analisis kelayakan usaha pembuatan yoghurt di perusahaan ... · analisis kelayakan usaha pembuatan...

143
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL H34052695 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Upload: lamkhue

Post on 27-Mar-2019

275 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURTDI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN

CIAMPEA KABUPATEN BOGOR

SKRIPSI

AULIYA SYAFRULH34052695

DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR2010

Page 2: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

RINGKASAN AULIYA SYAFRUL. Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan Dafarm Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan IMAN FIRMANSYAH). Gaya hidup masyarakat dengan berbagai macam aktivitas dan kesibukannya serta ditunjang oleh perkembangan teknologi telah mengakibatkan perubahan pada cara pemenuhan akan makanan dan minuman. Kepraktisan dalam mengolah dan mengkonsumsi makanan dan minuman sudah menjadi kebutuhan masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi. Hal ini merupakan pendorong bagi industri makanan dan minuman jadi di Indonesia untuk tumbuh dengan baik. Selama tahun 2000 sampai dengan tahun 2007, pengeluaran penduduk Indonesia terhadap makanan dan minuman jadi selalu mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 23,6 persen per tahun. Salah satu produk minuman olahan yang banyak dijumpai di pasar adalah yoghurt. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (2008) jumlah produksi yoghurt di Indonesia dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2005 terus mengalami peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan per tahunnya mencapai angka 56,97 persen. Salah satu perusahaan pembuatan yoghurt yang ada di Kabupaten Bogor adalah Dafarm yang didirikan pada tahun 2007. Permintaan yogurt buatan Dafarm semakin meningkat, rata-rata permintaan perbulannya mencapai 68.000 stik. Sedangkan saat ini Dafarm baru bisa memenuhi sekitar 40.000 stik perbulan. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan kapasitas produksi agar permintaan yang ada bisa terpenuhi. Dengan demikian, diperlukan analisis kelayakan usaha yang sedang berjalan saat ini dan kelayakan peningkatan kapasitas produksi baik dari aspek finansial maupun non finansial. Adanya pengalaman perusahaan berupa penurunan penjualan sebesar 36,57 persen dan kenaikan harga susu segar sebesar 12,5 persen membuat perusahaan perlu melakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui dampak yang terjadi terhadap kelayakan usaha secara finansial. Selain itu, diperlukan juga analisis switching value untuk mengetahui tingkat dari perubahan tersebut yang masih dapat diterima agar usaha mencapai titik impasnya. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis kelayakan usaha Dafarm dilihat dari aspek pasar, teknis, hukum, manajemen, serta sosial ekonomi dan lingkungan, (2) menganalisis kelayakan usaha pembuatan yoghurt Dafarm ditinjau dari aspek finansial, (3) menganalisis sensitivitas usaha Dafarm, apabila terjadi perubahan pada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manfaat dan biaya. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2009. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data hasil wawancara dengan pihak-pihak terkait dan observasi langsung di lapangan. Data sekunder diperoleh dari hasil laporan perusahaan, artikel, studi literatur, internet, serta data dari lembaga terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS). Alat pengumpul data atau instrumentasi yang digunakan adalah alat pencatat dan alat perekam. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui

Page 3: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

gambaran usaha dan untuk mengkaji aspek pasar, teknis, manajemen, hukum, sosial ekonomi dan lingkungan. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis aspek finansial usaha. Analisis kuantitatif ini diolah dengan menggunakan software microsoft excel 2003. Analisis finansial dilakukan dengan mengolah data menggunakan kriteria kelayakan investasi seperti Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Periode. Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat kepekaan usaha dalam menghadapi kemungkinan perubahan-perubahan yang terjadi. Sedangkan analisis switching value dilakukan untuk melihat sampai sejauh mana usaha ini layak untuk dijalankan dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi seperti penurunan penjualan dan kenaikan harga bahan baku. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah usaha ini layak untuk dijalankan baik dari segi aspek finansial maupun aspek non finansial. Aspek pasar menunjukkan adanya permintaan yang cukup besar yang masih belum terpenuhi dan secara teknis tidak ada kendala yang menghambat untuk menjalankan usaha ini. Dari aspek manajemen, usaha pembuatan yoghurt telah memiliki struktur organisasi formal dan juga pembagian tugas yang jelas antara pemimpin dan karyawan, sehingga dapat dikatakan usaha tersebut layak untuk dijalankan. Secara hukum usaha ini telah memiliki izin usaha resmi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupten Bogor. Aspek sosial lingkungan menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan karena tidak menyebabkan pencemaran lingkungan dan tidak merugikan masyarakat sekitar. Aspek ekonomi menunjukkan bahwa terdapat kontribusi perusahaan terhadap perekonomian secara keseluruhan. Hasil analisis terhadap aspek finansial menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan berdasarkan kriteria investasi. Skenario I menghasilkan nilai NPV sebesar Rp 55.324.877, Net B/C 1,56, IRR 19%, dan payback periode 5,92 tahun. Sedangkan skenario usaha II menghasilkan nilai NPV sebesar Rp 83.147.143, Net B/C 1,80, IRR 24%, dan payback periode 5,11 tahun. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa kedua skenario usaha tidak layak untuk dijalankan ketika mengalami penurunan penjualan 36,57%, tetapi ketika mengalami kenaikan harga susu segar sebesar 12,5%, usaha tersebut tetap layak untuk dijalankan. Analisis switching value mennjukkan bahwa perubahan penurunan penjualan yang masih dapat diterima agar usaha layak untuk dijalankan pada skenario usaha I adalah sebesar 29,477765%, sedangkan pada skenario usaha II adalah sebesar 34,889207%. Perubahan berupa kenaikan harga susu segar yang masih dapat diterima pada skenario usaha I adalah sebesar 20,072390% dan pada skenario usaha II adalah sebesar 26,006326%.

Dari hasil analisis tersebut, perusahaan sebaiknya mengusahakan skenario usaha II yaitu dengan memanfaatkan kapasitas maksimal mesin produksi agar lebih menguntungkan. Berdasarkan hasil analisis switching value, penurunan jumlah penjualan sangat sensitif terhadap kelayakan usaha. Penurunan penjualan bisa disebabkan minimal oleh dua hal, yaitu munculnya saingan baru dan terbatasnya bahan baku. Oleh karena itu, solusi yang bisa ditempuh, diantaranya : (1) melakukan kontrak dengan supplier bahan baku dan tidak bergantung hanya pada satu supplier saja, (2) menghadirkan cita rasa yoghurt yang berbeda dari pesaing dan berusaha menjadi pemimpin harga, (3) menjalin hubungan purna jual yang baik dengan agen yang ada, (4) memperluas wilayah pemasaran.

Page 4: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN

CIAMPEA KABUPATEN BOGOR

AULIYA SYAFRUL H34052695

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Page 5: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan

Dafarm Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor

Nama : Auliya Syafrul

NRP : H34052695

Disetujui, Pembimbing

Drs. Iman Firmansyah, MSi NIP. 19620301 1988 031 001

Diketahui Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 1984 031 002

Tanggal Lulus:

Page 6: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “ Analisis

Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan Dafarm Kecamatan Ciampea

Kabupaten Bogor” adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk

apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian

akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2010 Auliya Syafrul H34052695

Page 7: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Pati, Sumatera Barat pada tanggal 21

Oktober 1986. penulis adalah anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan

Bapak Zul Asri dan Ibunda Leli Warnelis.

Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat kanak-kanak pada tahun 1993

dari TK Bhayangkari 10 Tanjung Pati, pendidikan dasar di SD Negeri 20 Tanjung

Pati diselesaikan pada tahun 1999, dan pendidikan menengah pertama

diselesaikan pada tahun 2002 di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Koto Nan

Gadang, Payakumbuh. Pendidikan lanjutan menengah atas di SMAN 2

Payakumbuh diselesaikan pada tahun 2005.

Pada tahun 2005 penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian

Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Pada tahun 2006

penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi

dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor dan penulis juga mengambil program

minor Manajemen Fungsional di fakultas yang sama.

Selama menjadi mahasiswa penulis bergabung dengan beberapa

organisasi, diantaranya adalah Ikatan Keluarga Muslim TPB (IKMT) sebagai

sekretaris, Sharia Economics Student Club (SES-C) FEM IPB sebagai staf divisi

sumber daya insani, dan Forum Mahasiswa dan Studi Islam (FORMASI) FEM

IPB sebagai sekretaris. Penulis memperoleh beasiswa Peningkatan Prestasi

Akademik (PPA) selama menempuh perkuliahan di IPB.

Page 8: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Kelayakan Pembuatan Yoghurt di Perusahaan Dafarm Kecamatan Ciampea

Kabupaten Bogor”.

Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan usaha Dafarm dilihat dari

aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, dan aspek sosial

ekonomi dan lingkungan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan menganalisis

kelayakan finansial dan sensitivitas usaha Dafaram.

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga

dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Januari 2010

Auliya Syafrul

Page 9: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahi rabbil alamin. Ash-Shalatu was salamu ‘ala rasulihi khatamil

an-biya’ wal mursalin. Wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in. Sesungguhnya hanya

kepada Allah kita memuji, memohon pertolongan, ampunan, petunjuk dan

perlindungan dari kejahatan diri dan keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan

salam kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Mhammad saw yang telah

mengantarkan manusia dari kegelapan jahiliyah kepada cahaya ilmu dan Islam.

Ucapan terima kasih ingin penulis ucapkan kepada :

1) Papa dan Mama...the best parents for now and forever, thank you for always

supporting and loving me..I dedicated this for both of you...Love you so much.

2) Drs. Iman Firmansyah, MSi selaku dosen pembimbing skripsi atas bimbingan,

arahan, bantuan, dan waktu yang telah diberikan selama proses penelitian dan

penyusunan skripsi.

3) Etriya, SP, MM selaku dosen penguji utama yang telah berkenan memberikan

saran, masukan dan koreksi dalam perbaikan skripsi penulis.

4) Ir. Harmini, MSi selaku dosen penguji wakil komisi pendidikan yang berkenan

memberikan saran, masukan dan koreksi dalam perbaikan skripsi penulis.

5) Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi, MS, selaku dosen pembimbing akademik atas motivasi

dan segala dukungan yang telah diberikan.

6) Adik-adik tersayang, Debi, Rizki, dan Welly, atas doa, dukungan, cinta, dan kasih

sayang yang telah diberikan.

7) Bapak H. Ir. Nursyamsu Mahyuddin, MSi selaku pihak Darul Fallah atas

kesediaan dan bantuannya selama penulis melakukan penelitian.

8) Mba Nurul selaku pihak Dafarm atas kesediaannya memberikan informasi dan

membantu proses penelitian penulis.

9) Semua dosen Departemen Agribisnis dan Manajemen atas ilmu dan informasi

yang telah diberikan.

10) Sekretariat Departemen Agribisnis (Ibu Ida, Mba Dian, Ibu Yoyoh, Pak Yusuf,

Mas Hamid, dan Mas Pian) atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.

Page 10: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

11) Seluruh teman-teman TPB B-17 dan B-18 angkatan 42 dan teman-teman lorong 6

gedung C2 asrama putra TPB IPB.

12) Teman-teman Gladikarya Kabupaten Majalengka, khususnya Kecamatan Tonjong

(Ocha, Shinta, dan Noel).

13) Semua teman-teman AGB 42 mulai dari NRP H3405010 – H34054422.

14) Khairunnas atas pinjaman komputernya dan semua teman-teman di Depok.

15) Senior-senior Madani (Mas Hernowo, Mas Gangsar, Mas Bhakti, Mas Burhan,

Mas Anang, Mas Rangga, Mas Didik, Mas Uki, Mas Hendro, Mas Triyadi, Mas

Dimas, Mas Roni, Da Aji, Mas Irawan, Mas Wahyu, Mas Sandra, Mas Dani, Mas

Surya, dan Mas Supra) atas bimbingan dan berbagi pengalamannya.

16) Teman-teman Madani 2010 (Dindin, Anas, Oyok, Yuda, Muja, Azan, Doni, Joko,

Udin, Cahyo, Iqbal, Vicky, Miftah, Rendi, Arif, Uthe, dan Novan) atas bantuan,

dukungan, dan doanya kepada penulis.

17) Keluarga Besar Citayam atas bimbingan, bantuan, dukungan, dan doanya.

18) Mak Tong, Mak Ami, Mak Ida, Ni Rina, Da on dan semua keluarga di Tanjung

Pati atas dukungan, bantuan, dan doanya.

19) Doni, Mas Aryo, Mas Agresta, Mas Fauzan, Moe, Nazrul, Eko, Fatwa, Faris,

Dena, Oci, serta semua sahabat dan keluarga di mana pun berada.

20) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas

doa yang tulus, bantuan dan dukungan yang telah diberikan.

Bogor, Januari 2010

Auliya Syafrul

Page 11: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

i

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL …………………………………………………...….. iv

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………...…. vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vii

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah .................................................................... 5 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 9 1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 9 1.5. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 9 II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10 2.1. Yoghurt ....................................................................................... 10 2.2. Jenis Yoghurt .............................................................................. 11 2.3. Manfaat Yoghurt ........................................................................ 12 2.4. Proses Pembuatan Yoghurt ........................................................ 14 2.5. Minuman Yoghurt ...................................................................... 16 2.6. Penelitian Terdahulu ................................................................... 17 III. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................... 20 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual ................................................ 20 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis ...................................................... 20 3.1.2. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis ............................... 21 3.1.3. Teori Biaya dan Manfaat ................................................... 23 3.1.4. Analisis kelayakan Investasi .............................................. 24 3.1.5. Analisis Finansial .............................................................. 25 3.1.6. Analisis Sensitivitas ........................................................... 26 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ............................................... 26 IV. METODE PENELITIAN ............................................................... 29 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 29 4.2. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 29 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data ...................................... 29 4.4. Analisis Kelayakan Non Finansial ............................................. 30 4.5. Analisis Kelayakan Investasi ..................................................... 30 4.5.1. Net Present Value (NPV) .................................................. 30 4.5.2. Net Benefit and Cost Ratio ................................................ 31 4.5.3. Internal Rate of Return ….…………...………………….. 32 4.5.4. Payback Period ……....………………………………….. 32 4.6. Analisis Sensitivitas .................................................................... 32 4.7. Defenisi Operasional ………………………………………….. 33 4.8. Asumsi-asumsi untuk Analisis Finansial …………..………...... 34

Page 12: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

ii

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN .......................... ` 36 5.1. Gambaran Umum Wilayah ........................................................ 36 5.1.1. Kondisi Fisik Wilayah ...................................................... 36 5.1.2. Kondisi Kependudukan ..................................................... 37 5.1.3. Kondisi Pendidikan ........................................................... 38 5.1.4. Kondisi Pertanian dan Peternakan .................................... 39 5.1.5. Kondisi Perekonomian ...................................................... 40 5.2. Gambaran Umum Perusahaan .................................................... 40 5.2.1. Sejarah Singkat Unit Peternakan Daarul Falah ................. 40 5.2.2. Letak dan Kondisi Lahan ................................................. 41 5.2.3. Visi dan Misi Unit Peternakan Daarul Falah ................... 42 5.2.4. Unit Peternakan Daarul Falah ........................................... 42 VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL .......................... 44 6.1. Aspek Pasar ................................................................................ 44 6.1.1. Potensi Pasar .................................................................... 44 6.1.2. Strategi Pemasaran ............................................................ 45 6.1.3. Hasil Analisis Aspek Pasar .............................................. 46 6.2. Aspek Teknis .............................................................................. 46 6.2.1. Lokasi Usaha ..................................................................... 46 6.2.2. Skala Usaha ....................................................................... 49 6.2.3. Proses Produksi ................................................................. 50 6.2.4. Hasil Analisis Aspek Teknis ............................................. 52 6.3. Aspek Manajemen ...................................................................... 52 6.3.1. Manajemen Organisasi Perusahaan .................................. 52 6.3.2. Manajemen Sumberdaya Manusia .................................... 53 6.3.3. Hasil Analisis Aspek Manajemen ..................................... 54 6.4. Aspek Hukum ............................................................................. 54 6.4.1. Bentuk Badan Usaha ......................................................... 55 6.4.2. Izin Usaha ......................................................................... 55 6.5. Aspek Sosial Ekonomi dan Lingkungan ................................... 55 VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ..................................... 57 7.1. Analisis Kelayakan Finansial Skenario Usaha I ........................ 57 7.1.1. Inflow ................................................................................. 58 7.1.1.1. Penerimaan Penjualan ............................................ 58 7.1.1.2. Nilai Sisa (Salvage Value) ..................................... 59 7.1.2. Outflow ............................................................................. 60 7.1.2.1. Biaya Investasi ....................................................... 60 7.1.2.2. Biaya Reinvestasi ................................................... 62 7.1.2.3. Biaya Operasional .................................................. 63 7.1.2.4. Pajak Penghasilan ................................................. 65 7.1.3. Analisis Laba Rugi Usaha ................................................. 66 7.1.4. Analisis Kelayakan Finansial ............................................ 68 7.1.5. Analisis Sensitivitas ......................................................... 69 7.1.6. Analisis Switching Value ................................................... 70

Page 13: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

iii

7.2. Analisis Kelayakan Finansial Skenario Usaha II ...................... 72 7.2.1. Inflow ................................................................................. 72 7.2.1.1. Penerimaan Penjualan ............................................ 72 7.2.1.2. Nilai Sisa (Salvage Value) ..................................... 73 7.2.2. Outflow ............................................................................. 73 7.2.2.1. Biaya Investasi ....................................................... 74 7.2.2.2. Biaya Reinvestasi .................................................. 76 7.2.2.3. Biaya Operasional ................................................. 77 7.2.2.4. Pajak Penghasilan ................................................. 78 7.2.3. Analisis Laba Rugi Usaha ................................................ 79 7.2.4. Analisis Kelayakan Finansial ............................................ 81 7.2.5. Analisis Sensitivitas .......................................................... 82 7.2.6. Analisis Switching Value ................................................. 83 7.3. Perbandingan Laba Rugi Usaha ................................................. 84 7.4. Perbandingan Hasil Kelayakan Finansial Kedua Skenario Usaha ......................................................................................... 84 7.5. Perbandingan Hasil Sensitivitas Kedua Skenario Usaha ........... 85 7.6. Perbandingan Hasil Switching Value Kedua Skenario Usaha .... 86 VIII. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………... 88 8.1. Kesimpulan ………….......…………………………………….. 88 8.2. Saran …………..………………………………………………. 88 DAFTAR PUSTAKA .………………………………………………….. 91 LAMPIRAN .............................................................................................. 93

Page 14: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

iv

DAFTAR TABEL Nomor Halaman

1. Pengeluaran Rata-rata Penduduk Indonesia terhadap Makanan dan Minuman Jadi Per Kapita Per Bulan Tahun 2000-2007 ................... 2

2. Produksi Yoghurt di Indonesia Pada Tahun 2002-2005 ................... 4 3. Volume Impor dan Ekspor Yoghurt Nasional Tahun 2004-2008 ..... 4 4. Konsumsi Ternak Per Kapita Per Tahun Produk Peternakan 2007- 2008 .................................................................................................. 5 5. Perkembangan Volume Penjualan Yoghurt Dafarm Tahun 2009 .... 6 6. Daftar Merek Minuman Susu Fermentasi di Indonesia ......….......... 7 7. Daftar Produsen Yoghurt di Kota dan Kabupaten Bogor Tahun 2009 .................................................................................................. 8 8. Kandungan Gizi Susu dan Yoghurt Tiap 100 g ................................ 13 9. Jarak Antar Desa (Km) di Kecamatan Ciampea Tahun 2003 ........... 36 10. Jumlah Penduduk dan Kepala keluarga di Kecamatan Ciampea Tahun 2007 ....................................................................................... 37 11. Jumlah Penduduk (Jiwa) Kecamatan Ciampea Berdasarkan Mata

Pencaharian Tahun 2007 ................................................................... 38 12. Jumlah Populasi Ternak di Kecamatan Ciampea Tahun 2007 ......... 40 13. Jumlah Sapi Perah dan Kambing Perah Unit Peternakan Daarul Falah Tahun 2009 .............................................................................. 43 14. Jumlah Produksi dan Nilai Penjualan Skenario Usaha I ................... 59 15. Nilai Sisa Investasi Dafarm pada Skenario Usaha I ......................... 60 16. Biaya Investasi pada Skenario Usaha I ............................................. 61 17. Biaya Reinvestasi Dafarm pada Skenario Usaha I ........................... 62 18. Biaya Tetap Per Tahun Dafarm pada Skenario Usaha I ................... 63 19. Biaya Variabel Dafarm Per Tahun pada Skenario Usaha I ............... 64

Page 15: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

v

20. Pajak Penghasilan Dafarm pada Skenario Usaha I ........................... 65 21. Penyusutan Barang-barang Investasi pada Usaha Pembuatan Yoghurt Dafarm Skenario Usaha I ................................................... 67 22. Hasil Analisis Kelayakan Finansial pada Skenario Usaha I ............. 68 23. Hasil Analisis Sensitivitas pada Skenario Usaha I ............................ 70 24. Hasil Analisis Switching Value pada Skenario Usaha I ................... 71 25. Jumlah Produksi dan Nilai Penjualan Skenario Usaha II .................. 73 26. Nilai Sisa Investasi Dafarm pada Skenario Usaha II ........................ 73 27. Biaya Investasi pada Skenario Usaha II ........................................... 75 28. Biaya Reinvestasi Dafarm pada Skenario Usaha II .......................... 76 29. Biaya Tetap Per Tahun Dafarm pada Skenario Usaha II .................. 77 30. Biaya Variabel Dafarm Per Tahun pada Skenario Usaha II ............. 78 31. Pajak Penghasilan Dafarm pada Skenario Usaha II ......................... 79 32. Penyusutan Barang-barang Investasi pada Usaha Pembuatan Yoghurt Dafarm Skenario Usaha II .................................................. 80 33. Hasil Analisis Kelayakan Finansial pada Skenario Usaha II ........... 81 34. Hasil Analisis Sensitivitas pada Skenario Usaha II .......................... 82 35. Hasil Analisis Switching Value pada Skenario Usaha II ................. 83 36. Perbandingan Hasil Kelayakan Finansial Kedua Skenario Usaha ... 84 37. Perbandingan Hasil Sensitivitas Kedua Skenario Usaha ................. 85 38. Perbandingan Hasil Switching Value pada Kedua Skenario Usaha . 86

Page 16: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

vi

DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman

1. Kerangka Pemikiran Operasional ..................................................... 28 2. Saluran Distribusi Yoghurt Dafarm .................................................. 45 3. Proses Produksi Yoghurt Dafarm …………………………………. 51 4. Struktur Organisasi Unit Peternakan PP Daarul Falah ..................... 53

Page 17: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

vii

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman

1. Cashflow Skenario Usaha I .............................................................. 93 2. Laporan Laba Rugi Skenario Usaha I .............................................. 95 3. Analisis Sensitivitas Skenario Usaha I Penurunan Penjualan 36,57% .............................................................................................. 96 4. Analisis Sensitivitas Skenario Usaha I Kenaikan Harga Bahan Baku 12,5% …………………………………................................... 98 5. Switching Value Kenaikan Harga Susu 84,463046% Skenario

Usaha I .............................................................................................. 100 6. Switching Value Penurunan Penjualan 40,219679% Skenario

Usaha I .............................................................................................. 102 7. Cashflow Skenario Usaha II ............................................................. 104 8. Laporan Laba Rugi Skenario Usaha II ............................................. 106 9. Analisis Sensitivitas Skenario Usaha II Penurunan Penjualan 36,57% .............................................................................................. 107 10. Analisis Sensitivitas Skenario Usaha II Kenaikan Harga Bahan Baku 12,5% ………………………………….................................. 109 11. Switching Value Kenaikan Harga Susu 100,200418% Skenario

Usaha II ............................................................................................ 111 12. Switching Value Penurunan Penjualan 45,032791% Skenario Usaha II ............................................................................................ 113 13. Layout Ruang Produksi Dafarm ........................................................ 115 14. Foto Alat Produksi Dafarm ............................................................... 116

Page 18: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi mengakibatkan perubahan dalam masyarakat

mulai dari gaya hidup sampai pada pola berpikir. Perubahan ini akan terus terjadi

sejalan dengan dinamika teknologi. Kemajuan teknologi mempengaruhi efisiensi

dan produktivitas di segala bidang termasuk pangan. Pertumbuhan industri pangan

yang tidak terlepas dari perkembangan teknologi mengakibatkan terciptanya

inovasi produk. Perubahan ini menyebabkan peningkatan tuntutan keragaman

produk dan kepuasan konsumen.

Gaya hidup masyarakat pada era modern saat ini dengan berbagai macam

aktivitas serta kesibukannya, berpengaruh pada pemenuhan akan makanan dan

minuman yang praktis. Kepraktisan dalam mengolah makanan telah menjadi

kebutuhan masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi. Perubahan gaya hidup dan

pola konsumsi tersebut, memberikan peluang bagi para produsen untuk

menciptakan keragaman produk. Saat ini hampir semua bahan makanan dapat

diolah dan dikemas sehingga lebih praktis. Beberapa diantaranya adalah sayur-

sayuran, buah-buahan, hingga makanan olahan seperti sosis, nugget dan kornet.

Pangan tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhan dasar tubuh tetapi

juga dapat bersifat fungsional, dimana hal ini menjadi awal munculnya konsep

pangan fungsional yang akhir-akhir ini sangat populer. Secara umum pangan

fungsional adalah pangan yang tidak hanya memberikan zat-zat esensial pada

tubuh, tetapi juga memberikan efek perlindungan tubuh terhadap gangguan

berbagai penyakit. Pangan fungsional telah melahirkan paradigma baru bagi

perkembangan ilmu dan teknologi pangan, yaitu dilakukannya modifikasi produk

olahan pangan menuju sifat fungsional (Hariyadi, 2005).

Industri makanan dan minuman di Indonesia masih tumbuh dengan baik1.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, tingkat pengeluaran rata-rata

penduduk Indonesia terhadap makanan dan minuman jadi setiap tahunnya terus

mengalami peningkatan. Adapun data pengeluaran rata-rata penduduk Indonesia

terhadap makanan dan minuman jadi per kapita per bulan dapat dilihat pada

Tabel 1. 1 http://www.hupelita.com/baca.php (diakses Agustus 2009)

Page 19: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

2

Tabel 1. Pengeluaran Rata-rata Penduduk Indonesia terhadap Makanan dan Minuman Jadi Per Kapita Per Tahun Tahun 2000-2007

Tahun Pengeluaran

Jumlah (Rp) Tren (Persen)

2000 8.535 -

2001 11.544 35.2

2002 20.012 75.3

2003 22.068 10.3

2004 24.202 9.7

2005 27.729 14.6

2006 30.169 8.8

2007 33.589 11.3 Sumber : BPS, 2007 (dalam Masrurah, 2009)

Pada Tabel 1 dapat dilihat pengeluaran rata-rata penduduk Indonesia

terhadap makanan dan minuman jadi per kapita per tahun, selama periode delapan

tahun atau dari tahun 2000 sampai tahun 2007 selalu mengalami peningkatan.

Tren pengeluaran penduduk Indonesia terhadap makanan dan minuman jadi per

kapita per tahun mengalami peningkatan rata-rata sebesar 23,6 persen.

Kesadaran akan pentingnya kesehatan semakin meningkat seiring dengan

majunya tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat. Hal ini berpengaruh

terhadap penataan pola makan dalam upaya mencapai tingkat kesehatan yang

optimal. Pemilihan makanan tidak hanya didasarkan pada kelezatannya, tetapi

juga khasiat yang terkandung dalam pangan tersebut. Pangan yang dikonsumsi

harus memiliki efek yang menyehatkan. Banyak usaha yang ditempuh masyarakat

agar kondisi fisiknya tetap baik atau tetap sehat. Salah satu upaya yang dilakukan

adalah dengan mengkonsumsi minuman kesehatan. Produk minuman kesehatan

digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu minuman berenergi, minuman isotonik dan

minuman susu fermentasi2.

Susu fermentasi merupakan produk olahan susu yang telah difermentasi

dengan cara menginokulasikan bakteri (starter) pembentuk asam laktat (LAB).

2 Tria. K. 2007. Bugar dengan Minuman Kesehatan. http://www.jadilangsing.com (diakses

Agustus 2009)

Page 20: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

3

Tujuan utama diproduksinya susu fermentasi adalah untuk memperpanjang daya

simpan susu karena mikroorganisme perusak sulit tumbuh pada suasana asam dan

kondisi kental (Susilorini, 2006).

Susu fermentasi menjadi salah satu pangan fungsional. Pangan fungsional

adalah pangan yang tidak hanya memberikan zat-zat esensial pada tubuh, tetapi

juga memberikan efek perlindungan bagi tubuh terhadap gangguan berbagai

macam penyakit3. Susu fermentasi dipercaya mengandung zat gizi yang baik serta

memiliki khasiat terhadap kesehatan manusia terutama saluran pencernaan.

Secara komersial, produk susu fermentasi telah banyak ditemui di pasar

Indonesia seperti yoghurt dan kefir. Namun produk susu fermentasi lain seperti

koumiss belum banyak dikenal4. Yoghurt selain memiliki flavor yang disukai

ternyata juga memiliki dampak yang sangat baik bagi kesehatan. Hal ini

dikarenakan yoghurt mengandung mikroba yang menguntungkan bagi kesehatan.

Kemajuan teknologi mendukung produk seperti yoghurt untuk mengalami

perubahan dan penambahan dengan unsur lain sehingga diklaim dapat

meningkatkan kualitas kesehatan orang yang mengkonsumsinya.

Berdasarkan laporan ACNielsen tahun 2003, minuman yoghurt merupakan

produk yang memiliki pertumbuhan yang paling cepat diantara produk makanan

dan minuman lainnya yang memiliki total penjualan sekitar satu milyar Dollar di

seluruh dunia. Cina berada di daftar teratas yang memiliki laju pertumbuhan 49

persen setiap tahunnya5.

Pertumbuhan minuman probiotik juga diperkuat laporan dari Datamonitor

yang menunjukkan bahwa semua kategori pangan fungsional sedang mengalami

perkembangan. Pertumbuhan tersebut diperkirakan akibat iklan yang gencar dan

faktor produk yang disukai oleh konsumen. Data mengenai produksi yoghurt pada

tahun 2002 sampai 2005 dapat dilihat pada Tabel 2.

3 Hariyadi. P. 2007. Mencermati Label dan Iklan Pangan. http://www.ipb.ac.id (diakses Agustus

2009) 4 Apriyantono. A. 2004. Susu Fermentasi. http://groups.yahoo.com.group/halal-baik-

enak/message/604 (diakses Agustus 2009) 5 Food Review. Minuman Probiotik Tumbuh Paling Cepat. Vol II. No 3. Maret 2007)

Page 21: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

4

Tabel 2. Produksi Yoghurt di Indonesia Pada Tahun 2002-2005 Tahun Produksi (Liter) Nilai (000 Rp) Pertumbuhan (%)

2002 1.039.279 8.985.642 -

2003 1.536.824 11.356.826 26.39

2004 1.682.642 13.475.394 18.65

2005 1.765.031 30.438.258 125.88 Sumber : BPS, 2008

Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa tingkat produksi yoghurt mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat berdampak positif karena dengan

laju pertumbuhan yang semakin meningkat tersebut mengindikasikan bahwa

kemungkinan ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, diantaranya

adalah semakin meningkatnya tingkat konsumsi yoghurt atau dapat juga semakin

banyaknya produsen yoghurt sehingga produksinya meningkat.

Semakin meningkatnya kebutuhan yoghurt dalam negeri salah satunya

dapat dilihat dari semakin besarnya nilai impor yoghurt dan semakin kecilnya

nilai ekspor yoghurt. Secara keseluruhan, Departemen Perindustrian mencatat

jumlah impor yoghurt nasional yang selalu meningkat dari tahun 2004 sampai

dengan tahun 2007. Pada tahun 2008 memang terjadi penurunan jumlah impor

yoghurt, tetapi hal ini juga diimbangi oleh peningkatan jumlah ekspor yoghurt.

Data tentang volume impor dan ekspor yoghurt nasional bisa dilihat di Tabel 3.

Tabel 3. Volume Impor dan Ekspor Yoghurt Nasional Tahun 2004-2008

No Tahun Impor Ekspor Berat (Kg) Nilai (US$) Berat (Kg) Nilai (US$)

1. 2004 172.027 244.769 704.763 878.43

2. 2005 169.396 293.988 336.982 743.494

3. 2006 713.311 712.768 146.341 213.335

4. 2007 1.481.554 1.502.598 126.046 284.045

5. 2008 (Jan-Okt) 734.985 770.089 234.861 660.077 Sumber: Departemen Perindustrian,2009 (dalam Indriyani, 2009)

Berdasarkan Tabel 3 tersebut, dapat dilihat bahwa dari tahun 2006, volume

impor yoghurt selalu lebih tinggi dari nilai ekspornya. Hal ini bisa menjelaskan

bahwa kebutuhan yoghurt nasional lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan

produksi dalam negeri. Sedangkan pada tahun 2008, volume ekspor mengalami

Page 22: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

5

peningkatan sebesar 112,18 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai ekspor

yang meningkat ini menunjukkan bahwa industri dalam negeri yang mulai

berkembang.

Salah satu perusahaan yoghurt yang berada di Kabupaten Bogor adalah

Dafarm, tepatnya perusahaan ini berada di Kecamatan Ciampea. Perusahaan

Dafarm merupakan bagian dari unit usaha peternakan Pondok Pesantren Darul

Fallah yang telah beroperasi selama 2 tahun. Karena perusahaan tersebut relatif

masih baru dan belum pernah dilakukan studi kelayakan terhadap usaha yang

sedang dijalankannya, maka diperlukan adanya studi kelayakan mengenai Dafarm

untuk melihat kelayakan dan kelangsungan usahanya.

1.2. Perumusan Masalah

Pembangunan sumber daya manusia yang unggul membutuhkan berbagai

faktor pendukung, salah satu faktor tersebut adalah asupan gizi yang baik.

Diantara makanan atau minuman yang dibutuhkan untuk mendapatkan asupan gizi

yang baik adalah susu. Susu merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi.

Kandungan gizinya lengkap dan sifat gizinya mudah dicerna dan diserap oleh

tubuh. Saat ini, konsumsi susu masyarakat Indonesia masih sangat rendah.

Konsumsi susu per kapita per tahun masyarakat Indonesia hanya sekitar 7 liter per

tahun, sedangkan konsumsi susu masyarakat Eropa mencapai 100 liter per tahun.

Data tentang konsumsi susu per kapita masyarakat Indonesia bisa dilihat pada

Tabel 4.

Tabel 4. Konsumsi Ternak Per Kapita Per Tahun Produk Peternakan 2007-2008

No Komoditi Tahun

2007 2008

1 Daging (Kg) 8,37 7,75

2 Telur (Kg) 20,64 17,42

3 Susu (Kg) 7,12 6,92 Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan, 2009

Dari Tabel 4 tersebut dapat dilihat bahwa konsumsi susu pada tahun 2008

lebih rendah dari tahun 2007. Rendahnya konsumsi susu tersebut bisa diakibatkan

oleh image masyarakat yang menganggap susu sebagai komoditi yang mahal dan

Page 23: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

6

mewah. Sebagai solusi dari masalah ini diperlukan adanya produk susu yang

terjangkau oleh daya beli masyarakat, khususnya oleh kalangan menengah ke

bawah. Salah satu produk susu dengan harga yang cukup murah adalah yoghurt

buatan Dafarm. Yoghurt ini dijual dengan harga Rp 500 untuk kemasan 45 ml dan

Rp 1.000 untuk kemasan 80 ml. Harga ini cukup terjangkau oleh anak sekolah

yang merupakan target pasar utama Dafarm saat ini.

Dafarm merupakan salah satu pemain baru dalam industri susu di

Kabupaten Bogor atau tepatnya di Kecamatan Ciampea. Dafarm hadir dengan

produknya yaitu yoghurt untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan pangan.

Adanya perbedaan yang besar antara angka konsumsi dengan angka produksi susu

ini merupakan peluang yang sangat baik bagi Dafarm untuk mengembangkan

usahanya. Selain itu, potensi pengembangan atau peningkatan produksi yoghurt di

Dafarm sendiri juga terlihat dari permintaan yoghurt oleh para distributor yang

setiap minggu rata-rata meminta sebanyak 17.000 stik atau sebanyak 68.000 stik

per bulan. Sedangkan selama lima bulan pertama di tahun 2009 ini Dafarm baru

bisa memproduksi rata-rata 27.220 stik setiap bulannya. Artinya Dafarm sejauh

ini baru mampu memenuhi sekitar 40% dari total permintaan yang ada. Disini

terlihat adanya gap yang besar antara permintaan dan pemenuhan permintan.

Data tentang volume penjualan yoghurt Dafarm tahun 2009 bisa dilihat pada

Tabel 5.

Tabel 5. Perkembangan Volume Penjualan Yoghurt Dafarm Tahun 2009 Bulan Jumlah Penjualan (Stik) Jumlah Penjualan (Liter)

Januari 25.360 887,60

Februari 31.060 1.141,70

Maret 46.050 1.650,25

April 10.712 374,92

Mei 22.920 802,20 Sumber : Dafarm, 2009

Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran produk yoghurt

Dafarm tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Dengan

demikian, pasar dapat menyerap seluruh yoghurt yang diproduksi oleh

Page 24: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

7

perusahaan. Saat ini permintaan yang ada lebih banyak datang dari para

distributor untuk dipasarkan ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang dan Bekasi, sedangkan yang langsung di pasarkan ke konsumen hanya

sekitar 5 persen saja.

Meskipun demikian, produk yang ditawarkan Dafarm harus mampu

memposisikan diri sebagai produk yang terjangkau dan berbeda dengan produk

susu fermentasi lain yang beredar di Indonesia. Adapun beberapa merek minuman

susu fermentasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 6. Daftar Merek Minuman Susu Fermentasi di Indonesia Merek Produsen

Yakult PT. Yakult Indonesia Persada

Vitacharm PT. Pola Sehat Industri

Activia PT. Danone Indonesia

Bio Kul PT. Diamond Cold Storage

Yo’lite PT. Cisarua Mountain Dairy

Nice PT. Indomurni Dairy Industry

Duton Milk PT. Nirwana Lestari

Calpico PT. Milko Beverage Industry

Elle & Vire PT. Sukanda Djaya

Emmi PT. Indoguna Utama

Queen Yoghurt Perusahaan Queen Bandung

Taurus Bio Yoghurt PT. Fajar Taurus Indonesia Sumber : Masrurah, 2009

Berbagai merek susu fermentasi yang ada di Tabel 4 sebenarnya tidak

langsung menjadi pesaing Dafarm karena segmen pasar mereka dan Dafarm

berbeda. Tetapi semua merek tersebut bisa mengancam pasar Dafarm seandainya

mereka juga memasuki pasar menengah ke bawah. Selain pesaing-pesaing yang

telah berskala nasional tersebut, Dafarm juga menghadapi persaingan dari

produsen skala lokal. Ada beberapa produsen yoghurt baik yang tercatat pada

Dinas Perindustrian dan Perdagangan karena memiliki TDI (Tanda Daftar

Industri) maupun yang berskala home industry yang menjadi pesaing Dafarm di

Page 25: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

8

wilayah Bogor. Nama-nama produsen pesaing Dafarm yang berada di wilayah

Bogor tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 7. Daftar Produsen Yoghurt di Kota dan Kabupaten Bogor Tahun 2009 No Nama Perusahaan Alamat Usaha Kapasitas Produksi

Terpasang per Tahun (L) 1 PT Fajar Ahad Mandiri Desa Banjarwangi,

Kec. Ciawi 20.000

2 Riri Yoghurt Desa Pasir Buncir, Kec. Caringin

9.000

3 Murita Yoghurt Desa Pasir Buncir, Kec. Caringin

8.000

4 PP Darul Fallah (Dafarm)

Desa Cibanteng, Kec. Ciampea

20.000

5 PT Bambino Boga Persada

Jalan Pajajaran, Bogor Timur

6.000

6 PT Trias Sukses Dinamika

Jalan Raya Tajur 31.500

Sumber: Indriyani (2009)

Karena itu diperlukan analisis studi kelayakan mengenai Dafarm untuk

melihat kelayakan dan kelangsungan usaha dalam menghadapi persaingan agar

eksistensinya di industri minuman jadi tetap terjaga. Selain menganalisis

kelayakan usaha yang ada saat ini, dalam penelitian ini juga dilakukan analisis

tentang pengembangan usaha dengan meningkatkan kapasitas produksi.

Peningkatan kapasitas produksi ini diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar

yang masih tersedia dan juga untuk memanfaatkan kapasitas produksi mesin yang

masih belum terpakai. Permintaan pasar yoghurt Dafarm baru bisa dipenuhi

sekitar 40 persen selama 5 bulan pertama di tahun 2009. Sementara itu, kapasitas

produksi terpasang yang dimiliki Dafarm adalah sekitar 1.700 liter per bulan,

sedangkan yang terpakai saat ini baru 1.400 liter per bulan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan yang

akan dikaji dalam penelitian sebagai berikut :

1) Bagaimana kelayakan usaha Dafarm dilihat dari aspek teknis, aspek hukum,

aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek pasar?

2) Bagaimana kelayakan finansial usaha Dafarm, apabila usaha ini dilakukan

dalam 2 pola, yaitu pola I adalah usaha yang telah dilaksanakan saat ini, dan

pola II adalah pengembangan usaha dengan memanfaatkan kapasitas

maksimal mesin produksi?

Page 26: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

9

3) Bagaimana sensitivitas usaha Dafarm, apabila terjadi perubahan pada faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi manfaat dan biaya?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

1) Menganalisis kelayakan usaha Dafarm dilihat dari aspek teknis, aspek hukum,

aspek manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek pasar.

2) Menganalisis kelayakan finansial usaha Dafarm, apabila usaha ini dilakukan

dalam 2 pola, yaitu pola I adalah usaha yang telah dilaksanakan saat ini, dan

pola II adalah pengembangan usaha dengan memanfaatkan kapasitas

maksimal mesin produksi.

3) Menganalisis sensitivitas usaha Dafarm, apabila terjadi perubahan pada faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi manfaat dan biaya.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :

1) Sebagai bahan masukan informasi bagi perusahaan untuk melihat kelayakan

usaha yang sedang dijalankan dan kelayakan pengembangan usaha serta

sensitivitas usahaa guna mempertahankan posisi perusahaan pada tempat yang

kompetitif dalam industri makanan dan minuman jadi.

2) Sebagai bahan referensi atau informasi untuk penelitian selanjutnya mengenai

Studi Kelayakan Bisnis.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

. Penelitian ini dilaksanakan di Dafarm, yaitu unit usaha peternakan Pondok

Pesantren Darul Fallah yang berlokasi di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor,

Jawa Barat. Fokus penelitian yaitu pada analisis kelayakan usaha pengolahan susu

segar menjadi yagurt ditinjau dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen,

aspek hukum, aspek sosial ekonomi dan lingkungan serta aspek finansial.

Page 27: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Yoghurt

Yoghurt didefinisikan sebagai produk yang diperoleh dari susu yang telah

dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri sampai diperoleh keasaman

bau dan rasa yang khas, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang

diizinkan. Definisi lain mengenai yoghurt dikemukakan oleh Rahayu dan

Sudarmadji (1998). Yoghurt adalah bahan pangan hasil fermentasi susu oleh

bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophilus)

yang mempunyai flavor khas, tekstur semi padat dan halus, kompak dengan rasa

asam yang segar. Hasil fermentasi susu oleh bakteri asam laktat tersebut

menghasilkan bentuk atau konsistensi yang menyerupai pudding.

Secara sederhana fermentasi didefinisikan sebagai proses menghasilkan

suatu produk dengan memanfaatkan jasa mikroorganisme (sering disebut juga

dengan mikroba). Fermentasi merupakan metode tertua pengolahan susu yang

mampu memperpanjang masa simpan susu. Pengolahan susu menjadi yoghurt

telah dikembangkan kurang lebih 2.000 tahun yang lalu oleh penduduk Balkan.

Namun manfaat yoghurt bagi kesehatan baru mulai populer pada tahun 1908

ketika seorang peneliti berkebangsaan Rusia bernama Ellie Metchnikoff membuat

hipotesis yang mengatakan bahwa ada hubungan erat antara umur panjang

penduduk kawasan Balkan dengan kebiasaan mereka mengkonsumsi susu

fermentasi.

Menurut Metchnikoff, dengan mengkonsumsi yoghurt maka akan

meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam sistem pencernaan khususnya usus

halus. Oleh karena itu, para pengkonsumsi yoghurt umumnya jarang menderita

penyakit akibat cemaran mikroba, seperti influenza dan diare. Fakta penduduk

Balkan yang ditemukan Metchnikoff tersebut kemudian melahirkan teori panjang

usia dan tetap awet muda (Metchnikoff longevity-without-aging theory)6. Hasil

temuan Metchnikoff tersebut menimbulkan kesadaran pentingnya mengkonsumsi

yoghurt di seluruh dunia.

6 Efi. Manfaat Yoghurt. 2007. http://nuwowaway.multiply.com/reviews/item/13 (diakses Agustus

2009)

Page 28: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

11

Saat ini minuman yoghurt sudah dikenal oleh banyak bangsa dan

berkembang ke seluruh dunia. Berikut terdapat beberapa istilah yang digunakan

untuk menyebut produk yoghurt dari beberapa negara di antaranya adalah Jugurt

(Turki), Dahee (India), Filmjolk (Skandinavia), Tarho (Hongaria), Naja

(Bulgaria), Kissel mleka (Balkan), Zabady (Mesir dan Sudan), Mast (Iran), Roba

(Irak), Mazun (Armenia), Tiaourti (Yunani), Cieddu (Italia), Mezzoradu (Sisilia),

Fiili (Finlandia), dan Leban (Libanon).

Negara-negara seperti Turki, Perancis, Mesir, India, Yunani, Bulgaria dan

Rusia telah menggunakan yoghurt sebagai minuman sehari-hari, bahkan yoghurt

digunakan dalam berbagai bentuk menu masakan. Contoh menu masakan yang

menggunakan yoghurt adalah Shish Kebab atau Satai khas Turki, Pilaf (nasi

berbumbu khas Turki), Tandoori (daging/ayam panggang dari India). Di negara-

negara Eropa khususnya Perancis, yoghurt sering dijadikan pengganti krim, baik

krim pekat (double cream) maupun krim encer (single cream).

2.2. Jenis Yoghurt

Beberapa jenis susu fermentasi diantaranya adalah yoghurt, susu

asidofilus, kefir dan koumiss. Namun tidak semua beredar di Indonesia dalam

bentuk siap minum. Bakteri Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgarius dan

Streptococcus thermophilus sebagai kultur starter.

Yoghurt dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, berdasarkan perbedaan

metode pembuatannya, tipe yoghurt dibagi menjadi dua jenis, yaitu set yoghurt

dan stirred yoghurt. Klasifikasi ini berdasarkan pada sistem pembuatannya dan

struktur fisik dari koagulan. Set yoghurt adalah produk dimana pada waktu

inkubasi atau fermentasi susu berada dalam kemasan kecil, sehingga

memungkinkan koagulannya tidak berubah (Rahman et al., 1992). Sedangkan

pada pembuatan yoghurt stirred, proses fermentasi susu dilakukan pada tangki

atau wadah yang besar dan setelah inkubasi barulah produk dikemas dalam

kemasan kecil, sehingga memungkinkan koagulannya rusak atau pecah sebelum

pendinginan dan pengemasan selesai (Helferich dan Westhoff dalam Rahman et

al., 1992).

Berdasarkan kadar lemaknya yoghurt dibagi menjadi : (1) yoghurt

berkadar lemak penuh (di atas 3.0 persen), (2) yoghurt medium (0.5-3.0 persen)

Page 29: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

12

dan (3) yoghurt berkadar lemak rendah (0.5 atau kurang). Sedangkan berdasarkan

kekentalannya, yoghurt dikenal ada dua macam, yaitu puding yoghurt yang

bersifat kental dan drink yoghurt yang berasal dari pengenceran yoghurt hasil

fermentasi serta penurunan pH sampai mencapai kurang dari empat dan

penambahan stabilizer. Penambahan gula untuk meningkatkan cita rasa, serta

pemanasan untuk meningkatkan daya simpan. Terakhir dilakukan pengemasan

dengan kemasan cup plastik dan pasteurisasi untuk memperpanjang daya simpan.

Minuman yoghurt merupakan suatu emulsi. Ukuran partikel emulsi yang

optimum adalah nol koma lima sampai satu koma lima mikron, dan pada ukuran

partikel lima koma nol sampai sepuluh koma nol mikron yoghurt yang dihasilkan

bersifat kasar (Sutheim dalam Setiawan, 2006). Sedangkan berdasarkan flavornya

yoghurt dibedakan menjadi : natural yoghurt atau plain yoghurt, yaitu yoghurt

tanpa penambahan flavor lain sehingga rasa asamnya sangat tajam, dan fruit

yoghurt, yaitu yoghurt yang diberi flavor atau jus buah dan zat pewarna.

Menurut Rahman et al. (1992), masih sering dijumpai produk-produk

yoghurt lain yang telah dimodifikasi, antara lain :

1) Yoghurt pasteurisasi, yaitu yoghurt yang setelah proses inkubasi lalu

dipasteurisasi untuk memperpanjang umur simpannya.

2) Yoghurt beku, yaitu yoghurt yang disimpan pada suhu beku.

3) Dietic yoghurt, yaitu yoghurt yang dibuat dengan rendah kalori, rendah

laktosa, ataupun ditambahkan vitamin atau protein.

4) Konsentrat yoghurt, yaitu yoghurt dengan total padatan sekitar 24 persen atau

yoghurt kering dengan total padatan sekitar 90 sampai 94 persen.

2.3. Manfaat Yoghurt

Yoghurt pada umumnya mengandung komposisi gizi atau nutrisi yang

hampir sama dengan komponen susu segar sebagai bahan baku utamanya. Namun

terdapat komponen lain sebagai hasil aktivitas bakteri yoghurt. Terdapat beberapa

peningkatan dan penurunan terhadap asam amino tertentu selama terjadinya

proses fermentasi, tetapi perubahan yang terjadi tidak signifikan (Helferich dan

Westhoff, 1980).

Dalam yoghurt terkandung Kalori, Protein, Karbohidrat, Kalsium dan

Potasium yang lebih tinggi dibandingkan susu segar, tetapi kandungan lemaknya

Page 30: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

13

lebih rendah. Hasil analisis kandungan gizi susu dan yoghurt oleh Tamime dan

Robinson dapat dilihat pada Tabe 6.

Tabel 8. Kandungan Gizi Susu dan Yoghurt Tiap 100 g No Kandungan (unit/100 g) Susu Yoghurt

1 Kalori 67,5 72

2 Protein (g) 3,5 3,9

3 Lemak (g) 4,25 3,4

4 Karbohidrat (g) 4,75 4,9

5 Kalsium (mg) 119 145

6 Sodium (mg) 50 47

7 Potassium (mg) 152 186 Sumber : Tamime dan Robinson, 1989

Yoghurt dapat mensuplai hampir seluruh asam amino esensial dan nutrisi

lainnya, tetapi yoghurt tidak cukup mengandung vitamin C, vitamin B komplek

dan mineral besi (Helferich dan Westhoff, 1980). Vitamin B komplek akan

digunakan oleh bakteri dalam proses fermentasi, sehingga yoghurt akan

kekurangan vitamin B komlek.

Yoghurt dipercaya dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan

manusia. Bakteri baik yang terdapat dalam yoghurt sangat diperlukan untuk

membantu jalannya pencernaan. Di dalam saluran usus manusia terdapat lebih

dari 100 triliyun bakteri yang terdiri dari sekitar 100 spesies. Bakteri-bakteri

tersebut bersama dengan mikroba lain secara kolektif membentuk kelompok

masyarakat mikroba di dalam tubuh manusia yang disebut mikroflora usus atau

kadang-kadang secara singkat hanya disebut sebagi flora usus (Winarno et al,

2003).

Menurut Winarno et al. (2003), mikroflora usus mengandung bakteri

tertentu yang dapat digolongkan dalam kelompok yang membantu kesehatan dan

kelompok lain yang bersifat patogen. Jika jumlah bakteri yang merugikan

(patogen) melebihi jumlah bakteri yang menguntungkan, maka akan terjadi

gangguan pada pencernaan dan mengganggu sistem kekebalan tubuh sehingga

menyebabkan sakit.

Page 31: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

14

Banyak spesies bakteri yang menguntungkan bagi kesehatan, sebagian

besar merupakan bakteri asam laktat (Lactobacilli, Streptococci, Enterococci, dan

Bifidobacteria). Beberapa bakteri asam laktat telah diketahui mampu menekan

produksi senyawa karsinogen dalam usus dan mampu menstimulasi immune

response sedemikian rupa sehingga fungsi pencegahan kanker dan berbagai

penyakit infeksi dapat ditangani.

Menurut Robinson (1999), terdapat beberapa efek kesehatan (Theraupetic

purposes) yang telah dibuktikan dengan mengkonsumsi susu fermentasi, yaitu :

memacu pertumbuhan karena dapat meningkatkan pencernaan dan penyerapan

zat-zat gizi, dapat mengurangi atau membunuh bakteri jahat dalam saluran

pencernaan, dapat menormalkan kerja usus besar (mengatasi konstipasi dan diare),

memiliki efek anti kanker, dapat mengatasi masalah Lactose intolerance, berperan

dalam detoksifikasi dan mengatasi stress, serta mengontrol kadar kolesterol dalam

darah dan tekan darah.

Lactose intolerance merupakan suatu gejala tidak tahan terhadap laktosa

susu sehingga menyebabkan diare. Hal ini disebabkan defisiensi atau kekurangan

enzim pencerna laktase. Enzim laktase diperlukan untuk memecah laktosa

menjadi glukosa dan galaktosa. Menurut Winarno et al. (2003), susu yang telah

mengalami fermentasi dapat menurunkan 25 persen kadar laktosa yang ada,

sehingga tersisa sekitar 75 persen. Hasilnya, penderita Lactose intolerance dapat

mengkonsumsi produk fermentasi susu, dengan tidak menyebabkan gejala-gejala

yang merugikan.

2.4. Proses Pembuatan Yoghurt

Yogurt secara tradisional dibuat dengan cara memanaskan susu sampai

volumenya menjadi dua pertiga dari volume sebelumnya. Starter yang digunakan

adalah yoghurt dari hasil produksi sebelumnya, serta diinkubasi pada suhu kamar

sampai terbentuk koagulum yang kompak atau biasanya berjangka waktu sampai

satu malam (Puspitasari, 1996).

Pada pembuatan yoghurt diperlukan beberapa persiapan dan pengolahan

awal sampai didapatkan susu yang siap untuk difermentasi dan menghasilkan

yoghurt. Persiapan yang dilakukan meliputi pelarutan susu sapi dan gula,

Page 32: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

15

pemanasan awal, homogenisasi, pasteurisasi, pendinginan, penambahan kultur

starter dan inkubasi (Tamime dan Robinson, 1989).

Pelarutan dilakukan dengan cara memasukkan susu sapi dan gula ke dalam

wadah sambil diaduk secara perlahan sampai merata. Susu sapi yang telah

dilarutkan dengan gula dipanaskan sampai suhunya mencapai 70°C. Perlakuan

pemanasan tersebut diperlukan sebagai proses pemanasan awal sebelum masuk ke

mesin homogen (homogenizer) (Tamime dan Robinson, 1989).

Proses homogenisasi dilakukan dengan menggunakan mesin homogen

(homogenizer) dengan tekanan sebesar 2400 Psi. Tujuan dilakukannya proses

homogenisasi adalah untuk menurunkan diameter rata-rata globula lemak menjadi

kurang dari 2 mikron, memperbaiki viskositas yoghurt karena terjadi peningkatan

absorbsi globula lemak terhadap misel kasein, menurunkan sineresis, susu

menjadi lebih putih dan menjamin campuran lebih homogen (Tamime dan

Robinson, 1989).

Pasteurisasi dilakukan pada suhu 85-90°C selama 15 menit. Proses

pasteurisasi susu sebelum fermentasi bertujuan untuk (1) mendenaturasi whey

protein (albumin dan globulin) agar susu yang dihasilkan lebih kental, (2)

menghilangkan kandungan mikroba awal yang terdapat dalam susu agar

pertumbuhan dari mikroba starter tidak tersaingi pada masa pertumbuhan, (3)

mengurangi jumlah O2 dalam susu, yang secara normal bersifat mikroaerofilik

sehingga bakteri yoghurt dapat berkembang biak dengan baik dan (4) merusak

protein dalam batas-batas tertentu, sehingga dapat dimanfaatkan dengan mudah

oleh kultur yoghurt untuk pertumbuhannya (Tamime dan Robinson, 1989).

Pendinginan dilakukan untuk menurunkan suhu susu pasca pasteurisasi

secara cepat dan menyiapkan suhu susu untuk proses fermentasi yaitu antara 40-

45°C. Suhu tersebut merupakan suhu yang paling optimum untuk media

pertumbuhan starter yoghurt yang ditambahkan (Puspadewi, 2005).

Penambahan kultur starter ke dalam susu menggunakan dosis yang telah

ditentukan sebelumnya. Kultur starter yang ditambahkan merupakan kultur

campuran yang terdiri dari Lactobacilus bulgarius dan Streptococcus

thermophilus (Puspadewi, 2005).

Page 33: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

16

Inkubasi merupakan proses fermentasi yang dilakukan di dalam inkubator

yang suhunya diatur pada kisaran 40-45°C. Proses fermentasi (inkubasi)

dihentikan setelah terbentuk struktur susu yang menggumpal dan memiliki

karakteristik pH atau derajat keasaman antara 4,4-4,6. Hasil fermentasi susu

tersebut dinamakan stirred yoghurt yang sudah jadi disimpan pada suhu dingin

(refrigerator) (Tamime dan Robinson, 1989).

2.5. Minuman Yoghurt

Minuman yoghurt diperoleh dari pengenceran yoghurt hasil fermentasi

serta penurunan pH sampai mencapai < 4 dan penambahan stabilizer. Dilakukan

penambahan gula untuk meningkatkan cita rasa, serta pemanasan untuk

meningkatkan daya simpan. Terakhir dilakukan pengemasan dengan kemasan cup

plastik dan pasteurisasi untuk memperpanjang daya simpan. Minuman yoghurt

merupakan suatu emulsi. Ukuran partikel emulsi yang optimum adalah 0,5-1,5

mikron, dan pada ukuran partikel 5,0-10,0 mikron yoghurt yang dihasilkan

bersifat kasar.

Selama proses pengolahan, terutama pengemasan dengan kemasan cup

plastik, yaitu sebelum dicup, minuman yoghurt diberi perlakuan pasteurisasi.

Demikian juga cup beserta plastiknya harus disterilisasi terlebih dahulu agar tidak

menjadi sumber kontaminan. Kontaminan berupa jasad renik dapat menyebabkan

kerusakan yang tidak diinginkan. Pasteurisasi adalah pemanasan pada suhu di

bawah 100°C selama waktu tertentu dengan tujuan untuk membunuh mikroba

patogen dan sebagian mikroba penyebab kebusukan.

Pasteurisasi minuman biasanya dilakukan pada suhu antara 75-80°C

selama 30 menit, yaitu tanpa ditutup terlebih dahulu agar udara dapat keluar dari

minuman (exhausting). Exhausting perlu dilakukan pada minuman untuk

mencegah oksidasi oleh O2 dan menciptakan suasana anaerob di dalam minuman.

Setelah waktu pemanasan selesai, cup langsung ditutup lalu didinginkan secara

cepat dengan udara untuk mencegah pertumbuhan spora-spora jasad renik. Suhu

dan waktu pasteurisasi untuk setiap jenis minuman berbeda-beda, tergantung dari

derajat keasamannya (pH). Semakin tinggi pH, semakin tinggi suhu dan waktu

yang diperlukan. Minuman yoghurt tergolong minuman berasam tinggi karena

mempunyai pH di bawah 4,0. Makanan yang tergolong ke dalam asam tinggi

Page 34: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

17

tidak dirusak oleh bakteri pembentuk spora, sehingga tidak diperlukan proses

sterilisasi, cukup dengan proses pasteurisasi.

2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai yoghurt sebelumnya pernah dilakukan oleh Artayati

Harnasari (2009). Penelitian tersebut berjudul Analisis Proses Keputusan

Pembelian dan Kepuasan Konsumen Cimory Yoghurt Drink Shop Bogor. Tujuan

dari pnelitiannya adalah untuk mengidentifikasi karakteristik umum konsumen

yoghurt, menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut produk yoghurt, dan

merumuskan alternatif strategi pemasaran yoghurt Cimory. Hasil dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa karakteristik umum responden Cimory Yoghurt

Drink dilihat dari segi demografis adalah kalangan muda yang sebagian besar

adalah perempuan. Rata-rata responden berusia 20-24 tahun (30%), telah menikah

(52%) dan berdomisili di Jakarta. Motivasi responden dalam mengkonsumsi

Cimory Yoghurt Drink adalah manfaat kesehatan pencernaan. Hasil analisis

tingkat kepentingan dan kinerja menunjukkan atribut yang memiliki peringkat

kinerja tertinggi adalah pilihan rasa, sedangkan atribut yang memiliki peringkat

kinerja terendah adalah volume. Atribut yang perlu dipertahankan adalah pilihan

rasa, kandungan nutrisi dan informasi produk (label halal, izin BPOM RI dan

tanggal kadaluarsa. Strategi pemasaran yang direkomendasikan antara lain

membuat age group dengan segmentasi yang tepat untuk mendapatkan pasar

potensial.

Risman (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Strategi Pemasaran

Produk Dafa Yoghurt pada Unit Pengolahan Peternakan Yayasan Darul Fallah

Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, mengemukakan bahwa hasil analisis IFE

menunjukkan UUP Dafa memiliki posisi internal yang stabil dengan faktor

kekuatan yang paling berpengaruh adalah kualitas produk yang baik, sedangkan

faktor kelemahan adalah kurangnya diversifikasi produk serta kemasan kurang

menarik. Hasil analisis EFE terhadap lingkungan eksternal didapat faktor peluang

yang mempengaruhi pemasaran adalah pangsa pasar yang masih luas serta

ancaman yang dihadapi oleh UPP Dafa adalah isu produk yoghurt yang

mengandung melamin. Hasil analisis matrik IE menempatkan UPP Dafa pada

kuadran ke V, yaitu strategi Hold and Maintain (jaga dan pertahankan). Hasil

Page 35: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

18

analisis SWOT menghasilkan enam alternatif strategi yang dapat dijalankan UPP

Dafa yaitu : 1) Mempertahankan kualitas produk untuk menarik pelanggan, 2)

Menjalankan kerjasama dengan investor untuk perolehan modal, 3) Menambah

jaringan distribusi melalui kerjasama dengan agen-agen baru, 4) Melakukan riset

pemasaran, 5) Mempertahankan harga jual produk yang murah, dan 6) Melakukan

promosi produk yang lebih gencar dan efektif. Strategi pemasaran yang diperoleh

adalah kegiatan promosi yang harus dioptimalkan melalui media massa maupun

media cetak untuk menjangkau segmentasi, terget dan posisi yang telah ditentukan

oleh perusahaan. Inovasi produk perlu dilakukan dengan tetap mempertahankan

kualitas, harga jual yang murah dan melakukan kerjasama dengan agen baru.

Simatupang (2004) melakukan penelitian tentang analisis kelayakan

investasi pengembangan kemasan yoghurt menggunakan kemasan semi kaku pada

CV. Bintang Tiga. Tujuan penilitiannya antara lain menganalisis tingkat

kelayakan investasi pengembangan kemasan yoghurt dengan menggunakan

kemasan semi kaku. Hasilnya, berdasarkan hasil analisis kelayakan investasi

diperoleh bahwa proyek ini layak untuk dijalankan baik dari aspek pasar , teknis,

organisasi, dan finansial. Tingkat IRR yang diperoleh adalah sebesar 74,28

persen, Net B/C yang diperoleh sebesar 2,42 dan masa pembayaran kembali

selama 1 tahun 8 bulan.

Analisis sensitivitas dengan berbagai kombinasi skenario pada

peningkatan dan penurunan penjualan sebesar 10 persen, peningkatan biaya

operasional sebesar 21 persen dan perubahan tingkat suku bunga menjadi 27

persen, menunjukkan proyek ini umumnya layak untuk dijalankan. Analisis

switching value menghasilkan proyek masih memberikan keuntungan jika terjadi

penurunan pada tingkat penjualan maksimal sebesar 31,42 persen, masih

memberikan keuntungan jika terjadi peningkatan harga susu bubuk maksimal

125,27 persen dan masih memberikan keuntungan jika terjadi kenaikan harga gula

maksimal 616,56 persen.

Walaupun ketiga penelitian tersebut memiliki persamaan dengan

penelitian penulis dalam hal produk yang diteliti yaitu yoghurt, namun terdapat

perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa

penelitian di atas, misalnya pada penelitian Artayati Harnasari (2009) yang diteliti

Page 36: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

19

dari produk yoghurt tersebut adalah karakteristik konsumen yoghurt, kepuasan

konsumen dan strategi pemasaran yang tepat untuk produk yoghurt yang diteliti.

Tidak ada kesamaan metodologi antara penelitian Artayati dengan penelitian

penulis, karena penelitian ini mengkaji kelayakan usaha yang menggunakan

analisis aspek non finansial dan aspek finansial, sedangkan penelitian Artayati

menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction

Index (CSI) untuk mangkaji kepuasan konsumen.

Adapun perbedaan dengan penelitian Risman (2009) adalah pada topik

yang menjadi fokus kajian. Walaupun sama-sama meneliti perusahaan yoghurt

Dafarm, tetapi penelitian Risman (2009) mengambil topik tentang strategi

pemasaran produk yoghurt yang dihasilkan oleh Dafarm, sedangkan penelitian ini

mengambil topik tentang kelayakan usaha Dafarm saat ini dan kelayakan

pengembangan usaha tersebut dengan menambah kapasitas produksi.

Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Simatupang memang

memiliki kesamaan dalam hal komoditi dengan penelitian yang dilakukan penulis,

tetapi terdapat perbedaan dalam hal aspek yang diteliti. Simatupang (2004) dalam

penelitiannya fokus pada aspek pengembangan kemasan yoghurt menggunakan

kemasan semi kaku sedangkan penulis fokus pada aspek pengembangan kapasitas

produksi yoghurt.

Page 37: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Yoghurt

Yoghurt didefinisikan sebagai produk yang diperoleh dari susu yang telah

dipasteurisasi, kemudian difermentasi dengan bakteri sampai diperoleh keasaman

bau dan rasa yang khas, dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang

diizinkan. Definisi lain mengenai yoghurt dikemukakan oleh Rahayu dan

Sudarmadji (1998). Yoghurt adalah bahan pangan hasil fermentasi susu oleh

bakteri asam laktat (Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophilus)

yang mempunyai flavor khas, tekstur semi padat dan halus, kompak dengan rasa

asam yang segar. Hasil fermentasi susu oleh bakteri asam laktat tersebut

menghasilkan bentuk atau konsistensi yang menyerupai pudding.

Secara sederhana fermentasi didefinisikan sebagai proses menghasilkan

suatu produk dengan memanfaatkan jasa mikroorganisme (sering disebut juga

dengan mikroba). Fermentasi merupakan metode tertua pengolahan susu yang

mampu memperpanjang masa simpan susu. Pengolahan susu menjadi yoghurt

telah dikembangkan kurang lebih 2.000 tahun yang lalu oleh penduduk Balkan.

Namun manfaat yoghurt bagi kesehatan baru mulai populer pada tahun 1908

ketika seorang peneliti berkebangsaan Rusia bernama Ellie Metchnikoff membuat

hipotesis yang mengatakan bahwa ada hubungan erat antara umur panjang

penduduk kawasan Balkan dengan kebiasaan mereka mengkonsumsi susu

fermentasi.

Menurut Metchnikoff, dengan mengkonsumsi yoghurt maka akan

meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam sistem pencernaan khususnya usus

halus. Oleh karena itu, para pengkonsumsi yoghurt umumnya jarang menderita

penyakit akibat cemaran mikroba, seperti influenza dan diare. Fakta penduduk

Balkan yang ditemukan Metchnikoff tersebut kemudian melahirkan teori panjang

usia dan tetap awet muda (Metchnikoff longevity-without-aging theory)6. Hasil

temuan Metchnikoff tersebut menimbulkan kesadaran pentingnya mengkonsumsi

yoghurt di seluruh dunia.

6 Efi. Manfaat Yoghurt. 2007. http://nuwowaway.multiply.com/reviews/item/13 (diakses Agustus

2009)

Page 38: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

11

Saat ini minuman yoghurt sudah dikenal oleh banyak bangsa dan

berkembang ke seluruh dunia. Berikut terdapat beberapa istilah yang digunakan

untuk menyebut produk yoghurt dari beberapa negara di antaranya adalah Jugurt

(Turki), Dahee (India), Filmjolk (Skandinavia), Tarho (Hongaria), Naja

(Bulgaria), Kissel mleka (Balkan), Zabady (Mesir dan Sudan), Mast (Iran), Roba

(Irak), Mazun (Armenia), Tiaourti (Yunani), Cieddu (Italia), Mezzoradu (Sisilia),

Fiili (Finlandia), dan Leban (Libanon).

Negara-negara seperti Turki, Perancis, Mesir, India, Yunani, Bulgaria dan

Rusia telah menggunakan yoghurt sebagai minuman sehari-hari, bahkan yoghurt

digunakan dalam berbagai bentuk menu masakan. Contoh menu masakan yang

menggunakan yoghurt adalah Shish Kebab atau Satai khas Turki, Pilaf (nasi

berbumbu khas Turki), Tandoori (daging/ayam panggang dari India). Di negara-

negara Eropa khususnya Perancis, yoghurt sering dijadikan pengganti krim, baik

krim pekat (double cream) maupun krim encer (single cream).

2.2. Jenis Yoghurt

Beberapa jenis susu fermentasi diantaranya adalah yoghurt, susu

asidofilus, kefir dan koumiss. Namun tidak semua beredar di Indonesia dalam

bentuk siap minum. Bakteri Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgarius dan

Streptococcus thermophilus sebagai kultur starter.

Yoghurt dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, berdasarkan perbedaan

metode pembuatannya, tipe yoghurt dibagi menjadi dua jenis, yaitu set yoghurt

dan stirred yoghurt. Klasifikasi ini berdasarkan pada sistem pembuatannya dan

struktur fisik dari koagulan. Set yoghurt adalah produk dimana pada waktu

inkubasi atau fermentasi susu berada dalam kemasan kecil, sehingga

memungkinkan koagulannya tidak berubah (Rahman et al., 1992). Sedangkan

pada pembuatan yoghurt stirred, proses fermentasi susu dilakukan pada tangki

atau wadah yang besar dan setelah inkubasi barulah produk dikemas dalam

kemasan kecil, sehingga memungkinkan koagulannya rusak atau pecah sebelum

pendinginan dan pengemasan selesai (Helferich dan Westhoff dalam Rahman et

al., 1992).

Berdasarkan kadar lemaknya yoghurt dibagi menjadi : (1) yoghurt

berkadar lemak penuh (di atas 3.0 persen), (2) yoghurt medium (0.5-3.0 persen)

Page 39: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

12

dan (3) yoghurt berkadar lemak rendah (0.5 atau kurang). Sedangkan berdasarkan

kekentalannya, yoghurt dikenal ada dua macam, yaitu puding yoghurt yang

bersifat kental dan drink yoghurt yang berasal dari pengenceran yoghurt hasil

fermentasi serta penurunan pH sampai mencapai kurang dari empat dan

penambahan stabilizer. Penambahan gula untuk meningkatkan cita rasa, serta

pemanasan untuk meningkatkan daya simpan. Terakhir dilakukan pengemasan

dengan kemasan cup plastik dan pasteurisasi untuk memperpanjang daya simpan.

Minuman yoghurt merupakan suatu emulsi. Ukuran partikel emulsi yang

optimum adalah nol koma lima sampai satu koma lima mikron, dan pada ukuran

partikel lima koma nol sampai sepuluh koma nol mikron yoghurt yang dihasilkan

bersifat kasar (Sutheim dalam Setiawan, 2006). Sedangkan berdasarkan flavornya

yoghurt dibedakan menjadi : natural yoghurt atau plain yoghurt, yaitu yoghurt

tanpa penambahan flavor lain sehingga rasa asamnya sangat tajam, dan fruit

yoghurt, yaitu yoghurt yang diberi flavor atau jus buah dan zat pewarna.

Menurut Rahman et al. (1992), masih sering dijumpai produk-produk

yoghurt lain yang telah dimodifikasi, antara lain :

1) Yoghurt pasteurisasi, yaitu yoghurt yang setelah proses inkubasi lalu

dipasteurisasi untuk memperpanjang umur simpannya.

2) Yoghurt beku, yaitu yoghurt yang disimpan pada suhu beku.

3) Dietic yoghurt, yaitu yoghurt yang dibuat dengan rendah kalori, rendah

laktosa, ataupun ditambahkan vitamin atau protein.

4) Konsentrat yoghurt, yaitu yoghurt dengan total padatan sekitar 24 persen atau

yoghurt kering dengan total padatan sekitar 90 sampai 94 persen.

2.3. Manfaat Yoghurt

Yoghurt pada umumnya mengandung komposisi gizi atau nutrisi yang

hampir sama dengan komponen susu segar sebagai bahan baku utamanya. Namun

terdapat komponen lain sebagai hasil aktivitas bakteri yoghurt. Terdapat beberapa

peningkatan dan penurunan terhadap asam amino tertentu selama terjadinya

proses fermentasi, tetapi perubahan yang terjadi tidak signifikan (Helferich dan

Westhoff, 1980).

Dalam yoghurt terkandung Kalori, Protein, Karbohidrat, Kalsium dan

Potasium yang lebih tinggi dibandingkan susu segar, tetapi kandungan lemaknya

Page 40: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

13

lebih rendah. Hasil analisis kandungan gizi susu dan yoghurt oleh Tamime dan

Robinson dapat dilihat pada Tabe 6.

Tabel 8. Kandungan Gizi Susu dan Yoghurt Tiap 100 g No Kandungan (unit/100 g) Susu Yoghurt

1 Kalori 67,5 72

2 Protein (g) 3,5 3,9

3 Lemak (g) 4,25 3,4

4 Karbohidrat (g) 4,75 4,9

5 Kalsium (mg) 119 145

6 Sodium (mg) 50 47

7 Potassium (mg) 152 186 Sumber : Tamime dan Robinson, 1989

Yoghurt dapat mensuplai hampir seluruh asam amino esensial dan nutrisi

lainnya, tetapi yoghurt tidak cukup mengandung vitamin C, vitamin B komplek

dan mineral besi (Helferich dan Westhoff, 1980). Vitamin B komplek akan

digunakan oleh bakteri dalam proses fermentasi, sehingga yoghurt akan

kekurangan vitamin B komlek.

Yoghurt dipercaya dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan

manusia. Bakteri baik yang terdapat dalam yoghurt sangat diperlukan untuk

membantu jalannya pencernaan. Di dalam saluran usus manusia terdapat lebih

dari 100 triliyun bakteri yang terdiri dari sekitar 100 spesies. Bakteri-bakteri

tersebut bersama dengan mikroba lain secara kolektif membentuk kelompok

masyarakat mikroba di dalam tubuh manusia yang disebut mikroflora usus atau

kadang-kadang secara singkat hanya disebut sebagi flora usus (Winarno et al,

2003).

Menurut Winarno et al. (2003), mikroflora usus mengandung bakteri

tertentu yang dapat digolongkan dalam kelompok yang membantu kesehatan dan

kelompok lain yang bersifat patogen. Jika jumlah bakteri yang merugikan

(patogen) melebihi jumlah bakteri yang menguntungkan, maka akan terjadi

gangguan pada pencernaan dan mengganggu sistem kekebalan tubuh sehingga

menyebabkan sakit.

Page 41: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

14

Banyak spesies bakteri yang menguntungkan bagi kesehatan, sebagian

besar merupakan bakteri asam laktat (Lactobacilli, Streptococci, Enterococci, dan

Bifidobacteria). Beberapa bakteri asam laktat telah diketahui mampu menekan

produksi senyawa karsinogen dalam usus dan mampu menstimulasi immune

response sedemikian rupa sehingga fungsi pencegahan kanker dan berbagai

penyakit infeksi dapat ditangani.

Menurut Robinson (1999), terdapat beberapa efek kesehatan (Theraupetic

purposes) yang telah dibuktikan dengan mengkonsumsi susu fermentasi, yaitu :

memacu pertumbuhan karena dapat meningkatkan pencernaan dan penyerapan

zat-zat gizi, dapat mengurangi atau membunuh bakteri jahat dalam saluran

pencernaan, dapat menormalkan kerja usus besar (mengatasi konstipasi dan diare),

memiliki efek anti kanker, dapat mengatasi masalah Lactose intolerance, berperan

dalam detoksifikasi dan mengatasi stress, serta mengontrol kadar kolesterol dalam

darah dan tekan darah.

Lactose intolerance merupakan suatu gejala tidak tahan terhadap laktosa

susu sehingga menyebabkan diare. Hal ini disebabkan defisiensi atau kekurangan

enzim pencerna laktase. Enzim laktase diperlukan untuk memecah laktosa

menjadi glukosa dan galaktosa. Menurut Winarno et al. (2003), susu yang telah

mengalami fermentasi dapat menurunkan 25 persen kadar laktosa yang ada,

sehingga tersisa sekitar 75 persen. Hasilnya, penderita Lactose intolerance dapat

mengkonsumsi produk fermentasi susu, dengan tidak menyebabkan gejala-gejala

yang merugikan.

2.4. Proses Pembuatan Yoghurt

Yogurt secara tradisional dibuat dengan cara memanaskan susu sampai

volumenya menjadi dua pertiga dari volume sebelumnya. Starter yang digunakan

adalah yoghurt dari hasil produksi sebelumnya, serta diinkubasi pada suhu kamar

sampai terbentuk koagulum yang kompak atau biasanya berjangka waktu sampai

satu malam (Puspitasari, 1996).

Pada pembuatan yoghurt diperlukan beberapa persiapan dan pengolahan

awal sampai didapatkan susu yang siap untuk difermentasi dan menghasilkan

yoghurt. Persiapan yang dilakukan meliputi pelarutan susu sapi dan gula,

Page 42: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

15

pemanasan awal, homogenisasi, pasteurisasi, pendinginan, penambahan kultur

starter dan inkubasi (Tamime dan Robinson, 1989).

Pelarutan dilakukan dengan cara memasukkan susu sapi dan gula ke dalam

wadah sambil diaduk secara perlahan sampai merata. Susu sapi yang telah

dilarutkan dengan gula dipanaskan sampai suhunya mencapai 70°C. Perlakuan

pemanasan tersebut diperlukan sebagai proses pemanasan awal sebelum masuk ke

mesin homogen (homogenizer) (Tamime dan Robinson, 1989).

Proses homogenisasi dilakukan dengan menggunakan mesin homogen

(homogenizer) dengan tekanan sebesar 2400 Psi. Tujuan dilakukannya proses

homogenisasi adalah untuk menurunkan diameter rata-rata globula lemak menjadi

kurang dari 2 mikron, memperbaiki viskositas yoghurt karena terjadi peningkatan

absorbsi globula lemak terhadap misel kasein, menurunkan sineresis, susu

menjadi lebih putih dan menjamin campuran lebih homogen (Tamime dan

Robinson, 1989).

Pasteurisasi dilakukan pada suhu 85-90°C selama 15 menit. Proses

pasteurisasi susu sebelum fermentasi bertujuan untuk (1) mendenaturasi whey

protein (albumin dan globulin) agar susu yang dihasilkan lebih kental, (2)

menghilangkan kandungan mikroba awal yang terdapat dalam susu agar

pertumbuhan dari mikroba starter tidak tersaingi pada masa pertumbuhan, (3)

mengurangi jumlah O2 dalam susu, yang secara normal bersifat mikroaerofilik

sehingga bakteri yoghurt dapat berkembang biak dengan baik dan (4) merusak

protein dalam batas-batas tertentu, sehingga dapat dimanfaatkan dengan mudah

oleh kultur yoghurt untuk pertumbuhannya (Tamime dan Robinson, 1989).

Pendinginan dilakukan untuk menurunkan suhu susu pasca pasteurisasi

secara cepat dan menyiapkan suhu susu untuk proses fermentasi yaitu antara 40-

45°C. Suhu tersebut merupakan suhu yang paling optimum untuk media

pertumbuhan starter yoghurt yang ditambahkan (Puspadewi, 2005).

Penambahan kultur starter ke dalam susu menggunakan dosis yang telah

ditentukan sebelumnya. Kultur starter yang ditambahkan merupakan kultur

campuran yang terdiri dari Lactobacilus bulgarius dan Streptococcus

thermophilus (Puspadewi, 2005).

Page 43: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

16

Inkubasi merupakan proses fermentasi yang dilakukan di dalam inkubator

yang suhunya diatur pada kisaran 40-45°C. Proses fermentasi (inkubasi)

dihentikan setelah terbentuk struktur susu yang menggumpal dan memiliki

karakteristik pH atau derajat keasaman antara 4,4-4,6. Hasil fermentasi susu

tersebut dinamakan stirred yoghurt yang sudah jadi disimpan pada suhu dingin

(refrigerator) (Tamime dan Robinson, 1989).

2.5. Minuman Yoghurt

Minuman yoghurt diperoleh dari pengenceran yoghurt hasil fermentasi

serta penurunan pH sampai mencapai < 4 dan penambahan stabilizer. Dilakukan

penambahan gula untuk meningkatkan cita rasa, serta pemanasan untuk

meningkatkan daya simpan. Terakhir dilakukan pengemasan dengan kemasan cup

plastik dan pasteurisasi untuk memperpanjang daya simpan. Minuman yoghurt

merupakan suatu emulsi. Ukuran partikel emulsi yang optimum adalah 0,5-1,5

mikron, dan pada ukuran partikel 5,0-10,0 mikron yoghurt yang dihasilkan

bersifat kasar.

Selama proses pengolahan, terutama pengemasan dengan kemasan cup

plastik, yaitu sebelum dicup, minuman yoghurt diberi perlakuan pasteurisasi.

Demikian juga cup beserta plastiknya harus disterilisasi terlebih dahulu agar tidak

menjadi sumber kontaminan. Kontaminan berupa jasad renik dapat menyebabkan

kerusakan yang tidak diinginkan. Pasteurisasi adalah pemanasan pada suhu di

bawah 100°C selama waktu tertentu dengan tujuan untuk membunuh mikroba

patogen dan sebagian mikroba penyebab kebusukan.

Pasteurisasi minuman biasanya dilakukan pada suhu antara 75-80°C

selama 30 menit, yaitu tanpa ditutup terlebih dahulu agar udara dapat keluar dari

minuman (exhausting). Exhausting perlu dilakukan pada minuman untuk

mencegah oksidasi oleh O2 dan menciptakan suasana anaerob di dalam minuman.

Setelah waktu pemanasan selesai, cup langsung ditutup lalu didinginkan secara

cepat dengan udara untuk mencegah pertumbuhan spora-spora jasad renik. Suhu

dan waktu pasteurisasi untuk setiap jenis minuman berbeda-beda, tergantung dari

derajat keasamannya (pH). Semakin tinggi pH, semakin tinggi suhu dan waktu

yang diperlukan. Minuman yoghurt tergolong minuman berasam tinggi karena

mempunyai pH di bawah 4,0. Makanan yang tergolong ke dalam asam tinggi

Page 44: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

17

tidak dirusak oleh bakteri pembentuk spora, sehingga tidak diperlukan proses

sterilisasi, cukup dengan proses pasteurisasi.

2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai yoghurt sebelumnya pernah dilakukan oleh Artayati

Harnasari (2009). Penelitian tersebut berjudul Analisis Proses Keputusan

Pembelian dan Kepuasan Konsumen Cimory Yoghurt Drink Shop Bogor. Tujuan

dari pnelitiannya adalah untuk mengidentifikasi karakteristik umum konsumen

yoghurt, menganalisis kepuasan konsumen terhadap atribut produk yoghurt, dan

merumuskan alternatif strategi pemasaran yoghurt Cimory. Hasil dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa karakteristik umum responden Cimory Yoghurt

Drink dilihat dari segi demografis adalah kalangan muda yang sebagian besar

adalah perempuan. Rata-rata responden berusia 20-24 tahun (30%), telah menikah

(52%) dan berdomisili di Jakarta. Motivasi responden dalam mengkonsumsi

Cimory Yoghurt Drink adalah manfaat kesehatan pencernaan. Hasil analisis

tingkat kepentingan dan kinerja menunjukkan atribut yang memiliki peringkat

kinerja tertinggi adalah pilihan rasa, sedangkan atribut yang memiliki peringkat

kinerja terendah adalah volume. Atribut yang perlu dipertahankan adalah pilihan

rasa, kandungan nutrisi dan informasi produk (label halal, izin BPOM RI dan

tanggal kadaluarsa. Strategi pemasaran yang direkomendasikan antara lain

membuat age group dengan segmentasi yang tepat untuk mendapatkan pasar

potensial.

Risman (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Strategi Pemasaran

Produk Dafa Yoghurt pada Unit Pengolahan Peternakan Yayasan Darul Fallah

Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, mengemukakan bahwa hasil analisis IFE

menunjukkan UUP Dafa memiliki posisi internal yang stabil dengan faktor

kekuatan yang paling berpengaruh adalah kualitas produk yang baik, sedangkan

faktor kelemahan adalah kurangnya diversifikasi produk serta kemasan kurang

menarik. Hasil analisis EFE terhadap lingkungan eksternal didapat faktor peluang

yang mempengaruhi pemasaran adalah pangsa pasar yang masih luas serta

ancaman yang dihadapi oleh UPP Dafa adalah isu produk yoghurt yang

mengandung melamin. Hasil analisis matrik IE menempatkan UPP Dafa pada

kuadran ke V, yaitu strategi Hold and Maintain (jaga dan pertahankan). Hasil

Page 45: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

18

analisis SWOT menghasilkan enam alternatif strategi yang dapat dijalankan UPP

Dafa yaitu : 1) Mempertahankan kualitas produk untuk menarik pelanggan, 2)

Menjalankan kerjasama dengan investor untuk perolehan modal, 3) Menambah

jaringan distribusi melalui kerjasama dengan agen-agen baru, 4) Melakukan riset

pemasaran, 5) Mempertahankan harga jual produk yang murah, dan 6) Melakukan

promosi produk yang lebih gencar dan efektif. Strategi pemasaran yang diperoleh

adalah kegiatan promosi yang harus dioptimalkan melalui media massa maupun

media cetak untuk menjangkau segmentasi, terget dan posisi yang telah ditentukan

oleh perusahaan. Inovasi produk perlu dilakukan dengan tetap mempertahankan

kualitas, harga jual yang murah dan melakukan kerjasama dengan agen baru.

Simatupang (2004) melakukan penelitian tentang analisis kelayakan

investasi pengembangan kemasan yoghurt menggunakan kemasan semi kaku pada

CV. Bintang Tiga. Tujuan penilitiannya antara lain menganalisis tingkat

kelayakan investasi pengembangan kemasan yoghurt dengan menggunakan

kemasan semi kaku. Hasilnya, berdasarkan hasil analisis kelayakan investasi

diperoleh bahwa proyek ini layak untuk dijalankan baik dari aspek pasar , teknis,

organisasi, dan finansial. Tingkat IRR yang diperoleh adalah sebesar 74,28

persen, Net B/C yang diperoleh sebesar 2,42 dan masa pembayaran kembali

selama 1 tahun 8 bulan.

Analisis sensitivitas dengan berbagai kombinasi skenario pada

peningkatan dan penurunan penjualan sebesar 10 persen, peningkatan biaya

operasional sebesar 21 persen dan perubahan tingkat suku bunga menjadi 27

persen, menunjukkan proyek ini umumnya layak untuk dijalankan. Analisis

switching value menghasilkan proyek masih memberikan keuntungan jika terjadi

penurunan pada tingkat penjualan maksimal sebesar 31,42 persen, masih

memberikan keuntungan jika terjadi peningkatan harga susu bubuk maksimal

125,27 persen dan masih memberikan keuntungan jika terjadi kenaikan harga gula

maksimal 616,56 persen.

Walaupun ketiga penelitian tersebut memiliki persamaan dengan

penelitian penulis dalam hal produk yang diteliti yaitu yoghurt, namun terdapat

perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa

penelitian di atas, misalnya pada penelitian Artayati Harnasari (2009) yang diteliti

Page 46: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

19

dari produk yoghurt tersebut adalah karakteristik konsumen yoghurt, kepuasan

konsumen dan strategi pemasaran yang tepat untuk produk yoghurt yang diteliti.

Tidak ada kesamaan metodologi antara penelitian Artayati dengan penelitian

penulis, karena penelitian ini mengkaji kelayakan usaha yang menggunakan

analisis aspek non finansial dan aspek finansial, sedangkan penelitian Artayati

menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction

Index (CSI) untuk mangkaji kepuasan konsumen.

Adapun perbedaan dengan penelitian Risman (2009) adalah pada topik

yang menjadi fokus kajian. Walaupun sama-sama meneliti perusahaan yoghurt

Dafarm, tetapi penelitian Risman (2009) mengambil topik tentang strategi

pemasaran produk yoghurt yang dihasilkan oleh Dafarm, sedangkan penelitian ini

mengambil topik tentang kelayakan usaha Dafarm saat ini dan kelayakan

pengembangan usaha tersebut dengan menambah kapasitas produksi.

Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Simatupang memang

memiliki kesamaan dalam hal komoditi dengan penelitian yang dilakukan penulis,

tetapi terdapat perbedaan dalam hal aspek yang diteliti. Simatupang (2004) dalam

penelitiannya fokus pada aspek pengembangan kemasan yoghurt menggunakan

kemasan semi kaku sedangkan penulis fokus pada aspek pengembangan kapasitas

produksi yoghurt.

Page 47: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis

Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang

yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen,

dan industri di mana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta

kualitas hidup mereka (Umar, 2007). Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan

yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis

yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut

dijalankan (Kasmir, 2003). Sementara itu, menurut Umar (2007), studi kelayakan

bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya

menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang

maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran

produk baru. Sedangkan Subagyo (2007) menyebutkan studi kelayakan bila

diletakkan pada objek pendirian sebuah usaha baru disebut studi kelayakan

proyek. Jika objeknya adalah pengembangan usaha-berarti usaha sudah berjalan,

namun direncanakan ada pengembangan-studi kelayakannya disebut studi

kelayakan bisnis.

Secara umum, tujuan penyusunan studi kelayakan adalah mencari jawaban

atas pertanyaan-pertanyaan berikut :

1) Apakah produk yang akan ditawarkan marketable atau tidak?

2) Dari sisi produksi, apakah secara teknis dapat dilakukan dan sustainable?

3) Dari sudut pandang manajemen, apakah bisnis tersebut efektif dan efisien?

4) Ditinjau dari sisi hukum, apakah termasuk usaha yang legal atau ilegal?

5) Dari sisi keuangan, apakah bisnis tersebut profitable atau tidak?

Jika jawabannya adalah marketable, sustainable, efektif dan efisien, legal dan

provitable, berarti bisnis tersebut layak (layak untuk dibiayai/diberikan

kredit/didirikan/dan atau disetujui izinnya) (Subagyo, 2007).

Page 48: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

21

Menurut Husnan dan Suwarsono (1994), tahap-tahap untuk melakukan

investasi usaha adalah sebagai berikut :

1) Identifikasi

Pengamatan dilakukan terhadap lingkungan untuk memperkirakan kesempatan

dan ancaman dari usaha tersebut.

2) Perumusan

Tahap perumusan merupakan tahap untuk menerjemahkan kesempatan

investasi ke dalam suatu rencana proyek yang konkrit, dengan faktor-faktor

yang penting dijelaskan secara garis besar.

3) Penilaian

Penilaian dilakuakan dengan menganalisa dan menilai aspek pasar, teknik,

manajemen, dan finansial.

4) Pemilihan

Pemilihan dilakukan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang

akan dicapai

5) Implementasi

Implementasi yaitu menyelesaikan proyek tersebut dengan tetap berpegang

pada anggaran.

3.1.2. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Dalam menganalisa suat proyek yang efektif harus mempertimbangkan

aspek-aspek yang saling berkaitan secara bersama-sama menentukan bagaimana

keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman investasi tertentu dan

mempertimbangkan seluruh aspek tersebut pada setiap tahap dalam perencanaan

proyek dan siklus pelaksanaannya (Gittinger, 1986). Aspek-aspek tersebut antara

lain :

1) Aspek pasar dan pemasaran

Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek yang paling utama dan pertama

dilakukan dalam pengkajian usulan proyek investasi, alasannya adalah tidak

akan mungkin suatu proyek didirikan dan dioperasikan jika tidak ada pasar

yang siap menerima produk perusahaan tersebut (Suratman, 2002). Proses

pemasaran terdiri dari analisa peluang pemasaran, pengembangan strategi

Page 49: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

22

pemasaran, perencanaan program pemasaran, dan pengelolaan usaha

pemasaran (Kotler, 1997).

2) Aspek teknis dan teknologi

Kajian aspek teknis dan teknologi menitikberatkan pada penilaian atas

kelayakan proyek dari sisi teknis dan teknologi. Penilaian meliputi penentuan

lokasi proyek, penentuan model bangunan proyek, pemilihan mesin, peralatan

lainnya, teknologi yang diterapkan, dan lay out serta penentuan skala operasi

(Suratman, 2002).

3) Aspek manajemen

Untuk menyusun studi kelayakan, menjalankan proyek, dan mengoperasikan

bisnis diperlukan manajemen. Proses pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki

organisasi atau perusahaan tidak akan optimal apabila prinsip-prinsip

manajemen tidak diterapkan secara konsisten. Pada setiap kegiatan,

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian harus

dijalankan secara berkesinambungan (Subagyo, 2007). Aspek manajemen

perlu dikaji agar proyek yang didirikan dan dioperasikan nantinya dapat

berjalan dengan lancar (Suratman, 2007).

4) Aspek finansial

Tujuan menganalisis aspek finansial dari suatu studi kelayakn proyek bisnis

adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan

manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan

pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk

membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan

menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus (Umar, 2007). Untuk

dapat menentukan apakah suatu proyek investasi dapat dikatakan layak

diperlukan teknik-teknik kriteria penilaian investasi yang didasarkan pada

estimasi aliran kas proyek yang bersangkutan (Suratman, 2007). Pada

umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai

dalam penilaian aliran kas dari suatu investasi, yaitu metode Net Present

Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit/Cost (Net B/C),

Break Event Point (BEP), Payback Period (PBP), analisis sensitivitas.

Page 50: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

23

5) Aspek sosial, ekonomi dan lingkungan

Aspek sosial, ekonomi dan lingkungan mengkaji tentang dampak proyek

terhadap kehidupan masyarakat setempat baik dari sisi sosial, ekonomi, dan

lingkungan. Dari sisi ekonomi apakah keberadaan proyek dapat merubah atau

justru mengurangi income per capita penduduk setempat. Dari sisi sosial

apakah dengan adanya proyek tersebut wilayah setempat menjadi semakin

ramai, lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik

dan lain sebagainya (Suratman, 2002). Sementara itu analisis mengenai

dampak lingkungan harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak

dengan beroperasinya proyek-proyek industri (Umar, 2007).

6) Aspek hukum

Usaha dapat dikatakan legal jika telah mendapatkan izin usaha dari

pemerintah daerah setempat melalui instansi/lembaga/departemen/dinas

terkait. Namun, analis dan investor perlu memerhatikan sumber legal dari

kelompok masyarakat (Subagyo, 2007).

3.1.3.Teori Biaya dan Manfaat

Dalam menganalisa suatu proyek, analisa harus disertai dengan definisi

biaya dan manfaat. Biaya diartikan sebagai salah satu yang mengurangi suatu

tujuan, sedangkan manfaat adalah segala sesuatu yang membantu terlaksananya

suatu tujuan (Gittinger, 1986). Biaya dapat juga didefinisikan sebagai pengeluaran

atau korbanan yang dapat menimbulkan pengurangan terhadap manfaat yang

diterima. Biaya dapat dibedakan sebagai berikut :

1) Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaannya bersifat

jangka panjang, seperti tanah , bangunan, pabrik, dan mesin.

2) Biaya operasional atau modal kerja merupakan kebutuhan dana yang

diperlukan pada saat proyek mulai dilaksanakan, seperti biaya bahan baku dan

biaya tenaga kerja.

3) Biaya lainnya, seperti pajak, bunga, dan pinjaman.

Page 51: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

24

Manfaat dapat diartikan sebagai suatu yang dapat menimbulkan kontribusi

terhadap suatu proyek. Manfaat proyek dapat dibedakan menjadi :

1) Manfaat langsung yaitu manfaat yang secara langsung dapat diukur dan

dirasakan sebagai akibat dari investasi seperti peningkatan pendapatan dan

kesempatan kerja.

2) Manfaat tidak langsung yaitu manfaat yang secara nyata diperoleh dengan

tidak langsung dari proyek dan bukan merupakan tujuan utama proyek, seperti

rekreasi.

Kriteria yang biasa digunakan sebagai dasar persetujuan atau penolakan

suatu proyek yang dilaksanakan adalah kriteria investasi. Dasar penilaian investasi

adalah perbandingan antara jumlah nilai yang diterima sebagai manfaat dari

investasi tersebut dengan manfaat dalam situasi tanpa proyek. Nilai perbedaannya

adalah berupa tambahan manfaat bersih yang akan muncul dari investasi dengan

adanya proyek (Gittinger, 1986).

3.1.4. Analisis Kelayakan Investasi

Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan

biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Dalam mengukur manfaat suatu proyek

dapat digunakan dua cara. Yang pertama dengan menggunakan perhitungan

berdiskonto, yaitu suatu teknik yang dapat “menurunkan” manfaat yang diperoleh

pada masa yang akan datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa

sekarang dan yang kedua menggunakan perhitungan tidak berdiskonto. Perbedaan

dua cara ini terletak pada konsep Time Value of Money yang digunakan pada

model perhitungan berdiskonto. Model perhitungan tidak berdiskonto memiliki

kelemahan umum dibandingkan perhitungan berdiskonto yaitu ukuran tersebut

belum mempertimbangkan secara lengkap mengenai lamanya arus manfaat yang

diterima (Gittinger, 1986).

Konsep Time Value of Money menyatakan bahwa nilai sekarang (present

value) adalah lebih baik daripada nilai yang sama pada masa yang akan datang

(future value) yang disebabkan dua hal, yaitu: 1) time preference (sejumlah

sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih disenangi dibandingkan

jumlah yang sama yang tersedia di masa yang akan datang), 2) Produktifitas atau

efisiensi modal (modal yang dimiliki saat ini memiliki peluang untuk

Page 52: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

25

mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang melalui kegiatan yang

produktif) yang berlaku baik secara perorangan maupun bagi masyarakat secara

keseluruhan (Kadariah et al., 2001).

Kedua unsur tersebut berhubungan secara timbal balik di dalam pasar

modal untuk menentukan tingkat harga modal yaitu tingkat suku bunga, sehingga

dengan tingkat suku bunga dapat dimungkinkan untuk membandingkan arus

biaya dan manfaat yang penyebarannya dalam waktu yang tidak merata. Untuk

tujuan itu, tingkat suku bunga ditentukan melalui proses “discounting” (Kadariah

et al.,2001).

3.1.5. Analisis Finansial

Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya

dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama

umur proyek (Husnan dan Suwarsono, 1994). Analisis finansial terdiri dari :

1) Net Present Value (NPV) atau Nilai Bersih Sekarang.

Dasar pemikiran untuk metode NPV cukup sederhana. Nilai NPV sebesar nol

menunjukkan bahwa arus kas proyek tersebut pasti memadai untuk membayar

kembali modal yang diinvestasikan dan untuk menghasilkan tingkat

pengembalian yang diminta atas modal tersebut. Jika sebuah proyek memiliki

nilai NPV yang positif, maka proyek tersebut menghasilkan kas yang lebih

banyak daripada yang dibutuhkan untuk melayani utangnya dan untuk

memberikan pengembalian yang diminta kepada para pemegang saham, dan

kelebihan kas ini akan dikumpulkan untuk dibayarkan kembali hanya untuk

para pemegang saham perusahaan (Brigham dan Houston, 2006)

2) Internal Rate of Return (IRR) atau Tingkat Pengembalian Internal.

Tingkat pengembalian internal merupakan kriteria keputusan penganggaran

modal yang mencerminkan tingkat pengembalian yang didapat suatu proyek.

Secara matematis merupakan tingkat disonto kas yang menyamakan nilai

sekarang dari pemasukannya dengan nilai sekarang dari pengeluarannya

(Keown et al, 2005)

3) Net Benefit/Cost (Net B/C) atau Rasio Keuntungan/Biaya sama dengan

Profitability Index (PI) atau Indeks Keuntungan.

Page 53: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

26

Indeks profitabilitas merupakan suatu kriteria keputusan penganggaran modal

yang digambarkan sebagai rasio nilai sekarang arus kas bebas masa depan

terhadap pengeluaran awal (Keown et al, 2005)

4) Payback Period atau Pengembalian Investasi

Periode pengembalian kembali dinyatakan sebagai ekspektasi jumlah tahun

yang dibutuhkan untuk memperoleh kembali investasi awal (Brigham dan

Houston, 2006)

3.1.6. Analisis Sensitivitas

Analisis senstivitas dilakukan untuk meneliti kembali analisa kelayakan

proyek yang telah dilakukan, tujuannya yaitu untuk melihat pengaruh yang akan

terjadi apabila keadaan berubah. Hal ini merupakan suatu cara untuk menarik

perhatian pada masalah utama proyek yaitu proyek selalu menghadapi

ketidakpastian yang dapat terjadi pada suatu keadaan yang telah diramalkan

(Gittinger, 1986).

Pada proyek di bidang pertanian terdapat empat masalah utama yang

mengakibatkan proyek sensitif terhadap perubahan, yaitu:

1) Perubahan harga jual

2) Keterlambatan pelaksanaan proyek

3) Kenaikan biaya

4) Perubahan volume produksi

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Yoghurt memiliki keunggulan lebih dibandingkan dengan susu segar dan

jenis minuman jadi lainnya. Keunggulan tersebut berupa; kandungan kalori

protein, karbohidrat, kalsium, dan potasium yang lebih tinggi daripada susu segar,

memacu pertumbuhan karena dapat meningkatkan pencernaan dan penyerapan

zat-zat gizi, dapat mengurangi atau membunuh bakteri jahat dalam saluran

pencernaan, dapat menormalkan kerja usus besar (mengatasi konstipasi dan diare),

memiliki efek anti kanker, mengatasi masalah Lactose intolerance, berperan

dalam detoksifikasi dan mengatasi stress, serta mengontrol kadar kolesterol dalam

darah dan tekanan darah. Berbagai keunggulan tersebut merupakan landasan

utama bagi investor dalam menginvestasikan modalnya pada usaha pembuatan

Page 54: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

27

yoghurt di perusahaan Dafarm sehingga diharapkan dapat berjalan dengan baik

dan menghasilkan profit yang maksimal.

Keberhasilan Dafarm bergerak dalam menjalankan usaha pembuatan

yoghurt dapat dilihat bahwa usia Dafarm dalam menggeluti dunia bisnis ini telah

mencapai dua tahun. Namun demikian, jalan atau tidaknya usaha bukanlah

indikator penentu kelayakan dari suatu usaha. Indikator penentu layak atau

tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari aspek finansial dan non finansialnya.

Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelayakan aspek non

finansial (aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek

sosial) dan aspek finansial dari usaha pembuatan yoghurt yang dikelola oleh

perusahaan Dafarm. Untuk aspek finansial, dalam penelitian ini akan dianalisis 2

skenario. Skenario pertama adalah analisis finansial untuk kondisi usaha saat ini.

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah usaha yang ada saat ini sudah layak atau

belum secara finansial. Sedangkan skenario usaha kedua adalah analisis finansial

untuk kondisi dimana kapasitas mesin produksi dimanfaatkan secara maksimal.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan kapasitas produksi

tersebut akan menghasilkan laba yang lebih besar dari penambahan biaya

produksi atau sebaliknya.

Penentuan kelayakan aspek non finansial dari usaha pembuatan yoghurt

perusahaan Dafarm yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan

membandingkan antara fakta yang ada dengan teori-teori yang terkait melalui

observasi dan studi literatur. Sedangkan penentuan aspek finansial menggunakan

kriteria investasi berupa; NPV, IRR, Net B/C, dan PBP. Sebagai bentuk

kewaspadaan terhadap usaha tersebut yang dikhawatirkan akan mengalami

perubahan-perubahan pada peningkatan harga input dan penurunan kuantitas

output, maka melalui analisis pengganti (switching value analisys) akan diketahui

berapa besarnya batas perubahan tersebut yang akan membuat usaha tidak layak.

Dengan demikian, maka hasil dari analisis ini akan dapat memberikan informasi

tentang tingkat kelayakan finansial maupun non finansial dari usaha pembuatan

yoghurt yang diusahakan oleh perusahaan Dafarm. Alur kerangka pemikiran

operasional dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 55: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

28

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional

Analisis Sensitivitas

Kelayakan Finansial (NPV, Net B/C,

IRR, PBP)

Skenario I (Kondisi saat ini)

Skenario II (Kondisi saat

kapasitas mesin maksimal)

Kelayakan Non Finansial Aspek Pasar (permintaan,

penawaran, harga, pemasaran, struktur persaingan)

Aspek Teknis (kondisi fisik, teknologi, keterampilan, lokasi, proses produksi)

Aspek Manajemen (bentuk usaha, struktur organisasi)

Aspek Hukum (bentuk badan hukum)

Aspek Sosial (kesempatan kerja, ramah lingkungan)

Analisis Kelayakan Usaha

Pengembangan usaha Dafarm

Yoghurt merupakan produk dengan nilai tambah tinggi

Permintaan yang belum terpenuhi

Produksi yoghurt yang belum maksimal

Perusahaan Dafarm, unit usaha peternakan Pondok Pesantren Darul Fallah

Tidak Layak Layak

Perlu dilakukan perhitungan ulang untuk mengetahui besaran biaya

dan manfaat yang layak

Usaha bisa dilaksanakan karena dapat memberikan keuntungan bagi

yang berinvestasi

Page 56: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dafarm, yaitu unit usaha peternakan Darul

Fallah yang terletak di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) mengingat Darul

Fallah adalah salah satu pelaku usaha yang relatif baru dalam industri minuman

olahan susu fermentasi yogurt. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober

sampai November 2009.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data hasil wawancara dan observasi langsung di

lapangan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan

penelitian ini seperti Badan Pusat Statistik, serta jurnal dan artikel elektronik yang

terkait dengan penelitian ini. Untuk informasi tambahan yang mendukung

penelitian ini menggunakan literatur-literatur yang relevan dengan objek

permasalahan.

4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan

kalkulator Casio fx-350TL dan Microsoft Excel 2003. Analisis data dilakukan

secara kualitatif dan kuantitatif meliputi tahap pengolahan data dan interpretasi

data secara deskriptif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui keragaan

usaha Dafarm pada kondisi saat ini. Analisis kelayakan usaha dibagi menjadi

analisis kelayakan non finansial dan analisis kelayakan finansial. Analisis

kelayakan non finansial mengkaji berbagai aspek mulai dari aspek pasar, aspek

teknis, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi dan lingkungan serta aspek

hukum. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengkaji kelayakan usaha Dafarm

secara finansial. Metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif adalah analisis

kelayakan finansial dan analisis switching value.

Page 57: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

30

4.4. Analisis Kelayakan Non Finansial

Pada penelitian ini, analisis kelayakan non finansial akan mengkaji

kelayakan usaha dari berbagai aspek seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek

manajemen, aspek hukum, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan. Dalam

aspek pasar, variabel-variabel yang akan dianalisis meliputi jumlah permintaan,

harga jual produk, penawaran, pemasaran, dan struktur persaingan. Pada aspek

teknis, variabel-variabel yang dianalisis meliputi kondisi fisik, teknologi,

keterampilan, loaksi usaha Dafarm, dan proses pembuatan yaghurt. Pada aspek

manajemen, variabel-variabel yang akan dianalisis meliputi bentuk organisasi,

struktur organisasi, deskripsi jabatan, personil kunci, dan jumlah tenaga kerja

yang digunakan. Pada aspek hukum, variabel yang dianalisis adalah bentuk badan

usaha dan izin usaha. Sedangkan untuk aspek sosial ekonomi dan lingkungan akan

dikaji pengaruh usaha Dafarm terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

4.5 Analisis Kelayakan Investasi

Suatu usaha dapat dikatakan layak apabila telah memenuhi kriteria

kelayakan investasi. Untuk mengetahui kelayakan usaha Dafarm akan dilihat

melalui kriteria kelayakan investasi. Adapun kriteria kelayakan investasi yang

akan digunakan dalam penelitian ini antara lain Net Present Value (NPV),

Internal Rate Return (IRR), Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C) dan Payback

Period (PBP).

4.5.1. Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) suatu proyek adalah selisih antara nilai sekarang

(present value) dari manfaat terhadap arus biaya. NPV juga dapat diartikan

sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi. Dalam

menghitung NPV dibutuhkan informasi mengenai tingkat suku bunga yang

relevan. Rumus perhitungan NPV adalah sebagai berikut :

NPV =

n

tttt

iCB

0 1

Page 58: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

31

Keterangan :

Bt = manfaat yang diperoleh setiap tahun

Ct = biaya yang dikeluarkan setiap tahun

n = jumlah tahun

i = tingkat bunga (diskonto)

Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu :

1) NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian

sebesar modal sosial Opportunities Cost faktor produksi normal. Dengan kata

lain, proyek tersebut tidak untung maupun rugi.

2) NPV > 0, artinya suatu proyek dinyatakan menguntungkan dan dapat

dilaksanakan.

3) NPV < 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang

dipergunakan, atau dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan sebaiknya

tidak dilaksanakan.

4.5.2. Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Rasio)

Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C Rasio) merupakan angka

perbandingan antar jumlah nilai sekarang yang bernilai positif dengan jumlah nilai

sekarang yang bernilai negatif. Adapun rumus perhitungan Net B/C yaitu :

Net B/C = Dimana 0

0

tt

tt

CBCB

Keterangan :

Bt = manfaat yang diperoleh setiap tahun

Ct = biaya yang dikeluarkan setiap tahun

n = jumlah tahun

i = tingkat bunga (diskonto)

Kriteria investasi berdasarkan Net B/C rasio adalah :

1) Net B/C = 1, maka NPV = 0, artinya proyek tidak untung ataupun rugi

2) Net B/C > 1, maka NPV > 0, artinya proyek tersebut menguntungkan

3) Net B/C < 1, maka NPV < 0, artinya proyek tersebut merugikan

n

tttt

n

tttt

iCBiCB

0

0

1

1

Page 59: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

32

4.5.3. Internal Rate of Return (IRR)

IRR yaitu tingkat rata-rata keuntungan internal tahunan bagi perusahaan

yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan persen. Tingkat IRR

mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang dapat dibayar oleh proyek

untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila

memiliki nilai IRR lebih besar daripada tingkat suku bunga yang berlaku,

demikian juga sebaliknya investasi akan dianggap tidak layak apabila nilai IRR

lebih kecil daripada tingkat suku bunga yang berlaku. Rumus IRR yaitu :

IRR = iiNPVNPV

NPVi

''

Keterangan :

i = Discount rate yang menghasilkan NPV positif

i’ = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif

NPV = NPV yang bernilai positif

NPV’ = NPV yang bernilai negatif

4.5.4. Payback Period

Payback Period digunakan untuk melihat jangka waktu pengembalian

suatu investasi yang dikeluarkan melalui pendapatan bersih tambahan yang

diperoleh dari usaha Dafarm. Semakin kecil Payback Period menunjukkan

semakin cepat jangka waktu pengembalian suatu investasi dan semakin kecil

risiko yang dihadapi oleh investor. Rumus untuk menghitung Payback Period

yaitu :

Payback Period = bA

I

Keterangan:

I = Besarnya investasi yang dibutuhkan

Ab = Benefit bersih yang dapat diperoleh setiap tahunnya

4.6. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat dampak dari suatu keadaan

yang berubah dari hasil suatu analisis. Tujuan analisis sensitivitas adalah untuk

melihat kembali hasil analisis suatu kegiatan investasi atau aktivitas ekonomi,

Page 60: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

33

apakah ada perubahan dan apabila terjadi kesalahan atau adanya perubahan di

dalam perhitungan biaya atau manfaat. Analisis ini perlu dilakukan karena dalam

berinvestasi, perhitungan didasarkan pada proyek-proyek yang mengandung

ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang

(Gittinger, 1986).

Menurut Gittinger (1986) suatu variasi pada analisis sensitivitas adalah

nilai pengganti (switching value). Pada analisis sensitivitas secara langsung

memilih sejumlah nilai yang dengan nilai tersebut dapat dilakukan perubahan

terhadap masalah yang dianggap penting pada analisis proyek dan kemudian dapat

menentukan pengaruh perubahan tersebut terhadap daya tarik proyek. Dalam

penelitian ini, analisis kepekaan digunakan apabila terjadi perubahan pada

kenaikan harga input atau bahan baku dan penurunan jumlah penjualan.

4.7. Defenisi Operasional

1) Usaha pembuatan yoghurt adalah pengolahan susu sapi menjadi yoghurt untuk

meningkatkan nilai tambah susu.

2) Pendapatan adalah dana yang diperoleh dari jumlah penjualan produk

dikalikan dengan harga.

3) Biaya adalah dana yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk.

4) Investasi adalah dana yang dikeluarkan untuk memulai suatu usaha.

5) Penyusutan adalah pengurangan nilai investasi karena pemakaian barang-

barang investasi tersebut untuk menjalankan usaha dan biasanya dihitung

dalam satuan tahun.

6) Produksi per tahun adalah jumlah produk yang bisa dihasilkan dalam satu

tahun.

7) Skenario usaha adalah rencana atau pola yang akan diterapkan pada suatu

usaha yang meliputi biaya dan manfaat.

8) Umur usaha adalah perkiraan lamanya usaha akan berjalan yang dihitung

berdasarkan umur ekonomis terlama dari barang investasi.

9) Inflow adalah jumlah dana yang diperoleh oleh suatu usaha baik dari hasil

penjualan atau dari sumber lainnya.

10) Outflow adalah jumlah dana yang dikeluarkan oleh suatu usaha untuk

membiayai seluruh kegiatan usaha.

Page 61: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

34

11) Saluran distribusi adalah media atau jalan yang ditempuh oleh suatu usaha

untuk menyampaikan produknya ke tangan konsumen.

12) Nilai sisa adalah sisa nilai investasi pada akhir tahun kesepuluh yang

dikurangi dengan akumulasi penyusutannya.

13) Biaya reinvestasi adalah investasi ulang untuk mengganti investasi yang telah

habis masa pakainya atau yang mengalami kerusakan.

14) Biaya operasional adalah dana yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu

usaha. Terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

15) Biaya tetap adalah biaya yang selalu dikeluarkan dalam jumlah yang sama

meskipun perusahaan tidak melakukan kegiatan produksi.

16) Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan

produksi yang jumlahnya tergantung dari besarnya produksi yang dihasilkan.

17) Satuan ternak (ST) adalah satuan yang digunakan untuk menentukan populasi

ternak dimana satu ST setara dengan satu ekor ternak dewasa atau setara dua

ekor ternak muda atau setara empat ekor pedet atau anakan.

4.8. Asumsi-asumsi untuk Analisis Finansial

Untuk melakukan perhitungan analisis finansial, digunakan beberapa

asumsi sebagai berikut:

1) Umur proyek usaha pembuatan yoghurt di Dafarm diperoleh berdasarkan

umur ekonomis dari mesin inkubator dan mesin pasteurisasi. Penetapan mesin

inkubator dan mesin pasteurisasi sebagai variable yang dijadikan lamanya

umur proyek karena usaha pembuatan yoghurt sangat bergantung pada kedua

mesin tersebut. Kedua mesin tersebut memiliki umur ekonomis selama 10

tahun.

2) Biaya investasi dikeluarkan pada tahun 2007 dan 2008, tetapi karena investasi

pertama dilakukan diakhir tahun 2007 dan investasi terbanyak terjadi pada

tahun 2008, maka awal perhitungan atau tahun pertama investasi diasumsikan

dimulai dari tahun 2008.

3) Perusahaan telah mulai beroperasi dan menghasilkan produk sejak tahun

pertama investasi.

4) Perusahaan beroperasi 12 bulan dalam satu tahun.

Page 62: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

35

5) Biaya yang dikeluarkan untuk usaha ini terdiri dari biaya investasi dan biaya

operasional. Biaya investasi dikeluarkan pada tahun pertama proyek dan biaya

reinvestasi dikeluarkan untuk peralatan-peralatan yang telah habis umur

ekonomisnya.

6) Modal yang digunakan dalam usaha ini berasal dari modal sendiri dan hibah

dari Departemen Pertanian berupa dana LM3 (Lembaga Mandiri dan

Mengakar di Masyarakat).

7) Penentuan harga yang digunakan dalam perhitungan adalah harga yang

berlaku pada saat penelitian dilakukan dan diasumsikan konstan hingga umur

proyek berakhir.

8) Penyusutan barang investasi menggunakan metode garis lurus. Perhitungan

beban penyusutan dilakukan untuk perhitungan laba rugi yang akan

menghasilkan besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar oleh pemilik

usaha setiap tahunnya.

9) Perhitungan besarnya pajak penghasilan berdasarkan Pasal 21 Undang-undang

PPh tahun 2009 tentang Penghasilan Kena Pajak untuk Wajib Pajak Pribadi.

10) Tingkat keberhasilan pembuatan yoghurt adalah sebesar 90 persen. Penentuan

besarnya tingkat keberhasilan berdasarkan pengalaman usaha selama ini.

11) Tingkat suku bunga yang digunakan dalam analisis adalah tingkat suku bunga

deposito rata-rata Bank Indonesia pada bulan November 2009, yaitu sebesar

6,5 persen. Tingkat suku bunga diasumsikan konstan selama masa umur

proyek.

12) Harga jual yoghurt yang dipakai terdiri dari 6 harga yang terdiri dari 3 harga

untuk kemasan 45 ml (Rp 300, Rp 350, dan Rp 500 untuk masing-masing

saluran pertama, kedua dan ketiga) dan 3 harga untuk kemasan 80 ml (Rp 600,

Rp 700, Rp 1000 untuk masing-masing saluran pertama, kedua dan ketiga).

13) Upah tenaga kerja borongan adalah sebesar Rp 20 untuk setiap pengisian 1

stik yoghurt. Tenaga kerja borongan hanya bekerja setiap kali proses produksi

dilakukan. Proses produksi biasanya dilakukan 3 kali seminggu.

14) Pada analisis finansial skenario II, jumlah input produksi setiap bulannya

meningkat 16 persen dari skenario I dan diasumsikan konstan hingga akhir

umur proyek.

Page 63: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Wilayah

5.1.1. Kondisi Fisik Wilayah

Kecamatan Ciampea adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten

Bogor tepatnya di bagian barat Kabupaten Bogor. Luas Kecamatan Ciampea

adalah sekitar 55,63 km2, yang terdiri dari 13 Desa dan terbagi menjadi 43 Dusun,

120 Rukun Warga (RW), serta 470 Rukun Tetangga (RT). Jarak antar desa di

Kecamatan Ciampea bisa dilihat pada Tabel 9. Batas-batas wilayah administrasi

yang mengelilingi Kecamatan Ciampea adalah sebagai berikut :

1) Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Ranca Bungur dan Kecamatan

Kemang.

2) Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Tenjolaya.

3) Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Cibungbulang.

4) Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Dramaga (Laporan Tahunan

Kecamatan Ciampea 2007).

Tabel 9. Jarak Antar Desa (Km) di Kecamatan Ciampea Tahun 2003

Desa

Cia

mpe

a U

dik

Cin

angk

a

Cib

untu

Cic

adas

Tega

l War

u

Boj

ong

Jeng

kol

Cih

ideu

ng U

dik

Cih

ideu

ng H

ilir

Cib

ante

ng

Boj

ong

Ran

gkas

Boj

ong

Ran

gkas

Ben

teng

Cia

mpe

a

Ciampea Udik 3 2 4 6 6 7 7 8 8 7 7 9 Cinangka 3 2 2 3 3 4 5 5 5 4 4 6 Cibuntu 2 2 2 3 4 5 6 7 6 4 4 3 Cicadas 4 2 2 2 4 5 4 5 4 3 3 5 Tegal Waru 6 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 Bojong Jengkol 6 3 4 4 3 2 2 2 3 2 3 4 Cihideung Udik 7 4 5 5 3 2 2 3 6 5 4 6 Cihideung Hilir 7 5 6 4 3 2 2 1 4 4 4 5 Cibanteng 8 5 7 5 2 2 3 1 3 3 3 3 Bojong Rangkas 8 5 6 4 3 3 6 4 3 2 2 1 Cibadak 7 4 4 3 2 2 5 4 3 2 1 2 Benteng 7 4 4 3 2 3 4 4 3 2 1 3 Ciampea 9 6 3 5 4 4 6 5 3 1 2 3 Sumber: Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea, 2007

Page 64: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

37

Berdasarkan jarak orbitas serta sarana transportasi antara pusat

pemerintahan Kecamatan Ciampea dengan ibukota negara (Jakarta), ibukota

propinsi (Bandung), ibukota kabupaten (Cibinong), dan desa yang terjauh masing-

masing memiliki jarak sekitar 80 km, 147 km, 45 km, dan 5 km. Secara topografi,

Kecamatan Ciampea memiliki kontur yang terdiri dari dataran sampai berombak

sekitar 45 persen dan berombak sampai berbukit sekitar 55 persen. Ketinggian

wilayah sekitar 300 m di atas permukaan laut. Sedangkan suhu udaranya berkisar

antara 20o – 30oC dan banyaknya curah hujan sekitar 278 mm/t (Laporan Tahunan

Kecamatan Ciampea 2007).

5.1.2. Kondisi Kependudukan

Jumlah penduduk Kecamatan Ciampea sampai dengan akhir bulan

Desember 2006 (Sensus Daerah) tercatat sebanyak 139.037 jiwa yang terdiri dari

70.827orang laki-laki dan 68.210 orang perempuan serta tercatat sebanyak 32.787

kepala keluarga. Jumlah penduduk dan kepala keluarga untuk setiap desa di

Kecamatan Ciampea dapat dilihat di Tabel 10.

Tabel 10. Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga di Kecamatan Ciampea Tahun 2007

No Nama Desa Jumlah Penduduk

Total (jiwa) Jumlah KK Laki-laki Perempuan

1. Benteng 5.575 5.370 10.945 2.754

2. Bojong Rangkas 5.733 5.433 11.166 2.818

3. Bojong Jengkol 4.748 4.430 9.178 2.193

4. Ciampea 5.040 5.080 10.120 2.415

5. Cibadak 4.881 5.062 9.943 2.345

6. Cihideung Ilir 4.886 4.539 9.425 2.021

7. Cibanteng 8.075 7.665 15.740 3.619

8. Cihideung Udik 7.126 6.556 13.682 3.158

9. Cicadas 5.178 4.975 10.153 2.419

10. Cibuntu 4.008 4.066 8.074 1.736

11. Ciampea Udik 3.740 3.443 7.183 1.668

12. Cinangka 5.773 5.511 11.284 2.756

13. Tegal waru 6.064 6.080 12.144 2.885

Jumlah 70.827 68.210 139.037 32.787

Sumber: Monografi Kecamatan Ciampea Tahun 2007

Page 65: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

38

Kepadatan penduduk di Kecamatan Ciampea adalah 200 jiwa/km2. Jumlah

penduduk yang termasuk ke dalam angkatan kerja adalah sebanyak 76.144 jiwa,

yang terdiri dari laki-laki sebanyak 37.876 jiwa dan perempuan sebanyak 38.268

jiwa (Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea 2007). Pekerjaan penduduk

Kecamatan Ciampea beraneka ragam, tetapi secara umum sebagian besar

penduduknya bekerja sebagai petani, pedagang, dan buruh. Keadaan masyarakat

berdasarkan mata pencahariannya dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Jumlah Penduduk (Jiwa) Kecamatan Ciampea Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2007

No Mata Pencaharian Jumlah

1. Petani pemilik lahan 2.129

2. Petani penggarap sawah 3.130

3. Buruh tani 3.179

4. Pengusaha 4.672

5. Pengrajin 9.737

6. Buruh industri 2.442

7. Pertukangan 1.194

8. Buruh pertambangan 5.857

9. Pengemudi 563

10. Pedagang 10.871

11. TNI/Polri 180

12. Pegawai Negeri Sipil 944

13. Lin-lain 1.963 Sumber: Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea, 2007

5.1.3. Kondisi Pendidikan

Pendidikan adalah modal dasar dan terpenting bagi kehidupan manusia,

bangsa, dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kondisi

pendidikan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan perlu diarahkan untuk

meningkatkan harkat dan martabat manusia sehingga tercipta Sumber Daya

Manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mencapai semua itu, maka ketersediaan

dan penyebaran fasilitas pendidikan harus merata di semua daerah. Di Kecamatan

Page 66: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

39

Ciampea, fasilitas pendidikan untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) memiliki jumlah

terbesar, sedangkan fasilitas pendidikan untuk tingkat Perguruan Tinggi memiliki

jumlah paling kecil.

Sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Ciampea adalah berupa 10

gedung Taman Kanak-Kanak (TK), 49 gedung Sekolah Dasar (SD) yang terdiri

dari 48 gedung Sekolah Dasar Negeri dan 1 gedung Sekolah Dasar Swasta, 9

gedung Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yang terdiri dari 1 gedung

SLTP Negeri dan 8 gedung SLTP Swasta, 6 gedung Sekolah Menengah Atas

(SMA) yang terdiri dari 1 gedung SMA Negeri dan 5 gedung SMA Swasta, 3

gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Swasta, 1 gedung Universitas

Swasta, sarana pendidikan keagamaan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebanyak 19

gedung, Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 8 gedung, dan Madrasah Aliyah

(MA) sebanyak 3 gedung (Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea 2007)

5.1.4. Kondisi Pertanian dan Peternakan

Kegiatan pertanian di Kecamatan Ciampea terdiri dari pertanian tanaman

pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Pertanian tanaman

pangan dan peternakan merupakan sektor komoditi andalan bagi penduduk

Kecamatan Ciampea. Komoditi unggulan dari subsektor tanaman pangan utama

adalah padi, jagung, kacang tanah, dan sayur-sayuran. Sedangkan dari subsektor

tanaman perdagangan komoditi unggulannya berupa kelapa, kelapa sawit, dan

kopi. Di sektor perikanan, jenis ikan yang dibudidayakan adalah ikan mas,

gurame, mujair, lele, dan bawal.

Kecamatan Ciampea mempunyai lahan sawah irigasi setengah teknis,

irigasi sederhana, dan tadah hujan/sawah rendengan, tetapi tidak ada lahan sawah

yang memiliki irigasi teknis. Luas lahan sawah irigasi setengah teknis adalah

seluas 1.189,47 Ha, lahan beririgasi sederhana seluas 43 Ha, dan lahan tadah

hujan seluas 325 Ha. Penduduk Kecamatan Ciampea rata-rata mengusahakan

lahan seluas 2,5 Ha (Laporan Monografi Kecamatan Ciampea, 2007)

Kegiatan subsektor peternakan hampir tersebar di seluruh desa di

Kecamatan Ciampea meskipun jumlahnya bervariasi. Kegiatan peternakan di

Kecamatan Ciampea secara umum masih dikelola secara tradisional. Populasi

ternak di Kecamatan Ciampea tahun 2007 dapat dilihat pada tabel 12.

Page 67: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

40

Tabel 12. Jumlah Populasi Ternak di Kecamatan Ciampea Tahun 2007 No Jenis Ternak Populasi (ST) Persentase (%)

1. Sapi perah 25,25 2,75

2. Kerbau 204,75 22,27

3. Kambing kacang 150,04 16,32

4. Kambing PE 33,04 3,60

5. Domba 421,15 45,80

6. Ayam buras 83,97 9,13

7. Itik 1,24 0,13

Jumlah 919,44 100,00 Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor , 2007 (dalam Yulida, 2008)

5.1.5. Kondisi Perekonomian

Sarana perekonomian yang ada di Kecamatan Ciampea antara lain

Koperasi Unit Desa (KUD) sebanyak 12 unit, koperasi produksi sebanyak 5 unit,

koperasi lainnya sebanyak 3 unit, pasar umum sebanyak 1 unit, pasar bangunan

permanen sebanyak 1 unit, pasar bangunan semi permanen sebanyak 401 unit,

toko/kios/warung sebanyak 645 unit, dan Bank sebanyak 1 unit. Disamping itu, di

Kecamatan ciampea juga terdapat industri mulai dari industri kecil hingga industri

besar. Jumlah industri besar adalah sebanyak 17 lokasi, industri sedang sebanyak

12 lokasi, industri kecil sebanyak 75 lokasi, dan Usaha Kecil Mikro (UKM)

sebanyak 460 lokasi. Semua industri-industri tersebut tersebar di 13 desa yang ada

di Kecamatan Ciampea. Jenis usaha lain yang berkontribusi bagi perekonomian

Kecamatan Ciampea adalah rumah makan/warung makan sebanyak 46 unit dan

perdagangan sebanyak 670 unit.

5.2. Gambaran Umum Perusahaan

5.2.1. Sejarah Singkat Unit Peternakan Darul Fallah

Yayasan Pondok Pesantren Darul Fallah telah memulai kegiatan

pendidikannya sejak 46 tahun yang lalu atau tepatnya pada tahun 1963. Sejak saat

itu pula Yayasan PP Darul Fallah telah melakukan kegiatan usaha peternakan.

Usaha peternakan yang dilakukan saat itu adalah sapi perah. Tetapi dalam

perjalanannya usaha sapi perah ini banyak mengalami pasang surut, bahkan

Page 68: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

41

kondisi terburuk seperti semua sapi perahnya tidak menghasilkan susu pun pernah

terjadi. Untunglah sejak tahun 1990 usaha sapi perah ini mendapat penanganan

yang intensif.

Untuk perkembangan selanjutnya, Unit Peternakan Daarul Falh

mempunyai tiga jenis usaha di bidang peternakan, yaitu sapi perah, kambing

perah, dan penggemukan domba dan kambing. Namun seiring berjalannya waktu,

usaha Unit Peternakan Darul Fallah lebih difokuskan pada usaha ternak kambing

perah dan menghentikan usaha penggemukan domba dan kambing karena pasar

susu kambing mulai berkembang. Komersialisasi ternak kambing perah ini telah

dimulai sejak bulan Mei 2001.

Sementara itu, untuk usaha pengolahan susu, Unit Peternakan Darul Fallah

baru mencoba mengembangkannya pada tahun 2007. Produk olahan susu yang

dihasilkan Dafarm diantaranya adalah yoghurt, es susu, dan kefir yang terbuat dari

bahan baku susu sapi dan susu kambing. Karena permintaan pasar lebih banyak

yang menyukai yoghurt dari susu sapi, maka Dafarm lebih mengutamakan

pengembangan yoghurt yang berbahan baku susu sapi.

5.2.2. Letak dan Kondisi Lahan

Yayasan PP Darul Fallah terletak pada km 12 Jalan Raya Bogor Ciampea.

Luas lahan yang dimiliki oleh Yayasan PP Darul Fallah seluruhnya adalah seluas

26,5 Ha. Sedangkan lahan yang digunakan untuk Unit Peternakan Darul Fallah

adalah seluas tiga hektar. Lahan 26,5 Ha tersebut memanjang dari tepi jalan raya

melewati Kampung Kebun Eurih sampai ke Kampung Gunung Leutik. Secara

topografi, lahan yang dimiliki Yayasan PP Darul Fallah ini terdiri dari 90% lahan

berbukit dan 10% lahan datar. Sebagian besar lahannya berupa lahan kering dan

hanya 5% saja yang berupa lahan sawah. Di lahan seluas ini mengalir dua sungai

besar yaitu Sungai Cinangneng dan Sungai Ciampea.

Lahan Yayasan PP Darul Fallah dibagi menjadi dua blok yaitu Blok

Lemah Duhur yang luasnya sekitar 10 Ha dan Blok Bukit Darul Fallah yang

luasnya sekitar 16,5 Ha. Di Blok Lemah Duhur ini terdapat gedung sekolah,

asrama, masjid, koperasi dan pemukiman guru serta sarana pendidikan lainnya.

Sedangkan Blok Bukit Darul Fallah dijadikan sebagai areal praktek dan usaha

Page 69: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

42

produktif seperti kultur jaringan, perkebunan, peternakan dan perikanan. Unit

Peternakan Darul Fallah juga terdapat di blok ini.

5.2.3. Visi dan Misi Unit Peternakan Darul Fallah

Unit Peternakan Darul Fallah memiliki visi menjadi unit usaha yang

mampu berperan sebagai sumber pembiayaan PP Darul Fallah dan menjadi usaha

yang berkembang agar dapat menjadi tempat pembelajaran bagi para santri dan

masyarakat. Visi ini sengaja dibuat karena keberadaan unit-unit usaha yang ada di

PP Darul Fallah termasuk Unit Peternakan adalah untuk menopang

keberlangsungan proses pendidikan dan terbentuknya pribadi yang mampu

berwirausaha.

Dengan ditetapkannya visi tersebut, maka ada beberapa misi yang

diemban oleh Unit Peternakan Darul Fallah, yaitu :

1) Mengembangkan kuantitas dan kualitas hasil ternak serta usaha pengolahan

susu sehingga menghasilkan nilai tambah produk.

2) Membangun jaringan pemasaran yang kuat.

3) Mengembangkan teknologi dan inovasi agar dapat menciptakan produk yang

inovatif, serta dapat menciptakan produk yang bermanfaat dan menyehatkan.

5.2.4. Unit Peternakan Darul Fallah

Unit Peternakan Darul Fallah memiliki aset berupa kandang untuk sapi

perah dan kambing perah seluas 3000 m2, lapangan rumput yang luasnya lebih

dari tiga hektar, unit pengolahan susu, pembuatan pupuk bokashi, instalasi biogas

dan kolam ikan. Unit Peternakan memiliki beberapa program seperti

pengembangan ternak baik dari segi kuantitas maupun kualitas, diversifikasi

usaha, pengelolaan produksi spesifik dari hulu sampai ke hilir dan mendirikan

pusat pelatihan bisnis peternakan. Program-program ini diantaranya diwujudkan

dengan adanya usaha pengolahan hasil peternakan. Sapi perah yang dipelihara di

sini berjumlah 18 ekor, sedangkan kambing perah berjumlah 60 ekor. Data

populasi sapi perah dan kambing perah yang dimiliki Unit Peternakan Darul

Fallah pada tahun 2009 bisa dilihat di Tabel 13.

Page 70: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

43

Tabel 13. Jumlah Sapi Perah dan Kambing Perah Unit Peternakan Darul Fallah Tahun 2009

No Keterangan Sapi Perah (ekor) Kambing Perah (ekor)

1. Pejantan 1 1

2. Jantan - 1

3. Induk betina laktasi 6 11

4. Induk betina bunting 7 11

5. Pedet (anak) jantan 2 5

6. Pedet (anak) betina 2 31

Jumlah 18 60 Sumber: Data Primer, 2009

Walaupun sapi perah yang dimiliki saat ini hanya berjumlah enam ekor,

tetapi tujuh ekor sapi betina lainnya yang sedang bunting tetap bisa menghasilkan

susu meskipun dalam jumlah yang kecil. Unit Peternakan Darul Fallah mampu

menghasilkan susu sapi rata-rata tiap harinya sekitar 70 liter.

Pasar yang dibidik oleh Unit Peternakan untuk susu sapi adalah konsumen

rumah tangga di sekitar Bogor. Susu yang dipasarkan berupa susu segar tanpa

pengolahan. Biasanya pihak Dafarm memberikan pelayanan berupa delivery

service untuk masing-masing pelanggan. Sedangkan untuk susu kambing,

biasanya konsumen yang membutuhkanlah yang datang langsung ke lokasi

peternakan untuk membeli susu kambing tersebut.

Pada bulan Februari 2007 dirintislah usaha pengolahan susu Unit

Peternakan Darul Fallah. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai tambah

produk susu yang dihasilkan. Pengolahan susu tersebut diantaranya menjadi

yoghurt, es susu, kefir dan susu pasteurisasi yang bahan bakunya sebagian besar

adalah susu sapi. Tetapi karena permintaan pelanggan lebih menyukai yoghurt,

maka Dafarm memutuskan untuk lebih fokus pada produk yoghurt yang berbahan

baku susu sapi.

Page 71: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

6.1. Aspek Pasar

Analisis mengenai aspek pasar digunakan untuk mengkaji potensi pasar

dari produk yoghurt Dafarm baik dari sisi permintaan, penawaran serta harga yang

berlaku, dan strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan menyangkut bauran

pemasaran yaitu harga, tempat, promosi dan distribusi.

6.1.1. Potensi Pasar

Potensi pasar untuk produk yoghurt saat ini tergolong cukup tinggi.

Tingginya potensi pasar yoghurt tersebut didukung oleh data perbandingan impor

dan ekspor yoghurt nasional, dimana sejak tahun 2006 volume impor yoghurt

selalu lebih besar dari volume ekspornya. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan

dalam negeri terhadap yoghurt cukup besar sedangkan produsen dalam negeri

belum mampu memenuhi semua kebutuhan tersebut.

Selain itu, potensi pengembangan atau peningkatan produksi yoghurt di

Dafarm sendiri juga masih terbuka lebar. Hal ini terbukti dari permintaan yoghurt

oleh para distributor yang setiap minggu rata-rata meminta sebanyak 17.000 stik

atau sebanyak 68.000 stik per bulan. Sedangkan selama lima bulan pertama di

tahun 2009 Dafarm baru bisa memproduksi rata-rata 27.220 stik setiap bulannya.

Artinya Dafarm sejauh ini baru mampu memenuhi sekitar 40% dari total

permintaan yang ada. Disini terlihat adanya gap yang besar antara permintaan dan

pemunuhan permintan.

Ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran produk yoghurt

Dafarm tersebut memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Dengan

demikian, pasar dapat menyerap seluruh yoghurt yang diproduksi oleh

perusahaan. Saat ini permintaan yang ada lebih banyak datang dari para

distributor untuk dipasarkan ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok,

Tangerang dan Bekasi, sedangkan yang langsung di pasarkan ke konsumen hanya

sekitar 5% saja.

Page 72: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

45

6.1.2. Strategi Pemasaran

Ciri khas atau pembeda yoghurt buatan Dafarm dengan yoghurt yang

lainnya adalah adanya tambahan nata de coco di dalam yoghurt yang berbentuk

irisan tipis seperti korek api. Yoghurt tersebut ditawarkan dalam dua ukuran yaitu

kemasan 45 ml dan 80 ml. Produk tersebut dikemas dalam plastik berukuran 20x3

cm untuk kemasan 45 ml dan plastik berukuran 20x5 cm untuk kemasan 80 ml.

Pada kemasan primer tersebut belum ada label. Kemudian produk dikemas dalam

kemasan sekunder yang telah diberi label dengan isi sebanyak 20 stik untuk

yoghurt dengan kemasan 45 ml dan masing-masing 10 stik untuk yoghurt dengan

kemasan 80 ml.

Dalam mendistribusikan produknya ke konsumen, Dafarm dibantu oleh

beberapa agen. Ada 3 saluran distribusi yang terdapat dalam alur distribusi produk

Dafarm. Saluran pertama memberikan kontribusi kurang lebih 60%, saluran kedua

berkontribusi sebesar 35% dan saluran ketiga yang merupakan pemasaran

langsung ke konsumen berkontribusi sebanyak 5%. Saluran distribusi tersebut

bisa dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Saluran Distribusi Yoghurt Dafarm

Saluran distribusi pertama terdiri dari 1 agen besar yang membawahi 5 sub

agen. Permintaan masing-masing agen tersebut setiap bulannya adalah 2.500 stik

yoghurt. Sedangkan pada saluran distribusi kedua yang terdiri dari 4 orang agen,

permintaan masing-masingnya adalah 500 stik yoghurt setiap bulannya.

Harga yang ditetapkan untuk masing-masing saluran distribusi berbeda-

beda. Untuk saluran pertama, harga untuk agen adalah Rp 300 untuk produk yang

netto 45 ml dan Rp 600 untuk produk netto 80 ml. Sedangkan harga untuk agen

3

2

1

Dafarm Agen

Konsumen

Sub Agen

Retailer

Retailer

Konsumen

Konsumen Agen

Page 73: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

46

pada saluran kedua adalah Rp 350 dan Rp 700 untuk produk netto 45 ml dan 80

ml. Sedangkan harga yang diterima konsumen sama untuk ketiga saluran tersebut,

yaitu sebesar Rp 500 untuk produk netto 45 ml dan Rp 1000 untuk produk netto

80 ml. Adanya margin harga yang cukup besar ini dimaksudkan untuk menarik

minat para agen agar mau menjual yoghurt yang dihasilkan oleh Dafarm.

Pada saat ini promosi yoghurt Dafarm dilakukan melalui informasi dari

mulut ke mulut yang dilakukan oleh distributor Dafarm dan juga dengan

mengikuti pameran yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan.

Meskipun begitu, pada awal pendiriannya, Dafarm pernah melakukan promosi

produk dengan menggunakan brosur dan leaflet.

6.1.3. Hasil Analisis Aspek Pasar

Berdasarkan analisis potensi dan strategi pasar yoghurt diatas, dapat

disimpulkan bahwa usaha pembuatan yoghurt ini layak untuk diusahakan dan

dikembangkan. Hal ini dikarenakan besarnya potensi pasar untuk produk yoghurt

bila dilihat dari sisi permintaan, penawaran dan harga. Jumlah permintaan yang

tidak diimbangi oleh jumlah penawaran menciptakan peluang pasar yang besar

pada usaha pembuatan yoghurt. Disamping itu, harga jual yang bersaing juga

cukup menjanjikan bahwa usaha pembuatan yoghurt dapat mendatangkan

keuntungan.

6.2. Aspek Teknis

Analisis dalam aspek teknis mencakup lokasi didirikannya suatu usaha,

besarnya skala usaha, jenis pemilihan mesin produksi, dan ketepatan teknologi

yang digunakan. Berikut ini adalah hasil analisis terhadap beberapa kriteria aspek

teknis.

6.2.1. Lokasi Usaha

Lokasi Unit Peternakan Darul Fallah (Dafarm) terletak di komplek

Pesantren Pertanian Darul Fallah, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea,

Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi ini dipilih karena Dafarm merupakan

bagian dari PP Darul Fallah itu sendiri. Beberapa pertimbangan yang

diperhitungkan dalam pemilihan lokasi produksi adalah sebagai berikut :

Page 74: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

47

1) Ketersediaan bahan baku

Bahan baku utama yang digunakan oleh Dafarm dalam memproduksi yoghurt

adalah susu sapi. Susu sapi murni yang digunakan Dafarm dalam proses

produksi ada yang berasal dari Unit Peternakan Darul Fallah dan juga dari

peternak mitra yang berlokasi di Kunak, Pamijahan. Meskipun Unit

Peternakan Darul Fallah mampu menghasilkan susu sapi murni rata-rata 70

liter per hari, tetapi karena sebagian besar susu tersebut dialokasikan untuk

memenuhi permintaan konsumen susu murni, maka Dafarm membeli

kekurangan susu tersebut dari peternak mitra yang merupakan anggota KPS

Bogor dengan harga Rp 4.000 per liter. Bahan penolong dalam produksi

yoghurt seperti gula, nata de coco esense/flafor, dan starter Lactobacillus

bulgarius dan Streptococcus thermophilus masing-masing diperoleh dari toko

langganan, unit usaha lain di lingkungan PP Darul Fallah, dan Balai Penelitian

Bioteknologi Tanaman Pangan dan Sumberdaya Genetik yang berlokasi di

Cimanggu, Bogor.

2) Letak pasar yang dituju

Dafarm memasarkan yoghurt buatannya ke beberapa daerah seperti Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Dalam proses pemasarannya Dafarm

dibantu oleh para distributor. Distributor merupakan pihak yang membantu

perusahaan untuk mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan hasil

produksi Dafarm kepada pembeli akhir. Saat ini sebesar 95% yoghurt Dafarm

dipasarkan melalui para agen dan sub agen. Sedangkan 5% sisanya dipasarkan

langsung kepada konsumen akhir. Sistem penjualan yang diberlakukan bagi

para distributor adalah sistem putus. Artinya, produk yang telah dibeli tidak

dapat dikembalikan namun dapat ditukar apabila terjadi ketidaksesuaian dan

kekeliruan. Demikian juga halnya dengan barang yang rusak atau tidak laku

terjual sepenuhnya menjadi risiko distributor. Distributor harus melunasi

seluruh pesanannya pada pengiriman produk selanjutnya.

3) Tenaga listrik dan air

Untuk tenaga listrik, daerah produksi yoghurt Dafarm telah dijangkau oleh

aliran listrik sehingga untuk kebutuhan listrik, tidak ada masalah dalam hal ini.

Sementara itu, ketersediaan air di daearah produksi sangat melimpah karena

Page 75: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

48

lokasinya berada di daerah yang masih asri dan dialiri oleh dua sungai besar.

Saat ini Dafarm menggunakan air yang berasal dari sumber mata air langsung

untuk keperluan usahanya. Hal ini sangat membantu perusahaan dalam

masalah ketersediaan air. Keuntungan lainnya dengan menggunakan air yang

langsung dari sumbernya adalah Dafarm tidak perlu mengeluarkan biaya

untuk penggunaan air dan listrik yang seyogyanya harus dikeluarkan

perusahaan jika menggunakan sumur pompa atau air PAM. Selain bersih, air

yang digunakan pun tidak mengandung bahan kimia atau logam sehingga

perusahaan tidak perlu melakukan proses penyaringan air untuk

menghilangkan kandungan bahan kimia dan logam.

4) Suplai tenaga kerja

Perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan tenaga

kerja. Untuk suplai tenaga kerja, Dafarm lebih cenderung memberdayakan

masyarakat lingkungan pesantren dan beberapa santri lulusan pesantren. Pada

bagian teknis, karyawan bagian produksi dan distribusi berlatar belakang

pendidikan SMA. Sedangkan pekerja borongan terdiri dari remaja wanita dan

ibu-ibu yang memiliki latar belakang pendidikan sederajat SD dan SMP.

5) Fasilitas transportasi

Lokasi perusahaan yang terletak di dekat Kampus IPB Darmaga telah

memiliki fasilitas jalan aspal dengan kondisi baik. Untuk alat transportasi yang

digunakan dalam membantu proses produksi baik untuk pendistribusian

produk maupun akses untuk menuju sumber bahan baku Dafarm

menggunakan mobil milik perusahaan. Tidak ada kesulitan untuk menuju

lokasi perusahaan karena fasilitas jalan yang telah memadai sehingga dapat

diakses dengan menggunakan kendaraan beroda dua maupun beroda empat.

6) Hukum dan peraturan yang berlaku

Sejauh ini, tidak ada hambatan hukum dan peraturan lokal yang melarang

kegiatan usaha Dafarm. Perusahaan juga telah memiliki izin TDI (Tanda

Daftar Industri) yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Bogor dengan nomor 53/21/TDI-Agro&HH/B/X/08. selain itu,

Dafarm juga telah memiliki sertifikat halal yang diperoleh dari MUI Propinsi

Jawa Barat dengan nomor 01041028021107. Kondisi sosial budaya

Page 76: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

49

masyarakat setempat pun tidak ada yang menentang kegiatan usaha ini,

meskipun sebagian besar mata pencaharian masyarakat sekitar adalah petani.

7) Sikap masyarakat

Sikap masyarakat sangat terbuka dan mendukung adanya usaha pembuatan

yoghurt ini. Karena dengan adanya usaha ini mampu menyerap tenaga kerja

dari masyarakat lingkungan sekitar pesantren. Selain itu, masyarakat sekitar

juga bisa ikut menjadi agen atau distributor yoghurt buatan Dafarm. Tetapi

masyarakat sekitar Dafarm masih belum ada yang ikut membuka usaha

pembuatan yoghurt. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kurangnya modal

dan terbatasnya pengetahuan untuk membuat yoghurt.

8) Rencana untuk perluasan usaha

Dafarm berencana untuk melakukan pengembangan usaha dengan menambah

meningkatkan kapasitas produksi. Kapasitas produksi terpasang berdasarkan

akta TDI (Tanda Daftar Industri) yang dimiliki oleh Dafarm adalah sebesar

20.000 liter per tahun atau sekitar 1.700 liter per bulan. Sedangkan kapasitas

terpakai saat ini berada jauh di bawah kapasitas terpasang, yaitu baru

mencapai 952,71 liter per bulan. Untuk merealisasikan harapan tersebut,

kendala yang dihadapi adalah adanya pesaing baik perusahaan menengah,

kecil maupun usaha skala rumah tangga yang juga memproduksi yoghurt.

9) Layout

Layout adalah keseluruhan proses penentuan dan penempatan fasilitas-

fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Layout perusahaan disesuaikan dengan

sifat proses produksi yang direncanakan untuk proyek yang dilaksanakan oleh

perusahaan. Dafarm memiliki luas ruang produksi sebesar 16 m2. Struktur

ruangan untuk proses produksi ditata sesuai dengan alur proses produksi. Di

dalam ruangan produksi ini terdapat mesin inkubator, mesin pasteurisasi, freezer,

kulkas, kompor gas, peralatan dapur, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk

memproduksi yoghurt.. Untuk lebih lengkapnya, layout Dafarm dapat dilihat pada

lampiran 13.

6.2.2. Skala Usaha

Saat ini Dafarm masih beroperasi dalam skala kecil. Produksinya baru

dapat dipasarkan ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang

Page 77: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

50

dan Bekasi. Jumlah produksi yang dilakukan saat ini masih belum optimal.

Kapasitas produksi yang terpakai saat ini masih jauh di bawah kapasitas produksi

terpasang. Akibatnya dari seluruh permintaan yang ada, Dafarm baru bisa

memenuhi sekitar 40% dari jumlah yang ada. Untuk mengatasi masalah ini, maka

Dafarm harus memanfaatkan seluruh kapasitas produksinya supaya permintaan

yoghurt yang 60% lagi dapat terpenuhi. Dengan demikian, tidak ada lagi pembeli

atau agen yang tidak mendapatkan yoghurt. Karena permintaan yoghurt masih

terbilang cukup tinggi, maka peluang untuk meraih keuntungan besar dapat

diperoleh dengan mengembangkan kapasitas produksi dan memperluas skala

usaha. Dapat dikatakan bahwa Dafarm masih sangat berpotensi untuk

meningkatkan skala usahanya untuk mencapai skala ekonomis.

6.2.3. Proses Produksi

Pada proses produksi yoghurt diperlukan beberapa persiapan dan

pengolahan awal sampai didapatkan susu yang siap difermentasi dan

menghasilkan yoghurt. Proses poduksi yang dilakukan Dafarm dapat dilihat pada

Gambar 3. Berikut adalah beberapa tahapan dalam memproduksi yoghurt di

Dafarm :

1) Pemanasan susu

Pemanasan susu dilakukan dengan cara memasukkan susu ke dalam wadah

kemudian dipanaskan sampai suhunya mencapai 85oC selama kurang lebih

lima menit. Perlakuan pemanasan tersebut diperlukan sebagai proses

pemanasan awal sebelum masuk ke tahapan selanjutnya.

2) Pendinginan

Pendinginan dilakukan untuk menurunkan suhu susu secara cepat dan

menyiapkan suhu susu untuk proses fermentasi yaitu antara 40-45oC. Suhu

tersebut merupakan suhu yang paling optimum untuk media pertumbuhan

starter yoghurt. Setelah suhunya sesuai dengan yang diinginkan, lalu

masukkan susu tersebut ke dalam wadah berukuran 22 liter untuk

ditambahkan starter.

3) Penambahan kultur starter

Penambahan kultur starter ke dalam susu menggunakan dosis yang telah

ditentukan. Dosis yang dipakai adalah sebanyak 3-5 persen dari volume susu.

Page 78: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

51

Kultur starter yang ditambahkan merupakan kultur campuran yang terdiri dari

Lactobacilus bulgarius dan Streptococcus thermophilus.

4) Inkubasi

Inkubasi merupakan proses fermentasi yang dilakukan di dalam inkubator

yang suhunya diatur pada kisaran 40-45oC. Proses fermentasi (inkubasi) ini

dilakukan selama minimal 12 jam.

5) Penambahan gula

Susu yang telah difermentasi menjadi yoghurt kemudian ditambahkan dengan

larutan gula lalu diaduk dan disaring agar menyatu.

6) Penambahan nata de coco

Proses berikutnya adalah penambahan nata de coco ke dalam larutan yoghurt

agar yoghurt yang diproduksi memiliki rasa nata de coco.

7) Proses finishing

Proses akhir dari pembuatan yoghurt aalah dengan mengemasnya ke dalam

plastik lalu dibekukan di dalam lemari es selama satu malam dan barulah

kemudian yoghurt tersebut siap untuk dipasarkan.

Pemanasan susu

Pendinginan susu

Penambahan kultur starter

Inkubasi

Penambahan gula

Penambahan nata de coco

Finishing

Gambar 3. Proses Produksi Yoghurt Dafarm

Page 79: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

52

Saat ini, kondisi manajemen produksi yoghurt di Dafarm belum berjalan

dengan baik, hal ini terlihat dari belum adanya penjadwalan produksi.

Permasalahan yang sering timbul akibat produksi yang tidak terjadwal tersebut

adalah ketersediaan stok barang yang kurang terkontrol. Hal ini menyebabkan

Dafarm tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan pesanan yang datang.

6.2.4. Hasil Analisis Aspek Teknis

Dari hasil analisis terhadap aspek teknis, dapat dikatakan bahwa usaha

pembuatan yoghurt yang dilakukan oleh Dafarm adalah layak untuk dijalankan.

Tidak ada masalah yang dapat menghambat jalannya kegiatan usaha pembuatan

yoghurt ini. Usaha ini pun telah mendapatkan izin dari Departemen Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Bogor dan juga telah memperoleh sertifikat halal

yang dikeluarkan oleh MUI Propinsi Jawa Barat.

6.3. Aspek Manajemen

Aspek manajemen mengkaji beberapa hal mulai dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian di dalam perusahaan. Suatu

bisnis dapat dikatakan layak secara manajemen apabila empat hal tersebut dapat

terlaksana dengan baik sehingga program kerja perusahaan dapat berjalan dengan

lancar dan mendapatkan hasil sesuai dengan yang direncanakan.

6.3.1. Manajemen Organisasi Perusahaan

Salah satu cara untuk mencapai kemampuan mengelola suatu organisasi

yang baik adalah dengan menentukan struktur formal organisasi. Hal ini

diperlukan untuk memudahkan para anggota organisasi melihat bagaimana

organisasi disusun, sehingga masing-masing anggota mengetahui tugas dan

wewenang serta tanggung jawabnya secara jelas. Struktur organisasi formal

merupakan hubungan yang saling terkait antara tugas, wewenang dan tanggung

jawab sehingga struktur organisasi tersebut sangat penting untuk dibuat dan

dijalankan.

Sejak didirikan pada tahun 2007, Dafarm telah mempunyai struktur

organisasi formal karena perusahaan tersebut merupakan bagian dari Unit

Peternakan Darul Fallah yang telah ada sejak lama. Struktur organisasi yang

Page 80: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

53

terdapat di Dafarm merupakan struktur organisasi fungsional. Model struktur

organisasi seperti ini membagi tugas ke spesialisasi fungsional, sehingga

memungkinkan setiap bagian yang ada untuk fokus terhadap tanggung jawab dari

tugas yang ditetapkan. Untuk melihat sistem koordinasi yang ada di Dafarm, dapat

dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Struktur Organisasi Unit Peternakan PP Darul Fallah 6.3.2. Manajemen Sumberdaya Manusia Dafarm yang merupakan bagian dari Unit Peternakan Darul Fallah

dipimpin oleh seorang manajer yang dibantu oleh wakil manajer. Latar belakang

pendidikan manajer dan wakil manajer tersebut adalah pasca sarjana. Tugas

Tenaga kerja borongan

Supervisor Unit Peternakan (Nurul Rachmawati)

Pemilik Unit Peternakan (Pengurus Yayasan PP Darul Fallah)

Wakil Manajer Unit Peternakan (Ir. Iman Hilman, MM)

Manajer Unit Peternakan (Ir. H. Nursyamsu Mahyuddin, MSi)

Karyawan bagian budidaya

Usaha pengolahan susu

Karyawan bagian distribusi

Karyawan bagian produksi

Usaha budidaya sapi perah dan kambing perah

Page 81: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

54

mereka berdua adalah mengatur dan melakukan kontrol serta evaluasi terhadap

kinerja perusahaan. Dalam pelaksanaan tugas di lapangan, manajer dan wakil

manajer dibantu oleh seorang supervisor yang membawahi bagian budidaya dan

unit pengolahan susu. Latar belakang pendidikan supervisor adalah SMU. Sampai

sejauh ini, Dafarm telah mengalami pergantian supervisor sebanyak tiga kali

dalam dua tahun, hal ini sedikit banyaknya tentu berpengaruh terhadap kegiatan

operasional perusahaan.

Dalam perekrutan tenaga kerja, Dafarm lebih cenderung memberdayakan

masyarakat sekitar pesantren dan juga beberapa santri lulusan pesantren untuk

bekerja pada bagian unit usaha pengolahan susu. Oleh karena itu Dafarm tidak

menetapkan kualifikasi pendidikan tertentu untuk tenaga kerjanya. Pada bagian

teknis, karyawan bagian produksi dan distribusi berlatar belakang pendidikan

SMU. Kemampuan mereka sudah cukup memadai karena telah memiliki

keterampilan teknis yang baik. Sedangkan untuk tenaga kerja borongan yang

berjumlah delapan orang memiliki latar belakang pendidikan sederajat SD dan

SMP. Mereka terdiri dari ibu-ibu dan remaja putri sekitar pesantren. Tugas tenaga

kerja borongan ini adalah untuk melakukan pengemasan yoghurt secara manual.

6.3.3. Hasil Analisis Aspek Manajemen

Hasil dari analisis aspek manajemen yang terdiri dari manajemen

organisasi dan manajemen sumberdaya manusia, dapat dikatakan bahwa usaha

pembuatan yoghurt yang dilakukan oleh Dafarm tidak terdapat masalah

manajemen yang dapat menghambat jalannya usaha meskipun ketika terjadi

pergantian kepemimpinan produksi dafarm agak terganggu. Usaha pembuatan

yoghurt telah memiliki struktur organisasi formal dan juga pembagian tugas yang

jelas antara pemimpin dan karyawan, sehingga dapat dikatakan usaha tersebut

layak untuk dijalankan.

6.4. Aspek Hukum

Perusahaan yang berbentuk badan usaha atau memiliki perizinan usaha

akan lebih diakui keberadaannya baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat.

Suatu perusahaan dikatakan apabila telah memenuhi persyaratan legalitas agar

Page 82: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

55

mempermudah hubungan ke luar perusahaan, memiliki kekuatan hukum, dan

diakui serta terikat dengan hukum yang berlaku.

6.4.1. Bentuk Badan Usaha

Dafarm memiliki bentuk badan usaha berupa usaha perorangan. Modal

awal pendirian usaha pembuatan yoghurt tersebut berasal dari anggaran Yayasan

PP Darul Fallah. Dalam perjalanannya Dafarm memperoleh dana hibah untuk

pengembangan usaha dari LM3 (Lembaga Mandiri dan Mengakar di Masyarakat)

yang diberikan oleh Departemen Pertanian RI. Dana tersebut berjumlah seratus

juta rupiah dan digunakan untuk pembelian investasi berupa mesin pengolahan

serta kendaraan untuk distribusi. Keuntungan dari bentuk badan usaha perorangan

adalah dapat menikmati seluruh keuntungan yang diperoleh dari kegiatan usaha.

Sedangkan kelemahannya adalah semua bentuk kerugian atau beban usaha harus

menjadi tanggung jawab pemilik perusahan itu sendiri.

6.4.2. Izin Usaha

Usaha pembuatan yoghurt yang dijalankan oleh Dafarm telah memperoleh

izin TDI (Tanda Daftar Industri) yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Bogor dengan nomor 53/21/TDI-Agro&HH/B/X/08.

nomor TDI tersebut telah tercantum pada kemasan sekunder produk. Selain itu,

usaha pembuatan yoghurt Dafarm juga telah memperoleh sertifikat halal dari MUI

Provinsi Jawa Barat dengan nomor 01041028021107

6.5. Aspek Sosial Ekonomi dan Lingkungan

Pembangunan suatu usaha atau perusahaan seharusnya memperhatikan

kepentingan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan alam maupun lingkungan

sosial ekonomi. Pembangunan usaha yang baik adalah pembangunan yang

berwawasan lingkungan. Hal tersebut dapat terwujud apabila semua komponen

dalam perusahaan mengerti pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dalam

setiap tahapan produksinya.

Usaha pembuatan yoghurt yang dijalankan oleh Dafarm telah membuka

kesempatan kerja bagi penduduk sekitar pesantren. Dafarm memiliki tenaga kerja

borongan yang berasal dari penduduk sekitar sebanyak delapan orang. Selain itu,

Page 83: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

56

usaha yang dijalankan Dafarm ini juga memberikan pengaruh bagi pendapatan

negara atau pemerintah daerah berupa pajak dari keuntungan usaha Dafarm.

Keberadaan usaha Dafarm tidak memberikan dampak buruk bagi kondisi

lingkungan di sekitar tempat usaha. Berbeda dengan kegiatan usaha perindustrian

yang menghasilkan limbah berbahaya, kegiatan usaha pembuatan yoghurt yang

dilakukan Dafarm ini tidak menghasilkan limbah yang dapat berdampak buruk

bagi keseimbangan lingkungan.

Jika dilihat dari aspek sosial ekonomi dan lingkungan, usaha pembuatan

yoghurt ini layak untuk dijalankan. Selain tidak menimbulkan limbah yang dapat

merusak lingkungan, kegiatan usaha ini juga dapat menambah kesempatan kerja

bagi masyarakat sekitar dan memberikan kontribusi bagi negara berupa pajak.

Page 84: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk

mengetahui kelayakan usaha pembuatan yoghurt. Analisis kelayakan finansial

yang dilakukan pada kedua pola usaha bertujuan untuk melihat jenis pola usaha

pembuatan yoghurt manakah yang lebih menguntungkan untuk dijalankan. Untuk

mengetahui hasil kelayakan usaha pembuatan yoghurt akan dilihat dari kriteria-

kriteria kelayakan finansial yang meliputi Net Present Value (NPV), Net B/C,

Internal Rate of Return (IRR) dan Payback Periode.

Analisis kelayakan finansial pada penelitian ini akan dibagi menjadi 2

skenario berdasarkan kegiatan usaha yang telah dilakukan dan rencana

pengembangan usaha ini ke depan. Pada skenario I, analisis kelayakan finansial

yang dilakukan berdasarkan pada kenyataan di lapangan saat ini, dimana kapasitas

produksi belum dimanfaatkan secara optimal. Sedangkan untuk skenario II,

analisis kelayakan finansial yang dilakukan berdasarkan rencana pengembangan

usaha di masa yang akan datang. Pada skenario II, optimalisasi produksi yoghurt

akan dilakukan dengan memanfaatkan kapasitas maksimal mesin produksi yang

ada saat ini.

7.1. Analisis Kelayakan Finansial Skenario Usaha I (Kondisi Usaha Saat Ini)

Analisis kelayakan finansial skenario I mengacu pada kondisi usaha saat

ini, dimana usaha belum berproduksi dengan memanfaatkan kapasitas maksimal

mesin produksi dan diasumsikan tidak terjadi penambahan biaya dan manfaat

selama umur proyek berlangsung. Pada skenario I, jumlah produksi per bulan

berada di bawah kapasitas terpasang yakni baru mencapai 1.400 liter per bulan.

Karena tingkat keberhasilan pembuatan yoghurt di Dafarm adalah 90 persen,

maka yoghurt yang dihasilkan dalam satu bulan adalah 1.260 liter. Jumlah ini

setara dengan 33.600 stik kemasan 45 ml dan 3.877 stik kemasan 80 ml.

Sedangkan kapasitas produksi terpasang berdasarkan akta TDI (Tanda Daftar

Industri)yang dimiliki Dafarm adalah sebesar 20.000 liter per tahun atau sekitar

1.700 liter per bulan.

Page 85: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

58

7.1.1. Inflow

Aliran kas masuk (inflow) pada skenario usaha I berasal dari penerimaan

penjualan produk dan nilai sisa dari peralatan.

7.1.1.1. Penerimaan Penjualan

Penerimaan penjualan diperoleh dari perkiraan jumlah produksi yang

dikalikan dengan harga jual produknya (Tabel 14). Jumlah produksi didasarkan

pada jumlah produksi rata-rata. Jumlah produk yang dihasilkan dalam satu kali

proses produksi tidak selalu sama, namun rata-rata jumlah produksi per bulannya

mencapai 1.400 liter. Karena tingkat keberhasilan pembuatan yoghurt di Dafarm

adalah 90 persen, maka dalam satu bulan yoghurt yang dihasilkan adalah

sebanyak 1.260 liter. Dafarm beroperasi 12 bulan dalam setahun. Sehingga

diperoleh jumlah produksi sebanyak 15.120 liter per tahun. Jumlah tersebut setara

dengan 449.724 stik setiap tahunnya yang terdiri dari 403.200 stik ukuran 45 ml

dan 46.524 stik ukuran 80 ml. Jumlah tersebut diasumsikan tetap selama umur

usaha.

Sedangkan harga jual produk terdiri dari enam kategori harga. Untuk

yoghurt dengan kemasan 45 ml, terdapat tiga kategori harga, yaitu Rp 300 untuk

agen pada saluran distribusi pertama, Rp 350 untuk agen pada saluran distribusi

kedua, dan Rp 500 untuk pelanggan yang datang langsung ke tempat produksi

pada saluran distribusi ketiga. Yoghurt dengan kemasan 80 ml juga memiliki tiga

kategori harga, yaitu Rp 600 untuk agen pada saluran distribusi pertama, Rp 700

untuk agen pada saluran distribusi kedua, dan Rp 1000 untuk pelanggan yang

datang langsung ke tempat produksi pada saluran distribusi ketiga. Besarnya

persentase jumlah produk yang dijual pada ketiga saluran distribusi tersebut

adalah 60 persen untuk saluran distribusi pertama, 35 persen untuk saluran

distribusi kedua, dan 5 persen untuk saluran distribusi ketiga. Hal ini disebabkan

karena enam agen yang ada di saluran distribusi pertama masing-masingnya

meminta 2.500 stik setiap bulan, sedangkan empat agen yang ada di saluran

distribusi kedua permintaan masing-masingnya hanya 500 stik setiap bulannya.

Page 86: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

59

Tabel 14. Jumlah Produksi dan Nilai Penjualan Skenario Usaha I

Tahun Ukuran Kemasan (ml)

Jumlah (kemasan)

Harga (Rp)

Nilai Penjualan (Rp)

Total Nilai Penjualan (Rp)

1-10

45 241.920 300 75.576.000

165.523.200

45 141.120 350 49.392.000

45 20.160 500 10.080.000

80 27.914 600 16.748.400

80 16.284 700 11.398.800

80 2.328 1000 2.328.000 Keterangan : Jumlah produksi dan nilai penjualan diasumsikan tetap selama umur usaha

Berdasarkan hasil perhitungan penerimaan penjualan, jumlah penerimaan

yang berasal dari penjualan produk selama umur usaha adalah Rp 1.655.232.000.

Nilai penjualan diperoleh dari jumlah produk yang terjual dikalikan dengan harga

jual selama umur usaha. Jumlah produk yang terjual sama dengan jumlah produk

yang diproduksi oleh Dafarm karena produksi dilakukan berdasarkan permintaan

sehingga seluruh yoghurt yang diproduksi terjual atau tidak ada sisa produk yang

tidak laku.

7.1.1.2. Nilai Sisa (Salvage Value)

Investasi yang diperlukan dalam skenario I meliputi mesin pasteurisasi,

mesin inkubator, Cream separator, kompor gas, tabung gas, panci besar, panci

sedang, panci kecil, milk can, box susu, wadah plastik, timbangan, takaran,

saringan, pengaduk kayu, mangkuk, centong, galon air mineral, kulkas, freezer,

dan sepeda motor. Arus penerimaan yang berasal dari nilai sisa (salvage value)

dihitung berdasarkan nilai dari investasi peralatan yang masih tersisa pada akhir

umur usaha. Peralatan yang masih memiliki nilai sisa pada akhir umur usaha

(pada tahun ke-10) adalah freezer, kulkas, termometer, dan kompor gas. Rincian

nilai sisa investasi Dafarm dapat dilihat pada Tabel 15.

Nilai sisa yang didapatkan pada akhir masa proyek adalah sebesar Rp

17.653.333. Nilai tersebut berasal dari nilai peralatan yang dikurangi dengan

akumulasi penyusutannya. Nilai sisa terbesar berasal dari nilai sisa freezer yaitu

sebesar Rp 13.333.333. Penghitungan penyusutan dari peralatan tersebut

menggunakan metode garis lurus.

Page 87: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

60

Tabel 15. Nilai Sisa Investasi Dafarm pada Skenario Usaha I

No Uraian Nilai Beli (Rp)

Umur Pakai

(tahun)

Penyusutan per Tahun

(Rp)

Nilai Sisa (Rp)

1 Freezer 20.000.000 3 6.666.667 13.333.333

2 Kulkas 5.600.000 3 1.866.667 3.733.333

3 Termometer 20.000 3 6.667 13.333

4 Kompor gas 540.000 3 180.000 360.000

Jumlah 17.439.999

7.1.2. Outflow

Sejumlah dana dikeluarkan untuk membiayai berbagai macam kegiatan

perusahaan. Dalam skenario usaha I, pengeluaran dikelompokkan ke dalam

beberapa biaya, yaitu biaya investasi, biaya reinvestasi, biaya operasional, dan

pajak penghasilan.

7.1.2.1. Biaya Investasi

Biaya investasi dikeluarkan pada tahun 2007 dan 2008. Tetapi karena

biaya investasi pertama terjadi diakhir tahun 2007 dan investasi terbesar terjadi

pada tahun 2008, diasumsikan tahun 2008 sebagai tahun pertama perhitungan

kelayakan finansial, artinya perusahaan baru mulai berproduksi setelah semua

kebutuhan investasinya terpenuhi pada tahun 2008. Kebutuhan investasi Dafarm

disesuaikan dengan kebutuhan produksi secara teknis yang meliputi bangunan

tempat usaha, mesin dan peralatan untuk menghasilkan produk, kendaraan serta

peralatan penunjang lainnya seperti alat komunikasi.

Total biaya investasi yang dikeluarkan oleh Dafarm adalah sebesar Rp

132.520.000. Biaya investasi terbesar pada skenario usaha I tersebut adalah biaya

pembelian mesin pasteurisasi, yaitu sebesar Rp 30.000.000. Peralatan investasi

lainnya memiliki umur ekonomis yang kurang dari umur proyek, oleh karena itu

memerlukan investasi ulang atau reinvestasi. Pada perhitungan biaya

investasi,harga tanah tidak dimasukkan karena Dafarm berada di PP Darul Fallah

yang tanahnya merupakan tanah wakaf, sehingga bisa dipakai secara gratis untuk

kepentingan pesantren. Rincian biaya investasi pada skenario usaha I dapat dilihat

pada Tabel 16.

Page 88: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

61

Tabel 16. Biaya Investasi pada Skenario Usaha I

No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp) Umur

Ekonomis 1. Mesin pasteurisasi 1 unit 30.000.000 30.000.000 10

2. Mesin inkubator 1 unit 27.000.000 27.000.000 10

3. Cream separator 1 unit 6.000.000 6.000.000 10

4. Kompor gas 2 unit 270.000 540.000 3

5. Tabung gas 2 unit 300.000 600.000 5

6. Panci besar (20 L) 3 unit 250.000 750.000 1

7. Panci sedang (15L) 1 unit 180.000 180.000 1

8. Panci kecil (10 L) 1 unit 150.000 150.000 1

9. Milk can (stainless) 3 unit 700.000 2.100.000 5

10. Milk can (alminium) 2 unit 400.000 800.000 5

11. Box susu (35 L) 10 unit 370.000 3.700.000 5

12. Wadah plastik (20 L) 15 unit 50.000 750.000 1

13. Wadah plastik (5 L) 1 unit 15.000 15.000 1

14. Timbangan 1 unit 90.000 90.000 1

15. Takaran 1 unit 25.000 25.000 1

16. Saringan 1 unit 16.000 16.000 1

17. Pengaduk kayu 4 unit 5.000 20.000 1

18. Mangkuk 10 unit 4.000 40.000 1

19. Centong 4 unit 3.000 12.000 1

20. Galon air 2 unit 46.000 92.000 1

21. Kulkas 2 unit 2.800.000 5.600.000 3

22. Freezer (528 L) 1 unit 4.800.000 4.800.000 3

23. Freezer (300 L) 1 unit 3.900.000 3.900.000 3

24. Freezer (200 L) 4 unit 2.400.000 9.600.000 3

25. Freezer (120 L) 1 unit 1.700.000 1.700.000 3

26. Sepeda motor 1 1 unit 15.000.000 15.000.000 10

27. Sepeda motor 2 1 unit 9.000.000 9.000.000 10

28. Bangunan 1 unit 10.000.000 10.000.000 10

29. Termometer 1 unit 20.000 20.000 3

Page 89: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

62

7.1.2.2. Biaya Reinvestasi

Biaya reinvestasi dikeluarkan untuk mengganti peralatan investasi yang

telah habis masa ekonomisnya sebelum proyek berakhir. Biaya reinvestasi yang

dikeluarkan berbeda-beda setiap tahunnya. Jumlah tersebut tergantung dari

banyaknya peralatan yang perlu diperbaharui. Peralatan seperti panci, wadah

plastik, saringan, pengaduk kayu, mangkuk, dan centong merupakan peralatan

yang tidak tahan lama dan harus diperbaharui setiap tahun. Oleh karena itu, pada

tahun kedua dari umur usaha sudah mulai dikeluarkan biaya reinvestasi untuk

mengganti peralatan tersebut. Besarnya biaya reinvestasi setiap tahunnya dapat

dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Biaya Reinvestasi Dafarm pada Skenario Usaha I Tahun ke- Peralatan yang diganti Nilai Reinvestasi (Rp)

2 Pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

2.160.000

3 Pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

2.160.000

4 Freezer, kulkas, kompor gas, termometer, pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

28.320.000

5 Pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

2.160.000

6 Pengaduk, panci, box susu, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air, milk can

9.360.000

7 Freezer, kulkas, kompor gas, termometer, pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

28.320.000

8 Pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

2.160.000

9 Pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

2.160.000

10 Freezer, kulkas, kompor gas, termometer, pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

28.320.000

Page 90: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

63

Biaya reinvestasi terbesar dikeluarkan pada tahun ke 4, 7, dan 10 umur

usaha, yaitu sebesar 28.320.000. Besarnya biaya reinvestasi pada tahun tersebut

karena adanya biaya reinvestasi untuk freezer sebesar Rp 20.000.000. Investasi

lain yang perlu diganti pada tahun tersebut adalah kulkas, kompor gas, oven,

pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong,

dan galon air.

7.1.2.3. Biaya Operasional

Selain biaya investasi dan reinvestasi, biaya lain yang dikeluarkan dalam

kegiatan usaha adalah biaya operasional. Karena sifatnya yang operasional, maka

biaya ini selalu dikeluarkan setiap tahunnya selama umur proyek. Biaya

operasional ini meliputi biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya tetap merupakan biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah

produksi yang dihasilkan. Biaya tetap pada Dafarm meliputi pemeliharaan, listrik,

komunikasi, transportasi dan penyusutan peralatan. Komponen biaya tetap

penyusutan terdapat dalam penghitungan laba/rugi perusahaan. Sedangkan biaya

variabel merupakan biaya yang besarnya dapat berubah-ubah tergantung dari

perubahan jumlah produksi yang dihasilkan. Diantara biaya bahan baku tersebut

adalah susu, bakteri starter, gula, nata de coco, perasa buah, air galon, plastik

kemasan primer, plastik kemasan sekunder, dan gaji karyawan borongan. Rincian

biaya tetap dan biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 18 dan 19.

Tabel 18. Biaya Tetap Per Tahun Dafarm pada Skenario Usaha I No Uraian Nilai (Rp)

1 Pemeliharaan 6.626.000

2 Listrik 4.200.000

3 Komunikasi 1.200.000

4 Transportasi 3.600.000

5 Penyusutan peralatan* 20.066.667 Keterangan: * biaya tetap yang hanya ada dalam perhitungan laba/rugi

Pada perhitungan cashflow perusahaan, komponen biaya tetap terbesar

adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan yaitu sebesar Rp 6.626.000.

Besarnya biaya pemeliharaan dihitung 5 persen dari biaya investasi. Sedangkan

Page 91: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

64

pada perhitungan laba/rugi perusahaan, komponen biaya tetap terbesar adalah

biaya penyusutan peralatan yaitu sebesar Rp 20.066.667. Biaya penyusutan

peralatan hanya ada dalam perhitungan laba/rugi karena pada perhitungan tersebut

tidak dikeluarkan biaya investasi sehingga komponen outflow untuk peralatan

hanya dihitung berdasarkan penyusutannya. Total biaya tetap dalam perhitungan

laba/rugi usaha adalah sebesar Rp 35.692.667. Sedangkan total biaya tetap dalam

perhitungan cashflow usaha adalah sebesar Rp 15.626.000.

Tabel 19. Biaya Variabel Dafarm Per Tahun pada Skenario Usaha I

No Uraian Jumlah per bulan

Jumlah per tahun

Harga satuan (Rp)

Total biaya (Rp)

1 Susu 750 L 9000 L 4.000 36.000.000

2 Bakteri starter 18,75 L 225 L 100.000 22.500.000

3 Gula 262,50 kg 3150 kg 8.000 25.200.000

4 Nata de coco 30 kg 360 kg 2.000 720.000

5 Perasa buah 10 botol 120 botol 4.000 480.000

6 Air galon 45 galon 540 galon 3.000 1.620.000

7 Plastik kemasan primer

15 kg 180 kg 25.000 4.500.000

8 Plastik kemasan sekunder

9 kg 108 kg 36.750 3.969.000

9 Gaji pegawai 2 orang 24 orang 500.000 12.000.000

10 Gaji pegawai borongan

41.633,58 stik

499.603 stik

20 9.992.060

Besarnya biaya variabel yang dikeluarkan oleh Dafarm selama umur usaha

adalah tetap. Hal ini dikarenakan jumlah produk yang dikeluarkan juga tetap

sehingga kebutuhan bahan baku dan tenaga kerja untuk memproduksinya juga

tetap atau sama besarnya selama umur usaha. Total biaya variabel yang harus

dikeluarkan adalah sebesar 116.981.060 per tahun. Pengeluaran terbesar adalah

untuk membiayai pembelian bahan baku berupa susu segar yakni sebesar

36.000.000. Walaupun harga satuan susu lebih murah dari beberapa bahan baku

lainnya, namun karena susu merupakan bahan baku utama dan dibutuhkan dalam

jumlah yang banyak, maka nilainya lebih tinggi.

Page 92: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

65

7.1.2.4. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan merupakan komponen pengeluaran (outflow) yang

harus dikeluarkan atas laba yang diperoleh setiap tahunnya. Pajak ini merupakan

pajak penghasilan yang diserahkan kepada pemerintah. Penghitungan pajak

penghasilan didasarkan pada tarif Pasal 21 UU PPh tahun 2009 atas Penghasilan

Kena Pajak untuk Wajib Pajak Pribadi, dimana tarif pajak yang berlaku adalah

tarif pajak progresif. Pada dasarnya Dafarm tidak membayarkan pajak kepada

pemerintah karena pemilik belum memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP)

dan kurangnya sosialisasi dari pemerintah setempat akan pentingnya pembayaran

pajak penghasilan. Namun, sebagai biaya imbangan dari laba yang dihasilkan,

maka dalam perhitungan analisis kelayakan finansial perlu dihitung besarnya

jumlah pajak penghasilan yang seharusnya dikeluarkan oleh perusahaan.

Berdasarkan perhitungan laba/rugi perusahaan Dafarm (Lampiran 2).

perusahaan mulai mengeluarkan pajak pada tahun pertama usaha karena pada

tahun tersebut perusahaan sudah mendapatkan keuntungan atau laba. Besarnya

pajak penghasilan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Dafarm setiap

tahunnya dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Pajak Penghasilan Dafarm pada Skenario Usaha I Tahun ke- Laba bersih sebelum pajak (Rp) Nilai pajak (Rp)

1 12.849.473 642.474

2 12.849.473 642.474

3 12.849.473 642.474

4 12.849.473 642.474

5 12.849.473 642.474

6 12.849.473 642.474

7 12.849.473 642.474

8 12.849.473 642.474

9 12.849.473 642.474

10 30.502.806 1.525.140

Nilai pajak penghasilan yang seharusnya dikeluarkan oleh Dafarm adalah

sebesar 5 persen dari laba bersih sebelum pajak yang diperoleh setiap tahunnya.

Page 93: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

66

Persentase pajak penghasilan tersebut berdasarkan tarif pajak progresif, dimana

untuk laba bersih yang masih dibawah Rp 50.000.000 setiap tahunnya, besarnya

tarif pajak adalah 5 persen. Besarnya pajak penghasilan yang harus dikeluarkan

oleh perusahaan pada tahun pertama sampai tahun ke sembilan usaha adalah sama

karena nilai laba bersih sebelum pajak yang diperoleh pada tahun-tahun tersebut

juga sama. Sementara itu, pada tahun kesepuluh usaha, besarnya pajak

penghasilan yang dikeluarkan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya karena

nilai laba bersih sebelum pajak yang diperoleh pada tahun ke sepuluh juga lebih

besar daripada tahun-tahun sebelumnya.

7.1.3. Analisis Laba Rugi Usaha

Menurut Umar (2007), proyeksi laba rugi disusun oleh data-data

pendapatan dan biaya. Dalam analisis laba rugi usaha, pendapatan diperoleh dari

penerimaan dan nilai sisa investasi, sedangkan komponen biaya disusun oleh

biaya tetap, biaya variabel, dan pajak penghasilan. Perhitungan laba rugi usaha

dimulai dengan mengurangi jumlah seluruh penerimaan dengan total biaya tetap

dan biaya variabel setiap tahunnya. Dari perhitungan tersebut didapatkan nilai

penerimaan sebelum bunga dan pajak (EBIT) atau laba kotor yang kemudian

dikurangi dengan biaya bunga sehingga didapatkan penerimaan sebelum pajak

atau laba bersih sebelum pajak (EBT). Sebagai langkah akhir, dilakukan

pengurangan terhadap EBT dengan pajak penghasilan untuk setiap EBT yang

bernilai positif atau memperoleh keuntungan. Dengan demikian didapatkan nilai

penerimaan setelah pajak atau laba/rugi bersih usaha. Untuk biaya tetap pada

komponen biaya operasional ditambahkan dengan komponen biaya penyusutan

dari barang-barang investasi per tahunnya. Penyusutan dihitung dengan

menggunakan metode garis lurus. Rincian biaya penyusutan dapat dilihat pada

Tabel 21.

Page 94: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

67

Tabel 21. Penyusutan Barang-barang Investasi pada Usaha Pembuatan Yoghurt Dafarm

No Uraian Jumlah Umur Ekonomis

Nilai Total (Rp)

Penyusutan/Tahun

1. Mesin pasteurisasi 1 unit 10 30.000.000 3.000.000

2. Mesin inkubator 1 unit 10 27.000.000 2.700.000

3. Cream separator 1 unit 10 6.000.000 600.000

4. Kompor gas 2 unit 3 540.000 180.000

5. Tabung gas 2 unit 5 600.000 120.000

6. Panci besar (20 L) 3 unit 1 750.000 750.000

7. Panci sedang (15L) 1 unit 1 180.000 180.000

8. Panci kecil (10 L) 1 unit 1 150.000 150.000

9. Milk can (stainless) 3 unit 5 2.100.000 420.000

10. Milk can (alminium) 2 unit 5 800.000 160.000

11. Box susu (35 L) 10 unit 5 3.700.000 740.000

12. Wadah plastik (20 L) 15 unit 1 750.000 750.000

13. Wadah plastik (5 L) 1 unit 1 15.000 15.000

14. Timbangan 1 unit 1 90.000 90.000

15. Takaran 1 unit 1 25.000 25.000

16. Saringan 1 unit 1 16.000 16.000

17. Pengaduk kayu 4 unit 1 20.000 20.000

18. Mangkuk 10 unit 1 40.000 40.000

19. Centong 4 unit 1 12.000 12.000

20. Galon air 2 unit 1 92.000 92.000

21. Kulkas 1 unit 3 2.800.000 933.333,33

22. Frizeer (528 L) 1 unit 3 4.800.000 1.600.000

23. Frizeer (300 L) 1 unit 3 3.900.000 1.300.000

24. Frizeer (200 L) 4 unit 3 9.600.000 3.200.000

25. Frizeer (120 L) 1 unit 3 1.700.000 566.666,67

26. Sepeda motor 1 1 unit 10 15.000.000 1.500.000

27. Sepeda motor 2 1 unit 10 9.000.000 900.000

28. Termometer I unit 3 20.000 6.667

Jumlah 20.066.667

Page 95: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

68

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap laba/rugi usaha, diperoleh hasil

bahwa pada skenario usaha I Dafarm memperoleh laba mulai dari tahun pertama

usaha hingga akhir umur usaha. Laba bersih terbesar diperoleh pada akhir tahun

usaha yaitu sebesar Rp 30.502.806. Jumlah keseluruhan laba bersih yang

diperoleh selama umur usaha pada skenario usaha I adalah Rp 138.840.660.

7.1.4. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial untuk skenario usaha I dihitung berdasarkan

nilai manfaat bersih (net benefit) yang didiskontokan dengan tingkat dicount

factor sebesar 6,5%. Tingkat discount factor ini didasarkan pada tingkat suku

bunga yang berlaku di Bank Indonesia pada bulan November 2009. Hal ini

dilakukan karena seluruh modal usaha yang digunakan berasal dari modal

pemiliki sendiri dan dari dana hibah. Selain itu, pemilik usaha juga tidak memiliki

tabungan di bank komersial karena pemilik menabung di salah satu bank syari’ah,

sehingga sebagai nilai social opportunity cost of capital dari modal yang dimiliki

tersebut digunakan tingkat suku bunga Bank Indonesia sebagai tingkat diskon

faktornya. Nilai net benefit yang diperoleh tersebut dijadikan dasar perhitungan

kelayakan finansial berdasarkan kriteria investasi, yaitu: Net Present Value

(NPV), Net Benefit/Cost (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback

Periode (Tabel 22).

Tabel 22. Hasil Analisis Kelayakan Finansial pada Skenario Usaha I

NPV (Rp) Net B/C IRR (%) Payback Periode

(Tahun)

55.324.877 1,56 19 5,92

Berdasarkan hasil dari perhitungan kriteria investasi tersebut, didapatkan

nilai NPV>0 yaitu sebesar Rp 55.324.877. Nilai tersebut merupakan selisih dari

manfaat bersih yang telah didiskontokan dengan biaya yang telah didiskontokan

selama umur usaha. Dengan demikian, usaha ini layak untuk dijalankan karena

menghasilkan nilai NPV yang positif atau lebih besar dari nol.

Nilai Net B/C yang diperoleh adalah sebesar 1,56 yang berarti nilai Net

B/C>1. Nilai tersebut menunjukkan bahwa penggunaan setiap Rp 1 untuk

membiayai usaha tersebut akan menghasilkan Rp 1,56 selama umur usaha. Nilai

Page 96: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

69

Net B/C yang lebih besar dari 1 tersebut menunjukkan bahwa penggunaan

investasi pada usaha pembuatan yoghurt Dafarm adalah layak.

Investasi pada usaha pembuatan yoghurt Dafarm juga dapat dikatakan

layak berdasarkan hasil perhitungan kriteria investasi lainnya yaitu Internal Rate

of Return (IRR). Nilai IRR yang diperoleh adalah 19 persen yang berarti bahwa

keuntungan internal yang diperoleh dari kegiatan investasi tersebut 19 persen per

tahun. Nilai tersebut lebih besar dari tingkat suku bunga yang dijadikan acuan

tingkat discount factor yaitu 6,5 persen. Sedangkan nilai yang dihasilkan oleh

kriteria Payback Periode adalah 5,92 tahun. Nilai tersebut berarti bahwa jangka

waktu yang diperlukan untuk mengembalikan sejumlah nilai investasi yang telah

dikeluarkan adalah selama 5,92 tahun atau 5 tahun 11 bulan 12 hari. Waktu yang

diperlukan untuk mengembalikan nilai investasi tersebut lebih pendek daripada

lama atau umur usaha sehingga dapat dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan.

Berdasarkan analisis kriteria investasi NPV, Net B/C, IRR, dan Payback

Periode menunjukkan bahwa secara finansial penggunaan investasi untuk usaha

pembuatan yoghurt Dafarm adalah layak karena lebih menguntungkan daripada

menyimpan uang dalam bentuk deposito atau tabungan di bank.

7.1.5. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepekaan dari

usaha pembuatan yoghurt dalam menghadapi perubahan-perubahan yang ada.

Perubahan biasanya terjadi pada faktor-faktor produksi seperti kenaikan biaya

bahan baku dan penurunan penjualan. Berdasarkan pengalaman yang pernah

dialami oleh perusahaan, usaha ini pernah mengalami penurunan penjualan

sebesar 36, 57 persen. Nilai tersebut berasal dari jumlah penjualan terkecil dalam

satu bulan dibandingkan dengan nilai rata-rata penjualan perbulannya. Rata-rata

penjualan yoghurt Dafarm adalah sebesar 1.400 liter per bulan. Pada bulan Januari

2009, jumlah penjualan hanya mencapai 888 liter, yang berarti terjadi penurunan

sebesar 36,57 persen dari penjualan rata-rata. Penurunan ini terjadi karena pada

bulan tersebut terjadi pergantian kepemimpinan di dalam perusahaan Dafarm

sehingga berpengaruh terhadap hasil produksi. Penurunan produksi sebesar 36,57

persen ini merupakan produksi bulanan, tetapi dalam perhitungan kelayakan ini

diasumsikan penurunan tersebut berlaku setiap bulan dengan angka yang sama.

Page 97: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

70

Biaya bahan baku terbesar adalah biaya untuk pembelian susu segar.

Kenaikan harga susu segar pernah dialami perusahaan yang meningkat dari Rp

4.000 per liter menjadi Rp 4.500 per liter. Dengan demikian terjadi peningkatan

harga susu segar sebesar 12,5%. Adanya penurunan penjualan dan kenaikan harga

bahan baku tersebut memerlukan analisis sensitivitas untuk mengetahui akibat

yang ditimbulkan secara finansial. Hasil analisis sensitivitas dengan dua tingkat

kepekaan tersebut pada skenario usaha I dapat dilihat pada hasil perhitungan

kriteria investasi yang diperoleh (Tabel 23).

Tabel 23. Hasil Analisis Sensitivitas pada Skenario Usaha I

Kriteria Investasi Penurunan Penjualan 36,57%

Kenaikan Harga Susu 12,5%

NPV (Rp) -41.079.432 20.872.408

Net B/C 0,67 1,20

IRR (%) -3,19 11

Payback Periode (tahun) - 8,31

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas terhadap penurunan penjualan

sebesar 36,57 persen tersebut akan menghasilkan nilai Net Present Value (NPV)

sebesar Rp -41.079.432. Nilai tersebut menunjukkan bahwa adanya penurunan

penjualan sebesar 36,57 persen akan menjadikan usaha ini tidak layak dijalankan.

Adanya kenaikan harga bahan baku (susu segar) sebesar 12,5 persen juga

menurunkan nilai Net Present Value (NPV) menjadi Rp 20.872.408. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa adanya kenaikan harga bahan baku sebesar 12,5 persen tetap

menjadikan usaha ini layak dijalankan. Penurunan nilai manfaat bersih kini atau

NPV yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku adalah sebesar 62,28

persen. Nilai Net B/C, IRR dan Payback Periode yang dihasilkan oleh kenaikan

harga bahan baku sebesar 12,5% secara berturut-turut adalah 1,20, 11 persen dan

8,31 tahun. Hal ini berarti terjadi penurunan terhadap Net B/C sebesar 23,07

persen, IRR sebesar 42,10 persen, dan Payback Periode sebesar 28,76 persen.

7.1.6. Analisis Switching Value

Analisis switching value atau analisis nilai pengganti merupakan suatu

variasi dari analisis sensitivitas. Berdasarkan analisis sensitivitas pada skenario

Page 98: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

71

usaha I, adanya penurunan penjualan sebesar 36,57 persen membuat usaha tidak

layak lagi untuk dijalankan. Sedangkan adanya kenaikan harga bahan baku

sebesar 12,5 persen masih membuat usaha masih layak secara finansial. Oleh

karena itu perlu dilakukan analisis nilai pengganti untuk mengetahui sampai

sejauh mana penurunan penjualan dan kenaikan harga bahan baku yang bisa

ditolerir agar usaha tetap layak secara finansial. Analisis switching value ini juga

bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat penurunan penjualan dan

tingkat kenaikan harga bahan baku yang masih diterima agar usaha mencapai titik

impasnya. Hasil dari analisis nilai pengganti berdasarkan kriteria investasi dapat

dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Hasil Analisis Switching Value pada Skenario Usaha I

Perubahan Persentase (%)

NPV (Rp) Net B/C IRR (%)

Payback Periode (tahun)

Penurunan penjualan

29,477765 0,00 1 6,5 10

Kenaikan harga susu

20,072390 0,00 1 6,5 10

Hasil dari analisis switching value tersebut menunjukkan bahwa batas

tingkat penurunan penjualan yang masih bisa diterima agar usaha masih layak

untuk dijalankan adalah sebesar 29,477765 persen. Pada tingkat tersebut jumlah

penjualan per tahun adalah sebesar 317.155 stik. Penurunan jumlah penjualan

yang melebihi 29,477765 persen akan menyebabkan usaha tidak layak lagi untuk

dijalankan.

Analisis switching value terhadap kenaikan harga jual menunjukkan

bahwa tingkat minimum diterimanya usaha tersebut adalah terjadinya kenaikan

harga bahan baku sebesar 20,072390 persen. Pada tingkat tersebut, harga susu

segar mencapai Rp 4.803 per liter. Dengan demikian, peningkatan harga susu

segar yang lebih besar dari 20,072390 persen atau lebih besar dari Rp 4.803 per

liter, akan menyebabkan usaha pembuatan yoghurt tidak layak lagi untuk

dijalankan.

Page 99: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

72

7.2. Analisis Kelayakan Finansial Skenario Usaha II

Skenario usaha II merupakan pengembangan usaha dengan peningkatan

kapasitas produksi menjadi 1.667 liter per bulan. Peningkatan kapasitas produksi

ini dilakukan dengan penambahan sejumlah investasi pada peralatan produksi.

Tujuan peningkatan kapasitas produksi tersebut adalah untuk memenuhi

permintaan yoghurt yang mencapai 68.000 stik per bulan.

7.2.1. Inflow

Arus kas masuk atau inflow pada skenario II berasal dari penerimaan

penjualan dan nilai sisa investasi.

7.2.1.1. Penerimaan Penjualan

Penerimaan penjualan pada skenario usaha II dihitung dengan mengalikan

jumlah penjualan dengan harga jualnya selama umur usaha. Jumlah penjualan

sama dengan jumlah produksi karena produksi hanya berdasarkan permintaan

yang ada sehingga seluruh produk terjual. Jumlah produksi pada skenario usaha II

adalah 1.667 liter per bulan. Karena tingkat keberhasilan pembuatan yoghurt di

Dafarm adalah 90 persen, maka yoghurt yang dihasilkan dalam satu bulan adalah

1.500 liter. Sedangkan harga jual yang ditetapkan sama seperti pada skenario

usaha I yaitu Rp 300, Rp 350 dan Rp 500 untuk kemasan berukuran 45 ml serta

Rp 600, Rp700, dan Rp 1000 untuk kemasan berukuran 80 ml.

Skenario usaha II merupakan pengembangan dari skenario usaha I dimana

jumlah produksi ditingkatkan sebesar 267 liter per bulan untuk memenuhi

permintaan konsumen di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, sehingga

jumlah produksi menjadi 44.625 stik per bulan atau 535.380 stik per tahun.

Karena permintaan tambahan datang dari distributor yang telah ada, maka

penambahan kapasitas produksi tidak memerlukan tamabahan jalur distribusi. Hal

ini menyebabkan persentase permintaan masing-masing jalur distribusi pada

skenario usaha II sama dengan jalur distribusi pada skenario usaha I, yaitu 60%

untuk jalur distribusi pertama, 35% untuk jalur distribusi kedua dan 5 persen

untuk jalur distribusi ketiga. Jumlah produksi dan nilai penjualan yang diperoleh

pada skenario usaha II selama umur usaha dapat dilihat pada Tabel 25. Nilai

penjualan total yang diperoleh selama umur usaha pada skenario usaha II adalah

Page 100: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

73

Rp 2.150.172.000. Jumlah produksi dan harga jual serta komposisi penjualan dari

masing-masing harga diasumsikan tetap selama umur usaha.

Tabel 25. Jumlah Produksi dan Nilai Penjualan Skenario Usaha II

Tahun Ukuran Kemasan (ml)

Jumlah (kemasan)

Harga (Rp)

Nilai Penjualan (Rp)

Total Nilai Penjualan (Rp)

1-10

45 288.000 300 86.400.000

193.474.800

45 168.000 350 58.800.000

45 24.000 500 12.000.000

80 33.228 600 19.936.800

80 19.380 700 13.566.000

80 2.772 1000 2.772.000 Keterangan : Jumlah produksi dan nilai penjualan diasumsikan tetap selama umur usaha

7.2.1.2. Nilai Sisa

Pada skenario usaha II, nilai sisa berasal dari sisa nilai investasi pada akhir

tahun yang dikurangi dengan akumulasi penyusutannya. Penghitungan penyusutan

berdasarkan metode garis lurus. Besarnya nilai sisa pada skenario usaha II (Tabel

26) lebih besar dari skenario usaha I karena jumlah investasi yang dikeluarkan

juga lebih besar.

Tabel 26. Nilai Sisa Investasi Dafarm pada Skenario Usaha II

No Uraian Nilai Beli (Rp)

Umur Pakai (thn)

Penyusutan Per Tahun (Rp)

Nilai Sisa (Rp)

1 Freezer 28.700.000 3 9.566.667 19.133.333

2 Kulkas 5.600.000 3 1.866.667 3.733.333

3 Termometer 20000 3 6.667 13.333

4 Kompor gas 810.000 3 180.000 540.000

Jumlah 23.419.999

7.2.2. Outflow

Sejumlah dana dikeluarkan untuk membiayai aktivitas perusahaan. Pada

skenario usaha II, pengeluaran tersebut digunakan untuk membiayai investasi,

reinvestasi, operasional perusahaan, dan pajak penghasilan atas laba yang

didapatkan.

Page 101: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

74

7.2.2.1. Biaya Investasi

Pengembangan usaha pembuatan yoghurt Dafarm melalui skenario usaha

II ini membutuhkan sejumlah investasi yang lebih besar dari skenario usaha II.

Kebutuhan invesatsi tersebut disesuaikan dengan peningkatan kapasitas produksi

yang akan dilakukan. Seluruh biaya investasi pada skenario usaha ini dikeluarkan

pada tahun pertama umur usaha.

Besarnya biaya investasi yang diperlukan untuk pengembangan usaha ini

adalah Rp 145.118.000. Biaya investasi terbesar yang dikeluarkan oleh Dafarm

adalah biaya pembelian mesin pasteurisasi sebesar Rp 30.000.000. Selain itu,

investasi juga diperlukan untuk pembelian peralatan produksi yang lebih banyak

dari sebelumnya karena peralatan yang ada sudah tidak memadai untuk

memproduksi produk dalam jumlah yang lebih besar lagi. Rincian biaya investasi

pada skenario usaha II dapat dilihat pada Tabel 27.

Page 102: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

75

Tabel 27. Biaya Investasi pada Skenario Usaha II

No Uraian Jumlah Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

Umur Ekonomis (Tahun)

1. Mesin pasteurisasi 1 unit 30.000.000 30.000.000 10

2. Mesin inkubator 1 unit 27.000.000 27.000.000 10

3. Cream Separator 1 unit 6.000.000 6.000.000 10

4. Kompor gas 3 unit 270.000 810.000 3

5. Tabung gas 3 unit 300.000 900.000 5

6. Panci besar (20 L) 5 unit 250.000 1.250.000 1

7. Panci sedang (15L) 2 unit 180.000 360.000 1

8. Panci kecil (10 L) 2 unit 150.000 300.000 1

9. Milk can (stainless) 3 unit 700.000 2.100.000 5

10. Milk can (alminium) 2 unit 400.000 800.000 5

11. Box susu (35 L) 15 unit 370.000 5.550.000 5

12. Wadah plastik (20 L) 25 unit 50.000 1.250.000 1

13. Wadah plastik (5 L) 2 unit 15.000 30.000 1

14. Timbangan 1 unit 90.000 90.000 1

15. Takaran 2 unit 25.000 50.000 1

16. Saringan 2 unit 16.000 32.000 1

17. Pengaduk kayu 6 unit 5.000 30.000 1

18. Mangkuk 15 unit 4.000 60.000 1

19. Centong 6 unit 3.000 18.000 1

20. Galon air 3 unit 46.000 138.000 1

21. Kulkas 2 unit 2.800.000 5.600.000 3

22. Frizeer (528 L) 2 unit 4.800.000 9.600.000 3

23. Frizeer (300 L) 2 unit 3.900.000 7.800.000 3

24. Frizeer (200 L) 4 unit 2.400.000 9.600.000 3

25. Frizeer (120 L) 1 unit 1.700.000 1.700.000 3

26. Sepeda motor 1 1 unit 15.000.000 15.000.000 10

27. Sepeda motor 2 1 unit 9.000.000 9.000.000 10

28. Bangunan 1 unit 10.000.000 10.000.000 10

29. Termometer 1 unit 20.000 20.000 3

Page 103: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

76

7.2.2.2. Biaya Reinvestasi

Sebagian besar investasi memiliki umur ekonomis yang lebih pendek dari

umur usaha. Oleh karena itu perlu dilakukan investasi ulang atau reinvestasi untuk

mengganti investasi yang telah habis masa pakainya atau yang mengalami

kerusakan. Biaya reinvestasi pada skenario usaha II dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Biaya Reinvestasi pada Skenario Usaha II Tahun ke- Peralatan yang diganti Nilai Reinvestasi (Rp)

2 Pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

3.638.000

3 Pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

3.638.000

4 Freezer, kulkas, kompor gas, termometer, pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

38.768.000

5 Pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

3.638.000

6 Pengaduk, panci, box susu, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air, milk can

12.988.000

7 Freezer, kulkas, kompor gas, termometer, pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

38.768.000

8 Pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

3.638.000

9 Pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

3.638.000

10 Freezer, kulkas, kompor gas, termometer, pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk, centong, galon air

38.768.000

Dafarm mulai mengeluarkan biaya reinvestasi sejak tahun kedua usaha.

Biaya terbesar dikeluarkan pada tahun ke 4, 7 dan 10 dari usaha tersebut yaitu

sebesar Rp 38.768.000. Pada tahun tersebut jumlah peralatan investasi yang harus

diperbaharui lebih banyak dari pada tahun-tahun yang lainnya. Biaya reinvestasi

tersebut mencakup biaya untuk mengganti freezer, kulkas, kompor gas,

Page 104: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

77

termometer, pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan,

mangkuk, centong dan galon air. Sedangkan biaya reinvestasi terkecil dikeluarkan

pada tahun ke 2, 3, 5, 8 dan 9. Hal ini disebabkan karena pada tahun tersebut

hanya peralatan investasi yang memiliki masa pakai satu tahun saja yang diganti

seperti pengaduk, panci, wadah plastik, timbangan, takaran, saringan, mangkuk,

centong dan galon air.

7.2.2.3. Biaya Operasional

Seperti halnya pada skenario usaha I, biaya operasional yang dikeluarkan

pada skenario usaha II juga terdiri dari dua jenis, yaitu biaya tetap dan biaya

variabel. Biaya tetap dan biaya variabel Dafarm pada skenario usaha II dapat

dilihat pada Tabel 29 dan 30.

Adanya peningkatan kapasitas produksi menyebabkan pengeluaran untuk

biaya tetap pada skenario usaha II lebih besar daripada skenario usaha I.

Pemeliharaan merupakan komponen biaya tetap yang paling besar dalam skenario

usaha II.

Tabel 29. Biaya Tetap Per Tahun Dafarm pada Skenario Usaha II No Uraian Nilai (Rp)

1 Pemeliharaan 7.255.900

2 Listrik 4.872.000

3 Komunikasi 1.392.000

4 Transportasi 4.176.000

5 Penyusutan peralatan* 25.888.001 Keterangan: * biaya tetap yang hanya ada dalam perhitungan laba/rugi

Pada perhitungan cashflow perusahaan, komponen biaya tetap terbesar

adalah biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan yaitu sebesar Rp 7.255.900.

Sedangkan pada perhitungan laba/rugi perusahaan, komponen biaya tetap terbesar

adalah biaya penyusutan peralatan yaitu sebesar Rp 25.888.001. Biaya penyusutan

peralatan hanya ada dalam perhitungan laba/rugi karena pada perhitungan tersebut

tidak dikeluarkan biaya investasi sehingga komponen outflow untuk peralatan

hanya dihitung berdasarkan penyusutannya. Total biaya tetap dalam perhitungan

Page 105: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

78

laba/rugi usaha adalah sebesar Rp 43.583.901. Sedangkan total biaya tetap dalam

perhitungan cashflow usaha adalah sebesar Rp 17.695.900.

Tabel 30. Biaya Variabel Dafarm per Tahun pada Skenario Usaha II

No Uraian Jumlah per bulan

Jumlah per tahun

Harga satuan (Rp)

Total biaya (Rp)

1 Susu 870 L 10.440 L 4.000 41.760.000

2 Bakteri starter 21,75 L 261 L 100.000 26.100.000

3 Gula 304,5 kg 3654 kg 8.000 29.232.000

4 Nata de coco 34,8 kg 417,6 kg 2.000 835.200

5 Perasa buah 12 botol 144 botol 4.000 576000

6 Air galon 52 galon 624 galon 3.000 1.872.000

7 Plastik kemasan primer

17,4 kg 208,8 kg 25.000 5.220.000

8 Plastik kemasan sekunder

10,44 kg 125,28 kg 36.750 4.604.040

9 Gaji pegawai 2 orang 24 orang 500.000 12.000.000

10 Gaji pegawai borongan

49.582 stik

594.984 stik

20 11.899.680

7.2.2.4. Pajak Penghasilan

Komponen pengeluaran lainnya pada skenario usaha II adalah pajak

penghasilan. Pajak tersebut dikeluarkan setiap tahun selama umur usaha dengan

jumlah yang tergantung dari besarnya laba bersih yang diperoleh perusahaan pada

setiap tahun usahanya.perhitungan pajak penghasilan tersebut didasarkan pada

aturan di dalam Pasal 21 Undang-Undang PPh tahun 2009 atas Penghasilan Kena

Pajak untuk Wajib Pajak Pribadi. Dalam pasal tersebut tarif pajak yang berlaku

adalah tarif pajak progresif. Tabel 31 menunjukkan besarnya pajak yang

dikeluarkan oleh Dafarm setiap tahunnya pada skenario usaha II.

Pengeluaran pajak penghasilan terbesar terjadi pada tahun kesepuluh

usaha. Hal ini disebabkan karena pada saat itu jumlah laba yang diperoleh lebih

besar daripada tahun-tahun sebelumnya. Faktor penyebab lebih besarnya laba

yang diperoleh pada tahun kesepuluh ini adalah adanya tambahan penerimaan

yang bersumber dari nilai sisa investasi.

Page 106: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

79

Tabel 31. Pajak Penghasilan Dafarm pada Skenario Usaha II Tahun ke- Laba bersih sebelum pajak (Rp) Nilai pajak (Rp)

1 15.791.979 789.599

2 15.791.979 789.599

3 15.791.979 789.599

4 15.791.979 789.599

5 15.791.979 789.599

6 15.791.979 789.599

7 15.791.979 789.599

8 15.791.979 789.599

9 15.791.979 789.599

10 39.211.978 1.960.599

7.2.3. Analisis Laba Rugi Usaha

Dari perhitungan laba rugi usaha pembuatan yoghurt menggunakan

skenario usaha II (Lampiran 8) terlihat bahwa selama umur usahanya, Dafarm

selalu memperoleh keuntungan. Cara perhitungan laba rugi usaha pada skenario

usaha II ini tidak berbeda dengan perhitungan pada skenario usaha I. Laba bersih

terbesar yang bisa diperoleh Dafarm terjadi pada tahun ke 10 usaha yaitu sebesar

Rp 39.211.978. Sedangkan total keuntungan selama sepuluh tahun usaha tersebut

adalah sebesar Rp 172.272.800.

Untuk biaya tetap pada komponen biaya operasional ditambahkan dengan

komponen biaya penyusutan dari barang-barang investasi per tahunnya.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus. Rincian biaya

penyusutan dapat dilihat pada Tabel 32.

Page 107: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

80

Tabel 32. Penyusutan Barang-barang Investasi pada Usaha Pembuatan Yogurt Dafarm Skenario Usaha II

No Uraian Jumlah Umur

Ekonomis (Th)

Nilai Total (Rp)

Penyusutan/Tahun

1. Mesin pasteurisasi 1 unit 10 30.000.000 3.000.000

2. Mesin inkubator 1 unit 10 27.000.000 2.700.000

3. Screen saparator 1 unit 10 6.000.000 600.000

4. Kompor gas 3 unit 3 810.000 270.000

5. Tabung gas 3 unit 5 900.000 180.000

6. Panci besar (20 L) 5 unit 1 1.250.000 1.250.000

7. Panci sedang (15L) 2 unit 1 360.000 360.000

8. Panci kecil (10 L) 2 unit 1 300.000 300.000

9. Milk can (stainless) 3 unit 5 2.100.000 420.000

10. Milk can (alminium) 2 unit 5 800.000 160.000

11. Box susu (35 L) 15 unit 5 5.550.000 1.110.000

12. Wadah plastik (20 L) 25 unit 1 1.250.000 1.250.000

13. Wadah plastik (5 L) 2 unit 1 30.000 30.000

14. Timbangan 1 unit 1 90.000 90.000

15. Takaran 2 unit 1 50.000 50.000

16. Saringan 2 unit 1 32.000 32.000

17. Pengaduk kayu 6 unit 1 30.000 30.000

18. Mangkuk 15 unit 1 60.000 60.000

19. Centong 6 unit 1 18.000 18.000

20. Galon air 3 unit 1 138.000 138.000

21. Kulkas 2 unit 3 5.600.000 1.866.667

22. Frizeer (528 L) 2 unit 3 9.600.000 3.200.000

23. Frizeer (300 L) 2 unit 3 7.800.000 2.600.000

24. Frizeer (200 L) 4 unit 3 9.600.000 3.200.000

25. Frizeer (120 L) 1 unit 3 1.700.000 566.667

26. Sepeda motor 1 1 unit 10 15.000.000 1.500.000

27. Sepeda motor 2 1 unit 10 9.000.000 900.000

28. Termometer 1 unit 3 20.000 6.667

Jumlah 25.888.001

Page 108: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

81

7.2.4. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial pada skenario usaha II dilakukan dengan

mendiskontokan nilai net benefit yang diperoleh dengan tingkat discount factor

sebesar 6,5 persen. Penentuan discount factor sebesar 6,5 persen didasarkan pada

tingkat suku bunga yang berlaku di Bank Indonesia per November 2009.

Penggunaan suku bunga Bank Indonesia tersebut adalah karena perusahaan dalam

meningkatkan kapasitas produksinya tidak meminjam pada bank, tetapi memakai

modal sendiri. Hasil analisis kelayakan finansial berdasarkan kriteria investasi

pada skenario usaha II dapat dilihat pada Tabel 33.

Tabel 33. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Dafarm pada Skenario Usaha II

NPV (Rp) Net B/C IRR (%) Payback Periode

(Tahun)

83.147.143 1,80 24 5,11

Berdasarkan hasil perhitungan kriteria investasi di atas, usaha pembuatan

yoghurt Dafarm dengan menggunakan skenario usaha II mampu menghasilkan

nilai Net Present Value (NPV) yang lebih besar dari nol yaitu sebesar Rp

83.147.143. Nilai tersebut menunjukkan bahwa usaha pembuatan yoghurt ini

layak untuk dijalankan secara finansial. Nilai Net B/C yang diperoleh dari analisis

ini adalah sebesar 1,80. Nilai ini memenuhi ukuran kelayakan berdasarkan kriteria

investasi dimana usaha dikatakan layak apabila nilai Net B/C-nya lebih besar dari

1. Nilai Net B/C sebesar 1,80 berarti bahwa setiap investasi sebesar Rp 1 akan

menghasilkan Rp 1,80.

Ukuran investasi lainnya adalah IRR. Niali IRR yang diperoleh adalah

sebesar 24 persen. Nilai tersebut menunjukkan bahwa penggunaan investasi pada

usaha pembuatan yoghurt ini dapat memberikan keuntungan internal sebesar 24

persen per tahun. Karena nilai tersebut lebih besar daripada tingkat discount factor

yang digunakan yaitu sebesar 6,5 persen, maka usaha pembuatan yoghurt ini

dapat dikatakan layak secara finansial untuk dijalankan.

Jangka waktu pengembalian investasi dari usaha pembuata yoghurt ini

bisa dilihat dari nilai payback periode. Hasil yang diperoleh untuk nilai payback

periode tersebut adalah 5,11 tahun atau selama 5 tahun 1 bulan 9 hari. Jangka

Page 109: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

82

waktu payback periode yang lebih pendek dari umur usaha tersebut menandakan

usaha pembuatan yoghurt tersebut layak untuk dijalankan. Berdasarkan analisis

finansial di atas, nilai NPV, IRR, Net B/C, dan payback periode yang diperoleh

pada skenario usaha II telah memenuhi ukuran kelayakan berdasarkan kriteria

investasi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara finansial, skenario

usaha II tersebut layak untuk dijalankan.

7.2.5. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas diperlukan untuk mengetahui tingkat kepekaan usaha

secara finansial dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan perubahan yang

terjadi. Perubahan yang pernah dialami oleh Dafarn adalah berupa penurunan

penjualan sebesar 36,57 persen dan kenaikan harga bahan baku (susu segar)

sebesar 12,5 persen. Berdasarkan kedua tingkat perubahan tersebut, analisis

sensitivitas pada skenario usaha II dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34. Hasil Analisis Sensitivitas pada Skenario Usaha II

Kriteria Investasi Penurunan Penjualan 36,57%

Kenaikan Harga Susu 12,5%

NPV (Rp) -11.471.777 29.565.802

Net B/C 0,90 1,27

IRR (%) 4 13

Payback Periode (tahun) - 6,46

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas terhadap penurunan penjualan

sebesar 36,57 persen tersebut akan menghasilkan nilai Net Present Value (NPV)

sebesar Rp -11.471.777. Nilai tersebut menunjukkan bahwa adanya penurunan

penjualan sebesar 36,57 persen akan menjadikan usaha ini tidak layak lagi untuk

dijalankan.

Adanya kenaikan harga bahan baku (susu segar) sebesar 12,5 persen juga

menurunkan nilai Net Present Value (NPV) menjadi Rp 29.565.802. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa adanya kenaikan harga bahan baku sebesar 12,5 persen tetap

menjadikan usaha ini layak dijalankan. Penurunan nilai manfaat bersih kini atau

NPV yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku adalah sebesar 64,44

persen. Nilai Net B/C, IRR dan Payback Periode yang dihasilkan oleh kenaikan

Page 110: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

83

harga bahan baku sebesar 12,5% secara berturut-turut adalah 1,27, 13 persen dan

6,46 tahun. Hal ini berarti terjadi penurunan terhadap Net B/C sebesar 29,44

persen, IRR sebesar 45,83 persen, dan Payback Periode sebesar 20,89 persen.

7.2.6. Analisis Switching Value

Analisis switching value atau analisis nilai pengganti merupakan suatu

variasi dari analisis sensitivitas. Berdasarkan analisis sensitivitas pada skenario

usaha II, adanya penurunan penjualan sebesar 36,57 persen dan kenaikan harga

bahan baku sebesar 12,5 persen membuat usaha masih layak secara finansial.

Oleh karena itu perlu dilakukan analisis nilai pengganti untuk mengetahui sampai

sejauh mana penurunan penjualan dan kenaikan harga bahan baku yang bisa

ditolerir agar usaha tetap layak secara finansial. Analisis switching value ini juga

bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat penurunan penjualan dan

tingkat kenaikan harga bahan baku yang masih diterima agar usaha mencapai titik

impasnya. Hasil dari analisis nilai pengganti berdasarkan kriteria investasi dapat

dilihat pada Tabel 35.

Tabel 35. Hasil Analisis Switching Value pada Skenario Usaha II

Perubahan Persentase (%)

NPV (Rp) Net B/C IRR (%)

Payback Periode (tahun)

Penurunan penjualan 34,889207 0,00 1 6,5 10

Kenaikan harga susu 26,006326 0,00 1 6,5 10

Hasil dari analisis switching value tersebut menunjukkan bahwa batas

tingkat penurunan penjualan yang masih bisa diterima agar usaha masih layak

untuk dijalankan adalah sebesar 34,889207 persen. Pada tingkat tersebut jumlah

penjualan per tahun adalah sebesar 348.590 stik. Penurunan jumlah penjualan

yang melebihi 34,889207 persen akan menyebabkan usaha tidak layak lagi untuk

dijalankan.

Analisis switching value terhadap kenaikan harga jual menunjukkan

bahwa tingkat minimum diterimanya usaha tersebut adalah terjadinya kenaikan

harga bahan baku sebesar 26,006326 persen. Pada tingkat tersebut, harga susu

segar mencapai Rp 5.040 per liter. Dengan demikian, peningkatan harga susu

Page 111: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

84

segar yang lebih besar dari 26,006326 persen atau lebih besar dari Rp 5.040 per

liter, akan menyebabkan usaha pembuatan yoghurt tidak layak lagi untuk

dijalankan.

7.3. Perbandingan Laba Rugi Usaha

Dari hasil perhitungan laba rugi pada skenario usaha I dan II, terlihat

bahwa kedua skenario tersebut sudah memberikan keuntungan sejak tahun

pertama hingga tahun terakhir usaha. Jumlah laba yang diperoleh pada skenario

usaha II lebih besar dari laba yang diperoleh pada skenario usaha I, begitu pula

untuk total laba bersih yang diperoleh selama umur usaha. Total laba bersih yang

diperoleh selama umur usaha pada skenario usaha I adalah sebesar Rp

138.840.660, sedangkan pada skenario usaha II total laba bersih yang diperoleh

adalah sebesar Rp 172.272.800. Dengan demikian, adanya pengembangan usaha

melalui peningkatan kapasitas produksi sebesar 16 persen dapat memberikan

keuntungan yang lebih besar yaitu 1,24 kali dari usaha yang saat ini sedang

dijalankan oleh Dafarm.

7.4. Perbandingan Hasil Kelayakan Finansial Kedua Skenario Usaha

Hasil analisis finansial kedua skenario usaha menunjukkan bahwa usaha

pembuatan yoghurt Dafarm layak secara finansial untuk dijalankan baik dengan

menggunakan skenario usaha I ataupun skenario usaha II. Berdasarkan

perbandingan hasil perhitungan kriteria investasi (Tabel 36) skenario usaha II

lebih menguntungkan daripada skenario usaha I. Hal ini dikarenakan nilai NPV,

Net B/C, dan IRR pada skenario usaha II tersebut lebih besar dari skenario usaha

I.

Tabel 36. Perbandingan Hasil Kelayakan Finansial Kedua Skenario Usaha Kriteria Skenario Usaha I Skenario Usaha II

Net Present Value (Rp) 55.324.877 83.147.143

Net B/C 1,56 1,80

IRR (%) 19 24

Payback Periode (tahun) 5,92 5,11

Page 112: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

85

Tabel di atas menunjukkan perolehan nilai NPV pada skenario usaha II 1,5

kali lebih besar daripada skenario usaha I. Begitu juga untuk nilai Net B/C dan

IRR yang diperoleh pada skenario usaha II lebih besar daripada skenario usaha I.

Demikian pula nilai Payback Periode untuk skenario usaha II lebih cepat 9 bulan

21 hari daripada skenario usaha I. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa

skenario usaha II lebih menguntungkan daripada skenario usaha I karena

peningkatan kapasitas produksi tersebut dapat memberikan keuntungan yang lebih

besar. Selain itu adanya peningkatan kapasitas produksi juga dapat meningkatkan

kesejahteraan masyarakat sekitar melalui penyerapan tenaga kerja yang lebih

banyak, penyerapan bahan baku yang lebih besar, dan terpenuhinya permintaan

produk.

7.5. Perbandingan Hasil Sensitivitas Kedua Skenario Usaha

Analisis sensitivitas pada kedua skenario usaha dilakukan terhadap

penurunan penjualan sebesar 36,57 persen dan kenaikan harga bahan baku (susu

segar) sebesar 12,5 persen. Hasil analisis sensitivitas tersebut menunjukkan bahwa

kedua skenario usaha tersebut tidak layak dijalankan ketika menghadapi

penurunan penjualan sebesar 36,57 persen, tetapi ketika menghadapi kenaikan

harga bahan baku sebesar 12,5 persen, kedua skenario usaha tersebut tetap layak

untuk dijalankan. Perbandingan analisis sensitivitas kedua skenario usaha tersebut

dapat dilihat pada Tabel 37.

Tabel 37. Perbandingan Hasil Sesitivitas Kedua Skenario Usaha

Kriteria Skenario Usaha I Skenario Usaha II

Penurunan Penjualan

36,57%

Kenaikan Harga Bahan Baku 12,5%

Penurunan Penjualan

36,57%

Kenaikan Harga Bahan Baku 12,5%

NPV (Rp) -41.079.432 20.872.408 -11.471.777 29.565.802

Net B/C 0,67 1,20 0,90 1,27

IRR (%) -3,19 11 4 13

PBP (tahun) - 8,31 - 6,46

Berdasarkan Tabel 37 di atas, nilai NPV yang dihasilkan pada kedua

skenario usaha dengan penurunan penjualan sebesar 36,57 persen adalah lebih

kecil dari nol atau bernilai negatif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Page 113: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

86

secara finansial kedua skenario usaha tersebut tidak layak lagi untuk dijalankan.

Sementara itu, saat menghadapi perubahan berupa kenaikan harga susu segar

sebesar 12,5 persen, baik skenario usaha I maupun skenario usaha II masih layak

untuk dijalankan karna nilai NPV-nya lebih besar dari nol, nilai Net B/C yang

lebih besar dari 1, nilai IRR yang lebih besar dari tingkat discount factor-nya, dan

nilai paybck periode yang lebih pendek dari umur usaha.

Adanya penurunan penjualan sebesar 36,57 persen tersebut menyebabkan

penurunan manfaat yang lebih besar pada skenario usaha I daripada skenario

usaha II. Hal ini terlihat dari penurunan NPV pada skenario usaha I yang

mencapai 174,25 persen sedangkan NPV skenario usaha II hanya turun 119,81

persen. Sedangkan dengan adanya kenaikan harga bahan baku sebesar 12,5 persen

menyebabkan penurunan manfaat yang lebih besar pada skenario usaha II. Hal ini

terbukti dengan penurunan NPV pada skenario usaha II yang mencapai 64,44

persen, sementara skenario usaha I hanya mengalami penurunan NPV sebesar

62,27 persen.

7.6. Perbandingan Hasil Switching Value Kedua Skenario Usaha

Analisis switching value yang dilakukan pada kedua skenario usaha

bertujuan untuk mengetahui batas maksimal penurunan penjualan dan kenaikan

harga bahan baku agar usaha mencapai titik impasnya. Perbandingan hasil

switching value pada kedua skenario usaha tersebut dapat dilihat pada Tabel 38.

Tabel 38. Perbandingan Hasil Switching Value pada Kedua Skenario Usaha Perubahan Skenario Usaha I Skenario Usaha II

Penurunan penjualan (%) 29,477765 34,889207

Kenaikan harga susu segar (%) 20,072390 26,006326

Berdasarkan Tabel 35 di atas, skenario usaha I akan tetap layak untuk

dijalankan ketika menghadapi penurunan penjualan sampai sebesar 29,477765

persen. Sedangkan skenario usaha II akan tetap layak ketika menghadapi

penurunan penjualan sampai sebesar 34,889207 persen. Penurunan penjualan

yang lebih besar dari 29,477765 persen untuk skenario usaha I dan 34,889207

Page 114: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

87

persen untuk skenario usaha II akan membuat usaha ini tidak layak lagi secara

finansial.

Dalam merespon kenaikan harga bahan baku, skenario usaha I akan tetap

layak dijalankan ketika menghadapi kenaikan harga susu segar sampai sebesar

20,072390 persen. Sedangkan skenario usaha II akan tetap layak ketika

menghadapi kenaikan harga susu segar sampai sebesar 26,006326 persen.

Kenaikan harga susu segar yang lebih dari 20,072390 untuk skenario usaha I dan

26,006326 persen akan membuat usaha ini tidak layak lagi secara finansial.

Hasil switching value pada kedua skenario usaha tersebut menunjukkan

bahwa batas maksimal penurunan penjualan agar usaha mencapai titik impasnya

pada skenario usaha II lebih besar daripada skenario usaha I. Hal tersebut berarti

skenario usaha I memiliki tingkat kepekaan yang lebih tinggi atau lebih sensitif

dalam menghadapi perubahan berupa penurunan penjualan daripada skenario

usaha II.

Sementara itu, batas maksimal kenaikan harga susu segar agar usaha

mencapai titik impasnya, pada skenario usaha I lebih rendah dari skenario usaha

II. Dengan demikian skenario usaha I lebih sensitif atau memiliki tingkat

kepekaan yang lebih tinggi dari skenario usaha II saat menghadapi perubahan

berupa kenaikan harga susu segar.

Page 115: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Usaha pembuatan yoghurt Dafarm layak untuk dijalankan ditinjau dari hasil

analisis terhadap aspek-aspek non finansial seperti aspek pasar, aspek teknis,

aspek manajemen, aspek hukum, dan aspek sosial ekonomi dan lingkungan.

2) Hasil analisis aspek finansial menunjukkan bahwa kedua skenario usaha layak

untuk dijalankan berdasarkan kriteria investasi. Skenario usaha yang

memberikan keuntungan lebih besar adalah skenario usaha II. Hal ini terbukti

dengan nilai NPV skenario usaha II yang 1,45 kali nilai NPV skenario usaha I.

Begitu pula dengan hasil analisis laba rugi ang bernilai positif setiap tahunnya

pada masing-masing skenario usaha. Laba bersih yang diperoleh pada

skenario usaha II lebih besar 1,3 kali laba usaha pada skenario usaha I.

3) Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, kedua skenario usaha tidak layak

dijalankan saat mengalami penurunan penjualan sebesar 36,57 persen tetapi

tetap layak saat mengalami kenaikan harga susu segar sebesar 12,5 persen.

Sementara itu hasil analisis switching value menunjukkan bahwa skenario

usaha I lebih sensitif baik terhadap penurunan penjualan maupun terhadap

kenaikan harga bahan baku berupa susu segar.

8.2. Saran

1) Perusahaan sebaiknya mengusahakan skenario usaha II yaitu dengan

memanfaatkan kapasitas maksimal mesin produksi agar setiap bulannya bisa

memproduksi lebih banyak yoghurt. Selain karena lebih menguntungkan juga

lebih dapat bertahan apabila terjadi perubahan seperti penurunan penjualan

dan kenaikan harga bahan baku berupa susu segar.

2) Perusahaan sebaiknya melakukan pemasaran yang tidak berdasarkan

permintaan disamping pemasaran yang sudah ada. Hal ini perlu dilakukan

untuk mengantisipasi penurunan penjualan apabila agen yang ada tidak bisa

memasarkan produk sebagaimana mestinya. Cara yang bisa dilakukan

diantaranya dengan membentuk tim marketing sendiri yang bertugas untuk

membuka pasar baru, misalnya melakukan kerjasama baru dalam

Page 116: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

89

medistribusikan produknya dengan agen-agen distributor baru dan menambah

perantara pemasar sperti toko-toko dan retail yang ada di sekitar Jakarta,

Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

3) Sebaiknya Dafarm tidak terlalu sering melakukan pergantian kepemimpinan

supaya roda organisasi bisa berjalan dengan baik dan kegiatan operasional

perusahaan tidak terganggu.

4) Dalam masalah teknis, perlu dilakukan inovasi produk mengingat adanya

perubahan selera konsumen serta merubah kemasan produk agar lebih menarik

dengan menambahkan informasi tentang produk seperti komposisi nutrisi,

label, tanggal kadaluarsa dan nama produsen pada kemasan primer dan

sekunder, karena selain berfungsi sebagai pelindung produk, kemasan juga

dapat berfungsi sebagai media promosi. Selain itu, perusahaan juga perlu

membuat jadwal produksi rutin supaya stok yoghurt yang tersedia di

perusahaan tetap ada sehingga apabila ada permintaan bisa langsung dipenuhi.

5) Pelaksanaan usaha pembuatan yoghurt sangat dipengaruhi oleh kegiatan

pemasaran. Pasar yang lesu akan menyebabkan risiko kerugian yang besar.

Berdasarkan hasil analisis switching value, penurunan jumlah penjualan sangat

sensitif terhadap kelayakan usaha, oleh karena itu pihak Dafarm sebaiknya

berusaha meminimalisir penurunan penjualan tersebut. Penurunan penjualan

bisa disebabkan oleh minimal dua hal, yaitu munculnya saingan baru dan

terbatasnya bahan baku. Oleh karena itu, ada beberapa solusi yang bisa

ditempuh, diantaranya : (1) melakukan kontrak dengan supplier bahan baku

dan tidak bergantung hanya pada satu supplier saja, (2) mempertahankan cita

rasa yoghurt yang berbeda dari pesaing dan berusaha selalu menjadi pemimpin

harga, (3) menjalin hubungan purna jual yang baik dengan agen yang ada, (4)

memperluas wilayah pemasaran.

6) Untuk jangka panjang, sebaiknya Dafarm memenuhi kebutuhan bahan

bakunya dengan memproduksi susu segar sendiri melalui Unit Peternakan

Darul Fallah untuk menjaga tetap tersedianya pasokan baku. Hal ini perlu

dilakukan karena untuk jangka waktu 10 tahun ke depan tidak ada jaminan

KPS Bogor mampu memenuhi permintaan susu segar dari Dafarm.

Page 117: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

90

7) Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang strategi pemasaran yang

cocok diterapkan untuk produk yoghurt buatan dafarm supaya ketika

penambahan produksi dilakukan, semua produk yang dihasilkan bisa diserap

oleh pasar.

Page 118: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

DAFTAR PUSTAKA

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2008. Produksi Yoghurt di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Brigham EF, Houston JF. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku Satu. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Direktorat Jenderal Peternakan. Konsumsi Ternak Per Kapita Per Tahun Produk Peternakan 2007-2008. www.ditjennak.go.id. [Januari 2009]

Gittinger. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Jakarta : UI-Press.

Hariyadi P. 2005. Mencermati Label dan Iklan Pangan. Buletin Ilmu dan Teknologi Pangan. Bogor: IPB. www.ipb.ac.id. [Agustus 2009].

Harnasari A. 2009. Analisis Proses Keputusan Pembelian dan Kepuasan Konsumen Cimory Yoghurt Drink di Cimory Shop Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Helferich W, Westhoff D. 1980. All About Yoghurt. Prentice-Hall, Inc. New Jersey: Engelwood Cliffs.

Husnan S, Suwarsono. 1994. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Pencetak AMP YPKN.

Indriyani. 2009. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Yoghurt (Studi Kasus pada Unit Peternakan Darul Fallah (Dafarm), Desa Benteng Ciampea-Jawa Barat) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Kasmir, Jakfar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor: Prenada Media.

Keown A. J. 2004. Manajemen Keuangan : Prinsip-Prinsip dan Aplikasi. Jilid Satu. Edisi Kesembilan. Jakarta : PT INDEKS.

Kottler P. 2005. Manajemen Pemasaran Jilid Satu. Edisi Kesebelas. Jakarta : PT INDEKS.

Masrurah S. 2009. Analisis Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Krim Yoghurt Activia (Kasus di Giant Botani Square, Bogor) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Pemerintah Kabupaten Bogor. Laporan Tahunan Kecamatan Ciampea 2007

Page 119: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

92

Laporan Monografi Kecamatan Ciampea 2007

Puspadewi, S. 2005. Pengkajian Pengembangan Produk Yoghurt dalam Bentuk Yoghurt Drink di PT Diamond Cold Storage. Laporan Magang. Supervisor dan Jaminan Mutu Pangan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Puspitasari D. 1996. Analisa Potensi Pasar dan Perilaku Konsumen Yoghurt untuk Pengembangan Pasar Yighurt di Wilayah Bandung, Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rahayu K, Sudarmadji S. 1989. Mikrobiologi Pangan, Fermentasi Pangan dari Protein Hewani. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi UGM.

Rahman AS, Fardiaz WP,Suliantari, Nurwitri CC. 1992. Teknologi Fermentasi Susu. Bogor: Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi.

Risman. 2009. Strategi Pemasaran Produk Dafa Yoghurt pada Unit Pengolahan Peternakan Yayasan Darul Fallah Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Robinson RK. 1999. Encyclopedia of Food Microbiology. Academic press.

Setiawan I. 2006. Kajian Pengembangan Minuman Yoghurt di PT Fits Mandiri [skripsi]. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Simatupang RMA. 2004. Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Kemasan Yoghurt Menggunakan Kemasan Semi-Kaku Pada CV. Bintang Tiga [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Subagyo A. 2007. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Gramedia.

Suratman. 2002. Studi Kelayakan Proyek. DEPDIKNAS: Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Susilorini ET. 2006. Produk Olahan Susu. Jakarta: Penebar Swadaya.

Tamime AY, Robinson RX. 1989. Yoghurt Science And Technology. Pergamon press ltd.

Umar H. 2007. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Winarno et al. 2003. Flora Usus dan Yoghurt. Bogor: M-Brio Press.

Yulida. 2008. Analisis Potensi Sumberdaya Peternakan di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor untuk Pengembangan Ternak Domba [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Page 120: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

93

Lampiran 1. Cashflow Skenario Usaha I

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 2. Nilai Sisa 17,439,999 Total Inflow 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 182,963,199 Outflow 1.Biaya Investasi Freezer 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 Kulkas 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 Mesin Inkubator 27,000,000 Pengaduk 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 Termometer 20,000 20,000 20,000 20,000 Kompor Gas 540,000 540,000 540,000 540,000 Bangunan 10,000,000 Mesin Pasteurisasi 30,000,000 Cream Separator 6,000,000 Tabung Gas 600,000 600,000 Panci Besar (20 L) 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 Panci Sedang (15 L) 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 Panci Kecil (10 L) 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 Milk Can (stainless) 2,100,000 2,100,000 Milk Can (alumunium) 800,000 800,000 Box Susu/cool box 3,700,000 3,700,000 Wadah Plastik (20 L) 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 Wadah Plastik (5 L) 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 Timbangan 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 Takaran 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 Saringan 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 Pengaduk Kayu 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 Mangkuk 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 Centong 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 Galon Air 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 Sepeda Motor 1 15,000,000 Sepeda Motor 2 9,000,000 Total Biaya Investasi 132,520,000 2,160,000 2,160,000 28,320,000 2,160,000 9,360,000 28,320,000 2,160,000 2,160,000 28,320,000

Page 121: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

94

2.Biaya Variabel Susu 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 Bakteri Starter 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 Gula 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 Nata de Coco 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 Perasa Buah 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 Air Galon 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 Plastik Kemasan Primer 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 Plastik Kemasan Sekunder 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 Total Biaya Variabel 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 3.Biaya Tetap Pemeliharaan 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 Listrik 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 Komunikasi 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 Transportasi 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 Total Biaya Tetap 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 Total Outflow 265,127,060 134,767,060 134,767,060 160,927,060 134,767,060 141,967,060 160,927,060 134,767,060 134,767,060 160,927,060 Net Benefit (99,603,860) 30,756,140 30,756,140 4,596,140 30,756,140 23,556,140 4,596,140 30,756,140 30,756,140 22,036,139 DF 6.5% 1 0.94 0.88 0.83 0.78 0.73 0.69 0.64 0.60 0.57 PV DF 6.5% (99,603,860) 28,879,005 27,116,436 3,804,910 23,907,458 17,193,175 3,149,892 19,791,767 18,583,819 12,502,275 PV Negatif (99,603,860) PV Positif 154,928,737 NPV 55,324,877 Net B/C 1.56 IRR 19% Payback Period 5.92

Page 122: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

95

Lampiran 2. Laporan Laba Rugi Skenario Usaha I

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 2. Nilai Sisa 17,653,333 Total Inflow 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 183,176,533 Outflow 1.Biaya Variabel Susu 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 36,000,000 Bakteri Starter 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 Gula 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 Nata de Coco 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 Perasa Buah 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 Air Galon 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 Plastik Kemasan Primer 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 Plastik Kemasan Sekunder 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 Total Biaya Variabel 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 116,981,060 2.Biaya Tetap Penyusutan 20,066,667 20,066,667 20,066,667 20,066,667 20,066,667 20,066,667 20,066,667 20,066,667 20,066,667 20,066,667 Pemeliharaan 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 Listrik 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 Komunikasi 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 Transportasi 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 Total Biaya Tetap 35,692,667 35,692,667 35,692,667 35,692,667 35,692,667 35,692,667 35,692,667 35,692,667 35,692,667 35,692,667 Total Outflow 152,673,727 152,673,727 152,673,727 152,673,727 152,673,727 152,673,727 152,673,727 152,673,727 152,673,727 152,673,727 EBIT 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 30,502,806 Biaya Bunga - - - - - - - - - - EBT 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 12,849,473 30,502,806 Pajak Penghasilan 642,474 642,474 642,474 642,474 642,474 642,474 642,474 642,474 642,474 1,525,140 Laba Bersih Setelah Pajak 12,206,999 12,206,999 12,206,999 12,206,999 12,206,999 12,206,999 12,206,999 12,206,999 12,206,999 28,977,666

Page 123: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

96

Lampiran 3. Analisis Sensitivitas Skenario Usaha I Penurunan Penjualan 36,57%

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 2. Nilai Sisa 17,439,999 Total Inflow 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 114,540,720 131,980,719 Outflow 1.Biaya Investasi Freezer 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 Kulkas 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 Mesin Inkubator 27,000,000 Pengaduk 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 Termometer 20,000 20,000 20,000 20,000 Kompor Gas 540,000 540,000 540,000 540,000 Bangunan 10,000,000 Mesin Pasteurisasi 30,000,000 Cream Separator 6,000,000 Tabung Gas 600,000 600,000 Panci Besar (20 L) 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 Panci Sedang (15 L) 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 Panci Kecil (10 L) 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 Milk Can (stainless) 2,100,000 2,100,000 Milk Can (alumunium) 800,000 800,000 Box Susu/cool box 3,700,000 3,700,000 Wadah Plastik (20 L) 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 Wadah Plastik (5 L) 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 Timbangan 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 Takaran 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 Saringan 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 Pengaduk Kayu 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 Mangkuk 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 Centong 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 Galon Air 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 Sepeda Motor 1 15,000,000 Sepeda Motor 2 9,000,000 Total Biaya Investasi 132,520,000 2,160,000 2,160,000 28,320,000 2,160,000 9,360,000 28,320,000 2,160,000 2,160,000 28,320,000

Page 124: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

97

2.Biaya Variabel Susu 22,834,800 22,834,800 22,834,800 22,834,800 22,834,800 22,834,800 22,834,800 22,834,800 22,834,800 22,834,800 Bakteri Starter 14,271,750 14,271,750 14,271,750 14,271,750 14,271,750 14,271,750 14,271,750 14,271,750 14,271,750 14,271,750 Gula 15,984,360 15,984,360 15,984,360 15,984,360 15,984,360 15,984,360 15,984,360 15,984,360 15,984,360 15,984,360 Nata de Coco 456,696 456,696 456,696 456,696 456,696 456,696 456,696 456,696 456,696 456,696 Perasa Buah 304,464 304,464 304,464 304,464 304,464 304,464 304,464 304,464 304,464 304,464 Air Galon 1,027,566 1,027,566 1,027,566 1,027,566 1,027,566 1,027,566 1,027,566 1,027,566 1,027,566 1,027,566 Plastik Kemasan Primer 2,854,350 2,854,350 2,854,350 2,854,350 2,854,350 2,854,350 2,854,350 2,854,350 2,854,350 2,854,350 Plastik Kemasan Sekunder 2,517,537 2,517,537 2,517,537 2,517,537 2,517,537 2,517,537 2,517,537 2,517,537 2,517,537 2,517,537 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 6,338,880 6,338,880 6,338,880 6,338,880 6,338,880 6,338,880 6,338,880 6,338,880 6,338,880 6,338,880 Total Biaya Variabel 78,590,403 78,590,403 78,590,403 78,590,403 78,590,403 78,590,403 78,590,403 78,590,403 78,590,403 78,590,403 3.Biaya Tetap Pemeliharaan 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 Listrik 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 Komunikasi 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 Transportasi 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 Total Biaya Tetap 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 Total Outflow 226,736,403 96,376,403 96,376,403 122,536,403 96,376,403 103,576,403 122,536,403 96,376,403 96,376,403 122,536,403 Net Benefit (112,195,683) 18,164,317 18,164,317 (7,995,683) 18,164,317 10,964,317 (7,995,683) 18,164,317 18,164,317 9,444,316 DF 6.5% 1 0.94 0.88 0.83 0.78 0.73 0.69 0.64 0.60 0.57 PV DF 6.5% (112,195,683) 17,055,697 16,014,739 (6,619,219) 14,119,543 8,002,645 (5,479,714) 11,688,851 10,975,447 5,358,263 PV Negatif (124,294,616) PV Positif 83,215,184 NPV (41,079,432) Net B/C 0.67 IRR -3.19% Payback Period

Page 125: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

98

Lampiran 4. Analisis Sensitivitas Skenario Usaha I Kenaikan Harga Bahan Baku 12,5%

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 2. Nilai Sisa 17,439,999 Total Inflow 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 182,963,199 Outflow 1.Biaya Investasi Freezer 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 Kulkas 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 Mesin Inkubator 27,000,000 Pengaduk 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 Termometer 20,000 20,000 20,000 20,000 Kompor Gas 540,000 540,000 540,000 540,000 Bangunan 10,000,000 Mesin Pasteurisasi 30,000,000 Cream Separator 6,000,000 Tabung Gas 600,000 600,000 Panci Besar (20 L) 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 Panci Sedang (15 L) 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 Panci Kecil (10 L) 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 Milk Can (stainless) 2,100,000 2,100,000 Milk Can (alumunium) 800,000 800,000 Box Susu/cool box 3,700,000 3,700,000 Wadah Plastik (20 L) 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 Wadah Plastik (5 L) 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 Timbangan 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 Takaran 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 Saringan 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 Pengaduk Kayu 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 Mangkuk 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 Centong 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 Galon Air 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 Sepeda Motor 1 15,000,000 Sepeda Motor 2 9,000,000 Total Biaya Investasi 132,520,000 2,160,000 2,160,000 28,320,000 2,160,000 9,360,000 28,320,000 2,160,000 2,160,000 28,320,000

Page 126: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

99

2.Biaya Variabel Susu 40,500,000 40,500,000 40,500,000 40,500,000 40,500,000 40,500,000 40,500,000 40,500,000 40,500,000 40,500,000 Bakteri Starter 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 Gula 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 Nata de Coco 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 Perasa Buah 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 Air Galon 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 Plastik Kemasan Primer 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 Plastik Kemasan Sekunder 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 Total Biaya Variabel 121,481,060 121,481,060 121,481,060 121,481,060 121,481,060 121,481,060 121,481,060 121,481,060 121,481,060 121,481,060 3.Biaya Tetap Pemeliharaan 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 Listrik 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 Komunikasi 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 Transportasi 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 Total Biaya Tetap 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 Total Outflow 269,627,060 139,267,060 139,267,060 165,427,060 139,267,060 146,467,060 165,427,060 139,267,060 139,267,060 165,427,060 Net Benefit (104,103,860) 26,256,140 26,256,140 96,140 26,256,140 19,056,140 96,140 26,256,140 26,256,140 17,536,139 DF 6.5% 1 0.94 0.88 0.83 0.78 0.73 0.69 0.64 0.60 0.57 PV DF 6.5% (104,103,860) 24,653,653 23,148,970 79,589 20,409,504 13,908,711 65,888 16,895,989 15,864,779 9,949,185 PV Negatif (104,103,860) PV Positif 124,976,268 NPV 20,872,408 Net B/C 1.20 IRR 11% Payback Period 8.31

Page 127: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

100

Lampiran 5. Switching Value Kenaikan Harga Susu 20.072390% Skenario Usaha I

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 2. Nilai Sisa 17,439,999 Total Inflow 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 165,523,200 182,963,199 Outflow 1.Biaya Investasi Freezer 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 Kulkas 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 Mesin Inkubator 27,000,000 Pengaduk 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 Termometer 20,000 20,000 20,000 20,000 Kompor Gas 540,000 540,000 540,000 540,000 Bangunan 10,000,000 Mesin Pasteurisasi 30,000,000 Cream Separator 6,000,000 Tabung Gas 600,000 600,000 Panci Besar (20 L) 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 Panci Sedang (15 L) 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 Panci Kecil (10 L) 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 Milk Can (stainless) 2,100,000 2,100,000 Milk Can (alumunium) 800,000 800,000 Box Susu/cool box 3,700,000 3,700,000 Wadah Plastik (20 L) 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 Wadah Plastik (5 L) 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 Timbangan 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 Takaran 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 Saringan 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 Pengaduk Kayu 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 Mangkuk 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 Centong 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 Galon Air 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 Sepeda Motor 1 15,000,000 Sepeda Motor 2 9,000,000 Total Biaya Investasi 132,520,000 2,160,000 2,160,000 28,320,000 2,160,000 9,360,000 28,320,000 2,160,000 2,160,000 28,320,000

Page 128: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

101

2.Biaya Variabel Susu 43,226,244 43,226,244 43,226,244 43,226,244 43,226,244 43,226,244 43,226,244 43,226,244 43,226,244 43,226,244 Bakteri Starter 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 22,500,000 Gula 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 25,200,000 Nata de Coco 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 720,000 Perasa Buah 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000 Air Galon 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 Plastik Kemasan Primer 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 4,500,000 Plastik Kemasan Sekunder 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 3,969,000 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 9,992,060 Total Biaya Variabel 124,207,304 124,207,304 124,207,304 124,207,304 124,207,304 124,207,304 124,207,304 124,207,304 124,207,304 124,207,304 3.Biaya Tetap Pemeliharaan 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 Listrik 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 Komunikasi 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 Transportasi 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 Total Biaya Tetap 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 Total Outflow 272,353,304 141,993,304 141,993,304 168,153,304 141,993,304 149,193,304 168,153,304 141,993,304 141,993,304 168,153,304 Net Benefit (106,830,104) 23,529,896 23,529,896 (2,630,104) 23,529,896 16,329,896 (2,630,104) 23,529,896 23,529,896 14,809,895 DF 6.5% 1 0.94 0.88 0.83 0.78 0.73 0.69 0.64 0.60 0.57 PV DF 6.5% (106,830,104) 22,093,799 20,745,351 (2,177,329) 18,290,332 11,918,878 (1,802,500) 15,141,634 14,217,497 8,402,442 PV Negatif (110,809,933) PV Positif 110,809,933 NPV (0.00) Net B/C 1.00 IRR 6.5% Payback Period 10.00

Page 129: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

102

Lampiran 6. Switching Value Penurunan Penjualan 29,477765% Skenario Usaha I

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 2. Nilai Sisa 17,439,999 Total Inflow 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 127,350,886 144,790,885 Outflow 1.Biaya Investasi Freezer 20,000,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 Kulkas 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 Mesin Inkubator 27,000,000 Pengaduk 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 Termometer 20,000 20,000 20,000 20,000 Kompor Gas 540,000 540,000 540,000 540,000 Bangunan 10,000,000 Mesin Pasteurisasi 30,000,000 Cream Separator 6,000,000 Tabung Gas 600,000 600,000 Panci Besar (20 L) 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 Panci Sedang (15 L) 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 Panci Kecil (10 L) 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 150,000 Milk Can (stainless) 2,100,000 2,100,000 Milk Can (alumunium) 800,000 800,000 Box Susu/cool box 3,700,000 3,700,000 Wadah Plastik (20 L) 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 750,000 Wadah Plastik (5 L) 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 Timbangan 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 Takaran 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 25,000 Saringan 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 16,000 Pengaduk Kayu 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 Mangkuk 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 40,000 Centong 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 12,000 Galon Air 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 92,000 Sepeda Motor 1 15,000,000 Sepeda Motor 2 9,000,000 Total Biaya Investasi 132,520,000 2,160,000 2,160,000 28,320,000 2,160,000 9,360,000 28,320,000 2,160,000 2,160,000 28,320,000

Page 130: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

103

2.Biaya Variabel Susu 25,388,005 25,388,005 25,388,005 25,388,005 25,388,005 25,388,005 25,388,005 25,388,005 25,388,005 25,388,005 Bakteri Starter 15,867,503 15,867,503 15,867,503 15,867,503 15,867,503 15,867,503 15,867,503 15,867,503 15,867,503 15,867,503 Gula 17,771,603 17,771,603 17,771,603 17,771,603 17,771,603 17,771,603 17,771,603 17,771,603 17,771,603 17,771,603 Nata de Coco 507,760 507,760 507,760 507,760 507,760 507,760 507,760 507,760 507,760 507,760 Perasa Buah 338,507 338,507 338,507 338,507 338,507 338,507 338,507 338,507 338,507 338,507 Air Galon 1,142,460 1,142,460 1,142,460 1,142,460 1,142,460 1,142,460 1,142,460 1,142,460 1,142,460 1,142,460 Plastik Kemasan Primer 3,173,501 3,173,501 3,173,501 3,173,501 3,173,501 3,173,501 3,173,501 3,173,501 3,173,501 3,173,501 Plastik Kemasan Sekunder 2,799,028 2,799,028 2,799,028 2,799,028 2,799,028 2,799,028 2,799,028 2,799,028 2,799,028 2,799,028 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 7,046,624 7,046,624 7,046,624 7,046,624 7,046,624 7,046,624 7,046,624 7,046,624 7,046,624 7,046,624 Total Biaya Variabel 86,034,990 86,034,990 86,034,990 86,034,990 86,034,990 86,034,990 86,034,990 86,034,990 86,034,990 86,034,990 3.Biaya Tetap Pemeliharaan 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 6,626,000 Listrik 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 4,200,000 Komunikasi 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 Transportasi 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 3,600,000 Total Biaya Tetap 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 15,626,000 Total Outflow 234,180,990 103,820,990 103,820,990 129,980,990 103,820,990 111,020,990 129,980,990 103,820,990 103,820,990 129,980,990 Net Benefit (106,830,104) 23,529,896 23,529,896 (2,630,104) 23,529,896 16,329,896 (2,630,104) 23,529,896 23,529,896 14,809,895 DF 6.5% 1 0.94 0.88 0.83 0.78 0.73 0.69 0.64 0.60 0.57 PV DF 6.5% (106,830,104) 22,093,799 20,745,351 (2,177,329) 18,290,332 11,918,878 (1,802,500) 15,141,634 14,217,497 8,402,442 PV Negatif (106,830,104) PV Positif 106,830,104 NPV 0.00 Net B/C 1.00 IRR 6.5% Payback Period 10.00

Page 131: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

104

Lampiran 7. Cashflow Skenario Usaha II

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 2. Nilai Sisa 23,419,999 Total Inflow 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 216,894,799 Outflow 1.Biaya Investasi Freezer 28,700,000 28,700,000 28,700,000 28,700,000 Kulkas 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 Mesin Inkubator 27,000,000 Pengaduk 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Termometer 20,000 20,000 20,000 20,000 Kompor Gas 810,000 810,000 810,000 810,000 Bangunan 10,000,000 Mesin Pasteurisasi 30,000,000 Cream Separator 6,000,000 Tabung Gas 900,000 900,000 Panci Besar (20 L) 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 Panci Sedang (15 L) 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 Panci Kecil (10 L) 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 Milk Can (stainless) 2,100,000 2,100,000 Milk Can (alumunium) 800,000 800,000 Box Susu/cool box 5,550,000 5,550,000 Wadah Plastik (20 L) 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 Wadah Plastik (5 L) 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Timbangan 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 Takaran 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 Saringan 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 Pengaduk Kayu 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Mangkuk 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 Centong 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 Galon Air 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 Sepeda Motor 1 15,000,000 Sepeda Motor 2 9,000,000 Total Biaya Investasi 145,118,000 3,638,000 3,638,000 38,768,000 3,638,000 12,988,000 38,768,000 3,638,000 3,638,000 38,768,000

Page 132: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

105

2.Biaya Variabel Susu 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 Bakteri Starter 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 Gula 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 Nata de Coco 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 Perasa Buah 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 Air Galon 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 Plastik Kemasan Primer 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 Plastik Kemasan Sekunder 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 Total Biaya Variabel 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 3.Biaya Tetap Pemeliharaan 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 Listrik 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 Komunikasi 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 Transportasi 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 Total Biaya Tetap 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 Total Outflow 296,912,820 155,432,820 155,432,820 190,562,820 155,432,820 164,782,820 190,562,820 155,432,820 155,432,820 190,562,820 Net Benefit (103,438,020) 38,041,980 38,041,980 2,911,980 38,041,980 28,691,980 2,911,980 38,041,980 38,041,980 26,331,979 DF 6.5% 1 0.94 0.88 0.83 0.78 0.73 0.69 0.64 0.60 0.57 PV DF 6.5% (103,438,020) 35,720,169 33,540,065 2,410,680 29,570,909 20,941,726 1,995,679 24,480,251 22,986,151 14,939,533 PV Negatif (103,438,020) PV Positif 186,585,163 NPV 83,147,143 Net B/C 1.80 IRR 24% Payback Period 5.11

Page 133: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

106

Lampiran 8. Laporan Laba Rugi Skenario Usaha II

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 2. Nilai Sisa 23,419,999 Total Inflow 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 216,894,799 Outflow 1.Biaya Variabel Susu 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 41,760,000 Bakteri Starter 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 Gula 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 Nata de Coco 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 Perasa Buah 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 Air Galon 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 Plastik Kemasan Primer 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 Plastik Kemasan Sekunder 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 Total Biaya Variabel 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 134,098,920 2.Biaya Tetap Penyusutan 25,888,001 25,888,001 25,888,001 25,888,001 25,888,001 25,888,001 25,888,001 25,888,001 25,888,001 25,888,001 Pemeliharaan 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 Listrik 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 Komunikasi 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 Transportasi 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 Total Biaya Tetap 43,583,901 43,583,901 43,583,901 43,583,901 43,583,901 43,583,901 43,583,901 43,583,901 43,583,901 43,583,901 Total Outflow 177,682,821 177,682,821 177,682,821 177,682,821 177,682,821 177,682,821 177,682,821 177,682,821 177,682,821 177,682,821 EBIT 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 39,211,978 Biaya Bunga - - - - - - - - - - EBT 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 15,791,979 39,211,978 Pajak Penghasilan 789,599 789,599 789,599 789,599 789,599 789,599 789,599 789,599 789,599 1,960,599 Laba Bersih Setelah Pajak 15,002,380 15,002,380 15,002,380 15,002,380 15,002,380 15,002,380 15,002,380 15,002,380 15,002,380 37,251,379

Page 134: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

107

Lampiran 9. Analisis Sensitivitas Skenario Usaha II Penurunan Penjualan 36,57%

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 2. Nilai Sisa 23,419,999 Total Inflow 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 136,464,600 159,884,599 Outflow 1.Biaya Investasi Freezer 28,700,000 28,700,000 28,700,000 28,700,000 Kulkas 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 Mesin Inkubator 27,000,000 Pengaduk 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Termometer 20,000 20,000 20,000 20,000 Kompor Gas 810,000 810,000 810,000 810,000 Bangunan 10,000,000 Mesin Pasteurisasi 30,000,000 Cream Separator 6,000,000 Tabung Gas 900,000 900,000 Panci Besar (20 L) 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 Panci Sedang (15 L) 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 Panci Kecil (10 L) 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 Milk Can (stainless) 2,100,000 2,100,000 Milk Can (alumunium) 800,000 800,000 Box Susu/cool box 5,550,000 5,550,000 Wadah Plastik (20 L) 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 Wadah Plastik (5 L) 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Timbangan 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 Takaran 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 Saringan 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 Pengaduk Kayu 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Mangkuk 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 Centong 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 Galon Air 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 Sepeda Motor 1 15,000,000 Sepeda Motor 2 9,000,000 Total Biaya Investasi 145,118,000 3,638,000 3,638,000 38,768,000 3,638,000 12,988,000 38,768,000 3,638,000 3,638,000 38,768,000

Page 135: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

108

2.Biaya Variabel Susu 26,488,368 26,488,368 26,488,368 26,488,368 26,488,368 26,488,368 26,488,368 26,488,368 26,488,368 26,488,368 Bakteri Starter 16,555,230 16,555,230 16,555,230 16,555,230 16,555,230 16,555,230 16,555,230 16,555,230 16,555,230 16,555,230 Gula 18,541,858 18,541,858 18,541,858 18,541,858 18,541,858 18,541,858 18,541,858 18,541,858 18,541,858 18,541,858 Nata de Coco 529,767 529,767 529,767 529,767 529,767 529,767 529,767 529,767 529,767 529,767 Perasa Buah 365,357 365,357 365,357 365,357 365,357 365,357 365,357 365,357 365,357 365,357 Air Galon 1,187,410 1,187,410 1,187,410 1,187,410 1,187,410 1,187,410 1,187,410 1,187,410 1,187,410 1,187,410 Plastik Kemasan Primer 3,311,046 3,311,046 3,311,046 3,311,046 3,311,046 3,311,046 3,311,046 3,311,046 3,311,046 3,311,046 Plastik Kemasan Sekunder 2,920,343 2,920,343 2,920,343 2,920,343 2,920,343 2,920,343 2,920,343 2,920,343 2,920,343 2,920,343 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 7,547,967 7,547,967 7,547,967 7,547,967 7,547,967 7,547,967 7,547,967 7,547,967 7,547,967 7,547,967 Total Biaya Variabel 89,447,345 89,447,345 89,447,345 89,447,345 89,447,345 89,447,345 89,447,345 89,447,345 89,447,345 89,447,345 3.Biaya Tetap Pemeliharaan 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 Listrik 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 Komunikasi 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 Transportasi 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 Total Biaya Tetap 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 Total Outflow 252,261,245 110,781,245 110,781,245 145,911,245 110,781,245 120,131,245 145,911,245 110,781,245 110,781,245 145,911,245 Net Benefit (115,796,645) 25,683,355 25,683,355 (9,446,645) 25,683,355 16,333,355 (9,446,645) 25,683,355 25,683,355 13,973,354 DF 6.5% 1 0.94 0.88 0.83 0.78 0.73 0.69 0.64 0.60 0.57 PV DF 6.5% (115,796,645) 24,115,826 22,643,968 (7,820,396) 19,964,265 11,921,403 (6,474,108) 16,527,399 15,518,684 7,927,828 PV Negatif (115,796,645) PV Positif 104,324,868 NPV (11,471,777) Net B/C 0.90 IRR 4% Payback Period

Page 136: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

109

Lampiran 10. Analisis Sensitivitas Skenario Usaha II Kenaikan Harga Susu 12,5%

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 2. Nilai Sisa 23,419,999 Total Inflow 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 216,894,799 Outflow 1.Biaya Investasi Freezer 28,700,000 28,700,000 28,700,000 28,700,000 Kulkas 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 Mesin Inkubator 27,000,000 Pengaduk 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Termometer 20,000 20,000 20,000 20,000 Kompor Gas 810,000 810,000 810,000 810,000 Bangunan 10,000,000 Mesin Pasteurisasi 30,000,000 Cream Separator 6,000,000 Tabung Gas 900,000 900,000 Panci Besar (20 L) 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 Panci Sedang (15 L) 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 Panci Kecil (10 L) 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 Milk Can (stainless) 2,100,000 2,100,000 Milk Can (alumunium) 800,000 800,000 Box Susu/cool box 5,550,000 5,550,000 Wadah Plastik (20 L) 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 Wadah Plastik (5 L) 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Timbangan 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 Takaran 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 Saringan 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 Pengaduk Kayu 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Mangkuk 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 Centong 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 Galon Air 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 Sepeda Motor 1 15,000,000 15,000,000 Sepeda Motor 2 9,000,000 9,000,000 Total Biaya Investasi 145,118,000 3,638,000 3,638,000 38,768,000 3,638,000 12,988,000 38,768,000 3,638,000 3,638,000 62,768,000

Page 137: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

110

2.Biaya Variabel Susu 46,980,000 46,980,000 46,980,000 46,980,000 46,980,000 46,980,000 46,980,000 46,980,000 46,980,000 46,980,000 Bakteri Starter 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 Gula 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 Nata de Coco 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 Perasa Buah 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 Air Galon 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 Plastik Kemasan Primer 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 Plastik Kemasan Sekunder 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 Total Biaya Variabel 139,318,920 139,318,920 139,318,920 139,318,920 139,318,920 139,318,920 139,318,920 139,318,920 139,318,920 139,318,920 3.Biaya Tetap Pemeliharaan 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 Listrik 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 Komunikasi 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 Transportasi 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 Total Biaya Tetap 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 Total Outflow 302,132,820 160,652,820 160,652,820 195,782,820 160,652,820 170,002,820 195,782,820 160,652,820 160,652,820 219,782,820 Net Benefit (108,658,020) 32,821,980 32,821,980 (2,308,020) 32,821,980 23,471,980 (2,308,020) 32,821,980 32,821,980 (2,888,021) DF 6.5% 1 0.94 0.88 0.83 0.78 0.73 0.69 0.64 0.60 0.57 PV DF 6.5% (108,658,020) 30,818,761 28,937,803 (1,910,692) 25,513,283 17,131,748 (1,581,765) 21,121,148 19,832,064 (1,638,528) PV Negatif (108,658,020) PV Positif 138,223,822 NPV 29,565,802 Net B/C 1.27 IRR 13% Payback Period 6.46

Page 138: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

111

Lampiran 11. Switching Value Kenaikan Harga Susu 26.006326% Skenario Usaha II

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 2. Nilai Sisa 23,419,999 Total Inflow 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 193,474,800 216,894,799 Outflow 1.Biaya Investasi Freezer 28,700,000 28,700,000 28,700,000 28,700,000 Kulkas 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 Mesin Inkubator 27,000,000 Pengaduk 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Termometer 20,000 20,000 20,000 20,000 Kompor Gas 810,000 810,000 810,000 810,000 Bangunan 10,000,000 Mesin Pasteurisasi 30,000,000 Cream Separator 6,000,000 Tabung Gas 900,000 900,000 Panci Besar (20 L) 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 Panci Sedang (15 L) 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 Panci Kecil (10 L) 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 Milk Can (stainless) 2,100,000 2,100,000 Milk Can (alumunium) 800,000 800,000 Box Susu/cool box 5,550,000 5,550,000 Wadah Plastik (20 L) 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 Wadah Plastik (5 L) 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Timbangan 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 Takaran 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 Saringan 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 Pengaduk Kayu 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Mangkuk 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 Centong 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 Galon Air 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 Sepeda Motor 1 15,000,000 Sepeda Motor 2 9,000,000 Total Biaya Investasi 145,118,000 3,638,000 3,638,000 38,768,000 3,638,000 12,988,000 38,768,000 3,638,000 3,638,000 38,768,000

Page 139: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

112

2.Biaya Operasional Susu 52,620,242 52,620,242 52,620,242 52,620,242 52,620,242 52,620,242 52,620,242 52,620,242 52,620,242 52,620,242 Bakteri Starter 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 26,100,000 Gula 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 29,232,000 Nata de Coco 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 835,200 Perasa Buah 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 576,000 Air Galon 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 1,872,000 Plastik Kemasan Primer 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 5,220,000 Plastik Kemasan Sekunder 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 4,604,040 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 11,899,680 Total Biaya Operasional 144,959,162 144,959,162 144,959,162 144,959,162 144,959,162 144,959,162 144,959,162 144,959,162 144,959,162 144,959,162 3.Biaya Tetap Pemeliharaan 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 Listrik 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 Komunikasi 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 Transportasi 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 Total Biaya Tetap 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 Total Outflow 307,773,062 166,293,062 166,293,062 201,423,062 166,293,062 175,643,062 201,423,062 166,293,062 166,293,062 201,423,062 Net Benefit (114,298,262) 27,181,738 27,181,738 (7,948,262) 27,181,738 17,831,738 (7,948,262) 27,181,738 27,181,738 15,471,737 DF 6.5% 1 0.94 0.88 0.83 0.78 0.73 0.69 0.64 0.60 0.57 PV DF 6.5% (114,298,262) 25,522,759 23,965,032 (6,579,961) 21,128,993 13,015,044 (5,447,215) 17,491,617 16,424,054 8,777,940 PV Negatif (114,298,262) PV Positif 114,298,262 NPV 0.00 Net B/C 1.00 IRR 6.5% Payback Period 10.00

Page 140: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

113

Lampiran 12. Switching Value Penurunan Penjualan 34,889207% Skenario Usaha II

Uraian Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Inflow 1.Penjualan 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 2. Nilai Sisa 23,633,333 Total Inflow 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 139,999,404 163,632,737 Outflow 1.Biaya Investasi Freezer 28,700,000 28,700,000 28,700,000 28,700,000 Kulkas 5,600,000 5,600,000 5,600,000 5,600,000 Mesin Inkubator 27,000,000 Pengaduk 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Termometer 20,000 20,000 20,000 20,000 Kompor Gas 810,000 810,000 810,000 810,000 Bangunan 10,000,000 Mesin Pasteurisasi 30,000,000 Cream Separator 6,000,000 Tabung Gas 900,000 900,000 Panci Besar (20 L) 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 Panci Sedang (15 L) 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 360,000 Panci Kecil (10 L) 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 Milk Can (stainless) 2,100,000 2,100,000 Milk Can (alumunium) 800,000 800,000 Box Susu/cool box 5,550,000 5,550,000 Wadah Plastik (20 L) 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 1,250,000 Wadah Plastik (5 L) 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Timbangan 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 90,000 Takaran 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 Saringan 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 32,000 Pengaduk Kayu 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Mangkuk 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 60,000 Centong 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 18,000 Galon Air 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 138,000 Sepeda Motor 1 15,000,000 Sepeda Motor 2 9,000,000 Total Biaya Investasi 145,118,000 3,638,000 3,638,000 38,768,000 3,638,000 12,988,000 38,768,000 3,638,000 3,638,000 38,768,000

Page 141: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

114

2.Biaya Variabel Susu 27,190,267 27,190,267 27,190,267 27,190,267 27,190,267 27,190,267 27,190,267 27,190,267 27,190,267 27,190,267 Bakteri Starter 16,993,917 16,993,917 16,993,917 16,993,917 16,993,917 16,993,917 16,993,917 16,993,917 16,993,917 16,993,917 Gula 19,033,187 19,033,187 19,033,187 19,033,187 19,033,187 19,033,187 19,033,187 19,033,187 19,033,187 19,033,187 Nata de Coco 543,805 543,805 543,805 543,805 543,805 543,805 543,805 543,805 543,805 543,805 Perasa Buah 375,038 375,038 375,038 375,038 375,038 375,038 375,038 375,038 375,038 375,038 Air Galon 1,218,874 1,218,874 1,218,874 1,218,874 1,218,874 1,218,874 1,218,874 1,218,874 1,218,874 1,218,874 Plastik Kemasan Primer 3,398,783 3,398,783 3,398,783 3,398,783 3,398,783 3,398,783 3,398,783 3,398,783 3,398,783 3,398,783 Plastik Kemasan Sekunder 2,997,727 2,997,727 2,997,727 2,997,727 2,997,727 2,997,727 2,997,727 2,997,727 2,997,727 2,997,727 Gaji pegawai 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 12,000,000 Gaji pegawai borongan 7,747,976 7,747,976 7,747,976 7,747,976 7,747,976 7,747,976 7,747,976 7,747,976 7,747,976 7,747,976 Total Biaya Variabel 91,499,575 91,499,575 91,499,575 91,499,575 91,499,575 91,499,575 91,499,575 91,499,575 91,499,575 91,499,575 3.Biaya Tetap Pemeliharaan 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 7,255,900 Listrik 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 4,872,000 Komunikasi 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 1,392,000 Transportasi 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 4,176,000 Total Biaya Tetap 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 17,695,900 Total Outflow 254,313,475 112,833,475 112,833,475 147,963,475 112,833,475 122,183,475 147,963,475 112,833,475 112,833,475 147,963,475 Net Benefit (114,314,071) 27,165,929 27,165,929 (7,964,071) 27,165,929 17,815,929 (7,964,071) 27,165,929 27,165,929 15,669,262 DF 6.5% 1 0.94 0.88 0.83 0.78 0.73 0.69 0.64 0.60 0.57 PV DF 6.5% (114,314,071) 25,507,915 23,951,094 (6,593,049) 21,116,704 13,003,505 (5,458,050) 17,481,444 16,414,502 8,890,006 PV Negatif (114,314,071) PV Positif 114,314,071 NPV 0.00 Net B/C 1.00 IRR 6.5% Payback Period 10.00

Page 142: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

115

Lampiran 13. Layout Ruang Produksi Dafarm

4 m

4 m

Freezer

Freezer

Kulkas

Kulkas

Mesin incubator

Mesin pasteurisasi

Kompor gas Peralatan dapur

Page 143: Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Yoghurt di Perusahaan ... · ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI PERUSAHAAN DAFARM KECAMATAN CIAMPEA KABUPATEN BOGOR SKRIPSI AULIYA SYAFRUL

116

Lampiran 14. Foto Alat Produksi Dafarm

Ruang produksi Freezer Mesin incubator

Kompor gas Peralatan dapur Timbangan

Yoghurt dafarm Milk can Yoghurt dafarm

Kulkas Mesin pasteurisasi