analisis iklan prosperity burger mcdonalds

8
Analisis Disain Iklan Cetak Produk Prosperity Burger Mc Donalds Indonesia Tugas Mata Kuliah Ilustrasi Disain Nama : Inamul Haqqi Hasan Kelas : A NIM : 10.125.10 Dosen : Teguh Prastowo, M.Sn. AKADEMI SENI RUPA DAN DISAIN MSD YOGYAKARTA 2012

Upload: haqqi-hasan-inamul

Post on 02-Aug-2015

387 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Analisis Iklan Cetak Produk Prosperity Burger Mc Donalds Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis iklan prosperity burger McDonalds

Analisis Disain Iklan Cetak

Produk Prosperity Burger Mc Donalds Indonesia

Tugas Mata Kuliah Ilustrasi Disain

Nama : Inamul Haqqi Hasan

Kelas : A

NIM : 10.125.10

Dosen : Teguh Prastowo, M.Sn.

AKADEMI SENI RUPA DAN DISAIN

MSD YOGYAKARTA

2012

Page 2: Analisis iklan prosperity burger McDonalds
Page 3: Analisis iklan prosperity burger McDonalds

Deskripsi

Iklan cetak (print ad) ini terdapat di majalah Tempo edisi 2-8 Januari

2012. Terletak di halaman sebelum cover belakang, dengan menempati satu

halaman penuh (20,4 x 27,5 cm). Pada bagian atas terdapat logo Mc Donalds dan

tagline “i’m lovin’ it”, setelah itu di bawahnya sebelah kiri terdapat tulisan “Demi

yang selezat ini...”. Kemudian foto dua buah burger yang masing-masing tersusun

dari roti, potongan bawang bombay, dan daging yang dilumuri saus warna coklat.

Burger di bagian depan memiliki satu daging sedangkan burger di belakangnya

dengan dua tumpuk daging. Di sebelah kanan foto burger terdapat lingkaran

outline putih yang di dalamnya terdapat tulisan “BEEF”. Di bagian bawah kiri

burger terdapat logo sertifikasi halal dari MUI.

Di bagian kanan bawah iklan terdapat tulisan sebagai berikut: RELA

LUPAIN YANG LAIN (ganti baris) PROSPERITY (ganti baris) BURGER (ganti

baris) Kini hadir kembali dengan pilihan DOUBLE Prosperity Burger. Burger

lezat dengan dua potong daging sapi pilihan berbalut saus lada hitam spesial,

irisan bawang di dalam roti lembut bertabur wijen. Gak rela kan kalau gak

cobain?

Pada bagian kiri bawah terdapat ikon telepon dan angka 14045, dan di

bawahnya tertulis www.mcdonalds.co.id. Background iklan tersebut keseluruhan

berwarna merah, dengan gradasi gelap terang dan pattern kain.

Analisis Formal

Layout iklan ini dapat dibedah menjadi unsur-unsur berikut ini (gambar di

halaman selanjutnya), urutan nomor sekaligus menunjukkan hirarki visualnya :

1. Ilustrasi : berupa foto burger seperti yang telah dideskripsikan di atas.

Menggunakan pencahayaan halus (soft light) dari arah kiri atas. Menjadi

point of interest karena ukurannya yang paling besar di antara unsur-unsur

lain dan warnanya yang menyala, khususnya warna coklat kekuningan dari

Page 4: Analisis iklan prosperity burger McDonalds

roti dan taburan wijen yang menjadikannya bertekstur kasar, kontras dengan

background yang halus.

2. Headline : Berupa teks “PROSPERITY BURGER” yang disusun menjadi

dua baris rata kanan-kiri. Menggunakan jenis huruf sans serif (tanpa kait),

semua kapital, berwarna putih, teks “PROSPERITY” dibuat tebal sedangkan

teks “BURGER” normal. Ketebalan dan ukuran huruf yang lebih besar

menjadikannya lebih menarik perhatian daripada teks-teks yang lain. Selain

itu juga karena kecenderungan mata untuk melihat dari atas ke bawah,

sehingga posisi teks yang berada di bawah point of interest menjadi penarik

perhatian ke-2.

3. Logo dan tagline : Berupa logo inisial Mc Donalds dan taglinenya “i’m lovin’

it” yang ditulis dengan sans serif tebal. Logo berwarna kuning menyala

membuatnya menarik perhatian dari bawah (headline) ke atas.

Page 5: Analisis iklan prosperity burger McDonalds

4. Sub headline 1: Berupa tulisan “Demi yang selezat ini...”. Menggunakan

huruf sans serif yang ramping (condensed) berwarna putih. Dalam hirarki

visual, teks ini terbaca setelah logo karena posisinya berada di bawah dan

berdekatan dengan logo, sedangkan tidak ada lagi unsur lain yang lebih

mencolok.

5. Sub headline 2 : Berupa tulisan “RELA LUPAIN YANG LAIN” dengan

huruf sans serif, semua kapital, berwarna putih. Teks ini merupakan

kelanjutan dari sub headline 1, sehingga jika digabungkan menjadi “Demi

yang selezat ini, rela lupain yang lain”.

6. Keterangan 1 : berupa outline lingkaran berwarna putih yang di dalamnya

terdapat tulisan “BEEF” dengan huruf sans serif tebal dan semua kapital.

7. Bodycopy : berupa penjelasan tentang produk dan berakhir dengan ajakan

untuk membeli produk. Menggunakan huruf sans serif reguler, rata kiri-

kanan, terdiri dari 5 baris, berwarna putih.

8. Call to action : yaitu unsur yang memberikan informasi bagaimana audiens

dapat memperoleh apa yang diiklankan. Dalam iklan ini berupa nomor telefon

14045 dengan ikon telefon di sebelah kirinya, berwarna kuning dan tebal,

serta alamat website yang berwarna putih, menggunakan sans serif kecil.

9. Keterangan 2 : berupa logo sertifikasi halal dari MUI, berbentuk lingkaran

dengan warna hijau dan putih. Unsur ini menjadi bagian yang terakhir dilihat

karena ukurannya yang paling kecil.

Ke sembilan unsur di atas dikomposisikan menggunakan keseimbangan

asimetris. Berat sisi kiri yang terbentuk dari ilustrasi diimbangi dengan

penempatan logo, headline, subheadline, dan bodycopy di sisi kanan. Dominasi

terletak pada ilustrasi foto burger, terbentuk dari ukuran dan warna.

Dua buah foto burger dalam iklan ini membentuk suatu irama transisi,

yaitu pengulangan dengan perubahan dekat (burger besar ke burger kecil). Warna

unsur teks (headline, subheadline, dan bodycopy) yang semua putih menciptakan

kesatuan, begitu pula dengan warna call to action yang sama dengan warna logo

(kuning). Penggunaan warna yang tidak terlalu banyak membentuk kesederhanaan

dan kejelasan.

Page 6: Analisis iklan prosperity burger McDonalds

Karena hanya menampilkan produk yang ditawarkan, tanpa ilustrasi

pendukung lain, maka ilustrasi desain iklan ini termasuk kategori illustration of

the product alone.

Interpretasi

Sebagai iklan dengan illustration of the product alone, media komunikasi

visual pendukung promosi Mc Donalds Indonesia ini menyampaikan pesan yang

sederhana, tidak membutuhkan penafsiran mendalam karena sifatnya yang lugas.

Pesan itu tidak lain adalah mengajak audiens untuk membeli produk Prosperity

Burger sepeti yang ditampilkan dalam ilustrasinya. Dua buah burger menunjukkan

bahwa ada dua varian produk ini, yaitu yang menggunakan satu daging dan yang

menggunakan dua daging bertumpuk.

Dari sisi verbal juga cukup lugas. Headline menyampaikan nama produk,

sedangkan subheadline berupa kalimat persuasif dengan inti bahwa Prosperity

Burger ini kelezatannya membuat hal-hal lain terkalahkan. Bodycopy iklan ini

menginformasikan bahwa sekarang ada varian dua daging (double),

mendeskripsikan apa itu Prosperity Burger, dan terakhir ajakan untuk membeli

produk ini. Kalimat-kalimat dalam iklan ini cenderung bersifat non-formal, yaitu

penggunaan kata “lupain”, “gak”, dan “cobain”.

Jika dihubungkan antara sisi verbal dengan sisi visual, tampak ada yang

tidak berhubungan. Kalimat “rela lupain yang lain” tidak memiliki hubungan

dengan unsur lain dalam iklan ini. Ilustrasi hanya menampilkan burger yang

“diam”, tidak ada makna lain kecuali menampilkan burger dengan teknik fotografi

sebaik mungkin.

Namun, kalimat tersebut sebenarnya berhubungan dengan strategi

penjualan yang khas dari Mc Donalds di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Yaitu, menu Prosperity Burger hanya dijual saat tahun baru, biasanya selama

bulan Januari. Strategi ini nyatanya berhasil membuat produk ini menjadi sesuatu

yang ditunggu-tunggu setiap awal tahun. Maka, kalimat “rela lupain yang lain” ini

Page 7: Analisis iklan prosperity burger McDonalds

bermakna bahwa hal-hal lain yang juga khas tahun baru tidak ada yang lebih

menarik selain kehadiran Prosperity Burger.

Evaluasi

Kelebihan yang paling terasa dari desain iklan ini adalah komposisi warna.

Penggunaan warna yang tidak banyak, yaitu warna burger (coklat kekuningan,

putih, dan coklat tua) dipadukan dengan warna dari unsur-unsur lain yang hanya

kuning dan putih, serta warna backgorund merah, menciptakan suatu kesatuan

sekaligus kesederhanaan dan kejelasan. Komposisi warna tersebut membuat iklan

ini enak dilihat dan tidak melelahkan.

Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi kritik. Pertama, tentang

teknis fotografi. Sebagaimana umumnya food photography, konsepnya adalah

menampilkan makanan/minuman secantik mungkin dengan tujuan membuat

orang yang melihatnya berhasrat untuk mencicipinya. Foto burger dalam iklan ini

pun demikian, tampak bukan foto sembarangan. Akan tetapi untuk sebuah produk

yang spesial (hanya muncul saat tahun baru), foto tersebut terlalu biasa. Akan

menjadi lebih menggugah selera jika angle pengambilannya lebih ke bawah atau

menonjolkan detail-detail yang menarik, misalnya saus lada hitam. Kemudian

penempatan cahaya dari kiri atas justru membuat bagian kanan gelap, padahal

bagian kanan yang tampak paling banyak.

Kedua, masalah irama. Dua buah burger yang diposisikan bersebelahan

tersebut membentuk suatu irama transisi, di mana salah satu sifatnya adalah

menuntun mata dari yang paling menonjol ke yang kurang menonjol. Dalam iklan

ini, mata justru dituntun ke luar dari frame oleh posisi burger kecil yang terletak

di kiri-bawah burger besar. Padahal foto burger tersebut adalah point of interest,

masih banyak unsur-unsur lain yang perlu dilihat sesudahnya.

Ketiga, masalah perbedaan font dari subheadline 1 dan subheadline 2.

Masalah ini membawa dampak tidak terciptanya kesatuan dari kedua teks

Page 8: Analisis iklan prosperity burger McDonalds

tersebut. Padahal, keduanya dimaksudkan sebagai sebuah kalimat yang sengaja

disusun berjauhan agar terdapat jeda untuk diselai dengan bahasa visual.

Keempat, masalah penempatan media. Majalah Tempo adalah majalah

dengan segmentasi kelas menengah ke atas dan umumnya dibaca oleh orang

dewasa, bukan remaja. Sementara iklan ini menggunakan bahasa yang khas

remaja seperti “Gak rela kan kalau gak cobain?” dalam bodycopynya.

Evaluasi terakhir adalah yang paling inti dan berkaitan dengan ilustrasi

desain, yaitu perlu dipertanyakan mengapa memilih model illustration of the

product alone? Pertanyaan tersebut muncul karena produk ini bukanlah produk

baru, sudah muncul setiap tahun dengan bentuk dan resep yang sama. Sehingga

bagi mereka yang cukup familiar dengan Mc Donalds akan segera dapat

membayangkan wujudnya jika mendengar nama prosperity burger. Selain itu ada

hal menarik yang sebenarnya dapat diangkat dalam komunikasi visual

promosinya, yaitu momentum tahun baru yang menjadi waktu khusus bagi

tersedianya produk ini.