analisis hukum tentang pembagian harta waris...

26
ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS TERHADAP AHLI WARIS YANG HILANG (MAFQUD) DITINJAU DARI HUKUM ISLAM SKRIPSI OLEH : TRI NUR SULISTIANA 502015198 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG 2019

Upload: others

Post on 20-Mar-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

i

ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS

TERHADAP AHLI WARIS YANG HILANG (MAFQUD)

DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

SKRIPSI

OLEH :

TRI NUR SULISTIANA

502015198

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2019

Page 2: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

ii

Page 3: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

iii

Page 4: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

iv

ABSTRAK

ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS

TERHADAP AHLI WARIS YANG HILANG (MAFQUD) DITINJAU DARI

HUKUM ISLAM

Oleh :

TRI NUR SULISTIANA

Hukum waris Islam adalah proses pemindahan harta peninggalan

seseorang yang telah meninggal dunia, baik berupa hak-hak kebendaan maupun

hak-hak lainnya kepada ahli warisnya yang dinyatakan berhak oleh hukum.

Sumber hukum waris islam diatur dalam Al-Quran, Sunnah/Hadist dan Ijmak atau

Ijtihad.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan

terhadap ahli waris agar dalam pembagian harta waris dapat selalu menerapkan

prinsip hukum Islam serta dapat member masukan pengetahuan terhadap ahli

waris yang salah satunya tidak diketahui keberadaannya atau hilang (mafqud)

sehingga akan timbul rasa keadilan bagi ahli waris lainnya mengenai berapa

jumlah yang harus diterima. Adapun permasalahan dalam skripsi ini adalah

bagaimana proses pembagian harta warisan apabila ahli waris yang hilang

(mafqud) ditinjau dari hukum Islam serta bagaimana penyelesaian atas batas

waktu pewarisan terhadap ahli waris yang hilang (mafqud) ditinjau dari hukum

islam.

Dalam penulisan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan bersifat

deskriktif , metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang dianalisis

secara kulitatif dari teori-teori hukum, doktrin-doktrin hukum dan pendapat-

pendapat para pakar Islam dengan pendekatan normatif. Penelitian bertujuan

untuk memperoleh data sekunder melalui penelitian kepustakaan (library

research).

Berdasarkan hasil analisa data diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

proses pembagian harta waris harus sesuai dengan penetapan hakim mengenai

status mafqud dan batas waktu pewarisan terhadap ahli waris yang mafqud hakim

memiliki dua pertimbangan dalam memutus perkara ahli waris mafqud

berdasarkan bukti-bukti otentik atau persaksian dalam persidangan dan

berdasarkan pada batas waktu lamanya kepergian (hilangnya) si mafqud, dengan

melihat teman-teman segenerasinya serta menurut KUHPerdata seseorang dapat

dikatakan mafqud setelah seseorang tersebut pergi selama 30 tahun.

Kata Kunci : Hukum Waris Islam,Ahli Waris, Orang Hilang (Mafqud)

Page 5: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb.

Alhamdulillah Segala puji dan syukur bagi Allah, Tuhan semesta alam,

Rabb yang wajib dan berhak disembah. Di tangan-Nya-lah terletak segala daya

dan upaya. Tidak ada kekuatan selain kekuatan-Nya. Berkat rahmat dan kasih

sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Salam

dan salawat kepada pemimpin dan teladan umat manusia, Nabi Muhammad Saw

beserta keluarga dan para sahabatnya yang mulia. Juga kepada orang-orang saleh

dan para mujahid yang selalu setia memperjuangkan risalahnya.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah Palembang, dengan

judul : ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS

TERHADAP AHLI WARIS YANG HILANG (MAFQUD) DITINJAU DARI

HUKUM ISLAM

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah

turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. melalui kesempatan yang baik

ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Abid Djazuli, S.E.,M.M., Rektor Universitas Muhammadiyah

Palembang beserta jajarannya.

2. Ibu Dr. Hj. Sri Suatmiati, S.H.,M.Hum., Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Palembang.

Page 6: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

vi

3. Bapak/Ibu Wakil Dekan, Bapak Nur Husni Emilson, S.H.,SpN.,M.H

Selaku Wakil Dekan I, Ibu Dr. Khalisah Hayatuddin, S.H.,M.Hum Selaku

Wakil Dekan II, Bapak Zulfikri Nawawi, S.H.,M.H Selaku Wakil Dekan

III, dan Ibu Dr. Ani Aryati, S.Ag.,M.Pd.i Selaku Wakil Dekan IV Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang.

4. Bapak Mulyadi Tanzili, S.H., M.H. Selaku Ketua Prodi Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang.

5. Bapak H. Saifullah Basri, S.H., M.H. Selaku Pembimbing Skripsi dan

pembimbing Akademik yang telah banyak meluangkan dan

mengorbankan waktunya untuk mengajari, membimbing dan memberi

arahan-arahan dalam penulisan skripsi ini sehingga dapat diselesaikan

tepat pada waktunya.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Palembang yang tidak pernah lelah mendidik dan

mengajari kami semoga Allah membalas semua kebaikan dan mencatat

sebagai amal jariyah dan penulis memohon keridhoan dari bapak dan ibu

dosen, agar ilmu yang penulis dapatkan bermanfaat bagi Umat, Agama,

Bangsa dan Negara.

7. Alm Ayahku (Supardi) dan Ibuku (Tri Umi Nurjanah) tercinta, terima

kasih banyak yang tak terhingga atas do’a, semangat, kasih sayang,

pengorbanan, nasihat dan ketulusannya dalam mendidik dan

mendampingi penulis. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat

dan ridho-Nya.

Page 7: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

vii

8. Mbakku Marmianti, S.Pd dan kakakku Ahmad Murdani serta Adiku

Asma Lailatul Mufida terima kasih atas semangat, nasihat dan

bimbingannya.

9. Kakak iparku Mukhlis, S.Pd dan ayuk iparku Marlini serta keponakanku

Mumtaz Yazid Al-Zharif, Malika Hilya Az-Zharifa, Nadira Azmi Falisa

dan Wildan Syaraheil.

10. IMMawan dan IMMawati seperjuangan di Organisasi Ikatan Mahasiswa

Muhammadiyah terkhusus PC IMM UMP, PK IMM FH dan CABISYU

Jazakumullah khoir atas begitu banyak hal berharga yang sudah sama-

sama kita lewati selama ini. Semoga ukhuwah ini akan selalu kokoh

hingga pertemuan kita kelak di surga-Nya, teruslah berdakwah.

11. Teman-teman seperjuangan KKNMU angkatan V di Purbalingga Jawa

Tengah, terutama Posko 33 Desa Timbang Kecamatan Kejobong

Alhamdulillah bersama kalian banyak sekali pengalaman.

12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2015 seluruh fakultas di UMP

terkhusus FH UMP terima kasih atas kebersamaanya. Apa yang terjadi

selama kurang lebih 3.5 tahun perkuliahan akan selalu menjadi

pengalaman yang dikenang.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis menyelesaikan skripsi baik secara moril maupun

materil.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi

kita semua, terima kasih untuk bantuannya selama ini, semoga juga dapat menjadi

Page 8: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

viii

amal ibadah di hadapan-Nya, sesungguhnya Allah mengetahui niat baik hamba-

hambanya Aamiin.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam

penyusunan skrpsi ini, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat

penulis harapkan guna perbaikan dikemudian hari.

Akhir kata,semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua perkembangan

ilmu pengetahuan khususnya di bidang hukum.

Billahi Fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Palembang, 06 Februari 2019

Penulis,

Tri Nur Sulistiana

Page 9: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ................................ ii

HALAMAN PENDAFTARAN UJIAN SKRIPSI ....................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................ iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

C. Ruang Lingkup dan Tujuan ........................................................ 7

D. Kerangka Konseptual........................................................... ....... 8

E. Metode Penelitian................................................................. ...... 9

F. Sistematika Penulisan........................................................... ...... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Hukum Waris Islam

1. Pengertian Hukum Waris Islam .......................................... 14

2. Pengertian Ahli Waris . ........................................................ 17

3. Macam-macam Ahli Waris .................................................. 17

Page 10: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

x

4. Sebab-sebab Ahli Waris ...................................................... 27

5. Syarat-syarat Ahli Waris ...................................................... 37

B. Dasar Hukum Kewarisan Islam

1. Al-Qur’an........................................... .................................. 40

2. Hadist atau Sunnah ............. ................................................ 43

3. Ijtihad atau Ijma’.......... ........................................................ 44

C. Tinjauan Umum Tentang Orang Hilang

1. Pengertian Orang Hilang ..................................................... 45

2. Jenis-jenis Orang Hilang ...................................................... 47

3. Perlindungan Hukum bagi Mafqud ..... ................................ 50

BAB III PEMBAHASAN

1. Proses Pembagian Harta Waris terhadap Ahli Waris yang Hilang

(Mafqud) Ditinjau Dari Hukum Islam ........................................ 52

2. Solusi dan Penyelesaian Atas Batas Waktu Pewarisan Terhadap

Ahli Waris yang Hilang (Mafqud) Ditinjau Dari Hukum Islam ... 64

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 69

B. Saran ........................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang mayoritas warga negaranya beragama

Islam. Hukum Islam sendiri dipahami sebagai sebuah hukum yang bersumber

dari ajaran syariat islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits, yang mengatur

kehidupan manusia untuk mencapai kebahagiaan dunia maupun akhirat.

Hukum islam ialah hubungan hukum antara manusia dengan manusia atau

hubungan manusia dengan benda dan juga hubungan hukum antara manusia

dengan tuhan.1

Hukum Islam mencakup berbagai aspek yaitu waris, wakaf, hibah dan

wasiat. Hukum islam merupakan salah satu bagian dari hukum perdata secara

keseluruhan dan merupakan bagian terkecil dari hukum kekeluargaan. Waris

merupakan hal yang sensitif didalam kehidupan masyarakat dan bahkan

cenderung menjadi penyebab keluarga bertikai. Tak jarang sebuah keluarga

hancur dan saling bermusuhan dikarenakan persoalan waris yang

pembagiannya tidak adil. Bagi umat islam pembagian waris menggunakan

ilmu faraid adalah sebuah keharusan sebagai konsekensi ketaatan dalam

menjalankan syariat islam.

Hukum waris juga sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup kehidupan

manusia, sebab semua manusia akan mengalami peristiwa hukum yang

dinamakan kematian. Hukum waris merupakan harta kekayaan dan hutang

1 R. Saija dan Iqbal Taufik, 2016,Dinamika Hukum Islam, Yogyakarta:Deepublish, hlm. 1

Page 12: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

2

yang ditinggalkan pewaris karena adanya peristiwa kematian, akibat hukum

yang selanjutnya timbul dengan terjadinya peristiwa hukum seseorang

diantaranya ialah masalah bagaimana pengurusan dan kelanjutan harta

maupun hak-hak kebendaan yang menyangkut segala sesuatu yang

ditinggalkan oleh seseorang yang telah meninggal dunia (pewaris).2

Pengertian hukum waris sampai saat ini baik para ahli hukum indonesia ,

belum terdapat gambaran pengertian sehingga istilah hukum waris masih

beraneka ragam misalnya pendapat Wirjono Prodjokoro menggunakan istilah

“hukum warisan adalah soal apa dan bagaimana pelbagai hak - hak dan

kewajiban – kewajiban tentang kekayaan seseorang pada waktu ia meninggal

dunia akan beralih kepada orang lain yang masih hidup”. Wahbah al zuhaili

menyebutnya dengan “ilmu waris adalah kaidah-kaidah fikih dan perhitungan

- perhitungan yang dengannya dapat diketahui bagian masing-masing setiap

ahli waris dari harta peninggalan”.

Berdasarkan pasal 171 Kompilasi Hukum Islam menjelaskan bahwa “

hukum kewarisan ialah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak

pemilikan harta peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa-siapa yang

berhak menjadi ahli waris dan beberapa bagian masing-masing”.

Sumber hukum yang dijadikan landasan dalam urusan waris ialah Al-

Qur’an yaitu surah An-Nisa ayat 33 :

2Wirjono Prodjodikoro, 1988, Hukum Warisan di Indonesia, Bandung : Sumur

Bandung, hlm. 13

Page 13: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

3

Artinya : Dan untuk masing-masing (laki-laki dan perempuan). Kami

telah menetapkan ahli waris atas harta peninggalan dari harta yang

ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat, kami jadikan pewaris-pewarisnya.

Dan (jika ada) orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan

mereka, maka kepada mereka bagiannya. Sesungguhnya Allah menyaksikan

segala sesuatu.3

Sumber berikutnya adalah Hadits Seperti Hadits Riwayat Muslim

“Bagilah harta warisan kepada ahli waris (ashabul furudh) sesuai dengan

ketetapan kitabullah, sedang sisanya ke pihak keluarga laki-laki yang

terdekat” (HR.Muslim) dan Sumber terakhir adalah ijma’ atau Ijtihad para

ulama yaitu Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang sudah menjadi hukum

positif berdasarkan Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 didalam Buku II

Pasal 171 s/d 214 termuat hukum kewarisan yang berdasarkan Al-Qur’an dan

As-Sunnah atau Hadits.

Berdasarkan sumber hukum tersebut waris dapat terjadi jika terpenuhi

rukun waris yang diantaranya pewaris (Al-Muwarits), ahli waris (Al-Warits)

dan harta warisan (Al-Muruts), apabila salah satu rukun waris tidak terpenuhi

maka pewarisan tidak dapat dilakukan. pembagian warisan dapat

dilaksanakan apabila terpenuhinya syarat mutlak yaitu meninggalnya pewaris,

hidupnya ahli waris dan status atau kedudukan dalam pembagian harta

peninggalan.

3 Departemen Agama, 2007, Syamil Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung : PPPA Darul

Qur’an.

Page 14: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

4

Pembagian warisan dalam agama Islam merupakan suatu keharusan pada

saat seseorang meninggal dunia maka saat itulah harta warisan terbuka,

pembagian harta yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal dunia

merupakan manifestasi pengakuan Islam terhadap adanya hak milik per

orangan hak milik perorangan akan berakhir saat orang meninggal dunia dan

berpindah ke ahli waris.

Meninggalnya pewaris harus dapat dibuktikan dengan adanya surat

kematian. Apabila tidak ada kematian maka tidak ada pewarisan. Hidupnya

ahli waris artinya orang yang akan menerima warisan harus jelas masih hidup

pada saat kematian pewaris dan dapat dibuktikan secara hukum. Kedudukan

dalam pembagian harta peninggalan ialah apakah memiliki hubungan nasab,

perkawinan, perbudakan, atau hubungan agama Islam, di samping itu ahli

waris tidak ada penghalang untuk mewarisi dan ia benar-benar berhak

mewarisi. Pewaris wafat meninggalkan beberapa orang ahli waris, dan dari

beberapa ahli waris tersebut ada yang tidak diketahui keberadaannya, atau

hilang (mafqud). Matinya pewaris dan hidupnya ahli waris terkadang

menimbulkan permasalahan karena ada kasus-kasus yang bisa saja terjadi

dalam kehidupan masyarakat, misalnya status ahli waris yang masih

diragukan, pada saat harta warisan terbuka status hukumnya sebagai subjek

hukum atau sebagai pendukung hak dan kewajiban. 4

Seperti kasus hilangnya orang-orang yang terkena musibah pada

waktu bencana gempa dan tsunami di Aceh pada desember 2004 serta

4Suhrawardi K. Lubis dan Komis Simanjutak, 2013, Hukum Waris Islam, Jakarta: Sinar

Grafika,hlm. 63.

Page 15: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

5

bencana alam di Dongala Palu yang terjadi pada akhir september 2018 yang

mengakibatkan banyak korban hilang dan meninggal dunia atau pun kasus

TKI yang hilang di luar negeri, mereka pergi bekerja tanpa terdaftar

sebagai tenaga kerja resmi, terkadang ditemukan adanya informasi yang

terputus bahkan puluhan tahun tidak ada kabar beritanya, hidup atau

matinya, membuat pemerintah Indonesia sulit melacak keberadaan warga

negaranya.

Seperti halnya dengan perkara di Pengadilan Agama Kediri Nomor

0098/Pdt.P/2014/PA.Kdr, dalam persidangan Majelis hakim telah

menjatuhkan penetapan dalam perkara permohonan “Penetapan Orang Hilang

(Mafqud)”, yang diajukan oleh pemohon menetapkan SAUDARA PARA

PEMOHON dianggap secara hukum telah meninggal dunia. Melalui

pertimbang bahwa selama bepergian SAUDARA PARA PEMOHON dalam

kurun waktu yang cukup lama yaitu 34 tahun 10 bulan tersebut telah banyak

kejadian-kejadian yang luar biasa yang menimbulkan banyak korban jiwa

misalnya karena bencana alam (peristiwa tsunami, gempa bumi, gunung

meletus, banjir bandang dll) karena pertikaian etnis (peristiwa sampit,

sampang dll) wabah penyakit dan masih banyak lainnya, hal mana merupakan

indikasi akan terjadinya kemungkinan-kemungkinan bagi seseorang termasuk

SAUDARA PARA PEMOHON yang pergi yang tidak diketahui alamatnya

apalagi diera global sekarang ini dengan tehnologi yang serba canggih (alat

trnsportasi, handphone dll.) sangat mudah untuk berkomunikasi dengan orang

lain/ keluarga, disamping itu dalam masalah ini juga agar tidak merugikan

Page 16: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

6

orang/ahli waris yang lain, maka dengan demikian telah terpenuhi syarat-

syarat menurut syari’ bagi seseorang yang dianggap telah meninggal dunia

secara hukum

Dapat di lihat dari beberapa kasus diatas ada permasalahan yang timbul

mengenai harta warisan yang di tinggalkan oleh korban baik sebagai pewaris

maupun ahli waris.

Harta warisan orang hilang dalam Islam mempunyai beberapa aturan

yang harus di taati sebelumnya, sehingga menjadi jelas pembagiannya, belum

terdapatnya Unifikasi Hukum Islam yang berkenaan dengan batas waktu

orang hilang yang dipersangkakan meninggal.

Orang hilang menurut istilah fiqih disebut dengan“mafqud”, ialah orang

yang pergi, tidak ada kabar beritanya, tidak diketahui tempat tinggalnya dan

tidak diketahui apakah orang itu masih hidup atau sudah meninggal dunia.5

Hal ini menjadi sangat penting untuk dibahas terutama terkait

permasalahan seseorang ahli waris yang hilang menjadi kendala dalam proses

pembagian harta waris pada mafqud tersebut menyangkut beberapa hak dan

kewajiban dari mafqud serta hak dan kewajiban keluarga sendiri. Pada

keadaan yang serba tidak jelas ini sudah tentu perlu diambil langkah-langkah

untuk mengetahui atau paling tidak menetapkan status hukum si mafqud.6

5 Amir Husein Nasution, 2014, Hukum Kewarisan suatu analisiaKompraratif Pemikiran

Mujtahid dan Kompilasi Hukum Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo, hlm. 52

6Ahmad Rofiq,2012, Fiqh Muwaris, Jakarta: PT Raja Grafindo, hlm. 16

Page 17: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

7

Berdasarkan uraian di atas, maka menjadi hal yang menarik bagi penulis

untuk meneliti lebih lanjut yang diangkat dalam sebuah karya ilmiah dalam

bentuk skripsi dengan judul :

“ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS

TERHADAP AHLI WARIS YANG HILANG (MAFQUD) DITINJAU

DARI HUKUM ISLAM”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang diajukan adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pembagian harta waris terhadap ahli waris yang hilang

(mafqud) ditinjau dari hukum Islam ?

2. Bagaimana solusi dan penyelesaian atas batas waktu pewarisan terhadap

ahli waris yang hilang (mafqud) ditinjau dari hukum Islam ?

C. Ruang Lingkup dan Tujuan

1. Ruang lingkup

Agar pembahasan skripsi tidak menyimpang dari pokok

permasalahan yang telah dijabarkan, maka ruang lingkup dari penelitian

skripsi ini adalah bidang hukum Islam yang dititik beratkan pada analisis

hukum tentang pembagian harta waris terhadap orang hilang (mafqud)

ditinjau dari hukum Islam, selain itu tidak menutup kemungkinan

menyinggung hal lain yang ada hubungannya dengan permasalahan yang

dibahas dalam skripsi ini.

Page 18: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

8

Tujuan penelitian skripsi ini yaitu :

1. Untuk menganalisis dan menjelaskan serta sebagai bahan

pertimbangan bagi pihak terkait atas proses pembagian harta waris

apabila ahli waris yang hilang (mafqud) ditinjau dari hukum Islam

agar selalu dapat menerapkan prinsip hukum islam.

2. Guna memberikan masukan dan pengetahuan atas solusi dan

penyelesaian batas waktu pewarisan terhadap ahli waris yang hilang

(mafqud) ditinjau dari hukum Islam sehingga timbul rasa keadilan

bagi para ahli warisnya.

D. Kerangka Konseptual

Guna memahami dan memperjelas uraian pembahasan serta kandungan

judul ini terhadap ruang lingkup penelitian , maka diperlukan penjelasan dan

pengertian kata, beberapa yang harus diuraikan yaitu :

1. Analisis adalah proses pemecahan masalah yang dimulai dengan

hipoteses (dugaan) berdasarkan metode yang konsisten sampai terbukti

kebenarannya melalui beberapa kepastian.

2. Hukum adalah peraturan atau kaidah serta seperangkat norma yang

mengatur tingkah laku manusia dalam suatu masyarakat, baik peraturan

itu berupa kenyataan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat

maupun peraturan yang dibuat dengan cara tertentu dan ditegakan oleh

penguasa.7

7 Muhammad Daud Ali, 2015, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam Diindonesia,

Jakarta : Rajawali Pers. hlm. 43

Page 19: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

9

3. Harta waris merupakan harta kekayaan dan hutang yang ditinggalkan

pewaris karena adanya peristiwa kematian.

4. Orang hilang menurut istilah fiqih disebut (mafqud) ialah orang yang

pergi, tidak ada kabar beritanya, tidak diketahui tempat tinggalnya dan

tidak diketahui apakah orang itu masih hidup atau sudah menginggal

dunia.

Apabila orang yang mafqud berkedudukan sebagai pewaris maka

hartanya tetap menjadi miliknya dan belum dapat dibagikan kepada ahli

warisnya sampai adanya keyakinan tentang kematiannya. Apabila orang

yang mafqud berkedudukan ahli waris harta warisan yang menjadi

bagiannya harus disimpankan pada saat sesudah ditetapkan kematiannya,

jika ahli waris yang lain atau berhak itulah yang diberikan.8

5. Hukum islam adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi bagian

agama Islam dasar dan kerangka hukumnya ditetapkan oleh Allah tidak

hanya mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan benda

dalam masyarakat, tetapi hubungan lainnya karena manusia yang hidup

dalam masyarakat itu mempunyai berbagai hubungan.9

E. Metode Penelitian

Metode penelitian berperan penting untuk mendapatkan data yang

akurat dan terpercaya. Metode penelitian ini juga digunakan sebagai alat

atau cara untuk pedoman dalam melakukan penelitian.

8Syamsulbahri Salihima, 2015, Perkembangan Pemikiran Pembagian Warisan Dalam

Hukum Islam Dan Implementasinya Pada Pengadilan Agama,Jakarta : Prenamedia Group, hlm. 98

9Muhammad Daud Ali, Op.Cit., hlm. 42

Page 20: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

10

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penyusunan penelitian ini

adalah metode normatif karena penelitian ini dilakukan dengan cara

mengkaji dan menganalisis dari bahan-bahan pustaka yang berupa

literatur dan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan dibahas, dalam hal ini berkaitan dengan status waris orang

hilang dan menetapkan bagian waris orang hilang (mafqud).

2. Sifat Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat Deskriptif. Menurut Abdul Kadir

Muhammad penelitian hukum Deskriptif bersifat pemaparan dan

bertujuan untuk memperoleh gambaran (Deskripsi) lengkap tentang

keadaan hukum yang berlaku ditempat tertentu dan pada saat tertentu

yang terjadi dalam masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan informasi secara jelas dan rinci dalam memaparkan

peraturan dan penyelesaian waris bagi ahli waris (mafqud) menurut

hukum Islam.

3. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan diperoleh dengan menggunakan metode

penggumpulan data yaitu :

a. Penelitian kepustakaan

Dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan cara

membaca, menelaah, dan mengutip peraturan perundang-undangan,

Page 21: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

11

buku-buku dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan

dibahas. Penelitian kepustakaan ini terdiri dari beberapa bahan yaitu :

1) Bahan Hukum Primer

Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian mempunyai

kekuatan mengikat meliputi peraturan perundang-undangan dan

peraturan lain yang berkenaan dengan masalah yang dibahas dalam

penelitian ini antara lain :

1) Al-quran

2) Hadits Rasul

3) Ijma’ atau Ijtihad

4) Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi

Hukum Islam.

5) UU Nomor 50 tahun 2009 perubahan atas UU Nomor 3 tahun

2006 perubahan atas UU Nomor 7 tahun 1989 tentang

Peradilan Agama

6) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

2) Bahan Hukum Sekunder

Bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum

primer dan implementasinya, seperti hasil-hasil penelitian, hasil

karya ilmiah dari kalangan hukum,makalah-makalah seminar, dan

lain-lain. Dalam penelitian dan penulisan skripsi ini meliputi

Page 22: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

12

bahan-bahan bacaan yang ada hubungannya dengan masalah

kewarisan Islam, dan pewarisan orang hilang (mafqud). 10

3) Bahan Hukum Tersier

Bahan hukum yang memberikan penjelasan lebih lanjut dari

bahan hukum primer dan sekunder yaitu kamus hukum, majalah,

bulletin dan internet (virtual research)

4. Analisi Data

Sesuai dengan permasalahan yang menjadi pokok pembahasan

penelitian penulis maka penelitian dianalisis seacara kualitatif kemudian

dilakukan pembahasan dengan cara menafsirkan data secara bermutu

dalam bentuk kalimat yang teratur, logis dan efektif sehingga

memudahkan interprestasi data dan pembahasan hasil penelitian guna

menjawab permasalahan yang ada dalam perumusan permasalahan

kemudian ditarik kesimpulan dari penelitian skripsi ini.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari empat bab, dimana masing-masing bab

memiliki keterkaitan antara bab yang satu dengan yang lainnya meliputi :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari Latar Belakang,permasalahan, Ruang

Lingkup dan Tujuan Penelitian, Kerangka Konseptual, Metode

Penelitian dan Sistematika Penulisan.

10 Fakultas Hukum Muhammadiyah Palembang, 2018, Buku Pedoman Skripsi, Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang

Page 23: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

13

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini merupakan tinjauan pustaka berisikan teori yang

erat kaitannya dengan obyek penelitian yaitu mengenai pengertian

hukum Islam, pengertian ahli waris, pengertian orang hilang dan

dasar hukum hukum waris.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini merupakan hasil penelitian dan pembahasan yaitu

mengenai :

1. Proses pembagian harta waris terhadap ahli waris yang hilang

(mafqud) ditinjau dari hukum Islam.

2. Solusi dan penyelesaian atas batas waktu pewarisan terhadap

ahli waris yang hilang (mafqud) ditinjau dari hukum Islam.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab empat ini berisi kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 24: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

DAFTAR PUSTAKA

AL-QUR’AN & BUKU

Departemen Agama, 2007, Syamil Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung : PPPA

Darul Qur’an.

Abdul Aziz, 1997, Ensiklopedia Hukum Islam 1, Jakarta: Ichtiar Baru.

Abdul Manaf,2009,Yurisdiksi Peradilan Agama dalam Kewarisan Mafqud,

Medan : PTA Medan

Abdurahman. 1992, Kompilasi Hukum islam di indonesia, Jakarta : Akademika

Pressindo.

Ahmad Rofiq, 1995, Fiqh Mawaris, Jakarta: Raja Grafindo.

, 2015, Hukum Perdata Islam Diindonesia, jakarta: rajawali pers.

Annur Rahim Faqih, 2017, Mawaris Hukum Waris Islam, Yogyakarta; UII Press.

Amir Syarifuddin, 2015, Hukum Kewarisan Islam, jakarta : Kencana.

Amin Husein Nasution,2014,Hukum Kewarisan;Suatu Analisis Komparatif

Pemikiran Mujtahid dan Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Beni Ahmad Saebani, 2009, fiqh Mawaris, Bandung : CV Pusaka Setia.

Fatchur Rahman, 1975, Ilmu Waris, Bandung: PT Alma’arif Bandung.

Habiburrahman,2011,Rekontruksi Hukum Kewarisan Islam di indonesia, Jakarta :

Kencana-prenadamedia group,

Idris djakfar dan Taufiq Yahya, 1995, Kompilasi Hukum Kewarisan Islam, Jakarta

: Pustaka Jaya.

Mardani, 2014, Hukum Kewarisan Islam Di Indonesia, Jakarta ; Rajawali Pers.

Mahmud Marzuki, 2010, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta.

Muhammad Ali Ash Shabuniy, 1995, Hukum Waris Islam, Surabaya : Al-Ikhlas.

Page 25: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

Muhammad Muhyidin Abdul Hamidi, 2006, Panduan Waris Empat Mazhab,

terjemahan, Wahyudi Abdurrahim, Jakarta : Pustaka Al-Kautsar.

Muhammad Daud Ali, 2015, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam

Diindonesia, Jakarta : Rajawali Pers.

Rachmadi Usman, 2006, Hukum Kewarisan Islam, Bandung : Mandar Maju.

Roihan A. Rasyid, 2016, Hukum Acara Peradilan Agama, Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

R. Saija dan Iqbal Taufik, 2016, Dinamika Hukum Islam, Yogyakarta :Deepublish

Sajuti Thalib,2004, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika.

Suhrawardi K. Lubis dan Komis Simanjutak, 2013, Hukum Waris Islam, Jakarta:

Sinar Grafika.

Soedaryo Soiman, 2015, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jakarta : Sinar

Grafika,

Syuhada syarkun,2014,Menguasai Ilmu Fara’idh, Jakarta : Pustaka Syarkun.

Syamsulbahri Salihima, 2015, Perkembangan Pemikiran Pembagian Warisan

Islam Dalam Hukum Islam Dan Implementasinya Pada Pengadilan

Agama, Jakarta: Prenadamedia Group.

Wirjono Prodjodikoro, 1986, Hukum Warisan di Indonesia, Bandung : Sumur

Bandung.

Yaswirman, 2011, Hukum Keluarga Karakteristik dan Prospek Doktrin Islam dan

Adat Dalam Masyarakat Matrilineal Minangkabau, Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada.

UNDANG-UNDANG

Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Kompilasi Hukum Islam

Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 perubahan kedua atas UU Nomor 3 tahun

2006 perubahan atas UU Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama

Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan

Page 26: ANALISIS HUKUM TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS …repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/4423/1/502015198... · 2019. 5. 2. · Hukum pada Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah

SUMBER LAINNYA

Akhmad Faqih Mursid, 2015, Penyelesaian Perkara Mafqud Di Pengadilan

Agama, Makasar : (Skripsi) Universitas Hasanudin

Endang Heriyani, 2008, Perlindungan Hukum Bagi Mafqud Dalam Pembagian

Harta Warisan Di Kabupaten Bantul, Jurnal Media Hukum, Vol. 15

No. 1.

Fikri dan Wahidin, 2016, Konsepsi Hukum Waris Islam Dan Hukum Waris Adat,

Al-Ahkam Jurnal Ilmu Syari‟ah Dan Hukum, Vol. 1, No. 2

M Dhamrah Khair, 2011, Hukum Kewarisan Islam menurut Ajaran Suni, Bandar

Lampung: (skripsi) Fakultas Syariah IAIN Raden Intan Lampung.

Nur Adeela Binti Zulkipli, 2018, Penetapan Masa Orang Hilang (Mafqūd)

(Analisa Perbandingan Mazhab Imam Syafi’i dan Enakmen 54

Undang-undang Keluarga Islam Negeri Selangor Tahun 2004,

(Skripsi) program studi perbandingan mahdzab, Fakultas Syari’ah Dan

Hukum Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh.

Saidul Iskandar, 2017, Dasar Hukum Penetapan Status Mafqud Dalam Kewarisan

Di Pengadilan Agama Yogyakarta dan Kediri, (Skripsi) Program

Studi Hukum Keluarga, Fakultas Syariah Dan Hukum, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah.