analisis klimatologi terkait banjir di kab. serdang ... · 9/18/2017  · 11 – 17 september 2017...

11
ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017) STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I DELI SERDANG SEPTEMBER 2017

Upload: others

Post on 03-Jun-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG ... · 9/18/2017  · 11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10 W/m 2 hingga 0 W/m

ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR

DI KAB. SERDANG BEDAGAI,

SUMATERA UTARA

(Studi Kasus 16 dan 18 September 2017)

STASIUN KLIMATOLOGI

KELAS I DELI SERDANG

SEPTEMBER 2017

Page 2: ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG ... · 9/18/2017  · 11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10 W/m 2 hingga 0 W/m

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN

SEPTEMBER DI KAB. SERDANG BEDAGAI

SUMATERA UTARA

(Studi Kasus 18 September 2017)

Oleh : Tim Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Deli Serdang

1. PENDAHULUAN

Laporan dari berbagai media massa elektronik menginformasikan bahwa telah

terjadi banjir di daerah tersebut. Ratusan rumah di daerah tersebut terendam banjir,

akibat meluapnya aliran Sungai Belutu dan Bedagai (tribunnews). Memasuki hari

kesepuluh, banjir yang disebabkan oleh tingginya curah hujan di Serdang Bedagai,

Sumatera Utara kini semakin meluas. Selain menyebar di tujuh kecamatan banjir (Sei

Rampah, Dolok Masihol, Tebing Syahbandar, Bandar Khalipah, Tebing Tinggi, Sei

Bamban, Sei Pispis) juga merusak sebuah jembatan dan menyebabkan lima tanggul

jebol. (metrotvnews) (Gambar 1).

Gambar 1. Lokasi kejadian curah hujan ekstrim

Page 3: ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG ... · 9/18/2017  · 11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10 W/m 2 hingga 0 W/m

2. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER

A. Analisis Citra Satelit dan Radar Cuaca

Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan di Stasiun Klimatologi Deli Serdang

menyatakan bahwa pada tanggal 16 dan 18 September 2017 telah terjadi hujan dengan

intensitas sedang (>50mm/jam) hingga lebat (>100mm/hari) di pos hujan kerjasama

Gunung Para, Gunung Monako, Pabatu Bibitan, Pabatu Afd II, Pabatu Afd VII, Sarang

Ginting, Dolok Masihul dan Gunung Pamela (Tabel 1) dengan curah hujan memasuki

kondisi hujan ringan hingga lebat ( 50-100 mm/hari).

Tabel 1. Pos Hujan pada curah hujan ekstrim Kabupaten Labuhan Batu

No Pos Hujan Tanggal Pengukuran Curah Hujan (mm)

11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 Gunung Para 31 86 6 - - 132 - - 24

2 Gunung Monako 34 - - 32 - 63 - 9 3

3 Pabatu Bibitan 32 14 - - - 156 - - 21

4 Pabatu Afd II 25 25 - - 35 130 - 11 5

5 Pabatu Afd VII 17 39 - - 15 139 - 13 25

6 Sarang Ginting 34 40 - - 40 60 - - 66

7 Dolok Masihul 35 45 - - 16 72 - 62.5 -

8 Gunung Pamela 8 23 - - 7 177 - 8 4

B. Analisis Citra Satelit dan Radar Cuaca

Berdasarkan analisis citra satelit dan radar cuaca tanggal 16 hingga 18 September

2017 (Gambar 2), menunjukkan adanya sebaran awan yang cukup tebal di wilayah

Page 4: ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG ... · 9/18/2017  · 11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10 W/m 2 hingga 0 W/m

Gambar 2. Citra Satelit Cuaca tanggal 15 dan 18 September 2017 jam 00-05 UTC.

(Sumber: satelit.bmkg.go.id )

B. Tekanan Udara Permukaan Laut (Mean Sea Level Pressure)

Gambar 3. Anomali Tekanan Udara Permukaan Laut (mb) tgl 11-16 September 2017 (Sumber: www.esrl.noaa.gov)

Page 5: ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG ... · 9/18/2017  · 11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10 W/m 2 hingga 0 W/m

Anomali tekanan udara permukaan laut di wilayah Sumatera Utara dan Samudera

Hindia umumnya bernilai -0.4. Hal ini mengindikasikan kondisi tekanan dalam keadaan

lebih rendah dibandingkan nilai klimatologisnya sehingga berpeluang terbentuknya awan

konvektif di sekitar wilayah Sumatera Utara.

C. Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperatur/SST)

Gambar 4. Suhu Muka Laut dan Anomali Suhu Muka Laut (°C) tgl 11 –

17 September 2017

(Sumber: http://extreme.kishou.go.jp/itacs5/)

Suhu Muka Laut di perairan sekitar wilayah Sumatera Utara berkisar antara

29.0°C - 30.0°C. Anomali Suhu Muka Laut di Samudera Hindia bagian barat daya dari

Sumatera Utara terdapat anomali positif suhu muka laut bernilai (-0.2) s/d 0.4°C yang

menandakan kondisi suhu muka laut menghangat dan berpotensi terjadinya peningkatan

uap air dibandingkan kondisi klimatologisnya.

Page 6: ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG ... · 9/18/2017  · 11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10 W/m 2 hingga 0 W/m

D. Arah dan Kecepatan Angin (Streamline) pada lapisan 850 mb

Gambar 5. Arah dan Kecepatan Angin (m/s) lapisan 850 mb

tanggal 15 dan 18 September 2017

(Sumber : http://www.bom.gov.au)

Analisis pergerakan angin yang terjadi pada tanggal 15 September 2017

menunjukkan adanya pertemuan awan pada lapisan 850 mb dari arah barat dan

tenggara disebabkan oleh tarikan Typhoon Doksur di Laut Cina Selatan. Pada tanggal

18 September 2017 menunjukan kondisi angin pada lapisan 850 mb Sumatera Utara

bertiup dari arah tenggara, dan terdapat gangguan Eddy di wilayah barat Sumatera dan

Laut Cina Selatan yang menyebabkan shear di wilayah Pantai Timur. Hal ini

mengakibatkan terjadi penumpukan massa udara dan meningkatkan peluang

terbentuknya awan konvektif yang signifikan.

E. Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Gambar 6. Anomali Outgoing Longwave Radiation (W/m2) lapisan 850 mb

tgl 11 - 17 September 2017 (Sumber : www.esrl.noaa.gov )

Page 7: ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG ... · 9/18/2017  · 11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10 W/m 2 hingga 0 W/m

Berdasarkan Gambar 6 nilai anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) tanggal

11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10

W/m2 hingga 0 W/m

2. Anomali OLR bernilai negatif mengindikasikan tutupan awan di

wilayah perairan Sumatera Utara cenderung lebih tebal dari rata-rata klimatologisnya.

F. Precipitable Water

Gambar 7. Anomali Precipitable Water (kg/m2) lapisan 850 mb

tanggal 11 - 16 September 2017 (Sumber : www.esrl.noaa.gov)

Precipitable Water atau potensi kandungan massa uap air dalam kolom udara

yang turun sebagai hujan di atas wilayah Sumatera Utara memiliki anomali berkisar

antara 4 s/d 8 kg/m2. Kondisi tersebut mengindikasikan terdapat peningkatan

kandungan uap air yang berpotensi terjadinya hujan di atas wilayah Sumatera Utara

dibandingkan dengan normalnya.

Page 8: ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG ... · 9/18/2017  · 11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10 W/m 2 hingga 0 W/m

3. ANALISIS KLIMATOLOGI CURAH HUJAN EKSTRIM PADA

BULAN SEPTEMBER (2013 – 2017)

Kriteria curah hujan ekstrim (>100 mm/hari) namun untuk sebagian wilayah

Sumatera Utara, curah hujan sebesar 50 mm/hari sudah dapat mengakibatkan terjadinya

banjir. Untuk itu data yang digunakan berupa data curah hujan 50 mm/hari atau lebih

sebagai acuan curah hujan ekstrim. Berdasarkan data 4 pos hujan di kabupaten Serdang

Bedagai yaitu Gunung Pamela, Berohol, Sei Rejo dan Rambutan terdapat beberapa

kejadian curah hujan sedang (≥50 mm/hari) hingga lebat (≥100 mm/hari).

Kejadian curah hujan ekstrim sedang tercatat sebanyak satu kali di pos hujan

Gunung Pamela. Untuk Kejadian curah hujan ekstrim tersebut tertakar pada tahun 2013

(74 mm) (Gambar 8).

Gambar 8. Grafik curah hujan bulan September 2013 – 2017 di pos hujan Gunung Pamela

Kejadian hujan ekstrim tercatat di pos hujan Berohol dengan curah hujan sedang

(≥50 mm/hari) yang tercatat sebanyak tiga kali yaitu pada tahun tahun 2014 (84 mm),

tahun 2015 (53 mm) dan tahun 2016 (71 mm), kejadian hujan ekstrim tercatat di pos hujan

Sei Rejo dengan curah hujan sedang (≥50 mm/hari) yang tercatat sebanyak satu kali yaitu

pada tahun 2016 (73 mm) dan lebat (≥100 mm/hari) sebanyak dua kali yaitu pada tahun

2013 (235 mm) dan tahun 2015 (102 mm)dan kejadian hujan ekstrim tercatat di pos hujan

Rambutan dengan curah hujan sedang (≥50 mm/hari) yang tercatat sebanyak dua kali yaitu

pada tahun tahun 2014 (66 mm) dan tahun 2016 (73 mm) (Gambar 8).

Page 9: ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG ... · 9/18/2017  · 11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10 W/m 2 hingga 0 W/m

Pada bulan September wilayah Sumatera Utara khususnya kabupaten Serdang

Bedagai yang termasuk dalam ZOM 7 telah memasuki awal musim hujan.

Ditinjau dari dinamika atmosfer, saat kejadian hujan sedang hingga lebat secara

umum beberapa parameter mendukung terjadinya pembentukan awan konvektif yang

meningkatkan peluang curah hujan. Untuk itu dianalisis pula kondisi dinamika atmosfer

Dasarian I September 2017 (Tabel 2).

Tabel 2. Parameter Dinamika Atmosfer saat kejadian Curah Hujan Ekstrim di

Kabupaten Serdang bedagai (sumber dapat dilihat pada lampiran)

Parameter Kondisi Dasarian I September 2017

ENSO Netral

DMI Positif Kuat

Anomali SST

Relatif masih hangat di bagian barat perairan

Sumatera

MJO Tidak aktif s/d akhir September 2017

Pola Angin Terdapat pertemuan angin baratan dan timuran

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer saat kejadian curah hujan ekstrim di

Sumatera Utara, kondisi El nino Netral yang mengindikasikan tidak berpeluang

terbentuknya awan konvektif. Kondisi Dipole Mode dalam keadaan positif kuat yang

berarti juga tidak berpeluang terjadinya pembentukkan awan konvektif. Anomali SST (Sea

Surface Temperature) relatif masih menghangat di perairan Sumatera bagian barat yang

mengindikasikan adanya peluang terjadinya pembentukkan awan konvektif yang

signifikan. Kondisi Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau tidak aktif sampai dengan

akhir September 2017 saat kejadian curah hujan ekstrim. Secara teori MJO dianggap

berpengaruh terhadap penambahan curah hujan di Indonesia jika aktif pada fase 4 dan 5,

sehingga dapat dikatakan bahwa curah hujan ekstrim yang terjadi bukan disebabkan oleh

penjalaran MJO. Terdapat pertemuan angin baratan dan timuran di bagian utara Sumatera

yang mendukung pembentukan awan konvektif .

Page 10: ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG ... · 9/18/2017  · 11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10 W/m 2 hingga 0 W/m

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer yang dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa curah hujan ekstrim yang terjadi pada tanggal 16 dan 18

September 2017 di Kabupaten Serdang Bedagai dipicu oleh menghangatnya SST serta

adanya gangguan Typhoon Doksur pada tanggal 15 dan gangguan Eddy pada tanggal

18 di wilayah barat Sumatera dan Laut Cina Selatan yang mengakibatkan terjadinya

shear di wilayah Pantai Timur Sumatera sehingga pertumbuhan awan hujan menjadi

sangat kuat dengan banyaknya awan Cumulonimbus.

KEPALA SEKSI DATA DAN INFORMASI

Deli Serdang,

19 September 2017

STASIUN KLIMATOLOGI

KELAS I DELI SERDANG Prakirawan

1. Theresia Grefyolin S

NIP. 19921023 201210 2 001

2. Carles A. Tari

NIP. 19771208 200112 1 001 CARLES A. TARI, S.TP 3. Anna S. Kentjana NIP. 19771208 20012 1 001 NIP. 19750218 199903 2 002

4. Siti Chodijah

NIP. 19720131 199402 2 002

Page 11: ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG ... · 9/18/2017  · 11 – 17 September 2017 di sekitar wilayah perairan Sumatera Utara berkisar antara -10 W/m 2 hingga 0 W/m