analisis kelayakan pembiayaan murabahah di bank …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/asri...

105
ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy) DISUSUN OLEH: ASRI FITRI ASTUTI NIM: 201-12-001 JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2015

Upload: phamcong

Post on 08-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)

SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah (A.Md.E.Sy)

DISUSUN OLEH:

ASRI FITRI ASTUTI

NIM: 201-12-001

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

KEMENTRIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMJl. Nakula Sadewa V No. 09 Telp. (0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722

http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail: [email protected]

iv

PENGESAHAN

ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK

PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) SUKOWATI SRAGEN

CABANG BOYOLALI

DISUSUN OLEHASRI FITRI ASTUTI

NIM: 201-12-001

Telah dipertahankan di depan Paniti Dewan Penguji Tugs Akhir FakultasEkonomi dn Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada

tanggal 28 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperolehgelar Ahli Madya Ekonomi Syariah.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji :Dr. Faqih Nabhan, SE, MM. __________________

Sekretaris Penguji : Hikmah Endraswati,SE, M.Si. __________________

Penguji 1 : Drs. H Alfred L., M.Si. __________________

Penguji II : Ari Setiawan, S.Pd., MM. __________________

Salatiga, 1 September 2015Dekan

Dr. Anton Bawono, M.SiNIP. 19740320 200312 1 001

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

KEMENTRIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMJl. Nakula Sadewa V No. 09 Telp. (0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722

http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail: [email protected]

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya:

Nama : Asri Fitri Astuti

NIM : 20112001

Jurusan : D III Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujur-jujurnya, bahwa Tugas Akhir yang

berjudul “ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK

PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) SUKOWATI SRAGEN

CABANG BOYOLALI” adalah murni hasil penelitian sendiri dan bukan plagiat

hasil karya orang lain, kecuali pada bagian-bagian yang disebutkan rujukannya.

Salatiga, 12 Agustus 2015Yang menyatakan

Asri Fitri Astuti

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

vi

MOTTO

1. Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

2. Waktu akan terus berjalan tanpa kompromi, manfaatkan waktumu sebaik mungkin.

3. Sebuah perjuangan tidak ada yang sia-sia apabila dilandasi dengan keikhlasan.

4. Jawaban dari sebuah keberhasilan adalah senantiasa belajar dan bekerja keras tanpa

pantang menyerah.

5. Setiap permasalahan selesaikanlah dengan tawakal dan iman yang tebal.

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT atas berkahan rahmat dan Hidayah-

Nya tugas akhir ini saya persembahkan kepada:

1. Allah SWT, yang telah mengabulkan di setiap do’a yang penulis ucapkan.

2. Kedua Orang Tuaku, yang telah memberikan doa, semangat dan kasih

sayang

3. Kedua adikku yang ikut memberikan semangat.

4. Keluarga besar yang telah memberikan doa dan motivasi.

5. Sahabat-sahabatku yang memberikan kritikan dan bantuan.

6. Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih atas

bantuannya.

7. Teman spesial, yang selalu memberikan doa, motivasi, nasehat, bantuan

dan semangat.

8. Teman-teman Diploma III IAIN Salatiga angkatan 2012.

9. Ibu Hikmah, terima kasih atas bimbingannya dari awal pembuatan tugas

akhir hingga selesai.

10. Bapak Mifdlol, terima kasih atas motivasinya.

Page 6: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

viii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang

penulis memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan karunianya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan

judul “ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK

PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) SUKOWATI SRAGEN

CABANG BOYOLALI” untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

memperoleh gelar Ahli Madya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu

dalam penyelesaian Tugas Akhir di antaranya :

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga.

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam.

3. Ibu Hikmah Endraswati, SE.,M.Si selaku pembimbing dalam penulisan Tugas

Akhir ini.

4. Bapak Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc.M.Si selaku Ketua Jurusan D III

Perbankan Syariah dan selaku DPL magang.

5. Kepada pimpinan dan semua staf BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali

6. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara materi dan

non materi.

Page 7: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

ix

7. Rekan-rekan seperjuangan D III Perbankan Syariah 2012, yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala bantuan yang telah

diberikan kepada penulis. Akhirnya, penulis hanya bisa berharap semoga

penulisan Tugas Akhir ini memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan

penulis pada khususnya.

Salatiga, 12 Agustus 2015

Asri Fitri Astuti201 12 001

Page 8: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

x

ABSTRAK

Fitri Astuti, Asri. 2015. Analisis Kelayakan Pembiayaan Murabahah diBank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Sukowati Sragencabang Boyolali. Tugas Akhir Diploma III. Jurusan PerbankanSyariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut AgamaIslam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: HikmahEndraswati, SE.,M.Si

Kata Kunci: Kelayakan Pembiayaan dan Murabahah

Penelitian ini merupakan upaya untuk meneliti proses kelayakanpembiayaan murabahah yang diterapkan BPRS Sukowati Sragen cabangBoyolali. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui proseskelayakan pembiayaan murabahah di BPRS Sukowati Sragen cabangBoyolali, dan (2) Untuk mengetahui tindak lanjut setelah pembiayaandicairkan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Data penelitianini diperoleh dari observasi dan wawancara langsung dengan pihak yangterkait BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa proses kelayakanpembiayaan murabahah di BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali tidakada unsur riba dan sesuai prinsip pada umumnya yaitu denganmenggunakan prinsip 5C yaitu Character, Capacity, Capital,Conditiondan Colletral. BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali akan melakukanpengawasan dan pembinaan bagi nasabah yang telah melakukan pencairan.

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... v

MOTTO ..................................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................ viii

ABSTRAK ................................................................................................. x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN DAN SKEMA ............................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................... 6

C. Tujuan Dan Kegunaan ......................................................... 7

D. Metode Penelitian ................................................................ 7

E. Penegasan Istilah ................................................................. 8

F. Sistematika Penulisan .......................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka ..................................................................... 11

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

xii

B. Kerangka Teoritik ................................................................ 14

1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah ................................. 14

2. Pembiayaan .................................................................. 21

3. Murabahah ................................................................... 24

4. Analisis Terhadap Kelayakan Suatu Pembiayaan .......... 29

BAB III LAPORAN OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum BPRS Sukowati Sragen ........................... 40

B. Visi dan Misi ....................................................................... 41

C. Susunan Manajemen BPRS Sukowati Sragen ...................... 44

D. Tugas dan Wewenang Jabatan di BPRS Sukowati Sragen ... 45

E. Produk-produk BPRS Sukowati Sragen ............................... 65

BAB IV ANALISIS ................................................................................ 69

BAB V PENUTUP ................................................................................

A. Kesimpulan ......................................................................... 90

B. Saran ................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Pembiayaan ......................................... 4

Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Pendapatan Pembiayaan ...................... 5

Tabel 4.1 Jumlah Pencairan Pembiayaan murabahah selama 1 tahun ...... 83

Tabel 4.2 List kelayakan nasabah pembiayaan murabahah ...................... 84

Tabel 4.3 List tindakan BPRS setelah pembiayaan dicairkan .................. 87

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

xiv

DAFTAR BAGAN DAN SKEMA

Bagan 3.1 Struktur Organisasi BPRS Sukowati Sragen ............................ 43

Skema 4.1 Proses Pembiayaan di BPRS Sukowati Sragen ........................ 70

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam

memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor

yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan

jasa bank. Oleh karena itu saat ini dan di masa yang akan datang kita tidak

akan terlepas dari dunia perbankan, jika hendak menjalan aktifitas keuangan,

baik perorangan maupun lembaga, baik sosial atau perusahaan (Kasmir,

2004:2).

Keberadaan perbankan dalam sistem perekonomian global telah

menjadi urat nadi bagi keberlangsungan ekonomi, baik dalam skala mikro

maupun makro. Sistem ekonomi kapitalis dalam menjalankan fungsinya,

menjadikan bunga sebagai basis aktifitasnya di perbankan (Hasan

Muhammad, Purnamasari, Zulpawati, Elbadriati, 2008:97).

Menurut Undang – Undang Nomor 10 tahun 1998 bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang

kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Masyarakat

kelebihan dana maksudnya adalah masyarakat yang memiliki dana yang

disimpan di bank atau masyarakat yang memiliki dana dan akan digunakan

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

2

untuk investasi di bank. Dana yang disimpan di bank aman karena terhindar

dari kehilangan atau kerusakan, karena bank saat ini dilindungi oleh Lembaga

Penjamin Simpanan (LPS). Penyimpanan uang di bank di samping juga aman

juga menghasilkan bunga (Konvensional) atau bagi hasil (Syariah) dari uang

yang disimpannya. Dana masyarakat yang disimpan oleh bank disalurkan

kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana. Bagi masyarakat yang

kekurangan dana atau membutuhkan dana untuk membiayai suatu usaha atau

kebutuhan rumah tangga dapat menggunakan pinjaman ke bank. Kepada

masyarakat yang akan diberi pinjaman diberikan berbagai persyaratan yang

harus segera dipenuhi. Masyarakat peminjam juga dikenakan bunga atau bagi

hasil dan biaya administrasi yang besarnya tergantung masing-masing bank

(Kasmir, 2004:4-5).

Perbankan Syariah sebagai salah satu bentuk keuangan modern telah

ada di negara-negara muslim sejak tahun 1960-an. Diawali dengan berdirinya

Mut Ghamr Local Saving Bank di Mesir. Namun akibat situasi politik saat itu,

bank ini diambil alih oleh National Bank of Egypt dan Central Bank of Egypt

tahun 1967, sehingga kemudian beroperasi atas dasar riba. Pada tahun 1972

sistem bank tanpa bunga (riba) diperkenalkan lagi dengan berdirinya Nasr

Social Bank di Mesir. Tonggak sejarah lainnya bagi perkembangan bank Islam

yaitu dengan didirikannya Islamic Development Bank (IDB) pada tahun 1975

di Jeddah yang diprakarsai oleh negara anggota Organisasi Konferensi Islam

(OKI). IDB ini kemudian memainkan peranan penting dalam memenuhi

kebutuhan dana negara-negara muslim untuk pembangunan. Akhirnya

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

3

berdirinya IDB memotivasi banyak negara lain untuk mendirikan lembaga

keuangan syariah, sehingga akhir tahun 1970-an dan awal dekade 1980-an

bank-bank Islam bermunculan di Mesir, Sudan, negara-negara Teluk,

Pakistan, Iran, Malaysia, Bangladesh dan Turki. Di Indonesia, perbankan

syariah pertama adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang mulai

beroperasi pada tahun 1992 (Hasan et. al., 2008:82).

Atas dasar dorongan kebutuhan masyarakat terhadap layanan jasa

Perbankan Syariah, saat ini telah berkembang menjadi Bank Umum Syariah

(BUS), Unit Usaha Syariah (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

(BPRS). BUS dan UUS kegiatan operasionalnya sama yaitu menghimpun

dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa lainnya seperti transfer, kliring

dsb. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) kegiatan operasionalnya tidak

jauh berbeda dengan BUS dan UUS, ada larangan-larangan tertentu yang tidak

dapat dilakukan seperti yang telah di jelaskan dalam Undang-Undang nomor

21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pasal 25 seperti menerima simpanan

Giro, melakukan kegiatan valuta asing dan lainnya.

BPRS Sukowati Sragen menjadi objek penelitian karena BPRS ini telah

berkembang dan maju. BPRS Sukowati Sragen mampu bersaing dengan BUS

atau UUS, hal ini dibuktikan bahwa BPRS Sukowati Sragen telah membuka

beberapa cabang di Grobogan, Gemolong, Boyolali, Wonogiri, dan

Karanganyar. BPRS Sukowati Sragen berencana akan menyediakan ATM

dalam waktu dekat.

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

4

BPRS Sukowati Sragen menyediakan berbagai produk pembiayaan

antara lain pembiayaan Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Multijasa,

Rahn, Isthisna’,dan Ijarah. Berikut adalah perkembangan jumlah pembiayaan

yang telah disalurkan dari neraca BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali

bulan Mei 2011 s/d 2015.

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Pembiayaan (dalam ribuan)Jenis

Pembiayaan2011 2012 2013 2014 2015

MurabahahModal Kerja

1.105.895 4.174.988 6.072.030 5.102.073 3.054.077

MurabahahKonsumsi

16.500 568.407 1.634.231 1.984.475 1.167.259

MurabahahInvestasi

172.733 3.396.632 8.897.721 11.633.086 8.825.188

Multijasa 46.380 1.090.926 2.901.257 2.800.417 1.805.443

PembiayaanHaji

- 58.300 39.827 14.709 55.210

Mudharabah 485.416 285.417 895.833 187.500 401.389

Sumber: Neraca BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali

Dilihat dari tabel di atas pembiayaan murabahah begitu mendominasi

daripada pembiayaan lainnya. Maka dari itu penulis tertarik meneliti

pembiayaan murabahah. Menurut salah satu Account Officer di BPRS

Sukowati Sragen cabang Boyolali produk murabahah adalah produk yang

paling menguntungkan karena berprinsip jual beli. Hal ini juga dibuktikan dari

laporan laba rugi per bulan Mei 2011 s/d 2015.

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

5

Tabel 1.2 Pekembangan Jumlah Pendapatan Pembiayaan (dalam ribuan)Jenis

Pembiayaan2011 2012 2013 2014 2015

Murabahah 11.498 91.693 172.026 240.451 208.579

Multijasa 597 8.317 30.959 44.156 15.715

Pembiayaan Haji - 465 465 231 309

Mudharabah 5.065 5.625 19.224 4.771 8.054

Sumber : Laporan Laba Rugi BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali

Pembiayaan murabahah paling mendominasi dan menguntungkan,

tetapi tidak terlepas dari resiko atau masalah-masalah yang timbul pada saat

pembayaran kewajiban kepada pihak bank secara berangsur. Pembiayaan

bermasalah pada bank syariah disebut dengan Non Performing Financing

(NPF), yang terdiri dari pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet.

Berdasarkan wawancara dengan Accounting BPRS Sukowati Sragen, rata-rata

per bulan yang masuk dalam NPF sekitar 130 orang. Dari permasalahan

tersebut maka perlu dilakukan analisis kelayakan data calon nasabah

pembiayaan. Hal itu dilakukan sebagai strategi awal untuk mengurangi

pembiayaan bermasalah atau macet. Macetnya pembiayaan sangat

berpengaruh terhadap tingkat kesehatan bank.

Proses kelayakan pembiayaan yang berkualitas atau sehat perlu

diketahui oleh pihak bank dan nasabah, sehingga dapat mempermudah jalannya

pembiayaaan dari waktu ke waktu. Penelitian ini akan mengkaji tentang proses

kelayakan di BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali karena pada umumnya

masyarakat banyak yang belum mengetahui proses kelayakan di BPRS dan

belum mengerti maksud dan tujuan dari analisis kelayakan. Penelitian ini

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

6

berbeda objek dan jenis pembiayaan yang telah dilakukan sebelumnya. Objek

yang dilakukan oleh penelitian sebelumnya kebanyakan pada Bank Umum

Syariah, Unit Usaha Syariah dan Koperasi Syariah, maka dari itu penyusun

ingin melakukan penelitian pada BPRS sebagai pelengkapnya. Penelitian ini

dilengkapi data-data seperti perkembangan jumlah pembiayaan, perkembangan

jumlah pendapatan, jumlah pencairan pembiayaan murabahah selama setahun,

list kelayakan nasabah pembiayaan murabahah bulan maret 2015, dan list

tindakan BPRS setelah pembiayaan dicairkan sebagai bukti kebenaran atas

penelitian di BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali.

Dari latar belakang masalah penulis tertarik untuk meneliti tentang

analisis kelayakan pembiayaan, yang mana di BPRS Sukowati Sragen cabang

Boyolali ada nasabah pembiayaan yang bermasalah. Penulis ingin mengetahui

apakah timbulnya nasabah pembiayaan yang bermasalah itu disebabkan oleh

kesalahan dalam menganalisis calon nasabah pembiayaan atau tidak. Maka

penulis mengambil judul “ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN

MURABAHAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)

SUKOWATI SRAGEN CABANG BOYOLALI”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok masalah yang akan dikaji

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana proses kelayakan pembiayaan Murabahah di BPRS Sukowati

Sragen Cabang Boyolali?

2. Bagaimana tindak lanjut setelah pembiayaan dicairkan?

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

7

C. Tujuan dan Kegunaan

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui proses kelayakan pembiayaan Murabahah di BPRS Sukowati

Sragen Cabang Boyolali.

2. Mengetahui tindak lanjut setelah pembiayaan telah dicairkan.

Adapun kegunaan dari penelitian tugas akhir ini adalah:

1. Bagi Penulis

a. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam pendidikan pada program

Diploma III Perbankan Syariah

b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

yang lebih luas tentang analisa kelayakan pembiayaan Murabahah di

BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

2. Bagi Akademik

Kegunaan penelitian ini bagi akademik adalah sebagai sumber referensi

dan sumber informasi serta bahan untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi Pembaca

Kegunaan bagi pembaca adalah dapat menambah wawasan dan

pengetahuan serta dapat digunakan sebagai sumber informasi.

D. Metode Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir, penulis akan menggunakan metode

penelitian yaitu metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif menurut Denzin

dan Lincoln 1994 pada buku metodologi penelitian kualitatif adalah penelitian

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

8

yang menggunakan latar ilmiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang

terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.

Menurut Emzir (2010:38) metode pengumpulan data dengan metode

kualitatif sebagai berikut :

1. Wawancara

Merupakan interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang

dalam situasi saling berhadapan salah seorang, yaitu yang melakukan

wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang

diteliti yang berputar di sekitar pendapat dan keyakinannya.

2. Observasi

Merupakan perhatian yang terfokus terhadap kejadian, gejala, atau

sesuatu dengan maksud menafsirkannya, mengungkapkan faktor-faktor

penyebabnya dan menemukan kaidah-kaidah yang mengaturnya.

E. Penegasan Istilah

1. BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah) adalah lembaga keuangan yang

menerima simpanan uang hanya dalam bentuk deposito berjangka

tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dalam bentuk itu

dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.

2. Kelayakan Pembiayaan adalah suatu kegiatan penelitian secara mendalam

terhadap suatu usaha untuk mengetahui layak atau tidaknya usaha tersebut

dijalankan dan menentukan seberapa besar keuntungan atau kerugian yang

akan timbul dari usaha tersebut.

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

9

3. Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil.

4. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan

pembeli.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian singkat mengenai hal-hal yang

akan dilaporkan secara sistematis bab demi bab agar pelaporan hasil penelitian

diperoleh secara berurutan yang saling berkaitan. Adapun sistematika

penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, metode penelitian, penegasan istilah

dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori dalam bab ini berisi tentang telaah pustaka dan

kerangka teoritik mengenai pengertian BPRS, pengertian pembiayaan,

pengertian murabahah, pengertian analisis kelayakan pembiayaan.

Bab III Laporan Objek dalam bab ini menyajikan gambaran umum BPRS

Sukowati Sragen cabang Boyolali, visi dan misi, struktur organisasi, susunan

manajemen BPRS, tugas dan wewenang jabatan, produk-produk.

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

10

Bab IV Analisis Dalam bab ini menyorot tentang hasil analisis kelayakan

pembiayaan Murabahah di BPRS Sukowati Sragen Cabang Boyolali.

Bab V Penutup Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Peneliti telah melakukan penelusuran pustaka yang memiliki pokok

permasalahan yang hampir memiliki kesamaan pada penelitian ini. Hal

tersebut dimaksudkan agar fokus penelitian tidak dan bukan merupakan

pengulangan atas peneliti-peneliti yang telah dilakukan sebelumnya,

melainkan untuk mencari sisi lain yang signifikan untuk diteliti lebih

mendalam dan lebih efektif.

Hasil penelitian oleh Wawan Pambudi (2014) yang berjudul “Analisis

kelayakan pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga”

menyatakan bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh Bank Syariah

Mandiri Cabang Salatiga untuk memitigasi risiko yang dapat terjadi dalam

kelayakan pembiayaan yang diberikan, terdapat langkah-langkah yang sudah

sesuai dengan teori yang ada pada Bank Syariah Mandiri Cabang Salatiga.

Dalam penilaian kelayakan pembiayaan Bank Syariah Mandiri Cabang

Salatiga menggunakan aspek 7A, yang belum dilakukan Bank Syariah

Mandiri Cabang Salatiga yaitu teori perbankan 5C +IS.

Penelitian Khomsatun (2010) yang berjudul “Analisis Penerapan akad

Murabahah pada Pembiayaan Ba’i Bitsaman Ajil (BBA) di BMT Fajar Mulia

Kantor Operasional Ambarawa Tahun 2010” menyatakan bahwa penerapan

akad murabahah pada pembiayaan BBA sudah sesuai dengan prinsip yang

ada. Hal ini terbukti bahwa pembiayaan BBA dilakukan dengan prinsip jual

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

12

beli selain itu juga tidak ditemukan hal-hal yang menyimpang dalam ajaran

Islam. Misalnya hal-hal yang mengandung unsur riba.

Tri Murniati (2012) yang berjudul “ Prosedur Pemberian Pembiayaan dan

Upaya Mencegah Pembiayaan Bermasalah di BMT Anda Ampel Boyolali”

menyatakan bahwa proses pemberian pembiayaan yang diterapkan di BMT

Anda Ampel sudah sesuai teori yang ada berdasarkan prinsip-prinsip

pembiayaan yang diterapkan. Pengawasan atau monitoring dalam upaya

mencegah pembiayaan bermasalah perlu ditingkatkan lagi untuk mencegah

terjadinya kerugian atas pembiayaan yang telah diberikan.

Jurnal dari Ahmad Rodoni (2009) yang berjudul ”Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah pada PT Bank

Muamalat Indonesia Tbk”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan murabahah pada

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data primer. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden dengan

jumlah variabel yang diteliti sebanyak 5 variabel terdiri dari Biaya Akad

(X1), Kecepatan Pencairan Pembiayaan (X2), Margin Keuntungan (X3),

Resiko Pembiayaan (X4), Suku Bunga Bank Konvensional (X5) dengan

menggunakan 20 item pernyataan. Data yang diperoleh sebanyak 30

responden dengan uji validitas dan reliabilitas dan 100 responden untuk uji

analisis faktor. Hasil uji analisis faktor menunjukkan bahwa dari 4 variabel

yang layak digunakan terdapat 2 faktor yaitu faktor 1 dan faktor 2. Faktor 1

dinamakan faktor Keunikan Transaksi yang terdiri dari Biaya Akad dan

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

13

Resiko Pembiayaan. Faktor 2 adalah kecepatan pencairan pembiayaan dan

suku bunga bank konvensional. Faktor 2 ini dinamakan sebagai faktor

pelayanan nasabah.

Jurnal oleh Bagya Agung Prabowo (2009) yang berjudul “Konsep Akad

Murabahah Pada Perbankan Syariah (Analisa Kritis Terhadap Aplikasi

Konsep Akad Murabahah Di Indonesia Dan Malaysia)”. Ada perbedaan yang

signifikan dalam praktek skema murabahah antara Indonesia dan Malaysia.

Bank Syariah di Indonesia yang menggunakan akad murabahah dalam

transaksi jual beli sebagai salah satu bentuk produk pembiayaan, di negara

Malaysia produk ini lebih banyak diterapkan menggunakan akad ba’i Inah.

Ba’i Inah secara umum dapat digambarkan sebagai berikut: Salah satu bank

Islam di Malaysia menjual barang dagangannya kepada nasabah dengan harga

yang sudah disepakati yaitu RM 50.000 dan diangsur sampai batas waktu

tertentu, lalu bank membelinya kembali dari nasabah dengan harga yang lebih

murah yaitu RM 40.000. Dengan demikian barang dagangan semula tetap

kembali ke pihak penjual.

Jurnal dari Romi Yuniardi (2013) yang berjudul “Perancangan Sistem

Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Kelayakan Pemberian Pembiayaan

Nasabah Baitul Maalwat-Tamwil (BMT) Mujahidin Pontianak Dengan

Menggunakan Fuzzy Inference System Metode Tsukamoto”. Proses seleksi

kelayakan pembiayaan biasanya dilakukan oleh kepala investasi dan Account

Officer untuk menentukan layak atau tidak layak diberikan pembiayaan. BMT

Muhajidin membangun sistem yang disebut dengan metode Tsukamoto Fuzzy

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

14

Inference System. Sistem ini dibangun untuk membuat proses pemilihan

penyediaan pembiayaan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh kepala

investasi dan Account Officer BMT Muhajidin Pontianak. Kriteria pada

sistem ini digunakan sebagai survey, yang masing-masing diberi bobot

berdasarkan kriteria kemudian dihitung dan mendapatkan hasil akhir untuk

menentukan kelayakan pembiayaan calon nasabah. Dengan menggunakan

sistem ini proses kelayakan akan lebih cepat.

B. Kerangka Teoritik

1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk pembiayaan dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan

taraf hidup rakyat. Menurut ensiklopedia Islam, bank Islam adalah lembaga

keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa

dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran yang pengoperasiannya

disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah Islam (Sumar’in, 2012:49).

Berdasarkan UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan

ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI nomor 10 Tahun

1998 maka jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri dari:

a. Bank Umum

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan

atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

15

diberikan dalam umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa

perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat

dilakukan diseluruh wilayah Indonesia, bahkan keluar negeri

(cabang). Bank umum sering disebut bank komersil.

b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariah. Dalam kegiatannya BPR tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya jasa-jasa

perbankan yang ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika

dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank umum.

Menurut Kasmir (2004:5) dilihat dari segi cara menentukan harga, baik

harga jual maupun harga jual maupun harga beli terbagi dalam 2 kelompok

yaitu:

a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional

Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah

bank yang berorientasi pada prinsip konvensional yaitu menetapkan

bunga sebagai harga, untuk produk simpanan seperti giro, tabungan,

deposito. Demikian pula harga untuk produk pinjaman (kredit) juga

ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu. Untuk jasa

lainnya menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya dalam

nominal atau persentase tertentu.

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

16

b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam)

Bagi bank yang berprinsip syariah dalam penentuan harga

produknya sangat berbeda dengan bank berdasarkan prinsip

konvensional. Bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan

perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dengan pihak lain

untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan

perbankan lainnya. Dalam penentuan harga atau mencari keuntungan

bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah:

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah);

2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (Musyarakah);

3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

(Murabahah);

4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni (Ijarah); dan

5. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang

yang di sewa dari pihak bank oleh pihak lain (IMBT).

Sedangkan penetuan biaya-biaya jasa bank lainnya bagi bank

yang berprinsip syariah mengharamkan penggunaan harga

produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank yang berdasarkan

prinsip syariah bunga adalah riba.

Menurut Karim (2010:37) didalam Islam istilah bunga sama dengan

istilah riba. Riba didalam bank konvensional adalah Riba Nasi’ah, yang

artinya adalah riba (tambahan) yang timbul akibat hutang, piutang yang

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

17

tidak memenuhi kriteria untung bersama risiko (Al Ghunmu Bil Ghurmi)

dan hasil usaha muncul bersama biaya (al kharaj bi dhaman).

Larangan Islam akan praktek riba bermuara pada ketentuan Al-Qur’an

melarang manusia mempraktekkan riba. Pada tahap awal, Al-Qur’an

menolak anggapan orang Jahiliyah yang mengidentifikasi riba sebagai jalan

mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selanjutnya Al-Qur’an mendudukkan

riba sebagai perbuatan buruk dan diancam keras oleh Allah SWT. Pada

tahap berikutnya, Al-Qur’an melarang praktek riba. Hanya saja, pada tahap

ini keharaman riba dalam Al-Qur’an masih dikaitkan dengan sifat tambahan

yang berlipat ganda. Akhirnya secara tegas Al-Qur’an melarang seluruh

ancaman bentuk tambahan yang diambil dari pinjaman (riba). Ketentuan

Al-Qur’an terkait dengan riba ini dipandang sebagai hanya terkait dengan

hutang piutang atau masyhur dengan sebutan riba jahiliyah. Karenanya,

keharaman riba jahiliyah dianggap sebagai keputusan hukum yang bersifat

absolut (Hasan et. al., 2008:103).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, menjelasan kegiatan usaha yang berasaskan prinsip

syariah antara lain, adalah kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur:

a. Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil) antara

lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama

kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam

transaksi pinjam-meminjam yang mempersyaratkan nasabah

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

18

penerima fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi

pokok pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah);

b. Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan yang

tidak pasti dan bersifat untung-untungan;

c. Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki,

tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat diserahkan pada saat

transaksi dilakukan kecuali diatur lain dalam syariah;

d. Haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah; dan

e. Zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak

lainnya.

Menurut UU No 21 tahun 2008 pasal 1 ayat (1) perbankan syariah

adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit

Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan

proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam pasal 1 ayat (7) UU

nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah disebutkan bahwa Bank

Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan

prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Dalam pasal 1 ayat (12), menyebutkan

bahwa prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan

perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang

memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

Menurut Pasal 1 ayat (3) Undang-undang (UU) Perbankan No 7 tahun

1992, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah lembaga keuangan yang

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

19

menerima simpanan uang hanya dalam bentuk deposito berjangka

tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dalam bentuk itu

dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Sedangkan menurut pasal 1

ayat (4) no 10 tahun 1998, disebutkan bahwa BPR adalah lembaga

keuangan bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional

atau berdasarkan prinsip syariah. Dengan demikian, Bank Perkreditan

Rakyat Syariah dapat didefinisikan sebagai sebuah lembaga keuangan

sebagaimana Bank Perkreditan Rakyat yang konvensional, yang

operasionalnya memakai prinsip-prinsip syariah.

Kegiatan usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah telah dijelaskan

dalam pasal 21 UU No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

meliputi:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk:

1. Simpanan berupa tabungan atau yang dipersamakan dengan itu

berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah; dan

2. Investasi berupa deposito atau tabungan atau bentuk lainnya

yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudharabah

atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

b. Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk:

1. Pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah atau

musyarakah;

2. Pembiayaan berdasarkan akad murabahah, salam, atau istishna;

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

20

3. Pembiayaan berdasarkan akad qardh;

4. Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak

kepada nasabah berdasarkan akad ijarah atau sewa beli dalam

bentuk Ijarah Muntahiya Bittamlik; dan

5. Pengambil alihan utang berdasarkan akad hawalah.

c. Menempatkan dana pada bank syariah lain dalam bentuk titipan

berdasarkan akad wadi’ah atau investasi berdasarkan akad

mudharabah dan/atau akad lain yang tidak bertentangan dengan

prinsip syariah;

d. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk

kepentingan nasabah melalui rekening Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah yang ada di Bank Umum Syariah, Bank Umum

Konvensional, dan UUS;

e. Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank

Syariah lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan

persetujuan Bank Indonesia.

Larangan kegiatan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dijelaskan pada pasal

25 dilarang:

a. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip

syariah;

b. Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas

pembayaran;

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

21

c. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali penukaran

uang asing dengan izin Bank Indonesia;

d. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen

pemasaran produk asuransi syariah;

e. Melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga yang dibentuk

untuk menanggulangi kesulitan likuiditas Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah; dan

f. Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 21.

2. Pembiayaan

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998

pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut dalam jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil.

1. Jenis-jenis Pembiayaan menurut Kasmir (2013, 91-92) dapat dilihat

dari berbagai segi antara lain:

a. Dilihat dari segi kegunaan:

1. Pembiayaan Investasi

Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau

membangun proyek atau pabrik baru atau untuk keperluan

rehabilitasi.

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

22

2. Pembiayaan Modal Kerja

Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam

operasinya. Sebagai contoh pembiayaan modal kerja diberikan

untuk membeli bahan baku, membayar gaji atau biaya-biaya

lainnya yang berkaitan dengn proses produksi.

b. Dilihat dari Segi Tujuan Pembiayaan:

1. Pembiayaan Produktif

Pembiayaan yang digunakan untuk peningkatan usaha,

produksi dan investasi. Pembiayaan ini diberikan untuk

menghasilkan barang atau jasa.

2. Pembiayaan Konsumtif

Pembiayaan yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi.

Dalam pembiayaan ini tidak ada pertambahan barang atau jasa

yang dihasilkan, karena memang untuk digunakan atau dipakai

oleh seseorang atau badan usaha.

3. Pembiayaan Perdagangan

Pembiayaan yang digunakan untuk perdagangan, biasanya

untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya

diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.

Pembiayaan ini sering diberikan kepada supplier atau agen-

agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah

besar.

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

23

c. Dilihat dari segi jangka waktu:

1. Pembiayaan jangka pendek

Merupakan pembiayaan yang memiliki jangka waktu kurang

dari 1 tahun atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan

untuk keperluan modal kerja.

2. Pembiayaan jangka menengah

Jangka waktu pembiayaan berkisar antara 1 tahun sampai

dengan 3 tahun, biasanya untuk investasi.

3. Pembiayaan jangka panjang

Merupakan pembiayaan yang masa pengembaliannya paling

panjang. Pembiayaan jangka panjang waktu pengembaliannya

di atas 3 tahun atau 5 tahun. Biasanya pembiayaan ini untuk

investasi jangka panjang seperti manufaktur, konsumtif dan

pembiayaan perumahan.

d. Dilihat dari Segi Jaminan

1. Pembiayaan dengan jaminan

Pembiayaan yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan

tersebut dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud

atau jaminan orang. Artinya setiap pembiayaan yang

dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si

calon debitur.

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

24

2. Pembiayaan tanpa jaminan

Merupakan pembiayaan yang diberikan tanpa jaminan barang

atau orang tertentu. Pembiayaan jenis ini diberikan dengan

melihat prospek usaha dan karakter secara loyalitas atas nama

baik calon debitur selama ini.

3. Murabahah

a. Pengertian

Menurut Asytuti Rinda, Santoso, Khoiruddin, Hakim, Bahjatulloh

(2011:283) secara etimologi murabahah berasal dari kata kerja rabiha-

yarbahu yang bermakna untung. Sedangkan secara terminologi fiqh,

murabahah adalah bentuk jual beli barang dengan menyatakan harga

perolehan barang dan keuntungan margin yang ditentukan. Murabahah

adalah bentuk jual beli yang secara khusus masuk dalam bagian macam

jual beli atau ba’i. Dimana jual beli atau ba’i adalah proses transaksi

(ijab dan qobul) atas perpindahan harta dengan harta yang sesuai

dengan syariah.

Murabahah adalah menjual dengan harga asal atau harga pokok

ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati. Dalam prinsip

murabahah ini bank membiayai pembelian barang yang diperlukan

nasabah dengan sistem pembayaran kemudian. Dalam pelaksanaannya

dilakukan dengan cara bank membeli atau memberi surat kuasa kepada

nasabah untuk membelikan barang yang diperlukan atas nama bank.

Selanjutnya pada saat yang sama bank menjual barang tersebut kepada

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

25

nasabah dengan harga pokok ditambah sejumlah keuntungan atau mark

up untuk dibayar oleh nasabah pada jangka waktu tertentu, sesuai

kesepakatan (Martono, 2002:100).

Pembiayaan murabahah telah diatur dalam Fatwa Dewan Syariah

Nasional (DSN) No 04/DSN-MUI/IV/2000. Dalam Fatwa tersebut

disebutkan ketentuan umum murabahah meliputi:

1. Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas

riba;

2. Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh syariah Islam;

3. Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang

yang telah disepakati kualifikasinya;

4. Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank

sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba;

5. Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara hutang;

6. Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah

(pemesan) dengan harga jual senilai harga plus keuntungan. Dalam

kaitan ini bank harus memberi tahu secara jujur harga pokok

barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan;

7. Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut

pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati;

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

26

8. Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad

tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus dengan

nasabah; dan

9. Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli

barang dari pihak ketiga, akad jual beli harus dilakukan setelah

barang, secara prinsip menjadi milik bank.

Aturan yang dikenakan kepada nasabah murabahah dalam Fatwa

Dewan Syariah Nasional (DSN) No 04/DSN-MUI/IV/2000. adalah

sebagai berikut:

1. Nasabah mengajukan permohonan dan perjanjian pembelian suatu

barang atau aset kepada bank;

2. Jika bank menerima permohonan tersebut ia harus membeli

terlebih dahulu aset yang dipesannya secara sah dengan pedagang;

3. Bank kemudian menawarkan aset tersebut kepada nasabah dan

nasabah harus menerima (membelinya) sesuai dengan perjanjian

tersebut mengikat, kemudian kedua belah pihak harus membuat

kontrak jual beli;

4. Dalam jual beli ini bank dibolehkan meminta nasabah untuk

membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal

pemesan;

5. Jika nasabah kemudian menolak membeli barang tersebut, biaya

riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut;

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

27

6. Jika nilai uang muka kurang dari kerugian yang harus ditanggung

oleh bank, bank dapat meminta kembali sisa kerugiannya kepada

nasabah; dan

7. Jika uang muka memakai kontrak ‘urbun sebagai alternatif dari

uang muka, maka:

a. Jika nasabah memutuskan untuk membeli barang tersebut, ia

tinggal membayar sisa harga; dan

b. Jika nasabah batal membeli, uang muka menjadi milik bank

maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat

pembatalan tersebut, dan jika uang muka tidak mencukupi,

nasabah wajib melunasi kekurangannya.

b. Dasar Hukum

Al-Qur’an

1. QS. An-Nisaa :29

...

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salingmemakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecualidengan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.

2. QS: Al-Baqarah: 275

... ... Dan Allah SWT telah menghalalkan jual beli danmengharamkan riba.

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

28

Hadist

Dari Shaleh bin suhaib r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda,“Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secaratangguh, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandumdengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual” (H.RIbnu Majah).

Ijma’:

Umat Islam telah berkonsensus tentang keabsahan jual beli,karena manusia sebagai anggota masyarakat selalu membutuhkanapa yang dihasilkan dan dimiliki oleh orang lain. Oleh karena itujual beli adalah salah satu jalan untuk mendapatkannya secarasah. Dengan demikian mudahlah bagi setiap individu utnukmemenuhi kebutuhannya.

c. Rukun dan Syarat

Menurut Sudirman, Mansyur, Sulhan, Zubair dan al-Hakim

(2008:159) rukun adalah unsur-unsur yang membentuk sesuatu,

sehingga sesuatu itu terwujud karena adanya unsur-unsur tersebut yang

membentuknya. Dalam fiqh Islam, transaksi terbentuk karena adanya

unsur-unsur atau rukun-rukun yang membentuknya. Menurut para ahli

hukum Islam kontemporer, rukun yang membentuk akad itu ada

empat, yaitu:

1. Para pihak yang membuat transaksi;

2. Pernyataan kehendak para pihak;

3. Objek transaksi; dan

4. Tujuan transaksi.

Dalam literatur fiqh Islam telah disebutkan bahwa syarat yang

dapat membentuk sebuah transaksi dalam praktik mualamah dapat

dikategorikan menjadi delapan syarat yaitu:

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

29

1. Tamyis;

2. Berbilang Pihak;

3. Persesuaian ijab qobul;

4. Kesatuan majelis transaksi;

5. Objek transaksi dapat diserah terimakan;

6. Objek transaksi dapat ditentukan;

7. Objek transaksi dapat ditransaksikan; dan

8. Tujuan transaksi tidak bertentangan dengan syara’.

4. Analisis Terhadap Kelayakan Suatu Pembiayaan

Menurut Kasmir (2008:110-111) analisis kelayakan pembiayaan adalah

suatu kegiatan penelitian secara mendalam terhadap suatu usaha untuk

mengetahui layak atau tidaknya usaha tersebut dijalankan dan menentukan

seberapa besar keuntungan atau kerugian yang akan timbul dari usaha

tersebut. Pembiayaan yang diberikan kepada suatu usaha merupakan

sumber pendapatan besar dalam operasional lembaga keuangan. Namun

selain dapat mendatangkan keuntungan, pembiayaan juga mengandung

tingkat resiko yang bervariasi dan dapat mengganggu likuiditas lembaga

keuangan tersebut.

a. Prinsip-prinsip Pemberian Pembiayaan

Menurut Abdul (2008:196-198) dalam melakukan penilaian kriteria-

kriteria serta aspek penilaian tetap sama. Begitu pula dengan ukuran-

ukuran yang ditetapkan sudah menjadi standar penilaian setiap bank.

Biasanya kriteria penilaian nasabah yang harus dilakukan oleh bank untuk

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

30

mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan dengan

analisis 5C dan 7P.

Prinsip analisis pembiayaan oleh calon nasabah 5C adalah:

1. Character atau Watak (calon) nasabah

Dilihat dari kejujuran lewat investigasi yang dilakukan oleh Maker,

keadaan lingkungan keluarga (calon) nasabah, dan riwayat

peminjaman yang telah lalu (apabila pernah melakukan pembiayaan).

Selain itu hal yang terpenting yang harus diperhatikan adalah adanya

unsur kemauan dari (calon) nasabah untuk melunasi pembiayaan yang

diberikan oleh lembaga keuangan atau lembaga pembiayaan syariah

yang bersangkutan.

Menurut Zulkifli (2003: 145) untuk memperkuat data character dapat

dilakukan hal-hal:

a. BI (Bank Indonesia) Checking,

Bi Checking dilakukan untuk mengetahui riwayat pembiayaan

yang telah diterima oleh nasabah berikut status nasabah yang

diterapkan oleh BI. Tunggakan pinjaman nasabah di bank lain juga

memberikan indikasi yang buruk terhadap karakter nasabah.

b. Bank Checking

Bank Checking dilakukan secara personal antara sesama Officer

bank, baik dari bank yang sama maupun bank yang berbeda.

Biasanya setiap Officer memiliki pengalaman tersendiri dalam

berhubungan dengan calon nasabah. Tunggakan pinjaman di bank

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

31

lain juga memberikan indikasi yang buruk terhadap karakter

nasabah.

c. Trade Checking

Analisa dilakukan terhadap usaha-usaha sejenis, pesaing, pemasok,

dan konsumen. Pengalaman kemitraan semua pihak terkait pasti

meninggalkan kesan tersendiri yang dapat memberikan indikasi

tentang karakter calon nasabah, terutama masalah keuangan seperti

cara pembayaran.

2. Capital atau Modal (calon) nasabah

Dalam modal ini yang dilihat adalah jumlah dana yang diperlukannya

atau menjalankan kegiatan usahanya. Dengan kata lain, (calon)

nasabah dalam mengajukan permohonan pembiayaan pun harus

memiliki setidaknya uang muka untuk membuka rekening yang akan

digunakan sebagai cara pelunasan pembiayaan nantinya.

3. Capacity atau Kemampuan (calon) nasabah.

Kemampuan (calon) nasabah untuk melunasi pembiayaan yang

diberikan oleh LKS, dilihat dari usaha (calon) nasabah yang menjadi

sumber pelunasan pembiayaan dimaksud. Disini pihak bank harus

benar-benar memperhitungkan aspek-aspek yang ada antara lain: aspek

hukum, pemasaran, keuangan, manajemen, dan analisis mengenai

dampak lingkungan.

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

32

4. Condition atau Kondisi Ekonomi Makro

Melihat faktor-faktor luar (ekonomi makro) yang mungkin terjadi dan

dapat mempengaruhi kegiatan usaha calon nasabah yang menjadi

sumber pelunasan dari pembiayaan Bank/LKS (Lembaga Keuangan

Syari’ah) yang diberikan kepadanya.

5. Collateral atau agunan (calon) nasabah

Dalam hal pembiayaan murabahah yang dijadikan sebagi agunan

adalah obyek dari pembiayaan murabahah itu sendiri. Namun apabila

dari obyek pembiayaan murabahah tersebut dirasa tidak dapat

mencukupi pembiayaan, maka bank dapat meminta barang lain untuk

dijadikan agunan tambahan. Nilai dari agunan itu sendiri harus dapat

menutupi jumlah dari pembiayaan yang dimohon oleh calon nasabah.

Menurut Kasmir (2008:110-111) penilaian pembiayaan dengan metode

analisis 7P adalah:

1. Personality

Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya

sehari-hari maupun masa lalunya. Personality juga mencakup sikap,

emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi masalah.

2. Party

Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau

golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas serta

karakternya. Sehingga nasabah dapat digolongkan ke golongan tertentu

dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

33

3. Purpose

Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil pembiayaan,

termasuk jenis pembiayaan yang diinginkan nasabah. Tujuan

pengambilan pembiayaan dapat bermacam-macam.

4. Prospect

Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang

menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospect

atau sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas

pembiayaan yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya bank

yang rugi, tetapi juga nasabah.

5. Payment

Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan

pembiayaan yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk

pengembalian pembiayaan.

Semakin banyak sumber penghasilan debitur, akan semakin baik.

Dengan demikian, jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi

oleh sektor lainnya.

6. Profitability

Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari

laba. Profitability diukur dari periode ke periode apakah akan tetap sama

atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan pembiayaan

yang akan diperoleh.

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

34

7. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan

mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang

atau orang atau jaminan asuransi.

b. Aspek-aspek dalam Penilaian Pembiayaan

Disamping menggunakan 5C dan 7P, maka penilaian suatu

pembiayaan layak atau tidak untuk diberikan pembiayaan dapat dilakukan

dengan menilai seluruh aspek yang ada. Penilaian dengan seluruh aspek

yang ada dikenal dengan nama studi kelayakan bisnis Islam. Penilaian

dengan model ini biasanya digunakan untuk proyek-proyek yang bernilai

besar dan berjangka waktu.

Menurut Endraswati (2013:29-30) aspek-aspek yang dinilai antara

lain:

1. Aspek Islam (Syariah) yaitu untuk menentukan apakah produk dan

transaksi yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan Qur’an dan

Hadist;

2. Aspek Pasar yaitu untuk menentukan apakah produk atau bisnis

memiliki potensi pasar sehingga memiliki permintaan;

3. Aspek Teknik yaitu untuk menentukan apakah produk atau bisnis

memiliki ketersediaan bahan, tekhnologi, lokasi, layout yang akan

membuat proses produksi menjadi lancar;

4. Aspek Keuangan yaitu untuk menentukan apakah secara finansial,

produk atau bisnis dapat dilakukan dengan menghitung estimasi

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

35

pendapatan, estimasi biaya, estimasi modal yang dibutuhkan, estimasi

kelayakan bisnis dari sisi keungan, dan evaluasi operasional keuangan;

5. Aspek Sosial Ekonomi yaitu untuk menentukan kemanfaatan produk

atu bisnis pada masyarakat baik dari sisi positif ataupun sisi negatif

produk atau bisnis;

6. Aspek Manajemen yaitu untuk menetukan kelayakan usaha

berdasarkan manajemen dan fungsinya; dan

7. Aspek Dampak Lingkungan yaitu untuk menentukan kelayakan

produk atau bisnis terhadap lingkungannya secara fisik maupun non

fisik.

c. Tujuan dari analisis pembiayaan

Menurut Antonio (2001:160) tujuan dari analisis kelayakan pembiayaan

adalah:

1. Menghindari resiko kerugian

Kerugian yang akan terjadi dimasa depan merupakan suatu ketidak

pastian.

2. Memudahkan perencanaan

Segala informasi yang di dapatkan dari hasil analisis kelayakan

pembiayaan digunakan dalam proses perencanaan sampai operasional

usaha yang akan dilakukan.

3. Memudahkan pengawasan

Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan usaha agar tidak keluar

dari rencana yang telah diterapkan.

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

36

4. Memudahkan pengendalian

d. Prosedur pemberian pembiayaan

Menurut Kasmir (2008:115-119) prosedur pemberian pembiayaan secara

umum dapat dibedakan antara peminjam perseorangan dengan peminjam

oleh suatu badan hukum, kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya

apakah untuk konsumtif atau produktif.

1. Pengajuan berkas-berkas

Dalam hal ini pemohon mengajukan permohonan pembiayaan yang

dituangkan dalam suatu proposal. Kemudian dilampiri dengan berkas-

berkas lainnya yang dibutuhkan. Pengajuan proposal pembiayaan

hendaknya yang berisi antara lain sebagai berikut:

a. Latar belakang perusahaan seperti riwayat hidup singkat

perusahaan, jenis bidang usaha, identitas perusahaan, nama

pengurus berikut pengetahuan dan pendidikannya, perkembangan

perusahaan serta realisasinya dengan pihak-pihak pemerintah dan

swasta.

b. Maksud dan Tujuan

Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau meningkatkan

kapasitas produksi atau mendirikan pabrik baru (perluasan) serta

tujuan lainnya.

c. Besarnya pembiayaan dan jangka waktu

Dalam hal ini pemohon menentukan besarnya jumlah pembiayaan

yang ingin diperoleh dan jangka waktu pembiayaannya. Penilaian

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

37

kelayakan besarnya pembiayaan dan jangka waktunya dapat kita

lihat dari cash flow serta laporan keuangan (neraca dan laba rugi)

tiga tahun terakhir. Jika dari hasil analisis tidak sesuai dengan

permohonan, maka pihak bank tetap berpedoman terhadap hasil

analisis mereka dalam memutuskan jumlah pembiayaan dan jangka

waktu pembiayaan yang layak diberikan kepada si pemohon.

d. Cara pemohon mengembalikan pembiayaan, dijelaskan secara rinci

cara-cara nasabah dalam mengembalikan, apakah dari penjualan

atau cara lainnya.

e. Jaminan, hal ini merupakan jaminan untuk menutupi segala resiko

yang mungkin terjadi.

2. Penyelidikan berkas

Untuk mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah lengkap sesuai

persyaratan dan benar.

3. Wawancara 1

Merupakan penyelidikan kepada calon peminjam dengan langsung

berhadapan dengan calon peminjam, untuk meyakinkan apakah

berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap seperti dengan bank

inginkan. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan dan

kebutuhan nasabah yang sebenarnya. Hendaknya dalam wawancara ini

dibuat serilek mungkin sehingga diharapkan hasil wawancara akan

sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

38

4. On the spot

Merupakan kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau

berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau jaminan. Kemudian

hasil on the spot dicocokkan dengan hasil wawancara 1. Pada saat

hendak melakukan on the spot hendaknya jangan diberitahu kepada

nasabah. Sehingga apa yang kita lihat di lapangan sesuai dengan

kondisi yang sebenarnya.

5. Wawancara II

Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-

kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan.

Catatan yang ada pada permohonan dan pada saat wawancara 1

dicocokkan dengan pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan

mengandung suatu kebenaran.

6. Keputusan Pembiayaan

Keputusan pembiayaan dalam hal ini adalah menentukan apakah

pembiayaan akan diberikan atau ditolak, jika diterima, maka

dipersiapkan administrasinya, biasanya keputusan pembiayaan yang

akan mencakup:

a. Jumlah uang yang diterima;

b. Jangka waktu pembiayaan; dan

c. Biaya-biaya yang harus dibayar.

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

39

Keputusan pembiayaan biasanya merupakan team. Begitu pula bagi

pembiayaan yang ditolak, maka hendaknya dikirim surat penolakan

sesuai dengan alasan masing-masing.

7. Penandatanganan akad pembiayaan

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari diputuskannya pembiayaan,

maka sebelum pembiayaan dicairkan maka terlebih dulu calon nasabah

menandatangani akad pembiayaan, mengikat jaminan dengan hipotek

atau surat perjanjian atau pernyataan yang dianggap perlu.

Penandatanganan dilaksanakan:

a. Antara bank dengan debitur secara langsung; dan

b. Dengan melalui notaris.

8. Penyaluran/ penarikan dana

Adalah pencairan atau pengambilan uang dari rekening sebagai

ketentuan sekaligus atau secara bertahap.

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

40

BAB III

LAPORAN OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum BPRS Sukowati Sragen

BPRS Sukowati Sragen beroperasi sejak 2 Juni 2008 dengan bentuk

Badan Hukum Perusahaan Daerah (perda No 7 Tahun 2007 tentang

Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (PD BPRS)

Kabupaten Sragen tanggal 15 Agustus 2007 dan keputusan gubernur Bank

Indonesia Nomor: 10/36/KEP.GBI/DGS/2008 tentang pemberian ijin usaha

PD. BPRS Sragen tanggal 12 Mei 2008, namun sejak 2 November 2009

bentuk Badan Hukum dan nama berubah menjadi Perseroan Terbatas Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah (PT BPRS) Sukowati Sragen berdasarkan:

a. Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

tanggal 16 Juli 2008.

b. Perda No. 4 Tahun 2009 tentang perubahan nama dan Bentuk Badan

Hukum PD BPRS Sragen menjadi PT BPRS Sukowati Sragen tanggal

16 Mei 2009.

c. Akte Nomor 15 Notaris Sunartitiningsih, SH tanggal 9 Juni 2009.

d. Pengesahan Menkum dan HAM Nomor: AHU-41113.A.H.01.01.

Tahun 2009 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 24

Agustus 2009.

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

41

e. Surat Bank Indonesia Nomor 11/50/DPbS/PadBS/Slo tentang

Persetujuan Ijin Usaha Perubahan Bentuk Badan Hukum tanggal 28

Oktober 2009.

BPRS Sukowati Sragen berupaya untuk menjadi solusi dalam

bermuamalah yang berdasarkan prinsip syariah dengan terus

mengembangkan produk dan pelayanan kepada masyarakat serta

membangun kemitraan dengan Pemerintah, Swasta dan Non Pemerintah

dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat bumi Sukowati dan

sekitarnya, dengan harapan dalam 7 tahun mampu membuka kantor cabang

di Eks Karisidenan Surakarta (Subosuka Wonosraten)

BPRS Sukowati Sragen telah membuka kantor cabang di beberapa

daerah. Cabang yang pertama didirikan pada tanggal 3 November 2010 di

Boyolali, kedua didirikan di Gemolong pada tanggal 28 Oktober 2011.

Ketiga didirikan di Wonogiri pada tanggal 12 Desember 2012, keempat

didirikan di kabupaten Karanganyar tanggal 12 November 2013, dan

kelima membuka kantor kas di Grobogan pada tanggal 19 Maret 2014.

B. Visi dan Misi

Visi :

“Terwujudnya Lembaga Keuangan yang Sehat, Kuat, dan Istiqomah

dengan Prinsip Syariah untuk Kemaslahatan Masyarakat.”

Misi:

1. Terciptanya tatakelola dan sistem perbankan berdasarkan prinsip

syariah yang sehat, kuat dan efisien;

Page 54: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

42

2. Terwujudnya kesadaran umat Islam dalam menjalankan muamallah

berdasarkan prinsip syariah;

3. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan berdasarkan

prinsip syariah; dan

4. Terjalinnya kerjasama yang harmonis antara pemerintah, masyarakat

dan lembaga non pemerintah dalam rangka mempercepat

pembangunan daerah.

Page 55: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

43

Bagan 3.1 Struktur Organisasi BPRS Sukowati Sragen

Sumber: SOP BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali

Page 56: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

44

C. Susunan Manajemen BPRS Sukowati Sragen

1. Dewan Komisaris

Komisaris Utama : H. Musdiman, SE. MM

Komisaris : Drs. Ruwiyatmo, MM

Soemarsono, SE.MM

2. Dewan Pengawas Syariah

Ketua : Drs. H. Soeparyo, M.Ag

Anggota : KH Minanul Aziz, S.Ag.M.Ud

3. Direksi

Direktur Utama : Sunaryo

Direktur : Fakhruddin Nur, S.Si

4. Kabag Operasional : Wulaningsih SE

5. Kabag Marketing : Adhi Haryanto

6. Kabag SDM : Hajar Faradian

7. Kacab (Pincab Boyolali) : Pariyono SE.

8. Customer service : Wahyu Nur Hidayah S.Pt

9. Teller : Nur Hidayah S.Kom

10. Accounting : Ummu Hanik SE.Sy

11. Account Officer : Effendi S.Pd

Agus Nursalim A.md

M. Rosyid A.md

Widiyanta SE

Ariyanto Momon Hanafi M.E

Page 57: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

45

Sri Widati S.Pd

12. Cleaning service : Fian Dwi Raharjo A.md

D. Tugas dan Wewenang Jabatan di BPRS Sukowati Sragen

1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertugas dalam pengawasan intern bank dan

memberikan arahan dalam pelaksanaan tugas Direksi agar tetap

mengikuti kebijakan perseroan dan ketentuan yang berlaku.

Tugas- tugas pokok Dewan Komisaris adalah:

a. Mempertimbangkan, menyempurnakan dan mewakili pemegang

saham dalam memutuskan perumusan kebijaksanaan umum yang

baru yang diusulkan oleh Direksi untuk dilaksanakan pada masa

yang akan datang;

b. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham dalam hal

pembebasan tugas dan kewajiban Direksi;

c. Mempertimbangkan dan menyetujui rencana kerja tahunan yang

diusulkan Direksi;

d. Mempertimbangkan dan memutuskan permohonan pembiayaan

yang jumlahnya melebihi batas maksimal kewenangan Direksi;

e. Memberikan penilaian atas neraca dan perhitungan rugi/laba

tahunan, serta laporan-laporan berkala lainnya yang disampaikan

oleh Direksi;

Page 58: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

46

f. Memberikan persetujuan tentang pengikatan perseorangan sebagai

penanggung, penggadaian serta penjualan, baik untuk barang

bergerak maupun tidak bergerak kepunyaan perseroan;

g. Menyetujui semua hal yang menyangkut perubahan modal dan

pembagian laba;

h. Menyetujui semua hal yang menyangkut perubahan modal dan

pembagian laba;

i. Menandatangani surat-surat saham yang telah diberi nomor urut

sesuai anggaran dasar perseroan; dan

j. Menyetujui pembagian tugas dan kewajiban diantara anggota

Direksi.

Wewenang Dewan Komisaris adalah:

a. Memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang

dipergunakan atau tempat lain yang dipergunakan atau dikuasai

oleh perseroan dan berhak memeriksa buku-buku, surat-surat,

bukti-bukti, memeriksa dana mencocokkan keadaan uang kas dan

lain sebagainya serta mengetahui segala tindakan yang telah

dijalankan oleh Direksi;

b. Membebastugaskan untuk sementara waktu seorang atau lebih

anggota Direksi, jikalau ia (mereka) bertindak bertentangan dengan

anggaran dasar atau melalaikan kewajiban atau karena hal-hal yang

penting lainnya;

Page 59: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

47

c. Pemberhentian tugas sementara itu harus diberitahukan kepada

yang bersangkutan, disertai alasan-alasan yang menyebabkan

tindakan itu; dan

d. Melakukan kegiatan pengelolaan perusahaan atas seluruh bidang

dan aspek berdasarkan amanat komisaris dan rapat umum

pemegang saham yang dijabarkan dalam program kerja dan

anggaran.

2. Dewan Pengawas Syariah

Dewan Pengawas Syariah bertugas melakukan penilaian dan

pengawasan atas seluruh kegiatan operasional perusahaan yang akan

ditawarkan dalam rangka menghimpun dan menyalurkan dana dari dan

untuk masyarakat, agar berjalan sesuai dengan syariah Islam yang

dituangkan dalam bentuk keputusan atau fatwa dengan merujuk pada

fatwa Dewan Syariah Nasional.

Tugas – tugas pokok Dewan Pengawas Syariah adalah:

a. Memberikan pedoman prinsip-prinsip muamalah sebagai landasan

operasi terutama berkaitan dengan penghimpunan dan penyaluran

dana serta kegiatan yang berkaitan dengan syariah;

b. Mengusulkan perbaikan seandainya suatu produk maupun kegiatan

operasional yang telah/sedang dijalankan dinilai bertentangan

dengan syariah;

c. Bertanggung Jawab atas pengawasan terhadap terhadap operasional

bank agar sesuai dengan syariah; dan

Page 60: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

48

d. Menyampaikan laporan hasil pengawasan syariah sekurang-

kurangnya setiap 6 (enam) bulan kepada Direksi, Komisaris,

Dewan Syariah Nasional dan Bank Indonesia.

Wewenang Dewan Pengawas Syariah adalah mengawasi jalannya

operasional perusahaan diantaranya dengan meminta dokumen dan

penjelasan langsung dari satuan kerja BPR Syariah serta ikut dalam

pembahasan intern termasuk dalam pembahasan komite pembiayaan.

Tanggung Jawab dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Pengawas

syariah bertanggung jawab langsung kepada pemegang saham pada

saat dilakukannya RUPS.

3. Direksi

Direksi sebagai manajemen puncak bertanggung jawab dalam

pengelolaan perusahaan secara menyeluruh sebagaimana diamanatkan

oleh komisaris berdasarkan rapat umum pemegang saham, dan dengan

demikian melakukan fungsi manajemen secara keseluruhan.

Tugas-tugas pokok Direksi adalah:

a. Mempersiapkan dan merencanakan program kerja dan anggaran

perusahaan berdasarkan amanat komisaris dan rapat umum

pemegang saham sesuai dengan visi dan misi perusahaan;

b. Melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan program kerja dan

anggaran yang telah disepakati, dan merupakan komitmen dan

amanat komisaris dan rapat umum pemegang saham;

Page 61: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

49

c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan

operasional perusahaan, termasuk melakukan evaluasi, analisis dan

tindakan-tindakan yang harus dilakukan agar jalannya kegiatan

usaha tidak menyimpang dari rencana kerja yang telah disepakati,

dan ketentuan-ketentuan yang tekait dengan bidang usaha

perusahaan;

d. Memberikan supervisi, koordinasi dan arahan kepada seluruh staf

karyawan dalam melakukan pengelolaan perusahaan agar dapat

mencapai hasil sebagaimana diamanatkan dalam rencana program

kerja dan anggaran perusahaan;

e. Mempersiapkan dan menyusun organisasi dan personalia dalam

rangka melakukan kegiatan perusahaan sesuai dengan target dan

sasaran yang ditetapkan;

f. Menyampaikan laporan-laporan atas pelaksanaan tugas-tugas

kegiatan operasional perusahaan kepada komisaris;

g. Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan seluruh

biaya yang terjadi sebagai akibat kegiatan operasional perusahaan

agar terjaga efektifitas dan efisiensinya;

h. Melakukan pembinaan dan peningkatan serta pengembangan SDM

secara keseluruhan agar senantiasa terjaga kualitas dan

kuantitasnya; dan

Page 62: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

50

i. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan

dengan fungsi dasar jabatannya yang belum dijabarkan dalam

tugas-tugas pokok di atas.

Wewenang Direksi adalah:

a. Melakukan kegiatan pengelolaan perusahaan atas seluruh bidang

dan aspek berdasarkan amanat komisaris dan rapat umum

pemegang saham yang dijabarkan dalam program kerja dan

anggaran;

b. Mewakili perusahaan baik keluar maupun ke dalam untuk urusan

atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dan untuk kepentingan

perusahaan; dan

c. Membuat keputusan dan atau kebijaksanaan perusahaan dengan

tetap berpegang pada ketentuan, dan peraturan serta program kerja

dan anggaran yang telah disetujui oleh komisaris dan merupakan

komitmen seluruh staff/karyawan perusahaan.

Tanggung Jawab: Dalam melaksanakan tugasnya, direksi

bertanggung jawab langsung kepada komisaris dan rapat umum

pemegang saham.

4. Kabag Operasional

Kabag Operasional berfungsi sebagai penanggung jawab dalam

pelaksanaan kegiatan operasional khususnya yang berkaitan dengan

pengadministrasian dan pengelolaan kegiatan tugas- tugas pokok.

Page 63: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

51

Operasional yang meliputi kegiatan layanan nasabah/customer service,

teller/kasir, akunting serta kegiatan administrasi tabungan dan

deposito.

a. Melakukan supervisi, koordinasi dan arahan mengenai pengelolaan

pencatatan transaksi keuangan nasabah secara tertib, teratur,

sistematis dan benar yang dilakukan unit-unit kerja yang berada

dibawah supervisi nya;

b. Melakukan supervisi, koordinasi dan arahan atas pelaksanaan

pembayaran dan penyetoran uang nasabah;

c. Melakukan supervisi, koordinasi, dan arahan dalam rangka

penyediaan dan pengelolaan uang kas untuk kepentingan

operasional sesuai ketentuan yang telah dietapkan;

d. Melakukan supervisi, koordinasi, arahan dalam penyelesaian

permohonan nasabah dalam hubungannya dalam penjualan produk

dan jasa;

e. Mengusahakan secara aktif bertambahnya nasabah-nasabah baru;

f. Melakukan koordinasi, dan memberikan arahan dalam pelaksanaan

layanan kepada nasabah agar hubungan yang telah terjalin

berkesinambungan dan saling menguntungkan;

g. Melaksanakan agenda administrasi operasi di bidang tabungan,

tabungan, tagihan lainnya serta jasa-jasa lainnya;

h. Melakukan pengawasan dan penelitian atas semua kegiatan di unit

kerjanya agar sesuai dengan ketentuan, melakukan pencegahan

Page 64: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

52

timbulnya kesalahan dalam pelaksanaan tugas di unit kerjanya serta

membuat laporan atas hasil pengamatan yang dilakukan bila

dianggap perlu;

i. Bertanggungjawab untuk mengawasi dan mengendalikan biaya

yang terjadi dibawah lingkungan kewenangannya;

j. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan

dengan fungsi dasar jabatannya yang belum dijabarkan dalam

tugas-tugas pokok diatas;

k. Menghimpun data keuangan dan non keuangan dan seluruh unit

kegiatan untuk diolah menjadi sistem pusat dan informasi;

l. Membuat laporan ke manajemen/direksi dan pihak lainnya atas

pelaksanaan tugas, pertumbuhan dan perkembangan transaksi

tabungan; dan

m. Melakukan pendaftaran user profile dan user facility untuk setiap

pengguna sistem komputer perusahaan, serta fungsi-fungsi security

lainnya pada sistem komputer.

5. Kabag Marketing

Kabag Marketing bertanggung jawab dalam pengelolaan

perusahaan secara menyeluruh sebagaimana diamanatkan oleh

komisaris berdasarkan rapat umum pemegang saham, dan dengan

demikian melakukan fungsi manajemen berkaitan dengan marketing

(pembiayaan) dan adm legal.

Page 65: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

53

Tugas – tugas pokok Kabag Marketing adalah:

a. Mempersiapkan dan merencanakan program kerja dan anggaran

perusahaan berkaitan dengan bidang marketing dan administrasi

dan legal berdasarkan amanat komisaris dan rapat umum pemegang

saham sesuai dengan visi dan misi perusahaan;

b. Melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan program kerja dan

anggaran yang telah disepakati, dan merupakan komitmen dan

amanat komisaris dan rapat umum pemegang saham;

c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan

operasional perusahaan di bidang marketing dan administrasi legal,

termasuk melakukan evaluasi, analisis dan tindakan-tindakan yang

harus dilakukan agar jalannya kegiatan usaha tidak menyimpang

dari rencana kerja yang telah disepakati, dan ketentuan-ketentuan

yang terkait dengan bidang usaha perusahaan;

d. Memberikan supervisi, koordinasi dan arahan kepada seluruh staf

karyawan pada unit atau divisi marketing dan administrasi legal

dalam melakukan pengelolaan perusahaan, agar dapat mencapai

hasil sebagaimana diamanatkan dalam rencana program kerja dan

anggaran perusahaan;

e. Mempersiapkan dan menyusun organisasi dan personalia dalam

rangka melakukan kegiatan perusahaan sesuai dengan target dan

sasaran yang ditetapkan;

Page 66: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

54

f. Menyampaikan laporan-laporan atas pelaksanaan tugas-tugas

kegiatan operasional perusahaan kepada direktur utama berkaitan

dengan marketing dan adm legal;

g. Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengendalikan seluruh

anggaran dan kegiatan marketing dan administrasi legal agar

terjaga efektifitas dan efisiennya;

h. Melakukan pembinaan dan peningkatan serta pengembangan SDM

marketing dan administrasi legal secara keseluruhan agar

senantiasa terjaga kualitas dan kuantitasnya; dan

i. Melaksanakan tugas dan pekerjaaan lain yang masih berkaitan

dengan fungsi dasar jabatannya yang belum dijabarkan dalam

tugas-tugas pokok di atas.

Wewenang Kabag Marketing adalah:

a. Melakukan kegiatan pengelolaan perusahaan atas bidang marketing

dan administrasi legal berdasarkan amanat komisaris dan rapat

umum pemegang saham yang dijabarkan dalam program kerja dan

anggaran;

b. Mewakili perusahaan baik keluar maupun ke dalam untuk urusan

atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dan untuk kepentingan

perusahaan sesuai mandat direktur utama;

c. Membuat keputusan dan atau kebijakan perusahaan berkaitan

dengan bidang marketing dan administrasi legal dengan

persetujuan direktur utama dengan tetap berpegang pada ketentuan,

Page 67: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

55

dan anggaran yang telah disetujui oleh komisaris dan merupakan

komitmen seluruh staf/karyawan perusahaan;

Kabag marketing bertanggung jawab langsung kepada direktur utama.

6. Kabag SDM/HRD

Kabag SDM/HRD berfungsi sebagai:

1. Sebagai unit kerja yang berfungsi dalam melaksanakan penyediaan

kebutuhan sarana dan prasarana pendukung kegiatan operasi

perusahaan; dan

2. Sebagai unit kerja yang berfungsi dalam pelaksanaan dan

pelayanan kepegawaian meliputi kegiatan sejak proses perencanaan

kebutuhan pegawai, proses rekruitment dan seleksi, penempatan

dan kesejahteraan pegawai, peningkatan kualitas pegawai melalui

pendidikan dan pelatihan, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan

pelayanan dan permasalahan kepegawaian, termasuk pemutusan

hubungan kerja dan akibat hukumnya.

Tugas tugas pokok Kabag SDM/HRD adalah:

a. Melakukan perencanaan penyelenggaraan program kerja dan

pengembangan di bidang kepegawaian;

b. Melakukan pembinaan dan pengelolaan segala sesuatu yang

berkaitan dengan masalah kepegawaian, mulai dari penerimaan,

pengelolaan jenjang karier, pembayaran gaji, pemberian fasilitas,

pemberiaan reward dan punishment (perhargaan dan sanksi)

Page 68: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

56

pemberian fasilitas lain, serta pendayagunaan serta kesejahteraan

dan pemutusan hubungan kerja;

c. Mengurus dan menyelenggarakan dan pelatihan serta

pengembangan pegawai dalam rangka meningkatkan kualitas

pegawai;

d. Melakukan pembinaan dan pengelolaan budaya kerja perusahaan

dan melakukan monitoring atas pelaksanaannya;

e. Melakukan kerja sama dengan lembaga lain dalam rangka

menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas;

f. Menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana pendukung kegiatan

operasional perusahaan melalui mekanisme pengadaan yang

obyektif dan tetap berorientasi pada kualitas yang baik;

g. Melakukan pemeliharaan dan pengendalian terhadap seluruh sarana

dan prasarana atau inventaris yang dimiliki oleh seluruh

perusahaan;

h. Menyelenggarakan administrasi dan inventarisasi aktiva tetap dan

inventaris perusahaan;

i. Mempersiapkan sarana untuk keperluan rapat, upacara ,dan

pertemuan dan keperluan lain;

j. Menyelenggarakan komisarisan dan pemeliharaan inventaris

perusahaan;

k. Mengelola barang-barang persediaan, dan mengelola barang-

barang inventaris;

Page 69: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

57

l. Menyelenggarakan tugas-tugas keamanan dan aset perusahaan;

m. Memantau perkembangan dan pengumpulan data informasi

mengenai mutu dan harga pembekalan yang diperlukan;

n. Menyajikan data barang, antara lain mengolongkan barang dan

mengkualifikasikan barang serta menyelenggarakan pembukuan

atau standarisasi barang-barang yang digunakan;

o. Mengusahakan dan menyelenggarakan kas kecil yang jumlahnya

disesuaikan dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku;

p. Bertanggung jawab untuk mengawasi untuk mengawasi dan

mengembalikan biaya yang terjadi di bawah lingkungan

kewenangannya;

q. Membuat laporan manajemen Direksi dan pihak lainnya atas

pelaksanaan tugas, pertumbuhan dan perkembangan unit kerjanya;

r. Melakukan pemantauan dan pengawasan serta melakukan evaluasi

atas efektifitas dan optimalisasi kegiatan unit kerjanya;

s. Melakukan penyusunan anggaran tahunan dalam rangka

pelaksanaan kegiatan sesuai lingkup bidang tugasnya; dan

t. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan

dengan fungsi dasar jabatannya yang belum dijabarkan dalam

tugas-tugas pokok diatas.

Wewenang Kabag SDM/ HRD adalah:

Page 70: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

58

a. Memberikan saran, usul, pendapat atau opini keadaan manajemen

melalui direktur operasional untuk kepentingan perbaikan,

penyempurnaan, dan peningkatan kegiatan unit kerjanya;

b. Melakukan penilaian hasil kerja terhadap staff yang berada di

bawah supervisi; dan

c. Mengajukan usulan pengeluaran biaya-biaya untuk kepentingan

perusahaan sesuai batasan-batasan yang diberikan dalam AD/ART

perusahaan dan ketentuan pengeluaran biaya yang telah digariskan

manajemen, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

peningkatan pelayanan kualitas nasabah.

Kabag SDM bertanggung jawab langsung kepada Kabag Operasional

dan Keuangan.

7. Kepala Cabang

Tugas, wewenang dan tanggung jawab Kepala cabang adalah:

a. Mewakili Direksi dan atas nama perseroan, mengikat perseroan

dengan pihak lain dan pihak lain dengan perseroan sebatas lingkup

kerja Kantor Cabang Boyolali;

b. Bertanggung jawab terhadap operasional kantor cabang dan yang

berhubungan dengan pihak intern dan ekstern perusahaan;

c. Merumuskan dan mengusulkan kebijakan umum kantor cabang

untuk program tahunan yang disetujui oleh Direksi serta disahkan

oleh Dewan Komisaris, agar tercapai tujuan serta kontuinitas

operasional perusahaan;

Page 71: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

59

d. Menyusun dan mengusulkan rencana anggaran cabang dan rencana

kerja tahunan yang disetujui Direksi;

e. Mengajukan Neraca dan Laporan Rugi/Laba tahunan serta laporan-

laporan berkala lainnya kepada Direksi untuk mengetahui

perkembangan kantor cabang bank;

f. Memberi persetujuan atas penggunaan formulir-formulir dan

dokumen-dokumen lainnya kantor cabang;

g. Menyusun dan memutuskan pembiayaan yang diberikan sebatas

maksimum dan selebihnya atas persetujuan Direksi dan Komisaris.

h. Persetujuan pengeluaran biaya rutin maksimum dan selebihnya atas

persetujuan Direksi; dan

i. Pembelian investasi dan perlengkapan kantor cabang atas

persetujuan Direksi. Mengamankan harta kekayaan perseroan agar

terlindungi dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan, dan

kerusakan.

8. Teller

Teller bertanggungjawab atas pelaksanaan penerimaan setoran

dan pembayaran tunai atau pemindahbukuan nasabah, dan

bertanggungjawab atas penyimpanan kas dan pengadministrasiannya.

Tugas- tugas pokok Teller adalah:

a. Melayani pembayaran dan penyetoran uang nasabah sesuai dengan

wewenang yang diberikan;

Page 72: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

60

b. Menyediakan uang kas untuk kepentingan operasional sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan;

c. Membuat laporan terhadap transaksi penerimaan dan pengeluaran

kas serta posisi/keadaan uang kas terakhir;

d. Menyelenggarakan kegiatan kantor kas dan penyimpan uang kas;

e. Bertanggungjawab terhadap keamanan kas teller yang menjadi

tanggung jawabnya; dan

f. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan

dengan fungsi dasar jabatannya yang belum dijabarkan dalam

tugas-tugas pokok diatas.

Wewenang Teller adalah:

a. Memberikan saran, usul, pendapat, atau opini kepada manajemen

untuk kepentingan perbaikan, penyempurnaan, dan pengembangan

kegiatan kas dan teller cabang;

b. Menolak pengeluaran kas apabila tidak ada bukti-bukti pendukung

yang kuat dan tidak memenuhi syarat serta keabsahan transaksi;

c. Mengetahui kode brankas tetapi tidak memegang kuncinya ataupun

sebaliknya; dan

d. Mengajukan usulan pengeluaran biaya-biaya untuk kepentingan

perusahaan sesuai dengan batasan-batasan yang diberikan dalam

AD/ART perusahaan dan ketentuan pengeluaran biaya yang telah

digariskan manajemen, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan-

kegiatan peningkatan kualitas kas dan teller.

Page 73: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

61

Teller bertanggung jawab langsung kepada Kadiv layanan nasabah dan

operasional.

9. Layanan nasabah/ Customer Service

Customer Service bertanggung jawab atas pelayanan nasabah

dalam kepentingan pembukuan account tabungan, deposito serta

memberikan informasi berkaitan dengan produk-produk yang dimiliki

oleh perusahaan dengan mengutamakan kualitas layanan demi

kepuasan nasabah.

Tugas – tugas pokok Customer Service adalah:

a. Memberikan penjelasan, keterangan dan petunjuk bagi nasabah

yang akan dan sedang mengadakan hubungan dengan perusahaan,

mengenai jenis, persyaratan dan segala sesuatu tentang produk-

produk jasa yang disediakan oleh perusahaan;

b. Menerima keluhan nasabah dan membantu memberikan solusi

yang dihadapi nasabah dalam berhubungan dengan perusahaan;

c. Melaksanakan pencatatan, pengadministrasian, pendokumentasian,

setiap kegiatan layanan nasabah, meliputi database nasabah,

pendaftaran account tabungan/ deposito nasabah;

d. Melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan, perkembangan dan

mutasi, serta kondisi semua jenis tabungan, untuk selanjutnya

melaporkan kepada manajemen;

e. Menindak lanjuti dan melaporkan komplain nasabah kepada pihak

manajemen;

Page 74: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

62

f. Melakukan evaluasi atas efektifitas optimalisasi kegiatan layanan

nasabah; dan

g. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan

dengan fungsi dasar jabatannya yang belum dijabarkan dalam

tugas-tugas pokok di atas. Dan di setiap pelaksanaan tugasnya,

seksi layanan nasabah agar senantiasa berkoordinasi dengan unit-

unit kerja terkait di dalam kegiatan operasionalnya.

Wewenang Customer Service adalah:

a. Memberikan saran, usul, pendapat atau opini kepada manajemen

komisaris melalui kabag layanan operasional untuk kepentingan

perbaikan, penyempurnaan dan peningkatan kegiatan layanan

nasabah;

b. Memotong biaya administrasi bagi tabungan yang tidak bermutasi

6 bulan (atau sesuai dengan kebijakan);

c. Menutup rekening secara otomatis untuk rekening-rekening yang

saldo nominalnya di bawah saldo minimum;

d. Melakukan pemindah bukuan untuk kasus-kasus tertentu yang

telah ada kebijakannya; dan

e. Mengajukan usulan pengeluaran biaya-biaya untuk kepentingan

perusahaan sesuai dengan batasan-batasan yang diberikan dalam

AD/ART perusahaan dari ketentuan-ketentuan biaya yang telah

digariskan manajemen, khususnya yang berkaitan dengan kegiatan-

kegiatan peningkatan kualitas layanan nasabah.

Page 75: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

63

Layanan nasabah (Customer Service) bertanggung jawab langsung

kepada Unit Operasional.

10. Accounting

Accounting sebagai unit kerja yang melaksanakan pencatatan

transaksi, melakukan proses jurnal, pengadministrasian serta kegiatan-

kegiatan yang menunjang proses tugas akuntansi dan penyampaian

laporan keuangan setiap transaksi kegiatan operasional perusahaan

yang menjadi tanggung jawab unit akuntansi.

Tugas-tugas pokok Accounting adalah:

a. Mendukung (support) penyelenggaraan pembukuan oleh unit-unit

kerja atas transaksi/aktifitas yang terjadi antara lain: memberikan

informasi keuangan, dan pelayanan data (print out) laporan

akuntansi yang dibutuhkan oleh unit-unit kerja lain;

b. Melakukan pencatatan, proses jurnal, verifikasi terhadap transaksi

yang dilakukan bagian lain, dan melakukan proses sistem pada

akhir hari, bulan, dan proses lain yang dibutuhkan agar sistem

dapat memproses pencatatan transaksi sehingga proses posting dan

pembuatan laporan dapat dilakukan otomatis oleh sistem;

c. Menjaga keamanan arsip dan memastikan arsip tersimpan dengan

baik; dan

d. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan

dengan fungsi dasar jabatannya yang belum dijabarkan dalam

tugas-tugas pokok di atas.

Page 76: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

64

Wewenang Accounting adalah:

a. Mengarsipkan dan mengamankan bukti-bukti pembukuan/

transaksi;

b. Meminta kelengkapan administrasi pada pertanggung jawaban

keuangan;

c. Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak- pihak yang tidak

berkepentingan; dan

d. Menerbitkan laporan keuangan atas persetujuan manajer untuk

keperluan publikasi.

Accounting bertanggung jawab langsung kepada unit operasional.

11. Account Officer

Account Officer bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan

pembiayaan sejak proses pencarian nasabah potensial, solitisasi

nasabah, proses permohonan, analisis, sampai dengan pembinaan dan

pengawasan serta pelunasannya.

Tugas-tugas pokok Account Officer adalah:

a. Melakukan kegiatan pembiayaan secara optimal meliputi:

pencairan, nasabah potensial, solitisasi nasabah, memproses

permohonan, analisa pembiayaan, survey lokasi, membuat proposal

pembiayaan dan mengajukannya kepada komite pembiayaan,

mengikuti proses komite sampai dengan kegiatan pembinaan dan

pengawasan;

Page 77: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

65

b. Melakukan perencanaan dan penempatan target pasar sesuai arahan

atasannya;

c. Mengajukan usulan program dan strategi operasionalnya yang

berhubungan dengan pengembangan kegiatan pembiayaan, serta

kegiatan pemberian fasilitas lain yang mendukung kegiatan

perusahaan;

d. Mengusulkan anggaran tahunan dalam rangka pelaksanaan

kegiatan sesuai lingkup bidang tugasnya; dan

e. Melaksanakan tugas dan pekerjaan lain yang masih berkaitan

dengan fungsi dasar jabatannya yang belum dijabarkan dalam

tugas-tugas pokok diatas.

Wewenang Account Officer adalah:

a. Memberikan saran, usul, pendapat, atau opini kepada manajemen

berkaitan pemberian pembiayaan dan fasilitas lainya; dan

b. Mengajukan usulan pengeluaran biaya-biaya untuk kepentingan

perusahaan sesuai dengan batasan-batasan yang diberikan dalam

AD atau ART perusahaan dan ketentuan pengeluaran biaya yang

telah digariskan manajemen, khususnya yang berkaitan dengan

kegiatan-kegiatan pemberian pembiayaan.

Account Officer bertanggung jawab langsung kepada kadiv Marketing.

E. Produk – Produk BPRS Sukowati Sragen

Sistem yang digunakan oleh BPRS Sukowati Sragen baik dalam

produk penghimpunan maupun pembiayaan adalah dengan sistem syariah

Page 78: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

66

(bagi hasil). Produk-produk BPRS Sukowati Sragen terbagi atas produk

penghimpunan dana dan produk penyaluran dana kepada para anggota.

1. Penghimpunan Dana atau Investasi

a. Prinsip Wadiah (Titipan)

Titipan nasabah berbentuk tabungan yang sewaktu-waktu dapat

diambil oleh pemilik dan bebas dari biaya administrasi serta

mendapat bonus pada akhir bulan.

b. Prinsip Mudharabah (Bagi Hasil)

Tabungan nasabah yang dapat diambil pada waktu tertentu dan

umumnya berjangka, nasabah akan memperoleh bagi hasil terhadap

dana investasi. Pengambilan yang tidak sesuai dengan

keperuntukan dan jangka waktunya dikenakan biaya administrasi.

Produk dari prinsip mudharabah adalah deposito yang merupakan

investasi dana nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan

pada waktu tertentu. Nasabah mendapat bagi hasil sesuai nisbah

bagi hasil yang disepati. Adapun jangka waktunya 1, 3, 6, 12 bulan.

2. Produk – Produk Penyaluran Dana

a. Murabahah (Jual Beli)

Murabahah atau jual beli adalah perjanjian jual beli antara bank

dan nasabah di mana harga jual sebesar harga pokok ditambah

margin/keuntungan yang disepakati, dengan sistem pembayaran

secara angsuran berdasarkan jangka waktu tertentu.

Page 79: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

67

b. Isthisna’ (Jual Beli Pesanan Untuk Manufaktur Dari Perumahan)

Adalah jual beli barang dalam bentuk pesanan pembuatan barang

dengan kriteria tertentu di mana pembayaran dapat dilakukan di

depan atau secara angsuran.

c. Salam (Jual Beli Pesanan Untuk Pertanian)

Adalah jual beli barang dalam bentuk pesanan penyediaan barang

dengan kriteria tertentu dan pembayaran dilakukan di depan.

d. Mudharabah (Bagi Hasil)

Adalah perjanjian kerja sama antara bank sebagai pemilik modal

dengan mudhorib (nasabah) yang mempunyai keahlian atau

keterampilan untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan

halal. Hasil keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi

bersama berdasarkan nisbah yang telah disepakati.

e. Musyarakah (Join Venture)

Adalah bank dan nasabah memliki porsi modal tertentu untuk

bekerja sama dalam suatu proyek atau usaha tertentu, dengan porsi

nisbah bagi hasil yang disepakati kedua belah pihak.

f. Ijarah (Sewa)

Adalah perjanjian sewa menyewa barang antara bank atau pemilik

penyewa, untuk memperoleh manfaat atas barang yang disewa,

setelah masa sewa berakhir, maka barang sewaan dikembalikan ke

bank atau pemilik, kecuali sewa beli (IMBT) yaitu sewa yang

berakhir dengan kepemilikan.

Page 80: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

68

g. Multi Jasa

Adalah perjanjian antara bank dengan nasabah untuk memenuhi

kebutuhan nasabah yang tidak dimungkinkan menggunakan akad

pembiayaan di atas (untuk pendidikan, kesehatan, pernikahan,dll)

h. Rahn (Gadai)

Adalah akad menggadaikan barang dari nasabah kepada bank

sehubungan dengan hutang yang diterima nasabah dari bank.

i. Qord (Pinjaman)

Adalah transaksi pinjam meminjam uang yang dapat dibayar atau

ditagih kembali sebesar sejumlah pokok pinjaman tanpa

memperjanjikan imbalan apapun dari penerima pinjaman kepada

pemberi pinjaman.

Page 81: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

69

BAB IV

ANALISIS

A. Proses Kelayakan Pembiayaan Murabahah di BPRS Sukowati Sragen

cabang Boyolali

Dalam penelitian kelayakan pembiayaan murabahah di BPRS Sukowati

Sragen cabang Boyolali penulis melakukan wawancara dengan pihak bank

yaitu Bapak Muhammad Rosyid pada bagian Account Officer pada tanggal 5

Maret 2015. Hasil wawancara tersebut sebagai berikut.

Masyarakat banyak yang menggunakan murabahah karena pembayaran

angsuran yang mudah dan bersifat tetap setiap bulannya. Proses kelayakan

pembiayaan murabahah dan pembiayaan yang lainnya tidak jauh berbeda.

Berikut adalah proses kelayakan pembiayaan di BPRS Sukowati Sragen

cabang Boyolali.

Page 82: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

70

Skema 4.1 Proses Pembiayaan di BPRS Sukowati Sragen

Sumber: SOP BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali

1. Permohonan Pembiayaan

Nasabah mengajukan permohonan secara tertulis kepada BPRS,

pengajuan permohonan dapat dilakukan dengan menggunakan formulir

melalui kantor BPRS atau langsung dengan Acccount Officer. Formulir

untuk mengisi identitas calon nasabah, besarnya pembiayaan yang akan

diajukan, tujuan pembiayaan dan jangka waktu pelunasan. Penentuan

plafon atau jumlah pembiayaan yang dibutuhkan oleh nasabah dapat

PermohonanPembiayaan

Pengumpulan datadan Investigasi

AnalisaPembiayaan

Persetujuan

Pengikatan

Pencairan

Page 83: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

71

berubah, sesuai dengan yang disetujui oleh Direksi. Untuk penentuan

margin ditentukan dengan berdasarkan kegunaan pembiayaan, margin

disini dapat di bernegoisasi dengan Account Officer, antara 18% s.d 20%

dari Plafon. Selain formulir, nasabah wajib melengkapi berkas-berkas

seperti berikut:

Calon nasabah adalah perorangan/karyawan

a. Copy Kartu identitas calon nasabah dan istri/suami yang masih berlaku

Data identitas nasabah dibutuhkan untuk mengetahui legalitas pribadi

serta alamat tinggal calon nasabah. Hal ini terkait dengan alamat

penagihan dan penyelesaian masalah-masalah tertentu dikemudian

hari. Identitas pasangan juga dibutuhkan untuk saksi pengeluaran

tambahan bagi keluarga. Jika nasabah belum mempunyai suami/istri

maka menggunakan KTP orang tua.

b. Copy Surat Nikah atau Cerai (bagi yang telah menikah atau bercerai)

Untuk membuktikan kebenaran ikatan perkawinan atau bercerai

keduanya

c. Copy Kartu Keluarga

Untuk mengetahui jumlah tanggungan keluarga.

d. Slip Gaji atau surat keterangan penghasilan

Sumber penghasilan karyawan adalah gaji bulanan yang sifatnya tetap.

Menganalisis kemampuan bayar calon nasabah yang bekerja sebagai

karyawan dengan melihat slip gaji atau bukti transfer gaji ke rekening

bank karyawan dalam periode minimal 3 bulan terakhir. Yang akan

Page 84: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

72

dicermati adalah gaji yang dibawa pulang (take home pay), bukan total

gaji kotor.

e. Data Jaminan

Untuk mengetahui suatu benda yang dapat menutup jumlah seluruh

kewajiban yang harus diselesaikan serta sebagai alat untuk

menghindari resiko yang mungkin akan terjadi. Jika jaminan

menggunakan sertifikat tanah maka PBB terakhir juga dilampirkan.

Calon nasabah adalah perusahaan berbadan hukum, maka syarat-

syaratnya adalah:

a. Legalitas Usaha

Untuk mengetahui apakah perusahaan telah mendapat pengakuan dari

pemerintah. Hal ini dibutuhkan untuk mencegah pembiayaan terhadap

usaha yang dilarang pemerintah seperti barang terlarang, usaha yang

merusak lingkungan dan lain-lain.

b. Akta pendirian

Untuk mengetahui orang yang berwenang mengambil keputusan

didalam perusahaan.

c. Identitas pengurus

Untuk mengetahui pengalaman para pengurus dalam usaha sejenis.

d. Data jaminan

Untuk mengetahui suatu benda yang dapat menutup jumlah seluruh

kewajiban yang harus diselesaikan serta sebagai alat untuk

menghindari resiko yang mungkin akan terjadi

Page 85: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

73

2. Pengumpulan Data dan Investigasi

Pengumpulan data dan investigasi dilakukan oleh Account Officer

yaitu dengan melakukan wawancara, setelah pengumpulan data serta

berkas-berkas yang telah disyaratkan, pihak bank melakukan wawancara

dengan nasabah untuk mengetahui karakter nasabah secara langsung, dan

mencocokkan data yang telah ditulis dengan cara tanya jawab dengan

nasabah.

3. Analisa Pembiayaan

Analisa pembiayaan dilakukan oleh Account Officer setelah

wawancara dengan calon nasabah, menggunakan metode 5C meliputi:

a. Character (Karakter)

Menilai karakter calon nasabah dari hasil survey dari

narasumber dan dari narasumber lain, misalnya dengan melakukan

pengecekan ke rekan calon nasabah, supplier dan pelanggan, atau

bahkan ke lingkungan sekitar di mana calon nasabah tinggal atau

melakukan usaha. Hal-hal yang akan dilakukan dalam aspek ini adalah

1) Data pengecekan track record di Sistem Informasi Debitur

(SID) Bank Indonesia

Data rekam jejak (track record) kelancaran pembayaran calon

nasabah di perbankan nasional selama 2 tahun terakhir akan

muncul di data ini. Bila calon nasabah pernah mendapatkan

nilai buruk dalam hal kelancaran pembiayaan, Account Officer

harus mencari tahu lebih dalam penyebab dan cara

Page 86: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

74

penyelesaiannya. Jika masalah bersifat sementara dan karakter

calon nasabah masih bertanggung jawab atau kooperatif, serta

sudah diselesaikan dengan bank terkait, proses pembiayaan

baru dapat dilanjutkan. Tetapi jika calon nasabah masih

mempunyai pembiayaan macet/non lancar di bank lain dan

sampai sekarang masih menggantung tidak jelas rencana

penyelesaiannya, sebaiknya usulan pembiayaan baru segera

ditolak.

2) Domisili rumah tinggal calon nasabah

Calon nasabah yang tinggal di rumah kontrakan lebih riskan

untuk berpindah atau tidak diketahui keberadaannya. Oleh

karena itu BPRS Sukowati Sragen lebih memilih nasabah yang

tinggal di rumah milik sendiri yang dibuktikan dengan

dokumen kepemilikan rumah dan pengecekan ke lingkungan

sekitarnya. Akan lebih baik lagi bilamana rumah tinggal itu

juga dijadikan tempat usaha yang sekaligus menjadi jaminan.

Dengan hal itu maka nilai keterikatan nasabah akan semakin

kuat.

3) Keterbukaan dan sikap kooperatif calon nasabah

Pada saat wawancara awal oleh Account Officer akan terlihat

keterbukaan dan kerjasama calon debitur. Dari ucapan verbal

dan sikap bahasa tubuh non-verbal (body languange) akan

Page 87: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

75

dapat melihat tanda-tanda keterbukaan ataukah ketertutupan

calon nasabah.

4) Apakah calon nasabah memiliki hobi negatif

Hobi negatif calon nasabah dapat mempengaruhi usaha

maupun kondisi keuangan, misalnya berjudi, narkoba,

minuman beralkohol, selingkuh, dbs.

5) Keharmonisan rumah tangga calon nasabah

Kondisi rumah tangga yang tidak rukun berpotensi

mengganggu kehidupan pribadi dan usaha. Terlebih bilamana

usaha itu adalah milik suami dan istri, jika mereka bercerai atau

bersengketa di pengadilan, usaha mereka akan terkena

imbasnya, bahkan bisa jadi pembiayaan di BPRS akan macet.

6) Komitmen bayar calon nasabah (pengusaha) kepada supplier

Jika calon nasabah adalah pengusaha, maka penilaian karakter

dapat di cek melalui supplier. Pengecekan meliputi ketepatan

bayar, jumlah omset, tempo pembayaran barang dsb.

7) Kehidupan sosial di lingkungan sekitar

Pengecekan tentang hal ini dapat digali pada lingkungan

tetangga sekitar calon nasabah.

b. Capacity (Kapasitas)

Kapasitas keuangan calon nasabah dihitung dari hasil

wawancara dan pengecekan ulang dari data-data yang didapat atau dari

laporan keuangan yang diberikan. Melihat kapasitas calon nasabah

Page 88: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

76

juga dapat dilihat dari slip gaji yang telah di kurangkan dengan berbagi

biaya yang harus dikeluarkan sehari-hari kemudian hasilnya adalah

gaji bersih. Jika calon nasabah adalah pengusaha maka dapat dilihat

dari omset usaha, dan laporan keuangan.

c. Collateral (Agunan)

Agunan adalah barang atau benda ataupun sesuatu yang dapat

disamakan dengan itu, di mana nilainya dapat diukur baik secara

kuantitatif maupun kualitatif yang diserahkan oleh calon nasabah

peminjam atau nasabah kepada BPRS sebagai jaminan atas fasilitas

pembiayaan atau fasilitas lain yang diperolehnya.

Fungsi agunan adalah alat pengaman atau alat untuk

menghindari resiko akhir yang mungkin akan terjadi atas fasilitas yang

diberikan.

Jenis Nilai jaminan adalah:

1) Nilai taksiran wajar sehat

Adalah nilai yang dihitung berdasarkan penilaian terhadap faktor-

faktor yang secara langsung mempengaruhi nilai barang tersebut.

2) Nilai pasar wajar

Adalah nilai yang terjadi di pasar diakibatkan oleh kekuatan-

kekuatan permintaan dan penawaran pasar.

3) Nilai likuidasi adalah harga yang diperoleh dari suatu aktiva atau

barang yang akan dijual dalam pasar dengan tekanan waktu yang

sangat terbatas untuk mendapatkan pembeli. Besarnya nilai

Page 89: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

77

jaminan adalah untuk setiap pembiayaan yang diberikan nilai

jaminan minimal harus dapat menutup jumlah seluruh kewajiban

pada saat pembiayaan tersebut harus diselesaikan di mana

pencairan jaminan ini merupakan satu-satunya sumber untuk

penyelesaian atau pelunasan pembiayaan.

Jenis jaminan di BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali adalah:

1) Tanah

Sertifikat tanah biasanya digunakan untuk pembiayaan yang lebih

dari Rp 10.000.000,00 (Sepuluh Juta Rupiah) s.d maksimal nilai

jual tanah tersebut.

2) Bangunan

Sertifikat bangunan biasanya digunakan untuk pembiayaan

maksimal nilai jual bangunan tersebut. Sertifikat bangunan tersebut

berupa rumah tinggal, gedung kantor, gedung pabrik, kios atau

toko.

3) Mesin

4) Surat-surat berharga

Surat-surat berharga berupa simpanan (ATM dan Buku tabungan),

deposito berjangka, sertifikat Bank Indonesia, wesel dan promes,

surat tagihan debitur, polis asuransi.

Page 90: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

78

5) Kendaraan bermotor

BPKB kendaraan bermotor biasanya digunakan untuk pembiayaan

maksimal Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dengan

berdasarkan besar nilai jaminan tersebut.

d. Capital (Modal)

Hal-hal yang dilihat dari modal calon nasabah adalah jumlah

modal calon nasabah misalkan uang, perhiasan, kendaraan bermotor,

aktiva tetap (tanah, bangunan dan inventaris).

e. Condition (Kondisi)

Kondisi calon nasabah dilihat dari jumlah tanggungan anak dan

istri, untuk calon nasabah dilihat dari jenis pekerjaan dan lama bekerja.

Jika ada keluarga yang sudah bekerja dapat dicantumkan dalam

penilaian kondisi.

Hasil analis kelayakan pembiayaan 5C tersebut, Account

Officer segera membuat Memo Proposal Pembiayaan agar tidak terjadi

kesalahan yang dapat merugikan BPRS. Memo tersebut diajukan

kepada kepala cabang dan direksi BPRS Sukowati Sragen untuk

mendapatkan persetujuan. Proses analisis kelayakan pembiayaan

tersebut dilakukan secara kualitatif berdasarkan gambaran secara

langsung.

Account Officer sangat berperan aktif dalam penilaian analisa

pembiayaan dengan calon nasabah, maka dari itu diperlukan account

Page 91: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

79

Officer pendamping untuk kebenaran data calon nasabah. Penilaian

analisa pembiayaan sangat berpengaruh terhadap layak atau tidaknya

suatu pembiayaan. Bapak Paryono mengatakan bahwa Account Officer

wajib untuk:

a. Mengetahui harga pasar tentang legalitas jaminan;

b. Dapat menganalisa ke depan;

c. Bertanggung jawab;

d. Professional;

e. Jeli;

f. Mempunyai hubungan baik dengan nasabah; dan

g. Mengetahui kondisi nasabah.

Berikut ini penulis akan memberikan sebuah hasil analisis

pembiayaan dari nasabah BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali

yang melibatkan Bapak Suharto yang bekerja di CV Setiaji. Bapak

Suharto mengajukan pembiayaan pada tanggal 10 April 2015 sebesar

Rp 7.500.000,00 untuk membeli material yang digunakan untuk

membangun rumah yang akan diangsur selama 24 bulan. Dari

pengajuan tersebut penulis melakukan observasi langsung dengan

Account Officer pada saat survey lapangan.

Hasil observasi sebagai berikut:

a. Character = Baik

Bapak Suharto terbuka dalam memberikan informasi, informasi

yang diberikan bapak Suharto sama seperti apa yang tertulis

Page 92: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

80

dalam pengajuan pembiayaan. Berdasarkan tanya jawab

lingkungan sekitar, bapak Suharto mempunyai kepribadian yang

baik, sosialnya tinggi dan taat beribadah.

b. Capacity = Layak

Dilihat dari slip gaji pendapatan per bulan bapak Suharto Rp

2.550.00,00, ditambah penghasilan istri per bulan Rp

1.100.000,00. Total pendapatan sebesar Rp 3.650.000,00 per

bulan. Biaya per bulan untuk makan, pulsa, transportasi, listrik

dan air, biaya anak dan lain-lain sebesar Rp2.850.000,00. Maka

total pendapatan bersih per bulan bapak Suharto sebesar Rp

800.000

c. Capital = Cukup

Kas perbulan senilai Rp 800.000,00 ditambah perhiasan Rp

1.000.00,00 ditambah 3 kendaraan senilai Rp 20.000.000,00

ditambah Aktiva tetap sebesar Rp 150.000.00,00. Total harta yang

dimiliki bapak Suharto senilai Rp 171.800.000,00.

d. Condition= Baik

Bapak Suharto mempunyai tanggungan 2 orang anak, dapat

dilihat di Kartu Keluarga. Bapak Suharto telah bekerja selama 19

tahun di CV Setiaji dan saat ini bapak Suharto sebagai

Koordinator wilayah Jawa Barat.

Page 93: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

81

e. Collateral = Cukup

Surat potong gaji dari bendahara CV Setiaji. Sesuai dengan Mou

dengan BPRS.

4. Committe (persetujuan)

Proses persetujuan merupakan proses penentuan Memo Proposal

Pembiayaan apakah disetujui atau tidak. Jika Memo Proposal disetujui

atau dikatakan layak memo proposal akan ditandatangani oleh pihak

direksi dan pimpinan cabang dengan pertimbangan hasil analisa

pembiayaan yang telah dilakukan oleh Account Officer. Tahap selanjutnya

pihak BPRS akan membuat Surat Pemberitahuan Pembiayaan atau

Piutang (SP3) yang berisi syarat-syarat dan ketentuan yang harus

dipenuhi. SP3 berisi jenis pembiayaan, tujuan pembiayaan, plafon

pembiayaan, margin, harga jual, jangka waktu, angsuran per bulan, biaya

proses data, biaya materai atau pengikatan, asuransi jiwa dan persyaratan

misalnya, jika terlambat maka akan dikenakan denda, saldo tabungan

beku minimal Rp xxx. Berita Acara Rapat Komite Pembiayaan juga

dilampirkan, Berita Acara Rapat Komite Pembiayaan berisi ringkasan dari

SP3 yang dilengkapi dengan nama pembina pembiayaan, identitas

nasabah, jumlah pembiayaan yang diajukan, jumlah pembiayaan yang

disetujui, jenis jaminan, no SP3, dan waktu SP3.

5. Pengikatan

Tindakan selanjutnya setelah semua persyaratan dipenuhi adalah

proses pengikatan, baik pengikatan pembiayaan maupun pengikatan

Page 94: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

82

jaminan. Pengikatan pada BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali ini

terdiri dari dua macam yaitu proses penandatanganan akad yang dilakukan

antara BPRS dengan nasabah dan penandatanganan akad yang disaksikan

oleh notaris atau penandatanganan menggunakan materai. Surat yang

perlu ditandangani saat pengikatan adalah

a. Surat pemberitahuan Persetujuan Pembiayaan/Piutang (SP3);

b. Akad Wakalah (Surat Kuasa Pembelian Barang);

c. Akad Pembiayaan Murabahah;

d. Surat Kuasa Jual;

e. Surat Kuasa Debet;

f. Surat Pengakuan Hutang; dan

g. Jadwal Angsuran.

6. Pencairan

Pencairan adalah fasilitas pembiayaan kepada nasabah. Sebelum

melakukan pencairan, maka dilakukan pemeriksaan kembali semua

kelengkapan yang harus dipenuhi. Prosedur pencairan oleh nasabah yaitu:

a. Nasabah telah menerima Surat pemberitahuan Persetujuan

Pembiayaan/Piutang (SP3);

b. Nasabah datang ke BPRS dengan membawa sebagai berikut:

1) KTP (Kartu Tanda Penduduk) Asli

2) Jaminan Asli

Page 95: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

83

c. Nasabah membuka rekening buku tabungan IB Sukowati

Di dalam buku tersebut akan terlihat jumlah pencairan dana yang

telah diterima nasabah dan sisa angsuran atau kewajiban yang

masih harus dibayar.

d. Nasabah membayar biaya administrasi

e. Penandatangan pengikatan yang berupa:

1) Surat pemberitahuan Persetujuan Pembiayaan/Piutang (SP3)

dengan materai;

2) Akad Wakalah (Surat Kuasa Pembelian Barang);

3) Akad Pembiayaan Murabahah;

4) Surat Kuasa Jual dengan materai;

5) Surat Kuasa Debet;

6) Surat Pengakuan Hutang dengan materai; dan

7) Jadwal Angsuran.

Tabel 4.1. Jumlah pencairan pembiayaan murabahah selama 1 tahunBulan Jumlah Orang Total PembiayaanMaret 2014 45 Rp 1.113.000.000April 26 Rp 289.000.000Mei 30 Rp 1.006.000.000Juni 43 Rp 877.500.000Juli 36 Rp 328.250.000Agustus 15 Rp 1.753.500.000September 35 Rp 1.796.500.000Oktober 18 Rp 302.000.000November 14 Rp 512.335.000Desember 6 Rp 191.000.000Januari 2015 7 Rp 173.500.000Februari 12 Rp 297.000.000Maret 8 Rp 129.700.000Sumber : Monitoring BPRS Sukowati Sragen

Page 96: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

84

Lihat di lampiran excel

Page 97: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

85

B. Tindak Lanjut Setelah Pembiyaan Dicairkan

Pembiayaan yang telah dicairkan kepada nasabah bukan berarti dilepas

begitu saja, tetapi perlu adanya tindakan yang dilakukan oleh BPRS untuk

mengamankan pembiayaan. Kepercayaan yang diberikan kepada nasabah

akan terjadi apabila pembiayaan dapat kembali lagi pada masa yang telah

disepakati antara pihak BPRS dan nasabah. Tujuan menyalurkan pembiayaan

adalah menciptakan keuntungan atas margin atau bagi hasil. Pengamanan

pembiayaan dimulai sejak BPRS merencanakan untuk menyalurkan

pembiayaan misalnya, memperhitungkan plafon, menganalisa calon nasabah

dan sebagainya.

Langkah-langkah pengamanan ini dilakukan sedemikian rupa untuk

memperkecil resiko yang mungkin timbul. Pada BPRS Sukowati Sragen

cabang Boyolali selain membuat perencanaan seperti memperhitungkan

plafon dan menganisa calon nasabah, BPRS ini mengadakan pengawasan dan

pembinaan untuk nasabah yang telah mendapat fasilitas (pencairan).

1. Pengawasan

BPRS Sukowati Sragen cabang Boyolali melakukan pengawasan

yang saksama atas perjalanan pembiayaan, baik secara keseluruhan

maupun secaara individual. Apakah pelaksanaan penyaluran pembiayaan

sesuai dengan rencana awal atau tidak dibuktikan dengan kwitansi

pembelian barang yang diserahkan kepada BPRS. Bentuk pengawasan

BPRS terdiri dari dua macam yaitu

Page 98: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

86

a. Pengawasan aktif

Dilakukan oleh Account Officer yang bertanggung jawab dari awal

pengajuan, wawancara, dan survey (analisa calon nasabah). Account

Officer yang bersangkutan datang langsung di tempat nasabah dua

bulan sekali untuk operasional, perkembangan dan mengetahui segala

masalah yang timbul.

b. Pengawasan pasif

Pengawasan pasif dilakukan oleh Accounting dengan melakukan

monitoring atau memantau jadwal pembayaran angsuran yang telah

disepakati. Dalam monitoring ini nasabah yang lancar dan tidak lancar

akan terlihat.

Di dalam pengawasan ini Account Officer harus dapat menciptakan

hubungan yang harmonis dengan nasabahnya, yang dilandasi dengan

sikap yang saling menghormati, saling membutuhkan, dan saling

ketergantungan. Dengan hal tersebut bilamana nasabah mengalami

masalah atau kesulitan-kesulitan dalam kegiatannya, maka nasabah tidak

akan sungkan untuk meminta pertolongan dari pihak BPRS untuk

menanggulangi permasalahan tersebut.

2. Pembinaan

Account Officer melakukan pengawasan sekaligus pembinaan agar

dapat mengarahkan keberhasilan dan sesuai dengan rencana awal. Untuk

pembinaan pembiayaan murabahah modal kerja Account Officer

membantu dalam bidang administrasi, memberi masukan tentang jalannya

Page 99: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

87

usaha saat ini. Untuk pembinaan murabahah konsumtif dan investasi

Account Officer berperan sebagai konsultan. Misalnya memberikan

informasi-informasi yang penting dan bermanfaat dalam melakukan

berbelanja yang lebih murah, hal ini tidak akan menimbulkan

pemborosan. Jika nasabah dalam angsurannya mulai tidak tepat waktu,

maka pihak BPRS membuatkan Surat Peringatan/Surat Tagihan.

Tabel 4.3. List tindakan BPRS setelah pembiayaan dicairkan

Tindakan ManajemenNo Nama Plafon Tujuan

Pembiayaan Pengawasan Pembinaan

1 Suharto Rp7.500.000 MembeliMaterial

a. BPRSmengawasipembiayaanyang telahdicairkankepada Suhartobenar-benardigunakan untukrenovasi rumah

b. BPRSmemantaujadwalpembayaranangsuran

BPRSmengarahkankepadaSuharto agarprosespembangunanberjalanlancar danmaksimal.

2 Rasidi Rp20.000.000 RenovasiRumah

a. Memantauagarpembiayaandigunakandengansemestinya

b. Memantaujadwalpembayaranangsuran

a. Memberimasukanharga materialyang murah

Page 100: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

88

3 AgungRizki

Rp30.000.000 TambahanModal usaha

a. Memantauagarpembiayaandigunakandengansemestinya

b. Memantaujalannya usaha,apakahberkembangatau tidak.

c. Melihatkemungkinanmasalah atauresiko yangtimbul

a. Membinadalammenetapkanharga

b. Membinacaramemasarkanbarang

4 Rukimin Rp25.000.000 Investasi Memantaujadwalpembayaranangsuran

Mengusulkaninvestasi yangbaik untuksaat ini

5 SriPurwanti

Rp7.200.000 MembeliSepedaMotor

MemantauJadwalPembayaranAngsuran

-

6 Rachmad Rp20.000.000 TambahanModalUsaha mesinjahit

a. Memantaujadwalpembayaranangsuran

b. Mengawasimasalah yangmungkin timbul

c. Melihatperkembanganusaha yangdijalankan

a. Strategidalammenghadapipersaingan

b.Menentukanharga dankeuntungan

7 FitriDianaSusiani

Rp10.000.000 MembeliMaterial

Memantaujadwalpembayaranangsuran

Page 101: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

89

8 Sunarni Rp10.000.000 MembeliPeralatanBengkel

a. memantaujadwalpembayaranangsuran

b. Melihatsistem kinerja

c. Melihatperkembanganusaha

a.Memberikanmasukantentangkepuasanpelanggan

b. Memberimasukantentang caramenghadipersaingan

Sumber: Data diolah di BPRS Sukowati cabang Boyolali

Page 102: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan serangkaian penelitian, maka penulis dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Proses kelayakan pembiayaan murabahah yang telah dilakukan oleh

BPRS Sukowati Sragen yaitu:

a. Nasabah telah memenuhi syarat yang ditetapkan BPRS;

b. Pengumpulan data dan investigasi oleh nasabah;

c. Analisa pembiayaan menggunakan metode 5C dan tidak mengandung

unsur riba;

d. Nasabah telah menerima surat pemberitahuan persetujuan piutang

(SP3);

e. Nasabah menandatangani surat pengikatan pembiayaan; dan

f. Nasabah membayar biaya administrasi sebelum melakukan pencairan.

2. Tindak lanjut setelah pencairan yang dilakukan BPRS Sukowati Sragen

cabang Boyolali adalah:

a. BPRS melakukan pengawasan kepada nasabah yaitu pengawasan aktif

dan pasif

b. BPRS melakukan pembinaan kepada nasabah supaya pembiayaan

dapat digunakan dengan efektif dan efisien.

Page 103: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

91

B. Saran

1. Prinsip kehati-hatian dalam menganalisis calon nasabah pembiayaan perlu

ditingkatkan lagi, agar dapat meminimalkan pembiayaan bermasalah.

2. Dalam membuat hasil analisis kelayakan pembiayaan sebaiknya

dilengkapi dalam bentuk score atau nilai per aspek kemudian di total, serta

dibuatkan ketentuan jumlah minimal score yang harus didapatkan untuk

mendapatkan pertujuan dalam memberikan pembiayaan.

3. Adanya pelatihan dan pemberian ketrampilan kepada Account Officer

dalam hal penilaian kelayakan pembiayaan kepada calon nasabah, agar

Account Officer tidak salah dalam memberikan pembiayaan.

4. Adanya sanksi kepada Account Officer yang tidak professional dalam

memberikan pembiayaan, misalnya nasabah yang sebenarnya tidak layak

untuk dibiayai tetapi membuat analisis pembiayaan layak untuk tujuan

mengejar target dan lainnya.

5. Dalam membina nasabah yang telah mendapatkan fasilitas pembiayaan

perlu ditambahkan untuk memberikan pelatihan kepada seluruh nasabah

agar pelatihan ini dapat dipraktekkan dalam mencapai tujuan pembiayaan,

karena pembiayaan ini juga dapat mengurangi kemiskinan yang ada di

kota setempat khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

Page 104: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

DAFTAR PUSTAKA

.....Al-Quran dan Terjemahannya. 2014. Jakarta: Departemen Agama RI.

Anshori, Abdul Ghofur. 2008. Penerapan Prinsip Syariah. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Ascarya. 2013. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Asytuti Rinda, Santoso, Khoiruddin, Hakim, Bahjatulloh. 2011. Kajian“Pembiayaan Murabahah Antara Teori dan Praktik”. Muqtasid. JurnalEkonomi dan Perbankan Syariah

Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali .

Endraswati, Hikmah. 2013. Studi Kelayakan Bisnis Islam. Salatiga:STAINSalatiga Press.

Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, www.dsnmui.or.id. 3April 2015

Hasan Muhammad, Purnamasari, Zulpawati, Elbadriati. 2008. “MembangunSistem Ekonomi Bebas Riba”. Istinbath. Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam

Herli, Ali Suyanto. 2013. Pengelolaan BPR dan Lembaga Keuangan PembiayaanMikro. Yogyakarta: Andi Offset

Karim A, Adirwarman. 2010. Bank Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

_____. 2008. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

_____. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.

Khomsatun. 2010. “Analisis Penerapan akad Murabahah pada pembiayaan Ba’iBitsaman Ajil di BMT Fajar Mulia Kantor Ambarawa Tahun 2010”. TugasAkhir STAIN Salatiga

Martono. 2002. Bank dan lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia.

Murniati, Tri. 2012. “Prosedur Pemberian Pembiayaan dan Upaya MencegahPembiayaan Bermasalah di BMT Anda Ampel Boyolali”. Tugas AkhirSTAIN Salatiga

Page 105: ANALISIS KELAYAKAN PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/878/1/ASRI FITRI ASTUTI... · Seluruh Staf BPRS Sragen Sukowati cabang Boyolali, terima kasih

Pambudi, Wawan. 2014. “Analisis Kelayakan Pembiayaan di Bank SyariahMandiri cabang Salatiga”. Tugas Akhir STAIN Salatiga

Prabowo, Bagya Agung. 2009. Konsep Akad Murabahah pada Perbankan Syariah(Analisa Kritis Terhadap Aplikasi Konsep Akad Murabahah di Indonesiadan Malaysia). Jurnal Hukum Fakultas Hukum UII Yogyakarta

Rodoni, Ahmad. 2009. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaanpembiayaan murabahah pada PT Bank Muamalat Indonesia tbk. JurnalIlmiah dari Jakarta : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,UIN SyarifHidayatullah

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudirman, Mansyur, Sulhan, Zubair, dan Al-Hakim. 2008. Hak Asasi Manusiadan Syari’ah. Istinbath. Jurnal Hukum dan Ekonomi Islam

Sumar’in . 2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syafi’i Antonio, Muhammad. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:Gema Insani Press

UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992, www.lps.go.id, 3 April 2015

UU Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 1998, www.bi.go.id, 3 April 2015

UU Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, www.bpkp.go.id, 3 April 2015

Wirdyaningsih dkk. 2005.Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta:Kencana Prena media.

Yuniardi, Romi. Perancangan sistem pendukung keputusan untuk menentukankelayakan pemberian pembiayaan nasabah BMT dengan menggunakanFuzzy Inference System. Jurnal Sistem dan Tekhnologi InformasiUniversitas Tanjungpura.

Zulkifli, Sunarto. 2003. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. JakartaTimur: Zikrul Hakim

…, 2008. Standar Operasional (SOP). Boyolali: BPRS Sukowati Sragen.