.

b. Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

2) Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas signifikan :

a. Jika probabilitas signifikan > 0,05, maka H0 diterima, berarti

bahwa suatu variabel independen tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen.

b. Jika probabilitas signifikan < 0,05, H0 ditolak, berarti bahwa

suatu variabel independen berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen.

Page 77: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

60

Menentukan nilai thitung dengan persamaan :

ti = βi

Se (βi)

Dimana :

βi = bi = Koefisien regresi variabel Xi

Se(βi) = Standar error variabel Xi

c. Uji Koefisien Determinasi (adjusted R square)

Koefisien determinasi (R²/adjusted R²) pada intinya mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu.

Nilai R² / Adjusted R² kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas

(Imam Ghozali, 2011:97).

Menurut Gujarati dalam Imam Ghozali (2011:97-99) jika dalam

uji empiris didapat nilai adjusted R² negatif, maka nilai adjusted R²

dianggap bernilai nol. Secara sistematis jika nilai R² = 1, maka

Adjusted R² = R² = 1 sedangkan jika nilai R² = 0, maka adjusted R²=

(1-k)/(n-k). Jika k>1, maka adjusted R² akan bernilai negatif.

d. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda

Sedangkan model analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah model regresi linear berganda (multiple regression) yang

bertujuan untuk menguji pengaruh kebijakan dividen, Profitabilitas,

Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap kebijakan

hutang secara bersama-sama.

Page 78: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

61

Adapun persamaan dari regresi berganda dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e

Dimana :

Y = Kebijakan Hutang (DER)

a = Konstanta

X1 = Kebijakan Dividen

X2 = Profitabilitas

X3 = Pertumbuhan Perusahaan

X4 = Ukuran Perusahaan

b1, b2, b3, b4,.. = Koefisien regresi yang menunjukan angka

peningkatan atau penurunan variabel terikat

yang didasarkan pada hubungan nilai variabel

bebas.

e = Error Term.

E. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan pokok permasalahan dari rumusan hipotesis, variable

penelitian yang akan dianalisis dikelompokkan kedalam enam variabel. yakni

variabel dependen (y) dan variabel independen (x1, x2, x3, x4, x5 ……….).

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yaitu variabel yang terikat oleh variabel

lainnya, atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel

Page 79: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

62

dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan hutang yang diwakili

dengan debt equity ratio (DER). Variabel kebijakan hutang ini merupakan

rasio antara hutang terhadap equity. Rasio ini mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang ditunjukan oleh

beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang.

Variabel DER dirumuskan dengan rumus sebagai berikut :

DER = Total Hutang

Total Ekuitas

2. Variabel Independen

Variabel independen ini sering disebut variabel tidak terikat atau

bebas. Variabel ini diwakili oleh Kebijakan Dividen, Profitabilitas,

Struktur Aktiva, Pertumbuhan Perusahaan dan Ukuran Perusahaan. Yang

termasuk variabel independen adalah sebagai berikut :

a. Kebijakan dividen (X1)

Dalam penelitian ini variabel kebijakan dividen dilambangkan

dengan dividend payout ratio (DPR), dividen dapat diartikan sebagai

bagian yang dibagikan oleh emiten kepada masing-masing pemegang

saham. Yang merupakan rasio antara pembayaran dividen yang

diaproxykan dengan DPS (dividend per share) terhadap EPS (earning

per share) (Indah ningrum dan Ratih, 2009).

Rumus DPR adalah sebagai berikut

DPR = DPS

EPS

Page 80: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

63

b. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan

memanfaatkan asset yang ada untuk menghasilkan pendapatan

(Yeniatie dan Nicken, 2010). Merupakan rasio yang menunjukkan hasil

(return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROA

juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam

mengelola investasinya (Kasmir, 2009:207). Rumus Return On Asset

(ROA) yaitu :

ROA = Laba Bersih Setelah Pajak

Total Aktiva

c. Pertumbuhan Perusahaan

Menurut Jogiyanto (dalam Karinaputri, 2012) dikatakan bahwa

potensi pertumbuhan perusahaan ditunjukkan dengan perbandingan

antara nilai pasar saham dengan nilai bukunya. Sehingga diaproksikan

kesempatan pertumbuhan dengan PER (price earning ratio). PER

dapat dihitung dengan membagi harga per lembar saham dengan laba

bersih per lembar saham.

Sehingga pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dirumuskan sebagai

berikut:

PER = Harga per lembar saham

Laba per lembar saham

Page 81: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

64

d. Ukuran Perusahaan

Variabel ini merupakan rasio logaritma natural dari penjualan

(sales). Menurut Tittman dan Wessels (1988) dalam Yustiana (2010)

ukuran perusahaan merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan yanh

diukur melalui logaritma natural dari total Asset (Ln total asset). Total

asset dijadikan sebagai indicator ukuran perusahaan karena sifatnya

jangka panjang dibandingkan dengan penjualan. Sedangkan logaritma

natural digunakan untuk meminimalkan varian dari model penelitian

Total Asset memiliki satuan miliar rupiah sedangkan variabel

independen yang lain menggunakan persen (%),

maka agar variannnya minimal logaritma natural total asset. Rumus

ukuran perusahaan adalah :

Ukuran perusahaan = Ln Total Asset

Page 82: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

65

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Setelah bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya

yakni tujuh tahun sesudahnya, tepatnya pada tanggal 3 Juni 1952.

Perdagangan surat berharga mulai dilakukan, transaksi atau perdagangan

efek ini diwakili dengan dibukanya bursa efek Indonesia secara resmi,.

Pembukaan dilakukan di gedung De Javasche Bank (Bank Indonesia yang

beralokasi di Jakarta) oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia waktu

itu yakni Dr. Sumitro Djojohadikusumo. Perdagangan surat berharga

tersebut berlangsung sampai tahun 1958, lalu terhenti. Terhentinya yang

bersifat sementara itu terjadi karena situasi sosial politik yang terus

memanas, membawa akibat pengambilalihan perusahaan Belanda di

Indonesia. Jadi pada tahun 1958 itulah kegiatan perdagangan efek

terpaksa tak dapat berjalan, situasi kacau balau.

Pada tahun penutupan masa yang ditinjau (1958), keadaan Bursa

Efek di Jakarta nampak sangat sepi perusahaan-perusahaan yang

sahamnya atau obligasinya tercatat di bursa, sebagian besar mengalami

masa peralihan, satu dan lain bertalian dengan pelaksanaan aksi Irian

Barat. Begitu pula lalu lintas efek antara Indonesia dengan negeri Belanda

praktis terputus sama sekali, hal mana sangat mempengaruhi pula keadaan

bursa efek. Berdsasrkan peraturan Devisa yang berlaku, kupon dividen

Page 83: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

66

yang sebelumnya di bayar di Negeri Belanda sejak tahun 1958, tidak

dapat direalisasikan lagi, sehingga penanaman dalam efek yang

bersangkutan tidak lagi memberikan penghasilan (Dwiyanti : 1987;1-2).

2. Perkembangan Bursa Efek

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia (Bursa Efek), kegiatan jual

beli saham dan obligasi dimulai pada abad ke-19. Menurut buku

Effectengids yang dikeluarkan oleh Verreninging voor den Effectenhandel

pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung sejak 1880. Pada tanggal

Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang bursa efek

di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua

keempat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo. Aktivitas yang sekarang

diidentikkan sebagai aktivitas pasar midal sudah sejak tahun 1912 di

Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang Belanda

di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19

pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-

besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para

penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut

terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya

sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar

itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar midal.

Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri secara resmi pasar midal

di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember

1912 dan bernama Verreninging voor den Effectenhandel (bursa efek) dan

Page 84: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

67

langsung memulai perdagangan. Efek yang dperdagangkan pada saat itu

adalah saham dan obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta

obligasi pemerintah Hindia Belada. Bursa Batabia dihentikan pada perang

dunia yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah

jangkauan aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan

Semarang. Aktivitas ini terhenti pada perang dunia kedua.

Setahun setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI,

tepatnya pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh

pemerintah. Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal

Indonesia. Didahului dengan diterbitkannya Undang-undang Darurat No.

13 tanggal 1 September 1951, yang kelak ditetapkan senagai Undang-

undang No. 15 tahun 1952, setelah terhenti 12 tahun. Adapun

penyelenggarannya diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang

dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari 3 bangk negara dan beberapa

makelar efek lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihat. Aktivitas

ini semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan

pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para

pembeli obligasi banyak warga negara Belanda, baik perorangan maupun

badan hukum. Semua anggota diperbolehkan melakukan transaksi abitrase

dengan luar negeri terutama dengan Amsterdam.

Menjelang akhir era 50-an, terlihat kelesuan dan kemunduran

perdagangan di bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang

dilancarkan pemerintah RI terhadap Belanda sehingga mengganggu

hubungan ekonomi kedua negara dan mengakibatkan banyak warga begara

Page 85: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

68

Belanda meninggalkan Indonesia. Perkembangan tersebyut makin parah

sejalan dengan memburuknya hubungan Republik Indonesia denan

Belanda mengenai sengketa Irian Jaya dan memuncaknya aksi pengambil-

alihan semua perusahaan Belanda di Indonesia, sesuai dengan Undang-

undang Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958. Kemudian disusul dengan

instruksi dari Badan Nasonialisasi Perusahaan Belanda (BANAS) pada

tahun 1960, yaitu larangan Bursa Efek Indonesia untuk memperdagangkan

semua efek dari perusahaan Belanda yangberoperasi di Indonesia,

termasuk semua efek yang bernominasi mata uang Belanda, makin

memperparah perdagangan efek di Indonesia.

Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh

Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah

Departemen Keuangan. Unuk merangsang perusahan melakukan emisi,

pemerintah memberikan keringanan atas pajak persetoan sebesar 10%-

20% selama 5 tahun sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain

itu, untuk investor WNI yang membeli saham melalui pasar midal tidak

dikenakan pajar pendapatan atas capital gain, pajak atas bunga, dividen,

royalti, dan pajak kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal.

Pada tahun 1988, pemerintah melakuka deregulasi di sektor

keuangan dan perbankan termasuk pasar midal. Deregulasi yang

memengaruhi perkembangan pasar midal antara lain Pakto 27 tahun 1988

dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum itu telah dikeluarkan Paker 24

Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha pengembangan pasar modal

meliputi pokok-pokok:

Page 86: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

69

a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.

b. Diperkenalkan Bursa Paralel.

c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa

yang sebelumya dipungut oleh Bapepam.

d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.

e. Saham boleeh diterbitkan atas tunjuk.

f. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum

ditiadakan.

g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-

lambatnya 30 hari sejak dilengkapinya persyaratan.

Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT

Bursa Efek Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini

mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas

Pasar Modal

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

Untuk memberikan gambaran atau deskripsi data dalam penelitian

ini dilakukan analisis deskriptif statistik yang dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DPR 88 5.88 112.39 41.3066 19.12016

ROA 88 .01 .26 .0976 .05624

PER 88 2.20 42.26 10.3409 6.09536

Ukuran_perusahaan 88 11.03 18.45 14.7465 1.80994

DER 88 .10 5.96 1.1986 1.07586

Valid N (listwise) 88

Sumber : Hasil olah data dengan SPSS

Page 87: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

70

Berdasarkan jumlah sample tersebut diperoleh gambaran statistik

deskriptif yang berfungsi untuk mengetahui karakteristik sample yang

digunakan yang meliputi jumlah sample, rata-rata serta tingkat

penyimpangan data (Standard Deviation). Berdasrkan tabel 4.1 dapat

diketahui bahwa nilai terendah variabel DPR sebesar 5,88, nilai tertinggi

112.39, nilai rata-ratanya sebesar 41,3066, dengan tingkat penyimpangan

19,12016. Variabel ROA dengan nilai terendah sebesar 0,01, nilai tertinggi

sebesar 0,26, dengan nilai rata-rata 0,0976 dan tingkat penyimpangannya

sebesar 0,05624. Untuk variabel pertumbuhan perusahaan (PER) nilai

terendah sebesar 2,20, niali tertingginya sebesar 42,26 dengan nilai rata-

ratanya sebesar 10,3409 dan tingkat penyimpangannya 6,09536,

sedangkan untuk variabel ukuran perusahaan nilai terendah sebesar 11,03,

nilai tertingginya sebesar 18,45, nilai rata-rata untuk variabel ukuran

perusahaan sebesar 14,7465 sedangkan tingkat penyimpangannya sebesar

1,80994, dan variabel DER nilai terendahnya 0,10, nilai tertingginya

sebesar 5,96, dengan nilai rata-ratanya sebesar 1,1986 dengan tingkat

penyimpangan sebesar 1,07586 . Jumlah sampel yang masuk dalam proses

komputer SPSS 16.0 sebanyak 88 sampel.

Page 88: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

71

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal.

Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot

yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Jika distribusi data residual normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya (Imam Ghozali, 2011:160-161).

Page 89: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

72

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Data

Sumber : Hasil olah data dengan SPSS

Dari gambar grafik di atas dapat dilihat bahwa titik-titik

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

(mengikuti pada wilayah garis linear). Hal ini menunjukkan bahwa

data pada penelitian ini terdistribusi secara normal dan model regresi

tersebut layak digunakan dengan statistik parametik karena

memenuhi asumsi normalitas (Indoyama, 2008:9).

2) Analisis Statistik

Uji Normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya.

Page 90: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

73

Tabel 4.2

Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 88

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .73199264

Most Extreme Differences Absolute .112

Positive .112

Negative -.088

Kolmogorov-Smirnov Z 1.048

Asymp. Sig. (2-tailed) .222

a. Test distribution is Normal.

Sumber : Hasil olah data dengan SPSS

Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,048 dengan

nilai signifikansi sebesar 0,222 yang jauh diatas 0,05, jadi tidak dapat

ditolak H0 yang mengatakan bahwa residual terdistribusi secara

normal atau memenuhi asumsi klasik normalitas residual (Imam

Ghozali, 2011:207).

b. Uji Multikolinieritas

Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus

terbebas dari gejala multikolinearitas, gejala ini ditunjukan dengan

korelasi antar variabel independen. Pengujian dalam uji

multikolinearitas dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)

harus berada di bawah 10, hal ini akan dijelaskan sebagai berikut :

Page 91: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

74

Tabel 4.3

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

DPR .838 1.193

ROA .869 1.151

PER .807 1.240

Ukuran_perusahaan .791 1.264

a. Dependent Variable: DER

Sumber : Hasil olah data dengan SPSS

Tabel 4.2 menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi gejala

multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu

dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya

mencapai 10 maka data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala

multikolinearitas. Karena data di atas menunjukan bahwa nilai VIF

lebih besar dari 10, dengan nilai tolerance dibawah 0,10. keadaan

seperti itu membuktikan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi ada korelasi antara semua urutan pengamatan dari

waktu ke waktu. Salah satu asumsi regresi linier adalah tidak

terdapatnya autokorelasi (Husein Umar, 2002:188) dalam Indoyama

(2008:21). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Hal ini karena residual

(kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi lainnya.

Page 92: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

75

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .733a .537 .515 .74942 2.029

a. Predictors: (Constant), Ukuran_perusahaan, DPR, ROA, PER

b. Dependent Variable: DER

Sumber : Hasil olah data dengan SPSS

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson adalah

2.029. Nilai ini terletak antara 1,60<DW<2,40. Hal ini berarti bahwa

pada tahun 2008-2011 tidak terjadi masalah autokorelasi. Dengan

demikian model regresi ini layak dipakai dalam pengujian.

Pada tabel 4.4 diketahui nilai Durbin Watson (d) sebesar 2,029

nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan

nilai signifikansi 5%, jumlah sampel (n) 88 dan jumlah variabel

independen (k) adalah 4. Maka dari tabel didapat nilai dU = 1,749 d =

2,029 dan 4 – dU = 4 – 1,749 = 2,251 Oleh karena nilai du < d < 4 - du

atau 1,749 < 2,029 < 2,251 maka dapat disimpulkan tidak ada

autokorelasi baik positif maupun negatif.

d. Heteroskedastisitas

Pengujian gejala Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Diagnosis adanya

heteroskedastisitas dalam uji regresi dapat diidentifikasi dari pola

scatter plot diagram.

Page 93: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

76

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil olah data dengan SPSS

Dari grafik scaterplots terlihat bahwa titik-titik menyebar secara

acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebara

baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model

regresi. Dengan demikian bahwa data tersebut memenuhi syarat untuk

dipakai melihat hubungan variabel independen DPR, ROA, PER, dan

Ukuran Perusahaan terhadap variabel dependennya DER.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Tabel 4.5

Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 54.084 4 13.521 24.074 .000a

Residual 46.616 83 .562

Total 100.700 87

a. Predictors: (Constant), Ukuran_perusahaan, DPR, ROA, PER

b. Dependent Variable: DER

Page 94: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

77

Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F dapat

dilihat nilai Fhitung sebesar 24,074 dengan signifikan 0,000. Untuk

menentukan nilai Ftabel diperlukan pengetahuan tentang derajat bebas

pembilang (k-1) dimana k adalah jumlah perlakuan atau variabel, dan

derajat bebas penyebut (n-k) dimana n adalah jumlah total keseluruhan

sampel. Misalkan kita memiliki 4 variabel dengan sampel sebanyak 88

dengan nilai signifikansi 5%, maka nilai Ftabel adalah kombinasi dari (k

– 1) = (4 – 1) = 3 dan (n – k) = (88 – 3) = 85. Derajat bebas pembilang

adalah 3 dan derajat bebas penyebut adalah 85. Maka diperoleh Ftabel

sebesar 2,71 dengan signifikansi 0,05, Sedangkan di dapat Fhitung adalah

sebesar 24,074 > nilai Ftabel (2,71) maka H0 ditolak sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel DPR, ROA, PER dan ukuran perusahaan

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Atau

jika dilihat dengna menggunakan nilai signifikansi diketahui bahwa

nilai sig (0,000) , dari (0,05) (Suharyadi, 2009:226).

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

yang terdiri dari dari Kebijakan hutang (DER), Profitabilitas (ROA),

Pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan di Bursa Efek

Indonesia secara parsial

Page 95: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

78

Tabel 4.6

Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .489 .674 .725 .470

DPR .003 .005 .055 .676 .501

ROA -14.829 1.532 -.775 -9.678 .000

PER .001 .015 .008 .091 .927

Ukuran_perusahaan .137 .050 .230 2.738 .008

a. Dependent Variable: DER

Sumber : Hasil olah data dengan SPSS

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien debt payout ratio adalah

0,676, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05,

karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi

dua menjadi 0.025, dan df = 84 (didapat dari rumus n – k) , dimana n

adalah jumlah data, 88 - 4 = 84). Didapat ttabel adalah 1,98827. Variabel

deviden payout ratio, dengan nilai thitung sebesar 0,676 < 1,98827 atau

nilai alpha lebih besar dari 0,05 (0,676 > 0,05), maka dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti dividen payout ratio

tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap debt to equity

ratio.

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Return On Equity (ROA)

adalah -9,678, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α =

0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α

dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 84 (didapat dari rumus n – k),

Page 96: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

79

dimana n adalah jumlah data, 88 - 4 = 84). Didapat ttabel adalah 1,98827

Variabel Return On Equity, dengan nilai thitung = -9,678 dengan α =

1,98827, atau nilai alpha lebih besar dari 0,05, ttabel = 0,000, dengan α =

0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti

ROA berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Debt to Equity

Ratio (Kebijakan Hutang).

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Price Earning Ratio (PER)

adalah 0,091, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α =

0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α

dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 84 (didapat dari rumus n – k),

dimana n adalah jumlah data, 88 - 4 = 84). Didapat ttabel adalah 1.98827.

Variabel Price Earning Ratio, dengan nilai thitung sebesar 0,091 <

1,98827 atau nilai alpha lebih besar dari 0,05 (0,927 > 0,05), maka

dapat disimpulkan Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti Price

Earning Ratio tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

Debt to Equity Ratio.

Terlihat bahwa thitung untuk koefisien Ukuran perusahaan adalah

2,738, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0,05,

karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi

dua menjadi 0,025, dan df = 84 (didapat dari rumus n – k), dimana n

adalah jumlah data, 88-5 = 84). Didapat ttabel adalah 1,98827, Variabel

Ukuran perusahaan, dengan nilai thitung sebesar 2,738 > 1,98827 atau

nilai alpha lebih kecil dari 0,05 (0,008 < 0,05), maka dapat disimpulkan

Page 97: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

80

Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap Debt to Equity Ratio (Kebijakan

hutang).

c. Uji Koefisien Determinasi (Adj.R Square)

Koefisien determinasi (R² / adjusted R²) pada intinya mengukur

sejauh mana kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen.

Nilai koefisiensi determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai R² /

adjusted R² kecil berarti kemampuan variable-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variable dependen terbatas (Indoyama,

2008:25).

Tabel 4.7

Hasil Uji Adjusted R Square

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .733a .537 .515 .74942

a. Predictors: (Constant), Ukuran_perusahaan, DPR, ROA, PER

b. Dependent Variable: DER

Sumber : Hasil olah data dengan SPSS

Dari hasil pengolahan regresi berganda diketahui bahwa

besarnya nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,733 artinya hubungan

antar variabel independen DPR, ROA, PER dan Ukuran Perusahaan

dengan variabel DER memiliki hubungan yang kuat.

Sedangkan nilai koefisien determinasi berganda (Adjusted R²)

sebesar 0,515. Hal ini berarti bahwa variabel DPR, ROA, PER dan

Ukuran Perusahaan mampu menjelaskan variasi dari variabel terikat,

yaitu sebesar 51,5% dan sisanya 48,57% dipengaruhi oleh faktor-faktor

Page 98: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

81

lain di luar model penelitian.

Sedangkan standard Error of the Estimate sebesar 0,74942

menunjukkan model persamaan regresi secara tepat memprediksi

variabel terikat.

d. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh Dividen Payout

Ratio, Return On Asset, Price Earning Ratio, dan Ukuran Perusahaan

terhadap Debt to Equity Ratio di BEI adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Uji Analisis Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .489 .674 .725 .470

DPR .003 .005 .055 .676 .501 .838 1.193

ROA -14.829 1.532 -.775 -9.678 .000 .869 1.151

PER .001 .015 .008 .091 .927 .807 1.240

Ukuran_perusahaan .137 .050 .230 2.738 .008 .791 1.264

a. Dependent Variable: DER

Sumber : Hasil olah data dengan SPSS

Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi

untuk mengetahui pengaruh Dividen Payout Ratio, Return On Asset,

Price Earning Ratio dan Ukuran Perusahaan terhadap Debt to Equity

Ratio sebagai berikut:

Y = 0,489-14,829 ROA+0,137 Ukuran Perusahaan

Page 99: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

82

Keterangan :

Y = Debt to Equity Ratio

a = Konstanta

X2 = Return on Asset

X4 = Ukuran Perusahaan

ei = error term

Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas

dapat diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 0,489

menunjukkan bahwa jika variabel Dividen Payout Ratio,Return on

Asset, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan bernilai nol

maka nilai Debt to Equity Ratio adalah 0,489 kali. Sedangkan variabel

Return On Asset sebesar -14,829 menunjukkan bahwa jika variabel

Return On Asset meningkat 1 satuan maka akan menurunkan Debt to

Equity Ratio sebesar 14,829 kali. Variabel ukuran perusahaan sebesar

0,137 menunjukkan bahwa jika variabel ukuran perusahaan meningkat

1 satuan maka akan meningkatkan Debt to Equity Ratio sebesar 0,137

kali, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

Berdasarkan output SPSS pada tabel 4.4 didapat bahwa Uji F

(simultan) diketahui bahwa variabel DPR, ROA, PER dan Ukuran

Perusahaan secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap kebijakan hutang, karena nilai Fhitung (24,074) > Ftabel (2,71)

dan nilai probabilitasnya (0,000) < (0,05).

Page 100: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

83

Sedangkan berdasarkan output SPSS tabel 4.5 bahwa uji t

(parsial) didapat tiga variabel independen yang mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap kebijakan hutang yaitu variable ROA dan

Ukuran Perusahaan. Pertama, variabel DPR (X1) tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kebijakan hutang karena memiliki

nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel (0,676) < 2,71 dan nilai

signifikan > dari 0,05, (0,501) > (0,05). hal ini sesuai dengan penelitian

Rizka dan Ratih Handayani (2009) yang menyatakan bahwa DPR tidak

berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Semakin tinggi dividen, maka

akan semakin tinggi kebijakan hutang. Hasil ini bertentangan dengan

teori yang ada bahwa kebijkan dividen yang stabil menyebabkan

adanya keharusan bagi perusahaan untuk menyediakan sejumlah dana

guna membayar jumlah dividen yang tetap tersebut. Perusahaan akan

mengurangi pembayaran dividen karena sebagian besar keuntungan

digunakan untuk membayar bunga dan cicilan pinjaman. Pembayaran

dividen dapat dilakukan setelah kewajiban pembayaran bunga dan

cicilan hutang dipenuhi. Adanya kewajiban tersebut akan membuat

manajer semakin hati-hati dan efisien dalam menggunakan hutang.

Arah positif dari penelitian ini menunjukan bahwa jika perusahaan

meningkat pembayaran dividennya maka dana yang tersedia untuk

pendanaan (laba ditahan) akan semakin kecil. Untuk memenuhi

kebutuhan dana perusahaan, manajer lebih cenderung untuk

menggunakan hutnag lebih banyak. Hal ini menunjukan bahwa dividen

Page 101: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

84

tidak mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang perusahaan

sehingga H1 tidak dapat diterima.

Kedua, variabel ROA (X2) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kebijakan hutang karena nilai t-hitung > nilai t-tabel dan nilai

signifikan < 0,05. Negatif sebesar -14,829 menyatakan bahwa setiap

penurunan 1% maka akan terjadi penurunan DER sebesar -14,829,

dengan asumsi variabel lain diabaikan dan konstan. Dengan demikian

dapat diinterprestasikan bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap

DER, artinya ini berarti semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka

akan semakin rendah hutang yang digunakan untuk kegiatan

pendanaan. Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi akan

menggunakan hutang lebih kecil karena perusahaan mampu

menyediakan dana yang cukup. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Yuli Soesetio (2008) yang menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh negative dan signifikan terhadap kebijakan

hutang.

Ketiga, variabel PER (X3) tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kebijakan hutang karena memiliki nilai t-hitung

lebih kecil dari nilai t-tabel (0,091) < (2,71) dan nilai signifikan > 0,05,

(0,927) > (0,05). Hal ini sesuai dengan penelitian Steven dan Lina

(2011) yang menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan (PER) tidak

berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Tidak semua perusahaan yang

mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi memilih hutang sebaga

Page 102: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

85

sumber pendanaanya. Perusahaan akan tetap memilih sumber

pendanaan yang mempunyai borrowing cost yang lebih murah dan

lebih mengandalkan dana internal. Apabila pertumbuhan yang dialami

perusahaan tersebut menyebabkan perusahaan membutuhkan dana

lebih, maka kemungkinan mereka akan menerbitkan saham untuk

mengumpulkan dana yang mempunyai borrowing cost lebih rendah

daripada hutang.

Keempat, variabel ukuran perusahaan (X4) bertanda positif dan

signifikan terhadap kebijakan hutang karena nilai t-hitung > t-tabel dan

nilai signifikan < 0,05. karena bertanda positif berarti variabel ukuran

perusahaan menunjukkan arah yang searah dengan kebijakan hutang.

Semakin tinggi ukuran perusahaan maka akan semakin tinggi kebijakan

hutang perusahaan. Koefisien ukuran perusahaan bertanda positif

sebesar 0,137 menyatakan bahwa setiap naik 1% maka akan

menimbulkan kenaikan DER sebesar 0,137 dengan asumsi variabel lain

diabaikan dan konstan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Yustiana Ratna Nuraini (2010) yang menyatakan bahwa

ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kebijakan hutang.

Page 103: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

86

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil uji F, variabel independen yaitu kebijakan dividen

(DPR), profitabilitas (ROA), pertumbuhan perusahaan (PER), dan

ukuran perusahaan berpengaruh signifikansi secara simultan terhadap

kebijakan hutang (DER).

2. Berdasarkan hasil uji t ditemukan bahwa variabel kebijakan dividen

(DPR), profitabilitas (ROA), pertumbuhan perusahaan (PER) dan ukuran

perusahaan secara parsial terhadap kebijakan hutang yaitu :

a. DPR tidak berpengaruh signifikansi terhadap kebijakan hutang.

b. ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan hutang.

c. PER tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang.

d. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kebijakan hutang.

e. Pengaruh variabel DPR, ROA, PER, dan ukuran perusahaan terhadap

kebijakan hutang sebesar 51.5% dan sisanya 48.5% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain.

3. Berdasarkan koefisien regresi pada setiap variabel, dapat dijelaskan

bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kebijakan

Page 104: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

87

hutang (Debt Equity Ratio) adalah Return On Asset (ROA). Dapat

diketahui dengan melihat nilai koefisien beta yang paling besar antara

variabel independent lainnya. Dengan nilai 0,775 adalah nilai paling

besar dengan variabel independen lainnya.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka penulis

mengemukakan beberapa implikasi yang mungkin bermanfaat bagi pihak-

pihak yang berkepentingan dibawah ini sebagai berikut :

a. Bagi Perusahaan

Secara Simultan dan Parsial terdapatnya pengaruh postif dan signifikan

antara variabel ukuran perusahaan terhadap kebijakan hutang. Dan

pengaruh negatif dan signifikan antara variabel profitabilitas (ROA)

terhadap kebijakan hutang. Diharapkan hasil penelitian ini dapat

membantu perusahaan dalam mempertimbangkan keputusan pendanaan

yang akan diambil, apakah akan menggunakan dana internal ataukah

menggunakan dana eksternal karena keputusan pendanaan yang akan

diambil akan berpengaruh terhadap keputusan-keputusan lain dan

berpengaruh terhadap kemajuan dan kelangsungan hidup perusahaan

dimasa yang akan datang.

b. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam menentukan dan

memutuskan investasi yang akan dilakukan, karena tentunya setiap

Page 105: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

88

investor menginginkan prospek yang lebih baik bagi perusahaannya

dimasa depan dan mendapatkan keuntungan sesuai yang diharapkan.

c. Bagi Akademisi

penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yang didapat dijadikan bagi

penelitian selanjutnya, seperti misalnya pendeknya priode penelitian

yang hanya 4 tahun, jumlah sampel yang terbatas, sehingga pada

penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah periode penelitian

yag digunakan sehingga menghasilkan informasi yang mendukung. Serta

menambah variabel lagi yang mempengaruhi kebijakan hutang

perusahaan sehingga nantinya diharapkan kesimpulan yang diperoleh

lebih sempurna.

Page 106: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

89

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Sri Dwi Ari, “Manajemen Keuangan Lanjutan”, edisi pertama,

Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010.

Astuti, Dewi. “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Ghalia Indonesia, Jakarta.

2004.

Beiner, S. 2001. “Theories and Determinants of DividendPolicy, Financial

Management”. 24:5181.

Brealey, Myers, dan Marcus. “ Dasar – Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan

Jilid 1”, Jakarta : Erlangga, 2008.

Brigham, Eugene F dan Joel F Houston, “Manajemen Keuangan”, edisi

kedelapan, Buku II, Erlangga, Jakarta, 2001.

,“Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, edisi kesepuluh, Buku I,

Salemba Empat Jakarta, 2006.

, “Fundamentals of financial management”, Jakarta : Salemba Empat,

2009.

Detiana, Tita, “Pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan penjualan dan dividen

terhadap harga saham”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.13, No.1, April

2011, Hlm 57-66.

Diana, Devi Nurvida dan Gugus Irianto, “Pengaruh Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional dan Sebaran Kepemilikan Terhadap Kebijakan

Hutang Perusahaan Ditinjau Dari Teori Keagenan”, Emisi Vol 1, No.1,

April 2008:1-16.

Dwiyanti, Vonny, “Wawasan Bursa Saham Jilid I”, Yogyakarta.

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”,

Edisi V, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Harmono, “Manajemen Keuangan : Berbasis Balanced Scorecard, Pendekatan

Teori, Konsep dan Riset Bisnis”, Bumi Aksara, Jakarta, 2009.

Husnan, Suad, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”, Edisi 4, UPP AMP YKPN,

Yogyakarta, 2001.

Page 107: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

90

Indahningrum, Rizka Putri dan Ratih Handayani, “Pengaruh kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, dividen, pertumbuhan perusahaan,

free cash flow dan ROA terhadap kebijakan hutang perusahaan”, Jurnal

Bisnis dan Akuntansi Vol.11, No.3, Desember 2009, Hlm 189-2007.

Kasmir, “Analisis Laporan Keuangan”, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009.

Karinaputri, Nanda, “Analisis pengaruh kepemilikan institusional, kebijakan

dividen, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan

hutang”, Skripsi Universitas Diponegoro, 2012.

Kodrat, David Sukardi dan Christian Herdinata, ““Manajemen Keuangan Based

On Empirical Research” Yogyakarta, 2009.

Kurniati, Wahyuning, “Pengaruh struktur kepemilikan terhadap kebijakan

hutang perusahaan” , Tesis Universitas Diponegoro, 2007.

Moeljadi, “ Manajemen Keuangan”, Bayu Media, Malang, 2006.

Nafarin, M, “Penganggaran Perusahaan”, Edisis ketiga, Salemba Empat, Jakarta,

2009.

Nasarudin, Indoyama, “Modul Metodologi Penelitian Disertai Contoh Kasus

Dengan Analisis SPSS”, 2008.

Nugroho, Bhuono Agung, “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

Dengan SPSS”, Yogyakarta: Andi.

Nuraini, Yustiana Ratna, “Analisis pengaruh Return On Investment, Fixed Assets

Ratio, Firm Size dan Rate of Growth terhadap Debt to Equity Ratio pada

perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode

2003-2007” , Tesis Universitas Diponegoro, 2010.

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali, “Manajemen Keuangan”, Mitra Wacana Media,

Jakarta, 2010.

Ross & Stephen A, “Fundamentals of Corporate Finance”, Sixth Edition, TheMc

Graw Hill Company,New York, 2003.

Santoso, Singgih, “Aplikasi SPSS Pada Statistik Parametrik”, Jakarta, PT

Elexmedia Komputindo, 2012

Setyowati, Diah, “Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

profitabilitas, likuiditas, pertumbuhsn perusahaan dan kebijakan dividen

terhadap kebijakan hutang dan nilai perusahaan”, Skripsi UIN, 2011.

Page 108: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

91

Soesetio, Yuli, “Kepemilikan manajerial dan institusional, kebijakan dividen,

ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas terhadap kebijakan

hutang”, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol.12, No.3 September 2008,

hal. 384-398.

Sriwardany, “Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijaksanaan

Struktur Modal dan Dampaknya Terhadap Perubahan Harga Saham pada

Perusahaan Maufaktur Tbk” , Tesis Universitas Sumatra Utara, 2006.

Steven dan Lina, “Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang

perusahaan manufaktur” , Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 13, No.3,

Desember 2011, Hlm. 163-181.

Suharyadi, dan Purwanto, “Statistik Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern”,

Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, 2009.

Warsono, “Manajemen Keuangan Perusahaan”, Edisi 3, Salemba Empat,

Jakarata, 2002.

Yeniatie, dan Nicken Destriana, “Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan

hutang pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia” , Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.12, No.1, April 2010,

Hlm 1-16.

Zahroh, Syarifah, “Pengaruh Dividen Payout Ratio, Volume perdagangan saham,

Ukuran Perusahaan (Firm Size), Debt to Equity Ratio, Price Earning

Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan yang melakukan

pembayaran Dividen kas di BEI periode 2004-2007” , Skripsi UIN,

2009.

Page 109: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

92

Lampiran 1: Daftar Nama Perusahaan Objek Penelitian

Daftar Perusahaan Objek Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 TBLA PT. Tunas Lampung Baru,Tbk

2 SMGR PT. Semen Gresik (Persero), Tbk

3 LION PT. Lion Metal Works, Tbk

4 LMSH PT. Lion Mesh Prima, Tbk

5 AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk

6 SMSM PT. Selamat Sempurna, Tbk

7 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

8 GGRM PT. Gudang Garam, Tbk

9 KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk

10 TSPC PT. Tempo Scan Pacifik, Tbk

11 TCID PT. Mandom Indonesia, Tbk

12 JRPT PT. Jaya Real Property, Tbk

13 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

14 PEGE PT. Panca Global Securities, Tbk

15 INTA PT. Intraco Penta, Tbk

16 LTLS PT. Lautan Luas, Tbk

17 MICE PT. Multi Indocitra, Tbk

18 TGKA PT. Tigaraksa Satria, Tbk

19 UNTR PT. United Tractors, Tbk

20 RUIS PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk

21 ASGR PT. Astra Graphia, Tbk

22 MTDL PT. Metrodata Electronicks, Tbk

Page 110: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

93

Lampiran 2: Hasil Perhitungan Data Mentah

Dividen Payout Ratio

NO Kode 2008 2009 2010 2011

1 TBLA 72.3 5.88 15.36 52.17

2 SMGR 50.58 55.0 50.0 49.56

3 LION 18.56 19.34 26.93 29.7

4 LMSH 6.24 12.0 6.53 8.81

5 AUTO 40.05 60.03 40.0 36.62

6 SMSM 112.39 75.53 52.64 82.49

7 INDF 39.9 39.94 39.55 30.62

8 GGRM 35.81 36.19 40.84 38.81

9 KLBF 17.96 27.33 55.27 62.66

10 TSPC 75.26 43.75 92.05 57.66

11 TCID 52.52 51.63 52.01 55.03

12 JRPT 31.63 34.43 34.26 34.11

13 TLKM 56.37 51.52 56.37 48.32

14 PEGE 35.39 30.33 29.62 14.08

15 INTA 37.66 45.59 29.12 50.85

16 LTLS 30.48 30.86 30.49 22.24

17 MICE 50.12 39.55 51.15 32.99

18 TGKA 33.18 72.23 45.7 53.76

19 UNTR 40.01 28.76 50.68 52.17

20 RUIS 30.73 49.63 48.03 56.83

21 ASGR 38.85 46.29 39.87 59.96

22 MTDL 6.82 20.29 28.17 12.99

Page 111: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

94

Return On Asset

NO Kode 2008 2009 2010 2011

1 TBLA 0.02 0.05 0.02 0.1

2 SMGR 0.24 0.26 0.23 0.2

3 LION 0.15 0.12 0.13 0.14

4 LMSH 0.15 0.03 0.09 0.11

5 AUTO 0.14 0.16 0.2 0.16

6 SMSM 0.1 0.14 0.1 0.19

7 INDF 0.03 0.05 0.06 0.09

8 GGRM 0.08 0.13 0.13 0.13

9 KLBF 0.12 0.14 0.18 0.19

10 TSPC 0.11 0.11 0.14 0.14

11 TCID 0.13 0.12 0.13 0.12

12 JRPT 0.07 0.07 0.07 0.08

13 TLKM 0.12 0.12 0.11 0.15

14 PEGE 0.04 0.08 0.02 0.08

15 INTA 0.02 0.04 0.05 0.03

16 LTLS 0.04 0.03 0.05 0.03

17 MICE 0.09 0.1 0.08 0.08

18 TGKA 0.07 0.03 0.07 0.05

19 UNTR 0.12 0.16 0.13 0.13

20 RUIS 0.05 0.03 0.02 0.01

21 ASGR 0.07 0.09 0.12 0.12

22 MTDL 0.02 0.01 0.03 0.05

Page 112: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

95

Pertumbuhan Perusahaan

NO Kode 2008 2009 2010 2011

1 TBLA 12.51 10.26 7.87 6.62

2 SMGR 9.81 13.46 15.43 17.15

3 LION 4.23 3.25 5.12 5.20

4 LMSH 3.74 9.6 6.27 4.40

5 AUTO 4.77 5.77 9.43 11.86

6 SMSM 10.23 8.13 10.24 8.93

7 INDF 7.89 15.02 14.5 8.05

8 GGRM 4.35 12.0 18.56 24.08

9 KLBF 5.75 14.21 25.66 22.43

10 TSPC 5.61 9.13 15.74 19.61

11 TCID 9.63 13.07 11.01 11.04

12 JRPT 9.3 11.48 13.49 17.45

13 TLKM 14.05 16.81 13.89 9.18

14 PEGE 13.36 5.50 5.55 7.75

15 INTA 4.41 7.95 12.74 10.6

16 LTLS 2.83 6.81 7.71 5.93

17 MICE 4.26 5.24 8.63 6.02

18 TGKA 2.2 6.3 6.09 9.31

19 UNTR 5.5 13.51 20.44 16.76

20 RUIS 10.75 7.57 12.01 42.26

21 ASGR 4.32 6.35 7.86 11.02

22 MTDL 4.84 17.65 8.87 3.83

Page 113: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

96

Ukuran Perusahaan

NO Kode 2008 2009 2010 2011

1 TBLA 14.84 14.84 15.11 15.26

2 SMGR 16.17 16.37 16.56 16.79

3 LION 12.44 12.51 12.62 12.80

4 LMSH 11.03 11.19 11.26 11.49

5 AUTO 15.19 15.31 15.53 15.76

6 SMSM 13.74 13.75 13.88 13.94

7 INDF 17.49 17.51 17.67 17.79

8 GGRM 16.99 17.11 17.24 17.48

9 KLBF 15.55 15.68 15.76 15.92

10 TSPC 14.90 14.99 15.09 15.26

11 TCID 13.72 13.81 13.86 13.93

12 JRPT 14.60 14.76 15.0 15.22

13 TLKM 18.32 18.39 18.41 18.45

14 PEGE 12.17 12.23 12.81 12.39

15 INTA 13.94 13.85 14.30 15.13

16 LTLS 15.06 14.94 15.09 15.21

17 MICE 12.50 12.58 12.82 12.97

18 TGKA 14.24 14.19 14.37 14.52

19 UNTR 16.94 17.01 17.20 17.65

20 RUIS 13.33 13.24 13.29 13.80

21 ASGR 13.64 13.56 13.79 13.93

22 MTDL 14.06 13.87 13.75 14.05

Page 114: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

97

Debt to Equity Ratio

NO Kode 2008 2009 2010 2011

1 TBLA 2.15 1.80 1.95 1.64

2 SMGR 0.30 0.26 0.29 0.35

3 LION 0.26 0.19 0.17 0.21

4 LMSH 0.64 0.83 0.67 0.71

5 AUTO 0.45 0.39 0.38 0.47

6 SMSM 0.63 0.80 0.96 0.70

7 INDF 3.11 2.45 1.34 0.70

8 GGRM 0.55 0.48 0.44 0.59

9 KLBF 0.38 0.39 0.23 0.27

10 TSPC 0.29 0.34 0.56 0.40

11 TCID 0.12 0.13 0.10 0.11

12 JRPT 0.75 0.87 1.10 1.15

13 TLKM 1.38 1.22 0.98 0.69

14 PEGE 1.12 0.89 1.85 0.68

15 INTA 2.46 1.91 2.91 5.96

16 LTLS 3.18 2.78 3.14 3.24

17 MICE 0.17 0.17 0.33 0.41

18 TGKA 3.0 2.73 2.78 2.86

19 UNTR 1.05 0.76 0.84 0.69

20 RUIS 2.07 1.67 1.78 3.65

21 ASGR 1.53 1.03 1.10 1.02

22 MTDL 2.74 2.04 1.63 1.19

Page 115: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

98

Lampiran 3: Hasil Pengolahan SPSS 16

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DPR 88 5.88 112.39 41.3066 19.12016

ROA 88 .01 .26 .0976 .05624

PER 88 2.20 42.26 10.3409 6.09536

Ukuran_perusahaan 88 11.03 18.45 14.7465 1.80994

DER 88 .10 5.96 1.1986 1.07586

Valid N (listwise) 88

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .733a .537 .515 .74942 2.029

a. Predictors: (Constant), Ukuran_perusahaan, DPR, ROA, PER

b. Dependent Variable: DER

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 54.084 4 13.521 24.074 .000a

Residual 46.616 83 .562

Total 100.700 87

a. Predictors: (Constant), Ukuran_perusahaan, DPR, ROA, PER

b. Dependent Variable: DER

Page 116: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

99

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .489 .674 .725 .470

DPR .003 .005 .055 .676 .501 .838 1.193

ROA -14.829 1.532 -.775 -9.678 .000 .869 1.151

PER .001 .015 .008 .091 .927 .807 1.240

Ukuran_perusahaan .137 .050 .230 2.738 .008 .791 1.264

a. Dependent Variable: DER

Page 117: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

100

Page 118: ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, PROFITABILITAS ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23885/1/Ayu Listia Aviyanti.pdf · PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN

101

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 88

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .73199264

Most Extreme Differences Absolute .112

Positive .112

Negative -.088

Kolmogorov-Smirnov Z 1.048

Asymp. Sig. (2-tailed) .222

a. Test distribution is Normal.