analisis kelayakan finansial usaha pupuk kompos (studi ... · kepada penulis sejak penyusunan...

115
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PUPUK KOMPOS (Studi Kasus : Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat) ALFAN MUBAROQ HARAHAP DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Upload: lydat

Post on 12-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PUPUK KOMPOS

(Studi Kasus : Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan

Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

ALFAN MUBAROQ HARAHAP

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Page 2: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

RINGKASAN

ALFAN MUBAROQ HARAHAP. H44070010. 2011. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi Kasus : Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Skripsi. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor (Dibawah bimbingan ADI HADIANTO).

Pertanian organik kini mulai menjadi peluang baru dalam usaha pertanian, hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya mengonsumsi makanan, sayuran dan buah-buahan yang bebas dari bahan-bahan kimia. Gaya hidup sehat dengan slogan “back to nature” telah menjadi tren baru meninggalkan pola hidup lama yang penuh dengan bahan kimia. Penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus menjadi penyebab menurunnya kesuburan lahan bila tidak diimbangi dengan penggunaan pupuk organik. Penggunaan pupuk kimia yang tidak memiliki kemampuan memperbaiki struktur tanah dan secara tidak langsung mendorong terjadinya erosi tanah.

Pengembangan industri pupuk organik tidak hanya berdasarkan atas faktor kerusakan lahan tetapi juga nilai bisnis dan ekonomisnya. Pertanian organik meningkat mengalami perkembangan yang pesat sehingga permintaan pupuk organik ikut meningkat. Industri pupuk di Indonesia pada umumnya terdiri dari usaha kecil menengah dan bersifat parsial. Hal ini mengakibatkan kebutuhan pupuk organik di Indonesia masih belum terpenuhi karena ketersediaan pupuk organik masih relatif kecil dan akses untuk memperolehnya relatif sulit. Kabupaten Bogor adalah salah satu kabupaten yang berperan dalam perkembangan pertanian organik. Desa Cikarawang merupakan salah satu desa di Kabupaten Bogor yang mengembangkan usaha pupuk kompos. Usaha ini merupakan salah satu usaha kecil atau mikro yang bergerak di sektor pertanian dan masih mengandalkan intuisi dalam menjalankan usahanya. Unit usaha pupuk kompos membutuhkan biaya investasi dalam penyediaan komponen-komponen. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian terhadap kelayakan usaha dari pupuk kompos agar dapat berjalan dengan baik dan bisa memberikan manfaat yang lebih daripada biaya yang dikeluarkan.  

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah 1) menganalisis kelayakan finansial usaha pupuk kompos yang berada di Desa Cikarawang dan 2) menganalisis tingkat sensitivitas (switching value) dari pendirian unit usaha pupuk kompos apabila terjadi peningkatan harga input dan penurunan harga output.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengambilan data di lapangan yaitu di desa Cikarawang yang dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011 dengan metode wawancara langsung dengan Kelompok Tani Hurip. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung kelayakan usaha pupuk kompos dari aspek finansialnya.

Analisis kelayakan aspek finansial pada usaha pupuk kompos di Kelompok Tani Hurip menggunakan kondisi pengusahaan pupuk kompos pada saat ini, dimana usaha ini menghasilkan produksi berdasarkan luasan lahan pengomposan yang dimiliki sehingga total produksi mencapai 1200 kg setiap bulannya (1,2 ton/bulan). Hasil perhitungan kriteria investasi menunjukkan bahwa

Page 3: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

nilai NPV yang diperoleh adalah Rp 21.583.630,18; Net B/C 2,45; IRR 36 persen, dan payback period selama 3,27 tahun atau 3 tahun 3 bulan 24 hari. Berdasarkan hasil tersebut maka usaha ini dapat dikatakan layak untuk dijalankan.

Hasil analisis switching value menunjukkan bahwa usaha ini menjadi tidak layak untuk dijalankan apabila penurunan harga jual pupuk kompos lebih dari 14,22 persen dan kenaikan harga kotoran kambing lebih dari 113,75 persen. Berdasarkan hasil analisis switching value ini, variabel penurunan harga jual pupuk kompos merupakan variabel yang paling sensitif sehingga memiliki risiko usaha paling besar dibandingkan dengan variabel kenaikan harga kotoran kambing.

Rekomendasi saran yang dapat diberikan oleh peneliti meliputi peningkatan kapasitas produksi, perluasan daerah pemasaran, modernisasi teknologi yang digunakan agar dapat meminimumkan biaya pengeluaran dan menghasilkan output yang optimal, pentingnya perhatian pemerintah untuk mendukung Kelompok Tani Hurip dalam mengembangkan usaha pupuk kompos serta menjaga kualitas pupuk kompos yang dihasilkan.

Kata Kunci : Usahatani pupuk kompos, analisis kelayakan finansial, analisis nilai

pengganti.

Page 4: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PUPUK KOMPOS

(Studi Kasus : Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan

Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

Oleh :

Alfan Mubaroq Harahap

H44070010

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Page 5: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

Judul Penelitian : Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi Kasus : Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

Nama : Alfan Mubaroq Harahap NRP : H44070010

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Adi Hadianto, SP, M. Si NIP : 19790615 200501 1 004

Diketahui, Ketua Departemen

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT NIP : 19660717 199203 1 003

Tanggal Lulus :

Page 6: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

“ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PUPUK KOMPOS” BELUM

PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA

LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK

TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN

YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN

KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM

NASKAH.

Page 7: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Mayang, Sumatera Utara pada tanggal 15 Januari

1990. Penulis bernama lengkap Alfan Mubaroq Harahap yang merupakan anak

ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Muhtadin Harahap dan Heridayati.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2001 di Sekolah Dasar

124399 Pematang Siantar. Tahun 2004 penulis lulus dari Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Pematang Siantar. Tahun 2007 penulis lulus Sekolah Menengah

Atas Swasta Sultan Agung Pematang Siantar, lalu pada tahun 2007 penulis

melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan

Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima sebagai mahasiswa Departemen

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Selama menjadi mahasiswa, penulis tergabung dalam Ikatan Mahasiswa

Muslim Asal Medan (IMMAM) dan aktif dalam Resource and Environmental

Economics Student Association (REESA) sebagai anggota divisi

Enterpreneurship periode 2008-2009. Penulis juga aktif dalam Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI) sebagai Sekretaris Bidang Pengembangan Anggota

Komisariat Fakultas Ekonomi dan Manajemen periode 2008-2009. Selain itu,

penulis juga pernah mengikuti berbagai kepanitiaan seperti Green Base pada

tahun 2009, ketua komisi disiplin MPD Orange FEM 2009 serta aktif mengisi

acara hiburan disetiap kegiatan yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan

Manajemen.

Page 8: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

karuniaNya skripsi yang berjudul “Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk

Kompos (Studi Kasus : Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan

Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)” dapat diselesaikan dengan

baik dan tepat pada waktunya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Adi

Hadianto, SP, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan banyak bantuan dalam proses penulisan skripsi. Ucapan terima kasih

juga ditujukan kepada teman-teman penulis yang telah banyak memberikan

bantuan dan saran dalam penulisan skripsi.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak.

Bogor, Juli 2011

Penulis

 

 

Page 9: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayahNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu serta

memberi dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada :

1. Adi Hadianto, SP, M.Si selaku pembimbing skripsi yang dengan semangat

dan kesabaran luar biasa dalam memberikan arahan, bimbingan dan motivasi

kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini.

2. Ir. Ujang Sehabudin sebagai dosen penguji utama, atas kesediaan dan waktu

untuk menjadi penguji skripsi penulis.

3. Novindra, SP selaku dosen penguji Departemen Ekonomi Sumberdaya dan

Lingkungan, atas kesediaan dan waktu untuk menjadi penguji skripsi penulis.

4. Orangtua saya, Drs. H. Muhtadin Harahap SmHk, MBA dan Hj. Heridayati

tercinta yang tidak pernah berhenti mendoakan dan memberikan dukungan

baik materi dan moral kepada penulis selama ini. Mbak Ira, Mbak Onya, dan

Mas Eko yang selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis.

5. Bapak Ahmad selaku Ketua Kelompok Tani Hurip yang membantu penulis

dalam pencarian data selama penelitian serta Bapak Dedi yang menemani saya

selama berada di lokasi penelitian.

6. Teman-teman satu bimbingan skripsi Febri, Antari, Cicit, Chici, dan Tina

yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

7. Teman-teman ESL, Ario, Suci, Bahroin, Andrian, Adhitya, Prasodjo, Riony,

Ade, Andika, Agung dan yang lainnya, terima kasih atas kebersamaannya dan

telah memberikan semangat kepada penulis.

8. Abang Anggi, Abang Rambey, Abang Zahedi, Fandi, Ginda dan seluruh

anggota IMMAM yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada

penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

9. Kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis selama ini.

Page 10: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah .................................................................................... 5 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 8 1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 8 1.5. Ruang Lingkup ............................................................................................ 8

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 10 2.1. Usahatani ..................................................................................................... 10 2.2. Pupuk Kompos ............................................................................................ 12 2.3. Pengomposan .............................................................................................. 15 2.4. Karakteristik dan Mutu Kompos ................................................................. 17 2.5. Studi Kelayakan Proyek .............................................................................. 19 2.6. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 28

III. KERANGKA PEMIKIRAN ........................................................................... 32 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual ................................................................ 32

3.1.1. Teori Biaya dan Manfaat .................................................................. 32 3.1.2. Analisis Kelayakan Investasi ............................................................ 34 3.1.3. Analisis Kelayakan Finansial ........................................................... 35

3.1.3.1. Net Present Value (NPV) .................................................... 35 3.1.3.2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rasio) .............................. 36 3.1.3.3. Internal Rate of Return (IRR) ............................................. 37

3.1.3.4. Payback Period (PP) ........................................................... 37 3.3.4. Analisis Nilai Pengganti ................................................................... 38

3.2. Kerangka Pemikiran Penelitian ................................................................... 39

IV. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 42 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 42 4.2. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 42 4.3. Metode Analisis Data .................................................................................. 42 4.4. Analisis Data ............................................................................................... 43

4.4.1. Analisis Kelayakan Finansial ........................................................... 43 4.4.2. Analisis Nilai Pengganti ................................................................... 47

4.5. Asumsi Dasar .............................................................................................. 47

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................................... 50 5.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ......................................................... 50

5.1.1. Desa Cikarawang .............................................................................. 50 5.1.2. Kelompok Tani Hurip ...................................................................... 53

5.2. Gambaran Umum Usaha ............................................................................ 55 5.2.1. Sejarah Berdirinya Usaha ................................................................. 55

x  

Page 11: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

5.2.2. Pengadaan Input .............................................................................. 56 5.2.3. Proses Produksi ................................................................................ 57

5.3. Dampak Sosial Ekonomi Usaha ................................................................. 64

VI. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL ...................................................... 67 6.1. Inflow .......................................................................................................... 67 6.2. Outflow ........................................................................................................ 69 6.3. Analisis Kelayakan Finansial ...................................................................... 81 6.4. Analisis Switching Value ............................................................................ 84

VII. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 89 7.1. Kesimpulan ................................................................................................. 89 7.2. Saran ........................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 91

LAMPIRAN ............................................................................................................ 93

xi  

Page 12: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

xii  

8 ......................................................... 3

2

mpos ...................... 14

................................ 69

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1 Kebutuhan dan Ketersediaan Berbagai Jenis Pupuk di Indonesia Tahun 200

Kandungan NPK Beberapa Bahan Organik ................................................. 12

3 Standar Kualitas Unsur Makro Kompos Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 19-7030-2004) .......................................... 13

4 Kandungan NPK Kompos dari Beberapa Produsen Ko

5 Standar Kualitas Unsur Makro Kompos Berdasarkan Standar Nasional Indonesia ............................................................................ 18

6 Jumlah Total Produksi dan Nilai Penjualan Pupuk Kompos ....................... 68

7 Nilai Sisa Investasi Usaha Pupuk Kompos ..................

8 Rincian Biaya Investasi Usaha Pupuk Kompos ........................................... 70

9 Rincian Biaya Reinvestasi Usaha Pupuk Kompos ....................................... 74

10 Rincian Biaya Produksi Usaha Pupuk Kompos ........................................... 75

11 Rincian Biaya Operasional Sarana dan Prasarana Usaha Pupuk Kompos ... 79

12 Hasil Analisis Kelayakan Finansial Usah Pupuk Kompos .......................... 82

13 Hasil Analisis Switching Value .................................................................... 85

Page 13: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

xiii  

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1 erangka Pemikiran Operasional ................................................................. 41

2 elompok Tani Hurip .................................................................................... 54

3 emupukan Bahan Kompos ........................................................................... 61

yakan ........................................................................ 62

Pengemasan Pupuk Kompos .......................................................................... 63

buatan Pupuk Kompos .................................................................... 66

K

K

P

4 Pupuk Kompos Hasil A

5

6 Alur Pem

Page 14: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

xiv  

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 ashflow Usaha Pupuk Kompos (Kapasitas 1.200 kg/bulan) ...................... 94

2 ashflow Analisis Switching Value Kenaikan Biaya Kotoran Kambing apasitas 1.200 kg/bulan) ............................................................................ 96

3 ashflow Analisis Switching Value Penurunan Harga Jual Pupuk Kompos apasitas 1.200 kg/bulan) ............................................................................ 99

4 arga Pokok Produksi Pupuk Kompos Per Kg (Untuk Kapasitas roduksi 300 Kg dalam 1 Petakan) ................................................................ 101

C

C(K

C(K

HP

Page 15: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertanian organik kini mulai menjadi peluang baru dalam usaha pertanian,

hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

mengonsumsi makanan, sayuran dan buah-buahan yang bebas dari bahan-bahan

kimia. Produk pertanian selama ini banyak menggunakan bahan kimia, seperti

pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian.

Gaya hidup sehat dengan slogan “back to nature” telah menjadi tren baru

meninggalkan pola hidup lama yang penuh dengan bahan kimia. Oleh karena itu,

usaha pupuk organik memiliki peluang besar dalam menanggapi isu yang terjadi.

Penggunaan pupuk kimia yang terus-menerus menjadi penyebab

menurunnya kesuburan lahan bila tidak diimbangi dengan penggunaan pupuk

organik. Hasil penelitian Lembaga Penelitian Tanah (LPT) menunjukkan bahwa

79 persen tanah sawah di Indonesia memiliki bahan organik (BO) yang sangat

rendah 1. Padahal BO sangat berperan sebagai faktor pengendali (regulating

factor) dalam proses-proses penyediaan hara bagi tanaman dan mempertahankan

struktur tanah.

Menurut data World Bank (1983) dalam Indrasti (2003), pulau Jawa

kehilangan lebih dari 7 juta ton lapisan tanah atas tiap tahun. Kehilangan tersebut

memerlukan dana sebesar $US 400 juta untuk mengembalikannya.

1 http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=60687. Falik Rusdayanto. Potensi pascaproduk pertanian organik. 2007. 23 Januari 2011.

1

Page 16: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

2

Kehilangan tersebut diakibatkan oleh penggunaan pupuk kimia yang tidak

memiliki kemampuan memperbaiki struktur tanah dan secara tidak langsung

mendorong terjadinya erosi tanah. Untuk menanggulangi hal tersebut perlu

digalakkan penggunaan pupuk organik. Menurut Musnawar (2003), pupuk

organik boleh dikatakan tidak memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan

manusia sehingga aman dipakai.

Pengembangan industri pupuk organik tidak hanya berdasarkan atas faktor

kerusakan lahan tetapi juga nilai bisnis dan ekonomisnya. Pertanian organik

meningkat mengalami perkembangan yang pesat sehingga permintaan pupuk

organik ikut meningkat. International Federation for Organic Agriculture

Movement (IFOAM) sebuah organisasi internasional yang menjadi payung

gerakan organik seluruh dunia, memprediksi bahwa pertumbuhan pasar organik

berada di kisaran 20-30 persen tiap tahun.

Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk memperbaiki kesuburan

tanah sedangkan pemupukan adalah suatu proses penambahan bahan tersebut ke

tanah agar tanah menjadi subur. Jenis pupuk ada dua, yaitu pupuk organik dan

anorganik (kimia) dimana kedua jenis pupuk ini memiliki manfaat yang sama

yaitu untuk memperbaiki kesuburan tanah.

Industri pupuk di Indonesia pada umumnya terdiri dari usaha kecil

menengah dan bersifat parsial. Hal ini mengakibatkan kebutuhan pupuk organik di

Indonesia masih belum terpenuhi karena ketersediaan pupuk organik masih relatif

kecil dan akses untuk memperolehnya relatif sulit. Menurut data dari Departemen

Pertanian pada tahun 2008 bahwa kebutuhan sebesar 17.000.000 ton. Hal tersebut

Page 17: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

3

menunjukkan bahwa potensi pasar industri pupuk organik di Indonesia sangat

besar.

Tabel 1. Kebutuhan dan Ketersediaan Berbagai Jenis Pupuk di Indonesia Tahun 2008

Jenis Pupuk

Kebutuhan (Ton)

Ketersediaan Pupuk (Ton)

Selisih (Ton)

Urea 5.817.974 4.300.000 1.517.917Sp-36 2.443.169 800.000 1.643.169ZA 1.164.744 700.000 467.744NPK 1.269.406 900.000 369.406Organik 17.000.000 345.000 16.655.000

Sumber : Deptan, 2008

Kabupaten Bogor adalah salah satu kabupaten yang berperan dalam

perkembangan pertanian organik. Pada tahun 2009, pemerintah Kabupaten Bogor

bekerja sama dengan Yayasan Danamon Peduli resmi meluncurkan unit

pengolahan sampah pasar menjadi pupuk organik berkualitas tinggi di Pasar

Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Kabupaten Bogor sendiri merupakan salah satu

daerah yang berpotensi di bidang pertanian. Pemerintah Kabupaten Bogor juga

memfokuskan program pengembangan usahatani melalui pembangunan budidaya

pertanian organik di daerahnya. Sistem pertanian organik ini akan dilaksanakan

secara bertahap dan diharapkan bisa terwujud di seluruh Indonesia pada tahun

2010.

Salah satu usaha pengembangan pupuk organik yaitu usaha pupuk

kompos. Usaha tersebut cukup banyak dilakukan oleh masyarakat Kabupaten

Bogor karena banyaknya peluang dan kemudahan dalam menjalankannya.

Namun, tidak semua unit usaha yang menjalankan usaha tersebut memperhatikan

aspek-aspek manajemen yang dapat mendukung kemajuan usaha tersebut, seperti

Page 18: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

4

aspek kelayakan usaha dan dampak lingkungan. Banyak dari mereka yang hanya

mengandalkan intuisi dalam menjalankan usahanya, sehingga seringkali tujuan

yang ingin dicapai tidak dapat terwujud. Aspek kelayakan usaha sangat penting

untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk

dijalankan, dengan kata lain jika usaha tersebut dijalankan, apakah akan

memberikan manfaat atau tidak. Studi kelayakan usaha merupakan kegiatan untuk

mempelajari secara mendalam mengenai data dan informasi yang telah ada,

kemudian mengukur, menghitung dan menganalisis hasil penelitian tersebut

dengan menggunakan metode-metode tertentu.

Menurut Ibrahim (2003), studi kelayakan usaha terkait dengan tiga aspek,

yaitu:

1. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi usaha itu sendiri (sering disebut sebagai

manfaat finansial). Hal ini berarti apakah usaha tersebut dipandang cukup

menguntungkan apabila dibandingkan dengan risiko usaha tersebut

2. Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi negara tempat usaha itu dilaksanakan

(sering disebut sebagai manfaat ekonomi nasional) yang menunjukkan manfaat

usaha tersebut bagi ekonomi makro suatu negara

3. Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha.

Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor merupakan

salah satu desa yang mengembangkan usaha pupuk kompos. Hal ini sesuai dengan

potensi alam di desa tersebut yang masih banyak ditanami padi. Luas desa ini

adalah 225,56 hektar, sedangkan lahan yang digunakan untuk sawah dan ladang

adalah 194,572 hektar. Desa Cikarawang memiliki tiga dusun, yaitu Dusun I, II,

dan III. Para petani di Desa Cikarawang tergabung dalam beberapa kelompok tani

Page 19: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

5

diantaranya ialah Kelompok Tani Hurip (KTH). Selama ini KTH telah

menjalankan beberapa unit usaha, diantaranya usaha pupuk kompos.

Usaha ini merupakan salah satu usaha kecil atau mikro yang bergerak di

sektor pertanian dan masih mengandalkan intuisi dalam menjalankan usahanya.

Unit usaha pupuk kompos membutuhkan biaya investasi untuk penyediaan

komponen-komponen seperti kotoran ternak, jerami padi, abu dapur, bakteri

starter, cangkul, sekop, ember, sabit serta lahan atau tempat produksi. Berdasarkan

hal tersebut, perlu dilakukan penelitian terhadap kelayakan usaha dari pupuk

kompos agar dapat berjalan dengan baik dan bisa memberikan manfaat yang lebih

daripada biaya yang dikeluarkan. Penelitian ini menggunakan analisis finansial

yang meliputi berbagai kriteria kelayakan usaha, yaitu Net Present Value (NPV),

Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), Pay Back

Periode (PP). Selain itu dikaji pula mengenai tingkat sensitivitas (Switching

Value) apabila terjadi perubahan-perubahan yang terkait dengan biaya operasional

serta volume produksi. Melalui penelitian pupuk kompos, aspek-aspek dalam

menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi sumber bagi para

investor yang berminat menanamkan modalnya ke Kelompok Tani Hurip untuk

pengembangan usaha pupuk kompos.

1.2. Perumusan Masalah

Pupuk merupakan salah satu input yang sangat esensial dalam proses

produksi pertanian. Tanpa pupuk, penggunaan input lainnya seperti benih unggul,

air dan tenaga kerja hanya akan memberikan manfaat minimal sehingga

produktivitas pertanian dan pendapatan petani akan rendah. Hal ini dikarenakan,

pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk

Page 20: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

6

mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu

berproduksi dengan baik. Selain itu, petani juga sering membuat sendiri pupuk

untuk usahataninya ataupun untuk diperjualbelikan. Pupuk yang biasanya dibuat

sendiri oleh petani adalah pupuk kompos karena pembuatannya yang sederhana

yaitu berasal dari limbah-limbah yang ada di sekitar usaha taninya seperti sisa

tanaman, kotoran ternak, dan limbah-limbah pertanian lainnya. Oleh karena itu,

pupuk kompos dalam pembuatannya sangat mudah untuk dilakukan.

Penggunaan bahan-bahan kimia berupa pupuk ataupun pestisida yang

melebihi dosis, dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Penggunaan

pupuk kimia ini tidak hanya berbahaya bagi lahan pertanian, tetapi juga

membahayakan kesehatan manusia. Ekosistem lahan pertanian menjadi rusak,

predator alami hilang, dan keseimbangan unsur hara dalam tanah menjadi

terganggu.

Salah satu upaya untuk mengembalikan kesuburan lahan pertanian dan

mendapatkan produksi bahan pangan yang sehat dan terhindar dari bahan-bahan

kimia berbahaya adalah dengan menggunakan pupuk organik. Jika Dibandingkan

dengan pupuk sintetis (kimia), pupuk organik mempunyai beberapa kelebihan

yaitu aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pupuk organik tidak merusak

ekosistem tanah, tidak mematikan mikroba tanah dan predator alami, dan tidak

terakumulasi sebagai bahan yang membahayakan pada produk pertanian yang

dikonsumsi oleh manusia. Selain itu, pupuk organik mempunyai keunggulan

dalam hal memperbaiki sifat-sifat fisik dan biologi tanah dan hal ini tidak dapat

dilakukan oleh pupuk kimia. Namun hal ini dapat dilakukan hanya pada pupuk

organik yang masih bersifat padat, berupa kompos atau pupuk kandang asli.

Page 21: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

7

Pupuk organik dalam bentuk cair, ekstrak, pupuk daun, dan pelet, tidak akan

mempunyai kemampuan memperbaiki struktur tanah.

Kelompok Tani Hurip di Desa Cikarawang yang sebagian besar

anggotanya adalah para petani, memiliki potensi dalam mengembangkan usaha

pupuk kompos. Keberadaan limbah-limbah pertanian di desa Cikarawang cukup

melimpah. Selain itu, beberapa anggota Kelompok Tani Hurip telah memiliki

keahlian dalam membuat pupuk kompos. Hal ini terbukti dengan adanya usaha

pupuk kompos di desa tersebut tetapi masih sangat terbatas penjualannya,

kebanyakan dibuat dan digunakan oleh mereka sendiri.

Usaha pupuk kompos yang didirikan oleh Kelompok Tani Hurip nantinya

juga akan mengalami situasi dimana harga-harga komponen penyusun pupuk

kompos mengalami kenaikan atau saat produk pupuk kompos mulai jenuh

sehingga penjualannya mengalami penurunan. Hal tersebut dapat saja terjadi,

sehingga daya tahan usaha pupuk kompos terhadap perubahan manfaat dan biaya

harus diprediksikan sejak pendirian usaha tersebut mulai direncanakan. Oleh

karena itu, perlu dilakukan analisis kelayakan terhadap usaha pupuk kompos di

Desa Cikarawang ini.

Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, maka terdapat perumusan

masalah terkait dengan penelitian ini, yakni :

1. Bagaimana kelayakan usaha pupuk kompos Kelompok Tani Hurip di Desa

Cikarawang secara finansial?

2. Bagaimana pengaruhnya jika terjadi peningkatan biaya produksi dan

penurunan harga jual output pada usaha pupuk kompos?

Page 22: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

8

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan diadakannya penelitian

ini adalah:

1. Menganalisis kelayakan finansial usaha pupuk kompos yang berada di Desa

Cikarawang.

2. Menganalisis pengaruh nilai pengganti (Switching Value) dari pendirian unit

usaha pupuk kompos apabila terjadi peningkatan harga input dan penurunan

harga output.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

kelayakan usaha pupuk kompos di Desa Cikarawang ditinjau dari aspek finansial.

Informasi ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu

pengambilan keputusan bagi pihak-pihak terkait, terutama masyarakat yang akan

menjalankan usaha sejenis. Selain itu, penelitian ini bermanfaat bagi penulis

dalam hal menambah dan memperluas pengetahuan dan wawasan dengan

menerapkan teori yang didapat di perkuliahan terhadap permasalahan yang ada

secara nyata. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan

bagi peneliti yang akan melakukan studi lanjutan tentang permasalahan yang

sama.

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian ini menganalisis kelayakan usaha pupuk kompos yang

dilakukan pada tingkat desa di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi

Jawa Barat, adapun desa yang dijadikan sampel adalah Desa Cikarawang yang

Page 23: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

9

menjadi tempat usaha pupuk kompos, objek penelitian adalah kelompok tani

Hurip dan masyarakat sekitar Desa Cikarawang, sumber dana berasal dari milik

pribadi, hasil output diasumsikan dijual seluruhnya, manfaat yang diperhitungkan

dibatasi pada manfaat yang dapat diukur (tangible benefit), metodologi yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menganalisis aspek finansial. Aspek

finansial ditentukan berdasarkan proyeksi arus kas usaha, berupa NPV (Net

Present Value), IRR (Internal Rate of Return), Net B/C (Net Benefit-Cost Ratio)

dan PP (Payback Period). Tingkat diskonto yang digunakan sebesar 6,75 persen

yang merupakan suku bunga Bank Indonesia pada tahun 2011.

Page 24: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usahatani

Rifai dalam Kadarsan (1995), mendefinisikan usahatani adalah suatu

tempat dimana seseorang atau sekumpulan orang berusaha mengelola unsur-unsur

produksi seperti: alam, tenaga kerja, modal dan keterampilan, yang ditujukan

kepada produksi di lapangan pertanian. Lebih lanjut Hernanto (1991) menjelaskan

bahwa dalam usahatani terdapat empat unsur pokok yang sangat penting, disebut

faktor-faktor produksi, yaitu: (1) Tanah, (2) Tenaga kerja, (3) Modal dan (4)

Pengelolaan atau manajemen. Tanpa salah satu faktor tersebut produksi tidak akan

diperoleh secara memuaskan.

Tanah dalam usaha tani dapat berupa tanah pekarangan, tegalan, sawah

dan sebagainya. Tanah tersebut dapat diperoleh dengan cara membuka lahan

sendiri, membeli, menyewa, bagi hasil, menyakap, pemberian Negara, warisan

ataupun wakaf. Penggunaan tanah dapat diusahakan secara monokultur maupun

polikultur atau tumpang sari.

Tenaga kerja terdiri atas beberapa jenis, antara lain: tenaga kerja manusia,

ternak dan mekanik. Tenaga kerja manusia dapat dibedakan menjadi tenaga kerja

pria, wanita, dan anak-anak yang dipengaruhi oleh pendidikan, keterampilan,

pengalaman, tingkat kesehatan dan faktor alam seperti iklim dan kondisi lahan.

Tenaga kerja dapat berasal dari dalam dan luar keluarga (umumnya dengan cara

upahan).

Modal dalam suatu usahatani digunakan untuk membeli sarana produksi

serta pengeluaran selama kegiatan usahatani berlangsung. Sumber modal

Page 25: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

11

diperoleh dari milik sendiri, pinjaman atau kredit, warisan, usaha lain atau dari

kontrak sewa.

Pengelolaan atau manajemen dalam usahatani adalah kemampuan petani

untuk menetukan, mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi

yang dikuasainya dengan sebaik-baiknya sehingga memberikan produksi

pertanian sebagaimana yang diharapkan. Untuk dapat menjadi pengelola yang

berhasil, maka pemahaman terhadap prinsip teknik dan prinsip ekonomis menjadi

syarat bagi seorang pengelola.

Lebih lanjut dikemukakan bahwa, besarnya produksi selain dipengaruhi

oleh faktor-faktor internal, seperti: teknologi, penggunaan input, cara bercocok

tanam dan lain-lain, juga dipengaruhi faktor-faktor eksternal, seperti: cuaca, iklim,

bencana alam, harga dan lain-lain. Faktor eksternal tidak dapat dikendalikan oleh

petani sehingga dalam memperbesar tingkat keuntungan, petani harus

mengendalikan faktor internal dan menyesuaikan jenis komoditi yang

diusahakannya sebagai respon terhadap faktor-faktor eksternal tersebut. Artinya

harus ada fleksibilitas dalam alokasi pengunaan lahan sesuai dengan kondisi lahan

untuk komoditas yang diusahakannya.

Menurut Soeharjo dan Patong (1973), bahwa tujuan dari setiap petani

dalam menjalankan usahataninya berbeda-beda. Apabila motif usahatani ditujukan

untuk memenuhi kebutuhan keluarga baik melalui atau tanpa melalui peredaran

uang, maka usahatani yang demikian disebut usahatani pencukup kebutuhan

keluarga (subsistence farm). Bila motif usahatani didorong oleh keinginan untuk

mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, maka usahatani yang demikian

disebut usahatani komersial (commercial farm).

Page 26: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

12

2.2. Pupuk Kompos

Kompos ialah bahan organik yang telah menjadi lapuk, seperti daun-

daunan, jerami, alang-alang, rumput-rumputan, dedak padi, batang jagung, sulur,

carang-carang, serta kotoran hewan. Bahan-bahan ini menjadi lapuk dan busuk

bila berada dalam keadaan basah dan lembab, seperti halnya daun-daun menjadi

lapuk bila jatuh ke tanah dan berubah menjadi bagian tanah (Murbandono 1994).

Menurut Indrasti (2003), kompos merupakan bahan yang dihasilkan dari proses

degradasi bahan organik yang dapat berguna bagi tanah-tanah pertanian seperti

memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga produksi tanaman

menjadi lebih tinggi.

Tabel 2. Kandungan NPK Beberapa Bahan Organik

Bahan Organik Kadar (%)

N P2O5 K2O • Kotoran Kuda

- padat - cair

• Kotoran Kerbau - padat - cair

• Kotoran Sapi - padat - cair

• Kotoran Kambing - padat - cair

• Kotoran Ayam • Bubuk darah • Abu kayu karet • Abu batang bunga

matahari

0.55 1.40

0.60 1.00

0.40 1.00

0.60 1.50 1.00 13.00

- -

0.30 0.02

0.30 0.15

0.20 0.50

0.30 0.13 0.80 2.00 5.00 2.50

0.40 1.60

0.34 1.50

0.10 1.50

0.17 1.80 0.40 1.00 12.00 12.00

Sumber : Soedyanto et.al (1992)

Page 27: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

13

Murbandono (1994) menambahkan bahwa di lingkungan alam terbuka,

kompos bisa terjadi dengan sendirinya. Rumput, daun-daunan, kotoran hewan

serta sampah organik lainnya lama-kelamaan membusuk melalui proses alami

karena kerja sama antara mikroorganisme dengan cuaca. Proses tersebut bisa

dipercepat oleh perlakuan manusia, hingga menghasilkan kompos yang

berkualitas baik dalam waktu tidak terlalu lama. Contoh standar kualitas kompos

tercantum dalam Tabel 3.

Tabel 3. Standar Kualitas Unsur Makro Kompos Berdasarkan Standar Nasional Indonesia

Kandungan Baku Bahan organik (%) Kadar air (%) Total N (%) Karbon (%) Imbangan C/N P (%) K (%) pH

27-58 <50

>0.40 9.80-32.00

10-20 >0.10 >0.20

6.80-7.49 Sumber : SNI 19-7030-2004 dalam Suherman (2005)

Kompos termasuk dalam golongan pupuk organik yang dapat digunakan

sebagai pupuk bagi berbagai tanaman. Ditinjau dari segi manfaatnya, kompos

memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pupuk buatan, seperti urea,

ZA, DS, NPK, dan lain-lain. Keunggulan tersebut diantaranya 1) dapat

memperbaiki struktur tanah sehingga produktivitas tanah tetap tinggi; 2) selain

mengandung unsur utama NPK, juga mengandung unsur-unsur hara lainnya yang

sangat dibutuhkan oleh tanaman walaupun dalam jumlah yang kecil; dan 3) pupuk

kompos dan pupuk buatan bekerjanya saling mengisi untuk meningkatkan

produktivitas tanaman. Selain itu, menurut Lingga dan Marsono (2003), kompos

atau pupuk organik dapat menaikkan daya serap tanah terhadap air (water holding

capacity) sehingga mampu mempertahankan hasil panen tanaman pada musim

Page 28: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

14

kemarau. Jika dibandingkan dengan pupuk sintetis, pupuk organik memiliki

kelemahan diantaranya kandungan haranya sedikit dan daya kerjanya lambat

(slow release) terutama pupuk organik padat (Soedyanto et.al. 1981). Menurut

Musnawar (2003), untuk menutupi kelemahan tersebut, pupuk organik biasanya

masih dipadukan dengan pupuk kimia. Penggunaan pupuk organik dan pupuk

kimia secara terpadu memiliki interaksi positif dalam meningkatkan produktivitas

tanaman.

Kandungan nutrisi kompos dari berbagai daerah produsen kompos

berbeda-beda. Penyebabnya adalah bahan baku yang digunakannya berbeda antara

satu produsen dengan produsen lainnya (Musnawar 2003). Jannah (2003)

melakukan pengukuran kandungan unsur hara berbagai kompos dari produsen

yang berbeda di berbagai kota. Hasil pengukurannya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kandungan NPK Kompos dari Beberapa Produsen Kompos Unsur Satuan A B C D E F G

N % 2.24 0.88 1.02 4.65 1.92 1.32 1.61P % 1.90 5.21 7.10 1.60 4.08 1.02 2.67K % 0.40 0.52 0.39 0.52 0.70 0.25 0.55

Sumber : Jannah (2003

Keterangan :

A. PD. Kebersihan Cicabe

B. PD. Kebersihan Luigajah

C. PD. Kebersihan Sukabumi

D. PT. Bumi Serpong Damai

E. Kebun Raya Bogor

F. PT. Cakra Mandiri

G. PT. Nidia Nandi Utama

Page 29: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

15

2.3. Pengomposan

Pengomposan menurut Murbandono (2002) adalah proses perubahan dan

peruraian bahan-bahan organik sehingga unsur haranya mengalami pembebasan

dan menjadi bentuk larut yang bisa diserap oleh tanaman. Dari hasil pengomposan

dihasilkan kompos.

Kompos merupakan bentuk akhir dari bahan-bahan organik (sampah

organik) yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara

mikroorganisme (bakteri pembusuk) yang bekerja didalamnya, baik secara

aerobik maupun anaerobik atau dengan kata lain kompos merupakan hasil

fermentasi atau dekomposisi dari bahan-bahan organik seperti tanaman, hewan,

atau limbah organik lainnya (Indriani 2000).

Sebelum dilakukan proses pengomposan, Apriadji (2004) mengemukakan

bahwa sampah harus dipisahkan antara sampah garbage dan sampah rubbish.

Sampah garbage adalah jenis sampah yang dapat dibusukkan (murni organik),

sedangkan sampah rubbish adalah jenis sampah rongsokan campuran senyawa

anorganik dengan organik. Jadi sampah yang nantinya dimanfaatkan sebagai

kompos hanya sampah jenis garbage saja, karena sampah jenis garbage mudah

sekali didegradasi oleh mikroba.

Waktu yang diperlukan dalam pembuatan kompos umumnya sekitar 3-4

bulan. Waktu ini dapat dipercepat menjadi 4-6 minggu, caranya dengan

menambahkan bahan tambahan atau aktivator bagi bakteri pengurai ke dalam

pengomposan tersebut (Murbandono 2002). Pengomposan dapat mengurangi

potensi pencemaran lingkungan yaitu mengurangi sampah yang dibakar atau

Page 30: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

16

dibuang ke sungai. Kompos sebagai hasil dari pengomposan dapat mengurangi

penggunaan pupuk buatan dan obat-obat yang berlebihan pada tanaman.

Agar proses pengomposan dapat menghasilkan kompos yang bermutu

bagus maka harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-

faktor yang mempengaruhi proses pengomposan, yaitu :

1. Nisbah C/N

Untuk proses pengomposan, nisbah C/N optimum pengomposan adalah

kurang dari 20 (Hadiwiyoto 1983). Hadiwiyoto (1983) menyatakan bahwa agar

tujuan pengomposan dapat tercerai maka C/N rasionya harus lebih kecil dari 20.

Apabila C/N rasio terlalu besar maka mikroba perombak akan menggunakan

cadangan nitrogen dalam tanah tersebut dan proses dekomposisi akan berlangsung

lama. Semakin rendah nilai C/N bahan, waktu yang diperlukan untuk

pengomposan semakin singkat.

2. Bentuk Bahan

Suriawiria (2002) mengemukakan bahwa dalam proses pengomposan

semakin kecil dan homogen bentuk bahan, semakin cepat dan baik pula proses

pengomposan. Karena dengan bentuk bahan yang lebih kecil dan homogen maka

lebih luas permukaan bahan yang dapat dijadikan substrat bagi aktivitas mikroba.

3. Kelembaban dan Kadar Air

Menurut Hadiwiyoto (1983), tumpukan sampah yang terlalu kering akan

menyebabkan pengomposan berjalan lama. Oleh karena itu dianjurkan untuk

menyiram tumpukan sampah dengan air setiap periode waktu tertentu sehingga

kadar airnya cukup. Biasanya kadar air 48-55% memberikan hasil pengomposan

Page 31: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

17

yang baik. Pengomposan juga dapat berlangsung dengan baik apabila kadar air

berkisar antara 30-67%.

4. Suhu Pengomposan

Suhu pengomposan yang paling baik digunakan menurut Hadiwiyoto

(1983) sekitar 590C atau 40-500C (Murbandono 2002) atau 30-500C (hangat)

(Indriani 2000). Masih menurut Hadiwiyoto (1983) bahwa pengomposan akan

berjalan baik bila suhunya sesuai dengan suhu optimum pertumbuhan mikroba

perombak.

5. Nilai pH Pengomposan

Menurut Indriani (2000), bahwa pH pengomposan yang optimum berkisar

antara 6.5-7.5. Keasaman terlalu rendah (pH tinggi) menyebabkan kenaikan

konsumsi oksigen yang akan berakibat jelek terhadap lingkungan sekitarnya.

Pengontrolan pH dapat dilakukan dengan penambahan kotoran hewan, urea,

pupuk nitrogen dengan tujuan untuk menurunkan pH pengomposan (Murbandono

2002).

6. Jumlah Mikroba Perombak

Hadiwiyoto (1983) menyatakan bahwa jika jumlah mikroba perombak

pada mulanya sedikit maka pengomposan akan berjalan lama. Hal ini

berhubungan erat dengan waktu adaptasi mikroba terutama bakteri. Semakin

banyak jumlah bakteri pada awal suatu proses, fase adaptasinya semakin singkat.

2.4. Karakteristik dan Mutu Kompos

Kandungan nutrisi kompos dari berbagai daerah produsen kompos

berbeda-beda. Penyebabnya adalah bahan baku yang digunakan untuk

pengomposan berbeda antara satu produsen dengan produsen lainnya. Menurut

Page 32: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

18

Suriawiria (2002), dalam kompos kandungan unsur-unsur seperti N, P, K dan

sebagainya sangat sedikit, tapi masih mengandung unsur-unsur yang tidak

dimiliki oleh pupuk buatan atau pupuk pabrik. unsur-unsur ini disebut unsur

mikro (mikroelemen), seperti besi (Fe), magnesium (Mg), dan tembaga (Cu), serta

vitamin sebagai zat pengatur tumbuh. Standar kualitas unsur makro kompos

berdasarkan standar nasional Indonesia dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Standar kualitas unsur makro kompos berdasarkan Standar Nasional Indonesia

No Kandungan Satuan Baku 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Bahan organik Kadar air Total N Karbon (C) C/N rasio Phosphor (P) Kalium (K) pH

% % % % - % % -

27-58 <50

>0.40 9.80-32.0

10-20 >0.10 >0.20

6.80-7.49

Sumber : SNI 19-7030-2004 dalam Suherman (2005)

Tingkat kematangan kompos sangat berpengaruh terhadap mutu kompos.

Kompos yang telah matang akan memiliki kandungan bahan organik yang dapat

didekomposisi dengan mudah, nisbah C/N yang rendah, tidak menyebarkan bau

yang ofensif, kadar airnya memadai dan tidak mengandung unsur-unsur yang

merugikan bagi tanaman (phytotoxic, benih rumput dan patogen). Oleh sebab itu,

tingkat kematangan kompos merupakan faktor utama dalam penentuan kelayakan

mutu kompos.

Kompos sebagai hasil pengomposan, umumnya dicirikan oleh sifat-sifat

sebagai berikut :

1. Berwarna coklat hingga hitam.

Page 33: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

19

2. Tidak larut dalam air, meskipun sebagian dari kompos dapat membentuk

suspensi.

3. Sangat larut dalam pelarut alkali, natrium pirifosfat, atau larutan ammonium

oksalat, dengan menghasilkan ekstrak berwarna gelap dan dapat difraksinasi

lebih lanjut menjadi zat humik, fulfik, dan humin.

4. Nisbah C/N berkisar antara 10-20 (tergantung bahan baku dan derajat

humifikasi).

5. Secara biokimiawi tidak stabil, tetapi komposisinya berubah akibat oksidasi

menjadi garam-garam anorganik, CO2, dan air melalui aktivitas mikrobial

(sepanjang kondisi lingkungan sesuai).

6. Memiliki kapasitas pemindahan kation dan absorbsi air tinggi.

7. Jika digunakan pada tanah, kompos memberikan efek-efek menguntungkan

bagi tanah dan pertumbuhan tanaman. Nilai pupuknya ditentukan oleh N, P ,

K, Ca, dan Mg.

8. Tidak berbau.

2.5. Analisis Kelayakan Proyek

Analisis kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil

suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha yang

direncanakan. Pengertian layak dalam penelitian ini adalah kemungkinan dari

gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik

dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan layak dalam arti financial

benefit, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan (Ibrahim 2003).

Menurut Gittinger (1986), proyek yang bergerak dalam bidang pertanian

adalah suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi

Page 34: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

20

barang-barang modal yang dapat menghasilkan keuntungan atau manfaat lebih

setelah beberapa periode waktu. Sumber-sumber yang dimaksud dapat berupa

barang-barang modal, tanah, bahan setengah jadi, bahan mentah, tenaga kerja dan

waktu.

Menurut Subagyo (2007), objek studi kelayakan terbagi dalam 3 jenis

yang berbeda, yaitu:

1. Pendirian, berarti objek yang dipelajari dan diteliti merupakan usaha baru

yang akan didirikan.

2. Pengembangan, berarti objek yang dikaji usahanya sudah berdiri dan

mempunyai rencana untuk dikembangkan terutama pada aspek-aspek

tertentu, misalnya pembelian teknologi baru karena adanya permintaan pasar

yang meningkat.

3. Merger atau akuisisi, berarti objek merupakan usaha yang sudah berdiri

kemudian digabungkan dan diambil alih oleh perusahaan lain.

Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang kemampuan suatu

proyek dilaksanakan dengan berhasil (Husnan dan Suwarsono 2000). Tujuan

dilakukan analisis proyek adalah (1) untuk mengetahui tingkat keuntungan yang

dicapai melalui investasi dalam suatu proyek, (2) menghindari pemborosan

sumberdaya-sumberdaya yang akan digunakan, yaitu dengan menghindari

pelaksanaan proyek yang tidak menguntungkan, (3) mengadakan penilaian

terhadap peluang investasi yang ada sehingga kita dapat memilih alternatif proyek

yang paling menguntungkan, dan (4) menentukan prioritas investasi (Gray, et al.

1992).

Page 35: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

21

Sofyan (2003), diacu dalam Chaerunnisa (2007) berpendapat tujuan yang

ingin dicapai dari studi kelayakan ini sekurang-kurangnya mencakup empat pihak

yang berkepentingan, yaitu:

1) Bagi pihak investor : studi kelayakan usaha ditujukan untuk melakukan

penilaian dari kelayakan usaha untuk menjadi masukan yang berguna karena

sudah mengkaji berbagai aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan

teknologis, aspek manajemen operasioanl dan aspek finansial secara

komprehensif dan detail sehingga dapat dijadikan dasar bagi investor untuk

membuat keputusan investasi lebih objektif.

2) Bagi peneliti : studi kelayakan adalah suatu alat yang berguna dan dapat

dipakai sebagai penunjang kelancaran tugas-tugasnya dalam melakukan

penilaian suatu rencana usaha, usaha baru, pengembangan usaha, atau menilai

kembali usaha yang sudah ada.

3) Bagi masyarakat : hasil studi kelayakan usaha merupakan suatu peluang

untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian rakyat baik yang

terlibat langsung maupun yang muncul karena adanya nilai tambah sebagai

akibat dari adanya usaha tersebut.

4) Bagi pemerintah : dari sudut pandang mikro, hasil dari studi kelayakan ini

digunakan untuk pengembangan sumber daya baik dalam pemanfaatan

sumber-sumber alam maupun pemanfaatan sumber daya manusia berupa

penyerapan tenaga kerja. Selain itu, adanya usaha baru atau berkembangnya

usaha lama sebagai hasil studi kelayakan usaha yang dilaksanakan oleh

individu atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukkan pemerintah

baik dari pajak pertambahan nilai maupun dari pajak penghasilan dan

Page 36: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

22

retribusi berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran, administrasi dan lain-

lainnya yang layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Secara

makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan studi kelayakan usaha ini

adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ataupun nasional sehingga

tercapai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan kenaikan

pendapatan per kapita.

Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), tahap-tahap untuk melakukan

investasi usaha adalah sebagai berikut :

1) Identifikasi

Pengamatan dilakukan terhadap lingkungan untuk memperkirakan

kesempatan dan ancaman dari usaha tersebut.

2) Perumusan

Tahap perumusan merupakan tahap untuk menerjemahkan kesempatan

investasi ke dalam suatu rencana proyek yang konkrit, dengan faktor-faktor

yang penting dikelaskan secara garis besar.

3) Penilaian

Penilaian dilakukan dengan menganalisa dan menilai aspek pasar, teknik,

manajemen dan finansial.

4) Pemilihan

Pemilihan dilakukan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang

akan dicapai.

5) Implementasi

Implementasi yaitu menyelesaikan proyek tersebut dengan tetap berpegang

pada anggaran.

Page 37: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

23

Metode analisis kelayakan finansial merupakan metode analisis yang dapat

digunakan untuk mengetahui apakah suatu usaha layak atau tidak untuk

dilaksanakan. Selain itu, untuk melihat pengaruh perubahan-perubahan yang akan

terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah seperti perubahan harga bahan baku dan

lain sebagainya dapat digunakan metode analisis nilai pengganti (switching

value).

Kadariah et.al (1999) menjelaskan bahwa analisis finansial adalah analisis

yang melihat suatu proyek dari sudut badan-badan atau orang-orang yang

menanamkan modalnya dalam proyek atau yang berkepentingan langsung dalam

proyek. Analisis finansial ini penting dalam memperhitungkan insentif bagi

orang-orang yang turut serta dalam menyukseskan pelaksanaan proyek.

Menurut Gittinger (1986), bahwa terdapat enam tujuan utama analisis

finansial untuk proyek-proyek pertanian, yaitu:

1. Penilaian pengaruh finansial. Tujuan analisis finansial adalah menilai

pengaruh-pengaruh proyek terhadap para petani, pengusaha swasta dan

umum, badan-badan pelaksana pemerintah dan pihak lain yang turut serta

dalam proyek tersebut. Penilaian ini didasarkan atas analisa keadaan finansial

setiap peserta pada saat tersebut dan suatu proyeksi keadaan finansial pada

masa yang akan datang sejalan dengan pelaksanaan proyek.

2. Penilaian penggunaan sumberdaya terbatas. Analisa finansial memberikan

informasi mengenai penggunaan sumberdaya-sumberdaya suatu proyek.

3. Penilaian insentif (penarik). Pengamatan secara finansial sangat dibutuhkan

dalam penilaian insentif pada para petani, manajer dan pemilik yang ikut

dalam proyek.

Page 38: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

24

4. Ketetapan suatu rencana pembelanjaan. Salah satu tujuan dasar analisa

finansial adalah menghasilkan suatu rencana yang menggambarkan keadaan

finansial dan sumber-sumber dana berbagai peserta proyek serta proyek itu

sendiri. Rencana finansial adalah dasar untuk menentukan jumlah dan waktu

pelaksanaan investasi dan penetuan tingkat pembayaran serta kemungkinan

penambahan kredit untuk mendukung investasi yang telah ada.

5. Koordinasi kontribusi finansial. Rencana finansial mengikuti koordinasi

kontribusi finansial dari berbagai peserta proyek. Koordinasi tersebut dibuat

dari dasar proyeksi seluruh finansial untuk proyek sebagai suatu keseluruhan.

6. Penilaian kecakapan mengelola keuangan. Atas dasar proyeksi neraca

finansial, khususnya untuk perusahaan-perusahaan besar dan kesatuan (entity)

proyek, analisis dapat membuat penilaian tentang kerumitan pengelolaan

finansial proyek dan kemampuan pimpinan dalam mengelola proyek.

Lebih lanjut Gittinger (1986), mengemukakan bahwa salah satu cara yang

dapat digunakan dalam penilaian investasi dibidang pertanian adalah metode

diskonto. Diskonto merupakan suatu teknik yang dapat menurunkan manfaat yang

diperoleh di masa datang serta arus biaya menjadi biaya pada masa sekarang. Hal

ini dilakukan dengan cara mengurangkan manfaat-manfaat terhadap biaya-biaya

dari tahun ke tahun untuk mendapatkan arus manfaat neto yang disebut arus kas

(cash flow), kemudian arus kas tersebut didiskontokan.

Sehubungan dengan metode arus kas yang didiskontokan (discounted cash

flow), terdapat beberapa kriteria investasi yang digunakan, yaitu: Net Present

Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C) dan

Page 39: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

25

untuk penilaian pengembalian ditunjukkan oleh kriteria Payback Periode atau

masa pengembalian investasi.

NPV atau keuntungan bersih suatu proyek adalah nilai sekarang dari arus

tambahan manfaat bagi pelaksanaan proyek, dihitung berdasarkan tingkat

diskonto. Jika nilai NPV lebih besar dari nol maka proyek dapat dikatakan layak.

Apabila nilai NPV sama dengan nol, berarti proyek tersebut mengembalikan

persis sebesar social opportunity cost faktor produksi modal, sebaliknya jika NPV

lebih kecil dari nol, berarti proyek tersebut tidak dapat menghasilkan senilai biaya

yang dipergunakan dan proyek tidak layak dilakukan (Kadariah et.al. 1999). Cara

perhitungan NPV dalam suatu penilaian investasi merupakan cara yang praktis

untuk mengetahui apakah proyek itu menguntungkan atau tidak. Namun, cara ini

tidak terlepas dari kelemahan-kelamahan, kelemahan ini terletak pada keharusan

menentukan suku bunga yang tepat dan benar sebelum metode digunakan

(Soekartawi et.al. 1986).

IRR yaitu rata-rata tingkat keuntungan internal tahunan dari suatu proyek

yang dinyatakan dalam satuan persen. Jika IRR dari suatu proyek lebih besar atau

sama dengan tingkat suku bunga yang berlaku sebagai social discount rate, maka

NPV proyek tersebut sama dengan nol (impas), berarti proyek layak dilaksanakan,

sebaliknya jika IRR suatu proyek lebih kecil dari social discount rate, maka NPV

proyek tersebut lebih kecil dari nol, berarti proyek tidak layak untuk dilaksanakan

(Gray et.al. 1992).

Net B/C adalah perbandingan antara jumlah nilai keuntungan bersih

sekarang yang positif (sebagai pembilang) dengan jumlah nilai keuntungan bersih

sekarang yang negatif (sebagai penyebut). Jika Net B/C lebih besar dari satu maka

Page 40: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

26

proyek dikatakan layak, sebaliknya jika Net B/C lebih kecil dari satu maka proyek

tersebut tidak layak untuk dilaksanakan (Gray et.al. 1992).

Payback Period (tingkat pengembalian investasi) digunakan untuk

mengukur periode jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan semua

biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek. Proyek yang

dipilih adalah proyek yang paling cepat mengembalikan biaya investasi. Semakin

cepat modal kembali, semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal

yang kembali dapat dipakai untuk membiayai kegiatan yang lain.

Menurut Gittinger (1986), bahwa analisis nilai pengganti adalah suatu

analisis kembali untuk dapat melihat pengaruh-pengaruh yang akan terjadi akibat

keadaan yang berubah-ubah.

Pada bidang pertanian, proyek-proyek umumnya sensitif terhadap

perubahan-perubahan yang mungkin saja terjadi. Perubahan-perubahan yang biasa

terjadi dalam menjalankan usaha bidang pertanian umumnya dikarenakan empat

variabel utama, yaitu:

1. Harga (harga jual output)

Perubahan harga jual output akan berpengaruh terhadap manfaat, manfaat

sekarang netto, tingkat pengembalian secara finansial maupun ekonomi.

2. Keterlambatan Pelaksanaan

Keterlambatan pelaksanaan mempengaruhi hampir semua proyek-proyek

pertanian. Mungkin terjadi keterlambatan dalam pemesanan dan penerimaan

peralatan baru. Hal ini akan mempengaruhi biaya maupun manfaat dan

akhirnya akan mempengaruhi manfaat netto.

Page 41: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

27

3. Kenaikan Biaya

Proyek-proyek cenderung sensitif terhadap kenaikan biaya, karena biaya-

biaya sering diperkirakan sebelum proyek dilaksanakan. Hal ini akan

mempengaruhi biaya dan manfaat netto.

4. Hasil (produksi yang dihasilkan)

Analisis nilai pengganti menguji kembali kesalahan-kesalahan yang

dilakukan dalam memperkirakan hasil yang akan diperoleh. Perubahan

produksi yang dihasilkan akan mempengaruhi manfaat dan manfaat netto.

Menurut Kadariah et.al. (1999) bahwa tujuan dari analisis nilai pengganti

adalah untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika

terdapat suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau

manfaat. Hal ini diperlukan karena analisis proyek banyak mengandung

ketidakpastian tentang apa yang terjadi diwaktu yang akan datang.

Analisis nilai pengganti (Switching Value) merupakan variasi dari analisis

sensitivitas yang mencoba melihat kondisi kelayakan yang terjadi apabila

dilakukan perubahan-perubahan dalam biaya dan manfaat. Dalam analisis ini,

harus ditanyakan berapa banyak elemen yang kurang baik dalam analisis proyek

yang akan diganti agar proyek tersebut dapat memenuhi tingkat minimum

diterimanya proyek sebagaimana yang ditunjukkan oleh salah satu ukuran-ukuran

kemanfaatan proyek. Teknik analisis nilai pengganti dilakukan dengan cara

menentukan besarnya perubahan yang akan membuat nilai NPV sama dengan nol

(Gittinger 1986).

Page 42: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

28

2.6. Penelitian Terdahulu

Gustoro (2006) dalam penelitiannya mengenai sistem penunjang

keputusan pendirian industri kompos di TPA Galuga, Bogor. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menunjang keputusan investasi

meliputi prakiraan jumlah timbunan sampah dan penilaian kelayakan finansial

industri pengolahan kompos. Sistem penunjang keputusan untuk pendirian

industri kompos dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual

Basic 6.0 yang disebut SPKKompos. Paket program SPKKompos terdiri dari dua

model yaitu model prakiraan dan model kelayakan finansial industri. Model

prakiraan digunakan untuk melihat prakiraan timbulan pasar sebagai bahan

pembuat kompos dengan cara memprakirakan jumlah penduduk pada masa yang

akan datang dengan metode prakiraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

diperoleh model prakiraan yang tepat untuk memprakirakan jumlah penduduk di

Kota Bogor dengan menggunakan metode tren linier yaitu persamaan y = 611047

+ 21409x. Hasil prakiraan jumlah penduduk kemudian dilakukan dengan analisis

dengan tetapan-tetapan profil sampah Kota Bogor sehingga didapat volume

timbulan sampah pasar Kota Bogor untuk periode 10 tahun yang akan datang dari

tahun 2006-2015. Sedangkan model kelayakan finansial industri digunakan untuk

mengetahui kelayakan suatu usaha dari aspek finansial. Hasil analisa industri

kompos dengan pengadaan sampah pasar 30 ton per hari tidak layak dijalankan.

Untuk pengadaan sampah pasar 60 ton per hari dan 120 ton per hari dengan umur

proyek 10 tahun layak untuk dikembangkan. Hal ini ditunjukkan dengan

perolehan nilai NPV sebesar Rp 1,4 milyar dan Rp 4,9 milyar dengan nilai IRR

Page 43: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

29

sebesar 33,25% dan 47,59%. Untuk nilai B/C ratio diperoleh 1,86 dan 2,68

sedangkan payback period 5,52 tahun dan 3,16 tahun.

Penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2009) mengenai analisis

kelayakan pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan

biogas dan pupuk kompos di UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan IPB.

Hasil penelitian menunjukkan kelayakan pengusahaan sapi perah dan

pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos di UPP Darul

Fallah dan Fakultas Peternakan IPB bila ditinjau dari aspek-aspek non finansial

yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek SDM, dan aspek

lingkungan hidup dapat disimpulkan layak untuk diusahakan. Sedangkan hasil

analisis finansial usaha peternakan UPP Darul Fallah memperoleh NPV>0 yaitu

sebesar Rp 202 juta yang artinya bahwa usaha ini layak untuk dijalankan. Pada

usaha ini diperoleh Net B/C>0 yaitu sebesar 1,74 yang mengindikasikan bahwa

pengusahaan sapi perah dan pemanfaatan limbah untuk menghasilkan biogas dan

pupuk kompos layak untuk dijalankan dimana setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan

selama umur proyek menghasilkan 1,74 satuan manfaat bersih. IRR yang

diperoleh sebesar 26,13%, artinya usaha ini layak dan menguntungkan karena IRR

lebih besar dari nilai diskon faktor (8,75) dengan periode pengembalian investasi

selama lima tahun sepuluh bulan tujuh belas hari.

Widiyani (2010) meneliti tentang analisis kelayakan pengusahaan pupuk

kompos pada unit usaha koperasi Kelompok Tani Lisung Kiwari, Kecamatan

Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tujuan penelitiannya adalah

menganalisis kelayakan aspek non finansial dan finansial pengusahaan pupuk

kompos, serta menganalisis kepekaan dari kelayakan finansial berdasarkan

Page 44: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

30

analisis switching value dari pengusahaan pupuk kompos tersebut. Analisis aspek

pasar menunjukkan bahwa jumlah permintaan akan pupuk kompos sangat besar,

baik pada pasar internal maupun pasar eksternal. Berdasarkan analisis aspek

teknis, bahwa lokasi usaha tersebut sangat strategis dan ketersediaan bahan baku

serta tenaga kerja yang memadai. Koperasi kelompok tani Lisung Kiwari

memiliki struktur organisasi yang sederhana sehingga membantu dalam

pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab. Berdasarkan analisis aspek

sosial dan lingkungan, usaha ini mampu menyerap tenaga kerja dari lingkungan

sekitar.

Hasil aspek finansial dari pengusahaan pupuk kompos ini ada dua

skenario, yang pertama diperoleh NPV sebesar Rp 67,9 juta; Net B/C sebesar

3,52; IRR sebesar 56,82%; serta payback period selama dua tahun sepuluh bulan

dua hari. Pada skenario kedua diperoleh NPV sebesar Rp 138 juta; Net B/C

sebesar 5,91; IRR sebesar 96,77%; serta payback period selama satu tahun

delapan bulan delapan hari. Analisis switching value pada usaha ini menunjukkan

bahwa kondisi usaha pada skenario kedua memiliki tingkat kepekaan yang lebih

rendah atau batas maksimal yang lebih tinggi terhadap perubahan variabel yang

dianalisis sensitivitas perubahannya dibandingkan skenario pertama. Pada

skenario kedua, persentase batas kenaikan harga beli kotoran sapi yang masih

memberikan keuntungan adalah 48,63% dan pada skenario pertama 41,44%.

Batas maksimal perubahan penurunan produksi pupuk kompos pada skenario

kedua yang masih memberikan keuntungan adalah sebesar 21,94% dan pada

skenario pertama hanya 16,40%. Pada variabel harga jual, skenario kedua

memiliki batas maksimal perubahan penurunan harga jual produk yang masih

Page 45: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

31

memberikan keuntungan sebesar 22,09% dan skenario pertama hanya sebesar

16,51%.

Page 46: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

32

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada

Kelompok Tani Hurip (KTH) di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga,

Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yaitu mengenai analisis kelayakan

finansial.

3.1.1. Teori Biaya dan Manfaat

Dalam analisa proyek, tujuan-tujuan analisa harus disertai dengan definisi

biaya-biaya dan manfaat-manfaat. Biaya merupakan segala sesuatu yang dapat

mengurangi suatu tujuan, sedangkan manfaat merupakan segala sesuatu yang

dapat membantu tujuan (Gittinger 1986). Biaya dapat juga didefenisikan sebagai

pengeluaran atau korbanan yang dapat menimbulkan pengurangan manfaat yang

diterima. Biaya suatu proyek dapat dikategorikan sebagai berikut :

1) Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaannya bersifat

jangka panjang, seperti tanah, bangunan, pabrik, dan mesin.

2) Biaya operasional atau modal kerja merupakan kebutuhan dana yang

diperlukan pada saat proyek mulai dilaksanakan, seperti biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerja.

3) Biaya lainnya seperti pajak, bunga dan pinjaman.

Manfaat juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan

kontribusi terhadap suatu proyek. Manfaat proyek dapat dibedakan menjadi :

Page 47: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

33

1) Manfaat langsung yaitu manfaat yang secara langsung dapat diukur dan

dirasakan sebagai akibat dari investasi, seperti peningkatan pendapapatan,

kesempatan kerja, dan penurunan biaya.

2) Manfaat tidak langsung yaitu manfaat yang secara nyata diperoleh dengan

tidak langsung dari proyek dan bukan merupakan tujuan utama proyek,

seperti perubahan produktivitas tenaga kerja karena perbaikan kesehatan atau

keahlian, perbaikan lingkungan hidup, perbaikan distribusi pendapatan dan

lain sebagainya.

Kriteria yang biasa digunakan sebagai dasar persetujuan atau penolakan

suatu proyek adalah perbandingan antara jumlah nilai yang diterima sebagai

manfaat dari investasi tersebut dengan manfaat-manfaat dalam situasi tanpa

proyek. Nilai perbedaannya adalah berupa tambahan manfaat bersih yang akan

muncul dari investasi dengan adanya proyek (Gittinger 1986). Terdapat beberapa

pedoman untuk menentukan panjangnya umur proyek (Kadariah et al. 1999),

yaitu :

1) Ukuran umum yang dapat diambil suatu proyek (jangka waktu) yaitu sama

dengan umur ekonomis suatu aset dari proyek. Umur ekonomis suatu aset

ialah jumlah tahun selama pemakaian aset tersebut dapat meminimumkan

biaya.

2) Proyek-proyek yang mempunyai investasi modal yang besar lebih mudah

untuk menggunakan umur teknis daripada umur-umur pokok investasi. Dalam

hal ini untuk proyek-proyek tertentu umur teknis dari unsur-unsur pokok

investasi adalah lama tetapi umur ekonomisnya dapat jauh lebih pendek

karena obsolescence (ketinggalan zaman karena penemuan teknologi baru

Page 48: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

34

yang jauh lebih efisien). Keadaan ini banyak terdapat dalam proyek-proyek

pertanian.

3) Proyek-proyek yang umumnya lebih lama daripada 25 tahun dapat diambil 25

tahun. Hal tersebut dikarenakan tahun-tahun setelah itu jika di discount

dengan discount rate sebesar 10 persen keatas maka present value nya akan

kecil.

3.1.2. Analisis Kelayakan Investasi

Dalam mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari

suatu proyek dapat menggunakan kriteria investasi. Ada dua cara yang dapat

dilakukan, yaitu menggunakan perhitungan berdiskonto dan tidak berdiskonto,

dimana perhitungan berdiskonto merupakan suatu teknik yang dapat

“menurunkan” manfaat yang diperoleh pada masa yang akan datang dan arus

biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang. Adapun kelemahan umum model

perhitungan tidak berdiskonto dibandingkan perhitungan berdiskonto yaitu ukuran

tersebut belum mempertimbangkan secara lengkap mengenai lamanya arus

manfaat yang diterima. Perbedaan dua cara ini terletak pada konsep Time Value of

Money yang diterapkan pada model perhitungan berdiskonto (Gittinger 1986).

Konsep Time Value of Money menyatakan bahwa nilai sekarang (present

value) adalah lebih baik daripada nilai yang sama pada masa yang akan datang

(future value). Hal ini bisa terjadi karena disebabkan :

1. Time preference, yaitu sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada

saat ini lebih disenangi daripada jumlah yang sama namun tersedia dimasa

yang akan datang.

Page 49: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

35

2. Produktivitas atau efesiensi modal, yaitu modal yang dimiliki saat sekarang

memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa datang melalui

kegiatan yang produktif.

Kedua unsur ini berlaku baik secara perorangan maupun bagi masyarakat

secara keseluruhan. Selain itu, kedua unsur tersebut memiliki keterkaitan secara

timbal balik di dalam pasar modal untuk menentukan tingkat harga modal yaitu

tingkat suku bunga, sehingga dengan tingkat suku bunga dapat dimungkinkan

untuk membandingkan arus biaya dan manfaat yang penyebarannya dalam waktu

yang tidak merata. Untuk tujuan itu, tingkat suku bunga ditentukan melalui proses

discounting (Kadariah 2001).

3.1.3. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis finansial merupakan analisis dimana proyek dilihat dari sudut

badan-badan atau orang-orang yang menanamkan modal dalam proyek atau yang

berkepentingan langsung dalam proyek. Sedangkan analisis ekonomi merupakan

analisis dimana proyek dilihat dari sudut perekonomian secara keseluruhan.

Dalam penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis finansial.

Menurut Husnan dan Suwarno (2000), analisis finansial adalah suatu

analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan

apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek. Analisis finansial

terdiri dari :

3.1.3.1. Net Present Value (NPV)

Suatu usaha dapat dinyatakan layak jika jumlah seluruh manfaat yang

diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan. Selisih antara manfaat dan biaya

Page 50: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

36

disebut dengan manfaat bersih atau Net Present Value (NPV). Menurut Keown

(2001), NPV diartikan sebagai nilai bersih sekarang dari arus kas tahunan setelah

pajak dikurangi dengan pengeluaran awal. Dalam menghitung NPV perlu

ditentukan tingkat suku bunga yang relevan. Kriteria investasi berdasarkan NPV

yaitu :

a. NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian

sebesar modal sosial Opportunity Cost faktor produksi normal. Dengan kata

lain, proyek tersebut tidak untung tidak juga rugi.

b. NPV > 0, artinya suatu proyek dinyatakan menguntungkan dan dapat

dilaksanakan.

c. NPV < 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang

dipergunakan, atau dengan kata lain proyek tersebut merugikan dan

sebaiknya tidak dilaksanakan.

3.1.3.2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Rasio)

Net B/C ratio merupakan rasio antara manfaat bersih yang bernilai positif

dengan manfaat bersih yang bernilai negatif. Dengan kata lain, manfaat bersih

yang menguntungkan usaha yang dihasilkan terhadap setiap satu satuan kerugian

dari usaha tersebut (Husnan dan Suwarsono 2000). Kriteria investasi berdasarkan

Net B/C ratio adalah :

a. Net B/C = 1, maka NPV = 0, artinya proyek tidak untung maupun rugi namun

masih layak dijalankan.

b. Net B/C > 1, maka NPV > 0, artinya proyek tersebut menguntungkan atau

layak dijalankan.

Page 51: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

37

c. Net B/C < 1, maka NPV < 0, artinya proyek tersebut merugikan atau tidak

layak dijalankan.

3.1.3.3. Internal Rate Return (IRR)

Internal Rate Return (IRR) adalah tingkat rata-rata keuntungan intern

tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam satuan

persen (Gittinger 1986). Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan

nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih

di masa-masa mendatang, atau didefinisikan juga sebagai tingkat bunga yang

menyebabkan Net Present Value (NPV) sama dengan nol (0).

Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga yang dapat dibayar oleh

proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi dianggap layak apabila

memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku dan suatu

investasi dianggap tidak layak apabila memiliki nilai IRR yang lebih kecil dari

tingkat suku bunga yang berlaku.

3.1.3.4. Payback Period (PP)

Payback period merupakan kriteria tambahan dalam analisis kelayakan

untuk melihat periode waktu yang diperlukan untuk melunasi seluruh pengeluaran

investasi. Setelah mendapatkan nilai sekarang dari keuntungan bersih maka dapat

ditentukan pada tahun ke berapa total biaya investasi dapat tertutupi oleh

keuntungan. Semakin cepat modal kembali, maka akan semakin baik suatu proyek

untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat dipergunakan untuk

membiayai kegiatan lain (Husnan dan Suwarsono 2000).

Page 52: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

38

3.1.4. Analisis Nilai Pengganti

Analisis nilai pengganti mencoba melihat kondisi kelayakan yang terjadi

apabila dilakukan perubahan-perubahan dalam biaya dan manfaat. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui sampai titik berapa peningkatan maupun penurunan

suatu komponen yang dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria investasi

yaitu dari layak menjadi tidak layak maupun sebaliknya (Kadarsan 1995). Hal ini

merupakan suatu cara untuk menarik perhatian pada masalah utama proyek yaitu

proyek selalu menghadapi ketidakpastian yang dapat terjadi pada suatu keadaan

yang telah diramalkan (Gittinger 1986).

Pada proyek di bidang pertanian terdapat empat masalah utama yang

mengakibatkan proyek sensitif terhadap perubahan, yaitu :

a) Perubahan harga jual

b) Keterlambatan pelaksanaan proyek

c) Kenaikan biaya

d) Perubahan volume produksi

Pada analisis ini, dicari beberapa nilai pengganti pada komponen biaya dan

manfaat yang terjadi, yang masih memenuhi kriteria minimum kelayakan

investasi atau masih mendapatkan keuntungan normal. Keuntungan normal terjadi

apabila nilai NPV sama dengan nol (NPV=0). NPV sama dengan nol akan

membuat IRR sama dengan tingkat suku bunga dan Net B/C sama dengan satu

(cateris paribus). Artinya, sampai tingkat berapa proyek yang akan dijalankan

mentoleransi peningkatan harga atau penurunan input dan penurunan harga atau

jumlah output (Gittinger 1986). Parameter yang diambil adalah perubahan yang

Page 53: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

39

sangat mempengaruhi kelayakan usaha. Parameter yang diambil dalam penelitian

ini yaitu perubahan harga, harga bahan baku dan upah tenaga kerja.

3.2. Kerangka Pemikiran Penelitian

Pertanian organik mulai menjadi tren baru yang terus berkembang

sekarang ini, hal ini dikarenakan mulai munculnya kesadaran masyarakat

Indonesia untuk mengonsumsi pangan yang tidak menggunakan bahan kimia

dalam perawatannya. Hal ini mendorong timbulnya kebutuhan akan pupuk

organik yang terus meningkat. Salah satu contoh pupuk organik adalah pupuk

kompos.

Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang menyediakan pupuk

kompos karena kesesuaian kondisi masyarakat serta ketersediaan bahan-bahan

untuk membuatnya. Potensi fisik desa ini masih luas yaitu sekitar 155.620 hektar

merupakan lahan sawah. Hal ini menyebabkan ketersediaan limbah-limbah

pertanian sebagai bahan baku untuk membuat pupuk kompos cukup melimpah.

Selain itu, penduduk di desa ini sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai petani

dan rata-rata dari mereka memiliki kemampuan dalam membuat pupuk kompos.

Kelompok Tani Hurip merupakan salah satu kelompok tani di desa

Cikarawang, memiliki kontribusi dalam penyediaan pupuk kompos. Hal ini

terbukti dari adanya usaha pupuk kompos yang didirikan oleh kelompok tani ini.

Pupuk kompos yang diproduksi oleh kelompok tani ini dijual kepada masyarakat

desa sehingga masyarakat desa dapat mendapatkan pupuk kompos dengan harga

yang terjangkau.

Peluang pasar usaha pupuk kompos ini cukup besar mengingat

meningkatnya pertanian organik di Indonesia, akan tetapi usaha ini juga

Page 54: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

40

membutuhkan biaya sehingga harus dianalisis apakah usaha pupuk kompos

tersebut layak atau tidak untuk diusahakan. Aspek utama dalam analisis kelayakan

yang akan dianalisis dalam penelitian ini, yaitu aspek finansial.

Aspek finansial yang dianalisis, meliputi NPV (Net Present Value), IRR

(Internal Rate of Return), Net B/C, dan Payback Periode. Dilakukan juga analisis

Switching Value untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan usaha pupuk

kompos jika terjadi perubahan-perubahan pada komponen manfaat dan biaya.

Page 55: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

41

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Kalkulator dan Microsoft Excel

Kelayakan finansial (NPV, IRR, Net B/C, PP)

Analisis Switching Value

Keinginan untuk mengembangkan usaha Pupuk Kompos sendiri

Ketersediaan bahan baku kompos

Potensi usaha Pupuk Kompos

Perencanaan Usaha Pupuk Kompos kolaboratif (Pasar, Teknis, Kelayakan Organisasi, Manajemen,

Finansial)

Pencarian Data : Primer dan Sekunder

Data cukup TIDAK

YA

Tabulasi Data

Layak Tidak Layak

Dapat direkomendasikan ‐ Efesiensi Biaya ‐ Perbaikan

Teknologi

Kelompok Tani Hurip dan masyarakat Dusun II Desa Cikarawang

Analisis Kelayakan Usaha

Kelayakan Ekonomi

Page 56: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

42

IV. METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan

Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten

Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan daerah penelitian dilakukan secara sengaja

(Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

akan dilakukan karena Desa Cikarawang merupakan salah satu daerah yang

potensial untuk pegembangan usaha pupuk kompos. Hal ini dikarenakan

penduduk di desa ini sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani yang rata-

rata memiliki kemampuan untuk membuat pupuk kompos, selain itu keberadaan

limbah-limbah pertanian yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk

kompos cukup melimpah.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan

data sekunder. Data primer berupa pengamatan langsung ke lapangan dengan

metode wawancara langsung dengan responden. Responden yang dipilih adalah

ketua dan anggota kelompok Tani Hurip dari Desa Cikarawang. Data sekunder

yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari studi literatur dan informasi

dari beberapa instansi terkait seperti BPS Kabupaten Bogor dan referensi-referensi

lainnya berupa buku, makalah, penelitian terdahulu, serta internet.

4.3. Metode Pengumpulan Data

Data dan informasi dikumpulkan untuk mendapatkan suatu gambaran

berbagai keterangan yang berkaitan dengan lingkup usaha. Pengumpulan data

primer diperoleh pada saat turun lapang ke lokasi penelitian yaitu usaha pupuk

Page 57: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

43

kompos Kelompok Tani Hurip di Desa Cikarawang. Metode yang digunakan

untuk pengumpulan data primer berupa wawancara langsung serta observasi

lapang. Untuk lokasi pengumpulan data sekunder meliputi kantor Kepala Desa

Cikarawang dan perpustakan Institut Pertanian Bogor. Metode yang digunakan

untuk pengumpulan data sekunder berupa studi literatur dan browsing internet.

Tahapan analisis data yang dilakukan antara lain : tahap pemasukan data,

pemeriksaan data, pengolahan data dan pengelompokan data. Pengolahan data

dilakukan secara manual dengan menggunakan alat bantu kalkulator dan

komputer dengan menggunakan program Microsoft Excel, kemudian interpretasi

data secara deskriptif. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis

kelayakan finansial dan analisis nilai pengganti. Analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan

menghitung kelayakan usaha pupuk kompos dari aspek finansialnya.

4.4. Analisis Data

4.4.1. Analisis Kelayakan Finansial

Penelitian ini menggunakan analisis kelayakan finansial karena bertujuan

untuk melihat dampak dari adanya usaha pupuk kompos dari sisi pelaku usaha

yaitu para petani di Desa Cikarawang. Disamping itu, analisis kelayakan finansial

ini sudah mampu untuk menjawab permasalahan yang ada di lapang. Analisis

kelayakan finansial yang dilakukan untuk melihat kelayakan usaha pupuk

kompos, dibutuhkan data arus penerimaan dan pengeluaran. Arus penerimaan dan

pengeluaran disajikan dalam bentuk cashflow.

Kelayakan finansial dari suatu investasi dinilai dengan menggunakan

metode arus tunai terpotong (Discounted Cashflow). Metode ini adalah suatu cara

Page 58: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

44

^

penilaian manfaat atau penilaian kelayakan investasi dari suatu proyek dengan

memperhitungkan nilai waktu dari uang. Kriteria investasi yang digunakan adalah

NPV, IRR, Net B/C, dan Payback Periode (Gray, et. al. 1992) :

a. Net Present Value (NPV)

Metode ini merupakan selisih manfaat dan biaya selama umur ekonomis

proyek yang diukur dengan nilai uang sekarang dengan menggunakan discount

rate.

Rumus :

NPV = ∑

Keterangan :

NPV = Jumlah pendapatan bersih diwaktu sekarang selama n tahun (Rp)

Bt = Penerimaan proyek pada tahun ke-t (Rp)

Ct = Biaya proyek pada tahun ke-t (Rp)

n = Umur ekonomis proyek

i = Tingkat diskonto (%)

t = Tahun

apabila :

1. NPV < 0 (negatif), mengartikan bahwa sampai pada t tahun investasi masih

merugi sehingga tidak layak dilaksanakan.

2. NPV = 0, waktu tepat dimana biaya investasi dapat dikembalikan sehingga

perusahaan tidak mendapat keuntungan atau merugi.

3. NPV > 0 (positif), menunjukkan kondisi perusahaan menguntungkan,

dengan semakin besarnya NPV maka semakin besar pula keuntungan yang

akan dicapai.

Page 59: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

b. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return adalah suatu tingkat diskonto yang membuat NPV

proyek sama dengan nol. Internal Rate of Return merupakan arus pengembalian

yang menghasilkan NPV aliran kas masuk sama dengan NPV aliran kas yang

keluar.

45

IRR

Rumus :

∑^

Keterangan :

IRR = Besarnya Internal Rate of Return dalam persen (%)

= Discount rate yang menghasilkan NPV positif

= Discount rate yang menghasilkan NPV negatif

NPV(+) = NPV positif

NPV(-) = NPV negatif

Apabila :

IRR < tingkat diskonto : Proyek tidak layak

IRR = tingkat diskonto : Proyek tidak untung dan tidak rugi

IRR > tingkat diskonto : Proyek layak

c. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio)

Net B/C adalah perbandingan antara present value dari total benefit positif

dengan total benefit negatif.

Rumus :

. . . > 0

Net B/C =

∑^

. . . < 0

Page 60: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

46

Keterangan :

Net B/C = Net Benefit-Cost Ratio

= Penerimaan pada tahun-t

yek

ab :

1 = Proyek tidak layak dilaksanakan

Payback Periode atau tingkat pengembalian investasi adalah salah satu

akan usaha yang digunakan untuk mengukur periode

jangka

Payback Periode = n +

Bt

Ct = Biaya pada tahun-t

i = Tingkat suku bunga (%)

n = Umur ekonomis pro

t = Tahun

Ap ila

Net B/C > 1 = Proyek layak dilaksanakan

Net B/C <

d. Payback Periode (PP)

metode dalam menilai kelay

waktu pengembalian modal. Semakin cepat modal itu dapat kembali,

semakin baik suatu proyek untuk diusahakan karena modal yang kembali dapat

dipakai untuk membiayai kegiatan lain (Husnan dan Suwarsono 2000).

Adapun perhitungan Payback Periode adalah sebagai berikut:

x 1 tahun

Keterangan :

n = Tahun terakhir dimana arus kas masih belum bisa menutupi initial investment

tial investment

pada tahun ke- n+1

a = Jumlah ini

b = Jumlahkumulatif arus kas pada tahun ke- n

c = Jumlah kumulatif arus kas

Page 61: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

47

Analisis nilai pengganti bertujuan untuk mengatasi perubahan-perubahan

a selama proyek berlangsung. Asumsi yang

digunakan adalah penurunan harga out

penelitian. Asumsi kedua adalah kenaikan harga input. Melalui analisis nilai

Switching Value

NPV

4.4.2. Analisis Nilai Pengganti

yang terjadi terhadap manfaat dan biay

put/penerimaan. Penentuan besarnya

penurunan harga output berdasarkan fluktuasi harga yang terjadi di lokasi

pengganti ini akan diketahui faktor-faktor apa saja yang paling sensitif. Untuk

mengukur tingkat sensitivitas digunakan formula (SV) yang

menggambarkan tingkat perubahan parameter tertentu yang menyebabkan NPV =

0.

NPV NPV

Keterangan :

i(+) = Tingkat diskon yang membuat nilai NPV positif

i(-) = Tingkat diskon yang membuat nilai NPV negatif

(+) = Nilai NPV positif

(-)

Asumsi dasar yang digunakan untuk menganalisis usaha pupuk kompos

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Umur proyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 tahun,

didasarkan pada umur ekonomis bangunan tempat produksi.

2. Sumber modal seluruhnya berasal dari modal sendiri.

NPV

NPV = Nilai NPV negatif

4.5. Asumsi Dasar

Page 62: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

48

mur proyek merupakan

k kompos adalah harga perolehan ditempat

bahan baku habis di produksi sehingga tidak ada persediaan bahan

g dihasilkan 1.200 Kg setiap bulannya.

r umur

is terjual sehingga tidak ada persediaan di akhir

ikeluarkan pada tahun ke-1 dan biaya reinvestasi

berdasarkan perhitungan nilai sisa dengan

alah suku bunga deposito Bank

Indonesia yang berlaku pada periode pengambilan data pada bulan Februari

3. Inflow dan Outflow pada tahun 2011 hingga akhir u

proyeksi berdasarkan pada penelitian dan informasi yang didapatkan pada

tahun 2010 dan tahun 2011.

4. Harga input produksi pupu

produksi (farm gate price) dimana marjin pemasaran tidak termasuk dalam

harga.

5. Semua

baku di awal dan akhir tahun.

6. Banyaknya pupuk kompos yan

7. Harga pupuk kompos yang digunakan mulai tahun ke-1 hingga akhi

proyek adalah harga yang berlaku pada tahun 2011 yaitu Rp 1.500,00 per

Kilogram. Tingkat harga yang digunakan adalah tingkat harga ditempat

produksi (farm gate price).

8. Produk yang dihasilkan hab

dan di awal tahun.

9. Biaya investasi d

dikeluarkan untuk peralatan-peralatan yang telah habis umur ekonomisnya.

Nilai dari investasi dan reinvestasi merupakan nilai perolehan barang modal

(investasi) pada tahun 2011.

10. Nilai penyusutan dihitung

menggunakan metode garis lurus dimana harga beli dikurangi dengan nilai

sisa kemudian dibagi dengan umur ekonomis.

11. Tingkat discount rate yang akan digunakan ad

Page 63: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

49

i dan biaya operasional. Biaya operasional terdiri dari biaya tetap dan

produksi, harga jual output, dan harga input pupuk.

2011. Hal ini juga berkaitan dengan inflasi yang mungkin terjadi di masa

yang akan datang sehingga mempengaruhi tingkat produktivitas dari investasi

yang akan ditanamkan dalam usaha pupuk kompos atau tingkat pengembalian

internal. Maka dari itu, nilai discount rate yang digunakan ialah sebesar 6,75

persen.

12. Biaya yang dikeluarkan untuk usaha pupuk kompos terdiri dari biaya

investas

biaya variabel.

13. Analisis nilai pengganti dilakukan dengan melihat pengaruh yang terjadi pada

perubahan hasil

Page 64: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

50

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

5.1.1.

dari sepuluh desa yang terdapat di

paten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Desa Cikarawang

emili

Desa Cikarawang

Desa Cikarawang merupakan salah satu

Kecamatan Dramaga, Kabu

m ki luas wilayah sebesar 226,56 Ha dengan kondisi geografis yaitu memiliki

ketinggian tanah sebesar 700 meter dari permukaan laut sehingga desa ini

termasuk ke dalam daerah bertopografi atau berdataran tinggi, serta suhu udara

rata-rata yaitu berkisar antara 250-300

si kota sejauh 45 km

duk di desa ini sebanyak

secara umum ekonomi

C. Batas wilayah Desa Cikarawang secara

administratif adalah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Sungai

Cisadane, sebelah selatan dengan Sungai Ciapus, sebelah barat dengan Sungai

Ciaduan, dan sebelah timur dengan Kelurahan Situgede.

Jarak dari pusat pemerintahan desa ke pusat pemerintahan kecamatan

sejauh 5 km, jarak ke pusat pemerintahan administra

sedangkan jarak ke ibu kota kabupaten/kotamadya daerah tingkat II sejauh 40 km.

Kondisi transportasi dari dan ke Desa Cikarawang sudah cukup baik yaitu adanya

fasilitas jalan yang beraspal dengan lebar 4 meter sehingga bisa dicapai dengan

menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Desa Cikarawang dibagi menjadi tiga dusun, tujuh rukun warga (RW) dan

tiga puluh dua rukun tetangga (RT). Jumlah total pendu

8.214 jiwa yang terdiri atas 4.195 jiwa laki-laki dan 4.019 jiwa perempuan, serta

jumlah kepala keluarga sebanyak 2.020 kepala keluarga.

Kegiatan perekonomian penduduk yang terdapat di Desa Cikarawang di

dominasi oleh kegiatan dalam sektor pertanian sehingga

Page 65: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

51

asyar

i rumahnya masing-masing. Komoditas peternakan

tan miniatur aeromodelling, pembuatan pupuk

dan

m akatnya lebih banyak bertumpu pada sektor ini. Selain itu, terdapat pula

usaha peternakan, usaha perikanan, usaha industri, usaha jasa, dan usaha

perdagangan. Wilayah di desa ini memiliki potensi yang besar jika dilihat dari

segi sumberdaya alamnya yang sebagian besar masih berupa lahan pertanian.

Kegiatan pertanian sangat potensial untuk dikembangkan, terutama pertanian

tanaman padi dan palawija.

Kegiatan di sektor peternakan terlihat dari beberapa usaha ternak yang

dimiliki oleh setiap warga d

yang telah dikembangkan secara komersial di wilayah desa ialah penggemukan

kambing dan usaha peternakan ayam berkapasitas 5.000 ayam potong yang

dimiliki oleh warga masyarakat.

Kegiatan di sektor industri terlihat dari telah terdapatnya beberapa home

industry komersial yaitu pembua

organik bokasi, dan industri makanan seperti dodol, keripik tempe, talas dan

pisang. Usaha-usaha tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat desa

dalam meyerap tenaga kerja. Di sektor perikanan belum cukup berkembang, hal

ini terlihat dari kurang optimalnya pemanfaatan dari keberadaan danau atau situ

seperti Situ Burung yang ada di desa ini untuk budidaya perikanan air tawar.

Usaha pada sektor jasa yang telah dilakukan warga di Desa Cikarawang

adalah jahit-menjahit, wartel, mobil angkutan, ojeg, penggilingan gabah

pengolahan tanah pertanian, yaitu melalui penyewaan kerbau atau traktor tangan.

Pada sektor perdagangan, di daerah ini beberapa warga telah menjadi pengumpul

hasil pertanian yaitu ubi jalar dan ubi kayu untuk dijual di Pasar Induk Kramatjati,

dan industri pengolahan pangan. Sebagian warga ada yang menjadi pedagang

Page 66: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

52

hektar, dengan luas lahan sawah 155,620 hektar.

ok tani agar

sayur-mayur, kacang-kacangan, bakso, mie ayam, maupun produk-produk lain

serta ada yang membuka warung di rumahnya. Di desa ini juga terdapat lembaga-

lembaga masyarakat seperti kelompok PKK, pramuka gudep, kelompok tani,

karang taruna, kelompok remaja mesjid, majelis ta’lim, Kader Pembangunan Desa

(KPD), dan lain sebagainya.

Lahan pertanian di Desa Cikarawang terutama digunakan untuk sawah dan

ladang, yaitu seluas 194,572

Sebagian besar tanah pertanian yang dikelola warga merupakan milik sendiri. Dari

hasil sawah dan ladang inilah masyarakat desa dapat memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari. Sistem pola tanam yang dilakukan oleh petani Dusun I dan II adalah

dengan menggunakan sistem bergilir antara padi dan palawija. Berbeda dengan

sistem pola tanam yang dilakukan petani Dusun III yang hanya menanam padi

saja. Hal ini berkaitan dengan sistem irigasi yang terdapat di desa. Kurangnya air

dan harus ada pembagian alokasi air dengan sistem bergilir menyebabkan Dusun I

dan Dusun II melakukan penanaman padi hanya satu kali dalam setahun

sedangkan Dusun III air selalu melimpah, hal ini menyebabkan struktur tanahnya

menjadi basah sehingga hanya cocok untuk ditanami padi. Oleh karena itu, pada

Dusun III penanaman padi dapat dilakukan tiga kali dalam setahun.

Potensi pertanian yang sangat dominan di Desa Cikarawang ini

menumbuhkan keinginan masyarakat untuk membentuk kelomp

terciptanya wadah untuk berkumpul, bekerjasama dan membentuk suatu kesatuan

yang memiliki kesamaan identitas, atribut, sistem norma dan peraturan-peraturan

berkelompok guna mengatur pola-pola interaksi antar anggota kelompok dan

mencapai tujuan bersama. Kelompok tani yang sudah terdaftar di kantor

Page 67: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

53

5.1.2. Kelompok Tani Hurip

Kelompok Tani Hurip (KTH) telah diakui keberadaannya dan telah

n Kehutanan Kabupaten Bogor. Kelompok ini

rupa

elola traktor tangan dan sering mendapat bantuan dari

emeri

Kecamatan Dramaga berjumlah empat kelompok, yakni Kelompok Tani Hurip,

Mekar, Setia dan Subur Jaya. Kelompok Tani Hurip merupakan kelompok tani

yang berdiri paling awal dibandingkan kelompok tani lainnya.

terdaftar di Dinas Pertanian da

me kan salah satu kelompok tani yang berada di Desa Cikarawang dan telah

berdiri sejak tahun 1974. Jumlah anggota kelompok tani sekarang mencapai 60

orang. Sekretariat Kelompok Tani Hurip (KTH) beralamat di Kampung

Carangpulang Bubulak Rt Rw 03 No. 43, Dusun II, Desa Cikarawang, Kecamatan

Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pembentukan kelompok tani

berasal dari keinginan para petani untuk saling bekerjasama dalam memajukan

sektor pertanian desa.

Selain telah diakui keberadaanya, Kelompok Tani Hurip (KTH) ini sudah

dipercaya untuk meng

p ntah melalui UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas), seperti pemberian bibit

padi, pohon jati, pupuk (urea, NPK) dan bibit kacang. Adanya keinginan

memajukan kelompok tani, menimbulkan kesadaran anggota untuk membenahi

dan membangun sistem kerja kelompok tani serta perencanaan usaha untuk

meningkatkan pendapatan kelompok. Hal ini ditandai dengan dibentuknya

struktur organisasi lengkap disertai dengan seksi-seksi dan pembagian kerja yang

jelas. Struktur organisasi Kelompok Tani Hurip terdiri dari 11 orang yang

menjabat sebagai pengurus seperti ketua, sekretaris, bendahara, seksi kelompok

wanita tani, seksi pengairan/P3A, seksi humas, seksi usaha yang terdiri dari usaha

Page 68: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

hasil bumi dan rencana usaha yang memiliki kemungkinan untuk dijalankan

seperti penggilingan dan tepung ubi jalar, seksi pertanian dan seksi kehutanan

serta dua orang penasehat.

54

Sumber : Kelompok Tani Hurip

Gambar 2. Kelompok Tani Hurip

ini sering juga dijadikan sebagai tempat

pembelajaran bagi mahasiswa-mahasiswi Institut Pertanian Bogor ketika ingin

mengad

Keberadaan Kelompok Tani Hurip

akan kegiatan, baik yang bersifat akademik maupun non akademik.

Kegiatan akademiknya berupa kegiatan praktikum dari mata kuliah yang

berhubungan dengan kelembagaan dan usaha tani serta kegiatan penelitian untuk

memperoleh data yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang

bersangkutan, termasuk penulis. Sedangkan untuk kegiatan non akademik,

kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan yang berhubungan dengan Program

Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan lomba-lomba lain yang berhubungan dengan

pertanian. Oleh karena itu, keberadaan Kelompok Tani Hurip sangat mendukung

perkembangan pengetahuan, baik secara teori maupun secara praktek di lapangan.

Page 69: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

55

Berawal dari kegiatan PT. Akzonobel Car Refinisher Indonesia yang

berkunjung ke Desa Cikarawang dengan tujuan memberikan modal pelatihan

sebagai program Coorporate Social and Responsibility (CSR) perusahaan

tersebut. PT. Akzonobel Car Refinisher Indonesia datang ke kelompok-kelompok

tani yang ada di Desa Cikarawang diantaranya, Kelompok Tani Hurip, Kelompok

Tani Setia, dan Kelompok Tani Subur Jaya untuk diseleksi kelompok tani mana

yang akan memperoleh modal pelatihan. Kegiatan ini juga disambut baik oleh

pihak IPB yang berperan sebagai fasilitator dengan program yang dimiliki oleh

IPB, yakni Pusat Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (P2SDM). Melihat

Kelompok Tani Hurip memiliki struktur organisasi yang lebih lengkap dan solid

bila dibandingkan dengan kedua kelompok tani lainnya, maka PT. Akzonobel dan

IPB sepakat memilih Kelompok Tani Hurip sebagai penerima modal pelatihan

yang akan digunakan untuk memberdayakan sumber daya manusia di Desa

Cikarawang.

Kelompok Tani Hurip yang dipilih sebagai penerima modal memiliki tiga

rencana untuk memanfaatkan modal pelatihan yang diterima, seperti (1)

mendirikan penggilingan tepung ubi jalar, (2) mengelola sampah organik sebagai

alternatif pupuk, dan (3) mendirikan koperasi masyarakat. Alasan Kelompok Tani

Hurip mengajukan tiga rencana ini karena besarnya potensi ubi jalar di desa ini

dan seringnya masyarakat desa mengeluh masalah ketersediaan pupuk untuk

kebutuhan sawah dan ladang mereka. Limbah hasil pertanian dan peternakan juga

sering tidak termanfaatkan dengan baik sehingga menimbulkan masalah sampah

5.2. Gambaran Umum Usaha

5.2.1. Sejarah Berdirinya Usaha

Page 70: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

56

anik sebagai alternatif pupuk. Hal

ifikan karena masih berproduksi secara terbatas

5.2.2. Pengadaan Input

Pengusahaan pupuk kompos Kelompok Tani Hurip ini menggunakan

rasal dari limbah pertanian seperti jerami, arang sekam

bagi desa tersebut. Selain itu, banyak petani yang mengeluh akan rendahnya

pendapatan dari hasil panen yang mereka terima karena sering menjual kepada

orang yang kurang bertanggungjawab sehingga wajar jika kehadiran koperasi

masyarakat juga menjadi bagian dari rencana.

Melihat ketiga rencana yang diajukan tersebut, PT. Akzonobel lebih

tertarik dengan rencana mengelola sampah org

ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang bekerja sebagai petani dan besarnya

potensi pertanian di Desa Cikarawang sehingga PT. Akzonobel menilai bahwa

kebutuhan akan pupuk pasti besar. Selain itu rencana ini akan mampu menjawab

masalah sampah dari limbah-limbah pertanian dan peternakan di desa tersebut.

Kelompok Tani Hurip yang ditunjuk sebagai pelaksana akhirnya mendirikan

usaha pupuk kompos sebagai realisasi dari rencana yang diajukan sesuai dengan

program kerja PT. Akzonobel.

Pengusahaan pupuk kompos oleh Kelompok Tani Hurip hingga saat ini

belum berkembang secara sign

sesuai luasan lahan pengomposan yang dimiliki. Padahal permintaan yang terjadi

dari masyarakat Desa Cikarawang dan luar desa sangat besar. Dengan kata lain,

pengusahaan pupuk kompos ini memiliki potensi pasar yang besar.

bahan baku utama yang be

dan kotoran kambing. Jerami dan arang sekam diperoleh dari sisa panen padi yang

dihasilkan para petani anggota Kelompok Tani Hurip. Sama halnya dengan

pengadaan input kotoran kambing, usaha ini memperolehnya dari para anggota

Page 71: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

57

5.2.3. Proses Produksi

Pembuatan pupuk organik dapat dilakukan dengan cara tradisional dan

dengan cara tradisional membutuhkan waktu berbulan-

emiliki keunggulan, yakni dapat meningkatkan fermentasi

bah

kelompok tani yang memiliki hewan ternak kambing serta masyarakat Desa

Cikarawang yang memiliki hewan ternak kambing juga.

dengan teknologi, dimana

bulan karena bahan organik dibiarkan lapuk dengan sendirinya sehingga proses

fermentasi berlangsung secara alami. Sedangkan cara pembuatan pupuk organik

dengan teknologi pengomposan proses fermentasi dapat dipercepat dengan cara

menambahkan bahan lain yang disebut aktivator. Aktivator merupakan bahan bagi

bakteri pengurai yang terdiri dari enzim, asam humat bahan, dan mikroorganisme

(kultur bakteri). Aktivator pengomposan yang digunakan oleh Kelompok Tani

Hurip adalah EM4.

Aktivator pengomposan EM4 digunakan oleh Kelompok Tani Hurip

dikarenakan EM4 m

lim organik dan kotoran ternak hingga lingkungan menjadi tidak bau,

meningkatkan ketersediaan unsur hara untuk tanaman, serta menekan

pertumbuhan mikroorganisme patogen tanah. Proses pembuatan pupuk kompos

diproduksi dengan sistem aerob (menggunakan oksigen), dimana mikroba

menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik. Proses

dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut proses

anaerob. Pengomposan secara anaerob memanfaatkan mikroorganisme yang tidak

membutuhkan udara dalam mendegradasi bahan organik, dimana pada proses ini

akan dihasilkan bau yang tidak sedap.

Page 72: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

58

pemotongan bahan, penumpukan bahan,

Sebelum memulai proses produksi, bahan-bahan telah dipersiapkan tidak

anya agar mudah dan mempercepat waktu saat

ingin m

k

penyim

Kegiatan pengusahaan pupuk kompos ini secara umum meliputi persiapan

lokasi pembuatan, pemilihan bahan,

pengayaan, pembalikan, pengayakan, dan pengemasan. Metode pembuatannya

dilakukan dengan cara penumpukan berlapis-lapis pada ruang terbuka dan

ternaungi. Semua tahap kegiatan dilakukan secara manual dengan alat-alat yang

tergolong sederhana (sekop, cangkol, golok, ember dsb). Mesin yang digunakan

berupa mesin pencacah jerami sehingga bisa lebih efektif dan efesien jika

dibandingkan dengan cara manual, yaitu dengan golok. Tenaga kerja yang

digunakan berasal dari masyarakat sekitar dibawah bimbingan Kelompok Tani

Hurip.

1. Persiapan Bahan dan Lokasi

jauh dari tempat pengomposan, gun

elakukan pengolahan. Selain bahan baku juga perlu disiapkan cangkul atau

sekop untuk mengaduk dan ember atau alat penyiram untuk menyiram bahan

adukan serta karung goni atau plastik yang berongga untuk menutupi tumpukan.

Lokasi pengomposan yang digunakan Kelompok Tani Hurip terdiri dari

lahan pengomposan ukuran 3x8 m, satu buah gudang berisi rak untu

panan kompos yang siap dijual serta lahan terbuka (alami) untuk peletakan

bahan-bahan baku. Lokasi pengomposan dilengkapi dengan atap dari atap berupa

seng asbes untuk menghindari curahan air hujan secara langsung. Lahan

pengomposan ini terdiri dari empat petakan atau bedengan yang berdampingan

sejajar dengan panjang 3 m, lebar 2 m dan tinggi 30 cm untuk setiap petakannya.

Tujuan pembuatan petakan ini adalah untuk menjaga agar tidak tergenang

Page 73: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

59

rdapat berbagai alternatif bahan baku

namun bahan-bahan yang harus dipilih adalah bahan yang

memili

ini adalah bahan-bahan yang berasal dari limbah pertanian seperti

jerami,

encampur bahan lain yang

memili

sewaktu hujan. Lantai petakan disemen guna memudahkan pengadukan dan

pembalikan adonan bahan-bahan tersebut.

2. Pemilihan Bahan

Pada pembuatan pupuk kompos te

yang dapat digunakan

ki kandungan C/N rasio cukup rendah (20-30 C/N ratio). Hal ini

dikarenakan bahan yang memiliki C/N rasio 20-30 itu mudah melapuk dan

terdekomposisi (ideal). Apabila nilai C/N rasio suatu bahan semakin tinggi maka

semakin lambat bahan tersebut untuk diubah menjadi kompos. Sebaliknya, jika

suatu bahan yang nilai C/N rasio rendah maka akan mempercepat laju

pengomposan.

Bahan baku yang digunakan oleh Kelompok Tani Hurip dalam usaha

pupuk kompos

arang sekam, serta kotoran kambing. Hal ini dikarenakan potensi jerami

dan kotoran kambing yang cukup besar di Desa Cikarawang sehingga berpeluang

untuk dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.

Meskipun kandungan C/N rasio pada jerami cukup besar (80 C/N rasio),

Kelompok Tani Hurip mengatasinya dengan m

ki nilai C/N rasio-nya rendah agar dapat mempersingkat laju

pengomposan. Bahan yang dimaksud adalah kotoran kambing yang memiliki nilai

C/N rasio sebesar 20 C/N rasio. Kotoran kambing yang digunakan telah

dibersihkan dari sisa-sisa plastik, kaca atau potongan kayu dan benda-benda lain

yang sulit melapuk. Apabila pengadaan bahan baku berupa sekam bakar sulit

diperoleh, dapat diganti dengan abu gosok yang relatif mudah diperoleh di daerah

Page 74: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

60

unakan

ah menjadi berukuran kecil dan seragam sehingga proses

pengom

Hurip dilakukan

berlapis-lapis. Bahan-bahan ditimbun

dengan

sad pembusuk atau mikroba mendapat suplai oksigen atau

udara y

pedesaan. Pemilihan bahan-bahan tersebut mampu menghasilkan pupuk kompos

yang bermutu dan berkualitas sehingga nilai jualnya menjadi lebih tinggi.

3. Pemotongan Bahan

Dalam pembuatan pupuk kompos, bahan-bahan organik yang dig

harus dipotong atau dicac

posan dapat berlangsung dengan cepat. Ukuran potongan ± 5-10 cm.

Dengan menggunakan bahan-bahan yang berukuran kecil akan memudahkan

mikroba atau bakteri untuk merombak bahan-bahan tersebut sehingga proses

fermentasi dapat berlangsung lebih cepat. Oleh karena itu, Kelompok Tani Hurip

menggunakan mesin pencacah sebagai alat pemotong jeraminya.

4. Penumpukan Bahan dan Pengolahan

Proses pembuatan pupuk kompos oleh Kelompok Tani

dengan cara menumpuk bahan-bahan secara

ketinggian tertentu guna memperoleh kondisi suhu adonan yang optimum,

yaitu untuk dataran rendah sekitar 15-20 cm sedangkan untuk dataran menengah

hingga tinggi sebaiknya lebih dari 20 cm. Lapisan paling dasar yaitu kotoran sapi

yang disebar dan diratakan terlebih dahulu kemudian diatasnya ditaburkan arang

sekam dan jerami. Bahan-bahan yang telah ditumpuk disiram perlahan-lahan

dengan larutan kultur bakteri (larutan bioaktivator = EM4, air) dan diaduk dengan

sekop secara merata.

Saat penumpukan bahan, pergerakan udara dalam timbunan harus tetap

dipertahankan agar ja

ang dibutuhkan untuk hidup (aerob) dan aktivitas pelapukan. Bila tidak

tersedia oksigen yang cukup dan tumpukan tidak menghasilkan suhu yang ideal,

Page 75: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

maka pelapukan atau fermentasi akan gagal dan terjadi pembusukan yang tidak

diharapkan oleh bakteri-bakteri anaerob.

61

Sumber : Kelompok Tani Hurip 2011

Gambar 3. Penum

Proses pengayaan disini maksudnya sebagai penambahan bahan lain

engandung hara dan nutrisi lebih banyak. Bahan-bahan

kompo

arus dilakukan pembalikan

hari sekali agar suhu tetap terjaga. Sebab, bila suhu

terlalu

pukan Bahan Kompos

5. Pengayaan

misalnya, bahan yang m

s dapat diperkaya dengan penambahan kapur pertanian, serbuk gergaji,

tulang ikan dan sebagainya. Pengayaan yang dilakukan pada pembuatan pupuk

kompos yaitu menyiram kembali tumpukan bahan dengan larutan kultur bakteri

sekali lagi. Kemudian gundukan adonan ditutup dengan karung goni atau plastik

berlubang selama 4-7 hari agar aerasi berjalan lancar.

6. Pembalikan Berulang

Adonan bahan-bahan yang telah ditumpuk h

dan pengadukan setiap dua

tinggi harus segera diaduk dan dibalik lagi agar terhindar dari kerusakan.

Suhu optimum berada pada kisaran 40-450C. Gundukan yang telah mencapai suhu

normal ditutup kembali dengan karung goni. Selain itu, kandungan air diusahakan

Page 76: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

62

hari, adonan kompos siap dikemas dan

pupuk organik. Hal ini ditandai dengan menurunnya suhu dari

gunduk

ya diayak terlebih dahulu sehingga butiran

pupuk

Sumber : Kelompok Tani Hurip 2011

Gambar 4. Pupuk Kompos Hasil Ayakan

mencapai 30 persen dengan parameter jika dikepal dengan tangan air tidak keluar

dari adonan dan jika dilepas akan megar.

7. Pengayakan

Setelah terfermentasi selama 4-7

digunakan sebagai

an adonan. Bila belum siap dikemas dalam waktu yang cukup lama,

sebaiknya kompos tetap dijaga kelembabannya supaya proses fermentasi menjadi

sempurna dan kompos tidak terlihat kering (lembab). Ciri-ciri dari bahan-bahan

yang sudah menjadi kompos yaitu warna berubah mendekati kehitaman dan

teksturnya remah (mudah diayak).

Untuk memperoleh kualitas pupuk kompos yang lebih baik, pupuk

kompos yang siap kemas sebaikn

kompos menjadi halus dan merata. Hal ini dilakukan mengingat tujuan

akhir produk adalah menjadi barang komersil yang akan dijual ke pasaran

sehingga kualitas produk menjadi suatu hal yang sangat penting untuk

diperhatikan. Pengayakan dilakukan oleh Kelompok Tani Hurip dengan

menggunakan alat pengayak yang berupa saringan kawat.

Page 77: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

63

8. Pen

Pengemasan dilakukan agar kadar pupuk kompos

dak mudah kering. Oleh karena itu pupuk kompos ini memiliki

ketahan

Sumber : Kelompok Tani Hurip 2011

Gambar 5. Pengemasan Pupuk Kompos

5.2.4.

Ruang lingkup pemasaran pupuk kompos yang di produksi oleh Kelompok

hanya terbatas pada pasar internal saja. Hal ini dikarenakan

gemasan

air atau kelembaban

tetap terjaga dan ti

an yang cukup kuat untuk penggunaan dan penyimpanan dalam jangka

panjang. Pupuk kompos yang dihasilkan Kelompok Tani Hurip dikemas dengan

plastik berlabel.

Pemasaran

Tani Hurip saat ini

pengusahaan pupuk kompos ini masih dilakukan dengan menggunakan peralatan

yang sederhana sehingga memerlukan waktu yang lama dalam proses

pembuatannya, serta skala usaha yang masih kecil sehingga belum mampu

menghasilkan unit produksi dalam jumlah besar. Padahal jika dilihat dari segi

konsumen, sangat besar permintaan yang terjadi di pasar sehingga Kelompok Tani

Hurip sendiri sering mengalami kehabisan unit produksi. Adapun ruang lingkup

pasar internal yang dimaksud mencakup Perumahan Ciomas Permai, Perumahan

Ciampea Asri, serta para petani disekitar Desa Cikarawang itu sendiri.

Page 78: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

64

Tani Hurip

syarakat sekitar Desa Cikarawang. Hal

alam hal budidaya pertanian yang

ngha

5.3. Dampak Sosial Ekonomi Usaha

Hadirnya usaha pupuk kompos yang didirikan oleh Kelompok

memperoleh tanggapan yang baik dari ma

ini dikarenakan usaha pupuk kompos ini tidak menimbulkan dampak yang negatif

terhadap kondisi masyarakat sekitar usaha yang sebagian besar adalah petani. Jika

dilihat dari segi sosial, usaha pupuk kompos ini dapat membuat para petani bebas

dari ketergantungannya akan penggunaan pupuk kimia. Hal ini dapat dilihat dari

berkurangnya proporsi pemakaian pupuk anorganik karena petani Desa

Cikarawang menjadi tahu bagaimana cara membuat pupuk kompos yang berasal

dari limbah hasil panen mereka sendiri yaitu jerami. Dengan demikian, petani

Desa Cikarawang secara mandiri mampu memenuhi kebutuhannya akan pupuk

dan dapat memajukan pertanian organik.

Usaha pupuk kompos ini juga banyak melibatkan berbagai pihak

(stakeholder), seperti para petani d

me silkan produk sampingan berupa limbah pertanian, para peternak kambing

sebagai sumber pengadaan kotoran kambing yang digunakan untuk campuran

bahan baku, pengumpul residu tanaman, hingga usaha pembuat pupuk kompos itu

sendiri yakni Kelompok Tani Hurip. Dengan demikian, keberadaan usaha pupuk

kompos ini secara umum telah membuka kesempatan kerja di berbagai bidang.

Dalam pengusahaan pupuk kompos itu sendiri telah membuka kesempatan kerja

bagi penduduk sekitar walaupun cakupannya masih sangat kecil yaitu tiga orang

tenaga kerja. Sedikitnya penyerapan tenaga kerja pada usaha ini dikarenakan skala

usaha yang masih kecil sehingga tenaga kerja yang diperlukan tidak banyak.

Page 79: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

65

mian

Dilihat dari segi ekonomi, usaha pupuk kompos yang berbasiskan

pertanian organik ini telah berkontribusi terhadap pertumbuhan perekono

desa. Hal ini dikarenakan pertanian organik yang sifatnya padat karya

memungkinkan tumbuhnya usaha kecil menengah berupa industri pupuk organik

skala kecil yang bersumber pada potensi lokal dimana hal tersebut tidak mungkin

dilakukan pada pertanian anorganik yang membutuhkan modal besar baik

finansial maupun teknologi. Para petani dan masyarakat Desa cikarawang dapat

memanfaatkan limbah pertanian dan peternakannya sebagai sumber bahan baku

pembuatan pupuk kompos dimana harga yang diterima si pemilik limbah sebesar

Rp 150,00 per kg untuk jerami dan Rp 500,00 per kg untuk kotoran kambing.

Dengan demikian, adanya usaha pupuk kompos ini telah memberi kontribusi bagi

pertumbuhan perekonomian Desa Cikarawang dan mempererat ikatan sosial yang

saling menguntungkan.

Page 80: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

66

Packaging

Sumber : Kelompok Tani Hurip 2011

Gambar 6. Alur Pembuatan Pupuk Kompos SELARAS

BAHAN CAIR

Air EM4

BAHAN PADAT

Jerami Arang Kotoran Sekam Kambing

Bahan Baku Larutan Fermentor

Adonan dengan kadar air 30 %

Kompos Proses

Fermentasi Suhu 40-450C

Page 81: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

67

S KELAYAKAN FINANSIAL

Analisis kelayakan finansial dalam penelitian ini ditujukan untuk

mengetahui layak atau tidaknya pengusahaan pupuk kompos Kelompok Tani

n yang dimiliki. Luasan lahan pengomposan berukuran 24 m2

Arus penerimaan (inflow) pada pengusahaan pupuk kompos ini diperoleh

alan produk pupuk kompos dan nilai sisa dari investasi.

a. Penerimaan Penjualan

Kelompok Tani Hurip memperoleh penerimaan dari hasil penjualan pupuk

kompos yang diproduksi rata-rata sebesar 1.200 kg

setiap

ini disebabkan adanya investasi berupa

VI. ANALISI

Hurip. Kriteria yang menjadi indikator kelayakan usaha tersebut akan dilihat dari

kriteria-kriteria kelayakan finansial yang meliputi NPV, Net B/C, IRR, dan

Payback Period.

Saat ini Kelompok Tani Hurip menghasilkan produksi berdasarkan luasan

lahan pengomposa

terdiri dari empat petakan pengomposan. Setiap petakan kompos berukuran 3x2 m

mampu menghasilkan 300 kg/bulan sehingga total produksi mencapai 1200 kg

setiap bulannya (1,2 ton/bulan). Kondisi ini diasumsikan tidak terjadi penambahan

biaya dan manfaat selama umur usaha berlangsung.

6.1. Inflow

dari hasil penju

komposnya. Jumlah pupuk

bulannya dengan harga jual yang diterima sebesar Rp 1.500,00/kg.

Penerimaan penjualan diperoleh dari perkalian antara jumlah produksi per tahun

dikalikan dengan harga jual satuan.

Pada tahun pertama, pengusahaan pupuk kompos ini mulai menghasilkan

output pada bulan kedua. Hal

Page 82: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

68

pemban

1.200 kg/bulan) an

Produk Jumlah (Kg)

Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

gunan tempat produksi usaha yang dilakukan pada bulan pertama di tahun

yang pertama. Sehingga jumlah pupuk kompos yang dihasilkan sebesar 13.200 kg

untuk jangka waktu 11 bulan. Dengan demikian, penerimaan yang diperoleh

Kelompok Tani Hurip dari penjualan pupuk kompos pada tahun pertama sebesar

Rp 19.800.000,00. Sedangkan pada tahun kedua dan seterusnya, usaha ini sudah

menghasilkan output dari bulan ke-1, sehingga jumlah pupuk kompos yang

dihasilkan lebih besar dari tahun yang pertama yaitu sebesar 14.400 kg per tahun

dengan total penerimaan penjualan sebesar Rp 21.600.000,00. Untuk rincian

lengkap mengenai penerimaan penjualan pengusahaan pupuk kompos ini dapat

dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah Total Produksi dan Nilai Penjualan Pupuk Kompos (Kapasitas

Tahun Penjual

1 Pupuk kompos 13.200 1.500,00 18.480.000,00 13.200 19.800.000,00 Total

2 s/d 10 Pup 0 0 21.600.000,00uk kompos 14.40 1.500,0 Total 14.400 21.600.000,00

Sumber : Da pril 201

b e)

ri barang modal yang tidak habis dipakai

barang modal tersebut harus dinilai harganya pada

saat um

ta Primer, diolah A 1

. Nilai Sisa (Salvage Valu

Nilai sisa merupakan nilai da

selama umur usaha. Terhadap

ur usaha selesai. Perhitungan yang digunakan dari penyusutan barang

modal ini menggunakan metode garis lurus. Adapun barang modal yang masih

memiliki nilai sisa diakhir umur usaha (tahun kesepuluh) yaitu gubuk (Rp

333.333,33), alat penyiram (Rp 20.000,00), sepatu boot (Rp 84.000,00), alat

penyiler (Rp 166.666,66), serta ember (Rp 20.000,00), sehingga total nilai sisa

yang diperoleh pada akhir umur usaha sebesar Rp 623.999,99. Rincian nilai sisa

Page 83: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

69

Uraian Nilai Beli (Rp)

Umur Pakai (Tahun)

Penyusutan (Rp)

Nilai Sisa (Rp)

investasi pengusahaan pupuk kompos Kelompok Tani Hurip dapat dilihat pada

Tabel 7.

Tabel 7. Nilai Sisa Investasi Usaha Pupuk Kompos (Kapasitas 1.200 kg/bulan)

No

1 Gubuk Pengomposan

1.000.000,00 6 166.666,67 333.333,33

2 PetPengomposan

9.000.000,00 900.000,00 akan 10

3 Rak pupkompos

uk 800.000,00 10 80.000,00

4 Mesin pencacah

5.000.000,00 5 1.000.000,00

5 Cangkul 100.000,00 5 20.000,00 6

m 30.000,00 3 10.000,00 20.000,00Alat

penyira7 56.000,00 5 11.200,00 Golok 8 Sepatu Boot 84.000,00126.000,00 3 42.000,00 9 Sekop 80.000,00 5 16.000,00 10 Ayakan 120.000,00 2 60.000,00 11 Timbangan 200.000,00 10 20.000,00 12 Alat

penyiler/siller 250.000,00 3 83.333,33 166.666,66

13 Ember 30.000,00 3 10.000,00 20.000,00 14 Motor 6.000.000,00 10 600.000,00 TOTAL 2.919.200,00 623.999,99

Sumber iolah

6 w

ngusahaan pupuk kompos ini berasal dari

estasi, biaya reinvestasi, dan biaya operasional.

. Biay

arkan pada awal

saat tertentu untuk memperoleh manfaat beberapa tahun

kemudi

: Data Primer, d April 2011

.2. Outflo

Aliran kas keluar (outflow) pe

adanya biaya inv

a a Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang umumnya dikelu

kegiatan dan pada

an. Pengeluaran biaya investasi umumnya dilakukan satu kali atau lebih,

sebelum proyek usaha berproduksi dan baru menghasilkan manfaat beberapa

Page 84: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

70

Kg/bulan)

No Uraian Satuan Jumlah Harga Satuan Total Nilai Umur

tahun kemudian. Adapun komponen-komponen investasi yang dikeluarkan oleh

Kelompok Tani Hurip meliputi label, gubuk, petakan pengomposan, rak pupuk

kompos, mesin pencacah, cangkul, alat penyiram, golok, sepatu boot, sekop,

ayakan, timbangan, alat penyiler, ember, dan kendaraan. Rincian biaya investasi

pada usaha ini dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rincian Biaya Investasi Usaha Pupuk Kompos (Kapasitas 1.200

(Rp) (Rp) Ekonomis (Tahun)

1 Gubuk Pen an

Unit 1 1.000.000,00 1.000.000,00 6 gompos

2 Petakan Pengomposan

Petak 4 2.00 ,00 8.0 0,00 0.000 00.00 10

3 Rak pupkompos

uk Unit 1 800.000,00 800.000,00 10

4 Mesin pencacah

Unit 1 5.000.000,00 5.000.000,00 5

5 Cangkul Unit 2 50.000,00 100.000,00 5 6 Alat

penyiram Unit 1 30.000,00 30.000,00 3

7 Unit 2 28.000,00 56.000,00 5 Golok 8 Sepatu Boot Unit 3 42.000,00 126.000,00 3 9 Sekop Unit 2 40.000,00 80.000,00 5

10 Unit 1 120.000,00 120.000,00 2 Ayakan 1 gan 21 Timban Unit 1 00.000,00 200.000,00 10 1

r/siller 22 Alat

penyileUnit 1 50.000,00 250.000,00 3

13 Ember Unit 2 15.000,00 30.000,00 3 14 Motor Unit 1 6.000.000,00 6.000.000,00 10

TotalInvestasi

21.792.000,00

Su

investa ng ik luark lom p alah

Pe

nan gubuk ini sangat

penting dilakukan untuk melindungi petakan kompos yang ada dibawahnya

mber : Data Primer, diolah April 2011

Biaya si ya d e an oleh Ke pok Tani Huri ad

sebesar Rp 21.792.000,00. Biaya investasi ini terdiri dari :

1. mbangunan gubuk pengomposan berukuran 24 m2 sebanyak satu unit

dengan biaya sebesar Rp 1.000.000,00. Pembangu

Page 85: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

71

ilkan 300 kg per

Rak pupuk kompos ini terbuat dari bahan

aduk adonan pupuk kompos dan menimbun campuran

untuk menyiramkan bahan-bahan pengaya bakteri fermentasi pada tumpukan

agar proses produksi terhindar dari curah hujan dan terik matahari secara

langsung. Pondasi yang digunakan berbahan kayu dan atapnya berupa asbes

sehingga umur ekonomisnya diperkirakan selama 6 tahun.

2. Pembangunan petakan pengomposan sebanyak empat petak dengan biaya

sebesar Rp 8.000.000,00, dimana setiap petaknya seharga Rp 2.000.000,00

dengan ukuran 3x2 m. Setiap petaknya mampu mengas

tahun. Lantai yang digunakan berbahan semen guna memudahkan proses

pembuatan kompos seperti pengadukan dan pembalikan adonan bahan-bahan

kompos. Tujuan dari pembuatan petakan ini adalah menjaga bahan olahan

agar tidak tergenang sewaktu hujan. Umur ekonomis petakan pengomposan

ini diperkirakan selama 10 tahun.

3. Rak pupuk kompos sebanyak satu unit seharga Rp 800.000,00. Fungsi rak

pupuk kompos ini adalah sebagai wadah untuk menyimpan pupuk kompos

yang siap jual agar tersusun rapi.

besi sehingga umur ekonomisnya diperkirakan selama 10 tahun.

4. Mesin pencacah sebanyak satu unit seharga Rp 5.000.000,00. Mesin

pencacah ini digunakan untuk mencacah jerami dengan perkiraan umur pakai

selama 5 tahun.

5. Cangkul pertanian seharga Rp 50.000,00 per unitnya. Cangkul yang

dibutuhkan dalam usaha ini sebanyak dua unit. Fungsi cangkul ialah untuk

mengolah, meng

adonan pupuk kompos yang akan diproduksi.

6. Alat penyiram sebanyak satu unit seharga Rp 30.000,00 yang digunakan

Page 86: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

72

tiga pasang seharga Rp 42.000,00 per pasangnya.

diperkirakan selama 3 tahun.

n.

sangat sering

kompos. Alat penyiram ini terbuat dari plastik sehingga umur ekonomisnya

diperkirakan 3 tahun.

7. Golok sebanyak dua unit dengan harga sebesar Rp 28.000,00 per unitnya.

Golok digunakan untuk memotong jerami yang umur ekonomisnya

diperkirakan selama 5 tahun.

8. Sepatu boot sebanyak

Sepatu boot ini digunakan untuk melindungi kaki pekerja dari bakteri hewan

yang berbahaya yang ada pada bahan pengomposan. Sepatu ini berbahan

karet yang umur ekonomisnya

9. Sekop sebanyak dua unit seharga Rp 40.000,00 per unit. Sekop digunakan

untuk mengambil bahan-bahan kompos, baik pada tahap persiapan maupun

tahap pengayakan. Sekop yang digunakan terbuat dari campuran kayu dan

besi sehingga umur ekonomisnya diperkirakan selama 5 tahu

10. Ayakan digunakan untuk menyaring pupuk kompos agar diperoleh pupuk

kompos dengan tekstur yang seragam dan lebih halus. Ayakan yang

digunakan sebanyak satu unit seharga Rp 120.000,00. Bahan alat ayakan ini

terbuat dari kayu dan kawat serta intensitas penggunaanya

sehingga umur ekonomisnya diperkirakan hanya 2 tahun.

11. Timbangan digunakan untuk mengukur berat pupuk kompos yang baru

dihasilkan dan berat pupuk kompos yang akan dikemas. Timbangan yang

dimiliki kelompok tani ini ada satu unit seharga Rp 200.000,00 dengan umur

ekonomis diperkirakan selama 10 tahun.

Page 87: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

73

ini hanya satu unit dengan harga

ngkut bahan-bahan kompos yang bersifat cair serta

satu

ama halnya

stasi yang memiliki umur ekonomis berbeda-beda.

Diantar

12. Alat penyiler (siller) digunakan untuk merekatkan plastik kemasan pupuk

kompos. Siller yang dimiliki kelompok

sebesar Rp 250.000,00.

13. Ember sebanyak dua unit seharga Rp 15.000,00 per unitnya. Ember ini

digunakan untuk menga

wadah untuk membuat larutan fermentator. Ember yang digunakan terbuat

dari bahan plastik yang umur ekonomisnya diperkirakan hanya 3 tahun.

14. Kendaraan yang digunakan adalah sepeda motor yang dibeli bekas dengan

harga Rp 6.000.000,00. Banyaknya kendaraan yang digunakan adalah

unit dengan umur ekonomis yang diperkirakan selama 10 tahun.

b. Biaya Reinvestasi

Setiap barang memiliki umur pakai dari barang tersebut, s

dengan barang inve

anya terdapat beberapa komponen investasi yang umur ekonomisnya habis

meskipun umur usaha belum berakhir. Hal ini tentu saja membuat Kelompok Tani

Hurip harus melakukan investasi kembali untuk menambah fungsi ekonomisnya

selama umur usaha masih berlangsung. Investasi kembali yang dilakukan

kelompok ini disebut dengan biaya reinvestasi, dimana biaya yang dikeluarkan

berbeda tiap tahunnya tergantung dari banyaknya investasi yang dianggap perlu

dilakukan kembali. Adapun biaya reinvestasi yang dilakukan oleh Kelompok Tani

Hurip dalam menjalankan usaha pupuk kompos ini seperti reinvestasi terhadap

label, gubuk, mesin pencacah, cangkul, alat penyiram, golok, sepatu boot, sekop,

ayakan, alat penyiler, dan ember. Rincian biaya reinvestasi setiap tahunnya dapat

dilihat pada Tabel 9.

Page 88: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

74

Kg/bulan) ai Reinvestasi (Rp) Alat Investasi

Tabel 9. Rincian Biaya Reinvestasi Usaha Pupuk Kompos (Kapasitas 1.200

Tahun Nil2 0,00 - 3 120.000,00 Ayakan 4 436.000,00 Alat penyiram, sepatu boot, siller, ember 5 120.000,00 Ayakan 6 5.236.00 Mesin pencacah, c kul, golok, sekop 0,00 ang

7 1 Gubuk pengo lat penyiram, .556.000,00 mposan, asepatu boot, ayakan, siller, ember

8 0,00 - 9 120.000,00 Ayakan 10 436.000,00 A r lat penyiram, sepatu boot, siller, embe

Sumber ata Primer, diolah Ap

aya reinvestasi dilaku lompok Tani Hurip setiap tahunnya

keluarkan pada tahun keenam usaha (Rp

Kelompok Tani

ma usaha berjalan. Biaya operasional ini termasuk semua

biaya p

: D ril 2011

Bi kan oleh Ke

dengan biaya reinvestasi terbesar di

5.236.000,00). Hal ini disebabkan banyaknya komponen investasi yang harus

diganti pada tahun keenam usaha seperti label, mesin pencacah, cangkul, golok,

dan sekop. Sedangkan untuk biaya reinvestasi terkecil dikeluarkan pada tahun

ketiga, kelima dan kesembilan usaha (Rp 120.000,00), yang disebabkan hanya

satu komponen saja yang diganti yaitu ayakan. Pada tahun kedua dan kedelapan,

usaha tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Hal ini dikarenakan tidak adanya

alat investasi yang mengalami pergantian untuk kegiatan usaha.

c. Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan

Hurip secara berkala sela

roduksi, pemeliharaan, dan lainnya yang menggambarkan pengeluaran

untuk menghasilkan pupuk kompos dalam satu periode kegiatan produksi. Biaya

operasional Kelompok Tani Hurip meliputi biaya operasional untuk produksi dan

biaya operasional untuk sarana dan prasarana. Rincian biaya opersional untuk

produksi ini dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 89: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

75

Kg/bulan)

n Satuan

Harga Satuan Nilai (Rp)

Tabel 10. Rincian Biaya Produksi Usaha Pupuk Kompos (Kapasitas 1.200

Jumlah No Uraia (Rp) Tahun

1 Tahun 2-10

Tahun 1 Tahun 2-10

1 Jeram Kg 9.900 10.800 150,00 1.485.000,00 1.620.000,00 i

2 Arang m 6 720 0 132.00 .000,00 Seka Kg 60 200,0 0,00 144

3 Kotoran

Kg 4 0 00 2.475.000,00 2.70 ,00 kambing

.95 5.400 500, 0.000

4 EM4 Ml 6.600 7.200 20,00 132.000,00 144.000,00

5 Upah Tenaga Kerja

han HOK 44 48 50.000,00 2.200.000,00 2.400.000,00 a. pengola

b. pengayakan HOK 44 48 50.000,00 2.200.000,00 2.400.000,00

8.624.000,00 9.408.000,00 Total

Su ber , d pril 2

1. Je a

lompok Tani Hurip untuk satu kilogram jerami adalah Rp 150,00. Jumlah

h dibakar oleh petani. Harga arang

m : Data Primer iolah A 011

Biaya operasional produksi pada pengusahaan pupuk kompos ini terdiri

dari :

r mi digunakan sebagai bahan dasar pupuk kompos. Harga yang diterima

Ke

jerami yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1.200 kg/bulan pupuk kompos

adalah sebanyak 900 kg. Karena pada tahun pertama pengusahaan pupuk

kompos ini hanya berproduksi 11 bulan, maka total jerami yang dibutuhkan

sebanyak 9.900 kg dengan biaya sebesar Rp 1.485.000,00. Sedangkan pada

tahun kedua dan seterusnya usaha ini telah berproduksi penuh selama satu

tahun (12 bulan) sehingga total jerami yang dibutuhkan adalah sebanyak

10.800 kg dengan biaya Rp 1.620.000,00.

2. Arang sekam diperoleh dari sisa hasil panen padi Desa Cikarawang. Arang

sekam ini berasal dari sisa padi yang tela

sekam yang diterima kelompok usaha ini adalah Rp 200,00/kg. Jumlah arang

sekam yang digunakan untuk menghasilkan 1.200 kg pupuk kompos setiap

Page 90: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

76

ng

pos setiap bulannya dibutuhkan EM4

bulannya adalah 60 kg, sehingga total yang dibutuhkan setiap tahunnya

sebanyak 720 kg. Tahun pertama usaha arang sekam yang digunakan hanya

660 kg dengan biaya Rp 132.000,00. Hal ini dikarenakan pada tahun pertama

usaha ini berproduksi selama 11 bulan. Sedangkan ditahun kedua arang sekam

yang dibutuhkan sebanyak 720 kg dengan biaya Rp 144.000,00 (12 bulan).

3. Kotoran kambing digunakan sebagai bahan baku campuran pupuk kompos

yang diperoleh dari masyarakat Desa Cikarawang. Jumlah kotoran kambi

yang digunakan sebanyak 450 kg untuk menghasilkan 1.200 kg pupuk

kompos setiap bulannya dengan harga Rp 500,00 per kilogramnya. Dengan

demikian, total kotoran kambing yang digunakan selama satu tahun sebanyak

5.400 kg. Tahun pertama jumlah kotoran kambing yang digunakan adalah

4.950 kg dengan biaya Rp. 2.475.000,00. Berbeda dengan tahun kedua dan

seterusnya, jumlah kotoran kambing yang digunakan sebanyak 5.400 kg

dengan biaya Rp 2.700.000,00. Hal ini dikarenakan pada tahun pertama usaha

hanya berproduksi 11 bulan, sedangkan pada tahun kedua dan seterusnya

usaha berproduksi selama 12 bulan.

4. EM4 digunakan untuk mempercepat proses fermentasi pengomposan. Untuk

menghasilkan 1.200 kg pupuk kom

sebanyak 600 ml dengan harga Rp 20,00 per ml. Pada tahun pertama,

sebanyak 6.600 ml EM4 yang digunakan untuk kegiatan produksi dengan

biaya Rp 132.000,00. Sedangkan pada tahun kedua dan seterusnya EM4 yang

digunakan sebanyak 7.200 ml dengan biaya Rp 144.000,00. Perbedaan biaya

ini disebabkan oleh waktu proses produksi usaha ditahun pertama dengan

Page 91: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

77

epada tenaga kerja produksinya sebesar Rp

menghasilkan 300 kg per bulan pupuk kompos dibutuhkan 1

HOK p

pengayakan sama dengan tahap pengolahan, yakni

membu

tahun kedua dan seterusnya, yakni 11 bulan untuk tahun pertama dan 12 bulan

untuk tahun kedua dan seterusnya.

5. Upah tenaga kerja yang diberikan k

50.000,00 per HOK per orang. Ada dua pengerjaan proses produksi pada

usaha ini, yakni :

Pengolahan

Untuk

ada tahap pengolahan. Oleh karena itu, agar pupuk kompos yang

dihasilkan mencapai 1.200 kg per bulannya maka kebutuhan kerja yang

dibutuhkan rata-rata sebesar 4 HOK. Pada tahun pertama, jumlah kerja

yang dibutuhkan untuk menghasilkan 13.200 kg pupuk kompos selama 11

bulan sebesar 44 HOK dengan upah kerja sebesar Rp 1.100.000,00 per

orang dengan total upah dua tenaga kerja sebesar Rp 2.200.000,00.

Sedangkan pada tahun kedua dan seterusnya jumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan sebesar 48 HOK dengan upah kerja sebesar Rp 1.200.000,00

per orang dengan total upah dua tenaga kerja sebesar Rp 2.400.000,00. Hal

ini dikarenakan pada tahun kedua dan seterusnya, proses produksi

berlangsung selama 12 bulan dengan jumlah pupuk kompos yang

dihasilkan sebanyak 14.400 kg.

Pengayakan

Tahap

tuhkan 1 HOK untuk menghasilkan 300 kg per bulannya. Sehingga

untuk menghasilkan 1.200 kg pupuk kompos setiap bulannya maka jumlah

kerja yang dibutuhkan rata-rata sebesar 4 HOK juga. Total kebutuhan

Page 92: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

78

kompos yang dikeluarkan

elomp

Selain biaya operasional untuk produksi di atas, terdapat juga biaya

kerja dan total biaya yang dikeluarkan pada tahap ini juga sama dengan

tahap pengolahan, yaitu sebanyak 44 HOK dengan upah Rp 1.100.000,00

per orang pada tahun pertama (11 bulan) yang menghasilkan pupuk

kompos sebanyak 13.200 kg dan membutuhkan biaya sebesar Rp

2.200.000,00 untuk upah dua tenaga kerja. Sedangkan pada tahun kedua

dan seterusnya jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebesar 48 HOK

untuk menghasilkan 14.400 kg pupuk kompos dengan upah kerja sebesar

Rp 1.200.000,00 per orang dengan total upah dua tenaga kerja sebesar Rp

2.400.000,00. Hal ini dikarenakan pada tahun kedua dan seterusnya,

proses produksi berlangsung selama 12 bulan.

Total biaya operasional untuk produksi pupuk

K ok Tani Hurip pada tahun pertama sebesar Rp 8.624.000,00. Sedangkan

pada tahun kedua dan seterusnya total biaya produksi pupuk kompos yang

dikeluarkan sebesar Rp 9.408.000,00 per tahun. Pengeluaran terbesar digunakan

untuk pembelian kotoran kambing, sebab kotoran kambing merupakan bahan

baku campuran untuk pupuk kompos. Besarnya biaya produksi pupuk kompos di

tahun kedua dan seterusnya dibandingkan biaya produksi tahun pertama

disebabkan oleh lamanya waktu produksi. Tahun pertama usaha hanya

berproduksi selama 11 bulan, sedangkan tahun kedua dan seterusnya selama 12

bulan.

operasional untuk sarana dan prasarana yang rincian biayanya dapat dilihat pada

Tabel 11.

Page 93: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

79

abel 11. Rincian Biaya Operasional Sarana dan Prasarana Usaha Pupuk Kompos (Kapasitas 1.200 kg/bulan)

No Uraia lah Harga Satuan (Rp)

T

n Satuan Jum

Nilai (Rp)

Tahun ahun 2-10

1 T

1 Pem an Bangunan

1. 0 1.5 00 elihara Tahun 1 1.500.000,00 375.000,0 00.000,

2 Label Tahun 1 2.500.000,00 2.500.000,00 2.500.000,00

3 i Tahun 1 840.000,00 770.000,00 840.000,00 Transportas

4 Listrik Tahun 1 180.000,00 165.000,00 180.000,00

5 Komunikasi Tahun 1 300.000,00 275.000,00 300.000,00

6 Terpal Plastik

Lem un bar/Tah 12 4.500,00 54.000,00 54.000,00

7 PBB Tahun 1 10 10.000,00 91.666,67 00.000,00

5.230.666,67 5.474.000,00 Total

Su er a Primer, diolah April 2011

rasarana pada pengusahaan pupuk kompos

araan bangunan digunakan untuk perawatan bangunan-bangunan

igunakan untuk memberi

dikeluarkan sebesar Rp 2.500.000,00 per tahun.

mb : Dat

Biaya operasional sarana dan p

ini terdiri dari :

1. Biaya pemelih

investasi (gubuk dan petakan pengomposan). Kelompok Tani Hurip

mengeluarkan biaya sebesar Rp 125.000,00 setiap bulannya untuk perawatan

bangunan, seperti mengecat ulang kayu perancah gubuk dengan pernis kayu

agar memperlambat pelapukan serta membersihkan petakan pengomposan agar

proses fermentasi pengomposan berhasil. Pada tahun pertama, perawatan

dilakukan selama 11 bulan dengan biaya sebesar Rp 1.375.000,00. Sedangkan

pada tahun kedua dan seterusnya perawatan dilakukan selama 12 bulan (satu

tahun) dengan biaya Rp 1.500.000,00 per tahunnya.

2. Label seharga Rp 500.000,00 per rimnya. Label d

jaminan kualitas pupuk kompos yang baik. Kelompok Tani Hurip

menggunakan label sebanyak 5 rim selama setahun sehingga biaya yang

Page 94: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

80

os ini dilakukan sekali setiap

dikeluarkan dikarenakan

ma usaha, biaya

agai penutup bahan-

3. Biaya transportasi yang dikeluarkan untuk mendistribusikan pupuk kompos

yang siap jual ke pasar. Disribusi pupuk komp

bulannya sehingga penyewaan transportasi dilakukan setiap satu bulan sekali

dengan biaya sebesar Rp 70.000,00. Pada tahun pertama usaha, besarnya biaya

transportasi yang dikeluarkan hanya untuk 11 bulan karena usaha baru mulai

berproduksi setelah satu bulan pertama dengan biaya sebesar Rp 770.000,00.

Sedangkan pada tahun kedua dan seterusnya, biaya transportasi yang

dikeluarkan setiap tahunnya sebesar Rp 840.000,00.

4. Biaya listrik yang dikeluarkan Kelompok Tani Hurip setiap bulannya rata-rata

sebesar Rp 15.000,00. Kecilnya biaya listrik yang

sedikitnya tenaga listrik yang digunakan dalam menjalankan usaha ini, yaitu

hanya mesin pencacah saja. Pada tahun pertama usaha, biaya listrik yang

dikeluarkan hanya untuk 11 bulan saja yaitu sebesar Rp 165.000,00. Untuk

tahun kedua dan seterusnya, proses produksi sudah berjalan selama 12 bulan

sehingga biaya listrik setiap tahunnya sebesar Rp 180.000,00.

5. Biaya komunikasi yang dikeluarkan oleh Kelompok Tani Hurip setiap

tahunnya rata-rata sebesar Rp 300.000,00. Pada tahun perta

komunikasi yang dikeluarkan sebesar Rp 275.000,00. Hal ini dikarenakan

usaha mulai beroperasi pada bulan kedua sehingga pada tahun pertama biaya

komunikasi yang dikeluarkan hanya untuk 11 bulan. Pada tahun kedua dan

seterusnya, usaha sudah beroperasi selama 12 bulan sehingga biaya komunikasi

yang dikeluarkan setiap tahunnya sebesar Rp 300.000,00.

6. Biaya terpal plastik yang dikeluarkan Kelompok Tani Hurip sebesar Rp

54.000,00 setiap tahunnya. Terpal plastik ini berfungsi seb

Page 95: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

81

per tahun. Pada tahun pertama, usaha ini hanya

6.3. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial merupakan analisis yang digunakan untuk

ada apakah usaha tersebut nantinya secara

finansi

paten Bogor, Provinsi Jawa Barat

bahan kompos yang akan diproses serta untuk menutup timbunan pupuk

kompos pada saat proses fermentasi. Jumlah terpal plastik yang dibutuhkan

setiap tahunnya sebanyak 12 lembar. Pada tahun pertama usaha, total terpal

plastik yang digunakan sebanyak 12 lembar. Sebab, pada tahun pertama terpal

ini digunakan untuk melindungi bahan-bahan kompos dari panas matahari dan

curah hujan langsung. Begitu juga pada tahun kedua usaha dan seterusnya,

jumlah terpal plastik yang digunakan sebanyak 12 lembar dengan biaya sebesar

Rp 54.000,00 per tahun.

7. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dikeluarkan Kelompok Tani Hurip

sebesar Rp 100.000,00

beroperasi selama 11 bulan sehingga biaya PBB yang dikeluarkan sebesar Rp

91.666,67. Sedangkan pada tahun kedua dan seterusnya, usaha sudah

beroperasi selama 12 bulan sehingga biaya PBB yang dikeluarkan sebesar Rp

100.000 setiap tahunnya.

menilai suatu usaha yang didasarkan p

al menguntungkan atau tidak dengan menggunakan empat kriteria investasi

yang meliputi NPV (Net Present Value), Net B/C (Net Benefit Cost Ratio), IRR

(Internal Rate of Return), dan PP (Payback Period). Apabila diketahui layak atau

tidaknya suatu usaha tersebut maka dapat membantu dalam pengembangan dan

perencanaan usaha di masa yang akan datang.

Pada penelitian ini dianalisis tingkat kelayakan finansial pada usaha pupuk

kompos yang ada di Desa Cikarawang, Kabu

Page 96: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

82

sehingg

1.200 kg/bulan)

a dapat membantu pengusaha pupuk kompos di desa tersebut dalam

perencanaan usahanya untuk peningkatan efisiensi dan produktivitas usahanya.

Dalam analisis kelayakan finansial digunakan tingkat discount factor sebesar

6,75% yang didiskontokan dengan nilai manfaat bersih (net benefit) yang

diperoleh dari perhitungan arus kas (cash flow). Tingkat suku bunga (discount

factor) sebesar 6,75% yang digunakan merupakan tingkat suku bunga Bank

Indonesia pada tahun 2011, dimana Bank Indonesia sering dijadikan sebagai

acuan oleh seluruh bank yang ada di Indonesia walaupun pada akhirnya setiap

bank mempunyai kebijakan masing-masing. Hasil analisis kelayakan finansial

usaha pupuk kompos dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Kapasitas

Kriteria Kelayakan Investasi Jumlah NPV 21.583.630,18 Net B/C 2,45 IRR 36% PP 3,27 tahun atau 3 tahun 3 bulan 24 hari

S mer, diolah April 2011

Dari Tabel di atas dapat dilihat ba

ksi sebesar 1.200 kg/bulan dan tingkat suku

bunga

yang diterima unit usaha dari

umber : Data Pri

hwa hasil analisis finansial untuk usaha

pupuk kompos dengan kapasitas produ

6,75 persen memenuhi semua kriteria kelayakan investasi. Berdasarkan

hasil perhitungan tersebut, diperoleh hasil bahwa :

1. Nilai NPV yang diperoleh lebih dari nol (NPV>0) yaitu sebesar Rp

21.583.630,18. Artinya, jumlah manfaat bersih

usaha pupuk kompos ini selama umur proyek yaitu 10 tahun dengan tingkat

suku bunga 6,75 persen sebesar Rp 21.583.630,18 sehingga usaha tersebut

layak untuk dijalankan. NPV sama dengan Rp 21.583.630,18 juga dapat

menunjukkan bahwa nilai sekarang dari pendapatan selama 10 tahun akan

Page 97: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

83

yang

u (IRR>6,75%) yaitu sebesar 36

memperoleh keuntungan sebesar Rp 21.583.630,18 pada tingkat suku bunga

6,75 persen. Kelompok Tani Hurip akan memperoleh keuntungan sebesar Rp

2.158.836,02 setiap tahunnya dan akan memperoleh keuntungan sebesar Rp

179.863,58 setiap bulannya. Jumlah keuntungan yang didapatkan tersebut

oleh kelompok tani hurip sangatlah kecil. Hal ini mungkin dikarenakan

kapasitas produksi yang masih kecil, teknologi yang digunakan masih

sederhana dan kurang efisiensinya waktu dan biaya yang digunakan dalam

proses produksinya. Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan usaha yang

lebih baik, termasuk dalam efisiensi biaya dan perbaikan teknologi agar usaha

tersebut dapat memberikan keuntungan yang lebih besar lagi nantinya.

2. Pada kriteria investasi yang kedua yaitu nilai net B/C yang diperoleh lebih

dari satu (Net B/C>1) yaitu sebesar 2,45. Artinya, setiap Rp 1,00 biaya

dikeluarkan oleh usaha pupuk kompos selama umur usaha yaitu 10 tahun

mampu menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp 2,45 sehingga usaha

tersebut dikatakan layak untuk dijalankan.

3. Pada kriteria investasi yang ketiga yaitu nilai IRR yang diperoleh lebih besar

daripada tingkat suku bunga yang berlak

persen selama umur usaha 10 tahun. Hal ini menunjukkan tingkat

pengembalian internal terhadap investasi usaha pupuk kompos yang diperoleh

lebih besar dibandingkan dengan tingkat diskonto yang berlaku yaitu 6,75

persen sehingga unit usaha mendapatkan keuntungan dari adanya kegiatan

investasi tersebut dibandingkan hanya mendepositokan modal investasinya di

bank. Dengan demikian, usaha ini layak untuk dijalankan dan

menguntungkan. Hasil dari IRR yang diperoleh dapat dijadikan informasi

Page 98: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

84

bih kecil dari umur usaha (PP<10tahun) yaitu 3,27 tahun atau 3

uk unit usaha

pupuk

6.4. Analisis Switching Value

Analisis switching value atau biasa juga disebut dengan analisis nilai

is yang digunakan untuk mengukur perubahan

bagi investor untuk mengambil keputusan dalam menjalankan usaha pupuk

kompos ini. Keuntungan yang diperoleh dari usaha ini setiap tahunnya

sebesar 36 persen selama umur usaha yaitu 10 tahun, jika suatu hari terjadi

inflasi sebesar 7 persen maka masih ada keuntungan sebesar 29 persen dari

investasi yang ditanamkan. Oleh karena itu, usaha ini tetap layak untuk

dijalankan.

4. Pada kriteria investasi yang terakhir yaitu nilai Payback Period yang

diperoleh le

tahun 3 bulan 24 hari. Hal ini berarti jangka waktu pengembalian seluruh

biaya investasi usaha pupuk kompos yaitu selama 3,27 tahun atau 3 tahun 3

bulan 24 hari, artinya usaha pupuk kompos ini mampu mengembalikan modal

investasi setelah umur usaha 3 tahun. Waktu yang diperlukan untuk

mengembalikan nilai investasi tersebut lebih pendek dari umur usaha.

Semakin pendek periode pengembalian investasi maka akan semakin baik

pula sehingga dapat dikatakan usaha ini layak untuk dijalankan.

Berdasarkan analisis kriteria investasi NPV, Net B/C, IRR, dan Payback

Period menunjukkan bahwa secara fiansial penggunaan investasi unt

kompos yang dilakukan oleh Kelompok Tani Hurip ini tetap layak untuk

dijalankan.

pengganti merupakan suatu analis

maksimum dari perubahan suatu komponen inflow (penuruanan harga output,

penurunan produksi) atau perubahan komponen outflow (peningkatan harga input,

Page 99: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

85

yaitu variabel harga bahan baku kotoran kambing dan variabel harga

jual pu

Tabel 13. Hasil Analisis Switching Value (Kapasitas 1.200 kg/bulan)

Kambing arga Jual

Pupuk Kompos

peningkatan biaya produksi) yang masih dapat ditoleransi agar usaha masih tetap

dapat dikatakan layak. Pada penelitian ini, perhitungan analisis switching value

dilakukan sampai nilai NPV mendekati nol atau positif mendekati nol, Net B/C

sama dengan satu, tingkat pengembalian internal (IRR) sama dengan tingkat

discount rate, serta payback period yang hampir mendekati umur proyek yaitu 10

tahun sehingga usaha pupuk kompos ini masih dapat dinyatakan layak untuk

dijalankan.

Variabel sensitivitas pada analisis switching value yang dilakukan dalam

penelitian ini

puk kompos. Variabel harga bahan baku kotoran kambing diperhitungkan

karena harga kotoran kambing merupakan harga yang paling besar diantara

bahan-bahan pembuat kompos lainnya sehingga mempunyai pengaruh yang

paling besar pula terhadap penilaian kelayakan usaha. Sedangkan variabel harga

jual pupuk kompos diperhitungkan karena apabila harga pupuk kompos

mengalami penurunan maka akan berpengaruh terhadap penerimaan dan

kelayakan usaha tersebut. Perhitungan analisis switching value pada usaha pupuk

kompos menggunakan tingkat suku bunga sebesar 6,75 persen. Hasil analisis nilai

pengganti berdasarkan kriteria investasi dapat dilihat pada Tabel 13.

Perubahan Kenaikan Harga Kotoran Penurunan H

Persentase 113,75% 14,22% NPV 0,00 0,00 Net B/C 1,00 1,00 IRR 6,75% 6,75% PP 10,00 10,00

Sumber : Data Primer, diolah April 2011

Page 100: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

86

Berdasarkan hasil analisis sw yang telah dilakukan, apabila

terjadi perubahan pada variabel bahan baku yaitu berupa kenaikan harga beli

kotoran kambing maka unit usaha akan masih dapat beroperasi selama dalam

batas kenaikan harga maksimal sebesar 113,75 persen dari biaya kotoran kambing

yang dikeluarkan tiap tahunnya. Peningkatan total biaya kotoran kambing yang

mungkin terjadi pada tahun pertama dari Rp 2.475.000,00 sampai Rp

5.290.405,00 dan pada tahun berikutnya dari Rp 2.700.000,00 sampai menjadi Rp

5.771.350,00.

Pada variabel harga jual pupuk kompos, apabila terjadi penurunan harga

jual pupuk kompos maka unit usaha akan masih dapat beroperasi selama dalam

batas penurunan harga jual sebesar 14,22 persen dari harga jual pupuk kompos

yang ditawarkan tiap tahunnya. Penurunan penerimaan penjualan pupuk kompos

yang mungkin terjadi pada tahun pertama dari Rp 19.800.000,00 sampai Rp

16.984.596,00 dan pada tahun berikutnya dari Rp 21.600.000,00 sampai menjadi

Rp 18.528.650,00.

Dari sisi pengeluaran (outflow), apabila kenaikan haga kotoran kambing

yang terjadi lebih besar dari batas impas tersebut, maka akan menyebabkan usaha

pupuk kompos ini menjadi tidak layak untuk dijalankan secara finansial. Hal ini

mungkin disebabkan oleh adanya pengaruh iklim dalam proses pengolahan

kotoran kambing tersebut. Iklim merupakan faktor alam yang tidak dapat

dikendalikan, sehingga membuat kondisi iklim itu sendiri tidak menentu. Kondisi

iklim hujan menyebabkan kadar air pada kotoran kambing menjadi lebih basah.

Upaya pengolahan yang dilakukan oleh petani dalam menjaga kualitas kotoran

kambingnya adalah dengan tidak menempatkan kotoran kambing tersebut di alam

itching value

Page 101: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

87

saha terkendala dalam

empe

nerimaan (inflow), beradasarkan pengalaman pengusaha pupuk

ompo

terbuka yang dapat terkena air hujan secara langsung sehingga bila musim hujan

datang, harga kotoran kambing dapat meningkat karena ada tambahan perlakuan

yaitu penurunan kadar air pada kotoran kambing yang membutuhkan waktu yang

cukup lama jika dibandingkan dengan pada musim panas.

Namun kondisi tersebut tidak menjadikan unit u

m roleh pasokan bahan baku berupa kotoran kambing karena kenaikan harga

yang terjadi pada umumnya relatif kecil. Selain itu, terjalinnya kerjasama yang

baik antara pengusaha pupuk kompos dengan para petani yang memiliki ternak

kambing dikarenakan mereka merupakan penduduk desa tersebut sehingga telah

saling mengenal dengan baik. Layanan transportasi yang disediakan pemasok

dapat meminimisasi biaya produksi pupuk kompos karena jarak antara pemasok

dengan tempat produksi pupuk kompos sendiri tidak terlalu jauh yaitu masih

dalam satu desa. Oleh karena itu, selama perubahan harga bahan baku berupa

kotoran kambing ini masih berada dalam batas kenaikan, usaha ini masih layak

untuk dijalankan.

Dari sisi pe

k s selama ini hampir tidak pernah terjadi penurunan harga jual pupuk

kompos itu sendiri karena permintaan dari pasar yang datang biasanya melebihi

kapasitas produksi dan sistem kemitraan yang terjalin membuat unit usaha

mendapatkan kepastian harga jual. Selain itu, pengusaha pupuk kompos ini selalu

menjaga kualitas pupuk kompos sehingga penurunan harga jual pupuk kompos

hampir belum pernah terjadi. Perubahan atas harga jual pupuk kompos yang

mungkin terjadi biasanya dikarenakan ketersediaan pasokan bahan baku kotoran

Page 102: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

88

kambing yang berkurang dan penurunan kualitas pada pupuk kandang yang

digunakan.

Dalam analisis switching value ini, variabel penurunan harga jual pupuk

kompos merupakan variabel yang paling sensitif sehingga memiliki risiko usaha

paling besar dibandingkan dengan variabel kenaikan harga kotoran kambing. Hal

ini terlihat dari hasil perhitungan analisis switching value dengan persentase yang

kecil saja dapat mempengaruhi kelayakan usaha pupuk kompos ini. Kelompok

Tani Hurip mengatasi hal tersebut dengan menjalin hubungan yang baik kepada

pemasok bahan baku sehingga kontinuitas pasokan bahan baku tetap terjaga dan

menjaga kualitas dari pupuk kompos sehingga dapat memperkecil risiko

terjadinya penurunan dari sisi penerimaan dan unit usaha tetap berada dalam batas

kelayakannya.

Page 103: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

89

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

1. Keputusan yang diambil oleh Kelompok Tani Hurip untuk mendirikan

usaha pupuk kompos dinilai sangat tepat, mengingat Desa Cikarawang

memiliki potensi pertanian yang sangat besar.

2. Berdasarkan analisis finansial, pengusahaan pupuk kompos ini layak

untuk dijalankan. Hal ini terlihat dari nilai NPV yang positif, Net B/C

lebih besar dari satu, dan IRR yang lebih besar dari tingkat suku bunga

yang berlaku serta tingkat pengembalian investasi yang lebih kecil dari

umur proyek.

3. Berdasarkan hasil analisis tingkat sensitivitas, pengusahaan pupuk

kompos ini masih layak untuk dijalankan meskipun terjadi peningkatan

biaya sampai batas maksmimal serta penurunan penerimaan sampai

batas minimal yang telah ditentukan. Peningkatan biaya yang

dimaksud berasal dari variabel harga kotoran kambing sedangkan

penurunan penerimaan berasal dari turunnya harga jual pupuk kompos.

7.2. Saran

1. Kelompok Tani Hurip sebaiknya melakukan peningkatan kapasitas

produksi lebih besar dari 1.200 kg per bulan agar dapat memenuhi

kebutuhan konsumen yang cukup besar. Hal ini dikarenakan

persediaan bahan baku pembuatan pupuk kompos di Desa Cikarawang

memadai, baik dari segi bahan baku jerami serta bahan baku kotoran

kambing.

Page 104: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

90

2. Kontinuitas produksi pupuk kompos tetap dijaga agar produktivitasnya

tidak menurun. Sebab jika produktivitas menurun maka kebutuhan

konsumen tidak akan terpenuhi.

3. Kelompok Tani Hurip sebaiknya melakukan perluasan daerah

pemasaran sehingga banyak yang mengetahui keberadaan pupuk

kompos yang dihasilkan kelompok ini maka akan dapat mendukung

terjadinya pengembangan usaha.

4. Pentingnya perhatian pemerintah daerah Kabupaten Bogor untuk

mendukung Kelompok Tani Hurip dalam mengembangkan

pengusahaan pupuk kompos ini baik dalam bentuk materi maupun

sarana dan prasarana yang berkaitan.

Page 105: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

91

DAFTAR PUSTAKA

Apriadji, WH. 2004. Memproses Sampah. Penebar Swadaya, Jakarta.

Chaerunnisa RSD. 2007. Studi Kelayakan Pendirian Usaha Penggilingan Gabah di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Gittinger JP. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. UI-Press, Jakarta.

Gray C, Simanjuntak P, Sabur LK, Maspaitella PFL, Varle RCG. 1992. Pengantar Evaluasi Proyek. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Gustoro D. 2006. Sistem Penunjang Keputusan Pendirian Industri Kompos di TPA Galuga, Bogor. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hadiwiyoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idayu, Jakarta.

Hernanto, F. 1991. Ilmu Usahatani. PT Penebar Swadaya, Jakarta.

Husnan S dan Suwarno. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Unit Penerbit dan Pencetak AMP YPKN, Yogyakarta.

Ibrahim Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. PT Asdi Mahasatya, Jakarta.

Indrasti, N. S. 2003. Penyusunan Standar Mutu dan Sistem Pemasaran Kompos, Laporan Akhir. Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Indriani, YH. 2000. Membuat Kompos Secara Kilat. Cetakan II. Penebar Swadaya, Jakarta.

Kadariah LK, Gray C. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Kadarsan HW. 1995. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan Agribisnis. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Lingga, P. dan Marsono. 2003. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.

Murbandono, L. 2002. Membuat Kompos. Penebar Swadaya, Jakarta.

Musnawar, E. I. 2003. Pembuatan dan Aplikasi Pupuk Organik Padat. Penebar Swadaya, Jakarta.

Siregar J. 2009. Analisis Kelayakan Pengusahaan Sapi Perah dan Pemanfaatan Limbah untuk Menghasilkan Biogas dan Pupuk Kompos di UPP Darul Fallah dan Fakultas Peternakan IPB. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Soedyanto, R. R. M. Sianipar, A. Susani dan Hardjanto. 1981. Bercocok Tanam. Jilid II. PT Yasaguna, Jakarta.

Page 106: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

92

Soeharjo dan Patong. 1973. Sendi-sendi Pokok Usahatani. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Soekartawi, A. Soeharjo., John L. Dillon dan J. Brian Hardaker. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. UI-Press, Jakarta.

Subagyo A. 2007. Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Suriawiria, U. 2002. Pupuk Organik Kompos dari Sampah. Humaniora Utama Press, Bandung.

Widiyani, W. 2010. Analisis Kelayakan Pengusahaan Pupuk Kompos pada Unit Usaha Koperasi Kelompok Tani Lisung Kiwari, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

 

Page 107: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

93

Lampiran

Page 108: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

94

Lampiran 1. Cashflow Usaha Pupuk Kompos (Kapasitas 1.200 kg/bulan) Tahun Ke-

Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 INFLOW

1 Penjualan Kompos 19,800,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000

2 Nilai Sisa 0 0 0 0 0 0 0 0 0

623,999.99 Total Inflow 19,800,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 22,224,000 OUTFLOW 1. Biaya Investasi

1 Gubuk Pengomposan 1,000,000 0 0 0 0 0 1,000,000 0 0 0

2 Petakan Pengomposan 8,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Rak pupuk kompos 800,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Mesin pencacah 5,000,000 0 0 0 0 5,000,000 0 0 0 0

5 Cangkul 100,000 0 0 0 0 100,000 0 0 0 0 6 Alat penyiram 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000 7 Golok 56,000 0 0 0 0 56,000 0 0 0 0 8 Sepatu Boot 126,000 0 0 126,000 0 0 126,000 0 0 126,000 9 Sekop 80,000 0 0 0 0 80,000 0 0 0 0

10 Ayakan 120,000 0 120,000 0 120,000 0 120,000 0 120,000 0 11 Timbangan 200,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Alat penyiler/siller 250,000 0 0 250,000 0 0 250,000 0 0 250,000

13 Ember 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000 14 Motor 6,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Total Biaya Investasi 21,792,000 0 120,000 436,000 120,000 5,236,000 1,556,000 0 120,000 436,000 2. Biaya Operasional Pemeliharaan Bangunan 1,375,000.00 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000

Page 109: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

95

Label 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 Transportasi 770,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 Listrik 165,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 Komunikasi 275,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 Terpal Plastik 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 PBB 91,667 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 Jerami 1,485,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 Arang Sekam 132,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 Kotoran kambing 2,475,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 EM4 132,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 Upah Tenaga Kerja a. pengolahan 2,200,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 b. pengayakan 2,200,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 Total Biaya Operasional 13,854,666.67 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 Total Outflow 35,646,666.67 14,882,000.00 15,002,000.00 15,318,000.00 15,002,000.00 20,118,000.00 16,438,000.00 14,882,000.00 15,002,000.00 15,318,000.00

Net Benefit

(15,846,666.67) 6,718,000 6,598,000 6,282,000 6,598,000 1,482,000 5,162,000 6,718,000 6,598,000 6,906,000 DF 6.75% 0.94 0.88 0.82 0.77 0.72 0.68 0.63 0.59 0.56 0.52

PV/Tahun (14,844,652.62)

5,895,277.22

5,423,862.36

4,837,560.36

4,759,626.71

1,001,476.82

3,267,704.79

3,983,794.52

3,665,231.06

3,593,748.96

PV Positif

36,428,282.80

PV Negatif

(14,844,652.62)

NPV

21,583,630.18

Net B/C

2.45 IRR 36% Payback Period 3.27 Kumulatif (14,844,652.62) (8,949,375.40) (3,525,513.04) 1,312,047.33 6,071,674.04 7,073,150.86 10,340,855.64 14,324,650.16 17,989,881.22 21,583,630.18

Page 110: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

96

Lampiran 2. Cashflow Analisis Switching Value Kenaikan Biaya Kotoran Kambing (Kapasitas 1.200 kg/bulan)

Tahun Ke-

Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

INFLOW

1 Penjualan Kompos 19,800,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000

2 Nilai Sisa 0 0 0 0 0 0 0 0 0

623,999.99

Total Inflow 19,800,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 21,600,000 22,224,000

OUTFLOW 1. Biaya Investasi

1 Gubuk Pengomposan 1,000,000 0 0 0 0 0 1,000,000 0 0 0

2 Petakan Pengomposan 8,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Rak pupuk kompos 800,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Mesin pencacah 5,000,000 0 0 0 0 5,000,000 0 0 0 0

5 Cangkul 100,000 0 0 0 0 100,000 0 0 0 0

6 Alat penyiram 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000

7 Golok 56,000 0 0 0 0 56,000 0 0 0 0

8 Sepatu Boot 126,000 0 0 126,000 0 0 126,000 0 0 126,000

9 Sekop 80,000 0 0 0 0 80,000 0 0 0 0

10 Ayakan 120,000 0 120,000 0 120,000 0 120,000 0 120,000 0

11 Timbangan 200,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Alat penyiler/siller 250,000 0 0 250,000 0 0 250,000 0 0 250,000

13 Ember 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000

14 Motor 6,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total Biaya Investasi 24,292,000 2,500,000 2,620,000 2,936,000 2,620,000 7,736,000 4,056,000 2,500,000 2,620,000 2,936,000

Page 111: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

97

2. Biaya Operasional Pemeliharaan Bangunan 1,375,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000

Label 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000

Transportasi 770,000.00 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000

Listrik 165,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000

Komunikasi 275,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000

Terpal Plastik 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000

PBB 91,667 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000

Jerami 1,485,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000

Arang Sekam 132,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 Kotoran kambing 5,290,405 5,771,350 5,771,350 5,771,350 5,771,350 5,771,350 5,771,350 5,771,350 5,771,350 5,771,350

EM4 132,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 Upah Tenaga Kerja

a. pengolahan 2,200,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000

b. pengayakan 2,200,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 Total Biaya Operasional 16,670,071.17 17,953,350.34 17,953,350.34 17,953,350.34 17,953,350.34 17,953,350.34 17,953,350.34 17,953,350.34 17,953,350.34 17,953,350.34 Total Outflow 38,462,071.17 17,953,350.34 18,073,350.34 18,389,350.34 18,073,350.34 23,189,350.34 19,509,350.34 17,953,350.34 18,073,350.34 18,389,350.34

Net Benefit (18,662,071.17) 3,646,650 3,526,650 3,210,650 3,526,650 -1,589,350 2,090,650 3,646,650 3,526,650 3,834,650

DF 6.75% 0.94 0.88 0.82 0.77 0.72 0.68 0.63 0.59 0.56 0.52

PV/Tahun (17,482,033.88) 3,200,061.13 2,899,069.77

2,472,415.08

2,544,033.94

(1,074,019.92)

1,323,445.54

2,162,474.39

1,959,076.37

1,995,477.59

PV Positif 17,482,033.88

PV Negatif (17,482,033.88)

NPV

0.00

Net B/C

1.00

IRR 6.75%

Page 112: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

98

Payback Period 10.00

kumulatif (17,482,033.88) (14,281,972.75) (11,382,902.98)

(8,910,487.90)

(6,366,453.96)

(7,440,473.88)

(6,117,028.34)

(3,954,553.95)

(1,995,477.59) 0.00

Kenaikan 113.75%

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 113: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

99

Lampiran 3. Cashflow Analisis Switching Value Penurunan Harga Jual Pupuk Kompos (Kapasitas 1.200 kg/bulan)

Tahun Ke-

Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

INFLOW

1 Penjualan Kompos 16,984,596 18,528,650 18,528,650 18,528,650 18,528,650 18,528,650 18,528,650 18,528,650 18,528,650 18,528,650

2 Nilai Sisa 0 0 0 0 0 0 0 0 0

623,999.99

Total Inflow 16,984,596 18,528,650 18,528,650 18,528,650 18,528,650 18,528,650 18,528,650 18,528,650 18,528,650 19,152,650

OUTFLOW 1. Biaya Investasi

1 Gubuk Pengomposan 1,000,000 0 0 0 0 0 1,000,000 0 0 0

2 Petakan Pengomposan 8,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Rak pupuk kompos 800,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 Mesin pencacah 5,000,000 0 0 0 0 5,000,000 0 0 0 0

5 Cangkul 100,000 0 0 0 0 100,000 0 0 0 0

6 Alat penyiram 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000

7 Golok 56,000 0 0 0 0 56,000 0 0 0 0

8 Sepatu Boot 126,000 0 0 126,000 0 0 126,000 0 0 126,000

9 Sekop 80,000 0 0 0 0 80,000 0 0 0 0

10 Ayakan 120,000 0 120,000 0 120,000 0 120,000 0 120,000 0

11 Timbangan 200,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0

12 Alat penyiler/siller 250,000 0 0 250,000 0 0 250,000 0 0 250,000

13 Ember 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000 0 0 30,000

14 Motor 6,000,000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total Biaya Investasi 24,292,000 2,500,000 2,620,000 2,936,000 2,620,000 7,736,000 4,056,000 2,500,000 2,620,000 2,936,000 2. Biaya Operasional Pemeliharaan Bangunan 1,375,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000

Label 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000 2,500,000

Page 114: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

100

Transportasi 770,000.00 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000 840,000

Listrik 165,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000 180,000

Komunikasi 275,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000 300,000

Terpal Plastik 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000 54,000

PBB 91,667 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000

Jerami 1,485,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000 1,620,000

Arang Sekam 132,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 Kotoran kambing 2,475,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000 2,700,000

EM4 132,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 144,000 Upah Tenaga Kerja

a. pengolahan 2,200,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000

b. pengayakan 2,200,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 2,400,000 Total Biaya Operasional 13,854,666.67 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00 14,882,000.00

Total Outflow 35,646,666.67 14,882,000.00 15,002,000.00 15,318,000.00 15,002,000.00 20,118,000.00 16,438,000.00 14,882,000.00 15,002,000.00 15,318,000.00

Net Benefit

(18,662,071.17) 3,646,650 3,526,650 3,210,650 3,526,650 -1,589,350 2,090,650 3,646,650 3,526,650 3,834,650

DF 6.75% 0.94 0.88 0.82 0.77 0.72 0.68 0.63 0.59 0.56 0.52

PV/Tahun

(17,482,033.88)

3,200,061.13

2,899,069.77

2,472,415.08

2,544,033.94

(1,074,019.92)

1,323,445.54

2,162,474.39

1,959,076.37

1,995,477.59

PV Positif

17,482,033.88

PV Negatif

(17,482,033.88)

NPV

0.00

Net B/C

1.00

IRR 6.75%

Payback Period

10.00

kumulatif

(17,482,033.88)

(14,281,972.75)

(11,382,902.98)

(8,910,487.90)

(6,366,453.96)

(7,440,473.88)

(6,117,028.34)

(3,954,553.95)

(1,995,477.59)

0.00

Penurunan 14.22%  

 

Page 115: Analisis Kelayakan Finansial Usaha Pupuk Kompos (Studi ... · kepada penulis sejak penyusunan proposal hingga selesainya skripsi ini. 2. ... Studi Kelayakan Proyek ... sayuran dan

101

 

Lampiran 3. Harga Pokok Produksi Pupuk Kompos Per Kg (Untuk Kapasitas Produksi 300 Kg dalam 1 Petakan)

no uraian satuan volume harga satuan (Rp)

Nilai (Rp)

1 Jerami Kg 225 150,00 33.750,002 Arang sekam Kg 15 200,00 3.000,003 Kotoran kambing Kg 112.5 500,00 56.250,004 EM4 Ml 150 20,00 3.000,00

Upah Tenaga Kerja

0

a. pengolahan HOK 1 50.000,00 50.000,00 b. pengayakan HOK 1 50.000,00 50.000,00 Total 196.000,00 Biaya produksi per

Kg 653,33333