analisis pengaruh informasi laporan arus kas...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS
TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM
PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM JAKARTA
ISLAMIC INDEX
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Stara Satu (S 1) Dalam Ilmu Syariah
Disusun oleh:
Nofi Handayani
(052411163)
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
Muhammad Saifullah, M.Ag. Jl. Taman Karonsih IV No.1181 Ngaliyan Semarang Drs. H. Johan Masruhan, MM. Jl. Candi Kencana I/B.17 Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp. : 4 (empat) eks.
Hal : Naskah Skripsi
A.n. Sdri. Nofi Handayani
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syari’ah
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Setelah saya memberikan bimbingan dan koreksi seperlunya, bersama
ini saya kirim naskah skripsi saudara :
Nama : Nofi Handayani
Nim : 052411163
Judul : ANALISIS PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS
TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM
PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM JAKARTA
ISLAMIC INDEX
Dengan ini, saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera
dimunaqasyahkan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Muhammad Saifullah, M.Ag. Drs. H. Johan Masruhan, MM. NIP. 19700321 199603 1 003 NIP. 195105110 198203 1 002
DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SYARI’AH
Jl. Prof. Dr. Hamka KM 02 Ngaliyan Telp. (024) 7601291 Semarang
PENGESAHAN
Nama : NOFI HANDAYANI
NIM : 2105163/ 052411163
Prodi : EKONOMI ISLAM
Judul : Analisis Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume
Perdagangan Saham Perusahaan Yang Tergabung Dalam Jakarta
Islamic Indeks
Telah memunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo Semarang
dinyatakan lulus pada tanggal:
8 Desember 2009
Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir Program Sarjana Strata satu (1) guna
memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Syari'ah.
Semarang, 11 Desember 2009
Mengetahui
Ketua Sidang Sekretaris Sidang Dra. Hj. Siti Mujibatun, M. Ag. Muhammad Saifullah, M.Ag. NIP. 19590413 198703 2 001 NIP. 195105110 198203 1 002 Penguji I Penguji II Rustam D.K.A. Harahap, M.Ag. H. Suwanto, S. Ag., MM. NIP. 19690723 199803 1 005 NIP. 19700302 200501 1 003 Pembimbing I Pembimbing II Muhammad Saifullah, M.Ag. Drs. H. Johan Masruhan, MM. NIP. 19700321 199603 1 003 NIP. 195105110 198203 1 002
ABSTRAK ANALISIS PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP
VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX
Salah satu faktor internal perusahaan yang dapat mempengaruhi keputusan
para investor adalah ketersediaan informasi akuntan. Informasi akuntansi yang tercermin dalam laporan akuntansi bertujuan untuk memberikan informasi kepada investor mengenai kinerja perusahaan dalam mengelola kasnya. Laporan keuangan itu meliputi Laporan laba/rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal.
Penelitian ini menggunakan arus kas karena arus kas merupakan salah satu indikator kinerja perusahaan dan merupakan sebagian dari faktor-faktor yang secara fundamental diperkirakan akan mempengaruhi volume perdagangan saham. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui apakah arus kas yang terdiri dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap volume perdagangan saham baik secara simultan maupun parsial, khususnya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Penelitian ini bersifat kuantitatif dan mengkaji pengaruh serta hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dan periode penelitian yang digunakan adalah tahun 2005-2008.
Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan metode asumsi klasik, koefisisen determinasi, uji t parsial dan uji F secara simultan.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah volume perdagangan saham yang diukur dengan rata-rata 5 hari sebelum publikasi laporan keuangan dan rata-rata 5 hari sesudah publikasi laporan keuangan. Variabel independennya adalah laporan arus kas yang terdiri dari arus kas dari aktivitas operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn), dan arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn). Hipotesis dalam penelitian ini adalah komponen arus kas yang terdiri dari arus kas dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham. Sedangkan secara simultan komponen dari ketiga aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara parsial tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham.Dan hasil uji secara simultan yang menunjukkan bahwa variabel arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,065 mengindikasikan bahwa variabel independen mampu mempengaruhi variabel dependen sebesar 6,5%. Sedangkan sisanya sebesar 93,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini. Keywords : Arus kas dari aktivitas operasi (AKOP), Arus kas dari aktivitas investasi (AKIn), Arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) dan Volume perdagangan saham.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis
menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang
telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-
pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam
referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, November 2009
Deklarator,
Nofi Handayani NIM. 052411163
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
PERSEMBAHAN
Allah SWT
Yang tak pernah berhenti memberiQ kenikmatan, perlindungan, anugrah,
hidayah, orang-orang terbaik di sampingQ, dll. Thanks 4 all ya Rabb…
Nabi Muhammad SAW
inspirasi dan teladan hidupku
Skripsi ini Q persembahkan untuk :
Almamaterku tercinta, Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang
MbahQ Hj Paisah yang tlah menjadi pengganti orang tuaQ,
Almarhum Ayah terkasih dan Ibu tersayang
Keluarga Besar Arin Jaya Putra (Om Wartaya-Bulek Nik, Om Wardono, tanteku
Dr. Arin S.M )
Keluarga Besar di Sumatra Selatan dan Keluarga besar bapak Sudiyo di
Pucakwangi
Sepupu2Q, Sandra, Jaya Wardana, Ricky , Diko, Noval, Bima, Lilis, Ita, Hasan
Husein
Maz Ali Shodiq yang slalu menemani saat suka dan dukaQ
Teman-teman seperjuanganQ: Ica, Fadil, Dyah, Umi, Johan, Tomy, Rouf, Maya,
Hana, Rohman, Lutfi, Fariki, Umi kholisoh, Fadil Kendal, Kholisoh, Imam,
Mansyur, Nurul (Bravo EI B 2005)
Sahabat-sahabatQ : Ita , Rif’an-Putri, Mbak Mia-Mas Arif,
Personil Kost PNA K-15
“THANKS FOR EVERYTHING”
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul :
“ANALISIS PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS
TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PERUSAHAAN YANG
TERGABUNG DALAM JAKARTA ISLAMIC INDEX” dengan baik tanpa
banyak menuai kendala yang berarti. Shalawat serta salam semoga tetap
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat-sahabat
dan pengikutnya.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syari’ah
IAIN Walisongo Semarang.
Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan kepada semua
yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral dan bantuan apapun
yang sangat besar bagi penulis. Ucapan terima kasih terutama penulis sampaikan
kepada :
1. Prof. Dr. Abdul jamil, MA selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Drs. H. Muhyidin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang.
3. Bapak Rahman El Junusi SE, MM, atas pengarahanya dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Bapak Muh. Saifullah, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I, serta Bapak H.
Johan Masruhan, M.M selaku Dosen Pembimbing II, yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam menyusun skripsi ini.
5. Bapak Ratno Agriyanto, M.Si yang telah dengan sabar meluangkan waktu,
membimbing dan memberikan pengarahan dalam proses proposal hingga
menjadi skripsi ini.
6. Bapak Rustam D.K.A Harahap, M.Ag, Selaku wali studi yang telah
banyak memberikan pengarahan kepada penulis.
7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang yang telah membekali berbagai pengetahuan, sehingga penulis
mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Seluruh Petugas Pojok Bursa Efek Indonesia UNDIP Semarang yang telah
membantu memberikan fasilitas dan waktunya. Semua itu sangat berharga
bagi penulis
9. Seluruh Keluarga Besar Penulis: Mbah, Tanteku Dr. Arin , mamak, Om
No, Om Yo, Bulek Nik, Sandra, Jaya, Rikcy, Diko, Noval, Bima, Lilis,
Ita, Hasan Husein penulis menghaturkan terima kasih yang agung. Kalian
semua adalah Semangat bagi penulis untuk slalu melangkah dengan
optimis.
10. Seluruh keluarga besar bapak Sudiyo atas do’a dan semangat yang telah
diberikan kepada penulis.
11. Untuk Teman-Teman Penulis Di Paket EiB 2005, terima kasih kawan
kalian adalah teman-teman yang paling baik dan jangan pernah terputus
tali persahabatan kita.
12. Untuk Teman-Teman Kos PNA K-15: Dyan, Ana, Indah, Fufa, Ifa, Umi,
Yana, Nani, Ifa kecil, Lia, Dika, Mb Ina, Mb Ana, Ni’mah, Titin, Mb Par
kalian adalah temen-temen yang selalu ada dalam suka maupun duka.
13. Mas Aly Shodiq, terima kasih kuucapkan telah mengisi hari-hari penulis
menjadi lebih berarti, kesabaranmu yang tiada habisnya, pengorbanan
untuk mencurahkan perhatian dan memberikan motivasi semakin
memantapkan penulis dalam menjalani hidup.
Semoga kebaikan dan ketulisan mereka semua menjadi amal ibadah di sisi
Allah SWT. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penggarapan
skripsi ini, namun semuanya tak akan lepas dari kekurangan. Maka dari itu, kritik
dan saran serta masukan yang konstruktif selalu penulis tunggu sehingga
sempurnanya penulisan skripsi ini.
Semarang, November 2009
Penulis
Nofi Handayani NIM. 052411163
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
HALAMAN ABSTRAK.......................................................................................iv
HALAMAN DEKLARASI ................................................................................... v
HALAMAN MOTTO...........................................................................................vi
HALAMAN PERSEMBAHAN..........................................................................vii
HALAMAN KATA PENGANTAR..................................................................viii
HALAMAN DAFTAR ISI....................................................................................xi
HALAMAN DAFTAR TABEL.........................................................................xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR.....................................................................xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN..................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Permasalahan................... 8
1.3 Manfaat Penelitian dan Kegunaan Penelitian.............................. 9
1.4 Sistematika Penelitian ................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Informasi Laporan Arus Kas........................................................ 12
2.2 Volume Perdagangan Saham ....................................................... 20
2.3 Jakarta Islamic Index.......................... ......................................... 20
2.4 Pengaruh Antara Laporan Keuangan dengan Volume Perdagangan
Saham........................................................................................... 25
2.5 Penelitian Terdahulu .................................................................... 27
2.6 Kerangka Pemikiran..................................................................... 29
2.7 Hipotesis....................................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Sumber Data .............................................................. 32
3.2 Populasi dan sampel ................................................................... 32
3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 34
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................... 35
3.5 Metode Analisis Data .................................................................. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ......................................................... 43
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ...................................................... 55
4.3 Hasil Analisis Data dan Pembahasan .......................................... 60
4.4 Pembahasan ................................................................................. 73
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 80
5.2 Keterbatasan Penelitian................................................................ 81
5.3 Saran............................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Tabel 1.0 : Sumber informasi investor.................................................................6
Tabel 1.1 : Kriteria sampel penelitian................................................................33
Tabel 1.2 : Tanggal publikasi laporan keuangan..............................................34
Tabel 1.3 : Definisi operasional variabel ...........................................................35
Tabel 1.4 : AKOp perusahaan komponen JII...................................................55
Tabel 1.5 : AKIn perusahaan komponen JII.....................................................56
Tabel 1.6 : AKPn perusahaan komponen JII....................................................57
Tabel 1.7 : Volume Perdagangan Saham...........................................................59
Tabel 1.8 : Paired Samples Test Tahun 2005....................................................60
Tabel 1.9 : Paired Samples Test Tahun 2006....................................................60
Tabel 2.0 : Paired Samples Test Tahun 2007....................................................61
Tabel 2.1 : Paired Samples Test Tahun 2008....................................................62
Tabel 2.2 : Hasil analisis regresi berganda........................................................63
Tabel 2.3 : Hasil analisis Uji t.............................................................................65
Tabel 2.4 : Hasil Analisis Uji F...........................................................................66
Tabel 2.5 : Uji koefisien determinasi.................................................................67
Tabel 2.6 : Uji koefisien secara parsial..............................................................68
Tabel 2.7 : Uji multikolonieritas data penelitian..............................................69
Tabel 2.8 : Hasil uji normalitas data..................................................................71
Tabel 2.9 : Hasil uji autokorelasi........................................................................72
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.0 : Kerangka Pemikiran....................................................................31
Gambar 2.0 : Grafik Scatterplot uji Hekteroskedastisitas...............................70
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar perusahaan komponen Jakarta Islamic Index
Lampiran 2 : Tanggal publikasi laporan keuangan
Lampiran 3 : Laporan Arus Kas dari aktivitas Operasi (AKOp), Arus Kas
dari aktivitas Investasi (AKIn), dan Arus Kas dari aktivitas
Pendanaan
(AKPn)
Lampiran 4 : Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5
Hari sebelum Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2006-2009
Lampiran 5 : Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan
Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2006-2009
Lampiran 6 : Volume perdagangan saham
Lampiran 7 : Hasil analisis data
Lampiran 8 : Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.40/DSN-MUI/X/2003
Tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip
syari’ah dibidang pasar modal.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Jakarta Islamic Index merupakan salah satu cara yang dilakukan
oleh Bursa Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan informasi yang
berkaitan dengan investasi syari’ah. Langkah ini diambil berkaitan dengan
semakin merebaknya pengembangan ekonomi Islam terutama ditanah air
yang dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.1
Pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu
negara serta menunjang perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan.
Dengan dukungan dana jangka panjang ini roda pembangunan khususnya
swasta dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.2
Bagi perusahaan, keberadaan pasar modal akan menambah pilihan
dalam memenuhi kebutuhan dana khususnya dana dalam jangka panjang,
sehingga keputusan perusahaan dalam pembelanjaan semakin bervariasi dan
struktur modal perusahaan menjadi lebih optimal. Bagi investor keberadaan
pasar modal akan memperbanyak pilihan investasi sehingga kesempatan
untuk mengoptimalkan keuntungan semakin terbuka.
Keputusan investor adalah reaksi atas informasi yang diterima
investor. Dengan kata lain, reaksi pasar pasti mencerminkan reaksi investor
atas suatu informasi yang diterimanya. Reaksi pasar bisa berupa perubahan
1Sofiniyah Ghufron, Sistem Kerja Pasar Modal Syari’ah, Jakarta: Renaisan, 2005, hlm.
46. 2 Robert Ang, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia First Edition. Mediasoft Indonesia,
1997, hlm. 3.2.
2
harga atau volume perdagangan saham suatu pengumuman yang tidak
membawa informasi baru tidak akan mengubah kepercayaan investor,
sehingga mereka tidak akan melakukan perdagangan itu artinya bahwa suatu
informasi dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah
kepercayaan para pengambil keputusan. Adapun informasi yang baru itu
akan membentuk suatu kepercayaan baru dikalangan investor.3 Kepercayaan
baru itu dapat mengubah volume perdagangan saham. Jadi, pemanfaatan
instrumen volume perdagangan saham hanya untuk menunjukkan bahwa
benar-benar terjadi respon dari para pelaku pasar terhadap informasi baru
yang masuk kedalam pasar. Mengenai informasi baru ini, tentu saja
informasi yang relevan dengan kepentingan pelaku pasar, dan tentu saja itu
adalah return saham. Dalam konteks penelitian ini volume perdagangan
saham hanya sebatas menunjukkan respon dari para pelaku pasar terhadap
informasi yang masuk kedalam pasar. Perhatian besar para investor terhadap
subtansi laporan arus kas ditunjukkan oleh pergerakan volume perdagangan
saham (perusahaan jumlah kegiatan perdagangan di pasar modal ) sebagai
respon para investor atas informasi arus kas tersebut sehingga mereka
melakukan perdagangan.4
Informasi laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan
salah satu jenis informasi yang paling mudah didapatkan dibanding alternatif
informasi lainnya. Laporan keuangan sudah cukup menggambarkan sejauh
3 Robert Ang, op.cit., hlm.17.5. 4 Ambar Woro Hastuti dan Bambang Sudibyo, “Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas
Terhadap Volume Perdagangan Saham” , Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 1998,Vol.1, No.2, Edisi Juli, hlm. 239-254.
3
mana perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa saja yang telah
dicapainya. Jenis-jenis laporan keuangan berdasarkan informasi yang
dikandungnya di bagi dalam empat laporan keuangan utama, yaitu neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas, perubahan modal. Laporan keuangan
dimaksudkan disini adalah laporan keuangan yang sudah diaudit yang
dipublikasikan perusahaan setiap akhir periode akuntansi.5
Bahwa ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa laporan
keuangan sebaiknya didasarkan pada cash flow orentation. Penekanan pada
arus kas ini diantaranya di kemukakan oleh Burton (1981) seperti yang
dikutip Ambar dan Bambang yang menyatakan bahwa analisis terhadap
aliran kas masuk dan keluar lebih banyak dipakai oleh para investor dari
pada analisis terhadap laba konvensional selain itu adanya kesulitan untuk
membandingkan laba antara perusahaan. Karena tersedianya beberapa
alternatif metode akuntansi yang disediakan oleh standar akuntansi. Kondisi
semacam ini membuka peluang untuk terjadinya memanipulasi data akrual
oleh manajemen untuk memperbesar laba. Investor yang konsen terhadap
deviden biasanya adalah investor yang mempertimbangkan pentingnya
laporan arus kas tiap periode, hal ini dilakukan supaya investor bisa melihat
pendapatan yang jelas.6
Untuk mengetahui apakah laporan arus kas dapat mempengaruhi
kepercayaan para investor dalam pengambilan keputusan investasi
didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no.2 tahun 2007
5 Eduardus Tandelilin, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio,Yogyakarta: BPFE, 2001, hlm.232.
6 Ambar Woro Hastuti dan Bambang Sudibyo, op.cit.,hlm. 243.
4
tentang laporan arus kas, yang menyatakan bahwa laporan arus kas sudah
harus disertakan dalam pelaporan keuangan setiap perusahaan sejak periode
yang dimulai 1 Januari 1995. Laporan arus kas menginformasikan arus kas
dari kegiatan operasi, arus kas dari kegiatan investasi, dan arus kas dari
kegiatan pendanaan. Arus kas dari kegiatan operasi adalah arus kas yang
berasal dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas
lain yang bukan merupakan arus kas dari keputusan investasi dan
pendanaan. Arus kas dari keputusan investasi adalah arus kas yang berasal
dari perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang, serta investasi lain yang
tidak termasuk setara kas. Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas
yang berasal dari aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah
komposisi modal dan pinjaman perusahaan.7
Lena Tan Chooi Yen (1999) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan
Saham di Pasar Modal, membuktikan bahwa arus kas operasi dan investasi
dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam pengaruhnya dalam volume
perdagangan saham.8 Melli Atik Wahyuni (2008) melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Terhadap
Volume Perdagangan Saham (studi kasus pada perusahaan di Jakarta
Islamic Index)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah
perubahan volume perdagangan saham dipengaruhi oleh komponen variabel
6 Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan:No.2 ,Jakarta: Salemba Empat,
2007, hlm. 2.2-2.4. 8 Lena Tan Chooi Yen, “Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan
Saham di Pasar Modal” Makalah disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi II, Diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang (1999)
5
aktivitas arus kas, seberapa besar pengaruhnya terhadap volume
perdagangan saham. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda dengan menggunakan metode asumsi klasik model ordinary least
square (OLS). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah volume
perdagangan saham yang diukur denagan Trading Volume Activity (TVA).
Hasil penelitian ini bahwa arus kas dari aktivitas operasi investasi memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham
sedangkan pada arus kas pendanaan tidak memiliki pengaruh terhadap
volume perdagangan saham.9
Penelitian Irwin Lah Nidi Fitra, yang menguji tentang pengaruh
informasi laporan arus kas terhadap volume perdagangan saham pada
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta membuktikan bahwa arus kas
operasi dan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume
perdagangan saham, sedangkan arus kas dari aktivitas investasi tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham10.
Ambar Woro Hastuti dan Bambang Sudibyo (1998) melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas Terhadap
Volume Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia“. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meneliti apakah kewajiban publikasi laporan arus
kas mempengaruhi keputusan investor. Hal itu terefleksi dari perubahan
9 Melly Atik Wahyuni, “Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Terhadap
Volume Perdagangan Saham (studi kasus perusahaan di Jakarta Islamic Index)”,Skripsi tidak dipublikasikan, Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2008.
10 Irwin Lah Nidi Fitra, Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2007.
6
aktifitas volume perdagangan saham relatif rata- rata 2 tahun sebelum dan 2
tahun setelah tanggal publikasi laporan arus kas. Analisis atas 37 saham
sempel menunjukkan bahwa publikasi laporan arus kas tahun 1991 dan 1992
tidak signifikan mempengaruhi volume perdagangan saham, sementara
publikasi laporan arus kas 1993 dan 1994 signifikan mempengaruhi volume
perdagangan saham. Selain itu juga terbukti bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara aktivitas volume perdagangan saham relatif rata-rata 2
tahun sebelum dan 2 tahun sesudah publikasi laporan arus kas.
Penelitian eksploratif yang dilakukan oleh Pagalung (1993) seperti
yang dikutip dalam penelitian Ambar Woro hastuti dan bambang sudibyo,
menunjukkan bahwa laporan keuangan masih dipandang sebagai informasi
yang cukup penting oleh para investor di Bursa Efek Jakarta. Penelitian
tersebut mengungkapkan fakta sebagai berikut:
Sumber informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan
investasi saham:11
Tabel 1.0 Sumber Informasi Investor
Sumber informasi Responden % Laporan keuangan 37 52,86 Sesama broker (stok Broker) 10 14,29 Surat kabar 9 12,86 Jasa pelayanan data bisnis (PDBI, ECFIN, dll) 5 7,14 Majalah ekonomi atau keuangan 4 5,71 Investor atau pemegang saham 3 4,28 Lain-lain (tips, issu) 2 2,86
Sumber: gagaring pagalung, kebutuhan informasi investor di Pasar modal Indonesia (suatu penelitian eksploratif) thesis S-2 UGM 1995, 95.
11 Ambar Woro Hastuti dan Bambang Sudibyo, op.cit, hlm. 239-254.
7
Penelitian ini akan berbeda dengan penelitian terdahulu dalam
beberapa hal, yaitu obyek penelitian mengambil perusahaan yang sahamnya
tergabung dalam Jakarta Islamic Index. Alat uji statistik yang digunakan
adalah analisis regresi. Jakarta Islamic Index adalah index terbaru di Bursa
Efek Indonesia, dimana indeks ini memasukkan hanya saham-saham yang
memenuhi kriteria investasi dalam syari’at Islam. Jakarta Islamic Index
menawarkan alternatif baru investasi saham yang halal atau sesuai dengan
syari’at Islam kepada masyarakat. 12 Melihat masyarakat Indonesia yang
mayoritas adalah muslim dan terlebih lagi dengan mulai diterimanya sistem
ekonomi syari’ah di dunia bisnis Indonesia, maka manajemen Bursa Efek
Indonesia yakin saham-saham Jakarta Islamic Index akan menjadi saham–
saham yang marketabel di dunia pasar modal Indonesia. Dengan
diberlakukannya Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia diharapkan
akan lebih banyak masyarakat yang termotivasi untuk berinvestasi saham.
Hal ini adalah alasan penulis tertarik meneliti Jakarta Islamic Index.
Diharapkan penelitian ini akan mampu menjawab pertanyaan mengenai
bukti bahwa informasi yang terkandung di dalam laporan arus kas
memberikan peranan yang sangat penting di pasar modal yang tercermin
lewat reaksi pasar berupa perubahan volume perdagangan saham. Akhirnya
penulis memberikan judul penelitian ini “Analisis Pengaruh Informasi
Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan
Yang Tergabung Dalam Jakarta Islamic Index’’.
12 Abdul Halim, Analisis Investasi,Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat, 2005, hlm. 14.
8
1.2 Pembatasan Masalah dan Perumusan Permasalahan
1.2.1 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan jelas, maka perlu dilakukan
pembatasan masalah. Hal ini dilakukan agar masalah yang diteliti
terfokus kepada masalah-masalah pokok, yaitu:
1. Penelitian hanya dilakukan dalam ruang lingkup Jakarta Islamic
Index.
2. Saham yang diteliti adalah saham perusahaan yang tergabung
dalam Jakarta Islamic Index.
3. Laporan keuangan yang diteliti adalah laporan keuangan
perusahaan sampel yang diaudit untuk tahun buku yang berakhir 31
Desember 2005-2008.
4. Periode pengamatan adalah 5 hari sebelum dan 5 hari setelah
tanggal publikasi laporan keuangan.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaruh informasi laporan arus kas dari aktivitas
operasi terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang
tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
2. Bagaimanakah pengaruh informasi laporan arus kas dari aktivitas
investasi terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang
tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
9
3. Bagaimanakah pengaruh informasi laporan arus kas dari aktivitas
pendanaan terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang
tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
4. Bagaimanakah pengaruh informasi laporan arus kas dari aktivitas
operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas
pendanaan secara simultan terhadap volume perdagangan saham
perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
1.3 Manfaat Penelitian dan Kegunaan Penelitian.
1.3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh antara informasi laporan
arus kas dari aktivitas operasi terhadap volume perdagangan saham
perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh antara informasi laporan
arus kas dari aktivitas investasi terhadap volume perdagangan saham
perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
3. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh antara informasi laporan
arus kas dari aktivitas pendanaan secara parsial terhadap volume
perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Index.
4. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh antara informasi laporan
arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan
10
arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap volume perdagangan
saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1 Kegunaan bagi lembaga perguruan tinggi.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan
Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
2 Kegunaan masyarakat luas khususnya pelaku pasar modal.
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan mengenai
pentingnya laporan arus kas terutama dalam hal pengambilan
keputusan investasi.
3 Kegunaan bagi peneliti.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan peneliti terutama dalam bidang akuntansi dan
metodologi penelitian. Selain itu juga penelitian ini sangat berguna
terutama dalam mengembangkan teori yang telah diperoleh dibangku
kuliah dalam kondisi nyata dalam dunia akuntansi.
1.4 Sistematika Penelitian
A. Bagian Awal
Terdiri dari halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing,
halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata
pengantar, abstrak, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar
gambar, halaman daftar lampiran.
11
B. Bagian Isi
Terdiri dari beberapa bab antara lain:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini akan dikemukakan hal-hal mengenai
latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian ,
kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Hal yang dikemukakan dalam tinjauan pustaka adalah mengenai
pengertian Informasi laporan arus kas, volume perdagangan saham,
Jakarta Islamic Index, penelitian terdahulu, pengaruh antara
laporan keuangan dengan volume perdagangan saham, kerangka
pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan sumber data, populasi
dan sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL RISET
Gambaran umum tentang obyek penelitian, deskripsi data
penelitian (populasi dan sampel perusahaan), analisis data
pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
C. Bagian akhir
Dalam bagian ini terdiri dari daftar kepustakaan dan lampiran- lampiran.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Informasi Laporan Arus Kas
2.1.1 Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini
atau masa yang akan datang. Informasi ini dapat dianggap sebagai suatu
sumber daya. Oleh karena itu, seperti sumber daya yang lain di dalam
organisasi seperti personil, uang, matriil, mesin, dan sebagainya yang mana
dapat di manage.
2.1.2 Arti Penting Informasi
Informasi merupakan kunci investasi di bursa khususnya bursa
efek, karena para pemodal yang berpartisispasi dalam pasar modal selalu
melihat jauh kedepan dan mengantisipasi semua berita maupun kejadian
penting yang berhubungan dengan perseroan.1 Informasi merupakan unsur
penting bagi investor dan pelaku bisnis, karena informasi yang pada
hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran, baik untuk
keadaan masa lalu, saat ini, maupun keadaan masa yang akan datang bagi
kelangsungan suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi
merupakan faktor yang memberikan arti penting bagi si penerimanya,
khususnya dalam hal untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu,
1 Robert Ang, op.cit, hlm. 17.
13
informasi yang lengkap, relevan, akurat, dan tepat waktu sangat diperlukan
oleh investor.
Di dalam pasar modal, masyarakat juga membutuhkan informasi
yang dipakai sebagai landasan untuk mengambil suatu keputusan
menyangkut portofolio investasinya. Demikian, pentingnya informasi ini
sampai di ibaratkan bahwa pasar modal tanpa informasi adalah judi.
Karena itu, investor dipasar modal memerlukan informasi sebagai alat
untuk mengambil keputusan.
2.1.3 Sifat Informasi
Informasi yang berkaitan dengan keputusan investasi di pasar modal
tentunya tidak dapat diabaikan atau dilupakan bagi siapa saja yang
berkecimpung dalam investasi. Supaya informasi, khususnya informasi
yang menyangkut keuangan dan prestasi perusahaan bermanfaat, maka
harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Relevan
Informasi yang relevan adalah informasi yang berhubungan dengan
tindakan yang direncanakan.
2. Akurat
Sifat ini pada dasarnya berkaitan erat dengan pengukuran dan
pemrosesannya. Informasi yang bebas dari kesalahan adalah informasi
yang akurat. Sehingga kualitas informasi sangat dipengaruhi oleh tingkat
keakuratannya.
14
3. Konsistensi atau komparabilitas.
Informasi diperlukan karena adanya ketidakpastian. Ketidakpastian
berkaitan dengan waktu sekarang dan waktu akan datang. Kualitas
informasi akan bertambah jika informasi tersebut dapat dipertimbangkan
dari waktu ke waktu atau dengan informasi lain.
4. Obyektivitas
Obyektivitas berkaitan dengan pengukuran yang dapat di ulang oleh
pihak yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang
sama.
5. Ketetapan waktu
Ketepatan waktu berkaitan dengan umur informasi. Umur informasi
sangat memengaruhi kualitas informasi.
6. Dapat dimengerti
Sifat ini berhubungan dengan kemampuan untuk dapat menangkap pesan
yang disampaikan. Informasi akan bermanfaat kalau pemakai dapat
mengerti makna yang terkandung di dalamnya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa informasi berguna jika dapat
membantu penilaian dalam mengambil keputusan, termasuk keputusan
investasi. Dengan kata lain seorang investor akan membuat keputusan
yang baik jika menggunakan informasi yang tepat.2
2 Pandji Anoraga dan Pidji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: Rineka Cipta, 2008,
hlm. 87-93.
15
2.1.2 Laporan Arus Kas
2.1.2.1 Pengertian Laportan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan suatu laporan yang
menunjukkan tentang perubahan posisi keuangan suatu
ekuitas (arus kas masuk dan arus kas keluar).3 Disamping arus
kas perusahaan publik, juga menerbitkan laporan keuangan
seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan
modal. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada laporan
keuangan arus kas.
2.1.2.2 Pengelompokan Dalam Laporan Arus Kas
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas dari
periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas
operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
1. Arus kas dari aktivitas operasi.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
merupakan indikator yang menentukan apakah operasi
perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar deviden, dan melakukan investasi
baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar.
Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis
3 Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 1999, hlm. 13.
16
bersama dengan informasi lain, berguna dalam
memprediksi arus kas operasi masa depan.
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh
dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh
karena itu, arus kas tersebut berasal dari transaksi dan
peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi
bersih.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi
adalah:
a. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
b. Penerimaan kas dan royalti, fees, komisi, dan
pendapatan lain.
c. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
d. Pembayaran kas kepada karyawan.
e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan
asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan
manfaat asuransi lainya.
f. Pembayaran kas dari atau penerimaan kembali (resitusi)
pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan
secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan
dan investasi.
17
g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang
diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan
perdagangan.
2. Arus kas dari aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas investasi harus
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi adalah:
a. Pembayaran kas untuk membeli asset tetap, asset tidak
berwujud, dan asset jangka panjang lain, termasuk biaya
pengembangan yang dikapitalisasi dan asset tetap yang
dibangun sendiri.
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan
peralatan, serta asset tidak berwujud dan asset jangka
panjang lain.
c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan
lain.
d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak
lain serta yang dilakukan pelunasanya (kecuali oleh
lembaga keuangan)
18
e. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts
kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan
perdagangan (dealing or trading), atau apabila
pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan.
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan
Arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu
dilakukan. Sebab berguna untuk memprediksi klaim
terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok
perusahaan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan adalah:
a. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal
lainya.
b. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk
menarik atau menebus saham perusahaan.
c. Penerimaan kas dari komisi obligasi, pinjaman, wesel,
hipotek, dan pinjaman lainya.
d. Pelunasan pinjaman.
e. Pembayaran kas oleh penyewa (lessee) untuk
mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan
sewa pembiayaan (finance lease)
19
2.1.2.3 Kegunaan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas dapat memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan
dalam asset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk
likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah
serta arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan
dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk
menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa
depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi
tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi
berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh
penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi
dan peristiwa yang sama.
Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai
indikator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan.
Disamping itu, informasi arus kas juga berguna untuk meneliti
kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat
sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas
dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.4
4 Ikatan Akuntan Indonesia, PSAK No.2, hlm. 2.1-2.4.
20
2.2 Volume Perdagangan Saham
Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang
diperdagangkan pada waktu tertentu. Menurut Syahrir, seperti yang dikutip
oleh Ayu, Volume perdagangan saham merupakan jumlah saham yang
diperdagangkan di bursa pada suatu waktu tertentu. Volume perdagangan
Saham merupakan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat
reaksi pasar modal terhadap informasi yang masuk ke dalam pasar.
Volume perdagangan dalam penelitian ini adalah volume perdagangan
saham suatu waktu tertentu.5 Kemudian mencari rata-rata dengan cara :
Volume perdagangan saham = X 5 hari setelah pubikasi – X 5
hari sebelum publikasi.
2.3 Jakarta Islamic Index
Jakarta Islamic Index merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh
Bursa Efek Indonesia untuk merespon kebutuhan informasi yang berkaitan
dengan investasi syari’ah. Langkah ini diambil berkaitan dengan semakin
merebaknya pengembangan ekonomi umat islam terutama ditanah air yang
dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.6
Jakarta Islamic Index merupakan subset dari index harga saham
(IHS) yang diluncurkan pada tanggal 1 Juli 2000 dan menggunakan 1
Januari 1995 sebagai base date (dengan nilai 100).
5 Ayu Mukti Lestari, “Analisis Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham di Bursa Efek Jakarta’’, Fakultas Ekonomi STIE BPD Jateng, Skripsi tidak dipublikasikan, Semarang, 2008.
6. Sofiniyah Ghufron, op.cit, hlm. 46.
21
Jakarta Islamic Index menjadi tolak ukur bagi investasi saham
secara syari’ah di pasar modal. Juga sebagai sarana untuk meningkatkan
investasi di pasar modal secara syari’ah dan meningkatkan kepercayaan
para investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara
syari’ah.
Adapun kriteria yang ditetapkan berdasarkan Fatwa Dewan
Syari’ah Nasional Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan
pedoman umum penerapan prinsip syari’ah dan pedoman umum pasar
modal adalah saham yang masuk dalam indeks syari’ah adalah emiten
yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syari’ah seperti :
1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang. 7
Dalam Al-Qur’an telah dijelaskan tentang pelarangan perjudian yaitu
Surat Al Maidah ayat 90 sebagai berikut :
رجس من عمل لمزألاب واألنصيا أيها الذين آمنوا إنما الخمر والميسر وا الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلحون
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan anak panah adalah perbuatan keji, termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS.Al-Maidah:90).8
2. Menyelenggarakan jasa keuangan dengan konsep ribawi, jual beli risiko
yang mengandung gharar dan atau maysir.9
7 Iggi H Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal : Menggagas Konsep dan Praktek
Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum, 2000, hlm.33. 8 Al-Qur’an dan Terjemah 9 Ibid, hlm.28.
22
Riba dilarang karena juga termasuk dalam kategori mengambil atau
memperoleh harta dengan cara tidak benar. Ayat berikut melarang riba
dengan lebih tegas dan jelas:
تأكلوا الربا أضعافا مضاعفة واتقوا الله لعلكم تفلحوناليا أيها الذين آمنوا Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS.Ali Imron:130).10
Risiko (Gharar) dipahami sebagai transaksi yang tidak jelas. Hadits-
hadits berikut dapat dijadikan rujukan untuk pemahaman lebih jauh
mengenai gharar.
عن ابى هريرة نهى رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم عن بيع ) رواه مسلم(صاة وعن بيع الغرر الح
“Rasulullah SAW. melarang jual beli (yang mengandung) hashahdan jual beli gharar.” (HR. Muslim)11 Dari hadits di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
Gharar adalah sesuatu yang mengandung ketidak pastian yang dapat
menimbulkan kerugian. Transaksi atau akad semacam ini dilarang
dalam Islam.
Para ilmuwan ekonomi membedakan istilah gharar
(ketidakpastian) dan risiko. Risiko menguraikan situasi dimana
kemungkinan dari suatu peristiwa (kejadian) dapat diukur. Karenanya,
risiko ini dapat diperkirakan setidaknya secara teoritis. sementara itu
dalam paper al-suwailem (1999-2000) menggunakan kata risiko untuk
10 Al-Qur’an dan Terjemah 11 Shohih Muslim, Bab Jual Beli : Juz Awal, Libanon, Hlm. 658
23
segala sesuatu yang tejadi secara tidak pasti di masa depan. ia
membaginya dalam 2 kategori, yaitu:
a. Pasive risk, yaitu risiko yang terjadi di mana benar-benar tidak
terdapat perkiraan dan perhitungan yang dapat dipakai. Jadi, hal ini
benar-benar suatu teka-teki yang sama sekali tidak diketahui
jawabannya. Perkiraan atas risiko ini hanya mengandalkan
keberuntungan (game of chance), karenanya seseorang hanya dapat
bersifat pasif.
b. Responsive risk, yaitu risiko yang munculnya memiliki penjelasan
kausalitas dan memiliki distribusi probabilitas. Risiko jenis ini,
karenanya dapat diperkirakan dengan menggunakan cara-cara
tertentu. Memperkirakan risiko responsive ini sering disebut pula
game of skill, karena perkiraanya didasarkan atas skill tertentu.
Berkaitan dengan risiko, memungkinkan adanya distribusi
probabilitas hasil keluaran dengan hubungan kausalitas yang logis. Hal
ini biasa diasosiasikan dengan game of skill. Hubungan antara game of
chance dengan game of skill, menunjukkan hubungan suatu transaksi
investasi itu halal atau haram (dibolehkan atau dilarang).
Dalam literatur keuangan, umumnya risiko diukur dengan beta
atau standard deviasi. Namun, besaran ini tidak dapat memberikan
petunjuk mana yang gharar dan mana yang bukan. Oleh karena itu,
dalam analisis ekonomi gharar dapat dijelaskan dengan ukuran
24
objektifnya. Dengan perangkat game theory, dinyatakan bahwa “gharar
is simply zero-sum game with uncertain pay off”.
Batasan gharar dinyatakan dalam formula sbb: Aturan expected
utility tersebut akan menghasilkan pertukaran yang saling
menguntungkan saat > 0. Dengan kata lain, ini adalah keadaan win-win
outcome. Sementara kondisi zero sum game jika ≤ 0. ini juga berarti
keadaan win lose outcome, yang berarti satu pihak memperoleh
keuntungan pada saat yang sama pihak lain dirugikan. Hal ini terlihat
adanya unsur gharar dalam transaksi saham, bisa jadi kedua belah pihak
akan mengalami keuntungan secara bersama dalam suatu transaksi dan
bisa jadi juga kedua belah pihak akan mengalami kerugian secara
bersama dalam suatu transaksi. Jika sudah dapat dipastikan satu pihak
untung dan satu pihak lain dirugikan hal ini yang mengakibatkan
ketidakjelasan dalam suatu sistem transaksi yang dijalankan. Padahal
suatu usaha atau investasi bisa rugi dan untung.12
Yang dimaksud dengan bai’ al-hashah seperti perkataan seorang
penjual : “aku jual pakaian-pakaian ini kepadamu, yakni yang terkena
batu itu, lalu ia melemparkan sebuah batu.”
3. Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, menyediakan:
a. Barang atau jasa yang haram karena zatnya (haram li-dzatihi)
b. Barang atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram li-
ghairihi) yang ditetapkan DSN-MUI
12http://hendrowibowo.niriah.com/2009/01/12/pengukuran-gharar-dalam-transaksi/comment-page-1/ akses tanggal 10-12-2009.
25
c. Barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat
4. Melakukan investasi pada perusahaan yang tingkat (nisbah) hutang
perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari
modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan kesyari’ahannya oleh
DSN-MUI.13
Saham-saham yang dipilih dapat masuk indeks syari’ah sebagai berikut:
1. Saham dari emiten yang tidak bertentangan dengan syari’ah dan telah
dilisting minimum 3 bulan, kecuali saham-saham tersebut termasuk
dalam 10 besar kapitalisasi.
2. Saham dipilih dengan kapitalisasi pasar tertinggi sejumlah 60 saham.
3. Saham dipilih dengan nilai transaksi rata-rata tertinggi harian sejumlah
30 saham.
4. Evaluasi terhadap komponen index dilakukan setiap 6 bulan sekali.
2.4 Pengaruh Antara Laporan Keuangan dengan Volume Perdagangan
Saham
Sejak dikeluarkanya Pernyataan Standar Akuntansi No.2 tahun 1994,
yang berlaku efektif mulai 1 Januari 1995, semua perusahaan publik di
Indonesia harus menyertakan laporan arus kas dalam laporan keuanganya.
Selain informasi laba akuntansi, informasi lain yang dapat digunakan oleh
investor dan pengguna laporan keuangan lainya dalam mengambil keputusan
ekonomi adalah laporan arus kas. Menurut Zaki Baridwan (1997) informasi
13 Fadilah Kartikasasi, Kuliah Umum Pasar Modal Syariah, IAIN Walisongo Semarang,
September 2007.
26
laporan arus kas mampu memberikan nilai tambah bagi para pemakai
informasi laporan keuangan khususnya investor dalam menilai kinerja
perusahaan yang mana nantinya dapat digunakan sebagai pedoman dalam
pengambilan keputusan investasi.14
Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk memberikan informasi
kepada para pengguna, tentang mengapa posisi arus kas perusahaan berubah
selama periode akuntansi. Informasi yang disajikan dalam laporan arus kas
dapat membantu menunjukkan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang
melaporkan kerugian tetap dapat membeli aktiva tetap atau membayar
deviden. Pelaporan kenaikan dan penurunan bersih kas menjadi berguna
karena para investor, kreditor dan pihak lainya ingin mengetahui apa yang
sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang paling likuid yaitu
kas.15
Dengan menganalisis setiap informasi yang terkandung dalam
laporan arus kas, para investor dan pengguna laporan keuangan lainya dapat
mengetahui apakah kinerja manajemen dalam memperoleh dan
membelanjakan kasnya sudah efisien atau inefesien. Dari analisis tersebut
para investor akan menilai kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan
kas dimasa yang akan datang dan selanjutnya di gunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi.
Keputusan ekonomi tersebut dapat mengubah volume perdagangan
saham di bursa efek, karena terjadi kegiatan perdagangan saham. Seperti
14 Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, Edisi 7,Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 1992. 15Dwi Prastowo dan Rifka Julianty, Analisis laporan Keuangan : Konsep dan Aplikasi,
Edisi Revisi, Jakarta: UUP AMP YKPN, 2002.
27
halnya pada informasi laba akuntansi, apabila informasi total arus kas
mengalami peningkatan atau total arus kas yang dihasilkan perusahaan
tinggi, maka diharapkan hal ini dapat menarik minat investor untuk membeli
saham atau menanamkan modalnya sehingga volume perdagangan saham
akan naik. Sebaliknya, apabila arus kas perusahaan mengalami penurunan,
maka investor akan enggan menanamkan modalnya atau membeli saham
perusahaan tersebut, bahkan investor akan cenderung menjual saham
sehingga akan mempengaruhi pergerakan volume perdagangan saham
2.5 Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Ambar W.H dan
Bambang S. (1998) telah memberikan jawaban bahwa pada dasarnya para
investor sudah memanfaatkan informasi yang terkandung dalam laporan
arus kas untuk pengambilan keputusan investasi. Walaupun pada waktu itu
(sebelum tahun 1995) belum ada ketentuan mengenai kewajiban
melaporkan laporan arus kas bagi perusahaan-perusahaan publik yang ada
di Indonesia, ternyata laporan arus kas yang dilaporkan oleh perusahaan-
perusahaan publik dengan suka rela dan notabene belum disusun
berdasarkan standarisasi yang jelas itu mampu memberi masukan yang
sangat bermanfaat bagi investor, sehingga memberikan keyakinan kepada
mereka untuk melakukan transaksi di pasar modal. Terbukti dengan
terjadinya perbedaan volume perdagangan saham antara periode sebelum
dan periode setelah publikasi laporan arus kas itu. Jadi para investor
28
mendapatkan rasa aman setelah menerima laporan arus kas yang ternyata
bisa membantu mereka membuat keputusan yang tepat sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai mereka. Tingginya nilai informasi yang
dikandung laporan arus kas menjadi salah satu alasan mengapa standar
akuntansi keuangan mewajibkan perusahaan-perusahaan publik di
Indonesia melaporkan laporan arus kas dalam pelaporan keuangannya
setiap periode akuntansi. Akan tetapi, penelitian ini tidak bisa menjelaskan
bagaimana subtansi laporan arus kas mempengaruhi perolehan return.
Melli Atik Wahyuni (2008) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh kandungan informasi laporan arus kas terhadap volume
perdagangan saham (studi kasus pada perusahaan di Jakarta Islamic
Index)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah perubahan
volume perdagangan saham dipengaruhi oleh komponen variabel aktivitas
arus kas, seberapa besar pengaruhnya terhadap volume perdagangan saham.
Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan
menggunakan metode asumsi klasik model ordinary least square (OLS).
Variabel dependent dalam penelitian ini adalah volume perdagangan saham
yang diukur denagan Trading Volume Activity (TVA). Hasil penelitian ini
bahwa arus kas dari aktivitas operasi investasi memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap volume perdagangan saham sedangkan pada arus kas
pendanaan tidak memiliki pengaruh terhadap volume perdagangan saham.
Penelitian Lena Tan Chooi Yen, membuktikan bahwa arus kas
operasi dan investasi dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam pengaruhnya
29
dalam volume perdagangan saham. Sedangkan penelitian Irwin Lah Nidi
Fitra, yang menguji tentang “Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas
Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Jakarta” membuktikan bahwa arus kas operasi dan pendanaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume perdagangan saham,
sedangkan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap volume perdagangan saham.
2.6 Kerangka Pemikiran
Untuk mencukupi kebutuhan modal yang semakin banyak tanpa
harus merasa terbebani suatu “ikatan” tertentu seperti yang terdapat pada
pinjaman atau hutang, maka diciptakanlah suatu cara yaitu penerbitan saham
(go public) lewat pasar perdana dengan serangkaian prosedur yang telah
ditentukan (hanya untuk perusahaan-perusahaan berbentuk perseroan
terbatas/PT).
Selanjutnya perlu diingat bahwa salah satu hal yang harus
diperhitungkan oleh setiap orang yang ingin berinvestasi saham adalah
besarnya return dan resiko, yang relevan dengan kebutuhanya. Setiap
investor harus mempertimbangkan tingkat return yang ingin diraihnya pada
tingkat resiko yang siap ditanggungnya. Untuk itu maka dibutuhkan analisis
yang mendalam, dalam hal ini analisis investasi. Analisis investasi pada
dasarnya terdiri atas analisis fundamental dan analisis teknikal. Dari proses
30
analisis itu nantinya akan dihasilkan keputusan yang tepat dalam berinvestasi
saham, sehingga tujuan investasi bisa tercapai.16
Diatas telah dijelaskan bahwa analisis investasi adalah merupakan
suatu proses, sedangkan out putnya adalah keputusan investasi yang tepat,
kemudian banyak ahli yang menerangkan bahwa yang menjadi input bagi
proses analisis itu adalah informasi. Salah satu sumber informasi utama yang
sangat dibutuhkan investor adalah laporan keuangan perusahaan. Jenis-jenis
laporan keuangan berdasarkan informasi yang dikandungnya dibagi dalam
empat laporan keuangan utama, yaitu neraca, laporan laba rugi,laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Laporan keuangan dimaksudkan
disini adalah laporan keuangan yang sudah diaudit yang dipublikasikan
perusahaan setiap akhir periode akuntansi.17
Didasari oleh uraian-uraian diatas terutama uraian mengenai
pentingnya laporan arus kas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang pengaruh informasi laporan arus kas terhadap volume
perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic
Index.
16 Eduardus Tandelilin, op cit, hlm. 232. 17Ikatan Akuntan Indonesia, op. cit, hlm.1.2, Paragraf 52-53.
31
Gambar 1.0 Kerangka Pemikiran
2.7 Hipotesis
Hipotesis ini adalah suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang
terkumpul. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan penulis adalah
sebagai berikut:
H.1 = arus kas dari aktivitas operasi mempengaruhi volume perdagangan
saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
H.2= arus kas dari aktivitas investasi mempengaruhi volume perdagangan
saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
H.3= arus kas dari aktivitas pendanaan mempengaruhi volume
perdagangan saham perusahaan yang tergabung dalam Jakarta
Islamic Index.
H.4= arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi,arus
kas dari pendanaan mempengaruhi volume perdagangan saham
perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
Volume perdagangan saham (Y)
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (X2)
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (X1)
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (X3)
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dan yang di perlukan dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif, data kuantitatif adalah data yang diukur dalam skala
numeric (angka). Data kuantitatif yang diperoleh meliputi laporan keuangan
perusahaan-perusahaan yang terdapat dalam Jakarta Islamic Index untuk tahun
buku yang berakhir 31 Desember 2005-2008.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara (Pojok Bursa Efek Indonesia UNDIP
Semarang).
3.2 Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.1 Yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang sahamnya termasuk
dalam Jakarta Islamic Index.
Jika hanya meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut
disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti.2 Tujuan penarikan sampel adalah untuk memperoleh keterangan
mengenai populasi dengan mengamati hanya sebagian saja dari populasi
1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, hlm. 130.
2 ibid, ,hlm.131.
33
tersebut..3 Dalam penelitian ini sampel diambil dengan menetepkan kriteria-
kriteria antara lain:
1. Seluruh perusahaan go public yang telah mempublikasikan laporan
keuangan.
2. Emiten yang sahamnya tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
3. Emiten yang mempublikasikan laporan keuangan audit tahun 2005-2008.
4. Emiten yang mencantumkan tanggal publikasi laporan keuangan audit
tahun 2005-2008 dalam Jakarta Islamic Index.
Tabel 1.1 Kriteria Sampel Penelitian
Untuk mengetahui tanggal publikasi laporan keuangan tahun 2005-
2008 dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini:
3ibid, hlm. 139-140.
Kriteria Dalam Penelitian Jumlah
1. Emiten yang sahamnya tergabung dalam Jakarta Islamic
Index,
2. Emiten yang tidak mempublikasikan laporan keuangan audit
tahun 2005-2008.
3. Emiten yang tidak mencantumkan tanggal publikasi laporan
keuangan audit tahun 2005-2008 dalam Jakarta Islamic
Index secara berturut-turut.
30 0
20
Perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sample 10
34
Tabel 1.2 Tanggal Publikasi laporan keuangan
PUBLIKASI NO PERUSAHAAN
2005 2006 2007 2008 1 ANTM 24-03-06 26-03-07 10-03-08 25-03-09 2 ASII 24-03-06 28-03-07 29-02-08 02-03-09 3 BUMI 04-04-06 05-04-07 01-04-08 20-04-09 4 AALI 21-03-06 27-02-07 28-02-08 16-03-09 5 INTP 28-03-06 22-03-07 18-03-08 23-03-09 6 LSIP 31-03-06 30-03-07 13-03-08 16-03-09 7 PGAS 28-03-06 30-03-07 28-03-08 30-04-09 8 PTBA 29-03-06 30-03-07 10-03-08 16-03-09 9 UNTR 24-03-06 01-03-07 28-02-08 27-02-09 10 UNVR 29-03-06 29-03-07 26-03-08 13-04-09
(Sumber: Diolah dari Data Jakarta Islamic Index, Pojok Bursa Efek Indonesia UNDIP)
3.3 Metode Pengumpulan Data.
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan metode dokumentasi.
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan , transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
legger, agenda, dan sebagainya.4 Dari sisi pengumpulan data, data dipisahkan
berdasarkan sumber data dari mana data tersebut diperoleh.
1. Data primer
Dari sumber data primer diperoleh data primer. Sumber data primer adalah
pemberi informasi yang pertama. Data primer dapat didefinisikan sebagai
data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu.
2. Data sekunder
Sumber data sekunder adalah orang atau lembaga yang telah
mengumpulkan data. Secara singkat dapat dikatakan bahwa data sekunder
4 Ibid, hlm. 231.
35
adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah:
1. Data laporan arus kas audit tahun 2005-2008 perusahaan yang
memenuhi kriteria sebagai sampel.
2. Data volume perdagangan saham perusahaan–perusahaan yang
memenuhi sebagai sampel selama periode pengamatan. Data ini
diperoleh dari data base Pojok Bursa Efek Indonesia (UNDIP
Semarang).
3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
penelitian.5
Tabel 1.3
Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Skala 1 Arus kas dari
aktivitas operasi (X1)
Total arus kas masuk yang diperoleh dari aktivitas operasi dikurangi total arus kas keluar yang dipergunakan untuk aktivitas operasi.
Rasio
2 Arus kas dari aktivitas investasi (X2)
Total arus kas masuk yang diperoleh dari aktivitas investasi dikurangi total arus kas keluar yang dipergunakan untuk aktivitas investasi.
Rasio
3 Arus kas dari aktivitas pendanaan (X3)
Total arus kas masuk yang diperoleh dari aktivitas pendanaan dikurangi total arus kas keluar yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan.
Rasio
4 Volume perdagangan saham (Y)
Volume perdagangan saham harian di Jakarta Islamic Index
Rasio
5 Ibid.hal.116
36
3.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk
mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Teknik analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan alat
analisis berupa uji beda (comparative mean) data berpasangan dan regresi
berganda.
3.5.1 Uji Beda Paired Sample T-Test
Paired sample t-test digunakan untuk menguji analisis
perbandingan terhadap 2 sampel yang berpasangan. Dalam
penelitian ini uji t-test digunakan untuk mengetahui reaksi jumlah
volume perdagangan saham sebelum dan sesudah publikasi laporan
arus kas setiap tahun.
Hipotesis statistik:
Ho : Mean jumlah volume perdagangan saham sebelum publikasi
laporan keuangan sama dengan mean volume perdagangan
saham sesudah publikasi laporan keuangan.
HI : Mean jumlah volume perdagangan saham sebelum publikasi
laporan keuangan berbeda dengan mean volume perdagangan
saham sesudah publikasi laporan keuangan.6
3.5.2 Analisis Regresi
Regresi linier berganda analisis regresi yang memasukkan
lebih dari satu variabel independen, yang mana sering digunakan
6 Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Yogyakarta: Universitas
Atma Jaya, 2009, hlm.64-66.
37
penelitian untuk meramalkan keadaan (naik turunnya) variabel
dependen.7 Dalam penelitian ini variabel yang dimasukkan adalah
1 variabel dependen dan 3 variabel independen yang mana di
formulasikan sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + Є
Keterangan:
Y = Volume perdagangan saham
b1 = Koefisien regresi untuk X1
a = Konstanta
X1 = Arus kas dari aktivitas operasi
b2 = Koefisien regresi untuk X2
X2 = Arus kas dari aktivitas investasi
b3 = Koefisien regresi untuk X3
X3 = Arus kas dari aktivitas pendanaan
Є = Residual
Dengan demikian dalam kaitannya dengan tujuan
penelitian, analisis ini akan menghitung besarnya signifikansi
pengaruh antara arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara
simultan terhadap volume perdagangan saham-saham di Jakarta
Islamic Index, baik sebelum maupun setelah publikasi laporan
keuangan.
7 Sugiyono dan Eri Wibowo, Statistika Penelitian dan Aplikasinya Dengan SPSS 10.0
For Windows, Bandung:CV.Alfabeta, 2001, hlm.205.
38
3.5.3 Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen digunakan uji anova atau F-test. Sedangkan pengaruh
masing-masing variabel independen secara parsial (individu)
diukur dengan menggunakan uji t-statistik.8
1. Uji t atau Uji Parsial
Uji t setatistik pada dasarnya menunjukkan seberapa
jauh satu variable bebas secara individual dalam menerangkan
variasi variabel independen. Apabila tingkat signifikansi kurang
dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti bahwa
variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat. Sebaliknya
apabila tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka Ho diterima
Ha ditolak. Berarti bahwa variabel bebas tidak dapat
menerangkan variabel terikatnya secara individual.
2. Uji F atau Uji Simultan
Pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable
bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Apabila tingkat signifikan atau tingkat probabilitas kurang dari
0,05 maka Ho ditolak, hal ini berarti variabel bebas mampu
menjelaskan variabel terikat secara simultan atau bersama-
8 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2001, hlm.56-77.
39
sama. Sebaliknya jika tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka
Ho diterima, hal ini berarti bahwa variabel bebas secara
bersama-sama tidak mapu menjelaskan variabel terikatnya.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien regresi digunakan secara keseluruhan untuk
mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi
berganda. Apabila R2 mendekati satu maka dapat dikatakan
semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel
independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika R2
mendekati nol maka semakin lemah variasi variabel independen
menerangkan variabel-variabel dependen.
3.4.1 Asumsi Klasik
Hasil dari regresi berganda akan dapat digunakan sebagai alat
prediksi yang baik dan tidak bila memenuhi beberapa asumsi yang disebut
sebagai asumsi klasik.
1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dilakukan bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi variable bebas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antara variable bebas
.Multikolonieritas data dinilai dari nilai tolerance yang terendah sama
dengan VIF tertinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan
adanya koloneritas yang tinggi. Nilai cut off yang digunakan adalah
tolerance 0,10 atau sama dengan VIF diatas 10. Dalam penelitian ini
40
digunakan rogram SPSS 16.00 dengan uji statistik regresi linier
variabel bebas dalam model regresi dinyatakan tidak ada
multikolineritas jika:
a. Nilai tolerance lebih dari 0,1 (10%)
b. Nilai VIF kurang dari 10
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari hasil pengamatan yang
lain. Jika varian dari hasil satu pengamatan kepengamatan yang lain
tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berada maka disebut
heteroskedastisitas menggunakan program SPSS 16.00.
Dasar analisis:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang) melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan
dibawah angka nol pada sumbu Y, maka terjadi homokedastisitas.
3. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan periode t-1(sebelumnya). Jika ada korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Dalam penelitian ini uji
41
autokorelasi yang dipakai adalah SPSS 16.00 dengan uji durbin-watson
(DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:
a. Jika nilai DW terletak antara batas atas upper dount (du) dan (4-du)
maka koefisien auto korelasi sama dengan nol, berarti tidak ada auto
korelasi.
b. Jika nilai DW lebih rendah dari batas bawah/lower dount(dL) maka
koefisien auto korelasi lebih besar dari nol , berarti ada korelasi
positif.
c. Jika nilai DW lebih besar dari pada (4-dL), maka koefisien korelasi
lebih kecil dari pada nol, berarti ada auto korelasi positif.
d. Bila nilai DW terletak diantara batas atas (du) dan batas bawah (dL)
atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dL), maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
4. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal /
mendekati normal. Dalam penelitan ini untuk menguji apakah
distribusi data normal atau tidak, dapat dilakukan dengan program
SPSS16.00 dengan analisis grafik. Salah satu cara untuk melihat
normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat
42
dideteksi dengan melihat penyebaran data pada histogram dari
residualnya.
• Jika residual terdistribusi secara normal, tidak menceng ke kiri atau
ke kanan, atau grafik berbentuk genta, dan grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
• Jika residual tidak terdistribusi secara normal, dan grafik histogram
memberikan pola distribusi yang menceng ke kiri atau ke kanan,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.9
9 Ibid, hlm.93-147.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Pasar Modal Syari’ah
Pasar modal syari’ah dapat diartikan sebagai pasar modal
yang menerapkan prinsip-prinsp syari’ah dalam kegiatan transaksi
ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti: riba,
perjudian, spekulasi dan lain-lain.
Pasar Modal syari’ah secara resmi diluncurkan pada tanggal
14 Maret 2003 bersamaan dengan penandatanganan MOU antara
BAPEPAM-LK dengan Dewan Syari’ah Nasional – Majelis Ulama
Indonesia ( DSN-MUI).
Walaupun secara resmi diluncurkan pada tahun 2003, namun
instrumen pasar modal syari’ah telah hadir di Indonesia pada tahun
1997. Hal ini ditandai dengan kemunculan dana reksa syari’ah pada 3
juli 1997 oleh PT. Danareksa Investment Manajement. Selanjutnya
Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan PT. Danareksa Investment
Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada tanggal 3 Juli
2000 yang bertujuan memandu investor yang ingin menanamkan
dananya secara syari’ah. Dengan hadirnya indeks tersebut maka para
pemodal telah disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana
berinvestasi dengan penerapan prinsip syari’ah.
44
Perkembangan selanjutnya, instrument investasi syari’ah di
pasar modal terus bertambah dengan kehadiran obligasi syari’ah PT.
Indosat Tbk pada awal September 2002. Instrumen ini merupakan
obligasi syari’ah pertama dan dilanjutkan dengan penerbitan obligasi
syari’ah lainnya. Pada tahun 2004, terbit untuk pertama kali obligasi
syari’ah dengan akad sewa atau dikenal dengan obligasi syari’ah
ijaroh. Selanjutnya pada tahun 2006 muncul instrumen baru yaitu
reksa dana indeks dimana indeks yang dijadikan sebagai underlying
adalah Indeks JII.
Saham merupakan surat berharga yang mempresentasikan
penyertaan modal kedalam suatu perusahaan. Sementara dalam
prinsip syari’ah, penyertaan modal dilakukan pada perusahaan-
perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip syari’ah, seperti
bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang haram seperti bir,
dan lain-lain.
Di Indonesia prinsip-prinsip pernyataan modal secara
syari’ah tidak diwujudkan dalam bentuk saham-saham syari’ah
maupun non syari’ah melainkan berupa pembentukan index saham
yang memenuhi prinsip syari’ah. Dalam hal ini, di Bursa Efek
Indonesia terdapat Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan 30
saham yang memenuhi kriteria syari’ah yang ditetapkan dewan
syari’ah nasional (DSN). Indeks JII dipersiapkan oleh PT. Bursa Efek
Indonesia bersama PT. Dana Reksa Investment management (DIM).
45
Ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya keberadaan
pasar modal yang berbasis Islami, yakni:
1. Harta yang melimpah jika tidak diinvestasikan pada tempat yang
tepat akan menjadi sia-sia.
2. Fuqoha dan pakar ekonomi Islam telah mampu membuat surat-
surat berharga yang berlandaskan Islam sebagai alternatif bagi
surat-surat berharga yang beredar dan tidak sesuai dengan hukum
Islam.
3. Melindungi para pengusaha dan pebisnis muslim dari ulah para
spekulan ketika melakukan investasi atau pembiayaan pada surat-
surat berharga.
4. Memberikan tempat bagi lembaga keuangan Islam dan ilmu-ilmu
yang berkaitan dengan teknik perdagangan.
Sehubungan hal-hal tersebut di atas, pada tanggal 4 Oktober
2003, Dewan Syari’ah Nasinal (DSN) telah mengeluarkan Fatwa
Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang pasar modal dan pedoman
umum penerapan prinsip syari’ah dibidang pasar modal. Fatwa ini
dikeluarkan mengingat pasar modal di Indonesia telah lama
berlangsung dan perlu mendapat kajian dan perspektif hukum hukum
Islam.1 Dasar hukum atas pelaksanaan pasar modal ini sebagai mana
firman Allah dalam Surat An nisa’ ayat 29:
1 Abdul Manan, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi Di Pasar Modal
Syari’ah Indonesia, Jakarta: kencana Prenada Media Group ,2009,hlm.15.
46
أن تكون تجارة الم بينكم بالباطل إ تأكلوا أموالكاليا أيها الذين آمنوا و كماض منرت نا العحيمر كان بكم إن الله كمفسلوا أنقتت
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil. Kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya ALLAH Maha penyayang kepadamu.” 2
Jakarta Islamic Index dimasudkan untuk digunakan sebagai
tolok ukur untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham
dengan basis syari’ah. Melalui indeks ini diharapkan dapat
meningkatkan kinerja dan kepercayaan investor untuk
mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syari’ah. Jakarta
Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-
saham yang sesuai dengan syari’at Islam. Penentuan kriteria
pemilihan saham dalam Jakarta Islamic Index melibatkan pihak
Dewan Pengawas Syari’ah PT. Dana Reksa Investment
Management. Saham-saham yang masuk dalam indeks syari’ah
adalah emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan
syari’ah seperti:
1. Usaha emiten bukan usaha perjudian dan permainan yang
tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
2. Bukan usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk
perbankan dan asuransi konvensional.
2 Al-Qur’an dan Terjemah.
47
3. Bukan termasuk usaha yang memproduksi, mendistribusi serta
memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong
haram.
4. Bukan termasuk usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan
menyediakan barang-barang atau jasa yang merusak moral dan
bersifat mudarat.
Selain kriteria diatas, dalam proses pemilihan saham yang
masuk JII, Bursa Efek Indonesia melakukan tahap-tahap pemilihan
yang juga mempertimbangkan aspek likuiditas dan kondisi keuangan
emiten, yaitu:
a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak
bertentangan dengan prinsip syari’ah dan sudah tercatat lebih dari
tiga bulan (termasuk dalam sepuluh kapitalisasi besar).
b. Memilih saham berdasarkan laporan keungan atau tengah tahun
berakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva
maksimal sebesar 90%.
c. Memilih 60 saham diatas berdasarkan urutan rata- rata
kapitalisasi pasar (market kapitalization) terbesar selama satu
tahun terakhir.
d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan likuiditas rata-rata
nilai perdaganagan regular selama satu tahun terahir.
Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan
penentuan komponen indeks pada awal Januari dan Juli setiap
48
tahunnya. Sedangkan perubahan jenis usaha emiten akan dimonitori
secara terus menerus berdasarkan data –data yang tersedia.3
4.1.2 Profil Obyek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang secara
konsisten menjadi komponen Jakarta Islamic Index (JII) dan
menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode 2005-2008.
Berdasarkan kriteria hanya ada 10 perusahaan yang menjadi sampel
dalam penelitian ini. Profil dari 10 perusahaan sampel dapat dilihat
dalam berikut ini:
1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Perusahaan didirikan pada tanggal 5 Juli 1968, perusahaan
ini bergerak dala bidang pertambangan, berbagai jenis bahan
galian, serta menjalankan usaha dalam bidang industri,
perdagangan, pengangkutan dan jasa lainnya yang berkaitan
dengan bahan galian tersebut. Perusahaan mulai beroperasi secara
komersial pada 5 Juli 1968.
Adapun kantor pusat Gedung Aneka Tambang berada di
Jalan TB Simatupang No.1 Tanjung Barat Jakarta 12530. Kantor
perwakilan New Aoyama, 1-Chome Minato-ku Tokyo-Jepang. Dan
beberapa kantor operasional yaitu di Jalan Pemuda - Jalan Raya
Bekasi, Pulo Gadung Jakarta, Jalan Pemuda No.1 Pulo Gadung
Jakarta, Jl. Penyu Cilacap Jawa Tengah.
3 Http://www.idx.co.id/Main Menu/Emiten/Company Profile/SubmittedOffline/tabid/234/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspx, Akses tanggal 20 Agustus 2009
49
Saham perusahaan terbesar dimiliki oleh negara Republik
Indonesia per tanggal 31 Desember 2008 yaitu sebesar 65 % dari
total kepemilikan saham. Dengan saham perdana Rp. 1.400, modal
dasar sebesar Rp. 3.799.999.999.500. dan modal disetor sebanyak
Rp. 953.845.975.000.
2. PT. Astra Internasional Tbk (ASII).
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 20 Februari 1957
dengan nama PT Astra Internasional Incorporated. Dalam
perjalanannya pada tahun 1990 perusahaan mengubah namanya
menjadi PT Astra Internasional Tbk. Perusahaan ini bergerak
dalam otomotif dan komponennya, perdagangan umum,
perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, dan
jasa konstruksi.
Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi
perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku
cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan
dan jasa terkait pengembangan perkebunan, jasa keuangan dan
tekhnologi informasi.
Perseroan berdomosili di Jakarta dengan kantor pusat di
gedung ADMI Jalan Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta dan
kantor operasional Jalan Ir. Juanda no.22 Jakarta. Per tanggal 31
Desember 2008 saham perusahaan terbesar dimiliki oleh Jardine &
Carriage Limit dengan jumlah saham sebesar 50, 9 %. Dengan
50
harga saham perdana Rp 14.850. Modal dasar perusahaan sebesar
Rp. 3.000.000.000.000 dan modal disetornya sebesar Rp.
2.024.177.657.000.
3. Bumi Resaurses Tbk (BUMI).
PT. Bumi Resources didirikan pada tanggal 26 Juni 1973.
Ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi kegiatan Hotel,
pariwisata, eksplorasi dan eksploitasi kandungan batu bara
(termasuk pertambangan dan penjualan batu bara) dan eksploitasi
minyak. Kantor pusat perusahaan beralamat di gedung Wisma
Bakri 2 lantai 7, Jalan H.R Rasuna Said Kav B-2, Jakarta 12920.
Gedung Mit, Plaza 2 Lt. 11 Jl. Jendral Sudirman Kav. 10-11
Jakarta.
Kepemilikan saham di perusahaan ini sangat fluktuatif
mengingat perusahaan termasuk dalam salah satu dari perusahaan
paling diminati dan mempunyai prospek yang baik, per 31
Desember 2008 jumlah kepemilikan saham terbesar yaitu 12, 71
dimiliki oleh Long Haul Holding Ltd. Saham perdana perusahaan
senilai Rp. 4.500. Dengan modal dasar Rp. 396.000.000.000. dan
modal disetor sebesar Rp. 9.702.000.000.000.
4. Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Astra Agro Lestari didirikan pada tanggal 3 Oktober 1988.
Ruang lingkup kegiatan perusahaan dibidang perkebunan.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan alamat di Jalan Pulo
51
Ayang Raya Blok Or-I Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta .
Per 31 Desember 2008 saham perusahaan sebesar 17,69 % dimiliki
oleh PT. Astra Internasional. Saham perdana perusahaan senilai
Rp. 1550, dengan modal dasar Rp. 629.000.000.000. dan modal
disetor sebesar Rp. 787.372.500.000.
5. Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP).
Perusahaan berdiri pada tanggal 16 Januari 1985 ruang
lingkup kegiatan perusahaan antara lain pabrik semen dan bahan-
bahan bangunan konstruksi dan perdagangan. Saat ini perusahaan
dan anak perusahaan bergerak dalam bidang usaha yang meliputi
pabrikasi dan penjualan semen dan beton siap pakai serta tambang
agregrat. Kantor perusahaan pusat berlokasi di Wisma Indocemen
lantai 8 Jalan Jendral Sudirman ka 70-71 Jakarta. Pabriknya
berlokasi di Citeureup Bogor Jawa Barat, Cirebon-Jawa Barat dan
Tarjun-Kalimantan Selatan.
Dengan asumsi kepemilikan saham diatas 5 % saham
terbesar per 31 Desember 2008 dimiliki oleh Birchwood Omnia
Limited dengan saham sebesar 65,14%. Saham perdana perusahaan
senilai Rp. 10.000, dengan modal dasar Rp. 4.000.000.000.000 dan
modal disetor sebesar Rp. 1.840.615.849.500.
6. PP London Sumatera Tbk (LSIP) .
PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatera Indonesia
Tbk didirikan tanggal 14 September 1963. Perusahaan bergerak
52
dibidang industri perkebunan dengan menanam dan memelihara
tanaman kelapa sawit, karet, kakao, kelapa serta teh dan kopi.
Mengolah hasil perkebunan tersebut didalam maupun diluar negeri.
Dengan proporsi pemasaran lokal dan ekspor. Perusahaan
berdomisili di gedung World Trade Center lantai 15. Jalan Jendral
Sudirman Kav 29-31 Jakarta 12920 dan kantor pusat di Jl.Jendral
Ahmad Yani No.2 Medan. Dengan kantor-kantor cabang
operasional berlokasi di Medan, Palembang, Makasar, Surabaya,
dan Samarinda.
Saham perdana perusahaan senilai Rp. 4.650 dengan modal
dasar Rp. 800.000.000.000. dan modal disetor sebesar Rp.
682.286.396.500. Dengan asumsi jumlah kepemilikan saham diatas
5% dari total kepemilikan saham per 31 Desember 2008 adalah
Credit Suisse Singapore Trust sebesar 24,19% dan Salim Invomas
Pratama.
7. Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk (PGAS).
Semula perusahaan Gas Negara di Indonesia adalah
Perusahaan gas Swasta Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven &
Co berdiri pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas
kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara. Pada tahun 1958
perusahaan tersebut dinasionalisasi dan dirubah menjadi PN Gas
yang selanjutnya pada tanggal 13 Mei 1965 berubah menjadi
Perusahaan Gas Negara. Perusahaan berkantor pusat di Jalan KH
53
Zainul Arifin No.20 Jakarta. Segmen usaha perusahaan gas negara
adalah klasifikasi pertambangan minyak dan gas bumi.
Per 31 Desember 2008 dengan asumsi kepemilikan saham
diatas 5% dari saham perusahaan, saham perusahaan dimiliki oleh
Morgan Stanley And Co Intl PLC- IPB CLI sebesar 5, 41 %, dan
saham terbesar dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yaitu
sebesar 54, 58 %. Saham perdana perusahaan senilai Rp. 1.500,
dengan modal dasar Rp. 7.000.000.000.000. dan modal disetor
sebesar Rp. 2.296.718.596.500.
8. Perusahaan Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk (PTBA).
Perusahaan Tambang Batu bara Bukit Asam berdiri pada
tanggal 15 Desember 1980. Bidang gambut, industri tambang batu
bara, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi
pengolahan, pemurnian, pengangkutan, dan perdagangan,
pemilihan fasilitas dermaga khusus batu bara baik untuk keperluan
sendiri maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik
tenaga uap baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain dan
memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa dalam bidang yang
ada hubunganya dengan industri pertambangan batu bara beserta
hasil olahannya. Perusahaan berdomisili di Jalan Parigi No.1
Tanjung Enim 31716, Sumatera Selatan.
Per 31 Desember 2008 jumlah kepemilikan saham diatas
5% dari total kepemilikan saham, saham dimiliki oleh Negara
54
Republik Indonesia yaitu sebesar 65, 2 %. Saham perdana
perusahaan senilai Rp. 575, dengan modal dasar Rp.
4.000.000.000.000. dan modal disetor sebesar Rp.
1.152.065.925.000.
9. United Tractors Tbk (UNTR).
Perusahaan didirikan pada tanggal 11 Januari 1901 dan
listing di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 19 September 1989,
merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang trade,
service and investment. Klasifikasi Perdagangan besar barang
produksi. Perusahaan berdomisili di Jalan Raya Bekasi Km. 22.
Cakung Jakarta 13910.
Jumlah kepemilikan saham diatas 5% per 31 Desember
2008 adalah PT. Astra International Tbk yaitu sebesar 59, 5%.
Saham perdana perusahaan senilai Rp. 7.250, dengan modal dasar
Rp. 1.500.000.000.000. dan modal disetor sebesar Rp.
7.831.719.320.750.
10. Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Unilever didirikan pada tanggal 05 Desember 1933. dan
listing di Bursa Efek Jakarta 1982. Adalah perusahaan manufaktur
yang berproduksi di sektor klasifikasi kosmetik dan peralatan
rumah tangga. Perusahaan ini memiliki kantor pusat di Graha
Unilever Jalan Gatot Subroto Kav.15 Jakarta. Pabrik
pembuatannya terdapat di Cibitung, produk yang dihasilkan dari
55
perusahaan ini adalah sabun , detergen dan kosmetik dan masih
banyak lagi. Per 31 Desember 2008 saham terbesar di perusahaan
dimiliki oleh Unilever Indonesia B.V dengan total kepemilikan
saham sebesar 84,99 % dari total saham perusahaan. Harga perdana
saham perusahaan adalah Rp. 3.175 dengan modal dasar sebesar
Rp.76.300.000.000.dan modal disetor Rp. 76.300.000.000.4
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian
4.2.1 Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Dalam penelitian ini arus kas dari aktivitas operasi diperoleh
dari Laporan keuangan perusahaan sampel yang terdaftar di JII selama
4 tahun:
Tabel: 1.4 Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (AKOp) Perusahaan Komponen
JII Periode:Per Desember Tahun 2005-Tahun 2008 (dinyatakan dalam rupiah)
Tahun No Kode 2005 2006 2007 2008
Rata-Rata
1 ANTM 790.652.690.000 1.711.300.253.000 4.835.907.373.000 1.137.316.193.000 2.118.794.127.250 2 ASII 2.482.997.000.000 8.945.292.000.000 11.244.269.000.000 10.585.000.000.000 8.314.389.500.000 3 BUMI 1.697.134.047.240 896.671.597.360 1.789.228.963.774 9.591.944.580.000 3.472.325.535.284 4 ALII 1.697.134.047.240 3.778.089.012.500 3.944.656.779.608 20.874.290.000.000 5.920.114.750.000 5 INTP 1.360.803.881.943 1.212.866.434.084 1.403.488.344.089 1.619.202.132.220 1.399.090.198.084 6 LSIP 295.596.000.000 276.633.000.000 690.408.000.000 1.123.958.000.000 596.648.750.000 7 PGAS 1.605.088.333.101 2.341.911.321.863 2.926.542.619.715 3.778.938.944.245 2.663.120.304.731 8 PTBA 341.062.000.000 337.497.000.000 1.367.801.000.000 1.609.577.000.000 913.984.250.000 9 UNTR 1.048.518.000.000 1.623.777.000.000 2.657.778.000.000 4.253.895.000.000 2.395.992.000.000
10 UNVR 1.665.735.000.000 2.174.808.000.000 2.250.013.000.000 2.785.785.000.000 2.219.085.250.000 Rata-Rata 1.200.142.490.504 1.893.099.760.631 3.176.184.930.058 5.735.990.684.947 3.001.354.466.535
Sumber: Laporan Keuangan Diolah
4 Http://www.idx.co.id/Main Menu/Emiten/Company
Profile/SubmittedOffline/tabid/234/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspx, Akses tanggal 20 Agustus 2009
56
Dari tabel diatas terlihat bahwa selama periode penelitian Arus
Kas dari aktivitas Operasi dari perusahaan sampel terjadi kenaikan dan
penurunan dengan rata-rata AKOp sebesar Rp 3.001.354.466.535
Perusahaan yang memiliki rata-rata AKOp tertinggi adalah PT Astra
Internasional Indonesia Tbk dengan rata-rata AKOp sebesar Rp
8.314.389.500.000 dan perusahaan yang memiliki rata-rata AKOp
terendah adalah PT London Sumatera dengan rata-rata AKOp sebesar
Rp 596.648.750.000 Sedangkan rata-rata AKOp tertinggi terjadi pada
tahun 2008 sebesar Rp5.735.990.684.947 dan rata-rata AKOp
terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar Rp 1.200.142.490.504.
4.2.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Dalam penelitian ini arus kas dari aktivitas investasi diperoleh
dari Laporan keuangan perusahaan sampel yang terdaftar di JII selama
4 tahun:
Tabel: 1.5 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi (AKIn) Perusahaan Komponen JII
Periode:Per Desember tahun 2005-Tahun 2008 (dinyatakan dalam rupiah)
Tahun No Kode
2005 2006 2007 2008 Rata-Rata
1 ANTM -1.616.796.493.000 -190.652.524.000 -262.350.439.000 -359.230.649.000 -607.257.526.250 2 ASII -2.744.693.000.000 -2.460.100.000.000 -3.030.042.000.000 -7.195.000.000.000 -3.857.458.750.000 3 BUMI -678.410.000.000 -5.257.623.980.840 6.345.759.044.363 -1.688.459.574.000 -319.683.627.619 4 ALII -1.246.485.698.860 -2.837.247.304.980 -3.530.251.956.498 -741.123.000.000 -698.293.250.000 5 INTP -130.442.638.826 -279.544.335.153 -63.878.307.435 -232.837.442.184 -144.736.527.182 6 LSIP -154.894.000.000 -124.802.000.000 -310.806.000.000 -608.267.000.000 -299.692.250.000 7 PGAS -763.163.287.127 -4.763.378.909.446 -2.525.454.997.813 -1.231.966.356.497 -1.058.263.388.814 8 PTBA -16.364.000.000 -31.407.000.000 -182.106.000.000 -429.212.000.000 -164.772.250.000 9 UNTR -1.595.945.000.000 542.252.000.000 1.026.525.000.000 -4.951.114.000.000 -1.244.570.500.000 10 UNVR -212.869.000.000 -338.127.000.000 -1.191.516.000.000 -509.114.000.000 -562.906.500.000
Rata-Rata -850.333.641.895 -1.354.270.874.944 416.183.091.061 -1.794.632.402.168 -895.763.456.987 Sumber: Laporan Keuangan Diolah
57
Dari tabel diatas terlihat bahwa selama periode penelitian Arus
Kas dari aktivitas Investasi dari perusahaan sampel terjadi kenaikan
dan penurunan dengan rata-rata AKIn sebesar Rp -895.763.456.987
Perusahaan yang memiliki rata-rata AKIn tertinggi adalah PT
Indocement Tunggal Perkasa Tbk dengan rata-rata AKIn sebesar Rp -
144.736.527.182 dan perusahaan yang memiliki rata-rata AKIn
terendah adalah Astra Internasional dengan rata-rata AKIn sebesar Rp
-3.857.458.750.000. Sedangkan rata-rata AKIn tertinggi terjadi pada
tahun 2007 sebesar Rp 416.183.091.061 dan rata-rata AKIn terendah
terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar Rp-1.794.632.402.168.
4.2.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Dalam penelitian ini arus kas dari aktivitas pendanaan
diperoleh dari Laporan keuangan perusahaan sampel yang terdaftar di
JII selama 4 tahun:
Tabel: 1.6 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (AKPn) Perusahaan Komponen JII
Periode:Per Desember tahun 2005-Tahun 2008 (dinyatakan dalam Rupiah)
Tahun No Kode
2005 2006 2007 2008 Rata-Rata
1 ANTM -470.956.498.000 -962.567.950.000 -113.989.181.000 2.361.531.312.000 -46.495.579.250 2 ASII -1.181.334.000.000 -5.589.088.000.000 -6.817.284.000.000 -1.238.000.000.000 -3.706.426.500.000 3 BUMI -1.279.181.000.000 4.307.562.814.060 -7.264.159.034.961 757.516.842.000 -869.565.094.725 4 ALII -360.630.182.360 -780.217.507.300 601.904.984.901 -1.576.961.000.000 -976.430.500.000 5 INTP -44.494.499.743 -770.041.786.344 -1.226.030.451.280 -893.021.913.491 -733.397.162.715 6 LSIP -203.547.000.000 -47.069.000.000 -78.297.000.000 -39.707.000.000 -92.155.000.000 7 PGAS -296.309.723.283 -596.014.882.582 -123.029.022.057 -525.056.707.501 -323.588.072.827 8 PTBA -91.280.000.000 -242.870.000.000 -256.549.000.000 -380.104.000.000 -242.700.750.000 9 UNTR 329.038.000.000 702.501.000.000 -1.453.473.000.000 2.852.523.000.000 256.271.750.000 10 UNVR -1.529.850.000.000 -1.522.856.000.000 -1.637.785.000.000 -1.994.516.000.000 -1.671.251.750.000
Rata-Rata -564.264.972.103 -662.132.080.487 -2.068.318.864.518 -67.579.546.699 -840.573.865.952 Sumber: Laporan Keuangan Diolah
58
Dari tabel diatas terlihat bahwa selama periode penelitian Arus
Kas dari aktivitas Operasi dari perusahaan sampel terjadi kenaikan dan
penurunan dengan rata-rata AKPn sebesesar Rp -840.573.865.952.
Perusahaan yang memiliki rata-rata AKPn tertinggi adalah PT United
Tractors Tbk dengan rata-rata AKPn sebesar Rp 256.271.750.000 dan
perusahaan yang memiliki rata-rata AKPn terendah adalah PT Astra
International Tbk dengan rata-rata AKPn sebesar Rp-
3.706.426.500.000. Sedangkan rata-rata AKPn tertinggi terjadi pada
tahun 2008 sebesar Rp-67.579.546.699. dan rata-rata AKPn terendah
terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp-2.068.318.864.518.
4.2.4 Volume Perdagangan Saham
Dalam penelitian ini Volume Perdagangan Saham yang
dijadikan sebagai obyek penelitian adalah volume perdagangan lima
hari sebelum dan lima hari setelah laporan keuangan dipublikasikan.
Untuk lebih jelasnya, berikut tabel hasil olahan volume
perdagangan saham sejak lima hari sebelum publikasi hingga lima hari
setelah publikasi dimana :
-5 = Lima hari sebelum Publikasi 5 = Lima hari setelah Publikasi
-4 = Empat hari sebelum Publikasi 4 = Empat hari setelah Publikasi
-3 = Tiga hari sebelum Publikasi 3 = Tiga hari setelah Publikasi
-2 = Dua hari sebelum Publikasi 2 = Dua hari setelah Publikasi
-1 = Satu hari sebelum Publikasi 1 = Satu hari setelah Publikasi
X - = Rata-rata X +=Rata-rata
59
Tabel 1.7 Volume Perdagangan Saham
No Tahun Kode X - X + Y
1 2006 ANTM 5.793.500 4.957.700 -835.800 2 2007 17.808.200 18.756.700 948.500 3 2008 75.669.900 71.431.200 -4.238.700 4 2009 40.695.400 29.134.600 -11.560.800 5 2006 ASII 16.250.000 5.489.600 -10.760.400 6 2007 9.687.400 15.008.900 5.321.500 7 2008 4.085.500 6.073.900 1.988.400 8 2009 4.014.800 3.148.300 -866.500 9 2006 INKP 511.100 2.410.900 1.899.800 10 2007 51.929.600 47.010.900 -4.918.700 11 2008 8.199.600 292.032.200 6.435.300 12 2009 2.321.900 825.300.400 -774.500 13 2006 INTP 2.388.800 6.119.000 3.730.200 14 2007 1.865.700 4.790.200 2924.500 15 2008 2.431.500 1.665.700 6.435.300 16 2009 1.094.500 2.496.600 -774.500 17 2006 LSIP 1.455.300 6.765.700 5.310.400 18 2007 1.992.400 3.523.700 1.531.300 19 2008 4.794.100 10.353.400 5.559.300 20 2009 3.229.200 4.595.800 1.366.600 21 2006 PGAS 8.031.400 7.589.400 -442.000 22 2007 9.339.300 31.623.800 22.284.500 23 2008 11.406.900 11.968.100 561.200 24 2006 PTBA 12.426.000 16.097.600 3.671.600 25 2007 27.822.700 45.662.600 17.839.900 26 2008 16.869.300 18.083.000 1.213.700 27 2009 5.436.500 16.671.000 11.234.500 28 2006 UNTR 7.453.700 9.670.100 2.216.400 29 2007 3.370.400 7.926.200 4.555.800 30 2008 5.933.600 4.090.200 -1.843.400 31 2009 4.458.600 5.788.000 1.329.400 32 2006 UNVR 511.100 2.410.900 1.899.800 33 2007 570.700 1.877.600 1.306.900 34 2008 1.623.400 1.645.800 22.400 35 2009 3.326.800 3.781.100 454.300
60
4.3 Hasil Analisis Data dan Pembahasan
1. Uji Comparative Mean
a. Perbandingan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah
publikasi laporan keuangan tahun 2005.
Tabel 1.8
Hasil t-hitung menunjukkan 0,720 dengan p value 0,490 >
0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi
laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan
volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga
dapat disimpulkan volume perdagangan saham sebelum publikasi
laporan keuangan sama dibandingkan sesudah publikasi laporan
keuangan.
b. Perbandingan volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan
keuangan dan sesudah publikasi laporan keuangan tahun 2006.
Tabel 1.9 Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval of the Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Lower Upper
t df Sig. (2-
tailed)
Pair 1 sebelum - sesudah 2.866E6 2.847E7 9001598.293 -1.750E7 2.323E7 .318 9 .757
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence Interval of the Difference
Mean Std.
DeviationStd. Error
Mean Lower Upper t df
Sig. (2-
tailed)
Pair 1 sebelum - sesudah 2.635E6 1.158E7 3661803.041 -5648283.979 1.092E7 .720 9 .490
61
Hasil t-hitung menunjukkan 0,318 dengan p value 0,757 >
0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi
laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan
volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga
dapat disimpulkan volume perdagangan saham sebelum publikasi
laporan keuangan sama dibandingkan sesudah publikasi laporan
keuangan.
c. Perbandingan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah
publikasi laporan keuangan tahun 2007.
Tabel 2.0
Paired Samples Test Paired Differences
95% Confidence Interval of the Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Lower Upper
t df Sig. (2-
tailed)
Pair 1 sebelum - sesudah -1.771E7 5.295E7 1.674E7 -5.558E7 2.017E7 -
1.057 9 .318
Hasil t-hitung menunjukkan -1,057 dengan p value 0,318 >
0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi
laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan
volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga
dapat disimpulkan volume perdagangan saham sebelum publikasi
laporan arus kas sama dibandingkan sesudah publikasi laporan
keuangan.
62
d. Perbandingan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah
publikasi laporan keuangan tahun 2008.
Tabel 2.1
Paired Samples Test Paired Differences
95% Confidence Interval of the Difference
Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Lower Upper
t df Sig. (2-
tailed)
Pair 1 sebelum - sesudah -1.771E7 7.709E7 2.438E7 -8.680E7 2.350E7 -
1.298 9 .227
Hasil t-hitung menunjukkan -1,298 dengan p value 0,227 >
0,05, artinya mean volume perdagangan saham sebelum publikasi
laporan keuangan tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan
volume perdagangan setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga
dapat disimpulkan volume perdagangan saham sebelum publikasi
laporan keuangan sama dibandingkan sesudah publikasi laporan
keuangan.
2. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Analisis data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan
dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda, dimana
dalam analisis regresi tersebut akan menguji laporan Arus Kas
(Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan)
terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang tergabung
dalam Jakarta Islamic Index’’. Pengolahan data menggunakan
63
bantuan program komputer SPSS versi 16.00 berdasarkan data-data
yang diperoleh dari 10 sampel selama 4 tahun.
Tabel 2.2 Hasil Analisis Regresi Berganda
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 2.122E6 1.372E6 1.546 .132
AKOp -4.141E-7 .000 -.273 -1.282 .209
AKIn -6.195E-7 .000 -.178 -.946 .351
1
AKPn -7.224E-7 .000 -.193 -.974 .338
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Hasil analisis regresi berganda diperoleh koefisien untuk
variabel bebas X1 =-0,0000004 dan X2=-0,000006 X2 dan X3 =-
0,0000007 dengan konstanta sebesar 2122000 sehingga model
persamaan regresi yang diperoleh adalah:
^Y = 2122000 -0,0000004X1 +- 0,0000006 X2 -0,0000007 X3.
Dimana :
Y = Variabel terikat volume perdagangan saham
X1 = Variabel bebas (arus kas dari aktivitas operasi (AKOp))
X2 = Variabel bebas ( arus kas dari aktivitas investasi (AKIn))
X3 = Variabel bebas ( arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn))
a) Nilai konstan ( Y ) sebesar 2122000
b) Koefisien regresi X1 (arus kas dari aktivitas operasi (AKOp)) dari
perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b1) = -
0,0000004 Hal ini berarti setiap ada peningkatan arus kas dari
aktivitas operasi (AKOp) (X1) maka volume perdagangan saham
64
akan menurun dengan anggapan variabel arus kas dari aktivitas
investasi (AKIn) (X2) dan arus kas dari aktivitas pendanaan
(AKPn (X3) adalah konstan.
c) Koefisien regresi X2 (arus kas dari aktivitas investasi (AKIn)) dari
perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b2) = -
0,0000006. Hal ini berarti setiap ada peningkatan arus kas dari
aktivitas investasi (AKIn) (X2) maka volume perdagangan saham
(Y) akan menurun dengan anggapan variabel arus kas dari
aktivitas operasi (AKOp) (X1) dan arus kas dari aktivitas
pendanaan (AKPn (X3) adalah konstan.
d) Koefisien regresi X3 (arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn)
dari perhitungan linier berganda didapat nilai coefficients (b3) = -
0,0000007. Hal ini berarti setiap ada peningkatan arus kas dari
aktivitas pendanaan (AKPn) (X3) maka volume perdagangan
saham (Y) akan menurun dengan anggapan variabel arus kas dari
aktivitas operasi (AKOp) (X1) dan arus kas dari aktivitas investasi
(AKIn (X2) adalah konstan.
b. Uji hipotesis secara parsial (uji t)
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial.
Hasil analisis uji hipotesis antara variabel bebas X1 dan X2 dan X3
terhadap Y diperoleh hasil sebagai berikut.
65
Tabel 2.3 Hasil analis Uji t (Uji Parsial)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS ver.
16,00 dapat diketahui bahwa hasil uji t untuk variabel arus kas dari
aktivitas operasi (AKOp) (X1) diperoleh hasil t hitung sebesar -1.282
dengan probabilitas sebesar 0,209. Nilai probabilitas lebih besar dari
0,05 (0,209 > 0,05) maka dengan demikian Ho diterima dan Ha
ditolak. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan antara arus kas dari aktivitas operasi (AKOp) terhadap
volume perdagangan saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic
Index’’. Hasil uji t untuk variabel arus kas dari aktivitas investasi
(AKIn) (X2) diperoleh hasil t hitung sebesar -0,946 dengan probabilitas
sebesar 0,351. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,351 > 0,05)
maka dengan demikian Ho diterima dan menolak Ha. Jadi dapat
dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara arus kas
dari aktivitas investasi (AKIn) terhadap volume perdagangan saham
yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index’’. Hasil uji t untuk
variabel arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) (X3) diperoleh hasil
t hitung sebesar -0,974 dengan probabilitas sebesar 0,338. Nilai
Model T Sig.
(Constant) 1.546 .132
AKOp -1.282 .209
AKIn -.946 .351
1
AKPn -.974 .338
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
66
probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,338 > 0,05) maka dengan
demikian Ha ditolak dan menerima Ho. Jadi dapat dikatakan bahwa
tidak ada pengaruh yang signifikan antara arus kas dari pendanaan
(AKPn) terhadap volume perdagangan saham yang tergabung dalam
“Jakarta Islamic Index’’.
c. Uji hipotesis secara simultan ( Uji F )
Uji hipotesis secara serentak atau simultan ( Uji F ) antara
variabel bebas dalam hal ini Arus kas dari aktivitas operasi (AKOp)
(X1), Arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) (X2) dan Arus kas dari
aktivitas pendanaan (AKPn) (X3) dan terhadap volume perdagangan
saham ( Y) yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’. Hasil
analisis uji F dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.4 Hasil analisis Uji F (Secara Silmultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 8.510E13 3 2.837E13 .716 .550a
Residual 1.228E15 31 3.962E13 1
Total 1.313E15 34
a. Predictors: (Constant), AKPn, AKIn, AKOp
b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Hasil perhitungan dengan menggunakan progam SPSS ver 16.0
for windows dapat diketahui bahwa F hitung sebesar 0,716 dengan nilai
probabilitas sebesar 0,550, karena nilai probabilitas lebih besar dari
0,05 maka Ha ditolak dan menerima Ho. Jadi dapat dikatakan bahwa
tidak ada pengaruh positif antara arus kas dari aktivitas operasi
67
(AKOp) (X1), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) (X2) dan arus
kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) (X3) secara bersama- sama
terhadap terhadap volume perdagangan saham yang tergabung dalam
“Jakarta Islamic Index’’
d. Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar nilai prosentase kontribusi variabel bebas arus kas dari
aktivitas operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) dan
arus kas dari aktivitas pendadaan (AKPn) terhadap variabel terikat
yaitu volume perdagangan saham yang tergabung dalam “Jakarta
Islamic Index’’. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai koefisien
determinasi sebagai berikut.
Tabel 2.5 Uji Koef. Determinasi
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .255a .065 -.026 6.29480E6
a. Predictors: (Constant), AKPn, AKIn, AKOp
b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0,065, hal itu berarti
bahwa variasi perubahan Y dipengaruhi oleh perubahan X1 , X2 dan
X3 sebesar 6,5 %. Jadi besarnya pengaruh arus kas dari aktivitas
operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) dan arus kas
dari aktivitas pendanaan (AKPn) terhadap volume perdagangan saham
yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’ sebesar 6,5 %,
68
sedangkan sisanya sebesar 93,5 % dipengaruhi oleh faktor lain diluar
penelitian ini.
Sedangkan berdasarkan secara parsial antara variabel arus kas
dari aktivitas operasi (AKOp) terhadap terhadap volume perdagangan
saham yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’, pengaruh arus
kas dari aktivitas investasi (AKIn) terhadap terhadap volume
perdagangan saham yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’
dan pengaruh arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) terhadap
terhadap volume perdagangan saham yang tergabung dalam “Jakarta
Islamic Index’’ dapat dilakukan analisis secara parsial. Hasil
determinasi secara parsial terangkum dalam tabel berikut ini
Tabel 2.6 Uji Koefisien Secara Parsial
Correlations
Model Zero-order Partial Part
(Constant) AKOp -.113 -.224 -.223
AKIn -.099 -.168 -.164
1
AKPn -.085 -.172 -.169
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Nilai koefisien korelasi parsial X1 = -0,224, X2 = -0,168, dan
X3,= -0,172 sehingga koefisien determinan untuk X1 = 5,01%, X2=
2,82% dan X3 = 2,95% terhadap Y. Hasil ini memberikan gambaran
bahwa pengaruh arus kas dari aktivitas operasi (AKOp) terhadap
volume perdagangan saham secara parsial sebesar 5,01%, pengaruh
arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) terhadap volume perdagangan
69
saham sebesar 2,82%. Sedangkan pengaruh arus kas dari aktivitas
pendanaan (AKPn) terhadap volume perdagangan saham sebesar
2,95%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar
penelitian ini.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas ini bertujuan untuk mengetahui apakah
tiap–tiap variabel bebas yaitu arus kas dari aktivitas operasi (AKOp),
arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) dan arus kas dari aktivitas
pendanaan (AKPn) saling berhubungan secara linier. Jika ada
kecenderungan adanya multikoloinier maka salah satu variabel
memiliki gejala multikolonier. Pengujian adanya multikolonier ini
dapat dilakukan dengan melihat nilai VIF pada masing – masing
variabel bebasnya. Jika nilai VIFnya lebih kecil dari 10 tidak ada
kecenderungan terjadi gejala multikolonier.
Tabel 2.7 Uji Multikolieritas Data Penelitian
Collinearity Statistics Model Tolerance VIF
(Constant) AKOp .668 1.498
AKIn .852 1.173
1
AKPn .767 1.304
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
70
Dari hasil pengujian diperoleh nilai VIF untuk variabel arus kas
dari aktivitas operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn)
dan arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn) sangat jauh dari 10.
Dengan demikian dapat disimpulkan tidak ada multikolonier dalam
regresi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mendeteksi
gangguan yang diakibatkan factor-faktor dalam model tidak memiliki
varian yang sama. Jika varian berbeda disebut homokedastisitas model
regresi yang baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian
heteroskedasisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot. Jika
tidak terdapat pola tertentu menunjukkan bahwa model regresi tersebut
babas dari masalah heterosdastisitas Contoh hasil perhitungan dengan
SPSS untuk variabel perdagangan saham yang tergabung dalam
“Jakarta Islamic Index’’ sebagai berikut :
Gambar .2.0 Grafik Scatterplot uji Hekteroskedastisitas
71
Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik tidak membentuk
pola tertentu. Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa model
regresi tersebut bebas dari gejala heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas Data
Untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau
tidak, dapat dilakukan dengan uji normalitas. Model regresi yang baik
adalah yang memiliki distribusi normal/mendekati normal.
Tabel 2.8 Hasil Uji Normalitas Data
Dalam uji normalitas ada 5 data yang dibuang peneliti dari
semua variabel bebas penelitian dan variabel terikat penelitian. Dari
jumlah data 40 menjadi 35 data. Pembuangan dilakukan untuk
menghasilkan data yang normal karena data asli tidak memiliki range
72
(jangkauan data) dan standar deviasi yang besar yang menyebabkan
data tidak berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas data, dapat dilihat bahwa
grafik histogram tampak bahwa residual terdistribusi secara normal
dan berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri atau grafik
berbentuk genta, maka data berdistribusi normal dan dilanjutkan uji
hipotesis dengan multiple regression.
d. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya kesalahan pengganggu pada pengamatan berikutnya.
Pengujian adanya autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin Watson
(DW) . Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil uji autokorelasi
sebagai berikut.
Tabel 2.9 Hasil Uji Autokorelasi
Change Statistics
Model df1 df2 Durbin – Waston
1 3
31
1.647
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Hasil pengujian diperoleh sebesar 1.647 sedangkan dari tabel DW
untuk n = 31 dan k= 3 diperoleh dL = 1,229 , dU = 1.650. Jadi diperoleh hasil
pengujian 1,647 terletak diantara 1,650 dan 2,771 (4 - dL). Hal ini dapat
disimpulkan DW ≥ dU atau 1,647 ≥ 1.650 maka tidak terjadi autokorelasi
dalam model persamaan regresi.
73
4.4 Pembahasan
1. Analisis perbedaan volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan
keuangan dan sesudah publikasi laporan keuangan.
Pada publikasi laporan keuangan periode tahun 2005 diperoleh
hasil t-hitung menunjukkan 0,720 dengan p value 0,490 > 0,05, artinya
mean volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan
tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan
setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan nilai
volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan sama
dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan.
Pada publikasi laporan keuangan periode tahun 2006 diperoleh
hasil t-hitung menunjukkan 0,318 dengan p value 0,757 > 0,05, artinya
mean volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan
tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan
setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan nilai
volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan sama
dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan.
Pada publikasi laporan keuangan tahun 2007 diperoleh hasil t-
hitung menunjukkan -1,057 dengan p value 0,318 > 0,05, artinya mean
volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan tidak
terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan setelah
publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan volume
74
perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan sama
dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan.
Pada publikasi laporan keuangan periode tahun 2008 diperoleh
hasil t-hitung menunjukkan -1,298 dengan p value 0,227 > 0,05, artinya
mean volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan
tidak terdapat perbedaan secara statistik dengan volume perdagangan
setelah publikasi laporan keuangan. Sehingga dapat disimpulkan nilai
volume perdagangan saham sebelum publikasi laporan keuangan sama
dibandingkan sesudah publikasi laporan keuangan.
2. Pengaruh arus kas dari aktivitas Operasi terhadap volume perdagangan
saham
Tidak terbuktinya hipotesis 1 pada penelitian ini dimungkinkan
karena naik turunnya kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
setiap tahunnya tidak dapat mempengaruhi para investor untuk
berinvestasi pada perusahaan tersebut yang tercermin lewat tinggi
rendahnya volume perdagangan saham. Dari hasil perhitungan koefisien
regresi sebesar -0,0000004 menunjukkan apabila perubahan arus kas dari
aktivitas operasi mengalami kenaikan sebesar Rp 1-, maka volume
perdagangan saham akan mengalami penurunan sebesar -0,0000004.
Hasil ini ditunjukkan pada perhitungan uji statiskik t, terlihat
bahwa arus kas dari aktivitas operasi memiliki nilai probabilitas signifikan
sebesar 0,209 yang lebih besar dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05
(0,209 > 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesis awal yang diajukan dalam
75
penelitian ini ditolak. Artinya kandungan informasi laporan arus kas dari
AKOp tidak berpengaruh positif terhadap volume perdagangan saham
pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2005-2008.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Lena Tan Chooi Yen , tentang pengaruh informasi arus kas
terhadap volume perdagangan saham di Jakarta Islamic Index yang
menyimpulkan bahwa arus kas operasi berpengaruh positif terhadap
volume perdagangan saham di Jakarta Islamic Index.
Para investor sebelum melakukan investasi melihat arus kas dari
aktivitas operasi suatu perusahaan. Karena aktivitas operasi adalah
aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan merupakan indikator
yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan
arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan
operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru
tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Kebanyakan
perusahaan yang menjadi sampel penelitian menghasilkan arus kas positif
dari aktivitas operasi. Pada kenyataannya, apabila arus kas negatif dari
aktivitas operasi selama periode tertentu adalah indikator yang pasti dari
adanya masalah.
3. Pengaruh arus kas dari aktivitas investasi terhadap volume perdagangan
saham
Pengujian hipotesis 2 dalam penelitian ini ditunjukkan pada hasil
perhitungan uji t terlihat bahwa arus kas dari aktivitas investasi memiliki
76
nilai probabilitas signifikan sebesar 0,351 yang lebih besar dari tingkat
kepercayaan sebesar 0,05 (0,351 > 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesis
kedua yang diajukan dalam penelitian ini ditolak. Artinya kandungan
informasi laporan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh
positif terhadap volume perdagangan saham pada perusahaan yang
terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2005-2008. Dari hasil perhitungan
koefisien regresi sebesar -0,0000006 menunjukkan apabila perubahan arus
kas dari aktivitas investasi mengalami kenaikan sebesar Rp 1-, maka
volume perdagangan saham akan mengalami penurunan sebesar -
0,0000006.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
Lena Tan Chooi Yen, tentang pengaruh informasi arus kas terhadap
volume perdagangan saham di Jakarta Islamic Index yang menyimpulkan
bahwa AKIn tidak berpengaruh positif terhadap volume perdagangan
saham di Jakarta Islamic Index. Sedangkan hasil penelitian ini bertolak
dengan penelitian Melli Atik Wahyuni, yang menyimpulkan bahwa arus
kas investasi memiliki hubungan positif terhadap volume perdagangan
saham.
Tidak terbuktinya hipotesa 2 pada penelitian ini dimungkinkan
karena investor beranggapan bahwa arus kas dari aktivitas investasi tidak
memberikan dampak yang begitu signifikan atas tingkat pengembalian
yang diharapkan dari investasi yang mereka tanamkan karena aktivitas
investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan
77
aktiva jangka panjang (aktiva tidak lancar ) serta investasi lain yang tidak
termasuk dalam setara kas. Kebanyakan perusahaan menggunakan kas
untuk memperluas atau menambah aktiva jangka panjangnya, sehingga kas
dari aktivitas investasi biasanya negatif. Sebuah perusahaan dengan arus
kas positif dari aktivitas investasi berarti menjual aktiva jangka
panjangnya lebih cepat dari pada menukarnya dengan yang baru.
4. Pengaruh Arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap volume perdagangan
saham
Keputusan pendanaan tidak merefleksikan kinerja perusahaan yang
dianggap sebagai tolak ukur nilai perusahaan. Penelitian Miller dan Rock
sebagaimana dikutip oleh Triyono dan Jogiyanto, berpendapat bahwa
pasar akan bereaksi negatif terhadap pengumuman pendanaan dari luar
karena akan berpengaruh terhadap arus kas operasi yang lebih rendah
untuk masa yang akan datang. Hal ini kondisinya tidak berpengaruh (bad
news) kepada investor sehingga tercermin pada volume perdagangan
saham.
Hasil uji t untuk variabel arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn)
(X3) diperoleh hasil t hitung sebesar -0,974 dengan probabilitas sebesar
0,338. Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,338 > 0,05). Koefisien
regresi AKPn sebesar -0,0000007 artinya setiap kenaikan arus kas dari
AKPn sebesar Rp1-, maka volume perdagangan saham akan mengalami
penurunan sebesar -0,0000007. Oleh sebab itu maka hipotesis ke 3 yang
diajukan dalam penelitian ini ditolak artinya kandungan informasi laporan
78
arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh positif terhadap
volume perdagangan saham pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta
Islamic Index.
Hasil penelitian ini menguatkan penelitian yang dilakukan oleh
Lena Tan Chooi Yen, tentang pengaruh informasi arus kas terhadap
volume perdagangan saham di pasar modal yang menyimpulkan bahwa
arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh terhadap volume
perdagangan saham di pasar modal. Keputusan pendanaan bagi perusahaan
tidak direspon oleh banyak investor dan disinyalir bukan sebagai satu-
satunya bahan pertimbangan investasi sehingga investor lebih
memperhatikan faktor lain dalam pengambilan keputusan investasinya.
Arus kas dari aktivitas pendanaan tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap volume perdagangan saham disebabkan karena invetor
yang membeli saham perusahaan yang termasuk dalam Jakarta Islamic
Index tahun 2005-2008 kurang memperhatikan arus kas dari aktivitas
Pendanaan karena para investor berpendapat bahwa arus kas dari aktivitas
pendanaan seperti penerbitan utang, pembayaran deviden, pinjaman
bukan sebagai bahan pertimbangan utama untuk mengambil keputusan
pembelian saham, oleh karena itu investor tidak memperhatikan arus kas
dari aktivitas pendanaan suatu perusahaan yang dipergunakan untuk
membayar hutang, pinjaman, deviden dan sebagainya.
79
5. Pengaruh arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi,
arus kas dari aktivitas pendanaan secara simultan terhadap volume
perdagangan saham.
Pada signifikan 5 % arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari
aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara bersama-
sama (simultan) tidak berpengaruh terhadap volume perdagangan saham.
Hasil ini menunjukkan bahwa informasi mengenai arus kas perusahaan
yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan
arus kas dari aktivitas pendanaan tidak dapat dipergunakan untuk
memprediksi volume perdagangan saham secara bersama-sama. Sehingga
AKOp, AKIn, dan AKPn tidak dapat dipergunakan secara bersama-sama
dalam pengambilan keputusan investasi. Aktivitas operasi adalah aktivitas
penghasil utama pendapatan perusahaan dan merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus
kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar, sedangkan arus kas dari
aktivitas pendanaan seperti penerbitan utang, pembayaran deviden,
pinjaman. Dalam penelitian ini terlihat dari nilai koefisien determinasi
yang hanya 6,5 %. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam pengambilan
keputusan investasi perhatian investor tidak tertuju pada informasi laporan
arus kas tetapi juga laporan keuangan lainnya maupun informasi lainnya
yang berhubungan dengan pasar di luar penelitian ini.
80
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada Bab IV dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
a. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara arus kas dari aktivitas
operasi (AKOp) terhadap volume perdagangan saham perusahaan yang
tergabung dalam Jakarta Islamic Index terlihat dengan perolehan hasil
uji t hitung sebesar -1,282 dengan probabilitas sebesar 0,209 atau dengan
kata lain nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,209 > 0,05).
b. Hasil uji t untuk variabel arus kas dari aktivitas investasi (AKIn)
diperoleh hasil t hitung sebesar -0,946 dengan probabilitas sebesar 0,351.
Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,351 > 0,05). Maka, dapat
dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara arus kas dari
aktivitas investasi (AKIn) terhadap volume perdagangan saham
perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index’’.
c. Hasil uji t untuk variabel arus kas dari aktivitas pendanaan (AKPn)
diperoleh hasil t hitung sebesar -0,972 dengan probabilitas sebesar 0,338.
Nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (0,338 > 0,05). Jadi dapat
dikatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara arus kas dari
pendanaan (AKPn) terhadap volume perdagangan saham perusahaan
yang tergabung dalam “Jakarta Islamic Index’’
81
d. Hasil pengujian secara simultan variabel terikat dan bebas dapat
diketahui bahwa tidak ada pengaruh positif antara arus kas dari aktivitas
operasi (AKOp), arus kas dari aktivitas investasi (AKIn) dan arus kas
dari aktivitas pendanaan (AKPn) secara bersama-sama terhadap volume
perdagangan saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index.
Dengan ditunjukkan dari hasil perolehan F hitung sebesar 0,716 dengan
nilai probabilitas sebesar 0,550, karena nilai probabilitas lebih besar dari
0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa dalam pengambilan keputusan
investasi, perhatian investor tidak tertuju pada informasi laporan arus kas
tetapi juga laporan keuangan lainnya maupun informasi lainnya yang
berhubungan dengan pasar di luar penelitian ini.
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
sehingga peneliti tidak bisa mengendalikan dan mengawasi
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam perhitungan.
2. Periode pengamatan yang pendek dalam penelitian ini lima hari sebelum
dan lima hari sesudah dimungkinkan (bias) karena ada faktor lain.
3. Faktor – faktor lain yang lebih besar mempengaruhi volume
perdagangan saham (93,5%) tidak dilakukan penelitian.
82
5.3 Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan diberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi investor khususnya investor yang memilih berinvestasi pada saham
komponen Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia hendaknya
dalam mengambil keputusan investasi selain mempertimbangkan dari
laporan keuangan yaitu dengan melihat dari arus kas dari aktivitas
operasi, arus kas dari akrivitas investasi dan arus kas dari aktivitas
pendanaan juga perlu mempertimbangkan rasio-rasio keuangan lain
maupun faktor-faktor lain di luar penelitian ini.
2. Bagi peneliti berikutnya diharapkan lebih banyak menyangkut tentang
faktor lain diluar penelitian ini seperti bad news atau good news.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Manan, Prof. Dr. H. Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan
Investasi Di Pasar Modal Syari’ah Indonesia, Jakarta: kencana Prenada Media
Group ,2009.
Ang Robert, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia First Edition. Mediasoft
Indonesia, 1997.
Anoraga Pandji dan Pidji Pakarti, Pengantar Pasar Modal, Jakarta :
Rineka Cipta, 2008.
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Atik Melly Wahyuni, “Pengaruh Kandungan Informasi Laporan Arus Kas
Terhadap Volume Perdagangan Saham (studi kasus perusahaan di Jakarta
Islamic Index)”,Skripsi tidak dipublikasikan, Fakultas Syari’ah Universitas Islam
Negeri Yogyakarta, 2008.
Baridwan Zaki, Intermediate Accounting, Edisi 7,Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta, 1992.
Chooi Yen Lena Tan, “Pengaruh Informasi Arus Kas Terhadap Volume
Perdagangan Saham di Pasar Modal” makalah disampaikan pada Simposium
Nasional Akuntansi II, Diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya, Malang (1999)
Eri Wibowo dan Sugiyono, Statistika Penelitian dan Aplikasinya Dengan
SPSS 10.0 For Windows, Bandung:CV.Alfabeta,2001.
Ghufron Sofiniyah, Sistem Kerja Pasar Modal Syari’ah, Jakarta:
Renaisan, 2005.
H Achsien Iggi, Investasi Syariah di Pasar Modal : Menggagas Konsep
dan Praktek Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Umum, 2000.
Halim Abdul, Analisis Investasi,Edisi 2, Jakarta: Salemba Empat, 2005.
Http://www.idx.co.id/MainMenu/Emiten/CompanyProfile/SubmittedOffli
ne/tabid/234/lang/id-ID/language/id-ID/Default.aspx,
Husnan Suad, Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas,
Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1998..
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan:No.2 ,Jakarta:
Salemba Empat, 2007.
Kartikasasi Fadilah, Kuliah Umum Pasar Modal Syariah, IAIN Walisongo
Semarang, September 2007.
Lah Irwin Nidi Fitra, Pengaruh Informasi Laporan Arus Kas Terhadap
Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Jakarta, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta,
2007.
Manan Abdul, Aspek Hukum Dalam Penyelenggaraan Investasi Di Pasar
Modal Syari’ah Indonesia, Jakarta: kencana Prenada Media Group ,2009.
Mukti Ayu Lestari, Analisis Pengaruh Kandungan Informasi Laporan
Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham di Bursa Efek Jakarta, Fakultas
Ekonomi STIE BPD Jateng, Skripsi tidak dipublikasikan, Semarang,2008.
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, Yogyakarta: Liberty, 1999.
Prastowo Dwi dan Rifka Julianty, Analisis laporan Keuangan : Konsep
dan Aplikasi, Edisi Revisi, Jakarta: UUP AMP YKPN,2002
Tandelilin Eduardus, Analisis Investasi dan Manajemen
Portofolio,Yogyakarta:BPFE, 2001.
Wijaya Tony, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya, 2009. Woro Ambar Hastuti dan Bambang Sudibyo, “Pengaruh Publikasi
Laporan Arus Kas Terhadap Volume Perdagangan Saham” , Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, 1998,Vol.1, No.2, Edisi Juli.
WWW.Jsx.co.id
http://hendrowibowo.niriah.com/2009/01/12/pengukuran-gharar-dalam-
transaksi/comment-page-1/ akses tanggal 10-12-2009.
BIODATA MAHASISWI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Nofi Handayani
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 04 November 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Desa Sonorejo RT.002 RW.001. Kecamatan :
Jakenan, Kabupaten : Pati
Provinsi : Jawa Tengah
Nama Orang Tua
Ayah : Suprihatin (Alm)
Ibu : Wartiningsih
Alamat : Desa Sonorejo RT.002 RW.001. Kecamatan :
Jakenan, Kabupaten : Pati
Provinsi : Jawa Tengah
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Semarang, November 2009
Penulis
Nofi Handayani NIM. 052411163
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : Nofi Handayani
Tempat Tanggal Lahir : Semarang, 04 November 1986
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Desa Sonorejo RT.002 RW.001. Kecamatan :
Jakenan, Kabupaten : Pati
Provinsi : Jawa Tengah
Jenjang Pendidikan
1. TK Pertiwi Desa Sonorejo Lulus Tahun 1993
2. SDN Sonorejo Lulus Tahun 1999
3. MTS Salafiyah Kajen Margoyoso Pati Lulus Tahun 2002
4. MA NU Banat Kudus Lulus Tahun 2005
5. Fakultas Syari'ah IAIN Walisongo Semarang
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, November 2009
Penulis
Nofi Handayani NIM. 052411163
Lampiran 1
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2005 – Juni 2005
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 5 BRPT Barito Pacific Tbk 6 BUMI Bumi Resources Tbk 7 CTRS Ciputra Surya Tbk 8 ENRG Energi Mega Persada Tbk 9 GJTL Gajah Tunggal Tbk 10 INCO International Tbk 11 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 12 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 13 INTP Indocement Tunggal Tbk 14 ISAT Indosat Tbk 15 KIJA Kawasan Industri Tbk 16 KLBF Kalbe Farma Tbk 17 LMAS Limas Stokhomindo Tbk 18 LSIP PP London Sumatera Tbk 19 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 20 MLPL Multipolar Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PTBA Tambang Batubara Tbk 23 SMCB Semen Cibinong Tbk 24 SMGR Semen Gresik Tbk 25 TINS Timah Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2005 – Agustus 2005
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BRPT Barito Pacific Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CMNP Citra Marga Tbk 10 CTRS Ciputra Surya Tbk 11 ENRG Energi Mega Persada Tbk 12 GJTL Gajah Tunggal Tbk 13 INCO International Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 15 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Tbk 17 ISAT Indosat Tbk 18 KIJA Kawasan Industri Tbk 19 KLBF Kalbe Farma Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMRA Summarecon Agung Tbk 26 TINS Timah Tbk 27 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 28 TLKM Telekomunikasi Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2006 – Juni 2006
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CMNP Citra Marga Tbk 9 DOID Delta Dunia Tbk 10 ENRG Energi Mega Persada Tbk 11 GJTL Gajah Tunggal Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KIJA Kawasan Industri Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LSIP PP London Sumatera Tbk 20 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PLAS Palm Asia Corpora Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMRA Summarecon Agung Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2006 – Agustus 2006
No Kode Nama Perusahaan 1 ADHI Adhi Karya Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 ASII Astra International Tbk 4 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 5 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 6 BTEL Bakrie Telecom Tbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CTRA Ciputra Development Tbk 9 CTRS Ciputra Surya Tbk 10 ENRG Energi Mega Persada Tbk 11 GJTL Gajah Tunggal Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KIJA Kawasan Industri Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PLAS Palm Asia Corpora Tbk 24 PTBA Tambang Batubara Tbk 25 SMCB Semen Cibinong Tbk 26 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2007 – Juni 2007
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ADHI Adhi Karya Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BTEL Bakrie Telecom Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CMNP Citra Marga Tbk 10 CTRA Ciputra Development Tbk 11 CTRS Ciputra Surya Tbk 12 GJTL Gajah Tunggal Tbk 13 INCO International Tbk 14 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 15 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 16 INTP Indocement Tunggal Tbk 17 ISAT Indosat Tbk 18 KLBF Kalbe Farma Tbk 19 LPKR Lippo Karawaci Tbk 20 LSIP PP London Sumatera Tbk 21 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 22 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 23 PTBA Tambang Batubara Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SULI Sumalindo Lestari Tbk 26 TLKM Telekomunikasi Tbk 27 TOTL Total Bangun Tbk 28 UNSP Bakrie Sumatra Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2007 – Agustus 2007
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 APEX Apexindo Pratama Tbk 4 ASII Astra International Tbk 5 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 6 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 7 BTEL Bakrie Telecom Tbk 8 BUMI Bumi Resources Tbk 9 CPRO Central Tbk 10 CTRA Ciputra Development Tbk 11 FREN Mobile-8 Telecom Tbk 12 INCO International Tbk 13 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 14 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk 15 INTP Indocement Tunggal Tbk 16 ISAT Indosat Tbk 17 KLBF Kalbe Farma Tbk 18 LPKR Lippo Karawaci Tbk 19 LSIP PP London Sumatera Tbk 20 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 21 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 22 PTBA Tambang Batubara Tbk 23 SMAR SMART Tbk 24 SMCB Semen Cibinong Tbk 25 SMGR Semen Gresik Tbk 26 TINS Timah Tbk 27 TLKM Telekomunikasi Tbk 28 TRUB Truba Alam Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Januari 2008 – Juni 2008
No Kode Nama Perusahaan 1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ANTM Aneka Tambang Tbk 3 APEX Apexindo Pratama Tbk 4 BMTR Global Mediacom Tbk 5 BNBR Bakrie & Brothers Tbk 6 BTEL Bakrie TelecomTbk 7 BUMI Bumi Resources Tbk 8 CMNP Citra Marga Tbk 9 CTRA Ciputra Development Tbk
10 ELTY Bakrieland Tbk 11 FREN Mobile -8 Telecom Tbk 12 HITS Humpus Intermoda Tbk 13 INCO International Tbk 14 INTP Indocement Tunggal Pakarsa Tbk 15 JPRT Jaya Real Propery Tbk 16 KIJA Kawasan Industri Tbk 17 KLBF Kalbe Farma Tbk 18 MPPA Matahari Putera Tbk 19 PLIN Plaza Indonesia Tbk 20 PTBA Tambang Batubara Tbk 21 RALS Ramayana Lestari 22 SMAR Smart Tbk 23 SMGR Semen Gresik Tbk 24 SMRA Summarecon Agung Tbk 25 TINS Timah Tbk 26 TLKM Telekomunikasi Tbk 27 TRUB Truba Alam Tbk 28 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk 29 UNTR United Tractors Tbk 30 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Sumber : JSX Value Line
Daftar Saham Komponen Jakarta Islamic Index
Periode Juli 2008 – Agustus 2008
No Kode Nama Perusahaan
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk 2 ACES Ace Hardware Tbk 3 ANTM Aneka Tambang Tbk 4 APEX Apexindo Pratama 5 ASII Astra Internasional 6 BISI Bisi Internsional 7 BMTR Global Mediacom Tbk 8 Brpt Barito pacific Tbk 9 BUMI Bumi Recources tbk 10 CTRP Ciputra Property 11 ELSA Elnusa tbk 12 IIKP Inti Agri Recources 13 INCO International 14 INDY Indika energy tbk 15 INTP Inducement Tunggal Perkasa 16 ITMG Indo Tambang Raya 17 KLBF Kalbe Farma tbk 18 LSIP PP London Sumatera 19 MIRA Mitra Rajasa tbk 20 MNCN Media Nusantara 21 MPPA Matahari Putera 22 PTBA Tambang Batu Bara 23 SGRO Sampoerna Agro tbk 24 SMGR Semen Gresik 25 TBLA Tunas Baru Lampung 26 TINS Timah tbk 27 TLKM Telekomunikasi 28 UNSP Bakrie Sumatera 29 UNVR Unilever Indonesia 30 WIKA Wijaya Karya
Sumber : JSX Value Line
Lampiran 2 Tanggal Publikasi Laporan Keuangan
PUBLIKASI NO PERUSAHAAN
2005 2006 2007 2008 1 ANTM 24-03-06 26-03-07 10-03-08 25-03-09 2 ASII 24-03-06 28-03-07 29-02-08 02-03-09 3 BUMI 04-04-06 05-04-07 01-04-08 20-04-09 4 AALI 21-03-06 27-02-07 28-02-08 16-03-09 5 INTP 28-03-06 22-03-07 18-03-08 23-03-09 6 LSIP 31-03-06 30-03-07 13-03-08 16-03-09 7 PGAS 28-03-06 30-03-07 28-03-08 30-04-09 8 PTBA 29-03-06 30-03-07 10-03-08 16-03-09 9 UNTR 24-03-06 01-03-07 28-02-08 27-02-09 10 UNVR 29-03-06 29-03-07 26-03-08 13-04-09
(Sumber: Diolah dari Data Jakarta Islamic Index, Pojok Bursa Efek Indonesia UNDIP)
Lampiran 3 Laporan Arus Kas dari aktivitas Operasi (AKOp), Arus Kas dari aktivitas
Investasi (AKIn), dan Arus Kas dari aktivitas Pendanaan (AKPn)
No Kode Tahun AKOp AKIn AKPn 1 ANTM 2005 790652690000,00 -1616796493000,00 -470956498000,002 2006 1711300253000,00 -190652524000,00 -962567950000,003 2007 4835907373000,00 -262350439000,00 -1113989181000,004 2008 1137316193000,00 -359230649000,00 2361531312000,005 ASII 2005 2482997000000,00 -2744693000000,00 -1181334000000,006 2006 8945292000000,00 -2460100000000,00 -5589088000000,007 2007 11244269000000,00 -3030042000000,00 -6817284000000,008 2008 10585000000000,00 -7195000000000,00 -1238000000000,009 ALII 2005 799515000000,00 -589759000000,00 -874735000000,0010 2006 1029222000000,00 -639325000000,00 -495875000000,0011 2007 2596413000000,00 -822966000000,00 -958151000000,0012 2008 20874290000000,00 -741123000000,00 -1576961000000,0013 INTP 2005 1360803881943,00 -130442638826,00 -44494499743,0014 2006 1212866434084,00 -279544335153,00 -770041786344,0015 2007 1403488344089,00 63878307435,00 -1226030451280,0016 2008 1619202132220,00 -232837442184,00 -893021913491,0017 LSIP 2005 295596000000,00 -154894000000,00 -203547000000,0018 2006 276633000000,00 -124802000000,00 -47069000000,0019 2007 690408000000,00 -310806000000,00 -78297000000,0020 2008 1123958000000,00 -608267000000,00 -39707000000,0021 PGAS 2005 1605088333101,00 -763163287127,00 -296309723283,0022 2006 2341911321863,00 -4763378909446,00 -596014882582,0023 2007 2926542619715,00 2525454997813,00 123029022057,0024 PTBA 2005 341062000000,00 -16364000000,00 -91280000000,0025 2006 337497000000,00 -31407000000,00 -242870000000,0026 2007 1367801000000,00 -182106000000,00 -256549000000,0027 2008 1367801000000,00 -429212000000,00 -380104000000,0028 UNTR 2005 1048518000000,00 -1595945000000,00 329038000000,0029 2006 1623777000000,00 542252000000,00 -702501000000,0030 2007 2657778000000,00 1026525000000,00 -1453973000000,0031 2008 4253895000000,00 -4951114000000,00 2852523000000,0032 UNVR 2005 1665735000000,00 -212869000000,00 -1529850000000,0033 2006 2174808000000,00 -338127000000,00 -1522856000000,0034 2007 2250013000000,00 -1191516000000,00 -1637785000000,0035 2008 2785785000000,00 -509114000000,00 -1994516000000,00
Sumber: Laporan keuangan diolah
Lampiran 4 Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 Hari Sebelum
Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2006
No KODE -5 -4 -3 2 -1 Rata-rata
1 ANTM
5.990.500 3.783.500 3.657.000 10.530.500 5.006.000 5.793.500 2 ASII 30.684.000 26.780.000 12.455.000 6.690.000 4.641.000 16.250.000
3 BUMI 146.874.000 75.623.000 165.136.500 85.965.500 59.722.500 106.664.300
4 ALII 896.000 856.000 146.000 431.500 226.000 511.100 5 INTP 5.331.000 1.938.500 2.643.000 1.191.000 840.500 2.388.800
6 LSIP 1.600.000 1.201.500 581.500 1.846.500 2.047.000 1.455.300 7 PGAS 19.581.000 8.277.500 6.440.000 5.160.000 698.500 8.031.400
8 PTBA 17.131.000 9.914.000 16.823.000 2.200.500 16.061.500 12.426.000
9 UNTR 15.468.500 8.761.500 6.025.500 4.579.000 2.434.000 7.453.700
10 UNVR 896.000 856.000 146.000 431.500 226.000 511.100
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 Hari Sebelum publikasi Laporan Keuangan Tahun 2007
No KODE -5 -4 -3 -2 -1 Rata-rata
1 ANTM
29.754.500 23.678.500 8.915.500 13.734.500 12.958.000 17.808.200 2 ASII 10.233.000 8.881.500 14.274.000 5.353.500 9.695.000 9.687.400
3 BUMI 180.688.500 233.896.500 167.044.000 88.660.500 66.736.500 147.405.200
4 ALII 46.075.500 110.564.000 30.835.500 25.913.500 46.259.500 51.929.600 5 INTP 5.314.000 1.652.000 140.000 408.000 1.814.500 1.865.700
6 LSIP 1.663.000 1.407.500 991.500 1.528.500 4.371.500 1.992.400 7 PGAS 13.103.000 3.224.000 6.413.500 4.712.000 19.244.000 9.339.300
8 PTBA 4.468.000 5.721.500 28.971.500 60.229.000 39.723.500 27.822.700
9 UNTR 1.631.000 7.229.000 2.911.000 3.669.500 1.411.500 3.370.400
10 UNVR 480.500 671.000 776.500 724.500 201.000 570.700
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan 5 hari sebelum publikasi Laporan Keuangan Tahun 2008
No KODE -5 -4 -3 -2 -1 rata-rata
1 ANTM
154.889.000 59.198.000 80.181.500 40.772.500 43.308.500 75.669.900 2 ASII 7.032.000 3.975.000 4.114.000 2.167.000 3.139.500 4.085.500
3 BUMI 137.541.500 92.127.500 63.447.000 193.859.500 132.554.500 123.906.000
4 ALII 8.849.500 8.024.000 2.668.000 7.833.000 13.623.500 8.199.600 5 INTP 1.981.000 2.213.500 2.035.500 2.491.000 3.436.500 2.431.500
6 LSIP 4.993.500 3.695.000 5.488.500 6.271.000 3.522.500 4.794.100 7 PGAS 8.944.000 12.456.000 7.928.500 10.727.500 16.978.500 11.406.900
8 PTBA 23.054.000 19.118.500 15.607.500 11.393.500 15.173.000 16.869.300
9 UNTR 9.721.000 3.379.000 6.164.000 6.959.500 3.444.500 5.933.600
10 UNVR 1.045.000 1.980.500 1.738.000 1.699.500 1.654.000 1.623.400
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Sebelum Publikasi
Laporan Keuangan Tahun 2009
No KODE -5 -4 -3 -2 -1 Rata-rata
1 ANTM
8.319.500 17.447.500 52.883.500 53.883.500 70.943.000 40.695.400 2 ASII 2.369.500 1.804.000 6.435.000 3.946.500 5.519.000 4.014.800
3 BUMI 454.063.000 545.332.000 523.601.000 605.462.500 795.314.000 584.754.500
4 ALII 3.103.500 1.468.500 2.513.000 2.123.000 2.401.500 2.321.900 5 INTP 188.500 3.149.000 249.500 419.500 1.466.000 1.094.500
6 LSIP 876.500 5.021.500 5.372.000 2.552.500 2.323.500 3.229.200 7 PGAS 29.095.500 22.070.000 14.818.500 18.171.500 18.984.000 20.627.900
8 PTBA 6.766.000 3.196.500 2.927.500 4.776.000 9.516.500 5.436.500
9 UNTR 4.706.000 3.990.500 5.521.500 4.268.000 3.807.000 4.458.600
10 UNVR 8.235.000 2.152.000 3.054.000 936.500 2.256.500 3.326.800 Sumber : Data saham harian pojok bursa UNDIP
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2006
No KODE 1 2 3 4 5 Rata-rata
1 ANTM
1.977.500 2.190.500 724.000 6.088.500 13.808.000 4.957.700 2 ASII 1.115.500 14.191.500 2.967.000 4.324.000 4.850.000 5.489.600
3 BUMI 67.094.500 40.184.500 122.297.000 93.882.000 44.649.000 73.621.400
4 ALII 4.777.000 2.017.000 2.720.000 1.033.000 1.507.500 2.410.900 5 INTP 10.979.000 3.833.000 3.192.000 5.413.500 7.177.500 6.119.000
6 LSIP 3.477.500 372.500 6.164.500 8.208.000 15.606.000 6.765.700 7 PGAS 9.389.500 8.780.500 5.692.000 4.508.000 9.577.000 7.589.400
8 PTBA 14.522.000 3.999.500 5.560.000 38.288.000 18.118.500 16.097.600
9 UNTR 2.140.000 16.367.500 10.456.500 11.552.000 7.834.500 9.670.100
10 UNVR 4.777.000 2.017.000 2.720.000 1.033.000 1.507.500 2.410.900
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2007
No KODE 1 2 3 4 5 Rata-rata
1 ANTM
24.566.500 16.950.000 22.317.000 16.978.000 12.972.000 18.756.700 2 ASII 13.203.500 12.369.500 10.222.000 16.152.000 23.097.500 15.008.900
3 BUMI 21.864.000 18.321.500 63.889.000 164.827.500 65.846.000 66.949.600
4 ALII 91.892.500 39.597.000 20.517.000 19.028.000 64.020.000 47.010.900 5 INTP 4.609.000 2.791.000 1.546.500 5.809.500 9.195.000 4.790.200
6 LSIP 6.032.000 3.520.000 6.570.500 687.500 808.500 3.523.700 7 PGAS 6.876.500 30.456.000 77.317.000 25.831.500 17.638.000 31.623.800
8 PTBA 25.445.000 29.379.000 135.905.500 26.860.500 10.723.000 45.662.600
9 UNTR 4.411.500 3.320.000 10.137.500 13.106.000 8.656.000 7.926.200
10 UNVR 435.000 1.612.500 2.902.000 3.935.000 503.500 1.877.600
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009
No KODE 1 2 3 4 5 Rata-rata
1 ANTM
117.208.000 58.460.000 66.338.500 52.198.500 62.951.000 71.431.200 2 ASII 4.736.500 6.425.500 5.156.000 3.843.500 10.208.000 6.073.900
3 BUMI 282.577.000 451.129.500 271.978.000 251.990.500 202.486.000 292.032.200
4 ALII 13.158.500 10.541.500 14.949.500 22.264.500 12.260.500 14.634.900 5 INTP 2.478.500 779.500 2.866.500 1.447.000 757.000 1.665.700
6 LSIP 4.044.500 10.253.000 12.149.000 14.812.000 10.508.500 10.353.400 7 PGAS 7.160.500 10.149.500 24.308.000 11.086.500 7.136.000 11.968.100
8 PTBA 29.567.500 19.212.000 18.143.000 11.938.500 11.554.000 18.083.000
9 UNTR 2.547.000 2.599.500 7.699.500 3.730.500 3.874.500 4.090.200
10 UNVR 1.607.500 233.500 2.163.500 3.141.000 1.083.500 1.645.800
Jumlah Saham Harian Perusahaan yang Diperdagangkan Setelah Publikasi Laporan Keuangan Tahun 2009
No KODE 1 2 3 4 5 Rata-rata
1 ANTM
20.102.000 18.248.000 16.251.000 23.602.500 67.469.500 29.134.600 2 ASII 3.156.500 2.885.000 4.242.000 2.711.000 2.747.000 3.148.300
3 BUMI 1.372.333.000 1.137.705.000 689.076.000 594.909.000 332.479.000 825.300.400
4 ALII 1.136.500 1.758.000 1.580.500 2.094.000 1.168.000 1.547.400 5 INTP 4.723.500 1.806.000 1.570.500 1.384.000 2.999.000 2.496.600
6 LSIP 2.845.500 5.533.000 4.742.500 5.514.000 4.344.000 4.595.800 7 PGAS 53.688.000 81.510.000 95.540.000 127.435.000 111.601.000 93.954.800
8 PTBA 10.027.500 11.887.500 19.755.000 17.293.000 24.392.000 16.671.000
9 UNTR 6.206.500 8.158.500 5.465.000 6.419.500 2.690.500 5.788.000
10 UNVR 2.462.000 3.411.500 6.587.500 4.225.000 2.219.500 3.781.100 Sumber : Data saham harian pojok bursa UNDIP
Lampiran 5 Volume Perdagangan Saham
No Tahun Kode X - X + Y
1 2006 ANTM 5.793.500 4.957.700 -835.800 2 2007 17.808.200 18.756.700 948.500 3 2008 75.669.900 71.431.200 -4.238.700 4 2009 40.695.400 29.134.600 -11.560.800 5 2006 ASII 16.250.000 5.489.600 -10.760.400 6 2007 9.687.400 15.008.900 5.321.500 7 2008 4.085.500 6.073.900 1.988.400 8 2009 4.014.800 3.148.300 -866.500 9 2006 INKP 511.100 2.410.900 1.899.800 10 2007 51.929.600 47.010.900 -4.918.700 11 2008 8.199.600 292.032.200 6.435.300 12 2009 2.321.900 825.300.400 -774.500 13 2006 INTP 2.388.800 6.119.000 3.730.200 14 2007 1.865.700 4.790.200 2924.500 15 2008 2.431.500 1.665.700 6.435.300 16 2009 1.094.500 2.496.600 -774.500 17 2006 LSIP 1.455.300 6.765.700 5.310.400 18 2007 1.992.400 3.523.700 1.531.300 19 2008 4.794.100 10.353.400 5.559.300 20 2009 3.229.200 4.595.800 1.366.600 21 2006 PGAS 8.031.400 7.589.400 -442.000 22 2007 9.339.300 31.623.800 22.284.500 23 2008 11.406.900 11.968.100 561.200 24 2006 PTBA 12.426.000 16.097.600 3.671.600 25 2007 27.822.700 45.662.600 17.839.900 26 2008 16.869.300 18.083.000 1.213.700 27 2009 5.436.500 16.671.000 11.234.500 28 2006 UNTR 7.453.700 9.670.100 2.216.400 29 2007 3.370.400 7.926.200 4.555.800 30 2008 5.933.600 4.090.200 -1.843.400 31 2009 4.458.600 5.788.000 1.329.400 32 2006 UNVR 511.100 2.410.900 1.899.800 33 2007 570.700 1.877.600 1.306.900 34 2008 1.623.400 1.645.800 22.400 35 2009 3.326.800 3.781.100 454.300
Lampiran 6 Hasil analisis data
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Volume Perdagangan Saham 2.0954E6 6.21541E6 35
AKOp 2.9647E12 4.09118E12 35
AKIn -9.5200E11 1.78574E12 35
AKPn -8.4628E11 1.66108E12 35
Correlations
Volume
Perdagangan
Saham AKOp AKIn AKPn
Volume Perdagangan Saham 1.000 -.113 -.099 -.085
AKOp -.113 1.000 -.379 -.479
AKIn -.099 -.379 1.000 .127
Pearson Correlation
AKPn -.085 -.479 .127 1.000
Volume Perdagangan Saham . .260 .285 .313
AKOp .260 . .012 .002
AKIn .285 .012 . .233
Sig. (1-tailed)
AKPn .313 .002 .233 .
Volume Perdagangan Saham 35 35 35 35
AKOp 35 35 35 35
AKIn 35 35 35 35
N
AKPn 35 35 35 35
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 AKPn, AKIn,
AKOpa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index (Constant) AKOp AKIn AKPn
1 2.517 1.000 .06 .05 .06 .05
2 .687 1.914 .01 .01 .49 .41
3 .486 2.277 .88 .02 .24 .11
1
4 .310 2.851 .06 .92 .21 .42
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients Correlations
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part
(Constant) 2.122E6 1.372E6 1.546 .132
AKOp -4.141E-7 .000 -.273 -1.282 .209 -.113 -.224 -.223
AKIn -6.195E-7 .000 -.178 -.946 .351 -.099 -.168 -.164
1
AKPn -7.224E-7 .000 -.193 -.974 .338 -.085 -.172 -.169
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value -4.9239E6 4.5336E6 2.0954E6 1.58211E6 35
Residual -1.44079E7 1.77509E7 .00000 6.01068E6 35
Std. Predicted Value -4.437 1.541 .000 1.000 35
Std. Residual -2.289 2.820 .000 .955 35
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham Charts
UJI ASUMSI KLASIK 1. Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Mean .0000000Normal Parametersa
Std. Deviation 6.01067840E6
Absolute .157
Positive .157
Most Extreme Differences
Negative -.140
Kolmogorov-Smirnov Z .931
Asymp. Sig. (2-tailed) .352
a. Test distribution is Normal.
2. Uji Multikolinieritas
3. Uji Hekteroskedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Model Durbin-Watson 1 1.647
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
(Constant) 2.122E6 1.372E6 1.546 .132
AKOp -4.141E-7 .000 -.273 -1.282 .209 -.113 -.224 -.223 .668 1.498
AKIn -6.195E-7 .000 -.178 -.946 .351 -.099 -.168 -.164 .852 1.173
1
AKPn -7.224E-7 .000 -.193 -.974 .338 -.085 -.172 -.169 .767 1.304
a. Dependent Variable: Volume Perdagangan Saham
Lampiran 8
FATWA
DEWAN SYARIAH NASIONAL
NO. 40/DSN-MUI/X/2003
TENTANG
PASAR MODAL DAN PEDOMAN UMUM
PENERAPAN PRINSIP SYARIAH
DI BIDANG PASAR MODAL
ÉΟ ó¡Î0 «! $# Ç⎯≈ uΗ ÷q §9 $# ÉΟŠ Ïm §9 $#
Dewan Syariah Nasional setelah:
Menimbang: a. bahwa perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari
perkembangan pasar modal;
b. bahwa pasar modal berdasarkan prinsip syariah telah
dikembangkan di berbagai negara;
c. bahwa umat Islam Indonesia memerlukan Pasar Modal yang
aktivitasnya sejalan dengan prinsip syariah;
d. bahwa oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
Dewan Syariah Nasional MUI memandang perlu menetapkan
fatwa tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan
Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.
Mengingat: 1. Firman Allah SWT, antara lain:
)275: البقرة (… وأحل الله البيع وحرم الربا …
"... dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...
" (QS. al-Baqarah [2]: 275)
مننيؤم متا إن كنبالر من قيا بوا مذرو قوا اللهوا اتنآم ا الذينها أييله وإن تبتم ﴾ فإن لم تفعلوا فأذنوا بحرب من الله ورسو278﴿
: البقرة ( ﴾279فلكم رءوس أموالكم لا تظلمون ولا تظلمون ﴿278-279(
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-
orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah bahwa Allah dan
Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertobat (dari
pengambilan riba) maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak
(boleh) menganiaya dan tidak (pula) dianiaya." (QS. al-Baqarah
[2]: 278-279)
أن تكون تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إالاليا أيها الذين آمنوا كماض منرت نة عار29: النساء ( … تج(
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka
di antaramu... " (QS. an-Nisa' [4]: 29)
…رض وابتغوا من فضل الله فإذا قضيت الصلاة فانتشروا في األ"... Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu
di muka bumi dan carilah karunia Allah ... " (QS. al-Jumu'ah
[62]: 10)
)1: املائدة (… ياأيها الذين آمنوا أوفوا بالعقود
"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu... "
(QS. al-Ma'idah [5]: 1)
2. Hadis Nabi SAW, antara lain:
رواه ابن ماجه عن عبادة بن الصامت وأمحد عن (الضرر والضرار )ابن العباس ومالك عن حيي
"Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain."
(HR. Ibn Majah dari ‘Ubadah bin Shamit, Ahmad dari Ibn
Abbas, dan Malik dari Yahya)
) عن حكيم بن حزامرواه اخلمسة(التبع ماليس عنك
"Janganlah kamu menjual sesuatu yang tidak ada padamu. "
(HR. Al-Khomsah dari Hukaim bin Hizam)
الحيل سلف وبيع، والشرطان يف بيع، والربح مامل يضمن، والبيع رواه اخلمسة عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده، (ماليس عندك
)اكموصححه الترمذي وابن خزمية واحل"Tidak halal (memberikan) pinjaman dan penjualan, tidak halal
(menetapkan) dua syarat dalam suatu jual beli, tidak halal ke-
untungan sesuatu yang tidak ditanggung risikonya, dan tidak
halal (melakukan) penjualan sesuatu yang tidak ada padamu."
(HR. AlKhomsah dari Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari
kakeknya)
رواه البيهقي عن (ى رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم عن بيع الغرر )ابن عمر
“Rasulullah SAW. melarang jual beli (yang mengandung)
gharar.” (HR. Al-Baihaqi dari Ibnu Umar)
)متفق عليه(لم ى عن النجش إن رسول اهللا صلى اهللا عليه وس"Rasulullah SAW. melarang (untuk) melakukan penawaran
palsu. " (Muttafaq 'alaih)
رواه أبو داود (ان انيب صلى اهللا عليه وسلم ى عن بيعتني يف بيعة )والتر مذي والنسائى
“Nabi SAW melarang pembelian ganda pada satu transaksi
pembelian.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Al-Nasa'i)
)رواه البيهقى عن حكيم بن حزام(ال تبعن شيئا حىت تقبضه
"Tidak boleh menjual sesuatu hingga kamu memilikinya." (HR.
Baihaqi dari Hukaim bin Hizam)
الصلح جائز بني املسلمني إال صلحا حرم حالال أو أحل حراما مون على شروطهم إال شرطا حرم حالال أو أحل حراماواملسل
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat
mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram.” (HR. At-Tirmidzi dari Amr bin
Auf)
أنا ثالث : يقول اهللا تعاىل : إن رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم قال الشريكني مامل خين أحدمها صأحبه، فإذا خان أحدمها صاحبه
)لبيهقيرواه أبو داود والدار قطين واحلاكم وا(خرجت من بينهما “Rasulullah SAW. bersabda, Allah Ta'ala berfirman Aku adalah
Pihak ketiga dari dua Pihak yang berserikat selama salah satu
Pihak tidak mengkhianati yang lainnya. Maka, apabila salah satu
Pihak mengkhianati yang lain, Aku pun meninggalkan
keduanya. " (HR. Abu Dawud, Al-Daraquthni, Al-Hakim, dan
Al-Baihaqi)
ال : عن معمر بن اهللا عن رسول اهللا صلى اهللا عليه وسلم قال )رواه مسلم(حيتكال إال خاطئ
"Dari Ma'mar bin Abdullah, dari Rasulullah SAW bersabda:
Tidaklah melakukan ihtikar (penimbunan/ monopoli) kecuali
orang yang bersalah. " (HR. Muslim)
3. Kaidah Fiqh:
األصل ىف املعامالت اإلباحة مامل يدل دليل على حترميها
"Pada dasarnya, segala bentuk muamalah boleh dilakukan
sepanjang tidak ada dalil yang mengharamkannya."
هالجيوز ألحد أن يتصرف يف يف ملك الغري بال إذن
"Tidak boleh melakukan perbuatan hukum atas milik orang lain
tanpa seizinnya."
Memperhatikan: 1. Pendapat ulama, antara lain:
• Pendapat Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni juz 5/173, [Beirut:
Dar al-Fikr, tanpa thn]:
النه يشتري وإن اشترى أحد الشريكني حصة شريكه منه جاز، ملك غريه
"Jika salah seorang dari dua orang berserikat membeli porsi
mitra serikatnya, hukumnya boleh karena ia membeli milik
pihak lain."
• Pendapat Dr. Wahbah al-Zuhaili dalam Al-Fiqh al-Islami wa
Adillatuhu juz 3/1841:
ا ألن أصحاب األسهم شركاء ىف التعامل باألسهم جائز شرع الشركة بنسبة ما ميلكون من أسهم
"Bermuamalah dengan (melakukan kegiatan transaksi atas)
saham hukumnya boleh, karena pemilik saham adalah mitra
dalam perseroan sesuai dengan saham yang dimilikinya."
• Pendapat para ulama yang menyatakan kebolehan jual beli
saham pada perusahaan-perusahaan yang memiliki bisnis yang
mubah, antara lain dikemukakan oleh Dr. Muhammad 'Abdul
Ghaffar al-Syarif (al-Syarif, Bu-huts Fiqhiyyah Mu'ashirah,
[Beirut: Dar Ibn Hazm, 1999], hlm. 78-79); Dr. Muhammad
Yusuf Musa (Musa, al-Islam wa Musykilatuna al-Hadhirah, [tt.:
Silsilah alTsaqafah al-Islamiyah, 1958], hlm. 58); Dr.
Muhammad Rawas Qal'ahji, (Qal-'ahji, al-Mu'amalat al-
Maliyah al-Mu'ashirah fi' Dhaw'i al-Filth wa al-Syariah,
[Beirut: Dar al-Nafa'is, 1999], hlm. 56). Syaikh Dr. 'Umar bin
'Abdul Aziz al-Matrak (Al-Matrak, al-Riba wa alMu'amalat al-
Mashrafiyyah, [Riyadh: Dar al-Ashimah, 1417 H], hlm. 369-
375) menyatakan:
أسهم ىف مؤسسات مباحة كالشركات التجارية املباحة أو ) الثاين(املسامهة فيها واملشاركة فيها : املباحة فهذه املؤسسات الصناعية
وبيع أسهمها، إذا كانت الشركة معروفة أومشهورة وليس فيها غرر وال جهالة فاحشة جائزة، ألن السهم جزء من رأس املال يعود على صاحبه بربح ناشئ من كسب التجارة والصناعة، وهذه حالل
بالشك"(Jenis kedua), adalah saham-saham yang terdapat dalam
perseroan yang dibolehkan, seperti perusahaan dagang atau
perusahaan manufaktur yang dibolehkan. Bermusahamah
(saling bersaham) dan bersyarikah (berkongsi) dalam
perusahaan tersebut serta menjualbelikan sahamnya, jika
perusahaan itu dikenal serta tidak mengandung ketidakpastian
dan ketidakjelasan yang signifikan, hukumnya boleh. Hal itu
disebabkan karena saham adalah bagian dari modal yang
dapat memberikan keuntungan kepada pemiliknya sebagai hasil
dari usaha perniagaan dan manufaktur. Hal itu hukumnya
halal, tanpa diragukan. "
• Pendapat para ulama yang membolehkan pengalihan
kepemilikan porsi ( حصة ) suatu surat berharga selama
disepakati dan diizinkan oleh pemilik porsi lain dari suatu surat
berharga (bi-idzni syarikihi). Lihat: Al-Majmu' Syarh al-
Muhazdzab IX/265 dan Al-Fiqh al Islami wa Adillatuhu
IV/881.
• Keputusan Muktamar ke-7 Majma' Fiqh Islami tahun 1992 di
Jeddah:
جيوز بيع السهم، أو رهنه مع مراعاة مايقتضى به نظام الشركة"Boleh menjual atau menjaminkan saham dengan tetap
memperhatikan peraturan yang berlaku pada perseroan."
2. Keputusan dan Rekomendasi Lokakarya Alim Ulama tentang
Reksa Dana Syariah tanggal 2425 Rabi'ul Awal 1417 H/ 29-30
Juli 1997 M.
3. Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
4. SK DSN-MUI No. 01 Tahun 2001 tentang Pedoman Dasar
Dewan Syariah Nasional.
5. Nota Kesepahaman antara DSN-MUI dengan Bapepam tanggal
14 Maret 2003 M/11 Muharram 1424 H dan Pernyataan
Bersama Bapepam, APEI, dan SRO tanggal 14 Maret 2003
tentang Kerja sama Pengembangan dan Implementasi Prinsip
Syariah di Pasar Modal Indonesia.
6. Nota Kesepahaman antara DSN-MUI dengan SRO tanggal 10
Juli 2003 M/1o Jumadil Awal 1424 H tentang Kerja Sama
Pengembangan dan Implementasi Prinsip Syariah di Pasar
Modal Indonesia.
7. Workshop Pasar Modal Syariah di Jakarta pada 14-15 Maret
2003 M/11-12 Muharram 1424 H.
8. Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional MUI
pada hari Sabtu, tanggal 08 Sya'ban 1424 H/04 Oktober 2003 M.
MEMUTUSKAN
Menetapkan: FATWA TENTANG PASAR MODAL DAN PEDOMAN UMUM
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR
MODAL
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan:
1. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
perdagangan efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
2. Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum.
3. Efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan di bidang Pasar Modal adalah surat berharga yang akad, pengelolaan
perusahaannya, maupun cara penerbitannya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah.
4. Shariah Compliance, Officer (SCO) adalah Pihak atau pejabat dari suatu perusahaan
atau lembaga yang telah mendapat sertifikasi dari DSN-MUI dalam pemahaman
mengenai Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
5. Pernyataan Kesesuaian Syariah adalah pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh
DSN-MUI terhadap suatu efek syariah bahwa efek tersebut sudah sesuai dengan
Prinsip-prinsip Syariah.
6. Prinsip-prinsip Syariah adalah prinsip-prinsip yang didasarkan atas ajaran Islam yang
penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI, baik ditetapkan dalam fatwa ini maupun
dalam fatwa terkait lainnya.
BAB II
PRINSIP-PRINSIP SYARIAH
DI BIDANG PASAR MODAL
Pasal 2
Pasar Modal
1. Pasar Modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai Emiten,
jenis efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya dipandang telah
sesuai dengan Syariah apabila telah memenuhi Prinsip-prinsip Syariah.
2. Suatu efek dipandang telah memenuhi Prinsip-prinsip Syariah
apabila telah memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah.
BAB III
EMITEN YANG MENERBITKAN EFEK SYARIAH
Pasal 3
Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik
1. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan
perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan efek syariah tidak boleh
bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah.
2. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 di atas, antara lain:
a. perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang;
b. lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi
konvensional;
c. produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram;
d. produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang
merusak moral dan bersifat mudharat; dan
e. melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat
(nisbah) utang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari
modalnya.
3. Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan efek syariah wajib
untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas
efek syariah yang dikeluarkan.
4. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan efek syariah wajib menjamin
bahwa kegiatan usahanya, memenuhi Prinsip-prinsip Syariah dan memiliki Syariah
Compliance Officer.
5. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan efek syariah sewaktu-
waktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka efek yang diterbitkan
dengan sendirinya sudah bukan sebagai efek syariah.
BAB IV
KRITERIA DAN JENIS EFEK SYARIAH
Pasal 4
Jenis Efek Syariah
1. Efek syariah mencakup Saham Syariah, Obligasi Syariah, Reksa Dana Syariah,
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Syariah, dan surat
berharga lainnya yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah.
2. Saham Syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi
kriteria sebagaimana tercantum dalam Pasal 3, dan tidak termasuk saham yang
memiliki hak-hak istimewa,
3. Obligasi Syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan Prinsip Syariah
yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan
Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi
hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
4. Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan
prinsip Syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta
(shahib al-mal/rabb al-mal) dengan Manajer Investasi, begitu pula pengelolaan dana
investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagai
wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi.
5. Efek Beragun Aset Syariah adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi
kolektif EBA Syariah yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan
yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan yang timbul di kemudian hari, jual
beli pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan, efek bersifat investasi yang dijamin
oleh pemerintah, sarana peningkatan investasi/arus kas serta aset keuangan setara,
yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah.
6. Surat berharga komersial Syariah adalah surat pengakuan atas suatu pembiayaan
dalam jangka waktu tertentu yang sesuai dengan Prinsip-prinsip syariah.
BAB V
TRANSAKSI EFEK
Pasal 5
Transaksi Yang Dilarang
1. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak
diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya mengandung
unsur dharar, gharar, riba, maysir, risywah, maksiat, dan kezaliman.
2. Tindakan spekulasi transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maysir,
risywah, maksiat, dan kezaliman sebagaimana dimaksud Ayat 1 di atas meliputi:
a. Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu;
b. Bai' al-ma'dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (efek syariah) yang belum
dimiliki (short selling);
c. Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh
keuntungan atas transaksi yang dilarang;
d. Menimbulkan informasi yang menyesatkan;
e. Melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat
(nisbah) utang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari
modalnya; dipindahkan ke Pasal 2;,
f. Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas efek syariah dengan fasilitas
pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian efek syariah
tersebut; dan
g. Ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan suatu
efek syariah untuk menyebabkan perubahan harga efek syariah, dengan tujuan
mempengaruhi Pihak lain;
h. Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur-unsur di atas.
Pasal 6
Harga Pasar Wajar
Harga pasar dari efek syariah harus mencerminkan nilai valuasi kondisi yang
sesungguhnya dari aset yang menjadi dasar penerbitan efek tersebut dan/atau sesuai
dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar dan efisien serta tidak direkayasa.
BAB VI
PELAPORAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI
Pasal 7
Dalam hal DSN-MUI memandang perlu untuk mendapatkan informasi, maka DSN-MUI
berhak memperoleh informasi dari Bapepam dan Pihak lain dalam rangka penerapan
Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
1. Prinsip-prinsip Syariah mengenai Pasar Modal dan seluruh mekanisme kegiatan
terkait di dalamnya yang belum diatur dalam fatwa ini akan ditetapkan lebih lanjut
dalam fatwa atau keputusan DSN-MUI.
2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan di-sempurnakan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 08 Sya'ban 1424 H
01 Oktober 2003 M
DEWAN SYARIAH NASIONAL
MAJELIS ULAMA INDONESIA
Ketua, Sekretaris,
K.H. M.A. Sahal Mahfudh Prof. Dr. H.M. Din Syamsuddin