analisis korelasi kompetensi dan materi ajar bipa di ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/pembicara 4...

34
KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0 ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI INCULS, FIB-UGM Sailal Arimi Wakil Koordinator INCULS, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta [email protected] ABSTRAK Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di Universitas Gadjah Mada yang diselenggarakan oleh unit lembaga INCULS (The Indonesian Language and Culture Learning Service) sejak tahun 1987 telah mengalami banyak perubahan baik pada materi ajar (1987-2017) maupun luaran kompetensi pemelajarnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengamati isi buku “ Titian Bahasa: Panduan Berbahasa Indonesia untuk Penutur Asing ” INCULS khusus edisi Revisi 2009, dan menganalisis korelasi antarkeduanya. Berdasarkan analisis terhadap pokok bahasan materi ajar tingkat dasar, tingkat madya, tingkat lanjut pada setiap keterampilan diperoleh hasil kajian sebagai berikut. Pertama, karakteristik materi ajar BIPA INCULS mencirikan pengenalan bahasa, wisata/budaya Indonesia. Aspek materi budaya dan wisata dipahami menjadi daya tarik tersendiri materi ajar BIPA INCULS. Kedua, dari analisis persamaan dan perbedaan deskripsi kompetensi CEFR (Common European Framework of Reference for Languages ) dan kompetensi BIPA Badan Bahasa 2014, kompetensi pemelajar BIPA INCULS dibagi pada setiap keterampilan berikut: (1.1) untuk berbicara tingkat dasar: mampu membicarakan identitas diri, kebutuhan dasar, pengalaman di negara sendiri dan di Indonesia dalam konteks seni dan pariwisata; (1.2) berbicara tingkat madya: mampu menceritakan fakta sosial budaya, wisata, pengalaman diri, membangun pengetahuan secara interaksional, dan mencurahkan gagasan; (1.3) berbicara tingkat lanjut: mampu membangun pengetahuan interaksional, mencurahkan pendapat, dan menganalisis masalah; (2.1) untuk membaca tingkat dasar: mampu memahami tulisan kebertahanan hidup, mengenal keterampilan, budaya lokal, dan wisata alam; (2.2) membaca tingkat madya: mampu membangun wawasan tentang keindonesiaan, dan kewisataan; (2.3) membaca tingkat lanjut: mampu memahami wacana pengetahuan, opini kritis, wisata alam dan budaya; (3.1) untuk menulis tingkat dasar: mampu menulis teks deskripsi, narasi dan sedikit argumentasi mengenai topik identitas diri, pengalaman, observasi dan sedikit opini; (3.2) menulis tingkat madya: mampu menulis teks narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi mengenai hasil pengamatan, pengalaman, pendapat, dan sedikit analisis; (3.3) menulis tingkat lanjut: mampu menulis teks deskripsi, eksposisi, persuasi, dan argumentasi tentang hasil pengamatan, pendapat, kutipan referensi, ajakan, dan analisis; (4.1) untuk tata bahasa kelas dasar: mampu mengaplikasikan gramatika leksikal, sintaktis kalimat, sintaksis frasal, dan morfologi leksikal dalam paparan bahasa; (4.2) tata bahasa kelas madya: mampu mengaplikasikan morfologi leksikal, sintaksis frasal, sintaktis kalimat dalam paparan bahasa; (4.3) tata bahasa kelas lanjut: mampu mengaplikasikan morfologi leksikal, hubungan gramatikal, sintaktis kalimat; dan gramatika terpadu; dan (5.1) untuk Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) 34

Upload: others

Post on 12-Jan-2020

66 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI INCULS, FIB-UGM

Sailal ArimiWakil Koordinator INCULS, Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta [email protected]

ABSTRAK

Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) di UniversitasGadjah Mada yang diselenggarakan oleh unit lembaga INCULS (The IndonesianLanguage and Culture Learning Service) sejak tahun 1987 telah mengalami banyakperubahan baik pada materi ajar (1987-2017) maupun luaran kompetensipemelajarnya. Tulisan ini bertujuan untuk mengamati isi buku “Titian Bahasa:Panduan Berbahasa Indonesia untuk Penutur Asing” INCULS khusus edisi Revisi2009, dan menganalisis korelasi antarkeduanya. Berdasarkan analisis terhadap pokokbahasan materi ajar tingkat dasar, tingkat madya, tingkat lanjut pada setiapketerampilan diperoleh hasil kajian sebagai berikut. Pertama, karakteristik materi ajarBIPA INCULS mencirikan pengenalan bahasa, wisata/budaya Indonesia. Aspekmateri budaya dan wisata dipahami menjadi daya tarik tersendiri materi ajar BIPAINCULS. Kedua, dari analisis persamaan dan perbedaan deskripsi kompetensi CEFR(Common European Framework of Reference for Languages) dan kompetensi BIPABadan Bahasa 2014, kompetensi pemelajar BIPA INCULS dibagi pada setiapketerampilan berikut: (1.1) untuk berbicara tingkat dasar: mampu membicarakanidentitas diri, kebutuhan dasar, pengalaman di negara sendiri dan di Indonesia dalamkonteks seni dan pariwisata; (1.2) berbicara tingkat madya: mampu menceritakanfakta sosial budaya, wisata, pengalaman diri, membangun pengetahuan secarainteraksional, dan mencurahkan gagasan; (1.3) berbicara tingkat lanjut: mampumembangun pengetahuan interaksional, mencurahkan pendapat, dan menganalisismasalah; (2.1) untuk membaca tingkat dasar: mampu memahami tulisankebertahanan hidup, mengenal keterampilan, budaya lokal, dan wisata alam; (2.2)membaca tingkat madya: mampu membangun wawasan tentang keindonesiaan, dankewisataan; (2.3) membaca tingkat lanjut: mampu memahami wacana pengetahuan,opini kritis, wisata alam dan budaya; (3.1) untuk menulis tingkat dasar: mampumenulis teks deskripsi, narasi dan sedikit argumentasi mengenai topik identitas diri,pengalaman, observasi dan sedikit opini; (3.2) menulis tingkat madya: mampumenulis teks narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi mengenai hasil pengamatan,pengalaman, pendapat, dan sedikit analisis; (3.3) menulis tingkat lanjut: mampumenulis teks deskripsi, eksposisi, persuasi, dan argumentasi tentang hasil pengamatan,pendapat, kutipan referensi, ajakan, dan analisis; (4.1) untuk tata bahasa kelas dasar:mampu mengaplikasikan gramatika leksikal, sintaktis kalimat, sintaksis frasal, danmorfologi leksikal dalam paparan bahasa; (4.2) tata bahasa kelas madya: mampumengaplikasikan morfologi leksikal, sintaksis frasal, sintaktis kalimat dalam paparanbahasa; (4.3) tata bahasa kelas lanjut: mampu mengaplikasikan morfologi leksikal,hubungan gramatikal, sintaktis kalimat; dan gramatika terpadu; dan (5.1) untuk

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

34

Page 2: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

kosakata tingkat dasar: mampu memahami dan menggunakan kosakata dasar, literal,dan denotatif; (5.2) kosakata tingkat madya: mampu memahami dan menggunakankosakata sekunder, sejumlah idiom dan peribahasa, gramatikal, dan figuratif; (5.3)kosakata tingkat lanjut: mampu memahami dan menggunakan kosakata beregister,kosakata sekunder, literal, figuratif, dan konotatif.

Kata kunci: kompetensi, materi ajar, tingkatan pembelajaran, dan keterampilanberbahasa

1. Pengantar

Keberhasilan penguasaan bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA)

ditentukan oleh sejumlah variabel. Satu di antara variabel strategis yang menentukan

hasil KBM BIPA adalah penyusunan materi ajar. Materi ajar adalah sumber informasi

keterampilan berbahasa untuk menghasilkan standar kompetensi lulusan (SKL). Di

dalam tulisan ini, penulis berupaya merekonstruksi dan menganalisis standar

kompetensi yang diproyeksikan materi ajar BIPA “Titian Bahasa: Panduan

Berbahasa Indonesia untuk Penutur Asing” edisi 2009 (Revisi) yang dipakai oleh

lembaga INCULS (Indonesian Culture and Language Service), di Fakultas Ilmu

Budaya, Universitas Gadjah Mada.

Pengalaman INCULS mengajarkan BIPA tercatat secara resmi mulai sejak 3

dasawarsa yang lalu (persisnya sejak 1987) yaitu ketika Pusat Studi Indonesia

didirikan. Semenjak itu pula, materi ajar—berbagai istilah lain yang mengacu istilah

ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan, perbaikan, revisi,

cetak ulang dan pembuatan buku baru. Materi ajar dalam konteks pembelajaran di

INCULS disesuaikan untuk pemelajar dewasa yang memiliki bahasa pertama yang

bervariasi, setingkat mahasiswa S1 ke atas bukan anak-anak.

Pemeringkatan mahasiswa di INCULS dibagi ke dalam 3 tingkat, yaitu tingkat

dasar, tingkat madya, dan tingkat lanjut dengan masa belajar plus evaluasi 15-16

pertemuan per 100 menit (1500—1600 menit). Total masa belajar per tingkat adalah

160 jam tidak termasuk belajar luar kelas (Tutorial dan Kelas Budaya). Mahasiswa

tingkat dasar merupakan mahasiswa asing yang belum mengetahui bahasa Indonesia

atau baru mengenal sedikit keterampilan berbahasa Indonesia. Mahasiswa tingkat

madya adalah mahasiswa asing yang sudah menguasai keterampilan bahasa

Indonesia yang sederhana termasuk mengenal budaya dan kebiasaan berbahasa

penutur bahasa Indonesia. Kemudian, mahasiswa tingkat lanjut adalah mahasiswa

asing yang sudah menguasai keterampilan menyimak, membaca, berbicara dan

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

35

Page 3: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

menulis bahasa Indonesia, ditambah dengan kemampuan menguasai sejumlah ragam

bahasa Indonesia, dan pemahiran berbicara dan menulis.

Relevansi pemeringkatan pembelajaran di kelas dengan materi ajar tentu saja

sangat erat dan penting karena berhubungan dengan standar kompetensi lulusan

(SKL) yang dihasilkan. Berbicara mengenai materi ajar, setiap lembaga

penyelenggara BIPA agaknya mempunyai spesifikasi sendiri dalam menyusun materi

ajar yang dipakainya. Bahkan, ada lembaga yang sengaja tidak menerbitkannya

sehingga materi ajar yang disusun hanya dipakai di kalangan sendiri. Materi ajar

produk INCULS sampai sekarang masih memilih cara etik ini. Berdasarkan

pengamatan penulis di perpustakaan INCULS, sejak awal 1987 s.d 2017 sudah

banyak versi materi ajar yang dihasilkan. Dalam kajian ini, karena keterbatasan ruang,

penulis memilih untuk mengkaji materi ajar versi 2009 (edisi Revisi) saja. Ada 2

rumusan yang dipandang penting untuk diungkapkan berdasarkan kajian isi terhadap

materi ajar itu, yaitu (1) apa karakteristik materi ajar BIPA INCULS, UGM; dan

bagaimana kompetensi lulusan BIPA INCULS untuk setiap tingkatannya. Kedua

masalah ini dianalisis untuk ditemukan jawbannya berdasarkan materi ajar BIPA

INCULS 2009 (edisi Revisi).

2. Objek Kajian, Identitas Sumber Data, dan Metode

Penelitian ini merupakan telaah teks materi ajar BIPA yang dikaitkan dengan

standar kompetensi. Objek material kajian ini adalah buku ajar “Titian Bahasa:

Panduan Berbahasa Indonesia untuk Penutur Asing” edisi 2009 (Revisi) yang terdiri

atas 3 jilid, yaitu jilid 1 untuk tingkat dasar, jilid 2 untuk tingkat madya, dan jilid 3

untuk tingkat lanjut. Objek formal kajian ini adalah karakteristik materi ajar dan

kompetensi pemelajar setiap levelnya. Identitas sumber data disajikan sebagai

berikut:

1. Judul Materi Ajar : Titian Bahasa: Panduan Berbahasa Indonesia untuk Penutur Asing (Buku 1 Tingkat Dasar, Buku 2 Tingkat Madya, dan Buku 3 Tingkat Lanjut)2. Penyunting : Sunarso3. Tim Penyusun : Tim Dosen INCULS4. Illustrator : Chayah Billin5. Ukuran Buku : 21 cm x 29,5 cm6. Edisi Tahun : 2009 (Revisi)7. Isi Pelajaran : Membaca, Tata Bahasa, Kosakata, Percakapan, dan Menulis

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

36

Page 4: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

7. Etik Pemakaian : Buku ini hanya dipakai di INCULS dan tidak diperdagangkan untuk umum.

Format penulisan materi ajar INCULS yang diperuntukkan bagi mahasiswa

asing ini didesain dengan pendampingan dosen pengajar. Oleh karena itu, materi ajar

ini kurang tepat untuk belajar mandiri. Oleh karena itu, kenapa di dalam materi ajar

itu tidak dicantumkan kompetensi lulusan.

Setelah sumber data tersedia, peneliti membaca pokok-pokok bahasan yang

disajikan dalam setiap pelajaran, kemudian mencatat setiap pokok bahasan pada

setiap pelajaran berbicara, membaca, menulis, tata bahasa, dan kosakata per tingkat.

Karena peneliti juga termasuk pengajar BIPA yang menggunakan materi ajar ini

penghayatan terhadap isi pokok bahasan cukup diasumsikan relatif baik. Analisis isi

kemudian dilakukan untuk menghasilkan pengelompokan standar kompetensi setiap

keterampilan per tingkat. Kerangka acuan kompetensi CEFR dan kompetensi BIPA

Badan Bahasa 2014 dijadikan dasar mengukur kompetensi yang dikonstruksi dari

materi ajar BIPA INCULS 2009. Analisis hubungan antar-alat ukur ini didasarkan

pada interpretasi kualitatif peneliti. Hasil analisis berikutnya disajikan dalam format

tabel dan formula metabahasa. Hasil perolehan kompetensi itu kemudian disimpulkan

secara interpretif.

Berikut ini diuraikan secara sekilas tentang lembaga tempat penelitian sebagai

konteks materi ajar yang dimaksud dipakai.

3. Profil Ringkas INCULS

Pengajaran BIPA awalnya diselenggarakan oleh lembaga Pusat Studi

Indonesia (PSI), FIB, UGM. Lembaga ini berdiri tahun 1987. Pada 1992 PSI berganti

nama dengan LBIFL ( Learning Bahasa Indonesia as A Foreign Language). Sebelum

beralih menjadi INCULS, lembaga ini sempat berubah nama menjadi NAG (Non-

Aligned Government) selama 7 tahun, setelah tahun 2000 baru INCULS digunakan.

Nama INCULS (Indonesian Language and Culture Learning Service) popular

dikenal karena nama itu paling lama dipakai (2000-2017). Sejak 2017 sebenarnya

Fakultas Ilmu Budaya melakukan restrukturisasi kelembagaan dengan memasukkan

INCULS ke dalam Pusat Bahasa yang di dalamnya terdiri dari Unit Bahasa Asing dan

Unit Bahasa dan Budaya Indonesia dan Budaya Nusantara (B3IBN). Secara de jure

nama INCULS sudah berganti dengan B3IBN itu. Namun agaknya penamaan B3IBN

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

37

Page 5: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

belum dikenal luas sehingga orang asing terutama lembaga pelanggan BIPA UGM

yang seluruhnya berasal dari luar negeri masih akrab merujuk pada nama INCULS,

mungkin karena nama ini singkatan dari bahasa Inggris.

Ada sejumlah program yang ditawarkan oleh lembaga BIPA UGM ini, yaitu

program regular, program intensif, dan program privat. Pertama, program regular

berlangsung selama 2 semester (1 tahun). Setiap semesternya terdiri atas 15-16

pertemuan dengan sistem evaluasi 4 kali yaitu Tes Kemajuan 1-2, Ujian Tengah

Semester, dan Ujian Akhir Semester. Jadwal atau periode perkuliahan program BIPA

Regular ini lebih kurang sama dengan kuliah S1 di FIB, UGM. Mahasiswa yang

kerap mengikuti program regular ini berasal dari ACICIS Australia, program Student

Exchange HUFS Korea, TUFS Jepang, dsb. Kedua, program intensif berkisar antara

2 s.d 8 minggu. Perkuliahan diselenggarakan setiap hari kerja. Kemasan program

intensif bergantung pada paket pembelajaran yang disepakati. Sistem evaluasi hanya

terbatas pada ujian tengah semester atau akhir semester saja. Para pemelajar BIPA

kelas intensif ini berasal dari DSIP Australia, Kokushikan University Jepang, Konan

Women University Jepang, University of New South Wales Australia, dan sebagainya.

Ketiga, program privat diselenggarakan kapan saja bergantung kesempatan peserta.

Durasi kelas privat ini juga bervariasi dari waktu mingguan sampai bulanan. Tujuan

pembelajaran privat juga bermacam-macam, namun seringkali berkait pada fungsi

penunjang riset, business trip, atau program penyegaran.

Di samping ketiga program di atas, terdapat pula program khusus, yaitu kelas

Kemitraan Negara-Negara Berkembang (KNB) selama 8 bulan. Para pesertanya

yang tidak terbatas dari negara Ethiopia, Gambia, Thailand, Benin, Uganda, Panama,

Romania, Ukraina, Pakistan, Laos mempelajari bahasa, seni dan budaya Indonesia

untuk melanjutkan pendidikan S2/S3 di UGM. Kemudian, ada pula program

Dharmasiswa RI yaitu program yang dibiayai oleh Pemerintah RI untuk mahasiswa

yang terseleksi dari berbagai penjuru dunia. Mereka belajar selama 2 semester. Sejak

2 tahun belakangan ini, UGM juga memberikan beasiswa (Gadjah Mada Fellowship

Program ) untuk belajar BIPA di INCULS bagi mahasiswa terpilih dari negara-negara

ASEAN plus Korea. Mereka juga dipersiapkan untuk bisa mengikuti dan

menyelesaikan studi S2/S3 di UGM setelah mampu berkomunikasi dan menulis

akademik dalam bahasa Indonesia.

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

38

Page 6: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

Materi ajar INCULS edisi 2009 (revisi) memuat 5 keterampilan bahasa yaitu

berbicara (speaking), membaca (reading), menulis (writing), tata bahasa (grammar),

dan kosakata (vocabulary). Materi menyimak (listening) belum dimuat secara khusus

tetapi diintegrasikan ke dalam keterampilan berbicara. Kurikulum BIPA INCULS

selain diakomodasi dalam materi ajar, juga dipadukan dengan keterampilan

menerjemahkan (seperti bahasa Inggris- Indonesia, bahasa Jepang- Indonesia, bahasa

Korea-Indonesia) dan penawaran kuliah khusus (special lecture) dengan status

pilihan, yaitu Politik Indonesia, Budaya Indonesia, Sejarah Indonesia, serta Bahasa

dan Sastra Indonesia. Sebagai catatan, kuliah khusus ini diperuntukkan terutama bagi

mahasiswa tingkat madya dan lanjut. Bagi yang berminat, mahasiswa juga

dibolehkan mengambil kelas budaya (pembuatan batik, tari, masak, gamelan, dan

kerajinan perak),tutorial dan field trip atau tinggal di desa wisata.

Pendekatan pengajaran yang digunakan bervariasi utamanya pendekatan

langsung, alami, struktural dan komunikatif. Dosen-dosen yang mengajar

berpendidikan S2 dan S3 dari latar belakang bahasa dan sastra. Di samping tenaga

pengajar di kelas, proses pembelajaran BIPA INCULS didukung oleh tenaga ahli seni

dan budaya, serta tenaga tutor yang terdiri dari mahasiswa dengan latar belakang

bahasa atau berminat bahasa.

4. Hasil dan Pembahasan

Sesuai dengan dua masalah yang dirumuskan di atas, berikut diuraikan hasil

analisis menyangkut karakteristik materi ajar INCULS 2009 edisi revisi, dan standar

kompetensi pemelajar BIPA INCULS terkait.

4.1 Karakteristik Materi Ajar INCULS, FIB UGM

Karakteristik materi ajar adalah ciri yang mewakili identitas atau tujuan materi

ajar dibuat. Menurut Suyitno (2018: 5) tujuan mahasiswa asing belajar BIPA karena

mereka (1) mengambil program tentang Indonesia di universitas asalnya, (2) akan

melakukan penelitian di Indonesia, (3) akan bekerja di Indonesia, (4) akan meneliti

masalah bahasa Indonesia, dan (5) akan tinggal di Indonesia dalam waktu lama.

Dengan rumusan yang lain Hoed (1995) mengelompokkan tujuan belajar BIPA adalah

untuk (1) mengikuti kuliah di perguruan tinggi di Indonesia, (2) membaca buku dan

surat kabar untuk keperluan penelitian, dan (3) berkomunikasi secara lisan dalam

kehidupan sehari-hari di Indonesia.

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

39

Page 7: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

Mengacu pada panduan Common European Framework of Reference for

Languages (CEFR) karakteristik materi ajar dihubungkan dengan kompetensi yang

dikembangkan dengan menghasilkan teks dalam berbagai konteks, kondisi dan

hambatan. Ada 4 karakteristik materi ajar menurut CEFR yaitu untuk tujuan (1)

pendidikan, (2) pekerjaan, (3) publik, dan (4) pribadi (lih.https://en.wikipedia.org/).

Berpijak pada kerangka teoretis di atas lalu peneliti melakukan analisis

terhadap isi pokok bahasan materi ajar “Titian Bahasa: Panduan Berbahasa

Indonesia untuk Penutur Asing” edisi 2009 (Revisi) dihasilkan 4 karakteristik yang

mencirikan tujuan pembelajaran BIPA di INCULS, yaitu untuk tujuan (1) akademik,

(2) wisata/ budaya, (3) bisnis, (4) keperluan pribadi (Perbandingan CEFR dan

INCULS periksa tabel 3.0). Ciri materi ajar untuk tujuan akademik di dalam kategori

ini termasuk mengenyam pendidikan formal, melakukan penelitian baik bahasa

maupun nonbahasa. Ciri materi ajar untuk tujuan wisata/budaya menyangkut materi

yang mempersuasi pemelajar untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang

diajarkan, melakukan atau menyaksikan kegiatan budaya tertentu. Di dalam kategori

ini termasuk wisata alam, wisata belanja, wisata kerajinan, wisata kegiatan yang

semuanya berkaitan dengan aspek budaya lokal yang dipelajari. Kemudian, ciri materi

ajar bisnis adalah materi yang memaparkan pengetahuan tentang dunia usaha dan

dunia industri, bagaimana berinteraksi di dalamnya untuk mencapai target tertentu.

Terakhir, ciri materi ajar untuk keperluan pribadi menyangkut hobi, kesenangan, atau

pemenuhan kehidupan pribadi. Di antara keempat karakteristik materi ajar yang

terkandung dalam materi ajar INCULS 2009 (Revisi), karakteristik wisata/budaya

paling mendominasi secara keseluruhan fase pembelajaran (Tingkat 1 s.d 3).

Perhatikan tabel di bawah ini.

Tabel 1.0 Karakteristik Materi Ajar INCULS 2009

No.

Karakteristik Materi Ajar TingkatDasar

Tingkat Madya

Tingkat Lanjut

1. Wisata/Budaya 50% 30% 31,25%2. Akademik 5% 40% 50%3. Keperluan Pribadi 45% 15% 18%4. Bisnis 0% 15% 0%

Tabulasi di atas diperoleh berdasarkan pengelompokan materi pokok bahasan

(20 pelajaran tingkat dasar; 20 pelajaran tingkat madya, dan 16 pelajaran tingkat

lanjut). Setiap pokok bahasan dianalisis isi yang menyangkut materi budaya

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

40

Page 8: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

pariwisata, akademik, keperluan pribadi, dan bisnis. Diperoleh karakteristik terbanyak

yang sekaligus mencirikan materi ajar “Titian Bahasa: Panduan Berbahasa Indonesia

untuk Penutur Asing” edisi 2009 (Revisi) adalah untuk tujuan wisata/budaya. Pada

tingkat dasar mahasiswa dikenalkan wisata/budaya di Malioboro, pasar Beringharjo,

tinggal di desa, berkunjung ke Candi Prambanan, ke Pantai Baron, matahari terbit di

Bromo, menonton wayang, bermain gamelan, dan belajar membatik. Pada tingkat

madya dikenalkan wisata/budaya batik, kuliner Yogya, pernikahan adat Jawa, cerita

rakyat Sangkuriang, mengenal Indonesia sebagai negara kultural, dan musik dangdut.

Selanjutnya pada Pada tingkat lanjut (5 dari 20 topik), misalnya, dikenalkan tema

Beringharjo, wisata belanja pasar tradisional; Sendangrejo: nikmatnya udang galah di

tengah sawah, Dayak Meratus, bersepeda: gerakan kebudayaan, dan budaya mudik

lebaran.

Yogyakarta sebagai ikon kota budaya “berhati nyaman” yang dikenal luas oleh

masyarakat Indonesia mencoba membuktikan iklim belajar BIPA di kota ini agar juga

akrab dengan wisata budayanya. Ciri akademik, keperluan pribadi, dan bisnis adalah

karakteristik materi ajar yang berturut-turut juga penting (lih. Tabel 1.0)

4.2 Standar Kompetensi Pemelajar BIPA INCULS

Dalam konteks penguasaan BIPA, istilah kemampuan pemelajar

berkomunikasi (lisan dan tulis) disebut kompetensi. Karena menyangkut

kemampuan berkomunikasi, Dell Hymes (1967; 1972) memakai istilah kompetensi

komunikatif secara kompatibel. Dalam perkembangannya, istilah kompetensi

dikembangkan berdasarkan macam-macam sudut pandang. Kompetensi komunikatif

mulai dibedakan antara kompetensi linguistik dan kompetensi komunikatif (Paulston ,

1974 via Brown, 2007: 241). Kemudian, James Cummins (1979, 1980) mengusulkan

perbedaan antara kecakapan bahasa akademis/kognitif dan keterampilan komunikatif

antarpersonal dasar (Brown, 2007: 241).

Menurut pengamatan Brown, karya yang berpengaruh dalam pendefinisian

kompetensi komunikatif dan menjadi rujukan utama dalam diskusi tentang

kompetensi komunikatif (KK) sehubungan dengan pengajaran bahasa kedua adalah

pandangan Michael Canale dan Merril Swain (1980). Mereka membagi KK ke dalam

4 subktegori yaitu (1) kompetensi gramatikal, pengetahuan tentang butir leksikal,

kaidah morfologis, sintaksis, semantik kalimat dan fonologi, (2) kompetensi wacana,

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

41

Page 9: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

yaitu kemampuan untuk merangkai kalimat-kalimat dalam rentang wacana yang

bermakna, (3) kompetensi sosiolinguistik, yaitu kaidah-kaidah sosial budaya bahasa,

dan wacana, (4) kompetensi strategis, yaitu strategi komunikasi verbal dan nonverbal

yang bisa dipakai untuk memecahkan kemacetan komunikasi karena variabel

kebahasaan atau kompetensi yang tidak memadai.

Sejalan dengan pandangan di atas, Lyle Bachman (1990) juga membagi

kompetensi bahasa menjadi 2 kategori yaitu kompetensi organisasional, dan

kompetensi pragmatis. Kompetensi organisasional dibagi lagi atas 2 yaitu kompetensi

gramatikal (kosakata, morfologi, sintaks, fonologi), dan kompetensi tekstual (kohesi,

organisasi retoris). Sementara kompetensi pragmatis dibagi lagi menjadi 2 yaitu

kompetensi ilokusioner (fungsi ideasional, fungsi manipulatif, fungsi heuristik, dan

fungsi imajinatif), dan kompetensi sosiolinguistik (peka dialek/variasi; peka register,

peka kaalamian bahasa, peka budaya dan gaya bahasa).

Standardisasi kemahiran yang dirumuskan Tim Badan Bahasa (2014) merujuk

pada standar kompetensi atau kompetensi inti, kompetensi dasar, dan kompetensi

bahasa. Standar kompetensi mengacu pada kemampuan berbahasa yang dibagi per

tingkat, kemudian kompetensi dasar mengacu pada kemampuan mendengar,

berbicara, membaca, dan menulis, sedangkan kompetensi bahasa mengacu pada

kemampuan menggunakan tata bahasa dan kosakata.

Berdasarkan kajian teori kompetensi di atas ditarik kesimpulan bahwa

kompetensi adalah capaian yang dapat diukur berdasarkan kecakapan

mengungkapkan ide lewat bahasa yang dipelajari, baik dalam konteks linguistik atau

ekstralinguistik. Prinsip ini juga diakomodasi oleh kerangka acuan yang umum

dipakai di Eropa yaitu kerangka CEFR. Menurut CEFR, kompetensi komunikatif

dasar dibagi 3 yaitu kompetensi linguistik, kompetensi sosiolinguistik, dan

kompetensi pragmatik. Kompetensi linguistik mengukur kecakapan verbal, dan

kompetensi sosiolinguistik mengukur kecakapan kode verbal dikaitkan dengan unsur

kemasyarakatan pemakai bahasa, dan kompetensi pragmatik mengukur kecakapan

verbal dengan situasi pemakaian. Dalam distribusi kemampuan per tingkat,

kompetensi itu di bagi ke dalam 3 level, yaitu level A untuk tingkat dasar (dibagi A1-

A2), level B untuk tingkat madya (dibagi B1-B2), dan level C untuk tingkat lanjut

(dibagi C1-C2).

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

42

Page 10: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

Deskripsi kompetensi didistribusikan dalam tabel 2.0 di bawah ini. Kata kunci

kompetensi tingkat Dasar (A) adalah kemampuan berbahasa secara sederhana dengan

topik diri dan lingkungan sekitarnya. Seterusnya, kompetensi tingkat Madya (B)

mengacu pada kemampuan berkomunikasi sedikit kompleks dengan topik di

lingkungan kerja, pendidikan, wisata ,baik yang bersifat kongkret atau abstrak dan

mampu memberi sudut pandang sendiri secara sederhana. Kemudian, kompetensi

tingkat lanjut (C) mengacu pada kemampuan menyampaikan gagasan secara

terstruktur menyangkut topik-topik yang sulit (kompleks) baik menyangkut makna

eksplisit, maupun implisit, dan mampu mengeksrepsikan diri secara spontan.

Pemeriksaan isi materi ajar yang terimplementasi dalam setiap pokok bahasa buku

panduan BIPA INCULS 2009 (Revisi) didapati relevansi kompetensi yang dijabarkan

kerangka acuan CEFR ini. Periksalah tabel berikut.

Tabel 2.0 Deskripsi Kompetensi CEFR dan INCULS

GrupLevel

Level Deksripsi Kompetensi CE

FR

INC

UL

SA

Basicuser

A1Breakthro

ugh orbeginner

Can understand and use familiar everyday expressions and very basic phrases aimed at thesatisfaction of needs of a concrete type.

Can introduce themselves and others and can ask and answer questions about personal details such as where they live, people they know and things they have.

Can interact in a simple way provided the other person talks slowly and clearly and is prepared to help.

V

V

V

V

V

V

A2Waystage

orelementar

y

Can understand sentences and frequently used expressions related to areas of most immediate relevance (e.g. very basic personal and family information, shopping, local geography, employment).

Can communicate in simple and routine tasks requiring a simple and direct exchange of information on familiar and routine matters.

Can describe in simple terms aspects of their background, immediate environment and matters in areas of immediate need.

V

V

V

V

V

V

BIndependen

B1Threshold

or

Can understand the main points of clear standard input on familiar matters regularly encountered in work, school, leisure, etc.

V V

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

43

Page 11: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

t user

intermediate

Can deal with most situations likely to arise while travelling in an area where the language is spoken.

Can produce simple connected text on topicsthat are familiar or of personal interest.

Can describe experiences and events, dreams, hopes and ambitions and briefly give reasons and explanations for opinions and plans.

V

V

V

V

V

V

B2Vantageor upperintermedi

ate

Can understand the main ideas of complex text on both concrete and abstract topics, including technical discussions in their field of specialization.

Can interact with a degree of fluency and spontaneity that makes regular interaction with native speakers quite possible without strain foreither party.

Can produce clear, detailed text on a wide range of subjects and explain a viewpoint on a topical issue giving the advantages and disadvantages of various options.

V

V

V

V

V

V

CProficientuser

C1Effectiveoperation

alproficienc

y oradvanced

Can understand a wide range of demanding,longer clauses, and recognize implicit meaning.

Can express ideas fluently and spontaneously without much obvious searching for expressions.

Can use language flexibly and effectively forsocial, academic and professional purposes.

Can produce clear, well-structured, detailed text on complex subjects, showing controlled use of organizational patterns, connectors and cohesive devices.

V

V

V

V

V

V

V

V

C2Mastery

orproficienc

y

Can understand with ease virtually everything heard or read.

Can summarize information from different spoken and written sources, reconstructing arguments and accounts in a coherent presentation.

Can express themselves spontaneously, very fluently and precisely, differentiating finer shades of meaning even in the most complex situations.

V

V

V

V

V

V

Dikaitkan pula dengan aspek kompetensi dasar, kegiatan bahasa, dan ranah

berbahasa (lih pula. Pasal 4.1), hasil observasi dan analisis terhadap materi ajarAfiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

44

Page 12: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

INCULS 2009 disimpulkan bahwa kompetensi dasar yang ingin dicapai mencakup

kompetensi linguistik, kompetensi sosiolinguistik, dan kompetensi pragmatik. Aspek

keterampilan berbahasa mencakup membaca, menulis, dan berbicara. Aspek

menyimak dalam materi ajar BIPA INCULS 2009 diintegrasikan ke dalam aspek

berbicara, sedangkan keterampilan menerjemahkan diselenggarakan di kelas, namun

didesain terpisah di luar materi ajar.

Tabel. 3.0 Aspek Pengajaran Bahasa CEFR dan INCULS

No Aspek Pengajaran Bahasa CEFR INCULS

1. Kompetensi dasar (1) Kompetensi linguistik V V(2) Kompetensi Sosiolinguistik V V(3) Kompetensi Pragmatik V V

2. Keterampilan Bahasa Resepsi (1) Menyimak V --Resepsi (2) Membaca V V Produksi (3) Berbicara V VProduksi (4) Menulis V VInteraksi (5) Berbicara V VInteraksi (6) menulis V VMediasi (7) Menerjemahkan V V

3. Ranah Berbahasa(1) Pendidikan V V(2) pekerjaan V V(3) publik V V(4) Pribadi V V(5) Kewisataan/Budaya -- V

Secara lebih terperinci, setiap keterampilan (berbicara, membaca, menulis, tata

bahasa, dan kosakata) yang didesain berdasarkan materi ajar BIPA INCULS 2009

akan disajikan berikut ini.

4.2.1 Kompetensi Keterampilan Berbicara

Berbicara (Speaking) adalah keterampilan pokok dalam berkomunikasi aktif.

Pengajaran BIPA di kelas selalu mengutamakan kemampuan verbal ini. Setiap

tingkatan pembelajaran memiliki kompetensi yang berbeda-beda. Dari 20 pokok

bahasan yang diajarkan dalam materi ajar BIPA INCULS 2009, kompetensi yang

ingin dicapai dalam keterampilan berbicara tingkat dasar adalah kemampuan

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

45

Page 13: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

menggambarkan identitas diri, kebutuhan hidup, dan pengalaman di negara asal dan

di Indonesia dalam konteks seni dan pariwisata (lih. tabel 4.1)

Tabel 4.1 Kompetensi Berbicara Tingkat Dasar Model Materi Ajar INCULS 2009(Ed.Revisi)

No.

Pokok Bahasan Analisis Isi Kompetensi

1. Berkenalan

Identitas Diri dan Keluarga

MENGGAMBARKAN IDENTITAS DIRI, KEBUTUHAN HIDUP, DAN PENGALAMAN DI NEGARA SENDIRI DAN DI INDONESIA DALAM KONTEKS SENI DAN PARIWISATA

2. Memperkenalkan Orang lain

3. Tempat Tinggal Saya di Yogyakarta

4. Keluarga Saya5. Kegiatan Sehari-hari

Kebutuhan Sendiri

6. Menceritakan Makanan Kesukaan

7. Kebiasaan Baru di Yogyakarta

8. Bermain Peran sebagai Dokter dan Pasien

9. Mengajak dan Menolak10. Membicarakan Alat

Transportasi11. Bercerita Mengenai Hobi12. Belanja di Pasar13 Bermain Peran sebagai

Wisatawan dan Pemandu Wisata

14. Bercerita Mengenai Tempat Tinggal di Negara Masing-Masing Pengalaman di

Negara Sendiri15. Bercerita tentang Tempat-Tempat Wisata di Negara Masing-Masing

16. Mengomentari PertunjukanSendratari Ramayana

Realitas atau Pengetahuan seni dan pariwisata Indonesia

17. Tentang Profesi18. Percakapan mengenai

Kesenian Tradisional19. Percakapan Tentang

Pakaian Tradisional/Khas20. Bercerita mengenai Oleh-

Oleh

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

46

Page 14: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

Kompetensi yang diharapkan dicapai dari proses pengajaran BIPA di kelas

Madya adalah menceritakan fakta sosial, budaya, wisata, dan pengalaman, serta

membangun pengetahuan interaksional, dan mencurahkan gagasan (lih. tabel 4.2).

Tabel 4.2 Kompetensi Berbicara Tingkat Madya Model Materi Ajar INCULS 2009(Ed.Revisi)

No.

Pokok Bahasan Analisis Isi Kompetensi

1. Bercerita mengenai Biaya HidupFakta Sosial

MENCERITAKAN FAKTA SOSIAL, BUDAYA, WISATA, DAN PENGALAMAN; MEMBANGUN PENGETAHUAN INTERAKSIONAL; DAN MENCURAHKAN GAGASAN

2. Berdiskusi mengenai Sistem Pendidikan

3. Berbicara mengenai Gaya Pakaian dalam Berbagai Acara Fakta Budaya

Pop4. Berdiskusi mengenai Gaya HidupSehat

5. Membandingkan Makanan Khas Fakta Wisata Kuliner

6. Bermain Peran sebagai Pemandu Wisata dan Wisatawan

Kebutuhan Interaksional

7. Bermain Peran dalam Tes Wawancara Melamar Kerja

8. Simulasi mengenai Pemilihan Ketua Mahasiswa

9. Berdiskusi mengenai Penyelenggara Acara Pengalaman

10. Menceritakan Cerita Lucu11. Berdiskusi mengenai

Perlindungan Flora dan Fauna

Curah Pendapat

12. Berdiskusi mengenai Kriteria Laki-Laki/Perempuan Idaman

13 Berdiskusi mengenai cara Mengatasi Pencemaran Lingkungan

14. Berdiskusi mengenai Olahraga15. Berdiskusi mengenai Kendaraan

Ramah Lingkungan16. Berdiskusi mengenai manfaat

Pijat dan Spa

Pada tingkat lanjut, kompetensi berbicara lulusan BIPA INCULS pada tingkat

Lanjut lebih menekankan pada komunikasi interaksional seperti berdiskusi. Secara

lengkap dideskripsikan kompetensi berbicara tingkat lanjut adalah kemampuanAfiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

47

Page 15: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

membangun pengetahuan interaksional , mencurahkan pendapat dan menganalisis

masalah (lih. tabel 4.3). Pada tingkat lanjut ini mahasiswa didorong untuk mempu

berdiskusi mengenai topik-topik kebendaan yang kongkret maupun abstrak.

Tabel 4.3 Kompetensi Berbicara Tingkat Lanjut Model Materi Ajar INCULS 2009(Ed.Revisi)

No.

Pokok Bahasan Analisis Isi Kompetensi

1. Tawar Menawar dalam Jual Beli di Pasar Tradisional

Berbelanja lebih kompleks (Materi yang sederhana ada di Tingkat Dasar (lih Pokok bahasan 12)

MEMBANGUN PENGETAHUAN INTERAKSIONAL, MENCURAHKANPENDAPAT DAN MENGANALISIS MASALAH

2. Melakukan Wawancara

Kebutuhan Interaksional

3. Pidato Sambutan4. Memainkan Peran Tokoh-

Tokoh dalam Cerita5. Mendiskusikan Cara

Menanggulangi Bencana Alam

Curah Pendapat dan Analisis

6. Berdiskusi mengenai Masalah Pertanian

7. Mendiskusikan Persoalan Cepat Tua dan Awet Muda

8.Diskusi mengenai Kaum Waria

9. Berdiskusi tentang Makanandan Pola Makan

10. Berdiskusi mengenai Biro Jodoh

11. Berdiskusi mengenai Anak yang Bekerja

12. Berdiskusi mengenai Penyelamatan Satwa Langka

13 Berdiskusi mengenai Mainan Anak dalam Kaitannya dengan Jender

14. Berdiskusi mengenai “Kembali ke Alam”

15. Berdiskusi mengenai Kendaraan

16. Berdiskusi mengenai Kegiatan Mudik

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

48

Page 16: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

Pada tingkat lanjut juga terdapat latihan berbicara untuk ranah publik misalnya

memberikan pidato sambutan pada pelajaran 3, di samping dilatih untuk berdiskusi

(dialogis atau dalam kelompok) tentang topik-topik yang menarik. Kemampuan

menggulirkan ide, menata informasi, dan merespon pendapat orang lain menjadi

skema interaksi berbicara dalam tingkatan ini.

4.2.2 Kompetensi Keterampilan Membaca

Keterampilan membaca (reading) pada setiap tingkatan juga terklasifikasi

berdasarkan tujuan kompetensinya. Membaca adalah aktivitas berbahasa yang

dilakukan seseorang dalam mengalihkan simbol-simbol linguistik menjadi makna.

Materi bacaan yang disusun untuk kemampuan tingkat dasar menyangkut hubungan

interpersonal, kebutuhan sehari-hari, hubungan dengan orang lain, hidup sehat,

mengenal wisata lingkungan, seni dan budaya. Berdasarkan isi materi ini kompetensi

membaca untuk tingkat dasar adalah untuk memahami materi bertahan hidup,

mengenal seni, budaya, dan wisata lingkungan alam.

Tabel 5.1 Kompetensi Membaca Tingkat Dasar Model Materi Ajar INCULS2009 (Ed.Revisi)

No.

Pokok Bahasan Analisis Isi Kompetensi

1. Perkenalan

Hubungan interpersonal

BERTAHAN HIDUP, MENGENAL SENIDAN BUDAYA, DAN WISATA LINGKUNGAN ALAM

2. Keluarga Pak Budi 3. Di Tempat Kos4. Tinggal di Desa5. Kegiatan sehari-hari6. Di Warung Makan

Kebutuhan Sehari-hari

7. Di Perpustakaan8. Pergi ke Bank9. Pasar Beringharjo10. Ke Malioboro Naik

Transjogja

11. Surat Untuk Naoko Hubungan Eksternal

12. Pergi ke DokterPenjagaan Kesehatan Diri

13 Berolahraga

14. Berkunjung ke Candi Prambanan Piknik mengenal

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

49

Page 17: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

wisata lingkungan15. Pantai Baron16l Matahari Terbit di Bromo17. Menonton Pertunjukan

WayangMengenal seni dan budaya

18. Bermain Gamelan19. Belajar Membatik20. Membeli Batik

Untuk tingkat madya, kompetensi yang ingin dicapai dalam keterampilan

membaca adalah memahami wawasan keindonesiaan (lingkungan, kuliner, dongeng,

humor, realitas) dan berwisata budaya (lih. tabel 5.2).

Tabel 5.2 Kompetensi Membaca Tingkat Madya Model Materi Ajar INCULS2009 (Ed.Revisi)

No.

Pokok Bahasan Analisis Isi Kompetensi

1. Pak Kirno Tukang Becak Mengenal Potensi Lingkungan

MEMBANGUN WAWASAN KEINDONESIAAN (LINGKUNGAN, KULINER, DONGENG, HUMOR, REALITAS) DAN BERWISATA BUDAYA

2. Kuliner di Yogyakarta Mengenal wisata kuliner

3. Pantai BaronMengenal Lingkungan

4. Grha Sabha Pramana UGM5. Kaliurang6. Permusuhan Gajah dan

ManusiaMemahami teks dongeng dan Humor7. Senyum Karyamin

8. Batik Mengenal wisata budaya9. Prosesi Pernikahan Adat

Jawa10. Mereka yang Rindu

Bangku Sekolah Memahami realitas11. Ribuan Pencari Kerja

Memadati Bursa Kerja12. Memelihara Kesehatan

Membangun wawasan

13 Pemanasan Global14. Manfaat Kunyit15. Bebas Polusi dan Polisi16. Ciumlah Mawar Kalau

Ingin Kuat Ingatan

Pada tingkat lanjut, kompetensi membaca yang ingin dibangun adalah

kemampuan memahami wacana pengetahuan, opini kritis, wisata alam, belanja,

kuliner, dan budaya (Lih. tabel. 5.3).Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

50

Page 18: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

Tabel 5.3 Kompetensi Membaca Tingkat Lanjut Model Materi Ajar INCULS2009 (Ed.Revisi)

No.

Pokok Bahasan Analisis Isi Kompetensi

1. Beringharjo: Wisata Belanja Pasar Tradisional

Wisata Belanja

MEMBANGUN WACANA PENGETAHUAN, OPINI KRITIS, WISATA ALAM, BELANJA, KULINER, DAN BUDAYA

2. Petani yang Menjadi Relawan

Opini

3. Menghadapi Letusan GunungMerapi

Pengetahuan

4. Tidak Dilirik Karena Gengsi Opini5. Tertawa: Membahagiakan

dan MenyehatkanPengetahuan

6. Alternatif Makanan Nonberas Pengetahuan7. Bangkit dari Kemiskinan Opini8. Sendangrejo:Nikmatnya

Udang Galah di Tengah Sawah

Wisata Kuliner

9. Kencan Buta Mencari Pasangan

Opini

10. Anak Jalanan Dalam Lingkaran Kekerasan

Opini

11. Rumah yang Terang Pengetahuan12. Di sana dirawat, di sini

dijeratOpini

13 Peran Pengetahuan14. Dayak Meratus Wisata Alam15. Bersepeda: Gerakan

KebudayaanOpini

16. Budaya Mudik Lebaran Pengetahuan

4.2.3 Kompetensi Keterampilan Menulis

Menulis adalah aktivitas menuangkan gagasan ke dalam kata-kata yang dirangkai

secara koheren sehingga membentuk wacana tertentu. Kompetensi menulis tingkat

dasar adalah kemampuan memerikan identitas, pengalaman diri, hasil observasi dan

sedikit opini ke dalam tulisan deskripsi, narasi, dan argumentasi sederhana (Lih. tabel

6.1).

Tabel 6.1 Kompetensi Menulis Tingkat Dasar Model Materi Ajar INCULS 2009(Ed.Revisi)

No Pokok Bahasan Tingkat Dasar/Pemula

Analisis Isi Kompetensi

1. Menulis Identitas Diri Identitas Diri Deskripsi Identitas

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

51

Page 19: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

2. Menulis tentang Belajar di INCULS

Lingkungan Tempat Belajar

Deskripsi Pengalaman

3. Mendeskrispsikan Tempat Tinggal

Lingkungan Tempat Tinggal

Deskripsi Pengalaman

4. Menulis Aktivitas Sehari-hari

Rutinitas Narasi Pengalaman

5. Menulis tentang Warung Makan

Lingkungan Tempat Makan

Deskripsi Pengalaman

6. Menulis tentang Keluarga Identitas Keluarga Deskripsi Identitas7. Menulis Kabar kepada

Keluarga atau TemanKorespondensi Narasi

deskripsiPengalaman

8. Menulis tentang Berobat ke Dokter

Lingkungan Tempat Berobat

Narasi deskripsi

Pengalaman

9. Menulis tentang Naik Motor Transportasi Pribadi deskripsi Pengalaman10. Menulis tentang Pengalaman

Naik Transportasi UmumTransportasi Umum Deskripsi Pengalaman

11. Menulis Olahraga Favorit Kesukaan Olahraga Deskripsi Argumentatif

Opini

12. Mendeskripsikan Tempat Belanja

Lingkungan Tempat Belanja

Deskripsi Pengalaman

13. Menulis Pengalaman Saat Tinggal di Desa

Lingkungan Masyarakat

Deskripsi Pengalaman

14. Menulis tentang Candi Kunjungan wisata deskripsi Observasi15. Menulis tentang Daerah

Wisata PantaiKunjungan wisata Deskripsi Observasi

16. Menulis tentang Wisata Alam

Kunjungan wisata Deskripsi Observasi

17. Menulis Kesan Menonton Pertunjukan

Kunjungan wisata Deskripsi Observasi

18. Menulis tentang Alat Musik Tradisional

Pengamatan Deskripsi Observasi

19. Menulis tentang Batik Pengamatan Deskripsi Observasi20. Mendeskripsikan

Cinderamata KhasPengamatan deskripsi Observasi

SIMPULAN DESKRIPSI DIRI, LINGKUNGAN, PROSES INTERAKSI,PENGALAMAN DANPENGAMATAN

DESKRIPSI, NARASI DAN SEDIKIT ARGUMENTASITIDAK ADA EKSPOSISI

IDENTITAS, PENGALAMAN, OBSERVASI, DAN SEDIKIT OPINI

Kompetensi keterampilan menulis tingkat madya adalah kemampuan

menuangkan gagasan hasil observasi, opini, pengalaman diri, observasi partisipasi,

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

52

Page 20: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

dan analisis ke dalam bentuk tulisan deskripsi, eksposisi, dan argumentasi (lih. tabel

6.2).

Tabel 6.2 Kompetensi Menulis Tingkat Madya Model Materi Ajar INCULS 2009(Ed.Revisi)

No Pokok Bahasan Tingkat Menengah/Madya

Analisis Isi Kompetensi

1. Mendeskripsikan Orang dan Pekerjaannya

Pengamatan Deskripsi Observasi

2. Karangan Deskripsimengenai Pakaian

Pengamatan Deskripsi Observasi

3. Melaporkan Pertandingan Olahraga

Pengamatan/Laporan Deskripsi Observasi

4. Menulis Mengenai Makanan

Pengamatan Deskripsi Observasi

5. Menulis argumentasi tentangCara Hidup Sehat

Pandangan atau Pendapat

Argumentasi Opini

6. Mendeskripsikan Objek Wisata

Pengamatan Deskripsi Observasi

7. Menulis mengenai Pentingnya Menjaga Lingkungan Hidup

Pandangan atau Pendapat

Argumentasi Opini

8. Menulis Karangan eksposisi mengenai Manusia dan Lingkungan Hidupnya

Pandangan atau Pendapat

Eksposisi Opini

9. Menulis Deskripsi mengenai Jenis Usaha yang Unik

Pandangan atau Pendapat

Deskripsi Argumentasi

Opini

10.

Karangan Narasi Berupa Cerita Lucu

Peristiwa Lucu Narasi Pengalaman

11. Menulis mengenai Pasangan Ideal

Pandangan atau Pendapat

Argumentasi Opini

12.

Menulis mengenai Lembaga Pendidikan

Lingkungan Tempat Belajar

Deskripsi Pengalaman

13.

Menulis Surat Lamaran Untuk Memperoleh Beasiswa dari Indonesia

Korespondensi Narasi Deskripsi Pengalaman (Riwayat Hidup)

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

53

Page 21: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

14.

Menulis Karangan Eksposisi mengenai Transportasi Pribadi/Umum di Indonesia

Transportasi Pribadi/Umum

Eksposisi Observasi dan Partisipasi

15.

Karangan Berisi Perbandingan Dua Benda/Hal/Keadaan

Komparasi Deskripsi Analisis

16.

Menulis mengenai Perlindungan Binatang Langka

Pandangan atau Pendapat

Argumentasi Analisis

SIMPULAN

PENGAMATAN, PERISTIWA LUCU,PANDANGAN DANPENDAPAT, LINGKUNGAN, KORESPONDENSI,TRANSPORTASI, KOMPARASI

NARASI, DESKRIPSI, EKSPOSISI, ARGUMENTASI

OBSERVASI, PENGALAMAN, OPINI, SEDIKIT ANALISIS

Kemampuan menulis untuk tingkat Lanjut dituntut lebih berwawasan,

terstruktur, dengan topik yang lebih kompleks. Kompetensi yang diharapkan dapat

dicapai oleh mahasiswa tingkat lanjut adalah mampu menuangkan gagasan yang

berasal dari hasil observasi, opini, eksplorasi ide, wawancara, referensi, analisis, dan

persuasi ke dalam bentuk deskripsi, ekspositori, argumentasi, dan persuasi (lih tabel

6.3).

Tabel 6.3 Kompetensi Menulis Tingkat Lanjut Model Materi Ajar INCULS 2009(Ed.Revisi)

No

Pokok Bahasan Tingkat Lanjut/Mahir

Analisis Isi Kompetensi

1. Menulis Karangan Deskripsi

Pengamatan/observasi

deskripsi Observasi

2. Membuat Tulisan dengan Topik “Bencana Alam”

Pengalaman, pengamatan

ekspositori Observasi

3. Menulis Saran opini argumentasi Opini/eksplorasi

4. Menulis Karangan Eksposisi

pengamatan eksposisi Observasi

5. Menulis Teks Wawancara dengan Topik Cara Memelihara Kesehatan

wawancara Deskripsi/ekspositori

Wawancara

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

54

Page 22: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

6. Membuat leaflet tentang Penyelamatan Lingkungan dengan Menanam Pohon

Pandangan/pendapat

argumentasi Opini/ referensi

7. Menarasikan Grafik/Tabel tentang Kemiskinan

Pengamatan data statistik

ekspositori Analisis

8. Menulis Artikel Pendek tentang Makanan yang Bisa Diterima sebagai Makanan Internasional

komparasi Argumentasi/persuasi

Opini, persuasi, referensi

9. Menulis dengan Topik Perkawinan Antarbangsa

korelasi ekspositori Opini, referensi

10.

Membuat Tulisan tentang Hukum dan Keadilan

Observasi, kutipan fakta (hukum)

argumentasi Referensi, analisis

11.

Menulis Biografi Politikus yang Cerdik

Observasxi, wawancara

Deskripsi biografis

Referensi analisis

12.

Menulis dengan Topik Isu tentang Pemanasan Global

Observcasi, opini Ekspositori, argumentasi

AnalisisEksplnanasi

13.

Menulis tentang Emansipasi Perempuan di Negara Saudara

Observasi data, narasi sejarah

Ekspositori argumentasi

Referensi analisis

14.

Menulis mengenai Multikulturalisme

Opini, fakta kutipan

argumentasi Analisis

15.

Membuat Karangan Deskripsi

pengamatan deskripsi Observasi

16.

Membuat Karangan dengan Topik Urbanisasi: Dampak Negatif dan Positif serta Upaya Pencegahan dan Tindakan Lanjutannya

Opini, fakta kutipan

argumetntasi Analisis

SIMPULAN

PENGAMATAN, WAWANCARA, PENDAPAT, KUTIPAN FAKTA, KORELASI, NARASI SEJARAH

DESKRIPSI, EKSPOSITORI,PERSUASI, ARGUMENTASI

OBSERVASI, OPINI, REFERENSI, AJAKAN, ANALISIS

4.2.4 Kompetensi Tata Bahasa

Harmer (2001: 12) mendefinisikan bahwa tata bahasa adalah deskripsi perihal

cara bagaimana kata berubah bentuk dan bisa dikombinasikan menjadi kalimat suatu

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

55

Page 23: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

bahasa. Penguasaan tata bahasa ini dalam aktivitas berbahasa diaplikasikan ke dalam

keterampilan menulis, dan berbicara. Dari 20 pokok bahasan tata bahasa yang

diajarkan dalam materi ajar BIPA INCULS 2009 (ed. Revisi), kompetensi yang ingin

dibangun dalam kognisi pemelajar BIPA tingkat dasar adalah kemampuan menguasai

dan menerapkan gramatika leksikal, sintaksis kalimat, sintaksis frasal, dan morfologi

leksikal. Gramatika leksikal adalah kaidah penggunaan kata dalam konteks kalimat

(lih tabel 7.1). Sintaksis kalimat adalah kaidah pemakaian tipe klausa, sedangkan

sintaksis frasal adalah kaidah penggunaan kata-kata yang membentuk kelompok kata.

Kemudian, morfologi leksikal adalah kaidah pembentukan kata yang berasal dari

morfem bebas atau terikat.

Tabel 7.1 Kompetensi Tata Bahasa Tingkat Dasar Model Materi Ajar INCULS2009 (Ed.Revisi)

No Pokok Bahasan Tingkat Dasar Analisis Isi Kompetensi1. Kata Tunjuk Gramatika leksikal

Gramatika Leksikal, Sintaktis Kalimat , Sintaksis Frasal, dan Morfologi Leksikal

2. Kata Ganti Orang Gramatika Leksikal3. Ada dan Adalah Gramatika Leksikal4. Kalimat Sederhana Sintaktis Kalimat5. Kalimat Tanya Sintaktis Kalimat6. Kalimat Negatif Sintaktis Kalimat7. Konstruksi Posesif Sintaksis Frasal8. Frasa Atributif Sintaksis Frasal9. Awalan ber- Morfologi Leksikal10. Awalan Me-N Morfologi Leksikal11. Kalimat Tidak Berobjek

Berimbuhan meNSintaktis Kalimat

12. Kalimat Perintah Sintaktis Kalimat13. Kalimat Aktif dan Pasif (1) Sintaktis Kalimat14. Kalimat Aktif dan Pasif (2) Sintaktis Kalimat15. Imbuhan PeN- (1) Morfologi Leksikal16. Imbuhan PeN- (2) Morfologi Leksikal17. Imbuhan Me-kan Morfologi Leksikal18. Imbuhan Me-i Morfologi Leksikal19. Imbuhan -an Morfologi Leksikal20. Awalan se- Morfologi Leksikal

Selanjutnya kompetensi tata bahasa pada tingkat madya yang ingin dicapai

adalah mampu menguasai dan menerapkan sejumlah morfologi leksikal, sintaksis

frasal, dan sintaksis kalimat ke dalam aktivitas berbicara atau menulis bahasa

Indonesia (lih. tabel 7.2).

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

56

Page 24: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

Tabel 7.2 Kompetensi Tata Bahasa Tingkat Madya Model Materi Ajar

INCULS 2009 (Ed.Revisi)

No Pokok Bahasan Tingkat Madya Analisis Isi Kompetensi

1. Imbuhan Ber- Morfologi Leksikal

Morfologis Leksikal, sintaksis Frasal, Sintaktis Kalimat

2. Kalimat Tanya Bentuk Pasif Sintaktis kalimat3. Imbuhan Me-kan Morfologi Leksikal4. Imbuhan Me-i Morfologi Leksikal5. Imbuhan Ter- Morfologi Leksikal6. Imbuhan Per-an Morfologi Leksikal7. Imbuhan PeN-an Morfologi Leksikal8. Imbuhan memper- Morfologi Leksikal9. Imbuhan -nya Morfologi Leksikal10. Kata ulang Sintaksis Frasal11. Imbuhan ke-an Morfologi Leksikal12. Imbuhan ke-an kata kerja Morfologi Leksikal13. Imbuhan se- Morfologi Leksikal14. Imbuhan memper-kan Morfologi Leksikal15. Kata kerja+Preposisi Kata

Kerja Berimbuhan meN-kan/meN-i

Sintaksis Frasa Verba

16. Kata Ulang Sintaksis Frasa

Tidak jauh berbeda dengan kompetensi tata bahasa kelas madya, pada kelas

lanjut kompetensi yang ingin dibangun kepada mahasiswa adalah mampu menguasai

dan menerapkan kaidah morfologi leksikal, hubungan gramatikal, sintaktis kalimat,

dan gramatika terpadu (Lih. tabel 7.3). Yang dimaksud dengan gramatika terpadu

adalah penggunaan beberapa kaidah tata bahasa sekaligus dalam penulisan teks atau

berbicara. Tingkat kesulitan tata bahasa pada tingkat lanjut terletak pada gramatika

terpadu ini.

Tabel 7.3 Kompetensi Tata Bahasa Tingkat Lanjut Model Materi Ajar

INCULS 2009 (Ed.Revisi)

No Pokok Bahasan Tingkat Lanjut Analisis Isi Kompetensi

1. Kata yang (1) Hubungan Gramatikal2. Kata yang (2) Hubungan Gramatikal3. Kata yang (3) Hubungan Gramatikal4. Imbuhan me-kan (1) Morfologi Leksikal 5. Imbuhan me-kan (2) Morfologi Leksikal

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

57

Page 25: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

Morfologis Leksikal, Hubungan Gramatikal,Sintaktis Kalimat; dan gramatika terpadu.

6. Imbuhan me-i (1) Morfologi Leksikal7. Imbuhan me-I (2) (3) (4) Morfologi Leksikal8. Kontras me-kan dan me-i Morfologi Leksikal9. Imbuhan –an dan ke-an (1) Morfologi Leksikal10. Imbuhan –an dan ke-an (2) Morfologi Leksikal11. Imbuhan per-an dan peN-an (1) Morfologi Leksikal12. Imbuhan per-an dan peN-an (2) Morfologi Leksikal13. Imbuhan meN-kan Morfologi Leksikal14. Pengedepanan Bagian Kalimat Sintaktis Kalimat15. Latihan Terpadu Penggunaan

Imbuhan (1)Morfologi Leksikal danHubungan gramatikal

16. Latihan Terpadu Penggunaan Imbuhan (2)

Morfologi Leksikal danHubungan gramatikal

4.2.5 Kompetensi Kosakata

Kosakata adalah himpunan entri leksikon. Dalam konteks pengajaran BIPA,

kosakata dimaksudkan sebagai aktivitas pengayaan, pengaplikasian, dan pemahanan

penggunaan kata dalam akvitas berbicara, membaca, dan menulis. Dengan begitu,

kompetensi kosakata adalah kemampuan menguasai sejumlah kosakata yang dapat

dimaknai dalam konteks berbahasa. Dalam setiap jenjang dibedakan apa saja jenis

kata yang perlu dikuasai. Pada tingkat dasar, kompetensi kosakata yang perlu dikuasai

pemelajar BIPA INCULS adalah mampu menguasai, memaknai, dan menggunakan

kosakata dasar, kata literal dan kata denotatif (lih. tabel 8.1). Dalam materi ajar

tingkat dasar INCULS 2009 ini tidak ditemukan pokok bahasa khusus kata ganti diri

misalnya saya, kamu, Anda, saudara, dia, ia, kami, kita, mereka, dan kalian.

Sementara itu, kata ganti penunjuk (ini, itu, sini, situ, sana) dimuat dalam materi ajar.

Demikian pula kata keadaan pokok tidak disajikan untuk dipelajari secara khusus,

misalnya suka, duka, senang, susah, lapar, kenyang, haus, sakit, sehat, bersih, kotor

jauh, dekat, cepat, lambat, besar, kecil, banyak, sedikit, terang, gelap, siang, malam,

rajin, malas, kaya, miskin, tua, muda, hidup, dan mati. Alasannya mungkin

disebabkan bahwa kata ganti diri dan kata keadaan pokok ini sudah diintegrasikan ke

dalam materi berbicara, dan membaca.

Tabel 8.1 Kompetensi Kosakata Tingkat Dasar Model Materi Ajar INCULS2009 (Ed.Revisi)

No. Pokok Bahasan Kosakata Analisis Isi Kompetensi1. Nama-Nama Orang Indonesia Nama2. Bilangan dan Waktu Bilangan dan waktu

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

58

Page 26: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

KOSAKATA DASAR (kecuali kosakata Ganti Diri dan Kata Keadaan Pokok) ; kosakata literal dan denotatif.

3. Arah dan Letak Arah4. Kosakata untuk kegiatan sehari-

hariRutinitas

5. Kata-kata untuk Rasa Rasa6. Istilah Kekerabatan Kekerabatan7. Kosakata mengenai Perasaan Perasaan8. Nama-nama Anggota Tubuh Anggota tubuh9. Arah dan Letak Arah dan letak10. Kosakta berkaitan dengan alat

transportasiTransportasi

11. Kosakata untuk Posisi Tubuh dan Olahraga

Olahraga

12. Kosakata Benda Kebutuhan Pokok dan Ekonomi

Kebutuhan pokok

13. Kosakata berkaitan dengan Tanaman

Tanaman

14. Kosakata mengenai Pariwisata Pariwisata15. Kosakata berhubungan dengan

ProfesiProfesi

16. Menyanyikan Lagu Lagu17. Kata Kerja Umum dan Khusus Kata kerja18. Kosakata yang berhubungan

dengan KesenianKesenian

19. Jenis-Jenis Pakaian Pakaian20. Kosakata mengenai Makanan

dan Cinderamata IndonesiaMakanan

Kosakata dasar adalah kosa kata primer yang tingkat perubahan katanya

sangat lama. Kosakata dasar terdiri atas istilah kekerabatan (misalnya ayah, ibu,

anak, adik, kakak, nenek, kakek, paman, bibi, menantu, dan mertua); nama-nama

bagian tubuh, misalnya kepala, rambut, mata, telinga ; kata ganti diri dan penunjuk

(misalnya saya, kamu, dia, kami, kita, mereka, ini, itu, sini, situ, dan sana) ; kata

bilangan pokok ( misalnya satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan,

sembilan, sepuluh, duapuluh, sebelas, dua belas, seratus, dua ratus, seribu, dua ribu,

sejuta, dan dua juta); kata kerja pokok (misalnya makan, minum, tidur, bangun,

berbicara, melihat, mendengar, menggigit, berjalan, bekerja, mengambil, dan

menangkap); kata keadaan pokok (misalnya suka, duka, senang, susah, lapar,

kenyang, haus, sakit, sehat, bersih, kotor jauh, dekat, cepat, lambat, besar, kecil,

banyak, sedikit, terang, gelap, siang, malam, rajin, malas, kaya, miskin, tua, muda,

hidup, dan mati); dan benda-benda universal (misalnya tanah, air, api, udara, langit,

bulan, bintang, matahari, dan tumbuh-tumbuhan) (Tarigan, 1985:3--4).

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

59

Page 27: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

Kompetensi kosakata tingkat madya beralih pada penguasaan kosakata selain

kosakata dasar. Seterusnya, kompetensi pemelajar BIPA tingkat madya diharapkan

mampu menguasai, memaknai, dan menggunakan kata sekunder, sejumlah kata

majemuk dan peribahasa (gramatikal, figuratif), namun tidak terdapat kata

berkonotasi (lih. tabel 8.2). Kosakata sekunder adalah leksikon yang bermakna

tambahan. Yang termasuk kosakata sekunder antara lain adalah idiom atau kata

majemuk, kata kiasan, dan kata bermakna gramatikal.

Tabel 8.2 Kompetensi Kosakata Tingkat Madya Model Materi AjarINCULS 2009 (Ed.Revisi)

No.

Pokok Bahasan Kosakata Analisis Isi Kompetensi

1. Kata majemuk Kata Majemuk dengan unsur tukang

Kosakata sekunderDan beberapakata majemuk danperibahasa (gramatikal, figuratif)Tidak terdapat konotatif!

2. Kosakata mengenai Pakaian/Perhiasan

Pakaian

3. Kosakata yang menyatakan Aktivitas Anggota Tubuh

Aktivitas Anggota Tubuh

4. Antonim dan Sinonim Antonim dan Sinonim

5. Kosakata Bidang Kesehatan Kesehatan6. Kosakata Bidang Pariwisata Pariwisata7. Kosakata mengenai

LingkunganLingkungan

8. Kosakata yang Berkaitan dengan Binatang

Binatang

9. Kata Majemuk/Idiom dengan Unsur Buah dan Tangan

Kata majemuk

10. Kata Majemuk/Idiom dengan Unsur Putus dan Tutup

Kata majemuk

11. Kosakata yang berkaitan dengan Penampilan Seseorang

Penampilan

12. Kosakata yang Berkaitan dengan Dunia Pendidikan

Pendidikan

13. Kosakata mengenai Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan

14. Kata Kerja yang Berlawanan Artinya

Verba Antonim

15. Homonim Homonim16. Ungkapan dan Peribahasa Ungkapan dan

Peribahasa

Untuk tingkat lanjut penguasaan kosakatanya lebih kompleks, abstrak,

implisit, dan tidak langsung. Kompetensi yang ingin dibangun untuk tingkat lanjut iniAfiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

60

Page 28: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

adalah kemampuan menguasai, memaknai, dan menggunakan kata berregister

tertentu, kata sekunder , kata literal, figuratif dan konotatif (lih.tabel 8.3).

Tabel 8.3 Kompetensi Kosakata Tingkat Lanjut Model Materi Ajar

INCULS 2009 (Ed.Revisi)

No.

Pokok Bahasan Kosakata Analisis Isi Kompetensi

1. Kosakata Bidang Ekonomi Register ekonomi

Kata berregister, Kata sekunder Kata literal, figuratif dan konotatif

2. Kosakata Berimbuhan –wan, -man, dan –wati

Kata berimbuhan

3. Kosakata yang Berkaitan dengan Bencana Alam

Register bencana alam

4. Kata Majemuk dengan Unsur Daya dan Tahan

Kata majemuk

5. Kosakata Bidang Kesehatan Register kesehatan6. Kosakata Bidang Perkebunan,

Pertanian, dan KehutananRegister pertanian, perkebunan dan kehutanan

7. Homonim, Homofon, dan Homograf

Homonim, homofon dan homograf

8. Kosakata yang Berhubungan dengan Masakan

Register masakan

9. Sinonim dan Antonim Sinonim dan antonim10. Kata Majemuk dengan Unsur

Anak dan IbuKata majemuk

11. Peribahasa Kata figuratif (Peribahasa) 12. Kata Penghalus dan Kata

Berkonotasi NegatifKonotasi

13. Kosakata yang Berkaitan dengan Jender

Register jender

14. Gabungan Kata Bersinonim Sinonim 15. Kosakata Berhubungan

dengan Sepeda dan JalanRegister Sepeda dan jalan

16. Kosakata yang Berhubungan dengan Mudik dan Perpindahan Penduduk

Register Mudik dan migrasi

Mengacu pada hasil analisis kompetensi per keterampilan dan per tingkatan di

atas, kemudian peneliti menerapkannya pada pemetaan kompetensi BIPA Badan

Bahasa 2014. Hasil perbandingan adalah bahwa model materi ajar BIPA INCULS

2009 (Revisi) belum tercantum secara eksplisit materi menyimak (listening). Selain

itu, semua keterampilan tersedia secara lengkap dan kompetensi yang diharapkan

dicapai oleh lulusan juga ekivalen. Berikut tabulasi hasil pemetaannya.

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

61

Page 29: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

Tabel 9. Kompetensi Lulusan Berdasarkan Materi Ajar INCULS 2009(Revisi) Mengacu Kompetensi BIPA Badan Bahasa 2014

Tingkat

StandarKompeten

si

Kompetensi Dasar KompetensiBahasa

Menyimak

Berbicara

Membaca

Menulis

Tata Bahasa

Kosakata

Tingkat Dasar (A1)A1.1 V -- V V V V VA1.2 V -- V V V V VA1.3 V -- V V V V V

Tingkat Dasar (A2)A2.1 V -- V V V V VA2.2 V -- V V V V VA2.3 V -- V V V V V

Tingkat Madya (B1)B1.1 V -- V V V V VB1.2 V -- V V V V VB1.3 V -- V V V V VB1.4 V -- V V V V V

Tingkat Madya (B2)B2.1 V -- V V V V VB2.2 V -- V V V V VB2.3 V -- V V V V V

Tingkat Lanjut (C1)C1.1 V -- V V V V VC1.2 V -- V V V V VC1.3 V -- V V V V VC1.4 V -- V V V V V

Tingkat Lanjut (C2)C2.1 V -- V V V V VC2.2 V -- V V V V VC2.3 V -- V V V V VC2.4 V -- V V V V V

5. Simpulan

Dalam penelitian ini, materi ajar BIPA INCULS 2009 (Edisi Revisi) ditelaah

berdasarkan kerangka acuan CEFR dan kompetensi BIPA Badan Bahasa 2014.

Berdasarkan analisis isi pokok bahasan setiap tingkat disimpulkan, pertama, bahwa

karakteristik materi ajar BIPA INCULS mencirikan pengenalan bahasa, dan

wisata/budaya Indonesia. Aspek materi budaya dan wisata dipahami menjadi daya

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

62

Page 30: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

tarik tersendiri materi ajar BIPA INCULS 2009 (Edisi Revisi) ini. Kedua, dari

analisis persamaan dan perbedaan deskripsi kompetensi CEFR (Common European

Framework of Reference for Languages) dan kompetensi BIPA Badan Bahasa 2014,

kompetensi pemelajar BIPA INCULS dibagi pada setiap keterampilan berikut. Pada

tingkat dasar, pemelajar BIPA diharapkan mampu menguasai bahasa Indonesia untuk

bertahan hidup (survival), menjelaskan identitas diri, mengenali lingkungan sekitar

dengan daya ungkap bahasa yang rutin dan sederhana. Pada tingkat madya, pemelajar

BIPA diharapkan mampu menguasai bahasa Indonesia berkaitan dengan topik yang

lebih luas dan sedikit kompleks, menceritakan pengalaman diri, membangun wawasan

tentang keindonesiaan, mampu menulis teks narasi, deskripsi, eksposisi, dan

argumentasi mengenai hasil pengamatan, pengalaman, pendapat, dan sedikit analisis.

Pada tingkat lanjut, pemelajar BIPA diharapkan mampu menguasai bahasa Indonesia

berkaitan dengan topik yang abstrak, implisit, dan kompleks, membangun

pengetahuan interaksional, mencurahkan pendapat, dan menganalisis masalah,

mampu menulis teks deskripsi, eksposisi, persuasi, dan argumentasi tentang hasil

pengamatan, pendapat, serta kutipan referensi.

Berdasarkan panduan yang disusun CEFR mengenai analisis karakteristik

materi ajar dapat disimpulkan bahwa materi ajar INCULS mengenalkan bahasa

Indonesia kepada penutur asing dengan proporsi paparan kebahasaan tentang

wisata/budaya berkisar antara 30 % - 50% pada setiap tingkat pembelajaran. Gairah

untuk mengenal Indonesia secara nyata lewat bahasa dan budaya nusantaranya ini

diasumsikan membuat inspirasi yang menyenangkan bagi mahasiswa asing.

Keuntungannya mahasiswa merasa nyaman dan bisa bersenang-senang sambil

mengeksplorasi penggunaan bahasa Indonesia di lokus-lokus kewisataan.

Kelemahannya, ketertarikan tentang tempat dan kegiatan wisata ini membuat

mahasiswa terobsesi untuk mengeksplorasinya lebih lama sehingga ketika liburan usai

dan waktunya kuliah dimulai, sebagian mereka masih berada di tempat-tempat wisata

itu sehingga pembelajaran di kelas sementara menjadi terganggu.

Berdasarkan kerangka acuan kompetensi yang disusun CEFR dan Badan

Bahasa 2014, disimpulkan bahwa materi ajar INCULS 2009 (Revisi) juga mengacu

pada SKL panduan CEFR yaitu memenuhi kompetensi linguistik, kompetensi

sosiolinguistik, dan kompetensi pragmatik. Analisis korelasi materi ajar dengan

kompetensi menunjukkan hubungan yang erat. Materi ajar merupakan pedoman

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

63

Page 31: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

pengajaran agar standar kompetensi dapat dicapai. Dalam konteks diplomasi negara

ke dunia luar yang tertarik akan Indonesia, sudah saatnya Indonesia dipromosikan

lewat pengajaran BIPA. Promosi itu dapat dilakukan dengan mengemas materi ajar

kebahasaaan yang materinya berkaitan dengan promosi wisata seperti ditemukan

dalam materi ajar INCULS 2009 (ed. Revisi). Menurut nalar pemajuan bangsa, perlu

dikemas pengajaran BIPA dalam materi produk layak ekspor atau ekonomi kreatif

sebagai bagian kerja perdagangan dan perindustrian. Dunia usaha dan dunia industri

semestinya juga mendapat perhatian dalam kemasan materi ajar BIPA. Bagian

terakhir ini hanya sebagai rekomendasi pemikiran saja.

DAFTAR PUSTAKA

Brown, H. Douglas. 2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa. (Terjemahan Edisi Kelima). Jakarta: Kedubes Amerika Serikat.

Canale, M. dan Swain, M. 1980. “Theoretical Bases of Communicative Approaches toSecond Language Teaching and Testing”. Applied Linguistics, I, 1-47.

Common European Framework of Reference for Languages. https://en.wikipedia.org/wiki/ Common_European_Framework_of_Reference_for_Languages (Diakses 29 Juli 2019).

Harmer, Jeremy. 2001. The Practice of English Language Teaching. Essex, England: Longman.

Hymes, Dell. 1972. On Communicative Competence. Dalam J. Pride dan J. Holmes (ed.). Sociolinguistics. Harmondsworth, UK: Penguin Books.

Muliastuti, Liliana. 2019. Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing: Acuan Teori dan Pendekatan Pengajaran. (Cet. Kedua). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Suyitno, Imam., dkk. 2018. Perilaku Belajar dan Pembelajaran BIPA: Acuan Dasar Pengembangan Literasi Komunikasi Pelajar BIPA. Bandung: PT. Refika Aditama.

Tim Badan Bahasa. 2014. “Pemetaan Kompetensi BIPA Pascapanel”. Dalam lokakarya Standardisasi Kemahiran BIPA. (naskah tidak diterbitkan).

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

64

Page 32: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

LAPORAN CATATAN PERSIDANGAN KIPBIPA XIFakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 7—9 Agustus 2019

Hari, Tanggal : Rabu, 7 Agustus 2019Pukul : 18.30—20.00 WIBPenyaji Makalah: Dr. Sailal Arimi, M.Hum.Judul Makalah : Analisis Korelasi Kompetensi dan Materi Ajar BIPA di INCULSPemandu : Sudaryanto, M.Hum.Pencatat : Kity Karenisa

Catatan Penyajian:Dr. Sailal Arimi(1) Materi ajar berkorelasi dengan kompetensi lulusan dengan merekonstruksi dan

menganalisis standar kompetensi. Data penelitian diambil dari Titian Bahasayang digunakan oleh INCULS; dilakukan pengumpulan data dan dianalisis denganacuan CEFR dan BIPA Badan Bahasa 2014. INCULS yang berdiri 1987 yangsebelumnya bernama Pusat Studi Indonesia. Sejak 2017, INCULS menjadi bagiandari Pusat Bahasa.

(2) Karakteristik materi ajar INCULS, yaitu tujuan wisata (yang paling tinggi);tujuan akademik, terutama mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikankeperluan pribadi, dan bisnis (yang paling rendah). Ranah berbahasa yangmenjadi ciri khas INCULS adalah wisata. Kompetensi berbicara tingkat dasarberkaitan dengan diri sendiri, negara sendiri, lingkungan; kompetensimendengarkan dan tujuan kompetensi tidak ditemukan dalam buku INCULS;kompetensi pada tingkat madya meliputi pembahasan tentang fakta sosial budaya,pengalaman diri, dan mencurahkan gagasan; kompetensi pada tingkat lanjutberkaitan dengan menganalisis masalah. Kompetensi tata bahasa pun berbedapada tiap tingkat. Kompetensi tata bahasa pada tingkat lanjut adalah gramatikaterpadu. Kosakata juga diberikan berdasarkan tingkatnya dari dasar, sedangkankosakata sekunder tidak diberikan untuk tingkat budaya.

(3) Dengan demikian, wisata dan budaya Indonesia menjadi karakteristik bahan ajarINCULS. Dalam konteks diplomasi budaya, hal ini diperlukan. Untuk masa yangakan datang, bahan ajar dapat bermateri dunia usaha dunia industri.

Diskusi/Tanya JawabPenanya 1Nama : PujiInstansi : - dari DepokPertanyaan: (1) Keterampilan berbahasa apa yang berubah signifikan setelah

seseorang belajar bahasa Indonesia?

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

65

Page 33: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

(2) Bisakah lingkungan sosial membuat kompetensi bahasa berubah walau bukan di lingkungan aslinya; penutur palsu dapatkah menjadi seperti penutur asli?

Tanggapan: (2) Penutur palsu bisa saja memiliki kompetensi yang mendekati penuturasli; semakin muda dan semakin serius seseorang belajar, hasilnya akansemakin bagus. Namun, tidak bisa sama dengan penutur asli. Adaekspresi kebahasaan yang tidak bisa dikuasai. Peningkatan kemampuanberbahasa bisa dilakukan dengan mencari kesempatan untuk berbicaradengan bahasa target.

(1) Kemampuan berbahasa aktif indikatornya adalah berbicara.Keterampilan berbahasa itu dapat diujikan dengan TIFL atau UKBI.

Penanya 2Nama : SuyotoInstansi : Universitas Kanda, JepangPertanyaan: (1)Persoalan penetapan persentase bahasa formal dan informal, bahasa

asli dan bahasa figuratif; bahasa informal seperti apa yang diberikan?Sementara ini, pengajaran yang diberikan untuk tingkat lanjut adalahbahasa gaul, sementara materi sastra banyak diminati, tetapi berapapersen harusnya materi ini diberikan?

(2) Bagaimana mengajarkan tata bahasa agar menarik?Tanggapan: (1) Bahasa yang paling tepat diberikan untuk penutur asing adalah

bahasa yang baku agar dapat menjadi penutur bahasa Indonesia yangelegan. Jadi, pengajaran yang diutamakan adalah pengajaran bahasaformal. Pengajaran yang tidak menargetkan bahasa formal dapatmenjadi masalah bagi orang yang belajar bahasa Indonesia.

(2) Pengajaran tata bahasa yang menarik bergantung pada pribadi pengajardan jam terbang atau pengalaman pengajar sehingga pengajar itumenguasai cara mengajar. Pengajar yang diperlukan adalah pengajaryang pantang menyerah: berlatih, menggunakan metode yang menarik,misalnya: morfologi bahasa Indonesia merupakan hal yang sulit untukdiajarkan sehingga diperlukan kreativitas dari pengajar untuk membuatpengajaran morfologi bahasa Indonesia menjadi menarik.

Penanya 3Nama : Andi Satrian JahrirInstansi : Universitas Negeri MakassarPertanyaan: Berkaitan dengan pertanyaan dan masalah yang dihadapi Bapak Suyoto.

Pengajaran bahasa informal dapat membuat mahasiswa mampuberkomunikasi; kapan memberikan bahasa baik dan benar karenamahasiswa cenderung untuk menggunakan bahasa informal (sehari-hari). Ada kesulitan yang dirasakan oleh pembelajar saat menggunakanbahasa resmi yang baku.

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

66

Page 34: ANALISIS KORELASI KOMPETENSI DAN MATERI AJAR BIPA DI ...kipbipa.appbipa.or.id/unduh/Pembicara 4 (Sailal Arimi).pdf · ini seperti bahan ajar, buku teks, buku ajar—mengalami perubahan,

KIPBIPA XI: Pengembangan BIPA pada Era Revolusi Industri 4.0

Tanggapan: Representasi keformalan diperlukan dalam ajar. Variasi dapat diberikanpada tingkat lanjut. Bahan ajar daring dapat digunakan untuk bahanpenelitian.

Isu Utama/Isu Penting dalam Diskusi...

Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA)

67