analisis kapasitas antioksidan dan kandungan … · reagen folin ciocalteau 50%, larutan natrium...

57
ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN TOTAL FENOL PADA BUAH ZAHRA MUSTHAFAVI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: haduong

Post on 15-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

i

ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN

TOTAL FENOL PADA BUAH

ZAHRA MUSTHAFAVI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

ii

Page 3: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

iii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kapasitas

Antioksidan dan Kandungan Total Fenol pada Buah adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, November 2014

Zahra Musthafavi

NIM I14100054

Page 4: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

ii

Page 5: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

iii

ABSTRAK

ZAHRA MUSTHAFAVI. Analisis Kapasitas Antioksidan dan Kandungan Total

Fenol pada Buah. Dibimbing oleh HARDINSYAH.

Buah merupakan salah satu potensi sumber antioksidan. Penelitian

mengenai kapasitas antioksidan dan kandungan total fenol buah dari Indonesia

masih sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis

kapasitas antioksidan dan kandungan total fenol dari berbagai jenis buah yang

diperjualbelikan dan dikonsumsi di Indonesia. Tiga puluh jenis buah dipilih secara

purposif di pasar Anyar, Bogor. Kapasitas antioksidan buah dianalisis

menggunakan metode DPPH dan total fenol dianalisis menggunakan metode

Folin-Ciocalteau. Hasil menunjukkan bahwa asam jawa memiliki kapasitas

antioksidan tertinggi dengan 76.15±0.09 mg AEAC/100 g. Pisang mas memiliki

kapasitas antioksidan terendah dengan 1.29±0.14 mg AEAC/100 g. Buah

berwarna tua memiliki rata-rata kapasitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan

dengan buah berwarna muda. Markisa memiliki kandungan total fenol tertinggi

dengan 3.25±1.70 mg TAE/100 g, dan pisang kepok terendah dengan 0.12±0.29

mg TAE/100 g. Penelitian ini juga menunjukkan adanya korelasi positif antara

kapasitas antioksidan dan kandungan total fenol (p<0.05; r=0.545).

Kata kunci: antioksidan, buah, total fenol

ABSTRACT

ZAHRA MUSTHAFAVI. Analysis of Antioxidant Capacity and Total Phenolic

Content of Fruits. Supervised by HARDINSYAH

Fruit is one of potential sources of antioxidant. Very limited studies have

been done in determining the antioxidant capacity and phenolic content of fruits

of Indonesia. The objective of this study was to analyze the antioxidant capacity

and phenolic content of various types of fruits is traded and consumed in

Indonesia. Thirty kind of fruits were selected purposively in Anyar traditional

market of Bogor. The antioxidant capacity of the fruits was evaluated by applying

DPPH method and total phenolic content was analized by applying the Folin-

Ciocalteau method. The results showed that tamarind has the highest antioxidant

capacity of 76.15±0.09 mg AEAC/100 g Mas banana is the lowest antioxidant

capacity of 1.29±0.14 mg AEAC/100 g. Dark-colored fruits have a higher

antioxidant capacity than the light-colored fruit. Passion fruit has the highest total

phenolic content of 3.25±1.70 mg TAE/100 g and kepok banana has the lowest

total phenolic content of 0.12±0.29 mg TAE/100 g. This study also showed that

the positive correlation between antioxidant capacity and total phenolic content

(p<0.05; r=0.545).

Key words: antioxidant, fruit, total phenolic

Page 6: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

iv

Page 7: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

v

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Gizi

dari Program Studi Ilmu Gizi pada

Departemen Gizi Masyarakat

ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN

TOTAL FENOL PADA BUAH

ZAHRA MUSTHAFAVI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

vi

Page 9: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa
Page 10: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

viii

Page 11: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

ix

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Topik

penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah Analisis Kapasitas

Antioksidan dan Kandungan Total Fenol pada Buah.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Hardinsyah,

MS. selaku dosen pembimbing akademik dan pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan saran dan dukungan dalam penulisan karya ilmiah ini. Ibu Dr.

Katrin Roosita, SP., M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan banyak

saran yang bermanfaat. Bapak Mashudi yang telah memberikan masukan terkait

metode dan penggunaan alat, beserta seluruh laboran dan staf Departemen Gizi

Masyarakat yang telah membantu selama penelitian.

Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orangtua

tercinta Lukito Muhammad dan Hatidjah, beserta kakak adik tersayang, M. Abdul

Haqq, M. Ali Al Haqq dan Syarif Husain Alwi atas kasih sayang, doa, nasihat,

dukungan, semangat, dan pengertian kalian sehingga penulis dapat berjuang

dalam menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin. Sahabat-sahabat

tersayang yang telah memberikan bantuan dan motivasinya yaitu Agustina,

Marisya Fitriyani, Raden Apriliani, Rotua Yulianti, Pvatmaya S Burhani, dan

Lidyawati Gunawan. Rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu penulis

dalam melakukan penelitian, Dyah Pramudita Kristin, Nurisnani Putri Mandarini,

Evi Nurlatifah, dan Rizki Amalia Thoif, serta rekan-rekan Gizi Masyarakat 47 dan

semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, November 2014

Zahra Musthafavi

Page 12: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa
Page 13: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

v

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan 2

Manfaat 2

METODE 2

Waktu dan Tempat 2

Alat dan Bahan 2

Tahapan 3

Pengolahan dan Analisis Data 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 6

Karakteristik Buah 6

Rendemen Ekstrak 9

Kapasitas Antioksidan 10

Kandungan Total Fenol 16

Korelasi antara Kandungan Total Fenol dengan Kapasitas Antioksidan 18

SIMPULAN DAN SARAN 18

Simpulan 18

Saran 18

DAFTAR PUSTAKA 19

LAMPIRAN 23

RIWAYAT HIDUP 41

Page 14: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

vi

DAFTAR TABEL

1 Jenis buah yang dianalisis 3

2 Nama buah, kandungan vitamin, mineral, dan pigmen dominannya 7 3 Kadar air 8 4 Rendemen ekstrak 10 5 Kemampuan meredam radikal bebas buah berwarna muda 13 6 Kemampuan meredam radikal bebas buah berwarna tua 14 7 Kapasitas antioksidan pada kelompok buah berwarna muda dan tua 16 8 Kandungan total fenol buah berwarna muda 17 9 Kandungan total fenol buah berwarna tua 17

DAFTAR GAMBAR

1 Tahap preparasi sampel 4

2 Tahapan analisis kadar air 4 3 Tahap ekstraksi sampel dengan maserasi 4 4 Tahap analisis kapasitas antioksidan 5 5 Tahap analisis kemampuan meredam radikal bebas DPPH 5 6 Tahap analisis kandungan total fenol dengan metode Folin-Ciocalteau 6 7 Kapasitas antioksidan buah berwarna muda 11 8 Kapasitas antioksidan buah berwarna tua 12

9 Kapasitas antioksidan 30 jenis buah 15

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kadar air metode pemanasan langsung (AOAC 2006) 23

2 Rendemen ekstrak 24 3 Analisis kapasitas antioksidan 26 4 Analisis kandungan total fenol 28 5 Aktivitas peredaman radikal bebas DPPH 30 6 Rekapitulasi kemampuan meredam radikal bebas DPPH 35 7 Analisis kemampuan meredam radikal bebas DPPH 36 8 Uji korelasi antara kapasitas antioksidan dan kandungan total fenol 37 9 Pangan yang dianalisis 38

Page 15: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Senyawa bioaktif yang terkandung dalam bahan pangan salah satunya yaitu

antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang mampu menangkap radikal bebas.

Menurut Balch (2006), meningkatnya radikal bebas akibat pola makan tinggi

lemak jenuh dan gula, serta rendah serat akan menyebabkan masalah kegemukan,

gizi lebih, dan dapat memicu munculnya penyakit degeneratif.

Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang mempunyai satu atau

lebih elektron yang tidak berpasangan di orbit terluarnya . Radikal bebas dapat

timbul dari proses metabolisme dalam tubuh dan dapat juga berasal dari

lingkungan, seperti pencemaran udara, bahan kimia dari makanan dan air, alkohol,

rokok, radiasi UV dan sebagainya. Radikal bebas ini bersifat reaktif dan tidak

stabil sehingga untuk mencapai kestabilan atom atau molekul, radikal bebas akan

bereaksi dengan molekul sel tubuh dengan cara mengikat elektron molekul

tersebut. Proses ini pada akhirnya akan menimbulkan radikal bebas baru terhadap

molekul yang elektronya diambil sehingga jumlahnya terus bertambah. Oleh

karena itu, reaksi radikal bebas cenderung berupa reaksi berantai. Reaksi berantai

ini akan terus menerus berlangsung dalam tubuh dan bila tidak segera dicegah

dapat merusak sel-sel penting dalam tubuh. Hal ini akan menimbulkan berbagai

penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuan dini, serta penyakit degeneratif

lainya. Salah satu upaya untuk mengantisipasi kerusakan akibat radikal bebas

tersebut maka tubuh memerlukan suatu substansi penting yaitu antioksidan yang

mampu menangkap radikal bebas tersebut sehingga tidak dapat menginduksi suatu

penyakit (Kikuzaki et al. 2002).

Antioksidan tidak hanya diperoleh dari asupan makanan yang banyak

mengandung vitamin dan mineral, melainkan juga senyawa fenolik (Cavalcante et

al. 2010). Senyawa golongan fenol diketahui sangat berperan terhadap aktivitas

antioksidan, semakin besar kandungan senyawa golongan fenolnya maka semakin

besar aktivitas antioksidannya (Kiessoun et al. 2010; Shahwar et al. 2010).

Menurut Eklund et al. (2005), senyawa fenolik yang terdapat pada antioksidan

alami mempunyai pengaruh biologis kuat khususnya sebagai antibakteri, antivirus,

dan antitrombotik. Beberapa penelitian tentang aktivitas antioksidan dari senyawa

fenolik mengatakan bahwa struktur dari senyawa tersebut dapat berkontribusi

terhadap aktivitasnya (Apak et al. 2007). Aktivitas struktur dari fenolik sangat

bergantung pada jumlah dan lokasi gugus fenol-OH yang berperan dalam

menetralkan radikal bebas.

Salah satu bahan pangan yang mengandung senyawa fenolik dan memiliki

aktivitas antioksidan adalah buah (Prakash 2001). Indonesia merupakan negara

tropis yang kaya akan biodiversitas termasuk buah (Whitmore 1980). Kekayaan

keanekaragaman jenis buah asli Indonesia juga cukup tinggi. Tidak kurang dari

329 jenis buah merupakan jenis asli Indonesia (Uji 2007).

Selama ini manfaat buah lebih difokuskan pada kandungan vitamin dan

mineralnya, sedangkan kandungan lainnya masih terbatas termasuk antioksidan.

Oleh karena itu pada penelitian ini akan dilakukan analisis kapasitas antioksidan

dan total fenol pada buah yang diperjualbelikan dan dikonsumsi di Indonesia.

Page 16: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

2

Selain itu akan dilihat hubungan antara kapasitas antioksidan dengan kandungan

total fenol.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan

permasalahan yang akan menjadi fokus penelitian adalah berapa kapasitas

antioksidan yang terkandung pada buah, berapa kandungan total fenol pada buah,

dan bagaimana hubungan antara kapasitas antioksidan dan kandungan total fenol

pada buah.

Tujuan

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis kapasitas antioksidan

dan kandungan total fenol dalam berbagai jenis buah yang diperjualbelikan dan

dikonsumsi di Indonesia.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis kapasitas antioksidan pada buah yang dikelompokkan

berdasarkan buah berwarna muda dan berwarna tua.

2. Menganalisis kandungan total fenol pada buah.

3. Menganalisis hubungan antara kapasitas antioksidan dan kandungan total

fenol pada buah.

Manfaat

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai

kandungan senyawa aktif khususnya antioksidan pada buah yang umum

dikonsumsi masyarakat. Selain itu, informasi ini diharapkan dapat meningkatkan

kualitas hidup masyarakat dengan memilih pangan dengan kandungan antioksidan.

METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian dilakukan dari bulan Maret hingga September 2014. Preparasi,

ekstraksi, dan analisis kapasitas antioksidan dilakukan di Laboratorium Analisis

Zat Gizi Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Selain itu

sebagian tahap ekstraksi dilakukan di Laboratoroium Kultur Jaringan Departemen

Agronomi dan Hortikultura, Laboratorium Nitrogen Departemen Manajemen dan

Sumberdaya Lahan, serta Laboratorium Bakteriologi Departemen Proteksi

Tanaman, Fakultas Pertanian-IPB,

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah freeze dryer, blender, timbangan digital,

shaker, sentrifuge, pipet volumetrik, bulb, mikropipet, tabung reaksi ulir dengan

tutup, rak tabung reaksi, kuvet, rotary evaporator, vakum, erlenmeyer asah, labu

timbang, cawan aluminium, botol gelap, vortex, oven, desikator, spektrofotometer

UV-Vis Milton Roy 501. Bahan kimia yang digunakan terdiri dari metanol p.a

(pro analisis dengan kemurnian >99.5%), 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH),

Page 17: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

3

reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na2CO3) 2%, serta air

bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa 30 jenis buah (Tabel 1).

Tabel 1 Jenis buah yang dianalisis

Nama Buah Nama Ilmiah Nama Inggris

Alpukat Persea gratissima Avocado

Anggur merah Vitis labrusca Fox grape

Apel hijau Malus domestica Apple

Apel kuning Malus domestica Apple

Asam jawa Tamarindus indica L. Tamarind

Belimbing Averrhoa carambola Star fruit

Buah naga merah Hylocereus undatus Dragon fruit

Delima Punica granatum L. Pomegranate

Jambu biji merah Psidium guajava L. Guava

Jambu air merah Syzygium aqueum Water cherry

Jeruk Citrus nobilis Lour mandarin orange

Kurma madina Phoenix dactylifera Date palm

Kurma tunisia Phoenix dactylifera Palm fruit

Mangga arumanis Mangifera indica Arumanis mango

Mangga indramayu Mangifera indica Indramayu mango

Mangga gedong Mangifera indica Gedong mango

Markisa Passiflora q. Passion fruit

Melon orange Cucuimis melo var canta Cantaloupe

Nanas Ananas comosus Pineapple

Nangka Artocarpus heterophyllus Jackfruit

Pepaya Carica papaya Papaya

Pisang ambon Musa paradisiaca Ambon banana

Pisang mas Musa paradisiaca Mas banana

Pisang raja Musa textilia Raja banana

Pisang tanduk Musa paradisiaca Tanduk banana

Pisang kepok Musa x paradisca Kepok banana

Salak Salacca zalacca Snake fruit

Semangka Citrullus vulgaris schrad Watermelon

Sirsak Annona muricata Soursop

Stroberi Fragaria daltoniana Strawberry

Tahapan

Penelitian ini mencakup analisis kapasitas antioksidan dan kandungan total

fenol yang dimulai dari sampling pangan, dilanjutkan dengan preparasi sampel,

analisis kadar air, kapasitas antioksidan, kandungan total fenol, dan hubungan

antara kandungan total fenol dengan kapasitas antioksidan.

Sampling Buah

Sampling 30 jenis buah dan lokasi pembelian dilakukan berdasarkan metode

purposif. Buah yang digunakan dalam penelitian ini merupakan buah yang dibeli

di pasar Anyar Bogor (29 buah) dan Total Buah (1 buah, buah naga merah).

Pemilihan pasar Anyar dikarenakan pasar tersebut merupakan salah satu pasar

tradisional dengan lokasi yang strategis diantara tujuh pasar tradisional besar yang

terdapat di Kota Bogor (BAPPEDA Kota Bogor 2010). Selain itu salah satu buah

dibeli di toko Total Buah karena ketidaktersediaan di pasar Anyar. Kemudahan

akses bagi peneliti yang berdomisili di kota Bogor pun menjadi salah satu

pertimbangan.

Page 18: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

4

Uji Laboratorium

Tahapan uji laboratorium yang dilakukan meliputi preparasi sampel

(Gambar 1), analisis kadar air dengan metode pemanasan langsung (AOAC 2006)

(Gambar 2), ekstraksi dengan maserasi (Anwar et al. 2013) (Gambar 3), analisis

kapasitas antioksidan (Kubo et al. 2002) (Gambar 4), analisis aktivitas penangkal

radikal bebas DPPH (Molyneux 2004) (Gambar 5), dan analisis kandungan total

fenol dengan metode Folin-Ciocalteau (Malangngi et al. 2012) (Gambar 6),

a. Preparasi sampel

Gambar 1 Tahap preparasi sampel

b. Analisis kadar air (AOAC 2006)

Gambar 2 Tahapan analisis kadar air

Persentase kadar air pada buah dihitung berdasarkan persamaan berikut:

% Kadar air =𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑕𝑖𝑟 − 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙𝑥 100

c. Ekstraksi dengan maserasi (Anwar et al. 2013)

Gambar 3 Tahap ekstraksi sampel dengan maserasi

Sebanyak ± 1 g serbuk dishaker pada suhu ruang dengan 25 mL metanol dalam erlenmeyer 125 mL

Dilakukan ekstraksi bertingkat sampai residu yang diperoleh tidak berwarna

Gabungan filtrat dalam erlenmeyer asah kemudian dievaporasi

Masing-masing ekstrak kemudian dilarutkan dalam metanol

Filtrat dipisahkan dengan cara disentrifuge dan disimpan di erlenmeyer asah

Cawan dimasukkan dalam oven selama 1 jam pada suhu 105˚C

Didinginkan dalam desikator dan kemudian ditimbang

beratnya

Sampel seberat ±5 gram dimasukkan dalam cawan, lalu dioven selama 4-6jam pada suhu 105˚C

Didinginkan dalam desikator dan ditimbang kembali sebagai berat akhir

Sampel ditimbang

Sampel dikeringan dengan freeze dryer selama t=48-96 jam, T= -50˚C, P= 0-

50 mBar

Dihaluskan dengan blender untuk memperluas permukaan

Sampel dikupas dan digunakan hanya pada bagian yang umumnya dikonsumsi

Page 19: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

5

d. Analisis Kapasitas Antioksidan (Kubo et al. 2002)

Gambar 4 Tahap analisis kapasitas antioksidan

Kapasitas antioksidan dihitung sebagai kesetaraan dengan vitamin C setelah

kurva standar vitamin C dibuat dengan cara yang sama dengan tahapan Gambar 3

dan dinyatakan dalam Ascorbic acid Equivalent Antioxidant Capacity atau biasa

disingkat AEAC (mg AEAC/100g), kemudian dihitung menggunakan persamaan

berikut:

mg AEAC/100 g) = % 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑛𝑡𝑖𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑛 −𝑏

𝑎×𝑓𝑝

1000 ×

100

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

Hasil yang didapatkan dikelompokkan berdasarkan kelompok buah

berwarna muda dan berwarna tua. Tahap selanjutnya dilakukan perbandingan

hasil rata-rata antara kedua kelompok. Nilai kapasitas antioksidan yang didapat

menunjukkan arti bahwa setiap 100 g pangan memiliki kemampuan antioksidan

setara dengan mg vitamin C.

e. Analisis Kemampuan Meredam Radikal Bebas DPPH (Molyneux 2004)

Gambar 5 Tahap analisis kemampuan meredam radikal bebas DPPH

Analisis kemampuan meredam radikal bebas DPPH dihitung berdasarkan

persamaan regresi linier yang kemudian dikonversi dalam berat bahan pangan

yang dibutuhkan untuk meredam 50% aktivitas radikal bebas DPPH. Perhitungan

yang dilakukan menggunakan persamaan yang terlampir di Lampiran 3.

Deret volume 20, 40, 80, 120, 200, 300, 400, 500 µL ekstrak sampel ditera dengan air bebas

ion sampai volume 1 mL, kemudian divorteks

Ditambah 1 mL larutan DPPH 0.5 mM, kemudian divorteks

Ditambah 3 mL air bebas ion, kemudian divorteks

Disentrifugasi dengan kecepatan 3500 rpm selama 10 menit

Dibaca absorbansi pada λ= 517 nm pada menit ke-30 setelah penambahan larutan DPPH

Buffer asetat 100 mM (pH 5.5) sebanyak 1.5 mL ditempatkan pada tabung reaksi

Ditambahkan 2.85 mL metanol p.a., 1 mL DPPH, dan 0.020 mL ekstrak metanol

Dicampur dengan vortex dan disimpan pada ruang gelap dengan suhu ruang

Dibaca absorbansi pada λ=517 nm pada menit ke-20 setelah penambahan larutan DPPH

Page 20: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

6

f. Analisis kandungan total fenol dengan metode Folin-Ciocalteau (Malangngi et

al. 2012)

Gambar 6 Tahap analisis kandungan total fenol dengan metode Folin-Ciocalteau

Kandungan total fenol dinyatakan sebagai mg ekivalen asam tanat (TAE)/

100g bahan pangan. Perhitungan yang dilakukan penggunakan persamaan

berikut:

Total fenol ekstrak (mg TAE/g ekstrak) =abso rbansi −b

ax vol aliquot x

vol ekstrak

vol analisis

berat sampel

Total fenol (mg TAE/100 g) =total fenol ekstrak x berat residu ekstrak

berat sampel (BK )x100

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data meliputi coding, entry, editing, dan cleaning. Coding yaitu

memberikan kode sebagai panduan entry. Entry yaitu memasukkan data, editing

yaitu pengecekan data, dan cleaning yaitu pengecekan ulang untuk memastikan

tidak terdapat kesalahan dalam memasukkan data. Selanjutnya data diolah dengan

program Microsoft excel 2010 dan dianalisis menggunakan Statistical Programme

for Social Science (SPSS) version 16.0 for windows.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Buah

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan

perkembangan dari bakal buah (ovarium). Sebagai salah satu produk tumbuhan,

buah memiliki nilai ekonomis yang tinggi sebagai pangan, karena didalamnya

terkandung berbagai produk hasil metabolisme tumbuhan meliputi karbohidrat,

protein, lemak, vitamin, mineral, bahkan terpena, dan terpenoid. Selain itu

kandungan senyawa golongan fenolik dan polifenolik, membuatnya berperan

sebagai pangan yang mengandung antioksidan. Menurut Dungira et al. (2012),

Sebanyak 0.1 mL ekstrak methanol dimasukkan dalam tabung reaksi

Ditambah 0.1 mL reagen Folin Ciocalteu

Campuran divorteks selama 3 menit, lalu ditambah 2 mL larutan Na2CO3 2%

Selanjutnya campuran disimpan dalam ruangan gelap selama 30 menit

Dibaca absorbansi pada λ= 750 nm dengan spektrofotometer UV-VIS

Hasilnya diplotkan terhadap kurva standar asam tanat yang dipersiapkan dengan cara yang sama

Page 21: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

7

senyawa-senyawa golongan tersebut banyak terdapat di alam, terutama pada

tumbuh-tumbuhan, dan memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas.

Zat lain pada buah yang juga berperan sebagai antioksidan antara lain vitamin E,

vitamin C, dan karotenoid.

Buah mengandung senyawa fitokimia yang dapat memberikan cita rasa,

aroma dan warna khas. Warna khas pada buah berasal dari pigmen tertentu yang

terkandung di dalamnya. Pigmen atau zat pewarna yang paling dominan akan

memberikan warna paling kuat pada makanan tertentu. Menurut Khoo et al.

(2011), pigmen menghasilkan warna karena memiliki kemampuan ikatan kimia

untuk menyeleksi gelombang cahaya yang diserap dan dipantulkan. Bahan

makanan berwana kuning, misalnya, jika disinari maka warna selain kuning akan

diserap, dan yang dipantulkan ke mata kita hanyalah warna kuning. Begitu juga

dengan warna lainnya. Penelitian ini menggunakan 30 jenis buah dan berikut

disajikan karakteristik dari buah yang digunakan berdasarkan zat gizi dan

kandungan pigmen dominannya.

Tabel 2 Nama buah, kandungan vitamin, mineral, dan pigmen dominannya

Nama Buah Vitamina Mineral

a Pigmen

Pisang kepok A, B, C Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Pisang tanduk A, B, C Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Pisang emas A, B, C Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Pisang ambon A, B, C Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Pisang raja A, B, C Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Salak B, C K, P, Fe Beta karotenf

Belimbing A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn Beta karotend

Jambu biji merah A, B, C Fe, Mg, Cu Likopend

Anggur B, C Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Antosianinh

Mangga arummanis A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Mangga indramayu A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Mangga gedong A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Jeruk A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Nangka A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Nanas A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Pepaya A, C Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Stroberi A, B, C Fe, Mg, Cu Antosianinh

Alpukat A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Klorofila

Jambu air merah B, C Fe, Mg, Cu Antosianina

Semangka A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Likopend

Melon orange A, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Delima B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Antosianini

Asam jawa A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Se Antosianinc

Apel kuning B, C Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Apel hijau B, C Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Klorofile

Sirsak A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Se Tdk berpigmen

Markisa A, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Se Beta karotend

Kurma madina A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Kurma Tunisia A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Beta karotend

Buah naga merah A, B, C, E Fe, Mg, Zn, Cu, Mn, Se Antosianing

aAshton et al. 2006;

bBoudriesa et al. 2007;

cDivakara 2009;

dKhoo et al. 2011;

eKnee 2007;

fLestari et al. 2013;

gRebecca et al. 2010; d

hSilvia et al. 2007;

iSimhon et al. 2011;

jSingh et al.

2012; kUSDA 2009.

Page 22: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

8

Tabel 2 menunjukkan bahwa buah mengandung berbagai jenis vitamin dan

mineral. Menurut Fang et al. (2002), beberapa jenis vitamin dan mineral seperti

vitamin A, vitamin C, vitamin E, selenium, seng, zat besi, tembaga, mangan,

magnesium dapat berperan dalam menangkal radikal bebas. Selain itu senyawa

fitokimia yang memberikan warna pada buah pun beragam. Senyawa inilah yang

juga ikut berperan sebagai antioksidan.

Kadar Air Tahap pertama setelah sampel dipreparasi adalah melakukan analisis kadar

air. Kadar air adalah banyaknya air yag terkandung oleh bahan yang dinyatakan

dalam satuan persen. Analisis ini penting dilakukan karena terkait penampakan,

tekstur, dan kesegaran suatu bahan pangan. Kadar air yang terlalu tinggi dapat

menyebabkan suatu bahan pangan mudah rusak akibat bakteri, kapang, dan

khamir (Suarni 2009).

Analisis kadar air yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan metode

pemanasan langsung (direct heating) (AOAC 2006). Menurut Wulandari (2011),

prinsip dasar penetapan kadar air metode tersebut adalah menguapkan air yang

terkandung dalam bahan dengan pemanasan secara langsung. Suatu bahan yang

telah mengalami pengeringan lebih bersifat hidroskopis daripada bahan asalnya.

Oleh karena itu selama pendinginan sebelum penimbangan, bahan harus

ditempatkan di ruangan tertutup yang kering seperti desikator. Berat bahan yang

konstan setelah pemanasan menujukkan semua air yang terkandung telah

diuapkan. Metode ini dipilih karena relatif murah dan mudah.

Metode ini diawali dengan mengeringkan cawan logam dalam oven dengan

suhu 105ºC selama 1 jam. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berat konstan dari

cawan. Selanjutnya cawan didinginkan dalam desikator dan siap ditimbang.

Sampel sebanyak 3-5gram dimasukkan dalam cawan dan dilakukan pengeringan

dengan suhu 105ºC selama 3 jam. Cawan sampel dimasukkan dalam desikator

untuk pendinginan dan siap ditimbnag untuk pencatatan berat akhir. Berikut

adalah hasil dari analisis kadar air yang telah dilakukan.

Tabel 3 Kadar air

No. Nama Buah % Kadar air

Analisis DKBM

1 Pisang kepok 63.55 71.90

2 Pisang tanduk 57.70 74.91a

3 Pisang mas 55.54 64.20

4 Pisang ambon 64.45 72.00

5 Pisang raja 63.88 65.80

6 Salak 76.77 78.00

7 Belimbing 91.95 90.00

8 Jambu biji merah 85.17 86.00

9 Anggur 81.50 92.30

10 Mangga arummanis 89.12 86.60

11 Mangga indramayu 82.75 82.20

12 Mangga gedong 86.59 87.40

13 Jeruk 81.51 87.20

14 Nangka 68.76 70.00

15 Nanas 85.47 85.30 aUSDA 2009

Page 23: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

9

Tabel 3 Kadar air lanjutan

No. Nama Buah % Kadar air

Analisis DKBM

16 Pepaya 85.85 86.70

17 Stroberi 89.85 90.95a

18 Alpukat 84.46 84.30

19 Jambu air merah 93.76 87.00

20 Semangka 90.68 92.10

21 Melon orange 91.32 91.85a

22 Delima 75.20 77.93a

23 Asam 67.84 31.40

24 Apel kuning 82.95 84.10

25 Apel hijau 84.76 84.10

26 Sirsak 75.68 81.70

27 Markisa 83.80 73.00

28 Kurma madina 12.98 20.53a

29 Kurma Tunisia 17.49 20.53a

30 Buah naga merah 87.55 83.00 aUSDA 2009

Tabel 3 menunjukkan hasil perhitungan analisis kadar air yang telah

dilakukan, dimana sampel buah-buahan memiliki rata-rata kadar air sebesar

75.30% dan dapat dikatakan mengandung kadar air yang cukup tinggi. Hal ini

sesuai dengan Julianti (2011), bahwa kadar air buah mencapai 65-90%. Tingginya

kadar air membuat buah menjadi komoditi yang mudah rusak dikarenakan bakteri,

kapang, dan khamir mudah berkembang.

Jambu air merah memiliki hasil analisis kadar air tertinggi dengan 93.76%

dan kurma madina terendah dengan 12.98%. Namun hal ini berbeda dengan kadar

air berdasarkan literatur yang menunjukkan melon orange memiliki kadar air

tertinggi dengan 93.00% (Bankole et al. 2005) dan terendah asam jawa dengan

31.40% (DKBM 2007). Perbedaan hasil tersebut dapat disebabkan adanya

perbedaan topografi, musim, dan penanganan sampel. Menurut Kurniawan &

Widjanarko (2013), topografi, musim dan penanganan yang berbeda yang akan

mengakibatkan perbedaan kualitas produk hortikultura yang dihasilkan. Selain itu

perbedaan metode yang digunakan dapat menyebabkan perbedaan hasil analisis.

Rendemen Ekstrak

Rendemen yang dihasilkan oleh esktrak sampel menunjukkan banyaknya

kandungan senyawa aktif dalam esktrak tersebut. Perhitungan rendemen sampel

dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya komponen antioksidan yang

terekstrak dibandingkan dengan jumlah sampel yang digunakan. Persentase

rendemen yang didapatkan pada berbagai sampel disajkan pada Tabel 4.

Page 24: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

10

Tabel 4 Rendemen ekstrak

Nama Buah Rendemen ekstrak (%)

Nangka 63.43

Apel kuning 63.41

Mangga indramayu 62.39

Anggur 60.89

Kurma tunisia 60.28

Apel hijau 59.42

Nanas 55.98

Pisang ambon 54.11

Kurma madina 53.38

Jeruk 51.64

Belimbing 50.96

Mangga gedong 50.75

Salak 50.26

Delima 49.80

Pepaya 46.17

Jambu air merah 45.54

Pisang tanduk 45.12

Markisa 44.91

Alpukat 43.71

Stroberi 43.47

Semangka 42.79

Sirsak 42.09

Pisang raja 40.35

Pisang mas 39.66

Jambu biji merah 39.46

Buah naga merah 37.19

Pisang kepok 30.72

Mangga arummanis 30.17

Melon orange 24.51

Asam jawa 17.05

Tabel 4 menunjukkan bahwa persentase rendemen yng didapat oleh setiap

jenis sampel berbeda-beda. Sampel nangka memiliki persentase rendemen

tertinggi yaitu sebesar 63.43% dan asam jawa terendah sebesar 17.05%. Menurut

Cunha et al. (2004), beberapa faktor yang mempengaruhi rendemen antara lain

mutu bahan baku (kondisi tanaman, umur panen), penanganan pascapanen

(pengeringan dan penyimpanan) dan proses ekstraksi. Selain itu ukuran partikel

dalam proses ektraksi akan mempengaruhi rendemen ekstrak yang dihasilkan,

karena ukuran partikel sangat mempengaruhi internal difusi dari pelarut ke dalam

padatan (Hernani 2009).

Kapasitas Antioksidan

Analisis kapasitas antioksidan yang dilakukan menggunakan metode DPPH.

DPPH merupakan radikal bebas yang larut dalam etanol atau metanol dan

memiliki warna ungu yang ditunjukkan oleh absorbansi pada panjang gelombang

sekitar 517 nm. DPPH bersifat stabil dalam bentuk radikal sehingga mungkin

dilakukan pengukuran aktivitas antioksidan yang cukup akurat. Metode ini

memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah langkah-langkahnya yang

Page 25: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

11

sederhana, cepat, sensitif, dan hanya membutuhkan sedikit sampel. Selain itu

metode DPPH juga merupakan metode uji kapasitas antioksidan yang paling

banyak dilakukan. Prinsip analisis dengan menggunakan metode uji antioksidan

DPPH adalah reaksi penangkapan radikal DPPH oleh hidrogen dari senyawa

antioksidan (Molyneux 2004).

Analisis kapasitas antioksidan menggunakan asam askorbat (vitamin C)

sebagai standar pengukuran sehingga satuan pengukuran dinyatakan sebagai

AEAC (Ascorbic Acid Equivalent Antiokxidant Capacity). Vitamin C digunakan

karena merupakan salah satu vitamin yang memiliki aktivitas antioksidan sebagai

penangkal radikal bebas. Perbandingan antar sampel didasarkan pada bahan

pangan dalam basis kering. Berikut disajikan kapasitas antioksidan pada

kelompok buah berwarna muda terhadap kemampuan antioksidan vitamin C

dalam basis kering dan basis basah (Gambar 7).

Gambar 7 Kapasitas antioksidan buah berwarna muda

Kapasitas antioksidan pada kelompok buah berwarna muda berkisar antara

0.63 hingga 16.12 mg AEAC/100 g dalam basis basah. Pada basis kering,

kapasitas antioksidan berkisar antara 2.90 hingga 105.80 mg AEAC/100 g. Apel

hijau memiliki kapasitas antioksidan tertinggi dengan 105.80 mg AEAC/100 g

yang berarti setiap 100 g apel hijau memiliki kemampuan antioksidan setara

dengan 105.80 mg vitamin C. Pisang mas memiliki kapasitas antioksidan terendah

dengan 2.90 mg AEAC/100 g.

2.90

4.18

4.52

4.56

5.18

5.90

7.20

7.80

7.94

9.63

11.91

16.37

27.33

39.95

43.41

49.95

51.11

1.29

1.52

1.91

1.42

1.87

2.10

1.12

0.63

0.69

2.24

2.20

2.38

4.66

2.49

10.56

9.71

16.12

0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00

Pisang mas

Pisang kepok

Pisang tanduk

Nangka

Pisang raja

Pisang ambon

Alpukat

Belimbing

Melon orange

Salak

Jeruk

Nanas

Apel kuning

Jambu air merah

Sirsak

Markisa (BK x 1.2)

Apel hijau (BK x 2.07)

mg AEAC/100 g

Nam

a B

uah

Basis Basah

Basis Kering

Page 26: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

12

Tingginya kapasitas antioksidan pada apel hijau dikarenakan kandungan

senyawa fitokimianya. Senyawa fitokimia pada apel hijau yang memiliki aktivitas

sebagai antioksidan adalah senyawa fenolik, golongan flavonoid, turunan asam

sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional (Susanto &

Setyohadi 2011). Daging buah apel juga mengandung senyawa karotenoid.

Karotenoid merupakan kelompok pigmen dan antioksidan alami yang dapat

menangkal radikal bebas (Stahl & Sies 2003). Menurut Khoo et al. (2011),

senyawa karotenoid yang terkandung pada apel yaitu alfa karoten 0.001-0.03

mg/100 g, beta karoten 0.031-0.072 mg/100g, dan likopen 0.209 mg/100 g. Selain

itu kandungan klorofil pada bagian kulit buah dapat berkontribusi terhadap

kapasitas antioksidannya, yaitu dengan kandungan klorofil berkisar antara 161.55-

234.66 μg/g berat kering (Pelayo et al. 2014). Berikut disajikan kapasitas

antoksidan pada kelompok buah berwarna tua.

Gambar 8 Kapasitas antioksidan buah berwarna tua

Kapasitas antioksidan pada kelompok buah berwarna tua berkisar antara

0.60 hingga 76.15 mg AEAC/100 g dalam basis basah. Pada basis kering,

kapasitas antioksdian berkisar antara 6.40 hingga 236.78 mg AEAC/100 g. Asam

jawa memiliki kapasitas tertinggi dengan 236.78 mg AEAC/100 g dan semangka

terendah dengan 6.40 mg AEAC/100 g. Kapasitas antioskidan yang tinggi pada

asam jawa diduga karena kandungan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan.

Senyawa dalam bahan pangan yang memiliki aktivitas antioksidan adalah vitamin

A, vitamin C, vitamin E, tanin, mineral, dan asam organik lainnya (Nurjanah et al.

2011).

6.40

8.62

14.47

19.73

20.10

24.45

33.54

35.12

46.06

47.23

50.26

51.74

94.71

0.60

1.22

12.59

16.28

3.72

4.22

3.65

4.71

6.83

5.88

21.69

13.13

76.15

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Semangka

Pepaya

Kurma madina

Kurma tunisia

Anggur

Mangga indramayu

Mangga arummanis

Mangga gedong

Jambu biji merah

Buah naga merah

Delima (BK x 1.74)

Stroberi (BK x 2.5)

Asam jawa (BK x 2.5)

mg AEAC/100 g

Nam

a B

uah

Basis Basah

Basis Kering

Page 27: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

13

Menurut penelitian Osawa et al. (1995), bahwa ekstrak asam jawa

menunjukkan aktivitas antioksidan. Asam jawa memiliki kandungan fitokimia

lain yang termasuk limonene, geraniol (antioksidan alami), safrole (yang

merupakan minyak alami juga ditemukan di sassafras), asam sinamat, metil

salisilat (esensi tanaman dengan kontra – iritan sifat), pyrazine, dan alkylthiazoles

(rasa alami dan wewangian yang berasal dari tanaman dan sayuran). Selain

adanya senyawa aktif tersebut, kandungan mineral juga memberikan kontribusi

terhadap aktivitas antiokisidan. Mineral akan berperan sebagai komponen

antioksidan tubuh (endogen). Salah satunya adalah selenium yang merupakan

komponen pentng pembentukkan glutation peroxidase dan seng yang akan

membantu mencegah oksidasi lemak serta diperlukan oleh tubuh untuk

memproduksi antioksidan superoksida dismutase. Menurut USDA (2009), setiap

100 g asam jawa mengandung 2.8 mg zat besi, 92 mg magnesium, 113 mg

fosfor, 0.1 mg seng, dan 1.3 µg.

Kemampuan meredam radikal bebas oleh buah dilakukan oleh metode

DPPH. Hasil yang didapatkan menunjukkan berat radikal bebas yang dapat

diredam setiap 100 g bahan pangan. Tabel 5 menunjukkan kemampuan meredam

radikal bebas berwarna muda.

Tabel 5 Kemampuan meredam radikal bebas buah berwarna muda

Nama Buah Kemampuan Meredam (mg/100 g)

Basis Kering Basis Basah

Apel hijau 2282.83±0.10 347.90±0.10

Markisa 1250.72±0.23 202.61±0.23

Sirsak 846.96±0.13 205.98±0.13

Jambu air merah 760.53±0.13 47.45±0.13

Jeruk 555.92±0.07 102.79±0.07

Apel kuning 551.47±0.14 94.02±0.14

Nanas 384.14±0.05 55.81±0.05

Alpukat 329.12±0.08 51.14±0.08

Salak 215.27±0.13 50.00±0.13

Belimbing 179.03±0.13 14.41±0.13

Melon orange 173.33±0.06 15.04±0.06

Pisang ambon 125.40±0.38 44.58±0.38

Pisang raja 125.10±0.27 45.18±0.27

Nangka 102.46±0.05 32.00±0.05

Pisang tanduk 94.78±0.08 40.09±0.08

Pisang kepok 81.15±0.30 29.57±0.30

Pisang mas 70.02±0.14 31.13±0.14

Berdasarkan basis kering, kemampuan meredam radikal bebas berkisar

antara 70.02 hingga 2281.83 mg/100 g. Apel hijau memiliki kemampuan tertinggi

dengan 2282.83 mg/100 g, yang berarti setiap 100 g apel hijau memiliki

kemampuan meredam radikal bebas DPPH seberat 2281.83 mg. Pisang mas

memiliki kemampuan terendah dibandingkan dengan 16 jenis buah lainnya.

Kemampuan meredam radikal bebas berdasarkan basis basah menunjukkan

kisaran 31.13 hingga 347.90 mg/100 g. Kemampuan meredam pada kelompok

buah berwarna tua disajikan pada Tabel 6.

Page 28: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

14

Tabel 6 Kemampuan meredam radikal bebas buah berwarna tua

Nama Buah Kemampuan Meredam (mg/100 g)

Basis Kering Basis Basah

Asam jawa 5020.15±0.09 1614.48±0.09

Stroberi 2978.57±0.01 302.32±0.01

Jambu biji merah 2056.91±0.03 305.03±0.03

Delima 1836.17±0.09 455.36±0.09

Mangga gedong 1653.15±0.17 221.68±0.17

Buah naga merah 988.95±0.32 123.12±0.32

Mangga arummanis 677.15±0.28 73.67±0.28

Mangga indramayu 518.82±0.12 89.49±0.12

Anggur 442.60±0.14 81.88±0.14

Kurma Tunisia 383.84±0.05 316.70±0.05

Pepaya 335.22±0.10 47.43±0.10

Kurma madina 298.01±0.41 259.33±0.41

Semangka 135.22±0.01 12.60±0.01

Kemampuan meredam radikal bebas berdasarkan basis kering menunjukkan

kisaran 135.22 hingga 5020.15 mg/100 g. Asam jawa memiliki kemampuan

tertinggi dengan 5020.15 mg/100 g, sedangkan semangka memiliki kemampuan

terendah. Hal yang sama juga ditunjukkan pada hasil berdasarkan basis basah,

yaitu asam jawa memiliki kemampuan tertinggi dan semangka terendah.

Kemampuan meredam merdasarkan basis basah menunjukkan kisaran 12.60

hingga 1614.48 mg/100 g. Berikut disajikan kapasitas antioksidan pada 30 jenis

buah yang dianalisis.

Page 29: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

15

Gambar 9 Kapasitas antioksidan 30 jenis buah

Secara keseluruhan berdasarkan hasil kesetaraan kemampuan dengan

vitamin c dan kemampuan meredam, asam jawa memiliki kapasitas antioksidan

tertinggi dibandingkan dengan jenis buah lainnya. Asam jawa adalah

sejenis buah yang masam rasanya dan biasa digunakan sebagai bumbu dalam

banyak masakan Indonesia sebagai perasa atau penambah rasa asam dalam

2.90

4.18

4.52

4.56

5.18

5.90

6.40

7.20

7.80

7.94

8.62

9.63

11.91

14.47

16.37

19.73

20.10

24.45

27.33

33.54

35.12

39.95

43.41

46.06

47.23

49.95

50.26

51.11

51.74

94.71

1.29

1.52

1.91

1.42

1.87

2.10

0.60

1.12

0.63

0.69

1.22

2.24

2.20

12.59

2.38

16.28

3.72

4.22

4.66

3.65

4.71

2.49

10.56

6.83

5.88

9.71

21.69

16.12

13.13

76.15

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00

Pisang mas

Pisang kepok

Pisang tanduk

Nangka

Pisang raja

Pisang ambon

Semangka

Alpukat

Belimbing

Melon orange

Pepaya

Salak

Jeruk

Kurma madina

Nanas

Kurma tunisia

Anggur

Mangga indramayu

Apel kuning

Mangga arummanis

Mangga gedong

Jambu air merah

Sirsak

Jambu biji merah

Buah naga merah

Markisa (BK x 1.2)

Delima (BK x 1.74)

Apel hijau (BK x 2.07)

Stroberi (BK x 2.5)

Asam jawa (BK x 2.5)

mg AEAC/100 g

Nam

a B

uah

Basis Basah

Basis Kering

Page 30: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

16

makanan, misalnya pada sayur asam (Mun’im et al. 2009). Tingginya kapasitas

antioksidan pada asam jawa, tidak sebanding dengan pemanfaatan dan pengolahan

buah tersebut selain digunakan sebagai bumbu.

Perbandingan Kapasitas Antioksidan Buah Berwarna Muda dan Tua

Analisis kapasitas antioksidan tidak hanya dilakukan dengan

pengelompokkan berdasarkan warnanya, namun juga dilakukan perbandingan

antar kelompok tersebut. Kapasitas antioksidan pada pada masing-masing

kelompok disajikan pada tabel berikut.

Tabel 7 Kapasitas antioksidan pada kelompok buah berwarna muda dan tua

Kelompok Kemampuan Meredam (mg/100 g)

Basis Kering Basis Basah

Berwarna Muda 478.13 82.92

Berwarna Tua 1332.67 300.24

Tabel 7 menunjukkan bahwa kelompok buah berwarna tua memiliki

kapasitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok buah berwarna

muda. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan meredam radikal bebas DPPH

yang lebih tinggi. Selain itu penelitian pada beberapa jenis beras dengan warna

yang berbeda, menunjukkan bahwa beras berwarna lebih gelap seperti beras hitam

mengandung antosianin yang lebih tinggi. Tingginya kandungan antosianin inilah

yang ikut berperan terkadap kapasitas antioksidan (Suliartini et al. 2011).

Menurut Yodmanee et al. (2011), semakin gelap warna suatu pangan

menunjukkan semakin tingginya kandungan senyawa fenolik pada pangan

tersebut yang dapat mempengaruhi kapasitas antioksidan. Kandungan senyawa

fenolik yang terkandung pada pangan merupakan salah satu penentu aktivitas

antioksidan. Hubungan yang kuat ditemukan antara pengaruh kandungan total

fenol yang terkandung dalam buah pada aktivitas antioksidan secara keseluruhan

(Luxomin et al. 2003).

Kandungan Total Fenol

Analisis kandungan total fenol yag dilakukan menggunakan metode Folin-

Ciocalteu. Prinsip dari metode ini adalah adanya reaksi oksidasi dan reduksi

kolorimetrik untuk mengukur semua senyawa fenolik dalam sampel yang diuji.

Selama reaksi belangsung, gugus fenolik-hidroksil bereaksi dengan pereaksi

Folin-Ciocalteu, membentuk kompleks fosfotungstat-fosfomolibdat berwarna biru

dengan struktur yang belum diketahui dan dapat dideteksi dengan

spektrofotometer. Warna biru yang terbentuk akan semakin pekat setara dengan

konsentrasi ion fenolat yang terbentuk, artinya semakin besar konsentrasi senyawa

fenolik maka semakin banyak ion fenolat yang akan mereduksi asam heteropoli

sehingga warna biru yang dihasilkan semakin pekat (Singleton dan Rossi 1965).

Total fenol yang terkandung dalam sampel di uji dengan menggunakan

reagen Folin-Ciocalteu dan pembacaan absorbasi pada panjang gelombang 750nm

dan 765nm. Hasil yang didapat dinyatakan sebagai ekuivalen asam tanat (TAE).

Pengujian total fenol penting dilakukan karena senyawa fenolik yang terkandung

dalam sampel dapat berkontribusi secara langsung terhadap kapasitas antioksidan.

Berikut kandungan total fenol pada kelompok buah berwarna muda.

Page 31: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

17

Tabel 8 Kandungan total fenol buah berwarna muda

Nama Buah Total Fenol (mg TAE/100g)

Basis Kering Basis Basah

Markisa 20.09±1.70 3.25±1.70

Apel hijau 10.80±0.26 1.64±0.26

Sirsak 7.56±0.38 1.84±0.38

Apel kuning 5.81±0.87 0.99±0.87

Jambu air merah 4.13±0.12 0.25±0.12

Nanas 3.41±0.05 0.49±0.05

Jeruk 2.99±0.15 0.55±0.15

Alpukat 2.86±0.20 0.44±0.20

Nangka 2.33±0.16 0.72±0.16

Belimbing 1.80±0.05 0.14±0.05

Salak 1.46±0.11 0.33±0.11

Pisang ambon 1.09±0.11 0.39±0.11

Pisang tanduk 1.03±0.26 0.43±0.26

Melon orange 1.01±0.12 0.08±0.12

Pisang raja 0.69±0.10 0.25±0.10

Pisang mas 0.59±0.06 0.26±0.06

Pisang kepok 0.34±0.29 0.12±0.29

Kandungan total fenol berkisar antara 0.34 hingga 20.09 mg TAE/100 g

dalam basis kering. Pada basis basah menunjukkan kisaran antara 0.12 hingga

3.25 mg TAE/100 g. Markisa memiliki kandungan total fenol tertinggi

dibandingkan dengan 16 jenis buah lain yang temasuk dalam kelompok berwarna

muda. Pisang kepok memiliki kandungan terendah. Selanjutnya disajikan

kandungan total fenol kelompok buah berwarna tua.

Tabel 9 Kandungan total fenol buah berwarna tua

Nama Buah Total Fenol (mg TAE/100g)

Basis Kering Basis Basah

Delima 7.20±0.32 1.78±0.32

Stroberi 4.67±0.29 0.47±0.29

Jambu biji merah 4.34±0.13 0.64±0.13

Buah naga merah 3.63±0.43 0.45±0.43

Kurma Tunisia 3.27±0.37 2.70±0.37

Anggur 2.99±0.19 0.41±0.19

Kurma madina 2.49±0.06 2.16±0.06

Mangga arummanis 2.45±0.03 0.26±0.03

Asam jawa 2.23±0.49 0.71±0.49

Mangga gedong 1.92±0.00 0.25±0.00

Pepaya 1.71±0.17 0.24±0.17

Semangka 1.32±0.34 0.12±0.34

Mangga indramayu 0.43±0.53 0.07±0.53

Kelompok buah berwarna tua memiliki kisaran kandungan total fenol antara

0.43 hingga 7.20 mg TAE/100 g dalam basis kering dan 0.07 hingga 1.78 mg

TAE/100 g dalam basis basah. Delima memiliki kandungan total fenol tertinggi

dan mangga indramayu terendah.

Kandungan total fenol yang tinggi dapat mempengaruhi kapasitas

antioksidan, namun hal ini tidak selalu sejalan karena adanya senyawa lain yang

memiliki aktivitas antioksidan selain senyawa fenolik (Nurjanah et al. 2011).

Selain itu, metode DPPH digunakan untuk mengukur kapasitas antioksidan dari

Page 32: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

18

seluruh senyawa yang terkandung oleh bahan pangan tersebut dan tidak spesifik

mengukur aktivitas antioksdian dari kandungan senyawa fenoliknya (Kiay et al.

2011).

Korelasi antara Kandungan Total Fenol dengan Kapasitas Antioksidan

Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kandungan total

fenol terhadap aktivitas antioksidan. Hasil uji hubungan pearson menunjukkan

terdapat hubungan yang signifikan antara kandungan total fenol dengan kapasitas

antioksidan (p<0.05) dengan nilai koefisien korelasi 0.545. koefisien korelasi

tersebut memiliki arti bahwa 54.5% kapasitas antioksidan pada buah yang

dianalisis dipengaruhi oleh kandungan total fenolnya.

Menurut Sandrasari (2009), senyawa fenolik berupa flavonoid yaitu

flavonol dan flavon dapat berperan sebagai antioksidan. Aktivitas flavonoid

sangat bergantung terhadap jumlah dan lokasi gugus –OH dimana dalam hal ini

berperan dalam menetralkan radikal bebas. Kemampuan flavonoid dalam

menekan radiikal bebas pun berkaitan dengan kemampuanya mendonorkan

elektron. Hal inilah yang menyebabkan hubungan antara kandungan total fenol

dengan aktovitas antioksidan. Semakin tinggi nilai total fenol mmakan semakin

tingi kemampuan antioksidan dala mendonorkan eletronnya dalam hal menekan

perkembangan radikal bebas. Komponen fenolik merupakan senyawa utama

dalam peranan antioksidan (Al-Farsi et al. 2007; Zhao et al. 2007).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pangan yang dianalisis meliputi 30 jenis buah yang terdiri dari 17 buah

berwarna muda dan 13 buah berwarna tua. Kapasitas antioksidan tertinggi pada

kelompok buah berwarna muda adalah apel hijau dan terendah pada pisang mas.

Kapasitas antioksidan tertinggi pada kelompok buah berwarna tua adalah asam

jawa dan terendah pada semangka. Secara keseluruhan, asam jawa memiliki

kapasitas antioksidan tertinggi diantara 30 jenis buah yang dianalisis. Kandungan

total fenol tertinggi pada kelompok buah berwarna muda adalah markisa dan

terendah pada pisang kepok. Kandungan total fenol tertinggi pada kelompok buah

berwarna tua adalah delima dan terendah pada mangga indramayu. Hasil uji

korelasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif antara kandungan total

fenol dengan kapasitas antioksidan. Penelitian ini membuktikan bahwa apel hijau

dan asam jawa memiliki kapasitas antioksidan yang tinggi.

Saran

Modifikasi pengolahan asam jawa lebih lanjut dengan menjaga kandungan

gizinya diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan buah tersebut sebagai

pangan sumber antioksidan, misalnya minuman asam jawa yang diolah tanpa

pemanasan agar tidak merusak kandungan vitaminnya. Selain itu penelitian lebih

lanjut sebaiknya dilakukan dengan jenis sampel yang lebih beragam untuk

Page 33: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

19

mendapatkan daftar lengkap terkait kapasitas antioksidan pada seluruh jenis buah

yang diperjualbelikan dan dikonsumsi di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Farsi M, Alasalvar C, Al-Abid M, Al-Shoaily K, Al-Amry M, Al-Rawahy F.

2007. Compositional and functional characteristics of dates, syrups, and

their by-products. Food Chemistry. 104(3): 943-947.

Anwar F, Kalsoom U, Sultana B, Mushtaq M, Mehmood T, Arshad HA. 2013.

Effect of drying method and extraction solvent on the total phenolics and

antioxidant activity of cauliflower (Brassica oleracea L.) extracts. Inter.

Food Research J. 20(2): 653 – 659.

AOAC. 2006. Official Methods of Analysis of The Association of Official

Analytical Chemistry. 14th Ed. Virginia : AOC, Inc.

Apak R, Guclu K, Demirata B, Ozyurek, Celik SE, Bektasoglu B, Berker KI,

Ozyurt. 2007. Comparative evauation of various total antioxidant capacity

assays appled to phenolic compounds with the CUPRAC assays. Review.

Molecules.

Ashton OB, Wong M, McGhie TK, Vather R, Wang Y, Requejo-Jackman

C, Ramankutty P, Woolf AB. 2006. Pigments in avocado tissue and oil. J

Agric Food Chem. 54(26):10151-8.

Balch PA. 2006. Prescription for Nutritional Healing. United States of America

(USA): Penguin Grup

Bankole SA, Osho A, Joda AO, Enikuomehin AO. 2005. Effect of drying method

on the quality and storability of melon (Cucuimis melo). African Journal of

Biotechnology. 4(8):799-803.

[BAPPEDA] Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bogor. 2010.

RPJMD Kota Bogor 2010-2014. Bogor: BAPPEDA Kota Bogor.

Boudriesa H, Kefalasa P, Mendez DH. 2007. Carotenoid composition of Algerian

date varieties (Phoenix dactylifera) at different edible maturation stages.

Journal of food chem. 101(4):1372–1377.

Cavalcante JMS, Tiago BSS, Anna CAT, Davi A S, Maria F. 2010. Steroidal and

phenolic compounds from Sidastrum paniculatum (L.) Frxell and evaluation

of cytotoxic and anti-inflammatory activities. Quim. Nova, 33(4): 846-849.

Cunha IBS, Alexandra CHF, Caetanob FM, Shimizua MT, Marcucci MC,

Drezzaa FT, Poviaa GS, Carvalhoa PO. 2004. Factors that influence the

yield and composition of brazilian propolis extracts. J. Braz Chem Soc.

15(6):964-970.

Divakara. 2009. Variation and character association for various pulp biochemical

traits in tamarindus indica l. 135(1).

[DKBM] Daftar Komposisi Bahan Makanan. 2007. Jakarta: LIPI.

Dungira SG, Katjaa DG, Kamua VS. 2012. Aktivitas antioksidan ekstrak fenolik

dari kulit buah manggis (Garcinia mangostana l.) Jurnal Mipa Unsrat.

1(1):11-15.

Page 34: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

20

Eklund PC, langvik KO, Warna JP, Salmi TO, Walfor , rainer ES. 2005. Chemical

studies on antiokxiant mechanism and free radical scavenging properties of

lignans. Org Biomol Chem. 3:3336-3347.

Fang YZ, Yang S, Wu G. 2002. Free radical, antioxidant and nutrition. Journal of

Nutrition. 18:872-879.

Hernani. 2009. Pengaruh pemberian ekstrak daun belimbing wuluh terhadap

penurunan tekanan darah pada hewan uji. Jurnal Pascapanen. 24(2):45-51.

Julianti E. 2011. Pengaruh tingkat kematangan dan suhu penyimpanan terhadap

mutu buah terong belanda (Cyphomandra betacea). J. Hort. Indonesia

2(1):14-20.

Khoo HE, Prasad KN, Kong KW, Jiang Y, Ismail A. 2011. Carotenoids and their

isomers: color pigments in fruits and vegetables. Molecules. 16(2011):1710-

1738.

Kiay N, Suryanto E, Mamahit L. 2011. Efek lama perendaman ekstrak kalamansi

(Citrus microcarpa) terhadap aktivitas antioksidan tepung pisang goroho

(Musa spp.). Chemistry Progress. 4: 27-33.

Kiessoun K, Souza A, Meda NTR, Coulibaly AY, Kiendrebeogo M., Lamien-

Meda A, Lamidi M, Millogo-Rasolodimby J, Nacoulma OG. 2010.

Polyphenol contents, antioxidant and anti-inflammatory activities of six

malvaceae species traditionally used to treat hepatitis b in burkina faso.

European Journal of Scientific Research. 44(4): 570-580.

Kikuzaki H, Hisamoto M., Hirose K., Akiyama K., and Taniguchi H. 2002.

Antioxidants properties of ferulic acid and its related compound. J.

Agric.Food Chem. 50:2161-2168.

Knee M. 2007. Methods of measuring green colour and chlorophyll content of

apple fruit. International Journal of Food Science & Technology.

15(5): 493–500.

Kubo I, Masuda N, Xiao P, Haraguchi H. 2002. Antioxidant activity of deodecyl

gallate. J. Agric. Food Chem. 50: 3533-3539 .

Kurniawan J, Widjanarko SB. 2013. Studi kasus analisa proksimat, kandungan

kalori, dan aspek keamanan pangan minuman es di sekitar universitas

brawijaya. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 1(1):56-64.

Lestari R, Ebert G, Keil SH. 2013. Fruit quality changes of salak “pondoh” fruits

(Salacca zalacca (gaertn.) Voss) during maturation and ripening. Journal of

Food Research. 2(1):204-216.

Luximon-Ramma A, Bahorun T, Crozier A. 2003. Antioxidant actions and

phenolic and vitamin C contents of common Mauritian exotic fruits. J Sci

Food Agric. 2003(83):496–502.

Malangngi LP, Sangi MS, Paendong JJE. 2012. Penentuan kandungan tanin dan

uji aktivitas antioksidan ekstrak biji buah alpukat (Persea americanaMill.).

J. MIPA Unsrat Online. 1(1):5–10.

Molyneux. P. 2004. The use of the stabil free radical diphenylpicrilhydrazyl

(DPPH) for estimating antioxidant activity. J Sci Tech 26:211-219.

Mun’im A, Hanani E, Ramnadiah. 2009. Karakterisasi ekstrak etanolik daun asam

jawa (Tamarindus indica L.). Jurnal Ilmu Kefarmasian. 6(1): 38-44.

Nurjanah, Izzati L, Abdullah A. 2001. Aktivitas Antioksidan dan Komponen

Bioaktif Kerang Pisau (Solen spp). Jurnal Ilmu Kelautan. 16(3):119-124.

Page 35: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

21

Osawa T, Sugiyama Y, Inayoshi M, Kawakishi S. 1995. Antioxidant activity of

tetrahydrocurcuminoids. Bioschi Biotechnol Biochem. 59: 1609-1612.

Pelayo RD, Guerrero LG, Mendez DH. 2014. Chlorophyll and carotenoid

pigments in the peel and flesh of commercial apple fruits varieties. J of

Food Research.

Prakash A. 2001 Antioxidant activity. Medallion Laboratories: Analithycal

Progress.19(2):1–4.

Rebecca OPS, Boyce AN, Chandran S. 2010. Pigment identification and

antioxidant properties of red dragon fruit (Hylocereus polyrhizus). African

Journal of Biotechnology. 9(10):1450-1454.

Sandrasari DA. 2009. Kapasitas Antioksidan dan Hubungannya dengan Nilai

Total Fenol Ekstrak Sayuran Indigenous [Tesis]. Bogor (ID): Institut

Pertanian Bogor.

Shahwar D, Shafiq-ur-Rehman, Ahmad N, Ullah S, Raza MA. 2010. Antioxidant

activities of the selected plants from the family euphorbiaceae, lauraceae,

malvaceae and balsaminaceae. African Journal of Biotechnology. 9(7):

1086-1096.

Simhon Z, Judeinstein S, Nadler T, Trainin T, Ya'akov I, Borochov-Neori H,

Holland D. 2011. A pomegranate (Punica granatum L.) WD40-repeat gene

is a functional homologue of Arabidopsis TTG1 and is involved in the

regulation of anthocyanin biosynthesis during pomegranate fruit

development. 234(5):865-81.

Singh DR, Singh S, Salim KM. 2012. Estimation of phytochemicals and

antioxidant activity of underutilized fruits of Andaman Islands (India). Int J

Food Sci Nutr. 63(4):446-52.

Singleton VL, Rossi JA. 1965. Colorimetry of total phenolic with

phosphomolybdic-phosphotungstic acid reagent, am. J Enol. Vitic. 16, 147.

Silva FL, Bailo MTE, Alonso JP, Julia C, Gonzalo R, Buelga CS. 2007.

Anthocyanin pigments in strawberry. J. Food Science and Technology.

40(2):374-382.

Stahl W, Sies H. 2003. Antioxidant activity of carotenoids. Molecular Asfects of

Medicine. 24:345-351.

Suarni. 2009. Prospek pemanfaatan tepung jagung untuk kue kering (cookies).

Jurnal Litbang Pertanian. 28(2):5-10.

Suliartini NWS, Sadimantara GR, Wijayanto T, Muhidin. 2011. Pengujian kadar

antosianin padi gogo beras merah hasil koleksi plasma nutfah Sulawesi

Tenggara. Crop Agro. 4(2): 43-48.

Susanto WH, Setyoadi BS. 2011. Pengaruh varietas apel (Malus sylvestris) dan

lama fermentasi oleh khamir saccharomyces cerivisiae sebagai perlakuan

pra-pengolahan terhadap karakteristik sirup. Jurnal Teknologi Pertanian.

12(3): 135-142.

Uji T. 2007. Keanekaragaman jenis buah-buahan asli Indonesia dan potensinya. J

Biodiversitas. 8(2):157-167.

[USDA] United State Departement of Agricultural.2009. USDA National Nutrient

Database for Standard Reference – Release 22. Beltsville: Agricultural

Research Service.

Whitmore TC. 1980. Potentially economic species of South-East Asia Forest. J

Bio Indonesia 7:65–74.

Page 36: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

22

Wulandari. 2011. Sifat fisik minyak sawit kasar dan korelasinya dengan atribut

mutu. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 22(2):10-18.

Yodmanee S, Karrila TT, Pakdeechanuan P. 2011. Physical, chemical and

antioxidant properties of pigmented rice brown in Soutern Thailand.

International Food Research Journal. 18: 901-906.

Zhao X, Carey EE, Young JE, Wang W, Iwamoto T. 2007. Influence of organic

fertilization, high tunnel environment, and postharvest storage on phenolic

compounds in lettuce. Hort science. 42(1): 71-76.

Page 37: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

23

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kadar air metode pemanasan langsung (AOAC 2006)

Nama buah Berat cawan Berat sampel Berat akhir % Kadar air

(cawan+sampel) BB BK

Pisang kepok 5.68 4.42 7.30 63.55 174.34

Pisang tanduk 6.09 4.03 7.79 57.70 136.39

Pisang emas 5.66 3.31 7.13 55.54 124.94

Pisang ambon 6.94 3.69 8.25 64.45 181.32

Pisang raja 5.65 3.08 6.76 63.88 176.85

Salak 6.82 3.93 7.73 76.77 330.53

Belimbing 5.65 7.17 6.23 91.95 1142.88

Jambu biji merah 5.68 8.98 7.01 85.17 574.11

Anggur 5.68 5.65 6.73 81.50 440.40

Mangga arummanis 5.84 1.89 6.05 89.12 819.29

Mangga indramayu 6.82 2.07 7.18 82.75 479.83

Mangga gedong 6.63 2.49 6.96 86.59 645.66

Jeruk 6.94 10.79 8.94 81.51 440.72

Nangka 4.90 3.69 6.05 68.76 220.11

Nanas 5.65 2.85 6.06 85.47 588.07

Pepaya 5.46 4.64 6.11 85.85 606.59

Stroberi 6.51 1.22 6.63 89.85 885.19

Alpukat 5.68 2.22 6.03 84.46 543.58

Jambu air merah 4.84 2.15 4.98 93.76 1503.13

Semangka 6.81 4.51 7.23 90.68 973.43

Melon orange 5.68 4.86 6.10 91.32 1052.32

Delima 5.85 5.12 7.12 75.20 303.26

Asam jawa 6.09 3.05 7.08 67.84 210.94

Apel kuning 5.69 5.87 6.69 82.95 486.61

Apel hijau 6.24 4.16 6.88 84.76 556.15

Sirsak 6.94 9.20 9.18 75.68 311.13

Markisa 4.85 6.95 5.98 83.80 517.25

Kurma madina 6.47 2.66 8.79 12.98 14.92

Kurma tunisia 4.84 2.67 7.05 17.49 21.20

Buah naga merah 6.47 1.90 6.71 87.55 703.09

*BB= Basis basah; BK= Basis kering

Contoh perhitungan:

% Kadar air buah naga merah BB =𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑕𝑖𝑟 − 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙𝑥 100

= 6.47 + 1.90 − 6.71

1.90𝑥 100

= 87.55%

% Kadar air buah naga merah BK =𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑘𝑕𝑖𝑟−𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑐𝑎𝑤𝑎𝑛

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙𝑥 100

= 6.47 + 1.90 − 6.71

(6.71 − 6.47)𝑥 100

= 703.09%

Page 38: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

24

Lampiran 2 Rendemen ekstrak

No. Nama Buah Ulangan

Berat

sampel

kering (g)

Berat

ekstrak

(g)

Rendemen

Ekstrak

(%)

Rata-rata

(%)

1 Pisang kepok 1 1.01 0.34 34.09

30.72 2 1.39 0.38 27.34

2 Pisang tanduk 1 1.02 0.46 44.89

45.12 2 1.02 0.46 45.36

3 Pisang mas 1 1.04 0.41 39.33

39.66 2 1.01 0.40 39.99

4 Pisang ambon 1 1.04 0.62 59.49

54.11 2 1.33 0.65 48.74

5 Piang raja 1 1.00 0.42 41.85

40.35 2 1.03 0.40 38.85

6 Salak 1 1.15 0.61 53.25

50.26 2 1.11 0.52 47.26

7 Belimbing 1 1.04 0.55 52.62

50.96 2 1.03 0.51 49.30

8 Jambu biji merah 1 1.08 0.42 39.10

39.46 2 1.08 0.43 39.81

9 Anggur 1 1.20 0.75 62.17

60.89 2 1.27 0.76 59.62

10 Mangga arummanis 1 1.00 0.30 29.78

30.17 2 1.05 0.32 30.56

11 Mangga indramayu 1 1.20 0.75 62.69

62.39 2 1.25 0.77 62.09

12 Mangga gedong 1 1.00 0.51 51.19

50.75 2 1.06 0.53 50.31

13 Jeruk 1 1.12 0.59 52.63

51.64 2 1.16 0.59 50.64

14 Nangka 1 1.05 0.69 65.05

63.43 2 1.18 0.73 61.82

15 Nanas 1 1.09 0.61 55.42

55.98 2 1.03 0.58 56.54

16 Pepaya 1 1.35 0.67 49.59

46.17 2 1.32 0.56 42.76

17 Stroberi 1 1.10 0.52 46.88

43.47 2 1.06 0.42 40.07

18 Alpukat 1 1.01 0.40 39.37

43.71 2 1.00 0.48 48.04

19 Jambu air merah 1 1.29 0.59 45.58

45.54 2 1.15 0.52 45.50

20 Semangka 1 1.05 0.43 41.21

42.79 2 1.04 0.46 44.38

21 Melon orange 1 1.39 0.36 26.05

24.51 2 1.35 0.31 22.97

22 Delima 1 1.04 0.49 46.97

49.80 2 1.02 0.54 52.63

23 Asam jawa 1 1.08 0.19 17.39

17.05 2 1.01 0.17 16.71

24 Apel kuning 1 1.07 0.92 86.26

63.41 2 1.06 0.43 40.57

Page 39: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

25

Lampiran 2 Rendemen ekstrak lanjutan

No. Nama Buah Ulangan

Berat

sampel

kering (g)

Berat

ekstrak

(g)

Rendemen

Ekstrak

(%)

Rata-rata

(%)

25 Apel hijau 1 1.00 0.59 59.20

59.42 2 1.02 0.61 59.64

26 Sirsak 1 1.01 0.39 38.09

42.09 2 1.05 0.49 46.10

27 Markisa 1 1.20 0.30 24.86

44.91 2 1.25 0.81 64.96

28 Kurma madina 1 1.08 0.58 54.00

53.38 2 1.05 0.55 52.76

29 Kurma tunisia 1 1.30 0.74 56.72

60.28 2 1.19 0.76 63.84

30 Buah naga merah 1 1.04 0.42 40.46

37.19 2 1.02 0.35 33.92

Contoh perhitungan:

% Rendemen ekstrak = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔× 100 %

% Rendemen ekstrak buah naga merah (1) = 0.42 𝑔

1.04 𝑔× 100 %

= 40.46 %

Page 40: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

26

Lampiran 3 Analisis kapasitas antioksidan

Kurva Standar Vitamin C

Sampel

Berat

sampel

basah

Berat

sampel

kering

Fp Abs Aktivitas

AO

mg AEAC/100 g STD

Basis basah Basis kering

Pisang kepok 2.76 1.01 1.5 0.566 6.75 1.69

1.52 4.65

4.18 0.30 3.80 1.39 1.5 0.592 7.43 1.35 3.72

Pisang tanduk 2.41 1.02 1 0.500 9.18 1.76

1.91 4.16

4.52 -0.08 2.42 1.02 1 0.520 10.81 2.06 4.88

Pisang mas 2.35 1.04 1 0.562 6.64 1.31

1.29 2.94

2.90 -0.14 2.26 1.01 1 0.558 6.22 1.27 2.86

Pisang ambon 2.93 1.04 1.5 0.495 10.00 2.36

2.10 6.64

5.90 0.38 3.74 1.33 1.5 0.455 9.90 1.83 5.16

Pisang raja 2.78 1.00 1.5 0.544 7.88 1.96

1.87 5.44

5.18 0.27 2.86 1.03 1.5 0.510 7.36 1.78 4.93

Salak 4.96 1.15 2 0.547 13.31 2.48

2.24 10.67

9.63 0.13 4.77 1.11 2 0.615 10.29 1.99 8.58

Belimbing 12.96 1.04 2 0.501 9.73 0.69

0.63 8.61

7.80 0.13 12.80 1.03 2 0.538 7.80 0.56 7.00

Jambu biji merah 7.26 1.08 6 0.431 17.12 6.52

6.83 43.99

46.06 0.03 7.25 1.08 6 0.313 18.70 7.14 48.14

Anggur 6.49 1.20 6 0.499 8.53 3.64

3.72 19.68

20.10 -0.14 6.87 1.27 6 0.458 9.41 3.79 20.51

Mangga arummanis 9.21 1.00 4 0.595 19.59 3.92

3.65 36.06

33.54 0.28 9.67 1.05 4 0.428 17.69 3.38 31.02

Mangga indramayu 6.98 1.20 4 0.334 17.53 4.64

4.22 26.87

24.45 0.12 7.22 1.25 4 0.441 14.86 3.80 22.02

Mangga gedong 7.49 1.00 6 0.472 14.27 5.28

4.71 39.35

35.12 0.17 7.89 1.06 6 0.454 11.80 4.14 30.89

Jeruk 6.04 1.12 6 0.478 4.50 2.07

2.20 11.19

11.91 -0.07 6.29 1.16 6 0.519 5.29 2.34 12.63

Nangka 3.37 1.05 1 0.501 10.63 1.46

1.42 4.66

4.56 0.05 3.78 1.18 1 0.525 11.40 1.39 4.45

Nanas 7.53 1.09 6 0.510 5.82 2.15

2.38 14.76

16.37 0.05 7.08 1.03 6 0.504 6.67 2.61 17.98

Pepaya 9.51 1.35 2 0.521 14.55 1.41

1.22 9.98

8.62 0.10 9.32 1.32 2 0.619 10.36 1.03 7.25

Stroberi 10.82 1.10 6 0.266 52.12 13.31

13.13 131.17

129.35 0.01 10.41 1.06 6 0.246 48.75 12.94 127.53

Alpukat 6.52 1.01 4 0.500 3.94 1.12

1.12 7.21

7.20 -0.08 6.44 1.00 4 0.619 3.88 1.12 7.19

0

0,005

0,011

0,016

0,021

0,027

0,033

y = 0.217x - 0.023

R² = 0.999

-5

0

5

10

15

20

25

30

35

0 50 100 150 200

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

Konsentrasi (ppm)

Page 41: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

27

Lampiran 3 Analisis kapasitas antioksidan lanjutan

Sampel

Berat

sampel

basah

Berat

sampel

kering

Fp Abs Aktivitas

AO

mg AEAC/100 g STD

Basis basah Basis kering

Jambu air merah 20.69 1.29 4 0.506 29.00 2.58

2.49 41.42

39.95 0.13 18.38 1.15 4 0.521 23.94 2.40 38.49

Semangka 11.24 1.05 2 0.545 7.58 0.62

0.60 6.69

6.40 0.01 11.12 1.04 2 0.554 6.85 0.57 6.11

Melon orange 16.05 1.39 2 0.487 12.25 0.70

0.69 8.12

7.94 0.06 15.55 1.35 2 0.497 11.34 0.67 7.76

Delima 4.20 1.04 6 0.404 34.84 22.95

21.69 92.55

87.45 0.09 4.12 1.02 6 0.282 30.43 20.42 82.34

Asam jawa 3.35 1.08 16 0.389 33.36 73.40

76.15 228.24

236.78 0.09 3.15 1.01 16 0.262 33.73 78.89 245.31

Apel kuning 6.27 1.07 6 0.617 10.19 4.50

4.66 26.41

27.33 0.14 6.24 1.06 6 0.608 10.85 4.82 28.26

Apel hijau 6.58 1.00 6 0.308 40.82 17.15

16.12 112.50

105.80 0.10 6.66 1.02 6 0.320 36.38 15.10 99.11

Sirsak 4.16 1.01 6 0.413 15.71 10.47

10.56 43.03

43.41 -0.13 4.34 1.05 6 0.488 16.68 10.65 43.79

Markisa 7.44 1.20 6 0.376 20.84 7.75

9.71 47.87

59.95 -0.23 7.73 1.25 6 0.328 32.60 11.67 72.03

Kurma madina 1.24 1.08 4 0.499 9.27 13.82

12.59 15.88

14.47 0.41 1.21 1.05 4 0.549 7.42 11.37 13.06

Kurma Tunisia 1.57 1.30 4 0.494 15.56 18.24

16.28 22.11

19.73 0.05 1.44 1.19 4 0.529 11.13 14.31 17.35

Buah naga merah 8.36 1.04 7 0.536 17.58 6.79

5.88 54.54

47.23 0.32 8.22 1.02 7 0.529 12.64 4.97 39.93

aAktivitas antioksidan;

bFaktor pengenceran

Contoh perhitungan:

mg AEAC/100 g naga merah (basis basah)= % 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑛𝑡𝑖𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑛 −𝑏

𝑎×𝑓𝑝

1000 ×

100

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

= 15.11−(−0.0236 )

0.2171×7

1000 ×

100

8.29

= 5.88 mg AEAC/100 g

Page 42: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

28

Lampiran 4 Analisis kandungan total fenol

Kurva Standar Asam Tanat

Nama Buah

Berat sampel Berat

residu

ekstrak

Volume

ekstrak

Volume

analisis Abs

Total Fenol

STD BK BB ppm BK BB

g g g mL mL mg TAE/g ekstrak mg TAE/100 g mg TAE/100 g

Pisang kepok 1.01 1.01 0.34 5 0.1 0.332 11.43 0.39

0.34 0.14

0.12 0.29 1.39 1.39 0.38 5 0.1 0.421 10.66 0.29 0.11

Pisang tanduk 1.02 1.02 0.46 5 0.1 0.576 20.03 0.90

1.04 0.38

0.44 0.26 1.02 1.02 0.46 5 0.1 0.738 25.81 1.17 0.50

Pisang mas 1.04 1.05 0.41 5 0.1 0.437 14.69 0.58

0.60 0.26

0.27 0.06 1.01 1.01 0.40 5 0.1 0.441 15.41 0.62 0.27

Pisang ambon 1.04 1.04 0.62 5 0.1 0.574 19.54 1.16

1.10 0.41

0.39 0.11 1.33 1.33 0.65 5 0.1 0.790 21.28 1.04 0.37

Pisang raja 1.00 1.01 0.42 5 0.1 0.498 17.50 0.73

0.70 0.26

0.25 0.10 1.03 1.04 0.40 5 0.1 0.498 16.99 0.66 0.24

Salak 1.15 1.15 0.61 5 0.1 0.109 28.99 1.54

1.46 0.36

0.34 0.11 1.11 1.11 0.52 5 0.1 0.106 29.13 1.38 0.32

Belimbing 1.04 1.04 0.55 5 0.1 0.118 35.19 1.85

1.80 0.15

0.15 0.05 1.03 1.03 0.51 5 0.1 0.118 35.56 1.75 0.14

Jambu biji merah 1.08 1.08 0.42 10 0.1 0.171 104.10 4.07

4.35 0.60

0.64 0.13 1.08 1.08 0.43 10 0.1 0.188 116.11 4.62 0.69

Anggur 1.20 1.20 0.75 10 0.1 0.548 32.35 2.01

2.22 0.37

0.41 0.19 1.27 1.27 0.76 10 0.1 0.727 40.89 2.44 0.45

Mangga arummanis 1.00 1.00 0.30 10 0.1 0.129 81.40 2.42

2.46 0.26

0.27 0.03 1.05 1.05 0.32 10 0.1 0.135 81.47 2.49 0.27

Mangga indramayu 1.20 1.20 0.75 10 0.1 0.101 5.05 0.32

0.43 0.05

0.07 0.53 1.25 1.25 0.77 10 0.1 0.168 8.82 0.55 0.09

Mangga gedong 1.00 1.01 0.51 10 0.1 0.533 37.61 1.93

1.93 0.26

0.26 0.00 1.06 1.06 0.53 10 0.1 0.571 38.35 1.93 0.26

Jeruk 1.12 1.12 0.59 10 0.1 0.951 61.24 3.22

2.99 0.60

0.55 0.15 1.16 1.16 0.59 10 0.1 0.105 54.54 2.76 0.51

Nangka 1.05 1.05 0.68 10 0.1 0.492 33.01 2.15

2.33 0.67

0.73 0.16 1.18 1.18 0.73 10 0.1 0.675 40.74 2.52 0.79

Nanas 1.09 1.09 0.61 10 0.1 0.108 60.03 3.33

3.41 0.48

0.50 0.05 1.03 1.03 0.58 10 0.1 0.105 61.68 3.49 0.51

Pepaya 1.35 1.35 0.67 10 0.1 0.706 37.51 1.86

1.72 0.26

0.24 0.17 1.32 1.32 0.56 10 0.1 0.679 36.75 1.57 0.22

Stroberi 1.10 1.10 0.52 70 0.1 0.274 85.28 4.00

4.68 0.41

0.47 0.29 1.06 1.06 0.42 70 0.1 0.404 133.73 5.36 0.54

0.010.08

0.10

0.29

0.37

0.56

0.73

0.90

y = 0.003x - 0.009

R² = 0.990

-0.20

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

1.00

0 50 100 150 200 250 300

Ab

sorb

ansi

Konsentrasi (ppm)

Page 43: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

29

Lampiran 4 Analisis kandungan total fenol lanjutan

Sampel

Berat sampel Berat

residu

ekstrak

Volume

ekstrak

Volume

analisis Abs

Total Fenol S

STD BK BB ppm BK BB

g g g mL mL mg TAE/g ekstrak mg TAE/100 g mg TAE/100 g

Alpukat 1.01 1.01 0.40 10 0.1 0.923 65.48 2.58

2.86 0.40

0.45 0.20 1.00 1.00 0.48 10 0.1 0.108 65.55 3.15 0.49

Jambu air merah 1.29 1.29 0.59 10 0.1 0.168 84.96 3.87

4.13 0.24

0.26 0.12 1.15 1.15 0.52 10 0.1 0.169 96.43 4.39 0.27

Semangka 1.05 1.05 0.43 10 0.1 0.398 26.61 1.10

1.32 0.10

0.12 0.34 1.04 1.04 0.46 10 0.1 0.510 34.81 1.55 0.14

Melon orange 1.39 1.39 0.36 10 0.1 0.799 41.08 1.07

1.01 0.09

0.09 0.12 1.35 1.35 0.31 10 0.1 0.778 41.27 0.95 0.08

Delima 1.04 1.04 0.49 30 0.1 0.629 129.02 6.06

7.20 1.50

1.78 0.32 1.02 1.02 0.54 30 0.1 0.754 158.30 8.33 2.07

Asam 1.08 1.08 0.19 80 0.1 0.303 96.94 1.69

2.23 0.54

0.72 0.49 1.01 1.02 0.17 80 0.1 0.478 166.12 2.78 0.89

Apel kuning 1.07 1.07 0.92 30 0.1 0.489 96.84 8.35

5.81 1.42

0.99 0.87 1.06 1.06 0.43 30 0.1 0.409 80.77 3.28 0.56

Apel hijau 1.00 1.00 0.59 30 0.1 0.743 158.87 9.41

10.80 1.43

1.65 0.26 1.02 1.02 0.61 30 0.1 0.962 204.46 12.19 1.86

Sirsak 1.01 1.01 0.39 30 0.1 0.756 160.64 6.12

7.57 1.49

1.84 0.38 1.05 1.06 0.49 30 0.1 0.956 195.63 9.02 2.19

Markisa 1.20 1.21 0.30 100 0.1 0.418 121.59 3.02

20.10 0.49

3.26 1.70 1.25 1.25 2.81 100 0.1 0.583 165.37 37.17 6.02

Kurma madina 1.08 1.08 0.58 10 0.1 0.675 44.66 2.41

2.49 2.10

2.17 0.06 1.05 1.05 0.55 10 0.1 0.716 48.71 2.57 2.24

Kurma tunisia 1.30 1.30 0.74 10 0.1 0.853 47.16 2.68

3.28 2.21

2.70 0.37 1.19 1.19 0.76 10 0.1 0.999 60.71 3.88 3.20

Buah naga merah 1.04 1.04 0.42 35 0.1 0.460 109.02 4.41

3.63 0.55

0.45 0.43 1.02 1.02 0.35 35 0.1 0.354 84.18 2.86 0.36

Contoh perhitungan buah naga merah:

Total fenol ekstrak =

absorbansi −b

ax vol aliquot x

vol ekstrak

vol analisis

berat sampel

=

0.407−0.018

0.003x 0.002 x

35 ml

0.1 ml

1.03 g

= 96.60 mg TAE/g ekstrak

Total fenol (basis basah) =total fenol ekstrak x berat residu ekstrak

berat sampel (basis basah)x100

=96.60 mg TAE/g x 0.3840 mg

1.0328 gx100

= 0.45 mg TAE/100g

Page 44: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

30

Lampiran 5 Aktivitas peredaman radikal bebas DPPH

Kurva aktivitas peredaman radikal bebas DPPH

y = 0.063x + 0.440R² = 0.996

0.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.094x + 0.178R² = 0.997

0.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

50.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.069x + 0.177R² = 0.998

0.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.106x - 0.383R² = 0.997

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

Pisang ambon

y = 0.134x - 0.058R² = 0.999

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

0 500 1000

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.134x - 0.058R² = 0.999

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

Pisang kepok

Pisang tanduk

Pisang mas

Pisang raja Salak

Page 45: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

31

Lampiran 5 Aktivitas peredaman radikal bebas DPPH lanjutan

y = 0.103x - 0.923R² = 0.998

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.191x - 0.232R² = 0.997

-20.00

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.084x - 0.109R² = 0.999

-5.000

0.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.197x - 0.128R² = 0.999

-20.000

0.000

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.169x - 0.338R² = 0.995

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.153x - 0.300R² = 0.998

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

Belimbing Jambu biji merah

Anggur Mangga arummanis

Mangga indramayu Mangga gedong

Page 46: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

32

Lampiran 5 Aktivitas peredaman radikal bebas DPPH lanjutan

y = 0.051x - 0.292R² = 0.997

-5.000

0.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.113x - 0.415R² = 0.994

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

0 200 400 600A

kti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.074x - 0.737R² = 0.992

-5.000

0.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.120x + 0.169R² = 0.995

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.565x - 0.846R² = 0.993

-20.000

0.000

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

0 100 200 300

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.041x - 0.536R² = 0.987

-5.000

0.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

Jeruk Nangka

Nanas Pepaya

Stroberi Alpukat

Page 47: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

33

Lanjutan 5 Aktivitas peredaman radikal bebas DPPH lanjutan

y = 0.268x - 0.425R² = 0.999

-20.000

0.000

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.072x + 0.103R² = 0.998

0.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.126x + 0.030R² = 0.993

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.338x - 0.008R² = 0.990

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

0 100 200 300

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.361x - 0.208R² = 0.996

-20.0000.000

20.00040.00060.00080.000

100.000120.000140.000160.000180.000200.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.106x + 0.236R² = 0.989

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

Jambu air merah Semangka

Melon orange Delima

Asam jawa Apel kuning

Page 48: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

34

Lampiran 5 Aktivitas peredaman radikal bebas DPPH lanjutan

y = 0.412x - 0.675R² = 0.997

-50.000

0.000

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.137x - 0.488R² = 0.993

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

0 200 400 600A

kti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)Volume ekstrak (µL)

y = 0.222x + 0.816R² = 0.987

0.000

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.099x - 0.341R² = 0.999

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.129x + 0.352R² = 0.994

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

y = 0.176x - 0.795R² = 0.998

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

100.000

0 200 400 600

Akti

vit

as a

nti

oksi

dan

(%

)

Volume ekstrak (µL)

Apel hijau Sirsak

Markisa Kurma madina

Kurma tunisia Buah naga merah

Page 49: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

35

Lampiran 6 Rekapitulasi kemampuan meredam radikal bebas DPPH

Sampel

Berat

sampel

kering

Berat

sampel

basah

Vol.

Ektrak fp

Vol.

Pengen-

ceran

Persamaan

Regresi Linier

IC50 Kons.

radikal

bebas

Berat

radikal

bebas

Kemampuan meredam

Volume

Ekstrak

Berat

sampel

kering

Berat

sampel

basah

Basis

kering STD

Basis

basah STD

g G (mL) (x) (mL) a b µL g g mM µg mg/100g mg/100g

Pisang kepok 1.20 3.28 5 1.5 7.5 0.064 0.541 519.30 0.124 0.341 0.5 197 81.16 0.30 29.58 0.30

Pisang tanduk 1.02 2.42 5 1 5 0.098 0.158 509.44 0.104 0.246 0.5 197 94.78 -0.08 40.09 -0.08

Pisang mas 1.03 2.31 5 1 5 0.073 -0.107 688.25 0.141 0.318 0.5 197 70.03 -0.14 31.13 -0.14

Pisang ambon 1.19 3.34 5 1.5 7.5 0.098 0.247 340.37 0.081 0.229 0.5 197 125.41 0.38 44.58 0.38

Pisang raja 1.02 2.82 5 1.5 7.5 0.088 -0.715 392.73 0.080 0.222 0.5 197 125.11 0.27 45.19 0.27

Salak 1.13 4.86 5 2 10 0.123 0.258 203.72 0.046 0.198 0.5 197 215.28 0.13 50.01 0.13

Belimbing 1.04 12.88 5 2 10 0.096 -0.628 266.59 0.055 0.686 0.5 197 179.03 0.13 14.41 0.13

Jambu biji merah 1.08 7.25 10 6 60 0.187 0.066 44.52 0.005 0.032 0.5 197 2056.91 0.03 305.04 0.03

Anggur 1.24 6.68 5 6 30 0.093 -0.134 90.69 0.022 0.121 0.5 197 442.61 -0.14 81.88 -0.14

Mangga arummanis 1.03 9.44 5 4 20 0.174 0.805 72.03 0.015 0.136 0.5 197 677.16 0.28 73.67 0.28

Mangga indramayu 1.22 7.10 5 4 20 0.163 -0.604 77.73 0.019 0.110 0.5 197 518.82 0.12 89.50 0.12

Mangga gedong 1.03 7.69 10 6 60 0.145 -0.218 58.12 0.006 0.045 0.5 197 1653.16 0.17 221.69 0.17

Jeruk 1.14 6.17 10 6 60 0.054 -0.314 155.77 0.018 0.096 0.5 197 555.92 -0.07 102.79 -0.07

Nangka 1.12 3.58 5 1 5 0.117 -0.400 431.27 0.096 0.308 0.5 197 102.46 0.05 32.01 0.05

Nanas 1.06 7.30 5 6 30 0.070 -0.327 121.13 0.026 0.177 0.5 197 384.15 0.05 55.82 0.05

Pepaya 1.33 9.41 10 2 20 0.114 -0.061 221.31 0.029 0.208 0.5 197 335.22 0.10 47.43 0.10

Stroberi 1.08 10.62 5 6 30 0.546 -0.194 15.35 0.003 0.033 0.5 197 2978.58 0.01 302.33 0.01

Alpukat 1.01 6.48 10 4 40 0.043 -0.519 297.54 0.030 0.193 0.5 197 329.13 -0.08 51.15 -0.08

Jambu air merah 1.22 19.54 5 4 20 0.237 0.003 53.74 0.013 0.208 0.5 197 760.54 0.13 47.46 0.13

Semangka 1.04 11.18 5 2 10 0.072 0.009 349.61 0.073 0.782 0.5 197 135.23 0.01 12.60 0.01

Melon orange 1.37 15.80 5 2 10 0.121 0.098 207.48 0.057 0.655 0.5 197 173.33 0.06 15.05 0.06

Delima 1.03 4.16 5 6 30 0.322 -0.224 26.07 0.005 0.022 0.5 197 1836.17 0.09 455.37 0.09

Asam jawa 1.05 3.25 5 16 80 0.333 0.131 9.42 0.002 0.006 0.5 197 5020.15 0.09 1614.48 0.09

Apel kuning 1.07 6.25 5 6 30 0.099 0.258 84.16 0.018 0.105 0.5 197 551.47 0.14 94.03 0.14

Apel hijau 1.01 6.62 5 6 30 0.395 -0.610 21.42 0.004 0.028 0.5 197 2282.84 0.10 347.91 0.10

Sirsak 1.03 4.25 5 6 30 0.150 -0.453 56.65 0.012 0.048 0.5 197 846.97 -0.13 205.98 -0.13

Markisa 1.23 7.58 5 6 30 0.256 0.855 32.57 0.008 0.049 0.5 197 1250.73 -0.23 202.62 -0.23

Kurma madina 1.06 1.22 5 4 20 0.081 0.279 162.56 0.035 0.040 0.5 197 298.01 0.41 259.33 0.41

Kurma tunisia 1.24 1.50 5 4 20 0.121 0.248 103.75 0.026 0.031 0.5 197 383.84 0.05 316.71 0.05

Buah naga merah 1.03 8.29 5 7 35 0.149 -0.165 49.62 0.010 0.082 0.5 197 988.96 0.32 123.13 0.32

aAktivitas antioksidan;

bAscorbic acid antioxidant capacity;

cFaktor pengenceran;

dStandar deviasi

35

Page 50: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

36

Lampiran 7 Analisis kemampuan meredam radikal bebas DPPH

Contoh hasil analisis kapasitas antioksidan buah naga merah

Volume Absorbansi

Kapasitas AO

µL %

0 0.650 0.00

20 0.646 0.62

40 0.617 5.08

80 0.557 14.38

120 0.515 20.77

200 0.420 35.46

300 0.297 54.31

400 0.207 68.15

500 0.085 86.92

𝑎 = 0.176

𝑏 = −0.795

Volume ekstrak IC50 =50 − 𝑏

𝑎: 𝑓𝑝 =

50 − (−0.795)

0.176: 35

= 29.52 µL

Berat sampel IC50 =𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 (𝐼𝐶50)

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

=41.22 µL

10000 µL𝑥 1.0406 𝑔

= 0.0042 g

Berat radikal bebas g =𝑀 𝑥 𝑀𝑟 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒

1000=

0.0005 𝑥 394 𝑥 1 L

1000 L

= 0.000197 g

= 0.197 mg

Kemampuan meredam =𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑘𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠 / 2

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝐼𝐶50 𝑥 100

=0.197 mg / 2

0.0042 x 100 g

= 2345.23 mg/100 g

0.0000.6155.077

14.38520.769

35.462

54.308

68.154

86.923y = 0.176x - 0.795

R² = 0.998

-10.000

0.000

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

80.000

90.000

100.000

0 100 200 300 400 500 600

Page 51: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

37

Lampiran 8 Uji korelasi antara kapasitas antioksidan dan kandungan total fenol

Correlations

KandunganTF TransformAO

KandunganTF Pearson Correlation 1 .545**

Sig. (2-tailed) .002

N 30 30

TransformAO Pearson Correlation .545** 1

Sig. (2-tailed) .002

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 52: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

38

Lampiran 9 Pangan yang dianalisis

Pisang kepok Pisang tanduk

Pisang mas Pisang ambon

Pisang raja Salak

Belimbing Jambu biji merah

Anggur Mangga arummanis

Mangga indramayu Mangga gedong

Jeruk Nangka

Page 53: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

39

Lampiran 9 Pangan yang dianalisis lanjutan

Nanas Pepaya

Stroberi Alpukat

Jambu air merah Semangka

Melon orange Delima

Asam jawa Apel kuning

Apel hijau Sirsak

Markisa Kurma madina

Kurma tunisia Buah naga merah

Page 54: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

40

Page 55: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

41

RIWAYAT HIDUP

Zahra Musthafavi merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari

pasangan Lukito Muhammad dan Hatidjah. Lahir di Jakarta 3 Juli 1992.

Penulis menempuh pendidikan di SMP Negeri 30 Jakarta pada tahun 2004-

2007 dan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 52 Jakarta pada tahun

2007-2010. Penulis melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB)

pada tahun 2010 melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama perkuliahan, penulis aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa

Ilmu Gizi (HIMAGIZI) 2011-2012 sebagai Bendahara Umum II. Penulis

juga aktif mengikuti kegiatan kepanitiaan diantaranya staf divisi Tata Tertib

pada Masa Perkenalan Departemen (MPD) 2012, staf divisi Acara pada

Nutrition Fair 2012, staf divisi Konsumsi pada Nutrition Fair 2013,

Rakernas Ikatan Sarjana Gizi (ISAGI) I dan Deklarasi ISAGI Jawa Barat,

serta pelatihan Beragam, Bergizi, Berimbang, Aman, dan Halal oleh Badan

Ketahanan Pangan Jawa Barat. Penulis pernah mengikuti pelatihan

Kepemimpinan dan Managemen Mahasiwa yang diadakan oleh Lembaga

Kemahasiswaan IPB.

Bulan Juli-Agustus 2013, penulis mengikuti Kuliah Kerja Profesi

(KKP) di Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Pada

bulan Maret 2014 penulis melaksanakan Internship Dietetic (ID) di RSUP

Nasional Dr.Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Topik kajian selama

ID adalah kasus bedah (Abses mandibula diduga kista terinfeksi), kasus

penyakit dalam (Angina pectoris, Coronary Artery Disease/CAD, Ischemic

Vascular Disease/IVD dengan in-stent restenosis/ISR 30% post stentor,

Congestive Heart Failure/CHF FC II ec CAD, dan Hepatitis B iksonik), dan

kasus penyakit anak (Penyakit ginjal kronis/CKD tahap II ec ginjal kronis

dan glumeronefritis dengan dekompensasi cordis, efusi pleura, efusi

pericardium moderate, dan hipertensi tahap II).

Page 56: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

42

Page 57: ANALISIS KAPASITAS ANTIOKSIDAN DAN KANDUNGAN … · reagen Folin Ciocalteau 50%, larutan natrium karbonat (Na 2 CO 3) 2%, serta air bebas ion. Bahan pangan yang dianalisis berupa

43