analisis kontek penyusunan kurikulum

66
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor - 13 tahun 2015 tentang Standar Pendidikan Nasional (Perubahan kedua PP No 19/2005), yang meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3. Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian. Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,

Upload: wawan-abie-fathiyyah

Post on 12-Jan-2016

105 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

langkah langkah menyusun kurikulum 2013 untuk SMK

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia nomor - 13 tahun 2015 tentang Standar Pendidikan Nasional

(Perubahan kedua PP No 19/2005), yang meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu; 1. Standar Isi,

2. Standar Kompetensi Lulusan, 3. Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga

Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar Pembiayaan dan 8.

Standar Penilaian.

Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga

untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi

yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,

kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik

pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi

lulusan.

Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan

kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait dengan

kriteria minimal tentang ruang belajar, berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,

laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber

belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan

teknologi informasi dan komunikasi.

Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan

perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan

pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas

penyelenggaraan pendidikan.

Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya

operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan

dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Page 2: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan

dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata

pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan

jenis pendidikan tertentu.

Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang hanya

tergantung dari dana sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMK Muhammadiyah 1

Rangkasbitung Kabupaten Lebak tidak banyak dan kemampuan ekonomi orang tuanya

kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi ideal, terutama

untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal

adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga

melalui pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan

menyebabkan SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak menjadi sekolah

pilihan masyarakat di kecamatan Rangkasbitung dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang

banyak dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan

Standar Nasional Pendidikan dapat tercapai.

B. Dasar/Landasan Kebijakan

Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;

1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional

2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan (Perubahan kedua PP No 19 tahun 2005)

3. Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang perubahan kebijakan pemberlakuan

kurikulum

4. Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 untuk SMK dan

MAK.

5. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP.

6. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Extra Kurikuler.

7. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan.

8. Permendikbud No. 64 Tahun 2014 tentang Peminatan.

9. Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tantang pembelajaran.

10. Permendikbud No. 104 Tahun 2014 Tentang Standar penilaian

Page 3: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

11. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 Tentang SKL

12. Permendikbud No. 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi

13. Permendikbud No. 71 Tahun 2013 Tentang Buku Teks dan Buku Panduan Guru

14. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor : 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan

Kejuruan

15. Pergub No 15 tahun 2014 tentang mulok Seni Budaya Banten.

16. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor 421.1/

-Dispend/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kalender Pendidikan Tahun

Pembelajaran 2015-2016 bagi Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi

Banten.

17. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak Nomor

420/903-Disdikbud/Kab/2015 tentang Kalender Pendidikan bagi sekolah pada

tahun pembelajaran 2015-2016.

C. Tujuan dan manfaat

Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;

1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran

sesuai dengan Standar nasional Pendidikan;

2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional

pendidikan;

3. Menyampaikan informasi kepada pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan

kepada SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan

pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMK Muhammadiyah 1

Rangkasbitung Kabupaten Lebak untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum SMK

Muhammadiyah 1 Rangkasbitung Kabupaten Lebak,

Page 4: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

BAB II

ANALISIS STANDAR KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

1. Analisis Standar Isi

Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut

1. Kerangka Dasar Kurikulum

1. Kelompok mata pelajarana. Agama dan

akhlak muliab. Kewarganegar

aan dan budi pekerti

c. Ilmu pengetahuan dan teknologi

d. Estetikae. Jasmani,

olahraga dan kesehatan

Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia

Peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara serta peningkatan kualitas diri sebagai manusia.

Memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta

Melakukan kebiasaaan doa untuk memulai belajar (pagi) dan sesudah proses pembelajaran, mengadakan perayaan HBI,

Dikembangkan solidaritas dengan mengikuti kegiatan kemasyarakatan diantaranya : melakukan kegiatan sosial, bakti sosial, upacara peringatan hari besar kenegaraan.

Menerapkan diskusi kelompok dalam pembelajaran

Penyediaan buku-buku sebagai sumber belajar

Melaksanakan secara rutin peringatan HBI dan mengambil makna yang terkandung dalam setiap peringatan HBI

Mengefektifkan 3S (Senyum Salam,Sapa)

Pelaksanaan perlu secara konsisten

Mengefektifkan pemanfaatn perpustakaan, internet sebagai sumber belajar siswa serta menambah buku-buku pegangan siswa

Merangsang siswa untuk melahirkan ide-ide baru dibidang teknologi tepat guna sesuai dengan bidang ilmu yang didalami disekolah.

Page 5: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut

membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatis dan mandiri.

Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.

Meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap sportif, disiplin kerja sama dan hidup sehat.

diperpustakaan dan pemanfaatan internet belum efektif.

Melaksanakan pembelajaran dengan kontek penerapan ilmu yang didapat disekolah dengan kehidupan sehari-hari…dengan mengikuti kontes pameran teknologi tepat guna baik di tingkat kabupaten, provinsi mau pun nasional

Memberi kebebasan ruang kepada siswa untuk menyalurkan bakat dibidang seni seperti teater, graffiti, music dan lain-lain

Pemberian kesempatan kepada siswa untuk menumbuhkan rasa sportifitas melalui pelajaran pendidikan olah raga dan jasmani yang didukung dengan sarana olah raga

Pembinaan olah raga pestasi sesuai minat

Melengkapi sarana pendukung untuk menumbuhkan seni dan estetika di kalangan siswa

Melengkapi sarana olah raga sesuai minat siswa

Melengkapi sarana olah raga sesuai minat siswa

Mengundang pelatih cabang olah dari luar sekolah sesuai dengan minat siswa

Page 6: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut

siswa

Pembinaan olah raga pestasi sesuai minat siswa namun terbatasnya pelatih yang kompeten dibidangnya

2. Prinsip pengembangan kurikulum

KTSP dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP dan Majelis Dikdasmen propinsi Banten.

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

b. Beragam dan terpadu

c. Relevan dengan

Dalam pengembangan KTSP belum memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum terutama prinsip perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Menjalin kerja sama dengan industri mitra sekolah dalam proses pengembangan kurikulum

Dikembangkan di aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap secara terus menerus

Memberi motivasi supaya siswa melajutkan

Dilakukan reviuw dokumen KTSP sehingga memenuhi setiap prinsip pengembangan kurikulum khususnya prinsip perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

Menambah jumlah industri mitra sekolah dalam proses pengembangan kurikulum

Pemahaman tujuan pendidikan.

Peningkatan daya dukung seperti sarana prasarana dan kompetensi guru

Page 7: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut

kebutuhan hidupd. M

enyeluruh dan berkesinambungan

e. Belajar sepanjang hayat

Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

pendidikan setelah tamat sekolah

Mengacu pada tujuan pendidikan pada umumnya

3.Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.

b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar

c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan

a. Peserta didik belum maksimal mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

b.Penegakkan kelima pilar belajar dalam pelaksanaan kurikulum belum maksimal

c. Pelaksanaan kurikulum masih klasikal dan belum memungkinkan peserta

a. Peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan

b. Perlu peningkatan pelaksanaan lima pilar belajar yaitu (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami

dan menghayati,

Page 8: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut

peserta didik mendapat pelayanan yang maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik

d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik dalam suasana yang kondusif

e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan dengan memperhatikan perkembangan yang berkiblat pada era globalisasi dengan mendekatan yang berbasis pada perkembangan teknologi dan berbasis pada alam sekitar

f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan

didik mendapat pelayanan yang maksimal sesuai dengan kondisi peserta didik

d.Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik dalam suasana yang formal

pelaksanakan kurikulum belum maksimal

e.menggunakan pendekatan dengan memperhatikan perkembangan yang berkiblat pada era globalisasi dengan pendekatan yang berbasis pada perkembangan teknologi dan berbasis pada alam sekitar

f.Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi yang sesuai dengan kultur budaya di lingkungan sekolah

(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif,

(d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan

(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif kreatif, efektif, gembira dan menyenangkan.

c. Pelayanan terhadap peserta didik sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi kemandirian,penguatan akhlak, dan jiwa sosial,

d. Perlu ditingkatkan hubungan antara peserta didik danm pendidik yang saling

Page 9: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut

kondisi yang sesuai dengan kultur budaya di lingkungan sekolah

g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran

g.Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran

menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).

e. Pendekatan perlu ditingkatkan dalam hal pendekatan terhadap peserta didik adalah pendekatan yang multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.

2. Struktur Kurikulum 1. Kurikulum kelas

X,XI dan XII

a. Menggunakan kurikulum 2013

b. Terdiri atas 16 mata pelajaran, terdiri dari

a. Penguasaan kurikulum belum maksimal dan merata

b. Mata pelajaran kelompok A terdiri dari

Melakukan pelatihan kurikulum 2013

Di kelompok B terdapat mata pelajaran Seni budaya dimana didalanya termasuk

Page 10: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut

kelompok A, kelompok B, Kelompok C1 dan kelompok C2

c. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit

d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 36 - 39 minggu

6 mata pelajaran, Kelompok B 3 mata pelajaran, kelompok C1 3 mata pelajaran, kelompok C2 4 mata pelajaran

c. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit

d. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 35 minggu

pelajaran muatan lokal, yang akan mengangkat budaya lokal.

Mengefektifkan waktu satu jam pelajaran

Menambah jam pertemuan diluar jam pelajaran

3. Beban Belajar

1. Jumlah Jam pelajaran Setiap minggu

Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu adalah 48 jam pembelajaran

Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu adalah 48 jam pembelajaran

Hari Sabtu lebih dimanfaatkan untuk kegiatan Pengembangan Diri Ekstrakurikuler Seni,Olahraga Prestasi dan Sabtu Bersih

2. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik

Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.

Waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur belum maksimal digunakan oleh guru

Diadakan Workshop untuk penguatan pelaksanaan program pembelajaran.

Page 11: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut

4. Kalender Pendidikan

Alokasi Waktu Kegiatan : Minggu efektif belajar, Jeda tengah semester, Jeda antarsemester, Libur akhir tahun pelajaran, Hari libur keagamaan, Hari libur umum/nasional, Hari libur khusus, Kegiatan khusus sekolah

Dibuat berdasarkan atas Kalender Pendidikan dari Dinaspendidikan provinsi Banten dan disesuaikan dengan kegiatan internal sekolah

Meningkatkan efektifitas jam efektif per minggu efektif pelajaran

4. Penetapan Kalender Pendidikan

a. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli dan berakhir pada bulan juni tahun berikutnya

b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama, Kepala Daerah tingkat kab/kota, dan/atau organisasi penyelenggara dapat menetapkan hari libur khusus

c. Pemerintah

a. Permulaan tahun pelajaran adalah tanggal 27 Juli dan berakhir pada bulan 17 juni tahun berikutnya 2016

b. Hari libur sekolah mengikuti ketentuan dari pemerintah pusat/pemerintah daerah , Majelis Dikdasmen dan sekolah menetapkan hari tidak efektif untuk KBM/ insidental Sekolah

c. Kalender pendidikan disusun oleh sekolah berdasarkan alokasi waktu pada SI dengan memperhatikan ketentuan

Page 12: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak Lanjut

Pusat/Provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan

d. Kalender pendidikan disusun oleh sekolah berdasarkan alokasi waktu pada SI dengan memperhatikan ketentuan pemerintah/pemerintah daerah

pemerintah/pemerintah daerah, dan Majelis Dikdasmen

2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan

No SKL SATUAN PENDIDIKANSKL KELOMPOK

MAPELSKL KELOMPOK

MAPEL KET.

1 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja

Agama dan Akhlak Mulia

Pend. Agama PKn

2 Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya

Agama dan Akhlak Mulia

PKn Pend. Agama

Page 13: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

No SKL SATUAN PENDIDIKANSKL KELOMPOK

MAPELSKL KELOMPOK

MAPEL KET.

3 Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya

5 kelompok mapel Semua Mapel

4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan social Iptek Pkn PAI Sejarah Indonesia Seni budaya

5 Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global

Agama dan Akhlak Mulia

Kewraganegaraan dan Kepribadian

Iptek

Agama PKn Sejarah Indonesia Prakarya dan

kewirausahaan Seluruh mapeldi

kelompok C1, kelompok C2 dan kelompok C3,

6 Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif

Iptek Seluruh mapel di kelompok C1, kelompok C2 dan kelompok C3,

7 Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan

Iptek Semua mapel

8 Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri

5 kelompok mapel Semua mapel

9 Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik

5 kelompok mapel Semua mapel

10 Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks

Iptek Seluruh mapeldi kelompok C1, kelompok C2 dan

Page 14: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

No SKL SATUAN PENDIDIKANSKL KELOMPOK

MAPELSKL KELOMPOK

MAPEL KET.

kelompok C3,11 Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan

social Iptek Semua mapel iptek

12 Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

Agama dan Akhlak Mulia

Iptek Kewarganegaraan

dan Kepribadian

Pend. Agama PKn Seluruh mapeldi

kelompok C1, kelompok C2 dan kelompok C3,

13 Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Kewarganegaraan dan Kepribadian

PKn

14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya Estetika Seni budaya

15 Mengapresiasi karya seni dan budaya Estetika Seni budaya

16 Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

Estetika Iptek

Seni budaya Ketrampilan

17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan

Penjasorkes Penjasorkes

18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun Iptek Bahasa Indonesia Bahasa Asing

19 Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat

Kewarganegaraan dan Kepribadian

Iptek

PKn Sejarah Indonesia

20 Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain

Agama dan Akhlak Mulia

Iptek Kewarganegaraan

dan Kepribadian

Pend. Agama PKn Sejarah Indonesia

Page 15: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

No SKL SATUAN PENDIDIKANSKL KELOMPOK

MAPELSKL KELOMPOK

MAPEL KET.

21 Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis

Iptek Estetika

Bahasa Indonesia Bahasa Asing Seni budaya

22 Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris

Iptek Bahasa Indonesia Bahasa Asing

23 Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi

Iptek Seluruh mapeldi kelompok C1, kelompok C2 dan kelompok C3,

Page 16: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

3. Analisis Standar Proses

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

I PERENCANAAN

A. Silabus Pada Silabus harus memuat: Identitas mata pelajaran ,SK KD, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/Bahan/Alat.

Pada Silabus harus memuat: Identitas mata pelajaran ,SK KD, Kegiatan Pembelajaran, Indikator ketercapaian, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber/Bahan/Alat.

Diprogramkan bimbingan dan pendampingan teknik analisis SI sehingga seluruh guru dapat memahami isi dari silabus

B. RPP 1. RPP memuat: Identitas MP, SK, KD Indiator Pencapaian, tujuan, Alokasi Waktu , Metode Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian belajar, dan sumber belajar.

2. Pada tahapan kegiatan pembelajaran terdiri dari tahapan: pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup.

3. Mengacu pada prinsip-prinsip penyusunan RPP.

Masih ada beberapa guru menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum belum RPP tidak relevan tujuan pada RPP.

Diadakan pendampingan dan bimbingan pembuatan RPP, sehingga RPP yang dibuat guru sesuai standar

II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Persyaratan Pelaksanaan Rombongan Belajar Jumlah maksimal peserta

didik setiap rombongan be-Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar

Melakukan penyeleksian dalam proses PPDB

Page 17: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

lajar adalah 36 peserta didik. adalah 40 peserta didik. Beban kerja minimal

gurubeban kerja guru sekurang-kurang nya 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu

90 % beban kerja guru mencapai 24 jam tatap muka dengan memenuhi di sekolah lain

Mendorong guru untuk mememenuhi 24 jam dari sekolah lain

Buku teks pelajaran rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;

Rasio buku tek pelajaran untuk peserta didik belum mencapai perbandingan 1 : 3

Mengajukan kebutuhan buku pegangan siswa dalam RAPBS

Pengelolaan kelas - guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran

- pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran

- Sebagian besar dapat guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran

- Sebagian besar guru menyampaikan silabus mata pelajaran pada tiap awal semester

- Guru yang belum dapat menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran perlu pembinaan dan pelatihan pengelolaan dan manajemen kelas melalui forum MGMP

- Perlu pengecekan oleh waka kurikulum/ pengajatran pada guru agar guru menyampaikan silabus mata pelajaran pada tiap awal semester

Page 18: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

B. Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Pendahuluan- Penyampaian tujuan - Motivasi

Kegiatan inti- Mengamati- Menanya- Mengeksplorasi- Mengaasosiasi- mengkomunikasikan

Penutup- Rangkuman- Penialaian/refleksi- Umpan balik- Tugas

Masih ada guru melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan RPP, dalam kegiatan inti pembelajaran masih menggunakan form lama.

Dalam kegiatan pembelajaran guru wajib membawa RPP sebagai kontrol dalam pelaksanaan pembelajaran dan perlu mengoptimalkan MGMP untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran.

Perlu ada workshop untuk penyusunan RPP sesuai dengan format yang sudah sesuai dengan format baku yang ditetapkan

III PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai hahan penyusunan laporan kema-juan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.

Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.

Setiap guru diwajibkan untuk melakukan analisis hasil ulangan harian dan analisis butir soal serta implementasi dalam tugas penilaian oleh guru

IV PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN

1. Pemantauana. Pemantauan

proses pembelajaran Pemantauan dilaksanakan oleh Peningkatan kerjasama antara

Page 19: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.

b. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.

c. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan

Kepala Sekolah dan Kurikulumn dengan pengumpulan dan penandatangan perangkat pembelajaran pada awal semester

Pemantauan dilaksanakan dengan cara diskusi, wawancara, dan dokumentasi.

Pemantauan dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan

sekolah dengan Pengawas Satuan dalam melaksanakan pemantauan proses pembelajaran pada saat awal semester

Peningkatan frekuensi pemantauan

oleh pengawas pendidikan.

2. Supervisia. Supervisi proses

pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pem-belajaran.

b. Supervisi pembelajaran diselenggarakan dengan cara pemberian contoh,

Supervisi proses dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Tim Supervisi minimal satu kali setiap semester

Supervisi pembelajaran dilakukan dengan diskusi, dan konsultasi

Pengawas perlu melaksanakan supervisi secara berkala dan dapat memberi contoh pembelajaran yang efektif bagi guru

Perlu pemberian contoh oleh guru sejenis atau kepala sekolah

Page 20: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

diskusi, pelatihan, dan konsultasi.

c. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan.

Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah / guru senior dan pengawas satuan pendidikan

Perlu peningkatan frekuensi supervisi dari pengawas satuan pendidikan

3. Evaluasia. Eva

luasi proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran.

b. Evaluasi proses pembelajaran dengan cara:1) membandingkan

proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses,

Evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan setiap semester satu kali dalam bentuk rapat koordinasi Kepala Sekolah dengan menggunakan pedoman standar proses

Belum semua guru melakukan Evaluasi proses pembelajaran dilakukan dengan cara membandingkan proses yang dilakukan guru dengan standar

Kinerja Guru yang belum sesuai standar dapat dilakukan supervisi klinis agar guru dapat mengatasi permasalahan pembelajaran

Mewajibkan semua guru untuk melaksanakn evaluasi proses sesuai standar.

Page 21: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT

2)kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru.

4. PelaporanHasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku kepentingan.

Pelaporan dilaksanakan oleh Pengajaran kepada Kepala Sekolah

Perlaporan Hasil Supervisi pembelajaran perlu disampaikan kepada pengawas untuk pembinaan guru dan satuan pendidikan

5. Tindak lanjuta. Penguatan dan

penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar.

b. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar.

c. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut.

Satuan Pendidikan belum memberikan penghargaan kepada guru yang telah memenuhi standar dan belum melakukan pembinaan optimal bagi guru yang belum memenuhi standar

Perlu reward dan punisment bagi guru yang telah memenuhi standar dan yang belum memenuhi standar

Page 22: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

4. Analisis Standar Pengelolaan

No Kriteria setiap KomponenKesesuaian dengan Kriteria Analisis Penyesuaian/

Pemenuhan

Alokasi Program

Ya Tidak 1 2

I KEPALA SEKOLAH

1 Kualifikasi minimal V

2 Usia Maksimal V

3 Pengalaman mengajar minimal V

4 Pangkat minimal V

5 Status Guru (Guru SMK) V

6 Kepemilikan sertifikat pendidik V

7 Kepemilikan sertifikat kepala sekolah V

8 Kompetensi kepribadian V

9 Kompetensi manajerial V

10 Kompetensi kewirausahaan V

11 Kompetensi supervisi V

12 Kompetensi sosial V

II WAKIL KEPALA SEKOLAH

1 Jumlah minimal V

2 Kriteria pengangkatan wakasek V

Page 23: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

No Kriteria setiap KomponenKesesuaian dengan Kriteria Analisis Penyesuaian/

Pemenuhan

Alokasi Program

Ya Tidak 1 2

3 Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki:

Wakasek Bidang Kurikulum

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Kesiswaan

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Ssarana Prasarana

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Wakasek Bidang Hubdin

a. kemampuan memimpin V

b. kepemilikan keterampilan teknis V

c. kemitraan dan kerjasama V

Page 24: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

5. Analisis Standar Penilaian

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA

TINDAK LANJUT

1Prinsip penilaian(sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, dan akuntabel)

Semua RPP mencantumkan kegiatan dan program penilaian

RPP yang mencantumkan kegiatan dan program penilaian sekitar 67 %

Sekitar 33 % RPP belum mencantum-kan kegiatan dan program penilaian

Kepala Sekolah melakukan supervisi dengan cara berdiskusi dan memberi contoh kepada guru-guru yang belum mencantumkan kegiatan dan program penilaian dalam RPP

Guru melengkapi RPP

2Teknik dan Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhipersyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa.

Sebagian guru telah melaksanaan penelaahan instrumen penilaian hasil belajar

Sebagian besar guru belum melaksanaan penelaahan instrumen penilaian hasil belajar

Sekolah menyiapkan format penelaahan butir soal dan meminta semua guru melakukan telaah butir soal sebelum diujikan kepada peserta didik

3 Mekanisme dan Prosedur Penilaian

a. Rancangan penilaian dari silabus yang penjabarannya merupakan bagian RPP

b. UH,UTS, UAS, UKK dilakukan

a. Rancangan penilaian dari silabus yang penjabarannya merupakan bagian RPP

b. UH,UTS, UAS, UKK dilakukan

a. -

b. -

c. -

d. Penilaian hasil belajar kelompok estetika dan kelompok

a. -

b. -

c. -

d. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru ttg Penilaian hasil belajar kelompok estetika dan

Page 25: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA

TINDAK LANJUT

oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan

c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan

d. Penilaian hasil belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian pendidik

e. Penilaian hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian ditentukan melalui rapat dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian pendidik

oleh pendidik di bawah koordinasi Satuan Pendidikan

c. Penilaian UN dan Usek adalah salah satu syarat kelulusan

d. Penilaian hasil belajar kelompok estetika dan kelompok perjasorkes ditentukan pendidik

e. Penilaian hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian ditentukan pendidik

f. Kegiatan Ujian Sekolah (menyusun kisi-kisi, mengembangkan instrumen, melaksanakan

perjasorkes belum sesuai pedoman

e. Penilaian hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian belum sesuai pedoman

f. -

g. -

h. Kegiatan pengembangan diri belum dibuktikan dengan surat keterangan

i. 40 % guru belum memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi

kelompok perjasorkes

e. Perlu sosialisasi dan pemahaman kepada guru tt Penilaian hasil belajar kelompok agama dan akhlag mulya dan kelompok kewarganegaraan dan kepribadian

f. -

g. -

h. Kegiatan pengembangan diri perlu dibuktikan dengan surat keterangan

i. KS menghimbau guru untuk memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi

Page 26: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA

TINDAK LANJUT

dengan memperhatikan hasil ujian sekolah

f. Kegiatan Ujian Sekolah (menyusun kisi-kisi, mengembangkan instrumen, melaksanakan ujian, mengolah dan menentukan kelulusan, melaporkan hasil ujian)

g. Penilaian muatan lokal mengikuti penil kelompok mata pelajaran yang relevan.

h. Kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat keterangan pembina dan KS

i. Hasil UH harus dikembaliakan kepada siswa sebelum UH

ujian, mengolah dan menentukan kelulusan, melaporkan hasil ujian)

g. Penilaian muatan lokal mengikuti penil kelompok mata pelajaran yang relevan.

h. Kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan nilai pada LHBS

i. 60 % guru memberikan hasil UH kepada siswa sebelum UH berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembel remidi

Page 27: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA

TINDAK LANJUT

berikutnya, yang belum tuntas mengikuti pembelajaran remedial

4 Penilaian oleh Pendidik

a. menginformasikan silabus pada awal semester kepada siswa

b. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, atau bentuk lain

c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar siswa

d. Mengembalikan hasil pekerjaan siswa disertai komentar yang mendidik

e. Memanfaatkan hasil penil untuk perbaikan pembel

a. menginformasikan silabus pada awal semester kepada siswa

b. Melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, atau bentuk lain

c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kemajuan

d. Mengembalikan hasil pekerjaan siswa

e. Memanfaatkan hasil penil untuk perbaikan pembel

f. Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir semester

a. -

b. -

c. Mengolah hasil penil untuk mengetahui kesulitan belajar siswa

d. Mengembalikan hasil pekerjaan siswa belum disertai komentar yang mendidik

e. -

f. -

a. -

b. -

c. Dilaksanakan pendampingan Guru dlm Mengolah hasil penil untuk mengetahui kesulitan belajar siswa

d. Guru diingatkan untuk memberi komentar yang mendidik saat mengembalikan hasil pekerjaan siswa

e. -

f. -

Page 28: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA

TINDAK LANJUT

f. Melaporkan hasil belajar siswa setiap akhir semester

5 Penilaian oleh Satuan Pendidikan

a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik

b. Mengkoordinasikan pelaks UTS, UAS, UKK

c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik

d. Menentukan program pembel SKS melalui rapat dewan pendidik

e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran melalui rapat dewan pendidik

f. Menyelenggarakan

a. Menentukan KKM melalui rapat dewan pendidik

b. Mengkoordinasikan pelaks UTS, UAS, UKK

c. Menentukan kriteria kenaikan kelas melalui rapat dewan pendidik

d. Sekolah belum menentukan program pembel SKS

e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran oleh pendidik

a. –

b. –

c. –

d. Sekolah masih katagori standar dengan pembelajaran system paket

e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran belum melalui rapat dewan

a. –

b. –

c. –

d. Sekolah akan menuju SSN

e. Menentuka penil 4 kelompok mata pelajaran

Page 29: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA

TINDAK LANJUT

US dan menentukan kelulusan sesuai POS

g. Melaporkan hasil penil mata pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentul LHBS

h. Melaporkan pencapaian hasil belajar kepada Disdik kab

i. Menerbitkan SKHUN

j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus

f. Menyelenggarakan US dan menentukan kelulusan sesuai POS

g. Melaporkan hasil penil mata pelajaran kepada orang tua/wali dalam bentuk LHBS

h. Melaporkan hasil kenaikkan dan kelulusan kepada Disdik kab

i. Menerbitkan SKHUN

j. Menerbitkan Ijazah bagi siswa yang lulus

pendidik

f. –

g. –

h. Belum melaporkan hasil pencapaian belajar tiap semester kepada Disdik kab

i. -

j. -

harus melalui rapat dewan pendidik

f. –

g. –

h. Sekolah melaporkan hasil pencapaian belajar akhir semester dua kepada Disdik kab

i. -

j. -

6 Penilaian oleh Pemerintah

a. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk UN

b. Hasil UN

a. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk UN

b. Hasil UN

- -

Page 30: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGANRENCANA

TINDAK LANJUT

menentukan kelulusan

menentukan kelulusan

C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN TINDAK LANJUT

1 Peserta Didik Kemampuan rata-rata

intake siswa minimal

7,50

Kemampuan rata-rata

intake siswa minimal

dibawah 6,00

Kemampuan rata-rata

intake siswa masih

dibawah 6,00

Pengelolaan Proses

pembelajaran ditingkatkan

sehingga menghasilkan output

yang maksimal dengan nilai

murni di atas 6,00

2 Pendidik danTenaga

Kependidikan

100% pendidik berijazah S-1

97 % pendidik memiliki ijazah S-1

3% persentase pendidik belum memiliki ijasah S-1

Mempermudah dan memberi bantuan kepada guru untuk melanjutkan pendidikan ke S-1

3 Sarana Prasarana a) RKB :luas ruang 8x9m, mebel per siswa (mdh diatur),ada LCD tetap

b)Lab TI:ber AC,Komputer 20 unit ,Printer,Laptop,LCD,Hot spot dengan

a)RKB.:luas 8x9m, mebelair ukuran 2 siswa,belum ada LCD tetap

b) Lab TI:ber AC,Komputer 20 unit ,Printer,Laptop,LCD,Hot spot

a)Kelas belum ada LCD tetap

-Untuk jangka 4 th ke depan minimal 33% ruang kelas dipasang LCD-,mengajukan bantuan komputer sehingga terpenuhi 20 unit,memasang LCD yang permanen

Page 31: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN TINDAK LANJUT

bandwich yang dapat diakses oleh minimal 20 siswa secara bersamaan

c)LabIPA.:memenuhi syarat,administrasi lengkap,bersih berkeramik

d)Perpustakaan:ada kepala perpust,tenaga perpust,ada Sistem Aplikasi Manajemen Perpust ,ruang tertata rapi, jumlah buku siswa 100% terpenuhi,perpustakaan digital

dengan bandwich yang dapat diakses oleh minimal 20 siswa secara

c)Lab.IPA : belum memenuhi syarat,belum memiliki laboran dan administrasi kurang lengkap

d)Perputakaan:belum ada kepala perpust dan tenaga perpust ada, Manajemen perpust manual,pengadaan buku bertahap, buku-buku baru masih sangat minim

c)tidak ada laboran

d)minimnya jumlah dan judul buku dan tidak adanya perpustakaan digital

Menunjuk salah seorang laboran

Melengkapi dan menembah judul buku secara bertahap dan mengadakan software perpustakaan digital

4 Pembiayaan Terpenuhi biaya pengembangan keunggulan lokal:a) Sarana prasaranab) Peserta Didikc) Pendidikd) Tenaga Kependidikan

Siswa mampu membayar penuh kurang dari 25%

Penggunaan dana dg skala prioritas

75% siswa kurang mampu

- Efektifitas dana 75% siswa kurang mampu dengan mengajukan pengusulan beasiswa

- Kebijakan skala prioritas pendanaan tetap menjadi alternatip pengelolaan dana

5 Program Sekolah Sekolah memiliki Sekolah memiliki - Lebih disempurnakan sesuai

Page 32: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN TINDAK LANJUT

RKJM

Sekolah memiliki RKAS

RKJM

Sekolah memiliki RKAS

dengan kebijakan Dinas dan Majlis serta menyesuaikan dengan kondisi internal sekolah

D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan

NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL

KESENJANGANRENCANA TINDAK

LANJUTPELUANG TANTANGAN

1 Komite/Dewan Sekolah

Komite Sekolah berperan sebagai :1. P

emberi pertimbangan

2. Pendukung finansial dan pemikiran

3. Pengontrol transparansi dan akuntabilitas

4. Mediator antara pemerintah dan masyarakat

Fungsi Komite Sekolah :1. Komitmen mutu

Komite sekolah memiliki potensi sebagai nara sumber dalam peningkatan mutu sekolah

Komite sekolah memiliki potensi membantu sekolah dalam pemenuhan sarpras yang dibutuhkan dengan menggalang dana dari masyarakat.

Sekolah memprogramkan koordinasi reguler untuk

Periode kepengurus Komite yang ada hampir selesai

Isu dan Peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis

Komite Sekolah kurang berperan aktif dalam memberikan masukan, pertimbangan

Belum tampak ada pengurus baru yang lebih potensial

Sekolah butuh dana dan komite sekolah dapat menggalang dana masyarakat namun kebijakan daerah mengharapkan yang berbeda

Komite sekolah belum bisa selalu hadir dalam setiap koordinasi dan kegiatan sekolah

Sekolah mempunyai kewenangan untuk menarik dana dan Komite Sekolah dapat menggalang dana, namun kebijakan

Masih mempertahankan pengurus komite yang potensial,mengganti yang kurang potensial

Mengundang unsur komite sekolah yang berpotensi sebagai nara sumber dalam peningkatan mutu sekolah, Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Mengundang pemerintah Daerah untuk duduk bersama dalam menyukseskan

Page 33: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL

KESENJANGANRENCANA TINDAK

LANJUTPELUANG TANTANGAN

pendidikan2. Melakukan kerja

sama3. Menampung

aspirasi4. Memberikan

masukan dan rekomendasi

5. Mendorong partisipasi

6. Menggalang dana7. Melakukan

evaluasi

setiap kegiatan dan membiasakan berkoordinasi untuk kegiatan insidental

Sekolah mempuyai kewenangan untuk menarik dana dari masyarakat sebagai pendukungan program sekolah

dan rekomendasi

tentang pendidikan gratis meghambatnya

program sekolah yang membutuhkan dana dari masyarakat Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas

2 Dewan Pendidikan

Dewan Pendidikan berperan sebagai mitra kerja sekolah

Dan berfungsi sebagai wadah kegiatan sekolah (Perlu checking di Keputusan Mendiknas No 044/U/2002, Lamp 1 Butir A.1.1)

Sekolah menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

Sekolah mempunyai link yang bisa mendukung terlaksananya program

Keberadaan Dewan Pendidikan kurang disosialisasikan di sekolah-sekolah

Dewan Pendidikan belum berperan dalam kegiatan sekolah

Tidak semua anggota sekolah mengerti tentang keberadaan Dewan Pendidikan

Dewan Pendidikan tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan sekolah

Mensosialisasikan peran dan fungsi Dewan Pendidikan pada anggota sekolah, Waka Humas

Mengundang Dewan Pendidikan sebagai salah satu nara sumber dalam penyusunan program sekolah, Waka Humas

Page 34: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL

KESENJANGANRENCANA TINDAK

LANJUTPELUANG TANTANGAN

3 Dinas Pendidikan

Dinas Pendidikan berperan sebagai :1.Pemberi

pertimbangan2.Pendukung

pemikiran dan kegiatan

3.Penyelenggara pelatihan dan kompetisi

4.Pengontrol transparansi dan akuntabilitas

5Mediator antara sekolah dengan PEMDA

Dinas Pendidikan berfungsi sebagai:

1.Komintmen mutu pendidikan

2.Memberikan masukan dan rekomendasi

3.Melakukan pelatihan dan kompetisi

Sekolah selalu mengundang Dinas Pendidikan sebagai nara sumber di setiap kegiatan

Sekolah selalu melibatkan Dinas Pendidikan di setiap kegiatan

Sekolah selalu melaporkan semua kegiatan

Dinas Pendidikan kurang memaksimalkan peran dan fungsinya

Dinas Pendidikan kurang memberikan kontribusi pendanaan untuk pembinaan siswa dan guru berprestasi yang menjadi duta Kabupaten

Sekolah tidak mempunyai wewenang untuk dapat memaksimalkan peran dan fungsi Dinas Pendidikan

Sekolah tidak mempunyai akses untuk bisa memperoleh dukungan dana pembinaan

Mengundang PEMDA dan Dinas Pendidikan untuk bisa bersama-sama menyukseskan siswa dan guru yang menjadi duta daerah yang membutuhkan partisipasi dana dan pembinaan, Waka Kurikulum dan Waka Humas.

Page 35: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL

KESENJANGANRENCANA TINDAK

LANJUTPELUANG TANTANGAN

4.Melakukan evaluasi

4 Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi berperan sebagai:1.Fasilitator program

peningkatan mutu2.Pendamping

bilingual3.Pendukung program

Perguruan Tinggi berfungsi sebagai:

1.Komitmen mutu pendidikan

2.Melakukan pengabdian pada masyarakan

3.Melakukan kerjasama

4.Memberikan masukan dan rekomendasi

Sekolah mengundang dosen dari Perguruan Tinggi sebagai pendamping guru mata pelajaran

Sekolah mengontrak satu dosen Perguruan Tinggi sebagai fasilitator program

Sekolah mengundang sejumlah dosen sebagai nara sumber

Perguruan Tinggi belum berperan secara maksimal dalam pendampingan bilingualnya

Perguruan Tinggi kurang mendapatkan kontra prestasi dari kerjasama

Perguruan Tinggi belum bisa maksimal dalam mengiplementasikan fungsinya pada pokok pengabdian pada masyarakat

Sekolah kurang berhasil dalam membangun komitmen anggota sekolah

Mengundang pihak Perguruan Tinggi sebagai nara sumber dalam penyusunan program sekolah

Mengundang Perguruan Tinggi untuk bersama-sama berkomitmen dalam rangka peningkatan kualitaas diri sebagai pendidik

5 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

LPMP berperan sebagai:1.Pelaksana model-

model pembelajaran2.Fasilitator

pembelajaran3.Nara sumber

Sekolah selalu memprogramkan pendampingan untuk guru matapelajaran

Sekolah selalu

LPMP kurang aktif dalam menjalankan peran dan fungsinya di sekolah

Sekolah selalu bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam program pendampingan guru matapelajaran

LPMP sebagai lembaga

Mengundang LPMP, dan Perguruan Tinggi sebagai nara sumber pembelajaran, Waka Kurikulum

Mengundang LPMP,

Page 36: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL

KESENJANGANRENCANA TINDAK

LANJUTPELUANG TANTANGAN

informasi pendidikan

LPMP berfungsi sebagai:

1.Komitmen Mutu Pendidikan

2.Merancang model pembelajaran

3.Mengadakan pelatihan

4.Melakukan kerjasama

5.Melakukan evaluasi

memprogramkan in house training terkait dengan pembelajaran dan pemanfaatan tehnologi informasi setiap tahun nya

LPMP kurang selalu meng up date informasi terkait dengan kurikulum

yang mestinya dekat dengan sekolah, tetapi justru tidak semua anggota sekolah tahu dengan pasti fungsi dan peran LPMP

Perguruan Tinggi, Dinas Pendidikan, dan Pemda untuk komitmen bersama menyukseskan program sekolah yang membutuhkan pendukungan dana dan kebijakan

6 Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, (MKKS)

MKKS berperan sebagai:1.Pemberi

Pertimbangan2.Pendukung

pemikiran3.Mediator antara

sekolah dan Dinas Pendidikan dan Pemda

MKKS berfungsi sebagai:

1.Komitmen mutu pendidikan

Sekolah berperan aktif dalam kegiatan dan kepengurusan MKKS

Sekolah menjadi alamat sekretariat MKKS

Page 37: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL

KESENJANGANRENCANA TINDAK

LANJUTPELUANG TANTANGAN

2.Melakukan kerjasama

3.Memberikan masukan dan rekomendasi

7 Musyawarah Guru Mata Pelajaran, (MGMP) Kabupaten

MGMP Kabupaten berperan sebagai:1.Pelaksana kegiatan

pengembangan guru matapelajaran

2.Pendukung pemikiran

3. Mediator antara guru matapelajaran dengan MKKS, Dinas Pendidikan, dan LPMP

MGMP Kabupaten berfungsi sebagai:

1.Komitmen mutu pendidikan

2.Melakukan pertemuan rutin pada hari MGMP

3.Melakukan kerjasama

4.Melakukan lesson

Sekolah mempunyai MGMP sekolah dan memberikan dukungan dana untuk kegiatan MGMP

Sekolah memberikan satu hari MGMP

Belum semua MGMP Kabupaten berperan maksimal/ aktif

Adanya kecenderungan hari MGMP sebagai hari libur guru

Tidak ada kebijakan yang mengikat dan mengharuskan guru matapelajaran tergabung dalam MGMP Kabupaten

MGMP Kabupaten kurang mempunyai program yang jelas dan kurang adanya sosialisasi program MGMP ke sekolah.

Sekolah masih membatasi jumlah guru yang bisa aktif dalam MGMP Kabupaten

Kurangnya Komitmen MGMP adalah libur kelas yang dimanfaatkan untuk

Mengundang MKKS, Dias Pendidikan, LPMP, dan Pemda untuk ikut menyukseskan program MGMP Kabupaten yang membutuhkan dukungan dana dan kebijakan, Waka Humas

Mengundang MGMP sekolah untuk menyusun program dan pengembangan pembelajaran serta komitmen bersama untuk hari MGMP adalah bukan libur kelas yang dimanfaatkan untuk pengembangan diri,Waka Kurikulum

Page 38: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

NO KOMPONEN KONDISI IDEALKONDISI RIIL

KESENJANGANRENCANA TINDAK

LANJUTPELUANG TANTANGAN

study5.Melakukan evaluasi

pengembangan pembelajaran

Page 39: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Kurikulum 2013 merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh

sekolah. Ini merupakan kebijakan baru dari pemerintah dalam rangka mengakomodasi

kepentingan sekolah, daerah dan sekaligus untuk mengembangkan potensi masyarakat.

Namun dalam implementasinya masih mengahadapi berbagai kendala yang meliputi

antara lain manajemen kurikulum, organisasi dan manajemen sekolah, ketenagaan, sarana

prasarana, peserta didik, pembiayaan, peran serta masyarakat, lingkungan dan kultur

sekolah, dan unit produksi. Jabaran kendala dalam implementasi kurikulum dalam setiap

aspek diberikan sebagai berikut;

1. Aspek manajemen kurikulum

a. Persepsi dalam menjabarkan Permendiknas No. 70 Tahun 2013 tentang Standar

Isi ke dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan rencana proses

pembelajaran (silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), masih relatif

beragam

b. Beban belajar dirasakan sangat berat dengan adanya tuntutan adanya system

penilaian yang meliputi tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan

dan aspek sikap.

c. Sebagian besar warga sekolah belum memahami secara memadai mengenai

standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) secara substantif khususnya

dalam implementasi Kurikulum 2013 yang bermuatan Nilai nilai karakter bangsa

dan kewirausahaan

d. Belum tersusun Kurikulum 2013 yang berdasarkan hasil analisis kebutuhan

sekolah dan hasil analisis keunggulan lokal (potensi daerah).

2. Aspek organisasi dan manajemen sekolah

a. Belum memadainya wawasan tentang manajemen penjaminan mutu (Quality

ansurance) sehingga belum dapat menyusun program-program peningkatan mutu

sekolah secara komprehensif

b. Masih terbatasnya sarana prasana dan penguasaan teknologi informasi oleh

seluruh komponen sekolah.

Page 40: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

3. Aspek ketenagaan

a. Sebagaian besar guru masih kurang memahami standar isi yang harus dijabarkan

dalam pengembangan kurikulum yang bermuatan Nilai nilai karakter bangsa dan

kewirausahaan tingkat intruksional, operasional dan eksperensial.

b. Adanya keterbatasan jumlah tenaga pengajar/guru untuk mengampuh mata

pelajaran antara lain Matematika, , seni budaya dan muatan lokal, khususnya di

SMK

4. Aspek sarana dan prasarana

a. Adanya keterbatasan jumlah, kualitas dan relevansi fasilitas pembelajaran

khususnya mata pelajaran produktif bila dikaitkan terhadap tuntutan pemenuhan

standar isi dan perkembangan Ipteks.

b. Adanya keterbatasan jumlah judul, banyak buku, dan keluasan akses dalam

penggunaan virtual library (perpustakaan maya)

c. Adanya keterbatasan jumlah ruang kelas bila dibandingkan dengan jumlah

rombongan belajar dan tuntutan pelaksanaan pembelajaran moving class.

5. Aspek peserta didik

a. Tingkat kemampuan bekal ajar siswa yang masuk ke sekolah sebagaian besar masih

relatif rendah bila dilihat dari prasyarat untuk mengikuti pembelajaran sesuai

dengan program keahlian yang dipilih.

b. Tingkat kedisiplinan sebagian siswa masih relatif rendah, hal ini ditunjukkan oleh

tingginya tingkat kenakalan dan keterlambatan dating saat pagi hari

6. Aspek pembiayaan

a. Besarnya alokasi anggaran untuk operasional sekolah sesuai dengan tuntutan

Kurikulum 2013 baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah masih

relatif terbatas.

b. Relevansi alokasi anggaran baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah

masih relatif rendah bila dikaitkan dengan tuntutan pelaksanaan standar isi,

standar proses dan standar kelulusan.

c. Kepedulian dan kemampuan masyarakat dalam peran sertanya yang terkait

dengan pembiayaan pendidikan masih relatif rendah.

Page 41: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

7. Aspek peran serta masyarakat

a. Peran serta institusi pasangan (dunia usaha dan dunia industri) dalam pelaksanaan

pembelajaran untuk bidang produktif masih relatif rendah bila dikaitkan dengan

tuntutan pelaksanaan standar isi, standar proses dan standar kelulusan.

b. Jaringan kerjasama antara sekolah dan institusi pasangan (dunia usaha dan dunia

industri) dalam upaya untuk optimalisasi pemanfaatan sumber belajar sesuai

dengan tuntutan pelaksanaan standar isi, standar proses dan standar kelulusan

masih relatif rendah.

8. Aspek lingkungan & kultur sekolah

a. Adanya sebagian warga sekolah (pendidik dan tenaga kependidikan) yang masih

relatif belum memiliki kemandirian/otoritas profesional dalam menjalankan

perannnya melaksanakan kurikulum 2013 sesuai dengan tuntutan, jiwa dan

karakteristik dari kurikulum tersebut.

b. Adanya sebagian warga sekolah (pendidik dan tenaga kependidikan) yang masih

terbiasa menunggu instruksi untuk melaksanakan sesuatu, terbiasa dengan pola

seragam dan kurang kreatif dalam menjalankan perannya sesuai dengan tuntutan

kurikulum 2013.

9. Aspek unit produksi/Bisnis Center

a. Belum berfungsinya secara optimal baik secara kuantitas, kualitas dan relevansi

keberadaan unit produksi di sekolah bila dikaitkan dengan upaya sebagai

pendukung penguatan pelaksanaan standar isi, standar proses dan standar

kelulusan.

b. Belum optimalnya pengelolaan unit produksi di sekolah bila dikaitkan dengan

prinsip-prinsip wirausaha yang lebih berorientasi pada kemandirian, pelaksanaan

teaching industry dan memberikan income generating bagi pemberdayaan dan

penguatan lembaga sekolah dalam memenuhi tuntutan pelaksanaan kurikulum

2013.

B. Saran:

Sebagai upaya memfasilitasi percepatan penguatan tingkat pemahaman, wawasan dan

implementasi kurikulum 2013 perlu diberikan beberapa saran. Saran ini disusun

berdasarkan temuan–temuan kajian pelaksanaan standar isi, standar kompetensi,

Page 42: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

kompetensi dasar mata pelajaran dan standar kompetensi lulusan. Beberapa saran yang

dapat memfasilitasi implementasi alternatif pemecahan masalah yang telah di berikan

dalam tabel permasalahan dan alternatif pemecahan pelaksanaan kurikulum 2013 di atas,

perlu dilakukan penguatan pada aspek-aspek sebagai berikut.

1. Manajemen kurikulum, organisasi dan manajemen sekolah dan pembiayaan melalui

kegiatan peningkatan wawasan warga sekolah (pendidik dan tenaga kependidikan)

terhadap kebijakan implementasi kurikulum 2013 dalam bentuk workshop

kurikulum, On The Job Training, In House Training, monitoring dan program

pendampingan yang difasilitasi baik pengembangn program, narasumber maupun

pembiayaannya dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

2. SDM sekolah (pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik) melalui (1)

program peningkatan kualifikasi dan setifikasi guru, (2) pelatihan-pelatihan untuk

pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan tuntutan kemajuan teknologi

informasi, dan (3) program matrikulasi bagi peserta didik pada mata pelajaran

tertentu (Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika dan Komputer).

3. Sarana dan prasarana melalui pemenuhan kebutuhan secara bertahap dan sistimatik

sesuai dengan tuntutan standar sarana dan prasarana pendidikan dalam PP 19 Tahun

2005 dengan memberdayakan peranserta masyarakat, pemerintah pusat dan

pemerintah daerah.

4. Lingkungan sekolah dan unit produksi melalui (1) penciptaan lingkungan sekolah

yang kondusif dan menerapkan program 7K (ketertiban, keamanan kebersihan,

keindahan, kerindangan, kenyamanan dan kekeluargaan) dan (2) mendorong

tumbuh kembangnya unit produksi di SMK Setia Budhi sebagai tempat teaching

factory atau teaching industry.

5. Peran serta masyarakat melalui pemberdayaan (1) dunia usaha dan dunia industri

dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja industri (prakerind) siswa, outsourcing,

program magang guru dan validasi dan sinkronisasi kurikulum 2013 dan (2) komite

sekolah dalam meningkatkan peran serta masyarakat secara lebih optimal, sehingga

terjadi sinergi positif antara sekolah, keluarga, dan masyarakat (industri dan

nonindustri) dalam mendukung optimalisasi implementasi kurikulum 2013.

Page 43: Analisis Kontek Penyusunan Kurikulum

BAB IV

PENUTUP

Demikian analisis konteks penyusunan kurikulum yang telah di lakukan oleh Tim

Pengembang Kurikulum SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung , sebagai dasar penyusunan

kurikulum tahun pembelajaran 2014-2015.

Harapan kami semoga dengan analisis konteks penyusunan kurikulum yang kami

lakukan menajdikan SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung lebih baik. Sehingga dalam

pencapaian Tujuan Pendididkan di SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung dapat lebih

Efektif dan efesien. Amin..

Mengetahui,Kepala SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung

Charis KhaddafiNBM.1160052

Rangkasbitung, 14 Juli 2014Ketua Tim Pengembang KurikulumSMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung

Wawan,S.PdNBM.1194898