analisis kinerja dengan pendekatan metode -...

16
ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi pada KP-RI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: REZKI ARI PERMANA B 100 090 171 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: lythu

Post on 04-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE

BALANCED SCORECARD (Studi pada KP-RI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan)

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh: REZKI ARI PERMANA

B 100 090 171

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

2

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini telah membaca Artikel Publikasi Ilmiah dengan

judul:

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE BALANCED

SCORECARD (Studi pada KP-RI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman

Magetan)

Yang ditulis oleh:

REZKI ARI PERMANA B 100 090 171

Penandatanganan berpendapat bahwa Artikel Publikasi Ilmiah tersebut telah

memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Oktober 2013

Pembimbing

(Dra. Mukharomah, MM)

Page 3: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

1

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE BALANCED SCORECARD

(Studi pada KP-RI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan)

Rezki Ari Permana

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk kinerja keuangan dan aspek-aspek seluruh perspektif

keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal serta perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan dalam metode Balanced scorecard sehingga dapat diketahui perspektif

mana yang diprioritaskan. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan sebagai bahan

pertimbangan untuk mengevaluasi kinerja laporan keuangan koperasi dengan

mengunakan metode Balanced Scorecard.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis kinerja

perusahaan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Dalam penelitian

ini data primer yang dikumpulkan diperoleh dari hasil wawancara dan hasil

kuesioner yang dilakukan oleh karyawan. Data sekunder secara sah dan resmi

berasal dari Koperasi Husada Sakti Rsu dr. Sayidiman Magetan.

Berdasarkan hasil penelitian pada perspektif keuangan menunjukkan bahwa

koperasi telah mempunyai kemampuan yang baik dalam mengembalikan hutang serta

mampu menghasilkan keuntungan melalui penjualan, sehingga kinerja keuangan KPRI

Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan termasuk dalam kategori baik berdasarkan

pada perspektif keuangan. Kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan

dilihat dari perpsektif pelanggan dapat diketahui tingkat retensi pelanggan cukup rendah

dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja KPRI

Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan termasuk kategori baik diukur berdasarkan

perspektif pelanggan. Kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan

berdasarkan perspektif proses bisnis internal diketahui bahwa selama tahun 2010-2011

koperasi senantiasa meningkatkan inovasi dengan menambahkan produk-produk,

meskipun tidak lagi terjadi inovasi di tahun 2012. Pelayanan terhadap purna jual yang

dilakukan juga baik, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr.

Page 4: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

2

Sayidiman Magetan termasuk kategori baik berdasarkan pada perspektif proses bisnis

internal. Kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan pada

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diketahui bahwa tingkat retensi karyawan

selama tahun 2010-2012 termasuk kategori kecil, karena pada tahun 2012 hanya terdapat

2% tingkat retensi karyawan. Sementara untuk kepuasan karyawan terlihat bahwa

prosentasenya cukup besar. Sehingga dapat diketahui bahwa kinerja KPRI Husada Sakti

RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

termasuk kategori baik.

Kata kunci: kinerja, balanced scorecard.

PENDAHULUAN

Koperasi memiliki kedudukan yang khusus dalam perekonomian Indonesia.

Secara konstitusional koperasi telah mendapat posisi politis yang kuat dalam

Undang-Undang Dasar 1945 serta dalam sejarah pembangunan ekonomi

Indonesia koperasi telah mendapat dukungan bagi pendukungnya. Koperasi

merupakan bangunan usaha yang selaras dengan semangat dan jiwa gotong royong

bangsa Indonesia. Hal ini telah menegaskan arti pentingnya koperasi, khususnya

dalam perekonomian di negara kita. Sehubungan dengan koperasi sebagai badan

usaha maka koperasi harus berusaha untuk mendapatkan keuntungan semaksimal

mungkin sekaligus sebagai sarana untuk mensejahterakan anggotannya dalam

permasalahan perekonomian nasional, regional maupun pada skala lokal, koperasi

mampu memberikan peran positif. Dimana sebuah perusahaan atau koperasi

dikatakan sehat jika perkembangan hasil usahannya meningkat. Demi

menigkatkan perkembangan koperasi diperlukan strategi yang akan dijadikan

sebagai landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran kerja yang telah

ditentukan manajemen. Oleh karena itu dbutuhkan suatu alat untuk mengukur

kinerja sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi dan sasaran yang telah

dtentukan dapat dicapai.

Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan faktor yang sangat penting

untuk menunjang tumbuh kembang dari suatu koperasi, terutama bagi koperasi

yang telah lama berdiri. Berkaitan dengan hal tersebut koperasi perlu membenahi

Page 5: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

3

diri dan harus mampu melihat kondisi lingkungan baik lingkungan internal

maupun lingkungan eksternal koperasi. Pengukuran kinerja yang berorientasi

pada masa depan tidak hanya memfokuskan pada aspek keuangan tetapi juga

aspek non keuangan. Ukuran keuangan untuk mengetahui hasil tindakan yang

telah dilakukan di masa lalu dan ukuran keuangan tersebut dilengkapi dengan

ukuran non keuangan seperti kepuasan customer, produktivitas, dan cost

effectiveness proses bisnis serta komitmen personel yang akan menentukan kinerja

keuangan masa yang akan datang. Ukuran keuangan menunjukkan akibat dari

berbagai tindakan yang terjadi di luar non keuangan (Himpuni, 2008).

Penghukuran kinerja keuangan bisa menggunakan Analisis laporan keuangan dan

metode Balanced Scorecard.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

sebagai judul skripsi adalah “ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN

METODE BALANCED SCORECARD (Studi Pada KPRI HUSADA SAKTI

Rsu dr. SAYIDIMAN MAGETAN)”.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Koperasi

Koperasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu “co” yang artinya sama-

sama, dan “operation” yang berarti bekerja atau bertindak. Secara harfiah

koperasi berarti bekerjasama dari sekelompok orang yang mempunyai

kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota.

Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri

atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak

memikirkan diri sendiri sedemikian rupa sehingga masing-masing sanggup

menjalankan kewajibanya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding

dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi (Hendrojogi, 2000). Definisi

koperasi Menurut Chaniago, yaitu: Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang

beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan

kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara

Page 6: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

4

kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah

para anggotanya (Dalam Sitio, dkk 2001).

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah

badan usaha ekonomi rakyat yang beranggotakan orang-perorang atau badan

hukum koperasi yang bekerja sama dalam bidang ekonomi dan sosial berdasarkan

prinsip persamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan.

B. Kinerja

Kinerja merupakan usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk

mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah

dilaksanakan pada periode waktu tertentu (Hanafi, 2003). Apabila kinerja

perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi

membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya

sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Sebaliknya apabila terjadi berita

buruk mengenai kinerja perusahaan maka akan menyebabkan penurunan harga

saham pada perusahaan tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham

merupakan fungsi dari nilai perusahaan.

Menurut Helfert, Kinerja adalah tampilan keadaan secara utuh atas

perusahaan selama periode waktu tertentu, yang merupakan hasil atau prestasi

dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber

daya yang dimiliki ( Dalam Srimindarti, 2004). Kinerja perusahaan adalah hasil

dari banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh

manajemen, maka untuk menilai kinerja perusahaan ini perlu melibatkan analisis

dampak keuangan kumulatif.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran

kinerja adalah tindakan pengukuran yang dapat dilakukan terhadap berbagai

aktifitas dalam rantai nilai yang ada pada perusahaan. Hasil pengukuran tersebut

kemudian digunakan sebagai umpan balik yang akan memberikan informasi

tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana dan titik di mana perusahaan

memerlukan penyesuaian atas aktivitas perencanaan dan pengendalian tersebut.

Page 7: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

5

C. Tujuan dan Manfaat Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja mempunyai tujuan pokok yaitu untuk memotivasi

karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dalam mematuhi standar perilaku

yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang

diinginkan. Adapun tujuan kinerja menurut Munawir (1993), yaitu: (a). Untuk

mengetahui tingkat likuiditas perusahaan, untuk memenuhi kewajiban perusahaan

saat ditagih. (b). Untuk mengetahui tingkat leverage suatu perusahaan,

kemampuan memenuhi kewajiban keuangan perusahaan bila terkena likuidisi

jangka panjang maupun jangka pendek. (c). Untuk mengetahui tingkat

profitabilitas perusahaan, kemampuan perusahaan memperoleh laba selama

periode tertentu.

D. Balanced Scorecard

Menurut Kaplan dan Norton (1996), Balanced Scorecard merupakan alat

pengukuran kinerja eksekutif yang memerlukan ukuran komprehensif dengan

empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Balanced

scorecard adalah satu konsep pengukuran kinerja yang sebenarnya memberikan

kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi kedalam sasaran-sasaran strategik

yang komprehensif dapat dirumuskan karena Balanced Scorecard menggunakan

empat perspektif yang satu sama lain saling berhubungan dan tidak dapat

dipisahkan (Mulyadi,1993).

Dengan Balanced Scorecard, tujuan koperasi tidak hanya dinyatakan dalam

ukuran keuangan saja, melainkan dinyatakan dalam ukuran dimana koperasi

tersebut menciptakan nilai terhadap pelanggan yang ada pada saat ini dan akan

datang, dan bagaiman koperasi tersebut meningkatkan kemampuan internalnya

termasuk investasi pada manusia, sistem, dan prosedur yang dibutuhkan untuk

memperoleh kinerja yang lebih baik di masa mendatang. Melalui Balanced

Scorecard diharapkan bahwa pengukuran kinerja keuangan dan non keuangan

dapat menjadi bagian dari sistem informasi bagi seluruh pegawai dan tingkatan

dalam organisai (Kaplan dan Norton, 1996).

Page 8: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

6

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Objek penelitian yang diteliti adalah KOPERASI HUSADA SAKTI RSU

dr. SAYIDIMAN MAGETAN. Yang termasuk didalam kondisi keuangan

perusahaan, jumlah jasa/produk yang ditawarkan, proses layanan jasa/produk dan

hal lain yang berhubungan dengan perusahaan serta karyawan yang bersangkutan,

untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan.

Dalam hal ini populasi dan sampel yang digunakan untuk mendukung

teknik pengukuran variabel kepuasan karyawan dalam perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan. Sedangkan dalam ke-3 perspektif lainnya, variabel-variabel

diukur dengan menggunakan teknik analisis data sesuai data sekunder yang telah

dikumpulkan (non sampling). Kemudian untuk perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan yaitu kepuasan karyawan diukur melalui penyebaran kuisioner.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu simple random

sampling, dimana dilakukan penyebaran kuisioner kepada karyawan perusahaan.

Karena jumlah populasi telah diketahui, maka ukuran sampel ditentukan dengan

menggunakan Rumus Slovin, sebagai berikut :

n = ²

Keterangan: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi E = Prosentase kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolelir yaitu 10% (karena populasi termasuk besar).

B. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang diperoleh dari ikhtisar laporan

keuangan perusahaan selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Pada penelitian ini,

masing-masing perspektif dalam Balanced Scorecard akan diukur dengan indikator

pengukuran kinerja yang berbeda. Analisis yang digunakan dalam mengukur keempat

perspektif dalam Balanced Scorecard, yaitu:

Page 9: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

7

1. Perspektif Keuangan

Pada perspektif keuangan ini pengukuran yang digunakan untuk mengukur

adalah:

a. Rasio Liquiditas, menurut Munawir (2001) merupakan kemampuan

perbandingan aktiva lancar dengan kewajiban lancar yang

dimilikikoperasi pada tanggal tertentu yang menunjukkan kemampuan

koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar yang dimiliki. Rasio yang

digunakan yaitu Current Ratio, kemampuan untuk membayar hutang

yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Merupakan aset

jangka pendek (aktiva lancar) dibagi dengan hutang jangka pendek

(hutang lancar), dinyatakan dalam persen.

Current Ratio= 퐴푘푡푖푣푎

× 100%

b. Rasio Solvabilitas, menurut Munawir (2007), mendefinisikan

Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut

dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun

jangka panjang. Rasio yang digunakan yaitu Rasio hutang dengan

modal sendiri (Debt to Equity Ratio) merupakan imbangan antara

hutang yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri.Semakin tinggi

Rasio ini berarti modal sendiri semakin sedikit dibandingkan dengan

hutangnya. Untuk pendekatan konservatif besarnya hutang maksimal

sama dengan modal sendiri, artinya debt to equitynya makksimal

100%.

Debt to Equity Ratio = 푼풕풂풏품풋풂풏품풌풂풑풂풏풋풂풏품

푴풐풅풂풍풔풆풏풅풊풓풊× ퟏퟎퟎ%

c. Rasio Profitabilitas, rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Berdasarkan ukuran

rasio yang dipakai sebagai berikut: 1). Net Profit Margin, 2). Return

On Investment, dan 3). Return On Equity.

Net Profit Margin, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.

Page 10: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

8

Net Profit Margin = × 100%

Return On Investment, rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan

hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.

ROI =

× 100%

Return On Equity, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

laba bersih sesudah pajak dengan modal yang dimiliki oleh

perusahaan.

ROE =

× 100%

2. Perspektif Pelanggan

Dalam pengukuran kinerja pada perspektif ini dilakukan untuk mengetahui

tingkat kepuasan konsumen agar tidak beralih produk pada perusahaan pesaing

(Kaplan dan Norton, 2001). Adapun item perspektif pelanggan: :a). Tingkat

retensi pelanggan (Customer Retention), dan b). Tingkat kepuasan pelanggan

(customer Satisfaction).

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif proses bisnis internal menjelaskan proses internal yang

diperlukan untuk memberikan nilai pada pelanggan dan pemillik (Hansen dan

Mowen, 2006). Adapun item perspektif Proses Bisnis Internal: a ). Inovasi, dan

b). Layanan purna jual.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif ini bertujuan mendorong perusahaan menjadi organisasi belajar

(learning organization) sekaligus mendorong pertumbuhannya (Norton dan

Kaplan, 2001). Adapun item perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran: 1).

Kepuasan karyawan, dan 2). Retensi karyawan.

Page 11: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

9

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis kinerja dengan pendekatan

metode balanced scorecard KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan

diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut:

Tabel 1 Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Metode Balanced Scorecard

KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan

Perspektif Nilai Rasio 2010 Ket 2011 Ket 2012 Ket

1. Keuangan a. Liquiditas b. Solvabilitas c. Profitabilitas

1) NPM 2) ROI 3) ROE

2. Pelanggan a. Retensi b. Kepuasan

3. Proses Bisnis Internal a. Inovasi b. Purna Jual

4. Pembelajaran dan Pertumbuhan a. Kepuasan b. Retensi

441%

27,76%

6,47% 1,95% 2,49%

99,61% 71,00%

16,67% 100%

52,56% 0,00%

Liquid

Solvabel

Profit Profit Profit

Baik Puas

Baik Baik

Puas Baik

461%

26,51%

7,09% 2,01% 2,53%

93,90% 79,00%

14,28% 100%

53,41% 0,00%

Liquid

Solvabel

Profit Profit Profit

Baik Puas

Baik Baik

Puas Baik

462%

26,62%

8,29% 1,97% 2,49%

96,70% 86,00%

0% 100%

54,40% 2,00%

Liquid

Solvabel

Profit Profit Profit

Baik Puas

Kurang Baik

Puas Baik

Sumber: data primer diolah, 2013

1. Perspektif Keuangan

Berdasarkan pada perspektif keuangan yang diukur berdasarkan rasio

liquiditas, solvabilitas dan profitabilitas diketahui bahwa dari rasio likuiditas nilai

current ratio KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan tahun 2010

diperoleh nilai rasio sebesar 441%, 2011 sebesar 461%, 2012 sebesar 462% hal

ini menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar

yang dimiliki dinyatakan Liquid. Hasil perhitungan rasio solvabilitas nilai debt to

equity ratio pada KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan tahun 2010

diperoleh nilai rasio sebesar 27,76%, 2011 sebesar 26,51%, 2012 sebesaar 26,62%

Page 12: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

10

hal ini menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban

lancar yang dimiliki dinyatakan solvable.

Hasil analisis rasio profitabilitas nilai net profit margin pada KPRI Husada

Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan tahun 2010 diperoleh nilai rasio sebesar

6,47%, 2011 sebesar 7,09%, 2012 sebesar 8,29% hal ini menunjukkan bahwa

kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar yang dimiliki dinyatakan

profit.

Nilai Return On Invesment pada Koperasi tahun 2010 diperoleh nilai rasio

sebesar 1,95%, 2011 sebesar 2,01%, 2012 sebesar 1,97% hal ini menunjukkan

bahwa kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar yang dimiliki

dinyatakan profit.

Nilai Return On Equity pada Koperasi tahun 2010 diperoleh nilai rasio

sebesar 2,49%, 2011 sebesar 2,53%, 2012 sebesar 2,49% hal ini menunjukkan

bahwa kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban lancar yang dimiliki

dinyatakan profit.

2. Perspektif Pelanggan

Suatu produk atau jasa dikatakan mempunyai nilai bagi konsumennya jika

manfaat yang diterimanya relatif lebih tinggi daripada pengorbanan yang

dikeluarkan oleh konsumen tersebut untuk mendapatkan produk atau jasa itu.

Suatu produk atau jasa semakin bernilai apabila manfaatnya mendekati atau

bahkan melebihi dari apa yang diharapkan oleh konsumen.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal

Dalam perspektif proses internal bisnis, lebih menekankan pada

penciptaan produk baru yang lebih berkualitas sampai produk tersebut siap

diedarkan kepada costumer. Tentunya proses internal bisnis tidak lepas dari

perspektif keuangan dan perspektif pelanggan. Untuk mengoperasikan perspektif

proses internal bisnis ini perusahaan harus lebih dahulu melihat keuangan

perusahaan dan kemasan pelanggan. Jadi seakan-akan ketiga perspektif ini

membentuk rantai yang saling berhubungan.

Page 13: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

11

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

berdasarkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diketahui

bahwa tingkat kepuasan karyawan pada KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman

Magetan tahun 2010 diperoleh tingkat kepuasan karyawan sebesar 52,56%, 2011

sebesar 53,41%, 2012 sebesar 54,40%, sehingga kinerja keuangan KPRI Husada

Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan tahun 2012 berdasarkan kepuasan karyawan

dinyatakan baik. Sedangkan tingkat retensi karyawan koperasi pada tahun 2010

diperoleh tingkat retensi karyawan sebesar 0%, 2011 sebesar 0%, 2012 sebesar

2%. Berdasarkan tingkat retensi karyawan selama tahun 2010-2012 termasuk

kategori kecil, karena pada tahun 2012 hanya terdapat 2% tingkat retensi

karyawan. Sementara untuk kepuasan karyawan terlihat bahwa prosentasenya

cukup besar. Sehingga dapat diketahui bahwa kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr.

Sayidiman Magetan berdasarkan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

termasuk kategori baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis kinerja dengan pendekatan

metode balanced scorecard KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan

dapat ditarik kesimpulan:

1. Berdasarkan pada perspektif keuangan yang diukur berdasarkan rasio

liquiditas, solvabilitas dan profitabilitas diketahui Hasil tersebut menunjukkan

bahwa koperasi telah mempunyai kemampuan yang baik dalam

mengembalikan hutang serta mampu menghasilkan keuntungan melalui

penjualan, sehingga kinerja keuangan KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman

Magetan termasuk dalam kategori yang baik berdasarkan pada perspektif

keuangan.

2. Kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan dilihat dari

perpsektif pelanggan dapat diketahui bahwa Tingkat retensi pelanggan cukup

rendah dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa

kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan termasuk kategori

baik diukur berdasarkan perspektif pelanggan.

Page 14: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

12

3. Kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan

perspektif proses bisnis internal diketahui bahwa Selama tahun 2010-2011

koperasi senantiasa meningkatkan inovasi dengan menambahkan produk-

produk, meskipun tidak lagi terjadi inovasi di tahun 2012. Pelayanan terhadap

purna jual yang dilakukan juga baik, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan termasuk kategori yang baik

berdasarkan pada perspektif proses bisnis internal.

4. kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan pada

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diketahui bahwa tingkat retensi

karyawan selama tahun 2010-2012 termasuk kategori kecil, karena pada tahun

2012 hanya terdapat 2% tingkat retensi karyawan. Sementara untuk kepuasan

karyawan terlihat bahwa prosentasenya cukup besar. Sehingga dapat diketahui

bahwa kinerja KPRI Husada Sakti RSU dr. Sayidiman Magetan berdasarkan

pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan termasuk kategori baik.

Adanya berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Koperasi diharapkan lebih mengoptimalkan kinerjanya terutama dari

perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan

pertumbuhan, sehingga dengan optimalisasi kinerja yang ada akan semakin

meningkatkan kinerja koperasi.

2. Bagi karyawan serta pelanggan diharapkan kritis terhadap pelayanan yang

diberikan oleh koperasi, sehingga tingkat kepuasan pelanggan dan kepuasan

kerja karyawan dapat terjamin.

3. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan lebih meningkatkan penelitian dengan

melakukan penelitian pada beberapa intansi serta memperluas periode

pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji dan Widiyanti, Ninik. 1992. Dinamika Koperasi. Rineka Cipta,

Jakarta.

Page 15: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

13

Arikunto, Suharsimi. 2006, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Keduabelas, Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta

Apsari, Sri. 1990. Proses Penyusunan Laporan Keuangan Untuk Koperasi Konsumsi. Yogyakarta : Liberty.

Blocher, Edward J. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat, 2000. penterjemah A Susty Ambarriani. edisi pertama.

Chaniago, Arifinal. 1973. Pendidikan Perkoperasian Indonesia. Semarang :Bandung Angkasa.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi 4, Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Hardiyanto, Yudi. 2005. Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Pengukuran Kinerja Pemasaran dengan Metode Balanced Scorecard studi Kasus PT. Semen Gresik, skripsi, Institut Tegnologi Sepuluh November, Surabaya.

Hansen & Mowen. (2006). Akuntansi Manajemen, Accounting Management. Jakarta: Salemba Empat.

Hendrojogi, 2000. Koperasi dan Azas-Azas, Teori dan Praktek. Jakarta : Rajawali Press.

Helfert, Erich. A, 1996. Teknik Analisis Keuangan (Penunjuk Praktis untuk Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan), Edisi 8, Erlangga, Jakarta.

Himpuni, Okwan. 2008. Analisis Kinerja Koperasi Unit Desa (KUD) Sumber Alam Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. [Skripsi]. Program Sarjana Agribisnis Penyelengaraan Khusus Departemen Agribisnis FEM IPB. Bogor. Internet. www.google.com (21 Mei 2010).

Http:// Calrajanuary.com/Makalah-Ekonomi-Koperasi-di-Indonesia di akses pada tanggal 04 mei 2013

Kartosapoetra, dkk. 1991. Koperasi Indonesia. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Kaplan, Robert S, and David P Norton. 1996. The Balance Scorecard: translating strategy Into Action. Boston: Harvard Business School press.

Kaplan, Robert S, and David P Norton. 2000. Balance Scorecard Menerapkan Strategi menjadi aksi. Terjemahan, Jakarta: Erlangga.

Page 16: ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE - …eprints.ums.ac.id/26917/18/02._ARTIKEL_PUBLIKASI.pdf · dan kepuasan pelanggan sangat tinggi, sehingga dapat diketahui bahwa kinerja

14

Martaja, 1996. Pengembangan Koperasi, Kendalan dan Solusiiya, Jaya Karta, Tahun-Nomor : VW2703, Hal-Kolom: IV/4-9, Sabtu, 13 Juli 1996.

Munawir, S. 1995. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan. (edisi ke-2). Jakarta: Salemba Empat.

Mubarok, Husnul. 2006. Penerapan Metode Balanced Scorecard untuk Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada CV. Indah Cemerlang Singosari Malang).

Sitio, Arifin dan Tamba, dkk. 2001. Koperasi Teori Dan Praktik. Jakarta : Erlangga.

Soeradjiman. 1996. Koperasi Dalam Teori dan Praktik. Jakarta : Dekopin.

Widiyanti, Ninik, 1994. Manajemen Koperasi. Rineka Cipta. Jakarta.

Yuwono, S. 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard :Menuju Organisasi Yang Berfokus Pada Strategi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.