analisis ekstrak batang dan akar pisang kepok … · obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu...

62
ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK (Musa paradisiaca L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat mendapat gelar Sarjana Kedokteran Gigi NADIAH GALUH AZIZAH J111 13 008 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR MAKASSAR 2016

Upload: lediep

Post on 20-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK (Musa

paradisiaca L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida

albicans

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat mendapat gelar

Sarjana Kedokteran Gigi

NADIAH GALUH AZIZAH

J111 13 008

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

MAKASSAR

2016

Page 2: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

ii

Page 3: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

iii

Page 4: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

iv

ABSTRAK Latar Belakang: Pengobatan untuk infeksi oleh Candida albicans dengan obat –

obatan kimia dapat menimbulkan efek samping. Oleh karena itu dibutuhkan upaya

untuk mengurangi masalah tersebut. Salah satunya dengan penemuan obat baru

yang berasal dari bahan alam, salah satunya adalah tanaman pisang kepok (Musa

paradisiaca L.).

Tujuan: Mengetahui efektivitas antifungi ekstrak batang dan akar pisang Kepok

terhadap Candida albicans dan membuktikan bagian batang atau akar pisang

kepok yang paling efektif dalam mengurangi pertumbuhan Candida albicans

(jumlah koloni).

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode dilusi.

Sampel penelitan adalah koloni Candida albicans. Ekstraksi dengan metode

maserasi. Ekstrak kental diencerkan dengan dimethyl sulfoxide 10% dan disaring

dengan kertas saring Whartman, dibagi tiga kelompok kelompok K (kontrol),

B(Batang) dan A(Akar). Kelompok B dan A ditambahkan media Potato Dextrose

Broth (PDB)hingga mencapai konsentrasi 25%, 12,5% dan 6,25% suspensi

Candida albicans sebanyak 100μL ditambahkan pada seluruh kelompok K, B dan

A dan diinkubasi selama 24 jam, kemudian dilakukan pengenceran 1/103 dengan

NaCl, diambil 100 μL dan ditanam pada media Potato Dextrose Agar (PDA)

diinkubasi 24 jam. Jumlah koloni dihitung. Dilakukan uji statistik menggunakan

uji one way ANOVA dan Post Hoc

Hasil: Ekstrak batang dan akar tanaman pisang kepok efektif menghambat

pertumbuhan Candida albicans. Konsentrasi 25% ekstrak akar menghambat

pertumbuhan Candida albicans (jumlah koloni) lebih baik dibandingkan dengan

konsentrasi 12, 5 dan 6,25% pada kedua ekstrak. Ekstrak akar mampu

menghambat pertumbuhan Candida albicans lebih baik dibandingkan ekstrak

batang.

Kata kunci: Musa paradisiaca L., batang, akar, Candida albicans

Page 5: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

v

ABSTRACT

Background: The treatment for infection by Candida albicans using chemical

drugs may cause side effects. We need an alternative medicine with lower side

effects. One of natural ingredients that can be used is Kepok banana stem and root

(Musa paradisiaca L).

Purpose: The aim of this study to examine the activity extract of Kepok banana

stem and root againts Candida albicans and determining part of stem or root that

more effective in inhibiting the growth of Candida albicans (the number of

colonies).

Methode : This study was an experimental study with a dilution method. Sample

research is Candida albicans colonies. The extraction was conducted using

maceration method. Viscous extracts was diluted using 10% dimethyl sulfoxide

and filtered with Whatman paper filter. Then those extracts divided into three

separate groups; K(control), B(stem), A(root). Groups K, B and A were added

with Potato Dextrose Broth (PDB) media to reach concentrations of 25%, 12.5%,

and 6.25%. One hundred μL Candida albicans suspension was administered to

each group and incubated for 24 hours. Then dilution 1/103 with NaCl, extracted

100 mL and planted on Potato Dextrose Agar (PDA), incubated 24 hours. The

numbers of Candida albicans colonies were counted and statistically analysed

using ANOVA and Post Hoc.

Result: Banana stems and root extract are capable of inhibit the growth Candida

albicans (the number of colonies). Root extract concentration of 25% is better

inhibitory effect compared to 6.25% concentration on both extract. Root extract is

better than stem extract.

Keywords : Musa paradisiaca L., stem, root, Candida albicans

Page 6: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu ‘alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah, Rabb semesta alam, atas

berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Efektivitas Antifungi Ekstrak Batang dan Akar Pisang

Kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap Candida albicans” yang dapat

terselesaikan tepat waktu yang sekaligus merupakan syarat untuk menyelesaikan

pendidikan strata satu di Fakultas Kedokteran Gigi. Shalawat dan salam semoga

selalu tercurah kepada junjungan dan tauladan kita, Muhammad SAW, keluarga

dan para sahabatnya.

Dalam skripsi ini penulis mendapat banyak bimbingan, bantuan, semangat,

doa dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang membantu terciptanya skripsi ini terutama

kepada:

1. Dr. drg. Baharuddin Thalib, Sp.Pros selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Hasanuddin.

2. Prof.Dr.drg.Harlina,M.Kes selaku pembimbing skripsi, terima kasih atas

bimbingan dalam mengarahkan, mendukung, waktu yang diluangkan serta

kesabarannya hingga skripsi ini terselesaikan.

3. Drg. Hendrastuti Handayani, M.Kes selaku penasehat akademik penulis

yang senantiasa memberikan dukungan dan arahan kepada penulis dari awal

sampai menyelesaikan jenjang studi.

4. Orang tua penulis tercinta, Ayahanda Prof. Dr. Judhariksawan, S.H., M.H.

dan Ibunda Nur Aisyah, adik – adik penulis, Nadifah Putri Aisyah dan

Muh. Yusuf Ibnu J, serta para keluarga penulis yang senantiasa mendoakan,

menyalurkan semangat dan kasih sayang yang tiada henti kepada penulis.

Semoga kita selalu bahagia dan senantiasa berada didalam lindungan-Nya.

5. Teman-teman RESTORASI 2013 tersayang, terima kasih atas dukungan dan

semangat yang senantiasa diberikan kepada penulis.

6. Untuk teman-teman seperjuang STRONG INTELEK, terima kasih atas

Page 7: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

vii

kebersamaannya dalam menghadapi segala masalah, membantu dan

memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsinya. Kalian semua sangat

hebat.

7. Teman-teman skripsi bagian Ilmu Penyakit Mulut, Devin, Wani, Oza,

Fadel, Muha yang menemani dan membantu penulis diawal pengurusan

skripsi.

8. Kanda-kanda dan teman-teman pengurus di HmI Komisariat Kedokteran

Gigi Himpunan Mahasiswa Islam periode 2014 – 2015 dan Badan

Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Unhas periode 2015 –

2016 terima kasih atas pengalaman dan pembelajaran kepada penulis selama

masa kepengurusan.

9. Sahabat – sahabatku COBEKs, Ulfah, Jannah, Visty, terima kasih atas

pertemanan yang terjalin dari masa kita masih menjadi mahasiswa baru

hingga sekarang, sebagai tempat penulis menuangkan isi hatinya baik dalam

masalah kehidupan, percintaan, dan akademik.

10. Teman – teman KKN Reguler Gel. 93 terkhusus BLACK COBRA, Ka

rizky, Ifah, Sri, Nadiah, Chika, Ari, Fajar, Ka Issal, Satria, terima kasih

atas segala pengalaman yang sangat sulit untuk dilupakan selama 1 bulan

lebih kita bersama dan tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih

sebesar – besarnya atas bantuan dan kerjasamanya dalam menyelesaikan

skripsi ini.

11. Sahabat – sahabat dari kecil BLAST, Ayyub, Arnil, Ausi, Nunu, terima

kasih untuk dukungan dan motivasi dalam hidup kepada penulis.

12. Teman – teman SMA, Eishox, Larons, terutama untuk teman sebangku

penulis saat SMA, Fita Nurrahmah dan teman sehobi Winny A, terima

kasih penulis ucapkan atas kebersamaannya dan dukungan hingga penulis

dapat seperti sekarang ini.

13. Nur Hidayat A.H.M yang selalu memberikan semangat, dukungan dan

menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan sripsi. Terimakasih banyak

karena selalu ada dan membantu penulis selama ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

Page 8: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

viii

yang telah berperan dalam menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini tidak

terlepas dari kekurangan dan ketidaksempurnaan mengingat keterbatasan

kemampuan penulis. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi

pengembangan Ilmu Kedokteran Gigi kedepannya.

Wassalamu ‘alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, 17 November 2016

Penulis

Page 9: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN .............................................................................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 4

2.1 Candida Albicans ..................................................................................................... 4

2.1.1 Taksonomi ................................................................................................ 5

2.1.2 Morfologi .................................................................................................. 5

2.1.3 Patogenesis ............................................................................................... 6

2.2 Pisang Kepok ........................................................................................................... 8

2.2.1 Taksonomi ................................................................................................ 8

2.2.2 Morfologi .................................................................................................. 8

2.2.3 Kandungan Kimia ....................................................................................10

2.2.4 Manfaat....................................................................................................15

BAB II KERANGKA KONSEP ....................................................................................18

3.1 Kerangka Konsep ....................................................................................................18

3.2 Hipotesis .................................................................................................................18

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................................19

4.1 Jenis Penelitian ........................................................................................................19

4.2 Desain Penelitian .....................................................................................................19

4.3 Tempat Penelitian ....................................................................................................19

4.4 Waktu Penelitian .....................................................................................................19

Page 10: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

x

4.5 Variabel Penelitian ..................................................................................................19

4.6 Defenisi Operasional Variabel .................................................................................19

4.7 Sampel Penelitian ....................................................................................................20

4.8 Alat dan Bahan ........................................................................................................20

4.8.1 Alat ..........................................................................................................20

4.8.2 Bahan.......................................................................................................20

4.9 Jenis Data ................................................................................................................21

4.10 Proses Penelitian ...................................................................................................21

4.11 Pengolahan dan Analisis Data ................................................................................23

4.12 Alur Penelitian ......................................................................................................25

BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................................26

BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................................30

BAB VII PENUTUP .....................................................................................................33

7.1 Kesimpulan ........................................................................................................33

7.2 Saran ..................................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................34

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Candida albicans ............................................................................... 6

Gambar 2.2 Pisang Kepok ................................................................................... 10

Gambar 2.3 Saponin Steroid ................................................................................ 12

Gambar 2.4 Saponin Tritetpenoid ........................................................................ 12

Gambar 2.5 Struktur Umum Flavonoid ............................................................... 13

Gambar 2.6 Struktur Tanin .................................................................................. 14

Gambar 5.1 Rerata Jumlah Koloni Candida Albicans Setelah diberi Perlakuan

Akar ..................................................................................................................... 27

Gambar 5.2. Rerata Jumlah Koloni Candida albicans Setelah diberi Perlakuan

Batang .................................................................................................................. 27

Page 12: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

xii

DAFTAR TABEL Tabel 5.1. Hasil Perhitungan Rerata Jumlah Koloni Candida Albicans Setelah

diberi Perlakuan.................................................................................................... 26

Tabel 5.2. Hasil Perhitungan Analisis Oneway ANOVA Angka Jamur Candida

Albicans Ekstrak Batang Dan Akar Tanaman Pisang Kepok (Musa Paradisiaca

L.)6,25%, 12,5%, 25%.......................................................................................... 28

Tabel 5.3. Perbandingan kelompok ekstrak batang tanaman pisang kepok (Musa

paradisiaca l.) terhadap koloni Candida albicans.................................................. 28

Tabel 5.4. Perbandingan kelompok ekstrak akar tanaman pisang kepok (Musa

paradisiaca l.) terhadap koloni Candida albicans.................................................. 29

Tabel 5.5. Perbandingan kelompok ekstrak batang dan akar tanaman pisang kepok

(Musa paradisiaca l.) terhadap koloni Candida albicans....................................... 29

Page 13: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Dalam rongga mulut terdapat berbagai macam spesies mikroba yang

salah satu di antaranya Candida albicans. Di dalam tubuh manusia, Candida

albicans hidup sebagai saprofit yang dapat ditemukan pada kulit, saluran genital,

saluran napas bagian atas, dan saluran pencernaan termasuk rongga mulut.1

Pengobatan untuk infeksi oleh Candida albicans ini bisa dilakukan

dengan pemberian obat antijamur dari golongan azol, namun seiring dengan

meluasnya penggunaan azol sudah mulai terjadi resistensi. Obat antijamur lain

yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine

gluconate memiliki efek samping yaitu menimbulkan perubahan warna gigi, dan

menyebabkan hilangnya rasa pada indera pengecapan. Dilihat dari efek samping

yang dapat ditimbulkan oleh obat-obatan kimia tadi, sehingga saat ini banyak

tanaman berkhasiat obat yang dipelajari secara ilmiah sebagai pengganti obat

kimia.2

Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman

berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah

kesehatan. Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada

pengalaman dan keterampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari

satu generasi ke generasi berikutnya.3

Saat ini, banyak tanaman berkhasiat obat yang dipelajari secara ilmiah

sebagai pengganti obat kimia. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai

tanaman obat yaitu tanaman pisang. Tanaman pisang terdiri dari akar, batang,

pelepah, daun, bunga, dan buah. Produksi pisang di Indonesia menduduki tempat

kelima dunia dengan besaran 3,6 juta ton atau 5% dari produksi dunia. 4

Pada penelitian sebelumnya oleh Hastari (2012) diketahui ekstrak batang

Page 14: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

2

pisang Ambon konsentrasi 6,25%; 12,5%, dan 25% memiliki aktivitas antibakteri

dan penelitian yang dilakukan oleh Herry et al. (2013) menunjukkan bahwa dalam

berbagai konsentrasi, ekstrak metanol batang pisang Mauli memiliki efek

antijamur. Hal itu dapat terjadi karena ekstrak getah batang pisang diketahui

mengandung beberapa jenis fitokimia yaitu saponin, flavonoid, dan tannin.

Senyawa saponin berfungsi sebagai antibiotik, mempercepat pertumbuhan sel- sel

baru, merangsang pembentukan fibroblas, menghambat pertumbuhan bakteri, dan

juga bersifat antifungi.2,5 Beradasarkan penelitian yang dilakukan oleh Babu et al.

(2012) diketahui bahwa empat varietas tanaman pisang yang berbeda memiliki

total fenol, polifenol dan alkaloid yang berbeda.6

Pada penelitian ini digunakan varietas tanaman pisang yang berbeda dari

penelitian sebelumnya. Tanaman pisang yang digunakan pada penelitian ini

adalah tanaman pisang kepok. Di Kota Makassar, pisang kepok diolah menjadi

bentuk makanan yang disebut dengan pisang epe yang merupakan jajanan khas

Makassar yang sangat mudah ditemukan di Pantai Losari dan menjadi bagian dari

wisata kuliner. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu et al. (2013) menunjukkan

bahwa ekstrak setiap bagian dari tanaman pisang kepok memiliki daya hambat

terhadap bakteri.

Dari uraian diatas, maka penulis tertarik menganalisis ekstrak batang dan

akar tanaman pisang kepok terhadap Candida albicans.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana aktivitas ekstrak batang dan akar pisang Kepok dalam

menghambat pertumbuhan Candida albicans?

2. Manakah diantara bagian batang dan akar pisang kepok yang lebih efektif

dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans?

Page 15: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

3

1. 3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui aktifitas ekstrak batang dan ekar pisang kepok dalam

menghambat pertumbuhan Candida albicans.

2. Mengetahui bagian batang atau akar pisang kepok yang lebih efektif

dalam menghambat perumbuhan Candida albicans.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dari penelitian ini dapat memberikan informasi dan menyajikan data

tentang aktivitas ekstrak batang dan akar pisang Kepok terhadap

pertumbuhan Candida albicans

2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu bahan bacaan yang

dapat memperkaya ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan di

bidang kedokteran gigi.

Page 16: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

4

BAB II

TINJUAN PUSTAKA 2.1 Candida Albicans

Candida albicans adalah jamur diploid dan agen opotunistik yang

merupakan bagian normal dari mikroflora tubuh. Candida albicans memiliki

berbagai faktor virulensi yang membantu kolo nisasi dan persisten dalam

tubuh. Salah satu yang paling penting dari faktor-faktor ini adalah

kemampuan untuk melekat (adesi) pada sel inang dengan menggunakan

berbagai mekanisme.7

Di dalam tubuh manusia Candida albicans hidup sebagai saprofit,

dan dapat berubah menjadi patogen bila terdapat faktor resiko seperti

menurunnya imunitas, gangguan endokrin, terapi antibiotik dalam jangka

waktu lama, perokok dan kemoterapi. Perubahan Candida albicans dari

saprofit menjadi patogen menyebabkan penyakit yang disebut kandidiasis

atau kandidosis.

Sebagai saprofit Candida dapat ditemukan pada kulit,

saluran genital, saluran napas bagian atas dan saluran pencernaan termasuk

rongga mulut.8

Candida albicans merupakan mikroflora normal rongga mulut yang

seringkali menyebabkan infeksi opurtunistik pada pasien yang mengalami

penurunan sistem kekebalan tubuh akibat penuaan, penyakit diabetes dan

AIDS, serta faktor iatrogenik. Spesis tersebut seringkali berkolonisasi dalam

rongga mulut yaitu sebesar 30%-60% dan permukaan gigitiruan yang tidak

pas sebesar 60%-100%. Invasi Candida albicans pada jaringan lunak rongga

mulut dapat menyebabkan terjadinya kandidiasis oral.9

Page 17: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

5

2.1.1 Taksonomi

2.1.2 Morfologi

Candida albicans merupakan jamur dimorfik karena

memampuannya untuk tumbuh dalam dua bentuk berbeda yaitu sebagai sel

tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan germ

tube yang akan membentuk pseudohifa. Perbedaan bentuk ini tergantung pada

faktor eksternal yang mempengaruhinya yaitu suhu, pH dan nutrisi yang

tersedia.11

Sel ragi (blastospora/ yeast) berbentuk bulat, lonjong atau bulat

lonjong dengan ukuran 2-5 x 3-6 hingga 2-5,5 x 5-28 . Candida

albicans memperbanyak diri dengan membentuk tunas yang akan terus

memanjang membentuk pseudohifa. Pseudohifa terbentuk dengan banyak

kelompok blastospora berbentuk bulat atau lonjong di sekitar septum. Pada

beberapa strain, blastospora berukuran besar, berbentuk bulat atau seperti

botol, dalam jumlah sedikit. Sel ini dapat berkembang menjadi klamidospora

yang berdinding tebal dan bergaris tengah sekitar 8-12μ.11

Kingdom : Fungi

Division : Ascomycota

Class : Saccharomycetes

Order : Saccharomycetales

Family : Debaryomycetaceae

Genus : Candida

Species : C. albicans

Page 18: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

6

Gambar 2.1 Candida Albicans

Sumber : Gerard J. Tortora, dkk. Microbioloy : an introduction. 11th ed. United

States of America: Pearson; 2013.

Pertumbuhan optimum terjadi pada pH antara 2,5 – 7,5 dan

temperatur berkisar 20 C – 38 C. Candida merupakan jamur yang

pertumbuhannya cepat yaitu sekitar 48–72 jam. Kemampuan Candida tumbuh

pada suhu 37 C merupakan karakteristik penting untuk identifikasi. Spesies

yang patogen akan tumbuh secara mudah pada suhu 25 C– 37 C,

sedangkan spesies yang cenderung saprofit kemampuan tumbuhnya menurun

pada temperatur yang semakin tinggi.11

Morfologi koloni Candida albicans pada medium padat agar

Sabouraud Dekstrosa, umumnya berbentuk bulat dengan permukaan sedikit

cembung, halus, licin dan kadang - kadang sedikit berlipat - lipat terutama

pada koloni yang telah tua. Umur biakan mempengaruhi besar kecil koloni.

Warna koloni putih kekuningan dan berbau asam seperti aroma tape. Dalam

medium cair seperti glucose yeast, extract pepton, Candida albicans tumbuh

di dasar tabung.11

2.1.3 Patogenesis

Karena Candida albicans umumnya terdapat pada permukaan

mukosa, penyakit secara tidak langsung merubah organisme, host atau

keduanya. Perubahan dari ragi ke bentuk hifa sangat terkait dengan potensi

patogen dari Candida albicans. Secara histologis, hifa terlihat hanya ketika

Page 19: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

7

kandida memulai invasi, baik superfisial atau didalam jaringan. Perubahan ini

dikontrol secara in vitro oleh manipulasi kondisi lingkungan, tetapi tidak

diketahui apa yang memicu perubahan penyakit manusia. Telah diketahui

bahwa perubahan morfologi juga berhubungan dengan munculnya factor

yang terkait dengan jaringan dan pencernaan.12

Hifa Candida albicans memiliki kapasitas untuk membentuk

perlekatan yang kuat dengan sel - sel manusia. Mediator ini mungkin

mengikat permukaan protein dinding hifa, yang hanya ditemukan pada

permukaan germ tubes dan hifa. Protein ini memiliki urutan asam amino yang

mirip dengan yang ada di substrat transaminase keratinosit mamalia, yang

merupakan cross-links antara protein tertentu epitel skuamosa. Strategi

patogen baru ini menggunakan enzim dari host untuk mengikat patogen ke sel

- sel epitel. Mannoproteins lain yang memiliki kemiripan dengan integrin

vertebrata juga dapat menengahi ikatan komponen matriks ekstraselular,

seperti fibronektin, kolagen, dan laminin. Hifa juga mengeluarkan proteinase

dan phospholipases yang mampu mencerna sel – sel epitel dan mungkin

memfasilitasi invasi. Terdapat bukti bahwa Candida albicans mungkin dapat

menginduksi sendiri fagositosis oleh sel endotel. Secara bersama, faktor -

faktor ini merupakan virulensi yang tampaknya terkait dalam perubahan dari

ragi hinga perubahan hifa.12

Candida albicans memiliki reseptor permukaan protein yang

mengikat komponen tertentu dari komplemen dengan cara yang sama dengan

yang ada pada reseptor neutrofil. Komponen ini terikat pada permukaan

kandida oleh reseptor dengan demikian berorientasi dengan cara yang

membuatnya tersedia untuk opsonisasi. Meningkatkan produksi reseptor

dalam berbagai kondisi misalnya konsentrasi glukosa terkait resistensi

terhadap fagositosis oleh neutrophil.12

Faktor - faktor yang memungkinkan Candida albicans untuk

meningkatkan ukuran relatif dari flora (terapi antimikroba), yang dicurigai

yaitu kekebalan imun host secara umum (leukopenia atau terapi

kortikosteroid), atau yang mengganggu fungsi T- limfositsering dikaitkan

Page 20: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

8

dengan infeksi lokal dan invasif. Diabetes melitus juga merupakan faktor

predisposisi infeksi Candida albicans, mungkin karena diketahui bahwa

produksi berlebih dari permukaan mannoprotein menimbulkan konsentrasi

glukosa yang tinggi.12

2.2 Pisang Kepok

Pisang kapok merupakan jenis pisang olahan yang paling sering

diolah terutama dalam olahan pisang goreng dalam berbagai variasi, sangat

cocok diolah menjadi keripik, buah dalam sirup, aneka olahan tradisional, dan

tepung. Pisang dapat digunakan sebagai alternatif pangan pokok karena

mengandung karbohidrat yang tinggi, sehingga dapat menggantikan sebagian

konsumsi beras dan terigu.13

2.2.1 Taksonomi

2.2.2 Morfologi

Pohon pisang berakar rimpang dan tidak mempunyai akar tunggal

yang berpangkal pada umbi batang. Akar terbanyak berada di bagian bawah

tanah. Akar ini tumbuh menuju bawah sampai kedalaman 75-150cm. Sedang

akar yang berada di bagian samping umbi tumbuh ke samping atau mendatar.

Dalam perkembangannya, akar samping bias mencapai ukuran 4 – 5m.15

Batang pisang sebenarnya terletak di dalam tanah, yakni berupa

umbi batang. Di bagian atas umbi batang terdapat titik tumbuh yang

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Class : Monocotyledoneae

Ordo : Musales

Family : Musaceae

Genus : Musa

Species : Musa paradisiaca L. 14

Page 21: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

9

menghasilkan daun dan pada suatu saat akan tumbuh bunga pisang (jantung).

Sedangkan yang berdiri tegak di atas tanah dan sering dianggap sebagai

batang semu. Batang semu ini terbentuk dari pelepah daun panjang yang

saling menutupi dengan kuat dan kompak sehingga bias berdiri tegak

layaknya batang tanaman. Oleh karena itu, batang semu kerap dianggap

batang tanaman pisang yang sesungguhnya. Tinggi batang semu ini berkisar

3,5 – 7,5 m; tergantung dari jenisnya.15

Daun pisang letaknya tersebar, helaian daun berbentuk lanset

memanjang yang panjangnya antara 30 - 40 cm. Daun yang paling muda

terbentuk di bagian tengah tanaman, keluarnya menggulung dan terus tumbuh

memanjang. Kemudian secara progesif membuka. Helaian daun bentuknya

lanset memanjang, mudah koyak, panjang1,5 - 3m, lebar 30 - 70 cm,

permukaan bawah daun berlilin, tulang tengah penopang jelas disertai tulang

daun yang nyata, tersusun sejajar dan menyirip.15

Pisang mempunyai bunga majemuk yang tiap kuncup bunga

dibungkus oleh seludang berwarna merah kecoklatan. Seludang akan lepas

dan jatuh ke tanah jika bunga telah membuka. Bunga betina akan berkembang

secara normal, sedang bunga jantan yang berada diujung tandan tidak

berkembang dan tetap tertutup oleh seludang dan disebut sebagai jantung

pisang. Tiap kelompok bunga disebut sisir, yang tersusun dalam tandan.

Jumlah sisir betina 5 - 15 buah, buahnya merupakan buah buni, bulat

memanjang dan membengkok, tersusun seperti sisir dua baris, dengan kulit

berwarna hijau, kuning, dan coklat. Tiap kelompok buah atau sisir terdiri dari

beberapa buah pisang. Berbiji atau tanpa biji, bijinya kecil, bulat, dan warna

hitam Bentuk buah pisang kepok agak gepeng dan bersegi. Karena bentuknya

gepeng, ada yang menyebutnya pisang gepeng. Ukuran buahnya kecil,

panjangnya 10 - 12 cm dan beratnya 80 - 120 g. Kulit buahnya sangat tebal

dengan warna kuning kehijauan dan kadang bernoda cokelat 16

Page 22: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

10

Gambar 2.2 Pisang Kepok

Sumber : Pisang kapok [diundih tanggal 6 Maret 2016]. Available from :

http://deherbal.com/wp-content/uploads/2011/11/pisang-kepok-300x246.jpg

2.2.3 Kandungan Kimia

Batang dan akar pisang diketahui mengandung beberapa jenis

fitokimia yaitu saponin, flavonoid, dan tannin yang berfungsi sebagai

antibiotik, mempercepat pertumbuhan sel – sel baru, merangsang

pembentukan fibroblast, menghambat pertumbuhan bakteri, dan juga bersifat

antifungal. 2,25

1. Saponin

Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar

luas pada tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk larutan koloidal

dalam air dan membentuk busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang

dengan penambahan asam. Saponin merupakan golongan senyawa alam yang

rumit, yang mempunyai massa dan molekul besar, dengan kegunaan luas

Saponin diberi nama demikian karena sifatnya menyerupai sabun “Sapo”

berarti sabun. Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat dan

menimbulkan busa bila dikocok dengan air. Beberapa saponin bekerja

sebagai antimikroba.

Saponin berkontribusi sebagai antijamur dengan mekanisme

menurunkan tegangan permukaan membrane sterol dari dinding sel Candida

albicans, sehingga permeabilitasnya meningkat. Permeabilitas yang

Page 23: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

11

meningkat mengakibatkan cairan intraseluler yang lebih pekat tertarik

keluar sel sehingga Candida albicans mengalami kematian.2

Saponin ada pada seluruh tanaman dengan konsentrasi tinggi pada

bagian-bagian tertentu, dan dipengaruhi oleh varietas tanaman dan tahap

pertumbuhan. Fungsi dalam tumbuh-tumbuhan tidak diketahui mungkin

sebagai penyimpan karbohidrat atau merupakan weste product dan

metabolism tumbuh-tumbuhan kemungkinan lain adalah sebagai pelindung

terhadap serangan serangga.

Sifat-sifat Saponin :

a. Mempunyai rasa pahit

b. Dalam larutan air membentuk busa stabil

c. Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksiteroid

lainya

d. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi

e. Berat molekul relative tinggi dan analisi hanya menghasilkan

formula empiris yang mendekati

Dikenal juga jenis saponin yaitu glikosida triterpenoid dan

glikosida struktur steroid tertentu yang mempunyai rantai spirotekal. Kedua

saponin ini larut dalam air dan etanol, tetapi tidak larut dalam eter.

Aglikonya disebut sapogenin, diperoleh dengan hidrolisis dalam suasana

asam atau hidrolisis memakai enzim.17-18 Saponin diklasifikasikan

berdasarkan sifat kimia menjadi dua yaitu saponin steroid dan saponin

triterpenoid.

Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C27) dengan molekul

karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan satu aglikon yang

dikenal sebagai sapogenin. Tipe saponin ini memiliki efek antijamur. Pada

binatang menunjukan penghambatan aktifitas otot polos. Saponin steroid

diekskresikan setelah koagulasi dengan asam glukotonida dan digunakan

sebagai bahan baku pada proses biosintetis obat kortikosteroid. Saponin

jenis ini memiliki aglikon berupa steroid yang di peroleh dari metabolisme

Page 24: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

12

sekunder tumbuhan. Jembatan ini juga sering disebut dengan glikosida

jantung, hal ini disebabkan karena memiliki efek kuat terhadap jantung.17

Gambar 2.3 Saponin Steroid

Sumber : Steroidal saponin. [diundih tanggal 6 Maret 2016]. Available from :

http://worldwide.espacenet.com/publicationDetails/biblio?CC=WO&NR=985257

3A1&KC=A1&FT=D

Salah satu contoh saponin jenis ini adalah Asparagosida

(Asparagus sarmentosus), Senyawa ini terkandung di dalam ttumbuhan

Asparagus sarmentosus yang hidup dikawasan hutan kering afrika.

Tanaman ini juga biasa digunkan sebagai obat anti nyeri dan rematik oleh

orang afrika.

Saponin tritetpenoid tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul

karbohidrat. Dihidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang disebut

sapogenin ini merupakan suatu senyawa yang mudah dikristalkan lewat

asetilasi sehingga dapat dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan –

amyrine17

Gambar 2.4 Saponin Tritetpenoid

Sumber : Tritetpenoidal saponi. [diundih tanggal 6 Maret 2016]. Available from :

http://worldwide.espacenet.com/publicationDetails/biblio?CC=WO&NR=985257

3A1&KC=A1&FT=D

Page 25: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

13

Menurut Prasetyo, et al.,(2008) menyatakan bahwa saponin

merupakan senyawa metabolik sekunder yang berfungsi sebagai antiseptik

sehingga memiliki kemampuan antibakteri. Adanya zat antibakteri tersebut

akan menghalangi pembentukan atau pengangkutan masing-masing

komponen kedinding sel yang mengakibatkan lemahnya struktur disertai

dengan penghilangan dinding sel dan pelepasan isi sel yang akhirnya akan

mematikan maupun menghambat pertumbuhan sel bakteri tersebut. Hal

yang sama dikemukakan oleh Cannell (1998) bahwa senyawa saponin akan

membentuk senyawa kompleks dengan membran sel melalui ikatan

hidrogen, sehingga dapat menghancurkan sifat permeabilitas dinding sel dan

akhirnya dapat menimbulkan kematian sel.

2. Flavonoid

Flavonoid berasal dari kata flavon atau fenil 2 kromosom yang

mempunyai kerangka dasar � piron. Flavonoid mempunyai struktur

kerangka dasar C6 - C3 - C6 . Setiap gugus C6 merupakan cincin benzena

yang berikatan dengan C3 (tiga atom karbon) yang merupakan rantai alifatis

yang dapat pula membentuk cincin ketiga.19

Gambar 2.5 Struktur Umum Flavonoid

Sumber : Sabir A. Pemanfaatan flavonoid di bidang kedokteran gigi. Maj Ked

Gigi (Dental Journal) 2003; Edisi Khusus Temu Ilmiah Nasional III:81 – 7

Flavonoid merupakan golongan terbesar senyawa fenol alam dan

merupakan senyawa polar karena mempunyai sejumlah gugus hidroksil,

sehingga akan larut dalam pelarut polar seperti etanol dan metanol.

Page 26: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

14

Flavonoid merupakan senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai

antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, dan antijamur.2

Mekanisme kerja flavonoid dalam menghambat pertumbuhan jamur

yakni dengan menyebabkan gangguan permeabilitas membran sel jamur. Gugus

hidroksil yang terdapat pada senyawa flavonoid menyebabkan perubahan

komponen organik dan transport nutrisi yang akhirnya akan mengakibatkan

timbulnya efek toksik terhadap jamur

3. Tanin

Tanin sering ditemukan di tumbuhan yang terletak terpisah dari

protein dan enzim sitoplasma, tetapi bila jaringan rusak maka reaksi

penyamakan dapat terjadi. Tanin merupakan senyawa inti berupa glukosa

yang dikelilingi oleh lima gugus ester galoil atau lebih dengan inti

molekulnya berupa senyawa dimer asam galat, yaitu asam

heksahidroksidifenat yang berikatan dengan glukosa. Tanin merupakan

senyawa fenol berfungsi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dengan

memunculkan denaturasi protein dan menurunkan tegangan permukaan,

sehingga permeabilitas bakteri meningkat serta menurunkan konsentrasi ion

kalsium, menghambat produksi enzim, dan menganggu proses reaksi

enzimatis pada bakteri S.aureus sehingga menghambat terjadinya koagulasi

plasma yang diperlukan oleh S.aureus.20

Gambar 2.6 Struktur Tanin

Sumber : Sumono & Wulan. The use of bay leaf (Eugenia polyantha Wight) in

dentistry. Dental Jurnal. 2008; 41(3)

Page 27: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

15

2.2.4 Manfaat

Beberapa buah - buahan seperti pisang menyediakan jaminan

kesehatan yang besar. Hal ini dikarenakan bantuan pisang pada kalsium

retensi tubuh, nitrogen, dan fosfor, yang suanya bekerja untuk keshatan dan

regenerasi jaringan.21

1. Nilai Nutrisi pada Pisang

Pisang merupakan sumber kalium. Kalium dapat ditemukan

dalam berbagai buah-buahan, sayuran, dan bahkan daging, namun, satu

pisang menyediakan 23% dari kalium yang dibutuhkan setiap hari. 21

Pisang juga merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin,

termasuk:

1. A – Membantu dalam kesehatan gigi, tulang, jaringan lunak, dan lain –

lain

2. B6 – Membantu sistem imun tubuh, meningkatkan kesehatan otak,

kesehatan jantung, dan lain – lain.

3. C – Membantu dalam penyembuhan, pertumbuhan jaringan, dan lain –

lain

4. D – Membatu tubuh untuk menyerap kalsium

Vitamin yang terkandung pada pisang membantu dalam menjaga

kesehatan, namun terdapat manfaat besar bagi tulang dan otot dalam tubuh

manusia.

Karena pisang mengandung 41 % yang dibutuhkan dalam setiap

hari pada vitamin B6, dengan mengonsumsi pisang akan meningkatkan

fokus dan mental. Selain itu, pisang mengandung vitalitas, yang berarti

setelah memakan pisang akan memiliki lebih banyak energi baik fisik dan

mental. Bahkan beberapa studi menunjukkan bahwa pisang dapat

membantu meningkatkan suasana hati saat PMS.21

Pisang juga merupakan makanan yang baik bagi orang –orang

yang ingin menurunkan berat badan. Memakan pisang sebelum

Page 28: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

16

berolahraga dapat memberikan energi yang diperlukan untuk

menyelesaikan latihan lebih lama.21

2. Kualitas Medis

Pisang adalah buah yang sangat bergizi, namun bukan hanya

buahnya saja yang bermanfaat. Bagian – bagian dari pohon pisang juga

memiliki manfaat. 23

Bunga : Digunakan untuk mengobati disentri, borok, dan

bronkitis. Dimasak, bunga dianggap sebagai makanan

yang baik untuk penderita diabetes.

Getah : Sebagai obat tradisional, getah digunakan untuk

mengobati bermacam berbagai penyakit, termasuk

penyakit kusta, histeria, demam, gangguan pencernaan,

perdarahan, epilepsi, wasir, dan gigitan serangga.

Akar : Mengobati ganguan pencernaan, penawar racun, pereda

demam, sesak napas (asma), penyakit kulit.

Batang : Penurun panas dan perawatan rambut

Daun : Radang tenggorokan, radang orak, batuk, haid terlalu

banyak, disentri dan keputihan.

Pada beberapa penelitian, bagian – bagian dari pohon pisang

seperti batang, akar, pelepah daun, jatung pisang dan buah memiliki

banyak manfaat dalam dunia kedokteran, di antaranya sebagai antibakteri,

antijamur, antihipetensi, serta berperan dalam proses penyembuah luka.24

3. Umum

Dalam kaitan dengan kepentingan hidup manusia, pohon pisang

ini tergolong serba guna, mulai dari daun, pelepah, buah, tunas, batang dan

kulit pohonnya. 22

Manfaat bagian – bagian dari pohon pisang yang biasanya

digunakan oleh masyarakat :

Page 29: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

17

Memiliki nilai tambah sebagai komuditas pertanian yang berarti

ekonomis (pasar).

Daunnya bisa dijadikan pembungkus makanan.

Buahnya selain untuk dimakan langsung, tapi juga dapat diolah

menjadi bermacam jenis kue, seperti pisang goreng, pisang

nogosari, dan kolak pisang.

Tunasnya dan batang pohonnya bisa dijadikan sayur.

Di Jawa batang pohon pisang bisa digunakan untuk menancapkan

anak-anak wayang dalam pagelaran wayang kulit, wayang golek.

Bagian kulit pohon pisangnya bisa dijadikan tali.

Pelepah pisangnya bisa digunakan untuk bedil – bedilan, atau kuda

lumping bagi anak – anak desa

Page 30: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

18

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Konsep

3.2 Hipotesis

Adanya efektivitas ekstrak batang dan akar pisang Kepok terhadap

Candida albicans

Bagian akar pisang kepok lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan

Candida albicans (Jumlah Koloni)

Pisang Kepok

Penghambat pertumbuhan

Candida albicans (jumlah koloni)

Tidak diteliti

Diteliti

Keterangan :

Buah

Bunga (Jangtung)

Daun

Batang

Akar

Ekstrak Batang

Ekstrak Akar

Page 31: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

19

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium

4.2 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah Post Test Only Control Group Design.

4.3 Tempat Penelitian

Akan dilakukan penelitian di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

Farmasi Universitas Hasannuddin untuk mengekstrak batang pisang. Dan akan

dilanjutkan mengamati efektivitas jamur di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

Kedokteran Universitas Hasannuddin.

4.4 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakn bulan Agustus - November 2016

4.5 Variabel Penelitian

a. Variabel Independen : Konsentrasi Batang dan Akar Pisang Kepok

b. Variabel Dependen : Jumlah koloni Jamur Candida albicans

4.6 Defenisi Operasional Variabel

1. Konsentrasi ekstrak batang dan akar tanaman pisang kapok

adalah ekstrak batang dan akar yang diencerkan menggunakan DMSO

10%, ditambahkan dalam media Potato Dextrose Broth (PDB) dan

ditambahkan suspensi jamur, dinyatakan dalam %

2. Jumlah Candida albicans adalah jumlah koloni yang dihitung

dengan metode perhitungan koloni. Setelah diinkubasi bersama dengan

Page 32: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

20

ekstrak yang diuji dalam media Potato Dextrose Agar (PDA).

4.7 Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah jamur Candida

albicans yang berasal dari Stock culture jamur yang disimpan di Laboratorium

Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin dan bagian pisang Kepok

(Musa Paradisiaca Linn.) yaitu batang dan akar yang didapatkan di Provinsi

Sulawesi Selatan.

4.8 Alat dan Bahan

4.8.1 Alat

Rotary evaporator

Tabung Erlenmeyer

Pengaduk

Timbangan

Pisau

Autoclave

Tabung reaksi steril

Pipet ukur 50 cc

Micro pipet

Spuit

Kertas saring Whatman

0,2

Cawan petri

Inkubator

4.8.2 Bahan

Batang dan akar tanaman pisang kepok

Metanol

Candida albicans

Potato Dextrose Agar (PDA)

Potato Dextrose Broth (PDB)

Aquades

DMSO 10%

NaCl

Page 33: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

21

4.9 Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer berupa :

rata-rata jumlah koloni Candida albicans pada setiap konsentrasi ekstrak batang

dan akar tanaman pisang kepok.

4.10 Proses Penelitian

a. Sterilisasi alat

Alat - alat yang akan digunakan dalam penelitian ini disterilkan terlebih

dahulu sebelum digunakan menggunakan autoklaf pada suhu 1210 C

selama 15 menit.

b. Pembuatan ekstrak

1. Pengambilan batang dan akar pisang.

2. Batang dan akar pisang yang telah diambil lalu dicuci dengan

menggunakan air mengalir

3. Kedua bagian tanaman di timbang masing – masing 1,7kg

4. Masing-masing bahan dipotong kira-kira dengan ukuran 0,5x0,5 cm

5. Dikeringkan dengan menggunakan oven. Setelah kering, dilanjutkan

dengan proses ekstraksi. Metode yang dipakai adalah metode maserasi.

6. Setiap bagian direndam dalam tabung erlenmeyer dengan methanol

hingga 1 cm diatas permukaan sampel. Perendaman dilakukan selama 3

x 24 jam sambil sesekali diaduk setiap hari.

7. Hasil rendaman dilakukan penyaringan dan dievaporasikan dengan

rotary evaporator dan dilakukan penguapan dengan pemanasan dibawah

60° C agar pelarut hilang dan sampai diperoleh ekstrak yang kental.

8. Hasil ekstraksi disimpan di dalam lemari pendingin dengan suhu 4oC

c. Uji efektivitas ekstrak terhadap Candida albicans

1. Tabung steril, media disiapkan

2. Ekstrak dilarutkan dengan larutan DMSO 10% hingga konsentrasi

Page 34: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

22

ekstrak menjadi 80%

3. Ekstrak batang dan akar yang telah dicampur dengan DMSO 10%

disterilkan dengan metode filtrasi menggunakan kertas saring

Whatman 0,2.

4. Ekstrak batang dan akar ditambahkan media hingga mencapai

konsentrasi 25%, 12,5 dan 6,25%

5. Tabung K diisi media Muller Hinton dan suspensi Candida

albicans sebagai kelompok tanpa perlakuan.

6. Tabung B diisi media Muller Hinton, ekstrak batang dan suspensi

Candida albicans.

7. Tabung A diisi media Muller Hinton, ekstrak batang dan suspensi

Candida albicans

Batang

1. Ekstrak batang tanaman pisang dengan konsentrasi 80% diambil

sejumlah 1,56 ml, 0,78 ml dan 0,39 ml kemudian masing-masing

tabung ditambahkan media Potato Dextrose Broth (PDB) hingga

volume masing-masing tabung menjadi 5 ml. sehingga konsentrasi

ekstrak dan media Muller Hinton menjadi 25%, 12,5% dan 6,25%.

2. Tabung B25 diisi campuran media dan ekstrak 25%, kemudian

suspensi Candida albicans sebanyak 100μL ditambahkan

kedalamnya.

3. Tabung B12,5 diisi campuran media dan ekstrak 12,5%, kemudian

suspensi Candida albicans sebanyak 100μL ditambahkan

kedalamnya

4. Tabung B6,25 diisi campuran media dan ekstrak 6,25%, kemudian

suspensi Candida albicans sebanyak 100μL ditambahkan

kedalamnya.

Akar

1. Ekstrak akar tanaman pisang dengan konsentrasi 80% diambil

sejumlah 1,56 ml, 0,78 ml dan 0,39 ml kemudian masing-masing

Page 35: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

23

tabung ditambahkan media Potato Dextrose Broth (PDB) hingga

volume masing-masing tabung menjadi 5 ml. sehingga konsentrasi

ekstrak dan media Muller Hinton menjadi 25%, 12,5% dan 6,25%.

2. Tabung A25 diisi campuran media dan ekstrak 25%, kemudian

suspensi Candida albicans sebanyak 100μL ditambahkan

kedalamnya.

3. Tabung A12,5 diisi campuran media dan ekstrak 12,5%, kemudian

suspensi Candida albicans sebanyak 100μL ditambahkan

kedalamnya

4. Tabung A6,25 diisi campuran media dan ekstrak 6,25%, kemudian

suspensi Candida albicans sebanyak 100μL ditambahkan

kedalamnya.

Kontrol

1. Tabung K diisi media dan suspensi jamur Candida albicans sebagai

kelompok tanpa perlakuan.

8. Diinkubasi selama 18 jam dengan suhu 37°C

9. Dilakukan pengenceran menggunakan NaCl dengan perbandingan 1:9

(1 bagian ekstrak dan media PDB : 9 NaCl) hingga konsentrasinya

menjadi 1/103 pada masing-masing konsentrasi dan kontrol tanpa

perlakuan untuk mempermudah perhitungan koloni.

10. Dilakukan pengambilan sampel dengan menggunakan mikropipet

dengan volume 100μl, diletakan pada Potato Dextrose Agar (PDB)

yang telah disiapkan dan diratakan dengan menggunakan osse.

11. Diinkubasi lagi selama 24 jam dengan suhu 37° C, kemudian jumlah

koloni jamur pada setiap ekstrak batang pisang Mauli dan pada kontrol

tanpa perlakuan.

4.11 Pengolahan dan Analisis Data

Data penilaian pertumbuhan Candida albicans dianalisa dengan analisa

Page 36: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

24

of varian (ANOVA). Apabila P <0,05 berarti terdapat pengaruh terhadap

pemberian ekstrak batang dan akar tanaman pisang terhadap pertumbuhan koloni

Candida albicans. Setelah itu dilanjutkan dengan uji post hoc

Page 37: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

25

4.12 Alur Penelitian

Tanaman pisang kepok : batang dan akar

Ekstraksi tanaman dengan metode maserasi dengan pelarut metanol. Dengan

perbandingan 1:3

Dievaporasikan dengan rotary evaporator

Ekstrak batang dan akar kental + DMSO 10% + media PDB

Akar Kontrol Batang

25% 12,5% 6,25% 0% 25% 12,5% 6,25%

Suspensi Candida albicans

Diinkubasi selama 18 jam dengan suhu 37oC

Pengenceran 1/103 menggunakan NaCl

Penanaman Candida albicans pada media Potato Dextrose Agar (PDA)

Diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37oC

Penghitungan jumlah koloni Candida albicans pada media Potato Dextrose Agar

(PDA)

Menghitung rata-rata jumlah Candida albicans dalam setiap perlakuan

Membandingkan dengan kontrol tanpa penambahan ekstrak tanaman pisang

kepok

Membandingkan rata-rata jumlah koloni Candida albicans antara satu ekstrak

dengan ekstrak yang lain dengan konsentrasi berbeda.

Page 38: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

26

BAB V

HASIL PENELITIAN Telah dilakukan penelitian mengenai efektivitas antifungi ekstrak batang

dan akar pisang kepok (Musa paradisiaca l.) terhadap Candida albicans. Hasil

perhitungan rerata jumlah koloni Candida albicans setelah diberi perlakuan dapat

dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1. Hasil Perhitungan Rerata Jumlah Koloni Candida Albicans Setelah diberi Perlakuan

Bagian tanaman

Konsentrasi (%)

Jumlah Koloni Rerata Koloni 10 -1 10 -2 10 -3

Akar

6.25 TBUD* 205 48

198,33 TBUD* 200 52 TBUD* 231 49

12.5 185 39 3

81,11 187 54 11 192 52 7

25 42 12 1

2,5 45 10 3 50 13 1

Batang

6.25 TBUD* TBUD* 235

368,11 TBUD* TBUD* TBUD* TBUD* TBUD* 278

12.5 TBUD 150 10

177,78 TBUD 167 12 293 153 15

25 68 20 6

30,66 55 22 5 58 34 8

Kontrol 0 TBUD* TBUD * 305

381,56 TBUD* TBUD* TBUD* TBUD* TBUD* 329

*Tidak Bisa Untuk Diukur

Page 39: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

27

Gambar 5.1. Rerata Jumlah Koloni Candida Albicans Setelah diberi Perlakuan Akar

Gambar 5.2. Rerata Jumlah Koloni Candida albicans Setelah diberi Perlakuan Batang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata koloni bakteri Candida

albicans yang paling banyak terdapat pada konsentrasi 0% ekstrak baik akar dan

batang pisang kepok (Musa paradisiaca l.), sedangkan koloni paling sedikit

terdapat pada ekstrak akar dan batang dengan konsentrasi 25%. Rerata koloni

pada konsentrasi 25%, 12,5% dan 6,25% pada ekstrak batang dan akar tanaman

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

kontrol batang 25 batang 12,5 batang 6,25

rerata jumlah koloni

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

kontrol akar 25 akar 12,5 akar 6,25

rerata jumlah koloni

Page 40: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

28

pisang kepok (Musa paradisiaca l.) lebih sedikit jika dibandingkan dengan rerata

koloni pada kontrol.

Tabel 5.2. Hasil Perhitungan Analisis Oneway ANOVA Angka Jamur Candida Albicans Ekstrak Batang Dan Akar Tanaman Pisang Kepok (Musa Paradisiaca L.)6,25%, 12,5%, 25%.

Sum of squares

df Mean square F sig

Between groups

17,954 3 5,985 6,830 ,047*

Within groups

3,505 4 ,876

Total 21,459 7 Keterangan : * = Ada perbedaan signifikan (p < 0,05)

Berdasarkan Tabel 5.2 Hasil perhitungan analisis varians 1-jalur (p<0.05)

yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara ekstrak batang dan akar

tanaman pisang kepok (Musa paradisiaca l.) 6,25%,12,5%,25% terhadap

pertumbuhan Candida albicans. Maka hasil tersebut diolah secara lanjut dengan

menggunakan uji Post Hoc untuk melihat kelompok mana yang berbeda.

Tabel 5.3. Perbandingan kelompok ekstrak batang tanaman pisang kepok (Musa paradisiaca l.) terhadap koloni Candida albicans

B25 B12.5 B6.25 B0 B25 0.118 0.002* 0.002*

B12.5 0.118 0.050* 0.042* B6.25 0.002* 0.050* 0.751

B0 0.002* 0.042* 0.751

Keterangan : * = Ada perbedaan signifikan (p < 0,05)

Berdasarkan tabel 5.3 ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang

bermakna pada perlakuan terhadap Candida albicans antara ekstrak batang

konsentrasi 25% dengan ekstrak batang konsentrasi 12.5%. Namun ada

perbedaan yang signifikan antara konsentrasi 25% dengan ekstrak batang

konsentrasi 6.25% dan kontrol (-). Perbedaan yang signifikan juga ditemukan

pada ekstrak batang konsentrasi 12.5% dengan ekstrak batang konsentrasi 6.25%

dan kontrol (-). Tidak adanya perbedaan bermakna antara ekstrak batang

konsentrasi 6.25% dengan kontrol (-).

Page 41: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

29

Tabel 5.4. Perbandingan kelompok ekstrak akar tanaman pisang kepok (Musa paradisiaca l.) terhadap koloni Candida albicans

A25 A12.5 A6.25 A0

A25 0.497 0.040* 0.002*

A12.5 0.497 0.137 0.006*

A6.25 0.040* 0.137 0.091

A0 0.002* 0.006* 0.091

Keterangan : * = Ada perbedaan signifikan (p < 0,05)

Berdasarkan tabel 5.4 Ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang

bermakna pada perlakuan terhadap Candida albicans antara ekstrak akar

konsentrasi 25% dengan ekstrak akar konsentrasi 12.5%. Namun ada perbedaan

yang signifikan antara ekstrak akar konsentrasi 25% dengan ekstrak akar

konsentrasi 6.25% dan kontrol (-). Tidak ada perbedaan yang bermakna terdapat

pada ekstrak akar konsentrasi 12.5% dengan akar konsentrasi 6.25%. Namun

perbedaan yang signifikan ditemukan pada ekstrak akar konsentrasi 12,5% dengan

kontrol (-). Tidak adanya perbedaan bermakna antara ekstrak akar konsentrasi

6.25% dengan kontrol (-).

Tabel 5.5. Perbandingan kelompok ekstrak batang dan akar tanaman pisang kepok (Musa paradisiaca l.) terhadap koloni Candida albicans

A25 A12.5 A6.25 B25 0.902 0.576 0.050* B12.5 0.095 0.292 0.635 B6.25 0.002* 0.006* 0.117

Keterangan : * = Ada perbedaan signifikan (p < 0,05)

Berdasarkan tabel 5.5 pada Konsentrasi 25% dan 12,5% batang dan akar

tanaman pisang kepok memiliki efektifitas antifungi yang sama (P>0,05).

Terdapat perbedaan signifikan pada ekstrak batang 6.25% dengan ekstrak akar

konsentrasi 25% dan 12.5%. Pada konsentrasi ekstrak akar 6.25% terdapat

perbedaan signifikan dengan ekstrak batang 25% namun tidak ada perbedaan

bermakna dengan ekstrak batang 12.5% dan 6.25%.

Page 42: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

30

BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antifungi ekstrak

batang dan akar pisang Kepok terhadap Candida albicans dan membuktikan

bagian batang atau akar pisang kepok yang paling efektif dalam mengurangi

pertumbuhan Candida albicans yang dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan

Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.

Candida albicans yang digunakan sebagai sampel fungi merupakan

mikroflora normal rongga mulut yang seringkali menyebabkan infeksi

opurtunistik pada pasien yang mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh

akibat penuaan, penyakit diabetes dan AIDS, serta faktor iatrogenik. Sebagai

saprofit, Candida dapat ditemukan pada kulit, saluran genital, saluran napas

bagian atas dan saluran pencernaan termasuk rongga mulut . Invasi Candida

albicans pada jaringan lunak rongga mulut dapat menyebabkan terjadinya

kandidiasis oral.9 Salah satu bahan yang memiliki keefektifan sebagai antifungi

ialah tanaman pisang kepok (Musa paradisiaca L).

Pisang kepok (Musa paradisiaca L) termasuk kelompok pisang olah

(plantain) karena memiliki kandungan pati yang tinggi. Di Kota Makassar, pisang

kepok (Musa paradisiaca L) diolah menjadi bentuk makanan yang disebut dengan

pisang epe yang merupakan jajanan dan wisata kuliner khas Makassar. Selain

diolah menjadi makanan, bagian dari tanaman pisang kepok (Musa paradisiaca L)

seperti bagian akar digunakan sebagai penawar racun dan juga bagian batang atau

pelepah berkhasiat untuk menurunkan panas. 23

Penelitian sebelumnya oleh Ayu et al. (2013) dengan metode difusi kertas

cakram menunjukkan bahwa ekstrak setiap bagian dari tanaman pisang kepok

(Musa paradisiaca L) memiliki daya hambat terhadap bakteri.26 Diduga

kandungan pada tanaman pisang kepok (Musa paradisiaca L) juga selain

memiliki efek antibakteri juga memiliki efek antifungi, sehingga pada penilitian

Page 43: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

31

ini dilakukan penelitian untuk menguji efek antifungi pada ekstrak batang dan

akar pisang kepok (Musa paradisiaca L) dengan menggunakan menggunakan

metode dilusi dan perhitungan jumlah Candida albicans dengan menghitung

jumlah koloni.

Hasil penelitian ekstrak batang dan akar tanaman pisang dengan

konsentrasi 6,25%, 12,5% dan 25% menunjukkan adanya penurunan jumlah

koloni Candida albicans yang tumbuh dibandingkan kontrol (-). Pada konsentrasi

ekstrak akar 25% didapatkan jumlah koloni Candida albicans yang lebih rendah

dibandingkan konsentrasi ekstrak batang 25%. Jumlah koloni Candida albicans

pada konsentrasi ekstrak akar 25% juga paling rendah dibandingkan dengan

konsentrasi ekstrak 6,25% dan 12,5% dari akar dan batang. Hasil penelitian ini

sesuai dengan penelitian oleh Ayu et al. (2013) yang menyatakan ekstrak bagian

akar tanaman pisang kepok lebih efektif dalam menghambat bakteri dibandingkan

dengan batang semu/pelepah pisang kepok. 26

Penurunan jumlah koloni Candida albicans yang terjadi pada setiap

konsentrasi ekstrak batang pisang kepok sesuai dengan penelitian uji antifungi

yang dilakukan oleh Herry et al. (2013) dengan metode dilusi yang menggunakan

ekstrak batang pisang Mauli dengan konsentrasi 6,25%; 12,5%, dan 25%,. Pada

penelitian tersebut semakin besar konsentrasi maka semakin menurun jumlah

koloni Candida albicans. Berkurangnya pertumbuhan koloni pada Candida

albicans tersebut karena terdapat tiga kandungan pada batang pisang kepok yang

diketahui memiliki efek antifungi yakni saponin, flavonoid, dan tannin yang

memiliki cara kerja dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans.2 Akar

pisang kepok juga mengandung senyawa saponin, flavonoid dan tanin sehingga

memiliki efek antifungi.25

Saponin merupakan senyawa dalam bentuk glikosida yang tersebar luas

pada tumbuhan tingkat tinggi. Saponin berkontribusi sebagai antifungi dengan

mekanisme menurunkan tegangan permukaan membran sterol dari dinding sel

Candida albicans, sehingga permeabilitasnya meningkat. Permeabilitas yang

meningkat mengakibatkan cairan intraseluler yang lebih pekat tertarik keluar sel

sehingga Candida albicans mengalami kematian. 2

Page 44: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

32

Flavonoid merupakan golongan terbesar senyawa fenol alam dan

merupakan senyawa polar karena mempunyai sejumlah gugus hidroksil, sehingga

akan larut dalam pelarut polar seperti etanol dan metanol. Flavonoid merupakan

senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai antioksidan, antibakteri,

antiinflamasi, dan antifungi.2

Kandungan lainnya adalah tannin. Senyawa ini merupakan senyawa

kompleks berupa polifenol alami yang terdapat pada tumbuhan. Tanin dibagi

menjadi dua kelompok yaitu tanin terhidrolisis (ellagitannins dan gallotannins)

dan tanin terkondensasi (proanthocyanidins).2

Flavonoid dan tanin yang merupakan senyawa golongan fenol sehingga

mampu bereaksi dengan dinding sel. Selanjutnya tersebut masuk ke dalam inti sel,

dan membuat seluruh protein pada fungi mengalami denaturasi sehingga sel fungi

menjadi rusak dan mati.2

Akar dan batang pisang kepok sama - sama memiliki kandungan senyawa

antifungi namun terdapat perbedaan jumlah koloni pada setiap konsentrasi yang

jumlahnya berbeda secara signifikan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh senyawa

aktif, kosentrasi yang tersaring, adanya bahan organik asing dapat menurunkan

keefektifan zat kimia antifungi dengan cara menonaktifkan bahan kimia

tersebut.26 Kondisi dari sampel yang digunakan juga dapat mempengaruhi hasil

penelitian, beradasarkan penelitian yang dilakukan oleh Babu et al. (2012)

diketahui bahwa empat varietas tanaman pisang yang berbeda memiliki total

fenol, polifenol dan alkaloid yang berbeda.6 Faktor lain yang berpengaruh

terhadap lemahnya atau tidak adanya kemampuan menekan pertumbuhan jamur

dari ekstrak akar pohon pisang kepok terhadap Candida albicans adalah kondisi

dari mikroba itu sendiri. Menurut Fardiaz (1989), kemampuan suatu zat

antimikroba dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah sifat-sifat

mikroba yang meliputi jenis, konsentrasi, umur dan keadaan mikroba.27

Penelitian ini menggunakan Dimethyl-sulfoxide (DMSO) dengan

konsentrasi 10 %, karena pada konsentrasi ini DMSO tidak mampu menghambat

pertumbuhan Candida albicans sehingga penurunan jumlah koloni murni dari

ekstrak akar dan batang dari pisang kepok.28

Page 45: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

33

BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis aktivitas ekstrak batang dan akar

pisang kepok (Musa paradisiaca L.) dalam menghambat pertumbuhan Candida

albicans dapat disimpulkan bahwa:

1. Ekstrak batang dan akar pisang kepok (Musa paradisiaca L.) memiliki

aktivitas dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans

2. Ekstrak akar pisang kepok (Musa paradisiaca L.) memiliki aktivitas lebih

efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans (jumlah

Koloni)

7.2 Saran

Setelah menyelesaikan penelitian, saran-saran yang dapat disampaikan

antara lain :

1. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan medium dan

konssentrasi ekstrak yang bervariasi.

2. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan sampel tanaman

pisang yang lebih beragam dan lokasi tumbuh yang berbeda

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan bahan ini dan

diharapkan dapat menjadi suatu produk yang bisa digunakan secara luas

oleh masyarakat .

Page 46: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

34

DAFTAR PUSTAKA

1. Komariah, Sjam R. Kolonisasi Candida dalam rongga mulut. Majalah kedokteran

FKUI; 2012: 28(1): 39-47

2. M. Herrry S., Amy Nindia C., Maharani Laillyza A. Uji efektivitas antifungi

ekstrak metanol batang pisang mauli terhadap candida albicans. Jurnal PDGI

2013; 62; 7-10

3. Muhammad Alfian N., Maharani Laillyza A. Efektivitas antibakteri ekstrak

metanol batang pisang Mauli (Musa acuminata) dan povidone iodine 10%

terhadap Streptococcus mutans. Jurnal PDGI 2014; 63; 78 -83.

4. Wibowo RD. Sifat fisis dan mekanis akibat perubahan temperature pada komposit

polyester serat batang pisang yang di treatment menggunakan KmnO4[Naskah

Publikasi]. Surakarta: Universitas Muhammadiyah; 2014.

5. Hastari R. Uji aktivitas antibakteri ekstrak pelepah dan batang tanaman pisang

ambon. Jurnal medika muda. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas

Lambung Mangkurat; 2012: 29

6. Babu, M. A., M. A. Suriyakala., K. M. Gothandam.Varietal Impact on

Phytochemical Contents and Antioxidant Properties of Musa acuminata

(Banana).J. Pharm. Sci. & Res ; 2012: 4(10): 1950 - 1955.

7. Geo F, Janet S & Stephen A. Medical Microbiology. 23th edition. New York: Mc

Graw Hill; 2004.pp 645 -7

8. Komariah, Sjam R. Kolonisasi Candida dalam rongga mulut. Majalah kedokteran

FKUI; 2012: 28(1): 39-47

9. Santoso HD, Budiarti LY, Carabelly AN. Perbandingan aktivitas antifungi ekstrak

etanol jahe putih kecil (Zingiber officinale Var. Amarum) 30% dengan

chlorhexidine glukonat 0,2% terhadap Candida albicans in vitro. Dentino (Jur.

Ked. Gigi); 2014: II: 126

10. Berkhout. In: De Schimmelgesl. Monilia, Oidium, Oospora en Torula, Disset.

Ultrecht; 1923. 44

11. Larnani S, Adhesi Candida albicans Pada Rongga Mulut. Majalah Ilmiah

Kedokteran Gigi Indonesia; 2005 : 7: p. 369 - 379

Page 47: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

35

12. Ryan KJ, Ray CG. Sherris medical microbiology an introduction to infectious

diseases 4th ed. Unites States: The McGraw – Hill Companies, Inc; 2004. pp.

661-2

13. Prabawati, S., Suyanti dan Setyabudi, D. A. (2008). Teknologi Pascapanen dan

Teknik Pengolahan Buah Pisang. Penyunting: Wisnu Broto. Balai Besar

Penerbitan dan Pengembangan Pertanian

14. Tjitrosoepomo, G., Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press; 1991.

15. Suyanti Satuhu, B.Sc. & Ir. Ahmad Supriyadi, 2008. Pisang Budidaya,

Pengolahan dan prospek Pasar. Jakarta :Penebar swadaya ; 2008.

16. Suhardiman, Patah. Budidaya Pisang Cavendish. Yogyakarta: Kanisius ; 1997.

17. Burger I., Burger B,V., Albrecht C.F., Spicies H.S.C., and Sandor P., 1998. Triter

penoid saponin From Bacium gradivlona Var. Obovatum Phytochemistry,

Volume 49. pp. 2087- 2089

18. Nio, O. K., Zat - zat toksik yang secara alamiah ada pada bahan makanan

nabati.Cermin Dunia Kedokteran ;1989: 58: pp24 – 30

19. Sabir A. Pemanfaatan flavonoid di bidang kedokteran gigi. Maj Ked Gigi; 2003;

III: pp 81–7

20. Alka, Jindal. dkk. antifungal activity of flavonoid di bidanag kedokteran gigi. Maj

Ked Gigi; 2003: 111: pp81-7

21. Harborne JB. Metode fitokimia. Bandung: ITB; 2006. 102 – 4

22. Kumar, K. P. Sampath. Dkk. Traditional and medical uses of banana. Journal of

pharmacognosy and phytochemistry; 2012: 1(3)

23. Dalimartha, Setiawan. Atlas tumbuhan obat indonesia. Jilid 3. Jakarta : Trubus

Agriwidya; 2003

24. Yuliana, Siti R. I., Leman, Michael A., Andindita, P. S., Uji daya hambat senyawa

saponin batang pisang terhadap pertumbuhan candida albicans. eG. 2015: 3(2)

25. K. Deepalakshmi, Rameashkannan, Panagal Mani. Bioactive compounds profiling

of musa paradisiaca l. Root extract by gas chromatography– mass spectrometry.

American Journal of Biological and Pharmaceutical Research; 2015 :2(3):125-

128.

Page 48: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

36

26. Ayu P. Ningsih, Nurmiati, Anthoni Agustin. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak

Kental Tanaman Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca Linn.) terhadap

Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. J. Bio. UA. 2013; 2(3); 207 -213

27. Fardiaz, S. Analisa Mikrobiologi Pangan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1989

28. S.Michael G, Shelley G. Des Etages dan Michael Snyder.Microbial Synergy via

an Ethanol-Triggered Pathway. American Society for Microbiology Vol. 24, No.

9.2004.URL www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC387754

Page 49: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

37

LAMPIRAN

Page 50: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

38

Dokumentasi Penelitian

Batang dan Akar Pohon

Pisang Kepok yang telah dipotong

Batang dan Akar

yang telah dipotong

dikeringkan

Page 51: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

39

Batang dan akar setelah dimaserasi dengan methanol 3 x 24 jam

Penyaringan dan evaporasi dengan rotary evaporato

Page 52: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

40

(a) DMSO 10%, (b) B80% (batang + DMSO 10%), (c) A80% (akar + DMSO

10%)

Potato Dextrose Broth (PDB)

(a) (b) (c)

Page 53: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

41

Pencampuran Candida albicans + Potato Dextrose Borth (PDB) + Ekstrak batang dan akar

Batang 25% yang telah diencerkan dengan NaCL

Page 54: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

42

Batang 12.5% yang telah diencerkan dengan NaCL

Batang 12.5% yang telah diencerkan dengan NaCL

Batang 6.25% yang telah diencerkan dengan NaCL

Page 55: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

43

Akar 25% yang telah diencerkan dengan NaCL

Akar 12.5% yang telah diencerkan dengan NaCL

Akar 6.25% yang telah diencerkan dengan NaCL

Page 56: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

44

Kontrol yang telah diencerkan dengan NaCL

Akar 25% setelah diinkubasi 24 jam

Akar 12.5% setelah diinkubasi 24 jam

Page 57: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

45

Akar 6.25% setelah diinkubasi 24 jam

Batang 25% setelah diinkubasi 24 jam

Batang 12.5% setelah diinkubasi 24 jam

Page 58: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

46

Batang 6.25% setelah diinkubasi 24 jam

Kontrol (-) setelah diinkubasi 24 jam

Page 59: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

47

Page 60: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

48

Page 61: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

49

Page 62: ANALISIS EKSTRAK BATANG DAN AKAR PISANG KEPOK … · Obat antijamur lain yang dapat digunakan yaitu chlorhexidine gluconate. Penggunaan chlorhexidine gluconate memiliki efek samping

50