analisis penerimaan pengguna aplikasi sistem …

17
1 ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN GAJI TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (Studi pada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin) Oleh: Widya Junianti Dosen Pembimbing: Lutfi Harris, SE., M.Ak., Ak. ABSTRAK Kehadiran suatu teknologi baru dapat menimbulkan reaksi pada diri pengguna baik reaksi menerima maupun menolak. Oleh karena itu, dianggap perlu untuk menganalisis model penerimaan teknologi tersebut oleh para pengguna.Penelitian Hanafi et al., (2012) menyatakan variabel persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahaan penggunaan berpengaruh positif tehadap penerimaan pengguna teknologi informasi, berbeda dengan penelitian Riskiawan (2012) variabel persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahaan penggunaan tidak mempunyai pengaruh terhadap penerimaan pengguna teknologi informasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel-variabel yang mempengaruhi penerimaan pengguna aplikasi Sistem Informasi Manajemen GajiTaspen dengan mengambil variabel-variabel yang terdapat pada penelitian model Technology Acceptance Model(TAM) oleh Davis et al., (1989) dan penelitian ini mengadopsi dari Gahtani dan King (1999). Penelitian ini dilakukan pada Satuan Kerja Perangkat Daerahdi Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Penelitian ini memperoleh respon sebanyak 126 bendahara gaji yang merangkap menjadi operator pengguna aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gaji Taspen dan telah bekerja atau menggunakan Sistem Informasi Manajemen Gaji minimal tiga bulan. Peneliti menggunakan teknik regresi linear berganda dengan software SPSS versi 21 untuk menguji data penelitian. Hasil analisis untuk model ini menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi kenyamanan berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna aplikasi Sistem Informasi Manajemen Gaji. Hal ini berarti penerimaan dari pengguna Sistem Informasi Manajemen Gaji dipengaruhi oleh persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi kenyamanan. Kata Kunci: Technology Acceptance Model (TAM), Sistem Informasi Manajemen Gaji PENDAHULUAN Teknologi informasi saat ini memainkan peranan penting dalam mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen. Perkembangan teknologi

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

1

ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN GAJI TASPEN DENGAN MENGGUNAKAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

(Studi pada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin)

Oleh:

Widya Junianti

Dosen Pembimbing:

Lutfi Harris, SE., M.Ak., Ak.

ABSTRAK

Kehadiran suatu teknologi baru dapat menimbulkan reaksi pada diri pengguna

baik reaksi menerima maupun menolak. Oleh karena itu, dianggap perlu untuk

menganalisis model penerimaan teknologi tersebut oleh para pengguna.Penelitian

Hanafi et al., (2012) menyatakan variabel persepsi kemanfaatan dan persepsi

kemudahaan penggunaan berpengaruh positif tehadap penerimaan pengguna

teknologi informasi, berbeda dengan penelitian Riskiawan (2012) variabel

persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahaan penggunaan tidak mempunyai

pengaruh terhadap penerimaan pengguna teknologi informasi. Penelitian ini

bertujuan untuk menguji variabel-variabel yang mempengaruhi penerimaan

pengguna aplikasi Sistem Informasi Manajemen GajiTaspen dengan mengambil

variabel-variabel yang terdapat pada penelitian model Technology Acceptance

Model(TAM) oleh Davis et al., (1989) dan penelitian ini mengadopsi dari Gahtani

dan King (1999). Penelitian ini dilakukan pada Satuan Kerja Perangkat Daerahdi

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Penelitian ini memperoleh respon

sebanyak 126 bendahara gaji yang merangkap menjadi operator pengguna aplikasi

Sistem Informasi Manajemen Gaji Taspen dan telah bekerja atau menggunakan

Sistem Informasi Manajemen Gaji minimal tiga bulan. Peneliti menggunakan

teknik regresi linear berganda dengan software SPSS versi 21 untuk menguji data

penelitian. Hasil analisis untuk model ini menunjukkan bahwa secara simultan

dan parsial variabel persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, dan

persepsi kenyamanan berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna aplikasi

Sistem Informasi Manajemen Gaji. Hal ini berarti penerimaan dari pengguna

Sistem Informasi Manajemen Gaji dipengaruhi oleh persepsi kemanfaatan,

persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi kenyamanan.

Kata Kunci: Technology Acceptance Model (TAM), Sistem Informasi Manajemen

Gaji

PENDAHULUAN

Teknologi informasi saat ini memainkan peranan penting dalam

mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen. Perkembangan teknologi

Page 2: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

2

informasi berdampak pada bidang akuntansi, terutama terhadap sistem informasi

akuntansi. Dampak nyata yang dirasakan adalah perubahan sistem pengolahan

data dari sistem manual digantikan oleh aplikasi sebagai alat proses

data.Kehadiran suatu teknologi baru dapat menimbulkan reaksi pada diri

pengguna baik reaksi menerima maupun menolak. Oleh karena itu, dianggap perlu

untuk mengetahui model penerimaan teknologi tersebut oleh para pengguna.

Faktor pengguna merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk

diperhatikan dalam penerapan suatu teknologi baru karena tingkat kesiapan

pengguna untuk menerima teknologi tersebut memiliki pengaruh besar dalam

menentukan keberhasilan penerapan teknologi tersebut.Hal ini tercermin melalui

kinerja pemakai sistem informasi.

Salah satu pendekatan yang digunakan untuk melihat kemudahan suatu

teknologi adalah Technology Acceptence Model (TAM). Penelitian paling luas

digunakan untuk meneliti adopsi teknologi informasi. TAM berfokus pada sikap

terhadap pemakaian teknologi informasi oleh pemakai dengan

mengembangkannya berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam

pemakaian teknologi informasi. TAM merupakan satu diantara banyak model

penelitian yang berpengaruh dalam studi determinan akseptasi teknologi

informasi.Model TAM dikembangkan oleh Davis (1989) yang mengadaptasi

model Theory of Reasoned Action (TRA). Perbedaan mendasar antara TRA dan

TAM adalah penempatan sikap-sikap dari TRA, dimana TAM memperkenalkan

dua variabel kunci, yaitu perceived usefulness (persepsi kemanfaatan) dan

perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan) yang memiliki relevansi

pusat untuk memprediksi sikap penerimaan pengguna (acceptance of IT) terhadap

teknologi. Ada dua variabel penting yang menentukan penerimaan terhadap

teknologi informasi, yakni kegunaan dan kemudahan.

Diketahui dari hasil identifikasi masalah oleh penelitian antara lain

kesalahan dalam mekanisme sistem seperti terlambatnya penurunan Surat

Keputusan (SK) pada PNS yang naik gaji berkala, kesalahan pencatatan seperti

terlanjur bayar gaji tunjangan anak, dan keterlambatan penyampaian kenaikan

pangkat yang mengakibatkan pemberian gaji dengan jumlah yang kurang. Hal

tersebut memberikan dampak negatif bagi pengguna dan instansi yang

berpengaruh pada kurangnya kepercayaan, niat perilaku, dan penggunaan sistem

seperti yang dijelaskan oleh (Davis, 1998). Selain itu, Sugiarto dan Lianto (2011)

menyatakan bahwa suatu aplikasi dapat diandalkan apabila memiliki kualitas yang

baik dan mampu memberikan kepuasan pada penggunanya. Oleh sebab itu,

dengan adanya kepuasan pengguna (user satisfaction) tersebut, maka akan timbul

penerimaan (acceptance) pada sistem informasi yang digunakan dalam organisasi

tersebut. Kepuasan pengguna (user satisfaction) merupakan salah satu indikator

dari keberhasilan pengembangan teknologi informasi yang ada. Untuk mengetahui

dan mengukur seberapa besar persepsi manfaat dan kegunaan sistem informasi,

seberapa sederhana dan mudah sistem informasi itu dipraktikkan dan seberapa

besar peningkatan kinerja dapat dicapai berkat adanya sistem informasi, peneliti

menggunakan model TAM sebagai alat ukur dalam penelitian ini.

Oleh karena itu, kemajuan perkembangan akuntansi yang cukup pesat ini,

akuntansi dituntut untuk lebih memberikan kontribusi yang positif terhadap para

Page 3: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

3

pengguna. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Penerimaan Pengguna Aplikasi

Sistem Informasi Manajemen Gaji Taspen dengan Menggunakan Technology

Acceptance Model (Studi pada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin)”.

TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Sistem Informasi

Sistem informasi (information system) adalah sekumpulan komponen yang

saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memroses, menyimpan,

dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan

pengawasan dalam suatu organisasi serta membantu manajer dalam mengambil

keputusan (Kent, 2008).

Komponen Sistem Informasi

1. Sumber Daya Manusia

Manusia dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi.

2. Sumber Daya Hardware

Sumber daya hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam

pemrosesan informasi.

3. Sumber Daya Software

Sumber daya software adalah semua rangkaian perintah (instruksi) yang

digunakan untuk memroses informasi.

4. Sumber Daya Data

Sumber daya data bukan hanya sekedar bahan baku untuk memasukan sebuah

sistem informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumber daya

organisasi.

5. Sumber Daya Jaringan

Sumber daya jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan

komputer, memroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan

melalui software komunikasi.

Peranan Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005:10), terdapat tiga peran utama sistem informasi

dalam bisnis, yaitu:

1. Mendukung Proses Bisnis dan Operasional

Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem

informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi atau

kegiatan bisnis sehari-hari.

2. Mendukung Pengambilan Keputusan

Sistem informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang

lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.

3. Mendukung Strategi Untuk Keunggulan Kompetitif

Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran

strategis perusahaan dapat menciptakan keunggulan bersaing di pasar.

Page 4: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

4

Sistem Penggajian

Sistem penggajian atau kepegawaian adalah sistem yang mencakup

seluruh tahap pemrosesan penggajian pelaporan kepegawaian (Mulyadi,

2013:377). Sistem penggajian dan pengupahan menurut Mulyadi (2013:385)

adalah jaringan prosedur yang terdiri dari sebagai berikut:

1. Prosedur Pencatatan Waktu Hadir

Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan.

2. Prosedur Pencatatan Waktu Kerja

Perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatatan

waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi produksi untuk

keperluan distribusi biaya dan upah karyawan kepada produk atau pesanan

yang menikmati jasa karyawan tersebut.

3. Prosedur Pembuatan Daftar Gaji

Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat

keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat,

penurunan pangkat, pemberhentian karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya

dan daftar hadir.

4. Prosedur Distribusi Biaya Gaji

Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksud untuk pengendalian biaya dan

perhitungan harga pokok produk.

5. Prosedur Pembayaran Gaji

Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi

keuangan.

Aplikasi SIM Gaji PT Taspen

SIM Gaji adalah sistem aplikasi penggajian yang dibangun oleh PT

Taspen (Persero) yang berfungsi untuk pengelolaan data gaji PNS daerah pada

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota melalui teknologi informasi yang dapat

diakses dan terintegrasi dengan unit kerja lainnya serta dapat menyajikan data

secara akurat, tepat, dan up to date (Taspen, 2016). Adapun keunggulan aplikasi

SIM Gaji Taspen ini, antara lain: (1) memiliki tingkat akurasi yang tinggi, dengan

proses pembuatan SPM gaji lebih cepat, sehingga tercapainya keakurasian data

dalam pembuatan SPM dan SP2D belanja gaji daerah, (2) mengurangi pekerjaan

klerikal, (3) mengubah cara kerja manual menjadi elektronik atau dengan sistem

akan terhindar dari kekeliruan user dalam proses entry data baik dalam hal

pembayaran gaji maupun terkait iuran dana pensiun yang dikelola oleh Taspen,

sehingga meminimalisir kesalahan atau perbedaan data, oleh karena itu data dapat

dipertanggung jawabkan, sehingga mengurangi risiko salah ketik dan salah

hitung, (4) mudah diimplementasikan dan maintancenya gratis tanpa biaya,

dengan harapan akan dapat memudahkan pekerjaan pemerintah dalam

pengelolaan data, sekaligus menjaga keakurasian data yang berkaitan dengan

pegawai negeri daerah (Siska, 2017).

Technology Acceptance Model (TAM)

Menurut Jogiyanto (2007:114), TAM menjelaskan dan memprediksi

penerimaan pengguna terhadap suatu teknologi dan menjelaskan perilaku dari

Page 5: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

5

penggunaan teknologi. Model ini menempatkan faktor sikap dan tiap-tiap perilaku

pemakai dengan dua variabel, yaitu persepsi kemanfaatan (perceived usefulness)

dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use).

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Persepsi Kemanfaatan terhadap Penerimaan Pengguna Aplikasi

SIM Gaji

Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) adalah suatu ukuran dimana

penggunaan teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang

menggunakannya (Wibowo, 2008) yang mendasarkan pada Davis (1989).

Keterkaitan persepsi kemanfaatan terhadap penerimaan pengguna aplikasi SIM

Gaji adalah jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi bermanfaat

maka dia akan menggunakannya atau menerima sistem tersebut. Berdasarkan

penjelasan yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H1 : Persepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap penerimaan

pengguna aplikasi SIM Gaji.

Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan terhadap Penerimaan

Pengguna Aplikasi SIM Gaji

Menurut Widyastuti (2009) yang mendasar pada Tsui Wa (2002),

mendefinisikan persepsi kemudahan penggunaan sebagai suatu persepsi dimana

seseorang tidak menemui adanya kesulitan dalam melakukan suatu aktivitas.

Keterkaitan persepsi kemudahan penggunaan terhadap penerimaan pengguna

aplikasi SIM Gaji adalah semakin mudah dalam pengoperasian SIM Gaji, maka

penerimaan pengguna aplikasi SIM Gaji akan meningkat. Berdasarkan penjelasan

yang telah diuraikan tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap

penerimaan pengguna aplikasi SIM Gaji.

Pengaruh Persepsi Kenyamanan terhadap Penerimaan Pengguna Aplikasi

SIM Gaji

Pikkarainen et al., (2007) yang mendasarkan pada Davis et al., (1992)

mengungkapkan bahwa kenyamanan merupakan kondisi dimana seseorang yang

menggunakan suatu teknologi dalam melakukan setiap aktivitasnya dan seseorang

tersebut menganggap menyenangkan untuk dirinya sendiri dalam melakukan

aktivitasnya tersebut. Keterkaitan persepsi kenyamanan terhadap penerimaan

pengguna aplikasi SIM Gaji adalah selama menggunakan sistem teknologi

informasi akanmemberikan rasa nyaman dalam bekerja pada pengguna, sehingga

kenyamanan akan secara langsung menentukan kelanjutan penerimaan

penggunaan aplikasi SIM Gaji. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan

tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Persepsi kenyamanan berpengaruh positif terhadap penerimaan

pengguna aplikasi SIM Gaji.

Page 6: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

6

Model Penelitian

Berdasarkan uraian telaah pustaka diatas, model penelitian yang dapat

dikemukakan adalah sebagai berikut.

Gambar 1

Kerangka Teoritis

H1

H2

H3

Sumber: Diolah oleh peneliti, 2018

METODE PENELITIAN

Populasi, Sampel, Data Penelitian, dan Sumber Data

Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah 126 SKPD seluruh

bendahara gaji yang tersebar di Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini, yaitu Purposive Sampling. Kriteria

sampel dalam penelitian ini, yaitu bendahara gaji yang merangkap menjadi

operator pengguna aplikasi SIM Gaji Taspen pada Pemerintah Kabupaten Musi

Banyuasin dan telah bekerja atau menggunakan SIM Gaji minimal tiga bulan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Berdasarkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer dalam penelitian ini melalui penyebaran kuesioner terhadap

responden. Responden yang dimaksud adalah bendahara gaji yang terlibat dalam

penggunaan aplikasi SIM Gaji. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti

adalah kuesioner. Uji instrumen penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji

reliabilitas dan teknik analisis data penelitian ini menggunakan metode regresi

linear berganda dengan bantuan SPSS 21.

Definisi Operasional Variabel

Tabel 1

Operasional Variabel

Variabel Indikator

Persepsi kemanfaatan

(Perceived of usefuness)

adalah suatu keadaan

1. Menjadikan pekerjaan

lebih mudah

2. Meningkatkan kinerja

Persepsi Kemanfaatan

Persepsi Kemudahan

Penggunaan Penerimaan

Persepsi Kenyamanan

Page 7: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

7

dimana seseorang percaya

bahwa menggunakan sistem

tersebut dapat meningkatkan

kinerjanya dalam bekerja.

pekerjaan

3. Penyelesaian pekerjaan

lebih cepat

4. Teknologi yang

digunakan dirasakan

bermanfaat

(Wibowo, 2008)

Persepsi kemudahan

penggunaan (Perceived ease

of use) adalah suatu keadaan

dimana seseorang percaya

bahwa menggunakan sistem

tersebut dapat meringankan

pekerjaanya.

1. Mudah dipelajari

2. Keterampilan pengguna

3. Mudah digunakan

4. Jelas dan mudah dipahami

(Wibowo, 2008)

Persepsi kenyamanan

(Perceived of enjoyment)

adalah suatu keadaan

dimana seseorang merasa

nyaman dalam

menggunakan teknologi.

1. Terasa menarik

2. Terasa menyenangkan

3. Menikmati penggunaan

4. Kenyamanan untuk

penggunanya

5. Sikap bijaksana untuk

penggunanya

(Pikkarainen et al., 2007)

Penerimaan pengguna (User

acceptance) adalah kemauan

yang muncul didalam

kelompok pengguna untuk

menerapkan sistem

teknologi.

1. Selalu mengacu pada

informasi yang disediakan

2. Sangat bergantung pada

teknologi informasi

3. Niat menggunakan terus

4. Menerima penerapan

5. Durasi penggunaan

6. Menyediakan informasi

yang dibutuhkan

7. Menyediakan informasi

yang tepat

8. Menyediakan informasi

yang cukup

9. Kepuasan penggunaan

(Gahtani dan King, 1999)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh bendahara gaji di SKPD

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin. Peneliti melakukan pengumpulan data

selama kurang lebih satu minggu dengan menyebarkan kuesioner penelitian

secara langsung. Peneliti melakukan penyebaran dan pengambilan data dimulai

Page 8: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

8

dari tanggal 30 Maret 2018 sampai dengan 5 April 2018. Sebanyak 126 kuesioner

telah disebar pada periode tersebut dan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak

126 kuesioner.

Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Tabel 2

Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator r hitung dibanding r tabel Keterangan

X1

X1.1 0.726 > 0.306 Valid

X1.2 0.688 > 0.306 Valid

X1.3 0.741 > 0.306 Valid

X1.4 0.739 > 0.306 Valid

X2

X2.1 0.744 > 0.306 Valid

X2.2 0.898 > 0.306 Valid

X2.3 0.696 > 0.306 Valid

X2.4 0.840 > 0.306 Valid

X3

X3.1 0.483 > 0.306 Valid

X3.2 0.623 > 0.306 Valid

X3.3 0.854 > 0.306 Valid

X3.4 0.620 > 0.306 Valid

X3.5 0.559 > 0.306 Valid

Y

Y1.1 0.720 > 0.306 Valid

Y1.2 0.760 > 0.306 Valid

Y1.3 0.586 > 0.306 Valid

Y1.4 0.667 > 0.306 Valid

Y1.5 0.575 > 0.306 Valid

Y1.6 0.403 > 0.306 Valid

Y1.7 0.714 > 0.306 Valid

Y1.8 0.844 > 0.306 Valid

Y1.9 0.662 > 0.306 Valid

Y1.10 0.601 > 0.306 Valid

Y1.11 0.380 > 0.306 Valid

Sumber: Data primer yang diolah

Page 9: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

9

Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan terhadap item instrumen

yang digunakan dalam penelitian dapat dinyatakan valid karena telah

memenuhi kriteria pengujian validitas item instrumen yang digunakan, yaitu r

hitung > r tabel (0.306), sehingga semua butir dalam instrumen dikatakan

valid atau instrumen mampu mengukur variabel yang diteliti.

2. Uji Reliabilitas

Tabel 3

Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap item instrumen yang

digunakan dalam penelitian menunjukkan bahwa semua instrumen penelitian

dapat dinyatakan reliabel karena telah memenuhi kriteria pengujian reliabilitas

item instrumen yang digunakan, yakni nilai Cronbach’s Alpha > 0.6.

Hasil Uji Hipotesis

Hasil penghitungan analisis regresi (uji F) dilakukan dengan menggunakan

SPSS 21 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4

Hasil Analisis Regresi (Uji F)

Sumber: Data primer yang diolah (Lampiran 3)

Hasil analisis regresi (uji F) diatas menunjukkan nilai Adjusted R Square adalah

sebesar 0.443. Angka ini menunjukkan bahwa besarnya kontribusi pengaruh

antara variabel persepsi kemanfaatan (X1), persepsi kemudahan penggunaan (X2),

dan persepsi kenyamanan (X3) secara keseluruhan terhadap penerimaan pengguna

(Y) aplikasi SIM Gaji, yakni sebesar 0.443 atau 44.3% dan sisanya sebesar 0.557

atau 55.7% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini seperti

accuracy, format, ketepatan waktu (timeliness), attitude. Berdasarkan tabel 6

dapat dilihat bahwa nilai F hitung analisis regresi tersebut adalah 34.095 dan nilai

signifikan sebesar 0.000 < 0.05, sehingga variabel persepsi kemanfaatan (X1),

persepsi kemudahan penggunaan (X2), dan persepsi kenyamanan (X3) secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pengguna

aplikasi SIM Gaji (Y).

F R R Square Adjusted R

Square Sig.

34.095 0.675 0.456 0.443 0.000

Page 10: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

10

Tabel 5

Hasil Uji Regresi (Uji t)

Model B T Sig.

Persepsi

Kemanfaatan (X1) 0.673 3,679 ,000

Persepsi Kemudahan

Penggunaan (X2) 0.501 2,093 ,038

Persepsi

Kenyamanan (X3) 0.954 8,761 ,000

Sumber: Data primer yang diolah (Lampiran 3)

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5, dapat dihasilkan persamaan regresi

berganda sebagai berikut:

Ha Model Regresi

H1, 2, 3 Y = 6.076 + 0.673X1 + 0.501X2 + 0.954X3 + e

1. Hipotesis 1

Hipotesis 1 dinyatakan bahwa variabel persepsi kemanfaatan (X1)

berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna aplikasi SIM Gaji.

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa variabel persepsi kemanfaatan (X1)

mempunyai t hitung sebesar 3.679 > t tabel 1.657 dengan nilai signifikansi (α)

= 0.000 ÷ 2 = 0,000 dengan kata lain nilai signifikansi < α atau 0.000 < 0.05

sehingga persepsi kemanfaatan (X1) berpengaruh positif terhadap penerimaan

pengguna (Y) aplikasi SIM Gaji. Berdasarkan hasil tersebut maka Hipotesis 1

diterima. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sekundera (2016), Yuda (2015), dan Santoso (2014).

2. Hipotesis 2

Hipotesis 2 dinyatakan bahwa variabel persepsi kemudahan penggunaan (X2)

berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna aplikasi SIM Gaji.

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa variabel persepsi kemanfaatan (X1)

mempunyai t hitung sebesar 2.093 > t tabel 1.657 dengan nilai signifikansi (α)

= 0.038 ÷ 2 = 0,019 dengan kata lain nilai signifikansi < α atau 0.000 < 0.05

sehingga persepsi kemudahan penggunaan (X2) berpengaruh positif terhadap

penerimaan pengguna (Y) aplikasi SIM Gaji.Berdasarkan hasil tersebut maka

Hipotesis 2 diterima. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan

oleh Sekundera (2016), Yuda (2015), dan Santoso (2014).

3. Hipotesis 3

Hipotesis 3 dinyatakan bahwa variabel persepsi kenyamanan (X3)

berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna aplikasi SIM Gaji.

Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa variabel persepsi kenyamanan (X3)

mempunyai t hitung sebesar 8.761 > t tabel 1.657 dengan nilai signifikansi (α)

= 0.000 ÷ 2 = 0,000 dengan kata lain nilai signifikansi < α atau 0.000 < 0.05

sehingga persepsi kenyamanan (X3) berpengaruh positif terhadap penerimaan

pengguna (Y) aplikasi SIM Gaji. Berdasarkan hasil tersebut maka Hipotesis 3

diterima. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Santoso

(2014).

Page 11: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

11

Diskusi Hasil Penelitian

1. Pengaruh persepsi kemanfaatan (X1) terhadap penerimaan pengguna (Y)

aplikasi SIM Gaji

Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) persepsi kemanfaatan berpengaruh

positif terhadap penerimaan pengguna aplikasi SIM Gaji Taspen, yang artinya

persepsi kemanfaatan dapat meningkatkan penerimaan pengguna melalui

aplikasi SIM Gaji. Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner, dapat

disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini memahami bahwa aplikasi

SIM Gaji Taspen dirasakan bermanfaat karena menggunakan aplikasi SIM

Gaji memungkinkan penggunanya dalam membantu mengurangi pekerjaan

klerikal atau operasional. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Sekundera (2016) yang meneliti penerimaan sistem core banking di Bank

ABC, dengan hasil bahwa variabel persepsi kemanfaatan (perceived

usefulness) berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna sistem core

banking. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuda (2015)

yang meneliti pengaruh terhadap minat perilaku menggunakan SIM Gaji di

Pemda Jember, dengan hasil bahwa variabel persepsi kemanfaatan (perceived

usefulness) berpengaruh positif terhadap minat perilaku menggunakan SIM

Gaji. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2014)

dengan meneliti penerimaan sistem teknologi informasi di kabupaten Sragen,

dengan hasil bahwa variabel persepsi kemanfaatan (perceived usefulness)

berpengaruh positif terhadap penerimaan sistem teknologi informasi. Hal ini

menunjukkan bahwa kemanfaatan atau kegunaan suatu sistem menjadi salah

satu aspek yang diperhitungkan agar sistem informasi bisa diterima pengguna.

Dengan demikian, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi

berguna maka dia akan menggunakannya, sebaliknya jika seseorang merasa

percaya bahwa sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan

menggunakannya.

2. Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan (X2) terhadap penerimaan

pengguna (Y) aplikasi SIM Gaji

Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) persepsi kemudahan penggunaan

berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna aplikasi SIM Gaji Taspen,

yang artinya persepsi kemudahan dapat meningkatkan penerimaan pengguna

melalui aplikasi SIM Gaji. Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner,

dapat disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini memahami bahwa

aplikasi SIM Gaji Taspen mudah digunakan, dianggap jelas dan mudah

dipahami karena pengguna merasa mudah mengoperasikannya. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Sekundera (2016) yang meneliti

penerimaan sistem core banking di Bank ABC, dengan hasil bahwa variabel

persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh positif

terhadap penerimaan pengguna sistem core banking. Penelitian yang

dilakukan oleh Yuda (2015) yang meneliti pengaruh terhadap minat perilaku

menggunakan SIM Gaji di Pemda Jember, dengan hasil bahwa variabel

persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh positif

terhadap minat perilaku menggunakan SIM Gaji. Begitu juga dengan

penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2014) dengan meneliti penerimaan

Page 12: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

12

sistem teknologi informasi di kabupaten Sragen, dengan hasil bahwa variabel

persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) berpengaruh positif

terhadap penerimaan sistem teknologi informasi. Hal ini menunjukkan bahwa

kemudahan penggunaan menjadi salah satu daya tarik agar sistem informasi

bisa diterima pengguna. Dengan demikian, jika seseorang merasa percaya

bahwa sistem itu mudah digunakan maka dia akan menggunakannya,

sebaliknya jika seseorang merasa tidak percaya bahwa sistem informasi tidak

mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya. Oleh sebab itu, jika

suatu kemudahan telah dirasakan oleh pengguna dalam menggunakan sistem

aplikasi maka akan membawa banyak manfaat bagi pengguna.

3. Pengaruh persepsi kenyamanan (X3) terhadap penerimaan pengguna (Y)

aplikasi SIM Gaji

Berdasarkan hasil uji parsial (uji t) persepsi kenyamanan berpengaruh

positif terhadap penerimaan pengguna aplikasi SIM Gaji Taspen, yang artinya

persepsi kenyamanan dapat meningkatkan penerimaan pengguna melalui

aplikasi SIM Gaji. Berdasarkan hasil pengolahan data dari kuesioner, dapat

disimpulkan bahwa responden dalam penelitian ini merasa nyaman

menggunakan aplikasi SIM Gaji Taspen karena rata rata responden menjawab

setuju pada variabel persepsi kenyamanan dan indikator paling kuat pada

variabel ini, artinya bahwa responden benar menganggap aplikasi SIM Gaji

Taspen menarik untuk digunakan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian Santoso (2014) yang meneliti penerimaan sistem teknologi

informasi di kabupaten Sragen, dengan hasil bahwa variabel persepsi

kenyamanan (perceived enjoyment) berpengaruh positif terhadap penerimaan

sistem teknologi informasi. Hal ini menunjukkan bahwa kenyamanan dalam

penggunaan menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan pengguna agar

sistem informasi bisa diterima. Dengan demikian, kenyamanan akan secara

langsung menentukan kelanjutan penggunaan aplikasi atau sistem teknologi

informasi.

PENUTUP

Simpulan

1. Persepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna

aplikasi SIM Gaji, hal ini berarti mendukung H1. Persepsi kemanfaatan

berpengaruh positif karena pengguna merasa dengan menggunakan aplikasi

SIM Gaji dapat meningkatkan kinerja. Artinya, semakin tinggi manfaat yang

dirasakan oleh pengguna, maka penerimaan pengguna aplikasi SIM Gaji

semakin tinggi, sehingga dia akan menggunakannya.

2. Persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap penerimaan

pengguna aplikasi SIM Gaji, hal ini berarti mendukung H2. Persepsi

kemudahan penggunaan berpengaruh positif karena penggunaan SIM Gaji

membutuhkan sistem yang mudah digunakan, sehinggaakan terus

diaplikasikan oleh instansi. Artinya, semakin mudah dalam pengoperasian

SIM Gaji, maka penerimaan pengguna aplikasi SIM Gaji juga semakin

meningkat, sehingga aplikasi SIM Gaji akan membawa banyak manfaat.

Page 13: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

13

3. Persepsi kenyamanan berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna

aplikasi SIM Gaji, hal ini berarti mendukung H3. Persepsi kenyamanan

berpengaruh positif karena pemakaian sistem yang telah cukup lama oleh para

pengguna aplikasi SIM Gaji, untuk aktivitas kerja yang memberikan

kenyamanan dalam bekerja dibandingkan jika para pengguna melakukan

aktivitas kerja mereka tanpa menggunakan sistem teknologi informasi,

sehingga kenyamanan akan secara langsung menentukan kelanjutan

penggunaan aplikasi SIM Gaji.

4. Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), persepsi kemudahan

penggunaan (perceived ease of use), dan persepsi kenyamanan (perceived

enjoyment) secara simultan berpengaruh positif terhadap penerimaan aplikasi

SIMGaji. Hal ini dapat menjelaskan bahwa ketiga variabel tersebut secara

bersama-sama dapat membentuk penerimaan pengguna dalam menggunakan

aplikasi SIM Gaji.

Keterbatasan Penelitian

1. Pada kriteria sampel dalam penelitian ini adalah operator pengguna aplikasi

SIM Gaji pada Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dan telah bekerja atau

menggunakan SIM Gaji minimal tiga bulan, tetapi karakteristik responden

dalam penelitian ini berdasarkan masa kerja, sehingga tidak selaras dengan

kriteria sampel yang ada dalam penelitian ini, dimana seharusnya karakteristik

responden yang dicantumkan dalam penelitian ini, yaitu karakteristik

responden berdasarkan berapa lama menggunakan aplikasi SIM Gaji.

Demikian halnya dengan identitas responden dalam penelitian ini salah

satunya adalah masa kerja, tetapi kriteria sampel dalam penelitian ini, yaitu

operator aplikasi SIM Gaji yang menggunakan SIM Gaji minimal tiga bulan,

dimana seharusnya karakteristik identitas responden yang dicantumkan pada

kuesioner dalam penelitian ini adalah berapa lama menggunakan aplikasi SIM

Gaji.

2. Adanya kesulitan untuk memperoleh data secara cepat karena kesibukan

responden, sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam mengumpulkan

kuesioner dan berdampak dalam mengolah data menjadi lama karena

pengumpulan data yang tidak secara cepat dari responden. Walaupun telah

dicoba diminimalkan dengan mendatangi langsung setiap responden pada

SKPD yang bersangkutan.

Saran Penelitian

1. Penelitian dengan topik yang serupa di masa yang akan datang dapat

dilakukan kembali dengan menggunakan model penerimaan teknologi atau

technology acceptance model dengan menambahkan variabel yang sama atau

variabel lain seperti kompetensi, dukungan eksternal yang diteliti oleh

(Tanihatu, 2011) dan variabel akurasi, format, ketepatan waktu yang diteliti

oleh (Sekundera, 2016) agar bisa memberikan kontribusi pengaruh yang lebih

besardan hasil penelitian berikutnya dapat dilihat dan dinilai dari sudut

pandang yang lebih luas, sehingga nantinya dapat membantu pemerintah

daerah dalam memperbaiki dan meningkatkan performance system yang akan

Page 14: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

14

digunakan oleh para pegawai (user). Selain itu, memperluas populasi untuk

beberapa Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Selatan.

2. Untuk dapat memberikan generalisasi pengaruh persepsi kemanfaatan,

persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi kenyamanan terhadap

penerimaan pengguna aplikasi SIM Gaji, perlu dilakukan penelitian lanjutan

selain pada SKPD Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin atau SKPD pada

Pemerintah Daerah yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Abdulah, N. H., Wahab, E., Shamsuddin, A., & Hamid, N. A. A. (2013).

Acceptance of computerized payroll system among smes’ managers using

technology acceptance model. International Conference on Technology

Management, Business and Entrepreneurship (pp. 301-306). Diakses dari

http://eprints.uthm.edu.my/5036.

Adam, D. A., Nelson, R. R., & Todd, P. A. (1992). Perceived usefulness, ease of

use and usage of information technology: a replication. Management

Information System Quarterly, 16(2), 227-250.

Akbar, P. (2008). Pengantar statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Averweg, U. R. (2008). Information technology acceptance in south africa: an

investigation of perceived usefulness, perceived ease of use, and actual

system use constructs. The African Journal of Information Systems, 1(1).

Budi, S. S. (2008). Persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan kemudahan

penggunaan aplikasi sistem informasi baru. JBMA, 3(1), 14-15.

Chau, P. Y. K. & Lai, V. S. K. (2003). An Emperical Investigation of the

Determinants of User Acceptence of Internet Banking. Journal of

Organizational Computing and Electronic Commerce, 13(2), 123-44.

Cheema, U., Rizwan, M., Jalal, R., Durrani, F., & Sohail, N. (2013). The trend of

online shopping in 21st century: impact of enjoyment in tam model. Asian

Journal of Empirical Research, 3(2), 131-141.

Davis, F. D. (1989). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user

acceptance of information technology. Management Information System

Quarterly, 13(3), 319-340.

Delanty, A. C. (2015). Sistem penggajian pada sektor publik (studi kasus pada

dinas pendidikan kota malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB UB, 2(2).

Diakses dari http://jimfeb.ub.ac.id/ article/view/1367

Fatmariani. (2015). Perancangan kuesioner berdasarkan model davis. Jurnal

Teknologi dan Informatika, 5(3), 224-225.

Gahtani, S. S. (2001). The applicability of tam outside north america: an empirical

test in the united kingdom. Information Resources Management Journal,

14(3). Diakses dari http://www.idea-group.com/articles/details.asp?id=361

Gahtani, S. S. & King, M. (1999). Attitudes, satisfaction and usage: factors

contributing to each in the acceptance of information technology.

Behaviour dan Information Technology, 18(4), 277-297.

Page 15: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

15

Ghozali, I. (2012). Aplikasi analisis multivariate dengan program ibm spss 21.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Goodhue, D. (1998). Is attitude: toward theoritical and definition clarity data base.

Fall Winter, 19(3-4), 6-15.

Hall, J. A. (2011). Sistem informasi akuntansi (edisi 4, A. A. Jusuf, Penerjemah).

Jakarta: Salemba Empat.

Hanafi, H., Kertahadi., & Susilo, H. (2012).Pengaruh persepsi kemanfaatan dan

persepsi kemudahan website ub terhadap sikap pengguna dengan

pendekatan tam. Diakses dari http://administrasibisnis.studentjournal.ub.

ac.id/jab/article/278-1223-1-PB.pdf

Igbaria, M. & Zinatelli, N. (1997). Personal computing acceptance factors in small

firm: a structural equation modelling. Management Information System

Quarterly, 21(3).

Indrawati. (2015). Metode penelitian manajemen dan bisnis, konvergensiteknologi

komunikasi dan informasi. Bandung: Refika Aditama.

Ives, B. & Baroudi, J. J. (1983). The measurement of user information

satisfaction. Communications of the ACM, 26(10), 785-793.

Jogiyanto, H. M. (2007). Sistem informasi keperilakuan. Yogyakarta: Andi.

Jogiyanto, H. M. (2010). Metodologi penelitian bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Kartika, S. E. (2009). Analisis proses penerimaan sistem informasi icons dengan

menggunakan technology acceptance model pada karyawan PT Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk. di kota Semarang. Tesis. Universitas

Diponegoro. Diakses dari http://eprint.undip.ac.id/18077/1.pdf

Kent. (2008). Konsep sistem informasi manajemen. Yogyakarta.

Sukmadinata, N. S. (2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Kusrini, M., & Koniyo, A. (2007). Tuntutan praktis membangun sistem informasi

akuntansi dengan visual basic dan microsoft sql server. Yogyakarta: Andi.

Liao, C., Tsou, C., & Shu, Y. (2008). The roles of perceived enjoyment and price

perception in determining acceptance of multimedia-on-demand.

International Journal of Busines and Information, 3(1), 27-52.

Lubis, A. (2014). Evaluasi tingkat penerimaan sistem informasi pelayanan

pengadaan secara elektronik oleh pengusaha menggunakan metode

technology acceptance model. JurnalIlmiah Cano Ekonomos, 2(3).

Mahatmyo, A. (2012). Sistem informasi akuntansi. Yogyakarta: Deepublish

Publisher.

Medyawati, H. & Hermana, B. (2011). Peran bi-rtgs dan arsitektur perbankan

indonesia dalam perkembangan perbankan dan pertumbuhan ekonomi di

indonesia. Jurnal Elektronik, 15(3). Diakses dari

http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ekbis/article/view/538

Mubaroka, D., Shodiq, N., & Junaidi. (2017). Perlakuan akuntansi sektor publik

Desa (studi kasus di desa benjor kecamatan tumpang kabupaten malang

jawa timur). Jurnal Riset Akuntansi, 6(9). Diakses dari

http://riset.unisma.ac.id/index.php/jra/article/download/379-1048-1PB.pdf

Page 16: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

16

Muhammad, A. (2010). Analisis penerimaan komputer mikro dengan

menggunakan technology acceptance model pada kantor akuntan publik di

Jawa Tengah. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Mulyadi. (2013). Sistem akuntansi (edisi 3). Jakarta: Salemba Empat.

Muntianah, S. T., Astuti, E. S., & Azizah, D. F. (2012). Pengaruh minat perilaku

terhadap actual use teknologi informasi dengan pendekatan technology

acceptance model: studi kasus pada kegiatan belajar mahasiswa fakultas

administrasi universitas brawijaya malang. Profit, 6(1). Diakses dari http://

ejournalfia.ub.ac.id/index.php/profit/article/download/141/356

O’Brien, J. A. (2005). Pengantar sistem informasi: perspektif bisnis dan

manajerial (edisi 12, D. Fitiriasari dan D. A. Kwary, Penerjemah). Jakarta:

Salemba Empat.

Pikkarainen, T., Pikkarainen, K., Karjaluoto, H., & Panila, S. (2007). Consumer

acceptence of online banking: an extension of the technology acceptence

model. Internet Research, 14(3), 224-235.

Putrawan, N. A., Putri, M. A. D., & Ariyanto, D. (2017). Analisis efektivitas

sistem informasi manajemen daerah pemerintah kabupaten gianyar. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 6(4). Diakses dari

http://ojs.unud.ac.id/EEB/article/28134-1-57200-1-10-20170405%20.pdf

Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah. Diakses dari

http://www.kpu.go.id/dmdocuments/UU_32_2004_Pemerintahan%20Daer

ah.pdf

Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Diakses dari http://www.djpk.depkeu.go.id/Downloads/UU-228-263-

UNDANG_UNDANG_REPUBLIK_INDONESIA_NOMOR_33_

TAHUN_2004.pdf

Republik Indonesia. (1999). Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang

Pokok-Pokok Kepegawaian. Diakses dari http://www.taspen.co.id

Sanjaya, S. P. I. (2015). Pengaruh rasa manfaat dan kemudahan terhadap minat

berperilaku para mahasiswa dan mahasiswi fakultas teknik industri

universitas atma jaya yogyakarta dalam penggunaan internet. Kinerja,

9(2).

Santoso, B. (2014). Pengaruh perceived usefulness, perceived ease of use, dan

perceived enjoyment terhadap penerimaan teknologi informasi (studi

empiris di kabupaten sragen). Jurnal Akuntansi, 2(3).

Santoso, S. (2012). Aplikasi spss pada statistik parametrik. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Sanusi, A. (2017). Metodologi penelitian bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Sekaran, U. (2006). Research methods for business: a skill building approach.

Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sekundera, C. (2016). Analisis penerimaan pengguna akhir dengan menggunakan

technology acceptance model dan end user computing satisfaction

terhadap penerapan sistem core banking pada bank abc. Program Studi

Magister Sains Akuntansi, Universitas Diponegoro.

Page 17: ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA APLIKASI SISTEM …

17

Siagian, S. (1995). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Simanjuntak, P. (1985). Pengantar ekonomi sumber daya manusia. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Siska, W. (2017). Sinergikan aplikasi sim gaji taspen dan aplikasi simda. Diakses

dari http://sumeks.co.id

Soviani, S., Munir., & Wahyudin, A. (2011). Tingkat penerimaan media video

conference dalam proses pembelajaran dengan menggunakan technology

acceptance model. Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 4(1). Diakses

dari http://jurnal.upi.edu/ptik-ilkom/view/814.pdf

Sugiarto, S. & Lianto, S. (2011). Analisis penerapan aplikasi sistem akuntansi

persediaan menggunakan technology acceptance model pada distrik

navigasi kelas iii pontianak. Jurnal Ilmiah Sisfotenika, 1(2). Diakses dari

http:// jurnal.stmikpontianak.ac.id/file/sisfotenika.pdf

Sugiasmini, M. E., Atmadja, A. T., & Sulindawati, G. E. (2017). Evaluasi sistem

pengendalian internal pada sistem akuntansi penerimaan kas atas

pendapatan iklan dan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada pt

guntur ib 29. Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, 7(1).

Diakses dari http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/down

load/9420/6030/54-9420-1-SM.pdf

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sunyoto, S. (2011). Analisis regresi untuk uji hipotesis. Yogyakarta: Caps WA,

Marsum.

Surachman, A. (2008). Analisis penerimaan sistem informasi perpustakaan

terpadu versi 3 di lingkungan universitas gadjah mada. Fihris, 1(2).

Susanto, A. (2013). Sistem informasi akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Sutarman. (2012). Pengantar teknologi informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Tangke, N. (2007). Analisa penerimaan penerapan teknik audit berbantuan

komputer dengan menggunakan technology acceptance model pada badan

pemeriksa keuangan republik indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,

6, 10-28.

Taspen. (2016). Aplikasi sim gaji. Diakses dari http://e-klim.taspen.com

Taspen.(2017). Petunjuk pengoperasian program aplikasi gaji pns. Musi

Banyuasin: PT Taspen Persero.

Wibowo, A. (2008). Kajian tentang perilaku pengguna sistem informasi dengan

pendekatan technologhy acceptance model.Program Studi

SistemInformasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur.

Yuda, F. T. (2015).Pengaruh perceived usefulness dan perceived ease of use

terhadap minat perilaku menggunakan sim gaji dengan pengalaman

sebagai variabel pemoderasi. Jurnal Akuntansi, 12(3).