analisis pengaruh dewan komisaris, komisaris …eprints.ums.ac.id/72430/19/naskah publikasi...

20
ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS INDEPENDEN, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG DIMODERASI OLEH STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2015-2017 Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: YUNITA NUR LAILY B100150219 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 02-Jan-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

1

ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS

INDEPENDEN, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN YANG DIMODERASI OLEH STRUKTUR

MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2015-2017

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

YUNITA NUR LAILY

B100150219

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

2

Page 3: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

3

Page 4: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

4

Page 5: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

1

“ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS

INDEPENDEN, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN YANG DIMODERASI OLEH STRUKTUR

MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2015-2017”.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Dewan Komisaris,

Komisaris Independen, dan Komite Audit Terhadap Nilai Perusahaan Dimoderasi Oleh Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2015-2017. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015-2017. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, Analisis data

menggunakan analisis regresi berganda dan uji Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil dari penelitian ini yaitu dewan komisaris berpengaruh positifdan

tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, komisaris independen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, komite audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, struktur modal berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan Struktur Modal sebagai variabel moderasi tidak dapat memoderasi seluruh variabel independen

yaitu dewan komisaris, komisaris independen dan komite audit.

Kata Kunci : Corporate Governance, Struktur Modal, Nilai Perusahaan.

Abstract

This study aimed to analyze the Influence of the Board of Commissioners, Independent Commissioner and Audit Committee Against Corporate Values

Moderated by Capital Structure In ManufacturingCompanies Listed in Indonesia Stock Exchange Periode 2015 to 2017. The population in this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange during the period

2015-2017. Sampling using purposive sampling techniques, data analysis using multiple regression analysis and test Moderated Regression Analysis (MRA).

Results from this research that commissioners and no significant negative effect on the value of the company, independent directors and no significant positive effect on the value of the company, the audit committee and a significant positive

effect on firm value,capital structure and no significant positive effect on firm value. While the Capital Structure as a moderating variable can’t moderated all

independent variables namely the board of commissioners, independent commissioners and audit committee.

Keywords: Corporate Governance, Capital Structure, Corporate Value.

Page 6: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

2

1. PENDAHULUAN

Suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mencari keuntungan dan untuk

meningkatkan hasil perusahaan secara maksimal. Menurut Brigham & Houston

(2006), menjelaskan bahwa salah satu tujuan utama dari pendirian suatu

perusahaan yaitu untuk memaksimalkan utilitas pemegang saham dengan cara

peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan akan berusaha untuk bisa

memaksimalkan nilai perusahaan yang akan ditandai dengan naiknya harga saham

di pasar (Rahayu, 2010).

Nilai perusahaan juga mencerminkan bagaimana keadaan suatu perusahaan,

maksudnya nilai perusahaan bisa menjadi tolak ukur masyarakat untuk menilai

dan melihat apakah perusahaan tersebut berjalan dengan baik atau tidak. Semakin

tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula tingkat kemakmuran pemegang

saham, dengan kemakmuran yang tinggi maka pemegang saham akan

menginvestasikan lebih pula modalnya diperusahaan tersebut (Haruman, 2008).

Banyak faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya yaitu good

corporategovernance (GCG), keputusan investasi, kebijakan hutang, kebijakan

deviden. Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), mendefinisikan

bahwa Good Coporate Governance adalah suatu pilar dari sistem ekonomi pasar

yang berkaitan dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang

melaksanakannya maupun iklim usaha suatu negara. Penerapan GCG mendorong

terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang aman dan kondusif

(KNKG dalam Diah Kusuma Werdani, 2008). Menurut Abbasi dkk (2012), Good

Corporate Governance yaitu sesuatu untuk mengarahkan dan mengendalikan

perusahaan guna menciptakan nilai tambah.

GCG sangatlah penting apalagi bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia

karena dapat menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang terus

berkesinambungan. Kepercayaan dari masyarakat dan investor juga bisa terus

meningkat sehingga bisa membantu keberlangsungan perusahaan karena efek dari

penerapan GCG.Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan yang menyadari

pentingnya penerapan GCG pada perusahaannya sebagai salah satu strategi bisnis

yang bisa dilakukan. Hal itu juga merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi

Page 7: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

3

nilai perusahaan. Masalah tentang GCG seringkali muncul karena adanya pemisah

antar kepemilikan dan pengendalian perusahaan. Pemisahan itu didasarkan pada

Teori Agensi yang mana dalam hal ini manajemen akan meningkatkan

keuntungan pribadi dari pada keuantungan perusahaan ( Pertiwi dan Pratama,

2012), karena hal itu tak jarang muncul konflik-konflik dalam perusahaan yang

berhubungan dengan GCG.

Mekanisme dalam Corporate Governance meliputi banyak hal, diantaranya

yaitu dewan komisaris, komisaris independen dan komite audit. Dewan Komisaris

berperan mengambil keputusan serta memberi nasihat kepada direksi sesuai

dengan prinsip GCG. Selain itu Dewan Komisaris memiliki tugas untuk

melakukan pengawasan terhadap manajemen untuk segala aktivitas untuk

kepentingan perusahaan. Dengan bertambahnya jumlah anggota dewan komisaris

akan meningkatkan efektifitas pengawasan yang dilakukan dewan komisaris

sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Hal ini

sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh suhartati (2011)

yang memberikan hasil bahwa dewan komisaris berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.Akan tetapi, penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian

Veronica (2013) yang memberikan hasil bahwa dewan komisaris tidak

mempengaruhi nilai perusahaan.

Komite audit adalah sebuah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris

(Kumara, 2015). Komite audit diharapkan dapat membangun kembali

kepercayaan publik dalam pelaporan keuangan serta meningkatkan kualitas audit

(Dewiyani, 2013). Komite audit berperan untuk melakukan proses pengawasan

pada pelaporan keuangan perusahaan yang dipilih dan dibentuk oleh dewan

komisaris perusahaan.Kawatu (2009) menyatakan bahwa terdapat pengaruh

positif antara komite audit dengan nilai perusahaan. Dengan adanya komite audit,

diharapkan dapat mengurangi konflik agensi sehingga laporan yang disampaikan

kepada pihak-pihak yang berkepentingan dapat dipercaya sehingga dapat

membantu meningkatkan nilai perusahaan di mata investor. Dengan adanya

perbaikan dan peningkatan dalam tata kelola perusahaan, peran dan fungsi komite

audit selaku pembantu tugas dewan komisaris harus lebih jelas dan rinci untuk

Page 8: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

4

mengawasi prosos pelaporan keuangan dan keseluruhan prisesnya semakin

signifikan untuk membentuk perusahaan dengan tata kelola yang baik (Wallace&

Zinkin, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh Siahaan (2013) yang memberikan

hasil bahwa komite audit tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.

Penelitian Ria (2011) dan Rupilu (2011) justru memberikan hasil bahwa komite

audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Struktur modal juga merupakan masalah penting dalam setiap perusahaan,

karena baik atau buruknya struktur modal perusahaan akan memberikan efek

langsung terhadap keadaan keuangan perusahaan. Perusahaan yang memiliki

struktur modal yang kurang baik akan memberikan beban berat perusahaan

(Riyanto, 2001). Penggunaan hutang dapat digunakan untuk menciptakan nilai

perusahaan sesuai keinginan, akan tetapi itu juga tergantung dari pertumbuhan

perusahaan itu sendiri dan dan juga ukuran perusahaannya. Apabila perusahaan

tersebut sudah besar dan tingkat pertumbuhannya baik maka perusahaan akan

lebih mudah untuk mengakses pasar modal yang berarti perusahaan dapat lebih

mudah untuk memenuhi kebutuhan modalnya melalui hutang dari pasar modal.

Prinsip manajemen dalam pemenuhan dan penggunaan dana harus efiseinsi dan

efektifitas. Efisiensi yaitu penggunaan dana harus seefesien mungkin untuk

menghasilkan keuntungan yang maksimal. Kebutuhan akan modal sangatlah

penting bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional. Tanpa modal,

perusahaan akan sangat kesulitan untuk mencapai tujuannya, yaitu mendapatkan

laba yang besar. Setiap modal mempunyai biaya, dimana biaya dari setiap modal

itu disebut biaya modal.Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan

perusahaan untuk mendapatkan modal.Tata kelola perusahaan sangat berpengaruh

dengan pemerolehan modal perusahaan. Jika tata kelola perusahaannya baik,

otomatis modal yang akan didapatkan akan sangat optimal. Bukan hanya itu, tata

kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan stabilitas ekonomi perusahaan

itu sendiri.Semuanya dapat berjalan dengan lancar jika tata kelola perusahaannya

berhasil. Tata kelola perusahaan juga berpengaruh besar terhadap pembangunan

berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi, yang secara khusus menambah kuat dari

sektor koporasi dan memahami lebih kemampuan dalam menarik modal untuk

Page 9: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

5

melumasi ekonomi (Shleifer dan Vishny, 1997). Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Safrida (2008), struktur modal berpengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan, hal itu berbanding terbalik dengan penelitian Indriani dkk (2014),

struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Struktur modal bisa memperkuat apa memperlemah pengaruh tata kelola

perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Dari uraian diatas maka penelitian ini dilakukan untuk meneliti apakah

Dewan Komisaris, Komisaris Independen, dan Komite Audit berpengaruh

terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi Oleh Struktur Modal Pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-

2017.

2. METODE

Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini

menggunakandata sekunder yang diambil dari Bursa Efek Indonesia dengan

mengambil data tahun 2015-2017 secara random dengan mengikuti kriteria yang

telah ditentukan. Data yang diperoleh berasal dari data Annual Report dan

ringkasan perfoma perusahaan yang diambil dari situs www.idx.com.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode purposive

sampling yaitu mengambil sampel sesuai tujuan yang diambil berdasarkan

karakteristik yang ditentukan. Karakteriktik-karakteriktik tersebut yaitu:

a. Perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI

sejak tahun 2015-2017.

b. Tersedia laporan keuangan perusahaan secara lengkap selama periode 2015-

2017.

c. Perusahaan sampel tidak mengalami delisting selama periode 2015-2017.

Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu sebagai berikut:

a. Variabel dependen

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan yang dihitung

dengan menggunakan rasio Tobins’Q.

Page 10: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

6

Dirumuskan:

[( ) ]

b. Variabel moderasi

Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal yaitu

perbandingan total hutang perusahaan dengan modal sendiri atau ekuitas.

Dirumuskan:

c. Variabel independen

1) Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang melakukan fungsi

monitoring dan implementasi kebijakan direksi.

Dirumuskan:

2) Komisaris Independen

Dewan Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris

yang berasal dari luar perusahaan publik dan memenuhi persyaratan

sebagai Komisaris Independen.

Dirumuskan:

3) Komite Audit

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan direksi untuk

membantu mereka dalam melakukan pengawasan dewan direksi.

Dirumuskan:

Page 11: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

7

3. PEMBAHASAN

Pemilihan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode

purposive sampling dengan beberapa kriteria. Pengambilan sampel penelitian ini

digambarkan pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1 Sampel Penelitian Tahun 2015-2017

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan manufaktursektorindustridasar&kimia 65 2 Perusahaan

manufaktursektorindustridasar&kimiatidakmempublikasika

nlaporankeuangantidaklengkapselamatahun 2015-2017

(17)

Jumlahsampelperusahaan 48

Total sampelpenelitian 48 x 3 tahun 144

Total outlier (43)

Total sampelpenelitian 101

Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Sektor Industri & Kimia

di BEI Tahun 2015-2017 yang diolah penulis, 2018.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi

linear berganda dan Moderated Regression Analysis (MRA). Berdasarkan hasil

analisis regresi linear berganda pada SPSS 22 diperoleh persamaan sebagai

berikut:

TOBINS’Q = -0,922 + 0,026DK – 0,009KI + 0,476KA + 0,019DER

Sedangkan persamaan regresi pada hasil uji Moderated Regression Analysis

(MRA) yaitu:

TOBINS’Q = -1359 - 0,008DK + 0,171KI + 0,570KA + 0,427DER +

0,14DK*DER - 0,109KI*DER – 0,100KA*DER

Dari hasil uji koefisien determinasi (Adjust R2) untuk uji Regresi Linear

Berrganda diperoleh nilai Adjust R Square sebesar 0,355 atau 35,5%. artinya

Variabel Nilai Perusahaan (Tobins’Q) dijelaskan sebesar 35,5% oleh Dewan

Page 12: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

8

Komisaris, Komisaris Independen, Komite Audit dan Struktur Modal. Sedangkan

sisanya 64,5% diterangkan oleh variabel lain atau variabel independen diluar

persamaan regresi. Sedangkan nilai untuk hasil uji koefisien determinasi (Adjust

R2) pada uji Moderated Regression Analysis (MRA) diperoleh Adjust R Square

sebesar 0,449 atau 44,9%. Artinya Variabel Nilai Perusahaan (Tobins’Q)

dijelaskan sebesar 44,9% oleh Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Komite

Audit dan Struktur Modal sebagai variabel independen sekaligus variabel

moderasi. Sedangkan sisanya 55,1% diterangkan oleh variabel lain atau variabel

independen diluar persamaan regresi. Hasil uji F dari dua metode analisis data

diperoleh nilai signifikansi masing-masing 0,000 menunjukkan nilai yang lebih

rendah dari nilai pada tingkat signifikansi yang telah ditentukan sebelumnya yakni

0,05 ( 0,000 < 0,05 ) sehingga dapat disimpulkan model tersebut tepat atau fit.

3.1 Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Nilai Perusahaan

Dewan Komisaris merupakan salah satu organ perusahaan yang memiliki

tanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan

nasihat kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG

dengan baik. Hasil analisis regresi, variabel dewan komisaris memiliki nilai

signifikan sebesar 0,368 > (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak

artinya dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai

perusahaan.

Koefisien regresi dewan komisaris menunjukan nilai positif terhadap nilai

perusahaan, hal ini berarti semakin besar dewan komisaris, maka akan semakin

tinggi nilai perusahaan. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dari Wardoyo

(2013) menyatakan bahwa banyaknya anggota dewan komisaris, pengawasan

terhadap dewan direksi akan lebih baik, masukan dan saran yang didapat dari

dewan direksi akan jauh lebih banyak sehingga berpengaruh secara positif

terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian dari Pratiwi dan

Ghozali (2012), menunjukan dimana dewan komisaris berpengaruh negatif dan

Page 13: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

9

tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti efektifitas pengawasan

yang dilakukan oleh dewan komisaris terhadap manajemen perusahaan memiliki

pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

3.2 Pengaruh Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Komisaris

Independen berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi yang bernilai -0,009 dan

nilai signifikan sebesar 0,884. Nilai koefisien regresi sebesar -0,009 menunjukan

bahwa setiap kenaikan satu satuan Komisaris Independen maka nilai perusahaan

akan turun sebesar 0,009. Hal inilah yang menjadi penyebab adanya hubungan

negatif Komisaris Independen dengan Nilai Perusahaan. Selain itu, nilai

signifikansi lebih besar dari α=5% (0,884> 0,05). Nilai signifikansi ini

menunjukan bahwa Komisaris Independen berpengaruh tidak signifikan terhadap

Nilai Perusahaan sehingga hipotesis kedua(H2) yang menyatakan “Komisaris

Independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan”

ditolak.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian dari Rustiarini (2010),

menunjukan dimana komisaris independen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai perusahaan.Hal ini berarti jumlah komisaris independen tidak

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kinerja perusahaan yang semakin baik

dan diharapkan tidak terjadi sebuah kecurangan dalam pelaporan keuangan

perusahaan sehingga nilai perusahaan bisa lebih baik ternyata tidak ditentukan

oleh besar kecilnya jumlah dari dewan komisaris independen dalam sebuah

perusahaan tersebut.

3.3 Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Komite Audit

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini dapat

dilihat dari koefisien regresi yang bernilai 0,467 dan nilai signifikan sebesar

Page 14: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

10

0,000. Nilai koefisien regresi sebesar 0,467 menunjukan bahwa setiap kenaikan

satu satuan komite audit maka nilai perusahaan akan naik sebesar 0,467. Hal

inilah yang menjadi penyebab adanya hubungan positif Komite Audit dengan

Nilai Perusahaan. Selain itu,nilai signifikansi lebih kecil dari α=5% (0,000 <

0,05). Nilai sig ini menunjukan bahwa Komite Audit berpengaruh signifikan

terhadap Nilai Perusahaan sehingga hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan

“Komite Audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan”

diterima.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Onasis Kristi dan

Robin (2016), menunjukan dimana komite audit berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti komite audit berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Tetapi hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan

hasil penelitian Ramadhan yang menyatakan komite audit berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

3.4 Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Struktur Modal

berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini

dapat dilihat dari koefisien regresi yang bernilai 0,019 dan nilai signifikan sebesar

0,289. Nilai koefisien regresi sebesar 0,019 menunjukan bahwa setiap kenaikan

satu satuan Struktur Modal maka nilai perusahaan akan naik sebesar 0,289. Hal

inilah yang menjadi penyebab adanya hubungan positif Struktur Modal dengan

Nilai Perusahaan. Selain itu, nilai signifikansi lebih besar dari α=5% (0,289>

0,05). Nilai sig ini menunjukan bahwa Struktur Modal berpengaruh tidak

signifikan terhadap Nilai Perusahaan sehingga hipotesis keempat(H4) yang

menyatakan “Struktur Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai

Perusahaan” ditolak.

Page 15: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

11

3.5 Pengaruh Dewan Komisaris yang dimoderasi Struktur Modal terhadap

Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan hasil bahwa hubungan variabel

Dewan Komisaris terhadap Nilai Perusahaan tidak dapat dimoderasi oleh Struktur

Modal. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi yang bernilai 0,014 dan nilai

signifikan sebesar 0,590. Nilai koefisien regresi sebesar 0,014 menunjukan bahwa

setiap kenaikan satu satuan interaksi antara Dewan komisaris dan Struktur Modal

maka Nilai Perusahaan akan naik sebesar 0,014.Hal inilah yang menjadi

penyebab adanya hubungan positif Dewan Komisaris terhadap Nilai Perusahaan

yang dimoderasi Struktur Modal. Sedangkan nilai signifikansi lebih besar dari

α=5% (0,590> 0,05). Nilai sig ini menunjukan bahwa hubungan variabel Dewan

Komisaris terhadap Nilai Perusahaan yang dimoderasi Struktur Modal tidak

berpengaruh signifikan sehingga hipotesis kelima (H5) yang menyatakan “Dewan

Komisaris berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang

dimoderasi Struktur Modal ” ditolak.

3.6 Pengaruh Komisaris Independen yang dimoderasi Struktur Modal

terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan hasil bahwa hubungan variabel

Komisaris Independen terhadap Nilai Perusahaan tidak dapat dimoderasi oleh

Struktur Modal. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi yang bernilai -0,109

dan nilai signifikan sebesar 0,058. Nilai koefisien regresi sebesar -0,109

menunjukan bahwa setiap kenaikan satu satuan interaksi antara Komisaris

Independen dan Struktur Modal maka Nilai Perusahaan akan turun sebesar

0,109. Hal inilah yang menjadi penyebab adanya hubungan negatif Komisaris

Independen terhadap Nilai Perusahaan yang dimoderasi Struktur Modal.

Sedangkan nilai signifikansi lebih besar dari α=5% (0,058> 0,05). Nilai sig ini

menunjukan bahwa hubungan variabel Komisaris Independen terhadap Nilai

Perusahaan yang dimoderasi Struktur Modal tidak berpengaruh signifikan

sehingga hipotesis keenam (H6) yang menyatakan “Komisaris Independen

Page 16: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

12

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang dimoderasi

Struktur Modal ” ditolak.

3.7 Pengaruh Komite Audit yang dimoderasi Struktur Modal terhadap Nilai

Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan hasil bahwa hubungan variabel

Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan tidak dapat dimoderasi oleh Struktur

Modal. Hal ini dapat dilihat dari koefisien regresi yang bernilai -0,100 dan nilai

signifikan sebesar 0,201. Nilai koefisien regresi sebesar -0,100 menunjukan

bahwa setiap kenaikan satu satuan interaksi antara Komite Audit dan Struktur

Modal maka Nilai Perusahaan akan turun sebesar 0,100. Hal inilah yang menjadi

penyebab adanya hubungan negatif Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan yang

dimoderasi Struktur Modal. Sedangkan nilai signifikansi lebih besar dari α=5%

(0,201> 0,05). Nilai sig ini menunjukan bahwa hubungan variabel Komite Audit

terhadap Nilai Perusahaan yang dimoderasi Struktur Modal tidak berpengaruh

signifikan sehingga hipotesis ketujuh (H7) yang menyatakan “Komite Audit

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan yang dimoderasi

Struktur Modal ” ditolak.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Dewan Komisaris, Komisaris

Independen dan Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan yang Dimoderasi oleh

Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2015-2017. Dewan komisaris, Komisaris independen dan

Struktur modal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, untuk

Komite audit berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sedangkan struktur modal

Page 17: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

13

tidak dapat memoderasi seluruh variabel independen yang digunakan yaitu Dewan

Komisaris, Komisaris Independen dan Komite Audit terhadap nilai perusahaan.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil analisis serta keterbatasan penelitian ini dapat

dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1) Penelitian selanjutnya disarakan untuk menambah variabel-variabel baru yang

diidentifikasi sebagai variabel good corporate governance dan nilai

perusahaan.

2) Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian serupa namun

dengan sektor yang berbeda dengan jumlah sampel yang banyak dan periode

waktu yang lebih lama sehingga mampu memperkuat hasil penelitian-

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Anizah, O. (2017), “Pengaruh Corporate GovernanceTerhadap Keputusan

Struktur Modal Pada Perusahaan Semua Sektor Non-Keuangan yang

Terdaftar di BEI Periode 2012-2014”.Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Universitas Surabaya Vol. 6.No. 2.Hal.-

Brigham, Eugene F and Joel F Houston.2006.Manajemen Keuangan Edisi

kedelapan .Jakarta : Erlangga.

Dewi, C.L.dan Nugrahanti W. Y. (2014),“Pengaruh Sturktur Kepemilikan dan

Dewan Komisaris Terhadap Nilai Perusahaan”.Jurnal Kinerja, Vol. 18.

No.1. Hal 64-80.

Eli, Safrida. (2008). “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan

Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaaan Manufaktur di Bursa Efek

Jakarta”.Tesis. Sekolah Pascasarjana USU:Medan.

Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Mutivariat dengan SPSS.: Semarang : Badan

Penerbitan Universitas Diponegoro.

DAFTAR PUSTAKA

Page 18: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

14

Hadiwijaya, T. Laura, L. Inugrah, R. (2016), “Effect of Capital Structur and

Corporate Governance on Firm Value”. Journal of Accounting and

Business Studies, Vo. 1.No. 1.Pp.-

Jensen, M. dan Meckling.(1976). “Theory of The Firm : Managerial Behaviour,

Agency Cost and Ownership Structure”. Journal of Financial Economics

Vol. 3.No.4. Hal.-

Komite Nasional Kebijakan Governance.(2006),Pedoman Umum Good Corporate

Governance .KNKG: Jakarta.

Kurniasih, B. dan Ruzikna. (2017), “Pengaruh Struktur Modal dan Keputusan

Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Makanan dan Minuman

yang Terdaftar di BEI”.JOM FISIP,Vol. 4.No. 2.Hal. -

Laila, N. (2011).Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai

Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2005-2009). Skripsi.UNDIP : Semarang.

MuryatidanSuardikha.(2014). “Pengaruh Corporate Governance Pada Nilai

Perusahaan”.E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 9.No. 2.Hal.-

Mutmainah.(2015),“Analisis Good Corporate Governance Terhadap Nilai

Perusahaan”.EKSIS, Vol. 10.No.2.Hal.-

Nurlela dan Islahudin.(2008), “Pengaruh Corporate Social Responsibility

terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen

sebagai Variabel Moderating.”Simposium Nasional Akuntansi XI.

Pratiwi D.R dan Ghozali, I.“Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur

Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2009).

Rahadian, A. dan Paulus, B. (2014),“Pengaruh Good Corporate Governance

Terhadap Struktur Modal Perusahaan”.Jurnal Akuntansi Vol. 3.No.2.

Hal.1-12.

Rupilu, W. (2011),“Tata Kelola Perusahaan Pengaruh Mekanisme Terhadap

Kualitas Laba Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis

dan ISSN 1829-9857 Sektor Publik (JAMBSP).Vol. 8.No. 1, Hal. 101-127.

Page 19: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

15

Rustiarini, N. W. (2010), “Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan

Corporate Social Responsibility dan Nilai Perusahaan. Simposium

Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.

Siahaan, Fadjar O.P. (2013),“The Effect of Good Corporate Governance

Mechanism, Leverage, and Firm Size on Firm Value”. GSTF Journal on

Business Review (GBR) Vol. 2.No. 4.Hal. -

Siallagan, H.dan M. Machfoedz.(2006),”Mekanisme Corporate Governance,

Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”.Simposium Nasional Akuntansi

(SNA) IX.Padang.

Soliha, Euis and Taswan.(2002). “The Influence of Debt Policy Against

Corporate Value and Several Influencing Factors”. Journal of Business

and Economics, Vol. 6 No. 2.pp. 52-61.

Sukamulja, Sukmawati. (2004). “Good Corporate Governance di Sektor

Keuangan:Dampak GCG terhadap Kinerja Perusahaan (Kasus di Bursa

Efek Jakarta)”. Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. 8. No.- Hal.

11-93

Surjadi.dan Tobing Rudolf L. (2016),“Efek Moderasi Ukuran Perusahaan Pada

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi

Pada Perusahaan Perusahaan Emiten Yang Terdaftar Pada Lq 45 Periode

Agustus 2014 S/D Januari 2015”.Jurnal Manajemen Bisnis, Vol. 11.No.

2.Hal.-

Sukriyawati, N. (2016). “Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan

Terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai

Variabel Moderating”.Jurnal Akuntansi Manajerial,Vol. 1. No. 2.Hal.-

Suryanto.dan Dai Meisi R. (2016). “Good Corporate Governance, Capital

Structur , and Firms Value: Empirical Studies Food and Beverage

Companies in Indonesia”. European Journal of Accounting Audit ing and

Financial Research,Vol.4 No.11. pp. 35-49.

Syafitri, Tria. dkk. 2018. “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Nilai

Perusahaan”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB,) Vol. 56.No. 1.Hal.-

Page 20: ANALISIS PENGARUH DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS …eprints.ums.ac.id/72430/19/NASKAH PUBLIKASI LENGKAP.pdf · 2019-05-13 · Varibel moderasi dalam penelitian ini adalah struktur modal

16

Thesarani, Nurul Juita. (2017),“Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan

Manajeria, Kepemilikan Institusional dan Komite Audit Terhadap Struktur

Modal.”Jurnal Nominal, Vol. 6.No. 2.Hal.-

Wardoyo.danVeronica, T.R.(2013),“Pengaruh Good Corporate Governace,

Corporate Social Tanggung Jawab & Kinerja Keuangan Terhadap Nilai

Perusahaan”.Jurnal Dinamika Manajemen,Vol. 4. No 2.Hal.132-149.

http://idx.co.id/idid//beranda/perusahaantercatat//laporankeuangandantahunan.aspx.

(Diakses pada 12 November 2018)