analisis faktor pekerjaan dan lingkungan …
TRANSCRIPT
i
ANALISIS FAKTOR PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN
EKONOMI, GAYA HIDUP, PERSEPSI DAN MOTIVASI
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi Kasus di Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi)
Oleh:
Heru Triyono
NIM. 014201105025
Skripsi Dipersembahkan Untuk President University
Fakultas Bisnis Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
Januari, 2015
ii
LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING
Skripsi berjudul “Analisis Faktor Pekerjaan dan Lingkungan
Ekonomi, Gaya Hidup, Persepsi dan Motivasi terhadap Keputusan
Pembelian (Studi Kasus di Giant Esktra Jababeka Cikarang, Bekasi)”
yang disusun dan diajukan oleh Heru Triyono sebagai salah satu
persyaratan untuk mendapatkan gelar Strata Satu (S1) pada Fakultas
Bisnis telah ditinjau dan dianggap memenuhi persyaratan sebuah skripsi.
Oleh karena itu, Saya merekomendasikan skripsi ini untuk maju sidang
lisan.
Cikarang, Indonesia, Januari 2015
Diketahui Oleh, Direkomendasikan Oleh,
Vincentius Jajat K, SE., MM., MBA. Purwanto, ST., MM.
Kepala Program Studi Bisnis Pembimbing
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Analisis Faktor Pekerjaan
dan Lingkungan Ekonomi, Gaya Hidup, Persepsi dan Motivasi
terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus di Giant Esktra
Jababeka Cikarang, Bekasi)” adalah hasil dari pengetahuan terbaik
saya dan belum pernah diajukan ke universitas lain maupun diterbitkan
baik sebagian maupun secara keseluruhan.
Cikarang, Indonesia, Januari 2015
Heru Triyono
NIM. 014201105025
iv
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
Dewan Penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul“Analisis Faktor
Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi, Gaya Hidup, Persepsi dan
Motivasi terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus di Giant
Esktra Jababeka Cikarang, Bekasi)” yang diajukan oleh Heru Triyono
jurusan Management dari Fakultas Bisnis telah dinilai dan disetujui untuk
lulus sidang pada tanggal 27Februari 2015.
Ir. Erny Hutabarat, MBA.
Ketua Panel Penguji
Filda Rahmiati, MBA.
Penguji I
Purwanto, ST., MM.
Penguji II
v
ABSTRACT
Base on Index Top Brand Hypermarket Index 2014 shows Giant grow up over than
the market leader. This has relation with people who do purchase decision. There are
some factors cause someone’s purchase decision. So, this research’s purpose to know
effect of occupation, and economics environment, lifestyle, perception and motivation
quantitative method. This research;s subjek are 100 people who visited Giant Ekstra
Jababeka Cikarang, Bekasi. Data analysis method use double linear regression.
From t-test shows occupation and economics environment variabel do not affect
significantly of purchase decision. Variabel lifestyle affect significantly of purchase
decision, then perception affect significantly of purchase decision and motivation
also affect significantly of purchase decision. Base on Adjusted R2 (R Square) 0.687
or (68.7%). This may imply that independent variables (occupation and economics
environment, lifestyle, perception and motivation) can explain the dependent variabel
purchase decision by 68,7%, while the rest is explained by other factors not examined.
Keywords: Occupation and economics Environemnt, Lifestyle, Perception,
Motivation, Purchase Decision.
vi
ABSTRAK
Berdasarkan Index Top Brand Hypermarket 2014 terlihat bahwa Giant terus
mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan market leadernya.Hal ini terkait
dengan masyarakat dalam hal melakukan keputusan pembelian.Ada beberapa faktor
yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan keputusan pembelian. Sehingga
penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pekerjaan dan
lingkungan ekonomi, gaya hidup persepsi, dan motivasi terhadap keputusan
pembelian dengan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah masyarakat
yang telah melakukan kunjungan di Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi dengan
jumlah responden 100 orang.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah regresi linear berganda.Berdasarkan uji t diketahui variabel pekerjaan dan
lingkungan ekonomi terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Variabel gaya hidup terbukti berpangaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian, kemudian variabel persepsi terbukti berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Dan variabel motivasi juga terbukti berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Berdasarkan angka Adjusted R2 (R Square) sebesar 0,687 atau
(68,7%). Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel bebas
(pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, persepsi, dan motivasi) terhadap
variabel terikat (keputusan pembelian) sebesar 68,7% sedangkan sisanya sebesar 31,3%
yang dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian ini.
Kata kunci: Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi, Gaya Hidup, Persepsi, Motivasi,
Keputusan Pembelian.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT
Tuhan seluruh alam, kami berterima kasih atas curahan rahmat dan pertolonganNya
sehingga proses kegiatan dan penyusunan Skripsi dengan judul “Analisis Faktor
Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi, Gaya Hidup, Persepsi dan Motivasi
terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus di Giant Esktra Jababeka
Cikarang, Bekasi)” bisa terlaksana dengan baik. Sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari dunia yang gelap gulita ke dunia yang terang benderang melalui
hikmah ilmu serta memberikan safa’atnya nanti di hari akhir.
Selesaianya kegiatan dan penyusunan skripsi ini tidak luput dari bantuan dan
motivasi serta doa dari semua pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala curahan kasih
sayangaNya sampai detik ini kepada penulis.
2. Bapak Purwanto, ST., MM. selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, bimbingan, petunjuk, dan
nasehat dalam proses pembuatan skripsi ini sampai selesai
3. Bapak Vincentius Jajat K, SE., MM., MBA. selaku Ketua Program Studi
Jurusan Management President University
4. Seluruh staf pengajar Fakultas Bisnis President Univesrsity yang telah
memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat
5. Ayah dan Ibu tercinta yang senantiasa memanjatkan doa, memotivasi dan
memberikan dukungan kepada saya sampai saat ini.
viii
6. Semua anggota keluarga besar saya yang telah senantiasa memanjatkan doa
dan memberikan semangat kepada saya sampai saat ini
7. Bapak Taufik Agung selaku Manager HR Giant Ekstra Jababeka Cikarang,
Bekasi yang telah memberikan izin kepada saya sehingga saya bisa
melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi saya ini
8. Teman-teman seperjuangan yang telah saling bahu membahu untuk
menyelesaikan skripsi ini
9. Teman-teman jurusan Management angkatan 2010 dan 2011, teman
seperjuangan untuk menimba ilmu di President University.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah berkenan
memberikan bantuan kepada penulis, semoga Allah SWT senantiasa
memberikan kebaraqahan rezeki. Amiin ya rabal’alamin.
Kesempurnaan adalah dambaan dari setiap insan, namun banyak kendala dan
keterbatasan serta kemampuan yang dimiliki oleh penulis selama penyusunan skripsi
ini yang membuat karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna dan tentunya masih
banyak kekurangan didalamnya.Oleh karena itu, segala saran, masukan dan kritikan
dari semua pihak sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi dan koreksi bagi
penulis.Akhir kata sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, penulis juga berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi semua pihak yang
memerlukannya.
Cikarang, Januari 2015
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING ................................................ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ...........................................iv
ABSTRACT.......................................................................................................v
ABSTRAK ........................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................xiii
DAFTAR GAMABAR .....................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah .........................................................................5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................8
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................9
1.5 Lingkup dan Batas Penelitian ...........................................................9
1.6 Manfaat Penelitian ...........................................................................10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................11
2.1 Pengertian Pasar ...............................................................................11
2.1.1 Pasar Berdasarkan Cara Transaksinya ................................11
2.1.2 Pasar Berdasarkan Luas Jangkauan ....................................12
2.1.3 Pasar Berdasarkan Sifatnya ................................................13
x
2.1.4 Pasar Berdasarkan Barag yang Diperjualbelikan .................13
2.1.5 Pasar Berdasarkan Waktu Terjadinya .................................13
2.1.6 Pasar Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi .14
2.1.7 Pasar Berdasarkan Strukturnya ...........................................14
2.2Bisnis Ritel ........................................................................................16
2.3 Pemasaran ........................................................................................19
2.4 Pengertian Perilaku Konsumen (Consumen Behaviour) ....................20
2.5 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian .......................................20
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian .................23
2.7 Penelitian Terdahulu .........................................................................33
2.7 Kerangka Pemikiran .........................................................................34
2.8 Hipotesis ..........................................................................................35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................36
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian .........................................................36
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................36
3.2.1 Tempat Penelitian ..............................................................36
3.2.2 Waktu Penelitian ................................................................37
3.3 Instrumen Penelitian .........................................................................37
3.4 Pengukuran Variabel ........................................................................38
3.5 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data ...................................40
3.5.1 Sumber Data ......................................................................40
3.5.2 Metode Pengumpulan Data ................................................40
3.6 Populasui dan Teknik Pengambilan Sampel ......................................41
3.6.1 Populasi .............................................................................41
3.6.2 Sampel ...............................................................................41
3.7 Teknik Analisa Data .........................................................................42
3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .............................42
3.7.2 Analisis Asumsi Klasik ......................................................44
xi
3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda ......................................45
3.7.4 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ...........46
3.7.5 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T) .......................47
3.7.6 Uji koefisien Determinasi (R2) ...........................................48
BAB IV ANALISIS DAN PEMBHASAN .......................................................49
4.1 Diskripsi Objek Penelitian ................................................................49
4.1.1 Profil Perusahaan ...............................................................49
4.1.2 Visi Misi Perusahaan ..........................................................50
4.2 Karakteristik Responden ...................................................................51
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................55
4.3.1 Uji Validitas .......................................................................55
4.3.2 Uji Reliabilitas ...................................................................58
4.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................................59
4.4.1 Uji Normalitas....................................................................59
4.4.2 Uji Heteroskedastisitas .......................................................61
4.4.3 Uji Multikolinearitas ..........................................................63
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda .....................................................64
4.6 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) .........................65
4.7 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T) ....................................66
4.8 Analisis Hasil Koefisien Determinasi (R2) ........................................66
4.9 Pembahasan ......................................................................................67
BAB V PENUTUP ...........................................................................................71
5.1 Kesimpulan ......................................................................................71
5.2 Saran ................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................74
JURNAL PENELITIAN ..................................................................................76
xii
ARTIKEL ........................................................................................................77
INTERNET ......................................................................................................78
LAMPIRAN .....................................................................................................79
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Forecasts Penjualan Ritel di Indonesia ...............................................4
Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran ...........................................................................34
Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel .........................................................38
Tabel 4.1 Identifikasi Responden Beerdasarkan Jenis Kelamin ..........................51
Tabel 4.2 Identifikasi Responden Berdasarkan Usia ...........................................52
Tabel 4.3 Identifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ....................53
Tabel 4.4 Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ..........................53
Tabel 4.5 Identifikasi Responden Berdasarkan Media Informasi yang
Digunakan ..........................................................................................54
Tabel 4.6 Pengujian Validitas Kuesioner Variabel Pekerjaan dan
Lingkungan Ekonomi (X1) .................................................................55
Tabel 4.7 Pengujian Validitas Kuesioner Variabel Gaya Hidiup (X2) .................56
Tabel 4.8 Pengujian Validitas Kuesioner Variabel Persepsi (X3)........................56
Tabel 4.9 Pengujian Validitas Kuesioner Variabel Motivasi (X4) .......................57
Tabel 4.10 Pengujian Validitas Kuesioner Variabel Keputusan Pembelian (Y) ...58
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Reliabilitas ..............................................................59
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Multikolinearitas .....................................................63
Tabel 4.13 Tabel Analisis Regresi Linear Berganda ...........................................64
Tabel 4.14 Hasil Koefsien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) .......................65
Tabel 4.15Hasil Koefisien Determinasi ..............................................................67
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gamabr 1.1Pertumbuhan Jumlah Gerai Pasar Ritel Modern di Indonesia ...........3
Gambar 1.2 Grafik Tren CAGR Pasar Ritel Indonesia........................................4
Gambar 1.3 Index Top Brand Hypermarket 2009-2001 ......................................6
Gambar 1.4 Top Brand Framework ....................................................................7
Gamabr 1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian oleh
Konsumen ......................................................................................24
Gambar 4.1 Normal P-Plot of Regression Standardized Residual .......................60
Gamabr 4.2 Kurva Histogram ............................................................................61
Gamabr 4.3 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ................................................62
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Kuesioner ...........................................................................79
2. Lampiran 2 Tabel Jawaban Kuesioner ....................................................83
3. Lampiran 3 Hasil Uji Validitas Variabel X .............................................89
4. Lampiran 4 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel X .........................92
5. Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Variabel Y .............................................94
6. Lampiran 6 Hasil Uji Realiabilitas Kuesioner Y .....................................95
7. Lampiran 7 Hasil Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Berganda, dan Uji
Hipotesis ................................................................................................96
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak negara yang ada di dunia dengan laju
pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.Berdasarkan informasi yang peneliti
dapatkan bahwa menurut CIA World Factbook Tahun 2013 Indonesia di dunia dan
hal ini mengantarkan Indonesia keperingkat empat dunia sebagai negara dengan
populasi penduduk terbanyak.Selain itu, Indonesia juga merupakan salah satu negara
yang mempunyai laju pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dalam kurun waktu
10 tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2007-2012 hampir selalu di atas 6%
dengan pengecualian tahun 2009 (4,6%) sejalan dengan krisis ekonomi global akibat
kegagalan sektor ekonomi global akibat kegagalan sektor kredit properti (subprime
mortgage crises) dimana sebagian besar negara mengalami pertumbuhan ekonomi
minus. Dengan kestabilan pertumbuhan ekonomi inilah yang mengantarkan Indonesia
sebagai negara dengan perekonomian nomor 16 di dunia, nomor 4 di Asia setelah
Cina, Jepang dan India, serta terbesar di Asia Tenggara. Hal ini semakin menjanjikan
dengan banyaknya sumber daya alam, pertumbuhan konsumsi swasta dan iklim
investasi yang kondusif. Namun demikian Indonesia juga harus siap menghadapi
tantangan besar untuk meningkatkan daya saing yang saat ini berada di peringkat 50
dari 144 negara, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan infrastruktur,
kesehatan dan pendidikan, efisiensi pasar tenaga kerja, penguasaan teknologi dan
inovasi serta kelembagaan.
2
Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi dalam
negeri di negara-negara kawasan Asia Tenggara mendorong semakin bertambahnya
kelas menengah di negara tersebut. Menurut sumber informasi yang peneliti dapatkan
bahwa hasil survei AC Nielsen, belum lama ini menyatakan masyarakat kelas
menengah di Asia Tenggara pada tahun ini mampu bertumbuh 110.5% dari 190 juta
orang pada 2012 menjadi 400 juta orang pada 2020. Dari jumlah tersebut, Indonesia
merupakan kontributor pertumbuhan tertinggi.Pertumbuhan masyarakat kelas
menengah di Indonesia dalam kurun waktu 2012-2020 diperkirakan mencapai 174
persen. Lembaga riset AC Nielsen memperkirakan dari total belanja fast moving
consumer goods (FMCG) berasal dari masyarakat kelas menengah. Colliers Indonesia
juga memproyeksikan pertumbuhan pasar ritel pada tahun 2014 sebesar 9,5 persen.
Peritel diperkirakan akan terus menambah gerainya, seiring dengan masuknya merek-
merek asing dan investor. Bahkan, AT Kearneys Global Retail Development Index
(GRDI) menempatkan Indonesia pada peringkat 19 negara berkembang untuk tujuan
investasi ritel.Negara-negara Asia yang masuk dalam Top 30 GRDI, antara lain
Tiongkok (4), Malaysia (13), dan India (peringkat 14). Berdasarkan informasi dari
ketiga lembaga riset AC Nielsen, Colliers Indonesia dan AT Kearneys Global Retail
Development Index (GRDI) tersebut di atas menunjukan bahwa Indonesia adalah
negara dengan prospek sektoral yang meyakinkan bagi para peritel untuk berinvestasi
yang secara tidak langsung hal ini akan berpengaruh terhadap sektor konsumsi
masyarakatnya.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang terus
meningkat setiap tahunnya menjadi salah satu pendorong bagi sebagian masyarakat
kita bermigrasi untuk memperbaiki kehidupan dan keadaan ekonominnya. Dan hal ini
berpengaruh terhadap meningkatnya masyarakat kelas menengah dan perubahan gaya
hidup masyarakat Indonesia dan menjadi pendorong tingginya pertumbuhan pasar
ritel di Indonesia terbukti jumlah gerai retail mengalami pertumbuhan dalam
3
beberapa waktu terakhir ini. Hal ini bisa dilihat dari Gambar 1.1 Pertumbuhan Jumlah
Gerai Pasar Ritel Modern di Indonesia di bawah ini.
Gambar 1.1
Pertumbuhan Jumlah Gerai Pasar Ritel Modern di Indonesia
Sumber:Euromonitor International, Artikel dari HKTD Research
Meskipun pemerintah Indonesia pada tahun 2000an sudah membatasi partisipasi
asing dalam hal ritel namun beberapa peritel asing seperti Carrefour, Sogo, Giant
(under Dairy Farm), Lotte Mart and Best Denkitelahberhasil berekspansi yang
semakin memperhebat persaingan dalam hal sektor ritel. Dan hal inilah yang
mendorong pertumbuhan ritel modern di Indonesia dan penetrasi di beberapa kota
besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Dan hal inilah yang
membuat penjualan ritel di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya sebagaimana
sumber informasi yang berhasil penulis dapatkan yang tertera pada Tabel 1.1
Forecast Penjualan Ritel di Indonesia dibawah ini.
4
Tabel 1.1
Forecast Penjualan Ritel di Indonesia
Sumber: Planet Retail; Economist Intelligence Unit, Artikel dari berbagai sumber
Selain hal-hal tersebut diatas, besarnya persentase CAGR (Compounded Annual
Growth Rate) dari beragam jenis ritel yang menjadi tolak ukur apakah suatu
invesatasi itu layak atau tidak juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya
yang bisa dilihat pada Gamabr 1.2 Grafik Tren CAGR Pasar Ritel di Indonesia
dibawah ini
Gambar 1.2
Grafik Tren CAGR Pasar Ritel di Indonesia
Sumber: Euromonitor International, Artikel dari HKTDResearch
5
Besarnya persentase CAGR supermarket dan hypermarket melebihi persentase pasar
grosir tradisional.Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa hal ini adalah sebagai
bentuk dari pola perilaku konsusmi yang dilakukan oleh sebagaian besar masyarakat
kita yang lebih memilih untuk berbelanja di supermarket atau hypermarket daripada
berbelanja di pasar tradisional.
Setiap perilaku pembelian konsumen baik individu atau kelompok masyarakat dalam
melakukan kegiatan belanja atau pembelian dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Menurut Kotler (2003) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor
antara lain: faktor budaya, faktor sosial, pribadi, dan psikologis. Dan gaya hidup
masyarakat yang merupakan karakteristik pribadi merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan perubahan perilaku belanja masyarakat dari pasar tradisional beralih ke
pasar ritel modern.
1.2 Identifikasi Masalah
Giant adalah salah satu retail hypermarket yang menjadi pilihan masyarakat
Indonesia untuk berbelanja.Hal ini didukung oleh terus naiknya Top Brand Index
(TBI) Giant untuk kategori retail hypermarket. Lembaga survey Frontier Consulting
Group mencatat bahwa Giant merupakan salah satu retail hypermarket dengan
pergerakan TBI yang cukup stabil setiap tahunnya. Pada tahun 2013-2014 Giant
mengalami pertumbuhan TBI yang cukup tinggi melebihi pesaingnya yaitu Carrefour
yang selalu berada di posisi pertama seperti yang tertera pada Gambar 1.3 Index Top
Brand Hypermarket 2009-2014 di bawah ini.
6
Gambar 1.3
Index Top Brand Hypermarket 2009-2014
Sumber: Data dari Frontier Consulting Group 2014
Pergeseran TBI yang diperoleh oleh masing-masing retail hyupermarket dipengaruhi
oleh beberapa variabel yang menjadi parameter untuk memperolah TBI dengan
melakukan survei dibeberapa area dan target survei yang sudah ditentukan dengan
menggunakan metode sampling dan metode kontak. Beberapa parameter variabel
yang digunakan diantaranya adalah:
1. Top of Mind Brand Awareness (t) merupakan parameter dari Mind Share. Diukur
berdasarkan merek yang pertama kali disebutkan oleh responden ketika kategori
produknya disebutkan.
2. Last Used Brand (l) merupakan parameter dari Market Share. Diukur berdasarkan
merek yang terakhir kali digunakan oleh responden dalam periode waktu tertentu.
7
3. Future Intention (f) merupakan parameter dari Commitment Share. Diukur
berdasarkan merek yang akan dibeli oleh responden dalam periode mendatang.
Gambar 1.4
Top Brand Framework
Sumber: Majalah Marketing edisi Oktober 2014
Top Brand Index (TBI), seperti pada Gambar 1.5 Top Brand Framework diatas
dihitung sebagai weighted average dari ketiga parameter Top Brand dan bobot
ditentukan dengan menggunakan metode expert judgment. Pembobotan untuk brand
awareness 40%, market share 30% dan commitment share 30%. Dan merek merek
yang memperoleh TBI lebih dari atau sama dengan 10% dan meraih posisi tiga
teratas dimasing-masing kategori produknya berhak menyandang predikat Top Brand.
Dimana:
t = Top of Mind Brand Awarness
wt = bobot t
l = Last Used Brand
wl = bobot l
f = Future Intention
wf = bobot f
TBI = t.wt + l.wl + f.wf
8
Ketiga variable yang dijadikan parameter untuk mendapatkan TBI dan menggunakan
metode sampling (Multistage Area Random Sampling) serta metode kontak dengan
face to face interview yang dilakukan oleh interviewer berpengalaman dengan
menggunakan kuesioner terstruktur yang digunakan oleh Frontier Consulting Group
mengindikasikan bahawa adanya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen yang semula berbelanja di Carrefour sekarang beralih ke Giant.
Terlebih dengan semakin meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat dan
pertumbuhan bisnis properti yang semakin pesat, masyarakat diberikan banyak
pilihan kemudahan dalam berbelanja.Gaya hidup, motivasi dan persepsi masyarakat
turut mempengaruhi keputusan mereka dalam melakukan pembelian.Terlebih untuk
pembelian yang dilakukan di pasar modern seperti hypermarket.
1.3 Rumusan Masalah
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi masyarkat dalam keputusan melakukan
pembelian suatu produk. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, persepsi
dan motivasi adalah sebagian dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi
keputusan pembelian masyarakat. Akan tetapi tidak semua faktor-faktor tersebut
berpengaruh dalam keputusan pembelian masyarakat.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh yang signifikan antara pekerjaan dan lingkungan ekonomi
dengan keputusan pembelian?
2. Adakah pengaruh yang signifikan antara gaya hidup dengan keputusan
pembelian?
3. Adakah pengaruh yang signifikan antara persepsi dengan keputusan
pembelian?
9
4. Adakah pengaruh yang signifikan antara motivasi dengan keputusan
pembelian?
5. Bagaimana pengaruh variabel pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup,
persepsi dan motivasi secara simultan signifikan terhadap keputusan
pembelian?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan pekerjaan dan lingkungan
ekonomi terhadap keputusan pembelian.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan gaya hidup terhadap keputusan
pembelian.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan persepsi terhadap keputusan
pembelian.
4. Untuk mengetahui adanya pengaruh signifikan motivasi terhadap keputusan
pembelian.
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel pekerjaan dan lingkungan
ekonomi, gaya hidup, persepsi dan motivasi secara simultan signifikan
terhadap keputusan pembelian.
1.5 Lingkup dan Batas Penelitian
Seringkali peneliti kurang mampu dan ragu-ragu menentukan secara jelas batas
penelitiannya. Oleh karena itu, perlu diungkapkan keterbatasan peneliti dalam
melakukan penelitiannya, dengan mengungkapkan keterbatasan peneliti dari aspek
metodologi, variabel yang tidak digunakan, faktor dan keadaan yang tidak menjadi
10
cakupan peneliti dan hasil yang akan diperoleh dari penelitian tersebut. Dengan
demikian, keterbatasan ini akan mempengaruhi juga ruang lingkup penelitian.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini ada 3 yaitu:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat diharapkan menjadi referensi bagi perusahaan untuk
meningkatkan penjualan. Merumuskan strategi apa yang akan dilakukan
untuk meningkatkan penjualan. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan pemikiran khususnya pimpinan perusahaan dalam mengatasi
permasalahan yang berhubungan dengan management ritel.
2. Bagi Peneliti
Untuk mengetahui dan memahami sejauh mana pekerjaan dan lingkungan
ekonomi, gaya hidup, persepsi, motivasi dan keputusan pembelian serta
membandingkan antara teori dengan kenyataan yang sesungguhnya.
3. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan yang bersifat ilmiah yang mampu
menambah pengetahuan pembaca tentang pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya
hidup, persepsi dan motivasi terkait keputusan pembelian konsumen.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pasar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pasar adalah tempat berjual beli. Pengertian
pasar menurut Kotler dalam Inggrid (2010), yaitu terdiri dari semua pelanggan
potensial yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin
bersedia dan mampu melaksanakan pertukaran untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan itu. Menurut Kristina (2014) dalam tulisannya bahwa pengertian pasar
menurut Philip dan Duncan bahwa pasar merupakan sesuatu yang diliputi oleh semua
langkah yang digunakan atau dibutuhkan untuk menempatkan suatu barang yang
bersifat tangible yang nantinya akan ditujukan untuk konsumen. Pengertian yang lain
menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat atau America Marketing Association
adalah suatu tempat pelaksanaan kegiatan usaha perdagangan yang kemudian
diarahkan secara khusus untuk barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Di dalam
tulisannya Istanto (2014) menuliskan bahwa ada beberapa macam bentuk
pengelompokan pasar yang diantaranya adalah sebagai berikut:
2.1.1 Pasar Berdasarkan Cara Transaksinya
a. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual
dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung.Barang-barang
yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
12
b. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang
diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri.Tempat
berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern
lainnya.
2.1.2 Pasar Berdasarkan Luas Jangkauan
a. Pasar Lokal
Pasar yang daerah pemasarannya hanya meliputi daerah tertentu, barang yang
diperjualbelikan adalah barang kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
b. Pasar Nasional
Pasar yang daerah pemasarannya meliputi wilayah suatu negara, barang yang
diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan masyarakat negara tersebut.
c. Pasar Regional
Pasar yang daerah pemasarannya meliputi beberapa negara di wilayah tertentu
dan biasanya didukung dengan perjanjian kerjasama misalnya AFTA di
wilayah Asia Tenggara.
d. Pasar Internasional/Pasar Dunia
Pasar yang daerah pemasarannya meliputi seluruh kawasan dunia, barang
yang diperjualbelikan adalah barang yang dibutuhkan semua masyarakat
dunia.
2.1.3 Pasar Berdasarkan Sifatanya
a. Pasar Nyata
Pasar Nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjualbelikan
dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.
13
b. Pasar Abstrak
Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-
barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya
dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar
saham, pasar modal dan pasar valuta asing.
2.1.4 Pasar Berdasarkan Jenis Barang yang Diperjualbelikan
a. Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi memiliki ciri barang yang diperjualbelikan adalah
barang-barang siap pakai atau barang jadi seperti makanan, minuman, pakaian,
sepeda, dan barang-barang kebutuhan hidup lainnya. Pasar seperti ini sangat
diperlukan oleh produsen untuk menjual hasil produksinya. Contoh pasar
barang konsumsi adalah pasar swalayan yang menjual aneka kebutuhan pokok.
b. Pasar Barang Produksi
Pasar yang memperjualbelikan barang produksi atau faktor-faktor produksi
yang memiliki ciri barang yang diperjual belikan berupa sumber daya yang
berguna bagi kelancaran proses produksi misalnya pasar bibit ikan, pasar
mesin-mesin pabrik, bursa tenaga kerja, pasar modal.
2.1.5 Pasar Berdasarkan Waktu Terjadinya
a. Pasar Harian
Pasar yang melakukan aktivitas setiap hari.Misalnya pasar pagi, toserba, dan
warung-warung.
b. Pasar Mingguan
Pasar yang melakukan aktivitas setiap satu minggu sekali.Misalnya pasar
senin atau pasar minggu yang ada di daerah pedesaan.
14
c. Pasar Bulanan
Pasar yang melakukan aktivitas setiap satu bulan sekali.Dalam aktivitasnya
bisa satu hari atau lebih. Misalnya, pasar yang biasa terjadi di depan kantor-
kantor tempat pensiunan atau purnawirawan yang mengambil uang tunjangan
pensiunannya tiap awal bulan.
d. Pasar Tahunan
Pasar yang melakukan aktivitas setiap satu tahun sekali.Kejadian pasar ini
biasanya lebih dari satu hari, bahkan bisa mencapai lebih dari satu bulan.
Misalnya Pekan Raya Jakarta, pasar malam, dan pameran pembangunan.
e. Pasar Temporer
Pasar yang dapat terjadi sewaktu-waktu dalam waktu yang tidak tentu (tidak
rutin) pasar ini biasanya terjadi pada peristiwa tertentu.Misalnya pasar murah,
bazar, dan pasar karena ada perayaan kemerdekaan RI.
2.1.6 Pasar Berdasarkan Hubungannya Dengan Proses Produksi
a. Pasar Output (Pasar Produk)
Pasar yang memperjualbelikan barang-barang hasil produksi (biasanya dalam
bentuk jadi).
b. Pasar Input (Pasar Faktor Produk)
Interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap barang dan jasa sebagai
masukan pada suatu proses produksi (sumber daya alam, berupa bahan
tambang, hasil pertanian, tanah, tenaga kerja, dan barang modal).
2.1.7 Pasar Berdasarkan Strukturnya
a. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar atau industri di mana
terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli
15
tidak dapatmempengaruhi keadaan di pasar.Ciri-ciri pasar persaingan
sempurna yaitu banyak dalam penjual (produsen), barang yang dijual
homogen, setiap perusahaan bebas masuk dalam pasar, penjual dan pembeli
secara individu tidak mempengaruhi harga, harga ditentukan melalui pasar
(permintaan dan penawaran), penjual (pembeli) sepenuhnya mengetahui
sepenuhnya informasi pasar.
b. Pasar Monopoli
Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu
perusahaan saja.Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.Ciri-ciri pasar monopoli
yaitu pasar monopoli adalah industri satu perusahaan, tidak mempunyai
barang pengganti yang mirip, tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke
dalam industri, dapat mempengaruhi penentuan harga, promosi iklan kurang
diperlukan.
c. Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang berada di antara dua jenis
pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli.Dapat
didefinisikan suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Ciri-ciri pasar persaingan
monopolistik yaitu terdapat banyak penjual, barangnya berbeda corak,
Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga, kemasukan
ke dalam industri relatif mudah, persaingan promosi penjualan sangat aktif
d. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja.
Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja yang dinamakan
pasar duopoli. Beberapa perusahaan dapat mempengaruhi perusahaan-
perusahan lain ( mutual interdependence ) yang merupakan sifat khusus dari
16
perusahaan dalam pasar oligopoli. Ciri-ciri pasar oligopoli diantaranya yaitu
menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak, kekuasaan
menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh, pada
umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan.
2.2 Bisnis Ritel
Perusahaan retail atau ritel adalah suatu bisnis yang bergerak dalam bidang transaksi
jual beli dalam jumlah keci, satuan, atau eceran.Bisnis ritel memiliki peranan penting
dalam dunia perekonomian. Karena tanpa adanya bisnis ritel, suatu barang dari
produsen tidak akan sampai di tangan konsumen. Bisnis ritel terbagi menjadi dua,
yaitu ritel tradisional yang merupakan suatu bisnis yang biasanya dikelola perorangan
dan dalam skala kecil atau menengah.Dan ritel modern yang biasanya dikelola lebih
dari satu orang atau suatu organisasi. Dimana ritel modern biasanya menjual barang
yang lebih lengkap (Hasan, 2014)
Menurut Soliha (2012), dalam tulisannya menyebutkan bahwa bisnis ritel dapat
dibagi menjadi tiga kelompok usaha perdagangan eceran yaitu:
1. Grosir (pedagang besar) atau hypermarket. Kelompok ini ada di kota besar dan
jumlahnya sedikit. Di Indonesia yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
a. PT Alfa Retalindo dengan nama gerai Alfa
b. PT Makro Indonesia dengan nama gerai Makro
c. PT Carrefour Indonesia dengan nama gerai Carrefour
d. PT Goro Batara Sakti dengan nama gerai Goro
e. PT Hero Supermarket dengan nama gerai Giant
f. PT Matahari Putra Prima dengan nama gerai Matahari
2. Pengecer besar atau menengah dengan jumlah gerai sekitar 500 gerai.
3. Minimarket modern. Pelaku kelompok ini tidak banyak namun mengalami
perkembangan pesat
17
Menurut Direktorat Jendral Perdaganag Dalam Negeri, Departemen Perdagangan
Republik Indonesia (1997) dalam tulisan Soliha (2012), jenis jenis perdagangan
eceran terdiri dari:
1. Pasar tradisional, adalah tempat transaksi barang dan jasa antara penjual dan
pembeli, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memperjualbelikan barang/jasa kebutuhan sehari-hari secara eceran
b. Melibatkan banyak pedagang eceran berskala kecil
c. Bangunan dan fasilitas pasarnya relative sederhana
d. Pemilikan dan pengelolaannya umumnya oleh pemerintah daerah
2. Supermarket (swalayan/rumah belanja), adalah pasar modern tempat penjualan
barang-barang eceran berskala besar dengan pelayanan yang bersifat self
service. Kepemilikannya bisa dimiliki oleh satu orang atau lebih.Komoditi inti
yang dijual adalah barang-barang rumah tangga, makanan, minuman, dan
lain-lain.
3. Departement Store (Toko Serba Ada) adalah pasar modern tempat penjualan
barang-barang eceran yang berskala besar. Komoditi intiyang dijual adalah
jenis-jenis fashion, seperti pakaian, sepatu, tas, kosmetik, perhiasan, dan lain-
lain. Pelayanan dibantu oleh pramuniaga dan adapula yang selfservice.
4. Pasar grosir adalah tempat transaksi barang dan jasa antara penjual dan
pembeli secara partai besar, untuk kemudian diperdagangkan kembali.
5. Pasar grosir tradisional adalah pasar grosir dengan jumlah pedagang grosir
relatif banyak, seperti Pasar Tanah Abang Jakarta, Pasar Cipulir, Pasar
Mangga Dua dan lain sebagainya
6. Pasar grosir modern adalah pasar dengan pelayanan yang bersifat self service,
seperti Pasar Grosir Makro, Alfa, dan lain-lain.
18
7. Pusat perbelanjaan/pusat perdagangan (mall/plaza/shopping center) adalah
suatu arena penjualan berbagai jenis komoditi yang terletak dalam satu
gedung perbelanjaan. Dalam pusat perbelanjaan terdapat department store,
supermarket, dan toko-toko lain dengan berbagai macam produk. Contohnya:
Galeria Mall, Blok M Plaza, dan lain-lain.
8. Toko bebas pajak (duty free shop) adalah tempat melakukan kegiatan usaha
perdagangan barang yang memperdagangkan barang-barang tanpa dikenakan
pajak sehingga dapat dibeli dengan harga yang murah namun tidak semua
orang dapat berbelanja di tempat tersebut. Biasanya pembeli harus menjadi
anggota terlebih dahulu dan diprioritaskan untuk orang asing. Toko ini
berbentuk badan hukum
9. Pasar percontohan merupakan suatu tempat berupa pasar fisik yang berada di
daerah yang perekonomiannya relative terbelakang dan diharapakan dapat
berkembang mandiri serta mampu mendorong berkembangnya potensi
ekonomi daerah sekitarnya. Jenis barang yang diperjualbelikan adalah barang-
barang kebutuhan sehari-hari serta barang-barang hasil produksi pertanian dan
kerajinana masyarakat setempat.
10. Pertokoan adalah suatu wilayah yang terdapat bangunan toko-toko sepanjang
jalan raya dan ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai pertokoan.
11. Pasar induk adalah pasar tempat transaksi barang atau jasa antara penjual dan
pembeli dalam partai besar untuk kemudian diperdagangkan kembali ke
pasar-pasar lainnya, seperti Pasar Induk Kramat Jati Jakarta dan Pasar Induk
Beras Cipinang
19
2.3 Pemasaran
Dalam tulisan skripsinya Andini (2012) menuliskan bahwa pemasaran merupakan
faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
konsumen.Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah satu dari
kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga
harus dapat memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetap
berjalan. Argen (2013) dalam tulisannya menuliskan mengenai beberapa pendapat
para ahli tentang pengertian pemasaran diantaranya adalah sebagai berikut:
Kotler (2002), “Marketing is a social and managerial process and by which
individuals and group obtain what they need and want through creating, offering,
and freely exchanging product and service of value with other”. Pemasaran adalah
suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan batang atau jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Sedangkan menurut Keegan (1997), pemasaran adalah suatu proses sosial yang
berfokus pada sumber daya manusia dan bertujuan untuk memanfaatkan peluang-
peluang pasar secara global.
Basu Swastha (2001), berpendapat bahwa pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan usaha yang ditunjukkan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran agar
dapat mencapai tujuan organisasi.
20
2.4 Pengertian Perilaku Konsumen (Consumer Behaviour)
Ada beberapa pengertian perihal consumer behaviour atau perilaku konsumen yang
yang dikemukan oleh beberapa para ahli sebagaiamana yang ditulis oleh Verticilatta
(2011) dalam tulisannya yaitu diantaranya adalah sebagai berikut:
Shiffman dan Kanuk (2000), mengungkapkan bahwa perilaku konsumen adalah
perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari,membeli,menggunakan,
mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat
memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi
produk atau jasa yang ditawarkan.
Menurut Loudon dan Della Bitta (1993), perilaku konsumen adalah proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini
melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan
barang-barang dan jasa-jasa.
Sedangkan Ebert dan Griffin (1995), berpendapat bahwa Consumer behaviour atau
perilaku konsumen dijelaskan sebagaiupaya konsumen untuk membuat keputusan
tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.
Dan James F et al (1994), mengungkapkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini.
2.5 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Pada umumnya para konsumen melakukan evaluasi atau pemilihan yang dijadikan
pertimbangan sebelum mereka melakukan pembelian produk atau jasa.Evaluasi atau
pemilihan inilah yang digunakan oleh konsumen untuk pengambilan keputusan
21
pembelian. Pengambilan keputusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari
beberapa tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif
sebelum pembelian, pembelian, konsumsi, dan evaluasi alternatif sesudah pembelian
(Engel, 1995 dalam Wulandari, 2013)
1. Pengertian proses pengambilan keputusan pembelian
Ada beberapa pengertian tentang proses pengambilan keputusan yang
diungkapakan oleh beberapa para ahli sebagaimana yang dipaparkan oleh
Angraini (2014) dalam tulisannya yaitu diantaranya adalah Engel (1995)
mengatakan bahwa proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada
tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.
Pengambilan keputusan membeli merupakan keputusan konsumen tentang
apa yang hendak dibeli, berapa banyak yang akan dibeli, di mana akan
dilakukan, kapan akan dilakukan dan bagaimana pembelian akan dilakukan
(Loudon & Bitta, 1993). Berkowitz (2002) juga mengemukakan bahwa proses
keputusan pembelian merupakan tahap-tahap yang dilalui pembeli dalam
menentukan pilihan tentang produk dan jasa yang hendak dibeli. Ahli lain
menyatakan bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah adalah proses
pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi
dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi,
2003). Sementara menurut Schiffman-Kanuk (2007) keputusan sebagai
seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih, dengan kata lain ketersediaan
pilihan yang lebih dari satu merupakan suatu keharusan dalam pengambilan
keputusan.
2. Tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan
Noer (2011) menuliskan bahwa pada saat konsumen membeli sebuah produk,
umumnya konsumen mengikuti suatu proses atau tahapan dalam pengambilan
keputusan. Menurut Engel et al. (1994) dan Lamb et al.(2001), ada lima
tahapan yaitu:
22
a) Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali
kebutuhan atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh
rangsangan internal atau eksternal.Rangsangan internal, terjadi pada salah
satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan haus) telah mencapai
ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong.Sedangkan
rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton
iklan atau melihat produk baru milik tetangganya.
b) Pencarian Informasi
Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan
terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka
terhadap informasi produk. Selanjutnya, orang mulai aktif mencari
informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko untuk mencari tahu
atau membuka-bukainternet untuk membandingkan spesifisikasi dan harga
barang.
c) Evaluasi Alternatif
Evaluasi umumnya mencerminkan keyakinan dan sikap yang
mempengaruhi perilaku pembelian mereka.Keyakinan (belief) adalah
gambaran pemikiran yang dianut seseorang tentang gambaran
sesuatu.Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi
keputusan pembelian mereka.Yang tak kalah pentingnya dengan
keyakinanadalah sikap.Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi,
dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak
menguntungkandan bertahan lama pada seseorang pada objek atau
gagasan tertentu (Spector, 2000 dalam Kotler dan Keller, 2007).
23
d) Keputusan Pembelian
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub
keputusan, meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan
metode pembayaran.Contohnya ketika membeli kendaraan atau peralatan
mesin.Namun dalam pembelian produk sehari-hari, keputusan konsumen
bisa jadi lebih sederhana.Contohnya ketika membeli gula, seorang
konsumen tidak banyak berfikir tentang pemasok atau metode
pembayaran.
e) Perilaku Pascapembelian
Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap
informasi yang mendukung keputusannya.Konsumen akan
membandingkan produk yang telah ia beli dengan produk lain. Hal ini
dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan fasilitas-
fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar
keunggulan tentang merek lain.
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan
Pembelian
Menurut Shiffman, Kanuk (2004), keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua
atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat
membuat keputusan haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk
membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan
tersebut dilakukan.
Kotler dan Amstrong (2004), menyebutkan bahwa ada empat faktor yang
mempengaruhi konsumen konsumen dalam perilaku pengambilan keputusan
pembelian.Gambar 1.5 berikut ini memperlihatkan faktor-faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen.
24
Gambar 1.5
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pembelian
oleh Konsumen
Sumber: Kotler dan Amstrong (2004)
Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Kotler dan Amstrong, menururt H.
Djaslim Saladin dan Yevismarti Oesman sebagaimana yang dikutip oleh Inggrid
(2010) bahwa perilaku membeli konsumen juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis.
Dari hasil pemikiran mereka dan beberapa data yang penulis kumpulkan terlihat jelas
bahwa keempat faktor tersebut mempunyai pengaruh terhadap konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian.
1. Faktor Kebudayaan (Cultural Factors)
Faktor-faktor kebudayaan sangat berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku
konsumen.Oleh karena itu, pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh
budaya, sub-budaya, dan kelas sosial pembeli.
25
a. Budaya (Cultural)
Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling
mendasar.Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai,
persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Contohya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh
dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi,aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan
materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda.
b. Sub-budaya (Sub Culture)
Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub-budaya yang lebih kecil, yang
merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya.Sub-
budaya termasuk nasionalitas, agama kelompok ras, wilayah geografi.
c. Kelas sosial (Social Class)
Adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu
masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan setiap anggota dalam
setiap jenjang itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. Pada dasarnya
dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan
(strata) sosial.Tingkatan sosial tersebut dapat berbentuk sebuah sistem kasta yang
mencerminkan sebuah kelas sosial yang relatif homogen dan permanen yang tersusun
secara hirarkis dan para anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa.
Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti
pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya.
2. Faktor Sosial (Social Factors)
Selain faktor budaya, perilaku pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor-
faktor sosial, seperti: kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status soial konsumen.
a. Kelompok Referensi (Reference Groups)
Adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku seseorang.Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok
26
keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara
langsung terhadap seseorang.Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan
anggota dari kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang
berinteraksi dengan secara langsung dan terus menerus dalam keadaan yang
informal.Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri
dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut
sebagai kelompok keanggotaan.
b. Keluarga (Family)
Adalah suami,istri dan anak-anak yang dapat memberikan pengaruh kuat terhadap
perilaku pembeli.Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan
menjadi dua bagian.Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarg
orientas.Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang
dapat memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga
diri dan cinta.Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang
dimiliki seseorang.Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
c. Peran dan Status (Role and Statuses)
Adalah kedudukan seseorang dalam setiap kelompok.Seseorang terlibat dalam
beberapa kelompok yaitu keluarga, klub dan organisasi.Semakin tinggi peran
seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka
dalam organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku
pembeliannya. Contoh seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya memiliki
status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang supervisor, begitu pula dalam
perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang direktur perusahaan akan melakukan
pembelian terhadap merek-merek yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan
merek lainnya.
27
3. Faktor-faktor Pribadi
Keputusan seseorang pembeli juga dipengaruhi oleh cirri-ciri kepribadiannya
termasuk usia dan tahap daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup
kepribadian dan konsep diri.
a. Usia dan Tahap Daur Hidup (Age and Life-Cycle Stage)
Adalah ciri-ciri kepribadian yang dimiliki seseorang. Orang membeli barang dan jasa
yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini
dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga
b. Pekerjaan (Occupation)
Adalah jenis pekerjaan yang dimiliki seseorang juga mempengaruhi keputusan
pembelian.Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola
konsumsinya. Cotohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal,
perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli mobil
mewah.
c. Kondisi Ekonomi (Economic Circumtances)
Terdiri atas pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan milik kekayaan,
kemampuan meminjam dan sikap terhadap pengeluaran lawan menabung. Dan
biasanya hal tersebut mempengaruhi seseorang dalam hal pemilihan produk yang
akan mereka beli atau konsumsi
d. Gaya Hidup (Lifestyle)
Adalah pola hidup seseorang sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan minat dan
pendapat.Bagaimana perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari ada yang
sederhana, ada yang boros, ada pula yang pelit. Menurut Stisna (dalam Prasetyo,
2009), gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diidentifikasikan oleh
bagaimana mereka menghabiskan waktu (Activities), apa yang dianggap penting
dalam lingkungannya (Interest) dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
sendiri dan juga dunia sekitarnya (Opinions). Gaya hidup dapat di artikan sebagai
28
sebuah pola hidup seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya
yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan
pekerjaan yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama.
Melihat hal ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar
yang mengarahkan merek mereka kepada gaya hidup seseorang. Contohnya,
perusahaan telepon seluler berbagai merek berlomba-lomba menjadikan produknya
sesuai dengan berbagai gaya hidup remaja yang modern dan dinamis seperti
munculnya telepon selular dengan fitur multimedia yang ditujukan untuk kalangan
muda yang kegiatan tidak dapat lepas dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi
pemutar suara, video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang
menginginkan telepon selular yang dapat menujang berbagai kegiatan bisnis mereka.
e. Kepribadian dan Konsep diri (Personality and Self Concept)
Adalah ciri psikolog yang membedakan seseorang, yang menyebabkan jawaban yang
secara relatif tetapi bertahan dengan lingkungan.Setiap orang memiliki berbagai
macam karateristik kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi
aktivitas kegiatan pembeliannya.Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis
manusia yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan
bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.Kepribadian biasanya
digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi,
kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemapuan beradaptsi (Harold H
kasarjian 1981:160).Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam
menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa kalangan
konsumen akan memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya.
4. Faktor Psikologis (Psychological Factors)
Faktor terakhir yang yang dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan
keputusan pembelian konsumen adalah faktor psikologis.Ada empat faktor psikologis
utama yang mempengaruhi seseorang dalam hal melakukan keputusan pembelian
seseorang yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta keyakinan dan sikap.
29
a. Motivasi (Motivation)
Adalah suatu dorongan yang cukup kuat mendesak untuk mengarahkan seseorang
agar dapat memenuhi kepuasan terhadap kebutuhan.Seseorang memiliki banyak
kebutuhan pada waktu-waktu tertentu.Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang
muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan.
Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya dapat bersifat psikogenesis; yaitu
kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan,
penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika seseorang mengamati sebuah
merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang terlihat pada merek
tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang samar seperti wujud, ukuran,
berat, bahan, warna dan nama merek tersebut yang memacu arah pemikiran dan
emosi tertentu.
Banyak riset yang telah dilakukan peneliti dalam menghubungkan motivasi seseorang
dalam kegiatan pembelian produk tertentu seperti yang dipelopori oleh Ernest Dichter
dalam Kotler (2003), yang dimana risetnya telah menghasilkan hipotesis sebagai
berikut:
1. Konsumen menolak buah prem karena buah prem terlihat keriput dan
mengingatkan mereka pada orang berusia lanjut.
2. Pria menghisap cerutu sebagai versi dewasa dari kebiasaan menghisap ibu jari
di masa anak-anak.
3. Wanita lebih menyukai lemak nabati daripada hewani karena dapat
menimbulkan rasa bersalah karena telah membunuh binatang.
4. Wanita yang tidak yakin dengan adonan kue jika adonan tersebut tidak
memerlukan tambahan telur, hal tersebut membantu mereka merasa bahwa
sedang “melahirkan”.
Selain riset dari Ernest diatas, Jeans Callibout mengidentifikasi motivasi-motivasi
yang berbeda-beda yang dapat dipuaskan oleh suatu produk. Contohnya, wiski dapat
30
memenuhi kegiatan relaksasi sosial, status, atau kesenangan sehingga merek wiski
perlu diposisikan pada salah satu daya tarik tersebut.
Frederick Herzerberg mengembangkan teori dua-faktor yang membedakan
dissastifier (faktor-faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfier (faktor-
faktor yang menyebabkan kepuasan) yang dapat memotivasi kegiatan pembelian
konsumen.Ia mencotohkan dalam kegiatan pembelian komputer yang dimana tidak
adanya garansi dapat menjadi faktor dissatisfier tetapi adanya garansi juga tidak
menjadi pemuas atau motivator pembelian, karena garansi bukan merupakan sumber
kepuasan instrinsik komputer. Melainkan kemudahan penggunaanlah yang dapat
menjadi satisfier yang dapat memotivasi kegiatan pembelian.
b. Keyakinan dan Sikap (Believes and Attitudes)
Adalah suatu gagasan deskriptif yang dianut seseorang tentang sesuatu. Sikap adalah
penilaian kognitif yang baik atau tidak, perasaan-perasaan emosional dan
kecendrungan berbuat selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.
Melalui betindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya
kemudian mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Keyakinan dapat diartikan
sebgai gambaran pemikiran seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang
tentang produk atau merek akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
Contohnya studi tentang keyakinan merek yang menemukan bahwa konsumen sama-
sama menyukai Diet Coke dan Diet Pepsi ketika mencicipi keduanya dalam tanpa
merek. Tetapi, ketika mencicipi Diet yang diberi tahu mereknya, konsumen memilih
diet Coke 65% dan Diet Pepsi 23%. Dalam contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa
keyakinan akan merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
c. Persepsi (Perception)
Adalah penerimaan atau tanggapan seseorang terhadap suatu situasi seseorang yang
termotivasi siap-siap untuk melakukan suatu perbuatan.Bagaimana seseorang itu bisa
termotivasi untuk berbuat sesuatu karena dipengaruhi oleh persepsinya terhadap
situasi yang dihadapi.Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan
31
tindakan. Bagaimana tindakan seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh
persepsinya terhadap situasi tertentu. Menurut Bernard Barelsondalam Kotler (2013)
persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunkan individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan sebuah
gambaran. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada
rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang
bersangkutan
Setiap persepsi konsumen terhadap sebuah produk atau merek yang sama dalam
benak setiap konsumen berbeda-beda satu sama lainnya dikarenakan adanya tiga
proses persepsi yaitu:
1. Perhatian selektif
Perhatian selektif dapat diartikan sebagai proses penyaringan atas berbagai
informasi yang didapat oleh konsumen. Dalam hal ini para pemasar harus
bekerja keras dalam rangka menarik perhatian konsumen dan memberikan
sebuah rangsangan nama yang akan diperhatikan orang. Hal ini disebabkan
karena orang lebih cenderung memperhatikan rangsangan yang berhubungan
dengan kebutuhnnya saat ini, memperhatikan rangsangan yang mereka
antisipasi dan lebih memerhatikan rangsangan yang memiliki deviasi besar
terhadapa ukuran rangsangan normal seperti, orang cenderung akan
memperhatikan iklan yang menawarkan potongan dan bonus sebesar
Rp.100.000 ketimbang iklan komputer yang hanya memberikan bonus atau
potongan yang bernilai Rp.50.000.
2. Distorsi Selektif
Distorsi selektif merupakan proses pembentukan persepsi yang dimana
pemasar tidak dapat berbuat banyak terhadap distorsi tersebut. Hal ini karena
distorsi selektif merupakan kecenderungan orang untuk mengubah informasi
menjadi bermakna pribadi dan menginterpretasikan informasi yang didapat
dengan cara yang akan mendukung pra konsepsi konsumen.
32
3. Ingatan Selektif
Orang akan banya melupakan banyak hal yang merek pelajari namun cenderung akan
senantiasa mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka.
Karena adanya ingatan selektif, kita cenderung akan mengingat hal-hal baik yang
yang disebutkan tentang produk yang kita sukai dan melupakan hal-hal baik yang
disbutkan tentang produk yang bersaing.
d. Belajar (Learning)
Adalah pengambaran perubahan perilaku seseorang yang bersumber dari
pengetahuan.Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman.Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran dihasilkan
melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan
dan penguatan. Teori pembelajaran mengajarkan kepada para pemasar bahwa mereka
dapat membangung permintaan atas suatu produk dengan mengaitkan pada
pendorongnya yang kuat, menggunakan isyarat yang memberikan motivasi, dan
memberikan penguatan positif karena pada dasarnya konsumen akan melakukan
generalisasi terhadap suatu merek. Contohnya, konsumen yang pernah membeli
komputer merek IBM yang mendapatkan pengalaman menyenangkan dan persepsi
yang positif akan mengasumsikan bahwa merek IBM merupakan merek komputer
yang terbaik, ketika konsumen akan membeli printer merek IBM mungkin konsumen
juga berasumsi hal yang sama bahwa IBM menghasilkan printer yang baik.
33
2.7 Penelitian Terdahulu
Nama
Peneliti
Judul Penelitian Metode
Analisis
Hasil Penelitian
Lia Natalia
(2009)
Analisis Faktor
Persepsi yang
Mempengaruhi
Minat Konsumen
untuk Berbelanja
pada Giant
Hypermarket
Bekasi
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Variabel lokasi, kelengkapan
produk, kualitas produk,
harga dan promosi
berpengaruh terhadap minat
konsumen untuk berbelanja,
sedangkan variabel pelayanan
dan kenyamanan tidak
berpengaruh terhadap minat
konsumen untuk berbelanja.
Sedangkan variabel yang
paling dominan terhadap
minat konsumen untuk
berbelanja adalah promosi.
Sari
Listyorini
(2012)
Analisis Faktor-
faktor Gaya Hidup
dan Pengaruhnya
terhadap
Pembelian Rumah
Sehat Sederhana
(Studi pada
Pelanggan
Perumahan Puri
Dinas Mas PT.
Ajisaka di
Semarang)
Metode
Proportional
Stratified
Random
Sampling
Faktor gaya hidup dengan
pendekatan Aktivitas, Minat
dan Opini telah mengalami
perubahan dengan
menggunakan analisis faktor.
Faktor-faktor gaya hidup
semula Aktivitas, Minat dan
Opini menjadi faktor sosial,
rumah tangga, kesenangan,
referensi, dan identitas secara
bersama-sama mempunyai
pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian RSH
Santi
Maiyusneli
(2009)
Analisis Faktor-
faktor yang
Mempengaruhi
Perilaku Belanja
Kosumen (Studi
Kasus:
Konsumen
Supermarket di
Kota Padang)
Metode
Purposive
Sampling
Analisis
Regresi
Linear
dengan
analisis jalur
(Statistical
Program for
Social
Science)
Secara parsial maupun
simultan diperoleh bahwa
factor harga, factor social,
factor pribadi, factor
psikologis, memiliki
pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap perilaku
belanja konsumen di
supermarket Kota Padang
34
Endang
Purwanti
(2011)
Analisis Faktor-
faktor
Pengambilan
Keputusan
Pembelian
Konsumen pada
Departement Store
/ Supermarket di
Salatiga
Analisis
Distribusi
Frekuensi
(Uji
Cochran)
Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
konsumen memutuskan untuk
membeli di
supermarket/departmentstore
dikarenakan factor
kebersihan, kondisi tersebut
yang menjadi pertimbangan
konsumen untuk belanja di
supermarket/department store Sumber: Skripsi dan Jurnal Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang, Univeristas
Negeri Padang, Universitas Andalas, STIE AMA Salatiga
2.8 Kerangka Pemikiran
Sugiyono (2007) dalam Mutoyib (2014) mengemukakan bahwa kerangka pemikiran
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.Berdasarkan pada teori-
teori dan penelitian sebeumnya seperti yang telah diuraikan diatas, sehingga dalam
penelitian ini dapat penulas membuat kerangka teori seperti yang ada pada Tabel 2.1
Kerangka Pemikiran dibantu dengan keterangan deskirptif mengenai berbagai
variabel untuk dapat membantu mempermudah pemahaman.
Tabel 2.1
Kerangka Pemikiran
Sumber: diolah dari berbagai sumber
35
2.9 Hipotesis
1. Adanya pengaruh yang signifikan antara pekerjaan dan lingkungan ekonomi dengan
keputusan pembelian
2. Adanya pengaruh yang signifikan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian
3. Adanya pengaruh yang signifikan antara persepsi dengan keputusan pembelian
4. Adanya pengaruh yang signifikan antara motivasi dengan keputusan pembelian.
5. Adanya pengaruh yang signifikan antara variabel lingkungan ekonomi, gaya hidup,
persepsi dan motivasi secara simultan signifikan dengan variabel keputusan
pembelian.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari merumuskan masalah sampai
dengan kesimpulan (Purwanto, 2008). Dalam melaksanakan penelitian ini metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research) yaitu
suatu jenis penelitian yang menyoroti pengaruh dari variabel penelitian dan menguji
hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
Ruang lingkup penelitian ini adalah dalam lingkup ilmu managemen dan menitik
beratkan pada faktor-faktor tentang hubungan anatara independen variabel yaitu
pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, persepsi dan motivasi dengan
variabel dependen yaitu keputusan pembelian di Giant Ekstra Jababeka Cikarang,
Bekasi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah lokasi penelitian mengadakan kegiatan penelitian.
Adapun tempat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Giant Ekstra
Jababeka Cikarang, Bekasi yang bertempat di Kawasan Movie Land Jababeka
Cikarang, Bekasi.
37
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu dimana peneliti mengadakan penelitian dan penulis
membutuhkan waktu kurang lebih dari selama tiga bulan untuk penyebaran
angket/kuesioner dan pengambilan data sebagai pelengkap penelitian.
3.3 Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Angket
Metode angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
yang bersedia memberikan respon sesui permintaan pengguna. Tujuan
penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu
masalah dan responden tanpa perlu merasa khawatir apabila responden
memberikan jawaban yang tidaks sesuai dengan kenyataan dalam pengisian
daftar pertanyaan.Selain itu, responden mengetahui informasi tertentu yang
diminta.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono
(2003) dalam tulisannya dijelaskan bahwa skala likert adalah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan prestasi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial, ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel peneliti maka
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument
yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan.
Dalam angket ini penulis menentukan pilihan jawaban a diberi skor 5, pilihan
jawaban b diberi skor 4, pilihan jawaban c diberi skor 3, pilihan jawaban d
diberi skor 2 dan jawaban e diberi skor 1.
38
a. 5 : Sangat Setuju
b. 4 : Setuju
c. 3 : Kurang Setuju
d. 2 : Tidak Setuju
e. 1 : Sangat Tidak Setuju
2. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan mencatat dan mengambil catatan-catatan
dokumentasi-dokumentasi yang ada di Giant Ekstra Jababeka Cikarang
3.4 Pengukuran Variabel
Untuk pengukuran variabel dari masing-masing bagian dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.1
Operasionlisasi Variabel
NO VARIABEL INDIKATOR SKALA
1
Pekerjaan
dan
Lingkungan
Ekonomi
(X1)
Saya bisa menemukan produk-produk yang
menunjang pekerjaan saya di Giant
Likert
Keadaan ekonomi memberikan pegaruh
terhadap pemilihan produk pada saat saya
berbelanja di Giant
Besarnya pengahasilan memberikan pengaruh
kepada saya pada saat saya berbelanja di Giant
2 Gaya Hidup
(X2)
Berbelanja di Giant merupakan kegiatan yang
saya sukai
Likert Saya mencari informasi sebelum membeli
produk di Giant
Saya menyukai tampilan Giant
39
3 Persepsi
(X3)
Saya mendapatkan informasi melalui orang lain
tentang produk-produk yang ada di Giant
Likert
Dengan tata letak produk dan pencahayaan
yang menarik memberikan suasana yang
berbeda ketika saya berbelanja di Giant
Giant memberikan pengalaman berbelanja yang
menyenangkan bagi saya
4 Motivasi
(X4)
Menurut saya Giant adalah salah satu tempat
belanja yang mewah/prestise
Likert
Giant menyediakan produk-produk yang
lengkap untuk memenuhi kebutuhan saya
Giant memberikan kenyamanan kepada saya
untuk berbelanja
Giant adalah tempat belanja yang aman dari
gangguan cuaca
5
Keputusan
Pembelian
(Y)
Saya belanja di Giant karena produk-produknya
lengakap untuk Kebutuhan saya sehari-hari
Likert
Ketika saya akan berbelanja ke Giant, saya
terlebih dahulu untuk mengumpulkan informasi
melalui teman, selebaran, spanduk atau internet
Saya memutuskan untuk berbelanja di Giant
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
Saya yakin bahwa saya telah mengambil
keputusan yang tepat untuk berbelanja di Giant
Saya merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh Giant
40
3.5 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
3.5.1 Sumber Data
1. DataPrimer
Data ini diperoleh dari para pengunjung Giant Ekstra Jababeka Cikarang,
Bekasi dengan bantuan kuesioner.Penentuan jumlah responden menggunakan
Purpossive sampling.Menurut Sugiono (2004) bahwa menggunakan metode
purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu, dengan memperhatikan responden yang
dikehendaki.
Tidak menentunya jumlah pengunjung yang datang setiap harinya
menyulitkan peniliti dalam melakukan pengambilan sample untuk dijadikan
objek penelitian. Oleh karena itu, untuk memudahkan penelitian maka peneliti
mengambil sampel sebanyak 100 orang yang pernah mengunjungi Giant
Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi untuk menjadi responden.
2. Data Sekunder
Data ini peniliti peroleh dari perusahaan, meliputi visi, misi dan komitmen
perusahaan dan sejarah perusahaan serta studi literature mengenai data lain
yang relevan.
3.5.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi beberapa
macam antara lain:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang
bersedia memberikan respon sesui dengan permintaan pengguna. Tujuan dari
penggunaan kuesioner ini adalah untuk mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah dari responden
41
2. Studi Pustaka
Adalah suatu teknik pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan
menghimpun informasi melalui literature, majalah, internet dan kajian-kajian
penelitian sebelumnya yang relevan dengan masalah penelitian
3.6 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
3.6.1 Populasi
Ferdinand (2006) menuliskan bahwa populasi adalah gabungan dari seluruh elemen
yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakterisitik yang serupa
yang menjadi pusat seorang peneliti karena dianggap sebagai semesta
penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung Giant Ekstra
Jababeka Cikarang, Bekasi dan jumlahnya tidak terhingga (tersebar dan sulit
diketahui secara pasti), maka dilakukan pengambilan sampel untuk penelitian ini.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan
carapurposive sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.Data
primer berupa kuesioner yang diisi oleh 100 orang konsumen yang berbelanja di
Giant Ekstra Cikarang, Bekasi.Dan data sekunder yang didapatkan dari pihak
perusahaan dan studi literature yang relevan dengan penelitian.
3.6.2 Sampel
Menurut Ferdinand (2006) sample adalah subset dari populasi, terdiiri dari beberapa
anggota populasi.Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita
meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan
populasi yang disebut sampel.
Dikarenakan jumlah populasinya yang tidak menentu atau tidak dapat dihitung
jumlahnya dan juga karena adanya keterbatasan waktu, dana dan tenaga maka penulis
mengambil sampel untuk penelitian ini sebanyak 100 orang untuk dijadikan
responden dalam penelitian ini. Pengambilan sampel dilakukan didasarkan pada ciri-
42
ciri pokok populasi dan subjek yang diambil sebagai sampel adalah benar-benar
subjek yang mengandung cirri-ciri yang terdapat pada populasi yaitu responden yang
sering berbelanja di Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi dengan menggunakan
metode purposive sampling sebagaimana yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya,
Ulfa (2008) dan Melisa (2012). Dan Maholtra dalam Rahmat (2012), menyatakan
bahwa jumlah pengamatan (ukuran sampel) paling sedikit digunakan harus empat
atau lima kali dari jumlah item variabel dalam pengambilan sampel dengan jumlah
populasi yang tidak menentu atau tidak dapat dihitung jumlahnya. Berdasarkan
pendapat Maholtra instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 x 5 = 90
(responden).Namun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka peneliti
mengambil sampel sebanyak 100 orang untuk dijadikan sebagai responden.
3.7 Teknik Analisa Data
a. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis data berdasarkan hasil perhitungan Statistical
Package for the Social Science (SPSS) versi 22.Pada dasarnya data penelitian ini
adalah kualitatif, namun agar dapat dianalisis dengan menggunakan analisis statistik,
maka data kualitatif tersebut dikuantitatifkan, sehingga hasil yang diperoleh
diharapakn mampu memberikan gambaran yang jelas dan tidak menyimpang dari
kenyataan. Dalam penilitian ini menggunakan analisis:
3.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Agar instrument yang dipakai dalam penelitian ini dapat berfungsi dengan baik, maka
instrument tersebut perlu diuji validitas dan reliabilitasnya.
a) Uji Validitas Instrumen
Suatu instrument pengumpulan data dikatakan valid apabila mampu
mengungkapkan data atau informasi dari sautu variabel yang diteliti secara
43
tepat dan mampu mengukur apa yang diinginkan dari penelitian tersebut.
Jumlah pertanyaan yang sudah valid selanjutnya diuji kembali dengan metode
uji reliabilitas. Dan untuk menguji validitasnya digunakan rumus Pearson
correlation product moment:
r hitung = n(∑xy) - (∑x) (∑y)
√n{∑x2 - (∑x)
2} {n∑y
2 - (∑y)
2}
Sumber: SPSS 20.0 for windows (Afniah, 2014)
Dimana :
rhitung = nilai koefisien person
n = jumlah responden
x = skor butir instrument
y = total skor
b) Uji Reliabilitas
Dan untuk uji reliabilitas ditentukan dengan rumus alpha cronchbach, yaitu:
Sumber: SPSS 20.0 for Windows (Afniah, 2014)
Dimana:
α = Koefisien alpha croncbach
k = butir pertanyaan yang valid
∑σi2 = jumlah ragam butir pertanyaan yang valid
σt2 = jumlah ragam skor rotal
44
3.7.2 Analisis Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak.Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik
pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal (Ghozali, 2007).
Afniah (2014) menuliskan pengujian normlitas dalam penelitian digunakan
dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif
dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan
dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah:
a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukan distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas
b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Andini (2012) menuliskan bahwa uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen) (Ghozali, 2006).Hasil yang diharapkan dalam pengujian adalah
tidak terjadinya korelasi antar variabel independen. Ada beberapa cara untuk
menguji ada atau tidaknya multikolonieritas dalam model regresi. Dalam
pengujian ini, peneliti menggunakan analisa matrik korelasi antar variabel
independen dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Jika nilai tolerance lebih besar dari 0,10 atau sama dengan nilai VIF kurang dari
10, hal ini berarti tidak terjadi multikolonieritas dalam model regresi.
45
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Mutoyib (2014) dalam tulisannya menuliskan bahwa pengujian
heteroskedastisitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap maka disebut homokedastisitas, namun jika berbeda disebut dengan
heterokedastisitas. Model regresi yang baik yaitu homokedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan cara melihat grafik plot antar prediksi variabel
dependen (ZPRED) dan residualnya (SRESID). Deteksi ada atau tidak adanya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan dengan melihat ada tidaknya pola titik
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah yang
telah diprediksi dan sumbu X adalah residual yang telah di-standarized Imam
Ghozali (2005). Dasar analisisnya sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang
teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit) maka terjadi
heteroskedastisitas
b. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka hal ini mengindikasikan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.7.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Augusty Ferdinand dalam Mutoyib (2014) bahwa model regresi adalah
model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari berbagai variabel
independen terhadap satu variabel dependen. Analisis regresi linier berganda adalah
hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn)
dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen, apakah masing-masing variabel
46
independen berhubungan positif atau negatif dan juga untuk memprediksi nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Persamaan
regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = α + b1X1+ b2X2+b3X3+ b4X4+e
Keterangan:
Y = Keputusan pembelian
X1 , X2 dan X 3 = Variabel independen
α = Konstanta
b =Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
X1 = Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
X2 = Gaya hidup
X3 = Persepsi
X4 = Motivasi
e = Standar error
3.7.4 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
Uji Koefisien regresi bersama-sama (Uji F) dimaksudkan untuk mengetahui apakah
keempat variabel tersebut secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh
signifkan dengan keputusan pembelian.
Langkah-langkah pengujian terhadap koefisien regresi ini adalah sebagai berikut:
a. H0 : b1 = b2 = .................= bk = 0
Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel pekerjaan dan lingkungan
ekonomi, gaya hidup, persepsi dan motivasi terhadap variabel keputusan
pembelian.
Ha : b1 ≠ b2 ≠ .................≠ bk ≠ 0
47
Ada pengaruh yang signifikan antara variabel pekerjaan dan lingkungan
ekonomi, gaya hidup, persepsi dan motivasi terhadap keputusan pembelian.
b. Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikasi sebesar 5% dan derajat
kebebasan (d.f) = (k-1, n-k, α), dan dapat diketahui dari hasil penghitungan
computer program SPSS.
c. Kesimpulan yang bisa diambil adalah jika Fhitung > Ftabel atau nilai signifikansi
(p value) < 0,05 maka H0 ditolak, sebaliknya jika Fhitung < Ftabel atau nilai
signifikansi (p value) > 0,05 maka H0 diterima, dengan Ftabel derajat kebebasan
= (k-1, n-k, α)
3.7.5 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)
Uji Koefisien secara parsial ini digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen (pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup,
persepsi dan motivasi) terhadap varaibel dependen (keputusan pembelian).
Langkah-langkah dalam melakukan pengujian terhadap koefisien regresi ini adalah
sebagai berikut:
a. Hipotesis
H01 : b1 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara pekerjaan dan
lingkungan ekonomi terhadap keputusan pembelian di Giant Ekstra Jababeka
Cikarang.
Ha1 : b1 ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan antara pekerjaan dan lingkungan
ekonomi terhadap keputusan pembelian di Giant Ekstra Jababeka Cikarang
H02 : b2 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan gaya hidup terhadap keputusan
pembelian di Giant Ekstra Jababeka Cikarang
Ha2 : b2 ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan gaya hidup terhadap keputusan
pembelian di Giant Ekstra Jababeka Cikarang
H03 : b3 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara persepsi terhadap
keputusan pembelian di Giant Ekstra Jababeka Cikarang
48
Ha3 : b3 ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan antara persepsi terhadap keputusan
pembelian di Giant Ekstra Jababeka Cikarang
H04 : b4 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap
keputusan pembelian di Giant Ekstra Jababeka Cikarang
Ha4 : b4 ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap keputusan
pembelian di Giant Ekstra Jababeka Cikarang
b. Dalam pengujian ini digunakan taraf signifikan sebesar 5% dan derajat
kebebasan (d.f) = n-k, dapat diketahui dari hasil penghitungan computer
SPSS.
c. Kesimpulan yang diambil adalah jika nilai thitung> ttabel atau nilai signifikansi
(p value) < 0,05 maka H0 ditolak dan begitu pula sebaliknya jika nilai thitung<
ttabel atau nilai signifikansi (p value) > 0,05 maka H0 diterima.
3.7.5 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien secara parsial ini determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat
digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara dua variabel.Nilai koefisien
dari determinasi menunjukan persentase variasi nilai varaibel yang dapat dijelaskan
oleh persamaan regresi yang dihasilkan (Al-Gifari, 2011).
Penggunaan R square adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan variabel independen kedalam model,
maka R square pasti meningkat dan tidak peduli apakah variabel independen tersebut
berpengaruh secara signifikan atau tidak. Tidak seperti R square, nilai adjusted R
square dapat naik atau turun apabila terdapat tambahan variabel independen kedalam
model. Maka sebaiknya digunakan nilai adjusted R square untuk mengevaluasi
model regresi terbaik, Imam Ghozali dalam Mutoyib (2014).
49
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Diskripisi Objek Penelitian
4.1.1 Profil Perusahaan
Giant adalah salah satu anak perusahaan dari PT Hero Supermarket Tbk (Hero
Group).PT Hero Supermarket Tbk adalah perusahaan ritel yang memiliki banyak
cabang di Indonesia.Hero Supermarket Group adalah perusahaan ritel modern
pertama di Indonesia didirikan pada tahun 1971 oleh almarhum Muhammad Saleh
Kurnia di Jalan Falatehan. Saat ini Hero membidik pasar menengah ke atas dan telah
melakukan ekspansi besar-besaran. Per September 2013, jumlah total toko yang
dioperasikan oleh Hero Group adalah 634 toko dengan lebih dari 15.000 karyawan.
Detail dari toko-toko tersebut adalah 48 toko Giant Ekstra, 111 toko Giant Ekspres,
35 toko Hero Supermarket, 151 toko Starmart, 286 toko Guardian dan 3 toko Jason's.
Pada tahun 2013, bisnis unit Giant telah menjalani perubahan identitas dari Giant
Hypermarket dan Giant Supermarket menjadi Giant Ekstra dan Giant Ekspres.
Perubahan ini juga diikuti dengan perubahan konsep dan pembedaan yang jelas antara
kedua format, dimana Giant Ekstra akan menjadi pemimpin pasar dalam harga murah
dengan produk yang lengkap untuk kebutuhan bulanan konsumen dan Giant Ekpres
akan menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan pelayanan cepat untuk
melayani kebutuhan mingguan konsumen.
Giant Ekstra Jababeka Cikarang berlokasi di Jalan H. Usmar Ismail Jababeka II,
Movie Land Cikarang. Giant Ekstra Jababeka Cikaranag, Bekasi berdiri pada 23 Juni
50
2011 dengan jumlah karyawan kurang lebih 108 karyawan, 60 orang karyawan
wanita dan selebihnya adalah karyawan laki-laki.
4.1.2 Visi Misi Perusahaan
a. Visi
Visi dari PT Hero Supermarket Tbk adalah “Menjadi peritel terkemuka di
Indonesia dari segi penjualan dan jangka panjang penciptaan nilai stakeholder”.
b. Misi
Adapun misi dari PT Hero Supermarket Tbk yaitu:
1. Kami memiliki 5 merek toko (Hero Supermarket, Guardian, Starmart,
Giant hypermarket, dan Giant supermarket) yang dapat memuaskan semua
segmen pelanggan dan kita akan mengembangkannya diseluruh Indonesia.
Memberikan keuntungan dengan memperkuat penawaran masing-masing
toko
2. Kami meningkatkan dan memotivasi talen lokal terbaik dalam perusahaan.
3. Kami berusaha keras menjadi yang terbaik bagi pelanggan lebih sederhana
bagi karyawan dan murah bagi perusahaan.Kami sebagai pelopor ritel di
Indonesia akan melanjutkan, bekerja sama untuk tumbuh seiringdengan
perkembangan negara kita. Memajukan perusahaan kita dan meningkatkan
kesejahteraan para pemangku kepentingan
c. Komitmen Kami (Our Commitment)
PT Hero Supermarket Tbk selain berpegang pada visi misi perusahaan, mereka
juga mempunyai komitmen dalam menjalankan operasional perusahaan yaitu:
1. Pemimpin harga murah di Indonesia (Low price image leader in Indonesia)
2. Pemimpin dalam promosi (Leader in event promotion)
51
3. Mengembangkan dan melatih para karyawan (Develop and train our
friendly people from within)
4. Program satu toko satu sekolah (One store one school
4.2 Karakterisitik Responden
Penelitian ini membahas permasalahan mengenai anlisis pekerjaan dan lingkungan
ekonomi, gaya hidup, persepsi dan motivasi terhadap keputusan pembelian di Giant
Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi. Responden yang digunakan sebanyak 100 orang
yang telah melakukan kunjungan atau berbelanja di Giant Ekstra Jababeka Cikarang,
Bekasi. Para responden yang telah melakukan pengisian kuesioner kemudian
diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, jenis pekerjaan dan media
informasi yang mereka gunakan untuk mendapatkan informasi tentang konsumen
Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi. Identifikasi ini dilakukan untuk mengetahui
karakteristik secara umum para responden dalam penelitian ini.
Berikut ini diperlihatkan data karakateristik responden sebaga berikut:
1. Identifikasi responden berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan identifikasi menurut jenis kelamin akan dilihat jumlah distribusi
pengunjung atau konsumen laki-laki dan perempuan yang hasilnya dapat dilihat pada
table 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah
Responden Persentase (%)
1 Laki-laki 13 13%
2 Perempuan 87 87%
Total Responden 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2014
52
Berdasarkan tabel 4.1 penjelasan diatas dapat diartikan bahwa jumlah responden
perempuan terlihat lebih banyak yaitu 87 orang atau 87% dibandingkan dengan
jumlah responden laki-lakiyang berjumlah 13 orang atau 13%. Hal ini disebabkan
karena selain kebutuhan perempuan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah kebutuhan laki-laki, kaum perempuan juga adalah manager rumah tangga
yang sangat mengetahui kebutuhan rumah tangga sehari-sehari.Selain itu, kegiatan
belanja memang identik dengan kegitannya para kaum perempuan.
2. Identifikasi responden berdasarkan usia
Identifikasi responden berdasarkan usia responden dapat dijelaskan pada tabel 4.2
dibawah ini:
Tabel 4.2
Identifikasi Responden Berdasarkan Usia
No Usia (tahun) Frekuensi Persentase (%)
1 16-35 tahun 48 48%
2 26-35 tahun 24 24%
3 36-40 tahun 17 17%
4 > 40 tahun 11 11%
Total Responden 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2014
Berdasarkan tabel 4.2 tersebut dapat dijelaskan bahwa responden dalam penelitian ini
yang berusia antara 26-35 tahun sebanyak 24 orang, 36-40 tahun sebanyak 17 orang,
sedangkan usia > 40 tahun sebanyak 11 orang. Usia responden terbanyak adalah
berusia antara 16-35 tahun sebanyak 48 orang atau 48% responden.
3. Identifikasi responden berdasarkan pendidikan
Untuk identifikasi responden menurut tingkat pendidikannya dapat dijelaskan
berdasarkan tabel 4.3 berikut ini:
53
Tabel 4.3
Identifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
1 SMA 56 56%
2 Diploma 8 8%
3 S1 34 34%
4 S2 2 25%
Total Responden 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2014
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa responden yang mengunjungi
Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi mayoritas pendidikannya adalah SMA (56%)
Hal ini dikarenakan para responden sebagian besar adalah para pekerja manufaktur
dan hal ini sesuai dengan kebijakanperusahaan yang mensyaratkan minimal lulusan
yang di terima bekerja adalah lulusan SMA yang dianggap telah memiliki kecakapan
untuk melakukan pekerjaan yang dibebankan dan terkait dengan tarif penggajian.
4. Identifikasi responden berdasarkan jenis pekerjaan
Berdasarkan identifikasi responden menurut jenis pekerjaan dapat dijelaskan pada
tabel 4.4 dibawah ini:
Tebel 4.4
Identifikasi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Ibu Rumah Tangga 1 1%
2 Pegawai Swasta 73 73%
3 Pelajar/Mahasiswa 15 15%
4 Wiraswasta 11 11%
Total Responden 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2014
54
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat diartikan bahwa responden yang mengunjungi
Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi sebagian besar adalah para pegawai swasta
(73%). Hal ini dikarenakan sebagian besar responden adalah para pekerja swasta dari
perusahaan manufaktur atau industri
.
5. Identifikasi responden berdasarkan media informasi yang digunakan
Berdasarkan identifikasi menurut jenis media informasi yang digunakan oleh para
responden dapat dijelaskan pada tabel 4.5 berikut ini:
Tebel 4.5
Identifikasi Berdasarkan Media Informasi yang Digunakan
No Jenis Media Frekuensi Persentase (%)
1 Brosur/Katalog 14 14%
2 Internet 5 5%
3 Spanduk 41 41%
4 Teman 37 37%
5 Surat Kabar 3 3%
Total Responden 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2014
Berdasarkan penjelasan tabel 4.5 di atas, dapat diartikan bahwa responden yang
mengunjungi Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi sebagian besar mendapatkan
informasi tentang Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi melalui media spanduk
yaitu sebesar 41%. Hal ini dikarenakan pihak Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi
memang sangat aktif untuk melakukan promosi dengan memasang spanduk di
sepanjang jalan yang dilalaui oleh masyarkat sekitar.
55
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat pengukur yang
dapat mengungkapkan konsep atau kejadian yang diukur.Item-item kuesioner
dinyatakan valid apabila nilai r hitung>rtabel (n-2). Adapun penjelasan hasil uji validitas
pada variabel pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, persepsi dan motivasi
serta keputusan pembelian. Untuk pengujian kuesioner variabel pekerjaan dan
lingkungan ekonomi bisa dijelaskan pada tabel 4.6 dibawah ini
Tabel 4.6
Pengujian Validitas Kuesioner Variabel
Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi (X1)
Variabel
Nilai
Korelasi
(r hitung)
Nilai
r tabel
0,05
Keterangan
Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi 1 0,670 0,361 Valid
Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi 2 0,863 0,361 Valid
Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi 3 0,786 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2014
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut diatas diketahui bahwa nilai r hitung korelasi product
moment semua item pernyataan dari variabel pekerjaan dan lingkungan ekonomi (X1)
lebih besar daripada nilai kritis (r tabel) sebesar 0,361 pada tingkat kepercayaan 95%.
Dengan demikian, maka seluruh item pernyataan variabel pekerjaan dan lingkungan
ekonomi (X1) dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.
56
Sedangkan untuk pengujian validitas untuk item pernyataan variabel gaya hidup bisa
dijelaskan pada tabel 4.7 berikut ini
Tabel 4.7
Pengujian Validitas Kuesioner Variabel Gaya Hidup (X2)
Variabel Nilai Korelasi
(r hitung)
Nilai r tabel
0,05 Keterangan
Gaya Hidup 1 0,797 0,361 Valid
Gaya Hidup 2 0,900 0,361 Valid
Gaya Hidup 3 0,850 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2014
Berdasarkan tabel 4.7 tersebut diatas diketahui bahwa nilai r hitung korelasi product
moment semua item pernyataan dari variabel gaya hidup (X2) lebih besar daripada
nilai kritis (r tabel) sebesar 0,361 pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian,
maka seluruh item pernyataan variabel gaya hidup (X2) dinyatakan valid dan dapat
digunakan sebagai alat pengumpulan data.
Dan untuk pengujian validitas item pernyataan variabel persepsi bisa dijelaskan pada
tabel 4.8 berikut ini
Tabel 4.8
Pengujian Validitas Kuesioner Variabel Persepsi (X3)
Variabel Nilai Korelasi
(r hitung)
Nilai r tabel
0.05 Keterangan
Persepsi 1 0,798 0,361 Valid
Persepsi 2 0,749 0,361 Valid
Persepsi 3 0,834 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2014
57
Berdasarkan tabel 4.8 tersebut diatas diketahui bahwa nilai r hitung korelasi product
moment semua item pernyataan dari variabel persepsi (X3) lebih besar daripada nilai
kritis (r tabel) sebesar 0,361 pada tingkat kepercayaan 95%.Dengan demikian, maka
seluruh item pernyataan variabel persepsi (X3) dinyatakan valid dan dapat digunakan
sebagai alat pengumpulan data.
Sedangkan untuk pengujian item pernyataan variabel motivasi bisa dilihat pada tabel
4.9 berikut ini
Tabel 4.9
Pengujian Validitas Kuesioner Variabel Motivasi (X4)
Variabel Nilai Korelasi
(r hitung)
Nilai r tabel
0,05 Keterangan
Motivasi 1 0,667 0,361 Valid
Motivasi 2 0,811 0,361 Valid
Motivasi 3 0,849 0,361 Valid
Motivasi 4 0,587 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2014
Berdasarkan tabel 4.9 tersebut diatas diketahui bahwa nilai r hitung korelasi product
moment semua item pernyataan dari variabel Motivasi (X4) lebih besar daripada nilai
kritis (r tabel) sebesar 0,361 pada tingkat kepercayaan 95%.Dengan demikian, maka
seluruh item pernyataan variabel motivasi (X4) dinyatakan valid dan dapat digunakan
sebagai alat pengumpulan data.
Selain pengujian untuk keempat item pernyataan varibel independen tersebut,
pengujian validitas juga dilakukan untuk item pernyataan pada variabel keputusan
pembelian yang menjadai variabel dependen dalam penelitian ini. Untuk pengujian
validitas item pernyataan variabel keputusan pembelian bisa dilihat pada tabel 4.10
berikut ini
58
Tabel 4.10
Pengujian Validitas Kuesioner Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Variabel Nilai Korelasi
(r hitung)
Nilai r tabel
0,05 Keterangan
Keputusan Pembelian 1 0,820 0,361 Valid
Keputusan Pembelian 2 0,533 0,361 Valid
Keputusan Pembelian 3 0,868 0,361 Valid
Keputusan Pembelian 4 0,861 0,361 Valid
Keputusan Pembelian 5 0,768 0,361 Valid
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer, 2014
Berdasarkan tabel 4.10 tersebut diatas diketahui bahwa nilai r hitung korelasi product
moment semua item pernyataan dari variabel keputusan pembelian (Y) lebih besar
daripada nilai kritis (r tabel) sebesar 0,361 pada tingkat kepercayaan 95%.Dengan
demikian, maka seluruh item pernyataan variabel keputusan pembelian (Y)
dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur
untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama dengan kata lain pengujian ini
dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi alat ukur dalam penggunaannya, alat
ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada
waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang akan diuji
reliabilitasnya sebanyak 30 responden
Menurut Arikunto (1998) “untuk uji reliabilitas digunakan alpha cronbach, dimana
suatu instrument dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien keandalan atau
alpha sebesar 0,6 atau lebih. Untuk pengujian reliabilitas item pernyataan masing-
masing variabel bisa dilihat pada tabel 4.11 berikut ini
59
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Cronbach's
Alpha
Standar
Reliabilitas Keterangan
Pekerjaan dan Lingkungan
Ekonomi (X1) 0,647 0,6 Reliabel
Gaya Hidup (X2) 0,802 0,6 Reliabel
Persespsi (X3) 0,703 0,6 Reliabel
Motivasi (X4) 0,706 0,6 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0,816 0,6 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2014
Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai
koefisien alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua
konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga
untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak
digunakan sebagai alat ukur.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang dapat telah bisa diterima, maka
perlu melakukan pengujian kemungkinan adanya pelanmggaran asumsi klasik.
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel
terikat dan variabel bebas memiliki distribusi yang normal atau tidak.Model regresi
yang baik mempunyai distribusi data yang normal atau mendeketi normal. Dalam
penelitian ini uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara yaitu dengan “Normal P-
Plot” dan kurva “Histogram”. Dan untuk menganalisisnya menggunakan bantuan
SPSS yang bisa dilihat hasil outputnya pada gambar 4.1 “Normal P-Plot of
Regression Standardized Residual” dibawah ini:
60
Gambar 4.1
Normal P-Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2014
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa jika data menyebar di sekitar garis
dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas
akan tetapi jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau mengikuti arah garis
diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Dan untuk uji normalitas selanjutnya adalah dengan melihat kurva Histogramnya.
Apabila pada kurva histogram menunjukan sebaran data yang menyebar ke seluruh
daerah kurva normal maka dapat dinyatakan bahwa data tersebut mempunyai
distribusi normal. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada kurva Histogram yang ada
pada gambar 4.2 berikut ini
61
Gambar 4.2
Kurva Histogram
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2014
Berdasarkan gambar tersebut diatas terlihat bahwa grafik histogram menunjukan
sebaran data yang menyebar ke seluruh daerah kurva normal sehingga dapat
dinyatakan bahwa data tersebut mempunyai distribusi normal.
4.4.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksaamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Apabila varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka
disebut homokedasitas, tetapi ketika berbeda hal itu disebut dengan heteroskedasitas.
Deteksi ada atau tidak adanya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola titik pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
(ZPRED) dan nilai residualnya (SRESID). Apabila titik-titik membentuk pola
62
teretntu yang teratur seperti halnya gelombang besar yang melebar kemudian
menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas.Dan apabila titik-titik tersebut
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu,
maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Dan hasil uji heteroskedastisitas dari program
SPSS dapat dilihat pada gambar 4.3 seperti dibawah ini:
Gambar 4.3
Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2014
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sebab tidak
ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu
Y sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas pada
model regresi ini.
63
4.4.3 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen).Pengujian ada tidaknya gejala
multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks korelasinya yang
dihasilkan pada saat pengolahan data dengan menggunakan SPSS yaitu dapat dilihat
dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan toleransinya. Seperti terlihat pada tabel
4.12 dibawah ini:
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2014
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat dilihat apabila VIF < 10 dan nilai toleransi lebih
besar dari 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar
variabel bebas dalam model regresi tersebut.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,557 ,265 2,102 ,038
Pekerjaan dan
Lingkungan
Ekonomi
,047 ,063 ,048 ,753 ,453 ,786 1,272
Gaya Hidup ,299 ,050 ,429 6,000 ,000 ,619 1,615
Persepsi ,192 ,066 ,228 2,917 ,004 ,519 1,927
Motivasi ,316 ,081 ,306 3,920 ,000 ,520 1,923
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
64
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil regresi yang dihitung dengan menggunakan program SPSS, maka
didapatkan koefisien regresi yang dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
Tabel 4.13
Analisis Regresi Linear Berganda
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2014
Berdasarkan tabel diatas maka hasil analisa didapat tiga variabel yang signifikan
sehingga persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
Y = 0,048X1 + 0,429X2 + 0,228X3 + 0,306X4
Berdasarkan persamaa diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. b1 = Koefisien regresi untuk X1 = 0,048 yang berarti setiap adanya
peningkatan pada variabel pekerjaan dan lingkungan ekonomi sebesar satu
poin, maka mengakibatkan variabel keputusan pembelian naik sebesar 0,048
dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap atau konstan
2. b2 = Koefisien regresi untuk X2 = 0,429 yang berarti setiap adanya
peningkatan pada variabel gaya hidup sebesar satu poin, maka mengakibatkan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,557 ,265 2,102 ,038
Pekerjaan dan
Lingkungan
Ekonomi
,047 ,063 ,048 ,753 ,453
Gaya Hidup ,299 ,050 ,429 6,000 ,000
Persepsi ,192 ,066 ,228 2,917 ,004
Motivasi ,316 ,081 ,306 3,920 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
65
variabel keputusan pembelian naik sebesar 0,429 dengan asumsi variabel
bebas lainnya tetap atau konstan
3. b3 = Koefisien regresi untuk X3 = 0,228 yang berarti setiap adanya
peningkatan pada variabel persepsi sebesar satu poin, maka mengakibatkan
variabel keputusan pembelian naik sebesar 0,228 dengan asumsi variabel
bebas lainnya tetap atau konstan
4. b4 = Koefisien regresi untuk X4 = 0,306 yang berarti setiap adanya
peningkatan pada variabel Motivasi sebesar satu poin, maka mengakibatkan
variabel keputusan pembelian naik sebesar 0,306 dengan asumsi variabel
bebas lainnya tetap atau konstan.
Variabel yang paling berpengaruh yaitu gaya hidup, persepsi dan motivasi
4.6 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh pekerjaan dan lingkungan ekonomi,
gaya hidup, persepsi dan motivasi secara bersama-sama atau simultan terhadap
keputusan pembelian. Adapun hasil dari uji F ini yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 24,532 4 6,133 55,342 ,000b
Residual 10,528 95 ,111
Total 35,060 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Motivasi, Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi, Gaya
Hidup, Persepsi
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2014
66
Berdasarkan tabel tersebut diatas telah menunjukan bahwa nilai Fhitung sebesar 55,342
dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hal ini berarti bahwa
variabel pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, persepsi dan motivasi secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
4.7 Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji T)
Hasil dari uji t ini dapat digunakan untuk mengetahui pekerjaan dan lingkungan
ekonomi, gaya hidup, persepsi dan motivasi secara parsial terhadap keputusan
pembelian. Adapun hasil dari uji t bisa dilihat pada tabel 4.13 Tabel Analisis Regresi
Linear Berganda pada halaman sebelumnya. Berdasarkan tabel tersebut terlihat
bahwa variabel gaya hidup (X2) mempunyai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05.
Variabel persepsi (X3) mempunyai nilai signifikasi sebesar 0,004 < 0,05. Dan
variabel motivasi (X4) mempunyai nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05. Ketiga
variabel tersebut yaitu gaya hidup, persepsi dan motivasi semuanya menghasilkan
tingkat signifikan kurang dari 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga
variabel bebas tersebut secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Sedangkan variabel pekerjaan dan lingkungan ekonomi (X1) menghasilkan tingkat
signifikan 0,453 yaitu lebih besar dari 0,050 dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variabel bebas tersebut secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian.
4.8 Analisis Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk
mengetahui apakah ada pengaruh antara dua variabel. Pengujian ini dengan melihat R
square (R2). Nilai keofisien determinasi adalah antara 0 sampai dengan 1.Nilai yang
mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
67
informasi yang dibutuhkan untuk mendeteksi variasi dependen (Ghozali, 2005).
Seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15
Hasil Koefsien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,836a ,700 ,687 ,33290
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi, Gaya
Hidup, Persepsi
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (R2) adalah
sebesar 0,836. Hal ini dapat diartikan bahwa variabel independen (pekerjaan dan
lingkungan ekonomi, gaya hidup, persepsi dan motivasi) dapat menjelaskan variabel
dependen keputusan pembelian sebesar 0,687 (68,7%), sedangkan sisanya 31,3%
ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
4.9 Pembahasan
1. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisa uji hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pekerjaan dan
lingkungan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian,
dengan nilai signifikasi sebesar (x1) 0,453 > 0,05. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
adalah salah satu faktor pribadi yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan
pembelian. Dan hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Santi Maiyusneli (2009) yang menyimpulkan bahwa secara parsial atau simultan
diperoleh bahwa faktor harga, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologis
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perilaku belanja konsumen.
68
2. Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisa uji t menunjukan variabel gaya hidup dalam penelitian ini
disimpulkan secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian. Hasil perhitungan yang telah dilakukan didapatkan nilai t hitung sebesar
6,000 dengan taraf signifikansi hitung (x2) sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05.
Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa gaya hidup berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian konsumen. Artinya bahwa ada pengaruh antara
variabel gaya hidup terhadap keputusan pembelian. Dan hasil penelitian ini
mendukung penelitian sebelumnya oleh Stanley Winata (2008) yang menyimpulkan
bahwa situasi pembelian dan gaya hidup secara parsial berpengaruh terhadap
keputusan pembelian .
3. Persepsi Terhadap Keputusan pembelian
Hasil pengujian membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
persepsi dengan keputusan pembelian.Melalui hasil perhitungan yang telah dilakukan
didapatkan nilai t hitung sebesar 2,917 dengan taraf signifikansi hitung (x3) sebesar
0,004 tersebut lebih kecil dari 0,05. Pengujian ini secara statistik membuktikan bahwa
persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Dan hasil penelitian ini
mendukung penelitian Dewi Urip Wahyuni (2008) sebelumnyayang menyimpulkan
bahwa peran persepsi konsumen akan mempengaruhi pula terhadap keputusan
pembelian, hal ini wajar karena setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda-
beda terhadap suatu obyek oleh karean itu keputusan pembelian akan cepat terlaksana
apabila muncul persepsi positif terhadap barang yang akan dibelinya. Persepsi
tersebut dapat berupa penilaian terhadap apa saja yang melekat pada suatu produk
yang dapat menimbulkan kepuasan dan kenyamanan pada konsumen.
4. Motivasi Terhadap Keputusan Pembelian
Hasil pengujian membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
motivasi dengan keputusan pembelian. Melalui hasil perhitungan yang telah
69
dilakukan didapatkan nilai t hitung sebesar 3,920 dengan taraf signifikasi hitung (x4)
sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05. Pengujian ini secara statisik
membuktikan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan. Dan hasil
penelitian ini mendukung penelitian Dewi Urip Wahyuni (2008) sebelumnya yang
menyimpulkan bahwa motivasi dalam diri akan mempengaruhi seseorang (konsumen)
dalam melakukan pembelian karena didasarkan pada dorongan yang dimiliki
misalnya penilaian terhadap kualitas, harga, kenyamanan pemakaian terhadap barang
yang dibutuhkan.
5. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi, Gaya Hidup, Persepsi dan Motivasi Terhadap
Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil penelitian secara simultan menunjukan bahwa nilai Fhitung sebesar
55,342 dengan tingkat signifikan lebh kecil dari 0,05 yaitu 0,000. berarti bahwa
variabel pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, persepsi dan motivasi secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya dari
koefisien determinasi diperoleh angka R2
(R square) sebesar 0,687 atau 68,7%, hal
tersebut menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen
(pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, persepsi, dan motivasi) terhadap
variabel dependen (Keputusan Pembelian) sebesar 68,7%, sedangkan sisanya sebesar
31,3% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
model penelitian ini. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi pernyataan Yuliana (2009)
bahwa faktor gaya hidup mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian sebesar 69,5 persen (menunjukan hubungan yang kuat) dan sisanya
sebesar 30,5 persen dipengaruhi oleh variabel lain seperti usia dan tahap daur hidup
pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, kepribadian, konsep diri, motivasi, persepsi,
proses pembelajaran, kepercayaan, sikap, faktor lingkungan dan faktor strategi
pemasaran.Selain itu, terkait dengan persepsi dan motivasi, penelitian yang dilakukan
oleh Nora Yuliana dan Retno Budi Lestari (2014) menyimpulkan bahwa persepsi,
motivasi, pembelajaran, sikap dan kepribadian mempengaruhi keputusan pembelian
70
produk. Hal ini mengindikasikan bahwa pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya
hidup, persepsi dan motivasi memiliki perhatian yang besar terhadap keputusan
pembelian konsumen, sehingga bagi para pelaku pusat perbelanjaan memperhatikan
aspek tersebut agar bisa meningkatkan keputusan pembelian para konsumen untuk
membeli produknya.
71
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa variabel pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, persepsi
dan motivasi terhadap keputusan pembelian di Giant Ekstra Jababeka Cikarang,
Bekasi secara parsial menunjukan sebagai berikut:
1. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian konsumen, akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian. Dengan nilai signifikasi sebesar 0,453 lebih besar dari
0,050 tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian di
Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
seseorang mempengaruhi pola konsumsi seseorang terutama dalam hal
keputusan dalaam melakukan pembelian. Terlebih dengan semakin tingginya
pendapatan para konsumen akan memberikan peluang kepada mereka untuk
memilih tempat belanja yang mereka inginkan. Ketidak lengkapan produk
yang menunjang kegiatan atau pekerjaan para konsumen membuat mereka
beralih ke temapt perbelanjaan yang lain.
2. Gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi.. Dengan nilai signifikan sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,005. Gaya hidup disini berarti sebagai sebuah pola
hidup seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang
terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Perbedaan kelas sosial
dan pekerjaan seseorang akan memunculkan gaya hidup yang tidak sama pula.
72
Pergi berbelanja saat ini sudah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup
sebagian masyarakat kita, tidak jarang terlihat belanja ini adalah salah satu
media untuk refreshing karena dibeberapa pusat perbelanjaan terlihat mereka
seringkali mengajak anggota keluarganya untuk berbelanja. Hal inilah yang
membuat banyak para pengusaha ritel menawarkan banyak konsep
bertemakan kelaurga atau yang menunjang gaya hidup konsumennya untuk
memperluas pangsa pasarnya.
3. Persepsi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen
Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi. Dengan nilai signifkan sebesar 0,004
lebih kecil dari 0,05. Persepsi disini diartikan sebagai sebagai sebuah proses
yang digunakan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan
menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan sebuah gambaran dan
persepsi ini bergantung tidak hanya pada rangsangan fisik tetapi juga
berhubungan dengan lingkungan dan keadaan individu sekitar. Seperti halnya
dengan penataan tata letak dan system pencahayaan yang bagus memberikan
rangsangan kepada para konsumen yang datang ke pusat perbelanjaan
sehingga mereka mendapatkan pengalaman yang menyenangkan ketika
berbelanja.
4. Motivasi berpengaruh signifkan terhadap keputusan pembelian konsumen
Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi. Dengan nilai signifikan sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05. Motivasi disini berarti bahwa para konsumen
mendapatkan dorongan untuk datang ketempat berbelanja. Seperti kenyamana
dan keamanan yang ditawarkan oleh tempat untuk berbelanja men jadi
motivasi para konsumen untuk melakukan pembelian ditempat tersebut.
5. Pengujian koefisien determinasi menunjukan bahwa variabel pekerjaan dan
lingkungan ekonomi, gaya hidup, persepsi, dan motivasi dalam menjelaskan
keputusan pembelian konsumen di Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi
adalah sebesar 68,7% sementara selebihnya yang sebesar 31,3% keputusan
73
pembelian konsumen di Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi disebabkan
oleh variabel lain yang tidak masuk dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti
memberikan beberapa saran:
1. Pihak Perusahaan
Penulis menyarankan Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi untuk lebih
memperhatikan variabel pekerjaan dan lingkungan ekonomi dengan yaitu
dengan lebih memahami kebutuhan para konsumennya. Dengan semakin
pesatnya pasar ritel hypermarketakan memberikan peluang kepada para
konsumen untuk beralih ketempat lain untuk berbelanja seiring dengan
naiknya pendapatan mereka. Dengan semakin memahami kebutuhan para
konsumen terutama dengan memenuhi produk-produk yang menunjang
pekerjaan para konsumen akan menjadi poin tambah pihak Giant Ekstra
Jababeka Cikarang, Bekasi di benak konsumen dan ini bisa meningkatkan
loyalitas konsumen terhadap perusahaan.
2. Penelitian yang akan datang
Bagi penlitian selanjutnya agar mempertimbangkan atau menambah variabel
lain selain pekerjaan dan lingkungan ekonomi, gaya hidup, persepsi, motivasi
yang mempengaruhi keputusan pembelian seperti iklan, promosi,bauran
pemasaran. Jika perlu penelitian yang selanjutnya menambah jumlah
kuesioner yang disebarkan atau data yang didapat akan lebih banyak untuk
diteliti. Sehingga memungkinkan memberikan kesimpulan yang komperhensif.
74
DAFTAR PUSTAKA
Afniah, Siti H. (2014). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi produktivitas
Kerja Karyawan (Studi Kasus PT Fanah Jaya Mainado). Bekasi: President
Univesity
Algifari.(2000). Analisis Regresi (Teaori Kasus dan Solusi). Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE
Andini, Prisca. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputussean
Pembelian Mobil Hyundai i20 (Studi Kasus pada Konsumen Mobil Hyundai
i20 di Semarang. Semarang: Universitas Dipenogoro
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi. Cetakan kesembilan. Jakarta: Rineka Cipta
Basu, Swastha. (2001). Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: BPFE
Djaslim & Desman Yevismarti, 199t, Intisari Manajemen Pemasaran, PT. Media
Iptek, Bandung.
Engel, James F. (1995). Perilaku Konsumen, Jakarta: Binarupa Aksara
Eztel. Michael J. Walker J.W., Stanton, W.J. 2001. Marketing, Edisi ke-12, New
York, USA: McGraw-Hill Irwin
Ferdinand,A. (2006). Structural Equation Modeling: Dalam Penelitian Manajemen,
BP Undip: Semarang.
Ghozali,Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multidrive denngan SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Dipenogoro
Harel, Ericsson. (2008). Analisis Hubungan Gaya Hidup Konsumen dengan Minat
Pembelian TV LCD di Jakarta (Studi kasus pada Panasonic, Matsushita Electric
Industrial Co., Ltd). Depok: Universitas Indonesia
Inggrid.(2010). Pengaruh Kemasan Produk Kebutuhan Sehari-hari (Home Brand)
terhadap Keputusan Pembelian pada Yogya Sunda Department Store Bandung.
Bandung: Perpustakaan Unikom
75
Kotler, Philip. (2003). Managemen Pemasaran.Edisi kesebelas, Jakarta: Indeks
Kelompok Gramedia.
Maiyusneli, Santi. (2009). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Belanja Konsumen (Studi Kasus: Konsumen Supermarket di Kota Padang).
Padang: Universitas Andalas
Mutoyib.(2014). Analisis Pengaruh kompensasi, Iklim Organisasi dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.Studi Kasus Karyawan Bagian Injection
Molding di PT XYZ Cikarang, Indonesia. Bekasi: President University.
Purwanti, Endang. (2011). Analisis Faktor-faktor Pengambilan Keputusan
PembelianKonsumen pada Deapartment Store/Supermarket, Salatiga: STIE
AMA
Santoso, Singgih. (2007).Faktor-faktor yang MempengaruhiKonsumen untuk
Berbelanja di Supermarket Carrefour Yogyakarta, Yogyakarta: Universitas
Kristen Duta Wacana.
Schiffman, L.G dan Kanuk, Lesley L, 2000.ConsumerBehaviour, New Jersey:
Perason Prestice Hall
Stenley, Winata. (2008). Analisis Situasi Pembelian dan Gaya Hidup terhadap
Keputusan Pembelian Celana Jeans di Matahari Departemen Store Surabaya.
Study kasus pada Matahari Departemen Store Plaza Tunjungan.
Sugiyono.(2007). Statistik untuk Penelitian, Jakarta, Alfabeta.
Sugiyono.(2004). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Pertama. Bandung: Alpha Beta.
Yuliana, Nora & Lestari, Retno Budi.(2014). Analisis Pengaruh Persepsi, Motivasi,
Pembelajaran, Sikap dan Kepribadian Konsumenterhadap Keputusan
Pembelian Gula Tropicana Slim di Kota Palembang. Palembang: STIE MDP
76
JURNAL PENELITIAN
Melisa, Yuda. (2012). Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Keputusan
Pembelian Ulang Konsumen Mega Swalayan Payakumbuh. Padang:
Universitas Negeri Padang
Rahmat, Arief (2013). Pengaruh Bauran Eceran (Retail Mix) Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Carrefour Palembang Square. Palembang:
Universitas Binadarma Palembang
Soliha, Euis. (2008). Analisis Industri Ritel di Indonesia. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas Stikubank Semarang
Wahyuni, Dewi U. (2008). Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen
terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan
Surabaya Barat. Surbaya: STIE Fatahillah
77
ARTIKEL
Listyorini, Sari. (2012). Analisis Faktor-faktor Gaya Hidup dan Pengaruhnya
terhadap Pembelian Rumah Sehat Sederhana (Studi pada Pada Pelanggan
Perumahan Puri Dinar Mas PT. Ajisaka di Semarang). Malang: Program Pasca
Sarjana Universitas Brawijaya Malang.
Natalia, L. (2009). Analisis Faktor Persepsi yang Mempengaruhi Minat Konsumen
untuk Berbelanja pada Giant Hypermarket Bekasi. Jakarta: Universitas
Gunadarma
Ulfah, Roudhah Maria. (2008). Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen
Pada Ritel Hipermarket Di Depok. Jakarta: Universitas Gunadharma
78
INTERNET
http://angraini-angrainiblogspot.de/2014/09/proses-pengambilan-keputusan-oleh.html
http://argen26.blogspot.com/2013/04/definisi-pemasaran-dan-komunikasi.html
http://dyahekawulandari.blogspot.de/2013/11/evaluasi-alternatife-sebelum-
pembelian.html?m=1
http://economists-pick-research.hktdc.com/business-news/article/economic-
Forum/Retail-revolution-in-indonesia/ef/en/1/1X000000/1X078BQM8.htm
https://coecoesm.wordpress.com/2011/11/28/perilaku/konsumen/
http://hkmb.hktdc.com/en/1X09WHAB/hktdc-research/The-modernisation-of-
indonesia’s-retail-sector-oportunities-for-Hong-Kong-business
http://id.m.wikipedia.org/wiki/pasar
http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/10/31/fktr-pngarh-kep-
pmblian/
http://ilmupengetahuanumum.com/10-negara-dengan-jumlah-penduduk-populasi-
terbanyak-di-dunia
http://majalahmesinbisnis.com/sukses-membangun-bisnis-ritel/
http://stefanikristina.blogspot.com/2014/06/pengertian-pasar-menurut-para-
ahli.html?m=1
http://syariah99.blogspot.hk/2013/05/bentuk-dan-jenis-pasar.html
http://www.koran-jakarta.com/?pg=instagram_detail&berita_id=11549
http://koran-jakarta.com/?7537-bisnis%20retail%20terus%20bertumbuh
http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6765
http://www.slideshare.net/noviantika93/pengertian-perilaku-konsumen-menurut-para-
ahli-27875428
79
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
KUESIONER VARIABEL X
ANALISIS FAKTOR PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN EKONOMI, GAYA
HIDUP, PERSEPSI DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN
(Studi Kasus di Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi)
Yth Bapak/Ibu/Saudara/i
Pengunjung Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi
Di tempat
Dengan hormat,
Dalam rangka untuk penyusunan skripsi pada Jurusan Management President
University Cikarang, Bekasi, maka dengan ini saya akan mengadakan penelitian
kepada para pengunjung Giant Ekstra Jababeka Cikarang, Bekasi. Sehubungan
dengan hal tersebut, dimohonkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/iuntuk mengisi
kuesioner sesui dengan fakta yang sebenarnya.Saya menjamin penuh kerahasian
informasi yang telah diberikan.
Atas perhatian dan kerjasamanya, serta waktu luang yang telah disediakan, kami
mengucapakn banyak terima kasih
Hormat saya
Heru Triyono
80
IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk Pengisian Identitas
Responden diharap menjawab pertanyaan berikut ini untuk mengisi dan berikanlah
tanda centang (√) atau tanda (X) pada bagian alternatif jawaban pilihan ganda berikut
ini.
1. Usia
a. 16-25 tahun
b. 26-35 tahun
c. 36-40 tahun
d. >40 tahun
2. Jenis kelamin
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Pendidikan terakhir
a. SD
b. SLTP
c. SMA
d. DIPLOMA
e. SI
f. S2
4. Pekerjaan
a. PNS
b. TNI/POLRI
c. Pegawai swasta
d. Wiraswasta
e. Ibu rumah tangga
f. Pelajar/mahasiswa
5. Saya mengetahui Giant melalui
a. Suratkabar
b. Internet
c. Teman
d. Majalah
e. Brosur/catalog
f. Spanduk
81
Petunjuk Pengisian Pernyataan
1. Jawablah masing-masing pernyataan di bawah ini, sesui dengan penilaian
anda mengenai Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi, Gaya Hidup, Persespi
dan Motivasi terhadap Keputusan Pembelian.
2. Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai, dengan
cara memberikan tanda (√) atau (X) pada salah satu kolom jawaban yang
tersedia.
3. Keterangan jawaban sebagai berikut:
a) Sangat Setuju (SS) = 5
b) Setuju (S) = 4
c) Kurang Setuju (KS) = 3
d) Tidak Setuju (TS) = 2
e) Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Question Scale
Pekerjaandan lingkunganekonomi
SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1)
Sayabisamenemukanproduk-produk yang
menunjangpekerjaansaya di Giant
Keadaanekonomimemberikanpegaruhterhadappemilihanprod
ukpadasaatsayaberbelanja di Giant
Besarnya pengahasilan memberikan pengaruh kepada saya
pada saat saya berbelanja di Giant
Gaya hidup
Berbelanja di Giant merupakankegiatan yang sayasukai
Saya mencari informasi sebelum membrli produk di Giant
Saya menyukai tampilan Giant
Persepsi
Sayamendapatkaninformasimelalui orang lain
tentangproduk-produk yang ada di Giant
Dengantataletakprodukdanpencahayaan yang
menarikmemberikansuasana yang
berbedaketikasayaberbelanja di Giant
Giant memberikanpengalamanberbelanja yang
menyenangkanbagisaya
82
Motivasi
Menurutsaya Giant adalahsalahsatutempatbelanja yang
mewah/prestise
Giant menyediakanproduk-produk yang
lengkapuntukmemenuhikebutuhansaya
Giant memberikankenyamanankepadasayauntukberbelanja
Giant adalahtempatbelanja yang amandarigangguancuaca
KeputusanPembelian
Sayabelanja di Giant karenaproduk-
produknyalengakapuntuk
Kebutuhansayasehari-hari
Ketikasayaakanberbelanjake Giant, saya
terlebihdahuluuntukmengumpulkaninformasimelaluiteman,
selebaran, spandukatau internet
Sayamemutuskanuntukberbelanja di Giant
untukmemenuhikebutuhansehari-hari
Sayayakinbahwasayatelahmengambilkeputusan yang
tepatuntukberbelanja di Giant
Sayamerasapuasdenganpelayanan yang diberikanoleh Giant
-TERIMA KASIH-
83
Lampiran 2. Tabel Jawaban Kuesioner
a. Tabel Jawaban Kuesioner Variabel Bebas(X)
DATA
PEKERJAAN DAN GAYA
HIDUP PERSEPSI MOTIVASI LINGKUNGAN
EKONOMI
(X1) (X2) (X3) (X4)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 4 5 5 3 5 5 5 3 3 3 4 3 4
2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4
4 3 2 2 2 2 3 4 4 3 4 3 4 4
5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5
6 5 5 5 3 5 5 1 5 1 1 5 1 5
7 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4
8 4 5 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 5
9 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4
10 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
11 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3
12 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5
13 3 5 5 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2
14 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
15 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
16 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4
17 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4
18 4 2 2 3 4 4 2 3 3 2 4 4 5
19 4 5 5 4 3 2 4 5 3 4 4 4 5
20 2 5 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3
21 4 4 5 2 3 1 2 2 3 2 5 4 5
22 4 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4
23 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4
24 4 5 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3
25 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 4
26 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
27 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4
28 5 5 3 3 1 1 2 4 2 4 4 4 2
29 3 4 4 3 3 5 5 3 3 2 4 4 5
30 4 4 4 5 4 1 3 3 3 2 2 3 4
84
31 4 5 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4
32 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 3 5 5 3 3 3 3 4 4 3 4 4 5
34 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 4
35 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4
36 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
37 4 5 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5
38 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4
39 3 4 4 4 4 1 2 3 4 2 3 3 4
40 4 2 2 1 1 3 1 3 3 2 4 4 5
41 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4
42 4 5 5 4 5 5 3 5 5 3 4 5 4
43 4 5 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4
44 4 5 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 4
45 3 4 5 2 2 1 3 4 4 5 5 5 5
46 5 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4
47 4 5 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4
48 3 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5
49 4 5 5 2 1 3 2 4 4 4 2 4 4
50 5 4 2 5 5 3 4 5 5 4 2 4 4
51 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
52 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4
53 4 5 4 4 4 3 3 5 4 5 4 5 5
54 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5
55 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
56 5 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5
57 3 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4
58 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
60 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
61 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4
62 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
63 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 4
65 2 3 4 3 2 1 5 3 3 3 3 3 4
66 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5
67 4 4 5 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3
68 4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 5
85
69 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5
70 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4
71 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
72 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4
73 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
74 3 5 5 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5
75 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 5 4 4
76 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4
77 4 5 5 3 3 3 4 4 3 5 4 4 4
78 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5
79 3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 1 4 4
80 3 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
81 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
82 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4
83 4 2 4 3 3 4 3 3 2 2 4 4 2
84 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 5 5 4
85 3 4 5 3 2 2 2 2 1 4 3 4 3
86 3 4 4 3 2 2 2 3 2 3 4 4 3
87 5 2 5 3 4 2 3 3 5 4 4 4 2
88 4 4 4 4 4 4 5 4 2 3 4 4 3
89 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4
90 5 4 5 3 4 2 4 2 1 4 4 2 4
91 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3
92 2 2 2 2 1 1 4 2 1 4 3 4 2
93 4 3 3 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4
94 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4
95 3 4 3 3 4 1 3 3 3 3 4 3 4
96 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4
97 4 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4
98 4 5 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5
99 3 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4
100 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4
86
b. Tabel Jawaban Kuesioner Variabel Terikat (Y)
DATA KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
1 2 3 4 5
1 5 5 5 4 5
2 4 4 4 4 4
3 4 4 3 3 4
4 3 2 3 2 4
5 5 4 5 5 5
6 5 1 3 3 3
7 4 3 3 3 3
8 5 3 5 3 4
9 3 2 3 2 3
10 3 4 3 3 3
11 3 2 3 3 3
12 5 3 5 4 5
13 2 2 2 2 3
14 3 3 3 3 3
15 4 3 4 4 4
16 4 4 5 4 4
17 4 2 4 4 3
18 4 2 4 4 4
19 2 4 2 2 4
20 3 5 3 3 3
21 4 2 4 4 2
22 5 4 5 5 5
23 4 3 4 4 4
24 4 3 3 3 4
25 2 1 3 1 3
26 4 3 4 4 4
27 4 3 4 4 4
28 4 2 2 2 4
29 3 4 3 3 4
30 3 2 4 4 3
31 4 3 4 4 4
32 4 4 4 4 4
33 4 3 3 3 4
34 4 2 4 4 4
87
35 3 3 3 3 3
36 3 4 3 4 4
37 5 3 3 5 5
38 4 4 3 3 4
39 4 3 4 3 3
40 3 1 3 4 5
41 4 3 4 3 4
42 4 3 5 5 4
43 4 3 4 5 4
44 3 4 3 3 3
45 4 4 3 4 4
46 5 4 4 4 4
47 4 3 3 3 4
48 5 4 4 4 4
49 5 5 3 1 5
50 5 5 3 1 5
51 3 2 2 3 3
52 4 4 4 4 4
53 4 4 4 5 4
54 5 4 5 4 4
55 4 3 4 4 4
56 5 5 5 5 5
57 4 5 3 4 5
58 3 4 3 3 4
59 4 4 4 4 4
60 4 4 4 3 4
61 4 4 4 4 4
62 4 4 4 4 4
63 4 4 4 4 4
64 4 3 4 4 4
65 3 5 3 3 4
66 4 3 4 4 4
67 3 2 2 2 4
68 5 3 4 4 5
69 4 3 4 4 4
70 4 5 4 4 4
71 4 4 4 4 4
72 4 5 4 4 4
73 4 3 4 4 4
88
74 5 5 5 5 5
75 4 3 4 4 4
76 4 4 4 3 4
77 3 4 3 3 3
78 4 4 4 4 5
79 3 4 2 3 4
80 3 3 3 3 3
81 3 4 4 4 4
82 4 4 4 4 4
83 2 4 3 4 2
84 2 4 5 4 4
85 1 3 3 3 3
86 1 3 3 3 3
87 5 4 4 4 4
88 4 4 4 4 4
89 1 4 4 2 5
90 2 3 3 4 2
91 3 3 3 3 4
92 1 2 3 4 2
93 2 4 4 4 4
94 3 3 3 3 4
95 4 1 3 4 3
96 4 3 4 4 3
97 4 4 4 4 4
98 5 3 3 4 4
99 4 3 3 4 4
100 4 3 4 3 4
89
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas Variabel X
Factor Analysis Variable X
Correlations
Pekerjaan
dan
Lingkungan
ekonomi
Pekerjaan
dan
Lingkungan
ekonomi
Pekerjaan
dan
Lingkungan
ekonomi
Pekerjaan
dan
Lingkungan
Ekonomi
Pekerjaan dan
Lingkungan ekonomi
Pearson
Correlation 1 .318 .152 .670
**
Sig. (2-tailed) .087 .423 .000
N 30 30 30 30
Pekerjaan dan
Lingkungan ekonomi
Pearson
Correlation .318 1 .723
** .863
**
Sig. (2-tailed) .087 .000 .000
N 30 30 30 30
Pekerjaan dan
Lingkungan ekonomi
Pearson
Correlation .152 .723
** 1 .786
**
Sig. (2-tailed) .423 .000 .000
N 30 30 30 30
Pekerjaan dan
Lingkungan Ekonomi
Pearson
Correlation .670
** .863
** .786
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
90
Correlations
Gaya Hidup Gaya Hidup Gaya Hidup Gaya Hidup
Gaya Hidup Pearson Correlation 1 .642** .446
* .797
**
Sig. (2-tailed) .000 .014 .000
N 30 30 30 30
Gaya Hidup Pearson Correlation .642** 1 .663
** .900
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
Gaya Hidup Pearson Correlation .446* .663
** 1 .850
**
Sig. (2-tailed) .014 .000 .000
N 30 30 30 30
Gaya Hidup Pearson Correlation .797** .900
** .850
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Persepsi Persepsi Persepsi Persepsi
Persepsi Pearson Correlation 1 .336 .500** .798
**
Sig. (2-tailed) .069 .005 .000
N 30 30 30 30
Persepsi Pearson Correlation .336 1 .506** .749
**
Sig. (2-tailed) .069 .004 .000
N 30 30 30 30
Persepsi Pearson Correlation .500** .506
** 1 .834
**
Sig. (2-tailed) .005 .004 .000
N 30 30 30 30
Persepsi Pearson Correlation .798** .749
** .834
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
91
Correlations
Motivasi Motivasi Motivasi Motivasi Motivasi
Motivasi Pearson Correlation 1 .319 .603** -.046 .667
**
Sig. (2-tailed) .086 .000 .811 .000
N 30 30 30 30 30
Motivasi Pearson Correlation .319 1 .536** .505
** .811
**
Sig. (2-tailed) .086 .002 .004 .000
N 30 30 30 30 30
Motivasi Pearson Correlation .603** .536
** 1 .337 .849
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .069 .000
N 30 30 30 30 30
Motivasi Pearson Correlation -.046 .505** .337 1 .587
**
Sig. (2-tailed) .811 .004 .069 .001
N 30 30 30 30 30
Motivasi Pearson Correlation .667** .811
** .849
** .587
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
92
Lampiran 4. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Variabel X
Reliability
Scale: Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.647 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Pekerjaan dan Lingkungan
ekonomi 8.3000 2.355 .252 .839
Pekerjaan dan Lingkungan
ekonomi 7.8667 1.844 .667 .262
Pekerjaan dan Lingkungan
ekonomi 7.8333 2.075 .512 .479
Scale: Gaya Hidup (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.802 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Gaya Hidup 6.6000 4.938 .588 .791
Gaya Hidup 6.6333 4.102 .767 .607
Gaya Hidup 6.7000 3.941 .615 .782
93
Scale: Persepsi (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.703 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Persepsi 6.8333 2.971 .484 .672
Persepsi 6.5000 3.569 .479 .662
Persepsi 6.8000 3.062 .614 .497
Scale: Motivasi (X4)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.706 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Motivasi 11.2667 4.823 .373 .720
Motivasi 10.7000 4.079 .610 .563
Motivasi 10.8667 4.120 .701 .511
Motivasi 10.3667 5.482 .323 .733
94
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Variabel Y
Correlations
Keputusa
n
Pembelia
n
Keputusa
n
Pembelia
n
Keputusa
n
Pembelia
n
Keputusa
n
Pembelia
n
Keputusa
n
Pembelia
n
Keputusa
n
Pembelia
n
Keputusan
Pembelian
Pearson
Correlation 1 .136 .726
** .695
** .671
** .820
**
Sig. (2-tailed) .472 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Keputusan
Pembelian
Pearson
Correlation .136 1 .232 .325 .208 .533
**
Sig. (2-tailed) .472 .217 .080 .271 .002
N 30 30 30 30 30 30
Keputusan
Pembelian
Pearson
Correlation .726
** .232 1 .800
** .629
** .868
**
Sig. (2-tailed) .000 .217 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
Keputusan
Pembelian
Pearson
Correlation .695
** .325 .800
** 1 .510
** .861
**
Sig. (2-tailed) .000 .080 .000 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30
Keputusan
Pembelian
Pearson
Correlation .671
** .208 .629
** .510
** 1 .768
**
Sig. (2-tailed) .000 .271 .000 .004 .000
N 30 30 30 30 30 30
Keputusan
Pembelian
Pearson
Correlation .820
** .533
** .868
** .861
** .768
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
95
Lampiran 6. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Y
Reliability
Scale: Keputusan Pembelian (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,816 5
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Keputusan Pembelian 13,5000 8,741 ,707 ,751
Keputusan Pembelian 14,2333 10,254 ,261 ,891
Keputusan Pembelian 13,6333 8,309 ,778 ,728
Keputusan Pembelian 13,9333 8,271 ,763 ,732
Keputusan Pembelian 13,6333 9,137 ,633 ,773
96
Lampiran 7. Hasil Uji Asumsi Klasik, Uji Regresi Berganda, dan Uji
Hipotesis
97
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,557 ,265 2,102 ,038
Pekerjaan
dan
Lingkungan
Ekonomi
,047 ,063 ,048 ,753 ,453 ,786 1,272
Gaya Hidup ,299 ,050 ,429 6,000 ,000 ,619 1,615
Persepsi ,192 ,066 ,228 2,917 ,004 ,519 1,927
Motivasi ,316 ,081 ,306 3,920 ,000 ,520 1,923
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
98
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,836a ,700 ,687 ,33290
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Pekerjaan dan Lingkungan
Ekonomi, Gaya Hidup, Persepsi
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 24,532 4 6,133 55,342 ,000b
Residual 10,528 95 ,111
Total 35,060 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Motivasi, Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi, Gaya Hidup,
Persepsi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,557 ,265 2,102 ,038
Pekerjaan dan
Lingkungan
Ekonomi
,047 ,063 ,048 ,753 ,453
Gaya Hidup ,299 ,050 ,429 6,000 ,000
Persepsi ,192 ,066 ,228 2,917 ,004
Motivasi ,316 ,081 ,306 3,920 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
99
100