analisis kadar timbal (pb) dalam darah tukang ojek ...journalstikesmp.ac.id/filebae/jurnal ros...

10
1 ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK DIPANGKALAN OJEK KM 5 PALEMBANG 2014 Rosmiarti ,SKM.,M.Kes ,RA.Hoetary Tirta Amalia,SKM.,M.Kes ABSTRAK Timbal merupakan polutan udara utama di udara perkotaan selain sulphur dioksida (SO2), partikulat tersuspensi (suspended particulate matter), nitrogen oksida (NOx), dan karbon monoksida (CO). Diudara sebagian besar zat polutan Pb berasal dari zat buangan kendaraan. Dampak paparan Pb terhadap kesehatan manusia adalah kerusakan ginjal, hipertensi, anemia, kerusakan saraf pusat, perubahan tingkah laku, gangguan fertilitas, keguguran janin, menurunkan IQ anak serta menghambat pembentukan Hemoglobin. Tukang ojek merupakan salah satu pengguna jalan yang rentan terhadap adanya kadar Timbal (Pb) dalam darah karena sering berada dijalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang. Penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif Analitik dengan desain cross sectional menggunakan uji ANOVA sebanyak 20 sampel. Hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan masker ada hubungannya dengan kadar Timbal dalam darah dengan nilai p-value 0,012. Maka, tukang ojek disarankan menggunakan masker pada saat bekerja untuk meminimalisir masuknya kadar Timbal ke dalam tubuh. Kata kunci : Kadar Pb dalam darah, Umur, Penggunaan Masker dan Lama Bekerja PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran udara merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam mencapai pembangunan berwawasan lingkungan. Sesuai dengan pembangunan nasional yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia, maka studi pencemaran udara merupakan studi yang mengkaitkan udara atau atmosfer sebagai sumber daya alam dengan kepentingan manusia seperti kesehatan, keselamatan, kesejahteraan dan kenyamanan (K4). Untuk menuju K4 tersebut diatas, perlu dijaga keselarasan, keserasian, kesetimbangan dan kebulatan yang utuh dalam setiap kegiatan pembangunan. Masalah pencemaran udara di Indonesia terutama yang dirasakan di beberapa kota besar sudah sangat mengkhawatirkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pemantauan terhadap beberapa parameter pencemaran udara ambient di lokasi-lokasi tertentu menunjukkan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara dengan kontribusi pencemaran CO sebesar 98,8%, NO sebesar 73,4%, dan HC sebesar 88,9%. Sedangkan untuk parameter pencemaran timbal sebesar 100% (Muzakkir B, 2009).

Upload: dangxuyen

Post on 07-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK ...journalstikesmp.ac.id/filebae/Jurnal ros 2015.pdf · kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang

1

ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK

DIPANGKALAN OJEK KM 5 PALEMBANG 2014

Rosmiarti ,SKM.,M.Kes ,RA.Hoetary Tirta Amalia,SKM.,M.Kes

ABSTRAK

Timbal merupakan polutan udara utama di udara perkotaan selain sulphur dioksida

(SO2), partikulat tersuspensi (suspended particulate matter), nitrogen oksida (NOx), dan

karbon monoksida (CO). Diudara sebagian besar zat polutan Pb berasal dari zat buangan

kendaraan. Dampak paparan Pb terhadap kesehatan manusia adalah kerusakan ginjal,

hipertensi, anemia, kerusakan saraf pusat, perubahan tingkah laku, gangguan fertilitas,

keguguran janin, menurunkan IQ anak serta menghambat pembentukan Hemoglobin. Tukang

ojek merupakan salah satu pengguna jalan yang rentan terhadap adanya kadar Timbal (Pb)

dalam darah karena sering berada dijalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang.

Penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif Analitik dengan desain cross sectional

menggunakan uji ANOVA sebanyak 20 sampel. Hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan

masker ada hubungannya dengan kadar Timbal dalam darah dengan nilai p-value 0,012.

Maka, tukang ojek disarankan menggunakan masker pada saat bekerja untuk meminimalisir

masuknya kadar Timbal ke dalam tubuh.

Kata kunci : Kadar Pb dalam darah, Umur, Penggunaan Masker dan Lama Bekerja

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pencemaran udara merupakan

salah satu faktor penting yang perlu

dipertimbangkan dalam mencapai

pembangunan berwawasan lingkungan.

Sesuai dengan pembangunan nasional

yaitu pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya dan pembangunan masyarakat

Indonesia, maka studi pencemaran udara

merupakan studi yang mengkaitkan udara

atau atmosfer sebagai sumber daya alam

dengan kepentingan manusia seperti

kesehatan, keselamatan, kesejahteraan

dan kenyamanan (K4). Untuk menuju K4

tersebut diatas, perlu dijaga keselarasan,

keserasian, kesetimbangan dan kebulatan

yang utuh dalam setiap kegiatan

pembangunan.

Masalah pencemaran udara di

Indonesia terutama yang dirasakan di

beberapa kota besar sudah sangat

mengkhawatirkan. Hal ini dapat dilihat

dari hasil pemantauan terhadap beberapa

parameter pencemaran udara ambient di

lokasi-lokasi tertentu menunjukkan

bahwa kendaraan bermotor merupakan

sumber utama pencemaran udara dengan

kontribusi pencemaran CO sebesar

98,8%, NO sebesar 73,4%, dan HC

sebesar 88,9%. Sedangkan untuk

parameter pencemaran timbal sebesar

100% (Muzakkir B, 2009).

Page 2: ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK ...journalstikesmp.ac.id/filebae/Jurnal ros 2015.pdf · kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang

2

Saat ini pengguna bahan bakar

minyak ( BBM ) dinegara kita masih

didominasi oleh bensin bertimbal,

sehingga semakin besar berkonsumsi

energi BBM dari bensin bertimbal maka

semakin besar pula pencemaran timbal di

udara. Hal ini disebabkan 70% timbal

yang ada dalam bahan bakar bensin

diemisikan ke udara bersama-sama gas

buangan lainnya yang dikeluarkan oleh

kendaran bermotor. Partikel-partikel

timbal yang dikeluarkan bersama-sama

dengan emisi gas buangan lainnya akan

tetap berada di udara sebelum akhirnya

mengendap. Partikel halus timbal dapat

langsung dihirup ke bagian paling dalam

paru-paru dan diserap ke dalam darah

dengan efisien hampir 100%, hanya

kurang dari 10% timbal langsung

mengendap di tanah ( dalam jarak 100 M

dari jalan ). Sebanyak 45% mengendap

dalam jarak 20 KM, 10% mengendap

dalam jarak 20 – 100 KM dan 35%

terbawah ke atmosfir.(Muzakkir B,

2009).

Timbal kini dianggap sebagai

ancaman serius karena diketahui

menebarkan racun di udara, dan

menyusup ke paru-paru, beredar dalam

darah warga kota dan menyebabkan efek

buruk jangka panjang. Logam pencemar

dari kendaraan dengan bahan bakar

bensin bertimbal itu bisa terakumulasi

dalam tubuh, menyerang organ-organ

penting, bahkan merusak kualitas

keturunan. Keracunan timbal yang

berasal dari udara bebas terdapat pada

penduduk yang mendapat pemaparan

dalam jumlah besar dan waktu lama. Efek

paparan ini terhadap kesehatan dapat

terjadi akut maupun kronik (Palar, 2004).

Timbal dan senyawanya masuk ke

dalam tubuh manusia selain melalui

sistim pernapasan, juga dapat melalui

pencernaan dan kontak dermal. Bahaya

kesehatan yang ditimbulkan oleh timbal

dalam udara berkaitan dengan ukuran

partikel. Efek pertama pada keracunan

timbal kronis sebelum mencapai target

organ adalah adanya gangguan dalam

biosintesis hem,dan apabila gangguan ini

tidak segera teratasi akan dapat

mengakibatkan gangguan terhadap

berbagai sistem organ tubuh seperti

sistem saraf, ginjal, sistem reproduksi,

saluran cernah dan anemi. Timbal dalam

darah akan menyebabkan toksik dan

bersifat akumulatif. Meskipun jumlah

timbal yang diserap oleh tubuh sangat

sedikit namun dampaknya sangat

berbahaya (De Maeyer, 1993).

Sumatra Selatan adalah termasuk

kota metropolitan yang sudah di padati

dengan kendaraan setiap pagi maupun

sore hari dengan tingkat pencemaran

yang tinggi. Penurunan kualitas udara di

kota Palembang diduga terjadi karena

adanya peningkatan jumlah sumber

Page 3: ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK ...journalstikesmp.ac.id/filebae/Jurnal ros 2015.pdf · kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang

3

pencemar seperti semakin banyaknya

kendaraan bermotor, aktifitas kegiatan

industry, perkantoran, perumahan dan

lain sebagainya, untuk itu, di butuhkan

kajian untuk mengamati dan

menggambarkan kondisi kualitas udara

sebenarnya. (Balai Teknik Kesehatan

Lingkungan, 2007).

Data kadar timbal (Pb) di

udara kota palembang adalah 0,003

µg/Nm3/jam di simpang 4 jakabaring,

0,286 µg/Nm3/jam di masjid agung,

0,060 µg/ Nm3/jam di simpang 4

charitas, 0,199 µg/Nm3/1 jam di simpang

4 POLDA, dan 0,563 µg/Nm3/1 jam di

bandara (Suwandi, 2013).

Secara umum, dampak negatif

pencemaran timbal ( Pb ) sangat tinggi

terhadap kelompok masyarakat yang

sering dan lama kontak terhadap sumber

pencemaran timbal ( Pb ) yang disebut

sebagai kelompok masyarakat resiko

tinggi ( high risk ). Kelompok tertentu

antara lain adalah polisi lalu lintas, sopir,

petugas POM bensin, pedagang asongan

disekitar terminal, pedagang kaki lima,

petugas jalan tol, pejaja koran dan tukang

ojek. kelompok tersebut lebih beresiko

tinggi adalah tukang ojek, karena lebih

lama berada di pinggir jalan menunggu

penumpangnya dan lebih lama terhirup

udara ambient yang dikeluarkan oleh

kendaraan lain. Tukang ojek juga bekerja

dengan waktu yang tidak tentu bisa mulai

pagi hari, siang hari, bahkan sampai

malam hari.

Penelitian terkait yang dilakukan

oleh Suciani (2007) tidak ada hubungan

antara lama kerja, dan kebiasaan

merokok. dengan kadar timbal dalam

darah pada polisi lalu lintas di kota

Semarang. Tidak ada hubungan antara

kadar timbal dalam darah dengan kadar

hemoglobin (p > 0,05).

Berdasarkan latar belakang di atas

penulis tertarik melakukan penelitian

tentang Hubungan Faktor Risiko dengan

Kadar Timbal ( Pb ) dalam Darah Tukang

Ojek di Pangkalan Ojek KM 5

Palembang Tahun 2014.

A. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Apakah ada kandungan Kadar

Timbal ( Pb ) dalam darah Tukang Ojek di

Pangkalan Ojek KM 5 Palembang Tahun

2014 ?”

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kandungan Pb

didalam darah Tukang Ojek yang

aktifitasnya sering berada di jalan.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi kadar Pb

dalam darah Tukang Ojek di KM 5

Palembang

Page 4: ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK ...journalstikesmp.ac.id/filebae/Jurnal ros 2015.pdf · kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang

4

b. Untuk menghubungkan antara umur

dengan adanya kadar Pb dalam darah

Tukang Ojek.

c. Untuk mengetahui hubungan antara

kebiasaan menggunakan masker

dengan adanya kadar Pb dalam darah

Tukang Ojek

d. Untuk mengetahui hubungan antara

lamanya bekerja dengan adanya kadar

Pb dalam darah Tukang Ojek

C. Manfat Penelitian

1. Bagi pengembangan bidang kesehatan.

Bagi bidang kesehatan, penelitian

sebagai data dasar untuk menambah

literatur tentang toksikologi Pb.

2. Bagi Tukang Ojek.

Diharapkan dapat memberikan

gambaran pengetahuan bagi tukang ojek

untuk meningkatkan dan memperhatikan

penggunaan masker pada saat bekerja.

3. Bagi peneliti.

Dengan diadakannya penelitian ini

diharapkan peneliti dapat menerapkan teori

penelitian secara langsung dan juga dapat

digunakan sebagai data dasar untuk

penelitian selanjutnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian

Analitik. Sedangkan pelaksanaan

penelitian dengan metoda survei dan

pemeriksaan laboratorium. Berdasarkan

waktu penelitian, rancangan penelitian ini

adalah cross sectional. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh Tukang Ojek

di Pangkalan Ojek KM 5 Palembang yang

berjumlah sekitar 185 orang tukang ojek.

Metode yang digunakan dalam

pengambilan sampel yaitu purposive

random sampling maka sampel yang

diambil sebanyak 20 orang tukang ojek

Bahan dan Alat Penelitian

Bahan yang digunakan seperti :Lanset

darah atau jarum khusus, kapas alcohol,

kapas kering, alat pengukur Hb/kaca

objek/botol pemeriksaan, tergantung

macam pemeriksaan, Bengkok, hand

scoon, perlak dan pengalas.

Prosedur Penelitian

1. Posedur Cara Pengambilan Sampel

a. Siapkan peralatan sampling di

tempat/ruangan dimana akan

dilakukan sampling.

b. Pilih bagian arteri radialis.

c. Pasang tali pembendung (tourniquet)

jika diperlukan

d. Lakukan palpasi (perabaan) dengan

jari tangan untuk memastikan letak

arteri.

e. Desinfeksi kulit yang akan ditusuk

dengan kapas alkohol 70%, biarkan

kering. Kulit yang telah dibersihkan

jangan dipegang lagi.

Page 5: ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK ...journalstikesmp.ac.id/filebae/Jurnal ros 2015.pdf · kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang

5

f. Tekan bagian arteri yang akan ditusuk

dengan dua jari tangan lalu tusukkan

jarum di samping bawah jari telunjuk

dengan posisi jarum tegak atau agak

miring. Jika tusukan berhasil darah

terlihat memasuki spuit dan

mendorong thorak ke atas.

g. Setelah tercapai volume darah yang

dikehendaki, lepaskan/tarik jarum dan

segera letakkan kapas pada tempat

tusukan lalu tekan kapas kuat kuat\

selama ±2 menit. Pasang plester pada

bagian ini selama ±15 menit.

2. Prosedur Cara Pemeriksaan Sampel

Pemeriksaan Pb dalam darah : 5 ml

darah (whole blood) dimasukkan ke dalam

cursporselin, lalu dipanaskan pada suhu

600 °Cselama 4 jam, setelah itu

dimasukkan dalam maffel furnace pada

suhu 6000 °C selama 10 jam, kemudian

didinginkan pada suhu ruang, ditambahkan

1 ml HNO3 dengan perbandingan 1 : 1

(0,5 ml NHNO3 + 0,5 ml aquadeiones),

dimasukkan dalam labu ukur ukuran 5 ml

dan ditera sampai 5 ml, dimasukkan

kedalam tabung polysterin ukuran 15 ml

kemudian didiamkan selama 1 hari, lalu

disaring dengan kertas saring whatman no,

setelah terlihat hasilnya, kemudian dibaca

dengan metode AAS dengan panjang

gelombang 170 nm.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan Rata-rata kadar Timbal (Pb)

dalam darah tukang ojek pada kelompok

umur 21-33 tahun adalah 67.00250, rata-

rata kadar Timbal (Pb) dalam darah tukang

ojek pada kelompok umur 34-45 tahun

adalah 65.15800 dan rata-rata kadar

Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek pada

kelompok umur 46-58 tahun adalah

64.22500. Hasil uji statistik didapatkan

nilai P adalah 0,645 (> 0,05) artinya tidak

ada perbedaan kadar Timbal (Pb) dalam

darah tukang ojek diantara 3 kelompok

umur tersebut.

Untuk umur produktif berkisaran

antara 34-45 tahun terdapat 10 orang

tukang ojek. Sedangkan kadar Timbal (Pb)

dalam spesimen darah pada kategori

berlebih dan berbahaya dapat ditemukan

pada ketiga kelompok umur kecuali >50

tahun. Namun demikian pada kelompok

umur >50 tahun juga ditemukan kadar

Timbal (Pb) dalam spesimen darahnya,

walau masih dalam kategori ditoleransi. Ini

berarti bahwa pemaparan kadar Tmbal

(Pb) dapat terjadi pada semua kelompok

umur (Indra, Surya, dan Leni, 2005).

Umur tidak berpengaruh terhadap

adanya kadar Timbal (Pb) dalam darah

Page 6: ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK ...journalstikesmp.ac.id/filebae/Jurnal ros 2015.pdf · kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang

6

karena ketahanan tubuh atau antibody

berfungsi sebagai pelindung dari serangan

benda-benda asing yang masuk ke dalam

tubuh. Apabila sistem imun di dalam tubuh

kita baik, tentu serangan penyakit dapat

ditangkal sedini mungkin. Sebaliknya, bila

sistem imun tubuh kita lemah,

kemungkinan terserang penyakit pun

menjadi besar, tidak hanya faktor

ketahanan tubuh tetapi faktor prilaku pun

akan berpengaruh pada seseorang (Zaif,

2012).

Rata-rata kadar Timbal (Pb) dalam

darah tukang ojek pada kelompok ya

menggunakan masker adalah 59.07667,

rata-rata kadar Timbal (Pb) dalam darah

tukang ojek pada kelompok kadang-

kadang menggunakan masker adalah

65.38667 dan rata-rata kadar Timbal (Pb)

dalam darah tukang ojek pada kelompok

tidak pernah menggunakan masker adalah

66.85364. Hasil uji statistic didapatkan

nilai P adalah 0,016 (> 0,05) artinya ada

perbedaan kadar Timbal (Pb) dalam darah

tukang ojek diantara 3 kelompok

penggunaan masker tersebut.

Berdasarkan observasi yang

dilakukan tukang ojek yang tidak

menggunakan masker ada 11 orang hal ini

dapat menyebabkan kandungan kadar

Timbal (Pb) udara akan langsung terhirup

kedalam tubuh daripada tukang ojek yang

menggunakan masker karena udara yang

terhirup tidak langsung masuk kedalam

tubuh tetapi partikel-partikel Timbal (Pb)

akan tersaring terlabih dahulu dimasker

sebelum masuk ke dalam tubuh.

Hasil penelitian ini sama dengan

hasil penelitian Merry (2007), Hal ini

dapat disebabkan karena tingkat paparan

polutan Pb pada kelompok polisi lalu lintas

yang bekerja setiap hari di jalan raya tanpa

menggunakan alat pelindung diri, lebih

banyak terpapar dengan polutan Pb yang

bersumber dari kendaraan bermotor, jika

dibandingkan dengan kelompok polisi

yang setiap hari bekerja di kantor.

Menurut dr Michael Rio (Medical

Manager Medifarma), penggunaan masker

haruslah rutin dan terus menerus saat

membawa kendaraan bermotor, baik itu

pengendara motor maupun mobil yang

terbuka. "Masker membantu mengurangi

dan mengantisipasi polutan yang terhirup

masuk ke dalam saluran pernafasan. Batuk

merupakan gangguan pernafasan yang

selalu disertai flu dan pilek". Ada beberapa

bahan kimia pencemar udara yang

bersumber dari asap kendaraan bermotor

dan industri/pabrik, dimana dampaknya

sangat buruk untuk kesehatan.

Oksidan dapat menyebabkan iritasi

hidung dan tenggorokan, sesak napas

sampai pembengkakan paru-paru.

Sedangkan hidrokarbon dapat

menyebabkan luka pada sel paru-paru dan

Page 7: ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK ...journalstikesmp.ac.id/filebae/Jurnal ros 2015.pdf · kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang

7

merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

Khlorin dapat menyebabkan iritasi saluran

pernapasan (batuk), radang paru-paru dan

pembengkakan paru-paru. Partikulat debu

dapat menyebabkan iritasi saluran

pernapasan atas, radang paru-paru.

Sementara Timbal dapat menyebabkan

sakit perut, muntah, diare, sakit kepala,

anemia, kejang.

Rata-rata kadar Timbal (Pb) dalam

darah tukang ojek pada kelompok lama

bekerja 1-7 tahun adalah 63.89000, rata-

rata kadar Timbal (Pb) dalam darah tukang

ojek pada kelompok lama bekerja

8-14 tahun adalah 63.57300 dan rata-rata

kadar Timbal (Pb) dalam darah tukang

ojek pada kelompok lama bekerja 15-21

tahun adalah 68.94167. Hasil uji statistik

didapatkan nilai P adalah 0,040 (> 0,05)

artinya ada perbedaan antara kadar Timbal

(Pb) dalam darah tukang ojek diantara 3

kelompok lama bekerja tersebut.

Untuk yang bekerja sekitaran 8-14

Tahun terdapat 10 orang tukang ojek. Hal

ini karena tukang ojek yang sudah lama

bekerja setiap harinya selalu terpapar udara

yang tercemar Timbal (Pb) karena udara

yang lebih sering dilewati tukang ojek saat

bekerja menuju ketempat-tempat yang

dituju oleh tukang ojek sudah tercemar

oleh Timbal (Pb) ini dapat diartikan bahwa

semakin lama terpapar di daerah

operasional kerja maka tukang ojek akan

semakin lama terpapar dengan bahan

pencemaran Timbal (Pb) udara

sebagaimana hasil penelitian yang

dilakukan oleh Suwandi (2013), disimpang

4 jakabaring 0,003 µg/Nm3/jam, di masjid

agung 0,286 µg/Nm3/jam, di simpang 4

Charitas 0,060 µg/ Nm3/jam, di simpang

POLDA0,199 µg/Nm3/jam, dan bandara

0,563 µg/Nm3/jam.

Berdasarkan hasil kajian bahwa

kadar Timbal (Pb) udara terbesar adalah

terletak di bandara dengan kadar Timbal

(Pb) 0,563µg/Nm3/jam dan kadar Timbal

(Pb) udara terkecil adalah terletak di

simpang 4 jakabaring dengan kadar Timbal

(Pb) 0,003µg/Nm3/jam. Sumber-sumber

Timbal (Pb) diantaranya adalah

pembakaran batu bara, asap dari pabrik-

pabrik yang mengolah senyawa timbal

alkil, timbal oksida, peleburan biji timbal

dan transfer bahan bakar kendaraan

bermotor, karena senyawa timbal alkil

yang terdapat dalam bahan bakar tersebut

dengan sangat mudah menguap. Kadar

timbal dari sumber alamiah sangat rendah

dibandingkan dengan timbal yang berasal

dari pembuangan gas kendaraan bermotor

(Palar, 2004).

Menurut Adi HS (2001), bahwa

faktor yang mempengaruhi kadar timbal di

dalam darah tergantung pada lama masa

kerja dimana semakin lama masa kerja

semakin banyak terpapar timbal. Hasil

Page 8: ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK ...journalstikesmp.ac.id/filebae/Jurnal ros 2015.pdf · kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang

8

penelitian ini sama dengan hasil penelitian

Anik Kurniawati tahun 2004 terhadap

mekanik otomotif pada bengkel resmi

mobil di kota Semarang menunjukkan ada

hubungan antara masa kerja dengan kadar

Pb dalam darah . Hubungannya dengan

penelitian ini bahwa semakin lama masa

kerja seseorang berpengaruh positif

terhadap peningkatan kadar Pb dalam

darah.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Dari penelitian ini disimpulkan

bahwa darah tukang ojek yang

mengandung Timbal (Pb) yang

paling tinggi adalah 70,980µg/L dan

ini dapat diakibatkan oleh buangan

gas kendaraan yang mengandung

Timbal (Pb). Ada kecenderungan

bahwa semakin tinggi kadar Timbal

(Pb) diudara maka kadar Timbal (Pb)

pada darah semakin tinggi.

2. Tidak terdapat hubungan antara

umur dengan adanya kadar Timbal

(Pb) dalam darah tukang ojek

dipangkalan ojek KM 5 Palembang.

3. Terdapat hubungan antara

penggunaan masker dengan adanya

kadar Timbal (Pb) dalam darah

tukang ojek dipangkalan ojek KM 5

Palembang. Karena masker

membantu mengurangi dan

mengantisipasi udara yang tercemar

Timbal (Pb) yang terhirup masuk

kedalam tubuh. Ada kecenderungan

bahwa semakin tidak pernah

menggunakan masker maka kadar

Timbal (Pb) akan semakin tinggi.

4. Terdapat hubungan antara lama

bekerja dengan adanya kadar Timbal

(Pb) dalam darah tukang ojek

dipangkalan ojek KM 5 Palembang.

B. Saran

Disarankan bagi tukang ojek

menggunakan masker untuk meminimalisir

masuknya kadar Timbal (Pb) ke dalam

tubuh. Karena penggunaan masker

signifikan dengan adanya kadar Timbal

(Pb) dalam darah. Selanjutnya bagi peneliti

yang akan melanjutkan penelitian ini

hendaknya menambah jumlah sampel yang

lebih banyak. Serta bagi pemerintahan

disarankan memperhatikan kualitas udara

yang mengandug Timbal (Pb) dengan

pengukuran terjadwal sehingga dapat

menjadi tolak ukur bagi pengguna jalan

lainnya yang sering terpapar terhadap

Timbal (Pb) khususnya tukang ojek.

DAFTAR PUSTAKA

Aditama Y. 1999. Hubungan kadar Pb

dalam darah dengan profil darah

mekanik kendaraan bermotor

dikota Pontianak. Diterjemahkan

oleh Wahyu Kurniawan

eprints.undip.ac.id/17625/1/Wahy

Page 9: ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK ...journalstikesmp.ac.id/filebae/Jurnal ros 2015.pdf · kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang

9

u_Kurniawan.pdf.diakses pada

tanggal 26 Mei 2014

Adnan, S. 2001. Pengaruh pajanan timbal

terhadap kesehatan dan kualitas

semen pekerjan laki-laki. Majalah

Kedokteran Indonesia Volume 51

No5.Jakarta.eprints.undip.ac.id/1

5877/1/Sri_Suciani.pdf .dia kses

pada tanggal 06 Januari 2014

Anies, 2005. Penyakit akibat kerja.

Elexmedia Komputindo, Jakarta.

eprints.undip.ac.id/15877/1/Sri_S

uciani.pdf .diakses pada tanggal

06 Januari 2014

Darmono, 2001. Lingkungan Hidup dan

Pencemaran Hubungannya

dengan Toksikologi Senyawa

Logam. Penerbit Universitas

Indonesia.

eprints.undip.ac.id/15877/1/Sri_S

uciani.pdf. diakses pada tanggal

06 Januari 2014

De Maeyer, EM. 1993. Pencegahan dan

pengawasan anemia defisiensi

besi. WHO, Jenewa.

Diterjemahkan oleh Arisman.

Widya Medika. Jakarta.

http://eprints.undip.ac.id/17625/.d

iakses pada tanggal 09 Januari

2014.

Hesti R. 2010. Hubungan antara kadar Pb

dalam darah dengan kejadian

hipertensi pada operator SPBU di

kota Yogyakarta.

ejournal.litbang.depkes.go.id/inde

x.php/BPK/article/viewFile/.../1

diakses pada tanggan 06 Juni

2014

Indra Chahaya S, Surya Dharma, Lenni

Simanullang, 2005. Kadar Timbal

(Pb) dalam specimen darah tukang

becak mesin di kota pemantang

siantar dan beberapa faktor yang

berhubungan. Universitas Sumatra

Utara. Medan. diakses pada tanggal

26 Mei 2014.

Joko Suyono. 1995. Deteksi dini penyakit

akibat kerja (World Healt

Organization).Editor : Caroline

Wijaya. EGC Penerbit Buku

Kedokteran Jakarta.

dr Michael Rio, Mencegah batuk akibat

polusi dengan menggunakan

masker.

femininelucky.blogspot.com/.../cega

h-batuk-akibat-polusi-denganmask.

diakses pada tanggal 06 Juni 2014.

Oktaria P Cecillia. 2009. Pengaruh masa

kerja terhadap kejadian gingival

lead line pada polisi lalu lintas di

kota Semarang. Program

Pendidikan Sarjana Kedokteran

Universitas Diponegoro.

eprints.undip.ac.id/23817/1/Wahyu

_A.pdf. diakses pada tanggal 27

mei 2014.

Palar. H. 2004. Pencemaran dan

toksikologi logam berat. Rineka

cipta. Jakarta.

eprints.undip.ac.id/15877/1/Sri_Su

ciani.pdf. diakses pada tanggal 06

Januari 2014

Robbins et al. 1995. Buku Patologi I. Edisi

4. EGC Penerbit Buku Kedokteran.

Saryan LA, Zenz C. 1994. Lead and its

compounds. In: Occupational

Medicine. Edisi 3. New York.

Sutomo H Adi. 2001. Pengaruh lama kerja

terhadap kontaminasi timbal di

kalangan pekerja pengelola uang

di Yogyakarta. Bagian Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas

Kedokteran Universitas Gadjah

Mada.

eprints.undip.ac.id/23817/1/Wahy

u_A.pdf. diakses pada tanggal 27

mei 2014.

Page 10: ANALISIS KADAR TIMBAL (PB) DALAM DARAH TUKANG OJEK ...journalstikesmp.ac.id/filebae/Jurnal ros 2015.pdf · kandungan Timbal (Pb) dalam darah tukang ojek dipangkalan ojek KM 5 Palembang

10

Siswanto,1991. A. Toksikologi industri.

Balai Hiperkes & Keselamatan

Kerja. Depnaker Jatim.

http://eprints.undip.ac.id/17625/.

Diakses pada tanggal 09 Januari

2014

Welly Suwandi, 2013. Udara Kota

Palembang KU Dalam Perspektif

Kesehatan Lingkungan.

http://wellysuwandi.blogspot.com/

2013/03/udar kota palembang-ku

dalam.html

World Health Organization. 1995.

Environmental Health Criteria

165 Inorganic lead. Geneva: The

United Nation Environment

Programme, The International

Labour Organization and World

Health Organization. Finlandia.

http://www.inchem.org/documents

/ehc/ehc/ehc165.htm. diakses

pada tanggal 11 Januari

2014

Zaif. 2012. Sistem pertahanan tubuh.

zaifbio.wordpress.com/2012/10/3

1/sistem-pertahanan-tubuh/.

diakses pada tanggal 06 Juni

2014