analisis faktor-faktor yang …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...analisis...

20
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Carmelia Putri Purnamasari Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok 16424 [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, opini auditor, tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor. Sampel penelitian ini adalah 23 perusahaan LQ 45 yang tercatat di BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2008-2011 yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Faktor-faktor tersebut kemudian diuji dengan menggunakan regresi linier berganda pada tingkat signifikansi 5 persen. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, dan opini auditor secara signifikan berpengaruh terhadap audit delay, sedangkan tingkat profitabilitas dan reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci: Audit Delay, Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi Operasi, Opini Auditor, Tingkat Profitabilitas, Reputasi Auditor. PENDAHULUAN Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan waku penyampaian laporan auditnya. Ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangan kepada masyarakat umum dan kepada BAPEPAM juga tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Ketepatan waktu ini terkait dengan manfaat dari laporan keuangan itu sendiri. Halim (2000) menyebutkan bahwa ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit (timeliness) menjadi prasyarat utama bagi peningkatan harga saham perusahaan tersebut. Di sisi lain, auditing merupakan kegiatan yang membutuhkan waktu sehingga adakalanya pengumuman laba dan laporan keuangan tertunda. Pemenuhan standar oleh auditor tidak hanya berdampak pada lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas hasil audit. Pelaksanaan audit yang semakin sesuai dengan standar membutuhkan waktu semakin lama. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut dengan audit delay. Ketertundaan laporan keuangan ini dapat berdampak negatif pada reaksi pasar. Makin lama masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan. Chambers dan Pennan (1984) dalam Subekti (2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang terlambat menyebabkan abnormal returns negative, sedangkan pengumuman laba yang

Upload: lekhanh

Post on 07-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY

PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA

Carmelia Putri Purnamasari

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya 100 – Depok 16424

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan,

laba/rugi operasi, opini auditor, tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor. Sampel

penelitian ini adalah 23 perusahaan LQ 45 yang tercatat di BEI (Bursa Efek Indonesia)

dari tahun 2008-2011 yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling.

Faktor-faktor tersebut kemudian diuji dengan menggunakan regresi linier berganda pada

tingkat signifikansi 5 persen. Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa ukuran

perusahaan, laba/rugi operasi, dan opini auditor secara signifikan berpengaruh terhadap

audit delay, sedangkan tingkat profitabilitas dan reputasi auditor tidak berpengaruh

terhadap audit delay pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci: Audit Delay, Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi Operasi, Opini Auditor,

Tingkat Profitabilitas, Reputasi Auditor.

PENDAHULUAN

Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan waku

penyampaian laporan auditnya. Ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan

laporan keuangan kepada masyarakat umum dan kepada BAPEPAM juga tergantung

dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Ketepatan waktu

ini terkait dengan manfaat dari laporan keuangan itu sendiri.

Halim (2000) menyebutkan bahwa ketepatan waktu penyajian laporan keuangan

dan laporan audit (timeliness) menjadi prasyarat utama bagi peningkatan harga saham

perusahaan tersebut. Di sisi lain, auditing merupakan kegiatan yang membutuhkan

waktu sehingga adakalanya pengumuman laba dan laporan keuangan tertunda.

Pemenuhan standar oleh auditor tidak hanya berdampak pada lamanya

penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas hasil audit.

Pelaksanaan audit yang semakin sesuai dengan standar membutuhkan waktu semakin

lama. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit

dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit

yang dilakukan. Perbedaan waktu ini dalam audit sering disebut dengan audit delay.

Ketertundaan laporan keuangan ini dapat berdampak negatif pada reaksi pasar.

Makin lama masa tunda, maka relevansi laporan keuangan makin diragukan. Chambers

dan Pennan (1984) dalam Subekti (2004) menunjukkan bahwa pengumuman laba yang

terlambat menyebabkan abnormal returns negative, sedangkan pengumuman laba yang

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

lebih cepat menunjukkan hasil sebaliknya. Hal ini terjadi karena investor pada

umumnya menganggap keterlambatan pelaporan keuangan merupakan pertanda buruk

bagi kondisi kesehatan perusahaan.

Berbagai penelitian mengenai audit delay telah dilakukan. Penelitian ini

mengkonfirmasi kembali kesimpulan dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai

faktor-faktor yangmempengaruhi audit delay. Hasil penelitian Whittred (1980),

membuktikan bahwa audit delay yang lebih panjang dialami oleh perusahaan yang

menerima pendapat qualified opinion. Fenomena ini terjadi karena proses pemberian

pendapat qualified tersebut melibatkan negosisasi dengan klien, konsultasi dengan

partner audit yang lebih senior dan perluasan lingkup audit.

Hossain (1998) melakukan penelitian pada perusahaan-perusahaan publik di

Pakistan dengan menggunakan sampel 103 perusahaan yang terdaftar di Karachi Stock

Exchange pada tahun 1993. Variabel yang digunakan dalah ukuran perusahaan, debt

equity ratio, perusahaan melaporkan laba / rugi, adanya cabang perusahaan untuk

perusahaan multinasional, dan auditor. Dari hasil uji korelasi, antar variabel independen

menunjukkan adanya korelasi yang tinggi antara variabel cabang dalam perusahaan

multinasional dan auditor dibandingkan korelasi variabel-variabel perusahaan lainnya.

Subekti dan Widiyanti (2004), berhasil membuktikan bahwa audit delay yang

panjang dialami oleh perusahaan yang tingkat profitabilitasnya tinggi, ukuran

perusahaan besar, perusahaan non- financial mendapatkan opini selain wajar tanpa

pengecualian dan diaudit oleh KAP besar (the big six).

Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali beberapa faktor – faktor dalam

penelitian terdahulu yang mempengaruhi audit delay seperti ukuran perusahaan,

laba/rugi operasi, opini auditor, tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor, khususnya

pada perusahaan LQ 45.

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang akan dikaji

dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan,

laba/rugi operasi, opini auditor, tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor terhadap audit

delay?

Kerangka penelitian teoritis akan tampak sebagai berikut:

Gambar 1

Model Penelitian

Laba / Rugi Operasi

Opini Auditor

Reputasi Auditor

Tingkat Profitabilitas

Audit

Delay

Ukuran Perusahaan

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Laporan Keuangan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Revisi 2009,

laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

keuangan suatu entitas. Sedangkan tujuan dari adanya laporan keuangan adalah

memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas

entitas, yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam

pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan

kepada mereka.

Para pemakai laporan keuangan akan menggunakannya untuk meramalkan,

membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis

yang diambilnya.

Audit Delay

Audit delay merupakan lamanya atau rentang waktu penyelesaian audit yang

diukur dari tanggal penutupan tahun buku sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan

audit (Halim,2000). Diungkap dalam penelitian Subekti dan Widiyanti (2004),

perbedaan waktu yang sering dinamakan dengan audit delay adalah perbedaan antara

tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan yang

mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang dilakukan oleh

auditor.

Dyer dan Mc Hugh (dalam Hilmi dan Ali, 2008) menggunakan tiga criteria

keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya, yakni:

1. Preliminary lag : interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan

sampai penerimaan laporan akhir preliminary oleh bursa.

2. Auditor’s report lag : interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan

sampai tanggal laporan auditor ditandatangani.

3. Total lag : interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan

sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.

Audit delay inilah yang dapat mempengaruhi ketepatan informasi yang

dipublikasikan, sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat ketidakpastian keputusan

yang berdasarkan informasi yang dipublikasikan (Kartika, 2009).

Ketepatan waktu penyusunan atau pelaporan suatu laporan keuangan perusahaan

bisa berpengaruh pada nilai laporan keuangan tersebut. Keterlambatan informasi akan

menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal. Informasi laba yang dihasilkan

perusahaan dijadikan sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan untuk membeli

atau menjual kepemilikan yang dimiliki oleh investor. Artinya, informasi yang

dipublikasikan tersebut akan menyebabkan kenaikan atau penurunan harga saham.

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Besar kecilnya ukuran suatu

perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar,

jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar aktiva suatu perusahaan maka akan

semakin besar pula modal yang ditanam, semakin besar total penjualan suatu

perusahaan maka akan semakin banyak juga perputaran uang dan semakin besar

kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal oleh masyarakat (Hilmi

dan Ali, 2008).

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

Menurut Dyer dan Mc. Hugh (1975) dalam Kartika (2009), perusahaan besar

lebih konsisten untuk tepat waktu dibandingkan perusahaan kecil dalam

menginformasikan laporan keuangannya. Pengaruh ini ditunjukkan dengan semakin

besar nilai aktiva perusahaan maka semakin pendek audit delay dan sebaliknya.

Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat

dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor yaitu

manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk

mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara

ketat oleh investor, pengawas permodalan dari pemerintah. Pihak-pihak ini sangat

berkepentingan terhadap informasi yang tercantum dalam laporan keuangan.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat disusun adalah sebagai

berikut :

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.

Laba/Rugi Operasi

Menurut Hassanudin (dalam Utami, 2006), laba menunjukkan keberhasilan

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Perusahaan tidak akan menunda

penyampaian informasi yang berisi berita baik. Dengan demikian perusahaan yang

meraih laba cenderung lebih tepat waktu dalam pelaporan keuangannya dibandingkan

dengan perusahaan yang mengalami kerugian.

Hal tersebut sejalan dengan pendapat Ashton dan Elliot (dalam Subekti dan

Widiyanti, 2004), bahwa ada beberapa alasan yang mendorong terjadinya kemunduran

publikasi laporan keuangan, yaitu pelaporan laba atau rugi sebagai indikator berita baik

atau berita buruk atas kinerja manajerial perusahaan dalam setahun. Menurut Ashton

(dalam Prabandari dan Rustiana, 2007), perusahaan yang mengumumkan rugi untuk

periode tersebut akan mengalami audit delay yang lebih panjang.

Menurut Carslaw (dalam Kartika, 2009), ada dua alasan mengapa perusahaan

yang menderita kerugian cenderung mengalami audit delay yang lebih panjang.

Pertama, ketika kerugian terjadi perusahaan ingin menunda berita buruk tersebut,

sehingga perusahaan akan meminta auditor untuk menjadwal ulang penugasan audit.

Kedua, auditor akan lebih berhati-hati selama proses audit jika percaya bahwa kerugian

ini mungkin disebabkan karena kegagalan keuangan perusahaan atau kecurangan

manajemen.

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat disusun adalah

sebagaiberikut:

H2 : Laba/rugi operasi perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.

Opini Auditor

Opini audit adalah pendapat akuntan independen atas laporan keuangan tahunan

perusahaan yang telah diaudit. Auditor sebagai pihak yang independen didalam

pemeriksaan laporan keuangan suatu perusahaan akan memberikan opini atas laporan

keuangan yang diauditnya. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) mengharuskan

pembuatan laporan setiap kali kantor akuntan public dikaitkan dengan laporan

keuangan.

Laporan audit merupakan media yang digunakan auditor dalam berkomunikasi

dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut auditor menyatakan

pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan yang diaudit olehnya. Pendapat

auditor tersebut disajikan dalam suatu laporan tertulis yang umumnya berupa laporan

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

audit baku yang terdiri dari tiga paragraf yaitu paragraf pengantar (introductory

paragraph), paragraf lingkup (scope paragraph), dan paragraf pendapat (opinion

paragraph). Laporan audit hanya dibuat jika audit benar-benar dilakukan. Bagian dari

laporan audit yang merupakan informasi utama dari laporan audit adalah opini audit.

Carslaw dan Kaplan (1991) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara

opini auditor dengan audit delay. Perusahaan yang tidak menerima jenis pendapat

akuntan unqualified opinion akan menunjukkan audit delay lebih panjang dibanding

dengan perusahaan yang menerima opini unqualified opinion.

Hal ini terjadi karena proses pemberian pendapat selain wajar tanpa

pengecualian melibatkan negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang

lebih senior atau staf teknis lainnya, dan perluasan lingkup audit (Elliot 1982 dala Halim

2000). Selain itu, perusahaan yang menerima opini selain unqualified opinion dianggap

sebagai berita buruk sehingga penyampaian laporan keuangan akan diperlambat

(Wirakusuma, 2004).

Berdasarkan uraian diatas,maka hipotesis yang dapat disusun adalah sebagai

berikut :

H3 : Opini auditor berpengaruh terhadap audit delay.

Tingkat Profitabilitas

Profitabilitas sering digunakan sebagai pengukur kinerja manajemen serta

efisiensi penggunaan modal kerja sehingga dapat menghasilkan laba bagi perusahaan.

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

(profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu (Hanafi dan

Halim, 2003:85). Semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Tingkat profitabilitas

diperkirakan mempengaruhi audit delay dan timeliness.

Menurut Givoly & Palmon (1982), ketepatan waktu dan keterlambatan

pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan. Jika pengumuman

laba berisi berita baik maka pihak manajemen akan cenderung melaporkan tepat waktu

dan jika pengumuman laba berisi berita buruk, maka pihak manajemen cenderung

melaporkan tidak tepat waktu. Carslaw & Kaplan (1991) menyatakan bahwa perusahaan

yang mengalami rugi cenderung memerlukan auditor untuk memulai proses

pengauditan lebih lambat dari biasanya. Oleh karena hal tersebut, maka akan terjadi

pula keterlambatan dalam menyampaikan kabar buruk kepada publik.

Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan

waktu dalam pengauditan laporan keuangan lebih cepat dikarenakan keharusan untuk

menyampaikan kabar baik secepatnya kepada publik. Mereka juga memberikan alasan

bahwa auditor yang menghadapi perusahaan yang mengalami kerugian memiliki respon

yang cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan proses pengauditan.

Dari uraian diatas, tampak bahwa tingkat profitabilitas suatu perusahaan

mempengaruhi rentang waktu penyelesaian audit dan pengumuman laporan keuangan

tahunan.

Berdasarkan uraian diatas,maka hipotesis yang dapat disusun adalah sebagai

berikut :

H4 : Tingkat profitabilitas berpengaruh terhadap audit delay.

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

Reputasi Auditor

Dalam menyampaikan suatu laporan atau informasi akan kinerja perusahaan

kepada publik yang akurat dan terpercaya, perusahaan diminta untuk menggunakan jasa

KAP. Dan untuk meningkatkan kredibilitas dari laporan itu, perusahaan menggunakan

jasa KAP yang mempunyai reputasi atau nama baik. Hal ini biasanya ditunjukkan

dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku universal yang dikenal

dengan Big Four Worldwide Accounting Firm atau Big Four (Hilmi dan Ali, 2008).

Hasil penelitian Ashton, et al., Schwartz dan Soo (dalam Utami, 2006),

menemukan bahwa audit delay akan lebih pendek bagi perusahaan yang diaudit oleh

KAP yang tergolong besar. Hasil tersebut juga diperkuat dengan hasil penelitian Ahmad

dan Kamarudin (2003) yaitu bahwa audit delay pada KAP Big Four akan lebih pendek

dibandingkan dengan audit delay pada KAP kecil.

Hal ini diasumsikan karena KAP besar memiliki karyawan dalam jumlah yang

besar, dapat mengaudit lebih efisien dan efektif, memiliki jadwal yang fleksibel

sehingga memungkinkannya untuk menyelesaikan audit tepat waktu, dan memiliki

dorongan yang lebih kuat untuk menyelesaikan auditnya lebih cepat, guna menjaga

reputasinya. Maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memakai jasa KAP besar

cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.

Berdasarkan uraian diatas,maka hipotesis yang dapat disusun adalah sebagai

berikut :

H5: Reputasi auditor berpengaruh terhadap audit delay.

METODE PENELITIAN

Pemilihan Sampel dan Pengolahan Data

Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan LQ 45

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 sampai 2011. Sampel dalam

penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel

dalam penelitian ini adalah sebanyak 23 perusahaan untuk masing-masing periode.

Jumlah data dalam penelitian ini adalah sebanyak 92 perusahaan. Data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berbentuk laporan keuangan yang ada di

Bursa Efek Indonesia dan laporan opini auditor independen. Semua data tersebut

diperoleh dari halaman web (website) resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel independen terdiri dari lima variabel yaitu ukuran perusahaan, laba/rugi

operasi, opini auditor, tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor. Untuk variabel

dependen hanya satu yaitu audit delay.

1. Audit Delay

Audit delay diukur secara kuantitatif dalam jumlah hari, yaitu jangka waktu antara

tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal yang tertera pada laporan auditor

independen. Sebagai contoh, laporan keuangan perusahaan periode 2008 dengan

tanggal tutup buku 31 Desember 2008 mempunyai laporan auditor dengan tanggal

21 Maret 2009. Dengan demikian audit delay pada perusahaan tersebut selama 80

hari.

2. Ukuran Perusahaan

Penelitian ini menggunakan total asset yang kemudian diproksi dengan

menggunakan natural log (Ln) sebagai tolak ukur skala perusahaan.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

3. Laba/Rugi Operasi

Variabel ini diukur dengan menggunakan dummy yaitu untuk perusahaan yang

mengalami laba diberi kode dummy 1, sedangkan yang mengalami rugi diberi kode

dummy 0.

4. Opini Auditor

Penelitian ini menggunakan dua klasifikasi pendapat auditor, yaitu wajar tanpa

pengecualian (Unqualified OpinionI) dengan kode dummy 1 dan selain wajar tanpa

pengecualian (Qualified Opinion) dengan kode dummy 0.

5. Tingkat Profitabilitas

Penelitian ini menggunakan ROA (Return On Asset) yaitu laba bersih dibagi dengan

total aset. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi diduga akan

menyelesaikan audit lebih cepat dibandingkan perusahaan dengan tingkat

profitabilitas rendah.

6. Reputasi Auditor

Variabel ini diukur dengan menggunakan dummy yaitu untuk KAP yang berafiliasi

dengan Big Four diberi kode dummy 1, sedangkan KAP yang tidak berafiliasi

dengan Big Four diberi kode dummy 0.

Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

A. Analisis Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif, yaitu untuk mengukur

variabel penelitian dengan mean (rata-rata), nilai minimum dan maksimum, dan standar

deviasi setiap variabel penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

software SPSS 17.

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan antarvariabel yang

hendak dianalisis sesuai dengan garis linear atau tidak. Pada uji linearitas,

pengambilan keputusan didasarkan dengan melihat nilai signifikan pada

Deviation from Linearity. Apabila nilai signifikan > 0.05, maka hubungan

antarvariabel adalah linear. Sebaliknya, apabila nilai signifikan < 0.05, maka

hubungan antarvariabel tidak linear.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Pengambilan keputusan didasarkan dengan melihat nilai signifikan. Apabila

nilai signifikan > 0.05, maka distribusi data normal, sebaliknya apabila nilai

signifikan < 0.05, maka distribusi data tidak normal.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam melakukan pengujian

terhadap multikolinearitas, dapat menggunakan nilai tolerance dan lawannya

Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance di atas 0.10 dan VIF di

bawah 10, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari

multikolinearitas.

4. Uji Auto Korelasi

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Uji autokorelasi dapat menggunakan

uji Durbin-Watson. Model regresi yang bebas dari autokorelasi adalah jika nilai

Durbin-Watson, berada diantara nilai batas atas (dU) dengan 4-dU. Ketentuan

yang digunakan dalam uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut:

1) dW < dL, berarti ada autokorelasi positif

2) dL< dW < dU, tidak dapat disimpulkan

3) dU < dW < 4-dU, berarti tidak terjadi autokorelasi.

4) 4-dU < dW < 4-dL, tidak dapat disimpulkan

5) dW > 4-dL, berarti ada autokorelasi negatif

5. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi

yang digunakan terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Apabila residual variance dari suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heteroskedastisitas, sebaliknya jika

variance dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokedastisitas.

C. Uji Hipotesis

1. Uji Regresi Variabel Dummy

Tujuan dari uji regresi variabel dummy dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah ada hubungan linier antara variabel independen berskala

nominal terhadap variabel dependen berskala interval. Pengujian dilakukan

dengan menggunakan angka signifikansi dengan ketentuan apabila nilai

signifikansi > 0.05, maka ada hubungan linier antara variabel independen

terhadap variabel dependen. Sebaliknya, apabila nilai signifikansi < 0.05 maka

tidak ada hubungan linier antara variabel independen terhadap variabel

dependen.

2. Uji Regresi Linier Berganda

Model regresi linier berganda yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y= α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4 X4 + β5 X5 + e

Keterangan :

Y = Audit Delay (AUDLY)

X1 = Ukuran Perusahaan (SIZE)

X2 = Laba/Rugi Operasi (PROFIT)

X3 = Profitabilitas (ROA)

X4 = Opini Auditor (OPINI)

X5 = Reputasi Auditor (REP)

β = Koefisien Regresi X1, X2, X3, X4, X5

α = Konstanta

e = Koefisien variabel lain yang belum diteliti

3. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh dari variabel bebas

(independent) terhadap variabel terikat (dependent) secara individu (parsial).

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

Jika sign t < 0.05 maka suatu variabel bebas secara individu memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika sign t > 0.05 maka

suatu variabel bebas secara individu tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat.

4. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara kesuluruhan (simultan)

variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika tingkat signifikan F dari hasil

pengujian lebih kecil dari 0.05, maka variabel independen secara serentak

berpengaruh terhadap audit delay.

PEMBAHASAN

A. Analisis Statistik Deskriptif Hasil analisis statistik deskriptif yang berisi nilai maksimum, minimum, mean,

dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1

Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

AUDLY 92 25 131 67.97 21.095

SIZE 92 15.36 20.13 17.1768 1.39361

ROA 92 -62.38 40.67 9.9568 13.96580

Valid N (listwise) 92

Sumber : Data diolah dengan SPSS 17

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa variabel audit delay

memiliki rata-rata 67.97 hari dengan nilai minimum 25 hari pada Lippo Karawaci Tbk

pada tahun 2010, nilai maksimum 131 hari pada Telekomunikasi Indonesia Tbk pada

tahun 2008, dan standar deviasi sebesar 21.095 < nilai rata-rata 67.97 menandakan

perbedaan lamanya audit delay antar perusahaan adalah kecil.

Variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki rata-rata 17.1768 dengan nilai

minimum 15.36, nilai maksimum 20.13, dan standar deviasi 1.39361 < nilai rata-rata

17.1768 menandakan nilai total aset antara masing-masing perusahaan tidak berbeda

jauh.

Variabel tingkat profitabilitas (ROA) memiliki nilai rata-rata 9.9568 dengan

nilai minimum -62.38, nilai maksimum 40.67, dan standar deviasi 13.96580 > nilai rata-

rata 9.9568 menandakan perbedaan profit antar perusahaan adalah besar.

B. Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Linearitas

Dalam uji linearitas ini, hanya ada 2 variabel saja yang dapat diuji terhadap

variabel AUDLY, yaitu variabel SIZE dan variabel ROA.

Tabel 2

Hasil Uji Linearitas

AUDLY*SIZE

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

AUDLY * SIZE

Between Groups

(Combined) 37512.236 83 451.955 1.212 .417

Linearity 254.399 1 254.399 .682 .433

Deviation from Linearity

37257.837 82 454.364 1.219 .413

Within Groups 2982.667 8 372.833

Total 40494.902 91

Sumber : Data diolah dengan SPSS 17

Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai signifikan dari Deviation from Linearity

adalah sebesar 0.413 yang berada diatas 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hubungan antara variabel AUDLY dan variabel SIZE adalah linear.

Tabel 3

Hasil Uji Linearitas

AUDLY*ROA

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

AUDLY * ROA

Between Groups

(Combined) 40494.402 90 449.938 899.876 .027

Linearity 473.056 1 473.056 946.112 .021

Deviation from Linearity

40021.346 89 449.678 899.356 .027

Within Groups .500 1 .500

Total 40494.902 91

Sumber : Data diolah dengan SPSS 17

Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai signifikan dari Deviation from Linearity

adalah sebesar 0.027 yang berada dibawah 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hubungan antara variabel AUDLY dan variabel ROA tidak linear.

2. Hasil Uji Normalitas

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

Tabel 4

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Zscore: AUDLY

N 92

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.00000000

Most Extreme Differences Absolute .109

Positive .094

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z 1.044

Asymp. Sig. (2-tailed) .226

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data diolah dengan SPSS 17

Tabel 4 menunjukan bahwa nilai signifikan adalah sebesar 0.226 yang berada di

atas 0.05. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi, data terdistribusi

secara normal.

3. Hasil Uji Multikolinearitas

Tabel 5

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 SIZE .550 1.818

PROFIT .600 1.666

OPINI .611 1.636

ROA .376 2.660

REP .362 2.761

a. Dependent Variable: AUDLY

Sumber : Data diolah dengan SPSS 17

Tabel 5 menunjukan bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai

tolerance di atas 0.10, dan seluruh variabel memiliki nilai Variance Inflation Factor

(VIF) di bawah 10. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi, tidak terjadi

multikolinearitas antar variabel independen.

4. Hasil Uji Autokorelasi

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

Tabel 6

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .453a .205 .163 22.887 1.827

a. Predictors: (Constant), REP, SIZE, PROFIT, OPINI, ROA

b. Dependent Variable: AUDLY

Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson (dW) sebesar 1.827

(mendekati 2) terletak diantara nilai batas atas (dU) dengan 4-dU. Hal tersebut

menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi antara variable

independen.

5. Hasil Uji Heterokedastisitas

Gambar 1

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : Data diolah dengan SPSS 17

Gambar 4.1 menunjukkan bahwa pada grafik scatterplot terdapat titik-titik yang

menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam

model regresi tidak terjadi adanya heterokedastisitas.

C. Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Variabel Dummy

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

Tabel 7

Hasil Analisis Regresi Varibel Dummy

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2754.202 3 918.067 4.141 .041a

Residual 37740.700 88 428.872

Total 40494.902 91

a. Predictors: (Constant), REP, PROFIT, OPINI

b. Dependent Variable: AUDLY

Sumber : Data diolah dengan SPSS 17

Tabel 7 menunjukkan nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0.041 yang berada

dibawah 0.05. Artinya, ada hubungan linier antara variabel independen dengan variabel

dependen.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 8

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 32.579 33.800 .964 .338

SIZE 3.793 2.083 .251 1.925 .028

PROFIT -21.320 11.195 -.251 -1.939 .036

OPINI -7.355 8.443 -.114 -1.971 .049

ROA .369 .251 .244 1.466 .146

REP -8.986 8.627 -.177 -1.766 .081

a. Dependent Variable: AUDLY

Sumber : Data diolah dengan SPSS 17

Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dibuat model persamaan regresi

berganda sebagai berikut:

AUDLY = 32.579 + Ln 3.793SIZE - 21.320PROFIT - 7.355OPINI + 0.369ROA –

8.986REP

Dari hasil persamaan regresi linier berganda, dapat dijelaskan bahwa:

1. Nilai α (kostanta) adalah positif sebesar 32.579, artinya apabila seluruh variabel

independen (SIZE, PROFIT, OPINI, ROA, REP) dianggap konstan, maka audit

delay yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang diteliti adalah sebesar

32.579 hari.

2. Koefisien ukuran perusahaan (SIZE) adalah sebesar 3.793, artinya apabila total

aset mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, sedangkan variabel independen lain

(PROFIT, OPINI, ROA, REP) dianggap konstan, maka audit delay yang

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang diteliti akan bertambah sebesar

3.793 hari.

3. Koefisien laba/rugi operasi (PROFIT) adalah negatif sebesar -21.320 yang

berarti bahwa untuk perusahaan yang mengalami laba mempunyai waktu audit

yang lebih cepat 21.320 hari dibandingkan perusahaan yang mengalami

kerugian. Variabel laba/rugi operasi adalah variabel dummy, dimana perusahaan

yang mendapat laba diberi nilai 1 dan perusahaan yang mengalami rugi diberi

nilai 0. Dengan kata lain bahwa perusahaan yang mengalami laba akan

melakukan proses audit yang lebih cepat dibandingkan perusahaan yang

mengalami rugi.

4. Koefisien opini auditor (OPINI) adalah negatif sebesar -7.355 yang berarti

bahwa untuk perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion mempunyai

waktu audit yang lebih cepat 7.355 hari dibandingkan perusahaan yang

mendapatkan qualified opinion. Variabel opini auditor adalah variabel dummy,

dimana perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion diberi nilai 1 dan

perusahaan yang mendapatkan qualified opinion diberi nilai 0. Dengan kata lain

bahwa perusahaan yang mendapatkan unqualified opinion akan melakukan

proses audit yang lebih cepat dibandingkan perusahaan yang mendapatkan

qualified opinion.

5. Koefisien tingkat profitabilitas (ROA) adalah positif sebesar 0.369, artinya

apabila ROA mengalami kenaikan 1 satuan, sedangkan variabel independen lain

(SIZE, PROFIT, OPINI, REP) dianggap konstan, maka audit delay yang

dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang diteliti akan bertambah sebesar

0.369 hari.

6. Koefisien reputasi auditor (REP) adalah negatif sebesar -8.986 yang berarti

bahwa untuk perusahaan yang menggunakan jasa auditor yang berafiliasi dengan

Big Four mempunyai waktu audit yang lebih cepat sebesar 8.986 hari

dibandingkan perusahaan yang tidak menggunakan jasa auditor yang berafiliasi

dengan Big Four. Variabel reputasi auditor adalah variabel dummy, dimana

perusahaan yang menggunakan jasa KAP kelompok Big Four diberi nilai 1 dan

perusahaan yang tidak menggunakan jasa KAP kelompok Big Four diberi nilai

0. Dengan kata lain bahwa perusahaan yang menggunakan jasa auditor yang

berafiliasi dengan Big Four akan melakukan proses audit yang lebih cepat

dibandingkan perusahaan yang tidak menggunakan jasa auditor yang berafiliasi

dengan Big Four.

3. Hasil Uji t

Hipotesis 1

Ho1: Tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan secara parsial terhadap

audit delay.

Ha1: Terdapat pengaruh ukuran perusahaan secara parsial terhadap audit

delay.

Nilai signifikan untuk variabel ukuran perusahaan (SIZE) adalah 0.028

berada kurang dari 0.05, sehingga dalam penelitian ini menolak Ho1, dan

menerima Ha1, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan

(SIZE) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

Hipotesis 2

Ho2: Tidak terdapat pengaruh laba/rugi operasi secara parsial terhadap

audit delay.

Ha2: Terdapat pengaruh laba/rugi operasi secara parsial terhadap audit

delay.

Nilai signifikan untuk variabel laba/rugi operasi (PROFIT) adalah 0.036

berada kurang dari 0.05, sehingga dalam penelitian ini menolak Ho2, dan

menerima Ha2, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel laba/rugi operasi

(PROFIT) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Hipotesis 3

Ho3: Tidak terdapat pengaruh opini auditor secara parsial terhadap audit

delay.

Ha3: Terdapat pengaruh opini auditor secara parsial terhadap audit

delay.

Nilai signifikan untuk variabel opini auditor (OPINI) adalah 0.049

berada kurang dari 0.05, sehingga dalam penelitian ini menolak Ho3, dan

menerima Ha3, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel opini auditor (OPINI)

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Hipotesis 4

Ho4: Tidak terdapat pengaruh tingkat profitabilitas secara parsial

terhadap audit delay.

Ha4: Terdapat pengaruh tingkat profitabilitas secara parsial terhadap

audit delay.

Nilai signifikan untuk variabel tingkat profitabilitas (ROA) adalah 0.146

berada lebih dari 0.05, sehingga dalam penelitian ini menolak Ha4, dan

menerima Ho4, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel tingkat profitabilitas

(ROA) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

Hipotesis 5

Ho5: Tidak terdapat pengaruh reputasi auditor secara parsial terhadap

audit delay.

Ha5: Terdapat pengaruh reputasi auditor secara parsial terhadap audit

delay.

Nilai signifikan untuk variabel reputasi auditor (REP) adalah 0.081

berada lebih dari 0.05, sehingga dalam penelitian ini menolak Ha5, dan menerima

Ho5, hal tersebut menunjukkan bahwa variabel reputasi auditor (REP) secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay.

4. Hasil Uji F

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

Tabel 9

Hasil Uji F (Uji Simultan)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3898.461 4 974.615 2.317 .003a

Residual 36596.441 87 420.649

Total 40494.902 91

a. Predictors: (Constant), REP, SIZE, PROFIT, OPINI, ROA

b. Dependent Variable: Audit Delay

Sumber : Data diolah dengan SPSS 17

Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa:

Ho6: Tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, opini auditor,

tingkat profitabilitas, dan reputasi auditor secara simultan terhadap audit delay.

Ha6: Terdapat ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, opini auditor, tingkat profitabilitas,

dan reputasi auditor secara simultan terhadap audit delay.

Nilai signifikan adalah 0.003 berada kurang dari 0.05, sehingga dalam penelitian

ini menolak Ho6, dan menerima Ha6, yang berati bahwa terdapat pengaruh dari variabel

bebas (SIZE, PROFIT, OPINI, ROA, REP) secara simultan terhadap audit delay.

5. Pembahasan

Berdasarkan penelitian ini tentang audit delay pada perusahaan LQ 45 tahun

2008-2011 dengan pengukuran terhadap faktor internal (ukuran perusahaan, laba/rugi

operasi, tingkat profitabilitas), dan faktor eksternal (opini auditor, reputasi auditor),

dengan menggunakan analisis regresi berganda, diperoleh hasil penelitian sebagai

berikut:

1. Audit delay yang terjadi pada perusahaan LQ 45 selama tahun 2008-2011, rata-rata

67.97 hari, nilai minimum sebesar 25 hari dimana laporan audit Lippo Karawaci

Tbk tahun 2010 selesai pada tanggal 25 Januari 2011, dan nilai maksimum sebesar

131 hari dimana laporan audit Telekomunikasi Indonesia Tbk tahun 2008 selesai

pada tanggal 11 Mei 2009 . Pada perusahaan LQ 45 ukuran perusahaan tahun 2008-

2011, rata-rata Ln total aset sebesar 17,1768 atau sebesar Rp 1,867,753,280 (dalam

jutaan rupiah), nilai minimum sebesar 15.36 atau sebesar Rp 4,700,318 (dalam

jutaan rupiah), dan nilai maksimum sebesar 20,13 atau sebesar Rp 551,891,704

(dalam jutaan rupiah). Laba/rugi operasi dalam perusahaan LQ 45 tahun 2008-

1011, diketahui bahwa perusahaan yang mengalami laba adalah sebesar 93.5%,

sedangkan perusahaan yang mengalami kerugian sebesar 6.5%. Opini auditor yang

dihasilkan pada perusahaan LQ 45 tahun 2008-2011, diketahui bahwa perusahaan

yang mendapatkan unqualified opinion sebesar 88%, sedangkan perusahaan yang

mendapatkan qualified opinion sebesar 12%. Tingkat profitabilitas dalam

perusahaan LQ 45 tahun 2008-2001 yang diukur dengan ROA menunjukkan rata-

rata ROA sebesar 9.9568, nilai minimum sebesar -62.38, dan nilai maksimum

sebesar 40.67. Reputasi auditor yang digunakan oleh perusahaan LQ 45 tahun

2008-2011, diketahui bahwa perusahaan yang menggunakan jasa auditor

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

independen yang berafiliasi dengan Big Four adalah sebesar 78.3%, sedangkan

perusahaan yang menggunakan jasa auditor independen yang tidak berafiliasi

dengan Big Four adalah sebesar 21.7%.

2. Faktor Internal (Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi Operasi, Tingkat Profitabilitas)

a. Ukuran Perusahaan

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis 1. Ukuran

perusahaan memiliki pengaruh positif dan secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap audit delay, hal tersebut diketahui dengan melihat nilai signifikan 0.028

berada kurang dari 0.05. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Kartika (2009). Namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil

penelitian Subagyo (2009).

Diperkirakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit delay,

disebabkan perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal

yang lebih tinggi untuk segera menyampaikan laporan keuangan, hal tersebut

dikarenakan perusahaan besar tersebut dimonitor secara ketat oleh investor,

pengawas permodalan, dan pemerintah. Selain itu berdasarkan penelitian Ashton

dan Elliot (1987) menunjukkan bahwa faktor aktiva memiliki pengaruh besar

terhadap audit delay hal tersebut dikarenakan faktor ukuran perusahaan

menggunakan total aktiva dalam kegiatan operasional perusahaan. Pengaruh ini

ditunjukkan dengan semakin besar nilai aktiva perusahaan, maka semakin pendek

audit delay.

b. Laba/Rugi Operasi

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis 2,

laba/rugi operasi (PROFIT) memiliki pengaruh negatif, namun secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap audit delay, hal tesebut diketahui dengan melihat

nilai signifikan0.036 berada kurang dari 0.05. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2009) karena jika perusahaan mendapatkan

laba yang tinggi, maka tidak ada alasan bagi perusahaan untuk menunda penerbitan

laporan keuangan auditannya. Alasan lain adalah karena informasi laba perusahaan

dapat digunakan sebagai pengukur prestasi manajemen, dan juga sebagai indikator

efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan yang diwujudkan

dengan tingkat pengembalian. Jadi, semakin laba suatu operasi perusahaan, maka

audit delay-nya semakin pendek. Namun hasil penelitian ini bertolak belakang

dengan penelitian Imam Subekti (2006), yang berhasil membuktikan bahwa

laba/rugi operasi secara signifikan tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini

berkaitan dengan ketidakstabilan kondisi ekonomi saat ini, dimana kebanyakan

perusahaan yang mengalami kerugian diabaikan dalam pelaporan keuangannya

karena kerugian dianggap sebagai hal yang biasa.

c. Tingkat Profitabilitas

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis 4.

Profitabilitas (ROA) memiliki pengaruh positif, namun secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap audit delay, hal tersebut diketahui dengan melihat

nilai signifikan 0.146 berada lebih dari 0.05. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2009). Pada penelitian ini profitabilitas

tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay, hal tersebut dapat dikarenakan

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

proses audit perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan kecil tidak berbeda

dengan proses audit yang dilakukan oleh perusahaan dengan tingkat keuntungan

yang besar, dimana baik perusahaan yang mengalami tingkat keuntungan besar

ataupun kecil akan cenderung mempercepat proses audit.

3. Faktor Eksternal (Opini Auditor, Reputasi Auditor)

a. Opini Auditor

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis 3. Opini

auditor memiliki pengaruh negatif, namun secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap audit delay, hal tersebut diketahui dengan melihat nilai signifikan 0.049

berada kurang dari 0.05. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Kartika (2009), karena perusahaan yang menerima unqualified opinion

cenderung tepat waktu di dalam penerbitan laporan keuangan audit karena hal

tesebut dianggap good news sehingga perusahaan tidak akan menunda publikasi

laporan keuangannya. Sebaliknya, perusahaan yang mendapatkan qualified opinion

akan menunjukkan audit delay lebih lama karena proses pemberian opini auditor

melibatkan negosiasi dengan klien, konsultasi dengan partner audit yang lebih

senior dan perluasan ruang lingkup.

b. Reputasi Auditor

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis 5.

Reputasi auditor memiliki pengaruh negatif, namun secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap audit delay, hal tersebut diketahui dengan melihat

nilai signifikan 0.081 berada lebih dari 0.05. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2009). Hasil penelitian ini berbeda dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Subekti (2005), bahwa audit delay dipengaruhi

secara signifikan oleh ukuran KAP. Perusahaan yang menggunakan jasa auditor

independen yang berafiliasi dengan Big Four membutuhkan waktu audit yang lebih

singkat, dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan jasa auditor

independen yang tidak berafiliasi dengan Big Four. Namun penelitian ini

menghasilkan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap audit

delay, hal ini bisa disebabkan baik KAP yang berafiliasi dengan Big Four ataupun

KAP yang tidak berfiliasi dengan Big Four ingin memberikan pelayanan jasa audit

yang semakin baik. Seperti yang terdapat dalam penelitian Subagyo (2009) bahwa

KAP Non The Big Four sudah meningkatkan jumlah sumber daya manusianya dan

sudah meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan perencanaan waktu

penyelesaian audit.

4. Secara simultan seluruh variabel, baik faktor internal (ukuran perusahaan, laba/rugi

operasi, tingkat profitabilitas), dan faktor eksternal (opini auditor, reputasi auditor),

berpengaruh signifikan terhadap audit delay, hal tersebut diketahui dengan melihat

nilai signifikan 0.03 berada kurang dari 0.05.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji t (parsial) dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi Operasi, dan Opini Auditor

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

terhadap audit delay. Sedangkan berdasarkan hasil uji F (simultan), semua variabel

independen yaitu Ukuran Perusahaan, Laba/Rugi Operasi, Opini Auditor, Tingkat

Profitabilitas, dan Reputasi Auditor secara bersama-sama berpengaruh terhadap audit

delay.

Saran

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan diharapkan mampu memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi audit delay sehingga tidak terjadi keterlambatan. Pemilihan

Manajemen Perusahaan harus mampu mengefektifkan kinerja keuangan maupun

non keuangannnya sehingga dapat mencapai tujuan perusahan dengan efektif

dan efisien.

2. Bagi Penelitian Lanjutan

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Untuk

itu peneliti memberikan saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya periode

penelitian yang digunakan ditambah sehingga menghasilkan informasi yang

lebih mendukung. Jumlah sampel yang digunakan dapat ditambah dan dapat

diperluas ke beberapa sektor perusahaan. Variabel yang digunakan dapat

ditambah dengan variabel-variabel lain diluar variabel yang telah digunakan

dalam penelitian ini. Sehingga dapat lebih menambah pemahaman mengenai

audit delay di Indonesia.

Implikasi

Implikasi dari hasil penelitian ini, yaitu:

1. Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi bagi penulisan selanjutnya yang

berhubungan dengan audit delay.

2. Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi pemakai laporan keuangan

dalam rangka membantu pengambilan keputusan.

3. Penelitian ini dapat menjadi informasi bagi auditor, tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi audit delay. Auditor independen dapat memberikan

informasi kepada perusahaan tentang faktor yang mempengaruhi audit delay,

sehingga perusahaan dapat memberikan perhatian lebih terhadap faktor yang

mempengaruhi audit delay. Sehingga audit delay diharapkan dapat

berkurang.

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Elder & Beasley. 2001. Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu.

Edisi Kesembilan. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia.

Ashton, Robert H., John J. Willingham, dan Robert K. Elliot. 1987. An Empirical

Analysis of Audit Delay, Journal of Accounting Research 25(2)Autumn:275-292.

Baridwan,Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. Cetakan Pertama.

Yogyakarta : BPFE.

Carslaw, C.A.P.N. dan S.E. Kaplan. 1991 An Examination of Audit Delay: Further

Evidence from New Zealand. Accounting and Business Research 22(85):21-32.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6212/1...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI

Halim, Varianada. 2000. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris

Perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis dan Akuntansi

2(1):63-75.

Haron, H, B. Hartadi, dan E. Subroto. 2006. Analysis of Factors Influencing Audit Delay

(Empirical Study at Public Companies in Indonesia). Jurnal Riset Akuntansi

Indonesia 6(1):95-121.

Hossain, M.A. dan P.J. Taylor. 1998. An Examination of Audit Delay: Evidence from

Pakistan. Working Paper, unpublished.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Kartika, Andi. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Di Indonesia:

Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek

Jakarta. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. 16(1): 1-17.

Lestari. Dewi. 2010. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi

Empiris Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro – Semarang.

Rachmawati,Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10(1): 1-

10.

Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Edisi 1.

Yogyakarta : Penerbit ANDI.

Sekaran, Uma. 2003. Research Methods For Business. New York: John Wiley & Sons,

Inc.

Soetedjo, Soegeng. 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Log (ARL).

9(2): 77-92.

Subekti, Imam. dan N.W. Widiyanti. 2004. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Audit Delay di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi VII:991-1002.

Sulistyo S, Joko. 2011. 6 Hari Jago SPSS. Cetakan Kedua. Yogyakarta : Cakrawala.

Syafri Harahap, Sofyan. 2011. Teori Akuntansi. Edisi Revisi 11. Jakarta : PT Grafindo

Persada.

Wirakusuma, Made Gde. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rentang Waktu

Penyajian Laporan Keuangan ke Publik. Simposium Nasional Akuntansi VII:

1202-1222.

www.idx.co.id diakses pada tanggal 26 Juli 2012