analisis metode penilaian agunan dalam menentukan …

72
ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN PLAFON KREDIT MODAL KERJA PT BANK NEGARA INDONESIA PERSERO TBK KANTOR CABANG UTAMA MEDAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 Oleh: DYIAN H. SIANTURI NIM 1605072023 PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2019

Upload: others

Post on 13-Apr-2022

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM

MENENTUKAN PLAFON KREDIT MODAL

KERJA PT BANK NEGARA INDONESIA

PERSERO TBK KANTOR

CABANG UTAMA

MEDAN

TUGAS AKHIR

Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan

Pendidikan Program Diploma 3

Oleh:

DYIAN H. SIANTURI

NIM 1605072023

PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN

2019

Page 2: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …
Page 3: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Analisis Metode Penilaian Agunan dalam Menentukan

Plafon Kredit Modal Kerja pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor

Cabang Utama Medan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode

penilaian agunan sebagai dasar penentuan plafon kredit modal kerja pada PT Bank

Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan. Dalam penelitian

ini, data yang digunakan adalah data primer, yaitu dengan melakukan wawancara.

Teknik pengolahan data yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa metode penilaian barang jaminan yang

dilakukan adalah dengan metode market value dan untuk penetapan jumlah plafon

kredit, dihitung dengan rumus cover ratio. Barang jaminan yang diterima oleh

bank PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan

adalah tanah dan bangunan.

Kata kunci: Plafon, Agunan, dan Kredit Modal Kerja

Page 4: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

ABSTRACT

The title of this research is "Analysis of Collateral Assessment Methods in

Determining the Ceiling of Working Capital Credit at PT Bank Negara Indonesia

Persero Tbk Medan Main Branch Office". The purpose of this research is to know

the collateral valuation method as a basis for determining the working capital

credit ceiling at PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Medan Main Branch

Office. In this study, the data used are primary data, namely by conducting

interviews. The data processing technique used is descriptive method. The results

of this research showed that the method of valuing collateral goods is done by the

market value method and for determining the amount of credit ceiling, calculated

by the cover ratio formula. The collateral received by the PT Bank Negara

Indonesia Persero Tbk Medan Main Branch Officeis land and buildings.

Keywords: Plafond, Collateral Value, and Working Capital Credit.

Page 5: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yesus Kristus, yang telah

melimpahkan berkat melalui kesehatan, kelancaran, sehingga penulis

berkesempatan untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan program Diploma 3 Jurusan Akuntansi Program Studi Perbankan dan

Keuangan Politeknik Negeri Medan.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menemukan beberapa kendala. Namun,

berkat bimbingan, dukungan dan saran dari berbagai pihak terutama kedua Orang

Tua Penulis Ayahanda Ramses Sianturi dan Ibunda Pestaria Sihombing, yang

telah memberikan doa dan dukungan kepada penulis sehingga kendala tersebut

dapat diatasi dengan baik. Dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. M. Syahruddin, S.T. M.T. Direktur Politeknik Negeri Medan.

2. Darwin S.H. Damanik, S.E.M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri

Medan.

3. Sastra Karo-Karo, S.E.Ak,M.Si., Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Medan.

4. Jonni Hamonangan Silaen, S.E.M.Si., Kepala Program Studi Perbankan dan

Keuangan Politeknik Negeri Medan dan sebagai Dosen Pembimbing Utama

Tugas Akhir.

5. Arlina Pratiwi Purba, S.E.M.Si., Dosen Pembimbing Pendamping Tugas

Akhir.

6. Bapak M. Fuad dan Bapak Grianda Ansor yang telah bersedia sebagai

narasumber dalam penelitian ini.

7. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Medan.

8. Saudara kandung penulis, kakak Prima, kakak Rosa, Samuel, Johannes yang

selalu memberi dukungan dengan motivasi dan doa kepada penulis dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Page 6: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

ii

9. Kepada sahabat-sahabatku Retta, Lastry, Risti yang sudah menjadi teman

seperjuangan selama tiga tahun perkuliahan.

10. Teman satu kost Defi, Lamro, Riadi, Lintong, Kevin yang selalu memberi

dukungan kepada penulis.

11. Teman-teman kelas BK 6E , terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya

selama 3 tahun ini.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis telah berusaha sebaik mungkin untuk

memberikan yang terbaik, namun penulis menyadari bahwa penulisan Tugas

Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan kerendahan hati dan

tangan terbuka penulis menerima kritik dan saran serta petunjuk yang sifatnya

membangun. Penulis berharap Tugas Akhir ini bermanfaat bagi seluruh pembaca

dan khususnya bagi mahasiswa Politeknik Negeri Medan Jurusan Akuntansi

Program Studi Perbankan dan Keuangan.

Medan, September 2019

Penulis,

Dyian H. Sianturi

NIM 1605072023

Page 7: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL........................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii

ix

BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

1.5 Batasan Penelitian .............................................................................. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 4

2.1 Pengertian Kredit ............................................................................... 4

2.1.1 Jenis-jenis Kredit .............................................................................. 4

2.1.2 Unsur-unsur Kredit ............................................................................ 7

2.2 Prinsip Pemberian Kredit ................................................................... 8

2.3 Pengertian Jaminan Kredit ................................................................. 11

2.3.1 Jenis-jenis Jaminan Kredit ................................................................. 11

2.4 Pengertian Agunan ............................................................................. 12

2.5 Metode Penilaian Barang Jaminan Kredit ......................................... 13

2.6 Pengertian Kredit Modal Kerja .......................................................... 16

2.7 Cover Ratio ........................................................................................ 17

BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................. 19

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 19

Page 8: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

iv

3.2 Populasi dan Sampel .......................................................................... 21

3.2.1 Populasi .............................................................................................. 21

3.2.2 Sampel................................................................................................ 21

3.3 Jenis Data ........................................................................................... 21

3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 21

3.5 Teknik Pengolahan Data .................................................................... 22

3.6 Teknik Analisis Data.......................................................................... 22

BAB 4 PEMBAHASAN ............................................................................... 23

4.1 Profil Perusahaan ............................................................................... 23

4.1.1 Sejarah PT BNI Persero Tbk.............................................................. 23

4.1.2 Visi dan Misi PT BNI Persero Tbk .................................................... 26

4.1.3 Logo PT BNI Persero Tbk ................................................................. 26

4.1.4 Produk dan Jasa Unggulan ................................................................. 27

4.1.5 Stuktur Organisasi PT BNI Persero Tbk KCU Medan ...................... 37

4.1.6 Deskripsi Pekerjaan ........................................................................... 38

4.2 Hasil Pengumpulan dan Pengolahan Data ......................................... 41

4.2.1 Pengumpulan Data ............................................................................. 41

4.2.1.1 Hasil Pengumpulan Data.................................................................... 41

4.3 Pembahasan .......................................................................... 48

4.3.1 Metode Penilaian Barang Jaminan..................................................... 48

4.3.2 Cara Menentukan Besarnya Palfon Kredit Modal Kerja ................... 49

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 50

5.1 Simpulan ............................................................................................ 50

5.2 Saran .................................................................................................. 50

Page 9: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

v

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Hal

3.1 Jadwal kegiatan penulisan Tugas Akhir .......................................................... 19

4.1 Perhitungan penilaian agunan dengan Market Value (Kasus 1) ..................... 46

4.2 Perhitungan penilaian agunan dengan Market Value (Kasus 2) ..................... 47

4.3 Perbandingan penilaian dengan Market Value dengan Liquidity Value ......... 48

Page 10: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

vi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Hal

4.1 Logo PT BNI Persero Tbk .............................................................................. 26

4.2 Sturktur Organisasi PT BNI Persero Tbk........................................................ 37

Page 11: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Keterangan

Hal

1. Daftar Pertanyaan Wawancara .................................................................. 52

2. Hasil Wawancara ...................................................................................... 53

Page 12: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbankan merupakan sebuah lembaga keuangan yang mempunyai peranan

penting untuk perekonomian negara. Bank menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit ataupun dalam

bentuk lainnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pemberian kredit

merupakan fungsi stategis yang dimiliki oleh bank guna menunjang

perkembangan ekonomi masyarakat.

Menurut Rivai (2013:3) istilah kredit, berasal dari bahasa latin yaitu credo,

yang berarti I believe, I trust, saya percaya atau saya menaruh kepercayaan.

Perkataan credoberasal dari kombinasi perkataan sansekerta credyang berarti

saya menaruh. Sesudah kombinasi tersebut menjadi bahasa latin, kata kerjanya

dan kata bendanya masing-masing menjadi credere dan creditum. Kredit

adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak (kreditur/atau

pemberi pinjaman) atas dasar kepercayaan terhadap pihak lain

(debitur/penanggung) dengan janji membayar dari penerima kredit kepada

pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak.

Sedangkan menurut Kasmir (2012:113) kredit adalah pembiayaan atau

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Sebelum merealisasikan permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur

kepada bank, bank harus melakukan analisis terhadap dokumen atau data-data

yang diajukan oleh calon debitur. Salah satu analisis yang digunakan adalah

dengan menilai barang jaminan yang diberikan oleh calon debitur untuk dapat

memutuskan besarnya plafon kredit yang layak diberikan oleh bank. Jaminan

merupakan salah satu unsur penting dalam analisis kredit. Oleh karena itu, barang-

barang yang diserahkan nasabah kepada bank harus dinilai pada saat dilaksanakan

analisis kredit. Bank harus berhati-hati dalam menilai harga barang-barang

tersebut karena harga yang dicantumkan oleh nasabah tidak selalu menunjukkan

Page 13: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

2

harga sesungguhnya (harga pasar pada saat itu), karena nasabah kadang-kadang

menaksir barang yang diagunkannya diatas harga yang sesungguhnya (over

value). Penilaian yang terlalu tinggi bisa berakibat bank berada pada posisi lemah.

Jika likuidasi/penjualan agunan tidak dapat dihindari, keadaan tersebut dapat

membawa bank kepada kerugian karena hasil penjualan agunan biasanya lebih

rendah dari harga semula (pada saat diberikan) maupun harga pasar pada saat

agunan akan dijual sehingga tidak dapat menutupi kewajiban nasabah kepada

bank.

Sebagai salah satu lembaga keuangan yang turut serta membantu perekonomian

masyarakat, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama

Medan ikut berperan serta dalam menyalurkan dana kepada masyarakat dalam

bentuk kredit. Namun pada kenyataannya, para nasabah yang memperoleh kredit

dari bank tidak sepenuhnya dapat mengembalikan kreditnya dengan baik, tepat

waktu yang telah diperjanjikan sebelumnya dengan pihak bank. Oleh karena itu,

untuk mengantisipasi segala kemungkinan risiko kredit, PT Bank Negara

Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan menerima agunan sebagai

jaminan atas kredit yang diberikan. Dan untuk agunan tersebut, dilakukan

penilaian untuk menentukan besarnya plafon kredit yang akan diberikan.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dibuat sebuah penelitian dengan judul

“Analisis Metode Penilaian Agunan dalam Menentukan Plafon Kredit Modal

Kerja pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama

Medan.”

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini adalah:

1. Bagaimana metode penilaian agunan yang digunakan oleh PT Bank Negara

Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan?

2. Bagaimana cara menetukan besarnya plafon kredit modal kerja berdasarkan

hasil penilaian agunan pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor

Cabang Utama Medan?

Page 14: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

3

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui metode penilaian agunan (taksasi) sebagai dasar penentuan

plafon kredit modal kerja pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk

Kantor Cabang Utama Medan.

2. Untuk mengetahui cara menetukan besarnya plafon kredit modal kerja

berdasarkan penilaian agunan pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk

Kantor Cabang Utama Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam ilmu pengetahuan terkhusus

mengenai analisis kredit

2. Untuk memberi tambahan informasi yang dapat dipakai sebagai referensi

Mahasiswa dalam menyusun Tugas Akhir.

3. Sebagai masukan bagi PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor

Cabang Utama Medan untuk menentukan plafon kredit kepada debitur.

1.5 Batasan Penelitian

Pada penelitian ini, penulis hanya membahas masalah yang berhubungan dengan

penilaian agunan dalam menentukan plafon kredit untuk jenis kredit modal kerja

pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan.

Page 15: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kredit

Menurut Malayu dan Hasibuan (2013:87) kredit berasal dari kata italia, cradere

yang artinya kepercayaan, yaitu kepercayaan dari kreditur bahwa debiturnya akan

mengembalikan pinjaman dan bunganya sesuai dengan perjanjian kedua belah

pihak. Tegasnya kreditur percaya bahwa kredit itu tidak akan macet.

Sedangkan menurut Kasmir (2014:81)kredit dalam bahasa sehari-hari diartikan

memperoleh barang dengan membayar dengan cicilan atau angsuran dikemudian

hari atau memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan dikemudian

hari dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian.

Kemudian, dapat disimpulkan bahwa kredit adalah suatu kepercayaan oleh

kreditur kepada debitur untuk meminjamkan sejumlah dana dengan keyakinan

bahwa debitur akan melunasinya pada waktu yang telah diperjanjikan.

2.1.1 Jenis-jenis kredit

Jenis-jenis kredit dibedakan menurut kegunaan, tujuan, jangka waktu, jaminan,

dan sektor usaha (Kasmir 2014:119-123) adalah sebagai berikut:

1. Sudut kegunaan, kredit dibedakan atas:

a. Kredit investasi

Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya

digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun

proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi. Contoh kredit

investasi misalnya untuk membangun pabrik atau membeli mesin-mesin,

masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan

dibutuhkan modal yang relatif besar.

b. Kredit modal kerja

Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan

meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit

modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji

Page 16: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

5

pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi

perusahaan.

2. Sudut tujuannya, kredit dibedakan atas:

a. Kredit produktif

Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau

investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.

Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan

menghasilkan barang dan kredit pertanian akan menghasilkan produk

pertanian, kredit pertambangan menghasilkan bahan tambang atau kredit

industri akan menghasilkan barang industri.

b. Kredit konsumtif

Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit

ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena

memang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.

Sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit

perabotan rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.

3. Sudut jangka waktu, kredit dibedakan atas:

a. Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau

paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal

kerja. Contohnya untuk peternakan, misalnya kredit peternakan ayam

atau jika untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.

b. Kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun

dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi. Sebagai

contoh kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan kambing.

c. Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit

jangka panjang waktu pengembaliannya di atas 3 tahun atau 5

tahun.biasanya kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti

perkebunan karet, kelapa sawit atau manufaktur dan untuk kredit

konsumtif seperti kredit perumahan.

Page 17: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

6

4. Sudut jaminan, kredit dibedakan atas:

a. Kredit dengan jaminan

Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan

tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau

jaminan orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi

minimal senilai jaminan atau untuk kredit tertentu jaminan harus

melebihi jumlah kredit yang diajukan si calon debitur.

b. Kredit tanpa jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang

tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha,

karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama

berhubungan dengan bank atau pihak lain.

5. Sudut sektor usaha, kredit dibedakan atas:

a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor

perkebunan atau pertanian. Sektor utama pertanian dapat berupa jangka

pendek atau jangka panjang.

b. Kredit peternakan, merupakan kredit yang diberikan untuk sektor

peternakan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka

pendek misalnya peternakan ayam dan jangka panjang ternak kambing

atau ternak sapi.

c. Kredit industri, merupakan kredit yang diberikan untuk membiayai

industri, baik industri kecil, industri menengah atau industri besar.

d. Kredit pertambangan, merupakan kredit yang diberikan kepada usaha

tambang. Jenis usaha tambang yang dibiayai biasanya dalam jangka

panjang, seperti tambang emas, minyak atau timah.

e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk membangun

sarana pendidikan atau dapat pula berupa kredit untuk para mahasiswa.

f. Kredit profesi, merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan

profesional seperti, dosen, dokter atau pengacara.

g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan atau

pembelian perumahan dan biasanya berjangka waktu panjang.

Page 18: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

7

2.1.2 Unsur-unsur kredit

Adapun unsur-unsur kredit yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas

kerdit adalah sebagai berikut (Kasmir 2014:85):

1. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit bahwa kredit

yang diberikan (baik berupa uang, barang atau jasa) benar-benar diterima

kembali di masa yang akan datang sesuaii jangka waktu kredit.

2. Kesepakatan

Kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. Kesepakatan

ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing pihak

menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing. Kesepakatan ini

dituangkan dalam akad kredit dan ditandatangani kedua belah pihak sebelum

kredit dikucurkan.

3. Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu

ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu

tersebut bisa berbentuk jangka pendek (<1 tahun), jangka menengah (1-3

tahun) atau jangka panjang (>3 Tahun).Jangka waktu merupakan batas waktu

pengembalian angsuran kredit yang sudah disepakati kedua belah

pihak.Untuk kondisi tertentu jangka waktu ini dapat diperpanjang sesuai

kebutuhan.

4. Resiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu resiko

tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang suatu kredit

semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjdi

tanggungan bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai,

maupun oleh resiko yang tidak disengaja.

Page 19: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

8

5. Balas Jasa

Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian

suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa

dalam bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan

bank.

2.2 Prinsip-prinsip pemberian kredit

Menurut Kasmir (2010:91) Untuk dapat melaksanakan kegiatan perkreditan

secara benar dan sehat, bank menyelidikinya melalui analisa kredit pada calon

debitur dengan mengemukakan persyaratan-persyaratan yang dikenal dengan

prinsip 5 C yaitu:

1. Character

Character merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat atau watak dari

seseorang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dipercaya. Dalam

hal ini bank meyakini benar bahwa calon debiturnya memiliki reputasi

baik, artinya selalu menepati janji dan tidak terlibat hal-hal yang berkaitan

dengan kriminalitas, misalnya penjudi, pemabuk, atau penipu. Untuk dapat

membaca sifat atau watak dari calon debitur dapat dilihat latar belakang

nasabah, baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat

pribadi seperti cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan

keluarga, hobi dan jiwa sosial.

Kegunaan dari penilaian latar belakang nasabah tersebut untuk mengetahui

sejauh mana iktikad/kemauan calon-calon debitur untuk memenuhi

kewajibanya (wiilingness to pay) sesuai dengan janji yang telah

ditetapkan.Pemberian kredit atas dasar kepercayaan, sedangkan yang

mendasari suatu kepercayaan yaitu adanya keyakinan pihak bank bahwa

calon debitur memiliki moral, watak dan sifat-sifat pribadi yang positif dan

koperatif.Disamping itu mempunyai tanggung jawab, baik dalam

kehidupan pribadi sebagai manusia, kehidupan sebagai anggota

masyarakat, maupun dalam menjalankan usahanya. Karakter merupakan

factor yang dominan, sebab walaupun calon debitur tersebut cukup mampu

untuk menyelesaikan utangnya, kalau tidak mempunyai itikad yang baik

tentu akan membawa kesulitan bagi bank dikemudian hari.

Sebelum memberikan kredit, bank harus mengenal terlebih dahulu calon

debitur, terutama karakternya. Kajian mengenai karakter dapat dilakukan

dengan cara berikut: a. Bank checking melalui sistem informasi debitur (SID) pada bank

Indonesia (BI). SID menyediakan informasi kredit yang terkait

nasabah, antara lain informasi mengenai bank pemberi kredit, nilai

fasilita kredit yang telah diperoleh, kelancaran pembayaran, dan

informasi lain yang terkait dengan fasilitas kredit tersebut.

Page 20: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

9

b. Mengupayakan trade chacking pada supplier dan pelanggan debitur,

untuk meneliti reputasi nasabah dilingkungan para stakeholders.

c. Mengupayakan informasi kepada asosiasi usaha dimana calon debitur

terdaftar.

2. Capacity

Capacity adalah analisis untuk mengetahui kemampuan nasabah dalam

membayar kredit. Bank harus mengetahui secara pasti atas kemampuan

calon debitur dengan melakukan analisis usahanya dari waktu ke waktu.

Pendapatan yang selalu meningkat diharapkan kelak mampu melakukan

pembayaran kembali atas kreditnya. Sedangkan bila diperkirakan tidak

mampu, bank dapat menolak permohonan dari calon debitur. Capacity

sering juga disebut dengan nama Capability. Penilaian terhadap

capacity ini untuk menilai sejauh mana hasil usaha yang diperolehnya

tersebut aka mampu untuk melunasinya tepat pada waktunya sesuai

dengan perjanjian yang telah disepakati. Pengukuran capacity dari calon

debitur dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan antara lain

pengalaman mengelola usaha (business record) nya, sejarah perusahaan

yang pernah dikelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak,

bagaimana mengatasi kesulitan). Capacity merupakan ukuran dari

ability to pay atau kemampuan dalam membayar.

Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam menilai capacity

nasabah antara lain:

a. Pendekatan historis, yaitu menilai kinerja nasabah pada masa lalu

(past performance)

b. Pendekatan finansial, yaitu menilai kemampuan keuangan calon

debitur

c. Pendekatan yuridis, yaitu melihat secara yuridis personel yang

berwenang mewakili calon debitur dalam melakukan

penandatanganan perjanjian kredit dengan baik.

d. Pendekatan manejerial, yaitu menilai kemampuan nasabah

melaksanakan fungsi manajemen dalam pemimpin perusahaan.

e. Pendekatan teknis, yaitu menilai kemampuan calon debitur terkait

teknis produksi, seperti tenaga kerja, sumber bahan baku, peralatan,

administrasi, keuangan dan lain-lain.

3. Capital

Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang

dikelola calon debitur. Bank harus meneliti modal calon debitur selain

besarnya juga strukturnya. Untuk melihat penggunaan modal apakah

efektif, dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca dan laporan rugi

laba) yang disajikan dengan melakukan pengukuran seperti dari segi

likuiditas dan solvabilitasnya, rentabilitas dan ukuran lainnya.

Penilaian bank atas posisi keuangan calon debitur secara keseluruhan,

termasuk aliran kas debitur, baik masalalu maupun proyeksi yang akan

Page 21: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

10

datang, sehingga dapat diketahui kemampuan permodalan debitur

dalam menunjang pembiayaan proyek atau usaha debitur yang

bersangkutan. Secara umum jika modal sendiri besar, akan mendorong

kesungguhan nasabah untuk menjalankan usaha dan menyelesaikan

kewajibanya. Hal ini karena nasabah ikut menanggung resiko apabila

usahanya mengalami kegagalan. Kecukupan modal bervariasi untuk

masing-masing industry bersekala besar tentunya membutuhkan modal

yang lebih besar pula.

4. Condition

Pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi

ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Penilaian

kondisi dan bidang usaha yang dibiayai hendaknya benar-benar

memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan kredit tersebut

bermasalah relatif kecil.

Permasalahan mengenai condition of economy erat kaitanya dengan

faktor politik, peraturan perundang-undangan Negara dan perbankan

pada saat itu serta keadaan lain yang mempengaruhi pemasaran seperti

gempa bumi, tsunami, longsor, banjir dan lain sebagainya. Beberapa hal

yang dapat digunakan dalam melakukan analisis condition of economy

antara lain:

a. Peraturan pemerintah pusat dan daerah

b. Situasi politik dan perekonomian dunia serta domestic

c. Kondisi lain yang mempengaruhi pemasara

Sebagai contoh beberapa saat yang lalu terjadi gejolak ekonomi yang

bersifat negative dan membuat nilai tukar rupiah menjadi sangat rendah,

hal ini menyebabkan perbankan akan menolak setiap bentu kredit

invenstasi maupun konsumtif.

5. Collateral

Collateral merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang

bersifat fisik maupun yang nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi

jumlah kredit yang diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya,

sehingga jika terjadi sesuatu, maka jaminan yang dititipkan akan dapat

dipergunakan secepat mungkin.

Pada hakikatnya bentuk collateral tidak hanya berbentu kebendaan bisa

juga collateral tidak berwujud, seperti jaminan pribadi (bortogch), letter

of guarantee, rekomendasi. Penilaian terhadap collateral ini dapat

ditinjau dari 2 segi yaitu:

a. Segi ekonomis yaitu nilai ekonomis dari barang –barang yang akan

digunakan

b. Segi yuridis apakah agunan tersebut memenuhi syarat-syarat

yuridis untuk dipakai sebagai agunan.

Page 22: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

11

2.3 Pengertian Jaminan Kredit

Jaminan kredit adalah hak dan kekuasaaan atas barang jaminan yang diserahkan

oleh nasabah kepada pihak bank guna menjamin pelunasan utangnya apabila

kredit yang diterimannya tidak dapat dilunasi sesuai waktu yang diperjanjikan.

(Rivai, 2013:367)

Sedangkan menurut Usman (2010:44) jaminan adalah penyerahan hak atas harta

benda milik nasabah atau pihak ketiga yang diikat sebagai alat pembayar jika

terjadi wanprestasi terhadap bank.

Untuk melindungi uang yang dikucurkan lewat dari resiko kerugian, maka pihak

perbankan membuat pagar pengamanan. Dalam kondisi sebaik apapun atau

dengan analisis sebaik mungkin, risiko kredit macet tidak dapat dihindari. Pagar

pengamanan yang dibuat biasanya berupa jaminan yang harus disediakan debitur.

Tujuan jaminan adalah untuk melindungi kredit dari risiko kerugian yang

disengaja maupun tidak disengaja. Lebih dari itu jaminan yang diserahkan oleh

nasabah merupakan beban, sehingga si nasabah akan sungguh-sungguh untuk

mengembalikan kredit yang diambilnya. (Kasmir, 2012:123)

Maka dapat disimpulkan bahwa jaminan kredit merupakan hak dan kekuasaan

barang jaminan yang diserahkan oleh debitur kepada bank, yang berfungsi sebagai

pagar pengamanan bagi bank apabila suatu saat debitur tidak mampu melunasi

kredit sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan.

2.3.1 Jenis-jenis Jaminan Kredit

Menurut Rivai (2013:367) jaminan dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Jaminan perorangan (Personal guarantee/borgtocht), yaitu suatu

perjanjian penanggungan utang dimana pihak ketiga mengikatkan diri

untuk memenuhi kewajiban nasabah dalam hal nasabah tidak dapat

memenuhi kewajiannya kepada pihak bank atau wanprestasi.

2. Jaminan perusahaan (Coorporate guarantee), yaitu suatu perjanjian

penanggungan utang yang diberikan perusahaan lain untuk memenuhi

kewajiban nasabah dalam hal nasabah tidak memenuhi kewajibannya

kepada bank atau wanprestasi.

3. Jaminan kebendaan, yaitu penyerahan hak oleh nasabah atau pihak ketiga

atas dasar barang-barang miliknya kepada bank guna dijadikan jaminan

atas kredit yang diperoleh nasabah.

Page 23: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

12

Ditinjau dari jenisnya, jaminan kebendaan terbagi atas dua jenis, yaitu

sebagai berikut:

a. Jaminan kebendaan atas barang bergerak

Barang bergerak adalah semua barang yang secara fisik dapat

dipindahtangankan, kecuali karena ketentuan undang-undang barang tersebut

ditetapkan sebagai barang tidak bergerak.

Contoh; logam, sepeda motor, persediaan, inventaris, mobil, dsb.

b. Jaminan kebendaan atas barang tidak bergerak

Brang tidak bergerak adalah tanah dan barang-barang lain karena sifatnya

oleh undang-undang dinyatakan sebagai benda tidak bergerak.

Jenis-jenis jaminan yang diterima sebagai jaminan kredit (Rivai, 2013:368),

antara lain:

1) Persediaan barang

2) Piutang dagang

3) Deposito berjangka

4) Saham perusahaan nasabah

5) Perhiasan (emas)

6) Tanah (hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan) dan bangunan

yang didirikan diatas hak mlik atau hak guna bangunan

7) Kendaraan bermotor

8) Kapal laut

9) Pesawat terbang

10) Mesin-mesin pabrik dan investasi kantor

11) Jaminan pribadi

12) Jaminan perusahaan

Tidak semua jenis barang yang diserahkan pemohon dapat diterima/diikat

sebagai jamina kredit, antara lain harta milik pejabat/karyawan bank tidak

dapat diterima sebagai jaminan kredit untuk jaminan kredit untuk kepentingan

nasabah.

2.4 Pengertian agunan

Pengertian agunan dalam perbankan adalah benda bergerak ataupun benda tidak

bergerak yang diserahkan oleh debitur kepada kreditur, yang berguna untuk

menjamin apabila terjadi kondisi dimana fasilitas kredit tidak bisa dibayar

kembali sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan. Jika terjadi kredit macet,

maka benda tersebut bisa dijual untuk pelunasan fasilitas kredit. Jenis jaminan ini

Page 24: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

13

dapat berupa jaminan umum (dimana kreditur tidak punya hak preferen) dan

jaminan khusus (kreditur mempunyai hak preferen). Widiyono (2009:88)

Sedangkan menurut Rivai (2013:367) agunan adalah penyerahan hak oleh debitur

atau pihak ketiga atas barang-barang guna dijadikan sebagai jaminan atas kredit

yang diperoleh debitur.

Maka, dapat disimpulkan bahwa agunan adalah penyerahan benda bergerak

maupun benda tidak bergerak oleh debitur kepada bank, sebagai jaminan atas

fasilitas kredit yang diterima oleh debitur.

2.5 Metode penilaian barang jaminan (agunan) kredit

Jaminan merupakan salah satu unsur penting dalam analisis kredit. Oleh karena

itu, barang-barang yang diserahkan nasabah kepada bank harus dinilai pada saat

dilaksanakan analisis kredit. Bank harus berhati-hati dalam menilai harga barang-

barang tersebut karena harga yang dicantumkan oleh nasabah tidak selalu

menunjukkan harga sesungguhnya (harga pasar pada saat itu), karena nasabah

kadang-kadang menaksir barang yang diagunkannya diatas harga yang

sesungguhnya (over value). Penilaian yang terlalu tinggi bisa berakibat bank

berada pada posisi lemah. Jika likuidasi/penjualan agunan tidak dapat dihindari,

keadaan tersebut dapat membawa bank kepada kerugian karena hasil penjualan

agunan biasanya lebih rendah dari harga semula (pada saat diberikan) maupun

harga pasar pada saat agunan akan dijual sehingga tidak dapat menutupi

kewajiban nasabah kepada bank.

Dasar penilaian agunan menurut Rivai (2013:370) adalah sebagai berikut:

1. Dasar penilaian umum

Dasar-dasar penilain umum yang digunakan adalah:

a. Harga buku

Artinya, harga beli dikurangi jumlah penghapusan yang pernah dilakukan

terhadap barang tersebut.

b. Harga pasar

Artinya, nilai dari barang-barang tersebut bila dijual di pasar umum pada

saat pelaksanaan penilaian/taksasi.

Informasi mengenai harga pasar dapat diperoleh, dengan cara:

1) Mengecek langsung kepada sipenjual /pemasok/penyalur.

2) Meminta diforma invoice/ faktur pembeli

3) Melalui mass media

Page 25: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

14

4) Membandingkan dengan harga beli yang sama pada nasabah lain yang

sudah/sedang kita biayai

5) Meminta keterangan harga tanah dari lurah, BPN, Pemda setempat

6) Menggunakan jasa-jasa pihak ketiga yang ahli (expert), misalnya

asuransi, sucofindo, lembaga-lembaga/perusahaan penilai (apprasial

company)

7) Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang tercantum dalam PBB.

2. Dasar Penilaian Per Jenis Barang Agunan

a. Persediaan barang

Agunan berupa persediaaan barang adalah semua persediaaan dari barang-

barang yang merupakan objek perusahaan yag ada pada perusahaan

tersebut.

Jumlah persediaan yang akan dinilai dan diikat tergantung kepada keadaan

perusahaan artinya sebagai berikut:

1) Bagi perusahaan yang telah beroperasi/mempunyai realisasi usaha

lebih dari satu tahun, jumlah persediaaan yang akan dinilai adalah

persediaaan rata-rata per bulan minimum selama satu tahun.

2) Bagi perusahaan yang telah beroperasi/mempunyai realisasi usaha

lebih dari satu tahun, termasuk perusahaan baru, jumlah persediaan

yang akan dinilai adalah jumlah persediaan yang dipertimbangkan

bank dalam perhitungan kebutuhan modal kerja nasabah.

b. Piutang dagang

Piutang dagang adalah tagihan-tagihan perusahaan yang timbul karena

adanya penjualan secara kredit dan secara normal dapat diterima dalam

jangka pendek. Tagihan timbul bukan karena penjualan secara kredit tidak

termasuk dalam piutang dagang.

Di dalam menerima dan menilai piutang dagang, sebagai jaminan harus

diketahui dengan jelas hal-hal sebagai berikut:

1) Piutang tersebut merupakan piutang dagang lancar

2) Piutang belum jatuh tempo pada saat disposisi diberikan

3) Umur piutang tidak lebih dari tiga bulan

4) Bonafiditas si terutang dapat dibuktikan secara administratif misalnya,

adanya surat penunjukan sebagai agen/distributor, adanya perjanjian

tertulis tentang penyelesaian pembayaran transaksi dagang dan/atau

yang berutang kepada debitur mengakui utangnya sebagai jaminan

kredit bank

c. Tanah

Hak atas tanah meliputi:

1) Hak milik

2) Hak guna usaha

3) Hak guna bangunan

4) Hak pakai

5) Hak sewa

6) Hak membuka tanah

7) Hak memungut hasil hutan

Page 26: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

15

8) Hak lain yang tidak ternasuk hak-hak tersebut diatas, yang ditetapkan

oleh undang-undang serta hak-hak yang sifatnya sementara.

Penilaian jaminan berupa tanah harus memerhatikan hal-hal diantaranya:

a) Status hak atas tanah

b) Letak tanah

c) Ukuran tanah (luas tanah)

d) Kondisi daerah

e) Kesuburan tanah

f) Peraturan pemerintah

g) Peruntukan tanah (sawah, tegalan, pekarangan, kebun, perumahan,

dan lain-lain)

h) Pemilik tanah yang tercantum dalam akta/sertifikat tanah

Untuk mentukan nilai taksasi tanah dapat berpedoman pada harga antara

lain:

a) Harga standar dari kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional) setempat

atau

b) Harga dasar yang diterbitkan oleh pemerintah daerah setempat, atau

c) Harga tanah berdasarkan nilai objek NJOP (Nilai Jual Objek Pajak)

yang diterbitkan oleh kantor pelayanan pajak bumi dan bangunan

setempat, atau

d) Harga umum yang diterbitkan oleh camat setempat

e) Harga menurut penilaian perusahaan penilai (apprasial company)

f) Harga pasar

d. Bangunan

Bangunan yang dapat diterima sebagai agunan adalah berdiri ditas hak

milik, hak guna bangunan dan satuan/unit rumah susun yang didirikan

diatas tanah milik atau hak guna bangunan

Untuk jaminan berupa bangunan, nilai taksasinya ditetapkan atas dasar

harga pasar dengan memerhatikan

1) Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

2) Hak Guna Bangunan (HGB)

3) Lokasi bangunan

4) Kontruksi bangunan

5) Kondisi bangunan (Kualitas)

6) Tahun pendirian/renovasi bangunan

7) Peruntukan bangunan (rumah tinggal, pabrik, guang, hotel)

8) Plenologi kota

e. Kendaraan bermotor

Penilaian harga kendaraan bermotor didasarkan pada harga pasar menurut:

1) Tahun pembuatan

2) Kondisi/keadaan fisik

3) Jenis model

4) Merk serta peruntukannya

Page 27: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

16

f. Perhiasan/emas

Jaminan yang boleh diterima adalah emas murni/perhiasan. Penilaian

barang/barang jaminan berupa emas berdasarkan harga pasar menurut:

1) Keadaan

2) Berat

3) Kadar

Dalam menentapkan nilai barang perhiasan, hendaknya dimintakan bantuan

orang-orang ahli dalam hal perhiasan, misalnya toko emas, mengingat kesukaran

dalam menentukan keadaan, berat, kadar perhiasan tanpa menggunakan alat-alat

khusus dan keahlian khusus yang umumnya dimiliki oleh toko emas.

2.6 Pengertian Kredit Modal Kerja

Menurut Rivai (2013:12) kredit modal kerja adalah kredit untuk modal kerja

perusahaan dalam rangka pembiayaan aktiva lancar perusahaan, seperti pembelian

bahan baku/mentah, bahan penolong/pembantu, barang dagangan, biaya

eksploitasi barang modal, piutang, dan lain-lain.

Sedangkan menurut Kasmir (2012:120) kredit modal kerja adalah merupakan

kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam

operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk membeli

bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan

dengan proses produksi perusahaan.

Prinsip dari modal kerja ini adalah penggunaan modal yang akan habis dalam satu

siklus usaha yaitu dimulai dari perolehan uang tunai dari kredit bank kemudian

digunakan untuk membeli barang dagangan atau bahan-bahan baku kemudian

diproses menjadi barang jadi lalu dijual baik secara tunai atau kredit selanjutnya

memperoleh uang tunai kembali. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya,

perusahaan membutuhkan dana yang cukup untuk menjamin kelangsungan

operasinya tersebut.

Maka dapat disimpulkan, bahwa kredit modal kerja merupakan kredit untuk

perusahaan ataupun perorangan dalam rangka memenuhi kebutuhan modal kerja

yakni untuk membeli bahan baku, barang dagangan, dan biaya lainnya yang

berkaitan degan proses produksi.

Page 28: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

17

Ketentuan kredit modal kerja:

1. Mempunyai usaha yang layak dibiayai

2. Mempunyai izin-izin usaha, misalnya SIUP, TDP

3. Maksimum kredit yang diberikan tergantung besar skala usaha, kemampuan

pengembalian pinjaman, dll

4. Maksimum jangka waktu kredit 3 tahun, tergantung sifat/karakter bisnis,

aliran cashflow, dll

5. Bentuk kredit adalah rekening koran sehingga memberikan keleluasaan

debitur dalam pengembalian pinjamannya.

6. Agunan utama adalah usaha yang dibiayai. Debitur menyerahkan agunan

tambahan jika menurut penilaian bank perlu.

2.7 Cover ratio

Untuk menentukan jumlah pinjaman yang layak diberikan berdasarkan taksasi

barang jaminan dapat dihitung dengan menentukan cover ratio. Cover ratio

adalah perbandingan antara jumlah fasilitas kredit yang diusulkan dengan nilai

wajar jaminan kredit.

Jaminan yang diberikan calon debitur akan dianalisis apakah layak dan memenuhi

persyaratan yang ditentukan bank. Sedangkan pemberian kredit yang

dipertimbangkan jika cover ratio diatas 100%. Dalam pelaksanaanya, nilai wajar

taksasi jaminan kredit dapat ditinjau dari dua sisi, yakni:

1. Market value (nilai pasar)

Nilai wajar jaminan yang dinilai berdasarkan harga pasaran jaminan apabila

akan dijual. Maka rumus cover ratio:

2. Liquidity value (nilai lelang)

Niai wajar jaminan yang dinilai berdasarkan harga likuidasi berada diantara nilai

kewajaran 70% - 80% dari nilai sebenarnya harga barang.

Page 29: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

18

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan

penelitian ini adalah PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang

Utama Medan di Jln. Pemuda No. 12.

Tabel 3.1 Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir

Sumber: buku pedoman penulisan Tugas Akhir 2019

No Kegiatan

Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir

April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Pengumpulan

Data

3 Tabulasi Dan

Analisa Data

4

Menyusun

Konsep tugas

Akhir

5

Konsultasi

pada

Pembimbing

6 Sidang Tugas

Akhir

7 Perbaikan

Tugas Akhir

8 Penggandaan

Tugas Akhir

Page 30: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

19

Keterangan:

1. Tahap Persiapan

Persiapan yang dilakukan dalam mengerjakan Tugas Akhir ini adalah dengan

mempersiapkan judul tugas akhir, konsultasi dengan dosen pembimbing agar

permasalahan yang akan dibahas sesuai dengan data yang akan diambil.

2. Tahap Pengumpulan Data

Tahap ini meliputi pengumpulan data, baik data kepustakaan yang berasal dari

buku-buku yang relevan dari perpustakaan maupun data yang diambil pada saat

riset diperusahaan yang bersangkutan.

3. Tahap Tabulasi Dan Analisa Data

Data yang diperoleh dari tempat riset ditabulasikan lalu diadakan pengolahan data

sesuai dengan teknik analisa yang digunakan penulis.

4. Tahap Penyusunan Konsep Tugas Akhir

Setelah data yang diperoleh tersebut ditabulasikan dan dianalisis, langkah

selanjutnya menyusun Tugas Akhir sesuai dengan pedoman penulisan Tugas

Akhir yang berlaku.

5. Tahap Konsultasi Pada Pembimbing

Setelah menyelesaikan konsep Tugas Akhir lalu konsep Tugas Akhir tersebut

diserahkan dalam bentuk draf kepada pembimbing utama untuk diperiksa. Dalam

hal ini terus dilakukan konsultasi dan pengarahan dari pembimbing.

6. Tahap Sidang Tugas Akhir

Setelah Tugas Akhir disetujui oleh pembimbing utama dan pembimbing

pendamping, maka langkah selanjutnya adalah melakukan siding Tugas Akhir,

dimana isi dan pembahasan Tugas Akhir akan dipresentasikan.

7. Tahap Perbaikan Tugas Akhir

Selesai dilaksanakannya tugas akhir maka ditemukan beberapa kesalahan atau pun

hal-hal yang tidak sesuai. Selanjutnya dilakukan perbaikan terhadap laporan tugas

akhir tersebut.

8. Tahap Penggadaan Tugas Akhir

Pada tahap ini Tugas Akhir diperbanyak minimal berjumlah 4, untuk diserahkan

ke Kepala Program Studi, Pembimbing, Perpustakaan Politeknik Negeri Medan,

Dan Mahasiswa yang Bersangkutan.

Page 31: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

20

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu

yang dapat digunakan untuk kesimpulan (Sanusi, 2011:87). Dalam penulisan

Tugas Akhir ini yang menjadi populasi adalah seluruh kredit yang disalurkan oleh

PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan.

3.2.2 Sampel

Bagiandari elemen-elemen populasi disebut sampel (Sanusi, 2011:87), maka yang

menjadi sampel dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah kredit modal kerja yang

disalurkan oleh PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama

Medan.

3.3 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian terbagi menjadi dua jenis, yaitu data sekunder dan

data primer. Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer.

Data Primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti.

Peneliti dapat mengontrol tentang kualitas data, hal ini bisa dilakukan karena

secara historis peneliti memahami proses pengumpulannya. (Sanusi,2014:104).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dibutuhkan data dan informasi yang berkaitan dengan judul

bahasan yang diambil. Data-data yang ada pada pada penelitian ini diperoleh dari:

1. Wawancara

Menurut Indriantoro (2002:152) “wawancara merupakan teknik pengumpulan

data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek

penelitian”. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara. Teknik wawancara ini digunakan untuk melengkapi data tentang

unur-unsur yang terkait dalam sistem pemberian kredit PT Bank Negara Indonesia

Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan.

Page 32: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

21

2. Teknik dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber

baik secara pribadi maupun kelembagaan (Sanusi, 2011:114). Data seperti laporan

keuangan, riwayat perusahaan, dan sebagainya.

3.5 Teknik Pengolahan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Analisa deskriptif

adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau

melakukan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat,

dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau

sebagaimana adanya (Nawawi, 2005: 63). Dalam penelitian ini penulis mengolah

data dengan cara menggunakan rumus Cover Ratio.

x 100%

3.6 Teknik analisis data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Data yang telah diolah dalam penelitian ini kemudian dianalisis dengan

metode deskriptif untuk dapat menggambarkan atau menjelaskan permasalahan

terhadap data yang telah diolah.

Page 33: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

22

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk

Dengan sejarah yang kaya, kondisi financial yang kuat, sumber daya manusia

yang unggul dan teknologi yang andal, Bank Negara Indonesia yakin telah berada

di jalur yang tepat untuk menjadi bank nasional yang berkemampuan global.

Didirikan pada tanggal 5 Juli 1946, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk

Kantor Cabang Utama Medanmenjadi bank pertama milik negara yang lahir

setelah kemerdekaan Indonesia.Lahir pada masa perjuangan kemerdekaan

Republik Indonesia, Bank Negara Indonesiasempat berfungsi sebagai bank sentral

dan bank umum sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Pengganti

Undang-Undang No. 2/1946, sebelum akhirnya beroperasi sebagai bank komersial

sejak tahun 1955. Oeang Republik Indonesia atau ORI sebagai alat pembayaran

resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia pada tanggal 30 Oktober

1946 dicetak dan diedarkan oleh Bank BNI.

Menyusul penunjukan De Javache Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah

Belanda sebagai bank sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peran Bank

Negara Indonesiasebagai bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan

sebagai bank pembangunan dan diberikan hak untuk bertindak sebagai bank

devisa pada tahun 1950 dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara

Indoneisia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini

melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sector usaha nasional.

Peranan Bank Negara Indonesiauntuk mendukung perekonomian Indonesia

semakin strategis dengan munculnyainisiatif untuk melayani seluruh lapisan

masyarakat dari Sabang sampai Merauke pada tahun 1960-an dengan

memperkenalkan berbagai layanan perbankan seperti Bank Terapung, Bank

Keliling, Bank Bocah dan Bank Sarinah. Tujuan utama dari pembentukan Bank

Page 34: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

23

Terapung adalah untuk melayani masyarakat yang tinggal di kepulauan seperti di

Kepulauan Riau atau daerah yang sulit dijangkau dengan transportasi darat seperti

Kalimantan.Bank Negara Indonesiajuga meluncurkan Bank Keliling, yaitu jasa

layanan perbankan di mobil keliling sebagai upaya proaktif untuk mendorong

masyarakat menabung.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari

identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai

akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Indonesia lebih dikenal sebagai

„BNI 46‟. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - „Bank BNI‟ -

ditetapkan bersamaan dengan perubahan identitas perusahaan tahun 1988.Tahun

1992, status hukum dan nama Bank Negara Indonesiberubah menjadi PT Bank

Negara Indonesia Persero, sementara keputusan menjadi perusahaan publik

dilanjutkan dengan melakukan Initial Public Offering (IPO) yang melalui

penawaran saham perdana di pasar modal BEJ dan BES pada bulan 1996.

Sesuai dengan UU No.17 Tahun 1968 sebagai bank umum dengan namaBank

Negara Indonesia 1946, Bank Negara Indonesiabertugas memperbaiki ekonomi

rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional.

Segmentasi nasabah juga telah dibidik Bank Negara Indonesia sejak awal dengan

dirintisnya bank yang melayani khusus nasabah wanita yaitu Bank Sarinah di

mana seluruh petugas bank adalah perempuan dan Bank Bocah yang memberikan

edukasi kepada anak-anak agar memiliki kebiasaan menabung sejak dini.

Pelayanan Bank Bocah dilakukan juga oleh anak-anak. Bahkan sejak 1963, Bank

Negara Indonesiatelah merintis layanan perbankan di perguruan tinggi saat

membuka Kantor Kas Pembantu di Universitas Sumatera Utara (USU) di Medan.

Saat ini Bank Negara Indonesiatelah memiliki kantorlayanan hampir di seluruh

perguruan tinggi negeri maupun swasta terkemuka di Indonesia.

Dalam masa perjalanannya, Bank BNI telah mereposisi identitas korporatnya

untuk menyesuaikan dengan pasar keuangan yang dinamis. Identitas pertama

sejak Bank BNI berdiri berupa lingkaran warna merah dengan tulisan Bank

Negara Indonesia 1946 berwarna emas melambangkan persatuan, keberanian, dan

Page 35: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

24

patriotisme yang memang merefleksikan semangat Bank Negara Indonesia

sebagai bank perjuangan. Pada tahun 1988, identitas korporat berubah menjadi

logo layar kapal & gelombang untuk merepresentasikan posisi Bank Negara

Indonesi sebagai Bank Pemerintah Indonesia yang siap memasuki pasar keuangan

dunia dengan memiliki kantor cabang di luar negeri. Gelombang mencerminkan

gerak maju Bank Negara Indonesiayang dinamis sebagai bank komersial Negara

yang berorientasi pada pasar.

Setelah krisis keuangan melanda Asia tahun 1998 yang mengguncang

kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional, Bank Negara Indonesia

melakukan program restrukturisasi termasuk diantaranya

melakukan rebranding untuk membangun & memperkuat reputasi

BankBNI.Identitas baru ini dengan menempatkan angka „46‟ di depan kata

„BankBNI‟. Kata „BankBNI‟ berwarna tosca yang mencerminkan kekuatan,

keunikan, dan kekokohan.Sementara angka „46‟ dalam kotak orange diletakkan

secara diagonal untuk menggambarkan Bank Negara Indonesia baru yang

modern.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk adalah:

a. Visi PT Bank Negara Indonesia PerseroTbk

Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan

kinerja. Dengan penjelasan bahwa Bank Negara Indonesia berupaya menjadi

Bank yang menunjukkan kinerja unggul untuk memberikan nilai investasi

yang memuaskan bagi para pemegang saham, menjadi the bank of choice

dengan menyajikan kualitas yang terbaik, serta menjadi dominant player

(market leader) dengan menyajikan produk/jasa bernilai di segmen pasar

yang dilayani.

b. Misi PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk

1) Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada

seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice)

2) Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

Page 36: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

25

3) Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai tempat kebanggaan

untuk berkarya dan berprestasi.

4) Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan

sosial.

5) Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang

baik.

4.1.3 Logo PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk

Gambar 4.1 Logo Bank Negara Indonesia

Sumber: PT BNI Persero Tbk

Bank nasional yang modern dengan masa depan cerah, dan tetap berpijak

pada warisan semangat „46

Arti dari logo:

Identitas baru Bank Negara Indonesia merupakan hasil desain ulang untuk

menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis,

serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut

merupakan ekspresi brand baru yang tersusun dari simbol “46” dan kata

“BankBNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo Bank

Negara Indonesia.

Huruf Bank BNI

Huruf “Bank BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan

kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf

tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan

unik.

Page 37: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

26

Simbol “46”

Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran Bank BNI, sekaligus

mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam

logo ini, angka “46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna

jingga untuk menggambarkan Bank Negara Indonesia baru yang modern.

Palet Warna

Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan

warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga.Warna turquoise yang

digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih

stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat,

mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar.

Adapun produk dan jasa yangsedang dilaksanakan oleh PT Bank Negara

Indonesia Persero Tbk sebagai berikut:

4.1.4 Produk dan Jasa Unggulan PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk

1. Produk simpanan

a. Taplus

Tabungan plus (Taplus) dari Bank BNI, tabungan yang akan memberikan

Anda layanan PLUS dengan berbagai macam fitur dan manfaat.

b. Taplus Bisnis

Taplus Bisnis adalah produk tabungan yang diperuntukkan bagi pelaku usaha

maupun bukan pelaku usaha baik perorangan maupun non perorangan, yang

dilengkapi dengan fitur dan fasilitas yang memberikan kemudahan dan

fleksibilitas dalam mendukung transaksi bisnis.

c. Taplus Muda

Sebagai produk simpanan dalam bentuk tabungan yang merupakan tururnan

dari Bank Negara Indonesia Taplus dan diperuntukkan bagi kaum muda

dengan usia mulai dari 15 sampai 25 tahun yang gambar kartu debitnya bisa

ditentukan sendiri oleh nasabah.

Page 38: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

27

d. Tappa (Taplus Pegawai/Taplus Anggota)

Merupakan tabungan yang diperruntukkan bagi Pegawai/Anggota suatu

Perusahaan/Lembaga/Asosiasi/Organisasi Profesi yang menjalin kerjasama

dengan Bank Negara Indonesia yang berfungsi sebagai sarana tabungan, kartu

identitas Pegawai/Anggota.

e. Tapma (Taplus Mahasiswa)

BNI Taplus Mahasiswa (TAPMA) adalah tabungan yang diberikan kepada

mahasiswa Perguruan Tinggi yang bekerjasama dengan Bank Negara

Indonesia yang berfungsi untuk menampung keperluan pembayaran SPP dan

atau lainnya.

f. Tapenas

Tapenas (Tabungan Perencanaan Masa Depan), yaitu simpanan berjangka

untuk membantu perencanaan keuangan untuk mewujudkan tujuan masa

depan dengan lebih pasti dan aman. Dengan bunga yang lebih tinggi dan

bebas untuk menetapkan jangka waktu (2 tahun 2.d 18 tahun).

g. Taplus Anak

Taplus Anak adalahtabungan yang diperuntukkan bagi anak-anak yang

berusia di bawah 17 tahun yang bebas pengelolaan biaya rekening.

h. Tabunganku

Tabunganku adalah tabungan untuk perorangan Warga Negara Indonesia

dengan persyaratan mudah dan ringan yang diselenggarakan secara bersama-

sama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung

serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

i. Giro

Giro adalah sarana transaksi keuangan yang bisa diandalkan karena

mempunyai banyak fasilitas dan keuntungan, seperti:

1) Jasa giro menarik dihitung atas dasar saldo harian.

2) Dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan.

Page 39: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

28

3) Dapat dibuka dalam mata uang rupiah maupun valas sesuai dengan

kebutuhan bisnis.

4) Dapat menentukan waktu pengiriman rekening Koran (harian, mingguan,

bulanan).

5) Tersedia pilihan rekening gabungan atau joint account.

j. Deposito

Deposito merupakan simpanan berjangka yang menjadikan simpanan nasabah

aman dnegan tingkat bunga yang menarik yang mempunyai manfaat yaitu:

1) Mendapatkan tingkat suku bunga kompetitif.

2) Dapat dijadikan sebagai jaminan kredit.

3) Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (syarat dan ketentuan

berlaku).

4) Tersedia dalam pilihan mata uang sesuai dengan kebutuhan Anda yaitu

mata uang Rupiah atau asing (USD, JPY, GBP, SGD, HKD, EUR).

5) Bungan dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah

pokok simpanan.

6) Pada saat jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll

Over/ARO) atau tidak otomatis (non ARO).

7) Tersedia dalam berbagai pilihan jangka waktu sesuai dengan kebutuhan

Anda yaitu 1, 3, 6, 12 atau 24 bulan.

k. Simponi

Simponi adalah layanan program pensiun yang diselenggarakan oleh Dana

Pensiun Lembaga Keuangan Bank Negara Indonesia (DPLK) sejak tahun

1994 berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana

Pensiun.Siapapun, bisa menjadi peserta Simponi.

l. Tabungan Dollar

Simpanan dalam mata uang asing (USD/ SGD) yang memiliki nilai tukar

lebih stabil dan aman serta memberikan berbagai kemudahan dalam

bertransaksi.

Page 40: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

29

m. Tabungan Haji

Tabungan Haji merupakan Produk Tabungan dari Bank Negara

Indonesia.Inspirasinya untuk mewujudkan niat ibadah haji Anda untuk

mempermudah para nasabahnya yang ingin menunaikan ibadah haji yang

menawarkan manfaat untuk nasabah seperti:

1) Meringankan persiapan dana untuk menunaikan Ibadah Haji

2) Membantu perencanaan dana kebutuhan Ibadah Haji melalui fasilitas

autodebet (sistem setoran tetap) dengan jangka waktu dan jumlah setoran

yang fleksibel dari rekening afiliasi Taplus, Taplus Bisnis, Giro Rupiah

Perorangan

3) Kemudahan penyetoran dana ke rekening Haji melalui seluruh Kantor

Cabang Bank BNI, fasilitas layanan ATM, SMS Banking dan Internet

Banking

4) Keuntungan Tabungan Haji

5) Gratis premi perlindungan asuransi jiwa karena kecelakaan dengan

manfaat pertanggungan asuransi maksimal sebesar nilai BPIH dan

mendapatkan beasiswa untuk ahli waris maksimal Rp. 30 juta

6) Gratis biaya pengelolaan rekening

7) Gratis biaya pembukaan dan penutupan rekening

n. Simpanan Pelajar

Tabungan untuk siswa PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA sederajat yang

diterbitkan secara nasional di seluruh Indonesia.Beberapa manfaatnya adalah

mendorong anak untuk gemar menabung, memberikan edukasi tentang

keuangan kepada anak sejak dini, dan melatih pengelolaan keuangan anak.

Syarat-syarat:

1) Sekolah harus memiliki kerja sama dengan Bank BNI

2) Dokumenpembukaan rekening adalah NIK/Akta Kelahiran Siswa dan

copy KTP orang tuasiswa

3) Siswa mengisi form pembukaan rekening Bank BNI

Page 41: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

30

2. Produk Pinjaman

a. Griya

Adalah fasilitas kredit untuk pembelian rumah tinggal, apartemen, rumah

susun, ruko/rukan, rumah peristirahatan (villa), dan pembelian kavling/tanah

matag di real eastateyang konstruksinya dibiayai oleh BankBNI, seperti:

1) Pembangunan/renovasi.

2) Refinancing.

3) Take Over.

b. Griya Multiguna

Memanfaatkan rumah tinggal nasabah untuk memperoleh kredit yang dapat

digunakan untuk berbagai keperluan (multiguna). Nasabah dapat memilih

metode fasilitas penarikan yang diinginkan, yaitu:

1) Dual Facility terbagi 2 yaitu, sebesar 60% dari maksimum kredit ditarik

sekaligus dan kredit bersifat aplopend. Sisanya sebesar 40% dari

maksimum kredit dapat ditarik sesuai kebuutuhan dan kredit bersifat

Rekening Koran/RC terbatas.

2) Single Facility, yaitu system penarikan kredit sebesar 100% dari

maksimum secara sekaligus dan bersifat aplopend.

c. Fleksi

Produk layanan Fleksi memberikan nasabah kemudahan memperoleh kredit

tanpa agunan dengan fasilitas kredit Rp 5.000.000,00 s.d Rp 50.000.000,00

(apabila payroll tidak melalui Bank BNI) dan Rp 100.000.000,00 (apabila

payroll melalui Bank BNI)

d. Cerdas

Produk layanan Cerdas memberikan Anda kemudahan memperoleh kredit

tanpa agunan untuk biaya pendidikan pre-school hingga pasca sarjana pada

lembaga pendidikan di da lam Negeri terakreditasi (diakui) pada Departemen

Pendidikan Nasional dan telah berdiri (beroperasi) minimal 3 (tiga) tahun

dengan fasilitas kredit Rp 5.000.000,00 s.d Rp 200.000.000,00 (untuk

pegawai)

Page 42: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

31

e. Instan

Produk layanan Bank BNI Cerdas memberikan kredit bagi Anda para

pemegang Deposito, Tabungan dan Giro dari Bank Negara Indonesidengan

manfaat sebagai berikut:

1) Dana segar bebas pakai tanpa pencairan Deposito, Tabungan atau Giro.

2) Suku bunga Deposito, Tabungan atau Giro tetap diterima.

3) Fleksibel, maksimal 12 bulan.

4) Multy currency (penerimaan kredit dalam Rupiah atau USD).

5) Cepat, proses dapat ditunggu.

3. Produk Layanan

a. Kiriman Uang dalam Negeri (Transfer)

Bank Negara Indonesia Transfer (Kiriman Uang) adalah suatu jasa bank

untuk pengiriman dana dari suatu cabang ke cabang lainnya atau ke bank lain

atas permintaan nasabah untuk dibayarkan kepada penerima di cabang/bank

lain.

Manfaat

1) Membantu kelancaran dan mempercepat proses pembayaran.

2) Membantu penyelesaian transaksi menjadi efektif dan efisien.

3) Cepat dan aman.

b. Kiriman Uang International

Jasa layanan ini memfasilitasi pengiriman uang dari satu negara ke negara

lain melalui sarana draft, SWIFT, TT/Kawat. Transfer ke luar negeri

dilakukan dalam valuta asing yang mempunyai catatan kurs pada Bank

Indonesia.

c. Safe Deposit Box

Kini Anda bisa menikmati waktu dengan tenang tanpa harus gelisah

memikirkan barang berharga/dokumen Anda seperti perhiasan, logam mulia,

saham, obligasi, surat berharga, sertifikat atau barang-barang Anda yang tidak

ternilai harganya karena Bank Negara Indonesia menyediakan sarana Safe

Page 43: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

32

Deposit Box (SDB) dalam jangka waktu tertentu atau sesuai dengan

permintaan pelanggan dengan keamanan dan perlindungan yang maksimal.

Begitu amannya sehingga Anda pun merasa nyaman dan bebas dari rasa

cemas.

Manfaat

1) Memberikan perlindungan keamanan dan kerahasiaan terhadap barang-

barang yang disimpan

2) Ruang penyimpanan didukung oleh sistem keamanan canggih, tahan api

dan tahan bongkar yang dilindungi oleh pengamanan 24 jam dan ditunjang

sistem alarm paling canggih.

3) Tarif sewa yang sangat kompetitif

4) Anda dapat dengan leluasa dan aman mengurus barang atau dokumen di

ruangan khusus dengan nyaman dan aman.

d. Inkaso

Bank Negara Indonesia menyediakan layanan untuk menagih pembayaran

atas surat/dokumen berharga kepada pihak ketiga di tempat/kota lain di dalam

negeri. Nama layanan ini disebut INKASO. Surat/dokumen berharga yang

dapat diinkasokan adalah wesel/draft, cek bilyet giro, kuitansi, surat

promes/aksep dan hadiah undian.

Manfaat

1) Membantu lebih efektif dan efisien dalam penyelesaian tagihan antar kota.

2) Lebih bonafid dan nasabah memiliki reputasi yang lebih jelas.

e. Surat Keterangan Bank

Pelayanan SKB (Surat Keterangan Bank) diberikan untuk nasabah

perorangan atau badan hukum.SKB, yang berupa keterangan secara tertulis

ini, diberikan oleh Bank kepada nasabahnya untuk satu macam keperluan dan

bersifat tidak mengikat, tidak menjanjikan dan tidak memberikan jaminan.

Manfaat

1) Memudahkan transaksi bisnis.

2) Membangun kepercayaan relasi bisnis.

Page 44: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

33

f. Uang Kertas Asing

Uang Kertas yang merupakan alat pembayaran yang sah dinegara

penerbitnya. Uang kertas asing yang dapat diperjualbelikan adalah yang

mempunyai catatan kurs resmi Bank Indonesia, misalnya Dollar Amerika,

Poundsterling Inggris, Deutsche Mark Jerman, French franc Perancis,

Netherlands Gulden, Dollar Hong Kong, Ringgit Malaysia dan Dollar

Singapura.

Manfaat

Untuk mengatasi kebutuhan valuta asing, baik untuk keperluan bepergian ke

luar negeri maupun penyelesaian kewajiban di dalam dan di luar negeri.

g. Simpanan Pensiun

Simponi adalah layanan program pensiun yang diselenggarakan oleh Dana

Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk (DPLK

Bank BNI) sejak tahun 1994 berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun

1992 tentang Dana Pensiun.

Manfaat menjadi pesert Simponi

Walaupun peserta berpenghasilan terbatas, namun dengan melakukan iuran

minimal Rp 50.000 maka peserta akan mendapatkan pengembangan yang

optimal setiap bulannya, selain itu setelah memasuki usia pensiun, peserta

berpeluang untuk mendapatkan manfaat pensiun bulanan seumur hidup,

setelah itu akan diteruskan kepada ahli waris (dhi. janda/duda dan sampai

dengan anak yang terkecil dengan ketentuan belum berumur 25 tahun/belum

menikah/belum bekerja

4. Layanan E-Banking

a. ATM (Automatic Teller Machine)

Layanan ATM (Automatic Teller Machine) siap melayani Anda selama 24

jam, guna melakukan transaksi perbankan yang meliputi penarikan tunai,

inquiry saldo rekening tabungan, transfer, setoran tunai (melalui mesin CDM)

dan melakukan berbagai jenis pembelian dan pembayaran tagihan tanpa harus

datang langsung ke Kantor Cabang Bank BNI dan tanpa terikat waktu. Alat

bertransaksi melalui ATM adalah kartu debit atau kredit. Jenis-jenis ATM

Page 45: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

34

antara lain: ATM Reguler, ATM Cahsless (tidak melayani transaksi tarik

tunai), Cash Deposit Machine (CDM/untuk melayani setoran uang Nasabah).

b. ATM Drive Thru

Kami senantiasa berusaha untuk melayani Anda lebih baik lagi dari waktu ke

waktu. Bagi anda yang banyak beraktivitas secara mobile dan membutuhkan

ATM di sela-sela mobilitas Anda, kami menyediakan ATM Drive Thru yang

dapat anda temui di tempat-tempat strategis di kota-kota besar di Indonesia.

c. SMS Banking

Melakukan transaksi perbankan kini dapat dilakukan di manapun Anda berada

dengan menggunakan ponsel Anda. SMS Banking merupakan fasilitas

layanan perbankan yang memudahkan Anda untuk melakukan isi ulang pulsa,

transfer sampai bayar tagihan Kartu Kredit semudah Anda mengirim SMS

kepada sahabat, keluarga ataupun orang terdekat anda. SMS Banking dapat

diakses dengan menggunakan perintah SMS biasa, atau dengan cara download

SMS Banking Menu.

d. Internet Banking

Internet Banking hadir sebagai layanan transaksi perbankan melalui jaringan

Internet selama 24 jam 7 hari seminggu, bagi nasabah yang menginginkan

kemudahan bertransaksi perbankan melalui jaringan Internet yang aman dan

nyaman kapanpun dan dimanapun Anda berada.

e. Phone Banking

Layanan Phone Banking menjamin keleluasaan dan kepuasan Anda dalam

mendapatkan segala informasi dan melakukan transaksi perbankan tanpa

harus beranjak dari tempat dengan jaminan privasi yang tinggi, serta tidak

dibatasi ruang waktu dan gerak. Untuk segala pertanyaan atau bantuan secara

pribadi, Anda dapat langsung berbicara dengan Customer Representative

kami, hanya dengan menekan angka "0" setiap saat melalui sarana telepon

dengan single access number 500046 dan melalui HP dengan access number

021-500046 atau 68888

Page 46: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

35

4.1.5 Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor

Cabang Utama Medan

Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dalam manajemen organisasi

agar suatu organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan

tujuan.

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk KCU Medan

Sumber: Bank PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan

PEMIMPIN CABANG

Branch Quality Assurance

Pemimpin Bidang

Pemasaran Bisnis (PBP-1)

Pemimpin Bidang Pemasaran

Bisnis (PBP-2)

Pemimpin Bidang

Pemasaran Bisnis (PBP-3)

Pemimpin Bidang Pelayanan

Nasabah

Penjualan -1 (JUC-1)

JUC -1

CRO/CRM

Analisis Penjualan BB

Asisten Penjualan

Leader BFP

Asisten Branchless

Banking

Penjualan JUC-2

JUC-2

CRO/CRM

Analisis Penjualan BB Asisten/Analisis Penjualan

Asisten Kredit Standart

Asisten Branchless Banking

Penjualan- (JUC-3)

JUC-3

CRO/CRM

Analisis Penjualan BB

Asisten/Analisis Penjualan

Asisten Kredit Standart

Asisten Branchless Banking

KCP

SM.RAJA

Pemimpin Bidang

Pelayanan Nasabah

KCP

SIMPANG

LIMUN

KCP

KATAMSO

KK PLN

PIKITRING

KK DELI

TUA

KK AR.

HAKIM

KK PASAR

SETIA BUDI

KCP

PETISAH

KK

GAPERTA

KCP YOS

SUDARSO

KK PASAR

PETISAH

KK

TELKOM

KCP PLAZA

MEDAN

FAIR

KCP JL.

SUTOMO

MEDAN

KCP HM.

YAMIN

KK

STASIUN

KERETA

API

KCP

KESAWA

N

KK PASAR

BARU

KCP.

AKSARA

KCP ASIA

KK

SUMATE

RA

KK

UNIMED

KK

PASAR

SENTRA

L

Penyelia Unit

ADK

Pelayanan

Nasabah

2(PNC-2)

Pelayanan

Nasabah

1(PNC-1)

Penyelia Uit

Emerald

Pelayanan

Uang bTunai

2(PUT-2)

Pelayanan

Uang bTunai

1(PUT-1)

KK

JUANDA

Page 47: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

36

4.1.6 Deskripsi Pekerjaan (Job Description)

Dari Struktur Organisasi tersebut di atas dapat kita lihat pembagian tugas,

wewenang dan tanggung jawab masing-masing, yaitu;

1. Pimpinan Kantor Cabang Utama Medan

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Pimpinan Kantor Cabang Utama

Medan adalah:

a. Melakukan Perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan dan

mengarahkan serta mengawasi seluruh keberadaan perusahaan yang

dipimpinnya.

b. Mengawasi dan memantau Kantor Cabang Pembantu/Kantor

Layanan/Kantor Kas khusus cabang Medan yang termasuk dalam

pengawasannya.

c. Mempertanggungjawabkan seluruh aktivitas bank kepada pimpinan

pusat serta kepada pihak ekstern sekaligus mewakili bank dalam

tindakan dan kesempatan.

d. Mengambil setiap keputusan yang merupakan wewenang dari pimpinan

cabang.

2. Pimpinan Bidang Pemeliharaan Kantor Layanan

Bertanggungjawab penuh dan berperan aktif dalam kegiatan:

a. Memimpin dan bertanggungjawab penuh atas seluruh aktivitas harian

pelayanan nasabah di kantor layanan (KLN) dan aktivitas operasional

lainnya dalam rangka memberikan peningkatan bisnis dan

memaksimalkan kontribusi laba terhadap laba Bank Negara

Indonesisecara keseluruhan.

b. Memimpin dan berpartisipasi aktif terhadap unit-unit yang dibawahnya

dalam memantau dan memastikan bahwa perbaikan/penyempurnaan

atas temuan hasil pemeriksaan audit (intern/ekstern) telah dilakukan

sesuai dengan rencana/saran peraikan/penyempurnaan yang diberikan

oleh auditor.

c. Mengimplementasikan standar pelayanan bersama unsur pimpinan

dalam usaha pencapaian kinerja layanan sesuai standar pelayanan yang

telah ditetapkan.

Page 48: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

37

d. Membina dan membangun hubungan baik dengan nasabah.

e. Memantau pengelolaan persediaan uang kas diseluruh kantor layanan.

3. Pimpinan Bidang Pelayanan Nasabah

Memberikan dukungan kepada Pemimpin cabang dalam

mengkoordinasikan dan mengendalikan aktifitas operasional dan

pelayanan transaksi produk dan jasa Bank Negara Indonesikepada

nasabah. Bertanggungjawab penuh dan berperan aktif dalam kegiatan:

a. Menyelia seluruh aktivitas pelayanan nasabah di front office dan

mengupayakan pelayanan yang optimal.

b. Menyelia dan berpartisipasi aktif terhadap Kas Besar berkoordinasi

dengan Cash Admin Center, Unit Pelayanan Nasabah, Unit Pelayanan

Uang Tunai dan Layanan Prima.

c. Memimpin dan berpartisipasi aktif terhadap unit-unit di bawahnya

dalam memantau dan memastikan penyempurnaan atas hasil temuan

pemeriksaan audit (intern/ekstern) yang telah dilakukan sesuai dengan

rencana/saran/perbaikan/penyempurnaan yang diberikan oleh auditor.

d. Mengimplementasikan standar pelayanan bersama unsur pimpinan

dalam usaha pencapaian kinerja layanan sesuai standar pelayanan yang

telah ditetapkan.

e. Memberikan masukan kepada Pimpinan Kantor Cabang Utama

mengenai pengelolaan dan pengalokasian sumber daya (manusia,

fasilitas) dan aktivitas pegawai antar kantor layanan.

f. Memeriksa kelengkapan persyaratan, kualitas dokumen pendukung dan

menandatangani surat pengantar permohonan kredit konsumtif yang

diajukan melalui unit Pelayanan Nasabah.

4. Pimpinan Bidang Penjualan

Bertanggungjawab penuh dan berperan aktif dalam kegiatan:

a. Mengelola dan mengembangkan hubungan dengan nasabah utama dan

calon nasabah utama potensial untuk meningkatkan penjualan produk

dan jasa Bank BNI.

Page 49: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

38

b. Mengelola penjualan produk dan jasa Bank Negara Indonesia yang

ditargetkan melalui aktivitas:

1) Menyusun rencana kerja penjualan produk dan jasa Bank BNI.

2) Mengidentifikasikan kebutuhan nasabah atas produk dan jasa

perbankan.

3) Menawarkan produk dan jasa sesuai kebutuhan nasabah secara pro

aktif.

4) Melakukan kunjungan/call-on kepada nasabah /calon nasabah.

5) Membuat laporan atas kunjungan dan call-on (Call Memo.)

6) Menetapkan dan memantau realisasi program atas rencana kerja

penjualan.

7) Melakukan koordinasi secara periodic dengan unit internal, kantor

layanan, kantor wilayah maupun kantor besar untuk meningkatkan

penjualan.

c. Mengelola penelitian potensi ekonomi dan menyusun peta bisnis

daerah, melalui aktivitas:

1) Mengumpulkan data mengenai potensi ekonomi daerah.

2) Menyusun peta bisnis daerah.

3) Memantau perkembangan produk dana, jasa dan kredit bank

pesaing.

d. Mengkordinasikan administrasi penjualan, melalui aktivitas:

1) Mennyelenggarakan administrasi/file kegiatan produk dan jasa

Bank BNI

2) Menyiapkan persuratan terkait dengan penjualan dan pengembalian

hubungan dengan nasabah/calon nasabah.

3) Mengelola informasi dan laporan terkait dengan penjualan.

Page 50: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

39

4.2 Hasil Pengumpulan dan Pengolahan Data

4.2.1 Pengumpulan Data

Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian data yang

terorganisasi yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien dan efektif

sesuai dengan fakta yang ada di lapangan sehingga hasil penelitian tersebut dapat

bermanfaat baagi pihak yang terkait dan yang menggunakannya. Dalam

melakukan penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara.

Data diperoleh dengan melakukan wawancara kepada Bapak Mhd. Fuad, Bapak

Grianda Ansor Siregar selaku pegawai dibagian analisis kredit pada PT Bank

Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan, serta kepada Bapak

M. Burhan dan Ibu Dame Sibarani selaku nasabah kredit modal kerja.

4.2.1.1 Hasil Pengumpulan Data

Berikut adalah hasil wawancara yang dilakukan kepada Bapak Mhd. Fuad, Bapak

Grianda Ansor Siregar selaku pegawai dibagian analisis kredit pada Bank BNI

KCU Medan, serta kepada Bapak M. Burhan dan Ibu Dame Sibarani selaku

nasabah kredit modal kerja di Bank BNI KCU Medan

1. Persyaratan permohonan kredit modal kerja

a. Fotokopi KTP dan kartu keluarga

b. Fotokopi buku nikah (bagi yang sudah menikah)

c. Pas foto ukuran 3x4

d. Fotokopi NPWP

e. Legalitas usaha meliputi; surat Ijin Usaha Perdagangan Usaha (SIUP),

Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Ijin Tempat Usaha (SITU), Hinder

Ordonantie (HO)

f. Neraca laba/rugi 2 tahun terakhir

g. Rekening tabungan 6 bulan terakhir

h. Legalitas jaminan meliputi; Sertifikat Hak Milik (SHM, Sretifikat Hak

Guna Usaha (SHGU), Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHG)

2. Prosedur pemberiankredit modal kerja

a. Tahap Permohonan kredit

Nasabah mengajukan permohonan kredit kepada bank dengan melengkapi

berkas-berkas yang menjadi persyaratan untuk permohonan kredit.

Page 51: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

40

b. Tahap Penyelidikan dan analisa kredit

Untuk meninaklanjuti permohonan calon debitur, maka pihak bank

melakukan analisa lapangan guna mengetahui keadaan nasabah. Kegiatan ini

mencakuphal-hal sebagai berikut:

1) Wawancara calon debitur

2) Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan nasabah

3) Pemeriksaan kebenaran data-data atau informasi nasabah

4) Penyusunan hasil-hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan

c. Tahap pemutusan

Tahapan selanjutnya adalah tahap penentuan apakah permohonan kredit

diterima atau ditolak oleh bank setelah siap dianalisa dan diperiksa.

Permohonan kredit tersebut terlebih dulu diserahkan kepada pimpinan

cabang, kemudian pimpinan yang memutuskan apakah kredit tersebut

disetujui, atau ditolak.

d. Tahap pengikatan jaminan

Tahap selanjutnya setelah keputusan adalah, apabila kredit tersebut disetujui,

maka akan dilakukan pengikatan terhadap agunan yang diberikan.

e. Tahap pencairan fasilitas kredit

Apabila semua persyaratan telah terpenuhi, maka akan dilaksanakan

pencairan kredit oleh pihak bank. Pencairan dapat dilakukan melalui cek,

bilyet giro, atau dokumen lainnya sesui perintah pembayaran atas beban

rekening pinjaman nasabah.

3. Jenis barang jaminan

Jenis barang jaminan yang diberikan oleh nasabah adalah berupa Sertifikat Hak

Milik (SHM), Hak Guna Usaha (HGS), Hak Guna Bangunan (HGB)

4. Metode Penilainan barang jaminan

Penilaian barang jaminan dilakukan oleh penilai internal dan eksternal. Penilai

internal sebagai mana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor 185/PMK.06/2014 tentang penilaian barang jaminanpenilai

internal adalah penilai yang diangkat oleh Kuasa Menteri, yang diberi tugas,

wewenang dan tanggungjawab untuk melakukan penilaian secara independen.

Page 52: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

41

Sedangkan penilai eksternal adalah penilai selain Penilai Direktorat Jenderal, yang

mempunyai izin praktik Penilaian dan menjadi anggota asosiasi Penilaian yang

diakui oleh Kementerian Keuangan. Dalam melakukan penilaian terhadap barang

jaminan. Penilai barang jaminan ditentukan bergantung pada besarnya kredit yang

diajukan oleh nasabah. Apabila permohonan kredit diatas Rp3.000.000.000 maka

oleh penilai eksternal. Baik penilai eksternal maupun internal dalam melakukan

penilaian barang jaminan, melakukan metode penilaian nilai pasar ( market

value). Nilai pasar menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 185/PMK.06/2014 adalah perkiraan jumlah uang pada tanggal penilaian,

yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu properti

antara pembeli yang berminat membeli dan penjual yang berminat menjual, dalam

suatu transaksi bebas ikatan yang penawarannya dilakukan secara layak dalam

waktu yang cukup, dimana kedua pihak masing-masing mengetahui kegunaan

properti tersebut, bertindak hati-hati, dan tanpa paksaan. Nilai pasar dihitung

dengan menggunakan rumus Cover ratio sebagai berikut:

5. Cover ratio

Berdasarkan Salinan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 42 /POJK.03/2015

tentang kewajiban pemenuhan rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage

ratio) bagi bank umum, maka pada tahun 2018 Bank Negara Indonesia

menetapkan Cover Ratio menjadi sebesar 152,9%. Hal ini dimuat dalam Laporan

Tahunan Bank Negara Indonesia tahun 2018

6. Pengikatan barang jaminan

Pengikatan barang jaminan yang dilakukan oleh Bank Negara Indonesia Medan

adalah oleh notaris. Notaris tersebut adalah yang sudah rekan dengan bank

tersebut. Jenis pengikatan barang jaminan bergantung pada jenis barang jaminan

yang diberikan. Apabila barang jaminan adalah benda bergerak maka

pengikatannya dengan menggunakan Fiduciare Eigendom Overdraft (FEO).

Sedangkan untuk barang jaminan tidak bergerak dengan menggunakan hypotek.

Page 53: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

42

4.2.2 Pengolahan Data

Setelah melakukan penelitian maka dibuat suatu analisis metode apa yang

digunakan Bank Negara Indonesia dalam menentukan plafon kredit untuk kredit

modal kerja.

1. Jenis barang jaminan yang digunakan antara lain:

a. Sertifikat Hak Milik

Hak milik adalah hak turun-temurun, terkuat, dan terpenuhi yang dapat

dipunyai orang atas tanah dengan mengingat bahwa semua hak atas tanah

mempunyai fungsi sosial. Bukti pemilikan hak atas tanah ialah Sertifikat

Hak Milik atas tanah

b. Hak Guna Usaha

Hak guna usaha adalah untuk mengusahakan tanah yang dikuasai

langsung oleh negara dalam jangka tertentu, guna pertanian, perikanan,

atau peternakan. Hak guna usaha diberikan waktu paling lama 25 tahun,

dan untuk perusahaan tertentu dapat diberikan paling lama 35 tahun,

dapat diperpanjang paling lama 25 tahun. Bukti pemilikan hak guna

usaha adalah Sertifikat Hak Guna Usaha.

c. Hak Guna Bangunan

Hak guna bangunan ialah hak untuk mendirikan dan mempunyai

bangunan-bangunan atas tanah bukan miliknya sendiri, dengan jangka

waktu paling lama 30 tahun. Sebagai bukti pemilikan hak guna bangunan

adalah Sertifikat Hak Guna Bangunan.

2. Penilaian barang jaminan

Agunan merupakan salah satu unsur dalam analisis kredit, oleh karena itu

barang-barang yang telah diserahkan oleh calon debitur kepada bank haruslah

dinilai pada saat dilaksanakannya analisis kredit. Para analisis kredit harus

berhati-hati dalam mentaksirkan dan menilai barang tersebut karena

terkadang harga yang dicantumkan oleh calon debitur tidak selalu

menunjukkan harga yang sebenarnya.

Maka, sebelum barang-barang jaminan yang tertera pada daftar barang

jaminan yang ditetapkan dan diterima serta diikat sebagai agunan kredit,

terlebih dahulu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Page 54: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

43

1. Meneliti dan mempelajari kelengkapan, kebenaran dan keabsahan

dokumen-dokumen yang diserahkan oleh debitur, sehingga diperoleh

kesimpulanbahwa barang-barang tersebut dapat diikat secara

hukum/yuridis.

2. Melakukan peninjauan langsung untuk mengetahui dan menilai keadaan

fisik barang-barang yang akan dijaminkan, apakah sesuai dengan yang

tercantum dalam dokumen-dokumen yang ada dan keterangan yang ada

dengan keterangan yang diberikan debitur.

3. Memastikan kembali tentang kebenaran kepemilikan barang jaminan

oleh debitur kepada masyarakat setempat bahkan kepada kepala daerah

setempat.

4. Membuat laporan taksasi.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap pihak PT Bank Negara

Indonesia Persero Tbk KCU Medan maka diperoleh bahwa metode penilaian

barang jaminan yang adalah dengan metode Market Value.

Berikut adalah contoh perhitungan nilai agunan berdasarkan metodeMarket Value

Contoh Kasus Pertama.

Bapak X adalah nasabah PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang

Utama Medan. Ia mengajukan permohonan kredit modal kerja dengan usaha

bengkel. Dan memberikan agunan berupa tanah yang terletak dipedesaan dan jauh

dari pasardengan status hukum tidak dalam sengketa sesuai dengan SHM Nomor

51 tanggal 11 April 2002. Besarnya plafon kredit yang diajukan oleh Bapak X

adalah Rp 200.000.000

Berdasarkan kasus tersebut maka Bank Negara Indonesia melakukan pengikatan

barang jaminan Hypotek yaitu pengikatan barang jaminan untuk benda tidak

bergerak. Nilai pasar digunakan sebagai dasar penilaian barang jaminan. Metode

nilai pasar digunakan karena metode ini relatif dapat digunakan untuk semua jenis

agunan.

Maka bersarnya fasilitas kredit yang diberikan kepada Bapak X dapat dihitung

dengan rumus Cover Ratio berdasarkan nilai pasar tanah tersebut.

Page 55: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

44

Tabel 4.1

Perhitungan penilaian agunan dengan Market Value

No Jenis Jaminan Harga Cover

Ratio

Market

Value

1 Tanah seluas

300 m2

seharga

Rp

1.200.000/m2

Rp.

360.000.000

152,9 % Rp.

360.000.000

Sumber: Data diolah

Besarnya Plafon Kredit berdasarkan Market Value:

Fasilitas Kredit/Plafon Kredit = Rp 235.448.005

Jadi jumlah maksimal plafon kredit modal kerja yang dapat diberikan pihak bank

kepada Bapak X berdasarkan Market Value adalah Rp 235.448.005

Contoh kasus kedua:

Ibu Y adalah nasabah PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang

Utama Medan. Beliau adalah pemilik sebuah restoran yang sudah memiliki

cabang di beberapa daerah. Beliau ingin mengajukan kredit modal kerja untuk

menambah cabang baru restorannya. Ibu Y mengajukan kredit dengan plafon

kredit Rp. 600.000.000, dengan sebagai berikut:

Page 56: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

45

Tabel 4.2

Perhitungan penilaian agunan dengan Market Value

No Jenis Jaminan Harga Market Value

1 Tanah seluas

500 m2

Rp. 700.000/ m2

Rp. 350.000.000

2 Bangunan seluas

320 m2

Rp. 1.050.000/

m2

Rp. 336.000.000

TOTAL Rp. 686.000.000

Sumber: Data diolah

Besarnya Plafon Kredit berdasarkan Market Value:

Fasilitaskredit = Rp.448.659.254

Jadi jumlah maksimal plafon kredit modal kerja yang dapat diberikan pihak bank

kepada Ibu Y berdasarkan Market Value adalah Rp.448.659.254

4.3 Pembahasan

4.3.1 Metode Penilaian Barang Jaminan

Market value atau nilai pasar adalah penilaian barang jaminan yang diperoleh dari

rata-rata harga jual beli barang bergerak maupun benda tidak bergerak di pasar

umum. Langkah yang harus dilakukan oleh pihak bank dalam menerapkan metode

nilai pasar adalah sebagai berikut:

Page 57: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

46

1. Mencari informasi sebanyak-banyaknya di pasar umum perihal harga

yang harus digunakan atas agunan yang akan dinilai.

Berdasarkan kasus satu, Bapak X memberikan agunan berupa tanah yang

terletak di pedesaan. Maka, bank akan mencari berbagai informasi dari

lurah atau pemerintah daerah setempat mengenai harga tanah.

2. Dilakukan anlisis terhadap harga-harga yang diperoleh dari informasi

yang didapat di pasar umum. Analisis yang dimaksud adalah dengan

membandingkan agunan, dengan barang yang diperjualbelikan di pasar

umum. Perbandingan dilihat dari kelebihan dan kekurangan yang dimiliki

oleh agunan terhadap barang yang dijual di pasar. Apabila agunan tersebut

mempunyai kelebihan dari pembanding, maka nilai agunan yang dinilai

lebih tinggi dari pembanding, dan apabila sebaliknya agunan tersebut

memiliki kekurangan dari pembanding, maka nilai agunan akan lebih

rendah. Misalnya; tanah yang dimiliki oleh Bapak X terletak di daerah

pedesaan dan jauh dari pasar. Maka, apabila dibandingkan dengan tanah

yang terletak di kota dan dekat dengan pasar, harga tanah Bapak X akan

lebih kecil nilainya. Hal ini terjadi karena lokasi suatu agunan, juga dapat

menentukan nilai agunan tersebut.

3. Apabila telah dilakukan analisis, maka dapat ditentukan nilai dari

agunan tersebut.

Apabila dibuat sebuah perbandingan antara nilai pasar dengan nilai lelang, maka

akan terlihat bahwa nilai pasar lebih besar daripada nilai lelang. Perbandingan

tersebut dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Perbandingan nilai pasar (Market Value) dengan Nilai Lelang (Liquidity

Value)

No Jenis Jaminan Harga Cover

Ratio

Market

Value

Liquidity

Value

(80%)

1 Tanah seluas 300

m2

seharga Rp

Rp.

360.000.000

152,9 % Rp.

360.000.000

Rp

288.000.000

Page 58: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

47

1.200.000/m2

Sumber: Data diolah

Plafon kredit berdasarkan nilai pasar:

Fasilitas Kredit/Plafon Kredit = Rp 235.448.005

Plafon kredit melalui nilai lelang:

Fasilitas Kredit/Plafon Kredit = Rp

Berdasarkan hal diatas, maka diperoleh perbandingan penilaian barang jaminan

dengan perhitungan menggunakan nilai pasar (market value) dengan nilai lelang

(liquidity value sebagai berikut:

1. Dengan penilaian menggunakan metode nilai pasar, plafon kredit yang

dapat diberikan bank kepada nasabah, lebih besar dibandingkan dengan

Page 59: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

48

nilai lelang. Oleh karena itu, kemungkinan terealisainya kredit lebih

besar.

2. Apabila dilihat dari segi resiko yang dapat ditimbulkan, maka

penilaian agunan dengan menggunakan metode nilai pasar memiliki

resiko yang lebih tinggi dari metode nilai lelang. Hal ini disebabkan

karena semakin besar jumlah kredit yang disalurkan oleh bank, maka

akan semakin besar resiko kredit yang akan diterima oleh bank. Resiko

kredit yang dimaksud adalah kegagalan debitur dalam melunasi kredit

yang diterimanya.

4.3.2 Cara Menentukan Besarnya Plafon Kredit Modal Kerja

Berdasarkan kasus pertama, agunan yang diberikan Bapak X senilai Rp

360.000.000. Maka, setelah dilakukan penilaian terhadap agunan tersebut

menggunakan nilai pasar, diperoleh bahwa fasilitas kredit yang dapat diberikan

oleh bank kepada Bapak X adalahRp235.448.005 sedangkanplafon yang diajukan

oleh Bapak X senilai Rp.200.000.000 . Dengan kata lain, plafon kredit maksimal

yang dapat diberikan oleh bank kepada Bapak X lebih besar dari plafon kredit

yang diajukan. Berdasarkan hal tersebut, maka plafon kredit yang diajukan oleh

Bapak X layak diberikan oleh bank yaitu senilai Rp 235.448.005.

Sedangkan pada kasus kedua, setelah barang jaminan dinilai dengan metode nilai

pasar, maka didapatkan plafon kredit maksimal yang dapat diberikan oleh bank,

lebih kecil daripada plafon kredit yang diajukan oleh Ibu Y. Hal tersebut terjadi

karena barang jaminan yang diberikan oleh Ibu Y masih dibawah Cover Ratio

yang ditetapkan oleh bank.Untuk itu, berdasarkan penilaian barang jaminan Ibu Y,

permohonan kredit tersebut tidak layak diberikan oleh bank.

Berdasarkan kedua kasus diatas, maka diperoleh bahwa apabila plafon kredit

maksimal yang dapat diberikan oleh bank lebih besar daripada plafon yang

diajukan oleh nasabah, maka bank akan memberikan kredit sebanyak yang

diajukan oleh nasabah. Namun apabila plafon kredit maksimal yang dapat

diberikan oleh bank lebih kecil daripada plafon yang diajukan oleh nasabah atau

dengan kata lain nilai agunan kredit yang diberikan tidak mencukupi plafon yang

Page 60: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

49

diajukan maka bank tidak dapat memberikan ataupun merealisasikan kredit yang

diajukan tersebut

Page 61: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

50

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan dalam

melakukan penilaian terhadap barang jaminan menggunakan metode nilai pasar

(Market Value). Market valueatau nilai pasar adalah penilaian barang jaminan

yang diperoleh dari rata-rata harga jual beli barang bergerak maupun benda

tidak bergerak di pasar umum.

2. Penetapan besarnya plafon kredit yang akan diberikan kepada nasabah

bergantung pada jenis agunan yang diberikan. Kemudian agunan tersebut akan

dinilai oleh bank dengan menggunakan rumus Cover Ratio dengan metode

nilai pasar. Apabila dari hasil perhitungan plafon kredit maksimal yang dapat

diberikan oleh bank lebih besar dari plafon kredit yang diajukan oleh nasabah,

maka kredit tersebut layak diberikan oleh bank. Dan apabila sebaliknya, plafon

kredit maksimal yang dapat diberikan oleh bank lebih kecil dari plafon kredit

yang diajukan oleh nasabah, maka kredit tersebut tidak layak untuk diberikan

oleh bank.

5.2 Saran

PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan dalam

melakukan penilaian terhadap barang jaminan yang diberikan oleh nasabah harus

teliti dan hati-hati dalam melihat nilai pasar. Karena nilai pasar suatu barang bisa

berbeda-beda tergantung lokasi, tempat dan waktu pada saat penyerahan agunan.

Misalnya, untuk menilai agunan berupa tanah, maka harus melakukan penilaian

dengan sangat teliti karena nilai pasar tanah di berbagai daerah bisa berbeda-beda.

Page 62: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

51

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan. 2013. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Indriantoro. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.Yogyakara: BFEE UGM.

Kasmir. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers

. 2012. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

. 2014. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers

Nawawi, 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial.Yogyakarta: Gadjah Mada

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 185/PMK.06/2014

Rivai, Veithzal. 2013. Credit Management Handbook. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Salinan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 42 /POJK.03/2015

Usman, 2010. Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia. Jakarta:

PT.Gramedia Pustaka Utama

Widiyono, 2009. Agunan Kredit dalam Financial Engineering. Bogor: Ghalia

Indonesia/

www.bni.co.id, diakses tanggal 20 Mei 2019

Page 63: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

52

DAFTAR PERTANYAAN

1. Apa saja persyaratan permohonan kredit modal kerja pada PT Bank

Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan?

2. Bagaimana prosedur pemberian kredit modal kerja pada PT Bank Negara

Indonesia PerseroTbk Kantor Cabang Utama Medan?

3. Apa saja jenis barang jaminan yang diberikan oleh nasabah pada PT Bank

Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan?

4. Metode apa yang digunakan dalam melakukan penilaian terhadap barang

jaminan tersebut?

5. Jenis pengikatan barang jaminan mana yang digunakan pada PT Bank

Negara Indonesia Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan?

6. Berapa cover ratio yang ditetapkan oleh PT Bank Negara Indonesia

Persero Tbk Kantor Cabang Utama Medan?

Page 64: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

53

Page 65: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

54

Page 66: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

55

Page 67: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

56

Page 68: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

57

Page 69: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

58

Page 70: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

59

Page 71: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

61

Page 72: ANALISIS METODE PENILAIAN AGUNAN DALAM MENENTUKAN …

60

1. Nama Lengkap/Panggilan : Dyian H.Sianturi/Dyan

2. NIM/IPK : 1605072023

3. Tempat/TglLahir : Siharbangan, 03 November 1997

4. Agama : Kristen Protestan

5. Asal SMA/Jurusan : SMA Negeri 1 Lintongnihuta/IPS

6. Alamat : Jl. Suka baru No. 18 D

7. No. HP : 082273670746

8. E-mail/FB/Twitter : [email protected]

9. Hobi : Bernyanyi, Medengarkan musik

10. Keahlian/Keterampilan :Terampil dalam BidangPerbankan

11. Prestasi : -

12. Motto Hidup : Sukses dinilai dari seberapa besar kam bisa

membahagiakan orang-orang disekitarmu.

13. Nama Orang Tua : Ayah : Ramses Sianturi

Ibu : Pesta Ria Sihombing

14. Pekerjaan Orang Tua : Petani

Demikianlah biodata ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh tanggung

jawab untuk dapat dipergunakan sesuai keperluan.

Medan, September2019

Hormat Saya,

Dyian H. Sianturi