analisis gerakan lampung membaca di dinas …digilib.unila.ac.id/31177/3/skripsi tanpa bab...

76
ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA (Skripsi) Oleh IDRIS SETIAWAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: lycong

Post on 09-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS

PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI DALAM

MENINGKATKAN MINAT BACA

(Skripsi)

Oleh

IDRIS SETIAWAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

ABSTRACK

ANALYSIS OF LAMPUNG MOVEMENT READING IN THE LIBRARY OF

LIBRARY AND PROVINCIAL ISSUES IN IMPROVING READING

By

IDRIS SETIAWAN

Interest in reading is a major factor in improving human quality. Level of interest in

reading the society of Lampung is currently low enough that one to one thousand, or

in other words from the number of thousand people only one who has interest in

reading, in this case the Library and Filing Service rolling Reading Lampung

Movement to increase interest in reading community, especially in Lampung

Province.

This research uses qualitative descriptive research type method, this research aims to

analyze Lampung Reading Movement in Library Service and Archives of Lampung

Province by using SWOT technique presented by Whelen and Hunger that is

analysis of internal and external environment. Based on the research that has been

done, Internally Lampung Reading Movement in Provincial Library and Archives in

increasing the reading interest is not maximal consisting of human resources,

facilities, budget, information technology. The analysis externally, indicate that the

Reading Lampung Movement in Provincial Library and Provincial Office in

increasing interest in reading is maximal, because it is viewed from the social

conditions, the parties who work together and the service user.

Keywords: Analysis, Lampung Reading Movement, Reading Interest

Page 3: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

ABSTRAK

ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN

DAN KEARSIPAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA

Oleh

IDRIS SETIAWAN

Minat membaca merupakan faktor utama dalam meningkatkan kualitas manusia.

Tingkat minat membaca masyarakat Lampung saat ini cukup rendah yaitu satu

berbanding seribu, atau kata lain dari jumlah seribu orang hanya satu yang memiliki

minat membaca, maka dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

menggulirkan Gerakan Lampung Membaca untuk meningkatkan minat membaca

masyarakat khususnya di Provinsi Lampung.

Penelitan ini menggunakan metode tipe penelitian deskriftif kualitatif, penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis Gerakan Lampung Membaca di Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Provinsi Lampung dengan menggunakan teknik SWOT yang

dikemukakan oleh Whelen dan Hunger yaitu analisis lingkungan internal dan

eksternal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, secara internal Gerakan

Lampung Membaca di Dinas Prustakaan dan Kearsipan Provinsi dalam

meningkatkan minat baca kurang maksimal yang terdiri dari sumber daya manusia,

fasilitas, anggaran, teknologi informasi. Adapun analisis secara eksternal, menunjuan

bahwa Gerakan Lampung Membaca di Dinas Prustakaan dan Kearsipan Provinsi

dalam meningkatkan minat baca sudah maksimal, karena ditinjau dari kondisi sosial,

pihak yang berkerjasama dan pihak penguna layanan.

Kata Kunci : Analisis, Gerakan Lampung Membaca, Minat Baca

Page 4: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS

PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI DALAM

MENINGKATKAN MINAT BACA

Oleh

IDRIS SETIAWAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ADMINISTRASI NEGARA

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
Page 6: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
Page 7: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
Page 8: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

RIWAYAT HIDUP

Peneliti bernama Idris Setiawan di lahirkan di Lebak,

Provinsi Banten pada tanggal 07 April 1995. Peneliti

merupakan anak ke 3 dari 6 bersaudara, lahir dari pasangan

Bapak Dana Setiawan dan Ibu Ecih Setiawati. Pada saat ini

peneliti bertempat tinggal di Kp. Duraen RT. 27 RW. 07,

Desa Muara, Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak.

Peneliti memulai Pendidikan Formal di SD Negeri 02 Muara pada tahun 2002 dan

tamat pada tahun 2008, setelah tamat dari pendidikan Sekolah Dasar, peneliti

melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Wanasalam dan lulus pada tahun 2011,

selanjutnya peneliti menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Malingping dan

tamat pada tahun 2014, pada tahun 2014 peneliti terdaftar sebagai Mahasiswa di

Universitas Lampung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu

Administrasi Negara melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN). Sampai dengan penulisan Skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai

mahasiswa berstatus aktif di Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Page 9: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

MOTO

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri

yang mengubah apa-apa yang ada pada diri mereka

(QS : 13-11)

Menuju tak Terbatas hingga Melampauinya

(Idris Setiawan)

Page 10: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohiim

Dengan mengucapkan Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT

Saya persembahkan skripsi ini kepada:

Kedua orangtua saya

Bapak Dana Setiawan dan Ibu Ecih Setiawati

Yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada saya

tanpa henti.

Adik, keluarga besar, dan sahabat-sahabatku tercinta terima kasih

untuk semangat dan motivasinya.

Serta, Almamater saya Universitas Lampung yang saya banggakan.

Page 11: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

SANWACANA

Segala Puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang selalu memberikan rahmat,

karunia, dan hidayahNya yang tiada henti-hentinya kepada peneliti sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul: “Analisis Gerakan Lampung Membaca di Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Provinsi dalam Meningkatkan Minat Baca” sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Negara (SAN) pada Jurusan

Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas

Lampung.

Peneliti menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini

karena keterbatasan kemampuan dan pengetahun yang peneliti miliki, pada

kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah membantu peneliti dalam banyak hal untuk menyelesaikan penulisan

skripsi ini antara lain:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan hidayahNya

hingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Kedua orangtua saya bapak Dana Setiawan dan Ibu Ecih Setiawati yang

selalu memberikan doa dan dukungan kepada saya agar saya dapat meraih

cita-cita dan mencapai kesuksesan.

Page 12: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

3. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, terima

kasih atas arahan, motivasi dan dukungannya selama ini.

5. Ibu Intan Fitri Meutia, S.AN., MA., Ph.D selaku sekretaris jurusan Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Lampung, terima kasih atas arahan, motivasi, dan dukungannya selama ini.

6. Ibu Dr. Novita Tresiana., S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing pertama,

terima kasih atas bimbingan, dukungan, bantuan, nasihat, dan motivasi

yang bapak berikan selama mengerjakan skripsi sehingga peneliti mampu

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Ibu Devi Yulianti, S.AN., M..A. selaku dosen pembimbing kedua, terima

kasih sudah dengan sabar membimbing peneliti, memberikan saran,

nasihat dan dukungan yang Ibu berikan hingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

8. Ibu Dra. Dian Kagungan, M.H selaku dosen pembahas dan penguji, terima

kasih atas arahan, kritik, saran, dan nasihat yang telah ibu diberikan

sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak Dr. Noverman Duadji, M.Si selaku dosen pembimbing akademik,

terima kasih telah banyak memberikan bantuan dan arahan kepada peneliti

selama proses perkuliahan.

Page 13: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

10. Seluruh dosen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung, terima kasih atas ilmu yang telah peneliti

peroleh selama perkuliahan.

11. Bapak Azhari selaku staf jurusan Ilmu Administrasi Negara, terima kasih

telah banyak membantu kelancaran administrasi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

12. Untuk Mang Cece Saputra, S.IP, M.M, Mang Aep, S.Pd, M.Si, Mang

Arip Rustandi S.Pd dan seluruh keluarga besar, terima kasih sudah

memberikan doa dan dukungan yang begitu banyak selama Bono

menempuh pendidikan Tinggi di Universitas Lampung.

13. Kedua Kaka-ku, Ebit Setiawan S.Pd dan Didi Setiawan terima kasih sudah

memberikan motivasi, peduli terhadap saya selama proses perkuliahan,

mohon doanya semoga saya bisa membuktikan hasil dari perjuanagan ini

selama 4 tahun merantau di tanah Sumatra.

14. Untuk Adiku Muhamad Toupik Ramdhan (Onong) selamat berproses dan

selamat berjuang di Kampus UNTIRTA semoga kuat hingga selesai, Siti

Wahyuni yang rajin sekolahnya buat Bapak dan Ibu bangga raih prestasi

sebanyak-banyaknya dan untuk Neng Diah adiku tercinta harus rajin

sekolahnya (Kudu Rangking Kahiji) buat Ibu dan Bapak Bangga ya

sayang yah.

15. Kekasihku tercinta Yuyu Yulianti terimakasih sudah menjadi pelengkap

hidupku, menjadi warna dalam hidupku, menjadi penguat hidupku dari

SMA sampai akhirnya aku Wisuda, aku bersyukur memiliki kamu yang

sudah mengajarkan aku arti kehidupan yang sesungguhnya, aku berjanji

sama kamu akan buat kamu bahagia sampai akhir hayat hidupku, maafkan

Page 14: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

aku yang sudah buat kamu repot saat aku tidak punya uang. Semoga Allah

meridhoi jodoh kita Amin.

16. Sahabat terbaiku Endang (Celeng), sahabat sekamar, sahabat se-

perjuangan dari SMA sampai kulih di UNILA (inget henteu dang urang

rek ka Lampung mimiti, urang mawa beas sakarung, mawa tabung gas)

teman yang suka dikongek yang tak pernah marah terimakasih sudah

membuat hari-hari saya bisa tertawa saya bahagia bersamamu, cepat

selesaaikan skripsimu endang samapai ketemu di Banten.

17. Teman-teman Jurusan Ilmu Administrasi Negara angkatan 2014 dan

seluruh teman-teman di jurusan Ilmu Administrasi Negara terima kasih

untuk semangat dan semua cerita yang begitu berkesan.

18. Untuk Himpunanku HMI Komsospol Unila terimakasih sudah

mengajarkanku cara berpikir benar, membuka cakrawala berpikir, belajar

wawasan keisalaman serta sosail politik, semoga ilmu yang saya dapatkan

dapat bermanfaat bagi umat (Beriman, Berilmu Beramal) Yakin Usaha

Sampai.

18. Untuk keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Banten (HMB-Lampung),

adik-adik ku tercinta jangan patah semangat kalian berproses, inilah rumah

kita teruslah berkarya dan berinovasi demi kemajuan kader HMB.

19. Kawan-kawan seperjuangan Panji Laksono Bayu Aji, Jodi Prakasa, Aditya

Pangestu titip pesanku pada kalian maafkan tidak bisa menemai samapi

tuntas (Panji Laksono saya banyak belajar dari kamu, semoga kau bisa

menjadi insan yang berkualitas yang bisa membuat orangtuamu bangga).

Page 15: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

20. Keluarga besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan keluarga besar

Universitas Lampung, terima kasih telah membantu dan mendukung saya

selama saya belajar di Universitas Lampung. Akhir kata, peneliti

menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan namun semoga

bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang mendukung akan

peneliti terima untuk perbaikan kedepannya, untuk seluruh kebaikan yang

telah diberikan oleh berbagai pihak yang telah membantu peneliti, peneliti

mungkin tidak akan mampu membalas semua kebaikan tersebut dan

semoga Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang yang akan

membalasnya amin.

Bandar Lampung, April 2018

Idris Setiawan

Page 16: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

i

DAFTAR ISI

Hal

DAFTAR ISI .................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ iv

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 9

A. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 9

B. Tinjauan Tentang Manajamen Strategi .................................................. 11

1. Konsep Dasar Manajemen Strategi ..................................................... 11

2. Sejarah Perkembangan Manajemen Strategi ....................................... 12

3.Tujuan Manajemen Strategi ................................................................. 15

4. Proses Dalam Manajemen Strategi .................................................... 16

5. Tinjauan Tentang Hubungan Formulasi dan Implemetasi Strategi ..... 22

6. Analisis Lingkungan Dalam Manajemen Strategi .............................. 25

C. Konsep Minat Baca ................................................................................. 31

D. Gerakan Lampung Membaca .................................................................. 32

F. Kerangka Pikir ......................................................................................... 35

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 37 A. Pendekatan danTipe Penelitian ............................................................... 37

B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 38

C. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 40

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 41

E. Teknik Analis Data ................................................................................. 43

F. Teknik Keabsahan Data .......................................................................... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Dinas Perpustakaan Dan Kearspan Provinsi Lampung 49

1. Sejarah ................................................................................................. 49

2. Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Provinsi Lampung ....................................................... 51

3. Visi, Misi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung ..... 59

Page 17: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

ii

4. Kondisi Demografis ............................................................................ 59

B. Hasil Penelitian ...................................................................................... 61

1. Analisis Lingkungan Internal .............................................................. 61

2. Analisis Lingkungan Eksternal ........................................................... 77

C. Pembahasan............................................................................................ 89

1. Sumber Daya Manusia ........................................................................ 89

2. Fasilitas ............................................................................................... 91

3. Anggaran ............................................................................................. 92

4.Teknologi Informasi dan Komunikasi ................................................. 92

5.Kondisi Sosial ...................................................................................... 93

6. Pihak Yang Bekerja Sama ................................................................... 93

7. Pengguna Layanan .............................................................................. 94

8. Gerakan Literasi di Sekolah ................................................................ 95

9. Gerakan Literasi di Masyarakat .......................................................... 97

D. Analisis SWOT Gerakan Lampung Membaca ...................................... 98

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................................ 100

B. Saran ...................................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Presentasi Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang mengkases Media

selama seminggu terakhir menurut Pendidikan tertinggi

yang ditamatkan............... ........................................................................... 3

2. Presentasi Penduduk Berumur 15-24 Tahun menurut Kabupaten/Kota,

Jenis Kelamin, dan Kemampuan Memnca dan Menulis di Provinsi

Lampung Tahun 2016 ................................................................................. 5

3. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 9

4. Perbedaan Formulasi Strategi dan Implementasi Strategi .......................... 24

5. Tabel Analisis SWOT ................................................................................. 30

6. Kegiatan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung

dalam menunjang Keberhasilan Gerakan Lampung Membaca .................. 34

7. Informan Gerakan Lampung Membaca ...................................................... 42

8. Daftar Kepangkatan/Golongan Pegawai Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung ...................................................................... 60

9. Data sumber daya manusia Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Tahun 2017 ................................................................................................. 64

10. Daftar Desa/Kelurahan yang mendapatkan Koleksi Perpustakaan Desa

Dari Dana APBN dan APBD ...................................................................... 67

11. Capaian Kinerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tahun 2016-2017 .... 84

12. Tabel Analisis SWOT Gerakan Lampung Membaca di Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung ....................................... 98

Page 19: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Proses Manajemen Stratejik ....................................................................... 19

2. Teknis Proses Manajemen Strategi ............................................................ 22

3. Quadran Hubungan Antara Perumusan Strategi dan Implementasi ........... 23

4. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 36

5 Analisis Data Model Interaktif Miles dan Huberman ................................ 45

6. Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung ...................................................................... 51

7. Pelatihan Pustakawan 2017 ........................................................................ 65

8. Ruang Baca Anak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung 71

9. Mobil dan Motor Perpustakaan Keliling Dinas Perpustakaan.................... 72

10. Bidang Keuangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung 73

11. Sistem Online Public Accsess Catalog ....................................................... 75

12. Website Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung ................ 76

13. Launching Gerakan Lampung Membaca dan Realisasi ............................ 78

14. Pemilihan Duta Baca di Kalangan Pelajar .................................................. 79

15. Motor Perpustakaan Keliling milik Komunitas Perahu Pustaka ................ 80

16. Penandatanganan MoU Dinas Perpustakaan dan FEB UNILA.................. 81

17. Pengguna Layanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Lampung ... 83

18. Wawancara dengan Guru SDN 02 Kampung Baru .................................... 85

19. Siswa SDN 02 Kampung Baru saat jam pelajaran dimulai ........................ 86

20. Wawancara dengan Guru SMPN 08 Bandarlampung ................................ 86

21. Siswa SMPN 08 Bandarlampung saat jam pelajaran dimulai .................... 87

22. Gerakan Literasi Masyarakat di Kecamatan Kemiling ............................... 88

Page 20: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minat baca merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia khususnya pemerintah dalam menunjang keberhasilan program

pendidikan non formal nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa

sebagaimana termaktub dalam UUD 1945. Partisipasi minat membaca di

Indonesia masih rendah untuk menjadikan kualitas sumber daya manusia dalam

menghadapi persaingan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, semakin tinggi

tingkat partisipasi minat membaca masyarakat, maka semakin tinggi juga sumber

daya manusia tersebut dan dapat tumbuh menjadi bangsa yang maju. Minat baca

dapat diperoleh mulai dari usia dini, yaitu melalui kebiasaan melakukan kegiatan

membaca. Oleh karena itu dengan banyak membaca maka akan mendapat ilmu

pengetahuan serta memiliki kemampuan berbicara yang sistematis dan logis

dengan alur pikiran yang runtut.

Menurut Farida Rahim (2008:28) mengemukakan, bahwa minat membaca ialah

keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Minat

membaca terkandung unsur perhatian, kemauan, dorongan dan rasa senang untuk

membaca. Perhatian bisa dilihat dari perhatiannya terhadap kegiatan membaca,

mempunyai kemauan yang tinggi untuk membaca, dorongan dan rasa senang yang

Page 21: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

2

timbul dari dalam diri maupun dari pengaruh orang lain. Semua itu merupakan

aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap.

Di Indonesia, minat membaca masyarakat saat ini masih memprihatinkan, terlihat

dari berbagai penelitian yang dilakukan di Indonesia. Berdasarkan studi "Most

Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State

Univesity pada Maret 2016 lalu, Indonesia menempati urutan peringkat ke-60 dari

61 negara di dunia tingkat kesadaran membaca, di bawah Thailand (59) dan di

atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian infrastuktur untuk mendukung

membaca peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.

Survei lainnya yaitu oleh Badan Pusat Statistik SUSENAS MSBP tahun 2015,

Animo masyarakat mengenai informasi dapat terlihat lebih jelas jika kita

mengetahui seberapa seringnya mereka memanfaatkan media massa tersebut.

Peran media masa dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern

telah memainkan peranan yang begitu penting, karena media dipandang sebagai

jendela yang memungkinakan khalayak untuk melihat yang sedang terjadi dari

berbagai belahan dunia, atau media juga merupakan sarana belajar untuk

mengetahui berbagai peristiwa sehingga masyarakat tercerdaskan dari informasi

yang positif dan berkualitas.

Adapun yang digambarkan melalui frekuensi mengakses media massa dalam

seminggu treakhir versi SUSENAS MSBP tahun 2015 sebagaimana tercatat pada

tabel 1 dibawah ini:

Page 22: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

3

Tabel 1. Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Mengakses

Media Selama Seminggu Terakhir menurut Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan dan Jenis Media, 2015

Pendidikan Tertinggi

Jenis Media

Mendengarkan

Menonton

Membaca Surat Membaca Artikel/

Yang Ditamatkan

Radio

Televisi

Kabar/Majalah Berita Elektronik

(1) (2)

(3)

(5) (4)

Tdk/blm pernah 6,37 68,60 0,22 0,46

Sekolah

Tdk/blm tamat SD 5,70 87,66 2,99 6,43

SD/MI 6,98 91,67 6,72 9,59

SMP/MTs 6,77 94,09 10,05 20,60 SMA/MA 8,94 95,69 23,14 31,32

Perguruan Tinggi 13,41 97,14 55,17 64,57

Jumlah 7,54

91,47

18,89 13,11 D

Sumber: BPS, Susenas MSBP 2015

Berdasarkan tabel 1 di atas, presesntase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang

mengakses media selama seminggu terakhir menurut pendidikan tinggi yang

ditamatkan, terlihat bahwa menonton televisi yang memiliki presentase tertinggi

yaitu sebesar 91,47 % dan yang tertinggi aktivitas menonton televisi adalah

perguruan tinggi. Adapun membaca surat kabar, majalah atau buku lainnya

dengan perolehan presentase yaitu hanya 13,11 % jika dibandingkan dengan

aktivitas menonton televisi presentasi yang terkecil ini yaitu kategori tidak atau

belum pernah sekolah. Penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa televisi

menjadi media yang paling sering ditonton dari tingkat pra sekolah hingga

perguruan tinggi.

Kebiasaan menonton televisi rupanya sudah menjadi rutinitas sehari-hari

masyarakat Indonesia, dimana frekuensi menonton televisi dalam seminggu

Page 23: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

4

paling banyak berada pada rentang 6-7 hari, artinya, sekitar empat dari lima

penduduk Indonesia yang berumur sepuluh tahun ke atas baik di tingkat non

pendidikan maupun yang mengenyam pendidikan hampir setiap harinya

menikmati tayangan televisi.

Tingginya minat masyarakat khususnya masyarakat generasi penerus bangsa

terhadap tayangan televisi tentunya perlu menjadi perhatian khusus dari

pemerintah. Demikian pula dengan mutu tayangan televisi agar tidak hanya

memerhatikan keuntungan semata, tetapi juga memperhatikan kebutuhan

masyarakat akan tayangan yang bersifat informatif, edukatif dan menghibur,

sehingga masyarakat bisa tercedaskan dengan informasi yang memberikan

wawasan pengetahuan kepada masyarakat.

Dari fenomena di atas maka Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi

Lampung Herlina Warga Negara menilai, tingkat partisipasi minat baca

masyarakat Lampung saat ini cukup rendah. Kondisi minat membaca masyarakat

di wilayah Provinsi Lampung diperkirakan masih sama dengan tingkat nasional,

yakni satu berbanding seribu, atau dengan kata lain dari jumlah seribu orang

warga hanya satu orang yang memiliki minat baca. Ia juga mengungkapkan

kepada Radio Republik Indonesia Lampung, sarana dan prasarana penunjang

yang belum memadai, menjadi salah satu unsur utama dalam

menumbuhkembangkan minat membaca di tengah masyarakat. (dikutip dari

https://rri.co.id/ diakses pada 27/9/2017).

Data lainnya yaitu hasil survei Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung tahun

2016 mengenai Persentase Penduduk Berumur 15-24 tahun menurut

Page 24: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

5

Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, dan kemampuan membaca dan menulis di

Provinsi Lampung tahun 2016 menunjukan kemampuan membaca dan menunilis

latin, arab, dan lainnya sebagai berikut:

Tabel 2. Persentase Penduduk Berumur 15-24 Tahun menurut

Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, dan Kemampuan Membaca dan Menulis di

Provinsi Lampung Tahun 2016

(Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung 2016)

Berdasarkan tabel 2 di atas mengenai Persentase Penduduk Berumur 15-24 tahun

menurut Kabupaten/Kota, Jenis Kelamin, dan kemampuan membaca dan menulis

di Provinsi Lampung angka yang terbesar buta huruf di Provinsi Lampung yaitu

Kabupaten Pesawaran mencapai 0,70 %, sedangkan angka terkecil buta huruf

Ung

Laki-laki + Perempuan /

Male + Female

Kabupaten/Kota

Mampu Baca Tulis / Able to Read and Write

Huruf Huruf Huruf

Regency/Municipality

Buta

Huruf

Latin /

Arab

/

Lainn

ya /

/

Illitera

te

Latin

Arabi

c Others

Lampung Barat 100,00 47,22 6,55 0,00

Tanggamus 99,78 50,11 20,12 0,00

Lampung Selatan 100,00 39,45 7,44 0,00

Lampung Timur 99,61 14,10 5,03 0,00

Lampung Tengah 99,54 35,64 10,04 0,00

Lampung Utara 99,15 31,20 10,90 0,35

Way Kanan 99,34 25,18 12,55 0,28

Tulang Bawang 99,87 22,31 5,91 0,00

Pesawaran 99,30 37,99 7,93 0,70

Pringsewu 98,97 57,93 20,54 0,36

Mesuji 99,10 55,22 2,73 0,00

Tulang Bawang Barat 99,39 45,72 16,87 0,00

Pesisir Barat 100,00 58,94 15,90 0,00

Bandar Lampung 100,00 32,04 19,05 0,00

Metro 100,00 38,52 10,14 0,00

Lampung 99,64 35,13 11,47 0,09

Page 25: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

6

yaitu Kota Bandarlampung dengan presentasi 0,00 %. Data tersebut menunjukan

bahwa di Provinsi Lampung masih ada daerah yang belum bebas dari buta huruf.

Untuk itu pada tanggal 28 September 2017 Provinsi Lampung telah menggulirkan

Gerakan Lampung Membaca yang bertempat di kantor Guburnur, yang dihadiri

oleh duta baca Indonesia Najwa Sihab dan penggiat literasi M. Hasan Ashari

dihadiri sekitar 3.500 peserta dari 18 unsur, diantaranya siswa Sekolah Dasar

(SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA),

Mahasiswa dan kalangan masyarakat lainnya yang dibuka oleh Gubernur

Lampung M. Ridho Ficardo. Dalam sambutannya Gubernur Lampung

memaparkan gerakan ini digulirkan untuk mengajak generasi penerus bangsa

khususnya pelajar dan masyarakat Lampung agar gemar membaca sehingga bisa

mewujudkan pembangunan sumberdaya manusia yang cerdas dan berkualitas.

(dikutip dari http://lampungprov.go.id, diakses pada 29/10/2017).

Kemajuan teknologi pun dapat memberikan dampak atau pengaruh terhadap

minat membaca secara nasional, sehingga Provinsi Lampung melalui Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi membuat strategi untuk meningkatkan minat

membaca masyarakat Lampung melalui Gerakan Lampung Membaca. Dalam

pembuatan gerakan tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan harus

mempertimbangkan langkah-langkah strategi untuk kesuksesan kegiatannya

yang dituangkan dalam program-program kerja dan kegiatan-kegiatan yang dapat

bersinergi untuk mewujudakan tujuan organisasi tersebut.

Strategi merupakan hal yang penting di dalam sebuah organisasi sebelum anggota

organisasi melakukan suatu kegiatan. Strategi menentukan pencapaian tujuan dari

organisasi. Strategi tersebut dijalankan melalui manajemen. Manajemen dalam

Page 26: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

7

organisasi publik terdiri dari manajemen normatif, manajemen deskriptif

manajemen publik, manajemen kinerja dan manajemen strategi. Manajemen

strategi merupakan perpaduan antara konsep “manajemen” dan “strategi”.

Manajemen dapat diartikan sebagai proses penggerakkan orang untuk mencapai

tujuan organisasi.

Strategi dapat diartikan sebagai kiat, cara dan taktik yang dirancang secara

sistemik dalam menjalankan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka mencapai

tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Strategi-strategi dalam organisasi

harus dikelola agar lebih efektif dan tepat dalam tujuan organisasi sehinnga di

perlukan manajamen strategi.

Manajemen strategi menurut Salusu dalam Pasolong (2011:93) adalah suatu cara

memimpin organisasi untuk mencapai misi, tujuan dan sasarannya. Untuk itu di

perlukan analisis lingkungan internal dan eksternal. Perhitungan terhadap kondisi

internal mencakup analisis terhadap strengths (kekuatan) dan weaknesses

(kelemahan) internal. Selain itu juga analisis eksternal mencakup analisis terhadap

kesempatan (opportunities) dan ancaman (threats).

Kekuatan, kelemahan, kesempatan serta ancaman tersebut dapat menjadi acuan

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung dalam menyusun program

kerja dan keberlangsungan organisasinya. Adapun target atau tujuan akhir dari

Gerakan Lampung Membaca ini adalah mewujudkan budaya membaca Pada

masyarakat Provinsi Lampung dan para siswa terbiasa membaca minimal lima

belas menit sebelum jam pelajaran dimulai. Dengan membaca nantinya

masyarakat dapat memiliki pengetahuan sikap yang positif sehingga memiliki

kualitas hidup yang baik. Berdasarkan hal di atas peneliti melakukan penelitian

Page 27: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

8

tentang analisis Gerakan Lampung Membaca di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi unruk meningkatkan minat membaca.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah Gerakan Membaca di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi dalam meningkatkan Minat Membaca masyarakat Provinsi

Lampung?

C. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisis Gerakan Lampung Membaca di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Manfaaat Teoritis

Penelitian ini memberikan informasi penelitian dan kontribusi terhadap

perkembangan keilmuan Ilmu Administrasi Publik, khususnya studi

tentang manajemen strategi sektor publik sehingga dapat memperkuat

teori-teori tentang manajemen strategi.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran bagi Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Provinsi Lampung dan stakeholders dalam mensukseskan

Gerakan Lampung membaca.

Page 28: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam

mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak

menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.

Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam

memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian

terdahulu berupa beberapa jurnal dan skripsi terkait dengan penelitian yang

dilakukan penulis.

Tabel. 3 Penelitian Terdahulu

Nama peneliti Judul penelitian Hasil penelitian

Juniawan Hidayanto

(2013)

Upaya Meningkatkan Minat

Baca Masyarakat melalui Taman

Bacaan Masyarakat Area Publik

di Kecamatan Ungaran Timur

Kabupaten Semarang

Keberhasilan tujuan

Taman Bacaan Masyarakat

dengan melakukan

berbagai kegiatan literasi

dan usaha kreatif, kendala

yang dialami antara lain

kurangnya pendampingan

dan ruang atau tempat-

tempat menyimpan buku

yang kurang luas, solusi

dalam meminamlisir.

Perbedaan : Penelitian yang dilakukan Juniawan Hidayanto membahas mengenai

Upaya meningkatkan Minat Baca Masyarakat Melalui Taman Baca Masyarakat

sedangkan penulis membahas Analisis Gerakan Lampung Membaca

Page 29: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

10

Sri Mar’ati

(2015)

Persepsi Pustakawan terhadap

Program Pemerintah “Gerakan

Makassar Gemar Membaca” di

Perpustakaan Kota Makaasar

Persepsi pustakawan

terhadap program

pemerintah gerakan

Makassar Gemar

Membaca di Perpustakaan

Kota Makssar adalah

positif karena kegiatannya

sering mengadakan

kegiatan seperti gelar

minat baca, lomba

bercerita, wisata baca,

wajib kunjungan

perpustakaan. Adapun

peran pustakawan

perpustakaan Kota

Makssar dalam

mendukung program ini

sangat beragam, selain

bertindak sebagai

pustakawan dapat pula

berperan sebagai dosen,

dan sebagai peneliti.

Perbedaan : penelitian yang dilakukan Sri Mar’ati membahas mengenai persepsi

Pustakawan terhadap program Gerakan Makassar Gemar Membaca, di Perpustakaan

Kota Makassar di desa tersebut sedangkan penulis mengungkapkan Analisis Gerakan

Lampung Membaca dengan menggunakan Analisis SWOT atau meramalkan

keberhasilan sebuah program Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi dalam

meningkatkan minat membaca masyarakat.

Muamar Arif

(2016)

Pengaruh Perpustakaan

Gampong Terhadap Minat Baca

Buku Agama bagi masyarakat

Lambaro Kecamatan Kuta

Malaka Aceh Besar.

Minat membaca

masyarakat Gampong

Lamboro yang menurut

hasil sudah bagus akan

tetapi masih dirasa kurang

dan perlu ditingkatkan lagi

dan harus ditanamkan pada

anak-anak sejak dini agar

kelak mereka memiliki

minat yang besar untuk

membaca.

Perbedaan : penelitian yang dilakukan Muamar Arif membahas mengenai pengaruh

Perpustakaan Gampong terhadap minat membaca

(Sumber : diolah oleh penulis, 2017)

Page 30: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

11

B. Tinjauan Tentang Manajemen Strategi

1. Konsep Dasar Manajemen Strategi

Wheelen dan Hunger (2008:14) mengatakan bahwa Manajemen Strategi adalah

serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja

perusahaan atau organisasi dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi

pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategi atau

perencanaan jangka panjang), evaluasi dan pengendalian. Menurut Chandler

(1962:13) menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu

perusahaan atau organisasi, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya

yang penting utuk mencapai tujuan tersebut.

“Manajemen strategi sektor publik mengarahkan organisasi sektor publik untuk

melakukan perencanaan manajemen dengan mempertimbangkan dengan baik

faktor – faktor pendukung dan penghambat dalam organisasi melalui salah satu

alat manajemen strategi yaitu analisis SWOT. Analisis SWOT berusaha untuk

meramalkan keberhasilan atau menganalisis faktor pendukung dan penghambat

yang ada dalam organisasi kemudian berusaha menterjemahkannya ke dalam

suatu strategi utama untuk mencapai visi, misi dan tujuan organisasi.” (Icuk,

2007:11).\

Dimensi-Dimensi Strategi Strategi merupakan alat untuk membuat keputusan dan

tindakan penting yang membentuk dan memandu menjadi organisasi, apa yang

dikerjakan organisasi dan mengapa organisasi mengerjakan hal seperti itu.

Menurut J. Winardi (2003:113-114), berbagai dimensi yang terdapat dalam

strategi pada suatu organisasi adalah:

Page 31: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

12

a. Tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran yang paling penting dan yang perlu

dicapai. Tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran menyatakan yang perlu

dicapai, dan hasil-hasil harus dilaksanakan. Dari sasaran-sasaran nilai,

menyatakan ke arah mana organisasi tersebut menuju, melalui berbagai

macam sasaran keorganisasian yang bersifat menyeluruh, yang

menetapkan sifat organisasi, dan menetapkan target bagi setiap kesatuan

keorganisasiannya.

b. Kebijakan-kebijakan yang paling penting dan mengarahkan atau

membatasi kegiatan-kegiatan. Kebijakan-kebijakan (policies) merupakan

peratutan-peraturan atau prosedur-prosedur yang menggariskan batas-batas

dimana kegiatan akan dilaksanakan. Peraturan-peraturan demikian

seringkali mencapai keputusan-keputusan kontingen, guna menyelesaikan

konflik antara sasaran-sasaran spesifik.

c. Tahapan-tahapan tindakan pokok atau program-program yang akan

mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan dalam batas-batas yang telah

digariskan. Program-program menspesifikasi langkah demi langkah

tahapan-tahapan tindakan yang diperlukan untuk mencapai sasaran-sasaran

utama. Mereka menyatakan tentang sasaran-sasaran akan tercapai di dalam

batas-batas oleh kebijakan. Mereka menyatakan bahwa sumber-sumber

daya diarahkan ke arah pencapaian tujuan dan dengan apa kemajuan

organisasi dapat diukur.

2. Sejarah dan Perkembangan Manajemen Strategi

Perencanaan strategi merupakan proses sistematis yang berkesinambungan,

melalui proses pembuatan keputusan dengan memanfaatkan sebanyak mungkin

Page 32: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

13

pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis berbagai kegiatan untuk

melaksanakan keputusan tersebut, dan mengukur hasilnya melalui umpan balik.

Untuk pertama kalinya manajemen strategi dikembangkan dalam kalangan militer

Indonesia pada awal dasawarsa tujuh puluhan, guna mewujudkan suatu tatanan

kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta kedaulatan

bangsa dan negara. Tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai sistem

manajemen sumberdaya pertahanan dan keamanan dengan Sistem Perencanaan

Strategi Pertahanan Keamanan Negara (Sisrenstra Han-neg) sebagai perwujudan

rencana tindakan dan kegiatan mendasar dalam pola impelementasi.

Ketika itu ada kecenderungan manajemen strategi versi Angkatan Bersenjata

Republik Indonesia ini hendak dijadikan model untuk mendukung perencanaan

strategi pembangunan nasional versi pemerintah, akan tetapi hal ini tidak

berkembang sebagai keputusan manajerial, kecuali pro dan kontra kehendak

masing-masing. Ketika lingkungan mendadak berubah dalam suatu era reformasi

menuju pemerintahan demokratis (demokratic gover-nance) yang mengandaikan

semua itu dirumuskan dan dilaksanakan dengan parameter prinsip supremasi

otoritas politik (civilian supremacy), mekanisme checks and balances dan

tersedianya instrumen transparansi kebijakan yang membuka peluang bagi

akuntabilitas publik, maka berkembanglah pemahaman dan pengetahuan praktis

tentang perencanaan strategi sehingga banyak pihak mulai melihat secara terbuka

dan meragukan kontribusi riil yang disumbangkan oleh manajemen strategi untuk

mendukung pencapaian tujuan organisasi yang overlap dengan tujuan Angktan

Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Lalu mulai dikeluhkan tentang fungsi dan

efektifitas perencanaan strategi, disaat yang sama juga mulai dirasakan sulitnya

Page 33: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

14

melakukan eksekusi strategi seperti yang telah direncanakan. Manajemen strategik

hanya memberi perhatian pada faktor internal organisasi Angkatan Bersenjata

Republik Indonesia (ABRI), khususnya manajemen keuangan. Dengan kata lain,

baik dalam wilayah perencanaan strategi maupun implementasi strategi, posisi

manajemen strategi di kalangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat ini sedang

dipertanyakan terlebih dengan semakin meningginya turbulensi lingkungan

strategi dan intensitas pembaruan.

Sebagai sebuah reformasi telah terbentuk dasar-dasar perubahan di bidang

manajemen pemerintahan dan pembangunan yang terwujudkan dalam UU No. 28

tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,

Kolusi dan Nepotisme, kemudian ditindak lanjuti oleh pemerintah dengan

menerbitkan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah. Dari sinilah diawali tahap baru dimana manajemen strategi berusaha

memperoleh posisinya seirama dengan kompleksitas permasalahan negara.

Sekalipun hingga saat ini hasilnya belum sepenuhnya dapat dicapai, dalam arti

bahwa belum sepenuhnya instansi pemerintah, termasuk Dephan dan Tentara

Nasional Indonesia mampu melaksanakannya, akan tetapi tanda-tanda positif

tampak terlihat secara transparan. Konsep, asumsi, proses dan teknik analisis

dicoba diperbarui dan sedapat mungkin dikembangkan untuk memperoleh

perannya sebagai alat bantu pengambilan keputusan manajerial yang handal.

Semua itu menggambarkan bahwa dalam era reformasi ini, manajemen strategi

berada dalam nuansa transisi, termasuk di dalamnya manajemen sumber daya

pertahanan dan keamanan sebagai manajemen strategi Tentara Nasional Indonesia

(TNI) yang saat ini menghadapi turbulensi perubahan lingkungan strategik

Page 34: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

15

demikian cepat. Seharusnya diperlukan juga mencari bentuk baru, tidak dengan

cara slow motion akan tetapi proaktif dengan menyikapi perubahan lingkungan

strategi.

Dengan demikian Tentara Nasional Indonesia akan memilliki kesiapan yang lebih

dari cukup untuk mengantisipasi dan mengeksploitasi peluang yang muncul.

Mereka diharapkan tidak terjebak pada sikap anti perubahan yang lebih

disebabkan oleh perumusan strategi pertahanan yang hanya dilandasi oleh

kebiasaan, tunduk (loyalitas) pada pimpinan, berpikir incremental dan gradual,

Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai organisasi yang non profit, melakukan

berbagai bentuk pengeluaran guna membiayai kegiatan-kegiatan yang dilakukan

harus dibatasi oleh kemampuan ekonomi negara dapat melaksanakan fungsi dan

tugasnya dengan baik sebagai suatu keniscayaan.

Faktanya kita dihadapkan pada kondisi hutang luar negeri (pemerintah dan

swasta) sebesar US $ 131,2 miliar, dan permasalahan ekonomi lain yang sangat

parah, diperlukannya berbagai tindakan penghematan atau efisiensi, manajemen

strategi memberi jaminan pencapaian tujuan organisasi atau langkah awal

efisiensi pencapaian tujuan organisasi, para pemimpin menyadari pentingnya pola

berpikir strategi dan efisien dalam proses manajemen pengelolaan pertahanan

negara yang dimulai dari penataan internal tanpa mengabaikan pengaruh eksternal

3. Tujuan Manajemen Strategi

Menurut Suwandiyanto, ( 2010:02) tujuan manajemen strategi adalah :

a. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif

dan efisien.

Page 35: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

16

b. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta

melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat

penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi

c. Senantiasa memperbarui strategi yang di rumuskan agar sesuai dengan

perkembangan lingkungan eksternal.

d. Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis

atau program yang ada.

e. Senantiasa melakuakan inovasi atas produk atau program untuk

mencapai tujuan.

4. Proses Dalam Manajemen Strategi

a. Formulasi Strategi

Formulasi strategi adalah proses penentuan visi, misi, tujuan sasaran, target

(outcome), arah dan kebijakan, serta strategi organisasi. Perumusan strategi

merupakan tugas manajemen puncak (Top Management. Perumusan strategi dapat

bersifat tidak sistematis dan tidak harus kaku. Aktivitas tersebut dapat

dikelompokkan ke dalam 3 kelompok, yaitu, Analisis strategi, perencanaan

strategi dan pemilihan strategi. Dapat melakukan formulasi strategi dengan baik,

maka ada ketergantungan yang erat dengan analisis lingkungan dimana formulasi

strategi membutuhkan data dan informasi dari analisis lingkungan. Setelah

melakukan analisis lingkungan dan menentukan ke mana organisasi akan

diarahkan berdasarkan strategic architecture, misi dan tujuan yang telah

ditetapkan, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa organisasi akan

mencapai misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian maka perlu

diformulasikan berbagai strategi atau cara untuk mencapai arah yang diinginkan

Page 36: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

17

tersebut. Formulasi strategi dalam hal ini adalah proses merancang dan

menyeleksi berbagai strategi yang pada akhirnya menuntun pada pencapaian misi

dan tujuan organisasi. Fokus utama dari strategi organisasi adalah bagaimana

menyesuaikan diri agar dapat lebih baik dan cepat bereaksi dibanding pesaing

dalam persaingan yang ada.

Langkah pertama untuk mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan

adalah membuat perencanaan strategik. Inti dari apa yang ingin dilakukan pada

tahapan ini adalah bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana

kegiatan (program dan anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (misi-

visi-goal) dan strategi yang telah ditetapkan organisasi. Program berisi tahapan-

tahapan kegiatan yang merupakan urutan kegiatan yang perlu dilakukan untuk

mencapai sasaran strategik (the step-by step sequence of actions), dalam rumusan

anggaran berisi rencana kegiatan/program (biasanya tahunan) yang disertai

taksiran sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan semua kegiatan yang

direncanakan. Selain itu juga ditunjuk orang yang bertanggung jawab untuk

melaksanakan rencana-rencana kegiatan.

Menurut Wheelen dan Hunger (9-19:2003) Implementasi strategi dalam tindakan

terdiri dari :

a. Program

Program adalah pernyataan antivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang

diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program melibatkan

restrukturisasi perusahaan, perubahan budaya internal organisasi, atau awal dari

suatu usaha penelitian baru. digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan

mengendalikan.

Page 37: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

18

b. Anggaran

Anggaran adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap

program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh

manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan. Anggaran tidak hanya

memberikan perencanaan rinci dari strategi baru dalam tindakan, tetapi juga

menentukan dengan laporan keuangan performa yang menunjukkan pengaruh

yang diharapkan dari kondisi keuangan organisasi.

c. Prosedur

Prosedur atau biasa disebut Standard Operating System (SOP). Prosedur adalah

sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang menggambarkan

secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. Prosedur secara

khusus merinci berbagai aktifitas yang harus dikerjakan untuk menyelesaikan

program-program organisasi.

Suatu keputusan Organisasi bersifat strategi bila keputusan tersebut dapat

mengarahkan pola kegiatan organisasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran

organisasi. Alat koordinasi dalam pelaksanaan kegitan organisasi bagi pencapaian

tujuan dan sasarannya adalah strategi. Dalam proses perumusan strategi, suatu

organisasi terlebih dahulu menetapkan visi dan misi serta tujuan organisasi

tersebut, dengan mempertimbangkan hasil analisis eksternal dan internal dengan

pola yang dianut. Adapun rangkaian proses manajemen strategi pada gambar

berikut :

Page 38: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

19

Gambar 1. Proses Manajemen Strategi

(Sumber: Carpenter and Sanders dalam Sofjan Assuari: “Strategic Management”,(2016:35)

Organisasi yang telah ditetapkan, maka dirumuskanlah stategi yang diharapkan

dapat mengkoordinasikan sarana dan kegiatan organisasi agar dapat mengarah

pada pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Kemudian

strategi yang sudah dirumuskan, diangkat atau diungkit dalam

pengimplementasian yang didukung oleh kepemimpinan strategi, di mana

pelaksanaanya selalu dipantau agar dapat sejalan dengan strategi Organisasi.

Analisis Strategi

1. Internal

2. Eksternal

Misi dan Visi

- Maksud

mendasar

organisasi

- Nilai-nilai

Organisasi

Tujuan dan

Sasaran

Target

Spesipik

Strategi

Alat kordinasi di mana

mengejar tujuan dan

sasaran

1. Arena

2. Sarana

3. Kendaraan

4. Pembela

5. Pentahapan

6. Logika Eknommi

7.

6. Logika Eknommi

8.

Pengungkit

Implementasi

dan

kepemimpian

startejik

Page 39: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

20

b. Implementasi Strategi

Setelah sebuah strategi diformulasikan, strategi tersebut harus dikembangkan

secara logis dalam bentuk tindakan. Tahap inilah yang disebut dengan

implementasi strategi. Masalah implementasi ini cukup rumit, oleh karena itu agar

penerapan strategi organisasi dapat berhasil dengan baik, manajer harus memiliki

gagasan yang jelas tentang isu-isu yang berbeda dan bagaimana cara

mengatasinya. Dalam tahap ini masalah struktur organisasi, budaya perusahaan

dan pola kepemimpinan akan dibahas secara lebih mendalam. Implementasi

strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya

dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.

Tindakan pengelolaan bermacam-macam sumber daya organisasi dan manajemen

yang mengarahkan dan mengendalikan pemanfaatan sumber-sumber daya

organisasi (keuangan, manusia, peralatan dan lain-lain) melalui strategi yang

dipilih. Implementasi strategi diperlukan untuk memperinci secara lebih jelas dan

tepat bagaimana sesungguhnya pilihan strategi yang telah diambil direalisasikan.

c. Evaluasi dan Pengendalian

Bagian terakhir dari proses manajemen strategi adalah evaluasi dan pengendalian.

Evaluasi merupakan suatu tahap dimana manajer mencoba menjamin bahwa

strategi yang telah dipilih itu terlaksana dengan tepat dan mencapai tujuan yang

diharapkan. Evaluasi strategi adalah proses dimana manajer membandingkan

antara hasil-hasil yang diperoleh dengan tingkat pencapaian tujuan.

Budiyono Haris Amirullah (2004:121) mengatakan bahwa secara umum evaluasi

mencakup empat hal utama, yaitu :

Page 40: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

21

1. Mentapkan sasaran prestasi kerja, standar, batas toleransi untuk tujuan,

strategi, dan rencana pelaksanaan.

2. Mengukur posisi yang sesungguhnya sehubungan dengan sasaran pada

suatu waktu tertentu. Jika hasilnya terletak di luar batas tersebut maka

perlu diambil tindakan perbaikan

3. Menganalisis penyimpangan dari batas toleransi yang dapat diterima.

4. Melaksanakan modifikasi jika dirasa perlu atau layak.

Menurut Gamble dan Thompson dalam Sofjan Assauri (2013:16) Secara teknis

proses manajemen strategi dilakukan dengan lima tahap yaitu :

1. Pengembangan suatu visi strategi yang mengarahkan dan memfokuskan

pada masa depan organisasi atau perusahaan.

2. Menentukan tujuan dan sasaran untuk mengukur kemajuan pencapaian visi

strategi organisasi perusahaan.

3. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

4. Mengimplementasikan dan melaksanakan strategi secara efektif dan

efisien.

5. Menilai kinerja dan melakukan penyesuaian koreksi, untuk kebutuhan

organisasi atau perusahaan jangka panjang, baik tentang pengarahan,

tujuan, strategi atau pendekatan dalam pelaksanaan strategi.

Kelima tahapan proses Manajemen Strategi dan keterkaitan di antara

tahapan-tahapan tersebut di ilustrasikan pada gamabar di bawah ini:

Page 41: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

22

Gambar 2. Teknis Proses Manajemen Strtaegi Sumber : Gambler dan Thompson dalam Sofjan Assuari: Essential of strategic

Management, hlm. 14.

5. Tinjauan Tentang Hubungan Formulasi dan Implemetasi Strategi

Proses manajemen strategi belum dapat dikatakan selesai ketika organisasi

memutuskan strategi apa yang akan di tempuh. Organisasi atau perusahaan masih

harus menterjemahkan rumusan strategi tersebut ke dalam tindakan strategi.

Sebaik apapun formulasi startegi hanya akan menjadi retorika belaka jika tidak

dapat di implementasikan dengan baik, oleh karena itu agar organisasi dapat

mencapai tujuan secara optimal, maka selain harus mampu merumuskan strategi,

organisasi juga harus mampu mengimplementasikan strategi tersebut secara

efektif. Implementasi adalah muara dari perencanaan stategik yang dilakukan

sebelumnya. Bentuk hubungan implementasi dengan perencanaan yaitu :

1. Implementasi yang baik dari perencanaan yang baik

2. Implementasi yang baik dari perencanaan yang buruk

3. Implementasi yang buruk dari perencanaan yang baik

4. Implementasi yang buruk dari perencanaan yang buruk

Mengembangkan

Visi strategi

Menentukan

Tujuan dan

sasaran

Merumuskan

strategi pencapaian

tujuan

Pengimplementasian

dan pelaksanaan

Strategi

Penilaian

Kinerja dan

Pelaksanaan

Koreksi

Penyesuaian

TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4 TAHAP 5

Memperbaiki dan menyempurnakan kinerja eksternal, sebagai pengaruh perubahan kondisi,

peluang baru dan gagasan baru

Page 42: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

23

Adapun tabel hubungan antara perumusan strategi dan implementasi strategi

dibawah ini:

Baik Buruk

Baik

Implementasi Strategi

Buruk

Gambar 3. Quadran Hubungan Anatara Perumusan Strategi dan

Implementasi Strategi (Sumber : ThomasV. Bonoma, The Marketing Edge : Making Strategies Work, The Free

Press, 1985, hal 12.).

Berdasarkan gambar 3 diatas berbagai kemungkinan implementasi Strategi :

a. Success :

Hasil yang paling diinginkan oleh organisasi terjadi pada saat organisasi

mampu melakukan formulasi strategi dan sekaligus mampu

mengimplementasikan secara baik juga.

b. Roulette :

Situasi dimana strategi yang diformulasikan sesungguhnya kurang baik, akan

tetapi hasil yang didapat tidaklah terlalu mengecewakan karena perusahaan

mampu mengimplementasikan strateginya dengan baik.

c. Trouble :

Situasi dimana strategi perusahaan sebenarnya diformulasikan dengan baik

namun strategi tersebut kacau dan tidak optimal karena manajemen perusahaan

tidak mengimplementasikannya dengan baik.

Succes

Rouletee

Trouble Failure

Page 43: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

24

d. Failure :

Merupakan hasil yang paling buruk dan paling tidak diinginkan oleh

manajemen organisasi, dengan demikian strategi organisasi tidak di

formulasikan dengan baik, demikian juga dengan implementasinya.

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

erat antara formulasi strategi dengan implementasi strategi. Meskipun

berhubungan, secara fundamental antara formulasi strategi dengan implementasi

strategi terdapat perbedaan. Fred R. David (2005) membedakan antara formulasi

strategi dan implementasi strategi sebagai berikut :

Tabel 4. Perbedaan Formulasi startegi dan Implementasi strategi

Formulasi Strategi Implementasi Strategi

1. Perumusan strategi adalah

memposisikan kekuatan sebelum

dilakukan tindakan

1. implementasi strategi adalah mengelola kekuatan yang

“memanage” semua aspek selama tindakan dijalankan

2. Berfokus pada efektivitas 2. Berfokus pada efisiensi

3. .Lebih merupakan proses intelektual 3. lebih merupakan proses operasional

4. Membutuhkan keahlian intuitif dan

analisis yang yang tajam

4. membutuhkan motivasi khsusus dan keahlian

kepemimpinan

5. Membutuhkan koordinasi dianatara

beberapa individu

5. membutuhkan koordinasi diantara banyak individu

Sumber : Fred R. David (2005). Stategic Management Concepts and cases, 10th ed, New

Jersey:Prentice Hall.

Dalam penggunaan konsep dan alat perumusan strategi, sebenarnya tidak ada

perbedaan secara signifikan antara organisasi kecil, besar, organisasi yang

berorientasi laba maupun nirlaba, namun demikian, dalam implementasi strategi

membutuhkan tindakan-tindakan seperti : perubahan struktur organisasi, alokasi

sumberdaya, program kompensasi, merubah strategi harga, budaya organisasi,

membuat sistem informasi manajemen yang lebih baik dan lain sebagainya.

Page 44: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

25

6. Analisis Lingkungan dalam Manajemen Strategi

a. Analisis Lingkungan Internal

Higgins dalam Soedarmayanti (2014:110) analisis lingkungan, meliputi :

1) Strength (Kekuatan)

Kekuatan merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan

oleh atau tersedia bagi suatu organisasi yang membuat oraganisasi

relatif lebih unggul dibanding dengan pesaingnya dalam memenuhi

kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan muncul dari sumber

daya dan kompetensinya yang tersedia bagi organisasi.

2) Weakness (Kelemahan)

Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau

lebih sumber daya atau kapabilitas suatu organisasi relatif pesaingnya,

yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara

efektif.

Kekuatan dan kelemahan sumber daya dalam organisasi dihubungan dengan

sumber daya pesaingnya adalah sebagai berikut :

a) Sumber daya manusia atau tenaga ahli yang tersedia

b) Anggaran

c) Sarana dan prasarana yang dimiliki

d) Teknologi Informasi

Page 45: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

26

b. Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal perlu dianalisis sehingga dapat diantisipasi pengaruhnya

terhadap organisasi. Selain pengaruh yang buruk, peluang juga banyak

bermunculan di lingkungan eksternal, lingkungan eksternal memang sulit

untuk dikendalikan karena itu analisis lingkungan eksternal sangat diperlukan

oleh organisasi khususnya dalam proses perumusan strategi.

Higgins dalam Soedarmayanti (2014: 110) analisis lingkungan eksternal,

meliputi :

1. Opportunities (Peluang)

Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam

lingkungan suatu organisasi. Kecenderungan utama merupakan

salah satu sumber peluang. Identifikasi atas segmen pasar yang

sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam kondisi persaingan atau

regulasi, perubahan teknologi, dan membaiknya hubungan dengan

pembeli atau pemasok dapat menjadi peluang bagi organisasi.

2. Threat (Ancaman)

Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan

dalam lingkungan suatu organisasi. Ancaman merupakan

penghalang utama bagi organisasi dalam mencapai posisi saat ini

atau yang diinginkan.

Faktor lingkungan eksternal dapat subyektif karena setiap manejerial dapat

memandang pada faktor-faktor luar yang berbeda. Faktor yang dianalisis

merupakan faktor luar yang memang berpengaruh dalam perkembangan

Page 46: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

27

organisasi. Menurut Nilasari dalam Yulianti (2012:108) secara garis besar

lingkungan eksternal organisasi dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Lingkungan makro

Merupakan lingkungan umum yang memiliki kekuatan secara luas

sehingga dapat mempengaruhi seluruh industri secara umum. Yang

termasuk lingkungan makro adalah :

a. Politik

Politik merupakan hal yang perlu diketahui juga oleh perusahaan. Politik

merupakan cara dalam membagi dan medapatkan kekuasaan. Tingkatan

faktor politik ada tiga yaitu internasional, nasional dan daerah atau lokal.

Peran pemerintah dalam ranah politik biasanya karena kebijakan dan

peraturan yang mereka tetapkan. Beberapa contoh peran pemerintah dalam

faktor politik atara lain :

a) Kebijakan kesehatan, ketenagakerjaan, bea masuk, inflasi, dan

pertumbuhan ekonomi.

b) Pekerjaan pemerintah dan sektor publik.

c) Kebijakan fiskal atau pajak.

d) Kebijakan mengenai pelestarian lingkungan seperti polusi dan limbah.

b. Ekonomi

Faktor ekonomi sebuah negara tentu akan berdampak pada perusahaan,

ekonomi pasar yang sedang lemah akan menurukan konsumsi sehingga

pendapatan perusahaan dapat berkurang. Guna menumbuhkan

perekonomian sebuah negara ada juga penganjuran untuk lebih banyak

melakukan belanja atau konsumsi daripada hanya menabung. Beberapa

Page 47: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

28

faktor ekonomi yang perlu dianalisis anatara lain : Gross Domestik Produk

dan Gross Nasioanal Produk (pertumbuhan ekonomi negara, inflasi,

tingkat bunga pinjaman, nilai tukar mata uang, isu regional, jual beli

saham dan pasar uang).

Salah satu faktor ekonomi yang cukup berpengaruh adalah nilai tukar

mata uang. Hal ini akan berdampak pada perusahaan-perusahaan yang

mengimpor bahan baku dari luar negeri. Jika nilai tukar dalam negeri

menurun maka biaya untuk mendatangkan bahan baku akan jauh lebih

besar.

c. Sosial

Faktor selanjutnya adalah faktor sosial. Faktor sosial tersebut antara lain :

a) Sikap, nilai dan kepercayaan. Faktor sosial biasanya langsung

berhubungan dengan konsumen atau pelanggan perusahaan.

Produk atau jasa perusahaan dapat diterima dengan baik jika tidak

melanggar nilai dan kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat.

b) Kebudayaan. Kebudayaan yang dimaksud seperti sikap dalam

bekerja, menabung, menginvestasi, dan lain-lain.

c) Demografi. Beberapa hal yang termasuk dalam faktor demografi

antara lain besarnya populasi, usia, etnis, dan distribusi

pendapatan.

2. Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro sering juga disebut sebagai lingkungan industri atau

lingkungan kompetitif. Jika lingkungan makro bersifat global maka

lingkungan mikro lebih dekat dengan perusahaan. Jarak yang dekat

Page 48: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

29

tersebut dapat memberikan efek langsung pada perusahaan dibandingkan

dengan lingkungan makro.

Analisis lingkungan eksternal memiliki peranan penting dalam memberikan

masukan dalam mengambil sebuah keputusan. Beberapa tujuan dari dilakukannya

analisis lingkungan eksternal antara lain:

1) Meningkatkan kepedulian manajerial terhadap perubahan

lingkungan.

2) Meningkatkan pengertian terhadap industri dan pasar.

3) Meningkatkan pemahaman dalam pengaturan multinasional.

4) Meningkatkan keputusan alokasi sumber daya.

5) Memfasilitasi manajemen resiko.

6) Memusatkan pada pengaruh utama dalam perubahan strategi.

7) Beraksi saat permulaan tanda bahaya.

8) Mengidentifikasikan adanya peluang-peluang bisnis.

9) Menyediakan benchmark untuk proses evaluasi perusahan terhadap

kompetitor.

10) Membantu perusahaan dalam menemukan keunggulan kompetitif.

11) Mendorong pembelajaran dari kompetisi.

Informasi lingkungan eksternal bisa didapat berdasarkan sumber yang

terpublikasi dan juga sumber yang tidak dipublikasikan. Sumber yang tidak

dipublikasikan diantaranya yaitu survey pelanggan, riset pasar, pidato rapat

profesional, pemilik modal, program televisi, interview, dan lain-lain. Sedangkan

Page 49: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

30

sumber yang dipublikasikan berupa iformasi strategi setiap periode, jurnal,

laporan, dokumen pemerintah, abstrak, buku, koran, dan lain-lain.

Berdasarkan pengertian di atas maka dinyatakan bahwa strategi dalam organisasi

adalah serangkaian langkah yang ditempuh organisasi dengan melaksanakan

Analisis SWOT, yang merupakan singkatan dari Strengths (Kekuatan) dan

Weakness (Kelemahan) internal dari suatu organisasi atau perusahaan serta

Opportunities (Peluang) dan Threats (ancaman) lingkungan eksternal yang

dihadapinya. Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal di mana

manajer menciptakan gambaran umum secara tepat mengenai situasi strategi

organisasi. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif

diturunkan dari kesesuaian yang baik antara sumber daya internal organisasi

(kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman).

Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan

serta meminimalkan kelemahan ancaman. Jika diterapkan secara akurat,asumsi

sederhana ini memiliki implikasi yang bagus dan mendalam bagi desain serta

strategi yang berhasil.

Tabel 5. Analisis SWOT

ELEMEN KEKUATAN KELEMAHAN

PELUANG Strategi S-O

(Strength-Opportunity)

Kombinasi Antara Strategi Peluang dan

Kekuatan.

Strategi W-O

(Weakness-Opportunity)

Kombinasi Antara Strategi

Peluang dan Kelemahan

TANTANGAN Strategi S-T

(Strength-Threath)

Kombinasi Antara Strategi Tantangan dan

Kekuatan

Strategi W-T

(Weakness-Threath)

Kombinasi Strategi Antara

Tantangan dan Kelemahan

Sumber : Pearce/Robinson dalam Udaya Jusuf dkk (2013:42)

Page 50: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

31

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis SWOT yang meliputi analisis

Lingkungan internal dan lingkungan eksternal sebagaimana dikemukakan oleh Higgins

dalam J. Salusu (2001: 319), dengan alasan sebagai berikut:

1. Analisis SWOT ini merupakan analisis yang lengkap karena meliputi lingkungan

internal dan lingkungan eksternal suatu organisasi, di dalamnya terdapat analisis

terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi oleh suatu

organisasi dalam melaksanakan aktivitas dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

2. Melalui analisis SWOT ini akan diidentifikasi strategi yang perlu ditingkatkan dan

diprioritaskan bagi suatu organisasi, karena di dalamnya terdapat urutan mengenai

strategi mana yang dipandang menjadi prioritas bagi organisasi untuk diterapkan

setelah dikombinasikan antara kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan

organisasi.

C. Konsep Minat Baca

Minat Baca setiap orang mempunyai kecenderungan untuk selalu berhubungan dengan

sesuatu yang dianggapnya memberikan kesenangan dan kebahagiaan. Dari perasaan

senang tersebut timbul keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan apa yang

telah membuatnya senang dan bahagia.

Slameto (1987: 57), mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati sesorang

diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat selalu diikuti

dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya

terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat

Page 51: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

32

siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Bahan pelajaran yang menarik

minat siswa, lebih mudah dipelajari karena minat menambah dorongan untuk belajar.

Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang

mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat sesuatu akan

menguntungkan, mereka merasa berminat. Hal ini akan mendatangkan kepuasan.

Dengan demikian Dapat disimpulkan bahwa minat merupakan suatu sikap batin dari

dalam diri seseorang yang merupakan suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu

yang tercipta dengan penuh kemauan dan perasaan senang yang timbul dari dorongan

batin seseorang. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk

melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang

menjadi keinginannya.

D. Gerakan Lampung Membaca

Gerakan Lampung Membaca merupakan program yang digulirkan oleh Gubernur

Lampung pada tanggal 28 September 2017, melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi, dengan tujuan untuk menumbuhkan minat membaca masyarakat dengan

membaca minimal 30 menit sehari, Gerakan Lampung Membaca ini guna untuk

mewujudkan pembangunan sumber daya manusia masyarakat Lampung yang cerdas

dan berkualitas. Gerakan ini kelanjutan dari sejak tahun 2011 semenjak

dicanangkannya oleh Wakil Presiden Boediono dengan Program Gerakan Indonesia

Membaca. Program Gerakan Membaca telah mewabah ke seluruh Indonesia termasuk

Provinsi Lampung.

Gerakan Indonesia Membaca merupakan program yang digulirkan sejak di era

kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, program ini lahir sebagai bentuk

Page 52: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

33

kepedulian karena minimnya tingkat partisipasi membaca di Indonesia hanya mencapai

0,001 artinya dari seribu penduduk hanya satu yang minat membaca, salah satu tugas

Lembaga Perpustakaan RI yang di amanatkan undang-undang adalah menciptakan

sarana kepada masyarakat agar gemar membaca. Provinsi Lampung telah mendapatkan

sarana untuk gemar membaca melalui Lembaga Perpustakaan dan Arsip Daerah.

Dengan demikian Perpustakaan RI terus melakukan terobosan-terobosan agar meretas

persolan minimnya minat baca masyarakat Indonesia, upaya yang dilakukannya adalah

dengan memberikan Penyaluran Mobil Perpustakaan Kelililing (MPK) dan kapal

perpustakaan keliling, ditambah lagi sekitar 22.000 desa yang ada di seluruh Tanah Air

dibangun gedung perpustakaan, koleksi buku pun telah banyak di tambah dan di

perbaharui. Selain itu juga di era kepemimpinan Presiden Jokowi Widodo pun Program

ini semakin di galakkan, melalui Kementrian Desa PDDT setiap desa diberlakukan desa

literasi dengan di haruskannya ketersediaan Perpustakaan Desa.

Dalam hal ini Provinsi Lampung ikut serta dalam pengentasan minimnya literasi

masyarakat melalui Gerakan Lampung membaca yang digulirkan oleh Pemerintah

Provinsi Lampung melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi, adapun

kegiatan yang dilakuakan dalam menunjang keberhasilan gerakan tersebut yaitu road

show, talkshow, bedah buku, story telling, Perpustakaan keliling hingga perpustakaan

Desa. Dengan demikian kegiatan tersebut dapat meretas minimnya membaca

masyarakat, sehingga bisa meningkatkan minat membaca masyarakat dan menjadi

sumber daya manusia yang berkualitas khususnya masyarakat Lampung. Adapun yang

sudah dilaukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung dalam menunjang

keberhasilan Gerakan Lampung Membaca sebagai berikut.

Page 53: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

34

Tabel 6. Kegiatan Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Provinsi Lampung

dalam Menunjang Keberhasilan Gerakan Lampung Membaca

No Nama Kegiatan Tempat Waktu Sasaran Ket

1 Program Tertib

Arsip Bagi Anak

Didik (Student

File)

SMAN 9

Bandarlampung

29 Agustus

2017

Siswa Dihadiri Oleh

232 Siswa

dianataranya

siswa SMAN 3

Badnadlampung,

SMA Dharma

Bangsa, SMA

Muhammadiyah

II

Bandarlampung,

SMA Ar Raihan

Bandarlampung,

SMA Wijaya

Bandarlampung,

SMA

Fransiskus,

SMA Tunas

Harapan dan

SMA Qordoba

Bandarlampung

2 Roadshow

Lampung

Membaca di

Kabupaten

Tulang Bawang

Barat

Balai Tiuh

Murni Jaya

Tulang Bawang

Barat

27 Juli

2017

Semua

elemen

masyarakat

Ormas dan

Taman Bacaan

Masyarakat

(TBM)

3 Sosialisasi Minat

dan Kegemaran

Membaca

Posyandu

Anggrek V

Palang Besi

Kec. Kemiling

Bandarlampung

18 Juli

2017

Anak-anak Paud, TK, PKK,

Posyandu

4 Lomba Cerita

Tingkat SD/MI

dan Swasta se

Provinsi

Lampung

Mall Kartini 17 Juli

2017

SD/MI

5 Sosialisasi

Gerakan Gemar

Membaca di

Posyandu

Posyandu Desa

Hanura Kec.

Teluk Pandan

Kab. Pesawaran

12 Juni

2017

Ibu dan

Anak

Bekerjasama

dengan PKK

6 Layanan

Perpustakaan

Keliling di

Posyandu Melati

Posyandu

Melati Kel.

Bumi Raya Kec.

Bumi Waras

Garuntang

6 Desember

2017

Ibu dan

Anak

(Sumber : Dinas Perpusakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung 2017)

Page 54: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

35

E. Kerangka Pikir

Menurut Sugiyono (2008:60), kerangka pemikiran adalah sintesa tentang

hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah di

deskripsikan. Dan berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan, selanjutnya

dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesa tentang

hubungan antar-variabel yang diteliti. Sementara Uma Sekaran dalam Sugiyono

(2008:65) mengemukakan bahwa “kerangka pemikiran” merupakan model

konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.

Penelitian ini diawali dengan bentuk keprihatinan dan ketidaksesuaian yang

termaktub dalam tujuan UUD 1945 “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa” karena

fakta yang terjadi tingkat minat membaca Indonesia sangat memprihatinkan

khususnya di Provinsi Lampung. Pemerintah terus berupaya dalam meretas

persoalan tersebut, dalam hal ini pemerintah Provinsi Lampung ikut serta

berupaya dalam hal menyelesaikan persoalan minimnya budaya membaca

masyarakat khususnya masyarakat Lampung. Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan

Provinsi telah menggulirkan Gerakan Lampung Membaca pada tanggal 28

September 2017 lalu, dalam melakukan penelitian, peneliti memperoleh data dan

informasi melalui pengamatan dan observasi langsung ke lapangan serta

melakukan wawancara awal kepada pihak Dinas terkait Gerakan Lampung

Membaca. Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan konsep manajemen

strategi dengan menggunkan Analisis SWOT, karena untuk meramalkan

keberlangsungan atau keberhasilan Gerakan Lampung Membaca dengan

menganalisis faktor lingkungan internal dan faktor eksternal di Dinas

Page 55: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

36

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, sehingga peneliti dapat

meberikan saran atau rekomendasi kepada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi Lampung untuk mensukseskan Gerakan Lampung Membaca. Berikut

gambar kerangka piir dibawah ini :

Gambar 4. Kerangka Pemikiran

(Sumber: diolah oleh peneliti, 2017)

Masalah

Partisipasi Minat

baca masyarakat

Negara Indonesia

masih rendah

Indonesia

menempati urutan

peringkat ke-60 dari

61 negara di dunia

tingkat kesadaran

membaca.

Pemerintah berupaya untuk

meningkatkan minat

membaca masyarakat

Dalam hal ini Pemerintah

Provinsi Lampung (Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan

Provins) memiliki gagasan

untuk membuat terobosan dalam

meningkatkan minat baca

masyarakat melalui Gerakan

Lampug Membaca untuk

meningkatkan minat baca yang

di resmikan pada tanggal 28

September 2017

Menganalisis gerakan

lampung membca dengan

menggunakan Analisis

SWOT

Meningkatnya budaya membaca

masyarakat khususnya di

Provinsi Lampung dan

diharapkan para siswa membaca

minimal 15 menit sumber

bacaan sebelum jam pelajaran

dimulai

Page 56: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

37

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Budgon dan Taylor dalam Moleong

(2007:4) tipe penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena

sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, dimana data yang dihasilkan berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Metode deskritif bertugas untuk melakukan presentasi objektif mengenai gejala-

gejala yang terdapat di dalam masalah penelitian. Penelitian kualitatif bersifat

menjelaskan, menggambarkan dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan

kata dan kalimat sebagai jawaban atas masalah yang diteliti.

Dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan

peristiwa sebagai data yang akan dianalisis. Metode kualitatif lebih bersifat

empiris dan dapat menelaah informasi lebih dalam untuk mengetahui hasilnya.

Sugiyono (2013:15) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian

yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti

adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sample sumber data dilakukan

secara purposive, teknik pengumpulan dengan triangulasi dan analisis data

bersifat induktif atau kualitatif.

Page 57: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

38

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian

kualitatif merupakan penelitian yang menggambarkan serta menafsirkan

fenomena berdasarkan keadaan di lapangan dan dideskripsikan dalam bentuk

kata-kata dan bahasa. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini

bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai Analisis Gerakan Lampung

Membaca di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam meningkatkan minat

membaca.

B. Fokus Penelitian

Menurut Moleong (2007: 97) mengatakan bahwa fokus penelitian pada dasarnya

merupakan masalah pokok yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui

pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan

lainnya. Fokus penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian karena dapat

memberikan batasan dalam studi dan pengumpulan data, sehingga peneliti dapat

lebih fokus memahami masalah-masalah yang menjadi tujuan penelitian dan data

yang diperoleh akan lebih spesifik. Fokus penelitian metode kualitatif bersifat

holistic yang meliputi: tempat, aktor dan aktifitas.

Fokus penelitian ini berfokus pada Gerakan Lampung Membaca di Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan dalam meningkatkan minat membaca. Fokus

penelitian ini mengacu pada perencanaan manajemen dengan mempertimbangkan

dengan baik, faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam organisasi melalui

salah satu alat manajemen strategi yaitu analisis SWOT. Analisis SWOT berusaha

menganalisis faktor internal dan faktor eksternal organisasi terutama dalam hal

perencanaan program kerja serta pelaksanaanya, untuk meramalkan keberhasilan

Page 58: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

39

Gerakan Lampung Membaca guna mencapai visi atau tujuan Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan tersebut.

Pembatasan penelitian kualitatif didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan

feasibilitas masalah yang akan diperoleh. Fokus dalam penelitian ini berkaitan

dengan analisis internal dan eksternal yaitu sebagai berikut:

1. Strength (Kekuatan)

Dalam hal ini peneliti akan meneliti kekuatan dalam hal sumber daya

atau kapabilitas Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi dalam hal

menunjang keberhasilan Gerakan Lamapung Membaca.

2. Weakness (Kelemahan)

Peneliti akan menggambarkan kelemahan Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung dalam menunjang keberhasilan Gerakan

Lampung Membaca.

Adapun analisis internnal yang akan peneliti teliti dengan Kekuatan dan

kelemahan sumber daya di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan adalah sebagai

berikut :

a) Sumber daya manusia atau tenaga ahli yang tersedia

b) Anggaran

c) Fasilitas

d) Teknologi Informasi Komunikasi

Page 59: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

40

3. Opportunities (Peluang)

Penelitian ini akan menggambarkan peluang Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan dalam mensukseskan Gerakan Lampung Membaca, salah

satu yang menjadi peluangnya adalah terobosan-terobosan yang

dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi, seperti

mengadakan berbagai kegiatan dalam menunjang keberhasilan

Gerakan Lampung Membaca.

4. Threat (Ancaman)

Ancaman yang dihadapi suatu organisasi disebabkan oleh berbagai

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinisi Lampung sehingga ancaman

tersebut akan berdamak pada kemuduran atau tidak berhasilnya

suatu program.

Adapun peluang dan ancaman yang akan peneliti teliti adalah

kondisi eksternal yaitu:

1. Kondisi Sosial

2. Pihak Yang Bekerjasama

3. Pihak Pengguna Layanan

Dari ketiga kondisi eksternal ini peneliti akan mengkaji tentang keberlangsungan

Gerakan Lampung Membaca.

C. Lokasi Penelitian

Menurut Moleong (2007: 128) penentuan lokasi penelitian merupakan cara

terbaik yang ditempuh dengan mempertimbangkan substansi dan menjajaki

lapangan dan untuk mencari kesesuaian dengan melihat kenyataan dilapangan.

Page 60: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

41

Sementara itu, geografis dan praktis seperti waktu, biaya dan tenaga perlu juga

dipertimbangkan dalam menentukan lokasi penelitian. Lokasi penelitian adalah

tempat dimana penelitian akan dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti

mengambil lokasi di Provinsi Lampung di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi. Alasan dipilihnya lokasi penelitian ini adalah karena Provinsi Lampung

merupakan salah satu daerah yang masyarakatnya minim terhadap budaya

membaca. Adapun dalam pengumpulan data dilakukan di Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung dan Instansi Pendidikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini ada tiga macam metode yang digunakan dalam mengumpulkan

data, yaitu:

1. Wawancara (interview)

Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) mendefinisikan wawancara sebagai

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,

sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal hal dari responden yang telah

mendalam. Dalam penelitian ini, informan yang diwawancarai adalah pihak

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung serta peserta didik

Sekolah dasar atau anak yang berumur 10 tahun ke atas maupun mahasiswa.

Berikut penulis sajikan tabel informan di bawah ini:

Page 61: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

42

Tabel 7.

Informan Terkait Gerakan Lampung Membaca

No Informan Jabatan Keterangan

1 Herlina Warga

Negara Kepala Dinas Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung

2 Drs. M. Najib

Bidang Layanan,TIK,

Pelestarian dan Kerjasama

Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung

3 Sulastri Staf Bidang Perencanaan Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan

Provinsi Lampung

4 Koimah S.H MH Kepala Bidang Sumber

Daya Perpustakaan

Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung

5 Liza Tri

Handayani

Pustakawan Muda Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung

6 Tibransyah MM Kepala Seksi Pengelola

bahan pustaka pada

bidang deposit, akuisisi

dan pengelolaan bahan

pustaka

Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung

7 Yaty Tedjawati

S.pd

Pustakawan Muda Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung

8 Martin Mahisa,

S.AP MM

Kepala Sub Bagian

Perencanaan

Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung

9 Siti Nur’aini Sub Bagian Keuangan Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung

10 Drs. M. Najib Bidang Layanan TIK,

Pelestarian dan

Kerjasam

Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung

11 Munawaroh Masyarakat Kecamatan

Kemiling Kota

Bandarlampung

Warga pengguna layanan

perpustakaan keliling

12 Alson S.Sos Kepala Seksi Layanan

TIK

Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung

13 Syahbandril Ketua Perahu Pustaka

Lampung

Komunitas Penggiat Literasi

14 Muh. Enandang Mahasiswa Fisip Universitas Lampung

15

(Sumber : diolah oleh Peneliti 2017)

2. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk menghimpun berbagai data sekunder yang

memuat informasi tertentu yang bersumber dari dokumen-dokumen tertulis

yang berkaitan dengan Gerakan Lampung Membaca. Seperti arsip-arsip

Page 62: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

43

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, jurnal dan literatur tentang manajemen

strategi.

3. Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan langsung di lapangan. Observasi yang digunakan adalah

observasi terstruktur karena pengamatan dilakukan dengan panduan yang

telah dibuat untuk melihat apa yang menjadi objek peneliti. Adapun objek

yang diamati peneliti yakni fasilitas, dokumen, dan kegiatan yang ada di

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Emzir (2011: 85) pencarian dan pengaturan

transkripsi wawancara, catatan lapangan, dan materi-materi lain yang telah

dikumpulkan peneliti untuk meningkatkan pemahaman peneliti menyajikan apa

yang sudah ditemukan kepada orang lain. Dalam penelitian ini teknik analisis data

yang digunakan adalah teknik analisis data menurut Miles dan Huberman dalam

Emzir (2011: 129) teknik analisis data tersebut meliputi langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Reduksi data (data reduction)

Mereduksi data artinya merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, mencari tema dan membuang yang tidak perlu.

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan

dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Dalam tahapan ini peneliti

Page 63: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

44

memilah-milah mana data yang dibutuhkan dalam penelitian pelaksanaan

Gerakan Lampung Membaca dan mana yang bukan. Kemudian peneliti akan

memisahkan data yang tidak perlu dan memfokuskan data yang benar-benar

berhubungan dengan pelaksanaan Gerakan Lampung Membaca.

2. Penyajian data (data display)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, gambar, foto dan sejenisnya. Dengan melakukan

penyajian data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami.

Penyajian data dilakukan dilakukan dengan cara mendeskripsikan atau

memaparkan hasil temuan dalam wawancara terhadap informan yang

memahami pelaksananaan Gerakan ini, serta menghadirkan dokumen sebagai

penunjang data.

3. Kesimpulan (conclusion drawing/verification)

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung pada tahap

pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan

pada tahap awal, didukung oleh bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Pada penelitian ini

penarikan kesimpulan dilakukan dengan pengambilan inti sari dari rangkaian

hasil penelitian berdasarkan observasi, wawancara dan dokumentasi hasil

penelitian. Kesimpulan akhir dalam penelitian ini berupa teks naratif yang

Page 64: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

45

mendeskripsikan konsep analisis Gerakan Lampung Membaca di Dinas

Perpustakaan dan Kearssipan Provinsi Lampung. Berikut ini merupakan

gambaran model interaktif yang diajukan Miles dan Huberman dibawah ini:

Gambar 5. Analisis Data Model Interaktif Miles dan Huberman

(Sumber: diolah oleh Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2013: 247)

F. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan validitas dari data yang diperoleh. Menurut Moleong

(2011:324) mengemukakan bahwa untuk menentukan keabsahan data dalam

penelitian kualitatif harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu dalam

pemeriksaan data dan menggunakan kriteria:

Pengumpulan data Penyajian Data

Penarikan Kesimpulan Reduksi Data

Page 65: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

46

1. Derajat kepercayaan (credibility)

a. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Mathinson dalam

Sugiyono (2013:332) nilai dari teknik pengumpulan data dengan

triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh meluas, tidak

konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu dengan menggunakan

teknik triangulasi dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh

akan lebih konsisten, tuntas dan pasti. Dengan triangulasi akan lebih

meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan satu

pendekatan.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan derajat kepercayaan dengan

menggunakan metode triangulasi, yaitu dengan membandingkan hasil

teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Informan tersebut berasal dari berbagai pihak Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung yang ada di Dinas

tersebut. Observasi yang dilakukan pada saat peneliti turun ke

lapangan serta dokumentasi yang didapatkan dari Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Provinsi Lampung.

b. Keteralihan (transferability)

Pengujian keteralihan dalam penelitian kualitatif digunakan supaya

orang lain dapat memahami hasil penelitian sehingga ada

Page 66: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

47

kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut maka

peneliti harus membuat laporan yang rinci, jelas, sistematis dan dapat

dipercaya. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan uraian rinci,

yaitu dengan melaporkan hasil penelitian seteliti dan secermat

mungkin yang menggambarkan konteks tempat penelitian

diselenggarakan. Derajat keteralihan dapat dicapai lewat uraian yang

cermat, rinci, tebal, atau mendalam serta adanya kesamaan konteks

antara pengirim dan penerima. Upaya untuk memenuhi hal tersebut,

peneliti melakukannya melalui tabel data yang disajikan oleh peneliti

dalam hasil dan pembahasan.

1. Kebergantungan (dependability)

Menurut Sugiyono (2013: 277) pengujian kebergantungan dilakukan

dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian tapi dapat

memberikan data maka dari itu diperlukannya uji kebergantungan.

Apabila proses penelitian tidak ada tetapi datanya ada, maka

penelitian itu tidak reliabel atau dependable.

Peneliti seperti ini perlu diuji dependability nya, dan untuk mengecek

apakah hasil penelitian ini benar atau tidak, maka peneliti selalu

mendiskusikannya dengan pembimbing.

Page 67: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

48

2. Kepastian (confirmability)

Kepastian data (comfirmability) berarti menguji hasil penelitian,

dikaitkan dengan proses yang ada dalam penelitian, jangan sampai

proses tidak ada tetapi hasilnya ada. Derajat ini dapat dicapai melalui

audit atau pemeriksaan yang cermat terhadap seluruh komponen dan

proses penelitian serta hasil penelitiannya. Pemeriksaan yang

dilakukan oleh pembimbing menyangkut kepastian asal usul data,

logika penarikan kesimpulan dari data dan penilaian derajat ketelitian

serta telaah terhadap kegiatan peneliti tentang keabsahan data. Dalam

hal ini yang melakukan pengujian hasil penelitian adalah pembimbing

skripsi.

Page 68: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan, Gerakan Lampung

Membaca di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi dalam meningkatkan

minat membaca belum maksimal karena ditinjau dari yaitu:

1. Kondisi Internal

a. Sumber daya Manusia

Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas Perpustakaan dan

Kearsipan Provinsi Lampung masih kurang, terlihat dari pembagian kerja

yang tidak proporsional, jumlah struktural lebih banyak dari fungsional,

minimnya jumlah pemustaka dan tingkat pendidikan Sekolah Menengah

Atas (SMA) lebih banyak dari lulusan sarjana.

b. Fasilitas

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung dalam hal fasilitas

sudah memadai tetapi belum maksimal terutama dalam pembutan database

informasi perpustakaan dan kearsipan berbasis online dan Serah Simpan

Karya Cetak dan Karya Rekam.

Page 69: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

102

c. Anggaran

Anggaran dalam menunjang Gerakan Lampung Membaca itu dianataranya

bersumber dari APBD dan APBN.

d. Teknlogi Informasi Komunikasi

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi dalam mensukseskan Gerakan

Lampung Membaca sudah menggunakan teknologi informasi komunikasi

tetapi belum maksimal, karena minimnya database informasi berbasis

digital library.

2. Faktor Eksternal

a. Kondisi Sosial

Upaya untuk mensukseskan tidak terlepas dari dukungan sosial

masyarakat, dalam hal ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan melalui

Gerakan Lampung Membaca mendapatkan support dari berbagai elemen

masyarakat, komunitas-komunitas literasi maupun steakholder lainnya.

b. Pihak yang bekerjasama

Adapun pihak yang bekerjasama dalam mensukseskan Gerakan Lampung

Membaca dari berbagai elemen masyarakat maupun institusi pendidikan,

dengan membuat kesepkatan melaui Memorandum Of Understanding

(MoU) dengan institusi pendidikan maupun komunitas-komunitas penggiat

literasi.

Page 70: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

103

c. Pengguna Layanan

Pengguna layananan merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh

pustakawan Dinas Perpustakaan dan kearsipan Provinsi, kareana secara

fasilitas cukup memadai sehingga memberikan kenyaman kepada

pengguna layanan.

d. Gerakan Literasi di Sekolah

Gerakan Literasi Sekolah yaitu dengan pembiasaan penumbuhan minat

baca melalui kegiatan 15 menit membaca buku sebelum jam pelajaran

dimulai belum efektif dilakukan karena guru sering mengabaikan hal

tersebut, selain itu juga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

Lampung tidak menekankan kepada setiap sekolah untuk melaksanakan

kegiatan budaya baca tersebut dan tidak adanya aturan yang mengatur

atau hanya bersifat himbauan.

e. Gerakan Literasi di Masyarakat

Adapun Gerakan Literasi masyarakat di Provinsi Lampung mendapat

dukungan dari masyarakat, terlihat dari penelitian diatas menunjukan

bahwa dengan kehadiran Gerakan Lampung Membaca, masyarakat bisa

mendapatkan layanan membaca buku, belajar sambil bermain dan

tercerdaskan serta membuka jendela ilmu pengetahuan masyarakat. Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung harus terus berupaya

dalam berinovasi dalam upaya meningkat partisipasi minat baca

masyarakat.

Page 71: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

104

B. Saran

Saran yang peneliti berikan berdasarkan kesimpulan serta analisis yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung sebaiknya

memfasilitasi pegawai dan tenaga pengelola perpustakaan dan kearsipan

Provinsi Lampung untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan,

pelatihan baik pelatihan aplikasi teknologi informasi maupun pelatihan

lainnya dan bimbingan teknis perpustakaan dan kearsipan secara bertahap

dan berkelanjutan.

2. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung harus Membangun

Perpustakaan modern yang dilengkapi Wi-fi, hot-spot, audio-visual,

diorama, sarana dan prasarana bermain/rekreasi, cafe, tempat ibadah, dll.

3. di dalamnya terdapat fasilitas e-library yang memadai dan arsip digital

berbasis Website (termasuk Jaringan Informasi Kearsipan Nasional).

4. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung harus Membentuk

komunitas pemustaka dan penerbit (pemerintah/swasta), dan memberikan

apresiasi bagi yang berkontribusi terbaik dalam bentuk kegiatan

“Perpustakaan Award”.

5. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung harus Membentuk

dan meningkatkan kapasitas kelembagaan (capacity building) Dewan

Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

6. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung harus Menerbitkan

bulletin, majalah, dan jurnal ilmiah Menyelenggarakan promosi melalui

media, pameran dan dokumentasi yang ada pada Dinas Perpustakaan dan

Page 72: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

105

Kearsipan Provinsi Lampung. Menyelenggarakan sosialisasi, pelaksanaan

perpustakaan dan kearsipan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7. Dinas Perpustakaan dan Kearspan Provinsi Lampung harus Menghimpun,

mendokumentasikan, dan melestarikan hasil karya budaya dan citra arsip

daerah dalam bentuk konten lokal Lampung.

Page 73: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

DAFTAR PUSTAKA

A. Literatur

Amirallah, Budiyono Haris. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta. Graha

Ilmu. Yogyakarta

Assuari Sofjan. 2016. Strategic Management. Jakarta. PT.Raja Grafindo

Persada. Jakarta

Bawono Icuk Rangga. 2007. Manajemen Stratejik Sektor Publik. Langkah

Tepat. Jakarta.

Babatunde, Bayode O, Adebisi, Adebola O. 2012. Strategic Environmental

Scanning and Organizational Performance in a Competitive Business

EnvironmenFt. Economic Insight, 64.

Carpener dan Sandres dalam Assuari Sofjan. 2016. Strategic Management.

PT.Raja Grafindo Persada. Hal 35. Jakarta

Chandler. 1962. Strategy and Structure.Chaptes In The History Of American

Industrial Enterprise

Coulter Robbins. 2007. Manajemen Strategi. Erlangga. Jakarta.

David, Fred R. 2005. Stategic Management Concepts and cases, 10th ed, New

Jersey:Prentice Hall

Page 74: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

Elizabeth B. Hurlock, 1990, Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan. Penerbit. Erlangga. Jakarta

Emzir, 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. PT. Raja

Grafindo Persada Pusat. Jakarta

Hawkins. Del I, et.al. 1986. Customer Behavior. 5th Edition. Richard. D.

Irwin. Inc.,

Hunger David, J dan Whelen, Thomas L. 2008. Manajemen Strategis. Andi.

Yogyakatra.

Haris Budiyono Amirullah. 2004. Pengantar Manajemen. Graha Ilmu.

Malang

Icuk Rangga Bawono. 2007. Manajemen Stratejik Sektor Publik. Salemba

Empat. Jakarta

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.

Bandung.

Moleong, Lexy. J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. PT

Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mooney, D, James. 2011. Konsep Pengembangan Organisasi Publik. Sinar

Baru Algesindo. Bandung.

Rahim Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Bumi Aksara.

Jakarta.

Salusu, J. 2001. Pengambilan Keputusan Strategik untuk Organisasi Publik

Non Profit. PT. Grasindo. Yogyakarta.

Slameto. 1987. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar.

Bina Aksara. Salatiga.

Page 75: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

Soedarmayanti. 2014. Manajemen Strategi. Bandung. PT. Refika Aditama.

Jakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Bandung.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Alfabeta. Bandung.

Suwandiyanto, M. 2010. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perushaan.

Alfabeta. Bandung.

ThomasV. Bonoma, The Marketing Edge : Making Strategies Work, The Free

Press, 1985.

Udaya Jusuf, dkk. 2013. Manajemen Stratejik. Yogyakarta. Graha Ilmu

Winardi. 2003. Strategi Perubahan. Kencana. Bandung.

Pasolong. 2011. Teori Administrasi Publik. Alfabeta. Bandung.

Winardi J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Raja Grafindi.

Jakarta.

Yulianti, D. 2012. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dalam

Pencapaian Tujuan Perusahaan Pada PT.Perkebunan Nusantara VII

Lampung, Jurnal Sosiologi, Vol.16, Nomor 2

B. Dokumen Lainnya

Gewati Mikhael. 2016. Minat Baca Indonesia Ada di Urutan ke-60 Dunia.

Dalam Edukasi Kompas Online: di dapat dari

:http://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.ind

onesia.ada.di.urutan.ke-60.dunia

Page 76: ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS …digilib.unila.ac.id/31177/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS GERAKAN LAMPUNG MEMBACA DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

http://lampungprov.go.id, diakses pada 29/10/2017).

https://perpustakaan.lampungprov.go.id/ diakses pada 02/09/2017)

https://rri.co.id/ diakses pada 27/9/2017).

Inpres No. 7 tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah.

Undang-Undang Dasar 1945

UU No 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan RI

UU No. 28 tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara

Deklarasi Praha pada tahun 2003 UNESCO