analisis keputusan investasi pada saham-saham …digilib.unila.ac.id/29951/12/skripsi tanpa bab...

56
ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI PADA SAHAM-SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERGABUNG DALAM INDEKS KOMPAS 100 PERIODE 2012-2015 (Skripsi) Oleh SISKA ROSITA DEWI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: duongliem

Post on 07-Aug-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI PADA SAHAM-SAHAM

PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN

YANG TERGABUNG DALAM INDEKS

KOMPAS 100 PERIODE 2012-2015

(Skripsi)

Oleh

SISKA ROSITA DEWI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

ABSTRAK

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI PADA SAHAM-SAHAMPERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN

YANG TERGABUNGDALAM INDEKSKOMPAS 100 PERIODE 2012-2015

Oleh

Siska Rosita Dewi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelompokan saham-saham yangtepat untuk dibeli oleh seorang investor yang melakukan investasi di pasar modal.Metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan investasi adalah denganCapital Asset Pricing Model (CAPM). Jenis penelitian ini adalah analisis deskriptifdengan pendekatan kuantitatif, data yang digunakan merupakan data sekunder yangtelah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi penelitian ini adalahperusahaan sektor pertambangan yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 yangdikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia, penentuan sampel dilakukan denganmenggunakan purposive sampling.Sampel yang digunakan dalam penelitian iniadalah sebanyak 9 perusahaan. Dari seluruh sampel penelitian yang dilakukan, hasilanalisis menunjukkan bahwa terdapat 3 saham yang tepat untuk dibeli pada tahun2013, yaitu saham INCO, MEDC, TINS, serta terdapat 5 saham yang tepat untukdibeli pada tahun 2014, yaitu saham ENRG, INCO, MEDC, PTBA, TINS. Sahamyang tepat untuk dibeli oleh investor adalah saham yang memiliki return individulebih besar dari tingkat pengembalian yang disyaratkan.

Kata kunci : Capital Asset Pricing Model (CAPM), Return Saham Invividu,Return Pasar, Return Bebas Risiko, Beta, Tingkat Pengembalianyang Disyaratkan.

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI PADA SAHAM-SAHAM

PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN

YANG TERGABUNG DALAM INDEKS

KOMPAS 100 PERIODE 2012-2015

Oleh

SISKA ROSITA DEWI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Rawajitu, 08 April 1995, merupakan anak pertama dari

dua bersaudara buah hati pasangan Bapak Boman dan Ibu Supami. Penulis

mengawali jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 02 Gedung

Karyajitu yang diselesaikan Tahun 2007. Selanjutnya, penulis menyelesaikan

pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 01 Rawajitu Timur

yang diselesaikan Tahun 2010, dan pada Tahun 2013 penulis berhasil lulus dari

jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Al Kautsar Bandar Lampung.

Pada Tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN.

Selama menjadi mahasiswi, penulis pernah menjadi anggota Kelompok Studi

Pasar Modal (KSPM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Penulis

juga telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada Tahun 2016 selama 60 hari

di Desa Hargorejo, Kecamatan Rawajitu Selatan, Kabupaten Tulang Bawang.

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah

selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan

hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”

(QS. Al-Insyirah : 6-8)

“ Dengan adanya usaha dan kesungguhan, maka tetesan keringat dan air mata

akan membawa sebuah kesuksesan”

(Siska Rosita Dewi)

“Sukses adalah ketika ada setitik engkau dalam binar orang lain”

(Helvy Tiana Rosa)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil’alamin

Dengan segala rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-

Nya, kupersembahkan karya terbaikku ini sebagai bentuk tanggung jawab dan

rasa terima kasihku kepada :

1. Untuk kedua orang tua saya tercinta Bapak Boman dan Ibu Supami,

terimakasih tidak pernah berhenti memberikan do’a, kasih sayang,

cinta, pengorbanan, perhatian dan motivasi kepada saya dalam

mewujudkan mimpi dan meraih cita-cita.

2. Untuk adik saya satu-satunya yang tersayang M. Tomi Sugarda,

terimakasih telah menjadi teman hidup saya selama ini, membuat saya

untuk terus menjadi seseorang yang sabar, dan semoga menjadi adik

yang dapat membanggakan keluarga.

3. Untuk Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

mencurahkan ilmu selama proses perkuliahan.

4. Almamater saya yang tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

SANWACANA

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini yang berjudul “Analisis Keputusan Investasi pada

Saham-Saham Perusahaan Sektor Pertambangan yang Tergabung dalam

Indeks Kompas 100 Periode 2012-2015.”.

Skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program

Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Lampung. Penulis memperoleh bimbingan, bantuan serta dorongan dari berbagai

pihak dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, maka dalam kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Orang tua saya tercinta, Bapak Boman dan Ibu Supami, serta adik saya

tercinta M. Tomi Sugarda. Terimakasih atas cinta, kasih sayang, do’a dan

dukungan baik moril maupun materil yang selama ini tiada hentinya

tercurah dan menjadi anugerah terbaik dalam keberhasilan hidup saya.

2. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

3. Ibu Dr. R.R. Erlina, S.E., M.Si. dan Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku

Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

xi

4. Bapak Dr. Irham Lihan, S.E., M.Si selaku Pembimbing Utama terima

kasih atas kesediannya memberikan waktu, bimbingan, saran, dan kritik,

motivasi, pengetahuan, serta pembelajaran selama dalam proses penulisan

dan penyelesaian skripsi.

5. Ibu R. A. Fiska Huzaimah, S.E., M.Si. selaku Pembimbing Pendamping

terima kasih atas kesediannya memberikan waktu, bimbingan, saran, dan

kritik, motivasi, pengetahuan, serta pembelajaran selama dalam proses

penulisan dan penyelesaian skripsi.

6. Bapak Hidayat Wiweko, S.E., M.Si. selaku Penguji Utama pada ujian

skripsi, yang telah memberikan masukan dan saran dalam proses

penyelesaian skripsi ini .

7. Ibu Dorothy Rouly Pandjaitan, S. E., M. Si. selaku Pembimbing

Akademik, terima kasih atas kesediannya memberikan bimbingan,

motivasi, pengetahuan serta kesabarannya selama penulis menjalani masa

kuliah.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang

telah memberikan ilmunya serta bimbingan kepada penulis selama masa

kuliah.

9. Seluruh Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang

telah membantu penulis dalam segala proses administrasi.

10. Faizah Dwi Fitriyani, S.E. Sahabat terbaik saya dari masa SMA hingga

sekarang yang selalu sabar, selalu mengerti keadaan saya, selalu menjadi

pendengar yang baik, teman disaat senang maupun sedih, terimakasih atas

dukungan dan motivasinya selama ini, tetaplah menjadi sahabat terbaik

yang pernah saya kenal.

xii

11. Sahabat-sahabat dan teman-teman perkuliahan saya, Vera, Septi, Eka,

Fitria, Yuni, Ayu, Rani, Dhea, Umi, Putri, Anggi, Raisa, Ghanes, Annisa,

Marcus, Dayat, Gusti, Andi, Dinda, Azka, Ipang, Johny, Ono, Devi,

Shinta, Rika, Lastiur, Ririn, Oca, Eli, Astri, Ika, Lilik, Hani, Ulul, Vivi,

Fina, Andan, Uswatun, Aisyah, Rahmi, Lindayana, Dhea Handarining,

Anggun, Khairunisa, Indah, Ajeng Taniya, Benedictus Ricky, Lita Vista,

Wulandari, Rangga Agus, Andrew Ardika, Tri Susilowati, terimakasih atas

kebersamaannya, kesabaran, semangat, serta dukungannya dalam segala

hal yang telah kalian berikan selama ini.

12. Terima kasih untuk Almamater Tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung.

13. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah senantiasa memberikan berkah, rahmat dan kemuliaan kepada kita

semua. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat memberikan

manfaat dan berguna bagi kita semua.

Bandar Lampung, 05 Januari 2018

Penulis

Siska Rosita Dewi

i

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR ISI.......................................................................................................... iDAFTAR TABEL ............................................................................................... iiiDAFTAR GAMBAR............................................................................................ ivDAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Penelitian........................................................................11.2 Rumusan Masalah Penelitian ..................................................................91.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................................9

1.3.1 Tujuan Penelitian..........................................................................91.3.2 Manfaat Penelitian......................................................................10

II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS2.1 Kajian Pustaka .......................................................................................11

2.1.1 Pasar Modal ..............................................................................112.1.2 Investasi ....................................................................................142.1.3 Keputusan Investasi..................................................................152.1.4 Capital Asset Pricing Model (CAPM).....................................162.1.5 Pengertian dan Jenis Saham .....................................................182.1.6 Tingkat Pengembalian (Return) ...............................................202.1.7 Risiko........................................................................................212.1.8 Penelitian Terdahulu.................................................................23

2.2 Rerangka Pemikiran .............................................................................242.3 Hipotesis ................................................................................................27

III. METODE PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................283.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi....................................................................................283.2.2 Sampel .....................................................................................28

3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel...................................................303.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................323.5 Metode Analisis Data..............................................................................33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Perkembangan Harga Saham Perusahaan Sampel ................................35

ii

4.2 Analisis Return Saham Individu (Ri) ....................................................394.3 Analisis Keputusan Investasi.................................................................41

4.3.1 Analisis Return Pasar (Rm) .......................................................424.3.2 Analisis Return Bebas Risiko (Rf) ............................................434.3.3 Analisis Beta Saham..................................................................444.3.4 Analisis Harga Risiko................................................................484.3.5 Analisis Tingkat Required Rate of Return (RRR)

dan Keputusan Investasi ............................................................494.4 Hasil Keputusan Investasi .....................................................................59

V. SIMPULAN DAN SARAN5.1 Simpulan................................................................................................605.2 Saran ......................................................................................................61

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Data Kapitalisasi Pasar Perusahaan Sektor Pertambangan

yang Tergabung dalam Indeks Kompas 100 Tahun 2012-2015 .......................62. Data BIRate Tahun 2012-2015.........................................................................73. Penelitian Terdahulu ......................................................................................234. Penyaringan Sampel Perusahaan ....................................................................295. Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ......................................296. Harga Saham Penutupan Bulan Desember Tahun 2012-2015........................367. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bulan Desember 2012-2015...........398. Hasil Perhitungan Return Saham Masing-Masing

Perusahaan Sampel Penelitian Tahun 2012-2015...........................................409. Hasil Perbandingan Return Pasar (Rm) dan

Bunga Deposito Periode 2012-2015...............................................................4210. Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Tahun 2012-2015 .....4311. Hasil Perhitungan Beta Saham Periode 2012-2015........................................4512. Hasil Perhitungan Harga Risiko .....................................................................4813. Hasil Perhitungan Required Rate of Return

PT Adaro Energy dan Return Saham Individu (Ri)........................................5014. Hasil Perhitungan Required Rate of Return

PT Aneka Tambang (Persero) dan Return Saham Individu (Ri) ....................5115. Hasil Perhitungan Required Rate of Return

PT Energi Mega Persada dan Return Saham Individu (Ri) ...........................5216. Hasil Perhitungan Required Rate of Return

PT Harum Energy dan Return Saham Individu (Ri)...................................... 5317. Hasil Perhitungan Required Rate of Return

PT Vale Indonesia dan Return Saham Individu (Ri) .....................................5418. Hasil Perhitungan Required Rate of Return

PT Indo Tambangraya Megah dan Return Saham Individu (Ri) ..................5519. Hasil Perhitungan Required Rate of Return

PT Medco Energi International dan Return Saham Individu (Ri) ................5620. Hasil Perhitungan Required Rate of Return PT Tambang

Batubara Bukit Asam (Persero) dan Return Saham Individu (Ri).................5721. Hasil Perhitungan Required Rate of Return

PT Timah (Persero) dan Return Saham Individu (Ri) ...................................5822. Keputusan Saham Dibeli Tahun 2013 ...........................................................5923. Keputusan Saham Dibeli Tahun 2014 ...........................................................59

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Garis Pasar Sekuritas ......................................................................................182. Rerangka Pemikiran Penelitian.......................................................................26

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman1. Daftar Sampel Perusahaan Sektor Pertambangan yang

Tergabung dalam Indeks Kompas 100 Periode 2012-2015..........................L-12. Tingkat Pengembalian SahamIndividu (Ri)

PerusahaanAdaro Energy Tbk Tahun 2012-2015.........................................L-23. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) Perusahaan Aneka

Tambang (Persero) Tbk Tahun 2012-2015...................................................L-44. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) Perusahaan

Energi Mega Persada Tbk Tahun 2012-2015 ...............................................L-65. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) Perusahaan

Harum Energy Tbk Tahun 2012-2015..........................................................L-86. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) Perusahaan Vale

Indonesia Tbk Tahun 2012-2015................................................................L-107. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) Perusahaan

Indo Tambangraya Megah Tbk Tahun 2012-2015 .....................................L-128. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) Perusahaan

Medco Energi International Tbk Tahun 2012-2015 ...................................L-149. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) Perusahaan

Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Tahun 2012-2015 .............L-1610. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri) Perusahaan

Timah (Persero) Tbk Tahun 2012-2015 .....................................................L-1811. Beta ADRO.................................................................................................L-2012. Beta ANTM ...............................................................................................L-2213. Beta ENRG .................................................................................................L-2414. Beta HRUM ................................................................................................L-2615. Beta INCO ..................................................................................................L-2816. Beta ITMG..................................................................................................L-3017. Beta MEDC ................................................................................................L-3218. Beta PTBA..................................................................................................L-3419. Beta TINS ...................................................................................................L-3620. Harga Risiko ...............................................................................................L-3821. Required Rate Of Return..............................................................................L-4022. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ......................................................L-4223. Suku Bunga Deposito Periode 2012-2015 (Dalam %) ................................L-44

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Indeks Kompas 100 diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia bekerjasama

dengan Harian Kompas bertujuan untuk melengkapi berbagai acuan investasi

yang telah ada bagi investor dan pelaku pasar modal. Peluncuran Indeks Kompas

100 bertepatan dengan peringatan 30 tahun diaktifkannya kembali pasar modal

Indonesia. Indeks ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pada investor,

pengelola portofolio serta fund manager sehingga dapat digunakan sebagai acuan

dalam menciptakan kreativitas (inovasi) pengelolaan dana yang berbasis saham.

Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam penghitungan Indeks Kompas

100 ini mempertimbangkan faktor likuiditas, kapitalisasi pasar dan kinerja

fundamental dari saham-saham tersebut.

Tujuan utama BEI dalam penerbitan Indeks Kompas 100 ini antara lain guna

penyebar luasan informasi pasar modal serta menggairahkan masyarakat untuk

mengambil manfaat dari keberadaan BEI, baik untuk investasi maupun mencari

pendanaan bagi perusahaan dalam mengembangkan perekonomian nasional.

Perusahaan yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 terdiri dari berbagai

sektor, antara lain Sektor Pertambangan, Sektor Pertanian, Sektor Aneka Industri,

Sektor Manufaktur, Sektor Perbankan, Sektor Property Real Estate, dan lain

sebagainya.

Sektor perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini yaitu perusahaan sektor

pertambangan, penulis tertarik memilih sektor pertambangan karena jika dilihat

dari sisi geografis Indonesia merupakan Negara Maritim yaitu negara yang terdiri

2

dari banyak kepulauan dan juga banyak mengandung kekayaan alam berupa hasil

tambang. Sektor pertambangan sekarang ini menjadi salah satu sektor yang

menggerakan roda perekonomian Indonesia. Perusahaan sektor pertambangan

menjadi salah satu kontribusi penerimaan negara yang sangat berpotensi dapat

memajukan perekonomian negara Indonesia. Adanya kekayaan tambang yang

melimpah, menjadikan daya tarik tersendiri bagi perusahaan-perusahaan yang

bergerak di bidang pertambangan untuk beroperasi di Indonesia.

Komoditas tambang memiliki peranan penting dalam perekonomian

Indonesia. Beberapa hasil komoditas perusahaan tambang merupakan komoditas

yang penting bagi dunia seperti batu bara, minyak dan gas bumi, pertambangan

batu-batuan, serta hasil komoditas pertambangan lainnya. Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM) merilis, sektor pertambangan masih menduduki

peringkat teratas dalam realisasi penanaman modal triwulan I 2015. Deputi

Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis

menyebut, dalam realisasi penanaman modal asing dan dalam negeri, sektor

pertambangan menyumbangkan Rp 15 triliun atau 12 persen dari total realisasi.

Perkembangan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh adanya

investasi, baik itu pada negara maju maupun negara berkembang seperti Negara

Indonesia. Investasi juga dapat mempengaruhi perkembangan ekonomi bagi

individu, oleh karena itu saat ini investasi dianggap sangat penting dan menjadi

suatu kebutuhan untuk masa depan. Masyarakat yang memiliki kelebihan dana

atau pendapatan, dapat diinvestasikan guna untuk memenuhi kebutuhan dimasa

yang akan datang secara bertahap. Menurut Ahmad (2004) investasi adalah

menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau

keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Perlu adanya sarana untuk

3

memudahkan pengelolaan dana investasi yaitu pasar modal. Menurut Ahmad

(2004) pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana

yang diarahkan, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan

dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

Menurut Gumanti (2011) pasar modal Indonesia telah mengalami pasang surut

dari waktu ke waktu, ditinjau dari aspek historis, sebenarnya pasar modal

Indonesia sudah ada sejak awal abad 20, tepatnya pada era penjajahan Belanda,

sampai saat ini, pasar modal Indonesia yang diaktifkan kembali tahun 1977, telah

menjadi salah satu indikator keberhasilan perekonomian, ini setidaknya dapat

diperhatikan dari kontribusi atau sumbangsih sebagai penyedia sarana investasi

dan pendanaan bagi perusahaan. Menurut Tandelilin (2010) pasar modal

merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara. Menurut Ang (1997)

pasar modal memberikan fasilitas untuk mempertemukan antara pihak-pihak

surplus dana dengan pihak yang membutuhkan dana dalam kerangka investasi.

Menurut Hadi (2013) dalam perputaran roda perekonomian, sumber-sumber

pembiayaan merupakan tulang punggung pengembangan usaha (bisnis), untuk itu

dibutuhkan solusi sumber dana yang memiliki risiko rendah serta tawaran pilihan-

pilihan instrumen yang memiliki jangka waktu panjang. Pasar modal muncul

sebagai suatu solusi pembiayaan jangka panjang, sehingga oleh perusahaan

pengguna dana dapat leluasa memanfaatkan dana tersebut dalam rangka

kepentingan investasi.

Pasar modal merupakan pasar berbagai instrumen keuangan jangka panjang

yang dapat diperjualbelikan, baik itu surat utang (obligasi), saham, reksadana,

serta instrumen derivatif lainnya. Pengertian pasar modal menurut Undang

Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 yaitu “Pasar modal sebagai suatu

4

kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga

dan profesi yang berkaitan dengan efek”. Pasar modal memberikan peranan nilai

positif bagi perusahaan, investor, serta pemerintah. Bagi investor, pasar modal

dapat membantu menentukan pilihan investasi terbaik yang nantinya akan

memberikan tingkat pengembalian atau keuntungan yang tinggi dengan tingkat

risiko yang tinggi, sebaliknya investasi akan memberikan tingkat risiko yang

rendah dengan keuntungan rendah pula.

Selain sebagai alternatif sumber pembiayaan, bagi pemerintah pasar modal

juga dapat menjalankan fungsi mekanisme alokasi modal dan pemantauan

korporasi, serta sebagai sarana untuk melaksanakan ekonomi pasar disamping

memanfaatkan kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter. Menurut Ahmad

(2004) umumnya investasi dikategorikan dua jenis, yaitu real asset dan financial

asset. Aset riil adalah bersifat berwujud seperti gedung-gedung, kendaraan dan

sebagainya. Aset keuangan merupakan dokumen (surat-surat) klaim tidak

langsung pemegangnya terhadap aktiva riil pihak yang menerbitkan sekuritas

tersebut.

Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Sisi yang lain, saham merupakan

instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu

memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai

tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu

perusahaan atau perseroan terbatas, dengan menyertakan modal tersebut, maka

pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset

perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

5

Saham merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih untuk berinvestasi,

apabila seorang investor membeli saham suatu perusahaan, artinya investor

tersebut mendapatkan hak kepemilikan perusahaan tersebut atas saham yang telah

diinvestasikan. Selain memiliki hak atas kepemilikan, investasi saham memiliki

beberapa keuntungan lain, yaitu dividen, dan juga capital gain. Dividen

merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham

atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam

RUPS. Keuntungan lain yang diperoleh pemegang saham adalah capital gain,

yaitu selisih antara harga beli dan harga jual, artinya harga jual lebih tinggi

dibandingkan dengan harga beli. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas

perdagangan saham pada pasar sekunder sedangkan risiko yang kemungkinan

muncul akibat membeli saham antara lain, tidak mendapatkan dividen, capital

loss, perusahaan bangkrut atau dilikuidasi.

Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi

seorang investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Sedangkan risiko

likuidasi perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh

pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Perusahaan tidak selalu berjalan

sesuai dengan rencana, pada situasi tertentu perusahaan mungkin akan mengalami

kesulitan keuangan yang ringan seperti mengalami kesulitan likuiditas (tidak bisa

membayar gaji pegawai, bunga hutang), jika tidak diselesaikan dengan benar,

kesulitan kecil tersebut bisa menjadi kesulitan yang lebih besar, dan bisa sampai

pada likuidasi. Penyebab kesulitan keuangan dan kebangkrutan cukup bervariasi.

Likuidasi merupakan pembubaran perusahaan oleh likuidator dan sekaligus

pemberesan dengan cara melakukan penjualan harta suatu perusahaan, penagihan

6

piutang, pelunasan utang, dan penyelesaian sisa harta atau utang di antara para

pemilik, dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir

setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan

kekayaan perusahaan), jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan

perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh

pemegang saham, namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka

pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi ini

merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham, untuk itu seorang

pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan

perusahaan.

Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam penghitungan Indeks

Kompas100 mempertimbangkan faktor likuiditas, kapitalisasi pasar dan kinerja

fundamental dari saham-saham tersebut. Berikut ini adalah data kapitalisasi pasar

perusahaan sektor pertambangan yang tergabung dalam Indeks Kompas 100

periode 2012-2015.

TABEL 1.1 DATA KAPITALISASI PASAR PERUSAHAAN SEKTORPERTAMBANGAN YANG TERGABUNG DALAMINDEKS KOMPAS 100 TAHUN 2012-2015.

Kode

Saham

Kapitalisasi Pasar

2012

(Rupiah)

Kapitalisasi Pasar

2013

(Rupiah)

Kapitalisasi Pasar

2014

(Rupiah)

Kapitalisasi Pasar

2015

(Rupiah)

ADRO 50.857.679.580.000 34.864.698.580.000 33.265.400.480.000 16.472.770.430.000

ANTM 12.209.228.480.000 10.396.921.127.500 10.158.459.633.750 7.545.660.120.650

ENRG 3.327.897.239.186 3.124.977.148.510 4.464.253.069.300 2.455.339.188.100

HRUM 16.221.270.000.000 7.434.955.000.000 4.488.009.200.000 1.824.943.500.000

INCO 23.350.395.992.000 26.331.297.608.000 36.019.227.860.000 16.245.913.807.200

ITMG 46.948.383.750.000 32.202.862.500.000 17.372.596.875.000 6.468.820.625.000

MEDC 5.431.895.863.500 6.998.148.045.000 12.663.315.510.000 2.649.298.902.750

PTBA 34.792.390.935.000 23.502.144.870.000 28.801.648.125.000 10.426.196.621.250

TINS 7.750.850.800.000 8.052.832.000.000 9.160.736.748.420 3.761.115.494.270

Sumber : www.sahamok.com

7

Tabel 1.1 merupakan data kapitalisasi pasar perusahaan sektor pertambangan

yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 tahun 2012-2015. Kapitalisasi pasar

diperoleh dengan mengalikan jumlah saham yang beredar dengan harga saham

penutupannya. Data tersebut menunjukkan bahwa kapitalisasi pasar pada

perusahaan sektor pertambangan yang tergabung dalam Indeks Kompas 100

Periode 2012-2015 mengalami perubahan setiap tahunnya.

Beberapa perusahaan cenderung mengalami kenaikan kapitalisasi pasar seperti

perusahaan dengan kode saham INCO, namun pada tahun 2015 mengalami

penurunan, ada juga perusahaan yang cenderung mengalami penurunan

kapitalisasi pasar yaitu pada perusahaan dengan kode saham ADRO, ANTM,

HRUM, ITMG, ENRG, PTBA, TINS cenderung berfluktuasi mulai dari 2012

sampai dengan 2015.

Kapitalisasi pasar adalah nilai pasar dari suatu saham yang diterbitkan suatu

emiten. Nilai kapitalisasi pasar saham-saham tentunya berubah-ubah sesuai

dengan perubahan harga pasar, kapitalisasi pasar adalah harga pasar dikalikan

dengan jumlah saham yang diterbitkan (Ang, 1997).

Penurunan harga saham akan mengakibatkan menurunnya kapitalisasi pasar

bursa efek, sebaliknya penambahan jumlah saham dan kenaikan harga saham akan

memicu kenaikan kapitalisasi pasar. Berikut ini merupakan tabel data BI rate

tahun 2012 sampai dengan tahun 2015.

TABEL 1.2 DATA BI RATE TAHUN 2012-2015

No. Tanggal BI Rate (%)1. 11 Desember 2012 5,75 %2. 12 Desember 2013 7,50 %3. 11 Desember 2014 7,75 %4. 17 Desember 2015 7,50 %

Sumber : www.bi.go.id

8

Tabel 1.2 merupakan data BI Rate dari tahun 2012 - 2015, data tersebut

diperoleh berdasarkan hasil dari Rapat Dewan Gubernur. BI Rate adalah suku

bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau kebijakan moneter yang

ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate

mengalami perubahan setiap tahunnya, pada tahun 2012 tercatat BI Rate sebesar

5,75% kemudian pada tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan

yaitu sebesar 1,75% sehingga BI Rate menjadi 7,50%. Tahun 2014 BI Rate

mengalami peningkatan sebesar 0,25% sehingga BI Rate menjadi 7.75%. Tahun

2015 BI Rate mengalami penurunan sebesar 0,25% sehingga BI Rate pada Tahun

2015 menjadi sebesar 7,50%. Investasi deposito relatif lebih aman, karena dana

investasi investor dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sebaiknya

investor tidak melebihi batas minimum nominal penyimpanan yang telah

ditentukan oleh LPS, sebab LPS hanya menjamin dana penyimpanan deposito

tidak lebih dari 2 milyar rupiah.

Pengambilan keputusan investasi pada suatu perusahaan, tentunya seorang

investor akan melakukan beberapa analisis terkait keputusan yang akan mereka

ambil. Analisis keputusan investasi dilakukan dengan menghitung tingkat

pengembalian yang diharapkan dengan risiko yang kemungkinan muncul akibat

kegiatan investasi tersebut. Saham yang memiliki Return Individu (Ri) lebih

besar dari tingkat pengembalian yang disyaratkan (Rs), maka keputusan yang

diambil investor adalah membeli saham tersebut. Sedangkan saham yang

memiliki Return Individu (Ri) lebih kecil daripada tingkat pengembalian yang

disyaratkan (Rs), maka keputusan yang diambil investor adalah tidak membeli

saham tersebut. Hal ini didukung oleh penelitian Seftyanda, dkk (2014) dengan

hasil penelitian rata-rata return saham individual 18 perusahaan sampel penelitian

9

adalah sebesar 0,028335441 dan rata-rata return pasar adalah sebesar

0,016078637 dengan kata lain rata-rata return saham individual lebih besar

dibandingkan rata-rata return saham pasar. Kondisi ini menggambarkan saham

dalam performance yang baik. Saham efisien (undervalued) merupakan saham

yang memiliki Return Individu (Ri) lebih besar daripada tingkat pengembalian

yang diharapkan [E(Ri)] dan berada diatas garis Security Market Line (SML),

sebaliknya saham yang tidak efisien (overvalued) adalah saham yang memiliki

Return Individu (Ri) lebih kecil daripada tingkat pengembalian yang diharapkan

[E(Ri)] dan berada di bawah garis SML, dalam penelitian yang dilakukan

Seftyanda, dkk (2014) terdapat 12 saham efisien (undervalued) dari 18 saham

perusahaan sampel penelitian.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dalam skripsi yang berjudul “Analisis Keputusan Investasi pada

Saham-Saham Perusahaan Sektor Pertambangan yang Tergabung dalam

Indeks Kompas 100 Periode 2012-2015”.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu “apakah semua saham-saham perusahaan

sektor pertambangan yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2012-

2015 tepat untuk dibeli oleh investor”.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui apakah semua saham-

10

saham perusahaan sektor pertambangan yang tergabung dalam Indeks Kompas

100 periode 2012-2015 tepat untuk dibeli oleh investor”.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain, yaitu:

a. Bagi Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

tingkat pengembalian serta risiko saham pada suatu perusahaan sebagai

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

b. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh manajemen perusahaan

dalam meningkatkan kinerja suatu perusahaan yang nantinya akan

berpengaruh terhadap nilai saham suatu perusahaan.

c. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai

bagaimana menilai saham dalam pengambilan keputusan investasi suatu

perusahaan, serta sebagai bahan referensi untuk penelitian yang akan

datang.

12

II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pasar Modal

Menurut Lubis (2008) menyatakan bahwa, pasar modal adalah pasar abstract,

karena tempat memperdagangkan investasi jangka panjang. Pasar modal

menyediakan sumber pembiayaan dengan jangka waktu yang lebih panjang dan di

investasikan sebagai modal untuk menciptakan dan memperluas lapangan kerja

yang akan meningkatkan volume aktivitas perekonomian yang profitable dan

sehat.

Menurut Martalena dan Malinda (2011) pasar modal merupakan pasar

berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik itu

surat utang (obligasi), saham, dan lain-lain. Pasar modal terdiri dari kata pasar dan

modal, jadi pasar modal dapat didefinisikan sebagai tempat bertemunya

permintaan dan penawaran terhadap modal, baik dalam bentuk ekuitas maupun

hutang jangka panjang. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk

berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik

surat utang (obligasi), saham, reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen

lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun

institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan

berinvestasi, dengan demikian pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan

prasarana kegiatan jual-beli serta kegiatan terkait lainnya.

Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan

instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham,

12

obligasi, warant, right, reksadana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option,

futures, dan lain-lain. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian

suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai

sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk

mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari

pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan

modal kerja dan lain-lain. Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat

untuk berinvestasi pada instrumen keuangan, seperti saham, obligasi, reksadana,

dan lain-lain, dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang

dimilikinya sesuai karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen.

Menurut Hadi (2013) dilihat dari perspektif lain, pasar modal juga

memberikan fungsi besar bagi pihak-pihak yang ingin memperoleh keuntungan

dalam investasi. Fungsi pasar modal tersebut antara lain:

1. Bagi Perusahaan

Pasar modal memberikan ruang dan peluang bagi perusahaan untuk

memperoleh sumber dana yang relatif memiliki risiko investasi (cost of

capital) rendah dibandingkan sumber dana jangka pendek dari pasar uang,

karena jika mengambil sumber dana untuk pembiayaan perusahaan dari

pasar uang (melalui kredit perbankan misalnya) maka harus menanggung

cost of capital berupa angsuran pokok dan bunga secara periodik, hal itu

dipandang cukup berat bagi perusahaan, terlebih jika dana tersebut

digunakan untuk investasi jangka panjang yang memberikan keuntungan

dengan tenggang waktu yang agak lama, sementara angsuran bank harus

diselesaikan setiap bulan.

13

2. Bagi Investor

Alternatif investasi bagi pemodal, terutama pada instrumen yang

memberikan likuiditas tinggi. Pasar modal memberikan ruang investor dan

profesi lain memanfaatkan untuk memperoleh return yang cukup tinggi.

Investor yang berinvestasi melalui pasar modal, tidak harus memiliki

modal besar, memiliki kemampuan analisis keuangan bagus. Pasar modal

memberikan ruang dan peluang untuk investor kecil, pemula, bahkan

masyarakat awam sekalipun, misalnya dengan mempercayakan dananya

kepada fund manager. Fund manager akan melakukan portofolio

investasi yang menguntungkan atas dana yang diipercayakannya.

3. Bagi Perekonomian Nasional

Daya dukung perekonomian secara nasional, pasar modal memiliki peran

penting dalam rangka meningkatkan dan mendorong pertumbuhan dan

stabilitas ekonomi. Hal tersebut ditunjukkan dengan fungsi pasar modal

yang memberikan sarana bertemunya antara lender dengan borrower.

Disitu, terjadi kemudahan penyediaan dana untuk sektor riil dalam

peningkatan produktivitas, sementara pada sisi lain pihak investor akan

memperoleh opportunity keuntungan dari dana yang dimiliki. Secara

makro, fungsi pasar modal meliputi:

a. Penyebaran Kepemilikan

Pasar modal memberikan ruang dan peluang penyebaran kepemilikan

terhadap masyarakat (publik), hal itu dapat dilihat bahwa bagi

perusahaan yang go public, berarti kepemilikan perusahaan

terdiversifikasi kepemilikannya terhadap siapa saja yang memiliki

sekuritas emiten yang go public, dengan demikian terjadi penyebaran

14

kepemilikan, yang sudah barang pasti akan menyebarkan tingkat

kesejahteraan yang berakhir pada peningkatan Gross Domestic

Product (GDP).

b. Sebagai Sarana Aliran Masuknya Investasi Asing

Pada pasar modal modern, cakupan transaksi bukan hanya sampai pada

ditingkat nasional saja, namun juga sampai pada tingkat internasional,

berpotensi adanya capital in flow (aliran dana masuk melalui

kepemilikan sekuritas yang diperdagangkan pasar modal) maka

mendorong investor asing masuk. Faktanya, bahwa secara rata-rata

harian transaksi pasar modal indonesia yang mencapai 6 triliun perhari,

60% di dominasi oleh investor asing, sedangkan sisanya 40% adalah

transaksi investor domestik. Hal itu menunjukkan bahwa pasar modal

memberikan ruang dan peluang masuknya investor asing.

2.1.2 Investasi

Menurut Ahmad (2004) investasi pada hakikatnya yaitu menempatkan uang

atau dana dengan harapan untuk mendapatkan tambahan keuntungan tertentu atas

uang ataupun dana tersebut. Susilo (2009) mendefinisikan investasi merupakan

suatu kegiatan penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke dalam aktiva

produktif selama periode waktu tertentu. Seorang investor membeli sejumlah

saham saat ini dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan

datang, baik itu perolehan dari dividen ataupun dari selisih harga sekarang dengan

harga saham di masa yang akan datang. Menurut Lubis (2009) investasi adalah

mengeluarkan sumber daya lainnya untuk memiliki suatu aset di masa sekarang

yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan dimasa yang akan datang.

15

Investasi dilakukan oleh investor dengan tujuan memperoleh sejumlah

keuntungan dimasa yang akan datang. Pengertian sederhana investasi yaitu

menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh dan tambahan

atau keuntungan atas uang atau dana tersebut. Ada dua kategori investasi yang

selama ini dikenal menurut Suhartono dan Qudsi (2009) yaitu:

a. Real Assets (aset riil), yakni: investasi yang dilakukan pada aktiva yang

berwujud seperti gedung, kendaraan, mesin dan sebagainya.

b. Financial Assets (aset keuangan), yakni: investasi yang dilakukan pada

dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung pemiliknya terhadap aset riil

pihak yang menerbitkan dukumen tersebut.

Menurut Halim (2005), menetukan keputusan tersebut diperlukan langkah-

langkah, yaitu yang pertama menetukan kebijakan investasi pemodal perlu

menentukan apa tujuan investasinya dan berapa banyak investasi tersebut akan

dilaksanakan karena ada hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan

investasi, maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah

untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Pemodal harus menyadari

bahwa ada kemungkinan untuk menderita rugi, jadi tujuan investasi harus

dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko. Kedua, analisis sekuritas tahap

ini berarti melakukan analisis terhadap individual (atau sekelompok) sekuritas.

2.1.3 Keputusan Investasi

Investasi pada pasar modal dapat memberikan keuntungan yang tinggi, namun

perlu diketahui bahwa semakin tinggi keuntungan, maka akan semakin tinggi pula

tingkat risiko yang kemungkinan dihadapi. Begitupun sebaliknya semakin rendah

tingkat keuntungan, maka semakin rendah juga tingkat risiko yang kemungkinan

16

dihadapi. Investor yang rasional harus memperhatikan bagaimana investasi dapat

menghasilkan keuntungan yang optimal dengan tingkat risiko yang minimal.

Sebelum melakukan investasi saham, investor harus melakukan pertimbangan

kemungkinan yang akan dihadapi guna untuk membantu dalam pengambilan

suatu keputusan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan

keputusan investasi adalah Capital Asset Pricing Model (CAPM).

Kriteria yang digunakan dalam pengambilan keputusan investasi adalah

apabila return individu (Ri) lebih besar dari return yang disyaratkan (Rs), maka

keputusan yang harus diambil investor adalah dengan membeli saham tersebut.

Sebaliknya apabila return individu (Ri) lebih kecil dari return yang disyaratkan

(Rs), maka keputusan yang harus diambil investor adalah tidak membeli saham

tersebut. Return saham yang disyaratkan diasumsikan saham yang memiliki

Required Rate of Return (RRR) lebih besar dari suku bunga deposito. Apabila

saham tersebut memiliki return individu (Ri) lebih kecil dari return yang

disyaratkan (Rs), lebih baik investor menginvestasikan dana yang dimilikinya

pada deposito, karena investasi pada deposito cenderung tidak memiliki risiko.

2.1.4 Capital Asset Pricing Model (CAPM)

CAPM pertama kali dikenalkan oleh Sharpe, Lintner dan Mosiin pada

pertengahan tahun 1960-an. Menurut Tandelilin (2010) Capital Asset Pricing

Model (CAPM) merupakan suatu model yang menghubungkan tingkat return

harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko oleh teori portofolio pada kondisi

pasar yang seimbang, sementara Lubis (2008) menyatakan bahwa CAPM

merupakan suatu model yang digunakan untuk menentukkan harga suatu asset

dengan mempertimbangkan risikonya. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut,

17

pada dasarnya CAPM adalah salah satu model keseimbangan yang bertujuan

untuk menetapkan harga asset finansial dengan menetapkan return dan

pertimbangan risiko yang terdapat di dalamnya.

Husnan (2009) berpendapat bahwa Capital Asset Apricing Model (CAPM)

merupakan model untuk menentukan harga suatu aset. Capital Asset Apricing

Model (CAPM) merupakan teori model modern yang menunjukkan bahwa tingkat

pengembalian yang diharapkan terkait dengan risiko. Model ini menjelaskan

bagaimana menemukan harga suatu saham dengan mempertimbangkan risiko

yang terkandung didalamnya. Capital Asset Apricing Model (CAPM) adalah alat

penting yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara risiko dengan

tingkat pengembalian yang diharapkan, sehingga model CAPM dapat digunakan

untuk membantu seorang investor dalam pengambilan suatu keputusan investasi

saham. Persamaannya menurut Hartono (2013) adalah sebagai berikut:

RRR = Rf + βi · [E(Rm) – Rf]

Keterangan:

RRR = Required Rate ff Return

Rf = Tingkat pengembalian bebas risiko

E(Rm) = Return pasar

β = Beta sekuritas

Terdapat cara lain untuk menganalisis hubungan antara risiko dengan return

investasi, yaitu dengan Security Market Line (SML). Garis Pasar Sekuritas atau

SML merupakan garis yang menunjukkan trade off antara risiko dan return

ekspektasi untuk sekuritas individual. Garis Pasar Sekuritas ditunjukkan pada

kurva berikut :

18

Sumber : Hartono (2013)

GAMBAR 2.1 GARIS PASAR SEKURITAS

2.1.5 Pengertian dan Jenis Saham

Saham merupakan salah satu komoditas keuangan yang diperdagangkan

dipasar modal yang paling populer. Investasi saham oleh investor diharapkan

memberikan keuntungan, yang sudah barang pasti dalam saham juga mengandung

risiko. Pengertian saham adalah surat berharga yang dapat dibeli atau dijual oleh

perorangan atau lembaga di pasar tempat surat tersebut diperjual-belikan. Hadi

(2013) saham merupakan instrumen ekuitas, yaitu tanda penyertaan atau

kepemilikan seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan

terbatas, jadi saham merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan atau

kepemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan. Seseorang

menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan

perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS).

Menurut Hadi (2013) sejalan dengan pertumbuhan industri keuangan, saham

mengalami perkembangan dengan variance return dan risiko investasi. Adapun

Rf

SML

Beli

R

Rm

m

β

Tidak Beli

19

pembagian jenis saham dilihat dari hak yang melekat pada saham antara lain:

1. Saham Biasa (common stock)

Saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap claim. Saham

biasa adalah saham yang paling dikenal dilingkungan masyarakat.

Diantara saham emiten (perusahaan yang menerbitkan surat berharga),

saham biasa merupakan saham yang paling banyak digunakan untuk

menarik dana dari masyarakat. Jadi saham biasa paling menarik, baik bagi

pemodal maupun bagi emiten.

2. Saham Preferen (preferred stock)

Merupakan gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa. Artinya,

disamping memiliki karakteristik seperti obligasi, juga memiliki

karakteristik seperti saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya, saham

preferen memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya

saham preferen memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen.

Terdapat pembeli saham preferen yang menghendaki penerimaan dividen

yang besarnya tetap setiap tahun, ada pula yang menghendaki didahulukan dalam

penerimaan dividen, dan lain sebagainya. Memiliki karakteristik saham biasa,

sebab tidak selamanya saham preferen bisa memberikan penghasilan seperti yang

dikehendaki pemegangnya. Jika suatu ketika emiten mengalami kerugian, maka

pemegang saham preferen bisa tidak menerima pembayaran dividen yang sudah

ditetapkan sebelumnya, jadi saham preferen adalah saham yang memberikan

prioritas pilihan kepada pemegangnya. Prioritas yang ditawarkan saham preferen,

antara lain:

a. Prioritas pembayaran, pemodal memiliki hak untuk didahulukan dalam hal

pembayaran dividen.

20

b. Dividen tetap, pemodal memiliki hak mendapat pembayaran dividen

dengan jumlah tetap.

c. Dividen kumulatif, pemodal berhak mendapat pembayaran semua dividen

yang terutang pada tahun-tahun sebelumnya.

d. Convertible prefferen stock, pemodal berhak menukar saham preferen

yang dipegangnya dengan saham biasa.

e. Adjustable dividend, pemodal mendapat prioritas pembayaran dividennya

menyesuaikan dengan saham biasa.

2.1.6 Tingkat Pengembalian (Return)

Menurut Hartono (2013) return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.

Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi

yang belum terjadi, tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang.

Return realisasi merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan

data historis. Return realisasi ini penting karena digunakan sebagai salah satu

pengukur kinerja dari perusahaan, serta sebagai dasar penentuan return ekspetasi

untuk mengukur risiko di masa yang akan datang, sedangkan return ekspektasi

adalah return yang diharapkan oleh investor di masa yang akan datang.

Return (kembalian) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal

atas suatu investasi yang dilakukannya. Tanpa adanya keuntungan yang dapat

dinikmati dari suatu investasi, tentunya pemodal tidak melakukan investasi (Ang,

1997). Setiap investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang mempunyai

tujuan utama mendapatkan keuntungan yang disebut return baik secara langsung

maupun tidak langsung. Terdapat instrumen yang memberikan keuntungan atau

tingkat pengembalian (return) yang bersifat tetap, antara lain sertifikat deposito,

21

obligasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan lainnya. Terdapat instrumen

investasi yang tidak memberikan tingkat return tertentu secara tetap yaitu saham,

yang tidak menjanjikan suatu return yang pasti bagi para pemodal.

Investasi dalam efek merupakan potensi masa datang, sehingga investor harus

mampu memprediksi kemungkinan return masa datang, untuk itu investor dengan

menggunakan data historis yang merupakan kualifikasi riil kemampuan sekuritas

untuk memprediksi return masa depan. Return yang diharapkan akan diterima di

masa depan disebut tingkat pengembalian yang diinginkan (expected return)

(Hadi, 2013). Expected return dapat didefinisikan sebagai return yang diharapkan

oleh seorang investor atas suatu investasi yang akan diterima pada masa yang

akan datang (Ang, 1997). Expected return tersebut sebagaimana karakter yang

uncertainty, maka dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : (1) faktor internal

perusahaan, seperti: kualitas dan reputasi manajemen, struktur permodalan,

struktur hutang perusahaan, dan sebagainya; (2) faktor eksternal, seperti:

pengaruh kebijakan moneter dan fiskal, perkembangan sektor industri, dan

sebagainya, faktor ekonomi, seperti: terjadinya inflasi (kenaikan harga) atau

deflasi (penurunan harga).

2.1.7 Risiko

Risiko merupakan kemungkinan adanya sesuatu yang tidak menguntungkan

akan terjadi di masa yang akan datang atau bisa dikatakan kenyataan yang tidak

diharapkan. Ada beberapa risiko antara lain: risiko muni, risiko spekulatif, dan

risiko investasi. Risiko murni yaitu risiko yang apabila terjadi menimbulkan

kerugian dan terjadi tanpa sengaja misalnya risiko terjadinya kebakaran, bencana

alam, pencurian, penggelapan, pengacauan. Risiko spekulatif yaitu risiko yang

22

sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar terjadinya ketidakpastian

memberikan keuntungan kepadanya, misalnya risiko utang piutang, perjudian,

perdagangan berjangka (hedging). Risiko investasi merupakan ketidakpastian

yang muncul akibat kegiatan investasi, menurut Halim (2005) risiko adalah

besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected

return) dengan tingkat pengembalian yang dicapai secara nyata (actual return).

Husnan (2009) menyatakan bahwa dalam dunia yang sebenarnya hampir

semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko, dengan adanya

keputusan investasi yang harus diambil, jika pendapatan dalam investasi belum

sesuai dengan apa yang diharapkan, maka inilah yang dapat menimbulkan risiko.

Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak

diinginkan atau berlawanan dengan apa yang diinginkan. Terdapat istilah yang

secara umum muncul dalam bidang keuangan, yaitu “high risk high return”,

artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, maka akan dihadapkan pada

risiko yang lebih besar pula.

Risiko investasi merupakan kemungkinan terjadinya perbedaan antara actual

return dengan expected return, sehingga setiap investor dalam mengambil suatu

keputusan investasi harus selalu berusaha meminimalisasi berbagai risiko yang

timbul, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa risiko yang

mungkin muncul saat berinvestasi saham antara lain : Capital Loss, capital loss

adalah kerugian yang diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli saham.

Risiko lain dari investasi saham adalah tidak mendapatkan dividen, perusahaan

hanya akan membagikan dividen jika perusahaan dapat menghasilkan

keuntungan. Risiko terberat bagi pemegang saham adalah risiko bangkrut dan

likuidasi.

23

2.1.8 Penelitian Terdahulu

Berikut ini merupakan penelitian-penelitian terdahulu antara lain :

TABEL 2.1 PENELITIAN TERDAHULU

No. Peneliti Judul PenelitianMetodeAnalisis

Hasil

1. Ulya(2015)

Analisis KelayakanInvestasi ObligasiPerusahaan dalamSektor Infrastruktur,Utilities danTransportasi yangTerdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI)

MetodeCapitalAssetPricingModel(CAPM)

Berdasarkan perhitungan CAPMdapat disimpulkan secara rata-rataketujuh Obligasi yang mendapatperingkat A sampai peringkat Ddalam Sektor Infrastruktur, Utilitiesdan Transportasi tersebut dinilailayak untuk di investasikan olehinvestor.

2. Hidayati,dkk (2014)

Analisis CapitalAsset Pricing Model(CAPM) TerhadapKeputusan InvestasiSaham.

MetodeCapitalAssetPricingModel(CAPM)

Saham perusahaan Bank HimpunanSaudara 1906 Tbk memiliki rata-ratatingkat pengembalian sahamtertinggi, yaitu sebesar 6,760%.Bank Negara Indonesia (persero) Tbk(BBNI) memiliki beta tertinggi yaitusebesar 1.931978114 dan termasuksaham yang agresif karena (β>1).perusahaan PT. Bank NegaraIndonesia (Persero) (BBNI) memilikitingkat pengambilan yang diharapkantertinggi, yaitu sebesar 5,459%.Perbedaan saham efisien dan sahamtidak efisien dapat dilihat daripenggambaran Security Market Line(SML). Saham yang efisien terdapatdiatas garis SML.

3. Seftyanda,dkk (2014

Analisis MetodeCapital Asset PricingModel (CAPM)Sebagai DasarPengambilanKeputusan InvestasiSaham (Studi padaSeluruh Saham yangTerdaftar di BEIPeriode 2010-2012)

MetodeCapitalAssetPricingModel(CAPM)

Pada periode Januari 2010-Desember2012 didapatkan rata-rata returnsaham individual 18 perusahaansampel penlitian adalah sebesar0,028335441 dan rata-rata returnpasar adalah sebesar 0,016078637dengan kata lain rata-rata returnsaham individual lebih besardibandingkan rata-rata return sahampasar.

4. Kurniawan,dkk (2015)

Penerapan MetodeCapital Asset PricingModel (CAPM) untukPenetapan KelompokSaham-SahamEfisien (Studi padaPerusahaan IndustriBarang Konsumsiyang Terdaftar diBursa Efek IndonesiaPeriode 2011 -2013)

MetodeCapitalAssetPricingModel(CAPM)

Berdasarkan hasil analisis yang telahdilakukan, dari 15 saham perusahaanyang menjadi sampel penelitian initerdapat 1 saham tidak efisien atausaham yang masuk dalam kriteria(overvalued) (Ri) < E(Ri), dan 14saham perusahaan masuk dalamkriteria undervalued (Ri) > E(Ri).

24

2.2 Rerangka Pemikiran

Investasi saham pada pasar modal terdapat kondsi dimana tingkat keuntungan

tinggi dengan tingkat risiko yang tinggi pula, ada juga yang memiliki kondisi

tingkat keuntungan yang rendah dengan risiko yang rendah. Semakin tinggi

tingkat keuntungan yang diharapkan maka semakin tinggi pula tingkat risiko yang

kemungkinan dihadapi, dan sebaliknya semakin rendah pula kemungkinan yang

diharapkan maka semakin rendah pula kemungkinan risiko yang dihadapi (high

risk high return and low risk low return). Sedangkan jika investasi pada deposito

relatif lebih aman, karena dana investasi investor dijamin oleh Lembaga Penjamin

Simpanan (LPS). Namun sebaiknya investor tidak melebihi batas minimum

nominal penyimpanan yang telah ditentukan oleh LPS, sebab LPS hanya

menjamin dana penyimpanan deposito tidak lebih dari 2 milyar rupiah.

Seorang investor dalam melakukan investasi, harus memperhatikan bagaimana

investasi tersebut dapat menguntungkan atau tidak. Investasi selain pada deposito,

investor harus menghitung return dan harga risiko dari masing-masing saham

tersebut. Harga risiko yaitu returm pasar (Rm) dikurangi dengan tingkat

pengembalian bebas risiko/risk free (Rf) dikali dengan beta. Apabila return

individu (Ri) lebih besar dari return yang disyaratkan (Rs), maka keputusan yang

harus diambil investor adalah dengan membeli saham tersebut. Sebaliknya apabila

return individu (Ri) lebih kecil dari return yang disyaratkan (Rs), maka keputusan

yang harus diambil investor adalah tidak membeli saham tersebut.

Langkah yang dilakukan untuk menganalisis keputusan investasi antara lain

dengan menghitung tingkat pengembalian saham individu, melihat tingkat

pengembalian bebas risiko, menghitung tingkat pengembalian pasar, menghitung

risiko beta, menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan, kemudian

25

membandingkan antara tingkat pengembalian saham individu dengan tingkat

pengembalian yang diharapkan. Tingkat pengembalian saham individu merupakan

besarnya keuntungan atau kerugian dari harga investasi saham yang dihitung

secara bulanan untuk mengetahui perkembangan kinerja perusahaan yang terjadi

selama periode tertentu.

Tingkat pengembalian bebas risiko merupakan angka atau tingkat

pengembalian atas asset financial yang tidak berisiko. Tingkat pengembalian ini

dapat dijadikan sebagai dasar penetapan return minimum, karena return investasi

pada sektor aset berisiko harus lebih besar dari return asset tidak berisiko. Dasar

pengukuran yang digunakan dalam tingkat pengembalian ini adalah tingkat suku

bunga deposito.

Return market merupakan tingkat pengembalian yang di dasarkan pada

perkembangan indeks harga saham. Return market digunakan sebagai acuan dari

rata-rata tingkat keuntungan seluruh saham perusahaan yang terdaftar di BEI.

Risiko sistematis atau beta (β) merupakan ukuran risiko yang berasal dari

hubungan antara tingkat pengembalian suatu saham dengan tingkat pengembalian

pasar.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis tingkat pengembalian yang

diharapkan dengan risiko yang kemungkinan muncul akibat kegiatan investasi

tersebut. Saham yang dibeli investor adalah saham yang memiliki return individu

(Ri) lebih besar dari tingkat pengembalian yang disyaratkan (Rs), sedangkan

saham yang tidak dibeli oleh investor adalah saham yang memiliki return

individu (Ri) lebih kecil daripada tingkat pengembalian yang disyaratkan (Rs).

Hal ini dukung oleh penelitian (Haidiati, dkk 2016) dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat 9 saham efisien dan 6 saham tidak efisien

26

berdasarkan metode CAPM. Saham-saham efisien adalah saham undervalued

(murah) dengan return individu lebih besar dari return yang diharapkan

[Ri>E(Ri)], sedangkan saham tidak efisien adalah saham dengan return individu

lebih kecil dari return yang diharapkan [Ri<E(Ri)] dan termasuk saham

overvalued (mahal). Keputusan investasi yang dapat dilakukan pada saham-saham

efisien tersebut adalah membeli saham efisien dan dapat menjualnya kembali

ketika harga saham naik. Keputusan investasi yang tepat bagi investor adalah

menjual saham-saham tidak efisien tersebut sebelum harga menurun karena ini

merupakan saham overvalued (mahal). Secara sederhana rerangka pemikiran

dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

GAMBAR 2.2 RERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN

Perusahaan Sektor Pertambanganyang Tergabung dalam IndeksKompas 100 Periode 2012-2015

Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri)

Tingkat Pengambalian Pasar (Rm)

Risiko Beta (β)

Tingkat Pengembalian yang disyaratkan (Rs)

Tingkat Pengembalian

Bebas Risiko

(Suku Bunga SBI)

Keputusan Investor

Jika (Ri) > (Rs), makasaham tersebut dibeli

Jika (Ri) < (Rs), makasaham tersebut tidakdibeli

27

2.3 Hipotesis

Seorang investor perlu memperhatikan hal penting dalam berinvestasi, yaitu

tingkat pengembalian (return) dan juga risiko. Return merupakan suatu hal yang

dapat memotivasi seseorang untuk melakukan investasi, karena return merupakan

imbalan atau keuntungan yang diperoleh dari kegiatan investasi tersebut. Investasi

pada saham tentunya tidak terlepas dari adanya risiko, artinya seorang investor

dalam melakukan investasi selain mengharapkan return, investor juga harus

memperhatikan risiko yang harus ditanggungnya. Metode yang digunakan untuk

menilai kelayakan investasi saham dapat dilakukan dengan perhitungan metode

Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM merupakan suatu model yang

menggambarkan risiko sistematis dengan menggunakan beta untuk

menghubungkan antara risiko dan return. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H1 : Diduga semua saham-saham perusahaan sektor pertambangan yang

tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2012-2015 tepat untuk dibeli oleh

investor.

28

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis.

Tujuannya adalah untuk memperoleh kesimpulan yang digunakan dalam

pengambilan suatu keputusan, data yang digunakan adalah data kuantitatif.

Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan Capital Asset

Pricing Model (CAPM). Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan hasil

utama dari ekonomi keuanganmodern. CAPM memberikan prediksi yang tepat

antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat harapan pengembalian (expected

return). Walaupun CAPM belum dapat dibuktikan secara empiris, Capital Asset

Pricing Model sudah luas digunakan karena Capital Asset Pricing Model

memiliki akurasi yang cukup pada aplikasi penting (Bodie, dkk 2007).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau gejala sesuatu yang

mempunnyai karakteristik tertentu (Pradana dan Muis, 2009). Populasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan pertambangan yang

tergabung dalam Indeks Kompas 100 yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia

(BEI).

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil atau ditentukan berdasarkan

teknik dan karakteristik tertentu (Wijaya, 2013). Sampel merupakan sebagian dari

subyek dalam populasi yang diteliti, sampel yang digunakan dalam penelitian ini

29

menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode pemilihan sampel secara

sengaja berdasarkan kriteria atau pertimbangan tertentu. Kriteria sampel dalam

penelitian ini antara adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan sektor pertambangan yang pernah tergabung dalam Kompas

100 periode 2012-2015.

2. Perusahaan sektor pertambangan yang konsisten tergabung dalam Indeks

Kompas 100 selama periode 2012-2015.

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka diperoleh data sebagai

berikut :

TABEL 3.1 PENYARINGAN SAMPEL PERUSAHAAN

Keterangan JumlahJumlah Perusahaan Sektor Pertambangan yangTergabung dalam Indeks Kompas 100 pada periodepenelitian.

12

Perusahaan Pertambangan yang tidak konsistenTergabung dalam Indeks Kompas 100 pada periodepenelitian

(3)

Total Sampel Penelitian 9Sumber : Data Diolah, 2017

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka perusahaan yang terpilih

sebagai sampel, yaitu sebagai berikut.

TABEL 3.2 DAFTAR PERUSAHAAN YANG MENJADI SAMPELPENELITIAN

No.KodeSaham

Nama Perusahaan Tanggal IPO

1. ADRO Adaro Energy, Tbk. 16 Juli 20082. ANTM Aneka Tambang (Persero), Tbk. 27 November 19973. ENRG Energi Mega Persada, Tbk. 07 Juni 20044. HRUM Harum Energy, Tbk. 06 Oktober 20105. INCO Vale Indonesia, Tbk. 16 Mei 19906. ITMG Indo Tambangraya Megah, Tbk. 18 Desember 20077. MEDC Medco Energi International, Tbk. 12 Oktober 19948. PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk. 23 Desember 20029. TINS Timah (Persero), Tbk. 19 Oktober 1995

30

3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai, oleh karena itu variabel

harus didefinisikan dengan jelas agar dapat diukur.

1. Tingkat Pengembalian Saham Individu (Ri)

Return Individual merupakan besarnya keuntungan atau kerugian dari

harga investasi saham yang dihitung secara bulanan untuk mengetahui

perkembangan kinerja perusahaan yang terjadi selama periode tertentu.

Menurut Hartono (2013) return individual dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Ri = Pt – Pt-1

Pt-1

Keterangan :

Ri : Tingkat pengembalian saham individu

Pt : Harga saham pada periode t

Pt-1 : Harga saham pada periode t-1

2. Tingkat Pengembalian Bebas Risiko (Rf)

Tingkat pengembalian bebas risiko merupakan angka atau tingkat

pengembalian atas asset financial yang tidak berisiko. Tingkat

pengembalian ini dapat dijadikan sebagai dasar penetapan return

minimum, karena return investasi pada sector asset berisiko harus lebih

besar dari return asset tidak berisiko. Dasar pengukuran yang digunakan

dalam tingkat pengembalian ini adalah tingkat suku bunga sekuritas yang

dikeluarkan oleh pemerintah yaitu Sertifikat Bank Indonesia atau SBI

(Husnan, 2009). Rumus menghitung tingkat pengembalian bebas risiko

menurut (Husnan, 2009) sebagai berikut:

31

= ∑Tingkat suku bunga SBInKeterangan:

Rf : Tingkat suku bunga bebas risiko

n : Jumlah periode pengamatan

3. Tingkat Pengambalian Pasar (Rm)

Tingkat pengambalian pasar merupakan tingkat pengembalian yang

didasarkan pada perkembangan indeks harga saham. Menurut Hartono

(2013) rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian

pasar, yaitu sebagai berikut:

Rm =

Keterangan:

Rm : Tingkat pengembalian pasar

IHSG : Harga saham gabungan pada saat periode t

IHSGt-1 : Harga saham gabungan pada saat t-1

4. Risiko Beta (β)

Beta dapat disebut juga pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas

atau portofolio relative terhadap risiko pasar, karena beta portofolio

mengukur volatilitas return portofolio dengan return pasar. Volatilitas

adalah fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam

suatu periode waktu tertentu (Hartono, 2013).

β = ( , )( )Keterangan:

32

β : Beta

Cov (Ri, Rm) : Kovarian saham sekuritas dengan return pasar

Var (Rm) : Varian tingkat pengembalian pasar

5. Tingkat Required Rate of Return (RRR)

RRR = Rf + βi · [E(Rm) – Rf]

Keterangan:

RRR : Required rate of return

Rf : Tingkat pengembalian bebas risiko

Rm : Return pasar

Βi : Beta sekuritas

(Hartono, 2013)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melalui :

1. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan teori-teori

dari bahan-bahan tertulis, literatur, modul kuliah dan bahan tertulis lainnya

yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan yang dilakukan adalah mencari data-data yang

berhubungan dengan penelitian melalui website yang berkaitan dengan

pokok bahasan. Data penelitian didapatkan dengan cara melakukan

pengumpulan data sekunder yang berupa tingkat suku bunga SBI, harga

saham yang dipublikasikan, dan lain-lain.

33

3.5 Metode Analisis Data

Data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu berupa data harga

saham masing-masing perusahaan yang telah dipublikasikan. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu dengan

memberikan gambaran atau penjelasan terkait hasil perhitungan yang dilakukan.

Menurut Hartono (2013) tingkat pengembalian yang diharapkan dapat dicari

dengan rumus RRR = Rf + βi · [E(Rm) – Rf]. Untuk dapat mengetahui tingkat

pengembalian yang diharapkan tersebut, langkah yang harus dilakukan antara

lain:

1. Menghitung tingkat pengembalian saham individu (Ri) dari masing-

masing perusahaan sampel penelitian.

2. Menghitung tingkat pengembalian bebas risiko (Rf) setiap periode

penelitian.

3. Menghitung tingkat pengembalian pasar (Rm) setiap periode penelitian.

4. Menghitung risiko beta (β)

5. Menghitung Required Rate Of Return (RRR).

6. Membandingkan antara tingkat pengembalian saham individu (Ri) dengan

tingkat pengembalian yang disyaratkan (Rs)

Analisis data dilakukan dengan menggunakan model Capital Asset Pricing

Model (CAPM). Penggunaan metode CAPM ini adalah untuk mengetahui

perbandingan antara return individu (Ri) dengan tingkat pengembalian yang

disyaratkan (Rs) yang kemudian digunakan investor untuk pengambilan

keputusan investasi. Data diolah menggunakan bantuan program Microsoft Excel.

Menurut Husnan (2009) saham yang efisien adalah saham yang pada saat

memberikan risiko besar maka tingkat keuntungan yang didapatkanpun besar atau

34

pada saat risiko terkecil maka tingkat keuntungan yang didapatkanpun rendah,

saham yang efisien adalah saham-saham dengan tingkat pengembalian saham

individu lebih besar dari tingkat pengembalian saham yang diharapkan [(Ri) >

E(Ri)]. Sementara saham yang tidak efisien adalah saham-saham dengan tingkat

pengembalian saham individu lebih kecil dari tingkat pengembalian saham yang

diharapkan [(Ri) < E(Ri)].

Kriteria keputusan investasi saham apabila tingkat pengembalian saham

individu lebih besar dari tingkat pengembalian yang disyaratkan, maka keputusan

yang harus diambil investor adalah membeli saham tersebut. Sedangkan apabila

apabila tingkat pengembalian saham individu lebih kecil dari tingkat

pengembalian yang disyaratkan, maka keputusan yang harus diambil investor

adalah tidak membeli saham tersebut. Apabila saham tersebut memiliki tingkat

pengembalian saham individu lebih kecil dari tingkat pengembalian yang

disyaratkan, lebih baik investor menginvestasikan dana yang dimilikinya pada

deposito.

60

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada sampel penelitian, simpulan hasil

penelitian sebagai berikut :

1. Tidak semua saham-saham perusahaan sektor pertambangan yang

tergabung dalam Indeks Kompas 100 tepat untuk dibeli, ada beberapa

saham perusahaan yang memiliki return individu lebih kecil dari return

yang disyaratkan pada tahun yang bersangkutan, sehingga hipotesis

ditolak.

2. Dari seluruh sampel penelitian yang dilakukan, terdapat tiga saham yang

tepat untuk dibeli investor pada tahun 2013, yaitu saham INCO, MEDC,

TINS, serta lima saham pada tahun 2014 yaitu saham ENRG, INCO,

MEDC, PTBA, TINS.

Kriteria pengambilan keputusan investasi saham yaitu apabila tingkat

pengembalian saham individu lebih besar dari tingkat pengembalian yang

disyaratkan pada tahun bersangkutan, maka keputusan yang harus diambil

investor adalah membeli saham tersebut. Sedangkan apabila apabila tingkat

pengembalian saham individu lebih kecil dari tingkat pengembalian yang

disyaratkan pada tahun bersangkutan, maka keputusan yang harus diambil

investor adalah tidak membeli saham tersebut. Apabila saham tersebut

memiliki tingkat pengembalian saham individu lebih kecil dari tingkat

pengembalian yang disyaratkan, lebih baik investor menginvestasikan dana

61

yang dimilikinya pada deposito. Sebelum melakukan keputusan investasi,

seorang investor harus mempertimbangkan risiko dan return dari saham yang

akan dibeli, metode CAPM merupakan suatu model yang menunjukkan bahwa

tingkat pengembalian yang diharapkan terkait dengan risiko, dengan demikian

metode CAPM dapat digunakan sebagai metode estimasi dalam menentukan

keputusan investasi saham.

5.2 Saran

1. Bagi investor dan calon investor, sebelum mengambil keputusan investasi

sebaiknya investor ataupun calon investor sebelumnya melakukan analisis

terlebih dahulu terkait risiko dan return dari masing-masing saham yang

akan diambil untuk diinvestasikan.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan untuk penelitian selanjutnya

menggunakan periode penelitian yang lebih terbaru dan dikembangkan

dengan obyek penelitian yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio.Cetakan Kedua. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ang, Robert.1997. Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Media SoftIndonesia.

Bodie, Z., Kane, dan A. J. Marcus. 2007. Investment. (7th Ed). New York :McGrow-Hill.

Gumanti, Tatang Ary. 2011. Manajemen Investasi. Edisi Pertama. Jember: MitraWacana Media.

Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Haidiati, Din., Topowijono., Devi Farah Azizah. 2016. “Penerapan MetodeCapital Asset Pricing Model (CAPM)Sebagai Dasar PengambilanKeputusan Investasi Saham (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar diIndeks IDX30 Periode Juli 2012-Juni 2015)”. Jurnal Administrasi Bisnis(JAB)|Vol. 37 No. 2. Malang : Universitas Brawijaya.

Halim, A. 2005. Analisis Investasi. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. EdisiDelapan.Yogyakarta: BPFEE.

Hidayati, Aisyi Anggun., Suhadak,. Nengah, Sudjana. 2014. “Analisis CapitalAsset Pricing Model (CAPM) Terhadap Keputusan Investasi Saham”.Jurnal. Vol. 9 No.1. Malang: Universitas Brawijaya.

Husnan, Suad. 2009. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. EdisiKeempat. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Kurniawan, Fauzi Adi., Hidayat, Raden Rustam., Azizah, Devi Farah. 2015.“Penerapan Metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) untukPenetapan Kelompok Saham-Saham Efisien (Studi pada PerusahaanIndustri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode2011 -2013)”. Jurnal. Vol. 24 No. 1. Malang: Universitas Brawijaya.

Lubis, Ade Fatma. 2008. Pasar Modal. Jakarta : Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas Indonesia.

Lubis, Tona Aurora. 2009. Manajemen Investasi. Malang: Universitas Brawijaya.

Martalena dan Maya Malinda. 2011. Pengantar Pasar Modal. Yogyakarta: ANDI.

Pradana, Sidik dan Muis, Saludin. 2009. Metodologi Penelitian Ekonomi danBisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Seftyanda, Bunga Engineering., Darminto., Saifi, Muhammad. 2014. “AnalisisMetode Capital Asset Pricing Model (CAPM) Sebagai Dasar PengambilanKeputusan Investasi Saham (Studi Pada Seluruh Saham Yang Terdaftar diBEI Periode 2010-2012)”. Jurnal Vol.17. No.2. Malang: UniversitasBrawijaya.

Suhartono dan F. Qudsi. 2009. Portofolio Investasi dan Bursa Efek. EdisiPertama. UPP STIMYKPN. Yogyakarta.

Susilo, Bambang. 2009. Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM YKPNYogyakarta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. EdisiPertama. Yogyakarta : Kanisius.

Ulya, Enty. 2015. “Analisis Kelayakan Investasi Obligasi Perusahaan dalamSektor Infrastruktur, Utilities dan Transportasi yang Terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI)”. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasLampung (dipublikasikan).

Undang-Undng Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

Wijaya, Toni. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis; Teori danPraktik. Yogyakarta : Graha Ilmu.

www.bi.go.id (Diakses pada Oktober 2016).

www.bps.go.id (Diakses pada Mei 2017).

www.ekbis.sindonews.com (Diakses pada Desember 2016).

www.idx.co.id (Diakses pada Oktober 2016).

www.sahamok.com (Diakses pada Desember 2016).

www.yahoo.finance.com (Diakses pada Desember 2016).