analisis faktor yang mempengaruhi volume impor...

103
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR BUAH-BUAHAN DI INDONESIA PERIODE 2012-2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh Dhimas Setyanik NIM : 11140840000002 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M/1439H

Upload: truongminh

Post on 02-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR BUAH-BUAHAN

DI INDONESIA PERIODE 2012-2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh

Dhimas Setyanik

NIM : 11140840000002

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018 M/1439H

Page 2: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta
Page 3: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta
Page 4: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta
Page 5: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta
Page 6: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama Lengkap : Dhimas Setyanik

2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 27 Febuari 1996

3. Alamat : Jl. Karya Bakti 3 Kel. Cijantung Kec. Pasar Rebo

Jakarta Timur

4. Telepon : 08567869962/082246831554

5. Email : [email protected]

II. Pendidikan Formal

1. TK Islam Mukhlisin tahun 2001-2002

2. SDN 07 pagi Cijantung tahun 2002-2008

3. SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011

4. SMAN Jakarta Timur tahun 2011-2014

III. Pengalaman Organisasi

1. HMJ IESP Jakarta 2014-2015

2. HMJ IESP Jakarta 2015-2016

3. HMJ IESP Jakarta 2016-2017

Page 7: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

ii

ABSTRACT

This study aims to see growth of volume of import‟s fruits in

Indonesia, and see the the factors that influence the volume of import‟s

fruits in Indonesia. This study uses the secondary data and panel data

analysis of Random Effect Model (REM) approach. The results of this

study show the domestic‟s production and the price of the import‟s fruits

that influence of negative significant for import volume. The price of

import‟s fruits is not positive influential by import volume. Simultaneously,

domestic production, price of domestic‟s fruits, and price of import‟s fruits

contribute the significant toward the import volume.

Keywords: Domestic Production, Price of Domestic, The Price of Import,

Fixed Effect Model

Page 8: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

iii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perkembangan volume impor

buah-buahan di Indonesia, dan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi

volume impor buah-buahan di Indonesia. Penelitian ini mengguanakan data

sekunder dan analisis data panel dengan pendekatan Random Effect Model

(REM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produksi domestik dan

harga buah domestik berpengaruh signifikan negatif terhadap volume

impor. dan harga buah impor tidak berpengaruh signifikan positif terhadap

volume impor. Secara simultan produksi , harga domestik domestik dan

harga buah impor berkontribusi secara signifikan terhadap volume impor.

Kata Kunci : Produk Domestik (PD), Harga Buah Domestik (HBD), Harga Buah Impor

(HBI), Volume Impor (VI), Fixed Effect Model (FEM)

Page 9: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT. telah memberikan segala nikmat yang tidak

terhitung, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Volume Impor Buah-Buahan di

Indonesia Periode 2012-2016” dengan baik. Sholawat serta salam tak lupa

saya hanturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang membawa

seluruh umatnya dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu

pengetahuan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Segala

proses dari mulai perencanaan latar belakang hingga selesai skripsi ini tentu

banyak pihak yang mendukung. Oleh karena itu izinkan saya untuk

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Orangtua saya Ibunda tersayang Sumarni yang selalu memberikan doa

serta dukungan secara moril dan material sehingga sampai pada tahap

ini. Segala pengorbanan yang tidak pernah henti, dan motivasi untuk

selalu rendah hati.

2. Terima Kasih kepada saudara kandung saya yaitu Lolyta Eka Pratiwi

dan Lilo Pambudi atas segala bantuan moril yang diberikan. Semoga

kalian selalu dalam lindungan Allah SWT.

3. Terima Kasih kepada Paman saya Syamsul Ma‟arif yang telah

memberikan motivasi dan juga dukungan agar segera menyelesaikan

studi. Terima Kasih atas segala fasilitas yang telah diberikan. Semoga

Allah senantiasa mengganti dan melipat gandakan rezeki yang

diberikan.

4. Terima Kasih untuk Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak Dr.

Arief Mufraini, Lc., M.Si yang selama ini telah memberikan banyak

ilmu kepada saya.

Page 10: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

v

5. Terima Kasih kepada Bapak Arief Fitrijanto, M. Si selaku Kepala

Jurusan Program Studi Ekonomi Pembangunan dan Bapak Sofyan

selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan yang selalu

membimbing mahasiswanya.

6. Terima Kasih kepada Ibu Najwa Khairina, S.E., M.A. dan Ibu Rahmah

Farahdita Soeyatno, SP., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi. Terima

Kasih atas segala ilmu yang diberikan, arahan, kritikan dan saran untuk

menyelesaikan skripsi. Semoga ilmu yang diberikan selalu bermanfaat

dan selalu dalam Lindungan Allah SWT.

7. Terima Kasih teruntuk Muhammad Hasan Hidayat telah hadir dalam

hidup saya dan turut membimbing. Orang yang selalu memotivasi untuk

menjadi lebih baik lagi, dan tak pernah lelah untuk menemani ketika

sedih dan senang. Pembelajaran yang akan selalu diterapkan untuk

kehidupan selanjutnya.

8. Terima Kasih kepada sahabat-sahabat shaliha saya yaitu Terryna Lady

Dessy, Varrah Ainun Istiqomah, Yushi Septiana, Choirunnisa, Dwi

Nurhartinah. Terima kasih selalu menemani dalam keadaan sedih dan

senang, sahabat terbaik sepanjang masa, banyak sekali pembelajaran

bersama kalian. Semoga kalian selalu bahagia dimanapun berada.

9. Terima Kasih kepada teman-teman “KKN KORSA” atas segala

dukungan dan motivasinya. Terutama Nurul, Devi, Laras, Ramadhan,

Kak Nanda, Ocid dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terimakasih atas segala pengalaman yang berharga yang tidak bisa

diulang kembali. Semoga menjadikan kita manusia lebih baik setiap

harinya.

10. Terima Kasih kepada “JEJAK SAHAJA” atas segala canda tawa yang

diberikan serta pengalaman indah selama perjalanan yang telah

ditempuh. Semoga kita semua menjadi orang sukses.

Page 11: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

vi

11. Terima Kasih kepada PT. Telekomunikasi Indonesia khususnya untuk

Bu Ummul, Bu Iko, Bu Dewi, Mbak Rima, Mbak Widya, Pak Tio, Pak

Heksa, Pak Hendro atas segala keramahan dan ilmunya.

12. Terima Kasih untuk teman jurusan Ekonomi Pembangunan atas ilmu

dan pembelajarannya selama kuliah. Semoga kalian sukses dan selalu

sehat.

13. Terima Kasih kepada teman-teman konsentrasi Otonomi Keuangan

Daerah telah memberikan pembelajaran yang sangat berarti dalam kelas.

Semangat kalian yang tidak selalu membara, sehingga saya selalu

terpacu untuk berkembang.

14. Terima Kasih senior maupun alumni Ekonomi Pembangunan yang

memberikan masukan serta kritikan atas segala masalah yang saya

miliki. Semoga senantiasa kita diberi kemudahan untuk berbuat baik

kepada sesama.

15. Terima Kasih kepada HMJ Ekonomi Pembangunan atas segala wadah

telah memberikan kesempatan saya untuk berkontribusi selama tiga

tahun. Semoga HMJ Ekonomi lebih baik lagi dan berkembang.

Saya menyadari bahwa skripsi masih jauh dari kata sempurna karena itu

mengharapkan kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan

dimasa mendatang. Akhir kata, penulis berharap semoga Allah SWT selalu

melindungi dan memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Semoga Allah

SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan.

Tanggerang Selatan, 10 Agustus 2018

Penulis,

Dhimas Setyanik

Page 12: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................................................... ii

ABSTRAK ......................................................................................................................................iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... ix

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................ 11

D. Manfaat Penelitian .............................................................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................. 12

A. Landasan Teori.................................................................................................................... 12

1. Teori Perdagangan Internasional .................................................................................... 12

2. Hortikultura ..................................................................................................................... 15

3. Ekspor ............................................................................................................................. 19

4. Impor ............................................................................................................................... 20

5. Permintaan ...................................................................................................................... 24

6. Produksi .......................................................................................................................... 26

7. Harga Domestik .............................................................................................................. 27

8. Harga Impor .................................................................................................................... 27

B. Penelitian Terdahulu ........................................................................................................... 28

C. Hubungan Antar Variabel ................................................................................................... 31

D. Kerangka Berfikir ............................................................................................................... 33

E. Hipotesis ............................................................................................................................. 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................................. 37

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................................... 37

Page 13: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

viii

B. Metode Penentuan Sampel .................................................................................................. 37

C. Metode Pengolahan Data .................................................................................................... 39

D. Operasional Variabel Penelitian.......................................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................................... 45

A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................................................................. 45

B. Interpretasi Hasil ................................................................................................................. 60

1. Analisis Deskriptif Volume Impor Apel, Anggur dan Jeruk di Indonesia ..................... 60

2. Hasil Analisis Model ....................................................................................................... 64

BAB V PENUTUP ....................................................................................................................... 73

A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 73

B. Saran ................................................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 75

LAMPIRAN I .............................................................................................................................. 81

LAMPIRAN II ............................................................................................................................. 83

Page 14: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 PDB ADHB 2014-2016 (Dalam Miliar Rupiah) ............................................... 3

Tabel 1. 2 Produksi Buah-Buahan 2015-2016 .................................................................... 4

Tabel 3. 1 Operasional Variabel........................................................................................ 43

Tabel 4. 1 Sentra Produksi Buah ....................................................................................... 47

Tabel 4. 2 Luas Lahan Tanaman Apel, Anggur dan Jeruk (Dalam Ha) ............................ 61

Tabel 4. 3 Produksi Apel, Anggur dan Jeruk di Indonesia (Dalam Kg) ........................... 63

Tabel 4. 4 Random Effect Model ...................................................................................... 67

Page 15: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. 1 PDB ADHB 2014-2016 (Dalam Miliar Rupiah) .............................................. 2

Grafik 1. 2 Volume Impor Buah-Buahan 2014-2016 ......................................................... 9

Grafik 4. 1 Produksi Domestik Apel, Anggur, Jeruk ........................................................ 54

Grafik 4. 2 Harga Domestik Apel, Anggur, Jeruk ............................................................ 57

Grafik 4. 3 Harga Impor Apel, Anggur, Jeruk .................................................................. 59

Grafik 4. 4 Volume Impor Buah-Buahan Di Indonesia .................................................... 61

Page 16: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kurva Perdagangan Internasional ................................................................ 14

Gambar 2. 2 Kurva Permintaan ......................................................................................... 24

Gambar 2. 3 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 35

Gambar 4. 1 Uji Chow ...................................................................................................... 64

Gambar 4. 2 Uji Langrange Multiplier ............................................................................. 65

Gambar 4. 3 Uji Hausman ................................................................................................. 66

Page 17: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masing-masing negara memiliki sumber daya alam dan kebutuhan yang

berbeda antara satu negara dengan negara lain. Dalam memenuhi kelebihan atau

kekurangan, maka dilakukan kerjasama internasional, tujuan dari kerjasama

internasional adalah untuk memenuhi dan menghidupi negara. Kerjasama

internasional dapat diartikan sebuah cara untuk memenuhi kepentingan masing-

masing pihak. Dalam melakukan kerjasama dibutuhkan wadah yang dapat

memperlancar kegiatan kerjasama tersebut, salah satu bentuk kerjasama

internasional dalam bidang perdagangan adalah perdagangan internasional.

Hampir semua negara pernah melakukan perdagangan internasional, tanpa

terkecuali Indonesia. Cara yang dilakukan yaitu melakukan pertukaran barang

dan jasa melalui kegiatan ekspor dan impor. Kegiatan ekspor terjadi ketika

sebuah negara memiliki sumber daya yang melimpah, sedangkan kegiatan impor

terjadi ketika kebutuhan negara belum tercukupi. Semakin berkembang ekspor

dan impor merupakan bentuk dari meluasnya perdagangan bebas.

Perbedaan nilai ekspor dan impor disebut neraca perdagangan, ketika nilai

ekspor lebih besar dari impor maka neraca perdagangan bernilai positif,

sedangkan ketika nilai impor lebih besar dari nilai ekspor neraca perdagangan

bernilai negatif. Untuk melaksanakan ekspor dan impor pada suatu negara ada

hal yang harus diperhatikan yaitu pertumbuhan ekonomi.

Besarnya pertumbuhan ekonomi dilihat dari PDB, yang dihitung dari seluruh

nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu wilayah dengan waktu

tertentu. Ada beberapa sektor yang disusun dalam menghitung nilai PDB yaitu,

sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, pengadaan

listrik dan gas, pengadaan air, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan

daur ulang, konstruksi, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda

Page 18: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

2

motor, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum,

informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, real estate, jasa

perusahaan, administrasi pertahanan dan jaminan sosial wajib, jasa pendidikan,

jasa kesehatan dan kegiatan sosial, jasa lainnya. Berikut tampilan data yang

berbentuk grafik PDB ADHB dapat dilihat.

Grafik 1. 1

PDB ADHB 2014-2016 (Dalam Miliar Rupiah)

Sumber : Badan Pusat Statistik (2016)

Dalam grafik di atas dapat dilihat bahwa kontribusi terhadap PDB mengalami

peningkatan setiap tahun. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2016 yaitu

sebesar 2.544.576,00 milyar rupiah pada sektor industri pengolahan. Peningkatan

terbesar kedua terjadi pada sektor pertanian 1.668.998,00 milyar rupiah. Hal ini

juga dibenarkan oleh biro humas informasi publik kementerian pertanian, yang

menyatakan bahwa peningkatan pada sektor pertanian disebabkan peran

pemerintah yang berupaya mendorong peningkatan produksi pangan terutama

komoditas yang strategis.

Pada sektor pertanian terdapat beberapa subsektor yang menjadi pendorong

atas peningkatan PDB. Diantaranya adalah tanaman hortikultura, tanaman

pangan, peternakan, kehutanan dan penebangan kayu dan perikanan. Tanaman

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

2014 2015 2016

Page 19: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

3

hortikultura terdiri dari buah-buahan, sayuran, bunga-bungaan, obat-obatan.

Adapun karakteristik yang dimiliki hortikultura yaitu cepat busuk (perishable),

memiliki nilai estetika, produksi umumnya musiman, beberapa dintaranya tidak

tersedia sepanjang tahun, memerlukan volume yang besar (ruangan yang besar),

memiliki daerah menanam yang spesifik (Departemen Pertanian, 2010).

Tanaman hortikultura merupakan tanaman khas tropis yang tumbuh dan

cocok dikembangkan di Indonesia. Tanaman hortikultura memiliki nilai kalori

cukup tinggi, sumber vitamin, mineral serat alami dan antioksidan sehingga

dibutuhkan tubuh sebagai sumber pangan. Selain itu, tanaman hortikultura

memiliki nilai ekonomis yaitu nilai jual yang tinggi dibandingkan sektor lainnya.

Manfaat tanaman hortikultura memberikan kesejahteraan pendapatan pada petani

dan kontribusi yang lebih besar terhadap PDB. Nilai PDB pada subsector

pertanian sebagai berikut.

Tabel 1. 1

PDB ADHB 2014-2016 (Dalam Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha Tahun

2014 2015 2016

Tanaman Pangan 343.252,30 397.408,60 424.898,40

Tanaman Hortikultura 160.568,60 174.453,70 186.908,50

Perternakan 167.008,00 184.151,50 200.260,80

Kehutanan dan

Penebangan Kayu

746.180 828.596,50 855.450

Perikanan 245.488 288.916 893.946

Sumber: Badan Pusat Statistik (2016)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa selama kurun waktu tiga tahun

terakhir pertumbuhan PDB di Indonesia mengalami peningkatan. Seperti

peningkatan yang terjadi pada tanaman hortikultura pada tahun 2015 sebesar

174.453,60 milyar rupiah meningkat menjadi 186.908,50 milyar rupiah. Hal ini

Page 20: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

4

menunjukkan subsektor hortikultura memiliki peran yang penting dalam

pembangunan ekonomi nasional sebagai penyedia bahan pangan.

Kenaikan kontribusi hortikultura, tidak terlepas dari peningkatan produksi

terutama buah-buahan di Indonesia. Berbagai macam buah yang cocok tumbuh di

Indonesia dan dibina oleh Direktorat Jenderal Hortikultura antara lain alpukat,

belimbing, duku/langsat, durian, jambu biji, jambu air, jeruk, jeruk besar, manga,

manggis, nagka/cempedak, nanas, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo,

markisa, sirsak, sukun, apel, anggur, melon, semangka, blewah, stoberi, dan lain-

lain. Jumlah produksi buah-buahan di Indonesia dapat dilihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 1. 2

Produksi Buah-Buahan 2015-2016 (Dalam Ton)

No Komoditi Tahun Pertumbuhan

2015 2016 Absolut

(ton) %

1 Alpukat 382.537 304.932 -77.605 -4

2 Belimbing 98.959 78.761 -20.198 -1

3 Duku/Langsat 274.31 206.018 -68.292 -3.5

4 Durian 995.729 735.419 -260.31 -13.4

5 Jambu Biji 195.743 206.986 11.243 0.5

6 Jambu Air 92.543 88.681 -3.862 -0.1

7 Jeruk 1.744.330 2.014.206 269.876 13.9

8 Jeruk besar 111.746 124.252 12.506 0.6

9 Mangga 2.178.826 1.814.540 -364.286 -18.8

10 Manggis 230.100 162.862 -67.238 -3.4

11 Nangka/Cempedak 69 654.91 -44.58 -2.3

12 Nanas 1.729.600 1.396.141 -333.459 -17.2

13 Pepaya 851.528 904.282 53.024 2.7

14 Pisang 7.299.266 7.007.117 -292.149 -15.1

15 Rambutan 882.694 572.182 -310.512 -16.1

16 Salak 965.198 702.345 -262.853 -13.5

17 Sawo 134.641 132.279 -2.362 -0.1

Page 21: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

5

18 Markisa 113.125 101.963 -11.162 -0.5

19 Sirsak 58.987 55.907 -3.080 -0.1

20 Sukun 125.039 108.37 -16.669 0.8

21 Apel 238.433 329.78 91.347 4.7

22 Anggur 11.406 9.506 -1.900 -0.1

23 Melon 137.879 117.337 -20.542 -1.1

24 Semangka 576.167 480.884 -95.283 -4.9

25 Blewah 34.306 19.539 -14.767 -0.7

26 Stoberi 31.798 12.091 -19.707 -1

18.434.559 15.573.797

Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2017)

Pada tabel di atas menyatakan bahwa pertumbuhan produksi buah pada tahun

2016 mengalami penurunan. Pada tahun 2015 penurunan produksi sebesar

18.434.559 ton menjadi 15.573.797 ton. Penurunan produksi buah-buahan

terjadi pada hampir seluruh jenis buah, hanya terdapat beberapa buah yang

mengalami pertumbuhan positif yaitu jambu biji, jeruk, jeruk besar, pepaya, dan

apel. Penurunan produksi buah-buahan terjadi karena adanya perubahan iklim

yang terjadi sepanjang tahun 2016 seperti bencana banjir, kekeringan, serangan

hama penyakit serta pada komoditas buah disebabkan karena umur tanaman

sudah tidak produktif lagi (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2017).

Menurut Muhammad (2006) produksi buah-buahan yang berkurang

mengakibatkan harga buah lokal cenderung tinggi. Harga di pasar terbentuk dari

keseimbangan antara penawaran dan permintaan. Peningkatan maupun

penurunan harga yang tinggi dapat diindikasikan akibat dari perbedaan

ketersediaan produksi, tingkat konsumsi. Harga yang tinggi disebabkan oleh

pasokan produksi yang menurun, sedangkan harga yang rendah dikarenakan

pasokan produksi yang melimpah. Maka tinggi rendah harga dipasar

menunjukkan kondisi penawaran dan permintaan.

Hal ini juga yang terjadi pada masyarakat ketika ingin membeli barang.

Masyarakat akan membeli barang lebih banyak ketika harga rendah, sedangkan

masyarakat akan mengurangi pembelian ketika harga tinggi. Menurut Sukirno

Page 22: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

6

(2011) harga merupakan hal yang diperhatikan oleh masyarakat dalam

menentukan jumlah yang akan dibeli dari pendapatan yang diperoleh seperti

yang dijelaskan pada hukum permintaan. Nurcahyani menjelaskan (2014) bahwa

produksi buah lokal yang tidak menentu membuat harga buah lokal mengalami

fluktuatif bahkan harga cenderung tinggi karena suplai buah berkurang.

Sedangkan ketika penurunan produksi pada buah-buah lokal maka, memberikan

peluang terhadap buah impor untuk masuk ke Indonesia. Menurut Arhim (2017)

buah impor yang masuk ke Indonesia akan membuat harga buah impor lebih

rendah dibandingkan buah lokal, karena menyediakan suplai dalam jumlah yang

besar. Oleh karena buah impor yang beredar adalah cara yang digunakan untuk

menurunkan harga buah-buahan (Sayaka, 2013).

Peningkatan buah impor dijelaskan Sudianto (2009) yang disebabkan oleh

peningkatan pendapatan masyarakat yang tidak diimbangi oleh peningkatan

produksi dalam negeri. Disamping itu peningkatan permintaan masyarakat pada

produk yang berkualitas baik dengan harga yang relatif murah memberikan

dampak terhadap produk impor yang masuk ke Indonesia semakin bertambah.

Buah impor yang masuk juga sebagai cara pemenuhan kebutuhan konsumsi

masyarakat akan buah-buahan.

Menurut Kementerian Kesehatan (2014) konsumsi buah-buahan masyarakat

Indonesia dibutuhkan 180,1 gram/hari/kapita. Angka ini merupakan standar yang

telah ditetapkan oleh Food Agricultural Organization (FAO). Angka konsumsi

buah-buahan masyarakat Indonesia tahun 2014 berkisar 109,6 gram/hari/kapita.

Dari angka ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Indonesia

masih rendah dan belum memenuhi standar FAO, sehingga diharapkan untuk

terus ditingkatkan. Sadeli dan Utami (2012) juga menjelaskan bahwa tingkat

konsumsi buah dapat dilihat dari jumlah penduduk yang semakin tinggi yang

menjadikan sasaran utama bagi importir.

Buah impor yang memiliki karakteristik yang berbeda sesuai dengan kondisi

wilayah. Perbedaan karakteristik buah-buahan ini yang menyebabkan terjadi

Page 23: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

7

subtitusi impor, seperti yang terjadi pada tahun 2015 Indonesia mampu

mengekspor jeruk ke beberapa negara tujuan seperti Malaysia, Hongkong,

Pakistan, Arab Saudi, Singapore. Dan negara yang mengimpor jeruk ke

Indonesia yaitu China, Pakistan, Brazil, Australia, USA, dan Afrika Selatan

(Kementerian Pertanian, 2016). Dengan begitu dapat dilihat bahwa Indonesia

melakukan subtitusi impor dengan negara Paskistan berupa komoditas jeruk.

Beberapa jenis buah lain yang paling banyak diimpor adalah apel, anggur dan

jeruk. Mayoritas negara pengimpor jenis ini adalah negara China, Amerika

Serikat, dan Australia.

Buah apel, anggur, jeruk memiliki sentra produksi yang berbeda, sehingga

karakteristik yang dimiliki tidak sama. Sentra komoditas apel yang

dikembangkan di Jawa Timur khususnya di Kota Batu dan Malang. Jenis apel

yang dikembangkan yaitu Apel Manalagi, Apel Rome Beauty, Apel Ana

(Sukardi, 2016). Ketiga jenis apel ini memiliki karakteristik dan demografi yang

berbeda dengan negara China, Amerika Serikat, Australia dan Eropa. Selain buah

lokal, jenis buah apel impor yang dijual dipasar yaitu Apel Fuji Jingle, Apel

Golden, Apel Green Smith, Apel Royal Gala, dan Apel Washington. Jenis apel

impor yang masuk ke Indonesia didominasi oleh negara China, karena Indonesia

dengan China memiliki hubungan kerjasama Association of South East Asian

Nation (ASEAN) China Free Trade Area (ACFTA) adalah kesepakatan yang

dibuat dengan anggota (ASEAN) dengan China untuk meningkatkan

perdagangan bebas dengan mengurangi berbagai hambatan baik tarif maupun

non tarif.

Jeruk merupakan buah yang disukai berbagai lapisan masyarakat dan

umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar. Manfaat buah jeruk penting untuk

kesehatan yaitu memenuhi zat gizi vitamin dan mineral. Buah ini mudah

didapatkan di pasar tradisional maupun di supermarket). Beberapa jenis jeruk

yang dikembangkan di Indonesia adalah Jeruk Siam, Jeruk Manis, Jeruk keprok,

dan Jeruk pamelo. Sedangkan terdapat juga jeruk impor yang beredar dipasaran

Page 24: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

8

yaitu Jeruk Ponkam RRC yang berasal dari China, Jeruk Imperial Seed dan Jeruk

Nova Daisy yang berasal dari Australia, Jeruk Valencia dan Jeruk Navel yang

berasal dari Amerika Serikat. Menurut Saphira (2017) buah jeruk impor

didominasi oleh China, negara China merupakan mitra dagang terbesar di

Indonesia. Indonesia dengan China memiliki kesepakatan tertulis dalam ACFTA,

dimana Indonesia memberikan tarif 0 % terhadap buah jeruk China yang masuk

ke Indonesia. Manfaat kesepakatan ACFTA ini yaitu meningkatkan

perekonomian negara masing-masing anggotanya.

Anggur merupakan tanaman asli Eropa dan Asia Tengah yang kini sudah

ditanam di Indonesia (Budiyati, 2012). Anggur memiliki manfaat sebagai

sumber antioksidan yang berguna untuk penangkal efek radikal bebas. Indonesia

juga memproduksi buah anggur, namun hasilnya rendah dan belum mencukupi

kebutuhan nasional, dan belum mampu bersaing dengan buah impor. Padahal

jenis buah ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi menurut Beberapa jenis

buah anggur lokal adalah Anggur Probolinggo super, Probolinggo 81, Kediri

kuning, bali, red price/prabu bestari Sentra-sentra produksi unggulan terdapat ada

Kota Probolinggo, Kab. Probolinggo, Kota Kediri, Kab. Buleleng, Kab. Sleman,

Kab. Klaten, Kota Palu, Kota Pare-Pare, Situbondo. Sedangkan jenis anggur

impor yang beredar di Indonesia diantaranya Anggur Red Globe, Anggur Autum

Royal, dan Anggur Calmeria. Ketiga jenis buah tersebut berasal dari Amerika

Serikat.

Produksi buah lokal yang tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,

serta masyarakat semakin sadar terhadap manfaat buah untuk kesehatan yang

menyebabkan buah impor semakin banyak beredar di pasar (Ria, 2014). Hal ini

juga diutarakan oleh Arhim (2017) yang mengatakan bahwa meningkatnya buah

impor yang memenuhi sentra pasar di Indonesia disebabkan oleh terpenuhinya

kebutuhan buah lokal yang tidak sebanding dengan jumlah permintaan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan impor hortikultura masih dilakukan

menurut Nuhung (2013) karena produksi hortikultura dalam negeri belum

Page 25: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

9

mencukupi permintaan, minat masyarakat pada buah impor lebih tinggi

dibandingkan buah lokal. Terdapat beberapa jenis hortikultura yang tidak bisa

tumbuh di Indonesiaa. Perhatian yang rendah oleh pemerintah tentang produk

hortikultura terutama pada alokasi anggaran untuk pembinaan dan

pengembangan, baik dalam bentuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara

(APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), kredit perbankan

dan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) atau Penanaman Modal

Asing (PMA), pengeloaan pembangunan hortikultura masih kurang baik dari segi

kelembagaan, perencanaan, meskipun sudah ada undang-undang yang

mengaturnya.

Grafik 1. 2

Volume Impor Buah-Buahan 2014-2016 (Dalam Kg)

Sumber : Kementerian Pertanian (2016)

Diagram di atas menunjukkan volume impor buah-buahan di Indonesia.

Terlihat pada grafik apel pada tahun 2015 mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya karena Kementerian Perdagangan memperketat pengawasan terhadap

apel impor yang masuk ke Indonesia terutama pada jenis Apel Granny Smith dan

Apel Gala produksi Bidart Bros atau yang dijual dengan merek Granny Best dan

Big B. Hal ini diduga apel terkontaminasi Bakteri Listeria Monocytogenes.

-

20,000,000.00

40,000,000.00

60,000,000.00

80,000,000.00

100,000,000.00

120,000,000.00

140,000,000.00

160,000,000.00

2014 2015 2016

Apel Jeruk Anggur

Page 26: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

10

Sedangkan pada komoditas jeruk dan anggur tahun 2016 mengalami peningkatan

impor. Menurut penelitian Septian Nur Yekti (2017) disebabkan oleh World

Trade Organization (WTO) yang mengabulkan gugatan yang diajukan Amerika

Serikat dan Selandia Baru atas menghapuskan hambatan tarif maupun non-tarif

yang dibuat Indonesia karena dinilai tidak sesuai dengan perjanjian yang telah

ditetapkan seluruh anggota WTO. Hambatan tarif yaitu pajak yang dikenakan atas

barang-barang yang masuk ke wilayah lain, penghapusan tarif memberikan

dampak pada harga barang impor yang rendah dibandingkan harga barang lokal.

Sedangkan penerapan non tarif yaitu berupa kuota impor yang memberikan

batasan langsung terhadap jumlah barang yang diimpor. WTO mengabulkan

gugatan yang diajukan oleh Amerika Serikat dan Selandia Baru adalah

meningkatkan impor pada berbagai jenis komoditas khususnya hortikultura

(Ginting, 2014).

Pada Ria (2014) menjelaskan bahwa buah merupakan kebutuhan bagi

masyarakat karena memiliki kandungan gizi dan vitamin. Ketersediaan buah lokal

yang tidak menentu, permintaan yang tinggi menyebabkan Indonesia harus

mengimpor beberapa jenis buah untuk memenuhi kebutuhan. Menurut Saphira

(2017) volume impor yang bertambah merupakan indikasi bahwa kualitas produk

buah-buahan belum mampu bersaing dengan buah impor. Beberapa jenis buah

yang cukup besar nilai impornya dijelaskan oleh Winardi (2013) berupa jeruk,

apel, dan anggur. Buah-buahan tersebut juga termaksud buah impor utama untuk

dikonsumsi di Indonesia pada Vera Sylvia Seragi Sitio (2015). Dalam

Nurcahyani (2014) juga menegaskan bahwa peredaran buah impor sudah

menguasai pasar lebih dari 80% dipasar tradisional maupun modern.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan yaitu kebutuhan buah-

buahan bagi masyarakat, ketersediaan yang tidak menentu, kualitas belum mampu

bersaing, dan meningkatnya peredaran buah impor di pasaran, maka judul yang

diambil ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR

BUAH-BUAHAN DI INDONESIA PERIODE 2012-2016”

Page 27: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

11

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka penelitian mengangkat suatu permasalahan

yang ingin dijawab melalui penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana perkembangan volumr impor pada komoditas apel, anggur dan

jeruk di Indonesia?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi volume impor apel, anggur, jeruk di

Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang akan

akan dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Mempelajari perkembangan volume impor pada komoditas apel, anggur dan

jeruk di Indonesia

2. Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi volume impor buah-buahan di

Indonesia

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait

dengan permasalahan yang diungkapkan, sehingga dapat digunakan sebagai salah

satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Adapun manfaat dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat memberikan wawasan serta pengetahuan tentang

perkembangan volume impor buahan-buahan, sehingga dapat mengurangi

volume impor di Indonesia

2. Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi volume impor di Indonesia

3. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh Direktorat Jenderal

Hortikultura untuk mengurangi volume impor.

Page 28: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan akibat dari reaksi permintaan dan

penawaran suatu barang dan jasa. Reaksi ini menunjukkan sektor manakah

yang lebih dominan dalam memenuhi kebutuhan negara. Menurut Setiawan

(2011) perdagangan internasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh satu

penduduk negara dengan negara lain sebagai bentuk kesepakatan bersama.

Dalam Sobri (2001) menjelaskan perdagangan internasional adalah rangkaian

transaksi beberapa subyek dalam bidang ekonomi antarnegara. Subyek yang

dimaksud terdiri dari warga negara, perusahaan ekpor dan impor, perusahaan

industri, perusahaan negara maupun pemerintahan yang bisa dilihat dari

transaksi negara perdagangan.

Dalam melaksanakan perdagangan internasional akan terjadi apabila

terdapat pihak yang memperoleh keuntungan dan tidak terdapat pihak yang

dirugikan. Manfaat yang diperoleh dari perdagangan internasional disebut

manfaat perdagangan atau gains from trade. Secara sederhana perdagangan

internasional adalah pertukaran barang dan jasa antar negara. Tujuan dari

perdagangan internasional adalah untuk mencari keuntungan, dan dapat

terlaksana apabila terdapat permintaan serta penawaran pada pasar

internasional.

Alasan utama perdagangan internasional, yaitu pertama perbedaan

produk antara negara satu dengan negara yang lain. Kedua, untuk mencapai

skala dalam produksi. Menurut Sukirno (2011) alasan lain menjadi penyebab

terjadi perdagangan internasional sebagai berikut:

a) Perbedaan kekayaan yang dimiliki untuk menghasilkan barang yang

dapat diproduksi. Dengan perdagangan internasional maka akan

mempermudah produksi dalam negeri.

Page 29: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

13

b) Dengan adanya spesialisasi maka memudahkan negara untuk

mengefisiensikan produksi dengan menggunakan faktor-faktor

produksi dalam negeri atau mengimpor barang tersebut. Tujuannya

untuk meminimalkan biaya produksi dan penggunaan sumber daya

yang terbatas.

c) Memperluas pasar dalam negeri. Saat melakukan perdagangan

internasional, berarti negara tersebut sedang memperluas pangsa

pasar. Hal ini terjadi karena harus dapat memenuhi kebutuhan

dalam dan luar negeri.

d) Untuk meningkatkan teknologi yang modern. Ketika suatu negara

melakukan perdagangan luar negeri, maka memberikan peluang

kepada negara tersebut untuk mempelajari teknik produksi yang

lebih efisien.

Dalam perdagangan internasional terdapat dua kegiatan yang dilakukan

yaitu ekspor dengan impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa

ke negara lain, sedangkan impor kegiatan membeli barang atau jasa dari

negara lain. Kedua kegiatan ini saling menguntungkan karena dapat sama

membantu kebutuhan negara.

Page 30: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

14

Gambar 2. 1

Kurva Perdagangan Internasional

Sumber : Salvatore (2014)

Gambar 2.1 menunjukkan terjadinya perdagangan internasional, terdapat

negara A dan negara B. Pada gambar tersebut negara A sebagai pengekspor

dan negara B sebagai pengimpor. Perdagangan internasional dapat terjadi

akibat negara A kelebihan penawaran dan negara B kelebihan permintaan.

Harga yang terjadi pada negara A pada suatu komoditas sebesar Pa, dan

negara B harga sebesar Pb, cateris paribus. Harga pada negara A akan lebih

kecil yaitu P* sehingga negara A akan mengalami kelebihan penawaran

Excess Supply (ES) di pasar internasiomal.

Negara B, harga lebih tinggi pada pasar internasional. Sehingga terjadi

kelebihan permintaan Excess Demand (ED). Kelebihan penawaran negara A

menjadi panawaran kurva ES pada pasar internasional. Sedangkan kelebihan

permintaan negara B pada pasar internasional terjadi pada kurva ED.

Kelebihan penawaran dan permintaan akan terjadi keseimbangan harga

sebesar P*. Hal tersebut menyebabkan negara A mengekspor barang dan

negara B mengimpor barang tertentu dengan harga sebesar P*. Dapat

disimpulkan bahwa perdagangan internasional terjadi karena perbedaan harga

domestik antara (Pa dan Pb), dan harga internasional (P*), permintaan (ED)

Page 31: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

15

dan penawaran (ES) pada komoditas tertentu. Selain itu perbedaan mata uang

exchange rate suatu negara secara tidak langsung akan menyebabkan ekspor

dan impor pada pasar internasional.

Perdagangan internasional merupakan faktor yang dapat merangsang

sektor lain untuk dapat tumbuh. Karena dapat meningkatkan konsumsi dan

output negara. Terdapat faktor-faktor pendorong perdagangan internasional,

menurut Apridar (2009) faktor pendorong, sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri

2. Untuk menambah keuntungan serta pendapatan negara

3. Terdapat kemampuan yang berbeda pada bidang teknologi dan ilmu

pengetahuan

4. Melimpahnya sumber daya dalam negeri, sehingga timbulnya

permintaan

5. Adanya perbedaan sumber daya alam, iklim tenaga kerja, budaya dan

jumlah penduduk yang menyebabkan perbedaan hasil produksi

6. Memiliki kesamaan selera terhadap suatu barang

7. Adanya dukungan dari negara lain untuk membuka kerjasama

8. Terjadinya era globalisasi sehingga tidak ada satu negara dapat hidup

sendiri

2. Hortikultura

a. Pengertian Hortikultura

Hortikultura berasal dari bahasa latin, yaitu hortus (kebun) dan colere

(menumbuhkan). Secara harfiah hortikultura berarti ilmu yang

mempelajari budidaya tanaman kebun. Menurut Zulkarnain (2009) para

pakar mendefinisikan hortikultura sebagai ilmu yang mempelajari

budidaya tanaman sayuran, buah-buahan, bunga-bungaan dan tanaman

hias. Tanaman hortikultura dibudidayakan sesuai dengan kondisi sekitar.

Pada tanaman hortikultura pertumbuhan sangat bergantung pada

lingkungan dimana tanaman tersebut berasal. Apabila tanaman

Page 32: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

16

hortikultura ditanam pada lingkungan bukan pada asalnya, besar

kemungkinan tidak dapat tumbuh karena tidak memenuhi syarat

tumbuhnya.

Prospek yang dihasilkan dari tanaman hortikultura menurut Direktorat

Jenderal Hortikultura (2013) memberikan kontribusi yang positif terhadap

indikator ekonomi makro. Rata-rata pertumbuhan permintaan pasar

terhadap produk hortikultura mencapai 11 persen, sedangkan pada sektor

perkebunan dan tanaman pangan masih berkisar 7-8 persen. Kondisi ini

menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya

hortikultura yang tidak hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga pada

aspek kesehatan, estetika dan lingkungan. Kini hortikultura telah menjadi

sumber pendapatan bagi petani baik skala kecil, menengah dan besar

bahkan daerah-daerah yang telah dikenal sebagai icon hortikultura.

Tanaman hortikultura merupakan jenis tanaman sebagai penunjang

pemenuhan gizi masyarakat seperti vitamin, protein dan karbohidrat, serta

sebagai penunjang kegiatan agrowisata dan agroindustri. Hal ini

menunjukkan bahwa hortikultura memiliki aspek yang luas untuk

dikembangkan.

Berdasarkan kegunaannya, pengelompokkan tanaman hortikultura

terbagi menjadi beberapa jenis tanaman yaitu :

1. Tanaman Buah-Buahan

2. Tanaman Sayuran

3. Tanaman Bunga-bungaan

4. Tanaman Obat-obatan

Menurut Zulkarnain (2009) ciri-ciri tanaman hortikultura yang

dihasilkan sebagai berikut:

1. Mudah atau Cepat Busuk (perishable)

Karakteristik dari tanaman hortikultura dikenal mudah rusak,

sehingga perlu perlakuan khusus dan penanganan khusus pasca

panen agar dapat lebih tahan lama.

Page 33: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

17

2. Terdapat Kandungan Air (water content)

Tanaman hortikultura dipanen dalam keadaan segar, sehingga

terdapat kandungan air yang cukup.

3. Bersifat Musiman atau Meruah (voluminous atau bulky)

Terdapat beberapa jenis tanaman hortikultura yang bersifat

musiman, hal ini memberikan dampak pada tidak tersedia setiap

saat. Saat masa panen tiba yang bersamaan membuat harga yang

diberikan umumnya lebih murah dibandingkan saat diluar musim.

4. Harga Ditentukan Kualitas Bukan Kuantitas

Penting memperhatikan kualitas dari produk hortikultura yang

dihasilkan. Apabila produk memiliki kualitas yang baik maka

akan bernilai jual tinggi, untuk mempertahankan agar memiliki

nilai lebih diperlukan bibit yang unggul serta penanganan yang

baik saat pra panen dan pasca panen.

5. Sumber Vitamin dan Karbohidrat

Berbeda dengan kebutuhan pokok, pada produk hortikultura

memiliki kandungan vitamin dan mineral, yang apabila tidak

dipenuhi maka akan berakibat pada kesehatan.

b. Buah Apel (Malus Sylvestris Mill)

Apel adalah tanaman berasal dari Asia Barat tumbuh pada iklim sub-

tropis, yang selanjutnya diadaptasi di Indonesia dengan iklim tropis.

Tanaman ini cocok di dataran tinggi, salah satu daerah budidaya apel

berada di Malang, Kota Batu dan Pasuruan. Karakteristik apel bentuk

bulat, terdapat cekungan di tengah pucuk, kulit yang tipis dan memiliki

daging buah berwarna putih, renyah dan kandungan air banyak serta rasa

manis (Suwarto, 2010). Menurut Direktorat Budidaya dan Pasca panen

Buah (2016) manfaat dari apel dapat mengurangi resiko kanker, usus

besar, kanker prostat dan kanker paru-paru. Kandungan pada serabut apel

Page 34: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

18

membantu mengontrol pergerakan usus maka mengurangi resiko kanker

usus besar. Serat apel berguna untuk mengurangi resiko penyakit jantung

serta mengontrol berat badan tingkat kolesterol. Karena apel tidak

mengandung kolesterol dan mempunyai serat untuk mengurangi

kolesterol.

c. Buah Anggur (Vitis Vinivera L.)

Anggur merupakan buah yang disukai masyarakat karena memiliki

rasa yang manis, buah ini memiliki nilai jual yang tinggi. Karakteristik

bentuk buah bulat dan lonjong serta memiliki kulit yang tipis dan halus

sehingga bisa langsung dikonsumsi bersamaan. Daun anggur secara

umum berbentuk bulat dengan ujung lancip dan pinggir bergerigi. Warna

buah anggur terdapat merah, biru, ungu hingga hitam (Liang and

Drohojowski, 2008). Menurut Direktorat Jenderal Pascapanen Buah

manfaat anggur mengandung berbagai jenis senyawa seperti metabolit

sekunder, golongan flavoroid, antosianin, dan resveratrol. Senyawa

tersebut dapat meningkatkan kerja sel endothelial yang memperlancar

aliran darah yang terkait dengan aktivitas terhadap sel-sel otot halus.

Yang dapat mengurangi resiko penyakit jantung. Anggur juga berfungsi

untuk meningkatkan produksi lemak High Density Lipoprotein (HDL)

baik serta menurunkan trigliserida yang beredar dalam darah.

d. Buah Jeruk (citrureticulata Blanco)

Tanaman jeruk merupakan tanaman yang berasal dari Asia, dimana

tergolong pada tanaman buah tahunan. Negara yang pertama menanam

jeruk adalah China dan sudah mulai dikembangkan di Indonesia ratusan

tahun lalu. Berbagai macam jenis jeruk dapat tumbuh di daerah tropis.

Jeruk memiliki bentuk bulat yang terdiri dari kulit dan daging buah,

dengan ukuran kecil maupun besar, memiliki warna kuning sampai hijau

dan memiliki rasa asam hingga manis. Jeruk memiliki nilai gizi tinggi,

Page 35: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

19

yang mengandung vitamin C mencegah sariawan dan menambah nafsu

makan.

Produksi jeruk di Indonesia cukup banyak, sentra-sentra penghasil

jeruk yang tersebar mulai dari dataran rendah hingga tinggi menunjukkan

bahwa buah ini cocok tumbuh di daerah tropis. Bahkan ada beberapa jenis

jeruk yang menjadi unggulan daerah maupun nasional, salah satunya jenis

jeruk siam yang terdapat di Sumatera Utara. (Martasari, 2008).

3. Ekspor

a. Teori Ekspor

Ekspor adalah beberapa macam jenis barang dan jasa yang diproduksi

suatu negara lalu dijual diluar negeri (Mankiw, 2006). Menurut Sukirno

(2010) ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang ke luar negeri

dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat

penjualan lainnya yang telah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu pihak

eksportir dan importir. Jadi dapat disimpulkan ekspor adalah beberapa

jenis barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri dan menjual keluar

negeri menggunakan sistem pembayaran, kualitas kuantitas dengan syarat

disetujui oleh kedua belah pihak.

Ketika suatu negara melakukan ekspor barang ke negara lain

menunjukkan bahwa negara tersebut tidak mampu memproduksi atau

produksinya tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Yang

terpenting adalah ketika melakukan ekspor barang produksi dapat

bersaing dalam pasar luar negeri. Barang yang di ekspor harus memiliki

keunggulan dan harga yang terbaik, semakin istimewanya jenis barang

yang dihasilkan suatu negara maka semakin banyak ekspor yag akan

dilakukan (Sukirno, 2008). Manfaat yang didapatkan dari ekspor yaitu

akan meningkatkan cadangan devisa dan akan menaikan output dalam

negeri. Cadangan devisa dapat digunakan untuk keperluan pembiayaan

impor, baik barang produktif maupun konsumsi. Apabila negara

Page 36: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

20

meningkatkan ekspor maka akan menambah cadangan devisa, sehingga

akan meningkatkan impor juga.

4. Impor

a. Teori Impor

Dalam melakukan perdagangan internasional tidak terlepas dari

kegiatan ekspor dan impor. Ekspor adalah menjual barang dan jasa dari

satu negara ke negara lain. Sedangkan pengertian impor menurut Djauhari

Ahsjar (2009) impor adalah kegiatan memasukkan barang dari luar negeri

kedalam wilayah pabean Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Susilo (2008) mengatakan secara harfiah, impor adalah memasukkan

barang daru suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah pabeaan negara

lain. Hal ini akan melibatkan dua negara yang dapat diwakilkan oleh dua

perusahaan yang berbeda, sesuai dengan perundang-undangan yang

berlaku. Hamdani (2003) juga menjelaskan pengertian impor membeli

barang dari luar negeri ke dalam negeri dan barang yang dibeli harus

dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai Departemen Keuangan.

Dari pengertian impor diatas, maka disimpulkan bahwa impor adalah

kegiatan membeli barang atau memasukkan barang dari luar negeri

kedalam negeri, yang melibatkan dua negara dimana barang yang dibeli

harus dilaporkan kepada bea cukai.

Impor yang dilakukan sebuah negara bergantung dengan ketersediaan

barang yang diproduksi. Apabila sebuah negara belum mampu produksi

barang didalam negeri, maka kegiatan impor terus berlangsung. Untuk

mengurangi impor yang terjadi, maka sebuah negara harus mulai

memproduksi barang yang diimpor, supaya tidak ketergantungan dengan

negara lain.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Impor

Untuk melakukan perdagangan bebas,

1. Selera konsumen terhadap barang-barang produksi dalam negeri

dan luar negeri

Page 37: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

21

2. Harga barang-barang di dalam negeri

3. Besarnya nilai tukar yang menentukan jumlah mata uang domestik

yang dibutuhkan untuk membeli mata uang asing

4. Ongkos angkut barang antar negara

5. Kebijakan pemerintah mengenai perdagangan internasional

c. Manfaat Impor

Impor yaitu memasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri.

Apapun jenis kegiatan baik ekspor dan impor juga memiliki manfaat,

manfaat yang diberikan dengan adanya kegiatan impor yaitu:

1. Memperoleh Barang yang Tidak Bisa Dihasilkan Sendiri

Mengetahui setiap negara memiliki sumber daya alam yang berbeda

serta kemampuan untuk mengolah sumber daya alam yang berbeda

juga. Hal ini disebabkan kondisi letak geografis, topografi dan

kuantitas sumber daya yang tidak sama dengan wilayah lain. Dengan

dilakukannya perdagangan antarnegara maka memperoleh barang yang

tdiak bisa dihasilkan dalam negeri.

2. Memperoleh Teknologi Modern

Dengan adanya perdagangan antarnegara, maka manfaat yang

didapatkan adalah transformasi dari teknologi. Jika sumber daya

teknologi di negara kita masih rendah, maka perdagangan antarnegara

menjadi salah satu cara untuk mempelajari teknologi dari negara lain.

Hal ini disebabkan oleh pertukaran informasi antar berbagai pihak.

3. Memperoleh Bahan Baku

Untuk memproduksi sebuah barang, diperlukan bahan baku sebagai

penunjang dalam proses produksi. Setiap negara memiliki keterbatasan

bahan baku yang dihasilkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan impor bahan

baku yang tidak dapat diproduksi negara sendiri. Bahan baku ini

Page 38: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

22

merupakan sumber kelangsungan bagi sebuah produksi barang dan

jasa.

d. Kebijakan Bidang Impor

Pemerintah membuat berbagai kebijakan perdagangan internasional

tujuannya untuk menjaga produsen maupun konsumen dalam negeri.

Hady (2009) menjelaskan kebijakan perdagangan internasional di bidang

impor dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:

A. Kebijakan Tariff Barrier

Kebijakan Tarrif Barrier atau TB yaitu pajak yang dibebankan

pada barang yang masuk pada negara lain dalam bentuk bea

masuk sebagai berikut:

1. Bea Masuk Tarif Rendah

Yaitu pembebasan bea masuk antara 0-5 % karena berbentuk

bahan kebutuhan pokok dan vital seperti beras, mesin-mesin

vital, alat militer pertahanan dan keamanan.

2. Bea Masuk Tarif Sedang

Yaitu pembebasan bea masuk antara >5-20 % karena berbentuk

barang setengah jadi dan barang lainnya yang belum mampu

diproduksi dalam negeri.

3. Bea Masuk Tarif Tinggi

Yaitu pembebasan bea masuk diatas 20% karena termasuk

barang-barang mewah dan barang-barang lain yang sudah

cukup diproduksi di dalam negeri dan bukan barang kebutuhan

pokok.

B. Kebijakan Non Tariff Barrier

1. Instrumen Kebijakan Non Tarrif

Kebijakan Non Tarif Barrier (NTB) yaitu kebijakan

perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi,

Page 39: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

23

sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional.

Menurut Rugman, Hodgetts (1995) non tarif barrier dapat

dikelompokka, sebagai berikut:

a) Pembatasan Spesifik

1. Larangan impor secara mutlak.

2. Pembatasan impor atau sistem kuota

3. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu.

4. Peraturan kesehatan/karantina.

5. Peraturan pertahanan dan keamanan negara.

6. Peraturan kebudayaan.

7. Perizinan impor (Import lincences.)

8. Embargo.

9. Hambatan pemasaran/marketing seperti:

a. VER (Voluntary Export Restraint), yaitu pembatasan

impor secara sukarela oleh negara eksportir

b. OMA (Orderly Marketing Agreement), yaitu pembatasan

pemasaran produk tertentu atas permintaan negara

importir.

2. Sistem kuota dan Efek-Efek Kuota

Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang

dilakukan atas pemasukan barang impor dan pengeluaran barang

(kuota ekspor) dari suatu negara ke negara lain untuk melindungi

konsumen. Menurut ketentuan General Tarrifs and Trade

(GATT)/WTO, sistem kuota hanya dapat digunaka dalam hal

sebagai berikut:

a. Untuk melindungi bidang pertanian.

b. Untuk menjaga keseimbangan balance of payment.

c. Untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional.

Page 40: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

24

5. Permintaan

a. Teori Permintaan

Menurut Rahardja (2010) permintaan adalah keinginan seseorang

untuk memenuhi kebutuhannya dalam tingkat harga dan periode waktu

tertentu. Pengertian lain dari Nasution (2006) permintaan adalah ketika

bersedia untuk membeli suatu barang dan jasa pada berbagai tingkat

harga dan periode waktu tertentu. Jadi disimpulkan permintaan adalah

keinginan seseorang ketika bersedia membeli suatu barang dan jasa untuk

memenuhi kebutuhannya pada tingkat harga dan periode tertentu.

Perilaku ini berkaitan erat dengan oleh permintaan dan harga yang dapat

digambarkan pada kurva permintaan sebagai berikut.

Gambar 2. 2

Kurva Permintaan

Sumber: Sadono Sukirno (2010)

Pada kurva permintaan di atas, harga (P) diukur pada sumbu vertikal,

sedangkan kuantitas yang diminta (Qd) diukur pada sumbu horizontal.

Pada kurva tersebut menunjukkan menurun kebawah yang sesuai dengan

Hukum Permintaan The Law of Demand. Yaitu ketika semakin rendah

harga suatu barang maka akan semakin tinggi tingkat permintaan barang

tersebut. Disisi lain ketika harga barang tersebut semakin tinggi, maka

Page 41: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

25

tingkat permintaan barang dan jasa tersebut semakin rendah. Ini dapat

dijelaskan pada kehidupan sehari-hari yaitu ketika harga suatu barang

murah, maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat. Dan

ketika harga barang semakin mahal, maka konsumen akan mengurangi

pembelian barang tersebut, dan akan mencari alternatif yang lain agar

dapat tetap mengonsumsi barang.

Impor pada dasarnya adalah permintaan, yaitu permintaan terhadap

barang modal luar negeri. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

permintaan antara lain (Sukirno, 2010).

a. Harga Barang Itu Sendiri

Yaitu dapat dilihat dari harga barang itu sendiri, ketika harga

barang naik, maka jumlah barang yang diminta berkurang.

b. Harga Barang Lain

Berhubungan dengan jenis barang seperti barang subtitusi

(pengganti) dan barang komplementer (pelengkap). Ketika harga

subtitusi naik, maka permintaan akan barang pengganti akan

bertambah. Seperti ketika harga beras menurun, maka permintaan

akan gandum menurun. Sedangkan pada barang komplementer

atau barang pengganti antara teh dan gula, ketika harga gula

semakin meningkat, maka permintaan teh juga meningkat.

c. Pendapatan

Pendapatan dapat dikatakan kemampuan seseorang untuk membeli

suatu barang dan jasa. Ketika pendapatannya meningkat, maka

permintaan terhadap suatu barang juga akan meningkat.

d. Jumlah Populasi/Penduduk

Jumlah penduduk dapat menggambarkan jumlah permintaan akan

barang dan jasa. Ketika jumlah penduduk yang terus meningkat,

maka permintaan terhadap suatu barang juga akan meningkat

Page 42: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

26

e. Estimasi Perkiraan

Estimasi perkiraan adalah keadaan yang dimasa akan datang,

dapat dilihat pada masa sekarang. Apabila perkiraan pada waktu

yang akan datang harga satu komoditas akan meningkat, maka

permintaan akan barang itu juga akan meningkat.

f. Selera

Selera berkaitan erat dengan preferensi konsumen untuk membeli

suatu barang dan jasa. Ketika Selera konsumen naik, maka

permintaan akan barang dan jasa juga meningkat

6. Produksi

Produksi adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan dan

menambah guna atas suatu benda, atau kegiatan yang dilakukan untuk orang

lain melalui pertukaran (Partadireja, 1985). Produksi menurut Sumarni (2010)

adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan dari barang atau

jasa, dimana kegiatan tersebut memerlukan faktor-faktor produksi. Produksi

dalam arti luas adalah pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi.

Produksi adalah kegiatan menghasilkan output.

Rahim (2007) menjelaskan bahwa pada proses produksi lebih dikenal

budidaya tanaman atau komoditas pertanian yang merupakan kegiatan

bercocok tanam atau budidaya untuk menghasikan bahan segar (raw

material). Bahan segar tersebut dijual untuk dilakukan proses selanjutnya

guna menghasil barang setengah jadi work in process atau barang jadi finished

product di industri-industri pertanian atau dapat dikenal dengan sebutan

agroindustri (agrifood industry). Sebuah proses produksi dalam negara

disebut juga produksi domestic.

Produksi domestik memiliki hubungan yang negatif terhadap volume

impor. Karena ketika produksi domestik meningkat namun kebutuhan dalam

Page 43: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

27

negeri belum tercukupi maka volume impor akan meningkat. Sebaliknya, jika

produksi domestik meningkat dan sudah mampu memenuhi kebutuhan, maka

volume impor akan menurun.

7. Harga Domestik

Harga merupakan instrumen yang penting dalam transaksi jual beli atau

perdagangan. Harga menunjukkan tinggi dan rendah permintaan akan suatu

barang. Mekanisme harga dibentuk melalui proses permintaan dari segi

konsumen dan penawaran dari segi produsen yang bertemu di pasar. Apabila

permintaan tinggi melebihi penawarannya maka harga yang tercipta akan

tinggi, sebaliknya jika penawaran yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan

penawarannya maka harga cenderung turun. Tinggi rendah suatu harga dapat

mencerminkan ketersedian atau kelangkaan yang terjadi dari barang tersebut.

8. Harga Impor

Impor pada dasarnya adalah permintaan negara lain agar mampu

memenuhi kebutuhan negaranya terhadap negara lain. Impor ditentukan

besarnya permintaan yang diperlukan, dan dihargai dengan nilai atau harga.

Harga impor adalah komponen dalam perdagangan internasional yang dapat

mempengaruhi volume impor suatu negara. Harga impor merupakan nilai

yang ditetapkan pasar internasional yang telah diterima oleh negara importir.

Perubahan harga yang terjadi berdampak pada jumlah permintaan produk

impor pada negara. Karena keterikatan produk yang diminta dengan impor

suatu negara. Hubungan antara harga impor terhadap volume impor dapat

dijelaskan sebagai berikut.

Harga Impor = Nilai Impor (US$)

Volume Impor (Ton)

Sukirno (2004) menjelaskan bahwa harga barang di pasar internasional

lebih murah dan memiliki kualitas lebih baik daripada barang dalam negeri

maka negara akan mengimpor barang tersebut. Harga impor berpengaruh

negatif terhadap volume impor yang artinya ketika harga impor mahal, maka

Page 44: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

28

volume impor akan turun. Sebaliknya jika harga impor rendah maka volume

impor akan naik.

B. Penelitian Terdahulu

1. Hasil penelitian Silitoga (2014) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume

Impor Komoditas Jeruk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk

menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi volume impor

komoditas jeruk di Indonesia dan melihat dinamika kondisi impor komoditas

buah jeruk di Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah

data panel dan deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan, pada tahun 2012

komoditas jeruk dan neraca perdagangan Indonesia adalah negatif. Hasil

estimasi data panel yaitu aliran impor jeruk Indonesia, variabel yang

berpengaruh signifikan adalah produksi jeruk domestik , harga jeruk

domestik, harga jeruk luar negeri, dan dummy krisis. Produksi jeruk domestik

memiliki hubungan negatif dengan volume impor. Harga jeruk domestik

memiliki hubungan positif dengan volume impor, harga jeruk luar negeri

memiliki hubungan negatif dengan volume impor dan dummy krisis memiliki

hubungan negatif dengan volume impor. Diantara Variabel tersebut yang

paling berpengaruh terhadap impor jeruk di Indonesia adalah variabel harga

jeruk luar.

2. Kurniawan (2014) melakukan penelitian yang berjudul Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Permintaan Impor Buah dan Sayuran Di Indonesia. Penelitian

ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan impor komoditas buah-

buahan dan sayuran di Indonesia dan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan impor buah-buahan dan sayuran di Indonesia.

Perkembangan impor buah dan sayuran Indonesia dari negara-negara eksportir

selama tahun 2006-2010 cenderung mengalami peningkatan. Secara

keseluruhan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan impor buah-buahan

ke Indonesia adalah harga buah impor, indeks produksi industri, lag impor,

nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat dan pasokan mangga di

Page 45: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

29

Pasar Induk Keramat Jati. Variabel jarak ekonomi tidak berpengaruh nyata

terhadap permintaan impor buah-buahan di Indonesia. Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap permintaan impor sayuran Indonesia secara keseluruhan

adalah harga sayuran impor, indeks produksi industri, Dollar Amerika, lag

impor dan jarak ekonomi.

3. Penelitian Sari (2016) yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Impor Cabai di Indonesia Tahun 2000-2014. Penelitian ini

bertujuan untuk melihat pengaruh produksi cabai dalam negeri, harga cabai

domestik, konsumsi cabai dalam negeri, dan kurs terhadap impor cabai di

Indonesia. Metode yang digunakan adalah regresi linear berganda

mnggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel produksi cabai

dalam negeri, harga domestik cabai, konsumsi cabai dalam negeri dan kurs

berpengaruh signifikan terhadap impor cabai di Indonesia dan secara parsial

produksi cabai dalam negeri tidak berpengaruh secara signifikan dan

berhungan negatif. Harga domestik cabai berpengaruh signifikan dan

berhubungan positif. Konsumsi cabai dalam negeri tidak berpengaruh

signifikan dan berhubungan positif, serta kurs berpengaruh secara signifikan

tetapi berhubungan negatif terhadap impor cabai di Indonesia.

4. Hasil penelitian Pamungkas (2013) dengan judul Pengaruh Produksi,

Konsumsi dan Harga Terhadap Impor Bawang Merah di Kabupaten Brebes

Tahun (2006.01-2010.12). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh produksim konsumsi dan harga bawang merah secara bersama-sama

dan parsial terhadap impor bawang merah di Kabupaten Brebes. Metode yang

digunakan adalah analisis regresi. Hasil penelitian ini adalah produksi bawang

merah berpengaruh signifikan negatif terhadap volume impor, konsumsi dan

harga bawang merah berpengaruh signifikan terhadap volume impor. Variabel

produksi, konsumsi dan harga bawang merah secara parsial berpengaruh

negatif terhadap volume impor.

Page 46: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

30

5. Penelitian yang dilakukan Anggasari (2008) yaitu Analisis Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Volume Impor Kedelai di Indonesia. Penelitian ini bertujuan

untuk menganalisis perkembangan produksi, konsumsi dan impor kedelai

serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi volume impor kedelai di

Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian ini metode OLS program

eviews 4.1. Hasil Pada Penelitian ini menunjukkan bahwa produksi kedelai,

harga kedelai domestik berpengaruh signifikan positif terhadap volume impor

kedelai, sedangkan harga kedelai luar negeri, nilai tukar rupiah terhadap dollar

dan dummy tarif impor 10 persen tidak berpengaruh signifikan terhadap

volume impor kedelai.

6. Hasil penelitian oleh Prafajarika, Yulianto, Wilopo (2016) Pengaruh Nilai

Tukar, Harga Dalam Negeri Dan Harga Internasional Terhadap Volume Impor

Daging Sapi Di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

menjelaskan pengaruh nilai tukar, harga daing sapi dalam negeri dan harga

daging sapi internasional terhadap volume impor daging di Indonesia,

pengaruh daging sapi dalam negeri terhadap volume impor daging sapi

Indonesia, pengaruh harga daging sapi internasional mempengaruhi volume

impor daging sapi Indonesia, dan pengaruh nilai tukar terhadap volume impor

daging sapi di Indonesia. Metode yang digunakan pada penelitian adalah

analisis deskriptif dan analisis linear berganda. Hasil pada penelitian ini

menunjukkan bahwa secara simultan antara variable nilai tukar, harga dalam

negeri, harga internasional terhadap impor daging sapi Indonesia, secara

parsial berpengaruh antara nilai tukar terhadap volume impor , dan secara

parsial tidak berpengaruh harga dalam negeri, harga internasional dengan

volume impor daging sapi Indonesia

7. Jamil (2015) melakukan penelitian dengan judul Analisis Permintaan Impor

Garam Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis keragaan

kebijakan impor garam di Indonesia, menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan impor garam Indonesia, menganalisis kerentanan

permintaan impor garam Indonesia dari perspektif negara sumber impor

Page 47: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

31

garam. Model pada penelitian ini menggunakan regresi data panel dan model

Almost Ideal Demand System (AIDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel produksi garam domestik, harga garam impor, Produk Domestik

Bruto (PDB) rill Indonesia, PDB riil negara sumber impor dan nilai tukar riil

berpengaruh signifikan, terdapat variabel yang memiliki hubungan negatif

yaitu produksi garam harga garam impor. Dalam perhitungan elastisitas

menunjukkan bahwa Indonesia sangat tergantung secara spesifik terhadap

garam impor dari Australia dan India. Selain itu, garam yang berasal dari

Australia dan India saling berkomplemen sehingga akan terus mendominasi

pangsa impor garam Indonesia, untuk impor garam ke Indonesia tidak

diperlukan kebijakan tarif impor. Pemerintah sebaiknya lebih menekankan

dan fokus dalam meningkatkan produksi garam domestik. Implikasi kebijakan

yang seharusnya dapat diterapkan oleh pemerintah yaitu melakukan

sinkronisasi data, upaya intensifikasi dan ekstensifikasi lahan.

C. Hubungan Antar Variabel

Dalam rumusan masalah peneliti telah menetapkan akan meneliti tentang

analisis faktor yang mempengaruhi volume impor buah-buahan Indonesia.

Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Silitonga (2014) menganalisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Volume Impor Komoditas Jeruk di Indonesia pada

penelitian ini ditemukan bahwa hasilnya Produksi Jeruk Domestik, Harga Jeruk

Impor berpengaruh signifikan negatif terhadap volume impor jeruk, Harga Jeruk

Domestik berpengaruh signifikan positif dan dummy krisis memiliki hubungan

negatif dengan volume impor jeruk.

Kemudian skripsi yang berjudul Analisis Faktor yang mempengaruhi impor

Cabai di Indonesia oleh Sari (2014) ditemukan Harga Cabai Domestik

berpengaruh signifikan terhadap volume impor, Konsumsi Cabai dalam negeri

tidak berpengaruh signifikan positif, Kurs Rupiah terhadap dollar berpengaruh

signifikan negatif, produksi cabai domestik tidak berpengaruh signifikan negatif

terhadap volume impor cabai.

Page 48: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

32

Hal ini yang menjadi pertimbangan penulis untuk menggunakan variabel

Produksi Nasional, Harga Buah Domestik, Harga Buah Impor sebagai variabel

indenpenden dan volume impor sebagai variabel dependen. Sehingga dapat

dibuat rumus sebagai berikut:

VI = f (PD, HBD, HBI)

Keterangan:

VI : Volume Impor

PD : Produksi Domestik

HBD : Harga Buah Domestik

HBI : Harga Buah Impor

a. Produksi Buah Nasional terhadap Volume Impor

Menurut Baouhi Song et al (2009) volume impor dipengaruhi oleh

produksi dalam negeri yang belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

Hal ini juga seperti yang dijelaskan oleh Rosetti (2009) menurunnya jumlah

produksi tanaman pangan disebabkan oleh lahan pertanian yang berkurang

dan beralih fungsi menjadi non pertanian dan bangunan, sehingga

mempengaruhi volume impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

b. Harga Domestik terhadap Volume Impor

Menurut Faodji (2015) harga adalah faktor penting yang menjadi pilihan

dalam bertransaksi jual beli. Perubahan harga menunjukkan tinggi rendahnya

permintaan suatu barang. Apabila permintaan lebih tinggi dari penawaran

suatu barang maka harga cendurung akan tinggi, sebaliknya ketika ketika

penawaran lebih tinggi dibandingkan permintaan, maka harga yang

didapatkan akan rendah. Tinggi rendah suatu harga barang menunjukkan

kelangkaan atas barang tersebut. Ketika harga tinggi, konsumen akan

mengganti barang tersebut dengan barang lain yang memiliki hubungan dekat

dan lebih murah.

Hukum permintaan memiliki sifat negatif, dimana “ketika harga suatu

barang rendah, maka semakin banyak permintaan akan barang tersebut.

Page 49: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

33

Sebaliknya, jika semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit

permintaannya”. Akibat dari kenaikan harga yang terjadi, maka pembeli akan

mencari barang yang sama dengan harga yang lebih rendah karena memiliki

sifat dan manfaat yang sama.

c. Harga Buah Impor terhadap Volume Impor

Pada buku Case and Fair (2004) menjelaskan bahwa suatu barang akan

diimpor apabila harga barang impor lebih rendah dibandingkan harga lokal.

Maka konsumen akan memilih harga yang lebih murah, dan mengonsumsi

lebih banyak apabila terdapat perbedaan mutu antara produk dalam negeri dan

luar negeri serta harga dalam negeri yang ditawarkan lebih mahal

dibandingkan harga impor, maka konsumen akan beralih menggunakan

produk yang lebih murah sesuai dengan kemampuan.

D. Kerangka Berfikir

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis yang kaya akan tumbuh-

tumbuhan. Iklim ini cocok bagi buah-buahan untuk dapat berkembang, oleh

sebab itu banyak jenis buah yang mampu hidup dan bertahan. Peningkatan

permintaan buah-buahan tidak diimbangi oleh produksi nasional menyebabkan

Indonesia harus mengimpor beberapa jenis buah untuk memenuhi kebutuhan.

Seperti yang terjadi pada tahun 2015 produksi buah-buahan menurun

dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 18.434.559 ton menjadi

15.573.797 ton tahun 2016. Penurunan ini terjadi akibat perubahan iklim

sepanjang tahun 2016. Penurunan produksi buah domestik ini memberikan

peluang untuk meningkatnya buah-buahan impor.

Hal yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah permasalahan yang

dihadapi oleh beberapa komoditas yaitu apel, anggur dan jeruk terhadap volume

impor. Yang akan dianalisis adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

Page 50: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

34

volume impor buah-buahan di Indonesia yaitu produksi domestik, harga buah

domestik dan harga buah impor. Faktor-faktor tersebut akan digunakan sebagai

variabel independen dalam model yang mempengaruhi volume impor buah-

buahan di Indonesia.

Melalui hasil analisis ini diharapkan dapat mengungkapkan hal yang lebih

mendalam mengenai faktor yang mempengaruhi volume impor serta dapat

dijadikan masukan bagi pemerintah maupun memberikan gambaran keadan

volume impor di Indonesia agar dapat mengetahui tindakan preferentif yang

harus dilakukan.

Page 51: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

35

Gambar 2. 3

Kerangka Berpikir

Implikasi dan kebijakan

Analisis Deskriptif

Uji Hipotesis

1. Uji t statistik

2. Uji F-statistik

3. Uji Koefisien R2

Permasalahan

1. Produksi domestik buah-buahan belum mampu memenuhi kebutuhan dalam

negeri

2. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maka dilakukan impor buah-buahan

3. Adanya impor juga menimbulkan masalah, karena produksi domestik kalah bersaing

dengan produk impor

4. Impor buah-buahan dilakukan juga sebagai langkah supaya harga buah-buahan stabil

Pemilihan Model

Random Effect Model

Pengujian Model

1. Uji Chow

2. Uji LM Test

3. Uji Hausman

Mengapa Indonesia melakukan impor buah-buahan?

Dinamika volume

impor buah-buahan

Analisis yang mempengaruhi volume impor

buah-buahan di Indonesia Periode 2012-2016

1. Produksi Domestik (X1)

2. Harga Buah Domestik (X2)

3. Harga Buah Impor (X3)

Page 52: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

36

E. Hipotesis

Hipotensis merupakan jawaban sementara atau kesimpulan yang diambil

untuk menjawab pertanyaan permasalahan yang diajukan dalam penelitian.

Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin saja salah. Hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

a. H0 : Diduga tidak dapat pengaruh produksi domestik secara parsial

terhadap volume impor

H1 : Diduga terdapat pengaruh produksi domestik secara parsial

terhadap volume impor

b. H0 : Diduga tidak dapat pengaruh harga buah domestik secara

parsial terhadap volume impor

H1 : Diduga terdapat pengaruh harga buah domestik secara parsial

terhadap volume impor

c. H0 : Diduga tidak dapat pengaruh harga buah impor secara parsial

terhadap volume impor

H1 : Diduga terdapat pengaruh harga buah impor secara parsial

terhadap volume impor

d. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh produksi domestik, harga

buah domestik, harga buah impor secara simultan terhadap

volume impor

H1 : Diduga terdapat pengaruh produksi domestik, harga buah

domestik, harga buah impor secara simultan terhadap volume

impor

Page 53: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam sebuah penelitian, diperlukan suatu ruang lingkup batasan, tujuannya

adalah agar subjek, objek dan waktu dari penelitian tidak melebihi dari tujuan

yang akan dicapai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor

yang mempengaruhi volume impor buah-buahan di Indonesia. Ruang lingkup

penelitian yaitu pada wilayah Indonesia, variabel yang digunakan adalah variabel

dependen atau terikat yaitu volume impor buah dan tiga variabel independen atau

bebas yaitu produksi nasional buah, harga buah domestik, harga buah impor.

Periode yang digunakan yaitu data triwulan dari tahun 2012 hingga 2016.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan

penentuan sampel tidak menggunakan teori slovin, karena keterbatasan data yang

didapatkan oleh sebab itu metode pengambilan sampel yang digunakan adalah

teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik yang digunakan

dalam memilih sampel, dimana memiliki keterkaitan erat dengan kriteria yang

sesuai dengan tujuan penelitian (Sugiyono, 2012). Untuk pemilihan sampel

menggunakan teori yang dikembangkan oleh Roscoe dalam Sugiyono (2010)

adalah sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai

dengan 500.

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misal: pria-wanita, pegawai negeri-

swasta dan lain-lain), maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal

30.

3. Pada penelitian yang akan menggunakan analisis dengan multivariate

(korelasi atau regresi ganda), maka jumlah anggota sampel yang ditentukan

minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Contoh variabel dengan

Page 54: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

38

penelitiannya terdapat 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota

sampel = 10 x 5 = 50 sampel.

4. Pada penelitian eksperimen yang sederhana, menggunakan kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota minimal sampel

masing-masing antara 10-20.

Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan teori tersebut. Yang

pada implementasi jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel

yang diteliti. Dengan menggunakan anggota sampel 4 variabel yaitu dependen

(volume impor) dan independen (produksi domestik, harga buah domestik, harga

buah impor) yang menghasilkan jumlah anggota sampel 10X4= 40 sampel. Ini

menunjukkan bahwa minimal variabel yang dipergunakan dalam penelitian yaitu

40 sampel.

Metode pengumpulan data pada penelitian adalah dengan dokumenatsi.

Dokumentasi adalah sebuah catatan dari kejadian yang telah terjadi pada masa

lalu. Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini berbentuk tulisan yang

bersumber dari dokumen dipublikasikan oleh lembaga resmi, seperti Badan Pusat

Statistik Republik Indonesia (BPS RI) Metode pengumpulan data pada penelitian

ini adalah data sekunder.

Beberapa sumber data yang didapatkan pada penelitian ini, sebagai berikut:

1. Volume impor, penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari

publikasi dari website resmi (www.bps.go.id).

2. Produksi nasional, penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari

publikasi dari website resmi (www.bps.go.id).

3. Harga domestik buah-buahan, penelitian ini menggunakan data yang

diperoleh dari publikasi dari website resmi (www.bps.go.id).

4. Harga impor buah-buahan, penelitian ini menggunakan data yang diperoleh

dari publikasi dari website resmi (www.bps.go.id).

Page 55: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

39

C. Metode Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini untuk rumusan masalah yang pertama

menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk menjelaskan

atau menggambarkan masalah yang telah terjadi pada masa lalu maupun masa

sekarang atau saat penelitian ini berlangsung. Terdapat ciri-ciri penelitian

deskriptif yaitu terdapat hubungan dengan keadaan yang terjadi pada saat itu,

dapat menguraikan satu variabel atau beberapa variabel yang diuraikan satu

persatu, tidak memanipulasi variabel atau tidak ada perlakuan treatment (Ronny

Kountur, 2013). Pemilihan analisis pada penelitian ini didasarkan untuk melihat

kondisi yang telah terjadi pada beberapa tahun yang lalu serta menjelaskan sebab

dan fakta yang terjadi terhadap variabel yang di teliti.

Pada rumusan masalah yang kedua menggunakan analisis regresi dengan data

panel. Dimana alat yang digunakan untuk melakukan analisis tersebut dalam

mengolah data dengan Stata 12. Penelitian ini menggunakan data panel untuk

mengolah data, karena dengan menggunakan data panel, terdapat beberapa

kelebihan. Menurut (Gujarati, 2013), keuntungan, sebagai berikut:

1. Dengan menggabungkan informasi dari data time series dan cross section

dapat mengatasi masalah yang timbul karena ada masalah penghilangan

variabel (omitted variable).

2. Dengan data panel yang menggabungkan antara cross section dan times

series, maka hasil yang didapatkan lebih akurat serta nilai degree of

freedom akan lebih tinggi dan menghasilkan estimasi yang lebih efisien.

3. Data panel lebih memberikan peluang observasi yang lebih banyak

dibandingkan metode lain, Karena akan meminimalisasikan bias dan

mampu mengurangi kolinearitas antar variabel.

4. Data panel, mampu mengidentifikasi atau menguji model rumit yang tidak

mampu diukur oleh time series murni atau cross section murni.

5. Dapat menguji dan membangun model perilaku yang lebih kompleks dan

mampu melihat dinamika data. Dimana dapat membandingkan kondisi

individu dengan periode lainnya.

Page 56: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

40

Keuntungan lain yang didapatkan menggunakan data panel menurut Effendi

(2014) yaitu memiliki kemampuan dalam memodelkan heterogenitas antar

individu atau antar waktu dari perilaku variabel yang diteliti baik variasi di dalam

atau di antara (within) mampu memvariasi antara individu atau waktu, memiliki

jumlah observasi data yang lebih besar jika dibandingkan dengan data cross

section atau time series saja. Jumlah data ini bisa sangat berguna mengatasi

masalah variabilitas data yang diperlukan. Jumlah observasi data yang lebih

besar juga dapat mengurangi permasalahan multikolineritas yang bisa muncul

jika terdapat lebih dari satu variabel independen. Dan yang terpenting data panel

mampu menjelaskan pada analisis yang lebih luas dan komprehensif terhadap

permasalahan yang ada.

Dalam regresi data panel terdapat model yang dapat digunakan. Model

tersebut antara lain: Pooled Least Square (PLS), Fixed Effects Model (FEM),

Random Effect Model (REM) (Gujarati, 2013).

1. Estimasi Model Data Panel

a. Pendekatan Kuadrat Terkecil (Pool Least Squares)/PLS

Yaitu teknik yang paling mudah dan sederhana dengan cara

mengasumsikan data gabungan yang ada. Model ini hanya

menggabungkan seluruh data time series dan cross section, kemudian

estimasi model dengan menggunakan metode Ordinary Least Square

(OLS). Hasil dari regresi ini dianggap berlaku untuk semua objek pada

semua waktu. Keuntungan penaksiran menggunakan OLS yaitu data lebih

banyak dan bervariasi, heterogenitas individu atau kelompok secara

eksplisit seperti model lainnya tidak di eksploitasi (Effendi, 2014).

Wing Wahyu Winarno (2009) mengatakan bahwa pada metode OLS

(Ordinary Least Square) memiliki kekurangan, yaitu terletak pada

ketidaksesuaian model dengan keadan yang sesungguhnya. Kondisi tiap

objek saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu waktu akan sangat

berbeda pada kondisi objek pada waktu yang lain.

Page 57: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

41

b. Pendekatan Effek Tetap (Fixed Effect Model)

Model yang dapat menunjukkan perbedaan konstan antar objek

meskipun dengan koefisien regresi yang sama. Model ini juga

memperhitungkan kemungkinan bahwa peneliti menghadapi masalah

omitted variables yang mungkin membawa perubahan pada intercept time

series atau cross section. Menurut Wing Wahyu Winarno (2009) Model

FEM dengan efek tetap maksudnya adalah bahwa satu objek, memiliki

konstan yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu. Demikian

pula dengan koefisien regresinya yang besarnya tetap dari waktu ke

waktu (time invariant).

c. Pendekatan Effek Acak (Random Effect Model)

Dengan menggunakan model ini, kita tidak dapat melihat pengaruh

dari berbagai karakteristik yang bersifat konstan dalam waktu atau

konstan di antara individual. Model ini mengestimasi data panel dimana

melibatkan hubungan eror term. Perbedaan intersep diakomodasi oleh

eror term masing-masing. Keuntungan dari model ini yaitu

menghilangkan heterokedasitas.

2. Pemilihan Metode Estimasi dalam Data Panel

a. Uji Spesifikasi Model dengan Uji Chow

Uji spesifikasi bertujuan untuk menentukan model analisis data panel

yang akan digunakan. Uji Chow digunakan untuk memilih antara fixed

effect model atau pool least square yang sebaiknya dipakai. Apabila hasil

uji spesifikasi ini menunjukkan nilai probabilitas Chi-square lebih dari

10%, maka model yang dipilih adalah pool least square. Sebaliknya,

apabila nilai probabilitas Chi-square kurang dari 10%, maka model yang

sebaiknya dipakai adalah fixed effect. Ketika model yang terpilih adalah

fixed effect, maka perlu dilakukan uji lagi, yaitu Uji Langrange Multiplier

untuk mengetahui apakah sebaiknya memakai Fixed Effect Model (FEM)

atau Random Effect Model (REM).

Page 58: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

42

b. Uji Spesifikasi Model dengan Lagrange Multiplier

Pada uji ini dilakukan untuk menentukan model apa yang digunakan

apakah pool least square atau random effect . Dengan menggunakan

Breush Pagan Langrangian Multiplier Test. Dengan melihat nilai

probabilitas Chi-square 10%. Apabila nilai chibar2 lebih kecil dari 10%

maka yang digunakan adalah random effect, sebaliknya jika nilai chibar2

lebih besar dari 10% maka menggunakan pool least square.

c. Uji Spesifikasi Model Dengan Uji Hausman

Uji ini bertujuan untuk mengetahui model yang sebaiknya dipakai,

yaitu Fixed Effect Model (FEM) atau Random Effect Model (REM). Cara

dilakukan untuk memilih model mana yang terbaik melihat nilai

probababilitas. Apabila nilai probabilitas lebih kecil dari 10%, maka model

yang terbaik adalah fixed effct sedangkan bila nilai probabilitas lebih besar

dari 10%, maka model yang dipilih adalah random effect.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji koefisien regresi hasilnya signifikan

atau tidak, sebagai berikut.

a) Uji t Statistik

Pada uji ini dilakukan untuk melihat pengaruh masing-masing atau

disebut parsial antara variabel independen terhadap dependen. Uji t

dilakukan dengan membandingkan nilai t statistik dengan signifikasi.

Apabila nilai t statistik lebih kecil dari signifikasi 10%, maka berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan bila nilai nilai t statistik

lebih besar dari signifikasi 10%, maka tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

b) Uji F-Statistik

Uji ini digunakan untuk menguji apakah seluruh variabel independen

secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap variabel

Page 59: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

43

dependen. Uji F-statistik dilakukan dengan membandingkan nilai F-

statistik dengan signifikasi. Apabila nilai F-statistik lebih kecil dari

signifikasi 10%, maka variabel independen secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai F-statistik

lebih besar dari signifikasi 10%, maka variabel indepeden secara simultan

tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

c) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi atau R2 adalah kemampuan model untul

menjelaskan variabel dependen dan independen. Nilai R2 mengukur

pengaruh variabel independen terhadap dependen. Apabila Pool Least

Square (PLS) yang terpilih, maka R2

yang digunakan adalah angka yang

tertulis sebagai di R-squared, jika yang terpilih model FEM maka R2 yang

digunakan adalah R-sq within, dan untuk model REM yang terpilih maka

menggunakan R-sq overall.

D. Operasional Variabel Penelitian

Masing-masing variabel dari penelitian harus didefinisikan agar jelas dari tiap

variabel. Berikut adalah urain definisi dari masing-masing variabel dari

penelitian ini:

Tabel 3. 1

Operasional Variabel

No Variabel Definisi Pengukuran

1. Volume

Impor (Y)

Volume impor adalah

banyaknya buah-buahan yang

masuk ke Indonesia.

Satuan kilogram

(Kg) per

triwulan

2. Produksi

Domestik

(X1)

Produksi buah nasional adalah

banyaknya hasil buah-buahan

yang dilakukan dengan

penjumlahan bulanan.

Satuan ton (Ton)

per triwulan

3. Harga Harga merupakan nilai dari Satuan rupiah

Page 60: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

44

Domestik

(X2)

suatu barang dan jasa yang

dapat diukur oleh jumlah uang

yang akan diberikan. Skala

harga yang dimaksud adalah

harga buah domestik atau lokal

yang ditetapkan.

(Rp) per

triwulan

4. Harga Impor

(X3)

Harga merupakan nilai dari

suatu barang dan jasa yang

dapat diukur oleh jumlah uang

yang akan diberikan. Skala

harga yang dimaksud adalah

harga buah impor yang

ditetapkan.

Satuan rupiah

(Rp) per

triwulan

Page 61: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Kondisi Indonesia

Letak Indonesia secara geografis pada kordinat kordinat 6˚LU- 11˚08˚LS

dan 95˚BT-14145˚BT serta terletak antara dua benua yaitu Benua Asia dan

Benua Australia dan dua samudra, Samudra Hindia dan Samudra Pasific.

Dengan pulau yang dimiliki Indonesia sebanyak 17.508 pulau besar dan kecil

serta luas wilayah darat 1,937 juta km2, dan luas laut 5,8 juta km

2.

Indonesia merupakan negara agraris, yaitu negara yang dalam

perekonomiannya ditopang dari sektor pertanian sebagai penyedia bahan

pangan, sandang dan papan. Hal ini karena struktur tanah dan iklim Indonesia

yang cocok pada sektor pertanian. Kondisi iklim ini Indonesia dipengaruhi

oleh fenomena El Nino dan La Nina yang bersumber dari wilayah timur

Indonesia (Ekuator Pasifik Tengah) dan Dipole yang terdapat pada wilayah

barat Indonesia (Samudra Hindia barat Sumatera hingga timur Afrika).

Fenomena El Nino merupakan kondisi global akibat dari interaksi dari

lautan yang ditandai dengan memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator

Pasifik Tengah atau anomali suhu permukaan laut didaerah tersebut positif

(lebih panas diatas rata-rata). Dampak yang ditimbulkan oleh iklim ini sangat

tergantung pada kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena ini

berpengaruh terhadap pengurangan curah hujan secara derastis, dan akan

terjadi apabila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Ketika suhu

perairan cukup hangat, El Nino tidak mengurangi curah hujan secara

signifikan, dan tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El

Nino.

Fenomena lain seperti La Nina ditandai dengan anomali suhu permukaan

yang negatif (lebih dingin dari rata-rata) di Ekuator Pasifik Tengah yang

menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat bila bersamaan dengan

Page 62: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

46

menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Iklim La Nina ini

juga tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia.

Perubahan iklim yang terjadi dapat mempengaruhi sektor pertanian.

Sektor ini paling rentan, karena tanaman musiman yang sensitif terhadap

pengaruh kelebihan atau kekurangan air. Kerentanan sangat berhubungan

degan sistem lahan, sifat tanah, pola tanam, teknologi, pengelolaan tanah, air

serta varietas tanaman (Las et all, 2008). Faktor perubahan iklim ini akan

berdampak terhadap perubahan pola hujan dan iklim yang ekstrim (banjir dan

kekeringan), peningkatan suhu udara, peningkatan muka laut. Sedangkan pada

sektor pertanian akan berdampak yang bersifat continue, berupa suhu udara

naik, perubahan hujan, kenaikan salinitas air tanah untuk wilayah pertanian

dekat pantai yang berdampak pada penurunan produktivitas tanaman dan

perubahan panjang musim yang mengubah pola tanam, serta terdapat dampak

yang bersifat discontinue seperti gagal panen akibat meningkatkan intensitas

iklim ekstrim (banjir, kekeringan dan angin kencang) serta serangan hama

baru dan bersifat permanen berupa berkurangnya luas pertanian kawasan

pantai akibat kenaikan air laut (Boer et all, 2011).

Sektor pertanian memiliki peran penting dalam keberlangsungan hidup

masyarakat Indonesia. Hal ini didasari karena sektor ini sebagai penunjang

kebutuhan pangan yang penting. Ketersediaan sumber daya alam melimpah

memberikan peluang yang besar pada bidang ekonomi. Pertanian memiliki

subsektor yang perlu dikembangkan lainnya seperti pada tanaman hortikultura

(buah, sayuran, bunga, obat), tanaman pangan, peternakan, kehutanan dan

penebangan kayu dan perikanan. Selain tanaman pangan yang bersumber

sebagai karbohidrat, pada tanaman hortikultura juga memiliki fungsi sebagai

sumber bagi vitamin dan mineral harus mendapatkan perhatian dari

Pemerintah. Komoditas hortikultura memiliki prospek yang sangat baik yaitu

memiliki nilai komersial yang tinggi dan memiliki pasar yang luas baik dalam

negeri maupun luar negeri. Dilihat dari nilai impor buah-buahan lebih tinggi

dibandingkan sayuran. Pada data BPS tahun 2017 sepanjang Januari Oktober

Page 63: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

47

nilai impor buah-buahan lebih tinggi dibandingkan sayuran. Nilai impor buah-

buahan sebesar US$ 942,10 juta lebih tinggi dibanding impor sayuran hanya

senilai US$ 67,91 juta..

Di Indonesia terdapat sentra-sentra produksi buah-buahan yang membantu

ketersediaan buah daerah serta nasional. Sentra ini memiliki keunggulan

strategis berdasarkan kondisi tanah dan iklim serta penguasaan teknologi dan

sumber daya manusia. Pengembangan tanaman buah-buahan cukup penting

bagi perekonomian daerah, baik sebagai pendapatan daerah maupun sumber

mata pencaharian petani. Sentra yang dikembang setiap daerah memiliki jenis

yang berbeda seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 4. 1

Sentra Produksi Buah

No Komoditas Provinsi Kabupaten

1. Alpukat Jawa Timur Probolinggo

Jawa Barat Bogor, Garut, Cianjur

Jawa Tengah Semarang, Kota Semarang

Sumatera Barat Solok, Lima Puluh Kota,

Agam, Kota Solok

2. Anggur Jawa Timur Situbondo, Kediri,

Probolinggo, Kota Probolinggo

Bali Buleleng

Sulawesi Tengah Kota Palu

3. Apel Jawa Timur Malang, Kota Batu, Pasuruan

4. Belimbing Jawa Timur Tuban, Kota Blitar,

Bojonegoro

Jawa Barat Kota Depok

Jawa Tengah Jepara

Sumatera Utara Deli Serdang

5. Buah Naga DIY Sleman, Kulonprogo

Jawa Tengah Sragen, Sukoharjo, Kendal

Jawa Timur Jember,Banyuwangi, Pasuruan,

Malang, Lumajang, Ponorogo

Riau Kota Pekanbaru, Siak,

Pelalawan

Sumatera Barat Padang Pariaman

Kepulaian Riau Batam, Bintan

Page 64: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

48

6. Duku Jambi Muaro Jambi, Batanghari

Sumatera Selatan OKU Timur, OKI, Musi

Banyuasinm Lahat

Kalimantan Barat Pontianak

7. Durian Aceh Aceh Selatan, Aceh Barat,

Aceh Utara, Aceh Tengah

Sumatera Utara Tapanuli Selatan, Tapanuli

Tengah, Dairi, Deli Serdang

Jambi Muaro Jambi, Batanghari,

Bungo, Tebo, Merangin

Sumatera Selatan Lahat, OKU, Musi Rawas

Riau Bengkalis,Kampar

Bangka Belitung Bangka Barat, Bangka Timur

Bengkulu Bengkulu Utara, Seluma

Lampung Way Kanan, Lampung Selatan,

Lampung Timur, Kota Metro,

Lampung Tengah

Banten Lebank, Serang, Pandeglang

Jawa Barat Majalengka, Cianjur, Bogor,

Sukabumi

Jawa Tengah Jepara, Kota Semarang, Tegal,

Pekalongan, Batang, Kendal,

Banjarnegara, Purbalingga,

Semarang, Karanganyar

DIY Kulonprogo

Jawa Timur Ngawi, Ponorogo, Madiun,

Tulungagung, Malang,

Trenggalek

Kalimantan Barat Melawi, Sintang, Sanggau

Kalimantan Tengah Barito Utara, Barito Timur,

Barito Selatan, Murung Raya,

Katingan, Gunung Mas

Kalimantan Selatan Tabalong

Kalimantan Timur Kutai Barat, Kutai

Kertanegara, Nunukan,

Panajem Paser Utara,

Bulungan, Malinau

Sulawesi Selatan Luwu, Luwu Utara, Bone,

Gowa, Kota Palopo

Sulawesi Barat Poliwali Mandar

Selawesi Tengah Toil-Toli, Parigi Mouton

Page 65: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

49

Sulawesi Tenggara Kolaka

Gorontalo Gorontalo, Bone Bolango,

Boalemo

Maluku Kota Ambon, Seram Bagian

Barat

Maluku Utara Halmahera Selatan

Papua Barat Sorong, Fakfak, Sorong

Selatan, Raja Ampat

8. Jambu Air Jawa Timur Sampang

Jawa Tengah Demak

DIY Sleman

9. Jambu Biji Jawa Barat Bogor, Kota Depok, Cirebon,

Majalengka, Cianjur

Jawa Tengah Malang, Bangkalan, Sumenep

Sumatera Utara Deli Serdang, Asahan

10. Jeruk Jawa Timur Jember, Banyuwangi,

Ponorogo, Kota Batu,

Tulungagung

Sumatera Utara Karo, Simalungun

Kalimantan Barat Sambas

Kalimantan Selatan Batola, Banjar Baru

Sulawesi Barat Mauju

Papua Nabire

Sumatera Barat Lima Puluh Kota, Agam,

Pasaman

Lampung Tulang Bawang

Jawa Barat Garut, Sumedang, Bandung

Barat

NTT TTS, TTU

NAD Bireuen

Bali Bangli

Sulawesi Selatan Selayar, Pangkep

Bengkulu Bengkulu Selatan, Lebong

Sumatera Selatan Musi Rawas, Musi Banyuasin

11. Jeruk Besar NAD Bireun, Aceh Utara

Sumatera Selatan Palembang, Muara Enim

Lampung Lampung Tengah

Jawa Barat Bandung, Sumedang

Jawa Timur Magetan, Situbondo, Ngawi

Sulawesi Selatan Pangkep, Pangkajene,

Kepulauan, Maros, Gowa,

Page 66: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

50

Soppeng

12. Lengkeng Jawa Tengah Kendal, Semarang, Ambarawa,

Salatiga, Demak, Kudus,

Temanggung, Bantul

Jawa Timur Malang, Banyuwangi

Lampung Lampung Timur, Lampung

Tengah

Kalimantan Barat Singkawang, Pontianak

13. Manga Jawa Timur Probolinggo, Situbondo,

Pasuruan, Bondowoso

Jawa Tengah Rembang, Blora, Pemalang

Bali Buleleng

Sulawesi Selatan Takalar, Jeneponto

NTB Lombok Barat, Lombok

Tengah, Sumbawa

Jawa Barat Majalengka, Cirebon,

Indramayu

14. Manggis Sumatera Barat Sawahlunto, Sijunjung, Padang

Pariaman, Lima Puluh Kota,

Pesisir Selatan, Agam

Sumatera Utara Tapanuli Selatan, Tapanuli

Tengah

Sumatera Selatan Lahat

Lampung Tanggamus

Jawa Barat Bogor,Tasikmalaya,

Purwakarta, Sukabumi,

Subang

Jawa Tengah Purworejo

Jawa Timur Banyuwangi, Blitar,

Trenggalek

Bali Tabanan

NTB Lombok Barat

Riau Kampar

15. Markisa Jawa Barat Garut, Ciamis, Bogor

Sumatera Barat Solok

Sumatera Utara Karo

Sulawesi Selatan Gowa, Tana Toraja, Sinjai,

Enrekang

Sumatera Selatan Muara Enim

Jambi Kerinci

Riau Kampar

Page 67: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

51

16. Markisa Jawa Barat Garut, Ciamis, Bogor

Sumatera Barat Solok

Sumatera Utara Karo

Sulawesi Selatan Gowa, Tana Toraja, Sinjai,

Enrekang

Sumatera Selatan Muara Enim

Jambi Kerinci

17. Melon Jawa Tengah Pekalongan, Sragen,

Karanganyar, Klaten,

Grobongan

Jawa Timur Madiun, Ponorogo, Ngawi,

Nganjuk, Blitar Banyuwangi

Sumatera Utara Deli Serdang

Lampung Lampung Timur

Banten Kota Cilegon, Kota Serang

Bali Gianyar

Kalimantan Selatan Tanah Laut

18. Nangka Bangka Belitung Bangka Barat

Jawa Barat Garut, Bandung, Majalengka

DIY Sleman

Jawa Tengah Blora, Jepara, Tegal

Jawa Timur Sampang, Malang, Bondowoso

Kalimantan Tengah Kapuas

Kalimantan Timur Kutai Kertanegara

19. Nenas Jawa Barat Subang, Bogor

Jawa Timur Blitar, Kediri

Lampung Lampung Timur, Lampung

Tengah

Riau Kampar

Jambi Muaro Jambi

Sumatera Selatan Prabumulih

Kalimantan Barat Kuburaya, Kota Pontianak

20. Pepaya Jawa Tengah Boyolali, Kebumen,

Purworejo, Cilacap

Jawa Timur Bogor

Jawa Barat Malang

Riau Kota Pekanbaru

Kalimantan Timur Kota Balikpapan, Samarinda

21. Pisang Sumatera Utara Deli Serdang, Serdang Bedagai

Sulawesi Barat Majene

Lampung Lampung Selatan, Pringsewu,

Page 68: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

52

Pesawaran, Lampung Barat

Jawa Barat Sukabumi, Bogor, Cianjur

Jawa Tengah Kendal, Banyumas, Cilacap,

Purbalingga

Aceh Pidie

Jawa Timur Lumajang, Malang

22. Rambutan Jawa Barat Subang, Banjar

Jawa Timur Blitar

Jawa Tengah Kota Semarang

Banten Lebak, Serang, Tanggerang

Sumatera Utara Langkat

Sulawesi Utara Minahasa

Riau Kampar

23. Salak Jawa Barat Kota Tasikmalaya

Jawa Tengah Magelang, Banjarnegara

DIY Sleman

Sumatera Selatan Muara Enim

Sumatera Utara Tapanuli Selatan

Kalimantan Tengah Kotawaringi Timur

Kalimantan Timur Kutai Timur

Sulawesi Utara Sangihe

Bali Karangasem

Maluku Kota Ambon

Sumatera Utara Langkat

Sulawesi Utara Minahasa

Riau Kampar

24. Sawo Banten Serang, Kota Serang,

Pandeglang

Jawa Barat Cianjur, Ciamis, Sukabumi,

Sumedang

Jawa Tengah Sukoharjo, Wonogiri, Kendal,

Brebes, Seragen, Cilacap,

Karanganyar, Rembang

Jawa Timur Nganjuk, Kediri, Mojokerto,

Tuban, Probolinggo, Pasuruan

Lampung Lapung Timur, Lampung

Tenga, Tulang Bawang

Bengkulu Kaur

Jambi Bungo, Kota Jambi

Sumatera Barat Tanah Datar

Sumatera Utara Asahan, Deli Serdang

Page 69: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

53

Sumatera Selatan Ogan Ilir, OKI, OKU, Muara

Enim, Lahat

NTB Sumbawa, Bima

25. Semangka Jawa Tengah Kebumen, Sragen, Grobogan,

Blora

Jawa Barat Indramayu

Jawa Timur Lamongan, Banyuwangi,

Jombang

Sumatera Selatan OKI

DIY Kulonprogo

Bali Jembrana

NTB Lombok Tengah

Lampung Lampung Tengah

Sumetera Utara Deli Serdang

Sumatera Barat Pesisir Selatan

Kalimantan Selatan Hulu Sungai Selatan

Sulawesi Selatan Takalar

26. Srikaya Jawa Timur Lamongan

NTB Sumbawa

27. Stoberi Jawa Barat Bandung, Garut Ciajnur

Jawa Tengah Magelang, Banjarnegara,

Karanganyar, Purbalinnga

Jawa Timur Malang

Bali Tabanan

Sumatera Utara Karo

Bengkulu Rejang Lebong

Lampung Lampung Barat

Sumatera Barat Solok

Sumber : Direktorat Tanaman Buah, 2012

Dari data diatas menunjukkan persebaran sentra-sentra pengembangan

buah di Indonesia. Buah yang tersebar merupakan buah yang cocok pada

daerah dan dikembangan dengan iklim yang sesuai. Pengembangan dari

setiap daerah bertujuan untuk membudidayakan buah. Dengan adanya sentra-

sentra pengembangan membantu masyarakat dalam mendapatkan lapangan

pekerjaan serta meningkatkan pendapatan daerah dan negara Indonesia karena

melihat sektor buah-buahan merupakan sektor bernilai ekonomis yang apabila

dikembangkan dengan baik akan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Page 70: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

54

Selain itu pengembangan sentra-sentra produksi juga dapat memberikan efek

pada pelestarian alam, sosial, dan pariwisata.

Untuk tercapainya sentra produksi buah-buahan diperlukan waktu yang

cukup lama serta keseriusan dari petani agar dapat menghasilkan tanaman

yang berkualitas baik agar mampu bersaing dengan buah-buahan impor.

2. Produksi Domestik Apel, Anggur, Jeruk

Produksi domestik harus ditingkatkan agar mampu menambah ketersedian

buah-buahan lokal. Konsumsi buah yang cukup tinggi, menjadi faktor penting

untuk meningkatkan produksi apel, anggur dan jeruk. Keadaan lahan, kualitas

tanaman, iklim dan teknologi yang dipakai menjadi penunjang agar produksi

buah meningkat.

Grafik 4. 1

Produksi Domestik Apel, Anggur, Jeruk

Sumber : Badan Pusat Statistika (2012-2016)

Dalam grafik diatas menunjukkan produksi apel, anggur dan jeruk

mengalami fluktuasi dalam perkembangannya. Seperti yang terjadi pada tahun

2012 kuartal satu, dua, tiga dan empat sebesar 345.454 ton, 482.144 ton,

439.972 ton, 230.826 ton. Perbedaan jumlah produksi ini disebabkan oleh

0

100,000

200,000

300,000

400,000

500,000

600,000

700,000

Apel Jeruk Anggur

Page 71: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

55

beberapa faktor seperti penurunan luas lahan, kualitas tanaman yang rendah,

dan iklim yang tidak menentu.

Produksi Apel di Indonesia masih rendah menjadi salah satu penyebab

volume impor yang tinggi. Salah satu sentra apel yang terkenal adalah Kota

Malang dan beberapa daerah timur seperti (NTT, Bali dan Papua) memiliki

lahan yang potensial untuk penanaman apel. Namun daerah tersebut memiliki

sentra produksi apel sesuai harapan yang diasebabkan oleh pengembangannya

belum diikuti dengan cara yang baik dan benar serta teknologi yang rendah.

Sajian buah apel selain dapat langsung dimakan dalam bentuk segar juga

dikembangkan sebagai keripik apel, selai apel, sirup apel. Pada tahun 2016

total buah apel yang dihasilkan sebesar 330.781 ton.

Produksi jeruk yang cukup tinggi memberikan kontribusi kebutuhan

buah-buahan di Indonesia. Jeruk Indonesia yang berkembang selama ini

adalah jeruk siam/keprok dan jeruk besar dengan lokasi sentra yang berbeda.

Sentra jeruk siam/keprok di Indonesia adalah provinsi Sumatera Utara dan

Jawa Timur, sedangkan jeruk besar ada di Provinsi Sulawesi, Jawa Timur dan

Bali (BPS, 2017). Menurut Riantari (2015) salah satu pengembangan tanaman

jeruk di Bali adalah Kabupaten Giansyar. Keadaan lingkungan (tanah, iklim,

ketinggian tempat, suhu) menjadi faktor penting dalam peningkatan produksi

jeruk. Rata-rata masyarakat berprofesi sebagai petani khususnya usahatani

jeruk siam. Total produksi jeruk tahun 2016 sebesar 2.014.214 ton dan

diprediksikan setiap tahun akan mengalami peningkatan.

Produksi anggur sangat rendah dibandingkan apel dan jeruk menunjukkan

bahwa belum banyak petani yang mengembangkan tanaman ini, karena

anggur yang ditanam harus sesuai dengan syarat tumbuh. Apabila menanam

anggur varietas unggul ditempat yang sesuai dan budidaya dengan baik

tanaman anggur akan berkembang (Emi Budiyati, 2012). Padahal buah anggur

memiliki nilai jual yang tinggi. Nilai jual anggur yang tinggi bila dilakukan

pengelolaan lebih lanjut seperti wine dan kismis. Sentra anggur yang terkenal

terdapat pada daerah Probolinggo. Sentra anggur yang dikembangkan juga

Page 72: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

56

dijadikan untuk budidaya maupun agrowisata. Meskipun sentra anggur sudah

tersebar di Indonesia, namun jumlah masih sedikit dan tergantung pada iklim.

Salah satu faktor adalah intensistas curah hujan, apabila curah hujan tinggi

tanaman anggur tidak berkembang. Curah hujan tersebut berdampak pada

produksi anggur yang rendah, sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan

domestik. Produksi anggur yang paling rendah yaitu pada tahun 2016 kuartal

satu sebesar 9.507 ton.

Sentra anggur yang terkenal ada di Probolinggo. Buah anggur yang

dikembangkan bertujuan untuk budidaya anggur maupun sebagai agrowisata.

Budidaya anggur bagi masyarakat Probolinggo telah lama dikembangkan dari

pekarangan rumah yang dimanfaat untuk tanaman anggur baik untuk hiasan

rumah maupun usaha pendapatan keluarga. Jumlah tanaman anggur mulai

berkurang ketika terjadi pergeseran tanaman anggur menjadi tanaman manga.

Namun, sebagian penduduk masih tetap mempertahankan tanaman anggur

pada lahan yang sempit maupun luas (Amik, 2012). Meskipun sudah terdapat

Sentra anggur di Indonesia, mengingat jumlahnya masih sedikit dan

tergantung curah hujan maka produksi anggur masih belum dapat mencukupi

kebutuhan homestik. Anggur selain dapat dimakan dalam bentuk segar dapat

memiliki nilai tambah dengan pengolahan seperti wine, dan kismis. Dengan

sentra anggur yang sedikit dan produksi yang rendah tahun 2016 jumlah

produksinya hanya sebesar 9.507 ton.

3. Harga Domestik Apel, Anggur, Jeruk

Harga merupakan kondisi yang menggambarkan keadaan pasar antara

permintaan dan penawaran. Harga domestik cenderung lebih tinggi

dibandingkan harga buah impor, karena dari segi biaya produksi, biaya angkut

yang mahal serta iklim yang tidak menentu.

Page 73: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

57

Grafik 4. 2

Harga Domestik Apel, Anggur, Jeruk

Sumber : Badan Pusat Statistik (2012-2016)

Pada grafik diatas menunjukkan fluktuasi harga anggur mendominasi

paling tinggi diantara jeruk dan apel. Rata-rata harga buah anggur dari tahun

2012 kuartal satu hingga 2016 kuartal empat sebesar Rp 61.047/kg. Harga

yang cukup tinggi menandakan bahwa ketersediaan anggur lokal yang rendah.

Harga apel rata-rata dari tahun 2012 kuartal satu hingga 2016 kuartal

empat berada pada angka Rp. 30.647/kg. Harga ini berfluktuasi setiap

triwulan, karena harga terbentuk dari ketersediaan buah-buahan. Harga

tertinggi terdapat pada tahun 2016 kuartal tiga yaitu Rp 37.689/kg dan harga

yang terendah apel terjadi pada tahun 2012 kuartal satu mengingat kualitas

apel pada saat itu rendah dan tidak bisa bersaing dengan buah impor. Menurut

Montgomery (2005) kualitas yang dapat bersaing dapat dinilai dari physical

(panjang dan berat), sensory (warna dan rasa), time orientation (seberapa lama

produk dipakai).

Harga jeruk yang cenderung lebih terjangkau dibanding buah apel dan

anggur karena produksi jeruk sudah berkembang di Indonesia. Ketersediaan

yang mencukupi memberikan dampak positif terhadap stabilitas harga yang

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

20

12

Q1

20

12

Q2

20

12

Q3

20

12

Q4

20

13

Q1

20

13

Q2

20

13

Q3

20

13

Q4

20

14

Q1

20

14

Q2

20

14

Q3

20

14

Q4

20

15

Q1

20

15

Q2

20

15

Q3

20

15

Q4

20

16

Q1

20

16

Q2

20

16

Q3

20

16

Q4

Apel Jeruk Anggur

Page 74: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

58

terbentuk. Stabilitas harga yang terbentuk dengan baik, mengindikasikan

bahwa jeruk sudah mulai dikembangkan dan dilirik oleh petani.

Ketersedian anggur lokal yang masih minim membuat harga anggur lokal

tinggi. Harga minimum buah anggur lokal pada angka Rp 47.146/kg, angka

ini sangat tinggi dibandingkan apel dan jeruk. Mengingat biaya produksi,

biaya angkut dan pasokan buah yang minim membuat harga anggur lokal

yang ditawarkan akan tinggi.

4. Harga Impor Apel, Anggur, Jeruk

Bila harga yang ditawarkan tinggi disebabkan oleh produksi buah yang

rendah. Faktor lainnya karena biaya produksi, biaya angkut tinggi, Harga buah

impor menunjukkan ketersedian buah lokal, ketika ketersedian buah lokal

rendah maka buah impor masuk sebagai cara untuk stabilitas harga di pasar.

Harga buah impor yang terbentuk berkaitan erat dengan jumlah produksi.

Apabila produksi buah lokal menurun, maka ada peluang untuk meningkatkan

volume impor. Dan bila produksi buah lokal tinggi, maka akan menurunkan

impor dengan syarat sudah mampu mencukupi kebutuhan. Buah impor yang

masuk sebagai stabilitas harga di pasar. Volume impor yang tinggi disebabkan

juga oleh beberapa bentuk kerjasama dan kebijakan yang berlaku. Akibatnya

persediaan buah tinggi akibat biaya angkut yang rendah serta harga yang

ditawarkan menjadi terjangkau.

Page 75: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

59

Grafik 4. 3

Harga Impor Apel, Anggur, Jeruk

Sumber : Badan Pusat Statistik (2012-2016)

Dari grafik diantas menunjukkan bahwa selisih harga impor cenderung

memiliki jarak yang tinggi berbeda antar waktu. Berbeda dengan selisih harga

buah lokal yang memiliki jarak harga yang kecil. Hal ini disebabkan oleh

tinggi rendah volume impor buah di Indonesia. Apabila dibandingkan dengan

harga buah lokal, maka harga buah impor cenderung lebih murah.

Harga apel impor lebih murah dibandingkan harga apel lokal ini terbukti

bahwa pada tahun 2012 kuartal satu harga apel impor sebesar Rp 7.950/kg ini

merupakan harga terendah yang terjadi antara kurun waktu 2012 kuartal satu

hingga 2016 kuartal empat. Hal ini terjadi karena volume impor sepanjang

tahun sepanjang 2012 sebesar 183.859.437 kg. Harga jeruk impor lebih

rendah dibandingkan jeruk lokal, rata-rata harga yang ditawarkan selama 2012

kuartal satu hingga kuartal empat yaitu sebesar Rp 13.009/kg. Harga buah

impor ini cukup rendah, karena Indonesia memiliki perjanjian dengan negara

China tentang tarif bea masuk sebesar 0% khususnya terhadap komoditas

jeruk.

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

40,000

45,000

50,000

20

12

Q1

20

12

Q2

20

12

Q3

20

12

Q4

20

13

Q1

20

13

Q2

20

13

Q3

20

13

Q4

20

14

Q1

20

14

Q2

20

14

Q3

20

14

Q4

20

15

Q1

20

15

Q2

20

15

Q3

20

15

Q4

20

16

Q1

20

16

Q2

20

16

Q3

20

16

Q4

Apel Jeruk Anggur

Page 76: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

60

Kondisi komoditas anggur impor merupakan jenis buah yang diminati di

Indonesia karena memiliki ketersediaan sepanjang tahun. Dibandingkan buah

lokal yang memiliki musim tertentu. Minat masyarakat yang masih

bergantung pada buah impor kareana ketersedian anggur lokal yang belum

mampu memenuhi pasar di Indonesia. Hal ini rasa yang Anggur merupakan

komoditas yang diminati di Indonesia, namun produksi lokal yang belum

memenuhi permintaan pasar di Indonesia. Oleh sebab itu harga yang

ditawarkan anggur impor ini cukup rendah apabila dibandingkan dengan rata-

rata harga buah lokal yang mencapai Rp 61.047/kg sedangkan rata-rata anggur

impor hanya sebesar Rp 30.740/kg.

B. Interpretasi Hasil

1. Analisis Deskriptif Volume Impor Apel, Anggur dan Jeruk di Indonesia

Setiap tahun volume impor mengalami perkembangan dibandingkan

ekspor, hal ini disebabkan penghapusan tarif bea masuk komoditas

hortikultura di Indonesia, serta komoditas buah-buahan masih belum mampu

bersaing dengan buah impor karena kualitas yang masih rendah. Indonesia

hanya mampu memproduksi buah-buahan yang dibutuhkan oleh domestik,

sedangkan kebutuhan konsumsi buah-buahan harus tetap dipenuhi. Buah yang

dikonsumsi memiliki kandungan gizi dan vitamin yang dibutuhkan oleh

kesehatan. Hal ini membuka celah untuk masuknya buah-buahan impor.

Page 77: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

61

Grafik 4. 4

Volume Impor Apel, Anggur, Jeruk di Indonesia

Sumber : Badan Pusat Statistika (2012-2016)

Dari data diatas menunjukkan bahwa volume impor mengalami fluktuatif

setiap waktu. Volume impor tertinggi didominasi oleh buah apel, yang

selanjutnya diikuti oleh anggur dan jeruk. Volume impor tertinggi berada pada

tahun 2012 kuartal dua dengan nilai 64.803.823 kg untuk komoditas apel,

sedangkan volume impor terendah pada buah anggur terjadi pada tahun 2013

kuartal satu dengan nilai 4.917.878 kg yang diikuti oleh buah jeruk dengan

nilai terendah berada pada tahun 2013 kuartal tiga sebesar 2.162.540 kg.

Perkembangan volume impor yang cenderung tinggi disebabkan oleh

perubahan luas lahan. Seperti yang terdapat pada tabel dibawah luas lahan

pada tanaman apel, anggur dan jeruk.

Tabel 4. 2

Luas Lahan Tanaman Apel, Anggur dan Jeruk (Dalam Ha)

Tahun Komoditas

Apel Anggur Jeruk

2012 4.265 193 5.609

2013 3.734 167 5.362

-

10,000,000

20,000,000

30,000,000

40,000,000

50,000,000

60,000,000

70,000,000

20

12

Q1

20

12

Q2

20

12

Q3

20

12

Q4

20

13

Q1

20

13

Q2

20

13

Q3

20

13

Q4

20

14

Q1

20

14

Q2

20

14

Q3

20

14

Q4

20

15

Q1

20

15

Q2

20

15

Q3

20

15

Q4

20

16

Q1

20

16

Q2

20

16

Q3

20

16

Q4

Apel Anggur Jeruk

Page 78: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

62

2014 2.773 219 5.565

2015 2.892 163 4.551

2016 3.028 178 4.457 Sumber : Kementerian Pertanian (2012-2016)

Pada tabel diatas menunjukkan luas lahan di Indonesia mengalami

penurunan maupun kenaikan. Pada komoditas apel tahun 2012-2014

mengalami penurunan lahan yaitu sebesar 4.262 Ha menjadi 2.773 Ha.

Penurunan luas lahan ini terjadi khususnya di wilayah Kota Batu yang

merupakan kawasan berlereng curam dengan karakteristik tanah mudah

dilanda erosi.

Volume impor apel yang cukup tinggi, menunjukkan bahwa terdapat

keseriusan importir untuk menjaga kesegaran buah dari negara asal hingga

tujuan. Hal ini juga dibuktikan nilai impor apel yang tinggi pada tahun 2016

kuartal empat sebesar 46.816.358 kg. Buah yang diimpor ke Indonesia

memiliki pengiriman yang khusus seperti cara yang dilakukan adalah dalam

pengiriman menggunakan mesin pendingin yang suhu telah diatur hingga

sampai di negara tujuan tetap disimpan pada ruangan dengan suhu dan

kelembaban tertentu sagar kesegarannya terjaga. Sedangkan pada apel lokal

pada saat sampai daerah tujuan buah langsung dijual tanpa disimpan pada

ruangan yang semestinya, hal ini yang menyebabkan kerusakan, penurunan

kualitas buah apel. Beberapa jenis buah impor yang dijual adalah Apel Fuji

Jingle, Apel Golden, Apel Green Smith, Apel Royal Gala, Apel Washington.

Pada komoditas anggur volume impor mengalami fluktuatif. Hal ini

disebabkan oleh luas lahan yang mengalami penurunan maupun peningkatan.

Seperti yang ditunjukkan pada tahun 2012 luas lahan sebesar 193 Ha, pada

tahun 2013 menjadi 167 Ha.

Anggur merupakan tanaman asli Eropa dan Asia Tengah yang mulai

berkembang di Indonesia dan masih sedikit produksi yang dihasilkan. Hal ini

yang menyebabkan volume impor anggur terus dilakukan. Di Indonesia

terdapat tiga sentra pengembangan anggur yaitu Probolinggo, Buleleng dan

Page 79: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

63

Bali. Produksi anggur hanya mampu untuk konsumsi daerah setempat, untuk

luar daerah belum bisa memenuhi kebutuhan. Angka Produksi pada buah

anggur dapat dijelaskan pada tabel dibawah.

Tabel 4. 3

Produksi Apel, Anggur dan Jeruk di Indonesia (Dalam Kg)

Tahun

Komoditas

Apel Anggur Jeruk

2012 247.075 10.160 1.498.396

2013 255.245 9.474 1.548.401

2014 242.915 11.146 1.785.264

2015 238.434 11.410 1.744.339

2016 330.781 9.507 2.014.214 Sumber : Kementerian Pertanian (2012-2016)

Tabel diatas menunjukkan produksi apel, anggur dan jeruk. Seperti pada

tahun 2012 produksi anggur sebesar 10.160 ton, menurun tahun 2013 menjadi

9.474 ton. Sedangkan pada 2014 dan 2015 meningkat dari 11.146 ton menjadi

11.410 ton. Lalu menurun kembali produksinya sebesar 9.507 ton.

Produksi jeruk cukup tinggi dibandingkan buah anggur dan apel.

Angka produksi jeruk setiap tahun mengalami kenaikan. Peningkatan

produksi jeruk didukung oleh instansi terkait yang mengembangkan inovasi

jeruk agar menghasilkan buah yang melimpah, berbuah sepanjang tahun dan

dapat bersaing dengan buah impor. Seperti yang dilakukan oleh

Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropik mengeluarkan

inovasi teknologi dan produk unggulan tanaman jeruk berupa sistem pakar

untuk monitoring Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) jeruk, pukap jestro

pupuk ini sebagai pengganti untuk mengelola nutrisi tanaman yang memiliki

keunggulan yaitu ramah lingkungan, hemat biaya, mudah aplikasi, umur pupuk

lebih anjang, dan nutribusi sesuai pertumbutuhan tanaman, serta Bark

Persticide Aplicator (BPA) yaitu aplikasi pestisida sistemik yang dilakukan

batang tanaman jeruk yang berfungsi mengendalikan hama yang biasa

menyerang tanaman jeruk (Balitjestro, 2017). Serta mengembangkan teknologi

Page 80: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

64

pembuahan jeruk berjenjang sepanjang tahun yang dikenal Bujangseta. Hal ini

untuk mengatasi permasalahan yang selama ini dialami petani jeruk berupa

masa produksi yang lama serta panen raya yang bersamaan. Dengan

menggunakan teknik ini produksi buah jeruk bisa berbuah sepanjang tahun (off

season) yang menghasilkan buah yang seragam, cita rasa sesuai pasar, kulit

buah yang mulus dan harga yang cukup bersaing.

2. Hasil Analisis Model

a. Uji Estimasi Data

1. Uji Chow

Uji selanjutnya untuk mementukan model regresi yang terbaik

apakah pooled least square atau fixed effect model. Jika nilai Prob

lebih kecil dari siginifikasi a 10% maka model yang digunakan

random effect model. Sebaliknya, jika nilai prob lebih besar α 10%,

maka model yang digunakan pooled least square. Sebaliknya jika nilai

prob lebih kecil α 10% maka model yang digunakan fixed effect model.

H0 = Model PLS

H1 = Model FE

Berdasarkan model pooled least square dengan fixed effect

diperoleh nilai sebagai berikut.

Gambar 4. 1

Uji Chow

Sumber : Hasil pengolahan data dengan Stata SE

Berdasarkan dari hasil diatas, nilai prob sebesar 0.0806

menunjukkan nilainya lebih kecil dari tingkat signifikasi α 10% maka

yang digunakan adalah fixed effect model.

Fixed-effect (within) regression

Prob > chi2 = 0.0806

Page 81: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

65

2. Uji Lagrange Multiplier

Uji ini digunakan untuk memilih model yang akan digunakan pool

least square atau random effect model. Dapat diperiksa dengan

Breusch and Pagan Lagrangan multiplier test dengan cara melihat nilai

chibar2. Dengan tingkat signiifikasi 10%, bila chi-square lebih kecil α

maka model yang digunakan adalah random effect model. Sebaliknya

jika nilai chi-squared lebih besar maka model yang digunakan pooled

least square.

H0 = Model PLS

H1 = Model RE

Berdasarkan model pooled least square dengan random effect

diperoleh nilai sebagai berikut :

Gambar 4. 2

Uji Langrange Multiplier

Sumber : Hasil pengolahan data dengan Stata SE

Page 82: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

66

Berdasarkan dari hasil diatas, Chibar2 sebesar 0.00 sehingga

nilainya lebih kecil dari tingkat signifikasi 10% maka model yang

digunakan adalah random effect model.

3. Uji Hausman

Merupakan uji yang digunakan untuk memilih model yang akan

diguanakan apakah fixed effect model atau random effet model. Dapat

dilihat dari nilai prob, jika nilai prob lebih kecil dari α 10% maka

model yang digunakan fixed effect model. Sebaliknya jika nilai prob

lebih besar dari α 10% maka yang digunakan adalah random effect

model.

H0 = Model RE

H1 = Model FE

Berdasarkan metode fixed effect model dengan random effect

model diperoleh sebagai berikut.

Gambar 4. 3

Uji Hausman

Sumber : Hasil pengolahan data dengan Stata SE

Berdasarkan dari hasil diatas, nilai prob sebesar lebih besar dari

signifikasi 10% maka artinya model panel yang baik digunakan

adalah random effect model.

Setelah dilakukan uji Lagrange Multiplier (LM) untuk memilih

antara pooled least square atau random effect, uji chow untuk memilih

pooled least square dengan fixed effect model, uji hausman untuk

Page 83: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

67

memilih antara fixed effect atau random effect. Maka hasil yang

terbaik untuk model penelitian ini adalah random effect model.

4. Random Effect Model

Model data panel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan random effect model. Dapat dijelaskan melalui persamaan

berikut:

Tabel 4. 4

Random Effect Model

R-square: Number of obs = 60

Within = 0.0370 Number of groups = 3

Between = 0.1984 Wald chi2 (3) = 6.74

Overall = 0.1075 Prob > chi2 = 0.0806

VI Coef. Std. Eror Z Prob

PD -.3828714 .1683968 -2.27 0.023

HBD -2.009865 1.117678 -1.80 0.072

HBI .6192574 .4727808 1.31 0.190

_cons 35.31566 9.782909 3.61 0.000

Sumber : Pengolahan data dengan Stata SE

Hasil estimasi model REM menunjukkan bahwa dua dari empat

variabel signifikan dengan tingkat kesalahan 10%. Hasil uji F

menunjukkan bahwa model signifikasi dengan tingkat kesalahan α

sebesar 10% dan model menunjukkan nilai koefisein determinasi

overall 0.1075%.

Persamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut:

VI = 35.31566 - 0.3828714 PD – 2.009865 HBD+ 0.6192574 HBI + ε

Keterangan :

VI = Volume Impor

PD = Produksi Domestik

Page 84: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

68

HBD = Harga Buah Domestik

HBI = Harga Buah Impor

ε = error term

b. Uji Hipotesis

1. Uji t-statistik

Berdasarkan hasil estimasi regresi REM diperoleh hasil yang

menunjukkan bahwa koefisien masing-masing variabel bebas memiliki

nilai yang berbeda. Identifikasi masing-masing variabel untuk model

dijelaskan sebagai berikut.

Pertama koefisien produksi domestik diperoleh -0.3828714

dengan hasil probabilitas 0.023. hasil pengujian ini meyimpulkan

bahwa H0 ditolak pada α sebesar 10%. Ini artinya, parameter ini dapat

dipakai sebagai estimator yang signifikan atau produksi domestik

mempengaruhi volume impor. Tanda koefisien menunjukkan

hubungan negatif antara kedua variabel tersebut, yaitu apabila terjadi

peningkatan pada produksi domestik sebesar 1% maka volume impor

akan menurun sebesar -0.3828714 persen dengan asumsi variabel

bebas lainnya tetap.

Kedua, koefisien harga buah domestik diperoleh -2.009865

dengan hasil probabilitas 0.072. hasil pengujian ini meyimpulkan

bahwa H0 ditolak pada α sebesar 10%. Ini artinya, parameter ini dapat

dipakai sebagai estimator yang signifikan atau harga buah domestik

mempengaruhi volume impor. Tanda koefisien menunjukkan

hubungan negatif antara kedua variabel tersebut, yaitu apabila terjadi

peningkatan pada harga buah domestik sebesar 1% maka volume

impor akan menurun sebesar -2.009865 persen dengan asumsi

variabel bebas lainnya tetap.

Ketiga, koefisien harga buah impor diperoleh 0.6192574 dengan

hasil probabilitas 0.072. Hasil pengujian ini meyimpulkan bahwa H0

diterima pada α sebesar 10%. Ini artinya, parameter ini dapat tidak

Page 85: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

69

dipakai sebagai estimator yang signifikan atau harga buah impor tidak

mempengaruhi volume impor. Tanda koefisien menunjukkan

hubungan positif antara kedua variabel tersebut, yaitu apabila terjadi

peningkatan pada harga buah impor sebesar 1% maka volume impor

akan naik sebesar 0.6192574 persen dengan asumsi variabel bebas

lainnya tetap.

Hipotesis yang telah dibuat dapat dibuktikan sebagai berikut:

a. H0 : Diduga tidak dapat pengaruh produksi domestik secara

parsial terhadap volume impor

H1 : Diduga terdapat pengaruh produksi domestik secara parsial

terhadap volume impor

b. H0 : Diduga tidak dapat pengaruh harga buah domestik secara

parsial terhadap volume impor

H1 : Diduga terdapat pengaruh harga buah domestik secara

parsial terhadap volume impor

c. H0 : Diduga tidak dapat pengaruh harga buah impor secara parsial

terhadap volume impor

H1 : Diduga terdapat pengaruh harga buah impor secara parsial

terhadap volume impor

d. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh produksi domestik, harga

buah domestik, harga buah impor terhadap volume impor

H1 : Diduga terdapat pengaruh produksi domestik, harga buah

domestik, harga buah impor terhadap volume impor

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka pembuktian hipotesis yang

telah dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai t-statistik produksi domestik 0.023 menunjukkan nilai lebih kecil

dari signifikasi 10%. Maka dapat disimpulkan H1 diterima

Page 86: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

70

2. Nilai t-statistik harga buah domestik 0.072 menunjukkan nilai lebih

kecil dari signifikasi 10%. Maka dapat disimpulkan H1 diterima

3. Nilai t-statistik harga buah impor 0.190 menunjukkan nilai lebih kecil

dari signifikasi 10%. Maka dapat disimpulkan H0 diterima

2. Uji F-statistik

Hasil uji F menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-statistik

sebesar 0.0806. angka ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas F-

statistik kurang dari tingkat signifikasi α 10% sehingga, H0 ditolak dan

H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh variabel bebas

(produk domestik, harga buah domestik, harga buah impor) secara

simultan signifikan berpengaruh terhadap volume impor.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model menunjukkan nilai koefisien determinasi sebesar 0.1075.

Hal ini berarti bahwa besar 10,75% variasi volume impor dapat

dijelaskan oleh produksi domestik, harga buah impor, harga buah

lokal, sedangkan sisanya sebesar 89.25% dipengaruhi oleh variabel

lain yang tidak dijelaskan dalam model.

c. Analisis Ekonomi Volume Impor dengan Variabel Produksi Domestik,

Harga Buah Domestik, Harga Buah Impor.

1. Produksi domestik terhadap Volume Impor

Produksi domestik adalah komponen yang penting dalam

menentukan volume impor yang dibutuhkan. Apabila produksi

domestik yang tercukupi maka dapat mengurangi volume impor.

Sedangkan volume impor yang menurun menunjukkan bahwa negara

tersebut dapat memenuhi kebutuhan.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa produksi domestik

berpengaruh signifikan terhadap volume impor. Karena besar kecilnya

volume impor ditentukan produksi domestik dalam negeri. Hubungan

Page 87: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

71

antara produksi domestik dan volume impor bersifat negatif,

menunjukkan bahwa produksi buah domestik mengalami peningkatan

maka volume impor akan mengalami penurunan. Sebaliknya, apabila

produksi buah-buahan menurun, maka volume impor akan mengalami

peningkatan. Karena kebutuhan konsumsi tidak hanya dipengaruhi

jumlah konsumsi saja, namun harga juga. Ketika harga buah impor

lebih mahal dari buah domestik maka seseorang akan mengurangi

konsumsinya.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Silitonga (2014) Faktor Yang Mempengaruhi Volume

Impor Komoditas Jeruk di Indonesia. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa produksi jeruk berpengaruh negatif signifikan

terhadap terhadap volume impor.

2. Harga Buah Domestik terhadap Volume Impor

Harga merupakan salah satu faktor pendukung pada permintaan

barang, semakin rendah harga suatu barang maka permintaan

semakin tinggi. Sebaliknya jika semakin tinggi harga maka

permintaan akan barang semakin rendah. Permintaan disini

menunjukkan besarnya impor dari luar negeri. Ketika harga buah

domestik naik, maka permintaan buah akan menurun yang

menyebabkan jumlah buah yang terjual juga turun. Menurunnya

volume impor supaya tidak terjadi kerugian atau stok berlebih di

pasar dalam negeri.

Dalam penelitian menunjukkan bahwa harga buah domestik

berpengaruh signifikan terhadap volume impor buah-buahan.. Hasil

penelitian ini sesuai dengan teori permintaan yang menjelaskan

hubungan permintaan dengan harga. Yaitu ketika harga cenderung

Page 88: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

72

tinggi, maka permintaan menurun. Sebaliknya jika harga cenderung

rendah, maka permintaan akan naik.

3. Harga Buah Impor terhadap Volume Impor

Harga Buah Impor memegang peranan penting bagi kestabilan

harga yang tercipta terhadap permintaan barang. Seperti pada teori

Case dan Fair (2004) yang menyatakan “suatu barang yang diimpor

jika harga bagi pembeli lebih rendah dari pada harga barang yang

diproduksi didalam negeri. Maka konsumen akan membeli yang

lebih murah dan mengkonsumsi lebih banyak.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga buah impor tidak

berpengaruh signifikan positif terhadap volume impor. Hubungan

harga buah impor dengan volume impor bertentangan dengan teori

yang memiliki sifat negatif. Karena buah-buahan termaksud dalam

hortikultura dan terdapat perjanjian tarif bea masuk sebesar 0%.

Maka ketika harga buah impor tinggi, akan tetap melakukan impor

karena biaya yang rendah yang tidak berdampak bagi para importir.

Penelitian yang dilakukan juga didukung oleh penelitian

sebelumnya oleh Silitonga (2014) yang berjudul Faktor Yang

Mempengaruhi Volume Impor Komoditas Jeruk Di Indonesia. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa harga jeruk impor tidak

berpengaruh signifikan negatif terhadap volume impor.

Page 89: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan juga pembahasan yang telah dilakukan. Penulis

memperoleh kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian mengaenai analisis

faktor yang mempengaruhi volume impor buah-buahan di Indonesia, yaitu

sebagai berikut:

1. Selama kurun waktu 2012 hingga 2016, secara umum volume impor

mengalami fluktuatif cenderung meningkat. Peningkatan volume impor

tersebut disebabkan oleh perubahan luas lahan dan produksi. Pada

komoditas apel disebabkan oleh penurunan luas lahan, anggur disebabkan

oleh luas lahan dan produksi yang fluktuatif. Sedangkan pada komoditas

jeruk terjadi penurunan volume impor yang disebabkan oleh produksi

yang meningkat.

2. Faktor yang mempengaruhi volume buah-buahan di Indonesia yaitu

produksi domestik, harga domestik, dan harga buah impor. Variabel

produksi domestik dan harga domestik berpengaruh signifikan negatif

terhadap volume impor. Sedangkan harga impor tidak berpengaruh

signifikan positif terhadap volume impor. Secara simultan produksi

domestik, harga domestik, dan harga impor berpengaruh signifikan

terhadap volume impor.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan saran sebagai

berikut:

1. Bagi Pemerintah

a. Sebaiknya Pemerintah membenahi sektor hulu dari sentra buah-

buahan di Indonesia dengan melakukan peremajaan tanaman. Dan

menyediakan bibit unggul yang melalui proses ilmiah untuk

menghasilkan kualitas dan kuantitas yang mampu bersaing.

Page 90: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

74

b. Dari segi harga dengan memastikan ketersedian buah-buahan lokal,

agar tercipta harga yang terjangkau bagi masyarakat.

c. Sebaiknya pemerintah memberlakukan tariff barrier agar dapat

memantau keterdiaan buah impor di Indonesia yang akan berefek pada

harga buah impor.Apabila ketersedian buah impor banyak, maka harga

yang tercipta akan rendah, namun ketersediaan bauh impor rendah

maka harga akan tinggi.

2. Bagi Masyarakat

a. Masyarakat membantu untuk mensejahterakan petani dengan

mengonsumsi buah dalam negeri. Karena buah dalam negeri lebih

segar dan kandungan gizi, vitamin yang banyak dibandingkan buah

impor.

3. Bagi Civitas Akademika

a. Dalam melakukan penelitian masih banyak kekurangan, untuk itu bagi

penelitian selanjutnya berharap dapat melengkapi. Variabel yang perlu

ditambahkan dalam penelitian yaitu nilai tukar, konsumsi.

b. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat memperluas objek penelitian

dengan lintas negara. Dan mampu menambah maupun rentan waktu

penelitian.

Page 91: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

75

DAFTAR PUSTAKA

Ahsjar, Djauhari. (2007). Pedoman Transaksi Ekspor & Impor. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Anggasari, Poppy. (2008). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume

Impor Kedelai Indonesia.

Apridar. (2009). Ekonomi Internasional. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arhim, Muh. (2017). Perbandingan Keputusan Pembelian Berdasarkan Indeks

Kepuasan Dari Proses Pemasaran Antara Buah Lokal Dan Buah Impor Di

Hypermart Kota Palopo.

Badan Pusat Statistik. (2016). Produk Domestik Bruto Atas Harga Dasar Berlaku.

https://www.bps.go.id/ Diakses pada tanggal 15 Juni 2018.

Bahoui Song et al. (2009). Competitive Analysis and Market Power of China’s

Soybean Import Market.

Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika [Balitjestro] (2017).

http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/ Diakses pada tanggal 17 Juni 2018

Boer, R. (2011). Ancaman perubahan iklim terhadap ketahanan pangan. Workshop

Nasional dan FGD Adaptasi Perubahan Iklim. Bandung, 9-10 November 2011.

Budiyati, Emi. (2012). Prospek Pengembangan Varietas-Varietas Unggul Anggur di

Daerah Sentra Produksi. http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id.

Case, Karl E dan Ray C. Fair. (2004). Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro. Jakarta: PT

Indeks.

Departemen Pertanian. (2010). Direktorat Jendral Penanganan Pasca Panen.

Direktorat Jenderal Hortikultura (2013). Pedoman Teknis Peningkatan Produksi,

Produktivitas Dan Mutu Produk Hortikultura Berkelanjutan Tahun 2014.

Page 92: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

76

Menurut Direktorat Budidaya dan Pasca panen Buah. (2016). Karakteristik Buah-

Buahan di Indonesia.

Direktorat Jenderal Hortikultura. (2017). Statistik Produksi Hortikultura 2016.

Kementerian Pertanian.

Direktorat Jendral Hortikultura. (2017). Laporan Kinerja Direktorat Jendral

Hortikultura.

Effendi, Nury dan Maman Setiawan. (2014). Ekonometrika Pendekatan Teori dan

Terapan. Jakarta : Salemba Empat.

Faodji, Imam. (2015). Analisis Impor Sapi Indonesia dari Australia.

Ginting, Ari Mulianta. (2014). Perkembangan Neraca Perdagangan dan Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhinya Trade Balance Development And Its Determining

Factors.

Gujarati, D. N. (2013). Dasar-dasar Ekonometrika, Edisi Kelima. Mangunsong, R.

C., penerjemah. Jakarta : Salemba Empat.

Hady, Hamdy. (2009). Ekonomi Internasional Teori dan Kebijakan Perdagangan

Internasional. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hamdani, (2003). Seluk Beluk Perdagangan Ekspor. Jakarta : Yayasan Bina Usaha

Niaga Indonesia.

Jamil, Ahmad Syariful. (2015). Analisis Permintaan Impor Garam Indonesia.

Kemenkes [Kementerian Kesehatan] Republik Indonesia. 2014. Tumpeng gizi

seimbang. http://gizi.depkes.go.id/download/pedomangiz i/PGSok.pdf. [30

Januari 2015].

Kementerian Pertanian. (2016). Outlook Komoditas Pertanian Subsektor Hortikultura

Jeruk.

Kountur, Ronny. (2003). Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis.

Jakarta: PPM.

Page 93: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

77

Krismawati, Amik dan Sugiono. (2012). Kajian Penerapan Usahatani Anggur di Kota

Probolinggo. Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi Fakultas

Pertanian Universitas Trunijoyo Madura.

Kurniawan, Edi. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Impor Buah

dan Sayur di Indonesia.

Las, I., H. Syahbuddin, E. Surmaini, A.M. Fagi. (2008). Iklim dan Tanaman Padi:

Tantangan dan Peluang. Dalam Padi: Inovasi Teknologi dan Ketahanan Pangan.

Balai Besar Penelitian Padi.

Liang, C. & Drohojowski, N. (2008). Grapes. New York : Hamilton College Press.

Mankiw, N. Gregory. (2006). Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Martasari, C & H Mulyanto. (2008). Teknik Identifikasi Varietas Jeruk.

Muhammad, Firdaus. (2006). Ekonometrika Suatu Pengenalan Alternatif. Jakarta :

Bumi Aksara.

Mustafa Edwin Nasution, et all. (2006). Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam.

Jakarta: Kencana Media Group.

Nuhung, Iskandar Andi. (2013). Strategi Pengendalian Impor Hortikultura.

Nurcahyani dan Hikmah. (2014). Distribusi buah import (studi kasus pada

pedagangan buah di Kota Semarang.

Pamungkas, Aditya Rizky. (2013). Pengaruh Produksi, Konsumsi dan Harga terhadap

Impor Bawang Merah di Kabupaten Brebes Tahun (2006.01-2010.12).

Partadireja. (1985). Pengantar Ekonomi. Yogyakarta (ID): BPFE-UGM.

Prafajarika, Sella Widya. Edy Yulianto. Wilopo. Pengaruh Nilai Tukar, Harga Dalam

Negeri dan Harga Internasional terhadap Volume Impor Daging Sapi

Indonesia.

Rahardja, Pratama. (2010). Teori Mikroekonomi. Jakarta: LP-FEUI.

Page 94: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

78

Rahim. (2007). Ekonomika Pertanian (Pengantar, teori dan kasus). Jakarta : Penebar

Swadaya.

Ria, Rizkita. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi

Konsumen Terhadap Buah Lokal.

Riantari, Ni Made Angga dkk. (2015). Prospek Pengembangan Usahatani Jeruk Siam

di Desa Pupuan Kecaman Tegallalang Kabupaten Gianyar.

Rosetti et al. (2009). Economic Evaluation of The Increase in Production Capacity

of a High Technology Products Manufacturing Cell Using Discrete Event

Simulation. IEEE.

Rugman A.M. dan Hodgetts, R.M. (1995). International Business–A Strategic

Management Approach. New York : McGraw-Hill Inc.

Sadeli dan Utami. (2012). Motivasi, Pengetahuan, Dan Sikap Konsumen Terhadap

Atribut Komoditas Apel Lokal Dan Apel.

Salvatore D. (2014). International Economics (Ekonomi International). Edisi ke-9

Jakarta: Salemba Empat.

Saphira, Karina. (2017). Kepentingan Indonesia Melakukan Impor Buah Jeruk Dari

Tiongkok.

Sari, Dewi Retno. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Impor Cabai

di Indonesia Tahun 2000-2014.

Sayaka, Bambang. (2013). Analisis Struktur Perilaku Kinerja Pasar Buah-Buahan.

Setiawan, Heri dan Sari Lestari. (2011). Perdagangan Internasional. Yogyakarta :

Pustaka Nusantara.

Silitonga, Yosep Andrew Tao. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Volume

Impor Komoditas Jeruk di Indonesia.

Sitio, Vera Sylvia Saragi dkk. (2015). Perbandingan Pola Konsumsi Untuk Impor

Buah Segar Selektif di Indonesia.

Page 95: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

79

Sobri. (2001). Ekonomi Internasional: Teori Masalah dan Kebijaksanaannya.

Yogyakarta : BPFE UI.

Sudianto dkk. (2009). Analisis Daya Saing Buah Jeruk Lokal Terhadap Buah Jeruk

Impor Melalui Sikap Konsumen Terhadap Atribut Produk.

Sukardi dkk. (2016). Karakteristik Fase Pembangunan dan Pembentukan Bakal Apel

(Malus X Domestica Borkh. „Manalagi‟, „Rome Beauty‟, and „Anna‟ Untuk

mendapatkan Kultivar Baru Dalam Program Pemuliaan Apel.

Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. (2010). Pengantar Bisnis (Dasar-dasar

Ekonomi Perusahaan). Edisi ke 5. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. (2008). Mikroekonomi: Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta :

Raja Grafindo Persada.

Sukirno, Sadono. (2004). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Sukirno, Sadono. (2010). Pengantar Teori Mikro Edisi 2. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Sukirno, Sadono. (2011). Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Susilo, Andi. (2008). Buku Pintar Ekspor-Impor. Jakarta: Trans Media Pustaka.

Winardi, Wisnu. (2013). Dampak Pembatasan Impor Hortikultura Terhadap Aktivitas

Perekonomian, Tingkat Harga Dan Kesejahteraan.

Winarno, Wing Wahyu. (2009). Analisis Ekonometrika dengan Statis dengan Eviews.

Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Yekti, Nur Septian. (2017). Kebijakan Development State Indonesia dalam

Perdagagan Komoditas Hortikultura, Hewan dan Produk Hewan.

Page 96: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

80

Zainal, Abidin. (2013). Modul Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai.Jakarta : Pusdiklat Bea.

Zulkarnain. (2009). Dasar-Dasar Hortikultura. Jakarta : Bumi Aksara.

Page 97: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

81

LAMPIRAN I

DATA

Triwulan Komoditas VI PD HBD HBI

2012Q1 Apel 17.47856 10.96842 9.94626 8.980927

2012Q2 Apel 17.79321 10.95401 9.954608 9.040619

2012Q3 Apel 17.82581 10.77405 10.00735 9.060331

2012Q4 Apel 17.40793 11.33993 10.04016 9.228279

2013Q1 Apel 16.76598 11.11313 10.16397 9.370587

2013Q2 Apel 17.98688 10.60175 10.42371 9.500769

2013Q3 Apel 16.62374 11.10192 10.315 9.616738

2013Q4 Apel 17.19763 11.31076 10.3376 9.732996

2014Q1 Apel 17.40457 10.95877 10.37761 10.80035

2014Q2 Apel 17.66368 11.02508 10.37358 9.61019

2014Q3 Apel 16.50364 11.16589 10.39081 9.777603

2014Q4 Apel 17.55578 10.8853 10.40925 9.780698

2015Q1 Apel 16.27459 10.13313 10.38736 9.861067

2015Q2 Apel 17.04204 11.06604 10.40599 9.998252

2015Q3 Apel 17.09707 11.11559 10.44793 10.06221

2015Q4 Apel 16.83895 11.31567 10.41223 10.03314

2016Q1 Apel 17.18483 11.10455 10.42955 10.652

2016Q2 Apel 16.90565 11.26289 10.46783 10.0322

2016Q3 Apel 17.55486 11.43064 10.53712 10.1421

2016Q4 Apel 17.66174 11.45455 10.47574 10.17796

2012Q1 Anggur 16.31158 8.02617 10.761 9.969463

2012Q2 Anggur 16.52801 6.944087 10.73881 9.728956

2012Q3 Anggur 16.83214 8.109826 10.79109 9.827524

2012Q4 Anggur 16.28569 7.914252 10.80712 9.846706

2013Q1 Anggur 15.40839 8.063378 10.96081 9.97539

2013Q2 Anggur 16.35607 7.610358 11.03669 10.21027

2013Q3 Anggur 16.0135 7.564238 11.02559 10.20733

2013Q4 Anggur 16.21592 7.762596 11.05695 10.45634

2014Q1 Anggur 15.81577 8.112228 11.11243 10.53893

2014Q2 Anggur 16.57056 7.74023 11.0567 10.39416

2014Q3 Anggur 16.45489 7.689829 11.06464 10.30229

2014Q4 Anggur 16.46715 8.109526 11.02821 10.59984

2015Q1 Anggur 15.7303 8.000349 11.09811 10.61853

2015Q2 Anggur 16.43232 7.948738 11.05829 10.58181

2015Q3 Anggur 16.2271 7.933797 11.09354 10.54958

2015Q4 Anggur 16.44393 7.939515 11.08294 10.66446

Page 98: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

82

2016Q1 Anggur 15.91094 7.688913 11.15276 10.75577

2016Q2 Anggur 16.58977 7.56008 11.12641 10.59673

2016Q3 Anggur 16.62944 7.645398 11.12351 10.45775

2016Q4 Anggur 16.92414 8.105308 11.06122 10.7166

2012Q1 Jeruk 15.94262 12.75261 9.673949 8.844625

2012Q2 Jeruk 16.02438 13.086 9.697508 8.952476

2012Q3 Jeruk 16.41654 12.99447 9.748003 8.947546

2012Q4 Jeruk 15.49195 12.34942 9.786279 8.957897

2013Q1 Jeruk 15.45781 12.66926 9.877554 9.254166

2013Q2 Jeruk 15.66225 12.94022 9.979708 9.473397

2013Q3 Jeruk 14.58679 12.88238 9.955511 9.31677

2013Q4 Jeruk 15.71233 12.94923 10.01436 9.526537

2014Q1 Jeruk 15.25377 12.62176 9.993922 9.435029

2014Q2 Jeruk 15.71463 12.98892 10.02416 9.710792

2014Q3 Jeruk 15.70501 13.19936 10.00604 9.388068

2014Q4 Jeruk 15.47606 13.13157 10.02322 9.303375

2015Q1 Jeruk 15.40461 12.6227 10.00622 9.556621

2015Q2 Jeruk 15.88103 12.99618 10.00789 9.808847

2015Q3 Jeruk 15.33982 13.28466 10.01149 9.288843

2015Q4 Jeruk 16.06645 12.92911 10.01905 9.502587

2016Q1 Jeruk 16.01043 13.1221 10.0532 9.943589

2016Q2 Jeruk 15.39266 13.12549 10.09481 9.877452

2016Q3 Jeruk 15.46324 13.39403 10.08197 9.813508

2016Q4 Jeruk 15.80307 12.78466 10.08004 9.595807

Page 99: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

83

LAMPIRAN II

A. Pool Least Square

Page 100: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

84

B. FEM

Page 101: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

85

C. REM

Page 102: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

86

D. Uji Chow

Page 103: ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME IMPOR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42085/2/DHIMAS... · SMPN 217 Jakarta Timur tahun 2008-2011 . 4. SMAN Jakarta

87

E. UJI LM

F. UJI HAUSMAN