analisis pendapatan pedagang sebelum dan sesudah …repository.uinbanten.ac.id/2699/1/uni herlina...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SEBELUM
DAN SESUDAH RELOKASI PASAR (Studi Di Pasar Tradisional Maja-Lebak)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Pada Jurusan Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
UNI HERLINA
NIM: 131401426
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HANASANUDDIN BANTEN
2018 M/1439 H
i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam dan diajukan pada
Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten ini sepenuhnya asli merupakan hasil
karya tulis ilmiah saya pribadi.
Adapun tulisan maupun pendapat orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
telah saya sebutkan kutipannya secara jelas sesuai dengan etika keilmuan yang
berlaku di bidang penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa sebagian atau seluruh isi skripsi
ini merupakan hasil perbuatan plagiatisme atau mencontek karya tulis orang lain,
saya bersedia untuk menerima sanksi berupa pencabutan gelar kesarjanaan yang
saya terima atau sanksi akademik lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Serang, 20 Juli 2018
Matrai 6000
UNI HERLINA
NIM. 131401426
ii
ABSTRAK
Nama: Uni Herlina, NIM: 131401426, Judul Skripsi “Analisis Pendapatan
Pedagang Sebelum Dan Sesudah Relokasi Pasar” (Studi di Pasar Maja-Lebak).
Peranan pasar sangatlah penting dalam kegiatan perekonomian yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencapai kepuasan dalam proses
transaksi ekonomi berupa barang dan jasa. Pasar adalah suatu wilayah tertentu yang
menghubungkan antara produsen dan konsumen untuk melakukan transaksi jual beli.
Jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern. Pasar memiliki
berbagai fungsi dan peran, salah satunya adalah sebagai tempat berkumpul atau
interaksi sosial dan berkreasi. Pasar tradisional merupakan entitas ekonomi yang
melibatkan berbagai ekonomi masyarakat dan komunitas setempat. Seiring
berjalannya waktu, terkadang pasar tradisional mengalami perpindahan lokasi karena
hal-hal tertentu, misalnya tempat yang kurang strategis yang kurang ramai oleh
pengunjung, tanah yang ditempati milik Negara yang suatu saat bias terjadi
penggusuran karena tempat tersebut akan digunakan untuk hal lain. Sebagaiman yang
terjadi di pasar tradisional Maja-Lebak, kini mengalami perpindahan lokasi pasar
yang tadinya terletak di dekat stasiun, menjadi pindah ke lapangan utara yang
bersebelahan dengan puskesmas Maja.
Pernyataan di atas merupakan uraian latar belakang, dalam penelitian ini, dari
uraian tersebut penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1) bagaimanakah
tingkat perbedaan jumlah omset penjualan sebelum dan sesudah relokasi pasar?
Adapun tujuan dari penelitian ini ialah: 1) Untuk menganalisis tingkat perbedaan
omset penjualan sebelum dan sesudah relokasi pasar.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif
dengan teknik pengumpulan data kuisioner dan penelitian kepustakaan dengan
membaca buku, referensi tertulis lainnya yang berhubungan dengan permasalahan.
Berdasarkan hasil uji T dengan menggunakan Paired samples statistics, nilai t hitung
lebih besar dari t tabel (3.128>1`.693). Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho
ditolak, hal itu berarti bahwa terdapat perbedaan antara pendapatan pedagang
sebelum dan sesudah relokasi pasar.
Berdasarkan hasil uji t, omset penjualan rata-rata setelah relokasi sebesar 9.73,
lebih besar dari pada sebelum relokasi pasar yaitu sebesar 7.00, dan diperkuat pada
hasil paired sample corelation dengan hasil 0.19, nilai signifikan 0.000. maka tingkat
perbedaan jumlah omset penjualan sebelum dan sesudah relokasi pasar dapat
disimpulkan lebih besar dari pada sebelum relokasi. Perbedaan tersebut sebesar 68%.
Kata kunci: pendapatan, pedagang, relokasi pasar.
iii
KEMENTERIAN AGAMA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
“SULTAN MAULANA HASANUDDIN” BANTEN
Nomor : Nota Dinas
Lamp : Skripsi
Hal : Pengajuan Ujian Munaqasyah
KepadaYth
DekanFakultasEkonomi
DanBisnis Islam
UIN SMH Banten
di-
Serang
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Dipermaklumkan dengan hormat, bahwa setelah membaca dan mengadakan
perbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudari Uni Herlina
NIM : 131401426, dengan judul skripsi “Analisis Pendapatan Pedagang
Sebelum dan Sesudah Relokasi Pasar (Studi di Pasar Maja-Lebak)” kiranya
dapat diajukan sebagai salah satu syarat untuk melengkapi ujian munaqasyah pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam jurusan Ekonomi Syariah Universitas Islam
Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, maka kami ajukan skripsi ini dengan
harapan dapat segera dimunaqasyahkan.
Demikian, atas perhatian Ibu kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Serang, 20 Juli 2018
Pembimbing I
Drs. H. Irsal Dt. Bagindo Dirajo, M.M
NIP. 19540323 197612 1 001
Pembimbing II
Dede Sudirja, M.Si
NIP: 19770515 200801 1 016
iv
PERSETUJUAN
ANALISIS PENDAPATAN PEDAGANG SEBELUM DAN
SESUDAH RELOKASI PASAR
(Studi Di Pasar Maja-Lebak) Oleh:
UNI HERLINA NIM :131401426
Menyetujui,
Pembimbing I
Drs. H. Irsal Dt. Bagindo Dirajo, M.M
NIP. 19540323 197612 1 001
Pembimbing II
Dede Sudirja, M.Si
NIP: 19770515 200801 1 016
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Hj. Nihayatul Masykuroh, M.SI
NIP. 19640212 199103 2 003
Ketua
Jurusan Ekonomi Syariah
Hadi Peristiwo, SE, M.M
NIP. 19811103 201101 1 004
v
PENGESAHAN
Skripsi a.n. Uni Herlina NIM.131401426, Jurusan: Ekonomi Syari’ah
Judul Skripsi : Analisis Pendapatan Pedagang Sebelum dan Sesudah
Relokasi Pasar (Studi di Pasar Maja-Lebak), telah diujikan dalam sidang
Munaqasyah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten pada
tanggal 16Maret 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Syari’ah Universitas Islam Negeri Sultan Maulana
Hasanuddin Banten.
Serang, 30 Juli 2018
Sidang Munaqosah,
Ketua Merangkap Anggota,
Dr. Hj. Nihayatul Masykuroh, M.SI
NIP. 19640212 199103 2 003
Sekretaris Merangkap Anggota,
Asep Dadan Suganda, M.Sh. E.c NIP: 19820422 20170610 034
Anggota
Penguji I
Dr. Efi Syarifudin, S.Ag,. M.M
NIP. 19780314 200501 1 005
Penguji II
Mochamad Indrajit Roy, S.P,.M.M
NIP. 19801129 201503 1 001
Pembimbing I
Drs. H. Irsal Dt. Bagindo Dirajo, M.M
NIP. 19540323 197612 1 001
Pembimbing II
DedeSudirja, M.Si
NIP: 19770515 200801 1 016
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa Syukur kepada Allah SWT., skripsi
ini saya persembahkan untuk Ibunda dan Ayahanda tercinta
yang setia menyemangatiku dan mendukungku lahir dan batin,
tiada henti mendoakanku untuk kelancaran, keberhasilan dan
kesuksesan dunia akhirat. Juga kepada saudara-saudara dan
kawan-kawanku yang selalu memberikan semangat dan
motivasi. Apa yang telah kalian berikan tak mampu terbalaskan,
semoga Allah SWT, membalasnya dengan yang lebih baik dan
berlipat ganda… amiin …
vii
Motto
ها يأ ين ٱ ي لذ لكم بينكم ب مو
أ كلوا
ل تأ لبطل ٱءامنوا
نفسكم نكم ول تقتلوا أ ن تكون تجرة عن تراض م
أ إلذ ٱإنذ ٢٩كن بكم رحيما للذ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu”. ( Qs. An Nissa : 29)
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Uni Herlina lahir di Serang pada tanggal 06
Agustus 1994 beralamat di Kampung Sebe Keramat Rt.003/Rw.015
Desa Garut Kecamatan Kopo Kabupaten Serang. Penulis merupakan
anak satu-satunya dari Ibu Herlina dan Bapak Ukan Sukandi.
Jenjang pendidikan formal yang penulis tempuh ialah MI NF
Sebe-Kopo lulus pada tahun 2007, selanjutnya di MTs Al-Aziz lulus
pada tahun 2010, dan di MA Al-Aziz pula lulus pada tahun 2013.
Selanjutnya penulis melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi yaitu di Institut Agama Islam Negeri “Sultan Maulana
Hasanuddin” Banten pada program Strata Satu (S1) Jurusan Ekonomi
Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT atas segala ridha, kasih sayang dan hidayah-Nya penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Saw, keluarga, sahabat, dan pengikutnya
sampai akhir jaman.
Alhamdulillah dengan izin Allah SWT dan usaha yang sungguh-
sungguh serta berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak, baik secara
moral maupun materil yang penulis rasakan sangat besar pengaruhnya bagi
penulis dalam menyelesaikan penulisan ini yang berjudul: Analisis
Pendapatan Pedagang Sebelum dan Sesudah Relokasi Pasar (Studi di Pasar
Maja-Lebak).
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan, kelemahan dan masih jauh dari kesempurnaan, keterbatasan
pengetahuan, pengalaman, serta kemampuan penulis, oleh sebab itu penulis
sangat mengharapkan pendapat, kritik dan saran yang bersifat membangun
demi tercapainya kesempurnaan pada masa yang akan datang.
Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang dengan tulus dan iklas senantiasa mendukung dan membantu
kelancaran dalam Skripsi, terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Fauzul Iman, MA., Rektor UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten yang telah memberikan kesempatan pada penulis
untuk bergabung dan belajar di lingkungan UIN SMH Banten.
2. Ibu Dr. Hj. Nihayatul Maskuroh, M.SI., Dekan Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang mengarahkan,
mendidik dan memberikan motivasi kepada penulis.
x
3. Bapak Hadi Peristiwo, S.E., M.M., Ketua Jurusan Ekonomi Syari’ah
Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin
Banten.
4. Bapak Drs. H. Irsal Dt. Bagindo Dirajo, M.M sebagai pembimbing I
yang telah memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran dalam
penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Dede Sudirja, M.Si sebagai pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan saran-saran serta memberikan spirit
dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
yang berharga selama penulis kuliah di UIN SMH Banten.
7. Para Kiyai, Asatidz dan juga seluruh santriwan dan santriwati yang selalu
memberi dukungan dan semangat serta bantuannya.
8. Sahabat Kamar Ngekek 15 yang selalu memberikan semangat dan
membantu memfasilitasi dalam menyusun skripsi ini.
Mengingat penulis masih dalam tahap belajar maka untuk itu penulis
mohon maaf jika dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, sehingga penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Serang, 20 Juli 2018
Penulis,
Uni Herlina
NIM. 131401414
xi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ i
ABSTRAK ............................................................................................................ ii
SURAT PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iii
SURAT PERSETUJUAN DEKAN .................................................................... vi
PENGESAHAN ................................................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................ vi
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 4
C. Perumusan Masalah ................................................................................... 5
D. Pembatasan Masalah ................................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6
G. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 8
H. Sistematika Pembahasan .......................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORITIS
A. Pasar ......................................................................................................... 12
1. Pengertian Pasar Dalam Arti Sempit ............................................ 12
xii
2. Pengertian Pasar Dalam Arti Luas ............................................... 12
3. Pengertian Pasar Menurut Para Ahli ............................................ 12
4. Syarat-syarat Terbentuknya Pasar ................................................ 12
5. Fungsi Pasar ................................................................................... 13
6. Jenis-jenis atau Macam-macam Pasar ........................................... 14
B. Relokasi Pasar .......................................................................................... 32
C. Pengertian Pendapatan ............................................................................. 32
...................................................................................................................
1. Proses Pendapatan ........................................................................ 34
2. Teori Pendapatan .......................................................................... 35
3. Jenis-jenis Pendapatan .................................................................. 36
D. Pengertian Pedagang ................................................................................. 37
1. Pandangan Islam Mengenai Pasar dan Jual Beli ........................... 37
2. Rukun dan Syarat Jual Beli Dalam Islam ...................................... 40
E. Penelitian Terdahulu.................................................................................. 43
F. Hubungan Antar Variabel ......................................................................... 46
G. Hipotesis .................................................................................................... 46
BABIII METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 48
xiii
B. Metode Penelitian ................................................................................ 49
C. Data dan Sumber Data ......................................................................... 51
D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 54
E. Instrumen Penelitian ............................................................................ 57
F. Teknik Pengumpulan Data /Analisis Data .......................................... 58
G. Uji Analisis Data ................................................................................. 59
1. Uji Normalitas .............................................................................. 59
2. Uji-T .............................................................................................. 60
3. Koefisien Determinasi ................................................................... 60
H. Operasional Variabel ........................................................................... 61
I. Hipotesis Statistik ................................................................................ 61
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Penelitian ............................................................... 62
B. Deskripsi Data ..................................................................................... 63
C. Karakteristik Responden ..................................................................... 65
D. Analisis Data ...................................................................................... 68
1. Uji Normalitas .............................................................................. 68
2. Uji-T .............................................................................................. 70
3. Koefisien Determinasi ................................................................... 73
4. Analisis Ekonomi ......................................................................... 75
xiv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 78
B. Saran-saran .......................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kemaslahatan Bagi Masyarakat Berdasarkan Mekanisme Pasar Dalam
Islam ............................................................................................................................... 38
Tabel 4.1 Rekapitulasi Pendapatan Pedagang Sebelum Dan Sesudah Relokasi Pasar ... 57
Tabel 4.2 Karakteristik Berdasarkan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 59
Tabel 4.3 Karakteristik Berdasarkan Responden Berdasarkan Usia .............................. 59
Tabel 4.4 Karakteristik Berdasarkan Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..... 60
Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................ 60
Tabel 4.6 Nama-Nama Responden .................................................................................. 61
Tabel 4.7 Uji Normalitas ................................................................................................. 63
Tabel 4.8 Hasil Uji T ........................................................................................................ 64
Tabel 4.9 Koefisien Determinasi ............................................................................ 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peranan pasar sangatlah penting dalam kegiatan
perekonomian yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam mencapai kepuasan dalam proses transaksi
ekonomi berupa barang dan jasa. Pasar adalah suatu wilayah
tertentu yang menghubungkan antara produsen dan konsumen untuk
melakukan transaksi jual beli. Pasar memiliki berbagai fungsi dan
peran, salah satunya adalah sebagai tempat berkumpul atau
interaksi sosial dan berkreasi. Pola pengelolaan pasar dilakukan
dengan banyak cara, antara lain adalah pemugaran,
stabilitas/pengaturan, dan relokasi/pemindahan.
Adapun upaya pemindahan lokasi pasar sering kali terdapat
kendala, yaitu rancangan bangunan yang tidak sesuai dengan faktor
finansial yang terkait dengan tarif sewa ruang di dalam pasar.
Sehingga apabila dilakukan upaya pemindahan pasar, maka
pertimbangannya adalah rancangan bangunan pasar yang sesuai
dana komodatif, tingkat harga sewa yang memadai, rencana yang
terperinci dan jarak lokasi berjualan dari tempat berjualan semula.
2
Pemilihan lokasi pasar haruslah tepat karena menjadi pemacu biaya
yang signifikan dan memiliki kekuatan untuk membuat strategi
dalam bisnis.1
Seiring berjalannya waktu, terkadang pasar tradisional
mengalami perpindahan lokasi karena hal-hal tertentu, misalnya
tempat yang kurang strategis yang kurang ramai oleh pengunjung,
tanah yang ditempati milik Negara yang suatu saat bisa terjadi
penggusuran karena tempat tersebut akan digunakan untuk hal lain
dan sebagainya. Seperti yang terjadi di pasar tradisional Maja yang
terletak di Kabupaten Lebak, kini mengalami perpindahan lokasi
pasar yang tadinya terletak di dekat stasiun menjadi pindah ke
lapangan utara yang bersebelahan dengan Puskesmas Maja. Alasan
perpindahan tersebut karena tanah yang ditempati sebelumnya milik
PT.KAI Persero yang sedang melakukan pembangunan perbesaran
Stasiun sehingga terpaksa pasar tersebut yang dekat dengan stasiun
harus dipindahkan. Maka dari itu, peneliti memilih tempat
penelitian ini karena ingin mengetahui lebih jelas bagaimana
perbedaan jumlah omset penjualan sebelum dan sesudah
1Nuswantoro, Behaviorisne Sebagai Psikologi Perilaku Modern
(Bandung:Alfabeta,1993), 18
3
direlokasinya pasar Maja tersebut sehingga berpengaruh pada
pendapatan pedagang.
Berbagai rencana pembangunan sudah direncanakan sejak
lama, namun terhenti saat krisis ekonomi pada tahun 1998. Para
investor telah menanamkan modalnya di Maja. Seperti halnya para
pengembang perumahan yang akan mengembangkan perumahan
menjadi Kota Satelit dan berbagai rencana lainnya seperti Bandar
Udara yang juga akan dilengkapi dengan jalur kereta yang
terhubung dengan Stasiun Maja. Ada juga rencana pembuatan
waduk terluas yang akan menenggelamkan beberapa Desa. Hal ini
dibutuhkan oleh Maja, disamping sebagai penampungan air juga
dapat menggerakan turbin-turbin air untuk menghasilkan listrik.
Tentunya pembangunan tersebut perlu pengorbanan dan keikhlasan
masyarakat, namun yang terpenting saling menguntungkan.
Maja adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Lebak,
Banten, dengan luas 10.900 Ha. Terdiri dari 14 desa, berada di
perbatasan antara Tigaraksa, Tangerang dan Tenjo, Bogor serta
berbatasan dengan Kopo, Serang. Jarak dari Jakarta kira-kira 90 Km
dan dari Rangkasbitung 21 Km. Maja dapat diakses dari tol Jakarta-
Merak atau tol Tangerang-Merak dengan keluar tol Balaraja Barat,
4
dan belok kiri ke arah Cikande, dan di pertigaan Cengkudu belok
kiri ke arah Cisoka, terus lurus sampai dipertigaan Jengkol, Taman
Adiyasa belok kanan arah Rangkasbitung.
Sejumlah warga dan pedagang kecil di pasar Maja mulai
mengeluhkan keberadaan waralaba tanpa plang nama yang berdiri
di lingkungan pasar setempat. Diduga keberadaan waralaba di pasar
Maja tersebut tidak berizin. Selain itu, warga dan pedagang di pasar
Maja mempertanyakan komitmen Pemkab yang akan membatasi
keberadaan waralaba.
Berdasarkan latar belakang dan alasan di atas, maka peneliti
tertarik untuk mengangkat kondisi tersebut di atas dalam satu
penelitian dengan judul“Analisis Pendapatan Pedagang Sebelum
dan Sesudah Relokasi Pasar” (Studi di Pasar Maja-Lebak)”
B. Identifikasi Masalah
Sekalipun pasar tersebut sudah pindah dan tempat baru lebih
nyaman dari tempat yang lama, belum tentu pedagang lama yang
biasa berjualan mendapatkan keuntungan yang memuaskan seperti
di lokasi pasar yang lama karena semakin banyaknya pesaing
ataupun berkurangnya pelanggan sehingga mempengaruhi
pendapatan bagi pedagang tersebut. Hal ini tentu berpengaruh
5
besar bagi pedagang karena berkurangnya pendapatan. Dalam hal
ini, keramahan pelayanan sangat diperlukan karena keramahan
dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, artinya
ketidakramahan dapat menjadi titik tolak yang menjadikan daya
tarik seolah-olah tidak terlihat. Pedagang/penjual yang ramah tentu
akan membuat pembeli merasa nyaman dan diperhatikan.
Pada bentuk sederhana pasar barang yang terjadi dari
permintaan terhadap barang dan penawaran akan barang variasi
perubahan variabel output sepenuhnya ditentukan oleh harga barang
yang bersangkutannya.2
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat
dirumuskan suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah tingkat perbedaan jumlah omset penjualan
sebelum dan sesudah relokasi pasar?
D. Pembatasan Masalah
Pembatasan ruang lingkup penelitian ditetapkan agar dalam
penelitian ini terfokus pada pokok permasalahan yang ada serta
2Muhammad Teguh, Matematika Ekonomi (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2014), 116
6
pembahasannya, sehingga diharapkan tujuan penelitian ini tidak
menyimpang dari sasarannya.
Ruang lingkup penelitian penulis dilakukan terbatas pada
bagimana analisis pendapatan pedagang sebelum dan sesudah
relokasi pasar, karena pada hal ini penulis ingin mengetahui
seberapa besar analisis pendapatan pedagang sebelum dan sesudah
relokasi pasar, dan penelitian ini hanya dilakukan di pasar
tradisional Maja.
E. Tujuan Penelitian
Setiap usaha seseorang tidak terlepas dari tujuan yang ingin
dicapai. Begitu juga dengan penelitian ini yang bertujuan untuk:
1. Untuk menganalisis tingkat perbedaan omset penjualan sebelum
dan sesudah relokasi pasar.
F. Manfaat Penelitian
Peranan dan manfaat penelitian dalam karya ilmiah
sangatlah penting. Hal ini dapat dilihat melalui dua aspek yaitu:
1. Secara Praktis
a. Bagi Penulis atau Peneliti
Dengan adanya penelitian ini, Penulis dapat
membandingkan antara teori yang didapat selama berada di
7
bangku kuliah dengan kenyataan yang didapat di lapangan
dalam hal ini mengenai pasar. Sehingga Penulis dapat
mengetahui sejauh mana teori tersebut dapat diterapkan dan
dimanfaatkan di lingkungan pasar serta dengan adanya
penelitian ini akan melatih penulis dalam memecahkan,
mandefinisikan masalah, dan menganalisa situasi.
b. Bagi Pedagang/Penjual
Dapat dijadikan bahan acuan tentang bagaimana faktor-
faktor tertentu yang mempengaruhi keadaan/kondisi pasar
dan juga permintaan konsumen.
c. Bagi Akademik/ LembagaPendidikan
Penulis berharap penelitian ini menjadi salah satu
sumbangsih ilmu pengetahuan juga sebagai bahan informasi
dan sebuah hasil karya ilmiah yang dapat dijadikan sebagai
wacana serta referensi bagi peneliti lain yang mengkaji
penelitian yang sama pada masa yang akan datang .
2. Secara Teoritis
a. Sebagai suatu bahan perbandingan antara teori dan fakta
ataupun kenyataan yang terjadi di lapangan.
8
b. Sebagai suatu bahan acuan di bidang penelitian yang sejenis
untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut lagi.
c. Sebagai pengembangan terhadap teori keputusan penjualan
pada umumnya.
G. Kerangka Pemikiran
Pedagang adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan
menjual barang kembali tanpa mengubah bentuk dan tanggung
jawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.3
Pendapatan permanen adalah pendapatan rata-rata yang
diekspektasi/diharapkan dalam jangka panjang. Pendapatan
upah/gaji (expected labour income) dan non-upah/non-gaji
(expected income from aseet).
Pendapatan permanen akan meningkat bila individu menilai
kualitas dirinya makin baik mampu bersaing di pasar. Dengan
keyakinan tersebut, ekspektasinya tentang pendapatan upah/gaji
(expected labour income) makin optimistik. Ekspektasi tantang
pendapatan permanen juga akan meningkat jika individu menilai
kekayaannya (non-human wealth) meningkat. Sebab dengan kondisi
seperti itu, pendapatan non-upah diperkirakan juga meningkat.
3NurulOktima, KamusEkonomi (Surakarta: AksaraSinergi Media, 2012), 224
9
Pendapatan saat ini tidak selalu sama dengan pendapatan
permanen, kadang-kadang pendapatan saat ini lebih besar dari pada
pendapatan permanen. Kadang-kadang sebaliknya. Hal yang
menyebabkannya adalah adanya pendapatan tidak permanen yang
besarnya berubah-ubah. Pendapatan ini disebut pendapatan
transitori (transitory income).4
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) relokasi
ialah pemindahan tempat. Jadi, relokasi dapat diartikan sebagai
berpindahnya suatu tempat ketempat lain karena alasan tertentu. 5
Dalam hukum Islam, kita diperbolehkan untuk mencari
rezeki dan karunia Allah SWT., diseluruh muka bumi. Sebagaimana
firman-Nya:
لوة قضيت فإذا وا ف ٱلص رض ف ٱنتش تغوا و ٱلأ ل ٱبأ من فضأ ٱلل
ٱذأكروا و لحون ٱلل ١٠كثريا لعلكمأ تفأ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di
muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah
sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung”. (QS. Al-
Jumu’ah: 10)
4 K.H Abdullah Zakiy Al-Kaaf, EkonomiDalamPerspektifIslam(Bandung,
CV PustakaSetia, 2002) 5http://kbbi.web.id diunduh pada Kamis, 02 Agustus 2018 pukul 12.25 WIB
10
Akan tetapi dalam mencari rezeki tidak boleh di jalan yang
bathil (dilarang oleh agama), bahkan dianjurkan dengan jalan saling
meridhai. Sebegaimana dalam firman Allah SWT,.
ها يأ ين ي ٱل ولكم بيأنكم ب مأ
كلوا أ
أ ٱلأبطل ءامنوا ل تأ إل
إن أ نفسكمأ
تلوا أ ول تقأ نكمأ ن تكون تجرة عن تراض م
٢٩كن بكمأ رحيما ٱلل
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali
dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka
diantara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu.
Sesungguhnya Allah adalah maha Penyayang kepadamu”. (QS.
An-Nisa:29)
Dalam ayat yang mulia ini Allah menjelaskan bahwa
pertukaran harta dapat dilakukan dengan perniagaan yang
berdasarkan saling suka sama suka dan dengan jalan yang halal.
H. Sistematika Pembahasan
Dalam penulisan skripsi ini, peneliti membagi ke dalam lima
bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub pembahasan dengan
sistematika penulisan sebagai berikut
1. Bab pertama pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang
masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, pembatasan
11
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka
pemikiran, serta sistematika dalam penulisan karya tulis ini.
2. Bab kedua menguraikan tentang landasan teori dan konsep-
konsep yang relevan dengan permasalahan yang dikaji dan
mengemukakan pemecahan masalah yang pernah dilakukan
terkait masalah yang dikaji dalam penulisan karya tulis ini.
3. Bab ketiga menyajikan tentang metode penulisan yang
digunakan dalam penulisan karya tulis ini, baik dari metode
pengumpulan data sampai pada prsedur pengumpulan data dan
informasi.
4. Bab keempat menguraikan hasil kajian dari masalah yang akan
dibahas. Dalam bab ini juga dikemukakan pendapat atau ide
gagasan yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang
berlandaskan pada informasi serta teori-teori yang ada.
5. Bab kelima adalah bab penutup dari penulisan karya tulis ini,
dalam bab ini disajikan kesimpulan dari karya yang ditulis dan
juga menjawab permasalahan yang dibahas. Bab ini juga
mengemukakan saran/rekomendasi yang sejalan dengan
gagasan/kebijakan yang diusulkan.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pasar
1. Pengertian Pasar Dalam Arti Sempit
Dalam arti sempit, pasar ialah tempat bertemunya
penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi jual beli
barang atau jasa.
2. Pengertian Pasar Dalam Arti Luas
Dalam arti luas, pasar adalah proses interaksi penjual
dan pembeli untuk mencapai harga pasar. Contoh pasar dalam
arti yang sangat luas yaitu pasar saham, pasar uang, penjualan
via internet dan surat kabar yang dilanjutkan dengan interaksi
melalui telepon atau internet.
3. Pengertian Pasar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kekuatan penawaran dan permintaan, tempat penjual
yang ingin menukar barang atau jasa dengan uang, dan pembeli
yang ingin menukar uang dengan barang atau jasa.
4. Syarat-Syarat Terbentuknya Pasar
a. Terdapat penjual dan pembeli.
b. Adanya barang atau jasa yang diperjual-belikan.
13
c. Tawar menawar antara penjual dan pembeli.
d. Terjadinya kesepakatan antara penjual dan pembeli
5. Fungsi Pasar
Ada tiga fungsi yang mendasar pada keberadaan pasar, yaitu:
a. Fungsi distribusi, yaitu pasar sebagai mendekatkan jarak
antara konsumen dengan produsen dalam lakukan transaksi.
Dalam fungsi distribusi, pasar berperan memperlancar
penyaluran barang atau jasa dari produsen kepada
konsumen.
b. Fungsi pembentukan harga, yaitu pasar sebagai pembentuk
harga antara penjual dan pembeli.
c. Fungsi promosi, yaitu pasar sebagai ajang promosi.
Pelaksanaan promosi dapat dilakukan dengan cara
memasang spanduk, membagikan brosur, membagikan
sampel dan lain-lain.
Adapun beberapa peranan pasar antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai tempat untuk mempromosikan barang.
b. Sebagai tempat untuk menjual hasil produksi.
c. Sebagai tempat untuk memperoleh bahan produksi.
14
d. Memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang
kebutuhan.
e. Sebagai tempat bagi konsumen untuk menawarkan sumber
daya yang dimiliki.
f. Sebagai penunjang kelancaran pembangunan.
g. Sebagai sumberpendapatan negara.
6. Jenis-Jenis Atau Macam-Macam Pasar.
Secara umum, pasar dapat dikelompokan menjadi lima
macam yaitu: pasar menurut jenis barangyang diperjual-belikan,
menurut waktu bertemunya penjual dan pembeli, menurut luas
kegiatan distribusi, menurut fisik pasar, dan menurut bentuk dan
strukturnya.
a. Jenis-Jenis Pasar Menurut Barang Yang Diperjual-
belikan.
Pasar menurut barang yang diperjual-belikan
dibedakan menjadi dua, yaitu pasar barang konsumsi dan
pasar faktor produksi.
1) Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi adalah pasar yang
memperjual-belikan barang-barang konsumsi untuk
15
memenuhi kebutuhan hidup manusia. Barang yang
diperjual-belikan pada pasar barang konsumsi dapat
langsung digunakan oleh konsumen. Contoh pasar
barang konsumsi yaitu pasar beras, pasar tekstil, pasar
sayur-mayur, pasar buah-buahan, dan pasar kelontong.
2) Pasar Faktor Produksi
Pasar barang produksi adalah pasar yang
memperjual-belikan beberapa faktor produksi yang
berguna bagi kelancaran proses produksi, seperti
tembakau, beras, kopi, minyak bumi, tembaga, balai
latihan kerja, mesin cetak, mesin tekstil, dan bursa efek.
Pada pasar ini, pra pemilik usaha (pengusaha)
berperan sebagai pembeli faktor produksi. Berdasarkan
pemilikan faktor produksi, pasar barang produksi
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pasar faktor
produksi alam, pasar faktor produksi tenaga kerja, dan
pasar faktor produksi modal.
a) Pasar Faktor Produksi Alam
Pasar faktor produksi alam adalah kegiatan
pertemuan antara calon penjual dan calon pembeli
16
faktor produksi ala. Pasar ini berupa pasar abstrak,
barang yang diperdagangkan tidak berada di tempat.
Mereka bertemu hanya untuk mengadakan perjanjian
jual beli. Misalnya pasar tembakau di Bremen
(Jerman), pasar kopi di Sao Paulo (Brazil) dan pasar
karet di New York (Amerika Serikat).
b) Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja
Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah
pasar yang menyediakan jasa tenaga kerja. Jasa itu
diberikan kepada para pengusaha yang
membutuhkan tenaga kerja dan dengan memberi
imbalan upah atau gaji. Pasar tenaga kerja terjadi
apabila pemilik perusahaan menggunakan jasa
tenaga kerja dan terjadi perjanjian-perjanjian kerja
antara pemilik perusahaan, tenaga kerja, dan serikat
kerja. Misalnya bursa tenaga kerja.
c) Pasar Faktor Produksi Modal
Pasar faktor produksi modal adalah pasar
yang mempertemukan antara penjual dan pembeli
atas modal yang berjangka waktu panjang. Modal
17
yang diperdagangkan di pasar modal berbentuk surat
berharga. Surat berharga dapat berupa saham dan
obligasi. Contoh pasar faktor produksi modal yaitu
Bursa Efek Indonesia gabungan antara BEJ dengan
BES.
b. Jenis-Jenis Pasar Menurut Waktu Bertemunya Penjual
Dan Pembeli
Pasar menurut waktu bertemunya penjual dan
pembeli dibedakan menjadi lima, yaitu pasar kaget, pasar
harian, pasar mingguan, pasar bulanan dan pasar tahunan.
1) Pasar Kaget
Pasar kaget ialah pasar sesaat yang terjadi ketika
terdapat sebuah keramaian atau perayaan. Contoh pasar
kaget antara lain pada saat merayakan ulang tahun suatu
daerah terdapat pasar malam dan sebagainya.
2) Pasar Harian
Pasar harian adalah kegiatan pertemuan antara
penjual dan pembeli yang berlangsung setiap hari dan
barang-barang yang diperjual-belikan merupakan barang-
18
barang kebutuhan sehari-hari. Contoh pasar sayur-mayur,
pasar beras, pasar buah dan pasar daging.
3) Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah kegiatan pertemuan antara
penjual dan pembeli yang berlangsung seminggu sekali.
Contoh pasar mingguan yaitu pasar kliwon, pasar pon,
pasar wage, pasar pahing dan pasar legi.
4) Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang diselenggarakan
satu kali dalam satu bulan dan biasanya menjual barang-
barang tertentu. Pasar jenis ini sudah jarang ditemukan.
Meskipun ada, itu hanya terdapat pada daerah tertentu
saja. Contohnya pasar hewan dan sebagainya.
5) Pasar Tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang diselenggarakan
satu kali dalam setahun, da biasanya untuk
memperkenalkan produk baru. Biasanya pasar ini
dilakukan pada saat menjelang hari-hari besar. Contoh
pasar tahunan: pekan raya jakarta, pasar malam sekaten
19
di surakarta dan yogyakarta, dan pekan semalam
dilaksanakan setiap bulan Syawal.
c. Jenis-Jenis Pasar Menurut Luasnya Kegiatan Distribusi
Pembagian pasar menurut luasnya distribusi disebabkan
beberapa hal yaitu sifat barang,kelancaran transporrtasi dan
jumlah serta penyebaran konsumen yang membutuhkan barang-
barang. Pasar menurut luasnya kegiatan distribusi dibedakan
menjadi empat macam, yaitu pasar setempat, pasar daerah, pasar
nasional, dan pasar internasional.
1) Pasar Setempat Atau Pasar Lokal
Pasar setempat adalah kegiatan pertemuan antara
penjual dan pembeli yang hanya meliputi tempat tertentu.
Barang-barang yang diperjual-belikan di pasar tersebut
berupa barang-barang konsumsi atau barang-barang
keperluan sehari-hari. Pasar setempat disebut juga pasar
lokal atau pasar tradisional. Contoh: pasar sayur-mayur di
Tawangmangu, pasar ikan di tempat pelelangan ikan, dan
pasar buah di Malang.
20
2) Pasar Daerah
Pasar daerah adalah kegiatan pertemuan antara
penjual dan pembeli yang meliputi wilayah tertentu,
misalnya wilayah kabupaten atau wilayah provinsi.
Pedagang-pedagang yang ada di pasar daerah biasanya para
pedagang besar yang melayani pedagang eceran. Barang
yang diperdagangkan sebagian besar adalah barang
konsumsi dari hasil industri seperti perlengkapan mandi,
alat-alat dapur, pakaian, dan kebutuhan perlengkapan
sekolah. Contoh: Pasar Johar (Semarang), Pasar Kliwon
(Kudus), Pasar Baru (Jakarta), Pasar Klewer (Solo).
3) Pasar Nasional
Pasar nasional adalah kegiatan pertemuan antara
penjual dan pembeli yang meliputi wilayah suatu negara.
Barang-barang yang dikonsumsi masyarakat seluruh negara
seperti barang konsumsi, barang produksi, surat berharga,
saham, valuta asing, dan modal. Contoh: pasar odal, pasar
valas, dan pasar bahan mentah.
21
4) Pasar Internasional
Pasar internasional adalah kegiatan pertemuan antara
penjual dan pembeli dari berbagai negara di seluruh dunia.
Barang-barang yang diperdagangkan di pasar tersebut
berupa komoditi yang diminati konsumen internasional.
Contoh: pasar karet di New York, pasar tembakau di
Bremen, pasar intan di Amsterdam, pasar minyak bumi di
Uni Emirat Arab, dan pasar kopi di Sao Pulo.
d. Jenis-Jenis Pasar Menurut Fisik Pasar
Pasar menurut sifat atau jenis barang yang diperjuabekan
dibedakan menjadi dua macam yaitu pasar konkrit dan pasar
abstrak.
a) Pasar Konkrit (pasar nyata)
Pasar konkrit (pasar nyata) adalah tempat pertemuan
antara penjual dan pembeli yang dilakukan secara langsung.
Penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi
jual beli (tawar-menawar).
Barang-barang yang diperjual-belikan di pasar konkrit
terdiri atas berbagai barang yang ada di tempat tersebut.
Contoh pasar konkrit yaitu pasar tradisional, supermarket
22
dan swalayan. Namun ada juga pasar konkrit yang menjual
satu jenis barang. Misalnya pasar buah hanya menjual buah-
buahan, pasar hewan hanya melayani jual beli hewan, pasar
sayur hanya menjual sayur-mayur.
Pasar konkrit pada kenyataannya dapat dikelompokan
menjadi berbagai bentuk yaitu pasar konkrit berdasarkan
manajemen pengelolaaan, manajemen pelayanan, jumlah
barang yang dijual, dan ragam barang yang dijual.
(1) Berdasarkan Manajemen Pengelolaan
(a) Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun
oleh pihak pemerintah, swasta, koperasi, dan
swadaya masyarakat. Tempat usahanya dapat
berbentuk toko, kios, los dan tenda yang
menyediakan barang-barang konsumsi sehari-hari
masyarakat. Pasar tradisional biasanya dikelola oleh
pedagang kecil, menengah dan koperasi. Proses
penjualan dan pembelian dilakukan dengan tawar-
menawar. Para pengelolanya bermodal kecil. Contoh
23
pasar tradisional antara lain Pasar Lawang (Malang)
dan Pasar Senen (Jakarta).
(b) Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang dibangun oleh
pihak pemerintah, swasta dan koperasi yang dikelola
secara modern. Pada umumnya pasar modern
menjual barang kebutuhan sehari-hari dan barang
lain yang sifatnya tahan lama. Modal usaha yang
dikelola oleh pedagang jumlahnya besar. Kenyaman
berbelanja bagi pembeli sangat diutama kan.
Biasanya penjual memasang label harga pada setiap
barang. Contoh pasar modern yaitu plaza,
supermarket, hypermart dan shopping center.
(2) Berdasarkan Manajemen Pelayanan
(a) Pasar Swalayan (Supermarket)
Pasar swalayan adalah pasar yang menyediakan
barang-barang kebutuhan masyarakat, pembeli bisa
memilih barang secara langsung dan melayani diri
sendiri barang yang diinginkan. Biasanya barang-
barang yang dijual barang kebutuhan sehari-hari
24
sampai elektronik. Seperti sayuran, beras, daging,
perlengkapan mandi sampai radio dan televisi.
(b) Pertokoan (shopping center)
Shopping center (pertokoan) adalah bangunan
pertokoan yang berderet-deret di tepi jalan. Biasanya
atas peran pemerintah ditetapkan sebagai wilayah
khusus pertokoan. Shopping center berbentuk ruko
yaitu perumahan dan pertokoan, sehingga dapat
dijadikan tempat tinggal pemilknya atau penyewa.
(c) Mall/plaza/supermall
Mall/plaza/supermall adalah tempat atau
bangunan untuk usaha yang lebih besar yang
dimiliki/disewakan baik pada perorangan, kelompok
tertentu masyarakat atau koperasi. Pasar ini biasanya
dilengkapi sarana hiburan, rekreasi, ruang pameran,
gedung bioskop dan seterusnya.
(3) Berdasrkan Jumlah Barang Yang Dijual
(a) Pasar Eceran
Pasar eceran adalah tempat kegiatan atau usaha
perdagangan yang menjual barang dalam partai
25
kecil. Contoh toko-toko kelontong, pedagang kaki
lima, pedagang asongan dan sebagainya.
(b) Pasar Grosir
Pasar grosir adalah tempat kegiatan/usaha
perdagangan yang menjual barang dalam partai
besar, misalnya lusinan, kodian, satu dos, satu karton
dan lain-lain. Pasar grosir dimiliki oleh pedagang
besar dan pembelinya pedagang eceran. Contoh alfa
gudang rabat, pusat-pusat grosir, makro dan
sebagainya.
b) Pasar Abstrak (Pasar Tidak Nyata)
Pasar abstrak (pasar tidak nyata) adalah pasar yang
kegiatan jual beli barang atau jasa yang diperdagangkannya
dilakukan berdasarkan contoh-contoh yang kualitasnya sudah
ditentukan. Barang yang dijualnya pun tidak tersedia di tempat.
Transaksi yang dilakukan antara penjual dan pembeli juga tidak
harus bertemu secara langsung. Mereka dapat melakukannya
melalui telepon, surat, internet, dan telegram. Contoh membeli
laptop di took online.
26
(1) Pasar Uang
Pasar uang adalah pasar yang memperjual-belikan surat
berharga jangka pendek (jangka waktunya kurang dari satu
tahun), seperti setifikat bank Indonesia (SBI), surat berharga
pasar uang (SBPU), sertifikat deposito, interbank call
money, bankers acceptance, commercial paper, treasury bills
repurchase agreement dan foreign exchange market.
(2) Pasar Modal
Pasar modal adalah tempat perdangan saham, yaitu
bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan. Biasanya saham
berbentuk surat berharga yang diperdagangkan di pasar
modal disebut efek. Efek sebenarnya sebuah istilah yang
penggunaannya sangat luas. Semua yang termasuk surat
berharga biasa disebut efek seperti surat pengakuan utang,
surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritaskredit,
tanda bukti uang, right issue, waran, opsidanproduk-produk
lainnya yang ditetapkan sebagai efek oleh badan pengawas
pasar modal (bapepam). Pelaksanaan perdagangan di pasar
modal terdapat pialang (broker). Tugas dari broker adalah
27
penghubung atau perantara perdagangan antara penjual dan
pembeli.
(3) Pasar Barang Berjangka
Pasar barang berjangka adalah badan usaha yang
menyelenggarakan dan menyediakan system atau sarana
untuk kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak
berjangka seperti bursa berjangka Jakarta (BBJ). Bursa
berjangka Jakarta dikenaldengan Jakarta futures exchange
(JFE). Barang yang dijual di JFE adalah kelapa sawit,
minyak goring, kopi, kedelai dan gula.
(4) Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja atau bursa tenaga kerja adalah suatu
kegiatan untuk mempertemukan antara pencari kerja dengan
yang membutuhkan pekerjaan. Hal-hal yang berkaitan
dengan tenaga kerja di bawah naungan departemen tenaga
kerja dan transmigrasi yang bertugas mendaftar dan
menyalurkan pencari kerja supaya penghidupan pencari
kerja lebih layak. Selain departemen tenaga kerja dan
transmigrasi, ada biro-biro jasa yang bergerak dalam
penyaluran tenaga kerja. Pasar tenaga kerja berperan sebagai
28
tempat untuk penyaluran tenaga kerja dan untuk
memperoleh informasi lowongan pekerjaan di dalam negeri
maupun di luar negeri.
(5) Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing sering disebut bursa valuta asing
yaitu tempat kegiatan memperjual-belikan valuta asing.
Pada perdagangan valuta asing dikenal istilah kurs. Kurs
adalah nilai mata uang Negara lain. Kurs terdiri atas kurs
jual dan kurs beli. Selisih antara kurs jual dan kurs beli
menjadi keuntungan untuk para penjual valuta asing.
e. Jenis-Jenis Pasar Menurut Bentuk Dan Strukturnya
Pasar menurut struktur dibedakan menjadi dua macam
yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak
sempurna.
1) Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna disbut juga pasar
persangan murni adalah pasar dimana terdapat banyak
penjual dan pembeli dan mereka sudah sama-sama
mengetahui keadaan pasar.
Ciri-ciri Pasar persaingan sempurna
29
a) Jumlah penjual dan pembeli yang banyak
b) Produk yang diperdagangkan sama atau bisa dibilang
homogen.
c) Pemerintah tidak ikut campur tangan dalam proses
pembentukan harga.harga ditentukan mekanisme pasar
permintaan dan penawaran.
d) Posisi tawar konsumen kuat
e) Sensitif pada perubahan harga
f) Sulit mendapatkan keuntungan lebih/di atas rata-rata.
2) Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan
dari Pasar persaingan sempurna yaitu pasar yang terdiri atas
sedikit penjual dan banyak pembeli. Pada pasar ini penjual
dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjual-
belikan jenisnya heterogen (berbagai jenis barang). Pasar
persaingan tidak sempurna mempunyai beberapa bentuk
pasar. Pasar persaingan tidak sempurna terdiri atas pasar
monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.
30
a) Pasar Monopoli
Pasar monopoliadalah suatu bentuk interaksi
antara permintaan dan penawaran di mana hanya ada
satu penjual/produsen yang berhadapan dengan banyak
pembeli atau konsumen.
Pasar monopoli memiliki ciri-ciri:
(1) Hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
(2) Tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip
(3) Produsen memiliki kekuatan menetukan harga
(4) Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar
tersebut karena ada hambatan berupa keunggulan
perusahaan. Contoh: PT Pertamina (persero), PT
Perusahaan Listrik Negara (persero) dan PT Kereta
Api (persero).
b) Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang hanya terdiri
atas beberapa penjual untuk suatu barang tertentu,
sehingga antara penjual yang satu dengan yang lainnya
bisa memengaruhi harga. Contoh: perusahaan menjual
31
mobil dan sepeda motor, perusahaan rokok, industri
telekomunikasi dan perusahaan semen.
Pasar oligopoli memiliki ciri-ciri:
(1) Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai
pasar.
(2) Barang yang diperjualbelikan dapat homogen dan
dapat pula berbeda corak.
(3) Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi
perusahaan di luar pasar untuk masuk ke dalam
pasar.
c) Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar
dengan banyak penjual yang menghasilkan barang yang
berbeda corak. Pasar ini banyak dijumpai pada sektor
jasa dan perdagangan eceran. Misalnya jasa salon,
angkutan, toko obat/apotik, dan toko kelontong.
Ciri-ciri pasar monopolistik:
(1) Terdapat banyak penjual/produsen yang
berkecimpung di psar.
32
(2) Barang yang diperjualbelikan merupakan
differentiated product.
(3) Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas
barang produknya sendiri.
(4) Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif
melakukan promosi/iklan
(5) Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih
mudah.1
B. Relokasi Pasar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) relokasi
ialah pemindahan tempat. Jadi, relokasi dapat diartikan sebagai
berpindahnya suatu tempat ke tempat lain karena alasan tertentu. 2
C. Pengertian Pendapatan
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung memberi
definisi bahwa “pendapatan adalah total penerimaan (uang dan
bukan uang) seseorang atau rumah tangga dalam selama satu
periode tertentu”.3 Secara teoritis, tingkat pendapatan masyarakat
dalam suatu wilayah perekonomian pastilah tidak sama jumlahnya,
1www.artikelmateri.com diunduh pada 06 Februari 2018, pukul 12.30 WIB.
2 http://kbbi.web.id diunduh pada kamis, 02 Agust-18 pukul 12.25 WIB
3 Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu
Pengantar, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Indonesia, 2006), 292
33
hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan keahlian dan pendidikan,
jenis pekerjaan, tingkat upah dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Iskandar Putong, “berbedanya atau
tidak samanya tingkat pendapatan masyarakat bukanlah masalah
dalam perekonomian, seandainya sajaperbedaan ini berhubungan
dengan gaya dan pilihan hidup baik yang diterima secara ikhlas
ataupun kondisi yang mengharuskan menerimanya”.4
Selain itu juga ada yang memberikan pengertian bahwa
“pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh produk
atas potensi kerjanya selama satu periode tertentu baik harian,
mingguan, bulanan atau tahunan”.5 Adapun Hery mengatakan
bahwa “pendapatan juga disebut arus masuk aktiva atau
peningkatan lainnya atas aktiva atau penyelesaian kewajiban entitas
(atau kombinasi keduanya) dari penggiriman barang, pemberian
jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau
operasi sentral perusahaan”.6
Dari sudut pandang perusahaan, suatu pendapatan (revenue)
merupakan penghasilan yang diakibatkan dari kegiatan perusahaan
4 Iskandar Putong, Ekonomi Pengantar Mikro dan Makro, (Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2007), 353 5 Iskandar Putong, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro,(Jakarta:Galih
Indonesia,2002), 162 6 Hery, Teori Akuntansi, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2009), 49
34
(baik kegiatan utama maupun kegiatan bukan utama). Menurut
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dalam kerangka penyusunan
lapora-laporan keuangan didefinisikan bahwa “penghasilan atau
pendapatan sebagai peningkatan manfaat ekonomi selama satu
periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau
penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal”.7
1. Proses Pendapatan
Terdapat dua konsep yang erat hubungannya dengan
proses pendapatan, yaitu konsep proses pembentukan
pendapatan (earning process) dan proses ralisasi pendapatan
(realization process).
a. Proses Pembentukan Pendapatan (earning process)
Proses pembentukan pendapatan adalah suatu konsep
tentang terjadinya pendapatan. Konsep ini berdasarkan pada
asumsi bahwa semua kegiatan operasi yang diperlukan
dalam rangka mencapai hasil akan selalu memberikan
kontribusi terhadap hasil akhir pendapatan berdasarkan
7 Iman Santoso, Akuntansi Keuangan Menengah Intermediasi Accounting,
(Bandung: PT. Refika), 338
35
perbandingan biaya yang terjadi sebelum perusahan tersebut
melakukan kegiatan produksi. Kegiatan operasi yang
dimaksud di atas adalah kegiatan yang meliputi semua tahap
kegiatan produksi, pemasaran, maupun pengumpulan
piutang.
b. Proses Realisasi Pendapatan (realization process)
Proses realisasi pendapatan adalah proses
pendapatan yang terhimpun atau terbentuk sesudah produk
selesai dikerjakan dan terjual atas kontrak penjualan. Proses
realisasi pendapatan dimulai sejak tahap terakhir kegiatan
produksi yaitu pada saat barang atau jasa dikirimkan atau
diserahkan kepada pelanggan. Jika kontrak penjualan
mendahului produksi barang atau jasa, maka pendapatan
belum dapat dikatakan terjadi karena belum terjadi proses
penghimpunan pendapatan.
2. Teori Pendapatan
Dalam arti ekonomi, pendapatan merupakan balas jasa
atas dasar penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh
sektor rumah tangga dan sektor perusahaan yang dapat berupa
gaji/upah, sewa, bunga, serta keuntungan atau profit.
36
Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup
perusahaan, semakin besar pendapatan yang diperoleh maka
semakin besar kemampuan perusahaan untuk membiayai segala
pengeluarkan dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
perusahaan.
3. Jenis-jenis Pendapatan
Menurut Iman Santoso “pendapatan nasional adalah
produk nasional (GNP) bisa juga berarti produk nasional bersih
(NNP). Akan tetapi, untuk membedakan antara satu dengan
yang lain, maka penyebutan pendapatan nasional dimaksudkan
untuk produk nasional netto (NNP)”.8
Sedangkan jenis pendapatan yang lain adalah
pendapatan pribadi dan pendapatan disonsibel. Sukirno
berpendapat bahwa “pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai
semua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu
kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk suatu Negara”.9
Sedangkan pendapatan disponsibel Sukirno menuturka dalam
bukunya yang sama yaitu “pendapatan yang menjadi hak
8 Iman Santoso, Akuntansi Keuangan Menengah Intermediasi Accounting,
(Bandung: PT. Refika), 340 9 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, (Bandung: PT. Raja
Grafindo Persada, 2010), ed. 35
37
produk yang dapat dibelanjakan tanpa tanggungan yang menjadi
kewajibannya (atau singkatnya sering disebut sebagai
pendapatan yang siap untuk dibelanjakan)”.10
D. Pengertian Pedagang
Pedagang memiliki kata dasar “dagang”. Dagang ialah
barang yang bdiperjual belikan. Sedangkan pedagang, ialah orang
yang memperjual belikan barang dagangannya kepada konsumen.
Seorang dapat menjual dagangannya kepada konsumen sehingga
konsumen bisa memperoleh barang yang ia butuhkan. Begitu juga
bagi pedagang, ia bisa memperoleh laba/keuntungan. Cara
pedagang melakukan penjualannya bisa dengan keliling ataupun
stand by di tempat tertentu seperti pasar.
1. Pandangan Islam Mengenai Pasar dan Jual Beli
Pasar yang selama ini berkembang khususnya di
Indonesia hanya tertuju pada upaya pemaksimalan untuk
mencari keuntungan sebesar-besarnya semata dan cenderung
terfokus pada kepentingan sepihak. Sistem tersebut nampaknya
kurang tepat dengan sistem ekonomi syariah yang menekankan
konsep manfaat yang lebih luas pada kegiatan ekonomi
10
Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, 49
38
termasuk di dalamnya mekanisme pasar dan pada setiap
kegiatan ekonomi itu mengacu kepada konsep maslahat dan
menjunjung tinggi asas-asas keadilan. Selain itu pula,
menekankan bahwa pelakunya selalu menjunjung tinggi etika
dan norma hukum dalam kegiatan ekonomi. Realisasi dari
konsep syariah itu memiliki tiga cirri yang mendasar yaitu
prinsip keadilan, menghindari kegiatan yang dilarang dan
memperhatikan aspek kemanfaatan. Ketiga prinsip tersebut
berorientasi pada terciptanya sistem ekonomi yang seimbang
yaitu keseimbangan antara memaksimalkan keuntungan dan
pemenuhan prinsip syariah yang menjadi hal mendasar dalam
kegiatan pasar.
Dalam hal mekanisme pasar dalam konsep Islam akan
tercermin prinsip syariah dalam bentuk nilai-nilai yang secara
umum dapat dibagi dalam dua perspektif yaitu mikro dan
makro. Nilai syariah dalam perspektif mikro menekankan aspek
kompetensi/profesionalisme dan sikap amanah, sedangkan
dalam perspektif makro nilai-nilai syariah menekankan aspek
distribusi, pelarangan riba dan kegiatan ekonomi yang tidak
memberikan manfaat secara nyata kepada sistem perekonomian.
39
Oleh karena itu, dapat dilihat secara jelas manfaat sistem
perekonomian Islam dalam pasar yang ditujukan tidak hanya
kepada warga masyarakat Islam, melainkan kepada seluruh
umat manusia. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1
Kemaslahatan Bagi Masyarakat
Berdasarkan Mekanisme Pasar Dalam Islam
Keadilan
Menghindari
aktifitas yang
terlarang
Kemanfaatan
Transparansi
dan kejujuran
Larangan barang,
produk jasa dan
proses yang
merugikan dan
berbahaya
Produktif dan tidak
spekulatif
Transaksi yang
fair
Tidak menggunakan
SDM atau barang
illegal da secara tidak
adil
Menghindari
barang atau
penggunaan SDM
yang tidak efisien
Persaingan
yang sehat
Akses seluas-
luasnya bagi
masyarakat untuk
memperoleh
barang, produk
atau SDM
Saling
menguntungkan
40
2. Rukun dan Syarat Jual-beli Dalam Islam
Rukun secara bahasa ialah yang harus dipenuhi untuk
sahnya suatu pekerjaan. Sedangkan syarat adalah ketentuan
yang harus diindahkan dan dilakukan. Menurut jumhur ulama,
rukun jual beli itu ada empat:
Pertama, akad (ijab qabul). Akad ialah ikatan kata
antara penjual dan pembeli. Jual beli belum dikatakan sah
sebelum ijab dan qabul dilakukan,sebab ijabqabul menunjukan
kerelaan (keridhaan). Ijab qabul boleh dilakukan dengan lisan
atau tulis.
Kedua, orang yang berakad (subjek). Yaitu dua pihak
yang terdiri dari bai’ (penjual) dan musytari’ (pembeli). Disebut
juga aqid, yaitu orang yang melakukan akad dalam jual beli.
Dlm jual beli, tidak mungkin terjadi tanpa adanya orang yang
melakukannya, dan oragn yang melakukannya harus:
a. Beragama Islam, syarat orang yang melakukan jual-beli
adalah orang Islam, dan ini disyaratkan bagi pembeli saja
dalam benda-benda tertentu. Misalnya, seseorang dilarang
menjual hamba sahaya yang beragama Islam sebab besar
kemungkinan pembeli tersebut akan merendahkan abid yang
41
beragama Islam. Sedagnkan Allah melaragn oragn-orang
mukmin member jalan kepada orang kafir untuk
merendahkan mukmin.
b. Berakal, yang dimaksud orang yang berakal disini ialah
orang yang dapat membedakan atau memilih mana yang
terbaik baginya. Maka orang gila atau bodoh tidak sah jual-
belinya, sekalipun miliknya sendiri.
c. Dengan kehendaknya sendiri, yaitu bahwa dalam melakukan
perbuatan jual beli tidak dipaksa.
d. Baligh, baligh atau sudah dewasa dalam hukum Islam
batasan menjadi seorang dewasa laki-laki adalah apabila
sudah bermimpi atau berumur 15 tahun dan bagi perempuan
adalah sesudah haid.
e. Keduanya tidak mubazir, maksudnya yaitu para pihak yang
mengikatkan diri dalam perjanjian jual beli tersebut
bukanlah manusia yang boros (mubazir).
Ketiga, ma’kud ‘alaih (objek) untuk menjadi sahnya jual
beli harus ada ma’kud ‘alaih yaitu barang menjadi objek jual
beli atau yang menjadi sebab terjadinya perjanjian jual beli.
42
Barang yang dijadikan objek jual beli ini harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
a. Bersih barangnya, maksudnya yaitu barang yang diperjual-
belikan bukanlah benda yang dikualifikasikan ke dalam
benda najis atau termasuk barang yang digolongkan
diharamkan.
b. Dapat dimanfaatkan, yaitu barang yang diperjual-belikan
harus ada manfaatnya sehingga tidak boleh memperjual-
belikan barang-barang yang tidak bermanfaat.
c. Milik orang yang melakukan akad, maksudnya bahwa orang
yang melakukan perjanjian jual beli atas sesuatu barang
tersebut dan atau telah mendapat izin dari pemilik sah
barang tersebut. Dengan demikian, jual beli barang yang
dilakukan oleh yang bukan pemilik atau berhak berdasarkan
kuasa si pemilik dipandang sebagai perjanjian yang batal.
d. Mengetahui, maksudnya barang yang diperjual-belikan
dapat diketahui oelh penjual dan pembeli dengan jelas, baik
zatnya, bentuknya, sifatnya dan harganya. Sehingga tidak
terjadi kekecewaan antara kedua belah pihak.
43
e. Barang yang diakadkan ada di tangan, yaitu perjanjian jual-
beli atas sesuatu barang yang belum di tangan (tidak berada
dalam kekuasaan penjual) adalah dilarang, sebab bisa jadi
barang sudah rusak atau tidak dapat diserahkan sebagaimana
telah diperjanjikan.
f. Mampu menyerahkan, maksudnya yaitu keadaan barang
haruslah dapat diserahterimakan. Jual beli barang tidak
dapat diserah-terimakan, karena apabila barang tersebut
tidak dapat diserah-terimakan, kemungkinan akan terjadi
penipuan atau menimbulkan kekecewaan pada salah satu
pihak.
Keempat, ada nilai tukar pengganti barang, yaitu sesuatu
yang memenuhi tiga syarat, bias menyimpan nilai, bisa menilai
atau menghargakan suatu barang, dan bisa dijadikan alat tukar.11
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan kegiatan mendata dan
mengevaluasi seluruh hasil studi atau penelitian tertama skripsi
yang lebih dahulu membahas fokus yang sama dalam ringkasan
11
Ain Rahmi’, “Mekanisme Pasar Dalam Islam” Jurnal Ekonomi Bisnis Dan
Kewirausahaan Vol. 4, No. 2 (Agustus 2015), IAIN Pontianak 2015, 180
44
tersebut harus digali kelebihan dan kekurangan skripsi yang telah
ada. Berikut adalah skripsi yang terdahulu:
No Nama Peneliti Judul
Penelitian Hasil Penelitian
1. Bustomi
(2016)
(121401105)
Pengaruh
Lokasi Pasar
Terhadap
Pendapatan
Pedagang Pasar
Komplek
Garuda
Teluknaga
Tangerang.
Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang
positif antara lokasi pasar
terhadap pendapatan
pedagang pasar komplek
garuda teluknaga
tangerang. Hal tersebut
dibuktikan dari hasil
persamaan
y=20.433+0.407 x.
Selanjutnya hasil analisis
koefisien diperoleh nilai
r 0.0413 berdasarkan
tabel interprestasi 0.40-
0.59 maka terdapat
hubungan yang cukup
kuat. Berdasarkan
pengujian hipotesis
diperoleh thitung
(3.146>1.677) atau
dengan probabilitas
0.05>0.000 sehingga
dapat dikaitkan dengan
ho ditolak dan ha
diterima . artinya antara
lokasi pasar dengan
pendapatan mempunyai
hubungan positif dan
signifikan sebesar 3.146
dan dari hasil koefisien
determinasi 17.1% dan
sisanya 83% dipengaruhi
oleh faktor lain diluar
45
penelitian ini.12
2 Sugli
Muhaemin
Husen (2015)
(11140090)
Pengaruh
Lokasi Usaha
Terhadap
Pendapatan
(Studi Pada
Alfamart Di
Kabupaten
Serang)
Hasil penelitian tersebut
menyatakan bahwa
variabel relokasi usaha
berpengaruh secara
signifikan terhadap
pendapatan. Hal ini dapat
dilihat dari signifikansi
lokasi usaha sebesar
0.000 yang berarti lebih
kecil dari tingkat
signifikansi yang
digunakan yaitu 0.05,
dapat juga dilihat dari
thitung>ttabel yaitu
5.937>4.280. besar
kemampuan lokasi usaha
mempengaruhi
pendapatan pada
minimarket alfamart
dapat dilihat pada r
square yaitu sebesar
0.557. hal ini
mengansumsikan bahwa
perubahan pendapatan
dipengaruhi oleh lokasi
usaha sebesar 0.557 atau
55.7%. berdasarkan hasil
perhitungan tersebut
dapat disimpulkan bahwa
lokasi usaha berpengaruh
terhadap pendapatan.13
12
Bustomi, “Pengaruh Lokasi Pasar Terhadap Pendapatan Pedagang Pasar
Komplek Garuda Teluknaga Tangerang”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2014). 13
Sugli Muhaemin Husen, “Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Pendapatan
(Studi Pada Alfamart Di Kabupaten Serang)”, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2015).
46
F. Hubungan Antar Variabel
Pasar tradisional merupakan tempat atau pusat perbelanjaan
dimana kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi dan didapatkan disana.
Berdasarkan kajian variabel independen dan variabel dependen
yaitu pendapatan pedagang seeblum dan sesudah relokasi pasar,
maka akan ada hubungan negatif dari kedua variabel tersebut.
Berkenaan dengan pendapatan tentu berkaitan pula dengan
keramaian pengunjung yang berlangganan di pedagang tersebut.
Semakin banyak pelanggan tentu akan menambah pendapatan
pedagang. Sebaliknya, semakin berkurangnya pelanggan,
pendapatan pedagang bisa menjadi turun.
G. Hipotesis
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata
hupo dan thesis. Hupo artinya sementara atau kurang kebenarannya
atau masih lemah kebenarannya. Sedangkan thesis artinya
pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan
sementara yang masih lemah keberadaannya, maka perlu diuji
47
kebenarannya sehingga istilah hipotesis ialah pernyataan sementara
yang perlu diuji kebenarannya.14
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dinyatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data.15
Hipotesis penelitian ini mungkin benar dan mungkin salah.
Dia akan ditolak jika salah dan akan diterima jika ada fakta yang
membenarkannya. Ha adalah lawan dari Ho.
Ha: terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan pedagang
sebelum dan sesudah relokasi pasar.
14
Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistik Edisi
Kedua (jakarta: bumi aksara, 2006), 45 15
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2009), 64
48
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di pasar tradisional yang berada di
Maja, Kabupaten Lebak.Adapun objek dari penelitian ini adalah
data yang menerangkan tentang Analisis pendapatan sebelum dan
sesudah relokasi pasar.Penulis memilih tempat tersebut karena
lokasi pasar cukup dekat dengan kampung halaman penulis,
sehingga penulis sering melakukan transaksi jual beli di pasar
tersebut dan penulis berinisiatif untuk observasi ke pasar tersebut
untuk memperoleh data sekunder.Waktu yang dipergunakan dalam
penelitian ini yaitu September 2017.
Menurut Muhammad, mengemukakan bahwa penelitian
berasal dari kata asli bahasa Inggris yaitu research. Kata tersebut
berasal dari dua suku kata re dan search .secara leksikal diartikan
re= kembali dan search= mencari. Sehingga secara harfiah diartikan
pencarian kembali.1 Muhammad juga menambahkan bahwa
metodologi penelitian mencakup semua kegiatan yang dilaksanakan
1 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Jakarta: Rajawali
Pres, 2008). 9
49
secara terencana dan sistematis , yaitu sejak dari tahapan persiapan
dilapangan sampai pengolahan data seperti pengelompokan data,
tabulasi dan analisis data serta penyelesaian laporan penelitian.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara alamiah untuk memperoleh
data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Jadi, setiap penelitian
yang dilakukan itu memiliki kegunaan serta tujuan tertentu.
Umumnya tujuan dari penelitian itu ada tiga macam yaitu:
1. Bersifat penemuan
2. Bersifat pembuktian
3. Bersifat pengembangan
Dengan melalui suatu penelitian, manusia bisa
menggunakan atas hasil yang didapatkannya.Secara umum data
yang didapat dari suatu penelitian bisa digunakan untuk
memecahkan, memahami serta untuk mengantisipasi
masalah.Maksud memahami disini yaitu memperjelas informasi
atau masalah yang sebelumnya tidak diketahui dan kemudian
menjadi tahu.Sedangkan memecahkan maksudnya meminimalkan
50
atau bahkan menghilangkan masalah sementara mengantisipasi
adalah berupaya agar tidak terjadi lagi masalah.2
Adapun metode yang akan digunakan peneliti adalah
metode statistik inferensisal. Statistik infrensial adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
akan digeneralisasikan (diinferensialkan) kepada populasi dimana
sampel diambil. Statistik inferensial ada dua macam yaitu statistik
parametris dan non parametris.3Pada penelitian ini penulis
menggunakan statistik parametris.Statistik parametris digunakan
untuk menganalisis data interval atau rasio yang diambil dari data
yang berdistribusi normal.
Penggunaan statistik parametris dan nonparametris
tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis.
Statistik parametris memerlukan terpenuhinya banyak asumsi.
Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus
berdistribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test
mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus
homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas. Statistik
nonparametris tidak menuntut terpenuhinya banyak asumsi,
2 Edy Supriyadi, SPSS+Amos, (Jakarta: IN MEDIA, 3013), 1-3
3 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2010), 23
51
misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi
normal. Oleh karena itu statistik nonparametris sering disebut
“distribution free” (bebas distribusi).Statistik parametris
mempunyai kekuatan lebih daripada statistik nonparametris, bila
asumsi yang melandasi dapat terpenuhi.
Penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada
jenis data yang dianalisis.Statistik parametris kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio, sedangkan
statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis
data nominal, ordinal.4
C. Data dan Sumber Data
1. Data
Data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga
menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun
kuantitatif yang menunjukkan fakta.Sedangkan perolehan data
seharusnya relevan, artinya data yang ada hubungannya
langsung dengan masalah penelitian, mutakhir artinya data yang
diperoleh masih hangat dibicarakan, dan diusahakan oleh orang
pertama (data primer).Data yang sudah memenuhi syarat perlu
4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D), 210
52
diolah. Pengolahan data merupakan kegiatan terpenting dalam
proses dan kegiatan penelitian.5
Sesuatu yang diketahui biasanya didapat dari hasil
pengamatan atau percobaan dan hal itu berkaitan dengan waktu
dan tempat.Anggapan atau asumsi merupakan suatu perkiraan
atau dugaan yang sifatnya masih sementara, sehingga belum
tentu benar.Oleh karena itu, anggapan atau asumsi perlu diuji
kebenarannya.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data
primer.Data primer menurut Suharyadi dan Purwato S. H.
adalah “Data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
atau objek penelitiannya, dalam hal ini dengan survey lapangan
yang menggunakan metode pengumpulan data original lewat
kuisioner, observasi maupun wawancara langsung. Data
sekunder merupakan data yang sudah diterbitkan atau
digunakan pihak lain”.6Contoh dari data sekunder adalah data
yang diambil dari Koran, majalah, jurnal, dan publikasi lainnya.
5 Dr. Riduan, Dasar-dasar Statistika (Bandung: Alfabeta, 2003), 31
6 Suharyadi dan Purwato S. H., Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan
Modern, Edisi 2 (Jakarta Selatan: Salemba Empat, 2008). 14
53
3. Jenis Data Penelitian
Jenis data dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, dimana penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi dan atau sampel
tertentu, teknik pengembalian sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data menggunakan instrument penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang ditetapkan.7
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh
dari sumber data yang pertama dari lokasi penelitian atau
objek penelitian.Data primer diperoleh dari data primer,
yaitu sumber pertama dimana sebuah data dihasilkan.8
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh
peneliti melalui pihak kedua atau tangan kedua. Data yang
7 Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2012), 37
8 M. Burhan Bungvin, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Prenada
Media Group,2005). 19
54
diperoleh melalui wawancara kepada pihak lain tentang
objek dan subjek yang diteliti.9
D. Populasi dan Sampel
Iqbal Hasan menjelaskan bahwa “populasi adalah totalitas
dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu,
jelas dan lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian). Objek atau
nilai disebut unit analisis atau elemen populasi.Unit analisis dapat
berupa orang, perusahaan, hasil produksi, rumah tangga dan tanah
pertanian”.10
Selain itu, Nanang Martono menyatakan, “populasi
merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan
masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang
lingkup yang diteliti”.11
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
9 Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Pengantar Statistika (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009). 20 10
Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 2, (Jakarta: Bumi Aksara,
2003), 84 11
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011), cet 2, 74
55
yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Sedangkan pengertian sampel ialah bagian dari populasi
yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan
diteliti.12
Atau sampel dapat didefinisikan sebagai anggota populasi
yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu, sehingga
diharapkan dapat mewakili populasi. Prosedur yang digunakan
dalam pemilihan sampel adalah pengambilan sampel denga
carasimple random sampling yaitu pengambilan sampel yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi tersebut.13
Dalam penelitian ini sampel merupakan
pedagang yang berjualan di pasar tradisional Maja.Sampel
penelitiaa ini yaitu sebagian orang yang menjadi anggota populasi
penelitian.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimilki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti
12
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder, 74 13
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder, 75
56
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa
yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representative (mewakili).14
Sampel juga dapat didefinisikan sebagai anggota populasi
yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga
diharapkan dapat mewakili populasi. Prosedur yang digunakan
dalam dalam pemilihan sampel adalah pengambilan sampel dengan
cara simple random sampling yaitu pengambilan sampel yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi tersebut.15
Untuk menemukan ukuran responden dari
populasi, digunakan rumus teori Slova sebagai berikut:
n=N
1+Ne2
keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran karena kesalahan
14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2015), 117-118 15
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder, 78
57
Pengambilan sampel dilakukan secara non probability
dengan menggunakan metode accidental sampling yaitu responden
dipilih berdasarkan kemudahan mendapatkan data.
E. Instrument Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran
terhadap fenomena sosial maupun alam.Meneliti dengan data yang
sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada
melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling
rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian.
Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan
pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.Alat ukur dalam
penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.Jadi, instrumen
penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati.Secara spesifik semua fenomena
ini disebut variabel penelitian.16
16
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta, 2015). 148
58
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data
yang digunakan dalam penelitian ini, adapun teknik atau cara yang
ditempuh oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
1. Library research, yaitu mencari dan mengumpulkan data dari
literature yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
2. Field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan,
adapun data yang diperoleh yaitu dengan cara
a. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah cara pengumpulan
data dengan terjun dan melihat ke lapangan objek yang
diteliti. Observasi dapat dilakukan dalam berbagai macam
bentuk, baik bentuk yang kuno maupun bentuk yang lebih
modern, mencakup juga kegiatan di laboratorium. Teknik
dalam melakukan observasi salah satunya yaitu dengan
observasi langsung pada objek yang diobservasikan. Hal ini
dimaksud bahwa peneliti secara langsung melihat atau
mengamati apa yang terjadi pada objek penelitian.
59
b. Angket
Menurut Soeratno dan Lincolyn Arsyad, “angket
(kuisioner atau daftar pertanyaan) merupakan cara
pengumpulan data dengan memberikan beberapa pertanyaan
kepada responden untuk diisi.”17
Secara umum, angket dapat memuat pertanyaan
tentang fakta dan pertanyaan yang memuat tentang pendapat
(opini) atau sikap.
G. Uji Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan dalam suatu model regresi, variabel dependen,
variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah distribusi data
normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang akan dianalisis tersebut
berdistribusi normal atau tidak, sebagai salah satu syarat dari
pengolahan data dengan metode parametrik. Bila data yang
17
Soeratno dan Lincolyn Arsyad, Metodologi Penelitian Untuk Ekonomi dan
Bisnis (Yogyakarta:STIM YKPN 2003). 83
60
digunakan tidak berdistribusi normal, maka metode yang
digunakan adalah statistik nonparametrik.
2. Uji T (T-test)
Statistik parametris yang digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya
berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan T-test.
Paired sampel t-test dugunakan untuk uji beda pada
sampel yang berpasangan. Pengujian ini sering dilakukan pada
penitian-penelitian event study atau experiment dengan
perlakuan tertentu.Pada hal ini yaitu mengenai pendapatan
pedagang sebelum dan sesudah relokasi pasar.
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (r2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Koefisien determinasi adalah suatu
pengujian yang digunakan untuk menguji pengaruh antar
variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-
sama.Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai dengan
1.Semakin mendekati nol besarnya koefisien determinasi suatu
persamaan regresi maka semakin kecil pengaruh variabel
61
independen.Sebaliknya semakin mendekati satu, maka semakin
besar pengaruh semua variabel independen terhadap variabel
dependen.
H. Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini meliputi satu variabel x yaitu
pendapatan pedagang dan satu variabel y yaitu relokasi pasar.
Adapun indikator dalam penelitian ini adalh pendapatan, pedagang
dan relokasi pasar.
I. Hipotesis Statistik
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dinyatakan sementara
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empirs yang diperoleh
melalui pengumpulan data.18
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta,
2009), 64
62
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Pasar maja merupakan pasar tradisional yang terletak di Kp.
Maja Pasar Kec. Maja Kab. Lebak. Sebelum relokasi, pasar ini
bertempat di dekat stasiun Maja, setelah relokasi, pasar ini pindah
ke samping puskesmas. Pasar ini beroperasi setiap hari.
Namun paling ramai pada hari Selasa dan Sabtu karena pada
hari tersebut biasanya banyak produk baru yang diperjual-belikan.
Setelah pasar tersebut direlokasi, para pedagang ditata ulang
agar terlihat lebih rapi. Para pedagang dikumpulkan berdasarkan
jenis dagangan yang dijual. Pedagang yang memperoleh lokasi di
depan lebih mudah dijangkau oleh konsumen mengalami
peningkatan penjualan. Setelah adanya relokasi pasar, hal ini
memberikan dampak terhadap penjualan, tata kelola pasar, dan
kondisi fisik di pasar Maja yang menyatakan program ini
memberikan dampak yang positif dan signifikan terhadap
peningkatan pengelolaan pasar.
63
B. Deskripsi Data
Setelah dilakukannya penelitian, dengan menyebar kuisioner
ke 33 pedagang yang ada di pasar Maja, maka diperoleh rata-rata
pendapatan sebelum dan sesudah relokasi pasar sebagai berikut:
Tabel 4.1
Rekapitulasi Omset Penjualan Pedagang
Sebelum dan Sesudah Relokasi Pasar
No Nama
Responden
Omset Penjualan (Rp) Perhari
Sebelum Relokasi
Pasar
Setelah Relokasi
Pasar
1 Ayoh 1.000.000 2.000.000
2 Hj. Nina 1.000.000 1.500.000
3 Habibi 400.000 1.500.000
4 Lili Suherli 1.500.000 1.000.000
5 Ratna 1.000.000 500.000
6 Budi 700.000 1.000.000
7 Gozali 1.500.000 1.500.000
8 Ust. Bahrudin 1.000.000 1.000.000
9 Hamidi 1.000.000 1.500.000
10 Mimin 1.000.000 2.000.000
11 Beben 2.500.000 500.000
12 Hj. Jaojah 3.000.000 2.000.000
13 Salma 2.000.000 4.000.000
14 Zulfikar 2.500.000 1.000.000
15 Sandaya 1.500.000 500.000
16 Rusman 1.000.000 2.000.000
17 Hj. Rusmiati 1.000.000 2.000.000
18 H. Idin 2.500.000 2.000.000
19 Yeni 2.000.000 2.000.000
64
20 Hj. Titin 300.000 2.000.000
21 Sukinem 1.000.000 2.000.000
22 Asep 1.000.000 2.000.000
23 Surti 400.000 2.000.000
24 Ana 2.000.000 2.000.000
25 H. Ujang 1.000.000 2.000.000
26 Apipah 300.000 250.000
27 Husaini 500.000 2.000.000
28 Marzuki 1.000.000 2.000.000
29 H. Sayuti 200.000 2.000.000
30 Imas 1.000.000 2.000.000
31 Mursinah 400.000 2.000.000
32 H.Kosim 200.000 2.000.000
33 Eha 1.000.000 2.000.000
Sumber: Data primer yang diolah
Data di atas adalah data yang diperoleh dari hasil menyebar
kuisioner. Data tersebut diambil secara random sehingga
menghasilkan 33 responden yang bekerja sebagai pedagang lama
dari sebelum sampai sesudah direlokasinya pasar Maja-Lebak.
Dari data tersebut diketahui bahwa pendapatan pedagang
sebelum relokasi pasar paling kecil Rp. 200.000 Dan paling besar
Rp. 3.000.000 dan sesudah relokasi pasar pendapatnnya paling kecil
Rp. 250.000 Paling besar Rp. 4.000.000.
Berbedanya atau tidak samanya tingkat pendapatan
masyarakat bukanlah masalah dalam perekonomian, seandainya
saja perbedaan ini berhubungan dengan gaya dan pilihan hidup baik
65
yang diterima secara ikhlas ataupun kondisi yang mengharuskan
menerimanya.
C. Karakteristik Responden
Sebelum dilaksanakan analisis terlebih dahulu penulis akan
mengklasifikasikan responden ke dalam beberapa karakter yaitu
berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir dan lamanya
berjualan.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki-Laki 16 48%
2 Perempuan 17 52%
Jumlah 33 orang 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah
pedagang yang berjualan di pasar maja yang sekaligus menjadi
responden berjumlah 33 orang meliputi jenis kelamin laki-laki
berjumlah 16 orang dengan presentase 48% dan perempuan
berjumlah 17 orang dengan presentase 52%.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi Persentase
1 35-45 tahun 17 52%
2 46-61 tahun 16 48%
Jumlah 33 Orang 100%
Sumber: Data primer yang diolah
66
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa responden dari laki-
laki maupun perempuan yang dijadikan sebagai sampel dalam
populasi yaitu berusia 35-41 tahun sebanyak 17 orang dengan
persentase 52% kemudian pada usia 46-61 tahun sebanyak 16 orang
dengan persentase 48%.
Tabel 4.4
Karakteristik Responden
Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Jenjang
Pendidikan Frekuensi Persentase
1 SD 9 Orang 27
2 SMP 20 Orang 60
3 SMA 4 Orang 13
Jumlah 33 Orang 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa responden
dari pendidikan terakhir SD berjumlah 9 orang dengan persentase
27% SMP berjumlah 20 orang dengan persentase 60% SMA
berjumlah 4 orang dengan persentase 13%.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No Lama Bekerja Frekuensi Persentase
1 7-20 Tahun 25 Orang 76%
2 21-50 Tahun 8 Orang 24%
Jumlah 33 Orang 100%
Sumber: Data primer yang diolah
67
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden dari laki-
laki maupun perempuan yang dijadikan sampel dalam populasi
dalam lamanya berdagang/bekerja antara 7-20 tahun sebanyak 25
orang dengan persentase 76% dan lama bekerja antara 21-50 tahun
sebanyak 8 orang dengan persentase 24%. Total persentase dari 33
responden yaitu 100%.
Tabel 4.6
Nama-nama Responden
No Nama Pedagang Alamat Jenis Dagangan
1 Ayoh Panunggulan Sepatu
2 Hj. Nina Maja Grabadan
3 Habibi Maja Grabadan
4 Lili Suherli Maja Alat Tulis
5 Ratna Gubugan Pakaian
6 Budi Pasepatan Sendal
7 Gozali Gubugan Kitab
8 Ust. Bahrudin Panunggulan Kitab
9 Hamidi Panunggulan Alat Tulis
10 Mimin Maja Sendal
11 Beben Pasepatan Sendal
12 Hj. Jaojah Maja Pakaian
13 Salma Mekarbaru Grabadan
14 Zulfikar Maja Kosmetik
15 Sandaya Mekarbaru Jam
16 Rusman Kabayan Sepatu
17 Hj. Rusmiati Maja Pecah Belah
18 H. Idin Kabayan Grabadan
19 Yeni Panunggulan Pakaian
20 Hj. Titin Maja Pakaian
21 Sukinem Maja Grabadan
22 Asep Kopo Grabadan
23 Surti Kabayan Grabadan
68
24 Ana Kopo Pakaian
25 H. Ujang Panunggulan Mainan
26 Apipah Maja Mainan
27 Husaini Panunggulan Grabadan
28 Marzuki Maja Pakaian
29 H. Sayuti Pasepatan Pakaian
30 Imas Maja Pakaian
31 Mursinah Kopo Pakaian
32 H.Kosim Pasepatan Grabadan
33 Eha Maja Grabadan
Sumber: Data primer yang diolah
Data di atas adalah data yang diperoleh dari hasil menyebar
kuisioner. Data tersebut diambil secara random sehingga
menghasilkan 33 responden yang bekerja sebagai pedagang lama
dari sebelum sampai sesudah direlokasinya pasar Maja-Lebak.
Selanjutnya, data ini akan diolah dengan menggunakan
SPSS 16.0 untuk kemudian dilakukan analisis.
D. Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan dalam suatu model regresi, variabel dependen,
variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi
data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang akan dianalisis tersebut
69
berdistribusi normal atau tidak, sebagai salah satu syarat dari
pengolahan data dengan metode parametrik. Bila data yang
digunakan tidak berdistribusi normal, maka metode yang
digunakan adalah statistik nonparametrik.
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data SPSS yang diolah16.0
Hasil uji beda normalitas menunjukan One-sampel
Kolmogorov-Smirnov test menyebutkan bahwa hasil uji
Kolmogorov-Smirnov sebelum dan sesudah relokasi pasar
masing-masing sebesar 1.637 dan 1.769 dengan masing-masing
tingkat signifikasi yaitu sebesar 0.009 dan 0.004. data tersebut
menunjukan bahwa kedua kelompok tersebut berdistribusi
normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
pend.sebelum pend.sesudah
N 33 33
Normal Parametersa Mean 1163636.36 1689393.94
Std. Deviation 735194.779 698855.937
Most Extreme Differences Absolute .285 .308
Positive .285 .298
Negative -.139 -.308
Kolmogorov-Smirnov Z 1.637 1.769
Asymp. Sig. (2-tailed) .009 .004
a. Test distribution is Normal.
70
2. Uji T (T-test)
Statistik parametris yang digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya
berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan T-test.
Paired sampel t-test dugunakan untuk uji beda pada
sampel yang berpasangan. Pengujian ini sering dilakukan pada
penitian-penelitian event study atau experiment dengan
perlakuan tertentu. Pada hal ini yaitu mengenai pendapatan
pedagang sebelum dan sesudah relokasi pasar.
Tabel di bawah ini merupakan tabel deskriptif dari
variabel sebelum relokasi pasar dan sesudah relokasi pasar
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 16.0
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa dari pendapatan
sebelum relokasi memiliki rata-rata 7.00, standar deviasi
796868.873, standar kesalahan rata-rata 138717.065.
Banyaknya sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 33
Tabel 4.3
Hasil uji t-test Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 pend.sebelum 7.0000 33 796868.873 138717.065
pend.sesudah 9.7300 33 1109130.495 193074.837
71
sampel. Dari pendapatan sesudah relokasi didapat rata-rata 9.73
, standar deviasi1109130.495, standar kesalahan rata-
rata193074.837, bayaknya sampel yaitu 33.
Paired samples statistics merupakan korelasi pendapatan
pedagang sebelum dan sesudah relokasi pasar. Besarnya
korelasi antara pendapatan pedagang sebelum dan sesudah
relokasi pasar adalah 0.913 , dengan signifikansi 0.000. Dari
data tersebut terdapat hubungan antara pendapatan pedagang
sebelum dan sesudah relokasi pasar (ketentuan penerimaan dan
penolakan hipotesis apabilasignifikansi di bawah atau sama
dengan 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak).
Bila koefisien korelasi dikonsultasikan melalui tabel
dengan taraf kesalahan 5% dengan n=33, maka diperoleh r tabel
sebesar 0.338. adapun ketentuan apabila r hitung lebih besar
dari r tabel maka hipotesis kerja (Ha diterima. 0.913>0.338.
sehingga terjadi hubungan antara pendapatan pedagang sebelum
dan sesudah relokasi pasar.
Tingkat perbedaan jumlah omset penjualan sebelum dan
sesudah relokasi pasar berdasarkan hasil uji t. Omset rata-rata
setelah relokasi sebesar 9.73, lebih besar dari pada sebelum
72
relokasi pasar yaitu sebesar 7.00, dan diperkuat pada hasil
paired sample corelation pada tabel 4.4 dibawah dengan hasil
0.19, nilai signifikan 0.000. maka tingkat perbedaan jumlah
omset penjualan sebelum dan sesudah relokasi pasar dapat
disimpulkan lebih besar dari pada sebelum relokasi. Perbedaan
tersebut sebesar 68%.
Tabel 4.4 Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 pend.sebelum & pend.sesudah
33 .913 .000
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 16.0
Pada paired samples statistics di bawah merupakan hasil
analisis uji-t. Rata-rata pendapatan pedagang sebelum dan
sesudah relokasi pasar sebesar -2.72 dengan standar kesalahan
rata-rata adalah 87177.189, simpangan baku atau standar deviasi
sebesar 500794.823. T-hitung sebesar -3.128 dengan derajat
kebebasan 32 pada taraf kesalahan 5% atau kepercayaan 95%.
Pada pengujian dua perbedaan yang signifikan antara
pendapatan pedagang sebelum dan sesudah relokasi pasar.
(ketentuan penerimaan dan penolakan hipotesis jika signifikansi
73
di bawah atau sama dengan 0,05 maka hipotesis alternatif
diterima dan hipotesis nihil ditolak).
Tabel 4.5 Paired Samples Test
Paired Differences
T df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 pend.sebelum - pend.sesudah
-2.72700 500794.823 87177.189 -450301.396 -
95153.150 -3.128 32 .004
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 16.0
Pengujian apakah hipotesis diterima atau ditolak. Harga
t-hitung dapat dibandingkan dengan tabel. Untuk melihat harga
tabel, maka didasarkan pada (dk) derajat kebebasan yang
besarnya adalah n-Besarnya adalah 33-1=32 dengan derajat
kesalahan 5%, sedangakan pengujian dilakukan dengan
menggunakan dua fihak didapat t tabel sebesar 1.693.
Nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3.128>1.693).
Dapat disimpulkanbahwa Ha diterima dan Ho ditolak,
(signifikansi di bawah atau sama dengan 0,05 maka Ha
diterima). Berarti terdapat perbedaan antara pendapatan
pedagang sebelum dan sesudah relokasi pasar.
74
3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (r2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Koefisien determinasi adalah suatu
pengujian yang digunakan untuk menguji pengaruh antar
variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-
sama.Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai dengan
1.Semakin mendekati nol besarnya koefisien determinasi suatu
persamaan regresi maka semakin kecil pengaruh variabel
independen.Sebaliknya semakin mendekati satu, maka semakin
besar pengaruh semua variabel independen terhadap variabel
dependen.
Tabel 4.6 Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .913a .834 .829 459008.579
a. Predictors: (Constant), pend.sebelum
Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 16.0
(Determinsi) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan
nilai R Square sebesar 0,834 atau menunjukkan sekitar 83,4 %
dapat dikatakan bahwa pendapatan sebelum relokasi pasar
berpengaruh terhadap pendapatan sesudah relokasi pasar
75
sebesar 83,4 % , sedangkan sisanya 16.6% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4. Analisis Ekonomi
Analisis pendapatan pedagang memiliki nilai signifikan
antara sebelum dan sesudah relokasi pasar. Berdasarkan hasil
analisis tersebut besarnya korelasi antara pendapatan pedagang
sebelum dan sesudah relokasi pasar adalah 0.926 , dengan
signifikansi 0.000 , jadi, dari data tersebut terdapat hubungan
antara pendapatan pedagang sebelum dan sesudah relokasi
pasar. Bila koefisien korelasi dikonsultasikan melalui tabel
dengan taraf kesalahan 5% dengan n=33, maka diperoleh r tabel
sebesar 0.282. adapun ketentuan apabila r hitung lebih besar
dari r tabel maka hipotesis kerja (Ha diterima. 0.926>0.282.
sehingga terjadi hubungan antara pendapatan pedagang sebelum
dan sesudah relokasi pasar. Berdasarkan tabel di atas
menunjukkan nilai R Square sebesar 0,834 atau menunjukkan
sekitar 83,4 % dapat dikatakan bahwa pendapatan sebelum
relokasi pasar berpengaruh terhadap pendapatan sesudah
relokasi pasar sebesar 83,4 % , sedangkan sisanya 16.6%
76
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima
oleh produk atas potensi kerjanya selama satu periode tertentu
baik harian, mingguan, bulanan atau tahunan”. Adapun Hery
mengatakan bahwa “pendapatan juga disebut arus masuk aktiva
atau peningkatan lainnya atas aktiva atau penyelesaian
kewajiban entitas (atau kombinasi keduanya) dari penggiriman
barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan
operasi utama atau operasi sentral perusahaan”. Terdapat dua
konsep yang erat hubungannya dengan proses pendapatan, yaitu
konsep prosespembentukan pendapatan (earning process) dan
proses ralisasi pendapatan (realization process).
Proses pembentukan pendapatan adalah suatu konsep
tentang terjadinya pendapatan. Konsep ini berdasarkan pada
asumsi bahwa semua kegiatan operasi yang diperlukan dalam
rangka mencapai hasil akan selalu memberikan kontribusi
terhadap hasil akhir pendapatan berdasarkan perbandingan
biaya yang terjadi sebelum perusahan tersebut melakukan
kegiatan produksi. Kegiatan operasi yang dimaksud di atas
77
adalah kegiatan yang meliputi semua tahap kegiatan produksi,
pemasaran, maupun pengumpulan piutang.Sedangkan proses
realisasi pendapatan adalah proses pendapatan yang terhimpun
atau terbentuk sesudah produk selesai dikerjakan dan terjual
atas kontrak penjualan. Proses realisasi pendapatan dimulai
sejak tahap terakhir kegiatan produksi yaitu pada saat barang
atau jasa dikirimkan atau diserahkan kepada pelanggan. Jika
kontrak penjualan mendahului produksi barang atau jasa, maka
pendapatan belum dapat dikatakan terjadi karena belum terjadi
proses penghimpunan pendapatan.
Penelitian ini didukung oleh Bustomi dengan judul
“Pengaruh Lokasi Pasar Terhadap Pendapatan” Studi Kasus
Pendapatan Pedagang Pasar Komplek Garuda, Teluknaga,
Tangerang. Berdasarkan hasil penelitian di Pasar Komplek
Garuda, Kabupaten Tangerang, hal ini dilihat dari hasil uji
hipotesis dimana apabila t hitung>t tabel maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Dengan demikian variabel lokasi pasar memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan.
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
terkait analisis pendapatan pedagang sebelum dan sesudah relokasi
pasar pada tahun 2015.
Adapun kesimpulannya yaitu sebagai berikut:
1. Hasil analisis data menunjukan bahwa analisis pendapatan
pedaganng sebelum dan sesudah relokasi pasar memiliki nilai
yang sigifikan. besarnya korelasi antara pendapatan pedagang
sebelum dan sesudah relokasi pasar adalah 0.913 , dengan
signifikansi 0.000. Bila koefisien korelasi dikansultasikan
melalui tabel dengan taraf kesalahan 5% dengan n=33, maka
diperoleh r tabel sebesar 0.388. adapun ketentuan apabila r
hitung lebih besar dari r tabel maka hipotesis kerja (Ha diterima.
0.913>0.388. sehingga terjadi hubungan antara pendapatan
pedagang sebelum dan sesudah relokasi pasar.
79
Nilai t hitung lebih besar dari t tabel (3.128>1.693).
Dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak,
(signifikansi di bawah atau sama dengan 0,05 maka Ha
diterima). Berarti terdapat perbedaan antara pendapatan
pedagang sebelum dan sesudah relokasi pasar. Tingkat
perbedaan jumlah omset penjualan sebelum dan sesudah
relokasi pasar berdasarkan hasil uji t. Omset rata-rata setelah
relokasi sebesar 9.73, lebih besar dari pada sebelum relokasi
pasar yaitu sebesar 7.00, dan diperkuat pada hasil paired sample
corelation dengan hasil 0.19, nilai signifikan 0.000. maka
tingkat perbedaan jumlah omset penjualan sebelum dan sesudah
relokasi pasar dapat disimpulkan lebih besar dari pada sebelum
relokasi. Perbedaan tersebut sebesar 68%.
Hasil analisis menggunakan determinasi menunjukkan
nilai R Square sebesar 0,834 atau menunjukkan sekitar 83,4 %
dapat dikatakan bahwa pendapatan sebelum relokasi pasar
berpengaruh terhadap pendapatan sesudah relokasi pasar
sebesar 83,4 % , sedangkan sisanya 16.6% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
80
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan skripsi ini,
penulis dapat memberikan saran-saran yang mudah-mudahan bisa
memberikan kontribusi dalam meningkatkan pendapatn pedagang
terutama setelah adanya relokasi pasar. Adapun saran-saran tersebut
sebagai berikut:
1. Dalam menentukan kios atau tempat untuk berdagang, bagi
pedagang hendaknya lebih memperhatikan keadaaan, letak yang
dekat dengan konsumen dan yang jauh dengan konsumen harus
memberikan pelayanan yang lebih baik lagi.
2. Bagi pedagang tradisional di pasar Maja, hendaknya melakukan
penambahan jam dagang dan harga yang terjangkau, karena
biasanya pembeli lebih mencari pedagang yang memberikan
harga yang lebih murah.
3. Perlu dikajinya faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
pendapatan pedagang di pasar Maja, misalnya produk, modal
dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Al-Kaaf, Abdullah Zakiy, Ekonomi dalam Perspektif Islam,
Bandung, cv pustaka setia, 20002
Bungvin, Burhan, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Prenada
Media Group, 2005
Cahyo, Agus Nur, Laris Manis Bisnis Gerobak, Sampangan:
Flashbook, 2016
Riduan, Dasar-Dasr Statistika, Bandung: Alfabeta, 2003
Hadi, Samsul, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi
Keuangan, Ed 1 Cet 1, Yogyakarta: EKONISA KAMPUS
FE UII, 2006.
Hasan, Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistic 2, Jakarta: Bumi
Aksara, 2003.
Hery, Teori Akuntansi, Jakarta: kencana perdana media group,
2009.
Martono, Nanang, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan
Analisis Data Sekunder, Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011.
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Jakarta:
Rajawali Pres, 2008.
Nuswantoro, Behaviorisme Sebagai Psikologi Perilaku Modern,
Bandung: Alfabeta, 1993.
Oktima, Nurul, Kamus Ekonomi, Surakarta: Aksara Sinergi Media,
2012.
Putong, Iskandar, Ekonomi Pengantar Mikro dan Makro, Jakarta:
Mitra Wacana Media, 2017.
B. Jurnal/Skripsi
Bustomi, “Pengaruh Lokasi Pasar Terhadap Pendapatan Pedagang
Pasar Komplek Garuda Teluknaga Tangerang”, (Skripsi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri
Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2014).
Sugli Muhaemin Husen, “Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap
Pendapatan (Studi Pada Alfamart Di Kabupaten Serang)”,
(Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, 2015).
C. Internet
http://jurnal.untagsmg.ac.id
http://repository.usu.ac.id
journal.stainkudus.ac.id
Titik Persentase Distribusi t (df = 1 – 40)
1
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002 1 1.00000 3.07768 6.31375 12.70620 31.82052 63.65674 318.30884 2 0.81650 1.88562 2.91999 4.30265 6.96456 9.92484 22.32712 3 0.76489 1.63774 2.35336 3.18245 4.54070 5.84091 10.21453 4 0.74070 1.53321 2.13185 2.77645 3.74695 4.60409 7.17318 5 0.72669 1.47588 2.01505 2.57058 3.36493 4.03214 5.89343 6 0.71756 1.43976 1.94318 2.44691 3.14267 3.70743 5.20763 7 0.71114 1.41492 1.89458 2.36462 2.99795 3.49948 4.78529 8 0.70639 1.39682 1.85955 2.30600 2.89646 3.35539 4.50079 9 0.70272 1.38303 1.83311 2.26216 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.22814 2.76377 3.16927 4.14370 11 0.69745 1.36343 1.79588 2.20099 2.71808 3.10581 4.02470 12 0.69548 1.35622 1.78229 2.17881 2.68100 3.05454 3.92963 13 0.69383 1.35017 1.77093 2.16037 2.65031 3.01228 3.85198 14 0.69242 1.34503 1.76131 2.14479 2.62449 2.97684 3.78739 15 0.69120 1.34061 1.75305 2.13145 2.60248 2.94671 3.73283 16 0.69013 1.33676 1.74588 2.11991 2.58349 2.92078 3.68615 17 0.68920 1.33338 1.73961 2.10982 2.56693 2.89823 3.64577 18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10092 2.55238 2.87844 3.61048 19 0.68762 1.32773 1.72913 2.09302 2.53948 2.86093 3.57940 20 0.68695 1.32534 1.72472 2.08596 2.52798 2.84534 3.55181 21 0.68635 1.32319 1.72074 2.07961 2.51765 2.83136 3.52715 22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07387 2.50832 2.81876 3.50499 23 0.68531 1.31946 1.71387 2.06866 2.49987 2.80734 3.48496 24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06390 2.49216 2.79694 3.46678 25 0.68443 1.31635 1.70814 2.05954 2.48511 2.78744 3.45019 26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05553 2.47863 2.77871 3.43500 27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05183 2.47266 2.77068 3.42103 28 0.68335 1.31253 1.70113 2.04841 2.46714 2.76326 3.40816 29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04523 2.46202 2.75639 3.39624 30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04227 2.45726 2.75000 3.38518 31 0.68249 1.30946 1.69552 2.03951 2.45282 2.74404 3.37490 32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03693 2.44868 2.73848 3.36531 33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03452 2.44479 2.73328 3.35634 34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03224 2.44115 2.72839 3.34793 35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03011 2.43772 2.72381 3.34005 36 0.68137 1.30551 1.68830 2.02809 2.43449 2.71948 3.33262 37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02619 2.43145 2.71541 3.32563 38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02439 2.42857 2.71156 3.31903 39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02269 2.42584 2.70791 3.31279 40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02108 2.42326 2.70446 3.30688
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Titik Persentase Distribusi t (df = 41 – 80)
2
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002 41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127 42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595 43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089 44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607 45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148 46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710 47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291 48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891 49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508 50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141 51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789 52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451 53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127 54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815 55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515 56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226 57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948 58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680 59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421 60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171 61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930 62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696 63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471 64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253 65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041 66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837 67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639 68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446 69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260 70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079 71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903 72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733 73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567 74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406 75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249 76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096 77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948 78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804 79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663 80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Titik Persentase Distribusi t (df = 81 –120)
3
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002 81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392 82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262 83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135 84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011 85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890 86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772 87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657 88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544 89 0.67726 1.29114 1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434 90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327 91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222 92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119 93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019 94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921 95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825 96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731 97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639 98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549 99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460
100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374 101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289 102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206 103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125 104 0.67686 1.28974 1.65964 1.98304 2.36274 2.62393 3.17045 105 0.67683 1.28967 1.65950 1.98282 2.36239 2.62347 3.16967 106 0.67681 1.28959 1.65936 1.98260 2.36204 2.62301 3.16890 107 0.67679 1.28951 1.65922 1.98238 2.36170 2.62256 3.16815 108 0.67677 1.28944 1.65909 1.98217 2.36137 2.62212 3.16741 109 0.67675 1.28937 1.65895 1.98197 2.36105 2.62169 3.16669 110 0.67673 1.28930 1.65882 1.98177 2.36073 2.62126 3.16598 111 0.67671 1.28922 1.65870 1.98157 2.36041 2.62085 3.16528 112 0.67669 1.28916 1.65857 1.98137 2.36010 2.62044 3.16460 113 0.67667 1.28909 1.65845 1.98118 2.35980 2.62004 3.16392 114 0.67665 1.28902 1.65833 1.98099 2.35950 2.61964 3.16326 115 0.67663 1.28896 1.65821 1.98081 2.35921 2.61926 3.16262 116 0.67661 1.28889 1.65810 1.98063 2.35892 2.61888 3.16198 117 0.67659 1.28883 1.65798 1.98045 2.35864 2.61850 3.16135 118 0.67657 1.28877 1.65787 1.98027 2.35837 2.61814 3.16074 119 0.67656 1.28871 1.65776 1.98010 2.35809 2.61778 3.16013 120 0.67654 1.28865 1.65765 1.97993 2.35782 2.61742 3.15954
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Titik Persentase Distribusi t (df = 121 –160)
4
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002 121 0.67652 1.28859 1.65754 1.97976 2.35756 2.61707 3.15895 122 0.67651 1.28853 1.65744 1.97960 2.35730 2.61673 3.15838 123 0.67649 1.28847 1.65734 1.97944 2.35705 2.61639 3.15781 124 0.67647 1.28842 1.65723 1.97928 2.35680 2.61606 3.15726 125 0.67646 1.28836 1.65714 1.97912 2.35655 2.61573 3.15671 126 0.67644 1.28831 1.65704 1.97897 2.35631 2.61541 3.15617 127 0.67643 1.28825 1.65694 1.97882 2.35607 2.61510 3.15565 128 0.67641 1.28820 1.65685 1.97867 2.35583 2.61478 3.15512 129 0.67640 1.28815 1.65675 1.97852 2.35560 2.61448 3.15461 130 0.67638 1.28810 1.65666 1.97838 2.35537 2.61418 3.15411 131 0.67637 1.28805 1.65657 1.97824 2.35515 2.61388 3.15361 132 0.67635 1.28800 1.65648 1.97810 2.35493 2.61359 3.15312 133 0.67634 1.28795 1.65639 1.97796 2.35471 2.61330 3.15264 134 0.67633 1.28790 1.65630 1.97783 2.35450 2.61302 3.15217 135 0.67631 1.28785 1.65622 1.97769 2.35429 2.61274 3.15170 136 0.67630 1.28781 1.65613 1.97756 2.35408 2.61246 3.15124 137 0.67628 1.28776 1.65605 1.97743 2.35387 2.61219 3.15079 138 0.67627 1.28772 1.65597 1.97730 2.35367 2.61193 3.15034 139 0.67626 1.28767 1.65589 1.97718 2.35347 2.61166 3.14990 140 0.67625 1.28763 1.65581 1.97705 2.35328 2.61140 3.14947 141 0.67623 1.28758 1.65573 1.97693 2.35309 2.61115 3.14904 142 0.67622 1.28754 1.65566 1.97681 2.35289 2.61090 3.14862 143 0.67621 1.28750 1.65558 1.97669 2.35271 2.61065 3.14820 144 0.67620 1.28746 1.65550 1.97658 2.35252 2.61040 3.14779 145 0.67619 1.28742 1.65543 1.97646 2.35234 2.61016 3.14739 146 0.67617 1.28738 1.65536 1.97635 2.35216 2.60992 3.14699 147 0.67616 1.28734 1.65529 1.97623 2.35198 2.60969 3.14660 148 0.67615 1.28730 1.65521 1.97612 2.35181 2.60946 3.14621 149 0.67614 1.28726 1.65514 1.97601 2.35163 2.60923 3.14583 150 0.67613 1.28722 1.65508 1.97591 2.35146 2.60900 3.14545 151 0.67612 1.28718 1.65501 1.97580 2.35130 2.60878 3.14508 152 0.67611 1.28715 1.65494 1.97569 2.35113 2.60856 3.14471 153 0.67610 1.28711 1.65487 1.97559 2.35097 2.60834 3.14435 154 0.67609 1.28707 1.65481 1.97549 2.35081 2.60813 3.14400 155 0.67608 1.28704 1.65474 1.97539 2.35065 2.60792 3.14364 156 0.67607 1.28700 1.65468 1.97529 2.35049 2.60771 3.14330 157 0.67606 1.28697 1.65462 1.97519 2.35033 2.60751 3.14295 158 0.67605 1.28693 1.65455 1.97509 2.35018 2.60730 3.14261 159 0.67604 1.28690 1.65449 1.97500 2.35003 2.60710 3.14228 160 0.67603 1.28687 1.65443 1.97490 2.34988 2.60691 3.14195
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung
Titik Persentase Distribusi t (df = 161 –200)
5
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002 161 0.67602 1.28683 1.65437 1.97481 2.34973 2.60671 3.14162 162 0.67601 1.28680 1.65431 1.97472 2.34959 2.60652 3.14130 163 0.67600 1.28677 1.65426 1.97462 2.34944 2.60633 3.14098 164 0.67599 1.28673 1.65420 1.97453 2.34930 2.60614 3.14067 165 0.67598 1.28670 1.65414 1.97445 2.34916 2.60595 3.14036 166 0.67597 1.28667 1.65408 1.97436 2.34902 2.60577 3.14005 167 0.67596 1.28664 1.65403 1.97427 2.34888 2.60559 3.13975 168 0.67595 1.28661 1.65397 1.97419 2.34875 2.60541 3.13945 169 0.67594 1.28658 1.65392 1.97410 2.34862 2.60523 3.13915 170 0.67594 1.28655 1.65387 1.97402 2.34848 2.60506 3.13886 171 0.67593 1.28652 1.65381 1.97393 2.34835 2.60489 3.13857 172 0.67592 1.28649 1.65376 1.97385 2.34822 2.60471 3.13829 173 0.67591 1.28646 1.65371 1.97377 2.34810 2.60455 3.13801 174 0.67590 1.28644 1.65366 1.97369 2.34797 2.60438 3.13773 175 0.67589 1.28641 1.65361 1.97361 2.34784 2.60421 3.13745 176 0.67589 1.28638 1.65356 1.97353 2.34772 2.60405 3.13718 177 0.67588 1.28635 1.65351 1.97346 2.34760 2.60389 3.13691 178 0.67587 1.28633 1.65346 1.97338 2.34748 2.60373 3.13665 179 0.67586 1.28630 1.65341 1.97331 2.34736 2.60357 3.13638 180 0.67586 1.28627 1.65336 1.97323 2.34724 2.60342 3.13612 181 0.67585 1.28625 1.65332 1.97316 2.34713 2.60326 3.13587 182 0.67584 1.28622 1.65327 1.97308 2.34701 2.60311 3.13561 183 0.67583 1.28619 1.65322 1.97301 2.34690 2.60296 3.13536 184 0.67583 1.28617 1.65318 1.97294 2.34678 2.60281 3.13511 185 0.67582 1.28614 1.65313 1.97287 2.34667 2.60267 3.13487 186 0.67581 1.28612 1.65309 1.97280 2.34656 2.60252 3.13463 187 0.67580 1.28610 1.65304 1.97273 2.34645 2.60238 3.13438 188 0.67580 1.28607 1.65300 1.97266 2.34635 2.60223 3.13415 189 0.67579 1.28605 1.65296 1.97260 2.34624 2.60209 3.13391 190 0.67578 1.28602 1.65291 1.97253 2.34613 2.60195 3.13368 191 0.67578 1.28600 1.65287 1.97246 2.34603 2.60181 3.13345 192 0.67577 1.28598 1.65283 1.97240 2.34593 2.60168 3.13322 193 0.67576 1.28595 1.65279 1.97233 2.34582 2.60154 3.13299 194 0.67576 1.28593 1.65275 1.97227 2.34572 2.60141 3.13277 195 0.67575 1.28591 1.65271 1.97220 2.34562 2.60128 3.13255 196 0.67574 1.28589 1.65267 1.97214 2.34552 2.60115 3.13233 197 0.67574 1.28586 1.65263 1.97208 2.34543 2.60102 3.13212 198 0.67573 1.28584 1.65259 1.97202 2.34533 2.60089 3.13190 199 0.67572 1.28582 1.65255 1.97196 2.34523 2.60076 3.13169 200 0.67572 1.28580 1.65251 1.97190 2.34514 2.60063 3.13148
Catatan: Probabilita yang lebih kecil yang ditunjukkan pada judul tiap kolom adalah luas daerah
dalam satu ujung, sedangkan probabilitas yang lebih besar adalah luas daerah dalam
kedua ujung