digilib.uns.ac.id/analisis... · ii pernyataan keaslian tulisan saya yang bertanda tangan di bawah...

152
ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA Skripsi Oleh: Anjar Taufik Hidayat K2307018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: vanthien

Post on 03-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I

PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA

Skripsi

Oleh:

Anjar Taufik Hidayat

K2307018

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Anjar Taufik Hidayat

NIM : K2307018

Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan Fisika

menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS BUKU AJAR FISIKA

SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN

KONSEPNYA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,

sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

Bila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2012

Yang membuat pernyataan

Anjar Taufik Hidayat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

iii

ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I

PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA

Oleh:

Anjar Taufik Hidayat

K2307018

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juli 2012

Pembimbing I,

Drs. Surantoro, M.Si NIP. 19570820 198601 1 001

Pembimbing II,

Drs. Edy Wiyono, M.Pd NIP. 19510421 197501 1 001

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D. ______________________

Sekretaris : Drs. Sutadi Waskito, M.Pd. ______________________

Anggota I : Drs. Surantoro, M.Si ______________________

Anggota II : Drs. Edy Wiyono, M.Pd ______________________

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

a.n Dekan,

Prof. Dr. rer. nat Sajidan, M.Si

NIP.19660415 199103 1 002

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

vi

MOTTO

v Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah

Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasannya Allah Maha

Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar

meliputi segala sesuatu. (Ath-Thalaaq: 12)

v Masih tetap ada segolongan dari umatku yang berada di atas kebenaran, tidak

membahayakan mereka orang yang menelantarkan mereka, tidak pula orang

yang menyelisihi mereka sampai datang keputusan Allah (hari kiamat) sedang

mereka dalam keadaan tersebut. (HR. Muslim)

v Rabbmu merasa heran terhadap pemuda yang tidak mempunyai rasa cinta.

(HR. Ahmad)

v Sesungguhnya kelembutan tidak ada dalam sesuatu kecuali akan

menghiasinya, tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan membuatnya

menjadi buruk. (HR. Muslim)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin,

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

v “Bapak dan Ibu”

Do’a yang dipanjatkan, pengorbanan yang

diberikan, dan kasih sayang yang selalu

dicurahkan. Saya bersyukur kepada Allah karena

telah diperkenankan menjadi salah satu putra

kalian. Semoga Allah selalu menyayangi kalian.

v “Adikku Dharu Taufik Pradistiya”

Yang sangat saya sayangi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

viii

ABSTRAK

Anjar Taufik Hidayat. ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui letak kesalahan konsep pada

materi pokok Energi, Usaha dan Daya dalam buku teks Fisika berikut ini: (a)

Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. (b) Koesmanto. 2006. KONSEP

FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka. (c) Karya Mikrajuddin

Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis. (2)

Mengetahui dari ketiga buku di atas, buku manakah yang paling baik digunakan

oleh siswa dan guru jika dilihat dari kebenaran konsepnya dalam materi pokok

Usaha, Energi dan Daya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek

penelitian ini adalah tiga buah buku ajar Fisika SMA kelas XI semester 1, yaitu:

(a) Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. (b) Koesmanto. 2006.

KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka. (c)

Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta:

esis. Objek penelitian ini adalah konsep-konsep Fisika di dalam ketiga buku di

atas, yang meliputi istilah, pengertian, penjelasan konsep, perumusan, simbol,

satuan, besaran, diagram dan gambar. Teknik pengumpulan data adalah dengan

kajian dokumen dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik ketekunan

atau keajegan pengamatan, triangulasi sumber data, uraian rinci, review informan

kunci dan auditing. Analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif

dengan metode interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing buku teks Fisika

SMA kelas XI semester 1 mengandung kesalahan konsep. Jumlah kesalahan

konsep yang terdapat pada ketiga buku teks Fisika SMA kelas XI semester 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

ix

ialah: (a) buku karya Setya Nurachmandani: 9, (b) buku karya Koesmanto: 9, (c)

buku karya Mikrajuddin Abdullah: 3.

Dengan melihat jumlah kesalahan konsep yang terdapat di dalam masing-

masing buku teks Fisika di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buku teks Fisika

berjudul FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I karya Mikrajuddin Abdullah

adalah buku teks yang paling baik kualitasnya di antara tiga buku teks Fisika yang

diteliti.

Kata kunci: Analisis isi, buku teks, kesalahan konsep

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

x

ABSTRACT

Anjar Taufik Hidayat. THE ANALYSIS OF PHYSICS TEXTBOOK MISCONCEPTION ON THE FIRST HALF OF SECOND GRADE SENIOR HIGH SCHOOL. Thesis. Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University. July 2012.

The purpose of this research were (1) to find out the missconception on

the subject matter of Energy, Work and Power in the following physics textbooks:

(a) Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Printing Center of National Education Ministry . (b) Koesmanto. 2006. KONSEP

FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka. (c) Mikrajuddin

Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis. (2) to

find out which one of the three books was the best to be used by students and

teachers viewed from the right concept in the subject matter of Work, Energy and

Power.

The method of the research was qualitative descriptive method. The

subject was three physics textbook on the first half of second grade senior high

school concluding: (a) Setya Nurachmandani. 2009. Physics 2 for FISIKA 2 Untuk

SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Printing Center of National Education Ministry. (b)

Koesmanto. 2006. KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi

Caraka. (c) Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester

I. Jakarta: esis. The object of this research was the Physics concepts of the three

textbook above included the term, definition, explanation of the concept,

formulation, symbols, units, scale, diagrams and pictures. The technique of

collecting data was study the documents and interviews. The technique of

validating data was persistence or constancy of observation, triangulation of data

sources, detailed descriptions, key informant review and auditing. The technique

of analyzing data was qualitative data analysis techniques with interactive

methods.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xi

The results showed that each of physics textbook contained of

misconceptions. The total misconceptions of each book were as follows: (a) book

by Setya Nurachmandani: 9, (b) book by Koesmanto: 9, (c) book by Abdullah

Mikrajuddin: 3.

By looking at the number of misconceptions of each Physics textbook

above, it could be concluded that the Physics textbook entitled FISIKA SMA dan

MA Kelas XI Semester I written by Abdullah Mikrajuddin was the best textbook

among the other physics textbooks.

Key words: content analysis, textbooks, fault concept, misconception

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................... ii

HALAMAN JUDUL ................................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... v

MOTTO .................................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................ viii

ABSTRACT .............................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xx

KATA PENGANTAR .............................................................................. xxi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Pendahuluan .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ....................................................... 4

D. Perumusan masalah ......................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ............................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ........................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................. 6

1. Belajar dan Pembelajaran............................................. 6

2. Miskonsepsi............... .................................................. 10

a. Konsep............... ...................................................... 10

b. Konsepsi............... ................................................... 11

c. Miskonsepsi............... .............................................. 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xiii

3. Analisis Isi.................................................................... 15

4. Buku Teks............... ..................................................... 19

5. Standar Kompetensi, kompetensi Dasar, Indikator dan

Materi Pokok Fisika SMA Kelas XI Semester 1............... 21

6. Materi Fisika SMA Kelas XI Semester 1............... ...... 24

a. Usaha dan Energi............... ...................................... 24

b. Energi Potensial dan Kekekalan energi............... .... 26

B. Penelitian yang relevan .................................................... 30

C. Kerangka Berfikir ............................................................ 33

1. Tahap Penentuan Sumber Data............... ..................... 34

2. Tahap Pengambilan Data.............. ............................... 35

a. Kajian Dokumen dan Arsip............... ...................... 35

b. Wawancara............... ............................................... 36

3. Tahap Reduksi Data............... ...................................... 38

4. Tahap Penyajian Data............... ................................... 38

5. Tahap Penarikan Kesimpulan............... ....................... 39

a. Ketekunan atau Keajegan Pengamatan.................... 41

b. Triangulasi............... ................................................ 42

c. Uraian Rinci............... .............................................. 43

d. Review Informan Kunci............... ............................ 43

e. Auditing............... .................................................... 43

1) Pra-entri............... ............................................... 44

2) Penetapan Hal-hal yang Dapat Diaudit............... 44

3) Kesepakatan Formal............... ............................ 45

4) Penentuan Keabsahan Data............... ................. 45

5) Tahap Akhir........................................................ 46

D. Pertanyaan Penelitian............... ......................................... 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................ 48

B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 48

1. Tempat Penelitian............... ......................................... 48

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xiv

2. Waktu Penelitian.............. ............................................ 48

C. Subjek dan Objek Penelitian ........................................... 48

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ...................... 49

1. Teknik Pengumpulan Data............... ............................ 49

a. Kajian Dokumen dan Arsip............... ...................... 49

b. Wawancara............... ............................................... 50

2. Instrumen Penelitian............. ....................................... 51

E. Keabsahan Data ............................................................... 51

1. Ketekunan atau Keajegan Pengamatan............... ......... 51

2. Triangulasi.............. ..................................................... 52

3. Uraian Rinci............... .................................................. 53

4. Review Informan Kunci.............. ................................. 53

5. Auditing............... ......................................................... 54

a. Pra-entri............... .................................................... 54

b. Penetapan Hal-hal yang Dapat Diaudit............... .... 55

c. Kesepakatan Formal............... ................................. 55

d. Penentuan Keabsahan Data............... ...................... 55

e. Tahap Akhir............... .............................................. 56

F. Teknik Analisis Data ....................................................... 56

1. Pengumpulan Data............... ........................................ 56

a. Kajian Dokumen dan Arsip............... ...................... 57

b. Wawancara............... ............................................... 58

2. Reduksi Data.............. .................................................. 58

3. Sajian Data............... .................................................... 58

4. Penarikan Simpulan dan Verifikasi.............. ................ 59

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data ................................................................. 61

B. Pembahasan ..................................................................... 61

1. Buku A............... .......................................................... 61

a. Kesalahan Konsep 1............... ................................. 61

b. Kesalahan Konsep 2............... ................................. 63

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xv

c. Kesalahan Konsep 3............... ................................. 66

d. Kesalahan Konsep 4............... ................................. 67

e. Kesalahan Konsep 5............... ................................. 69

f. Kesalahan Konsep 6............... .................................. 71

g. Kesalahan Konsep 7............... ................................. 73

h. Kesalahan Konsep 8............... ................................. 82

i. Kesalahan Konsep 9.............. ................................... 84

j. Analisis Tambahan............... .................................... 85

1) Kekurangan Materi atau Konsep............... ......... 85

2) Kesalahan Ketik............... .................................. 88

2. Buku B.............. ........................................................... 90

a. Kesalahan Konsep 1............... ................................. 90

b. Kesalahan Konsep 2............... ................................. 92

c. Kesalahan Konsep 3............... ................................. 94

d. Kesalahan Konsep 4............... ................................. 97

e. Kesalahan Konsep 5............... ................................. 99

f. Kesalahan Konsep 6............... .................................. 102

g. Kesalahan Konsep 7............... ................................. 103

h. Kesalahan Konsep 8............... ................................. 104

i. Kesalahan Konsep 9.............. ................................... 106

j. Analisis Tambahan............... .................................... 108

1) Kesalahan Ketik............... .................................. 108

2) Kekurangan Materi atau Konsep............... ......... 113

3. Buku C............... .......................................................... 115

a. Kesalahan Konsep 1............... ................................. 115

b. Kesalahan Konsep 2............... ................................. 118

c. Kesalahan Konsep 3............... ................................. 119

d. Analisis Tambahan............... ................................... 122

1) Kesalahan Ketik............... .................................. 122

2) Kekurangan Materi atau Konsep............... ......... 124

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xvi

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................... 126

B. Implikasi .......................................................................... 126

C. Keterbatasan Penelitian ................................................... 127

D. Saran ................................................................................ 127

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 129

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 131

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ciri-Ciri Umum Pendidikan, Belajar dan Perkembangan ................ 7

Tabel 2.2 Penyebab Miskonsepsi .................................................................... 12

Tabel 2.3 Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pokok Mata Pelajaran

Fisika Kelas XI Semester 1. ........................................................... 21

Tabel 2.4 Tabel Hasil Penelitian Konsep Alternatif Usaha, Daya, dan Energi

Siswa Sekolah Dasar Turki ............................................................ 32

Tabel 2.5 Desain Tabel Lembar Identifikasi Kesalahan Konsep .................... 39

Tabel 2.6 Peringkat Kualitas Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Ditinjau dari Kesalahan Konsepnya ................................................ 39

Tabel 2.7 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dilihat dari Segi

Konstruknya ................................................................................... 40

Tabel 2.8 Ikhtisar Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ............................... 41

Tabel 3.1 Desain Tabel Lembar Identifikasi Kesalahan Konsep .................... 51

Tabel 3.2 Sajian Data ...................................................................................... 59

Tabel 3.3 Peringkat Kualitas Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Ditinjau dari Kesalahan Konsepnya ................................................ 59

Tabel 5.1 Hasil Analisis Kesalahan Konsep ................................................... 124

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerja (usaha) yang Dilakuakan Oleh Gaya Gravitasi Ӹ紫紫紫矗 ............. 26

Gambar 2.2 Model untuk Gerak Periodik ........................................................ 27

Gambar 2.3 Desain Penelitian .......................................................................... 33

Gambar 2.4 Triangulasi Sumber ..................................................................... 42

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber ..................................................................... 53

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif ............................................................. 57

Gambar 4.1 Persamaan Umum Usaha ............................................................. 61

Gambar 4.2 Persamaan Usaha sebagai Hasil Kali Skalar ................................ 62

Gambar 4.3 Persamaan Usaha Saat Gaya Membentuk Sudut 荒 Terhadap

Perpindahan ............................................................................... 63

Gambar 4.4 Perkalian Antara Dua Nilai Besaran Vektor ................................ 63

Gambar 4.5 Perkalian Antara Besaran Skalar dan Nilai Besaran Vektor ........ 65

Gambar 4.6 Kesalahan Penggunaan Notasi Titik di Halaman 102 .................. 65

Gambar 4.7 Anak Bergerak ke Samping Sambil Membawa Barang .............. 66

Gambar 4.8 Perpindahan Partikel dari Titik A Menuju Titik B ...................... 66

Gambar 4.9 Perkalian Silang pada Halaman 106 ............................................ 67

Gambar 4.10 Perkalian Silang pada Halaman 119 .......................................... 68

Gambar 4.11 Pengertian Gaya Konservatif ..................................................... 69

Gambar 4.12 Simbol Gaya Berat di Dalam Buku A ........................................ 71

Gambar 4.13 Gambar Balok Menuruni Bidang Miring ................................... 73

Gambar 4.14 Keterangan Gambar 4.12 ........................................................... 73

Gambar 4.15 Perpindahan Sebuah Benda ke Bawah ....................................... 76

Gambar 4.16 Peristiwa Buku Jatuh .................................................................. 77

Gambar 4.17 Keterangan Matematis dari Gambar 4.12 .................................. 78

Gambar 4.18 Tiga Buah Perpindahan .............................................................. 79

Gambar 4.19 The Work Done by Constant Force ............................................ 79

Gambar 4.20 Gambar Balok Menuruni Bidang Miring yang Sesuai dengan

Konsep Para Ahli Fisika ........................................................... 82

Gambar 4.20 Contoh Penulisan Besaran Fisika dalam Buku A ...................... 83

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xix

Gambar 4.21 Perpindahan Benda ke Atas ....................................................... 84

Gambar 4.22 Benda di Atas Permukaan Bumi ................................................ 86

Gambar 4.23 Kesalahan Ketik pada Halaman 112 .......................................... 88

Gambar 4.24 Kesalahan Ketik pada Halaman 113 .......................................... 89

Gambar 4.25 Kesalahan Ketik pada Halaman 117 ......................................... 89

Gambar 4.26 Pengertian Usaha ........................................................................ 90

Gambar 4.27 Penjelasan Konsep Usaha .......................................................... 90

Gambar 4.28 Pemakaian Simbol S .................................................................. 93

Gambar 4.29 Gambar Penjelasan Hubungan Arah Gaya, Perpindahan dan

Usaha yang Dikerjakan ............................................................ 94

Gambar 4.30 Gaya pada Benda yang Searah dengan Perpindahan Benda ...... 94

Gambar 4.31 Gambar yang Sesuai dengan Konsep Para Ahli ......................... 97

Gambar 4.32 Grafik Hubungan antara Percepatan Gravitasi dan Ketinggian . 101

Gambar 4.33 Grafik Hubungan antara Energi Potensial dan Ketinggian ........ 101

Gambar 4.34 Penggunaan Tanda Titik dalam Buku B .................................... 102

Gambar 4.35 Simbol Kecepatan Rata-rata ....................................................... 103

Gambar 4.36 Kesalahan Penjelasan Energi Kinetik ........................................ 105

Gambar 4.37 Simbol Energi Potensial dan Energi Kinetik ............................. 107

Gambar 4.38 Kesalahan Ketik pada Halaman 95 ............................................ 108

Gambar 4.39 Kesalahan Ketik pada Halaman 96 ............................................ 109

Gambar 4.40 Kesalahan Ketik pada gambar di Halaman 96 ........................... 109

Gambar 4.41 Kesalahan Ketik pada Halaman 98 ............................................ 110

Gambar 4.42 Kesalaha Ketik pada Halaman 99 .............................................. 111

Gambar 4.43 Kekuranglengkapan Persamaan pada Halaman 97 .................... 112

Gambar 4.44 Pengertian Gaya Konservatif dan Gaya Non-konservatif .......... 114

Gambar 4.45 Simbol Energi Kinetik, Energi Potensial dan Energi Mekani .... 117

Gambar 4.46 Kesalahan Ketik pada Halaman 114 .......................................... 122

Gambar 4.47 Kesalahan Ketik pada Halaman 151 .......................................... 122

Gambar 4.48 Arah Percepatan yang Sejajar dengan Perpindahan pada

Halaman 145 buku C ................................................................ 123

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN ................................................ 131

A. INDIKATOR KESALAHAN KONSEP .......................... 131

B. SUBMATERI PADA MASING-MASING BUKU ........ 133

C. SUBMATERI MATERI POKOK USAHA, ENERGI

DAN DAYA PADA TIGA BUKU ............................... 136

D. LEMBAR IDENTIFIKASI KESALAHAN KONSEP .... 138

E. HASIL IDENTIFIKASI KESALAHAN KONSEP ........ 217

F. PERINGKAT BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI

SEMESTER 1 ................................................................ 218

Lampiran 2 LEMBAR HASIL WAWANCARA...................................... 219

Lampiran 3 LEMBAR VALIDASI AUDITOR........................................ 235

Lampiran 4 BIODATA NARASUMBER WAWANCARA.................... 237

Lampiran 5 BIODATA AUDITOR........................................................... 238

Lampiran 6 BUKU A................................................................................. 239

Lampiran 7 BUKU B................................................................................. 252

Lampiran 8 BUKU C................................................................................. 259

Lampiran 9 SURAT KEPUTUSAN DEKAN FKIP................................. 277

Lampiran 10 SURAT PERMOHONAN IJIN MENYUSUN SKRIPSI .... 278

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xxi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga atas kehendak-Nya penulisan Skripsi

dengan judul “ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI

SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA”, dapat

diselesaikan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan Skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya

kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu, segala bentuk bantuannya,

penulis sampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Sukarmin, S.Pd., M.Si., Ph.D. Selaku Ketua Jurusan P. MIPA Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Supurwoko, M.Si. Selaku Ketua Program Fisika Jurusan P. MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

4. Ibu Dra. Rini Budiharti, M.Pd. dan bapak Drs. Surantoro, M.Si. Selaku

Koordinator Skripsi Program Fisika Jurusan P. MIPA Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Drs. Surantoro, M.Si. dan bapak Drs. Edy Wiyono, M.Pd. Selaku

Pembimbing I dan II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan

Skripsi ini.

6. Bapak, Ibu dan Adik yang telah memberikan do’a restu dan dorongan

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

7. Sahabat-sahabatku Fisika 2007 untuk segala dukungan, persahabatan, dan

bantuannya.

8. Teman-teman kost An-Nur Putra yang selalu memberi warna tersendiri untuk

segala dukungan dan kekeluargaannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

xxii

9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

diharapkan demi kesempurnaan Skripsi ini. Namun demikian, penulis berharap

semoga Skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Fisika adalah salah satu bidang ilmu dalam ilmu alam yang mempelajari

gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Fisika

sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya

(Biologi, Kimia, Geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu

yang mematuhi hukum Fisika. Misalnya, Kimia adalah ilmu tentang molekul dan

zat Kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat Kimia ditentukan oleh sifat molekul

yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu Fisika seperti mekanika

kuantum, termodinamika dan elektromagnetika. Banyak sekali konsep mengenai

gejala benda mati yang dipelajari dalam Fisika.

Dalam pembelajaran Fisika, proses mengajar menyangkut pemberian

(transfer) konsep, ketrampilan serta nilai-nilai dari guru kepada anak didik. Dalam

mengajar, “yang paling diutamakan dalam pengajaran sehari-hari adalah konsep”

(Vanden Berg et al, 1991: 8). “Konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu

yang mempermudah komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan

manusia berpikir” (Vanden Berg et al, 1991: 8).

Dalam Pembelajaran Fisika, guru menemui berapa permasalahan dalam

mengajar, salah satunya adalah miskonsepsi Fisika. “Miskonsepsi Fisika adalah

sebuah istilah untuk menyebutkan konsepi siswa yang tidak sesuai dengan

konsepsi para Fisikawan” (Vanden Berg et al, 1991: 10). “Konsepsi adalah

tafsiran perorangan dari suatu konsep ilmu (Vanden Berg et al, 1991: 10).

Miskonsepsi Fisika sampai saat ini masih banyak dialami oleh banyak

orang, termasuk di dalamnya para siswa. Menurut paradigma konstruktivis dalam

pikiran setiap orang terdapat skema Piaget. Berdasarkan skema ini setiap orang

membangun gambaran mental tentang gejala yang baru saja dialaminya, sehingga

pengalaman tersebut dapat ia pahami. Jika tafsiran konsep (konsepsi) tersebut

berbeda dengan konsepsi para ahli di bidang keilmuan yang sesuai dengan konsep

tersebut, maka ia telah mengalami miskonsepsi dalam konsep tersebut. Suatu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

2

miskonsepsi disebut prakonsepsi. Jika seseorang belum mengalami pembelajaran

formal dan membangun konsep yang ada dalam pikirannya semata-mata

didasarkan pada pengalaman-pengalamannya di lingkunannya sehari-hari.

Keterampilan siswa dalam mengubah-ubah bentuk matematis rumus-

rumus yang menyatakan hukum-hukum Fisika serta kelihaian mereka dalam

menggunakannya dalam menyelesaikan soal-soal kuantitatif dapat

menyembunyikan miskonsepsi yang ada dalam diri mereka tentang hukum-hukum

tersebut. Mereka belum tentu dapat menjelaskan hukum-hukum tersebut secara

kualitatif, misalnya seperti besaran mana yang merupakan sebab dan besaran

mana yang merupakan akibat.

Apa saja penyebab timbulnya miskonsepsi pada diri siswa? Suparno

(2005: 29) menerangkan bahwa: “secara garis besar, penyebab miskonsepsi dapat

diringkas dalam lima kelompok, yaitu: siswa, guru, buku teks dan metode

mengajar”.

Salah satu komponen yang penting dari perangkat kurikulum pendidikan

di sekolah adalah buku pelajaran, yang sering disebut sebagai buku teks.

Ketersediaan buku teks yang bermutu dan memadai merupakan instrumen untuk

menghasilkan pendidikan yang bermutu. Pentingnya buku teks sebagai sarana

belajar tercermin dalam semboyan-semboyan yang sering didengar ketika berada

di bangku Sekolah Dasar: buku adalah guru yang tak pernah jemu dan buku

adalah jendela informasi dunia. Bahkan UNESCO mencanangkan semboyan book

for all (buku untuk semua).

Penelitian Supriadi terhadap 867 SD dan MI di Indonesia mencatat

bahwa “tingkat kepemilikan siswa akan buku pelajaran di SD berkolaborasi

positif dan signifikan dengan hasil belajarnya sebagaimana diukur dengan Nilai

Ebtanas Murni. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar akses siswa

terhadap buku pelajaran akan meningkatkan hasil belajar siswa” (Abdulkarim,

2007: 119).

Proses pembelajaran di sekolah cenderung banyak melibatkan buku teks.

Di dalam kelas buku teks bukan hanya digunakan sebagai bahan rujukan pokok

bagi siswa dalam belajar, melainkan juga menjadi acuan utama bagi para guru

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

3

dalam proses pembelajaran. Dengan semakin besarnya peranan buku teks dalam

pembelajaran, maka kebutuhan akan buku teks yang bermutu pun semakin besar.

Kecenderungan tersebut berdampak positif maupun negatif terhadap proses,

produk dan mutu pendidikan pada umumnya. Ketergantungan terhadap buku teks

yang semakin besar memacu para penulis dan penerbit dalam memasarkan buku

teks ke sekolah-sekolah. Belum lagi Kementrian Pendidikan yang telah

menyebarkan buku teks elektronik dalam bentuk hardfile maupun softfile yang

dapat diunduh secara gratis pada situs www.diknas.info.

Dengan semakin banyaknya buku teks yang beredar, maka seleksi buku

menjadi hal yang sangat penting. Pemakaian buku teks tanpa seleksi yang

memadai dapat merugikan siswa sendiri. Dengan banyaknya buku teks yang

beredar, peranan guru dan siswa dalam memilih dan memutuskan buku teks mana

yang dipakai dalam pembelajaran sangat dibutuhkan.

Salah satu kriteria baiknya mutu suatu buku teks adalah kejelasan

konsep. Konsep yang dihadirkan pada buku teks tidak hanya harus benar dalam

sudut pandang para ahli ilmu yang bersangkutan namun juga perlu dijelaskan

secara terang dan seksama. Penjelasan yang kurang lengkap dapat menimbulkan

miskonsepsi pada siswa. Peran guru sangat penting dalam menjelaskan konsep-

konsep ilmu pengetahuan pada proses pembelajaran di kelas. Guru tidak hanya

berperan menjelaskan kesalahan konsep yang ada di dalam suatu buku ajar,

namun juga berperan dalam menjelaskan hal-hal yang kurang lengkap dan tepat

dalam suatu buku ajar. Peranan ini menjadi tidak berharga ketiga guru masih

belum selamat dari miskonsepsi. Buku teks yang bermutu, secara khusus benar

dan jelas konsepnya sangat diperlukan dalam pembelajaran di kelas. Oleh karena

itu, penelitian tentang kebenaran dan kejelasan konsep dalam suatu buku teks

menjadi sangat penting.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis hendak melakukan penelitian

untuk menganalisis kesalahan konsep Fisika yang ada pada buku ajar Fisika,

dengan judul penelitian “ANALISIS BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XI

SEMESTER I PADA TINJAUAN KESALAHAN KONSEPNYA”.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

4

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam

pembelajaran Fisika, yaitu:

1. Adanya konsepsi Fisika siswa yang tidak sesuai dengan konsepsi para

Fisikawan (miskonsepsi Fisika).

2. Salah satu penyebab terjadinya miskonsepsi siswa berasal dari buku pelajaran

atau buku teks.

3. Perlu adanya peninjauan kembali buku teks agar tidak menimbulkan

miskonsepsi pada siswa.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang disebutkan di atas sangat luas, maka dalam penelitian

ini dibatasi permasalahannya agar penelitian dapat lebih jelas dan terarah, yaitu:

1. Buku teks yang dianalisis adalah buku teks Fisika SMA kelas XI semester I.

2. Buku teks yang dianalisis adalah sebagai berikut:

a. Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

b. Koesmanto. 2006. KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta:

Mefi Caraka.

c. Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I.

Jakarta: esis.

3. Materi pokok yang dianalisis adalah Energi, Usaha, dan Daya.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Berapakah jumlah kesalahan konsep pada materi pokok Energi, Usaha dan

Daya dalam buku teks Fisika di bawah ini:

a. Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

5

b. Koesmanto. 2006. KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta:

Mefi Caraka.

c. Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I.

Jakarta: esis.

2. Dilihat dari kesalahan konsep yang terdapat pada materi pokok Energi, Usaha

dan Daya dalam ketiga buku di atas, buku manakah yang paling baik

kualitasnya?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui letak kesalahan konsep pada materi pokok Energi, Usaha dan

Daya dalam buku teks Fisika di bawah ini:

a. Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

b. Koesmanto. 2006. KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta:

Mefi Caraka.

c. Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I.

Jakarta: esis.

2. Mengetahui dari ketiga buku di atas, buku manakah yang paling baik

digunakan oleh siswa dan guru jika dilihat dari kebenaran konsepnya dalam

materi pokok Usaha, Energi dan Daya.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat Vanden Berguna untuk:

1. Memberikan informasi kepada guru-guru SMA dan siswa SMA Kelas XI

tentang adanya kesalahan konsep pada materi pokok Energi, Usaha dan Daya

dalam buku teks Fisika di bawah ini:

a. Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

b. Koesmanto. 2006. KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta:

Mefi Caraka.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

6

c. Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I.

Jakarta: esis.

2. Memberikan wawasan tentang konsep yang sesuai dengan para Fisikawan

mengenai materi pokok Energi, Usaha, dan Daya dalam ketiga buku teks

Fisika di atas.

3. Menjadi acuan dalam pemilihan buku teks Fisika yang digunakan untuk

proses pembelajaran.

4. Menjadi referensi bagi ketiga penulis buku teks Fisika di atas dalam membuat

buku teks Fisika selanjutnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan kegiatan yang penting bagi setiap manusia. Dari

proses belajar inilah pengetahuan seseorang dibagikan kepada orang lain.

Secara khusus kegiatan belajar dilakukan oleh siswa untuk mencapai standar

kompetensi yang direncanakan oleh pengajar.

Dimyati dan Mudjiono (2009: 7) berpendapat bahwa “Belajar

merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks. Sebagai tindakan, maka

belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau

tidak terjadinya proses belajar”. Bertitik tolak kepada pandangan tentang

belajar dari beberapa ahli pendidikan seperti: B. F. Skinner, Robert M. Gagne,

Jean Piaget, Carl R. Roger dan Benjamin Bloom, Sagala (2003: 37)

menjelaskan bahwa,

Meskipun di antara mereka para ahli tersebut ada perbedaan mengenai pengertian belajar, namun baik secara eksplisit maupun implisit di antara mereka terdapat kesamaan maknanya, yaitu definisi manapun konsep belajar itu selalu menunjukkan kepada “suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu”. Hal-hal pokok dalam pengertian belajar adalah belajar itu membawa perubahan tingkah laku karena pengalaman dan latihan, perubahan itu pada pokoknya didapatkannya kecakapan baru, dan perubahan itu terjadi karena usaha yang disengaja.

Walaupun proses belajar hanya dilakukan oleh siswa sendiri, tindakan ini

tampak sebagai perilaku belajar yang terlihat dari luar. Ciri-ciri umum

pendidikan, belajar dan perkembangan dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut

ini:

Tabel 2.1 Ciri-Ciri Umum Pendidikan, Belajar dan Perkembangan

Unsur-unsur Pendidikan Belajar Perkembangan

1. Pelaku

Guru sebagai palaku

mendidik dan siswa yang

Siswa yang bertindak

belajar atau

Siswa yang

mengalami

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

8

2. Tujuan

3. Proses

4. Tempat

5. Lama waktu

6. Syarat

terjadi

7. Ukuran

keberhasilan

8. Manfaat

9. Hasil

terdidik

Membantu siswa untuk

menjadi pribadi mandiri

yang utuh

Proses interaksi sebagai

faktor eksternal belajar

Lembaga pendidikan

sekolah dan luar sekolah

Sepanjang hayat dan

sesuai jenjang lembaga

Guru memiliki

kewibawaan pendidikan

Terbentuk pribadi

terpelajar

Bagi masyarakat

mencerdaskan kehidupan

bangsa

Pribadi sebagai

pembangun yang

produktif dan kreatif

pembelajar

Memperoleh hasil

belajar dan

pengalaman hidup

Internal pada diri

pembelajar

Sembarang tempat

Sepanjang hayat

Motivasi belajar kuat

Dapat memecahkan

masalah

Bagi pembelajar

mempertinggi

martabat pribadi

Hasil belajar sebagai

dampak pengajaran

dan pengiring

perubahan

Memperoleh

perubahan mental

Internal pada diri

pembelajar

Sembarang tempat

Sepanjang hayat

Kemanapun

mengubah diri

Terjadinya

perubahan positif

Bagi pembelajar

memperbaiki

kemajuan mental

Kemajuan ranah

kognitif, afektif,

dan psikomotorik

(Adaptasi dari Monks, Knoers, Siti Rahayu, 1989; Biggs & Tefler, 1987; Winket, 1991. Dikutip oleh Dimyati & Mudjiyono, 2009: 8)

Dimyati dan Mudjiono (2009: 26-30) mengutip jenjang-jenjang

kemampuan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor dari beberapa ahli

pendidikan dapat dirangkum sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

9

a. Ranah Kognitif

Kognitif yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan,

penalaran atau pikiran. Ranah kognitif (Bloom, dkk) terdiri atas enam jenis

perilaku sebagai berikut:

1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah

dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan

dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip atau metode.

2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna

tentang hal yang dipelajari.

3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah

untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan dalam

bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan

baik.

5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang

beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

b. Ranah Afektif

Afektif yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi

dan reaksi-reaksi yang berbeda dengan penalaran. Ranah afektif

(Krathwohl & Bloom, dkk) terdiri dari lima perilaku-perilaku sebagai

berikut:

1) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan

kesediaan memperhatikan hal tersebut.

2) Partisipasi yang mencaku kerelaan, kesediaan memperhatikan dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan.

3) Penilaian dan penetuan sikap, yang mencakup menerima suatu nilai,

menghargai, mengakui dan menetukan sikap.

4) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu sistem

nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

10

5) Pembentukan pola hidup, yang mencakup kemampuan menghayati

nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi.

c. Ranah Psikomotorik

Psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan ketrampilan

jasmani. Ranah psikomotor (Simpson) terdiri dari tujuh jenis perilaku

sebagai berikut:

1) Persepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan

(mendeskriminasikan) hal-hal secara khas dan menyadari adanya

perbedaan yang khas tersebut.

2) Kesiapan, yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam

keadaan di mana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan.

Kemampuan ini mencakup jasmani dan rohani.

3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan

sesuai contoh atau gerakan peniruan.

4) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-

gerakan tanpa contoh.

5) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan

atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien

dan tepat.

6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan

perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerik dengan persyaratan

khusus yang berlaku.

7) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerik yang

baru atas dasar prakarsa sendiri.

2. Miskonsepsi

a. Konsep

Menurut Ausubel dalam Vanden Berg et al (1991: 8):

Konsep adalah benda-benda, kejadian-kejadian, situasi-situasi, atau ciri-ciri yang memiliki ciri-ciri khas dan yang terwakili dalam setiap budaya oleh suatu tanda atau simbol (objects, events, situations,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

11

or properties that possess common critical attributcs and are designated in any given culture by some accepted sign or symbol).

Dengan demikian ”konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri

sesuatu yang mempermudah komunikasi antara manusia dan yang

memungkinkan manusia berpikir” (Vanden Berg et al, 1991: 8).

b. Konsepsi

Vanden Berg et al (1991: 10) menyatakan bahwa ”Konsepsi

adalah tafsiran perorangan dari suatu konsep ilmu”. Misal inti konsep dari

benda yang jatuh dari ketinggian tertentu dengan mengabaikan gaya gesek

udara adalah tidak tergantung pada massa benda tetapi pada ketinggian dan

besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut. Akan tetapi banyak siswa

yang memiliki konsepsi berbeda, mereka cenderung menganggap benda

yang lebih berat akan jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang ringan.

c. Miskonsepsi

Vanden Berg et al (1991) mendefinisikan: “miskonsepsi sebagai

pertentangan atau ketidak cocokan konsep yang dipahami seseorang

dengan konsep yang dipakai oleh para pakar ilmu yang bersangkutan”.

Pendapat Fowler yang dikutip oleh Suparno(2005: 5): “Miskonsepsi

sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaan konsep

yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan konsep-

konsep yang berbeda, dan hubungan hierarkis konsep-konsep yang tidak

benar”. Sementara Suparno(2005: 4): “Miskonsepsi atau salah konsep

menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah

atau pengertian yang diterima para pakar dalam bidang itu”.

Secara khusus Vanden Berg et al (1991: 10) mendefinisikan

miskonsepsi Fisika sebagai istilah yang digunakan “ketika konsepsi siswa

bertentangan dengan konsepsi para Fisikawan”.

Disamping istilah miskonsepsi (misconception), ada peneliti yang

menggunakan pandangan alternatif (alternative frameworks), konsepsi

alternatif (alternative conceptions) atau teori anak-anak (children

theories). Ketiga istilah ini digunakan untuk menhindari label salah dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

12

untuk menunjukkan bahwa miskonsepsi siswa seringkali merupakan

bagian dari suatu teori siswa yang dengan sendirinya cukup logis dan

lumayan konsisten (Vanden Berg et al, 1991).

Secara umum Suparno(2005: 53) menyatakan faktor penyebab

miskonsepsi Fisika bisa dibagi menjadi lima sebab utama, yaitu berasal

dari siswa, pengajar, buku teks, konteks, dan cara mengajar. Adapun

penjelasan rincinya adalah seperti yang disajikan pada Tabel 2.2 di bawah

ini:

Tabel 2.2 Penyebab Miskonsepsi

Sebab

Utama Sebab Khusus

Siswa · Prakonsepsi

· Pemikiran asosiatif

· Pemikiran humanistik

· Reasoning yang tidak lengkap

· Intuisi yang salah

· Tahap perkembangan kognitif siswa

· Kemampuan siswa

· Minat belajar siswa

Pengajar · Tidak menguasai bahan

· Bukan lulusan dari bidang ilmu Fisika

· Tidak membiarkan siswa mengungkapkan gagasan/ide

· Relasi guru-siswa tidak baik

Buku

Teks

· Penjelasan keliru

· Salah tulis terutama dalam rumus

· Tingkat penulisan buku terlalu tinggi bagi siswa

· Tidak tahu membaca buku teks

· Buku fiksi dan kartun sains sering salah konsep

Karena alasan menariknya yang perlu

Konteks · Pengalaman siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

13

· Bahasa sehari-hari berbeda

· Teman diskusi yang salah

· Keyakinan dan agama

· Penjelasan orang tua/orang lain yang keliru

· Konteks hidup siswa (tv, radio, film yang keliru)

· Perasaan senang tidak senang

· Bebas atau tertekan

Cara

mengajar

· Hanya berisi ceramah dan menulis

· Langsung ke dalam bentuk matematika

· Tidak mengungkapkan miskonsepsi siswa

· Tidak mengoreksi PR yang salah

· Model analogi yang diapakai kurang tepat

· Model Praktikum

· Model diskusi

· Model demonstrasi sempit

· Non-multiple Intelegences

(Paul Suparno, 2005: 53)

Vanden Berg et al (1991: 5) berpendapat dalam hal pengoreksian

miskonsepsi pada siswa: “ternyata miskonsepsi awet dan sulit dirubah”.

Vanden Berg et al (1991: 6) memberikan langkah-langkah mengatasi

miskonsepsi berikut ini:

1) Langkah pertama adalah mendeteksi prakonsepsi siswa. Apa yang

sudah ada dalam kepala siswa sebelum kita mengajar? Prakonsepsi

apakah yang sudah terbentuk dalam kepala siswa oleh pengalaman

dengan peristiwa-peristiwa yang akan dipelajari? Apa kekurangan

prakonsepsi tersebut? Prakonsepsi dapat diketahui dari literatur, dari

test diagnostis, dari pengamatan kegiatan siswa langsung, dan dari

pengalaman guru. Literatur dan test diagnosis dapat sangat membantu.

Begitu pula membaca test esai siswa dengan cara kritis dan santai.

Waktu mengoreksi test guru biasanya bekerja terlalu cepat untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

14

menyadari penyebab kesalahan siswa. Tetapi sesudah mengoreksi

guru dapat mempelajari kembali secara santai beberapa jawaban yang

salah. Barangkali guru dapat menemukan penyebab kesalahan siswa.

2) Langkah yang kedua adalah merancang pengalaman belajar yang

bertolak dari prakonsepsi tersebut dan kemudaian menghaluskan

bagian yang sudah baik dan mengoreksi bagiam konsep yang salah.

Prinsip utama dalam koreksi miskonsepi adalah bahwa siswa diberi

pengalaman belajar yang menunjukkan pertentangan konsep mereka

dengan peristiwa alam. Dengan demikian diharapkan bahwa

pertentangan pengalaman baru dengan konsep yang lama akan

menyebabkan koreksi konsepsi. (cognitive dissonance theory,

Festinger). Atau dengan memakai istilah Piaget dapat dikatakan

bahwa pertentangan pengalaman baru dengan konsep yang salah akan

menyebabkan akomodasi, yaitu penyesuaian struktur kognitif (otak)

yang menghasilkan konsep baru yang lebih tepat. Akan tetapi, belum

tentu pengalaman yang tidak cocok dengan prakonsepsi akan berhasil.

Contoh gerak jatuh tersebut di mana pengalaman siswa dengan gerak

jatuh toh tidak cukup untuk menghasilkan konsep yang benar

membuktikan bahwa prakonsep dapat bertahan walaupun pengalaman

sebenarnya bertentangan dengannya. Penelitian oleh Rowell dan

Dawson (1983) di Australia juga memperlihatkan daya kenyal

miskonsepsi.

3) Langkah yang ketiga adalah latihan pertanyaan dan soal untuk melatih

konsep baru dan menghaluskannya. Pertanyaan dan soal yang dipakai

harus dipilih sedemikian rupa sehingga perbedaan antara konsepsi

yang benar dan konsepsi yang salah akan muncul dengan jelas. Cara

mengajar yang tidak membantu adalah kalau guru hanya membahas

soal tanpa memperhatikan konsep atau hanya menulis banyak rumus

pada papan tulis, atau hanya berceramah tanpa interaksi dengan

murid.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

15

3. Analisis Isi

Analisis isi didefinisikan oleh Krippendorff (1991: 15) sebagai “suatu

teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru

(replicabel) dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya”. Berelson

(1952, dalam Guba dan Lincoln, 1981: 240, dalam Moleong, 2011: 220)

mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan

mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan kuantitatif tentang manifestasi

komunikasi. Weber (1985:9, dalam Moleong, 2011: 220) menyatakan bahwa

kajian isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat

prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau

dokumen. Holsti (1969, dalam Guba dan Lincoln, 1981: 240, dalam Moleong,

2011: 220) memberikan definisi yang menyatakan bahwa kajian isi adalah

teknik apa pun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha

menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan sistematis.

Krippendorf (1991: 15) menerangkan bahwa “analisis isi bertujuan

memberikan pengetahuan, membuka wawasan baru, menyajikan “fakta” dan

panduan praktis pelaksanaanya”.

Menurut Jenis (1965) (Krippendorf, 1991: 35-36), Analisis isi dibagi

menjadi 3 jenis, yaitu:

a. Analisis isi pragmatis

Prosedur yang mengklasifikasikan tanda menurut sebab atau akibatnya

yang mungkin. Misalnya, penghitungan berapa kali suatu kata diucapkan,

yang dapat mengakibatkan munculnya sikap suka terhadap Jerman pada

audiens tertentu.

b. Analisis isi semantik

Prosedur yang mengklasifikasikan tanda menurut maknanya. Misalnya,

penghitungan berapa kali Negara Jerman dijadikan referensi, tidak jadi

masalah kata apa yang digunakan untuk menunjukkan referensi itu.

1) Analisis penunjukkan (designation)

Menggambarkan seberapa sering objek tertentu dirujuk. Analisis ini

disebut juga dengan analisis pokok bahasan (subject matter).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

16

2) Analisis pensifatan (attributions)

Menggambarkan frekuensi seberapa sering karakterisasi tertentu

dirujuk.

3) Analisis pernyataan (assertions)

Menggambarkan frekuensi seberapa sering objek tertentu

dikarakterisasikan secara khusus. Analisis ini disebut juga analisis

tematik.

c. Analisis sarana tanda (sign-vehicle)

Prosedur yang mengklasifikasikan isi menurut sifat psiko-fisik dari tanda.

Misalnya, penghitungan berapa kali kata “Negara Jerman” muncul.

Berelson (Krippendorf, 1991: 36-37) menyebut 17 kegunaan analisis

isi sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan kecenderungan-kecenderungan dalam isi komunikasi.

b. Melacak perkembangan ilmu pengetahuan.

c. Menyingkap perbedaan-perbedaan internasional dalam isi komunikasi.

d. Memperhitungkan isi komunikasi dalam hubungannya dengan sasaran-

sassarannya.

e. Mengkonstruksikan dan menerapkan standard-standard komunikasi.

f. Membantu pelaksanaan teknis penelitian (mengkode pernyataan terbuka

dalam wawancara survei).

g. Menyingkapkan teknik-teknik propaganda.

h. Mengukur “kehandalan” bahan-bahan komunikasi.

i. Menemukan gambaran-gambaran stylistik.

j. Mengidentifikasi niat-niat (intentions) dan karakteristik lain komunikator.

k. Menggambarkan keadaan psikologis seseorang atau kelompok.

l. Mendeteksi eksistensi propaganda (terutama untuk tujuan yang legal).

m. Melindungi intelejensi politik dan militer.

n. Mereplikasikan berbagai sikap, kepentingan dan nilai (“pola-pola

kultural”) berbagai kelompok masyarakat.

o. Mengungkapkan fokus perhatian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

17

p. Mendeskripsikan respons yang berbentuk sikap dan perilaku terhadap

komunikasi.

Guba dan Lincoln (1981: 247, dalam Moleong, 2011: 220)

menguraikan prinsip dasar kajian isi seperti yang dikemukakan berikut ini:

a. Proses mengikuti aturan

Setiap langkah dilakukan atas dasar aturan dan prosedur yang disusun

secara eksplisit. Aturan itu harus berasal dari kriteria yang ditentukan dan

prosedur yang ditetapkan. Analisis berikutnya yang akan mengadakan

pengkajian harus menggunakan aturan yang sama, prosedur yang sama dan

kriteria yang sama sehingga dapat menarik kesimpulan yang sama pula.

b. Kajian isi adalah proses sistematis

Hal ini berarti dalam rangka pembentukan kategori sehingga memasukkan

dan mengeluarkan kategori dilakukan atas dasar aturan yang taat asas.

Jadi, apabila aturan telah ditetapkan, hal itu harus diterapkan dengan

prosedut yang sama, terlepas dari apakah menurut analisis atau tidak.

c. Kajian isi merupakan proses yang diarahkan untuk menggeneralisasi

Pada masa yang akan datang, penemuan hendaknya memerankan sesuatu

yang relevan dan teoritis. Atau dalam pengertian penelitian ilmiah,

penemuan itu harus mendorong pengembangan pandangan yang berkaitan

dengan konteks dan dilakukan atas dasar contoh selain dari contoh yang

telah dilakukan atas dasar dokumen yang ada.

d. Kajian isi mempersoalkan isi yang termanifestasikan

Jadi, jika peneliti akan menarik kesimpulan harus berdasarkan isi suatu

dokumen yang termanifestasikan.

e. Kajian isi menekankan analisis secara kuantitatif, namun hal itu dapat pula

dilakukan bersama analisis kualitatif.

Krippendorf (1991: 65-68) menyatakan bahwa secara holistik desain

analisis isi dapat dibagi menjadi tiga tipe desain, yaitu:

a. Desain untuk mengestimasikan

Desain ini sesuai dengan definisi analisis isi dan digunakan ketika analisis

isi dipakai sebagai metode tunggal. Desain peneilitian ini berhubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

18

dengan realitas, khususnya cara temuan empirisnya diinterpretasikan

sebagai sesuatu yang indikatif bagi konteks. Contoh estimasi parameter

tunggal bisa berupa inferensi tentang tingkat kecemasan seorang pasian

psikiatris selama wawancara, penilaian terhadap sikap, ideologi yang

dianut seorang pembicara, atau estimasi kadar perhatian masyarakat

kepada masalah-maslaah sosial. Hal yang mendasar dalam desain ini

adalah bahwa analis isi memanfaatkan semua pengetahuan yang ia miliki

tentang sistem gejala yang menjadi perhatiannya dalam

menginterpretasikan serangkaian data yang tidak terstruktur atau bersifat

simbolik.

b. Desain untuk menguji substitutabilitas

Dalam desain ini dua atau lebih metode diterapkan terhadap data yang

sama dengan tujuan menguji apakah kedua metode tersebut membawa

hasil yang dapat diperbandingkan dan apabila lebih dari dua metode yang

digunakan, metode manakah lebih baik.

c. Desain untuk menguji hipotesis

Desain ini membandingkan hasil sebuah analisis isi dengan data yang

diperoleh secara independen dan gejala yang tidak diinferensikan dengan

menggunakan analisis isi. Seringkali analisis isi menjadi bagian dari usaha

penelitian yang lebih luas.

Krippendorf (1991: 69) menjelaskan komponen-komponen dalam

proses analisis isi adalah sebagai berikut:

a. Pembentukan data

Sebuah datum merupakan sebuah unit ibformasi yang direkam media yang

tahan lama, dapat dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dengan

teknik-teknik eksplisit, dan relevan dengan masalah tertentu. Data dalam

anasis isi biasanya berasal dari bentuk simbolik yang rumit dalam sebuah

bahasa asli, seperti: kartun, catatan pribadi, karya sastra, teater, drama

televisi, iklan, film, pidato politik, dokumen historis, interaksi kelompok

kecil, atau wawancara.

b. Reduksi data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

19

Reduksi data dapat terjadi di bagian manapu dalam desain penelitian,

namun pada prinsipnya ia hasu disesuaikan dengan upaya komputasional

yang mudah, dengan menyesuaikan bendtuk data yang ada menjadi bentuk

yang diperlukan teknik analitis.

c. Penarikan inferensi

Penarikan inferensi memerlukan semua pengetahuan yang mungkin

dimiliki analis isi tentang cara data dikaitkan dengan konteksnya dan

pengetahuan ini akan diperkuat dengan keberhasilan inferensial.

d. Analisis

Analisis bersifat menjelaskan atau deskriptif terhadap analisis isi.

4. Buku Teks

Menurut Tarigan (1986: 13, dalam Abdulkarim, 2007: 121),

buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu merupakan buku standar yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional yang diperlengkapi dengan sarana dan mudah dipahami oleh para pemakainya, di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi dalam menunjang sesuatu program pembelajaran.

Penggunaan istilah buku teks dapat dianggap padanan kata dari istilah

textbook dalam bahasa inggris. Rusyana (1982: 211, dalam Abdulkarim, 2007:

122) mengistilahkan buku teks dengan buku ajar, yaitu “buku yang merupakan

pegangan pembelajaran yang digunakan di sekolah untuk menyajikan

pengalaman tak langsung dalam suatu jumlah yang banyak dan untuk

menunjang program pengajaran”.

Buku teks yang berkualitas baik perlu memenuhi beberapa kriteria.

Menurut Greene dan Petty (Tarigan, 1986: 22, dalam Abdulkarim, 2007: 122-

123), kriteria-kriteria tersebut adalah sebagai berikut:

a. Sudut pandang (point of view)

Buku teks harus mempunyai landasan, prinsip, dan sudut pandang tertentu

yang menjiwai dan melandasi buku teks secara keseluruhan. Sudut

pandang itu berupa teori dan ilmu jiwa, bahasa dan sebagainya.

b. Kejelasan konsep

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

20

Konsep-konsep yang digunakan dalam suatu buku teks harus jelas dan

tandas. Keremang-remangan perlu dihindari agar siswa mendapat

kejelasan atas berbagai uraian yang dikemukakannya.

c. Relevan dengan kurikulum

Buku teks harus relevan dengan kurikulum yang berlaku. Hal ini sesuai

dengan fungsinya sebagai media pengajaran di sekolah yang harus

mengikuti berbagai ketentuan kelembangaan, termasuk di dalamnya

kurikulum.

d. Menarik minat

Buku teks ditulis untuk siswa. Oleh karena itu, penulis buku teks harus

mempertimbangkan minat siswa pemakai buku teks tersebut. Semakin

sesuai dengan minat siswa, semakin tinggi daya penarik buku teks itu.

e. Menumbuhkan motivasi

Buku teks yang baik adalah buku teks yang dapat membuat siswa merasa

ingin dan senang untuk mengerjakan tugas atau latihan-latihan yang ada

dalam buku tersebut.

f. Menstimulasi aktivitas siswa

Buku teks yang baik ialah buku teks yang merangsang, menantang, dan

menggairahkan aktivitas siswa. Hal ini sesuai dengan konsep CBSA atau

klasifikasi nilai.

g. Ilustratif

Buku teks harus disertai dengan ilustrasi yang mengena dan menarik.

Ilustrasi yang cocok pastilah memberikan daya tarik tersendiri serta

memperjelas hal yang dibicarakan.

h. Harus dapat dimengerti

Buku teks harus dimengerti oleh pemakainya. Aspek pemahaman harus

didahulukan. Faktor utama yang berperan di sin I adalah bahasa. Bahasa

buku haruslah sesuai dengan bahasa siswa. Kalimat-kalimatnya efektif dan

terhindar dari makna ganda.

i. Menujang mata pelajaran lain

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

21

Dengan mempelajari buku teks suatu mata pelajaran dapat menambah

pengetahuan bagi mata pelajaran lainnya.

j. Menghargai perbedaan individu

Buku teks yang baik tidak membesar-besarkan perbedaan individu tertentu

dalam kemampuan, bakat, ekonomi, dan sosial budaya tidak

dipermasalahkan.

k. Memantapkan nilai-nilai

Buku teks yang baik berusaha memantapkan nilai-nilai yang berlaku

dalam masyarakat, melestarikan nilai-nilai perjuangan, dan semangat UUD

1945, nilai luhur Pancasila, sehingga siswa akan berusaha

melestarikannya.

5. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi

Pokok Fisika SMA Kelas XI Semester I

Berdasarkan standar kompetensi Fisika SMA dan MA yang diterbitkan

oleh Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen

Pendidikan Nasional tahun 2003, standar kompetensi Fisika yang diberikan

kepada siswa SMA kelas XI semester 1 adalah mendeskripsikan gejala alam

dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

Standar kompetensi : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika

klasik sistem diskret (partikel).

Tabel 2.3 Kompetensi Dasar, Indikator dan Materi Pokok Mata Pelajaran Fisika Kelas XI Semester 1.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

3.4 Mendeskripsikan

karakteristik gerak

melalui analsis vektor

· Menentukan hubungan x – t,

v – t, dan a – t melalui grafik

· Menganalisis gerak tanpa

percepatan dan gerak dengan

percepatan tetap

Kinematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

22

· Menentukan persamaan

fungsi sudut, kecepatan sudut

dan percepatan sudut pada

gerak melingkar

3.5 Menginterpretasikan

hikum-hukum

Newton dan

penerapannya pada

gerak benda

· Membedakan antara koefisien

gesekan statis dan gesekan

kinetis

· Menganalisis gerak benda

pada bidang miring di bawah

pengaruh gaya gesekan

· Menyatakan hukum Newton

tentang gravitasi, sebagai

gaya medan yang

berhubungan dengan gaya

antara dua benda bermassa

dan penerapannya

· Menyatakan hukum-hukum

newton tentang gerak dan

gravitasi pada gerak planet

· Menentukan kaitan konsep

gaya pegas dengan sifat

elastisitas bahan

· Menganalisis gerak di bawah

pengaruh gaya pegas

Dinamika

3.6 Membedakan konsep

energi, usaha, dan

daya serta mampu

mencari hubungan

antara usaha dan

perubahan energi

· Memformulasikan hubungan

antara gaya, energi, usaha,

dan daya ke dalam bentuk

persamaan

· Menunjukkan hubungan

antara usaha dengan

Usaha dan

Energi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

23

kinetik perubahan energi kinetik

· Memformulasikan konsep

daya ke dalam bentuk

persamaan dan hubungannya

dengan usaha dan energi

3.7 Menerapkan hukum

kekekalan energi

mekanik dalam

kehidupan sehari-hari

· Merumuskan hubungan

antara medan konservatif

dengan energi potensial dan

hukum kekekalan energi

mekanik

· Merumuskan hukum

kekekalan energi mekanik

pada medan gaya konservatif

· Menerapkan hukum

kekekalan energi mekanik

dalam kehidupan sehari-hari

3.8 Menemukan

hubungan antara

konsep impuls dan

momentum,

berdasarkan pada

hukum Newton

tentang gerak, dan

hukum kekekalan

momentum linier

untuk menyelesaikan

masalah pada

tumbukan

· Memformulasikan konsep

impuls dan momentum serta

keterkaitan antara keduanya

· Merumuskan hukum

kekekalan momentum untuk

sistem tanpa gaya luar

· Menerapkan prinsip

kekekalan momentum untuk

menyelesaikan masalah yang

menyangkut interaksi melalui

gaya-gaya internal

· Mengintegrasikan hukum

kekekalan energi dan

Momentum

Linier dan

Impuls

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

24

kekekalan momentum untuk

berbagai peristiwa tumbukan

(Pusat Kurikulum, 2003: 29)

6. Materi Fisika SMA Kelas XI Semester 1

Materi di bawah ini merupakan rangkuman dari buku Fisika

Universitas (Young & Freedman, 2002: 164-216) Berdasarkan standar

kompetensi yang telah dituliskan di atas, maka berikut adalah materi pokok

Usaha, Energi dan Daya yang diberikan pada siswa SMA Kelas XI Semester 1:

a. Usaha dan Energi

Energi adalah besaran yang dapat diubah dari satu bentuk ke

bentuk lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Kerja atau

Usaha (work) W yang dilakukan oleh gaya konstan F yang bekerja pada

benda adalah ෨ 实⌘ (2.1)

Satuan usaha dalam SI adalah Joule (J), di mana 1 J = 1 Nm.

Usaha adalah hasil kali skalar antara dua vektor. ෨ 实健紫紫矗•饺紫矗 (2.2)෨ 实⌘ cos会 (2.3)

di mana 会 adalah sudut yang terbentuk antara 健紫紫矗 dan 饺紫矗. Percepatan partikel ketika diberikan gaya konstan adalah konstan,

maka dapat digunakan hukum kedua Newton, ⌘ 实桂i. Misalkan laju

berubah dari 郭௰ ke 郭挠 ketika partikel melakukan perpindahan 实挠石௰

dari titik ௰ ke 挠. Maka dengan persamaan Gerak Lurus Berubah

Beraturan didapatkan 郭挠挠实郭௰挠十2i i 实郭挠挠石郭௰挠2

Maka didapatkan persamaan dari hukum kedua Newton ⌘ 实桂i实桂郭挠挠石郭௰挠2

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

25

dan ⌘ 实12桂郭挠挠石12桂郭௰挠 (2.4)

Besarnya ௰挠桂郭挠 dinamakan energi kinetik (kinetic energy): 刮瓶实12桂郭挠 (2.5)

Berdasarkan persamaan (2.4) dapat disimpulkan bahwa usaha atau kerja

yang dilakukan oleh gaya total pada partikel sama dengan perubahan

energi kinetik partikel: ෨Ǵ泼Ǵ实刮瓶挠石刮瓶௰ 实∆刮瓶 (2.6)

Daya (power) adalah laju waktu di mana kerja dilakukan. Seperti

energi, daya adalah Besaran skalar. Ketika jumlah kerja ∆෨ dilakukan

selama selang waktu ∆棍, kerja rata-rata yang dilakukan per satuan waktu

atau daya rata-rata (average power) 官ƼǴ didefinisikan sebagai 官ƼǴ 实∆෨∆棍 (2.7)

Sedangkan daya sesaat (instantaneous power) bisa didapatkan dengan

membuat ∆棍 mendekati nol: 官实 lim∆Ǵ→难∆෨∆棍实圭෨圭棍 (2.8)

Satuan SI untuk daya adalah watt (W). 1 W = 1 J/s. Satuan lainnya adalah

horsepower/tenaga kuda (hp) di mana 1 hp = 746 W = 0,746 kW. Satuan

komersial yang umum pada energi listrik adalah kilowatt-hour (kWh).

1 kWh = (103 J/s) (3600 s) = 3,6 时 106 J = 3,6 MJ

Kilowatt-hour adalah satuan kerja atau usaha bukan satuan daya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

26

b. Energi Potensial dan Kekekalan Energi

Gambar 2.1 Kerja (usaha) yang Dilakuakan oleh Gaya Gravitasi 紫紫紫矗

Kedua contoh di atas tersebut menjelaskan energi yang

berhubungan dengan posisi suatu benda pada suatu sistem. Untuk alasan

ini, energi yang berhubungan dengan posisi dinamakan energi potensial 刮颇

(potential energy). Energi yang berhubungan dengan berat dan ketinggian

suatu benda relatif terhadap tanah disebut dengan energi potensial

gravitasi.

Kerja yang dilakukan oleh gaya berat adalah: ෨ᴜ Ƽ频a实⌘ 实国纵ú௰ 石ú挠邹 (2.9)

di mana 国 adalah gaya berat dengan persamaan 国实桂Ė, gaya yang

diakibatkan oleh percepatan gravitasi. 刮颇实桂Ėú (2.10)

Maka kerja yang dilakukan oleh gaya gravitasi: ෨ᴜ Ƽ频a实刮颇௰ 石刮颇挠实石试刮颇挠石刮颇௰守实石∆刮颇 (2.11)

Tanda negatif di depan ∆刮颇 merupakan hal penting. Ketika benda bergerak

naik, y akan semakin besar, kerja yang dilakukan oleh gaya gravitasi akan

negatif, maka energi potensial gravitasi akan bertambah ( ∆刮颇使0 ).

Sebaliknya ketika benda turun, y akan berkurang, gaya gravitasi akan

melakukan kerja positif maka energi potensial gravitasi akan berkurang

((∆刮颇矢0).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

27

Dengan melihat persamaan (2.6) dan persamaan (2.10) akan

didapatkan persamaan baru: ∆刮瓶实石∆刮颇 刮瓶挠石刮瓶௰ 实刮颇௰ 石刮颇挠

dan dapat dituliskan sebagai 刮瓶௰ 十刮颇௰ 实刮瓶挠十刮颇挠 (2.12)12桂郭௰挠十桂Ėú௰ 实12桂郭挠挠十桂Ėú挠 (2.13)

Penjumlahan 刮瓶 + 刮颇 didefinisikan dari energi kinetik dan energi

potensial sebagai 刮屏, energi mekanik total (total mechanical energy) dari

sistem. Yang dimaksud sistem adalah benda bermassa m dan Bumi

dihitung jadi satu. Ketika posisi ú௰danú挠 merupakan 2 titik yang berbeda

selama pergerakan benda, maka energi mekanik total E akan bernilai sama

untuk semua titik selama gerak: 刮屏 实刮瓶十刮颇实konstan (2.14)

Jika ada usaha atau kerja yang berasal dari gaya lain yang bekerja

pada sistem, maka persamaan menjadi 刮瓶௰ 十刮颇௰ 十෨:频y坡实刮瓶挠十刮颇挠 (2.15)12桂郭௰挠十桂Ėú௰ 十෨:频y坡实12桂郭挠挠十桂Ėú挠 (2.16)

Besaran yang selalu memberikan nilai yang sama dinamakan Besaran yang

kekal. Ketika hanya gaya gravitasi yang bekerja, maka energi mekanik

total akan konstan, jadi energi tersebut kekal. Hal di atas merupakan

contoh dari kekekalan energi mekanik (conservation of mechanical

energy).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

28

Gambar 2.2 Model untuk Gerak Periodik

Ketika benda bermassa yang terkait pada pegas (Gambar 2.2)

dipindahkan, kerja yang harus dilakukan pada pegas untuk memindahkan

satu ujung yang dari perpanjangan ௰ ke perpanjangan lain 挠 adalah: ෨乒:实12诡௰挠石12诡挠挠 (2.17)

Subskrip “el” pada ෨乒: menandakan arti elastis.

Seperti halnya pada kerja gravitasi, kerja yang dilakukan oleh

pegas dapat dinyatakan dalam bentuk Besaran yang diberikan sebagai

fungsi perpindahan awal dan akhir. Besaran ini adalah ௰挠诡挠, yang

didefinisikan sebagai energi potensial elastis (elastic potential energy): 刮颇实12诡挠 (2.18)

෨乒:实12诡௰挠石12诡挠挠实刮颇௰ 石刮颇挠实∆刮颇 (2.19)

Teori kerja energi menyatakan bahwa ෨Ǵ泼Ǵ实刮瓶挠石刮瓶௰, dengan

tidak memperhatikan gaya-gaya apa saja yang bekerja pada benda. Jika

gaya elastis merupakan satu-satunya gaya yang bekerja pada benda, maka ෨Ǵ泼Ǵ实෨乒:实刮颇௰ 石刮颇挠

Teori kerja-energi ෨Ǵ泼Ǵ实刮瓶挠石刮瓶௰, akan memberikan: 刮瓶௰ 十刮颇௰ 实刮瓶挠十刮颇挠 (2.20)12桂郭௰挠十12诡௰挠实12桂郭挠挠十12诡挠挠 (2.21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

29

Pada kasus ini energi mekanik total 刮屏 实刮瓶十刮颇 (penjumlahan energi

kinetik dan energi potensial elastis) akan kekal. Agar persamaan (2.21)

berlaku dengan benar, maka pegas ideal yang telah dibicarakan harus tidak

bermassa. Jika pegas tersebut memiliki massa, maka pegas juga akan

memiliki energi kinetik pada saat bergerak maju dan mundur. Energi

kinetik pada pegas dapat diabaikan jika massa pegas lebih kecil dari massa

benda m, yang diikat pada pegas.

Jika ada gaya lain yang bekerja pada sistem ini maka persamaan

menjadi: 刮瓶௰ 十刮颇௰ 十෨:频y坡实刮瓶挠十刮颇挠 (2.22)12桂郭௰挠十12诡௰挠十෨:频y坡实12桂郭挠挠十12诡挠挠 (2.23)

Persamaan ini menujukkan bahwa kerja yang dilakukan oleh semua gaya

selain gaya elastis sama dengan perubahan energi mekanik total 刮屏 实刮瓶十刮颇 dari suatu sistem, di mana 刮颇 adalah energi gaya elastis pegas.

“sistem” yang dimaksud terdiri dari massa benda m, dan konstanta pegas k.

Sebuah gaya yang mampu menghasilkan perubahan dua arah

antara energi kinetik dan energi potensial dinamakan gaya konservatif

(conservative force). Contoh gaya konsertvatif adalah gaya gravitasi dan

gaya pegas. Ciri penting dari gaya konservatif adalah kerja yang

dihasilkannya selalu reversible (dapat diubah kembali ke asalnya). Aspek

lain dari gaya konservatif adalah bahwa sebuah benda dapat berpindah dari

titik 1 ke titik 2 dengan berbagai lintasan, tetapi kerja yang dilakukan oleh

gaya konservatif akan tetap sama untuk setiap lintasan.

Kerja yang dilakukan oleh gaya konservatif selalu memiliki sifat-

sifat berikut ini:

1) Dapat selalu dinyatakan sebagai perbedaan antara nilai awal dengan

nilai akhir dari fungsi energi potensial.

2) Bersifat reversibel (bisa bolak-balik).

3) Tidak tergantung pada lintasan benda dan hanya tergantung pada titik

awal dan titik akhir lintasan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

30

4) Ketika titik awal dan titik akhir sama, kerja total yang dihasilkan sama

dengan nol.

Sebuah gaya yang tidak konservatif dinamakan gaya

nonkonservatif (nonconservative force). Kerja yang dilakukan gaya

nonkonservatif tidak dapat dinyatakan dalam fungsi energi potensial.

Beberapa gaya nonkonservatif, seperti gesekan kinetik, atau hambatan

udara, menyebabkan energi mekanik menjadi hilang atau berkurang, gaya

jenis ini dinamakan gaya disipasi (dissipative force).

B. Penelitian yang Relevan

Suparno(2005: 11) mengatakan bahwa “Dari 700 studi mengenai konsep

alterantif bidang Fisika, ada 300 yang meneliti tentang miskonsepsi dalam

mekanika; 159 tentang listrik; 70 tentang panas, optika, dan sifat-sifat materi; 35

tentang Bumi dan antariksa; serta 10 studi mengenai Fisika modern”. Berikut ini

adalah penelitian yang relevan dengan penelitian penulis:

1. Penelitian Buku Ajar oleh Ari Subiyarti (2001)

Penelitian ini berjudul “Analisis buku Ajar Pelengkap Kimia SMU

Kelas III yang Beredar di DIY Tahun Ajaran 2000/2001 Ditinjau Dari

Kesalahan Konsepnya.” Buku yang diteliti berjumlah 4 buah buku. Penelitian

ini menghasilkan beberapa hal diantaranya:

a. Salah konsep dalam buku ajar pelengkap kimia SMU kelas III sebanyak 6

konsep atau 1,69% (sangat rendah).

b. Prosentase salah konsep dalam masing-masing buku ajar pelengkap kimia

SMU kelas III berturut turut: 2,25%; 1,12%; 1,12%; dan 2,25%.

Penelitian ini menujukkan bahwa di dalam buku teks Kimia SMA

yang sudah beredar masih terdapat kesalahan konsep.

2. Penelitian Buku Ajar oleh Yusuf Helmi Adisendjaja dan Oom Romlah (2007)

Peneliti meneliti sebuah buku ajar biologi dan mendapatkan hasil

sebagai berikut: Dari tujuh Topik Biologi (Struktur tumbuhan, Struktur dan

fungsi sel, Sistem koordinasi, Metabolisme sel, Bioteknologi, Reproduksi sel,

dan Biogeografi) yang terdapat di dalam buku teks biologi SMU yang diteliti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

31

masih memiliki kesalahan sebesar 17%, miskonsepsi 11%, dan memerlukan

konsepsi alternatif sebesar 25% dari seluruh konsep. Sebagian kecil siswa

(25%<) terpengaruh oleh kesalahan dan miskonsepsi yang terdapat di dalam

buku teks.

Penelitian ini menujukkan bahwa kesalahan konsep tidak hanya terjadi

di dalam buku teks Kimia SMA, namun juga terjadi di dalam buku teks

Biologi.

3. Penelitian Buku Ajar oleh Andi Desy Yuliana Mukti (2011: 3)

Peneliti meneliti sebuah buku ajar Fisika SMA yang berjudul Fisika 1

SMA kelas X karangan Purwoko dan Fendi H cetakan kedua tahun 2010 yang

diterbitkan oleh Yudhistira. Penelitian kualitatif deskriptif ini menghasilkan

persentase potensi miskonsepsi pada setiap materi dengan rincian sebagai

berikut:

a. Materi pengukuran 7,2%

b. Materi vektor 0,8%

c. Materi kinematika gerak lurus 7,2%

d. Materi kinematika gerak melingkar 1,6%

e. Materi dinamika gerak lurus 7,2%

f. Materi dinamika gerak melingkar 2,4%

Penelitian ini menunjukkan terdapatnya potensi miskonsepsi di dalam

buku teks Fisika SMA yang sudah beredar. Penelitian ini menujukkan

persentase konsep di dalam buku teks yang berpotensi menimbulkan

miskonsepsi di dalam diri siswa.

4. Penelitian identifikasi konsep alternatif siswa sekolah dasar oleh Mehmet

Küçük, Salih Çepni dan Murat Gökdere (2005: 22-26)

Penelitian ini diadakan oleh tiga dosen pendidikan di perguruan tinggi

di Turki. Penelitian mengambil sample enam anak yang diambil secara acak

dari kota Trabzon. Keenam siswa sekolah dasar yang diteliti adalah Samet,

Ayfer, Yücel, Zümre, Zühre dan Abidin. Penelitian ini bermaksud

mendeskripsikan konsep usaha, daya dan energi di dalam diri siswa sekolah

dasar. Hasil penelitian kepada enam siswa tersebut adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

32

Tabel 2.4 Tabel Hasil Penelitian Konsep Alternatif Usaha, Daya, dan Energi Siswa Sekolah Dasar Turki

No. Konsep yang Teridentifikasi Jumlah

Siswa Persentase

1 Kerja atau usaha terjadi karena energi

dihabiskan 6 100%

2 Energi merupakan sejenis materi 5 83%

3 Energi merupakan suatu gaya 3 50%

4 Energi merupakan suatu daya 2 33%

5 Energi tidak dapat disimpan 2 33%

6 Energi berbentuk fluida dan dapat terbang 1 16%

7 Energi didapatkan ketika mengangkat beban 1 16%

8 Energi didapatkan ketika melakukan kerja 1 16%

9 Daya merupakan sejenis sumber energi 1 16%

Penelitian ini menujukkan bahwa miskonsepsi Fisika tidak hanya

terjadi di dalam diri siswa SMA, namun juga di dalam diri siswa sekolah dasar.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Narenda D. Deshmukh dan Veena M.

Deshmukh (2011).

Penelitian ini mendeskripsikan buku teks sebagai sumber miskonsepsi

siswa sekolah menengah. Penelitian ini menghasilkan beberapa simpulan

berikut ini:

a. Ilustrasi di dalam buku teks berperan penting dalam proses pemahaman

konsep siswa.

b. Banyak penulis buku teks, guru dan siswa tidak menyadari miskonsepsi

yang terdapat dalam buku teks.

c. Penulis buku hendaknya menghapus miskonsepsi di dalam buku teks.

Karena buku teks yang beredar dianggap oleh guru dan siswa sebagai buku

yang sempurna (tidak mengandung kesalahan konsep).

d. Buku teks adalah ciptaan manusia yang tidak bisa dianggap sebagai

sesuatu yang sempurna.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

33

C. Kerangka Berfikir

Di antara hambatan dalam pembelajaran Fisika adalah adanya miskonsepsi

atau konsep alternatif yang ada pada siswa. Salah satu penyebab miskonsepsi

adalah buku teks Fisika yang digunakan oleh siswa.

Buku teks Fisika merupakan salah satu sumber belajar bagi siswa, baik

ketika belajar di sekolah maupun di sekolah. Buku teks juga digunakan oleh guru

dalam mempersiapkan pembelajaran. Kualitas suatu buku ajar tidak hanya dilihat

dari kesesuaiannya dengan standar isi yang diterapkan pada suatu Negara, motivasi,

minat serta nilai-nilai belajar yang dapat ditumbuhkan darinya, melainkan juga

dilihat pada aspek kesesuaian konsep-konsep yang ada di dalanya dengan konsep-

konsep yang dimiliki para ahli. Kesalahan penulisan simbol, rumus, satuan, skema,

penggambaran suatu peristiwa serta kesalahan konsep yang ada dalam suatu buku

teks dapat menimbulkan ketidaksesuaian konsepsi-konsepsi pada siswa dengan

konsepsi-konsepsi yang ada pada para ahli, sehingga terjadilah miskonsepsi. Oleh

karena itu, kajian kesalahan konsep yang terjadi pada buku teks sangat diperlukan

untuk mencegah terjadinya miskonsepsi.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis isi sebagai

pendukung penelitian kualitatif yang dilakukan karena kesesuaiannya dengan

penelitian miskonsepsi Fisika yang akan penulis ajukan.

Setelah melakukan kajian teknik analisis data kualitatif, penulis membuat

disain penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.3 Desain penelitian

Analisis Penarikan Kesimpulan

Penentuan Sumber

Pengumpulan

Reduksi Penyajian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

34

1. Tahap penentuan sumber data

Pada tahap ini peneliti mengambil sumber data yang diperlukan dalam

penelitian. Sumber data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a. Kata-kata

Kata-kata ahli Fisika yang diwawancarai adalah salah satu sumber data.

Sumber data ini dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman

audio tapes. Moleong (2011: 157) menjelaskan bahwa “Pencatatan sumber

data utama melalui wawancara atau pengamatan berperanserta merupakan

hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar, dan bertanya”.

b. Sumber Tertulis

Moleong (2011: 159) menjelaskan bahwa ”sumber data tertulis dibagi atas

sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan

dokumen resmi”.

Sumber data tertulis pertama adalah buku teks Fisika SMA. Peneliti

mengambil materi pokok Energi, Usaha dan Daya dalam tiga buah buku teks

Fisika SMA kelas XI sebagai sumber data. Pemilihan materi pokok dan buku

yang diambil sebagai sumber data dilakukan melalui konsultasi dengan

pembimbing skripsi yang nantinya akan berperan sebagai auditor dalam

penelitian ini. Ketiga buku tersebut adalah sebagai berikut:

a. Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

b. Koesmanto. 2006. KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta:

Mefi Caraka.

c. Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I.

Jakarta: esis.

Sumber data tertulis kedua setelah buku teks Fisika SMA adalah buku

Universitas. Buku Universitas dipakai sebagai pembanding buku teks Fisika

SMA. Melalui buku Universitas, peneliti dapat mengetahui konsep-konsep

yang dimiliki oleh Ahli Fisika dari Luar Negeri. Sehingga peneliti mampu

menyimpulkan kesesuaian konsep-konsep dalam buku teks Fisika SMA dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

35

konsep-konsep yang dimiliki oleh Ahli Fisika. Buku Fisika Universitas yang

dipakai adalah:

a. Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (edisi

kesepuluh). Terjemahan Endang Juliastuti. Jakarta: Erlangga.

b. Raymond A. Serway & John W. Jewett. 2004. Physics for Scientists and

Engineers. Stamford: Thomson Brook/Cole.

Sumber data kata-kata adalah Dosen Fisika. Dosen Fisika adalah

seorang ahli di bidang Fisika. Data diambil melalui teknik wawancara dengan

narasumber yang bersangkutan. Teknik wawancara membuat peneliti mampu

berinteraksi secara langsung dengan Ahli Fisika. Hal ini diharapkan mampu

menambah kedalaman konsep dan analisis kesalahan konsep dalam buku teks

Fisika SMA.

2. Tahap pengambilan data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah

kajian dokumen dan arsip dan wawancara.

a. Kajian Dokumen dan Arsip

Penjelasan H. B. Sutopo (2006: 81) mengenai teknik kajian

dokumen dan arsip dapat dirangkum sebagai berikut:

Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering

memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Dokumen bisa

memiliki beragam bentuk, dari yang tertulis sederhana sampai yang lebih

lengkap dan kompleks, dan bahkan bisa berupa benda-benda lainnya

sebagai peninggalan masa lampau. Demikian pula arsip yang pada umunya

berupa catatan-catatan yang lebih formal bila dibandingkan dengan

dokumen. Sebagai catatan formal arsip sering memiliki peran sebagai

sumber informasi yang sangat berharga bagi pemahaman suatu peristiwa.

Teknik mencatat dokumen ini oleh Yin (1987) disebut dengan content

analysis, sebagai cara untuk menemukan beragam hal sesuai dengan

kebutuhan dan tujuan penelitianya. Dalam melakukan teknik ini perlu

disadari bahwa peneliti bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat

dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya yang tersirat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

36

Oleh karena itu, dalam menghadapi beragam arsip dan dokumen tertulis

sebagai sumber data, peneliti harus bisa bersikap kritis dan teliti.

Selanjutnya penjelasan Moleong (2011: 216-219) dapat

dirangkum sebagai berikut:

Moleong membedakan antara dokumen dan record. Guba dan

Lincoln (1981: 228) mendefinisikannya seperti berikut: “Record adalah

setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk

keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting. Dokumen

ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang tidak

dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik” (Moleong,

2011: 216). Selanjutnya Moleong membagi dokumen menjadi dua jenis,

yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen pribadi adalah

catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan,

pengalaman, dan kepercayaannya. Dokumen pribadi diantaranya adalah

buku harian, surat pribadi dan otobiografi. Dokumen resmi terbagi atas

dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa

memo, pengumuman instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu

yang digunakan dalam kalangan sendiri. Termasuk di dalamnya risalah

atau laporan rapat, keputusan pimpinan kantor, dan semacamnya.

Dokumen ekstrenal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh

suatu lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan, dan berita

yang disiarkan kepada media massa.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini digunakan

dokumen berupa buku ajar Fisika SMA kelas XI semester 1 dan buku

Fisika Universitas, serta menggunakan record berupa rekaman dan lembar

hasil wawancara dengan ahli Fisika.

b. Wawancara

Pendapat H. B. Sutopo (2006: 68) dapat dilihat dalam rangkuman

berikut ini:

Teknik wawancara diperlukan untuk mengumpulkan informasi

dari narasumber, yang dalam penelitian kualitatif khususnya dilakukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

37

dalam bentuk yang disebut wawancara mendalam (in-depth interviewing).

Teknik wawancara ini merupakan teknik yang paling banyak digunakan

dalam penilitian kualitatif, terutama pada penelitian lapangan. Secara

umum kita mengenal ada dua jenis teknik wawancara, yaitu wawancara

terstruktur yang kebanyakan dilakukan dalam penelitian kuantitatif, dan

wawancara tidak terstruktur yang disebut wawancara mendalam, yang

pada umumnya dilakukan dalam penelitian kualitatif.

Moleong (2011: 186) menjelaskan beberapa hal tentang

wawancara dirangkuman sebagai berikut:

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Lincoln dan Guba (1985: 266) menegaskan bahwa maksud dari

diadakannya wawancara antara lain:

mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia (triangulasi); dan memverivikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota (Moleong, 2011: 186)

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara tidak terstruktur atau

wawancara mendalam. Hal ini dilakukan untuk mendalami kesalahan

konsep-konsep Fisika, sehingga peneliti dapat mengetahui dengan seksama

letak dari kesalahan konsep-konsep Fisika yang terjadi dalam buku ajar

Fisika SMA. Hal-hal yang dipersiapkan sebelum wawancara adalah

sebagai berikut:

1) Instrumen penelitian

2) Daftar pertanyaan

3) Lembar/catatan hasil wawancara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

38

4) Recorder

Dalam penelitian ini yang menjadi pewawancara adalah peneliti, dan yang

diwawancarai adalah dosen Program Studi Fisika UNS.

3. Tahap reduksi data

H. B. Sutopo (2006: 114) menjelaskan bahwa

reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga narasi sajian data dan simpulan-simpulan dari unit-unit permasalahan yang telah dikaji dalam penelitian dapat dilakukan.

Dalam penelitian ini, data tertulis yang berasal dari kajian dokumen

dua buah buku Fisika Universitas tidak mungkin disajikan dalam keadaan yang

persis sama dengan di buku tersebut. Hasil record wawancara pun juga tidak

mungkin disajikan tanpa adanya perbaikan. Kedua data tersebut perlu

diringkas, dihilangkan hal-hal yang tidak perlu, serta ditata agar rapi dan sesuai

dengan format penyajian data.

4. Tahap penyajian data

H. B. Sutopo (2006: 114-115) menjelaskan bahwa

sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Kedalaman dan kemantapan hasil analisis sangat ditentukan oleh kelengkapan sajian datanya.

Miles dan Huberman (1992: 18) menjelaskan bahwa

sebagaimana halnya dengan reduksi data, penciptaan dan penggunaan penyajian data tidaklah terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Merancang deretan dan kolom-kolom sebuah matriks untuk data kualitatif dan memutuskan jenis dan bentuk data yang harus dimasukkan ke dalam kotak-kotak matriks merupakan kegiatan analitis.

Data disajikan dengan pengaturan yang dapat memudahkan proses

identifikasi kesalahan konsep pada tiap buku. Data disajikan dalam bentuk

lembar identifikasi kesalahan konsep. Desain lembar identifikasi kesalahan

konsep adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

39

Tabel 2.5 Desain Tabel Lembar Identifikasi Kesalahan Konsep

No. Materi Fisika Buku Universitas

dan Ahli Fisika Materi Fisika Buku SMA Keputusan

1 Konsep 1

2 Konsep 2

3 Konsep 3

Setelah proses identifikasi kesalahan konsep pada masing-masing

konsep di setap buku selesai, selanjutnya adalah proses perhitungan kesalahan

konsep yang ada pada tiap buku ajar Fisika SMA. Jumlah inilah yang nantinya

akan digunakan sebagai dasar pembuatan sistem peringkat. Semakin sedikit

jumlah kesalahan konsep pada suatu buku maka semakin baik kualitasnya.

Sebaliknya, semakin banyak jumlah kesalahan konsep pada suatu buku maka

semakin buruk kualitasnya.

Tabel 2.6 Peringkat Kualitas Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1 Ditinjau dari Kesalahan Konsepnya

No. Nama Buku Ajar Fisika SMA Jumlah Kesalahan

Konsep Peringkat

5. Tahap penarikan kesimpulan

Tahap selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan. Kesimpulan

akhir dibangun dengan kesimpulan-kesimpulan awal sebelumnya. Kesimpulan

awal adalah kesimpulan yang menyebut apakah suatu konsep mengalami

kesalahan atau tidak. Kesimpulan akhir adalah kesimpulan yang menyebutkan

jumlah konsep yang terdapat dalam setiap buku dan peringkat masing-masing

buku.

Dalam tahap ini pula dilakukan uji keabsahan data. Keabsahan data

adalah permasalahan suatu penelitian dapat dipercaya atau dapat

dipertimbangkan. Adapun perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif dilihat

daris segi konstruknya:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

40

Tabel 2.7 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dilihat dari Segi Konstruknya (Moleong, 2011: 321)

Konstruk Kuantitatif Kualitatif

’Nilai benar’ Validitas internal Kredibilitas

Aplikabilitas Validitas eksternal Transferabilitas (keteralihan)

Konsistensi Reliabilitas Dependabilitas (kebergantungan)

Netralitas Objektivitas Konfirmabilitas (kepastian)

Sama dengan penelitian kuantitatif bahwa suatu studi tidak akan valid

jika tidak reliabel, maka penelitian kualitatif tidak akan bisa transferabel jika

tidak kredibel, dan tidak akan kredibel jika tidak memenuhi kebergantungan.

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik

pemeriksaan. Penjelasan Moleong (2011: 324) tentang teknik pemeriksaan

keabsahan data dapat dilihat dalam rangkuman berikut ini:

Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria

tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan

(credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan

kepastian (confirmability). Kriteria derajat kepercayaan (kredibilitas)

berfungsi: pertama, melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat

kepercayaan penemuannya dapat dicapai; kedua, mempertunjukkan derajat

kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada

kenyataan ganda yang sedang diteliti. Kriteria keteralihan sebagai persoalan

empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima.

Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti hendaknya mencari dan

mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dengan demikian

peneliti bertanggungjawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya jika

ia ingin membuat keputusan tentang pengalihan tersebut. Kriteria

kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas dalam penelitian

nonkualitatif. Jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi

dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka

dikatakan reliabilitasnya tercapai. Kriteria kepastian berasal dari konsep

objektivitas menurut penelitian nonkualitatif. Jika penelitian nonkualitatif

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

41

menekankan pada orang, maka penelitian alamiah menghendaki agar

penekanan bukan pada orangnya, melainkan pada data. Dengan demikian

kebergantungan itu bukan lagi pada orangnya, melainkan pada datanya itu

sendiri.

Tabel 2.8 Ikhtisar Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Kriteria Teknik Pemeriksaan

Kredibilitas

(derajat kepercayaan)

· Perpanjangan keikut-sertaan

· Ketekunan pengamatan

· Triangulasi

· Pengecekan sejawat

· Kecukupan referensial

· Kajian kasus negatif

· Pengecekan anggota

Keteralihan Uraian rinci

Kebergantungan Audit kebergantungan

Kepastian Audit kepastian

(Moleong, 2011: 327)

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan pada penelitian

ini adalah: teknik ketekunan pengamatan, triangulasi, uraian rinci, dan

auditing. Penjelasan masing-masing teknik tersebut adalah sebagai berikut:

a. Ketekunan atau Keajegan Pengamatan

Pendapat Moleong (2011: 329) tentang teknik ketekunan dan

keajegan pengamatan dapat diringkas sebagai berikut: Keajegan

pengamatan berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai

cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan dan tentatif.

Ketekunan pengamatan berfungsi untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara

rinci. Jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka

ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

42

b. Triangulasi

Sutopo (2006: 92) berpendapat bahwa: ”Triangulasi merupakan

cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam

penelitian kualitatif”. Patton (1984) menyatakan bahwa ”ada empat macam

teknik triangulasi, yaitu triangulasi data (data triangulation), triangulasi

peneliti (investigator triangulation), triangulasi metodologis (methological

triangulation), dan triangulasi teoritis (theoritical triangulation)” (Sutopo,

2006: 92).

Penelitian ini hanya menggunakan teknik triangulasi data. Teknik

triangulasi sumber menurut Patton (1984, dalam) ”juga disebut sebagai

triangulasi data. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam

mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang

berbeda-beda yang tersedia” (Sutopo, 2006: 93).

Menurut Sutopo (2006: 93): Teknik triangulasi sumber bisa menggunakan satu jenis sumber data seperti misalnya informan, namun beberapa informan atau narasumber yang digunakan harus perlu diusahakan posisinya dari kelompok atau tingkatan yang berbeda (... .) Dengan cara menggali data dari sumber yang berbeda-beda dan juga teknik pengumpulan data yang berbeda itu pun dengan data sejenis bisa teruji kemantapan dan kebenarannya, teknik ini tetap dinyatakan sebagai triangulasi sumber.

Sesuai dengan uraian teknik triangulasi sumber sebelumnya,

maka dalam penelitian ini sumber data ada tiga. Data bersumber dari

dokumen buku Fisika dan record wawancara dengan dua orang ahli Fisika.

Gambar 2.4 Triangulasi Sumber

c. Uraian Rinci

Pendapat Moleong (2011: 337) tentang teknik uraian rinci dapat

dilihat dalam ringkasan berikut ini:

Narasumber

Dokumen 1

Dokumen 2

Wawancara

Analisis isi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

43

Usaha membangun keteralihan dalam penelitian kualitatif jelas

sangat berbeda dengan nonkualitatif dengan validitas eksternalnya. Dalam

penelitian kualitatif hal itu dilakukan dengan cara uraian rinci (thick

description). Keteralihan bergantung pada pengetahuan seorang peneliti

tentang konteks pengirim dan konteks pengirim dan konteks penerima.

Dengan demikian peneliti bertanggungjawab terhadap penyediaan dasar

secukupnya yang memungkinkan seseorang merenungkan suatu aplikasi

pada penerima sehingga memungkinkan adanya pembandingan.

d. Review Informan Kunci

Pendapat H. B. Sutopo (2006: 99) tentang teknik uraian rinci

dapat dilihat dalam ringkasan berikut ini:

Teknik review informan kunci adalah salah satu jenis usaha

pengembangan validitas penelitian yang sering digunakan oleh peneliti

kualitatif. Pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang cukup

lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya, walaupun mungkin masih

belum utuh dan menyeluruh, maka unit-unit laporan yang telah disusunnya

perlu dikomunikasikan dengan informannya, khususnya yang dipandang

sebagai informan pokok (key informant). Hal ini perlu dilakukan untuk

mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut merupakan pernyataan

atau deskripsi sajian yang bisa disetujui mereka. Teknik ini juga

merupakan usaha untuk lebih menguatkan sifat participant’s point of view

sebagai salah satu karakteristik metodologi penelitian kualitatif.

e. Auditing

Berbeda dengan teknik review informan kunci yang hanya

memeriksa data, teknik auditing lebih bersifat menyeluruh dalam

pemeriksaannya. Teknik auditing digunakan untuk untuk memenuhi

kriteria kebergantungan dan kepastian dalam penelitian kualitatif, serta

untuk membangun konsistensi dan netralitas dalam penelitian secara

umum.

Pendapat Moleong (2011: 339-342) mengenai teknik auditing

dapat diringkas sebagai berikut: Proses auditing dapat mengikuti langkah-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

44

langkah yang disarankan oleh Halpern, yaitu: pra-entri, penetapan hal-hal

yang dapat diaudit, kesepakatan formal, dan penentuan keabsahan data.

1) Pra-entri

Pada tahap ini terlebih dahulu auditi (dalam hal ini peneliti)

memilih auditor yang potensial untuk melaksanakan auditing.

Sebelum proses audit dilaksanakan, auditi terlebih dahulu menjelaskan

maksud, tujuan, proses dan hasil temuan studi, serta auditi juga

menyiapkan hal-hal yang akan diaudit. Auditi menjelaskan secara

rinci cara pencatatan yang telah diadakan selama penelitian.

Kemudian kesepakatan dicapai lagi dalam tiga bentuk kondisi, yaitu

meneruskan, meneruskan dengan perubahan, atau menghentikan sama

sekali. Jika diadakan perubahan, maka perubahan itu harus dibuat

secara tertulis tentang apa dan bagaimana perubahan itu dikehendaki.

Dalam kesepakatan itu perlu pula ditetapkan apakah auditing itu

diadakan selama studi atau hanya mengaudit hasilnya saja.

2) Penetapan Hal-hal yang Dapat Diaudit

Tugas auditi adalah menyediakan segala macam pencatatan

yang diperlukan dan bahan-bahan penelitian yang tersedia seperti

yang sudah dikemukakan klasifikasinya. Auditor bertugas

mempelajari seluruh bahan yang tersedia, kemudian meminta

penjelasan-penjelasan seperlunya tentang apa yang belum

dipahaminya secara mantap. Pada tahap ini auditor harus pula

membuat ketetapan tentang studi yang sedang atau telah selesai

dilaksanakan. Jika studi sedang berjalan, saran keputusannya

hendaknya menegaskan agar dapat diteruskan, dihentikan sementara,

atau diberhentikan sama sekali. Keputusan itu dapat didasarkan pada

beberapa patokan, seperti lengkap-tidaknya, yaitu seluruh bahan

penelitian yang disediakan dan telah digunakan; tuntas-tidaknya, telah

disusun sehingga memungkinkan pengecekan silang,

pengorganisasian, pembuatan indeks, dan semacamnya; bahan itu

berkaitan secara sistematis dengan pendekatan dan metodologi yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

45

digunakan, baik pada waktu penggunaan awal ataupun kemudian

dalam penggunaan sebenarnya.

3) Kesepakatan Formal

Pada tahap ini auditor dengan auditi mengadakan persetujuan

tertulis tentang apa yang telah dicapai oleh auditor. Persetujuan yang

dilakukan hendaknya mencakup batas waktu pelaksanaannya; tujuan

pelaksanaan audit berkaitan dengan kebergantungan atau kepastian;

penjabaran peranan yang akan dimainkan, baik oleh auditor maupun

oleh auditi; penyusunan logistik yang diperlukan seperti waktu,

tempat, bantuan material yang diperlukan dan sebagainya; penetapan

format yang dibutuhkan sebagai kerangka dan isi laporan auditor; dan

kriteria perundingan kembali jika diperlukan, misalnya apa yang harus

dilakukan apabila laporan auditor itu melenceng, keliru atau salah.

4) Penentuan Keabsahan Data

Tahap ini merupakan tahap terpenting. Penelusuran audit

meliputi pemeriksaan terhadap kepastian maupun terhadap

kebergantungan. Pemeriksaan terhadap kriteria kepastian terdiri atas

beberapa langkah kecil. Pertama auditor perlu memastikan, apakah

hasil temuan itu benar-benar berasal dari data. Hal ini dapat dilakukan

dengan melihat dan mempelajari secara teliti teknik analisis,

kecukupan label kategori, kualitas penafsiran, dan kemungkinan

terdapat hipotesis alternatif atau pembanding. Auditor juga perlu

melakukan penilaian terhadap derajat ketelitian peneliti apakah ada

kemelencengan, memperhatikan terminologi peneliti dan apakah

dilakukan atas dasar teori dari-dasar, apakah terlalu menonjolkan

pengetahuan a-priori peneliti dalam konseptualisasi temuan, dan

menelaah apakah ada atau tidak instrospeksi. Terakhir auditor

menelaah kegiatan peneliti dalam melaksanakan pemeriksaan

keabsahan data, misalnya bagaimana peneliti menggunakan

triangulasi, analisis kasus negatif, dan lain-lain secara memadai. Jika

auditor selesai melakukan pekerjaanya pada tahap ini, maka dia sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

46

siap mengambil keputusan tentang keseluruhan kepastian studi, yang

berkaitan dengan sejauh mana data dan penafsirannya didasarkan atas

data daripada hanya sebagai usaha konstruksi sendiri.

Dalam pemeriksaan kriteria kebergantungan terdapat

beberapa langkah. Pertama auditor berurusan dengan kecukupan

kepustusan inkuiri dan pemanfaatan metodologinya. Dalam hal ini

auditor memenuhi patokan, apakah keputusan inkuiri dan

metodologinya ditemukan, diperiksa, dan ditunjang. Juga auditor perlu

menelaah: sejauh manakah seluruh data telah dimanfaatkan dalam

analisis, dan sejauh manakah setiap bidang yang tercakup sudah

ditelaah. Keputusan tentang sampling dan proses triangulasi perlu juga

ditelaah.

5) Tahap Akhir

Tahap akhir dari auditing ini adalah mengakhiri auditing.

Pada tahap ini ada dua hal yang perlu dikerjakan oleh auditor, yaitu

memberikan umpan balik dan berunding dengan auditi, yaitu si

peneliti, dan menuliskan laporan hasil pemeriksaannya.

Tahap reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan dalam

penelitian kualitatif adalah satu kesatuan proses analisis. Tidak seperti

penelitian kuantitatif yang melaksanakan setiap tahap secara terpisah,

penelitian kualitatif dapat melakukan dua tahap analisis secara bersamaan.

Dalam penelitian kualitatif ini pula peneliti sangat mungkin melewati suatu

tahap analisis berulang-ulang sampai selesai.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah pada materi pokok Energi, Usaha dan Daya di dalam buku teks Fisika

berikut ini:

a. Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

47

b. Koesmanto. 2006. KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta:

Mefi Caraka.

c. Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I.

Jakarta: esis.

terdapat kesalahan konsep Fisika?

2. Setelah proses identifikasi potensi miskonsepsi Fisika dalam ketiga buku teks

Fisika di atas selesai dan ditemukan adanya kesalahan konsep Fisika,

berapakah jumlah kesalahan konsep yang ada pada masing-masing buku teks

Fisika di atas?

3. Berdasarkan jumlah kesalahan konsep yang ada pada ketiga buku teks Fisika

SMA di atas, Buku manakah yang terbaik dari ketiga buku teks Fisika di atas?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

48

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kualitatif deskriptif.

Dikatakan penelitian kualitatif dilihat dari data yang dianalisis berupa kata-kata,

bersifat naratif dan deskriptif serta penggunaan dokumen pribadi, catatan

lapangan, transkrip dan recorder. Data-data yang akan dianalisis berasal deskripsi

pokok materi Energi, Usaha dan Daya dalam buku teks/buku ajar Fisika SMA

Kelas XI Semester 1, buku Fisika Universitas dan narasumber Ahli Fisika.

Penelitian deskriptif mempunyai tujuan untuk membuat gambaran secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta, sifat serta hubungan antara

fenomena yang diselidiki. Metode analisis isi digunakan untuk mendeskripsikan

buku tersebut sehingga didapatkan data-data. Analisis isi didefinisikan oleh

Berelson (1952: 18) sebagai “teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara

obyektif, sistematik dan kuantitatif isi komunikasi yang tampak (manifest)”

(Krippendorff, 1991: 16). Sementara Krippendorf (1991: 15) sendiri menjelaskan

bahwa: “analisis isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-

inferensi yang dapat ditiru (replicabel) dan sahih data dengan memperhatikan

konteksnya”.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakuakan di Laboratorium Pengembangan

Pendidikan di Program Studi Fisika FKIP UNS.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari sampai Juli 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 3 buah buku ajar Fisika SMA Kelas XI

Semester 1 yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

49

a. Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

b. Koesmanto. 2006. KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta:

Mefi Caraka.

c. Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I.

Jakarta: esis.

Objek penelitian ini adalah konsep-konsep Fisika di dalam ke-tiga buku di

atas, yang meliputi istilah, pengertian, penjelasan konsep, perumusan, simbol,

satuan, besaran, diagram dan gambar.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah kajian dokumen dan arsip dan wawancara.

a. Kajian Dokumen dan Arsip

Dokumen yang dikaji dalam penelitian ini dibagi menjadi dua,

yaitu buku teks Fisika SMA kelas XI semester 1 sebagai buku yang

diteliti dan buku Fisika Universitas sebagai sumber konsep yang dimiliki

para ahli Fisika.

1) Buku Fisika SMA

Sumber data tertulis pertama yaitu 3 buah buku ajar Fisika

SMA kelas XI semseter 1, yaitu:

a) Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas

XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

b) Koesmanto. 2006. KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI.

Surakarta: Mefi Caraka.

c) Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI

Semester I. Jakarta: esis.

2) Buku Fisika Universitas

Sumber data tertulis berikutnya adalah buku Fisika Universitas

sebagai pembanding dari buku ajar Fisika SMA. Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

50

menggunakan dua buah buku Fisika Universitas. Penggunaan dua

buah buku ini diharapkan dapat saling melengkapi satu sama lain

ketika proses identifikasi miskonsepsi berlangsung. Kedua buku

Fisika Universitas yang dipakai yaitu:

1) Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika

Universitas (edisi kesepuluh). Terjemahan Endang Juliastuti.

Jakarta: Erlangga.

2) Raymond A. Serway & John W. Jewett. 2004. Physics for

Scientists and Engineers. Stamford: Thomson Brook/Cole.

Record yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar hasil

wawancara dengan narasumber. “Record adalah setiap pernyataan tertulis

yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian

suatu peristiwa atau menyajikan akunting” (Moleong, 2011: 216).

b. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data dari narasumber.

Narasumber dalam penelitian ini adalah Drs. Edy Wiyono, M.Pd selaku

dosen Pendidikkan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penelitian ini dilakukan wawancara tidak terstruktur atau

wawancara mendalam (in-depth interviewing). Wawancara mendalam

menurut Sutopo (2006: 68) sering dilakukan dalam penelitian kualitatif.

Hal ini dilakukan untuk mendalami kesalahan konsep-konsep Fisika,

sehingga peneliti dapat mengetahui dengan seksama letak dari kesalahan

konsep-konsep Fisika yang terjadi dalam buku ajar Fisika SMA. Hal-hal

yang dipersiapkan sebelum wawancara adalah sebagai berikut:

1) Instrumen penelitian

2) Daftar pertanyaan

3) Lembar/catatan hasil wawancara

4) Recorder

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

51

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

lembar identifikasi kesalahan konsep. Lembar identifikasi kesalahan konsep

ini digunakan untuk mengisi perbandingan konsep dari buku yang diteliti

dengan buku universitas dan informasi dosen Fisika untuk mendapatkan

informasi lebih lanjut tentang temuan miskonsepsi buku ajar.

Lembar identifikasi kesalahan konsep dibuat dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Tabel Lembar Identifikasi Kesalahan Konsep

No. Materi Fisika Buku Universitas

dan Ahli Fisika Materi Fisika Buku SMA Keputusan

1

2

3

E. Keabsahan Data

Teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini

adalah: teknik ketekunan pengamatan, triangulasi, uraian rinci, dan auditing.

Penjelasan masing-masing teknik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ketekunan atau Keajegan Pengamatan

Pendapat Moleong (2011: 329) tentang teknik ketekunan dan

keajegan pengamatan dapat diringkas sebagai berikut: Keajegan pengamatan

berarti mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam

kaitan dengan proses analisis yang konstan dan tentatif. Ketekunan

pengamatan berfungsi untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam

situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan

kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

Proses pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan secara

kontinyu dan ajeg dengan cara meneliti bagian yang sama dalam buku

berulang kali. Peneliti mengidentifikasi kesalahan konsep pada bagian buku

yang sama pada tiga waktu dalam sehari, yaitu: pagi, siang, dan sore. Hal ini

dilakukan sebagai upaya penyelarasan hasil identifikasi sesuai dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

52

keadaan peneliti. Biasanya pikiran akan lebih segar dan fokus di pagi hari dan

lelah di siang hari, namun terkadang akan kembali segar di malam hari, oleh

karena itu, perlu dilakukan identifikasi kesalahan konsep pada bagian yang

sama dalam suatu buku pada tiga waktu tersebut.

Pengulangan sejenis juga dilakukan pada proses wawancara dengan

narasumber. Peneliti menanyakan beberapa hal yang sama ketika wawancara

dilakukan di pagi hari dan di siang hari. Hal ini dilakukan untuk mengetahui

keajegan narasumber dalam memberikan pendapat di pagi hari dan siang hari.

Keajegan hasil wawancara sangat diperlukan dalam upaya validasi sumber

data tertulis berupa hasil wawancara (record).

Pengulangan identifikasi kesalahan konsep tidak hanya dilakukan

dalam sehari, pada hari yang lain peneliti memeriksa kembali hasil

identifikasi kesalahan konsep hingga keadaan jenuh. Keadaan jenuh adalah

ketika peneliti sudah yakin dengan hasil identifikasi yang dilakukan.

2. Triangulasi

Sutopo (2006: 92) berpendapat bahwa ”triangulasi merupakan cara

yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam

penelitian kualitatif”. Patton (1984) menyatakan bahwa ”ada empat macam

teknik triangulasi, yaitu triangulasi data (data triangulation), triangulasi

peneliti (investigator triangulation), triangulasi metodologis (methological

triangulation), dan triangulasi teoritis (theoritical triangulation)” (Sutopo,

2006: 92).

Penelitian ini hanya menggunakan teknik triangulasi data.

Menurut Sutopo (2006: 93): Teknik triangulasi sumber bisa menggunakan satu jenis sumber data seperti misalnya informan, namun beberapa informan atau narasumber yang digunakan harus perlu diusahakan posisinya dari kelompok atau tingkatan yang berbeda (... .) Dengan cara menggali data dari sumber yang berbeda-beda dan juga teknik pengumpulan data yang berbeda itu pun dengan data sejenis bisa teruji kemantapan dan kebenarannya, teknik ini tetap dinyatakan sebagai triangulasi sumber.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

53

Sesuai dengan uraian teknik triangulasi sumber sebelumnya, maka

dalam penelitian ini sumber data ada tiga. Data bersumber dari dokumen

buku Fisika dan record wawancara dengan dua orang ahli Fisika.

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber

3. Uraian Rinci

Menurut Moleong (2011: 337): Usaha membangun keteralihan

dalam penelitian kualitatif jelas sangat berbeda dengan nonkualitatif dengan

validitas eksternalnya. Dalam penelitian kualitatif hal itu dilakukan dengan

cara uraian rinci (thick description). Keteralihan bergantung pada

pengetahuan seorang peneliti tentang konteks pengirim dan konteks pengirim

dan konteks penerima. Dengan demikian peneliti bertanggungjawab terhadap

penyediaan dasar secukupnya yang memungkinkan seseorang merenungkan

suatu aplikasi pada penerima sehingga memungkinkan adanya

pembandingan.

Uraian rinci dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

a. Menyajikan data yang berasal dari buku teks SMA.

b. Menyajikan data yang berasal dari buku Universitas.

c. Menyajikan data yang berasal dari wawancara dengan narasumber.

d. Menyimpulkan suatu konsep dalam buku teks SMA mengalami

kesalahan konsep.

e. Menyebutkan penyebab suatu konsep dalam buku teks SMA mengalami

miskonsepsi.

f. Mengajukan konsep yang benar sesuai dengan pendapat ahli Fisika.

4. Review Informan Kunci

Teknik review informan kunci menurut pendapat Sutopo (2006: 99)

adalah salah satu jenis usaha pengembangan validitas penelitian yang sering

Narasumber

Dokumen 1

Dokumen 2

Wawancara

Analisis isi Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

54

digunakan oleh peneliti kualitatif. Pada waktu peneliti sudah mendapatkan

data yang cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya, walaupun

mungkin masih belum utuh dan menyeluruh, maka unit-unit laporan yang

telah disusunnya perlu dikomunikasikan dengan informannya, khususnya

yang dipandang sebagai informan pokok (key informant). Hal ini perlu

dilakukan untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut merupakan

pernyataan atau deskripsi sajian yang bisa disetujui mereka. Teknik ini juga

merupakan usaha untuk lebih menguatkan sifat participant’s point of view

sebagai salah satu karakteristik metodologi penelitian kualitatif.

Hasil wawancara dan hasil analisis kesalahan konsep yang dilakukan

oleh peneliti direview secara berkala oleh narasumber wawancara. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut merupakan

pernyataan atau deskripsi sajian yang bisa disetujui narasumber.

5. Auditing

Berbeda dengan teknik review informan kunci yang hanya

memeriksa data, teknik auditing lebih bersifat menyeluruh dalam

pemeriksaannya. Teknik auditing digunakan untuk untuk memenuhi kriteria

kebergantungan dan kepastian dalam penelitian kualitatif, serta untuk

membangun konsistensi dan netralitas dalam penelitian secara umum.

Prosen auditing menurut pendapat Moleong (2011: 339-342) dapat

mengikuti langkah-langkah yang disarankan oleh Halpern, yaitu: pra-entri,

penetapan hal-hal yang dapat diaudit, kesepakatan formal, dan penentuan

keabsahan data.

a. Pra-entri

Pada tahap ini auditi (dalam hal ini peneliti) memilih auditor.

Auditor penelitian ini adalah Drs. Surantoro, M.Si. Sebelum proses audit

dilaksanakan, auditi terlebih dahulu menjelaskan maksud, tujuan, proses

dan hasil temuan studi, serta auditi juga menyiapkan hal-hal yang akan

diaudit. Auditi menjelaskan secara rinci cara pencatatan yang telah

diadakan selama penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

55

b. Penetapan Hal-hal yang Dapat Diaudit

Bahan-bahan yang diaudit oleh auditor adalah sebagai berikut:

1) Buku teks Fisika SMA yang diteliti.

2) Buku Fisika Universitas.

3) Lembar hasil wawancara dengan narasumber.

4) Rekaman wawancara dengan narasumber.

5) Lembar identifikasi kesalahan konsep.

6) Hasil analisis kesalahan konsep.

c. Kesepakatan Formal

Pada tahap ini auditor dengan auditi mengadakan persetujuan

tertulis tentang apa yang telah dicapai oleh auditor. Persetujuan yang

dilakukan hendaknya mencakup batas waktu pelaksanaannya; tujuan

pelaksanaan audit berkaitan dengan atau kepastian; penjabaran peranan

yang akan dimainkan, baik oleh auditor maupun oleh auditi; penyusunan

logistik yang diperlukan seperti waktu, tempat, bantuan material yang

diperlukan dan sebagainya; penetapan format yang dibutuhkan sebagai

kerangka dan isi laporan auditor; dan kriteria perundingan kembali jika

diperlukan, misalnya apa yang harus dilakukan apabila laporan auditor

itu melenceng, keliru atau salah.

d. Penentuan Keabsahan Data

Tahap ini merupakan tahap terpenting. Penelusuran audit

meliputi pemeriksaan terhadap kepastian maupun terhadap

kebergantungan. Pemeriksaan terhadap kriteria kepastian terdiri atas

beberapa langkah kecil. Pertama auditor perlu memastikan, apakah hasil

temuan itu benar-benar berasal dari data. Hal ini dapat dilakukan dengan

melihat dan mempelajari secara teliti teknik analisis, kecukupan label

kategori, kualitas penafsiran, dan kemungkinan terdapat hipotesis

alternatif atau pembanding. Auditor juga perlu melakukan penilaian

terhadap derajat ketelitian peneliti apakah ada kemelencengan,

memperhatikan terminologi peneliti dan apakah dilakukan atas dasar

teori dari-dasar, apakah terlalu menonjolkan pengetahuan a-priori peneliti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

56

dalam konseptualisasi temuan, dan menelaah apakah ada atau tidak

instrospeksi. Terakhir auditor menelaah kegiatan peneliti dalam

melaksanakan pemeriksaan keabsahan data, misalnya bagaimana peneliti

menggunakan triangulasi, analisis kasus negatif, dan lain-lain secara

memadai. Jika auditor selesai melakukan pekerjaanya pada tahap ini,

maka dia sudah siap mengambil keputusan tentang keseluruhan kepastian

studi, yang berkaitan dengan sejauh mana data dan penafsirannya

didasarkan atas data daripada hanya sebagai usaha konstruksi sendiri.

Dalam pemeriksaan kriteria kebergantungan terdapat beberapa

langkah. Pertama auditor berurusan dengan kecukupan kepustusan

inkuiri dan pemanfaatan metodologinya. Dalam hal ini auditor memenuhi

patokan, apakah keputusan inkuiri dan metodologinya ditemukan,

diperiksa, dan ditunjang. Juga auditor perlu menelaah: sejauh manakah

seluruh data telah dimanfaatkan dalam analisis, dan sejauh manakah

setiap bidang yang tercakup sudah ditelaah. Keputusan tentang sampling

dan proses triangulasi perlu juga ditelaah.

e. Tahap Akhir

Tahap akhir dari auditing ini adalah mengakhiri auditing. Pada

tahap ini ada dua hal yang perlu dikerjakan oleh auditor, yaitu

memberikan umpan balik dan berunding dengan auditi, yaitu si peneliti,

dan menuliskan laporan hasil pemeriksaannya.

F. Teknik Analisis Data

Menurut Moleong (2011: 287), ada tiga buah model analisis data, yaitu: metode perbandingan tetap (constant comparative methode) seperti yang dikemukakan oleh Glaser dan Strauss dalam buku mereka The Discovery of Grounded Research, metode analisis data menurut Spradley dalam bukunya Participant Observation, dan metode analisis data menurut Miles dan Huberman dalam bukunya Qualitative Data Analysis.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

data kualitatif dengan metode interaktif menurut Miles dan Huberman.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

57

Gambar 3.2 Model Analisis Interaktif (H. B. Sutopo, 2006: 120)

Tiga komponen utama analisis yang tidak boleh ditinggalkan sesuai

dengan paparan Miles dan Huberman (1992:15-21) adalah reduksi data, sajian

data, dan penarikan simpulan serta verifikasinya. Tiga komponen analisis tersebut

saling berkaitan dan berinteraksi, serta tak bisa dipisahkan dari kegiatan

pengumpulan datanya.

1. Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data dikumpulkan dengan teknik kajian dokumen

dan arsip serta wawancara.

a. Kajian Dokumen dan Arsip

Dokumen yang dikaji adalah buku ajar Fisika SMA kelas XI

semester 1 dan buku Universitas.

1) Buku ajar Fisika SMA

Sumber data tertulis pertama yaitu 3 buah buku ajar Fisika

SMA kelas XI semseter 1, yaitu:

a) Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas

XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

b) Koesmanto. 2006. KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI.

Surakarta: Mefi Caraka.

c) Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI

Semester I. Jakarta: esis.

Pengumpulan

data

Sajian

data

Reduksi

data

Penarikan

simpulan/verivikasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

58

2) Buku Universitas

Sumber data tertulis berikutnya adalah buku Fisika

Universitas sebagai pembanding dari buku ajar Fisika SMA. Penulis

menggunakan dua buah buku Fisika Universitas. Penggunaan dua

buah buku ini diharapkan dapat saling melengkapi satu sama lain

ketika proses identifikasi miskonsepsi berlangsung. Kedua buku

Fisika Universitas yang dipakai yaitu:

a) Young, Hugh D. & Freedman, Roger A. 2002. Fisika

Universitas (edisi kesepuluh). Terjemahan Endang Juliastuti.

Jakarta: Erlangga.

b) Raymond A. Serway & John W. Jewett. 2004. Physics for

Scientists and Engineers. Stamford: Thomson Brook/Cole.

b. Wawancara

Data berupa konsep-konsep Fisika disajikan secara rapi

kemudian digunakan sebagai bahan wawancara dengan ahli Fisika,

sehingga penulis dapat mengidentifikasi kesalahan konsep yang terdapat

dalam buku ajar Fisika SMA. Narasumber wawancara adalah sebagian

dosen Pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Reduksi Data

Dalam penelitian ini, data tertulis yang berasal dari kajian dokumen

dua buah buku Fisika Universitas tidak mungkin disajikan dalam keadaan

yang persis sama dengan di buku tersebut. Hasil record wawancara pun juga

tidak mungkin disajikan tanpa adanya perbaikan. Kedua data tersebut perlu

diringkas, dihilangkan hal-hal yang tidak perlu, serta ditata agar rapi dan

sesuai dengan format penyajian data.

3. Sajian Data

H. B. Sutopo (2006: 114-115) menjelaskan bahwa

sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Kedalaman dan kemantapan hasil analisis sangat ditentukan oleh kelengkapan sajian datanya.

Miles dan Huberman (1992: 18) menjelaskan bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

59

sebagaimana halnya dengan reduksi data, penciptaan dan penggunaan penyajian data tidaklah terpisah dari analisis. Ia merupakan bagian dari analisis. Merancang deretan dan kolom-kolom sebuah matriks untuk data kualitatif dan memutuskan jenis dan bentuk data yang harus dimasukkan ke dalam kotak-kotak matriks merupakan kegiatan analitis.

Berikut ini adalah sajian data dalam bentuk tabel yang memudahkan

peneliti untuk melakukan tahap analisis kesalahan konsep buku ajar Fisika

SMA kelas XI semester 1:

Tabel 3.4 Sajian Data

No. Materi Fisika Buku Universitas

dan Ahli Fisika Materi Fisika Buku SMA Keputusan

1

2

3

Setelah proses identifikasi kesalahan konsep pada masing-masing

konsep di setap buku selesai, selanjutnya adalah proses perhitungan kesalahan

konsep yang ada pada tiap buku ajar Fisika SMA. Jumlah inilah yang

nantinya akan digunakan sebagai dasar pembuatan sistem peringkat. Semakin

sedikit jumlah kesalahan konsep pada suatu buku maka semakin baik

kualitasnya. Sebaliknya, semakin banyak jumlah kesalahan konsep pada suatu

buku maka semakin buruk kualitasnya.

Tabel 3.5 Peringkat Kualitas Buku Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester 1 Ditinjau dari Kesalahan Konsepnya

No. Nama Buku Ajar Fisika SMA Jumlah Kesalahan

Konsep Peringkat

4. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Kegiatan analisis ketiga adalah menarik kesimpulan dan verifikasi.

Dalam penelitian ini kesimpulan-kesimpulan awal dihasilkan secara bertahap

sesuai dengan data yang tersedia. Kesimpulan-kesimpulan ini berupa

keputusan apakah suatu konsep dalam buku ajar Fisika SMA mengalami

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

60

kesalahan konsep ataukah tidak. Penarikan kesimpulan-kesimpulan awal ini

dilakukan di sepanjang waktu pengambilan data.

Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu proses

pengumpulan data berakhir. Kesimpulan akhir inilah yang akan menjawab

pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelum penelitian dimulai.

Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa

dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan verifikasi yang

merupakan aktivitas pengulangan untuk tujuan pemantapan dan penelusuran

dat kembali dengan cepat. Verifikasi juga merupakan kegiatan yang

dilakukan dengan lebih mengembangkan ketelitian, misalkan dengan cara

berdiskusi, atau saling memeriksa antar teman (jika penelitian dilakukan

secara berkelompok).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data yang didapatkan melalui kajian dokumen dan wawancara dengan

ahli Fisika, disajikan dalam bentuk instrumen penelitian yang dapat dilihat pada

lampiran 1.

B. Pembahasan

1. Buku A

Buku A adalah buku karya Setya Nurachmandani yang berjudul

FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Diterbitkan pada 2009 di Jakarta oleh

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

a. Kesalahan Konsep 1

Penulis menuliskan persamaan umum usaha seperti pada

Gambar 4.1 di bawah ini:

Gambar 4.1 Persamaan Umum Usaha

Penulis menuliskan persamaan usaha sebagai hasil perkalian titik dari

dua besaran vektor, yaitu gaya 㺘紫紫矗 dan perpindahan 饺紫矗. Namun penulis

bukan menuliskan dua besaran tersebut dalam bentuk simbol vektor,

melainkan menuliskan kedua besaran tersebut dalam bentuk simbol

skalar (縸 dan Ǵ).

Young dan Freedman (2002: 164-165) menyatakan bahwa

persmaan 魐 实縸Ǵ cos会 memiliki bentuk hasil kali skalar dari dua

vektor ( 폘紫紫矗•见紫紫矗实錠ƅ cos会 ), sehingga persamaan tersebut dapat

dituliskan kembali dalam bentuk berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

62

魐 实㺘紫紫矗•饺紫矗 Serway dan Jewett (2004: 184-186) juga menyatakan bahwa:

Gambar 4.2 Persamaan Usaha Sebagai Hasil Kali Skalar

Narasumber wawancara memberikan penilaian tentang

penulisan 魐 实縸 • Ǵ dalam buku A: Jika yang dimaksudkan adalah

perkalian titik, maka tanda 縸 dan Ǵ harus dituliskan dalam bentuk vektor,

bisa tebal atau memakai tanda panah di atasnya. Jika yang dimaksudkan

adalah perkalian skalar atau yang dimaksudkan antara 縸 dan Ǵ sudah

sejajar, maka tidak digunakan tanda titik.

Melihat perbedaan konsep penulisan persamaan usaha sebagai

hasil kali skalar dari dua vektor yang terjadi antara ahli Fisika dan buku

A, maka dapat disimpulkan bahwa pada materi 3 buku A yang berisi

pengertian usaha sebagai hubungan antara usaha dengan gaya dan

perpindahan, terdapat sebuah kesalahan konsep, yakni kesalahan

penulisan persamaan umum usaha.

Kesalahan ini dapat disimpulkan, disebabkan karena beberapa

hal berikut ini:

1) Penulis hanya menuliskan persamaan usaha sebagai hasil kali skalar

antara dua besaran vektor hanya sekali dalam buku.

2) Penulis meletakkan persamaan ini sebagai persamaan usaha pertama

dalam materi Usaha dan Energi.

3) Penulis menggunakan simbol perkalian titik.

4) Penulis menuliskan besaran gaya dan perpindahan dengan simbol

skalar.

Dengan melihat poin a, b, dan c, dapat disimpulkan bahwa penulis ingin

menuliskan persamaan umum usaha. Oleh karena itu, penulisan

persamaan umum usaha harus sesuai dengan konsep penulisan yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

63

dimiliki para ahli. Sementara poin d merupakan kesalahan penggunaan

simbol perkalian titik, karena perkalian titik mengharuskan dua

komponennya dituliskan dalam bentuk besaran vektor.

Sesuai dengan konsep penulisan persamaan usaha sebagai hasil

kali skalar dari dua vektor yang terdapat di dalam buku Universitas dan

pemahaman narasumber wawancara, maka persamaan usaha seharusnya

ditulis sebagai berikut: 魐 实根•孤 atau 魐 实㺘紫紫矗•饺紫矗 (4.3)

Penulisan persamaan usaha di atas didasarkan pada aturan penulisan

simbol besaran vektor dengan beberapa cara berikut ini:

1) Menggunakan huruf tegak tebal.

Model penulisan besaran vektor seperti ini didapatkan dari buku

Physics for Scientists and Engineers karya Raymond A. Serway dan

John W. Jewett.

Contoh: 根 dan ∆沽.

2) Menggunakan huruf miring tebal dan tanda panah di atas huruf.

Model penulisan besaran vektor seperti ini didapatkan dari buku

Fisika Universitas karya Hugh D. Young dan Roger A. Freedman.

Contoh: 㺘紫紫矗 dan 饺紫矗.

b. Kesalahan Konsep 2

Penulis menggunakan tanda titik dalam sebagian persamaan

yang mengandung perkalian. Salah satu contohnya ada pada Gambar 4.3

di bawah ini:

Gambar 4.3 Persamaan Usaha Saat Gaya Membentuk Sudut 荒 Terhadap Perpindahan

Penulis menuliskan komponen gaya yang searah dengan perpindahan

(縸铺) dan perpindahan (Ǵ) dalam bentuk skalar, yaitu dituliskan tanpa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

64

tanda panah dan tidak tebal. Penulis juga menggunakan tanda titik pada

perkalian antara dua besaran tersebut.

Young dan Freedman (2002: 18-19) menjelaskan bahwa

perkalian skalar dari dua vektor 폘紫紫矗 dan 见紫紫矗 dinyatakan dengan 폘紫紫矗•见紫紫矗.

Karena notasi ini, perkalian ini disebut juga perkalian titik. Apabila sudut 会 adalah sudut antara vektor 폘紫紫矗 dan 见紫紫矗, maka 폘紫紫矗•见紫紫矗实錠ƅ cos会实特폘紫紫矗特特见紫紫矗特cos会 (4.4)

Perkalian skalar menghasilkan besaran skalar, bukan vektor. Besaran ini

dapat bernilai positif, negatif, maupun nol.

Sejalan dengan buku Fisika Universitas, Serway dan Jewett

(2004: 186) menyatakan bahwa: “In general, the scalar product of any

two vectors 隔 and 铬 is scalar quantity equal to the product of the

magnitudes of the two vectors and the cosine of the angle 凰 between

them.” 隔•铬实錠ƅ cos凰 (4.5)

Narasumber wawancara menyatakan pendapat tentang penulisan

persamaan usaha yang ditunjukkan oleh Gambar 4.3, yaitu penulisan

persamaan tersebut menjadi kurang tepat karena adanya notasi titik

dalam perkalian gaya dan perpindahan. Penulisan persamaan yang tepat

adalah sebagai berikut: 魐 实縸铺Ǵ 实纵縸 cos凰邹Ǵ 实縸Ǵ cos凰

(4.6)

Berdasarkan perbedaan antara para ahli dan buku A tentang

konsep penggunaan notasi titik dalam persamaan Fisika, maka dapat

disimpulkan bahwa di dalam buku A terdapat kesalahan penggunaan

notasi titik dalam persamaan Fisika yang mengandung perkalian.

Kesalahan tersebut dapat terjadi karena penulis menggunakan

notasi titik pada:

1) Perkalian antara nilai atau nilai (magnitude) dua besaran vektor.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

65

Gambar 4.4 Perkalian Antara Dua Nilai Besaran Vektor

2) Perkalian antara besaran skalar dan nilai (magnitude) besaran vektor.

Gambar 4.5 Perkalian Antara Besaran Skalar dan Nilai Besaran Vektor

Agar konsep penggunaan notasi titik ini sesuai dengan konsep

yang dimiliki para ahli, maka penulisan yang tepat adalah seperti

pendapat narasumber wawancara, yaitu: 魐 实縸铺Ǵ 实纵縸 cos凰邹Ǵ 实縸Ǵ cos凰

(4.7)

Kesalahan penggunaan notasi titik ini disimpulkan bukan

merupakan kesalahan ketik karena kesalahan ini berulang di beberapa

halaman berikutnya. Beberapa kesalahan ini dapat dilihat pada Gambar

4.6 berikut ini:

Gambar 4.6 Kesalahan Penggunaan Notasi Titik di Halaman 102

c. Kesalahan Konsep 3

Pada halaman 102 dalam buku A, penulis buku menggambarkan

seorang anak yang membawa barang sambil bergerak ke samping. Dalam

gambar tersebut, penulis menggunakan simbol gaya ( 縸 ) untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

66

menjelaskan panah vektor ke arah samping. Dalam keterangannya,

penulis menjelaskan bahwa gaya bernilai nol. Hal ini ditunjukkan dalam

gambar 4.7 dalam sebuah tulisan yang bergaris bawah merah.

Gambar 4.7 Anak Bergerak ke Samping Sambil Membawa Barang

Young dan Freedman (2002: 10) menjelaskan bahwa: “Jika kita

menggambar suatu vektor, kita selalu menggambar sebuah garis dengan

kepala panah di ujungnya. Panjang garis menyatakan besar/nilai vektor,

dan arah garis menunjukkan arah vektor”.

Serway dan Jewett (2004: 186) juga menjelaskan tentang

penggambaran besaran vektor:

Suppose a particle moves from some point (A) to some point B along a stright path, as shown in Figure 4.7. We represent this displacement by drawing an arrow from A to B, with the tip of arrow pointing away from the starting point. The direction of the arrowhead represents the direction of the displacement, and the length of the arrow represents the magnitude of the displacement.

Gambar 4.8 Perpindahan Partikel dari

Titik A Menuju Titik B

Berdasarkan dua penjelasan mengenai penggambaran besaran

vektor dalam buku universitas, dapat disimpulkan bahwa jika suatu

besaran vektor bernilai nol, maka panjang garis juga sama dengan nol.

Hal ini berati besaran yang tidak memiliki nilai, tidak digambar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

67

Penjelasan ini diperkuat oleh pendapat narasumber wawancara sebagai

berikut: Besaran vektor yang memiliki nilai nol tidak boleh digambar.

Hal ini diterangkan dalam aturan penggambaran besaran vektor yaitu:

panjang garis menyatakan besar/nilai vektor dan arah garis menunjukkan

arah vektor. Oleh karena itu, penggambaran garis vektor gaya 㺘紫紫矗 mendatar dalam gambar mengalami salah konsep. Jika yang dimaksud

oleh penulis garis mendatar tersebut mewakili besaran 剿紫紫矗, maka gambar

tersebut benar.

Dengan melihat penggambaran vektor gaya 㺘紫紫矗 pada Gambar 4.7

dalam buku A yang tidak sesuai dengan konsep penggambaran vektor

yang dijelaskan dalam dua buku universitas dan penjelasan narasumber,

maka dapat disimpulkan bahwa pada Gambar 4.7 dalam buku A terdapat

kesalahan konsep penggambaran besaran vektor gaya 㺘紫紫矗. Agar konsep penggambaran besaran vektor dalam buku A sesuai

dengan konsep para ahli, maka simbol gaya 縸 dalam Gambar 4.7

(ditunjukkan anak panah merah) harus diganti dengan simbol besaran

kecepatan 剿紫紫矗. Cara lain agar konsep penggambaran besaran vektor dalam

buku A sesuai dengan konsep para ahli adalah dengan menghapus simbol

besaran gaya 㺘紫紫矗 beserta anak panah yang menggambarkan besaran gaya

tersebut.

d. Kesalahan Konsep 4

Pada halaman 106, penulis menggunakan notasi silang (时)

dalam persamaan yang mengandung perkalian gaya gravitasi (縸聘ndu) dan

ketinggian (闺). Notasi silang ini ditunjukkan oleh panah merah A dalam

Gambar 4.9 dan Gambar 4.10 berikut ini:

Gambar 4.9 Perkalian Silang pada Halaman 106

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

68

Gambar 4.10 Perkalian Silang pada Halaman 119

Tentang penggunaan notasi silang dalam perkalian antar besaran

Fisika, Young dan Freedman (2002: 21) menjelaskan bahwa perkalian

vektor antara dua vektor disebut juga perkalian silang. Contoh besaran

hasil perkalian silang adalah torsi (烬紫矗) dan momentum sudut (涧紫紫矗). Jika

vektor 键紫紫矗 merupakan hasil perkalian silang antara vektor 폘紫紫矗 dan 见紫紫矗, serta 会

adalah sudut terkecil di antara vektor 폘紫紫矗 dan 见紫紫矗, maka: 键紫紫矗实폘紫紫矗时见紫紫矗 固实錠ƅ sin会 (4.8)

Serway dan Jewett (2004: 337) juga menjelaskan tentang

perkalian silang:

The torque vector 烬 is related to the two vectors 沽 and 根. We can establish a mathematical relationship between 们, 沽, and 根 using a mathematical operation called vector product or cross product: 们实沽时根 (4.8) We now give a formal definition of the vector product. Given any two vectors 隔 and 铬, the vector product 隔时铬 is defined as a third vector 个, which has a magnitude of 錠ƅ sin凰, where 凰 is the angle between 隔 and 铬. That is, if 个 is given by: 个实隔时铬 (4.9) Then its magnitude is 固实錠ƅ sin凰 (4.10)

Narasumber wawancara berpendapat bahwa pemakaian tanda

silang pada perkalian dua besaran gaya dan perpindahan adalah suatu

kesalahan konsep. Karena hasilnya adalah usaha yang didefinisikan

sebagai hasil kali skalar (titik) antara dua vektor, bukan hasil perkalian

vektor (silang).

Dengan melihat perbedaan konsep pemakaian notasi silang

dalam perkalian dua besaran Fisika yang terdapat dalam buku A dan

yang dimiliki oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

69

buku A terdapat kesalahan konsep pemakaian notasi silang dalam

perkalian dua besaran Fisika.

Agar perkalian antara dua besaran Fisika dalam buku A dapat

dikatakan benar secara konseptual, maka tanda silang harus dihilangkan: 魐聘ndu 实縸聘ndu闺 魐囊能挠实˰厠0nds∆果 (4.11)

atau menggunakan notasi titik, namun dua besaran yang dikalikan harus

dituliskan dalam bentuk vektor: 魐聘ndu 实㺘紫紫矗聘ndu • 浇紫紫矗 魐囊能挠实教紫紫紫矗厠0nds • ∆酵紫紫矗 (4.11)

e. Kesalahan Konsep 5

Penulis Buku A menyatakan bahwa gaya konservatif adalah

gaya yang tidak bergantung pada lintasan, tetapi hanya ditentukan oleh

keadaan awal dan akhir. Pendapat ini ditunjukkan oleh garis bawah

merah pada Gambar 4.11 berikut ini:

Gambar 4.11 Pengertian Gaya Konservatif

Tentang pengertian gaya konservatif, Young dan Freedman

(2002: 208-209) menjelaskan bahwa gaya konservatif adalah gaya yang

mampu menghasilkan perubahan dua arah antara energi kinetik dan

energi potensial. Kerja yang dilakukan oleh gaya konservatif akan tetap

sama untuk setiap lintasan gerak benda. Kerja yang dilakukan oleh gaya

konservatif selalu memiliki sifat-sifat berikut ini:

1) Dapat dinyatakan sebagai perbedaan antara nilai awal dengan nilai

akhir dari fungsi energi potensial.

2) Bersifat reversible (bisa bolak-balik).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

70

3) Tidak tergantung pada lintasan benda dan hanya tergantung pada

titik awal dan titik akhir lintasan.

4) Ketika titik awal dan akhir sama, kerja total yang dihasilkan sama

dengan nol.

Serway dan Jewett (2004: 337) juga menjelaskan tentang sifat-

sifat gaya konservatif:

Conservatif forces have these two equivalent properties: 1) The work done by conservative force on a particle moving

between any two points is independent of the path taken by the particle.

2) The work done by a conservative force on a particle moving through any closed path is zero. (A closed path is one in which the beginning and end points are identical)

Narasumber wawancara menjelaskan seperti pengertian yang

dituliskan oleh Young dan Freedman, Gaya konservatif adalah sebuah

gaya yang mampu menghasilkan perubahan dua arah antara energi

kinetik dan energi potensial. Contohnya adalah gaya gravitasi Bumi dan

gaya pegas. Gaya memang tidak bergantung pada lintasan, namun hal

tersebut bukan pengertian dan tidak menjelaskan gaya konservatif.

Besaran yang tidak bergantung pada lintasan bukanlah gaya, melainkan

usaha.

Dengan melihat perbedaan pengertian dan sifat gaya konservatif

yang tertulis dalam buku A dan yang dimiliki oleh para ahli, maka dapat

disimpulkan bahwa dalam buku A telah terjadi kesalahan konsep

pengertian gaya konservatif.

Kesalahan pengertian gaya konservatif ini dapat terjadi karena

penulis buku A menyatakan bahwa besaran yang bergantung pada

lintasan adalah gaya konservatif. Sesuai dengan penjelasan sifat dan

pengertian gaya konservatif yang dimiliki para ahli, besaran yang tidak

bergantung pada lintasan bukanlah gaya konservatif, melainkan usaha

yang dilakukan oleh gaya konservatif.

Agar pengertian gaya konservatif dalam buku A dapat dinilai

benar secara konseptual, yaitu sesuai dengan pemahaman para ahli, maka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

71

pengertian gaya konservatif harus dituliskan dengan salah satu pengertian

di bawah ini:

1) Pengertian yang sesuai dengan penjelasan Young dan Freedman dan

narasumber wawancara, yaitu: Gaya konservatif adalah sebuah gaya

yang mampu menghasilkan perubahan dua arah antara energi kinetik

dan energi potensial.

2) Pengertian yang dibuat dengan memasukkan salah satu sifat usaha

yang ditimbulkan oleh gaya konservatif ke dalamnya. Sifat yang

dimasukkan sesuai dengan buku A. Pengertian yang diajukan yaitu:

Gaya konservatif adalah gaya yang mengerjakan suatu usaha, di

mana usaha yang ditimbulkan olehnya tidak bergantung pada

lintasan, tetapi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan akhir.

f. Kesalahan Konsep 6

Penulis buku A menggunakan huruf W besar sebagai simbol

besaran gaya berat (garis bawah merah pertama dalam Gambar 4.12).

Lima baris berikutnya penulis menggunakan huruf W besar dengan

subskrib berat sebagai simbol besaran gaya berat.

Gambar 4.12 Simbol Gaya Berat di Dalam Buku A

Young dan Freedman (2002: 93-105) menjelaskan bahwa gaya

tarik gravitasi oleh Bumi terhadap sebuah benda dinamakan berat

(weight) dari benda tersebut. Young dan Freedman menggunakan huruf ˰ kecil sebagai simbol besaran gaya berat dalam bukunya Fisika

Universitas. Besarnya gaya berat dapat dituliskan dalam persamaan ˰ 实桂f (4.11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

72

Gaya berat dalam persamaan vektor dituliskan sebagai berikut: 教紫紫紫矗实桂郊紫紫矗 (4.12)

Serway dan Jewett dalam bukunya Physics for Scientists and

Engineers menggunakan simbol yang berbeda dengan Young dan

Freedman. Serway dan Jewett menggunakan huruf F besar dengan

subskrip g sebagai simbol gaya berat. Hal ini dapat dilihat pada salah satu

tulisan dalam bukunya sebagai berikut: “The attractive forse exerted by

the Earth on an object is called the gravitational force 根扭. This force is

directed toward the center of the Earth, and its magnitude is called

weight of the object.” (2004: 119).

Narasumber wawancara menyatakan bahwa sesuai kesepakatan,

gaya berat disimbolkan dengan huruf ˰ kecil. Oleh karena itu,

penggunaan huruf 魐 besar adalah suatu kesalahan.

Berdasarkan penjelasan narasumber wawancara dan kajian

pustaka pada buku Fisika Universitas, maka dapat disimpulkan bahwa:

1) Gaya berat disimbolkan dengan ˰ kecil.

2) Huruf ˰ ini berasal dari kata weight dalam bahasa Inggris yang

berarti berat.

3) Huruf 魐 besar merupakan simbol usaha yang berasal dari kata work

dalam bahasa Inggris yang berarti usaha atau kerja.

4) Gaya berat merupakan besaran vektor yang dituliskan dengan simbol 教紫紫紫矗, besarnya dituliskan dengan simbol ˰.

Dengan melihat perbedaan konsep penulisan simbol besaran

gaya berat dalam buku A dengan yang dimiliki para ahli, maka dapat

disimpulkan bahwa di dalam buku A terdapat kesalahan konsep

penulisan simbol besaran gaya berat atau gaya gravitasi.

Agar konsep penulisan simbol besaran gaya berat dalam buku A

dapat dinilai benar secara konseptual, yaitu sesuai dengan konsep

penulisan para ahli, maka simbol gaya berat dalam buku A harus diganti

dengan salah satu dari dua simbol berikut ini: 教紫紫紫矗 atau 㺘紫紫矗聘

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

73

g. Kesalahan Konsep 7

Pada halaman 119 penulis menggunakan gambar yang

mengandung beberapa kesalahan, gambar tersebut ditunjukkan pada

gambar 4.13 sebagai berikut:

Gambar 4.13 Gambar Balok Menuruni Bidang Miring

Kesalahan-kesalahan tersebut disebutkan pada poin-poin berikut

ini:

1) Kesalahan penempatan posisi satu dan posisi dua benda.

Penulis menjelaskan bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya

gravitasi membuat benda berpindah dari posisi 1 menuju posisi 2.

Gambar 4.14 Keterangan Gambar 4.13

Dalam Gambar 4.13 penulis menandai balok di bagian bawah

sebagai posisi 1 dan tidak menandai balok di bagian atas.

Berdasarkan keterangan ini dapat disimpulkan bahwa posisi 1

ditempati balok yang diarsir (di bawah) dan posisi 2 ditempati oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

74

balok dengan garis putus-putus tanpa arsiran ( di atas). Maka dapat

disimpulkan bahwa benda bergerak dari bawah ke atas.

Young dan Freedman (2002: 93-101) menjelaskan bahwa

gaya tarik gravitasi oleh Bumi terhadap sebuah benda dinamakan

berat (weight) dari benda tersebut. Gaya adalah besaran vektor. Jika

pada suatu benda bekerja lebih dari satu gaya, maka jumlah vektor

(resultan) dari semua gaya-gaya yang beraksi pada benda dinamakan

gaya total (net force). Hukum kedua Newton tentang gerak yaitu:

Jika suatu gaya luar total bekerja pada sebuah benda, maka

benda akan mengalami percepatan. Arah percepatan tersebut

sama dengan arah gaya total. Vektor gaya total sama dengan

massa benda dikalikan dengan percepatan benda.

Serway dan Jewett menjelaskan bahwa: “The attractive

forse exerted by the Earth on an object is called the gravitational

force 根扭. This force is directed toward the center of the Earth, and its

magnitude is called weight of the object” (2004: 119). Tentang

Hukum kedua Newton, Serway dan Jewett menyatakan: “When

viewed from an inertial reference frame, the acceleration of an

object is drectly proportional to the net force acting on it and

inversely proportional to its mass” (2004: 117).

Narasumber wawancara berpendapat bahwa posisi dua dan

posisi pertama benda terbalik, seharusnya posisi pertama ada di atas

dan posisi dua ada di bawah. Hal ini sesuai dengan penjelasan gaya

konservatif di mana benda akan bergerak turun karena gaya berat.

Energi potensial benda diubah seluruhnya menjadi energi kinetik.

Berdasarkan penjelasan dari para ahli, maka didapatkan

konsep-konsep penting, diantaranya:

a) Gaya berat atau gaya gravitasi merupakan besaran vektor yang

memiliki arah menuju pusat Bumi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

75

b) Bila suatu benda dikenai lebih dari satu gaya, maka jumlah

maka jumlah vektor (resultan) dari semua gaya-gaya yang

beraksi pada benda dinamakan gaya total (net force).

c) Arah percepatan yang dihasilkan dari gaya-gaya yang dikenakan

pada suatu benda searah dengan gaya total.

Maka dengan melihat beberapa konsep di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa suatu benda dapat bergerak dengan arah

melawan gaya gravitasi jika pada benda tersebut bekerja gaya lain

yang memiliki arah melawan gaya gravitasi dan memiliki besar/nilai

(magnitude) yang lebih besar dari gaya gravitasi, sehingga resultasn

gaya memiliki vektor ke atas.

Di dalam penjelasan Gambar 4.13 pada halaman 119 buku A,

tidak terdapat penjelasan bahwa pada benda bekerja gaya ke atas.

Sehingga gaya yang dikenakan pada benda hanya satu buah, yakni

gaya gravitasi yang memiliki arah menuju pusat Bumi. Penulis

menyatakan bahwa posisi 1 benda terdapat di bagian bawah gambar.

Hal ini menandakan bahwa benda bergerak ke bagian atas gambar.

Berdasarkan perbedaan konsep yang terjadi dalam buku A

dengan konsep yang dimiliki para ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa di dalam Gambar 4.13 pada halaman 119 buku A terdapat

kesalahan konsep penempatan posisi benda sebelum benda bergerak

dan sesudah benda bergerak. Jika posisi 1 benda terdapat di bagian

bawah gambar, maka benda tidak mematuhi Hukum kedua Newton

dan Gambar 4.13 dinilai salah secara konseptual.

Agar Gambar 4.13 dapat dinilai benar secara konseptual,

maka posisi 1 dan 2 benda harus ditukar. Posisi 1 berada di bagian

atas gambar dan posisi 2 berada di bagian bawah gambar. Posisi

yang benar dapat dilihat pada Gambar 4.20.

2) Kesalahan penempatan simbol ketinggian (闺囊 dan ∆闺).

Dalam Gambar 4.13, penulis meletakkan simbol 闺挠 pada

garis yang memanjang dari permukaan tanah menuju posisi 2 benda.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

76

Simbol ∆闺 mewakili garis yang memanjang dari permukaan tanah

menuju posisi 1 benda. Simbol 闺囊 mewakili garis yang memanjang

dari posisi 1 menuju posisi 2.

Young dan Freedman (2002: 194) dalam Buku Fisika

Universitas, menjelaskan tentang perubahan tinggi yang dialami

suatu benda sebagai berikut:

Gambar 4.15 Perpindahan Sebuah Benda ke Bawah

Pada Gambar 4.15 di atas, gaya berat dan perpindahan benda

memiliki arah yang sama, sehingga kerja 魐聘ndu yang bekerja pada

benda oleh gaya berat merupakan kerja positif.

Serway dan Jewett menjelaskan tentang Gambar 4.16 yang

terdapat dalam buku Physics for Scientist and engineers bahwa: “As

the book falls from 裹厠 to 裹d, the work done by the gravitational force

on the book is 魐䬸Ƽ厠䬸䬸瓶实纵桂苟邹• ∆沽 实纵石桂f墨̂邹•揍纵裹d 石裹厠邹墨̂租 实桂f裹厠 石桂f裹d

(4.13)

(2004: 220).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

77

Gambar 4.16 Peristiwa Buku Jatuh

Narasumber wawancara berpendapat bahwa dalam Gambar

4.13, simbol 闺囊 dan ∆闺 tertukar. Hal ini dapat diketahui karena 闺

selalu didefinisikan sebagai simbol tinggi yang diukur dari

permukaan Bumi, ∆闺 adalah selisih antara tinggi titik pertama 闺囊

dan tinggi titik kedua 闺挠.

Berdasarkan penjelasan para ahli, maka didapatkan

beberapa konsep penting yaitu:

a) Subskrip 1 pada simbol besaran jarak (tinggi) yaitu 闺囊 atau 裹囊,

mengacu pada posisi benda sebelum benda bergerak. Subskrip 2

pada simbol besaran jarak (tinggi) yaitu 闺挠 atau 裹挠, mengacu

pada posisi benda setelah benda bergerak.

b) Subskrip 逛 dan 瑰 pada besaran jarak (tinggi) yaitu 裹d dan 裹厠 ,

tidak mengacu pada posisi benda sebelum maupun sesudah

benda bergerak. Subskrib 逛 dan 瑰 merupakan identitas suatu

posisi yang tidak bergantung pada pergerakan benda.

c) ∆辊, ∆裹 maupun ∆闺 merupakan simbol besaran jarak yang

merupakan selisih antara dua posisi/koordinat. ∆辊实∆裹实∆闺实posisiakhir 石posisiawal. Dengan melihat ketidaksesuaian konsep yang dimiliki para

ahli Fisika dengan konsep yang terdapat dalam Gambar 4.13

halaman 119 buku A, maka dapat disimpulkan bahwa dalam gambar

tersebut terdapat kesalahan penempatan simbol ketinggian (闺囊 dan ∆闺). Kesalahan ini tidak bersifat konseptual, karena pada halaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

78

lain, penenggunaan subskrip 1 dan 2 pada simbol tinggi (闺) sudah

sesuai dengan konsep para ahli.

Agar Gambar 4.13 dalam buku A sesuai dengan konsep

para ahli, maka posisi 闺囊 dan ∆闺 harus ditukar. Posisi 闺囊 dan ∆闺

yang benar menurut konsep para ahli dapat dilihat dalam Gambar

4.20.

3) Kesalahan penempatan dan penggunaan simbol jarak (∆果).

Sesuai dengan persamaan usaha yang ditulis dalam buku A

yaitu: 魐 实縸 • Ǵ (4.14)

di mana 魐 adalah besaran usaha dengan satuan Joule, 縸 adalah

besaran gaya yang beraksi pada benda dengan satuan Newton, dan Ǵ

adalah besaran jarak pergeseran dengan satuan meter, maka dapat

disimpulkan bahwa simbol ∆果 dalam Gambar 4.17 di bawah ini

adalah jarak pergeseran benda (ditunjukkan oleh garis bawah

berwarna merah). ∆果 dalam Gambar 4.13 ditempatkan pada garis

mendatar.

Gambar 4.17 Keterangan Matematis dari Gambar 4.13

Young dan Freedman (2002: 165-166) mendefinisikan

perpindahan sebagai jarak antara posisi/koordinat benda setelah

perpindahan dengan posisi/koordinat benda sebelum perpindahan.

Perpindahan dapat berupa sejajar dengan dimensi 果 dan 裹 diagram

Kartesian, maupun diantara keduanya. Gambar 4.18 menujukkan

tiga buah perpindahan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

79

Gambar 4.18 Tiga Buah Perpindahan

Serway dan Jewett (2004: 184) menjelaskan usaha secara

umum sebagai berikut:

The work 魐 done on a system by an agent exerting a constant force on the system is the product of the magnitude 縸 of force, the magnitude ∆辊 of the displacementof the point of application of the force, and cos凰, where 凰 is the angle between the force and displacement.

魐 实縸∆辊cos凰 (4.15)

Gambar 4.19 The Work Done by

Constant Force

Pada halaman lain Serway dan Jewett (2004: 188) menjelaskan

tentang usaha yang dikerjakan oleh gaya yang sejajar dengan sumbu 果 diagram kartesius sebagai berikut: “Consider a particle bring

displaced along the 果 axiz under the action of a force that varies

with position…we can approximate the work done by the force as 魐 史縸铺∆果 (4.16)

Narasumber wawancara berpendapat bahwa yang dimaksud

penulis kemungkinan besar adalah ∆果 adalah besaran jarak, namun

simbol ini seharusnya diletakkan pada bidang miring sebagai jarak

antara dua kedudukan benda dan tidak boleh memakai simbol ∆果,

karena jarak tidak berada pada sumbu 果 diagram kartesis.

Berdasarkan penjelasan para ahli, maka didapatkan

beberapa konsep penting yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

80

a) Perpindahan adalah jarak antara posisi/koordinat benda setelah

perpindahan dengan posisi/koordinat benda sebelum

perpindahan.

b) Besar komponen 果 dari gaya 㺘紫紫矗 adalah 縸铺.

c) Simbol Ǵ dan 辊 adalah simbol umum besaran perpindahan.

d) Simbol ∆果 digunakan sebagai perpindahan ketika benda

bergerak pada atau sejajar sumbu 果 diagram kartesius.

Dengan melihat ketidaksesuaian konsep yang dimiliki para

ahli Fisika dengan konsep yang terdapat dalam Gambar 4.13

halaman 119 buku A, maka dapat disimpulkan bahwa dalam gambar

tersebut terdapat kesalahan penempatan dan penggunaan simbol

jarak (∆果).

Ketidaksesuaian konsep yang dimiliki para ahli dengan

konsep terdapat dalam Gambar 4.13 dapat terjadi karena beberapa

hal berikut ini:

a) Penulis mendefinisikan garis sejajar dengan sumbu 果 diagram

kartesius sebagai perpindahan, padahal benda bergerak pada

bidang miring.

b) Penulis menggunakan simbol ∆果 sebagai perpindahan, padahal

perpindahan tidak sejajar atau tidak berada di atas sumbu 果

diagram kartesius.

Agar Gambar 4.13 dalam buku A sesuai dengan konsep

para ahli, maka:

a) Posisi simbol perpindahan harus dirubah dari semula yang

sejajar dengan sumbu 果 diagram kartesius menjadi sejajar

dengan lintasan benda (bidang miring).

b) Simbol perpindahan harus dirubah menjadi simbol yang dipakai

oleh para ahli Fisika, yaitu menjadi Ǵ atau 辊.

4) Tidak terdapat keterangan bahwa lintasan licin.

Gambar 4.13 pada halaman 119 buku A digunakan oleh

penulis untuk menjelaskan perubahan energi potensial gravitasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

81

menjadi energi kinetik. Penulis tidak menjelaskan bahwa lintasan

miring licin baik dalam gambar maupun dalam penjelasannya.

Young dan Freedman (2002: 196-205) menjelaskan bahwa

apabila pada perubahan dua arah antara energi potensial 罐 dan

energi kinetik 乖 terdapat gaya lain yang berpengaruh, maka: 乖囊十罐囊十魐ld平Ƽ实乖挠十罐挠 (4.17)

di mana 魐ld平Ƽ adalah usaha yang dikerjakan oleh gaya lain. Contoh

gaya lain yang dapat berpengaruh pada perubahan dua arah antara

energi potensial dan energi kinetik adalah gaya gesek udara pada

gerak jatuh bebas dan gaya gesek lintasan.

Serway dan Jewett (2004: 229) menjelaskan bahwa

perubahan energi mekanik sama dengan besar usaha yang

ditimbulkan oleh gaya gesek. Serway dan Jewett memberikan contoh

buku yang menuruni sebuah lintasan miring yang tidak licin, maka

perubahan energi mekaniknya: ∆刮05萍实∆乖十∆罐实石归瓶圭 (4.18)

di mana: ∆刮05萍实Perubahanenergimekanik ∆乖实Perubahanenergikinetik ∆罐实Perubahanenergipotensial 归瓶圭实Besarusahayangditimbulkanolehgayagesek

Narasumber wawancara berpendapat jika lantai atau

lintasan benda tidak licin, maka gaya gesek harus diperhitungkan

dalam persamaan pada halaman 119 buku A.

Dengan melihat ketidaksesuaian Gambar 4.13 dengan

konsep yang dimiliki para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa di

dalam Gambar 4.13 terjadi kesalahan konsep pembuatan gambar.

Supaya Gambar 4.13 sesuai dengan konsep yang dimiliki

para ahli, maka dalam Gambar 4.13 harus diberi keterangan bahwa

lantai atau lintasan benda licin, sehingga gaya gesek tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

82

berpengaruh dalam perubahan dua arah antara energi potensial dan

energi kinetik.

Gambar yang tepat untuk halaman 119 dalam buku A adalah

sebagai berikut:

4.20 Gambar Balok Menuruni Bidang Miring yang Sesuai dengan Konsep Para Ahli Fisika

h. Kesalahan Konsep 8

Di dalam buku A, penulis menuliskan semua besaran Fisika

dengan format yang sama, yaitu huruf tidak tebal dan tanpa garis panah

di atasnya. Konsep penulisan ini dapat dilihat pada Gambar 4.21 sebagai

berikut:

Gambar 4.21 Contoh Penulisan Besaran Fisika dalam Buku A

Gambar 4.22 Contoh Keterangan Besaran Fisika

Young dan Freedman (2002: 10-11) menjelaskan bahwa simbol

besaran vektor dituliskan dengan huruf tebal miring dengan sebuah anak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

83

panah di atasnya. Sedangkan besar dari suatu besaran vektor dituliskan

dengan huruf miring yang tidak ditebalkan dan tanpa anak panah di

atasnya.

Serway dan Jewett (2004: 61) memberikan penjelasan tentang

penulisan besaran vektor sebagai berikut:

We use a boldface letter, such as 隔, to represent a vector quantity. Another notation is useful when boldface notation is difficult, such as when writing on paper or on a chalkboard- an arrow is written over the symbol for a vector: 隔紫紫矗. The magnitude of the vector 隔 is written either 錠 or |隔|. The magnitude of a vector has physical units, such as meter for displacement or meters per second for velocity. The magnitude of a vector is always a positive number.

Narasumber wawancara berpendapat bahwa jika dalam suatu

penulisan yang dimaksud adalah besaran vektor namun dituliskan dalam

bentuk skalar, maka hal ini termasuk kesalahan konsep.

Dengan melihat perbedaan konsep penulisan besaran Fisika

yang terdapat dalam buku A dengan konsep yang dimiliki para ahli,

maka dapat disimpulkan bahwa di dalam buku A terdapat kesalahan

konsep penulisan besaran Fisika.

Kesalahan ini disebabkan karena penulis buku A tidak

membedakan besaran vektor, besaran skalar dan besar (magnitude)

besaran vektor dalam penulisan besaran Fisika. Dalam Gambar 4.20, jika

penulis ingin konsisten dengan simbol 縸 (nomor 1), maka simbol harus

didefinisikan sebagai besar gaya yang beraksi pada benda, bukan sebagai

gaya yang beraksi pada benda (㺘紫紫矗). Garis bawan nomor 3 dalam Gambar

4.21 menunjukkan simbol gaya konstan yang disimbolkan dengan 縸, jika

penulis konsisten dengan keterangan penulisan gaya konstan, maka

simbol yang digunakan harus 㺘紫紫矗, bukan 縸. Simbol yang ditunjukkan oleh

nomor 2 dan 4 dalam Gambar 4.21 merupakan simbol yang sesuai

dengan konsep penulisan para ahli. Gambar 4.22 merupakan keterangan

dari persamaan umum usaha, yaitu 魐 实㺘紫紫矗•饺紫矗. Walaupun di dalam buku

A penulisan persamaan umum usaha dituliskan dengan simbol skalar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

84

(魐 实縸 • Ǵ), namun yang dimaksudkan oleh buku A tetaplah persamaan

umum usaha. Oleh karena itu, maka dalam keterangan besaran di dalam

Gambar 4.22 terdapat kesalahan konsep penulisan besaran Fisika.

Besaran 縸 (yang seharusnya 㺘紫紫矗) dijelaskan bahwa simbol dari gaya yang

bereaksi pada benda. Konsep ini benar jika yang dimaksudkan adalah

simbol 㺘紫紫矗 yang seharusnya dituliskan dalam persamaan umum usaha.

Konsep ini salah jika yang dimaksudkan adalah simbol 縸 yang tertulis

dalam Gambar 4.22. Besaran Ǵ (yang seharusnya 饺紫矗) dijelaskan bahwa

simbol dari jarak pergeseran. Konsep ini salah jika yang dimaksudkan

adalah simbol 饺紫矗 yang seharusnya dituliskan dalam persamaan umum

usaha, karena jarak adalah besaran skalar. Konsep ini betul jika yang

dimaksudkan adalah simbol Ǵ yang tertulis dalam Gambar 4.22.

Agar konsep penulisan besaran Fisika di dalam buku A dapat

dikatakan benar secara konseptual, maka besaran vektor, besaran skalar

dan bentuk skalar besaran vektor harus dituliskan sesuai dengan konsep

yang dimiliki para ahli.

i. Kesalahan Konsep 9

Penulis menggunakan simbol 闺 sebagai perpindahan benda pada

dimensi ketinggian. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.23 di bawah ini:

Gambar 4.23 Perpindahan Benda ke Atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

85

Penulis menyebutkan bahwa benda dilempar ke atas dan berpindah

setinggi 闺 meter.

Young dan Freedman (2002: 194) menggunakan huruf 裹 kecil

sebagai simbol dari ketinggian. Ketinggian diukur dari permukaan Bumi

menuju posisi suatu benda. Jarak antara dua posisi benda pada dimensi

ketinggian disimbolkan dengan ∆裹.

Serway dan Jewett (2004: 218-224) menggunakan huruf 裹 kecil

dan 闺 kecil sebagai simbol dari ketinggian. Ketinggian diukur dari

permukaan Bumi menuju posisi suatu benda. Jarak antara dua posisi

benda pada dimensi ketinggian disimbolkan dengan ∆裹 dan ∆闺.

Narasumber wawancara berpendapat jika penulis buku A

berpendapat bahwa 闺 adalah simbol besaran jarak seperti halnya Ǵ, ∆Ǵ, 果

atau ∆果, maka simbol tersebut adalah benar. Namun, penulis

mendefinisikan 闺 sebagai ketinggian, hal ini dapat dinilai sebagai

kesalahan konsep. Karena ketinggian selalu didefinisikan sebagai jarak

suatu benda atau titik acuan terhadap permukaan tanah. Jika penulis

menggunakan simbol ∆闺 sebagai jarak antara dua benda di gambar, maka

gambar ini dinilai benar.

Dengan melihat konsep penggunaan simbol 闺 di dalam buku A

yang tidak sesuai dengan konsep yang dimiliki para ahli, maka dapat

disimpulkan bahwa pada halaman 102 buku A terdapat kesalahan konsep

penggunaan simbol 闺.

Kesalahan ini disebabkan karena penulis buku A menggunakan

simbol 闺 sebagai ketinggian benda, namun digambarkan sebagai jarak

antara dua posisi benda. Menurut pendapat para ahli, ketinggian diukur

dari permukaan Bumi menuju posisi suatu benda.

Agar penggunaan simbol 闺 dalam buku A sesuai dengan konsep

para ahli, maka simbol 闺 pada halaman 102 buku A harus diganti dengan ∆闺. Penggantian ini harus dilakukan karena yang dimaksud oleh penulis

buku A adalah jarak antara dua posisi benda, hal ini dapat dilihat dari

gambar yang digunakan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

86

j. Analisis Tambahan

Di dalam buku A terdapat beberapa kekurangan yang berpotensi

menimbulkan miskonsepsi bagi para pembacanya (siswa). Beberapa

kekurangan tersebut berhubungan dengan kelengkapan materi (konsep)

dan penulisan. Beberapa kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kekurangan Materi atau Konsep

a) Tidak terdapat konsep daya di dalam buku A

Berdasarkan standar kompetensi yang ditetapkan oleh

Dinas Pendidikan Nasional Tahun 2003, Kompetensi dasar yang

harus dimiliki oleh siswa kelas XI semester 1 pada materi pokok

Energi, Usaha dan Daya adalah: Membedakan konsep energi,

usaha, dan daya serta mampu mencari hubungan antara usaha

dan perubahan energi kinetik. Indikator yang harus tercapai

yaitu:

· Memformulasikan hubungan antara gaya, energi, udaha,

dan daya ke dalam bentuk persamaan.

· Menunjukkan kaitan usaha dengan perubahan energi

kinetik.

· Memformulasikan konsep daya ke dalam bentuk persamaan

dan kaitannya dengan usaha dan energi

(Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas: 30)

Di dalam buku A tidak terdapat konsep daya, hal ini

tidak sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan oleh

Departemen Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, agar konsep

di dalam buku A lengkap sesuai dengan standar kompetensi

yang ditetapkan, maka di dalam buku A harus ditambah konsep

daya.

b) Tidak dijelaskannya medan gravitasi yang berlainan pada

dimensi ketinggian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

87

Gambar 4.24 Benda di Atas Permukaan Bumi

Penulis dalam buku A menyebutkan persamaan umum

energi potensial gravitasi tanpa menunjukkan perbedaan nilai

percepatan gravitasi pada tiap ketinggian. Gambar 4.24

didapatkan dari halaman 110 buku A. Gambar ini menunjukkan

sebuah benda yang berada di ketinggian 闺 di atas permukaan

Bumi. Besar 闺 pada gambar hampir sama dengan jari-jari Bumi.

Young dan Freedman (2002: 359-360) menjelaskan

bahwa nilai g bervariasi pada dimensi ketinggian y. Persamaan

untuk mencari g pada tiap ketinggian dapat dicari pada

persamaan gaya berat dari sebuah benda bermassa m di

permukaan bumi. Besar gaya gravitasi antara dua benda

didefinisikan dalam persamaan 縸聘 实剐桂批桂观批挠 (4.19)

di mana G adalah nilai konstanta gravitasi yang bernilai 6,67 x

10-11 N.m2/kg2, 桂批 adalah massa bumi yakni 5,974 x 1024 kg

dan 观批 adalah jari-jari Bumi yaitu 6,38 x 106 m. Gaya gravitasi 縸聘 sama dengan gaya berat (˰ 实桂f). Oleh karena itu, nilai

percepatan gravitasi dapat dituliskan sebagai berikut: f 实剐桂批观批挠 (4.20)

Dalam menuliskan persamaan nilai (magnitude)

percepatan gravitasi, Serway dan Jewett (2004: 391-394)

menggunakan persamaan lain, yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

88

f 实剐桂琵观琵挠 实 剐桂琵纵观琵十闺邹挠 (4.21)

dengan 观琵 adalah jari-jari Bumi dan 闺 tinggi benda dari

permukaan Bumi.

Kekurangan penjelasan dan pemilihan Gambar 4.24

pada buku A dikhawatirkan akan menimbulkan miskonsepsi

pada diri pembacanya (siswa). Kekurangan penjelasan variasi

nilai percepatan gravitasi g pada dimensi tinggi 闺 dan nilai 闺

yang hampir sama dengan jari-jari Bumi dalam Gambar 4.24

akan menimbulkan pengertian pada diri siswa bahwa nilai

percepatan gravitasi g sama di semua tempat.

Supaya dalam diri pembaca (siswa) tidak terjadi

miskonsepsi, sebaiknya konsep percepatan gravitasi dalam buku

A dilengkapi sampai dengan persamaan percepatan gravitasi.

Persamaan ini digunakan untuk mencari nilai percepatan

gravitasi pada ketinggian tertentu.

2) Kesalahan Ketik

Kesalahan berikutnya di dalam buku A yang dikhawatirkan

akan menimbulkan miskonsepsi dalam diri pembaca (siswa) adalah

kesalahan ketik. Kesalahan ketik dalam buku A terdapat di beberapa

tempat. Berikut adalah beberapa kesalahan ketik dalam buku A

berdasarkan halamannya:

a) Kesalahan ketik pada halaman 101

Gambar 4.25 Kesalahan Ketik pada Halaman 101

Persamaan 縸 cos荒 tidak sesuai dengan persamaan

sebelum dan sesudahnya. Dengan melihat persamaan sebelum

dan setelahnya, maka dapat disimpulkan bahwa persmaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

89

縸 cos荒 mengalami kesalahan pengetikan. Persamaan tersebut

seharusnya dituliskan sebagai berikut: 魐 实纵縸 cos荒邹Ǵ (4.22)

b) Kesalahan ketik pada halaman 112

Gambar 4.26 Kesalahan Ketik pada Halaman 112

Persamaan yang ditunjukkan oleh panah A seharusnya

diketik 实石试刮颇挠石刮颇囊守, agar sesuai dengan persamaan di

atasnya. Simbol ∆刮颇 yang ditunjukkan oleh panah B seharusnya

diganti dengan simbol 魐, agar sesuai dengan penjelasan pada

kalimat berikutnya.

c) Kesalahan ketik pada halaman 113

Kesalahan ketik selanjutnya terletak di halaman 113

buku A.

Gambar 4.27 Kesalahan Ketik pada Halaman 113

Dalam bukunya penulis menjelaskan bahwa 刮颇霹实桂f闺实桂fǴ sin荒. Jadi angka 5 yang ditunjukkan oleh panah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

90

seharusnya diganti dengan huruf s yang merupakan simbol

besaran jarak antara titik A dan titik B dalam Gambar 4.27.

d) Kesalahan ketik pada halaman 117

Kesalahan ketik juga terdapat di halaman 117,

kesalahan ini dapat dilihat dalam Gambar 4.28 di bawah ini:

Gambar 4.28 Kesalahan Ketik pada Halaman 117

Di tempat yang ditunjukkan oleh tanda panah seharusnya ada

tanda penjumlahan. Hal ini dapat disimpulkan dengan melihat

persamaan sebelum dan setelahnya.

2. Buku B

Buku B adalah buku teks Fisika SMA karya Koesmanto yang

berjudul Konsep Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Buku ini diterbitkan oleh

penerbit Mefi Caraka pada tahun 2006. Setelah buku B diidentifikasi

keberadaan kesalahan konsepnya, maka didapatkan beberapa kesalahan

konsep sebagai berikut:

a. Kesalahan Konsep 1

Penulis buku B menjelaskan bahwa besarnya usaha 魐 adalah

hasil kali antara gaya dengan proyeksi perpindahan pada arah gaya atau

hasli kali proyeksi gaya pada arah perpindahan dengan perpindahannya.

Gambar 4.29 Pengertian Usaha

Pengertian ini diperkuat dengan penjelasan konsep usaha pada halaman

91 buku A. Penulis buku A menjelaskan bahwa bila perpindahan benda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

91

lintasannya melengkung, maka besarnya usaha yang dilakukan sama

dengan gaya kali proyeksi perpindahan terhadap arah gaya.

Gambar 2.30 Penjelasan Konsep Usaha

Young dan Freedman (2002: 166) menjelaskan tentang usaha

yang dilakukan oleh sebuah gaya yang menghasilkan perpindahan

dengan 会 adalah sudut di antara gaya dan perpindahan sebagai berikut:

“ketika gaya 㺘紫紫矗 dan perpindahan 饺紫矗 mempunyai arah berbeda, kita ambil

komponen 㺘紫紫矗 dalam arah perpindahan 饺紫矗, dan kita definisikan kerja

sebagai hasil dari komponen ini dan besar perpindahan. Komponen 㺘紫紫矗 dalam arah 饺紫矗 adalah 縸 cos会.”

Serway dan Jewett (2004: 184) menjelaskan bahwa:

If we want to know how effective the force is in moving the eraser, we must consider not only the magnitude of the force but also its direction…So analyzing forces to determine the work they do, we must consider the vector nature of forces. We must also know how far the eraser moves along the tray if we want to determine the work associated with that displacement. The work 魐 done on a system by an agent exerting a constant force on the system is the product of the magnitude 縸 of the force, the magnitude ∆辊 of the displacement of the point of application of the force, and cos凰, where 凰 is the angle between the force and displacement vectors: 魐 实縸∆辊cos凰 (4.22)

Narasumber wawancara berpendapat bahwa usaha secara

konseptual didefinisikan dengan persamaan: 魐 实㺘紫紫矗•饺紫矗 魐 实纵縸 cos凰邹Ǵ 魐 识縸纵Ǵ cos凰邹 (4.23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

92

Perpindahan merupakan hasil, sedangkan penyebab perpindahan benda

adalah usaha yang dikerjakan oleh gaya pada benda. Konsep yang

menyatakan usaha adalah perkalian antara gaya dan proyeksi (vektor

komponen) perpindahan yang sejajar dengan gaya, atau usaha dapat

dicari dengan hal yang demikian, adalah salah. Walaupun secara

matematis menghasilkan angka yang sama, namun secara konseptual hal

tersebut bertentangan dengan pengertian usaha dan pendapat para ahli.

Berdasarkan penjelasan para ahli, maka didapatkan konsep

penting yaitu:

1) Usaha yang dilakukan suatu gaya konstan adalah hasil perkalian

antara besar komponen gaya yang searah dengan perpindahan

(縸 cos会) dan besar perpindahannya (Ǵ).

2) Perpindahan adalah hasil dari usaha yang dilakukan oleh suatu gaya.

3) Konsep yang menyatakan usaha adalah perkalian antara gaya dan

proyeksi (vektor komponen) perpindahan yang sejajar dengan gaya,

atau usaha dapat dicari dengan hal yang demikian, adalah salah.

Dengan melihat perbedaan yang terdapat pada konsep yang

tertulis di buku A dengan konsep para ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa di dalam buku A terdapat kesalahan konsep pengertian usaha.

Kesalahan ini dapat terjadi karena penulis buku B

mendefinisikan dan menjelaskan usaha sebagai hasil perkalian dari besar

gaya (縸 ) dengan komponen perpindahan yang searah dengan gaya

(Ǵ cos凰). Jika ditulis dengan persamaan matematis maka kedua besaran

ini akan menghasilkan persamaan usaha yang sama dengan persamaan

usaha yang dimiliki para ahli, yaitu: 縸Ǵ cos凰 (4.24)

Namun secara konseptual, definisi dan penjelasan ini dinilai salah karena

berbeda dengan definisi dan penjelasan usaha menurut para ahli. Jika

dilihat dari sudut pandang sebab-akibat, besaran jarak (Ǵ) adalah hasil

dari usaha (魐 ) yang dilakukan oleh gaya yang berpengaruh pada

perpindahan benda (縸 cos凰).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

93

Supaya definisi dan penjelasan dalam buku B sesuai dengan

penjelasan dari para ahli Fisika, maka dalam buku B harus digunakan

definisi dan penjelasan yang sesuai dengan penjelasan para ahli. Definisi

dan penjelasan tersebut yaitu usaha didefinisikan sebagai hasil perkalian

dari antara besar komponen gaya yang searah dengan perpindahan

(縸 cos凰) dan besar perpindahannya (Ǵ). Usaha tidak didefinisikan dan

tidak dijelaskan sebagai besaran hasil kali antara gaya (縸 ) dengan

komponen/proyeksi perpindahan pada arah gaya (Ǵ cos凰).

b. Kesalahan Konsep 2

Penulis menggunakan huruf S besar sebagai simbol besaran

jarak atau perpindahan. Pemakaian simbol ini dapat dilihat pada Gambar

4.31 di bawah ini:

Gambar 4.31 Pemakaian Simbol S

Young dan Freedman (2002: 166) menjelaskan tentang usaha

sebagai berikut: “ketika gaya 㺘紫紫矗 dan perpindahan 饺紫矗 mempunyai arah

berbeda, kita ambil komponen 㺘紫紫矗 dalam arah perpindahan 饺紫矗, dan kita

definisikan kerja sebagai hasil dari komponen ini dan besar perpindahan.

Komponen 㺘紫紫矗 dalam arah 饺紫矗 adalah 縸 cos会.”

Serway dan Jewett (2004: 184) menjelaskan bahwa:

The work 魐 done on a system by an agent exerting a constant force on the system is the product of the magnitude 縸 of the force, the magnitude ∆辊 of the displacement of the point of application of the force, and cos凰, where 凰 is the angle between the force and displacement vectors:

Narasumber wawancara berpendapat bahwa huruf S besar dalam

buku A adalah suatu kesalahan konsep penulisan simbol perpindahan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

94

Narasumber menjelaskan bahwa sesuai kesepakatan, besaran

perpindahan menggunakan simbol huruf s kecil.

Berdasarkan penjelasan para ahli, maka didapatkan konsep

penting tentang besaran jarak/perpindahan, yaitu besaran jarak

menggunakan simbol 饺紫矗 atau ∆角紫矗. Huruf yang dipakai sebagai simbol

besaran jarak adalah huruf s kecil atau r kecil.

Dengan melihat perbedaan penulisan simbol besaran jarak

dalam buku B dengan penulisan para ahli, maka dapat disimpulkan

bahwa di dalam buku B terdapat kesalahan konsep penulisan simbol

besaran jarak.

Agar penulisan simbol jarak dalam buku B sesuai dengan

penulisan para ahli, maka simbol jarak dalam buku B harus diganti

menjadi huruf s kecil atau huruf r kecil.

c. Kesalahan Konsep 3

Pada halaman 91 penulis buku B menggunakan gambar yang

mengandung beberapa kesalahan, gambar tersebut ditunjukkan pada

Gambar 4.32 sebagai berikut:

Gambar 4.32 Gambar Penjelasan Hubungan Arah Gaya, Perpindahan dan Usaha yang Dikerjakan

Kesalahan-kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

95

1) Kesalahan konsep penggambaran arah gaya

Penulis menjelaskan Gambar 4.32 (a) sebagai contoh usaha

yang dilakukan oleh sebuah gaya yang searah dengan perpindahan

benda.

Young dan Freedman (2002: 165-166) menjelaskan bahwa

jika 会实e, maka 㺘紫紫矗 dan 饺紫矗 dalam arah yang sama. Persamaan yang

dipakai pada keadaan ini adalah 魐 实縸Ǵ karena cos e实1.

Gambar 4.33 Gaya pada Benda yang Searah dengan Perpindahan Benda

Serway dan Jewett (2004: 185) menjelaskan bahwa: “If an

applied force 根 is in the same direction as the displacement ∆沽, then 凰实e and cos凰实1.”

Narasumber wawancara berpendapat bahwa Gambar 4.32

(a) mengandung kesalahan, karena sudut antara benang (gaya dari

tangan) dan perpindahan tidak 0 ° . Hal ini tidak sesuai dengan

penjelasan gambar dalam buku B.

Dengan melihat ketidaksesuaian Gambar 4.32 (a) dengan

konsep yang dimiliki para ahli Fisika, maka dapat disimpulkan

dalam Gambar 4.32 (a) terdapat kesalahan konsep penggambaran

arah gaya.

Kesalahan ini dapat terjadi karena penulis buku B

menggambar tali dan tangan tidak sejajar dengan lantai (sumbu 果

diagram kartesian), sehingga sudut 凰 yang terbentuk memiliki besar 使e° dan nilai cos凰矢1 . Apabila sudut antara arah gaya dan

perpindahan 使e° maka gaya yang melakukan usaha dikatakan tidak

searah dengan perpindahan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

96

Agar Gambar 4.32 (a) sesuai dengan konsep yang dimiliki

para ahli, maka arah gaya dari tangan harus digambar sejajar dengan

lantai.

2) Ketiadaan simbol besaran dalam gambar

Gambar yang digunakan oleh penulis untuk menjelaskan

konsep usaha yang dipengaruhi oleh arah gaya dan perpindahan

benda, tidak disertai dengan simbol-simbol besaran yang jelas. Arah

gaya dalam gambar diketahui dengan melihat arah tarikan tangan

sebagai arah gaya kecuali untuk Gambar 4.32 (c) yang digunakan

untuk menjelaskan usaha yang dilakukan gaya gesekan. Sedangkan

arah geraknya tidak diketahui.

Young dan Freedman (2002: 166) memberikan contoh

usaha yang bernilai nol yaitu menahan buku dengan tangan selama 5

menit. Usaha yang dikerjakan tangan ketika menahan buku

dikatakan bernilai nol karena tidak ada perpindahan pada buku sama

sekali.

Serway dan Jewett (2004: 184) memberikan contoh usaha

yang bernilai nol:

As an example of the distinction between this definition of work and our everyday understanding of the word, consider holding a heavy chair at arm’s length for 3 minutes. At the end of this time interval, your tired arms may lead you to think that you have done a considerable amount of work on the chair. According to our definition, however, you have done no work on it whatsoever. You exert a force to support the chair, but you do not move it. A force does no work on an object if the force does not move trough a displacement. This can be seen by noting that if ∆辊实e, Equation (4.20) gives 魐 实e.

Narasumber wawancara berpendapat bahwa

ketidaklengkapan simbol dalam gambar dapat menimbulkan

miskonsepsi pada siswa. Dalam Gambar 4.32, tidak satupun dari

ketiga gambar yang memiliki simbol perpindahan di dalamnya.

Maka dapat disimpulkan bahwa usaha pada tiga Gambar 4.32

bernilai nol.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

97

Dengan melihat ketidaksesuaian Gambar 4.32 dengan

konsep para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam buku B

terdapat kesalahan konsep penggunaan gambar.

Agar Gambar 4.32 sesuai dengan konsep yang dimiliki para

ahli, maka di dalamnya harus disertai simbol-simbol besaran yang

sesuai.

Gambar yang sesuai dengan konsep yang dimiliki para ahli

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.34 Gambar yang Sesuai dengan Konsep Para Ahli

d. Kesalahan Konsep 4

Penulis buku B memberikan persamaan energi potensial pada

medan gravitasi tak homogen: 刮.纵霹邹实石剐怪桂观d (4.25)

di mana: 刮.纵霹邹实EnergipotensialdititikA 剐实konstantagravitasi 观d 实jaraktitikkeBumi 怪桂实massabumidanmassabenda

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

98

Young dan Freedman (2002: 359-360) menjelaskan bahwa

persamaan untuk mencari g pada tiap ketinggian dapat dicari dari

persamaan gaya berat sebuah benda bermassa m di permukaan bumi.

Gaya gravitasi antara dua benda didefinisikan dalam persamaan 縸聘 实剐桂批桂观批挠 (4.26)

di mana G adalah nilai konstanta gravitasi yang bernilai 6,67 x 10-11

N.m2/kg2, 桂批 adalah massa bumi yakni 5,974 x 1024 kg dan 观批 adalah

jari-jari Bumi yaitu 6,38 x 106 m. Gaya gravitasi 縸聘 sama dengan gaya

berat (˰ 实桂f). Oleh karena itu, persamaan percepatan gravitasi di

dekat permukaan Bumi dapat dituliskan sebagai berikut: f 实剐桂批观批挠 (4.27)

Pada sebuah titik di atas permukaan Bumi pada jarak 辊 dari pusat Bumi,

berat suatu benda didefinisikan dalam persamaan: ˰ 实縸聘 实剐桂批桂辊挠 (4.28)

Serway dan Jewett (2004: 391-394) menjelaskan bahwa gaya

gravitasi antara Bumi dan benda di sekitar permukaan Bumi didefinisikan

dalam persamaan: 縸聘 实剐桂琵桂观琵挠 (4.29)

Karena gaya berat 縸聘 实˰ 实桂f, maka percepatan gravitasi didapatkan: 桂f实剐桂琵桂观琵挠

f 实剐桂琵观琵挠 (4.30)

Untuk benda yang berada di atas bumi dengan ketinggian 闺, maka gaya

yang terjadi pada benda adalah: 縸聘 实剐桂琵桂辊挠 实剐 桂琵桂纵观琵十闺邹挠 (4.31)

Berdasarkan persamaan (4.29) dapat dicari persamaan percepatan

gravitasi pada ketinggian 闺 di atas permukaan Bumi sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

99

f 实剐桂琵辊挠 实 剐桂琵纵观琵十闺邹挠 (4.32)

di mana: 縸聘 实ForceexertedbytheEarthonaparticle 剐实剐istheuniversalgravitationalconstant 桂琵实ThemassoftheEart 桂实Themassoftheparticle 观琵实TheradiusoftheEarth 闺实Altitudeoftheparticle

Narasumber wawancara menjelaskan bahwa energi potensial

pada ketinggian tertentu dapat dicari dengan memasukkan persamaan

percepatan gravitasi ke dalam persamaan energi potensial: 刮篇实桂f闺 刮篇实剐桂0桂闺纵观琵十闺邹挠 (4.33)

di mana: 刮篇实Energipotensialgravitasi 剐实Tetapangravitasi 桂0 实MassaBumi 桂实Massabenda 闺实Ketinggianbenda 观琵实Jari 石jariBumi Dengan melihat perbedaan persamaan energi potensial gravitasi

yang terdapat dalam buku B dengan persamaan energi potensial gravitasi

yang dimiliki para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam buku B

terdapat kesalahan konsep penulisan persamaan energi potensial gravitasi

pada medan gravitasi tak homogen.

Agar persamaan energi potensial gravitasi pada medan gravitasi

tak homogen dalam buku B sama dengan persamaan energi potensial

gravitasi narasumber wawancara dan sesuai dengan persamaan energi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

100

potensial gravitasi buku Universitas, maka persamaan di dalam buku B

harus diganti menjadi: 刮篇实剐桂0桂闺纵观琵十闺邹挠 (4.34)

e. Kesalahan Konsep 5

Penulis buku B menyatakan bahwa: “Tanda negatif (-)

menyatakan, makin tinggi benda di atas Bumi energi potensialnya makin

besar” (Koesmanto, 2006: 95).

Dengan melihat persamaan (4.26), Young dan Freedman (2002:

359) menjelaskan bahwa: “Berat suatu benda berkurang secara

berkebalikan dengan kuadrat jaraknya dari pusat Bumi.”

Dengan melihat persamaan (4.30), Serway dan Jewett (2004:

394) menjelaskan bahwa: “Thus, it follows that f decreases with

increasing altitude. Because the weight of an object is 桂f, we see that as 辊→ ∞, its weight approaches zero”.

Narasumber wawancara menjelaskan bahwa besarnya energi

potensial bukan hanya dipengaruhi oleh ketinggian, melainkan juga oleh

percepatan gravitasi. Sehingga pendapat yang mengatakan bahwa

semakin tinggi benda di atas Bumi energi potensialnya semakin besar

adalah pendapat yang salah.

Dengan melihat perbedaan penjelasan para ahli dengan

pernyataan dalam buku B, maka dapat disimpulkan bahwa pada halaman

95 buku B terdapat kesalahan penjelasan energi potensial.

Kesalahan ini dapat terjadi karena penulis buku B hanya

menyimpulkan besarnya energi potensial dipengaruhi oleh ketinggian

benda 闺 saja. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat narasumber

wawancara. Narasumber wawancara menjelaskan bahwa besarnya energi

potensial bukan hanya dipengaruhi oleh ketinggian, melainkan juga oleh

percepatan gravitasi. Hubungan antara energi potensial dan ketinggian

benda dapat dilihat pada Gambar 4.36. Energi potensial meningkat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

101

seiring meningkatnya ketinggian, namun hal ini hanya berlaku sampai

ketinggian 闺 sama dengan jari-jari Bumi. Setelah ketinggian 闺实观批e平, Energi potensial akan berkurang seiring meningkatnya ketinggian benda.

Gambar 4.35 Grafik Hubungan antara Percepatan Gravitasi dan Ketinggian

Gambar 4.36 Grafik Hubungan antara Energi

Potensial dan Ketinggian

Agar penjelasan energi potensial di halaman 95 buku B sesuai

dengan konsep para ahli, maka penjelasan itu harus diganti menjadi:

Besarnya energi potensial bukan hanya dipengaruhi oleh ketinggian,

melainkan juga oleh percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi berkurang

seiring meningkatnya ketinggian. Energi potensial suatu benda

meningkat seiring bertambahnya ketinggian sampai pada ketinggian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

102

sama dengan jari-jari Bumi (闺实观批e平), setelah itu nilainya turun

seiring bertambahnya ketinggian.

f. Kesalahan Konsep 6

Penulis menggunakan tanda titik pada beberapa persamaan

Fisika di dalam buku B. Penggunaan tanda titik ini dapat dilihat pada

Gambar 4.37 berikut ini:

Gambar 4.37 Penggunaan Tanda Titik dalam Buku B

Young dan Freedman (2002: 18-19) menjelaskan bahwa

perkalian skalar dari dua vektor 폘紫紫矗 dan 见紫紫矗 dinyatakan dengan 폘紫紫矗•见紫紫矗.

Karena notasi ini, perkalian ini disebut juga perkalian titik. Apabila sudut 会 adalah sudut antara vektor 폘紫紫矗 dan 见紫紫矗, maka 폘紫紫矗•见紫紫矗实錠ƅ cos会实特폘紫紫矗特特见紫紫矗特cos会 (4.35)

Perkalian skalar menghasilkan besaran skalar, bukan vektor. Besaran ini

dapat bernilai positif, negatif, maupun nol.

Sejalan dengan buku Fisika Universitas, Serway dan Jewett

(2004: 186) menyatakan bahwa: “In general, the scalar product of any

two vectors 隔 and 铬 is scalar quantity equal to the product of the

magnitudes of the two vectors and the cosine of the angle 凰 between

them.” 隔•铬实錠ƅ cos凰 (4.36)

Narasumber wawancara berpendapat bahwa persamaan energi

potensial pada buku B termasuk kesalahan konsep karena menggunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

103

notasi titik dalam perkalian antara besaran skalar. Kesalahan penggunaan

notasi titik berulang pada beberapa persamaan lain.

Dengan melihat perbedaan konsep pemakaian tanda titik oleh

para ahli dengan konsep pemakaian tanda titik dalam buku B, maka dapat

disimpulkan bahwa di dalam buku B terdapat kesalahan konsep

pemakaian notasi titik dalam persamaan Fisika.

Kesalahan ini terjadi karena penulis menggunakan notasi titik

untuk mengalikan besaran skalar. Massa, percepatan gravitasi dan

ketinggian dituliskan dengan simbol 桂,f dan 闺. Simbol-simbol tersebut

termasuk simbol besaran skalar (桂) dan bentuk skalar besaran vektor (f

dan 闺). Sesuai konsep yang dimiliki para ahli Fisika, notasi silang dan

notasi titik hanya digunakan untuk mengalikan dua besaran vektor

(ditulis dengan konsep penulisan besaran vektor).

Agar persamaan yang ditunjukkan dalam Gambar 4.37 sesuai

dengn konsep para ahli, maka tanda titik di dalam persamaan harus

dihilangkan.

g. Kesalahan Konsep 7

Dalam buku B, penulis menuliskan besaran kecepatan rata-rata

dengan simbol 郭. Pemakaian simbol ini dapat dilihat dalam Gambar 4.38

berikut ini:

Gambar 4.38 Simbol Kecepatan Rata-rata

Young dan Freedman (2002: 32) menggunakan huruf 郭 dengan

subskrip “辊2” sebagai simbol dari besar (magnitude) besaran kecepatan

rata-rata. Sementara huruf 郭 tanpa subskrip digunakan sebagai simbol

dari besar besaran kecepatan sesaat. Baik kecepatan sesaat maupun

kecepatan rata-rata merupakan besaran vektor. Bentuk vektor dari dua

besaran ini adalah: 剿紫紫矗ns dan 剿紫紫矗.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

104

Serway dan Jewett (2004: 26-29) menggunakan huruf 剿 tebal

dengan garis di atasnya sebagai simbol besaran kecepatan rata-rata

(average velocity). Huruf 剿 tebal digunakan sebagai simbol besaran

kecepatan sesaat (instantaneous velocity). Simbol kedua besaran ini

adalah: 剿伸 dan 剿.

Narasumber wawancara berpendapat bahwa penulisan simbol

kecepatan rata-rata dalam buku B mengalami kesalahan, karena huruf 郭

biasanya digunakan sebagai simbol besar (magnitude) besaran kecepatan

sesaat atau bentuk skalar dari besaran kecepatan sesaat. Besar kecepatan

rata-rata biasanya disimbolkan dengan huruf 郭 dengan subskrib 辊2 di

bawahnya atau dengan huruf 郭 dengan garis di atasnya. Simbol

kecepatan rata-rata yang benar adalah: 郭ns atau 郭̅.

Dengan melihat perbedaan konsep penulisan simbol besaran

kecepatan rata-rata yang terdapat dalam buku B dengan konsep yang

dimiliki para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam buku B

terjadi kesalahan konsep penulisan simbol besaran kecepatan rata-rata.

Agar simbol kecepatan rata-rata dalam buku B dapat dikatakan

benar secara konseptual, maka simbol kecepatan rata-rata dalam buku B

harus diganti dengan salah satu dari dua simbol berikut ini: 剿紫紫矗角缴 atau 剿伸

h. Kesalahan Konsep 8

Penulis menjelaskan konsep energi kinetik menggunakan

analisis kejadian pisau yang tertancap pada batang pohon. Penjelasan

tentang energi kinetik dituliskan dalam bentuk persamaan-persamaan

seperti pada Gambar 4.39 sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

105

Gambar 4.39 Kesalahan Penjelasan Energi Kinetik

Pada kotak nomor dua, penulis ingin memberi tahu bahwa

kecepatan akhir pisau bernilai nol (郭s 实e) yang ditunjukkan oleh panah

B, hal ini sesuai pendapat para ahli. Namun pada kotak yang sama

penulis juga menyebutkan bahwa kecepatak akhir tidak bernilai nol

(郭s 识e,郭难实e邹 yang ditunjukkan oleh panah A.

Pada kota nomor empat, penulis menyebutkan bahwa 郭s 实郭

yang ditunjukkan oleh panah D. Pernyataan 郭s 实郭 menyebabkan

persamaan jarak menjadi Ǵ 实郭ns2 实收1g郭s寿2 实1g郭2 郭ns 实囊挠郭s sesuai dengan panah A 郭s 实郭 sesuai dengan panah D

(4.37)

Jarak menjadi 囊挠郭2 sesuai dengan panah E. Persamaan yang ditunjukkan

oleh panah A, C, D, E dan F memperjelas bahwa penulis berpendapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

106

bahwa kecepatan akhir tidak bernilai nol dan kecepatan awal bernilai nol

(郭s 识e,郭难实e邹. Young dan Freedman (2002: 41) menggunakan huruf 郭 dengan

subskrib “e” sebagai simbol kecepatan awal. Kecepatan awal adalah

kecepatan saat 2 实e. Huruf 郭 digunakan sebagai simbol kecepatan saat

waktu 2 (2 识e).

Serway dan Jewett (2004: 36) menggunakan huruf 郭 dengan

subskrib “轨” sebagai simbol kecepatan awal. Huruf 郭 dengan subskrib

“归” digunakan sebagai simbol kecepatan akhir saat waktu 2. Kecepatan

awal adalah kecepatan suatu benda saat 2 实e. Kecepatan akhir adalah

kecepatan yang dicapai benda saat waktu 2. Narasumber wawancara berpendapat bahwa dalam penjelasan

energi kinetik buku B terdapat kesalahan. Jika waktu awal pisau adalah

saat benda menyentuh batang pohon, maka kecepatanya maksimum

(tidak bernilai nol). Dan kecepatan akhir benda bernilai nol karena pisau

berhenti karena gaya gesek antara batang kayu dan pisau.

Dengan melihat konsep kecepatan dalam buku B yang tidak

sesuai dengan konsep para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam

penjelasan energi kinetik buku B terdapat kesalahan konsep kecepatan.

Agar konsep kecepatan dalam penjelasan energi kinetik buku B

sesuai dengan konsep para ahli, maka kecepatan akhir harus bernilai nol

karena adanya gaya gesek yang diberikan kayu (郭s 实e). Kecepatan awal

tidak bernilai nol karena saat pisau mulai akan menancap pada batang

kayu, pisau belum bergesekan dengan batang kayu (郭难识e).

i. Kesalahan Konsep 9

Penulis buku B menggunakan huruf EP, EK dan EM sebagai

simbol besaran energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik.

Pemakaian simbol ini dapat dilihat pada Gambar 4.40 berikut ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

107

Gambar 4.40 Simbol Energi Potensial dan Energi Kinetik

Young dan Freedman (2002: 195) menggunakan huruf 罐 besar

sebagai simbol besaran energi potensial. Huruf 乖 besar digunakan

sebagai simbol energi kinetik. Huruf 刮digunakan sebagai simbol besaran

energi mekanik. Young dan Freedman menggunakan suatu huruf disertai

subskrib sebagai simbol suatu besaran, huruf menujukkan besaran yang

diwakili dan subskrib mewakili sifat atau jenis dari besaran tersebut.

Contoh penggunaan aturan ini adalah pada besaran kecepatan: 郭难 = kecepatan awal 郭d瓶ú = kecepatan maksimum 郭平Ƽ = kecepatan minimum

Serway dan Jewett (2004: 221) menggunakan huruf 罐 besar

sebagai simbol besaran energi potensial. Huruf 乖 besar digunakan

sebagai simbol energi kinetik. Huruf 刮 besar disertai subskrib “桂硅规闺”

digunakan sebagai simbol energi mekanik. Huruf 罐 besar dengan

subskrib “f” digunakan sebagai simbol energi potensial gravitasi (罐聘).

Huruf 罐 besar dengan subskrib “Ǵ” digunakan sebagai simbol energi

potensial pegas (罐ú ). Serway dan Jewett juga menggunakan aturan

penulisan simbol besaran. Suatu huruf menujukkan besaran yang diwakili

dan subskrib mewakili sifat atau jenis dari besaran tersebut. Contohnya

adalah energi potensial gravitasi (罐聘) dan energi potensial pegas (罐ú). Narasumber wawancara menjelaskan bahwa dalam penulisan

suatu simbol besaran, huruf menujukkan besaran yang diwakili dan

subskrib menunjukkan sifat atau jenis dari besaran tersebut.

Dengan melihat penulisan simbol besaran energi potensial,

energi kinetik dan energi mekanik yang tidak sesuai dengan konsep

penulisan simbol besaran yang dimiliki para ahli, maka dapat dismpulkan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

108

bahwa di dalam buku B terdapat kesalahan konsep penulisan simbol

besaran energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik.

Agar simbol energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik

di dalam buku B sesuai dengan konsep penulisan simbol yang dimiliki

para ahli, maka energi potensial harus disimbolkan dengan 刮篇, energi

kinetik harus disimbolkan dengan 刮匹 dan energi mekanik harus

disimbolkan dengan 刮僻.

j. Analisis Tambahan

Di dalam buku B terdapat beberapa kekurangan yang berpotensi

menimbulkan miskonsepsi bagi para pembacanya (siswa). Beberapa

kekurangan tersebut berhubungan dengan kelengkapan materi (konsep)

dan penulisan. Beberapa kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kesalahan ketik

Di dalam buku B terdapat beberapa kesalahan ketik yang

dikhawatirkan dapat menimbulkan miskonsepsi dalam diri

pembacanya. Kesalahan ketik dapat diidentifikasi berdasarkan

persamaan sebelum dan setelahnya, biasanya hanya terjadi sekali

atau dua kali dalam satu halaman. Beberapa kesalahan ketik dalam

buku B di antaranya:

a) Kesalahan ketik pada halaman 95

Kesalahan ketik pertama dalam buku B ditunjukkan

oleh panah merah Gambar 4.41 berikut ini:

Gambar 4.41 Kesalahan Ketik pada Halaman 95

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

109

Persamaan dalam gambar 4.38 menujukkan usaha yang

dikerjakan untuk membuat benda berpindah dari titik B menuju

titik A (bergerak ke atas). Dengan melihat persamaan 魐 实∆刮颇,

maka dapat disimpulkan bahwa persamaan tersebut mengalami

kesalahan ketik, yaitu seharusnya tidak terdapat simbol

ketinggian 闺 dalam persamaan itu. Persamaan dalam Gambar

4.41 seharusnya ditulis sebagai berikut: 魐 实刮篇d瓶萍平n石刮篇d扑dl 实刮篇批石刮篇霹 实石纵刮篇霹石刮篇批邹 实石桂f纵闺囊石闺挠邹 (4.38)

b) Kesalahan ketik pada halaman 96

Kesalahan ketik berikutnya terdapat di halaman 96

pada materi energi kinetik. Kesalahan ketik dapat dilihat pada

Gambar 4.42 berikut ini:

Gambar 4.42 Kesalahan Ketik pada Halaman 96

Tanda 十 yang ditunjukkan oleh panah kedua seharusnya 石, hal

ini dapat disimpulkan berdasarkan persamaan sebelumnya.

Kesalahan ketik pada halaman 96 ada di dalam gambar.

Kesalahan ketik ini ditunjukkan oleh panah merah di dalam

Gambar 4.43:

Gambar 4.43 Kesalahan Ketik pada gambar di Halaman 96

Simbol 惯难 dan 惯囊 seharusnya diketik 郭难 dan 郭s . Kedua simbol

ini dapat ditetapkan sebagai kesalahan ketik karena tidak sesuai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

110

dengan penjelasan yang diberikan pada halaman yang sama.

Penulis memakai simbol 郭难 dan 郭s pada penjelasan dan pada

halaman lain.

c) Kesalahan ketik pada halaman 98

Kesalahan ketik pada halaman 98 ditunjukkan oleh

panah merah dalam Gambar 4.44 di bawah ini:

Gambar 4.44 Kesalahan Ketik pada Halaman 98

Simbol 魐 dalam gambar seharusnya diketik ˰ . Simbol ini

ditetapkan sebagai suatu kesalahan ketik karena:

· Simbol 魐 merupakan simbol usaha yang tidak memiliki

arah (usaha bukan besaran vektor), namun di dalam gambar 魐 memiliki arah ke bawah. Hal ini menandakan bahwa

yang dimaksud oleh penulis buku B adalah gaya berat ˰

karena gaya berat merupakan besaran vektor yang memiliki

arah menuju pusat bumi (ke bawah).

· Penulis menggunakan huruf ˰ kecil sebagai simbol gaya

berat pada halaman lain. Jika penulis menggunakan huruf 魐 sebagai simbol gaya berat pada semua halaman dalam

buku B, maka hal ini dapat ditetapkan sebagai suatu

kesalahan konsep.

d) Kesalahan ketik pada halaman 99

Kesalahan ketik pada halaman 99 ditunjukkan oleh

panah merah dalam Gambar 4.45 berikut ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

111

Gambar 4.45 Kesalaha Ketik pada Halaman 99

Simbol yang ditunjuk oleh panah pertama adalah

simbol besaran usaha ( 魐 ). Di dalam gambar, simbol ini

memiliki arah ke bawah (dilihat dari gambar panah ke bawah).

Padahal usaha bukan merupakan besaran vektor. Jadi dapat

ditetapkan bahwa penulisan simbol ini adalah suatu kesalahan

ketik, yang dimaksud oleh penulis adalah gaya berat (˰). Oleh

karena itu, simbol 魐 besar dalam gambar harus diganti menjadi

simbol gaya berat ˰.

Panah kedua menujukkan simbol 寡霹 sebagai simbol

ketinggian. Dalam penjelasan dan penulisan simbol ketinggian

di halaman lain menujukkan bahwa penulis memakai huruf 闺

kecil, hal ini sudah sesuai dengan konsep para ahli. Maka dapat

disimpulkan bahwa simbol 寡霹 dalam gambar merupakan

kesalahan ketik. Simbol ini seharusnya diketik 闺霹.

Panah ketiga menujukkan simbol 惯批. Dengan melihat

panah ke arah bawah di samping simbol ini, dapat disimpulkan

bahwa simbol ini merupakan simbol kecepatan yang merupakan

besaran vektor. Sesuai dengan penulisan buku B bahwa

kecepatan disimbolkan dengan huruf 郭 kecil, maka dapat

ditetapkan bahwa simbol 惯批 pada gambar merupakan kesalahan

ketik. Simbol 惯批 dalam gambar seharusnya diketik 郭批.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

112

e) Kesalahan ketik pada halaman 97

Pada halaman 97 buku B terdapat persamaan yang

kekurangan satu besaran waktu. Persamaan ini dapat dilihat

pada Gambar 4.46 berikut ini:

Gambar 4.46 Kekuranglengkapan Persamaan pada Halaman 97

Kotak pertama menunjukkan persamaan yang berasal dari

persamaan gaya, yaitu: 縸 实桂逛 实桂纵郭s 石郭难邹2 (4.39)

Kotak kedua menujukkan persamaan yang berasal dari

persamaan jarak: Ǵ 实郭ns2 实纵郭s 十郭难邹g 2 (4.40)

Jadi dapat disimpulkan bahwa persaman yang ditunjukkan oleh

kotak kedua mengalami kekuranglengkapan, persamaan ini

kekurangan simbol besaran waktu ( 2 ). Kekuranglengkapan

simbol ini dimasukkan dalam kategori kesalahan ketik.

2) Kekurangan Materi atau Konsep

a) Kekurangan penjelasan energi kinetik

Penjelasan tentang energi kinetik pada halaman 96

buku B membingungkan pembacanya. Penjelasan penulis buku

B tentang energi kinetik dapat dilihat pada Gambar 4.46.

Ketidakjelasan penjelasan energi kinetik pada buku B

dapat dilihat dari:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

113

· Kesalahan penggunaan simbol kecepatan rata-rata

Sudah dibahas di dalam kesalahan konsep 7

· Kesalahan konsep kecepatan

Sudah dibahas di dalam kesalahan konsep 8

· Kesalahan ketik

Sudah dibahas di kesalahan ketik pada halaman 96

· Persamaan yang belum lengkap

Persamaan di dalam kotak nomor 4 belum lengkap

(lihat Gambar 4.46), hal ini dapat membuat pembaca

bingung. Supaya pembaca tidak bingung maka di antara

persamaan 魐 实縸Ǵ dan persamaan 魐 实桂足u搔能u钳s 卒囊挠郭2 hendaknya diberi persamaan penghubung.

Ketidakjelasan ini menujukkan bahwa penjelasan tentang energi

kinetik pada buku B mengalami kekurangan materi atau konsep.

Agar penjelasan tentang energi kinetik dalam buku B

mudah dimengerti dan tidak mengandung kesalahan konsep,

maka penjelasan dalam bentuk persamaan harus dituliskan

sebagai berikut:

Persamaan jarak: Ǵ 实郭ns2 郭ns 实纵郭s 十郭难邹g ,郭s 实e

郭ns 实1g郭难

Ǵ 实1g郭难2 (4.41)

Persamaan percepatan didapatkan dari persamaan gerak lurus

berubah beraturan:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

114

郭s 实郭难十逛2 逛2 实郭s 石郭难 逛实郭s 石郭难2

(4.42)

Persamaan usaha: 魐 实縸Ǵ 实纵桂逛邹收1g郭难2寿

实桂足郭s 石郭难2 卒收1g郭难2寿,郭s 实e 实1g桂郭难挠

(4.43)

Dengan demikian besarnya energi kinetik dinyatakan 刮匹实1g桂郭挠 (4.44)

b) Kekurangan materi atau konsep gaya konservatif

Di dalam buku B tidak disebutkan materi gaya

konservatif. Hal ini tidak sesuai dengan standar kompetensi

kurikulum 2004.

Berdasarkan Standar Kompetensi Kurikulum 2004

yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (2003:

30), Indikator tercapainya kompetensi dasar 3.7 Menerapkan

hukum kekekalan energi mekanik dalam kehidupan sehari-hari,

yaitu:

· Merumuskan hubungan medan konservatif dengan energi

potensial dan hukum kekekalan energi mekanik.

· Merumuskan hukum kekekalan energi mekanik pada medan

gaya konservatif.

· Menerapkan hukum kekekalan energi mekanik dalam

persoalan sehari-hari.

Berdasarkan indikator yang telah disebutkan

sebelumnya, maka materi atau konsep gaya konservatif harus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

115

ada di dalam buku ajar Fisika kelas XI semester 1 secara umum

dan buku B pada khusunya.

3. Buku C

Buku C adalah buku Karya Mikrajuddin Abdullah yang berjudul

Fisika SMA dan MA Kelas XI Semester I. Buku ini diterbitkan oleh penerbit

esis pada tahun 2006. Setelah proses identifikasi kesalahan konsep terhadap

buku C, maka didapatkan beberapa kesalahan konsep sebagai berikut:

a. Kesalahan Konsep 1

Penulis buku C menjelaskan bahwa: Gaya konservatif adalah

gaya-gaya yang dapat dinyatakan sebagai fungsi posisi. Gaya non-

konservatif adalah gaya-gaya yang tidak dinyatakan sebagai fungsi

posisi. Pengertian ini dapat dilihat pada Gambar 4.47 berikut ini:

Gambar 4.47 Pengertian Gaya Konservatif dan Gaya Non-konservatif

Young dan Freedman (2002: 208-209) berpendapat bahwa gaya

konservatif adalah gaya yang mampu menghasilkan perubahan dua arah

antara energi kinetik dan energi potensial. Contoh dari gaya konservatif

adalah gaya gravitasi dan gaya pegas. Ciri penting dari gaya konservatif

adalah kerja yang dihasilkannya selalu reversibel (dapat diubah kembali

ke asalnya). Kerja yang dilakukan oleh gaya konservatif selalu memiliki

sifat-sifat berikut ini:

1) Dapat selalu dinyatakan sebagai perbedaan antara nilai awal dengan

nilai akhir dari fungsi energi potensial.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

116

2) Bersifat reversibel (bisa bolak-balik).

3) Tidak tergantung pada lintasan benda dan hanya tergantung pada

titik awal dan titik akhir lintasan.

4) Ketika titik awal dan titik akhir sama, kerja total yang dihasilkan

sama dengan nol.

Serway dan Jewett (2004: 221) menjelaskan bajwa gaya

konservatif memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1) The work done by conservative force on a particle moving between any two points is independent of the path taken by the particle.

2) The work done by a conservative force on a particle moving through any closed path is zero. (A closed path is one in which the beginning and end points are identical)

Narasumber wawancara berpendapat bahwa: Pengertian yang

diajukan oleh penulis buku C tidak tepat. Ketidaktepatan ini dapat dilihat

pada persamaan gaya gesek. Jika pengertian gaya konservatif yang

diajukan oleh penulis buku C diterapkan, maka gaya gesek merupakan

gaya konservatif. Padahal gaya gesek bukan merupakan gaya konservatif.

Gaya gesek fluida selalu berlawanan arah dengan gerak benda yang

bergerak dalam fluida. Persamaan gaya gesek fluida pada laju rendah

yaitu: 交紫矗实石诡剿紫紫矗 交紫矗纵饺紫矗邹实石诡圭饺紫矗圭2 (4.45)

Gaya gesek fluida dapat dinyatakan dalam fungsi posisi. Jika definisi

gaya konservatif yang dipakai oleh penulis buku C diterapkan, maka

gaya gesek fluida merupakan gaya konservatif. Besar gaya gesek pada

lantai mendatar dituliskan dalam persamaan berikut ini: 归瓶实棺幌瓶 归瓶实˰幌瓶 归瓶纵辊邹实剐桂批桂辊挠 幌瓶

归ú 实棺幌ú 归ú 实˰幌ú 归ú纵辊邹实剐桂批桂辊挠 幌ú

(4.46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

117

Gaya gesek pada lantai dapat dinyatakan dalam fungsi posisi. Jika

definisi gaya konservatif yang dipakai oleh penulis buku C diterapkan,

maka gaya gesek fluida merupakan gaya konservatif.

Dengan melihat perbedaan konsep pengertian gaya konservatif

dan gaya non-konservatif yang terdapat dalam buku C dengan yang

dimiliki oleh para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam buku C

terdapat kesalahan konsep pengertian gaya konservatif dan gaya non-

konservatif.

Kesalahan konsep pengertian gaya konservatif dan gaya non-

konservatif di dalam buku C terjadi karena penulis mendefinisikan gaya

konservatif sebagai gaya yang dapat dinyatakan dalam persamaan posisi,

padahal gaya gesek pun dapat dinyatakan dalam fungsi posisi. Hal ini

merupakan suatu kesalahan konsep karena gaya gesek bukan merupakan

gaya konservatif.

Agar pengertian gaya konservatif dan gaya non-konservatf yang

terdapat di dalam buku C sesuai dengan pengertian para ahli, maka

pengertian gaya konservatif dan gaya non-konservatf harus dituliskan

sesuai dengan pengertian yang dimiliki para ahli, atau pengertian dapat

dituliskan berdasarkan sifat-sifat gaya konservatif dan gaya non-

konservatif. Contoh: gaya konservatif adalah gaya yang

Agar pengertian gaya konservatif dan gaya non-konservatf di

dalam buku C dapat dinilai benar secara konseptual, yaitu sesuai dengan

pemahaman para ahli, maka pengertian gaya konservatif dan gaya non-

konservatf harus dituliskan dengan salah satu pengertian di bawah ini:

1) Pengertian yang sesuai dengan penjelasan Young dan Freedman dan

narasumber wawancara, yaitu: Gaya konservatif adalah sebuah gaya

yang mampu menghasilkan perubahan dua arah antara energi kinetik

dan energi potensial.

2) Pengertian yang dibuat dengan memasukkan salah satu sifat usaha

yang ditimbulkan oleh gaya konservatif ke dalamnya. Sifat yang

dimasukkan sesuai dengan buku A. Pengertian yang diajukan yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

118

Gaya konservatif adalah gaya yang mengerjakan suatu usaha, di

mana usaha yang ditimbulkan olehnya tidak bergantung pada

lintasan, tetapi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan akhir.

b. Kesalahan Konsep 2

Penulis buku C menggunakan 刮贵, 刮诡 dan 刮怪 sebagai simbol

dari besaran energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik.

Pemakaian simbol ini dapat dilihat pada Gambar 4.48 berikut ini:

Gambar 4.48 Simbol Energi Kinetik, Energi Potensial dan Energi Mekanik

Young dan Freedman (2002: 195) menggunakan huruf 罐 besar

sebagai simbol besaran energi potensial. Huruf 乖 besar digunakan

sebagai simbol energi kinetik. Huruf 刮digunakan sebagai simbol besaran

energi mekanik. Young dan Freedman menggunakan suatu huruf disertai

subskrib sebagai simbol suatu besaran, huruf menujukkan besaran yang

diwakili dan subskrib mewakili sifat atau jenis dari besaran tersebut.

Contoh penggunaan aturan ini adalah pada besaran kecepatan: 郭难 = kecepatan awal 郭d瓶ú = kecepatan maksimum 郭平Ƽ = kecepatan minimum

Serway dan Jewett (2004: 221) menggunakan huruf 罐 besar

sebagai simbol besaran energi potensial. Huruf 乖 besar digunakan

sebagai simbol energi kinetik. Huruf 刮 besar disertai subskrib “桂硅规闺”

digunakan sebagai simbol energi mekanik. Huruf 罐 besar dengan

subskrib “f” digunakan sebagai simbol energi potensial gravitasi (罐聘).

Huruf 罐 besar dengan subskrib “Ǵ” digunakan sebagai simbol energi

potensial pegas (罐ú ). Serway dan Jewett juga menggunakan aturan

penulisan simbol besaran. Suatu huruf menujukkan besaran yang diwakili

dan subskrib mewakili sifat atau jenis dari besaran tersebut. Contohnya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

119

adalah energi potensial gravitasi ( 罐聘 ) dan energi potensial pegas

(罐ú ).Narasumber wawancara menjelaskan bahwa penggunaan EM, Ep

dan Ek dalam buku C tidak sesuai dengan aturan penulisan besaran

Fisika. Dalam penulisan suatu simbol besaran, huruf menujukkan besaran

yang diwakili dan subskrib menunjukkan sifat atau jenis dari besaran

tersebut. Seharusnya simbol-simbol tersebut dituliskan sebagai berikut: 刮篇 = Energi potensial 刮匹 = Energi kinetik 刮僻 = Energi mekanik

Dengan melihat penulisan simbol besaran energi potensial,

energi kinetik dan energi mekanik yang tidak sesuai dengan konsep

penulisan simbol besaran yang dimiliki para ahli, maka dapat dismpulkan

bahwa di dalam buku C terdapat kesalahan konsep penulisan simbol

besaran energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik.

Agar simbol energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik

di dalam buku C sesuai dengan konsep penulisan simbol yang dimiliki

para ahli, maka energi potensial, energi kinetik dan energi mekanik harus

dituliskan dengan simbol berikut ini: 刮篇 = Energi potensial 刮匹 = Energi kinetik 刮僻 = Energi mekanik

c. Kesalahan Konsep 3

Penulis buku C menuliskan persamaan umum energi potensial

gravitasi sebagai berikut: 刮贵实石剐怪桂辊 (4.47)

di mana: 刮贵 = Energi potensial 剐 = Konstanta gravitasi 怪 = Massa planet Bumi

桂 = Massa benda 辊 = Jarak benda dari pusat Bumi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

120

Young dan Freedman (2002: 359-360) menjelaskan bahwa

persamaan untuk mencari g pada tiap ketinggian dapat dicari dari

persamaan gaya berat sebuah benda bermassa m di permukaan bumi.

Gaya gravitasi antara dua benda didefinisikan dalam persamaan 縸聘 实剐桂批桂观批挠 (4.48)

di mana G adalah nilai konstanta gravitasi yang bernilai 6,67 x 10-11

N.m2/kg2, 桂批 adalah massa bumi yakni 5,974 x 1024 kg dan 观批 adalah

jari-jari Bumi yaitu 6,38 x 106 m. Gaya gravitasi 縸聘 sama dengan gaya

berat (˰ 实桂f). Oleh karena itu, persamaan percepatan gravitasi di

dekat permukaan Bumi dapat dituliskan sebagai berikut: f 实剐桂批观批挠 (4.49)

Pada sebuah titik di atas permukaan Bumi pada jarak 辊 dari pusat Bumi,

berat suatu benda didefinisikan dalam persamaan: ˰ 实縸聘 实剐桂批桂辊挠 (4.50)

Serway dan Jewett (2004: 391-394) menjelaskan bahwa gaya

gravitasi antara Bumi dan benda di sekitar permukaan Bumi didefinisikan

dalam persamaan: 縸聘 实剐桂琵桂观琵挠 (4.51)

Karena gaya berat 縸聘 实˰ 实桂f, maka percepatan gravitasi didapatkan: 桂f实剐桂琵桂观琵挠

f 实剐桂琵观琵挠 (4.52)

Untuk benda yang berada di atas bumi dengan ketinggian 闺, maka gaya

yang terjadi pada benda adalah: 縸聘 实剐桂琵桂辊挠 实剐 桂琵桂纵观琵十闺邹挠 (4.53)

Berdasarkan persamaan (4.29), dapat dicari persamaan percepatan

gravitasi pada ketinggian 闺 di atas permukaan Bumi sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

121

f 实剐桂琵辊挠 实 剐桂琵纵观琵十闺邹挠 (4.54)

di mana: 縸聘 实ForceexertedbytheEarthonaparticle 剐实剐istheuniversalgravitationalconstant 桂琵实ThemassoftheEart 桂实Themassoftheparticle 观琵实TheradiusoftheEarth 闺实Altitudeoftheparticle

Narasumber wawancara menjelaskan bahwa: Sesuai dengan

persamaan umum gaya gravitasi yaitu: ˰ 实縸聘 实剐怪批桂辊挠 (4.55)

maka besarnya energi potensial didefinisikan sebagai usaha yang

dikerjakan Bumi untuk memindahkan suatu benda bermassa 桂 dari

posisi setinggi 闺 meter menuju permukaan tanah: 刮篇实桂f闺 刮篇实˰闺 刮篇实剐怪批桂辊挠 闺

刮篇实 剐怪批桂闺纵观批十闺邹挠

(4.56)

Jadi persamaan umum energi potenisal pada berbagai tempat yaitu: 刮篇实 剐怪批桂闺纵观批十闺邹挠 (4.57)

Pada keadaan di mana suatu benda berada sangat jauh dari bumi, maka: 纵观批十闺邹史闺 辊史闺 刮篇实 剐怪批桂闺纵观批十闺邹挠

刮篇实剐怪批桂辊

(4.58)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

122

Jadi persamaan yang dituliskan oleh penulis buku C tidak bersifat umum,

namun bersifat khusus. Persamaan tersebut dipakai hanya ketika benda

berada sangat jauh dari Bumi.

Dengan melihat perbedaan persamaan energi potensial gravitasi

yang terdapat dalam buku C dengan persamaan energi potensial gravitasi

yang dimiliki para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam buku C

terdapat kesalahan konsep penulisan persamaan energi potensial gravitasi

pada medan gravitasi tak homogen.

Agar persamaan energi potensial gravitasi pada medan gravitasi

tak homogen dalam buku B sama dengan persamaan energi potensial

gravitasi narasumber wawancara dan sesuai dengan persamaan energi

potensial gravitasi buku Universitas, maka persamaan di dalam buku B

harus diganti menjadi: 刮篇实剐桂0桂闺纵观琵十闺邹挠 (4.59)

d. Analisis Tambahan

Di dalam buku C terdapat beberapa kekurangan yang berpotensi

menimbulkan miskonsepsi bagi para pembacanya (siswa). Beberapa

kekurangan tersebut berhubungan dengan kelengkapan materi (konsep)

dan penulisan. Beberapa kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Kesalahan ketik

Kesalahan ketik terjadi di beberapa halaman di dalam buku

C, di antaranya:

a) Kesalahan ketik pada halaman 114

Kesalahan ketik pada halaman 114 ditunjukkan oleh

panah merah pada Gambar 4.49 berikut ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

123

Gambar 4.49 Kesalahan Ketik pada Halaman 114

Simbol yang ditunjukkan oleh panah merah adalah simbol

usaha, yaitu huruf 魐 besar. Sedangkan usaha bukan merupakan

besaran vektor yang memiliki arah ke bawah. Jadi yang

dimaksud oleh penulis buku C bukanlah usaha, namun gaya

berat ˰.

b) Kesalahan ketik pada halaman 151

Kesalahan ketik pada halaman 151 sama dengan

kesalahan ketik pada halaman 114, yaitu kesalahan simbol berat.

Kesalahan ini dapat dilihat pada Gambar 4.50 di bawah ini:

Gambar 4.50 Kesalahan Ketik pada Halaman 151

Pada halaman 151 buku C, berat helikopter disimbolkan dengan

huruf 魐 besar. Menurut para ahli, berat disimbolkan dengan

huruf ˰ kecil. Pada halaman lain buku C, berat disimbolkan

sesuai dengan konsep para ahli, yaitu disimbolkan dengan huruf ˰ kecil. Jadi simbol 魐 besar pada halaman 151 buku C adalah

suatu kesalahan ketik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

124

2) Kekurangan materi atau konsep

Pada halaman 145 penulis ingin menunjukkan besarnya

percepatan horizontal yang terjadi akibat adanya gaya yang terjadi

pada benda. Percepatan horizontal ini ditunjukkan pada persamaan

berikut: 逛实縸 cos凰桂 (4.60)

Percepatan ini ditunjukkan oleh Gambar 4.51 berikut ini:

Gambar 4.51 Arah Percepatan yang Sejajar dengan Perpindahan pada Halaman 145 buku C

Penulis menggunakan simbol 逛 saja untuk percepatan

horizontal, hal ini dimungkinkan agar siswa lebih memahami konsep

selanjutnya yang akan diberikan, yaitu konsep gerak lurus berubah

beraturan: 郭挠石郭难挠实g逛Ǵ (4.60)

Namun permasalahannya, penulis menyebutkan bahwa

benda memiliki percepatan karena ada gaya yang bekerja sesuai

dengan Hukum II Newton. Hukum kedua Newton tentang gerak

yaitu: “Jika suatu gaya luar total bekerja pada sebuah benda, maka

benda akan mengalami percepatan. Arah percepatan tersebut

sama dengan arah gaya total. Vektor gaya total sama dengan

massa benda dikalikan dengan percepatan benda” (Young dan

Freedman. 2002: 101). Gambar 4.51 yang terdapat di buku C tidak

sesuai dengan konsep ini, karena dalam gambar tersebut percepatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

125

蕉紫紫矗 tidak memiliki arah yang sama dengan gaya 㺘紫紫矗 yang dikenakan

pada benda.

Oleh karena itu, narasumber wawancara berpendapat

bahwa, penulis buku C perlu mengubah simbol 逛 dalam Gambar

4.51 menjadi simbol 逛萍䬸n平v䬸Ƽsdl. Percepatan horizontal 逛萍䬸n平v䬸Ƽsdl merupakan komponen dari percepatan 蕉紫紫矗 yang dihasilkan oleh gaya 㺘紫紫矗 sesuai dengan Hukum II Newton.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

126

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada tiga buah buku teks

Fisika SMA kelas XI semester 1, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Jumlah kesalahan konsep yang terdapat di dalam ketiga buku teks Fisika yang

diteliti dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 5.1 Hasil Analisis Kesalahan Konsep

No. Buku Teks Fisika

Jumlah Kesalahan

Konsep Fisika

Analisis Tambahan Jumlah

Kekurangan Materi/Konsep

Jumlah Kesalahan

Ketik

1

Setya Nurachmandani. 2009. FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

9 2 5

2 Koesmanto. 2006. KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi Caraka.

9 2 9

3 Mikrajuddin Abdullah. 2006. FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis.

3 1 3

2. Dengan melihat jumlah kesalahan konsep yang terdapat di dalam masing-

masing buku teks Fisika di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buku teks

Fisika berjudul FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I karya

Mikrajuddin Abdullah adalah buku teks yang paling baik kualitasnya di

antara tiga buku teks Fisika yang diteliti.

B. Implikasi

Setelah penelitian dilakukan terhadap buku-buku teks Fisika pada

tinjauan kesalahan konsepnya, maka implikasi dari penelitian ini adalah:

1. Diketahui bahwa buku teks Fisika yang sudah terbit tidak lepas dari kesalahan

konsep maupun kesalahan penulisan.

2. Kesalahan konsep dan kesalahan penulisan di dalam masing-masing buku

merupakan tanggung jawab penulis. Idealnya penulis meneliti dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

127

mengkoreksi kembali buku yang ditulis pada saat sebelum dikirmkan ke

penerbit dan pada saat sebelum buku dicetak (setelah diedit oleh editor).

3. Fungsi Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) yang telah meneliti dan

menyatakan layak Buku Sekolah Elektronik karya Setya Nurachmandani,

tidak berjalan dengan baik.

4. Perlu adanya sebuah badan pengawasan buku ajar berskala nasional yang

dikelola oleh Kementrian Pendidikan yang bertugas untuk meneliti dan

memberikan sertifikat kelayakan atau surat ijin edar kepada buku ajar

masing-masing mata pelajaran.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki dua keterbatasan, yaitu:

1. Materi pokok yang dianalisis hanya Energi, Usaha dan Daya. Sesuai standar

kompetensi Fisika, materi pokok yang diajarkan pada kelas XI semester satu

meliputi: Gerak dengan analisis vektor; energi, usaha dan daya; impuls dan

momentum.

2. Buku ajar Fisika SMA kelas XI semester 1 yang dianalisis hanya berjumlah

tiga buku. Buku yang beredar di toko buku lebih banyak.

D. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan refleksi yang telah dilakukan, dapat

dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Penulis Buku Teks Fisika yang Diteliti

Hendaknya ketiga penulis buku yang telah diteliti, merevisi buku

teks Fisika SMA kelas XI semester 1 yang telah diterbitkan agar konsep yang

ada di dalam bukunya sesuai dengan konsep yang dimiliki oleh para ahli

Fisika.

2. Bagi Penulis Buku Teks Fisika Secara Umum

Hendaknya seorang penulis buku teks Fisika senantiasa meneliti

kembali buku yang ditulisnya, agar tidak terjadi kesalahan konsep,

kekuranglengkapan materi atau konsep, dan kesalahan ketik di dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

128

bukunya. Proses review terhadap buku teks yang ditulis idealnya dilakukan

sebelum buku dikirimkan kepada penerbit dan setelah buku mengalami proses

editing.

3. Bagi Guru

Hendaknya guru mampu memilih buku-buku yang memiliki kualitas

baik untuk kemudian direkomendasikan kepada siswanya. Pemilihan buku-

buku yang berkualitas tinggi dilihat berdasarkan kejelasan dan kebenaran

konsep, relevansi dengan kurikulum, dan efek buku tersebut terhadap minat,

motivasi dan aktivitas siwa.

4. Bagi Siswa

Sebelum membeli buku teks Fisika, hendaknya siswa berkonsultasi

dulu dengan guru pengampu mata pelajaran Fisika. Hal ini dilakukan untuk

mengoptimalkan fungsi buku teks. Dengan menggunakan buku teks

berkualitas baik, maka hasil belajar siswa akan lebih optimal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

129

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim, A. (2007). Analisis Isi Buku Teks dan Implikasinya dalam

Memberdayakan Keterampilan Berfikir Siswa SMA. Forum

Kependidikan. 26 (2), 118-226.

Abdullah, M. (2006). FISIKA SMA dan MA Kelas XI Semester I. Jakarta: esis.

Adisendjaja, Y.H., & Romlah, O. (2007). Identifikasi Kesalahan dan Miskonsepsi

Buku Teks Biologi SMU. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional

Pendidikan Biologi dan Biologi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung, 25-26 Mei 2007.

Deshmukh, N.D., & Deshmukh, V.D. (2011) Textbook: A Source of Students’

Misconceptions at The Secondary Level. Diperoleh 10 Juli 2012, dari

http://episteme4.hbcse.tifr.res.in/proceedings/strand-ii-cognitive-and-

affective-studies-of-stme/strand-ii-cognitive-and-affective-studies-of-stme

Dimyati & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.

Koesmanto. (2006). KONSEP FISIKA Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mefi

Caraka.

Krippendorff, K. (1991). Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi.

(Diterjemahkan oleh Farid Wajidi). Jakarta: CV Rajawali.

Küçük, M., Çepni, S., & Gökdere, M. (2005). Turkish Primary School Students’

Alternative Conceptions About Work, Power, and Energy (Versi

elektronik). Journal of Physics Teacher Education Online. 3(2), 22-26.

Diperoleh 15 November 2010, dari

http://www.phy.ilstu.edu/jpteo/issues/dec2005.html.

Miles, M.B. & Huberman, A.M. (1992). Analisa Data Kualitatif: Buku Sumber

Tentang Metode-metode Baru. (Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi).

Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Moleong, L.J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: digilib.uns.ac.id/Analisis... · ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Anjar Taufik Hidayat NIM : K2307018 Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan

130

Mukti, A.D.Y. (2011). Identifikasi Miskonsepsi dalam Buku Ajar Fisika SMA

Kelas X Semester Gasal. Buku Abstrak Seminar Nasional Fisika dan

Pendidikan Fisika 2011. Hlm. 3. Program Studi Pendidikan Fisika PMIPA

FKIP UNS.

Nurachmandani, S. (2009). FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Pusat Kurikulum. (2003). Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran

Fisika Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Sagala, S. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Serway, R.A. & Jewett, J.W. (2004). Physics for Scientists and Engineers.

Stamford: Thomson Brook/Cole.

Subiyarti, A. (2001). Analisis Buku Ajar Pelengkap Kimia SMU Kelas III yang

Beredar di DIY Tahun Ajaran 200/2001 Ditinjau dari Kesalahan

Konsepnya. Skripsi Tidak Dipublikasikan, FMIPA Universitas Negeri

Yogyakarta.

Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan

Fisika. Jakarta: PT. Grasindo

Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi kedua). Surakarta:

Universitas Sebelas Maret.

Vanden Berg, E., Vanden Berg, R., Wahyuningsing, C.S.A., Boko, K.S., Van

Huis, C., Katu, N. et al. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remidiasi.

Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

Young, H.D. & Freedman, R.A. (2002). Fisika Universitas (edisi kesepuluh).

(Diterjemahkan oleh Endang Juliastuti). Jakarta: Erlangga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user