analisis gaya bahasa pada lirik lagu yang terdapat...

104
ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT DALAM ALBUM BADAI PASTI BERLALU KARYA CHRISYE SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH : PRICILLIA ARLES 126211309 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2016

Upload: lamcong

Post on 18-Aug-2019

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT

DALAM ALBUM BADAI PASTI BERLALU KARYA CHRISYE

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

PRICILLIA ARLES

126211309

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU

2016

Page 2: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

KATA PENGANTAR

بسم الل الرحمن الرحيم

Dengan rahmat Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Analisis

Gaya Bahasa dan Makna Pada Lirik Lagu Dalam Album Badai Pasti Berlalu

Karya Chrisye. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti

ujian guna mendapatkan gelar sarjana lengkap pada (FKIP) Universitas Islam Riau

Pekanbaru .

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Skripsi ini terlaksana

berkat bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Alzaber, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Riau yang telah memberi izin untuk melakukan

penelitian ini;

2. Muhammad Mukhlis, M.Pd. selaku Ketua Program Studi bahasa Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam menjalani aktifitas

perkuliahan;

3. Sri Rahayu, M.Pd. selaku pembimbing Utama yang telah banyak memberikan

berbagai kemudahan, dan motivasi dalam bimbingan skripsi ini;

Page 3: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

4. Noni Andriyani, SS, M.Pd. selaku pembimbing pendamping yang telah

banyak meluangkan waktu dalam mengarahkan dan memberikan petunjuk

pada penulis;

5. seluruh Dosen dan staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Islam Riau yang telah memberi bantuan dalam penyelesaian

skripsi ini.

6. kedua orang tua penulis, Ayahanda Tri Sukarnof dan Ibunda HJ. Desrina

Yetti serta adik penulis yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

7. sahabat penulis yang turut memberikan dukungan dan semangat kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Semoga motivasi dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis bernilai

dan diberikan balasan yang berlipat ganda oleh Allah Swt. Dalam penyusunan

Skrips ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya dan

penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan baik dari segi penulisan,

tata bahasa maupun bentuk ilmiahnya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan

kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan senang hati

penulis menerima kritikan dan saran-saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan Skripsi ini, dan semoga laporan ilmiah ini bermanfaat bagi kita

semua. Akhirnya penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, Februari 2016

Penulis

Page 4: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

ABSTRAK

Pricillia Arles. 2016. Skripsi. Gaya bahasa dan Makna pada Lirik Lagu Pada Album Badai Pasti Berlalu Karya Chrisye

Sebuah gaya bahasa biasanya tidak lepas dari suatu makna di dalamnya.

Penulis menetapkan pokok pembahasan pada gaya bahasa dan makna yang

terdapat pada lirik lagu dalam album badai pasti berlalu karya Chrisye. Penelitian

ini berjudul “Analisis Gaya Bahasa Dan Makna Yang Terdapat Pada Lirik Lagu

Dalam Album Badai Pasti Berlalu Karya Chrisye”. Masalah dalam penelitian ini

adalah 1) Bagaimanakah gaya bahasa yang terdapat pada liriklagu dalam album

badai pasti berlalu karya Chrisye?, 2) Bagaimanakah makna yang terdapat pada lirik

lagu dalam album badai pasti berlalu karya Chrisye?. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis gaya bahasa dan makna yang terdapat pada lirik lagu dalam album

badai pasti berlalu karya Chrisye. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif,

jenis penelitian pustaka, dan penelitian kualitatif. Teori yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teori keraf (2006), Abdul Chaer (2009) dan pateda (2010).

Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh lagu yang terdapat dalam album

badai pasti berlalu karya Chrisye yang berjumlah 11 (Sebelas) lagu. Hasil penelitian

ini adalah gaya bahasa yang terdapat pada lirik lagu dalam album badai pasti berlalu

karya Chrisye yang peneliti temukan sejumlah 10 gaya bahasa sesuai dengan

pembatasan masalah yang diteliti yaitu gaya bahasa retoris: Aliterasi, Asindenton,

Polisindenton, Asonansi, Hiperbola, Simploke. dan gaya bahasa kiasan :

Persamaan atau simile, Personifikasi, Eponim, Hipalase. Pada penelitian ini penulis

menemukan 8 (Delapan) jenis makna sesuai dengan pembatasan masalah yang

diteliti yaitu makna ekstensi, makna gereflekter, makna gramatikal, makna

nonreferensial, makna kognitif, makna piktorial, makna ideomatikal dan makna

kiasan. Penulis lirik menggunakan mana untuk lebih memperindah lagunya, dan

menunjukan bahwa gaya bahasa dan makna adalah ilmu yang juga diterapkan pada

seorang seperti bait lagu pada album badai pasti berlalu karya Chrisye.

Kata kunci: Gaya bahasa, Makna

Page 5: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR........................................................................ i

DAFAR ISI .................................................................................... ii

1. Latar Belakang dan Masalah.......................................................... 1

1.1 Latar Belakang............................................................................. 1

1.2 Masalah........................................................................................ 6

2. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

3. Ruang Lingkup Penelitian.............................................................. 6

3.1 Pembatasan Masalah............................................................... 7

3.2 Penjelasan Istilah.......................................................................... 9

4. Anggapan Dasar dan Teori........................................................... 11

4.1 Anggapan Dasar.......................................................................... 11

4.2 Teori.......................................................................................... 12

4.3 Gaya Bahasa................................................................................ 14

5. Penentuan Sumber Data............................................................... 22

6. Metodologi Penelitian.................................................................. 22

6.1 Metodologi peneletian, jenis dan pendekatan penelitian........ 22

6.1.1 Metode Penelitian...................................................................... 22

6.1.2 Jenis Penelitian......................................................................... 22

6.1.3 Pendekatan penelitian............................................................. 23

7. Teknik penelitian ................................................................. 23

Page 6: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

iii

Page 7: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

7

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Masalah

1.1.1 Latar Belakang

Bahasa memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Secara

umum bahasa ialah alat komunikasi sosial yang digunakan untuk menyampaikan

pesan, baik secara lisan maupun tulisan. Chaer (2007:32) menyatakan “Bahasa ialah

sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok

sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri”. Fungsi

dari bahasa salah satunya ialah fungsi imajinatif. Hal ini menjelaskan bahwa

bahasa berfungsi sebagai pencipta sistem, gagasan, atau kisah yang imajinatif.

Karya sastra merupakan salah satu karya imajinatif yang diciptakan

pengarang untuk menyampaikan gagasan, pandangan hidup dan tanggapan atas

kehidupan manusia serta alam sekitarnya. Menurut Hamidy (2001:7) karya sastra

ialah karya imajinatif karya yang mempunyai bentuk sedemikian rupa, sehingga

unsur-unsur estetika merupakan bagian yang dominan. Sastra dan seni merupakan

karya imajinatif yang diciptakan oleh pengarang, keduanya merupakan dua bidang

berbeda yang kadang kala dapat mengisi dan membangun suatu unsur kualitas

menjadi saling berkaitan. keduanya berbeda bidang cakupan tetapi jika keduanya

digabung menjadi satu akan menimbulkan suatu keselarasan estetika yang

menarik, misalnya terdapat dalam karya sastra puisi yang biasanya dijadikan syair

oleh pengarang lagu atau musisi. Sastra adalah karya seni yang membicarakan

masalah manusia dengan kemanusiaan serta prilaku.

Page 8: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

8

Lirik lagu merupakan bagian dari karya sastra. Lirik berarti karya sastra yang

berisi curahan perasaan pribadi, atau susunan kata sebuah nyanyian Depdiknas

(1994:263). Oleh karena itu, secara umum lirik lagu adalah puisi, sebagai karya

sastra seni. Hanya saja lirik lagu diberi berbagai not, nada, dan irama yang

membuatnya lebih hidup sehingga dapat dinyanyikan dengan tepat.

Menurut Mc Caulay, Hudson (dalam Amiduddin, 2009:134), “Puisi adalah

salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian

untuk membuahkan ilusi dan imajinasi”. Lirik lagu banyak ditemukan gaya

bahasa. Penggunaan gaya bahasa tertentu dapat mengubah serta menimbulkan

nilai rasa atau konotasi tertentu. Pemakaian majas dalam sebuah lirik lagu akan

menjadikan sebuah lagu menarik, penuh daya khayal, membangkitkan suasana

dan kesan tertentu, membangkitkan tanggapan indera tertentu, dapat memperluas

kata, dan menimbulkan efek kepuitisan. Pemakaian gaya bahasa dalam lirik akan

menimbukan efek kepuitisan layaknya sebuah puisi.

Gaya bahasa mempunyai peran penting dalam sebuah puisi, sehingga ada

yang menyatakan bahwa gaya bahasa merupakan esensi penulis puisi. Bahkan ada

pula yang menyebutnya sebagai dasar bangunan setiap puisi. Dikatakan pula

bahwa gaya bahasa merupakan salah satu faktor penentu seberapa jauh seorang

penyair mempunyai daya cipta yang asli.

Fenomena yang terjadi bahwa orang mendengarkan lagu biasanya hanya

sekedar mendengarkan saja, karena menikmati alunan nada yang indah dan enak

didengar tanpa mengetahui maksud atau arti lagu yang didengarkan. Sebagaimana

diketahui bahwa lagu merupakan teks sastra yang bertujuan sebagai media

Page 9: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

9

hiburan bagi para pendengarnya. Di dalam lagu terdapat gaya bahasa. Gaya

bahasa merupakan sesuatu yang memberikan ciri khas pada sebuah teks. Teks

pada giliran tertentu dapat berdiri semacam individu yang berbeda dengan

individu yang lain. Luxemburg dkk (1990: 105) Ahli lain berpendapat bahwa gaya

bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang

memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (Pemakaian bahasa) Keraf

(2006:113). Dael dalam Tarigan (2009:4) mengatakan: “Gaya bahasa adalah

bahasa indah yang digunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan

memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan

benda atau hal lain yang lebih umum”.

Makna merupakan persoalan yang menarik dalam kehidupan sehari-hari.

Makna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat dari

apa saja yang dituturkan. Oleh sebab itu pada prinsip umum dalam semantik yang

menyebutkan bahwa bentuk (Maksudnya bentuk kata atau leksem) berbeda, maka

makna kata tersebut pun akan berbeda, meskipun perbedaannya hanya sedikit.

Poerwadarminta (dalam Tarigan, 2009) mengatakan,

Makna adalah arti atau maksud (suatu kata), misalnya mengetahui lafal

dan maknanya; bermakna: berarti mengandung arti yang penting (dalam)

terbilang, mengandung beberapa arti; memaknakan: menerangkan arti

(maksud) suatu kata dan sebagainya.

Makna memang sangat sulit dan ruwet karena, walaupun makna ini adalah

persoalan bahasa, tetapi keterkaitan dengan segala segi kehidupan manusia sangat

erat. Pengertian makna dalam kehidupan sehari-hari tidak akan terlepas. Begitu juga

dalam sebuah lagu yang di dalamnya terdapat kata-kata yang berupa bahasa yang

terdapat makna di dalam nya .

Page 10: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

10

Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang lagu, karena lagu

merupakan salah satu bentuk penyampaian pesan secara lisan. Menurut Soekarno

(tanpa tahun, 173) sebuah lagu yang baik adalah kristalisasi dari musik, yang

dapat disebut jiwa dari sajak. Lirik-lirik lagu yang bermutu, di mana perasaan

yang paling asli tetap hidup sampai kepada sekecil-kecilnya dari kata-kata, dan gaya

bahasa yang digunakan dalam setiap lirik lagu sangat menarik untuk diteliti.

Penelitian yang penulis lakukan ini salah satu album Chrisye, Chrisye dengan

nama lengkap Chrismansyah Rahadi (Lahir dengan nama Christian Rahadi

sebelum masuk ke agama islam). Tempat tanggal lahir: Jakarta, 16 september

1949. Meninggal: Jakarta 30 Maret 2007. Beliau merupakan musisi Indonesia

yang sangat legendaris di kalangan musisi Indonesia lainnya, dengan karya-karya

dan penghargaan yang diraihnya beliau berhasil membuktikan eksistensinya. Lagu

Chrisye sangat menarik untuk dianalisis, karena bahasa yang digunakan dalam

lirik lagu-lagu beliau berisi ungkapan-ungkapan dalam menggunakan gaya bahasa

dan tentunya memiliki makna.

Berikut penulis paparkan album-album yang pernah diliris Chrisye; Pantulan

Cinta (1961), Jurang Pemisah (1977), Sabda Alam (1978), Puspa Indah (1980),

Nona Lisa (1986), Jumpa Pertama (1988), Pergilah Kasih (1989), Badai Pasti

Berlalu (1990), the best of Chrisye (1993), Kala Cinta Menggoda (1997), Dekade

(2002), Senyawa (2004), chrisye my request (2005). Masih ada beberapa album lagi

yang merupakan album duet chrisye dengan beberapa musisi lain nya, dan juga ada

satu album yang merupakan kumpulan lagu-lagu yang populer yang dijadikan

dalam bentuk satu album setelah beliau wafat.

Page 11: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

11

Lirik-lirik lagu yang terdapat pada lagu-lagu Chrisye banyak

menggunakan bahasa-bahasa. Penelitian yang penulis teliti ini ialah sebuah album

pada tahun (1977) yang diliris ulang pada tahun (1990). Album badai pasti beralu

merupakan album studio yang memuat lagu tema untuk film berjudul sama yang

dirilis pada tahun 1977. Lagu-lagu dalam Album ini diarahkan oleh Eros Djarot,

musik dimainkan oleh Jockie Soerjoprajogo dan dinyanyikan oleh Chrisye dengan

vokal pendukung oleh Berlian Hutauruk. Album ini masuk ke peringkat 1 di

dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling Stone Indonesia bulan

Desember 2007. Album Badai Pasti Berlalu sangat populer sehingga Erwin

Gutawa dalam album berjudul sama tahun 1999 yang dirilis dalam dua versi rilis

ulang, versi pertama adalah Chrisye dengan aransemen di bawah label

rekaman Musica Studio's. Versi kedua adalah versi album lagu tema dari film

daur ulangnya yang diaransemen Andi Rianto dan dirilis tahun 2007.

Penelitian tentang analisis dalam lagu bukanlah Penelitian yang baru. Telah

ada penelitian terdahulu yang melakukan penelitian ilmiah terkait lirik lagu.

Sebelum melakukan penelitian ini, terlebih dahulu penulis melakukan peninjauan

untuk banyak memperoleh informasi tentang penelitian ini. Berikut ini penulis

paparkan sebagi bukti penelitian yang relevan dengan masalah yang akan penulis

teliti.

Penelitian relevan kesatu dilakukan oleh Ayu Metriani pada tahun 2010

dengan judul Analisis Majas dalam Lirik lagu untuk kita renungkan karya Ebit

G.Ade. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau. Masalah

yang diteliti (1) Majas yang terdapat dalam lirik lagu album untuk kita renungkan

Page 12: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

12

karya Ebit G.Ade, (2) Makna majas yang terdapat dalam lirik lagu album Untuk

Kita Renungkan Karya Ebiet G. Ade. Teori yang digunakan dalam penelitiannya:

Hamidy (2003:23), Pradopo (2009:79). Metode yang digunakan adalah metode

deksriptif analitik. Hasil penelitiannya ditemukannya gaya bahasa (alegori, simile,

metafora, metonimia, litoles, hiperbola, personifikasi). Persamaan penelitian yang

dilakukan oleh Ayu Metriani dan yang penulis teliti adalah sama sama menganalisis

gaya bahasa (majas) dalam lirik lagu dalam sebuah album. Sedangkan

perbedaannya adalah saudari Ayu Metriani yang terdapat dalam lirik lagu Ebiet

G.Ade sedangkan yang penulis teliti mengenai gaya bahasa dan makna.

Penelitian relevan kedua ialah penelitian oleh Ernawati pada tahun 2011

FKIP UIR dengan judul, ”Analisis gaya bahaa dan citraan lirik lagu yang terdapat

pada album penguasa hati karya ungu band”. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Islam Riau. Masalah yang diteliti (1) Gaya bahasa apa

sajakah yang terdapat pada album penguasa hati karya ungu band? (2) Bentuk

citraan apa sajakah yang terdapat pada album penguasa hati karya ungu band ?.

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Hamidy (1983:9-64),

Waluyo (2003:1), Tarigan (1985:6). Persamaan penelitian yang dilakukan oleh

Ernawati dan yang penulis teliti adalah sama sama menganalisis gaya bahasa

(majas) dalam lirik lagu dalam sebuah album. Sedangkan perbedaannya adalah

Ernawati menganalis yang terdapat dalam lirik lagu Ebiet G.Ade sedangkan yang

penulis teliti dalam lirik lagu Chrisye.

Page 13: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

13

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun

praktis. Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi dan

tambahan ilmu pengetahuan tentang gaya bahasa dan makna yang terdapat pada

album badai pasti berlalu karya Chrisye. Sedangkan manfaat praktis dari

penelitian ini adalah bagi seniman, khususnya pengarang lagu dapat memperoleh

pengetahuan dalam menggunakan bahasa sebagai ungkapan mengeluarkan ide-

idenya sesuai dengan kaedah bahasa sastra. Bagi masyarakat, khususnya

pemerhati seni dapat dijadikan sumber informasi yang mengulas tentang gaya

bahasa dan makna dalam lagu-lagu sehingga dapat memahami maksud dari

pengarang, selain itu penelitian ini hendaknya dapat menjadi contoh menganalisis

gaya bahasa dan makna bagi para penelitian selanjutnya.

1.1.2 Masalah

Masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.1.2.1 Bagaimanakah gaya bahasa yang terdapat pada lirik lagu dalam Album

badai pasti berlalu karya Chrisye?

1.1.2.2 Bagaimanakah makna yang terdapat pada lirik lagu dalam Album badai

pasti berlalu karya Chrisye?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan masalah, secara umum penelitian ini bertujuan:

1.2.1 Untuk mengklasifikasikan, mendeskripsikan, menganalisis, serta

menemukan gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu pada album badai pasti

berlalu karya chrisye.

Page 14: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

14

1.2.2 Untuk mengetahui makna yang terkandung pada lirik lagu dalam Album

badai pasti berlalu karya Chrisye.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian yang penulis teliti termasuk ke dalam disiplin kebahasan,

Penelitian ini untuk mengidentifikasi gaya bahasa dan makna yang terdapat di dalam

Album badai pasti berlalu katya Chrisye berdasarkan kata atau kalimat.

1.3.1 Pembatasan Masalah

Mengenai cakupan gaya bahasa luas, oleh karena itu penelitian ini dibatasi

pada aspek gaya bahasa retoris: Aliterasi, Asindenton, Polisindenton, Asonansi,

Hiperbola, Simploke. dan gaya bahasa kiasan: Persamaan atau Simile, Personifikasi,

Eponim, Hipalase.

Kajian makna yang akan diteliti adalah makna ekstensi, makna gereflekter,

makna gramatikal, makna nonreferensial, makna kognitif, makna piktorial, makna

idiomatikal dan makna kiasan.

1.3.2 Penjelasan Istilah

Penelitian yang penulis lakukan banyak menggunakan istilah yang sesuai

dengan kajian yang diteliti. Untuk menghindari kesalah pahaman dalam

memahami istilah yang peneliti ungkapkan, maka berikut akan dijelaskan maksud

istilah-istilah berikut:

1.3.2.1 Analisis ialah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan,

dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (Depdiknas, 1994:58).

Page 15: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

15

1.3.2.2 Gaya bahasa merupakan cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa

secara khas yang memperhatikan ciri dan kepribadian penulis (pemakai

bahasa)”. Berdasarkan langsung tidaknya makna (Keraf, 2006:113).

1.3.2.3 Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter yang digunakan oleh paa

anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

mengidentifikasikan diri (Chaer, 2007:32).

1.3.2.4 Lirik lagu, lirik berarti karya sastra yang berisi curahan perasaan pribadi,

atau susunan kata sebuah nyanyian (Depdiknas, 2012:263).

1.3.2.5 Album adalah kupulan lagu-lagu dalam rekaman kaset. (kaset-kaset lagu)

1.3.2.6 Karya adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil

karangan) (Depdiknas, 2012:511).

1.3.2.7 Gaya bahasa merupakan cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa

secara khas yang memperhatikan ciri dan kepribadian penulis (pemakai

bahasa) (Keraf, 2006:113).

1.3.2.8 Makna adalah arti atau sesuatu yang ditujukan oleh apa yang dikatakan.

Makna yang sebenarnya (Aminuddin, 2010:143).

1.3.3 Anggapan Dasar

Berdasarkan pengamatan, setiap lagu memiliki kata, gaya bahasa, dan

makna, demikian juga halnya dengan kumpulan lagu-lagu pada lirik lagu dalam

Album badai pasti berlalu karya Chrisye yang terdapat gaya bahasa.

Page 16: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

16

1.4 Teori

Landasan teori yang penulis gunakan dalam pembahasan ini adalah,

menggunakan teori stilistika. Istilah stilistika berasal dari bahasa Latin yaitu style

yang artinya gaya. Stilistika merupakan ilmu yang kajiannya terhadap wujud

performasi kebahasaan, khususnya yang terdapat di dalam karya sastra

(Nurgiyantoro, 1995: 279). Tuner dalam Pradopo (1999) “stilistika adalah ilmu

bagian linguistik yang memusatkan diri pada variasi-variasi penggunaan bahasa,

seringkali tetap tidak secara eksklusif, memberikan perhatian khusus kepada

penggunaan bahasa yang paling sadar dan paling kompleks dalam kesusastraan”.

Kajian Stilistika itu sendiri sebenarnya dapat ditujukan terhadap berbagai ragam

penggunaan bahasa, tidak terbatas pada sastra saja, namun biasanya stilistika lebih

sering dikaitkan dengan bahasa sastra.

Beberapa pakar linguistik telah mencoba memberikan batasan mengenai

gaya bahasa. Menurut Ahmadi (1990: 170), “Gaya bahasa merupakan penggunaan

bahasa yang istimewa, dan tidak dapat dipisahkan dari cara atau teknik seorang

pengarang dalam merefleksikan (memantulkan, mencerminkan) pengalaman,

nilai-nilai kualitas kesadaran pikiran dan pandangan yang istimewa atau khusus”.

Ahmadi membagi gaya bahasa menjadi dua, yaitu gaya bahasa penekanan yang

terdiri dari 25 jenis gaya bahasa dan gaya bahasa perbandingan yang terdiri dari

empat belas jenis.

Menurut Keraf (2006:113), “Gaya bahasa merupakan cara

mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperhatikan ciri dan

kepribadian penulis (pemakai bahasa)”. Berdasarkan langsung tidaknya makna,

Page 17: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

17

Keraf membagi gaya bahasa menjadi dua macam, yaitu gaya bahasa retoris yang

terdiri atas 21 jenis dan gaya bahasa kiasan yang terdiri atas enam belas jenis gaya

bahasa.

Tarigan (1985:5) mengatakan “Gaya bahasa adalah bahasa indah yang

dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan serta

membandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih

umum”. Tarigan membagi gaya bahasa menjadi empat varian, yaitu gaya bahasa

perbandingan yang terdiri atas sebelas macam, gaya bahasa pertentangan yang

terdiri atas 21 macam, gaya bahasa pertautan yang terdiri atas empat belas macam,

dan gaya bahasa perulangan yang terdiri atas tiga belas macam.

Menurut Luxemburg dkk (1990: 105), “Gaya bahasa merupakan sesuatu

yang memberikan ciri khas pada sebuah teks. Teks pada giliran tertentu dapat berdiri

semacam individu yang berbeda dengan individu yang lain”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya bahasa

merupakan kemampuan dari seorang pengarang dalam mempergunakan ragam

bahasa tertentu dalam menulis sebuah karya sastra, dan ragam bahasa tersebut sudah

mempunyai pola-pola tertentu dan akan memberi kesan pada pembaca atau

pendengar karya itu.

Menurut Keraf (2006:113), “Gaya bahasa dapat dibatasi sebagai cara

mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa

dan kepribadian penulis (pemakai bahasa)”. Dalam Tarigan (1985:5) dinyatakan

bahwa gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan

Page 18: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

18

efek dengan jalan memperkenalkan serta membandingkan suatu benda atau hal

tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum.

Penulis menganalisis dalam teori Keraf yaitu gaya bahasa retoris dan kiasan.

Gaya bahasa retoris merupakan gaya bahasa yang semata-mata merupakan

penyimpangan dari konstruksi biasa untuk mencapai efek tertentu (Keraf,

2006:130). Gaya bahasa ini memiliki berbagai fungsi antara lain: menjelaskan,

memperkuat, menghidupkan objek mati, menimbulkan gelak tawa, atau untuk

hiasan.

1.4.1 Gaya Bahasa

Gaya bahasa retoris dapat dibedakan seperti berikut.

a. Aliterasi ialah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan

yang sama, baik di awal, di tengah, maupun di akhir kata, frase atau kalimat.

Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa, untuk hiasan

atau untuk penekanan. Misalnya : Takut titik lalu tumpah. Keras-keras kerak kena

air lembut juga.

b. Asonansi ialah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan vocal yang

sama, baik di awal, di tengah, maupun di akhir kata, frase atau kalimat. Biasanya

dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa, untuk memperoleh efek

penekanan atau sekedar keindahan. Misalnya: aku adalah wanitamu, aku adalah

kekasihmu, dan aku adalah kamu.

c. Asindeton ialah suatu gaya yang berupa acuan, yang bersifat padat di

Page 19: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

19

mana beberapa kata, frasa, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan dengan

kata sambung. Misalnya: Kesesakan, kepedihan, kesakitan. Seribu derita detik-

detik penghabisan orang melepaskan nyawa.

d. Polisindeton ialah suatu gaya yang merupakan kebalikan dari asindeton. Beberapa

kata, frasa, atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata

sambung. Misalnya: Dan ke manakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah

dan tidak menyerah pada gelap dan pada dingin yang bakal merontokkan bulu-

bulunya?

e. Elipsis ialah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur yang

dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca sehingga struktur

gramatikal memenuhi pola yang berlaku.

f. Hiperbola ialah gaya bahasa yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan.

g. simploke ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan pada awal dan

akhir beberapa baris atau kalimat secara berturut-turut.

Gaya bahasa kiasan ini pertama-tama dibentuk berdasarkan perbandingan

atau persamaan. Membandingkan sesuatu dengan yang lain, berarti mencoba

menemukan ciri-ciri yang manunjukkan kesamaan antara kedua hal tersebut (Keraf,

2006:136). Perbandingan sebenarnya mengandung dua pengertian, yaitu

perbandingan yang termasuk dalam gaya bahasa yang polos atau langsung dan

perbandingan yang termasuk dalam gaya bahasa kiasan. Kelompok pertama

termasuk gaya bahasa langsung dan kelompok kedua termasuk gaya bahasa

kiasan.

Page 20: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

20

a. Dia sama pintar dengan kakaknya.

Kerbau itu sama kuat dengan sapi.

b. Matanya seperti bintang timur.

Bibirnya seperti delima merekah.

Perbedaan antara kedua perbandingan di atas adalah dalam hal kelasnya.

Perbandingan pertama mencakup dua anggota yang termasuk dalam kelas yang

sama, sedangkan perbandingan kedua, sebagai bahasa kiasan, mencakup dua hal

yang termasuk dalam kelas yang berlainan.

Gaya bahasa kiasan dapat dibedakan atas :

a. Persamaan atau simile ialah perbandingan yang bersifat eksplisit, yaitu gaya

bahasa yang langsung menyatakan sesuatu yang sama dengan hal lain.

Misalnya: Kikirnya seperti kepiting batu.

Alisnya bagai semut beriring.

b. Metafora ialah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara

langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat dengan kias perwujudan.

Misalnya: Pemuda adalah bunga bangsa.

c. Alegori ialah suatu cerita singkat yang mengandung kisahan. Dalam alegori,

nama-nama pelakunya adalah sifat-sifat yang abstrak, serta tujuannya selalu

jelas tersurat.

Misalnya: Cerita tentang putri salju.

d. Parabel ialah suatu kisah singkat dengan tokoh-tokoh yang biasanya manusia,

yang selalu mengandung tema moral dan biasanya berhubungan dengan

agama.

Page 21: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

21

Misalnya : Cerita tentang anak yang durhaka kepada orang tuanya.

Fabel adalah suatu metafora yang berbentuk cerita mengena dunia

binatang, di mana binatang dapat bertingkah laku seperti manusia.

Misalnya: Cerita dongeng Sang Kancil.

e. Personifikasi ialah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan benda

mati atau barang yang tak bernyawa seolah-olah dapat bertingkah laku seperti

manusia.

Misalnya: Angin malam meraung seolah mengerti kegalauan hatiku.

f. Alusi ialah semacam acuan yang menyugesti kesamaan antara orang, tempat,

dan peristiwa.

Misalnya: Bandung adalah Paris Jawa kebanggaan Indonesia

g. Eponim ialah suatu gaya di mana seseorang yang namanya begitu sering

dihubungkan dengan sifat tertentu.

Misalnya: Anak itu masih kecil, namun kekuatannya seperti Hercules.

h. Epitet ialah semacam acuan yang menyatakan suatu sifat atau ciri yang

khusus dari seseorang atau suatu hal.

Misalnya: Sang putri malam sedang menunjukkan sinarnya (bulan).

i. Sinekdoke ialah semacam bahasa figuratif yang mempergunakan bagian dari

sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau

mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totem pro parte).

Misalnya: Setiap kepala dikenai iuran. Indonesia memenangkan medali di

kejuaraan bulu tangkis dunia (totem pro parte).

Page 22: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

22

j. Metonimia ialah gaya bahasa kiasan yang menggunakan sebuah kata untuk

menyatakan suatu hal yang lain, karena mempunyai pertalian yang sangat

dekat, atau dengan kata lain metonimia menyatakan sesuatu yang

menyebutkan namanya secara langsung untuk memahami hal yang dimaksud.

Misalnya: Ia membeli sebuah chevrolet.

k. Antonomasia ialah sebuah bentuk khusus dari sinekdoke yang berwujud

penggunaan sebuah epitet untuk menggantikan nama diri, atau gelar resmi,

atau jabatan untuk menggantikan nama diri.

Misalnya: Yang mulia tidak dapat hadir pada rapat kerajaan hari ini.

l. Hipalase ialah semacam gaya bahasa di mana sebuah kata tertentu digunakan

untuk menerangkan sebuah kata, yang seharusnya dikenakan pada sebuah kata

yang lain.

Misalnya: Ia berbaring di atas sebuah kasur yang gelisah. (Yang gelisah adalah

manusianya bukan kasurnya).

m. Ironi, sinisme, dan sarkasme Ironi ialah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu

dengan menggunakan hal lain yang berlawanan dengan tujuan agar orang

yang dituju tersindir secara halus.

Misalnya: Untuk apa susah-susah belajar, kau kan sudah pintar! Sinisme

adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu dengan menggunakan hal yang

berlawanan dengan tujuan agar orang tersindir secara lebih tajam dan

menusuk perasaan.

Misalnya: Kau kan sudah hebat, tak perlu lagi mendengar nasihat orang tua

seperti aku ini!

Page 23: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

23

n. Sarkasme ialah gaya bahasa yang melontarkan tanggapan secara pedas dan

kasar tanpa menghiraukan perasaan orang lain.

Misalnya: Sikapmu seperti anjing dan sifatmu seperti babi!

o. Satire ialah ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Bentuk ini

tidak harus bersifat ironis. Satire mengandung kritik tentang kelemahan

manusia.

Misalnya: Jangan pernah berpikir kau adalah dewa, menghadapi masalah

seperti ini pun kau sudah kewalahan.

p. Inuendo ialah semacam sindiran dengan mengecilkan kenyataan yang

sebenarnya.

Misalnya: Setiap ada pesta ia pasti sedikit mabuk karena kebanyakan minum.

q. Antifrasis ialah semacam ironi yang berwujud penggunaan sebuah kata

dengan makna kebalikannya, yang bisa saja dianggap sebagai ironi sendiri.

Misalnya: Lihatlah sang raksasa telah datang (maksudnya si cebol).

r. Pun atau paronamasia ialah kiasan dengan mempergunakan kemiripan bunyi

yang berupa permainan kata, tetapi terdapat perbedaan besar dalam maknanya.

Misalnya: “Engkau orang kaya!” “Ya, kaya monyet!”.

Uraian di atas memuat tentang gaya bahasa retoris dan kiasan yang akan

dipergunakan sebagai landasan teori pada penelitian ini. Gaya bahasa ini memiliki

fungsi yang berbeda pada setiap kalimat. Ada yang berfungsi sebagai penambah

nilai estetik atau keindahan dan ada pula yang memperjelas dan memperkuat makna,

atau hanya sekedar hiasan. Keseluruhan jenis gaya bahasa inilah yang akan

diterapkan penggunaannya dalam penelitian ini selanjutnya. Keraf (2010:

Page 24: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

24

134) mengungkapkan : ” Gaya bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur

berikut : kejujuran, sopan-santun, dan menarik”.

1. Kejujuran dalam bahasa berarti mengikuti aturan-aturan, kaidah-kaidah yang

baik dan benar dalam berbahasa. Pemakaian kata yang kabur dan tidak terarah,

serta penggunaan kalimat yang rumit, adalah jalan untuk mengundang ketidak

jujuran. Pembicaraan atau penulis tidak menyampaikan isi pikirannyasecara

terus terang, ia seolah olah menyembunyikan pikirannya itu di balik rangkaian

kata-kata yang kabur dan jaringan kalimat yang rumit tidak menentu.Bahasa

adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan secara tepat dengan

memperhatikan sendi kejujuran.

2. Sopan santun

Sopan santun adalah memberi penghargaan atau menghormati orang yang

diajak bicara, khususnya pendnegar atau pembaca. Rasa hormat dalam gaya

bahasa dimanifestasikan melalui kejeasan dan keisngkatan. Menyampaikan

sesuatu secara jelas berarti tidka membuat pembaca atau pendnegar merasa

keringat untuk mencari tahu apa yang ditulis atau dikatakan. Kejelasan demikian

akan diukur dalam beberapa butir kaidah berikut: kejelasan dalam struktur

gramatikal, kejelasan dalam korespondensi dengan fakta yang diungkap melalui

kata-kata, kejelasan dalam pengurutan ide secraa logis, kejelasan dalam

penggunaan kiasan dan perbandingan.

3. Menarik gaya bahasa yang menarik dapat diukur melalui beberapa komponen

yaitu variasi, humor sehat, pengertian yang baik tenaga hidup, dan penuh daya

khayal.

Page 25: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

25

1.4.2 Makna

Pateda (2010) mengatakan istilah makna merupakan kata dan istilah yang

membingungkan. Bentuk makna diperhitungkan sebagai istilah sebab bentuk ini

mempunyai konsep dalam bidang ilmu tertentu yakni dalam bidang lingusitik.

Sehubungan dengan itu, para filsuf menjelaskan ada tiga istilah makna yakni (1)

menjelaskan makna kata secara ilmiah, (2) mendeskripsikan kalimat secara

ilmiah, dan (3) menjelaskan makna dalam poses komuniasi kemson (dalam

pateda, 2010:79).

Makna ialah sesuatu yang membingungkan. Pengertian makna dalam

kehidupan sehari-hari mengacu pada konteks pemakaian sebuah kata. Sampai saat

ini beum ada yang mendeskripsikan makna secara tuntas.

Terlepas dari pengertian, makna tentunya memiliki beberapa jenis. Pateda

(2010:96) membagi beberapa jenis makna sebagai berikut:

1. Makna Afektif

Makna afektif makna yang muncul akibat reaksi pendengar atau pembaca

terhadap penggunaan kata atau kalimat. Contohnya: Datanglah ke pondok buruk

kami. Urutan kata pondok buruk mengandung makna afektif yakni merendahkan

diri.

2. Makna Denotatif

Makna denotatif adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas

hubungan lugas antara satuan bahasa dan wujud di luar bahasa yang diterapi

Page 26: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

26

satuan bahasa itu secara tepat. Makna denotatif adalah makna polos, makna apa

adanya. Contohnya: kata uang tersebut mengandung makna benda kertas atau logam

yang digunakan dalam transaksi jual beli.

3. Makna Deskriptif

Makna deskriptif atau makna referensial adalah makna yang terkandung di dalam

setiap kata itu pada masa sekarang. Contohnya: jika seseorang berkata “Ambillah

segelas air”, maka yang dibawa pasti air, bukan jeruk atau air raksa.

4. Makna Ekstensi

Makna ekstensi adalah makna yang mencakup semua makna atau kemungkinan

makna yang muncul dalam kata. Contohnya: kata kepala mencakup makna bagin

tubuh yang ada di atas leher yang ada pada manusia.

5. Makna Emotif

Makna emotif adalah makna yang timbul akibat adanya reaksi pembicara atau

sikap mengenai apa yang dipikirkan atau dirasakan. Contohnya: Engkau kerbau.

Kata kerbau ini menimbulkan perasaan tidak enak bagi pendengar, atau pembaca.

6. Makna Gereflekter

Makna gereflekter muncul dalam hal makna konseptual yang jamak, makna

yang muncul akibat reaksi kita terhadap makna yang lain. Contohnya: Bersetubuh,

eraksi.

Page 27: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

27

7. Makna Gramatikal

Makna gramatikal adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya kata

dalam kalimat. Setiap bahasa mempunyai sarana atau alat gramatikal tertentu untuk

meyatakan makna ‘jamak’ bahasa Indonesia menggunakan proses reduplikasi.

Contonya: mata. Kata mata mengandung makna alat indra penglihatan.

8. Makna Ideasional

Makna ideasional adalah makna yang muncul akibat penggunaan kata yang

memiliki konsep. Contohnya: Partisipasi.

9. Makna Intensi

Makna intensi adalah makna yang menekankan maksud pembicara.

Contohnya: Saya minta roti. Kalimat saya minta roti bermakna pembicara

bermaksud mendapatkan roti.

10. Makna Khusus

Makna khusus adalah makna kata atau istilah yang pemakaiannya terbatas pada

bidang tertentu. Contohnya: Operasi bagi dokter atau orang yang bekerja dirumah

sakit.

11. Makna Kiasan

Makna Kiasan adalah makna pemakaian kata yang maknanya tidak

sebernya. Contohnya bintang bermakna benda langit yang berkelap-kelip.

12. Makna Kognitif

Makna kognitif adalah makna yang ditunjukan oleh acuannya, makna unsur

bahasa yangs angat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, obejk atau

Page 28: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

28

gagasan, dan dapat dijelaskan berdasarkan analisis komponennya. Contohnya:

pohon. Kata pohon bermakna tumbuhan yang bebatang keras dan besar, berdaun,

berbatang.

13. Makna Kolokasi

Makna kolokasi berhubungan dengan penggunaan beberapa kata di dalam

lingkungan yang sama. Contohnya: cantik. Kata cantik dalam makna kolokasi hanya

dapat digunakan untuk gadis, dan tidak untuk pemuda.

14. Makna Konotatif

Makna konotatif muncu sebagai akibat asosiasi perasaan pemakai bahasa

terhadap kata yang didengar atau kata yang diabac. Contohnya: berilah dia

amplop agar urusanmu segera selesai. Kata amplop berarti berilah uang.

15. Makna Konseptual

Makna konseptual adalah makna yang esensial di dalam suatu hahasa.

Makna konseptual dapat diketahuo setelah kita menghubungkan atau

membandingkan pada tataran bahasa. Contohnya: demokrasi. Kita mengerti

makna konseptual dari kata demkrasi ini.

16. Makna Kontruksi

Makna kontruksi adalah makna yang terdapat di dalam suatu kontruksi

kebahasaan.

17. Makna Kontekstual

Makna kontektual muncul sebagai akibat huungan antara ujaran dan konteks

(konteks orangan, konteks situasi, konteks tujuan, konteks formal, konteks

suasana hati pembiacra/pendengar) contohnya: usulmu ditolak (konteks formal).

Page 29: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

29

18. Makna Leksikal

Makna leksikal adalah makna kata ketia kata itu berdiri sendiri, baik dalam

benteuk leksem atau pun bentuk berimbuhan yang maknanya kurang lebih tepat,

seperti yang dapat dibaca dalam kamus bahasa tertentu.

19. Makna Lokusi

Makna lokusi yaitu ujaran. Ada tga macam tindak ujaan yakni, tindak lokusi

(Mengaitkan suatu topik dengan suatu keterangan dalam suatu ujaran), tindak

ilokusi (Pengujaran suara pernyataan, janji, tawaran), dan perlokusi ( Hasil atau efek

yang timbul oleh ujaran itu pada pihak pendengar sesuai konteks).

20. Makna Luas

Makna luas menunjukan bahwa yang terkandung pada sebuah kata lebih luas

dari yang dipertimbangkan. Misalnya kalau seseorang menatakan kuliah, apakah

yang dimaksud dengan kata ini? Kalau seseorang berkata, ”Kuliah sebentar

sore”, maka makna kata kuliah akan jelas bagi pendengar.

21. Makna Piktorial

Makna piktorial adalah makna yang muncul akibat bayangan pendengar atau

pembaca terhadap kata yang didengar atau dibaca. Contohnya: kaskus. Orang

yang mendengar kata kakus pasti terbayang tentang baunya, warna, dan lain-lain.

22. Makna Proposisional

Makna proposisional adalah makna yang muncul apabila seseorang

membatasi pengertiannya tentang sesuatu. Biasanya berhubungan dengan

matematika atau hal-hal yang sudah pasti.

Page 30: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

30

23. Makna Pusat

Makna pusat adalah makna yang dimilki setiap kata meskipun kata

tersebut tidak berada di dalam konteks kalimat. Contohnya: malam, meja. Jika

memandang buku akan terlihat meja.

24. Makna Referensial dan Makna Nonreferensial

Makna referensial adalah makna yang langsung berhubungan dengan acuan

yang ditunjuk oleh kata. Contohnya: sungai. Maka lambang akan menunjukan

bahwa itu sungai.

Makna nonreferensial adalah makna kata yang tidak memiliki referensial.

Kelas kata tugas seperti preposisi dan konjungsi yang tidak memiliki makna.

Contohnya: karena, maka, tapi, atau, dan, di, ke, atas, denga, dan sebagaianya.

(Abdul Chaer:2009).

25. Makna Sempit

Makna sempit merupakan makna yang berwujud sempit pada keseluruhan

ujaran. Contohnya: ahli bahasa. Kata ahli bahasa yang dimaksud bukan semua

ahli yang ada di dunia tetapi ahli dalam bidang tertentu saja.

26. Makna Stilistika dan makna Idiomatikal

Makna stilistika adalah makna yang timbul akibat pemakaian bahasa. Makna

stilistika dapat dijelaskan melalui berbagai dimensi dan tingkatan pemakaian

bahasa. Misalnya dialek.

Makna idiomatikal adalah satuan-satuan bahasa yang berupa kata, frasa

maupun kalimat yang maknanya tidak diramalkan dari makna leksika unsur-

unsurnya (Abdul Chaer:2009).

Page 31: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

31

27. Makna Tekstual

Makna tekstual adalah makna yang tibul setelah seseorang membaca teks

secara keseluruhan. Makna tektual tidak diperoleh hanya melalui makna setiap kata,

atau makna setiap kalimat, tetapi makna tekstual dapat ditemukan setelah seseorang

membaca seluruhan teks.

28. Makna Tematis

Makna tematis adalah cara memahami setelah berkomunikasi oleh

pembicara dan penulis, baik memalui urutan kata-kata, fokus pembicaraan

maupun penekanan pembicaraan.

29. Makna Umum

Makna umum adalah makna yang menyangkut keseluruhan atau semuanya,

tidak meyangkut yang khusus atau tertentu. Contohnya: guru. Orang mengatakan

guru adalah orang yang pekerjaannya, profesinya mengajar.

1.5 Penentuan Sumber Data

Data yang diambil dalam penelitian ini adalah berupa teks lirik lagu yang

terdapat pada album Badai pasti berlalu karya Chrisye sejumlah 11 lirik lagu.

Adapun 11 lirik tersebut yaitu: (1) Badai pasti berlalu, Matahariku, Baju

Pengantin, Angin Malam, Semusim, Merpati Putih, Khayalku, Pelangi, Cintak,

.Merepih Alam, Matahri.

Page 32: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

32

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Pendekatan penelitian,Metode dan jenis penelitian

1.6.1.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif

yaitu pendekatan yang memperhatikan segi-segi kualitas seperti sifat dan keadaan

(Hamidy, 2003:23). Dalam hal ini yang akan dibahas adalah gaya bahasa dan makna

pada album badai pasti berlalu karya Chrisye.

1.6.1.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif merupakan analisis dari penelitian yang datanya teruarai dalam

bentuk kata-kata bukan bentuk angka-angka. Nasution (soejono dan

Abdurrahman, 1990:19) mengatakan bahwa penelitian deskriptif ialah suatu metode

yang dikembangkan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial.

1.6.1.3 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang akan penulis lakukan adalah jenis penelitian

kepustakaan (Library Research). Maksudnya, penulis memperoleh data dari kaset

album badai pasti berlalu karya Chrisye, mengumpulkan lirik-liriknya untuk

dianalisis dan mengumpulkan buku-buku yang berkenaan dengan masalah yang

relevan. Penelitian kepustakaan ialah jenis penelitian dengan cara mengumpulkan

data dengan mengadakan penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,

catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang

dipecahkan (Nazir, 1988 : 111).

Page 33: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

33

1.7 Teknik penelitian

1.7.1 Teknik Pengumpulan Data

Objek dalam penelitian ini adalah lirik lagu. Teknik yang penulis gunakan

dalam penelitian ini adalah teknik hermenuetik. Teknik ini dioperasionalkan dengan

data yang relevan dan masalah pokok penelitian ini. Semua bahan dipahami

dan ditelaah secara cermat sehinga diperoleh data.

Teknik hermenuetik ialah suatu teknik untuk mengkaji karya sastra dengan

membaca (membaca teks lirik-lirik lagu), mencatat (mencatat data yang

berkenaan dengan masalah di dalam teks lirik lagu), dan simpul (menyimpulkan

data yang didapat dari teks lirik lagu). Teknik ini biasanya dipakai untuk kajian

sastra yang mempelajari naskah (Hamidy, 2003:24). Teknik hermenuetik penulis

gunakan pada penelitian ini ialah untuk dapat mengumpulan data tentang album

kumpulan lagu lagu dalam album badai pasti berlalu dengan cara dibaca secara

berulang-ulang, mencatat dan menyimpulkan.

1.7.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ialah serangkaian kegiatan mengolah data yang telah

dikumpulkan dari lapangan menjadi seperangkat hasil, baik dalam bentuk

penemuan-penemuan baru maupun dalam bentuk kebenaran hipotesa

(Mohammad Hasyim, 1982 : 41). Berdasarkan pengertian tersebut, maka teknik

analisis data merupakan serangkaian kegiatan mengolah data yang telah

dikumpulkan dari data yang ada menjadi seperangkat hasil yang bermakna dan

Page 34: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

34

berguna dalam memecahkan masalah sehingga hasil dari penelitian dapat

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Langkah-langkah menganalisis gaya bahasa dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

a. Mengklasifikasikan data dengan masalah yang diteliti.

b. Mendeskripsikan unsur gaya bahasa dan memberikan arti atau makna

dari lirik lagu tersebut.

c. Menganalisis data menggunakan teori Keraf dan teori pateda pada

masalah yang diteliti.

d. Menyimpulkan gaya bahasa dan makna yang terdapat dalam lirik lagu

tersebut.

e. Membuat laporan penelitian.

Page 35: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

35

BAB II PENGOLAHAN DATA

2.1 Deskripsi Data

Pada deskripsi data ini merupakan bab penyajian hasil penelitian. Adapun

hasil penelitian yang disajikan tentang: (1) data penelitian, (2) analisis gaya

bahasa, (3) analisis makna.

Data penelitian yang penulis gunakan adalah lirik lagu Album Badai Pasti

Berlalu karya Chrisye. Data tersebut berjumlah 11 lirik lagu, dapat dideskripsikan

dalam tabel sebagai berikut:

TABEL 01 : DESKRIPSI GAYA BAHASA YANG TERDAPAT PADA LIRIK

LAGU DALAM ALBUM BADAI PASTI BERLALU KARYA

CHRISYE

NO

Album

Lagu

Cuplikan Lagu

Gaya Bahasa

Retoris Kiasan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Badai pasti berlalu

Daun-daun ber gu gu r an

Satu-satu jatuh ke

pan gku an

Gelisah kumenati tetes

emun pagi Tak kuasa ku memandang dikau matahari

Badai pastu berlalu

Badai pasti berlalu

Badai pasti berlalu

Badai pasti berlalu

Page 36: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

36

Awan hitam di hati yang sedang gelisah

Kutenggelam sudah

ke dalam dekapan

Badai pasti berlalu Badai pasti berlalu Badai pasti berlalu Badai pasti berlalu

Gelisah kumenanti

tetes embun pagi Tak

kuasa ku memandang

dikau matahari

2 Khayalku Melambai mesra √

Setinggi bintang,

malam tua

Diantara kita selebar

samudera

Hatiku haus meronta

kau juwita kurnia

dewata

lembut bak sutera

sejuk

3 Merepih

Alam

Kan kujelang kau √

Benamkan diriku dalam dekapan,

Page 37: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

37

Benamkan diriku

dalam dekapan,

tanganmu

Yang hangat penyegar

cita rasaku

Bukakan pintumu

Kan kujelang kau

pelita hidupku

Meremang gulana menatap reruntuhan dalam duka

Bawa aku serta

berlayar menuju

pantai harapan

Wajahpun meredup tercerminhaus cahaya

kunanti fajar

berkawan angin

malam merindukan

4 Semusim Berpadu bermesra √

Jernihnya semesta membakar peluhku

5 Pelangi Dibuai-dibuai √

Tertegun ku dibuai- dibuai dalam kenangan dan senyuman Yang tak kan terlupakan

Page 38: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

38

Tiada lagi melodi Tiada lagi melodi Tiada lagi melodi

Tiada lagi melodi Tiada lagi melodi Tiada lagi melodi

Bagaikan langit

berpelangi

Sinar rembulan terasa

oh hangat

menyentuhan tubuh

Tertegun ku dibuai dalam kenangan dan senyuman

6 Cintaku Kan ku jalin lagu √

Cinta, akan ku berikan Cintaku, gelora asmara

Tiada ada yang kuasa Melebihi indahnya Nikmat bercinta

Bagai embun pagi

Yang menyentuk

rerumputan

Bagai embun pagi Yang menyentuh rerumputan

√ √

7 Merpati

Putih

Tinggi di awan, menghilang dilangit yang hitam

Page 39: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

39

Merpati putih berarak

pulang terbang

menerjang badai

Bercumbu langit memadu satu janji berjuta bintang

8 Matahari Matahari pagi,

bersinar gelisah

Kapan badai pasti

berlalu

Resah aku menunggu

Kapan badai pasti

berlalu

Badai pasti berlalu

Matahari dalam rimba

kabut pagi,

Awan yang hitam

tenggelam dalam

dekapan

Musim berlalu resah

menanti matahari

pagi, Bersinar gelisah

Dimana kau timbun daun berlayu

9 Serasa Serasa nikmat dan sejuknya

Berseri semesta menyongsong sejoli

Page 40: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

40

Bercumbu dimabuk

asmara

10 Baju penganti n

Menambah hangatku

berkawan alam

Jenuh awan nan kelabu

11 Angin

malam

Semerbak wangi bunga Berkelana membisikan kata

Dewi malam pancaran kebahagiaan

Jumlah 6 5 2 5 7 2 2 8 1 5

Keterangan Tabel 01:

1 = Aliterasi

2 = Asindenton

3 = Polisindenton

4 = Asonansi

5 = Hiperbola

6 = Simploke

7 = Persamaan atau simile

8 = Personifikasi

9 = Eponim

10 = Hipalase

Page 41: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

41

TABEL 02 : DESKRIPSI MAKNA YANG TERDAPAT PADA LIRIK

LAGU DALAM ALBUM BADAI PASTI BERLALU KARYA

CHRISYE.

No Judul Lagu Makna

1 Badai Pasti Berlalu Makna Idiomatikal

1. Awan hitam di hati yang sedang gelisah

Makna Nonreferensial

1. Awan hitam di hati yang sedang gelisah

2. Satu-satu jatuh ke pangkuan

3. Kutenggelam sudah ke dalam dekapan

Makna Kognitif

1. Daun-daun jatuh berguguran

Makna kiasan

1. Matahari segera berganti

Makna Piktorial

1. Badai pasti berlalu

2. Serasa Makna Nonreferensial

1.serasa nikmat dan sejuknya

2. dalam kemurnian cinta yang membara

Makna Gramatikal

1.serasa nikmat dan sejuknya

Makna Gereflekter

1.bercumbu dimabuk asmar

3 Pelangi Makna ektensi

1.terlukis wajah dalam mimpi

Makna Nonreferensial

1.terlukis wajah dalam mimpi

2.kudengar laguku dalam simfoni

Makna Piktorial

1.Bagai langit berpelangi

4 Matahari Makna Nonrefernsial

1.matahari dalam rimba kabut pagi

2.awan yang hitam tenggelam dalam dekapan

3. daun yang layu berguguran di pangkuan

Makna Piktorial

1.Awan yang hitam ku tenggelam dalam dekapan

5. Khayalku Makna Nonreferensial

1.walau dinding yang membentang

6. Cintaku Makna Nonreferensial

1.yang mengagungkan cinta

2.di cumbu asmara

Page 42: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

42

3. cinta, akan kuberikan

4.bagi hatiku yang damai

7. Merepih Alam Makna Gramatikal

1.yang hangat penyegar cita rasaku

Makna Nonreferensial

1.meremang guana menatap reruntuhan dalam

duka

2.Benamkan diriku dalam dekapan, tanganmu

8. Angin Malam Makna Nonreferensial

1.dalam hening dalam lamunan

9. Baju Pengantin Makna Nonreferensial

1.berakhir di ujung hujan

10. Semusim Makna Gereflekter

1.Menyambut insyan bercinta

Makna Nonreferensial

1.dalam kelembutan

2.dalam wangi bunga

11 Merpati Putih Makna Nonreferensial

1.mengering sudah bunga di pelukan

Makna Piktorial

1.Merpati putih berarak pulang terbang menerjang

badai

2.2 An alisis Da ta

Analisis data ini bertujuan menguraikan secara terperinci deskripsi data yang

telah dikemukakan pada bagian terdahulu. Pada bagian ini penulis menguraikan

gaya bahasa dan makna yang terdapat pada lirik lagu dalam album badai pasti

berlalu karya Chrisye.

Setelah penulis membaca, memahami, dan menelaah lirik lagu dalam

album badai pasti berlalu karya Chrisye, penulis menemukan beberapa gaya

bahasa yang digunakan oleh penulis lirik lagu Chrisye untuk memperindah lirik lagu

mereka. Penganalisisan data dilakukan dengan mengklasifikasikan data berdasarkan

jenis-jenis gaya bahasa yang ada yaitu gaya bahasa retoris: Literasi,

Page 43: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

43

Asindenton, Polisindenton, Elipsis, Hiperbola, Simploke. dan gaya bahasa kiasan :

Persamaan atau simile, Personifikasi, Epitet, Hipalase. Berikut ini disajikan hasil

analisis lirik lagu yang terdapat dapa album badai pasti berlalu karya Chrisye.

2.2.1 Gaya Bahasa Retoris

Gaya bahasa retoris merupakan gaya bahasa yang semata-mata merupakan

penyimpangan dari konstruksi biasa untuk mencapai efek tertentu (Keraf,

2006:130). Gaya bahasa ini memiliki berbagai fungsi antara lain: menjelaskan,

memperkuat, menghidupkan objek mati, menimbulkan gelak tawa, atau untuk

hiasan. Berdasarkan pembatasan masalah yang penulis teliti maka gaya bahasa

retoris penulis batasai pada gaya bahasa Aliterasi, Asindenton, Polisindenton,

Asonansi, Hiperbola dan Simploke.

2.2.1.1 Gaya Bahasa Aliterasi

Gaya bahasa aliterasi ialah semacam gaya bahasa yang berwujud

perulangan konsonan yang sama, baik di awal, di tengah, maupun di akhir kata,

frase atau kalimat. Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa,

untuk hiasan atau untuk penekanan. Gaya bahasa aliterasi tampak pada lirik lagu

yang berjudul Khayalku, Badai Pasti Berlalu, Merepih Alam, Semusim, Cintaku dan

Pelangi di bawah ini:

1. “Khayalku”

Setinggi bintang, malam tua

Remang bersinar

Melambai mesra

Oh.... Juwita dambaan jiwa

Page 44: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

44

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait satu baris ke tiga pada lirik lagu

yang berjudul “Khayalku” menggambarkan gaya bahasa aliterasi yakni pada

bagian kata “melambai mesra”, karena pengulangan bagian kata yang sama pada

melambai mesra. Bagian kata yang diulang pada lirik lagu tersebut memberikan

efek yang ingin di sampaikan oleh pencipta lagu tersebut dimana jika digantikan

dengan kata lain maka artI dari kata tersebut akan berubah dari bagian kata

melambai mesra, jika hanya lambai dan sra saja atau diberi awalan berupa imbuhan

lain misalnya di maka akan menjadi dilambai disra dan tidak sesuai lagi dengan

arti yang sebenarnya dari lirik lagu “Khayalku”. Berdasarkan hal tersebut maka

pengulangan bagian kata pada lirik lagu di atas termasuk dalam gaya bahasa

aliterasi.

2. “Badai Pasti Berlalu”

Awan hitam di hati yang sedang gelisah

Daun-daun berguguran

Satu-satu jatuh kepangkuan Kutenggelam

sudah ke dalam dekapan Semusim yang

lalu sebelum ku mencapai Langkahku

yang jauh

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait satu baris ke dua dan tiga pada lirik

lagu yang berjudul “Badai pasti berlalu” menggambarkan gaya bahasa aliterasi

yakni pada bagian kata yang terdapat pada awalan “daun-daun” dan “satu-satu”,

karena pengulangan bagian kata yang sama pada bagian awal kata “daun-daun” dan

“satu-satu”. Bagian awal kata yang terdapat pada lirik lagu tersebut termasuk dalam

gaya bahasa aliteras.

3. “Merepih Alam”

Page 45: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

45

Benamkan diriku dalam dekapan, tanganmu

Yang hangat penyegar cita rasaku

Bukakan pintumu

Kan kujelang kau pelita hidupku

Lirik lagu diatas yang terdapat pada bait ke tiga baris ke empat pada lirik

lagu yang berjudul “Merepih Alam” menggambarkan gaya bahasa aliterasi yakni

pada kata “kan kujelang kau”, karena pengulangan konsonan yang sama pada

kan kujelang kau. Pada pengulangan konsonan tersebut dipergunakan dalam

penekanan kata pada bagian kata di awal lirik kan kujelang kau untuk lebih

menekankan bahwa seseorang akan pergi untuk bertemu seseorang yang

disayangnya. Berdasarkan hal tersebut maka bagian kata yang mengalami

pengulangan termasuk dalam gaya bahasa aliterasi.

4. “Semusim”

Sentuhan bibirmu

Membakar peluhku

Bergelora tak terlukiskan

Sukmaku jiwaku

Berpadu bermesra

Dalam kabut cinta abadi

Selamanya

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke dua baris ke lima pada bagian

kata lirik lagu yang berjudul “Semusim” menggambarkan gaya bahasa aliterasi

yakni pada bagian kata “berpadu bermesra”, karena pengulangan bagian kata

awalan yang sama pada bagian kata berpadu bermesra. Jika tidak memiliki

awalan ber maka kata pada lirik tersebut menjadi padu mesra memang masih

memiliki artian tetapi pencipta lagu menggunakan awalan ber sehingga menjadi

kata berpadu bermesra dimana maksdunya ialah dua orang yang saling berkasih

sayang dengan kemesraan. Jika hanya awalan kata berupa imbuhan itu diganti

Page 46: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

46

dengan imbuhan lain misalnya imbuhan ter maka akan mengubah artian dari kata

tersebut. Berdasakan hal tersebut maka bagian kata pada lirik lagu yang berjudul

“Semusim” termasuk dalam gaya bahasa aliterasi.

5. “Pelangi”

Bagaikan langit berpelangi

Terlukis wajah dalam mimpi

Tertegun ku dibuai-dibuai dalam kenangan dan senyuman Yang tak kan terlupakan

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait satu baris ke tiga pada lirik lagu

yang berjudul “pelangi” menggambarkan gaya bahasa aliterasi yakni pada kata

“dibuai-dibuai”, karena pengulangan bagian awal kata yang sama pada kata

dibuai-dibuai. Pengulangan terjadi dua kali untuk menekankan kata dibuai . Jika

awalan itu diganti dengan awalan lainnnya maka akan memberikan efek lain dan

tidak sesuai dengan apa yang di maksud dalam lirik lagu tersebut misalnya diganti

awalannya menjadi ber, berbuai-berbuai maka artiannya tidak sama lagi dengan

dibuai-dibuai. Berdasarkan hal tersebut bagian awalan kata pada lirik lagu

“Pelangi” termasuk dalam gaya bahasa aliterasi.

6. “Cintaku”

Kan ku jalin lagu

Bingkisan kalbuku

Bagi insan dunia

Yang menganggungkan cinta

Page 47: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

47

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait satu baris ke satu pada lirik lagu

yang berjdul “Cintaku” menggambarkan gaya bahasa aliterasi yakni pada kata “kan

ku”, karena pengulangan konsonan yang sama pada kata kan ku.

Pengulangan awalan konsonan pada lirik tersebut memberikan efek penekanan

pada kata dalam lirik lagu yang berjudul “Cintaku” lain halnya jika bagian kata

tersebut menjadi “Akan aku” memang sama maksudnya tetapi dalam sebuah lagu

pemenggalan bagian kata berpengaruh terhadap tekanan pada lagu yang ingin

disampaikan oleh pencipta lagu kepada pendengar. Berdasarkan hal tersebut maka

pengualngan bagian kata tersebut termasuk dalam gaya bahasa aliterasi.

2.2.1.2 Gaya Bahasa Asindenton

Gaya bahasa asindeton ialah suatu gaya yang berupa acuan, yang bersifat

padat di mana beberapa kata, frasa, atau klausa yang sederajat tidak dihubungkan

dengan kata sambung. Bentuk-bentuk itu biasanya dipisahkan saja dengan koma.

Gaya bahasa asidenton tampak pada lirik lagu yang berjudul Khayalku, Matahari,

Merepi alam, Merpati putih dan cintaku di bawah ini:

1. “Cintaku”

Cinta, akan kuberikan

Bagi hatimu yang damai

Cintaku, gelora asmara

Seindah lembayung senja

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke tiga baris satu dan tiga pada lirik

lagu yang berjudul “Cintaku” menggambarkan gaya bahasa asindenton yakni pada

kata cinta, dan cintaku, dimana tidak dihubungkan dengan kata sambung

melainkan dipisahkan dengan menggunakan koma hal tersebut memberikan efek

Page 48: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

48

penekanan pada kata cinta yang berupa suatu perasaan yang besar yang dimilki oleh

seseorang tersebut kepada orang yang dicintainya jika tidak dipisahkan dengan

koma maka penekanan pada kata tersebut akan berubah misalnya diganti dengan

menggunakan tanda titik saja berhenti pada kata cinta sedangkan jika menggunakan

kata koma lantunan lagu tersebut akan tetap hanya diberi jeda sedikit saja.

Berdasarkan hal tersebut kata pada lirik lagu “Cintaku” termasuk dalam gaya bahasa

asindenton. Penulis menggunakan tanda koma pada lirik lagu tersebut untuk

memberikan acuan terhadap lirik lagu dengan menggunakan tanda koma pada kata

cintaku, dan cinta, sebagai kata pemisah dengan lirik lagu

berikutnya.

2. “Merepih Alam”

Benaman diriku dalam dekapan, tanganmu

Yang hangat penyegar cita rasaku

Bukakan pintumu

Kan kujelang kau pelita hidupku

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke tiga baris satu dan tiga pada lirik

lagu yang berjudul “Merepih alam” menggambarkan gaya bahasa asindenton yakni

pada “dekapan, ” dimana tidak dihubungkan dengan kata sambung melainkan

dipisahkan dengan menggunakan koma. Tanda koma memberikan acuan pada

kata “dekapan,” berupa penekanan pada kata. kata dekapan berupa pelukan yang

erat yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain jadi tanda koma berpengaruh

terhadap penekanan kata pada lirik lagu tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka

kata dekapan yang dipisahkan dengan tanda koma termasuk dalam gaya bahasa

asindenton.

Page 49: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

49

3. “ Merp ati P utih ”

Mengering sudah bunga di pelukan

Merpati putih bararak pulang terbang menerjang badai

Tinggi di awan, menghilang di langit yang hitam

Lirik lagu diatas yang terdapat pada bait satu baris ke tiga pada lirik lagu

yang berjudul “Merpati putih” menggambarkan gaya bahasa asindenton yakni

pada “Awan, “ dimana tidak dihubungkan dengan kata sambung melainkan

dipisahkan dengan menggunaka koma sebagai acuan pada baris lirik lagu tersebut.

Acuan memberikan efek bagi kata awan di mana diketahui bahwa awan berada di

atas langit yang tinggi jika diganti kata awan dengan kata lain misalnya tinggi di

tebing saja maka penekanannya masih rendah daripada kata awan maka dari itu

pencipta memilih menggunakan kata awan mejadi acuan dan diperkuat dengan

diberi tanda koma. Berdasarkan hal tersebut maka kata “Awan,” yang dipisahkan

dengan tanda koma termasuk dalam gaya bahasa asindenton.

4. “Matahari”

Musim berlalu resah menanti

Matahari pagi, bersinar gelisah

Kini semua bukan milikku

Kini semua itu telah berlalu

Matahari segera berganti

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait satu baris ke dua pada lirik lagu

yang berjudul “Matahari” menggambarkan gaya bahasa asindenton yakni pada kata

“Pagi,“ dimana tidak dihubungkan dengan kata sambung melainkan dipisahkan

dengan menggunakan koma. Kata pagi dipisahkan dengan kata lainnya dengan

menggunakan koma saja untuk memberikan acuan terhadap kata

Page 50: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

50

sebelumnya yaitu matahari maka penekanan pada kata pagi menegaskan matahari

yang ada di pagi hari jika kata pagi itu diganti dengan kata malam, maka

penekanannya akan berbeda dan artiannya juga berbeda karena matahari tidak

muncul di malam hari tetapi di pagi hari. Berdasarkan hal tersebut maka kata “pagi,”

yang dipisahkan dengan kata lain menggunakan tanda koma termasuk dalam gaya

bahasa asindenton.

5. “Khayalku”

Setinggi bintang, malam tua

Remang bersinar

Melambai mesra

Oh... Juwita dambaan jiwa

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait satu baris ke dua pada lirik lagu

yang berjudul “ Khayalku” menggambarkan gaya bahasa asindenton yakni pada

kata “bintang, “ dimana tidak dihubungkan dengan kata sambung melainkan

dipisahkan dengan menggunakan koma untuk memberikan acuan pada kata yang

terdapat pada baris lirik lagu tersebut. Kata bintang berupa benda langit yang

berkelap kelip di malam hari menegaskan kata berikutnya yaitu malam tua.

Berdasarkan hal tersebut maka kata yang dipisahkan dengan tanda koma termasuk

dalam gaya bahasa asindenton.

2.2.1.3 Gaya Bahasa Polisindenton

Gaya bahasa polisindeton ialah suatu gaya yang merupakan kebalikan dari

asindeton. Beberapa kata, frasa, atau klausa yang berurutan dihubungkan satu

sama lain dengan kata sambung. Gaya bahasa polisindenton tampak pada lirik

lagu yang berjudul Pelangi dan Serasa di bawah ini:

Page 51: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

51

1. “Pelangi”

Tertegun ku dibuai-dibuai dalam kenangan dan senyuman

Yang tak kan terlupakan

Lirik lagu di atas pada bait satu baris ke tiga pada lirik lagu yang berjudul

“pelangi” menggambarkan gaya bahasa polisindenton yakni pada kata penghubung

“dan” yang digunakan pada baris tersebut untuk menghubungkan dan merurutan

satu sama lain dengan kata-kata sambung. Jika penghubung itu diganti dengan kata

“atau” maka efeknya akan mengubah dan membandingkan antara kenangan atau

senyuman sedangkan pencipta lagu disini memilih penghubung dan untuk

menghubungkan antara kata satu dengan yang lain kalimat satu dengan yang lain

dalam hal ini menghubungkan kata satu dengan yang lain. Berdasarkan hal tersebut

maka penggunaan penghubung pada lirik lagu tersebut termasuk dalam gaya

bahasa polisindenton.

2. “Serasa”

Serasa nikmat dan sejuknya

Bila kekasih tidur dipeukan

Lirik lagu di atas pada bait satu baris ke satu pada lirik lagu yang berjudul

“serasa” menggambarkan gaya bahasa polisindenton yakni pada penghubung

“dan” yang digunakan pada kalimat serasa nikmat “dan” sejuknya. Kata sambung

“dan” yang dihubungkan dengan kata satu sama lain jika penghubung dan

diganti dengan penghubung selain dan misal penghubung tetapi maka akan

memberikan efek menyangkal pada kata yang terdapat dalam lirik lagu tersebut

maka dari itu pemilihan penghubung dan dalam lirik tersebut sudah tepat.

Page 52: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

52

Berdasarkan hal tersebut sudah jelas bahwa lirik lagu dengan penggunaan kata

sambung termasuk dalam gaya bahasa polisindenton.

2.2.1.4 Gaya Bahasa Asonansi

Gaya bahasa asonansi ialah semacam gaya bahasa yang berwujud

perulangan vocal yang sama, baik di awal, di tengah, maupun di akhir kata, frase

atau kalimat. Biasanya dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa,

untuk memperoleh efek penekanan atau sekedar keindahan. Gaya bahasa asonansi

tampak pada lirik lagu yang berjudul cintaku, pelangi, Merepih alam, Badai pasti

berlalu dan Matahari di bawah ini:

1. “Cintaku”

Tiada ada yang kuasa

Melebihi indahnya

Nikmat bercinta

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait empat dan baris 1-3 pada lirik

lagu yang berjudul “cintaku” menggambarkan gaya bahasa asonansi yang

merupakan bunyi vokal yang sama yakni ditandai dengan huruf ‘a” yang merupakan

perulangan bunyi vokal yang sama pada akhir tiap baris nya.

2. “pelangi”

Tiada lagi melodi

Tiada lagi melodi

Tiada lagi melodi

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait empat dan baris 1-3 pada lirik

lagu yang berjudul “pelangi” menggambarkan gaya bahasa asonansi yang

Page 53: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

53

merupakan bunyi vokal yang sama yakni ditandai dnegan huruf ‘i” yang merupakan

perulangan bunyi vokal yang sama pada akhir tiap baris. Berdasarkan ha tersebut

maka pengulangan bagian akhir kata yang sama termasuk dalam gaya bahasa

polisindenton.

3. “Merepih alam”

Benamkan diriku dalam dekapan, tanganmu

Yang hangat penyegar cita rasaku

Bukakan pintumu

Kan kujelang kau pelita hidupku

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait empat dan baris 1-3 pada lirik

lagu yang berjudul “pelangi” menggambarkan gaya bahasa asonansi yang

merupakan bunyi vokal yang sama yakni ditandai dengan huruf vocal ‘i” yang

merupakan perulangan bunyi vokal yang sama pada akhir tiap baris. Bedasarkan hal

tersebut maka perulangan vokal yang sama pada akhir disetiap kalimat termasuk

dalam gaya bahasa asonansi.

4. “Badai pasti berlalu”

Gelisah kumenati tetes emun pagi

Tak kuasa ku memandang dikau matahari

Badai pasti berlalu

Badai pasti berlalu

Badai pasti berlalu

Badai pasti berlalu

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ketiga baris 1-2 dan ke lima

baris 1-4 pada lirik lagu yang berjudul “Badai pasti berlalu” menggambarkan

gaya bahasa asonansi yang merupakan bunyi vokal yang sama yakni ditandai

Page 54: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

54

dnegan huruf ‘i” dan “u” yang merupakan perulangan bunyi vokal yang sama

pada akhir tiap baris. Pada bait ketiga efek yang yang ditimbukan berupa penekanan

pada kalimat yang terdapat dalam lirik lagu tersebut. Penekanan disini dimaksud

atas sebuah harapan, kegelisahan menanti hal yang baru yang lebih baik lagi

Berdasarkan hal tersebut maka pengulangan vokal yang sama pada akhir disetiap

baris lirik lagu termasuk dalam gaya bahasa asonansi.

5. “Matahari”

Kapan badai pasti berlalu

Resah aku menunggu

Kapan badai pasti berlalu

Badai pasti berlalu

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait empat dan baris 1-4 pada lirik

lagu yang berjudul “Matahari” menggambarkan gaya bahasa asonansi yang

merupakan bunyi vokal yang sama yakni ditandai dengan huruf “u” yang

merupakan perulangan bunyi vokal yang sama pada akhir tiap baris. Efek yang

timbul dari pengulangan bunyi vocal yang sama pada tiap akir baris adalah efek

penekanan dimana baris pertama merupakan harapan dan baris kedua

menimbulkan sikap optimis bahwa masalah dalam bentuk apapun pasti akan berlalu

dan keindahan dalam lirik lagu yang berjudul “Matahari” memperindah lagu

tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka pengulangan vokal yang sama pada akhir

baris lirik lagu termasuk dalam gaya bahasa asonansi.

2.2.1.5 Gaya Bahasa Hiperbola

Gaya bahasa hiperbola adalah semacam gaya bahasa yang mengandung

suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal. Gaya

Page 55: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

55

bahasa hiperbola tampak pada lirik lagu yang berjudul Merpati putih, Matahari,

Badai pasti berlalu, Semusim,Serasa, Merepi alam, Khayalku sebagai berikut:

1. “Merpati Putih ”

Mengering sudah bunga di pelukan

Merpati putih berarak pulang terbang menerjang badai

Tinggi di awan, menghilang di langit yang hitam

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke satu baris kedua menggambarkan

gaya bahasa hiperbola yakni pada kata “Merpati putih berarak pulang terbang

menerjang badai”, dimana kata tersebut menyatakan suatu pernyataan yang

berlebih-lebihan. Terdapat kata menerjang badai kata menerjang badai mempunyai

arti angin kencang yang menyertai cuaca buruk dan kata menerjang berarti

melawan, artinya melawan badai. Kata tersebut dipilih untuk lebih memberikan efek

yang berlebihan bagi pembaca ataupun pendengar dengan apa yang ingin

disampaikan oleh pencipta lagu dalam lagunya tersebut. Yang ingin disampaikan

oleh pencipta lagu hanya perasaannya yang mulai hilang karena seseorang yang

tidak pernah kembali datang padahal ia selalu menanti kehadiran seseorang yang

disayangnya itu terlihat jelas pada lirik lagu sesudah nya. Berdasarkan hal tersebut

maka kata pada lriik lagu “Merpati Putih” termasuk dalam gaya bahasa hipebola.

2. “Badai pasti berlalu”

Awan hitam di hati yang sedang gelisah

Daun-daun berguguran

Satu-satu jatuh kepangkuan Kutenggelam

sudah ke dalam dekapan Semusim yang

lalu sebelum ku mencapai

Page 56: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

56

Langkahku yang jauh

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke satu baris keempat

menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada kata “Awan hitam dihati yang

sedang gelisah” pada lirik lagu tersebut terdapat kata awan hitam dimana yang

diketahui bahwan awan berada di langit dan warna hitam di awan tersebut

menunjukan cuaca yang akan hujan. Pada lirik lagu tersebut awan hitam berada di

hati yang sedang gelisah tidak mungkin awan hitam yang ada dilangit bisa pindah

ke dalam hati. Awan hitam disana hanya mengiaskan suasana hati yang sedang tidak

tenang, penggunaan kata awan hitam pada bagian lirik lagu tersebut termasuk

berlebih lebihan tetapi jika diperhatikan lagi kata awan hitam tepat digunakan

untuk menggantikan perasaan yang sedang tidak tenang dan lebih menghemat kata.

selanjutnya pada baris ke empat yaitu pada lirik lagu “Kutenggelam sudah

ke dalam dekapan”, yang menyatakan suatu pernyataan yang berlebih-lebihan.

Kalimat tersebut bukan perumpaan manusianya yang tenggeleam didalam air

yang dalam tetapi merupakan merumpamaan perasaan seseorang terhadap suatu

hal yang dirasakannya. Karena tidak mungkin seseorang bisa tenggelam di dalam

pelukan, Orang bisa tenggelam karena air yang ada pada tempat suatu bendungan

air terlalu dalam atau memang orang tersebut tidak bisa berenang tetapi lain

halnya dengan apa yang ingin ditulis oleh pencipta lagu kata tersebut dipilih untuk

melebih lebihkan kata agar apa yang ingin disampaikan sampai kepada pendengar

atau pembaca nya. Berdasarkan hal tersebut maka lirik lagu kutenggelam

termasuk dalam gaya bahasa hiperbola.

Page 57: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

57

3. “Merepih Alam”

Merepih alam dimalam

Berselubung kabut kelam

Wajah pun meredup haus cahaya

Meremang gulana menatap reruntuhan dalam duka

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke satu baris keempat

menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada kata “Meremang gulana

menatap reruntuhan dalam duka”, yang menyatakan suatu pernyataan yang

berlebih-lebihan. Kata reruntuhan pada kalimat tersebut bukan berarti rumah atau

bangunan yang runtuh tapi perumpaan terhadap perasaan seseorang yang

bersedih. Kata reruntuhan digunakan oleh pencipta lagu untuk membrikan efek agar

pendengarpun bisa membayangkan apa yang ingin disampaikan oleh pencipta

lagu dalam lagu yang diciptakannya. Berdasarkan hal tersebut kata reruntuhan

termasuk dalam gaya bahasa hiperbola.

“Merepih Alam”

Bawa aku serta berlayar Menuju

pantai harapan Bersamamu oh

asmara oh asmara Insanmu

menanggung rindu

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke empat baris ke satu

menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada kata “Bawa aku serta

berlayar”,”Menuju pantai harapan”, yang menyatakan suatu pernyataan yang

berlebih-lebihan. Kata berlayar bukan seseorang tersebut adalah seorang nahkoda

kapal ataupun yang mempunyai kapal tetapi kata berlayar disitu

perumpumpamaan kata pergi. Seseorang tersebut ingin menyampaikan kepada

seseorang untuk ikut serta membawa dia pergi. Kata berlayar digunakan pencipta

lagu untuk memunculkan imajinasi pendengar dalam lagu yang di buatnya. Kata

Page 58: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

58

pantai bukan artian memang dibawa kepantai tetapi kata pantai disitu lebih kepada

arti pantai yang merupakan tempat yang indah dalam liik tersebut mengapa pantai

termasuk dalam gaya bahasa hiperbola karena tidak ada pantai harapan tetapi

lebih kepada suatu ungkapan yang berlebih lebihan terhadap harapan seseorang

yang sedang merindukan kekasihnya. Berdasarkan hal tersebut maka kata diatas

termasuk dalam gaya bahasa hiperbola.

4. “Khayalku”

Mungkin tercapai jua

Cintaku khayalku

Walau dinding yang memebentang

Diantara kita selebar samudera

Membendung cita khayalku

Hatiku haus meronta

Tuk menyunting duhai kau

Juwita

Setinggi bintang

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke dua baris keempat dan bait ke

empat baris 1 menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada kata “Diantara

kita selebar samudera”,”hatiku haus meronta”, yang menyatakan suatu pernyataan

yang berlebih-lebihan. Kata samudera berarti lautan, kepulauan indonesia diapit

oleh pasifik dan indonesia. Pencipta lagu memunculkan efek imajinasi yang

membawa pendengar membayangkan bahwa dinding yang membentang dianatara

dua orang yang memiliki perasaan sebesar samudera kata samudera bisa diganti

dengan kata “luas” tetapi hal tersebut akan mengubah dan mempengaruhi dari apa

yang ingin disampaikan oleh penulis dalam lagunya, maka dari itu kata tersebut

dalam gaya bahasa dikatakan sebagai kata yang

Page 59: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

59

berlebih lebihan. Berdasarka hal tersebut maka kata di atas termasuk dalam gaya

bahasa hiperbola.

5. “Semusim”

Semusim bersemi bunga

Dalam kelembutan

Cakrawala senja

Pagi benderang

Jernihnya semesta

Dalam wangi bunga Menyambut insan bercinta

Sentuhan bibirmu

Membakar peluhku

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait pertama baris kelima dan bait ke

dua baris pertama dan kedua menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada

kata “Jernihnya semesta” pada bagian lirik lagu tersebut terdapat kata jernihnya

yang mengiaskan bahwa semesta itu seperti jernihnya air yang berwarna putih

bersih. Kata jernih dianggap berlebihan karena semesta tidak merupakan air saja

banyak hal yang ada di semesta (Alam) ini ada pegunungan, daratan dan lain-lain.

Maka dari itu bagian lirik lagu tersebut termasuk dalam gaya bahasa hiperbola.

Lirik lagu pada bait ke dua baris 1-2 “sentuhan bibirmu membakar

peluhku” lirik lagu tersebut termasuk dalam gaya bahasa hiperbola karena pada

liik lagu tersebut disentuh saja dengan bibir bisa memberikan efek kepada seseoarng

sehingga orang yang etrsentuh oleh bibir tersebut menjadi berkeringat padahal kata

membakar digunakan jika ada percikan api sedangkan pada lirik lagu tersebut tidak

ada percikan api ataupun api. Berdasarkan hal tersebut tersebut lirik di atas termasuk

dalam gaya bahasa hiperbola.

Page 60: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

60

6. “Serasa”

Bercumbu dimabuk asmara

Dalam kemurnian cinta yang membara

Membentang dataran hijau

Berseri semesta di malam pertama

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait pertama baris pertama

menggambarkan gaya bahasa hiperbola yakni pada kata “Bercumbu dimabuk

asmara” terdapat kata dimabuk dalam lirik lagu tersebut . Kata dimabuk pada

umumnya berarti seseorang yang terganggu oleh sesuatu hal. Kata bercumbu berarti

bersenda gurau, berkelakar, saling mencumbu (Bercinta-cintaan). Lirik lagu

tersebut hanya ingin menyampaikan dimana dua orang yang saling bersenda gurau

yang difikiarnnya hanya ada dia dan pasangannya yang saling mencintai.

Berdasarkan hal tersebut maka lirik lagu di atas termasuk dalam gaya bahasa

hiperbola.

7. “Matahari”

Dimana kau timbun daun berlayu

Makin gelisah aku menanti

Matahari dalam rimba kabut pagi

Sampai kapankah ku harus menanti

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke dua baris ke tiga menggambarkan

gaya bahasa hiperbola yakni pada kata “Matahari dalam rimba kabut pagi”

terdapat kata matahari yang berada di dalam rimba dimana hal yang sebenarnyaialah

letak atau posisi matahari berada di atas langit tidak pernah matahari turun lalu

masuk ke dalam rimba kecuali sinarnya saja. Bagian dari lirik lagu tersebut

termasuk dalam gaya bahasa hiperbola.

Page 61: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

61

2.2.1.6 Gaya Bahasa Simploke

Simploke ialah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan pada awal dan

akhir beberapa baris atau kalimat secara berturut-turut. Gaya bahasa simploke

tampak pada lirik lagu yang berjudul Badai pasti berlalu dan pelangi di bawh ini:

1. “Badai pasti berlalu”

Badai pasti berlalu

Badai pasti berlalu

Badai pasti berlalu

Badai pasti berlalu

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke lima baris 1-4 menggunakan gaya

bahasa simploke yakni kata “Badai pasti berlalu”, karena perulangan pada awal

dan akhir beberapa baris kalimat secara berturut-turut. Pada lirik tersebut, disebut

simploke karena kata “Badai pasti berlalu” diucapkan empat kali dengan maksud

menegaskan dan menekankan makna yaitu permasalahan yang dihadapi pasti akan

berlalu. Berdasarkan hal tersebut maka lirik lagu di atas termasuk dalam gaya

bahasa simploke.

2. “pelangi”

Tiada lagi melodi

Tiada lagi melodi

Tiada lagi melodi

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke lima baris 1-3 menggunakan gaya

bahasa simploke yakni kata “Tiada lagi melodi”, karena perulangan pada awal dan

akhir beberapa baris kalimat secara berturut-turut. karena perulangan pada awal dan

akhir beberapa baris kaliat secara berturut-turut diulang sejumlah tiga kali dengan

tujuan menegaskan dan menekankan bahwa memang tidak ada

Page 62: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

62

lagi melodi nada nada yang indah untuk seseorang yang disayangnya.

Pengulangan pada awal dan akhir beberapa baris pada lirik lagu yang berjudul

pelangi termasuk dalam gaya bahasa simploke.

2.2.2 Gaya Bahasa Kiasan

Gaya bahasa kiasan ini pertama-tama dibentuk berdasarkan perbandingan

atau persamaan. Membandingkan sesuatu dengan yang lain, berarti mencoba

menemukan ciri-ciri yang manunjukkan kesamaan antara kedua hal tersebut (Keraf,

2006:136). Perbandingan sebenarnya mengandung dua pengertian, yaitu

perbandingan yang termasuk dalam gaya bahasa yang polos atau langsung dan

perbandingan yang termasuk dalam gaya bahasa kiasan. Kelompok pertama

termasuk gaya bahasa langsung dan kelompok kedua termasuk gaya bahasa

kiasan. Berdasarkan pembatasan masalah yang peneliti teliti maka peneliti

membatasi gaya bahasa kiasan pada gaya bahasa persamaan atau simile,

personifikasi, eponim dan hipalase.

2.2.2.1 Gaya Bahasa Persamaan atau Simile

Persamaan atau simile ialah perbandingan yang bersifat eksplisit, yaitu

gaya bahasa yang langsung menyatakan sesuatu yang sama dengan hal lain. Gaya

bahasa persamaan atau simile tampak pada lirik lagu yang berjudul Pelangi dan

Cintaku berikut ini:

1. “Cintaku”

Betapa nikmatnya

Dicumbu asmara

Bagai embun pagi

Yang menyentuk rerumputan

Page 63: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

63

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke lima baris 3-4 menggunakan

gaya bahasa persamaan atau simile yakni “Bagai embun pagi yang menyentuk

rerumputan” terdapat kata “Bagai” kata tersebut memerlukan upaya yang secara

eksplisit menunjukan kesamaan antara baris sebelumnya pada bait ke lima baris 1

dan 2 merupakan persamaan dengan baris 3-4 dengan menggunakan bahasa yang

membawa pendengar dan pembaca membayangkan bahwa betapa nikmatnya

dicumbu asmara yang disamakan dengan embun di pagi hari yang menyentuh

rerumputan. Maka dari itu lirik lagu diatas termasuk dalam gaya bahasa

persamaan atau simile.

2. “Pelangi”

Bagaikan langit berpelangi

Terlukis wajah dalam mimpi

Tertegun ku dibuai dalam kenangan dan senyuman

Yang tak kan terlupakan

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke lima baris 1 menggunakan

gaya bahasa persamaan atau simile yakni “Bagaikan langit berpelangi ” terdapat

kata “Bagaikan” kata tersebut memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukan

kesamaan itu. Kata “bagaikan” tersebut menyamakan antara langit yang berpelangi

dengan lukisan wajah seseorang dalam mimpi. Pelangi itu memiliki banyak warna

yang indah persamaannya wajah seseorang yang terlukis dalam mimpi orang

tersebut juga indah seperti pelangi. . Maka dari itu lirik lagu diatas termasuk dalam

gaya bahasa persamaan atau simile.

Page 64: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

64

2.2.2.2 Gaya Bahasa Personifikasi

Personifikasi ialah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan

benda mati atau barang yang tak bernyawa seolah-olah dapat bertingkah laku seperti

manusia. Gaya bahasa persnifikasi tampak pada lagu merpati putih, cintaku,

Baju Pengantin, Badai pasti berlalu, pelangi, merepih alam, matahari, Angin

Malam dibawah ini:

1. “Matahari”

Dimana kau timbun daun berlayu

Makin gelisah aku menanti

Matahari dalam rimba kabut pagi

Sampai kapankah ku harus menanti

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke satu baris 1 menggunakan

gaya bahasa personifikasi yakni “Dimana kau timbun daun berlayu” terdapat

kata “Daun berlalu” kata tersebut mengiaskan benda mati seolah-olah hidup.

Tedapat kata daun berlalu bukan daun yang berlalu tetapi seseorang yang beranjak

pergi meninggalkan kenangan kata daun yang mati seoah-olah hidup padahal yang

dimaksud seseorang yang memiki kenangan yang menyembunyikan hal tersebut

dari seseorang. Lirik lagu tersebut termasuk dalam gaya bahasa personifikasi.

2. “Merepih alam”

Merepih alam dimalam

Berselubung kabut kelam

Wajah pun meredup tercermin haus cahaya

Meremang gulana menatap reruntuhan dalam duka

kunanti fajar berkawan angin malam merindukan

belaianmu oh asmara oh asmara

insanmu menanggung rindu

Page 65: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

65

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait kedua baris 1 menggunakan gaya

bahasa personifikasi yakni “Wajah pun meredup tercermin haus cahaya” terdapat

kata haus yang digunakan oleh manusia untuk melepas dahaga dengan meminum

air dalam lirik tersebut bukan cermin yang sedang merasa haus tetapi seseoarang

yang menginginkan adanya cahaya. berdasarkan hal tersebut maka bagian lirik

lagu di atas termasuk dalam gaya bahasa personifikasi.

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait kedua baris 1 menggunakan gaya

bahasa personifikasi yakni “Kunanti fajar berkawan angin malam merindukan”

terdapat kata “Kunanti fajar berkawan angin malam merindukan” kata tersebut

mengiaskan benda mati seolah olah hidup. Terdapat kata kunanti wajar berkawan

angin maksdunya bukan fajar yang berteman dengan angin tetapi fajar itu

mengiaskan arti pagi hari dimana matahari baru terbit dan angin masih terasa, bukan

fajar dan angin yang dirindukan oleh orang tersebut terlihat pada baris kedua

yang dirindukan sebenarnya adalah seseorang. Jadi fajar berkawan angin seolah

oleh hidup yang bisa dirindukan. Berdasarkan hal tersebut maka lirik agu di atas

temasuk dalam gaya bahasa personifikasi.

3. “Cintaku”

Betapa nikmatnya

Di cumbu asmara

Bagai embun pagi

Yang menyentuh rerumputan

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait kedua baris 1 menggunakan gaya

bahasa personifikasi yakni “Bagai embun pagi yang menyentuh rerumputan”

terdapat kata “Bagai embun pagi yang menyentuh rerumputan” kata tersebut

mengiaskan benda mati seolah olah hidup, di mana kata embun pagi mana bisa

Page 66: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

66

menyentuh rerumutan sentuhan itu hanya dirasakan oleh manusia dengan indera

perasa nya saja bagai mana bisa embun pagi menyentuh rerumputan. Embun pagi

biasanya hanya bisa dirasakan sejuknya saja. Lirik lagu tersebut dilihat dari lirik

pada bagian sebelumnya menjelaskan tentang perasaan seseorang yang

membayangkan kekasihnya berada didekatnya, bukan embun pagi yang

menyentuh rerumputan. Berdasarkan hal tersebut maka lirik lagu diatas termasuk

dalam gaya bahasa personifikasi.

4. “Badai pasti berlalu”

Gelisah kumenanti tetes embun pagi

Tak kuasa ku memandang dikau matahari

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ketiga baris 1 menggunakan gaya

bahasa personifikasi yakni “Gelisah kumenanti tetes embun pagi tak kuasa ku

memandang dikau matahari” terdapat kata “Gelisah kumenanti tetes embun pagi

tak kuasa ku memandang dikau matahari” kata tersebut mengiaskan benda mati

seolah olah hidup. Kata gelisah bukan dalam artian seseorang gelisah menanti

embun pagi dan tidak kuat memandang matahari tetapi lebih kepada sesuatu yang

dikawatirkan akan terjadi atau sedang terjadi tidak kuat untuk mengahadapi suatu

permasalahan. Berdasarkan hal tersebut maka lirik lagu di atas termasuk dalam gaya

bahasa personifikasi.

5. “Baju Pengantin”

Desah angin pagi

Menambah hangatku berkawan alam

Kini telah kujumpa

Air sejuk pelepas haus dahaga

Page 67: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

67

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ketiga baris 1 menggunakan gaya

bahasa personifikasi yakni “Desah angin pagi menambah hangatku berkawan

alam” terdapat kata “Desah angin pagi menambah hangatku berkawan alam”

kata tersebut mengiaskan benda mati seolah olah hidup. Hal ini bisa dilihat pada

kata berkawan alam kata berkawan alam maksudnya disini seseorang yang berteman

dengan alam pada kenyataannya berteman itu ditunjukan pada orang satu dengan

orang lainnya tetapi dilirik lagu tersebut kata berkawan digunakan untuk berteman

dengan alam. Berdasarkan hal itu maka lirik lagu tersebut termasuk dalam gaya

bahasa personifikasi.

6. “Pelangi”

Mungkinkah tercipta kembali

Malam nan penuh keindahan

Sinar rembulan terasa oh hangat menyentuhan tubuh

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ketiga baris 1 menggunakan gaya

bahasa personifikasi yakni “Sinar rembulan terasa oh hangat menyentuhan

tubuh” terdapat kata “Sinar rembulan terasa oh hangat menyentuhan tubuh” kata

sinar rembulan yang terasa hangat menyentuh tubuh tersebut mengiaskan benda

mati seolah olah hidup yang dapat memberikan kehangatan. Diketahui bahwa

sinar rembulan hanya bisa dilihat saja tanpa bisa dirasakan tetapi dalam liik lagu

tersebut sinar rembulan dibuat seolah olah bisa membuat seseorang merasakan

hangatnya. Padahal yang dimaksud ialah sebuah harapan dari seseorang yang

menginginkan kekasihnya kembali bersamanya sehingga terciptalah suasana yang

hangat. Berdasarkan hal tersebut maka bagian lirik lagu di atas termasuk dalam gaya

bahasa personifikasi.

Page 68: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

68

7. “Merpati Putih”

Terserah kasih kembali mesra

Bercumbu langit memadu satu janji berjuta bintang

Dalam pelukan sehangat pagi yang cerah

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke tiga baris ke dua

menggunakan gaya bahasa personifikasi yakni pada “Bercumbu langit memadu

satu janji bintang” kata bercumbu merupakan suatu hal yang jamak, untuk

mengatan dua orag yang saling berkasih sayang pada lirik lagu tersebut

digambarkan dengan langit yang memadu kasih dengan berjuta bintang lirik tersebut

membawa pembaca atau pendengar untuk membayangkan keindahan bintang di

malam hari yang berada dilangit. Bukan langit yang memadu kasih tetapi seseorang.

Berdasarkan hal tersebut maka bagian lriik di atas termasuk dalam gaya bahasa

personifikasi.

8. “Angin Malam”

Angin malam

Semerbak wangi bunga

Berkelana membisikan kata

Dua insan

Bercumbu berpelukan

Penuh kasih gelora asmara

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ke tiga baris ke dua menggunakan gaya

bahasa personifikasi yakni pada “Semerbak wangi bunga berkelana membisikan

kata” terdapat kata wangi bunga yang membisikan kata dimana yang diketahui ialah

yang dapat membisikan kata adalah seseorang satu dengan orang lain nya yang ingin

menyampaikan sebuah pesan dengan berbisik istilah bisikan digunakan oleh

manusia dalam hal memberi informasi yang tidak ingin diketahui

Page 69: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

69

oleh orang lain secara rahasia sedangkan dalam lirik lagu tersebut sermerbah

wangi bunga yang berkelana membisikan kata seolah olah wangi bunga tersebut

dapat berbicara berkomunikasi padahal tidak. Berdasarkan hal tersebut maka kata

lirik lagu di atas termasuk dalam gaya bahasa personifikasi.

2.2.2.3 Gaya Bahasa Eponim

Gaya bahasa eponim adalah suatu gaya di mana seseorang yang namanya

begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk

menyatakan sifat itu. Gaya bahasa eponim terdapat pada lirik lagu Khayalku di

bawah ini:

1. “Khayalku”

kau juwita kurnia dewata

lembut bak sutera sejuk

bibirmu

oh.... terasa merasuk sukma

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ketiga baris 1 menggunakan gaya

bahasa Eponim yakni “Kau juwita kurnia dewata lembut bak sutera sejuk”

terdapat kata “kau juwita kurnia dewata lembut bak sutera sejuk” kata bak sutera

digunakan untuk menyatakan sifat juwita yang lembut. Maka jelas bahwa kata

juwita dihubungkan dengan bak sutera (kelembutannya) termasuk dalam gaya

bahasa eponim.

2.2.2.4 Gaya Bahasa Hipalase

Hipalase ialah semacam gaya bahasa di mana sebuah kata tertentu digunakan

untuk menerangkan sebuah kata, yang seharusnya dikenakan pada sebuah kata

yang lain. Gaya bahasa hipalase terdapat pada lagu Matahari, Serasa, Baju

pengantin, Pelangi di bawah ini:

Page 70: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

70

1. “Pelangi”

Bagaikan langit berpelangi

Terlukis wajahdalam mimpi

Tertegun ku dibuai dalam kenangan dan senyuman

Yang tak ka terlupakan

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait ketiga baris 1 menggunakan gaya

bahasa hipalase yakni “Tertegun ku dibuai dalam kenangan dan senyuman” terdapat

kata “Tertegun ku dibuai dalam kenangan dan senyuman” pada kata tersebut bukan

senyuman yang membuat tertegun tapi orang yang memiliki senyuman itu yang

membuat orang yang melihatnya tertegun dan dibait berikutnya di perjelas

dengan ungakapan bahwa senyuman yang dimilki seseorang itu tidak bisa

dilupakan olehnya. Berdasarkan hal tersebut maka bagian lirik lagu di atas termasuk

dalam gaya bahasa hipalase.

2. “Matahari”

Musim berlalu resah menanti

Matahari pagi, bersinar gelisah

Kisi semua bukan milikku

Musim itu telah berlalu

Matahari segera berganti

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait pertama baris 1 menggunakan gaya

bahasa hipalase yakni “Musim berlalu resah menanti matahari pagi, bersinar

gelisah” terdapat kata “Musim berlalu resah menanti matahari pagi, bersinar

gelisah” kata musim berlalu resah menanti matahari pagi, bersinar gelisah, bukan

matahari yang bersinar gelisah melainkan seseorang yang mengiaskan dirinya

seperti matahari dipagi hari yang sedang gelisah. Berdasarkan hal tersebut maka

bagian lirik lagu di atas termasuk dalam gaya bahasa hipalase.

Page 71: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

71

3. “Baju pengantin”

Baju pengantin telah

Kutanggalkan dini hari

Jenuh awan nan kelabu

Berakhir di ujung hujan

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait pertama baris 3 menggunakan gaya

bahasa hipalase yakni “Jenuh awan nan kelabu” terdapat kata “Jenuh awan nan

kelabu” pada lirik lagu tersebut bukan awan yang jenuh karena kejenuhan itu

adalah perasaan yang dimilki oleh manusia. Berdasarkan hal tersebut maka lirik lagu

di atas termasuk dalam gaya bahasa hipalase.

4. “Serasa”

Serasa nikmat dan sejuknya

Bila kekasih tidur dipelukan

Membentang dataran hijau

Berseri semesta menyongsong sejoli

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait kesatu baris 1 menggunakan

gaya bahasa hipalase yakni “Membentang dataran hijau berseri semesta

menyongsong sejoli” terdapat kata “Membentang dataran hijau berseri semesta

menyongsong sejoli” Bukan dataran hijau yang menyongsong sejoli tetapi dua

orang yang yang sedang berkasih sayang menggambarkan perasaan yang

dirasakannya seperti membentang dataran hijau semesta menyosngsong sejoli, ada

kata semesta mengiaskan keluasan alam menyongsong dalam artian datang dan

sejoli dua orang yang sedang berkasih sayang. Berdasarkan hal tersebut lirik lagu

di atas termasuk dalam gaya bahasa hipalase.

Page 72: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

72

5. “Angin Malam”

Angin malam

Semerbak wangi bunga

Dalam hening khayalan asmara

Menanti kehidupan

Dewi malam pancaran bahagia

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait kesatu baris ke lima

menggunakan gaya bahasa hipalase yakni pada baris “Dewi malam pancaran

bahagia” terdapat kata pancaran dimana pancaran tersebut berupa sinar yang di

keluarkan dari sinar bulan, memang benar sinar bulan terlihat pada malam hari tetapi

pada lirik tersebut bukan sinar bulan yang memnacarkan bahgia tapi sosok Dewi

(perempuan) yang di cintainya yang membuat orang tersebut merasa bahagia.

Berdasarkan hal tersebut maka lirik lagu di atas termasuk dalam gaya bahasa

hipalase.

2.2.3 Makna Pada Album Badai Pasti Berlalu karya Chrisye

Makna adalah arti atau sesuatu yang ditujukan oleh apa yang dikatakan

makna yang sebenarnya (Aminuddin, 2010:143). Sesuai dengan pembatasan

masalah yang penulis teliti maka penelitian ini hanya menganalis 8 (Delapan)

makna yaitu makna ekstensi, makna gereflekter, makna nonreferensial, makna

piktorial, makna kognitif, makna kiasan, makna ideomatikal dan

maknagramatikal.

2.2.3.1 Makna Ekstensi

Makna ekstensi adalah makna yang mencakup semua makna atau

kemungkinan makna yang muncul dalam kata. Contohnya: Kepala. Kata kepala

mencakup makna bagian tubuh yang ada di atas leher yang pada manusia dan

Page 73: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

73

beberapa jenis hewan merupakan otak, pusat jaringan saraf, dan beberapa pusat

indra (Pateda, 2010:143).

1. Pelangi

Bagai langit berpelangi

Terlukis wajah dalam mimpi

Tertegun ku dibuai dalam kenangan dan senyuman

Yang tak kan terlupakan

Lirik lagu yang terdapat pada bait kesatu baris kedua pada lirik yang

berjudul Pelangi yang terdapat pada baris terlukis wajah dalam mimpi. Kata

wajah yang mencakup makna (1) bagian depan dari kepala; roman muka; muka;

(2)tokoh (pemain dsd); (3) apa-apa yang tampak lebih dulu; (4) gambaran corak;.

Kata wajah dapat diuraikan komponen-komponen maknanya. Komponen yang

membentuk pemahaman pembaca, maupun pendengar lirik lagu tentang kata

tersebut. Bait di atas menunjukan lukisan wajah seseorang yang ada dalam mimpi.

Penulis lirik lagu mengingatkan bahwa pelangi itu sebagai lukisan keindahan dari

seseorang yang dimunculkan dalam mimpi seseorang. Kata tersebut masuk dalam

makna ekstensi karena kata wajah dapat diuraikan komponen-komponen maknanya.

2.2.3.2 Makna Gereflekter

Makna gereflekter muncul dalam hal makna konseptual yang jamak,

makna yang muncul akibat reaksi terhadap makna yang lain. Contohnya:

bersetubuh, ereksi, ejakulasi. Dengan demikian dalam tata pergaulan yang sopan

tidak mungkin orang berkata, “Mari kita bersetubuh’ meskipun kalimat ini wajar

dilihat dari segi strukturnya. (Pateda, 2010:143).

Page 74: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

74

1. Semusim

Dalam wangi bunga

Menyambut insan bercinta

Lirik lagu yang terdapat pada bait kesatu baris kedelapan yang ada pada lirik

lagu semusim terdapat kata bercinta. Kata bercinta mencakup makna (1) menaruh

(rasa) cinta :yang muda; bersanggama; bersetubuh. Kata bercinta dapat diuraikan

komponen-komponen maknanya. Komponen yang memebentuk pemahaman

pembaca, maupun pendengar lirik lagu tentang kata tersebut. Bait di atas

menunjukan dua orang yang saling menaruh rasa cinta anatara satu dan yang

lainnya. Kata tersebut masuk dalam makna gereflekter karena kata bercinta dapat

diuraikan komponen-komponen maknanya.

2. Serasa

Bercumbu dimabuk asmara

Bila kekasih tidur dipelukan

Lirik lagu yang terdapat pada bait kedua baris kesatu yang ada pada lirik

lagu serasa terdapat kata bercumbu. Kata bercumbu mencakup makna (1)

bersenda gurau; berkelakar; (2) saling mencumbu (bercinta-cintaan). Kata

bercumbu dapat diuraikan komponen-komponen maknanya. Komponen yang

memebentuk pemahaman pembaca, maupun pendengar lirik lagu tentang kata

tersebut. Bait di atas menunjukan dua orang yang saling menaruh rasa cinta

anatara satu dan yang lainnya sedang dimabuk asmara terdapat pula kata dimabuk

yang memperjelas bahwa dua orang ini sangat merasakan kasih sayang dengan

satu dan lainnya. Kata tersebut masuk dalam makna gereflekter karena kata

bercumbu dapat diuraikan komponen-komponen maknanya.

Page 75: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

75

2.2.3.3 Makna Gramatikal

Makna gramatikal adalah makna yang muncul sebagai akibat befungsinya

kata dalam kalimat. Contohnya: mata. Kata mata mengandung makna alat atau indra

yang terdapat di kepala yang berfungsi untuk melihat. Namun setelah kata mata

diletakan pada kalimat misalnya “hei, mana matamu?” kata mata tidak mengacu lagi

pada makna alat untuk melihat tetapi menunjukan pada cara bekerja, cara

mengerjakan yang hasilnya kotor, tidak baik (Pateda, 2010:144).

1. Merepih Alam

Benamkan diriku dalam dekapan, tanganmu

Yang hangat penyegar cita rasaku

Bukakan pintumu

Kan kujelang kau pelita hidupku

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait kedua baris kedua. Pada lirik

yang berjudul Merepih alam yang terdapat pada baris rasaku di hati. Kata rasaku

mengandung makna leksikal tanggapan indra terhadap rangsangan saraf, sifat dan

tanggapan badan, namun setelah kata rasaku ditempatkan pada kalimat kata

rasaku dalam bait lagu yang hangat penyegar cita rasaku tidak megacu lagi pada

makna tanggapan indra melainkan menunjukan pada rasa yang dialami di dalam

hati, yaitu perasaan rindu pada seseorang, dari atas lirik lagu tersebut terlihat

bahwa maksud kata rasa bergeser.

2. Serasa

Serasa nikmat dan sejuknya

Bila kekasih tidur dipelukan

Membentang dataran hijau

Berseri semesta menyongsong sejoli

Page 76: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

76

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait kesatu baris kesatu. Pada lirik yang

berjudul Serasa yang terdapat pada baris sejuknya. Kata sejuknya mengandung

makna leksikal (1) terasa dingin, mudah masuk angin; (2) dingin segar atau nyaman;

(3) agak dingin; nyaman; segar; (4) senang; lega (tt hati), namun setelah kata

sejuknya ditempatkan pada kalimat kata sejuknya dalam bait lagu Serasa nikmat dan

sejuknya bila kekasih tidur dipelukan tidak megacu lagi pada makna rasa dingin

melainkan menunjukan pada rasa senang dan nyaman, yaitu perasaan se pada

seseorang, dari atas lirik lagu tersebut terlihat bahwa maksud kata rasa bergeser.

2.2.3.4 Makna Idiomatikal

Makna idiomatikal adalah satuan-satuan bahasa yang berupa kata, frase,

maupun kalimat yang maknanya tidak diramalkan dari makna leksikal unsur-

unsurnya, maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut. Contohnya rumah

batu, meja hijau, membanting tulang.

1. Badai Pasti Berlalu

Awan hitam di hati yang sedang gelisah

Daun-daun berguguran

Satu-satu jatuh kepangkuan Kutenggelam

sudah ke dalam dekapan Semusim lalu

yang sebelum ku mencapai

Lirik lagu pada bait pertama baris pertama. Pada lirik yang berjudul Badai

Pasti Berlalu yang terdapat pada baris Awan hitam di hati yang sedang gelisah. Kata

awan hitam bukan bermakna hari mau hujan. Awan hitam selain bermakna

gramatikal suasana hati seseorang yang sedang gelisah digambarkan seperti awan

hitam . Kata awan hitam mengandung makna idiom karna maknanya tidak dapat

diramalkan kata awan hitam adalah satuan bahasa yang menyimpang dari makna

Page 77: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

77

leksikal sebagai unsur-unsur pembentukannya. Lirik lagu tersebut dalam makna

idiomatikal.

2.2.3.5 Makna Nonreferensial

Makna nonreferensial adalah makna kata yang tidak memiliki referensial.

Kelas kata tugas seperti preposisi dan konjungsi yang tidak memiliki makna.

Contohnya: karena, tetapi, dalam, dari, kecuali, sejak, untuk, oleh, demi, di,

dalam, atas, ke, dengan, pada, akan, atau, serta, dan sebagainya.

1. Cintaku

(1) Betapa nikmatnya

Di cumbu asmara

(2) Cinta, akan ku berikan

Bagi hatimu yang damai

(3) Tiada yang kuasa

(4) Melebihi indahnya

Lirik lagu di atas pada nomor (1) (2) dan (3) yang terdapat pada bait kedua

ketiga dan keempat. Pada lirik yang berjudul Cintaku terdapat kata di cumbu

asmara, cinta, akan ku berikan dan tiada yang kuasa. Kata di pada bait kedua

menunjukan preposisi sebagai ciri-ciri dari makna nonreferensial, kata di hanya

memiliki fungsi dan tugas, banyak orang menyatakan tidak memiliki referen maka

tidak memiliki makna tetapi sebenarnya kata fungsi dan tugas memilki makna hanya

tidak memiliki referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata di sebagai preposisi

untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu. Lirik lagu tersebut termasuk dalam

makana nonreferensial.

Kata akan pada lirik lagu di atas menunjukan konjungsi sebagai ciri-ciri dari

makna nonreferensial, kata akan sebagai kata fungsi dan kata tugas, banyak orang

menyatakan tidak memiiki referen maka tidak memiliki makna tetapi

Page 78: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

78

sebenarnya kata fungsi dan tugas memiliki makna hanya tidak memiliki referen.

Penulis lirik lagu menggunakan kata akan sebagai konungsi unteuk memperjelas

makna dalam baris lirik lagu. Lirik lagu tersebut termasuk dalam makna

nonreferensial.

Kata yang pada lirik lagu di atas menunjukan konjungsi sebagai ciri-ciri dari

makna nonreferensial, kata yang sebgai kata fungsi dan kata tugas, kata tersebut

memiliki makna tetapi tidak referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata yang

sebagai konjungsi untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu Lirik lagu

tersebut termasuk dalam makna nonrefrensial.

2. Badai Pasti Berlalu

Awan hitam di hati yang sedang gelisah

Daun-daun berguguran

Satu-satu jatuh ke pangkuan

Kutenggelam sudah ke dalam dekapan

Semusim yang lalu sebelum ku mencapai

Langkahku yang jauh

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait pertama baris ke satu, ke tiga, ke

empat, ke lima dan ke enam. Pada lirik yang berjudul Badai pasti berlalu terdapat

kata Awan hitam di hati yang sedang gelisah, Satu-satu jatuh ke pangkuan,

Kutenggelam sudah ke dalam dekapan, Semusim yang lalu sebelum ku mencapai

dan Langkahku yang jauh. Kata di dan yang pada bait pertama baris kesatu

menunjukan preposisi dan konjungsi sebagai ciri-ciri dari makna nonreferensial,

kata di dan yang hanya memiliki fungsi dan tugas, banyak orang menyatakan

tidak memiliki referen maka tidak memiliki makna tetapi sebenarnya kata fungsi

dan tugas memiliki makna hanya tidak memiliki referen. Penulis lirik lagu

menggunakan kata di dan yang sebagai preposisi dan konjungsi untuk

Page 79: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

79

memperjelas makna dalam baris lirik lagu. Lirik lagu tersebut termasuk dalam

makna nonreferensial.

Baris ketiga dan keempat terdapat preposisi ke yang termasuk dalam

makna nonreferensial karena kata ke pada baris ketiga dan keempat menunjukan

preposisi sebagai ciri-ciri dari makna nonreferensial. Kata ke hanya memiliki

fungsi dan tugas yang memiliki makna tetapi tidak memiliki referen. Penulis lirik

lagu menggunakan kata di sebagai preposisi unutuk memperjelas makna dalam baris

lirik lagu. Pada baris kelima dan keenam pada lirik Semusim yang lalu sebelum ku

mencapai Langkahku yang jauh Kata yang pada bait lagu tersebut menunjukan

konjungsi sebagai ciri-ciri dari makna nonreferensial, kata yang hanya memiliki

fungsi dan tugas yang memiliki makna tetapi tidak memiliki referen. Penulis

lirik lagu menggunakan kata yang sebgaai konjungsi untuk memperjelas makna

dalam baris lirik lagu. Lirik lagu termasuk dalam makna nonreferensial.

3. Merepih Alam

Merepih alam dimalam

Berselubung kabut kelam

Wajah pun meredup tercermin haus cahaya

Meremang gulana menatap reruntuhan dalam duka

Kata dalam pada bait lagu di atas yang etrdapat pada baris keempat

Meremang gulana menatap reruntuhan dalam duka termasuk dalam makna

nonreferensial yang menunjukan konjungsi sebagai ciri-ciri makna nonreferensial.

Kata dalam hanya memiliki fungsi dan tugas yang memilki makna tetapi tidak

memiliki referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata dalam sebagai konjungsi

untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu.

Page 80: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

80

4. Angin malam

Ku ingin selamanya

Mendambakan khayalanku tuk kau

Juwita

Dalam hening dalam lamunan

Menanti datang penghuni di malam

Kata dalam pada bait lagu di atas yang terdapat pada baris ketiga Dalam

hening dalam lamunan termasuk makna nonreferensial yang menunjukan

konjungsi sebagai ciri-ciri makna nonreferensial. Kata dalam hanya memiliki fungsi

dan tugas yang memilki makna tetapi tidak memiliki referen. Penulis lirik lagu

menggunakan kata dalam sebagai konjungsi untuk memperjelas makna dalam

baris lirik lagu.

Pada lirik yang berjudul Angin malam terdapat kata di malam. Kata di

pada bait kedua menunjukan preposisi sebagai ciri-ciri dari makna nonreferensial,

kata di hanya memiliki fungsi dan tugas, banyak orang menyatakan tidak

memiliki referen maka idak memiliki makna tetapi sebenarnya kata fungsi dan tugas

memilki makna hanya tidak memiliki referen. Penulis lirik lagu menggunakan

kata di sebagai preposisi untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu. Lirik

lagu tersebut termasuk dalam makana nonreferensial.

5. Serasa

Serasa nikmat dan sejuknya

Bila kekasih tidur dipelukan

Membentang dataran hijau Berseri semesta menyongsong sejoli

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait pertama baris pertama. Pada lirik

yang berjudul serasa yang terdapat pada kata Serasa nikmat dan sejuknya. Kata

dan pada bait di atas menunjukan konjungsi sebagai ciri-ciri makna

Page 81: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

81

nonreferensial, Kata dan hanya memiiki kata fungsi dan tugas yang sebenarnya

memiliki makna tetapi tidak memilki referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata

dan sebagai konjungsi untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu tersebut

termasuk dalam makna nonreferensial.

6. Baju Pengantin

Baju pengantin telah

Kutanggalkan dini hari

Jenuh awan nan kelabu

Berakhir di ujung hujan

Lirik lagu yang terdapat pada bait pertama baris keempat. Pada lirik yang

berjudul baju pengantin terdapat kata Berakhir di ujung hujan. Kata di pada baris

keempat menunjukan preposisi sebagai ciri-ciri dari makna nonreferensial, kata di

hanya memiliki fungsi dan tugas, banyak orang menyatakan tidak memiliki

referen maka tidak memiliki makna tetapi sebenarnya kata fungsi dan tugas memilki

makna hanya tidak memiliki referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata di

sebagai preposisi untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu. Lirik lagu

tersebut termasuk dalam makna nonreferensial.

7. Matahari

Awan yang hitam tenggelam dalam dekapan

Daun yang layu berguguran di pangkuan

Lirik lagu yang terdapat pada bait ketiga baris pertama dan kedua. Pada

lirik yang berjudul Matahari terdapat kata Awan yang hitam tenggelam dalam

dekapan dan daun yang layu berguguran di pangkuan. Kata yang dan dalam pada

baris pertama menunjukan konjungsi sebagai ciri-ciri makna nonreferensial, kata

yang dan dalam memiliki fungsi dan tugas yang sebenarnya memilki makna tetapi

Page 82: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

82

tidak memilki referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata yang dan dalam sebagai

konjungsi untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu. Lirik lagu tersebut

termasuk dalam makna nonreferensial.

Lirik lagu pada baris kedua yang terdapat pada bait ketiga dalam lagu

berjududl matahari terdapat kata daun yang layu berguguran di pangkuan. Kata yang

dan di pada baris kedua menunjukan konjungsi dan preposisi sebagai ciri- ciri

dari makna nonreferensial, kata yang dan di hanya memilki fungsi dan tugas yang

sebenarnya memilki makna tetapi tidak memilki referen. Penulis lirik lagu

menggunakan kata yang dan di sebagai konjungsi dan prepsisi untuk memperjelas

makna dalam baris lirik lagu.

8. Merpati putih

Mengering sudah bunga di pelukan

Merpati putih berarak pulang terbang menerjang badai

Tinggi di awan, menghianh di langit yang hitam

Lirik lagu pada baris pertama yang terdapat pada bait pertama dalam lagu

berjudul merpati putih terdapat kata Mengering sudah bunga di pelukan. Kata di

pada baris pertama menunjukan preposisi sebagai ciri-ciri dari makna

nonreferensial, kata di hanya memilki fungsi dan tugas yang sebenarnya memilki

makna tetapi tidak memilki referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata yang dan

di sebagai konjungsi dan prepsisi untuk memperjelas makna dalam baris lirik

lagu.

Lirik lagu diatas pada baris ketiga terdapat kata “Tinggi di awan, menghianh

di langit yang hitam”, Kata di dan dan yang merupakan peposisi dan konjungsi yang

termasuk dalam ciri-ciri makna nonreferensial, kata di dan yang

Page 83: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

83

hanya memilki fungsi dan tugas yang sebenarnya memilki makna tetapi tidak

memilki referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata yang dan di sebagai konjungsi

dan prepsisi untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu.

9. Pelangi

Bagai langit berpelangi

Terlukis wajah dalam mimpi

Tertegun ku dibuai dibuai dalam kenanagan dan senyuman

Yang taka kan terlupakan

Lirik lagu pada baris kedua yang terdapat pada bait pertama dalam lagu

berjudul pelangi terdapat kata Terlukis wajah dalam mimpi. Kata dalam pada

baris kedua menunjukan konjungsi sebagai ciri-ciri dari makna nonreferensial,

kata dalam hanya memilki fungsi dan tugas yang sebenarnya memilki makana tetapi

tidak memilki referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata dalam sebagai konjungsi

untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu.

Lirik lagu pada baris keempat yang terdapat pada bait pertama dalam lagu

berjududl pelangi terdapat kata Yang tak kan terlupakan. Kata yang pada baris

keempat menunjukan knjungsi sebagai ciri-ciri dari makna nonreferensial, kata yang

hanya memilki fungsi dan tugas yang sebenarnya memilki makana tetapi tidak

memilki referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata dalam sebagai konjungsi

untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu.

10. Semusim

Semusim bersemi bunga

Dalam kelembutan

Cakrawala senja

Pagi benderang

Page 84: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

84

Lirik lagu yang terdapat pada bait pertama baris kedua. Pada lirik yang

berjudul semusim terdapat kata Dalam kelembutan. Kata dalam pada baris kedua

menunjukan konjungsi sebagai ciri-ciri makan nonreferensial, kata dalam

memiliki fungsi dan tugas yang sebenrnya memilki makna tetapi tidak memilki

referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata yang dan dalam sebagai konjungsi

untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu. Lirik lagu tersebut termasuk dalam

makna nonreferensial.

11. Khayalku

Mungkinkah tercapai jua

Cinta khayalku

Walau dinding yang membentang

Diantara kita selear samudera

Membendung cia khayalku

Lirik lagu yang terdapat pada bait ke dua baris ke tiga. Pada lirik yang

berjudul Khayalku terdapat kata walau dinding yang membentang. Kata yang

menunjukan konjungsi sebagai ciri-ciri makna nonreferensial, kata yang dan

dalam memiliki fungsi dan tugas yang sebenarnya memilki makna tetapi tidak

memilki referen. Penulis lirik lagu menggunakan kata yang dan dalam sebagai

konjungsi untuk memperjelas makna dalam baris lirik lagu. Lirik lagu tersebut

termasuk dalam makna nonreferensial.

2.2.3.6 Makna Kognitif

Makna kognitif adalah makna yang ditunjukan oleh acuannya, makna unsur

bahasa yang sangat dekat hubungannya dengan dunia luar bahasa, objek atau

gagasan, dan dapat dijelaskan berdasarkan analisis komponennya. Contohnya:

Page 85: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

85

pohon. Kata pohon bermakna tumbuhan yang bebatang keras dan besar, berdaun,

berbatang.

1. Badai Pasti Berlalu

Awan hitam di hati yang sedang gelisah

Daun-daun berguguran

Satu-satu jatuh kepangkuan

Kutenggelam sudah ke dalam dekapan

Lirik lagu di atas yang terdapat pada bait pertama baris kedua terdapat kata

Daun-daun berguguran. Kata daun pada baris kedua menunjukan objek atau

gagasan, dan dapat diperjelas berdasarkan analisis komponen (1) bagian tanaman

yang tumbuh berhelai- helai pada ranting (2) bagian barang yang tipis dan lebar

(3) barang yang berhelai-helai seperti daun. Kata daun dapat diuraikan komponen-

komponen maknanya. Komponen yang memebentuk pemahaman pembaca,

maupun pendengar lirik lagu tentang kata tersebut. Bait di atas menunjukan daun-

daun yang berguguran. Kata tersebut masuk dalam makna kognitif karena kata daun

dapat ditunjuk sebagai acuan maknanya.

2.2.3.7 Makna Kiasan

Makna Kiasan adalah makna pemakaian kata yang maknanya tidak

sebernya. Contohnya bintang bermakna benda langit yang berkelap-kelip.

1. Badai Pasti Berlalu

Kini semua bukan milikku

Musim itu telah berlalu

Matahari segera berganti

Lirik lagu di atas terdapat pada bait kedua baris ketiga. Kata matahari pada

baris tersebut tidak bermakna matahari yang memang bisa berganti tapi bermakna

Page 86: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

86

hari yang akan terus berganti. Penulis lirik lagu menggunakan kata matahari agar

pembaca atau pendnegar memiliki pemahaman tentang apa yang ingin dimaksud

oleh penulis. Lirik lagu tersebut termasuk dalam makna kiasan karena makna

yang tidak sebenarnya dari apa yang dimaksud oleh Penulis.

2.2.3.8. Makna Piktorial

Makna piktorial adalah makna yang muncul akibat bayangan pendengar

atau pembaca terhadap kata yang didengar atau dibaca. Contohnya: kaskus. Orang

yang mendengar kata kakus pasti terbayang tentang baunya, warna, dan lain-lain.

1. Badai Pasti Berlalu

Badai pasti berlalu

Badai pasti berlalu

Badai pasti belalu

Badai pasti berlalu

Lirik lagu di atas terdapat pada lagu berjudul badai pasti berlalu pada bait

kelima baris 1-4 terdapat kata Badai pasti berlalu. Kata badai, orang yang

mendengar atau membaca kata badai yang terbayang angin kencang yang menyertai

cuaca buruk. Tetapi tidak dengan kata badai yang terdapat pada lirik lagu tersebut

badai dijadikan makna dari suatu peristiwa yang tidak menyenangkan yang

diharapkan segera berlalu. Penulis lirik lagu menggunakan kata badai untuk lebih

mengindahakan lagu yang dibawakannya dan mempunyai makna yang mendalam.

Kata badai termasuk dalam makna piktorial.

Page 87: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

87

2. Pelangi

Bagai langit berpelangi

Terlukis wajah dalam mimpi

Tertegun ku dibuai-dibuai dalam kenangan dan senyuman

Yang tak kan terlupakan

Lirik lagu diatas yang terdapat pada bait pertama baris pertama dalam lirik

lagu yang berjudul pelangi terdapat kata bagai langit bepelangi. Kata berpelangi

memunculkan bayangan pendengar atau pembaca terhadap kata yang didengar

atau dibaca. Membayangkan bentuk pelangi warna-warna yang tampak indah.

Dalam lagu ini penulis ingin lirik lagu membawa pemabaca untuk mebayangkan

keindahan wanita itu seperti indahnya pelangi. Penulis lirik lagu menggunakan

kata pelangi untuk lebih mengindahakan lagu yang dibawakannya. Kata pelangi

termasuk dalam makna piktorial.

3. Merpati Putih

Mengering sudah bunga di pelukan

Merpati putih berarak pulang terbang menejang badai

Tinggi di awan, menghilang di langit yang hitam

Lirik lagu di atas terdapat pada lagu berjudul merpati putih pada bait pertama

baris kedua terdapat kata Merpati putih berarak pulang terbang menejang

badai. Kata badai, orang yang mendengar atau membaca kata badai yang

terbayang angin kencang yang menyertai cuaca buruk. Tetapi tidak dengan kata

badai yang terdapat pada lirik lagu tersebut badai dijadikan makna dari suatu

peristiwa yang tidak mengenak kan yang diharapkan segera berlalu. Penulis lirik

lagu menggunakan kata badai untuk lebih menekankan kata pada lirik lagu yang

dibawakannya. Kata badai termasuk dalam makna piktorial.

Page 88: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

88

4. Matahari

Awan yang hitam tenggelam dalam dekapan

Daun yang layu berguguran dipangkuan

Lirik lagu di atas terdapat pada lagu berjudul matahari pada bait ketiga

baris pertama terdapat kata awan yang hitam tenggelam dalam dekapan. Kata

tenggelam, dapat memunculkan bayangan bagi pembaca dan pendengar masuk

terbenam ke dalam air, karam, terbenam, jatuh kedalam kesengsaraan, hilang.

Penulis ingin membawa pembaca dan pedengar dalam lirik lagunya dan

merasakan kesesngsaran dan kesedihan yang dirasakan. Kata tenggelam termasuk

dalam makna piktorial.

2.2.4 Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan salah satu penafsiran terhadap analisis data.

Pada bagian ini penulis menginterpretasikan data: (1) Gaya bahasa yang terdapat

pada lirik lagu Album Badai Pasti Berlalu karya Chrisye (2) Makna yang terdapat

pada lirik lagu Album Badai Pasti Beralu karya Chrisye.

2.2.4.1 Gaya Bahasa Pada Album Badai Pasti Berlalu Karya Chrisye

Gaya bahasa dalam teks lirik lagu pada album Badai Pasti Berlalu karya

Chrisye terdapat 10 macam gaya bahasa. Adapun ke sepuluh macam gaya bahasa

tersebut masing-masing yaitu: Gaya bahasa retoris: Aliterasi, Asindenton,

Polisindenton, Asonansi, Hiperbola, Simploke. dan gaya bahasa kiasan :

Persamaan atau simile, Personifikasi, Eponim , Hipalase.

Page 89: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

89

Gaya bahasa retoris terdapat 27 bait lirik lagu yang termasuk ke dalam

gaya bahasa tersebut, yaitu enam (6) bait lirik lagu mengandung gaya bahasa

aliterasi, dua (2) bait lirik lagu mengandung gaya bahasa polisindenton, lima (5) bait

lirik lagu yang mengandung gaya bahasa asonansi, tujuh (7) lirik lagu yang

mengandung gaya bahasa hiperbola, dua (2) bait lirik lagu yang mengandung gaya

bahasa simploke dan lima (5) bait lirik lagu yang terdapat gaya bahasa asindenton.

Gaya bahasa kiasan terdapat 16 bait lirik lagu yang termasuk ke dalam

gaya bahasa tersebut, yaitu dua (2) bait lirik lagu mengandung gaya bahasa

persamaan, delapan (8) bait lirik lagu yang mengandung gaya bahasa

personifikasi, satu (1) bait lirik lagu yang mengandung gaya bahasa eponim dan

lima (5) bait lirik lagu yang mengandung gaya bahasa hipalase. Berdasarkan

analisis data yang sudah dilakukan maka gaya bahasa yang paling dominan adalah

gaya bahasa Personifikasi sejumlah 8 (Delapan) lirik lagu dalam album badai

pasti berlalu banyak berbentuk puisi tujuan nya untuk meyakinkan pembaca atau

pendengar akan suatu hal yang ingin disampaikan, dan karena ini adalah sebuah

kata- kata dalam sebuah lagu maka efek yang dimunculkan dalam hal ini berupa

keindahan kata seperti kata-kata yang terdapat dalam puisi hanya saja dalam lirik

ditambahkan berupa nada, not untuk lebih memperindah lagu tersebut, selain itu

terdapat juga lirik lagu yang dinyanyikan satu kali dan tidak diulang pada bagian

refrain (reff). Hal ini juga terdapat pada Jurnal Japanology , (Online),Vol. 2, No.

1. [email protected]. Tentang gaya bahasa personifikasi . Berdasarkan

analisis mengenai gaya bahasa personifikasi pada lirik lagu dalam album badai

Page 90: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

90

pasti berlalu mengungkapkan gambaran tentang seseorang yang merindukan

kekasihnya, percintaan, kesedihan.

2.2.4.1.1 Makna pada lirik lagu dalam album badai pasti berlalu karya

Chrisye

Makna yang terdapat pada lirik lagu Album Badai Pasti Berlalu karya

Chrisye terdapat 23 baris lirik lagu yaitu makna yang terdiri dari makna ideomatikal

terdapat 1 baris lagu, makna nonreferensial terdapat 11 bait lirik lagu, makna

gramatikal terdapat 2 baris lagu, makna kognitif terdapat 1 baris lagu, makna

kiasan terdapat 1 baris lagu, makna piktorial terdapat 4 baris lagu, makna gereflekter

terdapat 2 baris lagu dan makna ekstensi terdapat 1 baris lagu.

Makna yang terdapat pada lirik lagu Album Badai Pasti Berlalu karya

Chrisye secara keseluruhan yang paling dominan adalah makna nonreferensial

karena sebuah lagu harus banyak menggunakan kata tugas atau fungsi yaitu

konjungsi dan preposisi untuk memperjelas lirik lagu serta menjadikan lirik lagu

mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca atau pendengar.

Page 91: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

91

BAB III SIMPULAN

Bab ini mendeskripsikan kesimpulan: (1) gaya bahasa, dan (makna).

Berdasarkan hasil analisi data bab II, maka penulis dapat menyimpulkan

beberapa macam gaya bahasa dan makna yang terdapat dalam teks lirik lagu pada

album badai pasti berlalu karya Chrisye sebagai berikut:

3.1 Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu pada album badai pasti berlalu

karya Chisye adalah gaya bahasa retoris yang mencangkup 27 bait lirik lagu yang

termasuk ke dalam gaya bahasa tersebut, yaitu enam (6) bait lirik lagu

mengandung gaya bahasa aliterasi, dua (2) bait lirik lagu mengandung gaya

bahasa polisindenton, lima (5) bait liri lagu yang mengandung gaya bahasa asonansi,

tujuh (7) lirik lagu yang mengandung gaya bahasa hiperbola, dua (2) bait lirik

lagu yang mengandung gaya bahasa simploke dan lima (5) bait lirik lagu yang

termasuk dalam gaya bahasa asindenton.

Gaya bahasa kiasan terdapat 16 bait lirik lagu, lirik lagu yang termasuk ke

dalam gaya bahasa tersebut, yaitu dua (2) bait lirik lagu mengandung gaya bahasa

persamaan, delapan (8) bait lirik lagu yang mengandung gaya bahasa

personifikasi, satu (1) bait lirik lagu yang mengandung gaya bahasa eponim dan

hipalase (5) bait lirik lagu yang mengandung gaya bahasa hipalase.

Hasil dari penelitian ini adalah gaya bahasa yang banyak penulis temukan pada

album badai pasti berlalu karya Chrisye adalah gaya bahasa gaya bahasa

personifikasi. Gaya bahasa personifikasi ini termasuk dalam gaya bahasa kiasan

Page 92: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

92

dimana menggambarkan benda mati atau barang yang tidak bernyawa seolah-olah

dapat bertingkah laku seperti manusia Keraf (2010:136).

3.2 Makna

Makna yang terdapat dalam lirik lagu pada album badai pasti berlalu karya

Chrisye adalah makna ekstensi, makna gereflekter, makna gramatikal, makna

nonreferensial, makna kognitif, makna piktorial, makna ideomatikal dan makna

kiasan. Makna ekstensi terdapat pada judul lagu Pelangi. Makna gefrelekter

terdapat pada judul lagu Semusim dan Serasa. Makna ideomatikal terdapat pada

judul lagu Badai pasti berlalu. Makna nonreferensial terdapat pada seluruh judul

lagu dalam album Badai pasti berlalu, yaitu: Badai pasti berlalu, Pelagi, Merepih

alam, Merpati putih, Angin malam, Semusim, Serasa, Baju penganti, Matahari,

Pelangi dan Khayalku. Makna gramatikal terdapat pada judul lagu Merepih alam

dan Serasa, makna kognitif terdapat pada judul lagu Badai pasti berlalu, makna

kiasan terdapat pada judul lagu Badai pasti berlalu dan makna piktorial terdapat pada

judul lagu Badai pasti berlalu, Matahari dan Merpati putih. Pada penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa peneliti menemukan 8 jenis makna sesuai dengan

pembatasan masalah. Penulis lirik lagu menggunakan makna untuk lebih

memperindah lagunya, dan menunjukan bahwa makna adalah ilmu yang juga

diterapkan pada karya seseoran seperti bait lagu pada album badai pasti berlalu

karya Chrisye.

Page 93: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

93

BAB IV HAMABATAN DAN SARAN

4.1 Hambatan

Pada penelitian gaya bahasa dan makna pada lirik lagu dalam album badai

pasti berlalu karya Chrisye, penulis menemukan beberapa hambatan yaitu sulitnya

mencari buku-buku pendukung untuk dijadikan sebagai rujukan atau pedoman

dari permasalahan yang akan diteliti dalam penulisan skripsi ini. Hambatan lainya

yaitu dalam menganalisis data, karena dalam menganalisis data penulis berulang-

ulang membaca teks lagu tersebut, penulis kesulitan dalam mengelompokan data

yang sesuai dengan masalah penelitian. Penulis kesulitan dalam mengolah data

karena keterbatasan ilmu dan wawasan penulis.

4.2 Saran

Berdasarkan pengalaman penulis dalam penulisan skripsi mengalami

hambatan maka penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar mencari

buku-buku ketempat yang telah disedikan seperti perpustakaan kampus, pustaka

wilayah yang disediakan pemerintah. Dalam menganalisis data berupa teks,

sebaiknya lebih memahami teks dan menandai teks yang bersangkutan dengan

masalah penelitian. Kemudian mengelompokan sesuai dengan masalah. Dalam

menganalisis harus banyak membaca tentang teori yang digunakan sehingga

faham terhadap data yang termasuk dalam kajian penelitian.

Page 94: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

94

DAFTAR PUSTAKA

Ayu, Metriana. 2010. “Analisis Majas dalam lirik Lagu Album Untuk

KitaRenungkan Karya Ebiet G Ade” . Skripsi FKIP Universitas Islam

Riau.

Chaer, Abdul. 2009. Pengantar semantik bahasa indoensia. Jakarta: Rineka Cipta

Chrisye. Badai Pasti Berlalu. Jakarta. Musica Studio.

Cisca, 2011. Buku Pintar EYD. Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Cabe

Rawit.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Dewi, Elda Kemala. 2011. “Analisis gaya bahasa dan nilai-nilai yang terkandung

dalam mantra pengobatan suku talang mamak di Desa Talang Gedabu

Kec. Rakit Kulim Kab. Indragirihulu”. Skripsi. Pekanbaru: FKIP UIR.

Ernawati. 2011. “Analisi Gaya Bahasa dan Citraan Lirik Lagu yang Terdapat pada

Album Penguasa Hati Karya Ungu Band” .Skripsi. FKIP UIR.

Fahridan, Aderiya. 2011. “Analisis bentuk gaya bahasa dan mantra pantun

Kec.peranap Kab. Indragirihuli”. Skripsi. Pekanbaru: FKIP UIR.

Fitria, Rozi. 2011. “Nilai-nilai dan gaya bahasa dalam pantun adat nikah pada kaum

masyarakat Melayu Kec. Siak Kabupaten Siak”. Skripsi. Pekanbaru: FKIP

UIR.

Ghofur, Muhammad. 2014. “Pemakaian Gaya Bahasa Pada Lirik Lagu

L’ARC~EN~CIEL”. Jurnal Japanology , (Online),Vol. 2, No. 1.

[email protected], diakses 8 Juli 2016.

Gonibala, Religa. 2015. “Konjungsi dalam lirik lagu-lagu kelompok band avenged

sevenfold pada album nightmare”. Jurnal Skripsi (Online)

http://download.portalgaruda.org/article.php/, diakses 8 juli 2016

Hamidy, UU. 1983. Pemabahasan karya fiksi dan puisi. Pekanbaru: Bumi

Pustaka.

Indah. 2012 . Analisis Gaya Bahasa dan Kritik Sosial dalam Lirik lagu Manusia

Setengah Dewa Karya Iwan Fals.skripsi. Universitas Islam Riau.

Page 95: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

95

Keraf, Gorys.2006.Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta: PT Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, Lexy j. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosda Karya.

Pateda, Mansoer. 2010. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta

Pratama, Egi. 2014. Analisis Gaya Bahasa dalam Lirik Lagu Dewa 19. E-Jurnal.

FKIP Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sumarta, Karsinem. 2013. Cara Mudah Menukis Skripsi. Pekanbaru: Forum

Kerakyatan.

Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung:Angkasa.

Bandung. . 2009. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa

yettiningsih. 2009. Gaya bahasa Pantun Pada Adat Perkawinan Masyarakat

Melayu di Desa Sei Tohor Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten

Bengkalis. Skripsi. FKIP UIR.

Zaidan, dkk. 2007. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka.

Page 96: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

96

LAMPIRAN

BADAI PASTI BERLALU (1)

Awan hitam di hati yang sedang gelisah

daun-daun berguguran

satu satu jatuh ke pangkuan kutenggelam

sudah ke dalam dekapan semusim yang

lalu sebelum ku mencapai langkahku

yang jauh

kini semua bukan milikku

musim itu telah berlalu

matahari segera berganti

gelisah kumenanti tetes embun pagi

tak kuasa ku memandang dikau matahari

kini semua bukan milikku

musim itu telah berlalu

matahari segera berganti

badai pasti berlalu

badai pasti berlalu

badai pasti berlalu

badai pasti berlalu

Page 97: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

97

CINT A KU (2 )

Kan ku jalin lagu

Bingkisan kalbuku

Bagi insan dunia

Yang mengagungkan cinta

Betapa nikmatnya

Di cumbu asmara

Bagai embun pagi

Yang menyentuh rerumputan

Cinta, akan ku berikan

Bagi hatimu yang damai

Cintaku, gelora asamara

Seindah lembayung senja

Tiada ada yang kuasa

Melebihi indahnya

Nikmat bercinta

MEREPIH ALAM (3)

Merepih alam dimalam

berselubung kabut kelam

wajah pun meredup tercermin haus cahaya

meremang gulana menatap reruntuhan dalam duka

kunanti fajar berkawan angin malam merindukan

belaianmu oh asmara oh asmara

insanmu menanggung rindu

benamkan diriku dalam dekapan, tanganmu

yang hangat penyegar cita rasaku

bukakan pintumu

kan kujelang kau pelita hidupku

bawa aku serta berlayar

menuju pantai harapan

Page 98: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

98

bersamamu oh asmara oh asmara

insanmu menanggung rindu

MER PATI PUTIH (4 )

Mengering sudah bunga di pelukan

Merpati putih berarak pulang terbang menerjang badai

Tinggi di awan, menghilang di langit yang hitam

S'lamat berpisah kenangan bercinta

Sampai kapankah jadinya aku harus menunggu

Hari bahagia seperti dulu

Terserah kasih kembali mesra

Bercumbu langit memadu satu janji berjuta bintang

Dalam pelukan sehangat pagi yang cerah

MAT AHA RI (5)

Musim berlalu resah menanti

matahari pagi, bersinar gelisah

kini semua bukan milikku

musim itu telah berlalu

matahari segera berganti

dimana kau timbun daun berlayu

makin gelisah aku menanti

matahari dalam rimba kabut pagi

sampai kapankah ku harus menanti

awan yang hitam tenggelam dalam dekapan

daun yang layu berguguran di pangkuan

kapan badai pasti berlalu

resah aku menunggu

kapan badai pasti berlalu

badai pasti berlalu

Page 99: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

99

S EMUS I M ( 6)

Semusim bersemi bunga

dalam kelembutan

cakrawala senja

pagi benderang

jernihnya semesta

dalam wangi bunga

menyambut insan bercinta

sentuhan bibirmu

membakar peluhku

bergelora tak terlukiskan

sukmaku jiwaku

berpadu bermesra

dalam kabut cinta abadi

selamanya

Page 100: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

100100100

S ERAS A (7 )

Serasa nikmat dan sejuknya

Bila kekasih tidur dipelukan

Membentang dataran hijau

Berseri semesta menyongsong sejoli

Bercumbu dimabuk asmara

Dalam kemurnian cinta yang membara

Membentang dataran hijau

Berseri semesta di malam pertama

Sejoli memadu cinta

Ooh. terasa nikmat dan sejuknya

Bila kekasih tidur di pelukan

Serasa nikmat dan sejuknya

Bila kekasih tidur dipelukan

Membentang dataran hijau

Berseri semesta di malam pertama

(ulangi)

Serasa nikmat dan sejuknya

Bila kekasih tidur dipelukan

(ulangi) 2X

Page 101: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

101101101

PELANGI (8)

Bagaikan langit berpelangi

Terlukis wajah dalam mimpi

Tertegun ku dibuai dibuai dalam kenangan dan senyuman

Yang tak ‘kan terlupakan

reff:

Mungkinkah tercipta kembali

Malam nan penuh keindahan

Sinar rembulan terasa oh hangat menyentuh tubuh

Di antara pelukan

Kau dengar

laguku

dalam simfoni

Tiada lagi

melodi

dapat kucipta

tanpa senyummu

*back to reff

kau dengar laguku

dalam simfoni

tiada lagi melodi dapat kucipta

kau dengar laguku dalam simfoni

tiada lagi melodi dapat kucipta tanpa senyummu

tiada lagi melodi

tiada lagi melodi

tiada lagi melodi….

Page 102: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

102102102

KHAYALKU (9)

Setinggi bintang, malam tua

remang bersinar

melambai mesra

oh .. juwita dambaan jiwa

mungkinkah tercapai jua

cintaku khayalku

walau dinding yang membentang

diantara kita selebar samudera

membendung cita khayalku

kau juwita kurnia dewata

lembut bak sutera sejuk

bibirmu

oh .. terasa merasuk sukma

hatiku haus meronta

tuk menyunting duhai kau

juwita

setinggi bintang

Page 103: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

103103103

BAJU PEN GANTI N (10 )

Baju pengantin telah

kutanggalkan dini hari

jenuh awan nan kelabu

berakhir di ujung hujan

dalam pelukan ku terjaga

tersentuh benih harapan

kembali bersinar

cakrawala kehidupan ini

desah angin pagi

menambah hangatku berkawan alam

kini telah kujumpa

air sejuk pelepas haus dahaga

jangan kau tinggalkan

bila kekasih mengetuk pintu

Page 104: ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU YANG TERDAPAT …repository.uir.ac.id/1078/1/Analisis%20Gaya%20Bahasa%20pada%20Lirik... · dalam daftar 150 Album Indonesia terbaik majalah Rolling

104104104

AN GI N MALA M (11 )

Angin malam

Semerbak wangi bunga

Dalam hening khayalan asmara

Menanti kehidupan

Dewi malam pancaran bahagia

Kuingin selamanya

Mendambakan kayalanku tuk kau

Juwita

Dalam hening dalam lamunan

Menanti datang penghuni di malam

Angin malam

Semerbak wangi bunga

Berkelana membisikan kata

Dua insan

Bercumbu berpelukan

Penuh kasih gelora asmara