analisis kompetensi pedagogik guru dalam programeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor...

14
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAM BOARDING SCHOOL DI MAN 1 SURAKARTA Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : ERMA AZIZAH A210130070 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: doliem

Post on 15-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAM

BOARDING SCHOOL DI MAN 1 SURAKARTA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1

Pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan

Oleh :

ERMA AZIZAH

A210130070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

i

PERSETUJUAN

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAM

BOARDING SCHOOL DI MAN 1 SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Diajukan Oleh :

ERMA AZIZAH

A210130070

Telah diperiksa dan disetuji untuk diuji oleh

Surakarta, 21 maret 2018

Drs. Muhammad Yahya. MS,i

NIK 06-0509-5302

HALAMAN PENGESAHAN

Page 3: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

ii

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAM

BOARDING SCHOOL DI MAN 1 SURAKARTA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

ERMA AZIZAH

A210130070

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada hari

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Drs. Muhammad yahya, M.Si (................................ )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Djumali, M.Pd (............................... )

(Anggota Dewan Penguji)

3. Drs. Sami’an, M. M (................................ )

(Anggota Dewan Penguji)

Surakarta, 26 Maret 2018

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M, Hum.

NIDN. 0028046501

Page 4: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidk terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali secara tertulis

diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,

maka akan memepertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 21 Maret 2018

Penulis

Erma Azizah

A210130070

Page 5: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

1

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAM

BOARDING SCHOOL DI MAN 1 SURAKARTA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: (1) mendiskripsikan bagaimana kompetemsi pedagogik

guru dalam program boarding school (2) mendiskripsikan bagaimana guru dalam

menetapkan rencana pembelajaran dan materi ajar (3) mendiskripsikan bagaimana

penerapan barding school terhadap kompetensi pedagogi guru (4)

mendiskripsikan faktor penndukung dan penghambat penerapan kebijakan

program boarding school. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teknik

pengumpulan data dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan

kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik yaitu dengan

membandingkan data wawancara, observasi, dokumentasi. Hasil penelitian

menunjukan bahwa : (1) kompetensi pedagogik guru MAN 1 Surakarta yang

sudah memenuhi standar guru yang yang memiliki keahlian dan kemampuan (2)

guru dalam menetapkan RPP dan menetapkan materi ajar sudah sesuai dengan

kurikulum yang di terapkan (3) menerapkan kebijakan boarding school di MAN 1

Surakarta adalah menggunakan kurikulum 2013 dan kurikulum kementrian agama

(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online,

wawancara siswa calon peserta Didik) dan orang tua yang mendukung (5) faktor

penghambat asrama yng masih harus diperbaiki kurangnya kamar mandi yang

menyebabkan siswa banyak mengantri dan ada sebagian siswa yang terlambat.

Penerapan boarding school memiliki peran penting terhadap kompetensi

pedagogik guru

Kata kunci : kompetensi pedagogik, boarding school

ABSTACT

This study aims to: (1) describe how the pedagogic competence of teachers in the

boarding school program (2) describes how teachers in setting learning plans and

teaching materials (3) describes how the application of barding school to teacher

pedagogy competence (4) supporting and inhibiting the implementation of

boarding school program policies. This type of research is qualitative. Data

collection techniques by means of data reduction, data presentation, conclusion

drawing. The validity of data is done by triangulation technique that is by

comparing interview data, observation, documentation. The result of the research

shows that: (1) pedagogic competence of MAN 1 Surakarta teacher who has

fulfilled the teacher standard set by the government who have the expertise and

ability (2) the teacher in setting the learning implementation plan and set the

teaching material is in accordance with the applied curriculum (3) Implementing a

boarding school policy in MAN 1 Surakarta is to use the 2013 curriculum and

religious ministry curriculum (4) supporting factors for selection and parent

systems that support (5) inhibiting factors of dorms which need to be fixed for the

Page 6: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

2

lack of bathrooms that cause many students to queue up and some students who

are late. Implementation of boarding school has an important role to the teacher

pedagogic competence

keywords: pedagogik competence, boarding school

1. PENDAHULUAN

(Kompas.com) “Kualitas pendidian di Indonesia berada diperingkat ke- 64

dari 120 negara diseluruh dunia didasarkan pada laporan tahunan UNESCO

Education For All Global Monitoring Report, 2012”. Sungguh pencapaian

yang masih perlu diperbaiki. Berlangsungnya pendidikan yang kurang

bermakna bagi pengembangan pribadi dan watak peserta didik yang berakibat

hilangnya kepribadian dan kesadaran akan makna hakiki kehidupan. Maka

dari itu perbaikan pendidikan di Indonesia yang minim yang harus

diperhatikan demi mencapai negeri yang mengedepankan kualitas pendidikan.

Dalam dunia pendidikan memanglah sangat diperlukan seorang guru unuk

dijadikan panutan bagi peserta didik untuk meningkatkan kualitas pendidikan

yang ada di Indonesia.

Profesi guru dalam pendidikan menjadi komponen utama bagi peserta

didik. Guru sebagai pendidik memiliki tugas pokok menyiapkan

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

membimbing, dan melatih peserta didik serta melaksanakan tambahan. Guru

sebagai pendidik harus memenuhi beberapa syarat khusus. Untuk mengajar ia

dibekali dengan berbagai ilmu sebagai seorang pendidik. Selain itu bekal yang

baik juga akan membawa negeri kita menjadi lebih baik juga. Menurut Ki

Hajar Dewantara(wordpress.com), “mendidik adalah menuntun segala kodrat

yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota

masyarakat dapat mencapai keselamatan yang setinggi-tingginya”.

Kompetensi merupakan kemampuan untuk melaksanakan sesuatu yang

diperoleh pada pendidikan dan pelatihan. Menurut Priatna (2013: 5) “Adapun

empat kompetensi dasar yang harus diperoleh guru yaitu antara lain:

komppetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

kompetensi profesional”.

Page 7: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

3

Kompetensi Pedagogik adalah kemampuan seorang guru dalam

mengelola proses pembelajaran peserta didik. Didalam kompetensi pedagogik

guru harus menguasai beberapa hal yaitu : karakteristik peserta didik, teory

belajar mampu melaksanaan komunikasi dengan efektif dengan peserta didik,

dapat melakukan evaluasi belajar, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

Dari keempat bentuk kompetensi tersebut, kompetensi pedagogik guru

memiliki peran yang sangat sentral dalam proses pembelajaran didalam kelas

oleh karena itu kompetensi penting yang harus dikuasai oleh setiap guru.

Guru harus mampu mengoptimalkan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan kemampuannya dikelas dan harus melakukan kegiatan

penilaian terhadap pembelajaran yang dilakukan.

Menurut Supardi (2013 : 55) “kinerja guru mempunyai spesifikasi

tertentu. Kinerja guru dapat diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria

kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Kompetensi tersebut

meliputi kompetensi pedagogik,kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial, kompetensi profesional”.

Kinerja mengajar guru adalah prestasi yang diperlihatkan dalam

bentuk perilaku. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan kepadanya. Konsep pendidikan hakikatnya merupakan

proses pembentukan pribadi agar diperoleh kemampuan yang berlebih dari

sebelumnya, sasaran pembentukannya nmemiliki peran penting dalam

aktivitas pemerintahan. Menurut Nana Syaodih dan Erliana Syaodih (2012: 1)

“Pendidikan bisa diartikaan sebagai upaya mencerdaskan bangsa,

menanamkan nilai-nilai moral dan agama, membina kepribadian, mengajarkan

pengetahuan, arahan, tuntunan, teladan, disiplin dll”. Pendidikan di Indonesia

mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Hal ini dapat dilihat daari

perubahan kurikulum, administrasi sekolah, dan program-program lainnya.

Adapun prinsip dasar pendidikan islam dengan sistem boarding school,

berupaya mengintegrasikan ayat AL-Qur’an. Meskipun terdapat kendala

dalam pendidikan boarding school tetapi sekolah tetap berusaha memberikan

Page 8: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

4

bimbingan dan pembinaan dalam menciptakan genersi yang unggul dan

pendidikan islami. Menurut Laila faizah (2012).

“Pembinaan mental siswa secara khusus mudah dilaksanakan, ucapan,

perilku, dan sikap siswa akan senantiasa terpantau, tradisi positif siswa

dapat terseleksi secara wajar , terciptanya nilaai-nilai kebersamaan

dalam komunitas siswa, terhadap tradisi yang positif dapat tumbuh

secara leluasa, para siswa dan guru-gurunya dapat saling berwasiat

mengenai kebersmaan,kebenaran, kasih sayang, dan penanaman nilai-

nilaai kejujuran, toleransi, tanggung jawab, kepatuhan, dan

kemandirian dapat teru menerus diamaati dan dipantau oleh para

guru/pembimbing”

Peran pendidikan melalui sistem boarding school dalam penamaannya

karakter peserta didik yang pada akhirnya akan membentuk peserta didik yang

berkarakter dan menjadi penerus bngsa yang penting. Aakan tetapi boarding

school sering dikemas dengan bentuk pondok pesantren myoritas penduduk

agama indonesia menganut agama Islam pondok pesantren diartikan sebagai

suatu lembaga pendidikan Islam Indonesia yang bersifat tradisional untuk

mendalami ilmu agama Islam dan mengamalkannya sebagai pedoman hidup.

Kehidupan pondok atau asrama memberikan berbagai manfaat antara lain

interaksi guru dan murid bisa berjalan secara intnsif, memudahkan kontrol

dengan kegiatan murid, dan bisa menimbulkan rangsangan belajar siswa.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti akan

melakukan penelitian mengenai “ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK

GURU PADA PROGRAM BOARDING SCHOOL DI MAN 1

SURAKARTA.”

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang dilaksanakan di lapangan

(field research) yaitu mendiskripsikan bagaimana kompetensi pedagogik guru

dalam program boarding school. Sumber data utama dicatat melalui tes

tertulis dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Wawancara

dilakukan dengan subyek penelitian yaitu : guru boarding dan pengelola

asrama.

Page 9: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

5

Sesuai dengan karakteristik yang diperlukan penelitian ini maka teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Data hasil kajian yang diperoleh dari hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi akan saling di cross-chek untuk kevalidannya.

Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif model interaktif yaitu

proses pengumpulan data, reduksi data, sajian data, sampai pada penarikan

kesimpulan sebagai sebuah proses.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil peneliian yang dilakukan di kelas X IPA boarding guru

sudah mampu menguasai metode pembelajaran. Sehingga siswa bisa antusias

dalam mengikuti pembelajaran terebut. Adapun guru dalam menetapkan

rencana pembelajaran, guru dalam memahami karakteristik siswa, penerapan

kebijakan boarding school faktor pendukung dan penghambat boarding

school. Berdasarkan uraian diatas akan dijabarkan sebagai berikut.

3.1 Pemahaman Guru terhadap peserta didik

Seorang guru harus mampu memahami karakter peserta didik,

dalam pemahaman karakter peserta didik guru dituntut dapat

mengidentifikasi bekal awal serta memahami siswa ketika pembelajaran

berlangsung, kemampuan, ketepatan waktu dan pengetahuan. Informan 2

saya beri soal-soal anak-anak bisa jawab atau tidak saya bisa tau karakter

anak dari situ mbak, kalau sekarangmateri sudah hafalan hanya saya lihat

saja anak ini saya beri soal anak bisa mengerjakan berapa lama

waktunya. Berdasarkan hasil analisis guru sudah mampu memahami

karakter tiap siswa dalam mengerjakan soal. Guru juga sudah bisa

mengetahui seberapa lama waktu yang mereka perlukan. Informan 3

Cara saya mengetahui bagaimana karakter kemampuan siswa itu dengan

cara mengaitkan dan mengingatkan pelajaran waktu SMP mbak,jadi saya

beri soal-soal setara SMP. Berdasarkan informan 2 guru tersebt juga

sudah mampu dalam mengetahui karakter siswa. Yang mereka amati

Page 10: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

6

dengan mengkaitkan soal lama dan bisa mengetahui seberapa waktu yang

mereka butuhkan.

Hasil ini sejalan dengan Menurut syaiful sagala (2009)

menyatakan bahwa : “Kompetensi merupakan peleburan dari

pengetahuan (daya pikir), sikap (daya kalbu), keterampilan (daya pisik)

yang diwujudkan dalam bentuk perbuatan.” Yang dimana guru harus

mampu menguasai sikap dan karakter anak, bahwa guru juga harus di

tuntut untuk aktif dalam perkembangan siswa.

3.2 Perencanaan dan Pelaksanaan Proses Pembelajaran.

Dalam menerapkan teori belajar guru menyesuaikan dengan

karakteristik siswa, biasanya siswa diperbolehkan mencari materi

tambahan melalui internet. Model pembelajaran yang digunakan dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik

siswa dan hasil belajar siswa. Menurut informan 2 Materi ajar saya

mengikuti yang sudah dietapkan oleh kurikulum, saya hanya membuat

rencana pembelajarannya seperti apa. Saat ini menggunakan kurikulum

13 jadi saya mengikuti apa yang sudah ditetapkan pemerintah. Dalam

menetapkan rencana pembelajaran dan materi ajar guru selalu mengikuti

kurikulum yang sudah ditetapkan pemerintah. Informan 3 Untuk

penyusunan RPP yang sesuai dengan strategi biasanya saya sesuaikan

dengan materi, biasanya siswa lebih suka dengan strategi mengajar yang

bagaimana sehingga kompetensi yang saya inginkan bisa tercapai. Dan

untuk materi ajar sudah ditetapkan sama kurikulum yaa mbak,jadi saya

mengikuti silabus dari kurikulum yang sudah ditentukan. Berdasarkan

informan 3 guru juga menetapkan materi ajar sesuai dengan kurikulum

yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan kedua informan

sudah mampu dalam penetapan perencanaan pembelajaran dan untuk

materi ajar mengikuti yang sudah ditetapkan pemerintah.

Page 11: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

7

3.3 Membuat Siswa Untuk Selalu Berperan Aktif Dalam Setiap

Pembelajaran

Menciptakan kelas yang aktif dan kondusif tidaklah mudah, tetapi

itu dapat diatasi oleh informan yang ke 2 yakni ibu Nurul Hasanah yang

mengatakan saya selalu berusaha, bukan mengancam, setiap saya masuk

kelas saya beri pertanyaan kalau tidak bisa menjawab pertanyaan saya,

anak akan saya suruh berdiri dan harus bisa menemukan jawabannya

baru diperbolehkan duduk. Guru selalu berusaha membuat siswa untuk

selalu berperan aktif dalam setiap pembelajaran. Seprti halnya infirman 3

kalau selalu membuat anak berperan aktif saya selalu berinovasi dalam

setiap pertemuan, biar anak selalu penasaran apa yang akan saya gunakan

nanti saat pembelajaran. berdasarkan informan 3 guru selalu berusaha

untuk berinovasi dalam setiap pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis guru selalu berusaha untuk membuat

siswa selalu berperan aktif disetiap pembelajaran berlangsung. Dan setiap

pembelajaran itu guru tetap berinovasi agar siswa tidak merasa bosan dan

jenuh.

3.4 Penerapan Kebijakan Boarding School Di MAN 1 Surakarta

Sistem pendidikan merupakan salah satu strategi yang digunakan

MAN 1 Surakarta untuk menjaring peserta didik yang berkualitas.

Informan 1 mengatakan Sebelum adanya boarding school, sistem

pendidikan di MAN 1 Surakarta berbasis tidak asrama, atau siswa boleh

pulang kerumah dengan tidak adanya tambahan ekstrakulikuler yang

mengacu terhadap perkembangan siswa seperti (mohadlarah, muhadasah,

dll). Setelah berkembang dan berjalannya waktu sekolah MAN

mengadakan sekolah berbasis asrama yang dulunya semua siswa boleh

berada diasrama jika menginginkan asrama termasuk IPS. Sekolah MAN

yang selalu berkembang dan bisa memenuhi target yang ingin dicapai

terwujudlah sekolah MAN berbasis arama tetapi hanya kelas IPA saja.

Berdasarkan analisis tersebut informan 1 mengatakan sistem boarding

school yang diterapkan di MAN 1 Surakarta adalah anak IPA dan

Page 12: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

8

berbasis laboratorium. Informan 2 mengatakan Sistem pendidikan di

MAN terutama boarding school sekarang itu mengarah ke IPA. Sebelum

adanya program IPA dulu juga ada IPS yang masuk dikelas boarding

karena boarding diperuntukan untuk siswa yang menginginkan adanya

fasilitas asrama. Tetapi dengan seiring waktu program sekarang di

peruntukkan untuk kelas IPA saja di karnakan mengarahkan ke sistem

sekolah yang sudah semakin maju dan ingin terprogram mengarah ke

praktikum. Analisis tersebut menghasilkan jika sistem boarding school

yang diterapkan di MAN 1 Surakarta mengarah ke pratikum.

Hasil dari penelitian ini sekolah MAN 1 Surakarta program

boarding school berbasis laborat yang mengharuskan guru memiliki

ketrampilan dalam pembelajaran.

3.5 Keterpaduan Antara Sekolah, Orang Tua Dan Lingkungan

Tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan sempurna tanpa

kerjasama dan dukungan semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan

pendidikan MAN 1 Surakarta telah berupaya menerapkan keterpaduan

program boaarding school dengan mengikutsertakan orang tua dan

lingkungan sekolah informan 1 mengatakan : Jadi kita pasti melibatkan

orang tua, apalagi pada saat rapotan, nanti orang tua bertemu dengan

ketua progrm biasanya dengan wai kelas, wali asrama meningkatkan

kualitas Asrama bisa masuk PTN Negeri. Interaki sekolah dengan orang

tua sangat diperlukan untuk perkembangan siswa. Informan 3

mengatakan Karena anak-anak tinggal di asrama sama disekolah,

otomatis dengan lingkungan harus ada kerjasama dan keamanannya.

Berdasarkan data wawancara yang diperoleh kerjasama orang

tua dan siswa da lingkungan sangat diperlukan guna kelangsungan

siswa agar siswa dapat terpantau perkembangannya.

4. PENUTUP

Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat

disimpulkan bahwa :

Page 13: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

9

Hasil penelitian tentang analisis kompetensi pedagogik pada boarding

school di MAN 1 Surakarta, dapat diambil implikasi bahwa boarding school

perlu dilanjutkan dengan melakukan pegembangan kurikulum dan kerja sama

dengan lingkungan sekitar terus dikembangan untuk meningkatkan life skill

dan pendalaman materi, faktor pendukung program boarding harus tetap

dipertahankan serta sebisa mungkin meminimalisir dan mencari solusi faktor

penghambat boardinh serta mampu mempertahankan peran boarding dalam

meningkatkan kompetensi guru.

Penerapan program boarding school membutuhkan partisipasi dan

kerja sama dari berbagai pihak agar mampu berjalan dengan baik dan lancar.

Maka dari itu dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

4.1 Bagi sekolah

Sekolah perlu mengadakan perbaikan terhadap fasilitas yang telah ada

namun keadannya kurang memadai atau bahkan jika memungkinkan,

sekolah bisa menambah fasilitas penunjang seperti GOR serta asrama

yang lebih ditambah lagi fasilitas yang belum memadai bersama serta

fasilitas multimedia sehingga kelancaran dan keberhasilan penerapan

program boarding semakin bertambah.

4.2 Bagi guru

1) Guru harus mampu menggunakan model-model pembelajaran aktif,

inovatif dan menyenangkan yang mampu meningkatkan kemampuan

siswa serta mengurangi kejenuhan atau kebosanan siswa.

2) Guru lebih berpartipasi secara aktif dan serius saat mengikuti kegiatan

yang lebih menambah keahlian, misalnya lebih bersikap proaktif dan

intensif saat mengikuti diklat, seminar, pelatihan dan sejenisnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aziz Hamka Abdul (2012). Karakter guru profesional melhirkan murid unggu

menjawab Tenaga Masa Depan . Jakarta :Al-Marwadi Prima.

http://edukasi.kompas.com/read/2017/08/18/06490021/72-tahun-merdeka-apa-

kabar-pendidikan-indonesia- hary pratama 18 agustu 2017.

Page 14: ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PROGRAMeprints.ums.ac.id/62398/12/naspub rev.pdf(4) faktor pendukung adanya sistem seleksi (Nilai raport, pendaftaran online, wawancara siswa

10

http://lailafaizah.blogspot.co.id/2012/07/kolaborasi-pendidikan-formal-dan.html

diakses pada minggu, 08 juli 2012 lailatul Faizah

https://www.slideshare.net/YaniPitoy/permendiknas-nomor-16-tahun-2007-

standar-kompetensi-guru

Priatna, Nanang dan Sukamto, Tito.2013. Pengembangan Profesi Guru. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya.

Sagala, syaiful (2009) Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga

Kependidikan.Bandung : Alfabeta