analisis dan perancangan sistem informasi …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-aksi...

12
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS KREDIT PINJAMAN PADA KOPERASI BUANA INDONESIA Novianty, Hendra Achmadi, S.Kom.,MM.,M.Acc.,RFP dan Anderes Gui, S.Kom.,SE.,MM Information Systems and Accounting, BINUS University Abstrak Koperasi Buana Indonesia merupakan Koperasi yang memiliki salah satu bidang usaha yang bergerak di bidang simpan pinjam sejak tahun 2010. Berdasarkan analisis yang terjadi, perusahaan memiliki banyak masalah yang terkait siklus kredit pinjaman sehingga perusahaan memerlukan sistem yang dapat membantu proses siklus kredit pinjaman agar semua masalah dapat teratasi. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis kelemahan sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman yang berjalan dan memberikan usulan perbaikan sehingga dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, menghasilkan data, informasi, dan laporan dengan cepat dan tepat. Metode penelitian yang digunakan adalah studi lapangan yang berupa wawancara dengan karyawan koperasi, dan observasi terkait dengan proses bisnis dan prosedur yang berjalan, dan studi kepustakaan dengan melakukan pencarian, pengumpulan, dan pembelajaran atas teori-teori. Berdasarkan hasil penemuan masalah pada koperasi, penulis melakukan analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada koperasi. Kata Kunci: Analisis , Perancangan, Sistem Informasi, Siklus Kredit Pinjaman 1. Pendahuluan Koperasi Buana Indonesia merupakan koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam, dimana koperasi memerlukan suatu sistem informasi yang dapat mendukung kinerja perusahaan sehingga tercipta efisiensi dan efektivitas dalam melakukan pekerjaan serta memerlukan tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas. Maka perusahaan memerlukan aplikasi sistem informasi siklus kredit pinjaman yang dapat terintegrasi aplikasi comprehensive cooperation system yang ada dan berjalan di perusahaan. Perusahaan memiliki permasalahan pada analisa kredit untuk permohonan kredit anggota, penentuan limit kredit, persetujuan atau penolakan kredit, otorisasi penambahan nilai kredit, pencatatan akuntansi. Maka dari itu bertujuan dalam merancang sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman yang lebih terkomputerisasi, dan terintergrasi sehingga mampu mendukung kegiatan administrasi perusahaan.

Upload: lykhuong

Post on 08-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS KREDIT

PINJAMAN PADA KOPERASI BUANA INDONESIA

Novianty, Hendra Achmadi, S.Kom.,MM.,M.Acc.,RFP

dan Anderes Gui, S.Kom.,SE.,MM Information Systems and Accounting, BINUS University

Abstrak

Koperasi Buana Indonesia merupakan Koperasi yang memiliki salah satu bidang usaha yang bergerak di bidang simpan pinjam sejak tahun 2010. Berdasarkan analisis yang terjadi, perusahaan memiliki banyak masalah yang terkait siklus kredit pinjaman sehingga perusahaan memerlukan sistem yang dapat membantu proses siklus kredit pinjaman agar semua masalah dapat teratasi. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis kelemahan sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman yang berjalan dan memberikan usulan perbaikan sehingga dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, menghasilkan data, informasi, dan laporan dengan cepat dan tepat. Metode penelitian yang digunakan adalah studi lapangan yang berupa wawancara dengan karyawan koperasi, dan observasi terkait dengan proses bisnis dan prosedur yang berjalan, dan studi kepustakaan dengan melakukan pencarian, pengumpulan, dan pembelajaran atas teori-teori. Berdasarkan hasil penemuan masalah pada koperasi, penulis melakukan analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada koperasi.

Kata Kunci: Analisis , Perancangan, Sistem Informasi, Siklus Kredit Pinjaman

1. Pendahuluan

Koperasi Buana Indonesia merupakan koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam, dimana koperasi memerlukan suatu sistem informasi yang dapat mendukung kinerja perusahaan sehingga tercipta efisiensi dan efektivitas dalam melakukan pekerjaan serta memerlukan tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas. Maka perusahaan memerlukan aplikasi sistem informasi siklus kredit pinjaman yang dapat terintegrasi aplikasi comprehensive cooperation system yang ada dan berjalan di perusahaan. Perusahaan memiliki permasalahan pada analisa kredit untuk permohonan kredit anggota, penentuan limit kredit, persetujuan atau penolakan kredit, otorisasi penambahan nilai kredit, pencatatan akuntansi.

Maka dari itu bertujuan dalam merancang sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman yang lebih terkomputerisasi, dan terintergrasi sehingga mampu mendukung kegiatan administrasi perusahaan.

Page 2: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat 2 metodologi penelitian, yakni: metode kualitatif yang terdiri dari studi kepustakaan dengan melakukan penggumpulan, pencarian, dan pembelajaran yang berhubungan dengan credit management, penggumpulan data terdiri dari wawancara dengan menggumpulkan informasi yang berhubungan dengan koperasi, dengan mewawancarai pihak yang terkait, dan dengan observasi langsung dengan melakukan peninjauan terhadap koperasi. Dan metode analisis dan perancangan yang terkait dengan perbaikan sistem yang telah ada, dengan mengembangkan menggunakan metode object oriented analysis and design yang terdiri dari: system definition, rich picture, event table, class diagram, use case diagram, use case spesification, state chart diagram, sequence diagram, revised class diagram, dan user interface.1

3. Hasil dan Bahasan

Berikut ini akan ada penjelasan mengenai analisis yang digunakan untuk memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga akan ada analisis sistem yang berjalan serta sistem yang diusulkan. Penjelasan terdapat pada sub-sub judul sebagai berikut:

3.1. Analisis Sistem Berjalan

Sistem yang berjalan pada perusahaan dapat terlihat pada gambar rich picture pada setiap prosedur dibawah ini:

Gambar 1 Rich Picture Pendaftaran Anggota

Prosedur pendaftaran anggota yang berjalan di koperasi adalah sebagai berikut:

1. Calon anggota datang ke koperasi dan ingin melakukan pendaftaran sebagai anggota koperasi.

2. Bagian administrasi menjelaskan informasi pendaftaran anggota serta peraturan yang harus dipatuhi ketika menjadi anggota koperasi, dan memberikan Form Pendaftaran Anggota (FPA) kepada calon anggota.

1 Menurut Mathiassen, et., al (2000)

Page 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

3. Calon anggota mengisi Form Pendaftaran Anggota dan mengembalikannya kepada bagian administrasi.

4. Bagian administrasi memproses pendaftaran anggota serta membuat Kartu Anggota berdasarkan Form Pendaftaran Anggota (FPA) kemudian memberikannya kepada calon anggota sebagai tanda keanggotaan koperasi, setelah itu Form Pendaftaran Anggota (FPA) akan disimpan oleh bagian administrasi sebagai arsip berdasarkan nomor urut dokumen.

Gambar 2 Rich Picture Pemberian Kredit

Prosedur pemberian kredit yang berjalan di koperasi adalah sebagai berikut:

1. Anggota datang ke koperasi dan mengajukan permohonan kredit. 2. Bagian administrasi menjelaskan informasi mengenai prosedur permohonan kredit kepada

anggota. 3. Bagian administrasi memberikan Form Permohonan Kredit (FMK), Form Persyaratan

Kredit (FSB) serta Form Penyerahan Jaminan (FSJ) kepada anggota. 4. Anggota mengisi Form Permohonan Kredit (FMK) serta memenuhi berkas – berkas yang

tercantum dalam Form Persyaratan Kredit (FSB) dan Form Penyerahan Jaminan (FSJ). 5. Anggota menyerahkan Form Permohonan Kredit (FMK) beserta kelengkapan berkas yang

tercantum dalam Form Persyaratan Kredit (FSB) dan Form Penyerahan Jaminan (FSJ) kepada bagian administrasi.

6. Bagian administrasi memeriksa kelengkapan Form Permohonan Kredit (FMK) beserta berkas – berkas yang tercantum dalam Form Persyaratan Kredit (FSB) dan Form Penyerahan Jaminan (FSJ).

7. Setelah Form Permohonan Kredit (FMK) beserta berkas – berkas yang tercantum dalam Form Persyaratan Kredit (FSB) dan Form Penyerahan Jaminan (FSJ) dinyatakan lengkap oleh bagian administrasi, maka bagian administrasi akan menyerahkan Form Permohonan Kredit (FMK), Form Persyaratan Kredit (FSB), dan Form Penyerahan Jaminan (FSJ) beserta kelengkapan berkasnya kepada bagian kredit.

Page 4: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

Gambar 3 Rich Picture Analisis Kredit

Prosedur analisis kredit yang berjalan di koperasi adalah sebagai berikut:

1. Staf kredit menerima Form Permohonan Kredit (FMK), form Persyaratan Kredit (FSB), Form Penyerahan Jaminan (FSJ) beserta kelengkapan berkasnya dari bagian administrasi.

2. Staf kredit memproses dan memeriksa Form Permohonan Kredit Anggota (FMK), Form Persyaratan Kredit (FSB), Form Penyerahan Jaminan (FSJ) beserta kelengkapan berkasnya yang diserahkan oleh bagian administrasi.

3. Staf kredit membuat Form Analisa Kredit (FAE) dengan menggunakan Microsoft excel untuk melakukan analisa kredit melalui pembuatan data umum, analisa keuangan kredit anggota (kemampuan membayar bunga dan pokok, jangka waktu pengembalian kredit, aspek, disposisi dan tanggapan, pengajuan persetujuan kredit), serta check list kebenaran data anggota berdasarkan Form Permohonan Kredit Anggota (FMK), Form Persyaratan Kredit (FSB), Form Penyerahan Jaminan (FSJ) beserta kelengkapan berkasnya.

4. Manajer kredit memeriksa serta memproses Form Analisa Kredit (FAE) yang dibuat oleh staf kredit, melakukan proses konfirmasi kebenaran permohonan kredit yang diajukan oleh anggota melalui survei permohonan kredit anggota.

5. Manajer kredit membuat Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap dua apabila permohonan kredit anggota telah disetujui dan mengarsip Form Analisa Kredit (FAE) berdasarkan nomor urut dokumen untuk permohonan kredit yang disetujui maupun yang ditolak. Apabila manajer kredit belum dapat memutuskan permohonan kredit tersebut disetujui atau ditolak, maka manajer kredit akan mengajukan pembahasan analisa komite kredit pada saat rapat komite kredit.

6. Komite kredit melakukan pembahasan analisa komite kredit bersama dengan manajer kredit untuk membahas permohonan kredit anggota yang memerlukan saran dari komite kredit untuk menyetujui atau menolak permohonan kredit anggota.

7. Manajer kredit memberikan Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap dua yang sudah di otorisasi kepada staf kredit untuk diberikan kepada bagian administrasi serta menyerahkan Form Penyerahan Jaminan (FSJ) yang sudah diperiksa kepada bagian operasional. Staf kredit juga akan mengarsip Form Permohonan Kredit (FMK), Form Persyaratan Kredit (FSB) untuk permohonan kredit yang sudah disetujui oleh manajer kredit maupun persetujuan kredit dengan saran komite kredit berdasarkan nomor urut dokumen.

8. Apabila manajer kredit menolak permohonan kredit anggota, maka staf kredit akan memberitahukan kepada bagian operasional untuk membuat Form Pengembalian Jaminan (FKJ) sebagai bukti pengembalian jaminan kepada anggota berdasarkan Form Penyerahan Jaminan (FSJ), dan bagian operasional akan mengarsip Form Penyerahan Jaminan (FSJ) berdasarkan nomor urut dokumen. Staf kredit juga akan mengarsip Form Permohonan Kredit (FMK), Form Persyaratan Kredit (FSB) untuk permohonan kredit yang tidak

Page 5: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

disetujui atau ditolak oleh manajer kredit maupun komite kredit berdasarkan nomor urut dokumen.

9. Bagian operasional memberitahukan kepada bagian administrasi untuk menghubungi anggota untuk menginformasikan mengenai penolakan kredit dan pengembalian jaminan anggota serta meminta anggota datang ke koperasi untuk mengambil jaminan yang telah diserahkan oleh anggota.

10. Anggota datang ke koperasi dan mengambil kembali jaminan yang telah diserahkan serta menandatangani Form Pengembalian Jaminan (FKJ) yang telah diotorisasi oleh bagian operasional sebagai bukti jaminan telah dikembalikan. Kemudian bagian operasional akan mengarsip Form Pengembalian Jaminan (FKJ) yang telah ditandatangani oleh anggota berdasarkan nomor urut dokumen.

Gambar 4 Rich Picture Pelepasan (Dropping) Kredit

Prosedur pelepasan (dropping) kredit yang berjalan di koperasi meliputi:

1. Bagian administrasi menerima Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap dua yang telah disetujui oleh bagian kredit.

2. Bagian administrasi menghubungi anggota untuk memberitahukan bahwa permohonan kredit telah disetujui dan meminta anggota untuk datang ke koperasi.

3. Bagian administrasi menjelaskan kepada anggota mengenai peraturan persetujuan kredit yang diterima anggota, prosedur pembayaran angsuran kredit maupun pelunasan kredit yang harus dilakukan oleh anggota.

4. Anggota menyetujui dan menandatangani Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap dua kemudian bagian administrasi menyerahkan Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap dua ke bagian kredit.

5. Bagian kredit akan memproses Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap dua, dimana Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap satu akan diberikan ke bagian keuangan serta Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap dua akan diarsipkan oleh bagian kredit berdasarkan nomor urut dokumen, membuat simulasi kredit anggota per bulan dan meminta bagian keuangan untuk mencairkan dana untuk persetujuan kredit kepada anggota.

6. Bagian keuangan akan memeriksa kebenaran isi Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap satu yang diberikan oleh bagian kredit, kemudian mencairkan dana untuk persetujuan kredit kepada anggota melalui tunai atau transfer ke rekening anggota.

7. Bagian keuangan akan memberikan konfirmasi kepada bagian administrasi apabila pencairan dana kredit anggota telah sukses dilakukan, kemudian bagian administrasi akan mengkonfirmasi pencairan dana kredit yang telah sukses dilakukan kepada anggota.

8. Bagian keuangan menyerahkan Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap satu yang telah diotorisasi ke bagian akuntansi, kemudian bagian akuntansi akan melakukan pencatatan akuntansi berdasarkan Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap satu yang diberikan oleh bagian keuangan dan mengarsip Form Persetujuan Kredit (FSK) rangkap satu berdasarkan nomor urut dokumen.

Page 6: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

Gambar 5 Rich Picture Pembayaran Angsuran

Prosedur pembayaran angsuran kredit yang berjalan di koperasi meliputi:

1. Bagian keuangan melakukan penagihan kepada anggota melalui telepon untuk mengingatkan anggota mengenai jumlah tagihan pembayaran angsuran dan tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota.

2. Anggota melakukan konfirmasi pembayaran angsuran ke bagian administrasi serta membawa uang tunai pembayaran angsuran untuk pembayaran angsuran berupa uang tunai atau bukti transfer pembayaran angsuran untuk pembayaran angsuran berupa transfer.

3. Bagian administrasi membuat Form Pembayaran Angsuran (FBA) rangkap dua berdasarkan simulasi kredit anggota per bulan yang diperoleh dari bagian kredit beserta uang pembayaran angsuran atau bukti transfer pembayaran angsuran yang diterima dari anggota.

4. Bagian administrasi memberikan Form Pembayaran Angsuran (FBA) rangkap satu kepada anggota sebagai bukti pembayaran angsuran anggota.

5. Bagian administrasi menyerahkan Form Pembayaran Angsuran (FBA) rangkap dua, uang pembayaran angsuran atau bukti transfer pembayaran angsuran ke bagian keuangan.

6. Bagian keuangan memeriksa Form Pembayaran Angsuran (FBA) rangkap dua, uang pembayaran angsuran atau bukti transfer pembayaran angsuran yang diberikan oleh bagian administrasi.

7. Untuk pembayaran angsuran berupa uang tunai, bagian keuangan akan menyetorkan uang pembayaran angsuran ke Bank dan memperoleh bukti setoran tunai dari Bank.

8. Bagian keuangan menyerahkan Form Pembayaran Angsuran (FBA) rangkap dua, bukti transfer pembayaran angsuran atau bukti setoran tunai dari Bank ke bagian akuntansi.

9. Bagian akuntansi melakukan pencatatan akuntansi berdasarkan Form Pembayaran Angsuran (FBA) rangkap dua, bukti transfer pembayaran angsuran atau bukti setoran tunai dari Bank yang diberikan oleh bagian keuangan. Kemudian bagian akuntansi mengarsip Form Pembayaran Angsuran (FBA) rangkap dua, bukti transfer pembayaran angsuran atau bukti setoran tunai dari Bank berdasarkan nomor urut dokumen.

Page 7: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

Gambar 6 Rich Picture Pelunasan Kredit

Prosedur pelunasan kredit yang berjalan di koperasi adalah sebagai berikut:

1. Anggota datang ke bagian administrasi untuk melunasi kredit. 2. Bagian administrasi akan mengecek simulasi kredit anggota per bulan yang diperoleh dari

bagian kredit untuk memproses pelunasan kredit anggota. 3. Bagian administrasi akan menagih kepada anggota sisa pokok kredit yang harus dilunasi

oleh anggota berdasarkan jumlah sisa pokok kredit pada simulasi kredit anggota per bulan. 4. Anggota melakukan pembayaran pelunasan kredit kemudian bagian administrasi

membuat Form Pelunasan Kredit (FBL) rangkap dua berdasarkan uang pelunasan kredit atau bukti transfer pelunasan kredit yang diterima dari anggota.

5. Bagian administrasi akan menghubungi bagian operasional untuk memproses pengembalian jaminan anggota dan bagian operasional akan memproses pengembalian jaminan anggota berdasarkan Form Penyerahan Jaminan (FSJ).

6. Bagian administrasi memberikan Form Pelunasan Kredit (FBL) rangkap satu kepada anggota sebagai bukti pelunasan kredit serta bukti pengembalian jaminan kepada anggota.

7. Bagian administrasi menyerahkan Form Pelunasan Kredit (FBL) rangkap dua, uang pelunasan kredit atau bukti transfer pelunasan kredit ke bagian keuangan.

8. Bagian keuangan memeriksa Form Pelunasan Kredit (FBL) rangkap dua, uang pelunasan kredit atau bukti transfer pelunasan kredit yang diterima dari bagian administrasi.

9. Untuk pelunasan kredit berupa uang tunai, bagian keuangan akan menyetorkan uang pelunasan kredit ke Bank dan memperoleh bukti setoran tunai dari Bank.

10. Bagian keuangan menyerahkan Form Pelunasan Kredit (FBL) rangkap dua, bukti transfer pelunasan kredit atau bukti setoran tunai dari Bank ke bagian akuntansi.

10. Bagian akuntansi melakukan pencatatan akuntansi berdasarkan Form Pelunasan kredit (FBL) rangkap dua, bukti transfer pelunasan kredit atau bukti setoran tunai dari Bank yang diberikan oleh bagian keuangan. Kemudian bagian akuntansi mengarsip Form Pelunasan Kredit (FBL) rangkap dua, bukti transfer pelunasan kredit atau bukti setoran tunai dari Bank berdasarkan nomor urut dokumen.

3.2. Analisis dan Perancangan Sistem Usulan

Dengan permasalahan yang ada dalam sistem berjalan maka terbentuk sistem usulan sebagai berikut:

Page 8: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

Gambar 7 Rich Picture Usulan Persetujuan Kredit pada Koperasi Buana Indonesia

Usulan prosedur persetujuan kredit yaitu : 1. Bagian administrasi menerima form pencairan kredit (FCK) yang telah disetujui oleh

bagian kredit 2. Bagian administrasi menghubungi anggota untuk memberitahukan bahwa permohonan

kredit telah disetujui dan meminta anggota untuk datang ke koperasi 3. Bagian administrasi menjelaskan kepada anggota mengenai peraturan persetujuan kredit

yang diterima anggota, prosedur pembayaran angsuran kredit maupun pelunasan kredit yang harus dilakukan oleh anggota

4. Anggota menyetujui peraturan persetujuan kredit kemudian bagian administrasi memproses form pencairan kredit (FCK) tersebut

5. Bagian administrasi menginput form pencairan kredit (FCK) yang sudah disetujui oleh anggota ke dalam sistem, dan menyerahkan form pencairan kredit (FCK) ke bagian kredit

6. Bagian kredit akan memproses form pencairan kredit (FCK) kemudian meminta bagian keuangan untuk mencairkan dana untuk persetujuan kredit kepada anggota

7. Bagian keuangan akan mengkonfirmasi form pencairan kredit (FCK) tersebut ke bagian administrasi dan bagian kredit, kemudian mencairkan dana untuk persetujuan kredit kepada anggota melalui tunai atau transfer ke rekening anggota dan menginputnya ke dalam sistem

8. Bagian keuangan akan memberikan konfirmasi kepada bagian administrasi apabila pencairan dana kredit anggota telah selesai dilakukan, kemudian bagian administrasi akan mengkonfirmasi kepada anggota

9. Bagian keuangan memberikan form pencairan kredit (FCK) kepada bagian akuntansi untuk diproses lebih lanjut

10. Bagian akuntansi akan melakukan pencatatan akuntansi berdasarkan form pencairan kredit yang diberikan oleh bagian keuangan

Page 9: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

Gambar 8 Class Diagram

Dalam bahasan ini akan menjelaskan permasalahan yang menjadi kendala bagi koperasi, serta hasil solusi dari sistem yang memperbaiki permasalahan. Koperasi memiliki permasalahan pada proses analisa kredit dengan solusi sistem menambahkan fitur form analisa kredit 6C’s agar dapat meningkatkan efisiensi dalam memproses permohonan kredit anggota. Berikut tampilan sistem yang menjadi solusi permasalahan:

Gambar 9 Form Analisa Kredit 6C’s

Page 10: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

Manajer kredit sulit dalam menentukan keputusan analisa kredit apakah kredit disetujui atau ditolak sehingga perlu dibuat form analisa komite kredit untuk memproses permohonan kredit anggota. Berikut tampilan laporan yang menjadi solusi permasalahan:

Gambar 10 Form Analisa Komite Kredit

Kesulitan dalam melakukan penentuan penambahan nilai kredit bagi anggota juga menjadi kesulitan tersendiri di dalam koperasi sehingga perlu dibuat fitur form penambahan nilai kredit. Berikut tampilan sistem lembur dan prosedur yang menjadi solusi permasalahan:

Gambar 11 Form Penambahan Nilai Kredit

Untuk mengatasi masalah dalam pencatatan akuntansi koperasi adalah pencatatan akuntansi dengan menggunakan sistem terkomputerisasi sehingga dapat meminimalisasi terjadinya kesalahan dalam pencatatan akuntansi.

Page 11: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

4. Simpulan dan Saran

4.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman yang telah dilaksanakan pada Koperasi Buana Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan memaksimalkan penggunaan teknologi maka dapat diketahui secara cepat laporan – laporan yang sudah terfasilitasi dengan sistem, yaitu laporan permohonan pinjaman, laporan kredit anggota, laporan karyawan, dan laporan member anggota.

2. Dengan melakukan pemisahan tugas antara fungsi akuntansi dan fungsi keuangan dapat menghindari terjadinya kecurangan dan manipulasi akuntansi melalui pembatasan akses kegiatan operasional dan pencatatannya serta menciptakan pengendalian internal yang baik.

3. Masalah dalam perusahaan yang ditemukan karena sulitnya koperasi dalam melakukan analisa kredit bagi para anggotanya dapat diminimalisasi dengan diusulkannya sistem analisa kredit yaitu analisa kredit 6C dan analisa komite kredit untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan permohonan kredit yang dilakukan oleh anggota koperasi.

4. Masalah dalam perusahaan yang ditemukan karena sulitnya koperasi dalam melakukan penagihan dapat diminimalisasi dengan diusulkannya pembuatan sistem pengingat yakni form penagihan yang dapat dikirim melalui e-mail kepada anggota koperasi yang melakukan peminjaman serta meningkatkan monitoring pembayaran kredit angsuran anggota melalui pembuatan form pembayaran angsuran dan forn pelunasan kredit.

5. Masalah dalam koperasi yang ditemukan karena sulitnya mengelola jaminan anggota dapat diminimalisasi dengan diusulkannya pembuatan sistem pengingat yakni form penyerahan jaminan dan form pengembalian jaminan untuk mengelola jaminan para anggota koperasi yang melakukan peminjaman.

6. Masalah dalam koperasi yang ditemukan karena sulitnya mengelola kredit yang dilakukan anggota lama yang sudah pernah meminjam serta anggota baru yang akan melakukan peminjaman dapat diminimalisasi dengan diusulkannya pembuatan sistem yakni form penambahan nilai pinjaman yang digunakan sebagai form untuk menampung penambahan nilai kredit yang ingin diajukan oleh anggota lama dengan syarat telah melakukan pelunasan kredit terlebih dahulu.

7. Masalah dalam koperasi yang ditemukan karena kurang akuratnya pencatatan dan dokumentasi terhadap kredit dapat diminimalisasi dengan diusulkannya sistem informasi akuntansi siklus kredit pinjaman yang dapat mengintegrasikan seluruh siklus kredit pinjaman yang terjadi di dalam koperasi sehingga dapat meminimalisasi terjadinya human error serta dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya dan meningkatkan perolehan informasi yang lebih akurat dan lebih cepat.

4.2. Saran Berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang telah dilakukan terhadap sistem informasi

akuntansi siklus kredit pinjaman pada Koperasi Buana Indonesia, berikut beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk perkembangan koperasi di masa yang akan datang :

1. Koperasi perlu melakukan evaluasi secara periodic terhadap kebutuhan sistem terutama yang berkaitan dengan prosedur dalam siklus kredit pinjaman sehingga dapat mengetahui apakah sistem yang telah dirancang dapat memenuhi kebutuhan koperasi seiring dengan perkembangan bisnisnya.

2. Koperasi dapat meningkatkan pengendalian internal terhadap prosedur – prosedur dalam kegiatan operasional koperasi sehingga dapat berjalan sesuai dengan standar yang berlaku dan telah ditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang.

3. Koperasi perlu mengintegrasikan modul lainnya untuk mendukung kegiatan operasional lainnya seperti simpanan, deposito kedalam sistem agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses operasional koperasi.

Page 12: ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2012-1-00341-AKSI Ringkasan001.pdf · tempo pembayaran angsuran kredit yang harus dibayar oleh anggota

5. Referensi [1] Gelinas, Ulric J., Jr., Sutton, Steve., Hunton, & Janes E. (2005). Accounting Information System (6th Ed.). Canada: South Western. [2] Hogarth, Roderick. (2005). Managing Data – Time to Take Action. Journal Credit Management, pg.38, 2pgs. [3] Keiso, Donald E., Weygandt, Jerry J., Warfield, & Terry D. (2007). Intermediate Accounting (12th Ed.). United States : Wiley. [4] Mathiassen, Lars. Munk-Mudsen, A., Nielsen, P.A., & Stage J. (2000). Object Oriented Analysis and

Design, (1st

Ed.). Denmark : Marko Publishing. [5] Rajendran, R., & Vivekanandan, K. (2008). Exploring Relationship between Information Systems Strategic Orientation and Small Business Performance. International Journal of E-Business Research, Vol. 4 (2), pg. 14-28, 16pgs. [6] Rama, Dasaratha V. dan Jones, Frederick L. (2006). Accounting Information Systems. Canada : South-Western College Publishing. [7] Rivai, Veithzal, & Andria, P.V. (2006). Credit Management Handbook. Jakarta : Raja Grafindo Persada

[8] Romney, Marshall B. dan Steinbart, P.J. (2006). Accounting information system, (10th

Ed.). New Jersey : Prentice Hall.

[9] Schmidt, Alexander, Boris, O., & Hubert O. (2010) Integrating Information Systems : Case Studies on Current Challanges. Electron Markets, Vol. 20, pg. 161-174, 15pgs. [10] So, Young Sohn, & Hyejin, J. (2010). Competing Risk Model for Technology Credit Fund for Small and Medium – Sized Enterprises. Journal of Small Business Management, Vol. 48 (3), pg. 378-394, 18pgs. [11] Yi, Zhao, Ying, Z., & Inseong, S. (2009). Predicting New Customer’s Risk Type in The Credit Card Market. Journal of Marketing Research, Vol. XLVI, pg. 506-517, 13pgs. 6. Riwayat Hidup Penulis lahir di Jakarta pada tanggal 11 November 1989. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan di BINUS University pada Falkutas Ganda Jurusan Sistem Informasi dan Akuntansi.