analisis data

2
V. Analisis Data Pada percobaan, baik pada percobaan pertama ataupun percobaan kedua, pencampuran larutan Pb(NO 3 ) 2 dengan larutan NaCl menghasilkan endapan PbCl 2 , dimana PbCl 2 adalah suatu zat yang sukar larut dalam air. A. Percobaan 1 10 ml Pb(NO 3 ) 2 yang ditambahkan dengan larutan NaCl 1M dengan volume yang berbeda-beda, yaitu 2,5 ml; 3,5 ml; 3 ml;3,5 ml;4 ml;dan 4,5 ml. Dari hasil pencampuran tersebut, semuanya menghasilkan endapan. Namun, dengan berbedanya jumlah volume NaCl yang ditambahkan membuat suhu yang diperlukan agar endapan tepat larut berbeda-beda pula. Semakin banyak jumlah volume NaCl yang ditambahkan, maka semakin tinggi pula suhu yang diperlukan untuk membuat endapan tepat larut. Endapan yang terbentuk adalah PbCl 2 . Sesuai dengan reaksi : Pb(NO 3 ) 2(aq) +2 NaCl (aq) PbCl 2(S) + 2NaNO 3 Terbentuknya endapan PbCl 2 ini menunjukkan larutan sudah lewat jenuh, yaitu hasil kali ion-ionnyalebih besar dari pada Ksp PbCl 2 menurut Vogel ( 1985:75 )”, hasil kali kelarutan atau yang disebut dengan Ksp dari PbCl 2 adalah 1,6 x 10 -5 M. Selain endapan PbCl 2 , pencampuran antara Pb(NO 3 ) 2 dan NaCl menghasilkan NaNO 3 yang berupa golongan nitrat. NaNO 3 memiliki kelarutan yang besar sehingga dapatblarut dalam air. Dari perhitungan ( terlampir ), semakin banyak zat yang ditambahkan pada percobaan, maka semakin tinggi harga Ksp PbCl 2 nya. Sehingga menyebabkan knsentrasi ion-ionnya bertambah dimana semakin banyak volume maka semakin besar konsentrasinya. Berdasarkan pengamatan, semakin banyak volume

Upload: ekpuspita

Post on 19-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

data

TRANSCRIPT

V. Analisis DataPada percobaan, baik pada percobaan pertama ataupun percobaan kedua, pencampuran larutan Pb(NO3)2 dengan larutan NaCl menghasilkan endapan PbCl2, dimana PbCl2 adalah suatu zat yang sukar larut dalam air.A. Percobaan 110 ml Pb(NO3)2 yang ditambahkan dengan larutan NaCl 1M dengan volume yang berbeda-beda, yaitu 2,5 ml; 3,5 ml; 3 ml;3,5 ml;4 ml;dan 4,5 ml. Dari hasil pencampuran tersebut, semuanya menghasilkan endapan. Namun, dengan berbedanya jumlah volume NaCl yang ditambahkan membuat suhu yang diperlukan agar endapan tepat larut berbeda-beda pula. Semakin banyak jumlah volume NaCl yang ditambahkan, maka semakin tinggi pula suhu yang diperlukan untuk membuat endapan tepat larut. Endapan yang terbentuk adalah PbCl2.Sesuai dengan reaksi :Pb(NO3)2(aq)+2 NaCl(aq) PbCl2(S)+ 2NaNO3

Terbentuknya endapan PbCl2 ini menunjukkan larutan sudah lewat jenuh, yaitu hasil kali ion-ionnyalebih besar dari pada Ksp PbCl2 menurut Vogel ( 1985:75 ), hasil kali kelarutan atau yang disebut dengan Ksp dari PbCl2 adalah 1,6 x 10-5 M.Selain endapan PbCl2, pencampuran antara Pb(NO3)2 dan NaCl menghasilkan NaNO3 yang berupa golongan nitrat. NaNO3 memiliki kelarutan yang besar sehingga dapatblarut dalam air.Dari perhitungan ( terlampir ), semakin banyak zat yang ditambahkan pada percobaan, maka semakin tinggi harga Ksp PbCl2nya. Sehingga menyebabkan knsentrasi ion-ionnya bertambah dimana semakin banyak volume maka semakin besar konsentrasinya. Berdasarkan pengamatan, semakin banyak volume volume larutan NaCl yang ditambahkan, maka semakin banyak pula endapan yang terbentuk. Hal ini dikarenakan banyaknya ion Cl- yang terdapat dalam larutan tersebutsehingga semakin banyak ion Cl-yang bereaksi dengan ion Pb2+dan membentuk endapan.Setelah terbentuk endapan, proses yang dilakukan selanjutnya adalah memanaskan campuran tersebut hingga endapannya tepat larut. Kenaikkan suhu saat memanaskan akan menghasilkan kelarutan zat padat yang mengadsorpsi panas sehingga kelarutan naik seiring dengan naiknya suhu ( prinsip Le Chatelier ). Karena itulah ketika dilakukan pemanasan, endapan PbCl2 akan melarut.Berdasarkan hasil perhitungan ( terlampir ), H pelarutan pada pencampuran Pb(NO3)2 dengan NaCl semakin berkurang. Maka dari itu, membentuk suatu larutan diperlukan pemanasan agar dapat membuat endapan tepat larut. Karena jika H pelarutan semakin berkurang. Terbentuknya larutanpun semakin kecil, artinya campuran tersebut lebih menyukai untuk membentuk endapan.Harga tetapan hasil kali kelarutan suatu garam dapat berubah seiring dengan perubahantemperatur. Umumnya kenaikkan temperatur akan memperbesar kelarutan suatu garam, sehingga harga tetapan hasil kali kelarutan garam akan semakin besar. Maka nilai Ksp tergantung pada suhu atau temperatur ( Day and Underwood, 2002:73 )Pada saat endapan tepat larut, maka artinya pada suhu tersebut Qc = Ksp. Pada proses pemanasan campuran juga dilakukan pengadukan, hal ini bertujuan agar gerak partikel semakin besar sehingga meningkatkan energi kinetik untuk menghasilkan tumbukan yang efektif dan proses pelarutan akan lebih cepat.