analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf ·...

109
/ p^.&rA'AJ/A-Aj - /-/<-oAJo*r f 2 6l*E<&£ / ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992 DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI— JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN Mi i . rERHj*' UNIVERSITY A 'tNQQA' SURABn^A B U c\ DIAJUKAN OLEH LENA ELLITAN No. Pokok : 049013554 KEPADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA SU RABAYA 1994 ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Upload: duongdiep

Post on 11-Jul-2018

287 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

/ p^.&rA'AJ/A-Aj - /-/<-oAJo*r f2 6l*E<&£ /

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR

TAHUN 1979-1992

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI—

JURUSAN STUDI PEMBANGUNAN Mi i . rERHj*'

“UNIVERSITY A 'tNQQA' S U R A B n ^ A

B U

c\

DIAJUKAN OLEH

LENA ELLITANNo. Pokok : 049013554

K E P A D A

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA

S U R A B A Y A

1994

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

SKRIPSI

ANALISIS FARTOR-FAKTOR YANG MEHPENGARUHI.

PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR

TAHUN 1979 - 1992

DIAJUKAN OLEH :

LENA ELLITAN

No. Pokok : 049013554

TELAH DISETUJUI DAN DITERIMA DENGAN BAIK OLEH

DOSEN PEMBIMBING*

TANGGAL

KETUA JURUSAN

DRS. EC. SQEKARNQTQ TANGGAL I fg J

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

KATA PENGANTAR

Syukur dan terima kasih atas segala pimpinan dan

bimbingan ALLAH Yang Maha Kasih sehingga penulis dapat

menyelesaikan tug'as akhir penulisan skripsi ini. Namun

demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh

dari sempurna baik dalam penyajian materi maupun teknik

penulisannya, oleh karena itu saran dan kritik yang

bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Di samping itu penulis juga menyadari bahwa penye- r

lesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta

dukungan, moril, saran, kritik, dan bimbingan dari ber-

bagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan rasa terima kasih -yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Ibu Dra. E c . P. M. Sriasih selaku * dosen

pembimbing yang dengan penuh ketekunan dan

kesabaran tel ah membimbing penulis sampai

selesainya skripsi ini.

2. Bapak Dekan Fakultas Ekonomi dan Ketua

Jurusan Studi Pembangunan yang telah

memberikan kesempatan pada penulis.

3. Bapak Suherman Rosyidi dan Ibu Nuryani yang

telah memberikan *pengar.ahan kepada penulis.

i i i

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

4. Saudara Jajuk, Joseph, Sovie, Yudha. Juli,

Reti, dan teman-teman SP'90 yang telah

memberikan dorongan dan bantuan kepada

penulis.

Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat

kekurangan di dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu

kami sangat menghargai adanya kritik dan saran yang

membangun dari berbagai pihak.

Surabaya, Desember 1994

Penulis

iv

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................... 1

Halaman Persetujuan ................................... ii

Kata Pengantar ......................................... iii

Daftar Isi .................................... ....... iv

Daftar Tabel ........................................... viii

Daftar Gambar .......................................... ix

Daftar Lampiran ........................................ x

Abstraksi ............................................... xi

Bab I. Pendahuluan .................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah .............. 1

1.2. Peruinusan Masalah .................... 10

1.3. Tujuan Penelitian .................... 11

1.4. Manfaat Penelitian ................... 12

1.5. Sistematika Penulisan Skripsi ...... 12

Bab IX. Tinjauan Pustaka ........................... 14

2.1. Landasan Teori ........................ 14

2.1.1. Produksi, Faktor Produksi, dan Proses Produksi .................... 14

2.1.2. Fungsi Produksi .................... 19

2.1.3. Total Physical Product ( TPP ),Marginal Physical Product ( MPP ),dan Average Physical Product (APP) 21

Halaman

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

2.1.3.1. Tahap Produksi I ................. ' 24

*2.1.3.2. Tahap Produksi II ............... .......27

2.1.3.3. Tahap Produksi III .............. .......28

2.1.4. Elastisitas Produksi .............. .......29

2.1.5. Pengertian Produktivitas ......... .......29

2.1.6. Fungsi Produksi Jenis Cobb-Douglas 34

2.2. Hipotesis dan Model Analisis ....... .......38

2.2.1..Hipotesis ........................... .......40

2.2.2. Model Analisis ..................... .......40

2.3. Metode Penelitian ..................... .......42

2.3.1. Definisi Operasional .............. .......42

2.3.2. Identifikasi Variabel ............. .......43

2.3.3. Jenis'dan Sumber Data ............. ....... 43

2.3.4. Prosedur Penentuan Sampel ........ .......44

2.3.5. Prosedur Pengumpulan Data ........ .......44

2.3.6. Teknik Analisis .................... .......45

Bab III. Analisa Perkembangan Produksi Dan Upaya

Peningkatan Produksi Kedelai Di Jawa

Timur ........................................ .......49

3.1. Gambaran Umum ......................... .......49

3.1.1. Perkembangan Produksi Kedelai DiJawa Timur .......................... .......49

3.1.2. Kebijakan Pemerintah Dalam Meningkatkan Produksi Kedelai diJawa Timur . . *...............................57

vi

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

3.1.3. Upaya Peningkatan Produksi Kedelaidi Jawa Timur .............................. 59

3.1.3.1. Perluasan Areal Baru ................... 59

3.1.3.2. Perluasan Intensifikasi dan Peningkatan Mutu Intensifikasi 60

3.1.3.3. Diversifikasi Tanaman .................. 63

3.1.3.4. Penggunaan Teknologi Produksi .. 64

3.1.4. Beberapa Masalah dan Pemecahannya Dalam Usaha Pengembangan Kedelaidi Jawa Timur ..............................71

3.1.4.1. Aspek Teknologi .................. .......73

3.1.4.2. Aspek Sosial Ekonomi ...................76

3.2..Analisis Model ........................

BAB IV. Kesimpulan Dan Saran ..............................89

4.1. Kesimpulan ....................................89

4.2. Saran ..........................................90

Daftar Pustaka ................................................92

vi i

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Kesenjangan Produktivitas ( ton/ha ) beberapa Jenis Tanaman Palawijia di Indonesia ................................... 6

Tabel 2 : Luas Panen, Hasil Produksi dan Produksi Rata-Rata Per Hektar Kedelai di Indonesia 1984-1990........................ 8

Tabel 3 : Produksi Kedelai Indonesia, Produksi Kedelai Jawa Timur, dan Persentase Produksi Kedelai Jawa Timur Terhadap Produksi Kedelai Nasional ............... 50

Tabel 4 : Produksi Kedelai Jawa Timur tahun 1979 -1992 dalam biji kering.................... 53

Tabel 5 : Luas Panen Tanaman Kedelai di Jawa Timurtahun 1979 - 1992.......................... 54

Tabel 6 : Rata-rata Produksi tiap Hektar atau Produktivitas Tanaman Kedelai di Jawa Timur tahun 1979 - 1992................... 55

Tabel 7 : Luas Tanam Kedelai di Jawa Timur tahun1991 - 1992.................................. 61

Tabel 8 : Luas Tanam Tanaman kedalam lahan Intensifikasi dan Non Intensifikasi di Jawa Timur tahun 1992 ( Dalam Hektar ).. 65

Tabel 9 : Paket Teknologi Dalam Intensifikasi danEkstensifikasi kedelai.................... 67

Tabel 10: Varietas Kedelai yang dilepas tahun 1987-1991.......................................... 69

Tabel 11: Realisasi Penggunaan Pupuk untuk Intensifikasi Kedelai di Jawa Timur tahun 1992................................... 81

Tabel 12: Hasil Estimasi fungsi Produksi Kedelaidi Jawa Timur............................... 83

Halaman

vi i i

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 ; Fungsi Produksi .......................... 21

GAMBAR 2 : Hubungan TPP, MPP, APP .................. 26

Halaman

ix

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Produksi Kedelai Menurut Propinsi 1981-1990

Lampiran 2 : Hasil Perhitungan Estimasi Fungsi Produksi Kedelai di Jawa Timur

Lampiran 3 : Tabel t

Lampiran 4 : Tabel F

x

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

ABSTRAKSI

Kedelai* merupakan tanaman palawija sebagai sumber protein nabati yang penting dalam usaha meningkatkan gizi masyarakat Indonesia. Produk kedelai diirianfaatkan untuk konsumsi, sebagai bahan baku mskanan ternak, dan input dalam usaha tani kedelai berupa bibit. Adanya perubahan permintaan makanan dari kedelai dan kemajuan teknik pengolahannya menyebabkan permintaan kedelai semakin meningkat. Selain itu kebutuhan untuk industri pakan ternak di masa yang akan datang, pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi juga meningkatkan permintaan terhadap kedelai tersebut. Di sisi lain sampai saat ini tingkat produksi yang dicapai belum mampu mengimbangi kenaikan kebutuhan, sehingga untuk menutup kekur&ngan tersebut Indonesia harus mengimpor dari negara lain.

Jawa Timur sebagai daerah / propinsi penghasil kedelai terbesar di Indonesia pun ternyata memiliki tingkat produktivitas dan produksi per hektar yang masih tercapai oleh Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Dalam usaha meningkatkan produksi dan produktivitas kedelai di daerah ini pemerintah melakukan usaha - usaha dan menetapkan kebijaksanaan antara lain dengan perluasan areal baru, perluasan intensifikasi dan peningkatan mutu intensifikasi, diversifikasi, dan penggunaan teknologi produksi. Selanjutnya ju^'a diusahakan pemecahan masalah baik yang bersifat teknik mmipun sosial e.konomis dalam usaha tani kedelsi di Jawa Tir.jur.

Dari hasil analisis kuantitatif diperoleh hasil bahwa 98,4 % produksi kedelai dip*ngaruhi oleh penggunaan masukan /' input berupa bibit, urea, TSP, KCL, manure dan pestisida. Semua variabel / berpengaruh nyata pada produksi kedelai walaupun dengan tingkat signifikan yang berbeda. Penggunaan bibit, urea, TSP, KCL, Manure berpengaruh* positif sedangkan penggunaan pestisida berpengaruh negatif yang mengindikasikan bahwa penggunaan varians atau uji F diperoleh hasil bahwa variabel yang diabstraksikan ke dalam model secara serempak berpengaruh terhadap produksi kedelai terbukti dengan uji F yang signifikan pada taraf nyata 1 %.

xi

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

BAB I

PENDAHULUAN M I i * k P E R P I j . V j

©NIVERSliAjj Ait: AftUUA'

S U R A B a Y A I1.1. Latar Belakanq Masalah

Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Republik Indonesia tahun 1992, sektor pertanian menga-

lami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,5% per tahun. Sek­

tor tersebut menyumbangkan 34% dari seluruh ekspor non

migas atau 20% dari total ekspor Indonesia. Sektor per­

tanian merupakan lapangan kerja utama yang menyerap 55%

dari seluruh angkatan kerja.1 Kalau kita melihat kontri-

busi yang diberikan masing-masing sektor ekonomi ter­

hadap pembentukan pendapatan nasional, maka sampai saat

ini sektor pertanian masih memberikan andil yang besar.

Kenyataan ini menunjukkan bahwa peranan sektor pertanian

masih dominan dalam perekonomian Indonesia. Begitu

besarnya* ^peranan sektor pertanian sehingga tidak

mengherankan apabila pemerintah dalam rangka pembangunan

nasional khususnya pembangunan ekonomi selalu dititik-*

beratkan pada sektor pertanian.

Sampai saat ini pembangunan pertanian masih ber-

tujuan dan bertumpu pada usaha melestarikan swasembada

xBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 5 tahun BPP, Departemen Pertanian, Jakarta, 1992, hal. 5.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

pangan, meningkatkan produksi dan produktivitas,

meningkatkan pendapatan petani, serta mendorong perkem­

bangan pertanian dengan tetap menjaga kelestarian sumber

daya a lam*

Untuk dapat mencapai tujuan pembangunan pertanian

banyak kendala yang masih dihadapi dewasa ini antara

lain : tingkat perkembangan penduduk yang tinggi, lapa-

ngan kerja yang terbatas, dan masih rendahnya pendapatan

petani .3

Tantangan pembangunan pada masa-masa yang akan

datang semakin rumit jika dibandingkan dengan saat ini.

Dari sekian masalah yang ada ternyata 'pangan' merupakan

suatu masalah yang penting. Buktinya akhir-akhir ini

sering ada himbauan para ahli yang mengisyaratkan agar

masalah pangan lebih diutamakan. Ada berbagai syarat

yang dibutuhkan agar masalah pangan tidak menjadi dilema

nasional. Salah satu diantaranya adalah perlu mendalami

masa1ah-masa1 ah yang terjadi saat ini. Menurut Prof.

Andi Hakim Nasution salah satu alternatif yang diajukan

untuk mengatasi masalah pangan adalah memanfaatkan lahan

sempit yang ' dimiliki petani kecil, agar dapat

*Dwi Praptomo Sudjatmika, Peningkatan Pendapatan Regional Sektor Pertanian Melalui Perubahan Pola UsahaTani di Lombok, BPPS-UGM, Yogyakarta, 1991, hal. 357.

3 Ibi d. , hal. 3 5 8

M I L I Kf e r p u s t a k a a n

®NIVERSJ . a s A * R 4 N GGA*

S U R A H 4 t A

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

dioptimalisasikan terutama untuk mencukupi kebutuhan

pangan sendiri? Sedangkan yang dimaksud 'pangan' disini

adalah padi, palawija, dan tanaman holtikultura (sayur

mayur dan buah-buahan). Sampai akhir Pelita IV

pelaksanaan pembangunan pertanian telah mampu memberikan

hasil yang memuaskan dalam peningkatan produksi beras,

namun untuk peningkatan produksi tanaman palawija dan

holtikultura masih belum menggembirakan.

Palawija merupakan tanaman pangan terpenting kedua

setelah padi, sehingga tanaman ini dikenal juga dengan

sebutan secondary crop. Meskipun sebutan ini begitu

populer namun ini tidak berarti penanganan terhadap

palawija menempati urutan kedua. Keadaan ini akan

berubah sesuai perubahan pola konsumsi masyarakat, serta

perubahan situasi dan kondisi yang ada.

Sampai dekade yang lalu pembangunan pertanian di

Indonesia masih diarahkan pada pencapaian swasembada

beras. Hal ini cukup mempunyai alasan yang kuat untuk

dilakukan mengingat pada waktu itu Indonesia merupakan

pengimpor beras terbesar di dunia yaitu 3035 dari jumlah

yang diperdagangkan.5 Situasi yang demikian kalau terus

4Andi Hakim Nasution, Ekonomi Pertanian Indonesia. Penerbit Angk'asa, Bandung, 1984, hal. 77.

5Sefrimon, Perkembangan Produksi Palawija, Maialah Ilmiah (Jniversitas Jambi, Jambi, 1990, hal.2.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

menerus terjadi akan sangat berpengaruh terhadap

cadangan devisa negara. Kemudian untuk raemacu kenaikan

produksi dan sekaligun menuju swasembada beras berbagai

upaya telah dilakukan. Suatu 'action research' IPB

bekerja sama dengan Lembaga Koordinasi Pengabdian

Masyarakat Departemen PTIPT pada musim tanam 1963/1964

dalam bentuk Pilot Proyek Panca Usaha Lengkap ternyata

marnpu meningkatkan hasil padi paling sedikit dua kali

lipat. Seiring dengan perkembangan zaman, ketersediaan

idana dan majunya teknologi, model ini juga mengalami

perkembangan dan perubahan yang dikenal dengan sebutan

Bimas. Penyempurnaan Simas dengan segala p^rangkatnya

terus juga dikembangkan, disamping pencetakan sawah

baru. sehingga pada tahun 1984 Indonesia telah mampu

mencapai swasembada beras.

Seiring dengan prestasi yang telah dicapai

tersebut, sebenarnya sejak tahun 1979 usaha peningkatan

produksi palawija telah dilakukan6 Adapun sasarannya

adalah bahwasanya sebelum akhir Pelita IV swasembada

palawija terutama kedelai dan jagung telah dapat

dicapai. Selama ini telah terjadi kesenjangan

produktivitas pada tanaman palawija di Indonesia karena

adanya per-bedaan yang menyolok antara potensi produksi

dengan hasil yang nyata-nyata dicapai oleh petani.

4.

6Ibid., h a l . 33

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

seperti yang dapat dilihat dalam tabel 1.

Selanjutnya dalam skripsi ini penulis akan membahas

mengenai peningkatan produksi salah satu palawija yaitu

kedelai dengan Jawa Timur sebagai daerah penelitian.

Kedelai merupakan tariamon palawija s;ebagai sumber

protein nabati yang penting dalam usaha meningkatkan

gisi masyarakat Indonesia. Produksi kedelai dimanfaatkan

masyarakat untuk konsumsi, sebagai bahan baku makanan

ternak. dan input dalam usaha tani kedelai berupa bibit.

5

TABEL 1

■KES'ENJANGAN PRODUKTIVITAS (TON/HA) BEBERAPA JENIS TANAMAN PALAWIJA DI INDONESIA

Jenis tanaman Potensi produksi Produksi rata- rata petani |

Jagung 4.0 1,5

Kede1ai 1,6 0,8

'Kacang tanah 1,6 0,9

Kacang hijau 1.2 0,5

Ubi jalar 25,0 8,4

jJbi kayu 30,0 9.5

Sumber : Sagan Litbana Pertanian,1984

Kedelai sebagian besar dikonsumsi masyarakat dalam

Dontuk Oiihcin cian hair/a sebayian kecii saja yang

di konsumsi 1 ang.su n g . Avia berbagai mac am makanan yang

.Derasai ciari KOrdelai yap. 1.7 inanraatnya semakin dirasakan

i u c i s y a j c i a ci

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

Adanya perubahan pernuntaan makanan dari kedelai

dan kemajuan teknik dalam pengolahannya menyebabkan

permintaan kedelai semakin meningkat. Selain itu

kebutuhan untuk industri pakan ternak di masa yang akan

datang. pertumbuhan penduduk, dan adanya pertumbuhan

ekonomi juga menyebabkan meningkatnya permintaan kedelai

tersebut. Di si si lain tingkat produksi yang dicapai

sampai saat ini belum mampu mengimbangi kenaikan

kebutuhan, s e h m g g a untuk menutup kekuiangan tersebut

Indonesia harus mengimpor dari riegara lain. Kekurangan

kedelai yang untuk dikonsumsi berpengaruh pula pada pola

konsumsi masyarakat yang dimanifestasikan dalam bentuk,

pergeseran menu makanan yang lebih banyak mengandung

te'uir atau daging.7

Walaupun produksi kedelai meningkat yaitu dari 492

ribu ton rata-rata per tahun dalam Pelita I menjadi 562

ribu tor. pada Pel iLa IE. o22 ribu ton pada Pelita III,

1.3 juta i.on pada Pelita IV dari 1,5 juta ton pada Pelita

V. tetapi ini belum rueucukupi kebutuhan dalam negeri.

Pa la Pelita I Indonesia mampu mengekspor rata-rata 9

ribu ton per tiahun, pada Pelita II Indonesia berbalik

mengimpor 82 ribu ton per tahun karena produksi tidak

dapat rii'T ncukupi kebutuhan. Sejak Pelita II ekspor

.Yio.'.-m j L awa t : c l a 1 . . Pengaruh Harga Kedelai dan Fak tor- Fak tei 'Jos i a i Ek^nom i Pe tan l Terhadap PenawaranKede 1 a i d i Kabupa ten Lombok Tengah , BPPS-UGM, Yogyakar y t, . ! i .■ 1 1 . «'vl.

6

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

kedelai tidak pernah dilakukan lagi bahkan impor kedelai

meningkat menjadi 322 ribu ton per tahun pada Peiita III

dan mencapai 512 ribu ton pada tahun 1989. Konsumsi per

kapita kedelai dalam negeri sampai tahun 1985 telah

mencapai 6,5 kilogram por kapita per tahun atau sekitar

1.5 juta ton per tahun. DibaridingXan dengan produksi

kedelai pada tahun 1985 yang masih mencapai sekitar 0.8

juta ton per tahun berarti masih terdapat kekurangan

sekitar 0,7 juta ton per tahun. Untuk memenuhi Keku­

rangan tersebut. Indonesia telah mengimpor kedelai dalam

.volume yang besar. Pada. tahun 1905 Indonesia telah*

mengimpor kedelai sebesar 691 ribu ton dan pada tahun

1989 untuk memenuhi kebutuhan kedelai sebesar 1.764.990

ton masih harus mengimpor sebesar 511.674 ton. Angka ini

akan terus meningkat jika tidak ada usaha meningkatkan

produksi dalam negeri. Kedelai impor dialokasikan untuk

memenuhi kebutuhan induotri di dalam negeri yang

men.golah kedelai nienjadi tempe. tahu. kecap. susu.

tenung. . inyak dan mdustri pakan ternak.

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa produksi dan

produktivi tas/produksi rata-rata kedelai di Indonesia

masih sangat rendah. Produktivitas kedelai dunia. dan

ner;ara penghasi 1 kedelai utarna (Amerika Serikat) telah

mencapai 1,92 ton/ha. tahun 1985. .dan pada tahun 1987

mencapai 2,29 r.on/ha. Dari petak percobaan di Indonesia

sendiri, yang dilakukan oleh Badan PeneJitian dan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

P e r n j t v m L a i i y a 11 Pc-i t a i i i a i i |.K.-r n a i i me m.’ a p a i p r o d uk Livitasnya

yang Lci'tinggi sebesar 3,0 ton/ha. Ini berarti

produktivitas dan produksi kedelai di Indonesia masih

memiliki peluang untuk ditingkatkan.

TABEL 2

L U A S P A N E N , H A S I L P R O D U K S I , DAN PRODUKSI RATA-RATA PER HEKTAR KEDELAI DI INDONESIA 1984-1990

8

Tahun Luas panen (000 ha)

Produksi COOO ton)

Produksirata-rata(ton/ha)

1984 859 770 0,90

1985 896 870 0,97

1986 1.245 1.227 0,98

1987 1 .101 1.161 1,01

1988 1.177 1.270 1,08

1989 1 .198 1 .315 1,10 j

| 1990 1 .334 1.487 1,11 |

S uniter : Stat:stjk Inco-hrS i a . BPS, Jakarta. 1934-1990.

:Pruduko] 'ian produkiivi • > yang maaih rendah. disebabkan

o:£f: i a* tor Ley. n is fcua i-iaya yang belum d i 1 aksanakan

urruyaii .jci : , j ny i l r a m o rma s i leknoiogz dan sistem

al c : ! U i>T! J U!l l !■*.-! *_ * • .i r !l L t l Lw .1 p - K l c i i ' 1 S II i is .

eRu sHidd i f l . dl.. Etisi*nsi Rulati[ dan Pengaruh Sikap F l ani Terhadap Reaiko Pengembangan Kedelai, 3PPS-jJG M , Yotj/akarta, i‘J93 , hai . .190.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

Dilihat dari aspek fisik dan teknisnya, Indonesia

sebenarnya tidak perlu mengimpor kedelai karena lahan

yang dapat ditanami kedelai cukup. luas yaitu sebesar

8.919.078 ha tegalan dan 8.112.833 ha lahan sawah.

Indonesia dapat dikatakan memiliki potensi pengembangan

kedelai yang cukup besar. Beberapa penelitian

menunjukkan bahwa kedelai dapat tumbuh dengan baik tidak

hanya di lahan sawah, tetapi dapat juga di lahan kering

apabila dikelola dengan baik dan menggunakan teknologi

yang lebih maju. Usaha peningkatan produksi kedelai di

Indonesia yang dilakukan melalui program intensifikasi,

ekstensifikasi, dan diversifikasi belum menunjukkan

hasil yang memuaskan. Kenyataannya produktivitas yang

dicapai dari Pelita ke Pelita masih tergolong rendah.

Produktivitas yang dicapai pada Pelita I sebesar 0,73

ton/ha. pada Pelita II sebesar 0,8 ton/ha, dan pada

Pelita III sebesar 0,87 ton/ha. Pada tahun 1990

produktivitas kedelai meningkat menjadi 1,15 ton/ha.

CSumber : Direktorat Bina Produksi Tanaman Pangan).

Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang

potensial untuk pengembangan kedelai di Indonesia. Jawa

Tiraur juga merupakan propinsi penghasil kedelai terbesar

dari tahun ke tahun. Pada tahun 1990 Jawa Timur memenuhi

27% kebutuhan kedelai nasional, sekitar 29% dipenuhi

dengan mengimpor dari negara lain dan sisanya dipenuhi

oleh daerah-daerah lain di Indonesia. Usaha peningkatan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

produksi' kedelai merupakan program yang penting untuk

memenuhi kebutuhan dalam negeri, menghemat devisa

negara, dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan

petani J9 Mengingat pentingnya upaya pengembangan kedelai

tersebut. maka dengan berbagai cara, produksi harus

dapat ditingkatkan dalam rangka turut menunjang usaha

peningkatan produksi pangan.

1.2. Perumusan Masalah

Dengan memperhatikan keadaan alam secara umum

seperti keadaan tanah, kemiringan, curah hujan, serta

iklim di Jawa Timur, maka daerah ini dirasa cukup

potensial untuk pengembangan kedelai.

Selama di daerah ini dibudidayakan tanaman kedelai,

produktivitasnya masih "dikatakan rendah jika dibanding-

kan dengan produktivitas yang dicapai Lembaga Penelitian

dan Pengembangan Pertanian. Menurut data yang ada dari

iDinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Timur, produktivitas

kedelai di daerah ini masih mencapai 1,154 ton/ha pada

tahun 1988. 1,158 ton/ha pada tahun 1989, 1.208 ton/ha

pada tahun 1990, 1,223 ton/ha pada tahun 1991, dan 1,260

ton/ha pada tahun 1992 atau dapat dikatakan dalam kurun

waktu 5 tahun terakhir produktivitas kedelai di Jawa

10

’Muhammad Akib Tuwo, Analisis Produksi Kedelai di Sulawesi Tenggara, Majalah Ilmiah Universitas Haluoleo, nomor 7, tahun V, Kendari 1991. hal. 79.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

Timur masih mencapai 1,2 ton/ha. Angka ini masih jauh di

bawah produktivitas yang telah dicapai Lembaga

Penelitian dan Pengembangan Pertanian yaitu antara 2,0-

2.7 ton/ha, bahkan di petak percobaan pernah mencapai

produktivitas tertinggi sebesar 3,0 ton/ha.

Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah yang

diajukan adalah : Apakah faktor-faktor produksi bibit,

pupuk urea, T*SP, KCL, pupuk kandang, berpengaruh

terhadap produksi kedelai dan kalau berpengaruh,

seberapa pengaruh masing-masing variabel tersebut ?

1,3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1.3.1. Mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi

produksi kedelai di Jawa Timur.

1.3.2. Melihat G-.lS-st i si tas penggunaan masukan atau

input dalam produksi kedelai di Jawa Timur.

1.3.3. Mengetahui bagaimana hubungan variabe1-variabe1

bibit, urea, TSP, KCL, pupuk kandang terhadap

produksi kedelai.

11

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

1.4. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas maka man­

faat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah ;

1.4.1. Manfaat ilmiah dari penelitian ini adalah agar

dapat digunakan bagi pengembangan ilmu ekonomi,

memahami teori ekonomi secara lebih mendalam

khususnya teori ekonomi produksi.

1.4.2. Manfaat kebijaksanaan dari penelitian ini adalah

diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan

kebijaksanaan yang berkaitan dengan bidang

pertanian khususnya dalam usaha meningkatkan

produksi pertanian.

1.4.3. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang

berminat mengadakan penelitian lebih lanjut.

1.4.4. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah Jawa

Timur dalam perencanaan pembangunan pertanian.

1.5. Siatematika Skripsi

Skripsi ini^terdiri dari empat bab yang disusun

sebagai berikut :

Bab X : Pendahuiuan

Dalam bab ini berisi penjeiasan tentang latar

belakang masalah; perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian. dan sistemati-

ka skripsi.

12

M I L I KFERPUSTAK*4N

*PNIVERSn>S *il VOCM' S U R A «

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

Bab II Tinjauan Pustaka

Dalam bab ini diuraikan beberapa teori yang

berkaitan dengan pokok permasalahan antara

lain ; Pengertian produksi, proses produksi

dan faktor produksi, Fungsi produksi, konsep

tentang TPP, MPP, APP, dan hubungannya dengan

tahap produksi, Pengertian produktivitas, dan

Fungsi produksi tipe Cobb-Douglas. Setelah itu

secara berurutan akan dilanjutkan dengan

penelitian sebelumnya, hipotesis, model

analisis dan metodologi penelitian yang

terdiri dari prosedur pengumpulan data serta

teknik analisis.

Bab III : Analisis

Dalam bab ini dijelaskan tentang gambaran

umum, setelah itu diuraikan tentang hasil

estimasi serta analisis model.

Bab IV : Dalam bab ini terdiri dari kesimpulan dan

saran.

Pada bagian akhir berisikan Daftar Pustaka

serta lampiran.

13

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Produksi, Faktor .Produksi, dan Proses Produksi

Beberapa buku teori ekonomi mendefinisikan produksi

sebagai penciptaan guna. Guna berarti kemampuan barang

atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ada tiga

macam pengertian dari guna yaitu guna tempat, guna

bentuk, dan guna waktu.

Menurut definisi tersebut produksi mengandung

pengertian yang sangat luas, meliputi semua aktivitas

yang menghasilkan barang dan jasa, Jadi produksi tidak

hanya mencakup pembuatan barang yang dapat dilihat saja,

tetapi menurut pengertian ini jasa bank, menulis buku,

pemain musik termasuk dalam pengertian produksi. Dalam

hal ini kita mengalami kesulitan untuk menunjukkan

secara pasti input-input yang digunakan untuk

menghasilkan produk-produk tersebut. Padahal jelas untuk

menghasilkan jasa-jasa tersebut perlu ketrampilan teknis

dan intelektual. Oleh karena itu konsep produksi lebih

jelas diaplikasikan pada penciptaan barang dan bukan

10 Ari Sudarraan, Teori Ekonomi Mikro, BPFE, Yoyakarta, 1984, hal. 120.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

DaLam kasus produksi barang masalahnya akan menjadi

lebih jelas dan sederhana karena faktqr-faktor produksi

yang digunakan dan produk yang dihasilkan dapat

,diidentifisir dengan mudah baik kualitas maupun

ikuantitasnya.

Selanjutnya teori produksi terdiri dari beberapa

analisa bagaimana seharusnya produsen atau pengusaha

dalam tingkat teknologi tertentu mengombinasikan

beberapa macam faktor produksi untuk menghasilkan produk

seefisien mungkin!1 Agar produksi dapat dijalankan

untuk menciptakan hasil/produk maka diperlukan beberapa

input atau faktor produksi. Secara garis besar faktor

produksi diklasifikasikan menjadi : faktor produksi

alam, tenaga kerja, modal, dan skill. Keempat faktor

produksi tersebut penting artinya dalam suatu proses

produksi.

Faktor produksi alam meliputi tanah, bahan tambang,

mineral air dan kekuatan alam. Tanah merupakan bagian

yang terpenting dalam faktor produksi alam yang

dipergunakan sebagai teropat dan mengandung zat/unsur

yang berguna bagi pertanian. Faktor produksi alam

disebut juga faktor produksi asli, yaitu segala sesuatu

yang bisa menjadi faktor produksi, yang disediakan oleh

alam dan tidak berasal dari kegiatan manusia.

15

" Ibid., h a l .121

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

Faktor produksi tenaga kerja (human resources)

dilihat dari sudut ekonomi adalah setiap pengorbanan

pikiran dan fisik yang sebagian atau seluruhnya

ditujukan untuk menghasilkan barang dan jasa, atau dapat

dikatakan sebagai usaha manusia yang bersifat fisik

maupun pikiran yang ditujukan untuk produksi. Bersama

dengan faktor produksi alam, tenaga kerja juga

digolongkan sebagai faktor produksi asli. Faktor

produksi tenaga kerja merupakan elemen yang mengorgani-

sasikan proses produksi. Tenaga kerja disini mencakup

tenaga kerja terdidik atau tidak, trampil atau tidak,

dan tenaga terlatih atau tidak terlatih, yang semuanya

dapat disumbangkan untuk memproduksi barang dan jasa.

Faktor produksi modal adalah semua jenis barang

yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang

lain. Faktor produksi modal tidak termasuk faktors

produksi asli, artinya tidak diproduksi oleh alam. Jadi

barang modal yaitu barang yang timbul karena produksi

dan yang berguna lagi untuk proses produksi selanjut-

nya. Yang termasuk dalam barang modal misalnya : mesin

pabrik, peralatan produksi, dan lain-lain. Sedangkan

modal dalam pertanian dapat diartikan sebagai bentuk

kekayaan baik berupa uang maupun barang yang digunakan

dalam proses produksi baik. langsung maupun tidak lang-

16

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

sung?8 Modal pertanian di luar tanah adalah cangkul,

dan alat-alat pertanian lainnya, termasuk juga bibit,

pupuk, hasil panen yang belum dijual, tanaman yang masih

ada di sawah, dan lain-lain.13

Faktor produksi yang terakhir adalah skill/

kecakapan atau entrepreneurship, Faktor produksi ini

tidak dapat dilihat wujudnya tetapi hanya dapat

dirasakan keberadaannya. Sekalipun demikian entre­

preneurship/ski 1 1/keahl ian sangat penting peranannya

dalam kegiatan produksi. Skill menjadi semakin penting

apabila dikaitkan dengan efisiensi artinya sekalipun

faktor produksi yang lain tersedia cukup tetapi kalau

tidak dikelola dengan baik maka produksi yang efisien

tidak akan tercapai.

Keempat faktor produksi yang telah disebutkan di

atas adalah unsur yang saling terkait dan harus bekerja

sama dalam proses produksi. Namun dalam setiap proses

produksi tidak harus semua faktor tersebut ada. Dalam

kenyataannya proses produksi dapat berlangsung walaupun

hanya menggunakan dua faktor produksi saja, misalnya

mengambil buah-buahan di hutan hanya perlu dua faktor

produksi saja yaitu faktor produksi alam dan tenaga

17

1JSukartawi, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Rajawali Press, Jakarta, 1987, hal. 15.

u Mubyarto, Penqantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta, 1985, hal. 91.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

kerja.

Untuk memudahkan analisis dilakukan penyederhanaan

klasifikasi faktor produksi agar seluruh perhatian dapat

ditujukan kepada masalah-masalah pokok, yaitu mengenai

prinsip-prinsip produksi itu sendiri. Dalam analisis

proses produksi secara fisik dan hubungannya dengan

biaya produksi, faktor produksi dapat diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu faktor produksi tetap (fixed input)

dan faktor produksi variabel (variabel input). Faktor

produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlahnya

tidak dapat diubah dalam waktu yang relatif singkat.

Kenyataannya tidak ada satu pun faktor produksi yang

mutlak tetap, akan tetapi untuk penyederhanaan analisis

biasanya ada beberapa faktor produksi yang bersifat

tetap misalnya : tanah, gedung. Faktor produksi variabel

adalah faktor produksi yang jumlahnya dapat diubah-ubah

dalam waktu yang relatif singkat, seperti pupuk, bibit,

pestisida. Faktor produksi variabel dapat dikombinasikan

dengan faktor produksi tetap dalam proporsi berbeda-

beda, untuk menghasilkan tingkatan produksi. Untuk

imenganalisa faktor produksi digunakan asumsi hanya satu

faktor produksi yang berubah-ubah, dan yang lainnya

tetap ,u

Selanjutnya untuk menghasilkan output maka faktor-

18

“ibid., hal. 58.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

faktor produksi perlu diproses bersama-sama dalam suatu

proses produksi. Jadi proses produksi adalah suatu

kombinasi dari faktor-faktor produksi yang dibutuhkan

untuk memproduksi satu-satuan produk. Biasanya untuk

memproduksi satu-satuan produk dapat digunakan lebih

dari satu metode produksi!9

2.1.2. Fungs_i____produk_ai

Antara faktor produksi di satu pihak dengan hasil

produksi di lain pihak terdapat hubungan yang saling

terkait. Dalam bukunya 'Teori Ekonomi Mikro' Ari Su-

darman menjelaskan :

Dalam pembicaraan mengenai teori produksi hal yang selalu mendapat tekanan adalah jumlah output selalu tergantung atau merupakan fungsi dari faktor-faktor produksi yang digunakan, Hubungan antara output yang dihasilkan dan faktor-faktor produksi yang digunakan sering dinyatakan dalam suatu fungsi produksi.“

Uraian tersebut menunjukkan bahwa antara input dan

output terdapat keterkaitan yang erat, yaitu adanya

ketergantungan output terhadap input. Fungsi produksi

merupakan hubungan input dan output berupa barang atau

19

19Gunawan Sumodiningrat, Ekonomi Produksi. Karunika- Universitas Terbuka, Jakarta, 1987, hal. 14.

u Ari Sudarman, o p . cit.. hal. 124.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

jasa per unit waktu!7 Disamping itu fungsi produksi

menggarabarkan teknologi yang digunakan perusahaan atau

industri atau perekonomian secara keseluruhan.

Jadi fungsi produksi adalah tranformasi dari faktor

produksi sehingga menghasilkan output dalam setiap

periode waktu tertentu, atau dengan kata lain fungsi

produksi mencerminkan teknologi yang dipakai perusa-

haan/industri dalam kurun waktu tertentu. Apabila

teknologi berubah maka fungsi produksi juga berubah.

Dalam pembahasan teori produksi telaahan fungsi

produksi dianggap penting karena :

a. Dengan fungsi produksi peneliti dapat menge- tahui hubungan antara faktor produksi/input dan produk/output secara langsung dan hubungan tersebut dapat lebih mudah dimengerti.

b. Dengan fungsi produksi peneliti dapat menge- tahui hubungan antara variabel yang dijelaskan dengan variabel yang menjelaskan dan sekalicjus mengetahui hubungan antar variabel penjelas?

Suatu fungsi produksi dapat diwujudkan dalam bentuk

grafik dan persamaan aljabar matematik. Jika pada sumbu

itegak menunjukkan produk dan sumbu mendatar menunjukkan

masukan variabel, maka dapat dibuat fungsi produksi

secara grafik, seperti pada gambar 1. Fungsi produksi

merupakan suatu kurva yang mula-mula naik secara lambat.

20

17Richard A. Billas, Mikro Ekonomi, Erlangga, Jakarta, 1987, hal, 135.

18 Sukartawi, Teori Ekonomi Produksi, Denaan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas, Rajawali Press, Jakarta, 1990, hal'. 15.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

setelah sampai pada titik tertentu kemudian berubah arah

sampai dengan titik maksimum, kemudian berbalik turun

kembali secara terus menerus.

21

GAMBAR 1

FUNGSI PRODUKSI

Yproduk

input variabel

Sumber : Suratno, Penqantar Ekonomi Pertanian, Karunia UT, Jakarta, 1986, hal. 3.4.

Sedangkan dalam persamaan aljabar fungsi produksi dalam

bentuk umum adalah :

Y = f (X,, X , .............. (2.1.)

di mana : Y = Output

Xj, X, , . . .Xn = berbagai input

f = simbol' fungsional

Adapun berdasarkan bentuknya fungsi produksi yang

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

sering digunakan oleh berbagai peneliti adalah :19

a. Fungsi produksi linier, biasanya dibedakan

menjadi dua yaitu fungsi produksi linier

sederhana dan fungsi linier berganda. Dalam

fungsi produksi linier sederhana hanya satu

variabel X yang digunakan dalam model, sedangkan

dalam fungsi produksi linier berganda lebih dari

satu variabel X yang dipakai.

b. Fungsi produksi kuadratik, dengan menggunakan

persamaan kuadrat. Fungsi produksi kuadratik

disebut juga fungsi produksi poliniminal

kuadratik.

c. Fungsi produksi polinomial akar pangkat dua.

d. Fungsi produksi eksponensial. Di dalam fungsi

produksi eksponensial terdapat bilangan

berpangkat, sehingga penyelesaiannya memerlukan

bantuan logaritma.

e. Fungsi produksi CES, diperkenalkan oleh Arrow

d k k . Fungsi produksi jenis ini dipakai bila

berlaku asumsi constant return to scale.

Kemudian fungsi ini dimodifikasikan oleh

Fletcher dan Lu dengan Variabel Elasticity of

Substitution (VES). Ciri dari VES ini adalah

mempunyai produk marjinal positif yang menu^run.

22

19 Ibid. , hal . 16-24.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

Kelemahan dari VES adalah variabel yang dipakai

tidak boleh lebih dari dua.

f. Fungsi produksi trancendental, diperkenalkan

oleh Halter pada tahun 1957. Keunggulannya

adalah dapat menggambarkan kondisi di mana

produk dapat menaik, menurun dan menurun dalam

negatif. Kelemahan dari fungsi produksi jenis

ini adalah bila salah satu nilai X nya nol maka

fungsi Transendental tidak bisa diselesaikan.

g. Fungsi produksi Cobb-Douglas, akan dibahas

khusus dalam sub bab berikutnya karena dalam

penelitian ini lebih ditekankan pada penggunaan

fungsi produksi Cobb-Douglas yang lebih umum.

2.1.3. Total Physical Product (TPP). Marginal Physical

Product (MPP). dan Average Physical Product (APP)

Perabahasan fungsi produksi tidak terlepas dari

masalah output. Jumlah seluruh produk yang dihasilkan

oleh beberapa unit output dalam suatu proses produksi

disebut output total atau TPP. TPP dapat digambarkan

dalam bentuk'kurva maupun persamaan. Bentuk kurva TPP

adalah seperti yang dapat dilihat pada gambar 1, sedang

dalam bentuk persamaan adalah :30

TPP = f(X) atau Y = .f(X)

23

70 Suratno, Ekonomi Pertanian. Karunika UT, Jakarta, 1986, h a l . 34.

M I L I K fE R P U S T A K A A N

’ U N IV E R SIT as A N G Q A '

S V R A B w A f

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

Tambahan output yang dihasilkan sebagai akibat

adanya tambahan satu unit input variabel disebut produk

marjinal/MPP, Dalam bentuk persamaan MPP ditulis sebagai

berikut ?'

MPPxm ^ r atau m ppx= 4 ^ (2.2)o x oX

Dengan demikian berarti MPP merupakan turunan pertama/

first derivative dari fungsi produksi.

Selanjutnya, produksi rata-rata dari suatu

input/faktor produksi atau APP adalah total produksi

dibagi dengan jumlah faktor produksi yang digunakan

untuk menghasilkan produk tersebut.”

TP? Y f(X)APP, = ------ = --- = ------ (2.3)

X X X

Antara TPP, MPP. dan APP mempunyai hubungan yang

erat. Dari hubungan tersebut dapat dijelaskan tahap-

tahap produksi dan hukum kenaikan hasil yang semakin

berkurang.

Dalam ilmu ekonomi digunakan asumsi dasar mengenai

sifat fungsi produksi yaitu 'fungsi produksi semua

produsen dianggap tunduk pada hukum kenaikan hasil yang

24

“ Ibid. h a l . 3.5.

” Suratno, log, cit .

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

semakin' berkurang (law of diminishing return)1 ” Hukum

tersebut menunjukkan arah umum tingkat perubahan outputI

bila salah satu sumber yang digunakan diubah jumlahnya.

Richard H. Leftwich dalam bukunya 'Mikro Ekonomi'

mendefinisikan hukum kenaikan hasil yang semakin

berkurang sebagai berikut :

Jika masukan salah satu sumber dinaikkan per unit waktu sedangkan masukan lain tidak berubah, maka produk total akan meningkat, tetapi setelah melewati batas tertentu kenaikan produksi yang diperoleh menjadi semakin kecil. jika kenaikan masukan yang bersangkutan terus-menerus ditambah, produk total akan mencapai suatu maksimal dan sesudah itu mungkin menurun terus.4

Hukum tersebut menjelaskan bahwa dalam kombinasinya

dengan input tetap, ada juga jumlah input variabel

optimal yang harus digunakan, tidal lebih dan tidak

kurang. Hukum hasil yang semakin berkurang juga

menjelaskan bahwa metode produksi tidak berubah seperti

perubahan dalam jumlah input variabel. Perubahan itu

lebih dimaksudkan pada perubahan proporsi antara input

variabel dan input tetap. Hukum tersebut tidak berlaku

bila seluruh input (variabel maupun tetap) berubah.

Kembali pada hubungan antara TPP, MPP, dan APP,

yang dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar 2, di

mana gambar A menunjukkan kurva TPP dan gambar B

33Boediono, Ekonomi Mi-kro, BPFE, Yogyakarta, 1982, hal. 56.

24 Richard H. Leftwich, Mikro Ekonomi. PT Bina Aksara, Jakarta, 1984, hal. 141.

25

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

menunjukkan kurva MPP dan APP. Penjelasan hubungan

ketiga kurva serta tahap-tahap dalam produksi adalah

sebagai berikut :

2.1.3.1. Tahap produksi I

Tahap produksi I yaitu pada saat penggunaan X

antara 0 dan , dengan penjelasan sebagai berikut :

GAMBAR 2

HUBUNGAN TPP, MPP, APP.

26

Sumber : Mubyarto, Pencrantar Ekonomi Pertanian, LP3ES, Jakarta, 1985, hal. 67.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

27

a. Pada saat penggunaan masukan X antara 0

sampai Xx kurva TPP cekung ke atas, MPP

mengalami kenaikan, demikian pula APP. Pada

titik A, TPP mulai berubah arah, MPP

mencapai maksimal, dan hukum kenaikan hasil

yang semakin berkurang mulai berlaku.

b. Setelah melewati titik A, TPP terus menaik

dan cembung ke atas, MPP menurun, dan APP

terus menaik hingga mencapai titik maksimum

(titik B) atau hingga penggunaan masukan X

sebanyak X2 .

Pada tahap I ini produk rata-rata menaik dengan

ditambahnya masukan variabel. Bila harga faktor produksi

variabel per unit tetap, maka naiknya produk rata-rata

masukan variabel berarti ongkos produksi per unit

semakin kecil dengan ditambahnya masukan variabel

tersebut. Produsen tidak akan beroperasi pada tahap ini

karena dengan memperluas produksinya ia dapat menekan

ongkos produksi per unit, dan dengan tingkat harga

penjualan produk yang sama per unit berarti memperbesar

keuntungan. Pada tahap ini efisiensi produksi tidak

maksimal .”

35 Ari Sudarman, o p . c i t . , hal. 138.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

2.1.3.2; Tcfow. Pr<?4uKg* II

Tahap II dalam produksi yaitu pada saat penggunaan

X antara X, dan X , . Tahap ini terjadi saat MPP menurun

dan besarnya lebih kecil daripada APP, dimulai dari saat

APP mencapai maksimum dan berakhir pada saat MPP = 0.

Dengan kata lain dalam tahap ini MPP menurun tetapi

masih positif. Efisiensi penggunaan input variabel

mencapai puncaknya pada awal tahap II, dan efisiensi

penggunaan 'input tetap' paling tinggi dicapai pada

akhir tahap II. Hal ini disebabkan jumlah 'input tetap'

konstan sehingga output total per unit 'input tetap'

adalah terbesar.”

Efisiensi maksimal produksi terjadi pada tahap ini

karena ongkos produksi per unit lebih kecil dibanding

dengan tahap I, dan hasil produksi yang dicapai lebih

besar.

2.1.3,3. Tahap Produksi III

Tahap ini terjadi pada saat penggunaan masukan X

sebanyak Xj atau lebih. Mulai awal tahap III (titik C ) ,

TPP terus menurun, demikian pula APP turun sampai

mendekati nol apabila penggunaan masukan X terus

ditambah. Sedangkan MPP pada tahap ini negatif. MPP yang

negatif menunjukkan bahwa dalam kombinasinya dengan

28

a* Gunawan Sumodiningrat, op. cit, hal. 2.29.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

input' tetap, juralah input variabel yang dipakai terlalu

berlebihan .37

Pada tahap III produksi tidak efisien dan tidak

rasional, sehingga dengan mengurangi masukan variabel

akan dapat menaikkan hasil produksi atau dengan kata

lain jumlah produksi yang sama dapat dicapai dengan

input yang lebih sedikit.

2.1.4. Elastisitas Produksi

Elastisitas produksi adalah suatu konsep yang

mengukur derajat kepekaan perubahan output yang

disebabkan oleh perubahan pemakaian input. Sebagaimana

koefisien elastisitas lainnya, elastisitas produksi juga

tidak meraerlukan ukuran satuan tertentu. Elastisitas

produksi dapat dirumuskan sebagai berikut :8

Persentase perubahan output^ = --------------------------------------------------------

Persentase perubahan input

atau dapat ditulis :

I IB y _ bY X _ bY 1

~ bX Y ' IX~yTxX

29

27 Gunawan Sumodiningrat, loc. c it.

” Ibid, hal. 2.31.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

30

MPP= ------ (2.4)

APP

Selanjutnya nilai elastisitas produksi yang dapat

diketahui pada gambar 2 adalah :29

a. Elastisitas produksi lebih besar dari satu

terjadi pada saat' MPP > APP atau terletak

pada tahap I. Selama elastisitas produksi

lebih besar dari satu berarti masih ada

kesempatan bagi produsen untuk memperoleh

produk total yang lebih besar dengan jumlah

faktor produksi yang sama. Dalam keadaan

denukian berarti produksi tidak efisien.

b. Elastisitas produksi sama dengan satu

terjadi pada saat MPP = APP (pada titik B)

atau pada saat MPP memotong APP di titik

maksimal. Elastisitas produksi sebesar satu

artinya satu persen perubahan input akan

mengakibatkan perubahan output sebesar satu

persen pula.

c. Elastisitas produksi lebih besar dari nol

dan lebih kecil dari satu ( 0<$<1 )

terjadi pada APP di atas MPP, sebelum MPP

bernilai negatif, atau berada pada tahap II

yang merupakan tahap efisien dan rasional

a*Mubyarto, o p . c i t . hal. 68-69.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

dalam produksi.

d. Elastisitas produksi sama dengan nol

terjadi pada saat MPP sama dengan nol, TPP

rnaksimum, atau tepat di titik C (batas

antara tahap II dan tahap III).

e. Elastisitas produksi negatif terjadi pada

saat MPP negatif. Pada saat elastisitas

produksi negatif produk total mengalami

penurunan.

2.1.5. Pengertian Produktivitas

Secara harafiah produktivitas berasal dari kata

produktif, yang artinya banyak mendatangkan hasil,

misalnya dalam pertanian produktivitas merupakan

kemampuan satuan luas tanah tertentu dalam menghasilkan

sejumlah hasil pertanian tertentu. Jadi suatu usaha yang

produktif adalah suatu usaha yang produktivitasnya

tinggi. Oleh karena itu salah satu cara untuk raemper-

besar jumlah produk adalah dengan jalan meningkatkan

produktivi tasnya.

Pada dasarnya produksi dan produktivitas mempunyai

pengertian yang berbeda. Produksi menunjukkan suatu

hasil yang dicapai. Jadi peningkatan produksi berarti

adanya pertambahan hasil yang dicapai, sedang produk­

tivitas mengandung pengertian perbaikan cara pencapaian

31

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

32

produksi ?°

Secara umum produktivitas mengandung pengertian

perbandingan antara hasil yang dicapai dengan

keseluruhan input/sumber daya yang digunakan.31

Sedangkan Mubyarto dalam bukunya ‘Pengantar Ekonomi

Pertanian* menjelaskan pengertian produktivitas dalam

usaha tani sebagai berikut :

Produktivitas dalam usaha tani sebenarnya merupakan gabungan pengertian/konsepsi efisiensi usaha/fisik dan kapasitas tanah. Efisiensi fisik mengukur jumlah hasil produksi yang dapat diperoleh dari satu kesatuan input. Sedangkan kapasitas tanah tertentu menggambarkan kemampuan tanah untuk menyerap tenaga kerja dan modal sehingga memberikan hasil produksi brutQ yang sebesar-besarnya pada tingkatan teknologi tertentu. Jadi produktivitas merupakan perkalian antara efisiensi dengan kapasitas.

Untuk mengukur produktivitas dikenal beberapa

33tingkat skala kegiatan ekonomi, antara lain :

a. Pengukuran produktivitas tingkat nasional

atau makro adalah ratio antara keluaran

30Payaman Simanjuntak, Produktivitas Kerja dan Ruang Lingkupnya, Prisma no. X I , LP3ES, Jakarta, 1983, hal. 24.

31 J . Ravianto, Produktivitas dan Mutu Kehidupan, Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas, Jakarta, 1985, hal. 51.

32 Mubyarto, op. c it. , hal. 57-58.

33 Mathias Aroef, Pengukuran Produktivitas Kebutuhan mendesak di Indonesia, Prisma X I , LP3ES, Jakarta, 1986, hal. 60-63.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

nasional dengan jumlah penduduk.

b. Pengukuran produktivitas tingkat perusahaan

atau pengukuran produktivitas total.

c. Pengukuran produktivitas tingkat industri

atau tingkat sektor. Model yang digunakan

dalam pengukuran produktivitas ini sama

dengan pengukuran produktivitas tingkat

nasional.

d. Pengukuran produktivitas tingkat faktor

produksi atau disebut juga pengukuran

produktivitas tingkat parsial. Pengukuran

ini dilihat dengan melihat peranan masing-

masing faktor produksi terhadap produk

fisik. Produktivitas faktor parsial ini

dapat dihitung dengan melihat produk

marjinal dari faktor produksi dan atau

produksi rata-ratanya.

Peningkatan produktivitas dapat terlaksana apabila

salah satu dari lima situasi ini tercapai :

a. Dengan menggunakan sumber daya yang lebih

sedikit diperoleh jumlah produksi yang

sama.

b. Dengan menggunakan sumber daya yang lebih

sedikit diperoleh jumlah produksi yang

lebih besar.

c. Dengan menggunakan sumber daya yang sama

33

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

diperoleh hasil produksi yang lebih banyak,

d. Dengan menggunakan sumber daya yang lebih

banyak diperoleh jumlah output yang jauh

lebih besar.34

e. Penurunan jumlah output yang lebih lambat

dari penurunan sumber daya yang diguna-

, 39k a n .

2.1.6. Funasi Produksi Jenis Cobb-Douglas

Fungsi produksi Cobb-Douglas pertama kali

diperkenalkan oleh C.W. Cobb dan P. H. Douglas pada

tahun 1928 melalui artikelnya 'A Theory of Production'

yang dimuat pertama kali dalam majalah 'American

Economic Review', terdiri dari 18 suplemen.3* Untuk

lebih jelasnya, uraian dan definisi fungsi produksi

Cobb-Douglas adalah sebagai berikut :

Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu persamaan atau fungsi yang melibatkan dua variabel atau lebih di mana variabel yang satu disebut variabel depen- den atau variabel yang dijelaskan, (Y), dan yang lain disebut variabel independen, atau variabel yang menjelaskan, (X). Penyelesaian hubungan Y dan X biasanya dengan cara regresi di mana variasi dariY akan dipengaruhi variasi dari X. Dengan demikian kaidah-kaidah pada garis regresi juga berlaku dalam

34

34Payaman Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber Dava Manusia. FE-UI, Jakarta, 1985, hal. 30.

55Hidayat, Konsep Dasar dan Pengertian ProduktivitasSerta Interpretasi Hasil Pengukurannya, Prisma no. X I . Jakarta, 1986, hal. 8-

Sukartawi, op. c i t. hal 159.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

35

penyelesaian fung3i produksi Cobb-Douglas?7

Dalam definisi tersebut dikatakan bahwa penyelesaian

fungsi produksi Cobb-Douglas dilakukan dengan cara

regresi sehingga persyaratan yang berlaku pada garis

regresi berlaku pula dalam menyelesaikan fungsi produksi

Cobb-Douglas. Untuk mendapatkan garis regresi yang baik

perlu dipenuhi beberapa persyaratan antara lain :

a. Bila variabel X mempunyai hubungan yang kuat dengan Y di mana X mempunyai pengaruh yang kuat terhadap Y.

b. Persyaratan a. akan terlihat kalau secara teoritis dapat diterangkan bahwa '•Y' memang dipengaruhi X,.

c. Bentuk hubungan Y dan X dapat diduga sebeluranya, ka_l.au hubungan tersebut tel ah dibuat diagram sebaran titik. Diagram sebaran titik ini akan menentukan apakah hubungan X dan Y akan merupakan hubungan^ garis lurus atau linier.30

Secara matematis fungsi produksi Cobb-Douglas dapat

ditulis sebagai berikut :39

Y = a Xt*“*X .....X,*'..... V e (2.5)

Bila fungsi produksi Cobb-Douglas tersebut dinyatakan

oleh hubungan X dan Y maka ;

Y = f C X|4| X 2 ......X,..... X y )

Y - variabel yang dijelaskan

37 Ibid . , hal . 159-160.

36 Ibid. , h a l . 114.

39 Ibid . , hal. 160.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

36

X = variabel yang menjelaskan

= parameter yang diduga

u = variabel gangguan

e = logaritma natural

a = intercept

Untuk raemudahkan pendugaan terhadap persamaan di atas,

maka persamaan diubah menjadi bentuk linier berganda

dengan melogaritmakan atau melogaritmanaturalkan

persamaan tersebut. Bentuk logaritma natural In yaitu

'logaritma dengan bilangan dasar e - 2,718.*°

Karena penyelesaian fungsi produksi Cobb-Douglas

selalu dilogaritmakan dan diubah bentuk fungsinya

menjadi fungsi linier, maka ada beberapa persyaratan

yang harus dipenuhi sebelum menggunakan fungsi Cobb-

Douglas. Adapun persyaratan-persyaratannya adalah

sebagai berikut :

a. Tidak ada nilai pengamatan yang bernilai nol. Sebab logaritma dari nol adalah suatu bilangan yang tidak terhingga besarnya.

b. Dalam fungsi produksi perlu asumsi bahwa tidak ada perbedaan teknologi pada setiap pengamatan atau non neutral difference in the respective technologies. Hal ini berarti kalau fungsi produksi Cobb-Douglas dipakai sebagai model dalam pengamatan, dan bila diperlukan analisis yang memerlukan lebih dari satu model maka perbedaan model tersebut terletak pada interseptnya dan bukan pada kemiringan garis model tersebut.

c. Tiap variabel X adalah perfect competition.

40Damodar Gujarati. Dasar-Dasar Ekonometrika. Er- langga, Jakarta, 1987, h a l . 49.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

37

d. Perbedaan lokasi (pada fungsi produksi) sudah masuk ke dalam variabel peng- ganggu.

Selanjutnya untuk memudahkan pembahasan fungsi

produksi Cobb-Douglas persamaan 2.5 ditulis sebagai

berikut :

Y = f ( \, X a )

Y = a X ^ X ^ eu (2.6)

Bentuk logaritma dari persamaan di atas adalah :

In Y = In a In If + iJ^ln X, + u

Dari persamaan 2.6 dapat diturunkan beberapa aspek

fungsi produksi antara lain :

a. Marginal Physical Product dari faktor produksi.

y - a x ^ x ^ e »

6 Y -w V ^ H v U a U - ^ • a b txx x2 e u

“ i j {ax^xf3 e “ ) X ' 1

4i Sukartawi, op. ci t . , hal 161-162

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

38

A y YDengan cara yang sama diperoleh .Jadi

0 /(j

MPP dari suatu faktor produksi adalah :

MPPt -b iA P P l

b. Elastisitas produksi dapat diperoleh dengan

cara :

BYX^*

6 rY

8 r Jfi BYXl~ 6 x ^

E yx^ i ~ y

EYXt =b±

EYX1 = Elastisitas \ terhadap Y

Elastisitas X, terhadap Y dapat diperoleh dengan

cara yang sama sehingga EYXz = Secara umum

elastisitas \ terhadap Y adalah :

EYXi = lj (2.8)

Dari sini dapat diketahui bahwa nilai parameter

b l t b 2 * dan 1} sekaligus menunjukkan besarnya

elastisitas produksi dari masing-masing faktor

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

produksi.

Selanjutnya mengenai pengertian dari p a r a m e t e r ^

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Parameter b Q merupakan indeks efisiensi yang men- cerminkan hubungan antara kuantitas produksi pada satu pihak dihadapkan pada faktor produksi ( X x, X2 ) bersama-sama pada lain pihak. Tinggi rendahnya ni- lai 2>0 menggambarkan berapa banyaknya faktor pro­duksi yang dibutuhkan untuk memproduksi output.

Dari uraian ini dapat diketahui bahwa dalam model fungsi

produksi Cobb-Douglas efisiensi organisasi produksi

secara keseluruhan tercermin pada besar kecilnya b 0

Jika nilai b 0 semakin besar berarti produksi semakin

efisien, Hal ini mudah dimengerti karena pada tingkat

Xx,X 2, b x dan b2 yang sama, dengan parameter I3 yang

lebih besar berarti akan lebih besar pula nilai out-

putnya. Sedangkan b x dan b j menggambarkan hubungan antar

faktor produksi Xx dan X2

Dalam model fungsi produksi Cobb-Douglas jumlah an­

tara b x dan b 2 menunjukkan return to scale atau derajat

perubahan output apabila semua input-inputnya diubah de­

ngan proporsi yang sama. Ada tiga jenis return to scale

• i_yaitu : '

a. Decreasing return to scale, bila Gbx + b2 X I

artinya proporsi penambahan faktor produksi

39

43Sudarsono, Pengantar Ekonomi Mikro. LP3ES, Jakarta, 1988, h a l . 116.

43 Sukartawi, op. c i t . . hal. 170.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

melebihi proporsi perubahan produksi.

b. Constan return to scale, bila (t + b 2 )=l

artinya penambahan faktor produksi

proporsional dengan pertambahan produksi yangpdi pero1 e h .

c. Increasing return to scale, bila (lj + b 2)>l

artinya proporsi penambahan faktor produksi

akan menghasilkan tambahan produksi yang

proporsinya lebih besar.

2.2. Hipotesis Dan Model A-naliais.

2.2.1. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini :

a. Diduga penggunaan bibit pupuk urea, TSP, KCL,

pupuk kandang dan pestisida berpengaruh

terhadap produksi kedelai.

b. Diduga variabe1-variabe1 tersebut diatas

berpengaruh positif terhadap produksi kedelai

di Jawa Timur.

2.2.2. Model AnaTisis

Model analisis yang digunakan untuk mengetahui

pengarurr penggunaan 'bibit., urea, TSP, KCL, pupuk

k,andang/hi jau/manure dan pestisida terhadap produksi

kedelai di Jawa Timur ad a 1 ah model analiyis fungsi

pjroC;uksi jen is Cobb- Doug 1 a s .

40

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

Y = fcfc if1 u m t m it' K d ^ - p ^ e ?

41.

di mana : Y = kuantitas produksi kedelai

EL = kuantitas bibit yang digunakan

U - kuantitas pupuk urea yang digunakan

T -- Kuantitas TSP yang digunakan

K = kuantitas KCL yang digunakan

Kd= kuantitas pupuk kandang/hijau/manure

yang digunakan

p = kuantitas pestisida yang.digunakan

£ q = intercept

, b2, b2, bg, b5, b6 = koefisien regresi atau

elastisitas produksi masing-masi ng

variabel bebas

u = kesalahan pengganggu

i = observasi i

Selanjutnya agar model tersebut dapat diselesaikan

dengan metode pangkat dua terkecil (MKT) maka model di

atas ditranformasikan ke dalam bentuk logaritma natural

sebagai berikut :

In Y = In bQ + b^ In B + b2 In U + b3 In T +£>4 In K

+ b5 1 n Kd + b6 1 n P +

di mana : Y = produksi kedelai per hektar, dalam kg/ha

B « kuantitas bibit yang digunakan, dalam

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

kg/ha

U = kuantitas urea yang digunakan, dalam

kg/ha

T = kuantitas TSP yang digunakan, dalam

kg/ha

K = kuantitas KCL yang digunakan, dalam

kg/ha

Kd= kuantitas manure yang digunakan, dalam

kg/ha

P = kuantitas pestisida yang digunakan,

dalam kg/ha

b l t b 2 lb s 'b Alb t ,b i - koefisien regresi

u = semua variabel lain yang berpengaruh

terhadap produksi kedelai di Jawa Timur

yang tidak terdapat dalam model

b 0 = intercept

42

2.3. Metode Penelitian

2.3.1. Definlsi Qperasional

Produksi kedelai yang dimaksud di sini adalah

banyaknya kedelai yang dihasilkan per hektar di Jawa

Timur berupa biji kering pada tahun 1979-1992, yang

meliputi hasil panen lahan intensifikasi dan non

intensifikasi, diukur dalam satuan kg/ha.

Bibit yang di-maksud di sini adalah banyaknya bibit

kedelai yang digunakan per hektar baik pada lahan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

intensi f ikasi maupun non intensi f ikasi pada tahun 1979-

1992 di Jawa Timur, diukur dalam satuan kg/ha.

Urea. TSP, KCL, manure yang dimaksud di sini adalah

banyaknya pupuk organik maupun -a'norganik yang digunakan

untuk tanaman kedelai per hektar di Jawa Timur tahun

1979-1992, baik pada lahan intensifikasi maupun non

intensifikasi, diukur dalam satuan kg/ha.

Pestisida yang dimaksud di sini adalah banyaknya

obat-obatan atau pestisida yang digunakan per hektar

untuk membasmi hama dan penyakit tanaman kedelai di Jawa

Timur pada tahun 1979-1992. Selanjutnya diasumsikan

bahwa semua obat-obatan tersebut disalurkan dan

digunakan oleh petani baik pada lahan intensifikasi

maupun non intensifikasi, diukur dalam satuan kg/ha.

43

2.3.2. Identl_f_lkasi Variabel

* Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah :

a. Variabel terikat : produksi kedelai.

b. Variabel bebas : bibit, urea, TSP, KCL,

pupuk kandang/hi jau/manure, pestisida.

2.3.3. Jenls d&n Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder. Adapun sumber data dan berbagai informasi

diperoleh dari : Statistik Indonesia, Jawa Timur Dalam

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

Angka, Struktur Gngkos Usaha Tani Padi dan Palawija,

Laporan Tahunan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Daerah Tingkat I Jawa Timur, Laporan dari Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian Republik

Indonesia, dan majalah-majalah ilmiah yang berhubungan

dengan penelitian ini.

2.3.4. Prosedur Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini sampel data yang digunakan

berbentuk time series, berasal dari data yang diambil di

Jawa Timur selama 14 tahun yaitu tahun 1979-1992.

2.3.5. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan

dengan cara :

a. Studi kepustakaan, yaitu cara pengumpulan

data yang berasal dari 1iteratur-1iteratur

sebagai bahan referensi.

b. Data sekunder, yaitu pengumpulan data yang

berasal dari instansi-instansi terkait,

seperti Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Daerah, Biro Pusat Statistik, dan Kantor

statistik daerah setempat.

44

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

2 . 3 . 6 . T e k n i k A n a l i s i s

Dalam skripsi ini digunakan teknik analisis secara

diskriptif dan teknik analisis secara kuantitatif.

Analisis secara diskriptif yaitu dengan menggambarkan

keadaan umum propinsi Jawa Timur, menggambarkan

perkembangan produksi, luas panen, dan produktivitas

kedelai di Jawa Timur, kebijaksanaan pemerintah dan

berbagai upaya dalam meningkatkan kedelai di daerah

tersebut.

Teknik analisis secara kuantitatif yaitu

menggunakan fungsi produksi jenis Cobb-Douglas yang

diselesaikan dengan regresi linier berganda. Dalam

analisis ini metode yang dipakai untuk mengestimasi

parameter model adalah metode OLS (Ordinary Least

Squares Method) atau metode pangkat dua terkecil (MKT),

yang merupakan pemeriksa ‘linear terbaik yang tidak

bias' atau lebih populer disebut dengan the best linear

unbiased estimate (BLUE).

Untuk mendapatkan garis penduga yang baik dari

analisis regresi berganda maka perlu asumsi yang lengkap

sebagai berikut 44

a. Variabel u adalah variabel acak yang riil.

b. Variabel acak u mempunyai nilai tengah nol.

c. Homoskedastisitas, di mana ragam dari setiap

45

44 Ibid. . hal 147

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

ui adalah sama.

d. Besaran Ui menyebar secara normal.

e. Tidak ada autokolerasi.

f. Nilai ui dari Xjadalah independen.

g. Tidak ada kesalahan dalam pengamatan X dan Y.

h. Tidak ada mul tikol inear itas sempurna (r X* Yi

= tidak "tinggi").

i. Bila variabel yang dipakai adalah gabungan

lebih dari satu, maka mengagregasikannya

harus benar.

j. Spesifikasi model dan variabel juga harus

besar.

Berdasarkan hasil perhitungan nantinya diperoleh

koefisien parameter estimasi baik yang bertanda positif

maupun yang bertanda negatif. Selanjutnya dari hasil

estimasi diperoleh nilai atau angka koefisien

determinasi ( J?2 ) , koefisien kolerasi(j? ), dan koefisien

determinasi parsial atau rf Koefisien determinasi ( R2 )

digunakan untuk melihat keteapatan garis regresi dan

mengukur kemampuan model dalam menjelaskan perubahan

variabel tidak bebas (Y), atau dapat dikatakan koefisien

determinasi ( R2 ) menunjukkan besarnya surabangan variabel

bebas terhadap variabel tidak bebas (Y). Semakin besar

R2 (mendekati satu), semakin baik model tersebut atau

semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi

46

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

variabel tergantung (Y). Koefisien kolerasi adalah suatu

bilangan yang mengukur sampai seberapa besar keeratan

hubungan antara dua variabel. Sedangksn koefisien

determinasi parsial (r ) untuk mengetahui hubungan

masing-masing variabel bebas terhadap variabel tidak

bebasnya (tergantung).

Langkah berikutnya adalah melakukan pengujian

hipotesis secara statistik melalui pendekatan uji

signifikan atau test of significance dengan menggunakan

tingkat kepercayaan tertentu atau level of significance

tertentu. Untuk keperluan ini maka koefisien regresi (b)

harus diuji dahulu dengan menggunakan uji t (t-test).

Dalam uji t jika lebih besar dari tt#b#, maka H0

ditolak dan H diterima artinya variabel bebas dapat

menerangkan variabel tidak bebasnya. Sebaliknya jika t;b,

lebih kecil daripada maka H q diterima dan H,

ditolak, artinya variabel bebas tidak dapat menjelaskan

variabel tidak bebasnya.

Setelah itu pengujian dilanjutkan dengan menguji

variansnya atau sering dinamakan uji F (F-test). Dari

hasil perhitungan jika ?0 (observasi) lebih kecil dari Ft

(tabel) maka }% diterima dan H, ditolak artinya variasi

dari model regresi tidak berhasil menjelaskan variasi

variabel tidak bebasnya. Sebaliknya jika £ lebih besar

daripada Ft maka H 0 ditolak H, diterima, artinya variasi

dari model regresi berhasil menjelaskan variasi variabel

47

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

bebasnya. Uji F ini untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh variabel bebas secara serentak (bersama-sama)

terhadap variabel tergantung (tidak bebas).

48

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

BAB III

ANALISIS PERKEMBANGAN PRODUKSI DAN UPAYA

PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR

3 . 1 . G a r o b a r a n Urnum

3.1.1. PerkembftngftD_Produkgi Ke_d_el_al Di Jawa Timur

Jawa Timur merupakan salah satu dari 27 propinsi

yang ada di Indonesia. Daerah ini memiliki luas wilayah

sebesar 157.992,48 km^ dengan luas daratan sebesar

47.992 km4, dan lautan seluas + 110.000 km* , serta

memiliki pulau-pulau kecil sejumlah 68 buah. Secara

geografis Jawa Timur terletak antara 111-114°4' bujur

timur dan 7 \ 2 ,-8°48' lintang selatan. Kurang lebih 2/3

daratan di daerah ini merupakan pegunungan dan bukit,

selebihnya adalah dataran rendah. Jawa Timur memiliki

tanah yang subur.45

Daerah ini merupakan propinsi penghasil kedelai

terbesar di Indonesia, dengan demikian sumbangan daerah

ini dalam memenuhi kebutuhan kedelai nasional adalah

paling besar dibanding propinsi-propinsi lain yang ada

di Indonesia. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada*

lampiran 1. Pada tabel 3 berikut menunjukkan besarnya

produksi kedelai di Indonesia, produksi kedelai Jawa

Timur, dan persentase produksi kedelai Jawa Timur

Buku Laporan Tahunan. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dati I Jawa Timur, Surabaya, 1992, hal. 9-10.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

terhadap produksi kedelai nasional pada tahun 1980-1990.

50

TABEL 3

PRODUKSI KEDELAI INDONESIA, PRODUKSI KEDELAI JAWA TIMUR, DAN PERSENTASE PRODUKSI KEDELAI

JAWA TIMUR TERHADAP PRODUKSI KEDELAI NASIONAL

TahunProduksi ke­delai In­donesia (ton)

Produksi kedelai Jawa Timur (ton)

Persentase produksi

kedelai Jawa Timur

1980 652.762 371.621 41,161981 703.811 377.312 53,611982 521.394 293.477 56,291983 536.103 253.157 47,221984 769.384 325.931 42,361985 869.718 371.024 42,661986 1.226.727 391.977 31,951987 1.160.963 416.610 35,881988 1.270.418 448.213 35,291989 1.315.113 459.218 34,921990 1.487.433 471.495 31,70

Sumber : Statistik Indonesia. BPS, Jakarta, 1980-1990.

Dari tabel 3 dapat juga dilihat bahwa produksi

kedelai Jawa Timur meningkat terus sejak tahun 1984,

walaupun secara proporsional mengalami penurunan

dibanding tahun-tahun sebelumnya. Menurunnya proporsi

produksi kedelai daerah ini terhadap produksi kedelai

nasional disebabkan adanya peningkatan produksi kedelai

di daerah-daerah lain seperti Jawa Tengah, Jawa Barat,

dan daerah-daerah di luar Jawa. Namun demikian Jawa

Timur masih dominan dalam 'produksi kedelai1 di Indone­

sia, terbukti bahwa antara tahun 1980-1985 persentase

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

produksi kedelai Jawa Timur berkisar 41,16%-56,29%

terhadap produksi kedelai nasional atau rata-rata

sebesar 322.087 ton per tahun dalam kurun waktu itu.

Kemudian dalam kurun waktu tahun 1986-1990 berkisar

antara 31,70%-35,88% atau rata-rata sebesar 471.495 ton

per tahun.

Selanjutnya perkembangan produksi kedelai di Jawa

Timur, perkembangan luas panen, dan perkembangan produk-

tivitas kedelai dapat dilihat secara berturut-turut pada

tabel 4. 5, dan 6. Produksi kedelai yang dihitung di

sini adalah banyaknya hasil dalam biji kering. Adapun

wujud kedelai dalam biji kering ini sebenarnya masih

dibedakan menjadi :

a. Keadaan kering kupas yaitu kedelai kupasan

dengan kadar air maksimum 18%, kotoran maksi-

mum 7%, but-ir belah maksimum 3%, butir keri-

put maksimum 5%, dan warna lain maksimum 5%.

b. Keadaan kering pasar yaitu kedelai kupasan

dengan kadar air maksimum 16%, kotoran maksi­

mum 5%, butir belah maksimum 4%, butir keri-

put maksimum 3%, dan warna lain maksimum 5%.

c. Keadaan kering simpan yaitu kedelai kupasan

dengan kadar air maksimum 14%, kotoran maksi­

mum 3%, butir belah maksimum 3%, butir keri-

put maksimum 3%, dan warna lain maksimum 5%.

Dalam perhitungan hasil produksi di sini tidak membeda-

51

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

kan tiga keadaan tersebut. Sedangkan yang dimaksud luas

panen adalah luas tanaman yang dipanen berhasil dan

dipungut' hasilnya setelah tanaman cukup umur. Tanaman

yang dipanen belum waktunya tidak terhitung dalam luas

panen yang berhasil.

Produksi kedelai Jawa Timur pada tahun 1979 sebesar

361.146 ton, kemudian meningkat menjadi 371.621 ton pada

tahun 1980 atau meningkat sebesar 2.90%, dan pada tahun

1981 meningkat lagi menjadi 377.312 ton (meningkat 1,53%

dibanding dengan tahun sebelumnya). Peningkatan produksi

pada tahun 1980 salah satunya disebabkan adanya pening­

katan produktivitas. Walaupun saat itu luas panen menu-

run sebesar 764 ha (0,2%) tetapi produktivitas meningkat

lebih tinggi, yaitu sebesar 0,3 ku/ha (3,11%). Sebalik­

nya pada tahun 1981 peningkatan produksi disebabkan oleh

adanya peningkatan luas panen yang lebih besar diban-

dingkan dengan penurunan produktivitas, di mana luas

panen meningkat sebesar 22.324 ha (5,98%) sedangkan

produktivitas menurun sebesar 0,42 ha (4,22%). Seandai-

nya saja kenaikan luas panen dibarengai dengan kenaikan

produktivitas maka peningkatan produksi yang dicapai

akan lebih tinggi.

52

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

53

PRODUKSI KEDELAI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992 DALAM BIJI KERING

TABEL 4

Tahun

Produksi Kedelai |

Produksi(ton)

Perkembangan |

ton %

1979 361.146 - -

1980 371.621 10.475 2,90

1981 377.312 5.691 1, 53

1982 293.477 (85.835) (22,20)

1983 253.157 (40.320) (13,74)

1984 325.931 72.774 20,75

1985 371.024 45.093 13,84 j

1986 391.377 20.953 5,65 j

1987 416.610 24.633 6,28 |

1988 448.293 31.683 7,61

1989 459.268 10.975 2,45

1990 471.495 12.227 2,66

1991 481.001 9.506 2,02 1

1992 564.979 83.978 17,45 I

Suraber : Buku Laporan Tahunan, Dinas Pertanian Tana­man Pangan Dati I Jawa Timur, tahun 1979-1992.

Keterangan : Angka dalam ( ) menunjukkan nilai negatif.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

54

LUAS PANEN TANAMAN KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

TABEL 5

Tahun

Luas Panen (hektar)

LuasPanen

Perkembangan

hektar %

1979 373.858 - -

1980 373.094 (764) (0,20)

1981 395.418 22.324 5,98

1982 313.654 (81.764) (20,68)

1983 285.181 (28.473) (9,08)

1984 336.340 51.159 17,94

1985 350.072 13.731 * o CD

1986 411.884 61.812 17,66

1987 380.293 (30.961) (7,52)

1988 388.386 7.463 1,96

1989 396.732 3.846.

2,15

1990 390.418 (6.314) (1,59)

1991 393.508 3.090 0,79

1992 448.460 54.952 13,96

Sumber : Buku Laporan Tahunan. Dinas Pertanian Tana­man Pangan Dati I Jawa Timur, tahun 1979-1992.

Keterangan : Angka dalam ( ) menunjukkan nilai negatif.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

55

RATA-RATA PRODUKSI TIAP HEKTAR ATAU PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

TABEL 6

Tahun

Rata-rata produksi per hektar

Produktivitas(kg/ha)

Perkembangan

kg/ha %

1979 9, 66 - -

1980 9,96 0,30 3,11

1981 9,54 (0,42) (4,22)

1982 9,36 (0,16) (1,68)

1983 8,88 (0,48) (5,13)

1984 9,69 0,81 9,12

1985 10,60 0,91 9,39

1986 9,52 (1,08) (10,19)

1987 10,91 1,39 14,60

1988

in*HH

0,63 5,77

1989 11,58 0,04 0,35

1990 12,08 0,50 4,32

1991 12,22 0,14 1.16

1992 12,60 0,38 3,11

Sumber : Buku Laporan Tahunan. Dinas Pertanian Tana­man Pangan Dati I Jawa Timur, tahun 1979-1992.

Keterangan : Angka dalam ( ) menunjukkan nilai negatif.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

56

Peningkatan produksi kedelai tersebut tidak berlan-

jut karena pada tahun 1982 terjadi penurunan produksi

yang tajam yaitu sebesar 83.835 ton (22,2%) dari tahun

sebelumnya. Hal ini antara lain disebabkan adanya penu­

runan luas panen yang disertai dengan penurunan produk­

tivitas. Kemudian penurunan produksi tersebut masih

berlanjut sampai tahun 1983 di mana produksi menurun

lagi sebesar 40.320 ton (13,74%). Baik luas panen maupun

produktivitas manurun lagi pada tahun 1983 ini. Penu­

runan produksi, luas panen, dan produktivitas kedelai

pada waktu itu disebabkan oleh terjadinya musim kemarau

yang panjang, keadaan iklim yang kurang menguntungkan

yaitu adanya kekeringan, sehingga kegagalan panen pun

tidak bisa dihindarkan.

Dalam perkembangan selanjutnya, yaitu pada tahun

1984 sampai tahun 1992 produksi kedelai terus meningkat

dengan kenaikan rata-rata sebesar 7,118% per tahun.

Meskipun pada tahun 1987 dan 1990 sempat terjadi penu­

runan luas panen tetapi hal tersebut dapat diatasi

dengan adanya peningkatan produktivitas yang lebih

besar. Dalam kurun waktu 1984-1992 ini rata-rata

kenaikan luas panen kedelai di Jawa Timur sebesar 3,66%

per tahun, sedangkan prod-uktivitas rata-rata meningkat

sebesar 3,336% per tahun. Untuk mencukupi kebutuhan

kedelai yang terus meningkat maka produksi dan produkti-

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

vitas kedelai harus terus ditingkatkan.

3.1.2. Kebijaksanaan Pemerintah Dalam Meninakatkan

Produksi Kedelai di Jawa Timur

Kebijaksanaan pemerintah dalam meningkatkan produk­

si kedelai di Jawa Timur pada dasarnya sama dengan

kebijaksanaan pemerintah dalam pengembangan produksi

kedelai secara nasional dan pengembangan tanaman pangan

lainnya seperti padi, jagung, kacang tanah, ketela, dan

tanaman holtikultura, yaitu melalui usaha-usaha eksten-

sifikasi, intensifikasi. diversifikasi dan rehabili-

tasi , yang dilaksanakan secara terpadu, serasi, dan

merata, dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya

alam dan lingkungan hidup, untuk mencapai pertanian yang

tangguh. Selain yang disebut di atas, pemerintah juga

mengadakan perlindungan terhadap tanaman, penanganan

harga, dan penyuluhan dalam rangka penyelamatan dan

peningkatan produksi.

Usaha pokok intensifikasi diarahkan pada perluasan

dan peningkatan mutu intensifikasi, serta perluasan

intensifikasi khusus. Usaha pokok ekstensifikasi

diarahkan pada perluasan areal terutama di daerah-daerah

baru atau pada lahan yang bereaksi masam. Perbaikan

lahan dilakukan dengan pemberian kapur pertanian. Usaha

diversifikasi tanaman dilakukan dengan peningkatan

intensitas tanaman, optimasi pola tanam (tumpang

57

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

sari/gilir tanam), baik pada lahan sawah, lahan kering,

dan pekarangan maupun pada lahan perkebunan besar,

rehabilitasi dilaksanakan pada tanah yang bereaksi masam

tetap diprioritaskan oleh pemerintah supaya lahan

tersebut dapat dimanfaatkan untuk penanaman dan

pengembangan kedelai.

Kebijaksanaan perlindungan terhadap tanaman kedelai

ditujukan untuk memperkecil resiko berproduksi karena

banjir, kekeringan, dan eksplosi hama, meningkatkan

hasil rata-rata dengan menekan kehilangan hasil, dan

memantapkan tercapainya produksi yang tinggi. Selain itu

perlindungan terhadap tanaman juga ditujukan untuk

mengurangi pencemaran dan mempertahankan kelestarian

lingkungan. Perluasan penerapan konsepsi pengendalian

hama terpadu merupakan prioritas utama pemerintah dalam

kebijaksanaan per 1indungan tanaman.

Pada dasarnya pengendalian dan peinberantasan hama

adalah kewajiban petani sehingga semua pengeluaran untuk

pemberantasan hama/jasad pengganggu dipikul oleh petani

yang bersangkutan. Sedangkan peranan pemerintah di sini

adalah raemberikan bimbingan, penyediaan teknologi, mem-

berikan informasi, meningkatkan kesadaran, pengetahuan,

dan ketrampilan petani, serta menyediakan sarana pengen-

dali jasad pengganggu jika-timbul eksplosi.

Kebijaksanaan perianganan harga untuk pengembangan

produksi kedelai meliputi peningkatan harga dasar untuk

50

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

mendorong petani dalam meningkatkan produksinya. Hal ini

sesuai dengan pendapat Mosher yang mengatakan bahwa

'perangsang untuk meningkatkan hasil produksi adalah

dengan menaikkan harga komoditi yang bersangkutan'.

Dalam usaha merangsang petani untuk meningkatkan hasil

produksi melalui harga ini, pemerintah telah berupaya

menetapkan harga dasar kedelai dan pada tahun 1990 harga

dasar kedelai yang ditetapkan pemerintah adalah Rp 500,-

per kilogram biji kering. Namun demikian usaha tersebut

belum memberikan hasil banyak"

Selain berbagai kebijaksanaan di atas pemerintah

juga melakukan penyuluhan yang dilakukan oleh PPL.

mengembangkan teknologi dalam bentuk pengujian sesuai

dengan tipe lahan, tipe wilayah dengan memperhatikan

masalah yang ada di tiap-tiap daerah.

3 . 1 . 3 . U p a y a P e n i n g k a t a n P r o d u k s i K e d e l a i d i J a w a T i m u r

Dalam memenuhi kebutuhan kedelai yang terus mening­

kat, berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan

produksi kedelai di Jawa Timur antara lain dengan :

3 . 1 . 3 . 1 . P e r l u a s a n A r e a l B a r u

Usaha perluasan areal baru di Jawa Timur dilakukan

dengan memasukkan tanaman kedelai dalam pola tanam pada

59

46Rosmilawati et. a l ., o p . c i t .. hal. 354.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

lahan sawah dan lahan kering yang selama ini masih

tersedia dan memiliki peluang tetapi belum dimanfaatkan

serta menjadikan kedelai sebagai tanaman sela pada

proyek-proyek perkebunan.

Perluasan areal baru dibuktikan dengan adanya

peningkatan luas tanam kedelai di Jawa Timur. Pada tahun

1991 daerah ini memiliki luas tanam sebesar 412.288 ha.

Kemudian meningkat menjadi 459.930 ha pada tahun 1992

atau meningkat sebesar 47.642 ha (11,56%). Pada tabel 7

dapat dilihat beberapa daerah di Jawa Timur yang

mengalami kenaikan areal tanam dan sebagian kecil yang

mengaiami penurunan, seperti Sidoarjo, Kediri, Nganjuk,

Malang, Tulungagung, Pasuruan. Bangkalan, Bondowoso, dan

Situbondo. Sedangkan di 20 Kabupaten lainnya mengalami

peningkatan luas tanam.

3 . 1 . 3 . 2 . R e r l t f f l S A n ___ IntflnalJf4kflqA___ d a n ^ E a a l J i c d c a l a n „ M u t u

I n t e n s i f i k a s i

Intensifikasi merupakan alat/instrumen dari

pelaksanaan modernisasi di bidang pertanian. Usaha

intensifikasi dilakukan melalui panca usaha tani, menuju

ke arah usaha tani yang baik. Adapun yang dimaksud panca

usaha tani adalah 47

60

47 Dawam Raharjo, Tranformasi Pertanian. Industri- alisasi dan Kesempatan Keria: Ul-Press, Jakarta, 1986, hal. 66.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

61

TABEL 7

LUAS TANAM KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1991-1992

Daerah Luas Tanam 1991

(hektar)

Luas Tanain 1992

(hektar)

Perkembangan(*)

Surabaya 17 58 241,17Gresik 13.302 15/615 18,89Sidoarjo 786 772 -1,78Mojokerto 8.436 9.583 13,56Jombang 18.204 21.473 17,96Bojonegoro 13.989 24.778 77,12Tuban 10.578 14.056 32,88Lamongan 27.472 34.944 27,20Madiun 11.159 11.710 4,94Magetan 2.834 2.901 2,36Ngawi 16.942 21.511 26,97Po.norogo 25.856 27.301 5,58Pacitan 5.813 7.619 31,07Kediri 7.673 5.614 -26,83Nganjuk 18.273 17.306 -5,29Blitar 13.142 16.117 22,64Tulungagung 5.621 4.372 -22,20Trenggalek 5.374 8.642 60,81Malang 1.495 1 .409 -5,75Pasuruan 32.139 25.723 -19,96Probolinggo 12.629 10.145 -19,67Lumajang 26.422 30.615 15,87Bondowoso 2.970 2.604 -12,32Situbondo 2.768 2.691 -2,78Jember 48.396 54.634 12,89Banyuwangi 51 .671 55.941 8,26Pamekasan 1.134 1.680 48,15Bangkalan 2.285 2.187 -4,28Sanvpang 18.034 19.326 7,16Sumenep 6.874 8.403 22,24

Jumlah 412.288 459.930 11,56

Sumber : Buku Laporan Tahunan. Dinas Pertanian Tana-man Pangan Dati I Jawa Timur, Surabaya, 1992.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

62

a. Penggunaan bibit unggul yang banyak hasilnya,

mempunyai ketahanan hidup yang tinggi, dan

masa tumbuh yang reiatif pendek.

b. Tersedianya pupuk yang cukup bagi petani, dan

ada di tempat pada waktu dibutuhkan.

c. Tersedianya obat pemberantas hama penyakit.

d. Tersedianya obat yang cukup.

e. Cara bercocok tanam yang baik sehingga

produktivitas dapat ditingkatkan.

Kedelai yang diusahakan melalui program intensi-

fikasi disebut dengan kedelai intensifikasi yaitu

kedelai yang ditanam secara intensif dengan menerapkan

panca usaha tani dan jarak tanam tertentu dengan

populasi tanam 75% dari populasi normal per hektar yang

dianjurkan.

Program intensifikasi selalu ditingkatkan

kualitasnya. Untuk meningkatkan mutu intensifikasi

tersebut, sejak tahun 1979 diperkenalkan program Insus

(Intensifikasi Khusus). Melalui Insus ini petani

diorganisir dalam kelompok berdasarkan hamparan sawah.

Dalam kelompok tersebut petani dididik untuk bekerja

sama mulai dari membuat persemaian, penanaman bersama,

penyaluran air, pemupukan, pemberantasan dan

pengendalian hama dan penyakit tanaman. Seiring dengan

peningkatan mutu intensifikasi tersebut, ditingkatkan

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

pula luas tanam kedelai yang dilakukan dengan

intensifikasi. Pada tahun 1992 luas tanam kedelai yang

diusahakan dengan intensifikasi sebesar 443.523 hektar,

sedangkan kedelai yang ditanam tidak dengan

intensifikasi sebesar 16.407 hektar atau sekitar 3,56

persen saja dari total tanam.

Kedelai intensifikasi di Jawa Timur dibedakan

menjadi kedelai intensifikasi khusus dan kedelai

intensifikasi umum. Yang dimaksud intensifikasi khusus

di sini adalah tanaman kedelai intensifikasi yang

ditanam secara kelompok sehamparan. Sedangkan

intensifikasi umum adalah intensifikasi yang belum

dilaksanakan petani secara kelompok sehamparan,

Secara lebih terperinci luas tanam kedelai yang

dilakukan dengan intensifikasi dan non intensifikasi di

berbagai daerah di Jawa Timur pada tahun 1992 dapat t

dilihat pada tabel 8.

3 . 1 . 3 . 3 . D i v e r s l f i k a s i T a n a m a n

Diversifikasi tanaman kedelai dilakukan dengan

optimasi pola tanam tumpang sari/tumpang gilir.

Diversifikasi tersebut ditingkatkan melalui peningkatan

intensitas tanam atau cropping intensity. Tumpang sari

dilakukan pada lahan sawah dan lahan kering, pekarangan

maupun perkebunan besar pada tahun pertama hingga ketiga

atau keempat, yaitu pada sela-sela tanaman perkebunan

63

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

yang masih muda.

Pengembangan kedelai tumpang sari dengan tanaman

tebu populer dengan sebutan 'bule' . Selain itu

pengembangan diversifikasi tanaman kedelai juga

dilakukan dengan padi sawah, khususnya untuk pengadaan

benih pada musim berikutnya. Diversifikasi juga

dilakukan dengan ubi kayu dan ubi jalar.

Perencanaan kedelai sebagai tanaman sela pada lahan

TRI dan TRIS raulai dilakukan pada musim tanam 1984/1985,

pada lahan seluas 7000 hektar di Jawa Timur, Jawa

Tengah, dan Jawa Barat, yang merupakan demonstrasi usaha

tani.

3 . 1 . 3 . 4 . P e n q g u n a a n T e k n o l o g i P r o d u k s i

'Teknologi adalah breakthrough yang menembus

hambatan dalam perkembangan pertanian. '*8 Hal tersebut♦

dikemukakan oleh Lester Brown yang maksudnya adalah :

dalam meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian

harus menggunakan sarana teknologi sebagai penerobos.

Sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan kedelai maka

langkah yang lebih efektif perlu diambil untuk

meningkatkan produksi dan produktivitas yaitu dengan

memanfaatkan teknologi. Teknologi tepat guna yang saat

ini dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam rangka

64

4* Ibid. . h a l . 68.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

65

TABEL 8

LUAS TANAM TANAMAN KEDELAI LAHAN INTENSIFIKASI DAN NON INTENSIFIKASI DI JAWA TIMUR TAHUN 1992

(DALAM HEKTAR)

Daerah Luas tanam Intensifikasi

Luas tanam non

intensifika si

'Totaltanam

Surabaya 58 0 58Gresik 15.815 0 15.815Sidoarjo 772 0 772Jombang 21.473 0 21.473Mojokerto 9.583 0 9.583Bojonegoro. 24.735 43 24.778Tuban 14.056 0 14.056Lamongan 34.944 0 34.944Madiun 11.075 635 11.710Magetan 2.764 137 2.901Ngawi 20.115 1.396 21.511Ponorogo 27.236 65 27.301Pacitan 3.746 3.873 7.619Kediri 5.614 0 5.614Nganjuk 17.306 0 17.306B1itar 16.117 0 16.117Tulungagung 4.372 0 4.372Trenggalek 8.642 0 8.642Maiang 1.122 287 1.409Pasuruan 20.017 5.706 25.723Probolinggo 7.437 2.708 10-145Lumajang 30.218 397 30.615Bondowoso 2.577 27 2.604Situbondo 2.691 0 2.691Jember 54.634 0 54.634Banyuwangi 55.744 197 55.941Pamekasan 1.680 0 1.680Bangkalan 2.181 6 2.187Sampang 19.326 0 19.326Sumenep 8.403 0 8.403

Jumlah 443.523 16.407 459.930 |

Sumber : Buku Laporan Tahunan. Dinas Pertanian Tana­man' Pangan Dati I Jawa Timur. Surabaya, 1992.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

meningkatkan produksi kedelai antara lain adalah

penggunaan legin, pemanfaatan kapur pertanian pada lahan

yang beraksi masam, peningkatan mutu benih, penggunaan

pupuk, di samping Panca Usaha tani lainnya. Teknologi

tepat guna disusun dalam bentuk tiga paket teknologi

yaitu paket I sampai III seperti yang terlihat pada

tabel 9,berikut ini :

Penggunaan varietas unggul umumnya mempunyai

adaptasi tinggi terhadap pola tanam dan kondisi

setempat. Di pulau Jawa varietas kedelai yang disenangi

umumnya adalah varietas yang berumur pendek dan berbiji

kecil. Jenis varietas yang demikian disenangi karena

dapat dimanfaatkan untuk mengisi pola tanam yang

waktunya hanya 80 hari.

Dibanding dengan padi dan jagung, kedelai,

menghadapi kendala pengembangan yang lebih besar, yaitu

dalam resiko keberhasilan usahanya. Kedelai memerlukan

persyaratan tertentu dalam pertumbuhannya. antara lain

yang berkaitan dengan ketersediaan air, suhu, serta

unsur hara. Tanaman ini banyak mengalami serangan hama

sejak dalam stadia kecambah hingga mengisi polong.

Karena kedelai tergolong tanaman yang peka terhadap't.'t ■

il-kim maka masa tanam harus benar-benar diperhatikan.

Masa tanam yang tepat . sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan hasil tanaman. Penelitian di Banyuwangi

taenunjukkan bahwa keterlambatan tanam selama 5 hari

66

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

67

TABEL 9

PAKET TEKNOLOGI DALAM INTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI KEDELAI

Komponen Paket I Paket II. Paket III

Varietas Lokal Unggul baru Unggul baru- Mutu Ditingkatkan Di ti ngkatkan Di tingkatkan

benih 60-70 kg/ha 60-70 kg/ha 60-70 kg/ha- Jumlah

benih Ditingkatkan Di ti ngkatkan Di ti ngkatkanLegin 150 Legin 150 Legin 150

Budidaya gr/ha gr/ha gr/ha-Inoculum Penyiangan Penyiangan Penyiangan

Herbisida Herbisida HerbisidaPengendali Mu Isa Mu 1 sa Mulsaangulma Pestisida Pestisida Pestisida

4-6 kg/ha 4-6 kg/ha 4-6 kg/ha

Pemberanta Khusus Khusus Khusussan hama PjQ. K,0 P P v Kp P 30 5 , vp

Pupuk - Di tegalan Sawah dan tegalan

Pengolahan Sawah Sawah, te­ Sawah dantanah galan tegalan

Lahan

Pengapuran

«

4000 kg/ha kemudian 500 kg/ha per tahun setelah 5 Lahun

Sumber : Direktorat Jendral Pertanian Tanaman Pangan, dalam 1Kedelai1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perta-nian Tanaman Pangan, Bogor, 1985, hal. 36.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

68

menurunkan varietas wilis sebesar 50% dan penurunan

hasil tersebut disebabkan oleh adanya akumulasi hama,

kekeringan, dan komposisi gulma.

Berdasarkan uraian tersebut di atas varietas unggul

yang memiliki mutu tinggi sangat dibutuhkan dalam

budidaya kedelai. Varietas unggul kedelai yang paling

populer akhir-akhir ini adalah wilis, selain itu juga

varietas lokon dan orba. Varietas lokon relatif lebih

lama terhadap musim kemarau dan umumnya relatif lebih

pendek namun produktivitas per hektarnya lebih rendah

dibanding dengan wilis. Varietas-varietas kedelai yang

ditanam di Jawa Timur tahun 1992 antara lain adalah ;

wilis, raung, no. 29, tidar, loken, sinyonya, prosi,

galunggung, orba, dan varietas lokal.

Realisasi penyebaran varietas tanam kedelai di Jawa

Timur tahun 1992 terdiri dari : wilis sebesar 319.705

ha, raung 12.162 ha. tidar 850 ha, lokon 7.384 ha,

sinyonya 8.877 ha, prosi 3.968 ha, orba 428 ha,

galunggung 2.795 ha, lokal 27.828 ha, no. 29 28.837 ha, ■»

dan yang lainnya sebesar 33.301 ha. Dapat dilihat bahwa

varietas wilis paling populer dan dominan dalam

realisasi tanam kedelai di Jawa Timur. Pada tahun 1987

pemerintah telah melepaskan 10 varietas kedelai yang

memiliki hasil tinggi, dengan umur panen antara 74

sampai 88 hari. Adapun kesepuluh varietas itu dapat

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

69

dilihat dalam tabel 10 berikut ini :

TABEL 10

VARIETAS KEDELAI YANG DILEPAS TAHUN 1987-1991

Varietas Umur(hari)

Kisaran hasil (ton/ha)

Tidar '■87 75 1,4-2,0Rinjani'89 88 1,5-2,5Petek'89 80 1,0-1,5Tambora'89 85 1,5-2,0Lompo batang 86 1,5-2,5Lumajang bewok 80 1,2-1,7La w u’91 74 1,2-1,7Dieng191 78 1,2-2,0Jayawi jaya'91 87 1,2-2,5Tengger 79 1,2-2,0

Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 5 tahun BPP, Departemen Pertanian, Jakarta, 1992.

Diharapkan dengan semakin banyaknya jenis varietas

unggul tersebut produksi kedelai dapat ditingkatkan.

Penerapan teknologi yang lain dilakukan juga dengan

pemberian legin, kapur pertanian, dan pemupukan. Legin

merupakan bioteknologi di bidang pertanian yang

berfungsi untuk membantu tanaman kedelai dalam

penyediaan nitrogen, yang diikat dari udara. Penggunaan

kapur pertanian yang memenuhi kriteria tertentu, seperti

ukuran butir, kadar CaCQ, Si02 , A1 dan Fe, serta

kandungan air, sesuai dengan ketetapan surat keputusan

Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan dan juga

pemupukan akan meningkatkan produksi. oleh karena itu

dalam usaha meningkatkan produksi kedelai i Jawa Timur

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

perlu adanya pengelolaan tanah yang baik, penggunaan

legin, kapur pertanian, pemupukan dan varietas yang

baik, seperti yang ada dalam paket teknologi yang

dianjurkan. Untuk memperlancar penggunaan teknologi

produksi tersebut pemerintah mengadakan dan menyalurkan

benih, legin, kapur pertanian, pupuk, pestisida, melalui

lembaga-lembaga yang ada seperti KUD/Puskud. Untuk

meningkatkan mutu benih maka peranan BPSP (Balai

Pengawasan dan Sertifikasi Benih) di daerah-daerah perlu

ditingkatkan. Pembinaan serta pengawasan mutu sejak

pertanaman di lapangan hingga pengolahan benih, terutama

dalam pengecekan daya kecambah perlu diperhatikan.

Selanjutnya usaha pengendalian hama/penyakit

tanaman dan gulma harus dilakukan dengan tetap berpegang

pada konsepsi pengendalian hama terpadu, mengingat raasih

besarnya luas lahan yang terserang jasad pengganggu dan

penyakit tanaman seperti ulat grayak, pengerek batang,

karat daun, tikus, ulat kacang, dan penyakit lainnya.

Luas serangan jasad pengganggu pada kedelai di Jawa

Timur pada tahun 1985 sebesar 9.562 ha, kemudian pada

tahun 1987 menurun menjadi 2.943 ha, dan pada tahun 1989

menurun lagi menjadi 2.943 ha. Selanjutnya tahun 1991

luas lahan yang terserang jasad pengganggu tinggal

sekitar 1.446 ha. Hal ini disebabkan adanya penggunaan

obat-obatan yang lebih baik serta kemajuan teknologi.

Upaya peningkatan produksi kedelai di Jawa Timur

70

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

juga -ditempuh melalui proyek pembangunan pertanian

pemerintah. Pemerintah melaksanakan proyek pembangunan

pertanian terpadu (yang berasal dari Bappeda) dan proyek

bantuan luar negeri. Pada tahan 1992 Pemerintah Daerah

Jawa Timur bekerja sama Team Agriculture Technical

Meeting ROC Taiwan bertujuan mengadakan alih teknologi

antara lain : pemurnian benih kedelai, pengolahan hasil,

dan pelatihan budidaya kedelai. Di samping itu team ATM

ROC juga melaksanakan Demonstrasi Area penggunaan sex

pheremone pada tanaman kedelai seluas 50 ha di Kabupaten

Jombang sebagai tindak lanjut program tahun sebelumnya

dan sekaligus bertujuan meyakinkan petani kedelai Jawa

Timur khususnya Kabupaten Jombang dalam pemberantasan

hama kedelai terutama ulat grayak. Selain itu pemerintah

juga bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Eropa dengan

nama 'Palawija Seed Production and Marketing Project'

dengan tujuan memperkuat instuisi pembenihan yang telah

ada serta sistem pengolahannya. Persiapan program itu

dilaksanakan pada tahun 1992 dan untuk meningkatkan

produksi benih palawija khususnya kedelai.

3.1.4. Beberaoa Masai ah dan Pemecahannva Dalam Usaha

Pengembanqran_Kedelai di Jawa Timur

Dalam usaha pengembangan kedelai di Jawa Timur

masih terdapat berbagai hambatan baik yang bersifat

teknis maupun non teknis. Perlu diingat juga bahwa usaha

71

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

pengembangan kedelai tidak bisa lepas dari bantuan alam

seperti keadaan tanah, iklim, curah hujan dan lain

sebagainya, di mana kegiatan usaha tani kedelai

d i 1aksanakan. Selain itu kemampuan dan sikap mental

petani yang senantiasa ingin maju dan bersedia

menerapkan teknologi baru sangat dibutuhkan agar seraua

tujuan dapat tercapai.

Peranan pemerintah sangat dibutuhkan baik sebagai

motivator maupun dinamisator dalam pembangunan

pertanian. Peran pemerintah juga sangat dibutuhkan

khususnya dalam usaha peningkatan produksi dan

produktivitas pertanian, Pemerintah mengarahkan dan

membantu petani baik dari segi teknis maupun sosial

ekonomis, membantu pemecahan masalah yang belum mampu

diatasi oleh petani sendiri, sehingga usaha peningkatan

produksi dan produktivitas dapat tercapai yang pada

gilirannya nanti dapat meningkatkan taraf hidup dan

kesejahteraan petani.

Dalam usaha meningkatkan produksi dan produktivitas

kedelai di Jawa Timur ini penulis membedakan masalah

atau hambatan menjadi dua aspek yaitu aspek teknologi

dan aspek sosial ekonomi dan selanjutnya dikemukakan

pula beberapa cara pemecahan masing-masing masalah yang

ada.

72

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

2 . 3 . 4 . 1 . A s p e k T e k n o l o g i

Dalam permasalahan ini, yang sering dijumpai dan

diutarakan oleh berbagai sumber informasi, umumnya

berhubungan dengan masalah benih. pemakaian legin dan

kapur pertanian serta pengendalian hama, penyakit

tanaman dan gulma.

Mengenai volume penggadaan benih unggul sampai saat

ini belum mampu menyediakan atau mencukupi kebutuhan

untuk intensifikasi tanaman kedelai. Selain itu mutu

benih yang digunakan hasilnya sering kurang

tnenggembirakan karena pada umumnya daya kecambah telah

merosot sebelum benih tersebut ditanam. Untuk mengatasi

hal itu maka seharusnya dilakukan usaha-usaha sebagai

berikut :

a. Melaksanakan usaha inventarisasi varietas

lokal, memurnikan kembali varietas-varietas

yang telah lama berkembang di daerah-

daerah .

b. Menggalakkan penyimpanan benih bermutu

dalam kaleng atau plastik yang tertutup

rapat dan kering.

c. Perlunya dihindari penyimpanan benih yang

lebih lama dari 2-3 bulan, dengan

memanfaatkan sistem Jabal (Jalinan Arus

Benih Antar Lapang). Dalam penyaluran benih

tersebut sistem Jabal dapat terjadi antar

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

desa, kecamatan, bahkan antar propinsi,

maupun antar lahan sawah.

Dalam pemakaian legin dan kaptan dihadapi

permasalahan antara lain : harga legin dirasakan masih

cukup tinggi oleh petani dan petugas penyuluh lapangan

belum dibekali dengan pedoman tentang penggunaan legin

yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan. Untuk ini perlu

adanya petunjuk praktis mengenai penggunaan legin dan

kaptan yang harus diberikan pada PPL di daerah, sebagai

bekal penyuluhan kepada petani. Selain itu kemasan legin

dapat dibuat lebih sederhana dengan tidak mengurangi

mutu sehingga d'iharapkan harganya dapat lebih murah.

Sedangkan dalam pengendalian hama, penyakit

tanaman, dan gulma, usaha pengembangan kedelai di Jawa

Timur menghadapi masalah-masalah antara lain :

a. Pengetahuan dan ketrampilan petugas, baik

dalam pelayanan maupun penyluhan tentang

hama, penyakit tanaman, dan gulma, serta

pengendaliannya masih sangat terbatas.

b. Kesadaran petani terhadap pentingnya

pengendalian hama, penyakit tanaman dan

gulma kedelai masih kurang. Petani lebih

banyak menggunakan pestisida untuk

pemberantasan hama, penyakit, dan gulma

daripada melakukan penyemprotan .’Gcara

preventif. Ketrampilan petani dalam me-

74

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

ngendalikan hama, penyakit tanaman dan

gulma masih sangat rendah.

c. Pengamatan dan pelaporan tentang hama,

penyakit tanaman, dan gulma kedelai masih

belum seperti yang diharapkan. Hal tersebut

menyebabkan tindakan pengendaliannya sering

tidak dapat dilaksanakan semestinya.

d. Sarana pengendalian hama seperti pestisida

dan alat aplikasinya sering belum tepat

jenis, jumlah, dan waktunya. Selain itu

penggunaannya sering pula tidak tepat

dengan tempatnya atau keadaan daerahnya.

e. Teknologi tentang hama, penyakit dan gulma

serta pengendaliannya masih kurang

dibanding permasalahan yang ada.

Melihat berbagai permasalahan di atas maka langkah-lang-

kah yang sebaiknya diambil untuk pemecahannya adalah :

a, Mengadakan latihan khusus terhadap petugas

proteksi (pengamat hama, penyakit tanaman,

dan gulma kedelai, brigade proteksi tanaman

dan sebagainya) serta petugas penyuluh

(PPS, PPM, PPL) tentang pengendalian hama,

penyakit tanaman dan gulma.

b. Kegiatan peoyuluhan harus ditingkatkan

dengan LAKU (Latihan dan Kunjungan) oleh

petugas penyuluh maupun melaiui media massa

75

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

lainnya (radio, TV, surat kabar, dsb,).

c. Petunjuk pengamatan, pelaporan, dan pengen-

dalian hama penyakit tanaman, dan gulma

harus diberikan kepada daerah-daerah

sehingga diharapkan informasi tentang

keadaannya dapat segera diperoleh untuk

pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit

tanaman yang tepat waktu. Dari laporan

keadaan tersebut, yang diperoleh dari

daerah-daerah, dapat diketahui jenis-jenis

hama, penyakit tanaman, dan gulma di

masing-masing daerah sehingga alokasi

pestisida dapat disesuaikan. Untuk menjaga

mutu pestisida perlu adanya peningkatan

pengawasan terhadap penggunaan, peredaran,

dan penyimpanan pestisida, latihan bagi

penyalur pestisida (KUD dan PUSKUD).

3 . 1 . 4 . 2 . A s s e k S o g i a l E k o n o m i

Aspek sosial ekonomi diamati dalam penelitian ini

meliputi masalah-masalah yang ada dalam usaha tani

kedelai seperti pemilikan lahan, status kedelai dalam

usaha tani, dan penyuluhan. Di samping itu sebenarnya

masih ada aspek sosial ekonomi yang lain rjeperti tingkat

pendidikan petani dan pemilikan modal. Akan tetapi hal

tersebut tidak dibahas di sini mengingat sulitnya

76

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 88: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

mendete-ksi dan mengamati kedua hal tersebut. Hanya

secara umum, dari informasi yang diperoleh menyebutkan

bahwa rata-rata pendidikan petani di Jawa Timur masih

rendah. Selanjutnya akan dibahas satu persatu dari aspek

sosial ekonomi yang tersebut di atas.

Pemilikan lahan oleh petani di Jawa Timur adalah

terbatas, selain itu letaknya juga terpisah-pisah atau

berserak-serak. Ini sangat berpengaruh terhadap

efisiensi usaha dan pengembangan kedelai di daerah

tersebut. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Mubyarto :

'faktor yang mempengaruhi langsung efisiensi usaha tani

adalah perpencaran dan perpecahan. Ketidakefisienan

tersebut terutama tampak dalam waktu, tenaga, dan biaya

yang dikeluarkan lebih besar, daripada lahan yang

terpusat pada satu lokasi. Selain itu pengawasannya juga

lebih mudah apabila lahan terletak di satu lokasi. Untuk

mengatasi hal ini diusahakan adanya penanaman serempak

dalam hamparan yang luas. Pengembangan tanaman kedelai

akan berhasil baik apabila penanamannya dilakukan pada

hamparan yang cukup luas, (lebih dari 10 ha) dan

dilaksanakan serempak dengan menggunakan tata tertib

yang ditaati bersama. Oleh karena itu sebaiknya sistem

pengembangan kedelai dilakukan dengan menerapkan

konsepsi tata penyelenggaraan usaha tani berkelompok

atau Insus.

Status kedelai dalam usaha tani rakyat di Jawa

77

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 89: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

Timur -adalah sebagai tanaman pengisi waktu atau lahan

kosong yang tersisa dari penggunaan lahan untuk tanaman

pokok seperti padi dan jagung. Melihat hal tersebut maka

pengembangan tanaman kedelai seharusnya merupakan bagian

organik dari suatu pola tanam yang cocok dengan kondisi

lingkungan, sumber daya alam, dan keadaan sosial ekonomi

daerah setempat. Karena itu perencanaan pengembangan

kedelai di suatu daerah harus dikaitkan dengan pola

tanam yang memanfaatkan sumber daya alam, sumber daya

manusia, dari wilayah yang bersangkutan secara optimal

dan diarahkan pada pengendalian hama terpadu.

Untuk mempercepat proses alih teknologi dalam usaha»

meningkatkan produksi kedelai kepada petani secepat

mungkin perlu adanya penyuluhan pra dan panca panen

serta penyuluhan di bidang sosial ekonomi. Penyuluhan di

bidang sosial ekonomi diperlukan dalam menumbuhkan

kelompok yang dinamis sebagai upaya menciptakan iklim

yang merangsang adopsi dan inovasi teknologi baik bagi

petani atau kelompok yang belum pernah mengusahakan

kedelai maupun petani kedelai dengan penguasaan

teknologi yang rendah. Adapun masalah-masalah yang ada

di bidang penyuluhan ini antara lain adalah :

a. Para penyuluh pertanian belum menguasai

teknologi kedelai dan aspek sosial ekonomi

secara lebih mendalam.

78

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 90: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

b. Para petugas penyuluh pada umumnya belum

terampil dalam menyusun dan melaksanakan

program penyuluhan sebagai upaya pengembangan

kedelai di wilayahnya.

c. Alokasi dana bagi kegiatan penyuluhan untuk

menunjang program pengembangan kedelai roasih

terbatas.

d. Pendayagunaan BPP (Balai Penyuluhan Pertani­

an) sebagai pusat percontohan di daerah

sentra kedelai oleh PPL, PPM, dan PPS masih

rendah.

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah-

masalah tersebut di atas dapat dilakukan dengan :

a. Memperkuat jajaran penyuluhan dalam

penguasaan teknologi kedelai serta aspek-

aspek sosial ekonomi melalui 1atihan-latihan.

b. Memperkuat kelompok-kelompok tani dalam

wilayah sentra pengembangan kedelai melalui

kunjungan yang teratur dan berkelanjutan,

melalui pertemuan-pertemuan khusus (temu

karya dan temu wicara) dengan tujuan

mempertinggi daya serap informasi dan

komunikasi antar kelompok.

d. Menyusun pola- sebaran informasi paket

teknologi (demonstrasi, materi penyuluhan).

Selanjutnya agar penyuluhan lebih komunikatif maka

79

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 91: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

penyuluh harus benar-benar memahami materi yang

disuluhkan, memahami cara penyuluhan yang akan

dilaksanakan, apakah dengan komunikasi langsung seperti

kunjungan rumah, pertemuan umum, pertemuan diskusi, dan

sebagainya, dapat juga dengan cara tidak langsung

seperti demonstrasi percontohan, pertunjukkan dan

pameran, dan siaran lewat radio. Jadual penyuluhan

sedapatnya dilaksanakan secara teratur dan tepat, Kurang

mampunya petugas penyuluh atas bahan-bahan dan cara

penyuluhan yang diberikan pada petani merupakan sebab-

sebab gagalnya program penyuluhan per tani dn .49

49Mulyadi Banuwidjojo, Pembanaunan Pertanian, Usaha Nasional, Surabaya, hal. 61.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 92: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

81

TABEL 11

REALISASI PENGGUNAAN PUPUK UNTUK INTENSIFIKASI TANAMAN KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1992

Daerah Urea(ton)

TSP ('boVD ZA (tan) KCL(4pn>

SurabayaGresik 131,75 1638,25 55,00SidoarjoMojokerto 479,15 767,63 29,49Jombang 54,06 98,30Bojonegoro 1380,51 2485,10 1035.61Tuban 246,68 1258.50Lamongan 1836,39 2800,63Madiun 594,08 1189,08Magetan 140,90 211,35 179,66Ngawi 614,62 1155,04 24,85 179,52Ponorogo 1362,00 803,00 jPaci tan 281,13 368,61 1Kediri 343,90 715,00 435,00 358,00 |Nganjuk 837,40 1356.92 55, 50 176,60

j Blitar 1247,35 1546,40 259,60Tulungagung 189,20 271.60 1Trengga1ek 501,40 761,00 IMalang 25,00 38,00 jPasuruan 7697,00 3094,00 2265.00Probolinggo 710,15 1065,22Lumajang 2294,10 3058,80Bondowoso 147,12 226,20Situbondo 148.00 336,37Jember 3004,87 5736,57

1 Banyuwangi 2854,86 5766,51 2230,00Pamekasan 170,40 93,40 0,80Bangkalan 109,15 176,20 28,25Sampang 1058,79 2117,59 to CD

Sumenep 417,50 728,30

Jumlah 30568,25 39854,72 517,60 6449,89 J

Sumber *. Buku Laporan Tahunan, Dinas Pertanian Tana­man Pangan Dati I Jawa Timur, Surabaya, 1992, hal. 369-370.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 93: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

82

3 . 2 . A n a l i s i s M o d e l

Untuk melihat peranan faktor produksi berupa bibit,

pupuk urea. TSP, KCL, pupuk kandang/hijau/manure dan

pestisida dalam produksi kedelai di Jawa Timur dilakukan

dengan menganalisis pengaruh penggunaan masukan-masukan

tersebut di atas terhadap produksi kedelai. Hubungan

antara hasil produksi kedelai sebagai output dan bibit,

pupuk urea. TSP, KCL, pupuk kandang /hijau/manure dan

pestisida sebagai input didasarkan pada asumsi :

a. Ada hubungan langsung antara produk dan

masukan.

b. Produksi mengarah pada hukum hasil yang

semakin berkurang (the law of diminishing

return) .

Kemudian untuk melakukan proses estimasi penulis

menggunakan alat bantu program microstat dan data yang

digunakan adalah data time series yaitu data tahun 1979-

1992. Estimasi ini menggunakan metode pangkat dua

terkecil (MKT). Hasil estimasi yang diperoleh adalah

sebagai berikut :

In Y = 5,345 + 0,294 In B + 0,097 In U + 0,031

In T + 0,118 In K + 0,028 In Kd - 0,174

In P

Data selengkapnya tentang hasil analisis regresi faktor-

faktor yang mempengaruhi produksi kedelai di Jawa Timur

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 94: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini

83

TABEL 12

HASIL ESTIMASI FUNGSI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR

Keterangan KoefisienRegresi

t-test Koefisien determinasi

parsial (ra )

Konstanta 5,345

Bibit 0,294 3,101 0,5788

Urea 0,097 8,772 0,9166

TSP 0,031 2,595 0,4903

KCL 0,118 7,584 0,8915

Pupuk kandang /hijau/manure

0,028 2,509 0,4735

1 Pestisida -0,174 -6,180 0,8451

R 3 = 0.984

adjusted R 2 = 0,971

R = 0,992

73,765

SEE = 0,018

Dari hasil estimasi diperoleh koefisien determinasi

sebesar 0,984, R a = 0,984, artinya secara bersama-sama,

keseluruhan variabel bebas yang digunakan mampu

menjelaskan variabel terikat sebesar 98,4'ft atau dapat

dikatakan pengaruh penggunaan input berupa bibit, pupuk

urea, TSP, KCL, pupuk kandang/hijau/manure dan pestisida

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 95: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

terhadap produksi kedelai di Jawa Timur sebesar 98,4%

sedang sisanya sebesar 0,16% dipengaruhi faktor-faktor

lain di luar mode l.

Sesuai dengan landasan teori bahwa besarnya nilai

parameter .....Af atau koefisien regresi fungsi

produksi jenis Cobb-Douglas yang dimiliki masing-masing

variabel bebas menunjukkan pula besarnya elastisitas

masing-masing variabel bebas yang bersangkutan. Dari

hasil perhitungan yang diperoleh. koefisien regresi atau

elastisitas produksi pestisida mempunyai nilai negatif

sedangkan variabel bebas yang lain (bibit, pupuk urea,

TSP, KCL, dan manure) memiliki elastisitas

produksi/koefisien regresi positif.

Selanjutnya pengaruh masing-masing variabel bebas

ter-hadap variabel terikatnya atau pengaruh penggunaan

bibit, pupuk urea, TSP, KCL, manure dan pestisida

terhadap produksi kedelai di Jawa Timur dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Koefisien regresi variabel bibit sebesar 0,294

signifikan pada taraf nyata 5% menunjukkan bahwa

penambahan penggunaan bibit terhadap produksi kedelai di

Jawa Timur mempunyai pengaruh positif atau dengan kata

lain dapat meningkatkan produksi. Koefisien regresi

sebesar 0.294 artinya setiap penambahan 1% bibit akan

meningkatkan produksi sebesar 0,294%. Besarnya koefisien

determinasi parsial ra = 0,5788 artinya perubahan

84

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 96: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

penggunaan bibit akan mempengaruhi produksi kedelai

sebesar 57,88%. Nilai elastisitas produksi sebesar 0,294

variabel bibit menunjukkan bahwa penggunaan bibit

terletak pada tahap II produksi yaitu suatu tahap yang

efisien dan rasional, karena saat ini nilai elastisitas

produksi lebih besar dari nol dan lebih kecil dari satu.

Penambahan penggunaan urea terhadap produksi

kedelai di Jawa Timur memiliki pengaruh positif. Hal ini

dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 0,097

yang memiliki tingkat signifikan pada taraf nyata 1%,

artinya penggunaan urea berpengaruh sangat nyata pada

produksi kedelai dan setiap penambahan penggunaan pupuk

urea sebesar 1% akan meningkatkan produksi sebesar<i

0,097%. Nilai koefisien regresi atau elastisitas

produksi sebesar 0,097 menunjukkan pula bahwa penggunaan

urea terletak pada tahap II produksi. Selanjutnya bila

dilihat koefisien determinasi parsialnya sebesar 0,9166

(r2 = 91,66%) artinya adalah perubahan pupuk urea akan

mempengaruhi produksi kedelai sebesar 91,66%,

Penambahan penggunaan pupuk TSP, pada produksi

keclelai di daerah ini juga berpengaruh positif atau

masih dapat meningkatkan produksi kedelai karena

besarnya koefisien regresi atau elastisitas produksi

memiliki nilai positif sebesar 0,031 signifikan pada

taraf nyata 5% artinya setiap penambahan penggunaan

pupuk TSP sebesar 1% akan meningkatkan produksi sebesar

85

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 97: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

0,0319s. Nilai elastisitas produksi sebesar 0,031

menunjukkan bahwa penggunaan variabel atau faktor

produksi TSP berada dalam tahap II produksi. Besarnya

koefisien determinasi parsial 0,4903 (r2 = 49,03%)

menunjukkan bahwa perubahan produksi kedelai yang dapat

disebabkan oleh perubahan penggunaan TSP adalah sebesar

49,03%.

Koefisien regresi/elastisitas produksi variabel KCL

sebesar 0,118 menunjukkan bahwa penggunaan KCL pada

tanaman kedelai berpengaruh positif. Koefisien regresi

KCL sebesar 0,118 signifikan pada taraf nyata 1% artinya

penggunaan KCL pada tanaman kedelai berpengaruh sangat

nyata dan setiap penambahan 1% KCL akan meningkatkan

produksi sebesar 0,118%.

Elastisitas produksi KCL sebesar 0,113 menunjukkan

bahwa penggunaan KCL berada pada tahap II produksi

karena D < Ep = 0,118 < 1. Koefisien determinasi sebesar

0,8915 (r2 = 0,8915) artinya adalah perubahan penggunaan

KCL akan mempengaruhi perubahan produk kedelai sebesar

89,15%.

Penggunaan pupuk kandang/hijau/manure pada produksi

kedelai akan meningkatkan hasil produksi karena

koefisien regresi atau elastisitas produksi yang

dimiliki variabel ini adal.ah positif sebesar 0,028 dan

signifikan pada taraf nyata 1%. Penambahan 1% pupuk ini

akan menaikkan produksi sebesar 0,028%. Besarnya

86

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 98: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

koefisien determinasi parsial senilai 0.4735 artinya

adalah pengaruh penggunaan pupuk kandang /pupuk

hijau/manure pada produksi kedelai sebesar 47,35%.

Koefisien regresi atau elastisitas produksi

pestisida/obat-obatan memiliki nilai negatif sebesar

-0,174 dan signifikan pada taraf nyata 1%. Hal ini

berarti penggunaan pestisida pada tanaman kedelai

berpengaruh sangat nyata pada produksi yang dihasilkan

dan setiap penambahan 1% pestisida akan mengakibatkan

turunnya produksi sebesar 0,174% dan sebaliknya

pengurangan penggunaan pestisida sebesar 1% akan

meningkatkan produksi sebesar 0,174%. Elastisitas

produksi pestisida yang negatif menunjukkan bahwa

penggunaan pestisida terletak pada tahap III yang

merupakan tahap yang tidak efisien dan tidak rasional

dalam produksi. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa

penggunaan pestisida pada usaha tani kedelai di Jawa

Timur telah melebihi ukuran ideal yang seharusnya

digunakan dengan kata lain penggunaan pestisida terlalu

berlebihan atau dapat juga disebabkan oleh penggunaan

pestisida yang kurang tepat jenis, jumlah dan waktunya.

Selanjutnya nilai koefisien determinasi parsial sebesar

0,8451 (ra = 84,51%) menunjukkan pengaruh perubahan

penggunaan pestisida terhadap produksi kedelai di daerah

ini sebesar 84,51%.

Nilai konstanta sebesar 5,345 (merupakan nilai

87

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 99: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

dalam logaritma natural) perlu dikemukakan di sini

karena besarnya nilai konstanta dalam fungsi produksi

jenis Cobb-Douglas menunjukkan tingkat efisiensi

produksi. Jadi besarnya nilai a adalah 209,56,

Uraian tersebut di atas hanya didasarkan pada

pengujian secara parsial untuk setiap variabel bebasnya,

sampai seberapa jauh pengaruhnya terhadap variabel

terikat. Bila dianalisis secara lebih jauh dengan

melihat variabel bebas secara simultan, sampai seberapa

besar pengaruhnya terhadap variabel terikat ternyata

mempunyai pengaruh yang sangat ■nyata pada taraf

signifikan 1%. Hal ini dapat dilihat dari hasil

per'nitungan F-observasi = 73,765 yang lebih besar dari F

tabel = 7,19 artinya secara keseluruhan variabel

bebasnya yang digunakan sesuai untuk memprediksi

produksi kedelai Jawa Timur. H J pot ntt i & portfttfia d<nl<*ni

penelitian ini yang menyatakan bahwa variabel-variabel

bibit, urea, TSP, KCL, pestisida, pupuk kandang

berpengaruh pada produksi kedelai diterima dan hipotesis

kedua yang menyatakan variabel-variabel di atas ber­

pengaruh positif ditolak. karena pestisida berpengaruh

negatif yang menunjukkan penggunaan pestisida sudah

jenuh.

Bila dilihat dari besarnya jumlah koefisien regresi

0,494 menunjukkan bahwa hukurn yang berlaku dalam proses

produksi tersebut adalah decreasing return to scale.

88

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 100: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpu1 an

Dari hasil penelitian pengaruh penggunaan input

berupa bibit. pupuk urea. TSP, pupuk kandang/hijau

/manure, dan pestisida per hektar terhadap produksi

kedelai di Jawa Timur dapat diambil kesimpulan :

a. Pendekatan model fungsi produksi jenis Cobb-

Douglas cukup baik dan sesuai sebagai penduga

produksi kedelai di Jawa Timur. Variabel be­

bas yang diabstraksikan ke dalam model secara

serempak berpengaruh terhadap produksi kede­

lai di daerah tersebut, terbukti dengan uji F

yang signifikan pada taraf nyata \% . Hasil

estimasi dengan menggunakan fungsi produksi

Cobb-Doug 1 as menunjukkan bahwa penggunaan

bibit. urea. TSP. KCL, pupuk kandang/hi-

jau/manure dan pestisida berpengaruh nyata

terhadap produksi kedelai di Jawa Timur

walaujbun dengan taraf signifikan yang ber-

beda. Ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama

yang men vat: akan bahwa penggunaan bibit urea,

TSP . KCL . da n pupuk kandang/hi jau/rnanure ber-

pengaruh pada produksi kedt-1 ai diterima.

b. Besarnya koeiisien r e g r o m atau elastisitas

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 101: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

4.2. Saran

5 a r c i Tt

prouuKsi Dibit. urea, TSP, KCL, aan pupuk

kandang/hijau/manure mempunyai nilai positif

artinya penambahan penggunaan bibit, pupuk

area, TSP. KCL. dan manure akan meuingkaikan

produksi, sedangXan ko«f reyresi vaila­

bel pestisida Lernilai negatif, artinya

penambahan penygunaan pestisida justru menu-

runkan nasii produksi. Hal ini disebabkan

penggunaan pestisida yang berlebih, dan telah

melampaui batas efisien dan rasional dalam

produksi. Bila penggunaan pestisida dikurangi

dan digunakan dengan cara yang tepat sesuai

dengan aturan maka produksi akan dapat di­

tingkatkan. Dengan hasil ini berarti hipo-

tesis kedua dalam penelitian yang menyatakan

jjai’iWu pengguriuun Dibit urea, TSP, KCL, pupuk

kanaeing. dan pestisida tcrpengar uh posiL.ii

d 1tolaA.

Jumlah koefituen regresi/elastisitas proauKsi

di a i m menunjukkan bahwa hukum produksi yang

beriVKu adalah decreasing return to scale.

Alokasi faktor produksi belum optimal. Aloka-

si faktor produksi akan lebih baik bila peng-

gunaari pestisida dikurangi.

yang diberikan dari hasil penelitian ini

90

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 102: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

91

a. Texuoiogi penggunaan bibit, pupuk kimia,

pupu>: organiK., dan pestisida/obat-obatan

daiam produksi kedelai di Jawa Timur perlu

diperbaiki sehingga produksi dapat diting­

katkan .

b. Fenggunaan pestisida untuk tanaman kedelai

harus dikurangi karena penggunaan pestisida

sadali jenuli. r'eucuauaiian penggunaan pestisida

justru dieiiurunkaw hasi! produksi .

c. fenyu 1 uiiQn kepaaa petani harus ter us menerus

dilakukan. u’znyan menamuan jumian tenaga pe­

nyuluh, memper i uas w i 1 ayah penyuluhan sehi ng-

ga petani d.ipai melaksanakan usaha taninya

dengan baik dan dapat menerapkan panca usaha

tani dengan benar. Selain itu' perlu juga

adanya bimb i nyan dan pengarahan yang terus

meneruu terhadap petani kedelai di daerah

tersebut unl.uk meningkatkan kemc.mpuan petani

vi a 1 dm u.-'alia *. 'jii.i iiya .

oi . PerPu ad.nnya peneiitian Lvbih lanjut terhadap

seber apa koiiibinasi pengg unaau sarsna

p." Ou uk. S j. vai'i'j ilia l flia i -r 11 i Jiy y a UdpcH'. u i idku~

A a ijv f uufli idi! ~ p t*x' ubai JaJ'i pc ; i(j a fioiafj Sal' ana

p i u u u k . s i .-j'. h i n g g a p r o d u k s i k e d e l a i d a p a t

ciu ci i cm :

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 103: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

DAFTAR PUSTAKA

92

Andi Hakim Nasution, Ekonomi Pertanian Indonesia. Penerbit Angkasa, Bandung, 1984.

Ari Sudarroan, Teori Ekonomi Mikro, BPFE, Yoyakarta, 1984.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 5 tahun BPP, Departemen Pertanian, Jakarta, 1992.

Billas., Richard A., Mikro Ekonomi, Erlangga, Jakarta, 1987.

Biro Pusat Statistik, Statistik Indonesia. Jakarta, 1984-1992.

-------.Jawa Timur Dalam Angka. Jakarta, 1984-1992.

-------^Survey Pertanian, Luas dan Intensitas SeranganJasad Penganggu Padi dan Palawija di Jawa. Jakarta, 1982-1991.

-------.Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawiia.Jakarta. 1979-1992.

Damodar Gujarati, Dasar-dasar Ekonometrika. Erlangga, Jakarta, 1987.

Dawam Raharjo, Tranformasi Pertanian, Industrialisasi dan Kemampuan Keria, UI Press, Jakarta, 1986.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Tingkat I Jawa Timur, Buku Laporan Tahunan, Surabaya, 1979-1992.

Dwi Praptomo Sudjatmiko, Peningkatan Pendapatan Sektor Pertanian, Berkala Penelitian Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, 1991.

Hidayat, Konsep Dasar dan'Pengertian Produktivitas Serta Interpretasi Hasil Pengukurannya, Prisma no. X I . Jakarta, 1986.

Gunawan Sumodiningrat, Ekonomi Produksi, Karunika Universitas Terbuka, Jakarta, 1987.

J. Ravianto, Produktivitas Keria dan Mutu Kehidupan, Lembaga dan Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas, Jakarta, 1985.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 104: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

93

Leftwich, Richard H., Mikro Ekonomi. PT Bina Aksara, Jakarta, 1904.

Mathias Aroef, Pengukuran Produktivitas Kebutuhan Mendesak Indonesia. Prisma no. X I . Jakarta, 1986.

Mubyarto, Penqantar Ekonomi Pertanian, LP3ES, Jakarta, 1905.

Muhammad Akib Towo, Analisis Produksi Kedelai di Sulawesi Tenggara, Maialah Ilmiah Universitas Haluoleo no. 7 . Kendari, 1991.

Mulyadi Banuwidjojo, Pembanqunan Pertanian. Usaha Nasional, Surabaya, 1903.

Payaman Simanjuntak, Penaantar Ekonomi Sumber Dava Manusia. FE-UI, Jakarta, 1905.

-------, Produktivitas Kerja dan Ruang Lingkupnya,Prisma no. X I . LP3ES, Jakarta, 1983.

Rusmadi et. al., Efisiensi Relatif dan Pengaruh Sikap Petani Terhadap Resiko Pengembangan Kedelai, Berkala Penelitian Pasca Sariana Universitas Gaiah Ma d a . Yogyakarta, 1993.

Rosmilawati et. al., Pengaruh Harga Kedelai dan Faktor- Faktor Sosial Ekonomi Petani Terhadap Penawaran Kedelai di Kabupaten Lombok Tengah, Berkala Penelitian Pasca Sariana Universitas Gaiah Ma d a . Yogyakarta. 1992.

Sadikin Somaatmadja et. a l ., Kedelai. Badan Litbang Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tanaman Pangan, Bogor, 1985.

Sefrimon, Perkembangan Produksi Palawija, Maialah Ilmiah Universitas Jambi, no. 4, Jambi, 1991.

Sudarsono, Penqantar Ekonomi Mikro . LP3ES, Jakarta, 1900.

Sukartawi, Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Fungsi Cobb-Douglas. Rajawali Press, Jakarta, 1990.

------- * Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. RajawaliPress, Jakarta, 1987.

Lj

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 105: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

94

Suratno,- Ekonomi Pertanian, Karunika Terbuka, Jakarta, 1986.

Universitas

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 106: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

MM

EHO

<rx

<d

</'>

0u

*i^

'0

IO

N-

“* «•

gnr<mr<w>

m

© S

^ r»

^

f**i CM

'JO,

p~ r l v0

i25

/i j. n

ri

r •,

O —

C- —

3N »f

vs-c

i> r* r

i,

f*'. — T

*fn

np

(X

, f^i r*-. f. n

r i•/~ -t

•© f*“

r-

—*r

- •*

Tfsc

“* •

i

5"T§

f*>. r- *

2O

*

- —

r i

n

^

IS

ss

ss

ss

ss

%

— ^

t/lf^

so

©—

**/■» ©

oo

v^

—Q

— rJ •—

co

_> i

c<

i O 90 -

M

— r* r* 'C

ro

^ to

ri"

■ft'O

®'

r-

\o V

' —

v

r-O'!

V*/"JO

'c*

C2

$Z

K

-flr*

n

v» r- •—

r

i oJ

*r4u-»i/i

^ *

“* "1

p- n

— o

r* w m

v>0r-

> as —

rt r-i ao *rro

^4

§—

mO

—3

'>£)30o

p-l t*\ t~\ r

iri

r-1 ri

rio—

CO.'O

SOv

3o>009kJSJsoO

i

0001 §8

’ S

o

^'O

Oe

Nf^

-■"

ft

• ^lO

iOM

Sg

SlQ

«^

?3

?S

3

s

ss

a

•s

ss

^s

f1

©

§

*

v> e» ro

00 ©

r-

ci' r- </i

ch h* —

o

t" 1 ©

v m O

p

i2

S

SS

~* •

M n

(O

r ix

5\ J

r

.ro

<* r-j

NO

vo m

r~> to

^

ra

a

v} *

r5

§

3r-c*iin

♦ w

*.

On h* </l r

i 00 r- 1

§

. '£

££

&

»o •-• o» —

* r**iS

.

S

Nf

*r

*v

^'f

r*

f

j;

gj

r* v

t ro v

i ■•

*Ty

f p*J cm

eo r-^

oe

/i ^

t'^v

pQ

«">

>0 <5 O'

f4> ro

— <3SP>

—<4

<y» — o© r*>

rsi•—

(N ro

ri

•—

S2

8S

2S

R

I

’£

§S

£

55

29

.^2

^5

S

S

3S

S5

: "

n

^

n

i/i «—

© ^

M

lt) •«* i/io

. o

r-o

v

2

S?

£~

a

ri'O

'OO

f-

ag

$g

Ow

O'f*

<

s «<i

0> <*0 V

• J-.r* S

' *t-

r'i

WN

n

k

i «

i-iEOvr-

aos

H

'C

w-) h

- >*- q

o c4

r- r-

V") M

. pj

S

S3

£

^

rorjw

vn—v-»

&k

S*

8S

S

g

's

il

l

g

??

5f

;•M

fX

(O

§s&

f*"i O

' v£>

ro

00 •“* ft

2

^

0(

00

&

-

5?

fnQ

m Ch 5^ r5

fO

^P

V“J •-»

<n aos

-i ^©

\V

O'

'tfS

*->to

^3

fO"*

fS

O'

£

N K

) 51 Ot

o» ^ ^

.OO

DN

ON

M

•><

^ Vft -f l/»

O W

M

wi

sn

'O

Q►O

o

w*

1^ HI/) H

oO

m-

i00

KS

HC

O►O

■ CO H

l/lto Ops

gM

r« o> p-* k>

O 'O

os

® ®

o>h

Q00 «/> V

«CO

-<o

►<■> oo vo o>00

HN

Nv>

HI/D

O««*-

<♦•'T

» N

Vi'O

US 1/1 K1 V

(NVo

H H

pH l/J

*>»o

fM m

tI/I

rt

inw

-*rH

rH

-to►O

■N(NI

h-

W>s

© */>

<© Ml

CO

O O

H l/l

V^

i/ii/iCia

OK

i"<

9>CT> rv

f HN

#- »o

HI

001Ov(/)

CD O 9

r-* 'tf-17» trt «

ae

H

pHOrJ

^ r*J i/>M

HO

'T'O

WN

tO

N

i/»

MN

mN

CO © T

t f-5>

•<? v r-

fM

o1is»Ms

Oj n

o rf 1/1 O

O'

* *r f*Jr- —<

LrtCO9

CO ao s <d

un rsi <7v rj •O

HM

CO

%

* «

to <7t

NK

>(C

9)

rgeeK» 1-1oo r-

i/ivOi/i

h

hM

NH

NN

i/l©iN

^O

0B

crk

r*>

<s

i^o

*o

O'«

«

>0 «rN

<N 9N

No

nh

in

f*.CO

Id

N H

OO

* O

O O

►oto

H'O

I/IO

lO

>0oe

«/)N

V ^

psH

*0

l/lfH

fO•«*

N >0

H to

ifl V

V1

HIO

Oi«n<o

'rf- l/» HI

VN

OlM

W

M/H

f1/1 N

«H

v6ooa

. o

VO

tn

«m

•nn O

t-.

»♦->

m

* w

4 **rw

u2<S.

^ $ 2 J SQ

►§

Q

0» O ^

^ O

^ rH

^

tam

ma

mm

mm

f* <0 u<« n 00 oo oo oo

h- H

m <4

VI </»

• >

i9

l/)'0*- -<

4

smm

rnm

w’S

ub

£

1

S

§

S

i

££

££

. •. *

• ~N

eo

wo

H H

H N

«J••

'ifi S

«rt

« *j

oo

u

oo rt oo

«

Ch

C

• H *«4 -«4 'f<

111 (A

V) ID

£$

(9 <1

<9 n

^

w

H N

rt 'f

M <N

fvj CMM

hm

m

Tfr-50fi

>/1»-•

00oc5

/*8ad»•«r*v

.00.*o9t<•43

trtIS1 o

^«S

r« »h

<x> ve

<tf CC N P»

\0*o

h.

fMIO

r-t f'JP

-N

l/1 CO O

lM5

cc

nh

«f-

V >£>

o»H

l-'l CO N• O

O H

CO *fi/I

M/I

rOo

M 00

oO

I

Si

fO

r*»- ><t ro

rsiw

4 H

to*+ t*> O

HO

■ <-00

i-•

fcO»H

n<5jOi/I

V*<o

•O'

»o

«HfNl

•ML/>

or~-

Sumber : Statistlk Indonesia, BPS, Jakarta, 1981-1990.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 107: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

----------------- re gr es sio n anal ys is --------R DATA FOR: B;BERTI LABEL: Produksi Kedelai R OF CASES: 14 NUMBER OF VARIABLES: 7

Lempiran 2

Pengaruh Input. Tehhadap Produksi Kcade I a.i.

NAME 'MEAN STD.DEv .In B ' 3-815 , 01 n U 3. 6 51 ' y n■BIn T 3.7X3 .63In K . .786 ,.42i / c:--In Kd 2.3 74 . 6C■9In P .809 . 27'5

VAR. i: In Y 6.972 . 104

JDENT VARIABLE: In Y

REGRESSION COEFFICIENT STD . ERROR T(DF = / ) PROB.„ 294 „ 095 '■> 101 .01729. 097 .011 S ,

-y y ,y a 00005. 031 , 0 1 7 .»•i| 5 9 5 .03570-1 : ' . 3 .016 ..... 584 n 000 j. 3

1 028 . 011 SO1" . 04047-■.174 . 028 C> j18- * . 00045

'ANT ■ 5.3 45

PARTIAL r. 578 .916 . 490 .891 5 . 4735 .. 8451

ERROR of EST. « .018nTED R SQUARED " .971

R SQUARED - .984MULTIPLE R =-- .992

ANALYSIS OF VARIANCE TABLEkCE SUM OF SQUARES D,F„ MEAN SQUARE F RATIO PROB."SSIQN ,139 6 «023 73.765'5.688E-06DUAL 2. 1996E--03 7 3.1423E.04

.141 1.3

STANDARD I ZED RES I DUALSOBSERVED CALCULATED RESIDUAL --- n 0 0 2. <

6.873 6. 885 “ ,012 #6*904 6 ,389 , 0.15 ! #6,861 6,865 -3.534E-03 * :6.342 6.855 - „ 013 !6.859 6.851 8 3127E--03 ; *6,876 6 B 87.1. 4.5794E—03 ; *

' 6.966 6 = 975 -9.11RF.03 V !' 6.981 6.978 2.6612E-03 ! *6.995 6 = 978 .017 \ *7:051 7 ,080 - . 029 % I7.054 7,062 -8.122E-03 'H !7.096 7. 089 6.Q771E-03 i * .

7.109 7 « 098 .011 *7.139 7.130 8 7687E-03 \ *

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 108: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

Lampiran 3

Tabel t

u H If il 11 II II II V-zz n 3 ttt zz r. in cr".T ~ ZZ TtH *w ■ ' ’■ m tTt 7 iz w wd . f ^ . 1 0 0 * . 0 5 0 ^ . 0 2 5 ^ . 0 1 0 . 005 d . f

1 3 . 0 7 8 6 . 3 1 4 12.70G 3 1 . 8 2 1 6 3 . 6 5 7 12 1 .8 8 6 2 . 9 2 0 4 . 3 0 3 tK9C>5 9 . 9 2 6 23 1 .8 3 0 2 , 3 5 3 3 .1U 2 4 . 5 4 1 5 . 0 4 1 34 1 .5 3 3 2 .1 3 2 . 2 . 776 3 . 7 4 7 4 . 6 0 4 45 1 , 4 7 6 2 . 0 1 5 2 . 5 7 1 3 . 3 6 5

» <1.032 5

6 1 . 4 4 0 1 , 9 4 3 2 , 4 4 7 3 . 1 4 3 3 , 7 0 7 67 1 . 4 1 5 1 .8 9 5 2 . 3 6 5 2 . 9 9 8 3 . 4 9 9 7o 1 . 3 9 7 1 . 0 6 0 2 . 3 0 6 2 . 8 9 6 3 . 3 5 5 89 1 .3 8 3 1 .8 3 3 2 . 2 6 2 2 . 8 2 1 3 , aeo 9

10 1 . 3 7 2 1 .0 1 2 2 . 2 2 0 2 . 7 0 4 3„ UiO 10

i i 1 .3 6 3 1 .7 9 6 2 . 2 0 1 2 . 7 1 8 . 3 . 106 1112 1 . 3 5 6 1 .7 8 2 2 . 1 7 9 2 . 6 8 1 3 . 0 5 5 1213 1 .3 5 0 1 , 7 7 1 2 . 1 6 0 2 . 6 5 0 3 . 0 1 2 1314 1 . 3 4 5 1 .7 6 1 2 . 1 4 5 2 . 6 2 4 2 . 9 7 7 1415 1 .3 4 1 1 . 7 5 3 2 . 1 3 1 2 . 6 0 2 2.,047 15

16 1 . 3 3 7 1 .7 4 6 2 : i 2 0 2 . 6 8 3 ■ ' 2 . 9 2 1 ' - ’ 16------17 1 . 3 3 3 1 . 7 4 0 2 . 1 1 0 2 . 5 6 7 2 , W98 17 118 1 . 3 3 0 1 . 7 3 4 2 . 1 0 1 2 . 5 5 2 2 . 0 7 8 1819 1*328 1 . 7 2 # 2 . 0 9 3 2 , 5 3 9 Z.UHl 1920 1 .3 2 5 1 . 7 2 5 2 . 0 8 6 2.5215 2 . U4f> 20

21 1 .3 2 3 1 . 7 2 1 2 .0 8 C 2 . 5 1 3 2 . 0 3 1 2122 1 .3 2 1 1 . 7 1 7 2 . 0 7 4 2 . 5 0 0 3 . 0 1 9 - 2223 1 .3 1 9 1 . 7 1 4 2.0(39 2 . 5 0 0 2.U0Y 2324 1 . 3 1 8 1 . 7 1 1 2 . 0 6 4 2 . 4 9 2 2 . V97 2425 1 .3 1 0 1 . 7 0 8 2 . 0 6 0 2 . 4 8 5 2 .7 8 7 25

26 1 . 3 1 5 1 .7 0 6 2 . 0 5 6 2 . 4 7 9 2 . 7 7 9 2627 1 . 3 1 4 1 . 7 0 3 2 . 3 5 2 2 . 4 7 3 2 . 7 7 1 2728 1 , 3 1 3 1 :7 0 1 * 2 . 0 4 8 2 . 4 6 7 2 . 7 6 3 2829 1 .3 1 1 1 . 6 9 9 ’ 2 . 045 2 . 4 6 ? 2 . 7 5 6 29

i a f . 1 .2 8 2 1 . 6 4 5 1 .9 6 0 2 . 3 2 6 2 . 5 7 6 I n f .

Source E,S. Pearson and Hartley, Biometrlka Tables Sta - tistician, vol 1, table 12, PufalisKecTFor the Biometrxka Trusted of the University Press, Cambridge.

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN

Page 109: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI …repository.unair.ac.id/8341/1/282.pdf · ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KEDELAI DI JAWA TIMUR TAHUN 1979-1992

c®L.■MaECOmJ

LLa>.o©K

MI

LU

UE

RP

US

TA

K.A

AN

•0WVERSIT/.S Alft* 4

NGOA'

S U

R A

B A

*

A

ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR.... LENA ELLITAN