analisis kontek penyusunan kurikulum
DESCRIPTION
langkah langkah menyusun kurikulum 2013 untuk SMKTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor - 13 tahun 2015 tentang Standar Pendidikan Nasional
(Perubahan kedua PP No 19/2005), yang meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu; 1. Standar Isi,
2. Standar Kompetensi Lulusan, 3. Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar Pembiayaan dan 8.
Standar Penilaian.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga
untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik
pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait dengan
kriteria minimal tentang ruang belajar, berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang hanya
tergantung dari dana sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMK Muhammadiyah 1
Rangkasbitung Kabupaten Lebak tidak banyak dan kemampuan ekonomi orang tuanya
kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi ideal, terutama
untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal
adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga
melalui pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan
menyebabkan SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak menjadi sekolah
pilihan masyarakat di kecamatan Rangkasbitung dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang
banyak dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan
Standar Nasional Pendidikan dapat tercapai.
B. Dasar/Landasan Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Perubahan kedua PP No 19 tahun 2005)
3. Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang perubahan kebijakan pemberlakuan
kurikulum
4. Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 untuk SMK dan
MAK.
5. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP.
6. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Extra Kurikuler.
7. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan.
8. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan.
9. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tantang pembelajaran.
10. Permendikbud No. 104 Tahun 2014 Tentang Standar penilaian
11. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 Tentang SKL
12. Permendikbud No. 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi
13. Permendikbud No. 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks dan Buku Panduan Guru
14. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor : 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Kejuruan
15. Pergub No 15 tahun 2014 tentang mulok Seni Budaya Banten.
16. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor 421.1/
-Dispend/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kalender Pendidikan Tahun
Pembelajaran 2015-2016 bagi Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi
Banten.
17. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Nomor
420/903-Disdikbud/Kab/2015 tentang Kalender Pendidikan bagi sekolah pada
tahun pembelajaran 2015-2016.
C. Tujuan dan manfaat
Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan Standar nasional Pendidikan;
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional
pendidikan;
3. Menyampaikan informasi kepada pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan
kepada SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak.
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan
pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMK Muhammadiyah 1
Rangkasbitung Kabupaten Lebak untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum SMK
Muhammadiyah 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak,
BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
1. Analisis Standar Isi
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
1. Kerangka Dasar Kurikulum
1. Kelompok mata pelajarana. Agama dan
akhlak muliab. Kewarganegar
aan dan budi pekerti
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Estetikae. Jasmani,
olahraga dan kesehatan
Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia
Peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta peningkatan kualitas diri sebagai manusia.
Memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
Melakukan kebiasaaan doa untuk memulai belajar (pagi) dan sesudah proses pembelajaran, mengadakan perayaan HBI,
Dikembangkan solidaritas dengan mengikuti kegiatan kemasyarakatan diantaranya : melakukan kegiatan sosial, bakti sosial, upacara peringatan hari besar kenegaraan.
Menerapkan diskusi kelompok dalam pembelajaran
Penyediaan buku-buku sebagai sumber belajar
Melaksanakan secara rutin peringatan HBI dan mengambil makna yang terkandung dalam setiap peringatan HBI
Mengefektifkan 3S (Senyum Salam,Sapa)
Pelaksanaan perlu secara konsisten
Mengefektifkan pemanfaatn perpustakaan, internet sebagai sumber belajar siswa serta menambah buku-buku pegangan siswa
Merangsang siswa untuk melahirkan ide-ide baru dibidang teknologi tepat guna sesuai dengan bidang ilmu yang didalami disekolah.
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatis dan mandiri.
Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin kerja sama dan hidup sehat.
diperpustakaan dan pemanfaatan internet belum efektif.
Melaksanakan pembelajaran dengan kontek penerapan ilmu yang didapat disekolah dengan kehidupan sehari-hari…dengan mengikuti kontes pameran teknologi tepat guna baik di tingkat kabupaten, provinsi mau pun nasional
Memberi kebebasan ruang kepada siswa untuk menyalurkan bakat dibidang seni seperti teater, graffiti, music dan lain-lain
Pemberian kesempatan kepada siswa untuk menumbuhkan rasa sportifitas melalui pelajaran pendidikan olah raga dan jasmani yang didukung dengan sarana olah raga
Pembinaan olah raga pestasi sesuai minat
Melengkapi sarana pendukung untuk menumbuhkan seni dan estetika di kalangan siswa
Melengkapi sarana olah raga sesuai minat siswa
Melengkapi sarana olah raga sesuai minat siswa
Mengundang pelatih cabang olah dari luar sekolah sesuai dengan minat siswa
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
siswa
Pembinaan olah raga pestasi sesuai minat siswa namun terbatasnya pelatih yang kompeten dibidangnya
2. Prinsip pengembangan kurikulum
KTSP dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP dan Majelis Dikdasmen propinsi Banten.
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
b. Beragam dan terpadu
c. Relevan dengan
Dalam pengembangan KTSP belum memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum terutama prinsip perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
Menjalin kerja sama dengan industri mitra sekolah dalam proses pengembangan kurikulum
Dikembangkan di aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap secara terus menerus
Memberi motivasi supaya siswa melajutkan
Dilakukan reviuw dokumen KTSP sehingga memenuhi setiap prinsip pengembangan kurikulum khususnya prinsip perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya
Menambah jumlah industri mitra sekolah dalam proses pengembangan kurikulum
Pemahaman tujuan pendidikan.
Peningkatan daya dukung seperti sarana prasarana dan kompetensi guru
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
kebutuhan hidupd. M
enyeluruh dan berkesinambungan
e. Belajar sepanjang hayat
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
pendidikan setelah tamat sekolah
Mengacu pada tujuan pendidikan pada umumnya
3.Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan
a. Peserta didik belum maksimal mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b.Penegakkan kelima pilar belajar dalam pelaksanaan kurikulum belum maksimal
c. Pelaksanaan kurikulum masih klasikal dan belum memungkinkan peserta
a. Peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan
b. Perlu peningkatan pelaksanaan lima pilar belajar yaitu (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami
dan menghayati,
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
peserta didik mendapat pelayanan yang maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik dalam suasana yang kondusif
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan dengan memperhatikan perkembangan yang berkiblat pada era globalisasi dengan mendekatan yang berbasis pada perkembangan teknologi dan berbasis pada alam sekitar
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan
didik mendapat pelayanan yang maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik
d.Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik dalam suasana yang formal
pelaksanakan kurikulum belum maksimal
e.menggunakan pendekatan dengan memperhatikan perkembangan yang berkiblat pada era globalisasi dengan pendekatan yang berbasis pada perkembangan teknologi dan berbasis pada alam sekitar
f.Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi yang sesuai dengan kultur budaya di lingkungan sekolah
(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,
(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif kreatif, efektif, gembira dan menyenangkan.
c. Pelayanan terhadap peserta didik sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi kemandirian,penguatan akhlak, dan jiwa sosial,
d. Perlu ditingkatkan hubungan antara peserta didik danm pendidik yang saling
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
kondisi yang sesuai dengan kultur budaya di lingkungan sekolah
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran
g.Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
e. Pendekatan perlu ditingkatkan dalam hal pendekatan terhadap peserta didik adalah pendekatan yang multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
2. Struktur Kurikulum 1. Kurikulum kelas
X,XI dan XII
a. Menggunakan kurikulum 2013
b. Terdiri atas 16 mata pelajaran, terdiri dari
a. Penguasaan kurikulum belum maksimal dan merata
b. Mata pelajaran kelompok A terdiri dari
Melakukan pelatihan kurikulum 2013
Di kelompok B terdapat mata pelajaran Seni budaya dimana didalanya termasuk
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
kelompok A, kelompok B, Kelompok C1 dan kelompok C2
c. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit
d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 - 39 minggu
6 mata pelajaran, Kelompok B 3 mata pelajaran, kelompok C1 3 mata pelajaran, kelompok C2 4 mata pelajaran
c. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit
d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 35 minggu
pelajaran muatan lokal, yang akan mengangkat budaya lokal.
Mengefektifkan waktu satu jam pelajaran
Menambah jam pertemuan diluar jam pelajaran
3. Beban Belajar
1. Jumlah Jam pelajaran Setiap minggu
Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu adalah 48 jam pembelajaran
Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu adalah 48 jam pembelajaran
Hari Sabtu lebih dimanfaatkan untuk kegiatan Pengembangan Diri Ekstrakurikuler Seni,Olahraga Prestasi dan Sabtu Bersih
2. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik
Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur belum maksimal digunakan oleh guru
Diadakan Workshop untuk penguatan pelaksanaan program pembelajaran.
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
4. Kalender Pendidikan
Alokasi Waktu Kegiatan : Minggu efektif belajar, Jeda tengah semester, Jeda antarsemester, Libur akhir tahun pelajaran, Hari libur keagamaan, Hari libur umum/nasional, Hari libur khusus, Kegiatan khusus sekolah
Dibuat berdasarkan atas Kalender Pendidikan dari Dinaspendidikan provinsi Banten dan disesuaikan dengan kegiatan internal sekolah
Meningkatkan efektifitas jam efektif per minggu efektif pelajaran
4. Penetapan Kalender Pendidikan
a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama, Kepala Daerah tingkat kab/kota, dan/atau organisasi penyelenggara dapat menetapkan hari libur khusus
c. Pemerintah
a. Permulaan tahun pelajaran adalah tanggal 27 Juli dan berakhir pada bulan 17 juni tahun berikutnya 2016
b. Hari libur sekolah mengikuti ketentuan dari pemerintah pusat/pemerintah daerah , Majelis Dikdasmen dan sekolah menetapkan hari tidak efektif untuk KBM/ insidental Sekolah
c. Kalender pendidikan disusun oleh sekolah berdasarkan alokasi waktu pada SI dengan memperhatikan ketentuan
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut
Pusat/Provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan
d. Kalender pendidikan disusun oleh sekolah berdasarkan alokasi waktu pada SI dengan memperhatikan ketentuan pemerintah/pemerintah daerah
pemerintah/pemerintah daerah, dan Majelis Dikdasmen
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
No SKL SATUAN PENDIDIKANSKL KELOMPOK
MAPELSKL KELOMPOK
MAPEL KET.
1 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja
Agama dan Akhlak Mulia
Pend. Agama PKn
2 Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya
Agama dan Akhlak Mulia
PKn Pend. Agama
No SKL SATUAN PENDIDIKANSKL KELOMPOK
MAPELSKL KELOMPOK
MAPEL KET.
3 Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya
5 kelompok mapel Semua Mapel
4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan social Iptek Pkn PAI Sejarah Indonesia Seni budaya
5 Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global
Agama dan Akhlak Mulia
Kewraganegaraan dan Kepribadian
Iptek
Agama PKn Sejarah Indonesia Prakarya dan
kewirausahaan Seluruh mapeldi
kelompok C1, kelompok C2 dan kelompok C3,
6 Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Iptek Seluruh mapel di kelompok C1, kelompok C2 dan kelompok C3,
7 Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan
Iptek Semua mapel
8 Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
5 kelompok mapel Semua mapel
9 Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik
5 kelompok mapel Semua mapel
10 Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
Iptek Seluruh mapeldi kelompok C1, kelompok C2 dan
No SKL SATUAN PENDIDIKANSKL KELOMPOK
MAPELSKL KELOMPOK
MAPEL KET.
kelompok C3,11 Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan
social Iptek Semua mapel iptek
12 Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
Agama dan Akhlak Mulia
Iptek Kewarganegaraan
dan Kepribadian
Pend. Agama PKn Seluruh mapeldi
kelompok C1, kelompok C2 dan kelompok C3,
13 Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kewarganegaraan dan Kepribadian
PKn
14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya Estetika Seni budaya
15 Mengapresiasi karya seni dan budaya Estetika Seni budaya
16 Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok
Estetika Iptek
Seni budaya Ketrampilan
17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan
Penjasorkes Penjasorkes
18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun Iptek Bahasa Indonesia Bahasa Asing
19 Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat
Kewarganegaraan dan Kepribadian
Iptek
PKn Sejarah Indonesia
20 Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
Agama dan Akhlak Mulia
Iptek Kewarganegaraan
dan Kepribadian
Pend. Agama PKn Sejarah Indonesia
No SKL SATUAN PENDIDIKANSKL KELOMPOK
MAPELSKL KELOMPOK
MAPEL KET.
21 Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis
Iptek Estetika
Bahasa Indonesia Bahasa Asing Seni budaya
22 Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris
Iptek Bahasa Indonesia Bahasa Asing
23 Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
Iptek Seluruh mapeldi kelompok C1, kelompok C2 dan kelompok C3,
3. Analisis Standar Proses
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
I PERENCANAAN
A. Silabus Pada Silabus harus memuat: Identitas mata pelajaran ,SK KD, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/Bahan/Alat.
Pada Silabus harus memuat: Identitas mata pelajaran ,SK KD, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/Bahan/Alat.
Diprogramkan bimbingan dan pendampingan teknik analisis SI sehingga seluruh guru dapat memahami isi dari silabus
B. RPP 1. RPP memuat: Identitas MP, SK, KD Indiator Pencapaian, tujuan, Alokasi Waktu , Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian belajar, dan sumber belajar.
2. Pada tahapan kegiatan pembelajaran terdiri dari tahapan: pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.
3. Mengacu pada prinsip-prinsip penyusunan RPP.
Masih ada beberapa guru menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum belum RPP tidak relevan tujuan pada RPP.
Diadakan pendampingan dan bimbingan pembuatan RPP, sehingga RPP yang dibuat guru sesuai standar
II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan Pelaksanaan Rombongan Belajar Jumlah maksimal peserta
didik setiap rombongan be-Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar
Melakukan penyeleksian dalam proses PPDB
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
lajar adalah 36 peserta didik. adalah 40 peserta didik. Beban kerja minimal
gurubeban kerja guru sekurang-kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu
90 % beban kerja guru mencapai 24 jam tatap muka dengan memenuhi di sekolah lain
Mendorong guru untuk mememenuhi 24 jam dari sekolah lain
Buku teks pelajaran rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;
Rasio buku tek pelajaran untuk peserta didik belum mencapai perbandingan 1 : 3
Mengajukan kebutuhan buku pegangan siswa dalam RAPBS
Pengelolaan kelas - guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
- pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran
- Sebagian besar dapat guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran
- Sebagian besar guru menyampaikan silabus mata pelajaran pada tiap awal semester
- Guru yang belum dapat menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran perlu pembinaan dan pelatihan pengelolaan dan manajemen kelas melalui forum MGMP
- Perlu pengecekan oleh waka kurikulum/ pengajatran pada guru agar guru menyampaikan silabus mata pelajaran pada tiap awal semester
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan- Penyampaian tujuan - Motivasi
Kegiatan inti- Mengamati- Menanya- Mengeksplorasi- Mengaasosiasi- mengkomunikasikan
Penutup- Rangkuman- Penialaian/refleksi- Umpan balik- Tugas
Masih ada guru melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan RPP, dalam kegiatan inti pembelajaran masih menggunakan form lama.
Dalam kegiatan pembelajaran guru wajib membawa RPP sebagai kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran dan perlu mengoptimalkan MGMP untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran.
Perlu ada workshop untuk penyusunan RPP sesuai dengan format yang sudah sesuai dengan format baku yang ditetapkan
III PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan penyusunan laporan kema-juan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.
Setiap guru diwajibkan untuk melakukan analisis hasil ulangan harian dan analisis butir soal serta implementasi dalam tugas penilaian oleh guru
IV PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
1. Pemantauana. Pemantauan
proses pembelajaran Pemantauan dilaksanakan oleh Peningkatan kerjasama antara
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
b. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
c. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan
Kepala Sekolah dan Kurikulumn dengan pengumpulan dan penandatangan perangkat pembelajaran pada awal semester
Pemantauan dilaksanakan dengan cara diskusi, wawancara, dan dokumentasi.
Pemantauan dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan
sekolah dengan Pengawas Satuan dalam melaksanakan pemantauan proses pembelajaran pada saat awal semester
Peningkatan frekuensi pemantauan
oleh pengawas pendidikan.
2. Supervisia. Supervisi proses
pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pem-belajaran.
b. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh,
Supervisi proses dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Tim Supervisi minimal satu kali setiap semester
Supervisi pembelajaran dilakukan dengan diskusi, dan konsultasi
Pengawas perlu melaksanakan supervisi secara berkala dan dapat memberi contoh pembelajaran yang efektif bagi guru
Perlu pemberian contoh oleh guru sejenis atau kepala sekolah
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
diskusi, pelatihan, dan konsultasi.
c. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.
Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah / guru senior dan pengawas satuan pendidikan
Perlu peningkatan frekuensi supervisi dari pengawas satuan pendidikan
3. Evaluasia. Eva
luasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.
b. Evaluasi proses pembelajaran dengan cara:1) membandingkan
proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses,
Evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan setiap semester satu kali dalam bentuk rapat koordinasi Kepala Sekolah dengan menggunakan pedoman standar proses
Belum semua guru melakukan Evaluasi proses pembelajaran dilakukan dengan cara membandingkan proses yang dilakukan guru dengan standar
Kinerja Guru yang belum sesuai standar dapat dilakukan supervisi klinis agar guru dapat mengatasi permasalahan pembelajaran
Mewajibkan semua guru untuk melaksanakn evaluasi proses sesuai standar.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
2)kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.
4. PelaporanHasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan.
Pelaporan dilaksanakan oleh Pengajaran kepada Kepala Sekolah
Perlaporan Hasil Supervisi pembelajaran perlu disampaikan kepada pengawas untuk pembinaan guru dan satuan pendidikan
5. Tindak lanjuta. Penguatan dan
penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.
b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.
c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut.
Satuan Pendidikan belum memberikan penghargaan kepada guru yang telah memenuhi standar dan belum melakukan pembinaan optimal bagi guru yang belum memenuhi standar
Perlu reward dan punisment bagi guru yang telah memenuhi standar dan yang belum memenuhi standar
4. Analisis Standar Pengelolaan
No Kriteria setiap KomponenKesesuaian dengan Kriteria Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan
Alokasi Program
Ya Tidak 1 2
I KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal V
2 Usia Maksimal V
3 Pengalaman mengajar minimal V
4 Pangkat minimal V
5 Status Guru (Guru SMK) V
6 Kepemilikan sertifikat pendidik V
7 Kepemilikan sertifikat kepala sekolah V
8 Kompetensi kepribadian V
9 Kompetensi manajerial V
10 Kompetensi kewirausahaan V
11 Kompetensi supervisi V
12 Kompetensi sosial V
II WAKIL KEPALA SEKOLAH
1 Jumlah minimal V
2 Kriteria pengangkatan wakasek V
No Kriteria setiap KomponenKesesuaian dengan Kriteria Analisis Penyesuaian/
Pemenuhan
Alokasi Program
Ya Tidak 1 2
3 Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki:
Wakasek Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Kesiswaan
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Ssarana Prasarana
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Hubdin
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
5. Analisis Standar Penilaian
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA
TINDAK LANJUT
1Prinsip penilaian(sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel)
Semua RPP mencantumkan kegiatan dan program penilaian
RPP yang mencantumkan kegiatan dan program penilaian sekitar 67 %
Sekitar 33 % RPP belum mencantum-kan kegiatan dan program penilaian
Kepala Sekolah melakukan supervisi dengan cara berdiskusi dan memberi contoh kepada guru-guru yang belum mencantumkan kegiatan dan program penilaian dalam RPP
Guru melengkapi RPP
2Teknik dan Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhipersyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa.
Sebagian guru telah melaksanaan penelaahan instrumen penilaian hasil belajar
Sebagian besar guru belum melaksanaan penelaahan instrumen penilaian hasil belajar
Sekolah menyiapkan format penelaahan butir soal dan meminta semua guru melakukan telaah butir soal sebelum diujikan kepada peserta didik
3 Mekanisme dan Prosedur Penilaian
a. Rancangan penilaian dari silabus yang penjabarannya merupakan bagian RPP
b. UH,UTS, UAS, UKK dilakukan
a. Rancangan penilaian dari silabus yang penjabarannya merupakan bagian RPP
b. UH,UTS, UAS, UKK dilakukan
a. -
b. -
c. -
d. Penilaian hasil belajar kelompok estetika dan kelompok
a. -
b. -
c. -
d. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru ttg Penilaian hasil belajar kelompok estetika dan
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA
TINDAK LANJUT
oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan
c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan
d. Penilaian hasil belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian pendidik
e. Penilaian hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian pendidik
oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan
c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan
d. Penilaian hasil belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes ditentukan pendidik
e. Penilaian hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian ditentukan pendidik
f. Kegiatan Ujian Sekolah (menyusun kisi-kisi, mengembangkan instrumen, melaksanakan
perjasorkes belum sesuai pedoman
e. Penilaian hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian belum sesuai pedoman
f. -
g. -
h. Kegiatan pengembangan diri belum dibuktikan dengan surat keterangan
i. 40 % guru belum memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi
kelompok perjasorkes
e. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru tt Penilaian hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian
f. -
g. -
h. Kegiatan pengembangan diri perlu dibuktikan dengan surat keterangan
i. KS menghimbau guru untuk memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA
TINDAK LANJUT
dengan memperhatikan hasil ujian sekolah
f. Kegiatan Ujian Sekolah (menyusun kisi-kisi, mengembangkan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan menentukan kelulusan, melaporkan hasil ujian)
g. Penilaian muatan lokal mengikuti penil kelompok mata pelajaran yang relevan.
h. Kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan pembina dan KS
i. Hasil UH harus dikembaliakan kepada siswa sebelum UH
ujian, mengolah dan menentukan kelulusan, melaporkan hasil ujian)
g. Penilaian muatan lokal mengikuti penil kelompok mata pelajaran yang relevan.
h. Kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan nilai pada LHBS
i. 60 % guru memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA
TINDAK LANJUT
berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembelajaran remedial
4 Penilaian oleh Pendidik
a. menginformasikan silabus pada awal semester kepada siswa
b. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, atau bentuk lain
c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar siswa
d. Mengembalikan hasil pekerjaan siswa disertai komentar yang mendidik
e. Memanfaatkan hasil penil untuk perbaikan pembel
a. menginformasikan silabus pada awal semester kepada siswa
b. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, atau bentuk lain
c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kemajuan
d. Mengembalikan hasil pekerjaan siswa
e. Memanfaatkan hasil penil untuk perbaikan pembel
f. Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir semester
a. -
b. -
c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kesulitan belajar siswa
d. Mengembalikan hasil pekerjaan siswa belum disertai komentar yang mendidik
e. -
f. -
a. -
b. -
c. Dilaksanakan pendampingan Guru dlm Mengolah hasil penil untuk mengetahui kesulitan belajar siswa
d. Guru diingatkan untuk memberi komentar yang mendidik saat mengembalikan hasil pekerjaan siswa
e. -
f. -
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA
TINDAK LANJUT
f. Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir semester
5 Penilaian oleh Satuan Pendidikan
a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik
b. Mengkoordinasikan pelaks UTS, UAS, UKK
c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik
d. Menentukan program pembel SKS melalui rapat dewan pendidik
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran melalui rapat dewan pendidik
f. Menyelenggarakan
a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik
b. Mengkoordinasikan pelaks UTS, UAS, UKK
c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik
d. Sekolah belum menentukan program pembel SKS
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran oleh pendidik
a. –
b. –
c. –
d. Sekolah masih katagori standar dengan pembelajaran system paket
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran belum melalui rapat dewan
a. –
b. –
c. –
d. Sekolah akan menuju SSN
e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA
TINDAK LANJUT
US dan menentukan kelulusan sesuai POS
g. Melaporkan hasil penil mata pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentul LHBS
h. Melaporkan pencapaian hasil belajar kepada Disdik kab
i. Menerbitkan SKHUN
j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus
f. Menyelenggarakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS
g. Melaporkan hasil penil mata pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentuk LHBS
h. Melaporkan hasil kenaikkan dan kelulusan kepada Disdik kab
i. Menerbitkan SKHUN
j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus
pendidik
f. –
g. –
h. Belum melaporkan hasil pencapaian belajar tiap semester kepada Disdik kab
i. -
j. -
harus melalui rapat dewan pendidik
f. –
g. –
h. Sekolah melaporkan hasil pencapaian belajar akhir semester dua kepada Disdik kab
i. -
j. -
6 Penilaian oleh Pemerintah
a. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk UN
b. Hasil UN
a. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk UN
b. Hasil UN
- -
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA
TINDAK LANJUT
menentukan kelulusan
menentukan kelulusan
C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN TINDAK LANJUT
1 Peserta Didik Kemampuan rata-rata
intake siswa minimal
7,50
Kemampuan rata-rata
intake siswa minimal
dibawah 6,00
Kemampuan rata-rata
intake siswa masih
dibawah 6,00
Pengelolaan Proses
pembelajaran ditingkatkan
sehingga menghasilkan output
yang maksimal dengan nilai
murni di atas 6,00
2 Pendidik danTenaga
Kependidikan
100% pendidik berijazah S-1
97 % pendidik memiliki ijazah S-1
3% persentase pendidik belum memiliki ijasah S-1
Mempermudah dan memberi bantuan kepada guru untuk melanjutkan pendidikan ke S-1
3 Sarana Prasarana a) RKB :luas ruang 8x9m, mebel per siswa (mdh diatur),ada LCD tetap
b)Lab TI:ber AC,Komputer 20 unit ,Printer,Laptop,LCD,Hot spot dengan
a)RKB.:luas 8x9m, mebelair ukuran 2 siswa,belum ada LCD tetap
b) Lab TI:ber AC,Komputer 20 unit ,Printer,Laptop,LCD,Hot spot
a)Kelas belum ada LCD tetap
-Untuk jangka 4 th ke depan minimal 33% ruang kelas dipasang LCD-,mengajukan bantuan komputer sehingga terpenuhi 20 unit,memasang LCD yang permanen
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN TINDAK LANJUT
bandwich yang dapat diakses oleh minimal 20 siswa secara bersamaan
c)LabIPA.:memenuhi syarat,administrasi lengkap,bersih berkeramik
d)Perpustakaan:ada kepala perpust,tenaga perpust,ada Sistem Aplikasi Manajemen Perpust ,ruang tertata rapi, jumlah buku siswa 100% terpenuhi,perpustakaan digital
dengan bandwich yang dapat diakses oleh minimal 20 siswa secara
c)Lab.IPA : belum memenuhi syarat,belum memiliki laboran dan administrasi kurang lengkap
d)Perputakaan:belum ada kepala perpust dan tenaga perpust ada, Manajemen perpust manual,pengadaan buku bertahap, buku-buku baru masih sangat minim
c)tidak ada laboran
d)minimnya jumlah dan judul buku dan tidak adanya perpustakaan digital
Menunjuk salah seorang laboran
Melengkapi dan menembah judul buku secara bertahap dan mengadakan software perpustakaan digital
4 Pembiayaan Terpenuhi biaya pengembangan keunggulan lokal:a) Sarana prasaranab) Peserta Didikc) Pendidikd) Tenaga Kependidikan
Siswa mampu membayar penuh kurang dari 25%
Penggunaan dana dg skala prioritas
75% siswa kurang mampu
- Efektifitas dana 75% siswa kurang mampu dengan mengajukan pengusulan beasiswa
- Kebijakan skala prioritas pendanaan tetap menjadi alternatip pengelolaan dana
5 Program Sekolah Sekolah memiliki Sekolah memiliki - Lebih disempurnakan sesuai
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN TINDAK LANJUT
RKJM
Sekolah memiliki RKAS
RKJM
Sekolah memiliki RKAS
dengan kebijakan Dinas dan Majlis serta menyesuaikan dengan kondisi internal sekolah
D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL
KESENJANGANRENCANA TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
1 Komite/Dewan Sekolah
Komite Sekolah berperan sebagai :1. P
emberi pertimbangan
2. Pendukung finansial dan pemikiran
3. Pengontrol transparansi dan akuntabilitas
4. Mediator antara pemerintah dan masyarakat
Fungsi Komite Sekolah :1. Komitmen mutu
Komite sekolah memiliki potensi sebagai nara sumber dalam peningkatan mutu sekolah
Komite sekolah memiliki potensi membantu sekolah dalam pemenuhan sarpras yang dibutuhkan dengan menggalang dana dari masyarakat.
Sekolah memprogramkan koordinasi reguler untuk
Periode kepengurus Komite yang ada hampir selesai
Isu dan Peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis
Komite Sekolah kurang berperan aktif dalam memberikan masukan, pertimbangan
Belum tampak ada pengurus baru yang lebih potensial
Sekolah butuh dana dan komite sekolah dapat menggalang dana masyarakat namun kebijakan daerah mengharapkan yang berbeda
Komite sekolah belum bisa selalu hadir dalam setiap koordinasi dan kegiatan sekolah
Sekolah mempunyai kewenangan untuk menarik dana dan Komite Sekolah dapat menggalang dana, namun kebijakan
Masih mempertahankan pengurus komite yang potensial,mengganti yang kurang potensial
Mengundang unsur komite sekolah yang berpotensi sebagai nara sumber dalam peningkatan mutu sekolah, Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Mengundang pemerintah Daerah untuk duduk bersama dalam menyukseskan
NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL
KESENJANGANRENCANA TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
pendidikan2. Melakukan kerja
sama3. Menampung
aspirasi4. Memberikan
masukan dan rekomendasi
5. Mendorong partisipasi
6. Menggalang dana7. Melakukan
evaluasi
setiap kegiatan dan membiasakan berkoordinasi untuk kegiatan insidental
Sekolah mempuyai kewenangan untuk menarik dana dari masyarakat sebagai pendukungan program sekolah
dan rekomendasi
tentang pendidikan gratis meghambatnya
program sekolah yang membutuhkan dana dari masyarakat Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
2 Dewan Pendidikan
Dewan Pendidikan berperan sebagai mitra kerja sekolah
Dan berfungsi sebagai wadah kegiatan sekolah (Perlu checking di Keputusan Mendiknas No 044/U/2002, Lamp 1 Butir A.1.1)
Sekolah menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
Sekolah mempunyai link yang bisa mendukung terlaksananya program
Keberadaan Dewan Pendidikan kurang disosialisasikan di sekolah-sekolah
Dewan Pendidikan belum berperan dalam kegiatan sekolah
Tidak semua anggota sekolah mengerti tentang keberadaan Dewan Pendidikan
Dewan Pendidikan tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan sekolah
Mensosialisasikan peran dan fungsi Dewan Pendidikan pada anggota sekolah, Waka Humas
Mengundang Dewan Pendidikan sebagai salah satu nara sumber dalam penyusunan program sekolah, Waka Humas
NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL
KESENJANGANRENCANA TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
3 Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan berperan sebagai :1.Pemberi
pertimbangan2.Pendukung
pemikiran dan kegiatan
3.Penyelenggara pelatihan dan kompetisi
4.Pengontrol transparansi dan akuntabilitas
5Mediator antara sekolah dengan PEMDA
Dinas Pendidikan berfungsi sebagai:
1.Komintmen mutu pendidikan
2.Memberikan masukan dan rekomendasi
3.Melakukan pelatihan dan kompetisi
Sekolah selalu mengundang Dinas Pendidikan sebagai nara sumber di setiap kegiatan
Sekolah selalu melibatkan Dinas Pendidikan di setiap kegiatan
Sekolah selalu melaporkan semua kegiatan
Dinas Pendidikan kurang memaksimalkan peran dan fungsinya
Dinas Pendidikan kurang memberikan kontribusi pendanaan untuk pembinaan siswa dan guru berprestasi yang menjadi duta Kabupaten
Sekolah tidak mempunyai wewenang untuk dapat memaksimalkan peran dan fungsi Dinas Pendidikan
Sekolah tidak mempunyai akses untuk bisa memperoleh dukungan dana pembinaan
Mengundang PEMDA dan Dinas Pendidikan untuk bisa bersama-sama menyukseskan siswa dan guru yang menjadi duta daerah yang membutuhkan partisipasi dana dan pembinaan, Waka Kurikulum dan Waka Humas.
NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL
KESENJANGANRENCANA TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
4.Melakukan evaluasi
4 Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi berperan sebagai:1.Fasilitator program
peningkatan mutu2.Pendamping
bilingual3.Pendukung program
Perguruan Tinggi berfungsi sebagai:
1.Komitmen mutu pendidikan
2.Melakukan pengabdian pada masyarakan
3.Melakukan kerjasama
4.Memberikan masukan dan rekomendasi
Sekolah mengundang dosen dari Perguruan Tinggi sebagai pendamping guru mata pelajaran
Sekolah mengontrak satu dosen Perguruan Tinggi sebagai fasilitator program
Sekolah mengundang sejumlah dosen sebagai nara sumber
Perguruan Tinggi belum berperan secara maksimal dalam pendampingan bilingualnya
Perguruan Tinggi kurang mendapatkan kontra prestasi dari kerjasama
Perguruan Tinggi belum bisa maksimal dalam mengiplementasikan fungsinya pada pokok pengabdian pada masyarakat
Sekolah kurang berhasil dalam membangun komitmen anggota sekolah
Mengundang pihak Perguruan Tinggi sebagai nara sumber dalam penyusunan program sekolah
Mengundang Perguruan Tinggi untuk bersama-sama berkomitmen dalam rangka peningkatan kualitaas diri sebagai pendidik
5 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)
LPMP berperan sebagai:1.Pelaksana model-
model pembelajaran2.Fasilitator
pembelajaran3.Nara sumber
Sekolah selalu memprogramkan pendampingan untuk guru matapelajaran
Sekolah selalu
LPMP kurang aktif dalam menjalankan peran dan fungsinya di sekolah
Sekolah selalu bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam program pendampingan guru matapelajaran
LPMP sebagai lembaga
Mengundang LPMP, dan Perguruan Tinggi sebagai nara sumber pembelajaran, Waka Kurikulum
Mengundang LPMP,
NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL
KESENJANGANRENCANA TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
informasi pendidikan
LPMP berfungsi sebagai:
1.Komitmen Mutu Pendidikan
2.Merancang model pembelajaran
3.Mengadakan pelatihan
4.Melakukan kerjasama
5.Melakukan evaluasi
memprogramkan in house training terkait dengan pembelajaran dan pemanfaatan tehnologi informasi setiap tahun nya
LPMP kurang selalu meng up date informasi terkait dengan kurikulum
yang mestinya dekat dengan sekolah, tetapi justru tidak semua anggota sekolah tahu dengan pasti fungsi dan peran LPMP
Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan, dan Pemda untuk komitmen bersama menyukseskan program sekolah yang membutuhkan pendukungan dana dan kebijakan
6 Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, (MKKS)
MKKS berperan sebagai:1.Pemberi
Pertimbangan2.Pendukung
pemikiran3.Mediator antara
sekolah dan Dinas Pendidikan dan Pemda
MKKS berfungsi sebagai:
1.Komitmen mutu pendidikan
Sekolah berperan aktif dalam kegiatan dan kepengurusan MKKS
Sekolah menjadi alamat sekretariat MKKS
NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL
KESENJANGANRENCANA TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
2.Melakukan kerjasama
3.Memberikan masukan dan rekomendasi
7 Musyawarah Guru Mata Pelajaran, (MGMP) Kabupaten
MGMP Kabupaten berperan sebagai:1.Pelaksana kegiatan
pengembangan guru matapelajaran
2.Pendukung pemikiran
3. Mediator antara guru matapelajaran dengan MKKS, Dinas Pendidikan, dan LPMP
MGMP Kabupaten berfungsi sebagai:
1.Komitmen mutu pendidikan
2.Melakukan pertemuan rutin pada hari MGMP
3.Melakukan kerjasama
4.Melakukan lesson
Sekolah mempunyai MGMP sekolah dan memberikan dukungan dana untuk kegiatan MGMP
Sekolah memberikan satu hari MGMP
Belum semua MGMP Kabupaten berperan maksimal/ aktif
Adanya kecenderungan hari MGMP sebagai hari libur guru
Tidak ada kebijakan yang mengikat dan mengharuskan guru matapelajaran tergabung dalam MGMP Kabupaten
MGMP Kabupaten kurang mempunyai program yang jelas dan kurang adanya sosialisasi program MGMP ke sekolah.
Sekolah masih membatasi jumlah guru yang bisa aktif dalam MGMP Kabupaten
Kurangnya Komitmen MGMP adalah libur kelas yang dimanfaatkan untuk
Mengundang MKKS, Dias Pendidikan, LPMP, dan Pemda untuk ikut menyukseskan program MGMP Kabupaten yang membutuhkan dukungan dana dan kebijakan, Waka Humas
Mengundang MGMP sekolah untuk menyusun program dan pengembangan pembelajaran serta komitmen bersama untuk hari MGMP adalah bukan libur kelas yang dimanfaatkan untuk pengembangan diri,Waka Kurikulum
NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL
KESENJANGANRENCANA TINDAK
LANJUTPELUANG TANTANGAN
study5.Melakukan evaluasi
pengembangan pembelajaran
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Kurikulum 2013 merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
sekolah. Ini merupakan kebijakan baru dari pemerintah dalam rangka mengakomodasi
kepentingan sekolah, daerah dan sekaligus untuk mengembangkan potensi masyarakat.
Namun dalam implementasinya masih mengahadapi berbagai kendala yang meliputi
antara lain manajemen kurikulum, organisasi dan manajemen sekolah, ketenagaan, sarana
prasarana, peserta didik, pembiayaan, peran serta masyarakat, lingkungan dan kultur
sekolah, dan unit produksi. Jabaran kendala dalam implementasi kurikulum dalam setiap
aspek diberikan sebagai berikut;
1. Aspek manajemen kurikulum
a. Persepsi dalam menjabarkan Permendiknas No. 70 Tahun 2013 tentang Standar
Isi ke dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan rencana proses
pembelajaran (silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), masih relatif
beragam
b. Beban belajar dirasakan sangat berat dengan adanya tuntutan adanya system
penilaian yang meliputi tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan
dan aspek sikap.
c. Sebagian besar warga sekolah belum memahami secara memadai mengenai
standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) secara substantif khususnya
dalam implementasi Kurikulum 2013 yang bermuatan Nilai nilai karakter bangsa
dan kewirausahaan
d. Belum tersusun Kurikulum 2013 yang berdasarkan hasil analisis kebutuhan
sekolah dan hasil analisis keunggulan lokal (potensi daerah).
2. Aspek organisasi dan manajemen sekolah
a. Belum memadainya wawasan tentang manajemen penjaminan mutu (Quality
ansurance) sehingga belum dapat menyusun program-program peningkatan mutu
sekolah secara komprehensif
b. Masih terbatasnya sarana prasana dan penguasaan teknologi informasi oleh
seluruh komponen sekolah.
3. Aspek ketenagaan
a. Sebagaian besar guru masih kurang memahami standar isi yang harus dijabarkan
dalam pengembangan kurikulum yang bermuatan Nilai nilai karakter bangsa dan
kewirausahaan tingkat intruksional, operasional dan eksperensial.
b. Adanya keterbatasan jumlah tenaga pengajar/guru untuk mengampuh mata
pelajaran antara lain Matematika, , seni budaya dan muatan lokal, khususnya di
SMK
4. Aspek sarana dan prasarana
a. Adanya keterbatasan jumlah, kualitas dan relevansi fasilitas pembelajaran
khususnya mata pelajaran produktif bila dikaitkan terhadap tuntutan pemenuhan
standar isi dan perkembangan Ipteks.
b. Adanya keterbatasan jumlah judul, banyak buku, dan keluasan akses dalam
penggunaan virtual library (perpustakaan maya)
c. Adanya keterbatasan jumlah ruang kelas bila dibandingkan dengan jumlah
rombongan belajar dan tuntutan pelaksanaan pembelajaran moving class.
5. Aspek peserta didik
a. Tingkat kemampuan bekal ajar siswa yang masuk ke sekolah sebagaian besar masih
relatif rendah bila dilihat dari prasyarat untuk mengikuti pembelajaran sesuai
dengan program keahlian yang dipilih.
b. Tingkat kedisiplinan sebagian siswa masih relatif rendah, hal ini ditunjukkan oleh
tingginya tingkat kenakalan dan keterlambatan dating saat pagi hari
6. Aspek pembiayaan
a. Besarnya alokasi anggaran untuk operasional sekolah sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013 baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah masih
relatif terbatas.
b. Relevansi alokasi anggaran baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
masih relatif rendah bila dikaitkan dengan tuntutan pelaksanaan standar isi,
standar proses dan standar kelulusan.
c. Kepedulian dan kemampuan masyarakat dalam peran sertanya yang terkait
dengan pembiayaan pendidikan masih relatif rendah.
7. Aspek peran serta masyarakat
a. Peran serta institusi pasangan (dunia usaha dan dunia industri) dalam pelaksanaan
pembelajaran untuk bidang produktif masih relatif rendah bila dikaitkan dengan
tuntutan pelaksanaan standar isi, standar proses dan standar kelulusan.
b. Jaringan kerjasama antara sekolah dan institusi pasangan (dunia usaha dan dunia
industri) dalam upaya untuk optimalisasi pemanfaatan sumber belajar sesuai
dengan tuntutan pelaksanaan standar isi, standar proses dan standar kelulusan
masih relatif rendah.
8. Aspek lingkungan & kultur sekolah
a. Adanya sebagian warga sekolah (pendidik dan tenaga kependidikan) yang masih
relatif belum memiliki kemandirian/otoritas profesional dalam menjalankan
perannnya melaksanakan kurikulum 2013 sesuai dengan tuntutan, jiwa dan
karakteristik dari kurikulum tersebut.
b. Adanya sebagian warga sekolah (pendidik dan tenaga kependidikan) yang masih
terbiasa menunggu instruksi untuk melaksanakan sesuatu, terbiasa dengan pola
seragam dan kurang kreatif dalam menjalankan perannya sesuai dengan tuntutan
kurikulum 2013.
9. Aspek unit produksi/Bisnis Center
a. Belum berfungsinya secara optimal baik secara kuantitas, kualitas dan relevansi
keberadaan unit produksi di sekolah bila dikaitkan dengan upaya sebagai
pendukung penguatan pelaksanaan standar isi, standar proses dan standar
kelulusan.
b. Belum optimalnya pengelolaan unit produksi di sekolah bila dikaitkan dengan
prinsip-prinsip wirausaha yang lebih berorientasi pada kemandirian, pelaksanaan
teaching industry dan memberikan income generating bagi pemberdayaan dan
penguatan lembaga sekolah dalam memenuhi tuntutan pelaksanaan kurikulum
2013.
B. Saran:
Sebagai upaya memfasilitasi percepatan penguatan tingkat pemahaman, wawasan dan
implementasi kurikulum 2013 perlu diberikan beberapa saran. Saran ini disusun
berdasarkan temuan–temuan kajian pelaksanaan standar isi, standar kompetensi,
kompetensi dasar mata pelajaran dan standar kompetensi lulusan. Beberapa saran yang
dapat memfasilitasi implementasi alternatif pemecahan masalah yang telah di berikan
dalam tabel permasalahan dan alternatif pemecahan pelaksanaan kurikulum 2013 di atas,
perlu dilakukan penguatan pada aspek-aspek sebagai berikut.
1. Manajemen kurikulum, organisasi dan manajemen sekolah dan pembiayaan melalui
kegiatan peningkatan wawasan warga sekolah (pendidik dan tenaga kependidikan)
terhadap kebijakan implementasi kurikulum 2013 dalam bentuk workshop
kurikulum, On The Job Training, In House Training, monitoring dan program
pendampingan yang difasilitasi baik pengembangn program, narasumber maupun
pembiayaannya dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
2. SDM sekolah (pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik) melalui (1)
program peningkatan kualifikasi dan setifikasi guru, (2) pelatihan-pelatihan untuk
pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan tuntutan kemajuan teknologi
informasi, dan (3) program matrikulasi bagi peserta didik pada mata pelajaran
tertentu (Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika dan Komputer).
3. Sarana dan prasarana melalui pemenuhan kebutuhan secara bertahap dan sistimatik
sesuai dengan tuntutan standar sarana dan prasarana pendidikan dalam PP 19 Tahun
2005 dengan memberdayakan peranserta masyarakat, pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
4. Lingkungan sekolah dan unit produksi melalui (1) penciptaan lingkungan sekolah
yang kondusif dan menerapkan program 7K (ketertiban, keamanan kebersihan,
keindahan, kerindangan, kenyamanan dan kekeluargaan) dan (2) mendorong
tumbuh kembangnya unit produksi di SMK Setia Budhi sebagai tempat teaching
factory atau teaching industry.
5. Peran serta masyarakat melalui pemberdayaan (1) dunia usaha dan dunia industri
dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja industri (prakerind) siswa, outsourcing,
program magang guru dan validasi dan sinkronisasi kurikulum 2013 dan (2) komite
sekolah dalam meningkatkan peran serta masyarakat secara lebih optimal, sehingga
terjadi sinergi positif antara sekolah, keluarga, dan masyarakat (industri dan
nonindustri) dalam mendukung optimalisasi implementasi kurikulum 2013.
BAB IV
PENUTUP
Demikian analisis konteks penyusunan kurikulum yang telah di lakukan oleh Tim
Pengembang Kurikulum SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung , sebagai dasar penyusunan
kurikulum tahun pembelajaran 2014-2015.
Harapan kami semoga dengan analisis konteks penyusunan kurikulum yang kami
lakukan menajdikan SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung lebih baik. Sehingga dalam
pencapaian Tujuan Pendididkan di SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung dapat lebih
Efektif dan efesien. Amin..
Mengetahui,Kepala SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung
Charis KhaddafiNBM.1160052
Rangkasbitung, 14 Juli 2014Ketua Tim Pengembang KurikulumSMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung
Wawan,S.PdNBM.1194898