analisis data mmd.docx

6
Analisis Data Analisis Data Keperawatan Komunitas di Banjar Karang Indah, Desa Tegal Wangi, Kecamatan Gadung, Kabupaten Bangli yang dimulai tanggal 4 Mei sampai 4 Juni 2015. No Data Masalah 1. DS : - Berdasarkan hasil wawancara didapatkan hasil bahwa Kegiatan posyandu balita jumlah kunjungannya sedikit, namun setiap bulan berjalan secara teratur. Minimnya kunjungan ke posyandu balita kemungkinan disebabkan kurangnya sosialisasi kegiatan posyandu, informasi kegiatan posyandu baru disampaikan pada saat hari H. DO : - Kasus paling tinggi terjadi pada bayi dan balita adalah ISPA 45%; Diare 38%; dan penyakit kulit 12% - Perilaku Ibu dalam melakukan perawatan dan pencegahan penyakit ISPA dan Diare pada bayi dan Balita (Pengetahuan Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada kelompok bayi dan balita

Upload: geg-tritha

Post on 17-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Analisis DataAnalisis Data Keperawatan Komunitas di Banjar Karang Indah, Desa Tegal Wangi, Kecamatan Gadung, Kabupaten Bangli yang dimulai tanggal 4 Mei sampai 4 Juni 2015.NoDataMasalah

1. DS : Berdasarkan hasil wawancara didapatkan hasil bahwa Kegiatan posyandu balita jumlah kunjungannya sedikit, namun setiap bulan berjalan secara teratur. Minimnya kunjungan ke posyandu balita kemungkinan disebabkan kurangnya sosialisasi kegiatan posyandu, informasi kegiatan posyandu baru disampaikan pada saat hari H. DO : Kasus paling tinggi terjadi pada bayi dan balita adalah ISPA 45%; Diare 38%; dan penyakit kulit 12% Perilaku Ibu dalam melakukan perawatan dan pencegahan penyakit ISPA dan Diare pada bayi dan Balita (Pengetahuan baik 68%; sikap positif 56%; kebiasaan melakukan perawatan dan pencegahan ISPA dan diare dengan baik 35%) Perilaku keluarga melakukan PHBS seperti memberikan ASI Eksklusif 20%; menimbang balita setiap sebulan sekali ke posyandu secara rutin (6 bulan berturut-turut) 18%; menggunakan air bersih untuk mandi 100%; mencuci tangan sebelum makan, memasak, sesudah BAK/BAB dengan menggunakan air dan sabun 42%; makan buah dan sayur setiap hari 82%; ada keluarga merokok di dalam rumah 55,5%; konsumsi jajan sembarangan 34%; balita yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap 100%; konsumsi air minum matang 100%; menggunakan air bersih 100%Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada kelompok bayi dan balita

2.DS: -DO: Kasus paling tinggi pada kelompok dewasa adalah hipertensi 32%; diabetes 15%; kolesterol dengan kadar tinggi 5% Perilaku keluarga melakukan perawatan dengan hipertensi: kontrol TD sebulan sekali ke pelayanan kesehatan 30%; mengatur konsumsi garam dan makanan berlemak 22%; minum obat secara teratur 25%; melakukan olahraga (minimal seminggu sekali) 5%; meluangkan waktu untuk berekreasi atau menyalurkan hobi 20%; menggunakan terapi komplementer seperti minum jus mentimun atau rebusan daun alpokat secara mandiri di rumah 25% Perilaku keluarga melakukan perawatan dengan diabetes: kontrol gula darah sebulan sekali ke pelayanan kesehatan 40%; mengatur pola makan dengan baik 25%; melakukan olahraga 15%; konsumsi obat secara teratur 15%; menggunakan terapi komplementer seperti terapi herbal 18% Perilaku keluarga melakukan perawatan dengan kolesterol tinggi: konsumsi lemak dan jeroan 7%; kontrol kadar kolesterol sebulan sekali 10%; olahraga 12% Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada kelompok dewasa

3.

Ds : Berdasarkan Hasil Wawancara didapatkan hasil bahwa kelompok lansia memiliki kegiatan rutin seminggu sekali melakukan senam bersama. Kegiatan ini dipelopori oleh beberapa lansia yang mendukung lansia tetap sehat di usia tua. Jumlah peserta senam lansia hampir diikuti oleh semua lansia. Lansia juga rutin dan aktif mengikuti posyandu lansia yang diadakan sebulan sekali. Bahkan, kegiatan pelayanan posyandu lansia didukung dengan adanya pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat. Kegiatan lansia pun sudah berkembang dengan adanya dana sehat yang bertujuan untuk pemberian makanan tambahan dan pembelian alat indikator pemeriksaan darah

DO: Kasus kesehatan lansia menunjukkan masalah kesehatan yang sering dialami adalah nyeri sendi 18%; 12% lansia mengalami hipertensi dan 3% mengalami obesitas. Hasil kuisioner menunjukkan pengetahuan lansia tentang kesehatan lansia 78% dengan pengetahuan baik; sikap lansia terhadap upaya pencegahan dan perawatan kesehatan lansia dengan sikap positif 69% dan kebiasaan lansia dalam upaya perawatan kesehatan lansia dengan kebiasaan baik 54%.

Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan pada lansia