analisis dinamika psikologis guru smk sukamaju …

139
ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU DITINJAU DARI TEORI SIGMUND FREUD (Studi Kasus pada Seorang Guru di SMK Sukamaju) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Simon Nama Samon Lamanepa NIM: 161114079 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 22-Mar-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU

DITINJAU DARI TEORI SIGMUND FREUD

(Studi Kasus pada Seorang Guru di SMK Sukamaju)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Simon Nama Samon Lamanepa

NIM: 161114079

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

i

ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU

DITINJAU DARI TEORI SIGMUND FREUD

(Studi Kasus pada Seorang Guru di SMK Sukamaju)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Simon Nama Samon Lamanepa

NIM: 161114079

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

iv

HALAMAN MOTTO

Tidak ada yang benar-benar benar dan tidak ada yang benar-benar salah, jawaban

yang paling bijaksana untuk setiap pertanyaan adalah tergantung, yakni dari sudut

padang mana kita melihatnya.

Hidup di dunia ini hanyalah tipuan, maka nikmatilah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Aku persembahkan karya ini untuk:

Lera Wulan Tanah Ekan

Yang telah menyertai dan memberkati setiap proses dalam hidupku. Memberikan

kekuatan pencerahan dalam menghadapi segala situasi.

Orangtuaku

Alm. Ludofikus Lebu Raya dan Yuliana Deran Manuk

Terima kasih atas segala cinta, doa dan dukungannya yang tak terhingga.

Terima kasih atas segala pengorbanan Ayah dan Ibu, berkat kalian saya bisa

menjadi seperti sekarang ini.

Kakak

Elias Samon Buran, Dion Paskalis Kopong Blolon, Rosalia Boy Dulhi, Erlyn

Lazar

Terima kasih atas segalanya dan biarkan rasa yang menjawab betapa besar aku

sangat menyayangi kalian.

Orangtua Angkat

Bapak Ahmad Rozikin, Ibu Sumia dan Ibu Hartini

Terima kasih telah memberikan dukungan selama saya berada di Jogja.

Terima kasih telah menjadi orang tua keduaku.

Dosen pembimbing Dra. Maria Josepha Retno Priyani, M.Si.

Terima kasih atas segala waktu, tenaga, pikiran, kesabaran dan perhatian dari awal

proses pengerjaan skripsi hingga sekarang.

Terima kasih telah menjadi figur kedewasaan bagi saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

viii

ABSTRAK

ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU

DITINJAU DARI TEORI SIGMUND FREUD

(Studi Kasus pada Seorang Guru di SMK Sukamaju)

Simon Nama Samon Lamanepa

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: dinamika psikologis seorang

guru (pikiran, perasaan, dan perilaku) ketika awal, selama berproses hingga

sekarang selama mengajar di SMK Sukamaju dan hal apa saja yang membuat guru

masih bertahan mengajar di SMK Sukamaju. Jenis penelitian ini adalah penelitian

kualitatif desain studi kasus. Kasus yang diteliti dalam penelitian ini adalah

pergolakan batin guru ketika mengajar di SMK Sukamaju. Sumber data penelitian

ini adalah seorang guru di SMK Sukamaju. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah wawancara. Teknik yang digunakan untuk melihat keabsahan

data adalah member check. Teknik analisis data kualitatif yang digunakan adalah

dengan membuat verbatim, membuat koding dari verbatim, mengkategorisasi,

menyaring data dan melakukan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

dinamika pikiran responden ketika awal, selama mengajar dan hingga saat ini

sangat dipengaruhi oleh ego. Responden mengalami dinamika perasaan positif dan

negatif. Perubahan perasaan itu di antaranya adalah takjub, senang, puas, nyaman,

tidak nyaman, jengkel, marah, sedih, jenuh dan kasihan. Perubahan perasaan ini

dipengaruhi oleh superego. Dinamika pemberian pendisiplinan berawal dari bahasa

yang halus, kemudian menjadi bahasa yang agak keras dan akhirnya kembali

kepada bahasa yang halus. Perubahan penggunaan intonasi suara terjadi karena

mekanisme pertahanan diri pembentukan reaksi. Nilai ibadah, sosok figur, dan

pemenuhan kebutuhan ekonomi dalam keluarga menjadi alasan responden masih

bertahan mengajar di SMK Sukamaju. Alasan bertahan mengajar sebagai bentuk

nilai ibadah dan sosok figur dilatarbelakangi oleh superego dan alasan bertahan

mengajar karena kebutuhan ekonomi dilatarbelakangi oleh ego.

Kata kunci: Dinamika Psikologis, Guru SMK Sukamaju, Sigmund Freud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

ix

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF PSYCHOLOGICAL DYNAMICS OF A TEACHER IN

SMK SUKAMAJU IN LIGHT OF SIGMUND FREUD THEORY

(A Case Study of a Teacher in SMK Sukamaju)

Simon Nama Samon Lamanepa

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2020

The research aimed to identify: the psychological dinamycs of teacher in SMK

Sukamaju (thoughts, emotions and actions) in pre-teaching, in-teaching, and pra-

teaching process. It is also to identify number of factors that contribute to teacher’s

preseverence. This is a qualitative research which is designed to be a case study.

The object of the research is specifically the inner turmoil of a teacher in SMK

Sukamaju. The data were gathered through interview sessions. To validate the data,

the researcher used member check technique. The procedures are transcribing,

coding, categorizing, filtering and interpreting the data. The result showed that the

psychological dynamics that the teacher experiences in extremely influenced by

ego. Positive and negative emotions were identified. The dynamic changes of

emotions such as amazement, pleasure, satisfaction, comfort, uncomfortable,

anger, sadness, boredom and pity are extremely influenced by superego. There

were also found that raising and falling intonation dynamically in applying

reinforcement to the students are the results of self-defense mechanism. Regarding

the reasons of teacher’s persistence on working in SMK Sukamaju, there are

religious values, role model, and financial issues become the core factors. Religious

value and role model are the factors that have immense influence from superego.

While financial issues is the factor which triggered by ego.

Keywords: Psychological Dynamic, SMK Sukamaju Teacher, Sigmund Freud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Raja Semesta yang telah melimpahkan rahmat

dan berkat-Nya yang begitu besar, hingga akhirnya penelitian ini dapat selesai

dengan baik. Banyak pelajaran yang didapatkan dari awal hingga akhir mulai dari

kedisiplinan, optimis serta pengelolaan emosi.

Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak kesalahan dan

kekurangan yang terdapat pada skripsi ini mulai dari penulisan hingga hasil yang

didapat dalam penelitian ini. Dengan rendah hati diharapkan segala bentuk kritik

dan saran dapat diberikan yang nantinya dapat membangun dan menjadikan skripsi

ini menjadi lebih sempurna ke depannya.

Penulisan skripsi ini juga terdapat banyak pihak yang ikut terlibat dalam

proses membimbing, mendampingi, serta mendukung dalam setiap proses

penelitian. Oleh sebab itu diucapan terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Dr. Yohanes Heri Widodo, M.Psi., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling.

3. Prias Hayu Purbaning Tyas, M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

4. Dra. Maria Josepha Retno Priyani, M.Si., selaku dosen pembimbing yang

sudah meluangkan waktu, tenaga, pikiran, perhatian dalam memberikan

dukungan dan pembaruan dalam menyelesaikan proses skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

xi

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang

telah mendampingi selama menjalani studi di Universitas Sanata Dharma

6. Kedua orang tua Alm. Ludofikus Lebu Raya dan Yuliana Deran Manuk atas

segala doa dan dukungan serta kasih sayangnya tak terhingga yang telah

diberikan hingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

7. Keluarga di rumah, nenek Barek Olha, kakak Sinta, Elias Samon Buran, Dion

Paskalis Kopong Blolon, Boy Dulhi, Ade Alfaro, Ade Devin, Ama Reko, Kak

Erlyn Lazar, Kak Irma yang selalu memberikan doa dan dukungan baik moril

maupun materi.

8. Terkhusus untuk kakak Dion Paskalis Kopong Blolon yang telah membiayai

studi dari awal hingga akhir dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

9. Sahabat yang sudah membantu dalam proses kuliah dan penyusunan skripsi,

Sekar Birthikaningadi Hezed Christo dan Lourentina Yulita Sarisnawati yang

sudah memberikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk membantu

menyelesaikan skripsi.

10. Narasumber yang telah bersedia menyediakan waktu, tenaga, pikiran serta

memberikan seluruh informasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik.

11. Teman-teman perkuliahan yakni sodara Nando, Aa Christian, Bagas, Boy,

Adit, Edo dan Sodari Cipa yang telah memberikan dukungan selama proses

pengerjaan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................... ...................... iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................. ..........iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ....v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..............................................................vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... ...vii

ABSTRAK ...................................................................................................... .viii

ABSTRACT..................................................................................................... ...ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... ...........1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 4

C. Fokus Penelitian ....................................................................................... 5

D. Rumusan Masalah .................................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian.................................................................................... 6

G. Batasan Istilah .......................................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

xiv

A. Hakekat Dinamika Psikologis ................................................................... 8

1. Pengertian Dinamika Psikologis ......................................................... 8

2. Bagian Dinamika Psikologis................................................................10

B. SMK Sukamaju ...................................................................................... 25

1. Deskripsi SMK Sukamaju................................................................. 26

2. Budaya Sukamaju ............................................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 29

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 29

C. Responden Penelitian ............................................................................. 29

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .............................................. 20

E. Keabsahan Data ...................................................................................... 33

F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 36

A. Deskripsi Data ....................................................................................... 36

B. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 36

C. Hasil Penelitian .........................................................................................37

D. Pembahasan ...............................................................................................58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ ......69

A. Simpulan ............................................................................................... 69

B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 71

C. Saran ...................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

xv

LAMPIRAN ..................................................................................................... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

xvi

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

TABEL

1.1 Tabel Pedoman Wawancara ..................................................................... 30

GAMBAR

1.1 Gambar dinamika pikiran responden selama mengajar di SMK

Sukamaju....................................................................................................43

1.2 Gambar dinamika perasaan responden selama mengajar di SMK

Sukamaju....................................................................................................49

1.3 Gambar dinamika perilaku responden selama mengajar di SMK

Sukamaju....................................................................................................55

1.4 Motivasi bertahan mengajar di SMK Sukamaju .................................. ...57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Verbatim Reponden BR .................................................... 76

Lampiran 2: Lembar Koding Wawancara BR.......................................................92

Lampiran 3: Lembar Kategorisasi Responden BR...............................................116

Lampiran 4: Pernyataan Responden Penelitian....................................................121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini, berisikan tentang latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan penelitian, tujuan penelitian,

manfaat penelitian dan batasan istilah.

A. Latar Belakang

Perasaan, pikiran dan tindakan manusia tidak terlepas dari pengaruh

lingkungan. Jika seseorang ditempatkan dalam sebuah situasi yang tidak

sesuai dengan lingkungan yang dimiliki sebelumnya, maka bisa jadi akan

menimbulkan sebuah perubahan, baik itu perasaan, pikiran maupun

tindakan. Hal ini juga bisa terjadi pada seseorang yang ingin menjadi guru.

Seorang pribadi yang membekali dirinya sebagai seorang guru BK

di lembaga pendidikan formal, tentunya mengharapkan bahwa akan ada

perasaan senang, nyaman dan bisa menikmati setiap proses dalam mengajar.

Selain itu prinsip-prinsip BK juga tentunya ingin diterapkan pada siswa/i

yang akan diampuh olehnya. Permendiknas no. 27 tahun 2008 terkait

kompetensi konselor/guru BK tertuang bahwa guru BK perlu memiliki

kompetensi pedagogik yakni salah satu di antaranya adalah mampu

mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan dalam proses pengajaran.

Selain kompetensi pedagogik, dalam permendiknas no. 27 tahun 2008 juga

dikatakan bahwa guru BK perlu memiliki kompetensi kepribadian yakni

memiliki pribadi yang jujur, sabar, ramah dan konsisten, menampilkan

emosi yang stabil, peka, memiliki sifat empati, toleransi terhadap

permasalahan konseli, berkomunikasi secara efektif, dll.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

2

Kenyataannya sebagai seorang guru BK dalam sebuah pendidikan

formal, yakni di SMK Sukamaju yang merupakan sekolah semi militer,

membuat guru BK dihadapkan dengan berbagai situasi yang

memungkinkan adanya konflik batin. Konflik batin ini bisa muncul karena

sekolah ini memiliki aturan pendisplinan yang sangat unik dan bisa jadi

bertentangan dengan prinsip ke-BK-an yang sudah didapat ketika

menempuh pendidikan di bangku kuliah.

Budaya pendisiplinan yang ada di SMK Sukamaju sangat unik,

karena berbeda jauh dengan sekolah-sekolah pada umumnya. Siswa/i yang

melanggar aturan seperti terlambat, membolos, tidak mengerjakan tugas dan

lain sebagainya, akan diberikan sanksi berupa pembentukan fisik, dan

psikis. Pendisiplinan dalam bentuk fisik berupa push up, seat up, lari,

dijemur, dijewer serta roll mengelilingi lapangan. Dalam bentuk psikis,

siswa/i yang melanggar peraturan biasanya mendapatkan sanksi secara

verbal yakni dibentak dan membaca Alquran.

Pemberian sanksi tersebut didasari oleh berbagai alasan. Alasan

pertama tentunya karena SMK Sukamaju merupakan sekolah semi militer

yang berada pada lingkup daerah TNI AU, sehingga jelas pemberian sanksi

seperti push up, seat up, lari, dijemur, dijewer serta roll mengelilingi

lapangan menjadi cara lazim dalam pembentukan kedisiplinan. Alasan

kedua dari pemberian sanksi fisik dan psikis tersebut disebabkan karena

rata-rata siswa/i yang masuk di SMK Sukamaju memiliki nilai yang tidak

terlalu tinggi, sehingga dengan adanya sanksi fisik dan nonfisik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

3

diberikan ketika siswa/i melakukan pelanggaran, mereka diharapkan

menjadi disiplin dalam segala hal, sehingga nantinya ketika lulus dan

hendak memasuki dunia kerja, setidaknya mereka sudah dibekali dengan

kedisiplinan yang baik.

Aturan pemberian pendisiplinan secara fisik dan psikis tentunya

akan memunculkan konflik dalam dunia batin guru BK. Sesuai dengan

prinsip ke-BK-an, guru BK dituntut untuk mengarahkan siswa secara baik,

menggunakan bahasa yang santun dalam proses konseling, mampu

menunjukkan sikap empati, berkomunikasi yang efektif dan lain sebagainya

yang mencerminkan kepribadian sesuai dengan aturan permendiknas no, 27

tahun 2008. Dihadapkan dengan budaya sekolah yang memungkinkan guru

BK untuk memilih salah satuh dari bentuk pendisiplinan tersebut, tentunya

akan sangat memunculkan pergolakan batin.

Perubahan zaman dengan berkembangnya teknologi tentunya juga

membuat perilaku siswa/i menjadi berubah, yakni ke arah perilaku adaptif

dan maladaptif. Adanya perubahan ini juga tentu banyak menghadirkan

peran guru BK untuk melakukan proses pencegahan, pengentasan,

pengembangan dan pemahaman. Berbagai cara yang sudah ditempuh oleh

guru BK akan tetapi jika tidak membawa perubahan kepada perilaku siswa

yang adaptif, maka mau tidak mau guru BK perlu mengembangkan metode

untuk dapat mendisiplinkan siswa/i. Pilihan metode untuk dapat

mendisiplinkan siswa bisa jadi dengan pendisiplinann secara fisik ataupun

non-fisik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

4

Budaya sekolah yang unik serta perlakuan pihak sekolah yang

sangat istimewa terhadap siswa/i, akan memberikan suatu pandangan yang

sangat berbeda dari masyarakat termasuk orang tua. Banyak siswa/i yang

dikeluarkan dan memilih untuk keluar dari SMK Sukamaju karena

melanggar aturan dan tidak tahan dengan aturan yang ada. Banyak orang

tua yang melakukan protes karena tidak terima anaknya dikeluarkan dan

memilih keluar dari sekolah tersebut. Guru BK mempunyai tanggung jawab

besar akan hal ini. Guru BK bisa saja menyetujui perlakuan pihak sekolah

terhadap murid dan juga bisa saja tidak menerima perilaku orang tua yang

melakukan protes, bahkan bisa saja muncul rasa kasihan. Akan tetapi guru

BK perlu untuk tetap profesional dalam memberikan pengertian dan

pemahaman secara baik kepada orang tua untuk dapat menerima keadaan

tersebut.

Berbagai aturan sekolah yang unik dan kurang sesuai dengan prinsip

ke-BK-an, banyak siswa/i yang keluar, banyak orang tua yang melakukan

protes sehingga menimbulkan berbagai gejolak batin dalam diri guru BK.

Oleh karena itu penting dilakukannya penelitian untuk mengetahui

dinamika psikologis yang dialami oleh guru BK, alasan bertahan mengajar

di SMK Sukamaju dan mekanisme pertahanan diri yang sering muncul

dalam diri guru BK selama mengajar di SMK Sukamaju.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi

berbagai masalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

5

1. Terdapat guru yang mengalami pergolakan batin dengan aturan

yang ada di SMK Sukamaju.

2. Terdapat budaya pendisiplinan sekolah yang tidak sesuai dengan

norma yang ada di masyarakat.

3. Terdapat orang tua yang protes karena tidak terima dengan

perlakuan pihak sekolah terhadap anaknya.

4. Banyak siswa yang keluar dari SMK Sukamaju karena tidak tahan

dengan aturan pendisiplinan yang ada.

5. Perilaku siswa mengarah pada perilaku yang maladaptif

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan keterbatasan peneliti, maka fokus

penelitian ini adalah menggali dinamika psikologis seorang guru (pikiran,

perasaan, dan perilaku) ketika awal, selama berproses hingga sekarang

selama mengajar dan hal apa saja yang membuat guru masih bertahan

mengajar serta mekanisme pertahanan diri apa yang sering muncul dalam

diri guru BK di SMK Sukamaju.

D. Rumusan Masalah

Bagaimana dinamika psikologis seorang guru (pikiran, perasaan,

dan perilaku) ketika awal, selama berproses hingga sekarang selama

mengajar di SMK Sukamaju dan apa saja yang membuat seorang guru

masih bertahan mengajar di SMK Sukamaju serta mekanisme pertahanan

diri apa yang muncul dalam diri guru BK?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

6

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

dinamika psikologis seorang guru (pikiran, perasaan, dan perilaku) ketika

awal, selama berproses hingga sekarang selama mengajar di SMK

Sukamaju dan alasan bertahan dalam mengajar serta mekanisme pertahanan

diri yang sering muncul selama mengajar di SMK Sukamaju.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ada pada penelitian ini di antaranya :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu

Bimbingan dan Konseling dalam menambah wawasan dan bahan

kajian mengenai dinamika psikologis.

2. Manfaat praktis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti untuk

menjadi pribadi yang matang dalam aspek sosial maupun aspek

mental, dan dapat membangun sikap dewasa dalam menanggapi

setiap situasi.

b. Bagi guru BK

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru BK

dalam mengembangkan kepribadiannya sebagai satu kesatuan

yang holistik.

c. Bagi sekolah yang diteliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

7

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

sekolah, agar dalam penyusunan kebijakan di sekolah, bisa

diterapkan aturan-aturan yang memungkinkan dapat

meminimalisir pergolakan batin antara pikiran dan hati nurani

guru-guru yang ada di SMK Sukamaju.

d. Bagi peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti lain dalam

memperluas wawasan dan wacana yang berkaitan dengan

dinamika psikologis jika ditinjau dari teori psikoanalisis.

G. Batasan istilah

Definisi operasional dari beberapa istilah dalam penelitian ini, adalah

sebagai berikut :

1. Dinamika psikologis adalah sebuah perubahan psikis terkait

kognitif, afektif dan psikomotor pada individu karena adanya

dorongan dari dalam diri, baik itu sebelum dan sesudah melakukan

sebuah aktivitas.

2. Guru adalah pendidik yang sudah lama bekerja di SMK Sukamaju

(12 tahun)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi paparan secara berurutan mengenai hakekat dinamika

psikologis yang terdiri dari pengertian dinamika psikologis, dan bagian-

bagian dinamika psikologis serta SMK Sukamaju yang terdiri dari deskripsi

sekolah dan budaya sekolah.

A. Hakekat Dinamika Psikologis

Pada bagian ini, akan dipaparkan mengenai pengertian dari

dinamika psikologis dan bagian-bagian dalam dinamika psikologis.

1. Pengertian Dinamika Psikologis

Dalam pembahasan mengenai pengertian dinamika psikologis, akan

dijelaskan secara berurutan pengertian dari dinamika, psikologis,

psikologi dan dinamika psikologis dari beberapa ahli.

Freud (Feist & Roberts, 2017) berpendapat bahwa istilah dinamika

atau prinsip motivasional dapat menjelaskan kekuatan-kekuatan yang

mendorong tindakan manusia. Hal senada juga diungkapkan oleh Ifsada

(2018) yang berpendapat bahwa dinamika merupakan tenaga kekuatan

yang selalu berkembang dan berubah.

Dinamika mengandung arti bahwa setiap manusia memiliki

kehidupan yang dinamis, selalu berubah-ubah dan berkembang setiap

saat, sedangkan psikologis merupakan persamaan dari kata psikis,

mental dan jiwa seseorang (Nurhayati, 2016).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

9

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dinamika

merupakan sebuah gerak atau kekuatan yang selalu bergerak,

berkembang sehingga menimbulkan sebuah perubahan.

Ifsada (2018) berpendapat bahwa psikologi berasal dari bahasa

Yunani yang terdiri dari kata psyche atau psikis yang artinya jiwa dan

logos yang berarti ilmu, jadi secara harafiah, psikologi berarti ilmu jiwa

atau ilmu yang mempelajari tentang ilmu-ilmu kejiwaan. Selain itu ada

pendapat lain yakni Walgito (Ifsada, 2018) yang mengatakan bahwa

psikologi adalah ilmu tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas individu.

Perilaku atau aktivitas-aktivitas tersebut dalam pengertian luas yaitu

perilaku yang tampak atau perilaku yang tidak tampak.

Saptoto (Nurhayati, 2016) berpendapat bahwa dinamika psikologis

sebagai keterkaitan antara berbagai aspek psikologis yang ada dalam diri

seseorang dengan faktor-faktor dari luar yang mempengaruhinya”,

namun ada ahli lain yakni Chaplin (Nurhayati, 2016) yang berpendapat

bahwa dinamika psikologis merupakan sebuah sistem psikologis yang

menekankan penelitian terhadap hubungan sebab akibat dalam motif

dan dorongan hingga munculnya sebuah perilaku. Selain kedua ahli

tersebut, adapun ahli lain yakni Widiasari (Ifsada, 2018) berpendapat

bahwa dinamika psikologis merupakan aspek motivasi dan dorongan

yang bersumber dari dalam maupun dari luar individu, yang

mempengaruhi mental serta membantu individu menyesuaikan diri

dengan keadaan dan perubahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

10

Dalam diri setiap individu, pasti memiliki sumber energi psikis yang

menggerakkan seseorang dalam bertindak, dan itulah yang akan

menentukan karakteristik dari kepribadian seseorang. Sejak manusia

dilahirkan, masing-masing sudah memiliki energi, dan energi tersebut

bisa disalurkan dalam bentuk yang bermacam-macam. Pendapat ini juga

diperkuat oleh Olson & Hergenhahn (2013) yang mengatakan bahwa

manusia dilahirkan dengan energi psikis yang kurang lebih sama

jumlahnya, dan energi tersebut tidak pernah tetap atau pasif bentuknya,

melainkan bertransformasi dan akan menentukan kepribadian seseorang

ketika energi tersebut didistribusikan.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dinamika

psikologis adalah sebuah perubahan psikis terkait kognitif, afektif dan

psikomotor baik itu sebelum dan sesudah melakukan sebuah aktivitas

yang disebabkan karena adanya dorongan dari dalam diri.

2. Bagian Dinamika Psikologis

Berdasarkan pengertian dinamika psikologis, dapat diketahui bahwa

ada beberapa energi atau dorongan yang menyebabkan adanya

perubahan terkait kognitif, afektif, dan psikomotor. Dorongan tersebut

akan dijelas kaan dalam struktur kepribadian dan mekanisme

pertahanan diri yang kemudian memunculkan perilaku manusia.

a. Struktur dan dinamika kepribadian

Struktur kepribadian menurut Sigmund Freud pada awalnya

hanya terdiri dari tiga tingkat kesadaran yaitu alam sadar, prasadar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

11

dan tidak sadar. Struktur kepribadian ini kemudian berkembang

menjadi tiga struktur lain yaitu das es (id), das ich (ego) dan das

ueber ich (superego). Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Alwisol

(Ja’far, 2015) yang mengatakan bahwa “Struktur kepribadian

menurut Freud memiliki tiga tingkat kesadaran, yaitu sadar

(conscious), prasadar (preconscious), dan tidak sadar

(unconscious).” Seiring berjalannya waktu, yaitu pada tahun 1923,

Freud mengembangkan tiga model struktural yang lain, yaitu das es

atau biasa dikenal id, das ich atau biasa dikenal dengan ego dan das

ueber ich atau biasa dikenal dengan superego. Struktur baru ini tidak

mengganti struktur lama, tetapi melengkapi gambaran mental

terutama dalam fungsi dan tujuannya. Dalam pembahasan ini, lebih

difokuskan kepada id, ego dan superego.

Id, ego dan superego masing-masing mempunyai fungsi, sifat,

komponen serta prinsip kerja sendiri-sendiri, akan tetapi ketiganya

berhubungan sangat erat sehingga sukar (tidak mungkin) dipisah-

pisahkan terkait pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia.

Adanya struktur kepribadian ini yang kemudian memunculkan

dinamika yang mana perilaku manusia dalam keadaan tertentu bisa

saja dikuasai oleh id, ego maupun superego. Dinamika perilaku

kadang didominasi oleh id, yang kemudian bergerak ke superego

ataupun ego, begitupun sebaliknya yang mana kepribadian kadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

12

didominasi oleh superego yang kemudian bergerak kembali ke id

ataupun ego.

1) Id

Id merupakan aspek biologis yang berisikan hal-hal yang

dibawa sejak lahir berupa nafsu, gairah instink dan lain-lain yang

kesemuanya tidak disadari dan menuntut pemuasan. Lapisan

tidak sadar ini selalu ingin mencapai kenikmatan dengan tidak

mau menderita.

Freud (Suryabrata, 2006) berpendapat bahwa id cenderung

mengejar kesenangan dan menghindari rasa sakit. Id tidak

menunjukkan ketertarikan kepada realitas, dan dapat mencari

pemuasan melalui pengimajinasian bahwa dia mendapatkan

yang diinginkan. Id bersifat subjektif, tidak disertai dengan

alasan, logika, nilai, dan moral atau etika.

Prawira (2014) berpendapat bahwa sifat-sifat id dikuasai

atau didominasi oleh prinsip kenikmatan atau prinsip mencari

kepuasan, bersifat tidak logis, berisi semua keinginan yang

ditekan termasuk pikiran-pikiran.

Freud (Suryabrata, 2006) mengatakan bahwa energi psikis di

dalam id dapat meningkat oleh karena perangsang, baik itu

perangsang dari luar, maupun perangsang dari dalam. Jika energi

psikis itu meningkat, maka akan menimbulkan tegangan, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

13

akan berorientasi pada perasaan tidak nyaman, sehingga id perlu

menghilangkan ketegangan tersebut dengan mereduksi energi.

(Prawira, 2014: 189) berpendapat bahwa

“Id menempuh dua cara dalam menghilangkan

ketidakenakan untuk selanjutnya dapat mencapai

kenikmatan yaitu pertama dengan melakukan refleks

dan reaksi-reaksi otomatis, seperti bersin, berkedip-

kedip, gerakan menghindar dan lain-lain. Cara yang

kedua adalah melakukan proses primer yaitu dengan

membayangkan sesuatu seperti makanan dan benda-

benda lainnya.”

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa id

merupakan aspek bilogis yang sudah ada sejak manusia itu

dilahirkan. Segala keinginan dan harapan juga merupakan bagian

dari id yang menjadi motivasi manusia dalam bertindak. Tanpa

adanya id, manusia tidak akan mungkin bertindak karena

merupakan sumber energi dasar.

Perubahan keinginan dalam id juga bisa terjadi. Perubahan

keinginan ini terjadi karena berbagai faktor baik itu faktor di luar

diri individu maupun faktor yang ada di dalam diri individu.

Ketika keinginan dalam diri individu semakin banyak, energi

yang ada dalam diri individu juga akan meningkat dan akan

menimbulkan rasa ketidaknyamanan, sehingga untuk mengurangi

rasa tidak nyaman, id perlu untuk mengurangi energi tersebut.

Cara yang biasa dilakukan id untuk mengurangi energi tersebut

adalah dengan menghayal. Hayalan biasanya menjadi salah satu

cara pemenuhan keinginan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

14

2) Ego

Freud (Suryabrata, 2006) berpendapat bahwa ego adalah

aspek psikologis dari kepribadian dan timbul karena kebutuhan

organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia

kenyataan (realita). Ego bekerja berdasarkan prinsip kenyataan

(realita) dan bereaksi dengan proses-proses sekunder dengan

maksud mencari objek yang tepat guna mereduksi tegangan-

tegangan yang terjadi di dalam diri manusia (Prawira, 2014).

Ego adalah eksekutif (pelaksana) dari kepribadian, yang

memiliki dua tugas utama. Memilih stimultan mana yang hendak

di respons dan atau insting mana yang akan dipuaskan sesuai

dengan prioritas kebutuhan. Kedua adalah menentukan kapan

dan bagaimana kebutuhan itu dipuaskan sesuai dengan

tersedianya peluang yang resikonya minimal. Alwisol

(Abraham, 2018) berpendapat bahwa ego sebagai eksekutif

kepribadian berusaha memenuhi kebutuhan id sekaligus juga

memenuhi kebutuhan moral dan kebutuhan berkembang

mencapai kesempurnaan dari superego.

Ciri atau lapisan ego adalah semuanya disadari, pada

hakekatnya bersifat logis, rasional, bertugas menghadapi

kenyataan atau realitas dalam lingkungan di sekitar kita dan

kondisi-kondisi lingkungan yang nyata.

Freud (Prawira, 2014: 190), berpendapat bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

15

“Seseorang yang merasa lapar atau haus perlu makan atau

minum secukupnya agar rasa lapar atau hausnya hilang.

Tegangan-tegangan yang ada di dalam diri seseorang

sewaktu lapar atau haus akan hilang setelah orang yang

bersangkutan makan atau minum secukupnya. Dengan

demikian, untuk menghilangkan tegangan-tegangan itu

orang harus meniadakan suatu khayalan tentang makanan

atau minuman dengan makan atau minum yang

sesungguhnya.”

Merencanakan sesuatu untuk dapat memuaskan kebutuhan

seperti pergi ke suatu tempat untuk dapat mengetahui berhasil

atau tidak merupakan peran dari ego. Hal ini juga diperkuat oleh

Freud (Prawira, 2014) yang mengatakan bahwa ego merupakan

aspek esksekutif manusia. Ego bertugas mengontrol jalan atau

cara yang ditempuh oleh pribadi-pribadi dan memilih

kebutuhan-kebutuhannya. Ego ibarat jembatan yang menjadi

perantara kebutuhan-kebutuhan instingtif dengan keadaan

lingkungan demi kepentingan organisme itu sendiri.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ego

adalah aspek psikologis yang menekankan pada pemikiran yang

logis berdasarkan realita yang ada di lingkungan sekitar. Ego

sebagai perantara atau pemenuhan segala keinginan-keinginan

dari id yang didasari oleh pemikiran yang rasional.

3) Superego

Superego merupakan aspek sosiologis dari manusia. Freud

(Prawira, 2014) berpendapat bahwa aspek sosiologis yang

pernah dimiliki oleh manusia merupakan wakil dari nilai-nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

16

tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan

orang tua kepada anak-anaknya. Abraham (2017) berpendapat

bahwa superego adalah kekuatan moral dan etik dari

kepribadian, yang beroperasi memaknai prinsip idealistik

sebagai lawan dari kepuasan id dan prinsip realistik ego.

Ahmad (2011) berpendapat bawa superego bertindak

sebagai sesuatu yang ideal, yang sesuai dengan norma dan moral

masyarakat. Dengan kata lain superego merupakan sistem

kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan yang sifatnya

evaluatif. Superego adalah bagian moral dari kepribadian

manusia karena ia merupakan filter dari sensor baik-buruk,

salah-benar, boleh-tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan

ego. Hal senada juga diungkapkan oleh ahli yang lain yakni

Husin (2017) yang berpendapat bahwa superego dipergunakan

untuk menyempurnakan dan membudayakan perilaku manusia.

Maksudnya segala perilaku manusia akan dibuat untuk supaya

tidak melanggar norma-norma, adat serta budaya yang ada di

masyarakat. Superego akan memberikan penilaian dan

melakukan pilihan benar salah, baik buruk, bermoral atau tidak.

Pilihan ini merupakan solusi bagi ego dalam memberikan

keputusan atas tuntutan id.

Superego berperan dalam menentukan perilaku mana yang

pantas dan tidak pantas menurut norma yang ada di masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

17

karena ia bekerja berdasarkan prinsip moralitas. Sebagai

konsekuensi atas kepantasan dan ketidakpantasan, superego

akan memunculkan rasa bersalah terhadap perilaku yang tidak

sesuai dengan aturan yang ada serta memunculkan perasaan

yang positif terhadap diri individu ketika melakukan sesuatu

berdasarkan norma yang ada di masyarakat. Pandangan ini juga

diperkuat oleh Feist & Roberts (2017) yang mengatakan bahwa

pengalaman hukuman untuk perilaku yang tidak pantas

mengajarkan individu akan hal-hal yang sebaiknya tidak

dilakukan dan pengalaman mendapatkan penghargaan untuk

perilaku yang tepat akan mengarahkan individu pada hal-hal

yang sebaiknya dilakukan.

Freud (Ahmad, 2011) berpendapat bahwa superego

mengandung dua bagian penting yaitu suara hati (nurani) dan

ego ideal. Suara hati adalah bagian superego yang bersifat

menghukum, negatif dan kritis yang melarang sesuatu dan

menghukum dengan rasa bersalah jika kita melanggar aturannya.

Bagian lain superego adalah ego ideal, yaitu ide atau aspirasi-

aspirasi positif yang dilakukan dan dapat imbalan hadiah atas

perbuatannya.”

Freud (Feist & Roberts, 2017) berpendapat bahwa suara hati

berasal dari pengalaman ketika mendapat hukuman untuk

perilaku yang tidak pantas dan mengajari kepada kita mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

18

hal-hal yang sebaiknya dilakukan sedangkan ego ideal

berkembang dari pengalaman ketika kita mendapatkan imbalan

atau penghargaan untuk perilaku yang tepat dan mengarahkan

kita kepada hal-hal yang sebaiknya dilakukan.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa,

superego adalah aspek sosiologis yang berisi nilai-nilai dan

aturan moral. Superego sangat berkaitan erat dengan afektif,

yang mana superego akan memunculkan perasaan positif ketika

individu melakukan atau melihat kejadian yang sesuai dengan

moral atau nilai-nilai hidup yang ada di masyarakat. Sebaliknya,

superego akan memunculkan perasaan negatif ketika individu

melakukan atau melihat kejadian yang tidak sesuai dengan moral

atau nilai-nilai yang ada di masyarakat.

b. Mekanisme Pertahanan Diri

Mekanisme pertahanan diri adalah sesuatu yang wajar yang

muncul dalam diri setiap individu. Mekanisme pertahanan diri

bisa muncul ketika adanya sebuah konflik yang dialami,

sehingga untuk bisa mengurangi kecemasan karena konflik

tersebut, individu akan melakukan mekanisme pertahanan

terhadap dirinya. Ketika seorang individu melakukan melakukan

mekanisme pertahanan terhadap diri, biasanya terjadi secara

spontan dan individu tersebut tidak menyadari perilakunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

19

Mekanisme pertahanan diri bisa muncul dalam bentuk persepsi

ataupun perilaku.

Semius (Rahmatika, 2019) berpendapat bahwa mekanisme

pertahanan diri adalah sesuatu yang normal, namun bila

digunakan secara berlebihan, mekanisme tersebut dapat

menyebabkan tingkah laku yang kompulsif, repetitif, dan

neurotik.

Berikut ini adalah beberapa contoh mekanisme pertahanan

diri yang dikemukakan oleh Freud, di antaranya adalah sebagai

berikut:

a) Represi

Freud (Friedman & Schustack, 2008) berpendapat bahwa

represi adalah mekanisme pertahanan ego yang menekan

pikiran-pikiran yang mengancam ke alam ketidaksadaran.

Feist & Roberts (2017) berpendapat bahwa represi

merupakan mekanisme pertahanan diri yang paling dasar,

karena dapat memunculkan bentuk-bentuk mekanisme

pertahanan diri yang lain. Ada juga ahli lain yakni Dachrud

& Soleman (2018) yang mengatakan bahwa represi

merupakan cara individu untuk menekan perasaan frustrasi,

konflik batin, mimpi buruk dan sejenisnya yang

menimbulkan kecemasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

20

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

represi merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan

diri, yang mana dorongan-dorongan dari id diredam,

sehingga perasaan-perasaan dibawa secara paksa ke dalam

alam tidak sadar.

Misalnya seorang perempuan muda bisa selamanya

merepresi (meredam) rasa marah terhadap adik

perempuannya karena rasa bencinya tersebut memunculkan

kecemasan yang terlalu besar.

b) Pembentukan reaksi

Feist & Roberts (2017) berpendapat bahwa dorongan di

alam tidak sadar secara konstan berusaha agar disadari, dan

banyak dari dorongan tersebut yang berhasil masuk ke alam

sadar, meskipun tidak lagi muncul dalam bentuk asli. Ada

juga ahli lain yakni Dachrud & Soleman (2018) yang

mengatakan bahwa individu melakukan pembentukan reaksi

ketika ia berusaha menyembunyikan motif dan perasaan

yang sesungguhnya dan menampilkan wajah yang

berlawanan dari ekspresi yang sesungguhnya. Hal senada

juga diungkapkan oleh Friedman & Schustack (2008) yang

berpendapat bahwa pembentukan reaksi adalah proses

mengenyahkan dorongan-dorongan yang mengancam

dengan cara sangat berfokus pada sesuatu yang merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

21

kebalikan dari pikiran dan tindakan seseorang yang

sebenarnya.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembentukan reaksi merupakan salah satu mekanisme

pertahanan diri, yang mana dorongan ditekan dan berusaha

untuk disadari, akan tetapi bertentangan dengan bentuk

semula.

Sebagai contoh seorang anak menunjukkan amarahnya

secara tidak langsungelalui ungkapan rasa cinta dan pujian

yang berlebihan kepada ayahnya.

c) Pengalihan

Olson & Hergenhahn (2013) berpendapat bahwa

pengalihan adalah penggantian sebuah pemuas kebutuhan

dengan pemuas kebutuhan lain. Ada juga ahli lain yang

mengatakan bahwa pengalihan merupakan salah satu bentuk

mekanisme pertahanan diri yang mana individu mentransfer

perasaan dari target yang sebenarnya ke target pengganti

(Dachrud & Soleman, 2018).

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan

bahwa pengalihan adalah salah satu bentuk mekanisme

pertahanan diri, yang mana dorongan-dorongan diarahkan

kepada sejumlah objek atau orang, sehingga dorongan yang

sebenarnya terselubung atau tersembunyi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

22

Sebagai contoh:

Seorang wanita yang marah terhadap teman sekamarnya dan

mengalihkan rasa marahnya tersebut kepada pegawainya,

kucing peliharaannya atau boneka binatang miliknya.

d) Fiksasi

Salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri, yang mana

adanya kelekatan permanen ke dalam tahap perkembangan

saat ini.

Feist & Roberts (2017) berpendapat bahwa jika tahap

perkembangan yang lebih lanjut memunculkan kecemasan

yang begitu besar, maka ego bisa mengambil strategi untuk

tetap bertahan di tahap psikologis saat ini, yang lebih

nyaman.

Sebagai contoh:

Ada seorang anak yang sangat nyaman dengan ibunya,

sehingga ia cenderung sangat dekat dengan ibunya dan tidak

mau digendong oleh orang lain.

e) Regresi

Olson & Hergenhahn (2013) berpendapat bahwa

regresi merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan

diri yang mana individu yang mengalami stres mundur

kembali ke tahap perkembangan sebelumnya yang lebih

aman. Di bawah kondisi stres yang ekstrem orang dewasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

23

dapat berbaring dalam posisi meringkuk seperti janin dalam

kandungan, yang lain pulang ke rumah ibu, sementara yang

lain bisa berbaring di tempat tidur sepanjang hari dan

bersembunyi di balik selimut dari dunia luar yang keji dan

penuh ancaman (Feist & Roberts, 2017).

Sebagai contoh:

Seorang anak yang sedang mengikuti ujian harus kembali

menemui ibunya di rumah dulu agar bisa kembali ke sekolah

lagi untuk mengerjakan soal ujiannya.

f) Proyeksi

Feist & Roberts (2017) berpendapat bahwa proyeksi

merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri

yang mana adanya pengurangan rasa cemas yang dilakukan

oleh ego dengan mengarahkan dukungan yang tidak

diinginkan ke objek eksternal. Ada juga ahli lain yang

berpendapat bahwa proyeksi adalah mekanisme pertahanan

diri di mana impuls yang menyebabkan kecemasan tersebut,

atau memproyeksikannya ke orang lain (Friedman &

Schustack, 2008).

Sebagai contoh:

Seorang pria yang menyukai wanita tertentu, akan tetapi

karena ia malu untuk mengungkapkannya, ia pun

memproyeksikan perasaan dan pikiran kepada teman-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

24

temannya dengan mengatakan bahwa “Kelihatannya wanita

itu menyukai saya, akan tetapi dia terlihat cuek dan malu

menunjukannya.”

g) Introyeksi

Feist & Roberts (2017) berpendapat bahwa introyeksi

merupakan mekanisme pertahanan ketika seorang

meleburkan sifat-sifat positif orang lain ke dalam egonya

sendiri.

Misalnya, seorang remaja yang melakukan introyeksi atau

mengadopsi perilaku, nilai atau gaya hidup seorang bintang

film.

h) Sublimasi

Friedman & Schustack (2008) berpendapat bahwa

sublimasi adalah pengubahan dorongan-dorongan berbahaya

menjadi motivasi yang positif yang dapat diterima secara

sosial. Mencegah dan meredahkan kecemasan dengan

merubah dorongan libido ke arah yang lebih dapat diterima”

(Dachrud & Soleman, 2018).

Tujuan sublimasi diungkapkan secara jelas, terutama

melalui pencapaian kultural, seperti pada seni, musik, juga

sastra (Feist & Roberts, 2017).

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

sublimasi merupakan salah satu bentuk mekanisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

25

pertahanan diri yang mana dorongan-dorongan yang dialami

oleh seseorang dialihkan kepada kegiatan yang positif.

Sebagai contoh:

Seseorang yang sedang marah mengungkapkan

kemarahannya dengan bermain musik ataupun dengan

melukis.

i) Rasionalisasi

Friedman & Schustack (2008) berpendapat bahwa

rasionalisasi adalah mekanisme yang melibatkan

memberikan penjelasan logis terhadap perilaku yang

sebenarnya didorong oleh motif-motif tidak sadar dalam diri.

Selain itu, ada ahli lain yang berpendapat bahwa individu

dapat melakukan rasionalisasi ketika individu tersebut

menemukan alasan yang dapat diterima untuk perilaku atau

situasi yang tidak dapat diterima. Psikoanalisis dapat

mengenali dengan baik bahwa penjelasan yang kita berikan

mengenai perilaku kita tidak selalu harus berkaitan dengan

penyebab yang sebenarnya (Dachrud & Soleman, 2018).

B. SMK Sukamaju

Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai deskripsi SMK Sukamaju

dan budaya yang ada di SMK Sukamaju.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

26

1. Deskripsi SMK Sukamaju

SMK Sukamaju merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan

yang berada di Yogyakarta dan berada di bawa naungan Yayasan Adhya

Garini. Yayasan Ardhya Garini ini juga bekerja sama dengan TNI AU

dalam bidang pendidikan.

Ada 5 jurusan yang terdapat di sekolah ini, yaitu Airframe

Powerplant (AP), Electrical Avionics (EA), Aircraft Electricity (AE),

Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Aircraft Machining (AM).

Jumlah siswa/siswi yang ada di SMK Sukamaju ini sangat banyak,

yang terbagi dalam puluhan kelas. Kelas X terdiri dari 15 kelas, XI

terdiri dari 13 kelas dan Kelas XII terdiri atas 13 kelas dengan masing-

masing jurusan yang ada. Jumlah siswa/i yang ada di setiap kelas sekitar

30-an, yang mana didominasi oleh siswa laki-laki.

SMK Sukamaju juga memiliki banyak sekali kegiatan

ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler ini terdiri dari peleton inti

(TONTI), pramuka, keputrian, olahraga (futsal, basket, volley, tarung

derajat, karate, renang, sispala, water rocket, aeromodelling), seni (baca

alquran, paduan suara, hadroh, karawitan), akademik (english club,

kkpi, mading dan buletin), sains (matematika dan fisika) dan PMR.

2. Budaya SMK Sukamaju

SMK Sukamaju adalah sebuah sekolah yang memiliki budaya yang

sangat berbeda jauh dengan sekolah-sekolah pada umumnya, walaupun

tidak menutup kemungkinan bahwa ada banyak juga budaya yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

27

pada sekolah ini, yang sama dengan sekolah-sekolah pada umumnya.

Budaya senyum, salam dan menyapa pun dilakukan di sekolah ini,

hanya saja cara dalam menyampaikannya sedikit berbeda dengan

sekolah-sekolah pada umumnya. Siswa/i memiliki kebiasaan sebelum

berbicara dengan guru atau kakak kelas mereka. Sebelum berbicara

dengan guru atau kakak kelas, mereka terlebih dahulu wajib mengatakan

“Siap!, izin untuk bertanya Bu, Ka”.

Pendidikan pada tingkat kelas X diwajibkan untuk selalu menyapa

guru dan kakak kelasnya ketika bertemu atau berpapasan dengan

kalimat “Selamat pagi Bu/Pak/ kak!”. Ucapan selamat ini diucapkan

dengan suara yang tegas. Tujuan dari sapaan ini adalah untuk

menghormati satu sama lain. Sapaan yang dilakukan siswa/i ini menjadi

unik karena memiliki gerakan tersendiri dengan gaya yang tegap serta

menggunakan suara yang lantang. Pada dasarnya apel pagi dimulai pada

pukul 06.30 WIB dan dilanjutkan dengan proses pembelajaran pada

pukul 07.30 WIB, sehingga waktu sebelum apel, mereka harus sudah

berada di sekolah, dan bahkan ketika pukul 05.00 WIB, sudah terdapat

banyak siswa yang ada di sekolah. waktu apel pagi dan kegiatan belajar

mengajar mungkin sama dengan sekolah-sekolah pada umumnya, akan

tetapi menjadikan unik dari SMK Sukamaju ini adalah masih ada apel

lanjutan, yakni adanya apel sore pada pukul 16.00 WIB. Apel sore

biasanya disesuaikan dengan selesainya jam pelajaran terakhir dan

setelah itu masih dilanjutkan dengan ekstrakurikuler yang mereka ikuti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

28

SMK Sukamaju sangat menjunjung tinggi nilai kedisiplinan.

Penerapan kedisiplinan itu bisa dilihat dalam berbagai aturan

pendisiplinan yang ada di sekolah tersebut. Pada setiap apel, akan ada

pamong atau guru yang memimpin apel. Jika ada siswa/i yang

melakukan pelanggaran ketika mengikut apel, maka siswa/i tersebut

akan dipanggil dan diberikan sanksi berupa push up, roll, seat up, lari

mengelilingi lapangan, dijemur dibawah terik matahari, dijewer,

dibentak dan begitu banyak sanski lainnya.

Siswa/i SMK Sukamaju wajib untuk memotong rambut setiap kali

rambut mereka sudah tumbuh melewati batas yang telah disepakati. Ada

peraturan tersendiri bagi siswa/i kelas X/XI/XII dalam hal potongan

rambut, hal ini juga berlaku bagi mereka yang menggunakan hijab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

29

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai jenis penelitian, waktu

dan tempat penelitian, responden penelitian, teknik dan instrumen

penelitian, keabsahan data, dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif.

Sukmadinata (2008) berpendapat bahwa penelitian kualitatif

adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

dan menganalisis fenomena, peristiwa, akivitas sosial, sikap,

kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual atau

kelompok.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

kasus. Studi kasus pada dasarnya mempelajari secara intensif

seorang individu, kelompok, atau lembaga yang dianggap

memiliki atau mengalami kasus tertentu (Arifin, 2011).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di SMK Sukamaju. Waktu

pelaksanaan penelitian yaitu selama bulan Desember 2019

sampai Juni 2020.

C. Responden Penelitian

Responden penelitian ini adalah seorang guru di SMK

Sukamaju. Guru tersebut sudah lama mengajar di SMK

Sukamaju, yakni 12 tahun. Alasan responden dijadikan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

30

narasumber karena respoden sudah lama bekerja di sekolah

tersebut, sehingga bisa didapatkan gambaran proses perjalanan

atau dinamika selama bekerja di SMK Sukamaju.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Data tentang dinamika psikologis guru SMK Sukamaju

dikumpulkan dengan cara wawancara yang mendalam.

1. Wawancara

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tidak

terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara

yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan

lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara

yang digunakan hanya berupa garis-garis besar

permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2015).

Wawancara tidak terstruktur ini memungkinkan adanya

fleksibilitas dalam mengembangkan pertanyaan sesuai

respons yang diberikan oleh subjek. Hasil wawancara

dituliskan dalam bentuk verbatim yang ditulis kata per kata

percakapan yang terdapat dalam wawancara. Pedoman

wawancara dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1.1 Pedoman Wawancara

Pertanyaan

Penelitian

Item Pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

31

1. Pikiran, perasaan,

dan perilaku guru

ketika awal, selama

berproses hingga

sekarang selama

mengajar di SMK

Sukamaju.

a. Bagaimana pandangan

ibu ketika awal masuk

di SMK Sukamaju?

b. Apa yang ibu pikirkan

ketika awal mengajar di

SMK Sukamaju?

c. Bagaimana pikiran ibu

selama berproses

mengajar di SMK

Sukamaju?

d. Pernahkah ibu

mempunyai pikiran

untuk keluar dari SMK

Sukamaju?

e. Apa yang ibu pikirkan

saat ini?

f. Apa yang ibu rasakan

ketika awal masuk di

SMK Sukamaju?

g. Apa saja perasaan yang

muncul ketika ibu

berproses dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

32

mengajar di SMK

Sukamaju?

h. Bagaimana perasaan ibu

sampai saat ini?

i. Bentuk pendisiplinan

apa yang biasa ibu

terapkan ketika awal

mengajar di SMK

Sukamaju?

j. Apakah ada perubahan

pemberian

pendisiplinan terhadap

siswa siswi?

k. Sampai saat ini, bentuk

pendisiplinan apa yang

ibu terapkan?

Motivasi guru

ketika masih

bertahan

bekerja di SMK

Sukamaju

a. Apa alasan ibu masih

bertahan di SMK

Sukamaju?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

33

E. Keabsahan Data

Menurut Sugiyono (2015) pengujian keabsahan data dapat

digunakan dengan berbagai cara, salah satunya adalah member

check yakni proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Peneliti menggunakan member check

untuk mengecek keabsahan data yang diperoleh peneliti dari

responden.

Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa

jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh

pemberi data. Apabilah data yang ditemukan disepakati oleh

pemberi data berarti data tersebut valid sehingga semakin

dipercaya. Akan tetapi apabila data yang ditemukan dengan

berbagai penafsiran tidak disepakati oleh pemberi data, maka

perlu dilakukan diskusi dengan pemberi data bahkan jika

perbedaanya tajam maka perlu diubah temuan tersebut.

Hasil verbatim akan dikirim dalam bentuk file lewat

whatsapp yang ditujukan ke responden, setelah itu reponden

diminta untuk melihat kembali isi dari verbatim dan memberikan

konfirmasi terkait benar atau tidak pernyataan yang ada di dalam

verbatim. Jika terdapat isi verbatim yang masih kurang atau

belum tepat, maka akan segera diperbaiki sesuai pernyataan

responden. Setelah isi verbatim dinyatakan sudah sesuai oleh

responden, maka data verbatim tersebut dinyatakan valid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

34

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan dokumentasikan dengan cara mengorganisasikan

data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan akan dipelajari dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain

(Sugiyono, 2015).

Teknik analisis data dapat dilakukan dengan tahap-tahap

sebagai berikut:

1. Tahap membaca verbatim

Verbatim dibaca berulang-ulang untuk menemukan ide-ide

pokok tentang penelitian

2. Tahap membuat kode (koding)

Memberi kode pada tema yang muncul pada verbatim,

berdasarkan tujuan penelitian atau muncul dari data yang

diperoleh.

Pada bagian koding, akan diberikan kode sebagai berikut:

Inisial Responden : BR

Dinamika Pikiran (kognitif) : DK

Dinamika Perasaan (Afektif) : DA

Dinamika Perilaku (Psikomotor) : DP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

35

Motivasi Bertahan Mengajar : MOT

3. Tahap kategorisasi

Setelah memberi kode pada tema yang muncul dalam

verbatim, selanjutnya adalah kategorisasi atau penyajian

data. Kategorisasi berarti memilah-milah teman besar, sub-

sub tema dari semua data sehingga dapat ditemukan pola dari

verbatim.

Kategorisasi yang dilakukan adalah melakukan pemisahan

pernyataan responden yakni pengertian dinamika psikis, id,

ego, superego dan mekanisme pertahanan diri.

4. Tahap menyaring data

Setelah menemukan kalimat yang memperkuat tema, maka

tahap selanjutnya menyaring data. Penyaringan data

dilakukan dengan mencari gambaran besar dari hasil

penelitian, memilah yang penting dan yang tidak penting,

temuan yang utama atau yang hanya penunjang.

5. Tahap interpretasi

Setelah semua tahap dilakukan, selanjutnya

melakukan interpretasi akhir. Tahap ini menjelaskan makna

yang terpenting dari data yang diperoleh. Tahap-tahap di atas

dapat dilakukan secara bersamaan atau berurutan, atau

simultan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi deskripsi data, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian dan

pembahasan berupa informasi-informasi yang sudah diperoleh sebagai hasil

penelitian. Demi menjaga responden, maka nama dan beberapa informasi lainnya

disamarkan.

A. Deskripsi Data

Berikut ini adalah gambaran mengenai identitas dari responden:

1. Identitas Subjek

Nama : BR

Jenis kelamin : Perempuan

Usia : 42 thn.

Pekerjaan : Guru di SMK Sukamaju

Lama mengajar : 12 tahun

B. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan wawancara dengan subjek dilakukan di SMK

Sukamaju. Subjek penelitian adalah seorang guru Bimbingan dan Konseling

di SMK Sukamaju. Nama Subjek disamarkan dengan inisial BR.

Proses wawancara dengan subjek dilakukan pada bulan Januari,

tepatnya pada tanggal 06 Januari 2020 dilakukan pertemuan untuk

membangun kedekatan dan menentukan jadwal wawancara. Wawancara

kemudian dilakukan pada tanggal 09 Januari 2019 pukul 09.30-11.15 WIB

tepatnya di dalam ruangan Bimbingan dan Konseling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

37

C. Hasil Penelitian

Dari wawancara yang dilakukan peneliti terhadap responden,

diperoleh hasil yang berkaitan dengan dinamika psikologis guru SMK

Sukamaju ditinjau teori psikoanalisa Sigmund Freud.

1. Dinamika psikologis selama mengajar di SMK Sukamaju

Sebuah pekerjaan tentunya akan menimbulkan berbagai dinamika,

baik itu pikiran, perasaan maupun tindakan. Entah pikiran dan perasaan

yang awalnya positif kemudian menjadi negatif ataupun sebaliknya

perasaan yang negatif ke perasaan yang positif, sehingga berpengaruh

terhadap perilaku seseorang. Berikut ini akan dijelaskan secara

berurutan hasil penelitian mengenai dinamika pikiran, perasaan, dan

tindakan yang di mulai ketika awal bekerja, selama berproses, hingga

saat ini selama mengajar di SMK Sukamaju.

a. Dinamika pikiran

1) Pikiran ketika awal masuk mengajar di SMK Sukamaju

Dalam dinamika psikologis terkait pikiran yang dialami oleh

responden, ditemukan hasil bahwa responden memandang SMK

Sukamaju adalah sekolah yang memiliki kedisiplinan yang sangat

tinggi, karena berada pada lingkup kemiliteran. Hal tersebut dapat

dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai

berikut:

“Pandangan saya tentang sekolah ini ketika pertama kali

saya masuk adalah, sekolah ini berada pada lingkup

kemiliteran sehingga tentunya memiliki disiplin yang sangat

tinggi.” (BR/DK, 049-052)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

38

Adanya kondisi sekolah dengan budaya kedisiplinan yang tinggi

kemudian membuat responden berpikir bahwa ia perlu

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekolah serta

bisa menjadi panutan. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan

responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Awal masuk di sini, saya mulai berpikir bahwa saya harus

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekolah

ini dan saya harus menjadi panutan walaupun mungkin

sebelumnya saya harus di rumah dan dengan rutinitas saya

sendiri yang semuanya ibaratnya saya kelolah sendiri, tetapi

bukan kendala bagi saya.” (BR/DK, 138-143)

2) Pikiran ketika selama berproses mengajar di SMK Sukamaju

Selama berproses dalam mengajar, tentunya akan ada banyak

perubahan dalam cara berpikir. Hal ini juga berlaku terhadap

responden. Responden mengungkapkan bahwa siswa/i perlu

dibina baik itu secara fisik maupun secara verbal agar dapat

terbentuk kedisiplinannya. Akan tetapi responden lebih

menekankan pada pembinaan secara verbal yakni dengan

menerapkan prinsip-prinsip BK. Hal tersebut dapat dilihat dari

ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Untuk membentuk suatu kedisiplinan itu, siswa perlu

dibina, baik itu secara fisik maupun secara verbal, akan tetapi

saya lebih menekankan pada prinsip BK, yakni menjadi

sahabat anak-anak” (BR/DK, 164-167)

Adanya perilaku pada siswa/i yang tidak berubah pada arah yang

lebih baik, kemudian membuat responden berpikir bahwa, bahasa

verbal yang halus tidak selamanya dapat mengubah perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

39

siswa, tetapi juga dengan intonasi yang keras pun dapat

membentuk perilaku siswa/i menjadi lebih baik. Hal tersebut

dapat dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai

berikut:

“Harusnya saya tidak perlu marah tetapi saat itu saya jadi

marah, karena sudah berbagai cara yang saya lakukan tapi

tidak membawa pengaruh terhadap perilaku mereka untuk

berubah menjadi lebih baik. Ada beberapa siswa yang seperti

itu, dan saya kemudian berpikir bahwa untuk menjadikan

perilaku siswa/i menjadi yang lebih baik, itu tidak melulu

harus dengan kelembutan, kadang saya harus agak keras

akhir-akhir ini.” (BR/DK, 230-243)

Selama berproses dalam mengajar, responden menjumpai banyak

sekali siswa/i yang keluar dari sekolah karena alasan tidak betah

dan tidak kuat dengan aturan pendisiplinan yang ada di SMK

Sukamaju. Responden mengungkapkan bahwa ia setuju dengan

keluarnya siswa/i tersebut, dengan alasan bahwa mereka tidak

cocok untuk bertahan di SMK Sukamaju. Hal tersebut dapat

dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai

berikut:

“Saya setuju dengan anak-anak yang keluar dari sini. kalau

anak-anak yang model seperti itu ya, ya sudah memang dia

ngga cocok.” (BR/DK, 507-509)

Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam proses mengajar, terdapat

banyak permasalahan yang muncul, sehingga responden

mempunyai pikiran bahwa seorang konselor juga membutuhkan

konselor yang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan

responden dalam wawancara sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

40

“Saya kemudian berpikir bahwa saya di sekolah mengurusi

banyak siswa, sedangkan anak saya sendiri ko tidak bisa

tertangani dengan baik. Tapi memang, ya itu tadi, seorang

konselor pun juga membutuhkan konselor yang lain. Saya

berkomunikasi dengan teman-teman guru BK yang lain,

akhirnya kami menemukan titik temu bahwa tipikal anak

saya memang lebih kepada motorik.” (BR/DK, 561-567)

Responden mengungkapkan bahwa ia setuju dengan aturan

pendisiplinan yang ada di SMK Sukamaju dengan alasan bahwa

ada nilai tambahan ketika siswa/i lulus dari sekolah, yakni

memiliki kedisiplinan yang tinggi yang terbentuk dari proses

pembinaan selama mereka berada di sekolah, sehingga nantinya

bisa menjual ke dunia kerja. Hal tersebut dapat dilihat dari

ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Jadi sampai saat ini, saya masih setuju untuk pembinaan

anak-anak di sini, karena itu tadi, mau dicari apanya lagi,

kalau istilahnya secara akademis dia belum maksimal. Paling

tidak ditumbuhkanlah kedisiplinan yang tinggi sehingga ada

nilai ples ketika mereka lulus dari sini, dan nantinya bisa

menjual ke dunia kerja. Ya mungkin secara performannya

oke, penampilannya, badannya sudah terbentuk,

kedisiplinannya bagus, jadi ketika perusahan yang

menggunakan juga ikut senang.” (BR/DK, 589-598)

Responden tidak memperbolehkan anaknya untuk bersekolah di

SMK Sukamaju karena responden sudah mengetahui iklim yang

ada di sekolah tersebut. Alasan responden tidak memperbolehkan

anaknya untuk sekolah di SMK Sukamaju karena sekolah

tersebut tidak memajukan bakat anaknya yakni sebagai atlit

taekwondo. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden

dalam wawancara sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

41

“Engga memperbolehkan, Karena saya sudah mengetahui

budaya yang ada di sekolah ini. Kalau kedisiplinan di

sekolah ini saya senang.Tetapi sepertinya tidak memajukan

bakat anak saya, karena waktunya banyak habis di sini,

sedangkan anak saya punya Club taekwondo di luar, jangan

sampai dia tinggalkan.” (BR/DK, 575-581)

3) Pikiran saat ini

Banyak sekali isi pikiran responden ketika awal masuk mengajar

dan selama beproses dalam mengajar di SMK Sukamaju. Pada

bagian ini akan dijelaskan isi pikiran responden saat ini ketika

mengajar di SMK Sukamaju.

Responden mengungkapkan bahwa ia perlu belajar mendalami

lagi ilmu ke-BK-an agar bisa mengatasi permasalahan siswa yang

semakin kompleks. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan

responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Yang saya pikirkan saat ini adalah saya perlu belajar lagi

dan lagi, karena permasalahan yang dihadapi siswa sekarang

itu jauh lebih berat dari siswa/i sebelumnya. Saya perlu

mendalami lagi tentang ilmu ke-BK-an agar bisa

mengentaskan permasalahan yang dihadapi siswa/i.

(BR/DK, 648-652)

Tidak hanya mendalami ilmu ke-BK-an, akan tetapi responden

juga mengungkapkan bahwa ia menginginkan tantangan baru

yakni bisa mengajar mahasiswa dan bisa memiliki buku sendiri.

Responden ingin memiliki karya agar bisa menjadi panutan dan

memotivasi keluarganya. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan

responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Iyaa. Tetapi dalam pikiran saya yang lain, saya pengen

tantangan yang lain. Paling engga, dengan keilmuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

42

saya miliki sekarang, saya pengen mencobalah untuk bisa

ngajar tingkat mahasiswa-mahasiswa meskipun itu hanya

dosen terbang, karena saya sudah tetap di sini. Saya pengen

punya pengalaman itu, saya pengen, saya masih kepengen

dengan apa yang saya alami sekarang, apa yang saya jumpai

selama hampir 12 tahun ini, saya ingin punya buku, kayak

gitu, itu PR saya, dan ini saya masih belajarlah untuk saya

punya karya gitu, ya intinya paling tidak, agar saya bisa

menjadi panutan dan memotivasi keluarga kecil saya duluh

la, begitu.” (BR/DK, 674-685)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

43

Dinamika pikiran responden ketika awal, selama mengajar dan sekarang

divisualisasikan sebagai berikut:

Gambar. 1.1 Dinamika pikiran responden selama mengajar di SMK

Sukamaju

SMK Sukamaju

memiliki disiplin

yang tinggi

Perlu adanya adaptasi

dengan budaya sekolah

Bahasa verbal halus tidak

efektif mengubah perilaku

siswa

Siswa perlu dibina secara

fisik dan non-fisik

Menyetujui keluarnya

siswa yang tidak betah

dengan aturan sekolah

Konselor juga

membutuhkan

konselor yang lain

Menyetujui

pembinaan fisik yang

diberikan terhadap

siswa

Tidak

memperbolehkan

anaknya untuk sekolah

di SMK Sukamaju

Belajar lagi mendalami

ilmu BK

Menyetujui pembinaan

fisik yang diberikan

terhadap siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

44

b. Dinamika perasaan

Selain dinamika pikiran, responden juga mengalami dinamika

perasaan ketika mengajar di SMK Sukamaju. Berikut ini akan

dijelaskan secara berurutan perasaan yang dirasakan oleh responden

ketika awal, selama berproses hingga saat ini selama mengajar di

SMK Sukamaju.

1) Perasaan ketika awal masuk mengajar di SMK Sukamaju

Awal ketika diterima mengajar di SMK Sukamaju, responden

mengalami perasaan positif. Perasaan yang dirasakan responden

ketika awal masuk di SMK Sukamaju adalah perasaan takjub,

karena responden melihat banyak siswa/i yang luar biasa, yakni

memiliki kedisiplinan yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari

ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Saya takjub karena muridnya sangat luar biasa karena

terlihat sangat disiplin.” (BR/DA, 054-055)

Selain perasaan takjub, responden juga mengalami perasaan

senang karena kehadiran responden selalu dinantikan oleh

siswa/i. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam

wawancara sebagai berikut:

“Awal ketika berada di sini, saya senang ketika

berkecimpung dengan dunia anak seperti yang sudah saya

sampaikan tadi bahwa keberadaan saya di sini seperti kayak

air di tengah padang gersang, kehadiran saya oleh siswa

waktu itu selalu dinantikan.” (BR/DA, 143-147)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

45

2) Perasaan ketika selama berproses mengajar di SMK Sukamaju

Selama berproses dalam mengajar di SMK Sukamaju, responden

mengalami perubahan perasaan, baik itu perasaan positif maupun

perasaan negatif.

Responden mengungkapkan bahwa ia pernah merasa tidak

nyaman ketika berada di SMK Sukamaju. Perasaan tidak nyaman

ini muncul karena adanya kontradiksi antara apa yang dilakukan

responden dengan padangan dari guru-guru yang lain. Responden

menerapkan prinsip-prinsip yang ada di BK ketika memberikan

pendisiplinan kepada siswa/i sehingga responden menjadi dekat

dengan siswa/i, akan tetapi prinsip-prinsip BK yang diterapkan

oleh responden bertentangan dengan guru-guru yang lain. Hal

tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara

sebagai berikut:

“Saya merasa tidak nyaman karena ketika saya menerapkan

prinsip-prinsip BK yang sesungguhnya yakni dengan

menjadi sahabat para siswa, kadang prinsip tersebut malah

bertentangan dengan guru yang lain.” (BR/DA, 159-163)

Responden juga merasa jengkel karena ketika memberikan

pengarahan kepada siswa/i, perilaku mereka tidak berubah-ubah.

Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam

wawancara sebagai berikut:

“Dalam hati saya pun kadang jengkel, karena ketika

diberikan pengarahan, perilaku mereka tetap tidak berubah-

ubah. Harusnya siswa/i berperilaku yang ideal seperti yang

kita semua harapkan. (BR/DA, 224-227)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

46

Selain perasaan jengkel, responden juga merasa marah karena

responden sudah mengusahakan berbagai cara untuk mengubah

perilaku siswa/i, akan tetapi tidak membawa pengaruh positif

yang signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan

responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Harusnya saya tidak perlu marah tetapi saat itu saya jadi

marah, karena sudah berbagai cara yang saya lakukan tapi

tidak membawa pengaruh terhadap perilaku mereka untuk

berubah menjadi lebih baik.” (BR/DA, 236-239)

Responden mengungkapkan bahwa perasaan marah yang muncul

ketika memberikan pengarahan terhadap siswa ternyata berubah

menjadi perasaan jengkel dan sedih setelah selesai memberikan

pengarahan. Karena responden menganggap siswi/i sudah seperti

anak kandungnya sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari

ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Ketika selesai memarahi siswa, karena saya sudah

menganggap mereka seperti anak saya sendiri, kadang

muncul perasaan kesel, sedih, ya seperti itu rasanya.”

(BR/DA, 351-353)

Responden juga mengalami perasaan capek dan jenuh dalam

memberikan pendisiplinan terhadap siswa/i. Perasaan ini muncul

karena orang tua tidak mendukung program sekolah. Hal tersebut

dapat dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai

berikut:

“Saya akhinya menjadi capek gitu lo. Saya merasa capek

karena saya kenceng-kenceng seperti ini, tetapi ternyata

orang tuanya tidak mendukung program sekolah. Akhirnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

47

ya sudahlah. Saya tidak lagi menasehati dengan suara yang

kencang. Saya benar-benar merasa jenuh, tapi sebenarnya itu

bertentangan dengan hati nurani saya.” (BR/DA, 394-400)

Responden ikut merasakan sedih ketika melihat siswa/i dibina

oleh pamong atau guru-guru yang lain. Akan tetapi perasaan sedih

tersebut berubah menjadi hal biasa saja karena responden sering

melihat kejadian seperti itu. Hal tersebut dapat dilihat dari

ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Ya mungkin kalau saya sebagai seorang ibu, kadang saya

ikut kasihan dan sedih, tapi ya sudahlah itu kan bukan ranah

saya dan itu karena sudah pembiasaan, artinya saya sering

melihat seperti itu, lama kelamaan akhirnya menjadi biasa

saja, karena ada beberapa siswa yang ketika disuruh rolling

malah sambil senyum-senyum dan bahkan ketawa.”

(BR/DA, 440-445)

Responden kembali mengungkapkan bahwa ada rasa puas ketika

melihat kesuksesan anak didiknya. Hal tersebut dapat dilihat dari

ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Kepuasan yang paling mendasar dari seorang guru itu

adalah melihat kesuksesan anak didiknya. Meskipun nanti

ketika ke depannya ketika proses ke depannya sang guru ini

sudah mulai dilupakan bahkan mungkin tersingkirkan dari

kehidupan siswa, tapi ngga tahu ada kepuasan tersendiri,

kepuasan batin tersendiri ketika melihat, ohh itu dulu

siswaku begitu.” (BR/DA, 690-696)

Responden kemudian lanjut menjelaskan bahwa ia merasa senang

ketika melihat anak didiknya bisa mandiri, yakni bisa

menghasilkan sesuatu dari keringatnya sendiri. Hal tersebut dapat

dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

48

“Saya merasa sangat senang ketika melihat anak didik saya

itu bisa mandiri, bisa berkarya, dia bisa menghasilkan dari

keringatnya sendiri. Saya mengantarkan mereka di titik ini

ya begitu. Senang rasanya.” (BR/DA, 704-708)

Selain perasaan puas dan senang, responden juga merasa sedih

ketika melihat anak didiknya lama dalam menganggur. Hal

tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara

sebagai berikut:

“Iya, bener. Saya juga ikut sedih lo mas ketika ada siswa

yang terus kemudian dia, apa ya, yaa memang dia mungkin

terus lama nganggur, itu ketika saya melihat itu saya juga

sedih gitu” (BR/DA, 700-703)

3) Perasaan saat ini

Sejak pertama masuk dan hingga sampai saat ini responden sudah

merasa lebih nyaman. Perasaan nyaman ini muncul karena

responden bisa bermanfaat bagi orang lain. Hal tersebut dapat

dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai

berikut:

“Untuk saat ini, saya sudah merasa lebih nyaman karena

kehadiran saya bisa bermanfaat bagi orang lain.” (BR/DA,

671-672)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

49

Dinamika perasaan responden ketika awal, selama mengajar dan sekarang

divisualisasikan sebagai berikut:

Gambar. 1.2 Dinamika perasaan responden selama mengajar di SMK

Sukamaju

Merasa takjub Merasa senang Merasa marah

Merasa tidak

nyaman

Merasa jengkel

dan sedih

Merasa capek

dan jenuh

Merasa sedih Merasa

jengkel

Merasa puas

Merasa senang Merasa sedih Merasa lebih

nyaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

50

c. Dinamika Perilaku

Selain dinamika pikiran, dan perasaan, responden juga mengalami

dinamika perilaku ketika mengajar di SMK Sukamaju. Berikut ini

akan dijelaskan secara berurutan perilaku pemberian pendisiplinan

ketika responden awal masuk mengajar, selama berpores dan hingga

saat ini.

1) Perilaku ketika awal mengajar

Responden mengungkapkan bahwa ketika awal-awal masuk, ia

menerapkan prinsip BK dalam konseling dan dengan bahasa yang

halus ketika memberikan pendisiplinan terhadap siswa. Hal

tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara

sebagai berikut:

“Saya lebih menekankan pada prinsip BK, yakni menjadi

sahabat anak-anak. Saya selalu melakukan konseling

dengan bahasa yang halus ketika ada siswa yang bermasalah,

dan dari situ saya menjadi dekat dengan siswa (BR/DP, 166-

170)

Responden mengungkapkan bahwa ada perasaan jengkel, akan

tetapi ia tetap menggunakan bahasa yang halus dan baik ketika

memberikan pendisiplinan terhadap siswa/i. Hal tersebut dapat

dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai

berikut:

“Saya menggunakan bahasa yang halus dan baik ketika

memberikan pengarahan kepada siswa untuk bisa menjadi

disiplin, akan tetapi dalam hati saya pun kadang jengkel,

karena ketika diberikan pengarahan, perilaku mereka tetap

tidak berubah-ubah. Harusnya siswa/i berperilaku yang ideal

seperti yang kita semua harapkan.” (BR/DP, 221-227)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

51

2) Perilaku ketika selama berproses

Responden mengungkapkan bahwa selama berproses, ia akhirnya

mengubah bentuk pendisiplinan yang ia berikan. Awalnya

responden menggunakan bahasa yang halus dalam memberikan

pendisiplinan terhadap siswa/i, akan tetapi karena perilaku

siswa/i tidak berubah-ubah, maka dari itu responden mulai

menaikan intonasi suaranya menjadi agak tinggi dan keras. Hal

tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara

sebagai berikut:

“Intonasi suara awalnya dengan nada yang halus akan tetapi

selama berproses saya akhirnya menaikan intonasi suara

saya menjadi agak tinggi dan setiap hari harus saya lakukan.

Saya menggunakan intonasi yang tinggi karena ketika

diarahkan dengan cara baik-baik, perilaku mereka tidak

berubah.” (BR/DP, 280-286)

Responden mengungkapkan bahwa pemberian pendisiplinan

dalam bahasa verbal kepada siswa laki-laki dan perempuan

berbeda. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden

dalam wawancara sebagai berikut:

“Pasti beda pendisiplinan dengan bahasa verbal yang saya

berikan kepada siswa maupun siswi.” (BR/DP, 316-317)

Perbedaan ini terletak pada situasi dan cara dalam

menyampaikan. Untuk siswa laki-laki, responden biasanya

langsung memberikan bahasa verbal dengan nada yang tinggi.

Alasan responden melakukan itu karena responden mempelajari

bahwa siswa laki-laki sangat dekat dengan guru perempuan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

52

mereka tidak sakit hati ketika diberikan pendisiplinan dengan

nada yang tinggi ataupun suara yang keras. Hal tersebut dapat

dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai

berikut:

“Ketika memberikan pendisiplinan kepada siswa laki-laki,

saya biasanya langsung dengan nada yang tinggi atau suara

yang keras. Saya memperlakukan mereka seperti itu karena,

saya mempelajari bahwa ketika siswa laki-laki itu dihadapi

oleh guru perempuan, biasanya mungkin mereka akan

menganggap seperti ibu kandung mereka sendiri, sehingga

mereka tidak sakit hati dan itu pasti didengerin.” (BR/DP,

319-326)

Pemberian pendisiplinan terhadap siswa perempuan biasanya

dengan memanggilnya secara langsung, dan berbicara empat

mata. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam

wawancara sebagai berikut:

“Khususnya yang perempuan itu memang biasanya saya

panggil sendiri dan berbicara empat mata.” (BR/DP, 328-

329)

Alasan responden memanggil dan berbicara empat mata dengan

siswa perempuan karena siswa perempuan itu bertumbuh,

sehingga responden itu tidak mau kalau siswa perempuan itu sakit

hati dan terbawa terus. Responden kemudian lanjut menjelaskan

bahwa ia tidak ingin siswa perempuan itu malu ketika dinasehati

di depan orang banyak. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan

responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Alasannya karena mereka bertumbuh mas. Saya ngga mau

jangan sampai ketika seorang perempuan, dia sampai sakit

hati dan itu dibawa terus, karena dia pun nanti akan jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

53

seorang ibu. Alasan mengapa saya tidak menasehati siswa

perempuan secara langsung di depan orang banyak karena

nanti dia akan malu.” (BR/DP, 338-343)

Responden kemudian kembali menegaskan bahwa ia adalah

seorang perempuan, dan ia tidak mau dinasehati di depan orang

banyak, karena pasti akan sangat malu. Sehingga ia tidak ingin

memperlakukan siswa perempuan seperti itu juga. Hal tersebut

dapat dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai

berikut:

“Saya belajar juga, bahwa saya perempuan, saya tidak mau

dinasehati di depan banyak orang, karena pasti saya akan

sangat malu.” (BR/DP, 346-348)

3) Perilaku saat ini

Seiring berjalannya waktu, responden tidak lagi memberikan

pendisplinan dengan intonasi yang tinggi, karena responden

merasa capek dan jenuh karena orang tua tidak mendukung

program sekolah. Akan tetapi hal tersebut juga bertentangan

dengan hati nurani dari responden. Akhirnya responden

memutuskan untuk melakukan kewajibannya seperti biasa sesuai

dengan tugas dan wewenangnya. Hal tersebut dapat dilihat dari

ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Saya akhinya menjadi capek gitu lo. Saya merasa capek

karena saya kenceng-kenceng seperti ini, tetapi ternyata

orang tuanya tidak mendukung program sekolah. Akhirnya

ya sudahlah. Saya tidak lagi menasehati dengan suara yang

kencang. Saya benar-benar merasa jenuh, tapi sebenarnya itu

bertentangan dengan hati nurani saya.” (BR/DP, 394-400)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

54

Alasan responden tidak memberikan pendisiplinan secara fisik,

akan tetapi lebih kepada bahasa verbal karena responden tidak

tahu cara menangani siswa/i kalau mereka mengalami cedera

fisik. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam

wawancara sebagai berikut:

“Alasannya karena kalau ketika saya tidak pas memberikan

pembinaan fisik, mungkin mereka akan cedera, saya akan

bertanggung jawab dan saya tidak tahu cara menanganinya

karena bukan dalam bidang saya. Itu alasan utamanya saya

tidak memberikan seperti itu.” (BR/DP, 367-371)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

55

Dinamika perilaku responden ketika awal, selama mengajar dan sekarang

divisualisasikan sebagai berikut:

Gambar. 1.3 Dinamika perilaku responden selama mengajar di SMK

Sukamaju

Pembinaan secara non fisik

(bahasa verbal yang halus)

Pembinaan secara non fisik

(bahasa verbal dengan intonasi

tinggi dan keras)

Berbcara seperti biasa, tidak

dengan intonasi yang tinggi dan

keras lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

56

2. Motivasi bertahan mengajar di SMK Sukamaju

Responden mengungkapkan bahwa alasan ia masih bertahan dalam

mengajar di SMK Sukamaju karena sebagai salah wujud dari nilai

ibadahnya. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam

wawancara sebagai berikut:

“Alasan pertama saya masih bertahan di sini adalah salah satu

wujud nilai ibadah saya. Kalau dilihat mungkin awalnya saya

bekerja di sini, dengan gaji yang sangat minim. Waktu itu juga

harus kredit motor yang cicilannya Rp355.000 waktu itu, tapi

gaji saya di sini hanya Rp200.000, berarti kan salah malah

nombok. Sudah kerja, ninggalin rumah dan gaji saya hanya untuk

bayar cicilan motor, jajan anak kurang. Tetapi semakin ke sini,

semakin ke sini, saya sadari justru nilai ibadahnya jauh lebih

tinggi dan kalau memang kita dasarkan semuanya dengan prinsip

ibadah, semuanya pasti akan mengikuti ya, katanya begitu”

(BR/DP, 605-616)

Alasan kedua responden masih bertahan mengajar di SMK Sukamaju

karena ingin menjadi sosok figur atau panutan bagi anak-anaknya. Hal

tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara

sebagai berikut:

“Alasan yang kedua saya masih bertahan di sini adalah sebagai

sosok figur dalam memberikan contoh kepada anak-anak saya.

Saya punya anak laki-laki dan perempuan, saya harus bisa

menjalankan ketika tugas saya di rumah. Saya tetap setiap hari

masak lo, saya tetap setiap hari membekali anak lo gitu kan, jadi

setiap pagi kita ibadah bareng, setelah pulang dari mesjid saya

masak, nyiapin sarapan, nyiapin bekal untuk anak-anak, seperti

itu. Nanti ketika pulang sekolah saya harus bagaimana? Bahkan

ketika dituntut seperti itu, ya namanya anak juga pernah ngeluh

lo mas, ngeluhnya Bu capek, sekolah capek kegiatan seperti ini

seperti ini, saya kan bisa jadi contoh. Ibu kalau, mas lihat ibu

bagaimana? Ibu pagi bangun begini, nanti sibuk masih harus

kuliah lagi, ibu harus mengerjakan tugas, ibu bisa tu masa Mas

ngga bisa? Nah itu, jadi, menjadi figur.” (BR/DP, 616-631)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

57

Asalan ketiga responden masih bertahan dalam mengajar di SMK

Sukamaju adalah karena kebutuhan ekonomi dalam keluarga yang

semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden

dalam wawancara sebagai berikut:

“Salah satunya saya masih bertahan di sini karena kebutuhan

ekonomi dalam keluarga semakin meningkat. Anak-anak saya

juga sudah tumbuh besar, ya istilahnya apa ya, untuk jajan

anaklah.” (BR/MOT, 601-604)

“Terus kemudian, ya itu tadi yang ketiga bisa memenuhi

kebutuhan anak dengan penghasilan yang ada.” (BR/DP, 631-

633)

Alasan bertahan responden masih bertahan mengajar di SMK Sukamaju

divisualisasikan sebagai berikut:

Gambar. 1.3 Alasan bertahan responden masih bertahan mengajar di SMK

Sukamaju

Sebagai wujud nilai ibadah

Sebagai sosok figur

Kebutuhan ekonomi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

58

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terungkap bahwa responden mengalami

berbagai dinamika psikologis ketika awal masuk mengajar, selama

berproses dan hingga saat ini serta ditemukan juga alasan responden dalam

bertahan mengajar di SMK Sukamaju. Dinamika psikologis yang terjadi

pada responden mencakup perubahan terkait pikiran, perasaan, dan

perilaku.

Awal masuk mengajar, responden mempunyai pandangan yang positif,

yang mana ia memandang bahwa SMK Sukamaju adalah sekolah yang

memiliki kedisiplinan yang tinggi karena berada pada lingkup kemiliteran.

Dengan mengetahui budaya sekolah, responden kemudian berpikir bahwa

ia perlu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada. Hal tersebut

dapat dilihat dalam ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Awal masuk di sini, saya mulai berpikir bahwa saya harus

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekolah ini, dan saya

harus menjadi panutan walaupun mungkin sebelumnya saya harus di

rumah dan dengan rutinitas saya sendiri yang semuanya ibaratnya saya

kelolah sendiri, tetapi bukan kendala bagi saya.” (BR/DK, 138-143)

Adanya pemikiran responden untuk perlu menyesuaikan diri dengan

lingkungan ini ternyata sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh

Widiasari (Ifsada, 2018) yang mengatakan bahwa dinamika psikologis

merupakan aspek motivasi dan dorongan yang bersumber dari dalam

maupun dari luar individu, yang mempengaruhi mental serta membantu

individu menyesuaikan diri dengan keadaan dan perubahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

59

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan juga cara kerja dan peran ego

dalam pengambilan keputusan yang ada dalam diri responden. Hal tersebut

dapat dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Untuk membentuk suatu kedisiplinan itu, siswa perlu dibina, baik itu

secara fisik maupun secara verbal, akan tetapi saya lebih menekankan

pada prinsip BK, yakni menjadi sahabat anak-anak.” (BR/DK, 164-167)

“Harusnya saya tidak perlu marah tetapi saat itu saya jadi marah, karena

sudah berbagai cara yang saya lakukan tapi tidak membawa pengaruh

terhadap perilaku mereka untuk berubah menjadi lebih baik. Ada

beberapa siswa yang seperti itu, dan saya kemudian berpikir bahwa

untuk menjadikan perilaku siswa/i menjadi yang lebih baik, itu tidak

melulu harus dengan kelembutan, kadang saya harus agak keras akhir-

akhir ini” (BR/DK, 230-243)

“Saya setuju dengan anak-anak yang keluar dari sini. kalau anak-anak

yang model seperti itu ya, ya sudah memang dia ngga cocok.” (BR/DK,

507-509)

“Sempat ada keinginan ketika merasa capek sekali dan ketika terbentur

dengan masalah anak yang ada di rumah. Saya juga berpikir begini, buat

apa ya saya kerja begini, ko ternyata anak saya malah menjadi

bermasalah.” (BR/DK, 553-557)

“Saya kemudian berpikir bahwa saya di sekolah mengurusi banyak

siswa, sedangkan anak saya sendiri ko tidak bisa tertangani dengan baik.

Tapi memang, ya itu tadi, seorang konselor pun juga membutuhkan

konselor yang lain. Saya berkomunikasi dengan teman-teman guru BK

yang lain, akhirnya kami menemukan titik temu bahwa tipikal anak saya

memang lebih kepada motorik” (BR/DK, 561-567)

Ungkapan responden tersebut sejalan dengan teori dari Freud (Prawira,

2014) yang mengatakan bahwa ego merupakan aspek esksekutif manusia.

Ego bertugas mengontrol jalan atau cara yang ditempuh oleh pribadi-pribadi

dan memilih kebutuhan-kebutuhannya. Ungkapan responden tersebut juga

sejalan dengan teori dari (Prawira, 2014) yang mengatakan bahwa ego

bekerja berdasarkan prinsip kenyataan (realita) dan bereaksi dengan proses-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

60

proses sekunder dengan maksud mencari objek yang tepat guna mereduksi

tegangan-tegangan yang terjadi di dalamm diri manusia.

Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa responden melakukan

mekanisme pertahanan diri, yakni rasionalisasi. Hal tersebut dapat dilihat

dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Jadi sampai saat ini, saya masih setuju untuk pembinaan anak-anak di

sini, karena itu tadi, mau dicari apanya lagi, kalau istilahnya secara

akademis dia belum maksimal. Paling tidak ditumbuhkanlah

kedisiplinan yang tinggi sehingga ada nilai ples ketika mereka lulus dari

sini, dan nantinya bisa menjual ke dunia kerja. Ya mungkin secara

performa-nya oke, penampilannya, badannya sudah terbentuk,

kedisiplinannya bagus, jadi ketika perusahan yang menggunakan juga

ikut senang.” (BR/DK, 589-598)

“Engga memperbolehkan, karena saya sudah mengetahui budaya yang

ada di sekolah ini. Kalau kedisiplinan di sekolah ini saya senang.Tetapi

sepertinya tidak memajuhkan bakat anak saya, karena waktunya banyak

habis di sini, sedangkan anak saya punya club taekwondo di luar, jangan

sampai dia tinggalkan.” (BR/DK, 570-575)

Ungkapan hasil wawancara tersebut ternyata sejalan dengan teori

(Friedman & Schustack, 2008) yang mengatakan bahwa rasionalisasi adalah

mekanisme yang melibatkan memberikan penjelasan logis terhadap

perilaku yang sebenarnya didorong oleh motif-motif tidak sadar dalam diri.

Selain Friedman & Schustack ada ahli lain yang mendukung pernyataan di

atas yakni (Soleman & Dachrud, 2018), yang mana mereka mengatakan

bahwa individu dapat melakukan rasionalisasi ketika individu tersebut

menemukan alasan yang dapat diterima untuk perilaku atau situasi yang

tidak dapat diterima. Psikoanalisis dapat mengenali dengan baik bahwa

penjelasan yang kita berikan mengenai perilaku kita tidak selalu harus

berkaitan dengan penyebab yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

61

Dari hasil penelitian ditemukan juga bahwa pikiran responden selalu

berubah dan berkembang. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan

responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Yang saya pikirkan saat ini adalah saya perlu belajar lagi dan lagi,

karena permasalahan yang dihadapi siswa sekarang itu jauh lebih berat

dari siswa-siswa sebelumnya. Saya perlu mendalami lagi tentang ilmu

ke-BK-an agar bisa mengentaskan permasalahan yang dihadapi siswa/i.

(BR/DK, 648-652)

“Iyaa. Tetapi dalam pikiran saya yang lain, saya pengen tantangan yang

lain. Paling engga, dengan keilmuan yang saya miliki sekarang, saya

pengen mencobalah untuk bisa ngajar tingkat mahasiswa-mahasiswa

meskipun itu hanya dosen terbang, karena saya sudah tetap di sini. Saya

pengen punya pengalaman itu, saya masih kepengen dengan apa yang

saya alami sekarang, apa yang saya jumpai selama hampir 12 tahun ini,

saya ingin punya buku, kayak gitu, itu PR saya, dan ini saya masih

belajarlah untuk saya punya karya gitu, ya intinya paling tidak, agar saya

bisa menjadi panutan dan memotivasi keluarga kecil saya duluh la,

begitu.” (BR/DK, 674-685)

Isi pemikiran yang selalu berubah dan berkembang ini sejalan dengan teori

(Nurhayati, 2016) yang mengatakan bahwa manusia memiliki kehidupan

yang dinamis, selalu berubah-ubah dan berkembang setiap saat.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan juga salah satu bagian dari

superego, yakni ego ideal yang ada dalam diri responden. Hal tersebut dapat

dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Saya takjub karena muridnya sangat luar biasa karena terlihat sangat

disiplin.” (BR/DA, 054-055)

“Awal ketika berada di sini, saya senang ketika berkecimpung dengan

dunia anak seperti yang sudah saya sampaikan tadi bahwa keberadaan

saya di sini seperti kayak air di tengah padang gersang, kehadiran saya

oleh siswa waktu itu selalu dinantikan.” (BR/DA, 143-147)

“Kepuasan yang paling mendasar dari seorang guru itu adalah melihat

kesuksesan anak didiknya. Meskipun nanti ketika ke depannya ketika

proses ke depannya sang guru ini sudah mulai dilupakan bahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

62

mungkin tersingkirkan, dari kehidupan siswa tapi ngga tahu ada

kepuasan tersendiri, kepuasan batin tersendiri ketika melihat, ohh itu

dulu siswaku begitu.” (BR/DA, 690-696)

“Saya merasa sangat senang ketika melihat anak didiknya itu bisa

mandiri, bisa berkarya, dia bisa menghasilkan dari keringatnya sendiri.

Saya mengantarkan mereka di titik ini ya begitu. Senang rasanya.”

(BR/DA, 704-708)

“Untuk saat ini, saya sudah merasa lebih nyaman karena kehadiran saya

bisa bermanfaat bagi orang lain.” (BR/DA, 671-672)

Ungkapan hasil wawancara tersebut ternyata sejalan dengan teori Freud

(Feist & Roberts, 2017) yang mengatakan bahwa ego ideal berkembang dari

pengalaman ketika kita mendapatkan imbalan atau penghargaan untuk

perilaku yang tepat dan mengarahkan kita kepada hal-hal yang sebaiknya

dilakukan.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan juga bahwa terdapat salah satu

bagian dari super ego yaitu hati nurani yang ada pada diri responden. Hal

tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam wawancara sebagai

berikut:

“Saya merasa tidak nyaman karena ketika saya menerapkan prinsip-

prinsip BK yang sesungguhnya yakni dengan menjadi sahabat para

siswa, kadang prinsip tersebut malah bertentangan dengan guru yang

lain.” (BR/DA, 159-163)

“Dalam hati saya pun kadang jengkel, karena ketika diberikan

pengarahan, perilaku mereka tetap tidak berubah-ubah. Harusnya siswa

siswi berperilaku yang ideal seperti yang kita semua harapkan. (BR/DA,

224-227)

“Harusnya saya tidak perlu marah tetapi saat itu saya jadi marah, karena

sudah berbagai cara yang saya lakukan tapi tidak membawa pengaruh

terhadap perilaku mereka untuk berubah menjadi lebih baik.” (BR/DA,

236-239)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

63

“Ketika selesai memarahi siswa, karena saya sudah menganggap

mereka seperti anak saya sendiri, kadang muncul perasaan kesel, sedih,

ya seperti itu rasanya.” (BR/DA, 351-353)

“Iya, bener. Saya juga ikut sedih lo mas ketika ada siswa yang terus

kemudian dia, apa ya, yaa memang dia mungkin terus lama nganggur,

itu ketika saya melihat itu saya juga sedih gitu” (BR/DA, 700-703)

Ungkapan hasil wawancara tersebut ternyata sejalan dengan teori teori

Freud (Ahmad, 2011) yang mengatakan bahwa suara hati adalah bagian

superego yang bersifat menghukum, negatif dan kritis yang melarang

sesuatu dan menghukum dengan rasa bersalah jika kita melanggar

aturannya. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan juga adanya mekanisme

pertahanan diri yakni pembentukan reaksi. Hal tersebut dapat dilihat dari

ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Saya akhinya menjadi capek gitu lo. Saya merasa capek karena saya

kenceng-kenceng seperti ini, tetapi ternyata orang tuanya tidak

mendukung program sekolah. Akhirnya ya sudahlah. Saya tidak lagi

menasehati dengan suara yang kencang. Saya benar-benar merasa

jenuh, tapi sebenarnya itu bertentangan dengan hati nurani saya.”

(BR/DA, 394-400)

Ungkapan hasil wawancara tersebut ternyata sejalan dengan teori (Friedman

& Schustack, 2008) yang mengatakan bahwa pembentukan reaksi adalah

proses mengenyahkan dorongan-dorongan yang mengancam dengan cara

sangat berfokus pada sesuatu yang merupakan kebalikan dari pikiran dan

tindakan seseorang yang sebenarnya. Berdasarkan hasil penelitian,

ditemukan juga adanya prinsip kerja ego dalam diri responden, yakni prinsip

realita. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam

wawancara sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

64

“Ya mungkin kalau saya sebagai seorang ibu, kadang saya ikut kasihan

dan sedih, tapi ya sudahlah itu kan bukan ranah saya dan itu karena

sudah pembiasaan, artinya saya sering melihat seperti itu, lama

kelamaan akhirnya menjadi biasa saja, karena ada beberapa siswa yang

ketika disuruh rolling malah sambil senyum-senyum dan bahkan

ketawa.” (BR/ DA, 436-441)

Ungkapan hasil wawancara tersebut ternyata sejalan dengan teori (Prawira,

2014: 190) yang mengatakan bahwa ego bekerja berdasarkan prinsip

kenyataan (realita) dan bereaksi dengan proses-proses sekunder dengan

maksud mencari objek yang tepat guna mereduksi tegangan-tegangan yang

terjadi di dalam diri manusia.

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa terdapat ungkapan

responden yang dilatarbekangi oleh superego. Hal tersebut dapat dilihat dari

ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Saya lebih menekankan pada prinsip BK, yakni menjadi sahabat anak-

anak. Saya selalu melakukan konseling dengan bahasa yang halus ketika

ada siswa yang bermasalah, dan dari situ saya menjadi dekat dengan

siswa (BR/DP, 166-170)

Ungkapan responden dalam wawancara sejalan dengan teori (Ahmad,

2011) yang mengatakan bahwa superego bertindak sebagai sesuatu yang

ideal, yang sesuai dengan norma dan moral masyarakat. Dengan kata lain

superego merupakan sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan

aturan yang sifatnya evaluatif. Superego adalah bagian moral dari

kepribadian manusia karena ia merupakan filter dari sensor baik-buruk,

salah-benar, boleh-tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

65

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan kembali adanya mekanisme

pertahanan diri yakni pembetukan reaksi. Hal tersebut dapat dilihat dari

ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Saya menggunakan bahasa yang halus dan baik ketika memberikan

pengarahan kepada siswa untuk bisa menjadi disiplin, akan tetapi dalam

hati saya pun kadang jengkel, karena ketika diberikan pengarahan,

perilaku mereka tetap tidak berubah-ubah. Harusnya siswa/i berperilaku

yang ideal seperti yang kita semua harapkan.” (BR/DP, 221-227)

Ungkapan responden tersebut sejalan dengan teori (Soleman & Dachrud,

2018: 34) yang mengatakan bahwa pembentukan reaksi ketika individu

berusaha menyembunyikan motif dan perasaan yang sesungguhnya dan

menampilkan wajah yang berlawanan dari ekspresi yang sesungguhnya.

Dari hasil penelitian, ditemukan juga adanya peran ego yakni sebagai aspek

eksekutif. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam

wawancara sebagai berikut:

“Intonasi suara awalnya dengan nada yang halus akan tetapi selama

berproses saya akhirnya menaikan intonasi suara saya menjadi agak

tinggi dan setiap hari harus saya lakukan. Saya menggunakan intonasi

yang tinggi karena ketika diarahkan dengan cara baik-baik, perilaku

mereka tidak berubah.” (BR/DP, 280-286)

Ungkapan responden tersebut sejalan dengan teori (Prawira, 2014) yang

mengatakan bahwa ego merupakan aspek esksekutif manusia. Ego bertugas

mengontrol jalan atau cara yang ditempuh oleh pribadi-pribadi dan memilih

kebutuhan-kebutuhannya. Ego ibarat jembatan yang menjadi perantara

kebutuhan-kebutuhan instingtif dengan keadaan lingkungan demi

kepentingan organisme itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

66

Dari hasil penelitian ditemukan juga bahwa ada peran superego muncul dari

pengalaman yang dialami oleh responden. Hal tersebut dapat dilihat dari

ungkapan responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Pasti beda pendisiplinan dengan bahasa verbal yang saya berikan

kepada siswa maupun siswi.” (BR/DP, 316-317)

“Ketika memberikan pendisiplinan kepada siswa laki-laki, saya biasanya

langsung dengan nada yang tinggi atau suara yang keras. Saya

memperlakukan mereka seperti itu karena, saya mempelajari bahwa

ketika siswa laki-laki itu ketika dihadapi oleh guru perempuan, biasanya

mungkin mereka akan menganggap seperti ibu kandung mereka sendiri,

sehingga mereka tidak sakit hati dan itu pasti didengerin.” (BR/DP, 319-

326)

“Khususnya yang perempuan itu memang biasanya saya panggil sendiri

dan berbicara empat mata.” (BR/DP, 328-329)

“Alasannya karena mereka bertumbuh mas. Saya ngga mau jangan

sampai ketika seorang perempuan, dia sampai sakit hati dan itu dibawa

sampai terus, karena dia pun nanti akan jadi seorang ibu. Alasan mengapa

saya tidak menasehati siswa perempuan secara langsung di depan orang

banyak karena nanti dia akan malu. (BR/DP, 338-343)

“Saya belajar juga, bahwa saya perempuan, saya tidak mau dinasehati di

depan banyak orang, karena pasti saya akan sangat malu.” (BR/DP, 346-

348)

Ungkapan responden tersebut sejalan dengan teori (Feist & Roberts, 2017)

yang mengatakan bahwa pengalaman hukuman untuk perilaku yang tidak

pantas mengajarkan individu akan hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan

dan pengalaman mendapatkan penghargaan untuk perilaku yang tepat akan

mengarahkan individu pada hal-hal yang sebaiknya dilakukan.

Dari hasil penelitian ditemukan juga bahwa adanya bagian dari superego

yang berisi nilai-nilai moral yang ada dalam diri responden yakni nilai

tanggung jawab ketika menerapkan pendisiplinan yang ada di SMK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

67

Sukamaju. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan responden dalam

wawancara sebagai berikut:

“Alasannya karena kalau ketika saya tidak pas memberikan pembinaan

fisik, mungkin mereka akan cedera, saya akan bertanggung jawab dan

saya tidak tahu cara menanganinya karena bukan dalam bidang saya. Itu

alasan utamanya saya tidak memberikan seperti itu.” (BR/DP, 367-371)

Ungkapan responden tersebut sejalan dengan teori (Ahmad, 2011) yang

mengatakan bahwa superego merupakan sistem kepribadian yang berisikan

nilai-nilai dan aturan yang sifatnya evaluatif. Superego adalah bagian moral

dari kepribadian manusia karena ia merupakan filter dari sensor baik-buruk,

salah-benar, boleh-tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai alasan responden dalam bertahan

mengajar di SMK Sukamaju, ditemukan juga adanya prinsip moralitas

dalam diri responden yang berisi nilai-nilai yakni ketaatan/ibadah, pekerja

keras dan pantang menyerah. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan

responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Alasan pertama saya masih bertahan di sini adalah salah satu wujud nilai

ibadah saya. Kalau dilihat mungkin awalnya saya bekerja di sini, dengan

gaji yang sangat minim, Waktu itu juga harus kredit motor yang

cicilannya Rp.355.000 waktu itu, tapi gaji saya di sini hanya Rp.200.000,

berarti kan salah malah nombok. Sudah kerja, ninggalin rumah dan gaji

saya hanya untuk bayar cicilan motor, jajan anak kurang. Tetapi semakin

ke sini, semakin ke sini, saya sadari justru nilai ibadahnya jauh lebih

tinggi dan kalau memang kita dasarkan semuanya dengan prinsip ibadah,

semuanya pasti akan mengikuti ya, katanya begitu.” (BR/DP, 605-616)

“Alasan yang kedua saya masih bertahan di sini adalah sebagai sosok

figur dalam memberikan contoh kepada anak-anak saya. Saya punya

anak laki-laki dan perempuan, saya harus bisa menjalankan ketika tugas

saya di rumah. Saya tetap setiap hari masak lo, saya tetap setiap hari

membekali anak lo gitu kan, jadi setiap pagi kita ibadah bareng, setelah

pulang dari mesjid saya masak, nyiapin sarapan, nyiapin bekal untuk

anak-anak, seperti itu. Nanti ketika pulang sekolah saya harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

68

bagaimana? Bahkan ketika dituntut seperti itu, ya namanya anak juga

pernah ngeluh lo mas, ngelunya Bu capek, sekolah capek kegiatan

seperti ini seperti ini, saya kan bisa jadi contoh. Ibu kalau, mas lihat ibu

bagaimana? Ibu pagi bangun begini, nanti sibuk masih harus kuliah lagi,

ibu harus mengerjakan tugas, ibu bisa tu masa Mas ngga bisa? Nah itu,

jadi, menjadi figur.” (BR/DP, 616-631)

Ungkapan responden tersebut sejalan dengan teori Freud (Prawira, 2014)

yang mengatakan bahwa superego merupakan wakil dari nilai-nilai

tradisional serta cita-cita masyarakat sebagai mana ditafsirkan orang tua

kepada anak-anaknya. Selain peran superego yang mendasari responden

dalam bertahan bekerja di SMK Sukamaju, ditemukan juga ada motivasi

bekerja yang didasari oleh ego. Hal tersebut dapat dilihat dari ungkapan

responden dalam wawancara sebagai berikut:

“Salah satunya saya masih bertahan di sini karena kebutuhan ekonomi

dalam keluarga semakin meningkat. Anak-anak saya juga sudah tumbuh

besar, ya istilahnya apa ya, untuk jajan anaklah.” (BR/DP, 601-604)

“Terus kemudian, ya itu tadi yang ketiga bisa memenuhi kebutuhan anak

dengan penghasilan yang ada.” (BR/DP, 631-633)

“Untuk mengambangkan potensi diri saya lagi terutama. Saya mungkin

tidak akan bisa berkembang ketika saya tidak berada di sini” (BR/MOT,

716-719)

Ungkapan responden tersebut sejalan dengan teori Freud Freud (Prawira,

2014) yang mengatakan bahwa ego merupakan aspek esksekutif manusia.

Ego bertugas mengontrol jalan atau cara yang ditempuh oleh pribadi-pribadi

dan memilih kebutuhan-kebutuhannya.” Ego ibarat jembatan yang menjadi

perantara kebutuhan-kebutuhan instingtif dengan keadaan lingkungan demi

kepentingan organisme itu sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

69

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan simpulan, keterbatasan penelitian, dan saran. Bagian simpulan

memuat simpulan penelitian. Bagian keterbatasan penelitian memuat keterbatasan

peneliti dalam menggali lebih dalam informasi dari responden. Bagian saran

memuat masukan untuk peneliti lain supaya dapat melakukan penelitian yang lebih

baik dari penelitian ini.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan penelitian

yang berkaitan dengan dinamika psikologis dan motivasi bertahan bekerja

di SMK Sukamaju adalah:

1. Dinamika pikiran yang dialami oleh responden ketika awal, selama

mengajar dan hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh ego yakni berpikir

secara rasional, logis berdasarkan realita.

2. Responden mengalami dinamika perasaan, baik mengarah pada

perasaan positif maupun perasaan yang negatif. Ketika awal masuk

mengajar, responden mengalami perasaan positif yakni rasa takjub dan

senang. Selama berproses hingga saat ini, responden mengalami

perasaan negatif dan positif. Perasaan negatif yang dialami oleh

responden di antaranya adalah perasaan tidak nyaman, jengkel, marah,

sedih, jenuh, kasihan sedangkan perasaan positif yang dialami oleh

responden adalah perasaan takjub, senang, puas dan nyaman.

Perasaan positif yang dialami oleh responden dilatarbelakangi oleh

superego, yang mana perasaan positif itu muncul karena adanya imbalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

70

atas perbuatan responden yang sesuai dengan moral yang ada di

masyarakat.

Perubahan-perubahan perasaan bisa muncul karena adanya kejadian-

kejadian yang dialami/dilihat oleh responden ketika mengajar, dan

intensitas perasaan bisa berubah dari intensitas yang tinggi menjadi

rendah/biasa ketika peristiwa yang dialami/dilihat oleh responden

terjadi berulang secara terus menerus. Perubahan perasaan dari

intensitas yang tinggi menjadi biasa atau bahkan menjadi hilang

perasaan sebelumnya karena adanya pengabaian ego terhadap superego.

3. Responden menerapkan pembinaan secara non-fisik yakni

menggunakan bahasa verbal dalam mendisiplinkan siswa/i. Awalnya

responden menggunakan bahasa yang halus, kemudian responden

menggunakan bahasa yang agak keras dan karena pembinaan yang

diberikan oleh responden tidak mendapatkan dukungan dari orang tua

akhirnya membuat responden menjadi pasrah dan tidak menggunakan

intonasi tinggi dalam memberikan pendisiplinann terhadap siswa/i.

Adanya perubahan penggunaan intonasi suara dalam pemberian

pendisiplinan kepada siswa/i bisa terjadi karena adanya ego yang

berusaha untuk mengurangi perasaan tidak nyaman dengan melakukan

mekanisme pertahahan diri yakni pembentukan reaksi.

4. Alasan responden masih bertahan dalam mengajar karena sebagai salah

satu bentuk dari nilai ibadah dan bisa menjadi panutan untuk keluarga,

dan bisa memenuhi kebutuhan ekonomi dalam keluarga. Alasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

71

bertahan bekerja sebagai bentuk nilai ibadah dan menjadi panutan

didasari atas prinsip kerja superego, sedangkan alasan bertahan karena

kebutuhan ekonomi keluarga didasari oleh prinsip kerja ego.

B. Keterbatasan penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasn data dan kekurangan. Peneliti sadar

bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki dan disempurnakan. Adapun

keterbatasan penelitian ini adalah:

1. Adanya pandemi COVID-19 sehingga pemerintah menyarankan untuk

tetap di rumah menjadi salah satu keterbatasan peneliti untuk melakukan

wawancara yang lebih mendalam.

2. Peneliti kurang kesempatan dalam membaca, sehingga teori yang

dikemukakan dalam isi skripsi menjadi terbatas.

3. Ruangan yang digunakan untuk proses wawancara kurang kondusif

karena banyak guru-guru yang melewati ruangan tersebut sehingga

proses wawancara kadang menjadi terhenti.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran kepada peneliti

selanjutnya agar bisa memeroleh hasil yang lebih baik baik kalau ingin

melakukan penelitian lebih lanjut. Saran peneliti berupa:

1. Diperlukan waktu lebih banyak dalam membaca agar teori yang

dikemukakan menjadi lebih relevan dan mempermudah dalam proses

pembahasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

72

2. Diperlukan pemilihan tempat yang tepat pada saat melakukan proses

wawancara, agar komunikasi bisa berjalan lebih efektif.

3. Diperlukan adanya kedalaman wawancara sehingga informasi yang

diperoleh menjadi lebih beragam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

73

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, Ihsan. (2017). Struktur Kepribadian Tokoh dalam Novel Surat Kecil

Untuk Tuhan Karya Agnes Davonar. Kembara, Vol. 3, No. 1, hal. 57.

Diunduh pada tanggal 9 April 2020 dari

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/kembara/article/view/4378/pdf

Ahmad, Maghfur. (2011). Agama dan Psikoanalisa Sigmund Freud. Religia,

Vol. 14, No. 2, hal. 284-285. Diunduh pada tanggal 9 April 2020 dari

http://e-

journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/view/92/531

Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan”metode dan paradigma baru”.

Bandung:PT Remaja Rosdakarya Offset.

Dachrud, D. & Soleman, A. (2018). Memahami Pencitraan Politik Melalui

Pendekatan Mekanisme Pertahanan Diri. Artikel, 33-34. Diunduh pada

tanggal 10 April 2020 dari http://journal.iain-

manado.ac.id/index.php/PP/article/viewFile/730/585

Feist, Jest & dkk. (2017). Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika.

Friedman, H. S. & Schustack M. W. (2008). Kepribadian Teori Klasik dan

Riset Modern. Jakarta : Erlangga.

Husin. (2017). Id, Ego dan Superego dalam Pendidikan Islam. Al Qalam, Vol.

11, No. 23, hal 53. Diunduh pada tanggal 9 April 2020 dari

https://jurnal.stiq-amuntai.ac.id/index.php/al-qalam/article/view/3/3

Ifsada, Kalista. (2018). Dinamika Psikologi Mahasiswa Pengahal Al-quran di

Iain Tulungagung. Skripsi. Diunduh pada tanggal 10 April 2020 dari

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9902/.

Ja’far. (2015). Struktur Kepribadian Manusia Perpspektif Psikologi dan

Filsafat. PSYMPATHIC. Vol. 2., No. 2. Di Unduh pada tanggal 13

Desember 2019 dari

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/psy/article/view/461/469

Khairani, A. I. & Manurung, W. R. A. (2019). Metodologi Penelitian

Kualitatif. Jakarta: TIM.

Nurhayati. (2016). Dinamika Psikologi Guru BK dalam Layanan Bimbingan

Konseling Berbasis Islam untuk Siswa Broken Home di SMKK Amanah

Husada Banguntapan Yogyakarta. Tesis. Diunduh pada tanggal 9 April

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

74

2020 dari file:///D:/Kuliah/Tugas%20Semester%208/14204

10221_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Olson M. H. & Hergenhahn. (2013). Pengantar Teori-teori Kepribadian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

PERMENDIKNAS. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor

27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Konselor.

Prawira, P. A. (2013). Psikologi Kepribadian dengan Perspektif Baru.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Rahmatika, Karimah. (2019). Mekanis Pertahanan Ego pada Anak Lamban

Belajar di SD 1 Trirenggo Bantul. Widia Ortodidaktika, Vol. 8, No. 2,

hal. 123-124. Diunduh pada tanggal 3 April 2020 dari

journal.student.uny.ac.id/ojs/ojs/index.php/plb/article/view/15996/1547

9

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, Sumadi. (2006). Psikologi Kepribadian.Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

75

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

76

Lampiran 1

LEMBAR VERBATIM WAWANCARA

A. Subjek BR

Waktu : Kamis, 09 Januari 2019; 09.30-11.15 WIB

Tempat : Ruang BK SMK Sukamaju

Peneliti : Mengapa si ibu ingin menjadi seorang pendidik?

BR : Awalnya menjadi seorang pendidik itu bukan cita-cita saya.

Sama sekali tidak masuk dalam cita-cita saya, karena dasar

keilmuan saya adalah psikologi waktu itu. Jadi pastinya

ketika saya masih muda dulu, ketika saya masih kuliah S-1,

saya punya cita-cita untuk bekerja di perusahan. Intinya

kalau psikologi itu kan pasti HRD, tetapi gambaran menjadi

seorang guru itu sangat tidak ada dalam pikiran saya.

Awalnya seperti itu! Berjalannya waktu ketika saya sudah

mulai mendekati kelulusan, waktu itu karena besik saya

adalah orang tidak punya yang mana orang tua saya dengan

kehidupan yang mungkin pas-pasan karena ayah saya

hanyalah seorang abdi negara dengan gaji yang pas-pasan,

sehingga dari enam bersaudara, hanya saya dan kaka saya

yang sampai pada jenjang kuliah, sedangkan adik saya hanya

sampai pada tingkat diploma. Berjalannya waktu mendekati

kelulusan, jurusan psikologi ini harus mempunyai profesi

yang nota bene itu harus kuliah lagi. Habis itu saya mulai

berpikir, kalau untuk mengambil profesi jelas orang tua saya

pasti keberatan, tetapi dengan hanya kelulusan S-1 psikologi

saya juga pasti ngambang karena belum memiliki nilai yang

lebih. Di kampus saya waktu itu dibuka program Akta-4, jadi

dulu untuk izin mengajar itu ada program Akta-4. Akhirnya

kalau saya mengambil Akta-4 saya harus jadi guru. Tapi ya

sudahlah, dari pada saya tidak punya nilai ples dari teman-

teman saya yang lain. Akhirnya saya mengambil Akta-4.

Dari situlah, akhirnya ketika saya lulus kuliah itu saya tidak

langsung bekerja karena saya sudah punya bayi. Akhirnya

saya fokus dulu untuk mengurus keluarga. Jadi memang

tidak ada niatan saya untuk menjadi seorang pendidik waktu

itu tapi karena keadaan.

Peneliti : Ok baiklah ibu, jadi karena keadaan. Terus bagaimana

pandangan ibu mengenai sekolah ini?

BR : Kebetulan kan saya juga tinggal dan hidup di lingkup TNI

AU, suami saya juga TNI AU begitu kan, saya juga tinggal

di sekolah sini. Awalnya saya tahu sekolah ini itu sekolahnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

77

masih kecil. Saya waktu itu ada temen yang menyampaikan

bahwa di sekolah itu guru BK-nya sekarang kosong, ngga

ada guru BK. Karena saya punya besik psikologi, saya tahu

memang dari dulu BK itu identik dengan konseling dan saya

juga punya izin ketika saya mengajar karena saya sudah

mengambil Akta-4. Akhirnya saya mencoba karena

kebetulan sekolah ini juga deket dengan rumah. Jadi dengan

saya punya anak kecil, kemudian jarak antara rumah dengan

sekolah itu sangat dekat sekali akhirnya saya mencoba, ya

apa salahnya si saya mencoba untuk mengajar di sana.

Akhrinya saya masukin lamaran dan dipanggilah.

Pandangan saya tentang sekolah ini ketika pertama kali saya

masuk adalah, sekolah ini berada pada lingkup kemiliteran

sehingga tentunya memiliki disiplin yang sangat tinggi dan

ketika awal-awal saya masuk di sini saya merasa sangat

takjub, meskipun saya juga berasal dari keluarga TNI. Saya

takjub karena muridnya sangat luar biasa karena terlihat

sangat disiplin. Pandangan saya saat itu sangat positif

banget, karena sikap anak-anaknya sangat menyenangkan

waktu itu.

Peneliti : Ok baik, terima kasih Ibu, setelah masuk di sini, terus apa

harapan ibu menjadi seorang pendidik?

BR : Harapan saya ketika saya sudah masuk di sini adalah,

semoga saya diterima baik oleh peserta didik yang ada di

sini dan bisa bermanfaat untuk sekolah ini, dan ternyata

keberadaan saya di sini waktu itu ketika tahun 2008 di

sambut baik oleh murid yang saya ampuh. Saya ibarat seperti

air di tengah padang gersang. Jadi ketika waktu jam istirahat,

siswa sering menemui saya untuk konseling. Hampir setiap

hari saya temui. Jadi banyak sekali siswa yang mencari saya

dulu. kedatangan saya di kelas itu sangat-sangat diharapkan

oleh siswa. Jadi memang awal-awal berada di sini, muncul

adanya rasa bangga dalam diri saya, dan saya sangat senang

sekali waktu itu karena bisa bermanfaat untuk siswa-siswi

yang ada di sini.

Peneliti : Bu, seandainya waktu itu ibu keterima kerja di tempat lain,

apahka ibu mau mengambil di tempat lain atau memilih di

sini?

BR : Saya memilih di sini, karena dari awal ketika saya menikah

dan saya mempunyai anak itu saya tidak ada keinginan

sedikit pun terbesit untuk bekerja. Tidak! Saya tidak ingin

bekerja meninggalkan anak. Itu tidak ada keinginan, karena

terbukti dari saya mulai lulus sampai kemudian saya

memutuskan untuk bekerja yang deket dengan rumah, itu

setelah delapan tahun. 8 tahun ijaza saya itu ibaratnya hanya

tidur manis di dalam stopmap dan ilmu saya hanya saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

78

aplikasikan untuk keluarga dan anak saya sendiri. Waktu itu

saya memang saya sangat konsen, sangat fokus sama anak,

jadi kayak semacam bagaimana ya, saya merasa bangga

waktu itu ketika kuliah psikologi, karena ilmu yang saya

dapatkan bisa saya aplikasikan untuk anak-anak saya. Jadi

kayaknya kalau ada tawaran untuk bekerja selain di sini

berarti otomatis lebih jauh, dan kayaknya saya tidak akan

ambil. Dan selain faktor jarak, biar saya lebih fokus juga ke

anak-anak saya.

Peneliti : Bu saya penasaran ini, kan gini. Ibu sudah berhenti selama

delapan tahun dan kalau dilihat ya mungkin saja, kondisi

ekonomi bisa mencukupi karena suami ibu adalah seorang

TNI, lalu ko bisa ibu memutuskan untuk mengajar di sini.

Selain faktor jarak, kan ada anak sehingga ibu tadi

mengatakan memilih untuk tidak mau bekerja dan ingin

bersama anak saja, menerapkan ilmu-ilmu psikologi. Ini

jarak waktunya delapan tahun lo Bu, terus ibu memilih untuk

mengajar di sini, bekerja di sini, kira-kira ada alasan apa Bu?

BR : Alasannya adalah karena waktu itu anak-anak sudah mulai

sekolah, dan anak yang sulung pulangnya siang sekitar jam

2. Anak yang kecil juga mulai sekolah dan akhirnya saya

berpikir, saya kira-kira harus melakukan apa di rumah ketika

anak-anak saya di sekolah. Apa ya kegiatan saya ketika

anak-anak sudah sekolah, terus saya kemudian di rumah

sendir. Saya mulai merasakan kesepian ketika anak sudah

sekolah. Akhirnya saya minta izin dengan suami, apakah

boleh ketika saya mencoba untuk bekerja dan kebetulan di

SMK juga waktu itu guru BK-nya lagi kosong, ya memang

suami juga tidak pernah menuntut saya untuk bekerja, ngga

pernah nuntut, jadi sesuka sayalah untuk saya mau bekerja

atau tidak. Jadi karena adanya rasa kesepian sehingga saya

memtuskan untuk melamar di SMK ini.

Peneliti : Oke baik Bu. Kira-kira sebelum bekerja, bagaimana

perasaan ibu. Apa yang ibu pikirkan. Ketika di rumah, apa

yang ibu rasakan sebelum bekerja dan akhirnya keterima

kerja, bagaimana perasaan ibu?

BR : Jadi memang sebenarnya saya itu tipe orang yang tidak bisa

diam, jadi awalnya, sebelum saya bekerja di sini itu, anak

saya sekolah, mungkin mas Simon juga ngga akan percaya

kalau saya jualan gorengan, saya bikin kue-kue untuk dijual.

Jadi ketika anak saya sekolah saya keliling naik motor

begitu, ketika ada kumpulan ibu-ibu saya deketin, Bu mau

ndak, itu saya lakukan seperti itu, sampai nanti akhirnya

mendekati menjemput anak saya sekolah, berintensitas

dengan anak lagi, maksudnya berkecimpung dengan anak-

anak lagi, dengan keluarga lagi, itu rutinitas yang saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

79

lakukan, nah juga ada terbesit juga waktu itu, almahrum ibu

saya juga bilang begitu, apakah kamu juga akan seperti itu

terus, terus ilmumu bagaimana? Pernah juga tercuat seperti

itu dari seorang ibu yang menyekolahkan anaknya ko cuman

akhirnya bikin kue-kue seperti itu dan karena ibu saya dulu

juga bikin seperti itu, jadi mungkin pikiran seorang ibu

seperti masa kamu ngga ada perubahannya dari ibu, akhirnya

ya itu tadi. Saya memang sebenarnya tidak pernah, ehh

nganggur ya, saya ngga pernah berdiam diri. Ketika tidak ada

kegiatan saya mesti mencari-cari kegiatan begitu, akhirnya

ya itu tadi ada kesempatan untuk masuk menjadi tenaga

pendidik di sini saya daftar dan akhirnya saya.

Peneliti : Artinya waktu itu anak ibu juga sudah mulai sekolah, dan

tiba-tiba dari beliau juga mengatakan bahwa dari ibu

bagaimana? Dan itu menjadi motivasi ibu untuk akhirnya

memutuskan untuk bekerja, selain faktor jarak juga

BR : Iya

Peneliti : Oke baik, terima kasih ibu. Ketika awal-awal masuk di sini,

dan melihat budaya sekolah yang ada, apa yang ibu

pikirkan?

BR : Awal masuk di sini, saya mulai berpikir bahwa saya harus

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekolah

ini, dan saya harus menjadi panutan walaupun mungkin

sebelumnya saya harus di rumah dan dengan rutinitas saya

sendiri yang semuanya ibaratnya saya kelolah sendiri, tetapi

bukan kendala bagi saya. Awal ketika berada di sini, saya

senang ketika berkecimpung dengan dunia anak seperti yang

sudah saya sampaikan tadi bahwa keberadaan saya di sini

seperti kayak air di tengah padang gersang, kehadiran saya

oleh siswa waktu itu selalu dinantikan. Ketika harusnya jam

mengajar, tapi saya masih di kantor, mesti ada siswa yang

jemput dan mengatakan bahwa, Bu ini jamnya ibu loo. Itu

masih sangat saya rasakan waktu itu, berarti saya di sekolah

ini pun juga dibutuhkan oleh orang lain.

Peneliti : Pernahkah ibu merasa tidak nyaman di sekolah ini?

BR : Pernah. Saya pernah merasa tidak nyaman di sini. Tidak

nyamannya begini, dari ilmu yang saya pelajari dan dengan

kompetensi yang saya dalami, bahwa BK itu sebenarnya

adalah sahabat dari anak-anak, tapi dengan bergulirnya

waktu, majunya teknologi dan sebagainya, itu juga merubah

perilaku dan tindakan siswa. Saya merasa tidak nyaman

karena ketika saya menerapkan prinsip-prinsip BK yang

sesungguhnya yakni dengan menjadi sahabat para siswa,

kadang prinsip tersebut malah bertentangan dengan guru

yang lain. Jadi kalau di sekolah kan besiknya di

kedisiplinannya tinggi. Untuk membentuk suatu kedisiplinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

80

itu, siswa perlu dibina, baik itu secara fisik maupun secara

verbal, akan tetapi saya lebih menekankan pada prinsip BK,

yakni menjadi sahabat anak-anak. Saya selalu melakukan

konseling ketika ada siswa yang bermasalah, dan dari situ

saya menjadi dekat dengan siswa, akan tetapi banyak rekan-

rekan guru yang kurang menyukai itu. Memang waktu itu,

prinsipnya begini, ketika saya masuk, di sini tu

diwawancara, ibu tidak boleh membina siswa, membina itu

artinya begini, mungkin orang bilangnya hukuman, di sini

adalah pembinaan, push up, seat up, rolling dan sebagainya,

saya tidak boleh memberikan itu, dan saya memang tidak

pernah memberikan hal itu. Ibu tugasnya ngeyem-yemi

seperti itu, jadi ketika siswa berbuat kesalahan maka akan

dibina oleh kesiswaan, setelah itu akan dikuatkan oleh BK,

artinya memberikan pemahaman dengan bahasa yang lembut

kepada siswa bahwa alasan mengapa ia dibina karena

kesalahan siswa tersebut dibagian ini dan itu. Sehingga

mereka menjadi sadar akan perilakunya yang salah tersebut.

Makanya ibarat saya kan dinantikan siswa, itu lo guru yang

baik, guru yang sabar, guru yang ngga pernah marah dan

sebagainya itu memang dulu labeling guru BK sempat

seperti itu di sini, dan saya saya sangat dekat dengan para

siswa, tapi hal itu memang kadang membuat rekan-rekan

yang lain itu tidak sesuai, ada yang mengatakan cari mukalah

dan lain sebagainya. Memang hal itu kadang menjadi

kontradiksi saya dalam hati. Itu hal-hal yang membuat saya

tidak nyaman.

Peneliti : Selain tidak nyaman tadi kan ibu mengatakann ada siswa

yang senang dengan guru BK yang ada di sini, terus ada

hal lain apa si yang membuat ibu merasa bangga selama

bekerja di sini waktu awal-awal?

BR : Saya dulu awalnya ketika masuk di sini tidak pernah bangga

dengan profesi saya, karena tidak pernah bercita-cita menjadi

seorang guru, terus kemudian saya juga tidak melulu untuk

kepingin bekerja, jadi waktu awal-awal saya merasa biasa

saja dengan profesi saya, jadi tidak ada tu kebanggaan saya.

Peneliti : Ibu..jadi selama ibu di sini dengan mengetahui berbagai

budaya pembinaan, pendisiplinan yang sangat berbeda jauh

dengan sekolah-sekolah lainnya, apakah ada penolakan Bu,

di dalam diri Ibu? Artinya besik ibu kan juga psikologi,

artinya mengubah perilaku seseoarang tidak harus dengan

membina secara fisik maupun verbal. Waktu awal-awal

masuk apakah ada penolakan dengan budaya yang ada di

sekolah ini?

BR : Karena memang dari awal itu ketika ibu wawancarai,

memang sudah disampaikan seperti apa budaya yang ada di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

81

sini, jadi saya tidak ada penolakan. Karena saya sudah

diberikan tugas seperti itu ya saya jalankan demikian adanya.

Saya tidak pernah ada penolakan, karena memang sistem

pembentukan pendisiplinan berbeda-beda dan saya tetap

berpegang teguh dengan prinsip saya di BK, ya dengan

memberikan koseling ketika mereka bermasalah,

memberikan bimbingan, dan lain sebagainya.

Peneliti : Setelah diterima bekerja di sini, kira-kira apa harapan ibu

untuk para peserta didik yang ada di sini?

BR : Karena tadi tu kan memang saya sempat ada kontra ya,

antara yang sebenarnya yang pernah saya lakukan dengan

penilaian teman sejawat, ya kan itu tadi menjadi kontra bagi

saya, akhirnya saya pun mulai mengikuti, agar memang

semuanya selaras, saya dengan siswa enak, kemudian saya

dengan teman-teman guru menjadi baik. Saya menggunakan

bahasa yang halus dan baik ketika memberikan pengarahan

kepada siswa untuk bisa menjadi disiplin, akan tetapi dalam

hati saya pun kadang jengkel, karena ketika diberikan

pengarahan, perilaku mereka tetap tidak berubah-ubah.

Harusnya siswa siswi berperilaku yang ideal seperti yang

kita semua harapkan.

Peneliti : Oke baiklah Bu, lalu apa yang kemudian ibu pikirkan

mengenai perilaku mereka tersebut?

BR : Dengan bergulirnya waktu terus kemudian kemajuan

teknologi, itu merubah semuanya, menurut saya. Terutama

perilaku siswa yang semakin ke sini, berubah rubah. Setiap

tahun mesti berubah. Dari tahun ke tahun, siswa-siswi yang

diterima di sini perilakunya malah lebih parah. Ketika

disampaikan dengan cara baik-baik lewat konseling malah

tidak mempan. Harusnya saya tidak perlu marah tetapi saat

itu saya jadi marah, karena sudah berbagai cara yang saya

lakukan tapi tidak membawa pengaruh terhadap perilaku

mereka untuk berubah menjadi lebih baik. Ada beberapa

siswa yang seperti itu, dan saya kemudian berpikir bahwa

untuk menjadikan perilaku siswa-siswi menjadi yang lebih

baik, itu tidak melulu harus dengan kelembutan, kadang saya

harus agak keras akhir-akhir ini.

Peneliti : Oke baik

BR : Jadi mungkin sejak tiga tahun kemarin itu saya harus

memberikan pendisiplinan dengan cara seperti itu dan

kemudian itu juga merubah pandangan siswa kepada guru

BK. Pandangan siswa yang berubah terhadap guru BK ini

bisa terjadi karena banyak wali kelas yang ketika menjumpai

permasalahan siswa langsung diajukan ke BK. Ketika ada

siswa yang tidak masuk karena alpa dan sebagainya, wali

kelas itu tidak menelaa terlebih dahulu, akan tetapi langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

82

mengalihkan kepada guru BK itu yang kemudian juga agak

merubah padangan siswa bahwa, ketika saya bermasalah,

berarti saya ditanganinya BK. Tiga tahun kemarin itu

merubahkan, dan saya mempunyai keinginan untuk

meluruskan kembali pandangan siswa-siswi dan guru-guru

bahwa BK itu bukan seperti itu, artinya tidak setiap

permasalahan harus ditanganinya di BK. Mungkin juga

karena perubahan zaman dan pasti akan berubah.

Peneliti : Oke baik Bu, tadi kan ibu sempat mengatakan, artinya ada

kontra ketika menerapkan ilmu BK seperti ini, tapi guru-

guru yang lain mungkin ada kesan mengatakan, ahh cari

muka atau apa seperti. Ketika mendengar seperti itu, apa

tanggapan ibu, bagaimana perasaan ibu, apakah ibu juga

menerapkan pendisiplinan yang sama seperti guru-guru

yang lainnya, dalam arti memberikan push up, seat up, roll

atau bagaimana. Apakah ibu juga pernah melakukan itu

karena merasa tidak enakan seperti itu.

BR : Sampai saat ini, hampir 12 tahun, saya tidak pernah mem-

pushup-kan siswa, saya belum men-seat-kan, atau me-

rolling-kan siswa, saya belum pernah.

Peneliti : Belum pernah?

BR : Belum pernah, tetapi memang intonasi suara mungkin.

Peneliti : Oww, lebih kepada verbal ya Bu,

BR : Iya, lebih kepada intonasi suara, tapi sampai sampai saat

ini saya belum pernah mem-pushup-kan siswa. Intonasi

suara awalnya dengan nada yang halus akan tetapi selama

berproses saya akhirnya menaikan intonasi suara saya

menjadi agak tinggi dan setiap hari harus saya lakukan.

Peneliti : Oke baik terima kasih ibu. Lalu dengan bahasa verbal

seperti itu apakah efektif ibu? Apakah itu bisa mengubah

perilaku mereka.

BR : Menurut saya dengan intonasi suara yang tinggi ada sedikit

membawa perubahan akan tetapi sebenarnya itu memang

belum sepenuhnya sesuai.

Peneliti : Oke baik, terima kasih Ibu. Saya tertarik dengan pernyataan

ibu tadi, selama 12 tahun ibu tidak pernah memberikan

pendisiplinan seperti pushup dan lain sebagainya, kira-kira

ada alasan apa si Bu, apakah ibu merasa tidak tega, tidak

enakan terhadap siswa atau bagaiman Bu? Selama 12 tahun

lo Bu.

BR : Bukan ko tidak tega, tapi itu sudah ada ranahnya sendiri,

sudah ada yang harus menangani sendiri seperti itu, karena

memang, iya bagi saya seperti itu. Kalau BK itu beda

dengan guru yang lain menurut saya, jadi saya tidak boleh

sama dengan guru yang lain begitu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

83

Peneliti : Seandainya ibu diberi kesempatan untuk bisa memberikan

pendisiplinan kepada siswa seperti pus-up dan lain

sebagainya, apakah ibu mau untuk melakukan?

BR : Bisa, akan tetapi sampai saat ini saya belum pernah ,

tapi seandainya pun, ah Bu coba, ah bisa saya

Peneliti : Bisa ya Bu, artinya Ibu bisa memberikan itu,

BR : Bisa

Peneliti : Selama ini ketika memberikan pendisiplinan dengan

bahasa verbal, apakah itu sama antara perempuan dan laki-

laki, ataukah siswa laki-laki agak beda terus perempuan agak

beda, atau disamaratakan.

BR : Pasti beda pendisiplinana dengan bahasa verba yang saya

berikan kepada siswa maupun siswi.

Peneliti : Kalau laki-laki bagaimana Bu?

BR : Ketika memberikan pendisiplinan kepada siswa laki-laki,

saya biasanya langsung dengan nada yang tinggi atau suara

yang keras. Saya memperlakukan mereka seperti itu karena,

saya mempelajari bahwa ketika siswa laki-laki itu ketika

dihadapi oleh guru perempuan, biasanya mungkin mereka

akan menganggap seperti ibu kandung mereka sendiri,

sehingga mereka tidak sakit hati dan itu pasti didengerin.

Akan tetapi meskipun didengarin, namanya anak-anak

kadang juga nanti diulangi lagi perbuatan mereka.

Khususnya yang perempuan itu memang biasanya saya

panggil sendiri dan berbicara empat mata. Ketika dia

berbelit-belit dalam menjawab, mungkin saya langsung

melakukan penekanan, istilahnya to the point, seperti “apa

itu maksudmu”, nah begitu, itu kadang saya pernah

melakukan seperti itu, tapi kalau memang masih bisa di ajak

kooperatif, maka saya ngga sampai seperti itu.

Peneliti : Kira-kira ada motivasi apa si Bu, ko ibu bisa

memperlakukan mereka berbeda?

BR : Alasannya karena mereka bertumbuh mas. Saya ngga mau

jangan sampai ketika seorang perempuan, dia sampai sakit

hati dan itu dibawa sampai terus, karena dia pun nanti akan

jadi seorang ibu. Alasan mengapa saya tidak menasehati

siswa perempuan secara langsung di depan orang banyak

karena nanti dia akan malu. Sedangkan laki-laki yang

selama ini saya temukan, mereka tidak akan merasa sakit hati

karena sudah menganggap saya seperti ibu kandung mereka

sendiri. Saya belajar juga, bahwa saya perempuan, saya tidak

mau dinasehati di depan banyak orang, karena pasti saya

akan sangat malu.

Peneliti : Apa yang ibu rasakan setelah memarahi siswa pertama kali,

bagaimana perasaan ibu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

84

BR : Ketika selesai memarahi siswa, karena saya sudah

menganggap mereka seperti anak saya sendiri, kadang

muncul perasaan kesel, sedih, ya seperti itu rasanya.

Peneliti : Selain menggunakan bahasa verbal, kata-kata seperti tadi,

adakah bentuk pembinaan lain yang pernah ibu berikan?

BR : Bentuk pendisiplinan lain yang pernah saya berikan si

kadang saya menandatangai apa yang mereka tulis di buku

mereka. Biasanya satu lembar bolak balik setiap hari selama

beberapa minggu. Isi tulisan itu biasanya seperti janji mereka

untuk tidak bolos lagi dan lain sebagainya. Ya istilahnya

supaya mereka jerah.

Peneliti : Kalau boleh tahu kira-kira ada alasan apa si ibu lebih

memilih menggunakan bahasa verbal daripada memberikan

pembinaan secara fisik?

BR : Alasannya karena kalau ketika saya tidak

pas memberikan pembinaan fisik, mungkin mereka akan

cedera, saya akan bertanggung jawab dan saya tidak tahu

cara menanganinya karena bukan dalam bidang saya. Itu

alasan utamanya saya tidak memberikan seperti itu.

Peneliti : Oke, artinya lebih kepada tanggung jawab ya. Berarti di

sini, ya saya bisa menyimpulkan bahwa ada perubahan ya

Bu, dulu artinya ibu tidak marah, akhirnya karena perilaku

siswa tidak berubah terus akhirnya menjadi marah

BR : Iya itu, iya betul sekali. Dulu saya tidak pernah marah, akan

tetapi karena perilaku siswa yang tidak berubah-ubah,

akhirnya saya harus menjadi marah. Dan dulu mungkin

dalam memberikan dukungan secara bahasa verbal dengan

cara baik-baik, tapi karena tidak mempan saya akhirnya

menaikan intonasi saya dalam mendisiplinkan mereka.

Peneliti : Oke baiklah Bu.

BR : Iya, dan itu sekarang berubah lagi, untuk saat ini. Saya

mulai berpikir bahwa berhasilnya proses pendidikan itu tidak

hanya tanggung jawab seorang guru, jadi kadang setiap hari

ketika saya di rumah, saya merenungi apa yang sudah saya

lakukan hari ini, setiap saya mau tidur mesti saya refleksi,

hari ini saya ngapain aja, ko saya bisa sampai berbuat seperti

ini gitu, terutama saya kan lebih banyak berada di sekolah,

gitu kan. Saya berangkat pagi, pulang sore, kan waktu saya

banyak di sini kan, saya otomatis mesti banyak refleksinya

mengenai kegiatan di sekolah, apa yang sudah saya lakukan

hari ini. Saya akhinya menjadi capek gitu lo. Saya merasa

capek karena saya kenceng-kenceng seperti ini, tetapi

ternyata orang tuanya tidak mendukung rpogram sekolah.

Akhirnya ya sudahlah. Saya tidak lagi menasehati dengan

suara yang kencang. Saya benar-benar merasa jenuh, tapi

sebenarnya itu bertentangan dengan hati nurani saya. Tapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

85

ya sudahlah, yang penting saya sudah melakukan kewajiban

saya, saya melaksanakan tugas saya, apa yang menjadi

wewenang saya, saya lakukan, ketika di sekolah saya harus

seperti apa, selebihnya saya kembalikan, saya doakan gitu

aja anak didik saya supaya semuanya beruntung.

Peneliti : Oke baiklah Bu.

BR : Itu lama lo tiga tahun 4 tahun lo ya akan tetapi mulai deket-

deket ini saya tidak menggunakan intonasi yang tinggi lagi.

Saya kenceng-kenceng seperti ini ternyata saya harus

berjalan sendiri, maksudnya untuk merubah perilaku siswa

agar menjadi apa yang orang tua harapkan, apa yang sekolah

harapkan ternyata tidak mendapat dukungan dari pihak

keluarga. Padalah keluarga adalah dasar yang justru paling

kuat untuk membentuk kepribadian anak, sekolah tu malah

justru nomor kesekian.

Peneliti : Oke, baik terima kasih ibu. Pernahkah ibu melihat ada

siswa yang menangis ketika diberikan pembinaan oleh guru-

guru yang lain?

BR : Ngga ada, ada mungkin di luar itu ya. Jadi seperti ini mas,

ketika siswa diberikan pembinaan, ya dia seperti layaknya

seorang kesatria yang sedang menjalani sebuah pembinaan.

Saya kadang-kadang memperhatikan dari dalam ruangan

kalau mereka dibina di depan ruangan saya. setelah dibinah

biasanya saya panggili satu demi satu, kemudian nangisnya

baru di depan saya. Tapi ketika saya tanya kamu sakit hati

ya di suruh push up? Engga bu, begitu. Jadi lebih mungkin,

itu tadi, dia melakukan pelanggaran, dia melakukan

kesalahan di sekolah itu banyak faktor, mungkin dari, ya itu

tadi utamanya memang dari keluarga, siswa sini tu mungkin

hampir 85% itu broken mas, yang bermasalah dari keluarga

yang mendukung program sekolahan itu hanya paling 10%

dari jumlah siswa lo, yang lainnya itu bermasalah

semuanya. Ada juga orang tua yang peduli walaupun

kadang anaknya tidak bermasalah pun orangtuanya itu

datang ke sekolah, menanyakan kabar anaknya, akan tetapi

bisa hitung dengan jari.

Peneliti : Baiklah Bu, kira kira apa yang ibu raskan waktu itu ketika

melihat siswa-siswi disuruh roll, di suruh push up?

BR : Ya mungkin kalau saya sebagai seorang ibu, kadang saya

ikut kasihan dan sedih, tapi ya sudahlah itu kan bukan ranah

saya dan itu karena sudah pembiasaan, artinya saya sering

melihat seperti itu, lama kelamaan akhirnya menjadi biasa

saja, karena ada beberapa siswa yang ketika disuruh rolling

malah sambil senyum-senyum dan bahkan ketawa. Kalau

mungkin saya perhatikan bener gitu ya, ya mungkin sampai

kebawa dalam hatilah, baper saya mesti gitu ya. Tapi kalau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

86

mungkin secara hati nurani bener-bener ya kadang ngga tega

ketika melihat mereka dibina.

Peneliti : Oke baik. Ibu pernahkah ibu mengetahui, melihat ada siswa

yang keluar karena tidak betah budaya pembinaan di sini,

pernahkah ibu mendengar atau melihat?

BR : Kalau alasannya tidak betah dengan kondisi yang ada di sini

tu hampir tiap tahun ada, dan itu banyak. Tahun ini aja yang

beralasan seperti itu ada 30-an orang, tetapi kan ternyata

kita melihat lagi. Siswa keluar kan mesti ada prosesnya.

Hari pertama masuk sekolah seperti ini, baik-baik saja, tapi

loh ko mulai ada. Haaa, kita kan mulai menilai di situ,

menggali informasi di situ, begitu kan. Ternyata memang,

ya itu tadi tidak ada sinkorn, biasanya sekolah di sini

disuruh orang tuanya, jadi orang tua tu seolah-olah gini lo

mas, wah iki anak susah diatur, sesok tak sekolahke di sana

aja, gitu lo. Itu yang kebanyakan seperti itu. Jadi memang

tidak ada sinkorn antara anak dan orang tua. Orang tua

sudah mulai kewalahan, dengan si perilaku anaknya, terus

kemudian mengambil keputusan sendiri, besok

disekolahkan di sana aja. Nahh itu, biasanya seperti itu,

terus nanti siswa ini keluar dengan alasan tidak kuat dengan

pembinaan di sekolah ini.

Peneliti : Artinya orang tua secara tahu dan mau anaknya sekolah di

sini?

BR : He em.

Peneliti : Lalu apakah pernah ada orang tua yang protes Bu ketika

anaknya ada yang dikeluarkan dari sekolah ini atau pengen

keluar, itu apaka pernah ada orang tua yang datang lalu

memberikan protes?

BR : Pernah, pernah. Padahal sebelumnya gini ya, jadi proses

penerimaan siswa di sini tu ada tahap wawancara,

wawancara itu harus ada dengan orang tua, tidak boleh

kalau tidak dengan orang tua. Nah, kita sudah sampaikan ke

orang tua, kita sudah sampaikan ke anak, bahwa ini, nanti

di sekolah ini seperti ini, seperti ini, seperti ini. Dengan

keadaan, iklimnya, selama ini kan memang seperti itu kan

gitu. Ya sanggung menerima, sanggup menerima begitu,

tetapi ketika nanti proses berjalan, kadang namanya, dan

biasanya siswa ini terus membikin cerita, membikin cerita

untuk karena dia kepingin keluar gitu, membikin cerita

yang kemudian disampaikan ke orang tua, dan orang tua itu

biasanya datang ke sini langsung marah-marah dulu,

marah-marah terus nanti biasanya kita konfirmasi, yaa

biasanya kalau yang marah gini tu ngga datang sama

anaknya, anaknya tu mesti di rumah gitu lo, nah kita

konfirmasi, mesti akhirnya clear dan itu tadi, yang awalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

87

marah akhirnya terus jadi minta maaf, karena memang itu

cerita bikinan anaknya sendiri, itu yang sering saya jumpai

seperti itu dan itu biasanya yang sering menjumpai marah-

marahin orang tua itu tadi ya justru guru BK, karena kan

mungkin pemikiran para orang tua itu, neng sekolahan ki

bermasalah, guru BK.

Peneliti : Bagaimana padangan ibu mengenai kepindahan mereka,

apakah ibu setuju atau bagaimana? Ada rasa kenapa si

pindah gitu?

BR : Ya kalau yang anak-anak yang model seperti itu ya, ya

sudah memang dia ngga cocok.

Peneliti : Ibu, seandainya aturan-aturan pembinaan, pendisiplinan

seperti ini diterapkan di sekolah-sekolah lain menurut ibu

bagaimana? Apakah boleh atau tidak?

BR : Belum tentu. Jadi kadang begini mas, anak yang masih

bertahan di sini itu juga kadang menyampaikan protes

keberatan, ah Bu, kita tu sekolah, masa dibina, dibina,

dibina. Dia terus membandingkan dengan sekolah lain. Ah

jadi gini, Bu kalau di SMA di anu itu ngga seperti ini lo.

Terus saya menyampaikan supaya dia berpikir. Kalau di

sekolah-sekolah lain itu, siswa yang masuk itu memang

sudah pintar, memang sudah nilainya bagus, nilai ujian

nasionalnya tinggi. Saya gitukan. Siswa yang cerdas secara

intelektual, pasti dia akan menghindari permasalahan-

permaslahan sepele yang akan menggangu proses

akademiknya, semisal anak pintar itu tidak akan mungkin

dia mbolos-bolosan. Kalau siswa yang masuk di sini, coba

saya tanya, nilai kamu berapa masuk di sini, saya mesti

begitu, akhirnya dia malu gitu kan. Nah sekarang, kalau

sekarang kamu juga mungkin secara akademis kurang terus

kemudian kamu kepinginnya tidak ada pembinaan,

istilahnya kamu dibiarkan saja, terus apa bedanya sekolah

ini dengan sekolah-sekolah lain. Yaa, cobalah, kalau

memang ngga pinter, coba sikapnya diperbaiki. Jadi

memang akhirnya dari situ, dia pun juga berpikir gitu lo, ya

mungkin itu yang membuat mereka sakit hati terus

kemudian termotivasi, ohh iya, berarti aku ki kurang pinter

iki, berarti aku kudu, ha ini ya, akhirnya ada beberapa anak

yang seperti itu, mungkin ini, ini pedes gitu ya, udah ngga

pinter, sikap elek, apa yang mau diambil, gitu kan. Intinya

seperti itulah dan ada sedikit perubahan.

Peneliti : Bu, kalau ibu boleh jujur, pernakah ibu ingin keluar dari

sekolah ini?

BR : Saya pernah ada keinginan untuk keluar ketika merasa

capek sekali. Waktu itu karena memang sudah penat gitu ya,

tapi terus kemudian saya rasakan liburan saya hanya di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

88

rumah, dan ketika itu anak-anak juga ada kegiatan, saya

kadang berpikir bahwa kalau saya keluar dari SMK terus

mau ngapain. Ketika saya lama di rumah begitu ya, kayak

semisal kemarin saya melakukan prograp PP, saya

menjalanakn program PPG, itu saya ada rasa kangen, datang

ke sekolah ini gitu, jadi untuk saat ini memang belum, belum

ada keinginan keluar, tapi sempat ada keinginan ketika

merasa capek sekali dan ketika terbentur dengan masalah

anak yang ada di rumah. Saya juga berpikir begini, buat apa

ya saya kerja begini, ko ternyata anak saya malah menjadi

bermasalah. Dulu yang gede itu di kelas susah konsetrasi,

sukanya kalau di kelas cuman bermain saja, dan tugas-tugas

tidak diselesaikan dengan baik. Setiap hari saya dapat

komplein seperti itu dari gurunya. Saya kemudian berpikir

bahwa saya di sekolah mengurusi banyak siswa, sedangkan

anak saya sendiri ko tidak bisa tertangani dengan bai. Tapi

memang, ya itu tadi, seorang konselor pun juga

membutuhkan konselor yang lain. Saya berkomunikasi

dengan teman-teman guru BK yang lain, akhirnya kami

menemukan titik temu bahwa tipikal anak saya memang

lebih kepada motorik. Saya ketemu dengan bakat dia, dan

akhirnya terwadai dengan baik. Itu yang menjadi keinginan

besar saya ketika mau keluar dari sekolah ini karena

terbentur masalah yang ada dalam keluarga.

Peneliti : Oke Bu, kalau boleh jujur kan tadi ibu mengatakan ketika

melihat siswa-siswi diberikan pembinaan seperti itu,

kasihan ya, Nah kalau boleh jujur, seandainya anak ibu

kalau masuk di sini, ibu memperbolehkan tidak?

BR : Engga memperbolehkan, Karena saya sudah mengetahui

budaya yang ada di sekolah ini. Kalau kedisiplinan di

sekolah ini saya senang.Tetapi sepertinya tidak memajuhkan

bakat anak saya, karena waktunya banyak habis di sini,

sedangkan anak saya punya Club taekwondo di luar, jangan

sampai dia tinggalkan.

Peneliti : Terima kasih ibu, kalau boleh jujur, apakah ibu setuju atau

tidak dengan pembinaan yang ada?

BR : Ya, selama ini saya setuju. Karena itu tadi, kita mau meraih

apanya? Anak-anak sini paling, pinter cuman satu dua orang

aja, yang lainnya? Dan yang, otomatis memang siswa yang

pinter secara akademis memang tidak tersentuh oleh

pembinaan. Anak-anak yang bener-bener melanggar aturan

saja yang terkena pembinaan di sini, jadi sampai saat ini,

saya masih setuju untuk pembinaan anak-anak di sini, karena

itu tadi, mau dicari apanya lagi, kalau istilahnya secara

akademis dia belum maksimal. Paling tidak ditumbuhkanlah

kedisiplinan yang tinggi sehingga ada nilai ples ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

89

mereka lulus dari sini, dan nantinya bisa menjual ke dunia

kerja. ya mungkin secara performennya oke, penampilannya,

badannya sudah terbentuk, kedisiplinannya bagus, jadi

ketika perusahan yang menggunakan juga ikut senang.

Peneliti : Bu, kalau boleh tahu, kira-kira alasan apa, atau apa si yang

membuat ibu masih bertahan di sini?

BR : Salah satunya saya masih bertahan di sini karena kebtuhan

ekonomi dalam kerluarga semakin meningkat. Anak-anak

saya juga sudah tumbuh besar, ya istilahnya apa ya, untuk

jajan anaklah. Akan tetapi itu merupakan alasan yang

keseikan. Alasan pertama saya masih bertahan di sini adalah

salah satu wujud nilai ibadah saya. Kalau dilihat mungkin

awalnya saya bekerja di sini, dengan gaji yang sangat minim,

Waktu itu juga harus kredit motor yang cicilannya

Rp.355.000 waktu itu, tapi gaji saya di sini hanya

Rp.200.000, berarti kan salah malah nombok. Sudah kerja,

ninggalin rumah dan gaji saya hanya untuk bayar cicilan

motor, jajan anak kurang. Tetapi semakin ke sini, semakin

ke sini, saya sadari justru nilai ibadahnya jauh lebih tinggi

dan kalau memang kita dasarkan semuanya dengan prinsip

ibadah, semuanya pasti akan mengikuti ya, katanya begitu.

Alasan yang kedua saya masih bertahan di sini adalah

sebagai sosok figur dalam memberikan contoh kepada anak-

anak saya. Saya punya anak laki-laki dan perempuan, saya

harus bisa menjalankan ketika tugas saya di rumah. Saya

tetap setiap hari masak lo, saya tetap setiap hari membekali

anak lo gitu kan, jadi setiap pagi kita ibardah bareng, setelah

pulang dari mesjid saya masak, nyiapin sarapan, nyiapin

bekal untuk anak-anak, seperti itu. Nanti ketika pulang

sekolah saya harus bagaimana? Bahkan ketika dituntut

seperti itu, ya namanya anak juga pernah ngeluh lo mas,

ngelunya Bu capek, sekolah capek kegiatan seperti ini

seperti ini, saya kan bisa jadi contoh. Ibu kalau, mas lihat ibu

bagaimana? Ibu pagi bangun begini, nanti sibuk masih harus

kuliah lagi, ibu harus mengerjakan tugas, ibu bisa tu masa

Mas ngga bisa? Nah itu, jadi, menjadi figur. Terus

kemudidan, ya itu tadi yang ketiga bisa memenuhi

kebutuhan anak dengan penghasilan yang ada.

Peneliti : Baik terima kasih ibu. Ibu artinya ibu sudah berproses

selama 12 tahun. Artinya dulu ibu mengatakan sebelum

masuk di sini, dengan kondisi yang ada ibu sudah nyaman

tapi kemudian karena ada motivasi dari orang tuanya ibu,

terus mungkin karena kebutuhan juga, akhirnya ibu memilih

untuk bekerja di sini, selain faktor jarak juga, kemudian

awal-awal masuk di sini ibu merasa nyaman artinya dari

siswa, ibu merasa ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

90

BR : Iya

Peneliti : Nah, sampai sekarang, kira-kira apa yang ibu rasakan? Apa

yang ibu pikirkan saat sekarang ini, sampai saat ini?

BR : Iya, sampai saat ini?

Peneliti : Iyaa

BR : Yang saya pikirkan saat ini adalah saya perlu belajar lagi

dan lagi, karena permasalahan yang dihadapi siswa sekarang

itu jauh lebih berat dari siswa-siswa sebelumnya. saya perlu

mendalami lagi tentang ilmu ke-BK-an agar bisa

mengentaskan permasalahan yang dihadapi siswa-siswa.

Saya merasa ngeri kalau mendengar cerita-cerita ketika kami

konseling barulah terucap dari siswa. Ketika melakukan

konseling dengan siswa perempuan, banyak hal yang

terungkap, yang mana dia sudah bergaul lebih, bebaslah

dengan pacaranya. Itu yang membuat saya takjub, takjubnya

itu begini, ya ampun ternyata, hal seperti itu to yang kamu

alami? Masa remaja saya tu ngga seperti kamu loo, haa gitu

lo, berarti kamu tu jauh lebih berat ya, nah itu, itu yang masih

mungkin harus saya pelajari lagi, masih harus saya dalami

lagi untuk apa ya, kemampuan saya mungkin terbatas ya,

karena usia saya juga sudah semakin tua semakin tua begitu,

itu tapi ya itu tadi, saya harus, harus lebih banyak belajar lagi

lah.

Peneliti : Baiklah Bu, artinya selama 12 tahun ini, sampai saat ini ibu

masih bertahan. Dengan berbagai alasan tadi, bagaimana

perasaan ibu, sudah merasa lebih nyamankah di sini? Atau

merasa yang lain-lain bagaimana Bu? Bagaimana perasaan

ibu?

BR : Untuk saat ini, saya sudah merasa lebih nyaman.

Peneliti : Saat ini ya sudah merasaa lebih nyaman.

BR : Iyaa. Tetapi dalam pikiran saya yang lain, saya pengen

tantangan yang lain. paling engga, dengan keilmuan yang

saya miliki sekarang, saya pengen mencobalah untuk bisa

ngajar tingkat mahasiswa-mahasiswa meskipun itu hanya

dosen terbang, karena saya sudah tetap di sini. Saya pengen

punya pengalaman itu, saya pengen, saya masih kepengen

dengan apa yang saya alami sekarang, apa yang saya jumpai

selama hampir 12 tahun ini, saya ingin punya buku, kayak

gitu, itu PR saya, dan ini saya masih belajarlah untuk saya

punya karya gitu, ya intinya paling tidak, agar saya bisa

memotivasi keluarga kecil saya duluh la, begitu.

Peneliti : Oke baik terima kasih ibu, terus selama berproses di sini,

hal apa yang sangat membuat ibu merasa senang ketika

berada di sini.? Ketika perisiwa apa begitu Bu?

BR : Iyaa, memang benar mas, anu, saya yakin mungkin hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

91

pun dialami oleh para dosen gitu ya, kesenangan yang

paling mendasar dari seorang guru itu adalah melihat

kesuksesan anak didiknya. Meskipun nanti ketika ke

depannya ketika proses ke depannya sang guru ini sudah

mulai dilupakan bahkan mungkin tersingkirkan, dari

kehidupan siswa tapi ngga tahu ada kepuasan tersendiri,

kepuasan batin tersendiri ketika melihat, ohh itu dulu

siswaku begitu.

Peneliti : Artinya ketika mereka menuai kesuksesan,

BR : Haa a

Peneliti : Ada kepuasan tersendiri begitu.

BR : Iya, bener. Saya juga ikut sedih lo mas ketika ada siswa

yang terus kemudian dia, apa ya, yaa memang dia mungkin

terus lama nganggur, itu ketika saya melihat itu saya juga

sedih gitu lo. Ahh itu dulu siswaku lo, padahal, yaa kayak

gitu, jadi itulah, seperti itu, saya merasa sangat senang ketika

melihat anak didiknya itu bisa mandiri, bisa berkarya, dia

bisa menghasilkan dari keringatnya sendiri. Saya

mengatarkan mereka di titik ini ya begitu. Senang rasanya.

Peneliti : Ada kepuasan tersendiri ya Bu?

BR : Haa a,

Peneliti : Dan apakah itu juga yang menjadi alasan untuk bertahan

di sini, artinya bisa melihat orang-orang sukses, orang-orang

bisa bermanfaat, bertumbuh dan berkembang?

BR : Bukan seperti itu si, alasan untuk saya bertahan di sini. Ya

itu tadi. Bertahan saya di sini ya itu tadi di awal, nilai ibadah

sayalah begitu. Bagimana iya, untuk mengambangkan

potensi diri saya lagi terutama. Saya mungkin tidak akan bisa

berkembang ketika saya tidak berada di sini, gitu. Bener

ngga si? Hehe

Peneliti : Iya bener Bu.

BR : Hehehehehe

Peneliti : Oke baik ibu terima kasih banyak. Atas jawaban-jawaban

ibu, sekiranya misal kalau ada yang masih kurang, apakah

boleh saya,

BR : Boleh, nanti kalau ada yang perlu ditanyakan mungkin bisa

chatt WA, atau mungkin mau wawancara lagi silahkan,

monggo.

Peneliti : Siap

BR : Di atur lagi jadwalnya, tapi nanti siang saya berangkat.

Peneliti : Siap, sekian dan terima kasih ibu, selamat siang. Hehehe.

BR : Semoga sukses ya, Simon ya. Heheh..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

92

Lampiran 2

LEMBAR KODING WAWANCARA

BR = INISIAL RESPONDEN

Dinamika Pikiran (Kognitif) = BR/DK

Dinamuka Perasaan (Afektif) = BR/DA

Dinamika Perilaku (Psikomotor) = BR/DP

Motivasi bertahan mengajar = BR/MOT

Reponden BR

No.

Urut

Data Teks Koding

001

002

003

004

005

006

007

008

009

010

011

012

013

014

015

016

017

018

Mengapa si ibu ingin menjadi seorang pendidik?

Awalnya menjadi seorang pendidik itu bukan cita-cita

saya. Sama sekali tidak masuk dalam cita-cita saya, karena

dasar keilmuan saya adalah psikologi waktu itu. Jadi

pastinya ketika saya masih muda dulu, ketika saya masih

kuliah S-1, saya punya cita-cita untuk bekerja di perusahan.

Intinya kalau psikologi itu kan pasti HRD ya, tetapi

gambaran menjadi seorang guru itu sangat tidak ada dalam

pikiran saya. Awalnya seperti itu! Berjalannya waktu

ketika saya sudah mulai mendekati kelulusan, waktu itu

karena besik saya adalah orang tidak punya yang mana

orang tua saya dengan kehidupan yang mungkin pas-pasan

karena ayah saya hanyalah seorang abdi negara dengan gaji

yang pas-pasan, sehingga dari enam bersaudara, hanya

saya dan kaka saya yang sampai pada jenjang kuliah,

sedangkan adik saya hanya sampai pada tingkat diploma.

Berjalannya waktu mendekati kelulusan, jurusan psikologi

ini harus mempunyai profesi yang nota bene itu harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

93

019

020

021

022

023

024

025

026

027

028

029

030

031

032

033

034

035

036

037

038

039

040

041

042

043

044

045

046

047

048

049

kuliah lagi. Habis itu saya mulai berpikir, kalau untuk

mengambil profesi jelas orang tua saya pasti keberatan,

tetapi dengan hanya kelulusan S-1 psikologi saya juga pasti

ngambang karena belum memiliki nilai yang lebih. Di

kampus saya waktu itu dibuka program Akta-4, jadi dulu

untuk izin mengajar itu ada program Akta-4. Akhirnya

kalau saya mengambil Akta-4 saya harus jadi guru. Tapi ya

sudahlah, dari pada saya tidak punya nilai ples dari teman-

teman saya yang lain. Akhirnya saya mengambil Akta-4.

Dari situlah, akhirnya ketika saya lulus kuliah itu saya tidak

langsung bekerja karena saya sudah punya bayi. Akhirnya

saya fokus dulu untuk mengurus keluarga. Jadi memang

tidak ada niatan saya untuk menjadi seorang pendidik

waktu itu tapi karena keadaan.

Ok baiklah ibu, jadi karena keadaan. Terus bagaimana

pandangan ibu mengenai sekolah ini?

Kebetulan kan saya juga tinggal dan hidup di lingkup TNI

AU, suami saya juga TNI AU begitu kan, saya juga tinggal

di sekolah sini. Awalnya saya tahu sekolah ini itu

sekolahnya masih kecil. Saya waktu itu ada temen yang

menyampaikan bahwa di sekolah itu guru BK-nya

sekarang kosong, ngga ada guru BK. Karena saya punya

besik psikologi, itu ya, saya tahu memang dari dulu BK itu

identik dengan konseling dan saya juga punya izin ketika

saya mengajar karena saya sudah mengambil Akta-4.

Akhirnya saya mencoba karena kebetulan sekolah ini juga

deket dengan rumah. Jadi dengan saya punya anak kecil,

kemudian jarak antara rumah dengan sekolah itu sangat

dekat sekali akhirnya saya mencoba, ya apa salahnya si

saya mencoba untuk mengajar di sana. akhrinya saya

masukin lamaran dan dipanggilah. Pandangan saya tentang

BR/DK

-Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

94

050

051

052

053

054

055

056

057

058

059

060

061

062

063

064

065

066

067

068

069

070

071

072

073

074

075

076

077

078

079

080

sekolah ini ketika pertama kali saya masuk adalah, sekolah

ini berada pada lingkup kemiliteran sehingga tentunya

memiliki disiplin yang sangat tinggi dan ketika awal-awal

saya masuk di sini saya merasa sangat takjub, meskipun

saya juga berasal dari keluarga TNI. Saya takjub karena

muridnya sangat luar biasa karena terlihat sangat disiplin.

Pandangan saya saat ini positif banget gitu, karena sikap

anak-anaknya sangat menyenangkan waktu itu.

Ok baik, terima kasih Ibu, setelah masuk di sini, terus

apa harapan ibu menjadi seorang pendidik?

Harapan saya ketika saya sudah masuk di sini adalah,

semoga saya diterima baik oleh peserta didik yang ada di

sini dan bisa bermanfaat untuk sekolah ini, dan ternyata

keberadaan saya di sini waktu itu ketika tahun 2008 di

sambut baik oleh murid yang saya ampuh. Saya ibarat

seperti air di tengah padang gersang. Jadi ketika waktu jam

istirahat, siswa sering menemui saya untuk konseling.

Hampir setiap hari saya temui. Jadi banyak sekali siswa

yang mencari saya dulu. kedatangan saya di kelas itu

sangat-sangat diharapkan oleh siswa. Jadi memang awal-

awal berada di sini, muncul adanya rasa bangga dalam diri

saya, dan saya sangat senang sekali waktu itu karena bisa

bermanfaat untuk siswa-siswi yang ada di sini.

Bu, seandainya waktu itu ibu keterima kerja di tempat

lain, apahka ibu mau mengambil di tempat lain atau

memilih di sini?

Saya memilih di sini, karena dari awal ketika saya menikah

dan saya mempunyai anak itu saya tidak ada keinginan

sedikit pun terbesit untuk bekerja. Tidak! Saya tidak ingin

bekerja meninggalkan anak. Itu tidak ada keinginan, karena

terbukti dari saya mulai lulus sampai kemudian saya

dengan disiplin

yang tinggi

-Rasa Takjub

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

95

081

082

083

084

085

086

087

088

089

090

091

092

093

094

095

096

097

098

099

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

memutuskan untuk bekerja yang deket dengan rumah, itu

setelah delapan tahun. 8 tahun ijaza saya itu ibaratnya

hanya tidur manis di dalam stopmap dan ilmu saya hanya

saya aplikasikan untuk keluarga dan anak saya sendiri .

Waktu itu saya memang saya sangat konsen, sangat fokus

sama anak, jadi kayak semacam bagaimana ya, saya merasa

bangga waktu itu ketika kuliah psikologi, karena ilmu yang

saya dapatkan bisa saya aplikasikan untuk anak-anak saya.

Jadi kayaknya kalau ada tawaran untuk bekerja selain di

sini berarti otomatis lebih jauh, dan kayaknya saya tidak

akan ambil.

Ibu memilih untuk mengajar di sini, bekerja di sini,

kira-kira ada alasan apa Bu?

Alasannya adalah karena waktu itu anak-anak sudah mulai

sekolah, dan anak yang sulung pulangnya siang sekitar jam

2. Anak yang kecil juga mulai sekolah dan akhirnya saya

berpikir, saya kira-kira harus melakukan apa di rumah

ketika anak-anak saya di sekolah. Apa ya kegiatan saya

ketika anak-anak sudah sekolah, terus saya kemudian di

rumah sendir. Saya mulai merasakan kesepian ketika anak

sudah sekolah. Akhirnya saya minta izin dengan suami,

apakah boleh ketika saya mencoba untuk bekerja dan

kebetulan di SMK juga waktu itu guru BK-nya lagi kosong,

ya memang suami juga tidak pernah menuntut saya untuk

bekerja, ngga pernah nuntut, jadi sesuka sayalah untuk saya

mau bekerja atau tidak. Jadi karena adanya rasa kesepian

sehingga saya memtuskan untuk melamar di SMK ini.

Oke baik Bu. Kira-kira sebelum bekerja, bagaimana

perasaan ibu. Apa yang ibu pikirkan. Ketika di rumah,

apa yang ibu rasakan sebelum bekerja dan akhirnya

keterima kerja, bagaimana perasaan ibu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

96

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

Jadi memang sebenarnya saya itu tipe orang yang tidak bisa

diam, jadi awalnya, sebelum saya bekerja di sini itu, anak

saya sekolah, mungkin mas Simon juga ngga akan percaya

kalau saya jualan gorengan, saya bikin kue-kue untuk

dijual. Jadi ketika anak saya sekolah saya keliling naik

motor begitu, ketika ada kumpulan ibu-ibu saya deketin,

Bu mau ndak, itu saya lakukan seperti itu, sampai nanti

akhirnya mendekati menjemput anak saya sekolah,

berintensitas dengan anak lagi, maksudnya berkecimpung

dengan anak-anak lagi, dengan keluarga lagi, itu rutinitas

yang saya lakukan, nah juga ada terbesit juga waktu itu,

almahrum ibu saya juga bilang begitu, apakah kamu juga

akan seperti itu terus, terus ilmumu bagaimana? Pernah

juga tercuat seperti itu dari seorang ibu yang

menyekolahkan anaknya ko cuman akhirnya bikin kue-kue

seperti itu dan karena ibu saya dulu juga bikin seperti itu,

jadi mungkin pikiran seorang ibu seperti masa kamu ngga

ada perubahannya dari ibu, akhirnya ya itu tadi. Saya

memang sebenarnya tidak pernah, ehh nganggur ya, saya

ngga pernah berdiam diri. Ketika tidak ada kegiatan saya

mesti mencari-cari kegiatan begitu, akhirnya ya itu tadi ada

kesempatan untuk masuk menjadi tenaga pendidik di sini

saya daftar dan akhirnya saya.

Oke baik, terima kasih ibu. Ketika awal-awal masuk di

sini, dan melihat budaya sekolah yang ada, apa yang

ibu pikirkan?

Awal masuk di sini, saya mulai berpikir bahwa saya harus

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekolah

ini, dan saya harus menjadi panutan walaupun mungkin

sebelumnya saya harus di rumah dan dengan rutinitas saya

sendiri yang semuanya ibaratnya saya kelolah sendiri,

BR/DK

-adaptasi

-menjadi

panutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

97

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

tetapi bukan kendala bagi saya. Awal ketika berada di sini,

saya senang ketika berkecimpung dengan dunia anak

seperti yang sudah saya sampaikan tadi bahwa keberadaan

saya di sini seperti kayak air di tengah padang gersang,

kehadiran saya oleh siswa waktu itu selalu dinantikan.

Ketika harusnya jam mengajar, tapi saya masih di kantor,

mesti ada siswa yang jemput dan mengatakan bahwa, Bu

ini jamnya ibu loo. Itu masih sangat saya rasakan waktu itu,

saya menjadi berpikir bahwa saya di sekolah ini pun juga

dibutuhkan oleh orang lain.

Pernahkah ibu merasa tidak nyaman di sekolah ini?

Pernah. Saya pernah merasa tidak nyaman di sini. Tidak

nyamannya begini, dari ilmu yang saya pelajari dan dengan

kompetensi yang saya dalami, bahwa BK itu sebenarnya

adalah sahabat dari anak-anak, tapi dengan bergulirnya

waktu, majunya teknologi dan sebagainya, itu juga

merubah perilaku dan tindakan siswa. Saya merasa tidak

nyaman karena ketika saya menerapkan prinsip-prinsip BK

yang sesungguhnya yakni dengan menjadi sahabat para

siswa, kadang prinsip tersebut malah bertentangan dengan

guru yang lain. Jadi kalau di sekolah kan besiknya di

kedisiplinannya tinggi. Untuk membentuk suatu

kedisiplinan itu, siswa perlu dibina, baik itu secara fisik

maupun secara verbal, akan tetapi saya lebih menekankan

pada prinsip BK, yakni menjadi sahabat anak-anak. Saya

selalu melakukan konseling dengan bahasa yang halus

ketika ada siswa yang bermasalah, dan dari situ saya

menjadi dekat dengan siswa, akan tetapi banyak rekan-

rekan guru yang kurang menyukai itu. Memang waktu itu,

prinsipnya begini, ketika saya masuk, di sini tu

diwawancara, ibu tidak boleh membina siswa, membina itu

-merasa senang

-kehadirannya

dibutuhkan

-merasa tidak

nyaman.

-BK sahabat

anak-anak

-majunya

teknologi

-prinsip BK

bertentangan

-disiplin juga

terbentuk dari

pembinaan

secara fisik dan

verbal

-melakukan

konseling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

98

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

artinya begini, mungkin orang bilangnya hukuman, di sini

adalah pembinaan, push up, seat up, rolling dan

sebagainya, saya tidak boleh memberikan itu, dan saya

memang tidak pernah memberikan hal itu. Ibu tugasnya

ngeyem-yemi seperti itu, jadi ketika siswa berbuat

kesalahan maka akan dibina oleh kesiswaan, setelah itu

akan dikuatkan oleh BK, artinya memberikan pemahaman

dengan bahasa yang lembut kepada siswa bahwa alasan

mengapa ia dibina karena kesalahan siswa tersebut

dibagian ini dan itu. Sehingga mereka menjadi sadar akan

perilakunya yang salah tersebut. Makanya ibarat saya kan

dinantikan siswa, itu lo guru yang baik, guru yang sabar,

guru yang ngga pernah marah dan sebagainya itu memang

dulu labeling guru BK sempat seperti itu di sini, dan saya

saya sangat dekat dengan para siswa, tapi hal itu memang

kadang membuat rekan-rekan yang lain itu tidak sesuai,

ada yang mengatakan cari mukalah dan lain sebagainya.

Memang hal itu kadang menjadi kontradiksi saya dalam

hati. Itu hal-hal yang membuat saya tidak nyaman.

Ada hal apa si yang membuat ibu merasa bangga

selama bekerja di sini waktu awal-awal?

Saya dulu awalnya ketika masuk di sini tidak pernah

bangga dengan profesi saya, karena tidak pernah bercita-

cita menjadi seorang guru, terus kemudian saya juga tidak

melulu untuk kepingin bekerja, jadi waktu awal-awal saya

merasa biasa saja dengan profesi saya, jadi tidak ada tu

kebanggaan saya.

Waktu awal-awal masuk apakah ada penolakan

dengan budaya yang ada di sekolah ini bu?

Karena memang dari awal itu ketika ibu wawancarai,

memang sudah disampaikan seperti apa budaya yang ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

99

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

di sini, jadi saya tidak ada penolakan. Karena saya sudah

diberikan tugas seperti itu ya saya jalankan demikian

adanya. Saya tidak pernah ada penolakan, karena memang

sistem pembentukan pendisiplinan berbeda-beda dan saya

tetap berpegang teguh dengan prinsip saya di BK, ya

dengan memberikan koseling ketika mereka bermasalah,

memberikan bimbingan, dan lain sebagainya.

Setelah diterima bekerja di sini, kira-kira apa harapan

ibu untuk para peserta didik yang ada di sini?

Karena tadi tu kan memang saya sempat ada kontra ya,

antara yang sebenarnya yang pernah saya lakukan dengan

penilaian teman sejawat, ya kan itu tadi menjadi kontra

bagi saya, akhirnya saya pun mulai mengikuti, agar

memang semuanya selaras, saya dengan siswa enak,

kemudian saya dengan teman-teman guru menjadi baik.

Saya menggunakan bahasa yang halus dan baik ketika

memberikan pengarahan kepada siswa untuk bisa menjadi

disiplin, akan tetapi dalam hati saya pun kadang jengkel,

karena ketika diberikan pengarahan, perilaku mereka tetap

tidak berubah-ubah. Harusnya siswa siswi berperilaku

yang ideal seperti yang kita semua harapkan.

Oke baiklah Bu, lalu apa yang kemudian ibu pikirkan

mengenai perilaku mereka tersebut?

Dengan bergulirnya waktu terus kemudian kemajuan

teknologi, itu merubah semuanya, menurut saya. Terutama

perilaku siswa yang semakin ke sini, berubah rubah. Setiap

tahun mesti berubah. Dari tahun ke tahun, siswa-siswi yang

diterima di sini perilakunya malah lebih parah. Ketika

disampaikan dengan cara baik-baik lewat konseling malah

tidak mempan. Harusnya saya tidak perlu marah tetapi saat

itu saya jadi marah, karena sudah berbagai cara yang saya

-bahasa yang

halus

-merasa jengkel

BR/DK

-kemajuan

teknologi

mengubah

perilaku siswa

-merasa marah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

100

237

238

239

240

241

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

267

268

lakukan tapi tidak membawa pengaruh terhadap perilaku

mereka untuk berubah menjadi lebih baik. Ada beberapa

siswa yang seperti itu, dan saya kemudian berpikir bahwa

untuk menjadikan perilaku siswa-siswi menjadi yang lebih

baik, itu tidak melulu harus dengan kelembutan, kadang

saya harus agak keras akhir-akhir ini.

Oke baik

Jadi mungkin sejak tiga tahun kemarin itu saya harus

memberikan pendisiplinan dengan cara seperti itu dan

kemudian itu juga merubah pandangan siswa kepada guru

BK. Pandangan siswa yang berubah terhadap guru BK ini

bisa terjadi karena banyak wali kelas yang ketika

menjumpai permasalahan siswa langsung diajukan ke BK.

Ketika ada siswa yang tidak masuk karena alpa dan

sebagainya, wali kelas itu tidak menelaa terlebih dahulu,

akan tetapi langsung mengalihkan kepada guru BK itu

yang kemudian juga agak merubah padangan siswa bahwa,

ketika saya bermasalah, berarti saya ditanganinya BK. Tiga

tahun kemarin itu merubahkan, dan saya mempunyai

keinginan untuk meluruskan kembali pandangan siswa-

siswi dan guru-guru bahwa BK itu bukan seperti itu, artinya

tidak setiap permasalahan harus ditanganinya di BK.

Mungkin juga karena perubahan zaman dan pasti akan

berubah.

Oke baik Bu, tadi kan ibu sempat mengatakan, artinya

ada kontra ketika menerapkan ilmu BK seperti ini, tapi

guru-guru yang lain mungkin ada kesan mengatakan,

ahh cari muka atau apa seperti. Ketika mendengar

seperti itu, apa tanggapan ibu, bagaimana perasaan

ibu, apakah ibu juga menerapkan pendisiplinan yang

sama seperti guru-guru yang lainnya, dalam arti

-suara keras

-pandangan

siswa berubah

-meluruskan

pandangan

siswa

-BR/DP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

101

269

270

271

272

273

274

275

276

277

278

279

280

281

282

283

284

285

286

287

288

289

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

memberikan push up, seat up, roll atau bagaimana.

Apakah ibu juga pernah melakukan itu karena merasa

tidak enakan?

Sampai saat ini, hampir 12 tahun, saya tidak pernah mem-

pushup-kan siswa, saya belum men-seat-up kan, atau me-

rolling-kan siswa, saya belum pernah.

Belum pernah?

Belum pernah, tetapi memang intonasi suara mungkin.

Oww, lebih kepada verbal ya Bu?

Iya, lebih kepada intonasi suara, tapi sampai sampai saat

ini saya belum pernah mem-pushup-kan siswa. Intonasi

suara awalnya dengan nada yang halus akan tetapi selama

berproses saya akhirnya menaikan intonasi suara saya

menjadi agak tinggi dan setiap hari harus saya lakukan.

Saya menggunakan intonasi yang tinggi karena ketika

diarahkan dengan cara baik-baik, perilaku mereka tidak

berubah

Oke baik terima kasih ibu. Lalu dengan bahasa verbal

seperti itu apakah efektif ibu? Apakah itu bisa

mengubah perilaku mereka?

Menurut saya dengan intonasi suara yang tinggi ada sedikit

membawa perubahan akan tetapi sebenarnya itu memang

belum sepenuhnya sesuai.

Oke baik, terima kasih Ibu. Saya tertarik dengan

pernyataan ibu tadi, selama 12 tahun ibu tidak pernah

memberikan pendisiplinan seperti pushup dan lain

sebagainya, kira-kira ada alasan apa si Bu, apakah ibu

merasa tidak tega, tidak enakan terhadap siswa atau

bagaiman Bu?

Bukan ko tidak tega, tapi itu sudah ada ranahnya sendiri,

sudah ada yang harus menangani sendiri seperti itu, karena

-intonasi halus

-intonasi tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

102

300

301

302

303

304

305

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

318

319

320

321

322

323

324

325

326

327

328

329

330

memang, iya bagi saya seperti itu. Kalau BK itu beda

dengan guru yang lain menurut saya, jadi saya tidak boleh

sama dengan guru yang lain begitu.

Seandainya ibu diberi kesempatan untuk bisa

memberikan pendisiplinan kepada siswa seperti pus-up

dan lain sebagainya, apakah ibu mau untuk

melakukan?

Bisa, akan tetapi sampai saat ini saya belum pernah , tapi

seandainya pun, ah Bu coba, ah bisa saya.

Bisa ya Bu, artinya Ibu bisa memberikan itu.

Bisa

Selama ini ketika memberikan pendisiplinan dengan

bahasa verbal, apakah itu sama antara perempuan dan

laki-laki, ataukah siswa laki-laki agak beda terus

perempuan agak beda, atau disamaratakan.

Pasti beda pendisiplinana dengan bahasa verbal yang saya

berikan kepada siswa maupun siswi.

Kalau laki-laki bagaimana Bu?

Ketika memberikan pendisiplinan kepada siswa laki-laki,

saya biasanya langsung dengan nada yang tinggi atau suara

yang keras. Saya memperlakukan mereka seperti itu

karena, saya mempelajari bahwa ketika siswa laki-laki itu

ketika dihadapi oleh guru perempuan, biasanya mungkin

mereka akan menganggap seperti ibu kandung mereka

sendiri, sehingga mereka tidak sakit hati dan itu pasti

didengerin. Akan tetapi meskipun didengarin, namanya

anak-anak kadang juga nanti diulangi lagi perbuatan

mereka. Khususnya yang perempuan itu memang biasanya

saya panggil sendiri dan berbicara empat mata. Ketika dia

berbelit-belit dalam menjawab, mungkin saya langsung

melakukan penekanan, istilahnya to the point, seperti “apa

-ada perbedaan

intonasi antara

siswa dan siswi

-langsung dan

nada yang

tinggi

-dipanggil dan

berbicara empat

mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

103

331

332

334

335

336

337

338

339

340

341

342

343

344

345

346

347

348

349

350

351

352

353

354

355

356

357

358

359

360

361

362

itu maksudmu”, nah begitu, itu kadang saya pernah

melakukan seperti itu, tapi kalau memang masih bisa di

ajak kooperatif, maka saya ngga sampai seperti itu.

Kira-kira ada motivasi apa si Bu, ko ibu bisa

memperlakukan mereka berbeda?

Alasannya karena mereka bertumbuh mas. Saya ngga mau

jangan sampai ketika seorang perempuan, dia sampai sakit

hati dan itu dibawa sampai terus, karena dia pun nanti akan

jadi seorang ibu. Alasan mengapa saya tidak menasehati

siswa perempuan secara langsung di depan orang banyak

karena nanti dia akan malu. Sedangkan laki-laki yang

selama ini saya temukan, mereka tidak akan merasa sakit

hati karena sudah menganggap saya seperti ibu kandung

mereka sendiri. Saya belajar juga, bahwa saya perempuan,

saya tidak mau dinasehati di depan banyak orang, karena

pasti saya akan sangat malu.

Apa yang ibu rasakan setelah memarahi siswa pertama

kali, bagaimana perasaan ibu?

Ketika selesai memarahi siswa, karena saya sudah

menganggap mereka seperti anak saya sendiri, kadang

muncul perasaan kesel, sedih, ya seperti itu rasanya.

Selain menggunakan bahasa verbal, kata-kata seperti

tadi, adakah bentuk pembinaan lain yang pernah ibu

berikan?

Bentuk pendisiplinan lain yang pernah saya berikan si

kadang saya menandatangai apa yang mereka tulis di buku

mereka. Biasanya satu lembar bolak balik setiap hari

selama beberapa minggu. Isi tulisan itu biasanya seperti

janji mereka untuk tidak bolos lagi dan lain sebagainya. Ya

istilahnya supaya mereka jerah.

BR/DA

-bertumbuh

-laki-laki tidak

sakit hati

-merasa kesel,

sedih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

104

363

364

365

366

367

368

369

370

371

372

373

374

375

376

377

378

379

380

381

382

383

384

385

386

387

388

389

390

391

392

393

Kalau boleh tahu kira-kira ada alasan apa si ibu lebih

memilih menggunakan bahasa verbal daripada

memberikan pembinaan secara fisik?

Alasannya karena kalau ketika saya tidak pas memberikan

pembinaan fisik, mungkin mereka akan cedera, saya akan

bertanggung jawab dan saya tidak tahu cara menanganinya

karena bukan dalam bidang saya. Itu alasan utamanya saya

tidak memberikan seperti itu.

Oke, artinya lebih kepada tanggung jawab ya. Berarti

di sini, ya saya bisa menyimpulkan bahwa ada

perubahan ya Bu, dulu artinya ibu tidak marah,

akhirnya karena perilaku siswa tidak berubah terus

akhirnya menjadi marah

Iya itu, iya betul sekali. Dulu saya tidak pernah marah, akan

tetapi karena perilaku siswa yang tidak berubah-ubah,

akhirnya saya harus menjadi marah. Dan dulu mungkin

dalam memberikan dukungan secara bahasa verbal dengan

cara baik-baik, tapi karena tidak mempan saya akhirnya

menaikan intonasi saya dalam mendisiplinkan mereka.

Oke baiklah Bu.

Iya, dan itu sekarang berubah lagi, untuk saat ini. Saya

mulai berpikir bahwa berhasilnya proses pendidikan itu

tidak hanya tanggung jawab seorang guru, jadi kadang

setiap hari ketika saya di rumah, saya merenungi apa yang

sudah saya lakukan hari ini, setiap saya mau tidur mesti

saya refleksi, hari ini saya ngapain aja, ko saya bisa sampai

berbuat seperti ini gitu, terutama saya kan lebih banyak

berada di sekolah, gitu kan. Saya berangkat pagi, pulang

sore, kan waktu saya banyak di sini kan, saya otomatis

mesti banyak refleksinya mengenai kegiatan di sekolah,

apa yang sudah saya lakukan hari ini. Saya akhinya

-nilai tanggung

jawab

-tidak marah

-menjadi marah

-verbal bahasa

halus menjadi

intonasi yang

tinggi

-merasa capek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

105

394

395

396

397

398

399

400

401

402

403

404

405

406

407

408

409

410

411

412

413

414

415

416

417

418

419

420

421

422

423

424

menjadi capek gitu lo. Saya merasa capek karena saya

kenceng-kenceng seperti ini, tetapi ternyata orang tuanya

tidak mendukung program sekolah. Akhirnya ya sudahlah.

Saya tidak lagi menasehati dengan suara yang kencang.

Saya benar-benar merasa jenuh, tapi sebenarnya itu

bertentangan dengan hati nurani saya. Tapi ya sudahlah,

yang penting saya sudah melakukan kewajiban saya, saya

melaksanakan tugas saya, apa yang menjadi wewenang

saya, saya lakukan, ketika di sekolah saya harus seperti apa,

selebihnya saya kembalikan, saya doakan gitu aja anak

didik saya supaya semuanya beruntung.

Oke baiklah Bu.

Itu lama lo tiga tahun 4 tahun lo ya akan tetapi mulai deket-

deket ini saya tidak menggunakan intonasi yang tinggi

lagi. Saya kenceng-kenceng seperti ini ternyata saya harus

berjalan sendiri, maksudnya untuk merubah perilaku siswa

agar menjadi apa yang orang tua harapkan, apa yang

sekolah harapkan ternyata tidak mendapat dukungan dari

pihak keluarga. Padalah keluarga adalah dasar yang justru

paling kuat untuk membentuk kepribadian anak, sekolah tu

malah justru nomor kesekian.

Oke, baik terima kasih ibu. Pernahkah ibu melihat ada

siswa yang menangis ketika diberikan pembinaan oleh

guru-guru yang lain?

Ngga ada, ada mungkin di luar itu ya. Jadi seperti ini mas,

ketika siswa diberikan pembinaan, ya dia seperti layaknya

seorang kesatria yang sedang menjalani sebuah pembinaan.

Saya kadang-kadang memperhatikan dari dalam ruangan

kalau mereka dibina di depan ruangan saya. setelah dibinah

biasanya saya panggili satu demi satu, kemudian nangisnya

baru di depan saya. Tapi ketika saya tanya kamu sakit hati

-merasa jenuh

-tidak

menggunakan

intonasi tinggi

lagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

106

425

426

427

428

429

430

431

432

433

434

435

436

437

438

439

440

441

442

443

444

445

446

447

448

449

450

451

452

453

454

455

ya di suruh push up? Engga bu, begitu. Jadi lebih mungkin,

itu tadi, dia melakukan pelanggaran, dia melakukan

kesalahan di sekolah itu banyak faktor, mungkin dari, ya

itu tadi utamanya memang dari keluarga, siswa sini tu

mungkin hampir 85% itu broken mas, yang bermasalah

dari keluarga yang mendukung program sekolahan itu

hanya paling 10% dari jumlah siswa lo, yang lainnya itu

bermasalah semuanya. Ada juga orang tua yang peduli

walaupun kadang anaknya tidak bermasalah pun

orangtuanya itu datang ke sekolah, menanyakan kabar

anaknya, akan tetapi bisa hitung dengan jari.

Baiklah Bu, kira kira apa yang ibu raskan waktu itu

ketika melihat siswa-siswi disuruh roll, di suruh push

up?

Ya mungkin kalau saya sebagai seorang ibu, kadang saya

ikut kasihan dan sedih, tapi ya sudahlah itu kan bukan

ranah saya dan itu karena sudah pembiasaan, artinya saya

sering melihat seperti itu, lama kelamaan akhirnya menjadi

biasa saja, karena ada beberapa siswa yang ketika disuruh

rolling malah sambil senyum-senyum dan bahkan ketawa.

Kalau mungkin saya perhatikan bener gitu ya, ya mungkin

sampai kebawa dalam hatilah, baper saya mesti gitu ya.

Tapi kalau mungkin secara hati nurani bener-bener ya

kadang ngga tega ketika melihat mereka dibina.

Oke baik. Ibu pernahkah ibu mengetahui, melihat ada

siswa yang keluar karena tidak betah budaya

pembinaan di sini, pernahkah ibu mendengar atau

melihat?

Ya, ada banyak siswa keluar yang keluar. Kalau alasannya

tidak betah dengan kondisi yang ada di sini tu hampir tiap

tahun ada, dan itu banyak. Tahun ini aja yang beralasan

BR/DA

-merasa

kasihan, sedih

-merasa biasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

107

456

457

458

459

460

461

462

463

464

465

466

467

468

469

470

471

472

473

474

475

476

477

478

479

480

481

482

483

484

485

486

seperti itu ada 30- an orang, tetapi kan ternyata kita melihat

lagi. Siswa keluar kan mesti ada prosesnya. Hari pertama

masuk sekolah seperti ini, baik-baik saja, tapi loh ko mulai

ada. Haaa, kita kan mulai menilai di situ, menggali

informasi di situ, begitu kan. Ternyata memang, ya itu tadi

tidak ada sinkorn, biasanya sekolah di sini disuruh orang

tuanya, jadi orang tua tu seolah-olah gini lo mas, wah iki

anak susah diatur, sesok tak sekolahke di sana aja, gitu lo.

Itu yang kebanyakan seperti itu. Jadi memang tidak ada

sinkorn antara anak dan orang tua. Orang tua sudah mulai

kewalahan, dengan si perilaku anaknya, terus kemudian

mengambil keputusan sendiri, besok disekolahkan di sana

aja. Nahh itu, biasanya seperti itu, terus nanti siswa ini

keluar dengan alasan tidak kuat dengan pembinaan di

sekolah ini.

Artinya orang tua secara tahu dan mau anaknya

sekolah di

sini?

He em.

Lalu apakah pernah ada orang tua yang protes Bu

ketika anaknya ada yang dikeluarkan dari sekolah ini

atau pengen keluar, itu apakah pernah ada orang tua

yang datang lalu memberikan protes?

Pernah, pernah ada orang tua yang protes, padahal

sebelumnya gini ya, jadi proses penerimaan siswa di sini tu

ada tahap wawancara, wawancara itu harus ada dengan

orang tua, tidak boleh kalau tidak dengan orang tua. Nah,

kita sudah sampaikan ke orang tua, kita sudah sampaikan

ke anak, bahwa ini, nanti di sekolah ini seperti ini, seperti

ini, seperti ini. Dengan keadaan, iklimnya, selama ini kan

memang seperti itu kan gitu. Ya sanggung menerima,

ketidaksinkrona

n antara anak

dan orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

108

487

488

489

490

491

492

493

494

495

496

497

498

499

500

501

502

503

504

505

506

507

508

509

510

511

512

513

514

515

516

517

sanggup menerima begitu, tetapi ketika nanti proses

berjalan, kadang namanya, dan biasanya siswa ini terus

membikin cerita, membikin cerita untuk karena dia

kepingin keluar gitu, membikin cerita yang kemudian

disampaikan ke orang tua, dan orang tua itu biasanya

datang ke sini langsung marah-marah dulu, marah-marah

terus nanti biasanya kita konfirmasi, yaa biasanya kalau

yang marah gini tu ngga datang sama anaknya, anaknya tu

mesti di rumah gitu lo, nah kita konfirmasi, mesti akhirnya

clear dan itu tadi, yang awalnya marah akhirnya terus jadi

minta maaf, karena memang itu cerita bikinan anaknya

sendiri, itu yang sering saya jumpai seperti itu dan itu

biasanya yang sering menjumpai marah-marahin orang tua

itu tadi ya justru guru BK, karena kan mungkin pemikiran

para orang tua itu, neng sekolahan ki bermasalah, guru BK.

Bagaimana padangan ibu mengenai kepindahan

mereka, apakah ibu setuju atau bagaimana? Ada rasa

kenapa si pindah gitu?

Saya setuju dengan anak-anak yang keluar dari sini. kalau

anak-anak yang model seperti itu ya, ya sudah memang dia

ngga cocok.

Ibu, seandainya aturan-aturan pembinaan,

pendisiplinan seperti ini diterapkan di sekolah-sekolah

lain menurut ibu bagaimana? Apakah boleh atau

tidak?

Belum tentu. Jadi kadang begini mas, anak yang masih

bertahan di sini itu juga kadang menyampaikan protes

keberatan, ah Bu, kita tu sekolah, masa dibina, dibina,

dibina. Dia terus membandingkan dengan sekolah lain. Ah

jadi gini, Bu kalau di SMA di anu itu ngga seperti ini lo.

Terus saya menyampaikan supaya dia berpikir. Kalau di

-setuju kalau

siswa pindah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

109

518

519

520

521

522

523

524

525

526

527

528

529

530

531

532

534

535

536

537

538

539

540

541

542

543

544

545

546

547

548

549

sekolah-s ekolah lain itu, siswa yang masuk itu memang

sudah pintar, memang sudah nilainya bagus, nilai ujian

nasionalnya tinggi. Saya gitukan. Siswa yang cerdas secara

intelektual, pasti dia akan menghindari permasalahan-

permaslahan sepele yang akan menggangu proses

akademiknya, semisal anak pintar itu tidak akan mungkin

dia mbolos-bolosan. Kalau siswa yang masuk di sini, coba

saya tanya, nilai kamu berapa masuk di sini, saya mesti

begitu, akhirnya dia malu gitu kan. Nah sekarang, kalau

sekarang kamu juga mungkin secara akademis kurang terus

kemudian kamu kepinginnya tidak ada pembinaan,

istilahnya kamu dibiarkan saja, terus apa bedanya sekolah

ini dengan sekolah-sekolah lain. Yaa, cobalah, kalau

memang ngga pinter, coba sikapnya diperbaiki. Jadi

memang akhirnya dari situ, dia pun juga berpikir gitu lo, ya

mungkin itu yang membuat mereka sakit hati terus

kemudian termotivasi, ohh iya, berarti aku ki kurang pinter

iki, berarti aku kudu, ha ini ya, akhirnya ada beberapa anak

yang seperti itu, mungkin ini, ini pedes gitu ya, udah ngga

pinter, sikap elek, apa yang mau diambil, gitu kan. Intinya

seperti itulah dan ada sedikit perubahan.

Bu, kalau ibu boleh jujur, pernakah ibu ingin keluar

dari sekolah ini?

Saya pernah ada keinginan untuk keluar ketika merasa

capek sekali. Waktu itu karena memang sudah penat gitu

ya, tapi terus kemudian saya rasakan liburan saya hanya di

rumah, dan ketika itu anak-anak juga ada kegiatan, saya

kadang berpikir bahwa kalau saya keluar dari SMK terus

mau ngapain. Ketika saya lama di rumah begitu ya, kayak

semisal kemarin saya melakukan program PPG, saya

menjalanakn program PPG, itu saya ada rasa kangen,

BR/DK

-pernah berpikir

untuk keluar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

110

550

551

552

553

554

555

556

557

558

559

560

561

562

563

564

565

566

567

568

569

570

571

572

573

574

575

576

577

578

579

580

datang ke sekolah ini gitu, jadi untuk saat ini memang

belum, belum ada keinginan keluar, tapi sempat ada

keinginan ketika merasa capek sekali dan ketika terbentur

dengan masalah anak yang ada di rumah. Saya juga

berpikir begini, buat apa ya saya kerja begini, ko ternyata

anak saya malah menjadi bermasalah. Dulu yang gede itu

di kelas susah konsetrasi, sukanya kalau di kelas cuman

bermain saja, dan tugas-tugas tidak diselesaikan dengan

baik. Setiap hari saya dapat komplein seperti itu dari

gurunya. Saya kemudian berpikir bahwa saya di sekolah

mengurusi banyak siswa, sedangkan anak saya sendiri ko

tidak bisa tertangani dengan baik. Tapi memang, ya itu tadi,

seorang konselor pun juga membutuhkan konselor yang

lain. Saya berkomunikasi dengan teman-teman guru BK

yang lain, akhirnya kami menemukan titik temu bahwa

tipikal anak saya memang lebih kepada motorik. Saya

ketemu dengan bakat dia, dan akhirnya terwadai dengan

baik. Itu yang menjadi keinginan besar saya ketika mau

keluar dari sekolah ini karena terbentur masalah yang ada

dalam keluarga.

Oke Bu, kalau boleh jujur kan tadi ibu mengatakan

ketika melihat siswa-siswi diberikan pembinaan seperti

itu, kasihan ya, Nah kalau boleh jujur, seandainya anak

ibu kalau masuk di sini, ibu memperbolehkan tidak?

Engga memperbolehkan, Karena saya sudah mengetahui

budaya yang ada di sekolah ini. Kalau kedisiplinan di

sekolah ini saya senang.Tetapi sepertinya tidak

memajuhkan bakat anak saya, karena waktunya banyak

habis di sini, sedangkan anak saya punya Club taekwondo

di luar, jangan sampai dia tinggalkan.

-Konselor juga

membutuhkan

konselor yang

lain

-terbentur

dengan masalah

keluarga

-tidak

memperbolehka

n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

111

581

582

583

584

585

586

587

588

589

590

591

592

593

594

595

596

597

598

599

600

601

602

603

604

605

606

607

608

609

610

611

Terima kasih ibu, kalau boleh jujur, apakah ibu setuju

atau tidak dengan pembinaan yang ada?

Ya, selama ini saya setuju. Karena itu tadi, kita mau meraih

apanya? Anak-anak sini paling, pinter cuman satu dua

orang aja, yang lainnya? Dan yang, otomatis memang

siswa yang pinter secara akademis memang tidak tersentuh

oleh pembinaan. Anak-anak yang bener-bener melanggar

aturan saja yang terkena pembinaan di sini, jadi sampai saat

ini, saya masih setuju untuk pembinaan anak-anak di sini,

karena itu tadi, mau dicari apanya lagi, kalau istilahnya

secara akademis dia belum maksimal. Paling tidak

ditumbuhkanlah kedisiplinan yang tinggi sehingga ada

nilai ples ketika mereka lulus dari sini, dan nantinya bisa

menjual ke dunia kerja. ya mungkin secara performennya

oke, penampilannya, badannya sudah terbentuk,

kedisiplinannya bagus, jadi ketika perusahan yang

menggunakan juga ikut senang.

Bu, kalau boleh tahu, kira-kira alasan apa, atau apa si

yang membuat ibu masih bertahan di sini?

Salah satunya saya masih bertahan di sini karena kebtuhan

ekonomi dalam kerluarga semakin meningkat. Anak-anak

saya juga sudah tumbuh besar, ya istilahnya apa ya, untuk

jajan anaklah. Akan tetapi itu merupakan alasan yang

keseikan. Alasan pertama saya masih bertahan di sini

adalah salah satu wujud nilai ibadah saya. Kalau dilihat

mungkin awalnya saya bekerja di sini, dengan gaji yang

sangat minim, Waktu itu juga harus kredit motor yang

cicilannya Rp.355.000 waktu itu, tapi gaji saya di sini

hanya Rp.200.000, berarti kan salah malah nombok. Sudah

kerja, ninggalin rumah dan gaji saya hanya untuk bayar

cicilan motor, jajan anak kurang. Tetapi semakin ke sini,

-setuju dengan

bentuk

pembinaan

BR/MOT

-kebutuhan

ekonomi

-wujud nilai

ibadah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

112

612

613

614

615

616

617

618

619

620

621

622

623

624

625

626

627

628

629

630

631

632

633

634

635

636

637

638

639

640

641

642

semakin ke sini, saya sadari justru nilai ibadahnya jauh

lebih tinggi dan kalau memang kita dasarkan semuanya

dengan prinsip ibadah, semuanya pasti akan mengikuti ya,

katanya begitu. Alasan yang kedua saya masih bertahan di

sini adalah sebagai sosok figur dalam memberikan contoh

kepada anak-anak saya. Saya punya anak laki-laki dan

perempuan, saya harus bisa menjalankan ketika tugas saya

di rumah. Saya tetap setiap hari masak lo, saya tetap setiap

hari membekali anak lo gitu kan, jadi setiap pagi kita

ibardah bareng, setelah pulang dari mesjid saya masak,

nyiapin sarapan, nyiapin bekal untuk anak-anak, seperti itu.

Nanti ketika pulang sekolah saya harus bagaimana?

Bahkan ketika dituntut seperti itu, ya namanya anak juga

pernah ngeluh lo mas, ngelunya Bu capek, sekolah capek

kegiatan seperti ini seperti ini, saya kan bisa jadi contoh.

Ibu kalau, mas lihat ibu bagaimana? Ibu pagi bangun

begini, nanti sibuk masih harus kuliah lagi, ibu harus

mengerjakan tugas, ibu bisa tu masa Mas ngga bisa? Nah

itu, jadi, menjadi figur. Terus kemudian, ya itu tadi yang

ketiga bisa memenuhi kebutuhan anak dengan penghasilan

yang ada.

Baik terima kasih ibu. Ibu artinya ibu sudah berproses

selama 12 tahun. Artinya dulu ibu mengatakan

sebelum masuk di sini, dengan kondisi yang ada ibu

sudah nyaman tapi kemudian karena ada motivasi dari

orang tuanya ibu, terus mungkin karena kebutuhan

juga, akhirnya ibu memilih untuk bekerja di sini, selain

faktor jarak juga, kemudian awal-awal masuk di sini

ibu merasa nyaman artinya dari siswa, ibu merasa ada.

Iya

-sosok figur

BR/DK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

113

643

644

645

646

647

648

649

650

651

652

653

654

655

656

657

658

659

660

661

662

663

664

665

666

667

668

669

670

671

672

673

Nah, sampai sekarang, kira-kira apa yang ibu rasakan?

Apa yang ibu pikirkan saat sekarang ini, sampai saat

ini?

Iya, sampai saat ini?

Iyaa

Yang saya pikirkan saat ini adalah saya perlu belajar lagi

dan lagi, karena permasalahan yang dihadapi siswa

sekarang itu jauh lebih berat dari siswa-siswa sebelumnya.

saya perlu mendalami lagi tentang ilmu ke-BK-an agar bisa

mengentaskan permasalahan yang dihadapi siswa-siswa.

Saya merasa ngeri kalau mendengar cerita-cerita ketika

kami konseling barulah terucap dari siswa. Ketika

melakukan konseling dengan siswa perempuan, banyak hal

yang terungkap, yang mana dia sudah bergaul lebih,

bebaslah dengan pacaranya. Itu yang membuat saya takjub,

takjubnya itu begini, ya ampun ternyata, hal seperti itu to

yang kamu alami? Masa remaja saya tu ngga seperti kamu

loo, haa gitu lo, berarti kamu tu jauh lebih berat ya, nah itu,

itu yang masih mungkin harus saya pelajari lagi, masih

harus saya dalami lagi untuk apa ya, kemampuan saya

mungkin terbatas ya, karena usia saya juga sudah semakin

tua semakin tua begitu, itu tapi ya itu tadi, saya harus, harus

lebih banyak belajar lagi lah.

Baiklah Bu, artinya selama 12 tahun ini, sampai saat ini

ibu masih bertahan. Dengan berbagai alasan tadi,

bagaimana perasaan ibu, sudah merasa lebih

nyamankah di sini? Atau merasa yang lain-lain

bagaimana Bu? Bagaimana perasaan ibu?

Untuk saat ini, saya sudah merasa lebih nyaman karena

kehadiran saya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Saat ini ya sudah merasaa lebih nyaman.

-belajar lagi

-merasa takjub

BR/DA

-merasa nyaman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

114

674

675

676

677

678

679

680

681

682

683

684

685

686

687

688

689

690

691

692

693

694

695

696

697

698

699

700

701

702

703

704

Iyaa. Tetapi dalam pikiran saya yang lain, saya pengen

tantangan yang lain. paling engga, dengan keilmuan yang

saya miliki sekarang, saya pengen mencobalah untuk bisa

ngajar tingkat mahasiswa-mahasiswa meskipun itu hanya

dosen terbang, karena saya sudah tetap di sini. Saya pengen

punya pengalaman itu, saya pengen, saya masih kepengen

dengan apa yang saya alami sekarang, apa yang saya

jumpai selama hampir 12 tahun ini, saya ingin punya buku,

kayak gitu, itu PR saya, dan ini saya masih belajarlah untuk

saya punya karya gitu, ya intinya paling tidak, agar saya

bisa menjadi panutan dan bisa memotivasi keluarga kecil

saya duluh la, begitu.

Oke baik terima kasih ibu, terus selama berproses di

sini, hal apa yang sangat membuat ibu merasa senang

ketika berada di sini.? Ketika perisiwa apa begitu Bu?

Iyaa, memang benar mas, anu, saya yakin mungkin hal ini

pun dialami oleh para dosen gitu ya, kepuasan yang paling

mendasar dari seorang guru itu adalah melihat kesuksesan

anak didiknya. Meskipun nanti ketika ke depannya ketika

proses ke depannya sang guru ini sudah mulai dilupakan

bahkan mungkin tersingkirkan, dari kehidupan siswa tapi

ngga tahu ada kepuasan tersendiri, kepuasan batin

tersendiri ketika melihat, ohh itu dulu siswaku begitu.

Artinya ketika mereka menuai kesuksesan

Haa a

Ada kepuasan tersendiri begitu.

Iya, bener. Saya juga ikut sedih lo mas ketika ada siswa

yang terus kemudian dia, apa ya, yaa memang dia mungkin

terus lama nganggur, itu ketika saya melihat itu saya juga

sedih gitu lo. Ahh itu dulu siswaku lo, padahal, yaa kayak

gitu, jadi itulah, seperti itu, saya merasa sangat senang

-mengajar

mahasiswa

-memiliki buku

-kepuasan batin

-merasa sedih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

115

705

706

707

708

709

710

711

712

713

714

715

716

717

718

719

ketika melihat anak didik saya itu bisa mandiri, bisa

berkarya, dia bisa menghasilkan dari keringatnya sendiri.

Saya mengantarkan mereka di titik ini ya begitu. Senang

rasanya.

Ada kepuasan tersendiri ya Bu?

Dan apakah itu juga yang menjadi alasan untuk

bertahan di sini, artinya bisa melihat orang-orang

sukses, orang-orang bisa bermanfaat bertumbuh dan

berkembang?

Bukan seperti itu si, alasan untuk saya bertahan di sini. Ya

itu tadi. Bertahan saya di sini ya itu tadi di awal, nilai

ibadah sayalah begitu. Bagimana iya, untuk

mengambangkan potensi diri saya lagi terutama. Saya

mungkin tidak akan bisa berkembang ketika saya tidak

berada di sini, gitu. Bener ngga si? Hehe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

116

Lampiran 3

LEMBAR KATEGORISASI WAWANCARA

SUBJEK BR

Kategori Verbatim

Tema Sub Tema

Hakekat

Dinamika

Psikologis

Pengertian

dinamika

psikologis

“Pandangan saya tentang sekolah ini ketika pertama kali saya

masuk adalah, sekolah ini berada pada lingkup kemiliteran

sehingga tentunya memiliki disiplin yang sangat tinggi.”

(BR/DK, 049-052)

“Awal masuk di sini, saya mulai berpikir bahwa saya harus

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada di sekolah ini,

dan saya harus menjadi panutan walaupun mungkin sebelumnya

saya harus di rumah dan dengan rutinitas saya sendiri yang

semuanya ibaratnya saya kelolah sendiri, tetapi bukan kendala

bagi saya.” (BR/DK, 138-143)

“Yang saya pikirkan saat ini adalah saya perlu belajar lagi dan

lagi, karena permasalahan yang dihadapi siswa sekarang itu jauh

lebih berat dari siswa-siswa sebelumnya. Saya perlu mendalami

lagi tentang ilmu ke-BK-an agar bisa mengentaskan

permasalahan yang dihadapi siswa/i. (BR/DK, 648-652)

“Iyaa. Tetapi dalam pikiran saya yang lain, saya pengen

tantangan yang lain. Paling engga, dengan keilmuan yang saya

miliki sekarang, saya pengen mencobalah untuk bisa ngajar

tingkat mahasiswa-mahasiswa meskipun itu hanya dosen terbang,

karena saya sudah tetap di sini. Saya pengen punya pengalaman

itu, saya masih kepengen dengan apa yang saya alami sekarang,

apa yang saya jumpai selama hampir 12 tahun ini, saya ingin

punya buku, kayak gitu, itu PR saya, dan ini saya masih belajarlah

untuk saya punya karya gitu, ya intinya paling tidak, agar saya

bisa menjadi panutan dan memotivasi keluarga kecil saya duluh

la, begitu.” (BR/DK, 674-685)

Id

Ego

“Untuk membentuk suatu kedisiplinan itu, siswa perlu dibina,

baik itu secara fisik maupun secara verbal, akan tetapi saya lebih

menekankan pada prinsip BK, yakni menjadi sahabat anak-anak.”

(BR/DK, 164-167)

“Harusnya saya tidak perlu marah tetapi saat itu saya jadi marah,

karena sudah berbagai cara yang saya lakukan tapi tidak

membawa pengaruh terhadap perilaku mereka untuk berubah

menjadi lebih baik. Ada beberapa siswa yang seperti itu, dan saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

117

kemudian berpikir bahwa untuk menjadikan perilaku siswa/i

menjadi yang lebih baik, itu tidak melulu harus dengan

kelembutan, kadang saya harus agak keras akhir-akhir ini”

(BR/DK, 230-243)

“Saya setuju dengan anak-anak yang keluar dari sini. kalau anak-

anak yang model seperti itu ya, ya sudah memang dia ngga

cocok.” (BR/DK, 507-509)

“Sempat ada keinginan ketika merasa capek sekali dan ketika

terbentur dengan masalah anak yang ada di rumah. Saya juga

berpikir begini, buat apa ya saya kerja begini, ko ternyata anak

saya malah menjadi bermasalah.” (BR/DK, 553-557)

“Saya kemudian berpikir bahwa saya di sekolah mengurusi

banyak siswa, sedangkan anak saya sendiri ko tidak bisa

tertangani dengan baik. Tapi memang, ya itu tadi, seorang

konselor pun juga membutuhkan konselor yang lain. Saya

berkomunikasi dengan teman-teman guru BK yang lain, akhirnya

kami menemukan titik temu bahwa tipikal anak saya memang

lebih kepada motorik” (BR/DK, 561-567)

“Ya mungkin kalau saya sebagai seorang ibu, kadang saya ikut

kasihan dan sedih, tapi ya sudahlah itu kan bukan ranah saya dan

itu karena sudah pembiasaan, artinya saya sering melihat seperti

itu, lama kelamaan akhirnya menjadi biasa saja, karena ada

beberapa siswa yang ketika disuruh rolling malah sambil senyum-

senyum dan bahkan ketawa.” (BR/ DA, 436-441)

“Intonasi suara awalnya dengan nada yang halus akan tetapi

selama berproses saya akhirnya menaikan intonasi suara saya

menjadi agak tinggi dan setiap hari harus saya lakukan. Saya

menggunakan intonasi yang tinggi karena ketika diarahkan

dengan cara baik-baik, perilaku mereka tidak berubah.” (BR/DP,

280-286)

“Salah satunya saya masih bertahan di sini karena kebutuhan

ekonomi dalam keluarga semakin meningkat. Anak-anak saya

juga sudah tumbuh besar, ya istilahnya apa ya, untuk jajan

anaklah.” (BR/DP, 601-604)

“Terus kemudian, ya itu tadi yang ketiga bisa memenuhi

kebutuhan anak dengan penghasilan yang ada.” (BR/DP, 631-

633)

Superego

“Saya takjub karena muridnya sangat luar biasa karena terlihat

sangat disiplin.” (BR/DA, 054-055)

“Awal ketika berada di sini, saya senang ketika berkecimpung

dengan dunia anak seperti yang sudah saya sampaikan tadi bahwa

keberadaan saya di sini seperti kayak air di tengah padang

gersang, kehadiran saya oleh siswa waktu itu selalu dinantikan.”

(BR/DA, 143-147)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

118

“Kepuasan yang paling mendasar dari seorang guru itu adalah

melihat kesuksesan anak didiknya. Meskipun nanti ketika ke

depannya ketika proses ke depannya sang guru ini sudah mulai

dilupakan bahkan mungkin tersingkirkan, dari kehidupan siswa

tapi ngga tahu ada kepuasan tersendiri, kepuasan batin tersendiri

ketika melihat, ohh itu dulu siswaku begitu.” (BR/DA, 690-696)

“Saya merasa sangat senang ketika melihat anak didiknya itu bisa

mandiri, bisa berkarya, dia bisa menghasilkan dari keringatnya

sendiri. Saya mengantarkan mereka di titik ini ya begitu. Senang

rasanya.” (BR/DA, 704-708)

“Untuk saat ini, saya sudah merasa lebih nyaman karena

kehadiran saya bisa bermanfaat bagi orang lain.” (BR/DA, 671-

672)

“Saya merasa tidak nyaman karena ketika saya menerapkan

prinsip-prinsip BK yang sesungguhnya yakni dengan menjadi

sahabat para siswa, kadang prinsip tersebut malah bertentangan

dengan guru yang lain.” (BR/DA, 159-163)

“Dalam hati saya pun kadang jengkel, karena ketika diberikan

pengarahan, perilaku mereka tetap tidak berubah-ubah. Harusnya

siswa siswi berperilaku yang ideal seperti yang kita semua

harapkan. (BR/DA, 224-227)

“Harusnya saya tidak perlu marah tetapi saat itu saya jadi marah,

karena sudah berbagai cara yang saya lakukan tapi tidak

membawa pengaruh terhadap perilaku mereka untuk berubah

menjadi lebih baik.” (BR/DA, 236-239)

Ketika selesai memarahi siswa, karena saya sudah menganggap

mereka seperti anak saya sendiri, kadang muncul perasaan kesel,

sedih, ya seperti itu rasanya.” (BR/DA, 351-353)

“Iya, bener. Saya juga ikut sedih lo mas ketika ada siswa yang

terus kemudian dia, apa ya, yaa memang dia mungkin terus lama

nganggur, itu ketika saya melihat itu saya juga sedih gitu”

(BR/DA, 700-703)

“Saya lebih menekankan pada prinsip BK, yakni menjadi sahabat

anak-anak. Saya selalu melakukan konseling dengan bahasa yang

halus ketika ada siswa yang bermasalah, dan dari situ saya

menjadi dekat dengan siswa (BR/DP, 166-170)

“Pasti beda pendisiplinan dengan bahasa verbal yang saya berikan

kepada siswa maupun siswi.” (BR/DP, 316-317)

“Ketika memberikan pendisiplinan kepada siswa laki-laki, saya

biasanya langsung dengan nada yang tinggi atau suara yang keras.

Saya memperlakukan mereka seperti itu karena, saya

mempelajari bahwa ketika siswa laki-laki itu ketika dihadapi oleh

guru perempuan, biasanya mungkin mereka akan menganggap

seperti ibu kandung mereka sendiri, sehingga mereka tidak sakit

hati dan itu pasti didengerin.” (BR/DP, 319-326)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

119

“Khususnya yang perempuan itu memang biasanya saya panggil

sendiri dan berbicara empat mata.” (BR/DP, 328-329)

“Alasannya karena mereka bertumbuh mas. Saya ngga mau

jangan sampai ketika seorang perempuan, dia sampai sakit hati

dan itu dibawa sampai terus, karena dia pun nanti akan jadi

seorang ibu. Alasan mengapa saya tidak menasehati siswa

perempuan secara langsung di depan orang banyak karena nanti

dia akan malu. (BR/DP, 338-343)

“Saya belajar juga, bahwa saya perempuan, saya tidak mau

dinasehati di depan banyak orang, karena pasti saya akan sangat

malu.” (BR/DP, 346-348)

“Alasannya karena kalau ketika saya tidak pas memberikan

pembinaan fisik, mungkin mereka akan cedera, saya akan

bertanggung jawab dan saya tidak tahu cara menanganinya karena

bukan dalam bidang saya. Itu alasan utamanya saya tidak

memberikan seperti itu.” (BR/DP, 367-371)

“Alasan pertama saya masih bertahan di sini adalah salah satu

wujud nilai ibadah saya. Kalau dilihat mungkin awalnya saya

bekerja di sini, dengan gaji yang sangat minim, Waktu itu juga

harus kredit motor yang cicilannya Rp.355.000 waktu itu, tapi

gaji saya di sini hanya Rp.200.000, berarti kan salah malah

nombok. Sudah kerja, ninggalin rumah dan gaji saya hanya untuk

bayar cicilan motor, jajan anak kurang. Tetapi semakin ke sini,

semakin ke sini, saya sadari justru nilai ibadahnya jauh lebih

tinggi dan kalau memang kita dasarkan semuanya dengan prinsip

ibadah, semuanya pasti akan mengikuti ya, katanya begitu.”

(BR/DP, 605-616)

“Alasan yang kedua saya masih bertahan di sini adalah sebagai

sosok figur dalam memberikan contoh kepada anak-anak saya.

Saya punya anak laki-laki dan perempuan, saya harus bisa

menjalankan ketika tugas saya di rumah. Saya tetap setiap hari

masak lo, saya tetap setiap hari membekali anak lo gitu kan, jadi

setiap pagi kita ibadah bareng, setelah pulang dari mesjid saya

masak, nyiapin sarapan, nyiapin bekal untuk anak-anak, seperti

itu. Nanti ketika pulang sekolah saya harus bagaimana? Bahkan

ketika dituntut seperti itu, ya namanya anak juga pernah ngeluh lo

mas, ngelunya Bu capek, sekolah capek kegiatan seperti ini

seperti ini, saya kan bisa jadi contoh. Ibu kalau, mas lihat ibu

bagaimana? Ibu pagi bangun begini, nanti sibuk masih harus

kuliah lagi, ibu harus mengerjakan tugas, ibu bisa tu masa Mas

ngga bisa? Nah itu, jadi, menjadi figur.” (BR/DP, 616-631)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

120

Mekanisme

Pertahanan

diri

“Jadi sampai saat ini, saya masih setuju untuk pembinaan anak-

anak di sini, karena itu tadi, mau dicari apanya lagi, kalau

istilahnya secara akademis dia belum maksimal. Paling tidak

ditumbuhkanlah kedisiplinan yang tinggi sehingga ada nilai ples

ketika mereka lulus dari sini, dan nantinya bisa menjual ke dunia

kerja. Ya mungkin secara performa-nya oke, penampilannya,

badannya sudah terbentuk, kedisiplinannya bagus, jadi ketika

perusahan yang menggunakan juga ikut senang.” (BR/DK, 589-

598)

“Engga memperbolehkan, karena saya sudah mengetahui budaya

yang ada di sekolah ini. Kalau kedisiplinan di sekolah ini saya

senang.Tetapi sepertinya tidak memajuhkan bakat anak saya,

karena waktunya banyak habis di sini, sedangkan anak saya punya

club taekwondo di luar, jangan sampai dia tinggalkan.” (BR/DK,

570-575)

“Saya akhinya menjadi capek gitu lo. Saya merasa capek karena

saya kenceng-kenceng seperti ini, tetapi ternyata orang tuanya

tidak mendukung program sekolah. Akhirnya ya sudahlah. Saya

tidak lagi menasehati dengan suara yang kencang. Saya benar-

benar merasa jenuh, tapi sebenarnya itu bertentangan dengan hati

nurani saya.” (BR/DA, 394-400)

“Saya menggunakan bahasa yang halus dan baik ketika

memberikan pengarahan kepada siswa untuk bisa menjadi

disiplin, akan tetapi dalam hati saya pun kadang jengkel, karena

ketika diberikan pengarahan, perilaku mereka tetap tidak

berubah-ubah. Harusnya siswa/i berperilaku yang ideal seperti

yang kita semua harapkan.” (BR/DP, 221-227)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS DINAMIKA PSIKOLOGIS GURU SMK SUKAMAJU …

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI