analisis pendapatan produk sampingan beras ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada pt...

122
ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ORGANIK (STUDI KASUS DI PT SIRTANIO ORGANIK INDONESIA KABUPATEN BANYUWANGI) SKRIPSI Oleh Babul Zannah NIM 141510601084 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2019

Upload: others

Post on 02-Sep-2020

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS

ORGANIK (STUDI KASUS DI PT SIRTANIO ORGANIK

INDONESIA KABUPATEN BANYUWANGI)

SKRIPSI

Oleh

Babul Zannah

NIM 141510601084

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

i

ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS

ORGANIK (STUDI KASUS DI PT SIRTANIO ORGANIK

INDONESIA KABUPATEN BANYUWANGI)

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat

untuk menyelesaikan Program Studi Agribisnis (S1)

dan mencapai gelar Sarjana Pertanian

Oleh

Babul Zannah

NIM 141510601084

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

ii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Ibunda Nasipah dan Ayahanda Amsari tercinta dan selalu saya sayangi yang

selalu memberikan semangat dan doa untuk saya;

2. Kakak saya Khodiatul Sholehah dan keponakan saya Asti Diah Ayu Lestari

yang selalu memberikan semangat dan doa;

3. Guru-guruku sejak taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi yang

telah memberikan manfaat ilmu pengetahuan serta dukungan;

4. Almamater Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

iii

MOTTO

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

(QS. Al Baqarah : 286)

It doesn’t matter how slowly you go, so long as you don’t stop

(Confucius)

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Babul Zannah

NIM : 141510601084

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul

“Analisis Pendapatan Produk Sampingan Beras Organik (Studi Kasus PT

Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi)” adalah benar-benar

hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum

pernah diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya

bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap

ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan

dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika

ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 19 Juli 2019

Yang menyatakan,

Babul Zannah

NIM. 141510601084

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

v

SKRIPSI

ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS

ORGANIK (STUDI KASUS DI PT SIRTANIO ORGANIK

INDONESIA KABUPATEN BANYUWANGI)

Oleh

Babul Zannah

NIM 141510601084

Pembimbing :

Dosen Pembimbing Skripsi : Ebban Bagus Kuntadi, SP., M.Sc.

NIP. 198002202006041002

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

vi

PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Analisis Pendapatan Produk Sampingan Beras

Organik (Studi Kasus PT Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten

Banyuwangi)” telah diuji dan disahkan pada:

Hari, tanggal : Jum’at, 19 Juli 2019

Tempat : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Dosen Pembimbing Skripsi,

Ebban Bagus Kuntadi, SP., M.Sc.

NIP. 198002202006041002

Penguji 1,

Penguji 2,

Agus Supriono, SP., M.Si.

NIP. 196908111995121001

Dr. Ir. Jani Januar, MT.

NIP. 195901021988031002

Mengesahkan

Dekan,

Ir. Sigit Soeparjono, MS., Ph.D.

NIP. 196005061987021001

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

vii

RINGKASAN

Analisis Pendapatan Produk Sampingan Beras Organik (Studi Kasus PT

Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi; Babul Zannah,

14510601084; 2018; 103 halaman; Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Jember.

PT Sirtanio Organik Indonesia merupakan produsen pionir beras organik

yang berada di Kecamatan Singonjuruh Kabupaten Banyuwangi. Perusahaan

tersebut memproduksi beberapa jenis beras organik, dimana beras merah organik

merupakan salah satu produk best seller. Menir atau beras merah organik yang

pecah-pecah dapat diolah menjadi sereal beras merah organik. Sereal beras merah

organik merupakan produk sampingan yang dihasilkan oleh PT Sirtanio Organik

Indonesia. Berdasarkan hal tersebut, penelitian dilakukan untuk mengetahui: (1)

pendapatan produk sampingan beras merah organik pada PT Sirtanio Organik

Indonesia, (2) efisiensi biaya produk sampingan beras merah organik pada PT

Sirtanio Organik Indonesia, (3) strategi pengembangan produk sampingan beras

merah organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia.

Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja yaitu pada PT

Sirtanio Organik Indonesia Kecamatan Singonjuruh Kabupaten Banyuwangi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode desktiptif untuk menjelaskan

fenomena yang terjadi dan metode analitik untuk menguji hipotesis. Metode

pengambilan contoh dilakukan secara purposive sampling. Responden yang

dipilih untuk penelitian ini yakni ketua PT Sirtanio Organik Indonesia, bendahara,

seksi pengolahan sereal beras merah organik, dinas pertanian, dinas perindustrian

dan dagang, serta dinas koperasi dan UMKM dengan jumlah responden sebanyak

7 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan

dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis pendapatan, R/C ratio, dan

analisis SWOT.

.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendapatan produk sampingan

sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia

sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan (TR) lebih besar

dari pada total biaya (TC) sehingga produk sereal beras merah organik

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

viii

menguntungkan, (2) produk sampingan sereal beras merah organik PT Sirtanio

Organik Indonesia memiliki nilai efisiensi sebesar 2,35 (3) strategi pengembangan

produk sampingan sereal beras merah organik PT Sirtanio Organik Indonesia

menggunakan strategi S-O (strength dan opportunity).

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

ix

SUMMARY

Revenue Analysis of By-Product Organic Rice (Case Study of PT Sirtanio

Organik Indonesia, Singojuruh Subdistrict, Banyuwangi Regency; Babul

Zannah, 141510601084; 2019; 103 pages; Agribusiness Studies Program

Department of Social Economics/ Agribussiness, Faculty of Agriculture,

University of Jember.

PT Sirtanio Organik Indonesia is a pioneers of organic rice producer in

Singonjuruh Subdistrict, Banyuwangi Regency. The company produces several

types of organic rice, organic red rice is one of the best seller products. Menir or

cracked organic red rice can be processed into an organic brown rice cereal.

Organic red rice cereal is a by-product which produced by PT Sirtanio Organik

Indonesia. Based on this, the research was conducted to find out: (1) income from

organic red rice by-product at PT Sirtanio Organik Indonesia, (2) cost efficiency

of organic brown rice by-product at PT Sirtanio Organik Indonesia, (3) organic

brown rice by-product development strategies at PT Sirtanio Organik Indonesia.

Determination of the research area was done intentionally at PT Sirtanio

Organik Indonesia, Singojuruh Subdistrict, Banyuwangi Regency. The research is

used descriptive method to explain the phenomena that occur and analytical

methods to test the hypothesis. The sampling method is done by purposive

sampling. The respondences of this research were the chairman of PT Sirtanio

Organik Indonesia, treasurer, organic red rice cereal processing section,

agricultural service, industry and trade services and also Cooperative Department

and UMKM with a total of 7 respondences. Data collection method is done by

doing interviews, observation and documentation. The tools of analysis used of

income analysis, R / C ratio, and SWOT analysis.

The results of the study showed that: (1) the income of organic red rice cereal

by products in 2017 at PT Sirtanio Organik Indonesia for Rp. 13,264,400. This showed

that revenue (TR) is greater than the total cost (TC) so that brown rice cereal products

are good (2) organic red rice cereal by products PT Sirtanio Organik Indonesia has an

efficiency value of 2.35 (3) development strategy organic red rice cereal by products PT

Sirtanio Organik Indonesia used the SO strategy (strength and opportunity).

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

x

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena rahmat dan

hidayah-Nya, karya ilmiah tertulis (skripsi) berjudul “Analisis Pendapatan Produk

Sampingan Beras Organik (Studi Kasus PT Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten

Banyuwangi” dapat diselesaikan. Skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana pada Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik

langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih pada:

1. Ir. Sigit Soeparjono, MS., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Jember.

2. Dr. Ir. Joni Murti Mulyo Aji, M. Rur.M. selaku Ketua Jurusan Sosial

Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3. M. Rondhi, SP., MP., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Agribisnis Jurusan

Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember.

4. Ebban Bagus Kuntadi, SP., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Skripsi, Agus

Supriono, SP., MSi. selaku Dosen Penguji 1 dan Dr. Ir. Jani Januar, MT.

selaku Dosen Penguji 2, yang telah berkenan memberikan bimbingsn, nasihat,

pengalaman dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. Ir. Jani Januar, MT. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan pengarahan dan motivasi selama masa studi hingga selesai.

6. Bapak Abdul Ahmad Jauhari selaku Direktur Divisi Produksi PT Sirtanio

Organik Indonesia dan sekeluarga yang telah menerima saya, memberikan

informasi dan dukungan dalam penyelesaian skripsi.

7. Seluruh pihak Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, dan Dinas Koperasi dan

UMKM yang telah memberikan banyak infomasi.

8. Keluargaku tersayang, Ibunda Nasipah, Ayahanda Amsari, kakak saya

Khodiatul Sholehah, dan keponakan saya Asti Diah Ayu Lestari yang selalu

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

xi

memberikan doa, kasih sayang, semangat, dukungan, motivasi sehingga saya

dapat menyelesaikan studi dan skripsi.

9. Sahabat yang saya sayangi, Chikita Issabella Putri dan Karina Bariroh, S.Kep.

yang selalu menemani, memberikan dukungan, semangat dan doa selama

saya menempuh studi hingga skripsi selesai.

10. Teman baik saya, Laili Novita Sari, Eka Wulan Afrillia, Muslimah

Kurniawati dan Rika Wulandari, yang telah menemani saya sejak menjadi

mahasiswi baru hingga penyelesaian skripsi ini.

11. Kakak tersetia yang saya sayangi, Elvan Chandra Widiyanto yang selalu

menghibur, memberi dukungan, semangat, membantu banyak hal dan doa

dalam penyelesaian skripsi.

12. Teman-teman bimbingan skripsi Pak Ebban selaku teman seperjuangan saya

dalam bimbingan skripsi yang selalu berbagi menemani dan berbagi selama

revisi.

13. Teman-teman Agribisnis angkatan 2014 yang telah memberikan cerita,

pengalaman, dukungan, doa, selama proses perkuliahan.

14. Semua pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi

kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat.

Jember, 19 Juli 2019

Penulis

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iv

HALAMAN PEMBIMBING ........................................................................ v

HALAMAN PENGESSAHAN ..................................................................... vi

RINGKASAN ................................................................................................ vii

SUMMARY ................................................................................................... ix

PRAKATA ..................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 10

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 11

1.3.1 Tujuan Penelitian .............................................................. 11

1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................ 11

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 12

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................... 12

2.2 Landasan Teori ........................................................................ 15

2.2.1 Produk Sereal Beras Merah Organik ................................ 15

2.2.2 Konsep Agroindustri ......................................................... 16

2.2.3 Teori Produk Sampingan ................................................... 17

2.2.4 Teori Pendapatan .............................................................. 18

2.2.5 Teori Biaya ....................................................................... 19

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

xiii

2.2.6 Teori Efisiensi Biaya ........................................................ 20

2.2.7 Teori SWOT ..................................................................... 22

2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................... 24

2.4 Hipotesis .................................................................................... 30

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 31

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian .................................... 31

3.2 Metode Penelitian .................................................................... 31

3.3 Metode Pengambilan Contoh ................................................. 32

3.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 33

3.5 Metode Analisis Data ............................................................... 34

3.6 Definisi Operasional ................................................................ 40

BAB 4. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN ......................... 43

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian .................................... 43

4.2 Gambaran Umum Perusahaan ............................................... 44

4.2.1 Sejarah PT Sirtanio Organik Indonesia ........................ 44

4.2.2 Profil dan Struktur Organisasi PT Sirtanio Organik

Indonesia ....................................................................... 47

4.2.3 Kegiatan Produksi Sereal Beras Merah Organik PT

Sirtanio Organik Indonesia ........................................... 49

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 51

5.1 Analis Pendapatan Produk Sampingan (Sereal Beras

Merah Organik) pada PT Sirtanio Organik Indonesia ........ 51

5.2 Efisiensi Biaya Produk Sampingan (Sereal Beras Merah

Organik) pada PT Sirtanio Organik Indonesia .................... 56

5.3 Strategi Pengembangan Produk Sampingan (Sereal Beras

Merah Organik) pada PT Sirtanio Organik Indonesia ........ 57

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 72

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 72

5.2 Saran ......................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74

LAMPIRAN ................................................................................................... 78

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

xiv

KUESIONER ................................................................................................. 94

DOKUMENTASI ........................................................................................... 100

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Keterangan Halaman

1.1 Luas Lahan Organik Tersertifikasi di Indonesia Tahun 2008 – 2015 2

1.2 Capaian Produksi Pertanian Organik Indonesia Tahun 2008-2015 ... 3

1.3 Tingkat Pertumbuhan Produksi Pertanian Organik Indonesia Tahun

2009 – 2015. ...................................................................................... 3

1.4 Data Produksi dan Kebutuhan Pasar Padi Organik di Indonesia

Tahun 2005-2009 ............................................................................... 4

1.5 Luas Area Komoditas Padi Organik Beberapa Kabupaten di

Provinsi Jawa Timur Tahun ............................................................... 5

1.6 Rencana Pengembangan Padi Organik Kabupaten Banyuwangi

Tahun 2018 hingga ............................................................................ 6

1.7 Produksi dan Pertumbuhan Beras Merah Organik di PT Sirtanio

Organik Indonesia Tahun 2015-2017 ................................................ 7

1.8 Jenis Produk yang Dihasilkan Satu Kwintal Gabah Organik ............ 9

2.1 Matrik analisis SWOT ...................................................................... 23

3.1 Informan Kunci penelitian ................................................................ 32

3.2 Expert penelitian .............................................................................. 33

3.3 Analisis faktor-faktor strategi internal (IFAS) ................................ 36

3.4 Analisis faktor-faktor strategi eksternal (EFAS) ............................... 36

3.5 Matrik analisis SWOT produk sampingan ....................................... 39

5.1 Total biaya produksi sereal beras merah organik tahun 2017 pada

PT Sirtanio Organik Indonesia .......................................................... 52

5.2 Total penerimaan sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT

Sirtanio Organik Indonesia ............................................................... 55

5.3 Analisis pendapatan produk sereal beras merah organik tahun 2017

pada PT Sirtanio Organik Indonesia .................................................. 55

5.4 Efisiensi Biaya produk sereal beras merah organik tahun 2017 pada

PT Sirtanio Organik Indonesia ......................................................... 57

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

xvi

5.5 Analisis faktor kekuatan produk sereal beras merah organik pada

PT Sirtanio Organik Indonesia .......................................................... 59

5.6 Analisis faktor kelemahan produk sereal beras merah organik pada

PT Sirtanio Organik Indonesia ......................................................... 59

5.7 Analisis faktor peluang produk sereal beras merah organik pada PT

Sirtanio Organik Indonesia ............................................................... 62

5.8 Analisis faktor ancaman produk sereal beras merah organik pada

PT Sirtanio Organik Indonesia ......................................................... 62

5.9 Analisis skor IFAS produk sereal beras merah pada PT Sirtanio

Organik Indonesia .............................................................................. 65

5.10 Analisis skor EFAS produk sereal beras merah pada PT Sirtanio

Organik Indonesia .............................................................................. 65

5.11 Hasil Analisis matrik SWOT internal dan eksternal produk sereal

beras merah organik PT Sirtano Organik Indonesia ......................... 68

5.12 Alternatif Strategi pengembangan produk sereal beras merah

organik PT Sirtano Organik Indonesia ............................................. 70

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Keterangan Halaman

1.1 Produksi Beras Merah Organik ......................................................... 8

2.1 Diagram analisis SWOT .................................................................... 22

2.2 Skema Pemikiran .............................................................................. 29

3.1 Matrik posisi kompetitif relatif ......................................................... 37

3.2 Matrik internal ekstenal .................................................................... 38

4.1 Struktur Organisasi PT Sirtanio Organik Indonesia ......................... 48

4.2 Proses Pembuatan Sereal Beras Merah Organik ............................... 49

5.1 Matrik posisi kompetitif relative pada sereal beras merah organik

PT Sirtanio Organik Indonesia ......................................................... 66

5.2 Matrik internal ekstenal pada sereal beras merah organik PT

Sirtanio Organik Indonesia ............................................................... 67

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman

A. Identitas Responden Produk Sampingan PT Sirtanio Organik

Indonesia ............................................................................................ 78

B. Data Penjulan Sereal Beras Merah Organik Tahun 2016-2017......... 79

C. Data Biaya Variabel Tenaga Kerja Produk Sampingan Sereal Beras

Merah PT Sirtanio Organik Indonesia ............................................... 80

D. Data Biaya Variabel Sarana Produksi Produk Sampingan Sereal

Beras Merah PT Sirtanio Organik Indonesia ..................................... 81

E. Data Biaya Tetap Produk Sereal Beras Merah .................................. 84

F. Data Total Biaya Tetap Produk Sereal Beras Merah Organik ........... 85

G. Analisis Penerimaan Penjualan Sereal Beras Merah Organik ........... 86

H. Data Pendapatan Penjualan Sereal Beras Merah Organik ................. 87

I. Analisis Efisiensi Biaya Sereal Beras Merah Organik ..................... 88

J. Analisis SWOT Produk Sampingan Beras Merah Organik ............... 89

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Pertanian organik sebagai suatu sistem produksi pertanaman yang

berdasarkan daur-ulang hara secara hayati. Sistem pertanian organik merupakan

hukum pengembalian (low of return) yang berarti suatu sistem yang berusaha

untuk mengembalikan semua jenis bahan organik ke dalam tanah. Selain itu,

pertanian organik juga bertujuan memberi makanan pada tanaman. Strategi

pertanian organik adalah memindahkan hara dari sisa tanaman, kompos dan pupuk

kandang menjadi biomasa tanah. Biomasa tersebut selanjutnya mengalami proses

mineralisasi yang akan menjadi hara dalam larutan tanah (Sutanto, 2002).

Perkembangan pertanian organik diikuti oleh perkembangan trend dan

gaya hidup masyarakat, dimana harus mengkonsumsi produk-produk organik. Hal

ini kemudian mendorong isu sertifikasi sebagai jaminan atas dipraktikkannya

pertanian organik. Semakin terbukanya pasar organik, ternyata masih belum

membuat Indonesia mampu menjadi produsen utama produk organik di dunia jika

dibandingkan dengan negara-negara lainnya seperti India, Amerika Serikat, dan

Argentina. Indonesia sebagai negara agraris sebenarnya memiliki potensi yang

sangat besar untuk menjadi produsen organik di level internasional. Sementara itu,

jumlah pelaku pertanian organik di Indonesia yang telah tersertifikasi relatif

sedikit, demikian pula dengan jumlah total area pertanian organik di Indonesia

yang masih perlu ditingkatkan lagi (Widiarta , 2017).

Menurut International Federation of Agriculture Organic Movements

(IFOAM) dalam Kusumo dkk., (2017) menyatakan Indonesia termasuk salah satu

negara yang masuk dalam the Ten Countries with the Largest Organic Area 2012

di kawasan Asia. Salah satu program yang pernah dijalankan adalah program ‘Go

Organic’ dimana kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah pengembangan

teknologi pertanian organik, pembentukan kelompok tani serta strategi pemasaran

produk organik, harapannya pada tahun 2013 Indonesia menjadi produsen produk

organik yang dapat bersaing di tingkat dunia dan terciptanya kesempatan untuk

meningkatkan pendapatan petani. Sebagian besar lahan organik yang ada di

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

2

Indonesia tersebar pada Pulau Jawa dan digunakan untuk mengusahakan tanaman

padi organik, sayuran organik hingga kopi oganik, sehingga ada peningkatan

luasan lahan organik tersertifiksi di Indonesia yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Luas Lahan Organik Tersertifikasi di Indonesia Tahun 2008-2015

No. Tahun Luas Lahan Organik

Tersertifikasi (Ha) Pertumbuhan (%)

1 2008 78.302,81

2 2009 83.478,03 6,61

3 2010 103.908,09 26,09

4 2011 90.135,30 -17,59

5 2012 62.127,82 -35,77

6 2013 76.013,20 17,73

7 2014 67.426,57 -10,97

8 2015 79.833,83 15,85

Rata-rata 80.153,21 0,24

Sumber: Statistik Pertanian Oganik Indonesia (2016).

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa jumlah luas lahan pertanian

organik tersertifikasi di Indonesia mengalami fluktuatif. Rata-rata jumlah luasan

lahan oganik tersertifikasi dari tahun 2008 hingga 2015 sebesar 80.153,21 Ha

dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,24%. Pada tahun 2008 luas lahan organik

tersertifikasi sebesar 78.302,81 Ha dan pada tahun 2015 luas lahan organik

tersertifikasi sebesar 79.833,83 Ha. Jumlah luasan lahan organik tersertifikasi

mencapai dengan angka tertinggi yakni pada tahun 2010 sebesar 103.908,09%

dengan pertumbuhan sebesar 26,09%, akan tetapi pada tahun-tahun berikutnya

jumlah luas lahan organik tersertifikasi mengalami penurunan. Salah satu

penyebab terjadinya penurunan tersebut adalah para produsen pertanian organik

banyak yang tidak melanjutkan sertifikasi organik. Hal ini dikarena harga

sertifikasi yang mahal sehingga kelanjutan sertifikasi organik bergantung pada

subsidi yang disediakan oleh pemerintah (Statistik Pertanian Organik Indonesia,

2016).

Pertanian organik di Indonesia umumnya terdiri dari beberapa komoditas.

Komoditas pertanian organik terdiri dari beberapa subsektor seperti subsektor

pangan, hortikultura, dan perkebunan. Subsektor pangan yang banyak

dibudidayakan pada pertanian organik yakni tanaman padi dan kedelai. Subsektor

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

3

hortikultura pertanian organik yaitu sayuran. Sedangkan, subsektor perkebunan

terdiri dari kopi, kakao, dan teh. Dari beberapa subsektor diatas dapat dilihat hasil

capaian produksinya dari tahun 2008-2015.

Tabel 1.2 Capaian Produksi Pertanian Organik Indonesia Tahun 2008-2015

No Tahun Komoditi (Ton)

Padi Kedelai Sayuran Kopi Kakao Teh

1 2008 279.000 4.000 33.461 3.171 5.215 201

2 2009 562.000 8.000 68.802 6.398 11.786 403

3 2010 852.000 12.000 106.103 9.682 19.975 608

4 2011 1.146.000 16.000 145.446 13.023 30.093 814

5 2012 1.736.000 25.000 224.300 19.707 51.003 1.226

6 2013 2.236.000 33.000 307.471 26.507 76.838 1.642

7 2014 2.948.000 42.000 395.139 33.425 108.524 2.062

8 2015 3.571.000 51.000 487.490 40.463 147.146 2.485

Rata-rata 1.666.250 23.875 221.026,5 19.047 56.322,5 1.180,13

Sumber : Kementerian Pertanian dalam Safitri (2013).

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat jumlah capaian produksi pertanian

organik terbesar sepanjang tahun 2008-2015 yakni pada komodi padi sebesar

13.330.000 Ton. Dengan rata-rata produksi sepanjang tahun 2008-2015 sebesar

1.666.250 Ton. Capaian produksi pertanian organik pada posisi kedua yakni

komoditi sayuran sebesar 1.768.212 Ton dengan rata-rata produksi sebesar

221.026,5 Ton. Untuk capaian produksi pertanian organik yang terendah yakni

pada komoditi teh sebesar 9.441 Ton dengan rata-rata capaian produksi sebesar

1.180,13 Ton.

Tabel 1.3 Tingkat Pertumbuhan Produksi Pertanian Organik Indonesia Tahun 2009– 2015.

No Komoditi 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata- Rangking

% % % % % % % rata

1 Padi 101,4 51,6 34,51 51,48 28,8 31,84 21,13 45,83 3

2 Kedelai 100 50 33,33 56,25 32 27,27 21,43 45,75 5

3 Sayuran 105,62 54,21 37,08 54,22 37,08 28,51 23,37 48,58 2

4 Kopi 101,77 51,33 34,51 51,32 34,51 26,1 21,06 45,8 4

5 Kakao 126 69,48 50,65 69,48 50,65 41,24 35,59 63,3 1

6 Teh 100,5 50,87 33,88 50,61 33,93 25,58 20,51 20,51 6

Keterangan : Diolah dari Tabel 1.2

Berdasarkan Tabel 1.3 produksi petanian organik terus meningkat setiap

tahunnya yang ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhannya yang menunjukkan

angka positif setiap tahun. Produksi kakao organik memiliki rata-rata tingkat

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

4

pertumbuhan paling tinggi, disusul dengan produk sayuran organik yang

menempati posisi tertinggi kedua dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 48,58%.

Produk padi, kedelai, kopi, dan teh organik menempati posisi dibawah kakao dan

sayuran organik, akan tetapi masih memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi

dengan rata-rata perumbuhan lebih dari 40% setiap tahun. Produksi padi organik

berada di posisi ketiga dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 45,83%.

Menurut Purwasasmita dan Alik (2004), padi organik dalam proses

budidayanya melalui proses penanaman pada lahan yang ramah lingkungan,

dimana tidak menggunakan pestisida atau bahan kimia lainnya untuk tumbuh dan

berkembang. Padi organik menggunakan pupuk hijau dan kompos serta

menggunakan pemberantas hama yang alami agar dapat tumbuh dengan subur.

Pada zaman modern masyarakat lebih memilih dengan produk pertanian organik,

khususnya padi organik yang nantinya diproses menjadi beras organik. Kebutuhan

masyarakat yang tinggi akan pangan organik membuat produksi beras organik di

Indonesia meningkat.

Berdasarkan data dari tahun 2005-2009 produksi dan kebutuhan pasar

beras organik cenderung meningkat seperti pada Tabel 1.4

Tabel 1.4 Produksi dan Kebutuhan Pasar Padi Organik di Indonesia Tahun 2005-2009

Tahun Kebutuhan Pasar (Kw) Produksi (Kw) Pertumbuhan (%)

2005 550.300 530.300 -

2006 660.360 557.179 0,05

2007 792.432 563.865 0,01

2008 950.918 570.519 0,01

2009 1.141.102 577.080 0,01

Rata-rata 819.022 559.789 0,02

Sumber: Pertanian Sehat Indonesia (2010)

Berdasarkan Tabel 1.4 dapat diketahui data kebutuhan pasar dan

produksi padi organik di Indonesia dari tahun 2005 hingga 2009. Kebutuhan pasar

selama lima tahun mengalami kenaikan yang ditunjukkan dengan tingkat

pertumbuhannya yang menunjukkan angka positif setiap tahun. Rata-rata

pertumbuhan kebutuhahan pasar padi organik di Indonesia sepanajang 2005-2009

sebesar 819.022 Kw, kemudian untuk rata-rata produksi padi organik sebesar

559.789 Kw dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 0,02%. Terlihat dari data pada

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

5

tahun 2005 kebutuhan pasar padi organik di Indonesia sebesar 530.300 Kw,

dengan produksi padi organik sebesar 530.300. Pada tahun 2009 kebutuhan pasar

padi organik sebesar 1.141.102 Kw dengan produksi sebesar 577.080 Kw dimana

pertumbuhan mencapai 0.01%. Menurut Khorniawati (2014), kenaikan produksi

pada padi organik ini disebabkan adanya kebutuhan yang cukup tinggi dikalangan

masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya mengkonsumsi bahan makanan

organik. Dimana adanya peningkatan kesadaran masyarakat tehadap bahaya

kandungan zat kimia yang terdapat dalam produk pertanian menjadikan produk

pertanian organik mulai diminati konsumen.

Menurut Mungara dkk., (2013), provinsi Jawa Timur mulai

mengembangkan produk padi organik, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah

luasan lahan padi organik di yang berada pada beberapa kabupaten yang dapat

dilihat dalam Tabel 1.5

Tabel 1.5 Luas Area Komoditas Padi Organik Beberapa Kabupaten di Provinsi Jawa

Timur Tahun 2015

No. Kabupaten Luas Lahan (Ha) Share (%) Ranking

1 Jombang 70,68 32,67 1

2 Banyuwangi 56,44 26,09 2

3 Mojokerto 49,8 23,02 3

4 Pasuruan 5,73 2,65 4

5 Tulungagung 20,34 9,40 5

6 Sidoarjo 10,29 4,76 6

7 Trenggalek 3,08 1,42 7

Jumlah 216,36 100

Sumber: Pertanian Sehat Indonesia (2016)

Bedasarkan Tabel 1.5 dapat dilihat bahwa Kabupaten Jombang merupakan

kabupaten dengan luas lahan padi organik terbesar di Provinsi Jawa Timur.

Dengan kontribusi luasan lahan padi organik terhadap Provinsi Jawa timur sebesar

32,67%. Kabupaten Banyuwangi menempati urutan kedua sebagai sentra

pengembangan padi organik dengan tingkat kontribusi lahan padi organik sebesar

26,09%. Kabupaten Banyuwangi telah berhasil mendaftarkan varietas padi

organik di Kementrian Pertanian Indonesia. Berikut ini merupakan daerah

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

6

perencanaan pengembangan padi organik di Kabupaten Banyuwangi yang

disajikan pada Tabel 1.6 sebagai berikut

Tabel 1.6 Rencana Pengembangan Padi Organik Kabupaten Banyuwangi Tahun 2018-2020

No. Kecamatan Desa Lembaga Sertifikasi Organik

Seloliman (LeSOS)

1 Singojuruh Sumber Baru √

2 Rogojampi Watukebo √

3 Songgon Sragi -

4 Sempu Jambewangi -

5 Licin Segobang -

6 Glenmore Bumiharjo -

7 Kalibaru Kalibaru -

Sumber : Data Road Map Pengembangan Padi Organik Kab. Banyuwangi (2016).

Pengembangan padi organik di Kabupaten Banyuwangi telah dilakukan

pada tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Singojuruh, Rogojampi, Songgon, Sempu,

Licin, Glenmore, dan Kalibaru. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian

Kabupaten Banyuwangi, hanya ada dua kecamatan yang telah mendapatkan sertifikat

dari LeSOS (Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman) yaitu Kecamatan Singojuruh

dan Kecamatan Rogojampi. Kecamatan Singojuruh diwakili oleh Desa sumber Baru

dan Kecamatan Rogojampi diwakili oleh Desa Watukebo sebagai desa

pengembangan padi organik.

PT Sirtanio Organik Indonesia adalah produsen pionir beras organik

terkemuka di Indonesia yang tepatnya berada di Desa Sumber Baru Kecamatan

Singonjuruh Kabupaten Banyuwangi. PT Sirtanio Organik Indonesia memiliki

visi dan misi yaitu dapat secara lestari memasok kebutuhan pasar. PT Sirtanio

Organik Indonesia adalah salah satu perusahaan yang kegiatannya terorganisir

yang dimulai dari hulu (on farm) hingga hilir (off farm) yang dilakukan dengan

sistem organik dan telah memiliki sertifikat organik dari LeSOS (Lembaga

Sertifikasi Organik Seloliman), selain itu sudah memiliki pangsa pasar yang baik

di Banyuwangi. PT Sirtanio Organik Indonesia memproduksi beberapa jenis beras

yakni beras putih organik, jenis beras merah organik, jenis beras hitam organik,

dan jenis beras hitam melik organik.

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

7

Beras merah organik menjadi produk best seller perusahaan PT Sirtanio

Organik Indonesia, dimana beras merah organik merupakan produk PT Sirtanio

Organik Indonesia pertama yang memiliki sertifikat bebas residu kimia dan

sertifikat kecukupan gizi. Harga beras merah organik pada PT Sirtanio Indonesia

masih dianggap wajar atau normal pada umumnya. Menurut Andoko dalam

Sulistyana (2014), beras organik dapat dikatakan sebagai beras eksklusif, artinya

beras organik tidak dijual di sembarang tempat, melainkan perlu cara pemasaran

khusus. Beras organik dikemas dalam kantung atau karung plastik berlabel beras

organik dan dijual dengan harga relatif lebih mahal dibanding beras biasa.

Tingginya harga beras organik menyebabkan konsumennya pun merupakan

kalangan terbatas yaitu masyarakat yang mengerti keunggulannya dan bersedia

membayar dengan harga lebih mahal.

Adapun data produksi beras merah organik di PT Sirtanio Organik

Indonesia dari tahun 2015-2017 sebagai berikut:

Tabel 1.7 Produksi dan Pertumbuhan Beras Merah Organik di PT Sirtanio Organik

Indonesia Tahun 2015-2017

No. Bulan Produksi (Kg)

2015 2016 2017

1 Januari 9994 8125 17204

2 Februari 4365 12154 15572

3 Maret 7049 11673 13853

4 April 10744 8926 10370

5 Mei 11029 8052 20003

6 Juni 12629 16912 12553

7 Juli 5639 7983 13833

8 Agustus 10029 6992 19296

9 September 12365 9163 14039

10 Oktober 8283 12664 12257

11 November 12054 12059 -

12 Desember 9708 16003 -

Rata-rata 9490,67 10892,2 12415

Pertumbuhan per Tahun (%) - 0,15 0,14

Sumber: PT Sirtanio Organik Indonesia 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.7 produksi beras organik khususnya beras organik

merah pada tahun 2015-2017 mengalami fluktuasi, dimana produksi beras organik

merah yang dihasilkan tidak stabil pada tiap bulannya. Pada tahun 2015 total rata-

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

8

rata produk beras organik merah dalam satu tahun yakni sebesar 9.490,67. Pada

tahun 2016 rata-rata produksi beras organik merah sebesar 10.892,2 Kg,

sedangkan pada tahun 2017 rata-rata produksi beras organik merah sebesar 12.415

Kg. Pertumbuhan pada tahun 2016 yakni sebesar 0,15%. Pada tahun 2017

pertumbuhan menjadi 0,14%. Adapun grafik produksi beras merah organik pada

PT Sirtanio Organik Indonesia Tahun 2015-2018 sebagai berikut:

Gambar 1.1 Produksi Beras Merah Organik

Menurut Rosary (2017), terjadinya flutuasi produksi beras merah organik

disebabkan dengan adanya dampak perubahan iklim. Dimana tanaman beradaptasi

dengan perubahan curah hujan, suhu udara, dan ketersediaan air yang menentukan

waktu tanam, varian tanaman dan pola tanam. Perusahaan PT Sirtanio Organik

Indonesia tidak hanya menghasilkan satu produk utama saja tetapi juga menghasilkan

produk sampingan. Menurut Setiawan dan Hastoni (2008), produk sampingan yakni

merupakan proses produksi yang dihasilkan dari sisa, limbah atau sampah dari bahan

baku yang digunakan dalam memproduksi produk utama. Proses produksi produk

utama maupun produk sampingan sama-sama memerlukan biaya yang harus

dialokasikan ke masing-masing produk agar nantinya dapat diketahui biaya produksi

dan nilai persediaan masing-masing. PT Sirtanio Organik Indonesia juga memproduksi

produk lain pada saat memproduksi produk utama. Dimana satu kwintal gabah organik

akan menghasilkan beberapa produk yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

9

Tabel 1.8 Jenis Produk yang dihasilkan Satu Kwintal Gabah Organik

Produk Kg % Harga per Kg (Rp)

Beras 70 70 16.000

Menir 3 3 6.000

Sekam 27 27 100

Sumber: PT Sirtanio Organik Indonesia 2019 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 1.8 menjelaskan bahwa satu kwintal gabah organik

menghasil beberapa produk yakni beras, menir, dan sekam. Dari beberapa produk

tersebut memiliki jumlah dan harga yang berbeda-beda. Dimana beras yang

dihasilkan pada satu kwintal gabah organik akan menghasilkan beras sebanyak 70

Kg, menir yang dihasilkan sebanyak 3 Kg, kemudian sekam yang dihasilkan

sebanyak 27 Kg. Harga pada tiap jenis produk yang dihasilkan berbeda-beda, satu

kilogram beras seharga Rp 16.000,-/Kg, harga untuk menir yakni Rp 6.000,-/Kg,

kemudian untuk harga sekam yaitu Rp 100,-/Kg. Produk sampingan pada PT

Sirtanio Organik Indonesia yakni produk sereal beras merah organik. Produk

sereal beras merah ini menggunakan bahan baku beras organik yang telah diproses

secara khusus kemudian dihaluskan sehingga berubah menjadi serbuk beras merah

organik. Sereal beras merah organik menggunakan bahan baku beras organik utuh

sebanyak 70% yang dicampur dengan menir sebanyak 30%, dimana tujuan

dicampur kedua bahan baku tersebut untuk memanfaatkan menir yang tidak

terpakai. Sereal beras merah apabila ingin dikonsumsi harus ditambahkan air

hangat serta ditambahkan gula atau susu sesuai selera, dimana dengan tujuan

bahwa konsumen dapat menikmati beras merah organik secara instant dengan

banyak khasiat dalam bentuk sereal.

PT Sirtanio dalam memproduksi sereal beras merah tersebut apabila hanya

ada pesanan dari konsumen saja. Rata-rata perusahaan ini dalam memproduksi

sereal beras merah hanya sekitar dua puluh kilogram saja tiap bulannya. Dimana

harga pada tiap sereal yang dikemas dalam botol (100 Gram) seharga Rp 17.500.-.

Pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan yakni hanya ada pada kantor produksi

dan kantor pemasaran PT Sirtanio Organik Indonesia. Dimana konsumen dapat

membeli langsung produk sereal beras merah organik. Adapun kendala yang

dihadapi yakni produk sereal ini belum diketahui secara luas oleh konsumen,

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

10

dimana kurangnya promosi serta belum adanya varian rasa sereal beras merah

organik yang enak sehingga produk ini hanya dikonsumsi oleh konsumen tetap

yang mengkonsumsi beras merah organik. Mayoritas konsumen membeli produk

sereal beras merah organik yakni konsumen yang mementingkan kesehatan seperti

konsumen yang terserang diabetes maupun konsumen yang sedang menjalankan

progam diet.

Produk sampingan sereal beras merah organik dapat memberikan

kontribusi pendapatan terhadap perusahaan, oleh karena itu diperlukan

pengembangan yang dapat mengubah nilai produk sampingan menjadi produk

yang lebih menguntungkan. Besar kecilnya biaya yang digunakan dalam proses

produksi produk sampingan akan memperngaruhi pendapatan yang dihasilkan.

Selain itu, harga jual produk dan volume produk sampingan yang dihasilkan juga

mempengaruhi besarnya pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan. PT Sirtanio

Organik Indonesia harus mengetahui strategi apa saja yang akan dilakukan karena

produk sereal ini masi tergolong baru serta merupakan produk sampingan.

Dimana produk ini cukup diminati oleh konsumen karena khasiat yang

terkandung oleh sereal beras merah organik. Oleh karena itu produk ini harus

lebih dikembangkan lagi yakni dengan mencari strategi-strategi terbaik.

Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti ingin mengkaji tentang bagaimana

pendapatan di PT Sirtanio Organik Indonesia, bagaimana efisiensi biaya, serta

bagaimana strategi pengembangan produk sampingan pada PT Sirtanio Organik

Indonesia Kabupaten Banyuwangi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pendapatan produk sampingan beras merah organik di PT Sirtanio

Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi?

2. Bagaimana efisiensi biaya produk sampingan beras merah organik di PT

Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi?

3. Bagaimana strategi pengembangan produk sampingan beras merah organik di

PT Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi?

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

11

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan

1. Untuk mengetahui pendapatan produk sampingan beras merah organik di PT

Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi

2. Untuk mengetahui efisiensi biaya produk sampingan beras merah organik di

PT Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi

3. Untuk mengetahui strategi pengembangan produk sampingan beras merah

organik di PT Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi

1.3.2 Manfaat

1. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai referensi.

2. Bagi pelaku usaha, sebagai bahan informasi tentang pendapatan, efisiensi

biaya, serta strategi pengembangan produk sampingan yang dilakukan PT

Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi.

3. Bagi pemerintah, dapat menjadi bahan pertimbangan pembuatan kebijakan

pemerintah Kabupaten Banyuwangi khususnya yang berkaitan dengan

pembangunan pertanian beras organik.

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

12

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian Yasinta dkk (2013), mengenai “Perhitungan

Harga Pokok Produksi dan Perlakuan Produk Sampingan pada UD Sari Nadi

Singaraja Tahun 2012” menyatakan UD Sari Nadi Singaraja merupakan

perusahaan perseorangan yang bergerak dalam bidang industri penyosohan beras.

Selain beras, produk sampingan yang dihasilkan yaitu berupa dedak yang

bermanfaat untuk makanan ternak dan sekam (kulit gabah) yang dapat digunakan

sebagai pupuk untuk sayur-sayuran. Produk sampingan berupa dedak dan sekam

diperlakukan sebagai tambahan pendapatan diluar usaha. Pada tahun 2012

diperoleh pendapatan atas penjualan dedak sebesar Rp 1.075.627.500,- dan sekam

sebesar Rp 483.787.500,-. Total pendapatan penjualan produk sampingan sebesar

Rp 1.559.415.000,- sehingga produk sampingan tersebut dapat menambahkan

pendapatan serta keuntungan pada perusahaan UD Sari Nadi Singaraja.

Berdasarkan hasil penelitian Qodarisasi (2014), mengenai “Analisis

Alokasi Biaya Produksi Sampingan pada UD Ajung Jaya” menyatakan bahwa UD

Ajung Jaya merupakan perusahaan penggilingan padi, perusahaan tersebut

menghasilkan produk utama berupa beras yang terbagi menjadi beberapa jenis

sesuai dengan kualitasnya. Selain produk utama, UD Ajung jaya juga

menghasilkan produk sampingan berupa sekam dan bekatul. Produk sampingan

sekam dapat terjual pada tiap bulannya sebesar 33.660 Kg dengan pendapatan per

bulan pada produk sampingan sekam sebesar Rp 10.939.500,- dan penjualan

bekatul pada tiap bulannya sebesar 56.160 Kg dimana pendapatan yang diperoleh

sebesar Rp 140.400.000,-. Sehingga produk sampingan berupa sekam dan bekatul

pada UD Ajung Jaya dapat menambahkan pendapatan serta memberikan

keuntung.

Berdasarkan hasil penelitian Setiawan dan Hastoni (2008), mengenai

“Analisa Produk Sampingan dalam menentukan Tingkat Pendapatan Produk

Utama Studi Kasus pada Perusahaan Tahu Yun - Yi” menyatakan bahwa produk

sampingan yang diproduksi pada perusahaan tersebut adalah ampas tahu yang

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

13

kemudian diolah lebih lanjut menjadi oncom, dimana ada dua jenis

produksampingan yakni produk sampingan tanpa proses lanjutan dan produk

sampingan melalui proses lanjutan. Pada perhitungan rugi-laba dengan adanya

produk sampingan tanpa proses lanjutan menghasilkan laba bersih sebesar Rp

371.076.698,- sedangkan, pada perhitungan rugi-laba dengan adanya produk

sampingan melalui proses lanjutan menghasilkan laba bersih sebanyak Rp

406.098.948,-. Maka, akan lebih menguntungkan bila produk sampingan diolah

lagi melalui proses lanjutan karena laba yang dihasilkan lebih maksimum atau

sebesar Rp 35.022.250,-. Pada perusahaan Tahu YUN-YI mengambil keputusan

yang tepat dengan mengolah lebih lanjut ampas tahu menjadi oncom dan di

jadikan sebagai produk sampingan pada perusahaan Tahu YUN - YI karena laba

yang dinikmati perusahaan akan lebih maksimum.

Berdasarkan hasil penelitian Akhiriani dan Nurhayati (2017), mengenai

“Analisis Ekonomi Pakan Ternak Terfermentasi Berbasis Limbah Agroindustri

Pisang di Kabupaten Lumajang” menyatakan bahwa Perusahaan pakan ternak

terfermentasi dapat menghasilkan produk akhir berupa pakan ternak terfermentasi

berbahan baku kulit pisang dalam bentuk serbuk kering sejumlah 1.083 kg per

hari atau pada setiap kali produksi. Jika harga jual produk akhir yang ditetapkan

sebesar Rp 1.500,00/ kg, maka penerimaan perusahaan adalah Rp 1.624.500,00

per hari. Pendapatan diperoleh dari total penerimaan (TR) sebesar Rp

1.624.500,00 dikurangi total biaya (TC) sebesar Rp 1.057.321,00; sedangkan nilai

efisiensi usaha (R/C ratio) didapatkan dari total penerimaan (TR) dibandingkan

dengan total biaya (TC). Nilai R/C ratio sebesar 1,54 menunjukkan bahwa setiap

Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan per satuan unit akan memperoleh penerimaan

sebesar Rp 1,54 dengan besaran pendapatan mencapai Rp 0,54. Hal ini

menunjukkan bahwa agroindustri pakan ternak terfermentasi efisien untuk

diusahakan karena nilai R/C ratio yang didapatkan lebih dari satu (R/C>1).

Berdasarkan hasil penelitian Praptiwi dkk (2015), mengenai “Analisis

Pendapatan dan Nilai Tambah Agroindustri Tape Singkong di Kota Pekanbaru”

menyatakan bahwa biaya total yang dikeluarkan Rp 11.351.600,33 dengan

penerimaan Rp18.116.343,99 dimana bahwa efisiensi agroindustri tape singkong

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

14

di Kota Pekanbaru pada bulan Juni 2014 sebesar 1,59 yang berarti bahwa

agroindustri tape yang dijalankan sudah efisien yang ditunjukkan dengan nilai

R/C lebih dari satu. Nilai R/C rasio 1,59 berarti bahwa setiap Rp. 1.00 biaya yang

dikeluarkan dalam usaha agroindustri tape singkong memberikan penerimaan

sebesar 1,59 kali dari biaya yang telah dikeluarkan.

Berdasarkan hasil penelitian N. Dwi (2017), mengenai “Analisis Nilai

Tambah dan Strategi Pengembangan Usaha Sereal Beras Merah Organik pada

Kelompok Tani Vigur Organik di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang”

menyatakan bahwa faktor internal dan eksternal Kelompok Tani Vigur Organik yang

mempengaruhi usaha sereal beras merah organik. Faktor internal terdiri dari kekuatan

dan kelemahan. Kekuatan yang dimiliki oleh Kelompok Tani Vigur Organik dalam

menjalankan usaha sereal beras merah antara lain kualitas bahan baku yang

digunakan, nilai tambah tinggi, produk bersertifikat organik, memiliki ijin usaha,

produk tidak menggunakan bahan pengawet, dan melakukan evaluasi dan pelatihan.

Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh Tani Vigur Organik dalam menjalankan

usaha sereal beras merah antara lain produksi belum terjadwal, lokasi kurang

strategis, produk yang kurang variatif, dan promosi kurang efektif. Faktor eksternal

terdiri dari peluang serta ancaman. Peluang yang dimiliki oleh Kelompok Tani Vigur

Organik dalam mengembangkan usaha sereal beras merah antara lain ketersediaan

bahan baku, kesadaran masyarakat akan kesehatan, dukungan dari pemerintah, harga

bahan baku cenderung tetap, dan hubungan baik dengan konsumen dan mitra.

sedangkan yang menjadi ancaman bagi Kelompok Tani Vigur Organik dalam

menjalankan usaha sereal beras merah antara lain cuaca, produk pesaing sejenis,

permintaan konsumen yang tidak tetap, perubahan selera konsumen, dan produk

belum dikenal masyarakat. Berdasarkan hasil analisis Matriks EFAS diperoleh total

skor 2,62 dan total skor Matriks IFAS adalah 2,93. Dari kedua matriks tersebut akan

dipadukan dalam Matriks IE. Hasil perpaduan tersebut menempatkan sereal beras

merah organik pada posisi kuadran V yakni pertumbuhan.

Penelitian yang dilakukan Wahyono (2017) yang berjudul “Kajian Nilai

Tambah dan Strategi Pengembangan Produk Sereal Beras Organik (Studi Kasus di

Kelompok Tani Sumber Makmur II Desa Sumber Ngepoh Kecamatan Lawang

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

15

Kabupaten Malang)” menyatakan bahwa hasil dari analisis yang telah dilakukan

pada agroindustri sereal beras organik kelompok tani Sumber Makmur II

berdasarkan dari diagram SWOT menunjukkan posisi perusahaan berada pada

kuadran IV yang menunjukkan bahwa kelompok tani Sumber Makmur II berada

pada tahap tumbuh dan berkembang dengan strategi diversifikasi. Pada matriks

SWOT didapatkan 8 alternatif strategi pengembangan yang terdiri dari masing-

masing 2 stategi S-O, W-O, S-T dan W-T.

Penelitian yang dilakukan oleh Yanuasari dkk., (2015) yang berjudul

“Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah serta Strategi Pengembangan

Agroindustri Kacang Oven pada CV TDS Mitra Garuda di Kabupaten Jember”

menjelaskan bahwa berdasar hasil analisis faktor-faktor strategi internal diperoleh

nilai IFAS sebesar 2,84 dan hasil analisis faktor-faktor strategi eksternal diperoleh

nilai EFAS sebesar 2,56. Nilai tersebut menempatkan agroindustri kacang oven

CV TDS Mitra Garuda dalam posisi White Area (Bidang Kuat-Berpeluang) yang

artinya agroindustri kacang oven CV TDS Mitra Garuda memiliki peluang pasar

yang prospektif untuk mengembangkan usahanya dan memiliki kompetensi atau

kekuatan untuk mengerjakannya. Strategi yang dapat dirancang bagi agroindustri

kacang oven CV TDS Mitra Garuda adalah strategi S-O.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Produk sereal beras merah organik

Sereal adalah makanan yang terbuat dari hasil ekstruksi oat bran dan corn

meal. Bahan baku yang umum digunakan untuk sereal adalah serealia terutama tepung

jagung sehingga menghasilkan produk yang tinggi karbohidrat terutama pati. Produk

dengan karbohidrat yang mudah dicerna (seperti pati dan gula) dapat memacu

peningkatan kadar gula darah dengan cepat sehingga dihindari oleh penderita diabetes

melitus. Oleh karena itu dicari alternatif bahan baku pengganti yang tetap memberi

kalori tetapi tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara cepat yang

umumnya diberikan oleh bahan berprotein tinggi diantaranya beras merah. Beras merah

merupakan salah satu sumber pangan yang mengandung sumber antiokasidan yang

mengandung protein, serat, dan vitamin E (Budijanto dkk., 2012).

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

16

Dibandingkan beras putih, beras merah sendiri masih kurang

dimanfaatkan, padahal, beras merah lebih kaya akan antosianin 23% daripada

beras putih. Kandungan karbohidrat beras merah sedikit lebih rendah

dibandingkan dengan beras putih. Namun bahwa nilai energi yang dihasilkan

beras merah sedikit lebih tinggi daripada beras putih. Kandungan gizi pada

beras merah per 100 Gram terdiri atas protein 7,5 Gram, lemak 0,9 Gram,

Karbohidrat 77,6 Gram, kalsium 16 Mg, fosfor 163 Mg, Zat besi 0,3 Gram,

Vitamin B1 0,21 Mg dan antosianin (Suardi, 2005)

2.2.2 Konsep Agroindustri

Menurut Marsudi (2013), agroindustri merupakan kegiatan industri yang

memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku yang bersumber dari tanaman,

binatang dan ikan. Pengolahan yang dimaksud meliputi pengolahan berupa proses

transportasi dan pengawetan melalui perubahan fisik atau kimiawi, penyimpanan,

pengepakan, dan distribusi. Agroindustri merupakan bagian dari subsistem agribisinis

yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut (a) dapat memberikan nilai tambah, (b)

menghasilkan produk yang dapat dipasarkan atau digunakan atau dimakan, (c)

meningkatkan daya saing dan (d) menambah pendapatan dan keuntungan.

Menurut Elizabeth (2010), kegiatan pertanian masih di konsentrasikan pada

kegiatan budidaya (on farm) atau pada kegiatan produksi sedangkan pengembangan

secara (off farm) seperti hulu pertanian, industri hilir pertanian, kegiatan pemasaran dan

jasa jasa pendukung masih kurang mendapatkan perhatian. Pengembangan agroindustri

adalah terciptanya nilai tambah dan lapangan kerja, peningkatan pembagian dan

penyebaran pendapatan, dan peningkatan penerimaan devisa. Agroindustri

dimaksudkan berperan dalam penciptaan nilai tambah (utility), penyerapan dan

produktivitas kelembagaan seperti tenaga kerja dan pasar melalui kajian deskriptif

dikemukakan peran peningkatan kualitas dan pemberdayaan sumber daya manusia

(tenaga kerja) serta perbaikan kelembagaan pasar sehingga mampu meraih dan

memperluas jangkauan pemasaran.

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

17

Menurut Udayana (2011), strategi pengembangan agroindustri yang dapat

ditempuh harus disesuaikan dengan karakteristik dan permasalahan agroindustri

yang bersangkutan. Secara umum permasalahan yang dihadapi dalam

pengembangan agroindustri adalah: (a) sifat produk pertanian yang mudah rusak

dan bulky sehingga diperlukan teknologi pengemasan dan transportasi yang mampu

mengatasi masalah tersebut; (b) sebagian besar produk pertanian bersifat musiman

dan sangat dipengaruhi oleh kondisi iklim sehingga aspek kontinuitas produksi

agroindustri menjadi tidak terjamin; (c) kualitas produk pertanian dan agroindustri

yang dihasilkan pada umumnya masih rendah sehingga mengalami kesulitan dalam

persaingan pasar baik didalam negeri maupun di pasar internasional; dan (d)

sebagian besar industri berskala kecil dengan teknologi yang rendah. Efek

multiplier yang ditimbulkan dari pengembangan agroindustri meliputi semua

industri dari hulu sampai pada industri hilir. Hal ini disebabkan karena karakteristik

dari agroindustri yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan industri lainnya.

2.2.3 Teori Produk Sampingan

Menurut Mulyadi dalam Runtuwene et all. (2014), produk sampingan adalah

satu produk atau lebih yang nilai jualnya relatif lebih rendah, yang diproduksi

bersama dengan produk lain yang nilai jualnya lebih tinggi. Istilah produk

sampingan digunakan untuk satu atau beberapa produk yang bernilai total relatif

kecil dan diproduksi secara bersamaan dengan produk yang mempunyai nilai

lebih besar. Istilah produk sampingan umumnya digunakan untuk mendefinisikan

suatu produk dengan total nilai yang relatif kecil dihasilkan secara simultan atau

bersamaan dengan suatu produk lain yang total nilainya lebih besar.

Menurut Mursyidi dalam Bawiling (2014), produk sampingan (by-product)

adalah produk yang tidak terelakkan untuk dihasilkan, namun bukan merupakan

tujuan utama perusahaan. Dalam prosesnya sangat dibutuhkan identifikasi biaya

yang akurat, agar produk sampingan yang diolah dapat dihasilkan dengan baik.

Untuk itu, diperlukan perhitungan harga pokok yang benar untuk lebih

memaksimumkan laba yang diperoleh dari produk sampingan. Istilah produk

sampingan digunakan untuk suatu produk yang bernilai total relatif kecil dan

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

18

diproduksi secara berbarengan dengan produk yang bernilai lebih besar. Produk

yang nilainya lebih besar biasa disebut dengan produk utama. Produk sampingan

juga bisa diartikan sebagai produk yang bukan tujuan utama operasi perusahaan

tetapi tidak dapat dihindarkan terjadinya dalam proses pengolahan produk

disebabkan sifat bahan yang diolah atau karena sifat pengolahan produk, kuantitas

dan nilai produk sampingan relatif kecil dibandingkan dengan nilai keseluruhan

produk. Pembedaan produk utama dan produk sampingan terletak pada nilai

jualnya. Jika nilai jual salah satu produk relatif lebih kecil dari yang lainnya maka

dikategorikan sebagai produk sampingan, sedangkan apabila produk-produk yang

dihasilkan relatif sama maka dikategorikan sebagai produk bersama.

Produk sampingan dapat digolongkan sesuai dengan dapat tidaknya produk

tersebut dijual pada saat terpisah dari produk utama.

a. Produksi sampingan yang dapat dijual setelah terpisah dari produk utama,

tanpa memerlukan pengolahan lebih lanjut.

b. Produk sampingan yang memerlukan proses pengolahan lebih lanjut setelah

terpisah dari produk utama.

2.2.4 Teori Pendapatan

Menurut Nurdin (2011), pendapatan bisa berasal dari upah atau gaji sebagai

balas tenaga kerja, sewa sebagai balas jasa tanah, keuntungan sebagai balas jasa

penjualan barang atau jasa, bunga sebagai balas jasa modal, dan lain-lain yang diukur

dalam suatu jangka waktu tertentu. Menurut Wanda (2015), pendapatan adalah hasil

dari usaha tani yaitu hasil kotor (bruto) dengan produksi yang dinilai dengan uang,

kemudian dikurangi dengan biaya produksi dan pemasaran sehingga diperoleh

pendapatan bersih. Pendapatan merupakan konsep aliran (flow concept) yakni aliran

uang, barang dan jasa serta kepuasan yang diperoleh di bawah penguasaan keluarga

untuk digunakan dalam memuaskan dan memenuhi kebutuhannya. Secara matematis

analisis pendapatan dapat ditulis sebagai berikut (Soekartawi,1995):

Y = TR – TC

TR = P x Q

TC = TFC + TVC

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

19

Keterangan:

Y : Yield (Pendapatan)

TR : Total Revenue (Penerimaan Total)

TC : Total Cost (Total Biaya)

P : Price (Harga)

Q : Quantity (Unit)

TFC : Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)

TVC : Total Variable Cost (Biaya Variabel Total)

Menurut Soetriono dkk (2015), pendapatan adalah total penerimaan

seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu. Pendapatan akan menjadi

lebih besar apabila dapat menekan biaya variabel yang dikeluarkan dan diimbangi

dengan produksi yang tinggi. Berikut ini rumus pendapatan yaitu:

Π = TR – TC

Keterangan:

π = pendapatan bersih (Rp)

TR = total penerimaan (Rp)

TC = total biaya (Rp)

P = harga (Rp/Kg)

Kreteria pengambilan keputusan yaitu:

a. jika TR > TC, maka usahatani menguntungkan,

b. jika TR < TC, maka usahatani tidak menguntungkan atau rugi dan

c. jika TR =TC, maka usahatani dalam keadaan Break Event Point atau tidak

untung dan tidak rugi.

2.2.5 Teori Biaya

Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam proses

produksi karena biaya produksi berada pada posisi yang langka dan harus digunakan

seefisien mungkin agar membuahkan pendapatan yang optimal. Kegiatan produksi

yang efisien adalah kegiatan produksi yang dilakukan dengan menekan biaya

serendah-rendahnya dengan meningkatkan produksi setinggi-tingginya dan

diinvestasikan sesuai dengan hasil yang dicapai pada akhir produksi meliputi

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

20

pengeluaran yang dilakukan untuk faktor produksi dan jasa yang biasa digunakan

dalam proses produksi (Soetriono dkk., 2015).

Menurut Al Arif dan Amalia (2010), biaya diklasifikasikan menjadi dua,

yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Biaya tetap (FC)

adalah biaya yang besarnya tidak bergantung pada jumlah produksi yang

dikeluarkan apabila barang produsen dalam waktu sementara produksi dihentikan,

maka biaya tetap ini harus dibayar dalam jumlah yang sama. Contoh biaya tetap

yaitu sewa gedung, pajak, penyusutan alat-alat, dan sebagainya. Biaya variabel

adalah biaya yang besarnya bergantung pada tingkat produksi. Biaya variabel

(VC) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan

kuantitas produk yang dihasilkan, makin besar kuantitas produksi makin besar

produk yang dihasilkan. Kuantitas produksi semakin besar maka jumlah biaya

variabel. Contoh biaya variabel yaitu bahan mentah, biaya tenaga kerja, dan

sebagainya. Sedangkan, biaya total (total cost) adalah biaya tetap ditambah biaya

variabel. Rumus biaya total adalah sebagai berikut:

TC = TFC + TVC

Keterangan:

TC : Total Biaya (Total Cost)

TFC : Total Biaya Tetap (Total Fixed Cost)

TVC : Total Biaya Variabel (Total Variabel Cost)

2.2.6 Teori Efisiensi Biaya

Menurut Sundari (2011), efisiensi diartikan sebagai kemampuan suatu unit

usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan, efisiensi selalu dikaitkan dengan

tujuan organisasi yang harus dicapai oleh perusahaan. Perbandingan terbaik antara

input (masukan ) dan output (hasil), antara keuntungan dengan biaya (antara hasil

pelaksanaan dengan sumber yang digunakan), seperti halnya juga hasil optimal

yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Efisiensi merupakan

kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya untuk memperoleh hasil

tertentu dengan menggunakan masukan (input yang serendah-rendahnya) untuk

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

21

menghasilkan suatu keluaran (output), dan juga merupakan kemampuan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar.

Menurut Fahriyah dkk (2012), efisiensi adalah perbandingan antara total

penerimaan dan total biaya dimana penerimaan lebih besar dibandingkan dengan

total biaya. R/C ratio merupakan perbandingan antara penerimaan dan biaya,

Besarnya R/C ratio mempunyai prospek baik. Nilai R/C ratio yang lebih besar

dari 1 menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan oleh perusahaan layak untuk

diusahakan. Tingginya nilai R/C ratio disebabkan oleh produksi yang diperoleh

dan harga komoditi yang sangat berpengaruh terhadap penerimaan sebagai

pengusaha. R/C ratio adalah perbandingan antara (nisbah) penerimaan dan biaya.

Menurut Soekartawi (1995), pada umumnya akan lebih baik apabila

analisis R/C dibagi dua yaitu yang menggunakan data pengeluaran (biaya

produksi) yang secara rill dikeluarkan oleh petani dan yang menghitung juga nilai

tenaga kerja keluarga, serta benih atau bibit yang disiapkan sendiri itu juga

diperhitungkan. Dengan cara ini dua macam R/C yaitu: R/C berdasarkan data apa

adanya dan R/C berdasarkan data dengan memperhitungkan tenaga kerja, dalam

keluarga, sewa lahan dan sebagainya untuk mengetahui R/C ratio yang diperoleh :

R/C ratio = TR/TC

Keterangan:

R/C ratio = Perbandingan antara penerimaan dan biaya

TR = Total Penerimaan/Total Revenue (Rp)

TC = Biaya Total/Total Cost (Rp)

Keputusan :

R/C ratio > 1 = Berarti usaha yang dilakukan secara ekonomis efisien atau

menguntungkan.

R/C ratio <1 = Berarti usaha yang dilakukan secara ekonomis tidak efisien

atau tidak menguntungkan.

R/C ratio = 1 = Berarti usaha mengalami titik impas (break event point).

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

22

2.2.7 Teori SWOT

Menurut Tamara (2016), analisis SWOT digunakan untuk melihat

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan.

Dengan melihat kekuatan yang dimiliki serta mengembangkan kekuatan tersebut

dapat dipastikan bahwa perusahaan akan lebih maju dibanding pesaing yang ada.

Demikian juga dengan kelemahan yang dimiliki harus diperbaiki agar perusahaan

bisa tetap eksis. Peluang yang ada harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh

perusahaan agar volume penjualan dapat meningkat dan ancaman yang akan

dihadapi oleh perusahaan haruslah dihadapi dengan mengembangkan strategi

pemasaran yang baik.

Menurut Rangkuti (2015), menjelaskan bahwa Analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan

kekuatan (strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan

keputusan strategi selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi

dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian, perencanaan strategi harus

menganalisa faktor-faktor strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman) dalam kondisi yang saat ini. Analisis SWOT membandingkan antara

faktor eksternal peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dengan faktor

internal kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness).

Kuadran 3 Kuadran 1

Mendukung Strategi (Turn Around) Mendukung Strategi Agresif

Kuadran 4 Kuadran 2

Mendukung Strategi Defensif Mendukung Strategi Diversifikasi

Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT

Berdasarkan Gambar 2.1 terdapat empat kuadran yang menjelaskan situasi

perusahaan sebagai berikut:

a. Kuadran 1: merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang

peluang

Kelemahan internal Kekuatan internal

Ancaman

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

23

yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung

kebijaksanaan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

b. Kuadran 2: meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan

cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

c. Kuadran 3: posisi usaha atau perusahaan menghadapi peluang pasar yang

sangat besar, tetapi dipihak lain, ia menghadapi beberapa kendala atau

kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan adalah meminimkan masalah-

masalah yang internal perusahaan sehingga dapat membuat peluang pasar yang

lebih baik.

d. Kuadran 4: merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

Menurut Kusmiati (2015), analisis SWOT merupakan suatu analisis yang

digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal secara sistematis.

Faktor internal meliputi faktor-faktor kekuatan dan kelemahan dalam suatu usaha.

Faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman yang dihadapi suatu usaha.

Analisis SWOT dilakukan berdasarkan asumsi bahwa suatu strategi yang efektif

akan memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan

ancaman. Berikut adalah tabel matriks SWOT:

Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT

IFE Kekuatan (S) Kelemahan (W)

EFE

Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

Keterangan:

1. Strategi S-O (Strenghts-Opportunity)

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

yang sebesar-besarnya.

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

24

2. Strategi S-T (Strenghts-Threats)

Strategi S-T adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO (Weknesses- Opportunities)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT (Weknesses- Threats)

Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

2.3 Kerangka Pemikiran

Menurut Mayrowani (2012), pertanian organik bukan hal yang baru lagi,

sistem pertanian tersebut telah dikenal sejak ilmu bercocok tanam dikenal oleh

manusia. Dimana semua proses produksi dilakukan secara tradisional dan

menggunakan input produksi alamiah tanpa adanya bahan kimia yang memicu

kerusakan lingkungan. Pertanian organik merupakan sistem tanam yang ramah

lingkungan. Menurut Khorniawati (2014), peningkatan kesadaran masyarakat

tehadap bahaya kandungan zat kimia yang terdapat dalam produk pertanian

menjadikan produk pertanian organik mulai diminati konsumen. Masyarakat

mulai menyadari dampak dari mengkonsumsi produk yang mengandung bahan

kimia dalam jangka panjang akan berbahaya bagi kesehatan tubuh dan

kelestarian lingkungan. Konsumen yang memiliki kesadaran tinggi terhadap

lingkungan dan kesehatan akan memilih produk-produk yang ramah lingkungan.

Peningkatan minat konsumen terhadap produk pertanian organik tersebut dapat

dilihat dari semakin besarnya capaian produksi pertanian organik dari tahun ke

tahun.

PT Sirtanio Organik Indonesia adalah salah satu produsen beras organik,

dimana kegiatannya terorganisir dari hulu (on farm) hingga hilir (off farm),

dimana perusahaan tersebut sudah memiliki sertifikat organik dari LeSOS. Untuk

memenuhi kebutuhan konsumen, perusahaan tersebut memproduksi beberapa

jenis beras organik yakni beras merah, hitam, hitam melik, dan coklat. Produk

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

25

best seller dari beras organik tersebut adalah beras merah organik. Pada saat

memproduksi beras merah organik tentu menghasilkan pula menir atau biji beras

merah yang patah, yang dikemudian dapat dimanfaatkan menjadi produk

sampingan PT Sirtanio. Produk sampingan yang dihasilkan yakni sereal beras

merah organik, dimana sereal tersebut mengalami proses khusus hingga menjadi

serbuk sereal. Dalam memproduksi produk sampingan perlu memperhatikan biaya

biaya yang akan dikeluarkan perusahaan, sehingga dapat diketahui jumlah

pendapatan yang diterima selama memproduksi produk sampingan.

Berdasarkan hasil penelitian Yasinta dkk (2013), mengenai “Perhitungan

Harga Pokok Produksi dan Perlakuan Produk Sampingan pada UD Sari Nadi

Singaraja Tahun 2012” menyatakan UD Sari Nadi Singaraja pada tahun 2012

diperoleh pendapatan atas penjualan dedak sebesar Rp 1.075.627.500,- dan sekam

sebesar Rp 483.787.500,-. Total pendapatan penjualan produk sampingan sebesar

Rp 1.559.415.000,-. Berdasarkan hasil penelitian Qodarisasi (2014), mengenai

“Analisis Alokasi Biaya Produksi Sampingan pada UD Ajung Jaya” menyatakan

bahwa UD Ajung Jaya dalam menghasilkan produk sampingan berupa sekam dan

bekatul dapat menghasilkan pendapatan per bulan pada produk sampingan sekam

sebesar Rp 10.939.500,- dan pendapatan yang diperoleh produk sampingan sekam

sebesar Rp 140.400.000,-. Berdasarkan hasil penelitian Setiawan dan Hastoni

(2008), mengenai “Analisa Produk Sampingan dalam menentukan Tingkat

Pendapatan Produk Utama Studi Kasus pada Perusahaan Tahu Yun - Yi”

menyatakan bahwa produk sampingan yang diolah lagi melalui proses lanjutan

karena laba yang dihasilkan lebih maksimum atau sebesar Rp 35.022.250,-. Selain

itu hasil penelitian Waroh dkk (2017), mengenai “Perlakuan Akuntansi atas

Produk Sampingan pada PT Royal Coconut Airmadidi” juga menyatakan bahwa

Pendapatan atas penjualan kopra dan paring ini yakni sebagai pendapatan lainnya

yang menambah pendapatan utama atas penjualan tepung kelapa kelapa dan

memberikan keuntungan.

Pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan PT Sirtanio Organik

Indonesia yakni dengan cara menghitung penerimaan yang didapatkan kemudian

dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan. Penerimaan yang dihasilkan

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

26

didapat dari hasil penjualan sereal beras merah organik yang dikemas dalam botol

(100 Gram) kemudian dikalikan dengan harga sereal setiap botol yakni Rp

17.500,-. Dimana biaya-biaya tersebut terdiri dari biaya variabel (VC) yang

meliputi biaya tenaga kerja penyangraian dan pengemasan, biaya bahan baku

beras merah organik utuh sebanyak 70% dengan beras merah organik yang menir

atau pecah sebesar 30%, biaya gas, biaya selep, biaya botol, dan juga biaya label.

Sedangkan untuk biaya tetap yakni terdiri dari wajan besar, spatula kecil, panci

besar, kompor, ayak, timbangan, dan timba plastik. Pada penelitian ini untuk

mengetahui jumlah biaya tetap yang dikeluarkan yakni dengan menggunakan

biaya penyusutan dalam satu tahun. Dengan cara menjumlah alat yang digunakan

kemudian dikalian dengan harga alat, lalu dibagi umur ekonomis. Oleh karena itu,

berdasarkan penelitian terdahulu dan dengan hasil survey lapang maka produk

sereal beras merah organik menguntungkan.

Pendapatan yang besar belum pasti mencerminkan tingkat efisiensi yang

tinggi, dimana terdapat kemungkinan pendapatan yang besar diperoleh dengan

penggunaan biaya produksi yang besar pula. Berdasarkan hasil penelitian

Akhiriani dan Nurhayati (2017), yang berjudul “Analisis Ekonomi Pakan Ternak

Terfermentasi Berbasis Limbah Agroindustri Pisang di Kabupaten Lumajang”

menyatakan bahwa produk akhir berupa pakan ternak terfermentasi memperoleh

pendapatan dari total penerimaan (TR) sebesar Rp 1.624.500,00 dikurangi total

biaya (TC) sebesar Rp 1.057.321,00. Nilai R/C ratio sebesar 1,54 hal ini

menunjukkan bahwa agroindustri pakan ternak terfermentasi efisien untuk

diusahakan karena nilai R/C ratio yang didapatkan lebih dari satu (R/C>1). Selain

itu, penelitian Praptiwi dkk (2015), mengenai “Analisis Pendapatan dan Nilai

Tambah Agroindustri Tape Singkong di Kota Pekanbaru” menyatakan bahwa

biaya total yang dikeluarkan Rp 11.351.600,33 dengan penerimaan

Rp18.116.343,99 dimana bahwa efisiensi agroindustri tape singkong di Kota

Pekanbaru pada bulan Juni 2014 sebesar 1,59 yang berarti bahwa agroindustri

tape yang dijalankan sudah efisien.

Pada PT Sirtanio Organik Indonesia untuk mengetahui efisiensi biaya,

maka dilakukan perhitungan dengan cara membagi hasil total penerimaan yang

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

27

didapat perusahaan dengan total biaya yang dikeluarkan (penjumlahan biaya tetap

dan biaya variabel). Setelah mengetahui hasil dari perhitungan, hasil dari

penelitian terdahulu serta survey lapang yang dilakukan oleh peneliti maka, biaya

yang dikeluarkan PT Sirtanio Organik Indonesia adalah efisien.

Adanya produk sampingan sereal beras merah organik yang memiliki nilai

cukup baik, maka perlu adanya strategi pengembangan agar sereal beras merah

organik dapat memproduksi lebih banyak serta pemasaran yang lebih meluas lagi.

Penelitian yang dilakukan oleh N. Dwi (2017), mengenai “Analisis Nilai Tambah

dan Strategi Pengembangan Usaha Sereal Beras Merah Organik pada Kelompok

Tani Vigur Organik Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang” menjelaskan

bahwa kekuatan yang dimiliki oleh Kelompok Tani Vigur Organik dalam

menjalankan usaha sereal beras merah antara lain kualitas bahan baku yang

digunakan, nilai tambah tinggi, produk bersertifikat organik, memiliki ijin usaha,

produk tidak menggunakan bahan pengawet, dan melakukan evaluasi dan

pelatihan. Sedangkan kelemahan yang dimiliki oleh Tani Vigur Organik dalam

menjalankan usaha sereal beras merah antara lain produksi belum terjadwal,

lokasi kurang strategis, produk yang kurang variatif, dan promosi kurang efektif.

Peluang yang dimiliki oleh Kelompok Tani Vigur Organik dalam

mengembangkan usaha sereal beras merah antara lain ketersediaan bahan baku,

kesadaran masyarakat akan kesehatan, dukungan dari pemerintah, harga bahan

baku cenderung tetap, dan hubungan baik dengan konsumen dan mitra. sedangkan

yang menjadi ancaman bagi Kelompok Tani Vigur Organik dalam menjalankan

usaha sereal beras merah antara lain cuaca, produk pesaing sejenis, permintaan

konsumen yang tidak tetap, perubahan selera konsumen, dan produk belum

dikenal masyarakat. Berdasarkan hasil analisis Matriks EFAS diperoleh total skor

2,62 dan total skor Matriks IFAS adalah 2,93, sehingga menempatkan sereal beras

merah organik pada posisi kuadran V yakni pertumbuhan. Selain itu, penelitian

yang dilakukan oleh Wahyono (2017) yang berjudul “Kajian Nilai Tambah dan

Strategi Pengembangan Produk Sereal Beras Organik (Studi Kasus di Kelompok

Tani Sumber Makmur II Desa Sumber Ngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten

Malang)” menyatakan bahwa hasil dari analisis yang telah dilakukan pada

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

28

agroindustri sereal beras organik kelompok tani Sumber Makmur II berdasarkan

dari diagram SWOT menunjukkan posisi perusahaan berada pada kuadran IV

yang menunjukkan bahwa kelompok tani Sumber Makmur II berada pada tahap

tumbuh dan berkembang dengan strategi diversifikasi. Berdasarkan penelitian

Yanuasari dkk., (2015) yang berjudul “Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah

serta Strategi Pengembangan Agroindustri Kacang Oven pada CV TDS Mitra

Garuda di Kabupaten Jember” menjelaskan bahwa CV TDS Mitra Garuda dalam

posisi White Area (Bidang Kuat-Berpeluang) Strategi yang dapat dirancang bagi

agroindustri kacang oven CV TDS Mitra Garuda adalah strategi S-O.

Hal tersebut menunjukkan bahwa produk sampingan berupa sereal beras

merah organik memiliki pendapatan yang cukup baik dalam menambahkan

pendapatan produk utama. Dalam proses produksinya biaya yang dikeluarkan juga

tergolong efisien. Untuk menentukan faktor faktor internal maupun eksternal

dalam menentukan strategi pengembangan sereal beras merah organik ini dapat

disesuaikan dengan fenomena yang terjadi di lapang. Adapun faktor kekuatan

yang dimiliki perusahaan PT Sirtanio Organik pada produk sampingan sereal

beras merah organik yaitu produk baru yang inovatif, pengolahan yang mudah,

harga yang bersaing, produk bersaing. Adapun kelemahannya yakni kurangnya

promosi, alat masih sederhana, sulit akses pasar dalam penjualan produk.

Sedangkan faktor peluang meliputi minat Konsumen tinggi, memiliki khasiat

untuk kesehatan, produk sampingan yang memiliki nilai jual. Untuk faktor

ancamannya terdiri dari keterbatasan informasi, kualitas rasa yang kurang enak

dibandingkan dengan produk lain dan adanya pesaing yang lebih bagus. Hasil

analisis pendapatan, efisiensi biaya, dan srategi pengembangan penting untuk

ditelaah agar mengetahui strategi apa yang akan dilakukan perusahaan PT Sirtanio

Organik Indonesia untuk mengembangkan produk sampingannya tersebut.

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

29

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran

Pendapatan Efisiensi biaya

Pengembangan produk

sampingan beras organik di

PT Sirtanio Organik Indonesia

PT Sirtanio Organik

Indonesia

Fenomena:

Adanya produk

utama best seller

yakni beras organik

merah, adanya

produk sampingan

yakni sereal dari

beras organik merah

Teori SWOT

Teori

Efisiensi

biaya

R/C ratio =

TR/TC

Teori

Pendapatan

Π = TR-TC

Produk sampingan

sereal beras merah

organik

Strategi

pengembangan

Faktor internal: Kekuatan (produk baru yang

inovatif, pengolahan yang mudah,

harga yang bersaing, produk

bersaing

Kelemahan (kurangnya promosi,

alat masih sederhana, sulitnya akses

pasar dalam penjualan produk)

Faktor eksternal:

Peluang (minat konsumen tinggi,

memiliki khasiat untuk kesehatan,

produk sampingan yang memiliki

nilai jual)

Ancaman (keterbatasan informasi

mengenai produk sereal beras

merah organik, kualitas rasa kurang

enak dibandingkan produk lain,

adanya pesaing sejenis yang lebih

bagus)

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

30

2.4 Hipotesis

1. Diduga pendapatan produk sampingan beras organik di PT Sirtanio Organik

Indonesia adalah menguntungkan.

2. Diduga biaya produksi produk sampingan beras organik di PT Sirtanio

Organik Indonesia adalah efisien.

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

31

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten

Banyuwangi. Lokasi penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive

method atau secara sengaja. Purposive method yaitu suatu metode penentuan

daerah penelitian secara sengaja dan terencana dengan dasar pertimbangan

tertentu (Nursalam, 2008). PT Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi

dipilih sebagai pusat penelitian karena merupakan pionir salah satu perusahaan

beras organik yang kegiatannya terorganisir dimulai dari hulu (on farm) hingga

hilir (off farm) dengan sistem organik dan telah memiliki sertifikat organik. Selain

itu PT Sirtanio Organik Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi

sereal beras merah organik.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan metode penelitian analitik dan deskriptif.

Menurut Sugiyono (2013), metode analitik adalah metode yang berfungsi untuk

menguji hipotesa-hipotesa serta mengadakan interpretasi hasil analisa yang

terkait. Metode analitik digunakan untuk mengetahui pendapatan produk

sampingan dan efisiensi biaya yang dikeluarkan serta strategi pengembangan

produk sampingan yang di lakukan PT Sirtanio Organik Indonesia. Metode

deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti setatus sekelompok manusia, suatu

obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif

digunakan untuk menjelaskan atau mengintepretasikan hasil perhitungan dari

pendapatan, efisiensi biaya, serta menjelaskan tentang strategi pengembangan

produk sampingan yang dilakukan PT Sirtanio Organik Indonesia.

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

32

3.3 Metode Pengambilan Contoh

Penentuan contoh dilakukan dengan metode non probability sampling

dengan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2015), purposive

sampling adalah metode pengambilan contoh yang dipilih dengan cermat sehingga

relevan dengan struktur penelitian, dimana pengambilan sampel dengan

mengambil sampel orang-orang yang dipilih oleh penulis menurut kriteria yang

ditentukan. Kriteria tersebut yaitu sampel orang-orang yang dapat mengetahui

tentang penelitian ini seperti tentang biaya-biaya yang akan dikeluarkan serta

jumlah pendapatan. Selain itu juga, penulis memilih informan kunci serta expert

yang mengetahui tentang strategi yang akan dilakukan. Adapun informan kunci

yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Informan Kunci Penelitian

Informan Kunci Jumlah (orang)

Manajer Divisi Produksi 1

Bendahara PT Sirtanio Organik Indonesia 1

Seksi Pengolahan Sereal Beras Merah 2

Jumlah 4

Berdasarkan Tabel 3.1 diatas, responden tersebut dipilih karena peneliti

menganggap bahwa para informan kunci diatas dapat memberikan informasi dan

data terkait dengan rumusan-rumusan masalah yang akan dikaji. Informan yang

akan diwawancarai untuk mengkaji rumusan masalah pertama, kedua, dan ketiga

terkait dengan pendapatan serta efisiensi biaya produk sampingan produk

sampingan beras organik yang dilakukan oleh PT Sirtanio Organik Indonesia

yaitu dengan Manajer Divisi Produksi, bendahara, seksi pengolahan sereal beras

merah organik PT Sirtanio Organik Indonesia. Dimana empat informan tersebut

dianggap mengetahui tentang biaya-biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi

serta harga jual dari produk sampingan yakni sereal beras merah organik dan juga

pendapatan yang diterima. Selain itu keempat informan kunci tersebut dapat

memberikan informasi tentang faktor-faktor serta penilaian pada strategi

pengembangan produk sereal beras merah organik.

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

33

Tabel 3.2 Expert Penelitian

Expert Penelitian Jumlah (orang)

Dinas Pertanian 1

Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1

Dinas Koperasi dan UMKM 1

Jumlah 3

Berdasarkan tabel diatas expert yang akan diwawancarai untuk mengkaji

rumusan masalah ketiga terkait strategi pengembangan produk sampingan beras

organik yang dilakukan oleh PT Sirtanio Organik Indonesia yaitu dari Dinas

Pertanian yang diwakilkan oleh Bapak Surmandi Sie Binus, SDM, dan

Kelembagaan, kemudian expert yang akan diwawancarai selanjutnya yaitu Dinas

Perindustrian dan Dagang yang diwakilkan Bapak I Komang Dedi Budi S yang menjabat

sebagai Kepada Bidang Industri, kemudian selanjutnya mewawancarai expert dari Dinas

Koperasi dan UMKM yang diwakilkan oleh Ibu Tri Vina Oktivita Sari yang menjabat

sebagai Pendamping atau konsultan UMKM. Semua expert tersebut dapat memberikan

penilaian terhadap faktor-faktor pada analisis SWOT serta meberikan penilaian terhadap

faktor-faktor tersebut.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2015), metode pengumpulan data yang diambil dalam

penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara, observasi dan studi

dokumentasi sebagai berikut:

a. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui

hal-hal dari responden lebih mendalam. Penelitian ini dalam melakukan

pengumpulan data dengan melakukan wawancara tidak terstruktur. Wawancara

tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan

pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa

garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan yakni mengenai

pendapatan, biaya, serta tentang strategi pengembangan produk sampingan di

PT Sirtanio Organik Indonesia.

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

34

b. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila

dibandingkan dengan teknik yang lain, selain itu observasi salah satu metode

pengumpulan data dengan mengamati atau meninjau secara cermat dan

langsung di lokasi penelitian untuk mengetahui secara langsung kondisi yang

terjadi atau untuk membuktikan kebenaran dari penelitian mengenai analisis

pendapatan produk sampingan di PT Sirtanio Organik Indonesia.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara

mempelajari dokumen untuk mendapatkan data atau informasi yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian ini diperoleh dari

beberapa literatur dan instansi yang menunjang kegiatan penelitian yang

diperoleh jurnal, buku, skrispi dan internet.

.

3.5 Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis pertama yang terkait pendapatan produk sampingan

yang dilakukan oleh PT Sirtanio Organik Indonesia yakni dengan analisis

pendapatan. Besarnya pendapatan yang akan diperoleh dari suatu kegiatan dalam

berproduksi tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Pendapatan

produk sampingan adalah selisih antara penerimaan (pendapatan kotor) dengan

semua biaya.

Berikut ini rumus pendapatan yaitu :

π = TR – TC

TR = P . Q

TC = TFC + TVC

Keterangan:

π = pendapatan bersih (Rp)

TR = total penerimaan (Rp)

TC = total biaya (Rp)

TFC = total biaya tetap (Rp)

TVC = total biaya variabel (Rp)

Page 54: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

35

Q = produksi (Kg)

P = harga (Rp/Kg)

Kreteria pengambilan keputusan yaitu:

a. jika TR > TC, maka produk sampingan menguntungkan,

b. jika TR < TC, maka produk sampingan tidak menguntungkan atau rugi

c. jika TR = TC, maka produk sampingan dalam keadaan Break Event Point

(impas)

Pengujian hipotesis kedua mengenai efisiensi biaya yang digunakan

untuk memproduksi produk sampingan beras merah organik menggunakan

analisis R/C ratio. Perbandingan antara penerimaan kotor (hasil penjualan produk

sampingan) dengan biaya total produksi yang telah dikeluarkan merupakan

Revenue Cost Ratio (R/C). Perhitungan R/C ratio adalah sebagai berikut:

R/C ratio= TR/ TC

Dimana TR = P.Q

TC = TFC+TVC

Kriteria:

a. R/C Ratio > 1, maka biaya produk sampingan efisien

b. R/C Ratio < 1, maka biaya produk sampingan tidak efisien

c. R/C Ratio = 1, maka biaya produk sampingan impas

Pengujian hipotesis ketiga mengenai strategi pengembangan produk

sampingan yakni dengan analisis SWOT. Menurut Rangkuti (2015), analisis

SWOT merupakan suatu analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor

internal dan eksternal secara sistematis. Faktor internal (IFAS) meliputi faktor-

faktor kekuatan dan kelemahan dalam suatu usaha. Faktor eksternal (EFAS)

meliputi peluang dan ancaman yang dihadapi suatu usaha.

Page 55: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

36

Tabel 3.3 Analisis Faktor-Faktor Strategi Internal (IFAS)

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating Keterangan

Kekuatan

a. Produk baru yang inovatif

b. Pengolahan yang mudah

c. Harga yang bersaing

d. Produk bersaing

Kelemahan

a. Kurangnya promosi

b. Alat masih sederhana

c. Sulit akses pasar dalam

penjualan produk

Total

Tabel 3.4 Analisis Faktor-Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Bobot x Rating Keterangan

Peluang

a. Minat konsumen tinggi

b. Memiliki khasiat untuk

kesehatan

c. Produk sampingan yang

memiliki nilai jual

Ancaman

a. Keterbatasan informasi

mengenai produk sereal dari

beras merah organik

b. Kualitas rasa yang kurang

enak dibandingkan dengan

produk lain

c. Adanya pesaing sejenis yang

lebih bagus

Total

Keterangan:

a. Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta peluang

dan ancaman pada kolom satu.

b. Memberi bobot untuk masing-masing faktor tersebut dengan skala dari 1,0

(paling penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor –

faktor tersebut terhadap posisi strategis kelompok.

c. Menghitung rating untuk masing-masing faktor kekuatan dan peluang dengan

memberikan skla mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor).

d. Mengalikan masing-masing bobot dengan rating untuk memperoleh faktor

pembobotan dalam kolom ini. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

Page 56: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

37

masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 sampai dengan

1,0.

e. Menggunakan kolom komentar untuk memberikan keterangan berupa catatan

mengapa faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi

perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana

perusahaan tersebut beraksi terhadap faktor-faktor eksternalnya. Total skor ini

digunakan membandingkan hasil dari narasumber satu dengan narasumber

yang lainnya.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai faktor-faktor kondisi internal dan faktor-

faktor eksternal pada PT Sirtanio Organik Indonesia maka selanjutnya dapat

dimasukkan kedalam matrik posisi kompetitif relatif sebagai berikut:

Gambar 3.1 Matrik Posisi Kompetitif Relatif

Kriteria pengambil keputusan sebagai berikut:

1. Apabila hasil terletak di daerah White Area (bidang kuat-berpeluang), maka PT

Sirtanio Organik Indonesia memiliki peluang pasar yang pospektif dan

kompetensi dalam melakukan strategi pengembangan produk sampingan.

2. Apabila hasil terletak di daerah Grey Area (bidang lemah-berpeluang), maka

PT Sirtanio Organik Indonesia memiliki peluang pasar yang prospektif, tetapi

Page 57: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

38

tidak memiliki kompetensi dalam melakukan strategi pengembangan produk

sampingan.

3. Apabila hasil terletak di daerah Grey Area (bidang kuat-terancam), maka PT

Sirtanio Organik Indonesia cukup kuat dan memiliki kompetensi untuk

melakukan strategi pengembangan produk sampingan, tetapi peluangnya

sangat mengancam.

4. Apabila hasil terletak di daerah Black Area (bidang lemah-terancam), maka PT

Sirtanio Organik Indonesia tidak memiliki peluang dan tidak memiliki

kompetensi untuk melakukan strategi pengembangan produk sampingan.

Selanjutnya yakni menentukan posisi PT Sirtanio Organik Indonesia yang

didasarkan pada analisis total skor faktor internal dan eksternal menggunakan

matrik internal dan eksternal seperti Gambar 3.2

Gambar 3.2 Matriks Internal Eksternal

Keterangan:

Daerah I : Strategi konsentrasi melalui integrasi vertikal

Daerah II : Strategi melalui integrasi horizontal

Daerah III : Strategi turn around

Daerah IV : Strategi stabilitas

Daerah V : Strategi konsentrasi melalui integrasi horizontal atau stabilitas

Page 58: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

39

Daerah VI : Strategi divestasi

Daerah VII : Strategi diversifikasi konsentif

Daerah VIII : Strategi diversifikasi konglomerat

Daerah IX : Strategi likuidasi/bangkrut

Kemudian tahap selanjutnya yakni penentuan alternatif strategi

menggunakan matrik SWOT. Matrik SWOT ini yang akan digunakan untuk

menentukan strategi yang baik untuk diambil, dimana terdiri dari empat strategi

yaitu SO, WO, ST, WT seperti pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.5 Matrik Analisis SWOT Produk Sampingan

IFAS

EFAS

Strength (S) Weakness (W)

Opportunity (O)

Strategi (SO) Strategi (WO)

Theats (T)

Strategi (ST)

Strategi (WT)

Keterangan:

1. Strategi S-O (Strenghts-Opportunity)

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan CV Sirtanio Organik

Indonesia, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang yang sebesar-besarnya.

2. Strategi S-T (Strenghts-Threats)

Strategi S-T adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan CV Sirtanio Organik Indonesia untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO (Weknesses- Opportunities)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT (Weknesses- Threats)

Strategi ini berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Page 59: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

40

3.6 Definisi Operasional

1. Pertanian organik adalah sebagai suatu sistem produksi pertanaman yang

berdasarkan daur-ulang hara secara hayati yang dilakukan PT Sirtanio

Organik Inodonesia.

2. Strategi pertanian organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia adalah tidak

menggunakan pupuk kimia pada saat melakukan usahatani dan hanya

menggunakan pupuk kandang, kompos, serta agen hayati dalam memberantas

hama.

3. Data yang digunakan adalah data primer yang didapatkan dari hasil

wawancara produksi beras merah organik dari tahun 2015-2017.

4. Produk sampingan PT Sirtanio Organik Indonesia adalah sereal beras merah

organik.

5. Tenaga kerja adalah orang yang melakukan kegiatan penyangraian dan

pengemasan produk sampingan pada PT Sirtanio Organik Indonesia.

6. Upah tenaga kerja adalah bayaran yang diterima oleh tenaga kerja dengan

sistem borongan pada PT Sirtanio Organik Indonesia.

7. Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang bekerja pada PT Sirtanio

Organik Indonesia untuk melalukan penyangraian dan pengemasan dengan

menerima upah berdasarkan banyaknya produk sereal beras merah organik

yang telah ditentukan.

8. Pendapatan adalah keuntungan yang diperoleh penerimaan hasil penjualan

sereal beras merah organik dengan biaya yang yang dikeluarkan dalam

kegiatan produksi sereal beras merah organik pada PT Sirtanio Organik

Indonesia pada tahun 2017.

9. Penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima yang dikalikan harga jual

sereal beras organik dalam satuan rupiah pada PT Sirtanio Organik Indonesia

pada tahun 2017.

10. Harga jual adalah tingkat harga yang diterima oleh konsumen sereal beras

merah organik yang dinyatakan dalam satuan rupiah per kg di PT Sirtanio

Organik Indonesia pada tahun 2017.

Page 60: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

41

11. Biaya adalah semua pengeluaran yang meliputi biaya eksplisit dan implisit

dalam produksi sereal beras organik yang diukur dengan satuan rupiah pada

PT Sirtanio Organik Indonesia.

12. Biaya tetap merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang tidak

bergantung pada besar kecilnya produksi yang dinyatakan dalam satuan

rupiah di PT Sirtanio Organik Indonesia.

13. Biaya tetap yang dikeluarkan PT Sirtanio Organik Indonesia didapat dari

hasil perhitungan penyusutan dimana terdiri wajan besar, spatula kecil, panci

besar, kompor gas, ayak, timbangan, dan timba plastik.

14. Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang

jumlahnya didasarkan pada besar kecilnya hasil produksi yang dinyatakan

dalam satuan rupiah di PT Sirtanio Organik Indonesia.

15. Biaya variabel yang dikeluarkan PT Sirtanio Organik Indonesia meliputi

biaya tenaga kerja untuk penyangraian dan pengemasan, biaya bahan baku

beras organik yang utuh dan menir, biaya gas, biaya selep, biaya botol, dan

biaya untuk label.

16. Efisiensi biaya sereal beras merah organik adalah perbandingan antara rata-

rata penerimaan produksi dengan rata-rata total biaya produksi yang

dikeluarkan oleh PT Sirtanio Organik Indonesia pada tahun 2017.

17. SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui strategi

pengembangan sereal beras merah organik pada PT Sirtanio Organik

Indonesia.

18. S (Strenght) merupakan kekuatan yang bersumber dari dalam PT Sirtanio

Organik Indonesia yakni produk baru yang inovatif, pengolahan yang mudah,

harga yang bersaing dengan produk sejenis, produk bersaing dengan sejenis.

19. W (Weakness) merupakan kelemahan yang bersumber dari dalam PT Sirtanio

Organik Indonesia yakni kurangnya promosi, alat masih sederhana, dan sulit

akses pasar dalam penjualan produk.

20. O (Opportunity) merupakan peluang yang berasal dari luar PT Sirtanio

Organik Indonesia yang meliputi minat konsumen tinggi, memiliki khasiat

untuk kesehatan, dan produk sampingan yang memiliki nilai jual.

Page 61: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

42

21. T (Threat) merupakan ancaman yang berasal dari luar PT Sirtanio Organik

Indonesia yang terdiri dari keterbatasan informasi mengenai produk sereal

dari beras merah organik, kualitas rasa yang kurang enak dibandingkan

produk lainnya, adanya pesaing sejenis yang lebih bagus.

Page 62: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

43

BAB 4. GAMBARAN UMUM

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur

yang berlokasi di ujung timur Pulau Jawa. Wilayah dataran Kabupaten

Banyuwangi terdiri atas dataran tinggi yaitu pegunungan dan merupakan

penghasil produk perkebunan serta dataran rendah yang memiliki potensi

penghasil berbagai produk pertanian. Di Kabupaten Banyuwangi juga terdapat

daerah sekitar garis pantai sepanjang 178,8 km yang membujur dari arah utara ke

selatan yang merupakan daerah penghasil biota laut. Batas koordinat Kabupaten

Banyuwangi yaitu 70

43’ – 80 46’ lintang selatan dan 114

0 53’ – 114

0 38’ bujur

timur. Batas wilayah Kabupaten Banyuwangi yaitu sebelah utara merupakan

Kabupaten Situbondo, sebelah timur merupakan Selat Bali, sebelah selatan adalah

Samudra Indonesia dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Jember dan

Bondowoso. Bagian barat dan utara Kabupaten Banyuwangi adalah pegunungan

dan bagian selatan sebagian besar merupakan dataran rendah.

Tingkat kemiringan rata-rata pada wilayah bagian barat dan utara 400

dengan rata rata curah hujan lebih tinggi bila dibanding dengan bagian wilayah

lainnya. Tingkat kemiringan dataran yang datar sebagian besar yaitu kurang dari

150 dengan rata-rata curah hujan cukup memadai, hal tersebut menjadikan tingkat

kesuburan tanah mudah ditingkatkan. Dataran rendah terbentang dari selatan

hingga utara dan terdapat banyak aliran sungai dan Kabupaten Banyuwangi

tercatat memiliki 35 DAS. Adanya DAS dapat untuk mengairi sawah dan menjaga

kesuburan tanah, sehingga di daerah tersebut cocok untuk pertanian lahan basah.

Artinya sektor pertanian khususnya subsektor tanaman pangan memiliki potensi

untuk dikembangkan di Kabupaten Banyuwangi.

Desa Sumberbaru merupakan salah satu desa di Kecamatan Singojuruh

Kabupaten Banyuwangi. Desa Sumberbaru ditetapkan menjadi desa definitif pada

tahun 2000 sebagai hasil pemekaran Desa Kemiri. Penetapan dengan nama Desa

Sumberbaru oleh tokoh masyarakat dilakukan atas dasar bahwa wilayah tersebut

banyak terdapat sumber air dan kata baru diambil dari sesuatu yang memang baru

Page 63: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

44

berdiri. Desa Sumberbaru terdiri dari tiga dusun antara lain, Dusun

Umbulrejo, Dusun Paeloan, dan Dusun Kendal. Batas wilayah Desa

Sumberbaru yaitu:

Sebelah Utara : Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon

Sebelah Selatan : Desa Gendoh, Kecamatan Sempu

Sebelah Timur : Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh

Sebelah Barat : Desa Sreagi, Kecamatan Songgon

Luas wilayah Desa Sumberbaru yaitu seluas 565,088 ha/m2. Desa

Sumberbaru memiliki curah hujan yaitu 230 Mm dengan jumlah bulan hujan

sebanyak 6 bulan dan suhu rata-rata harian yaitu 290C. Ketinggian wilayah Desa

Sumberbaru dari permukaaan laut yaitu 220 meter diatas permukaan laut. Bentang

wilayah yaitu desa dataran rendah dan desa aliran sungai.

4.2 Gambaran Umum Perusahaan

4.2.1 Sejarah PT Sirtanio Organik Indonesia

Terbentuknya CV Sirtanio Organik Indonesia diawali dengan terbentuknya

kelompok tani Mendo Sampurno oleh Samanhudi sebagai ketua kelompok tani

pada tahun 1997. Kelompok tani Mendo Sampurno banyak mengikuti pelatihan

PPAH (Pusat Pengendalian Agen Hayati) tentang pertanian organik mulai dari

pembuatan biopestisida alami dan pupuk organik yang diadakan oleh pemerintah.

Hasil pelatihan yang diikuti diterapkan pada budidaya padi organik. Kelompok

tani Mendo Sampurno dalam kegiatan budidaya padi sudah mengurangi

penggunaan pupuk kimia hingga 80%. Tahun 1999 lahan dinyatakan bebas dari

penggunaan pupuk kimia oleh BPTP Karang Ploso Malang.

Beras yang dihasilkan dari hasil budidaya tersebut dipromosikan dengan

mengikuti pameran beras organik pada tahun 2000 dengan bukti hasil uji dari

Sucofindo bahwa produk yang dihasilkan sudah tidak mengandung residu kimia

yang melampaui ambang batas residu maksimal. Banyak petani dan penyuluh

Kabupaten Banyuwangi yang berminat untuk berlatih di kelompok tani Mendo

Sampurno mulai dari berlatih pembuatan pupuk organik, agen hayati, dan

pertanian organik meskipun kegiatan pertanian organik tersebut belum diakui

Page 64: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

45

secara resmi oleh institusi. Dengan banyaknya pelatihan yang dilakukan,

kelompok tani Mendo Sampurno mendapatkan peluang untuk mendirikan Pusat

Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) dari lembaga pemerintah dengan

fokus kegiatan yaitu pertanian organik yang bertujuan memberikan pelatihan dan

pengetahuan kepada petani sekitar untuk tertarik dalam menerapkan pertanian

organik. Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) yang didirikan

bernama P4S Sirtanio. Tahun 2011 didirikan Sirtanio Organik Indonesia oleh

Ahmed Tessario, Samanhudi, Mahar Indra, Kukuh Roxa, Wahyudi, Achmad

Muharram, Anggoro, Adul Malik, Shohib Qomad, Arif Wibowo, dan Sigit

Purnomo dengan tujuan menjual beras yang dihasilkan. Produk yang

diperjualbelikan adalah beras merah sehat, beras putih sehat dan beras merah

putih. Sirtanio Organik Indonesia masih belum memiliki legalitas dan memakai

nama P4S Sirtanio sebagai organisasi yang melakukan manufakturing beras

organik.

Pembeli pertama beras yang dihasilkan adalah wilayah Kabupaten

Jember dimana masuk di pusat perbelanjaan Matahari dan Carrefur. Beras

organik tersebut masih tidak memiliki sertifikasi organik, hanya dengan bukti

hasil uji dari Sucofindo. Permintaan meningkat menjadi penyebab utama

pemilik termotivasi untuk meningkatkan jumlah produksi dengan menambah

petani mitra. Tahun 2012 Sirtanio Organik Indonesia mulai mengembangkan

jumlah lahan dan menambah kapasitas produksi. Perkembangan usaha juga

ditunjang dengan pembangunan packing house di kediaman Samanhudi. Tahun

2012 Sirtanio Organik Indonesia mengalami perombakan anggota terdiri Ahmed

Tessario, Samanhudi, Mahar Indra, Adul Malik, Shohib Qomad, dan Arif

Wibowo. Sirtanio Organik Indonesia sudah tidak menggunakan P4S sebagai

organisasi yang menaungi. Tahun 2012 menjadi tahun terbentuknya UD Sirtanio

Organik Indonesia sebagai legalitas perusahaan. Produk beras yang dihasilkan

juga mendapatkan sertifikasi organik dari Lembaga Sertifikasi Organik

Seloliman (LeSOS) pada 14 November 2012. Sertifikasi diberikan kepada P4S

Sirtanio dikarenakan lembaga sertifikasi tidak bisa memberikan pada suatu

badan usaha. Jadi syarat sertifikasi yaitu pada suatu kelompok tani atau

Page 65: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

46

gabungan kelompok tani. P4S Sirtanio berhasil memperoleh sertifikasi

dikarenakan Sirtanio Organik Indonesia telah memiliki konsumen terlebih

dahulu.

UD Sirtanio Organik Indonesia tahun 2012 menjadi klaster beras organik

dari Bank Indonesia. Klaster beras organik merupakan bentuk kerjasama BI

dengan kelompok petani yang mengembangkan komoditas padi organik dengan

tujuan untuk meningkatkan produksi dan ketersediaan beras organik serta dapat

berorientasi ekspor. Jumlah petani UD Sirtanio Organik Indonesia saat itu

berjumlah 24 orang dengan lahan seluas 11 Ha dan lahan konversi seluas 28 Ha.

Rata-rata produksi beras organik yang dihasilkan yaitu 4,4 Ton/Ha. Tim yang ada

mengalami perombakan yaitu menjadi Ahmed Tessario, Samanhudi, Mahar Indra,

Adul Malik, Shohib Qomad, dan Jauhari sebagai anggota tim baru.

Tahun 2013 UD Sirtanio Organik Indonesia mendapatkan bantuan

meliputi mesin penggilingan, mesin vacum, perbaikan lahan penjemuran gabah,

dan bahan baku plastik vacum. Fokus produksi diperkuat pada produksi beras

merah organik dimana beras sudah dikemas menggunakan plastik vacum dengan

merek Beras Organik Seblang Banyuwangi. Tahun 2014 UD Sirtanio Organik

Indonesia diresmikan menjadi klaster binaan BI cabang Jember. Tahun 2015 UD.

Sirtanio Organik Indonesia mengalami perubahan tim menjadi Ahmed Tessario,

Samanhudi, Mahar Indra, Shohib Qomad, dan Jauhari sebagai pemilik usaha.

Tahun 2015 UD Sirtanio Organik Indonesia diresmikan menjadi CV Sirtanio

Organik Indonesia dengan alasan adanya tuntutan dari pasar dimana pihak

lembaga pemasar yang bekerjasama merupakan lembaga dengan status usaha

berupa CV. Tanggal 26 Desember 2016 P4S Sirtanio melakukan perpanjangan

sertifikasi padi organik pada lembaga sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS)

untuk yang kedua kalinya.

Tahun 2016 CV Sirtanio Organik Indonesia mengalami perubahan tim

atau struktur organisasi perusahaan menjadi Ahmed Tessario, Samanhudi, Shohib

Qomad, dan Jauhari. Tim tersebut dibagi menjadi divisi kerja. Divisi kerja terbagi

menjadi 4 divisi meliputi divisi budidaya, divisi proses, divisi pemasaran, dan

divisi administrasi. Semakin berkambangnya produksi beras organik khususnya

Page 66: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

47

beras merah akibat semakin meningkatnya permintaan pasar maka menuntut CV

Sirtanio Organik Indonesia untuk merubah status usaha menjadi PT Tahun 2017

CV Sirtanio Organik Indonesia telah resmi berubah menjadi PT Sirtanio Organik

Indonesia. Perubahan juga didasari atas motivasi dari pemilik untuk membagi

modal atas besaran persentase saham.

4.2.2 Profil dan Struktur Organisasi PT Sirtanio Organik Indonesia

PT Sirtanio Organik Indonesia merupakan perusahaan beras organik yang

berada di Dusun Umbulrejo Desa Sumberbaru Kecamatan Singojuruh Kabupaten

Banyuwangi. PT Sirtanio Organik Indonesia sebagai perusahaan yang melakukan

kegiatan pertanian organik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. PT Sirtanio

Organik Indonesia merupakan perusahaan agribisnis pertama di wilayah se Eks-

Karisedenan Besuki yang memperoleh sertifikat organik dari LeSOS (Lembaga

Sertifikasi Organik Seloliman). Basis usaha yang dilakukan PT Sirtanio Organik

Indonesia yaitu memproduksi beras organik, namun juga memproduksi pupuk dan

agen hayati pengendali hama.

PT Sirtanio Organik Indonesia memiliki lokasi berbeda antara lokasi

produksi beras, kantor utama, dan kantor pemasaran. Kantor utama PT Sirtanio

Organik Indonesia berada di Dusun Umbulrejo Desa Sumberbaru Kecamatan

Singojuruh. Lokasi tersebut merupakan tempat pertama kali Sirtanio berdiri.

Kantor pemasaran produk beras organik yaitu berada di Genteng Regency D1,

Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Kantor pemasaran berada di Kecamatan

Genteng dengan tujuan untuk mempermudah pengiriman barang ke konsumen.

Lokasi yang digunakan untuk produksi beras mulai dari penjemuran dan

penggilingan yaitu berada di Dusun Paeloan Desa Sumberbaru Kecamatan

Singojuruh. Lokasi tersebut masih berada di satu desa dengan kantor utama.

PT Sirtanio Organik Indonesia sebagai suatu perusahaan memiliki struktur

organisasi dalam pelaksanaan kegiatan usahanya. Struktur organisasi berfungsi

untuk memperjelas tugas dan tanggungjawab pada masing-masing pihak yang

terlibat baik pemilik maupun tenaga kerja yang ada. Struktur organisasi PT

Sirtanio Organik Indonesia adalah sebagai berikut.

Page 67: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

48

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Sirtanio Organik Indonesia

Sumber: PT Sirtanio Organik Indonesia, 2017

Berdasarkan gambar 4.1 struktur organisasi PT Sirtanio Organik Indonesia

terbagi menjadi 3 tingkatan dari direksi, manajer divisi, dan tim divisi. PT Sirtanio

Organik Indonesia merupakan perusahaan yang masih baru terbentuk menjadi

sebuah PT. Dengan demikian tugas dan tanggungjawab tiap pihak masih

sederhana dan masih ada pihak yang menjabat atas 2 posisi yang berbeda.

Direktur memiliki tugas dan tanggungjawab yaitu memimpin perusahaan,

mengawasi tugas dari tenaga kerja dan manajer, menyetujui anggaran perusahaan,

dan mengevaluasi kinerja dari masing-masing divisi. Manajer budidaya dan tim

budidaya memiliki tugas dan tanggungjawab dalam hal mengkontrol kegiatan

usahatani padi beras organik setiap beberapa waktu tertentu maupun mengkontrol

pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta mencatat segala faktor produksi

yang digunakan petani mitra dalam kegiatan usahatani padi beras organik. Divisi

budidaya juga memiliki tugas menyeleksi lahan milik petani yang mendaftar

sebagai petani mitra PT Sirtanio Organik Indonesia. Manajer divisi produksi dan

tim produksi memiliki tugas dan tanggungjawab yaitu dalam hal produksi beras

dimana mulai dari ketersediaan gabah kering panen hingga menjadi beras yang

Direktur

Ahmed Tessario E, S.T.M.MT

Manajer Divisi

Budidaya

Shohib Qomad, S.Tp

Manajer Divisi

Produksi

Abdul R. Jauhari, SE

Manajer Divisi

Pemasaran

Ahmed Tessario

Tim Divisi

Budidaya

1. Rizky

2. Arif

Tim Divisi Produksi

1. Ani

2. Harto

3. Hendri

Tim Divisi

Pemasaran

1. B. Dwi

2. Bayu

Page 68: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

49

siap untuk di pasarkan kepada konsumen agar tetap stabil, merencanakan produksi

diwaktu yang akan datang, dan bertangungjawab atas kegiatan pengemasan

produk. Manajer divisi pemasaran dan tim pemasaran memiliki tugas dan

tanggungjawab dalam hal memasarkan produk beras organik.

PT Sirtanio Organik Indonesia memiliki core value yang dijadikan acuan

dalam pelaksanaan kegiatan pertanian organik yang dilakukan. Core value yang

dimaksud yaitu meliputi pertama Sirtanio bermitra dengan petani untuk

kesejahteraan bersama. Kedua yaitu sirtanio memberikan produk berkualitas,

terpercaya, dan berkelanjutan. Ketiga yaitu Sirtanio dipercaya dan dicintai

pelanggan. Keempat yaitu Sirtanio bekerja dengan integritas dan harmonis seperti

keluarga. Kelima yaitu Sirtanio mempunyai performa keuangan yang prima.

4.3 Kegiatan Produksi Sereal Beras Merah Organik PT Sirtanio Organik

Indonesia

PT Sirtanio Organik Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi

produk sereal beras merah organik. Sereal beras merah organik merupakan

produk yang diproses secara khusus dengan menggunakan alat-alat yang

sederhana. Dimana dalam proses pembuatan sereal beras merah organik

memerlukan beberapa alat serta bahan baku yang akan digunakan dalam proses

produksi. Adapun Gambar 4.2 merupakan langkah-langkah proses pembuatan

sereal beras merah organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebagai berikut:

Gambar 4.2 Proses Pembuatan Sereal Beras Merah Organik

Sumber: PT Sirtanio Organik Indonesia ( 2017)

Beras merah organik Mencuci beras merah organik

Mengkukus beras merah

organik

Menyangrai beras merah

organik Didiamkan

Digiling sampai halus

menjadi serbuk

Diayak sampai

halus

Sereal beras

merah organik

Page 69: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

50

Berdasarkan Gambar 4.2 berikut penjelasan mengenai proses produksi

sereal beras merah PT Sirtanio Organik Indonesia:

1. Menyiapkan bahan baku beras merah organik. Dimana bahan tersebut memiliki

dua jenis beras merah organik yakni beras merah organik utuh dan beras merah

organik yang pecah atau menir. Dalam penggunaan dua bahan baku tersebut

memiliki perbandingan yakni, menggunakan 70% bahan baku beras merah

organik yang utuh dan menggunakan 30% bahan baku beras merah organik

yang pecah atau menir.

2. Setelah menyiapkan bahan baku sereal beras merah organik, maka langkah

selanjutnya yakni mencuci beras merah organik utuh dan menir hingga bersih

dari kotoran. Lalu setelah dicuci bersih dapat ditiriskan.

3. Siapkan alat yang digunakan untuk mengukus beras merah organik yang telah

dicuci yakni nyalakan kompor dengan api sedang dan letakkan panci yang

dapat digunakan untuk mengukus beras merah organik. Dalam proses

pengukusan hanya memerlukan waktu yang sebentar yakni kurang lebih 10

menit. Tujuannya supaya kadar air pada beras merah organik dapat menurun.

Kemudian tunggu beras merah yang telah dikukus hingga sedikit dingin.

4. Setelah dilakukan pengukusan, maka selanjutnya yaitu melakukan

penyangraian. Penyangraian beras merah organik tersebut menggunakan wajan

beras. Dimana penyangraian ini dilakukan kurang lebih 45 menit hingga beras

merah organik pada wajan dapat meletup-letup.

5. Setelah kegiatan penyangraian selesai, maka tunggu hingga dingin.

6. Langkah selanjutnya yakni membawa beras merah organik yang telah disangrai

ke tempat penyelepan.

7. Lalu setelah diselep, maka beras merah organik tersebut diayak hingga halus.

8. Terakhir, setelah dilakukan pengayakan maka beras merah organik telah

menjadi sereal beras merah organik yang dapat dikemas ke dalam botol, dan

dapat dikonsumsi dengan menyeduhnya menggunakan air panas.

Page 70: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

51

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Pendapatan Produk Sampingan (Sereal Beras Merah Organik)

pada PT Sirtanio Organik Indonesia

Analisis pendapatan produk olahan sereal pada penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diterima oleh PT Sirtanio Organik

Indonesia dalam mengolah beras merah organik menjadi sereal. Besarnya

pendapatan yang didapatkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh beberapa unsur yaitu

biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost) dan harga jual produk.

Perhitungan analisis pendapatan dengan menghitung selisih antara total penerimaan

(total revenue) dan total biaya (total cost) yang dikeluarkan dalam sekali produksi.

Total penerimaan dapat diketahui dengan mengalikan antara harga jual produk

dengan jumlah total produksi yang dihasilkan. Total biaya dapat diketahui dengan

menjumlahkan total biaya variabel (TVC) dengan total biaya tetap (TFC).

PT Sirtanio Organik Indonesia merupakan perusahaan yang berada di Desa

Sumber Baru Kabupaten Banyuwangi yang memproduksi seral beras merah

organik. Adapun bahan dasar yang digunakan untuk membuat produk ini yaitu 70%

beras merah organik yang utuh dan 30% beras merah organik yang pecah-pecah

atau menir, sehingga dengan adanya produk sereal beras merah ini dapat

memanfaatkan beras merah organik yang tidak terjual. Produk sereal beras merah

organik dikemas dalam botol kecil dengan berat 100 gram.

Selama tahun 2017 PT Sirtanio Organik Indonesia melakukan 11 kali

penjualan, data ini juga digunakan sebagai rujukan data produksi pembuatan dari

sereal beras merah organik, sehingga dapat dikatakan juga PT Sirtanio Organik

Indonesia melakukan 11 kali produksi. Melihat data tersebut dapat diketahui

disetiap bulan PT Sirtanio Organik Indonesia melakukan pembuatan produk sereal

beras merah organik, hanya pada bulan November saja tercatat tidak terdapat

penjualan sehingga tidak terjadi produksi sereal beras merah organik. Selama proses

produksi dilakukan, terdapat beberapa biaya yang dikeluarkan perusahaan baik itu

total biaya tetap maupun total biaya variabel. Berikut adalah total biaya produk

sereal beras merah organik pada tahun 2017 di PT Sirtanio Organik Indonesia.

Page 71: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

52

Tabel 5.1 Total Biaya Produksi Sereal Beras Merah Organik Tahun 2017 pada PT

Sirtanio Organik Indonesia

No. Jenis Biaya Produksi Jumlah Harga Satuan

(Rp)

Nilai

(Rp/Tahun)

Biaya Variabel (VC)

1. Total Tenaga Kerja

a. Biaya Penyangraian 1 orang

660.000

b. Biaya pengemasan 1 orang

660.000

2. Total Biaya Bahan Baku

a. Beras Merah Organik Utuh 139 Kg 16.000 2.217.600

b. Beras Merah Organik

Menir 59 Kg 6.000 356.400

3. Total Biaya Gas 7 Buah 16.000 105.600

4. Total Biaya Selep 198 Kg 2.000 264.000

5. Total Biaya Botol 1.320 Buah 3.500 4.620.000

6. Total Biaya Label 1.320

Lembar 400 528.000

Total Biaya Variabel (TVC)

9.411.600

Biaya Tetap (FC)

1. Wajan Besar 1 buah

73.333

2. Spatula Kecil 1 buah

22.000

3. Panci Besar 1 buah

76.667

4. Kompor Gas 1 buah

67.000

5. Ayak 1 buah

100.000

6. Timbangan 1 buah

20.000

7. Timba Plastik 1 buah

65.000

Total Biaya Tetap 1 buah

424.000

Total biaya dalam satu tahun 9.835.600

Sumber: Data Primer diolah, 2019.

Proses pembuatan sereal beras merah organik dilakukan dengan

menggunakan beberapa peralatan sederhana serta bahan lain. Terdapat dua

jenis biaya yakni biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya

yang dikeluarkan sebagai pengganti dari biaya penyusutan investasi yang

dimiliki oleh perusahaan. Biaya tetap antara lain: wajan besar, spatula, panci

besar, kompor, alat ayak, timba plastik, dan timbangan. Biaya bahan lain

yang tergolong biaya variabel yakni tenaga kerja (penyangraian dan

pengemasan), beras merah organik utuh, beras merah organik pecah atau

menir, gas, biaya selep, botol, serta label. Berdasarkan Tabel 5.1 diatas dapat

diketahui bahwa jumlah total pengeluaran biaya pada tahun 2017 PT Sirtanio

Page 72: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

53

Organik Indonesia adalah sebesar Rp 9.835.600. Jumlah biaya tetap yang

dikeluarkan dalam tahun 2017 yang dijelaskan sebagai biaya penyusutan

investasi yang dimiliki PT Sirtanio Organik Indonesia adalah sebesar Rp

424.000. Biaya penyusutan yang dimiliki PT Sirtanio Organik Indonesia

didapatkan dari menghitung harga barang investasi yang dimiliki kemudian

dibagi dengan jumlah tahun umur ekonomis dari masing-masing barang

investasi tersebut.

Jumlah biaya variabel untuk satu tahun pada tahun 2017 yang diketahui

terdiri dari biaya tenaga kerja untuk penyangraian memiliki jumlah nilai Rp

660.000, kemudian untuk biaya tenaga kerja pengemasan terhitung sejumlah Rp

660.000 dimana kedua upah tersebut bernilai sama. Biaya tenaga kerja yang

digunakan dalam proses pembuatan sereal beras merah organik pada PT Sirtanio

Organik Indonesia terdiri dari dua jenis kegiatan yaitu, biaya tenaga kerja untuk

penyangraian dan pengemasan. Biaya penyangraian termasuk didalamnya untuk

kegiatan pencucian beras sebelum diolah, penyangraian, proses pendinginan,

sampai membawa bahan setengah jadi ketempat penyelepan. Sedangkan untuk

biaya pengemasan terdiri untuk biaya proses pembersihan botol, pemasangan

label, pengayakan, penimbangan, sampai memasukkan sereal jadi kedalam botol.

Upah yang diberikan kepada tenaga kerja penyangraian bila telah selesai

melakukan tugasnya tersebut adalah sebesar Rp 100.000 dengan lama kerja yang

dilakukan dalam satu hari sekitar 6 jam kerja, serta untuk tenaga kerja

pengemasan sebesar Rp 100.000 dengan 6 jam kerja dalam satu hari.

Pembayaran dari biaya penyangaraian dan pengemasan tersebut dilakukan

secara borongan, dimana untuk penyangraian akan dibayar oleh PT Sirtanio

Organik Indonesia apabila sudah melakukan satu kali proses olah (bahan mentah

30 Kg) atau sudah menjadi 20 Kg bahan jadi yakni sereal, sedangkan untuk

pengemasan akan dibayar apabila sudah mencapai 20 Kg sereal atau apabila

dikemas sudah mencapai 200 botol yang berat tiap botolnya 100 gram. Sereal

beras merah organik dari PT Sirtanio Organik Indonesia tidak diproduksi secara

kontinu melainkan diproduksi berdasarkan pemesanan, maka proses produksi

tidak tentu, oleh karena itu untuk mempermudah dalam perhitungan biaya tenaga

Page 73: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

54

kerja tersebut dilakukanlah konversi biaya-biaya tenaga kerja tersebut untuk 1

botol yang dihasilkan. Biaya tenaga kerja baik penyangraian dan pengemesan

untuk 1 botol sereal yang sudah siap dijual oleh PT Sirtanio Organik Indonesia,

yaitu sebesar Rp 500 untuk penyangraian dan Rp 500 untuk biaya pengemasan

dalam 1 botol sereal 100 Gram. Pembuatan satu kali produksi sereal beras merah

dilakukan dengan 30 Kg bahan mentah yang akan menghasilkan 20 Kg bahan jadi

yakni sereal, dan dilakukan kelipatannya bila terdapat pesanan banyak. Hal

tersebut dilakukan guna mempermudah dalam pembayaran tenaga kerja maupun

pembelian bahan-bahan yang akan digunakan.

Bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan sereal beras merah organik

terdiri dari beras merah organik utuh sebanyak 70% dan beras merah organik

menir sebanyak 30%. Pada proses produksi dalam satu tahun pembuatan sereal

beras merah organik memproduksi sebanyak 1.320 botol dengan berat 100 gram

tiap botolnya. Dimana beras utuh yang dibutuhkan sebanyak 139 Kg dengan harga

per kilogramnya sebesar Rp 16.000 dan untuk beras menir membutuhkan 59 Kg

dengan harga tiap kilogramnya sebesar Rp 6.000 sehingga biaya yang dikeluarkan

untuk bahan baku sebesar Rp 2.574.000. Gas yang diperlukan untuk pembuatan

sereal beras merah organik untuk produksi satu tahun yakni membutuhkan 7 buah

gas, harga tiap gas pada tahun 2017 yakni Rp 16.000 sehingga biaya yang

dikeluarkan dalam satu tahun produksi sebesar Rp 105.600. Biaya selep untuk 132

Kg (bahan baku sudah mengalami penyusutan serta sudah dalam bentuk serbuk

sereal) yakni Rp 2.000/Kg sehingga jumlah biaya untuk selep sebesar Rp 264.000.

Botol dan label yang dibutuhkan dalam satu tahun produksi yakni sebanyak 1.320

buah botol dan 1.320 lembar label. Harga tiap botol untuk wadah sereal yakni Rp

3.500 sehingga biaya total untuk botol sebesar Rp 4.620.000, untuk biaya total

label yakni sebesar Rp 528.000 dimana harga tiap labelnya sebesar Rp 400.

Biaya tetap yang dikeluarkan yakni biaya penyusutan dalam satu tahun.

Terdiri dari biaya penyusutan untuk satu buah wajan besar yakni Rp 73.333, untuk

satu buah spatula kecil sebesar Rp 22.000, satu buah panci besar Rp 76.667, satu

buah kompor gas sebesar Rp 67.000, satu buah alat ayak sebesar Rp 100.000, satu

buah timbangan elektrik sebesar Rp 20.000 dan satu buah timba plastik sebesar

Page 74: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

55

Rp 65.000. Biaya penyusutan ini didapatkan dari penjumlah alat dikalikan dengan

harga tiap alat, kemudian dibagi dengan jumlah tahun (umur ekonomis alat). Total

biaya tetap yang dikeluarkan oleh PT Sirtanio Organik Indonesia dalam satu tahun

produksi yakni sebesar Rp 424.000.

Tabel 5.2 Total Penerimaan Sereal Beras Merah Organik Tahun 2017 pada PT Sirtanio

Organik Indonesia

Tahun ∑ Penjualan Harga Jual ∑ Penerimaan

(Botol) (Rp/Botol) (Rp)

2017 1.320 17.500 23.100.000

Total Penerimaan 23.100.00

Sumber: Data Primer diolah, 2019.

Berdasarkan Tabel 5.2 pada tahun 2017 dapat diketahui bahwa jumlah total

penjualan selama tahun 2017 yang dilakukan oleh PT Sirtanio Organik Indonesia

adalah sebanyak 1.320 botol sereal beras merah organik dengan berat 100

Gram/Botol. Harga per botol dari sereal beras merah organik tersebut selama tahun

2017 tidak mengalami perubahan harga, dipastikan harga sereal tetap dengan nominal

Rp 17.500/btl/100gr. Maka dari data Tabel 5.2 tersebut dapat dilihat jumlah

pendapatan yang diperoleh oleh PT Sirtanio Organik Indonesia selama tahun 2017

dalam menjual sereal beras merah organik adalah sebesar Rp 23.100.000, hasil

tersebut juga dapat dihitung dengan cara mengkali jumlah botol terjual pada tahun

2017 dikali dengan harga per botol sereal beras merah organik tersebut.

Tabel 5.3 Analisis Pendapatan Produk Sereal Beras Merah Tahun 2017 pada

Organik PT Sirtanio Organik Indonesia

Keterangan Jumlah (Rp)

∑ Penerimaan (TR) 23.100.000

∑ Pengeluaran (TC) 9.835.600

∑ Pendapatan (π) 13.264.400

Sumber: Data Primer diolah, 2019.

Berdasarkan Tabel 5.3 pada tahun 2017 diketahui bahwa total penerimaan

(TR) dalam satu tahun produki yakni tahun 2017 sereal beras merah organik sebesar

Rp 23.100.000 dengan total biaya (TC) sebesar Rp. 9.835.600. Pendapatan bersih

yang diterima perusahaan sebesar Rp 13.264.400. Pendapatan ini didapatkan dari

hasil perhitungan dengan jumlah total penerimaan (TR) dikurangi dengan total

biaya (TC) yang dikeluarkan. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut total

penerimaan perusahaan sereal beras merah organik lebih besar dibandingkan

Page 75: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

56

dengan total biaya yang harus dikeluarkan sehingga menunjukkan bahwa

pendapatan PT Sirtanio Organik Indonesia menguntungkan. Maka hasil perhitungan

tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitiaan ini diterima.

5.2 Efisiensi Biaya Produk Sampingan (Produk Sereal Beras Merah

Organik) pada PT Sirtanio Organik Indonesia

PT Sirtanio Organik Indonesia dalam menjalankan usahanya tidak

hanya bertujuan untuk memperoleh produksi yang tinggi, akan tetapi

bertujuan untuk mendapatkan pendapatan yang tinggi pula. Produk sereal

beras merah organik dikatakan mempunyai keuntungan yang tinggi apabila

memperoleh pendapatan yang tinggi dengan biaya yang dikeluarkan tidak

lebih besar. Pengeluaran yang harus dibayarkan perusahaan perlu dihitung

agar penggunaannya tidak berlebih atau kurang, serta penggunaan biaya

produksi harus digunakan secara baik dikarenakan hal tersebut dapat

mempengaruhi pendapatan yang akan diterima. Perhitungan tersebut

dilakukan untuk mengetahui apakah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan sudah efisien atau tidak efisien. Efisien dan tidaknya suatu usaha

akan sangat mempengaruhi kinerja produksi perusahaan, bahkan besarnya

pendapatan yang didapatkan perusahaan dapat dilihat dari efisiensi biaya

yang dikeluarkan.

Efisien penggunaan biaya pada PT Sirtanio Organik Indonesia dalam

memproduksi sereal beras merah organik yakni dengan menggunakan analisis

R/C ratio. Analisis R/C ratio adalah analisis perbandingan antara total

penerimaan dan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berjalan.

Apabila nilai R/C ratio > 1 maka penggunaan biaya pada perusahaan adalah

efisien, dan apabila nilai R/C rato ≤ 1 maka penggunaan biaya pada perusahaan

adalah tidak efisien. Hasil analisis penggunaan biaya produksi pembuatan

sereal beras merah organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten

Banyuwangi dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 76: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

57

Tabel 5.4 Efisiensi Biaya Produk Sereal Beras Merah Organik PT Sirtanio Organik

Indonesia Tahun 2016-2017

Tahun Total Penerimaan (TR) Total Pengeluaran (TC) Efisiensi Biaya

(Rp) (Rp) (Rp)

2017 23.100.000 9.835.600 2,35

Sumber: Data Primer diolah, 2019.

Tabel 5.4 menyatakan bahwa nilai R/C ratio diperoleh dari perbandingan

antara total penerimaan (TR) dengan total pengeluaran (TC). Pada tahun 2017

total penerimaan yang diperoleh Rp 23.100.000 dengan total pengeluaran (TC) Rp

9.835.600 sehingga nilai efisiensi (R/C ratio) sebesar Rp 2,35. Hal tersebut

menunjukkan bahwa penggunaan biaya-biaya dalam memproduksi sereal beras

merah organik sudah digunakan dengan baik. Nilai R/C pada tahun 2017 yang

dihasilkan sebesar 2,35 yang berarti bahwa penggunaan biaya produksi sereal

beras merah organik sudah efisien karena nilai R/C ratio > 1. Artinya bahwa setiap

penggunaan biaya produksi sebesar Rp 1,00 maka akan memperoleh penerimaan

sebesar Rp 2,35 yang berarti pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 1,35

sehingga penggunaan biaya produksi sereal beras merah organik adalah efisien

dan hipotesis diterima.

5.3 Strategi Pengembangan Produk Sampingan (Produk Sereal Beras

Merah Organik) pada PT Sirtanio Organik Indonesia

Strategi pengembangan produk sampingan sereal beras merah organik

pada PT Sirtanio Organik Indonesia dianalisis menggunakan analisis SWOT.

Analisis SWOT digunakan untuk meramalkan strategi terbaik untuk kedepannya

bagi perusahaan supaya lebih baik, strategi tersebut dilakukan dengan cara

mengidentifikasi berbagai macam faktor-faktor, baik faktor internal dan faktor

eksternal yang ada pada perusahaan. Faktor internal terdiri dari faktor kekuatan

dan faktor kelemahan sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor peluang dan

faktor ancaman. Adanya analisis SWOT dengan penentuan strategi

pengembangan yang efektif yaitu memaksimalkan kekuatan dan peluang serta

dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Kondisi faktor-faktor dari internal

maupun eksternal produk sereal beras merah organik yang diproduksi oleh PT

Sirtanio Organik Indonesia berasal dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh

Page 77: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

58

peneliti bersama para expert yakni pemilik PT Sirtanio Organik Indonesia, Dinas

Koperasi, Dinas Perindustrian dan Dagang, serta Dinas UMKM, yang kemudian

hasil identifikasi tersebut dirumuskan dan dihitung berdasarkan acuan yang

terdapat dalam analisis SWOT, sehingga mendapatkan hasil analisa yang akurat.

Pengolahan beras merah organik menjadi produk yang kreatif dan inovatif

yakni produk sereal beras organik dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan

pendapatan PT Sirtanio Organik Indonesia. Sebagai produk baru diperlukan

adanya strategi pengembangan usaha dengan menganalisis faktor internal

eksternal perusahaan. Adanya analisis strategi tersebut, diharapkan dapat

membantu PT Sirtanio Organik Indonesia meningkatkan produk sereal beras

merah organik yang masih tergolong baru dan memiliki pesaing produk sereal

lainnya seperti sereal gandum dan sereal jagung.

5.3.1 Analisis Faktor Internal Produk Sereal Beras Organik pada PT Sirtanio

Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi

Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi agroindustri PT

Sirtanio Organik Indonesia yang berasal dari dalam agroindustri itu sendiri.

Faktor internal merupakan faktor yang dimiliki oleh agroindustri berupa kekuatan

dan kelemahan dalam mengembangkan produk sereal beras organik yang sedang

diproduksi oleh PT Sirtanio Organik Indonesia. Faktor internal perlu diketahui

guna mengembangakan produk sereal agar dapat menjadi lebih baik serta

berkembang, sehingga dapat membantu tercapainya tujuan perusahaan. Hasil

analisis dari faktor internal dari produk sereal beras merah organik dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Page 78: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

59

Tabel 5.5 Analisis Faktor Kekuatan Produk Sereal Beras Merah Organik pada PT Sirtanio

Organik Indonesia

No Faktor Kekuatan (Strenght) Bobot Rata-

rata

Rating Rata-

rata Nilai

1 Produk baru yang inovatif 0,14 3,14 0,45

2 Pengolahan yang mudah 0,10 2,29 0,23

3 Harga yang bersaing 0,12 2,71 0,33

4 Produk bersaing 0,13 3,00 0,40

Total 0,5 11,14 1,41

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Tabel 5.6 Analisis Faktor Kelemahan Produk Sereal Beras Merah Organik pada

PT Sirtanio Organik Indonesia

No Faktor Kelemahan (Weakness) Bobot Rata-

rata

Rating Rata-

rata Nilai

1 Kurangnya promosi 0,15 2,57 0,39

2 Alat masih sederhana 0,20 3,29 0,67

3 Sulit akses pasar dalam penjualan

produk 0,14 2,29 0,33

Total 0,5 8,14 1,39

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa faktor internal terdapat

dua faktor yakni faktor kekuatan dan faktor kelemahan yang berada pada produk

sereal beras merah organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia. Faktor internal

yang tergolong kekuatan perusahaan yaitu: produk baru yang inovatif, pengolahan

yang mudah, harga yang bersaing, produk bersaing. Faktor internal yang

tergolong kelemahan perusahaan yaitu: kurangnya promosi, alat masih sederhana,

sulit akses pasar. Berikut adalah penjelasan dari faktor-faktor internal produk

sereal beras merah organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia:

a. Kekuatan (Strength)

1. Produk baru yang inovatif (S1)

Sereal beras merah organik merupakan produk kreatif dan inovatif olahan

dari beras merah organik. Bahan yang digunakan merupakan campuran dari beras

merah organik yang dalam bentuk pecah atau menir, yang kemudian diolah

hingga menjadi serbuk sereal beras merah organik. Beras merah organik yang

dalam bentuk pecah atau menir awalnya tidak memiliki nilai ekonomis, akhirnya

Page 79: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

60

setelah diolah dalam bentuk sereal maka memiliki nilai jual. Produk sereal beras

merah diolah tanpa menggunakan bahan kimia ataupun bahan pengawet.

2. Pengolahan yang mudah (S2)

Pengolahan yang dilakukan oleh PT Sirtanio Organik Indonesia dalam

memproduksi sereal beras merah organik tergolong mudah. Artinya dalam

pembuatan sereal ini tidak memerlukan tenaga kerja ahli maupun peralatan yang

rumit untuk membuat sereal, sehingga dapat dikerjakan oleh pekerja biasa yang

dimiliki oleh PT Sirtanio Organik Indonesia. Walaupun pengolahan mudah yang

dilakukan oleh PT Sirtanio Organik Indonesia produk olahan yang dibuat tetap

dijaga kualiatasnya, agar konsumen dari sereal beras merah organik tersebut tetap

bertahan dan bahkan semakin bertambah. Disisi lain, pembuatan sereal beras

merah organik hanya sebatas penghalusan dan penambahan rempah-rempah saja.

3. Harga yang bersaing (S3)

Sereal beras merah organik yang diproduksi oleh PT Sirtanio Indonesia

merupakan produk yang dibuat dari campuran beras organik sortir (menir),

sehingga dari segi bahan yang dibutuhkan tidak memerlukan biaya besar. Untuk

pengolahan dan peralatan yang digunakan juga tidak memerlukan tenaga ahli serta

peralatan rumit, sehingga dari segi biaya tenaga kerja dan peralatan bisa dikatakan

sangat rendah. Dari keseluruhan tersebut dalam pembuatan sereal beras merah

organik membutuhkan biaya yang sangat sedikit, ini membuat sereal yang

dihasilkan oleh PT Sirtanio Organik Indonesia dapat dijual lebih rendah dari

produk-produk sejenis lainnya. Keadaan tersebut membuat sereal beras organik

sangat dapat bersaing dengan baik dipasaran.

4. Produk bersaing (S4)

Produk sereal yang dihasilkan yakni sereal beras merah organik yang

merupakan produk baru yang kreatif, dimana pada umumnya produk sereal terbuat

dari bahan dasar gandum atau jagung. Kondisi ini membuat sereal beras merah

organik menjadi salah satu pesaing dari produk sereal-sereal sebelumnya yang terbuat

dari gandum dan jagung. Sereal yang dihasilkan PT Sirtanio Organik Indonesia dalam

proses pembuatannya tidak menggunakan bahan pengawet ataupun bahan kimia

lainnya. PT Sirtanio Organik Indonesia selalu mempertahankan kualitas dari bahan

Page 80: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

61

baku sereal tersebut yaitu dengan mempertahankan kualitas keorganikannya,

sehingga kondisi keorganikannya dari produk sereal beras merah organik ini menjadi

daya saing yang kuat untuk dijual dan dipasarkan.

b. Kelemahan (Weakness)

1. Kurangnya promosi (W1)

Produk sereal beras merah organik yang diproduksi bukanlah produk

utama yang dimiliki oleh PT Sirtanio Organik Indonesia, sereal beras merah

organik tersebut merupakan produk sampingan. Sehingga PT Sirtanio Organik

Indonesia tidak memprioritaskan produk sereal beras merah organik dalam

tindakan promosi yang dilakukannya. Sereal beras merah organik yang

diproduksi PT Sirtanio Organik Indonesia hanya dipromosikan di kantor utama

serta kantor pemasaran saja, promosi yang dilakukanpun hanya sebatas

penyampaian langsung kepada konsumen yang sedang datang ke kantor,

berbeda dengan produk utama PT Sirtanio Organik Indonesia yang bahkan

dipasarkan secara online. Untuk itu promosi dari produk sereal beras merah

organik tersebut masih sangat rendah.

2. Alat masih sederhana (W2)

Proses pembuatan produk sereal beras merah organik oleh PT Sirtanio

Organik Indonesia dapat dikatakan masih menggunakan alat-alat yang sangat

sederhana, dimana tidak menggunakan alat-alat yang canggih seperti alat untuk

menyangrai. Bahkan sebagian besar dilakukan secara manual oleh tenaga kerja

manusia. Hal ini menimbulkan dalam pembuatan produk sereal beras merah

organik memerlukan waktu pembuatan yang sedikit lama.

3. Sulit akses pasar dalam penjualan produk (W3)

Sereal beras merah organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia masih

minim akan kegiatan promosi, hal tersebut dikarenakan produk sereal beras

merah organik bukanlah produk utama dari PT Sirtanio Organik Indonesia,

sehingga akses pasarpun dalam melakukan penjualan produk masih belum

terjangkau secara luas. Produk sereal beras merah organik juga merupakan

produk sereal baru sehingga masih cukup sulit untuk bisa dapat masuk

kedalam pasar dengan pesaing sereal lainnya yang sudah beredar dipasaran.

Page 81: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

62

Sulitnya akses pasar ini menjadi salah satu faktor kelemahan dari produk sereal

beras merah organik yang dimiliki oleh PT Sirtanio Organik Indonesia.

5.3.2 Analisis Faktor Eksternal Produk Sereal Beras Organik pada PT Sirtanio

Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi

Faktor eksternal merupakan faktor diluar perusahaan berupa peluang dan

ancaman dalam mengembangkan suatu usaha. Selain faktor internal, faktor

eksternal perlu diketahui guna mengembangkan usaha dan mencapai tujuan PT

Sirtanio Organik Indonesia. Hasil faktor eksternal diperoleh dari pengamatan

terhadap kondisi yang ada pada perusahaan. Berikut hasil analisis faktor eksternal

produk sereal beras merah organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia dapat

dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5.7 Analisis Faktor Peluang Produk Sereal Beras Merah Organik pada PT Sirtanio

Organik Indonesia

No Faktor Peluang (Opportunity) Bobot Rata-

rata

Rating

Rata-rata Nilai

1 Minat Konsumen tinggi 0,13 2,14 0,27

2 Memiliki khasiat untuk kesehatan 0,18 3,00 0,53

3 Produk sampingan yang memiliki

nilai jual 0,19 3,29 0,64

Total 0,5 8,43 1,45

Sumber: Data Primer diolah, 2019.

Tabel 5.8 Analisis Faktor Ancaman Produk Sereal Beras Merah Organik pada PT Sirtanio

Organik Indonesia

No Faktor Ancaman (Threat) Bobot Rata-

rata

Rating

Rata-rata Nilai

1 Keterbatasan informasi mengenai

produk sereal dari beras merah

organik

0,19 2,57 0,49

2 Kualitas rasa yang kurang enak

dibandingkan dengan produk lain

0,16 2,00 0,31

3 Adanya pesaing sejenis yang lebih

bagus

0,15 1,86 0,28

Total 0,5 6,43 1,09

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan Tabel diatas dapat diketahui bahwa faktor eksternal terdiri

dari dua faktor yaitu faktor peluang dan faktor ancaman. Faktor peluang pada PT

Sirtanio Organik Indonesia yaitu minat konsumen tinggi, memiliki khasiat untuk

Page 82: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

63

kesehatan, dan produk sampingan yang memiliki nilai jual. Adapun faktor

ancaman yaitu: keterbatasan informasi, kualitas rasa yang kurang enak, dan

adanya pesaing yang lebih bagus. Berikut penjelasan dari faktor eksternal PT

Sirtanio Organik Indonesia:

a. Peluang (Opportunity)

1. Minat Konsumen tinggi (O1)

PT Sirtanio Organik Indonesia memproduksi berbagai macam beras

organik, dimana juga memproduksi produk sampingan yaitu sereal beras merah

organik. Sereal beras merah organik ini memiliki kandungan yang sama dengan

beras merah organik. Bedanya yakni tekstur dari sereal ini halus dimana untuk

memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi beras merah organik dalam bentuk

sereal. Pada zaman modern masyarakat mulai sadar akan pentingnya untuk

mengkonsumsi makanan organik. Apalagi manfaat sereal yang baik dikonsumsi

oleh penderita diabetes dan konsumen yang sedang melakukan diet, sehingga

dengan adanya manfaat tersebut maka sereal ini memiliki minat konsumen yang

tinggi.

2. Memiliki khasiat untuk kesehatan (O2)

Produk sereal beras merah organik yang dihasilkan oleh PT Sirtanio

Organik Indonesia 100% tetap menggunakan bahan-bahan organik asli, walaupun

bahan yang digunakan merupakan campuran dari 70% beras merah organik dan

30% beras merah organik menir. Sehingga produk yang dihasilkan masih

menjunjung tinggi nilai kesehatan dari beras merah organik tersebut, dengan kata

lain produk sereal beras merah organik yang dihasilkan memiliki khasiat untuk

kesehatan tubuh manusia bila dikonsumsi. Kondisi tersebut membuat produk

sereal beras merah organik mempunyai peluang yang cukup untuk dikembangkan,

karena kandungan khasiat untuk kesehatan yang sangat baik bagi tubuh.

3. Produk sampingan yang memiliki nilai jual (O3)

Produk sampingan yang diproduksi yakni sereal beras merah organik.

Bahan yang digunakan merupakan campuran dari 70% beras merah organik dan

30% beras merah organik menir. Awalnya beras merah organik yang menir ini

tidak memiliki nilai jual, setelah dengan memproduksi sereal maka menir dari

Page 83: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

64

beras merah organik ini dapat bermanfaat sehingga memiliki nilai jual. Sereal

beras merah organik ini dapat menambahkan pendapatan pada PT Sirtanio

Organik Indonesia, sehingga produk sampingan tersebut memiliki nilai jual.

b. Ancaman (Threat)

1. Keterbatasan informasi mengenai produk sereal dari beras merah organik (T1)

Produk sereal beras merah organik yang masih tergolong produk yang baru.

Berbeda pada produk sereal yang berbahan dari gandum maupun jagung, dimana

sudah memiliki pasar serta informasi yang lengkap yang dapat dicari oleh

konsumen. Pada produk sereal beras merah organik ini segala informasinya seperti

informasi pasar, informasi bagaimana produknya masih belum banyak diketahui

konsumen, sehingga produk ini masih memiliki keterbatasan informasi yang

mungkin dibutuhkan konsumen maupun perusahaan PT Sirtanio Organik Indonesia

mengenai sereal beras merah organik.

2. Kualitas rasa yang kurang enak dibandingkan dengan produk lain (T2)

Sereal pada umumnya bukan terbuat dari beras merah organik, melainkan

terbuat dari gandum ataupun jagung dimana sereal tersebut sudah memiliki

berbagai macam rasa seperti vanilla, coklat, dan lain-lain. Sereal yang terbuat dari

gandum maupun jagung dalam penyajiannya tidak memerlukan bahan tambahan

lainnya seperti gula ataupun susu, sehingga setelah diseduh sudah siap

dikonsumsi. Berbeda pada sereal beras merah organik ini, rasa original pada beras

merah organik ini masi tergolong dominan sehingga apabila ingin mengkonsumsi

sereal beras merah organik agar terasa lebih nikmat harus ditambahkan dengan

gula atau susu. Sehingga produk sereal beras merah organik cenderung memiliki

rasa yang kurang enak jika dibandingkan dengan produk sereal lain.

3. Adanya pesaing sejenis yang lebih bagus (T3)

Konsumen biasanya lebih menyukai produk sereal yang lebih dulu ada

seperti produk sereal dari gandum, dimana produk tersebut sudah memiliki

kelebihan dari segi tekstur maupun rasa. Berbeda pada sereal beras merah

organik ini yang masih memiliki kekurangan dari segi tekstur dan rasa. Tekstur

pada sereal beras merah organik ini masih tergolong agak kasar dan apabila

diseduh masih banyak endapan dari sereal beras merah organik. Dari segi

Page 84: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

65

rasapun sereal beras merah masih terasa kuat rasa beras merah organiknya,

sehingga membuat produk sereal ini dapat tersaingi dengan produk sereal

lainnya yang sudah ada dipasaran.

5.3.3 Analisis Matrik Posisi Kompetitif Relatif Produk Sereal Beras Merah

Organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia

Analisis posisi kompetitif merupakan alat analisis yang digunakan untuk

mengetahui posisi produk sereal beras merah organik pada PT Sirtanio Organik

Indonesia melalui faktor internal dan faktor eksternal yang ada pada kondisi daerah

penelitian. Berikut hasil analisis faktor IFAS dan EFAS PT Sirtanio Organik Indonesia.

Tabel 5.9 Analisis Skor IFAS Produk Sereal Beras Merah pada PT Sirtanio Organik

Indonesia

Uraian Keterangan Nilai

Faktor Internal Kekuatan 1,41

Kelemahan 1,39

Total IFAS

2,81

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Tabel 5.10 Analisis Skor EFAS Produk Sereal Beras Merah pada PT Sirtanio Organik

Indonesia

Uraian Keterangan Nilai

Faktor Eksternal Peluang 1,45

Ancaman 1,09

Total EFAS

2,53

Sumber: Data Primer diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 5.9 dan 5.10 nilai pada skor IFAS maupun EFAS

merupakan nilai yang di dapatkan dari hasil perhitungan bobot yang dikalikan

dengan rating dari masing-masing faktor internal maupun eksternal. Diketahui

bahwa nilai yang didapatkan pada total skor IFAS adalah sebesar 2,81 yang di

dapatkan dari pertambahan nilai kekuatan dan nilai kelemahan yang ada pada

produk sereal beras merah organik PT Sirtanio Organik Indonesia. Nilai yang di

dapatkan pada total skor EFAS adalah sebesar 2,53 yang di dapatkan dari hasil

perhitungan peluang dan ancaman dari produk sereal beras merah organik PT

Sirtanio Organik Indonesia. Hasil perhitungan tersebut kemudian akan

Page 85: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

66

menunjukkan letak posisi dari PT Sirtanio Organik Indonesia. Berikut hasil

analisis dapat di gambarkan pada matrik posisi kompetitif relatif pada gambar 5.1

Gambar 5.1 Matrik posisi kompetitif relatif pada sereal beras merah organik PT Sirtanio

Organik Indonesia

Berdasarkan dari matrik posisi kompetitif relatif produk sereal beras merah

organik di PT Sirtanio Organik Indonesia terletak pada posisi White Area. Hal ini

menunjukkan bahwa posisi produk sereal beras merah organik di PT Sirtanio

Organik Indonesia berada pada bidang kuat- berpeluang, yang artinya memiliki

peluang yang prospektif dan memiliki potensi untuk pengerjaan dan

pengembangan produk untuk kedepannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa

kondisi produk sereal beras merah organik di PT Sirtanio Organik Indonesia

menguntungkan, dimana produk ini diharapkan dengan kekuatan tersebut

mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk mengembangkan produk sereal

beras merah organik. Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaaan ini adalah dengan

produk baru yang inovatif, pengolahan yang mudah, harga yang bersaing, produk

bersaing. Adapun peluang yang dimiliki yakni minat konsumen tinggi, memiliki

khasiat untuk kesehatan, dan produk sampingan yang memiliki nilai jual.

Page 86: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

67

5.3.4 Analisis Matrik Internal-Eksternal pada Produk Sereal Beras Merah

Organik PT Sirtanio Organik Indonesia

Analisis yang dilakukan adalah menentukan strategi pengembangan yang

baik yaitu analisis matrik IE (Internal-Eksternal). Matrik IE dilakukan untuk

mengetahui posisi pada produk sereal beras merah organik PT Sirtanio Organik

Indonesia yang lebih jelas. Berikut hasil analisis matrik IE pada produk sereal

beras merah organik PT Sirtanio Organik Indonesia yang dapat dilihat pada

Gambar 5.2

Gambar 5.2 Matrik Internal dan Eksternal pada produk sereal beras merah organik PT

Sirtanio Organik Indonesia

Berdasarkan dari Gambar 5.2 diketahui bahwa total nilai skor IFAS sebesar

2,81 dan nilai total skor EFAS sebesar 2,53. Posisi produk sereal beras merah

organik PT Sirtanio Organik Indonesia ini berdasarkan hasil perhitungan berada

pada bidang V yaitu pertumbuhan atau stabil. Bidang V adalah posisi antara faktor

internal dan faktor eksternal berada pada posisi yang seimbang atau stabil dan

mempunyai peluang untuk mengembangkan produk sereal beras merah organik.

Page 87: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

68

5.3.5 Analisis Matrik SWOT Produk Sereal Beras Merah Organik PT Sirtanio

Organik Indonesia

Berdasarkan analisis faktor internal maupun eksternal untuk

pengembangan usaha produk sereal beras merah organik PT Sirtanio Organik

Indonesia diperoleh beberapa alternatif strategi yang dapat digunakan. Analisis

SWOT yang dilakukan pada produk sereal beras merah organik PT Sirtanio

Organik Indonesia digunakan untuk menggambarkan dengan jelas faktor-faktor

yang dimiliki oleh perusahaan. Faktor kekuatan dan faktor peluang dengan

digunakan untuk menghadapi kelemahan dan ancaman pada produk sereal beras

merah organik. Berikut adalah gambar matrik SWOT produk sereal beras merah

organik PT Sirtanio Organik Indonesia.

Tabel 5.11 Hasil Analisis Matrik SWOT Internal dan Eksternal produk sereal beras merah

organik PT Sirtanio Organik Indonesia.

Strength

(S) Weakness (W)

IFAS

EF

AS

1,41

1,39

Opportunity (O) Strategi S-O Strategi W-O

1,45 2,86

2,84

Threat (T) Strategi S-T Strategi W-T

1,09 2,50

2,48

Berdasarkan dari hasil Tabel 5.11 dapat diketahui nilai dari masing-

masing faktor kekuatan, kelemahan, peluang, maupun ancaman. Nilai tersebut

digunakan untuk mengetahui strategi terbaik sesuai dengan kondisi dari produk

sereal beras merah organik PT Sirtanio Organik Indonesia. Penentuan strategi

terbaik ini dapat dilakukan dengan melakukan perhitungan berdasarkan nilai

dari faktor kekuatan, nilai faktor kelemahan, nilai faktor peluang serta nilai

faktor ancaman. Nilai faktor kekuatan sebesar 1,41 nilai faktor kelemahan

Page 88: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

69

sebesar 1,39 nilai dari faktor peluang sebesar 1,45 dan nilai dari faktor

ancaman sebesar 1,95. Berdasarkan dari nilai tersebut maka akan diketahui

dari masing-masing strategi dan juga dapat menentukan strategi yang terbaik.

Perhitungan nilai dari masing-masing strategi dengan cara menjumlahkan

antara nilai faktor yang terkandung dalam strategi tersebut. Nilai strategi S-O

pada yakni sebesar 2,86 yang di dapatkan dari hasil penjumlahan antara nilai S

sebesar 1,41 ditambah dengan nilai O yaitu 1,45 sehingga hasil S-O adalah

2,86. Nilai strategi W-O di dapatkan dari hasil penjumlahan nilai W di tambah

dengan nilai O sehingga hasil yang di dapatkan nilai W-O sebesar 2,84. Nilai

S-T setelah dilakukan perhitungan sebesar 2,50. Nilai W-T merupakan hasil

penjumlahan dari nilai W ditambah dengan nilai T sehingga penjumlahan hasil

perhitungan yakni sebesar 2,48.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai terbesar

dari strategi diatas berada pada strategi S-O. Artinya bahwa strategi S-O

merupakan strategi terbaik yang bisa di terapkan pada produk sereal beras

merah organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia. Berikut adalah alternatif

strategi yang dapat dirancang untuk pengembangan pada produk sereal beras

merah organik PT Sirtanio Organik Indonesia.

Page 89: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

70

Tabel 5.12 Alternatif Strategi Pengembangan Produk Sereal Beras Merah Organik

PT Sirtanio Organik Indonesia

IFAS

EFAS

Strength (S)

1. Produk baru yang inovatif

2. Pengolahan yang mudah

3. Harga yang bersaing

4. Produk bersaing

Weakness (W)

1. Kurangnya promosi

2. Alat masih sederhana

3. Sulit akses pasar

Opportunity (O)

1. Minat Konsumen

tinggi

2. Memiliki khasiat untuk

kesehatan

3. Produk sampingan

yang memiliki nilai

jual

Strategi S-O

1. Mempertahankan kualitas

produk yang memiliki

khasiat untuk kesehatan

2. Melakukan proses

produksi yang

berkelanjutan

Theats (T)

1. Keterbatasan informasi

mengenai produk

sereal dari beras merah

organik

2. Kualitas rasa yang

kurang enak

dibandingkan dengan

produk lain

3. Adanya pesaing

sejenis yang lebih

bagus

Sumber: Data Primer diolah, 2019.

Pada tabel sebelumnya yakni Tabel 5.11 menunjukkan bahwa hasil

perhitungan yang memiliki nilai terbesar adalah strategi S-O (Strength dan

Opportunity), dimana strategi S-O dapat dijadikan sebagai dasar dalam mengatasi

permasalahan yang ada pada perusahaan. Pada tabel 5.12 terdapat alternatif

strategi pengembangan produk sereal beras merah organik pada PT Sirtanio

Organik Indonesia. Strategi tersebut mempengaruhi pengembangan produk sereal

beras merah organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia.

Strategi S-O merupakan strategi dengan menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang sebagai upaya untuk pengembangan produk sereal beras

merah organik. Adapun strategi alternatif yang dapat dilakukan yaitu:

Page 90: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

71

1. Mempertahankan kualitas produk yang memiliki khasiat untuk kesehatan

PT Sirtanio Organik Indonesia memproduksi berbagai macam beras

organik, dimana perusahaan tersebut memiliki produk sampingan yakni sereal

beras merah organik. Sereal beras merah organik merupakan produk olahan yang

tidak menggunakan tambahan bahan kimia serta bebas bahan pengawet, dimana

memiliki khasiat untuk kesehatan seperti untuk penderita diabetes serta untuk

progam diet. Dengan begitu produk ini harus tetap menjaga kualiatas

keorganikannya serta tetap tidak menggunakan bahan kimia sebagai campuran

sereal. Oleh karena itu perusahaan harus tetap menjaga kualitas produk mengingat

minat konsumen yang tinggi terhadap produk sereal beras merah organik.

2. Melakukan proses produksi yang berkelanjutan

Proses pembuatan sereal beras merah organik ini cukup mudah serta harga

dari sereal tersebut sudah bersaing dengan produk sereal lainnya. Disisi lain minat

konsumen dari produk ini cukup tinggi mengingat produk tersebut memiliki

khasiat untuk kesehatan. Produk sereal ini merupakan produk sampingan yang

akan diproduksi jika ada pesenan dari konsumen, dimana pada tahun 2017

terdapat ketidakstabilan dalam memproduksi sereal ini (pada bulan November

tercatat tidak ada proses produksi). Padahal produk sampingan yakni sereal beras

merah organik ini memiliki nilai jual, sehingga dapat menambah pendapatan

perusahaan. Untuk itu agar produk ini terus berkembang maka perusahaan harus

tetap memproduksi sereal beras merah organik tiap bulannya, mengingat minat

konsumen yang tinggi dan memiliki khasiat untuk kesehatan.

Page 91: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

72

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

kesimpulan yang dapat di tarik adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan dari produk sampingan yakni produk sereal beras merah organik

pada PT Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi adalah

menguntungkan. Pendapatan yang diterima dalam satu tahun produksi yakni

pada tahun 2017 sebesar Rp 13.264.400.

2. Efisiensi biaya produk sampingan yakni sereal beras merah organik pada PT

Sirtanio Organik Indonesia adalah sebesar 2,35. Hal ini menunjukkan bahwa

nilai efisiensi > 1, artinya bahwa setiap penggunaan biaya produksi sebesar

Rp 1,00, maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 2,35 yang berarti

pendapatan yang diterima sebesar Rp 1,35 sehingga produk sereal beras

merah organik efisien dalam penggunaan biaya produksi dalam satu tahun

yakni tahun 2017.

3. Strategi pengembangan pada produk sampingan yakni produk sereal beras

merah organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia Kabupaten Banyuwangi

menggunakan strategi S-O (Strength dan Opportunity) yaitu mempertahankan

kualitas produk yang memiliki khasiat untuk kesehatan dan melakukan proses

produksi yang berkelanjutan.

6.2 Saran

1. Meningkatkan kapasitas bahan baku dan waktu produksi agar produk yang

dihasilkan bertambah, sehingga pendapatan yang diterima perusahaan akan

bertambah pula.

2. Sebaiknya melakukan kegiatan promosi secara online maupun membuka outlet

agar produk sereal beras merah organik dapat diterima masyarakat luas serta

menambahkan varian rasa.

Page 92: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

73

3. Untuk pengembangan produk sereal beras merah organik, sebaiknya PT Sirtanio

Indonesia meningkatkan kualitas keorganikannya yang terdapat khasiat untuk

kesehatan, dengan tidak menambahkan bahan non organik.

Page 93: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

74

DAFTAR PUSTAKA

Antonia, Michelle. 2018. Kajian Perbandingan Tepung Beras Merah (Oryza

Nivara) dengan Kulit Gandum (Bran Pollard) dan Waktu Pembekuan

terhadap Karakteristik Food Bar. Skripsi. Bandung: Universitas Pasundan.

Akhiriani, Shanti dan Nurhayati. 2016. Analisis Ekonomi Pakan Ternak

Terfermentasi Berbasis Limbah Agroindustri Pisang di Kabupaten

Lumajang. Agribest, 01(02): 122-133

Al Arif, N.R dan E. Amalia. 2010. Teori Mikroekonomi. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Bawiling, Evan dan Victorina Z.T. 2014. Analisis Perhitungan Harga Pokok dan

Perlakuan Akutansi atas Produk Sampingan pada UD Sinar Sakti. Jurnal

EMBA, 2(2): 745-754.

Elizabeth, Roosganda. 2010. Pengembangan Agroindustri Bahan Pangan untuk

Peningkatan Nilai Tambah melalui Transformasi Kelembagaan di Pedesaan.

IPTEK Tanmana Pangan, 11(1): 102-112.

Fahriyah, Nuhfil,H.AR. dan Meta, N.D.D. 2012. Analisis Efisiensi Biaya Dan

Keuntungan Pada Usahatani Jagung (Zea Mays) di Desa Kramat,

Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, Madura. Jurnal Agrise.

12(03): 171-181.

Iriyani, Newi. 2011. Sereal dengan Substitusi Bekatul Tinggi Antioksidan.

Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Khorniawati, Melisa. 2014. Produk Pertanian Organik di Indonesia : Tinjauan atas

Preferensi Konsumen Indonesia Terhadap Produk Pertanian Organik Lokal.

Jurnal Studi Manajemen, vol. 8(2) : 171 – 182.

Kusumo, Rani andriani Budi., A. Chareina, A. H. Sadeli, dan G. W. Mukti. 2017.

Persepsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Sayuran Organik di

Kabupaten Bandung Barat. Paspalum, vol. 5(2) : 19 – 27.

Kompas.com. (2016, February 12) . Tiga Varietas Padi Organik Banyuwangi

Resmi Terdaftar di Kementerian Pertanian. [Serial Online].

https://biz.kompas.com/read/2016/12/02/174807728/tiga.varietas.padi.orga

nik.banyuwangi.resmi.terdaftar.di.kementerian.pertanian. [Tanggal Akses :

11 Juli 2019].

Marsudi, Hidup. 2013. Kajian Agroindutri Berbasis Masyarakat Kabupaten

Karanganyar. Rizet Manajemen dan Akutansi. 4(7): 21-44.

Page 94: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

75

Mayrowani, Henny. 2012. Pengembangan Pertanian Organik di Indonesia. Forum

Penelitian Agro Ekonomi, vol. 30(2) : 91 – 108.

Mungara, Evan., D. Indradewa, dan R. Rogomulyo. 2013. Analisis Pertumbuhan

dan Hasil Padi Sawah (Oryza sativa L.) Pada Sistem Pertanian

Konvensional, Transisi Organik, dan Organik. Vegetalika, vol. 2(3) : 1–12.

N., Dwi Yusuf. 2017. Analisis Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Usaha

Sereal Beras Merah Organik pada Kelompok Tani Vigur Organik Di

Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Thesis. Malang: Universitas

Brawijaya.

Nurdin, Sabri. 2011. Analisis Penerimaan Bersih Usaha Tanaman Pada Petani

Nenas di Desa Palaran Samarinda. Jurnal Eksis. 6(1) : 1100-1266.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Praptiwi, A. N., Ermi Tety, Jumatri Yusri. 2015. Analisis Pendapatan dan Nilai

Tambah Agroindustri Tape Singkong di Kota Pekanbaru,. JOM Faperta,

2(1): 1-11.

Purwasasmita, Mubiar dan Alik Sutaryat. 2014. Padi SRI Organik Indonesia.

Bandung: Penebar Swadaya.

Purwono dan Heni Purnamawati. 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan

Unggul. Depok: Penebar Swadaya.

Pertanian Sehat. 2010. Proyeksi Produksi dan Pasar Organik di Indonesia. [serial

online]. https://pertaniansehat.com/?s=data+padi+organik. [Diakses pada 2

November 2017].

Qodarisasi, Merqurian Aristi. 2014. Analisis Alokasi Biaya Produksi Bersama dan

Perlakuan Produk Sampingan pada UD Ajung Jaya. [Sereal Online].

https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/63226/Merqurian

%20Aristi%20Qodarisasi.pdf?sequence=1. [Diakses pada 13 Juli 2019].

Rangkuti, Freddy. 2015. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Rosary, Ebed de. 2017. Adaptif Perubahan Iklim, Padi SRI Diperkenalkan untuk

Wilayah Bercurah Hujan Rendah. [Sereal Online].

https://www.mongabay.co.id/2017/10/24/adaptif-perubahan-iklim-padi-sri-

diperkenalkan-untuk-wilayah-bercurah-hujan-rendah/. [Diakses pada 24 Juli

2019].

Page 95: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

76

Sulistyana, Pradesi, Jangkung Handoyo Mulyo, Jamhari. 2014. Konsumsi Beras

Organik pada Tingkat Rumah Tangga di Kota Yogyakarta. Agro Ekonomi,

24(1): 25-34.

Sundari, M.T., 2011. Analisis Biaya dan Pendapatan Usaha Tani Wortel di

Kabupaten Karanganyar. Jurnal SEP, 7(2) : 119-126.

Sugiarti, A., Fuad F.M., M. Sidan M. U. 2017. Strategi Pengembangan Produk

Berbasis Rumput Laut (Kappaphycus Alvarezii) (Studi Kasus: KUB Mitra

Bahari di Desa Jumiang Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan

Madura). Prosiding Seminar Nasional FKPT-TPI.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantatif Kualitatif dan R dan D. Bandung:

Alfabeta.

Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik Pemasyarakatan dan

Pengembangannya. Yogyakarta: Kanisius.

Setiawan, H. H dan Hastoni. 2008. Analisa Produk Sampingan dalam Menentukan

Tingkat Pendapatan Produk Sampingan Studi kasus pada Perusahaan Tahu

YUN – YI. Jurnal Ilmiah Kesatuan, 1(10): 1-6.

Setyowati, Nuning. 2011. Analisis Usaha dan Strategi Pengembangan

Agroindustri Keripik Ketela Ungu sebagai Produk Unggulan di Kabupaten

Karanganyar. Journal UNIPDU, 1(1): 1-7.

Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia.

Soetriono, Fike Marta, Ariel Hidayat, Dwi Ratna. 2015. Daya Saing Agribisnis

Kopi Robusta. Malang: Surya Pena Gemilang.

Tamara, Angelica. 2016. Implementasi Analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran

Produk Mandiri Tabungan Bisnis. Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, 4(3):

395-406.

Udayana, I Gusti Bagus. 2011. Peran Agroindustri dalam Pembangunan

Pertanian. Bali: Singhadwala. Februari. Halaman 6.

Wahyono, Budi. 2017. Kajian Nilai Tambah dan Strategi Pengembangan Produk

Sereal Beras Organik (Studi Kasus di Kelompok Tani Sumber Makmur II

Desa Sumber Ngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang).

Thesis.Malang: Universitas Brawijaya.

Widiarta, Aero. 2011. Analisis Keberlanjutan Praktek Pertanian Organik di

Kalangan Petani. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Page 96: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

77

Yanuasari, K.I., R. Hartadi dan S. Raharto. 2015. Analisis Pendapatan Dan Nilai

Tambah Serta Strategi Pengembangan Agroindustri Kacang Oven Pada

CV. TDS Mitra Garuda Di Kabupaten Jember. Agritrop Jurnal Ilmu-ilmu

Pertanian, 13(2):126-136.

Yasinta, P. Yesi, Made Nuridja, Anjuman Zukhri. 2013. Perhitungan Harga Pokok

Produksi dan Perlakuan Produk Sampingan pada UD Sari Nadi Singaraja

Tahun 2012. E-Journal, 1(1): 1-10.

Page 97: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

78

LAMPIRAN

Lampiran A. Identitas Responden Analisis Pendapatan,Efisiensi Biaya dan Strategi Pengembangan Produk Sampingan di PT

Sirtanio Organik Indonesia

No Nama Umur

(Tahun)

Pendidikan

Terakhir Jabatan Perusahaan Alamat No Telepon

1 Abdul Ahmad

Jauhari 29 S1 Pemilik Sertanio

Perum Griya Pesona, Maron, Blok

Pisang raja, No 8, Genteng,

Banyuwangi

+6282131929686

2 Hani Nur Liza

Wati 23 SMA Bendahara Sertanio

JL. Darungan RT 01 RW 09,

Singojuruh, Banyuwangi +6282281281265

3 Isrotik 49 SD Seksi Agribis Sertanio Dusun Umbul Rejo, Singojuruh,

Banyuwangi -

4 Anjana 20 SMA Seksi Agribis Sertanio Dusun Umbul Rejo, Singojuruh,

Banyuwangi +6285104352638

5 Tri Vina

Oktivita Sari 28 Diploma

Pendamping/

konsultan UMKM

Dinas

Koperasi dan

UMKM

JL. KH. Asyari, No 10,

Banyuwangi +6285649200208

6 I Komang Dedi

Budi S. 50 S2 Kabid Industi

Dinas

Perdagangan

Perum Kalipuro Asri, Jalan

Manggis A 12 +6281234974551

7 Surmandi 55 S2 Sie Binus, SDM

dan Kelembagaan

Dinas

Pertanian

Desa Sumberbaru, Dusun Umbul

Rejo, Banyuwangi +6285257983550

Page 98: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

79

Lampiran B. Data Penjualan Sereal Beras Merah Organik Tahun 2017

No Bulan 2017

Kg Botol

1 Januari 20 200

2 Februari 22 220

3 Maret 21 210

4 April 16 160

5 Mei 1 10

6 Juni 20 200

7 Juli 7 70

8 Agustus 5 50

9 September 6 60

10 Oktober 11 110

11 November - -

12 Desember 3 30

Total 132 1.320

Rata-rata 11,00 110,00

Rata-rata penjualan dari tahun 2017 = 11 Kg/Bulan

= 110 Botol/Bulan

1 Botol Sereal = 100 Gram sereal

Page 99: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

80

Lampiran C. Data Biaya Variabel Tenaga Kerja Produk Sampingan Sereal Beras Merah PT Sirtanio Organik Indonesia

Lampiran C.1 Data biaya variabel tenaga kerja untuk pembuatan 20 Kg sereal tiap bulan pada tahun 2017

No. Jenis Kegiatan Jumlah TK (orang) Jumlah Hari Kerja Biaya/produksi (Rp)

1 Penyangraian 1 1 100.000

2 Pengemasan 1 1 100.000

Total 2 2 200.000

Lampiran C.2 Data biaya variabel tenaga kerja untuk pembuatan sereal pada tahun 2017

No. Jenis Kegiatan ∑ Upah

20 kg 1 Kg 100 gram (1 btl) 1 thn (1320 btl)

1 Penyangraian 100.000 5.000 500 660.000

2 Pengemasan 100.000 5.000 500 660.000

Total 200.000 10.000 1.000 1.320.000

NB : Tenaga kerja penyangraian meliputi kegiatan pencucian beras, penyangraian, pendinginan dan membawa ke selep

Tenaga kerja pengemasan meliputi pembersihan botol, pengayakan sereal, penimbangan, serta pemasangan label

Tenaga kerja untuk penyangraian dan pengemasan dibayar dengan sistem borongan

Page 100: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

81

Lampiran D. Data Biaya Variabel Sarana Produksi Produk Sampingan Sereal Beras Merah PT Sirtanio Organik Indonesia

Lampiran D.1 Data Biaya Variabel Sarana Produksi untuk Pembuatan 20 Kg Sereal pada Tahun 2017

No. Jenis Bahan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp) Biaya/produksi (Rp)

1 Beras merah organik

a. Beras utuh Kg 21 16.000 336.000

b. Beras menir Kg 9 6.000 54.000

2 Gas Buah 1 16.000 16.000

3 Biaya Selep Kg 20 2.000 40.000

4 Botol Buah 200 3.500 700.000

5 Label Lembar 200 400 80.000

Total 1.226.000

Lampiran D.2 Data Biaya Variabel Sarana Produksi untuk Pembuatan 1 Kg Sereal pada Tahun 2017

No. Jenis Bahan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp) Biaya/produksi (Rp)

1 Beras merah organik

a. Beras utuh Kg 1,05 16.000 16.800

b. Beras menir Kg 0,45 6.000 2.700

2 Gas Buah 0,05 16.000 800

3 Biaya Selep Kg 1,00 2.000 2.000

4 Botol Buah 10,00 3.500 35.000

5 Label Lembar 10,00 400 4.000

Total 61.300

Page 101: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

82

Lampiran D.3 Data Biaya Variabel Sarana Produksi untuk Pembuatan 1 Botol (100 Gram) Sereal pada Tahun 2017

No. Jenis Bahan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp) Biaya/produksi (Rp)

1 Beras merah organik

a. Beras utuh Kg 0,105 16.000 1.680

b. Beras menir Kg 0,045 6.000 270

2 Gas Buah 0,005 16.000 80

3 Biaya Selep Kg 0,100 2.000 200

4 Botol Buah 1,000 3.500 3.500

5 Label Lembar 1,000 400 400

Total 6.130

Lampiran D.4 Data Biaya Variabel Sarana Produksi untuk Pembuatan 1. 320 Botol Sereal pada Tahun 2017

No. Jenis Bahan Satuan Jumlah Harga Satuan (Rp) Biaya/produksi (Rp)

1 Beras merah organik

a. Beras utuh Kg 139 16.000 2.217.600

b. Beras menir Kg 59 6.000 356.400

2 Gas Buah 7 16.000 105.600

3 Biaya Selep Kg 132 2.000 264.000

4 Botol Buah 1.320 3.500 4.620.000

5 Label Lembar 1.320 400 528.000

Total 8.091.600

Page 102: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

83

Lampiran D.5 Data Biaya Variabel untuk Sarana Produksi pada Tahun 2017

No. Jenis Bahan Biaya Produksi/

20 Kg (Rp) Biaya produksi/ 1 Kg

(Rp) Biaya produksi/ 1 Btl (Rp)

Biaya produksi/1.320

Kg (Rp)

1 Beras merah organik

a. Beras utuh 336.000 16.800 1.680 2.217.600

b. Beras menir 54.000 2.700 270 356.400

2 Gas 16.000 800 80 105.600

3 Biaya Selep 40.000 2.000 200 264.000

4 Botol 700.000 35.000 3.500 4.620.000

5 Label 80.000 4.000 400 528.000

Total 1.226.000 61.300 6.130 8.091.600

NB: konversi dari bahan baku (beras merah organik ) menjadi sereal beras merah organik

1,5 Kg bahan baku akan menjadi 1 kg sereal

Sehingga Perbandingannya 1,5 : 1

Page 103: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

84

Lampiran E. Biaya Tetap Produk Sereal Beras Merah Organik

No. Alat Jumlah

(Buah)

Harga

Satuan (Rp)

Tahun

Pembelian

Umur

Ekonomis Biaya

Penyusutan/Thn

(Rp)

Biaya

Penyusutan/Bln

(Rp)

Biaya

Penyusutan/Kg

(Rp)

Biaya

Penyusutan/Btl

(Rp) Thn Bln

1 Wajan Besar 1 220.000 2018 3 36

73.333 6.111,11 555,56 55,56

2

Spatula

Kecil 1 22.000 2018 1 12

22.000 1.833,33 166,67 16,67

3 Panci Besar 1 230.000 2018 3 36

76.667 6.388,89 580,81 58,08

4 Kompor Gas 1 335.000 2016 5 60

67.000 5.583,33 507,58 50,76

5 Ayak 1 100.000 2018 1 12

100.000 8.333,33 757,58 75,76

6 Timbangan 1 60.000 2018 3 36

20.000 1.666,67 151,52 15,15

7

Timba

Plastik 1 65.000 2018 1 12

65.000 5.416,67 492,42 49,24

Total 7 1.032.000

424.000,00

35.333,33

3.212,12

321,21

Page 104: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

85

Lampiran F. Total Biaya Penjualan Sereal Beras Merah Organik

Lampiran F.1 Data Perhitungan Biaya Penjualan Sereal Beras Merah Organik Tahun 2017

No Bulan Penjualan Biaya Tetap (TFC)

(Penyusutan)

Biaya Variabel (TVC) Total Biaya (TC)

Kg Botol Tenaga Kerja (Rp) Sarana Produksi (Rp) (Rp)

1 Januari 20 200 64.242 200.000 1.226.000 1.490.242

2 Februari 22 220 70.667 220.000 1.348.600 1.639.267

3 Maret 21 210 67.455 210.000 1.287.300 1.564.755

4 April 16 160 51.394 160.000 980.800 1.192.194

5 Mei 1 10 3.212 10.000 61.300 74.512

6 Juni 20 200 64.242 200.000 1.226.000 1.490.242

7 Juli 7 70 22.485 70.000 429.100 521.585

8 Agustus 5 50 16.061 50.000 306.500 372.561

9 September 6 60 19.273 60.000 367.800 447.073

10 Oktober 11 110 35.333 110.000 674.300 819.633

11 November - - - - - -

12 Desember 3 30 9.636 30.000 183.900 223.536

Total 132 1320 424.000 1.320.000 8.091.600 9.835.600

Rata-rata 11 110 35.333 203.077 1.244.862 1.513.169

Lampiran F.2 Data Perhitungan Total Biaya Penjualan Sereal Beras Merah Organik Tahun 2017

Tahun Total Biaya Tetap (TFC) (Rp) Total Biaya Variabel (TVC) (Rp) Total Biaya (TC) (Rp)

2017 424.000 9.411.600 9.835.600

Page 105: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

86

Lampiran G. Analisis Penerimaan Penjualan Sereal Beras Merah Organik

Lampiran G.1 Data Penerimaan Penjualan Sereal Beras Merah Organik Tahun 2017

No Bulan Penjualan (Btl) Harga /Btl Total Penerimaan (TR)

(Rp)

1 Januari 200 17.500 3.500.000

2 Februari 220 17.500 3.850.000

3 Maret 210 17.500 3.675.000

4 April 160 17.500 2.800.000

5 Mei 10 17.500 175.000

6 Juni 200 17.500 3.500.000

7 Juli 70 17.500 1.225.000

8 Agustus 50 17.500 875.000

9 September 60 17.500 1.050.000

10 Oktober 110 17.500 1.925.000

11 November - 17.500 -

12 Desember 30 17.500 525.000

Total 1.320 23.100.000

Rata-rata 110,00 17.500 1.925.000

Lampiran G.2 Data Penerimaan Penjualan Sereal Beras Merah Organik Tahun 2017

Tahun Total Penjualan (botol) Harga per botol (Rp) Total Penerimaan (TR) (Rp)

2017 1.320 17.500 23.100.000

Page 106: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

87

Lampiran H. Data Pendapatan Penjualan Sereal Beras Merah Organik

Lampiran H.1 Data Pendapatan Penjualan Sereal Beras Merah Organik Tahun 2017

No Bulan Penerimaan (TR) Pengeluaran (TC)

Pendapatan (Rp) (Rp) (Rp)

1 Januari 3.500.000 1.490.242 2.009.758

2 Februari 3.850.000 1.639.267 2.210.733

3 Maret 3.675.000 1.564.755 2.110.245

4 April 2.800.000 1.192.194 1.607.806

5 Mei 175.000 74.512 100.488

6 Juni 3.500.000 1.490.242 2.009.758

7 Juli 1.225.000 521.585 703.415

8 Agustus 875.000 372.561 502.439

9 September 1.050.000 447.073 602.927

10 Oktober 1.925.000 819.633 1.105.367

11 November - - -

12 Desember 525.000 223.536 301.464

Total 23.100.000 9.835.600 13.264.400

Rata-rata 1.925.000 819.633 1.105.367

Lampiran H.2 Data Pendapatan Penjualan Sereal Beras Merah Organik Tahun 2017

Tahun Total Penerimaan (TR) Total Biaya (TC) Pendapatan

(Rp) (Rp) (Rp)

2017 23.100.000 9.835.600 13.264.400

Page 107: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

88

Lampiran I. Analisis Efisiensi Biaya Sereal Beras Merah Organik

Lampiran I.1 Data Perhitungan Efisiensi Biaya Sereal Beras Merah Organik Tahun 2017

No Bulan Pendapatan (TR) Pengeluaran (TC)

Efisiensi Biaya (Rp) (Rp)

1 Januari 3.500.000 1.490.242 2,35

2 Februari 3.850.000 1.639.267 2,35

3 Maret 3.675.000 1.564.755 2,35

4 April 2.800.000 1.192.194 2,35

5 Mei 175.000 74.512 2,35

6 Juni 3.500.000 1.490.242 2,35

7 Juli 1.225.000 521.585 2,35

8 Agustus 875.000 372.561 2,35

9 September 1.050.000 447.073 2,35

10 Oktober 1.925.000 819.633 2,35

11 November - - -

12 Desember 525.000 223.536 2,35

Total 23.100.000 9.835.600

Rata-rata 1.925.000 819.633 2,15

Lampiran I.2 Data Perhitungan Efisiensi Biaya Sereal Beras Merah Organik Tahun 2017

Tahun Total Penerimaan (TR) (Rp) Total Biaya (TC) (Rp) Efisiensi Biaya

2017 23.100.000 9.853.600 2,35

Page 108: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

89

Lampiran J. Analisis SWOT Sereal Beras Merah Organik

Lampiran J.1 Analisis Bobot Rata-Rata Faktor Kekuatan Produk Sereal Beras Merah Organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia

No Faktor Kekuatan

(Strenght)

Bobot Responden Bobot Rata-rata

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

1 Produk baru yang inovatif 0,12 0,22 0,11 0,19 0,14 0,13 0,10 0,14

2 Pengolahan yang mudah 0,15 0,06 0,11 0,06 0,07 0,10 0,15 0,10

3 Harga yang bersaing 0,12 0,11 0,11 0,13 0,14 0,13 0,10 0,12

4 Produk bersaing 0,12 0,11 0,17 0,13 0,14 0,13 0,15 0,13

Total 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Lampiran J.2 Analisis Nilai Faktor Kekuatan Produk Sereal Beras Merah Organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia

No Faktor Kekuatan

(Strenght)

Rating Responden Rating Rata-

rata Nilai

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

1 Produk baru yang inovatif 3 4 2 3 4 4 2 3,14 0,45

2 Pengolahan yang mudah 4 1 2 1 2 3 3 2,29 0,23

3 Harga yang bersaing 3 2 2 2 4 4 2 2,71 0,33

4 Produk bersaing 3 2 3 2 4 4 3 3,00 0,40

Total 13 9 9 8 14 15 10 11,14 1,41

Page 109: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

90

Lampiran J.3 Analisis Bobot Rata-Rata Faktor Kelemahan Produk Sereal Beras Merah Organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia

No Faktor Kelemahan

(Weakness)

Bobot Responden Bobot Rata-rata

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

1 Kurangnya promosi 0,13 0,07 0,17 0,08 0,18 0,22 0,21 0,15

2 Alat masih sederhana 0,13 0,29 0,22 0,25 0,18 0,22 0,14 0,20

3 Sulit akses pasar 0,25 0,14 0,11 0,17 0,14 0,06 0,14 0,14

Total 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Lampiran J.4 Analisis Nilai Faktor Kelemahan Produk Sereal Beras Merah Organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia

No Faktor Kelemahan

(Weakness)

Rating Responden Rating Rata-

rata Nilai

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

1 Kurangnya promosi 2 1 3 1 4 4 3 2,57 0,39

2 Alat masih sederhana 2 4 4 3 4 4 2 3,29 0,67

3 Sulit akses pasar 4 2 2 2 3 1 2 2,29 0,33

Total 8 7 9 6 11 9 7 8,14 1,39

Page 110: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

91

Lampiran J.5 Analisis Bobot Rata-Rata Faktor Peluang Produk Sereal Beras Merah Organik pada PT Sirtanio Organik Indonesi

No Faktor Peluang (Opportunity) Bobot Responden Bobot

Rata-rata R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

1 Minat Konsumen tinggi 0,25 0,17 0,14 0,11 0,06 0,10 0,07 0,13

2 Memiliki khasiat untuk kesehatan 0,13 0,17 0,14 0,17 0,22 0,20 0,21 0,18

3 Produk sampingan yang memiliki nilai jual 0,13 0,17 0,21 0,22 0,22 0,20 0,21 0,19

Total 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

.

Lampiran J.6 Analisis Nilai Faktor Peluang Produk Sereal Beras Merah Organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia

No Faktor Peluang (Opportunity) Rating Responden Rating Rata-

rata Nilai

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

1 Minat Konsumen tinggi 4 3 2 2 1 2 1 2,14 0,27

2 Memiliki khasiat untuk kesehatan 2 3 2 3 4 4 3 3,00 0,53

3 Produk sampingan yang memiliki nilai jual 2 3 3 4 4 4 3 3,29 0,64

Total 8 9 7 9 9 10 7 8,43 1,45

Page 111: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

92

Lampiran J.7 Analisis Bobot Rata-Rata Faktor Ancaman Produk Sereal Beras Merah Organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia

No Faktor Ancaman (Threat) Bobot Responden Bobot

Rata-rata R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

1 Keterbatasan informasi 0,25 0,25 0,13 0,20 0,20 0,10 0,21 0,19

2 Kualitas rasa yang kurang enak 0,13 0,08 0,13 0,10 0,15 0,30 0,21 0,16

3 Adanya pesaing yang lebih bagus 0,13 0,17 0,25 0,20 0,15 0,10 0,07 0,15

Total 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5

Lampiran J.8 Analisis Nilai Faktor Ancaman Produk Sereal Beras Merah Organik pada PT Sirtanio Organik Indonesia

No Faktor Ancaman (Threat) Rating Responden Rating Rata-

rata Nilai

R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7

1 Keterbatasan informasi 4 3 1 2 4 1 3 2,57 0,49

2 Kualitas rasa yang kurang enak 2 1 1 1 3 3 3 2,00 0,31

3 Adanya pesaing yang lebih bagus 2 2 2 2 3 1 1 1,86 0,28

Total 8 6 4 5 10 5 7 6,43 1,09

Page 112: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

93

Lampiran K. Matrik Posisi Kompetitif Relatif Sereal Beras Merah Organik PT Sirtanio Organik Indonesia

Page 113: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

94

Lampiran L. Matrik Internal dan Eksternal Sereal Beras Merah Organik PT Sirtanio Organik Indonesia

Page 114: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

95

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

KUESIONER

Judul Penelitian : Analisis Pendapatan Produk Sampingan Beras

Organik (Studi Kasus di PT Sirtanio Organik

Indonesia Kabupaten Banyuwangi)

Lokasi Penelitian : Di PT Sirtanio Organik Indonesia Desa Sumberbaru

Kecamatan Singonjuruh Kabupaten Banyuwangi

Pewawancara

Nama : Babul Zannah

NIM : 141510601084

Hari/Tanggal :

Indentitas Responden

Nama :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Pekerjaan/Jabatan :

Alamat :

Telepon :

Responden

( )

Page 115: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

96

A. Gambaran Umum

1. Sejak kapan berdiri PT Sirtanio Organik Indonesia?

Jawab: ...........................................................................................................

2. Siapa pendiri PT Sirtanio Organik Indonesia?

Jawab : ..........................................................................................................

3. Apakah ada struktur organisasi PT Sirtanio organik Indonesia? Jika ada,

bagaimana struktur organisasinya?

Jawab: ...........................................................................................................

4. Kapan PT Sirtanio Organik Indonesia mendapat sertifikasi organik?

Jawab: ...........................................................................................................

5. Apa saja produk yang dihasilkan pada PT Sirtanio Organik Indonesia?

Jawab: ...........................................................................................................

6. Sejak kapan memproduksi sereal beras merah organik?

Jawab: ...........................................................................................................

7. Bagaimana proses produksi sereal beras merah organik?

Jawab: ...........................................................................................................

8. Apakah ada kualitas khusus untuk bahan baku yang digunakan?

Jawab: ………………………………………………………………………

9. Berapa banyak produksi yang dihasilkan?

Jawab: ………………………………………………………………………

10. Apakah penggunaan peralatan produksi masih tradisional atau sudah

menggunakan mesin modern?

Jawab: ………………………………………………………………………

11. Berapa harga sereal beras merah organik?

Jawab: ………………………………………………………………………

12. Produk sampingan apa saja yang dihasilkan selain sereal beras merah

organik?

Jawab: ...........................................................................................................

13. Bagaimana kendala yang dihadapi PT Sirtanio Organik Indonesia dalam

menjalankan usaha?

Jawab: ...........................................................................................................

Page 116: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

97

14. Bagaimana cara PT Sirtanio Organik Indonesia mengatasi kendala tersebut?

Jawab: ...........................................................................................................

B. Produksi Sereal Beras Merah Organik

1. Biaya Variabel (Variabel Cost)

a. Biaya variabel untuk tenaga kerja

No. Jenis Kegiatan Jumlah TK

(orang) Jumlah (Jam)

Biaya/produksi

(Rp)

1 Penyangraian

2 Pengemasan

Total

b. Biaya variabel untuk saran produksi

No. Jenis Bahan Satuan Jumlah Harga Satuan

(Rp)

Biaya/produksi

(Rp)

1 Beras merah organik

a. Beras utuh Kg

b. Beras menir Kg

2 Gas Buah

3 Biaya Selep Kg

4 Botol Buah

5 Label Lembar

Total

2. Biaya Tetap (Fixed Cost)

No. Alat Jumlah

(Buah)

Harga

Satuan

(Rp)

Tahun

Pembelian

Umur

Ekonomis Biaya Penyusutan/bln

(Rp) Thn Bln

1 Wajan Besar

2

Spatula

Kecil

3 Panci Besar

4 Kompor Gas

5 Ayak

6 Timbangan

7

Timba

Plastik

Total

Page 117: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

98

3. Total Biaya (TC) = Total biaya variabel (TVC) + Total biaya tetap (TFC)

= ……………………………………………………….

4. Penerimaan Produk Sampingan

Tahun Total Penjualan Harga/Botol Total Penerimaan

(Rp) (Botol) (Rp)

2017

Penerimaan (TR) = Total Penjualan (Botol) x Harga Sereal beras merah (Rp)

= …………………………………………………………..

5. Pendapatan = Total penerimaan (TR) – Total biaya (TC)

= …………………………………………..

6. Efisiensi Biaya Produksi Produk Sampingan

Tahun Total Penerimaan (TR) Total Pengeluaran (TC) Efisiensi Biaya

(Rp) (Rp) (Rp)

2017

R/C ratio = Total penerimaan (TR) / Total pengeluaran (TC)

= …........................................................................

C. Strategi Pengembangan Sereal Beras Merah Organik (Analisis SWOT)

Penilaian Faktor Internal dan Eksternal: pemberian nilai bobot masing-masing

faktor dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting)

Kekuatan & Peluang

4 = Sangat Berpengaruh / Sangat Penting

3 = Berpengaruh / Penting

2 = Cukup Berpengaruh / Cukup Penting

1 = Kurang Berpengaruh / Kurang Penting

Kelemahan & Ancaman

1 = Sangat Berpengaruh / Sangat Penting

2 = Berpengaruh / Penting

3 = Cukup Berpengaruh / Cukup Penting

4 = Kurang Berpengaruh / Kurang

Penting

a. Faktor Internal

Kekuatan (Strength)

No Strength Bobot Rating Bobot x Rating Keterangan

1. Produk baru yang

inovatif

2. Pengolahan yang

mudah

3. Harga yang

bersaing

4. Produk bersaing

Page 118: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

99

Kelemahan (Weakness)

No Weakness Bobot Rating Bobot x Rating Keterangan

1. Kurangnya

promosi

2. Alat masih

sederhana

3. Sulit akses pasar

dalam penjualan

produk

b. Faktor Eksternal

Peluang (Opportunities)

No Opportunities Bobot Rating Bobot x Rating Keterangan

1. Minat konsumen

tinggi

2. Memiliki khasiat

untuk kesehatan

3. Produk

sampingan yang

memiliki nilai

jual

Ancaman (Threats)

No Threats Bobot Rating Bobot x Rating Keterangan

1. Keterbatasan

informasi

mengenai produk

sereal dari beras

merah organik

2. Kualitas rasa

yang kurang enak

dibandingkan

dengan produk

lain

3. Adanya pesaing

yang lebih bagus

Page 119: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

100

DOKUMENTASI

Gambar 1. Produk Sereal Beras Merah Organik

Gambar 2. Foto Bersama Ketua PT Sirtanio Organik Indonesia

Page 120: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

101

Gambar 3. Foto Bersama Bendahara PT Sirtanio Organik Indonesia

Gambar 4. Foto Bersama Karyawan PT Sirtanio Organik Indonesia

Page 121: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

102

Gambar 5. Foto Bersama Responden Dinas Pertanian

6. Foto Bersama Responden Dinas Perdagangan

Page 122: ANALISIS PENDAPATAN PRODUK SAMPINGAN BERAS ......sereal beras merah organik tahun 2017 pada PT Sirtanio Organik Indonesia sebesar Rp 13.264.400. Hal ini menunjukkan bahwa penerimaan

103

Gambar 6. Foto Bersama Responden Dinas Koperasi dan UMKM