analisis kelayakan pembiayaan murabahah pada...

106
ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA MIKRO DI BPRS HARTA INSAN KARIMAH (HIK) CILEDUG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Liana Sari 1113046000063 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 14389H/ 2018

Upload: haduong

Post on 15-May-2019

251 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

MIKRO DI BPRS HARTA INSAN KARIMAH (HIK) CILEDUG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Liana Sari

1113046000063

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

14389H/ 2018

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA
Page 3: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA
Page 4: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA
Page 5: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Liana Sari

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 09 Juli 1995

Alamat : jl. Cinere Raya Rt.003 Rw.008,

Cinere, Depok (16514)

Email : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

MI Hidayataul Athfal (2001-2007)

MTs. Miftahul Umam Jakarta (2007-2010)

MAN 11 Jakarta (2010-2013)

S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013-2017)

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

Nama Ayah : Erwin

Nama Ibu : Turasmi

Alamat Orang Tua : jl. Cinere Raya Rt.003 Rw.008,

Cinere, Depok (16514)

Anak ke/ dari : 2 dari 3 bersaudara

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

v

ABSTRACT

Liana Sari 1113046000063, Murabahah Financing Feasibility Analysis on

Micro Enterprise at BPRS Harta Insan Karimah (HIK) Ciledug, Strata One (S1),

Sharia Economics Study Program, Sharia Banking Concentration, Faculty of

Economics and Business, State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta Jakarta 1438H / 2017 M.

The feasibility of financing is part of internal control which aims to keep

the finance provided smooth, productive and not jammed. This study aims to

analyze the micro financing feasibility procedures in BPRS HIK Ciledug. To

explain the feasibility of murabahah financing at BPRS HIK Ciledug and to

explain feasible or inappropriate in providing murabaha financing to micro

business at BPRS HIK Ciledug.

This study uses a qualitative method. The data used in this thesis is

primary data that is taken from the interview and secondary data in the form of

literature study and other documents. The object under study is the procedure and

analysis of the feasibility of micro business financing in BPRS HIK Ciledug.

The conclusion of the analysis is that BPRS HIK Ciledug has a procedure

that prioritizes the convenience and simple requirements to facilitate the

prospective customers in proposing the financing. After the customer submits the

request, BPRS HIK analyzes the feasibility of the customers using the 5C

principle (Character, Capacity, Capital, Colleteral and Condition).

Keywords: Financing, Feasibility Analysis, and Micro Business

Advisor: A.M. Hasan Ali., M.A

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

vi

ABSTRAK

Liana Sari 1113046000063, Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah

Pada Usaha Mikro di BPRS Harta Insan Karimah (HIK) Ciledug, Strata Satu

(S1), Program Studi Ekonomi Syariah, Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta 1438H/ 2017 M.

Kelayakan pembiayaan merupakan bagian dari pengendalian intern yang

bertujuan untuk menjaga agar pembiayaan yang diberikan tetap lancar, produktif

dan tidak macet. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prosedur kelayakan

pembiayaan usaha mikro di BPRS HIK Ciledug. Untuk menjelaskan kelayakan

pembiayaan murabahah pada BPRS HIK Ciledug dan untuk menjelaskan layak

atau tidak layaknya dalam memberikan pembiayaan murabahah pada usaha mikro

di BPRS HIK Ciledug.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang digunakan dalam

skripsi ini yaitu data primer yaitu diambil dari wawancara serta data sekunder

berupa studi kepustakaan dan dokumen lainnya. Adapun objek yang diteliti adalah

prosedur dan analisis kelayakan pembiayaan usaha mikro di BPRS HIK Ciledug.

Kesimpulan dari analisis yang dilakukan adalah BPRS HIK Ciledug

memiliki prosedur yang mengedepankan kemudahan dan persyaratan yang

sederhana untuk memudahkan calon nasabah dalam mengajukan pembiayaan.

setelah nasabah mengajukan permohonan maka BPRS HIK mennganalisis

kelayakan nasabah tesebut menggunakan prinsip 5C (Character, Capacity,

Capital, Colleteral dan Condition ).

Kata Kunci : Pembiayaan, Analisis Kelayakan, dan Usaha Mikro

Pembimbing : A.M. Hasan Ali, M.A,

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’ alamin, Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT,

Tuhan Semesta Alam, yang senantiasa melimpahkan curahan rahmat dan kasih

sayang yang tiada hentinya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Shalawat serta Salam tidak lupa penulis curahkan kepada Nabi

Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan, untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis akan menerima setiap pandangan dan saran yang terkait

dengan skripsi ini dengan hati terbuka.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis memperoleh bantuan, bimbingan dan

pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan kerendahan hati, penulis

ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak A.M. Hasan Ali., M.A dan Bapak Abdurrauf, Lc., M.A selaku

ketua dan sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si. dan ibu RR Tini Anggaeni, M.Si selaku

ketua dan sekretaris program studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah jakarta

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

viii

5. Bapak A.M. Hasan Ali., M.A selaku dosen pembimbing skripsi yang

kesediaannya memberikan waktu ditengah kesibukan kepada penulis untuk

membimbing dan mengarahkan dengan penuh perhatian dan kesabaran

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Hamid Farihi,MA selaku dosen Penasehat Akademik yang

tidak pernah lelah memberikan bimbingan dan motivasi dalam menuntut

ilmu selama masa perkuliahan.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum khususnya

prodi Muamalat yang tidak bisa disebutkan satu per satu tanpa

menghilangkan rasa hormat.

8. Bapak Muhamad Hendri selaku kepala tim bisnis dan para staf BPRS

Harta Insan Karimah (HIK) Ciledug yang telah memberikan kesempatan

bagi penulis untuk mengadakan riset dan dalam memberikan data-data

yang berkaitan dengan skripsi ini.

9. Terima kasih yang amat sangat untuk kedua orang tua tercinta Bapak

Erwin dan Mama Turasmi motivasi terbesar saya. serta Kakaku tersayang

Elita Sari, S.IP dan Adikku Opiana Sari terimakasih atas kasih sayang,

perhatian, doa dan selalu memberikan motivasi serta dukungan untuk

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga selalu di ridhoi

Allah dan kelak penulis dapat membahagiakan kalian. Aamiin.

10. Terimakasih kepada kekasih Wanda Kurniandy, S.E atas doa, perhatian,

motivasi dan selalu memberikan dukungan dengan penuh kesabaran

selama pembuatan skripsi.

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

ix

11. Terimaksih kepada Putri, Wirda, Farah, Diky dan Adim yang selalu

mendukung secara langsung dan tidak langsung baik moril maupun

materil, teman seperjuangan dikampus atas waktu, motivasi, hiburan dan

persahabatannya selama perkuliahan.

12. Terimakasih kepada kaka senior dan adik-adik junior dikampus, teman-

teman jurusan Perbankan Syariah angkatan 2013 dan teman-teman KKN

Tulip yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah memberikan

doa, dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Dan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi yang cukup

besar atas penyelesaian skripsi sehingga penulis dapat lulus menjalani

perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga akhir.

Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan pihak pihak yang

memerlukan.

Depok, 16 September 2017

Penulis

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN .......................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................ iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 8

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................. 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 9

E. Metode Penelitian ............................................................... 11

F. Teknik Penulisan Skripsi ................................................... 15

G. Sistematika Penulisan ........................................................ 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Umum Pembiayaan ............................................. 17

1. Pengertian Pembiayaan .................................................. 17

2. Landasan Syariah ........................................................... 20

3. Prinsip Analisis Kleayakan Pembiayaan ........................ 21

4. Analisis Pembiayaan ...................................................... 23

5. Prosedur Analisis Pembiayaan ....................................... 24

B. Tinjauan Umum Murabahah ............................................... 27

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

xi

1. Pengertian Murabahah .................................................... 27

2. Landasan Hukum ............................................................ 29

3. Rukun Murabahah .......................................................... 30

4. Syarat Murabahah ........................................................... 31

C. Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah ...................... 31

D. Pengertian Usaha Mikro ...................................................... 31

E. Kerangka Pemikiran ............................................................ 36

F. Review Studi Terdahulu ...................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 41

B. Metode Penelitian ................................................................ 41

C. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 42

D. Jenis Data ............................................................................ 42

1. Data Primer ..................................................................... 42

2. Data Sekunder ................................................................ 43

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 43

1. Observasi ........................................................................ 43

2. Wawancara ..................................................................... 44

3. Penelitian Kepustakaan .................................................. 45

F. Metode Analisis Data .......................................................... 45

1. Pengumpulan Data ......................................................... 46

2. Reduksi Data .................................................................. 46

3. Penyajian Data ................................................................ 47

4. Kesimpulan atau Verifikasi ............................................ 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................... 49

1. Sejarah Singkat BPRS Harta Insan Karimah (HIK) ....... 49

2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan BPRS HIK ...................... 51

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

xii

3. Produk-Produk BPRS HIK ............................................. 52

4. Keunggulan BPRS HIK .................................................. 53

5. Legalitas dan Struktur Organisasi .................................. 54

B. Hasil dan Pembahasan ......................................................... 56

1. Prosedur Pembiayaan Mikro Pada BPRS HIK Ciledug 57

2. Strategi BPRS HIK dalam Menganalisis Kelayakan

Pembiayaan Usaha Mikro .............................................. 61

3. Menentukan layak / tidak layaknya pembiayaan usaha

mikro di BPRS HIK ........................................................ 64

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 75

B. Saran .................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 79

LAMPIRAN ................................................................................................. 82

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Review Studi Terdahulu ............................................................... 37

Tabel 4.1 Jumlah nasbah pembiayaan murabahah di BPRS HIK per Desember

2014-2017 ……………………………………………………… 56

Tabel 4.2 Laporan publikasi triwulan neraca BPRS HIK per Desember 2014

Desember 2017………………………………………………… 57

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................. 36

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data (Flow Model) ........................ 46

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BPRS HIK Ciledug ................................... 55

Gambar 4.2 laporan publikasi triwulan neraca BPRS HIK per Desember 2014

Desember 2017………………………………………………… 57

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang yang saat ini

sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan diberbagai aspek kehidupan,

dengan tujuan untuk meningkatkan roda perekonomian sehingga pada

akhirnya akan membawa dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat

dan bangsa Indonesia.

Umat Islam dalam kehidupan modern ini menghadapi tantangan yang

cukup berat. Di satu sisi ia harus mampu mengikuti perkembangan global di

bidang ekonomi dan teknologi, sementara itu di sisi lain ia juga harus

berpegang teguh pada ketentuan yang ada dalam syariah. Dengan kata lain

umat Islam harus mampu bertahan di era globalisasi dengan tetap berpedoman

pada nilai-nilai syariah.

Perkembangan global di bidang ekonomi terutama dengan munculnya

bank syariah yang saat ini sudah mulai tumbuh dan berkembang, sangat

membantu masyarakat khususnya orang-orang Islam yang tidak ingin

melakukan kegiatan yang mengandung unsur ribawi seperti yang ada di

perbankan konvensional. Islam yang dengan tegas melarang praktik

riba,sehingga mau tidak mau maka orang-orang islam harus mencari jalan lain

untuk menghindarinya yaitu perbankan syariah. Seperti yang terdapat pada

kitab suci Al-Qur‟an surat Al-Imran ayat 130 yang berbunyi

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

2

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan

berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat

keberumtungan” (QS. Al-Imran: 130)

Dan firman Allah :

… ….

Artinya: …”dan Allah Menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”

(QS. Al-Baqarah:275).

Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank

Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,

serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank Syariah

adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah

dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah.1

Bank sebagai salah satu lembaga keuangan memiliki fungsi sebagai

perantara keuangan (financial intermediary), artinya lembaga yang

kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dan

menyalurkan ke masyarakat yang kekurangan dana. Kegiatan bank

menghimpun dana disebut dengan funding, sementara kegiatan dana

menyalurkan kemasyarakat oleh bank disebut dengan financing atau lending.2

1 Undang-Undang No.21 Tahun 2008

2 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), h. 41.

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

3

Selain menjalankan fungsinya sebagai perantara keuangan antara pihak

surplus dan pihak defisit dana, bank sebagai suatu lembaga keuangan juga

berperan menyediakan sebuah fasilitas modal dan memberikan kredit dan jasa

dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran.3 Perkembangan perbankan

syariah pada era reformasi ditandai oleh dengan disetujuinya Undang- undang.

No. 10 tahun 1998. Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci

landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan

diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut juga

memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang

syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah.4

Pembiayaan syariah dalam melakukan kegiatan pembiayaan harus

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara perusahaan pembiayaan

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu yang tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil dengan akad-akad syariah yang lainnya seperti

Mudharabah, Musyarakah, Ijarah, Salam, Istisna dan Murabahah.5

Dalam melakukan analisis pada pengambilan keputusan pemberian

pembiayaan murabahah kepada nasabah, bank harus membuat pedoman untuk

menentukan kelayakan seorang nasabah dalam memperoleh pembiayaan.

Tujuan utama analisis pembiayaan murabahah adalah mengevaluasi

3 Ahmad Anwari, Bank Rekan Terpercaya dalam Usaha Anda, (Jakarta: Balai

Pustaka,1987), h. 1. 4 Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Depok, Gema

Insani,2001) h. 26 5 Peraturan ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. 03/BL/2007

Tentang Kegiatan Perusahaan Berdasarkan Prinsip Syariah. Disetujui oleh DSN-MUI melalui surat

Nomor B-323/DSNMUI/XI/2007.

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

4

kemampuan dan kesediaan calon nasabah membayar angsuran yang disetujui

kedua belah pihak. Analisis pembiayaan merupakan salah satu faktor yang

sangat penting bagi bank syariah dalam mengambil keputusan untuk

menyutujui/menolak permohonan pembiayaan.

Pedoman dalam memberikan pembiayaan dikatakan layak atau tidak

mengacu pada UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah pasal 23

yang berbunyi: (1) Bank Syariah dan/atau UUS harus mempunyai keyakinan

atas kemauan dan kemampuan calon Nasabah Penerima Fasilitas untuk

melunasi seluruh kewajiban pada waktunya, sebelum Bank Syariah dan/atau

UUS menyalurkan dana kepada Nasabah Penerima Fasilitas. (2) Untuk

memperoleh keyakinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bank Syariah

dan/atau UUS wajib melakukan penilaian yang saksama terhadap watak,

kemampuan, modal, Agunan, dan prospek usaha dari calon Nasabah

Penerima Fasilitas.

Analisis yang baik akan menghasilkan keputusan yang tepat. Dalam

konteks pembiayaan biasanya kriteria penilaian yang umum dan harus

dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak

untuk diberikan pembiayaan dilakukan dengan analisis 5C (Character, Capital,

Collateral, Capacity, dan Condition).6

Permodalan merupakan salah satu masalah yang hampir dialami oleh

setiap pelaku usaha, mulai dari usaha mikro sampai usaha besar. Dapat

dikatakan tidak ada pelaku usaha yang tidak memerlukan modal, karena

6 Siswanto Sutojo,2007,Manajemen Bank Umum, (Jakarta : PT Damar Mulia

Pustaka,2007) hlm.115.

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

5

keberadaan modal merupakan hal yang melekat dalam setiap usaha.

Masalahnya sebenarnya terletak pada kemampuan pelaku usaha itu sendiri

dalam memperoleh permodalan. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa

berbicara tentang modal bagi pengembangan usaha, akan terkait erat dengan

perbankan, walaupun tidak semua modal harus dari bank. Bank adalah

lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas permodalan bagi pelaku usaha.

Sementara itu pelaku usaha dihadapkan dengan masalah bankable dan

feasible. Banklable adalah kondisi usaha itu sendiri yang memenuhi syarat-

syarat yang diperlukan oleh bank. Sementara feasible adalah kondisi usaha

tersebut yang memiliki tingkat kelayakan untuk memperoleh pinjaman.7

Oleh karena itu dibutuhkan suatu wadah atau lembaga yang efisien untuk

membantu masyarakat guna mengembangkan usahanya dan membantu

memajukan tingkat ekonomi kreatif di Indonesia. Yaitu lembaga keuangan

khusus yang didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan

pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam

usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, yang tidak semata-mata

mencari keuntungan Serta harus memfasilitasi keinginan para pelaku usaha

yang membutuhkan modal sesuai dengan keinginan dan kemampuan mereka.

Salah satu model Bank yang diperbolehkan di Indonesia dan berasaskan

syariah adalah BPRS. BPRS adalah salah satu jenis bank yang diizinkan

beroperasi dengan sistem syariah di Indonesia. Dalam sistem syariah

7 Amalia, Euis. Keuangan Mikro Syariah. Bekasi: Gramata Publishing, 2016.h.10

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

6

perbankan Nasional, Bank Perkreditan Rakyat Syariah adalah bank yang

didirikan untuk melayani Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Keberadaan BPRS diharapkan mampu mewujudkan pemerataan

pelayanan perbankan, pemerataan kesempatan berusaha dan pemerataan

pendapatan masyarakat melalui pembiayaan dan pemberian kredit kepada para

pedagang atau pengusaha kecil melalui dana yang dihimpun dari masyarakat

berupa tabungan dan deposito. Pembiayaan yang disalurkan besarnya tidak

dapat lepas dari berapa besar dana dari pihak ketiga yang didapat atau

dihimpun dari masyarakat, karena pembiayaan yang disalurkan juga

merupakan salah satu pendapatan bagi bank.

Melihat kenyataan tersebut maka PT. BPRS Harta Insan Karimah (HIK)

sebagai salah satu bank syariah yang mempunyai tugas dan kewajiban untuk

menunjang pelaksanaan pembangunana nasional dalam rangka meningkatkan

pemerataan dan pertumbuhan ekonomi serta stabilitas nasional dibidang

ekonomi ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak dengan tetap

mengusahakan pencapaian laba yang optimal.

BPRS HIK selaku bank pembiayaan syariah yang berfungsi sebagai

financial intermediary menyalurkan pembiayaan kemasyarakat dengan skim

Murabahah yaitu akad jual beli barang yang menyatakan harga perolehan dan

keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Selain

berdasarkan prisnip syariah, nasabah pembiayaan di BPRS HIK rata-rata

berbentuk retail oleh karena itu nasabah menggunakan akad murabahah. akad

ini merupakan salah satu bentuk akad yang memberikan kepastian

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

7

pembayaran (Natural Centainty Contracts), karena dalam Murabahah

ditentukan berapa keuntungan yang ingin diperoleh (required rate of profit ).8

Selain itu sistem perbankan syariah menerapkan pola pembiayaan usaha

dengan prinsip bagi hasil sebagai salah satu prinsip pokok pada perbankan

syariah, akan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada masing-masing pihak ,

baik bank maupun nasabahnya. Semua pihak pada hakekatnya akan

memperhatikan prinsip kehati-hatian, sehingga memperkecil kemungkinan

risiko terjadinya gagal bayar.

Pembiayaan bagi hasil berisiko untung dan rugi ditanggung bersama

maka dituntut dari pejabat bank seperti Account Officer dan Komite

pembiayaan untuk lebih slektif dan hati hati dalam menganalisa suatu proyek

atau usaha yang diajukan sebelum memberikan keputusan diterima atau

tidaknya suatu usalan tersebut.

Berdasarkan paparan diatas yang telah dibahas tersebut, maka penulis

merasa tertarik untuk membahas dan meneliti permasalahan kelayakan

pemberian pembiayaan murabahah, yang tentunya tidak boleh menyimpang

dari peraturan yang ditetapkan Bank Indonesia dan Syariat Islam. Oleh karena

itu, dalam penulisan skripsi ini, penulis mengangkat judul “Analisis

Kelayakan Pembiayaan Murabahah Pada Usaha Mikro Di BPRS Harta

Insan Karimah (HIK) Ciledug.

8 Karim,Adimarwan. Bank Islam (Analisis Fiqih dan Keuangan) , PT Raja Grafindo

Persada , Jakarta, 2004, cet.2, hal.103.

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang, maka identifikasi masalah

dalam penilaian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang di maksud pembiayaan Usaha Mikro ?

2. Bagaimana manajemen strategi pemberian pembiayaan dana di BPRS

Harta Insan Karimah (HIK) ?

3. Bagaimanakah kriteria untuk usaha mikro yang mendapatkan

persetujuan pembiayaan ?

4. Apa poin-poin yang menjadi penilaian nasabah dalam menganalisis

kelayakan pemberian pembiayaan usaha mikro di BPRS Harta Insan

Karimah (HIK) cabang ciledug?

5. Apa kendala-kendala yang dihadapi oleh BPRS Harta Insan Karimah

(HIK) dalam menyeleksi kelayakan pemberian pembiayaan usaha

mikro ?

6. Bagaimana prosedur pemberian pembiayaan usaha mikro di BPRS

Harta Insan Karimah (HIK) cabang Ciledug ?

C. Batasan dan Perumusan Masalah

1. Batasan masalah

Mengingat luasnya masalah analisis kelayakan pembiayaan murabahah

dalam pemberian modal untuk usaha, maka penelitian ini dibatasi hanya

pada: bagaimana BPRS khususnya BPRS HIK cabang ciledug menentukan

layak atau tidak layaknya dalam memberikan pembiayaan khusunya

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

9

pembiayaan murabahah yang difokuskan pada pembiayaan untuk usaha

mikro.

2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana prosedur pembiayaan usaha mikro oleh BPRS HIK

ciledug ?

b. Bagaimana strategi BPRS HIK dalam menganalisa kelayakan

pembiayaan murabahah pada usaha mikro yang diajukan oleh

nasabah?

c. Bagaimana BPRS HIK Ciledug dalam menentuan layak atau tidak

layaknya pembiayaan pada nasabah ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menjelaskan prosedur kelayakan pembiayaanusaha mikro oleh

BPRS HIK Ciledug.

b. Untuk menjelaskan kelayakan pembiayaan murabahah pada BPRS

HIK Ciledug.

c. Untuk menjelaskan layak atau tidak layaknya dalam memberikan

pembiayaan murabahah pada usaha mikro di BPRS HIK Ciledug.

2. Manfaat Penelitian

Secara lebih spesifik manfaat yang di harapkan dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat bagi penulis

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

10

1. Sebagai upaya untuk menerapkan ilmu yang telah diterima selama

masa perkuliahan.

2. Menambah pengetahuan tentang produk, prosedur, penilaian, dan

kelayakan permohonan pembiayaan di bank syariah.

b. Manfaat bagi BPRS Harta Insan Karimah (HIK)

1. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pada nantinya

untuk meningkatkan kinerja BPRS dalam pemberian pembiayaan.

2. Dapat menjadi solusi bagi pihak BPRS dalam pemberian

pembiayaan murabahah yang baik dan tepat guna serta tidak

bertentangan dengan nilai syariah berdasarkan teori-teori yang

ada sehingga dapat meminimkan risiko tidak tertagihnya

pembiayaan.

c. Manfaat bagi akademis

1. Dapat menambah pengetahuan tentang prosedur dan suatu

kelayakan permohonan Pembiayaan pada bank syariah.

2. Dapat memahami penilaian dalam mengajukan permohonan

pembiayaan bank syariah.

3. Dapat menjadi referensi awal bagi akademis yang akan

melanjutkan penelitian yang serupa dengan penelitian ini, baik

dilakukan di lokasi yang sama maupun di lokasi yang berbeda.

d. Manfaat bagi masyarakat

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

11

Sebagai tambahan informasi bagi peneliti lain atau masyarakat

untuk mengetahui aktivitas yang di lakukan BPRS dan menilai

kriteria nasabah yang melakukan permohonan pembiayaan.

E. Metode penelitian

1. Pendekatan masalah

Penelitian ini menggunakan pendekatan masalah yang

berpacu kepada pendekatan normatif, karena dalam penelitian ini ada

aturan-aturan tertentu dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam

analisis kelayakan pembiayaan murabahah usaha mikro di BPRS

HIK Ciledug. Ilmu normatif menggunakan dan menggabungkan

studi empiris dan prediksi ekonomi positif dengan

mempertimbangkan nilai gagasan ideal untuk memperoleh

rekomendasi kebijakan.

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari

lembaga yang terlibat dalam objek penelitian.9 Jenis pelaporan yang

digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu penulis

menggambarkan permasalahan dengan didasari pada data yang ada

lalu dianalisis lebih lanjut untuk kemudian diambil suatu

kesimpulan. Proses analisa dimulai dari membaca, mempelajari dan

9 Lexy . J. Moeloeng, metode penelitian kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,

2010), h.3.

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

12

menelaah data yang didapat secara seksama, selanjutnya dari proses

analisa tersebut penulis mengambil kesimpulan dari masalah yang

bersifat umum kepada masalah yang bersifat khusus.

3. Sumber Data Penelitian

Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini,

meliputi 2 macam, yaitu :

a. Data Primer

Data ini diperoleh melalui wawancara kepada pihak internal

BPRS Harta Insan Karimah (HIK) Ciledug dan staf-staf

pembiayaan khususnya pihak A/O (Account Officer) dan Unit

Micro Syariah Head yang dianggap dapat memberikan informasi

prosedur, aspek-aspek penilaian pembiayaan serta strategi dalam

menganalisis pembiayaan mikro oleh BPRS HIK ciledug

terhadap kelayakan pembiayaan mikro.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi

dokumentasi yang ada hubungannya dengan materi skripsi ini.

Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan,

literature, Undang-Undang dan peraturan yang berkaitan

mengenai pembiayaan mikro, serta mata kuliah yang berkaitan

dengan pembahasan penelitian ini.

4. Metode Pengumpulan Data

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

13

a. Penelitian kepustakaan (library research), penulis mengadakan

penelitian terhdap beberapa literature yang ada kaitannya dengan

penulisan skripsi ini. Literature itu berupa buku, majalah, surat

kabar, artikel, internet, dan lain sebagainya. Langkah dalam

melaksanakn studi pustaka ini adalah dengan cara membaca,

mengutip serta menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggpa

perlu dalam memenuhi penelitian ini.

b. Penelitian lapangan (field research), untuk mendapatkan data-data

dan informasi, penulis terjun langsung ke objek penelitian yaitu

lembaga yang diteliti, dengan menggunakan teknik pengumpulan

data sebagai berikut:

1) Interview yaitu melakukan wawancara langsung dengan

Account Offiver (A/O) BPRS HIK Ciledug divisi finance yang

berhubungan langsung dengan bagian pembiayaan yang ada di

BPRS HIK Ciledug.

2) Dokumentasi yaitu mengumpulkan data berdasarkan laporan

yang didapat dari lembaga yang diteliti dan laporan lainnya yang

berkaitan dengan masalah penelitian.

3) Observasi yakni pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan terhadap berjalannya pembiayan di

BPRS HIK.

5. Subjek-Objek penelitian

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

14

Subjek-objek yang menjadi sumber informasi data yaitu kepala

pimpinan atau Account Officer (A/O) bagian pembiayaan pada divisi

finance, lalu objeknya yaitu BPRS Harta Insan Karimah (HIK) Ciledug

pada bagian finance.

6. Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data pada penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif. Proses analisis data yang akan dilakukan bersifat

induktif, yaitu menggunakan data sebagai pijakan awal melakukan

penelitian, bahkan dalam format induktif tidak mengenal teorisasi sama

sekali. Teori dan teorisasi bukanlah hal yang penting untuk dilakukan,

sebaliknya, data adalah segala-galanya untuk memulai penelitian.10

7. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis yang

disarankan data.11

Untuk itu peneliti akan mengklasifikasi data berdasarkan kategori

tertentu dari seluruh data yang diperoleh dari hasil wawancara dan

kepustakaan yang diseleksi dan disusun. Setelah data-data yang ada di

klasifikasikan lalu diadakan analisis data.

10

Bungin Burhan , “Penelitan Kualitatif”, (Jakarta: Kencana, 2010). Cet. Ke-4. Hlm.27. 11

Basrowi, & Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta,2008). Hlm. 91.

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

15

Data-data yang telah terkumpul nantinya akan diperiksa kembali

mengenai kelengkapan jawaban yang diterima, kejelasannya, konsistensi

jawaban atau informasi yang biasa disebut dengan editing penulisan.

F. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun teknik penulisan dalam skripsi ini adalah menggunakan

buku “Pedoman Penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012”.

G. Sistematika Penulisan

Laporan skripsi ini disusun dalam beberapa bab dengan tujuan

untuk mempermudah penulisan dan memperjelas pembacaannya. Adapun

sistematika penulisanlaporan skripsi ini adalah sebagai berikut:

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

16

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah

dari entifikasi masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka,

dan sisematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini menjelaskan teori-teori berdasarkan tinjauan

pustaka dan literature mengenai konsep permohonan

pembiayaan dengan menggunakan akad murabahah.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan metodelogi penelitian yang

memuat metode/ teknik penelitian, dan sumber data,

prosedur pengumpulan data, serta analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Pada bab ini penulis menjelaskan bagaimana proses/

prosedur permohonan pembiayaan, strategi dalam

menganalisis, dan menentukan layak atau tidak layaknyan

permohonan pembiayaan murabahah di BPRS Harta Insan

Karimah (HIK) terhadap produk mikro.

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini merupakan penutupan dari skripsi ini, yang

didalamnya memuat kesimpulan dan saran saran yang

diakhiri dengan daftar pustaka dan lampiran.

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Umum Pembiayaan

1. Pengertian Pembiayaan

Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang

perbankan, menyatakan; pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah

penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu

berdasarkan persetujuan antara Bank dengan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.12

Sedangkan pengertian pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

menurut Undang-Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan

syariah, Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa: (i) Transaksi bagi hasil dalam bentuk

mudharabah dan musyarakah; (ii) Transaksi sewa-menyewa dalam

bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

(iii) Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna; (iv) Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qard;

dan (v) Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk

transaksi multijasa; berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

Bank Syariah dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

12

Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, ayat 1 pasal 12.

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

18

dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana

tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa

imbalan, atau bagi hasil.13

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I Believe, atau I Trust,

„saya percaya‟ atau „saya menaruh kepercayaan‟. Perkataan pembiayaan

yang artinya kepercayaan, berarti lembaga pembiayaan selaku shahibul

mal menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk melaksanakan

amanah yang diberikan.14

Kata pembiayaan/kredit itu sendiri berasal dari

bahasa latin yaitu credere, yang berarti percaya. Oleh karena itu dasar

pemikiran persetujuan pemberian pembiayaan oleh suatu lembaga

keuangan kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan

kepercayaan.15

Pembiayaan dalam arti luas artinya financing yaitu pendanaan

yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,

baik dilakukan sendiri maupun dijalankan orang lain. Dalam arti sempit,

pembiayaan yaitu pendanaan yang dilakukan oleh lembaga keuangan,

seperti BMT kepada nasabah. Jadi yang dimaksud dengan pembiayaan

adalah menyediakan dana guna membiayai kebutuhan nasabah yang

memerlukannya dan layak memperolehnya.16

13

Undang-Undang Perbankan Syariah, Nomor 21 Tahun 2008, ayat 25 pasal 1. 14

Prof. Dr. H. Veithzal Rivai dan Andrian Permata Veithzal, Islamic Financial

Management, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008) Hal.3. 15

Moh Tjoekam, Perkreditan Bisnis Inti Perbankan: Konsep, Teknik, dan Kasus, Jakarta;

PT Gramedia Pustaka Utama, 1999), Edisi I, h.1. 16

Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, ( Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005),

cet III, h. 185.

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

19

Menurut Syafi‟I Antonio, pembiayaan adalah pemberian fasilitas

penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

merupakan defisit unit.17

Menurut Syafi‟I Antonio berdasarkan sifat penggunaannya,

pembiayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu:18

a) Pembiayaan produktif yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk

peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun

investasi.

b) Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi yang akan habis digunakan untuk memenuhi

kebutuhan.

Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi

menjadi dua hal yaitu :

1. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi

kebutuhan

a) Peningkatan produksi secara kuantitatif, yaitu jumlah hasil

produksi, maupun secara kualitatif yaitu peningkatan secara

kualitas dan mutu hasil produksi dan

b) Untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place

dari suatu barang.

17

Muhammad Sayfi‟I Antonio, Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001) h. 160. 18

Ibid h. 161

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

20

2. Pembiayaan Investasi

Pembiayaan ini diperuntukkan bagi nasabah untuk keperluan

investasi, yaitu keperluan penambahan modal guna mengadakan

rehabilitasi, perluasan usaha ataupun pendirian proyek baru. ciri-ciri

pembiayaan ini adalah untuk pengadaan barang-barang modal,

mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah,

berjangka waktu menengah dan panjang.

Pembiayaan berdasarkan sektor usaha yang dibiayai19

a) pembiayaan sektor perdagangan (contoh: pasar, toko kelontong,

warung sembako dll.)

b) pembiayaan sektor industri (contoh: home industri, konfeksi,

sepatu)

3. Landasan Syariah

Landasan syariah berdasarkan Al-Qur‟an terdapat pada surah

An-Nisa ayat 12 yang memiliki arti

“Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu,” (QS. An-

Nisa : 12)20

Dan terdapat pula pada surah Shad ayat 24 yang artinya

“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang

berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian

yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal

yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini,”(Q.S. Shad : 24)21

19

Hejazziey, Djawahir. Perbankan syariah dalam teori dan praktik, hal 144 20

Departemen Agama RI, 2003, Al-Qur‟an dan terjemahan, bandung : CV. Diponegoro, h.

63. 21

Ibid. hal. 363

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

21

4. Prinsip Analisis Kelayakan Pembiayaan

Prinsip adalah sesuatu yang dijadikan pedoman dalam

melaksanakan suatu tindakan. Prinsip analisis pembiayaan adalah

pedoman-pedoman yang harus diperhatikan oleh pejabat pembiayaan

bank syariah pada saat melakukan analisis pembiayaan.

Di dunia perbankan syariah prinsip penilaian dikenal dengan

5C + 1S, yaitu Syariah; penilaian ini di lakukan untuk menegaskan

bahwa usaha yang akan dibiayai benar-benar usaha yang tidak

melanggar syariah sesuai dengan fatwa DSN “pengelola tidak boleh

menyalahi hukum syariah Islam dalam tindakannya yang

berhubungan dengan mudharabah.”22

Adapun prinsip penilaian pembiayaan 5C yaitu sebagai berikut:23

1) Character (karakter)

Salah satu hal terpenting yang harus diketahui bank dalam

menyalurkan dananya adalah karakter calon nasabah tersebut,

karena “character (karakter) menggambarkan watak dan

kepribadian calon debitur. Tujuannya adalah untuk mengetahui

bahwa calon debitur mempunyai keinginan untuk memenuhi

kewajibannya membayar pinjaman sampai dengan lunas.

2) Capacity (kapasitas)

Capacity ditujukan untuk mengukur kemampuan calon

debitur dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu

22

Hejazziey, Djawahir. Perbankan syariah dalam teori dan praktik, hal 140 23

Ismail. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, h.112-114

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

22

pembiayaan. Bank perlu mengetahui dengan pasti kemampuan

calon debitur tersebut. Kemampuan keuangan calon debitur

sangat penting karena merupakan sumber utama pengembalian

pembiayaan yang di berikan oleh bank.

3) Capital (Modal)

Capital atau modal yang perlu disertakan dalam onjek

pembiayaan perlu dilakukan analisis yang mendalam. Modal

merupakan jumlah dana yang dimiliki oleh calon debitur atau

berapa banyak dana yang akan diikutsertakan dalam proyek yang

akan dibiayai oleh calon debitur. Semakin besar modal yang

dimiliki oleh calon debitur akan semakin meyakinkan bagi bank

akan keseriusan calon debitur dalam mengajukan pembiayaan.

4) Collateral

Collateral merupakan jaminan/agunan yang

diberikan oleh calon debitur atas pembiayaan yang diajukan.

Agunan merupakan sumber pembayaran kedua, artinya apabila

debitur tersebut tidak dapat membayar angsurannya dan termasuk

dalam permbiayaan bermasalah, maka bank dapat melakukan

eksekusi terhadap agunan. Hasil penjualan agunan digunakan

sebagai sumber pembayaran kedua.

5) Condition

Condition of economy merupakan analisis terhadap

kondisi perekonomian, yaitu “Bank perlu mempertimbangkan

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

23

sektor usaha calon debitur dikaitkan dengan kondis ekonomi,

apakah kondisi ekonomi tersebut akan berpengaruh pada usaha

calon debitur di masa yang akan datang.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa

prinsip-prinsip tersebut dilakukan oleh bank sebagai bahan

pertimbangan dalam menyalurkan pembiayaan.

5. Analisis Pembiayaan

Analisa pembiayaan diperlukan agar bank syariah memperoleh

keyakinan bahwa pembiayaan yang diberikan dapat dikembalikan

oleh nasabahnya.

Jenis-jenis aspek yang dianalisa

Jenis-jenis aspek yang dianalisa secara umum dapat dibagi

menjadi dua bagian yaitu:

a. Analisa terhadap kemauan bayar, disebut analisa kualitatif.

Aspek yang dianalisa mencakup karakter/ watak dan komitmen

dari nasabah

b. Analisa terhadap kemampuan bayar, disebut dengan analisa

kuantitatif. Pendekatan yang dilakukan dalam perhitungan

kuantitatif, yaitu untuk menentukan kemampuan bayar dan

perhitungan kebutuhan modal kerja nasabah adalah dengan

pendekatan pendapatan bersih.24

24

Hejazziey, Djawahir. Perbankan syariah dalam teori dan praktik, hal 139.

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

24

6. Prosedur Analisis Pembiayaan

Dengan memperhatikan ketentuan umum manajemen

pembiayaan di bank syariah, ada beberapa aspek yang perlu

diperhatikan dalam prosedur analisis pembiayaan.

Menurut kasmir dalam memberikan pembiayaan, suatu bank

berusaha untuk memperkecil resiko melalui pengelolaan pembiayaan

suatu bank dalam pengelolaan pembiayaan melakukan proses

sebagai berikut.25

a. Pengajuan proposal. Dalam hal ini pemohon kredit mengajukan

permohonan kredit yang dituangkan dalam suatu proposal.

Kemudian dilampiri dengan berkas-berkas lainnya yang

dibutuhkan. Pengajuan proposal kredit hendaknya berisi antara

lain sebagai berikut:

1) Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat

perusahaan, jenis bidanng usaha, identitas perusahaan, nama

pengurus berikut pengetahuan dan pendidikannya,

perkembangan perusahaan serta relasinya dengan pihak-pihak

pemerintah dan swasta.

2) Maksud dan tujuan apakah untuk memperbesar omset

penjualan atau meningkatkan kapasitas produksi atau

mendirikan pabrik baru (perluasan) serta tujuan lainnya.

25

Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 98.

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

25

3) Besarnya kredit dan jangka waktu. Dalam hal ini pemohon

menentukan besarnya jumlah kredit yang ingin diperoleh dan

jangka waktu kreditnya.

4) Cara pemohon mengembalikan kredit dijelaskan secara rinci

cara-cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah

dari hasil penjualan atau cara lainnya.

5) Jaminan kredit, hal ini merupakan jaminan untuk menutupi

segala resiko terhadap kemungkinan macetnya suatu kredit

baik yang ada unsur kesengajaan atau tidak.

b. Tahap selanjutnya penyelidikan berkas pinjaman tujuannya

adalah untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah

lengkap sesuai persyaratan dan benar. Jika menurut pihak

perbankan belum lengkap atau cukup, maka nasabah diminta

untuk segera melengkapinya.

c. Penilaian kelayakan pembiayaan/analisis pembiayaan. Langkah

ini untuk menilai nasabah dari berbagai aspek untuk menjadi

bahan pertimbangan bagi bank apakah nasabah tersebut layak

mendapatkan pembiayaan. Prinsip yang digunakan oleh bank

dapat berupa 5C maupun 7P. Namun untuk kredit yang lebih

besar jumlahnya perlu dilakukan metode penilaian dengan studi

kelayakan. Dalam studi kelayakan menurut kasmir perlu adanya

penilaian pada beberapa aspek, yaitu aspek hukum, aspek pasar

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

26

dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/operasi, aspek

manajemen, aspek ekonomi sosial dan aspek AMDAL.

d. Wawancara pertama, wawancara awal merupakan penyidikan

kepada calon nasabah yang berfungsi untuk meyakinkan bank

bahwa berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap sesuai

persyaratan bank.

e. On The Spot ( peninjauan ke lokasi)

Tahap ini berupa kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan

meninjau berbagai objek yang dijadikan usaha atau jaminan.

Kemudian hasil on the spot dicocokan dengan hasil wawancara.

f. Wawancara kedua

Wawancara kedua ini merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika

mungkin ada kekurangan-kekurangan pada saat setelah dilakukan

on the spot dilapangan.

g. Keputusan pemberian pinjaman

Keputusan dalam hal ini berupa apakah pembiayaan akan

diberikan atau ditolak. Pada umumnya keputusan tersebut:

Akad kredit yang akan ditandatangani, jumlah uang yang

diterima, jangka waktu pembiayaan, biaya-biaya yang harus

dibiayai. Jika permohonan pembiayaan ditolak maka pihak bank

akan melakukan pemberitahuan kepada calon nasabah dan dikirim

surat penolakan.

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

27

h. Penandatanganan Akad Kredit/ perjanjian lainnya

Maka sebelum dana dicairkan, terlebih dahulu calon nasabah

menandatangani akad pembiayaan. Penandatanganan dilakukan:

1) Antara bank dengan debitur secara langsung

2) Dengan melalui notaris

i. Realisasi pembiayaan

Realisasi pembiayaan diberikan setelah penandatanganan akad

dan surat-surat yang diperlukan dengan membuka rekening giro

atau tabungan di bank yang bersangkutan jika nasabah tidak

memiliki tabungan di bank.

B. Tinjauan Umum Murabahah

a. Pengertian Murabahah

Murabahah merupakan bagian dari kelompok jual-beli (Ba‟i)

yang tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian

harga atas barang atau jasa yang dijual.26

Murabahah didefinisikan oleh

para fuquha penjualan biaya/harga pokok (cost) barang tersebut ditambah

dengan mark-up atau margin keuntungan yang disepakati.

Karakteristik murabahah adalah bahwa penjual harus memberi

tahu pembeli mengenai harga pembelian produk dan menyatakan jumlah

keuntungan yang ditambahkan pada biaya (cost) tersebut.27

26

Adiwarman A. Karim, Bank Islam : Aanalisis fiqih dan keuangan. (Jakarta, PT Raja

Grafindo Persada,2013), Ed.5. Cet.9. hlm 97 27

Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005), h.13.

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

28

Secara istilah, Adiwarman A. Karim mengartikan murabahah

adalah suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah

keuntungan yang telah disepakati. Berapa besar keuntungan tersebut

dinyatakan dengan nominal rupah atau dalam bentuk persentase dari

harga pembeliannya,misalnya 10% atau 20%.28

Murabahah adalah satu

jenis jual beli yang dibenarkan oleh syariah dan merupakan implementasi

muamalat tijariah (interaksi bisnis).29

pada bagian pertama tentang ketentuan umum murabahah dalam

bank syariah:

1. Melakukan akad murabahah yang bebas riba.

2. Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syariah islam.

3. Membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah

disepakati kualifikasinya.

4. Bank membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah atas nama bank

sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas dengan riba.

5. Bank harus menyampaikan semuanya yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakuakan secara hutang.

6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pemesan)

dengan harga jual senilai dengan harga beli plus ditambah

keuntungannya. Dalam hal ini bank harus memberitahukannya

28

Adiwarman A.Karim, Ekonomi Islam : Suatu Kajian Kontemporer. (Jakarta, Gema Insani

Pers,2001), cet. Ke- 1, hlm 86. 29

Ah. Lathif Azharuddin, Fiqh Muamalat, (jakarta: UIN Jakarta Press, cet, 1. 2005) h.118.

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

29

secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang

diperlukan.30

Pembayaran atas transaksi murabahah dapat dilakukan dengan

cara membayar sekaligus pada saat jatuh tempo atau melakukan

pembayaran angsuran selama jangka waktu yang telah disepakati.31

Dalam realisasinya perbankan syari‟ah pada pembiayaan murabahah

nasabah mendapatkan sebuah dispensasi (potongan) apabila nasabah ini

mempercepat pembayaran cicilan dan melunasi piutang murabahah

sebelum jatuh tempo.32

Seperti yang tertera dalam Fatwa Dewan

Syari‟ah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor:

46/DSN-MUI/II/2005 tentang Potongan Tagihan Murabahah, pada

bagian pertama poin pertama yaitu LKS boleh memberikan potongan dari

total kewajiban pembayaran kepada dalam transaksi (akad) murabahah

yang telah melakukan kewajiban pembayaran cicilanya dengan tepat

waktu dan / atau nasabah yang mengalami penurunan kemampuan

pembayaran.33

b. Landasan Hukum

…….

“...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

(QS. AL-Baqarah/ 1 : 275 ) 34

30

Indonesia, Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Murabahah, No.

04/DSNMUI/IV/2000, bagian pertama angka 1 s/d 6. 31

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), hlm 138 32

Hasbi Ramli, “Teori Dasar Akuntansi Syariah”, (Jakarta: Renaisan, 2005),h. 52.

Indonesia, 33

Indonesia, Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional tentang Potongan Tagihan Murabahah,

No.46/DSN-MUI/II/2005, bagian pertama angka 1. 34

Al-Qur‟an

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

30

c. Rukun Murabahah

a. Penjual (bai’)

b. Pembeli (musytari’)

c. Barang/objek (mabi’)

d. Harga (tsaman)

e. Ijab qabul (sighat).35

d. Syarat Murabahah.

a. Syarat yang berakad diantaranya:

1) Cakap hukum

2) Sukarela (ridha), tidak dalam keadaan dipaksa/ terpaksa/

dibawah tekanan.

b. Objek yang diperjual belikan

1) Tidak termasuk yang diharamkan atau dilarang

2) Bermanfaat

3) Penyerahannya dari penjual kepembeli dapat dilakukan

4) Merupakan hak milik penuh yang berakad

5) Sesuai dengan spesifikasi antara yang serahkan penjual dan

yang diterima pembeli

c. Akad sighat

1) Harus jelas dan disebutkan secara spesifikasi dengan siapa

berakad.

35

Zulkifli Sutarno, “Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah”, (Jakarta: Zikrul

Hakim,2003), h.40.

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

31

2) Antara ijab qabul (serah terima) harus selaras baik dalam

spesifikasi barang maupun harga yang disepakati.

3) Tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan

keabsahan transaksi pada hal atau kejadian yang akan datang.

4) Tidak membatasi jangka waktu.

C. Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah

Analisis Kelayakan pembiayaan murabahah terdiri dari tiga kata yaitu

Analisis, Kelayakan dan Pembiayaan Murabahah. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, Analisis diartikan sebagai “penyelidikan terhadap suatu

peristiwa (karangan, perbuatan) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya

(sebab-musabab atau duduk perkaranya).”36

Sedangkan Kelayakan berasal dari kata Layak yang diartikan “baik,

pantas, patut.”37

Dan pembiayaan murabahah adalah penyediaan dana yang diberikan

kepada suatu pihak kepada pihak lain menggunakan akad murabahah yaitu

suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan

(margin) yang telah disepakati.

Jadi, analisis kelayakan pembiayaan murabahah berarti penyelidikan

yang baik/pantas dalam penyediaan dana yang diberikan kepada suatu pihak

kepada pihak lain dengan keuntungan (margin) yang telah disepakati dan

diketahui oleh kedua belah pihak.

36

Hamzah Ahmad & Ananda Santoso, Kamus Pintar Bahasa Indonesia ed.baru & lengkap,

(Surabaya, Fajar Mulya, 1996), h.21 37

Ibid, h. 220

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

32

D. Pengertian Usaha Mikro

Untuk Indonesia sendiri mendefinisikan industri kecil (usaha kecil)

adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan. Usaha mikro

diartikan sebagai “model usaha yang paling kecil, biasanya dilakukan

dirumah (definisi ini juga digunakan oleh bank dunia). Jika dikaitkan dengan

jumlah pekerja, usaha mikro menurut definisi Amerika dan Eropa sama, yaitu

jumlah pekerja dibawah 10 pekerja.

Definisi Usaha mikro

Usaha Mikro adalah peluang Usaha Produktif milik orang perorangan

atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Usaha Mikro sebagaimana diatur

menurut keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29

Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga

Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak

Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha Mikro dapat

mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah).38

Usaha Mikro adalah usaha yang bersifat menghasilkan pendapatan

dan dilakukan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin. Sedangkan

pengusaha mikro adalah orang yang berusaha dibidang usaha mikro. Ciri-ciri

usaha mikro antara lain: “modal usahanya tidak lebih dari Rp10 juta (tidak

38

https://m.facebook.com/KreditUsahaMakasar/posts/ , Diakses pada tanggal 25 Agustus

2017

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

33

termasuk tanah dan bangunan), tenaga kerja tidak lebih dari lima orang dan

sebagian besar menggunakan anggota keluarga/kerabat atau tetangga,

pemiliknya bertindak secara naluriah/alamiah dengan mengandalkan insting

dan pengalaman sehari-hari.

Jenis usaha mikro, antara lain seperti dagang ( warung kelontong,

warung nasi, warung jamu, dsb), industri kecil (konveksi, pembuatan

tempe/kecap/kompr/sablon), jasa (tukang cukur, bengkel motor, penjahit),

pengrajin (sabuk, tas, cindera mata, perkayuan, anyaman), dan

pertanian/peternakan.

Terkait pengembangan usaha mikro, dapat diklasifikasikan sebagai

berikut pertama, Kelompok Usaha Mikro (KUM), yaitu sekelompok orang

yang bersepakat untuk saling membantu dan bekerjasama dalam membangun

sumber pelayanan keuangan dan usaha produktif, sehingga mampu

meningkatkan kesejahteraan anggotanya. KUM adalah kelompok swadaya

masyarakat yang bergerak dalam bidang ekonomi. KUM diperlukan, karena

usaha sendiri tidaklah mudah dan memiliki keterbatasan

pengetahuan/pendidikan, sumber bahan baku terbatas, modal kecil, teknologi

produksi sederhana, serta tidak memiliki akses kepada sumber modal, apalagi

persaingan antar usaha cukup kuat.

Pemberdayaan Indsutri kecil bertujuan untuk menumbuhkan dan

meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi usaha yang tangguh dan

mandiri serta dapat berkembang menjadi usaha menengah dan juga untuk

meningkatkan peranan industri kecil dalam pembentukan produk nasional,

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

34

perluasan kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan ekspor, serta

peningkatan dan pemerataan pendapatn untuk mewujudkan dirinya sebagai

tulang punggung serat memperkokoh struktur.

Menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah pasal 1 ayat 1 menyebutkan : “Usaha Mikro adalah

usaha produktif milik orang perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.”

Pada pasal 6 ayat 1 menyebutkan kriteria yang harus dipenuhi agar

dapat disebut sebagai usaha mikro, yaitu:

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjual tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah)

Pada pasal 1 ayat 8 Undang-Undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah memberikan pengertian pemberdayaan sebagai

upaya yang dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan

masyarakat secara sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim dan

pengembangan usaha terhadap usaha mikro, kecil dan menengah sehingga

mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri.

Selanjutnya pada pasal 1 ayat 10 Undang-Undnag No.20 tahun

2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memberikan definisi dari

upaya pengembanga, yaitu :

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

35

Upaya yang dilakukan oleh pemerintah, Pemerintah Daerah, dunia

usaha, dan masyarakat untuk memberdayakan usaha mikro, kecil dan

menengah melalui pemberian fasilitas, bimbingan, pendamping, dan

bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan

kemampuan dan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah.

Ketentuan untuk dikatakan sebagai usaha kecil harus sesuai dengan

beberapa ketentuan yang diatur oleh undang-undang, diantaranya

ketentuan mengenai besarnya modal dan pendapatan. Ditinjau dari sisi

modal dan pendapatan, pasal 6 ayat (2) huruf a dan b Undang-Undang

No. 20 Tahun 2008 mengatur harus memiliki kekayaan bersih lebih

dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling

banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus ribu rupiah) tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan

tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai

dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta

rupiah).39

39

http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-usaha-mikro-kecil-dan-menengah ,

Diakses pada tanggal 25 agustus 2017

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

36

E. Kerangka pemikiran

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat di gambarkan dalam ;

Gambar 2.1 kerangka pemikiran

Analisis Kelayakan pembiayaan murabahah

pada usaha mikro

Undang-Undang N0.21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah pasal 23 ayat 1-2

Pembiayaan Murabahah

5C

- Character

- Capacity

- Capital

- Collateral

- Condition

Studi kasus pada BPRS Harta Insan Karimah

(HIK) Ciledug

Hasil Dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Inisiasi, Dokumentasi & Minotoring

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

37

F. Review Studi terdahulu

Peneliitian-penelitian yang berkaitan dengan permasalahan pada

penelitian ini antara lain:

No Peneliti dan

judul penelitian

Isi Perbedaan

1 Firman Farhani,

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

Jakarta, 2015.

“Analisis

kelayakan

Pembiayaan pada

Lembaga

Keuangan Mikro

Syariah (studi

pada koperasi

karyawan Bank

Muamalat)

Penelitian ini bertujuan

untuk menilai

kelayakan penyaluran

produk pembiayaan

pada koperasi

karyawan bank

muamalat terhadap

nasabah atau anggota

koperasi itu sendiri.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

koperasi karyawan

Bank Muamalat

memiliki pengelolaan

pembiayaan mikro yang

cukup baik dan

berkembang dari tahun

ke tahun. Namun

koperasi karyawan

Bank Muamalat pernah

mengalami kendala

penurunan pembiayaan.

tetapi hal itu tidak

Penelitian sebelumnya

membahas tentang

analisis kelayakan

dalam penyaluran

pembiayaan yang

diajukan nasabah

secara umum. Berbeda

dengan Penulis yang

membahas analisa

kelayakan pembiayaan

dengan menggunakan

prinsip 5C pada BPRS

HIK Ciledug.

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

38

terlalu berpengaruh

secara signifikan pada

penyaluran pembiayaan

kepada nasabah, karena

modal, DPK, dan asset-

asset lainnya mampu

menutupi dan

membiayai pembiayaan

kepada nasabah dan

koperasi karyawan

Bank Muamalat.

2 Selfie Rahayu,

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

Jakarta, 2010.

“Analisis

pembiayaan usaha

Mikro Syariah

Pada Bank Mega

Syariah (studi

kasus pada Bank

Mega Syariah

Cabang Cipondoh

Tangerang)”.

Penelitian ini

membahas tentang

faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat

kepuasan nasabah

ditinjau dari segi

pelayanan, kinerja,

maupun hasil informasi

yang diberikan oleh

Bank Mega Syariah

serta tingkat kepuasan

nasabah terhadap

penyaluran pembiayaan

usaha mikro syariah

dengan prinsip 3C dan

7P.

Penelitian sebelumnya

membahas tentang

tingkat kepuasan

nasabah dalam

pemyaluran

pembiayaan yang

diajukan, berbeda

dengan penulis yang

membahas tentang

analisis kelayakan

dalam penyaluran

pembiayaan yang

diajukan nasabah

dengan prinsip 5C.

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

39

3 Muhammad

An‟am Azili,

Universtias Islam

Negeri Sunan

KaliJaga

Yogyakarta 2015.

“Strategi Analisis

Kelayakan

pembiayaan

Mikro (Studi

Kasus pada Bank

BJB Syariah

kantor cabang

pembantu

singaparna

Tasikmalaya)”.

Pada penelitian ini

mengahasilkan strategi

dalam menganalisis

kelayakan pembiayaan

mikro yang dimulai dari

evaluasi internal per

tahapan pembiayaan,

pengawasan serta

peningkatan pangsa

pasar dengan cara

pendampingan

manajemen dan

penggunaan sistem IT,

melakukan peran aktif

dalam memperoleh

nasabah ke tempat

usaha atau pasar pasar

untuk

mensosialisasikan

mengenai pembiayaan

mikro serta menjadikan

para nasabah UMKM

sebagai mitra dengan

prinsip win-win

solution .

Dalam skripsi ini

penulis membahas

analisis kelayakan

pembiayaan

menggunakan prinsip

5C dan faktor penentu

yang menjadi penilaian

kelayakan sedangkan

peneliti sebelumnya

membahas strategi

dalam menganalisis

kelayakan pembiayaan.

4 Fadlurachman

Hakim, UIN

Syarif

Hidayatullah

Jakarta, 2014.

Penelitian ini

membahas operasional

pembiayaan murabahah

kepada nasabah yang

akan mengajukan

Perbedaannya yaitu,

skripsi ini membahas

operasional

pembiayaan murabahah

pada usaha mikro di

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

40

“Analisis

Kelayakan

Pembiayaan

Murabahah dan

Penanganan

Risiko Kredit

Pada Kendaraan

Bermotor. (studi

kasus pada Bank

Muamalat Cabang

Kupang, Provinsi

Nusa Tenggara

Timur)”

pembiayaan kendaraan

bermotor, serta

bagaimana menangani

masalah risiko kredit

yang terjadi pada

pembiayaan bermotor

bagi nasabah yang

bermasalah.

BPRS dan tidak

membahas risiko kredit

bagi nasabah yang

bermasalah.

5 Adektari Suryani

Sibarani,

Universitas

Gunadarma,

2014.

“Peranan analisis

laporan keuangan

dalam efektifitas

penilaian

permohonan

Pembiayaan

Murabahah”

Skripsi ini membahas

tentang peranan laporan

keuangan dalam

permohonan

Pembiayaan khususnya

untuk pembiayaan

murabahah. Yang

kemudian hasilnya

nanti dapat menjadi

suatu kebijakan dalam

menilai nasabah yang

mengajukan

pembiayaan.

Perbedaannya yaitu

penulis membahas

lebih spesifik mengenai

penilaian permohonan

pembiayaan murabahah

terhadap nasabah

dengan menggunakan

prinsip 5C.

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis kelayakan

pembiayaan Murabahah di BPRS Harta Insan Karimah (HIK) cabang

Ciledug. Yaitu dengan melihat faktor apa saja yang jadi penentu suatu

kelayakan pada nasabah, kemudian diolah menjadi data deskriptif analisis.

B. Metode Penelitian

Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang

bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan

metode penelitian kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan,

mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut.

Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan

menggali atau membangun satu proporsi atau menjelaskan makna dibalik

realita. Peneliti berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung

dilapangan.40

Penelitian metode kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian

yang menghasilkan data-data deskriptif, mengenai kata-kata lisan maupun

tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti.41

Penelitian kualitatif juga merupakan penelitian yang menghasilkan deskripsi

40

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004), h. 82. 41

Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2005), h. 166.

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

42

berupa kata-kata atau lisan dari fenomena yang diteliti atau dari orang-orang

yang berkompeten dibidangnya.42

Melalui penelitian kualitatif ini analisis yang digunakan yaitu

deskriptif. Data deskriptif mengandaikan bahwa data tersebut berupa teks.

Bahwa deskriptif-kualitatif adalah penggambaran secara kualitatif fakta, data,

atau objek material yang bukan berupa rangkaian angka, melainkan ungkapan

berupa bahasa atau wacana (apapun itu bentuknya) melalui interpretasi yang

tepat dan sistematis.43

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah pada

usaha mikro di BPRS Harta Insan Karimah (HIK) Ciledug, bertempat di

Kantor Pusat : Jl. Ciledug Raya No.88 D, Cipadu, Larangan, Kota Tangerang,

Banten (15156). Penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus 2017.

D. Jenis Data

a. Data primer

Data primer merupakan sebuah informasi dan data yang diperoleh

penulis secara langsung dari tempat penelitian atau objek penelitian. Data

yang diperoleh merupakan hasil dari wawancara dengan kepala bagian

Account Officer (A/O) atau bagian pembiayaan BPRS Harta Insan

Karimah (HIK) Ciledug.

42

Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2010), h. 3. 43

Wahyu Wibowo, Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah, (Jakarta: PT. Kompas Media

Nusantara, 2011), h. 43.

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

43

b. Data Sekunder

Data sekunder berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat

diperoleh oleh penulis dengan cara membaca, melihat atau

mendengarkannya. Dalam penelitian ini, penulis akan memperoleh data

berupa bukti catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip

(data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan

baik dari jurnal ataupun internet.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian untuk diteliti.

Pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi,

wawancara, dokumentasi, gabungan atau triangulasi.44

Pada penelitian ini

peneliti menggunkan teknik pengumpulan data dengan cara observasi

dan wawancara.

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja

dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang

diselidiki. Adapun jenis-jenis observasi tersebut diantaranya yaitu

observasi terstruktur, observasi tak tersturktur, observasi partisipan

dan observasi non partisipan.45

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka,

peneliti memilih observasi non pastisipan. Observasi non partisipan

44

Sugiyono, “metode penelitian kuantitatif dan kualitatif”. CV. Alfabeta: Bandung, h 225. 45

Kusuma, “psiko Diagnostik”. Yogyakarta : SGPLB Negeri Yogyakarta, h 25.

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

44

dimana observer tidak ikut di dalam kehidupan orang yang akan

diobservasi, dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. Dalam

hal ini observer hanya bertindak sebagai penonton saja tanpa harus ikut

terjun langsung ke lapangan. Observasi ini dilakukan dengan

mengamati dan menganalisis temuan data yang sudah ada dari

lembaga perbankan.

Sehingga peneliti dapat menentukan informan yang akan diteliti

dan juga untuk mengetahui jabatan, tugas, alamat, nomor telepon dari

calon informan sehingga mudah untuk mendapatkan informasi untuk

kepentingan penelitian.

2. Wawancara

Dalam teknik pengumpulan data menggunakan wawancara

hampir sama dengan kuesioner. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3

kelompok yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan

wawancara mendalam (in-depth interview). Namun disini peneliti

memilih melakukan wawancara mendalam, ini bertujuan untuk

mengumpulkan informasi yang kompleks yang sebagian besar berisi

pendapat, sikap dan pengalaman pribadi.46

Untuk menghindari

kehilangan informasi, maka peneliti meminta izin kepada informan

untuk menggunakan alat perekam. Sebelum dilangsungkan wawancara

mendalam, peneliti menjelaskan atau memberikan sekilas gambaran dan

46

Sulistyo-Basuki. “metode penelitian.” Jakarta: wedatama widya sastra dan Fakultas Ilmu

Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, h.173.

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

45

latar belakang secara ringkas dan jelas mengenai topic penelitian. Hasil

wawancara digunakan penulis sebagai sumber data dalam penelitian ini.

3. Penelitian Kepustakaan (library Research)

Landasan dan teori yang kuat sangat dibutuhkan dalam

pemecahan masalah, sehingga penulis melakukan penelitian

kepustakaan dengan menggunakan buku-buku, artikel-artikel ilmiah,

jurnal, majalah, data-data dari internet, dan sumber-sumber

dokumentasi lainnya yang mendukung serta berkaitan dengan

penelitian ini yaitu manajemen operasional.

F. Metode Analisis Data

Data atau informasi yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis

secara kualitatif dengan pendekatan yang bersifat deskriptif yaitu metode

untuk memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data,

mengklarifikasi, menganalisis dan menginterpretasikannya. Tujuan dari

penelitian deskriptif kualitatif searah dengan rumusan masalah serta

pertanyaan penelitian atau identifikasi masalah. Hal ini disebabkan tujuan

dari penelitian ini akan menjawab pertanyaan sebelumnya dikemukakan oleh

rumusan masalah.47

Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara

terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam

47

Artikel, “Deskriptif Kualitatif”, diakses pada 14 juli 2017 dari

http://aldoranuary26.blog.fisip.uns.ac.id/2012/02/29/deskriptif-kualitatif/

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

46

analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion

drawing/verification. Langkah-langkah analisis ditunjukkan pada gambar

berikut. 48

Gambar 3.1 komponen dalam analisis data ( flow model )

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam hal ini berupa data-data mentah dari hasil

penelitian, seperti hasil wawancara, dokumentasi, catatan lapangan dan

sebagainya. Hal pertama yang harus dilakukan adalah dimulai dengan

menyatukan semua bentuk data mentah kedalam bentuk transkip atau

bahasa tertulis.49

b. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.50

Maka dari itu setelah data terkumpul dari hasil pengamatan, wawancara,

catatan lapangan, serta bahan-bahan data lain yang ditemukan

dilapangan, kemudian dikumpulkan dan diklasifikasikan dengan

membuat catatan-catatan ringkasan untuk menyesuaikan hasil penelitian.

48

Sugiono, “memahami penelitian kualitatif”, (Bandung: ALFABETA,2014) h.91. 49

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups Sebagai Instrumen

Penggalian Data Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), h. 349. 50

Sugiono, “memahami penelitian kualitatif”, (Bandung: ALFABETA,2014) h.92

Pengumpulan

Data

Reduksi

Data

Penyajian

Data

Kesimpulan

Atau Verifikasi

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

47

c. Penyajian Data (Data Display)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) menyatakan “

yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif”.51

Atau dengan kata lain, Data display yaitu data yang sudah

dikumpulkan dan diklasifikasikan, kemudian disajikan dalam bentuk

deskriptif agar mudah dipahami secara keseluruhan dan juga dapat

menarik kesimpulan untuk melakukan penganalisisan data.

d. Kesimpulan atau Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan tahapan terakhir dari analisis

data di mana kesimpulan yang akan diperoleh berasal dari hasil

wawancara.

Menurut Miles and Huberman, kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.52

51

Ibid h.95 52

Ibid, h.99

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

48

Kesimpulannya, hasil penelitian yang sudah terkumpul dan

diringkas harus diulang kembali untuk mencocokan dari reduksi data dan

display data, agar kesimpulan yang telah dikaji dan disepakati untuk

ditulis sebagai laporan yang memiliki tingkat kepercayaan yang benar.

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat BPRS Harta Insan Karimah (HIK)

PT. BPRS Harta Insan Karimah adalah lembaga perbankan yang

menerapkan operasional berdasarkan syariah Islam, sehingga PT. BPRS

Harta Insan Karimah dijalankan dengan mengikuti tata cara berusaha dan

perjanjian berusaha sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadist.

Berdirinya PT. BPRS Harta Insan Karimah merupakan hasil

kesepakatan Rapat Kerja (RAKER) Harta Insan Karimah (HIK) Group

yang pertama (1) yang diselenggarakan pada tanggal 11-12 November

2007 dengan tugas yang diberikan kepada Perseroan untuk

mengembangkan jaringan BPRS Harta Insan Karimah (HIK) Group di

Indonesia (nationwide), melakukan pengawasan pada BPRS Harta Insan

Karimah (HIK) Group sebagai wujud dari perpanjangan tugas komisaris

BPRS HIK, serta berfungsi sebagai koordinator dalam mengkaji dan

menghasilkan strategi bisnis bersama yang meliputi sistem manajemen,

kinerja perseroan, kerjasama pembiayaan, pengembangan zakat, infaq

dan shodaqoh, strategi inisiatif dan perencanaan perusahaan.53

PT BPRS Harta Insan Karimah didirikan pada tanggal 8

September 1993, berpengalaman selama lebih dari 20 tahun di dunia

53

http://www.bprshik.co.id diakses pada 10 agustus 2017.

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

50

perbankan syariah. Perseroan telah meletakkan pondasi yang kuat untuk

menjaga pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkesinambungan melalui

pengembangan sektor pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian

(prudental banking) yang berorientasi kepada pelayanan cepat

dan islami.

Pemegang saham Perseroan adalah Alumni Himpunan Mahasiswa

Islam Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada (HMI FE UGM)

Yogyakarta. Sampai dengan Desember 2013, jumlah pemegang

saham sebanyak 264 orang. Kekeluargaan dan Silaturahmi adalah niat

dan tekat awal para pemegang saham ketika mendirikan Perseroan, yang

sampai saat ini tetap terbina dengan baik.

Berikut perkembangan berdirinya BPRS HIK sampai dengan

tahun 2016 ;

1990, YAHMI (Yayasan Harapan Mulya Insani) yang didirikan pada

tanggal 25 Juli 1990 merupakan perintis & penggerak Alumni HMI

FE UGM untuk mendirikan BPRS HIK.

1993, BPRS HIK berdiri tanggal 8 September 1993, dengan Kantor

Pusat dan Kantor Cabang di Ciledug, Tangerang.

2005, Pembukaan cabang ke 2, Juni 2005, di Cikarang, Bekasi.

2007, Pembukaan cabang ke 3, Desember 2007, di Karawaci,

Tangerang.

2008, Pendirian INDUK HIK pada tahun 2008 yang dimaksudkan

sebagai holding company dari grup BPRS HIK dengan visi

mewujudkan Nationwide Sharia Micro Banking.

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

51

2011, Pembukaan cabang ke 4, Januari 2011, di Pondok Gede,

Jakarta Timur.

2013, BPRS HIK mendapatkan penghargaan :

1) KARIM Business Consulting, Islamic Finance Award 2013, “1st

Rank, The Best Islamic Rural Bank (BPR Syariah Terbaik)

2) Majalah INFOBANK, Sharia Finance Award 2013, “Bank

dengan predikat SANGAT BAGUS”.

3) Majalah ECONOMIC REVIEW & PERBANAS Institute,

Anugerah BPR Indonesia 2013, “peringkat 1 katergori Finance

& Human Capital”.

2014, Pembukaan cabang ke 5, Maret 2014 di Daan Mogot, Grogol,

Jakarta Barat.

2015, Pembukaan kantor kas Pamulang, Tangerang Selatan

2016, Pembukaan kantor kas di Harapan Indah Bekasi dan Cikupa

Tangerang54

2. Visi, Misi, Motto dan Tujuan BPRS HIK55

a) Visi BPRS HIK

“Terwujudnya Bank Syariah yang Unggul dan Terpercaya”.

b) Misi BPRS HIK

Menjalankan usaha perbankan yang sehat dan amanah,

54

BPRS Harta Insan Karimah, Company Profile, (Tangerang, BPRS Harta Insan Karimah,

2017) hal. 2 55

BPRS Harta Insan Karimah, Company Profile, (Tangerang, BPRS Harta Insan Karimah,

2017) hal. 2

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

52

Memberikan pelayanan yang terbaik dan islami,

Berperan aktif dalam pengembangan dunia usaha dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat,

Meningkatkan kemakmuran pemegang saham, pengurus dan

karyawan,

Menjalankan misi dakwah yang rahmatan lil alamin.

c) Motto BPRS HIK

“Maju Bersama dalam Usaha sesuai Syariah”.

d) Tujuan BPRS HIK

Maksud dan Tujuan didirikannya BPRS Harta Insan Karimah

adalah menjalankan usaha dalam menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan berdasarkan prinsip-

prinsip bagi hasil, memberikan pembiayaan bagi pengusaha kecil

menengah, koperasi dan masyarakat pedesaan berdasarkan prinsip

bagi hasil sesuai syariat Islam dan penyediaan-penyediaan

pembiayaan bagi hasil nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai

dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

3. Produk-Produk BPRS HIK 56

a) Produk Penghimpunan Dana

1) Deposito Mudharabah

2) Tabungan Anak Sholeh

56

BPRS Harta Insan Karimah, Company Profile, (Tangerang, BPRS Harta Insan Karimah,

2017) hal. 2

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

53

3) Tabungan Karimah

4) Tabungan Hikmah

5) Tasbih (Tabungan Ibadah Haji)

6) Taslim (Tabungan Lembaga Muslim)

7) Tabungan Qurban

8) Tabungan Wadiah

9) Tabungan Pelajar

b) Produk Penyaluran Pembiayaan

1) Pembiayaan Modal Usaha

2) Pembiayaan Investasi

3) Pembiayaan Konsumtif

4) Pembiayaan Porsi Haji

4. Keunggulan BPRS Harta Insan Karimah 57

Adapun keunggulan yang terdapat pada BPRS HIK adalah :

a) Adanya fasilitas ATM berjalan, yaitu fasilitas penyetoran atau

penarikan dana di tempat nasabah yang ditangani langsung oleh

bagian penghimpun dana. Bagi nasabah yang ingin melakukan

penarikan tunai maka sehari sebelumnya nasabah mengkonfirmasi by

phone kepada staf/ bagian pembiayaan. Keesokan harinya staf

pembiayaan akan membawakan sejumlah uang tunai yang diminta

oleh nasabah yang melakukan penarikan tunai tersebut.

57

Wawancara langsung dengan Muhamad Hendri ( Kepala Tim Bisnis) pada tanggal 8

Agustus 2017

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

54

b) Proses pembentukan produk perbankan yang lebih cepat dan lebih

fleksibel.

c) Bagi hasil deposito/ tabungan yang lebih tinggi dibanding dengan

BPRS yang lain. Untuk deposito indikasi ratenya sebesar 8,241%

untuk 1 bulan, 8,767% untuk 3 bulan, 9,644% untuk 6 bulan dan

10,521% untuk 12 bulan.

d) Produk perbankan yang lebih banyak dibanding dengan BPRS yang

lain.

e) Memperoleh predikat SEHAT dari Bank Indonesia selama 9 tahun.

f) Prosedur pembiayaan yang lebih cepat dan lebih mudah.

g) Margin hampir setara dengan bank umum.

5. Legalitas dan Struktur Organisasi BPRS HIK58

a) Legalitas Perusahaan

PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah,

Berdasarkan Legalitas Akta Nomor 151 Perubahan Anggaran Dasar

Nomor 38 Tahun 1993, Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 03

Tahun 2010 Disetujui SK Menteri Hukum Dan HAM Nomor AHU-

AH.01.10-12936 Tahun 2010.

b) Struktur Organisasi

Dewan Pengawas Syariah (DPS)

Ketua DPS : (Alm) Drs. H. Karnaen Anwar

Perwataatmadja, MPA

58

BPRS Harta Insan Karimah, Company Profile, (Tangerang, BPRS Harta Insan Karimah,

2017) hal. 2

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

55

Anggota DPS : Muh. Gunawan Yasni, SE,. MM dan

Dr. Dede Abdul Fatah, MSi

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Drs. Zahrul Hadiprabowo

Komisaris : Noraini Bawazier, BSc

Komisaris : Dr. Khomsiyah, Ak., CA

Direksi

Direktur Utama : Alfi Wijaya, SE, MM

Direktur Bisnis : Iman Ni‟matullah, Lc, SEI

Direktur Operasional : Kurniawan

Struktur Organisasi BPRS HIK Ciledug

Sumber: http://www.bprshik.co.id

Pimpinan Cabang

Wakil PimpinanCabang

Kabag Operasional

Funding

KantorKas

KabagLegal

WakabagOperasional

Marketing

UmumAdminDepTellerSundriesCSO

AdminPby

Legal Officer

Admin Legal

Funding Officer

Kolektor Funding

Remedial

CSOBDriverSecurityMessangerArsiparis

Account Officer

Kolektor Lending

Direktur Utama

Direktur Bisnis Direktur Operasional

Remedial OfficerFu

nd

ing

Teller

OB

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

56

B. Hasil dan Pembahasan

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Harta Insan Karimah (BPRS HIK)

merupakan bank yang memiliki produk pembiayaan mikro dan memiliki

jumlah nasabah yang setiap tahunnya mengalami peningkatan yaitu sebagai

berikut :

Tabel 4.1 jumlah nasabah pembiayaan murabahah di BPRS HIK per

Desember 2014 – Desember 2017

Pembiayaan Des 2014 Des 2015 Des 2016 Des 2017

Murabahah 80 orang 100 orang 125 orang 156 orang

Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiayaan

murabahah paling banyak diminati atau banyak yang menggunakan akad

pembiayaan ini. BPRS HIK akan selalu memberikan perhatian terbaik kepada

masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah dalam memenuhi

kebutuhan pembiayaannya.

Pada prinsipnya BPRS HIK khususnya staf Account Officer adalah

aparat bank yang di tempatkan di garis terdepan dari suatu sistem perbankan.

Karena prinsip tersebut, maka Account Officer adalah orang yang berhadapan

dan pertama kali berhubungan dengan nasabah dan bank. Account Officer

merupakan ujung tombak dari maju atau mundurnya perjalanan sebuah bank.

Ia harus melakukan analisa-analisa yang sangat akurat dalam rangka

mengeluarkan dana terhadap nasabah- nasabah pembiayaan. Oleh karena itu

kerja seorang Account Officer harus memperhatikan target market

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

57

(pemasaran). Pada BPRS HIK telah ditetapkan beberapa kriteria pemasaran

yang harus dilakukan oleh Account Officer, diantara target market Account

Officer adalah usaha mikro, yayasan dan perusahaan swasta.

Selain itu, BPRS HIK memerlukan strategi dan kebijakan untuk dapat

memenuhi target tersebut dengan menerapkan kebijakan dalam analisis

pembiayaan. Analisis pembiayaan dilakukan oleh divisi khusus pembiayaan

mikro yaitu oleh Account Officer.

Salah satu strategi dari seorang account officer adalah merujuk kepada

laporan keuangan yang akan dijadikan sebagai modal awal untuk menentukan

strategi yang akan dilaksanakan agar tidak salah dalam menyikapi segmen

pasar yang ada. Oleh karenanya terdapat laporan keuangan sebagai berikut :

Tabel 4.2 laporan publikasi triwulan neraca BPRS HIK per

Desember 2014 – Desember 2017 (dalam ribuan rupiah)59

Pembiayaan Des 2014 Des 2015 Des 2016 Des 2017

Murabahah 213.205.283 225.169.958 168.749.844 139.502.810

Mudharabah 665,000 950.000 950.000 0

Musyarakah 160.107.126 185.392.234 203.890.248 187.757.134

Berdasarkan laporan keuangan publikasi triwulan BPRS HIK pada

bulan Desember 2017, terdapat pembiayaan murabahah yang Kurang Lancar

(KL) sebesar Rp.3.509.833 , Diragukan (D) sebesar Rp.1.990.323 dan Macet

(M) sebesar Rp.9.368.152.

59www.ojk.go.id

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

58

Berdasarkan data diatas bahwa di BPRS Harta Insan Karimah banyak

yang menggunakan pembiayaan murabahah akan tetapi tidak lepas dari

risiko, pembiayaan murabahah masih tinggi risikonya. Nilai tertinggi pada

pembiayaan murabahah yang macet yaitu mencapai Rp.9.368.152. Dan

diperoleh Ratio Non Perfoming Financing (NPF) dari pembiayaan tersebut

sebesar 10,65% .

1. Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro pada BPRS HIK

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Muhamad

Hendri selaku kepala Tim Bisnis, maka penulis dapat mengemukakan

bahwa pembiayaan di BPRS HIK terbagi menjadi tiga yaitu;

a) Walking in the bank (datang langsung ke Bank)

b) Referensi

c) Canvassing (door to door / sebar brosur)

Namun untuk prosedur pembiayaan tetap dilakukan secara bertahap

yaitu sebagai berikut.

a. Tahap Permohonan Pembiayaan

Pada tahap ini calon nasabah mengajukan permohonan

pembiayaan untuk usaha mikro secara tertulis kepada pihak BPRS

HIK. Permohonan fasilitas pembiayaan dapat mencakup penambahan

fasilitas yaitu bagi nasabah yang sudah lama atau pernah mengajukan

pembiyaan pertama yang telah berjalan kurang lebih satu tahun

dengan kondisi lancar dan memenuhi kelengkapan data yang telah

ditentukan dan persyaratan jaminan untuk pencairan dana.

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

59

Calon nasabah datang ke kantor kemudian dibantu oleh

customer service/ analis untuk mengisi formulir pendaftaran atau

formulir pengajuan permohonan pembiayaan yang sudah disediakan

pihak bank. Bilamana nasabah tidak dapat datang ke kantor maka

pihak Bank yaitu staf marketing yang akan mendatangi nasabah dan

memberikan formulir pembiayaan untuk diisi lengkap. Sama halnya

dengan nasabah referensi dan canvassing, SO (Sales Officer)/ analis

dari pihak bank akan datang mendatangi nasabah untuk mengisi

formulir pengajuan permohonan pembiayaan.

Calon nasabah harus memenuhi persyaratan yang telah

ditetapkan oleh bank dalam hal pengajuan permohonan pembiayaan.

Persyaratan umumnya terdiri dari:

1) Warga Negara Indonesia dan berdomisili di Indonesia.

2) Usia minimal 21 tahun/telah menikah untuk usia ≥18 tahun.

3) Tujuan pembiayaan untuk kebutuhan modal kerja atau

investasi/konsumsi.

4) Memiliki usaha tetap/pekerjaan tetap.

5) Jaminan atas nama milik sendiri atau pasangan atau orang tua

atau anak kandung/penjamin.

6) Biaya administrasi mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku.

Adapun persyaratan dokumen yaitu:

7) Fotokopi KTP calon nasabah dan pasangan 1 lembar.

8) Fotokopi akta nikah/surat nikah 1 lembar.

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

60

9) Fotokopi Kartu Keluarga 1 lembar.

10) Slip gaji.

Setelah permohonan diterima baik lisan maupun tulisan, pihak

bank mulai bekerja melalui investigasi awal dengan mencari

informasi mengenai diri calon nasabah melalui BI Checking dan ke

berbagai sumber. Apabila hasilnya positif maka dilanjutkan ke tahap

berikutnya.

Namun untuk di BPRS HIK sendiri jika BI Checking calon

nasabah tertera masih ada hutang dan tidak terlalu besar nominalnya

atau sekedar terlambat membayar hutang beberapa hari maka itu tidak

menjadi masalah, analis dapat menyetujui karena masih tergolong

lancar.

b. Tahap penyelidikan berkas/ tahap analisis data

Pada tahap ini analis akan memeriksa kelengkapan berkas

calon nasabah seperti slip gaji, rencana pembelian dan kelengkapan

berkas lainnya. Apabila berkas kurang maka analis akan

mengembalikannya kepada marketing.

c. Tahap Analisis Pembiayaan

Di tahap ini analis melakukan penilaian kelayakan kredit yang

mana terdapat penilaian layak atau tidak layaknya suatu penyaluran

kredit dengan menggunakan prinsip 5C, namun untuk kredit yang

lebih besar jumlahnya perlu dilakukan metode penilaian dengan studi

kelayakan. Dalam studi kelayakan menurut Kasmir perlu adanya

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

61

penilaian pada beberapa aspek, yaitu aspek hukum, aspek pasar dan

pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/ operasi, aspek manajemen,

aspek ekonomi sosial dan aspek AMDAL.59

Sebenarnya pada BPRS

HIK tahap penilaian layak atau tidak layak bisa di tentukan di awal.

d. Tahap Appraisal (penilaian jaminan)

Tugas penilai jaminan adalah meneliti objek jaminan yang

akan dijaminkan di BPRS HIK, berdasarkan hasil wawancara peneliti

dengan Bapak Hendri selaku kepala tim bisnis, bahwasannya di BPRS

HIK jaminan itu ada, berupa Tanah, Rumah Tinggal, Ruko dan BPKB

motor atau mobil. Dan BPRS HIK dapat mempertimbangkan jaminan

jika kurang apabila 5C dari calon nasabah dinilai bagus.

e. Komite pembiayaan

1) 10-30 juta harus mendapat persetujuan kepala tim bisnis

2) 31-75 juta harus mendapat persetujuan pimpinan cabang

3) 76-300 juta harus mendapat persetujuan direktur bisnis

4) 301-500 juta harus mendapat persetujuan dari direktur utama

5) 501 juta -1M harus mendapat persetujuan satu komisaris

6) 1,1-2 M harus mendapat persetujuan dua komisaris

7) >2 M harus mendapat persetujuan tiga komisaris 60

Setelah berkas lengkap BPRS HIK lanjut kepada tahap

wawancara, on the spot, lapangan, penilaian jaminan kemudian lanjut

ke komite pembiayaan/ keputusan kredit. Namun di BPRS HIK bisa

59

Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007) hal.98 60

Internal Momerandum (IM) BPRS HIK Ciledug tahun 2016.

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

62

pra komite diawal yang bisa menentukan lanjut atau tidaknya kerena

BPRS HIK mengutamakan pelayanan yang mudah, proses cepat dan

angsuran yang ringan.

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

63

f. Admin (Order pengikatan notaris dari pembuatan akad pembiayaan)

Setelah tahap komite pembiayaan/ keputusan kredit maka akan

dilakukan pembuatan atau penandatanganan akad pembiayaan antara

kreditur dan debitur.

g. Realisasi Pembiayaan ( Bank officer melakukan input data otorisasi

supervisor)

Ini merupakan tahap terakhir dari prosedur pemberian

pembiayaan yaitu tahap realisasi pembiayaan adalah tahap pada

sebuah prosedur pemberian pembiayaan atau pencairan dana.

Setelah analisa dan proses kerja yang dilakukan oleh seorang

Account Officer di BPRS HIK memang terlihat sangat ketat, prinsip

kehati-hatian sangat diterapkan dalam analisa, bahkan pengambilan

keputusan dalam hal ini adalah direksi, dalam memutuskan untuk

disetujui atau tidaknya suatu permohonan akan melihat langsung

(survey) usaha yang dikelola oleh pemohon, dengan begitu analisa pun

terlihat akan sempurna dan jauh dari kesalahan.

2. Strategi Dalam Menganalisis Pembiayaan Untuk Usaha Mikro Pada

BPRS HIK

a. Strategi BPRS HIK dalam penyaluran pembiayaan Usaha Mikro.61

Beberapa hal yang dilakukan oleh BPRS HIK untuk

pencapaiannya terhadap peningkatan pangsa pasar atas pembiayaan

mikro antara lain:

61

Wawancara langsung dengan Muhamad Hendri (kepala Tim Bisnis) pada tanggal 8

Agustus 2017

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

64

1) Meningkatkan skill para staff yang terlibat dalam proses penilaian

pembiayaan mikro sehingga menjadikan SDM yang berkualitas.

2) Sigap dalam melihat keadaan pasar yang sedang booming atau

yang sedang trend saat itu. Sebagai warning dalam menentukan

pembiayaan apa saja yang dapat persetujuan/ pencairan dana.

3) Meningkatkan capacity building UMKM dengan memberikan

technical assistance berupa pendampingan manajemen dan

penggunaan sistem IT.

4) Melakukan peran aktif dalam memperoleh nasabah dengan sistem

“menjemput bola”/ walk in customer dan mengunjungi nasabah

ke tempat usaha atau pasar-pasar untuk mensosialisasikan

mengenai pembayaran mikro.

5) BPRS HIK menjadikan para nasabah UMKM sebagai mitra

dengan prinsip win-win solution yaitu pembiayaan tersebut

menguntungkan kedua belah pihak.

6) Cepat dan Mudah dalam pemberian pembiayaan

7) Proses pembiayaan yang cepat 7- 10 hari kerja sejak melakukan

permohonan pembiayaan dan kelengkapan berkas.

8) Para staf dalam pembiayaan mikro masing-masing dalam

menjalankan tugasnya dengan baik dan berusaha untuk mencapai

target pembiayaan.

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

65

b. Strategi BPRS HIK dalam Menganalisis Kelayakan Pembiayaan

Usaha Mikro.

1) Mengikuti prosedur pembiayaan dengan baik. Dengan mengikuti

prosedur yang telah ditetapkan, proses seleksi akan berlangsung

dengan sendirinya.

2) Melakukan pendekatan personal kepada calon nasabah dengan

komunikatif dimana nasabah dapat berkomunikasi langsung

dengan kolektor/ staf bank khususnya pembiayaan dan para staf

pembiayaan meresponnya dengan baik dan sigap dengan sikap

yang ramah saat nasabah bernegosiasi mengenai plafond tetapi

tetap menggunakan perhitungan yang tepat dalam menentukan

plafond agar bank tidak rugi.

3) Pembagian tugas yang baik dan penjelasan yang detail mengenai

waktu dan tempat nasabah oleh Kepala Tim Bisnis sebelum para

staf pembiayaan melakukan survey.

4) Perencanaan yang baik sebelum investigasi ke nasabah dengan

menyiapkan berbagai dokumen yang berkaitan.

5) AO/ analis dalam menganalisis lebih menekankan pada aspek

karakter dan syariah.

6) Proses penilaian karakter dilakukan dengan dua cara yaitu,

wawancara dan investigasi.

7) Kemudahan dalam prosedur pembiayaan.

Page 80: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

66

8) Penjelasan secara detail oleh staf pembiayaan ketika calon

nasabah melakukan permohonan pembiayaan.

9) Menghindari sikap subyektif dalam pemprosesan pembiayaan

10) Tidak segan-segan menolak suatu permohonan pembiayaan kalau

memang hasil analisis sampai pada kesimpulan bahkan

permohonan tidak layak untuk dibiayai oleh bank.

3. Menentukan Layak/ Tidak Layaknya Pembiayaan Usaha Mikro di

BPRS HIK

Dalam pemberian pembiayaan untuk usaha mikro banyak hal yang

perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan agar tidak terjadi hal-hal yang

tidak diinginkan sehingga analisis pembiayaan menjadi tepat guna. Hal ini

dilakukan agar tidak membebani nasabah dan meminimalkan risiko

pembiayaan. Begitupula pada BPRS HIK banyak hal yang harus

diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam pemberian pembiayaan agar

tepat guna dan menghindari risiko-risiko yang akan terjadi.

Menurut Ismail ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan yaitu

aspek character, capacity, capital, condition, dan collateral.62

a. Character (karakter)

Salah satu hal terpenting yang harus diketahui bank dalam

menyalurkan dananya adalah karakter calon nasabah tersebut, karena

“character” (karakter) menggambarkan watak dan kepribadian calon

62

Ismail. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, Kencana,Jakarta : 2010 hal.

112

Page 81: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

67

debitur.63

Adapun kriteria-kriteria Karakter ini dapat dilihat dari

bagaimana sifatnya, cara berbicaranya, kejujurannya, gaya hidup yang

dijalaninya, tidak pemabuk, tidak penjudi, usia debitur dan lain-lain.

Pada BPRS HIK berdasarkan pengalaman dilapangan selama ini untuk

nasabah permohonan baru watak calon nasabah dapat diketahui dari

cara berbicaranya dengan begitu seorang analisis sudah bisa tahu

calon nasabah berbicara jujur atau tidak dan melakukan wawancara

kepada tetangga-tetangga untuk menanyakan tentang kebiasaan

pribadinya, pergaulan sosialnya dan lainnya. Selain itu dapat

diketahui dengan melihat kebiasaan setor tarik pada tabungan serta

watak calon nasabah bisa dilihat dari kelancaran pembayaran

pembiayaan di masa lalu jika nasabah merupakan nasabah lama.

A/O atau analis akan memeriksa Daftar Hitam Bank Indonesia

(BI Checking) untuk melihat kolektibilitas pembiyaan / tingkat

kesehatan pembiayaan nasabah. Analis/ AO juga melakukan trade

checking yaitu pencarian informasi ke rekan bisnis permohonan

pembiayaan, pesaingnya ataupun pemilik usaha sejenis untuk

memperoleh informasi reputasi. Karakter merupakan ukuran utama

untuk menilai kejujuran dan kemauan nasabah membayar

pengembalian pembiayaan.

Menilai karakter didapat pada saat wawancara dengan cara

tanya jawab yang dilakukan pihak bank kepada nasabah pada saat

63

Ismail. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, Kencana,Jakarta : 2010 hal.

112

Page 82: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

68

nasabah pertama kali berurusan dengan pihak bank dalam rangka

pengajuan pembiayaan.

b. Capacity (kapasitas)

Capacity ditujukan untuk mengukur kemampuan calon debitur

dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu pembiayaan.

Analisis pembiayaan akan melihat bagaimana kemampuan calon

nasabah dalam menghasilkan laba, kemampuan membiayai kegiatan

operasional sehari-hari, dan memenuhi kewajiban pembiayaan.

capacity dapat dilihat dari aspek pemasaran yang meliputi harga

pokok dan beban-beban. Aspek pembelian terutama untuk sektor

bisnis meliputi jumlah pembelian perbulan. Besarnya jumlah

pembelian tunai, dan melihat kualitas hubungan calon nasabah dengan

pemasok.

Pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam mengambil

pembiayaan yang disalurkan. Semakin banyak sumber pendapatan

seseorang maka semakin besar kemampuannya untuk membayar

pembiayaan.

c. Capital (modal)

Capital atau Modal merupakan jumlah dana yang dimiliki oleh

calon debitur atau berapa banyak dana yang akan diikutsertakan dalam

proyek yang akan dibiayai oleh calon debitur. Adapun penilaian

terhadap capital adalah untuk mengetahui keadaan sumber-sumber

dana permodalan dan penggunaannya. Meneliti besar kecilnya modal,

Page 83: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

69

pendistribusian modal. Apakah ada modal yang cukup untuk

menggerakkan sumber daya secara efektif dan bekerja secara baik,

sehingga usaha dapat berjalan dengan lancar. Jika dianalisis capital

dapat diteliti berdasarkan aset yang dia miliki.

d. Collateral (agunan)

Collateral merupakan jaminan/agunan yang diberikan oleh

calon debitur atas pembiayaan yang diajukan. Agunan merupakan

sumber pembayaran kedua. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung

bank dari risiko kerugian. Jaminan ini diperlukan bila suatu saat

nasabah wanprestasi namun jaminan hanyalah pendukung bukan

aspek utama yang diperhitungnkan.

Apabila di BPRS HIK terdapat nasabah yang wanprestasi atau

gagal bayar walaupun sebenarnya itu jarang terjadi karena sudah

diawasi dan diatasi sejak dini sejak berjalannya pembiayaan. kalaupun

itu tetap terjadi wanprestasi pada nasabah maka BPRS HIK memiliki

cara yaitu; Pertama, adalah musyawarah antara pihak bank dengan

nasabah dan melakukan perubahan jadwal pembayaran atau

perpanjangan jangka waktu (rescheduling) sesuai dengan kemampuan

nasabah sebagaimana telah diatur dalam PBI No.13/9/PBI/2011

Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor

10/18/PBI/2008 Tentang Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank

Syariah Dan Unit Usaha Syariah Pasal 1 Ayat 7 bahwasannya

Restrukturisasi Pembiayaan adalah upaya yang dilakukan Bank dalam

Page 84: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

70

rangka membantu nasabah agar dapat menyelesaikan kewajibannya,

antara lain melalui:

a. Penjadwalan kembali (rescheduling), yaitu perubahan jadwal

pembayaran kewajib perubahan nisbah dalam pembiayaan

mudharabah atau musyarakah an nasabah atau jangka waktunya;

b. Persyaratan kembali (reconditioning), yaitu perubahan sebagian

atau seluruh persyaratan Pembiayaan tanpa menambah sisa pokok

kewajiban nasabah yang harus dibayarkan kepada Bank, antara

lain meliputi:

1) perubahan jadwal pembayaran;

2) perubahan jumlah angsuran;

3) perubahan jangka waktu;

4) perubahan proyeksi bagi hasil dalam pembiayaan mudharabah

atau musyarakah; dan/atau pemberian potongan.

c. Penataan kembali (restructuring), yaitu perubahan persyaratan

Pembiayaan yang antara lain meliputi:

1) penambahan dana fasilitas Pembiayaan Bank;

2) konversi akad Pembiayaan;

3) konversi Pembiayaan menjadi surat berharga syariah berjangka

waktu menengah; dan/atau

4) konversi Pembiayaan menjadi penyertaan modal sementara pada

perusahaan nasabah, yang dapat disertai dengan rescheduling

atau reconditioning.64 .

64

www.bi.go.id diakses pada tanggal 2 september 2017

Page 85: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

71

Kedua, yaitu novasi (pembaruan utang) merupakan salah satu

penyebab hapusnya perikatan. Maksudnya adalah perjanjian yang

menggantikan perikatan yang lama dengan perikatan yang baru.

penggantian tersebut dapat terjadi pada kreditur, debitur, maupun

objek perikatan.

Ketiga yaitu, Eksekusi merupakan alternatif terakhir yang

dapat dilakukan oleh bank untuk menyelamatkan kredit bermasalah.

Eksekusi merupakan penjualan agunan/ jaminan usaha yang dimiliki

oleh bank.65

Jaminanpun tidak semerta merta milik bank walaupun

pada dasarnya itu milik bank dan bank harus membagikan hak-hak

kepada pihak ketiganya. Sisa atas hasil penjualan agunan, akan

dikembalikan kepada debitur. Sebaliknya kekurangan atas hasil

penjualan agunan menjadi tanggungan debitur. Namun pada

praktiknya, bank tidak dapat menagih lagi debitur untuk melunasi

kewajibannya. Atas kerugian karena hasil penjualan agunan tidak

cukup, maka bank akan membebankan kerugian tersebut ke dalam

kerugian bank.

e. Condition (kondisi)

Condition of economy merupakan analisis terhadap kondisi

perekonomian yaitu “Bank perlu mempertimbangkan sektor usaha

calon debitur dikaitkan dengan kondisi ekonomi” yang suatu saat

mungkin dapat mempengaruhi maju mundurnya usaha calon nasabah.

65

Ismail. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, Kencana,Jakarta : 2010 hal.

129

Page 86: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

72

Hal yang dianalisis meliputi persaingan antarsesama pengusaha dalam

batas kewajaran atau tidak, prospek usaha nasabah dan jumlah pesaing

yang mengancam usaha nasabah yang akan mempengaruhi omset

penjualan nasabah.

Berdasarkan analisis penulis dan berdasarkan pertimbangan

dari sisi prosedur, strategi menganalisis pembiayaan dan penentuan

layak atau tidak layaknya calon nasabah pembiayaan lebih mudah

dibanding dengan bank umum sekalipun. Jika di bank konvensional

atau bank umum lainnya mebutuhkan dua tahap penilaian

pembiayaan yang dilakukan dengan dua cara yaitu penilaian lisan

yaitu dengan meneliti beberapa prinsip seperti karakter dan

kemampuan nasabah dan tahap penilaian dokumentasi dengan

memperhatikan tujuh aspek seperti keuangan, yudiris, pemasaran,

karakter dan manajemen, teknis sosial dan ekonomi.

Pada bank umum dalam menilai kelayakan pembiayaan

membutuhkan persyaratan yang lebih banyak dan membuat ribet calon

nasabahnya. Sedangkan pelaku usaha mikro membutuhkan

kesederhanaan dalam aspek penilaian, begitupun dengan BPRS HIK

dalam menganalisis kelayakan suatu permohonan pembiayaan hanya

menggunakan prosedur dan analisa yang tidak terlalu rumit

sebagaimana teori Kasmir mengenai prinsip-prinsip pemberian kredit

dan prosedur pembiayaan kredit, yaitu;

Page 87: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

73

a. Pengajuan Proposal

b. Penyelidikan Berkas Pinjaman

c. Penilaian Kelayakan Kredit

d. Wawancara pertama

e. Peninjauan ke Lokasi (On The Spot)

f. Wawancara Kedua

g. Keputusan Kredit

h. Penandatangan Akad Kredit/ Perjanjian Lainnya

i. Realisasi Kredit.

BPRS HIK mempunyai keunggulan dari bank lain dalam tahap

prosedur pemberian pembiayaan dengan Syarat yang Mudah, Proses

Cepat dan Angsuran Ringan sehingga memudahkan calon nasabahnya

untuk mendapat pembiayaan. Selain itu keunggulan lainnya yaitu

dalam pemberian margin, BPRS Harta Insan Karimah (HIK) dalam

pemberian margin bersaing dengan yang lain dan biasanya BPRS HIK

menang dengan bank umum untuk kategori mikro dengan kisaran 200

juta kebawah hingga 500 juta ke atas namun tetap ada negosiasi lebih

kecil dan tetap ada batasan.

Besaran dana untuk usaha mikro di BPRS HIK bisa sampai 5

Milyar per nasabah karena bentukannya mikro. Dana secara

keseluruhan tidak ada batasnya. Ketika analis pengajuan mereview

kemudian komite menyetujui maka dana langsung dicairkan, itu

Page 88: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

74

semua tergantung dari analis pembiayaan jadi semakin banyak analis

menyetujui maka semakin banyak dana yang dicairkan.

Pada penilaian layak atau tidak layaknya calon nasabah

pembiayaan di BPRS HIK dilihat dari banyak sisi terutama dari

prinsip kartakter (character) dan kapasitas (capacity), karena kedua

prinsip tersebut merupakan prinsip minimal yang dianalisis oleh bank

sebelum memutuskan pembiayaan yang diajukan oleh debitur. Dari

sanalah semua dapat terlihat jelas bagaimana watak dan kapistas/

kemampuan seorang tersebut. walaupun usahanya bagus tetapi

karakternya tidak sesuai dengan standar BPRS HIK maka tidak akan

dibiayai, namun jika dillihat dari prinsip kapasitas nasabah tersebut

mampu memenuhi kewajibannya walaupun dari sisi karakter kurang

maka staf pembiayaan menyetujui permohonan pembiayaan tersebut.

Cara BPRS HIK dalam menilai karakter nasabahnya yaitu learning by

doing/ pengalaman di lapangan artinya para staf pembiayaan

khususnya secara tidak langsung dapat menilai karakter seseorang.

Selain pengalaman di lapangan yaitu dengan text book yang kemudian

dikembangkan di lapangan.

Sedangkan untuk Jangka waktu yang diberikan pihak BPRS

kepada nasabah pembiayaan murabahah, umumnya bank memberi

waktu 36 bulan untuk nasabah baru dan untuk nasabah lama yang

ingin memperpanjang jangka waktunya BPRS HIK memberikan

Page 89: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

75

waktu maksimal sampai 5 tahun dengan syarat pembiayaan

sebelumnya berjalan dengan baik dan bagus.

Dari bermacam kemudahan yang sudah dipaparkan diatas,

BPRS HIK mempunyai teknik atau cara dalam menagih piutangnya,

yaitu; Datang sendiri (walking in the bank), Transfer ke Bank dan

Kolektor. Tergantung bagaimana kesepakatan atau akad diawal

dengan nasabah.

Dan jika ada nasabah yang telat bayar maka tidak ada denda

untuk nasabah. Pengenaan denda menjadi boleh (ada Fatwanya)

sebagaimana Fatwa DSN MUI No 17/DSN-MUI/IX/2000 yaitu

Tentang Sanksi Atas Nasabah Mampu Yang Menunda-nunda

Pembayaran, karena dilihat dari dampaknya apabila tidak ada

pengenaan denda, maka pasti banyak nasabah mampu yang sengaja

menunda-nunda pembayarannya. Banyak mudhorot yang ditimbulkan

dan mencegah bahaya itu lebih utama dari pada menarik datang

kebaikan.

Denda di Bank Syariah tidak boleh diakui sebagai pendapatan

bank, karena hukum asalnya tadi yang haram, tetapi masuk dalam pos

dana kebajikan. Berbeda dengan denda di bank konvensional yang

diakui sebagai pendapatan bank. Oleh karena itu BPRS HIK

menerapkan denda atau sanksi keterlambatan pembayaran angsuran

yang besarnya telah ditentukan sesuai produk pembiayaannya yaitu

sebesar 0,00005% memang sangat kecil, dan dana tersebut untuk dana

Page 90: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

76

sosial bukan ke pendapatan. Dana sosial itupun harus disebar lagi

dalam bentuk qardh artinya kurang menguntungkan bagi bank, maka

dari itu BPRS HIK tidak menetapkan denda bagi nasabahnya.

Pendapatan yang diperoleh BPRS HIK sendiri berasal dari margin.

Standar dari pusat margin disini menggunakan perhitungan efektif,

rata-rata 1,3% per bulan dan 15,6% per tahun.

Nasabah pembiayaan BPRS HIK akan mendapatkan

potongan/ diskon bagi nasabah yang ingin melunasi sebagian atau

melunasi sepenuhnya. Selain itu tidak ada pinalti yang harus dibayar

oleh nasabah tidak seperti pada bank lain jika ingin melunasi maka

akan mendapat pinalti sekian persen dari sisanya. Contoh, si A

mempunyai jangka waktu 3 tahun untuk melunasi hutangnya tetapi

sudah 1 tahun berjalan dan ingin mengajukan pelunasan, maka BPRS

HIK hanya mengambil margin satu bulan berjalan saja dari sisa

angsuran. Namun kalau untuk pokok harus tetap dibayar. Selebihnya

atau marginnya bank muqosah(diskon). Jadi total keseluruhan jika

ingin pelunasan bank hanya mengambil pokok kebawah berikut

margin satu bulan berjalan. Sisanya/ marginnya tidak bank ambil.

Page 91: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis dan pembahasan penulis dapat

menyimpulkan bahwa :

1. Prosedur pembiayaan usaha mikro oleh BPRS HIK cabang Ciledug

mengedepankan kemudahan dan persyaratan yang sederhana cukup

dengan menyertakan KTP, KK dan surat dari ketua RT dengan lima

tahapan pembiayaan meliputi tahap permohonan pembiayaan, tahap

analisis pembiayaan, tahap pemberian putusan pembiayaan, tahap

pencairan pembiayaan/ akad pembiayaan dan tahap pemantauan

pembiayaan.

2. Strategi BPRS HIK dalam menganalisis pembiayaan usaha mikro

menerapkan berbagai hal yang memudahkan nasabah dalam memberikan

pembiayaan dan meminimalisir risiko pembiayaan bermasalah seperti

melakukan pendekatan personal kepada calon nasabah dengan

komunikatif, pembagian tugas yang baik oleh divisi/ kepala tim

pembiayaan sebelum para staf melakukan survey ke nasabah,

perencanaan yang baik sebelum investigasi ke nasabah dengan

menyiapkan berbagai dokumen yang berkaitan. Sales Officer dalam

menganalisis lebih menekankan aspek karakter. Proses penilaian karakter

dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara dan investigasi, kemudahan

Page 92: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

78

dalam prosedur pembiayaan, penjelasan secara detail oleh staf

pembiayaan ketika calon nasabah melakukan permohonan pembiayaan.

3. Dalam analisa pembiayaan yang diajukan nasabah, sebelum pengambilan

keputusan apakah permohonan permbiayaan tersebut diterima atau

ditolak, Account Officer menggunakan prinsip analisis pembiayaan

antara lain prinsip analisis 5C namun jika dilihat dari jumlah kasus yang

ditemukan pada nasabah dan implementasinya lebih menekankan pada

aspek character (karakter) dan Capacity (kapasitas). Selain itu

dipertimbangkan pula aspek pendukung lainnya yaitu; Capital, Colateral,

and Condition of Economy. Hasil analisis Account Officer kemudian

dibahas bersama para kepala bagian, direksi, dan komisaris. Setelah itu,

survey lapangan dilakukan, dan hasilnya dapat memutuskan bahwa

permohonan pembiayaan yang diajukan nasabah tersebut layak untuk

disetujui karena telah memenuhi kriteria dan ketentuan-ketentuan

pembiayaan atau tidak.

B. Saran

Setelah dilakukan penelitian dan analisis serta ditarik suatu

kesimpulan, maka penulis memberikan saran untuk dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dan masukan kepada BPRS Harta Insan Karimah adalah

sebagai berikut :

1. Kepada pihak manajemen BPRS HIK harus terus berusaha meningkatkan

kualitas training dan pelatihan agar dapat meningkatkan kinerja Account

Page 93: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

79

Officer dalam pembiayaan mikro sehingga pangsa pasar perbankan

syariah dapat meningkat serta pengamanan yang lebih baik.

2. Strategi yang telah dibuat semaksimal mungkin diterapkan secara

komprehensif agar memperoleh keunggulan kompetitif .

3. Dalam menghadapi persaingan bisnis perbankan baik konvensional

maupun syariah yang semakin ketat , bank sebaiknya berpegang teguh

pada prinsip kehati-hatian (prudential principle) dan kemudahan dalam

rangka persetujuan pembiyaan pada semua pembiyaan yang diberikan.

4. Sistem monitoring yang komprehensif yang dilaksanakan secara disiplin

dan konsisten sehingga dapat memantau secara dini perkembangan dan

gejala-gejala nasabah yang tidak baik atau meminimalisir terjadinya

pembiayaan bermasalah.

5. Account Officer diwajibkan membuat call report setiap melakukan

kunjungan rutin ke nasabah secara periodik yang kemudian diarsipkan ke

dalam file nasabah pembiayaan.

Page 94: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

80

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an

Adiwarman A. Karim, Bank Islam : Aanalisis fiqih dan keuangan. (Jakarta, PT

Raja Grafindo Persada,2013), Ed.5. Cet.9.

Adiwarman A.Karim, Ekonomi Islam : Suatu Kajian Kontemporer. Cet. Ke-1

(Jakarta, Gema Insani Pers,2001).

Ah. Lathif Azharuddin, Fiqh Muamalat, (jakarta: UIN Jakarta Press, cet, 1. 2005)

Ahmad Anwari, Bank Rekan Terpercaya dalam Usaha Anda, (Jakarta: Balai

Pustaka,1987)

Amalia, Euis. Keuangan Mikro Syariah. Bekasi: Gramata Publishing, 2016.

Artikel, “Deskriptif Kualitatif”, diakses pada 14 juli 2017 dari

http://aldoranuary26.blog.fisip.uns.ac.id/2012/02/29/deskriptif-kualitatif/

Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2005)

Basrowi, & Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2008)

Burhan Bungin, “Penelitan Kualitatif”, (Jakarta: Kencana, 2010). Cet. Ke-4.

BPRS Harta Insan Karimah, Company Profile, (Tangerang, BPRS Harta

Insan Karimah, 2017)

Fatwa Dewan Syariah Nasional tentang Murabahah, No. 04/DSNMUI/IV/2000,

bagian pertama angka 1 s/d 6. Indonesia

Fatwa Dewan Syari‟ah Nasional tentang Potongan Tagihan Murabahah,

No.46/DSN-MUI/II/2005, bagian pertama angka 1.Indonesia

Hamzah Ahmad & Ananda Santoso, Kamus Pintar Bahasa Indonesia ed.baru &

lengkap, (Surabaya, Fajar Mulya, 1996)

Hasbi Ramli, “Teori Dasar Akuntansi Syariah”, (Jakarta: Renaisan,

2005),Indonesia

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups Sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2013)

Page 95: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

81

Hejazziey, Djawahir. Perbankan syariah dalam teori dan praktik, (Yogyakarta:

Deepublish : 2014)

Internal Momerandum (IM) BPRS HIK Ciledug tahun 2016.

Ismail. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi, (Jakarta : Kencana

Prenada Media Group, 2010).

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011)

Kusuma, “psiko Diagnostik”. Yogyakarta : SGPLB Negeri Yogyakarta.

Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007).

Lexy . J. Moeloeng, metode penelitian kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosda

Karya,2010)

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004).

Muhammad Syafi‟i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Depok, Gema

Insani,2001).

Moh Tjoekam, Perkreditan Bisnis Inti Perbankan: Konsep, Teknik, dan Kasus,

Edisi I Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama, 1999).

Pengertian Usaha Mikro, dari

https://m.facebook.com/KreditUsahaMakasar/posts/, Diakses pada tanggal

25 Agustus 2017.

Pengertian UMKM dari http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-usaha-

mikro-kecil-dan-menengah , Diakses pada tanggal 25 agustus 2017.

Peraturan ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.

03/BL/2007 Tentang Kegiatan Perusahaan Berdasarkan Prinsip Syariah.

Disetujui oleh DSN-MUI melalui surat Nomor B-323/DSNMUI/XI/2007.

Prof. Dr. H. Veithzal Rivai dan Andrian Permata Veithzal, Islamic Financial

Management, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008).

Restrukturisasi Pembiayaan Bagi Bank Syariah, dari www.bi.go.id diakses pada

tanggal 2 september 2017.

Siswanto Sutojo,2007,Manajemen Bank Umum, (Jakarta : PT Damar Mulia

Pustaka,2007).

Sugiono, “metode penelitian kuantitatif dan kualitatif”. CV. Alfabeta: Bandung.

Sulistyo-Basuki. “metode penelitian.” Jakarta: wedatama widya sastra dan

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Page 96: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

82

Sugiono, “memahami penelitian kualitatif”, (Bandung: ALFABETA,2014) h.91.

Undang-Undang No.21 Tahun 2008.

Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, ayat 1 pasal

12.

Undang-Undang Perbankan Syariah, Nomor 21 Tahun 2008, ayat 25 pasal 1.

Wahyu Wibowo, Cara Cerdas Menulis Artikel Ilmiah, (Jakarta: PT. Kompas

Media Nusantara, 2011).

Wiroso, Jual Beli Murabahah, (Yogyakarta: UII Press, Vol, 1. 2005).

Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, cet III ( Jakarta: Pustaka

Alvabet, 2005).

Zulkifli Sutarno, “Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah”, (Jakarta: Zikrul

Hakim,2003).

Muhamad Hendri ( kepala Tim Bisnis), wawancara Langsung pada tanggal 8

Agustus 2017.

Page 97: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

82

LAMPIRAN

Page 98: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA
Page 99: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA
Page 100: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA
Page 101: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA
Page 102: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA
Page 103: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA
Page 104: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

89

Page 105: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

90

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Berapa banyak nasabah yang mengajukan pembiayaan dengan akad

murabahah di BPRS HIK ?

2. Apa keunggulan pembiayaan mikro di BPRS HIK dibandingkan dengan

bank lain ?

3. Berapa besaran dana yang dikeluarkan untuk pembiayaan murabahah pada

pembiayaan usaha mikro ?

4. Bagaimana prosedur permohonan pembiayaan BPRS HIK untuk sektor

usaha mikro?

5. Apakah ada kriteria untuk usaha mikro yang mendapatkan persetujuan

pembiayaan ? jika iya, bagaimana kriteria usaha mikro yang mendapatkan

persetujuan pembiayaan ?

6. Bagaimana Strategi BPRS HIK dalam menganalisa kelayakan pembiayaan

murabahah pada usaha mikro yang diajukan oleh nasabah ?

7. Bagaimana penentuan layak atau tidak layaknya pembiayaan pada nasabah

di BPRS HIK Ciledug ?

8. Bagaimana cara untuk menilai karakter calon nasabah ?

9. Bagaimana mengenai analisa pasar ?

10. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam analisis pembiayaan hingga

pembiayaan tersebut disetujui ?

11. Berapa lama jangka waktu pembiayaan yang diberikan BPRS HIK untuk

pembiayaan murabahah pada pembiayaan usaha mikro ? Maksimal

pembiayaan murabahah berapa tahun ?

12. Bagaimana cara BPRS HIK dalam menagih uang dari nasabah yang telah

melakukan pembiayaan ?

13. Apakah ada potongan / diskon yang diberikan pihak BPRS HIK pada

pembiayaan murabahah apabila nasabah melakukan pelunasan sebagian /

pelunasan secara keseluruhan ?

Page 106: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38589/2/LIANA SARI-FEB.pdf · ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA USAHA

91

14. Bagaimana langkah yang dilakukan BPRS HIK apabila dalam pembiayaan

murabahah terjadi gagal bayar ?

15. Bagaimana penentuan margin dalam akad murabahah ?

16. Apa tindakan yang dilakukan BPRS HIK terhadap nasabah yang bermasalah

dalam pembayaran ?

17. Apakah ada perbedaan kebijakan setiap periode pada pembiayaan

murabahah di BPRS HIK ?

18. Apakah BPRS HIK Ciledug juga ditunjuk sebagai Bank penyalur

pembiayaan program pemerintah, seperti KUR ?