analisis dan perancangan jaringan satu gedung empat lantai menggunakan teknik routing dynamic...

14
MAKALAH ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER “Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpotOLEH KELOMPOK 2: Rika Pertiwi 1202176 Laila Hidayati 1202211 Fadel Muhammad 1202208 Rizki Huda Pratama 1202196 Adiyaksa Fahmi Marat 1202189 Fadhli 1202214 Bagus Kurniawan 1202193 Siti Muthmainnah 1202179 Anisa Novia Sari 1202184 Ivani Poetri 1202198 Wina Fransiska 1202203 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015

Upload: sylvia-dianita

Post on 15-Aug-2015

39 views

Category:

Presentations & Public Speaking


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

MAKALAH

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER

“Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan

teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot”

OLEH

KELOMPOK 2:

Rika Pertiwi 1202176

Laila Hidayati 1202211

Fadel Muhammad 1202208

Rizki Huda Pratama 1202196

Adiyaksa Fahmi Marat 1202189

Fadhli 1202214

Bagus Kurniawan 1202193

Siti Muthmainnah 1202179

Anisa Novia Sari 1202184

Ivani Poetri 1202198

Wina Fransiska 1202203

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2015

Page 2: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

A. TUJUAN

Mahasiswa memahami dan mampu merancang sebuah jaringan pada sebuah gedung yang

terdiri dari 4 lantai dengan dua ruangan pada setiap lantai dengan menggunakan teknik

peroutingan Dynamic Routing / OSPF dan terdapat Fitur HotSpot.

B. ANALISIS KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR

1. Personal Komputer / Laptop / Notebook yang memiliki NIC

2. Kabel UTP (Cross-Over dan Straight-through) dengan konektor RJ45

3. MikroTik RouterBoard, 5 buah router, dimana satu router untuk menjadi router utama

dan empat router lagi sebagai router utama dimasing-masing lantainya.

4. Aplikasi WinBox

5. Akses ke jaringan Public, dapat menggunakan modem ataupun jaringan internet

kampus.

C. MATERI SINGKAT

Routing memegang peranan penting dalam suatu network terutama dalam mengatur

jalur data dari suatu komputer ke komputer lain. Perangkat yang bertugas mengatur

routing disebut ROUTER. Salah satu router yang paling banyak dipakai adalah MikroTik,

karena dipandang mudah dalam pengoperasiannya dan kebutuhan hardware yang relative

rendah.

Ada beberapa mekanisme routing, diantaranya:

a. Dynamic Routing / OSPF

OSPF(Open Shortest Path First) adalah routing protocol yang dikembangkan

untuk internet protokol (IP) yang berdasarkan pada pemilihan jalur yang dilalui

paket data yang terdekat. OSPF adalah link state routing protokol yang digunakan

untuk mengirim LSAs ke semua router di hirarki area yang sama. sebagai OSPF

router, link state mengumpulkan informasi, mereka menggunakan algoritma

SPF(sort path first) untuk menghitung jalur terpendek ke setiap nodenya.

Cara Penentuan Jalur terbaiknya dengan menggunakan nilai metric. metric

berdasarkan nilai OSPF cost = 10^8/nilai bandwidth terendah dalam bps. routing

update hanya akan dikirim ketika ada perubahan link up atau down. dan yang

membedakan ospf dengan routing-routing lain, pada ospf tedapat penggunaan

area-area.

Ada dua tipe hirarki dalam OSPF: Transit Area (Backbone or area 0)

Regular areas (nonbackbone areas)

Area karakteristik OSPF:

Meminimalisir routing table.

Jika ada perubahan dalam satu area tidak akan mempengaruhi area lain,

karena LSA flooding hanya dikirim ke satu area tersebut.

Fitur :

OSPF adalah routing protocol yang hanya bekerja membedakan antara

media lain.

OSPF mendukung operasi yang melewati tiga tipe jaringan: Broadcast

Multi access, Point-to-Point, Nonbroadcast Multiaccess.

OSPF Interface secara default:

Page 3: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

Mode OSPF pada Frame Relay main interface adalah non-broadcast

Mode OSPF pada Point-to multipoint subinterface adalah non-broadcast.

Mode OSPF pada Point-to-point Sub-interface mode adalah Point -to-point

Di dalam OSPF ada beberapa router type;

1. Internal Router = Semua interface nya berdampingan pada area yang sama.

2. Backbone Router = Biasa dikenal dengan area 0, Router Utama.

3. Area Border Router(ABR) = Router yang terkoneksi dua atau lebih area ospf.

4. Autonomous System Boundary Router (ASBR) = router akan disebut ASBR

jika router ini terkoneksi dua atau lebih area, dan ada routingan lain yang di

redirect/ di inject ke dalam ospf.

b. BGP (Border Gateway Protocol)

BGP(Border Gateway Protocol) merupakan inti dari protocol routing di internet.

protocol ini menjadi backbone dari jaringan internet di dunia. BGP merupakan

routing protocol. BGP dijelaskan dalam RFC4271. BGP bekerja dengan cara

memetakan sebuah ip table network yang menunjukkan ke jaringan yang dapat

dicapai antar AS(Autonomous System). BGP digambarkan sebagai sebuah

protocol path vector. BGP tidak menggunakan Metrik IGP(Interior Gateway

Protocol) tradisional, tapi membuat keputusan routing berdasarkan path, netwok

polices dan rule set.

Berikut Penjelasan Attribut BGP:

Aggregator = ID dan AS dari Router yang melakukan summarisasi.

AS Patch = adalah List Autonomous system yang akan di advertise.

Atomic Aggregate = termasuk kedalam AS-AS yang akan di drop karena

untuk route aggregation.

Cluster ID = Asal Cluster.

Community = Route Tag.

Local Preference , Metric untuk internal neighbors yang digunakan untuk

mencapai internal destination (Default 100).

Multiple Exit Discriminator(MED), metric untuk external neighbors untuk

mencapai external destination (Default 100).

Next Hop = peer eksternal dalam neighbor AS

Origin = Type router dasarnya (IGP,EGP,atau tidak diketahui dari asalnya)

Weight = Cisco Proprietary, tidak dikomunikasikan dengan peer ( default

nya 0).

BGP mendukung class-inter-domain dan menggunakan route aggregation untuk

mengurangi table routing. BGP diciptakan sebagai pengganti rotuing EGP yang

mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada jaringan

backbone saja.

BGP Attribute Type :

Well-known Mandatory = Harus di ada di semua BGP router, ada di semua

BGP update dan dapat melewati semua BGP router. contoh = AS path, origin

dan next hop.

Page 4: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

Well-known discretionary : Akan ada kalau di configurasikan = Local

Preference.

Optional Transitive : kalau attribute itu tidak di kenali maka attribute nya akan

dilewatkan. contoh = aggregator, community.

Optional Non-transitive: kalau attribute itu tidak dikenali maka attribute itu

akan di drop. contoh = Multi-exit Discriminator(MED), Originator ID.

noted : kata mandatory = kalau diartikan pasti ada di semua router

BGP.

Page 5: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

D. LANGKAH KERJA

TOPOLOGI

Rancanglah jaringan sebagaimana topologi berikut:

TOPOLOGI

LANTAI 4

LANTAI 3

LANTAI 2

LANTAI 1

INTERNET

Eth1

Eth1

Eth1

Eth1

Eth1

Eth

1

Eth1

Eth1

Eth2

Eth2

Eth2

Eth2

Eth

2

Eth

3

Eth3

Eth

3

Eth 4

Eth

4

Eth

4

Eth 5 Eth3

Page 6: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

KETERANGAN TOPOLOGI:

Garis Merah ( ) : Penghubung router utama dengan jaringan internet

Garis Kuning ( ) : Penghubung antar router backbone di masing masing lantai

Garis Hitam ( ) : Penghubung antar router dilantai yang sama

Router ( ) : Sebagai Router Utama pembangun jaringan satu gedung

Router ( ) : Sebagai Router Utama/ backbone di tiap lantai

Eth1 , Eth2, Eth3, Eth4, Eth5

ALOKASI ALAMAT IP

A. JARINGAN BACKBONE (ROUTER UTAMA)

Yang dimaksud sebagai jaringan backbone pada jaringan ini adalah jaringan –jaringan yang

menghubungkan antara router utama ke router-router masing-masing lantai dan koneksi antar

router-router setiap lantai sehingga membentuk topologi mesh.

Dari topologi jaringan diatsa maka akan terbentuk 11 segment jaringan, yaitu:

a. Segment 1 (RU dan R1) dengan NetAddress :192.168.1.0 /30

Interface Eth5 pada RU : 192.168.1.1 /30

Interface Eth1 pada R1 : 192.168.1.2 /30

b. Segment 2 (RU dan R2) dengan NetAddress :192.168.2.0 /30

Interface Eth2 pada RU : 192.168.2.1 /30

Interface Eth1 pada R2 : 192.168.2.2 /30

c. Segment 3 (RU dan R3) dengan NetAddress :192.168.3.0 /30

Interface Eth3 pada RU : 192.168.3.1 /30

Interface Eth1 pada R3 : 192.168.3.2 /30

d. Segment 4 (RU dan R4) dengan NetAddress :192.168.4.0 /30

Interface Eth4 pada RU : 192.168.4.1 /30

Interface Eth1 pada R4 : 192.168.4.2 /30

e. Segment 5 (R1 dan R2) dengan NetAddress :192.168.5.0 /30

Interface Eth3 pada R1 : 192.168.5.1 /30

Interface Eth3 pada R2 : 192.168.5.2 /30

f. Segment 6 (R2 dan R3) dengan NetAddress :192.168.6.0 /30

Interface Eth4 pada R2 : 192.168.6.1 /30

Page 7: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

Interface Eth4 pada R3 : 192.168.6.2 /30

g. Segment 7 (R3 dan R4) dengan NetAddress :192.168.7.0 /30

Interface Eth3 pada R3 : 192.168.7.1 /30

Interface Eth3 pada R4 : 192.168.7.2 /30

h. Segment 8 (R1 dan Client1) dengan NetAddress :192.168.8.0 /30

Interface Eth2 pada R1 : 192.168.8.1 /30

Interface Eth1 pada Client1 : 192.168.8.2 /30

i. Segment 9 (R2 dan Client2) dengan NetAddress :192.168.9.0 /30

Interface Eth2 pada R2 : 192.168.9.1 /30

Interface Eth1 pada Client2 : 192.168.9.2 /30

j. Segment 10 (R3 dan Client3) dengan NetAddress :192.168.10.0 /30

Interface Eth2 pada RU : 192.168.10.1 /30

Interface Eth1 pada R1 : 192.168.10.2 /30

k. Segment 11 (R4 dan Client4) dengan NetAddress :192.168.11.0 /30

Interface Eth2 pada RU : 192.168.11.1 /30

Interface Eth1 pada R1 : 192.168.11.2 /30

Interface-interface yang terdapat di ROUTER UTAMA (RU) adalah

1) Eth2 : 192.168.2.1 /30

2) Eth3 : 192.168.3.1 /30

3) Eth4 : 192.168.4.1 /30

4) Eth5 : 192.168.1.1 /30

B. JARINGAN SETIAP LANTAI

a. Jaringan di Lantai 1

Lantai satu memiliki sebuah Router (R1) yang memiliki 3 buah interface yang mana satu

terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 2 dan satu lagi terhubung ke client. Maka

interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

a. Eth1 : 192.168.1.2 /30

b. Eth2 : 192.168.8.1 /30

c. Eth3 : 192.168.5.1 /30

b. Jaringan di lantai 2

Lantai dua memiliki sebuah Router (R2) yang memiliki 4 buah interface yang mana satu

terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 1, satu terhubung ke router 3 dan satu

lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

a. Eth1 : 192.168.2.2 /30

b. Eth2 : 192.168.9.1 /30

Page 8: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

c. Eth3 : 192.168.5.2 /30

d. Eth4 : 192.168.6.1 /30

c. Jaringan di lantai 3

Lantai tiga memiliki sebuah Router (R3) yang memiliki 4 buah interface yang mana satu

terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 2, satu terhubung ke router 4 dan satu

lagi terhubung ke client. Maka interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

a. Eth1 : 192.168.3.2 /30

b. Eth2 : 192.168.10.1 /30

c. Eth3 : 192.168.7.1 /30

d. Eth4 : 192.168.6.2 /30

d. Jaringan di lantai 4

Lantai empat memiliki sebuah Router (R4) yang memiliki 3 buah interface yang mana satu

terhubung ke router utama, satu terhubung ke router 3 dan satu lagi terhubung ke client. Maka

interface jaringan yang akan terbentuk adalah:

a. Eth1 : 192.168.4.2 /30

b. Eth2 : 192.168.11.1 /30

c. Eth3 : 192.168.7.2 /30

LANGKAH KERJA SETTING ROUTING OSPF

1. Hubungkan masing-masing router sesuai dengan topologi.

2. Jalankan Aplikasi WinBox pada masing-masing PC. Setiap satu router dikonfigurasi oleh satu

PC / laptop.

3. Reset-configuration masing-masing router

4. Atur masing-masing alamat IP pada router ditiap lantai gedung sesuai dengan topologi.

Dengan cara pilih menu “IP”, klik “Addresses”

5. Lalu, klik ikon “Tambah” untuk menginisialisasikan alamat IP pada masing-masing ethernet

(Eth) yang telah diatur sesuai dengan topologi. Perhatikan alamat IP harus sesuai dengan

Interface (Eth). (Lihat topologi dan Alokasi Alamat IP)

Page 9: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

6. Lakukan secara benar untuk masing-masing router ditiap lantai.

7. Kemudian setelah alamat IP untuk setiap interface telah diinisialisasikan, maka kita akan

mensetting dynamic routing / ospf.

8. Caranya, pilih menu “Routing” pada WinBox, kemudian klik “OSPF”.

9. Setelah muncul jendela OSPF, maka pilih tab “Network”

10. Kemudian, klik ikon “Tambah” kemudian masukkan Net Address jaringan yang terhubung

secara langsung ke interface pada masing-masing Router. Contohnya pada setting ospf router

1, maka net address yang kita daftarkan adalah 192.168.1.0 dan 192.168.5.0. karena pada

router 1 ada dua interface yang terhubung ke router lainnya pada jaringan utama yaitu : Eth1

= 192.168.1.2 dan Eth3 = 192.168.5.1.

11. Lalu untuk mengetes apakah ospf berjalan atau tidak yaitu dengan cara pilih menu “Tools”

lalu klik “TraceRouter”. Setelah itu muncul jendela Trace Router

12. Pada baris “Traceroute to” ketikkan alamat IP yang ingin dituju. Kemudian klik “start”

Page 10: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

13. Maka, bila mekanisme ini berhasil, akan ditampilkan jalur-jalur yang dapat dilewati paket

data menuju alamat yang kita tuju tadi.

LANGKAH KERJA SETTING HOTSPOT

1. Lakukan akses ke router utama (RU) dengan Aplikasi WinBox.

2. Kemudian tentukan interface mana yang akan disetting menjadi interface public, biasanya Eth

1 yang akan menghubungkan ke internet. Dan interface Eth 2, Eth 3, Eth 4 dan Eth 5 yang

dipakai sebagai interface lokal, yang akan dikonfigurasi menjadi hostspot.

3. Setelah itu pada Winbox, pilih menu “IP”, klik “Hotspot”.

4. Lalu muncul jendela hotspot. Kemudian pada tab “Servers” klik tombol Hotspot Setup.

5. Pilih Interface yang akan dijadikan sebagai interface jaringan Hotspot.

Page 11: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

6. Setting Hotspot Address, masukkan IP address sesuai kebutuhan, klik Next.

7. Tentukan batasan IP DHCP. IP pada range tersebut akan dijadikan sebagai IP dynamic yang

diberi secara otomatis pada client, klik Next

8. Pada jendela Sertifikat, pilih “None” klik next.

9. Setting SMTP Server, biarkan 0.0.0.0 klik next

10. Konfigurasi DNS Server. Kita pakai DNS Google 8.8.8.8

Page 12: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

11. DNS Name untuk hotspot yang dibuat, bisa juga dikosongkan.

12. Konfigurasi Hotspot selesai, klik OK.

13. Menambah User Baru

Untuk menambah atau mendaftarkan user baru, dapat dilakukan melalui WinBox pilih IP |

Hotspot |User, Klik tanda tambah.

Masukkan nama user dan password, lalu klik OK. Lakukan cara yang sama untuk

mendaftarkan user-user yang dibolehkan akses ke hotspot.

14. Menambah User dengan profil yang berbeda

Mikrotik hotspot memberikan untuk mengkonfigurasi user dengan profile yang berbeda,

misalnya ada 2 profile user VIP dan Biasa. Dimana VIP memperoleh kecepatan akses yang

lebih dari user Biasa, meskipun sama-sama

menggunakan faslitas hotspot yang sama.

.

Page 13: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

a. Setup profile dapat dilakukan dengan cara memilih menu IP | Hotspot |

User Profiles |

Pada rate limit, isi 64k/20k 200k/200k 100k/40k 20/24 7 20k/20k. Nilai ini disesuaikan

dengan kebijan IT pada instansi tempat membangun hotspot.

Berikut format pengisiannya :

x1k/y1k : Rate (TX rate/ RX rate misal : 128k/1024k)

x2k/y2k : Burst Rate (misal : 256k/2048k)

x3k/y3k : Burst Threshold (misal : 160k/1280k)

x5/y5 : Burst Time (dalam detik misal : 60/60)

P : Prioritas (nilai 1-8), 1 adalah prioritas utama

x6k/y6k : Minimum rate: (i.e 32k/256k)

- Penambahan User baru

Pada Winbox, klik IP | Hotspot | User |

Name : Isikan nama User

Password : masukkan password User

Profile : pilih profile dari user yang akan dibuat.

Lebih lengkapnya mengenai New Hotspot User, lihat gambar berikut :

Page 14: Analisis dan Perancangan Jaringan Satu Gedung Empat Lantai menggunakan  teknik routing Dynamic Routing / OSPF dan Fitur HotSpot

15. Melihat hasil konfigurasi

a. Halaman Login

Jika konfigurasi sukses, setiap user yang akan browsing internet akan di redirect ke

halaman login seperti gambar berikut :