analisis dan perancangan sistem informasi pengelolaan jasa betawi laundry...
TRANSCRIPT
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN JASA
BETAWI LAUNDRY BERBASIS WEB SERVICE PADA PLATFORM MOBILE
Anna Fitria1, Eva Dwi Meliani2
1Teknik Informatika, Universitas Gunadarma
2Sistem Informasi, Universitas Gunadarma [email protected]
Abstrak
Bisnis binatu (Laundry) atau biasa kita sebut dengan jasa cucu kini berkembang dengan
pesat karena menjadi salah satu kebutuhan yang banyak dicari pada saat ini. Menjamurnya Jasa
Laundry membuat pengusaha jasa ini harus memikirkan strategi yang tepat. Salah satu Jasa
laundry yang sudah mencoba mengembangkan bisnisnya dengan menggunakan sistem informasi
untuk pengelolaan proses bisnisnya berbasis Website adalah Jasa Laundry Betawi. Disisi lain
pengguna perangkat mobile, disini membuktikan bahwa platform mobile dapat dijadikan
perluasan dari pengembangan proses bisnis Jasa Laundry Betawi. Dalam hal ini akan dilakukan
analisa dan perancangan Sistem Informasi yang menggunakan platform mobile yang akan
menjadi solusi dari pengembangan proses bisnis Jasa Laundry Betawi. Metode penelitian yang
gunakan meliputi analisis masalah, analisis kebutuhan dan perancangan sistem. Alat bantu yang
digunakan pada tahap analis sistem adalah Use Case Diagram, sedangkan pada tahap
Perancangan menggunakan sistem menggunakan DFD, ERD, dan rancangan tampilan aplikasi
menggunakan storyboard.
Kata Kunci : Laundry, Mobile, Web service, Betawi Laundry.
PENDAHULUAN
Tingkat mobilitas manusia saat ini sangat tinggi sehingga untuk melakukan segala aktifitas
keseharian harus dilakukan dengan kecepatan dan ketepatan yang tinggi agar kebutuhan dapat
terpenuhi, hal ini diiringi dengan percepatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas manusia jaman sekarang. Media Teknologi
informasi yang paling banyak digunakan saat ini salah satunya adalah telepon seluler yang
semakin disempurnakan dengan pemanfaatan internet, sehingga dapat menjembatani perpindahan
informasi tanpa ada batasan ruang dan waktu. Indonesia merupakan salah satu negara ketiga di
Asia yang memiliki pasar mobile terbesar setelah China dan India. Pengguna mobile device lebih
banyak menggunakan aplikasi (51,1%) dibandingkan melakukan aktifitas web browsing (49,8%)
pada perangkat mobile-nya menurut Binus (2014)
Perkembangan Teknologi informasi komunikasi memiliki dampak positif yang dirasakan
misalnya dalam dunia bisnis baik dalam bisnis skala besar maupun usaha kecil menengah.
Keterlibatan teknologi informasi dan komunikasi dalam hal ini akan membuat usaha menjadi
lebih mudah, lebih cepat dan lebih dapat diandalkan untuk meminimalkan adanya kesalahan.
Salah satu bisnis yang mulai berkembang saa ini adalah bisnis binatu (Laundry) atau biasa kita
sebut dengan jasa cucu pakaian. Proses yang dilakukan pada layanan terbagi dari beberapa
tahapan diantaranya adalah penyerahan cucian, pemrosessan pencucian dan pengambilan
pakaian.
Jasa Laundry Betawi merupakan salah satu penyedia jasa laundry yang berada di kota
Jakarta. Saat ini Jasa Laundry Betawi sudah menggunakan Sistem Informasi pengelolaan bisnis
proses dengan menggunakan platform basis website, namun seiiring perkembangan Teknologi
Informasi dirasa perlu adanya pengembangan sistem khususnya pada Jasa Layanan antar jemput
laundry yang masih belum maksimal. Sistem jasa layanan antar jemput laundry belum
sepenuhnya menggunakan sistem informasi yang terkomputerisasi dimana petugas layanan tidak
secara otomatis mendapatkan informasi pesanan layanan dari pelanggan. Data pesanan pelanggan
hanya masuk ke sistem admin pada laman sebuah website dan dilanjutkan menyampaikan
informasi tersebut secara manual kepada petugas layanan antar jemput. Pelanggan dapat memesan
layanan antar jemput laundry, melihat status pesanan, melihat nota pesanan dengan cara masuk
ke laman website.
Tujuan dalam penelitian ini adalah merancang pengembangan sistem dari teknologi yang
sudah berjalan sebelumnya dengan menambahkan Platform mobile yang digunakan oleh petugas
layanan jasa antar jemput laundry dan pelanggan Jasa Laundry Betawi. Penelitian menganalisi
dan merancang kebutuhan yang dapat dijadikan landasan pengembangan. Petugas jasa antar
jemput laundry akan menerima notifikasi secara otomatis pesanan yang sudah diterima oleh
admin dengan status pesanan akan dijemput. Petugas dapat melakukan update status pengiriman
menjadi sedang dijemput, sedang diantar dan diterima pelanggan, perubahan status ini akan
masuk juga ke sistem admin sebagai laporan status pesanan. Rancangan juga dibuatkan untuk
platform yang digunakan pelanggan. Proses pemesanan yang dilakukan pelanggan dapat
dilakukan melalui sistem ini, dimana pelanggan dapat membuat akun, membuat pesanan layanan
antar jemput laundry dengan memsukkan informasi lokasi, tanggal dan jam penjemputan, paket
laundry satuan atau kiloan. Pelanggan dapat melihat status proses pesanan dan melihat riwayat
pesanan yang sudah selesai.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan pengembangan sistem sehingga nantinya
dapat diimplemantasikan dan digunakan untuk menjalankan bisnis laundry secara efisien baik
kepada petugas jasa layanan antar jemput untuk bertransaksi dengan pelanggan maupun kepada
admin dan dapat menjadi alternatif bagi pengguna untuk mendapatkan informasi dan Layanan
dari Jasa Laundry Betawi
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang dilakukan adalah menganalisis masalah, analisis kebutuhan dan
merancang sistem. Analasis sistem akan dimodelkan kedalam Use Case Diagram, dan
Perancangan aplikasi terdiri atas perancangan arsitektur sitem, perancangan data dan perancangan
antarmuka. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini dijabarkan menjadi 2 yaitu tahapan
analisis dan Perancangan sebagai berikut:
1. Tahapan analisis
Tahapan ini dilakukan untuk menganalisa bisnis proses yang telah berjalan, dan menggali
data yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem. Pencarian data yang dibutuhkan
dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
1) Observasi
Pengamatan Sistem yang sudah ada dilakukan pada observasi. Sistem yang sudah
berjalan pada Jasa Laundry Betawi akan dipelajari alurnya.
2) Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pengguna dan pemilik Jasa Laundry Btawi untuk
mendapatkan data yang berguna untuk pengembangan sistem pada penelitian ini
3) Pemeriksaan dan mempelajari Dokumen
Dokumen yang diperiksa adalah dokumen yang berkaitan dengan Jasa laundry betawi
yang digunakan dalam bisnis proses, dan dilakukan mempelajari keterkaitan setiap
dokumen.
2. Perancangan.
Perancangan pada penelitian ini dibuat berdasarkan hasil analisis fungsional yang telah
dilakukan.
ANALISIS KEBUTUHAN
Analisis kebutuhan dilakukan untuk mendefinisikan segala aspek yang dibutuhkan untuk
pengembangan sistem terkait pengembangan sistem pemesanan layanan antar jemput pada
Betawi Laundry. Berdasarkan dari Observasi, wawancara dan mempelajari dokumen yang telah
dilakukan dapat disimpulkan aplikasi mobile yang dibuat merupakan aplikasi yang dapat
digunakan oleh dua pengguna yaitu petugas layanan antar jemput dan pelanggan Betawi Laundy.
Petugas layanan antar jemput akan menerima notifikasi penjemputan atau pengantaran barang,
dimana didalamnya akan tersedia informasi data pelanggan dan peta lokasi tujuan. Notifikasi yang
diterima merupakan data yang masuk dalam laman web admin yang sudah dilakukan proses
verifikasi. Pelanggan Jasa Betawi Laundy dapat melakukan pemesanan jasa pada aplikasinya,
pelanggan diharuskan mengisi informasi secara lengkap mengenai data pribadi dan rincian
pesanan. Kebutuhan untuk pengembangan sistem berikutnya berdasarkan analisis tersebut telah
digambarkan kedalam skenario Use case diagram. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015),
Tingkah laku sebuah sistem informasi yang mendeskripsikan interkasi satu atau lebih aktor yang
dimodelkan merupakan definisi dari Use Case. Pada rancangan sistem ini terdapat tiga aktor,
yaitu admin/pemilik, petugas layan antar jemput dan pelanggan pada Laundry Betawi. Use case
diagram untuk sistem informasi dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Use case Diagram Jasa Antar Jemput Laundry Betawi
Pada Gambar 1 menggambarkan use case yang telah identifikasi, terdapat 7 kebutuhan
fungsional yang dibutuhkan pada aplikasi mobile yang berdasarkan interaksi 3 aktor, yaitu admin,
petugas jasa layan antar dan pelanggan. Tingkah laku yang terdapat pada sistem merupakan
dilihat dari masukan dan respon keluaran dari setiap aktor terhadap sistem yang di gambarkan
kedalam use case diagram. Skenario data transaksi yang diawali oleh aktor pelanggan pada
aplikasi mobile lalu direspon oleh admin untuk dilakukan layan antar jemput oleh petugas, dapat
dilihat pada gambar Tabel 1.
Tabel 1. Skenario use case menambah data transaksi via aplikasi mobile
Use Case Name Menambah Data Transaksi
Participating Actor Pelanggan, Admin dan Petugas layan antar jemput
Flow Event 1. Pelanggan pada list data pesanan mengklik tombol tambah
2. Pelanggan akan diarahkan ke form tambah transaksi
3. Pelanggan mengisi klasifikasi cucian satuan dan kiloan
perkiraan kuantitas yang nanti akan di validasi kembali oleh
petugas layan antar jemput
4. Pelanggan klik tombol hitung untuk perhitungan perkiraan
biaya jasa laundry
5. Pelanggan akan diarahkan ke form hasil perhitungan cucian dan
ongkos jasa antar jemput berdasarkan jarak per kilometer
pelanggan dengan laundry
6. Pelanggan dapat mengedit kembali pesanan dengan milih
tombol edit yang akan diarahkan ke form tambah transaksi
7. Pelanggan yang sudah mengisi dengan sesuai pada form hasil
perhitungan perkiraan biaya dapat melakukan pemesanan layan
antar jemput dengan memilih tombol proses
8. Pelanggan akan diarahkan ke form list data pelanggan yang
tertera id transaksi dan tanggal pemesanan
9. Admin laundry akan menerima pesanan pelanggan di sistem
berdasarkan nomor transaksi
10. Admin akan melakukan konfirmasi ke pelanggan melalui
telepon dari data pelanggan untuk pesanan layan antar jemput
11. Admin akan melakukan memberikan notifikasi kepada petugas
dengan menekan tombol proses pada form order
12. Petugas antar jemput cucian akan menerima notifikasi,
ditampilan list antar jemput petugas dapat memilih id transaksi
untuk melihat detail data pelanggan dan detail cucian. Petugas
dapat merubah status pada pilihan drop down menjadi jemput
13. Petugas layan antar jemput yang telah sampai akan melakukan
pengecekan kembali pesanan pelanggan dengan yaitu
menimbang dan menginput jumlah riil pada halaman detail
transaksi petugas layan jemput
14. Pelanggan & Admin akan menerima notifikasi harga total
setelah hasil penghitungan riil oleh petugas layan jemput setelah
menekan tombol proses cucian
15. Admin akan merubah status cucian sedang dalam pengerjaan
setelah cucian diantar oleh petugas layan antar dengan merubah
dropdown pada list transaksi data pelanggan berdasarkan id
transaksi
16. Pelanggan akan menerima notifikasi pada mobile setiap update
yang dilakukan oleh Admin laundry
17. Apabila cucian telah selesai maka admin akan mengkonfirmasi
melalui telepon untuk penjadwalan layan antar kembali
18. Admin akan merubah status cucian dengan memilih drop down
menjadi antar dan otomatis mengisi tanggal keluar
19. Petugas layan antar akan menerima notifikasi mobile, dapat
melihat detail pada list antar jemput dengan memilih id
transaksi untuk merubah status bayar pada dropdown menjadi
lunas
20. Pelanggan akan menerima notifikasi cucian sudah selesai dan
list data pesanan sudah lengkap
Entry Condition Admin, Petugas layan antar jemput dan Pelanggan sudah login ke
sistem
Exit Condition Sistem telah menyimpan data transaksi
Alternative Scenario -
PERANCANGAN SISTEM
Tahap selanjutnya dalam pengembangan sistem terdahulu yang hanya berbasis web
terintegrasi dengan sistem mobile melalui tahapan perancangan yang terdiri dari perancangan
perangkat lunak dengan Data konteks, Entity Relationship Diagram, arsitektur aplikasi, serta
perancangan tampilan antar muka untuk aplikasi betawi laundry berbasis mobile.
Diagram Konteks
Menurut kendall dan kendall (2013) Diagram yang mendeskripsikan siklus sistem secara
global dengan entitas. Alur yang menjelaskan pergerakan data pada sistem ditandai oleh arah
panah menuju sistem yang menandakan sebuah data inputan dan arah panah yang datang dari
sistem adalah penanda bahwa hasil output menuju entitas. Penelitian yang dilakukan dan tertuang
pada dekripsi diagram konteks menggambarkan sebuah proses keseluruhan yang dapat diurai
menjadi proses yang lebih kecil yang dituangkan dalam Data Flow Diagram hingga beberapa
level. DFD terdapat level proses 1 sampai 10 yang mendeskripsikan uraian proses pelayanan
betawi laundry menggunakan aplikasi berbasis mobile. Proses dibawah menggambarkan sebuah
proses besar mengelola sistem informasi pelayanan jasa laundry yang dapat dilihat pada Gambar
2.
Gambar 2. Diagram konteks sistem informasi Betawi Laundry berbasis aplikasi mobile
Arsitektur Aplikasi
Perancangan sistem informasi yang dipergunakan sebagai dasar pengimplementasikan
teknologi dibutuhkan arsitektur aplikasi. Komponen-komponen kecil saling terhubung dan
berinteraksi satu sama lainnya menciptakan sebuah sistem aplikasi. Arsitektur aplikasi dijadikan
sebagai membangung rancang sudut pandang pembangun aplikasi dapat berkomunikasi antar
komponen-komponennya melalui jaringan yang saling terkait. Komponen aplikasi yang
dirancang oleh penulis menggunakan model yang memisahkan antara tampilan antar muka, web
engine dan basis data. Sistem informasi betawi laundry yang menampilkan antar muka akan
berkomunikasi dengan web engine berupa API (application Programming Interface) yang
berguna untuk menghubungkan dua atau lebih aplikasi yang berbeda menurut Alonso (2015),
dimana web engine API akan memberikan layanan basis data SQL untuk menyimpan inputan data.
Web engine API memberikan layanan pertukaran data antara server dan client dalam format data
Javascript Object Nation (JSON) yang universal dapat dipergunakan diberbagai bahasa
pemograman. Format ini memiliki ukuran yang relatif kecil sehingga cepat dalam kecepatan
proses data dan tidak memerlukan library pendukung untuk pemrosesannya. Rancangan arsitektur
aplikasi dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Arsitektur Aplikasi
Entity Relationship Diagram
Menurut Brady dan Loonam (2011), entity relationship diagram merupakan suatu teknik
yang dipergunakan untuk pemodelan kebutuhan data dari suatu organisasi. Salah satu syarat
dalam proyek pengembangan sistem yang dilakukan oleh sistem analis dibutuhkan penggambaran
sebagai alat peraga memberikan dasar untuk desain basis data yang terkorelasi yang akan
dikembangan pada aplikasi. ERD teradapt 3 komponen yaitu entitas, relasi dan atribut. Dimana
entitas dapat diartikan sebaagai suatu objek yang dijadikan pembeda satu dengan lainnya yang
dapat diwujudkan dalam bentuk basis data, sebuah objek basis data memiliki infromasi yang lebih
rinci yaitu berupa atribut. Untuk menghubungkan dua entitas yang berbeda direprentasikan
dengan garis lurus. Pada pengembangan aplikasi Betawi laundry berbasis mobile tedapat 14
entitas yaitu tabel_admin, tabel_pelanggan, transaksi, tabel_barang, tabel_satuan, tabel_kiloan,
tabel_hargaperkiraanpelanggan, tabel_petugasjemput, status_cucian, status_bayar,
status_antarjemput, detail_order, tabel_laundry, status_bayar. Hubungan antar tabel dapat dilihat
pada Gambar 4.
Gambar 4. ERD sistem informasi pelayanan Betawi Laundry berbasis Mobile
Rancangan Tampilan
Rancang antarmuka dibuat untuk media antara pengguna perangkat lunak yang dibangun dengan
sistem yang dibuat. Perangcangan sistem ini adalah pengembangan dari sistem yang awal yaitu
yang hanya berbasis web desktop menjadi aplikasi mobile. Rancangan dibentuk untuk pengguna
perangkat lunak bagi pelanggan Betawi laundry, petugas layan antar jemput, admin betawi
laundry. Rancangan tampilan antar muka halaman login dan dashboard service untuk melakukan
kalkulasi jasa cucian di Betawi laundry dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Halaman login pelanggan, petugas layan antar jemput (kiri), dashboard service
pelanggan (kanan)
Rancang antar muka pelanggan tersebut bahwa pelanggan dapat melakukan pengisian jasa cucian
yang diinginkan yaitu jasa laundry satuan dan kiloan, pelanggan dapat melihat detail dengan
menekan tombol dropdown agar detail setiap jenis barang yang termasuk klasifikasi laundry
satuan atau kiloan. Perhitungan ini berupa estimasi dikarenakan inputan berupa jasa laundry
kiloan harus dilakukan verifikasi jumlah sebenarnya saat petugas layan antar melakukan timbang
berat ulang ditempat pelanggan dengan menggunakan timbangan digital. Betawi laundry pada
aplikasi mobile dilengkap pula dengan perhitungan biaya antar jemput perkilo meter untuk cucian
dengan memanfaatkan sensor GPS (Global Positioning System). Rancang antar muka pelanggan
berupa form detail transaksi yang telah diisi oleh pelanggan dan antar muka riwayat transaksi
pelanggan yang dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6.. Form detail transaksi pelanggan (kiri), form riwayat transaksi pelanggan (kanan)
Rancang antar muka pelanggan dapat melihat detail transaksi yang telah diisi oleh pelanggan,
input pelanggan dipergunakan untuk menghitung kalkulasi biaya estimasi apabila pelanggan
sudah sesuai dalam mengisi dapat melakukan konfimasi dengan menekan tombol buat pesanan,
pesanan pelanggan akan otomatis memberikan notifikasi pada admin betawi laundry. Setelah
pelanggan melakukan pesanan maka pelanggan akan diarahkan menuju form riwayat transaksi
untuk dapat melihat jadual antar jemput cucian, total harga yang akan tampil setelah diverifikasi
oleh petugas antar jemput, hingga status bayar yang akan dilakukan setelah petugas layan
mengantarkan cucian bersih dipelanggan. Rancangan antar muka untuk petugas layan antar
jemput pada aplikasi mobile diperuntukan bagi petugas agar dapat melihat daftar transaksi dan
alamat pelanggan untuk dilakukan penjemputan dan pengantaran, rancangan dapat dilihat pada
Gambar 7.
Gambar 7. Form list layan jemput cucian (kiri), Form list layan antar cucian (kanan)
Rancangan antar muka saat petugas layan antar jemput telah login pada sistem betawi laundry
akan terlihat dua buah bilah untuk pemisah layan antar mapun jemput. List tersebut dapat dipilih
perbaris untuk melihat detail pesanan pelanggan yang akan dilakukan verifikasi ulang untuk
kuantitas maupun volume dari cucian pelangan berdasarkan id transaksi. Rancangan antar muka
bagi petugas layan antar jemput untuk melakukan verifikasi ulang dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Form verifikasi cucian (kiri), Form detail trasnsaksi final cucian (kanan)
Rancangan dibuat untuk petugas layan antar untuk dapat melakukan verifikasi kuantitas dengan
volume dilokasi pelanggan agar nilai dapat diinput untuk perhitungan kalkulasi total biaya
sebenarnya. Petugas dapat merubah status layan antar jemput yang akan menampilkan notifikasi
pada pelanggan dan admin betawi laundry. Rancangan antar muka pada Website Admin berbasis
destop dilakukan penyesuaian dengan adanya penambahan aplikasi mobile betawi laundry untuk
layan antar jemput yang dapat dilihat pada gambar 9.
Gambar 9. Form halaman Admin untuk memberikan notikasi pada Petugas Layan antar
Jemput
Rancangan antar jemput website hanya terdapat pada admin tetapi petugas layan antar jemput dan
pelanggan menggunakan aplikasi mobile, komunikasi antara aplikasi berbeda bahasa
pemograman ini menggunakan teknologi Web Service API yang membuat transaksi data cepat
dan ringan. Admin dapat memberikan penugasan dengan menekan tombol pada tabel notifikasi
pada petugas layan antar jemput, saat admin menekan pilihan jemput maka tombol akan non aktif
sampai petugas konfirmasi status cucian berada ditempat laundry.
Penutup
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam perancangan pengelolaan jasa betawi laundry
berbasis web service pada platform mobile. Dapat disimpulkan bahwa hasil analisis kebutuhan
fungsional yang dimodelkan pada use case diagram terdapat sepuluh interaksi terdapat sistem
dengan enam interaksi pelanggan dan empat interaksi antara admin, petugas layan antar jemput
dan pelanggan. Kebutuhan non fungsional diharapkan dapat dikembangkan dengan tampilan user
friendly pada perangkat mobile sesuai rancangan layanan antar muka yang telah dimodelkan.
Perancangan sistem terhada entitas yang saling terhubung sehingga adanya pergerakan aliran data
pada sistem yang berbeda antara entitas admin dengan entitas petugas layan antar jemput dan
pelangga. Arsitektur aplikasi digambarkan untuk menggabungkan sistem yang berbeda bahasa
pemograman sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi. Arsitektur aplikasi akan
menciptakan pertukaran data yang harus terdokumentasi pada basis data yaitu dengan pemodelan
basis data yang saling berelasi satu entitas dengan entitas lainnya menggunakan pemodelan entity
relationship diagram (ERD). Rancangan tampilan yang telah dilakukan penelitian adalah agar
dapat mempermudah pengguna aplikasi secara mudah dan ringkas, rancangan pada aplikasi
mobile dibuat untuk pelanggan dan petugas layan antar jemput. Hasil analisis dan perancangan
sistem dapat diimplementasikan kedalam bahasa pemograman web service REST API
menggunakan format data JSON (Javascript Object Nation) dimana bahasa ini dapat digunakan
diberbagai platfom mobile dan desktop.
DAFTAR PUSTAKA
Binus University. (2014) Peluang Mobile Application Sebagai Salah Satu Penggerak Ekonomi
Kreatif. http://www.dkv.binus.ac.id/2014/09/01/peluang-mobile-application-sebagai-
salah-satu-penggerak-ekonomi-kreatif-indonesia/ (24 Maret 2020)
Rosa A.S dan Shalahuddin M (2015). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi
Objek. EdisiCetakan Ketiga . Bandung: Informatika Bandung
Alonso, Fernando Somoza (2015).Development of RESTFUL API. Turki:TURKU University
Brady,malcom and john loonam (2011). Exploring the use of entity relationship diagramming as
a technique to support grounded theory inqury. Irlandia :Dublin city university
Kendall, Kenneth E and Julie E. Kendall.2013. Systems Analysis and Design, 9th
edition.London:Pearson Education.