analisis determinasi yang mempengaruhi...
TRANSCRIPT
ANALISIS DETERMINASI YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
NASABAH DALAM MEMILIH PEGADAIAN SYARIAH ( STUDI KASUS
PADA MASYARAKAT PENGGUNA JASA PEGADAIAN SYARIAH DI
DAERAH TANGERANG)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Chika Zahraini Ahmad
NIM: 11140860000071
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
ii
ANALISIS DETERMINASI YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
NASABAH DALAM MEMILIH PEGADAIAN SYARIAH ( STUDI KASUS
PADA MASYARAKAT PENGGUNA JASA PEGADAIAN SYARIAH DI
DAERAH TANGERANG)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Chika Zahraini Ahmad
NIM: 11140860000071
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Dr. Burhanuddin Yusuf, M.M., M.A
NIP. 195406181031005
Pembimbing II
RR Tini Anggaraeni, ST., M.Si
NIDN. 2010088001
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Kamis Tanggal 09 Bulan April Tahun Dua Ribu Delapan Belas telah
dilakukan Ujian Komprehensif atas Mahasiswa:
1. Nama : Chika Zahraini Ahmad
2. NIM : 111408600000
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi :”Analisis Determinasi Yang Mempengaruhi Keputusan
Nasabah dalam Memilih Pegadaian Syariah (Studi Kasus Pada Masyarakat
Pengguna Jasa Pegadaian Syariah di Daerah Tangerang)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 09 April 2018
1. Nurul Ichsan, MA. (________________)
NIP. 19731128 200501 1004 Penguji Ahli I
2. Yoghi Citra Pratama, M.Si. (________________)
NIP. 19830717 201101 1 011 Penguji Ahli II
iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini 28 Agustus 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
1. Nama : Chika Zahraini Ahmad
2. NIM : 11140860000071
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi : “Analisis Determinasi Yang Mempengaruhi Keputusan
Nasabah dalam Memilih Pegadaian Syariah (Studi Kasus Pada Masyarakat
Pengguna Jasa Pegadaian Syariah di Daerah Tangerang)”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di
atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jakarta, 28 Agustus 2018
1. Dr. Ade Sofyan Mulazid (________________)
NIP. 197501012005011008 Ketua
2. Dr. Burhanuddin Yusuf, M.M., M.A. (________________)
NIP. 195406181031005 Sekretaris
3. Dr. Burhanuddin Yusuf, M.M., M.A (________________)
NIP. 195406181031005 Pembimbing I
4. RR Tini Anggaraeni, ST., M.Si. (________________)
NIDN. 2010088001 Pembimbing II
5. Nurul Ichsan, MA. (________________)
NIP. 19731128 200501 1004 Penguji Ahli
iv
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Chika Zahraini Ahmad
NIM : 11140860000071
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian atau pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, ........... 2018
Yang Menyatakan
(Materai 6000)
(ChikaZahraini Ahmad)
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
1. Nama : Chika Zahraini Ahmad
2. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang,14 Desember 1995
3. Tinggal di : Tangerang
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl.Sukamulya Raya No 20. Rt 04/Rw 016,
kelurahan Sukasari, Kecamatan
Tangerang. Kota Tangerang,
Banten.15118
6. Telepon : 081382632572/ (021)5996414
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SD : SDN Tangerang 17
2. SMP : Mts Al-Hamidiyah
3. SMA: MA Al-Hamidiyah
4. S1 : UIN SyarifHidayatullah
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota ISPAH 2009-2010
2. Koordinator Kesehatan dan Kebersihan ISPAH 2012-2013
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Endang Zahri Ahmad
2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang,08 Maret 1968
3. Alamat : Jl.Sukamulya Raya No 20 Rt 04/Rw 016,
Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang.
Kota Tangerang, Banten. 15118
vi
vii
4. Telepon : 08164272214
5. Ibu : Ratnawati
6. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang,10 Januari 1969
7. Alamat : Jl.Sukamulya Raya No20 Rt04/Rw016,
Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang.
Kota Tangerang,Banten. 15118
8. Telepon : 087876696039
9. Anak Ke dari : Ke-2 dari 3 bersaudara
vii
viii
ABSTRAKS
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih pegadaian syariah. Teknik
penyebaran sampel pada penelitian ini dengan menggunakan data kuesioner yang
disebar kepada masyarakat di Daerah Tangerang yang menggunakan dan pernah
menggunakan pegadaian syariah. Dengan teknik pengambilan sampling yakni
purposive sampling. Dan metode analisis yang digunakan pada penelitian ini
adalah analisis diskriminan. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan
metode analisis tersebut. Dengan melihat nilai sig sebesar 0,000 < 0,05 sehingga
dapat dikatakan jika setiap variabel independen dapat digunakan untuk
mengindentifikasi keputusan nasabah dalam memilih pegadaian syariah. Dan juga
dari penelitian ini dapat diketahui faktor yang paling dominan mempengaruhi
keputusan nasabah dalam memilih pegadaian syariah yakni faktor Religiusitas.
Keyword : sosial, budaya, Brand Image, Religiusitas dan Keputusan nasabah
dalam memilih
viii
ix
ABSTRACTS
This study aims to analyze the factors that can influence the customer's
decision in choosing a sharia pawnshop. Sampling techniques in this study using
questionnaire data distributed to people in the Tangerang Region who use and
have used sharia pawnshops. With a sampling technique that is purposive
sampling. And the analysis method used in this study is discriminant analysis.
Based on the results of the study using the analysis method. By looking at the sig
value of 0.000 <0.05, it can be said if each independent variable can be used to
identify the customer's decision in choosing a sharia pawnshop. And also from
this research can be known as the most dominant factor influencing the customer's
decision in choosing a sharia pawnshop namely the Religiosity factor.
Keyword: social, culture, Brand Image, Religiosity and customer decisions in
choosing
ix
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat, taufik dan hidayahnya
tanpa jemu. Sesungguhnya, hanya karena kemurahan hati-Nya lah sehingga
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
selalu tecurahkan kepada junjungan Rasulullah saw berserta seluruh
keluarga,sahabat dan juga ummatnya. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis
menyadari terdapat banyak kendala yang menghambat langkah penulis untuk
merampungkan skripsi ini. Namun, berkat bimbingan, arahan dan motivasi dari
berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Secara khusus
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr.M.Arief Mufraini, Lc, M.Si sebagai dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Yoghi Citra Pratama, M.Si sebagai Ketua Prodi Ekonomi Syariah dan RR
Tini Anggaraeni, ST, M.Si sebagai Sekretaris Prodi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah
Jakarta.
3. Elvira Sitna Hajar, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik Penulis.
4. Dr.Burhanuddin Yusuf, MM,. MA sebagai Dosen Pembimbing 1 Skripsi
penulis dan RR.Tini Anggraeni, ST, M.Si sebagai Dosen Pembimbing 2
Skripsi Penulis yang telah memberi arahan, saran dan ilmunya hingga
penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Segenap masyarakat di Daerah Tangerang yang menggunakan Pegadaian
Syariah yang telah bersedia meluangkan waktu di tengah kesibukannya
untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
SyarifHidayatullah Jakarta, yang telah mengajarkan ilmu yang tidak
x
xi
ternilai, hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
7. Segenap staf akademik dan staff perpustakaan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
8. Orang tua tercinta Endang Zahri Ahmad dan Ratnawati yang selalu
membimbing dan mendukung penulis baik moral maupun material tanpa
pernah mengeluh dan berputus asa tetap memberikan motivasi kepada
penulis dalam kondisi suka maupun duka.
9. Kakak dan adik tersayang yang turut memberikan kontribusi, doa dan
motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
10. Sahabat-sahabat penulis,Aulia Nurul Fitri, Fitria Rahmah Al-khonsa, Bella
Firmansyah, Annisa Adzkiya, Suci Aidia Fitri, Riska Nur Anggaraeni
yang sama-sama berjuang dengan penulis dalam susah dan senang selama
proses perkuliahan hingga akhir.
11. Kepada Teman Perdosen bimbingan Suci Aidia Fitri, Vinna Yuliana, dan
Ainur Rizki yang sama-sama berjuang dan memberikan bantuan selama
proses menyelesaikan skripsi ini
12. Kepada Teman-teman Kosan penulis Ahsanatin Mardiyanah,Silvia
Fidayati, Siti Marfuah dan Lailatul Latifah yang telah memberikan
semangat kepada penulis selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2014, yang
selalu membantu dan menemani penulis selama masa perkuliahan
berlangsung. Menjalani susah senang bersama menanggung beban
bersama seperti keluarga sendiri yang saling mendukung satu sama lain
untuk tetap teguh mencapai cita-cita kita.
14. Terima kasih kepada seluruh teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Jurusan Ekonomi Syariah yang masih banyak lagi yang penulis tidak bisa
sebutkan satu persatu. Terima kasih atas semua dukungan dan bantuannya
dalam penyelesaian skripsi ini.
15. Dan akhirnya, semua pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian
skripsi ini namun tidak dapat dsiebutkan satu persatu, terima kasih semoga
xi
xii
segala kebaikan yang tukus dari semua pihak dapat diterima oleh Allah
SWT serta mendapatkan pahala yang berlipat dari-Ny
Kiranya skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Namun kritik dan
saran dari para pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaannya. Besar
harapan penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat dan memberi kontribusi
bagi penulis dan masyarakat seluruhnya.
Jakarta, 15 Agustus 2018
Penulis
xii
xiii
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 15
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil ............ 17
1. Pegadaian Syariah ........................................................... 17
2. Dasar Hukum Gadai ........................................................ 19
3. Rukun dan Syarat Sahnya perjanjian Gadai. ................... 21
4. Prospek Pegadaian Syariah ............................................. 23
5. Keputusan dalam memilih .............................................. 23
6. Perilaku konsumen .......................................................... 27
B. Keterkaitan Antar Variabel .................................................... 42
C. Penelitian Terdahulu .............................................................. 45
D. Hipotesis ................................................................................. 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 50
B. Metode Penentuan Sampel ..................................................... 50
xiii
xiv
1. Populasi ........................................................................... 50
2. Sampel ............................................................................. 51
C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 52
1. Sumber Data .................................................................... 52
2. Jenis Data ........................................................................ 54
D. Operasional variabel penelitian .............................................. 55
E. Metode Analisis ..................................................................... 56
a. Uji Validitas .................................................................... 56
b. Uji Reliabilitas ................................................................ 56
c. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 57
d. Uji Analisis Diskriminan ................................................ 61
F. Kerangka Berfikir................................................................... 67
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................... 69
B. Hasil uji validitas dan realibilitas ........................................... 77
1. Uji Realibilitas ................................................................ 78
2. Uji Validitas .................................................................... 78
C. Pembahasan kuesioner ........................................................... 81
D. Hasil Pertanyaan Setiap Variabel ........................................... 86
E. Analisa Data ........................................................................... 91
1. Uji Statistik ..................................................................... 91
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 95
3. Uji Analisis Diskriminan ................................................ 98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 110
B. Saran ......................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 113
LAMPIRAN ..................................................................................................... 117
xiv
xv
DAFTAR TABEL
1.1 Data jumlah penduduk di daerah Tangerang ........................................
8
2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 45
3.1 Skala likert ............................................................................................ 53
3.2 Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 55
4.1 Hasil Uji Realibility ............................................................................. 77
4.2 Hasil Uji Reabilitas pervariabel ........................................................... 78
4.3 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 79
4.4 Proporsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................. 81
4.5 Proporsi Responden Berdasarkan Usia ................................................ 82
4.6 Proporsi Lama Responden Menggunakan Pegadaian Syariah ............. 83
4.7 Proporsi Pendidikan Terakhir Responden ............................................ 83
4.8 Proporsi Pekerjaan Responden ............................................................. 84
4.9 Proporsi Penghasilan Perbulan Responden .......................................... 85
4.10 Hasil Rata-rata Pertanyaan Faktor Sosial ............................................. 86
4.11 Hasil Rata-rata Pertanyaan Faktor Budaya .......................................... 87
4.12 Hasil Rata-rata Pertanyaan Faktor Brand Image .................................. 88
4.13 Hasil Rata-rata Pertanyaan Faktor Religiusitas .................................... 89
4.14 Hasil Rata-rata Pertanyaan Keputusan dalam Memilih ....................... 90
4.15 Hasil Uji Identifikasi Variabel Diskriminan ........................................ 91
4.16 Hasil Output Uji Analisis Diskriminan ................................................ 93
4.17 Hasil Uji Korelasi Kanonikal ............................................................... 94
xv
xvi
4.18 Hasil Wilk’s Lambda ........................................................................... 95
4.19 Hasil Uji Stucture Matrix ..................................................................... 95
4.20 Hasil Uji Fungsi Diskriminan .............................................................. 97
4.21 Hasil Uji Classification Function Coefficients ..................................... 98
4.22 Hasil Uji Klasifikasi Group .................................................................. 100
4.23 Hasil Uji Centroids ............................................................................... 100
4.24 Hasil Uji Klasifikasi Fungsi Diskriminan ............................................ 101
4.25 Hasil Uji T ............................................................................................ 103
4.26 Hasil Uji F ............................................................................................ 105
4.27 Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 106
4.28 Hasil Uji Multikolini ............................................................................ 106
xvi
xvii
DAFTAR GAMBAR
4.1 Scatterplot ............................................................................................. 107
4.2 Normal P-plot ....................................................................................... 109
4.3 Histogram ............................................................................................. 109
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pesatnya perkembangan pada lembaga keuangan saat ini menimbulkan
perubahan-perubahan pada setiap aspek kehidupan di masyarakat baik
dalam aspek ekonomi, sosial, politik, komunikasi dan hukum. Pada setiap
aspek tersebut membawa perubahan pada pola kultural yang terjadi di
masyarakat. Perubahan pola kultural inilah yang memicu masyarakat
dalam kehidupan masyarakat, sehingga membutuhkan pola hidup yang
dapat mensejahterakan hidup mereka,dalam pola kehidupan masyarakat itu
sendiri tidak bisa lepas dari aspek ekonomi,baik itu lembaga keuangan
perbankan ataupun lembaga keuangan non bank.
Menurut Prasetya (2009) dalam Syaifuddin (2016:285) Lembaga
keuangan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
ekonomi masyarakat karena didalamnya terjadi suatu penghimpunan dana
dari masyarakat, kemudian dana tersebut disalurkan kepada masyarakat
untuk berbagai macam kebutuhan, misalnya untuk kebutuhan investasi
maupun pembiayaan. Dan terdapat dua kelompok besar lembaga keuangan
yakni lembaga keuangan konvensional dan lembaga keuangan syariah,
lembaga keuangan konvensional dapat diartikan sebagai lembaga
keuangan yang menjalankan berdasarkan prinsip-prinsip konvensional
atau prinsip pada umumnya yang telah lama dianut oleh masyarakat dunia.
2
Akan tetapi tidak hanya lembaga keuangan perbankan saja yang
mengalami berkembang pada saat ini, lembaga keuangan non perbankan
juga saat ini sudah mulai berkembang dan dikenal di masyarakat salah
satunya adalah pegadaian. Pegadaian adalah suatu lembaga keuangan non
perbankan yang usahanya berlandaskan “gadai” yang artinya jaminan,
yang melayani masyarakat dengan meminjamkan uang dengan syarat ada
barang yang digadaikan dalam waktu yang ditentukan sesuai hukum
pegadaian, dan pihak pegadaian berhak melelang barang-barang yang
digadaikan jika si penggadai tidak membayar pinjaman apabila lewat dari
jangka waktu yang telah ditentukan.
Pegadaian berkembang sangat pesat diseluruh Indonesia dan tumbuh
subur di Indonesia, sehingga kita dapat menemukan outlet-outlet
pegadaian di Bank dan mitra kerja sama, kantor khusus pegadaian, dan
ditempat lainnya. Perusahaan pegadaian ini selalu konsisten terhadap
usahanya yang sangat unik ini, dan usahanya sangat mulia sekali yakni
membantu masyarakat dalam mencari solusi dalam hal financial dengan
melakukan pinjaman dengan menaruh jaminan barang. Di pegadaian
banyak masyarakat bawah yang terbantu baik dalam pemenuhan
kebutuhan mendesak, kebutuhan yang amat penting serta juga bisa sebagai
modal usaha.
Gadai merupakan praktik transaksi keuangan yang sudah lama dalam
sejarah peradaban manusia. Namun di Indonesia, praktik gadai sudah
berumur ratusan tahun,yaitu warga masyarakat telah terbiasa melakukan
3
transaksi utang-piutang dengan jaminan barang bergerak. Berdasakan
catatan sejarah yang ada, lembaga pegadaian dikenal di Indonesia sejak
tahun 1746 yang ditandai dengan Gubernur Jendral VOC Van Imhoff
mendirikan Bank Van Lenning.
Pegadaian yang pertama kali dibentuk adalah pada 1 April 1901 di
daerah Sukabumi, Jawa barat yang memiliki dasar hukum Iepada Ordinasi
dengan Staadsblad No 131. Namun diyakini oleh masyarakat Indonesia
bahwa jauh sebelum itu, masyarakat Indonesia telah mengenal transaksi
gadai dengan menjalankan praktik utang piutang. Oleh karena itulah,
perum pegadaian merupakan sarana alternatif pertama dan sudah ada sejak
lama serta sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia baik itu di
kota-kota besar ataupun kota-kota kecil di daerah Indonesia. Sama halnya
dengan lembaga keuangan perbankan, lembaga keuangan non perbankan
pun mempunyai 2 jenis dalam sistemnya yakni konvensional dan syariah.
Memang pertama kali pegadaian berdiri yang telah dikenal adalah
pegadaian dengan sistem konvensional, tetapi semakin berkembangnya
zaman dan dengan mayoritas masyarakat muslim yang tinggal di Indonesia
pegadaian dengan sistem syariah pun didirikan dengan merujuk pada Al-
quran dan Hadist untuk menjalankan sistemnya. Indonesia yang
merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim.
Dan tidak mengherankan jika masyarakat Indonesia menginginkan
produk yang berbasis syariah karena selain bisa menghindari praktik-
praktik yang tidak sesuai dengan syariat agama islam juga bisa sesuai
4
dengan prinsip yang sudah tertanam dalam diri masyarakat itu sendiri.
Sehingga dibuatlah perum pegadaian syariah di Indonesia. Perum
pegadaian sebagai salah satu lembaga jasa keuangan berbasis gadai dan
fiducia saat ini dibutuhkan masyarakat untuk mengembangkan produk
berbasis syariah seperti pegadaian syariah. Dan hal ini sebagai salah satu
strategi dalam upaya untuk mengembangkan pasar baru terutama bagi
kalangan muslim yang membutuhkan produk-produk jasa keuangan
dengan pola syariah.
Dalam perkembangan sistem berbasis syariah yang mengedepankan
nilai-nilai islam dikembangkan sebagai upaya untuk mengatasi
pemasalahan kesenjangan yang tidak bisa diselesaikan oleh sistem bunga.
Menurut Pradhanawati (2011: 1) Usaha perum pegadaian didirikan
berdasarkan PP Nomor 10 tahun 1990, mempunyai misi untuk mencegah
praktek riba. Misi ini tidak berubah sampai sekarang dengan
diterbitkannya PP Nomor 103 tahun 2000. Dan hal ini diperkuat dengan
fatwa DSN No 25/DSN MUI/III/2002 tanggal 26 Juni 2002, isinya bahwa
pinjaman dengan menggadaikan barang sebagai jaminan utang dalam
bentuk Rahn diperbolehkan.
Dan pada awal berdirinya pegadaian syariah yang didirikan dikantor
cabang Dewi Sartika mendapatkan respon yang positif di masyarakat. Saat
ini pegadaian syariah sebagai lembaga keuangan non perbankan sudah
mulai berkembang dan mulai dikenal di masyarakat. Pegadaian syariah
merupakan suatu lembaga keuangan yang menggunakan prinsip islam
5
yang dikenal dengan sebuatan Rahn, yang berarti tetap atau lama. Dengan
kata lain, penahanan suatu barang dalam jangka waktu tertentu. Beberapa
ahli juga menyatakan bahwa Rahn juga berarti menjadikan barang yang
memiliki nilai harta sebagai jaminan pada utang-piutang. Pembiayaan atas
manfaat yang digadaikan, maka pegadaian akad kredit antara bank
(muajjir) dengan nasabah (mutajjir) untuk menyewa barang atau objek
sewa dimana bank memperoleh imbalan jasa, hingga objek sewa dibeli
kembali oleh nasabah. Dalam Al-Quran Allah telah membolehkan
umatnya untuk melakukan gadai atau ar-rahn seperti yang telah
terkandung ayat Al-quran yang dapat dijadikan dasar hukum perjanjian
gadai adalah QS. Al-Baqarah ayat 283 diantaranya ialah Allah berfirman
كاتبا تجدوا ولم سفز على كىتم وإن فزهان ق بىضت فل يؤد بع ضا بع ضكم أمه فئن م
تمه الذي تمىا ول ربه للا ول يتق أماوته اؤ هادة تك ها ومه الش تم فئوه يك وللا قل به ءاثم
ملىن بما تع {283}عليم
“jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak memperoleh seorang
penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh
yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai
sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Rabbnya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan
persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka
6
sesungguhnya dia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”(QS. Al-Baqarah : 283).
Seperti yang sudah dijelaskan dalam ayat diatas bahwa Allah telah
membolehkan utang-piutang dengan jaminan barang yang ditahan. Dan
ayat itu jugalah yang menjadi salah satu acuan dalam terbentuknya
pegadaian syariah saat ini. Sehingga dengan terbentuknya pegadaian
syariah masyarakat muslim Indonesia memiliki alternatif dalam mencari
alternatif lain selain menggunakan lembaga pegadaian yang non-syariah
atau konvensional. Menurut survei BMI dari target operasional tahun 2003
sebesar 1,5 Milyar akan tetapi pada kenyataan nya mampu mencapai
hingga 5 Milyar, ini membuktikan jika dengan berdirinya pegadaian
syariah menjadi hal yang bisa saja sudah ditunggu-tunggu kedatangannya
oleh masyarakat Indonesia yang bermayoritas beragama islam. Oleh
karena itulah, perkembangan pegadaian syariah cukup menggembirkan
bagi lembaga keuangan syariah di Indonesia. Pada akhir Februari 2009
jumlah pembiayaan pegadaian syariah mencapai Rp 1,6 Triliun dengan
jumlah nasabah 600 ribu orang dan jumlah kantor cabang yang berjumlah
120 buah (Harian Republika,16 Februari 2009).
Akan tetapi, sebenarnya jumlah tersebut masih lebih kecil jika
dibandingkan dengan kantor cabang konvensional yang berjumlah 3000
buah. Pembiayaan pegadaian syariah untuk usaha kecil dan menengah
(UKM) sebesar Rp 7,5 Milyar. Dan untuk perkembangan pegadaian saat
ini dinilai sangat meninggkat. PT Pegadaian (Persero) hingga akhir
7
Oktober 2017 mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 8,67 triliun.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso memperkirakan angka tersebut akan
naik pada akhir tahun ini. “Akhir 2017 diproyeksikan masih sesuai target
Rp 10,7 triliun atau tumbuh 11 persen dibandingkan 2016," kata Sunarso.
Saat ini, posisi aset Pegadaian per 31 Oktober 2017 tercatat sebesar Rp
48,1 triliun. Sunarso mengharapkan aset Pegadaian juga mengalami
kenaikan pada akhir tahun ini hingga mencapai Rp 50,2 trilliun.
Bahkan,beliau menjelaskan dalam tiga tahun terakhir, jumlah nasabah
Pegadaian juga terus meningkat. "Dari 7,6 juta pada 2015 saat ini
melonjak 24,5 persen menjadi 9,5 juta di tahun 2017 dan diproyeksikan
akan menjadi 11,5 juta di tahun 2018," (Harian Republika Online,22
November 2017).
Dengan berkembangnya pegadaian syariah yang hampir diseluruh
Indonesia tersebar. Bisa kita lihat perkembangannya pada provinsi Banten
khususnya Kota Tangerang . Dimana Kota Tangerang merupakan kota
pertama di provinsi Banten yang penduduk nya banyak yang menganut
agama islam. Hal ini dibuktikan dengan berita yang dikeluarkan oleh
(Metronews.com) dalam beritanya menyatakan bahwa wilayah
Tangerang,Bekasi,Depok, dan Bogor memiliki potensi yang bagus untuk
perkembangan industri keuangan syariah. Menurut Direktur
Pengembangan,Penelitian, Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah,
Bapak Deden Firman Hendrasyah masyarakat di wilayah Tangerang Raya
bisa lebih dalam mengetahui dan memahami produk-produk keuangan
8
syariah (ekonomi.metrotvnews.com,30 Juli 2016). Sehingga dengan
melihat hal tersebut tak mengherankan jika banyak outlet-oultet pegadaian
syariah tersebar di seluruh Kota Tangerang, karena pangsa pasar dan
peminat untuk pegadaian syariah itu sendiri itu pun sudah jelas. Diperkuat
juga dengan meningkatnya UMKM yang tersebar di Daerah Tangerang
ini, hal ini tercatat dengan bertambahnya jumlah UMKM yang tersebar di
daerah tangerang ini yakni bertambah 533 unit yang sebelumnya 10 ribu
unit sekarang menjadi 10.533 unit. Kepala seksi bina usaha dan
peningkatan daya saing UKM Endang Purwaningsih mengatakan jumlah
UKM meningkat karena kemudahan proses di dalamnya ( Harian Ekonomi
Neraca, 7 September 2018). Walaupun dari data penduduk muslim yang
tersebar di Kota Tangerang ini paling banyak terdapat di daerah Cipondoh.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika daerah lain yang
penduduk muslimnya lebih sedikit dibanding daerah Cipondoh itu untuk
mengurangi pangsa pasar atau peminat untuk pegadaian syariah di daerah
lain tersebut. Di daerah Tangerang walaupun penduduk muslim relatif
sedang jika dibandingkan dengan daerah Cipondoh tersebut tidak menutup
kemungkinan peminat untuk menggunakan pegadaian syariahnya sedikit
bisa saja peminatnya relatif bagus jika dibandingkan dengan masyarakat
Cipondoh yang mayoritas beragama islam tersebut.
Oleh karena itu peneliti mengambil studi kasus pada daerah Tangerang
untuk melihat seberapa besar minat penduduk daerah Tangerang untuk
menggunakan pegadaian syariah yang ada di daerah Tangerang ini. Seperti
9
yang dapat dilihat pada tabel 1.1 tersebut dapat memberikan kita gambaran
mengenai jumlah penduduk yang tersebar di daerah Tangerang. Dan dapat
terlihat seberapa besar masyarakat daerah ciputat dalam minatnya atau
keputusan dalam memilih menggunakan pegadaian syariah tersebut.
TABEL 1.1
Tabel Jumlah Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut
di Daerah Tangerang
*KHC = Kong Hu Chu ( sumber : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia)
Dengan tersebar nya outlet-outlet pegadaian syariah di Kota Tangerang
ini khususnya di daerah Tangerang dapat memberikan peluang kemudahan
dan pilihan untuk masyarakat muslim yang mempunyai masalah financial
yang mendesak atau untuk mencari modal untuk usaha tetapi susah untuk
meminjam di lembaga keuangan perbankan karena banyaknya persyaratan
yang membuat masyarakat susah untuk mendapatkan pinjaman dari
lembaga keuangan perbankan. Oleh karena itulah, dengan berdirinya
lembaga keuangan syariah non bank ini dapat memudahkan masyarakat
muslim di seluruh Indonesia.
Kabupaten/
Kota
Agama
Islam Kriste
n
Khato
lik
Hind
u
Bud
ha
KH
C
Lain
nya
Tidak
dijawa
b
Tidakditanya
kan
Juml
ah
01 Tanger
ang
127,05
7
9,813
3,808
231
7,51
9
93
4
0
3,620
152,1
45
Tangerang
127,05
7
9,813
3,808
231
7,51
9
93
4
0
3,620
152,1
45
10
Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa dan
termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menyusuli
tindakan tersebut. Menurut Sukirno (2000) dalam Sayifudin (2016:287)
bahwa konsumsi dapat diartikan sebagai perbelanjaan yang dilakukan oleh
rumah tangga keatas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan perbelanjaan
tersebut. Dan dalam pengertian ilmu ekonomi, konsumsi ialah suatu
kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan faedah suatu
benda (barang atau jasa) dalam rangka pemenuhan kebutuhan. Tujuan
utama dari sebuah kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidup secara langsung. Pada kenyataannya, dalam hidup
manusia sering dihadapkan pada berbagai pilihan guna memenuhi
kebutuhannya. Pilihan-pilhan ini terpaksa dilakukan karena kebutuhan
manusia tidak terbatas, sedangkan alat untuk memenuhi kebutuhan
tersebut sangat terbatas. Banyak faktor dan alasan yang mendorong
manusia untuk melakukan suatu pembelian.
Oleh karena itulah, banyak faktor yang mempengaruhi dalam perilaku
konsumen dalam proses pengambilan keputusan seseorang dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan tersebut diantara nya ialah faktor sosial, faktor budaya, faktor
pribadi dan faktor psikologis dari keempat faktor tersebut peneliti hanya
menggunakan 2 faktor yang akan dijadikan variabel bebas dalam
11
penelitian ini, faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
tersebut yakni faktor sosial dan faktor budaya yang mana faktor sosial
Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti
kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen tersebut.
Kelompok ini sangat berpengaruh besar dalam pengambilan keputusan,
sehingga pemasar harus sangat memperhatikan faktor kelompok dalam
menyusun strategi pemasaran. Kelompok ini bisa di bedakan menjadi dua
yaitu kelompok primer dan kelompok rujukan. Kelompok primer terjadi
karena interaksi secara intensif, seperti keluarga dan teman. Kelompok ini
memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keputusan konsumen.
Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang merupakan titik
perbandingan atau tatap muka atau tidak langsung dalam pembentukan
sikap seseorang.
Faktor sosial yang lain adalah peran dan status. Tiap peran membawa
status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat.
Contohnya adalah direktur yang mamiliki pakaian mahal dan mobil
mewah. Selain itu, Faktor kebudayaan atau budaya mempunyai pengaruh
yang paling luas terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami
peran yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur, dan kelas sosial pembeli.
Kultur adalah penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang.
Makhluk yang lebih rendah umumnya akan dituntun oleh naluri.
Sedangkan manusia biasanya mempelajari perilaku dari lingkungan
sekitar, sehingga nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku seseorang yang
12
tinggal di daerah tertentu akan berbeda dengan orang yang tinggal di
daerah lain. Sub-kultur merupakan lebih kecil di banding kultur yang
memiliki etnis yang lebih khas. Sedangkan kelas sosial adalah susunan
yang relatif permanen dan teratur dalam suatu masyarakat yang
anggotanya memiliki nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Faktor sosial dan budaya merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
seseorang dalam mengambil sebuah keputusan dalam memilih. Karena
baik faktor sosial maunpun budaya berasal dari sebuah teori perilaku
konsumen yang merupakan sebuah teori untuk menganalisis sebuah
perilaku seseorang dalam pengambilan sebuah keputusan memilih atau
pembelian akan barang atau jasa. Akan tetapi bisa saja sebuah faktor
budaya itu sendiri tidak dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil
sebuah keputusan seorang nasabah atau konsumen tersebut dikarenakan
sisi objektif dari setiap orang yang berbeda-beda.
Dalam penelitian yang diteliti oleh Syaifuddin (2016) mengenai faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih yang
menyatakan bahwa variabel faktor sosial memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan nasabah dalam memilih. Akan tetapi,
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurlaeli (2017) yang
menyatakan bahwa variabel faktor budaya tidak berpengaruh signfikan
terhadap keputusan nasabah dalam memilih. Sehingga berdasarkan hasil
dari penelitian terdahulu diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
13
penelitian kembali mengenai pengaruh faktor budaya dengan keputusan
nasabah dalam memilih.
Sedangkan kedua variabel bebas lainnya peneliti menggunakan faktor
Brand image ( citra merek ) dan faktor Religiusitas dimana kedua faktor
yang menjadi variabel tersebut tidak termasuk dalam perilaku konsumen.
Akan tetapi, kedua variabel Brand image dan Religiusitas ini bisa menjadi
acuan sebagai faktor pendukung seseorang dalam pengambilan keputusan
tersebut. Faktor brand image itu sendiri dapat dilihat dari citra atau nama
baik suatu perusahaan itu sendiri sehingga nasabah dapat mempercayai
menggunakan perusahaan tersebut. Menurut Simamora(2004) dalam
Sangadji dan Shopia ( 2013 :327) citra merek adalah seperangkat alat
asosiasi unik yang ingin diciptakan atau diperlihara oleh pemasar.
Asosiasi-asosiasi itu menyatakan apa sesungguhnya merek dan apa yang
dijanjikan kepada konsumen. Citra merek dapat diangggap sebagai jenis
asosiasi yag muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek
tertentu. Asosiasi tersebut secara sederhana dapat muncul dalam bentuk
pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu merek,sama
halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain. Oleh karena itulah faktor
brand image atau citra merek merupakan faktor pendorong bagi keputusan
seseorang dalam memilih suatu barang atau jasa karena dengan faktor
brand image atau citra merek ini akan menghasilkan suatu pola pikir
kepada seseorang mengenai merek atau brand yang sudah mereka ketahui
dan mereka kenali sebelumnya sehingga akan memudahkan mereka dalam
14
memilih atau menentukan suatu keputusan untuk menggunakan barang
atau ajsa tersebut.
Selain itu ada faktor religiusitas, faktor religiusitas merupakan faktor
pendorong yang dapat menguatkan dalam pengambilan keputusan
seseorang jika sebuah keputusan tersebut berkaitan erat dengan unsur
keagamaan. Karena jika diri seseorang itu sudah tertanam nilai-nilai
agama di dalamnya pasti dalam diri seseorang tersebut akan selalu
mengikuti perintah Allah dan menjauhkan dari segala larangan Allah.
Sehingga akan menimbulkan presepsi pada seseorang tersebut untuk selalu
dalam perintah Allah disetiap kegiatan yang dijalankan nya, oleh karena
itulah, faktor religiusitas merupaka faktor pendorong yang cukup kuat
dalam keputusan seseorang dalam memilih suatu barang atau jasa. Itu
semua juga dilakukan oleh seseorang agar selalu dalam perintah agama
atau tuhannya dan terhindar dari setiap larangan yang diberikan oleh
agama dan tuhannya.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul “ANALISIS
DETERMINASI YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH
DALAM MEMILIH PEGADAIAN SYARIAH (STUDI KASUS PADA
MASYARAKAT PENGGUNA JASA PEGADAIAN SYARIAH DI
DAERAH TANGERANG)”.
B. Rumusan Masalah
15
Berdasarkanlatar belakang masalah diatas, yang telah
dipaparkan oleh penulis maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
apakah terdapat pengaruh secara parsial atau secara masing-masing, dan
juga pengaruh secara simultan atau secara bersama-sama pada setiap
variabel sosial, budaya,citra merek, dan religiusitas terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pegadaian syariah, dan juga untuk melihat
seberapa besar pengaruh antara setiap variabel bebas terhadap variabel
terikat. Selain itu untuk melihat pula faktor apa yang paling dominan
dalam mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih pegadian syariah
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan
dari penilitian ini adalah:
1. Menganalisis pengaruh faktor sosial, budaya, citra merek dan
Religiusitas secara parsial terhadap keputusan nasabah dalam memilih
pegadaian syariah.
2. Menganalisis pengaruh faktor sosial, budaya, citra merek dan
Religiuisitas secara simultan terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pegadaian syariah.
3. Menganalisis bagaimana pengaruh faktor sosial,budaya,citra merek
dan religiuisitas terhadap keputusan nasabah dalam memilih pegadaian
syariah.
16
4. Menganalisis faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap
keputusan nasabah dalam memilih.
b. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi akademik, diharapkan penelitian ini bisa menjadi sumbangsih
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bahan pengembangan
penelitian yang akan datang.
2. Bagi perusahaan atau lembaga yang terkait, diharapkan penelitian ini
bisa menjadi bahan untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi nasabah dalam memilih lembaga tersebut sehingga
lembaga dapat menjadi lebih baik lagi ke depannya.
3. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengembangan ilmu pengetahuan peneliti dalam penulisan dan
analisis.
17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori yang berkenaan dengan variabel yang diambil
1. Pegadaian Syariah
a. Pengertian
Sebelum kita masuk ke pengertian akan pegadaian syariah itu
sendiri. Kita akan melihat perbedaan antara pegadaian syariah
dengan pegadaian konvensional. Walaupun kedua nya secara
umum memiliki persamaan di dalamnya. Akan tetapi, pegadaian
syariah memiliki prinsip tersendiri terutama dalam melaksanakan
kegiatan usahanya yang tidak mungkin bisa dikompromikan
dengan sistem yang berlaku pada pegadaian konvensional, maka
dengan sendirinya dalam beberapa aspek antara pegadaian syariah
dan pegadaian konvensional terapat beberapa perbedaan prinsip
(Mulyazid, 2016:27)
Rahn atau biasa dikenal sebagai gadai adalah menahan salah
satu harta milik nasabah (rahin) sebagai barang jaminan (marfun)
atas hutang atau pinjaman (marhun bih) yang diterimanya. Dalam
istilah Bahasa Arab, gadai diistilahkan dengan rahn dan menurut
Sabiq (1987) dalam Anshori (2006:88) rahn adalah menjadikan
barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara’
sebagai jaminan hutang, hingga orang yang bersangkutan boleh
mengambil hutang atau ia bisa mengambil sebagian (manfaat)
barangnya itu. Pengertian ini didasarkan pada praktik bahwa
apabila seseorang ingin berhutang kepada orang lain, ia
menjadikan barang miliknya baik berupa barang tak bergerak atau
berupa barang ternak berada dibawah penguasaan pemberi
pinjaman sampai penerima pinjaman melunasi hutangnya.
18
Menurut Sudarsono ( 2003) dalam Anshori (2006: 88) Imam
Zakariaal-Anshary dalam kitab nya Fathul Wahab mendefinisikan
9rahn adalah menjadikan benda yang bersifat harta benda sebagai
kepercayaan dari suatu yang dapat dibayarkan dari harta benda itu
bila hutang tidak dibayar. Menurut Pasal 50 KUHP perdata
Pengertian gadai yang ada dalam syariah sedikit berbeda dengan
pengertian gadai yang ada dalam hokum positif seperti yang
tercantum dalam Burgelijk Wetbook ( Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata) adalah suatu hak yang diperoleh seseorang
berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya
oleh seseorang yang berhutang atau oleh orang lain atas nama nya
dan memberikan kekuasaan kepada si berpiutang itu untuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari
pada orang-orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian
biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya-biaya mana harus
didahulukan.
Bersamaan dengan perkembangan produk-produk berbasis
syariah yang kian marak di Indonesia, sektor pegadaian juga ikut
mengalaminya. Pegadaian syariah hadir di Indonesia dalam bentuk
kerja sama bank syariah dengan Perum Pegadaian membentuk Unit
Layanan Gadai Syariah di beberapa kota di Indonesia. Disamping
itu, ada pula bank syariah yang menjalankan kegiatan pegadaian
syariah ( Soemitra, 2009:388). Implementasi operasi Pegadaian
Syariah hampir sama dengan Pegadaian Konvensional. Seperti hal
nya Pegadaian konvensional, Pegadaian Syariah juga menyalurkan
uang pinjaman dengan jaminan barang bergerak. Prosedur untuk
memperoleh kredit gadai syariah sangat sederhana, masyarakat
hanya menunjukan bukti identitas diri dan barang bergerak sebagai
jaminan, uang pinjaman dapat diperoleh dalam waktu yang tidak
relatif lama (kurang dari 15 menit). Begitupun untuk melunasi
19
pinjaman, nasabah cukup degan menyerahkan sejumlah uang dan
surat bukti rahn saja dengan waktu proses yang juga singkat.
b. Dasar Hukum Gadai.
Boleh tidaknya transaksi gadai menurut islam, diatur dalam Al-
quran, Sunnah dan Ijtihad
A. Al-quran
Ayat al-quran yang dapat dijadikan dasar hokum perjanjian
gadai adalah QS. Al-Baqarah ayat 283:
كاتبا تجدوا ولم سفز على كىتم وإن فزهان ق بىضت فل يؤد بع ضا بع ضكم أمه فئن م
تمه الذي تمىا ول ربه للا ول يتق أماوته اؤ هادة تك ها ومه الش تم فئوه يك وللا قل به ءاثم
ملىن بما تع {283}عليم
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara
tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka
hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang
berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian
yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Rabbnya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan
persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka
sesungguhnya dia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah: 283).
Muhammad Ali al-Sayis berpendapat bahwa kata Farihan dalam
ayat diatas adalah petunjuk untuk menerapkan prinsip kehati-hatian
dalam transaksi utang-piutang berjangka. Kehati-hatian ditunjukkan
dengan cara berpiutang (murtahin). Bila transaksi dilakukan saat
kedua belah pihak dalam perjalanan (musafir), maka transaksi
tersebut harus dicatat dihadapan saksi. Bahkan ia menganggap
20
bahwa dengan adanya barang jaminan, Rahim telah melampaui
prinsip kehati-hatian suatu transaksi utang yang hanya ditulis dan
dipersaksikan ( Mulyazid,2016: 5-6)
a. As-Sunnah
Menurut Anshori (2006:90) Aisyah berkata bahwa Rasul
bersabda :’’Rasulullah membeli makanan dari seorang Yahudi dan
meminjamkan kepadanya baju besi”( HR Bukhari dan Muslim ).
Dari Abu Hurairah r.a. Nabi SAW bersabda : “tidak terlepas
kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia
memperoleh manfaat dan menanggung risikonya” ( HR Asy’syafii,
al Daraquthni dan Ibn Majah).
Seperti yang sudah dijabarkan dalam hadist riwayat Bukhari dan
Muslim bahwa transaksi gadai itu sudah ada sejak jaman Rasulullah
sehingga bisa menjadi sebuah dasar hukum gadai syariah yang
sudah ada sekarang. Dan dapat menjadi sebuah perkembangan bagi
pegadaian syariah yang sudah mulai menyebar di seluruh Indonesia
ini. Sehingga akan membuat masyarakat muslim yang ingin
menggunakan pegadaian syariah tidak ragu lagi jika ingin
menggunakan pegadaian syariah karena dasar hukum nya sudah
jelas dan benar adanya.
b. Ijtihad Ulama
Dalam ijtihad atau keputusan hukum yang diputuskan oleh para
ulama-ulama ini sudah diperbolehkan dan tidak menjadi
pertentangan diakalangan para ulama karena gadai atau transaksi
jaminan barang ini sudah diajarkan dalam Al-Quran dan hadist
sehingga para ulama tidak banyak mempertentangkan mengenai
gadai ini. Akan tetapi, yang masih menjadi sebuah pengkajian ulang
adalah mengenai landasan hukumnya. Menurut As-syafiiyah dalam
Anshori (2006:91) mengatakan Allah tidak menjadikan hukum
21
kecuali dengan berkriteria jelas dalam serah terima (akad). Jika
kriteria tidak berbeda (dengan aslinya), maka wajib tidak ada
keputusan. Mazhab maliki berpendapat, gadai wajib dengan akad
(setelah akad) orang menggadaikan (rahn) dipaksakan untuk
menyerahkan borg (jaminan) untuk dipegang oleh yang memegang
gadaian (murtahin). Jika borg sudah berada ditangan pemegang
gadaian (murtahin) orang yang menggadaikan (rahn) mempunyai
hak untuk memanfaatkan, berbeda dengan pendapat Imam Syafi’I
yang mengatakan, hak memanfaatkan berlaku selama tidak
merugikan atau membahayakan pemegang gadaian.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas para ulama tidak
mempertentangkan atau membolehkan transaksi gadai ini. Akan
tetapi, beberapa para ulama syafi’iyah memiliki pandangan yang
berbeda mengenai sistem gadai ini, dan perbedaan ini terjadi pada
mazhab Imam Syafi’I dan mazhab Imam Maliki yang mana kedua
nya memiliki perbedaan pendapat pada hak memanfaatkan barang
jaminan yang sudah digadaikan. Jika imam maliki memiliki
pendapat bahwa hak memanfaatkan barang jaminan itu ketika
barang jaminan sudah berada di tangan pemegang gadaian
(murtahin) maka si penggadai (rahn) mempunyai hak untuk
memanfaatkan barang tersebut. Sedangkan imam syafi’I
berpendapat bahwa hak memanfaatkan barang dapat berlaku jika itu
tidak membahayakan atau merugikan si pemegang gadaian
(murtahin) tersebut baru hak memanfaatkan barang dapat terjadi.
c. Rukun dan Syarat Sahnya perjanjian Gadai.
Dalam buku Fiqh Islam menurut Muhammad Anwar (1988: 56)
dalam Ashori (2006:91) menyebutkan rukun dan syarat sahnya
perjanjian gadai adalah sebagai berikut:
a) Ijab Qabul ( Shigot ).
22
Hal ini dapat dilakukan baik dalam bentuk tertulis maupun lisan,
asalkan saja didalamnya terkandung maksud adanya perjanjian
gadai diantara para pihak.
b) Orang yang bertransaksi (Aqid)
Syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi orang yang bertransaksi
gadai yaitu rahin (pemberi gadai) dan murtahin (penerima gadai)
adalah:
a. Telah dewasa
b. Berakal
c. Atas keinginan sendiri
c) Adanya barang yang digadaikan (marhun)
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk barang yang akan
digadaikan oleh rahin (pemeberi gadai) adalah:
a. Dapat diserahterimakan
b. Bermanfaat
c. Milik rahin (orang yang menggadaikan)
d. Jelas
e. Tidak bersatu dengan harta lain
f. Dikuasai oleh rahin
g. Harta yang tetap atau dapat dipindahkan.
d) Marhun bih ( utang )
Menurut ulama Hanafiyah dan Syafi’iyah syarat utang yang dapat
dijadikan pilar gadai adalah:
a. Berupa utang yang tetap dapat dimanfaatkan
b. Utang harus lazim pada waktu akad
c. Utang harus jelas dan diketahui oleh rahin dan murtahin
Menurut Al-Jaziri (2000) dalam Ashori (2006:92) Jika ada
perselisihan mengenai besarnya hutang antara rahin dan murtahin,
maka ucapan yang diterimma ialah ucapan rahin dengan disuruh
bersumpah, kecuali jika murtahin bisa mendatangkan barang bukti.
Tetapi jika yang diperselisihkan adalah mengenai marhun, maka
23
ucapan yang diterima adalah ucapan murtahin dengan disuruh
bersumpah, kecuali jika rahin bisa mendatangkan barang bukti yang
menguatkan dakwaannya, karena Rasulullah SAW bersabda: “barang
bukti dimintakan dari orang yang mengklaim dan sumpah dimintakan
dari orangyang tidak mengaku”. Akan tetapi, jika murtahin
mengklaim telah mengembalikan rahn, dan rahin tidak mengklaim,
maka ucapan yang diterima adalah ucapan rahin dengan disuruh
bersumpah, kecuali jika murtahin bisa mendatangkan barang bukti
yang menguatkan klaimnya
Menurut Sayid Sabiq (1987) dalam Ashori (2006:93)Mazhab
Maliki berpendapat bahwa gadai wajib dengan akad, setelah akad
orang yang menggadaikan (rahin) dipaksakan untuk menyerahkan
borg untuk dipegangoleh yang memegang gadaian (murtahin).
Sedangkan menurut Al-Jazairi (2000) dalam Ashori (2006:93)marhun
boleh dititipkan kepada orang yang bisa dipercaya selain murtahin
sebab yang terpenting dari marhun tersebut dapat dijaga dan itu bisa
dilakukan oleh orang yang bisa dipercaya.
d. Prospek Pegadaian Syariah
Menurut Tim Peneliti dan Pengembangan Bank Syariah – DPNP
(2005) dalam Ashori (2006: 54-55) Perusahaan gadai syariah yang
dikhendaki adalah perusahaan yang cukup besar yaitu yang
mempunyai persyaratan duakali modal disetor setara dengan
perusahaan asuransi (minimum dua kali lima belas milyar rupiah atau
sama dengan tiga puluh milyar rupiah), maka untuk mendirikan
perusahaan seperti ini perlu pengkajian kelayakan usaha yang hati-
hati dan aman. Prospek suatu perusahaan secara relatif dapat dilihat
dari analisis SWOT atau dengan meniliti kekuatan (strength) ,
kelemahan(weakness), peluang(opportunity) dan ancamannya
(threat).
2. Keputusan dalam memilih
24
Menurut Setiadi (2003) dalam Sangadji dan Shopia (2013:121)
mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen
adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih,dan memilih
salah satu diantaranya. Hasil dari pengintergrasian ini adalah suatu
pilihan yang disajikan secara kognitiff sebagai keinginan berperilaku.
Dalam proses pengambilan keputusan konsumen yang rumit sering
melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilhan
diantara dua atau lebih alternatif tindakan. Keputusan selalu
mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda.
Konsumen membuat keputusan perilaku mana yang ingin dilakukan
untuk mencapai sasaran mereka, sehingga dapat memecahkan
masalahnya. Dalam pengertiannya pengambilan keputusan konsumen
adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran.
Diagram 2.1
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Kotler dan Amstrong(2001) dalam Sangadji dan
Shopia(2013:36-38)
pengenalan masalah
pencarian informasi
evalusai berbagai alternatif
keputusan pembelian
perilaku pasca pembelian
25
Proses yang digunakan konsumen untuk mengambil keputusan
membeli terdiri atas lima tahap menurut Kotler dan
Amstrong(2001) dalam Sangadji dan Shopia(2013:36-38), yaitu:
a. Pengenalan masalah
Pengenalan masalah merupakan tahap pertama dari proses
pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen mengenali
suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan
antara keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan. Pada
tahap ini pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan
jenis kebutuhan atau masalah apa yang akan muncul, apa yang
memunculkan mereka, dan bagaiman, dengan adanya masalah
tersebut, konsumen termotivasi untuk memilih produk tertentu.
b. Pencarian Informasi
Konsumen yang telah tertarik mungkin akan mencari lebih
banyak informasi. Apabila dorongan konsumen begitu kuat dan
produk yang memuaskan berada dalam jangkuan, konsumen
kemungkinan besar akan membelinya. Namun jika produk
yang diinginkan berada jauh dari jangkauan, walaupun
konsumen mempunyai dorongan yang kuat, konsumen
mungkin akan menyimpan kebutuhannya dalam ingatan atau
melakukan pencarian informasi. Pencarian informasi
merupakan tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembelian dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih
banyak informasi. Dalam hal ini, konsumen mungkin hanya
akan meningkatkan perhatian atau aktif mencari informasi.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari sumber mana pun,
misalnya :
1. Sumber pribadi : keluarga,teman,tetangga,kenalan.
2. Sumberkomersial :iklan,wiraniaga,dealer,kemasan,pajangan
3. Sumber publik : media massa,organisasi penilai pelanggan
26
4. Sumberpengalaman:menangani,memeriksa,dan
menggunakan produk.
c. Evaluasi berbagai alternatif
Pemasar perlu mengetahui evaluasi berbagai alternatif, yaitu
suatu tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian
dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi
merek-merek alternatif dalam satu susunan pilihan. Bagaimana
konsumen mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada
konsumen individu dan situasi pembelian tertentu. Pemasar
harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana
mereka mengevaluasi alternatif merek. Jika mereka tahu bahwa
proses evaluasi sedang berjalan, pemasar dapat mengambil
langkah-langkah untuk memengaruhi keputusan pembelian.
d. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembelian sampai konsumen benar-
benar membeli produk. Biasanya keputusan pembelian
konsumen adalah pembelian merek yang paling disukai.
Namun demikian, ada dua faktor yang bisa muncul diantara
niat untuk membeli dan keputusan pembelian yang mungkin
mengubah niat tersebut. Faktor pertama adalah sikap orang
lain, faktor kedua adalah situasi yang tidak diharapkan. Jadi,
pilihan dan niat untuk membeli tidak selalu menghasilkan
pillihan pembelian yang aktual.
e. Perilaku pasca pembelian
Setelah membeli produk, konsumen bisa puas atau tidak puas
dan akan terllibat dalam perilaku pasca pembelian yang tetap
menarik bagi pemasar. Perilaku pasca pembelian merupakan
tahap dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen
mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan
kepuasan atau ketidakpuasaan yang mereka rasakan. Hubungan
27
antara harapan konsumen dengan kinerja yang dirasakan dari
produk merupakan faktor yang menentukan apakah pembeli
puas atau tidak. Jika produk gagal memenuhi harapan,
konsumen akan kecewa, jika harapan terpenuhi, konsumen
akan puas, jika harapan terlampaui, konsumen akan sangat
puas.
3. Perilaku konsumen
a. Perilaku konsumen
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi unit pembelian
dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan
pembuatan barang,jasa, pengalaman, serta ide . Perilaku konsumen
adalah displin ilmu yang mempelajari perilaku individu, kelompok,
atau organisasi dan proses-proses yang digunakan konsumen untuk
menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman (ide)
untuk memuaskan kebutuhan dan keinganan konsumen dan
dampak dari proses-proses tersebut pada konsumen dan
masyarakat, tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna
mencapai dan memenuhi kebutuhannya baik dalam penggunaan,
pengkonsumsian, maupun penghabisan barang dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan yang menyusul, dan
tindakan atau perilaku yang dilakukan konsumen yang dimulai
dengan merasakan adanya kebutuhan dan keinganan, kemudian
berusaha mendapatkan produk yang diinginkan, mengkonsumsi
produk tersebut, dan berakhir dengan tindakan-tindakan pasca
pembelian, yaitu perasaan puas atau tidak puas.
Perilaku konsumen menurut para ahli :
a.) Menurut Engel (2006), perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat dalam pemerolehan,pengkonsumsian,
dan penghabisan produk/jasa termasuk proses yang mendahului
dan menyusul tindakan ini.
28
b.) Menurut Mower dan Minor ( 2002 ), perilaku konsumen adalah
studi unit-unit dan proses pembuatan keputusan yang terlibat
dalam penerimaan, penggunaan, pembelian dan penentuan
barang, jasa dan ide.
c.) Menurut Schiffman dan Kanuk (2000), mendefinisikan
perilaku konsumen sebagai “perilaku yang diperlihatkan
konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka
harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.
d.) Menurut Kotler (2005), menjelaskan perilaku konsumen
sebagai suatu studi tentang unit pembelian (bisa dalam bentuk
perorangan, kelompok, atau organisasi). Masing-masing unit
tersebut akan membentuk pasar sehingga muncul pasar
individu atau pasar konsumen, unit pembelian kelompok, dan
pasar bisnis yang dibentuk organisasi.
e.) Menurut Griffin (2005), perilaku konsumen adalah semua
kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang mendorong
tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan , menghabiskan produk dan jasa setelah
melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.
f.) Menurut Ariely dan Zauberman (2006), perilaku konsumen
merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu,
kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan untuk mendapatkan, menggunakan
barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi
lingkungan.
g.) Menurut Lamb Et Al (2004), mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai proses seorang pelanggan untuk membuat
keputusan pembelian, juga untuk menggunakan dan membuang
barang dan jasa yang dibeli, termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk.
29
Perilaku konsumen merupakan kegiatan atau sikap seorang
konsumen dalam proses dia membeli atau memilih suatu barang
tersebut sehingga dalam proses tersebut seorang konsumen akan
menciptkan sebuah pola pikir terhadap sebuah barang atau jasa
yang telah dipilihnya apakah akan digunakan,disimpan, atau
ditinggalkan begitu saja. Dalam proses nya inilah yang disebut
sebagai perilaku konsumen proses seorang konsumen dalam
memilih atau membeli suatu barang untuk digunakan sebagai
pemenuhan kebutuhannya atau hanya sebagai pemuas
kebutuhannya saja, sehingga semua proses itu akan mempengaruhi
seorang konsumen itu terhadap setiap barang dan jasa yang
dibutuhkannya. Dalam proses itu nantinya akan menciptakan
sebuah sikap puas tidak puas pada konsumen tersebut setelah dia
menggunakan barang atau jasa tersebut dan juga akan berpengaruh
dengan setiap sikap membeli dan memilih pada barang atau jasa
yang telah mereka gunakan sebelumnya. Cocok atau tidak
cocoknya konsumen terhadap barang tersebut dan itu akan
berpengaruh pada perilaku konsumen itu sendiri.
b. Perilaku konsumen dalam islam
Teori perilaku konsumen yang dibangun berdasar syariat Islam,
memiliki perbedaan yang mendasar dengan teori konvensional.
Perbedaan ini menyangkut nilai dasar yang menjadi fondasi teori,
motif dan tujuan konsumsi, hingga teknik pilihan dan alokasi
anggaraan untuk berkonsumsi.
Ada tiga nilai dasar yang menjadi fondasi bagi perilaku konsumsi
masyarakat muslim, yaitu:
1) Keyakinan adanya hari kiamat dan kehidupan akhirat, prinsip ini
mengarahkan seorang konsumen untuk mengutamakan konsumsi
untuk akhirat daripada dunia. Mengutamakan konsumsi untuk
30
ibadah daripada konsumsi duniawi. Konsumsi untuk ibadah
merupakan future consumction, sedangkan konsumsi duniawi
adalah present consumption
2) Konsep sukses dalam kehidupan seorang muslim diukur dengan
moral agama Islam, dan bukan dengan jumlah kekayaan yang
dimiliki. Semakin tinggi moralitas semakin tinggi pula kesuksesan
yang dicapai. Kebajikan, kebenaran dan ketaqwaan kepada Allah
SWT. merupakan kunci moralitas Islam. Kebajikan dan kebenaran
dapat dicapai dengan perilaku yang baik dan bermanfaat bagi
kehidupan dan menjauhkan diri dari kejahatan
3) Kedudukan harta adalah merupakan anugrah Allah SWT. dan
bukan sesuatu yang dengan sendirinya bersifat buruk (sehingga
harus dijauhi secara berlebihan). Harta merupakan alat untuk
mencapai tujuan hidup, jika diusahakan dan dimanfaatkan dengan
benar sebagaimana al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 262:
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah,
kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu
dengan menyebut- nyebut pemberiannya dan dengan tidak
menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di
sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.
c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Terdapat 4 faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen
diantaranya adalah: faktor sosial, faktor budaya atau kebudayaan,
faktor psikologis dan faktor kepribadian. Akan tetapi pada penelitian
ini penulis hanya menggunakan 2 faktor dari keempat faktor itu
diantara nya adalah faktor sosial dan faktor kebudayaan atau budaya.
Sedangkan 2 faktor lainnya merupakan faktor pendukung yang dapat
31
mempengaruhi perilaku konsumen itu sendiri atau bisa mempengaruhi
seseorang dalam mengambil keputusan nya.
a) Faktor sosial
Sudah menjadi sebuah kodrat manusia adalah sebagai makhluk
sosial, yaitu keberadaan manusia tidak mungkin sendiri. Sehingga
seorang manusia akan dipengaruhi oleh masyarakatdi masa dia
hidup. Menurut Philip Kotler (1997) dalam Syaifudin (2016:289)
mengartikan faktor sosial adalah sebentuk kelompok yang relative
homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang
tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam
setiap jenjang itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama
. Terdapat beberapa faktor-faktor sosial yang terkait pada perilaku
konsumen diantaranya:
1. Kelompok referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok
yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap sikap atau perilaku seseorang. Beberaapa diantaranya
kelompok primer, yang dengan adanya iinteraksi yang cukup
berkesinambungan, seperti keluarga,teman,tetangga, dan teman
sejawat. Kelompok sekunder,yang cenderung lebih resmi dan
yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan.
Sebuah kelompok diasosiatif ( memisahkan diri) adalah sebuah
kelompok yang nilai atau perilkaunya tidak disukai oleh
individu.
2. Keluarga
Dalam kehidupan pembeli dapat dibedakan dalam dua
keluarga, yang pertama ialah : keluarga orientasi,yang
merupakan orang tua seseorang. Dari orang tualah seseorang
mendapatkan pendapat tentang agama, politik, ekonomi, dan
merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta.
Keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang
32
keluarga merupakan organisasi pembeli yang konsumen yang
paling penting dalam suatu masyarakatdan telah diteliti secara
intensif.
3. Peran dan status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama
hidupnya keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam
setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan
status.
Faktor sosial merupakan faktor yang cukup penting dalam
mempengaruhi setiap keputusan memilih atau membeli seorang
konsumen sehingga kosnumen dapat terpengaruh dan membeli
atau memilih barang dan jasa tersebut. Dalam faktor sosial ini
ada kelompok referensi, keluarga , peran dan status yang dapat
menjadi sebuah acuan seorang konsumen dalam memilih atau
membeli. Dari acuan-acuan itulah konsumen menempatkan diri
mereka untuk mencari sebuah informasi atau keputusan untuk
barang dan jasa yang akan dikonsumsinya atau digunakannya.
Dalam faktor sosial ini yang paling berpengaruh penting yakni
keluarga karena, keluarga merupakan orang atau anggota yang
paling dekat dengan si konsumen itu sendiri sehingga setiap
keputusan yang akan diberikan oleh setiap orang atau anggota
keluarga akan mempengaruhi setiap keputusan memilih dan
membeli konsumen itu sendiri.
Akan tetapi, bukan berarti kelompok referensi dan peran atau
status tidak berpengaruh terhadap setiap keputusan memilih atau
membeli seorang konsumen tersebut. Kelompok referensi dan
peran atau stasu tetap memiliki pengaruhnya sendiri untuk bisa
mempengaruhi setiap keputusan memilih dan membeli si
konsumen, karena dalam kelompok referensi juga terdapat orang-
33
orang yang terdekat dengan konsumen tersebut selain keluarg yakni
teman sejawat, tetangga, ataupun teman lainnya. Sehingga hal itu
juga dapat mempengaruhi setiap keputusan memilih atau membeli
seorang konsumen. Sedangkan dalam peran dan status juga
terdapat sebuah kelompok klub atau organisasi sehingga setiap
keputusan yang akan dilakukan oleh si konsumen tersebut dapat
mempengaruhi keputusan memilih dan membeli suatu barang atau
jasa.
b). Faktor kebudayaan ( budaya)
Kata budaya berasal dari kata kerja latin colere ( inggris: culture
)yang berarti mengerjakan tanah, mengolah dan memelihara
ladang. Tetapi dalam perkembangannya kata ini mengalami
perluasan arti sehingga mencakup juga aktivitas rohani manusia.
Sehingga budaya, tidak hanya terkait dengan aspek jasmani namun
juga rohani ( Kusudyarasna, 2008) dalam Syaifudin (2016:288).
Menurut Macionis sebagaimana yang dikutip oleh Ristiyanti
prasetijo dan Jhon J.O.I Ilhalauw mendefinisikan budaya adalah
keyakinan,nilai-nilai,perilaku, dan objek-objek materi yang dianut
dan digunakan oleh komunitas atau masyarakat tertentu (
Prasetjio,2005) dalam Syaifudin (2016: 288-289). Dalam faktor
budaya ada beberapa faktor-faktor budaya yang terkait dengan
perilaku konsumen dalam memilih suatu barang atau jasa dianatara
nya ialah :
1. Sub budaya
Setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya-subbudaya yang
lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang
lebih spesifik untuk para anggotanya. Subbudaya dapat
dibedakan menjadi empat jenis :
a. Kelompok nasionalisme
b. Kelompok keagamaan
c. Kelompok ras
34
d. Kelompok area geogarfis
2. Kelas sosial
Kelas-kelas sosial adalah kelompok yang relative homogeny
dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun
secara hierarki dan yang keanggotaannya mempunyai
nilai,minat, dan perilaku yang serupa.
Dalam faktor budaya ini keyakinan atau kebiasaan akan suatu
hal yang membuat atau mempengaruhi seseorang tersebut dalam
memilih atau memutuskan sesuatu sehingga dari kebiasaan atau
keyakinan seseorang tersebut akan menghasilkan suatu keputusan
memilih baik itu dalam memilih sebuah keputusan hidup atau
dalam mengambil keputusan dalam memilih barang atau jasa yang
akan digunakan oleh seseorang tersebut. Oleh karena itu, faktor
budaya ini merupakan faktor yang dapat mempengeruhi seseorang
dalam mengambil keputusannya dalam hal apapun itu. Karena
dalam faktor budaya ini juga terdapat kelompok atau komunitas
atau kelas sosial yang bisa secara otomatis memberikan pengaruh
yang cukup kuat untuk seseorang konsumen dalam mengambil atau
memutuskan sesuatu keputusan pembelian baik barang ataupun
jasa yang akan dia gunakan.
b) Faktor Citra Merek
Citra menurut Kotler dan Keller (2009) dalam Musay (2013 :2-
3) adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh
seseorang tentang sebuah objek. Sedangkan citra merek adalah
persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti
yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen.
Citra merek (Brand Image) merupakan representasi dari
keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi
dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap
35
merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan
preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra
yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan
untuk melakukan pembelian.
Citra merek merupakan gambaran atau kesan yang ditimbulkan
oleh suatu merek dalam benak pelanggan. Penempatan citra merek
dibenak konsumen harus dilakukan secara terus-menerus agar citra
merek yang tercipta tetap kuat dan dapat diterima secara positif.
Ketika sebuah merek memiliki citra yang kuat dan positif di benak
konsumen maka merek tersebut akan selalu diingat dan
kemungkinan konsumen untuk membeli merek yang bersangkutan
sangat besar. Merek memberikan 4(empat) hal pokok yang harus
diperhatikan dalam sebuah merek (Kartajaya:2004) dalam Fiani
dan Japarianto ( 2012: 2) yaitu:
1. Recognition (Pengenalan) Merupakan tingkat dikenalnya
sebuah merek oleh konsumen, jika sebuah merek tidak dikenal
maka produk dengan merek tersebut harus dijual dengan
mengandalkan harga termurah.
2. Reputation (Reputasi) Merupakan suatu tingkat reputasi atau
status yang cukup tinggi bagi sebuah merek karena lebih
memiliki track record yang baik. Sebuah produk dengan merek
yang disukai konsumen akan lebih mudah dijual dan sebuah
produk yang dipersepsi memiliki kualitas yang tinggi akan
mempunyai reputasi yang baik.
3. Affinity (Daya Tarik) Merupakan suatu emotional relationship
yang timbul antara sebuah merek dengan konsumennya.
4. Loyality (Kesetiaan) Menyangkut seberapa besar kesetiaan
konsumen dari suatu produk yang menggunakan merek yang
bersangkutan.
36
Dapat diketahui bahwa komponen citra merek adalah jenis-jenis
asosiasi merek, dukungan, kekuatan, dan keunikan.
a. Asosiasi merek
Menurut Aaker (1997) dalam Sangadji dan Shopia (2013 :
328) “ Asosiasi merupakan atribut yang ada di dalam merek
dan akan lebih besar apabila pelanggan mempunyai banyak
pengalaman berhubungan dengan merek tersebut. Berbagai
asosiasi yang diingat oleh konsumen dapat dirangkai sehingga
membentuk citra merek ( brand image). Durianto (2004) dalam
Sangadji dan Shopia (2013: 329) berpendapat bahwa asosiasi
terhadap merek dibentuk oleh tiga hal, yaitu nilai yang di
rasakan , kepribadian merek, dan asosiasi organisasi.
a) Nilai yang dirasakan
Nilai yang dirasakan diartikan sebagai persepsi kualitas
yang dibagi dengan harga. Ada lima unsur pembentuk nilai
yang dirasakan,yaitu kualitas produk, harga, kualitas
layanan, faktor emosional, dan kemudahan.
b) Kepribadian merek
Kepribadian merek berhubungan dengan ikatan emosi
merek tersebut dengan manfaat merek itu sedniri sebagai
dasar untuk diferensiasi merek dan hubungan pelanggan.
Kepribadian merek akan melibatkan dimensi yang unik
untuk sebuah merek.
c) Asosiasi organisasi
Dalam asosiasi organisasi konsumen akan mengaitkan
sebuah produk dengan perusahaan yang memproduksinya.
Asosiasi organisasi akan menjadi faktor penting jika merek
yang ada mirip dalam hal atribut dengan merek lainnya,
atau jika organisasi merupakan hal yang penting untuk
dilihat.
37
b. Dukungan asosiasi merek
Dukungan asosiasi merek merupakan respons konsumen
terhadap atribut, manfaat, serta keyakinan dari suatu merek
produk berdasarkan penilaian mereka atas produk. Dukungan
asosiasi merek tersebut ditunjukan dengan persepsi konsumen
terhadap produk yang menganggap bahwa produk yang
dikonsumsi itu baik dan bermanfaat bagi konsumen.
c. Kekuatan asosiasi merek
Setelah mengkonsumsi suatu produk, konsumen akan
mengingat kesan yang ditangkap dari produk tersebut. Jika
konsumen telah merasakan manfaatnya, ingatan konsumen
terhadap produk tersebut akan lebih besar lagi daripada ketika
konsumen belum menggunakannya. Kekuatan asosiasi merek
ditunjukkan dengan reputasi baik yang dimiliki produk
tersebut dimata konsumen, produk tersebut dirasa memiliki
manfaat ekspresi diri dan menambah rasa percaya diri
konsumen.
d. Keunikan asosiasi merek
Jika sebuah produk mempunyai ciri khas yang
membedakannya dari produk lain, produk tersebut akan
diingat oleh konsumen, ingatan konsumen itu akan semakin
kuat jika konsumen sudah merasakan manfaat dari sebuah
produk dan merasa bahwa merek lain tidak akan bisa
memuaskan keinginannya tersebut.
c) Faktor Religiusitas
Menurut Karim(2011) dalam Lestari (2015:6) Makna
religiuisitas digambarkan dalam beberapa aspek-aspek yang harus
dipenuhi sebagai petunjuk mengenai bagaimana cara menjalankan
hidup dengan benar agar manusia dapat mencapai kebahagian, baik
di dunia dan akhirat. Islam adalah suatu cara hidup yang dapat
membimbing seluruh aspek kehidupan manusia dengan akidah,
38
syariah dan akhlak. Sehingga dalam islam sangat memperhatikan
setiap aspek-aspek kehidupan yang dijalankan oleh umatnya itu
sendiri apakah dalam kehidupan setiap umatnya ia sudah sesuai
dengan apa yang sudah menjadi ajaran dalam syariat islam, apakah
dalam kehidupan umatnya itu umatnya sudah menjalankan perintah
Allah dan menjauhkan segala larangan-Nya. Karena dalam islam
kesejahteraan dunia dan akhirat merupakan sebuah tujuan yang
hakiki bagi setiap umat islam itu sendiri
Religiusitas diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan
termasuk aspek ekonomi. Pada zaman modern ini kegiatan
perekonomian tidak akan sempurna tanpa adanya lembaga
keuangan. Lembaga keuangan tersebut termasuk ke dalam sspek
syariat yang berhubungan dengan kegiatan muamalah. Dalam
kegiatan bermuamalah, perlu diperhatikann bahwa semua transaksi
dibolehkan keculi yang diharamkan oleh syariat.
Dan penyebab terlarangnya sebuah transaksi menurut syariat
dikarenakan ada faktor haram zatnya, haram selain zatnya dan
tidak sah. Haram zatnya disebabkan oleh objek transaksinya yang
haram, haram selain zatnya didasarkan bahwa setia transaksi
haruslah memilii prinsip kerelaan atau kedua belah pihak yang
sama sama ridho terhadap terjadinya suatu transaksi sehingga tidak
akan terjadi tadlis atau penipuan. Dan harus juga memperhatian
lengkap atau tidaknya akad yang dilakukan. Oleh karena itu,
berdasarkan pemaparan diatas faktor religiusitas ini merupakan
penentu nasabah dalam mengambil keputusan memiih barang atau
jasa karena adanya kepatuhan agama, bisnis halal, dan larangan
riba.
Esso dan Dibb(2004) dalam Nasrullah(2015:82) menyatakan
bahwa religiusitas adalah salah satu faktor pendorong penting dan
dapat berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Hal ini didasari
39
atas keputusan konsumen untuk membeli produk tergantung kadar
keimanan mereka.
Reitsma(2006) dalam Nasrullah (2015:82) ada lima dimensi
religiusitas yaitu:
a. Dimensi keyakinan/ ideologi
Dimensi ini menunjuk pada seberapa tingkat keyakinan
muslim terhadap kebenaran ajaran-ajaran agama, terutama yang
bersifat fundamental dan dogmatik. Dalam Islam, dimensi ini
berkaitan rukun iman yang berisi enam kepercayaan, yaitu
percaya dengan keberadaan dan ke-Esaan Allah SWT, percaya
terhadap malaikat-malaikat, Rasul-RasulNya, Kitab-Kitab-Nya,
adanya hari kiamat, dan qadha serta qadar Allah SWT. Konsep
tauhid atau pengakuan akan ke-Esaan Allah SWT menjadi
dasar dari dimensi ini.
b. Dimensi praktik
Dimensi ini berkaitan dengan komitmen dan ketaatan
terhadap agama yang dianutnya, yang diwujudkan dalam ritual
atau peribadatan. Dimensi ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1)
Ritual, mengacu pada seperangkat tindakan keagamaan formal
dan praktik-praktik suci yang mengharapkan pemeluknya
melaksanakan. Dalam Islam, bentuk ritual yang dimaksud
antara lain: Shalat, puasa, zakat, pergi haji bagi yang mampu,
membaca dan mengamalkan Al Quran, berkurban dan lainnya.
2) Ketaatan, ketaatan dan ritual bagaikan ikan dan air. Ketika
sesorang telah mengetahui ritual-ritual yang harus dilakukan,
maka sedapat mungkin ritual itu dilakukan semaksimal
mungkin untuk menunjukkan bahwa “saya adalah orang yang
taat dan komit pada agama.”
c. Dimensi pengalaman
Dimensi ini berkaitan dengan seberapa besar tingkat
seseorang dalam merasakan pengalaman-pengalaman religinya.
40
Dimensi ini terwujud dalam perasaan bersyukur kepada Allah,
percaya kepada Allah akan mengabulkan doa-doa kita, khusyu
ketika melaksanakan shalat, perasaan bergetar hatinya ketika
mendengar ayat-ayat Al Quran, tertolong dari maut akibat
bersedekah, Allah maha memberi rizqi dan lainnya.
d. Dimensi pengetahuan agama
Dimensi ini menunjuk pada tingkat pengetahuan dan
pemahaman muslim pada ajaran-ajaran agamanya, terutama
ajaran-ajaran pokok yang termuat dalam Al Quran. Pemahaman
agama dapat dicapai melalui aktivitas rasional empiris maupun
tekstual normatif. Pengetahuan agama dapat diperoleh dari
membaca buku-buku agama, mendatangi majlis ta’lim atau
pengajian, mendengarkan acara keagamaan di radio, melihat
tayangan keagamaan di TV dan sebagainya.
e. Dimensi konsekuensi
Dimensi ini menunjuk pada seberapa besar perilaku
muslim dipengaruhi oleh ajaran-ajaran agama. Dimensi ini
tercermin dalam perilaku seseorang yang bertaqwa
(menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya), yang
meliputi: perilaku suka menolong, bersedekah, berlaku adil
pada orang lain, jujur, tidak melakukan korupsi, tidak minum
minuman keras, tidak berjudi, tidak melakukan prostitusi/ seks
bebas, dan sebagainya.
Dalam faktor religiusitas ini banyak hal-hal yang dapat
mempengaruhi keputusaan seseorang dalam memilih atau membeli
suatu barang dan jasa. Seperti yang sudah dijelaskan dan
dipaparkan dalam teori diatas religiusitas merupakan faktor
pendorong yang cukup penting dalam mempengaruhi keputusan
nasabah atau seseorang tersebut dalam memilih atau membeli suatu
barang atau jasa. Dan faktor ini dikarenakan pengaruh nasabah atau
seorang konsumen dalam menentukan suatu keputusannya dalam
41
memilih atau membeli suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh
keimanan atau kepercayaannya kepada agama yang dianut dan
keinganan untuk menjauhi segala larangan yang telah dilarang
sebelumnya oleh agama itu sendiri sehingga memunculkan pola
pikir pada diri konsumen atau nasabah itu sendiri untuk tidak
melakukan hal-hal yang telah dilarang oleh agama tersebut.
Dalam faktor religiusitas banyak hal-hal atau faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi seorang nasabah atau konsumen dalam
memilih yakni seseorang tidak akan mengambil tindakan jika tidak
sesuai dengan keyakinan yang ada pada diri konsumen atau
nasabah tersebut. Keyakinan kepada Allah yang telah
mempengaruhi seorang nasabah atau konsumen dalam memilih
barang atau jasa yang sesuai dengan syariat agama nya sehingga
keyakinan itu akan mendorong dia untuk tidak melakukan segala
larangan yang telah sebelumnya ia ketahui bahwa itu dilaraang
oleh agama. Lalu dengan sebuah keyakinan itu akan memunculkan
sebuah praktik pada diri konsumen atau nasabah sehingga ia akan
menggunakan atau memilih yang menurutnya sudah sesuai dengan
syariar agamanya. Sehingga dari praktik itu akan menciptakan pula
sebuah keingin tahuan sebuah pengetahuan agama apa saja
transaksi-transaksi yang sudah dilarang oleh agama lalu seorang
tersebut akan menjauhkan diri dari hal-hal yang ia tahu akan
dibenci oleh tuhannya. Setelah pengetahuan agama itu sudah
diketahui oleh nasabah atau konsumen tersebut akan memunculkan
sebuah pengalaman diri pada soerang tersebut sehingga akan
menciptakan sebuag pola pikir bahwa ia telah taat beragama karena
telah menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang oleh agama
tersebut. Dari berbagai hal tersebut itulah yang membuat bahwa
faktor religiusitas ini merupakan faktor pendorong yang cukup
penting dalam mempengaruhi seseorang dalam memilih atau
membeli barang atau jasa tersebut.
42
B. Keterkaitan Antar Variabel
a. Hubungan Faktor Sosial dengan keputusan nasabah dalam memilih
Dalam keputusan pembelian seseorang banyak faktor yang
dapat mempengaruhi seorang nasabah atau konsumen untuk bisa
memilih atau membeli barang atau jasa tersebut. Sehingga dari
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi konsumen atau nasabah
tersebut itulah seorang nasabah atau konsumen dapat membuat
keputusan dalam pembelian barang atau jasa.
Dari beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keputusan
dalam memilih barang atau jasa, yang mana diantaranya ada faktor
sosial. Dalam faktor sosial ini terdapat indikator-indikator yang
dapat mempengaruhi keputusan memilih yaitu, ada teman sejawat,
keluarga, dan peran atau status, dari indikator-indikator tersebut
dapat memberikan pengaruh yang cukup penting dalam keputusan
memilih seseorang. Menurut Kotler (2002:183) keputusan dalam
pembelian dapat dipengaruhi oleh empat faktor diantaranya yakni
faktor sosial,budaya,pribadi dan psikologi.
Seperti penelitian yang sudah dilakukan oleh Sawitri,Hidayat
dan Nurseto (2013:7-8) dalam penelitian tersebut mereka meneliti
mengenai pengaruh kualitas produk,promosi, faktor sosial dan
faktor psikoligis terhadap keputusan pembelian seseorang pada
produk Yamaha mio. Dalam penelitian tersebut menghasilkan
bahwa faktor sosial dapat berpengaruh positif dalam
mempengaruhi keputusan pembelian seseorang, faktor sosial dalam
penelitian tersebut juga memberikan hasil bahwa faktor sosial
dapat menjadi motivasi seseorang dalam membuat keputusan
pembelian pada barang atau jasa. Dikarenakan sebelum seseorang
membeli atau memilih suatu barang atau jasa rekomendasi dari
keluarga atau teman sejawat dapat mempengaruhi seseorang dalam
memutuskan pembelianya.
43
b. Hubungan Faktor Budaya dengan Keputusan dalam memilih
Faktor budaya ini merupakan faktor yang termasuk kedalam
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan nasabah dalam
memilih atau membeli. Faktor budaya atau kebudayaan ini
berpengaruh luas dan mendalam terhadap pembelian konsumen
dalam faktor kebudayaan ini terdapat beberapa komponen antara
lain : budaya, budaya merupakan faktor penentu yang paling
mendasar dari segi keinginan dan perilaku seseorang karena
kebudayaan mengyangkut segala aspek kehidupan manusia ( Ghoni
dan Bodroastuti, 2012:6). Menurut Kotler (2005: 224) kebudayaan
adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan perilaku
konsumen.
Sehingga dari hal tersebut faktor budaya ini merupakan faktor
yang dapat mendorong atau mempengaruhi seseorang dalam
mengambil keputusannya tersebut. Dan budaya dapat dilihat dari
kepercayaan, pandangan dan kebiasaan konsumen terhadap suatu
produk. Semakin tinggi kepercayaan terhadap produk, maka
semakin tinggi keputusan untuk melakukan pembelian.
c. Hubungan Faktor Citra Merek dengan Keputusan dalam memilih
Menurut Sutojo (2004) dalam skripsi Nurmayanti (2014:12)
brand image yang positif sangat mempengaruhi konsumen dalam
membeli produk atau jasa. Berdasarkan hal tersebut, brand dapat
menjadi salah satu faktor yang harus dipertimbangan oleh
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Keputusan
konsumen dalam membeli barang atau jasa sangat dipengaruhi oleh
brand image, sehingga konsumen lebih memilih produk atau jasa
yang brandnya bercitra positif.
44
Dalam hal ini faktor citra merek memiliki hubungan yang
cukup erat atau perlu dipertimbangkan dalam keputusan konsumen
dalam pembelian barang atau jasa sehingga dengan ini hubungan
yang terjadi antara faktor Citra Merek dengan keputusan konsumen
dalam memilih atau membeli barang atau jasa cukup penting untuk
dilakukan. Menurut Davis(2000) dalam skripsi Nurmayanti
(2014:12) brand dapat dideskripsikan dengan karakteristik-
karakteristik tertentu, semakin positif deskripsi tersebut semakin
kuat brand image dan semakin banyak kesempatan bagi
pertumbuhan brand tersebut.
d. Hubungan Faktor Religiusitas dengan Keputusan dalam memilih
Dalam islam sudah ada yang mengatur umatnya dalam membeli
atau negkonsumsi baik barang atau jasa. Kondisi ini berbeda
dengan perilakun membeli dan mengkonsumsi yang konvensional.
Religiusitas konsumen muslim secara positif berpengaruh dalam
pengambilan keputusan pembelian. Konsumen muslim terlebih
dahulu akan mencari informasi berkenaan dengan kehalalan baik
produk atau jasa yang akan mereka gunakan. Oleh karena itu,
faktor religiusitas ini menjadi suatu hal yang cukup penting dalam
proses pengambilan keputusan konsumen seorang muslim.
Menurut Delener (1994) dalam Astogini, Wahyudin dan
Wulandari (2011:2) menyatakan bahwa religiosity merupkan salah
satu aspek budaya terpenting yang mempengaruhi perilaku
konsumen. Dan hasil penelitian Jusmaliani dan Hanny Nasution (
2008) dalam Astoghini,Wahyudin, dan Wulandari (2011:2)
menjelaskan tentang pengaruh aspek religiusitas terhadap minat
untuk membeli produk halal, dan perilaku membeli bukan semata-
mata merupakan fungsi rasa dan harga, namun juga
mempertimbangkan religi (agama). Dan penelitian ini bermaksud
45
untuk menganalisis pengaruh religiusitas terhadap keputusan
pembelian produk halal.
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu
NO
Nama
Penulis/Fakultas/Judul
Skripsi atau Jurnal/Tahun
Substansi Perbedaan dengan
penulis
1. Jurnal Ilmiah yang ditulis
oleh Alfi Muklikha Lestari
Tahun 2015 tentang
“Pengaruh Religiusitas,
Produk Bank,
Kepercayaan, Pengetahuan,
dan Pelayanan Terhadap
Preferensi Menabung pada
PerbankanSyariah (Studi
kasus pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas
Brawijaya Malang)”
Dengan menggunakan model
analisis deskriptif dan metode
analisis faktor. Dalam
penelitiannya ini peneliti
menggunakan lima variabel
atau faktor yang mana diantara
nya variabel
Religiusitas,produk
bank,kepercayaan,pengetahuan
dan pelayanan dari kelima
variabel tersebut di uji
menggunakan data responden
atau menyebar kuesioner
menggunakan skala likert yang
mana dari penelitian tersebut
menghasilkan sebuah
preferensi nasabah dalam
menabung di perbankan
syariah yang mana faktor yang
paling berpengaruh yakni
variabel atau faktor pelayanan
dibuktikan dengan terdapat 42
reponden yang memilih
frekuensi menabung pada
perbankan syariah yang
bertahan selama 1 bulan
karena fasilitas yang mudah
didapatkan nasabah dengan
menabung di perbankan
syariah.
Yang membedakan
penelitian penulis
dengan penelitian
ini jika pennelitian
penulis
menggunakan objek
penelitiannya pada
keputusan nasabah
dalam memilih
pegadaian syariah
dan ada beberapa
faktor atau vriabel
ynag dapat
mempengaruhinya
diantaranya faktor
sosial,budaya,Brand
image dan
religiusistas, dalam
penelitian penulis
religiusitas
merupakan faktor
atau variabel yang
sama dengan
penelitian ini akan
tetapi objek yang
ditelitinya memiliki
perbedaan,
Sehingga
membedakan
dengan penelitian
ini.
46
2. Jurnal ekonomi islam Vol 4
No 1 yang ditulis oleh Yoiz
Shofwa Januri-Juni 2016
tentang “ pengaruh kualitas
produk dan religiusitas
terhadap keputusan
nasabah produk simpanan
pada BSM cabang
Purwokerto”
Dalam penelitian ini
menggunakan alat analisis
regresi linier berganda, dan
menggunakan Uji t dan uji F
dimana dengan kedua uji
tersebut menghasilkan bahwa
dengan uji F faktor kualitas
produk dan faktor religiusitas
bersama-sama berpengaruh
positif terhadap keputusan
nasabah dalam menggunakan
produk simpanan tersebut,
sedangkan dengan uji t faktor
kualitas produk berpengaruh
secara positif terhadap
keputusan nasabah dalam
menggunakan produk
simpanan tersebut, dan faktor
religiusitas pun ikut
berpengaruh secara positif
terhadap keputusan nasabah
dalam menggunakan produk
simpanan tersebut. Dan
menghasilkan sebuah Y =
5,046 + 0,101X1 + 0,218X2
Perbedaan
penelitian ini
dengan penelitian
penulis terdapat
pada objek yang
diteliti nya. Jika
penelitian ini objek
yang diteliti yakni
mengenai Bank
Syariah Mandiri
sedangkan
peneltian penulis
objek yang diteliti
nya yakni mengenai
pegadaian syariah
dan variabel yang
diteliti pun berbeda
dengan variabel
penelitian penulis
walaupun ada satu
variabel yang sama
yakni variabel
religiusitas.
3. Jurnal Ekonomi Syariah
yang ditulis oleh
Muhammad Syaifuddin
dengan judul “ Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan
Nasabah dalam Memilih
Pegadaian Syariah di
Kabupaten Grobogan”
Pada penelitian ini
menghasilkan sebuah hasil
penelitian bahwa faktor sosial,
faktor budaya dan faktor
kepribadian berpengaruh
secara signifikan terhadap
keputusan nasabah dalam
memilih pegadaian syariah di
Kabupaten Grobogan. Hal ini
dibuktikan dengan nilai t
hitung > dari t tabel pada
masing-masing variabel pada
penelitian ini.
Perbedaan
penelitian ini
dengan penelitian
penulis yakni
terdapat pada
variabel yang
diteliti nya jika
pada penelitian ini
menggunakan
variabel
penelitiannya faktor
sosial, faktor
budaya dan faktor
kepribadian.
Berbeda dengan
penelitian yang
dilakukan penulis
walaupun ada dua
variabel yang sama
dengan penelitian
ini akan tetapi pada
47
penelitian penulis
menggunakan
variabel faktor
brand image dan
juga religiusitas
dalam menelitinya
4. Jurnal Pemikiran Islam
yang ditulis oleh Ida
Nurlaeli yang berjudul
“Pengaruh faktor budaya,
psikologi, pelayanan,
promosi dan pengetahuan
tentang produk terhadap
keputusan nasabah memilih
BPRS di Banyumas”
Pada penelitian ini
menghasilkan sebuah hasil
penelitian bahwa tingkat
signifikansi untuk variabel
budaya dan psikologi secara
parsial tidak berpengaruh
nyata terhadap keputusan
nasabah dalam memilih BPRS
tersebut. Sedangkan untuk
variabel pelayanan, promosi
dan pengetahuan tentang
produk memiliki tingkat
signifikan yang berpengaruh
terhadap keputusan nasabah
dalam memilih BPRS tersebut.
Perbedaan
penelitian ini
dengan penelitian
penulis yakni
terdapat pada objek
yang ditelitinya jika
pada penelitian ini
melakukan objek
penelitiannya
terhadap BPRS
yang ada di
Banyumas. Akan
tetapi jika penulis
melakukan objek
penelitiannya pada
masyarakat
pengguna jasa
pegadaian syariah
di daerah
Tangerang. Selain
itu variabel bebas
yang penulis
gunakan juga
berbeda walaupun
hanya ada satu
variabel yang sama
dengan penelitian
ini yakni variabel
budaya.
5. Skripsi yang ditulis oleh M
Ari Wicaksono tahun 2016
tentang “ pengaruh brand
image, brand characteristics
dan brand awareness
terhadap loyalitas nasabah
bank BPD DIY syariah.
Pada penelitian ini
menghasilkan bahwa brand
image,brand characteristics
dan brand awareness
berpengaruh secara signifikan
terhadap loyalitas nasabah.
Sedangkan untuk hasil secara
parsial menghasilkan bahwa
brand image tidak berpengaruh
secara positif terhadap
loyalitas nasabah, brand
Perbedaan
penelitian ini
dengan penelitian
penulis yakni
terdapat pada objek
yang diteliti nya
yakni jika penulis
dalam objek
penelitian nya
membahas
mengenai
48
D. Hipotesis
H0 : Tidak Terdapat pengaruh antara faktor sosial terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pegadaian syariah
H1 : Terdapat pengaruh antara faktor sosial terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pegadaian syariah.
H0 : Tidak Terdapat pengaruh antara faktor budaya terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pegadaian syariah
H2: Terdapat pengaruh antara faktor budaya terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pegadaian syariah
H0 : Tidak Terdapat pengaruh antara faktor Citra Merek terhadap
keputusa nasabah dalam memilih pegadaian syariah
H3 : Terdapat pengaruh antara faktor Citra Merek terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pegadaian syariah
H0 : Tidak Terdapat pengaruh antara faktor religiusitas terhadap
keputusan nasabah dalam memilih pegadaian syariah
characteristics berpengaruh
secara positif terhadap
loyalitas nasabah, dan brand
awareness berpengaruh positif
terhadap loyalitas nasabah.
keputusan nasabah
dalam memilih
sedangkan dalam
penelitian ini
membahas
mengenai loyalitas
nasabah. Dalam
penelitian ini juga
membahas berbagai
faktor brand
terhadap loyalitas
nasabah sedangka
penelitian penulis
membahas berbagai
faktor yang dapat
mempengaruhi
keputusan nasabah
dalam memilih.
49
H4: Terdapat pengaruh antara faktor religiusitas terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pegadaian syariah.
H0 : Tidak Terdapat pengaruh secara simultan antara faktor
sosial,faktor budaya,faktor brand image dan faktor religiusitas terhadap
keputusan nasabah dalam memilih pegadaian syariah.
H5 : Terdapat pengaruh secara simultan antara faktor sosial,faktor
budaya,faktor brand image dan faktor religiusitas terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pegadaian syariah.
50
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Analisis desktiptif kuantitatif.
Analisis deskripstif dimaksudkan untuk mendeskripsikan fenomena
dengan cara melukiskan atau mengklasifikasi fakta atau karakteristik
fenomena tersebut secara faktual dan cermat. Sebelum analisis deskriptif
dilakukan, penulis terlebih dahulu melakukan analisis validitas dan
reliabilitas untuk mengukur tingkat kevalidan dan keandalan kuesioner.
Dalam penelitian ini ruang lingkupnya dibatasi pada sosial, budaya, brand
image dan religiusitas terhadap keputusan. Lokasi dan objek yang akan
diteliti adalah masyarakat pengguna jasa pegadaian syariah di daerah
Tangerang..
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh kumpulan elemen (orang, kejadian,
produk) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan (
Wijaya,2013: 27). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
pengguna jasa pegadaian syariah di daerah Tangerang.
2. Sampel
51
Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil atau ditentukan
berdasarkan karakteristik dan teknik tertentu ( Wijaya,2013:27).
Sampel dapat didefinisikan sebagai suatu bagiam yang ditarik dari
populasi ( Istijanto, 2009:113). Sedangkan teknik sampling yang
digunakan adalah metode non probability sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempetan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel ( Sugiyono, 2008:95).
Pengambilan sampel dalam penelitian ni menggunakan metode
purposive sampling, yaitu sampel yang memiliki tujuan untuk
memahami informasi tertentu pada sumber tertentu ( Wijaya,2013: 28).
Metode purposive sampling ini digunakan karena peneliti memiliki
tujuan atau kriteria terhadap reponden nasabah pada masyarakat
penggunan jasa pegadaian syariah di daerah Tangerang dengan
melihat kepada repsonden tertentu yang beragama islam karena dalam
penelitian ini menggunakan variabel bebas dengan faktor religiusitas
sehingga menggunakan metode purposive sampling ini.
Penentuan sampel penelitian ini menggunakan rumus solvin (
Ridwan dan Engkos, 2008: 49) :
n=
keterangan :
n= Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
52
= Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)
Berdasarkan hasil sensus penduduk, penduduk Tangerang tahun
2010 berjumlah 127.057 orang sehingga penentuan sampelnya adalah
sebagai berikut :
n =
=
= 99,9213571
Dari hasil perhitungan diatas dibulatkan menjadi 100 sampel
yang merupakan nasabah pengguna jasa pegadaian syariah.
Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah
pengguna pegadaian syariah. Peneliti ini menggunakan 100 sampel
dalam penyebaran kuesionernya.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli. Data primer diperoleh peneliti
dengan pengisian kuesioner yang diisi oleh responden yaitu para
masyarakat pengguna jasa pegadaian syariah.
Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan
memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden
dengan harapan mereka akan memberikan repsons atas daftar
53
pertanyaan tersebut ( Husein umar, 2002:114). Kuesioner berisi
pertanyaan mengenai data responden dan pertanyaan mengenai data
responden dan pertanyaan yang bersifat tertutup dengan skala likert.
Untuk jawaban responden berupa pilihan dari lima alternative jawaban,
sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Likert
Bobot Kategori
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Kurang Setuju
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
Untuk jawaban variabel dependen menggunakan variabel dummy
yaitu 1dan 2
1 = Tidak
2 = Ya
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data-data yang diperoleh dari berbagai
literature baik dalam bentuk buku, majalah, koran, internet, jurnal, dan
lain-lain. Dalam penelitian ini sekunder merupakan data pendukung.
54
2. Jenis Data
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner selanjutnya akan
diolah dan dianalisis dengan cara analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif
merupakan metode analisis data yang dilakukan dengan cara
mengkalsifikasikan, membandingkan dan menghitung angka-angka
dengam rumus-rumus yang relevan.
3. Metode Pengumpulan Data
Kuesioner
Menurut Sugiyono (2009:162) kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan
dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila
jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang
luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan
tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara
langsung atau dikirim melalui internet (email).
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan mengajukan
daftar pertanyaan atau pernyataan kepada nasabah Pegadaian
Syariah yang melakukan transaksi di Pegadaian Syariah.
55
Kerangka kuesioner pada penelitian ini dibagi dalam tiga
bagian yaitu
a) Bagian yang memuat keterangan mengenai identitas
peneliti, tujuan peneliti, serta pemuka kuesioner.
b) Bagian yang memuat pertanyaan-pertanyaan mengenai
identitas responden seperti jenis kelamin dan pekerjaan.
c) Pertanyaan atau pernyataan mengenai informasi atas
keterangan yang berkaitan dengan perilaku nasabah yang
akan diteliti terhadap Pegadaian Syariah. Bagian ini
merupakan inti dari kuesioner.
D. Operasional variabel penelitian
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
NO Variabel X Sub Variabel Indikator
1. Sosial 1.1 Kelompok Acuan 1.1.1 Sikap
1.1.2 Perilaku
1.1.3 Kebiasaan
1.2 Keluarga 1.2.1 Orang Tua
1.2.2 Kerabat Dekat
1.3 Peran dan Status 1.3.1 Posisi
1.3.2 Jabatan
2. Budaya 2.1 Budaya 2.1.1 Nilai
2.1.2 presepsi
2.1.3 preferensi
2.2 Sub Budaya 2.2.1 Kebudayaan
2.2.2 Agama
2.2.3 Kelompok ras
2.2.4 Wilayah Geografis\
2.3 Kelompok sosial 2.3.1 Kelas sosial
3. Citra Merek 3.1 Asosiasi merek 3.1.1 Nilai yang dirasakan
3.1.2 Kepribadian merek
3.1.3 Asosiasi organisasi
3.2 Dukungan asosiasi
Merek
3.2.1 Respons konsumen
3.2.2Persepsi konsumen
56
3.3 kekuatan asosiasi
Merek
3.3.1 Ingatan konsumen
terhadap produk
3.3.2 Reputasi produk
3.4 Keunikan asosiasi
Merek
3.4.1 Ciri khas Produk
4. Religiusitas 4.1 Dimensi keyakinan 4.1.1 Tingkat keyakinan
muslim
4.2 Dimensi praktik 4.2.1 Ritual
4.2.2 Ketaatan
4.3 Dimensi pengalaman 4.3.1 Pengalaman-
pengalaman religi
4.4 Dimensi pengetahuan
agama
4.4.1 Tingkat
Pengetahuan agama
4.4.2Tingkat pemahaman
agama
4.5 Dimensi konsekuensi 4.5.1 Perilaku muslim
5.
Variabel Y Indikator
Keputusan Memilih
1. Pengenalan masalah
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi berbagai alternative
4. Keputusan pembelian
5. Perilaku pasca pembelian
E. Metode Analisis
a. Uji Validitas
Uji validitas digunkan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan atau pernyataan. Validitas,
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur
apa yang ingin diukur. Dapat dikatakan, mampu memperoleh data
yang tepat dari variabel yang hendak diteliti. Dalam ( Fauzana Ilhami:
50) uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan analisis, yang
menghitung koefisien korelasi anatar skor item dengan skor totalnya,
dengan menggunakan prosedur statistic person’s product moment
correlation. Biasanya syarat minimum yang dapat memenuhi syarat
57
adalah jika r < 0,3. Sehingga apabila ada korelasi dengan skor total
kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak
valid( Sugiono,2006:267).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama.
Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk
memberikan hasil pengukuran yang konsisten ( Husein Umar, 2002:
135). Uji ini digunakan untuk menguji seberapa konsisten satu atau
seperangkat pengukuran mngukur suatu konsep yang diukur.
Realibilitas instrument dilihat dari Cronbach Alpha. Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha < 0,6 (
Imam Ghozali, 2001: 42).
c. Uji Asumsi Klasik
Tujuan dari uji asumsi klasik regresi linier berganda adalah untuk
melihat asumsi tertentu tentang pola perilaku variabel yang dikenal
dengan nama asumsi dasar model regresi yaitu heteroskedastisitas dan
multikolinieritas.
1. Multikoliniearitas
Multikoliniearitas digunakan untuk menunjukan adanya hubungan
linier antara variabel-variabel bebas (independent) dalam model
regresi. Jika variabel bebas berkorelasi sempurna maka dapat disebut
dengan multikolinieritas sempurna.
58
Mengamati nilai , dan , jika dan tinggi
sementara nilai banyak yang tidak signifikan, maka pada model
regersi diindikasi ada multikolinieritas ( Kuncoro, 2001:114).
Untuk menegtahui ada tidaknya multikoliniearitas model regresi
adalah dengan melihat tolerance dan variabel inflation (VIF). Model
regresi yang bebas multikoliniearitas nilai VIF berkisar pada angka 1
hingga 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1.
2. Heteroskedastisitas
Heterokedastisistas menunjukkan bahwa varian tidak sama untuk
semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan yang tidak
random, tetapi menunjukkan hubungan yang sistematis sesuai dengan
besarnya satu atau lebih variabel. Heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regersi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya, jika varian
residual dari stu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka
disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang
homoskedastisitas tidak terjadi heteroskedastisitas.
Data SPSS metode yang sering digunakan untuk mendeteksi
adanya heteroskedastisistas yaitu dengan melihat ada tidaknya pada
scatterplot yang menunjukkan hubungan natara Regression Studenties
Residual dengan Regression Standardized Predicted value ( Santoso,
2001: 210).
59
Untuk mengetahui ada tidaknya, heteroskedastisitas ada beberapa cara,
yaitu:
a. Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ( ZPRED)
dengan residuelnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu
Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y
prediksi Y sesusngguhnya).
b. Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang
membentuk pola yang teratur ( bergelombang, melebar, kemudian
menyempit) maka, mengindikasikan telah terjadi
hetersokedastisistas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka nnol pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastisistas.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas perlu dilakukan menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel terkait, variabel bebas, atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Syarat untuk mendapatkan model regresi
yang baik adalah distiribusi datanya normal dan mendekati normal.
Normal data dapat dilihat dengan beberapa cara, diantaranya dengan
kurva normal P-plot. Suatu model dikatakan berdistribusi normal jika
model tersebut menghasilkan grafik data yang menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal ( Santoso, 2001:212).
4. Uji F (F-test)
60
Untuk mengetahui makna nilai F-test tersebut akn dilakukan
dengan membandingkan tingkat signifikansi (sig.F) dengan tingkat
signifikansi ( = 5%). Apabila sig F 0,05 atau apabila F hitung > F
tabel, maka hipotesis nol ditolak artinya variabel independent secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
5. Uji T Hitung
Uji t hitung bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing- masing variabel independen secara individual (parsial)
terhadap variabel dependen. Pada output SPSS dapat dilihat pada tabel
. Nilai dari uji t hitung dapat dilihat dari p-value ( pada
kolom Sig) pada masing-masing variabel independen, jika p-value
lebih kecil dari level of significant yang ditentukan, atau t-hitung (pada
kolom t) lebih besar dari t-tabel.
6. Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi ( ) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen
(X) atau sejauh mana kontribusi variabel independen (X)
mempengaruhi variabel dependen (Y) (Bawono,2003:92).
Ciri-ciri nilai adalah :
1. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1 jadi nilai terletak 0 ≤ ≤ 1.
2. Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
61
3. Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang
sempurn antara varibel independen dengan variabel dependen.
d. Uji Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan adalah suatu teknik statistik yang digunakan
untuk memprediksi profitabilitas obyek-obyek yang menjadi milik dua
atau lebih kategori yang benar-benar berbeda yang terdapat dalam satu
variabel tergantung didasarkan pada beberapa variabel bebas.
Pengelompokkan dengan analisis diskriminan ini terjadi karena ada
pengaruh satu atau lebih variabel lain yang merupakan variabel
independen. Dan kombinasi linier dari variabel-variabel ini akan
membentuk suatu fungsi diskriminan.
Analisis diskriminan ini berbeda dengan metode analisis regresi
linier berganda. Analisis diskriminan ini dapat digunakan jika variabel
dependen yang ada pada penelitian tersebut bersifat kategori, maksud
dari kategoris disini yakni skala yang digunakan pada penelitian ini
berskala ordinal maupun nominal. Dan untuk variabel independennya
pada penelitian ini menggunakan skala metrik atau interval dan rasio.
Sedangkan untuk analisis regresi linier berganda pada variabel
dependennya harus berskala metric dan pada variabel independennya
dapat berskala metric atau non metric.
Pada pendekatan untuk membuat fungsi diskriminan ini ada dua
metode dasar yang dapat digunakan untuk membuatnya, yakni
stepwise estimation, pada metode ini semua variabel dimasukkan
62
secara satu-satu kedalam model diskriminan sedangkan untuk metode
simultaneous estimation ini semua variabel dimasukkan secara
bersama-sama kedalam model diskriminan ini. Dan untuk penelitian
ini penulis menggunakan simultaneous estimation dalam membuat
fungsi diskriminannya.
1. Model Dasar Analisis Diskriminan
Pada model diskriminan ini model dasar diskriminan mirip
dengan analisis regresi berganda, akan tetapi yang membedakan
nya yakni jika regresi berganda menggunakan lambing Y maka
pada analisis model diskriminan ini menggunakan lambing D. Dan
model analisis diskriminan ini merupakan sebuah persamaan yang
menunjukkan suatu kombinasi linier dari berbagai variabel
independen, yang mana dapat dijabarkan sebagai berikut:
D = + + + +……+
Keterangan :
D = skor diskriminan
b = koefisien diskriminan atau bobot
x = predictor atau variabel independent
2. Tujuan Analisis Diskriminan
Analisis menurut Yamin dan Kurniawan (2009:222) yaitu
“Pengelompokkan setiap objek ke dalam dua atau lebih berdasarkan
pada kriteria variabel independen”. Berdasarkan pendapat tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa analisis diskriminan adalah suatu
63
teknik statistic yang digunakan untuk mengkategorikan suatu
kelompok menjadi dua kategori atau lebih.
Tujuan dari analisis diskriminan secara umum yaitu:
a. Membuat fungsi diskriminan untuk membedakan suatu kelompok
dalam kategori yang sudah ditentukan.
b. Menguji perbedaan signifikan pada variabel bebas.
c. Menentukkan variabel bebas yang membuat adanya perbedaan
tersebut.
d. Mengelompokkan objek kedalam kategori berdasarkan pada
variabel bebas.
e. Mengevaluasi keakuratan klasifikasi yang terbenuk(
Supranto,2004:86).
3. Proses Diskriminan
Proses dasar atau langkah-langkah dalam analisis diskriminan
adalah sebagai berikut :
1. Memisahkan variabel ke dalam varaibel dependen dan
independent
2. Analisis Case Processing Summary, tabel yang menyatakan
bahwa responden (jumlah kasus atau baris SPSS) semuanya
valid (sah) untuk di proses. Dapat mengetahui data yang hilang
(missing).
3. Group Statistics, tabel yang menunjukkan jumlah responden
yang mempunyai perilaku memilih Ya atau Tidak.
64
4. Test of Equality Group Means, tabel yang menunjukkan apakah
terdapat perbedaan yang signifikan untuk dua grup diskriminan
dengan berdasar uji F.
5. Eigenvalues, interpretasi dari pengelompokkan variabel ke
dalam satu atau lebih faktor.
6. Wilks’Lambda , mengindikasi perbedaan yang signifikan
(nyata) antara kedua grup ke dalam model diskriminan
berdasarkan angka Chi-square.
7. Standardized Canonical Discriminant Function Coefficient,
menentukkan variabel mana yang akan masuk ke faktor mana ,
dasar pemasukan variabel dilihat pada besar korelasi kanonikal,
dengan korelasi terbesar masuk ke faktor yang bersangkutan.
8. Structure matrix, menunjukkan variabel yang paling
membedakan perilaku pembeli.
9. Functions At Group Centroid, tabel ini mengelompokkan
kedua grup dalam function 1 dan function 2
10. Casewise Statistics, tabel yang berisi rincian tiap kasus,
penempatan dalam model diskriminan serta perbandingan
apakah penempatan sudah sesuai dengan kenyataan.
11. Classification Result, menunjukkan angka ketepatan prediksi
dari model diskriminan. Pada umumnya ketepatan diata 50%
dianggap memamdai atau valid.
4. Asumsi Analisis Diskriminan
65
Dalam analisis diskriminan ada asumsi penting yang harus
dipenuhi agar model pada analisis diskriminan dapat digunakan,
asumsi tersebut adalah sebagai berikut :
a. Multivariate Normality, dalam hal ini variabel independen
dalam penelitian ini harus berdistribusi normal. Akan tetapi
jika variabel independen tidak berdistribusi dengan normal
maka dapat diambil alternative dengan menggunakan analisis
Regresi logistic.
b. Matriks kovarians dalam asumsi ini matriks kovarians setiap
variabel harus lah sama.
c. Untuk bisa menggunakan analisis diskriminan variabel antar
variabel independen harus lolos dalam uji multikolinieritas,
antar variabel dapat dikatakan lolos dalam multikolinieritas
yakni dengan melihat korelasi antar tiap variabel independen
apakah memiliki korelasi yang kuat atau tidak.
d. Tidak adanya data yang sangat ekstrim (outlier) pada variabel
independen. Jika ada outlier yang tetap diproses, hal ini bisa
berakibat berkurangnya ketepatan klasifikasi dari fungsi
diskriminan( Santoso,2002 ) dalam Theo (2016:48)
5. Mengidentifikasi Variabel Diskriminan
Pada identifikasi variabel ini adalah bertujuan untuk melihat
apakah pada variabel-variabel penelitian yang diteliti dapat
digunakan untuk menguji perbedaan antar kelompok. Dalam
66
identifikasi variabel ini adanya hipotesis dimana hipotesis tersebut
adalah sebagai berikut:
Ho :Variabel tersebut tidak dapat digunakan untuk
mengidentifikasi perbedaan antar kategori yang ada
H1 : variabel tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi
perbedaan antar kategori yang ada
Dalam kategori di dalam identifikasi masalah ini jika nilai
sig.F-test yang ada pada tabel test of quality of group mean kurang
dari taraf signifikansi 0,05 maka dapat diketahui bahwa Ho ditolak.
Dan sebaliknya apabila nilai signifikansi lebih besar dari taraf
signifikansi maka dapat diketahui bahwa Ho diterima.
6. Menentukan Fungsi Diskriminan
Menurut Santoso (2002) dalam Theo (2016:52) kegunaan
fungsi diskriminan adalah untuk mengetahui sebuah case (dalam
hal ini seorang nasabah atau konsumen) masuk pada grup yang
satu ataukah tergolong pada grup yang lainnya. dalam fungsi
diskriminan ini hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ho: Tidak terdapat perbedaan rata-rata antara dua kategori
H1: Terdapat perbedaan rata-rata antara dua kategori
Dalam fungsi diskriminan ada kriteria yang apabila nilai sig.F-
test pada tabel Wilk’s Lambda kurang dari taraf signifikansi
sebesar 0,05 maka dapat diketahui bahwa Ho ditolak. Dan
sebaliknya jika nilai sig.F-test lebih besar dari taraf signifikansi
67
maka dapat diketahui bahwa H1 diterima. Jika H1 diterima maka
dapat diketahui bahwa fungsi diskriminan ini benar-benar dapat
membedakan pada setiap kelompok satu dan lainnya.
F. Kerangka Berfikir
Menurut Uma Sekaran dalam Sugiyono ( 2011 : 60 )
mengemukakan bahwa “kerangka berfikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting jadi dengan
demikian maka kerangka berfikir adalah sebuah pemahaman yang
melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman
yang paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau
suatu bentuk proses dari keseluruhan dari penelitian yang akan
dilakukan.
Kerangka berfikir dalam penelitian ini berpusat pada faktor sosial,
faktor budaya, faktor citra merek dan faktor religiusitas terhadap
keputusan nasabah dalam memilih Pegadaian Syariah. Berdasarkan
landasan teori diatas maka diperlukan analisa pada pengarauh faktor
sosial, faktor budaya, faktor citra merek daan faktor religiusitas
terhadap keputusan nasabah dalam memilih pegadaian syariah.
Sehingga dapat dibentuk sebuah kerangka berfikir sebagai berikut
dengan menggunakan metode penelitian regresi linier berganda pada
penelitian
68
kesimpulan
Sosial Budaya Citra Merek Religiusitas
keputusan memilih
Uji Realibity dan Uji Validitas
Uji T dan Uji F
Uji Asumsi Klasik
UJi Analisis Diskriminan
69
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Pegadaian Syariah
Pegadaian pertama kali dikenal di Indonesia pada masa
penjajahan belanda tahun 1746, tepatnya 20 Agustus 1746. Gubernur
Van Imhoff , Gubernur Jendral VOC saat itu mendirikan Bank Van
Leening. Sebuah Lembaga Keuangan dengan tujuan memberikan
pinjaman atau kredit dengan sistem Gadai. Bank Van Leening inilah
yang nantinya menjadi awal berdirinya Pegadaian di Indonesia. Akan
tetapi pada saat itu Belanda mengalami kekalahan atas Inggris sehigga
Inggris berhasil menguasainya Indonesia sehingga sistem gadai
menjadi berubah. Pemerintah Inggris memberikan kebebasan atas
masyakarat untuk membuka usaha gadai nya sendiri, sehingga
menimbulkan dampak yang buruk bagi usaha masyarakat pada saat itu.
Yakni dengan muncul nya lintah datar,rentenir yang membuat hidup
masyarakat menjadi tidak stabil karena tinggi nya bunga pada saat itu.
Ketika Belanda berkuasa kembali, maka bank Van Leening yang
semula dibubarkan, didirikan kembali. Namun terdapat praktek-
praktek tidak sehat yang merugikan masyarakat dan pemerintah
kolonial. Baru pada tahun 1901, didirikan Pegadaian Negara Pertama
70
di kota Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Pemerintah Belanda melakukan
perbaikan sistem menjadi lembaga Pegadaian yang lebih baik. Seperti
suku bunga yang tinggi, dilakukan penyesuaian. Lelang yang
dilakukan penuh rekayasa, dirubah menjadi lelang yang benar-benar
transparan. Sedangkan barang jaminan milik nasabah yang semula
tidak dirawat oleh pihak Pegadaian saat itu, selanjutnya menjadi
perhatian penuh dari Lembaga Pegadaian untuk selalu merawatnya.
Inilah babak baru munculnya lembaga Pegadaian di Indonesia yang
kian hari mengalami perubahan yang lebih baik.
Pada tahun 1905, Pegadaian berbentuk Lembaga Resmi Jawatan.
Kemudian 1961 berubah dari bentuk Jawatan menjadi PN. PN pun
akhirnya berubah menjadi Perjan pada tahun 1969. Tahun 1990 bentuk
Badan Hukum Perjan berubah menjadi PERUM. Perubahan ini dapat
dikatakan momen yang merubah Pegadaian menjadi perusahaan
modern. Dan akhirnya pada tahun 2012, tepatnya 1 April 2012,
bertepatan dengan ulang tahun Pegadaian ke 111, bentuk Badan
Hukum Perum Pegadaian berubah menjadi Persero, menjadi PT
Pegadaian (Persero) sampai saat ini. Saat itu Direktur Utama
Pegadaian adalah Bapak Suwhono. Saat Pegadaian terus tumbuh
memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat Indonesia.
Bersamaan itu pula, kesadaran masyarakat (muslim) untuk bertransaksi
ekonomi secara syariah mulai menggeliat. Keinginan masyarakat
untuk bermuamalah yang bebas dari bunga. Kondisi ini direspon oleh
71
Perum Pegadaian dengan membentuk unit usaha yang berkonsentrasi
mengembangkan Gadai dengan sistem syariah.
Pada tahun 2002 nota kesepakatan kerja sama dibuat antara
perum pegadaian dengan bank muamalat Indonesia. Pada tanggal 20
Desember 2002 penandatanganan kerja sama dilakukan dengan Nomor
446/SP 300.233/2002dan 015/BMI/PKS/XII/2002. Bank Muamalat
Indonesia menandatangani kerja sama dengan perum pegadaian untuk
tambahan modal, dengan bentuk pembiayaan musyarakah sejumlah
RP. 40.000.000.000,-. Kemudian pada tanggal 14 Januari 2003 secara
resmi dibentuk Pegadaian Syariah dengan nama Unit Layanan Gadai
Syariah (ULGS) dan operasionalnya Dewan Direksi Perum Pegadaian
Nomor: 06.A/UL.3.00.22.3/2003 tentang pemberlakuan Manual
Operasional Unit Layanan Gadai Syariah (Kertajaya dan Sula, 2006 ).
Pada tahun 2003, mulai beroperasi ULGS, unit layanan gadai
syariah di Jakarta. Memberi alternatif kepada masyarakat yang ingin
bertransaksi gadai secara syariah. Respon masyarakat cukup bagus.
Akhirnya dibentuk ULGS ULGS di kota-kota besar lainnya, seperti
Makassar, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan dan kota lainnya.
Bahkan untuk Aceh, semua Pegadaian konvensional dikonversi
menjadi Pegadaian Syariah. Perbaikan disana sini, menyesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat. ULGS berubah menjadi SBU (Strategic
Bisnis Unit) merupakan Divisi di PT Pegadaian (Persero) yang
menangani bisnis gadai syariah dengan segala diversifikasinya.
72
Lahirlah produk-produk seperti Rahn (Gadai Syariah), Arrum Emas
dan Arrum BPKB, Amanah, Arrum Haji.
Dengan mayoritas masyarakat Indonesia yang merupakan
muslim dan sesuai dengan peraturan Pegadaian bahwa misinya
menolak praktik riba, misi ini tidak berubah dan dijadikan landasan
usaha perum pegadaian sampai sekarang. Ide pembentukan Pegadaian
syariah lahir karena tuntutan idealisme dan keberhasilan berbagai
lembaga syariah lain. Landasan hukum dalam pembentukan pegadaian
syariah ini adalah Al-Qur’an dan Hadist. Perjanjian gadai yang
diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadist ini kemudian dalam
pengembangan selanjutnya dilakukan oleh para ulama dengan
kesepakatan mereka. Operasional dari pengelolaan usaha gadai syariah
yang diberlakukan menganut sistem manajemen modern dengan
penggunaan azas rasionalitas, efisiensi dan efektivitas dengan tetap
berdasarkan landasan hukum dalam islam.
Selain itu pegadaian syariah memiliki kelemahan dan kekuatan
dalam menjalanakan tugasnya sebagai lembaga keuangan non bank
yang mengedepankan masyarkat ini yakni
i. Kekuatan dari sistem pegadaian syariah
a. Dukungan umat islam yang merupakan mayoritas penduduk
Indonesia. Perusahaan gadai syariah telah lama menjadi dambaan
umat islam di Indonesia, bahkan sejak masa kebangkitan nasional
yang pertama. Hal ini menunjukan besarnya harapan dan dukungan
umat islam terhadap adanya pegadaian syariah.
73
b. Dukungan dari lembaga keuangan islam di seluruh dunia. Adanya
pegadaian syraiah yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam
adalah sangat penting untuk menghindarkan umat islam dari
kemungkinan terjerumus kepada yang haram. Oleh karena itu, pada
konferensi ke 2 mentri-mentri luar negri Negara muslim di seluruh
dunia bulan Desember 1970 di Karachi, Pakistan telah sepakat
untuk pada tahap pertama mendirikan Islamic Development Bank
(IDB) yang dioperasikan sesuai dengan prinsip-prinsip syriah
islam. IDB kemudian secara resmi didirikan pada bulan Agustus
1974 dimana Indonesia menjadi salah satu Negara anggota pendiri.
Beberapa bank islam yang berskala internasional telah datang ke
Indonesia untu menjajagi kemungkinan membuka lembaga
keuangan syariah secara patungan. Hal ini menunjukan besarnya
harapan dan dukungan lembaga keuangan internasionak terhadap
adanya lembaga keuangan syariah di Indonesia.
c. Pada pinjaman Mudharabah,pegadaian syariah dengan sendiriya
tidak akan memebebani nasabahnya dengan biaya-biaya tetap yang
berada diluar jangkauannya. Nasabah hanya diwajibkan membagi
hasil usahanya sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan
sebelumnya. Bagi hasil kecil kalau keuntungan usahanya kecil dan
bagi hasil besar kalau keuntungan usaha nya besar.
d. Pegadaian bersifat mandiri dan tidak terpengaruh secara langsung
oleh gejolak moneter baik dalam negeri maupun internasional
karena kegiatan operasional lembaga ini tidak menggunakan
perangkat bunga.
i. Kelemahan dari sistem pegadaian syariah.
a) Memerlukan perhitungan-perhitungan yang rumit terutama
dalam menghitung biaya yang diperbolehkan dan bagian laba
nasabah yang kecil-kecil. Dengan demikian kemungkinan salah
hitung setiap saat bisa terjadi sehingga diperlukan kecermatan
yang lebih besar.
74
b) Karena membawa misi bagi hasil yang adil, maka pegadaian
syariah lebih banyak memelurkan tenaga-tenaga professional
yang andal. Kekeliruan dalam menilai kelayakan proyek yang
akan dibiayai dengan sistem bagi hasil mungkin akan
membawa akibat yang lebih bert daripada yang dihadapi
dengan cara konvensional yang hasil pendapatanya sudah tetap
dari bunga.
ii. Visi dan Misi Pegadaian Syariah
a. Visi
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang
selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fiduasi selalu
menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.
b. Misi
1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman, dan
selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah
kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang
memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh Pegadaian
dalam mempersiapkan diri menjadi pemain ragional dan tetap
menjadi pilihan utama masyarakat.
3. Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan usaha
lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.
Selain memiliki kekuatan dan kelemahan pegadaian syariah
memiliki beberapa produk-produk yang sistem nya berdasarkan
syariah islam berikut beberapa produk-produk pegadaian syariah
iii. Produk – produk Pegadaian Syariah
75
a. Tabungan emas
Tabungan emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas
dengan fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau. Layanan ini
memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk berinvestasi
emas.
b. Gadai syariah
Gadai syariah adalah solusi tepat kebutuhan dna cepat yang
sesuai syariah. Prosesnya cepat hanya dalam waktu 15 menit dana
cair dan aman penyimpanan nya. Jaminan berupa barang
perhiasan,elektronik, atau kendaraan bermmotor.
Syarat Pinjaman:
1. Menyerahkan fotocopy KTP atau identitas resmi lainnya
(SIM, paspor, dll).
2. Menyerahkan barang jaminan.
3. Untuk kendraan bermotor membawa BPKB dan STNK asli.
4. Nasabah menandatangani Surat Bukti Rahn (SBR).
c. Mulia
Mulia adalah layanan penjualan emas batangan kepada
masyarakat secara tunai atau angsuran dengan proses mudah dan
jangka waktu yang fleksibel. Mulia dapat menjadi alternative
pilihan investasi yang aman untuk mewujudkan kebutuhan masa
depan, seperti menunaikan ibadah haji, mempersiapkan biaya
pendidikan anak, memilliki rumah idaman serta kendaraan pribadi.
Syarat pinjaman:
1. Menyerahkan fotocopy KTP atau identitas lainnya.
2. Mengisi formulir aplikasi MULIA.
3. Menyerahkan uang muka.
4. Menandatangani akad MULIA
d. Arrum BPKB
76
Arrum BPKB adalah pembiayaan Arrum ( Ar rahn untuk usaha
mikro) pada pegadaian syariah memudahkan para pengusaha kecil
untuk mendapatkan modal usaha dengan jaminan kendaraan.
Kendaraan tetap pada pemiliknya sehingga dapat digunakan untuk
mendukung usaha sehari-hari.
Syarat Pinjaman:
1. Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah
berjalan 1 tahun
2. Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga.
3. Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor
(BPKB asli, fotocopy
STNK, dan faktur pembelian).
4. Memiliki usaha produktif minimal 1 tahun
e. Amanah
Pembiayaan amanah dari pegadaian syariah adalah pembiayaan
berprinsip syariah kepada karyawan tetap maupun pengusaha
mikro, untuk memiliki motor atau mobil dengan cara angsuran.
Syarat pinjaman:
1. Pegawai tetap suatu instansi pemerintah atau swasta minimal
telah bekerja selama 2 tahun.
2. Melampirkan kelengkapan:
a) Fc KTP (Suami/Istri)
b) Fc KK
c) Fc SK pengangkatan sebagai pegawai atau karyawan tetap
rekomendasi
atasan langsung.
d) Slip gaji 2 bulan terakhir.
3. Mengisi dan menandatangani form aplikasi AMANAH.
4. Membayar uang muka yang disepakati (minimal 20%).
f. Konsinyasi emas
77
Konsinyasi emas adalah layanan titip-jual emas batangan di
pegadaian syariah sehiingga menjadikan investasi emas milik
nasabah lebih aman karena disimpan di pegadaian. Keuntungan
dari hasil penjualan emas batangan diberikan kepada nasabah oleh
sebab itu juga emas yang dimiliki lebih produktif.
g. Arrum haji
Arrum haji adalah produk dari pegadaian syariah yang
memungkinkan nasabah untuk bisa mendapatkan porsi haji dengan
jaminan emas.
B. Hasil uji validitas dan realibilitas
1. Uji Realibilitas
Uji realibilitas dikatakan handal atau realibel apabila jawaban
dari responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu Bawono
(2006) dalam Rukmansari ( 2017: 24). Dalam pengujian ini
dilakukan terhadap seluruh pertanyaan atau pernytaan yang
terdapat dalam kuesioner dengan menggunakan teknik Cronbach’s
Alpha ≥ 0,60 yang mana nilai cronbach’s Alpha nya sebesar 0,921
≥ 0,60.
Tabel 4.1
Hasil Uji Realibility
Sumber : Data Spss yang diolah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.921 .958 46
78
Sehingga data tersebut dapat dikatakan realibel atau handal
untuk melakukan pengukuran dan penelitian ke tahap selanjutnya.
Hasil uji realiabilitas setiap variabel adalah sebagai berikut.
Tabel 4.2
Hasil Uji Realibiltas Pervariabel
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Sosial
Budaya
Citra Merek
Realigiusitas
Keputusan Pembelian
.725
.727
.849
.910
.804
Realibel
Realibel
Realibel
Realibel
Realibel
Sumber : Data Spss yang diolah
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat seluruh variabel diatas
memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Sehingga seluruh variabel
diatas dapat dikatakan realibel dan handal dan dapat digunakan
sebagai alat ukut sehingga dapat dilanjutkan ke pengujian tahap
selanjutnya.
2. Uji Validitas
Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Valid
tidaknya suatu alat ukur tergantung kemampuan alat tersebut untuk
mengukur objek yang diukur dengan cermat dan tepat Suliyanto (
2005: 40). Sebuah kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner dapat mengungkapkan suatu hal yang dapat diukur
79
oleh kuesioner tersbut. Dan suatu item pertanyaan atau pernyataan
dikatakan valid apabila r Hitung > r Tabel. Dan nilai Df = 98 maka
besarnya r tabel dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 sebesar
0,197. Adapun hasil uji validitas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas
Variabel Item Corrected Item-
Total
Correlation
rTabel Keterangan
Sosial
Q1 .451 0.197 Valid
Q2 .297 0.197 Valid
Q3 .351 0.197 Valid
Q4 .611 0.197 Valid
Q5 .474 0.197 Valid
Q6 .470 0.197 Valid
Q7 .390 0.197 Valid
Budaya
Q8 .418 0.197 Valid
Q9 .282 0.197 Valid
Q10 .344 0.197 Valid
Q11 .528 0.197 Valid
Q12 .451 0.197 Valid
Q13 .425 0.197 Valid
Q14 .562 0.197 Valid
80
Q15 .274 0.197 Valid
Q16 .369 0.197 Valid
Citra Merek
Q17 .576 0.197 Valid
Q18 .667 0.197 Valid
Q19 .707 0.197 Valid
Q20 .499 0.197 Valid
Q21 .398 0.197 Valid
Q22 .306 0.197 Valid
Q23 .617 0.197 Valid
Q24 .519 0.197 Valid
Q25 .618 0.197 Valid
Q26 .681 0.197 Valid
Reliugilitas
Q27 .615 0.197 Valid
Q28 .801 0.197 Valid
Q29 .750 0.197 Valid
Q30 .676 0.197 Valid
Q31 .710 0.197 Valid
Q32 .675 0.197 Valid
Q33 .711 0.197 Valid
Q34 .739 0.197 Valid
Keputusan
pembelian
Q35 .213 0.197 Valid
Q36 .412 0.197 Valid
81
Q37 .765 0.197 Valid
Q38 .687 0.197 Valid
Q39 .669 0.197 Valid
Q40 .768 0.197 Valid
Q41 .549 0.197 Valid
C. Pembahasan kuesioner
Kuesioner yang disebar untuk diuji menggunakan analisis
faktor adalah 100 responden. Kesioner disebar di daerah Tangerang
kepada nasabah yang menggunakan jasa pegadaian syariah. Maka,
dengan itu berikut analisa dan penjelesan mengenai hasil jawaban
kuesioner dan juga gambaran responden yang menjawab kuesioner.
a. Jenis kelamin
Tabel 4.4
Proporsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Frekuensi Presentase
Pria
Wanita
42
58
42,0
58,0
Total 100 100
Sumber : Data Primer yang diolah
Beradasarkan tabel diatas jenis kelamin terbesar yang menjadi
responden adalah wanita dengan total 58 orang sedangkan
responden pria adlah 42 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa
82
nasabah wanita lebih banyak menggunkan jasa pegadaian syariah
jika dibandingkan dengan nasabah pria.
b. Tingkat Usia Responden
Tabel 4.5
Proporsi Responden Berdasarkan Usia
Keterangan Frekuensi Presentase
21-30 th
31-40 th
41-50 th
51-60 th
42
26
26
6
42,0
26,0
26,0
6,0
Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas tingkat usia responden yang terbanyak
adalah pada rentan usia 21 sampai 30 tahun, yang disusul terbanyak
dengan rentan usia 31 sampai 40 tahun. Begitupula dengan rentan
usia 41sampai 50 tahun memiliki hasil yang sama dengan rentan usia
31-40 tahun sehingga menandakan jika pada usia yang paruh baya
nasabah memiliki kecenderungan akan menggunakan jasa pegadaian
syariah jika membutuhkan pinjaman dengan jaminan barang atau
lainnya. dan yang terakhir dengan rentan usia 51-60 tahun adanya 6
responden yang menandakan jika umur yang sudah lansia masih ada
yang menggunakan jasa pegadaian syariah. Hal ini mengindikasi
jika kebanyakan nasabah yang memiliki rentan usia kerja yang
banyak menggunakan jasa pegadaian syariah.
c. Masa aktif Menggunakan pegadaian syariah responden
83
Tabel 4.6
Proporsi Lama Responden menggunakan pegadaian syariah
Keterangan Frekuensi Presentase
1-5 bulan
5-10 bulan
1 tahun
>1 tahun
26
29
33
12
26,0
29,0
33,0
12,0
Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kebanayakan
masyarakat yang menggunakan pegadaian syariah yakni selama 1
tahun yaitu dengan total 33 orang yang sudah menggunankan
pegadaian syariah selama kurun waktu 1 tahun. Selanjutnya untuk
kurun waktu 1-5 bulan sebanyak 26 dan untuk waktu 5-10 bulan
adalah sebanyak 29. Dan sisanya sebanyak 12 orang menggunakan
pegadaian syariah selama lebih dari 1 tahun.
d. Pendidikan Terakhir Respomden
Tabel 4.7
Proprosi Pendidikan Terakhir Responden
Keterangan Frekuensi Presentase
SMA
D3
S1
S2
21
16
51
12
21,0
16,0
51,0
12,0
Total 100 100
Sumber : Data Primer yang diolah
84
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat jika kebanyakan nasabah
yang menggunakan jasa pegadaian syariah memiliki pendidikan
terakhir pada tingkat S1 yaitu sebanyak 51 orang, selanjutanya
disusul dengan tingkat SMA sebanyak 21 orang , sedangkan pada
tingkat D3 sebanyak 16 orang , yang terakhir yaitu pada tingkat
pendidikan S2 sebanyak 12 orang. Hal ini mengindikasi jika
kebanyakan dari nasabah yang menggunakan jasa pegadaian syariah
berada pada tingkat pendidikan terakhir S1.
e. Pekerjaan Responden
Tabel 4.8
Proporsi Pekerjaan Responden
Keterangan Frekuensi Presentase
Pelajar /Mahasiswa
Ibu rumah tangga
Wiraswasta
Pegawai swasta
Pegawai negeri
4
22
9
29
36
4,0
22,0
9,0
29,0
36,0
Total 100 100
Sumber : Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nasabah
pengguna jasa pegadaian syariah terbanyak ada pada pegawai
negeri sebanyak 36 orang yang merupakan nasabah pegadaiuan
syariah, selanjutnya disusuh dengan pegawai swasta dengan
total 29 orang. Sedangkan yang ketiga adalah ibu rumah tangga
sebanyak 22 orang , dan sisa nya sebanyak 13 orang merupakan
85
wiraswasta dan pelajar. Hal ini mngindikasi bahwa kebanyakan
pengguna jasa pegadaian syariah yaitu dari golongan pegawai
negeri,pegawai swasta dan ibu rumah tangga.
f. Penghasilan Perbulan Responden
Tabel 4.9
Proporsi penghasilan perbulan Responden
Keterangan Frekuensi Presentase
1jt – 2 jt
2,5jt – 3jt
3,5jt – 4 jt
>5jt
12
25
48
15
12,0
25,0
48,0
15,0
Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat jika nasabah
pengguna jasa pegadaian syariah kebanyakan mempunyai
penghasilan perbulan pada tingkat penghasilan 3,5jt-4jt
perbulannya terlihat sebanyak 48 orang dari data diatas
memiliki penghasilan 3,5jt-4jt perbulannya. Sedangkan untuk
penghasilan 2,5jt-3jt ada sebanyak 25 orang yang mempunyai
penghasilan tersebut. Selanjutnya untuk penghasilan >5jt ada
beberapa orang yakni sebanyak 15 orang. Dan yang terakhir
yaitu 1jt-2jt sebanyak 12 orang yang mempunyai penghasilan
tersebut. Hal ini mengindikasi jika nasabah pengguna jasa
86
pegadaian syariah kebanyakan penghasilan perbulannya yaitu
3,5jt-4tj perbulannya.
D. Hasil Pertanyaan Setiap Variabel
1. Hasil Rata-rata Jawaban Pertanyaan Faktor Sosial
Tabel 4.10
Hasil Rata-rata pertanyaan Faktor Sosial
Sumber : Data Spss yang diolah
Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat dilihat jika dari 7 pertanyaan
yang diberikan pada variabel Faktor sosial. Jika dilihat dari jumlah
rata-rata yang diperoleh dari hasil peolehan hasil jawaban dari 7
pertanyan tersebut. Menurut hasil diatas menunjukkan jika pada
pertanyaan faktor sosial ini kebanyakaan responden memilih
menyatakan jawaban kurang setuju, hal ini dibuktikan dengan jumlah
hasil yang diperoleh sebanyak 50 orang. Kemudian disusul dengan
responden yang memilih menyatakan jawaban setuju dengan hasil
perolehan sebanyak 43 orang dan terkahir dengan responden yang
memilih menyatakan memilih jawaban tidak setuju sebanyak 7 orang.
Hal ini membuktikan jika jawaban atas pertanyaan yang diberikan
RATA-RATA JAWABAN PERTANYAAN FAKTOR SOSIAL
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 7 7.0 7.0 7.0
Kurang setuju 50 50.0 50.0 57.0
Setuju 43 43.0 43.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
87
oleh penulis tidak selalu dijawab dengan mereka memilih setuju. Akan
tetapi bukan tetapi responden sepenuhnya kurang setuju dengan
pertanyaan yang diajukan dengan pertanyaan yang diberikan oleh
penulis mengenai mengapa memilih pegadaian syariah, karena pada
hasil perolehan ini selisih antara kurang setuju dengan setuju hanya
berkisar 7 responden saja.
2. Hasil Rata-rata Jawaban pertanyaan Faktor Budaya
Tabel 4.11
Hasil Rata-rata Jawaban Pertanyaan Faktor sosial
Sumber : Data Spss yang diolah
Berdasarkan pada tabel 4.11 diatas dapat diketahui jika dari
hasil rata-rata pertanyaan yang diajukan pada variabel faktor budaya
ini. responden banyak yang memilih menyatakan jawaban setuju, hal
ini dibuktikan dengan sebanyak 72 orang menyatakan memilih setuju.
Kemudian disusul dengan responden yang memilih menyatakan
jawaban kurang setuju sebanyak 24 orang dan responden yang
memilih menyatakan memilih jawaban tidak setuju sebanyak 4 orang.
Hal ini mengindikasi bahwa memang pada pertanyaan sebanyak 9
Hasil Rata-rata Jawaban Pertanyaan Faktor Budaya
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 4 4.0 4.0 4.0
Kurang setuju 24 24.0 24.0 28.0
Setuju 72 72.0 72.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
88
pertanyaan ini yang diajukan pada setiap responden kebanyakan
menyatakan memilih setuju. Sehingga dapat disimpulkan jika memang
kebanyakan responden menyatakan setuju untuk faktor budaya ini jika
mereka memilih memutuskan menggunakan pegadaian syariah karena
faktor-faktor yang ada pada faktor budaya ini.
3. Hasil Rata-rata Jawaban Pertanyaan Faktor Brand Image
Tabel 4.12
Hasil Rata-rata Jawaban Pertanyaan Faktor Citra Merek
Hasil Rata-Rata Jawaban Pertanyaan Faktor Citra Merek
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kurang setuju 20 20.0 20.0 20.0
Setuju 78 78.0 78.0 98.0
Sangat setuju 2 2.0 2.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data Spss yang diolah
Berdasarkan tabel 4.12 diatas dapat dilihat jika dari hasil perolehan
jawaban atas pertanyaan keusioner yang diberikan oleh penulis kepada
responden kebanyakan dari responden yang memilih menyatakan
menjawab setuju, hal ini dibuktikan dengan hasil perolehan yang
ditujukkan pada tabel diatas sebanyak 78 orang menyatakan memilih
setuju, kemudian 20 orang menyatakan memilih kurang setuju dan 2
orang menyatakan memilih sangat setuju. Hal ini mengindikasikan
bahwa dari hasil jawaban yang diperolehan pada pertanyaan kuesioner
variabel faktor citra merek ini kebanyakan orang memang memilih
89
setuju jika memang menggunakan pegadaian syariah karena faktor
citra merek ini.
4. Hasil Rata-rata jawaban atas Pertanyaan pada Faktor Religiusitas
Tabel 4.13
Hasil Rata-rata Jawaban atas Pertanyaan Faktor Religiusitas
Hasil Rata-rata Jawaban Pertanyaan Faktor Religiusitas
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid tidak setuju 5 5.0 5.0 5.0
kurang setuju 7 7.0 7.0 12.0
Setuju 56 56.0 56.0 68.0
sangat setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data Spss yang diolah
Berdasarkan tabel 4.13 diatas dapat dilihat jika dari hasil Rata-
rata perolehan jawaban pertanyaan kuesioner diatas untuk fator
religiusitas ini bahwa kebanyakan jawaban yang diperoleh yakni pada
jawaban setuju, hal ini dibuktikan pada hasil diatas jika sebanyak 56
orang menyatakan memilih setuju, kemudian disusul dengan
responden yang menyatakan memilih sangat setuju sebanyak 32orang,
lalu selanjutnya responden yang menyatakan memilih kurang setuju
sebanyak 7 orang dan responden yang menyatakan memilih tidak
setuju sebanyak 5 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa memang
pengaruh akan faktor religiusitas sebagai faktor yang mendorong
nasabah dalam memutuskan memilih menggunakan pegadaian syariah
90
benar adanya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa memang faktor
religiusitas ini dapat mendorong seseorang dalam memilih
menggunakan pegadaian syariah.
5. Hasil Rata-rata Jawaban Pertanyaan Keputusan dalam memilih
Tabel 4.14
Hasil Rata-rata Jawaban Pertanyaan Keputusan dalam memilih
Hasil Rata-rata Jawaban Pertanyaan Keputusan dalam
memilih
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak 18 18.0 18.0 18.0
Ya 82 82.0 82.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber : Data Spss yang diolah
Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat dilihat jika pada variabel
dependen atau terikat ini hanya memiliki 2 kategori pada pilihan
jawaban diatas, dikarenakan pada penelitian ini penulis menggunakan
metode analisis diskriminan yang mana pada analisis diskriminan ini
membuat sebuah kelompok dan memasukkan kemana setiap responden
akan masuk pada kelompok tersebut. Dari tabel diatas apat dilihat jika
rata-rata jawaban yang diperoleh dari hasil pertanyaan akan variabel
keputusan memilih ini kebanyakan responden menyatakan memilih
“Ya”, hal ini dibuktikan dengan sebanyak 82 orang yang menyatakan
memilih pada kategori “Ya” ini. Kemudian sebanyak 18 orang saja
yang menyatakan memilih pada kategori “Tidak” ini. Hal ini
91
mengindikasikan bahwa memang kebanyakan responden menyatakan
memilih “Ya” jika disuruh memutuskan untuk memnggunakan
pegadaian syariah ini.
E. Analisa Data
1. Uji Statistik
a. Uji T (Uji secara Individu/Parsial)
Uji T hitung bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual (parsial)
terhadap variabel dependen.
Tabel 4.25
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.176 .544 -3.997 .000
Sosial .060 .024 .115 2.551 .012
Budaya .146 .023 .323 6.303 .000
Citra
Merek .033 .018 .078 1.811 .073
Religiusita
s .222 .016 .597 13.828 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Spss yang diolah
Apabila nilia sig < 0.05 atau 5% maka variabel tersebut
dinyatakan positif berpengaruh terhadap variabel dependen.
92
Berdasarkan hasil uji t hitung masing-masing untuk sosial, budaya,
brand image dan religiusitas yaitu:
1. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hiutng
untuk sosial adalah 2,551 dengan signifikansi sebesar 0,012,
sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df
sebesar 98 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,984 sehingga nilai t
hitung = 2,551> nilai t tabel = 1,984. Dengan demikian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang siginifikan antara
sosial terhadap keputusan memilih menggunakan pegadaian
syariah (Y). Sehingga menerima H1 tolak H0.
2. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung
budaya adalah 6,303 dengan signifikansi sebesar 0,000,
sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df 98
diperoleh nilai t tabel sebesar 1,984 sehingga nilai t hitung =
6,303 > nilai t tabel =1,984. Dengan demikian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya
terhadap keputusan memilih pegadaian syariah (Y). sehingga
menerima H1 tolak Ho.
3. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung
citra merek adalah 1,811 dengan signifikansi 0,073 , sedangkan
pada taraf signifikansi sebasar 0,05 dengan df 98 diperoleh
nilai t tabel sebesar 1,984 sehingga nilai t hitung = 1,811 < nilai
t tabel =1,984. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat
93
pengaruh yang tidak signifikan antara brand image terhadap
keputusan memilih pegadaian syariah (Y). sehingga menerima
Ho tolak H1
4. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung
religiusitas adalah 13,828 dengan signifikansi 0,000, sedangkan
pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df 98 diperoleh
nilai t tabel sebsar 1,984 sehingganilai t hitung = 13,828 > nilai
t tabel = 1,984. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara religiusitas terhadap keputusan
memilih pegadaian syariah (Y). Sehingga menerima H1 tolak
Ho.
b. Uji F ( Uji secara Simultan)
Uji F hitung bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independen secara bersama-sama
(Simultan) terhadap variabel dependen.
Tabel 4.26
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 334.322 4 83.581
232.72
7 .000
a
Residual 34.118 95 .359
Total 368.440 99
a. Predictors: (Constant), X4, X1,
X3, X2
94
Berdasarkan uji pada tabel 4.52 diatas dapat diketahui bahwa F
hitung > F tabel (232.727 > 2.463 ) dan besarnya sig .000a
< 0,05,
hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (
sosial,budaya,brand image dan religiusitas) secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen ( keputusan memilih pegadaian
syariah) secara signifikan. Maka dapat disimpulkan Ho ditolak H1
diterima.
c. Uji Determinasi ( )
Dari hasil pengujian koefisien determinasi yang telah
dilakukan terhadap data yang ada, maka diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 4.27
Hasil Uji
Model R R Square Adjusted R
Square
Std
Error of
the
Estimate
1 . .907 .904 .599
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
b. Dependent Variable: Y
sumber : Data Spss yang
diolah
Tabel ini menunjukkan bahwa koefisien determinasi ( )
sebesar .904 artinya kontribusi variabel independen menjelaskan
b. Dependent Variable: Y
sumber : Data Spss yang
diolah
95
atau mempengaruhi variabel dependen sebsar 90,4% sedangkan
sisanya 0,96% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan
linier antar variabel-variabel bebas dalam model regresi.
Tabel 4.28
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardiz
ed
Coefficients
Standar
dized
Coefficie
nts
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Constant
)
-
2.17
6
.544
-
3.997 .000
Sosial .060 .024 .115 2.551 .012 .476 2.102
Budaya .146 .023 .323 6.303 .000 .372 2.686
Citra
Merek .033 .018 .078 1.811 .073 .532 1.880
Religiusit
as .222 .016 .597
13.82
8 .000 .523 1.912
a. Dependent
Variable: Y
Sumber : Data Spss yang diolah
Berdasarkan output pada tabel 4.54 menunjukkan
seluruh nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF variabel
independen < 10. Sehingga disimpulkan tidak terjadi gejala
multikolinieritas.
96
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu
pengamatan lainnya ( Ghozali, 2013: 139).
Gambar 4.1
Scatterplot
Sumber : Data Spss yang diolah
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara
acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi ini
layak dipakai untuk menganalisis penelitian ini.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data penelitian
berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik dan layak di dalam
penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji
normalitas bisa dengan 2 cara, yaitu dengan Normal P-P Plot dan
Tabel Kolmogorov Smirnov. Akan tetapi peneliti menggunakan
cara yang paling umum yaknni Normal P-P Plot.
97
Uji normalitas data dengan Normal P-P plot, suatu variabel
bisa dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-titik data
yang menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik
data searah mengikuti garis diagonal. Berikut adalah gambar 4.2
hasil uji normalitas pada kurva normal P-Plot:
Gambar 4.2
Normal P-plot
Sumber : Data Spss yang diolah
Gambar 4.3
Histogram
Sumber : Data Spss yang diolah
Dengan melihat tampilan grafik histrogram maupun grafik
normal p-plot, dapat disimpulkan grafik histrogram memberikan
pola yang seinbang. Sedangkan pada grafik normal p-plot terlihat
titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebarannya
98
tidak terlalu jauh atau melebar. Sehingga kedua grafik ini
menunjukkan bahwa model regresi sesuai dengan asumsi
normalitas dan layak untuk digunakan.
3. Uji Analisis Diskriminan
a. Identifikasi Variabel Diskriminan
Sebelum dimasukkan dalam model harus dilakukan identifikasi
variabel apa saja yang dapat digunakan dalam model analisis
diskriminan. Dan dalam melakukan identifikasi variabel dalam
analisis diskriminan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.15
Hasil uji Identifikasi Varibel Diskriminan
Sumber : Data Spss yang diolah
Dari tabel 4.51 diatas dapat dilihat bahwa nilai sig F-test masih
kurang dari taraf signfikansi yakni 0,05. Yakni dengan ini artinya
pada penelitian ini bahwa dalam mengidentifikasi variabel
menunjukkan bahwa Ho ditolak sehingga dengan ini penelitian ini
layak digunakan dalam mengindetifikasi perbedaan pada kategori
keputusan nasabah dalam memilih.
Tests of Equality of Group Means
Wilks'
Lambda F df1 df2 Sig.
Sosial .836 19.279 1 98 .000
Budaya .601 65.082 1 98 .000
Citra Merek .656 51.394 1 98 .000
Religiusitas .550 80.335 1 98 .000
99
Dalam tabel wilk’s lambda dapat dilihat jika nilai pada setiap
variabel memiliki nilai yang berada pada 0 sampai 1 sehingga
dapat dikatakan bahwa signifikansi variabel tersebut dapat
membedakan antara keputusan memilih Ya atau Tidak. Karena
semakin nilainya mendekati 0 maka menunjukkan semakin
signifikan variabel tersebut dalam membedakan kelompok yang
memilih ya atau tidak.
b. Uji Asumsi Analisis Diskriminan
Pada pembahasan penelitian kali ini akan membahas mengenai
faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan seseorang nasabah dalam memilih pegadaian syariah.
Dan juga dapat diketahui seberapa besar kecenderungan seseorang
nasabah dalam memilih pegadaian syariah terhadap faktor
sosial,faktor budaya, faktor brand image dan faktor religiusitas
tersebut.
Tabel 4.16
Hasil Output Uji Analisis Diskriminan
Sumber : Data Spss yang diolah
100
Pada hasil output diatas dapat dilihat jika terdapat perbedaan
yang cukup berbeda antara hasil kategori Ya atau Tidak. Dari hasil
sampel yang sudah disebarkan sebanyak 100 sampel, ada 82
sampel yang ada dalam kategori Ya dan sisanya 18 sampel berada
pada kategori Tidak. Dapat dilihat pula pada hasil nilai rata-rata
pada tabel diatas bahwa nilai rata-rata pada kategori Ya lebih besar
nilainya dibandingkan dengan nilai rata-rata kategori tidak. Dan
jika dilihat dari nilai standar deviation nilai yang terbesar ada pada
kategori tidak yakni pada variabel religiusitas dan variabel budaya.
Untuk mengukur derajat hubungan besarnya variabilitas yang
mampu diterangkan oleh variabel independen( fakor sosial, faktor
budaya, faktor citra merek, dan faktor religiusitas) terhadap
variabel dependen (keputusan nasabah dalam memilih pegadaian
Group Statistics
keputusan_memilih Mean
Std.
Deviation
Valid N (listwise)
Unweighted Weighted
Tidak Sosial 2.83 .514 18 18.000
Budaya 2.94 .639 18 18.000
Citra_merek 3.28 .461 18 18.000
Religiusitas 3.06 .802 18 18.000
Ya Sosial 3.48 .571 82 82.000
Budaya 3.84 .367 82 82.000
Citra_merek 3.94 .328 82 82.000
Religiusitas 4.40 .518 82 82.000
Total Sosial 3.36 .612 100 100.000
Budaya 3.68 .548 100 100.000
Citra_merek 3.82 .435 100 100.000
Religiusitas 4.16 .775 100 100.000
101
syariah) dapat dilihat pada tabel Eigenvalues pada tabel tersebut
terdapat nilai canonical correlation. Pada nilai canonical correlation
inilah dapat dilihat seberapa besar hubungan yang dapat dijelaskan
oleh variabel independen terhadap variabel dependen tersebut.
Tabel 4.17
Hasil Uji korelasi kanonikal
Pada nilai korelasi kanonikal ini aturan nilai signifikansi nya antara
0 – 1 sehingga semakin mendekati angka 1 maka hubungan yang
dijelaskan oleh variabel independent terhadap variabel dependen
sangat tinggi. Dapat dilihat pada tabel diatas nilai canonical
correlation sebesar 0,770 artinya 77,0% varians dari variabel
independen dapat dijelaskan dari model diskriminan yang
terbentuk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan jika 77,0% dapat
menjelaskan perbedaan atas keputusan nasabah dalam memilih
pegadaian syariah yang terbentuk dari model diskriminan dan
sisanya sebesar 33,0% tersebut dijelaskan oleh faktor lainnya diluar
model.
Eigenvalues
Functi
on Eigenvalue
% of
Variance
Cumulative
%
Canonical
Correlation
1 1.457a 100.0 100.0 .770
a. First 1 canonical discriminant functions were used in
the analysis.
Sumber : Data Spss yang diolah
102
Untuk mengukur perbedaan rata-rata yang ada pada varibel
bebas dapat menggunakan Uji Wilk’s Lambda. Nilai sig Wilk’s
Lambda dapat dlihat pada tabel di bawah ini
Tabel 4.18
Hasil Uji Wilk’s Lambda
Dapat dilihat pad tabel 4.54 nilai sig wilk’s lambda diatas
sebesar 0,000 yang artinya lebih rendah dari taraf signifikansi 0,05.
Sehingga dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara kategori Ya dan Tidak dalam variabel terikat.
Tabel 4.19
Hasil Uji Structure Matrix.
Sumber : Data Spss yang diolah
Wilks' Lambda
Test
of
Functi
on(s)
Wilks'
Lambda Chi-square Df Sig.
1 .407 86.744 3 .000
Structure Matrix
Function
1
Religiusitas .749
Budaya .674
citra_merek .599
Sosial .367
103
Dalam tabel 4.19 diatas uji structure matrix dapat dilihat bahwa
variabel Religiusitas paling signifikan dalam mempengaruhi
keputusan nasabah dalam memilih pegadaian syariah dengan nilai
sebanyak 74,9%. Selanjutnya untuk variabel Budaya sebesar
67,4%, lalu variabel Citra merek sebesar 59,9% dan variabel sosial
sebesar 36,7%.
c. Menentukan Fungsi Diskriminan
Fungsi Diskriminan ini berfungsi untuk melihat apakah
seseorang masuk dalam kategori apa dalam penelitian ini. Kondisi
dimana seseorang masuk dalam kelompok yang ini atau kelompok
lainnya. Fungsi diskriminan ini sama dengan hasil uji regresi
berganda, akan tetapi pada analisis diskriminan dinamakan dengan
fungsi diskriminan
Pooled within-groups
correlations between
discriminating variables
and standardized
canonical discriminant
functions
Variables ordered by
absolute size of
correlation within
function.
104
Tabel 4.20
Hasil Uji Fungsi Diskriminan
Dapat dilihat pada tabel 4.56 diatas hasil uji fungsi diskriminan
diatas diperoleh nilai fungsi sebagai berikut:
Z= -12,513-0,114 +1,259 +1,071 +1,003
Keterangan :
= Sosial
= Budaya
= Citra Merek
= Religiusitas
Selain dengan fungsi diskriminan yang dilihat pada tabel struktur
matrix.(unstandardized coefficients) Fungsi diskriminan bisa dilihat
pada tabel hasil uji classification function coefficients (fisher’s linier
discriminant functions) dalam tabel ini dapat melihat persamaan
regresi dengan pembagian kategori.
Canonical Discriminant
Function Coefficients
Function
1
Sosial -.114
Budaya 1.259
Citra_merek 1.071
Religiusitas 1.003
(Constant) -12.513
Unstandardized coefficients
Sumber : Data Spss yang
diolah
105
Tabel 4.21
Hasil Uji Classification Function Coefficients
Dapat dilihat dari tabel diatas, responden yang masuk dalam
kategori “Tidak” dalam keputusan nasabah dalam memilih pegadaian
syariah ( kategori 1 ) sebagai berikut :
= -97,903+ 2,364 + 14,373 + 25,304 +
7,113
Responden yang masuk dalam kategori “Ya” dalam keputusan
nasabah dalam memilih pegadaian syariah (kategori 2) sebagai berikut
= -62,030 + 2,718 + 10,452 + 21,968 + 3,990
Pada peneltian ini fungsi yang akan digunakan pada perhitungan
score casewise statsitics yakni fungsi diskriminan unstandardized.
Sedangkan untuk fungsi fishers fungsi ini sangat proposional dengan
fungsi diskriminan unstandardized.
d. Interpertasi Fungsi Diskriminan
Pada tabel casewise statistics ini kita dapat melihat untuk
menguji apakah dalam model diskriminan yang terbentuk akan
Classification Function
Coefficients
keputusan_memilih
Tidak Ya
Sosial 2.718 2.364
Budaya 10.452 14.373
Citra_merek 21.968 25.304
Religiusitas 3.990 7.113
(Constant) -62.030 -97.903
Fisher's linear discriminant
functions
Sumber : Data Spss yang diolah
106
menciptakan sebuah kelompok yang tepat terhadap seorang
nasabah atau masyarakat dengan kategori “Ya” dan “Tidak”
terhadap keputusan nasabah dalam memilih pegadaian syariah.
Dalam hal ini sebagai contoh akan dimasukin kasus nasabah
pertama yang masuk dalam kategori “Ya” dan memiliki data
sebagai berikut:
: Faktor sosial = 4
: Faktor Budaya = 4
: Faktor Citra Merek = 4
: Faktor Religiusitas = 4
Dan persamaan untuk kasus nasabah pertama diatas adalah :
= -12,513-0,114(4)+1,259(4)+1,071(4)+1,003(4)
= 0,362
Hasil discriminant score diatas adalah cara menghitung secara
manual untuk menghitung setiap discriminant score setiap nasabah.
Akan tetapi sebenarnya nilai discriminant score ini sudah ada
dalam tabel casewise statistics yang teletak pada kolom terkakhir
tabel tersebut. Dan seterusnya dapat dibuat discriminant score
untuk masing-masing responden.
Selanjtunya pada tabel Prior Probabilities for Groups ini untuk
melihat atau mengetahui apakah responden masuk kedalam
kategori “Ya” atau “Tidak” pada kelompok diskriminan ini
Tabel 4.22
Hasil Uji klasifikasi Group
107
Sumber : Data Spss yang diolah
Pada tabel 4.57 diatas dapat dilihat jika responden yang
termasuk ke dalam kategori “Ya” sebanyak 82 responden dan
untuk kategori “Tidak” sebanyak 12 responden. Hal ini
menunjukkan jika dalam penelitian ini bahwa kebanyakan memilih
“Ya” untuk menggunakan pegadian syariah dibandingkan dengan
lembaga gadai lainnya.
Tabel 4.23
Hasil Uji Centroids
Pada tabel 4.58 diatas merupakan nilai group centorids yakni rata-
rata nilai diskriminan dari tiap tiap penelitian di dalam masing-
masing kelompok. Dari nilai diatas kita dapat dilihat jika untuk
kelompok keputusan memilih Ya adalah sebesar 0,561, sedangkan
Prior Probabilities for Groups
keputus
an_me
milih Prior
Cases Used in Analysis
Unweighted Weighted
Tidak .500 18 18.000
Ya .500 82 82.000
Total 1.000 100 100.000
Functions at Group Centroids
keputusan_memilih
Function
1
Tidak -2.554
Ya .561
Unstandardized canonical discriminant functions
evaluated at group means
Sumber : Data Spss yang diolah
108
untuk kelompok keputusan memilih Tidak adalah sebesar -2,554.
Sehingga dari hasil diatas dapat diperoleh hasil bahwa fungsi
diskriminan dapat membedakan secara baik kelompok yang ada.
e. Validasi Analisis Diskriminan
Pada validasi analisis diskriminan ini selanjutnya akan dilihat
seberapa besar kalsifikasi pada fungsi diskriminan dapat
mengklasifikasikan dalam kategori tersebut.
Tabel 4.24
Hasil Uji klasifikasi fungsi diskriminan
Pada tabel 4.59 diatas dapat dilihat jika responden yang pada data
awal beada pada kategori “Tidak” dan setelah klasifikasi fungsi
diskriminan tetap pada klasifikasi kategori “Tidak” sebanyak 15
orang. Sedangkan responden yang awalnya berada pada kategori
“Tidak” setelah pengkalsifikasian fungsi diskriminan ini berubah
kedalam kategori “Ya” sebanyak 3 orang. Dan begitu pula
sebaliknya responden yang semula berada pada kategori “Ya”
Classification Resultsa
keputu
san_m
emilih
Predicted Group
Membership
Total Tidak Ya
Original Count Tidak 15 3 18
Ya 1 81 82
% Tidak 83.3 16.7 100.0
Ya 1.2 98.8 100.0
a. 96.0% of original grouped cases correctly classified.
Sumber : Data Spss yang diolah
109
sebanyak 81 orang, setalah pengklasifikasian fungsi diskriminan
berubah menjadi kedalam kategori “Tidak” sebanyak 1 orang.
Dengan ini menyatakan jika ada sebanyak 4 nasabah yang tidak
tepat. Dan artinya ini menjelaskan jika ketepatan prediksi pada
fungsi diskriminan pda penelitian ini adalah sebesar 96%. Dan
model diskriminan ini layak untuk digunakan dalam analisis
diskriminan atau bisa dikatakan valid karena perolehan angka
ketepatan yang cukup tinggi yakni sebesar 96%. Dengan ini bahwa
terbukti jika fungsi diskriminan memiliki ketepatan prediksi yang
tinggi, oleh karena itu fungsi diskriminan dengan variabel sosial,
budaya, brand image dan religiusitas ini dapat digunakan untuk
memprediksi apakah responden termasuk ke dalam kategori
memilih “Ya” atau “Tidak” dalam keputusan memilih
menggunakan pegadaian syariah.
110
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan
beberapa hal di bawah ini:
1. a. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara sosial (X1) terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pegadaian syariah(Y).
b. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara budaya (X2) terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pegadaian syariah(Y).
c. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang tidak signifikan antara citra merek (X3) terhadap keputusan
nasabah dalam memilih pegadaian syariah (Y).
d. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara religiusitas (X4) terhadap keputusan nasabah
dalam memilih pegadaian syariah (Y)
2. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa F hitung > F tabel (
232.727 > 2.463) dan besarnya sig 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan
bahwa variabel independen (sosial,budaya,brand image dan
religiusitas) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (
keputusan nasabah dalam memilih pegadaian syariah).
111
3. Beradasarkan pengujian pada faktor-faktor yang mempengaruhi
seorang nasabah dalam memilih pegadaian syariah dengan variabel
faktor sosial, faktor budaya, faktor citra merek dan faktor religiusitas.
Untuk melihat pengaruh nya terhadap keputusan nasabah dalam
memilih pegadaian syariah dapat dilihat pada tabel Test of Quality of
Group Means. Dan dari tabel tersebut dapat dilihat hasil nilai sig
variabel sosial, budaya, citra merek dan religiusitas sebesar 0,000 yaitu
< 0,05 dengan ini artinya semua variabel independen tersebut dapat
digunakan untuk mengidentifikasi keputusan nasabah dalam memilih
pegadaian syariah.
4. Berdasarkan pengujian penelitian ini variabel yang paling dominan
terhadap keputusan nasabah dalam memilih pegadaian syariah untuk
melihat hasil pengujian tersebut, dapat dilihat pada tabel structure
matix. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa variabel yang paling
dominan adalah variabel religiusitas sebesar 74,9%, lalu variabel
budaya dengan nilai sebesar 67,4%, kemudian variabel citra merek
dengan nilai sebesar 59,9% dan yang terakhir yakni variabel sosial
dengan nilai sebesar 36,7%
B. Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk lembaga yang menjadi studi kasus, dengan faktor-faktor ini
agar bisa menjadikan sebuah acuan agar pegadaian syariah lebih
112
banyak digunakan oleh masyarakat lainnya dibandingkan dengan
pegadaian yang konvensionalya.
2. Untuk peneliti selanjutnya, agar untuk penelitian selanjutnya untuk
bisa lebih memperluas penelitian selanjutnya sehingga
menghasilkan penelitian yang lebih baik dan akurat.
113
DAFTAR PUSTAKA
Anshori,Abdul Ghofur. Gadai Syariah. GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.
Yogyakarta. 2011.
Al-Quran.
Astogini,Dwiyanti,. Wahyudin., dan Wulandari,Siti Zulaikha. Aspek Religiusitas
dalam Keputusan Pembelian Produk Halal (Studi Tentang Labelisasi halal
pada Produk Makanan dan Minuman. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
UNSOED. Vol 13, No 1. 2011.
Badan Pusat Statistik.
Bawono, Anton. Multivariate Analysis dengan SPSS. STAIN Press. Salatiga.
2006.
Fiani,Maragretha dan Japarianto, Edwin. Analisa Pengaruh Food Quality dan
Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecok Toko Roti
Ganep’s Di Kota Solo. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 1, No.1,1-6.
2012.
Ghoni dan Bodroastuti. Pengaruh Faktor Budaya, Sosial,Pribadi dan Psikologi
Terhadap Perilaku Konsumen (Studi Pada Pembelian Rumah di Perumahan
Griya Utama Banjardowo Semarang). Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis.
Vol 1, No 1. 2012.
Ghozali,Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2005.
Husein,Umar. Metode Riset Bisnis: Panduan Mahasiswa untuk Melaksanakan
Riset Dilengkapi Contoh Proposaal dan Hasil Riset Bidang Manajemen dan
Akuntansi. Gramedia Media Utama. Jakarta. 2002.
114
Ichsan, Nurul. Akad Bank Syariah. Asy-Syir’ah, Jurnal Ilmu Syari’ah dan Hukum.
Vol.50 No.20. Desember, 2016.
Istijanto. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
2009.
Kertajaya, Hermawan., dan Muhammad Syakir Sulla. Syariah Marketing. Mizan.
Bandung. 2006.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,Implementasi, dan
Kontrol. Prenhallindo.1997.
Kuncoro,Mudrajad. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta.
2007.
Lestari,Alfi Mulikhah. Pengaruh Religiusitas, Ptoduk Bank, Kepercayaan ,
Pengetahuan, dan Pelayanan Terhadap Perefrensi Menabung pada
Perbankan Syariah ( Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas ekonomi dan
bisnis Universitas Brawijaya Malang). Jurnal Ilmiah. 2015.
Mulyazid,Ade Sofyan.Kedudukan Sistem Pegadaian Syariah. PRENADAMEDIA
GROUP. Jakarta. 2016.
Musay, Fransisca Paramithasari. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian (Survei Pada Konsumen KFC Kawi Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis. Vol 3, No 2. 2013.
Nasrullah,Muhammad. Islamic Branding, Religiusitas dan Keputusan Konsumen
Terhadap Produk. Jurnal Hukum Islam (JHI). Vol 13, No 2.
Desember,2015.
Nurmayanti,Rosi. Skripsi: Pengaruh Customer Value, Brand Image, dan Brand
Trust Terhadap Customer Loyality(Pelanggan Asuransi Syariah Di Kota
Bengkulu). Universitas Bengkulu. 2014.
115
Pradhanawati, Ari. Potensi dan Preferensi Terhadap Perilaku Memilih Pegadaian
Syariah. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol : 12 (No 1). 2011.
Ridwan,Engkos Achmad Kuncoro. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis
Jalur (Path Analysis). Alfa Beta. Bandung. 2008.
Theo,Sabinus. Skripsi: Pengaruh Kualitas Pelayanan Frontliner Terhadap
Kepuasan Nasabah Bank ( Studi Pada PT. Bank BRI Syariah Kantor
Cabnag Abdul Muis). Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.
2016.
Sangadji, Etta Mamang dan Shopiah Perilaku konsumen: pendekatan praktis.
ANDI OFFSET. Yogyakarta. 2013.
Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. PT.Elex Media
Komputindo. Jakarta. 2004.
Setiadi, Nugroho J. Edisi Revisi : Perilaku Konsumen. PRENADAMEDIA
GROUP. Jakarta. 2003.
Soemitra,Andi. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. KENCANA
PRENADAMEDIA GROUP. Jakarta. 2014.
Sopyan,Yamin dan Heri,Kurniawan. SPSS COMPLETE Teknik Analisis Statistik
Terlengkap dengan Software SPSS. SALEMBA INFOTEK. Jakarta. 2009.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. CV. Alfabetha.
Bandung. 2012.
Suliyanto. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.
2005.
Sugiyono.Metode Penelitian Bisnis. CV Alphabeta. Bandung.2006.
Supranto. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa
Pasar. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 2006.
116
Syaifudin,Muhammad. Faktor-Faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah
dalam memilih pegadaian syariah. EQUILIBRIUM: Jurnal Ekonomi
syariah Vol 4, (NO 2): 284-299. 2016.
Sawitri,Y., Hidayat,W., dan Nurseto.S. Pengaruh Kualitas Produk,Promosi,
Faktor sosial dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
Motor Matic Yamaha Mio (Studi Kasus Yamaha Agung Motor Semarang.
Diponegoro Journal of Social and Politic. 2013.
Wahab, Wirdayani. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah
Pegadaian Syariah di Kota Pekanbaru. Al-masraf : Jurnal lembaga
Keuangan dan Perbankan Vol : 2, (No 1). 2017.
Wijaya, Tony. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktik.
GRAHA ILMU. Yogyakarta. 2013.
www.Republika.co.id
http://lhaelyimma.blogspot.co.id/2014/11/sistem-dan-produk-produk-
pegadaian.html
http://ekonomi.metrotvnews.com
117
LAMPIRAN
1. Kuesioner penelitian
Assalamuallaikum wr wb
Kepada Yth
Ibu /bapak/saudara/saudari nasabah pengguna jasa pegadaian syariah
Ditempat
Dengan Hormat,
Saya mahasiswi tingkat akhir Universitas Islam Negri Syarifhidayatullah
Jakarta. Yang bernama Chika Zahraini Ahmad. Untuk memenuhi sebagian
persyaratan dalam penyelesaian pendidikan Pada Program Studi Ekonomi syariah,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai bahan penulisan skripsi kami melaksanakan
penelitian dengan judul”
Analisis Determinasi Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah dalam
Memilih Pegadaian Syariah ( Studi Kasus Pada Masyarakat Pengguna Jasa
Pegadaian Syariah di Daerah Tangerang)
Bersama ini, saya mohon kesediaan Bpk/ibu/sdr/i untuk mengisi kuesioner
yang saya berikan. Informasi yang Anda berikan merupakan bantuan yang sangat
berarti dalam menyelesaikan penelitian ini. Pengisian angket ini semata-mata
untuk kepentingan skripsi, dan akan terjaga kerahasiaan Bpk/Ibu/Sdr/i. Atas
bantuan dan perhatian yang di berikan, saya ucapkan terima kasih.
PENELITI
CHIKA ZAHRAINI AHMAD
(11140860000071)
118
A. Identitas Responden
Identitas yang bapak/ibu/saudara/saudari berikan dalam kuesioner ini
akan menjadi rahasia dan tidak akan tersebar luaskan karena identitas ini
hanya akan menjadi data bagi peneliti. Untuk itu saya sebagai peneliti
mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjawab
pertanyaan di bawah ini:
Berilah tanda (√) pada jawaban yang tersedia sesuai dengan pilihan Anda.
No Responden : (di isi penulis)
Nama/insial Responden :
Alamat :
Jenis Kelamin : ( ) laki-laki ( ) perempuan
Umur : ( ) 15-20 th ( ) 21-30 th ( ) 31-40 th ( ) >40th
Pekerjaan/profesi : ( ) mahasiswa/pelajar ( )pegawai swasta
( )PNS ( )pedagang
( ) ibu rumah tangga ( )lainnya……….
Pendidikan terakhir : ( ) SD ( )SMP
( ) SMA ( ) S1- S3
Penghasilan/bulan : ( )Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000
( )Rp. 2.500.000 - Rp. 3.000.000
( ) Rp.3.500.000 - Rp4.000.000
( ) ≥ Rp. 5000.000
119
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Untuk pertanyaan dibawah ini berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut
bapak/ibu/sdr/I paling mewaikili jawaban tersebut. Apabila bapak/ibu/sdr/I
memiliki jawaban selain pada opsi dibawah dapat mengisi pada jawaban lainnya
dengan mengisi jawaban yang ingin bapak/ibi/sdr/I berikan.
1. Sudah berapa lama anda menggunakan jasa produk pegadaian syariah?
a. 1- 5 bulan
b. 5-10 bulan
c. 1 tahun
d. Lebih dari 1 tahun
e. Lainnya………………. (diisi sedniri jika ada opsi lain)
Berilah tanda ( √ ) pada jawaban yang menurut Bpk/ibu/sdr/i paling mewakili
jawaban tersebut. Adapun makna tanda dalam kolom adalah sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS)
Setuju (S)
Kurang Setuju (KS)
Tidak Setuju (TS)
Sangat Tidak Setuju (STS)
120
NO PERNYATAAN FAKTOR
SOSIAL (X1)
PILIHAN JAWABAN
(STS)
1
(TS)
2
(KS)
3
(S)
4
(SS)
5
1
Pegadaian syariah merupakan
lembaga yang sudah sering
saya gunakan
2
Pendapat orang-orang terhadap
pegadaian syariah di media
sosial membuat saya tertarik
menggunakannya
3
Saya menggunakan pegadaian
syariah karena tausiah di
media sosial yang membahas
pegadaian syariah
4
saya menggunakan pegadaian
syariah bukan dari dorongan
siapa pun
5
Orang tua saya mempunyai
andil dalam saya
menggunakan atau memilih
pegadaian syariah ini
6
Rekan kerja saya adalah
referensi saya dalam
menggunakan pegadaian
syariah
7
Jabatan saya dikantor
mempengaruhi saya dalam
menggunakan pegadaian
syariah
NO PERNYATAAN FAKTOR
BUDAYA (X2)
(STS)
1
(TS)
2
(KS)
3
(S)
4
(SS)
5
1
Saya memilih pegadaian
syariah karena sesuai dengan
nilai-nilai yang sudah tertanam
pada diri saya
2
Saya memiliki presepsi yang
baik terhadap pegadaian
syariah
3
Saya menggunakan pegadaian
syariah karena mencerminkan
adat-
istiadat(mis:minang,betawi,dan
lainnya) yang sudah tertanam
pada diri saya
4 Saya memilih pegadaian
syariah karena letaknya yang
121
dekat tempat tinggal saya.
5
Dengan kemajuan budaya
yang berkembang dengan
pesat, pegadaian syariah
merupakan solusi terbaik
dalam mencari sebuah
pinjaman dengan barang
jaminan
6
Saya menggunakan pegadaian
syariah karena letak tempatnya
yang strategis untuk saya
kunjungi.
7
Pegadaian syariah merupakan
cerminan budaya pada
kehidupan saya di masa depan.
8
Saya memilih pegadaian
syariah karena anggota klub
atau organisasi yang saya ikuti
memberikan saran atau
pendapat untuk menggunakan
pegadaian syariah
9
Komunitas atau organisasi
yang saya ikuti tidak
mempengaruhi saya dalam
memutuskan menggunakan
pegadaian syariah.
NO PERNYATAAN FAKTOR
CITRA MEREK (X3)
(STS)
1
(TS)
2
(KS)
3
(S)
4
(SS)
5
1
Kualitas produk dan kualitas
layanan pegadaian syariah
sudah sesuai dengan apa yang
saya inginkan
2
saya menggunakan pegadaian
syariah karena produk-
produknya yang terjamin
untuk saya
3
Saya memilih pegadaian
syariah karena produknya
sesuai dengan apa yang saya
butuhkan
4
Produk pegadaian syariah
memberikan kesan positif
kepada nasabahnya
5 Merek pegadaian mudah
diingat
6 Pegadaian syariah sudah
122
banyak dikenal banyak orang
7
Saya mengenal pegadaian
syariah dari salah satu iklan
yang saya lihat
8
Pegadaian syariah mudah
dikenali baik di media massa
atau media sosial
9
Pegadaian syariah tidak hanya
berpacu pada memberikan
pinjaman dengan barang
jaminan saja
10
Produk pegadaian syariah
selalu berinovasi dan mudah
diterima di masyarakat
D PERNYATAAN FAKTOR
RELIGIUSITAS (X4)
(STS)
1
(TS)
2
(KS)
3
(S)
4
(SS)
5
1
Saya menggunakan pegadaian
syariah ini karena keyakinan
saya kepada ajaran-ajaran
agama islam yang sudah
tertanam dalam diri saya
2
Saya menggunakan pegadaian
syariah karena ingin terhindar
dari praktik yang dilarang oleh
agama (mis.riba)
3
Saya menggunakan pegadaian
syariah karena saya percaya
setiap amalan yang saya
perbuat akan dicatat oleh Allah
Swt
4
Saya menggunakan pegadaian
syariah karena saya berfikir
jika saya menggunakan
pegadaian yang sesuai dengan
syariat islam saya akan selalu
dipenuhi dengan keberkahan
5
Saya menggunakan pegadaian
syariah karena jika saya
menggunakan yang sesuai
dengan syariat islam, Allah
Swt akan selalu meridhoi apa
yang saya lakukan
6
Pegadaian syariah merupakan
bentuk ketaatan dalam
bermuamallah dalam islam
7 Pegadaian syariah yang saya
123
2. Data tabulasi kuesioner penelitian
NO FAKTOR SOSIAL JUMLAH RATA-
RATA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1 4 4 4 3 4 4 4 27 4
2 5 4 2 4 5 4 2 26 4
3 4 4 3 4 2 5 4 26 4
4 2 4 3 3 3 4 4 26 4
5 2 3 2 3 3 5 4 22 3
6 4 2 3 4 4 4 2 23 3
7 4 4 4 3 3 4 3 25 4
8 2 4 3 4 3 3 3 22 3
9 4 4 4 3 3 4 3 25 4
10 4 4 2 4 2 3 4 23 3
ketahui di dalamnya
menggunakan sistem yang
sesuai dengan syariat islam
8
Saya menggunakan pegadaian
syariah karena saya berusaha
selalu untuk beribadah setiap
waktu baik secara langsung
ataupun tidak langsung
NO PERNYATAAN INDIKATOR
KEPUTUSAN MEMILIH
TIDAK
(1)
YA
(2)
1 Saya sudah merencanakan untuk
menggunakan pegadain syariah
2
Saya mencari informasi mengenai
pegadaian syariah dari keluarga atau
kerabat yang menggunakan pegadaian
syariah juga.
3 Saya termasuk konsumen aktif
pegadaian syariah
4
Pelayanan yang diberikan oleh
pegadaian syariah cepat tanggap dan
jelas
5
Saya menggunakan pegadaian syariah
karena sudah tidak tertarik untuk
menggunakan lembaga lain selaian
pegadaian syariah
6 Saya merasa puas menggunakan
pegadaian syariah
7 Saya tidak merasa menyesal
menggunakan pegadaian syariah
124
11 4 3 4 3 4 3 3 24 3
12 4 4 4 4 4 3 3 26 4
13 4 4 4 4 4 3 3 26 4
14 2 3 3 3 4 2 2 19 3
15 4 4 3 3 4 3 4 25 4
16 4 4 4 5 4 4 4 29 4
17 4 4 4 2 2 2 2 20 3
18 4 4 4 4 4 4 3 27 4
19 4 4 4 3 3 2 2 22 3
20 4 4 3 4 4 4 3 26 4
21 4 4 4 4 4 4 2 26 4
22 3 3 3 2 3 3 2 19 3
23 4 4 4 1 4 3 1 22 3
24 2 4 2 3 3 2 3 19 3
25 4 4 4 4 3 5 4 28 4
26 3 4 4 4 4 2 1 22 3
27 2 3 2 1 2 3 2 15 2
28 4 4 2 4 4 4 2 23 3
29 4 4 3 3 4 3 3 24 3
30 3 2 4 3 2 3 2 19 3
31 2 2 2 4 4 4 4 22 3
32 3 3 2 3 3 2 2 18 3
33 4 4 4 4 4 3 3 26 4
34 4 3 4 4 4 4 3 26 4
35 2 1 2 2 2 2 1 12 2
36 4 4 3 3 4 3 4 25 4
37 4 4 4 5 4 4 4 29 4
38 4 4 4 2 2 2 2 20 3
39 4 4 4 4 4 4 3 27 4
40 4 4 4 3 3 2 2 22 3
41 4 4 3 4 4 4 3 26 4
42 4 4 4 4 4 4 4 28 4
43 3 3 3 2 3 3 2 19 3
44 4 4 4 1 4 2 2 22 3
45 4 4 4 3 4 4 4 24 3
46 4 4 4 4 3 5 4 28 4
47 3 4 3 1 1 2 1 15 2
48 2 3 2 2 2 1 3 15 2
49 4 4 4 4 2 2 3 23 3
50 4 4 3 3 4 3 3 24 3
51 3 2 4 3 4 3 3 22 3
52 4 3 2 4 4 3 3 23 3
53 4 4 4 3 3 4 3 25 4
54 4 4 2 4 3 4 2 23 3
125
55 2 4 3 2 2 5 4 22 3
56 2 3 4 3 3 4 3 22 3
57 2 2 2 3 3 3 4 19 3
58 4 2 3 4 4 4 4 25 4
59 4 4 4 4 4 4 4 28 4
60 4 4 4 4 4 3 3 26 4
61 4 4 4 4 4 4 3 27 4
62 4 2 4 4 2 3 4 23 3
63 4 4 4 5 4 4 4 29 4
64 4 4 4 2 2 2 2 20 3
65 4 4 4 4 4 4 3 27 4
66 4 4 4 3 3 2 2 22 3
67 4 4 3 4 4 4 3 26 4
68 4 4 4 4 4 4 2 26 4
69 3 3 2 2 3 3 3 19 3
70 4 4 4 1 4 3 2 22 3
71 3 4 4 3 3 4 3 24 3
72 4 4 4 4 3 5 4 28 4
73 3 4 3 1 1 2 1 15 2
74 2 2 2 1 2 1 2 12 2
75 4 4 2 1 1 1 2 15 2
76 4 4 3 3 4 3 3 24 3
77 3 4 4 3 4 2 3 22 3
78 4 4 4 3 3 4 3 25 4
79 4 3 2 4 4 4 2 23 3
80 2 4 3 2 2 5 4 22 3
81 3 4 4 3 2 3 4 23 3
82 2 3 2 3 2 4 3 19 3
83 4 2 3 4 4 4 2 23 3
84 4 4 4 3 3 4 3 25 4
85 4 4 2 4 2 3 3 22 3
86 4 4 4 3 3 4 3 25 4
87 4 4 2 3 4 3 4 24 3
88 4 4 4 4 4 3 3 26 4
89 4 4 4 5 4 4 3 28 4
90 4 4 5 4 4 3 4 28 4
91 3 3 3 3 4 4 3 23 3
92 4 4 3 3 4 4 4 25 4
93 3 4 4 3 3 4 5 26 4
94 2 3 2 3 3 5 4 22 3
95 4 2 3 4 4 4 2 23 3
96 4 4 4 3 3 4 3 25 4
97 3 3 3 3 4 4 3 23 3
98 4 4 3 3 4 3 3 25 4
126
99 4 4 4 5 4 4 4 29 4
100 4 4 4 2 2 2 2 20 3
NO FAKTOR BUDAYA
JUMLAH RATA-
RATA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9
1 4 4 5 4 4 3 4 5 4 37 4
2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34 4
3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 34 4
4 5 5 4 3 3 3 3 4 4 34 4
5 2 4 2 4 3 4 3 3 4 30 3
6 5 4 4 3 4 3 4 4 3 34 4
7 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 4
8 4 4 3 4 4 4 3 3 3 32 4
9 4 3 4 4 3 4 4 4 4 34 4
10 4 3 4 3 4 2 3 4 4 31 3
11 5 4 2 3 4 3 4 3 4 32 4
12 4 4 4 3 4 4 4 3 4 34 4
13 4 4 4 3 4 4 4 3 4 34 4
14 2 4 2 1 3 1 2 2 2 19 2
15 3 4 3 4 4 4 3 3 4 32 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
17 5 5 2 2 5 2 5 2 4 32 4
18 4 4 5 5 4 4 3 1 3 33 4
19 4 4 4 3 4 4 2 3 4 32 4
20 4 4 4 3 4 5 3 4 4 35 4
21 4 5 2 3 5 4 4 4 4 35 4
22 2 3 2 2 3 4 4 3 3 26 3
23 4 4 2 4 4 4 2 2 2 28 3
24 4 3 2 3 4 4 4 3 4 31 3
25 5 5 5 5 5 5 5 2 3 40 4
26 4 4 4 2 3 3 1 1 4 26 3
27 4 4 2 3 2 2 2 3 3 25 3
28 5 5 3 3 4 3 3 3 4 33 4
29 3 4 4 5 4 4 4 3 4 35 4
30 3 4 3 4 4 5 4 4 3 34 4
31 5 5 1 4 4 4 4 4 4 35 4
32 5 5 2 3 5 3 4 3 4 34 4
33 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35 4
34 4 4 4 3 4 5 4 3 4 35 4
35 2 4 2 1 3 1 2 2 2 19 2
36 3 4 3 4 4 4 3 3 4 32 4
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
38 5 5 2 2 5 2 5 2 4 32 4
39 4 4 5 5 4 4 3 1 3 33 4
40 4 4 4 3 4 2 4 3 4 32 4
127
41 4 4 3 3 4 4 4 5 3 34 4
42 4 5 2 2 5 4 4 4 4 34 4
43 2 3 2 2 3 4 4 3 3 26 3
44 4 4 1 4 4 4 2 2 2 27 3
45 4 5 4 4 4 4 4 3 4 36 4
46 5 5 5 5 5 5 5 2 3 40 4
47 4 4 4 2 3 3 1 1 4 26 3
48 4 2 2 3 4 2 2 3 3 25 3
49 5 5 3 3 4 3 3 3 4 33 4
50 3 4 4 4 4 4 4 5 4 36 4
51 3 4 3 4 4 5 4 4 3 34 4
52 5 5 1 4 4 4 4 4 4 35 4
53 4 4 4 3 4 5 4 4 3 35 4
54 4 4 3 4 3 4 4 4 3 33 4
55 4 4 4 4 2 3 4 4 4 33 4
56 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33 4
57 2 4 3 4 3 4 3 3 4 30 3
58 5 4 4 3 4 3 4 4 3 34 4
59 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 4
60 4 4 3 3 4 4 4 3 4 33 4
61 4 4 4 3 3 4 4 4 4 34 4
62 4 4 4 4 4 2 4 3 4 33 4
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
64 5 5 2 2 5 2 5 2 4 32 4
65 4 4 5 5 4 4 3 4 3 36 4
66 4 4 4 3 4 4 4 3 4 34 4
67 4 4 3 4 4 3 4 5 4 35 4
68 4 5 2 4 5 4 4 4 3 35 4
69 2 3 2 2 3 4 4 3 3 26 3
70 4 4 2 4 4 4 2 1 2 27 3
71 4 5 4 4 4 4 4 3 4 36 4
72 5 5 5 5 5 5 5 2 3 40 4
73 4 4 4 2 3 3 1 1 4 26 3
74 4 4 3 2 2 2 3 2 3 25 3
75 4 3 2 2 2 3 3 3 4 26 3
76 3 4 3 4 4 4 4 3 4 33 4
77 3 4 3 4 4 4 4 2 3 31 3
78 4 4 4 3 4 3 4 4 3 33 4
79 4 3 3 4 4 4 2 4 3 31 3
80 4 4 2 3 3 4 4 3 4 31 3
81 4 3 3 3 2 4 4 4 4 31 3
82 2 3 3 2 3 4 3 3 4 27 3
83 4 3 4 3 3 3 4 4 3 31 3
84 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 4
85 4 3 3 4 4 4 4 3 4 33 4
86 5 4 4 4 3 4 4 4 4 36 4
128
87 4 4 4 2 4 3 4 3 4 32 4
88 5 5 2 3 5 3 4 3 4 34 4
89 4 4 5 4 5 4 4 3 4 36 4
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4
91 2 4 2 1 3 1 2 2 2 19 2
92 3 4 3 4 4 4 3 3 4 32 4
93 5 5 4 3 5 3 5 4 4 38 4
94 2 4 3 4 3 4 3 3 4 30 3
95 5 4 4 3 4 3 4 4 3 34 4
96 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 4
97 2 4 2 1 3 1 2 2 2 19 2
98 3 4 3 4 4 4 3 3 4 32 4
99 4 4 4 3 4 3 4 4 4 34 4
100 5 5 2 2 5 2 5 2 4 32 4
NO FAKTOR CITRA MEREK
JUMLAH RATA-
RATA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
2 4 3 4 4 5 2 4 4 4 4 38 4
3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 4
4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 38 4
5 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 29 3
6 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 35 4
7 3 3 5 3 4 4 4 4 3 3 36 4
8 4 4 2 4 3 2 4 2 4 3 33 3
9 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 4
10 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 25 3
11 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 37 4
12 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 38 4
13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
14 3 3 3 4 5 4 4 1 2 2 31 3
15 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
17 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 39 4
18 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 44 4
19 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 36 4
20 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 37 4
21 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 44 4
22 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 33 3
23 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 4
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
25 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 5
26 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 36 4
27 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 32 3
129
28 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 35 4
29 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 38 4
30 2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 33 3
31 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 41 4
32 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 4
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
35 3 3 3 4 5 4 4 1 2 2 31 3
36 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38 4
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
38 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 39 4
39 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 44 4
40 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39 4
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
42 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 44 4
43 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 33 3
44 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 4
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
46 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49 5
47 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 36 4
48 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 35 4
49 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38 4
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
51 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 4
52 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 42 4
53 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
55 2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 40 4
56 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38 4
57 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 29 3
58 3 4 3 4 4 2 3 2 3 2 30 3
59 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 35 4
60 3 4 3 4 3 4 2 4 4 2 33 3
61 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 4
62 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 25 3
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
64 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 39 4
65 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 44 4
66 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 36 4
67 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 38 4
68 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 44 4
69 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 33 3
70 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 4
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
72 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 43 4
73 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 36 4
130
74 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 35 4
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
77 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 36 4
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
79 4 3 5 4 4 2 3 4 3 4 36 4
80 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 36 4
81 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35 4
82 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 29 3
83 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 35 4
84 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 37 4
85 4 2 4 2 4 3 4 3 4 4 34 3
86 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 4
87 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 25 3
88 5 5 5 5 4 4 3 3 4 3 41 4
89 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 42 4
90 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 42 4
91 3 3 3 4 5 4 4 1 2 2 31 3
92 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38 4
93 5 5 5 5 4 3 3 5 5 4 44 4
94 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 29 3
95 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 35 4
96 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 37 4
97 3 3 3 4 5 4 4 1 2 2 32 3
98 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 38 4
99 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4
100 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 39 4
NO FAKTOR RELIGIUSITAS
JUMLAH RATA-
RATA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
1 5 4 5 4 5 4 4 4 35 4
2 4 3 4 5 4 4 4 4 33 4
3 4 4 4 3 4 4 4 5 32 4
4 4 4 4 4 3 4 4 5 32 4
5 3 1 2 2 1 1 2 2 14 2
6 4 2 2 3 1 3 2 1 18 2
7 4 5 4 5 4 5 4 5 36 5
8 3 4 4 5 4 4 4 4 32 4
9 5 5 5 3 4 4 5 5 36 5
10 5 5 4 4 3 5 5 4 35 4
11 5 4 5 5 4 5 5 4 37 5
12 5 5 4 5 5 5 5 4 38 5
13 4 5 5 5 5 5 5 5 39 5
14 2 2 2 2 3 3 3 3 20 3
15 4 3 4 4 4 3 4 4 29 4
131
16 4 4 5 4 4 4 4 5 34 4
17 4 3 4 4 4 5 4 4 32 4
18 5 4 5 4 5 4 4 5 36 5
19 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
20 4 5 4 5 4 5 5 4 36 5
21 4 4 5 5 5 5 4 4 36 5
22 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4
23 4 4 5 4 5 4 4 3 33 4
24 5 4 4 4 5 5 3 5 35 4
25 4 5 5 5 5 3 5 4 36 5
26 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4
27 3 4 4 3 3 4 4 3 28 4
28 5 5 3 5 4 5 4 4 30 4
29 5 4 5 4 5 4 5 5 37 5
30 4 4 4 5 4 3 5 4 33 4
31 5 5 4 4 5 4 4 5 36 5
32 4 4 4 4 4 5 3 4 32 4
33 4 5 5 5 4 4 5 5 37 5
34 5 4 5 4 5 4 5 5 37 5
35 2 2 2 2 3 3 3 3 20 3
36 4 3 4 3 4 3 4 4 29 4
37 4 4 5 4 4 4 4 5 34 4
38 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
39 4 5 4 5 4 5 4 5 36 5
40 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
41 5 4 5 5 4 4 4 5 36 5
42 4 4 5 5 5 5 4 4 36 5
43 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4
44 5 4 5 4 4 4 3 3 32 4
45 4 4 4 4 5 3 5 5 34 4
46 5 5 5 5 4 4 4 4 36 5
47 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4
48 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4
49 4 3 4 5 4 5 4 4 33 4
50 4 4 5 4 5 4 5 5 36 5
51 4 4 4 4 4 5 5 4 34 4
52 5 5 5 3 5 4 4 5 36 5
53 5 4 4 5 4 5 5 4 36 5
54 4 4 5 5 5 4 4 4 35 4
55 5 5 4 4 4 4 4 5 35 4
56 4 4 5 4 5 4 3 5 34 4
57 3 2 2 3 2 2 2 2 18 2
58 4 2 2 4 4 3 4 2 25 3
59 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
60 4 5 5 4 5 4 5 5 35 4
61 5 4 4 5 4 5 4 5 36 5
132
62 4 4 4 4 5 4 3 4 33 4
63 4 4 5 5 4 4 4 5 35 4
64 4 4 5 4 4 5 4 4 34 4
65 5 5 4 5 5 4 4 5 37 5
66 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
67 5 4 4 5 4 5 4 4 35 4
68 4 4 5 5 5 5 4 4 36 5
69 4 4 4 4 3 4 4 4 31 4
70 5 4 4 5 5 4 3 3 33 4
71 4 5 3 5 4 5 5 5 36 5
72 5 4 5 4 5 4 5 5 37 5
73 5 4 4 4 4 4 4 4 33 4
74 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4
75 5 4 5 4 4 4 4 4 34 4
76 4 5 4 5 4 5 4 5 36 5
77 3 4 5 4 5 5 4 4 34 4
78 5 5 4 5 4 5 5 5 38 5
79 4 4 5 5 5 4 4 4 35 4
80 5 4 4 4 4 4 5 4 34 4
81 5 5 4 4 4 5 4 3 34 4
82 3 2 2 3 2 2 2 2 18 2
83 4 4 2 3 4 3 2 3 25 3
84 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
85 4 4 3 4 4 4 4 4 31 4
86 5 5 4 5 5 4 5 4 37 5
87 5 4 4 3 4 5 4 4 33 4
88 4 4 5 4 5 5 5 4 36 5
89 5 5 4 5 4 4 4 5 36 5
90 4 4 5 4 4 5 5 5 36 5
91 2 2 2 2 3 3 3 3 20 3
92 4 3 4 3 4 3 4 4 29 4
93 5 4 4 4 5 5 5 5 37 5
94 3 2 2 3 2 2 2 2 18 2
95 4 4 2 3 3 4 2 3 26 3
96 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4
97 2 2 2 2 3 3 3 3 20 3
98 4 3 4 3 4 3 4 4 29 4
99 4 4 5 4 4 4 4 5 34 4
100 4 3 5 4 3 5 4 4 32 4
NO KEPUTUSAN MEMILIH
JUMLAH RATA-
RATA P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
1 2 2 2 2 2 2 2 14 2
2 1 2 2 2 2 2 2 13 2
3 1 2 2 2 2 2 2 13 2
133
4 2 1 2 2 2 2 2 13 2
5 2 1 1 1 1 1 1 8 1
6 1 2 1 1 2 2 1 10 1
7 2 2 2 2 2 2 2 14 2
8 2 1 1 2 2 2 2 12 2
9 2 2 2 2 2 2 1 13 2
10 1 1 2 2 2 2 2 12 2
11 1 2 2 2 2 2 2 13 2
12 2 2 2 2 2 2 2 14 2
13 2 2 2 2 2 2 2 14 2
14 1 1 1 1 1 1 1 7 1
15 1 2 2 2 2 2 1 12 2
16 2 2 2 2 2 2 2 14 2
17 2 1 2 2 2 2 1 12 2
18 2 2 2 2 2 2 2 14 2
19 2 1 2 2 2 2 2 13 2
20 2 2 2 2 2 2 2 14 2
21 2 2 2 2 2 2 2 14 2
22 1 1 1 2 2 1 2 10 1
23 1 1 2 2 2 2 2 12 2
24 1 2 2 2 2 2 2 13 2
25 2 2 2 2 2 2 2 14 2
26 1 1 2 2 2 2 2 12 2
27 1 1 1 2 2 1 1 9 1
28 1 1 2 2 2 2 2 12 2
29 2 2 2 2 2 2 2 14 2
30 1 2 2 2 2 2 2 13 2
31 2 2 2 2 2 2 2 14 2
32 1 2 2 2 2 2 2 13 2
33 2 2 2 2 2 2 2 14 2
34 2 2 2 2 2 2 2 14 2
35 1 1 1 1 1 1 1 7 1
36 1 2 2 2 2 2 1 12 2
37 2 2 2 2 2 2 2 14 2
38 2 1 2 2 2 2 1 12 2
39 2 2 2 2 2 2 2 14 2
40 2 1 2 2 2 2 2 13 2
41 2 2 2 2 2 2 2 14 2
42 2 2 2 2 2 2 2 14 2
43 1 1 1 2 2 1 2 10 1
44 1 1 2 2 2 2 2 12 2
45 1 2 2 2 2 2 2 13 2
46 2 2 2 2 2 2 2 14 2
47 1 1 2 2 2 2 2 12 2
134
48 1 1 1 2 2 1 1 9 1
49 1 1 2 2 2 2 2 12 2
50 2 2 2 2 2 2 2 14 2
51 1 2 2 2 2 2 2 13 2
52 2 2 2 2 2 2 2 14 2
53 2 2 2 2 2 2 2 14 2
54 1 2 2 2 2 2 2 13 2
55 1 2 2 2 2 2 2 13 2
56 2 1 2 2 2 2 2 13 2
57 2 1 1 1 1 1 1 8 1
58 1 2 1 1 2 2 1 10 1
59 2 2 2 2 2 2 2 14 2
60 2 1 1 2 2 2 2 12 2
61 2 2 2 2 2 2 1 13 2
62 1 1 2 2 2 2 2 12 2
63 2 2 2 2 2 2 2 14 2
64 2 1 2 2 2 2 1 12 2
65 2 2 2 2 2 2 2 14 2
66 2 1 2 2 2 2 2 13 2
67 2 2 2 2 2 2 2 14 2
68 2 2 2 2 2 2 2 14 2
69 1 1 1 2 2 1 2 10 1
70 1 1 2 2 2 2 2 12 2
71 1 2 2 2 2 2 2 13 2
72 2 2 2 2 2 2 2 14 2
73 1 1 2 2 2 2 2 12 2
74 1 1 1 2 2 1 1 9 1
75 1 1 2 2 2 2 2 12 2
76 2 2 2 2 2 2 2 14 2
77 1 2 2 2 2 2 2 13 2
78 2 2 2 2 2 2 2 14 2
79 1 2 2 2 2 2 2 13 2
80 1 2 2 2 2 2 2 13 2
81 2 1 2 2 2 2 2 13 2
82 2 1 1 1 1 1 1 8 1
83 1 2 1 1 2 2 1 10 1
84 2 2 2 2 2 2 2 14 2
85 2 1 1 2 2 2 2 12 2
86 2 2 2 2 2 2 1 13 2
87 1 1 2 2 2 2 2 12 2
88 1 2 2 2 2 2 2 13 2
89 2 2 2 2 2 2 2 14 2
90 2 2 2 2 2 2 2 14 2
91 1 1 1 1 1 1 1 7 1
135
92 1 2 2 2 2 2 1 12 2
93 2 1 2 2 2 2 2 13 2
94 2 1 1 1 1 1 1 8 1
95 1 2 1 1 2 2 1 10 1
96 2 2 2 2 2 2 2 14 2
97 1 1 1 1 1 1 1 7 1
98 1 2 2 2 2 2 1 12 2
99 2 2 2 2 2 2 2 14 2
100 2 1 2 2 2 2 1 12 2
3. UJI REALIBILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.727 .731 9
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.725 .720 7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.849 .855 10
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.910 .910 8
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.804 .839 7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.921 .958 46
136
4. UJI VALIDITAS
Variabel Item Corrected
Item-Total
Correlation
rTabel Keterangan
Sosial
Q1 .451 0.197 Valid/Realibel
Q2 .297 0.197 Valid/Realibel
Q3 .351 0.197 Valid/Realibel
Q4 .611 0.197 Valid/Realibel
Q5 .474 0.197 Valid/Realibel
Q6 .470 0.197 Valid/Realibel
Q7 .390 0.197 Valid/Realibel
Budaya
Q8 .418 0.197 Valid/Realibel
Q9 .282 0.197 Valid/Realibel
Q10 .344 0.197 Valid/Realibel
Q11 .528 0.197 Valid/Realibel
Q12 .451 0.197 Valid/Realibel
Q13 .425 0.197 Valid/Realibel
Q14 .562 0.197 Valid/Realibel
Q15 .274 0.197 Valid/Realibel
Q16 .369 0.197 Valid/Realibel
Citra Merek
Q17 .576 0.197 Valid/Realibel
Q18 .667 0.197 Valid/Realibel
Q19 .707 0.197 Valid/Realibel
137
Q20 .499 0.197 Valid/Realibel
Q21 .398 0.197 Valid/Realibel
Q22 .306 0.197 Valid/Realibel
Q23 .617 0.197 Valid/Realibel
Q24 .519 0.197 Valid/Realibel
Q25 .618 0.197 Valid/Realibel
Q26 .681 0.197 Valid/Realibel
Reliugilitas
Q27 .615 0.197 Valid/Realibel
Q28 .801 0.197 Valid/Realibel
Q29 .750 0.197 Valid/Realibel
Q30 .676 0.197 Valid/Realibel
Q31 .710 0.197 Valid/Realibel
Q32 .675 0.197 Valid/Realibel
Q33 .711 0.197 Valid/Realibel
Q34 .739 0.197 Valid/Realibel
Keputusan
pembelian
Q35 .213 0.197 Valid/Realibel
Q36 .412 0.197 Valid/Realibel
Q37 .765 0.197 Valid/Realibel
Q38 .687 0.197 Valid/Realibel
Q39 .669 0.197 Valid/Realibel
Q40 .768 0.197 Valid/Realibel
Q41 .549 0.197 Valid/Realibel
138
5. UJI T, UJI F DAN UJI KOEFISIEN DETERMINASI
a. UJI T
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.176 .544 -3.997 .000
Sosial .060 .024 .115 2.551 .012
Budaya .146 .023 .323 6.303 .000
Citra
merek .033 .018 .078 1.811 .073
Religiusita
s .222 .016 .597 13.828 .000
a. Dependent Variable: Y
b. UJI F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 334.322 4 83.581 232.727 .000
a
Residual 34.118 95 .359
Total 368.440 99
a. Predictors: (Constant), X4, X1,
X3, X2
b. Dependent Variable: Y sumber : Data Spss yang diolah
139
c. UJI Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R
Square
Std
Error of
the
Estimate
1 . .907 .904 .599
a. Predictors: (Constant), X4, X1, X3, X2
b. Dependent Variable: Y
sumber : Data Spss yang diolah
6. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Heterokedastisitas
b. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -2.176 .544 -3.997 .000
Sosial .060 .024 .115 2.551 .012 .476 2.102
Budaya .146 .023 .323 6.303 .000 .372 2.686
Citra merek .033 .018 .078 1.811 .073 .532 1.880
Religiusitas .222 .016 .597 13.828 .000 .523 1.912
a. Dependent Variable: Y
140
c. Uji Normalitas
7. Uji Analisis Diskriminan
Tests of Equality of Group Means
Wilks'
Lambda F df1 df2 Sig.
Sosial .836 19.279 1 98 .000
Budaya .601 65.082 1 98 .000
citra_merek .656 51.394 1 98 .000
religiusitas .550 80.335 1 98 .000
Group Statistics
keputusan_memilih Mean Std. Deviation
Valid N (listwise)
Unweighted Weighted
Tidak Sosial 2.83 .514 18 18.000
Budaya 2.94 .639 18 18.000
citra_merek 3.28 .461 18 18.000
Religiusitas 3.06 .802 18 18.000
Ya Sosial 3.48 .571 82 82.000
Budaya 3.84 .367 82 82.000
citra_merek 3.94 .328 82 82.000
Religiusitas 4.40 .518 82 82.000
Total Sosial 3.36 .612 100 100.000
Budaya 3.68 .548 100 100.000
citra_merek 3.82 .435 100 100.000
religiusitas 4.16 .775 100 100.000
141
Eigenvalues
Functio
n Eigenvalue % of Variance Cumulative %
Canonical
Correlation
1 1.457a 100.0 100.0 .770
b. First 1 canonical discriminant functions were used in the analysis.
Sumber : Data Spss yang diolah
Wilks' Lambda
Test of
Functio
n(s)
Wilks' Lambda Chi-square Df Sig.
1 .407 86.744 3 .000
Structure Matrix
Function
1
Religiusitas .749
Budaya .674
citra_merek .599
Sosial .367
Pooled within-groups correlations
between discriminating variables
and standardized canonical
discriminant functions
Variables ordered by absolute size
of correlation within function.
Canonical Discriminant
Function Coefficients
Function
1
sosial -.114
budaya 1.259
citra_merek 1.071
religiusitas 1.003
(Constant) -12.513
Unstandardized coefficients Sumber : Data Spss yang diolah
Classification Function
Coefficients
keputusan_memilih
Tidak Ya
Sosial 2.718 2.364
Budaya 10.452 14.373
citra_merek 21.968 25.304
Religiusitas 3.990 7.113
(Constant) -62.030 -97.903
Fisher's linear discriminant
functions Sumber : Data Spss yang diolah
142
Prior Probabilities for Groups
keputusa
n_memili
h Prior
Cases Used in Analysis
Unweighted Weighted
Tidak .500 18 18.000
Ya .500 82 82.000
Total 1.000 100 100.000
Functions at Group Centroids
keputusan_memilih
Function
1
Tidak -2.554
Ya .561
Unstandardized canonical discriminant functions evaluated at group means
Sumber : Data Spss yang diolah
Classification Resultsa
keputus
an_me
milih
Predicted Group Membership
Total
Tidak Ya
Original Count Tidak 15 3 18
Ya 1 81 82
% Tidak 83.3 16.7 100.0
Ya 1.2 98.8 100.0
b. 96.0% of original grouped cases correctly classified.
Sumber : Data Spss yang diolah