analisis line balancing produksi kain ryp2029...

82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS LINE BALANCING PRODUKSI KAIN RYP2029 PADA DEPARTEMEN WEAVING II PT. KUSUMAHADI SANTOSA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Ahli Madya Ekonomi Diploma III pada Jurusan Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : Ignatius Doddy Wijayanto F3508077 PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INDUSTRI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: lethuy

Post on 05-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS LINE BALANCING PRODUKSI KAIN RYP2029 PADA DEPARTEMEN WEAVING II PT. KUSUMAHADI SANTOSA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Ahli Madya Ekonomi Diploma III pada Jurusan Manajemen Industri Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

Ignatius Doddy Wijayanto

F3508077

PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INDUSTRI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS LINE BALANCING PRODUKSI KAIN RYP 2029 PADA

DEPARTEMEN WEAVING II PT.KUSUMAHADI SANTOSA

 

 

 

 

Surakarta, 29 Juli 2011

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

REZA RAHARDIAN, SE, Msi

NIP. 19740609 200012 1 001

 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan Judul :

ANALISIS LINE BALANCING PRODUKSI KAIN RYP 2029 PADA

DEPARTEMEN WEAVING II PT.KUSUMAHADI SANTOSA

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III Manajemen Industri, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Sebelas Maret,

Surakarta.

Surakarta, 29 Juli 2011

Drs. Karsono, Msi (............................)

NIP. 19600108 198601 1 001 Penguji

Reza Rahardian, SE, MSi (..........................)

NIP. 19740609 200012 1 001 Pembimbing

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Sebuah tujuan tanpa perencanaan hanya menjadi harapan ”

(penulis)

“Sedikit pengetahuan disertai tindakan adalah lebih berharga daripada

banyak pengetahuan namun tak ada tindakan apapun”

(Kahlil Gibran)

“Mengetahui kekurangan diri kita sendiri adalah tangga buat mencapai cita-

cita, berusahalah terus untuk mengisi kekurangan adalah keberanian yang

luar biasa”

(Prof. Dr. Hamka)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan Tugas Akhir

ini kepada:

1. Kedua orangtuaku tercinta yang telah memberikan do’a, kasih sayang,

kesabaran, pengorbanan dan kebahagiaan yang begitu indah dalam

hidupku.

2. Kakak-kakakku, terima kasih atas dukungan, bantuan dan do’a yang

selalu mengiringi setiap langkahku.

3. Segenap Tim Harmony Monster Skutik Solo dan Izzmaspeed yang telah

memberikan semangat, dukungan dan do’a sehingga menjadi cambuk dan

inspirasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

4. Teman-temanku Ingga, Kanthi, Galih Adi, Sholeh, Rizky, Heri dan yang

tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu semoga tetap kompak

selalu.

5. Teman-teman Manajemen Industri angkatan ’08, terima kasih atas

kebersamaan, keceriaan dan kekompakannya selama ini, kalian adalah yang

terbaik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua.

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan pada Tuhan Yang

Maha Esa, atas segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir ini.

Tugas akhir dengan judul “Analisis Line Balancing Produksi Kain RYP 2029

Pada Departemen Weaving II PT.Kusumahadi Santosa ” ini disusun dengan

maksud untuk melengkapi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya

(A.md).

Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan penulis dalam

menyusun tugas akhir ini, maka tidak mudah bagi penulis untuk menyelesaikan

tugas akhir ini tanpa bantuan dari banyak pihak. Akhirnya penulis

menyampaikan ungkapan dan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Wisnu Untoro. selaku Dekan Fakultas Ekonomi,

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu. Sinto Sunaryo SE, M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen

Industri, Diploma III, Fakultas Ekonomi , Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Ibu Sinto Sunaryo SE, MSi. selaku pembimbing akademik, yang telah

menyediakan waktu untuk membimbing penulis sehingga tugas akhir ini

selesai sesuai rencana.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Bapak Reza Rahardian, SE, MSi selaku pembimbing tugas akhir.

Sebagai ungkapan terima kasih atas kebaikan, ketenangan dan

kesabaran beliau yang luar biasa selama memberikan bimbingan,

sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan sesuai rencana penulis.

5. Bapak Edi selaku Manager Personalia PT. Kusumahadi Santosa, yang

telah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

magang kerja di PT. Kusumahadi Santosa.

6. Bapak Ndondon selaku Manager Weaving 1 dan 2 PT. Kusumahadi

Santosa.

7. Ibu Setiyowati selaku Ka.Sie. Adm dan QC Weaving 1 dan 2 atas

bimbingan dan bantuannya dalam mencarikan data.

8. Bapak dan Ibu selaku staff dan karyawan di Departemen Weaving 2

yang telah membantu penulis dalam pencarian data.

9. Dan semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga segala bentuk bantuan dan amal baik dari seluruh pihak diatas

mendapatkan balasan pahala yang lebih besar dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis juga berharap adanya sumbang, saran maupun kritik yang bersifat

membangun dari semua pihak untuk perbaikan tugas akhir ini. Semoga Tuhan

Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk kepada hamba-Nya yang

sedang menuntut ilmu.

Surakarta, 12 juli 2011

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

ABSTRAK ......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................. iv

MOTTO .............................................................................................. v

PERSEMBAHAN .............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................ vii

DAFTAR ISI ...................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN . ....................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................ 4

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................ 5

E. Metode Penelitian .......................................................... 6

F. Alur Pemikiran ............................................................... 10

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Layout Fasilitas Produksi ............................................ 12

B. Keseimbangan Lini ...................................................... 21

C. Efisiensi ......................................................................... 27

BAB III. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian .......................................... 29

1. Gambaran umum PT.Kusumahadi Santosa ............. 29

2. Tujuan PT.Kusumahadi Santosa .............................. 33

3. Lokasi PT.Kusumahadi Santosa .............................. 36

4. Lay Out PT.Kusumahadi Santosa ............................ 37

5. Aspek Personalia ...................................................... 39

6. Struktur Organisasi dan Job Description .................. 43

7. Aspek Produksi ......................................................... 51

B. Laporan Magang Kerja ................................................ 54

1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang ............. 54

2. Kegiatan Magang Kerja ......................................... 54

C. Analisis Efisiensi dan Pembahasan Masalah ........... 56

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 66

B. Saran .............................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Keterangan layout PT. Kusumahadi Santosa ................. 38

Tabel 3.2 Jumlah tenaga kerja PT. Kusumahadi Santosa ............. 40

Tabel 3.3 Jumlah tenaga kerja weaving II ....................................... 40

Tabel 3.4 Urutan pekerjan dan waktu penyelesaiaan produksi kain

RYP 2029 Departemen weaving II ................................. 58

Tabel 3.5 Perhitungan keseimbangan lini menggunakan metode

Heuristik .......................................................................... 63

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur pemikiran ............................................................... 10

Gambar 2.1 Diagram jaringan kerja .................................................. 24

Gambar 2.2 Stasiun kerja dan elemen tugas .................................... 26

Gambar 3.1 Layout PT. Kusumahadi Santosa .................................. 37

Gambar 3.2 Struktur organisasi PT. Kusumahadi Santosa .............. 45

Gambar 3.3 Flowchart departemen weafing II .................................. 51

Gambar 3.4 Jaringan kerja proses produksi kain RYP 2029 ............. 59

Gambar 3.5 Stasiun kerja weaving II ................................................. 62

 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Magang

Lampiran 2. Surat Pernyataan

Lampiran 3. Lembar Penilaian Magang

Lampiran 4. Contoh Kain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang didirikan

untuk masyarakat, dengan cara menghasilkan barang atau jasa

yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut. Dengan pemenuhan

kebutuhan tersebut perusahaan berharap tujuannya dapat

terpenuhi. Sedangkan organisasi merupakan suatu bentuk kerja

sama beberapa orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

bersama, yang mengacu pada suatu lembaga (institusi) atau

kelompok fungsional Sabardi ( 2001).

Dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, perusahaan

haruslah dapat mengorganisasikan sumber daya, baik uang,

bahan, tenaga kerja, mesin, peralatan, waktu secara efektif dan

efisien. Secara umum pengertian efektif adalah dengan sumber

daya yang ada dapat diusahakan terjadinya peningkatan

produktivitas, yang tentunya tidak mengabaikan kualitas produk

atau output yang dihasilkan, sedangkan efisien berarti proses

produksi yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dengan biaya

yang relatif murah dan tepat waktu. Perkembangan globalisasi yang

terjadi sekarang ini membawa pengaruh yang cukup besar kepada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2  

para pelaku industri. Keadaan ini mengharuskan perusahaan untuk

dapat meningkatkan competition advantage dan mampu bersaing

dengan perusahaan yang lain jika ingin tetap bertahan di dunia

usaha. Khususnya pada perusahaan manufaktur yang

menghasilkan produk untuk dikonsumsi oleh orang lain. Adapun

persaingan yang terjadi diantaranya adalah persaingan dalam

kualitas produk, kemampuan dalam memasarkan produk,

kemampuan dalam hal memproduksi dengan tepat waktu, serta

persaingan harga produk. Pada perusahaan manufaktur proses

produksi memerlukan adanya perencanaan dan pengawasan

secara berlanjut dan terus menerus.

Perencanaan produksi dapat dapat meberikan kemudahan

informasi dan pencapaian target plan yang akan dituju, misalnya

jumlah bahan baku yang akan dipakai, tenaga kerja yang

dibutuhkan, penggunaan mesin serta kualitas dan kuantitas produk.

Kualitas dan kuatitas produksi merupakan perhatian serius

sehingga memerlukan perencanaan dan pengawasan yang baik.

Di dalam perencanaan proses produksi salah satu hal yang

penting adalah penempatan fasilitas produksi atau layout, yang

memerlukan perencanaan dan pengaturan yang baik. Menurut

Yamit ( 1998 ) mendefinisikan tata letak fasilitas pabrik adalah

rencana pengaturan semua fasilitas produksi guna memperlancar

proses produksi yang efektif.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3  

Perencanan layout yang baik haruslah efektif yang ditandai

dengan jumlah stasiun kerja yang optimal, jumlah stasiun kerja

dapat dihitung dengan analisis penyeimbangan lini (line balancing ),

keseimbangan lini ( line balancing ) mampu memberikan tingkat

efisiensi produktifitas kerja yang ditandai dengan jumlah kapasitas

produksi, stasiun kerja yang dibuat, jadwal kerja, urutan kerja,

mesin yang dipakai, sehingga dalam produksi tidak ada waktu

penundaan yang dapat menimbulkan pemborosan waktu dan

biaya produksi.

PT Kusumahadi Santosa yang berlokasi di JL. Raya Jaten

Km. 9,4 Jaten, Karanganyar, Surakarta merupakan suatu

perusahaan yang bergerak pada bidang industri, yang

memproduksi kain grey dengan bahan baku dari benang. Sifat

perusahaan ini adalah job ordering, di mana perusahaan

beroperasi atau melakukan proses produksi apabila menerima

pesanan dari pihak lain maupun dari departemen lain dalam satu

perusahaan. Dengan sifat itu tentunya perusahaan haruslah

tanggap terhadap suatu pesanan atau pun dalam trend yang

sedang terjadi. Bukan hanya tanggap dalam suatu pesanan dan

trend yang sedang terjadi, melainkan perusahaan juga harus dapat

mengatur dan menjadwal proses produksinya. Sehingga produk

yang dihasilkan dapat dikerjakan dengan baik dan tentunya

memenuhi waktu yang telah ditargetkan. Oleh karena itu,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4  

perusahaan dapatlah menggunakan suatu metode analisis dalam

proses produksi kain RYP 2029 pada departemen weaving II, yaitu

metode analisis line balancing. Dimana metode tersebut digunakan

untuk membantu di dalam melakukan perencanaan, pengawasan

proses produksi kain RYP 2029 supaya mendapatkan waktu kerja

yang lebih efektif, penggunaan sumber daya yang lebih efisien dan

juga dapat memenuhi pesanan dengan tepat waktu.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul

“ANALISIS LINE BALANCING PRODUKSI KAIN RYP 2029

PADA DEPARTEMEN WEAVING II PT. KUSUMAHADI

SANTOSA.”

B. Rumusan Masalah

Penulisan rumusan masalah digunakan penulis sebagai

acuan dalam rangka melakukan penelitian, masalah-masalah

pokok yang mendorong penulis melakukan penelitian tentang

penerapan analisis Line balancing pada PT Kusumahadi Santosa

dalam pemenuhan pesanan di bagian Printing adalah :

1. Apakah layout fasilitas produksi yang digunakan pada

departemen weaving II PT. Kusumahadi Santosa sudah efektif

dan efisien berdasarkan dengan perhitungan menggunakan

metode keseimbangan lini ?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5  

2. Berapa stasiun kerja yang efektif untuk memperoleh

keseimbangan waktu kerja yang baik pada departemen weaving

II PT. Kusumahadi Santosa ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan layout fasilitas

produksi kain RYP 2029 pada departemen weaving II

berdasarkan dengan perhitungan menggunakan metode

keseimbangan lini.

2. Untuk mengetahui jumlah stasiun kerja yang optimal untuk

produksi kain RYP 2029 pada departemen weaving II PT.

Kusumahadi Santosa.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi PT.

Kusumahadi Santosa, bagi penulis maupun bagi pembaca. Adapun

manfaat atau kegunaan penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu :

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan akan

memperoleh gambaran dan dapat mengetahui waktu serta

kegiatan yang efisien dalam proses produksi pada PT.

Kusumahadi Santosa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6  

2. Kegunaan Praktis

a . Bagi Penulis

Penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Kusumahadi

Santosa ini diharapkan dapat memberi manfaat, yaitu :

1). Sebagai sarana penerapan ilmu yang diperoleh selama

studi di perguruan tinggi yang berupa teori terutama

yang berhubungan dengan penerapan masalah line

balancing.

2) Penulis mendapatkan wawasan tentang arti pentingnya

perencanaan bagi pelaksanaan aktivitas usaha terutama

dalam menentukan efektifitas dan efektifitas waktu

kegiatan produksi kain RYP 2029 .

b . Bagi Perusahaan

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran dan pertimbangan pada perusahaan bahwa

dengan menggunakan analisis line balancing proses

produksi dapat mencapai efektivitas waktu penyelesaian.

c . Bagi Peneliti Lain.

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai tambahan informasi

pada umumnya dan referensi bagi mahasiswa yang akan

menyusun tugas akhir pada khususnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7  

E. Metode Penelitian

1. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan penulis yaitu

penelitian kasus atau penelitian lapangan yang mendalam

mengenai proses produksi kain RYP 2029, dalam hal ini pada

departemen weaving II PT. Kusumahadi Santosa.

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang diambil oleh penulis dalam penelitian

ini adalah tentang produksi kain RYP 2029 pada departemen

weaving II PT. Kusumahadi Santosa, yang berlokasi di JL. Raya

Jaten KM 9,4, Jaten, Karanganyar, Surakarta. Dalam hal ini

desain kasus yang digunakan/ dilakukan dengan meneliti layout

fasilitas produksi yang diterapkan dalam proses produksi kain

RYP 2029.

3. Sumber Data

Penulis melakukan penelitian pada PT. Kusumahadi Santosa

terutama pada departemen weaving II. Dalam penelitian tersebut

penulis memperoleh beberapa data yang dikemas dalam suatu

data sekunder. Di mana data sekunder adalah sebuah data yang

diperoleh dari dari catatan dan data perusahaan yang

berhubungan dengan penelitian ini. Beberapa data yang

diperoleh yaitu : laporan produksi kain RYP 2029 pada

departemen weaving II dan daftar sruktur organisasi perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8  

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti

adalah dengan menggunakan metode pendokumentasian

produksi kain RYP 2029. Pendokumentasian yang dilakukan

peneliti ini, dilakukan dengan cara mendokumentasikan

beberapa data yang diberikan oleh kepala seksi bagian produksi

pada PT. Kusumahadi Santosa. Beberapa data yang diperoleh

yaitu, alur proses produksi pada departemen weaving II dan data

estimasi waktu. Pendokumentasian ini dimaksudkan untuk

melengkapi penelitian dan untuk menambah pengetahuan bagi

pihak lain.

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan penulis sebelum

mengetahui waktu yang efisien dalam melakukan proses

produksi pada PT. Kusumahadi Santosa dengan :

a. Inventarisasi kegiatan yang ada

Mencatat semua jenis kegiatan dalam proses

produksi kain RYP 2029 dengan cara membuat tabel

yamg berisikan jenis kegiatatn-kegiatan yang

mendahului dan berurutan serta waktu penyelesaiaan

kegiatan, dengan tujuan mempermudah penilitian dalam

hal analisis data.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9  

b. Menggambar jaringan kerja dan membuat stasiun kerja

Setelah melakukan inventarisasi kerja, maka

dibuatlah suatu jaringan kerja untuk mempermudah

dalam menentukn jumlah stasiun kerja yang efisien.

c. Melakukan analisis keseimbangan lini

Menurut Render dan Heizer (2005), cara menentukan

besarnya tingkat keseimbangan dilakukan dengan

langkah :

1) Menentukan waktu siklus ( cycle time )

Waktu siklus (cycle time) yaitu waktu maksimal

dimana produk dapat tersedia pada setiap stasiun

kerja jika tingkat produksi dicapai:

WaktuSiklus =

2) Menghitung jumlah stasiun kerja secara teoritis

Jumlah ini merupakan waktu pengerjaan tugas

total (waktu yang dibutuhkan untuk membuat produk)

dibagi dengan waktu siklus.

∑ 2029

Dimana n merupakan jumlah tugas perakitan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10  

3) Menentukan efisiensi keseimbangan lini

Efesiensi keseimbangan lini dapat dihitung

dengan membagi waktu tugas total dengan jumlah

stasiun kerja yang dibutuhkan dikalikan dengan waktu

siklus :

Efisiensi = ∑

Manajer operasi membandingkan tingkat efesiensi

yang berbeda untuk stasiun kerja yang berbeda.

Dengan cara ini, perusahaan dapat menentukan

sensitivity lini produksi akan perubahan tingkat

produksi dan penugasan stasiun kerja.

4) Menentukan efektifitas

Dengan rumus :

Efektifitas =

100%

F. Alur Pemikiran

PT Kusumahadi Santosa adalah sebuah perusahaan yang

memproduksi kain RYP 2029 berbahan baku benang. Dalam

proses produksinya, perusahaan mempunyai alur dalam

menghasilkan sebuah kain grey. Alur kegiatan dapat dituangkan

dalam alur pemikiran yang juga untuk memberikan arah pembuatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11  

tugas akhir, agar nantinya dapat terarah dan tidak lepas dari jalur

yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut :

Gambar 1.2

Alur Pemikiran

Gambar 1.2 merupakan gambar mengenai alur pemikiran dalam

penelitian ini.

Permintaan produksi yang terus-menerus terhadap kain RYP

2029 pada PT.Kusumahadi Santosa sangatlah diharapkan dalam

proses produksi. Perusahaan tersebut adalah perusahaan yang

bersifat job ordering, dimana perusahaan akan melakukan produksi

apabila ada pemesanan. Tetapi perusahaan juga terus melakukan

proses produksinya untuk memenuhi stok persediaanya. Sebuah

Layout fasilitas produksi

Analisis keseimbangan lini

Efisiensi dan efektifitas In efisiensi dan in efektif

Layout optimal relayout

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12  

order yang telah disetujui oleh perusahaan merupakan hasil

pertimbangan dari tiap-tiap pemimpin departemen.

Dengan adanya layout fasilitas perusahan, maka

perusahaan memerliukan alat atau metode yang digunakan untuk

mengetahui efisiensi agar tidak terjadi pemborosan ( waste ) yang

dapat berpengaruh pada keseimbangan lini ( line balancing )

perusahaan, elemen-elemen pekerjaan dibagi atau disusun secara

urut ( start-finish ) kemudian dikelompokan kedalam stasiun kerja

yang telah dibuat sebelumnya, sehingga dapat dihitung

efisiensinya. Setelah dihitung menggunakan metode keseimbangan

lini ( line balancing ) diketahui tingkat efisiensi dan efektifitas, dari

tingkat efisiensi dan efektifitas tersebut dapat dibuat kesimpulan

yang berisi apakah layout dan stasiun kerja yang ada sudah efektif

dan efisien untuk dipertahankan atau belum, apabila belum efektif

dan efisien perlu adanya relayout dan perbaikan stasiun kerja.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Layout Fasititas Produksi

a. pengertian layout

Perencanaan layout fasilitas merupakan masalah yang

tidak dapat dihindari dalam dunia industri baik skala kecil,

sederhana, maupun besar. Bila suatu layout fasilitas tidak

sesuai dengan kebutuhan proses produksi, maka akan

terjadi hambatan-hambatan dalam proses produksi yang

juga menyebabkan terjadi pemborosan-pemborosan selama

proses produksi, yang berakibat pada menurunnya

produktivitas perusahaan. Sebelum menerapkan suatu

model tata letak pabrik (layout) perlu melakukan

perencanaan yang matang. Layout merupakan salah satu

keputusan yang menentukan efisiensi operasional

perusahaan dalam jangka panjang (Render dan Heizer

2005). Jadi, layout merupakan keseluruhan bentuk dan

penempatan fasiltas yang diperlukan dalam proses produksi

atau pengaturan peralatan yang ada dalam perusahaan

sehingga mencapai suatu efisiensi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14  

Pengaturan tata letak pabrik adalah rencana

pengaturan semua fasilitas produksi guna memperlancar

proses produksi yang efektif dan efisien (Yamit 2003).

Apabila proses produksi suatu perusahaan berjalan

lancar, maka tujuan perusahaan akan lebih cepat tercapai,

yaitu meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan.

Sumayang (2003), berpendapat bahwa tatanan secara fisik

dari suatu terminal kerja beserta peralatan dan perlengkapan

yang mengacu kepada proses produksi. Dan merupakan

pengaturan letak dari sumber-sumber yang digunakan dalam

proses produksi, yang akan mengatur arus material,

produktivitas, dan hubungan antarmanusia. Menurut

Gitosudarmo (2002), perencanaan layout pabrik merupakan

pemilihan secara optimum penempatan mesin-mesin

peralatan-peralatan pabrik, tempat kerja, tempat

penyimpanan, dan fasilitas servis, bersama-sama dengan

penentuan bentuk gedung pabriknya. Jadi, layout

berhubungan dengan masalah penyusunan mesin dan

peralatan produksi dalam pabrik.

Secara garis besarnya perencanaan layout merupakan

perencanaan global pada faktor-faktor produksi yang meliputi

pengaturan kapasitas, penempatan fasilitas-fasilitas produksi

agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15  

efisien. Apabila proses produksi suatu perusahaan berjalan

lancar, maka tujuan perusahaan akan lebih cepat tercapai,

yaitu meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan.

b. Tujuan perencanaan layout

Secara umum perencanaan layout dalam perusahaan

bertujuan agar proses produksi berjalan dengan lancar

dengan biaya yang minimal sehingga meningkatkan

produktivitas perusahaan. Maka, suatu layout yang baik akan

dapat memberikan keuntungan-keuntungan dalam sistem

produksi.

Menurut Purnomo (2004), secara umum tujuan utama

perancangan layout adalah optimasi pengaturan fasilitas-

fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan oleh sistem

produksi akan maksimal, yaitu dengan :

a. Memanfaatkan area yang ada.

b. Pendayagunaan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan

fasilitas produksi lebih besar.

c. Meminimumkan material handling.

d. Mengurangi waktu tunggu dan mengurangi kemacetan

dan kesimpangsiuran.

e. Memberikan jaminan keamanan, keselamatan, dan

kenyamanan bagi tenaga kerja.

f. Mempersingkat proses manufaktur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16  

g. Mengurangi persediaan setengah jadi.

h. Mempermudah aktivitas supervisi.

Menurut Wignjosoebroto (2003), mempunyai tujuan utama

di dalam desain tata letak pabrik pada dasarnya adalah untuk

meminimalkan total biaya yang antara lain menyangkut elemen-

elemen biaya sebagai berikut :

a. Biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk

bangunan mesin maupun fasilitas produksi lainnya

b. Biaya pemindahan bahan (material handling cost)

c. Biaya produksi, maintenance, safety, dan biaya

penyimpanan produk setengah jadi

Sedangkan tujuan dari pengaturan layout fasilitas yang baik

menurut Gitosudarmo (2002) adalah :

a. Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik

b. Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja

c. Mengusahakan agar aliran bahan dan produk itu lancar

d. Meminimumkan hambatan pada kesehatan

e. Meminimumkan usaha membawa beban

f. Memaksimumkan pemanfaatan ruang yang tersedia

g. Memaksimumkan keluwesan, menghindari hambatan

operasi dan tempat yang terlalu padat

h. Memberi kesempatan berkomunikasi bagi para karyawan

dengan menetapkan mesin dan proses secara benar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17  

i. Memaksimumkan hasil produksi

j. Meminimumkan kebutuhan akan pengawasan dan

pengendalian dengan menempatkan mesin, lorong/gang,

dan fasilitas penunjang agar diperoleh komunikasi

mudah dan siap

c. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam perencanaan layout.

Untuk memperoleh layout pabrik yang efisien ada kriteria

pengukurannya. kriteria ini merupakan tujuan yang harus

dicapai didalam menyusun layout pabrik. Gitosudarmo

(2002) Kriteria tersebut adalah :

a. Jarak angkut yang minimum

b. Aliran material yang baik

c. Penggunaan ruang yang efektif

d. Luwes

e. Keselamatan barang-barang yang diangkut

f. Kemungkinan-kemungkinan perluasan dimasa depan

g. Biaya efektifitas yang maksimum faktor-faktor diatas perlu

diusahakan dengan biaya yang rendah.

Menurut Yamit (1998), langkah-langkah perencanaan

tata letak fasilitas pabrik :

a. Analisis produk dan proses produksi yang diperlukan

b. Penentuan jumlah mesin dan luas area yang dibutuhkan

c. Penentuan tipe layout yang dikehendaki

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18  

d. Penentuan aliran kerja dan bahan

e. Penentuan luas area untuk departemen

f. Rencana secara detail layout yang dipilih

Dari langkah-langkah diatas, pengaturan tata letak fasilitas

pabrik yang harus memperhatikan faktor-faktor sebagai

berikut :

a. Jenis produk yang dibuat, baik menyangkut desain

maupun volume produksi yang dikehendaki.

b. Urutan proses, apakah atas dasar arus (flow) atau atas

dasar proses.

c. Peralatan yang digunakan, baik menyangkut teknologi,

jenis maupun kapasitas mesin.

d. Pemeliharaan dan penggantian (maintenance and

replacement).

e. Keseimbangan kapasitas antar mesin atau antara

departemen (balance capacity).

f. Area tenaga kerja (employee area).

g. Area pelayanan (service area).

h. Flexibilitas (flexibility).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19  

Menurut Gitosudarmo (2002), jenis layout yang dipilih

biasanya tergantung pada :

a. Jenis produk. Apakah jenis produk tersebut barang atau

jasa, desain dan kualitas bagaimana, dan apakah produk

tersebut dibuat untuk persediaan atau pesanan.

b. Jenis proses produksi, ini berhubungan dengan jenis

teknologi yang dipakai, jenis bahan yang diangkut atau

dibawa, dan atau alat penyedia layanan.

c. Volume produksi. Volume produksi mempengaruhi desain

fasilitas sekarang dan pemanfaatan kapasitas, serta

penyediaan kemungkinan eks-pansi dan perubahan.

d. Tipe layout

Macam-macam layout

Dalam hal ini terdapat tiga macam layout, yaitu :

a. Layout proses atau fungsinal (process / functional layout)

b. Layout produk atau garis ( product / line layout)

c. Layout kelompok (group layout)

Tiga macam layout tersebut sebenarnya dapat

digunakan, baik untuk produksi pesanan maupun produksi

untuk pasar atau persediaan, akan tetapi biasanya

penggunaan layout proses baik untuk produksi untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20  

pesanan sedangkan layout produk baik bagi produksi

untuk pasar atau persediaan. Gitosudarmo (2002).

Menurut Gitosudarmo (2002), kebaikan dan

keburukan berbagai layout adalah:

Kebaikan layout fungsional adalah sebagai berikut:

a. Dapat mengakibatkan pemanfaatan optimal mesin,

spesialiasi mesin dan tenaga kerja.

b. Bagian-bagian fungsional luwes dan dapat memproses

berbagai jenis produksi.

c. Mesin-mesin merupakan mesin serbaguna yang

biasanya biayanya lebih rendah dibandingkan biaya

mesin khusus.

d. Produk dan layanan yang memerlukan proses yang

bermacam-macam dengan mudah diproses.

e. Fasilitas lain dalam layout fungsional tidak terpengaruh

dengan adanya kemungkinan satu mesin rusak.

f. Mesin dan karyawan saling tergantung, sehingga

metode/pola ini sangat sesuai pelaksanaan sistem.

Adapun keburukan layout fungsional ialah:

a. Fasilitas/mesin seba-guna biasanya lebih lamban bila

dioperasikan disbandingkan dengan mesin khusus,

sehingga biaya operasional per satuan lebih tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21  

b. Penentuan jalannya proses (routing) dan penentuan

jadwal (scheduling) serta akuntansi biayanya sulit

sebab setiap pesanan dikerjakan sendiri.

c. Pengendalian bahan (material handling) dan biaya

angkut bahan dalam pabrik relatif tinggi.

d. Gerak bahan-bahan di dalam pabrik lamban sehingga

persedian dalam proses relatif besar, lagi pula

diperlukan tempat menyimpan yang luas.

e. Pesanan-pesanan sering hilang.

f. Sulit dilakukan keseimbangan tenaga kerja dengan

mesin-mesin.

g. Sering terjadi proses membalik.

Kebaikan layout produk adalah

a. Fasilitas mesin dapat dioperasikan secara cepat.

b. Penentuan routing dan scheduling mudah.

c. Tidak perlu material handling.

d. Bahan cepat diproses.

e. Pesanan tak ada karana proses untuk pasar.

f. Tidak memerlukan banyak karyawan, fasilitas otomatis.

Keburukan layout produk adalah:

a. Fasilitas satu tergantung pada fasilitas yang lain.

b. Bila fasilitas ingin ditambah perlu serangkaian fasilitas

sehingga investasi mahal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22  

c. Memerlukan perencanaan proses yang matang,

pengawasan proses harus teliti.

Kebaikan layout kelompok:

a. Menghemat biaya pengendalian bahan.

b. Mudah mengetahui dimana setiap kelompok produk

berada.

c. Waktu pengiriman barang jadi dapat lebih cepat

ditentukan scheduling sederhana.

d. Biaya tetap dapat dikurangi karena orang bisa

mendasarkan diri pada kegitan yang lalu.

Keburukan layout kelompok adalah:

a. Pemanfaatan fasilitas tidak penuh.

b. Perlu pengendalian bahan yang baik.

c. Bagian-bagian tidak luwes.

d. Mesin serba guna harus dimanfaatkan penuh.

B. Keseimbangan Lini ( line balancing )

1. Pengertian dan Tujuan Keseimbangan Lini

Keseimbangan lini merupakan kunci utama dalam

pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan. Apabila

keseimbangan lini dapat dijaga, maka akan diperoleh

pemanfaatan yang lebih tinggi dari tenaga kerja yang ada

dan alat-alat produksi, sehingga waktu menganggur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23  

menjadi minimum. Hal ini akan mengakibatkan tercapainya

target produksi yang diinginkan tanpa menggunakan faktor-

faktor produksi yang berlebihan, sehingga pelaksanaan

proses produksi lebih efisien.

Menurut Subagyo (2000), line balancing adalah

proses pembagian pekerjaan kepada work stations

sedemikian rupa sehingga diperoleh keseimbangan setiap

work stations. Work stations atau pusat kerja/bagian adalah

kumpulan beberapa elemen kerja yang merupakan satu

kesatuan. Sedangkan elemen kerja adalah satuan kerja

terkecil suatu proses produksi. Dalam suatu perusahaan

lebih baik apabila mempunyai tingkat kapasitas yang sama,

sehingga pelaksanaan proses produksi dari bahan baku

sampai menjadi produk akhir menjadi lancar.

Tujuan diadakannya keseimbangan lini menurut

Nasution (2003), adalah meminimisasi waktu menganggur

di tiap stasiun kerja, sehingga dicapai efisiensi kerja yang

tinggi pada setiap stasiun kerja.

Tujuan tersebut tercapai apabila lintasan produksi

bersifat seimbang, stasiun kerja berjumlah minimum, jumlah

waktu yang menganggur di setiap stasiun kerja sepanjang

lintasan produksi minimum.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24  

2. Penerapan Keseimbangan Lini

Keseimbangan lini biasanya dilaksanakan untuk

meminimalkan ketidakseimbangan antara mesin atau

karyawan dan memenuhi output yang dibutuhkan dari lini

itu Render, Heizer (2005). Salah satu penyebab terjadinya

hambatan pada proses produksi adalah adanya

ketidaksesuaian antara model layout yang diterapkan

dengan kebutuhan proses produksi.

Kemungkinan besar dalam layout yang diterapkan

perusahaan tersebut terdapat ketidakseimbangan antara

stasiun kerja yang ada, sehingga mengakibatkan

banyaknya waktu yang terbuang dalam penghamburan

kapasitas. Pengaturan kembali layout yang ada hendaknya

dilakukan agar tercapai keseimbangan antara stasiun kerja

yang ada, sehingga tidak mengakibatkan banyaknya waktu

yang terbuang dan penghamburan kapasitas.

Kriteria umum yang digunakan dalam suatu

keseimbangan lintasan produksi adalah :

a. Menentukan urutan kegiatan produksi termasuk waktu

yang dibutuhkan setiap kegiatan.

b. Menggambar jaringan kerja yang menunjukkan

hubungan satu kegiatan dengan kegiatan lain.

c. Menentukan jumlah stasiun kerja yang diperlukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25  

d. Mengelompokkan tugas ke dalam stasiun kerja, dengan

ketentuan setiap stasiun kerja mempunyai total waktu

kerja tidak melebihi waktu siklus. Selain itu diusahakan

setiap stasiun kerja memiliki komponen tugas yang

saling berurutan.

e. Menentukan waktu siklus berdasarkan jumlah waktu

seluruh tugas dan waktu elemen waktu terlama.

f. Minimisasi waktu menganggur (idle time).

g. Minimisasi keseimbangan waktu senggang (balance

delay).

h. Minimisasi efisiensi (line efficiency).

Penentuan besarnya tingkat keseimbangan dilakukan

dengan cara sebagai berikut :

a. Menentukan diagram jaringan kerja.

Gambar 2.1 Diagram jaringan kerja

b. Menentukan cycletime yang dikehendaki.

Cycletime adalah selang waktu yang terjadi pada saat

produk yang sudah dikerjakan meninggalkan garis

A B C

D E F

G H I 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26  

produksi atau waktu terpanjang yang diperlukan antara

bagian-bagian proses produksi yang harus dilalui suatu

produk.

Rumus :

Keterangan :

C : Cycletime

T : Waktu kerja per hari

D : Permintaan per hari

Untuk memperoleh kapasitas yang memadai dengan cara :

/60 waktu/hari

C/unit

Rumus :

Keterangan :

K : Kapasitas Keluaran ( unit/hari )

WO : waktu operasi per hari ( dalam menit )

WS : Waktu Siklus ( dalam detik )

c. Perhitungan untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil

Perhitungan untuk mendapatkan stasiun kerja terkecil

yang dibutuhkan untuk menempatkan tugas atau

pekerjaan yang akan dilaksanakan untuk produksi.

Rumus :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27  

Keterangan :

N : Stasiun kerja yang dibuat

T : Waktu proses total produksi

t : Waktu kerja per hari

Rumus : =

Keterangan :

N : Stasiun kerja yang dibuat ( buah )

T : Jumlah waktu seluruh tugas ( menit ) = ∑

d. Melakukan penugasan dari elemen-elemen penugasan ke

stasiun kerja dengan aturan LOT (Longest Operation

Time)

Stasiun kerja : I II

Elemen tugas : A B C D E F

Gambar 2.2 Stasiun kerja dan elemen tugas

Penundaan (balancing delay) dipakai sebagai ukuran

bagaimana baiknya alokasi penugasan beban kerja pada

stasiun kerja, yang merupakan suatu indikator efisiensi.

Hal ini menunjukkan jumlah waktu menganggur yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28  

disebabkan tidak sempurnanya penugasan elemen di

antara stasiun kerja yang ada.

Penundaan = 100%

Keterangan :

Total waktu menganggur = Jumlah stasiun kerja x

Cycletime total waktu

elemen pekerjaan

Total waktu kerja = Jumlah stasiun kerja cycletime

Tingkat efisiensi = 100% - balancing delay

e. Menentukan efektifitas

Diukur dengan :

Efektifitas = 100%

C. Efisiensi

1. Pengertian Efisiensi

Efisiensi adalah usaha meminimalkan input dan

berusaha mendapatkan output yang optimal. Dari definisi

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah

atau suatu proses penyelesaian sesuatu harus dilakukan

dengan benar atau paling tidak meminimalkan kesalahan.

Efisiensi dapat dicapai dengan menekan jumlah biaya-

biaya produksi dan transportasi selama dalam pabrik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29  

Subagyo (2000). Hal ini merupakan konsep matematik atau

merupakan perhitungan rasional antara keluaran (output)

dengan masukan (input). Apabila kita membahas mengenai

efisiensi, maka tidak lepas dengan istilah efektivitas.

Keduanya ini memiliki hubungan yang sangat erat dan

sinergis. Suatu proses produksi bisa dikatakan efektif bila

terjadi efisiensi di dalam proses produksi tersebut, begitu

pula sebaliknya. Efektif berarti menghasilkan sesuatu yang

bermanfaat.

2. Efisiensi Dalam Keseimbangan Lini.

Keseimbangan yang efisien adalah keseimbangan yang

menyelesaikan perakitan yang dibutuhkan, mengikuti urutan

yang telah dispesifikasi, dan menjaga agar waktu kosong

setiap stasiun kerja berada pada tingkat minimal. Efisiensi

dalam keseimbangan lini dapat dilihat dari jumlah waktu

menganggur dari suatu bagian. Usaha untuk mengurangi

waktu menganggur adalah dengan menentukan kembali

tugas atau pekerjaan yang akan dilaksanakan pada tiap

stasiun kerja.

Efisiensi = 100% - penundaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30  

BAB III

PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

1. Gambaran umum PT. Kusumahadi Santosa

Di Indonesia pada umumnya dan Jawa Tengah khususnya

banyak sekali terdapat perindustrian yang bergerak dibidang

pertekstilan, hal ini sejalan dengan pertumbuhan perekonomian

dalam arti yang luas. Di Jawa Tengah perindustrian tekstil banyak

mengalami kemajuan dan perkembangan yang cukup pesat dalam

memenuhi kebutuhan sandang baik untuk pemasaran lokal

maupun ekspor, sehingga perusahaan tekstil yang ada didorong

untuk memenuhi kebutuhan akan sandang tersebut.

Di Jawa Tengah tepatnya di Surakarta, berdiri perusahaan

keluarga yang memproduksi tekstil tradisional yang bercora batik.

Perusahaan tersebut bernama PT. DANARHADI SANTOSA.

Perusahaan ini bergerak dalam bidang garmen khusus batik.

Kemudian untuk pemasokan bahan baku yang berupa kain

cambric(kain putih polos) yang dipasok dari perusahaan-

perusahaan lain, baik lokal maupun luar negeri. PT. Danarhadi

Santosa berkembang pesat, sehingga dalam menghemat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31  

pemasokan bahan baku melakukan ekspansi dengan mendirikan

anak perusahaan yang bergerak dalam bidang tekstil khususnya

membuat kain cambric(kain putih polos). Anak perusahaan tersebut

bernama PT. Kusumahadi Santosa, yang berdiri pada tanggal 14

Mei 1980 dan beralamat di JL. Raya Jaten Km. 9,4 Jaten,

Karanganyar, Surakarta. Perusahaan ini berdiri berdasarkan akte

notaries Maria Theresia Budi Santosa, serta Surat Keputusan No.

YA5/ 287/ 4 tanggal 14 Mei 1980. Sejak berdiri, perusahaan ini

berbentuk Perseroan Terbatas (PT.) dan merupakan Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN) dimana UU. No 6 tahun 1980 tentang

PMDN menjadi dasar hukumnya.

Sejak berdirinya PT. Kusumahadi Santosa pada tahun 1980,

perusahaan tekstil ini mengalami perkembangan dan kemajuan

sehingga pada tanggal 21 September 1982 PT. Kusumahadi

Santosa diresmikan oleh Menteri Tata Negara Republik Indonesia

Bapak Soedomo dengan fasilitas yaitu :

a. Bangunan pabrik, perumahan karyawan dan fasilitasnya,

bangunan kantor dan peralatannya.

b. Delapan (8) mesin di departemen weaving.

c. Enam belas (16) mesin di departemen finishing.

d. Sarana olahraga dan bangunan lain sebagai pelengkap.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32  

PT. Kusumahadi Santosa kadang-kadang sulit mendapatkan

benang yang baik dan halus, maka pada tahun 1987 didirikan PT.

Kusumaputra Santosa. PT. Kusumaputra Santosa bergerak di

bidang Spining (Pemintalan benang), menempati tanah seluas 5

hektar dan mulai trial running pada bulan Juli 1990. Hasil produksi

PT. Kusumaputra Santosa dipergunakan untuk PT. Kusumahadi

Santosa sebesar 60% dan selebihnya dijual di pasar bebas, PT.

Kusumahadi Santosa terdiri dari tiga unit produksi, yaitu Weaving

(Pertenunan), Pre Treatment, dan Printing (Pencapan). Sedangkan

PT. Kusumaputra Santosa hanya memiliki 1 unit produksi saja yaitu

Spinning (Pemintalan benang) yang dihasilkan sangat bervariasi

sesuai dengan permintaan konsumen.

Adapun mesin-mesin yang digunakan untuk produksi di PT.

Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut:

A. Mesin-mesin Tenun PT. Kusumahadi Santosa

a.suttle loom

1) type GH-9 Shedding Lobby 56”

2) type GH-9 Shedding Lappet 65”

b.air jet loom

1) Type ajl 205

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33  

2) Type ajl 205i

c.dobby

1) Yamada GD 50

B. Untuk mesin persiapan

1) Waping (Beninger, Baba)

2) Sizing (Shuccer Muller, Zell, Baba)

3) Reaching (Todo)

C. Pre treatment

1) Mercerizing

2) Sanforizing

3) Pad Batch Dying

4) Stenter dan Callender

5) Gassingeing

6) Parble

D. Printing

Mesin-mesin yang digunakan adalah:

1) Mesin Flat Inchinose

2) Mesin Stenter Wakayana

3) Mesin Cold Pad Batch mesin Rotary Print

4) Mesin Steamer untuk Print

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34  

2. Tujuan PT. Kusumahadi Santosa

Tekstil atau kain merupakan kebutuhan pokok setiap orang,

sejak lahir sampai mati, mudah mengikuti situasi, kondisi dan

zamannya. Industri tekstil yang relatif menarik banyak tenaga kerja

selalu menjadi perintis industrialisasi bagi negara yang sedang

berkembang. Dengan pertumbuhan penduduk atau pertumbuhan

ekonomi, maka permintaan tekstil semakin meningkat, tetapi

persaingan juga semakin ketat. Oleh karena itu, PT. Kusumahadi

Santosa selalu waspada dan siap menghadapi tantangan dengan

selalu memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan dan

keinginan pelanggan melalui peningkatan mutu, pelayanan dan

daya saing.

a. Tujuan perusahaan

1) Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang terlatih,

disiplin yang tinggi, mampu bekerja keras dalam

menghadapi ketatnya persaingan dibidang tekstil.

2) Meningkatkan mutu pelayanan dan daya saingnya.

3) Mengarahkan segala sumber daya dan usaha yang

disertai dengan sistem manajemen yang tepat guna dan

berdaya guna.

4) Menjamin dan memenuhi permintaan para pelanggan

sebaik mungkin.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35  

5) Mendapatkan keuntungan/ laba dari penjualan produksi

6) Membantu pemerintah dalam menunjang pembangunan

khususnya dalam pengadaan sandang untuk

masyarakat.

7) Ikut membantu pemerintah dalam hal menciptakan

lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

8) Meningkatkan kwalitas dan kwantitas agar dapat

memenuhi selera dan permintaan masyarakat.

9) Membantu pendapatan pemerintah daerah tempat

perusahaan didirikan.

10) Melestarikan batik dan mendukung pengadaan bahan

baku yang dibutuhkan dalam pembuatan batik halus.

b. Sasaran mutu perusahaan

1) Meningkatkan produktivitas

2) Mengurangi jumlah keluhan ( Complains ) dari

pelanggan

3) Mengurangi jumlah tuntutan ganti rugi ( Claims )

pemesan

3. Lokasi PT. Kusumahadi Santosa

Lokasi perusahaan merupakan hal yang sangat penting guna

kelancaran proses produksi dan tercapainya tujuan yang diinginkan

perusahaan. Lokasi PT. Kusumahadi Santosa berada di JL. Raya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36  

Jaten Km. 9,4 Jaten, Karanganyar, Surakarta. Pemilihan lokasi

tersebut atas dasar pertimbangan sebagai barikut:

a. Sarana transportasi yang mudah

PT. Kusumahadi Santosa berada di jalan Solo-

Tawangmangu yang merupakan jalan alternatif menuju arah

Jawa Timur dan sebaliknya. Pemilihan lokasi ini dipastikan

memudahkan akses transportasi keluar-masuk perusahaan.

Dengan kemudahan akses transportasi ini diharapkan dapat

meminimumkan biaya operasi perusahaan.

b. Tersedianya sumber tenaga kerja

PT. Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan yang

mudah mendapatkan tenaga kerja yang murah karena

melakukan kerja sama dengan beberapa Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) yang ada di Karanganyar.

c. Faktor Fasilitas

Tersedianya listrik dan air merupakan faktor yang tak kalah

penting dalam memilih suatu lokasi perusahaan.

Tersedianya listrik dan kemudahan mendapatkan air

menjadikan kegiatan produksi berjalan dengan lancar. Faktor

ini pula yang menyebabkan manajemen PT. Kusumahadi

Santosa memilih lokasi di Jaten Karanganyar karena dilokasi

tersebut dapat terpenuhi.

d. Rencana Pengembangan Perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37  

Lingkungan disekitar PT. Kusumahadi Santosa masih

berupa area persawahan, karena lokasi perusahaan yang

strategis serta masih banyaknya lahan kosong disekitar

perusahaan sangat memungkinkan untuk melakukan

pengembangan dan perluasan bangunan perusahaan di

masa yang akan datang.

e. Perijinan

Perijinan untuk mendirikan perusahaan di daerah Jaten,

Karanganyar cukup mudah mengingat di daerah tersebut

juga banyak terdapat perusahaan.

4. Layout PT. Kusumahadi Santosa

Pengaturan tata letak serta susunan mesin-mesin, peralatan-

peralatan dan fasilitas-fasilitas lain dalam perusahaan harus

ditentukan sedemikian rupa sehingga benar-benar efektif dan efisien.

Penyusunan serta pengaturan letak ini harus disesuaikan dengan

kondisi dalam perusahaan. Lay out PT. Kusumahadi Santosa dapat

dilihat pada gambar 3.1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38  

Gambar 3.1 Lay Out PT. Kusumahadi Santosa

 

B  C   

A

 

 

 

 

 

F  Q   

 

 

G

R  H 

S T

 

 

L k 

 

 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39  

Tabel 3.1

Keterangan gambar

Kode  Keterangan Kode Keterangan A. Pos Satpam L. Departemen Weaving I B. Departemen Personalia M. Kantin C. Kantor Pemasaran N. Tempat Istirahat D. Tempat Parkir O. Bengkel (Utility I)

E. Bak Pembuangan Limbah P. Dapur Kantin

F. Departemen Weaving I Q. Departemen Pre TreatmentG. Gudang Kain Printing R. Sumber Air H. Ketel Uap S. Gardu Listrik

I. Gudang Kain Grey (kain polos) T. Gardu Listrik

J. Gudang bahan baku Departemen Printing U. Toilet

K. Departemen Spinning V. Bengkel (Utility II)

Sumber : data PT.Kusumahadi Santosa tahun 2010.

Luas bangunan kantor : 776 m2

Luas bangunan bengkel : 5.580 m2

Luas bangunan departemen weaving : 9.715 m2

Luas bangunan departemen finishing : 3.155 m2

Luas bangunan departemen printing : 7.800 m2

Luas bangunan utility – workshop : 1.395 m2

Luas bangunan kantin : 700 m2

Luas tanah : 58.000 m2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40  

5. Aspek Personalia

a. Sistem Personalia PT. Kusumahadi Santosa

Tenaga kerja di PT. Kusumahadi Santosa telah memenuhi

ketentuan-ketentuan ketenagakerjaan yang diatur oleh Departemen

Tenaga Kerja RI, antara lain mengenai jam kerja, sistem

kompensasi, jaminan sosial dan lain-lain. Pengembangan sumber

daya manusia secara menyeluruh dilakukan perusahaan guna

mengoptimalkan kinerja sumber daya yang ada dengan

memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk latihan

dan pendidikan guna meningkatkan kemampuannya.

Jumah tenaga kerja PT. Kusumahadi Santosa + 2.257 karyawan,

yang terdiri dari karyawan kantor, Spinning, Weaving I, Weaving II,

dan bagian Utility. Secara rinci dapat dilihat tabel berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41  

Tabel 3.2

Jumlah Tenaga Kerja PT. Kusumahadi Santosa

Keterangan L P Jumlah Komisaris - 2 2 Direksi 3 1 4 Staff 29 7 36 Weaving I 450 247 697 PPC 6 9 15 Weaving II 142 76 218 Finshing 101 23 124 Printing 340 52 392 Utility 54 - 54 Keuangan 8 13 21 Umum 90 6 96 Pemasaran 49 7 56 Jumlah 1.373 81 1.509

Sumber : data PT.Kusumahadi Santosa tahun 2010.

Tabel 3.3

Jumlah Tenaga Kerja Weaving II

Bagian Jumlah Grup A 19 Grup B 20 Grup C 22 Grup D 22 Grup E 19 Grup F 23 Grup G 21 Administrasi dan Quality Control 43 Maintenance 29 Jumlah 218

Sumber : data PT.Kusumahadi Santosa 2010

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42  

b. Sistem Ketenagakerjaan

Sistem kerja di PT. Kusumahadi Santosa, dapat di lihat dibawah ini:

Tenaga Kerja Produktif yang langsung menangani produksi

yang meliputi: Bagian produksi, maintenance, energi dan lain-lain.

Berdasarkan jam kerjanya dibedakan menjadi :

1.Normal

a) Senin – Kemis Jam 08.00 – 16.00 WIB

Istirahat Jam 12.00 – 13.00 WIB

b) Jum’at Jam 08.00 – 16.00 WIB

Istirahat Jam 11.30 – 13.30 WIB

c) Sabtu Jam 08.00 – 16.00 WIB

2.Shift

Pengaturan kerja bagi karyawan shift adalah sebagai berikut:

1) Shift I Jam 06.00 – 14.00 WIB

2) Shift II Jam 14.00 – 22.00 WIB

3) Shift III Jam 22.00 – 06.00 WIB

c. Jaminan Sosial

1. Jaminan Kesejahteraan Karyawan:

a) Jaminan beribadah

b) Jaminan olahraga dan rekreasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43  

c) Jaminan koperasi karyawan

d) Jaminan kesehatan dan pengobatan

e) Jaminan untuk upah lembur

f) Jaminan Jamsostek

g) Perusahaan menyediakan bus antar jemput untuk

karyawan

h) Perusahaan memberikan pakaian kerja untuk karyawan

produksi, maintenance, karyawan kantor dan karyawan

masing-masing mendapatkan 2 pasang dalam 1 tahun.

i) Perusahaan memberikan makanan dan minuman pada

saat jam istirahat di perusahaan.

2. Pemberian Tunjangan, antara lain:

a) Tunjangan perkawinan

b) Tunjangan hari raya

c) Tunjangan kematian

d) Tunjangan kecelakaan kerja

3. Memberikan cuti dan hari-hari libur, antara lain:

a) Hari libur resmi/ istirahat minggu dan bagi shift tiap 3 hari

libur 1 hari

b) Cuti karena haid dan sakit

c) Cuti tahunan

d) Cuti kepentingan sosial

e) Cuti kehamilan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44  

6. Struktur Organisasi Dan Job Description

a. Struktur Organisasi

Organisasi dalam perusahaan adalah kerja sama antara

orang- orang dalam perusahaan untuk mencapai suatu

keuntungan dengan berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi. Dalam

suatu organisasi atau perusahaan sangat diperlukan adanya

struktur organisasi karena akan memudahkan dan membantu

pimpinan dalam mengawasi jumlah kegiatan perusahaan serta

memperlancar tugas- tugas karyawan. Jadi dengan struktur

organisasi maka akan tercipta hasil kerja sama yang baik dan

membantu mencapai tujuan organisasi yang lebih efektif dan

efisien.

Manfaat yang diharapkan dari penyusunan struktur

organisasi bagi perusahaan antara lain:

1) Mempermudah pelaksanaan tugas

2) Mengkoordinasi kegiatan yang dilakukan oleh bawahan

sehingga dapat tercapai tujuan yang telah direncanakan

3) Karyawan dapat mengetahui kepada siapa ia harus

bertanggung jawab dan mengetahui kepada siapa seorang

atasan memberi tugas

4) Menghindari kekosongan kerja maupun duplikasi tugas,

karena dengan adanya struktur organisasi karyawan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45  

mengetahui dengan jelas akan tugas dan tanggung

jawabnya.

Untuk lebih jelasnya mengenai struktur organisasi PT.

Kusumahadi Santosa berikut ini adalah bagan struktur organisasi

PT. Kusumahadi Santosa :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46  

Gambar 3.2 Struktur Organisai PT. Kusumahadi santosa

KADIV. PEMASARAN  KADIV. PRODUKSI I  KADIV. PRODUKSI II  KADIV. UMUM & KEUANGAN  

MANAJER GUDANG 

PEMASARAN 

MANAJER PENJUALAN 

MANAJER EKSPORT 

PEMEGANG SAHAM

DEWAN KOMISARIS 

DIREKTUR UTAMA

STAFF AHLI OPERASIONAL 

MANAJER AKUNTANSI DAN KEUANGAN 

MANAJER UMUM DAN PERSONALIA 

MANAJER EDP 

MANAJER UTILITY 

MANAJER PPC 

MANAJER SPINNING

MANAJER WEAVING I

MANAJER WEAVING II

MANAJER PRODUKSI PRINTING 

MANAJER 

PERSIAPAN MANAJER DESAIN 

MANAJER PRE TRATMEN 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47  

b. Job Description

Dari bagan organisasi PT. Kusumahadi Santosa dapat dijelaskan

mengenai tugas dan tanggung jawab masing- masing bagian adalah

sebagai berikut:

1) Pemegang Saham

Merupakan orang-orang yang mempunyai saham secara

hukum atas kepemilikan perusahaan.

2) Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan badan tertinggi dalam organisasi

perusahaan yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh

rapat umum pemegang saham. Adapun tugas dari Dewan

Komisaris yaitu mengatur dan mengkoordinir kepentingan para

pemegang saham sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan dalam kebijaksanaan umum perusahaan.

3) Direktur Utama

Mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Memimpin perusahaan

b) Mengawasi perusahaan

c) Menentukan kebijakan pokok dalam perencanaan,

penyusunan, pengendalian dan pengembangan

perusahaan

d) Mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung

jawab kepada manajer

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48  

e) Melakukan pembinaan kegiatan dan menilai hasil dari

tujuan perusahaan yang dibantu oleh staff ahli

operasional, pengawasan, dan internal audit

4) Kepala Divisi Pemasaran

Mempunyai tugas dan wewenang membawahi 3 bidang

pemasaran, yaitu:

a) Manager Gudang Pemasaran

Bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas

penyimpanan produk yang akan dijual.

b) Manajer Penjualan

Manajer penjualan mempunyai tugas mencari calon

konsumen dan menjaga relasi hubungan baik dengan

konsumen dalam negeri

c) Manajer Eksport

Manger Eksport menangani masalah penjualan produksi

yang akan dieksport

5) Kepala Divisi Produksi I

Kepala Divisi Produksi I mempunyai tugas dan wewenang

membawahi 5 bidang produksi yang dikhususkan produksi kain

polos (cambric) yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49  

a) Manajer Utility

Manajer Utility bertanggung jawab atas pemeliharaan dan

pengadaan diesel dan listrik yang dipergunakan untuk

operasi perusahaan

b) Manajer PPC

Bertanggung jawab atas perencanaan dan pengendalian

bahan baku benang

c) Manajer Spinning

Bertanggung jawab atas jalannya proses produksi

pemintalan benang secara keseluruhan

d) Manajer Weaving I dan II

Bertanggung jawab atas jalannya proses produksi kain

polos (cambric) baik secara kualitas maupun kuantitas

6) Kepala Divisi Produksi II

Kepala Divisi Produksi II mempunyai tugas dan wewenang

membawahi 5 bidang produksi yang dikhususkan produksi kain

polos (cambric) menjadi kain yang bercorak yaitu:

a) Manajer produksi Printing

Bertanggung jawab atas produksi di pencapan dan

pencelupan secara keseluruhan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50  

b) Manajer Persiapan

Bertanggung jawab akan persediaan kualitas dan

kuantitas kain sebelum dan sesudah proses dibagian

printing

c) Manajer Desain

Bertanggung jawab atas pengadaan Desain kain

bercorak

d) Manajer pre Treatment

Bertanggung jawab atas pengujian bahan baku yang

menggunakan bahan kimia yang digunakan dalam

proses produksi

7) Kepala Divisi Umum dan Keuangan

Kepala Divisi Umum dan Keuangan mempunyai tugas dan

wewenang membawahi 3 bidang umum dan keuangan, yaitu:

a) Manajer Akuntansi dan Keuangan

Bertanggung jawab mengurusi bidang keuangan

(sirkulasi dalam perusahaan), melakukan pembayaran

gaji karyawan, dan menyalin laporan keuangan bagi

pihak yang bersangkutan dengan perusahaan

b) Manajer Umum dan Personalia

Bertanggung jawab memperlancar perkembangan

perusahaan dan kesejahteraan pegawai serta

menentukan urusan kepegawaian, mencari dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51  

menyeleksi tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi

dan kebutuhan, dan mengadakan hubungan dengan

pihak luar untuk hal-hal tertentu, misalnya kunjungan ke

perusahaan lain, pelatihan, dan penelitian.

c) Manajer EDP (Electronic Data Processing)

Manajer EDP bertanggung jawab memproses berbagai

data yang ada dalam perusahaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52  

7. Aspek Produksi

Adapun proses produksi dibagian departemen weaving II dapat dilihat

sebagai berikut:

Gambar 3.3 Flow Chart Weaving II

a. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi PT. Kusumahadi

Santosa meliputi:

Bahan Baku Benang

Warping

Tying

Inspecting

Cone Winding

Folding

Sizing

Draw In

Leasing In dan Reaching In

Air Jet Loom

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53  

1) Benang

Bahan baku berupa benang disuplay 60% dari PT.

Kusumahadi Santosa dan 40% dari pabrik pemintalan lainnya

2) Bahan-bahan kimia

Bahan-bahan kimia didatangkan 30% dari import dan sisanya

didapat pabrik kimia di Indonesia

3) Spare part

Spare part dari import untuk Shuttle 20% dan 50% untuk Air

Jet Loom sisanya didatangkan dari pabrik di Indonesia

b. Warping

Proses warping merupakan proses penggulungan benang lusi

kedalam beam lusi yang akan dipasang pada mesin tenun dalam

bentuk gulungan yang sejajar dengan panjang tertentu, lebar tertentu,

jumlah lusi tertentu dengan tegangan lusi yang sama.

c. Sizing

Merupakan proses penganjian dengan formula bahan kimia tertentu

untuk meningkatkan daya tenun lusi, menambah sifat licin benang,

dan menambah kekuatan tarik benang.

d. Cone winding

Cone winding merupakan proses penggulungan benang pakan dari

bentuk cone menjadi bentuk palet yang rata dan padat dengan

diameter dan panjang yang telah ditentukan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54  

e. Reaching In

Reaching In merupakan proses pencucukan (memasukkan) benang

lusi pada dropper, gun dan sisir sesuai dengan rencana tenun.

f. Leasing In

Leasing In merupakan proses penghitungan jumlah benang lusi

sesuai dengan rencana tenun.

g. Tying

Tying merupakan proses penyambungan benang lusi dengan jenis

kontruksi yang sama pada saat penenunan.

h. Air Jet Loom

Air Jet Loom merupakan proses pembuatan jalinan benang dengan

gerakan-gerakan naik turun vertikal dilakukan dengan cara

menggerakkan exentrik dengan injakan untuk memasukkan benang

pakan sehingga menjadi lembaran kain mentah (grey).

i. Inspecting

Inspecting merupakan proses pengendalian kualitas untuk

mengetahui cacat-cacat kain sehingga dapat menentukan macam

dari grade kain yang dihasilkan.

j. Folding

Folding merupakan proses pelipatan hasil akhir yaitu kain yang telah

diperbaiki dimesin inspecting dengan ukuran 1 meter perlapis kain.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55  

B. LAPORAN MAGANG KERJA

1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang

Kegiatan magang dilakukan di JL. Raya Jaten Km. 9,4 Jaten,

Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah. Telp: (62-271) 825636, Fax (62-

271) 825478, 825628.

Magang kerja dilaksanakan pada tanggal 17 Januari s/d 17 Februari

2011, yaitu selama satu bulan. Magang kerja dilaksanakan setiap hari

Senin-Sabtu yang dimulai pada pukul 08.00 s/d 16.00 WIB, kecuali hari

Sabtu magang dimulai pukul 08.00 s/d 13.00 WIB.

2. Kegiatan Magang Kerja

Selama kegiatan magang kerja berlangsung, mahasiswa diwajibkan

untuk mengikuti tata tertib yang telah ditentukan oleh perusahaan

diantaranya sebagai berikut:

a. Peserta magang diwajibkan melapor kepada pembimbing lapangan

sebelum pelaksanaan megang kerja.

b. Peserta magang diwajibkan memakai pakaian baju putih dan celana

hitam dengan ketentuan rapi dan sopan.

c. Datang dan pulang tepat waktu sesuai aturan yang ditetapkan.

d. Tidak diperkenankan merokok selama kegiatan magang kerja

berlangsung.

Waktu pelaksanaan magang kerja sudah disepakati antara pihak

perusahaan dan penulis, dimana waktu pelaksanaan magang kerja

selama satu bulan yaitu dari 17 Januari – 17 Februari 2011. Untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56  

waktu pelaksanaan magang kerja dalam satu minggu masuk lima kali

dan lama penelitian mulai pukul 08.00-16.00WIB. Kegiatan selama

magang kerja telah diatur oleh pihak PT. Kusumahadi Santosa yang

disesuaikan dengan jurusan yang diambil dalam perkuliahaan. Karena

jurusan yang diambil mahasiswa adalah Manajemen Industri maka

pelaksanaan magang kerja ditempatkan dibagian produksi. Berikut ini

merupakan rincian laporan semua kegiatan selama penelitian yang

dilakukan penulis di PT. Kusumahadi Santosa:

a. Minggu pertama

Pada minggu pertama kegiatan magang kerja belum banyak

kegitan yang dilakukan penulis di obyek penelitian, beberapa

kegiatan yang dilakukan antara lain:

1) Perkenalan mahasiswa dengan pembimbing lapangan.

2) Perkenalan dengan beberapa karyawan perusahaan.

3) Penetapan jadwal magang kerja dan pemberitahuan aturan yang

diberlakukan bagi penulis.

4) Pengenalan mesin- mesin produksi.

5) Penjelasan proses produksi secara umum.

b. Minggu kedua

Pada minggu kedua penulis ditempatkan dibagian persiapan, dan

produksi, kegiatan yang dilakukan pada minggu kedua antara lain:

1) Melihat dan mengamati proses pemintalan benang dibagian hani.

2) Melihat dan mengamati proses penganjian dibagian sizing.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57  

3) Mengamati proses pencucukan dan penyambungan benang.

4) Mengamati proses penenunan kain dibagian produksi.

c. Minggu ketiga

Pada minggu ketiga penulis diijinkan melakukan pengamatan

dibagian finishing. Kegiatan yang penulis lakukan dilokasi finishing

antara lain:

1) Mengamati proses pengendalian kualitas dibagian inspecting.

2) Pada bagian inspecting penulis diijinkan membantu proses

pengendalian kualitas kain cotton dan rayon.

3) Mengamati proses pelipatan hasil akhir.

d. Minggu keempat

Pada minggu keempat penulis melakukan pengamatan dan

pencarian data dibagian kantor administrasi departemen weaving 2.

Kegiatan yang penulis lakukan antara lain:

1) Mencatat dan mengambil data proses produksi kain RYP 2029.

2) Mengambil data produksi kain RYP 2029.

3) Membantu pekerjaan bagian administrasi.

e. Minggu kelima

Pada minggu kelima penulis diberi tugas untuk membantu

dibagian persiapan, produksi dan finishing. Kegiatan yang dilakukan

penulis antara lain:

1) Mencatat dan menghitung waktu proses produksi kain RYP 2029.

2) Mencatat dan menghitung efisiensi benang/Beam.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58  

3) Mencatat dan menghitung tingkat kemuluran benang pada bagian

sizing.

4) Mencatat dan menghitung Beam yang akan habis dibagian

produksi.

5) Perpisahan dan pemberian kenang- kenangan.

C. ANALISIS EFISIENSI LAYOUT FASILITAS PRODUKSI

PT. Kusumahadi Santosa adalah perusahan penghasil produk kain

putih polos maupun kain bermotif, produk yang dihasilkan tergantung dari

permintaan buyer. Setiap hari PT. Kusumahadi Santosa membuat produk

sesuai target dan jenis kain yang dipesan dengan waktu kerja sembilan

jam dengan istirahat satu jam pada setiap shift. Penelitian ini

memfokuskan pada produk RYP 2029. PT. Kusumahadi Santosa harus

menjaga produktivitasnya agar terjaga kualitas produksinya sesuai

dengan pemintaan, didalam menjaga produktivitasnya PT. Kusumahadi

Santosa membutuhkan perencanaan proses produksi, salah satu hal yang

penting adalah penempatan fasilitas produksi atau layout serta stasiun

kerja yang efektif, yang memerlukan perencanaan dan pengaturan yang

baik.

Perencanaan layout yang baik haruslah efektif yang ditandai dengan

jumlah stasiun kerja yang optimal dan efektif untuk digunakan dalam

proses produksi kain RYP 2029, jumlah stasiun kerja dapat dihitung

dengan analisis keseimbangan lini. Keseimbangan lini mampu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59  

memberikan informasi tentang tingkat efisiensi produktifitas kerja yang

ditandai dengan jumlah kapasitas produksi, stasiun kerja yang dibuat,

jadwal kerja, urutan kerja, mesin yang dipakai, sehingga dalam proses

produksi tidak ada waktu penundaan yang dapat menimbulkan

pemborosan (waste).

Berikut ini pengukuran tingkat keefektifan layout aliran pada

departemen sewing untuk proses produksi kain RYP 2029 pada PT.

Kusumahadi Santosa Jaten Karanganyar dengan metode line balancing :

1. Inventarisasi kegiatan yang ada

Mencatat semua jenis kegiatan yang ada dalam proses produksi

dengan cara membuat tabel yang berisikan jenis kegiatan-kegiatan

yang mendahulai dan berurutan serta waktu penyelesaiaan kegiatan.

Tabel 3.4 Urutan pekerjaan dan waktu penyelesaian produksi kain RYP 2029

pada Departemen Weaving II PT. Kusumahadi Santosa. NO Pekerjaan simbol Kegiatan

yang mendahului

Waktu proses

( menit ) 1 Penghanian A - 40 2 Penganjian B A 145 3 Penyilangan C B 38 4 Pencucukan D C 190 5 Penenunan E B,D 20 6 Inspecting F E 27 Jumlah 460 menit

Sumber : data primer yang diolah.

Catatan :kegiatan produksi untuk 1 beam / roll kain dan benang

epartemen Weaving II PT. Kusumahadi Santosa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60  

2. Menggambar jaringan kerja dan membuat stasiun kerja

Setelah melakukan inventarisasi kerja, maka dibuatlah suatu

jaringan kerja untuk mempermudah dalam menentukan jumlah stasiun

kerja yang efisien.

Gambar 3.4

Jaringan kerja proses produksi kain RYP 2029

Sumber : data primer yang diolah

3. Melakukan analisis keseimbangan lini

Menurut Render dan Heizer, (2005), cara menentukan besarnya

tingkat keseimbangan dilakukan dengan langkah :

a. Menentukan waktu siklus (cycle time) dan kapasitas keluaran

Waktu siklus (cycle time) yaitu waktu maksimal dimana produk

dapat tersedia pada setiap stasiun kerja jika tingkat produksi

dicapai, jumlah waktu produksi departemen Weaving II beroprasi 24

jam perhari ( 1440 menit per hari ) dengan 3 shift waktu kerja,

A  C B 

E F 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61  

setiap shift waktu kerja yang tersedia adalah 8 jam hari dengan

target produksi perhari 6 beam (roll kain), maka dapat diketahui:

Waktu produksi yang tersedia perhari = 8 jam = 480 menit

Jumlah waktu seluruh tugas = 460 menit, yang menunjukkan waktu

siklus maksimum yang mungkin.

Waktu elemen tugas terpanjang adalah 190 menit ( waktu untuk

mengerjakan tugas pencucukan/kegiatan D) yang merupakan

waktu siklus minimum yang memungkinkan.

Kapasitas keluaran untuk produksi kain RYP 2029 jika digunakan

waktu siklus 190 menit :

Kapasitas keluaran (K) =

=

= 7,578 beam

= 8 beam ( roll kain) perhari

Jadi Departemen Weaving II dengan menggunakan waktu siklus

190 menit dapat memproduksi 8 beam ( roll kain ) RYP 2029

perhari.

Jika digunakan waktu siklus 240 menit perhari :

Kapasitas keluaran (K)=

=

= 6 beam roll kain perhari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62  

Jadi Departemen Weaving II dengan menggunakan waktu siklus

240 menit dapat memproduksi 6 beam ( roll kain ) RYP 2029

perhari.

Dimana K menunjukkan tingkat keluaran yang diinginkan, apabila

departemen weaving II menginginkan output ( keluaran ) sebanyak

6 beam perhari, maka waktu siklus dapat dihitung dengan :

Cycle time (waktu siklus) dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

WaktuSiklus =

WaktuSiklus = /

/

= 240 menit/beam kain

Jadi dalam setiap produksi untuk mendapatkan keluaran sebanyak

6 beam perhari maka departemen Weaving II menggunakan waktu

siklus 240 menit/ beam kain.

b. Menghitung jumlah stasiun kerja secara teoritis

Setelah waktu siklus (cycle time) diketahui maka langkah

selanjutnya adalah menghitung stasiun kerja terkecil (work station).

Stasiun kerja adalah jumlah waktu pengerjaan tugas total (waktu yang

dibutuhkan untuk membuat produk) dibagi dengan waktu siklus.

Untuk waktu waktu pengejaan per shiftnya dibutuhkan 460 menit.

Jumlah minimum stasiun kerja dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63  

∑ 2029

Dimana n adalah tugas perakitan.

460

240

= 1,92 stasiun kerja

= 2 stasiun kerja

Jadi jumlah stasiun kerja yang diperoleh adalah sebesar 2 stasiun

kerja (work station).

Berikut adalah gambar stasiun kerja yang dibuat berdasarkan

waktu siklus (cycle time) sebesar 240 menit/beam dan stasiun kerja

(work station) sebanyak 2 stasiun:

Stasiun kerja I

Stasiun kerja II

Gambar 3.5

Stasiun Kerja Departemen weaving II

F 27 

E 20

D 190

C 38

B 145

A 40 

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64  

c. Menentukan metode yang sesuai untuk diterapkan dalam

pengelompokkan tugas ke dalam stasiun kerja yaitu dengan

menggunakan metode Heuristik ( pendekatan Heuristik ).

Dengan menggunakan pendekatan ini, pengelompokkan penugasan

dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

1. Menetapkan tugas yang dapat dipilih, yaitu tugas yang tidak ada

tugas lain yang mendahuluinya atau tugas yang mendahuluinya

sudah selesai dikerjakan.

2. Menetapkan tugas yang cocok dengan waktu yang tersedia.

3. Menetapkan penugasan pada suatu stasiun sampai maksimal.

4. Penetapan penugasan berlanjut ke stasiun kerja berikutnya

dengan mengulangi prosedur diatas sampai selesai semua

penugasan.

Tabel 3.5 Perhitungan keseimbangan lini menggunakan metode

Heuristik Stasiun

kerja Waktu yang

tersedia

Tugas yang dapat

dipilih

Tugas yang cocok

Penugasan(waktu)

Waktu kosong

I

240 A A 40 - 200 B B 145 - 55 C C 38 17 17 D - - -

II

240 D D 190 - 50 E E 20 - 30 F F 27 - 3 - - - 3

Sumber : data yang diolah tahun 2010

Waktu kosong dalam produksi kain RYP 2029 Departemen

Weaving II adalah :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65  

Waktu kosong = N x ws T

= 2 x 240 – 460

= 20 menit waktu kosong

Jadi pada produksi kain RYP 2029 di setiap shift pada

departemen Weaving II terdapat waktu kosong selama 20 menit.

d. Menentukan efisiensi keseimbangan lini

Efesiensi keseimbangan lini dapat dihitung dengan membagi

waktu tugas total dengan jumlah stasiun kerja yang dibutuhkan

dikalikan dengan waktu siklus.

Diketahui waktu siklus (cycle time) sebesar 240 menit, jumlah

stasiun kerja aktual sebesar 1,92 dan waktu produksi adalah 460

menit. Cycle time (waktu siklus) dapat dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

Efisiensi = ∑

x100%

Efisiensi = ,

x100%

= 99,826389%

= 99,83 % Efisiensi

Jadi setiap shift departemen Weaving II dalam memproduksi kain

RYP 2029 memiliki efisiensi sebesar 99,83 %.

Manajer operasi membandingkan tingkat efesiensi yang berbeda

untuk stasiun kerja yang berbeda. Dengan cara ini, perusahaan dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66  

menentukan sensitivitas lini produksi akan perubahan tingkat produksi

dan penugasan stasiun kerja.

Efisiensi = ∑

x100%

Efisiensi = x100%

= 95,833333%

= 95,83 %

= 96% Efisiensi Setiap shift pada departemen Weaving II dalam memproduksi kain

RYP 2029 memiliki efisiensi sebesar 96 %.

Jadi efisiensi dapat tercapai pada saat perusahaan menggunakan

stasiun kerja sebanyak 1,92 stasiun kerja dengan tingkat efisiensi

yang dihasilkan sebesar 99.83% efisiensi. Depatemen Weaving II

dalam produksinya di setiap shift efisiensinya sebesar 99,83%

sehingga tingkat produksinya optimal.

e. Menentukan efektifitas

Efektifitas lini merupakan tingkat kapasitas yang diijinkan yang

bisa dicapai (Render dan Heizer, 2005). Cara menentukan besarnya

tingkat efektifitas dilakukan dengan langkah : Diketahui waktu kerja

perhari selama 24 jam = 1440 menit

Cycle time selama 240 menit

Output perhari yang dicapai =

= 6 beam roll kain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67  

Efektifitas =

100%

Efektifitas = 100%

= 100% Efektifitas

Jadi dalam produksinya departemen Weaving II mempunyai keluaran

sebesar 6 beam kain setiap shiftnya, yang mempunyai 100%

keefektifan produksi.

Penundaan = 100%

Penundaan = 100% = 1,38% Penundaan

Efisiensi = 100% - 1,38% = 98,62% Efisiensi Produksi

Jadi efisiensi yang dapat dicapai oleh departemen Weaving II

dengan tingkat efisiensi yang dihasilkan setelah dikurangi dengan

tingkat penundaan 1,38% adalah sebesar 98,62% efisiensi.

Depatemen Weaving II dalam produksinya di setiap shift efisiensinya

sebesar 98,62%.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68  

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Layout fasilitas produksi pada PT.Kusumahadi Santosa untuk produk

kain RYP 2029 pada departemen weaving II dengan menggunakan

perhitungan metode keseimbangan lini sudah efektif dan efisien, hal ini

dibuktikan dengan:

a. Cycle time (waktu siklus) untuk menghasilkan produk sebanyak 6

beam kain adalah 240 menit.

b. Stasiun kerja yang diperoleh dari total waktu produksi 460 menit untuk

setiap shiftnya, dan dibagi waktu siklus sebesar 240 menit adalah 2

stasiun kerja.

c. Tingkat efisiensi layout fasilitas produksi RYP 2029 pada departemen

weaving II di PT. Kusumahadi Santosa adalah 98,62%. Karena tingkat

efisiensi layout fasilitas produksi kain RYP 2029 pada departemen

weaving II di PT. Kusumahadi Santosa sudah optimal maka tidak

dapat ditingkatkan lagi.

d. Tingkat efektifitas layout fasilitas produksi kain RYP 2029 pada

departemen weaving II di PT. Kusumahadi Santosa adalah 100%.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69  

B. SARAN

1. PT. Kusumahadi Santosa khususnya Departemen weaving II agar

mempertahankan layout fasilitas yang telah diterapkan atau yang ada

karena sudah efisien dan efektif.

2. Untuk mendapatkan efisiensi dan efektifitas produksi yang tinggi,

sebaiknya perusahaan menggunakan siklus kerja 240 menit.

3. PT. Kusumahadi Santosa dapat melakukan pelatihan silang atau

rotasi kepada semua karyawan, apabila terdapat kekurangan tenaga

saat produksi berlangsung dapat menggunakan tenaga kerja pada

bagian yang lain atau bagian yang menganggur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70  

DAFTAR PUSTAKA

Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Operasi. Edisi kedua. Yogyakarta : BPFE.

Nasution, Arman H. 2003. Perencanaan dan pengendalian produksi. Edisi

Pertama. Surabaya : Guna widya. Purnomo, Hari. 2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas. Edisi I.

Yogyakarta : Graha Ilmu Render dan Heizer. 2005. Manajemen Operasi. Edisi Ketujuh. Jakarta :

Salemba Empat. Subagyo, Pangestu. 2000. Manajemen Operasi. Edisi pertama. Yogyakarta :

BPFE Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta

: Salemba Empat Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Barang.

Jakarta : Guna Widya Yamit, Zulian. 1998. Manajemen produksi dan operasi. Edisi Pertama.

Yoyakarta : Ekonisia.