analisis kelayakan usaha penggemukan sapi … · analisis kelayakan usaha penggemukan sapi potong...

145
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI ARIEF RIVAI H34066022 PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTE PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

Upload: ngodieu

Post on 08-Mar-2019

331 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING)

PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

ARIEF RIVAI H34066022

PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTE PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

RINGKASAN

ARIEF RIVAI Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (Fattening) Pada PT Zagrotech Dafa International (ZDI) Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan POPONG NURHAYATI).

Peningkatan populasi penduduk, perkembangan ekonomi, perbaikan tingkat pendidikan, kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi, arus globalisasi informasi dan perdagangan, serta urbanisasi dan perubahan gaya hidup merupakan pemacu peningkatan terhadap produk peternakan terutama daging sapi. Meningkatnya permintaan pasar terhadap daging sapi maka akan memberikan dampak yang positif yaitu terbukanya peluang pasar. PT Zagrotech Dafa International adalah salah satu perusahaan swasta nasional di Indonesia yang bergerak di bidang agribisnis, hal utama yang melatar belakangi PT Zagrotech Dafa International mendirikan usaha penggemukan sapi potong (fattening) yaitu melihat kondisi pertumbuhan populasi sapi potong yang cenderung statis sedangkan kebutuhan akan daging sapi di dalam negeri meningkat setiap tahunnya, keadaan tersebut merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mulai mengembangkan usaha dalam bidang penggemukan sapi potong (fattening).

Tujuan Penelitian ini adalah (1) Menganalisis kelayakan usaha fattening sapi potong di PT Zagrotech Dafa International dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, ekonomi dan lingkungan (2) Menganalisis kelayakan aspek finansial usaha fattening sapi potong di PT Zagrotech Dafa International, (3) Menganalisis sensitivitas kelayakan usaha fattening sapi potong di PT Zagrotech Dafa International. Penelitian ini dilaksanakan di PT Zagrotech Dafa International yang terletak pada km 12 Jalan Raya Bogor – Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. waktu penelitian dilakukan selama bulan Februari sampai dengan April 2009. Responden penelitian adalah pihak manajemen (karyawan) PT Zagrotech Dafa International.

Analisis dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengkaji aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, ekonomi dan lingkungan pada usaha fattening sapi potong pada PT Zagrotech Dafa International yang dijelaskan secara deskriptif. Analisis kuantitatif digunakan untuk mengkaji kelayakan finansial usaha fattening sapi potong pada PT Zagrotech Dafa International berdasarkan kriteria kelayakan investasi yaitu, Net Present Value (NPV), Internal Rate Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), Payback Period (PP) dan analisis sensitivitas switching value.

Beberapa elemen penting pada aspek pasar yaitu adanya peluang permintaan dan penawaran. Hasil analisis aspek teknis menjelaskan bahwa PT Zagrotech Dafa International telah mempertimbangkan lokasi secara tepat dimana usaha penggemukan tersebut berada dekat dengan konsumen yang dituju, selain itu kelengkapan peralatan dan perlengkapan yang digunakan sangat memadai dan telah mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan. Aspek menajemen PT Zagrotech Dafa International memiliki struktur organisasi yang jelas sehingga

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

iii

memudahkan koordinasi, tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap bagian. Aspek sosial, ekonomi dan lingkungan usaha penggemukan sapi potong (fattening) PT Zagrotech Dafa International memberikan dampak yang positif bagi masyarakat sekitar karena pihak manajemen mempekerjakan karyawan yang berasal dari daerah sekitar perusahaan, selain itu PT Zagrotech Dafa International juga memperhatikan keadaan lingkungan sekitar, salah satu upayanya yaitu dengan melakukan proses penanganan limbah secara baik.

Hasil analisis aspek finansial menunjukan bahwa kedua skenario yaitu skenario I (modal sendiri) dan skenario II (modal pinjaman) layak untuk dijalankan karena kedua skenario sudah memenuhi kriteria kelayakan investasi, diantaranya yaitu nilai Net Present Value (NPV) lebih dari nol, nilai Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) lebih dari satu, Internal Rate Return (IRR) lebih dari tingkat diskonto yang digunakan dan Payback Period (PP) berada sebelum masa proyek berakhir. Hasil analisis sensitivitas switching value dengan dua variabel parameter yaitu peningkatan harga bakalan dan penurunan penjualan sapi potong menunjukan bahwa variabel parameter penurunan penjualan sapi potong lebih sensitif. Dari kedua skenario menunjukan bahwa skenario II (modal pinjaman) lebih sensitif (peka) terhadap perubahan – perubahan yang terjadi baik itu perubahan peningkatan harga bakalan sapi ataupun penurunan penjualan sapi potong.

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING)

PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR

ARIEF RIVAI H34066022

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

PROGRAM SARJANA AGRIBISNIS PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTE PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2009

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong

(Fattening) pada PT Zagrotech Dafa International (ZDI)

Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

Nama : Arief Rivai

NIM : H34066022

Disetujui, Pembimbing

Ir. Popong Nurhayati, MM NIP. 131 995 654

Diketahui, Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 131 415 082

Tanggal Lulus :

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis

Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (Fattening) Pada PT Zagrotech Dafa

International (ZDI) Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor” adalah karya sendiri

dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Mei 2009

Arief Rivai

H34066022

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor Jawa Barat pada tanggal 15 Desember 1982.

Penulis adalah anak ketujuh dari tujuh bersaudara dari pasangan Bapak Totoh

Sukarma dan Ibunda Icah Rumsiah.

Penulis menyelesaikan pendididkan dasar di SD Insan Kamil Bogor pada

tahun 1995 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 1998 di

SLTPN 2 Bogor. Pendidikan lanjutan menengah atas di SMUN 1 Leuwiliang

Bogor diselesaikan pada tahun 2001.

Pada tahun 2005 penulis menyelesaikan pendidikannya di Program

Diploma III Manajemen Divisi Kamar, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

(ENHAII). Pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikannya pada Program

Ekstensi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis

Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (Fattening) Pada PT Zagrotech Dafa

International (ZDI) Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor”.

Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan investasi pengusahaan

penggemukan sapi potong (fattening). Sehingga diharapkan dapat menghasilkan

rekomendasi dan saran untuk sektor pertanian khususnya sektor penggemukan

sapi potong (fattening).

Namun demikian sangat disadari masih tedapat kekurangan karena

keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga

dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Mei 2009

Arief Rivai

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

UCAPAN TERIMAKASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.

Sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis ingin

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Ir. Popong Nurhayati, MM selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan,

waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini.

2. Rahmat Yanuar, SP, MSi. Selaku dosen evaluator pada kolokium proposal

penelitian penulis yang telah meluangkan waktu untuk menyampaikan

masukan dan saran.

3. Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS dan Arief Karyadi Uswandi, SP selaku dosen

penguji pada ujian sidang penulis yang telah meluangkan waktunya serta

memberikan kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini.

4. Orangtua dan keluarga tercinta untuk setiap dukungan cinta kasih dan doa

yang diberikan. Semoga ini bisa menjadi persembahan yang terbaik.

5. Pihak PT Zagrotech Dafa International atas waktu, kesempatan, informasi, dan

dukungan yang diberikan.

6. Teman – teman seperjuangan dan teman-teman Ekstensi Agribisnis angkatan 1

atas semangat dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi, serta

seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih atas

bantuannya.

Bogor, Mei 2009

Arief Rivai

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .............................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xv

I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................. 4 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 6 1.4. Kegunaan Penelitian ............................................................. 6

II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 8 2.1. Usaha Ternak Sapi Potong ................................................... 8 2.2. Sejarah Sapi Potong ............................................................. 9 2.3. Jenis – Jenis Sapi Potong ...................................................... 9

2.3.1. Jenis Sapi Lokal ........................................................ 10 2.3.2. Jenis Sapi Bukan Lokal ............................................. 10

2.4. Penggemukan Sapi Potong ................................................... 11 2.5. Pemilihan Bakalan ............................................................... 12 2.6. Tatalaksana Pemeliharaan .................................................... 13

2.6.1. Perkandangan .......................................................... 13 2.6.2. Pakan ...................................................................... 13

2.7. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan Mengenai Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (fattening) ..... 14

III KERANGKA PEMIKIRAN ....................................................... 19 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................ 19

3.1.1. Studi Kelayakan Proyek ............................................ 19 3.1.2. Aspek Kelayakan Proyek .......................................... 20

3.1.2.1. Aspek Pasar ............................................... 21 3.1.2.2. Aspek Teknis ............................................. 22 3.1.2.3. Aspek Manajemen ...................................... 22 3.1.2.4. Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan .... 22 3.1.2.5. Aspek Finansial .......................................... 23

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ......................................... 29

IV METODE PENELITIAN ........................................................... 32 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 32 4.2. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 32 4.3. Metode Analisis Data ........................................................... 32

4.3.1. Analisis Aspek Pasar ................................................ 32 4.3.2. Analisis Aspek Teknis .............................................. 33 4.3.3. Analisis Aspek Manajemen ...................................... 33 4.3.4. Analisis Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan ..... 33 4.3.5. Analisis Aspek Finansial .......................................... 34

4.4. Asumsi Dasar ....................................................................... 38

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

xi

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................... 40 5.1. Sejarah Perusahaan .............................................................. 40 5.2. Lokasi Perusahaan ................................................................ 40 5.3. Tujuan Perusahaan ............................................................... 40 5.4. Deskripsi Kegiatan Bisnis PT ZDI ....................................... 40

5.4.1. Unit Usaha Penggemukan Sapi Potong ..................... 41 5.4.2. Unit Usaha Pakan ..................................................... 41 5.4.3. Unit Usaha Pupuk Kandang ...................................... 42

VI ANALISIS KELAYAKAN ASPEK PASAR, ASPEK TEKNIS, ASPEK MANAJEMEN, ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN .......................................................................... 43 6.1. Aspek Pasar ......................................................................... 43

6.1.1. Potensi Pasar (Market Potential) ............................... 43 6.1.2. Pangsa Pasar (Market Share) .................................... 45 6.1.3. Strategi Pemasaran ................................................... 45 6.1.4. Hasil Analisis Aspek Pasar ....................................... 47

6.2. Aspek Teknis ....................................................................... 47 6.2.1. Lokasi Proyek ........................................................... 48 6.2.2. Sarana dan Prasarana Perusahaan .............................. 48 6.2.3. Proses Produksi ........................................................ 51

6.2.3.1. Penggemukan Sapi Potong .......................... 51 6.2.3.2. Pengolahan Pupuk Kandang ........................ 59

6.2.4. Hasil Analisis Aspek Teknis ..................................... 59 6.3. Aspek Manajemen ................................................................ 59

6.3.1. Manajemen Pembangunan Proyek ............................ 59 6.3.2. Manajemen Dalam Operasi ....................................... 60 6.3.3. Hasil Analisis Aspek Manajemen ............................. 71

6.4. Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan .............................. 71

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL ............................................... 73 7.1. Arus Kas (Cashflow) ............................................................ 73

7.1.1. Arus Penerimaan (Inflow) ......................................... 73 7.1.2. Arus Pengeluaran (Outflow) ...................................... 78

7.2. Analisis Laba Rugi ............................................................... 87 7.3. Analisis Kelayakan Finansial PT Zagrotech Dafa

International ......................................................................... 89 7.4. Analisis Sensitivitas Switching Value (Nilai Pengganti) ........ 91

VIII KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 93 8.1. Kesimpulan .................................................................................. 93 8.2. Saran ............................................................................................ 94

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 95

LAMPIRAN ....................................................................................... 97

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Neraca Daging Nasional Tahun 2007 – 2008 ............................ 1 2. Populasi Ternak Ruminansia di Indonesia Tahun 2004 – 2008 ... 2

3. Jumlah Impor Ternak dan Hasil Ternak Sapi Tahun 2003 – 2007 ........................................................................................... 3

4. Penelitian Terdahulu yang relevan Mengenai Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (fattening) ...................................... 18

5. Peraturan Pemerintah Tentang Pajak Pendapatan Badan Usaha dan Perseroan Tahun 2000 (UU No.17 Tahun 2000) ................. 39

6. Jumlah Penduduk Jabotabek Tahun 1961 – 2000 (000 jiwa) ..... 43 7. Perkembangan Produksi, Konsumsi, dan Impor Daging Sapi

Jabotabek Pada Tahun 2007 – 2008 .......................................... 44 8. Proyeksi Permintaan dan Penawaran Daging Sapi di Jabotabek

pada Tahun 2009 – 2018 ........................................................... 44 9. Proyeksi Pangsa Pasar (Market Share) PT Zagrotech Dafa

International pada Tahun 2009 – 2018 ...................................... 45 10. Jenis Obat – obatan dan Vitamin yang Digunakan .................... 58

11. Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja di PT ZDI .............. 71 12. Proyeksi Panen Penggemukan Sapi PT ZDI pada Tahun 2009 –

2018 ......................................................................................... 74 13. Proyeksi Penjualan Sapi Potong PT ZDI pada Tahun 2009 –

2018 ......................................................................................... 75 14. Proyeksi Penjualan Pupuk Kandang PT ZDI pada Tahun 2009 –

2018 ......................................................................................... 75 15. Jumlah Nilai Sisa Usaha Penggemukan Sapi Pada PT ZDI ....... 77

16. Rincian Biaya Investasi ............................................................ 79 17. Rincian Biaya Re-investasi ....................................................... 80

18. Biaya Gaji / Kompensasi PT Zagrotech Dafa International per Tahun ....................................................................................... 81

19. Biaya Pemeliharaan Alat dan Bangunan dalam Setahun ............ 81 20. Perhitungan Biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ............... 82

21. Angsuran Pembayaran Pinjaman .............................................. 82 22. Proyeksi Pembelian Bakalan Sapi (ekor) .................................. 83

23. Proyeksi Pengeluaran Pembelian Bakalan ................................. 84 24. Proyeksi Pengeluaran Biaya Pakan ........................................... 84

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

xiii

Nomor Halaman

25. Proyeksi Pengeluaran Biaya Obat – obatan ............................... 85 26. Proyeksi Pengeluaran Biaya Surat Jalan ................................... 85

27. Proyeksi Pengeluaran Biaya Transportasi ................................. 86 28. Proyeksi Pengeluaran Biaya Pembelian Karung ........................ 87

29. Biaya Penyusutan per Tahun .................................................... 88 30. Hasil Analisis Laporan Laba Rugi PT Zagrotech Dafa

International ............................................................................. 89 31. Hasil Analisis Kelayakan Finansial PT Zagrotech Dafa

International ............................................................................. 90 32. Hasil Analisis Sensitivitas Switching Value Skenario I dan

Skenario II ................................................................................ 92

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (fattening) ...................................... 31

2. Tatalaksana Pemeliharaan Pengemukan Sapi Potong PT ZDI ... 56 3. Stuktur Organisasi PT Zagrotech Dafa International ................. 69

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Neraca Daging Nasional Tahun 2007 – 2008 ............................ 1 2. Populasi Ternak Ruminansia di Indonesia Tahun 2004 – 2008 ... 2

3. Jumlah Impor Ternak dan Hasil Ternak Sapi Tahun 2003 – 2007 ........................................................................................... 3

4. Penelitian Terdahulu yang relevan Mengenai Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (fattening) ...................................... 18

5. Peraturan Pemerintah Tentang Pajak Pendapatan Badan Usaha dan Perseroan Tahun 2000 (UU No.17 Tahun 2000) ................. 39

6. Jumlah Penduduk Jabotabek Tahun 1961 – 2000 (000 jiwa) ..... 43 7. Perkembangan Produksi, Konsumsi, dan Impor Daging Sapi

Jabotabek Pada Tahun 2007 – 2008 .......................................... 44 8. Proyeksi Permintaan dan Penawaran Daging Sapi di Jabotabek

pada Tahun 2009 – 2018 ........................................................... 44 9. Proyeksi Pangsa Pasar (Market Share) PT Zagrotech Dafa

International pada Tahun 2009 – 2018 ...................................... 45 10. Jenis Obat – obatan dan Vitamin yang Digunakan .................... 58

11. Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja di PT ZDI .............. 71 12. Proyeksi Panen Penggemukan Sapi PT ZDI pada Tahun 2009 –

2018 ......................................................................................... 74 13. Proyeksi Penjualan Sapi Potong PT ZDI pada Tahun 2009 –

2018 ......................................................................................... 75 14. Proyeksi Penjualan Pupuk Kandang PT ZDI pada Tahun 2009 –

2018 ......................................................................................... 75 15. Jumlah Nilai Sisa Usaha Penggemukan Sapi Pada PT ZDI ....... 77

16. Rincian Biaya Investasi ............................................................ 79 17. Rincian Biaya Re-investasi ....................................................... 80

18. Biaya Gaji / Kompensasi PT Zagrotech Dafa International per Tahun ....................................................................................... 81

19. Biaya Pemeliharaan Alat dan Bangunan dalam Setahun ............ 81 20. Perhitungan Biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) ............... 82

21. Angsuran Pembayaran Pinjaman .............................................. 82 22. Proyeksi Pembelian Bakalan Sapi (ekor) .................................. 83

23. Proyeksi Pengeluaran Pembelian Bakalan ................................. 84 24. Proyeksi Pengeluaran Biaya Pakan ........................................... 84

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

xiii

Nomor Halaman

25. Proyeksi Pengeluaran Biaya Obat – obatan ............................... 85 26. Proyeksi Pengeluaran Biaya Surat Jalan ................................... 85

27. Proyeksi Pengeluaran Biaya Transportasi ................................. 86 28. Proyeksi Pengeluaran Biaya Pembelian Karung ........................ 87

29. Biaya Penyusutan per Tahun .................................................... 88 30. Hasil Analisis Laporan Laba Rugi PT Zagrotech Dafa

International ............................................................................. 89 31. Hasil Analisis Kelayakan Finansial PT Zagrotech Dafa

International ............................................................................. 90 32. Hasil Analisis Sensitivitas Switching Value Skenario I dan

Skenario II ................................................................................ 92

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (fattening) ...................................... 31

2. Tatalaksana Pemeliharaan Pengemukan Sapi Potong PT ZDI ... 56 3. Stuktur Organisasi PT Zagrotech Dafa International ................. 69

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman 1. Kuesioner ................................................................................. 98

2. Laporan Laba Rugi Modal Sendiri (Skenario I) ........................ 103 3. Laporan Cashflow Modal Sendiri (Skenario I) .......................... 104

4. Laporan Laba Rugi Modal Pinjaman dari Bank (Skenario II) .... 105 5. Laporan Cashflow Modal Pinjaman dari Bank (Skenario II) ..... 106

6. Laporan Cashflow Switching Value Peningkatan Biaya Bakalan Sapi Sebesar 7,88 % Modal Sendiri (Skenario I) ...................... 107

7. Laporan Cashflow Switching Value Penurunan Penjualan Sapi Potong Sebesar 5,26 % Modal Sendiri (Skenario I) .................. 108

8. Laporan Cashflow Switching Value Peningkatan Biaya Bakalan Sapi Sebesar 4,26 % Modal Pinjaman (Skenario II) .................. 109

9. Laporan Cashflow Switching Value Penurunan Penjualan Sapi Potong Sebesar 2,98 % Modal Pinjaman (Skenario II) .............. 110

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peningkatan populasi penduduk, perkembangan ekonomi, perbaikan tingkat

pendidikan, kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi, arus globalisasi informasi

dan perdagangan, serta urbanisasi dan perubahan gaya hidup merupakan pemacu

peningkatan terhadap produk peternakan terutama daging sapi1.

Protein yang terkandung di dalam sapi, seperti halnya susu dan telur, sangat

tinggi mutunya, pada daging sapi terdapat pula beberapa jenis mineral, vitamin dan

kandungan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang. Keunggulan lain,

protein daging sapi lebih mudah dicerna ketimbang yang berasal dari nabati. Protein

sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan

kesehatan2.

Daging sapi merupakan alternatif pilihan masyarakat dalam memenuhi

kebutuhan akan protein hewani. Menurut statistika Direktorat Jenderal Peternakan,

konsumsi daging pada periode tahun 2007 – 2008 mengalami peningkatan tetapi

tidak diimbangi oleh produksi dalam negeri. Untuk konsumsi daging sapi sendiri

pada periode tersebut mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Neraca Daging Nasional Tahun 2007 – 2008

No Komoditi 2007 (ribu ton) 2008 (ribu ton)

Produksi Konsumsi Produksi Konsumsi

1 Daging Sapi 203,5 242,8 211,3 250,5

2 Daging Kambing 34,5 35,1 37,6 38,2

3 Daging Ayam 683,3 687,8 716,3 720,7

4 Daging Babi 138,6 140,2 144,5 146,2

5 Total 1.059,9 1.105,9 1.109,7 1.155,6

Sumber : Ditjen Peternakan (2009)

1 http://www.ditjennak.go.id. 24 Maret 2009 2 http://www.tokodaging.com. 24 Maret 2009

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

2

Meningkatnya permintaan pasar terhadap daging sapi, maka akan memberikan

dampak yang positif yaitu terbukanya peluang pasar. Pertumbuhan populasi sapi

potong dari tahun 2004 – 2008 cencerung statis. Berdasarkan data statistik Ditjen

Peternakan, populasi sapi potong pada tahun 2004 – 2008 tidak mampu untuk

memenuhi permintaan konsumsi daging secara nasional. Pada Tabel 2 menjelaskan

tentang perkembangan populasi peternakan di Indonesia dari tahun 2004 – 2008.

Tabel 2. Populasi Ternak Ruminansia di Indonesia Tahun 2004 – 2008

No Jenis Tahun (ribu ekor)

2004 2005 2006 2007 2008*)

1 Sapi Potong 10.533 10.569 10.875 11.515 11.869

2 Sapi Perah 364 361 369 374 408

3 Kerbau 2.403 2.128 2.167 2.086 2.192

4 Kambing 12.781 13.409 13.790 14.470 15.806

5 Domba 8.075 8.327 8.980 9.514 10.392

Sumber : Ditjen Peternakan (2009) Keterangan : *) Angka Sementara

Kebutuhan daging sapi di Indonesia saat ini dipenuhi dari tiga sumber yaitu

ternak sapi lokal, hasil penggemukan sapi ekspor – impor, dan impor daging dari luar

negeri. Impor sapi hidup dan daging beku merupakan salah satu upaya agar tidak

terjadi kesenjangan antara produksi dan tingkat konsumsi daging sapi di dalam

negeri.

Data menunjukan bahwa Indonesia tidak dapat memenuhi kebutuhan akan

permintaan daging sapi di dalam negeri, kenyataan ini diperkuat oleh keterangan

mengenai jumlah impor sapi pada tahun 2003 – 2007 yang cenderung mengalami

peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3 yang menjelaskan tentang

perkembangan jumlah impor ternak dan hasil ternak sapi.

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

3

Tabel 3. Jumlah Impor Ternak dan Hasil Ternak Sapi Tahun 2003 – 2007

No Jenis Komoditi Tahun (ribu US $)

2003 2004 2005 2006 2007

1 Sapi Bibit 2.843,8 2.291,8 1.921,6 2.545,1 15,1

2 Sapi Bakalan 66.543,8 88.989,6 107.731,3 108.596,7 217.720,5

3 Daging Sapi 18.566,0 27.113,0 43.646,4 49.077,2 92.846,6

4 Hati Sapi 23.142,3 24.837,9 31.090,2 35.759,8 56.650,5

5 Jeroan lainnya 41,5 133,8 497,8 670,5 38,8

Sumber : Ditjen Peternakan (2009)

Kenyataan itulah yang mendorong Ditjen Peternakan mengeluarkan kebijakan

Gaung (Tiga Ung) Lampung pada tahun 1992 dimana isinya yaitu sapi lokal sebagai

tulang punggung, impor sapi bakalan sebagai pendukung dan impor daging sapi

sebagai penyambung. Melalui kebijakan ini disusun perencanaan secara lebih teliti

berapa besarnya pemasukan sapi bakalan dan daging impor untuk memenuhi daging

sapi dalam negeri (APFINDO 2007).

Dalam upaya swasembada daging sapi, sebagaimana yang dituangkan dalam

Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 59/Permentan/HK.060/8/2007 tentang Pedoman

Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS). Dengan melalui kegiatan

P2SDS tersebut diharapkan pada tahun 2010, kebutuhan daging sapi bagi masyarakat

sudah dapat dipenuhi dari dalam negeri minimal sebesar 90 persen. Strategi yang

ditempuh dalam pencapaian swasembada daging sapi dilakukan melalui (1)

Pengembangan sentra perbibitan dan penggemukan; (2) Revitalisasi kelembagaan dan

SDM Fungsional di lapangan; dan (3) Dukungan sarana dan prasarana. Strategi

tersebut diimplementasikan melalui langkah operasional, diantaranya yaitu perbaikan

mutu bibit baik secara penambahan jumlah maupun peningkatan kualitas. Upaya

perbaikan mutu bibit dilakukan dengan cara penyebaran sapi Brahman cross3.

3 http://www.ditjennak.go.id/ Jakarta. 20 Maret 2009

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

4

1.2. Perumusan Masalah

Indonesia pada saat ini masih mengalami kekurangan pasokan sapi potong

karena pertambahan populasi sapi potong tidak seimbang dengan kebutuhan

konsumsi daging nasional. Di lain pihak, kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi

cenderung semakin meningkat. Kebijakan impor sapi bakalan ataupun daging

terpaksa dilakukan karena tanpa impor daging atau sapi bakalan dimungkinkan terjadi

pengurasan sapi lokal yang berakibat buruk bagi ketahanan pangan nasional dan

peternakan sapi rakyat.

Salah satu upaya peningkatan produksi daging sapi potong dalam negeri yaitu

dengan upaya penggemukan sapi potong. Dengan usaha ini diharapkan menghasilkan

pertambahan bobot badan yang tinggi dan efisien, sehingga dapat diperoleh karkas

dan daging dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik.

Pengembangan sapi potong untuk mendukung program kecukupan daging

pada tahun 2010 diperlukan dukungan inovasi untuk meningkatkan produktivitas

ternak. Tidak teraturnya program perkawinan, kurangnya perhatian pada pemberian

metode pakan, pemotongan yang tidak sesuai aturan, dan mutasi ternak dari suatu

wilayah ke wilayah lain yang tidak terkontrol merupakan beberapa penyebab

rendahnya populasi sapi potong.

Dalam bisnis sapi potong, banyak persoalan yang dihadapi peternak rakyat

maupun pengusaha penggemukan (feedloter). Di antaranya, rendahnya tingkat

pertambahan bobot badan sapi yang diusahakan. Padahal, aktivitas penting dalam

usaha sapi potong itu adalah penggemukan. Di samping faktor genetis, ternyata

kegiatan itu tidak dapat dilepaskan dari jaminan ketersediaan pakan baik kualitas

maupun kuantitasnya. Pakan memegang peranan 60 persen - 70 persen dalam

meningkatkan produktivitas4.

Sapi potong yang berasal dari peternakan rakyat rata – rata belum mencapai

bobot maksimal. Untuk mencapai bobot potong ideal diperlukan perbaikan teknologi

pemeliharaan. Satu diantaranya dengan menggunakan pakan tambahan yang berisi

enzim atau mikroorganisme hidup yang membantu dalam mengefisienkan proses 4 http://www.agrina-online.com. 11 December 2007

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

5

pencernaan sehingga pertambahan bobot sapi berlangsung cepat, yaitu antara 1 – 1,5

kg/hari. Upaya penggemukan seperti ini dapat meningkatkan mutu dan produksi

daging dalam negeri sehingga akan mengurangi impor daging sapi. Akhir-akhir ini

Bapak Surya Dharma Ali sebagi Menteri Koperasi dan UKM menyatakan bahwa

setiap tahun Indonesia mendatangkan sapi impor sebanyak 450.000 ekor pertahun dan

jumlahnya meningkat pertahunnya5.

PT Zagrotech Dafa International adalah salah satu perusahaan swasta nasional

di Indonesia yang bergerak di bidang agribisnis, hal utama yang melatar belakangi PT

ZDI mendirikan usaha penggemukan sapi potong (fattening) yaitu melihat kondisi

pertumbuhan populasi sapi potong yang cenderung statis sedangkan kebutuhan akan

daging sapi di dalam negeri meningkat setiap tahunnya, keadaan tersebut merupakan

peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mulai mengembangkan

usaha dalam bidang penggemukan sapi potong (fattening). Saat ini PT ZDI sedang

melakukan perencanaan untuk melakukan usaha dalam bidang penggemukan sapi

potong (fattening).

Bakalan sapi yang akan didatangkan yaitu impor dari Australia. Sapi

Brahman dipilih karena mampu beradaptasi dengan lingkungan Indonesia, khususnya

Bogor. Selain itu sapi Brahman juga memiliki beberapa keistimewaan lainnya yaitu

tahan terhadap gigitan caplak, mampu beradaptasi dengan pakan berkualitas rendah,

dan memiliki kecepatan pertumbuhan yang tinggi.

Rencana ini membutuhkan biaya yang cukup besar karena nilai tukar Rupiah

terhadap Dollar yang fluktuatif. PT ZDI memiliki alternatif pilihan dalam

menggunakan modal yaitu modal pinjaman dari Bank. Berdasarkan kemungkinan

penggunaan modal tersebut, perlu dirumuskan modal yang memberikan keuntungan

maksimum bagi perusahaan dengan skenario pada modal.

Perubahan – perubahan yang terjadi terhadap produksi dan harga input perlu

diperhatikan terhadap manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh. Perubahan –

perubahan yang terjadi seperti penurunan produksi dan peningkatan biaya variabel.

5 http://www.geocities.com. 24 Maret 2009

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

6

Mengingat besarnya biaya investasi yang akan dikeluarkan maka diperlukan suatu

analisis kelayakan usaha. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan

beberapa permasalahan, yaitu :

1) Bagaimana kelayakan usaha penggemukan sapi potong (fattening) di PT

Zagrotech Dafa International dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek

manajemen dan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan ?

2) Bagaimana kelayakan aspek finansial usaha penggemukan sapi potong

(fattening) di PT Zagrotech Dafa International ?

3) Bagaimana sensitivitas kelayakan usaha penggemukan sapi potong (fattening)

di PT Zagrotech Dafa International jika terjadi penurunan produksi dan

peningkatan biaya variabel ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1) Menganalisis kelayakan usaha fattening sapi potong di PT Zagrotech Dafa

International dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan

aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

2) Menganalisis kelayakan aspek finansial usaha fattening sapi potong di PT

Zagrotech Dafa International.

3) Menganalisis sensitivitas kelayakan usaha fattening sapi potong di PT

Zagrotech Dafa International.

1.4. Kegunaan Penelitian

PT Zagrotech Dafa International merupakan perusahaan yang bergerak pada

usaha agribisnis di Indonesia. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi

masukan dan memberi informasi yang berguna bagi pihak yang berkepentingan untuk

tertarik dalam usaha fattening sapi potong, khususnya pemerintah agar ikut berperan

serta dalam mengurangi ketergantungan impor sapi bakalan ataupun sapi potong serta

meningkatkan jumlah populasi sapi potong di Indonesia sehingga kebutuhan akan

daging sapi secara nasional dapat terpenuhi, kegunaan dari penelitian ini adalah :

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

7

1) Bagi PT Zagrotech Dafa International penelitian ini diharapkan sebagai

masukan terhadap manajemen perusahaan untuk mengetahui kelayakan usaha

fattening sapi potong, serta untuk mengetahui variabel – variabel apa saja

yang mempengaruhi usaha fattening sapi potong jika salah satu variabel input

naik.

2) Bagi investor diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi

yang berguna untuk menentukan keputusan berinvestasi dalam usaha fattening

sapi potong.

3) Bagi pemerintah diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi

bagaimana teknik fattening sapi potong dan bagaimana kelayakan usaha

fattening sapi potong, serta sebagai bahan pertimbangan dalam membuat

kebijakan dan keputusan yang menyangkut usaha fattening sapi potong.

Diharapkan penelitian ini dapat sebagai masukan bagi pemerintah agar ikut

berperan serta mengembangkan usaha fattening sapi potong di Indonesia agar

kebutuhan daging dapat terpenuhi.

4) Bagi mahasiswa dan pihak yang membutuhkan informasi tentang fattening

sapi potong, diharapakan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi

serta sebagai sumber literatur dan menambah wawasan mengenai usaha

peternakan khususnya fattening sapi potong.

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usaha Ternak Sapi Potong

Usaha peternakan, khususnya peternakan sapi potong di Indonesia umumnya

masih dikelola secara tradisional, yang bercirikan dengan usaha hanya sebagai usaha

keluarga atau sebagai usaha sampingan. Menurut Soehadji dalam Saragih (2000),

tipologi usaha peternakan dibagi berdasarkan skala usaha dan tingkat pendapatan

peternak, dan di klasifikasikan ke dalam kelompok berikut :

1) Peternakan sebagai usaha sambilan, dimana ternak sebagai usaha sambilan

untuk mencukupi kebutuhan sendiri (subsistence). Dengan tingkat pendapatan

dari usaha ternak kurang dari 30 persen.

2) Peternakan sebagai cabang usaha, dimana petani peternak mengusahakan

pertanian campuran (mixed farming) dengan ternak sebagai cabang usaha.

Dengan tingkat pendapatan dari usaha ternak 30 – 70 persen (semi komersial

atau usaha terpadu).

3) Peternakan sebagai usaha pokok, dimana peternak mengusahakan ternak

sebagai usaha pokok dan komoditi dan komoditi pertanian lainnya sebagai

usaha sambilan (single komodity), dengan tingkat pendapatan usaha ternak 70

– 100 persen.

4) Peternakan sebagai usaha industri, dimana komoditas ternak diusahakan

secara khusus (specialized farming) dengan tingkat pendapatan usaha ternak

100 persen (komoditi pilihan).

Menurut Williamson dan Payne (1993), setidaknya ada tiga tipe peternakan

sapi di daerah tropis yaitu peternak rakyat atau subsisten, peternak spesialis, dan

produsen skala besar.

Prawirokusumo (1990) menyatakan bahwa berdasarkan tingkat produksi,

macam teknologi yang digunakan, dan banyaknya hasil yang dipasarkan, maka usaha

peternakan di Indonesia dapat digolongkan ke dalam tiga bentuk, yaitu :

1) Usaha yang bersifat tradisional, yang diwakili oleh petani dengan lahan

sempit, yang mempunyai 1 – 2 ekor ternak, baik ternak ruminansia besar,

ruminansia kecil bahkan ayam kampung.

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

9

2) Usaha backyard yang diwakili peternak ayam ras dan sapi perah yang telah

memakai teknologi seperti kandang, manajemen, pakan komersial, bibit

unggul, dan lain – lain.

3) Usaha komersial adalah usaha yang benar – benar menerapkan prinsip –

prinsip ekonomi antara lain untuk tujuan keuntungan maksimum.

2.2. Sejarah Sapi Potong

Dari sejarahnya, semua bangsa sapi yang dikenal di dunia berasal dari

Homacodontidae yang dijumpai pada zaman Paleocene. Adapun jenis primitifnya

ditemukan pada zaman Pliocene di India, Asia. Perkembangan dari jenis – jenis

primitifnya itulah menghasilkan tiga kelompok nenek moyang sapi hasil penjinakan.

Adapun sapi yang dihasilkan dari jenis primitif, diklasifikasikan menjadi tiga

kelompok besar yang memiliki genetik sapi yang penting untuk menghasilkan

keturunan yang berkualitas, yaitu :

1) Bos sondaicus atau Bos banteng, sampai sekarang ini masih bisa ditemui

hidup liar di daerah margasatwa yang dilindungi di pulau Jawa seperti

Pangandaran dan Ujung Kulon.

2) Bos indicus atau Sapi zebu, sampai sekarang mengalami perkembangan di

India, Asia.

3) Bos Taurus atau Sapi Eropa, sampai sekarang mengalami perkembangan di

Eropa.

Tiga kelompok nenek moyang tersebut, baik secara alamiah ataupun karena

peran serta manusia mampu mengalami perkembangan hasil perkawinan atau

persilangan yang menunjukan bangsa – bangsa sapi modern, baik tipe potong-perah,

tipe potong-kerja, tipe potong-murni.

2.3. Jenis – Jenis Sapi Potong

Beberapa jenis sapi potong banyak dijumpai di Indonesia, baik itu sapi potong

lokal maupun jenis sapi potong bukan lokal yang merupakan hasil persilangan dan

cocok dibudidayakan di Indonesia. Jenis sapi tersebut menyebar di wilayah Indonesia

diantaranya sapi Bali, Ongole, Peranakan Ongole, dan sapi Madura. Sedangkan

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

10

bangsa sapi potong bukan lokal seperti sapi Limousine, sapi Charolais, dan sapi

Brahman.

2.3.1. Jenis Sapi Lokal

Jenis – jenis sapi yang sudah lama terdapat di Indonesia dan telah berkembang

secara turun temurun dikenal dengan sebutan sapi lokal. Jenis – jenis sapi lokal

tersebut tersebar di hampir semua daerah di Indonesia, tetapi ada pula yang hanya

terdapat di daerah – daerah tertentu saja. Jenis sapi tersebut antara lain :

1) Sapi Bali, merupakan keturunan dari Bos banteng. Sapi Bali mempunyai

bentuk dan karakteristik yang sama dengan banteng dan tergolong sapi yang

cukup subur, sehingga sapi Bali sangat cocok sebagai ternak bibit yang

potensial. Sapi Bali mempunyai fertilitas 83 – 86 persen (Murtijdo 1990), tipe

pekerja yang baik, persentase karkas yang tinggi, daging rendah lemak, dan

daya adaptasi terhadap lingkungan tinggi.

2) Sapi Ongole, merupakan keturunan Bos indicus yang masuk ke Indonesia

melalui jalur perdagangan. Sapi ini berwarna putih dan memiliki banyak

lipatan di bagian leher dan perut.

3) Sapi Peranakan Ongole, sapi ini juga dikenal sebagai sapi Sumba Ongole

merupakan hasil persilangan sapi Ongole asal India dengan sapi Madura

secara keturunan hasil perkawinan yang dikawinkan kembali dengan sapi

Ongole (grading up). Sapi ini berwarna putih dan berpunuk.

4) Sapi Madura merupakan sapi lokal yang mirip sapi Bali. Perbedaan yang

signifikan antara sapi Bali dan sapi Madura terletak pada keberadaan punuk,

sapi Bali tidak berpunuk sedangkan sapi Madura berpunuk.

2.3.2. Jenis Sapi Bukan Lokal

1) Sapi Limousin, merupakan sapi potong keturunan Bos taurus yang berhasil di

kembangkan di Francis. Bentuk tubuhnya memanjang penuh daging dan

sangat padat, hampir mirip dengan singa. Berat badan sapi Limousin betina

bisa mencapai rata – rata 650 Kg, dan sapi jantan mencapai berat rata – rata

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

11

850 Kg. Sapi Limousin mempunyai pertambahan berat badan harian yang

cukup tinggi sehingga banyak di impor dalam bentuk bakalan.

2) Sapi Charolais, merupakan sapi potong keturunan Bos taurus dan banyak

dikembangbiakkan di Amerika. Warna tubuhnya krem muda atau keputih –

putihan. Postur tubuhnya besar dan padat, tetapi kasar dengan bobot badan

jantan dewasa dapat mencapai 1.000 Kg, sedangkan betina dewasa sekitar 750

Kg.

3) Sapi Brahman, merupakan sapi yang termasuk dalam golongan sapi Zebu.

Sapi Brahman banyak disilangkan dengan jenis sapi lainnya dan

menghasilkan peranakan Amerika Brahman (Brahman Cross), dimana jenis

sapi Brahman mempunyai pertambahan berat badan harian yang cukup tinggi

yaitu 0,8 Kg – 1,5 Kg/hari. Bobot badan jantan dewasa rata – rata 1100 Kg

dan betina dewasa 850 Kg. Jenis sapi Brahman umumnya di impor dari

Australia dan Selandia Baru dalam bentuk bakalan untuk digemukkan

kembali.

2.4. Penggemukan Sapi Potong

Sugeng (2000), menyatakan bahwa penggemukan sebaiknya dilakukan pada

ternak sapi usia 12 – 18 bulan atau paling tua umur 2,5 tahun. Pembatasan usia ini

dilakukan atas dasar bahwa pada usia tersebut ternak tengah mengalami fase

pertumbuhan dalam pembentukan kerangka maupun jaringan daging, sehingga bila

pakan yang diberikan itu jumlah kandungan protein, mineral dan vitaminnya

mencukupi, sapi dapat cepat menjadi gemuk. Pemeliharaan sapi potong di Indonesia

dilakukan secara ekstensif, semi-intensif, intensif. Pemeliharaan secara intensif,

hampir sepanjang hari berada di dalam kandang dan diberikan pakan sebanyak dan

sebaik mungkin sehingga cepat gemuk. Selanjutnya dikatakan bahwa sapi – sapi yang

dipelihara secara ekstensif, dilepaskan di padang penggembalaan dan digembalakan

sepanjang hari, mulai dari pagi hingga sore.

Menurut Siregar (1999), penggemukan sapi dapat dilakukan secara

perseorangan maupun secara perusahaan dalam skala usaha besar. Namun ada pula

yang mengusahakan penggemukan sapi secara kelompok dalam kandang yang

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

12

berkelompok pula. Ada beberapa sistem penggemukan yang digunakan untuk sapi,

pada prinsipnya perbedaan sistem penggemukan sapi terletak pada teknik pemberian

pakan dan ransum, luas lahan yang tersedia, umur dan kondisi sapi yang akan

digemukan.

Menurut Siregar (1999) dan Sugeng (2000), sistem penggemukan ada tiga,

yakni sistem kereman, sistem pasture fattening, dan sistem dry lot fattening.

Penggemukan sistem kereman adalah penggemukan yang memerlukan waktu

penggemukan berkisar antara 3 – 6 bulan. Sapi bakalan yang digunakan dalam

kereman umumnya sapi – sapi jantan yang berumur sekitar 1 – 2 tahun dalam kondisi

kurus dan sehat. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 3 kilogram per hari dengan

kenaikan berat badan rata – rata 0,33 kilogram per hari. Sistem pasture fattening

memerlukan waktu yang relatif lama, yaitu sekitar 8 – 10 bulan, dengan sapi bakalan

yang digunakan pada pasture fattening adalah sapi jantan atau betina dengan umur

minimal sekitar 2,5 tahun. Sapi jantan mempunyai pertumbuhan relatif cepat

dibandingkan sapi betina sehingga waktu penggemukannya relatif lebih singkat.

Sistem dry lot fattening adalah sistem penggemukan dimana sapi berada terus –

menerus dalam kandang dan tidak di gembalakan ataupun dipekerjakan. Sapi bakalan

yang dipergunakan pada dry lot fattening umumnya sapi – sapi jantan yang telah

berumur lebih dari 1 tahun dengan lama penggemukan sekitar 2 – 6 bulan.

2.5. Pemilihan Bakalan

Bakalan merupakan faktor yang penting, karena sangat menentukan hasil

akhir usaha penggemukan. Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian dan

pengalaman6. Ciri-ciri bakalan yang baik adalah :

1) Berumur sekitar 2,5 tahun

2) Jenis kelamin jantan

3) Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm tinggi

pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm

6 http://www.go-organik-2010.blogspot.com. 23 April 2009

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

13

4) Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan,

bukan karena sakit)

5) Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus

6) Kotoran normal

Syarat yang paling penting untuk seleksi sapi potong yaitu sapi harus sehat,

usia masih muda, dan tidak memiliki sejarah terserang penyakit yang membahayakan.

Ditjen Peternakan (2007) mengemukakan bahwa pemilihan bibit ternak sapi potong

biasanya menyangkut tentang (1) Asal usul atau silsilah ternak termasuk bangsa

ternak, (2) kapasitas produksi (umur, pertambahan berat badan, produksi daging, dan

lemak), (3) kasitas reproduksi (kesuburan ternak, jumlah anak lahir dan hidup normal,

umur pertama kawin, siklus birahi, lama bunting, keadaan waktu melahirkan,

kemampuan membesarkan anak, dan sebagainya), (4) tingkat kesejahteraan anak.

2.6. Tatalaksana Pemeliharaan7

2.6.1. Perkandangan

Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok. Pada

kandang individu, setiap sapi menempati tempatnya sendiri berukuran 2,5 m X 1,5 m.

Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam

mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas, sehingga energi yang

diperoleh dari pakan digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang

karena banyak bergerak. Pada kandang kelompok, bakalan dalam satu periode

penggemukan ditempatkan dalam satu kandang. Satu ekor sapi memerlukan tempat

yang lebih luas daripada kandang individu. Kelemahan tipe kandang ini yaitu terjadi

kompetisi dalam mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung cepat

tumbuh daripada yang lemah, karena lebih banyak mendapatkan pakan.

2.6.2. Pakan

Berdasarkan kondisi fisioloigis dan sistem pencernaannya, sapi digolongkan

hewan ruminansia, karena pencernaannya melalui tiga proses, yaitu secara mekanis

7 http://www. go-organik-2010.blogspot.com. 23 April 2009

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

14

dalam mulut dengan bantuan air ludah (saliva), secara fermentatif dalam rumen

dengan bantuan mikrobia rumen dan secara enzimatis setelah melewati rumen.

Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan dengan mengandalkan pakan

berupa hijauan saja, kurang memberikan hasil yang optimal dan membutuhkan waktu

yang lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah dengan pakan

kombinasi antara hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang digunakan adalah ampas

bir, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, kulit biji kedelai, kulit nenas dan buatan pabrik

pakan. Konsentrat diberikan lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen,

sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif

mencerna hijauan. Kebutuhan pakan (dalam berat kering) tiap ekor adalah 2,5 persen

berat badannya. Hijauan yang digunakan adalah jerami padi, daun tebu, daun jagung,

alang – alang dan rumput – rumputan liar sebagai pakan berkualitas rendah dan

rumput gajah, setaria kolonjono sebagai pakan berkualitas tinggi.

Penentuan kualitas pakan tersebut berdasarkan tinggi rendahnya kandungan

nutrisi (zat pakan) dan kadar serat kasar. Pakan hijauan yang berkualitas rendah

mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya sukar dicerna karena terdapat lignin

yang sukar larut oleh enzim pencernaan.

Menurut Suharno dan Nazaruddin (1994), sebagai perkiraan kebutuhan pakan

sapi adalah 15 – 20 persen bobot tubuhnya. Pakan yang diberikan setiap hari dalam

penggemukan sapi berupa hijauan sebanyak 10 persen dari bobot badan dan

konsentrat sebanyak 5 Kg/ekor/hari.

2.7. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

Putria (2008), meneliti tentang kelayakan usaha pengembangan pembibitan

(breeding) sapi potong pada PT Lembu Jantan Perkasa (LJP), Serang, Provinsi

Banten. Metode yang digunakan dalam mengkaji kelayakan finansial usaha breeding

sapi potong pada PT LJP berdasarkan kelayakan investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C

Ratio, Payback Period, dan analisis sensitivitas.

Hasil analisis kelayakan usaha pengembangan pembibitan sapi potong ini

diperoleh hasil NPV sebesar Rp 1.929.172.324, Net B/C sebesar 1,48, IRR sebesar

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

15

10,65 persen, dan Payback Period sebesar 3,56 tahun. Hasil analisis finansial

menunjukan bahwa usaha pengembangan pembibitan sapi potong layak untuk

dilaksanakan karena nilai NPV lebih besar dari nol, Net B/C lebih besar dari satu,

nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga, dan waktu pengembalian investasi yang

dibawah umur proyek.

Analisis sensitivitas dengan dua variabel parameter yaitu nilai tukar Rupiah

terhadap Dollar yang berfluktuatif dan penurunan produksi sapi potong. Hasil analisis

sensitivitas menunjukan penurunan volume produksi sapi bunting muda dan sapi

bunting tua sebesar 5 persen paling peka diantara dua variabel parameter lainnya

yaitu variabel kenaikan Dollar terhadap Rupiah, variabel penurunan volume produksi

anak sapi dengan berat 40 – 175 Kg, dan variabel penurunan anak sapi dengan berat

170 – 250 Kg.

Dekayanti (2008) meneliti tentang potensi pengembangan usaha

penggemukan sapi potong di kota Tanggerang. Metode yang digunakan yaitu analisis

KPPTR (Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia) dan peramalan

permintaan. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa sumberdaya peternakan yang

mendukung upaya pengembangan usaha penggemukan sapi potong adalah populasi

ternak, paternak dan kelembagaan.

Berdasarkan perhitungan KPPTR kota Tanggerang memiliki nilai KPPTR

169,7 ST (Satuan Ternak) sedangkan potensi pasar daging sapi yang dilihat dari segi

permintaan memberikan peluang dan prospek yang cerah untuk pengembangan usaha

penggemukan sapi potong di kota Tanggerang. Hal ini tercermin dari permintaan

daging sapi di kota Tanggerang yang akan terus meningkat setiap tahunnya.

Ferdiman (2007), meneliti tentang strategi pengembangan usaha sapi potong

PT Kariyana Gita Utama, Sukabumi. Metode yang digunakan yaitu analisis SWOT

(strengths, weakness, opportunity, threat) dan QSPM (Quantitative strategic

planning matrix). Berdasarkan analisis SWOT, terdapat beberapa alternatif strategi

dari kombinasi faktor internal dan eksternal perusahaan yang dapat diterapkan.

Berdasarkan kombinasi strengths dan opportunities, maka starteginya adalah

mempertahankan kapasitas dan kualitas produksi sapi potong hasil penggemukan dan

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

16

membuka divisi Rumah Potong Hewan serta pengolahan pupuk. Berdasarkan

kombinasi strengts dan threats, maka strateginya adalah menjaga loyalitas konsumen,

memperkuat kerjasama dengan pemasok, dan pemanfaatan sapi lokal sebagai sapi

bakalan. Berdasarkan kombinasi weeknesses dan opportunities, maka strateginya

adalah adalah peningkatan modal dengan memanfaatkan bantuan modal dari

pemerintah dan swasta, dan perbaikan sistem mananajemen. Berdasarkan kombinasi

weaknesses dan threats, maka strateginya adalah memanfaatkan teknologi yang tepat

guna dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Berdasarkan analisis IE (Internal Eksternal), pengaruh dari faktor lingkungan

internal dan eksternal perusahaan menempatkan PT KGU berada pada posisi

pertahankan dan pelihara. Posisi ini menunjukan bahwa strategi – strategi yang cocok

bagi perusahaan adalah penetrasi pasar, pengembangan pasar. Berdasarkan analisis

QSPM dari nilai total daya tarik (TAS), maka urutan alternatif strategi yang dapat di

implementasikan adalah penetrasi pasar dan pengembangan pasar.

Ratniati (2007), meneliti tentang Analisis Sistem Pemasaran Ternak Sapi

Potong PT Great Livestock Company, Lampung Tengah. Dalam penelitian ini

berdasarkan lembaga atau individu pemasaran yang terlibat di wilayah Bandar

Lampung terdapat delapan saluran, sedangkan untuk wilayah Bogor dan DKI Jakarta

masing – masing terdapat enam dan lima saluran pemasaran. Rata – rata farmer’s

share dari seluruh sebaran sebesar 93,54 persen (91,47 persen sampai dengan 94,79

persen) untuk wilayah Lampung. 88,47 persen (87,88 persen sampai dengan 89,06

persen) untuk wilayah Bogor. Dan 85,78 persen (84,75 persen sampai dengan 86,59

persen) untuk wilayah DKI Jakarta. Hal tersebut menunjukan bahwa secara umum

seluruh saluran di masing – masing wilayah farmer’s share nya sudah cukup besar.

Berdasarkan satuan Rp per Kg bobot hidup maka total margin pemasaran

yang paling besar diterima oleh lembaga pemasaran di wilayah Bandar Lampung

terdapat pada saluran I, namun berdasarkan satuan total volume penjualan maka

margin pemasaran yang paling besar diterima PT GLC terdapat pada saluran III.

Margin pemasaran yang paling besar diterima lembaga pemasaran di wilayah Bogor

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

17

dan DKI Jakarta adalah pada saluran II, sedangkan berdasarkan total volume

penjualan maka saluran I memberikan yang paling besar.

Sahat (2007), meneliti tentang Analisis Permintaan Daging Segar di wilayah

DKI Jakarta. Model yang digunakan adalah model ekonometrika dengan variabel –

variabel yang diduga dapat mempengaruhi permintaan daging sapi segar di wilayah

DKI Jakarta. Hasil analisis model dugaan menunjukan bahwa keragaman permintaan

daging sapi segar dapat dijelaskan oleh model sebesar 64,6 persen dan sisanya

dijelaskan oleh variabel kualitatif seperti preferensi dan selera dan variabel lain yang

tidak terdapat dalam model. Hasil F-Hitung sebesar 6,68 dan P-Value sebesar 0,00

menunjukan bahwa variabel dalam model secara serentak signifikan terhadap

permintaan daging sapi segar.

Variabel yang mempengaruhi permintaan daging sapi segar secara signifikan

adalah, harga daging sapi segar, harga daging ayam ras, harga ikan segar, harga

daging ayam buras, harga daging kambing, harga daging babi, serta pendapatan per

kapita penduduk DKI Jakarta. Variabel yang memiliki hubungan negatif dengan

permintaan daging sapi segar adalah harga daging sapi segar, harga ikan segar, harga

daging ayam buras, harga daging babi. Variabel yang mendekati elastis karena

besaran elastisitasnya mendekati satu adalah harga daging ayam ras dan harga ikan

segar. Sedangkan variabel harga daging kambing dan harga daging ayam buras

bersifat inelastis. Pembentukan harga di tiap lembaga umumnya dengan metode cost-

plus-pricing.

Pada Tabel 4 menunjukan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian

ini adalah penelitian mengenai kelayakan usaha, sistem pemasaran ternak sapi

potong, dan permintaan daging sapi segar. Posisi penelitian yang dilakukan adalah

memperkaya penelitian terdahulu yang relevan.

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

18

Tabel 4. Penelitian Terdahulu yang Relevan Mengenai Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (Fattening)

N

o Nama Tahun Judul Penelitian

Beda Penelitian

Terdahulu Metode Penelitian

1 Putria 2008

kelayakan usaha

pengembangan

pembibitan (breeding)

sapi potong pada PT

Lembu Jantan Perkasa

(LJP), Serang, Provinsi

Banten

Objek penelitian

breeding sapi potong

dan lokasi penelitian

NVP, IRR, Net B/C,

Payback Period dan

Analisis Sensitivitas

2 Dekayanti 2008

Analisis Potensi

Pengembangan Usaha

Penggemukan Sapi

Potong di Kota

Tanggerang

Tujuan penelitian,

metode analisis yang

digunakan dan lokasi

penelitian

Analisis KPPTR dan

Proyeksi Permintaan

3 Ferdiman 2007

Strategi Pengembangan

Usaha Sapi Potong PT

KGU, Sukabumi.

Objek penelitian sapi

potong, tujuan

penelitian, metode

analisis yang

digunakan dan lokasi

penelitian

Analisis SWOT dan

QSPM

4 Ratniati 2007

Analisis Sistem

Pemasaran Ternak Sapi

Potong PT Great

Livestock Company,

Lampung Tengah

Objek penelitian sapi

potong, tujuan

penelitian, metode

analisis yang

digunakan dan lokasi

penelitian

Margin tataniaga,

farmer’s share

5 Sahat 2007

Analisis Permintaan

Daging Sapi Segar di

wilayah DKI Jakarta

Objek penelitian sapi

potong, tujuan

penelitian, metode

analisis yang

digunakan dan lokasi

penelitian

Ekonometrika

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis merupakan kumpulan teori yang digunakan

dalam penelitian. Teori – teori ini berkaitan erat dengan permasalahan yang ada

dalam penelitian. Selain itu, teori merupakan acuan untuk menjawab permasalahan.

3.1.1. Studi Kelayakan Proyek

Proyek merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya – biaya

dengan harapan akan memperoleh hasil dan secara logika merupakan wadah untuk

melakukan kegiatan – kegiatan perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan dalam

satu unit. Rangkaian dasar dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek adalah siklus

proyek yang terdiri dari tahap – tahap identifikasi, persiapan dan analisis penilaian,

pelaksanaan dan evaluasi (Gitingger 1986). Evaluasi proyek sangat penting, evaluasi

ini dapat dilakukan beberapa kali selama pelaksanaan proyek.

Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek

(biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil (Husnan &

Muhammad 2000). Pengertian keberhasilan ini mungkin bisa ditafsirkan agak

berbeda – beda. Pihak swasta lebih berminat tentang manfaat ekonomis suatu

investasi. Sedangkan pemerintah dan lembaga non profit dilihat apakah bermanfaat

bagi masyarakat luas yang berupa penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya

yang melimpah, dan penghematan devisa.

Hal – hal yang mendasari untuk menjalankan studi kelayakan proyek investasi

jika suatu pihak atau seseorang melihat suatu kesempatan usaha, yaitu apakah

kesempatan usaha tersebut bisa dimanfaatkan secara ekonomis serta apakah kita bisa

mendapatkan suatu tingkat keuntungan yang cukup layak dari usaha tersebut.

Semakin luas skala proyek maka dampak yang dirasakan baik secara ekonomi

maupun sosial semakin luas. Oleh karena itu studi kelayakan dilengkapi dengan

analisa yang disebut analisa manfaat dan pengorbanan (cost and benefit analysis).

Menurut Husnan dan Muhammad (2000) suatu studi kelayakan proyek akan

menyangkut tiga aspek yaitu :

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

20

1) Manfaat ekonomi proyek tersebut bagi proyek itu sendiri atau manfaat

finansial. Artinya apakah proyek tersebut cukup menguntungkan bila

dibandingkan dengan risiko proyek.

2) Manfaat ekonomi proyek tersebut bagi Negara tempat proyek tersebut

dilaksanakan, yang menunjukan manfaat proyek tersebut bagi ekonomi makro

suatu Negara.

3) Manfaat sosial proyek tersebut bagi masyarakat disekitar proyek.

Proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan

mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Maka dari itu tujuan dari

dilakukannya studi kelayakan proyek adalah untuk menghindari keterlanjuran

penanaman modal cukup besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.

Studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil

dibandingkan dengan risiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi

dalam jumlah besar. Banyak sebab yang mengakibatkan suatu proyek ternyata

kemudian menjadi tidak menguntungkan (gagal) diantaranya yaitu : (1) kesalahan

perencanaan, (2) kesalahan dalam menaksir pasar yang tersedia, (3) kesalahan dalam

memperkirakan teknologi yang tepat pakai, (4) kesalahan dalam memperkirakan

kontinyuitas bahan baku, kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja

dengan tersedianya tenaga kerja yang ada, serta (5) pelaksanaan proyek yang tidak

terkendalikan sehingga biaya pembangunan proyek menjadi membengkak serta

penyelesaian proyek menjadi tertunda.

Dalam teori, tujuan dari pengambilan keputusan untuk melakukan investasi

adalah untuk memaksimumkan tingkat keuntungan dari pemilik modal itu sendiri.

Namun tujuan tersebut apabila dipandang dari aspek yang lebih luas mungkin

menjadi tidak begitu dipegang teguh lagi. Jika proyek akan dinilai dari perspektif

yang lebih luas, maka tujuannya seharusnya adalah memaksimumkan net present

value dari semua social cost and benefit.

3.1.2. Aspek Kelayakan Proyek

Dalam melakukan studi kelayakan perlu memperhatikan aspek – aspek yang

secara bersama – sama menentukan bagaimana keuntungan yang diperoleh dari suatu

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

21

penanaman investasi tertentu. Menurut Gittinger (1986) aspek – aspek tersebut terdiri

dari aspek teknis, aspek institusional-organisasi-manajerial, aspek sosial, aspek pasar,

aspek finansial dan aspek ekonomi.

Husnan dan Muhammad (2000) menyatakan bahwa aspek – aspek yang harus

diperhatikan dalam studi kelayakan adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek

manajemen, aspek keuangan, dan aspek ekonomi Negara. Dilain pihak, Kadariah

(2001) menyebutkan bahwa proyek dapat dievaluasi dari aspek teknis, aspek

manajerial administratif, aspek organisasi, aspek komersial, aspek finansial serta

aspek ekonomi.

3.1.2.1. Aspek Pasar

Pada waktu sekarang aspek pasar menempati prioritas utama dari studi

kelayakan proyek. Banyak dijumpai kegagalan proyek karena tidak tersedianya pasar

potensial yang cukup terutama di negara sedang berkembang. Beberapa pertanyaan

dasar yang perlu dipahami dari aspek pasar adalah berapa potensi pasar (market

potential) yang tersedia dan berapa bagian (market share) daripadanya yang dapat

diraih oleh proyek yang diusulkan serta strategi pemasaran yang direncanakan untuk

memperebutkan konsumen (Husnan & Muhammad 2000).

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan

perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler 1997).

Alat bauran pemasaran diklasifikasikan menjadi empat unsur yang dikenal dengan

empat P yaitu produk (Product), harga (price), tempat (place) dan promosi

(promotion).

Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk yang mencakup

kualitas, rancangan, bentuk, merek, dan kemasan produk. Harga adalah jumlah uang

yang pelanggan bayar untuk produk tertentu. Tempat termasuk berbagai kegiatan

yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi

pelanggan sasaran dan menghubungkan berbagai penyedia fasilitas pemasaran untuk

menyediakan produk dan pelayanannya secara efisien kepada pasar sasaran.

Promosi meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran.

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

22

Perusahaan harus mempekerjakan, melatih dan memotivasi tenaga penjualnya. Selain

itu perusahaan dapat membuat program komunikasi dan promosi yang terdiri dari

iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat serta pemasaran langsung online.

3.1.2.2. Aspek Teknis

Menurut Husnan dan Muhammad (2000) aspek teknis merupakan suatu

aspek yang berkenaan dengan proses pembangunan proyek secara teknis dan

pengoperasiannya setelah proyek selesai dibangun. Aspek teknis dilakukan untuk

mendapatkan gambaran mengenai lokasi proyek, besar skala operasi/luas produksi,

kriteria pemilihan mesin dan peralatan yang digunakan, proses produksi yang

dilakukan dan jenis teknologi yang digunakan.

3.1.2.3. Aspek Manajemen

Menurut Husnan dan Muhammad (2000) aspek manajemen meliputi

manajemen pembangunan dalam proyek dan manajemen dalam operasi. Manajemen

pembangunan proyek merupakan proses untuk merencanakan penyiapan sarana fisik

dan peralatan lunak lainnya agar proyek yang direncanakan tersebut bisa mulai

beroperasi secara komersial tepat pada waktunya.

Pelaksana pembangunan proyek tersebut bisa pihak yang mempunyai ide

proyek itu, bisa juga (umumnya) diserahkan pada beberapa pihak lain. Siapa pun

yang akan melaksanakan proyek tersebut, perusahaan (yang mempunyai ide membuat

proyek) perlu mengetahui kapan proyek itu akan mulai bisa beroperasi secara

komersial. Aspek manajemen dalam operasi meliputi bagaimana merencanakan

pengelolaan proyek dalam operasional.

3.1.2.4. Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Pertimbangan – pertimbangan sosial harus dipikirkan secara cermat agar

dapat menentukan arah apakah suatu proyek yang diusulkan tanggap (responsive)

terhadap keadaan sosial tersebut sebab tidak ada proyek yang akan bertahan lama bila

tidak bersahabat dengan lingkungan (Gittinger 1986). Beberapa pertanyaan yang

menjadi permasalahan adalah mengenai penciptaan kesempatan kerja, kualitas hidup

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

23

masyarakat, kontribusi proyek dan dampak lingkungan yang merugikan dari

keberadaan proyek.

3.1.2.5. Aspek Finansial

1) Teori Biaya dan Manfaat

Analisis finansial diawali dengan analisis biaya dan manfaat dari suatu

proyek. Analisis finansial bertujuan untuk membandingkan pengeluaran uang dengan

revenue earning proyek, apakah proyek itu akan terjamin atas dana yang diperlukan,

apakah proyek akan mampu membayar kembali dana tersebut dan apakah proyek

akan berkembang sedemikian rupa sehingga secara finansial dapat berdiri sendiri

(Kadariah 2001).

Dalam analisis proyek, penyusunan arus biaya dan arus manfaat sangat

penting untuk mengukur besarnya nilai tambah yang diperoleh dengan adanya

proyek. Biaya merupakan pengeluaran atau pengorbanan yang dapat mengurangi

manfaat yang akan diterima. Sedangkan manfaat merupakan hasil yang diharapkan

akan berguna bagi individu ataupun masyarakat yang merupakan hasil dari suatu

investasi. Biaya dan manfaat ini bisa merupakan biaya dan manfaat langsung ataupun

biaya dan manfaat tidak langsung.

Biaya dan manfaat langsung adalah biaya dan manfaat yang bisa dirasakan

dan dapat diukur sebagai akibat langsung dan merupakan tujuan utama dari suatu

proyek, sedangkan biaya dan manfaat tidak langsung merupakan biaya dan manfaat

yang dirasakan secara tidak langsung dan merupakan tujuan utama dari suatu proyek.

Biaya dan manfaat yang dimaksudkan kedalam analisis proyek adalah biaya dan

manfaat yang bersifat langsung.

Biaya yang diperlukan untuk proyek terdiri dari biaya modal, biaya

operasional dan biaya lainnya yang terlibat dalam pendanaan suatu proyek. Biaya

modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaannya bersifat jangka panjang,

contohnya tanah, bangunan dan perlengkapannya, pabrik dan mesin – mesinnya,

biaya pendahuluan sebelum operasi, biaya – biaya lainya seperti penelitian.

Biaya operasional disebut biaya modal kerja karena biaya ini dikeluarkan

untuk menutupi kebutuhan dana yang diperlukan pada saat proyek mulai

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

24

dilaksanakan dan didasarkan pada situasi produksi, biasanya dibutuhkan sesuai

dengan tahap operasi, contohnya biaya bahan mentah, tenaga kerja, biaya

perlengkapan serta biaya penunjang. Biaya lain yang dikeluarkan proyek diantaranya

pajak, bunga pinjaman dan asuransi (Kuntjoro 2002).

Gittinger (1986) menyebutkan beberapa biaya yang menyangkut proyek

pertanian antara lain meliputi barang – barang fisik, tenaga kerja, tanah, cadangan –

cadangan tak terduga, pajak, jasa pinjaman, serta biaya yang tidak diperhitungkan.

Penambahan nilai suatu proyek bisa diketahui melalui peningkatan produksi,

perbaikan kualitas, perubahan dalam waktu penjualan perubahan dalam bentuk

produksi, pengurangan biaya melalui mekanisasi, pengurangan biaya pengangkutan,

penghindaran kerugian dan manfaat tidak langsung proyek.

Menurut Kadariah (2001) benefit dari proyek terbagi menjadi direct benefit,

indirect benefit dan intangible benefit. Direct benefit adalah peningkatan output

produksi ataupun penurunan biaya. Indirect benefit merupakan keuntungan yang

tidak dapat diukur dengan uang seperti perbaikan lingkungan hidup dan sebagainya.

2) Laba Rugi

Menurut Gittinger (1986), laporan laba rugi adalah suatu laporan keuangan

yang mencantumkan penerimaan dan pengeluaran suatu perusahaan selama periode

akuntasi yang menunjukan hasil operasi perusahaan selama periode tersebut. Laba

merupakan selisih antara penerimaan dengan pengeluaran. Penerimaan laba diperoleh

dari penjualan barang dan jasa yang dikurangi dengan potongan penjualan, barang

yang dikembalikan dan pajak penjualan. Pengeluaran tunai untuk operasi mencakup

seluruh pengeluaran tunai yang timbul untuk memproduksi output, diantaranya yaitu

biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.

Komponen lain dalam laba rugi adalah adanya biaya penjualan, biaya umum

dan biaya administrasi. Pengurangan komponen – komponen tersebut terhadap laba

bruto akan menghasilkan laba operasi sebelum penyusutan. Penyusutan termasuk

pengeluaran operasi bukan tunai yang merupakan proses alokasi biaya yang berasal

dari harta ke tiap periode yang menyebabkan nilai harta tetap tersebut menjadi

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

25

berkurang. Pengurangan penyusutan terhadap laba operasi sebelum penyusutan

menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak.

3) Kriteria Kelayakan Investasi

Laporan laba rugi mencerminkan perbandingan pendapatan yang diperoleh

dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Laporan laba rugi menunjukan hasil

operasi perusahaan selama periode operasi. Namun, Husnan dan Muhammad (2000)

menyatakan bahwa dalam menganalisa suatu proyek investasi lebih relevan terhadap

kas bukan terhadap laba karena kas seseorang bisa berinvestasi dan dengan kas pula

seseorang membayar kewajibannya sehingga untuk mengetahui sejauh mana keadaan

finansial perusahaan perlu dilakukan analisa aliran kas (Cashflow).

Kuntjoro (2002) menyebutkan bahwa cashflow adalah susunan arus manfaat

bersih tambahan sebagai hasil pengurangan arus biaya tambahan terhadap arus

manfaat. Tambahan ini merupakan perbedaan antara kegiatan dengan proyek (with

project) dan tanpa proyek (without project), arus tersebut menggambarkan keadaan

dari tahun ke tahun selama jangka hidup (life time periods).

Adapun yang termasuk kedalam komponen cashflow ini terdiri dari inflow

dan outflow. Inflow biasanya terdiri dari nilai produksi total, penerimaan pinjaman,

grants (bantuan) dan salvage value (nilai sisa). Sedangkan komponen outflow di

antaranya biaya barang modal, bahan – bahan, tenaga kerja, tanah, pajak, dan cicilan

pinjaman modal.

Sebuah ukuran finansial yang bermanfaat dan sangat penting dalam analisa

proyek adalah tingkat pengembalian finansial (Gittinger 1986). Kriteria investasi

diklasifikasikan menurut dua kategori yaitu non discounting criteria dan discounting

criteria. Perbedaan antara konsep ini adalah non discounting criteria tidak

menyertakan konsep time value of money (nilai waktu sekarang) sebagaimana yang

diterapkan pada discounting criteria.

Nilai waktu uang adalah konsep dimana sejumlah uang tertentu pada masa

yang akan datang akan memiliki manfaat yang lebih kecil jika dibandingkan pada

waktu sekarang dengan nilai nominal yang sama, sehingga dalam penilaian kriteria

investasi akan jauh lebih baik jika digunakan konsep nilai waktu uang yang

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

26

diwujudkan dengan perhitungan present value yaitu adanya ketidakpastian dari hasil,

harga dan biaya yang ditetapkan sepanjang proyek berjalan, serta jika dipikirkan

secara logis, nilai uang yang sama jumlahnya diterima atau dikeluarkan sekarang,

akan lebih berharga dari pada nilai uang itu pada masa yang akan datang.

Menurut Husnan dan Muhammad (2000), pada umumnya ada lima metode

yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian investasi. Metode tersebut

diantaranya metode average rate return, pay back periode, present value, internal

rate return, serta profitability indeks. Selain itu, Gittiger (1986) menyebutkan bahwa

dana yang diinvestasikan itu layak atau tidak akan diukur melalui kriteria investasi

net present value, gross benefit cost ratio dan internal rate return.

a) Net Present Value atau Manfaat Sekarang Neto

Net Present Value atau manfaat sekarang neto adalah nilai sekarang dari arus

pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi (Gittinger 1986). Proyek

akan menguntungkan jika NPV bernilai positif. Jika nilai NPV bernilai negatif, maka

akan timbul masalah, dimana pada tingkat diskonto yang diasumsikan, manfaat

sekarang arus manfaat menjadi lebih kecil daripada manfaat sekarang arus biaya. Hal

ini mengakibatkan ketidak cukupan untuk mencakup kembali investasi. Lebih baik

menanamkan uang di suatu bank pada tingkat diskonto tertentu (atau

menginvestasikannya pada proyek lain yang lebih baik) dari pada menginvestasikan

di dalam proyek tersebut.

Dalam metode NPV terdapat tiga penilaian investasi, yaitu jika NPV lebih

besar dari nol berarti layak untuk dilakukan. Sebaliknya, jika nilai NPV kurang dari

nol, maka usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan, hal ini dikarenakan manfaat

yang diperoleh tidak cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan. Dan jika NPV=0,

berarti proyek sulit dilaksanakan karena manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk

menutupi biaya yang dikeluarkan.

b) Internal Rate Return (Tingkat Pengembalian Internal)

Perhitungan Internal Rate Return (Tingkat pengembalian internal) adalah

tingkat bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek untuk sumber daya yang

digunakan karena proyek membutuhkan dana lagi untuk biaya – biaya operasi dan

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

27

investasi dan proyek baru sampai pada tingkat pulang modal (Gittinger 1986).

Perhitungan IRR digunakan untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu

proyek tiap tahunnya dan menunjukan kemampuan proyek dalam mengembalikan

pinjaman. Jika dengan tingkat diskonto tertentu, nilai NPV menjadi sebesar nol, maka

proyek yang bersangkutan berada dalam posisi pulang modal yang berarti proyek

dapat mengembalikan modal dan biaya operasional yang dikeluarkan serta dapat

melunasi bunga penggunaan uang.

Suatu investasi dikatakan layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat

suku bunga yang berlaku, apabila IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga berarti

investasi tidak layak untuk dilaksanakan karena tidak menguntungkan.

c) Net Benefit Cost Ratio (Rasio Manfaat dan Biaya)

Rasio manfaat dan biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi

dengan nilai sekarang arus biaya (Gittinger 1986). Suatu keuntungan dari Net B/C

adalah bahwa ukuran tersebut secara langsung dapat mencatat berapa besar tambahan

biaya tanpa mengakibatkan proyek secara ekonomis tidak menarik. Net B/C Ratio

menunjukan besarnya tingkat tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar

satu rupiah.

Bila Net B/C kurang dari satu, maka manfaat sekarang biaya – biaya pada

tingkat diskonto tertentu akan lebih besar dari nilai sekarang manfaat dan pengeluaran

pertama ditambah pengembalian untuk investasi yang ditanamkan pada proyek tidak

akan dapat kembali. Nilai mutlak Net B/C akan berbeda tergantung kepada tingkat

suku bunga yang dipilih. Semakin tinggi tingkat suku bunganya, semakin rendah nilai

Net B/C yang dihasilkan. Jika tingkat suku bunga yang dipilih cukup tinggi, maka Net

B/C akan kurang dari satu.

d) Payback Period (Masa Pembayaran Kembali)

Payback period atau masa pembayaran kembali adalah jangka waktu

kembalinya keseluruhan jumlah investasi modal yang ditanamkan dihitung mulai dari

permulaan proyek sampai dengan arus nilai neto produksi tambahan sehingga

mencapai jumlah keseluruhan investasi modal yang ditanamkan (Gittinger 1986).

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

28

Selama proyek dapat mengembalikan modal/investasi sebelum berakhirnya

umur proyek, berarti proyek masih dapat dilaksanakan. Apabila sampai saat proyek

berakhir dan belum dapat mengembalikan modal yang digunakan, maka sebaiknya

proyek tidak dilaksanakan.

Payback period berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang

diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan

cashflow. Semakin kecil angka yang dihasilkan mempunyai arti semakin cepat

tingkat pengembalian investasinya, maka usaha tersebut semakin baik untuk di

usahakan.

4) Analisis Sensitivitas Switching Value (Nilai Pengganti)

Analisis sensitivitas dengan metode penghitungan switching value (nilai

pengganti) adalah suatu analisa untuk dapat melihat pengaruh – pengaruh yang akan

terjadi akibat keadaan yang berubah – ubah (Gittinger 1986). Pada bidang pertanian,

proyek – proyek sensitif berubah – ubah akibat empat masalah utama yaitu perubahan

harga jual produk, keterlambatan pelaksanaan proyek, kenaikan biaya dan perubahan

volume produksi.

Parameter harga jual produk dan biaya dalam analisis finansial diasumsikan

tetap setiap tahunnya. Namun dalam keadaan nyata kedua parameter dapat berubah –

ubah sejalan dengan pertambahan waktu. Untuk itu, analisis switching value perlu

dilakukan untuk melihat sampai seberapa persen penurunan harga atau kenaikan

biaya yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria kelayakan investasi

dari layak menjadi tidak layak.

Kriteria kelayakan investasi menjadi tidak layak yaitu proporsi manfaat yang

turun akibat manfaat sekarang neto/NPV menjadi nol. Nilai nol akan membuat

tingkat pengembalian ekonomi menjadi sama dengan tingkat diskonto dan

perbandingan manfaat investasi neto menjadi persis sama dengan satu.

Batas – batas maksimal perubahan parameter ini sangat mempengaruhi

dalam hal layak atau tidaknya suatu usaha untuk dijalankan. Semakin besar

persentase yang diperoleh menunjukan bahwa usaha tersebut tidak peka atau tidak

sensitif terhadap perubahan parameter yang terjadi.

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

29

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Usaha di bidang pengemukan sapi potong (fattening) sangat potensial dan

diperkirakan akan semakin berkembang, hal ini tercermin pada jumlah populasi sapi

potong yang cenderung statis, tidak dapat mengimbangi jumlah konsumsi daging sapi

potong yang semakin meningkat setiap tahunnya. Melihat kenyataan tersebut

menunjukan peluang pasar yang sangat besar.

PT Zagrotech Dafa International adalah salah satu perusahaan swasta

nasional di Indonesia yang bergerak di bidang agribisnis, berdasarkan atas kondisi

pertumbuhan sapi potong yang cenderung statis sedangkan kebutuhan akan daging

sapi di dalam negeri makin meningkat setiap tahunnya, sehingga terjadi ketidak

seimbangan antara permintaan daging sapi dengan populasi sapi potong. Hal ini

membuat manajemen PT ZDI berkeinginnan untuk melakukan usaha di bidang

penggemukan sapi potong (fattening).

Saat ini PT ZDI sedang melakukan perencanaan untuk melakukan usaha di

bidang penggemukan sapi potong (fattening). Bakalan yang akan didatangkan yaitu

impor dari Australia. Rencana ini membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga PT

ZDI memilikii alternatif pilihan dalam menggunakan modal yaitu modal pinjaman

dari Bank. Berdasarkan kemungkinan penggunaan modal tersebut, perlu dirumuskan

modal yang memberikan keuntungan maksimum bagi perusahaan dengan skenario

pada modal. Selain itu perusahaan juga menghadapi masalah lain yaitu dalam

pengadaan bakalan yang sangat ditentukan oleh nilai tukar Rupiah terhadap Dollar

yang sangat berfluktuasi.

Perubahan – perubahan yang terjadi terhadap produksi dan harga input perlu

diperhatikan terhadap manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh. Perubahan –

perubahan yang terjadi seperti penurunan produksi dan peningkatan biaya variabel.

Mengingat besarnya biaya investasi yang akan dikeluarkan maka diperlukan suatu

analisis kelayakan usaha. Analisis kelayakan usaha ini akan dilihat dari beberapa

aspek yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, ekonomi dan

lingkungan serta aspek finansial.

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

30

Hasil dari analisis kelayakan usaha ini akan menjadi pedoman bagi PT ZDI

untuk melakukan usaha penggemukan sapi potong (fattening). Apabila hasil analisis

kelayakan usaha menunjukan bahwa pengusahaan penggemukan sapi potong

(fattening) tersebut layak, maka pengusahaan penggemukan sapi potong (fattening)

akan dijalankan. Sedangkan apabila dari hasil analisis kelayakan usaha menunjukan

tidak layak, maka akan menjadi bahan evaluasi bagi PT ZDI. Adapun alur kerangka

pemikiran operasionalnya dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

31

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (fattening).

Konsumsi Daging Sapi Potong Yang Semakin Meningkat dan Pertumbuhan Pupulasi Sapi Potong Yang Cenderung Statis

PT Zagrotech Dafa International Merencanakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (fattening)

Analisis Kelayakan Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen dan Aspek

Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Skenario Modal

Analisis Kelayakan Aspek Finansial

Kriteria Kelayakan Proyek NPV, IRR, Net B/C, PP

Analisis Sensitivitas Switching Value

Usaha Penggemukan Sapi Potong (fattening) Layak/Tidak Layak Untuk Dijalankan

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT Zagrotech Dafa International yang terletak

pada km 12 Jalan Raya Bogor – Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

bahwa perusahaan ini sedang merencanakan proyek untuk melakukan usaha di bidang

penggemukan sapi potong (fattening). Pengambilan data dilaksanakan pada bulan

Februari sampai dengan April 2009.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di

perusahaan serta wawancara dengan Manajer perusahaan dan karyawan perusahaan.

Selain itu digunakan juga data sekunder yang diperoleh dari catatan intern

perusahaan, Dinas Peternakan, literatur yang diperoleh dari perpustakaan LSI IPB,

dan internet.

4.3. Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif

dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai aspek – aspek yang dikaji dalam

analisis kelayakan usaha fattening sapi potong pada PT Zagrotech Dafa International

yang dijelaskan secara deskriptif. Aspek – aspek tersebut meliputi aspek pasar, aspek

teknis, aspek manajemen, aspek sosial, ekonomi dan lingkungan.

Analisis kuatitatif dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha

penggemukan sapi potong (fattening) pada PT ZDI berdasarkan kriteria kelayakan

investasi. Data kuantitatif dikumpulkan, diolah dengan menggunakan komputer

software microsoft excel yang akan ditampilkan dalam bentuk tabulasi kemudian

dijelaskan secara deskriptif.

4.3.1. Analisis Aspek Pasar

Analisis aspek pasar dikaji secara deskriptif untuk mengetahui berapa besar

potensi pasar (market potential) untuk masa yang akan datang. Untuk keperluan ini

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

33

perlu diketahui tingkat permintaan pada masa lalu, sekarang dan pada masa yang

akan datang. Dan berapa bagian (market share) dari keseluruhan potensi pasar yang

dapat diserap oleh PT Zagrotech Dafa International serta strategi pemasaran yang

digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan.

4.3.2. Analisis Aspek Teknis

Analisis secara teknis berhubungan dengan input proyek (penyediaan) dan

(produksi) berupa barang – barang nyata dan jasa – jasa. Aspek teknis berpengaruh

besar terhadap kelancaran jalannya usaha, terutama kelancaran proses produksi.

Analisis ini dikaji secara kualitatif untuk mengetahui gambaran mengenai lokasi

usaha penggemukan sapi potong (fattening), besarnya skala operasi atau luas

produksi, peralatan dan perlengkapan yang digunakan serta proses kegiatan produksi

yang dilakukan dalam usaha penggemukan sapi potong pada PT ZDI.

4.3.3. Analisis Aspek Manajemen

Aspek manajemen dikaji secara deskriptif untuk mengetahui sumber daya

manusia dalam menjalankan jenis – jenis pekerjaan pada usaha penggemukan sapi

potong (fattening) di PT Zagrotech Dafa International. Hal – hal yang akan

diperhatikan dalam aspek ini diantaranya adalah bentuk badan usaha yang digunakan,

struktur organisasi yang berguna dalam menentukan garis kerja untuk mengatur

pelaksanaan operasional perusahaan serta sistem ketenagakerjaan yang diterapkan

oleh pihak manajemen.

4.3.4. Analisis Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Analisis aspek sosial, ekonomi dan lingkungan dikaji secara deskriptif untuk

mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan usaha penggemukan sapi

potong (fattening) PT Zagrotech Dafa International terhadap kondisi sosial, ekonomi

dan lingkungan masyarakat di sekitar perusahaan maupun manfaat – manfaat yang

ditimbulkan secara menyeluruh dari usaha ini. Analisis aspek sosial, ekonomi dan

lingkungan juga berfungsi untuk mengetahui dampak pada pencemaran lingkungan

yang disebabkan oleh bau tidak sedap yang muncul dari usaha ini.

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

34

4.3.5. Analisis Aspek Finansial

Analisis kelayakan finansial dikaji secara kuantitatif melalui analisis biaya

dan manfaat, analisis laba rugi, analisis kriteria investasi, yaitu meliputi net present

value (NPV), internal rate return (IRR), net benefit cost ratio (Net B/C), payback

pariod (PP), dan analisis switching value. Analisis biaya manfaat dilakukan untuk

mengidentifikasi berbagai biaya yang dikeluarkan serta keseluruhan manfaat yang

diterima selama proyek dijalankan. Hasil analisis biaya dan manfaat kemudian diolah

sehingga menghasilkan analisis laba rugi.

Analisis laba rugi akan menghasilkan komponen pajak yang merupakan

pengurangan dalam cashflow perusahaan. Setelah diketahui pajak maka dilakukan

penyusunan cashflow sebagai dasar perhitungan kriteria investasi. Kriteria investasi

akan menunjukan layak tidaknya usaha dari sisi finansial. Untuk mencari batas

maksimal suatu perubahan sehingga dengan batas tersebut usaha masih dikatakan

layak maka analisis sensitivitas switching value perlu dilakukan.

1) Net Present Value (NPV)

Net Present Value atau manfaat bersih adalah nilai sekarang dari arus

pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi.

Rumus yang digunakan dalam penghitungan NPV adalah sebagai berikut :

NPV =Bt − Ct(1 + 푖)

keterangan :

Bt = Penerimaan (Benefit) tahun ke-t (Rupiah)

Ct = Biaya (Cost) tahun ke-t (Rupiah)

n = Umur ekonomis proyek (Tahun)

i = Tingkat suku bunga/Discount rate (persen)

t = Tahun

Dalam metode NPV terdapat tiga penilaian investasi, yaitu :

a) NPV ≥ 0 berarti secara finansial usaha layak untuk dilaksanakan karena

manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya.

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

35

b) NPV ≤ 0 berarti secara finansial usaha tersebut tidak layak untuk

dilaksanakan, hal ini dikarenakan manfaat yang diperoleh lebih kecil dari

biaya/tidak cukup untuk menutup biaya yang dikeluarkan.

c) NPV = 0, berarti secara finansial proyek sulit dilaksanakan karena manfaat

yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya yang dikeluarkan.

2) Internal Rate Return (IRR)

Internal Rate Return adalah tingkat rata – rata keuntungan intern tahunan

yang dinyatakan dalam satuan persen. Jika diperoleh nilai IRR lebih besar dari dari

tingkat diskonto yang berlaku (discount rate), maka proyek dinyatakan layak untuk

dilaksanakan. Sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang

berlaku maka proyek tersebut tidak layak untuk dilaksanakan. Rumus yang

digunakan dalam menghitung IRR adalah sebagai berikut :

IRR = 푖 +푁푃푉

NPV − NPV 푥 (i − i )

Keterangan :

i1 = Discount rate yang menghasilkan NPV positif (persen)

i2 = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif (persen)

NPV1 = NPV yang bernilai positif (Rupiah)

NPV2 = NPV yang bernilai negatif (Rupiah)

3) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)

Ratio manfaat dan biaya diperoleh bila nilai sekarang arus manfaat dibagi

dengan nilai sekarang arus biaya. Net B/C ratio menunjukan besarnya tingkat

tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Proyek layak

dilaksanakan apabila nilai B/C ratio lebih dari satu. Rumus yang digunakan dalam

menghitung Net B/C adalah sebagai berikut :

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

36

Bt − Ct(1 + 푖) ≥ 0

Net B/C Ratio =

Bt − Ct(1 + 푖) ≤ 0

Keterangan :

Bt = Penerimaan (Benefit) tahun ke-t (Rupiah)

Ct = Biaya (Cost) tahun ke-t (Rupiah)

n = Umur ekonomis proyek (Tahun)

i = Tingkat suku bunga/Discount rate (persen)

4) Payback period

Payback period atau masa pembayaran kembali adalah jangka waktu

kembalinya keseluruhan jumlah investasi modal yang ditanamkan dihitung mulai dari

permulaan proyek sampai dengan arus nilai neto produksi tambahan sehingga

mencapai jumlah keseluruhan investasi modal yang ditanamkan.

Payback period berguna untuk mengetahui berapa lama waktu yang

diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan

cashflow. Semakin kecil angka yang dihasilkan mempunyai arti semakin cepat

tingkat pengembalian investasinya, maka usaha tersebut semakin baik untuk

diusahakan. Secara matematik rumus Payback period yaitu :

PP =

Keterangan :

PP = Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi (Tahun/bulan)

I = Besarnya biaya investasi yang diperlukan (Rupiah)

Ab = Manfaat bersih rata – rata per tahun (Rupiah)

Selama proyek dapat mengembalikan modal/investasi sebelum berakhirnya

umur proyek, berarti proyek masih dapat dilaksanakan. Akan tetapi apabila sampai

saat proyek berakhir dan belum dapat mengembalikan modal yang digunakan, maka

sebaiknya proyek tidak dilaksanakan.

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

37

5) Analisis Sensitivitas Switching Value (Nilai Pengganti)

Informasi keuangan usaha penggemukan sapi potong (fattening) yang

dituangkan ke dalam cashflow hanya berlaku untuk satu harga tertentu saja tanpa

mempertimbangkan perubahan yang akan terjadi. Faktor perubahan harga input,

perubahan harga output dan tingkat produksi seringkali menjadi parameter utama

yang mempengaruhi perubahan dalam analisis kelayakan usaha penggemukan sapi

potong (fattening) ini.

Untuk mengantisipasi perubahan tersebut, maka dilakukan analisis sensitivitas

dengan metode penghitungan switching value (nilai pengganti). Metode ini digunakan

untuk mengetahui hasil perhitungan yang membuat proyek tidak layak untuk

diusahakan dengan melakukan perubahan pada sesuatu variabel. Keseluruhan asumsi

– asumsi tersebut tidak terjadi secara bersamaan (cateris paribus) dengan kata lain

jika asumsi pertama terjadi maka faktor yang lain tidak berubah.

Kriteria kelayakan investasi yang tidak layak yaitu proporsi manfaat yang

turun akibat manfaat sekarang neto / NPV menjadi nol. Nilai nol akan membuat

tingkat pengembalian ekonomi menjadi sama dengan tingkat diskonto yang berlaku

dan perbandingan manfaat investasi neto menjadi persis sama dengan satu.

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

38

4.4. Asumsi Dasar

Asumsi dasar ditentukan berdasarkan hasil wawancara dengan pihak

manajemen perusahaan PT ZDI dan informasi – informasi yang didapatkan dari pihak

luar (literatur, instansi – instansi terkait dll). Asumsi dasar yang digunakan pada

penelitian ini yaitu:

1) Lahan yang digunakan adalah milik Yayasan Pesantren Pertanian Darul

Fallah, luas lahan yang disewa adalah 3 Ha dengan biaya sewa sebesar Rp

10.000/M2/tahun.

2) Sumber modal yang digunakan berdasarkan pada dua skenario. Skenario I,

modal yang digunakan adalah seluruhnya modal sendiri. Sedangkan skenario

II adalah sumber modal dengan mendapatkan pinjaman dari bank. Besarnya

pinjaman berdasarkan atas besarnya total investasi.

3) Biaya investasi yang dikeluarkan pada skenario I (modal sendiri) merupakan

komponen penerimaan (inflow) pada aliran arus kas (cashflow).

4) Nilai sisa dari dari investasi sama dengan nol, kecuali barang – barang yang

masih memiliki umur ekonomis.

5) Tingkat suku bunga yang digunakan yaitu berdasarkan tingkat suku bunga di

Bank BCA pada saat ini yaitu sebesar 7 persen untuk suku bunga deposito dan

13 persen untuk suku bunga pinjaman.

6) Umur proyek adalah 10 tahun berdasarkan pada umur ekonomis konstruksi

bangunan kandang yang terbuat dari konstruksi besi. Hal ini didasarkan pada

pertimbangan bahwa kandang merupakan asset penting dalam usaha ini.

7) Kapasitas kandang yaitu 500 ekor sapi.

8) Harga input dan output yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga

konstan yang berlaku pada bulan Mei 2009. Harga beli bakalan sapi yaitu

sebesar Rp 22.500/Kg, sedangkan harga jual sapi potong hasil penggemukan

yaitu sebesar Rp 21.500/Kg.

9) Lamanya penggemukan yaitu selama 120 hari (4 bulan), bobot bakalan sapi

pada saat beli yaitu 250 Kg/ekor.

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

39

10) Tingkat mortalitas sapi yaitu sebesar 5 persen (sapi mati 5 ekor dari 1.000

ekor populasi).

11) Perhitungan pajak melalui analisis laba rugi. Besarnya pajak berdasarkan atas

Undang – Undang No.17 Tahun 2000 tentang pajak penghasilan badan usaha

yang akan disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Peraturan Pemerintah Tentang Pajak Pendapatan Badan Usaha dan Perseroan Tahun 2000 (UU No.17 Tahun 2000)

No Keterangan Pendapatan Ketentuan Pajak 1 Rugi Tidak dikenakan pajak 2 Laba kurang dari Rp 50 juta Dikenakan pajak 10 %

3 Laba Rp 50 juta – Rp 100 juta Rp 50 juta dikenakan pajak 10 %, ditambah selisih pendapatan setelah dikurang Rp 50 juta dikenakan pajak 15 %

4 Laba lebih dari Rp 100 juta Rp 50 juta dikenakan pajak 10 %, ditambah Rp 50 juta dikenakan pajak 15 %, ditambah selisih pendapatan setelah dikurang Rp 100 juta dikenakan pajak 30 %

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Sejarah Perusahaan

PT Zagrotech Dafa International merupakan perusahaan patungan (joint

venture) yang terdiri dari beberapa pemilik, mulai dari perseorangan dan Yayasan

Pesantren Pertanian Darul Fallah. Perusahaan ini didirikan pada bulan Maret

2009. Para pemilik PT ZDI merupakan orang yang telah lama berkecimpung di

dunia agribisnis, khususnya dibidang peternakan.

5.2. Lokasi Perusahaan

Lokasi PT Zagrotech Dafa International terletak pada km 12 Jalan Raya

Bogor – Ciampea, atau 2 km dari Kampus IPB Darmaga. Perusaaan ini berdiri

dalam areal Yayasan Pesantren Pertanian Darul Fallah, Bogor – Jawa Barat. Areal

luas lahan yang di sewa PT Zagrotech Dafa International yaitu seluas 3 Ha yang

digunakan untuk kandang, kantor, mess, gudang pakan, lahan hijauan dan fasilitas

penunjang lainnya.

5.3. Tujuan Perusahaan

PT ZDI merupakan salah satu perusahaan peternakan intensif, yang

melatarbelakangi PT ZDI mendirikan usaha penggemukan sapi potong (fattening)

yaitu memenuhi konsumsi daging sapi potong khususnya di wilayah Jabotabek,

dan mengantisipasi penurunan populasi sapi potong yang disebabkan oleh

meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap daging sapi akan tetapi hal ini tidak

diimbangi oleh peningkatan populasi ternak sapi dari dalam negeri.

Untuk mengurangi tingkat ketergantungan impor sapi potong maupun

daging sapi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun maka salah satu upaya

yang dapat dilakukan yaitu dengan cara penggemukan. Dengan usaha ini

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging sapi yang

berkualitas sehingga ketahanan pangan nasional dapat terjaga.

5.4. Deskripsi Kegiatan Bisnis PT ZDI

Kegiatan bisnis pada PT ZDI terdiri dari tiga unit usaha, unit usaha yang

ada yaitu unit usaha penggemukan sapi potong (fattening), unit usaha pakan (feed

mill), unit usaha pupuk kandang. Penelitian ini hanya mengkaji unit bisnis usaha

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

41

penggemukan sapi potong (fattening), sedangkan unit usaha lainnya hanya

dijelaskan secara umum.

5.4.1. Unit Usaha Penggemukan Sapi Potong (Fattening)

Usaha penggemukan sapi potong (fattening) merupakan kegiatan bisnis

yang utama dilakukan oleh PT ZDI. Untuk menghasilkan sapi potong yang baik

diperlukan bakalan yang berkualitas. Bakalan yang akan digunakan yaitu jenis

Brahman yang di impor dari Negara Australia yang didatangkan melalui Tanjung

Priok, Jakarta.

Sapi – sapi ini dipelihara secara intensif selama ± 120 hari (4 bulan).

Pemeliharaan sistem intensif disertai pemberian pakan ternak bernutrisi tinggi,

akan diperoleh kenaikan berat badan sapi sebesar 1,2 – 1,5 Kg/hari, selama masa

pemeliharaan hingga dijual. Grade sapi fattening yang dijual oleh perusahaan

yaitu jenis sapi Brahman steer dengan harga jual Rp 21.500/Kg.

5.4.2. Unit Usaha Pakan (feed mill)

PT ZDI mempunyai unit usaha feed mill yang berfungsi untuk menangani

penyediaan pakan, pada saat ini usaha feed mill di PT ZDI belum untuk

dikomersialkan, tetapi pihak manajemen sudah merencanakan untuk melakukan

pengembangan di bidang usaha feed mill sehingga usaha ini bisa menjadi unit

usaha komersial.

Suatu usaha peternakan harus memperhatikan ketersediaan makanan yang

baik disertai manajemen yang baik serta keadaan lingkungan yang sesuai akan

mempengaruhi pengaruh yang baik sehingga pertumbuhan optimal sapi dapat

tercapai. Pakan konsentrat diproduksi sendiri oleh perusahaan dimana bahan baku

pakan berasal dari sisa produksi pengolahan hasil pertanian atau perkebunan

namun masih mengandung nilai nutrisi yang baik.

Pemberian pakan pada usaha fattening PT ZDI didasarkan pada prinsip

pemberian pakan konsentrat dan hijauan. Konsentrat adalah makanan ternak yang

mengandung zat gizi dalam kadar tinggi yang mudah dicerna. Bahan baku

diformulasikan secara khusus dan diolah dengan pengawasan ketat oleh

nutrisionist yang berpengalaman. Konsentrat yang dihasilkan memiliki komposisi

yang berbeda. Pembuatan pakan dilakukan di unit feed mill. Unit feed mill

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

42

digunakan sebagai tempat untuk melakukan proses produksi ransum konsentrat,

penyediaan dan penyimpanan bahan baku ransum konsentrat.

5.4.3. Unit Usaha Pupuk Kandang

Limbah sapi potong dikelola dengan baik supaya tidak mencemari

lingkungan masyarakat sekitar perusahaan, terutama bau yang ditimbulkan dari

kotoran sapi. Limbah kotoran tersebut dapat dijual sehingga menambah

pendapatan perusahaan. PT ZDI mengelola limbah kotoran sapi secara baik

dimana limbah kotoran sapi tersebut ditampung dan dikumpulkan kedalam kolam

penampungan limbah yang disebut dengan holding pond. Kemudian limbah ini

dialirkan ke kolam penyaringan (filtration pond) yang berfungsi sebagai kolam

penyaring limbah untuk diendapkan lebih lama sehingga dihasilkan limbah atau

pupuk sedangkan limbah cair dialirkan ke kolam penetralisir (facultative pond)

untuk menetralisir dan mematikan zat – zat yang berbahaya supaya limbah aman

untuk dialirkan ke sungai.

Limbah kotoran sapi tersebut dapat dijadikan bahan baku pupuk organik

dan dijual dengan harga Rp 2.500 per karung dengan berat 25 Kg. PT ZDI

memiliki pembeli tetap dan pembeli tidak tetap yang berasal dari daerah Bogor

dan sekitarnya.

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

VI ANALISIS KELAYAKAN ASPEK PASAR, ASPEK TEKNIS, ASPEK MANAJEMEN,

ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN

6.1. Aspek Pasar

Aspek pasar merupakan aspek yang mendekatkan perusahaan dengan

konsumen. Sebelum memulai produksi, perusahaan harus mengetahui potensi

pasar dan pangsa pasar serta strategi pemasaran yang akan diterapkan. Bila

kemampuan pasar untuk menyerap produksi sangat tinggi dengan harga jual yang

tepat, maka akan menghasilkan keuntungan. Sebaliknya bila pasar tidak

menyediakan kemungkinan menyerap produksi, maka usaha yang dirintis akan

mengalami kerugian.

6.1.1. Potensi Pasar (Market Potential)

Target pasar sapi potong PT Zagrotech Dafa Intenational antara lain yaitu

konsumen rumah tangga, rumah makan, hotel dan pedagang baso yang berada di

wilayah Jabotabek. Jumlah penduduk Jabotabek pada tahun 1961 – 2000 disajikan

pada Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah Penduduk Jabotabek Tahun 1961 – 2000 (000 jiwa) No Wilayah SP 1961 SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 20001 DKI Jakarta 2,906.50 4,546.50 6,481.00 8,222.50 9,720.402 KAB+Kodya Bogor 1,257.80 1,597.20 2,493.90 3,736.20 5,423.303 Tanggerang 817.20 1,025.70 1,529.10 2,765.00 4,594.204 Bekasi 669.70 803.00 1,143.60 2,104.40 3,570.605 JABOTABEK 5,651.20 7,972.40 11,647.60 16,828.10 23,308.50

Sumber : BPS DKI Jakarta. 25 April 2009 Keterangan : SP (Sensus Penduduk)

Pada Tabel 6 dapat diketahui laju pertumbuhan penduduk Jabotabek terus

bertambah sepanjang tahun 1961 – 2000. Hal tesebut memberikan peluang yang

positif untuk permintaan daging sapi potong, dengan bertambahnya penduduk

maka permintaan daging sapi potong akan meningkat.

1) Permintaan dan Penawaran Daging Sapi

Apfindo (2008) menyebutkan bahwa 60 persen konsumsi daging sapi

secara nasional dikonsumsi oleh wilayah Jabotabek. Pada Tabel 7 rata – rata

produksi dan konsumsi daging sapi di Jabotabek selama periode 2007 – 2008

masing – masing 73.687,5 ton dan 147.990 ton, sehingga terjadi excess demand

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

44

sebesar 74.302,5 ton per tahun (50,20 persen dari total konsumsi) yang

didatangkan dari daerah luar Jabotabek dan dengan cara mengimpor dari beberapa

negara seperti Australia, Amerika, Brazil dan Selandia Baru.

Tabel 7. Perkembangan Produksi, Konsumsi, dan Impor Daging Sapi Jabotabek Pada Tahun 2007 – 2008

Jumlah (ton) Persentase (%)1 2007 72,572.0 145,680 73,108.0 50.18%2 2008 74,803.0 150,300 75,497.0 50.23%

73,687.5 147,990 74,302.5 50.21%

NO Tahun Produksi (ton) Konsumsi (ton) Impor

RataanSumber : Data Diolah Dari Apfindo dan Ditjen Peternakan (2009)

2) Proyeksi Produksi dan Permintaan Daging Sapi

Proyeksi terhadap produksi dan permintaan daging sapi penting dilakukan

untuk tujuan melihat kedepan sampai seberapa jauh produksi daging sapi

Jabotabek mampu memenuhi kebutuhan konsumsinya. Apakah jumlah produksi

daging sapi semakin mendekati jumlah kebutuhan konsumsi Jabotabek, ataukah

sebaliknya sehingga ketergantungan daging dari luar Jabotabek semakin besar.

Hasil proyeksi produksi dan permintaan daging sapi di Jabotabek pada

tahun 2009 – 2018 menunjukkan bahwa jumlah produksi daging sapi tidak dapat

memenuhi permintaan daging sapi di Jabotabek sehingga perlu dilakukan upaya

pengadaan dari luar Jabotabek guna memenuhi kebutuhan konsumsi (Tabel 8).

Tabel 8. Proyeksi Permintaan dan Penawaran Daging Sapi di Jabotabek pada Tahun 2009 – 2018

Volume (ton) Persentase (%)1 2009 77,121.89 155,109.60 77,987.71 50.28%2 2010 79,512.67 160,073.11 80,560.44 50.33%3 2011 81,977.56 165,195.45 83,217.88 50.38%4 2012 84,518.87 170,481.70 85,962.83 50.42%5 2013 87,138.95 175,937.12 88,798.16 50.47%6 2014 89,840.26 181,567.10 91,726.84 50.52%7 2015 92,625.31 187,377.25 94,751.94 50.57%8 2016 95,496.69 193,373.32 97,876.63 50.62%9 2017 98,457.09 199,561.27 101,104.18 50.66%

10 2018 101,509.26 205,947.23 104,437.97 50.71%88,819.86 179,462.31 90,642.46 50.50%

No Tahun Produksi (ton) Permintaan (ton) Peluang Impor

Rataan

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

45

6.1.2. Pangsa Pasar (Market Share)

Pangsa pasar (market share) adalah persentase atau proporsi dari total

tersedia pasar yang sedang dilayani oleh perusahaan atau proporsi (sebagian) dari

keseluruhan jumlah potensi pasar yang diharapkan dapat diraih oleh proyek yang

bersangkutan. PT Zagrotech Dafa Intenational menghasilkan output sapi potong

selama umur proyek yaitu sebesar 5.711,20 ton, dengan total market share sebesar

0,32 persen (Tabel 9).

Melihat kenyataan tersebut peluang PT Zagrotech Dafa Intenational untuk

mendistribusikan hasil ternak sapi potong cukup besar karena permintaan daging

sapi potong di Jabotabek sangat tinggi dan setiap tahunnya mengalami

peningkatan. Adapun rincian proyeksi produksi/panen dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 9. Proyeksi Pangsa Pasar (Market Share) PT Zagrotech Dafa Intenational pada tahun 2009 – 2018

No Tahun Produksi PT ZDI (ton) Permintaan (ton) Market Share1 2009 338.40 155,109.60 0.22%2 2010 596.80 160,073.11 0.37%3 2011 596.80 165,195.45 0.36%4 2012 596.80 170,481.70 0.35%5 2013 596.80 175,937.12 0.34%6 2014 596.80 181,567.10 0.33%7 2015 597.20 187,377.25 0.32%8 2016 597.20 193,373.32 0.31%9 2017 597.20 199,561.27 0.30%

10 2018 597.20 205,947.23 0.29%5,711.20 1,794,623.14 0.32%Total

6.1.3. Strategi Pemasaran

Setelah diketahui besarnya pasar potensial dan besarnya market share

untuk daging sapi potong, maka langkah selanjutnya yaitu penentuan strategi

pemasaran yang diperlukan untuk mencapai market share tersebut. Strategi

pemasaran PT Zagrotech Dafa Intenational berdasarkan 4P yaitu (Product, Price,

Place, Promotion) :

1) Produk (Product)

Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen oleh

perusahaan. Kualitas produk merupakan hal penting dan menentukan konsumen

untuk membeli suatu produk. Hal ini disebabkan karena akan mempengaruhi

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

46

tingkat kepuasan yang diterima konsumen dari produk yang dibelinya. Kualitas

dari suatu produk sangat ditentukan oleh bahan baku yang digunakan. Adapun

produk yang akan ditawarkan PT ZDI yaitu :

a) Sapi Potong

Menurut wawancara dengan pihak manajemen, kualitas utama seekor

sapi ditentukan oleh bangsa sapi dan kondisi sapi dalam keadaan sehat.

Bangsa sapi yang digunakan sebagai bakalan yaitu sapi Brahman. Sapi

Brahman dipilih karena mampu beradaptasi dengan lingkungan

Indonesia, khususnya Bogor. Selain itu sapi Brahman juga memiliki

beberapa keistimewaan lainnya yaitu tahan terhadap gigitan caplak,

mampu beradaptasi dengan pakan berkualitas rendah, dan memiliki

kecepatan pertumbuhan yang tinggi.

b) Pupuk Kandang

Produk ini merupakan produk sampingan yang dihasilkan dari usaha

penggemukan sapi potong, pupuk kandang berasal dari sisa pakan sapi

dan kotoran sapi yang telah melalui beberapa tahapan proses sehingga

kotoran sapi ini menjadi bermanfaat dan memiliki nilai jual. Pupuk

kandang dikemas dalam karung dengan ukuran karung sebesar 25 Kg.

2) Harga (Price)

Harga merupakan suatu standar nominal yang ditetapkan perusahaan

terhadap produk yang dihasilkannya untuk dijual ke pasar. Strategi harga

berpengaruh terhadap jumlah hasil penjualan dan tingkat keuntungan yang dapat

diterima perusahaan. PT ZDI menetapkan harga didasarkan pada biaya tetap

ditambah biaya variabel dan ditambah dengan margin keuntungan yang

ditargetkan perusahaan. Penetapan harga yang dilakukan perusahaan juga melalui

perbandingan harga yang ditawarkan oleh pesaing sejenis, sehingga harga yang

ditetapkan perusahaan dapat bersaing dipasar.

3) Saluran Distribusi (Place)

Strategi distribusi dilakukan dengan tujuan untuk menyalurkan produk

sampai pada target pasar atau konsumennya sehingga konsumen dapat dengan

mudah memperoleh produk tersebut. PT ZDI memilih tempat berproduksi yang

memudahkan perusahaan dalam mendapatkan bahan baku, sarana dan prasarana

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

47

yang mendukung kegiatan proses produksi dan dapat menjangkau wilayah

pemasaran produknya.

Perusahaan memasarkan produknya di wilayah Jabotabek. Produk

disalurkan ke pedagang pengecer. Selain itu, pihak PT ZDI juga melakukan

penjualan langsung kepada konsumen akhir yang datang langsung ke kandang.

Pendistribusian sapi potong ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yaitu dilakukan

oleh PT ZDI sendiri karena PT ZDI memiliki truk pengangkut sapi potong.

4) Promosi

Strategi promosi yang akan diterapkan yaitu jenis promosi perkenalan

(introduction), promosi ini bertujuan untuk menginformasikan tentang produk

baru dan membujuk konsumen untuk mencoba produk ini. Promosi dilakukan

dengan cara menjalin hubungan baik dengan jaringan pemasaran (link). Adapun

cara – cara yang akan ditempuh pihak PT ZDI diantaranya yaitu menjalin

komunikasi dengan para pedagang pengecer. Selain itu pihak manajemen akan

lebih memprioritaskan pada strategi promosi dari mulut ke mulut (word of mouth),

jenis promosi ini merupakan promosi yang simpel, murah, efektif, dan berjangka

panjang.

6.1.4. Hasil Analisis Aspek Pasar

Berdasarkan analisis aspek pasar. Potensi pasar dan pangsa pasar dinilai

memadai untuk pemasaran produk. Permintaan daging sapi di Jabotabek sangat

tinggi sedangkan penawaran daging sapi sangat rendah sehingga permintaan pasar

akan daging sapi belum dapat terpenuhi. Hal ini menandakan bahwa pemasaran

produk daging sapi masih terbuka lebar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada

aspek pasar, usaha penggemukan sapi potong (fattening) layak untuk dijalankan.

6.2. Aspek Teknis

Aspek teknis yang akan dijalankan PT Zagrotech Dafa International sangat

tergantung dari lokasi proyek, sarana dan prasarana pendukung, serta proses

produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan. Secara teknis, aspek – aspek

tersebut akan sangat mempengaruhi tingkat produksi yang dihasilkan oleh

perusahaan.

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

48

6.2.1. Lokasi Proyek

Menurut perusahaan, usaha penggemukan sapi potong perlu

mempertimbangkan lokasi yang tepat seperti kondisi iklim, selain itu usaha

penggemukan harus dilakukan di daerah yang mempunyai fasilitas transportasi

yang baik agar pengangkutan bakalan ataupun pendistribusian output bisa

dilakukan dengan cepat dan murah. Pada umumnya lokasi penggemukan berada di

pinggiran kota, tujuannya yaitu untuk mendekati daerah konsumen seperti Jakarta,

Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Kondisi iklim di Bogor sangat cocok untuk budidaya sapi Brahman karena

jenis sapi ini bisa beradaptasi di daerah tropis, selain itu jenis sapi ini sudah lama

dibudidayakan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. PT Zagrotech Dafa

Intenational terletak 500 m dari jalan raya sehingga mudah dijangkau oleh sarana

transportasi, dan lokasi ini jauh dari pemukiman penduduk sehingga penduduk

tidak akan terganggu oleh bau udara yang tidak sedap yang berasal dari kotoran

sapi. Lokasi PT Zagrotech Dafa Intenational berada di KM 12 jalan raya Bogor –

Ciampea.

6.2.2. Sarana dan Prasarana Perusahaan

PT Zagrotech Dafa Intenational berencana untuk melakukan perbaikan

pada jalan dan perbaikan jembatan menuju lokasi proyek, hal ini dilakukan agar

proses pendistribusian input dan output dapat berjalan dengan lancar. rencana ini

merupakan bagian dari investasi dalam usaha penggemukan sapi potong yang

akan dijalankan. Selain perbaikan fasilitas, PT Zagrotech Dafa Intenational juga

menyediakan fasilitas lainnya, diantaranya yaitu mess karyawan, kantor,

pabrik/gudang pakan, kendaraan dll.

1) Lahan

PT ZDI menyewa lahan pada Darul Fallah, total luas lahan yang disewa

PT ZDI yaitu sebesar 3 Ha, lahan ini digunakan untuk membangun kandang,

gudang pakan, kantor, mess pegawai, parkir kendaraan, pemasangan loading yard,

dan lahan hijauan untuk pakan ternak.

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

49

2) Kandang

Terdapat 1 kandang tipe kandang tertutup (koloni), konstruksi bangunan

terbuat dari besi. Dengan luas kandang sebesar 50 m x 23, 8 m = 1.190 m2.

Kapasitas kandang yaitu sebanyak 500 ekor sapi.

3) Gudang Pakan

Gudang pakan dalam proyek ini dibangun dengan luas 12 m x 25 m = 300

m2. Bangunan ini digunakan untuk proses produksi pakan dan menyimpan pakan

ternak.

4) Kantor dan Mess Karyawan

Kantor berfungsi sebagai pusat segala kegiatan administrasi, sedangkan

mess disediakan untuk memberikan fasilitas kepada karyawan. Jumlah mess

sebanyak 3 unit dan kantor 1 unit. Luas lahan kantor sebesar 6 m x 5 m = 30

m2/unit. Dan luas lahan mess sebesar 3 m x 5 m = 15 m2.

5) Kolam Pengolahan Limbah

Jumlah kolam pengolahan limbah sebanyak 3 unit, kolam pengolahan

limbah digunakan untuk mengolah kotoran sapi menjadi pupuk kompos. Kolam

ini memiliki ukuran 4 m x 2 m = 8 m2/unit.

6) Instalasi Listrik

Listrik diperlukan dalam proyek ini untuk keperluan perusahaan terutama

untuk penerangan tempat usaha. Daya listrik yang telah terpasang yaitu sebesar

900 watt.

7) Instalasi air

Air dalam proyek ini sangat diperlukan karena dalam usaha

penggemukkan sapi potong berpengaruh langsung pada kehidupan ternak. Air

dipergunakan untuk memandikan sapi dan membersihkan kandang. Air dalam

proyek berasal dari hidrant (air sungai yang di pompa oleh mesin).

8) Telephone

Telephone digunakan untuk memperlancar komunikasi dengan orang atau

perusahaan lain. Pada proyek ini PT ZDI telah melakukan pemasangan Telephone

dengan jaringan Telephone sebanyak 1 unit.

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

50

9) Peralatan kantor

Peralataan kantor sangat dibutuhkan untuk menjalankan operasional

proyek. Peralataan kantor meliputi komputer, meja, kursi, kalkulator, dan ATK.

10) Timbangan

Timbangan dalam proyek diperlukan untuk menimbang bobot ternak baik

pada saat ternak datang maupun pada saat ternak akan dijual.

11) Loading Yard

Pemasangan loarding yard di dalam kandang berfungsi sebagai pintu

masuk dan keluar sapi dari truk pengangkut sapi.

12) Mobil mini bus

Kendaraan ini diperlukan untuk pihak manajemen dalam menjalankan

operasionalnya, seperti mengurus perizinan perusahaan, melakukan kontak bisnis

dengan client dan lain – lain.

13) Mobil Pick-Up

Kendaraan ini diperlukan untuk keperluan angkutan barang – barang yang

diperlukan dalam operasional penggemukan sapi potong.

14) Mobil Truk

Kendaraan ini digunakan untuk keperluan pengangkutan sapi dalam proses

pendistribusian sapi potong ke RPH.

15) Ear tag

Ear tag digunakan untuk memberikan tanda di telinga sapi berupa nomor

urut, sehingga memudahkan dalam pengechekan ternak.

16) Gerobak, cangkul, ember, sikat kandang, sosokan pakan, sepatu boot, sapu

Peralatan diatas merupakan peralatan penunjang dalam operasional yang

tersedia di kandang

17) Kitchen Set

Kitchen Set berfungsi sebagai fasilitas pelengkap yang terdapat pada mess

karyawan.

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

51

6.2.3. Proses Produksi

6.2.3.1. Penggemukan Sapi Potong

1) Tata Laksana Pemeliharaan

a) Sistem Pemeliharaan Bakalan

Ada beberapa sistem pemeliharaan bakalan yang digunakan dalam usaha

penggemukan sapi potong yaitu pasture fattening, dry lot fattening, kombinasi

pasture fattening, dan dry lot fattening, serta kereman. Sistem pemeliharan

bakalan di PT ZDI dilakukan secara intensif dengan sistem dry lot fattening, yakni

bakalan berada didalam kandang secara terus menerus selama proses

penggemukan berlangsung yaitu sekitar 120 hari (4 bulan). Sistem pemeliharaan

ini merupakan yang terbaik karena ternak lebih mudah dikontrol serta tata laksana

pemberian pakan relatif mudah dan terjamin sehingga pemanfaatan pakan lebih

efisien.

b) Perkandangan

Perkandangan merupakan faktor penting dalam pengelolaan produksi

ternak ruminansia, peran utama perkandangan yaitu memberi perlindungan pada

ternak dari berbagai faktor lingkungan yang dapat mengganggu ataupun

menurunkan pruduktivitas ternak.

Kandang penggemukan dilengkapi dengan kandang isolasi dan tempat

penampungan sapi (cattle yard), kandang isolasi adalah kandang yang terpisah

dari kandang produksi, berfungsi untuk memisahkan ternak sakit, yang mungkin

dapat menular kepada ternak lain, kandang ini dilengkapi tempat makan dan

minum. Disamping itu, kandang isolasi juga digunakan sebagai tempat

penampungan sementara untuk ternak yang baru datang atau akan dijual.

Cattle yard merupakan tempat untuk melakukan penanganan atau

perlakuan, pengobatan dan sanitasi. Fasilitas yang ada pada Cattle yard terdiri dari

pintu keluar masuk sapi, tempat pengumpulan ternak (collecting yard), tempat

membagi ternak (funnel) untuk memudahkan penanganan sapi, lorong kandang

jepit (crush atau race) untuk memudahkan pemeriksaan kesehatan, pemberian

tanda telinga, penimbangan, tempat menyeleksi ternak (drafting pound) adalah

tempat yang menghubungkan antara tempat membagi ternak dengan tempat

penampungan, tempat penampungan ternak (holding yard) untuk menampung

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

52

ternak sementara, serta tempat bongkar muat ternak (loading yard) untuk

menaikan atau menurunkan ternak dari atau ke truk.

c) Pengadaan dan Pemilihan Bakalan

Sebelum digemukan sapi bakalan harus memenuhi persyaratan teknis,

diantaranya yaitu kondisi kurus tapi sehat dan umur relatif muda tetapi

pertumbuhannya cepat. Sapi yang digemukan adalah sapi impor dari Australia

yang telah diseleksi, alat trasportasi yang digunakan yaitu kapal laut, sapi

diangkut dari pelabuhan di Australia ke pelabuhan Tanjung Priok Jakarta,

kemudian sapi dibawa dengan menggunakan truk ke feedlot PT ZDI.

Bangsa sapi yang digunakan sebagai bakalan yaitu sapi Brahman. Sapi

Brahman memiliki beberapa keistimewaan yaitu tahan terhadap gigitan caplak,

mampu beradaptasi dengan pakan berkualitas rendah, dan memiliki kecepatan

pertumbuhan yang tinggi.

d) Persiapan Sebelum Sapi Masuk Kandang

Sebelum sapi tiba atau masuk di PT ZDI, perlu dilakukan persiapan

kandang untuk mengantisipasi hal – hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Persiapan kandang meliputi pengosongan kandang, pembersihan kandang beserta

perlengkapan dan peralatannya serta penyemprotan kandang dengan desinfektan.

Persiapan kandang ini dilakukan 3 hari sebelum sapi masuk agar kandang benar –

benar siap ketika sapi tiba.

Pengosongan kandang disesuaikan dengan jumlah sapi yang akan masuk.

Hal ini bertujuan untuk menjaga kepadatan kandang agar tidak melebihi kapasitas

yang telah ditentukan, menghindari tercampurnya sapi yang baru masuk dengan

sapi lama, dan memberi udara segar bagi kandang. Pengosongan kandang juga

akan mempermudah dalam pembersihan kandang.

Pembersihan kandang beserta perlengkapan dan peralatannya bertujuan

untuk mencegah timbulnya berbagai penyakit yang disebabkakn oleh bakteri,

virus, maupun parasit. Setelah kandang bersih, bedding berupa bagas tebu ditebar

dilantai, hal ini bertujuan agar sapi tidak terpeleset, luka ataupun patah tulang

akibat lantai yang licin. Langkah terakhir dalam persiapan kandang adalah

penyemprotan kandang dengan desinfektan agar kandang benar – benar steril dari

kuman.

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

53

e) Sapi Masuk Kandang

Sapi masuk ke PT ZDI melalui pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dengan

menggunakan kapal laut yang khusus untuk mengangkut sapi. Pembongkaran sapi

dilakukan di pelabuhan kemudian sapi – sapi tersebut dimuat ke truk atau fuso.

Kendaraan tersebut merupakan kendaraan khusus untuk mengangkut sapi yang di

kelola oleh perusahaan ekspedisi. Kapasitas angkut sapi untuk truk sebanyak 9 –

12 ekor sedangkan fuso 18 ekor, kapasitas ini tergantung kriteria sapi.

Pembongkaran sapi dari kapal dan pemuatan sapi ke dalam truk

disaksikan oleh pihak PT ZDI, hal ini untuk mencegah terjadinya kecurangan atau

kesalahan data yang berkaitan dengan identitas sapi yang meliputi jumlah,

keadaan, dan kriteria sapi yang akan dimuat. Setelah itu truk tersebut langsung

menuju PT ZDI. Selama di perjalanan, jika terjadi kecelakaan atau hal – hal yang

dapat merugikan pihak PT ZDI maka kerugian sepenuhnya ditanggung oleh pihak

perusahaan ekspedisi.

Setelah sapi tiba di PT ZDI, pihak PT ZDI secara langsung meminta surat

jalan yang dibawa supir truk tersebut, kemudian dilakukan pembongkaran sapi

sambil mencocokkan surat jalan dengan keadaan dan jumlah sapi yang ada.

Bakalan yang telah dibongkar kemudian ditempatkan dikandang yang kosong

yang telah dipersiapkan sebelumnya. Penempatan sapi ke kandang produksi

disesuaikan dengan kapasitas kandang.

Untuk mengetahui penyusutan sapi selama perjalanan dari pelabuhan ke

PT ZDI maka dilakukan penimbangan sampel. Penimbangan hanya menggunakan

10 persen dari total sapi yang masuk. Penyusutan rata - rata sebesar 2,5 – 3 persen

dari bobot sapi. Penyusutan ini dikarenakan sapi mengalami stress di perjalanan.

f) Penimbangan bobot awal, pemberian ear tag, dan penimbangan

bulanan

Penimbangan bertujuan untuk mengetahui bobot awal sapi sebelum

pengemukan. Penimbangan bobot awal dilakukan pada akhir masa adaptasi yaitu

sekitar 5 hari setelah sapi masuk, hal ini dilakukan dengan asumsi sapi dalam

kondisi yang baik dan telah pulih dari stress akibat perjalanan. Penimbangan

bobot awal dilakukan pada seluruh sapi yang masuk. Setelah bobot awal

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

54

diketahui, sapi – sapi tersebut diseleksi dan dikelompokan berdasarkan kriteria

gemuk, sedang, kurus dan bobot sapi.

Selain dilakukan penimbangan bobot awal, pada saat itu juga dilakukan

pemberian ear tag yang bertujuan untuk mempermudah dalam tata laksana

pemeliharaan karena ear tag berfungsi sebagai identitas sapi. Ear tag yang biasa

diberikan terbuat dari plastik sehingga tidak akan menimbulkan karat.

Pemasangan ear tag dilakukan dengan menggunakan tang khusus yang ditusukan

pada daerah telinga sapi yang tidak dilalui oleh pembuluh darah besar sehingga

darah tidak banyak keluar. Pemasangan ear tag dapat mencegah terjadinya

kesalahan atau tertukarnya nomor penandaan antara sapi yang satu dengan sapi

yang lainnya.

Untuk mengetahui pertambahan bobot tubuh sapi yang digemukan maka

PT ZDI melakukan penimbangan bulanan, penimbangan bulanan hanya

menggunakan 10 persen dari total sapi yang masuk sebagai sampel untuk

menghindari stress yang tinggi. Berdasarkan penimbangan bulanan tersebut dapat

diketahui pertambahan bobot sapi, sehingga memudahkan evaluasi apakah bobot

sapi sudah optimal atau belum.

g) Pembersihan Kandang dan Penggantian Bedding

Kotoran yang menumpuk di kandang yang berasal dari feses dan urine

akan menghasilkan gas amoniak yang sangat menyengat yang dapat menyebabkan

kesehatan sapi tergangu, terutama gangguan pernapasan. Untuk mencegah hal

tersebut maka PT ZDI melakukan program pembersihan kandang. Pembersihan

kandang dilakukan setiap 3 – 4 hari sekali atau dengan melihat kondisi kandang.

Limbah kandang (kotoran sapi dan sisa pakan) yang telah dibersihkan dari

kandang kemudian dikumpulkan dan diangkut ke instalasi penanganan air limbah

(IPAL), setelah dibersihkan, lantai kandang ditebar dengan bagas tebu sebagai

alas lantai kandang (bedding) dengan ketebalan ± 10 cm. Hal ini bertujuan agar

lantai kandang tidak terlalu keras dan licin sehingga sapi tidak mudah terpeleset,

luka, atau patah tulang. Selain itu, alas kandang juga berguna untuk menyerap

cairan feses dan urin.

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

55

h) Pembersihan Tempat Pakan dan Minum

Pembersihan tempat pakan dan minum penting dilakukan untuk menjaga

dan mempertahankan sapi tetap sehat. Sebaliknya, jika perlengkapan kandang

tersebut kotor maka berbagai kuman baik bakteri pembusuk, virus maupun parasit

akan mudah bersarang ditempat tersebut dan apabila termakan oleh ternak maka

akan menimbulkan penyakit.

Pembersihan tempat pakan dan minum di PT ZDI dilakukan setiap hari.

Pembersihan tempat pakan dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 7:30 – 08:00

WIB sebelum pendistribusian pakan yang pertama. Sedangkan pembersihan

tempat minum dilakukan pada sore hari.

i) Penanganan Panen Sapi Potong

Penanganan panen sapi potong meliputi penyeleksian, penimbangan, dan

penjualan sapi. Sapi yang siap jual adalah sapi yang telah digemukan selama 120

hari atau telah memasuki finisher. Pada fase ini, produksi daging telah maksimal

dan kondisi sapi tidak terlalu gemuk.

Penjualan sapi dilakukan berdasarkan permintaan pelanggan. Kebanyakan

pelanggan menginginkan sapi dengan kisaran bobot tubuh 350 – 450 Kg.

Kegiatan penjualan sapi diawali dengan penyeleksian sapi kemudian ditimbang.

Jika bobot tubuhnya tercapai dan sesuai dengan yang diinginkan konsumen maka

sapi tersebut dipisahkan dan siap untuk diangkut. Adapun alur proses tatalaksana

pemeliharaan disajikan pada gambar 2.

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

56

Sumber : Data primer (2009) Gambar 2. Tatalaksana Pemeliharaan Penggemukan Sapi Potong PT ZDI

2) Tata Laksana Pemberian Pakan dan Air Minum

a) Komposisi Pakan

Pakan adalah bahan yang dimakan dan dicerna oleh ternak yang mampu

menyajikan hara atau nutrient yang penting antara lain untuk perawatan tubuh,

pertumbuhan, dan penggemukan. Secara garis besar, bahan pakan terbagi dua

kelompok yaitu konsentrat dan bahan berserat. Konsentrat dapat berasal dari biji –

bijian atau butiran sedangkan bahan berserat dapat berupa jerami atau rumput

yang semua itu merupakan komponen penyusun ransum.

Pakan yang digunakan dalam penggemukan sapi potong di PT ZDI terdiri

dari konsentrat dan hijauan. Konsentrat yang digunakan merupakan campuran dari

Sistem Pemeliharaan Bakalan

Perkandangan

Pengadaan dan pemilihan bakalan

Persiapan sebelum sapi masuk kandang

Sapi masuk kandang

Penimbangan bobot awal, pemberian ear tag, penimbangan

Pembersihan kandang dan penggantian bedding

Pembersihan tempat pakan

Penanganan panen sapi potong

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

57

beberapa bahan, yaitu dedak, onggok, kulit kopi, kopra, bungkil kedelai, bungkil

kapuk, bungkil sawit, kapur, fosfat, garam dan premiks yang telah disusun dalam

suatu formula. Hijauan yang digunakan yaitu rumput gajah.

Beberapa fungsi hijauan dalam program penggemukan yaitu sebagai

sumber Ca, P, Vitamin A, carotin, dan Vitamin D yang lebih baik dari biji –

bijian. Ternak yang diberi hijauan yang berkualitas baik, jarang menderita

defisiensi mineral atau vitamin. Hijauan juga memegang peranan penting dalam

periode awal penggemukan karena dapat meningkatkan jumlah pakan yang

dikonsumsi.

b) Distribusi Pakan

Sebelum pakan didistribusikan, terlebih dahulu dilakukan pencampuran

dan pengadukan pakan sampai rata. Pencampuran pakan berupa pakan konsentrat

dan hijauan. Selanjutnya, campuran pakan ditempatkan ke dalam gerobak

(pendistribusi pakan) untuk didistribusikan ke kandang.

c) Pemberian Pakan

Pemberian pakan yang dilakukan di PT ZDI sebanyak empat kali sehari.

Pemberian pakan yang pertama dilakukan pada pukul 08:00 WIB, yang kedua

pada pukul 11:00 WIB, ketiga 14:00 WIB dan yang terakhir diberikan pada pukul

19:00 WIB. Frekuensi pemberian pakan tersebut sangat tepat dilakukan karena

semakin banyak frekuensi pemberian pakan maka konsumsi dan daya cerna serta

efisiensi pakan semakin baik.dengan seringnya memberi pakan maka ternak akan

bertambah baik, saliva lebih banyak, output mikroba lebih banyak, daya cerna

bahan kering meningkat, keseimbangan N lebih besar, efisiensi pakan lebih baik

dan penambahan bobot tubuh lebih tinggi.

d) Pemberian Air Minum

Air memiliki peran yang sangat besar dalam metabolisme tubuh yakni

mengangkut zat – zat makanan, zat –zat sisa dan pelarut beberapa zat. Selain itu

air juga berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh agar tetap stabil. Ternak

akan lebih menderita jika kekurangan air dibandingkan dengan pakan.

Kontrol air minum dimulai dengan memeriksa volume air minum dan

apabila keadaan volume sudah dianggap tidak mencukupi lagi maka harus

dilakukan pemberian air minum secukupnya. Jika pada saat pengontrolan air

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

58

minum didapatkan bak air kotor dan berbau maka segera dilakukan pengurasan

bak air minum tersebut. Jika bak air minum telah dianggap bersih maka bak air

dapat diisi kembali sampai bak air berisi penuh.

3) Kesehatan Ternak

Kontrol kesehatan ternak dilakukan apabila semua kegiatan atau aktivitas

kandang telah selesai. Kontrol kesehatan dilakukan dengan cara mengamati

kondisi ternak secara umum yang meliputi pengamatan nafsu makan, pengamatan

kondisi ternak dan pengamatan pada bagian – bagian ternak seperti luka – luka,

borok ataupun rontok bulu. Apabila pada saat kontrol kesehatan melihat ada tanda

– tanda yang tidak sesuai dengan kondisi normal maka ternak akan dipisahkan

pada kandang khusus.

Agar ternak sapi yang digemukan dalam keadaan sehat dan mampu

memproduksi dengan baik dan maksimal maka diperlukan adanya sanitasi.

Sanitasi ditujukan sebagai usaha pencegahan suatu penyakit yang lebih baik

daripada pengobatan. Membersihkan kandang secara berkala dan membuang

kotoran sapi akan mencegah penyakit dan kotoran sapi. Kegiatan sanitasi kandang

yang dilakukan meliputi pembersihan lantai kandang, selokan, tempat pakan,

tempat air minum, alat – alat dan juga catlle yard.

Pengobatan yang lakukan meliputi pemberian vitamin, obat cacing,

antibiotik, dan pemberian obat lainnya. Ternak yang kondisi dianggap

menyimpang dari keadaan normal misalnya nafsu makan kurang, kurus, lesu dan

kurang bergairah maka ternak tersebut dipisahkan dari kelompoknya dan

ditempatkan pada kandang isolasi. Jenis obat yang biasa digunakan di Zagrotech

Dafa Intenational dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Jenis Obat – obatan dan Vitamin yang Digunakan

No Nama Obat Kegunaan Dosis per bulan (ml)

1 Benacilin Antibiotik 10 – 20

2 Oxitetracilin Antibiotik 10 – 20

3 Tool pedine Obat luka 10 – 20

4 Injectamin Vitamin 10 – 20

5 Vitamin ADEK Vitamin 5 – 10

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

59

6.2.3.2. Pengolahan Pupuk Kandang

Limbah padat yang dihasilkan dari penggemukan sapi potong diproses

dikolam pengolahan limbah sehingga menjadi pupuk kandang yang memiliki nilai

ekonomis sehingga dapat menjadi pemasukan tambahan untuk perusahaan.

limbah kotoran sapi ditampung dan dikumpulkan kedalam kolam

penampungan limbah yang disebut dengan holding pond. Kemudian limbah ini

dialirkan ke kolam penyaringan (filtration pond) yang berfungsi sebagai kolam

penyaring limbah untuk diendapkan lebih lama sehingga dihasilkan limbah atau

pupuk sedangkan limbah cair dialirkan ke kolam penetralisir (facultative pond)

untuk menetralisir dan mematikan zat – zat yang berbahaya supaya limbah aman

untuk dialirkan ke sungai.

6.2.4. Hasil Analsis Aspek Teknis

Dari analisis aspek teknis, dapat dinilai bahwa PT Zagretech Dafa

Internatonal telah memilih lokasi yang tepat karna kondisi iklim didaerah Bogor

sangat cocok untuk budidaya sapi Brahman. Sarana dan prasarana pendukung

yang tersedia sangat mendukung kelancaran operasional produksi. Kegiatan –

kegiatan yang dilakukan dalam usaha penggemukan sapi potong (fattening) diatur

dengan baik sehingga sapi dapat berproduksi optimal. Maka dapat disimpulkan

bahwa pada aspek teknis, usaha penggemukan sapi potong ini layak untuk

dijalankan.

6.3. Aspek Manajemen

Aspek manajemen merupakan aspek yang berhubungan dengan penetapan

institusi/lembaga proyek yang harus mempertimbangkan struktur kelembagaan

yang ada pada PT Zagrotech Dafa Intenational. Aspek ini meneliti sistem

manajerial usaha penggemukan sapi potong di PT Zagrotech Dafa Intenational.

6.3.1. Manajemen Pembangunan Proyek

Manajemen pembangunan proyek merupakan proses untuk merencanakan

penyiapan saran fisik dan peralatan lunak lainnya agar proyek yang telah

direncanakan bisa mulai beroperasi secara komersial tepat ada waktunya.

Proyek usaha penggemukan sapi potong (fattening) di PT Zagrotech Dafa

Intenational dimulai pada Oktober 2008 dan selesai pada Februari 2009. Proyek

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

60

pembangunan kandang selesai tepat pada waktunya. Proyek pembangunan di

lakukan oleh pihak developer (pemborong), PT Zagrotech Dafa Intenational

hanya mengawasi proses pembangunan.

6.3.2. Manajemen Dalam Operasi

Bagian ini membicarakan tentang bagaimana merencanakan pengelolaan

proyek penggemukan sapi potong dalam operasinya nanti, yang akan di analisis

diantaranya yaitu bentuk badan usaha, jenis – jenis pekerjaan yang diperlukan,

persyaratan – persyaratan yang diperlukan untuk bisa menjalankan pekerjaan –

pekerjaan tersebut dengan baik, bagaimana struktur organisasi yang akan

dipergunakan, dan yang terakhir yaitu bagaimana cara mencari tenaga untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.

1) Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan usaha Zagrotech Dafa Intenational adalah Perseroan

Terbatas. Perseroan Terbatas yang biasa disingkat PT, ini adalah suatu Bentuk

Badan Usaha yang paling populer dan banyak digunakan oleh para pengusaha

sebagai bentuk indentitas organisasi Badan Usaha di Indonesia. PT juga sangat

dikenal luas oleh berbagai kalangan masyarakat umum dan mudah dikenali karena

pemakaian nama perusahaan ini selaku diikuti dengan nama PT.

Alasan pendirian dengan badan usaha PT adalah usaha penggemukan sapi

ini menghasilkan lebih dari 1.000 ekor yang sesuai dengan pasal 8 dalam Undang

– Undang tentang Peternakan. Dalam pasal 8 dijelaskan bahwa izin usaha ternak

dibagi ke dalam tiga golongan yaitu izin peternakan rakyat, izin usaha peternakan

kecil, dan izin perusahaan peternakan. Zagrotech Dafa Intenational termasuk pada

golongan izin perusahaan peternakan karena memiliki lebih dari 1.000 ekor sapi

per tahun.

Zagrotech Dafa Intenational juga melihat dari dasar hukum yaitu Undang-

undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah

No.26 tahun 1998 tentang Pemakaian Nama, Peraturan/Undang – Undang lain

yang dibuat untuk mendirikan PT. dalam rangka PMA/PMDN, PT untuk Persero

BUMN, PT untuk Perbankan dan PT untuk Lembaga Keuangan Non Bank, dan

Peraturan/Undang – undang dan atau ketentuan pemerintah yang mengatur

tentang Pendirian PT dengan maksud dan tujuan usaha khusus seperti: PT

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

61

Forwarding, PT Perusahaan Bongkar Muat, PT Surveyor, PT Jasa Penilai, dan

lain-lain. Syarat – syarat yang harus dipenuhi dalam pendirian PT adalah sebagai

berikut :

a) Pendiri Perseroan

i) Jumlah Pendiri minimal 2 (dua) orang

ii) Pendiri harus Warga Negara Indonesia kecuali pendirian PT yang

dimaksud adalah dalam rangka fasilitas Penanaman Modal Asing

(PMA). Para pendiri pada saat perseroan ini didirikan yaitu saat

Pembuatan Akta Pendirian PT harus menjadi Pemegang Saham

didalam Perseroan

iii) Para pendiri juga dapat diangkat sebagai salah satu pengurus baik

sebagai Direktur atau Komisaris dan jika Anggota Direktur atau

Komisaris lebih dari satu orang maka salah satu dapat diangkat

menjadi Direktur Utama atau Komisaris Utama

b) Nama Perseroan Terbatas

i) Nama PT tidak boleh sama atau mirip sekali dengan nama PT yang

sudah ada

ii) Melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk mengetahui Nama

PT tersebut bisa digunakan atau tidak. Jika bisa sebaiknya anda

langsung melakukan pemesanan untuk menghindari nama tersebut

akan digunakan oleh pihak lain

iii) Kedudukan perseroan harus berada di wilayah RI (sebutkan kota,

tempat melakukan kegiatan usaha sebagai Kantor Pusat)

c) Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha

d) Modal Perseroan

i) Modal dasar minimal Rp 100.000.000 (seratus juta) kecuali

ditentukan lain oleh Undang – undang atau Peraturan yang

mengatur tentang pelaksanaan kegiatan usaha tertentu di Indonesia

ii) Dari modal dasar tersebut minimal 25% (dua puluh lima persen)

atau sebesar Rp 12.500.000 (dua belas juta limaratus ribu) harus

sudah ditempatkan/disetor penuh pada saat akan mengajukan

permohonan Persetujuan Menteri Hukum dan HAM RI

Page 80: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

62

e) Pengurus Perseroan

Menetapkan jangka waktu berdirinya perseroan selama 10 tahun, 20

tahun atau lebih atau bahkan tidak perlu ditentukan lamanya artinya berlaku

seumur hidup.

Selain pendirian PT Zagrotech Dafa Intenational juga membuat Surat Izin

Usaha Perdagangan (SIUP) melalui Departemen Perdagangan Provinsi Jawa

Barat. Sesuai SK Memperindag No. 289/MPP/Kep/X/2001 tanggal 13-1-2001

bahwa syarat pengajuan SIUP adalah sebagai berikut :

i) Urusan perizinan

Pengusaha diminta mengambil formulir SPI dan menerima

penjelasan yang berkaitan dengan izin usaha

ii) Pengisian formulir

Mengisi formulir yang tersedia dan melengkapi persyaratan.

iii) Urusan perizinan

Pengusaha diminta mengembalikan SPI dan kelengkapannya,

apabila SPI disetujui, maka diterbitkan SPM uang jaminan dan

BAP.

iv) Bank

Pengusaha diminta datang ke Bank untuk membayar uang jaminan

dan BAP. Setelah membayar, pengusaha membawa bukti

pembayaran.

v) Urusan perizinan

Pengusaha yang telah membayar uang jaminan, menyerahkan

tanda bukti pembayaran ke urusan perizinan. Tanda bukit

pembayaran yang telah diserahkan, pengusaha telah mendapatkan

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Kabupaten Bogor sebagai lokasi PT Zagrotech Dafa Intenational juga

mengikuti peraturan pemerintah setempat dalam membangun usaha peternakan

rakyat. Sesuai dengan keputusan Pemerintah Kabupaten Bogor, maka syarat

utama dalam mendirikan usaha di wilayah Kabupaten Bogor adalah membuat

perijinan. Bentuk perijinan adalah sebagai berikut :

Page 81: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

63

a) Ijin Penggerukan Tanah

Ijin penggerukan tanah digunakan untuk melegalkan lahan yang digunakan

sebagai tempat usaha. syarat tentang Retribusi Izin Peruntukan Penggunaan Tanah

yaitu :

i) Kriteria penerbitan IPPT di Kabupaten Bogor adalah :

(1) Peruntukan sesuai dengan tata ruang

(2) Masyarakat sekitar, minimal tetangga terdekat tidak

berkeberatan

(3) Secara teknis lahan memenuhi syarat

(4) Tanah tidak dalam sengketa

(5) Tidak memiliki dampak lingkungan yang membahayakan

(6) Tidak menimbulkan kerawanan sosial

(7) Tidak menimbulkan gangguan keamanan

(8) Persyaratan administrasi lengkap

ii) Syarat yang harus dipenuhi oleh pengusaha adalah :

(1) Photocopy Kartu Tanda Penduduk Pemohon

(2) Surat permohonan

(3) Surat kuasa bagi yang menguasakan

(4) Photocopy Surat Tanah / Bukti Hak Tanah

(5) Ijin tetangga

(6) Denah / Peta lokasi tanah dimohon / Peta situasi lokasi

(7) Surat Keterangan Tanah Tidak Sengketa

(8) Untuk pembangunan strategis seperti kegiatan Akomodasi

Pariwisata, Perumahan, industri dll, pemohon melampirkan

proposal yang berisikan :

(a) Uraian rencana kegiatan proyek

(b) Akta Pendirian Perusahaan

(c) NPWP

(d) Keanggotaan Asosiasi

iii) Prosedur pelayanan

(1) Pemohon mengisi Formulir Permohonan IPPT dengan

melampirkan persyaratan administrasi

Page 82: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

64

(2) Petugas melakukan pemeriksaan berkas

(3) Jika hasil pemeriksaaan dinyatakan memenuhi syarat maka

dilakukan Rapat Pembahasan Tim Pelayanan Perijinan

(4) Jika tak sesuai peruntukan maka IPPT ditolak

(5) Jika sesuai peruntukan maka diadakan peninjauan lapangan

(6) Hasil tinjauan lapangan dirumuskan dalam Berita Acara

(7) Bupati menerbitkan Ijin Investasi dan IPPT

(8) IPPT yang sudah selesai diserahkan pada pemohon

b) Ijin Mendirikan Bangunan

Persyaratan kedua adalah ijin mendirikan bangunan untuk usaha

peternakan. Keabsahan bangunan usaha menjadikan Zagrotech Dafa Intenational

legal dari aspek ijin bangunan. Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki peraturan

tentang Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan.

Kriteria penerbitan IMB di Kabupaten Bogor adalah Peletakan bangunan

sesuai dengan ketentuan teknis : garis sempadan bangunan, Koefisien dasar

Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dan Ketinggian Bangunan.

Setiap bangunan yang akan dibangun harus direncanakan peletakannya pada

lokasi dalam bentuk Site Plan dan atau Gambar Situasi. Site Plan bangunan yang

akan dibangun terlebih dahulu mendapat Pengesahan Site Plan.

i) Syarat-syarat yang harus dipenuhi adalah :

(1) Photocopy Kartu Tanda Penduduk Pemohon

(2) Keterangan Batas Tanah yang diketahui Ketua RT dan Kepala

Desa/Kelurahan setempat

(3) Surat kuasa apabila penandatangani permohonan bukan

dilakukan oleh pemohon sendiri

(4) Photocopy bukti hak tanah

(5) Gambar konstruksi bangunan

(6) Ijin Peruntukkan Penggunaan Tanah ( IPPT )

(7) Ijin Lokasi

(8) Peta Site Plan yang sudah mendapat pengesahan untuk

pembangunan bangunan strategis dan kompleks, serta tetentu

yang dikategorikan dengan itu.

Page 83: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

65

ii) Prosedur pelayanan

(1) Pemohon mengajukan surat permohonan disertai persyaratan

yang harus dilampirkan

(2) Petugas memeriksa ke lokasi bangunan

(3) Jika telah memenuhi persyaratan, lengkap dan benar,

permohonan diterima dan diberikan tanda bukti penerimaan

dan ditetapkan besarnya retribusi yang harus dibayar

(4) Pejabat yang berwenang mengadakan penelitiaan kelengkapan

persyaratan permohonan,untuk diterbitkan IMB

iii) Biaya

(1) Biaya IMB = (Luas bangunan) X (Indeks Konstruksi) X

(Indeks Fungsi) X (Indeks Lokasi) X (tarif Dasar)

(2) Besarnya tarif dasar bervariasi tergantung klasifikasi lokasi

yang ditentukan

(3) Biaya lain-lain :

(a) Biaya pembuatan gambar situasi skala 1:500 ; 1:1000

sebesar Rp.10.000/IMB

(b) Biaya pemecahan IMB sebesar Rp.15.000/IMB

(c) Biaya Pengesahan salinan / photocopy IMB

Rp.15.000/IMB

(d) Biaya pembuatan keterangan IMB mengenai suatu

bangunan sebesar Rp.25.000/IMB

(e) Balik nama IMB ditentukan sebesar 20 persen dari

besarnya jumlah retribusi IMB yang berlaku

c) Ijin Usaha Peternakan

Syarat ketiga adalah membuat surat Ijin Usaha Peternakan. Tujuannya

adalah sebagai tanda bukti bahwa Zagrotech Dafa Intenational adalah usaha legal

karena memiliki ijin usaha peternakan di wilayah Kabupaten Bogor. Ketentuan

umumnya adalah Kegiatan peternakan terdiri dari pembibitan dan budidaya, usaha

peternakan dapat diselenggarakan dalam bentuk perusahaan peternakan baik

perorangan maupun badan hukum dan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak tanggal

ditetapkan. Waktu penyelesainnya selama satu sampai lima hari kerja setelah

Page 84: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

66

menerima permohonan dan mengadakan pemeriksaan lapangan ke lokasi sesuai

dengan pedoman peternakan. Tidak dikenakan biaya untuk Ijin Usaha Peternakan.

Lokasi pengurusan di Kantor Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor.

i) Prosedur pelayanan untuk mendapatkan ijin usaha peternakan :

(1) Pemohon dapat mengajukan permohonan dengan terlebih

dahulu mengajukan persetujuan prinsip kepada Dinas untuk

dapat melakukan kegiatan persiapan fisik dan administrasi

(2) Pemohon mengajukan permohonan ijin kepada Bupati c/q

Dinas dan mengisi formulir yang disediakan dengan

melampirkan persyaratan sebagai berikut :

(a) Photocopy Identitas diri pemohon

(b) Akte Pendirian Perusahaan bagi perusahaan yang berbadan

hukum

(c) Gambar situasi lokasi tanah

(d) Gambar lay out penggunaan tanah

(e) Photocopy status tanah

(f) Ijin mendirikan bangunan

(g) Ijin tempat usaha

(h) Ijin tenaga kerja asing bagi perusahaan yang menggunakan

tenaga kerja asing

(i) Upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya

pemantauan lingkungan (UPL)

(j) Membayar uang leges

d) Ijin Lokasi

Pengesahan surat ijin lokasi usaha merupakan syarat ke empat dalam

pendirian usaha peternakan. Dasar hukum yang tertera adalah Peraturan Menteri

Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 1999 Tentang

Ijin Lokasi dan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok – Pokok Agraria (Lembaran Negara RI Tahun 1960 Nomor 104; Tambahan

Lembaran Negara RI Nomor 2043). Waktu penyelesaiannya selama 14 hari kerja.

Kriteria penerbitan ijin lokasi usaha yaitu telah diterbtikan IPPT dan persyaratan

adminsitrasi lengkap. Syarat yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

Page 85: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

67

i) Surat permohonan ijin lokasi

ii) Akta pendirian perusahaan dan pengesahan Mentri Kehakiman

iii) Photocopy KTP pemohon

iv) Surat keterangan NPWP

v) Tanda ke anggotaan REI (bagi pembangunan perumahan)

vi) Uraian rencana kegiatan pembangunan / proyek proposal

vii) Surat persetujuan Presiden RI bagi PMA dan SPPM dari BKPM

untuk PMDN

viii) Pernyataan kesanggupan dan memberikan ganti rugi dari atau

menyediakan

ix) Surat Pernyataan mengenai tanah yang sudah dikuasi / dimiliki

oleh perusahaan pemohon yang merupakan satu grup dengannya

x) tempat penampungan bagi pemilik tanah yang berhak atas tanah

xi) Gambar kasar/sketsa lokasi

e) Ijin Tempat Usaha

Ijin Tempat Usaha merupakan suatu legalitas bagi pengusaha yang ingin

mendirikan tempat usaha yang dilindungi oleh payung hukum. Zagrotech Dafa

Intenational mengajukan surat Ijin Tempat Usaha untuk melegalkan tempat usaha

penggemukan sapi di Kabupaten Bogor.

i) Ketentuan umum dalam pengesahan surat Ijin Tempat Usaha

(1) Jangka waktu berlakunya Ijin Gangguan / Ijin tempat Usaha,

ditetapkan selama usaha tersebut masih berjalan dan harus

dilakukan pendaftaran ulang setiap 5 (lima) tahun sekali

(2) Untuk permohonan daftar ulang dikenakan Retribusi sebesar 50

persen dari besarnya retribusi yang harus dibayar

(3) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya

sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana

kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak

4 (empat) kali jumlah retribusi terhutang

(4) Tindak pidana sebagaimana dimaksud diatas adalah

pelanggaran

Page 86: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

68

ii) Persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :

(1) Data pemohon identitas pemohon yang dilengkapi dengan

photo copy KTP dan pas photo ukuran 3 X 4 cm sebanyak 2

buah

(2) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)/NPWP Daerah

(3) SPPT PBB tahun terakhir

(4) IMB PIBM (untuk perusahaan besar dilampirkan peta situasi)

(5) Status Tanah (bila sewa kontrak, harus dibuktikan dengan surat

sewa kontrak)

(6) Akte Pendirian bagi perusahaan dan badan hukum

(7) Surat Keterangan Tidak Sengketa dari Kepala Desa/ Kelurahan

dan Camat Setempat

(8) Ijin Tetangga yang diketahui oleh Kepala Desa/ Kelurahan dan

Camat Setempat

(9) Berita Acara pemeriksaan lokasi oleh Tim Pemeriksa Tingkat

Kabupaten bagi perusahaan yang tingkat gangguannya sangat

besar/tinggi

iii) Biaya pengesahan surat Ijin Tempat Usaha

(1) Luas ruangan usaha X indeks lokasi X angka multiplikator X

besarnya Tarif

(2) Penetapan luas ruang usaha indeks lokasi, angka multiplikator

dan tarif adalah sebagai berikut :

(a) Luas ruang usaha ditetapkan berdasarkan luas ruangan yang

dipergunakan untuk usaha

(b) Indeks lokasi perusahaan ditetapkan sebagai berikut :

(i) Indeks 3 – lokasi dipinggir jalan Negara/Propinsi

(ii) Indeks 4 – lokasi dipinggir jalan Kabupaten

(iii) Indeks 5 – lokasi dipinggir jalan Desa

(c) Angka Multiplikator perusahaan bagi yang menggunakan

mesin atau tidak dibagi 3 (tiga) klasifikasi yaitu :

(i) Angka multiplikator 5 untuk indeks Gangguan Besar

(ii) Angka multiplikator 4 untuk indeks Gangguan Sedang

Page 87: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

69

(iii) Angka multiplikator 3 untuk indeks Gangguan Kecil

(d) Tarif dasar untuk perhitungan biaya ditetapkan sebagai

berikut:

(i) Luas ruang usaha sampai dengan 100 m2 sebesar Rp

500/m2

(ii) Selebihnya Rp 400/m2

2) Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

a) Struktur Organisasi

Struktur organisasi di PT Zagrotech Dafa Intenasional adalah lini atau

garis, dimana perintah diberikan langsung oleh atasan kepada bawahan. Meskipun

terlihat sederhana, struktur organisasi ini dinilai potensial karena dapat mengenal

dan mampu mengkomunikasikan pekerjaan. Adapun alur struktur organisasi

penggemukan sapi potong (fattening) pada PT Zagrotech Dafa International dapat

dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur Organisasi PT. Zagrotech Dafa Intenasional

Pemilik

Direktur Utama

Unit Pakan

Direktur Operasional

Manajer Feedlot

Asst. Manajer Feedlot

Unit Kandang Unit Kompos & Kebun

Rumput

Page 88: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

70

b) Deskripsi Pekerjaan

Penggerakan manajemen di PT Zagrotech Dafa Intenational tak terlepas

dari struktur organisasi. PT Zagrotech Dafa Intenational merekrut 9 orang

karyawan. Jabatan tertinggi adalah pemilik, yang merencanakan, mengarahkan,

mengawasi, dan mengevaluasi operasional usaha selama beroperasi. Adapun

wewenang dan tanggung jawab dari masing – masing jenis pekerjaan tersebut

adalah :

i) Direktur Utama bertugas mengelola perusahaan dengan baik agar

perusahaan dapat maju dan berkembang

ii) Direktur Operasional bertanggung jawab atas kelancaran usaha

penggemukan sapi

iii) Manajer feedlot bertugas mengendalikan seluruh operasional

produksi yang meliputi tata laksana pemeliharaan, pakan, minum

dan kesehatan, Manajer feedlot merekrut beberapa tenaga kerja

untuk melaksanakan operasional penggemukan sapi. Jumlah tenaga

kerja 7 orang. Satu orang sebagai assistance manajer yang bertugas

mengendalikan seluruh administrasi dan pembukuan operasional

dan 6 orang sebagai tenaga kerja lapangan

c) Ketenagakerjaan

Kriteria utama sumberdaya manusia yang diinginkan perusahaan untuk

menempati posisi direktur utama, direktur operasional dan manajer feedlot yaitu

pendidikan minimal S1 dan memiliki pengalaman dibidang peternakan sapi

potong minimal 5 tahun. Sedangkan untuk menempati posisi assistance manajer

yaitu pendidikan minimal D III. Adapun untuk posisi yang lainnya persyaratan

khusus mengenai pendidikan dan pengalaman kerja tidak diutamakan, yang

dituntut dari karyawan adalah kemauan bekerja keras.

Waktu kerja yaitu 8 jam/hari. Setiap tenaga kerja dikenakan masa kerja

efektif selama 6 hari kerja dalam semingu, untuk karyawan administrasi kantor,

waktu kerja pada hari sabtu yaitu dari jam 08:00 – 12:00 WIB dan minggu

merupakan hari libur. Waktu kerja diatur sedemikian rupa sehingga dalam satu

minggu mendapat libur satu hari. Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja staff

di PT ZDI dapat dilaihat pada Tabel 11.

Page 89: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

71

Tabel 11. Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja Staff di PT ZDI No Jabatan Tingkat Pendididkan Pengalaman

(tahun)

Jumlah

(orang)

1 Direktur Utama S1 15 1

2 Direktur Operasional S1 12 1

3 Manajer Feedlot S1 7 1

4 Asst. Manajer S1 - 1

5 Unit Kandang SMU - 1

6 Unit Pakan SMU 1 2

7 Unit Kompos & Kebun SLTP - 2 Sumber : Data primer (2009)

6.3.3. Hasil Analisis Aspek Manajemen

Bentuk badan usaha yang digunakan perusahaan sangat tepat karena sudah

sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku di Indonesia.

Struktur organisasi yang sederhana memudahkan tugas, wewenang dan tanggung

jawab setiap bagian dalam perusahaan. Sistem ketenagakerjaan yang diterapkan

perusahaan dinilai cukup memadai. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa usaha ini dilihat dari aspek manajemen layak untuk dilaksanakan.

6.4. Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Penetuan lokasi dan tata letak (layout) peternakan didasarkan pada

ketentuan teknis untuk mendirikan usaha peternakan sapi potong. Oleh karena itu

pihak perusahaan dituntut untuk memenuhi tata cara maupun pemilihan lokasi

untuk mendirikan usaha petenakan karena selain memperlihatkan faktor – faktor

penunjang seperti kemudahan transportasi maupun kemudahan aspek pasar juga

harus memperhatikan keberadaan lingkungan.

Keberadaan PT Zagrotech Dafa Intenational berdampak baik terhadap

masyarakat setempat karena keberadaan usaha dilokasi ini dapat menyerap tenaga

kerja sehingga aktiftas ekonomi desa berjalan dengan baik, beberapa tenaga kerja

berasal dari masyarakat sekitar sehingga memberikan masukan pendapatan bagi

masyarakat sekitar, serta mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dampak keberadaan juga dirasakan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor

karena potensi diwilayah tersebut khususnya dibidang peternakan semakin

Page 90: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

72

berkembang. Selain itu, pembayaran pajak dapat menambah pemasukan kepada

pemerintah. Dari adanya pajak tersebut secara makro dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pembangunan.

PT Zagrotech Dafa Intenational sangat peduli terhadap lingkungan sekitar.

Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan adalah

dengan pengolahan limbah menjadi pupuk kandang. Kotoran ternak sapi

ditampung pada masing – masing kolam penampungan (holding pond) kemudian

dialirkan ke kolam penyaringan (filtration pond) untuk memisahkan limbah padat

dan cair. Limbah kotoran yang telah disaring diendapkan lebih lama pada kolam

(facultative pond) sedangkan limbah cair dialirkan ke kolam penetralisir agar

limbah cair aman dialirkan ke sungai di sekitar perusahaan.

Page 91: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu

proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis finansial dilakukan dengan

menggunakan Kriteria – kriteria penilaian investasi yaitu NPV, IRR, Net B/C, dan

Payback period. Untuk menganalisis dengan empat kriteria tersebut, digunakan

arus kas (cashflow) untuk mengetahui besarnya manfaat yang diterima dan biaya

yang dikeluarkan PT Zagrotech Dafa International selama umur proyek.

Selain itu juga dilakukan analisis laba rugi yang akan menghasilkan

komponen pajak yang merupakan pengurangan dalam cashflow perusahaan.

Setelah diketahui pajak maka dilakukan penyusunan cashflow sebagai dasar

perhitungan kriteria investasi. Kriteria investasi akan menunjukan layak tidaknya

usaha dari sisi finansial. Untuk mencari batas maksimal suatu perubahan sehingga

dengan batas tersebut usaha masih dikatakan layak maka analisis sensitivitas

dengan metode penghitungan switching value perlu dilakukan.

Berdasarkan informasi yang di dapat dari pihak manajemen bahwa umur

proyek usaha penggemukan sapi potong di PT Zagrotech Dafa International yaitu

selama 10 tahun, hal ini berdasarkan atas ketahanan bangunan berkisar 10 tahun,

karena setelah 10 tahun bangunan banyak yang harus di renovasi. Atas dasar itu

umur proyek disesuaikan dengan umur ekonomis bangunan, pertimbangannya

adalah bangunan merupakan asset yang penting dalam pengusahaan PT Zagrotech

Dafa International.

7.1. Arus Kas (Cashflow)

7.1.1. Arus Penerimaan (Inflow)

Penerimaan adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan pendapatan

sebuah proyek. Arus manfaat pada bisnis ini adalah penerimaan dari hasil

penjualan sapi potong, pupuk kandang, modal sendiri, pinjaman, dan nilai sisa.

1) Penerimaan Penjualan Sapi Potong

Sapi potong dijual dalam bobot Kg, Rincian penjualan sapi potong dapat

dilihat pada Tabel 12 dan 13. Bobot sapi pada saat panen yaitu 400 Kg/ekor,

dengan harga jual Rp 21.500/Kg. Adapun rincian penerimaan penjualan sapi

potong dapat dilihat pada Tabel 12 dan 13.

Page 92: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

74

Tabel 12. Proyeksi Panen Penggemukan Sapi PT ZDI pada Tahun 2009 - 2018

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20181 Januari 0 124 124 124 124 124 124 124 124 1242 Februari 0 125 125 125 125 125 125 125 125 1253 Maret 0 124 124 124 124 124 124 124 124 1244 April 0 124 124 124 124 124 125 125 125 1255 Mei 0 124 124 124 124 124 124 124 124 1246 Juni 99 125 125 125 125 125 125 125 125 1257 Juli 125 124 124 124 124 124 124 124 124 1248 Agustus 124 124 124 124 124 124 124 124 124 1249 September 125 124 124 124 124 124 124 124 124 124

10 Oktober 124 125 125 125 125 125 125 125 125 12511 November 125 124 124 124 124 124 124 124 124 12412 Desember 124 125 125 125 125 125 125 125 125 125

846 1,492 1,492 1,492 1,492 1,492 1,493 1,493 1,493 1,493Total Panen Selama Umur Proyek =

Total Panen/Tahun

No Bulan Tahun (ekor)

14,278

Proyeksi panen berdasarkan atas pembelian bakalan yang dilakukan setiap

bulan, lamanya penggemukan adalah 120 hari / 4 bulan, kapasitas kandang adalah

500 ekor sapi dan tingkat mortalitas sapi adalah 0,5 persen atau setara dengan sapi

mati 5 ekor dari 1.000 ekor populasi.

Dari hasil proyeksi panen diatas maka selanjutnya dikonversi menjadi

satuan rupiah, Hasil proyeksi sepuluh tahun kedepan menujukan bahwa nilai

penjualan pada tahun pertama (2009) lebih kecil dibandingkan tahun – tahun

berikutnya. Hal ini disebabkan karena pada awal periode kapasitas produksi

belum maksimal. Total penjualan pada tahun 2009 sebesar Rp 7.275.600.000,

pada tahun 2010 – 2014 sebesar Rp 12.831.200.000, dan pada tahun berikutnya

yaitu Rp 12.839.800.000. (Tabel 13).

Page 93: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

75

Tabel 13. Proyeksi Penjualan Sapi Potong PT ZDI pada Tahun 2009 – 2018

Harga Jual PenerimaanBobot per Totalekor (Kg) (Kg)

1 2009 846 400 338,400 21,500 7,275,600,0002 2010 1,492 400 596,800 21,500 12,831,200,0003 2011 1,492 400 596,800 21,500 12,831,200,0004 2012 1,492 400 596,800 21,500 12,831,200,0005 2013 1,492 400 596,800 21,500 12,831,200,0006 2014 1,492 400 596,800 21,500 12,831,200,0007 2015 1,493 400 597,200 21,500 12,839,800,0008 2016 1,493 400 597,200 21,500 12,839,800,0009 2017 1,493 400 597,200 21,500 12,839,800,000

10 2018 1,493 400 597,200 21,500 12,839,800,000

No Tahun (ekor)

Produksi

(Rp/Kg) (Rp)

2) Penerimaan Penjualan Pupuk Kandang

Penerimaan penjualan pupuk kandang adalah penerimaan sampingan yang

dihasilkan pada usaha penggemukan sapi potong. Pupuk kandang berasal dari

kotoran sapi yang dapat digunakan sebagai pupuk untuk tanaman sehingga

memiliki nilai economies yang dapat dijual. Nilai jual pupuk kandang yaitu Rp

2.500/karung (25 Kg). Setiap ekor sapi menghasilkan pupuk kandang sebanyak 25

Kg/hari. Adapun total nilai penerimaan dari penjualan pupuk kandang dapat

dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Proyeksi Penjualan Pupuk Kandang PT ZDI pada Tahun 2009 - 2018 Populasi Produksi Lama Harga Penerimaan

/ekor/hari Penggemukan /karung(Karung) (hari) (Rp)

1 2009 846 1 120 2,500 253,800,0002 2010 1,492 1 120 2,500 447,600,0003 2011 1,492 1 120 2,500 447,600,0004 2012 1,492 1 120 2,500 447,600,0005 2013 1,492 1 120 2,500 447,600,0006 2014 1,492 1 120 2,500 447,600,0007 2015 1,493 1 120 2,500 447,900,0008 2016 1,493 1 120 2,500 447,900,0009 2017 1,493 1 120 2,500 447,900,00010 2018 1,493 1 120 2,500 447,900,000

No Tahun Sapi (ekor) (Rp)

Page 94: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

76

3) Penerimaan Pinjaman dari Bank

Analisis kelayakan finansial PT Zagrotech Dafa International akan

menggunakan dua skenario modal usaha yaitu skenario seluruhnya modal sendiri

(skenario I) dan skenario mendapatkan pinjaman dari Bank (skenario II), besarnya

modal sendiri dan pinjaman ditentukan dari besarnya investasi yang dikeluarkan

(Tabel 16). Adapun biaya investasinya yaitu sebesar Rp 2.839.458.000.

4) Nilai Sisa

Pada penelitian ini diperoleh nilai sisa invetasi pada akhir tahun kesepuluh

adalah sebesar Rp 267.693.332. Nilai sisa ini berasal dari investasi yang belum

habis umur ekonomisnya pada tahun kesepuluh. Sehingga nilai sisa

diperhitungkan sebagai penerimaan pada tahun kesepuluh. Rincian nilai sisa

disajikan pada Tabel 15.

Page 95: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

77

Tabel 15. Jumlah Nilai Sisa Usaha Penggemukan Sapi (fattening) pada PT ZDI

Nilai Beli Umur Besarnya(Rp) Teknis Nilai Sisa

A Sarana&prasarana1 Pendirian PT 8,000,000 10 02 Perizinan Usaha 5,000,000 10 03 Perbaikan Jalan 500,000,000 10 04 Perbaikan Jembatan 500,000,000 10 05 Instalasi Listrik, Air, dan Tlp 50,000,000 10 0

B Bangunan1 Kandang 1,428,000,000 10 02 Gudang Pakan 300,000,000 10 03 Loading Yard 50,000,000 10 04 Kolam Pengolahan Limbah 9,600,000 10 05 Kantor 24,000,000 10 06 Mess 36,000,000 10 0

C Peralatan1 Timbangan 50,000,000 10 02 Ear Tag 20,000,000 10 03 Gerobak 2,550,000 5 04 Cangkul 240,000 3 160,0005 Ember 200,000 2 06 Sikat Kandang 200,000 2 07 Sodokan Pakan 50,000 2 08 Sepatu boot 400,000 3 266,6669 Sapu Lidi 18,000 1 0

10 Kitchen Set 1,000,000 3 666,666D Perlengkapan

1 Komputer 5,000,000 5 02 Meja Kantor 1,500,000 3 1,000,0003 Kursi Kantor 900,000 3 600,0004 Kalkulator 300,000 5 05 Alat Tulis Kantor 1,500,000 1 0

E Kendaraan1 Mobil Truk 300,000,000 20 150,000,0002 Mobil Mini Bus 140,000,000 20 70,000,0003 Mobil Pick Up 90,000,000 20 45,000,000

267,693,332

No Investasi

Total Nilai Sisa

Page 96: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

78

7.1.2. Arus Pengeluaran (Outflow)

Komponen biaya akan dikelompokan menjadi dua bagian yaitu biaya

investasi dan biaya operasional. Biaya investasi adalah biaya yang harus

dikeluarkan untuk mendapatkan faktor – faktor produksi yang digunakan dalam

proses produksi. Biaya operasional adalah sejumlah dana yang dikeluarkan agar

proses produksi berlangsung.

1) Biaya Investasi

Biaya investasi pada pengusahaan PT Zagrotech Dafa International

dikeluarkan pada tahun kesatu. Selain untuk biaya tersebut, juga dilakukan re-

investasi untuk barang yang memiliki umur ekonomis kurang dari 10 tahun.

Rincian biaya investasi pengusahaan PT ZDI adalah seperti pada Tabel 16.

adapun untuk rincian biaya Re-investasi dapat di lihat pada Tabel 17.

Page 97: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

79

Umur Harga/ Nilai InvestasiTeknis Satuan (RP) (Rp)

A Sarana&Prasarana1 Pendirian PT 8,000,0002 Perizinan Usaha 5,000,0003 Perbaikan Jalan 200,000,0004 Perbaikan Jembatan 200,000,0005 Instalasi Listrik, Air, dan Tlp 50,000,000

463,000,000B Bangunan

1 Kandang 10 1190 m2 1,200,000 1,428,000,0002 Gudang Pakan 10 300 m2 800,000 240,000,0003 Loading Yard 10 1 unit 40,000,000 40,000,0004 Kolam Pengolahan Limbah 10 24 m2 400,000 9,600,0005 Kantor 10 30 m2 600,000 18,000,0006 Mess 10 45 m2 600,000 27,000,000

1,762,600,000C Peralatan

1 Timbangan 10 1 unit 50,000,000 50,000,0002 Ear Tag 10 100 unit 200,000 20,000,0003 Gerobak 5 3 unit 850,000 2,550,0004 Cangkul 3 8 unit 30,000 240,0005 Ember 2 20 unit 10,000 200,0006 Sikat Kandang 2 20 unit 10,000 200,0007 Sodokan Pakan 2 10 unit 5,000 50,0008 Sepatu Boot 3 8 unit 50,000 400,0009 Sapu Lidi 1 6 Ikat 3,000 18,000

10 Kitchen Set 3 1 Set 1,000,000 1,000,00074,658,000

D Perlengkapan1 Komputer 5 1 unit 5,000,000 5,000,0002 Meja Kantor 3 3 unit 500,000 1,500,0003 Kursi Kantor 3 6 unit 150,000 900,0004 Kalkulator 5 2 unit 150,000 300,0005 Alat Tulis Kantor 1 1 Set 1,500,000 1,500,000

9,200,000E Kendaraan

1 Mobil Truk 20 1 unit 300,000,000 300,000,0002 Mobil Mini Bus 20 1 unit 140,000,000 140,000,0003 Mobil Pick Up 20 1 unit 90,000,000 90,000,000

530,000,0002,839,458,000

Total Biaya Sarana&Prasarana

Total Biaya Bangunan

Totai Biaya Peralatan

Total Biaya Perlengkapan

Total Biaya KendaraanTotal Biaya Investasi

Tabel 16. Rincian Biaya Investasi

No Investasi Jumlah Satuan

Page 98: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

80

Tabel 17. Rincian Biaya Re-investasi Umur TotalTeknis Nilai(tahun) (Rp)

A Peralatan1 Cangkul 3 240,000 240,000 240000 2400002 Ember 2 200,000 200,000 200,000 200,000 200,0003 Sikat Kandang 2 200,000 200,000 200,000 200,000 200,0004 Sodokan Pakan 2 50,000 50,000 50,000 50,000 50,0005 Sepatu Boot 3 400,000 400,000 400,000 400,0006 Sapu Lidi 1 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,0007 Kitchen Set 3 1,000,000 1,000,000 1,000,000 1,000,000

18,000 468,000 1,658,000 468,000 18,000 2,108,000 18,000 468,000 1,658,000B Perlengkapan1 Meja Kantor 3 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,0002 Kursi Kantor 3 900,000 900,0003 Alat Tulis Kantor 1 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000

1,500,000 1,500,000 3,900,000 1,500,000 1,500,000 3,000,000 1,500,000 1,500,000 3,000,000

6 7 8 9 105

Totai Biaya Re-investasi Peralatan

Total Biaya Re-investasi Perlengkapan

No Investasi 2 3 4

Biaya Re-investasi (tahun)

2) Biaya Operasional

Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan secara berkala selama

proyek berjalan. Biaya ini meliputi biaya tetap dan biaya variabel, biaya

operasional dikeluarkan pada tahun kesatu sampai tahun kelima.

a) Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan setiap tahun yang besarnya

tidak berpengaruh langsung terhadap jumlah output yang dihasilkan. Biaya tetap

yang dikeluarkan oleh PT Zagrotech Dafa International meliputi sewa tanah, gaji,

telephone dan listrik, transportasi, pemeliharaan alat dan bangunan, Pajak Bumi

dan Bangunan, serta Angsuran pinjaman (jika menggunakan pinjaman). Adapun

rincian dari biaya tetap tersebut adalah sebagai berikut :

i) Biaya Sewa Tanah

Luas tanah yang disewa oleh PT ZDI adalah 3 Ha = 30.000 m2, besarnya

biaya sewa tanah yaitu Rp 10.000/m2/tahun. Sehingga total pengeluaran untuk

sewa tanah pada setiap tahunnya yaitu sebesar :

30.000 m2 X Rp 10.000/m2 = Rp 300.000.000/tahun.

ii) Biaya Gaji

Biaya gaji dikeluarkan setiap bulan dengan komponen gaji pokok

ditambah uang makan dan disertai dengan tunjangan kesehatan dan kesejahteraan,

besarnya tunjangan kesehatan dan kesejahteraan yaitu sebesar 5 persen dari total

gaji yang diterima oleh masing – masing jabatan. Total biaya gaji / kompensasi

per tahun yang dikeluarkan oleh pihak manajemen disajikan pada Tabel 18.

Page 99: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

81

Tabel 18. Biaya Gaji / Kompensasi PT Zagrotech Dafa International per Tahun Jumlah Gaji Kesejahteraan Jumlah Total(orang) (per Bulan) (per Bulan) Bulan (per Tahun)

1 Direktur Utama 1 20,000,000 1,000,000 12 252,000,0002 Direktur Operasional 1 10,000,000 500,000 12 126,000,0003 Manajer Feedlot 1 4,500,000 225,000 12 56,700,0004 Asst. Manajer 1 1,500,000 75,000 12 18,900,0005 Unit Kandang 1 800,000 40,000 12 10,080,0006 Senior Unit Pakan 1 850,000 42,500 12 10,710,0007 Junior Unit Pakan 1 400,000 20,000 12 5,040,0008 Senior Unit Kompos 1 800,000 40,000 12 10,080,0009 Junior Unit Kompos 1 400,000 20,000 12 5,040,000

494,550,000

No Jabatan

Total Biaya Gaji / Kompensasi per Tahun

iii) Biaya Telephone & Listrik

Berdasarkan hasil wawancara besarnya total biaya Telephone dan listrik

yaitu Rp 1.000.000/bulan. Sehingga pengeluaran untuk biaya ini pada setiap

tahunnya yaitu : Rp 1.000.000/bulan x 12 bulan = Rp 12.000.000/tahun.

iv) Biaya Pemeliharaan Alat dan Bangunan

Biaya pemeliharaan alat dan bangunan telah ditetapkan oleh pihak

manajemen yaitu sebesar 10 persen dari total nilai beli bangunan, peralatan dan

perlengkapan, serta kendaraan. Total biaya pemeliharaan disajikan pada Tabel 19.

Tabel 19. Biaya Pemeliharaan Alat dan Bangunan dalam Setahun Persentase BiayaPemeliharaan (%)

1 Bangunan 1,762,600,000 10 176,260,0002 Peralatan 74,658,000 10 7,465,8003 Perlengkapan 9,200,000 10 920,0004 Kendaraan 530,000,000 10 53,000,000

237,645,800

No Uraian Nilai Beli (Rp) Jumlah (Rp)

Total Biaya Pemeliharaan per Tahun

v) Biaya Pajak Bumi dan Bangunan

Besarnya biaya pajak bumi dan bangunan tergantung dari luas objek tanah

dan bangunan yang dimiliki oleh wajib pajak, adapun besarnya PBB yang harus

dibayarkan oleh pihak manajemen disajikan pada Tabel 20.

Page 100: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

82

Tabel 20. Perhitungan Biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

No Komponen Luas (m2) Harga (Rp) Total (Rp)1 Nilai Tanah PT ZDI 30,000 100,000 3,000,000,0002 Nilai Bangunan 1,589 200,000 317,800,0003 Jumlah Nilai Jual Objek Pajak 3,317,800,0004 Nilai Jual Kena Pajak 663,560,000

2,654,240,0005 PBB per Tahun 1,327,120

20 % X 3,317,800,000

0,05 % X 2,654,240,000

vi) Biaya Cicilan Pinjaman Modal

Analisis finansial kelayakan usaha PT Zagrotech Dafa International akan

menggunakan skenario perolehan modal pinjaman dari Bank sebesar Rp

2.839.458.000. Lamanya pinjaman tersebut yaitu 10 tahun sesuai dengan umur

proyek, rumus yang digunakan yaitu rumus perhitungan angsuran kredit dengan

annuity (nilai angsuran tetap).

Angsuran per Tahun = pinjaman x {interest x (1 + interest)^periode} {(1 + interest)^periode – 1}

Adapun rincian perhitungan cicilan pinjaman pokok dan bunga pinjaman dapat di

lihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Angsuran Pembayaran Pinjaman

No1234

No Tahun Pokok Pinjaman Biaya Bunga Angsuran Sisa Pokok Pinjaman1 2009 154,152,914 369,129,540 523,282,454 2,685,305,0862 2010 174,192,792 349,089,661 523,282,454 2,511,112,2943 2011 196,837,855 326,444,598 523,282,454 2,314,274,4394 2012 222,426,777 300,855,677 523,282,454 2,091,847,6625 2013 251,342,258 271,940,196 523,282,454 1,840,505,4046 2014 284,016,751 239,265,703 523,282,454 1,556,488,6537 2015 320,938,929 202,343,525 523,282,454 1,235,549,7258 2016 362,660,989 160,621,464 523,282,454 872,888,7359 2017 409,806,918 113,475,536 523,282,454 463,081,817

10 2018 463,081,817 60,200,636 523,282,454 0

KeteranganRp2,839,458,000

1013%

Rp523,282,454

Perhitungan Pembayaran Kredit

Pembayaran Angsuran Pinjaman

UraianPinjamanJangka Waktu Pengembalian (tahun)Tingkat Suku BungaAngsuran Kredit per Tahun

Page 101: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

83

b) Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah selama proses produksi

berlangsung. Unsur – unsur yang termasuk ke dalam biaya variabel yaitu bakalan

sapi, pakan sapi, obat – obatan, surat jalan, biaya tranportasi dan karung.

i) Biaya Bakalan Sapi

Kapasitas kandang adalah sebanyak 500 ekor, sapi bakalan akan

digemukan selama 120 hari (4 bulan). Harga pembelian bakalan adalah Rp

22.500/Kg sampai ditempat (kandang PT ZDI), pembelian bakalan dilakukan

setiap bulan. Rincian pembelian bakalan dapat dilihat pada Tabel 22 dan 23.

Tabel 22. Proyeksi Pembelian Bakalan Sapi (ekor)

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 20181 Januari 0 125 125 125 125 125 125 125 125 1252 Februari 0 125 125 125 125 125 125 125 125 1253 Maret 100 125 125 125 125 125 125 125 125 1254 April 125 125 125 125 125 125 125 125 125 1255 Mei 125 125 125 125 125 125 125 125 125 1256 Juni 125 125 125 125 125 125 125 125 125 1257 Juli 125 125 125 125 125 125 125 125 125 1258 Agustus 125 125 125 125 125 125 125 125 125 1259 September 125 125 125 125 125 125 125 125 125 125

10 Oktober 125 125 125 125 125 125 125 125 125 011 November 125 125 125 125 125 125 125 125 125 012 Desember 125 125 125 125 125 125 125 125 125 0

1225 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 1500 112514350

Total Pembelian/Tahun

No Bulan Tahun (ekor)

Total Pembelian Bakalan Sapi Selama Umur Proyek =

Dari hasil proyeksi diatas selanjutnya dikonversi menjadi satuan rupiah,

pada bulan Januari dan Februari 2009 belum dilakukan pembeliaan bakalan,

dikarenakan pada saat tersebut merupakan tahap persiapan dan pada bulan

Oktober, November dan Desember 2018 tidak dilakukan pembelian bakalan

karena bakalan yang di beli pada bulan September 2018 akan di panen pada bulan

Desember 2018. Sehingga pembelian bakalan menyesuaikan dengan umur proyek

yaitu 10 tahun.

Besarnya pengeluaran pembelian bakalan pada tahun 2009 yaitu sebesar

Rp 6.890.625.000, dan pada tahun 2010 – 2017 sebesar Rp 8.437.500.000,

sedangkan pada tahun 2018 yaitu sebesar Rp 6.328.125.000 (Tabel 23).

Page 102: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

84

Tabel 23. Proyeksi Pengeluaran Pembelian Bakalan Harga Beli Pengeluaran

Bobot per Totalekor (Kg) (Kg)

1 2009 1,225 250 306,250 22,500 6,890,625,0002 2010 1,500 250 375,000 22,500 8,437,500,0003 2011 1,500 250 375,000 22,500 8,437,500,0004 2012 1,500 250 375,000 22,500 8,437,500,0005 2013 1,500 250 375,000 22,500 8,437,500,0006 2014 1,500 250 375,000 22,500 8,437,500,0007 2015 1,500 250 375,000 22,500 8,437,500,0008 2016 1,500 250 375,000 22,500 8,437,500,0009 2017 1,500 250 375,000 22,500 8,437,500,000

10 2018 1,125 250 281,250 22,500 6,328,125,000

No Tahun (ekor)

Pembelian

(Rp/Kg) (Rp)

ii) Biaya Pakan

Pakan yang digunakan berupa pakan hijauan dan konsentrat, pakan hijauan

berasal dari lahan hijauan yang dimiliki oleh PT ZDI, ketersediaan pakan hijauan

merupakan tanggung jawab karyawan unit pakan sehingga tidak ada biaya untuk

pakan hijauan. Adapun biaya pakan konsentrat yaitu sebesar Rp 1.676/Kg, setiap

ekor sapi diberikan pakan konsentrat sebanyak 8 Kg/hari. Rincian perhitungan

biaya pakan dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Proyeksi Pengeluaran Biaya Pakan Populasi Harga Jumlah Lama Pengeluaran

Sapi Pakan Pakan Penggemukan(ekor) (Rp/Kg) (Kg/hari) (Hari)

1 2009 1,225 1,676 8 120 1,970,976,0002 2010 1,500 1,676 8 120 2,413,440,0003 2011 1,500 1,676 8 120 2,413,440,0004 2012 1,500 1,676 8 120 2,413,440,0005 2013 1,500 1,676 8 120 2,413,440,0006 2014 1,500 1,676 8 120 2,413,440,0007 2015 1,500 1,676 8 120 2,413,440,0008 2016 1,500 1,676 8 120 2,413,440,0009 2017 1,500 1,676 8 120 2,413,440,00010 2018 1,125 1,676 8 120 1,810,080,000

No Tahun (Rp)

Page 103: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

85

iii) Biaya Obat – obatan

Obat – obatan digunakan untuk antisipasi terhadap penyakit yang diderita

oleh sapi. Biaya yang dikeluarkan berkisar sebesar Rp 40.000/ekor. Rincian biaya

obat – obatan per tahun disajikan pada Tabel 25

Tabel 25. Proyeksi Pengeluaran Biaya Obat - obatan

Populasi Biaya PengeluaranSapi Obat

(ekor) (per ekor/Rp)1 2009 1,225 40,000 49,000,0002 2010 1,500 40,000 60,000,0003 2011 1,500 40,000 60,000,0004 2012 1,500 40,000 60,000,0005 2013 1,500 40,000 60,000,0006 2014 1,500 40,000 60,000,0007 2015 1,500 40,000 60,000,0008 2016 1,500 40,000 60,000,0009 2017 1,500 40,000 60,000,000

10 2018 1,125 40,000 45,000,000

No Tahun (Rp)

iv) Biaya Surat Jalan

Surat jalan digunakan untuk mengantar sapi ke Rumah Pemotongan

Hewan (RPH), setiap kali jalan harus dibawa. Biaya yang dikeluarkan sebesar Rp

50.000 per sekali jalan. Kapasitas truk adalah 12 ekor sapi, adapun rinciannya

dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Proyeksi Pengeluaran Biaya Surat Jalan*) Populasi Kapasitas Jumlah Biaya Pengeluaran

Truk(ekor)

1 2009 846 12 71 50,000 3,525,0002 2010 1,492 12 124 50,000 6,216,6673 2011 1,492 12 124 50,000 6,216,6674 2012 1,492 12 124 50,000 6,216,6675 2013 1,492 12 124 50,000 6,216,6676 2014 1,492 12 124 50,000 6,216,6677 2015 1,493 12 124 50,000 6,220,8338 2016 1,493 12 124 50,000 6,220,8339 2017 1,493 12 124 50,000 6,220,833

10 2018 1,493 12 124 50,000 6,220,833

No Tahun Keberangkatan (Rp) (Rp)Sapi (ekor)

Keterangan : *) Dari populasi jumlah panen

Page 104: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

86

v) Biaya Transportasi

Untuk biaya transportasi akan dimasukan kedalam biaya variabel karena

pada bisnis ini kendaraan akan diprioritaskan untuk aktivitas yang berhubungan

dengan kelangsungan usaha produksi, seperti pengadaan bahan baku pakan

konsentrat, pengantaran output (sapi potong) ke RPH dan lain – lain. Semakin

banyak populasi ternak yang dihasilkan maka kendaraan akan semakin banyak

beroperasi.

Konsumsi bahan bakar per keberangkatan adalah 15 liter/kendaraan. Harga

solar dan bensin premium yaitu Rp 4.500/liter. Adapun rincian pengeluaran untuk

biaya transportasi pada setiap tahun selama umur proyek disajikan pada Tabel 27.

Tabel 27. Proyeksi Pengeluaran Biaya Transportasi

Jumlah Harga Konsumsi TotalBBM / BBM /Liter keberangkatan(Rp) (Liter) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 2009 71 4,500 15 4,792,500 4,792,500 4,792,500 14,377,5002 2010 124 4,500 15 8,370,000 8,370,000 8,370,000 25,110,0003 2011 124 4,500 15 8,370,000 8,370,000 8,370,000 25,110,0004 2012 124 4,500 15 8,370,000 8,370,000 8,370,000 25,110,0005 2013 124 4,500 15 8,370,000 8,370,000 8,370,000 25,110,0006 2014 124 4,500 15 8,370,000 8,370,000 8,370,000 25,110,0007 2015 124 4,500 15 8,370,000 8,370,000 8,370,000 25,110,0008 2016 124 4,500 15 8,370,000 8,370,000 8,370,000 25,110,0009 2017 124 4,500 15 8,370,000 8,370,000 8,370,000 25,110,00010 2018 124 4,500 15 8,370,000 8,370,000 8,370,000 25,110,000

Truk

Pengeluaran

Pengeluaranpick upMinibusNo Tahun Keberangkatan

vi) Biaya Karung

Karung digunakan untuk mengemas pupuk kandang, semakin banyak

populasi sapi maka jumlah karung yang dibutuhkan semakin bertambah. Harga

karung adalah Rp 500/karung (25 Kg). Setiap ekor sapi menghasilkan pupuk

kandang sebanyak 25 Kg/hari. Adapun biaya yang dibutuhkan untuk pembelian

karung disajikan pada Tabel 28.

Page 105: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

87

Tabel 28. Proyeksi Pengeluaran Biaya Pembelian Karung Populasi Produksi Lama Jumlah Harga Pengeluaran

Sapi Pupuk Penggemukan KebutuhanKandang

(ekor/karung/hari)1 2009 846 1 120 101,520 500 50,760,0002 2010 1,492 1 120 179,040 500 89,520,0003 2011 1,492 1 120 179,040 500 89,520,0004 2012 1,492 1 120 179,040 500 89,520,0005 2013 1,492 1 120 179,040 500 89,520,0006 2014 1,492 1 120 179,040 500 89,520,0007 2015 1,493 1 120 179,160 500 89,580,0008 2016 1,493 1 120 179,160 500 89,580,0009 2017 1,493 1 120 179,160 500 89,580,00010 2018 1,493 1 120 179,160 500 89,580,000

(Rp/karung) (Rp)No Tahun(ekor) (hari) (Karung)

vii) Pajak Penghasilan Usaha

Besarnya pajak yang dikeluarkan tergantung dari perolehan laba

perusahaan setiap tahunnya. Rujukan penghitungan pajak penghasilan diperoleh

dari laporan laba rugi yang dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini adalah contoh

perhitungan besarnya jumlah pajak yang harus di bayarkan jika labanya Rp

942.070.746 :

= {[Rp 50.000.000 x 10 %] + [Rp 50.000.000 x 15 %] + [(Rp 942.070.746 – Rp

100.000.000) x 30%]}

= Rp 5.000.000 + Rp 7.500.000 + Rp 252.621.224

= Rp 265.121.224

7.2. Analisis Laba Rugi

Dalam penyusunan laporan laba rugi terdapat komponen biaya penyusutan

yang didapat dari investasi, Besarnya biaya penyusutan per tahun yaitu Rp

259.419.667. (Tabel 29). Rumus yang akan digunakan yaitu dengan metode

penghitungan garis lurus.

Penyusutan per Tahun = Nilai Beli – Nilai Sisa Umur Pakai

Page 106: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

88

Tabel 29. Biaya Penyusutan Pertahun

Nilai Beli Umur Pakai Penyusutan Nilai Sisa(Rp) (Tahun) per Tahun (Rp)

1 Pendirian PT 8,000,000 10 800,000 02 Perizinan Usaha 5,000,000 10 500,000 03 Perbaikan Jalan 200,000,000 10 20,000,000 04 Perbaikan Jembatan 200,000,000 10 20,000,000 05 Instalasi Listrik, Air, dan Tlp 50,000,000 10 5,000,000 06 Kandang 1,428,000,000 10 142,800,000 07 Gudang Pakan 240,000,000 10 24,000,000 08 Loading Yard 40,000,000 10 4,000,000 09 Kolam Pengolahan Limbah 9,600,000 10 960,000 010 Kantor 18,000,000 10 1,800,000 011 Mess 27,000,000 10 2,700,000 012 Timbangan 50,000,000 10 5,000,000 013 Ear Tag 20,000,000 10 2,000,000 014 Gerobak 2,550,000 5 510,000 015 Cangkul 240,000 3 80,000 160,00016 Ember 200,000 2 100,000 017 Sikat Kandang 200,000 2 100,000 018 Sodokan Pakan 50,000 2 25,000 019 Sepatu Boot 400,000 3 133,333 266,66620 Sapu Lidi 18,000 1 18,000 021 Kitchen Set 1,000,000 3 333,333 666,66622 Komputer 5,000,000 5 1,000,000 023 Meja Kantor 1,500,000 3 500,000 1,000,00024 Kursi Kantor 900,000 3 300,000 600,00025 Kalkulator 300,000 5 60,000 026 Alat Tulis Kantor 1,500,000 1 1,500,000 027 Mobil Truk 300,000,000 20 15,000,000 150,000,00028 Mobil Mini Bus 140,000,000 20 7,000,000 70,000,00029 Mobil Pick Up 90,000,000 20 4,500,000 45,000,000

259,419,667

No Jenis Investasi

Total Penyusutan per Tahun

Analisis laba rugi digunakan untuk mengetahui perkembangan laba usaha

setiap tahunnya. Rincian perhitungan laba rugi dapat dilihat pada lampiran 2 dan

lampiran 4, perhitungan laba rugi akan berpengaruh terhadap pajak penghasilan

usaha, yang secara otomatis akan berpengaruh juga terhadap Cashflow.

Rata – rata laba rugi per tahun yang diperoleh dari skenario I dan skenario

II masing-masing yaitu Rp 527.189.445 dan Rp 348.579.901. Berdasarkan data

terlihat bahwa dengan analisis laba rugi pada skenario I, pihak manajemen PT

Page 107: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

89

ZDI mendapatkan laba yang lebih besar dibandingkan dengan laba yang diperoleh

dari skenario II. Hal ini dikarenakan pada skenario I tidak dibebani oleh biaya

bunga pinjaman modal kepada Bank. Pada Tabel 30 terlihat perbandingan antara

laba rugi skenario I dan Skenario II yang telah dikutip dari lampiran.

Tabel 30. Hasil Analisis Laporan Laba Rugi PT Zagrotech Dafa International.

Skenario I (DF 7 %) Skenario II (Df 13 %)(Rp) (Rp)

1 2009 -2,754,806,087 -3,123,935,6272 2010 676,949,522 432,586,7603 2011 676,949,522 448,438,3044 2012 676,949,522 466,350,5485 2013 676,949,522 486,591,3856 2014 676,949,522 509,463,5307 2015 683,134,606 541,494,1398 2016 683,134,606 570,699,5819 2017 683,134,606 603,701,731

10 2018 2,592,549,106 2,550,408,661527,189,445 348,579,901Rataan

NoNilai

Tahun

7.3. Analisis Kelayakan Finansial PT Zagrotech Dafa International

Analisis kelayakan finansial digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan

pendirian PT Zagrotech Dafa International, metode yang digunakan untuk

mengukur kelayakan finansial adalah metode penilaian investasi yang meliputi

analisis NPV, IRR, Net B/C, serta PP.

Analisis kelayakan ini menggunakan dua skenario yaitu modal sendiri dan

mendapatkan pinjaman dari Bank sebesar Rp 2.839.458.000 Rincian perhitungan

cashflow kedua skenario tersebut dapat dilihat pada lampiran 3 (skenario I) dan

lampiran 5 (skenario II). Hasil analisis kelayakan finansial pengusahaan PT

Zagrotech Dafa International kedua skenario yang telah dikutip dari lampiran 3

dan 5 dapat dilihat pada Tabel 31.

Page 108: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

90

Tabel 31. Hasil Analisis Kelayakan Finansial PT Zagrotech Dafa International

Skenario I (DF 7 %) Skenario II (DF 13 %)1 NPV Rp4,473,018,300 Rp186,799,0392 Net B/C 2.92 1.073 IRR 37% 15%4 PP 3.5 8.2

No Kriteria Kelayakan Hasil Penilaian

Berdasarkan Tabel 31, terlihat bahwa hasil NPV skenario I pada tingkat

diskonto 7 persen memiliki nilai yang lebih besar dari pada nol. Hal ini

menunjukan bahwa pengusahaan PT Zagrotech Dafa International menurut nilai

sekarang menguntungkan untuk dilaksanakan karena memberikan tambahan

manfaat sebesar Rp 4.473.018.300 selama jangka waktu 10 tahun.

Nilai Net B/C skenario I adalah 2,92 atau lebih besar dari satu. Hal ini

menunjukan bahwa pengeluaran investasi saat ini untuk Pengusahaan PT

Zagrotech Dafa International sebesar Rp 1 akan menghasilkan nilai pendapatan

bersih sekarang sebesar Rp 2,92. Berdasarkan kriteria kelayakan Net B/C,

pengusahaan PT Zagrotech Dafa International layak untuk dilaksanakan.

Nilai IRR yang diperoleh dari skenario I yaitu 37 persen. Nilai ini berada

diatas nilai diskonto yang digunakan yaitu sebesar 7 persen. Berdasarkan kriteria

IRR usaha ini layak untuk dilaksanakan.

Berdasarkan waktu pengembalian investasinya, terlihat bahwa skenario I

akan mencapai titik pengembalian investasi pada saat kegiatan usaha berjalan

selama 3 tahun 5 bulan. Hal ini berarti menunjukan usaha ini layak karena

pengembalian investasi tercapai sebelum umur proyek berakhir.

NPV skenario II pada tingkat diskonto 13 persen memiliki nilai yang lebih

besar dari pada nol. Hal ini menunjukan bahwa pengusahaan PT Zagrotech Dafa

International menurut nilai sekarang menguntungkan untuk dilaksanakan karena

memberikan tambahan manfaat sebesar Rp 186.799.039 selama jangka waktu 10

tahun.

Nilai Net B/C skenario II adalah 1,07 atau lebih besar dari satu. Hal ini

menunjukan bahwa pengeluaran investasi saat ini untuk Pengusahaan PT

Zagrotech Dafa International sebesar Rp 1 akan menghasilkan nilai pendapatan

Page 109: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

91

bersih sekarang sebesar Rp 1,07. Berdasarkan kriteria kelayakan Net B/C,

pengusahaan PT Zagrotech Dafa International layak untuk dilaksanakan.

Nilai IRR yang diperoleh dari skenario II yaitu 15 persen. Nilai ini berada

diatas nilai diskonto yang digunakan yaitu sebesar 13 persen. Berdasarkan kriteria

IRR usaha ini layak untuk dilaksanakan.

Berdasarkan waktu pengembalian investasinya, terlihat bahwa skenario II

akan mencapai titik pengembalian investasi pada saat kegiatan usaha berjalan

selama 8 tahun 2 bulan. Hal ini berarti menunjukan usaha ini layak karena

pengembalian investasi tercapai sebelum umur proyek berakhir.

Kedua skenario berdasarkan kriteria kelayakan investasi menunjukan

bahwa usaha ini layak untuk dijalankan, namun jika dibandingkan antara skenario

I dan skenario II maka skenario I lebih layak dibandingkan dengan skenario II.

Hal ini dikarenakan NPV, IRR, dan Net B/C skenario I lebih besar dibandingkan

dengan skenario II dan PP pada skenario I lebih cepat dibandingkan dengan

skenario II.

7.4. Analisis Sensitivitas Switching Value (Nilai Pengganti)

Analisis sensitivitas dengan metode penghitungan switching value

digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan harga output dan biaya sehingga

keuntungan mendekati normal dimana NVP sama dengan nol, IRR sama dengan

diskon faktor yang berlaku dan Net B/C sama dengan satu. Analisis sensitivitas

dengan metode penghitungan switching value yang dilakukan adalah dengan

menghitung perubahan maksimum yang boleh terjadi akibat adanya perubahan

beberapa parameter. Parameter yang digunakan yaitu penurunan penjualan sapi

potong serta peningkatan biaya pembelian bakalan sapi.

Untuk mengetahui resiko mana yang lebih sensitif (peka) terhadap

perubahan parameter tersebut, maka perlu dibandingkan analisis sensitivitas

dengan metode penghitungan switching value skenario I dan skenario II. Hasil

analisis sensitivitas dengan metode penghitungan switching value dapat dilihat

pada Tabel 32.

Page 110: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

92

Tabel 32. Hasil Analisis Sensitivitas Switching Value Skenario I dan skenario II No Parameter yang Berubah Skenario I Skenario II1 Maximum Peningkatan Harga Biaya Bakalan Sapi 7.88% 4.26%2 Maximum Penurunan Penjualan Sapi Potong 5.26% 2.98%

Pada Tabel 32 terlihat bahwa persentase maximum peningkatan harga

biaya bakalan sapi untuk skenario I yaitu sebesar 7,88 persen. Sedangkan

persentase maximum penurunan penjualan sapi potong yaitu sebesar 5,26 persen.

Pada skenario ini perubahan parameter penurunan penjualan sapi potong lebih

sensitif (peka) dibandingkan perubahan parameter peningkatan harga bakalan

sapi.

Persentase maximum peningkatan harga biaya bakalan sapi untuk skenario

II yaitu sebesar 4,26 persen. Sedangkan persentase maximum penurunan

penjualan sapi potong yaitu sebesar 2,98 persen. Pada skenario ini perubahan

parameter penurunan penjualan sapi potong lebih sensitif (peka) dibandingkan

perubahan parameter peningkatan harga bakalan sapi.

Penilaian secara umum menunjukan bahwa skenario II lebih sensitif

terhadap perubahan – perubahan yang terjadi baik itu perubahan peningkatan

harga bakalan sapi ataupun penurunan penjualan sapi potong.

Persentase terhadap parameter tersebut merupakan persentase maximum

yang dapat ditolelir oleh PT Zagrotech Dafa International. Apabila persentase

penurunan penjualan sapi potong dan peningkatan harga bakalan sapi mengalami

peningkatan lebih besar dari persentase diatas, maka PT ZDI tidak mendapatkan

keuntungan. Hal ini dikarenakan keuntungan yang diperoleh habis digunakan

untuk menutupi seluruh biaya kegiatan usaha penggemukan sapi potong

(fattening).

Page 111: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari penelitian mengenai analisis kelayakan

usaha penggemukan sapi potong (fattening) pada PT Zagrotech Dafa International

(ZDI), diantaranya yaitu :

1) Hasil analisis aspek pasar menjelaskan bahwa usaha ini layak karena

Potensi pasar dan pangsa pasar dinilai memadai untuk pemasaran produk.

Análisis aspek teknis menjelaskan bahwa usaha ini layak karena

perusahaan telah memilih lokasi yang tepat serta memiliki sarana dan

prasarana pendukung yang lengkap. Pada aspek manajemen menjelaskan

bahwa usaha ini layak karena bentuk badan usaha yang digunakan sangat

tepat serta pembagian tugas dan wewenang yang jelas sehingga

memberikan kemudahan dalam koordinasi diantara karyawan.

Berdasarkan analisis aspek sosial, ekonomi dan lingkungan diketahui

bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena memberikan dampak yang

positif kepada masyarakat sekitar.

2) Hasil analisis aspek finansial berdasarkan kriteria kelayakan investasi

menunjukan bahwa kedua skenario yaitu skenario I (modal sendiri) dan

skenario II (modal pinjaman) layak untuk dijalankan. Hal ini dikarenakan

kedua skenario memiliki nilai NPV lebih dari nol, nilai Net B/C lebih dari

satu, IRR lebih dari tingkat diskonto yang digunakan dan PP berada

sebelum masa proyek berakhir.

3) Hasil analisis sensitivitas switching value dengan dua variabel parameter

yaitu peningkatan harga bakalan dan penurunan penjualan sapi potong

menunjukan bahwa variabel parameter penurunan penjualan sapi potong

lebih sensitif (peka) terhadap perubahan harga. Dari kedua skenario

menunjukan bahwa skenario II (modal pinjaman) lebih sensitif (peka)

terhadap perubahan – perubahan yang terjadi baik itu perubahan

peningkatan harga bakalan sapi ataupun penurunan penjualan sapi potong.

Hal ini dikarenakan besarnya persentase perubahan parameter tersebut

lebih kecil dibandingkan persentase parameter lainnya.

Page 112: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

94

8.2. Saran

1) PT Zagrotech Dafa International dalam melakukan usaha penggemukan

sapi potong (fattening) sebaiknya menggunakan modal sendiri, karena

berdasarkan hasil analisis kelayakan finansial menggunakan modal sendiri

lebih menguntungkan daripada melakukan pinjaman kepada Bank.

2) PT Zagrotech Dafa International dalam menjalankan usahanya harus selalu

memperhatikan perubahan produksi dan harga bakalan sapi, karena

berdasarkan perhitungan sensitivitas switching value pada kedua skenario

yang dilakukan diketahui terdapat suatu kondisi yang menjadikan

pengusahaan penggemukan sapi potong (fattening) menjadi tidak layak

untuk dilaksanakan.

3) Sebaiknya perusahaan mengembangkan dan memanfaakan limbah kotoran

sapi untuk diproses menjadi biogas yang berguna bagi perusahaan untuk

digunakan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.

Page 113: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

DAFTAR PUSTAKA

[APFINDO] Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia. 2007. Kesiapan dan Peran Asosiasi Indutri Ternak Menuju Swasembada Daging Sapi Tahun 2010. Makalah Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia. Bogor.

Dekayanti. 2008. Analisis Potensi Pengembangan Usaha Penggemukan Sapi

Potong Di Kota Tanggerang [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Direktorat Jendral Peternakan. 2009. Pencapaian Swasembada Daging Sapi.

Jakarta. Ferdiman. 2007. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Sapi Potong PT.

Kariyana Gita Utama. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Gittinger, J. Price. 1986. Analisa Proyek-Proyek Pertanian. Edisi Kedua.

Universitas Indonesia. Jakarta. Husnan S, Muhammad S. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Keempat. UPP.

Yogyakarta. Kadariah et al. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Jilid 1. Fakultas Ekonomi,

Universitas Indonesia. Jakarta. Kotler P. 1997. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Gramedia. Jakarta. Kuntjoro. 2002. Kelayakan Finansial Proyek. Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor. Bogor. Murtidjo, 1990. Beternak Sapi Potong. Kanisius. Yogyakarta. Prawirokusumo S. 1990. Ilmu Usahatani. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Gajahmada. Yogyakarta. Putria R. 2008. Analisis Kelayakan Usaha Pengembangan pembibitan (Breeding)

Sapi Potong [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Ratnianti NK. 2007. Analisis Sistem Pemasaran Ternak Sapi Potong [Skripsi].

Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Saragih B. 2000. Kumpulan Pemikiran Agribisnis Berbasis Peternakan. USESE

Foundation dan Pusat Studi Studi Pembangunan. IPB Bogor.

Page 114: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

96

Sahat SF. 2007. Analisis Permintaan Daging Sapi Segar di Wilayah DKI Jakarta. [Skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Siregar SB. 1999. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta. Sugeng YB. 2000. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta Suharno B, Nazaruddin. 1994. Ternak Komersil. Penebar Swadaya. Jakarta. Williamson, Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gajahmada

University Press. Yogyakarta.

Page 115: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

LAMPIRAN

Page 116: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

98

Lampiran 1. Kuesioner

A. Gambaran Umun Perusahaan No Uraian Keterangan

1 Sejarah Perusahaan

2 Lokasi Perusahaan

3 Tujuan Perusahaan

Visi :

Misi :

4 Kegiatan Bisnis PT ZDI

B. Aspek Kelayakan Usaha Penggemukan Sapi Potong pada PT ZDI NO KRITERIA ASPEK

KELAYAKAN URAIAN

1 Aspek Pasar :

Pasar Potensial

Pangsa Pasar

Permintaan dan Penawaran

Produk :

Bakalan dari mana

Jenis Bakalan

Umur bakalan

Grading Sapi Potong PT ZDI

Harga :

Harga Bakalan

Harga Jual/Kg/Ekor

Harga Grading

Saluran Distribusi/Pemasaran

Strategi Perusahaan/Promosi

Page 117: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

99

Pesaing/Persaingan Perusahaan

Rencana/Proyeksi Penjualan

2 Aspek Teknis :

Lokasi Proyek

Fasilitas Transportasi

Ketersediaan Bahan Mentah (ada biaya pengangkutan/tidak)

Luas Lahan PT ZDI, kandang, Gudang pakan dll

Tenaga Listrik

Tenaga Air

Supply Tenaga Kerja

Skala Produksi (Jumlah Ternak/Tahun/Periode)

Bentuk Bangunan Kandang

Kapasitas Kandang

Jenis Kandang

Jumlah Kandang

Luas Kandang

Mesin/alat yang digunakan (peralatan&perlengkapan)

Proses Produksi (awal – panen)

Jadwal Kerja

Teknologi

Layout Lahan Lokasi Proyek, Lahan Pabrik, kandang & fasilitas – fasilitas lainnya

3 Aspek Manajemen :

Manajemen Pembangunan Proyek :

Kapan Proyek Dimulai

Page 118: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

100

Perkiraan Waktu Proyek Selesai

Siapa yang melakukannya

Pengawasan

Manajemen Dalam Operasi :

Bentuk Badan Usaha (SIUP)

Jenis – Jenis Pekerjaan (Job Description)

Syarat – syarat yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan tersebut

Struktur Organisasi

Penyediaan Tenaga Kerja

Sistem Pembagian Kerja

Sistem Kompensasi

4 Aspek Sosial :

Dampak Usaha Terhadap PT ZDI

Dampak Usaha Terhadap Masyarakat

Dampak Usaha Terhadap Lingkungan

5 Aspek Finansial :

Sumber Modal

Harga Tanah per M2/Sewa tanah

Pembuatan Jalan

Pinjaman

Produksi Total

Biaya Peralatan

Biaya Perlengkapan

Biaya Tenaga Kerja

Page 119: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

101

C. Biaya Investasi Penggemukan Sapi Potong (fattening) pada PT ZDI

No Uraian Umur

Ekonomis Jumlah

Harga/

Unit (Rp)

Total

(Rp)

1 Biaya Pembuatan kandang Sapi

2 Biaya Pembuatan Mess & Kantor

3 Biaya Pembuatan Gudang Pakan

4

Biaya Pembelian Peralatan

(erteg, pagar, loading yard,

Cangkul, gerobak, tangki air dll)

5 Biaya Pembelian Perlengkapan

Kolam pengolahan limbah

6 Biaya Pembelian Kendaraan

7 Biaya Perbaikan Jalan

8 Biaya Instalasi Air

9 Biaya Instalasi Listrik/ kapasitas

listrik

10 Biaya Instalasi Telephone

11 Biaya Perizinan Usaha

Total Biaya

D. Biaya Tetap Penggemukan Sapi Potong (fattening) pada PT ZDI per Tahun

No Uraian Jumlah Satuan Harga/Satuan

(Rp)

Total

(Rp)

1 Gaji Karyawan

2 Telephone

3 Listrik

4 Air

5 ATK (Alat Tulis Kantor)

6 PBB (Pajak Bumi & Bangunan)

7 Asuransi

Total Biaya

Page 120: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

102

E. Biaya Variabel Penggemukan Sapi Potong (fattening) pada PT ZDI

No Uraian Jumlah Satuan Harga/Satuan

(Rp)

Total

(Rp)

1 Bakalan Sapi

2 Pakan Sapi

3 Buruh Tidak Tetap

4 Obat – obatan Ternak

5 Kompensasi Karyawan

6 Surat Jalan

7 BBM

Total Biaya

F. Nilai Penyusutan Barang pada PT ZDI per Tahun

No Uraian Nilai Beli

(Rp)

Nilai Sisa

(Rp)

Umur

Ekonomis

Total Penyusutan

(Rp)

1 Kandang

2 Gedung Kantor

3 Gudang Pakan

4 Peralatan

5 Perlengkapan

6 Kendaraan

7 Instalasi Air

8 Instalasi Listrik

9 Instalasi Telephone

Total Biaya

Page 121: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10I Inflow

1) Penjualan Sapi Potong 7.275.600.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.0002) Penjualan Pupuk Kandang 253.800.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.900.000 447.900.000 447.900.000 447.900.000

Total Inflow 7.529.400.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.287.700.000II Outflow

1) Biaya Tetap a) Sewa Tanah 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 b) Gaji 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 c) Tlp & Listrik 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 d) Pemeliharaan Alat & Bangunan 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 e) PBB 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 f) Penyusutan 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667Total Biaya Tetap 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.5872) Biaya Variabel a) Bakalan Sapi 6.890.625.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 6.328.125.000 b) Pakan 1.970.976.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 1.810.080.000 c) Obat - obatan 49.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 45.000.000 d) Surat jalan 3.525.000 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.220.833 6.220.833 6.220.833 6.220.833 e) Transportasi 14.377.500 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 f) Karung 50.760.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000Total Biaya Variabel 8.979.263.500 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.850.833 11.031.850.833 11.031.850.833 8.304.115.833

Total Outflow 10.284.206.087 12.336.729.254 12.336.729.254 12.336.729.254 12.336.729.254 12.336.729.254 12.336.793.420 12.336.793.420 12.336.793.420 9.609.058.420III Laba Sebelum Pajak -2.754.806.087 942.070.746 942.070.746 942.070.746 942.070.746 942.070.746 950.906.580 950.906.580 950.906.580 3.678.641.580IV Pajak Pendapatan Usaha 0 265.121.224 265.121.224 265.121.224 265.121.224 265.121.224 267.771.974 267.771.974 267.771.974 1.086.092.474V Laba Bersih -2.754.806.087 676.949.522 676.949.522 676.949.522 676.949.522 676.949.522 683.134.606 683.134.606 683.134.606 2.592.549.106

No URAIAN TAHUNLampiran 2. Laporan Laba Rugi Modal Sendiri (Skenario I)

Page 122: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10I Inflow

1) Penjualan Sapi Potong 7.275.600.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.0002) Penjualan Pupuk Kandang 253.800.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.900.000 447.900.000 447.900.000 447.900.0003) Modal Sendiri 2.839.458.0004) Nilai Sisa 267.693.332

Total Inflow 10.368.858.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.555.393.332II Outflow

1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana 463.000.000 b) Bangunan 1.762.600.000 c) Peralatan 74.658.000 18.000 468.000 1.658.000 468.000 18.000 2.108.000 18.000 468.000 1.658.000 d) Perlengkapan 9.200.000 1.500.000 1.500.000 3.900.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 e) Kendaraan 530.000.000

Total Biaya Investasi 2.839.458.000 1.518.000 1.968.000 5.558.000 1.968.000 1.518.000 5.108.000 1.518.000 1.968.000 4.658.0002) Biaya Tetap a) Sewa Tanah 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 b) Gaji 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 c) Tlp & Listrik 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 d) Pemeliharaan Alat & Bangunan 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 e) PBB 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120

Total Biaya Tetap 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.9203) Biaya Variabel a) Bakalan Sapi 6.890.625.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 6.328.125.000 b) Pakan 1.970.976.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 1.810.080.000 c) Obat - obatan 49.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 45.000.000 d) Surat jalan 3.525.000 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.220.833 6.220.833 6.220.833 6.220.833 e) Transportasi 14.377.500 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 f) Karung 50.760.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000

Total Biaya Variabel 8.979.263.500 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.850.833 11.031.850.833 11.031.850.833 8.304.115.8334) Pajak Pendapatan Usaha 0 265.121.224 265.121.224 265.121.224 265.121.224 265.121.224 267.771.974 267.771.974 267.771.974 1.086.092.474

Total Outflow 12.864.244.420 12.343.948.811 12.344.398.811 12.347.988.811 12.344.398.811 12.343.948.811 12.350.253.727 12.346.663.727 12.347.113.727 10.440.389.227III Net Benefit -2.495.386.420 934.851.189 934.401.189 930.811.189 934.401.189 934.851.189 937.446.273 941.036.273 940.586.273 3.115.004.105

DF 7 % 0,934579439 0,873438728 0,816297877 0,762895212 0,712986179 0,666342224 0,622749742 0,582009105 0,543933743 0,508349292PV per Tahun -2.332.136.841 816.535.234 762.749.707 710.111.400 666.215.134 622.930.820 583.794.425 547.691.679 511.616.612 1.583.510.132NPVIRRPV PositifPV NegatifNet B/CManfaat Bersih Rata - Rata / TahunPP

URAIAN TAHUN

2,917991355Rp810.800.2453,50

Lampiran 3. Laporan Cashflow Modal Sendiri (Skenario I)

Rp4.473.018.30037%6.805.155.141-2.332.136.841

No

Page 123: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10I Inflow

1) Penjualan Sapi Potong 7.275.600.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.0002) Penjualan Pupuk Kandang 253.800.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.900.000 447.900.000 447.900.000 447.900.000

Total Inflow 7.529.400.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.287.700.000II Outflow

2) Biaya Tetap a) Sewa Tanah 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 b) Gaji 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 c) Tlp & Listrik 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 d) Pemeliharaan Alat & Bangunan 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 e) PBB 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 f) Penyusutan 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667 259.419.667

Total Biaya Tetap 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.587 1.304.942.5873) Biaya Variabel a) Bakalan Sapi 6.890.625.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 6.328.125.000 b) Pakan 1.970.976.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 1.810.080.000 c) Obat - obatan 49.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 45.000.000 d) Surat jalan 3.525.000 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.220.833 6.220.833 6.220.833 6.220.833 e) Transportasi 14.377.500 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 f) Karung 50.760.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000

Total Biaya Variabel 8.979.263.500 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.850.833 11.031.850.833 11.031.850.833 8.304.115.833Total Outflow 10.284.206.087 12.336.729.254 12.336.729.254 12.336.729.254 12.336.729.254 12.336.729.254 12.336.793.420 12.336.793.420 12.336.793.420 9.609.058.420

III Laba Sebelum Bunga & Pajak -2.754.806.087 942.070.746 942.070.746 942.070.746 942.070.746 942.070.746 950.906.580 950.906.580 950.906.580 3.678.641.580IV Biaya Bunga 369.129.540 349.089.661 326.444.598 300.855.677 271.940.196 239.265.703 202.343.525 160.621.464 113.475.536 60.200.636V Laba Sebelum Pajak -3.123.935.627 592.981.085 615.626.148 641.215.069 670.130.550 702.805.043 748.563.055 790.285.116 837.431.044 3.618.440.944VI Pajak Pendapatan Usaha 0 160.394.326 167.187.844 174.864.521 183.539.165 193.341.513 207.068.917 219.585.535 233.729.313 1.068.032.283VII Laba Bersih -3.123.935.627 432.586.760 448.438.304 466.350.548 486.591.385 509.463.530 541.494.139 570.699.581 603.701.731 2.550.408.661

Lampiran 4. Laporan Laba Rugi Modal Pinjaman Dari Bank (Skenario II)

No URAIAN TAHUN

Page 124: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10I Inflow

1) Penjualan Sapi Potong 7.275.600.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.0002) Penjualan Pupuk Kandang 253.800.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.900.000 447.900.000 447.900.000 447.900.0003) Pinjaman 2.839.458.0004) Nilai Sisa 267.693.332

Total Inflow 10.368.858.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.555.393.332II Outflow

1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana 463.000.000 b) Bangunan 1.762.600.000 c) Peralatan 74.658.000 18.000 468.000 1.658.000 468.000 18.000 2.108.000 18.000 468.000 1.658.000 d) Perlengkapan 9.200.000 1.500.000 1.500.000 3.900.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 e) Kendaraan 530.000.000

Total Biaya Investasi 2.839.458.000 1.518.000 1.968.000 5.558.000 1.968.000 1.518.000 5.108.000 1.518.000 1.968.000 4.658.0002) Biaya Tetap a) Sewa Tanah 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 b) Gaji 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 c) Tlp & Listrik 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 d) Pemeliharaan Alat & Bangunan 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 e) PBB 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 f) Angsuran Pinjaman 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454

Total Biaya Tetap 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.3743) Biaya Variabel a) Bakalan Sapi 6.890.625.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 6.328.125.000 b) Pakan 1.970.976.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 1.810.080.000 c) Obat - obatan 49.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 45.000.000 d) Surat jalan 3.525.000 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.220.833 6.220.833 6.220.833 6.220.833 e) Transportasi 14.377.500 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 f) Karung 50.760.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000

Total Biaya Variabel 8.979.263.500 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.850.833 11.031.850.833 11.031.850.833 8.304.115.8334) Pajak Pendapatan Usaha 0 160.394.326 167.187.844 174.864.521 183.539.165 193.341.513 207.068.917 219.585.535 233.729.313 1.068.032.283

Total Outflow 13.387.526.874 12.762.504.367 12.769.747.885 12.781.014.562 12.786.099.206 12.795.451.554 12.812.833.124 12.821.759.742 12.836.353.520 10.945.611.490III Net Benefit -3.018.668.874 516.295.634 509.052.115 497.785.438 492.700.794 483.348.446 474.866.877 465.940.258 451.346.480 2.609.781.842

DF 13 % 0,884955752 0,783146683 0,693050162 0,613318728 0,542759936 0,480318527 0,425060644 0,376159862 0,332884833 0,294588348PV per Tahun -2.671.388.384 404.335.213 352.798.651 305.301.132 267.418.251 232.161.214 201.847.220 175.268.023 150.246.398 768.811.322NPVIRRPV PositifPV NegatifNet B/CManfaat Bersih Rata - Rata / TahunPP

1,069925826Rp348.244.9018,15

Lampiran 5. Laporan Cashflow Modal Pinjaman Dari Bank (Skenario II)

No URAIAN TAHUN

Rp186.799.03915%2.858.187.423-2.671.388.384

Page 125: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10I Inflow

1) Penjualan Sapi Potong 7.275.600.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.0002) Penjualan Pupuk Kandang 253.800.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.900.000 447.900.000 447.900.000 447.900.0003) Modal Sendiri 2.839.458.0004) Nilai Sisa 267.693.332

Total Inflow 10.368.858.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.555.393.332II Outflow

1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana 463.000.000 b) Bangunan 1.762.600.000 c) Peralatan 74.658.000 18.000 468.000 1.658.000 468.000 18.000 2.108.000 18.000 468.000 1.658.000 d) Perlengkapan 9.200.000 1.500.000 1.500.000 3.900.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 e) Kendaraan 530.000.000

Total Biaya Investasi 2.839.458.000 1.518.000 1.968.000 5.558.000 1.968.000 1.518.000 5.108.000 1.518.000 1.968.000 4.658.0002) Biaya Tetap a) Sewa Tanah 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 b) Gaji 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 c) Tlp & Listrik 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 d) Pemeliharaan Alat & Bangunan 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 e) PBB 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120

Total Biaya Tetap 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.9203) Biaya Variabel a) Bakalan Sapi 7.433.804.322 9.102.617.537 9.102.617.537 9.102.617.537 9.102.617.537 9.102.617.537 9.102.617.537 9.102.617.537 9.102.617.537 6.826.963.153 b) Pakan 1.970.976.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 1.810.080.000 c) Obat - obatan 49.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 45.000.000 d) Surat jalan 3.525.000 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.220.833 6.220.833 6.220.833 6.220.833 e) Transportasi 14.377.500 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 f) Karung 50.760.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000

Total Biaya Variabel 9.522.442.822 11.696.904.204 11.696.904.204 11.696.904.204 11.696.904.204 11.696.904.204 11.696.968.370 11.696.968.370 11.696.968.370 8.802.953.9864) Pajak Pendapatan Usaha 0 265.121.224 265.121.224 265.121.224 265.121.224 265.121.224 267.771.974 267.771.974 267.771.974 1.086.092.474

Total Outflow 13.407.423.742 13.009.066.348 13.009.516.348 13.013.106.348 13.009.516.348 13.009.066.348 13.015.371.264 13.011.781.264 13.012.231.264 10.939.227.380III Net Benefit -3.038.565.742 269.733.652 269.283.652 265.693.652 269.283.652 269.733.652 272.328.736 275.918.736 275.468.736 2.616.165.952

DF 7 % 0,934579439 0,873438728 0,816297877 0,762895212 0,712986179 0,666342224 0,622749742 0,582009105 0,543933743 0,508349292PV per Tahun -2.839.781.067 235.595.818 219.815.673 202.696.415 191.995.522 179.734.922 169.592.650 160.587.216 149.836.740 1.329.926.110NPVIRRPV PositifPV NegatifNet B/CManfaat Bersih Rata - Rata / TahunPP

-2.839.781.0671Rp174.504.468

No URAIAN

16,27

Lampiran 6. Laporan Cashflow Switching Value Peningkatan Biaya Bakalan Sapi Sebesar 7,88 % Modal Sendiri (Skenario I)TAHUN

(Rp0)7%2.839.781.067

Page 126: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10I Inflow

1) Penjualan Sapi Potong 6.892.497.398 12.155.562.788 12.155.562.788 12.155.562.788 12.155.562.788 12.155.562.788 12.163.709.948 12.163.709.948 12.163.709.948 12.163.709.9482) Penjualan Pupuk Kandang 253.800.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.900.000 447.900.000 447.900.000 447.900.0003) Modal Sendiri 2.839.458.0003) Nilai Sisa 267.693.332

Total Inflow 9.985.755.398 12.603.162.788 12.603.162.788 12.603.162.788 12.603.162.788 12.603.162.788 12.611.609.948 12.611.609.948 12.611.609.948 12.879.303.280II Outflow

1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana 463.000.000 b) Bangunan 1.762.600.000 c) Peralatan 74.658.000 18.000 468.000 1.658.000 468.000 18.000 2.108.000 18.000 468.000 1.658.000 d) Perlengkapan 9.200.000 1.500.000 1.500.000 3.900.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 e) Kendaraan 530.000.000

Total Biaya Investasi 2.839.458.000 1.518.000 1.968.000 5.558.000 1.968.000 1.518.000 5.108.000 1.518.000 1.968.000 4.658.0002) Biaya Tetap a) Sewa Tanah 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 b) Gaji 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 c) Tlp & Listrik 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 d) Pemeliharaan Alat & Bangunan 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 e) PBB 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120

Total Biaya Tetap 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.920 1.045.522.9203) Biaya Variabel a) Bakalan Sapi 6.890.625.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 6.328.125.000 b) Pakan 1.970.976.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 1.810.080.000 c) Obat - obatan 49.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 45.000.000 d) Surat jalan 3.525.000 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.220.833 6.220.833 6.220.833 6.220.833 e) Transportasi 14.377.500 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 f) Karung 50.760.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000

Total Biaya Variabel 8.979.263.500 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.850.833 11.031.850.833 11.031.850.833 8.304.115.8334) Pajak Pendapatan Usaha 0 265.121.224 265.121.224 265.121.224 265.121.224 265.121.224 267.771.974 267.771.974 267.771.974 1.086.092.474

Total Outflow 12.864.244.420 12.343.948.811 12.344.398.811 12.347.988.811 12.344.398.811 12.343.948.811 12.350.253.727 12.346.663.727 12.347.113.727 10.440.389.227III Net Benefit -2.878.489.022 259.213.977 258.763.977 255.173.977 258.763.977 259.213.977 261.356.221 264.946.221 264.496.221 2.438.914.053

DF 7 % 0,934579439 0,873438728 0,816297877 0,762895212 0,712986179 0,666342224 0,622749742 0,582009105 0,543933743 0,508349292PV per Tahun -2.690.176.656 226.407.526 211.228.485 194.671.005 184.495.139 172.725.218 162.759.519 154.201.113 143.868.419 1.239.820.232NPVIRRPV PositifPV NegatifNet B/CManfaat Bersih Rata - Rata / TahunPP

-2.690.176.6561Rp164.235.358

No URAIAN

17,29

Lampiran 7. Laporan Cashflow Switching Value Penurunan Penjualan Sapi Potong Sebesar 5,26 % Modal Sendiri (Skenario I)TAHUN

Rp07%2.690.176.656

Page 127: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10I Inflow

1) Penjualan Sapi Potong 7.275.600.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.831.200.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.000 12.839.800.0002) Penjualan Pupuk Kandang 253.800.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.900.000 447.900.000 447.900.000 447.900.0003) Pinjaman 2.839.458.0004) Nilai Sisa 267.693.332

Total Inflow 10.368.858.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.278.800.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.287.700.000 13.555.393.332II Outflow

1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana 463.000.000 b) Bangunan 1.762.600.000 c) Peralatan 74.658.000 18.000 468.000 1.658.000 468.000 18.000 2.108.000 18.000 468.000 1.658.000 d) Perlengkapan 9.200.000 1.500.000 1.500.000 3.900.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 e) Kendaraan 530.000.000

Total Biaya Investasi 2.839.458.000 1.518.000 1.968.000 5.558.000 1.968.000 1.518.000 5.108.000 1.518.000 1.968.000 4.658.0002) Biaya Tetap a) Sewa Tanah 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 b) Gaji 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 c) Tlp & Listrik 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 d) Pemeliharaan Alat & Bangunan 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 e) PBB 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 f) Angsuran Pinjaman 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454

Total Biaya Tetap 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.3743) Biaya Variabel a) Bakalan Sapi 6.920.016.547 8.473.489.649 8.473.489.649 8.473.489.649 8.473.489.649 8.473.489.649 8.473.489.649 8.473.489.649 8.473.489.649 6.355.117.237 b) Pakan 1.970.976.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 1.810.080.000 c) Obat - obatan 49.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 45.000.000 d) Surat jalan 3.525.000 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.220.833 6.220.833 6.220.833 6.220.833 e) Transportasi 14.377.500 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 f) Karung 50.760.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000

Total Biaya Variabel 9.008.655.047 11.067.776.316 11.067.776.316 11.067.776.316 11.067.776.316 11.067.776.316 11.067.840.482 11.067.840.482 11.067.840.482 8.331.108.0704) Pajak Pendapatan Usaha 0 160.394.326 167.187.844 174.864.521 183.539.165 193.341.513 207.068.917 219.585.535 233.729.313 1.068.032.283

Total Outflow 13.416.918.421 12.798.494.016 12.805.737.535 12.817.004.211 12.822.088.855 12.831.441.203 12.848.822.773 12.857.749.391 12.872.343.170 10.972.603.727III Net Benefit -3.048.060.421 480.305.984 473.062.465 461.795.789 456.711.145 447.358.797 438.877.227 429.950.609 415.356.830 2.582.789.605

DF 13 % 0,884955752 0,783146683 0,693050162 0,613318728 0,542759936 0,480318527 0,425060644 0,376159862 0,332884833 0,294588348PV per Tahun -2.697.398.603 376.150.038 327.856.018 283.228.006 247.884.512 214.874.718 186.549.437 161.730.162 138.265.989 760.859.723NPVIRRPV PositifPV NegatifNet B/CManfaat Bersih Rata - Rata / TahunPP

1Rp313.814.8039,05

Lampiran 8. Laporan Cashflow Switching Value Peningkatan Biaya Bakalan Sapi Sebesar 4,26 % Modal Pinjaman (Skenario II)

No URAIAN TAHUN

Rp013%2.697.398.603-2.697.398.603

Page 128: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10I Inflow

1) Penjualan Sapi Potong 7.254.601.032 12.794.166.359 12.794.166.359 12.794.166.359 12.794.166.359 12.794.166.359 12.802.741.537 12.802.741.537 12.802.741.537 12.802.741.5372) Penjualan Pupuk Kandang 253.800.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.600.000 447.900.000 447.900.000 447.900.000 447.900.0003) Pinjaman 2.839.458.0004) Nilai Sisa 267.693.332

Total Inflow 10.347.859.032 13.241.766.359 13.241.766.359 13.241.766.359 13.241.766.359 13.241.766.359 13.250.641.537 13.250.641.537 13.250.641.537 13.518.334.869II Outflow

1) Biaya Investasi a) Sarana & Prasarana 463.000.000 b) Bangunan 1.762.600.000 c) Peralatan 74.658.000 18.000 468.000 1.658.000 468.000 18.000 2.108.000 18.000 468.000 1.658.000 d) Perlengkapan 9.200.000 1.500.000 1.500.000 3.900.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 1.500.000 1.500.000 3.000.000 e) Kendaraan 530.000.000

Total Biaya Investasi 2.839.458.000 1.518.000 1.968.000 5.558.000 1.968.000 1.518.000 5.108.000 1.518.000 1.968.000 4.658.0002) Biaya Tetap a) Sewa Tanah 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000 b) Gaji 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 494.550.000 c) Tlp & Listrik 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000 d) Pemeliharaan Alat & Bangunan 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 237.645.800 e) PBB 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 1.327.120 f) Angsuran Pinjaman 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454 523.282.454

Total Biaya Tetap 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.374 1.568.805.3743) Biaya Variabel a) Bakalan Sapi 6.890.625.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 8.437.500.000 6.328.125.000 b) Pakan 1.970.976.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 2.413.440.000 1.810.080.000 c) Obat - obatan 49.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 60.000.000 45.000.000 d) Surat jalan 3.525.000 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.216.667 6.220.833 6.220.833 6.220.833 6.220.833 e) Transportasi 14.377.500 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 25.110.000 f) Karung 50.760.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.520.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000 89.580.000

Total Biaya Variabel 8.979.263.500 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.786.667 11.031.850.833 11.031.850.833 11.031.850.833 8.304.115.8334) Pajak Pendapatan Usaha 0 160.394.326 167.187.844 174.864.521 183.539.165 193.341.513 207.068.917 219.585.535 233.729.313 1.068.032.283

Total Outflow 13.387.526.874 12.762.504.367 12.769.747.885 12.781.014.562 12.786.099.206 12.795.451.554 12.812.833.124 12.821.759.742 12.836.353.520 10.945.611.490III Net Benefit -3.039.667.842 479.261.992 472.018.474 460.751.797 455.667.153 446.314.805 437.808.414 428.881.796 414.288.017 2.572.723.379

DF 13 % 0,884955752 0,783146683 0,693050162 0,613318728 0,542759936 0,480318527 0,425060644 0,376159862 0,332884833 0,294588348PV per Tahun -2.689.971.542 375.332.440 327.132.480 282.587.706 247.317.875 214.373.270 186.095.126 161.328.117 137.910.198 757.894.330NPVIRRPV PositifPV NegatifNet B/CManfaat Bersih Rata - Rata / TahunPP

-2.689.971.5421Rp312.804.799

No URAIAN

9,08

Lampiran 9. Laporan Cashflow Switching Value Penurunan Penjualan Sapi Potong Sebesar 2,98 % Modal Pinjaman (Skenario II)TAHUN

Rp013%2.689.971.542

Page 129: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Oleh :Arief Rivai

H34066022

Analisis Kelayakan UsahaPenggemukan Sapi Potong (Fattening) pada PT Zagrotech Dafa International

Kecamatan CiampeaKabupaten Bogor

Page 130: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Latar Belakang

Tabel 1. Neraca Daging Nasional Tahun 2007 – 2008

Kebutuhan Produk Asal Hewani Meningkat

Kesadaran Masyarakat Akan

Pentingnya Protein Hewani

Daging sapi Merupakan Alternatif Pilihan Masyarakat

Sumber : Ditjen Peternakan (2009)

No Komoditi

2007 (ribu ton) 2008 (ribu ton)

Produksi Konsumsi Produksi Konsumsi

1 Daging Sapi 203,5 242,8 211,3 250,5

2 Daging Kambing 34,5 35,1 37,6 38,2

3 Daging Ayam 683,3 687,8 716,3 720,7

4 Daging Babi 138,6 140,2 144,5 146,2

5 Total 1.059,9 1.105,9 1.109,7 1.155,6

Page 131: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Perumusan masalah Indonesia Pada Saat Ini Masih Mengalami Kekurangan

Pasokan Sapi Potong Salah Satu Upaya Peningkatan Produksi Sapi Potong

Yaitu Dengan Usaha Penggemukan PT ZDI Berencana Mendirikan Usaha Di Bidang

Penggemukan Sapi Potong, Bakalan Sapi Yang AkanDibudidayakan Yaitu Impor Dari Australia

Rencana Usaha Ini Membutuhkan Biaya Yang BesarSehingga PT ZDI Memiliki Alternatif Pilihan DalamPengadaan Modal Usaha Yaitu Modal Pinjaman DariBank.

Berdasarkan Kemungkinan Penggunaan Modal Tersebut,Maka Perlu Dirumuskan Modal Yang MemberikanKeuntungan Maksimum Bagi Perusahaan.

Page 132: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Lanjutan… Bagaimana Kelayakan Usaha Penggemukan

Sapi Potong (Fattening) Di PT Zagrotech DafaInternational Dilihat Dari Aspek Pasar, AspekTeknis, Aspek Manajemen, dan Aspek Sosial ?

Bagaimana Kelayakan Aspek Finansial UsahaPenggemukan Sapi Potong (Fattening) Di PTZagrotech Dafa International ?

Bagaimana Sensitivitas Kelayakan UsahaPenggemukan Sapi Potong (Fattening) Di PTZagrotech Dafa International Jika TerjadiPenurunan Produksi Dan Peningkatan BiayaHarga Bakalan Sapi ?

Page 133: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Tujuan Penelitian :

Menganalisis Kelayakan Usaha PenggemukanSapi Potong (Fattening) Di PT Zagrotech DafaInternational Dilihat Dari Aspek Pasar, AspekTeknis, Aspek Manajemen, Dan Aspek Sosial ?

Menganalisis Kelayakan Aspek Finansial UsahaPenggemukan Sapi Potong (Fattening) Di PTZagrotech Dafa International ?

Menganalisis Sensitivitas Kelayakan UsahaPenggemukan Sapi Potong (Fattening) Di PTZagrotech Dafa International ?

Page 134: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Kerangka Pemikiran OperasionalKonsumsi Daging Sapi Potong Yang Semakin Meningkat dan Pertumbuhan Populasi Sapi Potong Yang Cenderung Statis

PT Zagrotech Dafa International Merencanakan Usaha Penggemukan Sapi Potong (Fattening)

Analisis Kelayakan Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek Manajemen dan

Aspek Sosial

Skenario Modal

Analisis Kelayakan Aspek Finansial

Kriteria Kelayakan InvestasiNPV, IRR, Net B/C, PP

Analisis SensitivitasSwitching Value

Usaha PenggemukanSapi Potong (Fattening) Layak/Tidak Layak Untuk Dijalankan

Page 135: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Metode Analisis DataAnalisis Kualitatif /

Deskriptif

Aspek Pasar Aspek Teknis Aspek Manajemen Aspek Sosial

Analisis Kuantitatif / Microsoft Excel

Aspek Finansial : NPV IRR Net B/C PP Analisis Sensitivitas

Switching Value

Page 136: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Analisis Aspek PasarPotensi Pasar (Market Potential)

No Wilayah SP 1961 SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000

1 Jakarta 2.906,50 4.546.50 6.481,00 8.222,50 9.720,40

2 Bogor 1.257,80 1.597,20 2.493,90 3.736,20 5.423,30

3 Tanggerang 817,20 1.025,70 1.529,10 2.765,00 4.594,20

4 Bekasi 669,70 803,00 1.143,60 2.104,40 3.570,60

5 JABOTABEK 5.651,20 7.927,40 11.647,60 16.628,10 23.308,50

Tabel 2. Jumlah Penduduk Jabotabek 1961 – 2000 (000 jiwa)

Sumber : BPS DKI JakartaKeterangan : SP (Sensus Penduduk)

Page 137: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Lanjutan…Tabel 3. Perkembangan Produksi, Konsumsi, dan Impor Daging Sapi Jabotabek

No TahunProduksi

(ton)Konsumsi

(ton)Impor

Jumlah (ton) Persentase (%)1 2007 72.572,0 145.680 73.108,0 50,182 2008 74.803,0 150.300 75.497,0 50,233 Rataan 73.687,5 147.990 74.302,5 50,21

•Produk (Product)•Harga (Price)•Saluran Distribusi (Place)•Promosi (Promotion)

Strategi Pemasaran (4 P) :

Page 138: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Analisis Aspek Teknis

ProsesProduksi

• Pemeliharaan• Pemberian Pakan

& Air Minum• Kesehatan Ternak

Lokasi Proyek

Sarana & Prasarana

Page 139: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Analisis Aspek Manajemen

ManajemenPembangunan

ProyekManajemen

Dalam Operasi

Page 140: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Analisis Aspek Sosial

MencegahTerjadinya

PencemaranLingkungan

MembukaLapanganPekerjaan

PemkabBogor

(PotensiPeternakan

Berkembang)

Page 141: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Analisis Aspek FinansialAnalisis Laba Rugi

No TahunNilai

Skenario I (DF 7%)(Rp)

Skenario II (DF 13%)(Rp)

1 2009 -2.754.806.087 -3.123.935.627

2 2010 676.949.522 432.586.760

3 2011 676.949.522 448.438.304

4 2012 676.949.522 466.350.548

5 2013 676.949.522 486.591.385

6 2014 676.949.522 509.463.530

7 2015 683.134.606 541.494.139

8 2016 683.134.606 570.699.581

9 2017 683.134.606 603.701.731

10 2018 2.592.549.106 2.550.408.661

Rataan 527.189.445 384.579.901

Tabel 4. Hasil Analisis Laporan Laba Rugi PT ZDI

Page 142: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Lanjutan…Analisis Kelayakan Finansial

No Kriteria Kelayakan

Hasil PenilaianSkenario I (DF 7%)

(Rp)Skenario II (DF 13%)

(Rp)1 NPV Rp 4.473.018.300 Rp 186.799.0392 Net B/C 2,92 1,073 IRR 37 % 15 %4 PP 3,5 8,2

Tabel 5. Hasil Analisis Kelayakan Finansial PT ZDI

Page 143: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Lanjutan…Analisis Switching Value

No Parameter Yang Berubah Skenario I Skenario II1 Max Peningkatan Harga Bakalan Sapi 7,88 % 4,26 %2 Max Penurunan Penjualan Sapi Potong 5,26 % 2,98 %

Tabel 6. Hasil Analisis Switching Value Skenario I & II

Page 144: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan

Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Analisis Kelayakan Usaha Yang Meliputi: Aspek Pasar Aspek Teknis Aspek Manajemen Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Aspek Finansial

Maka Usaha Pengemukan Sapi Potong PT ZDI Layak UntukDijalankan.

Page 145: ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI … · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGGEMUKAN SAPI POTONG (FATTENING) PADA PT ZAGROTECH DAFA INTERNATIONAL (ZDI) ... serta urbanisasi dan perubahan