analisis kelayakan usaha ternak kambing melalui … · kelompok tani harapan mekar dengan...

85
ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF (Studi Kasus : Kelompok Tani Harapan Mekar, Situgede, Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat) Oleh ELEAZAR DODO S H24103017 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Upload: buiduong

Post on 10-Mar-2019

270 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI

PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus : Kelompok Tani Harapan Mekar, Situgede, Bogor Barat, Bogor,

Jawa Barat)

Oleh

ELEAZAR DODO S

H24103017

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus : Kelompok Tani Harapan Mekar, Situgede, Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat)

Skripsi Sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas akhir

untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Oleh ELEAZAR DODO S

H24103017

DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF

(Studi Kasus : Kelompok Tani Harapan Mekar, Situgede, Bogor Barat, Bogor Jawa Barat)

Skripsi Sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas akhir

untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Oleh

ELEAZAR DODO S H24103017

Menyetujui, Bogor, September 2007

Ir. Mimin Aminah, MM Dosen Pembimbing

Mengetahui

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen

Tanggal ujian: 31 Agustus 2007 Tanggal lulus :

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

ABSTRAK

ELEAZAR DODO S. H24103017. Analisis Kelayakan Usaha Ternak Kambing Melalui Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus : Kelompok Tani Harapan Mekar, Situgede, Bogor Barat, Jawa Barat). Di bawah bimbingan MIMIN AMINAH.

Peluang usaha ternak kambing di kota Bogor, khususnya usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar, sangat terbuka lebar. Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan akan kambing di kota Bogor mencapai 12.635 ekor pada tahun 2006, sedangkan produksi kambing yang tercatat pada tahun 2006 hanya mencapai 1.356 ekor (Dinas Agribisnis, 2007).

Dengan banyaknya peternak kambing yang mencapai 76 kelompok, menunjukkan bahwa persaingan dalam industri peternakan kambing ini sangat ketat (Dinas Agribisnis, 2007). Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi pengembangan usaha pada kelompok agar dapat memunculkan keunggulan kompetitif dalam bersaing dengan para kompetitor. Sebelum pengembangan usaha diimplementasikan, terlebih dahulu perlu diadakan penelitian tentang apakah usaha yang akan dirintis tersebut layak diimplementasikan atau tidak, yaitu melalui penelitian aksi partisipatif.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan aspek non finansial perluasan kandang, menganalisis kelayakan aspek finansial perluasan kandang ternak kambing tanpa menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, menganalisis kelayakan aspek finansial perluasan kandang ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan finansial perluasan kandang ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar.

Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara secara individu ataupun secara berkelompok dengan menggunakan teknik Focus Group Discusion (FGD). Data sekunder diperoleh dari studi literatur, seperti buku-buku, internet, dan bahan-bahan pelatihan

Hasil analisis non-finansial menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan pada perluasan kandang tanpa menggunakan konsentrat, yaitu nilai p value koefisien teknis 0,000 (< 0,005). Sedangkan pada perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat menunjukkan bahwa usaha ini tidak layak untuk dijalankan, yaitu nilai p value koefisien teknis 0,147 (> 0,005). Hasil analisis finansial pada perluasan kandang tanpa menggunakan konsentrat menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan, yaitu nilai NPV Rp 18.817.579,-, nilai PI 2.23, nilai IRR 41,6% dan nilai PBP 2,4 tahun. Pada perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat dalam satu kali penjualan, usaha tidak layak untuk dijalankan, yaitu nilai NPV (Rp 17.897.667,-) nilai PI (0,12), nilai IRR (51,7%) dan nilai PBP 28 tahun. Demikian pula pada perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat dalam dua kali penjualan, usaha ini tidak layak dijalankan, yaitu nilai NPV (Rp 13.917.391), nilai PI 0,13, nilai IRR (31,7%) dan nilai PBP 14 tahun. Hasil analisis sensitivitas dengan menurunkan harga jual ternak menunjukkan bahwa usaha ini dapat layak dijalankan selama penurunan harga ternaknya tidak lebih dari atau sama dengan 8%.

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

iv

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan atas semua berkat yang diberikanNya sehingga

penulis berhasil menyelesaikan skripsi berjudul Analisis Kelayakan Usaha Ternak

Kambing Melalui Penelitian Aksi Partisipatif (Studi Kasus : Kelompok Tani

Harapan Mekar, Situgede, Bogor Barat, Jawa Barat) yang merupakan salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Ibu Ir. Mimin Aminah, MM selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan,

arahan dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini.

2. Ibu Nesti dan Pak Eko selaku tim dosen PAR yang banyak memberikan

masukan dan kritikan selama penyusunan skripsi ini.

3. Erlin Yuliarti, STP, Msi dan Prof Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEa

yang telah menjadi Dosen Penguji pada Ujian Sidang penulis.

4. Ir. Jono M Munandar, selaku Ketua Departemen Manajemen atas bantuan

yang diberikan kepada penulis dan Erlin Yuliarti, STP, MSi selaku sekretaris

Departemen Manajemen.

5. Pak Agus, Mas Yayan, dan Mas Anto selaku pihak CIFOR yang banyak

memberikan pengarahan selama di lapangan dan sangat membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

6. Buat keluargaku yang ada di Lampung Bapak, Mama, dan adikku Elis yang

selalu mendukung dan memberikan semangat serta doa dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Buat Sri Rezeki Sianturi, kekasihku yang selalu setia menemani dan

memberikan semangat serta doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman pelayananku di komisi kesenian PMK Renata, David H, David

S, Mia, Agus, Greth, Robin (Santa Band) dan semuanya yang mungkin belum

disebutkan atas semua dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

v

9. Teman-teman seperjuanganku di Manajemen 40 Dedi, Soni, Gala, Eko, Made,

Hilman, Adit, Gema, Mia, Uci, Nela dan yang lainnya atas semua

dukungannya dalam penyusunan skripsi ini.

10. Teman-teman kostku Jujung dan Sintesa yang selalu membantu dan

memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Bogor, September 2007

Penulis

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 06 Juni 1985 sebagai anak pertama

dari dua bersaudara, pasangan Bharada S. dan Anny Magdalena

Pada tahun 1990 penulis memulai studinya di TK. Baptis Elim Jakarta Barat

dan lulus tahun 1991. Penulis melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Baptis

Elim Jakarta Barat dan lulus tahun 1997, kemudian melanjutkan pendidikan

menengah pertama di SLTP Immanuel Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2000,

kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMU Negeri 2 Bandar Lampung

dan lulus tahun 2003.

Pada tahun 2003 penulis diterima di Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Program Undangan

Seleksi Masuk IPB (USMI). Semasa kuliah penulis aktif mengikuti kegiatan

kemahasiswaan di Persekutuan Mahasiswa Kristen IPB. Selain itu, penulis juga

pernah menjabat sebagai ketua Persekutuan Fakultas Ekonomi dan Manajemen

selama satu tahun.

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP................................................................................. iii

KATA PENGANTAR………………………………………………….. iv

DAFTAR TABEL………………………………………………………. viii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………….…… ix

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ x

I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang………………………………………………… 1 1.2. Perumusan Masalah………………………………………..….. 3 1.3. Tujuan Penelitian……………………………………………… 4 1.4. Manfaat Penelitian…………………………………………….. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA………………………………………..… 5 2.1. Analisis Kelayakan Usaha…………………………………...... 5

2.1.1. Aspek Pemasaran……………………………………….. 5 2.1.2. Aspek Teknis dan Teknologi…………………….…....… 5 2.1.3. Aspek Manajemen…………………………………….… 6 2.1.4. Aspek Finansial……………………………………….… 7

2.2. Usaha Kecil dan Menengah …………………………………... 8 2.3. Usaha Ternak Kambing…………………………………….…. 8 2.3.1. Pakan Ternak………………………………………….. 9 2.4. Penelitian Aksi Partisipatif…………………………………..… 9 2.4.1. Enam Belas Prinsip Penelitian Aksi Partisipatif……..... 9 2.4.2. Metode PAR…………………………………………… 12 2.5. Penelitian Terdahulu…………………………………………… 12

III. METODOLOGI PENELITIAN…………………………………. 15 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian………………………………... 15 3.2. Tahapan Penelitian Aksi Partisipatif…………………………... 16 3.3. Lokasi dan Waktu Peneltian…………………………………… 19 3.4. Jenis dan Sumber Data………………………………………… 19 3.5. Pengolahan dan Analisis Data…………………………………. 19 3.5.1. Analisis Pendapatan Usaha……………………………. 21 3.5.2. Analisis Kriteria Investasi……………………………… 21 3.5.3. Analisis Sensitivitas……………………………………. 24 3.6. Asumsi-Asumsi Penelitian……………………………………… 24

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

vii

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 26 4.1. Proses Penelitian Aksi Partisipatif………….…………………. 26

4.2. Gambaran Umum Usaha.....................................……………..... 29 4.2.1. Lokasi Usaha.....................…………………………….… 29 4.2.2. Sejarah Usaha...........................................................……. 30 4.2.3. Karakteristik Responden................................................... 31

4.3. Analisis Kelayakan Usaha...................……………………….… 31 4.7.1. Aspek Pemasaran................................................................ 31 4.7.2. Aspek Teknis....................................................................... 34 4.7.3. Aspek Manajemen................................................................ 42 4.7.4. Aspek Finansial.................................................................... 45

KESIMPULAN DAN SARAN................................................................... 62 1. Kesimpulan.......................................................................................... 62 2. Saran.................................................................................................... 63 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 64 LAMPIRAN................................................................................................... 67

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

x

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman 1. Proses PAR usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar…………………………………............................. 67

2. Tingkat suku bunga deposito berjangka RP/US$ pada 31 juli 2007 (% per tahun).………………………………………… 70 3. Analisis regresi terhadap dua perlakuan pakan yang berbeda...... 71 4. Rencana kebutuhan dana usaha ternak kambing Kelompok Tani

Harapan Mekar (tanpa konsentrat) ……………………………….... 72 5. Rencana kebutuhan dana usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar (dengan konsentrat, 1x penjualan)……………….... 73 6. Rencana kebutuhan dana usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar (dengan konsentrat, 2x penjualan)………………... 74 7. Permodalan dan rencana penerimaan usaha ternak kambing

Kelompok Tani Harapan Mekar (tanpa konsentrat)……………....... 75 8. Permodalan dan rencana penerimaan usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar (dengan konsentrat, 1x penjualan).. 76 9. Permodalan dan rencana penerimaan usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar (dengan konsentrat, 1x penjualan).. 77 10. Rekapitulasi cash flow biaya operasional usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar (tanpa konsentrat)…… 78 11. Rekapitulasi cash flow biaya operasional usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar (dengan konsentrat, 1x penjualan)...................................................... 79 12. Rekapitulasi cash flow biaya operasional usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar (dengan konsentrat, 2x penjualan)...................................................... 80 13. Perhitungan biaya penyusutan asset……………………………...... 81 14. Analisis cashflow usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar................................................................................... 82 15. Analisis sensitivitas penurunan harga jual 6%................................. 83 16. Analisis sensitivitas penurunan harga jual 7%................................. 83 17. Analisis sensitivitas penurunan harga jual 8%................................. 83 18. Perhitungan profit margin (tanpa konsentrat, komersial)............... 84

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

xi

19. Perhitungan profit margin (tanpa konsentrat, semi-komersial)...... 84 20. Perhitungan profit margin (dengan konsentrat, 1x penjualan, komersial).......................................................................................... 85 21. Perhitungan profit margin (dengan konsentrat, 1x penjualan, semi-komersial)................................................................................ 85 22. Perhitungan profit margin (dengan konsentrat, 2x penjualan, komersial)......................................................................................... 86 23. Perhitungan profit margin (dengan konsentrat, 2x penjualan, semi-komersial)............................................................................... 86

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

ix

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Kerangka pemikiran penelitian…………………………………........ 15

2. Proses berulang-ulang penelitian aksi partisipatif………………….. 16

3. Tahapan penelitian aksi partisipatif………………………………….. 20

4. Saluran pemasaran usaha ternak kambing kelompok tani harapan

mekar………………………………………………………………….. 33

5. Tahap-tahap proses produksi………………………………………… 35

6. Layout kandang ternak sebelum diperluas…………………………. 35

7. Layout kandang ternak setelah diperluas………………………...... 36

8. Bagan organisasi usaha ternak kambing…………………………… 43

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

viii

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Struktur dan bagan organisasi………………………………………. 7

2. Profil responden………………………………………………………. 32

3. Proyeksi kebutuhan alat dan bahan baku usaha ternak kambing kelompok tani harapan mekar………………………………………… 41 4. Proyeksi kebutuhan dana usaha ternak kambing kelompok tani harapan mekar………………………………………………………… 47 5. Rincian biaya tetap usaha ternak kambing kelompok tani harapan mekar…………………………………………………………………... 49 6. Rincian biaya variabel usaha ternak kambing kelompok tani harapan mekar………………………………………………………… 50 7. Nilai kriteria investasi usaha ternak kambing kelompok tani harapan mekar....................................................................................... 55 8. Hasil analisis sensitivitas penurunan harga jual usaha ternak kambing kelompok tani harapan mekar …………………………… 60

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Krisis ekonomi berkepanjangan yang diikuti dengan bangkrutnya sebagian besar

usaha skala besar telah menggugah kesadaran para pengambil kebijakan, politisi, peneliti,

akademisi, pengamat, dan berbagai kalangan masyarakat lainnya terhadap arti penting

perekonomian rakyat atau usaha kecil dan menengah (UKM) dalam perekonomian

nasional. Menurut Partomo dan Soedjono (2004), pada masa krisis yang berkepanjangan,

UKM dapat bertahan dan mempunyai potensi untuk berkembang. Dalam Kajian

Stabilitas Keuangan 1 (2004) juga disebutkan bahwa UKM terbukti lebih tahan dalam

menghadapi krisis dibandingkan dengan usaha besar.

Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk mengembangkan UKM di

berbagai bidang. Salah satu sektor UKM yang berkembang di Indonesia adalah

berasal dari sektor pertanian. Peternakan sebagai salah satu subsektor pertanian

memainkan peranan penting dalam pembangunan sektor pertanian dan perekonomian

Indonesia. Peranan sub sektor peternakan dalam bidang pertanian cukup besar dan

menempati posisi kedua terbesar setelah tanaman bahan makanan.

(http://www.bapedajabar.go.id).

Kambing merupakan salah satu jenis ternak yang akrab dengan sistem usaha

tani di pedesaan. Hal ini dikarenakan, ukuran tubuhnya tidak terlalu besar,

perawatannya mudah, cepat berkembang biak, jumlah anak per kelahiran sering lebih

dari satu ekor, jarak antarkelahiran pendek, dan pertumbuhannya cepat. Selain itu,

kambing memiliki daya adaptasi yang tinggi dengan kondisi agroekosistem suatu

tempat. Di lingkungan-lingkungan yang paling buruk, kambing masih dapat bertahan

hidup (Sarwono, 2002).

Pada tahun 2001 populasi kambing di Indonesia adalah sebesar 12,5 juta ekor.

Populasi ini terus-menerus mengalami peningkatan hingga mencapai 13,2 juta ekor

pada tahun 2005 (http://www.bps.go.id). Tingkat konsumsi akan kambing secara

nasional terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jumlah kambing yang

dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) dan di Luar Rumah Potong Hewan (LRPH)

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

2

yang dilaporkan pada tahun 2001 – 2005 adalah berturut-turut sebesar 548.451 ekor,

562.845 ekor, 574.258 ekor, 590.827 ekor, dan 606.384 ekor (http://www.bps.go.id).

Perkembangan populasi kambing Jawa Barat tahun 2001 sampai dengan 2006

berturut-turut sebanyak 922.633 ekor, 878.043 ekor, 930.066 ekor, 1.144.102 ekor,

999.267 ekor, dan 1.148.547 ekor. Bila dikaitkan dengan kapasitas tampung yang

dimiliki Jawa Barat untuk pengembangan domba dan kambing masih dapat

menampung sebanyak 8.718.685 ekor sehingga sangat besar peluangnya untuk terus

dikembangkan (http://www.disnak.jabar.go.id).

Peluang usaha ternak kambing di kota Bogor, khususnya usaha ternak

kambing Kelompok Tani Harapan Mekar, sangat terbuka lebar. Hal ini dapat dilihat

dari kebutuhan akan kambing di kota Bogor mencapai 12.635 ekor pada tahun 2006,

sedangkan produksi kambing yang tercatat pada tahun 2006 hanya mencapai 1.356

ekor (Dinas Agribisnis, 2007).

Dengan banyaknya peternak kambing yang mencapai 76 kelompok,

menunjukkan bahwa persaingan dalam industri peternakan kambing ini sangat ketat

(Dinas Agribisnis, 2007). Oleh karena itu diperlukan suatu strategi pengembangan

usaha pada kelompok agar dapat memunculkan keunggulan kompetitif dalam

bersaing dengan para kompetitor.

Sebelum pengembangan usaha diimplementasikan, terlebih dahulu perlu

diadakan penelitian tentang apakah usaha yang akan dirintis tersebut layak

diimplementasikan atau tidak. Untuk itulah penulis bersama-sama kelompok

menyusun suatu analisis kelayakan usaha. Analisis kelayakan usaha ini dilakukan

terhadap aspek finansial dan aspek non finansial, meliputi aspek pasar, teknis, dan

manajemen yang saling terkait satu sama lainnya dalam menentukan keberhasilan

usaha yang akan dijalankan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Aksi

Partisipatif atau Participatory Action Research (PAR). Dalam Penelitian Aksi

Partisipatif Kelompok Tani Harapan Mekar tidak dijadikan sebagai obyek penelitian

tetapi sebagai pelaku utama bersama-sama dengan peneliti dalam melakukan proses

penyusunan analisis kelayakan usaha. Melalui penelitian ini maka diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengidentifikasi dari setiap masalah

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

3

yang ada dan mencari solusi untuk meyelesaikan masalah tersebut. Dengan begitu,

maka usaha ternak kambing pada Kelompok Tani Harapan Mekar ini diharapkan

dapat lebih berkembang.

1.2. Perumusan Masalah

Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian Formulasi Strategi Usaha

Ternak Kambing Melalui Pendekatan Participatory Action Research (PAR) di

Kelompok tani Harapan Mekar, Desa Situgede, Bogor oleh Laksana Bayu Utama.

Dari hasil penelitian Formulasi Strategi Usaha Ternak Kambing Melalui Pendekatan

Participatory Action Research (PAR) tersebut didapat bahwa strategi terbaik untuk

pengembangan usaha Kelompok Tani Harapan Mekar adalah strategi perluasan

kandang. Oleh karena itu untuk mengukur tingkat kelayakan usaha baik dari aspek

finansial maupun non-finansial, diperlukan suatu analisis kelayakan usaha terhadap

strategi perluasan kandang tersebut.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perumusan masalah yang diteliti,

adalah:

1. Apakah kelayakan aspek non finansial perluasan kandang ternak kambing

Kelompok Tani Harapan Mekar dapat diimplementasikan?

2. Apakah kelayakan aspek finansial perluasan kandang ternak kambing Kelompok

Tani Harapan Mekar tanpa menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat

dapat diimplementasikan?

3. Apakah kelayakan aspek finansial perluasan kandang ternak kambing Kelompok

Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat

dapat diimplementasikan?

4. Apakah tingkat kepekaan kelayakan finansial perluasan kandang ternak kambing

Kelompok Tani Harapan Mekar dapat diimplementasikan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis kelayakan aspek non finansial perluasan kandang ternak kambing

Kelompok Tani Harapan Mekar

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

4

2. Menganalisis kelayakan aspek finansial perluasan kandang ternak kambing

Kelompok Tani Harapan Mekar tanpa menggunakan pakan tambahan berupa

konsentrat

3. Menganalisis kelayakan aspek finansial perluasan kandang ternak kambing

Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa

konsentrat

4. Menganalisis tingkat kepekaan kelayakan finansial perluasan kandang ternak

kambing Kelompok Tani Harapan Mekar

1.4. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi masyarakat, sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi usaha dan menjadi

pedoman dalam merencanakan usaha yang akan dilakukan diwaktu mendatang

2. Sebagai bahan informasi baik bagi masyarakat sekitar dan juga bagi pihak-pihak

yang ingin menekuni usaha ternak kambing

3. Bagi penulis, sebagai bentuk aplikasi ilmu yang didapatkan selama di bangku

kuliah dan sebagai media pengembangan kemampuan dalam mengamati,

mengumpulkan data, menganalisis dan melaporkan ke dalam suatu bentuk ilmiah

tentang keadaan usaha suatu usaha peternakan yang dilakukan secara bersama-

sama dengan masyarakat (partisipatif).

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Analisis Kelayakan Usaha

Suatu bisnis atau usaha merupakan seluruh kegiatan yang

diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang

perniagaan dalam rangka memperbaiki standar dan kualitas hidupnya (Umar,

1997). Menurut Umar dalam Nasir (2002), secara umum studi kelayakan

usaha adalah suatu penelitian tentang layak atau tidaknya suatu usaha, yang

biasanya merupakan usaha investasi untuk dilaksanakan. Maksud layak (atau

tidaknya) disini adalah prakiraan bahwa usaha akan dapat (atau tidak dapat)

menghasilkan keuntungan yang layak bila sudah dioperasionalkan. Husnan

dan Suwarsono dalam Solehan (2002) mengemukakan bahwa studi kelayakan

proyek atau usaha adalah penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek

atau usaha dilaksanakan dengan berhasil.

Menurut Umar (1997), secara umum terdapat beberapa aspek

persiapan perencanaan suatu usaha yang harus diperhatikan dan

dipertimbangkan antara lain: (1) Aspek pemasaran, (2) Aspek teknis dan

teknologi, (3) Aspek sumber daya manusia, (4) Aspek Manajemen, dan (5)

Aspek Finansial.

2.1.1. Aspek Pemasaran

Menurut Umar (1997), pemasaran adalah kegiatan usaha yang

bertujuan untuk menjual barang/jasa yang diproduksi ke pasar. Analisis

kelayakan aspek ini yang utama adalah:

a. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.

b. Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap,

perilaku, serta keputusan mereka atas produk.

c. Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan

dilaksanakan.

2.1.2. Aspek Teknis dan Teknologi

Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan

apa yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan

dilaksanakan (Umar, 1997). Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

6

dalam aspek teknis adalah lokasi proyek, skala operasi, kriteria pemilihan

mesin dan perlengkapan, proses produksi dan layout pabrik, dan ketepatan

jenis teknologi (Husnan dan Suwarsono dalam Solehan, 2002). Menurut

Ibrahim dalam Solehan (2002), faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam

aspek teknis dan teknologi adalah lokasi usaha yang direncanakan, sumber

bahan baku, jenis teknologi yang digunakan, kapasitas produksi, serta jenis

dan jumlah investasi yang diperlukan disamping membuat rencana produksi

selama umur ekonomis proyek.

2.1.3. Aspek Manajemen

Menurut Rangkuti (2005), keterangan yang jelas dan terperinci

mengenai kondisi manajemen sangat penting di dalam rencana bisnis. Untuk

itu kita perlu menjelaskan struktur organisasi serta siapa saja yang terlibat

dalam bisnis tersebut, berikut kualifikasi mereka. Penjelasan secara

mendetail dalam aspek manajemen ini setidaknya meliputi strutur

organisasi, penjelasan mengenai keahlian dan jumlah pekerjaan yang

dipekerjakan, penjelasan mengenai sistem penggajian dan bonus serta

tunjangan lain untuk kesejahteraan karyawan, dan alokasi pekerjaan.

Menurut Husnan dan Suwarsono dalam Solehan (2002), hal-hal

yang dipelajari dalam menyusun rencana tentang pengelolaan operasi

proyek/usaha ini, yaitu bentuk badan usaha, jenis pekerjaan yang diperlukan,

persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan, struktur

organisasi, dan pencarian tenaga kerja.

a. Struktur Organisasi

Menurut Hasibuan (2003), Organisasi adalah suatu sistem

perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk

mencapai tujuan tertentu. Secara singkat struktur dan bagan organisasi

dikemukakan pada Tabel 1.

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

7

Tabel 1. Struktur dan Bagan Organisasi

Struktur Organisasi Bagan Organisasi

1. Organisasi Lini

2. Organisasi Lini dan Staf

3. Organisasi Fungsional

4. Organisasi Lini, Staf, dan

Fungsional

5. Organisasi Komite

Berbentuk segitiga vertikal

atau horizontal

Berbentuk kerucut vertikal atau

horizontal

Berbentuk setengah lingkaran

atau lingkaran

Berbentuk oval atau lonjong

telur

Sumber:Hasibuan, 2003

b. Deskripsi Pekerjaan

Menurut Hasibuan (2003), deskripsi atau uraian pekerjaan adalah

informasi tertulis yang menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi

pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek pekerjaan pada suatu

jabatan tertentu dalam organisasi.

2.1.4. Aspek Finansial

Dari sisi finansial atau keuangan, suatu usaha dikatakan sehat,

apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi

kewajiban finansialnya (Umar, 1997). Kegiatan pada aspek keuangan

(finansial) ini, antara lain perhitungan perkiraan jumlah dana yang

diperlukan untuk keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta

tetap proyek/usaha. Juga, dipelajari mengenai struktur pembiayaan yang

menguntungkan dengan menentukan berapa dana yang harus disiapkan

lewat pinjaman dari pihak lain dan berapa dari modal sendiri. Pembuatan

hasil analisis keuangan akan digunakan untuk mengkomunikasikan keadaan

rencana keuangan dengan pihak yang berkepentingan. Kegiatan aspek

keuangan ini dilakukan setelah aspek lain selesai dilaksanakan.

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

8

2.2. Usaha Kecil dan Menengah

Menurut Partomo dan Soejoedono (2004), pengertian tentang usaha

kecil menengah (UKM) tidak selalu sama, tergantung konsep yang digunakan

negara tersebut. Mengenai pengertian atau definisi usaha kecil ternyata sangat

bervariasi, di satu negara berlainan dengan negara lainnya. Dalam definisi

tersebut mencakup sedikitnya dua aspek yaitu aspek penyerapan tenaga kerja

dan aspek pengelompokkan perusahaan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang

diserap dalam gugusan/kelompok perusahaan tersebut (range of the member

of employees) misalnya usaha kecil di United Kingdom adalah suatu usaha bila

jumlah karyawannya antara 1-200 orang; di Jepang antara 1-300 orang; di

USA antara 1-500 orang.

Dengan berkembangnya perekonomian nasional, maka pada tahun

1991 Departemen Perindustrian RI melakukan penyesuaian rumusan

pengelompokkan industri, yaitu industri kecil dan kerajinan didefinisikan

sebagai kelompok perusahaan yang dimiliki penduduk Indonesia dengan

jumlah aset kurang dari Rp. 600 juta di luar nilai tanah dan bangunan yang

digunakannya. Sedangkan Bank Indonesia menentukan batas tertinggi dari

investasi, di luar tanah dan bangunan sebesar Rp. 600 juta bagi pengertian

industri kecil. Sedangkan INPRES No. 10 Tahun 1999 mendefinisikan usaha

menengah adalah unit kegiatan yang memiliki kekayaan bersih Rp. 200 juta

sampai maksimal Rp. 10 miliar (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha) (Partomo dan Soejoedono, 2004).

2.3. Usaha Ternak Kambing

Menurut Sarwono (2003), nilai ekonomi, sosial, dan budaya beternak

kambing sangat nyata. Besarnya nilai sumber daya bagi pendapatan keluarga

petani bisa mencapai 14-25% dari total pendapatan keluarga. Bagi petani kecil

atau buruh yang memiliki tanah garapan, ternak kambing menempati fungsi

yang cukup penting terutama sebagai tabungan yang dapat dijual sewaktu-

waktu bila membutuhkan uang. Dengan demikian, ternak ini cocok

dikembangkan di daerah pedesaan dengan pemilikan lahan yang relatif sempit.

Di Indonesia, manfaat ekonomi kambing terutama daging dan kulitnya,

sedangkan bulunya relatif masih terbatas. Daging kambing ini lebih empuk

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

9

daripada daging kerbau ataupun daging sapid an seratnya lebih halus sehingga

relatif lebih disukai masyarakat. Kambing merupakan salah satu jenis ternak

yang dipelihara oleh masyarakat, karena memiliki berbagai keunggulan, antara

lain (Sosroamidjojo dalam Kusumawardhani, 2004) :

a. Sebagai tabungan, sewaktu-waktu mudah dijual jika perlu,

b. lekas berkembang biak, karena beranak lebih dari satu ekor dalam satu

kalimelahirkan dan dalam setahun dapat dua kali beranak,

c. modal yang diperlukan relatif kecil

d. kandang dan pemeliharaannya relatif sederhana, serta relatif tidak

membutuhkan tempat dan tenaga yang besar.

2.3.1. Pakan Ternak

Menurut Sarwono (2002), jumlah pakan hijauan yang diberikan pada

kambing dewasa adalah 10% dari bobot badannya. Sedangkan jumlah

konsentrat yang diberikan adalah sebanyak 3% bobot badan. (Sitorus dkk.,

1998).

2.4. Penelitian Aksi Partisipatif

Penelitian aksi partisipatif (Participatory Action Research atau PAR)

lebih merupakan pendekatan para aktivist, yang bekerja untuk memperkuat

komunitas lokal, atau yang diwakilinya, untuk memanipulasi struktur

kekuasaan yang lebih tinggi (Bahan Pelatihan “Leadership Program for IPB

Student”, Vila Parenca, Bogor, 13-16 Februari 2007).

2.4.1. Enam Belas Prinsip Penelitian Aksi Partisipatif

Enam belas prinsip Penelitian Aksi Partisipatif ini disusun untuk 3er

Encuentro Mundial Investigation Participatva (Pertemuan Negara Dunia

Ketiga mengenai Penelitian Partisipatif), Managua, Nicaragua, 3-9

September 1989. Prinsip-prinsip tersebut merepresentasikan sebuah refleksi

dan penyempurnaan penting dari praxis penelitian aksi partisipatif, oleh

seorang praktisi terkemuka, selama tahun 80-an (Robin McTaggart dalam

bahan Pelatihan dan Lokakarya “Penelitian Aksi Partisipatif dalam Proses

Kebijakan Pengelolaan dan Pengaturan Hutan”, Citeko, Bogor, 29 Juni – 2

Juli 2004 ).

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

10

Enam Belas Prinsip Penelitian Aksi Partisipatif:

1. Penelitian aksi partisipatif adalah sebuah pendekatan untuk memperbaiki

praktek sosial dengan jalan merubahnya dan belajar dari konsekuensi

perubahan tersebut.

2. Penelitian aksi partisipatif bergantung kepada partisipasi nyata yang

dilakukan melalui sebuah tahapan berkesinambungan dari perencanaan,

aksi (implementasi rencana), pengamatan (secara sistematis), refleksi

dan kemudian menyusun rencana kembali dan seterusnya memutari

lingkaran siklus kembali.

3. Penelitian aksi partisipatif adalah suatu bentuk kerjasama (kolaborasi).

4. Penelitian aksi partisipatif membangun komunitas yang memiliki sikap

kritis-diri dari orang-orang yang berpartisipasi dan berkolaborasi dalam

proses penelitian yang meliputi perencanaan, aksi pengamatan dan

refleksi.

5. Penelitian aksi partisipatif adalah sebuah proses belajar yang sistematis,

dimana orang-orang bertindak secara terarah dengan tetap terbuka

terhadap datangnya kejutan dan tanggap terhadap berbagai kesempatan.

6. Penelitian aksi partisipatif melibatkan orang-orang dalam membangun

teori mengenai kebiasaan sendiri. Proses ini mendorong untuk memiliki

sifat ingin tahu dan memahami hubungan antara situasi, aksi dan

konsekuensi dalam kehidupan mereka sendiri.

7. Penelitian aksi partisipatif mengharuskan orang-orang menempatkan

praktek, ide-ide dan asumsi mengenai institusi untuk diuji dengan

mengumpulkan bukti yang meyakinkan sebagai bahan pembenaran.

8. Penelitian aksi partisipatif tidak hanya meliputi kegiatan membuat

catatan yang mendeskripsikan apa yang terjadi se-akurat mungkin, tetapi

juga mengumpulkan dan menganalisis sejumlah keputusan/penilaian,

reaksi dan sikap terhadap apa yang terjadi.

9. Penelitian aksi partisipatif melibatkan partisipan dalam memahami

pengalaman mereka sendiri secara obyektif. Hal ini dapat dilakukan

dengan membuat sebuah jurnal pribadi dimana partisipan mencatat

kemajuan dan refleksinya terhadap dua rangkaian (sejajar) proses

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

11

belajar: (a) mengenai praktek itu sendiri (bagaimana praktek individu

dan kolektif dibangun) dan (b) mengenai peoses mempelajari suatu

praktek (bagaimana kegiatan penelitian aksi berjalan).

10. Penelitian aksi partisipatif adalah sebuah proses politik, karena

melibatkan orang-orang dalam membuat perubahan yang akan

mempengaruhi pihak lain. Karena alasan itu, terkadang muncul

resistensi (penolakan) terhadap perubahan, baik itu oleh partisipan

maupun pihak lain.

11. Penelitian aksi partisipatif menyangkut analisis kritis atau situasi yang

terstruktur (proyek, program, sistem).

12. Penelitian aksi partisipatif dimulai dengan hal kecil dengan melakukan

perubahan-perubahan skala kecil yang dapat dikelola dan dikendalikan

oleh individu, dan kemudian mengarah pada pola-pola yang lebih luas.

13. Penelitian aksi partisipatif dimulai dengan siklus kecil perencanaan, aksi,

pengamatan dan refleksi yang dapat membantu menjelaskan isu-isu, ide-

ide dan asumsi dengan lebih jelas sehingga terlibat untuk mengajukan

pertanyaan yang lebih memiliki kekuatan seiring dengan berjalannya

kegiatan.

14. Penelitian aksi partisipatif dimulai dengan kelompok kecil pihak-pihak

yang berkolaborasi tetapi dengan memperluas komunitas peneliti aksi

partisipatif, sehingga secara bertahap mengikutsertakan lebih banyak

pihak yang terlibat dan yang mendapat dampak dari kegiatan yang

dilakukan.

15. Penelitian aksi partisipatif memperbolahkan dan mengharuskan

partisipan membuat catatan dari perubahan yang dicapai mengenai

perubahan aktivitas dan praktek, bahasa dan wacana, hubungan sosial

dan bentuk organisasi.

16. Penelitian aksi partisipatif memperbolehkan dan mengharuskan

partisipan memberikan sebuah alasan yang memberikan justifikasi kerja

sosial (pendidikan) mereka kepada yang lain.

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

12

2.4.2. Metode PAR

Metode PAR yang digunakan dalam penelitian adalah teknik-

teknik Participatory Rural Appraisal (PRA). Menurut Djohani (1996),

teknik-teknik PRA adalah alat-alat untuk melakukan kajian (keadaan) desa.

Teknik-teknik PRA yang digunakan adalah :

1. Teknik Penelusuran Sejarah Desa, adalah suatu teknik yang mengkaji

suatu keadaan dari waktu ke waktu (waktu tidak dibatasi). Jenis

informasi yang dibutuhkan adalah informasi umum, asal-usul desa,

perkembangan masyarakat termasuk pertanian.

2. Teknik Jadwal Sehari, adalah teknik yang mengkaji suatu keadaan dari

waktu ke waktu dalam satu hari. Jenis informasi yang dibutuhkan adalah

pola kegiatan keluarga terutama keluarga petani.

3. Teknik Pembuatan Bagan Alur, adalah teknik untuk mengkaji suatu

sistem tertentu. Jenis informasinya adalah alur produksi pertanian dan

pemasaran hasil atau sistem pengelolaan air di desa.

4. Teknik Kajian Mata Pencaharian, adalah teknik untuk mengkaji mata

pencaharian desa yang diurutkan berdasar yang paling utama/banyak

dilakukan masyarakat. Jenis informasinya adalah mata pencaharian

utama masyarakat, dan potensi pengembangan usaha.

5. Teknik Pembuatan Bagan Urutan, adalah teknik serba guna untuk

mengurutkan berbagai hal yang akan diprioritaskan. Jenis informasinya

adalah pilihan teknologi dan tanaman baru, pilihan prioritas masalah atau

prioritas kegiatan.

6. Teknik Wawancara Keluarga Petani. Teknik ini biasanya tidak dilakukan

untuk wawancara dalam kelompok. Jenis informasinya meliputi

pendapatan, sumber daya yang dimiliki, dan sebagainya.

2.5. Penelitian Terdahulu

Sukmawati (1991) melakukan penelitian tentang pendugaan produksi

dan analisis kelayakan finansial usaha penggemukan kambing kacang dengan

menggunakan ransum percobaan. Penelitian bertujuan untuk: (1) menduga

fungsi produksi penggemukan kambing ; (2) mengetahui biaya dan

pendapatan yang akan dicapai; (3) mempelajari kelayakan finansial suatu

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

13

model usaha penggemukan kambing. Hasil pendugaan fungsi Cobb-Douglas

menunjukkan bahwa proses produksi usaha penggemukan kambing kacang

dengan menggunakan ransum percobaan perlakuan R1 berada pada tahap

kenaikan hasil dengan laju yang berkurang (decreasing return to scale). Hasil

analisis kelayakan finansial pada model I mempunyai NPV Rp 81.553,10,-

dengan IRR 39%, sedangkan penggemukan model II mempunyai NPV Rp

2.558.407,- dengan IRR tak hingga. Pengujian model I dan model II tersebut

menunjukkan kedua model layak secara finansial. Hasil analisis kepekaan

menunjukkan bahwa model I sangat peka terhadap perubahan harga jual

kambing dan kenaikan harga konsentrat dibanding model II. Sedang model II

peka terhadap penurunan harga jual kambing, namun tetap layak dilaksanakan.

Ratnawati (2002) melakukan penelitian tentang kajian kelayakan

finansial pengembangan usaha peternakan sapi dan kambing perah di

pesantren Darul Fallah, Ciampea, Bogor. Hasil analisis pada keragaan usaha

Peternakan Darul Falah menunjukkan dua hal penting dalam teknis produksi.

Pertama, pengelolaan sapi perah dijadikan satu dengan kambing perah

sehingga tidak ada perincian biaya yang timbul dari masing-masing usaha.

Kedua, produktifitas ternak masih rendah. Hal ini terlihat dari rata-rata jumlah

produksi per hari sapi perah 7-9 liter dan kambing perah 0,75-1,5 liter. Hasil

analisis pada pasar menunjukkan bahwa susu sapi dan kambing memiliki

prospek pasar yang bagus. Berdasarkan hasil analisis aspek finansial, rencana

perluasan skala usaha sapi perah layak diusahakan pada tingkat diskonto 13%

dan usaha menjadi tidak layak ketika tingkat diskontonya 18%. Sedangkan

pada usaha ternak kambing perah layak diusahakan pada baik pada tingkat

diskonto 13% maupun 18%. Hasil analisis sensitifitas pada kenaikan harga

pakan 30%, kenaikan harga ternak sebesar 20%, dan penurunan harga jual

susu sebesar 15% membuat usaha ternak sapi perah tidak layak. Sedangkan

pada pengembangan usaha kambing perah tidak layak untuk dilakukan hanya

ketika terjadi penurunan harga susu sebesar 15% pada tingkat diskonto 18%.

Ahmad (2002) melakukan penelitian tentang analisa usaha ternak

kambing perah dan pemasaran susu kambing di Pusat Pelatihan Pertanian dan

Pedesaan Swadaya (P4S) Citra Rasa, Bogor. Tujuan dari penelitian

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

14

menganalisis tingkat pendapatan dan aliran kas usaha ternak kambing perah

dengan dua metode penanganan anak kambing yang berbeda, yaitu

memelihara semua anak yang lahir selama pengusahaan ternak, dan menjual

semua anak kambing yang lahir selama pemeliharaan ternak kambing perah.

Nilai NPV dari pengusahaan ternak yang memelihara semua anak yang

dihasilkan pada tingkat diskonto 16 % adalah Rp 560.151.929,-. Sedangkan

NPV pada tingkat diskonto 20 % adalah Rp 414.872.987,-. Nilai IRR pada

pengusahaan adalah sebesar 39 %. Net B/C yang dihasilkan pada tingkat

bunga 16% dan 20 % adalah 1,59 dan 1,45. Lalu, nilai NPV pada pengusahaan

dengan menjual semua anak adalah Rp 277.500.080,- pada tingkat diskonto 16

% dan Rp 204.620.206,- pada tingkat diskonto 20 %. Nilai IRR adalah 37 %,

dan nilai nett B/C pada tingkat bunga 16 dan 20 % adalah 1,35 dan 1,27.

Perbedaan mendasar dari penelitian yang dilakukan secara

partisipatif pada ketiga penelitian tersebut adalah pada proses penelitian.

Proses penelitian partisipatif dilakukan secara bottom up. Hal ini berarti fokus

penelitian bukan hanya berdasarkan pada hasil akhir yang akan dicapai, tetapi

juga memperhatikan apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan masyarakat.

Dengan kata lain, penelitian ini dapat memperkuat, mengembangkan, dan

memperbaiki hal-hal yang tidak terdeteksi pada penelitian sebelumnya.

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Melalui pembelajaran secara partisipatif ditemukan suatu masalah

dimana untuk beberapa tahun ke depan maka kapasitas kandang yang ada

sekarang pada kelompok tidak mencukupi untuk menampung jumlah kambing

pada beberapa tahun ke depan tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu

pembelajaran mengenai penyusunan suatu analisis kelayakan usaha. Tujuan

dari analisis kelayakan usaha ini adalah untuk mengetahui apakah perluasan

kandang ini layak dijalankan atau tidak. Apabila layak maka perluasan

kandang dilanjutkan dan apabila tidak maka dibutuhkan kembali proses

identifikasi masalah utama untuk menemukan masalah apa yang paling utama

untuk dibuat suatu analisis kelayakan usaha (Gambar 1).

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Perluasan Kandang

Usaha Ternak Kambing • Gambaran Usaha • Visi, Misi dan Tujuan • Perumusan Masalah

Analisis Kelayakan Usaha

Tidak Layak Layak

Perluasan Kandang dilanjutkan

Pengumpulan Data

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

16

3.2. Tahapan Penelitian Aksi Partisipatif

Secara umum proses Penelitian Aksi Partisipatif merupakan proses

yang terjadi berulang-ulang yang didalamnya terjadi proses-proses seperti

perencanaan, aksi dan refleksi (Gambar 2). Proses ini dimulai dengan

pengamatan untuk mengidentifikasikan dari masalah-masalah yang ada. Hasil

pengamatan kemudian diangkat sebagai faktor yang penting untuk

dipertimbangkan dalam perencanaan, diikuti dengan tindakan/aksi nyata

untuk mencapai tujuan, lalu dilakukan refleksi/evaluasi kembali untuk

dijadikan bahan pembelajaran dalam perencanaan dan aksi selanjutnya sampai

terjadinya suatu perubahan di masa mendatang. Proses tersebut terjadi secara

berulang-ulang.

saat ini masa mendatang

pengamatan refleksi refleksi

Gambar 2. Proses Berulang-ulang Penelitian Aksi Partisipatif

Berikut merupakan tahapan penelitian aksi partisipatif di lapangan

yang didalamnya terdapat proses-proses yang disebutkan di atas. Tahapan-

tahapan tersebut (Gambar 3), yaitu:

3.2.1. Sosialisasi dan Identifikasi Potensi

a. Sosialisasi

Tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk memberitahukan

maksud kedatangan mahasiswa datang ke desa. Selain itu tujuan dari

kegiatan ini adalah membangun hubungan yang baik antara mahasiswa

dan masyarakat, sehingga adanya suatu kepercayaan dari masyarakat

kepada mahasiswa. Dengan begitu proses penelitian aksi partisipatif ini

dapat berjalan dengan baik. Metode atau teknik yang digunakan adalah

dengan menggunakan teknik Focus Group Discussion (FGD).

pere

ncan

aan

pere

ncan

aan

aksi

aksi

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

17

b. Identifikasi Potensi

Tujuan dari proses identifikasi potensi ini adalah untuk mengetahui

usaha-usaha apa saja yang terdapat di desa dan usaha apa yang paling

memiliki potensi untuk nantinya dikembangkan. Metode yang digunakan

adalah teknik wawancara baik secara individu maupun secara

berkelompok.

3.2.2. Pemilihan Kelompok Tani

Tujuan dari proses ini adalah untuk memilih salah satu usaha yang

dianggap paling berpotensi untuk dikembangkan nantinya. Dalam proses ini

maka didapati bahwa usaha yang dipilih adalah usaha ternak kambing

Kelompok Tani Harapan Mekar. Proses pemilihan ini dilakukan melalui

diskusi dengan tim fasilitator dan juga dengan adanya arahan dari para dosen

pembimbing di lapangan.

3.2.3. Kesepakatan dengan Kelompok Tani

Tujuan dari proses ini adalah unutk membuat kesepakatan antara

mahasiswa dan Kelompok Tani Harapan Mekar bahwa usahanya terpilih

untuk proses PAR ini. Selain itu, proses ini bertujuan untuk menyamakan

jadwal untuk pertemuan berikutnya dalam proses pendampingan atau

fasilitasi. Teknik yang digunakan adalah teknik FGD.

3.2.4. Identifikasi Masalah

a. Visi, Misi, dan Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar dapat diketahui akan ke arah

mana usaha ini tersebut dibawa atau dikembangkan. Oleh karena itu sangat

perlu dibangun suatu harapan secara bersama-sama tentang usaha tersebut.

Karena tidak dapat dilakukan apa-apa kalau tidak ada harapan yang akan

dicapai. Metode atau teknik-teknik yang digunakan dalam kegiatan ini

adalah teknik future scenario atau teknik untuk membuat skenario

kegiatan di masa depan.

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

18

b. Gambaran Kegiatan Usaha

Dari kegiatan ini dapat dilihat bagaimana usaha ternak kambing ini

selama ini dijalankan. Tujuan dilakukannya kegiatan ini agar mahasiswa

dan masyarakat/petani dapat belajar secara bersama-sama apakah

usahanya selama ini sudah baik atau masih memiliki kekurangan. Metode

atau teknik-teknik yang digunakan adalah teknik sejarah usaha dan teknik

analisis waktu pola aktivitas harian.

Teknik sejarah usaha digunakan untuk dapat mengetahui kapan

usaha itu berdiri, bagaimana perkembangan keuangan perusahaan selama

ini dan apa saja kendala-kendala usaha selama ini. Sedangkan teknik

analisis waktu pola aktivitas harian digunakan untuk mengetahui berapa

waktu yang digunakan oleh petani untuk dia bertani dan beternak

kambing.

c. Perumusan masalah

Tujuan dari kegiatan ini adalah agar para masyarakat/petani dapat

mengetahui secara pasti satu persatu masalah yang ada dalam usahanya,

dan juga sebagai bahan untuk menyusun suatu rencana usaha ke depan.

Metode atau teknik yang digunakan untuk merumuskan masalah

ini adalah teknik pohon masalah dimana dengan teknik ini dapat bersama-

sama belajar mengurutkan masalah dari yang paling kelihatan sampai

akar-akar permasalahan yang tidak kelihatan. Teknik ini digunakan untuk

memprioritaskan masalah dari yang paling besar sampai paling kecil.

3.2.5. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data ini dilakukan untuk mendapatkan data-data

yang diperlukan guna keperluan analisis kelayakan usaha. Teknik yang

digunakan adalah teknik wawancara baik secara individu maupun secara

berkelompok dengan teknik FGD.

3.2.6. Analisis Kelayakan Usaha

Proses terakhir dalam penelitian ini adalah secara bersama-sama

dengan masyarakat menyusun suatu analisis kelayakan usaha untuk dapat

mengukur kelayakan atau tidak layaknya usaha yang didampingi untuk

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

19

proses pengembangan lebih lanjut. Selain itu, hal ini berguna untuk menarik

investor mau mendanai usaha ternak kambing pada Kelompok Tani Harapan

Mekar tersebut. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik

wawancara secara individu maupun kelompok.

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Harapan Mekar.

Kelompok Tani Harapan Mekar terletak di Kelurahan Situgede, Bogor Barat,

Bogor, Jawa Barat. Waktu penelitian lapangan adalah Maret – Juni 2007.

3.4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data

primer diperoleh dengan cara wawancara secara individu ataupun secara

berkelompok dengan menggunakan teknik FGD dengan ketua kelompok tani

dan beberapa anggota kelompok tani, dan data sekunder diperoleh dari studi

literatur, seperti buku-buku, internet, bahan-bahan pelatihan, dan lain-lain.

3.5. Pengolahan dan Analisis Data

Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif

(deskriptif) digunakan untuk mengetahui aspek pemasaran, teknis, dan

manajemen. Aspek pemasaran meliputi target pasar, peluang pasar, dan

bauran pemasaran. Sedangkan aspek teknis meliputi tahapan proses produksi,

fasilitas produksi dan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi

tersebut. Aspek manajemen meliputi perijinan, status kepemilikan, struktur

organisasi, deskripsi pekerjaan, dan sistem kompensasi. Analisis kualitatif ini

dilakukan secara partisipatif dengan masyarakat/petani. Sedangkan aspek

finansial dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis

pendapatan usaha dan analisis kriteria investasi. Analisis ini dilakukan secara

individu oleh peneliti dengan komputer program Excel.

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

20

Gambar 3. Tahapan Penelitian Aksi Partisipatif

Pemilihan Kelompok

Sosialisasi dan Identifikasi Potensi Desa

Visi, Misi dan Tujuan Gambaran Kondisi Usaha Perumusan Masalah

Identifikasi Masalah Usaha

Analisis Kelayakan

Layak Tidak Layak

Perluasan Kandang dilanjutkan

Aspek Pemasaran Aspek Teknis Aspek Aspek Finansial

Kesepakatan dengan Kelompok

Perluasan Kandang

Pengumpulan Data

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

21

3.5.1. Analisis Pendapatan Usaha

Analisis ini digunakan untuk mengevaluasi kegiatan suatu usaha

dalam kurun waktu satu tahun.

a. Analisis Pendapatan (Keuntungan Satu Tahun)

Analisis Pendapatan bertujuan mengetahui besar keuntungan yang

diperoleh dari usaha yang dilakukan (Hernanto dalam Efayanti, 2006).

Rumus :

Penerimaan = TR – TC

TR = Total Revenue atau penerimaan total

TC = Total Cost atau biaya total

Kriteria :

Bila nilai TR > TC : usaha menguntungkan

Bila nilai TR < TC : usaha rugi

b. Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (R/C)

Analisis ini digunakan untuk menguji sejauhmana hasil yang

diperoleh dari usaha tertentu selama satu tahun (Hernanto dalam Efayanti,

2006).

Rumus :

TR

R/C =

TC

Kriteria :

Bila nilai R/C > 1 : usaha menguntungkan

Bila nilai R/C < 1 : usaha rugi.

3.5.2. Analisis kriteria Investasi

a. Net Present Value

Net Present Value adalah selisih antara Present Value dari investasi

dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas

operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan datang. Untuk

menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan

(Umar, 1997).

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

22

Rumus :

∑= +

−=

n

tttt

iCB

NPV1 )1(

dimana :

NPV = Nilai bersih sekarang

Bt = Manfaat pada tahun ke-t

Ct = Biaya pada tahun ke-t

i = Tingkat diskonto (%)

n = Umur usaha (tahun)

Kriteria :

1. NPV > 0, maka usaha layak dan dapat dilaksanakan

2. NPV = 0, maka usaha tidak untung dan tidak rugi, terserah kepada

penilaian subjektif pengambil keputusan.

3. NPV < 0, maka usaha tidak layak, karena manfaat lebih kecil dari

biaya dan lebih baik tidak dilaksanakan.

b. Profitability Index

Pemakaian metode profitability index (PI) ini adalah dengan

menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value)

dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan dating

dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah

dilaksanakan. Jadi, PI dapat dihitung dengan membansingkan antara PV

kas masuk dengan PV kas keluar (Umar, 1997).

Rumus:

PV Kas Masuk PI =

PV Kas Keluar

Kriteria:

1. jika PI > 1, maka usulan proyek dikatakan menguntungkan

2. jika PI < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

23

c. Internal Rate of Return

Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang

menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang,

atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal (Umar, 1997).

Rumus :

)( 2121

11 ii

NPVNPVNPViIRR −−

+=

dimana :

IRR = Tingkat internal hasil (%)

NPV1 = Nilai bersih sekarang yang bernilai positif

NPV2 = Nilai bersih sekarang yang bernilai negatif

i1 = Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV positif

i2 = Tingkat diskonto yang menghasilkan NPV negatif

Kriteria :

Investasi layak jika IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang

ditentukan dan sebaliknya jika IRR lebih kecil dari tingkat diskonto yang

berlaku maka investasi tidak layak.

d. Payback Period

Payback Period adalah suatu periode yang dilakukan untuk

menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan

menggunakan aliran kas (cash flow), dengan kata lain payback period

merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash inflow yang

hasilnya merupakan satuan waktu (Umar, 1997).

Rumus :

Nilai Investasi PBP = x 1 tahun

Kas Masuk Bersih Kriteria :

Jika PBP lebih pendek waktunya dari maximum PBP, maka usulan

investasi dapat diterima.

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

24

3.5.3. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat kembali suatu analisis

agar dapat dilihat pengaruh-pengaruh yang terjadi akibat keadaan yang

berubah-ubah (Gittinger dan Asler dalam Solehan, 2002). Analisis

sensitivitas mencoba melihat kembali realitas analisis suatu proyek yang

didasarkan pada kenyataan bahwa proyeksi atau rencana suatu proyek sangat

dipengaruhi oleh unsur-unsur ketidakpastian mengenai apa yang terjadi. Di

bidang pertanian, ada 4 macam analisis sensitivitas yang perlu diperhatikan,

yaitu harga, keterlambatan pelaksanaan, biaya yang terlalu besar, dan hasil.

3.6. Asumsi-Asumsi Penelitian

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah:

a. Umur dari usaha adalah 5 tahun didasarkan pada umur teknis dari kandang

ternak

b. Tingkat inflasi yang digunakan adalah 6% per tahun, yaitu berdasarkan

ramalan tingkat inflasi Bank Indonesia (http://www.keuangan-

pribadi.com). Besarnya penerimaan dan seluruh biaya akan meningkat

setiap tahunnya sebesar tingkat inflasi.

c. Harga bakalan adalah Rp 19.000,-/kg (http:\www.pikiran-rakyat.com).

d. Harga jual kambing untuk perluasan kandang dengan satu kali penjualan

adalah Rp 25.000,-/kg, yaitu perkiraan harga pada tahun mendatang

berdasarkan pada peningkatan harga pada tahun terakhir. Harga jual

kambing pada dua tahun terakhir adalah Rp 20.000,- dan Rp 22.500,- per

kg.

e. Bakalan yang digunakan adalah bakalan dengan usia antara 4-6 bulan

dengan bobot rata-rata 12 kg.

f. Perkiraan bobot jual kambing tanpa menggunakan konsentrat adalah 23,04

kg, dengan pertambahan bobot badan 0,046 kg per harinya (Yusuf dkk.,

2001). Sedangkan perkiraan bobot jual kambing dengan menggunakan

konsentrat adalah 26,16 kg, dengan pertambahan bobot badan 0,059 kg per

harinya (Sitorus dkk., 1997).

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

25

g. Tingkat kematian kambing setiap tahunnya adalah 1,67%. Nilai ini didapat

dari perbandingan antara jumlah kambing yang mati (1 ekor) dan jumlah

ternak kambing (60 ekor) pada kelompok selama 2 tahun usaha berjalan.

h. Konsentrat yang diberikan untuk perluasan kandang dengan menggunakan

pakan konsentrat adalah 0,525 kg per harinya, yaitu 3% dari bobot rata-

rata kambing selama penggemukan (Sitorus dkk., 1997). Lama

penggemukan adalah 8 bulan. Harga hijauan dan konsentrat adalah Rp Rp

350,-, dan Rp 1250,-/kg, yaitu berdasarkan harga yang terdapat pada

laboratorium industri makanan ternak, Fakultas Peternakan, IPB.

i. Investasi awal dilakukan pada tahun ke-0 sebelum usaha berproduksi,

berupa lahan, kandang ternak dan perlengkapan-perlengkapan usaha

seperti cangkul, garpu, sabit, keranjang, lampu.

j. Pinjaman dilakukan pada tahun ke-0 dengan pembayaran mulai tahun ke-1

selama 5 tahun pembayaran, dengan perbandingan antara modal sendiri

dan pinjaman adalah 35% untuk modal sendiri dan 65% untuk pinjaman

k. Tingkat suku bunga yang digunakan adalah 6,25%, yaitu suku bunga

deposito berjangka Bank BRI pada bulan Juli 2007 (http:\web.bisnis.com).

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Proses Penelitian Aksi Partisipatif

Hal pertama yang perlu dilakukan ketika kita telah turun di lokasi

penelitian (desa) adalah mensosialisasikan maksud dan tujuan kita datang ke

desa secara jelas kepada para aparat dan masyarakat dari desa yang

bersangkutan, contohnya kepada kepala desa dan aparat-aparat lain yang

berkepentingan di desa. Tujuan dari proses sosialisasi ini adalah agar

kedatangan kita dapat diterima dengan baik oleh masyarakat desa sehingga

proses penelitian/pendampingan pun dapat dilakukan (Gambar 4). Kendala-

kendala yang ditemui dalam proses ini adalah terkadang sulit untuk

membangun sebuah trust dalam diri masyarakat kepada peneliti. Pembelajaran

yang dapat diperoleh adalah ternyata tidak mudah untuk berkomunikasi

dengan masyarakat dan juga perlu adanya lebih kekreatifan dalam hal

berkomunikasi terutama untuk membangun trust yang baik dalam diri

masyarakat. Strategi yang dilakukan adalah perlu lebih banyak lagi melatih

cara berkomunikasi kita terutama untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

Setelah kita membangun suatu hubungan yang baik dalam

masyarakat barulah kita dapat memulai mengidentifikasi potensi-potensi

apakah yang terdapat di dalam desa Situgede meliputi sumber daya alam,

sumber daya manusia dan usaha-usaha yang sedang berkembang. Proses ini

dilakukan dengan wawancara dengan para pihak-pihak yang terkait seperti

ketua kelompok tani atau aparat-aparat desa yang ada. Kendala yang dihadapi

dalam proses ini adalah sulitnya mendapatkan fakta-fakta atau data-data yang

akurat dikarenakan data yang diperoleh dari pendapat masyarakat lebih

bersifat subjektif dan perkiraan. Pembelajaran yang diperoleh adalah

mahasiswa perlu kembali belajar untuk mengggali informasi umum tentang

potensi ekonomi desa

Proses selanjutnya setelah proses sosialisasi dan identifikasi potensi

adalah memilih salah satu UKM ataupun kelompok yang dianggap paling

berpotensi untuk didampingi. Hal ini tentunya tidak lepas dari arahan dosen-

dosen pembimbing yang ada. Kendala yang dihadapi adalah sedikitnya waktu

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

27

yang ada untuk menentukan pilihan dan juga alternatif pilihan yang ada relatif

sedikit untuk dipilih. Pembelajaran yang diperoleh adalah mahasiswa harus

cermat dalam memilih kelompok mana yang nantinya akan didampingi atau

diberdayakan. Tentunya hal ini sangat diperlukan pendapat dari tim fasilitator

dan juga bimbingan dari dosen pembimbing selama di lapangan atau di desa.

Setelah mengidentifikasi potensi yang ada dan memilih salah satu

Kelompok Tani yang ada barulah kita membuat suatu kesepakatan dengan

ketua dan para anggota kelompok bahwa usaha dari kelompok tersebut akan

didampingi. Setelah adanya kesepakatan dari kelompok untuk didampinginya

usaha dari kelompok tersebut, maka selanjutnya dapat dibuat suatu jadwal

kegiatan atau pertemuan secara bersama-sama selama dua atau tiga bulan guna

adanya pendampingan tersebut. Kendala yang dihadapi dalam proses ini

adalah sulitnya untuk mengumpulkan beberapa anggota kelompok yang

cenderung pasif atau kurang menanggapi program ini dengan baik dan juga

sulitnya menyamakan jadwal antara mahasiswa dan anggota kelompok yang

ada. Hal ini dirasakan juga pada awalnya dalam Kelompok Tani Harapan

Mekar. Hal tersebut oleh karena kelompok cenderung berpendapat bahwa

sesuatu kegiatan tidak berguna jika tidak ada sesuatu materi yang didapat.

Pembelajaran yang diperoleh adalah mahasiswa belajar untuk membangun

komunikasi yang baik dengan petani, sehingga didapatinya kesepakatan untuk

proses pendampingan lebih lanjut terhadap usaha tersebut dan mengatur

jadwal pertemuan berikutnya.

Setelah menentukan jadwal pertemuan hal selanjutnya yang perlu

dilakukan menanyakan apa yang menjadi visi, misi, dan tujuan dari usaha

yang dilakukan oleh kelompok tersebut atau apa yang menjadi harapan ke

depan dari usaha yang dilakukannya selama ini. Kendala yang didapati dalam

membangun suatu harapan ini terutama dalam usaha ternak kambing dalam

Kelompok Tani Harapan Mekar adalah usaha ini dianggap sebagai usaha

sampingan dari usaha utama, yaitu bertani, sehingga apa yang diperoleh saat

ini dari usaha ternak kambing tersebut sudah dianggap cukup. Strategi yang

dilakukan untuk menghadapi sikap tersebut adalah mencoba membawa

beberapa anggota kelompok untuk melakukan suatu studi banding

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

28

(Benchmarking) kepada usaha peternakan yang sudah besar dan mapan, yaitu

pada Ternak Domba Sehat Dompet Duafa Republika, Cinagara, Sukabumi.

Hal ini dilakukan untuk dapat membangun suatu keinginan agar usahanya

dapat menjadi lebih besar dan menyadarkan bahwa ternyata usaha ternak

kambing tersebut memiliki prospek yang baik ke depannya.

Proses selanjutnya mencari informasi mengenai gambaran kegiatan

usaha dari Kelompok Tani Harapan Mekar. Dari kegiatan ini kita dapat

melihat bagaimana usaha ternak kambing ini selama ini dijalankan. Tujuan

dilakukannya kegiatan ini agar peneliti dan masyarakat/petani dapat belajar

secara bersama-sama, apakah usahanya selama ini sudah baik atau masih

memiliki kekurangan. Kendala yang dihadapi sama dengan proses sebelumnya

dimana para anggota cenderung pasif selama proses fasilitasi. Pembelajaran

yang diperoleh adalah mahasiswa belajar tentang teknis budidaya kambing

dan memperoleh sharing teori dengan pengalaman anggota kelompok yang

sangat berharga.

Setelah mengetahui apa yang diharapkan oleh masyarakat/petani dan

mengetahui bagaimana gambaran usahanya selama ini, maka yang selanjutnya

dilakukan adalah secara bersama-sama merumuskan masalah tersebut.

Kendala yang dihadapi adalah sama dengan proses kegiatan sebelumnya, yaitu

usaha ini dianggap sebagai usaha sampingan sehingga merasa nyaman dengan

usahanya selama ini dan merasa tidak memiliki kekurangan atau masalah

dalam menjalankan usahanya. Strategi yang dilakukan juga sama yaitu dengan

melakukan studi banding terhadap peternakan yang lebih besar sehingga

disadari masih memiliki kekurangan dan masalah-masalah dalam usahanya

selama ini. Pembelajaran yang diperoleh adalah mahasiswa belajar

memfasilitasi dan merumuskan masalah utama yang harus diselesaikan

bersama-sama dengan kelompok.

Sebelum menganalisis kelayakan usaha tentunya dibutuhkan

beberapa data-data yang relevan mengenai usaha. Untuk itu diperlukan proses

pengumpulan data. Proses pengumpulan data ini dilakukan dengan

menggunakan teknik wawancara baik secara individu maupun secara

berkelompok dengan teknik FGD. Dalam Proses ini kendala yang dihadapi

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

29

adalah sulitnya menyamakan waktu antara ketua kelompok dan juga kepada

anggota-anggota kelompok yang ada akibat kesibukannya di sawah untuk

bertani. Oleh karena itu untuk mengatasinya selama di lapangan lebih banyak

proses wawancara dilakukan secara individu dibandingkan secara

berkelompok. Pembelajaran yang diperoleh dalam proses ini adalah

mahasiswa belajar untuk melakukan wawancara ataupun FGD untuk

memperoleh data guna keperluan analisis kelayakan.

Proses terakhir dalam penelitian ini adalah secara bersama-sama

dengan masyarakat menyusun suatu analisis kelayakan usaha untuk dapat

mengukur kelayakan atau tidak layaknya usaha yang didampingi untuk proses

pengembangan lebih lanjut. Selain itu, hal ini berguna untuk menarik investor

mau mendanai usaha ternak kambing pada Kelompok Tani Harapan Mekar

tersebut. Akan tetapi ada beberapa analisis yang dilakukan individu oleh

peneliti seperti analisis kelayakan finansial. Walaupun demikian hasil dari

pengolahan yang ada akan diberitahukan kepada petani, sehingga dapat juga

menjadi bahan perbaikan untuk menjalankan usaha ternak kambing Kelompok

Tani Harapan Mekar. Secara lebih jelas proses dari penelitian aksi pertisipatif

ini dapat dilihat dalam Lampiran 1.

4.2. Gambaran Umum Usaha

4.2.1. Lokasi Usaha

Usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar ini

didirikan di Kelurahan Situgede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Lokasi ini dipilih kerena kondisi sumber daya alam di wilayah Situgede

mendukung kelompok untuk melakukan usaha ternak kambing.

a. Letak dan Batas-batas Kelurahan

Usaha Ternak Kambing Kelompok Tani Harapan Mekar ini

terletak pada Batas wilayah Kelurahan Situgede di sebelah utara adalah

Kecamatan Kemang, sebelah selatan adalah Desa Balumbang Jaya,

sebelah barat adalah Desa Cikarawang, dan sebelah timur adalah

Kelurahan Bubulak.

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

30

Jarak dari Kelurahan ke Ibukota Kecamatan adalah 4 km yang

dapat ditempuh dalam waktu 15 menit, sedangkan jarak dari Kelurahan ke

Ibukota Kota Bogor adalah 8 km yang dapat ditempuh dalam waktu 30

menit, dan jarak dari Kelurahan ke ibukota Propinsi adalah 250 km.

Kondisi jalan yang menghubungkan Kelurahan dengan Kecamatan lain

maupun dengan Ibukota Kota Bogor cukup baik. Alat transportasi yang

dapat digunakan berupa kendaraan roda empat baik berupa mobil, mini

bus maupun truk, dan kendaraan roda dua. Kendaraan umum roda empat

yang melintas di Kelurahan Situgede setiap hari dan menghubungkan

Kelurahan dengan pusat Kota Bogor adalah Angkutan Perkotaan (angkot)

dengan biaya Rp. 2.000,00. Dengan melihat jarak, kondisi jalan, alat dan

biaya transportasi, akses untuk ke luar dari Kelurahan menuju pusat Kota

Bogor dan akses informasi termasuk mudah dijangkau.

b. Keadaan Geografis

Topografi Kelurahan Situgede didominasi oleh dataran yaitu

seluas 232,47 ha. Letak ketinggian Kelurahan dari permukaan laut adalah

250 m dpl. Kondisi lahan tergolong subur dan hampir tidak ada erosi pada

lahan. Curah hujan rata-rata 3219-4671 mm/tahun dan suhu rata-rata 24,9-

25,8ºC.

Luas Kelurahan Situgede adalah 232,47 ha. Berdasarkan

pengalokasiannya, lahan tersebut digunakan untuk bermacam kepentingan

yang sebagian besar atau bahkan hampir setengahnya (45,31 %) digunakan

untuk persawahan (Monografi Desa Situgede tahun 2004 dalam Herdiansyah,

2005).

4.2.2. Sejarah Usaha

Penelusuran sejarah usaha dalam penelitian aksi partisipatif ini

dilakukan dalam rangka untuk mengetahui latar belakang pembentukan

usaha ternak kambing, perubahan-perubahan yang terjadi selama usaha

berjalan, kegiatan apa yang telah dan belum dilakukan kelompok dalam

menjalankan usaha ternak dan permasalahan yang terjadi selama kegiatan

usaha ini berlangsung.

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

31

Dari hasil teknik penelusuran sejarah usaha dalam diskusi anggota

kelompok diperoleh bahwa berdirinya usaha ternak kambing pada

Kelompok Tani Harapan Mekar ini diawali oleh adanya pemberian hibah

oleh pemerintah kepada kelompok berupa empat ekor sapi seharga Rp

12.800.000,- juta pada tahun 2003. Karena ketidakjelasan dalam proses

pengelolaan yang ada di lapangan, maka bukan keuntungan yang didapat

melainkan kerugian Rp 9.600.000,-. Jumlah sapi yang ada tinggal dua ekor.

Berdasarkan pengalaman tersebut maka ketua kelompok

mengambil keputusan untuk menggunakan dana yang tersisa tersebut Rp

9.600.000,- untuk dijadikan sebuah usaha ternak kambing pada tahun 2005.

Dari dana yang ada tersebut, dana Rp 2.600.000,- dialokasikan untuk

pembuatan kandang dan sisanya dialokasikan untuk pembelian bakalan

sebanyak 20 ekor dan perawatan kandang selama usaha berjalan.

4.2.3. Karakteristik Responden

Jumlah anggota yang dijadikan responden adalah tiga orang.

Orang-orang tersebut mengerti secara rinci sejarah usaha ternak kambing

Kelompok Tani Harapan Mekar dan memiliki pengetahuan yang baik

tentang beternak kambing yang diperoleh melalui pengalaman selama

beternak (Tabel 2).

Tabel 2. Profil Responden

No. Nama Umur Pendidikan Keterangan

1 Iwan setiawan 61 Sarjana Ketua Kelompok

2 Adi 55 SD Pengelola

3 Jai 48 SD Pengelola

Sumber : Data Primer, 2007

4.3. Analisis Kelayakan Usaha

4.3.1. Aspek Pemasaran

a. Lokasi dan Sasaran Konsumen

Karena sifat usaha selama ini yang hanya sebagai usaha

sampingan maka yang menjadi lokasi dan target pemasaran dari usaha ini

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

32

masih terbatas pada sekitar pada lingkungan kelurahan Situgede dan

sekitar daerah di Kota Bogor. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua

kelompok yaitu Pak Encep, selama ini kegiatan pemasaran hanya

dilakukan pada saat hari raya Idul adha.

Kegiatan pemasaran yang dilakukan adalah menjual kambing

langsung ditempat usaha. Konsumen yang ingin membeli kambing dapat

langsung datang ke tempat usaha, dikarenakan tempat usaha yang strategis

dan mudah dijangkau.

b. Peluang Pasar

Berdasarkan hasil wawancara dengan kelompok didapati bahwa

selama dua tahun usaha ini berjalan jumlah permintaan terhadap kambing

pada Kelompok Tani Harapan Mekar pada tahun pertama mencapai

kurang lebih 30 ekor. Pada tahun tersebut jumlah ternak yang ada adalah

20 ekor.

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa peluang

pasar pada usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar cukup

tinggi dan masih terbuka lebar. Akan tetapi, tingginya peluang pasar

selama ini belum dapat didukung dengan pengadaan ternak pada saat

proses penjualan. Oleh karena, itu perluasan kandang ini dapat dijadikan

salah satu solusi untuk menghadapi masalah tersebut.

c. Bauran Pemasaran

Produk

Jumlah kambing yang ada pada kelompok sekarang adalah 40

ekor dan pada tahun berikutnya akan diperbanyak menjadi 90 ekor. Dalam

masalah bobot, kambing yang dimiliki oleh Kelompok Tani ini sudah

tergolong baik dan layak untuk dijual. Akan tetapi dalam perawatannya,

kambing-kambing yang ada kurang diberikan perawatan secara intensif.

Perawatan-perawatan tersebut seperti memandikan kambing

secara teratur, yaitu dalam satu bulan minimal dua kali. Perawatan yang

lain, antara lain menjaga kebersihan kandang ternak itu sendiri dan

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

33

memberikan vitamin ataupun obat-obatan kepada ternak. Perawatan

terhadap kambing ini mempengaruhi penampilan dari kambing saat dijual.

Dari pengamatan selama di lapangan, didapati bahwa perawatan-

perawatan tersebut kurang diperhatikan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi

kandang yang jarang dibersihkan dan juga kambing hanya dimandikan

sebulan sekali. Jadi, walaupun secara bobot kondisi kambing sudah dapat

dikatakan baik, akan lebih lagi jika kebersihan dari kambing dan kandang

diperhatikan.

Harga

Harga jual kambing pada Kelompok Tani Harapan Mekar

terakhir tahun 2006 berkisar Rp 550.000,- hingga Rp 700.000,- tergantung

dari kondisi dan bobot kambing. Harga pasar yang berlaku di Bogor

berdasarkan Bursa Hewan Kurban PUSLITBANGNAK Tahun 2006/1426

H dalam adalah berkisar Rp 600.000,- ribu hingga Rp 1.300.000,-.

Berdasarkan Informasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

harga jual kambing pada Kelompok Tani Harapan Mekar masih tergolong

rendah. Harga jual ini sangat dipengaruhi oleh bobot kambing dan

penampilan kambing saat dijual. Bobot kambing dan penampilan kambing

ini sangat dipengaruhi oleh perawatan terhadap kambing itu sendiri.

Distribusi

Saluran pemasaran yang terjadi dalam kegiatan pemasaran usaha

ternak kambing ini adalah proses penjualan langsung kepada konsumen

akhir. Dalam saluran ini, penjualan dilakukan tanpa melalui tengkulak

ataupun saluran pemasaran yang lain. Hal ini dikarenakan pada saat Idul

Adha banyak sekali konsumen yang ingin membeli kambing (Gambar 4).

Gambar 4. Saluran Pemasaran Usaha Ternak Kambing Kelompok Tani Harapan Mekar.

Keunggulan dari proses penjualan langsung ini adalah kelompok

dapat menekan biaya-biaya penjualan seperti untuk transportasi dan

pengangkutan. Hal ini dikarenakan dalam proses penjualan, konsumen

Kelompok Tani Konsumen

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

34

langsung datang kepada kelompok tani untuk membeli sekaligus

mengangkut kambing yang ada. Selain itu dengan tidak adanya perantara,

maka harga jual kambing relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan

penjualan melalui tengkulak ataupun perantara.

Namun proses pemasaran dengan menggunakan saluran

penjualan langsung ke konsumen ini juga memiliki beberapa kelemahan.

Kelemahan itu, antara lain kelompok kurang mengetahui tentang

bagaimana informasi-informasi pasar seperti informasi mengenai harga

penjualan. Dengan saluran pemasaran seperti, ini harga jual yang relatif

sama dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, dengan saluran pemasaran

seperti ini kelompok kurang dapat memperluas pasar kambing yang ada.

Promosi

Dalam hal promosi selama ini hanya dilakukan dari mulut ke

mulut, sehingga dalam kegiatan promosi ini kelompok tidak mengeluarkan

biaya sama sekali.

4.3.2. Aspek Teknis

Aspek ini berhubungan dengan input dan output atau tahap-tahap

produksi yang digunakan dalam usaha ternak kambing pada kelompok,

fasilitas, bahan baku, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk melakukan

proses produksi.

a. Tahap Produksi

Tahap-tahap proses produksi usaha ternak kambing yang dilakukan

oleh Kelompok Tani Harapan Mekar adalah pembuatan kandang ternak,

pembelian bakalan, penggemukan dan pemanenan atau penjualan (Gambar

5).

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

35

Gambar 5. Tahap-Tahap Proses Produksi

(i) Tahap Pembuatan Kandang Ternak

Luas kandang pada tahun pertama dan kedua adalah seluas

52,5 m2 dengan ukuran panjang 17,5 m, lebar 3 m dan tinggi kandang

dari permukaan tanah 0,8 m. Kandang ini dibangun di atas lahan seluas

200 m2. Kapasitas dari kandang ini sendiri mampu menampung 40 ekor

kambing, dengan rincian 1,5 m x 0,8 m untuk setiap ekor kambingnya

dan di tengah-tengah kandang sendiri terdapat jalan dengan lebar 0,5 m

yang digunakan untuk jalan bagi ternak sendiri dan bagi para peternak.

Selain itu di sekeliling kandang terdapat tempat pakan

dengan ukuran dasar selebar 25 cm, tinggi 50 cm, lebar bagian atas 50

cm dan panjang yang disesuaikan dengan panjang dan lebar kandang.

Untuk lebih jelas mengenai kandang yang ada sebelum dilakukan

perluasan, yaitu pada tahun pertama dan kedua tersebut dapat dilihat

pada Gambar 6 dan 7.

Gambar 6. Layout Kandang Ternak Sebelum Diperluas.

40 m

5 m

17,5 m

Tahap Pembuatan Kandang Ternak

Tahap Pemanenan

Tahap Penggemukan

Tahap Pembelian Bakalan

1m

0,5

m

1m

0,8 m

3 m

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

36

Pada tahun ketiga jumlah ternak akan melebihi kapasitas dari

kandang yang ada. Oleh karena itu, pada tahun ketiga kandang yang ada

akan diperluas, sehingga kapasitasnya menjadi 90 ekor kambing. Ukuran

kandang yang sebelumnya seluas 52,5 m2 akan diperluas menjadi seluas

108 m2 dengan ukuran panjang 36 m, lebar 3 m dan tinggi 1,5 m. Luas

dari perluasan kandang itu sendiri adalah 80 m2. Ukuran kandang tiap

ekornya tetap sama, yaitu 1,5 m x 0,8 m. Ukuran dari tempat pakan juga

sama dengan panjang yang menyesuaikan dengan panjang kandang.

Layout dari perluasan kandang itu sendiri dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 7. Layout Kandang Ternak Setelah Diperluas.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan kandang ternak

ini antara lain paku, bambu, kayu, atap kirai, semen, batu dan pasir.

Uraian untuk bahan-bahan pembuatan kandang adalah:

a. Paku : 5 kg

b. Bambu : 80 buah

c. Kayu : 40 buah kayu ukuran 6”x12” dan

15 buah kayu ukuran 5”x10”

d. Atap kirai : 400 buah

e. Semen : 2 sak

f. Batu : 0,5 m3

g. Pasir : 0,5 m3

36 m

3 m

40 m

5 m

0,8 m

1 m

0,

5m

1m

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

37

(ii) Tahap Pengadaan Bakalan

Untuk melakukan usaha penggemukan kambing ini diperlukan

bakalan kambing itu sendiri. Hasil FGD dan benchmarking

menunjukkan bahwa pemilihan bakalan merupakan salah satu faktor

keberhasilan usaha penggemukan, bibit yang baik untuk usaha

penggemukan adalah berumur 4-6 bulan. Hal itu berdasarkan pada waktu

penggemukan itu sendiri yang dilakukan selama satu tahun. Dengan

begitu ketika kambing dipanen umurnya tidak terlalu muda ataupun

terlalu tua.

Bakalan kambing ini langsung dibeli dari pasar kambing yang

ada di daerah Ciampea, Bogor. Bakalan yang dipilih adalah kambing-

kambing dengan usia 4-6 bulan, memiliki penampakan yang bersih dan

yang pasti tidak memiliki penyakit ataupun cacat secara fisik. Proses

pembelian dilakukan dengan langsung datang ke pasar kambing yang

ada dan mengangkutnya dengan kendaraan pribadi milik ketua

kelompok. Jumlah bakalan yang dibutuhkan untuk perluasan kandang ini

adalah 90 ekor kambing.

(iii) Tahap Penggemukan

Tahap penggemukan ini meliputi proses-proses seperti

memberikan pakan dan obat-obatan, memandikan kambing,

membersihkan dan merawat kandang. Proses dari penggemukan ini

dilakukan selama 8 bulan.

Pakan yang diberikan selama ini adalah hanya hijau-hijauan.

Akan tetapi dalam aspek finansial perluasan kandang ini, peneliti ingin

melihat bagaimana kelayakan usaha ternak kambing ini jika pakan yang

diberikan menggunakan tambahan berupa konsentrat. Untuk perhitungan

tersebut, dalam aspek teknis akan dihitung berapa besar dari koefisien

teknis dari penggemukan dan bagaimana perbedaan koefisien terhadap

kedua perlakuan pakan tersebut.

Berdasarkan hasil studi lapang, pemberian pakan yang baik

dilakukan sekitar puklul 07.00, pukul 13.00, dan pukul 17.00 dengan

porsi terbanyak. Jumlah hijau-hijauan yang diberikan adalah 10% dari

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

38

bobot kambing setiap harinya. Hijau-hijauan ini sendiri didapat dari

lingkungan sekitar dimana mayoritas lahan yang ada di Situgede adalah

persawahan dan memiliki tanah yang subur, sehingga akan sangat mudah

untuk mendapatkan hijau-hijauan.

Untuk konsentrat, jumlah yang diberikan adalah 3% dari bobot

kambing rata-rata. Selain itu kambing juga perlu diberikan obat-obatan

yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. Obat yang biasa diberikan

adalah obat cacing dan vitamin B. Proses pemberian pakan dan obat-

obatan ini merupakan proses yang sangat mempengaruhi keberhasilan

dari penggemukan kambing.

Selain diberikan pakan dan obat-obatan, kambing juga perlu

dibersihkan atau dimandikan minimal dua kali dalam sebulan. Dengan

terjaganya kebersihan kambing, maka kambing akan lebih cenderung

terbebas dari berbagai macam penyakit. Pembersihan dan perawatan

kandang pun juga diperlukan untuk menghindarkan kambing dari

berbagai macam penyakit.

(iv) Tahap Pemanenan/Penjualan Ternak

Setelah melalui tahap penggemukan maka kambing sudah

memiliki usia yang layak (1 tahun) dan siap dijual kepada konsumen

pada saat Idul Adha. Proses penjualan dilakukan langsung kepada

konsumen yang datang ke lokasi usaha yaitu di desa Situgede. Harga

jual pun bervariasi tergantung dari besar, bobot dan penampakan dari

kambing itu sendiri.

b. Fasilitas Produksi

Selain daripada tahapan-tahapan produksi yang telah disebutkan

di atas, hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam aspek teknis adalah

fasilitas yang digunakan selama proses produksi tersebut. Fasilitas

produksi dikelompokkan menjadi dua, yaitu sarana dan prasarana. Sarana

produksi yang digunakan adalah cangkul, garpu, sabit, keranjang, dan

lampu. Prasarana yang digunakan yaitu lahan, dan listrik.

Uraian sarana yang dibutuhkan selama produksi berlangsung

adalah:

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

39

Cangkul

Cangkul digunakan untuk mencangkul tanah yang ada di sekitar

kandang, sehingga posisi kandang selalu dalam keadaan baik. Cangkul

juga untuk proses penanaman tanaman pakan bagi ternak. Cangkul yang

digunakan adalah 2 unit dengan umur teknis 3 tahun.

Garpu

Garpu digunakan untuk memberikan pakan dan merapikan

rumput yang terdapat pada tempat pakan. Jumlah garpu yang digunakan

adalah 1 unit. Umur teknis dari garpu adalah 3 tahun.

Sabit

Sabit digunakan untuk membersihkan tanaman liar di sekitar

kandang, dan juga untuk mengambil rumput untuk pakan bagi ternak.

Jumlah sabit yang digunakan adalah 1 unit. Umur teknis dari sabit adalah

3 tahun.

Keranjang

Keranjang digunakan sebagai tempat untuk mengangkut pakan

yang diambil dari lahan untuk proses pemberian pakan. Jumlah keranjang

yang digunakan adalah 4 unit. Umur teknis dari keranjang adalah 3 tahun.

Lampu

Lampu digunakan sebagai sarana penerangan bagi kandang.

Jumlah lampu yang digunakan adalah 2 unit. Umur teknis dari lampu

adalah 2 tahun.

Uraian prasarana yang dibutuhkan selama produksi berlangsung

adalah :

Listrik

Listrik digunakan agar lampu pada kandang dapat digunakan

guna penerangan pada kandang.

c. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan selama proses produksi, yaitu

bakalan kambing. Kambing ini merupakan bahan baku utama dalam

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

40

proses produksi. Selama proses perluasan kandang jumlah bakalan yang

dibutuhkan adalah 90 ekor.

Untuk lebih jelas mengenai alat dan bahan baku yang dibutuhkan

dalam proses perluasan kandang selama lima tahun dapat dilihat pada

Tabel 3.

Tabel 3. Proyeksi Kebutuhan Alat dan Bahan Baku Usaha Ternak Kambing Kelompok Tani Harapan Mekar

Tahun

0 1 2 3 4 5 No Uraian

Unit

1 Cangkul 2 - - 2 - -

2 Garpu 2 - - 2 - -

3 Sabit 2 - - 2 - -

4 Keranjang 2 - - 2 - -

5 Lampu 2 - 2 - 2 -

6 Bakalan - 90 90 90 90 90

Sumber : Data Primer, 2007

Berdasarkan Tabel 3 di atas, maka dapat dilihat bahwa fasilitas

berupa sarana produksi seperti cangkul, garpu, sabit, keranjang, dan

lampu dibutuhkan mulai tahun ke-0, yaitu sebelum proses produksi

dijalankan. Sedangkan untuk bahan baku berupa bakalan dibutuhkan

adalah 90 ekor setiap tahunnya.

d. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dalam usaha ternak Kelompok Tani Harapan

Mekar berjumlah 4 orang. Berdasarkan hasil FGD pemilihan tenaga

kerja ini dilakukan dengan memperhatikan berbagai pertimbangan, yaitu

ditekankan pada faktor tanggung jawab dan kedisiplinan. Usaha ini

dikelola dengan sistem manajemen yang sangat sederhana, sehingga

lebih mudah dalam pengawasan kegiatan operasional.

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

41

Rata-rata pengelola memiliki tingkat pendidikan rendah (lulus

SD) dan pengetahuan beternak didapatkan langsung dari pengalaman

selama ini merawat hewan ternak, sehingga proses perawatan yang

dibutuhkan tidak dilakukan. Akan tetapi, pengelola yang berjumlah

empat orang ini memiliki tanggung jawab yang tinggi dan memiliki

keinginan maju. Hal tersebut dapat dilihat dari keinginannya untuk

belajar tentang bagaimana cara beternak kambing yang baik, yaitu

melakukan studi banding dengan peternakan yang sudah baik dan maju

di daerah Cinagara.

Kekurangan yang ada pada aspek tenaga kerja ini adalah

intensitas waktu yang lebih banyak dihabiskan untuk bertani

dibandingkan dengan mengelola ternak yang ada. Hal ini dapat dilihat

dari hasil teknik jadwal sehari. Dari teknik ini didapat jumlah waktu

yang dihabiskan pengelola untuk beternak adalah 1,5 jam, sedangkan

jumlah waktu untuk bertani adalah 10,5 jam.

e. Koefisien Teknis

Perhitungan koefisien teknis ini dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi. Analisis ini dilakukan untuk melihat

variabel input apa yang paling berpengaruh terhadap hasil (output), dan

mengukur besar koefisien teknis dari variabel input tersebut.

Dalam hal ini, variabel input yang paling berpengaruh adalah

pakan, sedangkan variabel output adalah bobot badan kambing.

Pemberian pakan akan dibandingkan dengan dua perlakuan, yaitu

perlakuan pemberian pakan tanpa tambahan konsentrat dan dengan

tambahan konsentrat. Pemberian pakan dilakukan selama 8 bulan.

Pada perlakuan pertama penambahan bobot badan diasumsikan

0,046 kg per hari atau 1,38 kg per bulan (Yusuf dkk., 2001). Sedangkan

pada perlakuan kedua diasumsikan penambahan bobot badan adalah

0,059 kg per hari atau 1,77 kg per bulan (Sitorus dkk., 1998).

Hasil dari analisis regresi perlakuan tanpa menggunakan

konsentrat menunjukkan bahwa pemberian pakan hijauan akan

memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap penambahan

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

42

bobot badan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien pakan hijauan

10 dan nilai p value 0,000. Karena nilai p value yang kurang dari 0,05

maka pakan hijauan berpengaruh signifikan terhadap peningkatan bobot

badan (Lampiran 3).

Hasil dari analisis regresi perlakuan dengan menggunakan

konsentrat menunjukkan bahwa pemberian pakan konsentrat tidak akan

memberikan pengaruh yang signifikan jika dibandingkan dengan pakan.

Hal tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien pakan konsentrat 4,56 dan

nilai p value 0,147. Karena nilai p value yang lebih besar dari 0,05, maka

pakan konsentrat tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan

bobot badan. Sedangkan nilai koefisien pakan hijauan, yaitu 8,52 dengan

p value 0,000 (Lampiran 3).

Data tersebut menunjukkan bahwa pada perlakuan pertama,

setiap penambahan pakan hijauan sebanyak 1 kg akan menyebabkan

peningkatan bobot badan 10 kg. Sedangkan pada perlakuan 2

menunjukkan penambahan pakan hijauan dan konsentrat sebanyak 1 kg

akan menyebabkan peningkatan bobot badan 8,52 dan 4,56 kg.

4.3.3. Aspek Manajemen

Dalam aspek manajemen ini hal-hal yang dianalisis antara lain

tentang masalah perijinan/aspek legalitas, kepemilikan, struktur organisasi

dan deskripsi pekerjaan

a. Perijinan

Usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar ini

adalah usaha yang berbentuk kelompok. Tujuan utama dari usaha ini

sendiri bukan pada profitabilitas perseorangan melainkan lebih kepada

pemberdayaan masyarakat ataupun anggota kelompok tani. Usaha ini

sangat membantu masyarakat, terutama sebagai penghasilan tambahan

setiap tahunnya.

Oleh karena sifatnya yang bersifat pemberdayaan bagi

masyarakat atau anggota kelompok tani yang ada, usaha ini belum

memiliki perijinan bersifat legal, seperti Surat Ijin Tempat Usaha (SITU)

dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), namun secara keseluruhan

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

43

kelompok tidak memiliki kendala dalam melaksanakan kegiatan usaha

ternak kambing tersebut.

b. Kepemilikan

Usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar ini

merupakan sebuah usaha yang dimiliki oleh kelompok dengan modal hasil

hibah pemerintah berupa 4 ekor sapi pada tahun 2003. Keuntungan dari

penjualan kambing itu sendiri setengahnya diperuntukkan pengelola dan

setengahnya untuk menambah bakalan kambing yang ada. Oleh karena itu

usaha ternak Kelompok Tani Harapan Mekar ini merupakan usaha yang

dimiliki oleh kelompok sepenuhnya dan diperuntukkan kembali untuk

kelompok.

c. Struktur Organisasi

Berdasarkan hasil wawancara secara individu dan kelompok

didapati bahwa struktur organisasi yang terdapat usaha ternak kambing ini

berbentuk organisasi lini. Hal tersebut dapat dilihat dari sistem

kepemimpinan tunggal oleh Pek Encep sebagai pimpinan dari usaha ternak

kambing ini Secara jelas bagan struktur organisasi ini dapat dilihat pada

Gambar 8.

Gambar 8. Bagan Organisasi Usaha Ternak Kambing

Pada struktur organisasi berbentuk lini tersebut di atas, pimpinan

atau ketua kelompok langsung berhubungan dengan tenaga operasional

yang juga merupakan anggota kelompoknya. Ketua kelompok

Operasional Teknis Produksi Bpk. Jai Bpk. Adi

Sdr. Wawan Sdr. Tata

Pimpinan Bpk. Iwan S. (Pak Encep)

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

44

mengkoordinasikan semua aktivitas usaha yang dijalankan. Jumlah

anggota yang mengelola usaha ternak kambing pada kelompok tani

Harapan Mekar ini dari tahun pertama sampai kelima adalah sebanyak

empat orang.

d. Deskripsi Pekerjaan

Pada struktur organisasi berbentuk lini seperti yang ada pada

usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar, proses pemberian

koordinasi antara ketua kepada anggota akan lebih mudah dan sederhana,

sehingga penyampaian pesan atau perintah pun dapat berlangsung secara

cepat. Berikut merupakan deskripsi pekerjaan dari sumber daya manusia

dalam usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar :

Pimpinan (Ketua Kelompok)

Pimpinan atau ketua kelompok dari usaha ternak Kelompok

Tani Harapan Mekar merupakan orang yang berada pada posisi teratas

dalam struktur. Secara umum tanggungjawab pimpinan merupakan

seorang ketua di kelompoknya mengkordinasikan semua kegiatan pada

Kelompok Tani Harapan Mekar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Encep, pimpinan

dalam usaha ternak kambing ini memiliki tugas-tugas seperti memimpin

kelompok pada acara-acara atau pertemuan tertentu, memberikan

pengarahan kepada anggota terhadap pelaksanaan teknis produksi di

lapangan, serta mengontrol atau mengawasi dari kegiatan usaha yang

dilakukan oleh anggota secara keseluruhan.

Operasional Teknis Produksi

Secara umum yang menjadi tanggungjawab tenaga operasional

ini ataupun anggota kelompok ini adalah melaksanakan operasional teknis

produksi sesuai dengan skema proses produksi yang telah diarahkan oleh

pimpinan atau ketua kelompok. Selain itu, tugas-tugas yang harus

dilaksanakan oleh anggota kelompok ini adalah mengawasi proses

pemeliharaan selama proses produksi, melaporkan proses ataupun hasil

yang terjadi selama proses produksi, melakukan proses penjualan atau

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

45

pemanenan sesuai dengan ketentuan yang disepakati sebelumnya dengan

pimpinan.

4.3.4. Aspek Finansial

Dalam pembahasan Aspek Finansial akan diuraikan mengenai

gambaran keadaan keuangan usaha sebagai pertimbangan untuk

merealisasikan pembangunan proyek perluasan kandang ini. Dikemukakan

pula anggaran biaya investasi dan pengeluarannya, sumber dana, proyeksi

pendapatan dan pengeluaran, proyeksi aliran dana dan penerapan beberapa

metode evaluasi finansial.

Dalam aspek finansial, perluasan kandang usaha ternak kambing

Kelompok tani Harapan Mekar ini akan dibandingkan bagaimana kelayakan

usaha ternak ini jika dilakukan secara alami (tanpa menggunakan

konsentrat) dan bagaimana jika dilakukan dengan menggunakan pakan

konsentrat bagi ternak dalam satu kali penjualan dan dua kali penjualan.

a. Kebutuhan Dana dan Sumbernya

Kebutuhan Dana

Dana yang dibutuhkan pada permulaan tahun untuk perluasan

kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat adalah Rp 43.798.000,-.

Sedangkan untuk perluasan kandang menggunakan pakan konsentrat

adalah Rp 45.570.000,- (Tabel 4).

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

46

Tabel 4. Proyeksi Kebutuhan Dana Usaha Ternak Kambing Kelompok Tani Harapan Mekar

Kebutuhan Dana Tanpa Konsentrat (Rp)

Dengan Konsentrat 1 x penjualan (Rp)

Dengan Konsentrat 2 x penjualan (Rp)

1. Bangunan

a. Lahan 16.000.000 16.000.000 16.000.000

b. Kandang 5.369.000 5.369.000 5.369.000

Total 21.369.000 21.369.000 21.369.000

2. Alat dan Perlengkapan

a. Cangkul 70.000 70.000 70.000 b. Garpu 35.000 35.000 35.000 c. Sabit 50.000 50.000 50.000 d. Keranjang 60.000 60.000 60.000 e. Lampu 40.000 40.000 40.000 Total 255.000 255.000 255.000

3. Modal Kerja

a. Pembelian Bakalan 20.520.000 20.520.000 20.520.000

b.Pembelian pakan 1 bulan

- hijauan 1.654.000 1.654.000 1.654.000

- konsentrat 1.772.000 1.772.000

Total 22.174.000 23.946.000 23.946.000

Kebutuhan Dana 43.798.000 45.570.000 45.570.000

Sumber : Data Primer, 2007

Uraian biaya untuk pembuatan kandang sendiri berdasarkan hasil

diskusi dengan kelompok adalah:

Bahan baku :

a. Paku : 5 kg x Rp 8000,-/kg = Rp 40.000,-

b.Bambu : 80 buah x Rp 4000,-/buah = Rp 320.000,-

c. Kayu

. ukuran 6”x12” :

40 buah x Rp 60.000,-/buah = Rp 2.400.000,-

. ukuran 5”x10” :

15 buah x Rp 40.000,-/buah = Rp 600.000,-

d. Atap kirai : 400 buah x Rp 1500,-/buah = Rp 600.000,-

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

47

e. Semen : 2 sak x Rp 35.000,-/buah = Rp 70.000,-

f. Batu : 0,5 m3 = Rp 50.000,-

g. Pasir : 0,5 m3 = Rp 50.000,-

Total biaya bahan baku = Rp 4.130.000,-

Upah tenaga kerja 0,3 x biaya bahan baku = Rp 1.239.000,-

Total biaya kandang = Rp 5.369.000,-

Sumber Dana

Sumber dana ini berasal dari modal sendiri dan juga pinjaman.

Untuk pinjaman akan dibandingkan bagaimana jika pinjaman dilakukan

secara komersial (kredit bank) dan jika dilakukan secara semi-komersial

(dana bergulir). Perbandingan antara modal sendiri dan pinjaman adalah

35% untuk modal sendiri dan 65% untuk pinjaman.

Untuk perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat,

dana yang berasal dari modal sendiri adalah Rp 15.329.000,-. Sedangkan

dana yang diperoleh dari pinjaman adalah Rp 28.469.000,-

Untuk perluasan kandang dengan menggunakan pakan berupa

konsentrat, dana yang berasal dari modal sendiri adalah Rp 15.950.000,-.

Sedangkan dana yang diperoleh dari pinjaman adalah Rp 29.621.000,-

b. Identifikasi Biaya Operasional

Biaya operasional pada perluasan kandang ini terdiri dari biaya

tetap (Fixed Cost) dan biaya tidak tetap (Variable Cost). Biaya tetap terdiri

dari biaya upah tenaga kerja, penyusutan, kas kelompok dan biaya listrik.

Total dari biaya tetap untuk perluasan kandang dengan tidak

menggunakan pakan konsentrat adalah Rp 1.458.000,- per periodenya.

Total dari biaya tetap untuk perluasan kandang dengan menggunakan

pakan konsentrat dalam satu kali penjualan adalah Rp 1.458.000,-.

Sedangkan total dari biaya tetap untuk perluasan kandang dengan

menggunakan pakan konsentrat dalam dua kali penjualan adalah Rp

1.458.000,-.Untuk perincian keseluruhan biaya variabel di atas dapat

dilihat pada Tabel 5.

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

48

Tabel 5. Rincian Biaya Tetap Usaha Ternak Kambing Kelompok Tani Harapan Mekar

No Komponen Tetap Tanpa Konsentrat

(Rp)

Dengan Konsentrat

1x Penjualan

(Rp)

Dengan Konsentrat

2x Penjualan (Rp)

1 Penyusutan 1.058.000 1.058.000 1.058.000 2 Perawatan Kandang 300.000 300.000 300.000 3 Biaya Listrik 100.000 100.000 100.000

Total Biaya Tetap 1.458.000 1.458.000 1.458.000 Sumber : Data Primer, 2007

Penyusutan

Jumlah penyusutan dari aktiva tetap dalam perluasan kandang ini

baik untuk perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat

maupun dengan menggunakan pakan konsentrat adalah Rp 1.058.000,-

dengan nilai sisa Rp 537.000,- . Untuk perhitungan dari biaya penyusutan

sendiri dapat dilihat pada Lampiran 13.

Perawatan Kandang

Biaya untuk perawatan kandang ini adalah biaya untuk

memperbaiki biaya atap. Jumlah biaya yang dibutuhkan adah setengah dari

jumlah biaya untuk pembuatan atap, yaitu Rp 300.000,-.

Listrik

Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk listrik baik untuk perluasan

kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat maupun dengan

menggunakan pakan konsentrat tiap tahunnya adalah Rp 100.000,-.

Biaya variabel terdiri dari biaya untuk pembelian bakalan, pakan,

biaya pengangkutan dan biaya obat-obatan ternak. Total biaya variabel

untuk perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat adalah

Rp 37.277.000,- setiap periodenya. Sedangkan jika dengan menggunakan

pakan konsentrat dalam satu kali penjualan dan dua kali penjualan turut

adalah Rp 51.799.000,-, dan Rp 94.856.000,-.

Untuk perincian keseluruhan biaya variabel dapat dilihat pada

Tabel 6.

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

49

Tabel 6. Rincian Biaya Variabel Usaha Ternak Kambing Kelompok Tani Harapan Mekar

No Komponen Tetap Tanpa Konsentrat

(Rp)

Dengan Konsentrat

1x Penjualan (Rp)

Dengan Konsentrat

2x Penjualan (Rp)

1 Upah Tenaga Kerja 600.000 600.000 900.000 2 Bakalan 20.520.000 20.520.000 47.880.000 3 Biaya Pengangkutan 830.000 830.000 1.660.0004 Obat-obatan 810.000 1.080.000 1.080.000 5 Biaya Pakan a. hijauan 13.230.000 13.230.000 19.845.000 b. konsentrat 0 14.175.000 21.263.000 6 Kas kelompok 1.537.000 1.884.000 2.728.000

Total 37.277.000 51.799.000 94.856.000

Sumber : Data Primer dan Sekunder Diolah, 2007

Upah Tenaga Kerja

Besarnya upah tenaga kerja dihitung dengan cara mengalikan

jumlah jam kerja yang digunakan untuk beternak dari bertani dengan upah

harian. Perhitungan upah tenaga kerja adalah : 1,5 jam / 12 jam x Rp

20.000,- = Rp 2.500,- per hari, atau Rp 600.000,- per 8 bulan dan Rp

900.000,- per tahun.

Bakalan

Jumlah bakalan yang dibutuhkan kelompok baik menggunakan

konsentrat ataupun tidak, tiap tahunnya adalah 90 ekor dengan bobot rata-

rata 12 kg/ekor. Biaya untuk pembelian bakalan ini adalah : Rp 19.000,-

/kg x 12 kg/ekor x 90 ekor = Rp 20.520.000,- per periode. Namun untuk

perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat dalam dua kali

penjualan biaya bakalan adalah Rp 47.880.000,-

Biaya Pengangkutan

Jumlah biaya pengangkutan yang dikeluarkan kelompok tiap

tahunnya baik untuk perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat

ataupun tidak pada tahun pertama adalah Rp 830.000,-, yaitu berdasarkan

biaya untuk menyewa 5 mobil bak terbuka dan upah 4 orang tenaga

kerja((5 x Rp 150.000,-) + (4 x Rp 20.000,-)).

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

50

Obat-obatan

Rincian jumlah biaya untuk obat-obatan yang dikeluarkan oleh

kelompok tahun pertama baik dengan menggunakan konsentrat ataupun

tidak menggunakan konsentrat dalam satu kali penjualan adalah Rp

810.000,- (90 ekor x Rp 3000,-/ekor/3 bulan x 8 bulan). Sedangkan untuk

perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat dalam dua kali

penjualan adalah Rp 1.080.000,- ((90 ekor x Rp 3000,-/ekor/3 bulan x 4

bulan)+ (90 ekor x Rp 3000,-/ekor/3 bulan x 8 bulan)).

Biaya Pakan

Harga pakan hijauan dan konsentrat menurut laboratorium

industri makanan ternak, Fakultas Peternakan, IPB adalah Rp 350,- dan Rp

1.250,- per kg. Jumlah pakan konsentrat yang diberikan untuk perluasan

kandang dengan konsentrat adalah 0,525 kg per hari (10% bobot rata-rata

kambing), sedangkan jumlah hijauan yang diberikan adalah 1,75 kg per

hari (3% bobot rata-rata kambing).

Biaya pakan untuk perluasan kandang tanpa menggunakan

konsentrat adalah Rp 13.230.000,- (1,75 kg/hari x Rp 350,-/kg x 240 hari).

Besar biaya pakan untuk perluasan kandang dengan menggunakan

konsentrat dalam satu kali penjualan adalah Rp 27.405.000,- ((1,75 kg/hari

x Rp 350,-/kg x 240 hari)+ (0,525 kg/hari x Rp 1250,-/kg x 240 hari)).

Sedangkan untuk perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat

dalam dua kali penjualan adalah Rp 41.108.000,- per tahun.

Kas Kelompok

Besar kas kelompok adalah 5 % dari selisih penjualan kambing

dengan pembelian bakalan. Berdasarkan perhitungan tersebut maka

didapat nilai kas kelompok pada tahun pertama untuk perluasan kandang

tanpa menggunakan konsentrat, dengan konsentrat dalam satu kali

penjualan dan dalam dua kali penjualan Rp 1.537.000,-, Rp 1.884.000,-,

dan Rp 2.728.000,- .

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

51

Identifikasi Penerimaan

Arus Penerimaan yang diterima oleh kelompok berdasarkan

analisis cash flow adalah berasal dari penjualan ternak kambing dan juga

penerimaan yang berasal dari nilai sisa. Jumlah yang diterima pada tahun

atau periode pertama dari penjualan kambing ini jika dilakukan tanpa

menggunakan pakan konsentrat adalah Rp 51.264.000,-. Sedangkan besar

penerimaan dari penjualan kambing ini jika dilakukan dengan

menggunakan pakan konsentrat dalam satu kali dan dua kali penjualan

adalah Rp 58.206.000,- dan Rp 102.443.000,-

d. Analisis Pendapatan Usaha

Analisis pendapatan usaha yang digunakan dalam rencana

perluasan kandang ini adalah analisa pendapatan (keuntungan satu tahun)

dan analisa imbangan penerimaan dan biaya (R/C). Analisa pendapatan

ini digunakan untuk mengevaluasi kegiatan suatu usaha dalam kurun

waktu satu tahun.

Analisa Pendapatan (Keuntungan 1 Tahun)

Analisis Pendapatan bertujuan mengetahui besar keuntungan

yang diperoleh dari usaha yang dilakukan selama satu tahun. Besarnya

pendapatan atau keuntungan selama satu tahun ini diperoleh dengan

mengurangi total penerimaan yang diterima selama satu tahun (TC)

dengan total biaya yang dikeluarkan selama satu tahun.

Total penerimaan diperoleh dari hasil penjualan 89 ekor kambing

(setelah dikurangi dengan tingkat kematian kambing per tahun) pada tahun

pertama. Total penerimaan yang diperoleh untuk perluasan kandang tanpa

menggunakan pakan konsentrat selama satu tahun, yaitu Rp 51.264.000,-.

Sedangkan total penerimaan yang diperoleh jika menggunakan pakan

konsentrat dalam satu kali penjualan dan dua kali penjualan adalah Rp

58.206.000,- dan Rp 102.443.000,-

Total biaya diperoleh dengan menjumlahkan total biaya tetap

dengan total biaya variabel. Total biaya yang dikeluarkan selama satu

tahun jika perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat adalah

Rp 38.985.000,-. Sedangkan total biaya perluasan kandang jika dilakukan

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

52

dengan menggunakan konsentrat dalam satu kali penjualan dan dua kali

penjualan adalah Rp 53.507.000,-, dan Rp 96.814.000,-

Dari hasil total penerimaan (TR) dan total biaya (TC) tersebut

maka penerimaan (TR-TC) usaha ternak kambing Kelompok Tani

Harapan Mekar ini jika dilakukan tanpa menggunakan pakan konsentrat

adalah Rp 12.279.000,- per tahunnya. Sedangkan jika perluasan kandang

ini dilakukan dengan menggunakan pakan konsentrat dalam satu kali

penjualan dan dua kali penjualan maka jumlah penerimaan Kelompok Tani

Harapan Mekar hanya Rp 4.699.000,-, dan Rp 5.629.000,- per periodenya.

Dari hasil analisis pendapatan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

akan lebih menguntungkan bagi usaha ternak Kelompok Tani Harapan

Mekar dalam proses perluasan kandangnya tidak menggunakan pakan

tambahan berupa konsentrat dibandingkan dengan menggunakan

konsentrat.

Analisis Imbangan Penerimaan Dan Biaya (R/C)

Analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C) diperoleh dari

perbandingan antara penerimaan total dan biaya total. Pada usaha ternak

kambing Harapan Mekar, nilai R/C yang diperoleh dalam kurun waktu

satu tahun jika proses perluasan kandangnya dilakukan tanpa

menggunakan pakan konsentrat adalah 1,31. Artinya adalah setiap Rp

1,00 biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan penerimaan Rp 1,31.

Sedangkan nilai R/C yang diperoleh pada proses perluasan kandang jika

menggunakan pakan tambahan beruapa konsentrat dalam satu kali

penjualan dan dua kali penjualan adalah 1,09 dan 1,06.

Dari hasil analisis pendapatan dan analisis imbangan penerimaan

dan biaya (R/C) dapat disimpulkan bahwa jika perluasan kandang ini

dilakukan dengan tidak menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat

akan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan menggunakan pakan

tambahan berupa konsentrat.

Profit Margin

Profit margin digunakan untuk mengetahui besarnya

penambahan keuntungan kelompok setiap tahun. Selain itu, perhitungan

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

53

Profit Margin juga dipakai dalam penelitian ini untuk melihat tingkat

pertambahan keuntungan kelompok jika pinjaman dilakukan secara

komersial (kredit bank), yaitu dengan jumlah bunga tertentu, dan secara

semi-komersial (bantuan dana bergulir), yaitu tanpa adanya bunga

pinjaman

Rumus: Harga jual rata-rata – Biaya pokok produksi rata-rata

Profit Margin =

Harga jual rata-rata

Dari perhitungan tersebut maka didapat nilai Profit Margin untuk

perluasan kandang tanpa menggunakan konsentrat melauli pinjaman

komersial (kredit bank BRI dengan tingkat suku bunga 12%) adalah

19,86% per tahun. Lalu, jika pinjaman dilakukan secara semi komersial,

yaitu tanpa adanya bunga pinjaman, maka nilai Profit Margin yang

didapat adalah 24,11% per tahun (Lampiran 18 dan 19).

Nilai Profit Margin untuk perluasan kandang dengan

menggunakan konsentrat dalam satu kali penjualan melalui pinjaman

komersial (kredit bank BRI dengan tingkat suku bunga 12%) adalah 4,6%

per tahun. Lalu jika pinjaman dilakukan secara semi komersial, yaitu tanpa

adanya bunga pinjaman maka nilai Profit Margin yang didapat adalah

8,16% per tahun (Lampiran 20 dan 21).

Nilai Profit Margin untuk perluasan kandang dengan

menggunakan konsentrat dalam dua kali kali penjualan melalui pinjaman

komersial (kredit bank BRI dengan tingkat suku bunga 12%) adalah

14,89% per tahun, lalu jika pinjaman dilakukan secara semi komersial,

yaitu tanpa adanya bunga pinjaman maka nilai Profit Margin yang didapat

adalah 16,67% per tahun (Lampiran 22 dan 23).

Dari hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa perluasan

kandang tanpa menggunakan konsentrat lebih menguntungkan, jika

dibandingkan dengan perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat.

Selain itu, berdasarkan nilai Profit Margin, maka dapat disimpulkan

bahwa akan lebih menguntungkan bagi kelompok untuk melakukan

pinjaman secara semi-komersial daripada secara komersial.

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

54

e. Analisis Kriteria Investasi

Berdasarkan kesepakatan dengan kelompok, dan hasil

perhitungan profit margin, maka untuk perluasan kandang ini kelompok

lebih dipromosikan untuk melakukan pinjaman secara semi-komersial,

yaitu pinjaman tanpa dikenakan bunga. Oleh karena itu untuk perhitungan

kriteria investasi dengan pinjaman komersial (kredit Bank BRI) tidak

dilakukan oleh peneliti.

Analisis kriteria investasi pada usaha ternak kambing Kelompok

Tani Harapan Mekar dilakukan dengan menggunakan kriteria investasi

yaitu NPV, PI, IRR, dan PBP Nilai masing-masing dari kriteria-kriteria

tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Nilai Kriteria Investasi Usaha Ternak Kambing Kelompok Tani Harapan Mekar

Kriteria Investasi Tanpa Konsentrat

Dengan Konsentrat

1 x Penjualan

Dengan Konsentrat

2 x Penjualan Net Present Value (NPV)

18.817.579 (17.897.667) (13.917.391)

Profitability Index (PI)

2,23 (0,12) 0,13

Internal Rate of Return (IRR)

41,6 % (51,7 %) (31,7%)

Payback Period (PBP) 2,4 Tahun 28 Tahun 14 Periode Sumber : Data Primer dan Sekunder Diolah, 2007

Net Present Value

Net Present Value adalah selisih antara Present Value dari

investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih

(aliran kas operasional maupun aliran kas terminal) di masa yang akan

datang.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai NPV untuk

perluasan kandang tanpa menggunakan konsentrat adalah Rp 18.817.579,-

. Sedangkan untuk perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat

dalam satu kali penjualan dan dua kali penjualan nilai NPV adalah (Rp

17.897.667,-), dan (Rp 13.917.391,-).

Nilai tersebut merupakan penerimaan kas bersih yang diterima

usaha ternak kambing Kelompok Tani Harapan Mekar selama lima tahun

pengembangan. Dari data tersebut didapatkan nilai positif pada NPV untuk

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

55

perluasan kandang tanpa menggunakan konsentrat. Hal tersebut

menunjukkan bahwa nilai arus kas masuk lebih besar daripada nilai arus

kas keluar, sehingga perluasan kandang pada usaha ternak kambing

Kelompok Tani Harapan Mekar dengan tanpa menggunakan konsentrat ini

layak untuk dilanjutkan. Untuk perhitungan lebih jelas dapat dilihat pada

Lampiran 14.

Untuk perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat

dalam satu kali penjualan didapatkan nilai NPV yang negatif. Hal tersebut

menunjukkan bahwa nilai arus kas masuk lebih kecil daripada nilai arus

kas keluar, sehingga perluasan kandang pada usaha ternak kambing

Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan konsentrat dalam

satu kali penjualan ini tidak layak untuk dilanjutkan. Untuk perhitungan

lebih jelas dapat dilihat pada Lampiran 14. Sedangkan untuk perluasan

kandang dengan menggunakan konsentrat dalam dua kali penjualan

didapatkan NPV yang positif, sehingga perluasan kandang ini layak untuk

dilanjutkan.

Profitability Index

Pemakaian metode profitability index (PI) ini adalah dengan

menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value)

dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang

dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah

dilaksanakan. Jadi, profitability index (PI) dapat dihitung dengan

membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar (Umar,

1997).

Berdasarkan hasil perhitungan didapat nilai PI atau Nett B/C

untuk perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat 2,23. Nilai

ini berarti perbandingan penerimaan dari usaha lebih besar daripada

jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya, usaha ternak

kambing Kelompok Tani Harapan mekar akan mendapatkan tambahan

penerimaan Rp 2,23 dari setiap pengeluaran Rp 1,00. Dan karena besar PI

atau Nett B/C ini lebih besar daripada 1 (PI>1), maka perluasan kandang

pada usaha ternak kambing tanpa menggunakan pakan tambahan berupa

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

56

konsentrat pada Kelompok Tani Harapan Mekar ini layak untuk

dilanjutkan. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 14.

Untuk perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat

dalam satu kali penjualan didapatkan nilai PI (0,12). Nilai ini berarti

perbandingan penerimaan dari usaha lebih kecil daripada jumlah biaya

yang dikeluarkan untuk memperolehnya, usaha ternak kambing Kelompok

Tani Harapan mekar akan mendapatkan pengurangan penerimaan Rp 0,12

dari setiap pengeluaran Rp 1,00. Dan karena besar PI atau Nett B/C ini

lebih kecil daripada 1 (PI<1), maka perluasan kandang pada usaha ternak

kambing dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat dalam

satu kali penjualan pada Kelompok Tani Harapan Mekar ini tidak layak

untuk dilanjutkan. Untuk perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 14.

Sedangkan untuk perluasan kandang dengan menggunakan

konsentrat dalam dua kali penjualan didapatkan nilai PI atau Nett B/C

untuk perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat 0,13. Nilai

ini berarti perbandingan penerimaan dari usaha lebih besar daripada

jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memperolehnya, usaha ternak

kambing Kelompok Tani Harapan mekar akan mendapatkan tambahan

penerimaan Rp 0,13 dari setiap pengeluaran Rp 1,00. Dan karena besar PI

atau Nett B/C ini lebih kecil daripada 1 (PI<1), maka perluasan kandang

pada usaha ternak kambing dengan menggunakan pakan tambahan berupa

konsentrat dalam dua kali penjualan pada Kelompok Tani Harapan Mekar

ini tidak layak untuk dilanjutkan.

Internal Rate of Return

Menurut Rangkuti (2005), IRR adalah satu metode untuk

mengukur tingkat investasi. Tingkat investasi adalah suatu tingkat bunga

dimana seluruh netcash flow setelah dikalikan discount factor.

Nilai IRR melalui hasil perhitungan untuk perluasan kandang

tanpa menggunakan pakan konsentrat adalah 41,6%. Hal ini berarti,

tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi pada rencana usaha ini

lebih besar nilainya dibandingkan tingkat pengembalian yang dihasilkan

dari investasi yang dilakukan pada bank. Dengan demikian, investor lebih

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

57

baik menginvestasikan modalnya para rencana usaha ini daripada di bank.

Oleh karena nilai IRR ini lebih dari tingkat suku bunga deposito (6,25%),

maka investasi yang ditanamkan pada usaha ternak kambing tanpa

menggunakan pakan konsentrat ini layak dan menguntungkan. Untuk

perhitungannya sendiri dapat dilihat pada Lampiran 14.

Untuk perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat

dalam satu kali penjualan didapat nilai IRR (51,7 %). Hal ini berarti,

tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi pada rencana usaha ini

lebih kecil nilainya dibandingkan tingkat pengembalian yang dihasilkan

dari investasi yang dilakukan pada bank. Dengan demikian, investor lebih

baik menginvestasikan modalnya pada bank daripada pada usaha ini. Dan

oleh karena nilai IRR ini lebih rendah dari tingkat suku bunga deposito

(6,25%), maka investasi yang ditanamkan pada usaha ternak kambing

dengan menggunakan pakan konsentrat dalam satu kali penjualan ini tidak

layak untuk dilanjutkan. Untuk perhitungannya sendiri dapat dilihat pada

Lampiran 14.

Sedangkan untuk perluasan kandang dengan menggunakan

konsentrat dalam dua kali penjualan didapat nilai IRR (31,7%). Hal ini

berarti, tingkat pengembalian yang dihasilkan dari investasi pada rencana

usaha ini lebih kecil nilainya dibandingkan tingkat pengembalian yang

dihasilkan dari investasi yang dilakukan pada bank. Dengan demikian,

investor lebih baik menginvestasikan modalnya di bank daripada pada

rencana usaha ini. Dan oleh karena nilai IRR ini lebih dari tingkat suku

bunga deposito, yaitu 6,25% maka investasi yang ditanamkan pada usaha

ternak kambing dengan menggunakan pakan konsentrat dalam dua kali

penjualan ini tidak layak untuk dijalankan

Payback Period

Definisi payback period adalah suatu periode yang menunjukkan

berapa modal yang ditanamkan dalam proyek tersebut dapat kembali

(Rangkuti, 2005). Dari hasil perhitungan maka untuk perluasan kandang

tanpa menggunakan pakan konsentrat didapat nilai PBP 2,4 tahun. Hal ini

berarti usaha sudah dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

58

usaha berakhir, maka usaha perluasan kandang tanpa menggunakan pakan

konsentrat ini layak untuk dijalankan dan menguntungkan. Untuk

perhitungannya sendiri dapat dilihat pada Lampiran 14.

Untuk perluasan kandang dengan menggunakan konsentrat

dalam satu kali penjualan didapat nilai PBP 28 tahun, Hal ini berarti usaha

tidak dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur usaha berakhir

sehingga usaha perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat

dalam satu kali penjualan ini tidak layak untuk dijalankan. Untuk

perhitungannya sendiri dapat dilihat pada Lampiran 14.

Sedangkan untuk perluasan kandang tanpa menggunakan pakan

konsentrat dalam dua kali penjualan didapat nilai PBP 14 tahun. Hal ini

berarti usaha tidak dapat menutup biaya investasi awalnya sebelum umur

usaha berakhir sehingga usaha perluasan kandang dengan menggunakan

pakan konsentrat dalam dua kali penjualan ini juga tidak layak untuk

dijalankan.

Analisis Sensitivitas

Selain menggunakan alat-alat analisis kriteria investasi di atas,

peneliti juga menggunakan analisis sensitivitas untuk melihat kelayakan

usaha. Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui bagaimana

kelayakan usaha ternak kambing jika terjadi perubahan-perubahan yang

mempengaruhi kondisi finansial usaha tersebut. Analisis sensitivitas ini

digunakan bila menganalisis perkiraan arus kas di masa datang kita

berhadapan dengan ketidakpastian yang mengakibatkan hasil perhitungan

di atas kertas dapat menyimpang jauh dari kenyataannya (Umar 1997).

Analisis sensitivitas yang dihitung hanya pada usaha perluasan

kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat. Hal tersebut dikarenakan

dari hasil analisis pendapatan usaha dan kriteria investasi pada usaha

perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat dinilai tidak

layak untuk dijalankan. Oleh karena itu perhitungan analisis sensitivitas

pada perluasan kandang dengan menggunakan pakan konsentrat tidak

dilakukan.

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

59

Analisis sesnsitivitas yang digunakan adalah :

Harga jual ternak per kg diturunkan secara bertahap dari harga

awalnya, yaitu Rp 25.000,-/kg pada tahun pertama yang kemudian

terus meningkat seiring dengan pertambahan inflasi. Penurunan

dimulai dari 6%, 7%, dan 8%. Penurunan ini didasarkan pada metode

switching value, dimana harga jual ternak tersebut coba diturunkan

secara bertahap sampai pada usaha ini dapat dikatakan tidak layak.

Hasil analisis sensitivitas perencanaan perluasan kandang dengan

penurunan harga jual dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Analisis Sensitivitas Penurunan Harga Jual Usaha Ternak Kambing Kelompok Tani Harapan Mekar

Kriteria Penilaian Investasi Usaha Harga jual

% ∆

NPV (Rp)

PI

IRR (%)

PBP

(Tahun)

Layak/ Tidak Layak

-6 4,410.931 1,29 15,4 4,2 Layak-7 2,009.823 1,13 10,5 4,8 Layak-8 (391.285) 0,97 5,4 5,1 Tidak

LayakSumber : Data Primer dan Sekunder Diolah, 2007

Berdasarkan Tabel 8, diketahui bahwa rencana usaha ternak

kambing Kelompok Tani Harapan Mekar masih dianggap layak untuk

diimplementasikan ketika harga jual ternak kambing diturunkan 6 % dan

7 %. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai NPV yang positif (NPV>0), nilai

PI yang lebih besar dari satu (PI>1), nilai IRR yang lebih besar dari suku

bunga diskonto, dan periode pengembalian PBP yang lebih cepat dari

umur usaha yang ada.

Sementara itu, hasil analisis sentivitas dengan penurunan harga

jual ternak kambing 8% menjadikan usaha ini tidak layak untuk

diimplementasikan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai NPV yang negatif

(NPV<0), nilai PI yang lebih kecil daripada satu (PI<1), nilai IRR yang

lebih rendah dari tingkat suku bunga diskonto bank, dan nilai

pengembalian PBP usaha yang lebih lama dari umur usaha perluasan

kandang ternak.

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

60

Dari hasil analisis pendapatan usaha dan kriteria investasi dapat

disimpulkan bahwa usaha perluasan kandang ini akan layak dijalankan,

jika tanpa menggunakan tambahan pakan berupa konsentrat. Hal tersebut

dikarenakan tambahan biaya pakan belum dapat tertutupi dengan

penerimaan dari hasil penjualan dan nilai sisa. Sedangkan dari nilai Profit

Margin dapat disimpulkan bahwa usaha ini akan lebih menguntungkan

jika pinjaman dilakukan secara semi-komersial, yaitu tanpa adanya bunga

pinjaman.

Dari hasil analisis regresi pada koefisien teknis, dapat dilihat

bahwa penambahan pakan berupa konsentrat tidak berpengaruh signifikan

terhadap penambahan bobot badan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai p

value 0,147 yang lebih besar dari 0,05. Sedangkan dari hasil analisis

sensitivitas diperoleh kesimpulan bahwa usaha perluasan kandang tanpa

menggunakan pakan konsentrat ini akan layak dijalankan selama

penurunan harga jual tidak lebih atau sama dengan 8 %.

f. Tahapan-Tahapan Pasca Kelayakan

Melalui hasil analisis pendapatan dan kriteria investasi didapat

bahwa usaha perluasan kandang ini layak untuk djalankan selama tidak

ada penambahan biaya pakan berupa konsentrat. Oleh karena itu, dapat

disimpulkan usaha yang layak untuk dijalankan bagi kelompok adalah

usaha perluasan kandang tanpa menggunakan konsentrat. Setelah

melakukan suatu analisis kelayakan, maka langkah-langkah selanjutnya

yang harus dilakukan oleh kelompok:

(i) Tahap Perencanaan

Berdasarkan pada hasil analisis kelayakan usaha, hal-hal yang

perlu dilakukan oleh kelompok pada tahap ini adalah memperbaiki

teknis perawatan kandang, belajar lebih mendalam tentang pengelolaan

ternak yang baik dan benar (mengikuti pelatihan-pelatihan beternak

kambing), mengurus surat izin usaha, lebih banyak lagi melakukan

survei pasar, bagi pengelola melakukan perbaikan manajemen waktu

pengelolaan ternak, membuat jadwal pelaksanaan usaha dan anggaran

biaya usaha, menentukan siapa yang akan menjadi investor untuk

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

61

usaha perluasan kandang, dan mengajukan proposal kebutuhan dana

kepada investor.

(ii) Tahap Implementasi

Setelah tahap sebelumnya dilakukan dan dana dari investor telah

turun, maka tahap selanjutnya adalah membeli peralatan-peralatan atau

material yang diperlukan guna perluasan kandang, membangun

kandang ternak, membeli bakalan dan fasilitas produksi yang

dibutuhkan, dan menguji setiap aspek-aspek usaha yang ada, apakah

sudah benar-benar layak atau tidak

(iii) Tahap Pemantauan

Tahap terakhir yang perlu dilakukan adalah memantau setiap

pelaksanaan atau implementasi dari usaha. Tahap ini diperlukan agar

tidak ada kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan usaha yang dapat

mengakibatkan kerugian bagi usaha kelompok.

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

62

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian, maka diperoleh kesimpulan :

a. Hasil analisis non-finansial menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk

dijalankan pada perluasan kandang tanpa menggunakan konsentrat, yaitu

nilai p value koefisien teknis 0,000 (< 0,005). Sedangkan pada perluasan

kandang dengan menggunakan konsentrat menunjukkan bahwa usaha ini

tidak layak untuk dijalankan, yaitu nilai p value koefisien teknis 0,147 (>

0,005).

b. Hasil analisis finansial pada perluasan kandang tanpa menggunakan

konsentrat menunjukkan bahwa usaha ini menguntungkan dan layak untuk

dijalankan, yaitu nilai NPV Rp 18.817.579,-, nilai PI 2,23, nilai IRR 41,6 %,

dan nilai PBP 2,4 tahun. Selain itu, usaha ini lebih menguntungkan jika

diarahkan pada pinjaman semi komersial (tanpa bunga), yaitu nilai Profit

Margin 24,11% (lebih besar dari nilai Profit Margin pada pinjaman

komersial, yaitu 19,86%). Oleh karena itu, dalam perhitungan analisis

kriteria investasi hanya dilakukan pada pinjaman semi komersial (tanpa

bunga).

c. Hasil analisis finansial pada perluasan kandang dengan menggunakan

konsentrat dalam satu kali penjualan menunjukkan bahwa usaha tidak layak

untuk dijalankan, yaitu nilai NPV (Rp 17.897.667,-), nilai PI (0,12), nilai

IRR (51,7 %), serta nilai PBP 28 tahun. Demikian pula pada perluasan

kandang dengan menggunakan konsentrat dalam dua kali penjualan, usaha

ini tidak layak dijalankan, yaitu nilai NPV (Rp 13.917.391,-), nilai PI 0,13,

nilai IRR (31,7%), dan nilai PBP 14 tahun.

d. Hasil analisis sensitivitas dengan menurunkan harga jual ternak pada usaha

perluasan kandang tanpa menggunakan pakan konsentrat dengan

menggunakan metode switching value menunjukkan bahwa usaha ini dapat

layak dijalankan selama penurunan harga ternaknya tidak lebih dari atau

sama dengan 8 %

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

63

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dihasilkan beberapa saran:

a. Dalam proses penggemukan kambing, akan lebih baik bagi kelompok untuk

tidak memberikan pakan tambahan berupa konsentrat, karena pakan

konsentrat tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

penambahan bobot kambing.

b. Berdasarkan kesimpulan pada hasil analisis finansial, usaha yang layak

untuk dijalankan oleh kelompok adalah perluasan kandang tanpa

menggunakan pakan konsentrat. Oleh karena itu, kelompok sebaiknya

segera melakukan tahapan-tahapan selanjutnya seperti pembelajaran lebih

lanjut dalam beternak kambing, pencarian investor, penyediaan fasilitas

usaha, dan pemantauan secara rutin kegiatan usaha.

c. Kelompok harus lebih berhati-hati dan menjaga agar harga jual kambing

tidak turun lebih dari atau sama dengan 8%. Usaha yang dapat dilakukan

oleh kelompok untuk mencegah turunnya harga jual kambing adalah dengan

memberikan pakan secara teratur, dan menjaga kebersihan kambing serta

kandangnya. Dengan bobot dan penampilan yang baik, maka harga jual

kambing akan tinggi.

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

Perencanaan Metode/Aksi Permasalahan Pembelajaran bagi Mahasiswa

Pembelajaran bagi Masyarakat Output/Refleksi

a Sosialisasi dan Identifikasi potensi desa

- Melakukan FGD dengan aparat dan masyarakat desa

- -

Sulit untuk membangun sebuah trust dalam diri masyarakat kepada kita Sulit mendapatkan fakta-fakta atau data-data yang akurat dikarenakan data yang diperoleh dari pendapat masyarakat lebih bersifat subjektif dan perkiraan.

- -

Mahasiswa belajar untuk berkomunikasi dan bersosialisasi secara baik dan jelas dengan masyarakat desa. Mahasiswa belajar mengggali informasi umum tentang potensi ekonomi desa

- - -

Masyarakat belajar memahami maksud dan tujuan kedatangan mahasiswa serta pelaksanaan program Masyarakat belajar mempercayai mahasiswa dengan bersedia memberikan informasi tentang potensi desanya. Masyarakat belajar berbagi informasi mengenai potensi desa dengan mahasiswa dan sesama warga

- - -

Adanya hubungan baik dan kepercayaan masyarakat terhadap mahasiswa Diperoleh data potensi ekonomi kelurahan Diperoleh data unit usaha kecil yang ada, salah satunya adalah kelompok tani harapan mekar

b Pemilihan Kelompok Tani

- Melakukan diskusi dengan tim fasilitator yang ada

- -

Sedikitnya waktu unuk menentukan pilihan Sedikitnya alternatif pilihan yang ada

- -

Mahasiswa bersama tim fasilitator belajar menentukan lokasi penelitian sekaligus program pemberdayaan yang tepat dengan waktu yang terbatas Belajar menerima dan merespon sikap yang ditunjukkan kelompok tani.

- Masyarakat anggota dari kelompok yang terpilih belajar untuk mau bekerjasama dengan mahasiswa untuk proses pemberdayaan atau pendampingan secara partisipatif.

- Terpilihnya Kelompok Tani Harapan Mekar sebagai lokasi penelitian dan program pemberdayaan partisipatif

Lampiran 1. Proses PA

R U

saha Ternak Kam

bing Kelom

pok Tani Harapan

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

Perencanaan Metode/Aksi Permasalahan Pembelajaran bagi Mahasiswa

Pembelajaran bagi Masyarakat

Output/Refleksi

c Kesepakatan dengan kelompok tani

- -

Wawancara dengan ketua kelompok (bp. Encep) Wawancara dengan beberapa anggota kelompok

- -

Beberapa anggota kelompok yang cenderung pasif atau kurang menanggapi program ini dengan baik. Sulitnya menyamakan waktu dalam proses kesepakatan untuk pertemuan berikutnya.

- Mahasiswa belajar untuk membangun komunikasi yang baik dengan petani sehingga didapatinya kesepakatan untuk proses pendampingan lebih lanjut terhadap usaha tersebut dan mengatur jadwal pertemuan berikutnya

- Kelompok tani belajar bekerjasama berdasarkan kesepakatan dengan mahasiswa dan tim dalam pelaksanaan program pemberdayaan ataupun pendampingan sekaligus penelitian partisipatif.

- Adanya kesepakatan dari kelompok tani tersebut untuk didampingi usahanya. Adanya kesepakatan-kesepakatan untuk waktu pertemuan berikutnya.

d Identifikasi Masalah (Visi Misi, Gambaran Usaha, dan perumusan masalah)

- - - -

Mahasiswa mengumpulkan informasi terkait dengan usaha ternak kambing dari berbagai sumber dan kemudian menyampaikan/sharing informasi tersebut dengan petani Menyusun rencana skenario masa depan Benchmarking pada best practices (Studi lapang dengan kunjungan ke TDS DD Republika di Cinagara) Mahasiswa bersama-sama dengan kelompok pada akhirnya merumuskan suatu masalah utama yang harus diselesaikan pada kelompok

- - -

Pada awalnya, kurang antusias karena menganggap usaha ini merupakan sebuah usaha sampingan, namun dalam proses fasilitasi, ketua kelompok mulai bersikap terbuka dan tertarik dengan success story usaha sejenis di tempat lain Rencana untuk melibatkan lebih banyak anggota gagal dilakukan karena kesibukan pekerjaan anggota kelompok Kesadaran kelompok dalam merumuskan masalah pun masih perlu adanya dorongan dari mahasiswa

- - - - -

Mahasiswa belajar tentang teknis budidaya kambing Memperoleh sharing teori dengan pengalaman anggota kelompok yang sangat berharga Fasilitasi proses partisipatif bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan Mahasiswa belajar memfasilitasi bencmarking yang sarat unsur edukasi dengan tetap mengapresiasi pengalaman kelompok dalam menjalankan usaha selama ini Mahasiswa belajar memfasilitasi dan merumuskan masalah utama

- - - - -

Anggota kelompok memperoleh sharing teori teknis budidaya kambing yang cukup berharga Ketua kelompok mulai bersikap terbuka dan mau belajar dari kesuksesan usaha sejenis di tempat lain Anggota kelompok termotivasi melihat best practices usaha Diperoleh pengetahuan praktis penggemukan kambing Kelompok tani akhirnya secara tidak langsung tahu yang menjadi masalah paling utama untuk diselesaikan adalah perluasan kandang kambing

- - - - -

Diperoleh komitmen dari ketua kelompok untuk memberi kesempatan kepada tiga orang anggota kelompok melakukan studi lapang benchmarking ke TDS DD Republika di Cinagara Diperoleh info tentang kendala-kendala yang dihadapi Refleksi tentang pengelolaan usaha selama ini yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan best practices. Artinya terdapat peluang yang besar untuk mengembangkan usaha ini setara dengan best practices Diperoleh info jaringan pasar Diperoleh komitmen untuk memperbaiki pengelolaan usaha sesuai hasil benchmarking Diperoleh suatu masalah utama yang harus dianalisis kelayakannya

Lanjutan Lampiran 1

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

Perencanaan Metode/Aksi Permasalahan Pembelajaran bagi Mahasiswa

Pembelajaran bagi Masyarakat

Output/Refleksi

e Pengumpulan Data - Wawancara secara individu maupun kelompok dengan FGD

- - -

Kurang Terlibatnya anggota kelompok dalam proses ini karena kesibukan mereka Data yang diperoleh tidak sepenuhnya diperoleh secara partisipatif seperti data yang diperoleh dari buku. Banyak data-data yang tidak pasti tetapi hanya berdasarkan perkiraan dari pengalaman usahanya selama ini.

- Mahasiswa belajar untuk melakukan wawancara ataupun FGD untuk memperoleh data-data guna keperluan analisis kelayakan.

- Masyarakat belajar mengenai data-data apa yang penting dan terkait untuk menyusun suatu kelayakan usaha.

- Diperoleh data-data yang dibutuhkan untuk dianalisis kelayakannya seperti data-data keuangan, tenaga kerja, pasar maupun data teknis pelaksanaan produksi usaha.

f Analisis kelayakan usaha (pasar, teknis, manajemen dan finansial)

- - - -

Menyiapkan daftar kebutuhan untuk usaha penggemukan kambing Membuat alur produksi secara bersama-sama Analisis SWOT pada keempat aspek analisis secara bersama-sama Menyusun suatu perencanaan usaha secara terperinci setiap biayanya dengan ketua kelompok Menganalisis kelayakan finansial usaha tersebut dan melaporkannya kepada ketua kelompok

- -

Terdapat kesultian untuk mengajak anggota kelompok melakukan analisa sehingga beberapa proses analisa hanya dilakukan bersama ketua kelompok. Adanya kecenderungan dalam beberapa hal dimana mereka menganggap kita lebih tahu untuk melakukan analisa tersebut dibanding mereka sendiri sehingga banyak timbulnya sifat pasif selama proses analisis ini.

- -

Memahami persuasi dalam proses partisipatif yang cenderung ”dipaksakan” karena batas waktu yang ketat akan mengalami kegagalan Belajar secara praktis melakukan survey kebutuhan usaha dan menerapkan analisis kelayakan usaha

- -

Anggota kelompok tidak memperoleh pelajaran yang terlalu berarti karena kurang terlibat dalam proses Pengurus kelompok belajar menyusun analisis kelayakan usaha usaha bersama mahasiswa

- - -

Diperoleh daftar harga atau biaya seluruh kebutuhan usaha Diperoleh hasil analisis kelayakan finansial Diperoleh pelajaran berharga bahwa penyusunan rencana usaha partisipatif membutuhkan waktu yang panjang

Lanjutan Lampiran 1

Page 80: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

Lampiran 2. Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 31 Juli 2007 (% per tahun).

Nama Bank 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Berlaku Bank Artha Graha 6,25/3,00 6,25/3,00 6,25/3,00 6,25/3,00 15/07/07Bank Bintang Manunggal 8,00 8,00 7,75 7,75 16/07/07Bank BNI Tbk 6,25/3,50 6,25/3,50 6,25/3,50 6,25/3,50 16/05/07Bank UOB Buana 5,75/4,00 5,50/4,00 5,50/4,00 5,50/4,00 07/03/07Bank Bukopin 6,80/2,50 6,80/2,50 7,00/2,50 7,25/2,50 10/07/07Bank Bumi Arta 8,00/2,00 7,50/2,00 7,25/2,00 7,00/2,00 06/07/07Bank Central Asia Tbk 5,75/3,50 6,25/3,50 6,25/3,50 6,75/3,50 01/08/07Bank Century 7,75/4,50 7,75/4,50 7,75/4,50 7,75/4,50 15/07/07Bank Chinatrust Indonesia 7,25/3,75 7,25/4,00 7,50/4,00 7,50/4,00 22/03/07Bank Danamon Tbk 5,50/2,25 5,25/2,50 5,25/2,50 4,50/2,50 14/06/07Bank DKI 7,00/3,75 7,00/3,75 7,00/3,75 7,00/3,75 26/06/07Bank Ekonomi Raharja 7,75/4,50 7,75/4,50 7,75/4,50 7,75/4,50 14/05/07Bank IFI 7,50/4,25 8,00/4,25 8,00/4,25 8,00/4,25 15/07/07Bank Index Selindo 7,75 7,50 7,00 7,00 16/07/07Bank Int'l Indonesia Tbk 5,25/2,75 5,00/2,75 5,00/2,75 5,00/2,75 16/07/07Bank Jabar 6,75/3,75 6,75/3,75 6,75/3,75 6,75/3,75 22/06/07Bank Kesawan 8,00/3,75 7,75/3,75 8,00/3,75 8,00/3,75 09/07/07Bank Lippo Tbk 6,00/2,75 5,50/2,75 5,25/2,75 5,25/2,75 11/06/07Bank Mandiri 6,25/3,50 6,25/3,50 6,25/3,50 6,25/3,50 04/07/07Bank Maspion 8,00/5,00 8,00/5,00 8,00/5,00 8,00/5,00 19/07/07Bank Mayapada Tbk 7,00/2,00 7,00/2,00 7,00/2,00 7,00/2,00 20/06/07Bank Multiarta Sentosa 7,75 7,75 7,75 7,75 16/07/07Bank Niaga Tbk 6,00/2,50 6,00/3,00 6,25/3,50 6,50/3,75 16/07/07Bank NISP Tbk 6,75/3,50 6,75/3,50 6,75/3,50 6,75/3,50 16/03/07Bank Panin Tbk 6,50/2,50 6,50/2,50 6,50/2,50 6,50/2,50 15/02/07Bank Permata 6,00/2,50 6,00/2,50 6,00/2,50 6,00/2,50 13/07/07Bank Persyarikatan Indonesia 7,25 7,25 7,25 7,25 10/07/07Bank Rakyat Indonesia 6,25/3,00 6,25/3,00 6,25/3,25 6,25/3,25 01/07/07Bank Saudara 8,00 8,00 8,25 8,25 15/07/07Bank Swadesi Tbk 7,50/4,50 7,50/4,50 7,50/4,50 7,50/4,50 16/07/07Bank Tabungan Negara 6,50 6,50 6,50 6,50 13/06/07Bank UOB Indonesia 6,62 6,62 7,00 7,00 08/06/07Bank Yudha Bhakti 7,50 7,75 7,75 8,00 15/07/07Bank Bumiputera 6,50/2,50 6,50/2,50 6,50/2,50 6,50/2,50 15/07/07Sumber : web.bisnis.com/edisi-cetak/edisi-harian/tabel_deposito

Page 81: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

Lampiran 3. Analisis Regresi Terhadap Dua Perlakuan Pakan Yang Berbeda Regression Analysis: Bobot versus Pakan 1 The regression equation is Bobot = - 0.0223 + 10.0 Pakan 1 Predictor Coef SE Coef T P Constant -0.02227 0.05447 -0.41 0.695 Pakan 1 10.0114 0.0305 328.62 0.000 S = 0.0325275 R-Sq = 100.0% R-Sq(adj) = 100.0% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 1 114.26 114.26 107988.79 0.000 Residual Error 7 0.01 0.00 Total 8 114.26 Regression Analysis: Bobot versus Pakan 1, Pakan 2 The regression equation is Bobot = 0.0114 + 8.62 Pakan 1 + 4.56 Pakan 2 Predictor Coef SE Coef T P Constant 0.01143 0.03922 0.29 0.780 Pakan 1 8.6209 0.8172 10.55 0.000 Pakan 2 4.565 2.742 1.66 0.147 S = 0.0265840 R-Sq = 100.0% R-Sq(adj) = 100.0% Analysis of Variance Source DF SS MS F P Regression 2 187.970 93.985 132989.50 0.000 Residual Error 6 0.004 0.001 Total 8 187.974 Source DF Seq SS Pakan 1 1 187.968 Pakan 2 1 0.002 Unusual Observations Obs Pakan 1 Bobot Fit SE Fit Residual St Resid 6 2.09 20.8500 20.9051 0.0142 -0.0551 -2.45R R denotes an observation with a large standardized residual.

Page 82: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

NILAI AWAL NILAI SISA UMUR BIAYAASSET (10%x NAA) EKONOMI PENYUSUTAN

(1000RP) (1000RP) (PERIODE) (1000RP/PRD)1 5.369 537 5 9662 70 0 3 233 35 0 3 124 50 0 3 175 60 0 3 206 40 0 2 20

5.624 537 1.058537 1.058

1 Rumus :

2

(Rp/Periode)3 Nilai Awal =4 Nilai Sisa =

(%)Keterangan : Untuk cangkul, sabit, parang, ember, jeligen timbang dan angkut nilai akhirnya nol karena setelah umur ekonomisnya berakhir asset tersebut diasumsikan rusak sehingga tidak memiliki nilai untuk dijual

5

6

7 Asset = Barang bergerak dan tidak bergerak yang dimiliki perusahan berupa :

PERHITUNGAN BIAYA PENYUSUTAN ASSET

ASSET YANG TERKENA BIAYA PENYUSUTAN

KandangCangkulGarpuSabitKeranjangLampu

TOTAL DIBULATKAN

PENJELASAN PERHITUNGAN BIAYA PENYUSUTAN

Biaya Penyusutan = Biaya yang dibebankan ke dalam biaya tetap akibat adanya penyusutan nilai buku da- ri asset sampai akhir tahun umur ekonomis asset . Secara kumulatif beban ini meru- pakan dana yang dapat digunakan kembali untuk membeli yang baru.

dasarkan hasil uji coba (satuan dalam : jam pemakaian). Untuk bangunan umumnya

Harga beli asset dalam kondisi baru, (RP) Nilai Buku asset pada akhir periode Umur Ekonomi. Nilai ini disebut nilai rongsokan suatu asset dimana tidak ekonomis lagi untuk digunakan terus karena umur ekono- ekonomisnya sudah habis. Biasanya : Nilai Sisa = 10 % Nilai Awal

watan & pemeliharaan yang besarnya semakin meningkat.

bangunan, mesin, kelengkapan dan perlengkapan produksi, kendaraan, dll.

Lampiran 13. Perhitungan Biaya Penyusutan Asset

umur ini berkisar antara 20 - 35 thn (tergantung kondisi).Umur Pelayanan = Periode waktu dimana asset masih dianggap layak secara teknis untuk digu-

nakan terus. Untuk suatu mesin/alat biasanya panjang umur ditentukan oleh pera-

Umur Ekonomi = Periode waktu dimana asset tersebut masih dianggap layak secara ekonomis untuk digunakan terus. Untuk suatu mesin/alat biasanya ditetapkan oleh pabrik ber-

[ NILAI AWAL - NILAI SISA ]

[ UMUR EKONOMI ASSET ]BIAYA PENYUSUTAN

(RP./THN.) =

Page 83: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5A Penerimaan

1. Penjualan Kambing 51.264 54.340 57.600 61.056 64.719 58.206 61.698 65.400 69.324 73.483 102.443 108.590 115.105 122.011 129.3322. Nilai Sisa Asset 537 537 537Total Penerimaan 51.264 54.340 57.600 61.056 65.256 58.206 61.698 65.400 69.324 74.020 102.443 108.590 115.105 122.011 129.869

B Pengeluaran1. Investasi Awal 15.329 15.329 15.3292. Biaya Operasional + Reinvestasi 38.985 41.277 43.839 46.730 48.834 53.507 56.565 60.044 63.908 67.043 96.814 102.577 108.817 115.608 121.8443. Kredit Bank a. Pengembalian Pinjaman Pokok 5.694 5.694 5.694 5.694 5.694 5.924 5.924 5.924 5.924 5.924 5.924 5.924 5.924 5.924 5.924Total Biaya 15.329 44.679 46.971 49.533 52.424 54.528 15.329 59.431 62.489 65.968 69.832 72.967 15.329 102.738 108.501 114.741 121.532 127.768Keuntungan Bersih -15.329 6.585 7.369 8.067 8.632 10.728 -15.329 -1.225 -791 -568 -508 1.053 -15.329 -295 89 364 479 2.101DF (i=6,25%) 1,0000 0,9412 0,8858 0,8337 0,7847 0,7385 1,0000 0,9412 0,8858 0,8337 0,7847 0,7385 1,0000 0,9412 0,8858 0,8337 0,7847 0,7385PV Nett Benefit -15.329 6.198 6.527 6.725 6.774 7.923 -15.329 -1.153 -701 -474 -399 778 -15.329 -278 79 303 376 1.552

18.817,579 -17.897,667 -13.917,39141,6% -51,70% -31,70%

2,23 -0,12 0,132.4 Tahun 28 Tahun 14 Tahun

(Dalam : 000 Rp)Periode (Dengan Konsentrat, 2x Penjualan)

NPVIRR

Lampiran 14. A

nalisis Cashflow

Usaha PI atau Nett B/C

PBP

No Periode (Tanpa Konsentrat) Periode (Dengan Konsentrat, 1x Penjualan)ITEM

Page 84: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

No ITEM0 1 2 3 4 5

A Penerimaan1. Penjualan Kambing 48.188 51.080 54.144 57.393 60.8362. Nilai Sisa Asset 537Total Penerimaan 48.188 51.080 54.144 57.393 61.373

B Pengeluaran1. Investasi Awal 15.3292. Biaya Operasional + Reinvestasi 38.985 41.277 43.839 46.730 48.8343. Kredit Bank a. Pengembalian Pinjaman Pokok 5.694 5.694 5.694 5.694 5.694Total Biaya 15.329 44.679 46.971 49.533 52.424 54.528Keuntungan Bersih -15.329 3.509 4.109 4.611 4.969 6.845DF (i=6,25%) 1,0000 0,9412 0,8858 0,8337 0,7847 0,7385PV Nett Benefit -15.329 3.303 3.639 3.844 3.899 5.055

NPV 4.410,931IRR 15,4%PI atau Nett B/C 1,29PBP 4,2 Tahun

No ITEM0 1 2 3 4 5

A Penerimaan1. Penjualan Kambing 47.676 50.536 53.568 56.782 60.1892. Nilai Sisa Asset 537Total Penerimaan 47.676 50.536 53.568 56.782 60.726

B Pengeluaran1. Investasi Awal 15.3292. Biaya Operasional + Reinvestasi 38.985 41.277 43.839 46.730 48.8343. Kredit Bank a. Pengembalian Pinjaman Pokok 5.694 5.694 5.694 5.694 5.694Total Biaya 15.329 44.679 46.971 49.533 52.424 54.528Keuntungan Bersih -15.329 2.997 3.565 4.035 4.358 6.198DF (i=6,25%) 1,0000 0,9412 0,8858 0,8337 0,7847 0,7385PV Nett Benefit -15.329 2.820 3.158 3.364 3.420 4.577

NPV 2.009,823IRR 10,5%PI atau Nett B/C 1,13PBP 4,8 Tahun

No ITEM0 1 2 3 4 5

A Penerimaan1. Penjualan Kambing 47.163 49.993 52.992 56.172 59.5412. Nilai Sisa Asset 537Total Penerimaan 47.163 49.993 52.992 56.172 60.078

B Pengeluaran1. Investasi Awal 15.3292. Biaya Operasional + Reinvestasi 38.985 41.277 43.839 46.730 48.8343. Kredit Bank a. Pengembalian Pinjaman Pokok 5.694 5.694 5.694 5.694 5.694Total Biaya 15.329 44.679 46.971 49.533 52.424 54.528Keuntungan Bersih -15.329 2.484 3.022 3.459 3.748 5.550DF (i=6,25%) 1,0000 0,9412 0,8858 0,8337 0,7847 0,7385PV Nett Benefit -15.329 2.338 2.677 2.884 2.941 4.099

NPV -391,285IRR 5,4%PI atau Nett B/C 0,97PBP 5.1 Tahun

Periode

Lampiran 15. Analisis Sensitivitas Penurunan Harga Jual 6%

Lampiran 16. Analisis Sensitivitas Penurunan Harga Jual 7%

Lampiran 17. Analisis Sensitivitas Penurunan Harga Jual 8%

Periode

Periode

Page 85: ANALISIS KELAYAKAN USAHA TERNAK KAMBING MELALUI … · Kelompok Tani Harapan Mekar dengan menggunakan pakan tambahan berupa konsentrat, serta menganalisis tingkat kepekaan kelayakan

(Rp/Kg)PERIODE PROYEK 1 2 3 4 5

A TOTAL BT 1.458 1.458 1.458 1.458 1.458B TOTAL BTT 95.356,0 101.079,0 107.144,0 113.573,0 120.386,0C SUKU BUNGA 3.554 2.995 2.368 1.666 880D TOTAL (RP/TH) 100.368,5 105.532,0 110.970,3 116.697,5 122.724,4E KAP. PROD MAKS 4.708 4.708 4.708 4.708 4.708F KAP. PROD REAL 4.629 4.629 4.629 4.629 4.629G BPP 22 23 24 25 27H BPP RATA-RATA 24.000I HARGA JUAL RATA-RATA 28.200J PROFIT MARGIN 14,89%

(Rp/Kg)PERIODE PROYEK 1 2 3 4 5

A TOTAL BT 1.458 1.458 1.458 1.458 1.458B TOTAL BTT 95.356,0 101.079,0 107.144,0 113.573,0 120.386,0C TOTAL (RP/TH) 96.814,0 102.537,0 108.602,0 115.031,0 121.844,0D KAP. PROD MAKS 4.708 4.708 4.708 4.708 4.708E KAP. PROD REAL 4.629 4.629 4.629 4.629 4.629F BPP 21 22 23 25 26G BPP RATA-RATA 22.600H HARGA JUAL RATA-RATA 23.500I PROFIT MARGIN 16,67%

Lampiran 23. Perhitungan Profit Margin (Dengan Konsentrat, 2x Penjualan, Komersial)

Lampiran 22. Perhitungan Profit Margin (Dengan Konsentrat, 2x Penjualan, Komersial)PERHITUNGAN Profit Margin

PERHITUNGAN Profit Margin