analisis pengaruh karakteristik …eprints.ums.ac.id/35679/1/naskah publikasi.pdf · 3 analisis...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
TERHADAP LAMANYA WAKTU PENYELESAIAN AUDIT
(AUDIT DELAY)
(STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI
TAHUN 2011-2013)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh:
DIAN HIDARAHMAWATI TYASAROJA
B 200 110 152
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
2
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP
LAMANYA WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY) (STUDI
EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2011-2013)
Yang ditulis oleh:
DIAN HIDARAHMAWATI TYASAROJA
B 200 110 152
Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut telah memenuhi
syarat untuk diterima.
Surakarta, Juli 2015
Pembimbing
(Drs. Yuli Tri Cahyono, SH, MM, Ak.)
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Dr. Triyono, S.E, M.Si.)
3
ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP
LAMANYA WAKTU PENYELESAIAN AUDIT (AUDIT DELAY) (STUDI
EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN 2011-2013)
DIAN HIDARAHMAWATI TYASAROJA
B 200 110 152
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: [email protected]
ABSTRACT One of the qualitative characteristics of financial reporting is relevant, the
manifestations can be seen from the Audit Delay. This study aimed to examine the
effect of size of the company, audit opinion, the audit committee, and size of the
Public Accounting Firm to Audit Delay on companies listed in Indonesia Stock
Exchange.
The sample used in this research are 88 companies listed in Indonesia Stock
Exchange in 2011 until 2013. The sampling method using purposive sampling
method. The analysis used in this study is a multiple linear regression analysis with a
significance level of 5 percent, which is processed using the program Statistical
Package for Social Science (SPSS) version 17.
The results showed that the variable size of the company, the audit opinion,
the firm size effect on the Audit Delay, while the existence of an audit committee did
not influence on the Audit Delay.
Keywords: audit delay, company size, audit opinion, the existence of the audit
committee, size of the public accounting firm
4
ABSTRAKSI
Salah satu karakteristik kualitatif dalam penyampaian laporan keuangan
adalah relevan, yang perwujudannya dapat dilihat dari Audit Delay. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, opini audit, komite audit, dan
ukuran KAP terhadap Audit Delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Sampel penelitian yang digunakan adalah 88 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai 2013. Metode pengambilan
sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikansi 5
persen, yang diolah menggunakan program Statistical Package for Social Science
(SPSS) Versi 17.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, opini audit,
ukuran KAP berpengaruh terhadap Audit Delay, sedangkan keberadaan komite audit
tidak berpengaruh terhadap terhadap Audit Delay.
Kata Kunci: audit delay, ukuran perusahaan, opini audit, keberadaan komite audit,
ukuran KAP
5
PENDAHULUAN
Perkembangan aktifitas di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini berkembang
pesat. Banyak perusahaan yang mengedarkan dan menjual saham di BEI. Salah
satunya berdampak pada peningkatan permintaan akan Audit Delay laporan
keuangan secara efektif dan efisien. Dengan semakin banyaknya perusahaan baru
yang masuk dalam perusahaan go public, sehingga setiap perusahaan go public
diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai SAK yang
telah diaudit oleh akuntan publik terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM). Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai konsekuensi dan
tanggung jawab yang besar. Tanggung jawab yang besar ini memicu auditor bekerja
lebih profesional.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor lain yang
berpengaruh terhadap Audit Delay. Penelitian Puspitasari dan Nurmala (2012)
menggunakan variabel dependen Audit Delay dan variabel independen ukuran
perusahaan, solvabilitas, laba/rugi perusahaan, dan ukuran KAP. Penelitian ini
merupakan pengembangan dari penelitian Puspitasari dan Nurmala (2012) dengan
menambahkan variabel opini audit dan keberadaan komite audit dari penelitian
Prabowo dan Marsono (2013), karena dalam penelitian lain menyimpulkan hasil
yang signifikan. Peneliti juga akan mengurangi variabel solvabilitas dan laba/rugi
perusahaan, karena hasil dalam penelitian Puspitasari dan Nurmala (2012)
signifikan mempengaruhi Audit Delay, sehingga tidak perlu diuji kembali. Peneliti
menguji kembali variabel ukuran perusahaan, opini audit, keberadaan komite audit,
dan ukuran KAP pada perusahaan manufaktur di BEI tahun 2011-2013.
6
LANDASAN TEORI
A. Teori Keagenan
Implikasi Agency Theory dapat berupa kontrak kerja yang mengatur
proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan memaksimalkan
utilitas, sehingga diharapkan agen bertindak menggunakan cara-cara yang sesuai
kepentingan principal. Principal akan memberikan insentif yang layak pada agen
sehingga tercapai kontrak kerja optimal. Menurut Scott (1997) dalam penelitian
Lestari (2010), inti dari Agency Theory adalah pendesainan kontrak yang tepat
untuk menyelaraskan kepentingan principal dan agen dalam hal terjadi konflik
kepentingan. Dalam penelitian ini, perusahaan bertindak sebagai principal,
sementara auditor independen merupakan agen.
B. Stakeholding Theory
Perusahaan dapat dipandang dari dua teori, yaitu Shareholding Theory dan
Stakeholding Theory (Machan, 2009). Berdasarkan Shareholding Theory
dinyatakan bahwa tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan
kesejahteraan pemegang saham, sedangkan Stakeholding Theory dinyatakan
bahwa kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan dipertanggungjawabkan
tidak hanya untuk pemegang saham tetapi juga stakeholdes lain (Rustiarini,
2012). Penelitian ini lebih mengacu kepada Stakeholding Theory, yang jika
dilihat lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa perusahaan tidak hanya
berkepentingan terhadap pengguna laporan keuangan melainkan juga kepada
karyawan, masyarakat sekitar, pemerintah, dan pihak-pihak lain.
7
C. Teori Pengambilan Keputusan
Mengacu pada tujuan laporan keuangan, yaitu memberikan informasi yang
bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam
rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi, pengambilan keputusan
memainkan peran utama dalam teori akuntansi. Pihak manajemen selalu
mempertimbangkan apakah suatu laporan keuangan akan disampaikan tepat
waktu atau ditunda.
D. Auditing dan Auditor
Menurut penelitian Kartika (2009), dalam menyajikan jasa audit ini auditor
memberikan keyakinan positif atas asersi yang dibuat manajemen dalam laporan
keuangan historis. Keyakinan menunjukkan tingkat kepastian yang dicapai dan
yang ingin disampaikan oleh auditor bahwa simpulannya adalah benar. Tingkat
keyakinan yang dapat dicapai oleh auditor ditentukan oleh hasil pengumpulan
bukti. Jasa ini merupakan jasa profesi akuntan publik yang paling dikenal dalam
masyarakat, yang berpraktik di KAP dan menyediakan berbagai jasa yang diatur
dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
E. Laporan Audit
Laporan audit merupakan alat atau media yang dipakai oleh auditor dalam
berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya (Mulyadi, 2012:12). Dalam
laporan tersebut auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan
keuangan auditan. Pendapat auditor tersebut biasanya disampaikan dalam satu
bentuk laporan tertulis yang umumnya berupa laporan audit baku.
8
F. Audit Delay
Perusahaan yang sudah go public harus menyerahkan laporan keuangan
tahunannya disertai dengan opini auditor kepada BAPEPAM. Peraturan
BAPEPAM diatur dalam Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang Publikasi
Laporan Keuangan Tahunan Auditan yang bersifat wajib dengan batas waktu 120
hari dari terakhir tahun fiskal sampai tanggal diserahkannya laporan keuangan
yang telah diaudit oleh BAPEPAM. Namun dilihat sejak 30 September 2003,
peraturan ini telah diganti dengan peraturan baru dengan nomor X.K.2 tahun
2011 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan ke BAPEPAM
menjadi 90 hari.
G. Penelitian Terdahulu
Prabowo dan Marsono (2013). Meneliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi Audit Delay. Mengambil sampel perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada tahun 2009-2011. Hasil pengujian menggunakan analisis
regresi berganda menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran
auditor, opini auditor, dan keberadaan komite audit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Audit Delay, laba/rugi perusahaan tidak mempunyai pengaruh
terhadap Audit Delay.
Muharly (2014). Meneliti tentang analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Property and Real Estate yang
Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011. Hasil Pengujian menggunakan analisis
regresi berganda menunjukkan bahwa size perusahaan, ukuran perusahaan dan
9
opini auditor mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay, sedangkan
profitabilitas dan solvabilitas tidak mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay.
Andi Kartika (2009). Meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
Audit Delay di Indonesia (Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan LQ45 yang
terdaftar di BEI). Mengambil sampel perusahaan-perusahaan LQ45 yang
terdaftar di BEJ periode 2001-2005. Hasil pengujian menggunakan analisis
regresi linier berganda menunjukkan bahwa Faktor total asset, laba/rugi operasi
mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Audit Delay
perusahaan, opini auditor mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap Audit Delay, Faktor profit dan reputasi auditor tidak mempunyai
pengaruh terhadap Audit Delay perusahaan.
Lucyanda dan Nura’ni (2013). Meneliti tentang pengujian faktor-faktor
yang mempengaruhi Audit Delay. Sampel Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
pada BEI pada tahun 2008-2010. Hasil pengujian menggunakan analisis deskripsi
statistik menunjukkan bahwa faktor ukuran perusahaan, pengungkapan rugi, dan
opini audit tidak berpengaruh terhadap Audit Delay. Faktor Debt to Asset Ratio
berpengaruh positif terhadap Audit Delay, Faktor Ukuran KAP berpengaruh
negatif terhadap
Rustiarini dan Sugiarti (2013). Meneliti tentang pengaruh karakteristik
auditor, opini audit, audit tenure, dan pergantian auditor pada Audit Delay.Audit
Delay. Sampel Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Hasil pengujian
menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa spesialisasi
auditor dan pergantian auditor berpengaruh positif terhadap Audit Delay.
10
Reputasi auditor, lamanya waktu penugasan audit, dan opini auditor tidak
berpengaruh terhadap Audit Delay.
Puspitasari dan Nurmala Sari (2012). Meneliti tentang pengaruh
karakteristik perusahaan terhadap lamanya waktu penyelesaian Audit (Audit
Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Sampel perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-2010. Hasil Pengujian
menggunakan analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa total asset dan
solvabilitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Audit Delay.
Laba/rugi perusahaan dan ukuran KAP mempunyai pengaruh negatif dan
signifikan terhadap Audit Delay.
H. Hipotesis
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay. Hasil penelitian
Aryati dan Theresia (2005) dan Kartika (2009) dalam Puspitasari dan Nurmala
Sari (2012) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Audit
Delay, maka hipotesis yang diajukan adalah:
H1: Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Audit Delay
2. Pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay. Hasil penelitian
ditunjukkan oleh Kartika (2009), yang menyatakan bahwa opini auditor
berpengaruh terhadap Audit Delay. Penelitian Muttaqin (2013) yang
menyatakan bahwa opini auditor berpengaruh negatif pada penyampaian
laporan keuangan. Oleh karena itu, pemberian opini wajar tanpa pengecualian
11
tentu dapat meminimalisir Audit Delay. Dengan demikian, hipotesis yang
dirumuskan adalah:
H2: Opini Auditor berpengaruh negatif terhadap Audit Delay
3. Pengaruh Keberadaan Komite Audit terhadap Audit Delay. Dengan
kewenangan, independensi, kompetensi dan komunikasi melalui pertemuan
yang rutin dengan pihak-pihak terkait diharapkan fungsi dan peran dari komite
audit lebih bisa berjalan dengan efektif dalam menyampaikan kepada
BAPEPAM. Dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan No. KEP-643/BL/2012 menyempurnakan Peraturan No.
IX. 1.5 Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor:
Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit, dengan menetapkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan yang baru tentang “Pembentukan dan
Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.” Penelitian Effendi (dalam
Prabowo dan Marsono, 2013) juga menambahkan masalah komunikasi dengan
komisaris, direksi, auditor internal dan eksternal serta pihak lain sebagai aspek
yang penting dalam keberhasilan kerja komite audit. Berdasarkan uraian
tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Keberadaan Komite Audit berpengaruh negatif terhadap Audit Delay
4. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Audit Delay.
Besarnya Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) diperlihatkan oleh tingginya
kualitas yang dihasilkan dari jasanya yang selanjutnya akan berpengaruh pada
12
jangka waktu penyelesaian audit. Jika ukuran KAP berafiliasi dengan KAP
Asing, maka Audit Delay akan semakin singkat. Waktu audit yang cepat
merupakan salah satu cara KAP denga kualitas tinggi untuk mempertahankan
reputasi mereka. Hasil ini sejalan dengan penelitian Ahmad dan Kamarudin
(2000), Utami (2006), dan Rahmawati (2009), yang menyatakan bahwa
Ukuran Kantor Akuntan Publik mempunyai pengaruh terhadap Audit Delay,
sehingga hipotesis yang dapat diajukan adalah:
H4: Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) berpengaruh negatif terhadap
Audit Delay
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada tahun 2011 sampai 2013. Data yang diperoleh tercatat
dalam laporan keuangan perusahaan yang didapat dari Indonesian Capital
Market Directory (ICMD) dan akses internet melalui website Indonesia Stock
Exchange (www.idx.co.id). Berdasarkan atas pertimbangan tertentu, alasan
penggunaan metode purposive sampling didasari atas pertimbangan agar sampel
data yang dipilih memenuhi kriteria untuk diuji.
B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Variabel Dependen (Variabel Terikat). Batas waktu 90 hari yang
diberikan dari lamanya hari yang dibutuhkan untuk menyampaikan laporan
keuangannya, dimana rentang waktu tersebut diukur dari lamanya hari yang
13
dibutuhkan untuk menyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit
kepada publik, dihitung sejak tanggal tutup tahun buku perusahaan sampai
tanggal penyerahan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK,
2011). Variabel ini diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari atau dengan
rumus:
Audit Delay = Tanggal Laporan Audit – Tanggal Laporan Keuangan
2. Variabel Independen (Variabel Bebas).
a. Ukuran Perusahaan
Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan diukur dengan
menggunakan natural log dari total aset perusahaan atau dengan
rumus:
Ukuran Perusahaan = Natural Log (Total Aset)
b. Opini Audit
Opini audit dalam penelitian ini diukur dengan melihat pendapat
auditor atas laporan keuangan klienyang diukur dengan variabel
dummy karena variabel berukuran non-metrik atau kategori.
Perusahaan memperoleh opini “wajar tanpa pengecualian” diberi nilai
1 dan selain “wajar tanpa pengecualian” diberikan nilai 0.
c. Keberadaan Komite Audit
Keberadaan komite audit dinyatakan dengan jumlah anggota komite
audit dalam perusahaan, sedangkan yang tidak terdapat komite audit
diberi kode nol (0).
14
d. Ukuran Kantor Akuntan Publik
Menurut Ghozali (2011:178), jika variabel independen berukuran
non-metrik, maka dalam model regresi variabel tersebut harus diukur
menggunakan dummy dengan mengelompokkan auditor-auditor yang
berasal dari KAP yang berafiliasi dengan KAP Asing dengan nilai
dummy 1, dan KAP Lokal diberi nilai dummy 0.
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay. Variabel ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap Audit Delay. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
probabilitas signifikansi (sig t) variabel ukuran perusahaan sebesar 0,001 (< 0,05).
Hasil ini konsisten dengan penelitian Prabowo dan Marsono (2013), Hardi dan Julita
(2014), Puspitasari dan Sari (2012) dan mendukung penelitian Kartika (2009),
Lucyanda dan Nura’ni (2013).
2. Pengaruh Opini Auditor terhadap Audit Delay. Variabel opini audit
berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
probabilitas signifikansi (sig t) variabel opini audit sebesar 0,000 (<0,05). Penelitian
ini konsisten dengan penelitian Muttaqin (2013) dan bertentangan dengan penelitian
Kartika (2009), Lucyanda dan Nura’ini (2013).
3. Pengaruh Keberadaan Komite Audit terhadap Audit Delay. Signifikan
variabel keberadaan komite audit tidak berpengaruh terhadap Audit Delay. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi (sig t) variabel keberadaan komite
audit sebesar 0,323 (> 0,05). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
15
dilakukan oleh Prabowo dan Marsono (2013) yang menyatakan keberadaan komite
audit mempunyai pengaruh positif terhadap Audit Delay.
4. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) berpengaruh
negatif terhadap Audit Delay. Variabel ukuran KAP berpengaruh terhadap Audit
Delay. Hal ini ditunjukkan oleh nilai probabilitas signifikansi (sig t) variabel ukuran
KAP sebesar 0,038 (< 0,05). Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Puspitasari
dan Sari (2012) dan Lucyanda dan Nura’ni (2013) dan konsisten dengan penelitian
Muharly (2013).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Variabel ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap Audit Delay. Rata-rata Audit Delay perusahaan sampel di
Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2011-2013 adalah 75,98 hari, sehingga
hipotesis H1 dalam penelitian ini diterima. Variabel opini audit berpengaruh
terhadap Audit Delay di mana nilai signifikansi sebesar 0,000, sehingga hipotesis H2
dalam penelitian ini diterima. Variabel keberadaan komite audit tidak berpengaruh
terhadap Audit Delay, karena tingkat signifikasi keberadaan komite audit lebih besar
dari 0,05 yaitu sebesar 0,382, sehingga hipotesis H3 dalam penelitian ini ditolak.
Variabel ukuran KAP berpengaruh terhadap Audit Delay dengan tingkat signifikansi
0,038, sehingga hipotesis H4 dalam penelitian ini diterima.
Penelitian yang dilakukan ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu
diperhatikan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian yang
ada adalah sampel yang digunakan hanya sebatas perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI, sehingga eksternal validitas sampel masih rendah. Tahun
16
pengamatan hanya dari tahun 2011 – 2013, sehingga belum memberikan gambaran
hasil yang maksimal.
Penelitian ini terbatas pada variabel yang digunakan yaitu hanya ukuran
perusahaan, opini audit, keberadaan komite audit dan ukuran KAP dalam
mempengaruhi Audit Delay, sehingga faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi
Audit Delay tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan
beberapa saran sebagai berikut: Penelitian selanjutnya dapat menggunakan semua
sektor perusahaan yang terdaftar di BEI. Bagi peneliti selanjutnya agar menambah
tahun pengamatan tidak hanya tiga tahun, kemungkinan tahun pengamatan yang
lebih panjang akan semakin besar kesempatan untuk memberikan gambaran hasil
penelitian yang maksimal. Menambah faktor lain yang dapat mempengaruhi Audit
Delay, selain faktor yang telah ada dalam penelitian ini, misalnya Auditor
Switching, kompleksitas EDP, struktur kepemilikan perusahaan, reputasi auditor.
REFERENSI
Ahmad, Raja Adzrin Raja dan Khairul Anuar, Kamarudin. 2000. Audit delay and The
Timeliness of Corporate Reporting: Malaysian Evidence. MARA University
of Technology: Malaysia.
Angrunigrum, Silvia dan Wirakusuma, Made Gede. 2013. “Pengaruh Profitabilitas,
Leverage, Kompleksitas Operasi, Reputasi KAP dan Komite Audit pada
Audit Delay”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Vol. 5, N0. 2,
2013. Hal: 251-270.
Aryati, Titik dan Maria, Theresia. 2005. “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Audit
Delay dan Timeliness.” Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi
5(3): 271-287.
17
Astikawati, Titis Dwi. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
Tahun 2008-2010. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
BAPEPAM, 2012. Peraturan Nomor IX.I.5: Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit (Online) diakses 04 April 2015.
(http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/peraturan_pm/IX/IX.I
.5.pdf)
BAPEPAM. 2003. Peraturan Nomor X.K.2: Kewajiban Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala (Online) diakses 18 Juli 2012.
(http://www.bapepam.go.id/old/hukum/peraturan/X/X.K.2.pdf.)
Boynton, Johnson, dan Kell, dialihbahasakan oleh Ichsan Setiyo Budi dan Herman
Wibowo. 2003. Modern Auditing. Jilid II, Edisi Ketujuh, Jakarta: Erlangga
Computindo.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19.
Semarang: BPFE Universitas Diponegoro.
Halim, Abdul. 1999. Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan Jilid 1. Edisi
Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hasan. Iqbal. 2002. “Teori Pengambilan Keputusan.” Jakarta: Ghalia Indonesia.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta: Salemba
Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. “Standar Profesional Akuntan Publik”. Jakarta:
Salemba Empat.
Indriantoro, Nur dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis (untuk Akuntansi
dan Manajemen). Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Jensen, Michael C dan William H. Meckling. 1976. ”Theory of the Firm: Managerial
Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”. Journal of Financial
Economic. Vol. 3, No. 4, Hal: 305-360.
Kartika, Andi. 2009. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay di Indonesia
(Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar di Bursa
Efek Jakarta)”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE). Vol. 16, No. 1, Maret
2009. Hal: 1-17.
18
Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi
Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Lucyanda, Jurica dan Nura’ni, Sabrina Paramitha. 2013. “Pengujian Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Audit Delay”. Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol. 9,
No. 2, Mei 2013. Hal: 128-149.
Machan, Tibor R. 2009. “Stekeholder vs Shareholder Theory of The Ethics of
Corporate Management. Economics and Business Research. Vol 1 No.1.
Marsono, Pebi Putra Tri Prabowo. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay”. Diponegoro Journal Of Accounting. Vol. 2 No. 1, 2013. Hal: 1-11.
Muharly, Pricelly Erda. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit
Delay pada Perusahaan Property dn Real Estate yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2009-2011”. Jurnal Online Mahasiswa. Vol. 1, No. 1,
2014. Hal: 1-15.
Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2012. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Muttaqin, Rahadhian Faris. 2013. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP,
Profitabilitas, dan Opini Audit terhadap Reporting Lag Perusahaan dengan
Audit Lag sebagai Variabel Intervening.” Jurnal Ilmiah Universitas Bakrie.
Vol 1, No. 02.
Puspitasari, Elen dan Sari, Anggraeni Nurmala. 2012. “ Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay)
Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Jurnal Akuntansi dan Auditing. Vol. 9, No. 1, November 2012. Hal: 1-96.
Rachmawati, Sistya. 2008. “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
terhadap Audit Delay dan Timeliness.” Jurnal Akuntansi dan Keuangan.
Vol.10, No. 1, Mei 2013, Hal: 347-356.
Rustiarini, Ni Wayan dan Sugiyarti, Ni Wayan Mita. 2013. “Pengaruh Karakteristik
Auditor, Opini Audit, Audit Tenure, Pergantian Auditor Pada Audit Delay”.
Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humarika. Vol. 2, No. 2, Juni 2013. Hal: 657-
675.
Safitri, Puput. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu
Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2011. Skripsi tidak diterbitkan.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: Elex
Media.
19
Saputri, Oviek Dewi. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay
(Studi Empiris pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia). Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Setiawan, Santy. 2013. “Opini Going concern dan Prediksi Kebangkrutan
Perusahaan”. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 5 (1), Hal: 59-67.
Utami, Wiwik. 2006. “Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa
Efek Jakarta. Bulletin Penelitian. No. 9, Hal: 1-14.
Yuliyanti, Ani. 2011. Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi
Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
pada tahun 2007-2008). Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional.
Jakarta.