analisis dan implementasi sistem informasi inventory …

21
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA PERUSAHAAN ANEKA MOTOR UNGARAN Artikel Ilmiah Peneliti: Yustinus Topaz Kurniawan (682013022) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oktober 2017

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA

PERUSAHAAN ANEKA MOTOR UNGARAN

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Yustinus Topaz Kurniawan (682013022)

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Oktober 2017

Page 2: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …
Page 3: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …
Page 4: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …
Page 5: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …
Page 6: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

I. Pendahuluan

Perkembangan komputer belakangan ini semakin maju dengan berbagai teknologi baru

yang digunakan. komputer sendiri sangat bermanfaat untuk media penyimpanan data dengan

tersedianya kapasitas penyimpanan yang semakin besar. Dengan penyimpanan yang besar

tersebut turut diimbangi dengan penggunaan prosesor dan RAM yang semakin besar pula agar

akses data dan informasi lebih cepat untuk dilakukan.

Dengan perkembangan komputer yang semakin maju, kebutuhan berbagai aplikasi pun

semakin bermunculan dalam rangka memudahkan tugas dan pekerjaan manusia. Aplikasi yang

dibuat tentunya akan membuat ketersediaan informasi semakin efektif dan efisien. Aplikasi

yang dibuat oleh pengembang tentunya akan memberikan kemudahan yang dapat menunjang

bisnis. Dengan berkembangnya teknologi, maka turut membawa suatu bisnis menuju ke level

yang lebih tinggi yang tentunya semakin rumit dalam hal pencatatan. Sehingga saat ini aplikasi

yang dapat memudahkan pencatatan semakin penting.

Dengan menggunakan teknologi komputer diharapkan pencatatan menjadi lebih mudah,

efektif, dan efisien. Pada perusahaan yang belum menggunakan teknologi untuk pencatatan,

masih sering terjadi kehilangan data, perincian yang tidak lengkap, serta keamanan data yang

rawan.

Perusahaan Aneka Motor memiliki beberapa permasalahan dalam proses pencatatan

barang yang masih berjalan secara manual, sehingga pemilik dan karyawan terkadang kesulitan

dalam melakukan pencatatan karna tidak adanya struktur pencatatan yang pasti, dalam hal ini

pencatatan barang sering dilakukan secara asal-asalan, sehingga terjadi tidak tercatatnya detail

suatu barang. Kemudian terdapat permasalahan pencatatan transaksi pada perusahaan tersebut

masih sangat tidak teratur dan berjalan secara manual. Dengan menggunakan sistem yang

masih manual ini, pemilik mengakui sering terjadi kesalahan dalam pencatatan jumlah stok

barang yang masuk dan barang terjual. Ditambah lagi dengan sering hilangnya berkas

pencatatan barang dan transaksi. Permasalahan lain adalah proses pengecekan ketersediaan

barang masih dilakukan secara manual sehingga memakan waktu lama dalam proses pencarian

barang.

Dengan dibuatnya sistem informasi inventory pada perusahaan aneka motor ini diharapkan

proses pencatatan barang menjadi lebih mudah, cepat dan terstruktur, sehingga barang akan

tercatat secara lebih baik karena detail produk pun akan tercatat. Kemudian memudahkan

pencatatan transaksi serta menjadi lebih terorganisir dengan baik, sehingga nantinya

kemungkinan terjadinya kehilangan data akan berkurang karena akan tercatat di sistem, tidak

seperti sebelumnya yang hanya tercatat pada kertas yang mudah tersebar dan bisa hilang.

Barang yang terdapat pada stok perusahaan ini juga akan tercatat pada sistem sehingga proses

pencarian akan lebih mudah dan cepat, karena baik pemilik maupun karyawan tidak perlu repot

mencari barang terlebih dahulu dan tinggal melihat ke sistem tentang persediaan barang

tersebut.

Pengembangan sistem akan menggunakan metode waterfall. Proses pengembangan sistem

menggunakan metode waterfall memiliki keunggulan yaitu meminimalisir terjadinya

kesalahan atau ketidaksesuaian sistem yang akan dibangun dengan kebutuhan user. Waterfall

sendiri merupakan sebuah metode dalam pengembangan sistem yang dilakukan untuk

membuat pembaruan dan pemeliharaan sistem yang akan dijalankan dan nantinya akan

diterapkan.

Page 7: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

Perancangan aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman Java berbasis desktop,

sehingga bersifat pemakai tunggal atau tidak terhubung dengan internet. Dengan menggunakan

database dari platform oracle diharapkan proses arus informasi data menjadi lebih cepat serta

memudahkan dalam hal maintenance.

II. Kajian Pustaka dan Landasan Teori

2.1 Kajian Pustaka

Pada penelitian terdahulu, yaitu analisis dan desain sistem informasi persediaan barang

berbasis komputer, bertujuan untuk menggambarkan sistem informasi persediaan barang yang

telah diterapkan, permasalahan apa yang timbul dan bagaimana mendesain sistem informasi

persediaan barang yang baru sebagai sebuah usulan permasalahan pada UD. Sumber Bumi

Subur. Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran melalui desain sistem mengenai manfaat

sistem informasi sebagai suatu sistem yang memudahkan pengguna. Permasalahan atau

kekurangan pada penelitian ini adalah penentuan harga jual barang yang menggunakan

perhitungan dan input data manual, belum terdapatnya penetapan pembelian maksimal agar

barang yang dibeli sesuai dengan kebutuhan gudang maupun took, input data masih

menggunakan sistem input manual dengan mengetik kode barang untuk melakukan setiap

distribusi barang [1].

Sementara pada the research and development of IMIS for small and medium-sized

printing enterprise, perancangan sistem dilakukan karena pencatatan pada perusahaan

percetakan kecil menengah masih pada tahap pencatatan manual, hal ini menimbulkan gap

yang jauh dengan perusahaan yang sudah modern, sehingga disini ingin diciptakan sistem yang

mirip namun dengan biaya yang lebih rendah. Serangkaian fungsi dari sistem ini

diimplementasikan pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan percetakan kecil

dan menengah. Penggunaan IMIS bisa meningkatkan tingkat manajemen perusahaan dan

meningkatkan daya saing perusahaan dalam ekonomi pasar. Kekurangan pada penelitian ini

adalah sistem ini fokus pada adaptasi universal seluruh industri dalam desain, dengan demikian

perlu untuk melaksanakan beberapa perubahan dan desain pribadi untuk perusahaan yang

berbeda. Masih ada beberapa kekurangan dalam desain antarmuka, pemrograman, dll. [2].

Penerapan sistem informasi persediaan pada perusahaan, dianalisis dan dirancang sistem

informasi persediaan berbasis pada teknologi alur kerja. Percobaan dilakukan untuk

memvalidasi efektivitas sistem informasi baru dan memeriksa kemampuan beradaptasi

perubahan proses bisnis , yang memberikan informasi cara opsional untuk proses bisnis serupa

lainnya untuk perusahaan. Percobaan yang sesuai dilakukan untuk memvalidasi efektivitas

kerja termasuk proses bisnis persediaan baru untuk pemahaman yang lebih dalam tentang peran

penting dari teknologi alur kerja dalam sistem informasi. Penelitian lebih lanjut akan fokus

pada praktis validasi di gudang tertentu (The Development of Inventory Management

Information System Based on Workflow Technology).

Tujuan dibuatnya suatu sistem informasi inentaris adalah membuat suatu aplikasi sistem

informasi inventaris barang berbasis komputer yang sistematis, terstruktur dan terarah,

sehingga dapat mendukung kinerja kantor. Dengan adanya aplikasi sistem informasi inventaris

barang dapat membantu mempermudah pengolahan data inventaris berbasis komputer yang

sistematis dan terarah, sehingga mampu membantu kinerja kantor menjadi lebih cepat, efektif

dan efisien. Di samping itu dengan adanya sistem inventaris barang dapat merubah sistem

Page 8: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

inventaris barang dari manual menjadi sistem inventaris barang yang komputerisasi. Dengan

demikian maka pengolahan dan penyimpanan data barang yang ada menjadi lebih mudah dan

akurat (Sistem Informasi Inventaris Barang di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah

Surakarta).

Membuat suatu rancangan aplikasi sistem komputerisasi keluar masuk barang yang efesien

dan membuat implementasinya. Hasil dari penulisan ini adalah dapat membantu dan

mempercepat pengolahan data keluar masuk barang serta pengawasan arus keluar masuk

barang sehingga penyampaian informasinya lebih efektif dan efisien. Realita di lapangan

menghadapi kendala utama ketika pada sistem keluar masuk barang di bagian gudang, jadi

dalam sistem pengolahan keluar masuk barang tidak terarah dan tidak terorganisir sehingga

fungsi dan tujuan serta keamanan suatu informasi keluar masuknya barang tidak teratur. Sistem

persedian keluar masuk barang merupakan sebuah kegiatan yang terdiri dari data penerimaan

barang, data penjualan barang, data retur serta data stok barang yang melaporkan seluruh

kegiatan keluar masuk barang, secara perhari maupun perbulan. implementasi yang ada telah

dapat digunakan untuk pengolahan data keluar masuk barang, namun masih dapat

dikembangkan lagi untuk pengolahan data yang lain yang berhubungan dengan keluar masuk

barang. (Sistem Informasi Persediaan Keluar Masuk Barang Pada Inside Distro Jakarta).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan

kegiatan strategi dari suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan - laporan yang diperlukan [3]. Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-

komponen yaitu perangkat keras (hardware) yang mencakup peranti-peranti fisik seperti

komputer dan printer, perangkat lunak (software) atau program (sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data), prosedur yaitu sekumpulan

aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang

dikehendaki, orang (brainware) yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam

pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi,

basis data (database) atau sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan

dengan penyimpanan data, jaringan komputer dan komunikasi data yaitu sistem

penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau

diakses oleh sejumlah pemakai (Mulyanto, 2009).

2.2.2 Inventory

Persediaan (inventory) merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik

perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu, atau

persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun

persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi

(Rangkuti, 2004:1).

Metode yang digunakan dalam sistem informasi inventory ini adalah metode Last In

First Out (LIFO). Metode ini digunakan karena dalam praktiknya, harga sparepart relatif

tetap untuk jangka waktu yang cukup lama, kemudian spare part merupakan barang tidak

rusak, sehingga barang yang sudah lama masuk tidak harus terjual terlebih dahulu. Oleh

Page 9: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

sebab itu, maka dapat digunakan metode ini dimana variable yang digunakan adalah harga

dengan ketentuan mengikuti harga terakhir.

Adapun menurut Handoko (1999:334) persediaan spare part sendiri masuk ke dalam

jenis persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts/ component) yang berarti

persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh dari

perusahaan lain secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.

2.2.3 Analisis Sistem

Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan aplikasi

komputernya di dalam memecahkan masalah – masalah bisnis, serta bertanggung-jawab

menerjemahkan kebutuhan – kebutuhan user (pemakai) kedalam spesifikasi teknik yang

diperlukan oleh programmer dibawah petunjuk dan kontrol manager sistem [4].

2.2.4 Basis Data

Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan

sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah, yang

disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak

perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam media penyimpanan elektronis [5].

III. Metode Pengembangan Sistem

Metode air terjun atau yang sering disebut metode waterfall sering dinamakan siklus hidup

klasik (classic life cycle), dimana hal ini menggambarkan pendekatan yang sistematis dan juga

berurutan pada pengembangan perangkat lunak, dimulai dengan spesifikasi kebutuhan

pengguna lalu berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), permodelan

(modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem ke para pelanggan/pengguna

(deployment), yang diakhiri dengan dukungan pada perangkat lunak lengkap yang dihasilkan

(Pressman, 2012). Tahapan metode waterfall dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1. Gambaran Umum Metode Waterfall (Pressman, 2012).

Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yang berurut

yaitu: requirement (analisis kebutuhan), design system (desain sistem), coding (pengkodean) &

Page 10: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

testing (pengujian), Penerapan Program, pemeliharaan. Berikut ini merupakan Tahapan-tahapan dari

metode waterfall :

1. Requirement Analysis

Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang bertujuan untuk memahami

perangkat lunak yang diharapkan oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut.

Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung.

Informasi dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna. Dalam

penelitian ini, pengumpulan data kebutuhan user menggunakan metode wawancara secara

langsung serta observasi.

User Requirement :

Aplikasi memiliki keamanan, sehingga pegawai tidak dapat merekayasa data,

Mempermudah dalam pencatatan barang masuk,

Mempermudah dalam pencatatan transaksi,

Meminimalisir terjadinya kehilangan data,

Mempermudah dalam pencarian stok barang,

Dapat menampilkan data barang, data transaksi, data supplier, dan data pelanggan.

2. System Design

Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini dan desain

sistem disiapkan. Desain Sistem membantu dalam menentukan perangkat keras

(hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur

sistem secara keseluruhan.

Saran :

Komponen : PC Home User

Processor : Core i3 330M @ 2.13GHz

VGA : Intel® HD Graphics 4000

RAM : 2 GB DDR3

HDD : 500 GB SATA

Key+Mouse : PS2 / usb standard

3. Implementation

Pada tahap ini, sistem pertama kali dikembangkan di program kecil yang

disebut unit, yang terintegrasi dalam tahap selanjutnya. Setiap unit dikembangkan dan diuji

untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing.

4. Integration & Testing

Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diintegrasikan ke dalam

sistem setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit. Setelah integrasi seluruh

sistem diuji untuk mengecek setiap kegagalan maupun kesalahan.

5. Operation & Maintenance

Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang sudah jadi, dijalankan serta

dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang

Page 11: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan

peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

IV. Pembahasan dan Analisis

4.1 Proses Bisnis Perusahaan

Perusahaan aneka motor bergerak dibidang penjualan spare part sepeda motor. Perusahaan

ini juga menerima pengerjaan servis sepeda motor serta penggantian spare part. Aneka motor

menjual berbagai macam spare part untuk berbagai macam dan merk sepeda motor. Karena

menyediakan spare part untuk berbagai jenis dan merk sepeda motor, maka perusahaan aneka

motor memiliki beberapa supplier.

Perusahaan aneka melakukan order barang kepada supplier jika persediaan barangnya

sudah menipis atau habis. Jika barang yang dipesan merupakan kebutuhan pokok bagi sepeda

motor seperti oli dan ban motor, maka pemesanan barang dilakukan apabila stok barang tinggal

10%. Tetapi jika bukan kebutuhan pokok sepeda motor, biasanya mereka akan melakukan

pemesanan jika stok sudah habis.

Saat barang pesanan diantar oleh supplier, barang akan di periksa oleh petugas toko,

apakah barang dan jumlah pesanan sesuai dengan yang mereka pesan. Jika barang tidak sesuai

otomatis akan dikembalikan. Tetapi jika barang sudah sesuai namun jumlahnya tidak sesuai

maka kekurangan akan dikirim pada periode pemesanan berikutnya.

Bila ada penawaran produk baru lagi oleh supplier, dilakukan langsung kepada pemilik

dari aneka motor. Begitu pula bila ada supplier baru yang hendak menawarkan produknya,

akan langsung berkomunikasi dengan pemilik. Karena disini pemiliklah yang akan mengelola

data supplier secara langsung. Hal ini dilakukan sebagai pencegahan kecurangan pegawai

apabila data supplier langsung diserahkan ke pegawai untuk dikelola.

Para pelanggan yang hendak membeli spare part bisa langsung memesan ke pegawai toko.

Apabila barang yang hendak dibeli tersedia, maka pegawai toko akan langsung mencarikan

barang tersebut. Tetapi jika barang yang hendak dibeli oleh pelanggan ternyata tidak ada

maupun kosong, maka barang tersebut harus dipesan terlebih dahulu kepada supplier. Untuk

pemesanan barang sendiri biasanya sekitar 1 minggu, karena bertepatan dengan datangnya

supplier.

Page 12: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

Gambar 2. Skema Proses Bisnis Aneka Motor.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan Unified Modelling Language

(UML). UML merupakan sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk

visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan

sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem sehingga dapat membuat model untuk

semua jenis aplikasi piranti lunak yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat

lunak, khususnya sistem yang dibangun dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek

[6].

Dalam perancangan sistem ini, hanya akan menggunakan empat jenis diagram karena

dianggap sudah memenuhi kebutuhan dalam perancangan sistem informasi inventory ini. Jenis

diagram yang digunakan adalah use case diagram, class diagram, activity diagram, dan

sequence diagram.

4.2.1 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.

Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case diagram

menspesifikasi prilaku sistem dan merupakan deskripsi dari sekumpulan aksi – aksi yang

diharapkan oleh calon pengguna sistem / perangkat lunak yang akan kita kembangkan. Seorang

atau sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk

melakukan pekerjaan – pekerjaan tertentu [6].

Gambar 3. Use Case Diagram Inventory.

4.2.2 Class Diagram

Kelas didefinisikan sebagai kumpulan atau himpunan objek dengan atribut atau properti

yang mirip, serta hubungan dengan objek lain dengan cara yang mirip. Class diagram

mendeskripsikan objek – objek yang terlibat dalam sistem dan hubungan – hubungan di antara

mereka. Class menggambarkan keadaan (atribut atau properti) suatu sistem, sekaligus

menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode atau fungsi). Class

diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan

satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain [6].

Page 13: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

Gambar 4. Class Diagram Inventory.

4.2.3 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aliran proses yang terdapat dalam sistem mulai aktivitas

dimulai sampai aktivitas berhenti. Activity diagram mendeskripsikan aksi-aksi dan hasilnya [6].

Gambar 5. Activity diagram tambah data barang.

Pada activity diagram tambah data barang (Gambar 5), admin akan masuk ke menu

kelola data barang. Kemudian sistem akan menampilkan halaman kelola data barang.

Setelah itu admin akan memasukkan data barang yang akan ditambahkan dan klik tombol

input untuk menyimpan data yang sudah dimasukkan tadi. Database akan menyimpan data

tersebut. Namun jika terjadi kesalahan saat input maka akan kembali mengulang proses

memasukkan data kembali.

Page 14: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

Gambar 6. Activity diagram hapus data barang.

Pada activity diagram hapus data barang (Gambar 6), admin akan masuk ke menu kelola

data barang. Kemudian sistem akan menampilkan halaman kelola data barang. Setelah itu

admin akan memilih data barang yang akan dihapus dan klik tombol hapus untuk menghapus

data yang sudah dipilih tadi. Database akan menghapus data tersebut.

Gambar 7. Activity diagram update data barang.

Pada activity diagram update data barang (Gambar 7), admin akan masuk ke menu kelola

data barang. Kemudian sistem akan menampilkan halaman kelola data barang. Setelah itu

admin akan memilih data barang yang akan di-update. Setelah itu admin akan memasukkan

data barang baru (stok atau harga) yang akan diupdate dan klik tombol update untuk

menyimpan data yang sudah dimasukkan tadi. Database akan menyimpan data tersebut.

Page 15: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

Gambar 8. Activity diagram lihat data barang

Pada activity diagram lihat data barang (Gambar 8), admin akan masuk ke menu kelola

data barang. Kemudian sistem akan menampilkan halaman kelola data barang dan data barang

secara keseluruhan. Setelah itu admin akan memasukkan data barang yang akan dicari. Setelah

itu admin klik tombol cari untuk menampilkan data yang diinginkan. Database akan

menampilkan data tersebut.

4.2.4 Sequence Diagram

Sequence diagram disusun berdasarkan urutan waktu dan digunakan untuk

menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari

sebuah event untuk menghasilkan output tertentu [6].

Gambar 9. Sequence diagram tambah data barang.

Pada sequence diagram tambah data barang (Gambar 9), aktor yang terlibat adalah admin.

Data_barang(B) merupakan tampilan interface penghubung antara admin dengan

data_barang(E) atau database. Admin dapat melakukan proses tambah data pada interface

untuk kemudian disimpan oleh database. Data_barang(C) merupakan pengendali arus data baik

dari database menuju interface dan sebaliknya.

Page 16: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

Gambar 10. Sequence diagram lihat data barang.

Pada sequence diagram lihat data barang (Gambar 10), aktor yang terlibat adalah admin.

Data_barang(B) merupakan tampilan interface penghubung antara admin dengan

data_barang(E) atau database. Admin dapat melihat data barang pada interface.

Data_barang(C) merupakan pengendali arus data baik dari database menuju interface dan

sebaliknya.

Gambar 11. Sequence diagram hapus data barang.

Pada sequence diagram hapus data barang (Gambar 11), aktor yang terlibat adalah owner,

karena yang memiliki hak untuk melakukan hapus adalah owner. Data_barang(B) merupakan

tampilan interface penghubung antara admin dengan data_barang(E) atau database. Admin

dapat menghapus data barang pada interface. Data_barang(C) merupakan pengendali arus data

baik dari database menuju interface dan sebaliknya.

Page 17: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

Gambar 12. Sequence diagram update data barang.

Pada sequence diagram update data barang (Gambar 12), aktor yang terlibat adalah admin.

Data_barang(B) merupakan tampilan interface dimana admin dapat melakukan proses update

data dan kemudian disimpan. Data_barang(C) merupakan pengendali arus data baik dari

database menuju interface dan sebaliknya. Setelah melakukan penyimpanan update akan

ditampilkan pesan bahwa data sudah berhasil di-update.

4.3 Implementasi Sistem

Sistem informasi inventory pada perusahaan aneka motor ini dirancang menggunakan

bahasa pemrograman Java 7.3. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows 10. Sedangkan

database yang digunakan untuk menyimpan data adalah Oracle 11g. Untuk interface dirancang

dengan menggunakan Netbeans.

Gambar 13. Tampilan Form Login.

Pada sistem ini terdapat dua user, yaitu owner (pemilik), dan admin (pelaksana), sehingga

login terbagi menjadi dua. Login dibedakan karena nantinya ada perbedaan hak akses, proses

apa yang hanya boleh dilakukan oleh pemilik dan apa yang boleh dilakukan oleh dua user

tersebut.

Page 18: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

Gambar 14. Tampilan Form Tab Kelola Data Barang.

Pada form tab kelola data barang (Gambar 14) user (owner maupun admin) dapat

melakukan proses tambah data barang, melakukan update data barang (yang dapat di-update

hanya stok dan harga barang), melakukan proses pencarian barang dan ketersediaan stok

barang. Tetapi saat login dengan user owner, user memiliki hak akses untuk menghapus data

barang.

Gambar 15. Tampilan Form Tab Kelola Data Transaksi.

Pada form tab kelola data transaksi (Gambar 15) pengguna dapat memasukkan data

transaksi ketika terjadi pembelian barang. Id barang yang akan diinput diambil langsung dari

database. Terdapat tabel untuk menampilkan detail dari setiap transaksi. Ketika login sebagai

owner, maka pengguna dapat menghapus transaksi yang telah dicatat.

4.4 Testing

Page 19: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

Pengujian dilakukan menggunakan metode pengujian Kotak Hitam (Blackbox Testing).

Pengujian Kotak Hitam (Blackbox Testing) khusus di didesain untuk mencari kesalahan dengan

melakukan ujicoba pada interface software. Pegujian Kotak Hitam (Blackbox Testing)

mendemonstrasikan fungsi dari perangkat lunak yang beroperasi, dengan mengecek apakah

input sudah bisa diterima dengan baik, dan hasil outputnya sesuai dengan apa yang diharapkan,

namun pengujian Kotak Hitam (Blackbox Testing) tidak mengecek logika dari perangkat lunak.

Pengujian dengan menggunakan metode black box, adalah suatu pendekatan untuk dapat

menguji dalam setiap fungsi di pada suatu program agar dapat berjalan dengan benar (Pressman,

2012). Dengan menggunakan Blackbox Testing dapat dilihat beberapa proses yang dilakuan

dalam pengujian ini diantaranya, yaitu :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input atau pun output, dalam hal ini hanya melihat apakah proses input dan output sudah sesuai, contohnya jika ada software yang

menampilkan form input data identitas, jika user melengkapi form maka program akan

melakukan proses simpan, namun jika user tidak melengkapi form program tidak boleh

melakukan proses simpan, jika perangkat lunak tidak sesuai misalnya tidak melengkapi

form namun dapat tersimpan, hal ini perlu untuk diperbaiki.

2. Kesalahan interface,dalam hal kesalahan interface sering terjadi pada software yang tidak

diuji coba dengan baik.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database, yang sering menjadi kendala, karena

hal ini dapat berdampak pada akses menjadi lamban.

4. Perilaku atau kinerja kesalahan yang ada pada perangkat lunak.

5. Inisialisasi dan penghentian kesalahan pada perangkat lunak.

Berikut ini merupakan hasil blackbox testing pada implementasi sistem informasi inventory

perusahaan Aneka Motor Ungaran yang dilakukan oleh pemilik perusahaan :

No. Rancangan Proses Hasil yang

Diharapkan

Hasil Keterangan

1 Mengisi form login untuk 2

user (Owner dan Admin).

Masuk ke halaman

akses data untuk

masing-masing user.

Sesuai. Jika username

dan password

yang

dimasukkan

sesuai dengan

masing-masing

user.

2 Masing-masing tab dapat

berfungsi.

Saat user klik pada

tab yang diinginkan

maka akan

menampilkan data

yang sudah tersimpan

serta muncul textbox

untuk melakukan

input dan edit data.

Sesuai.

3 Dapat melakukan edit data

pada setiap tab yang dipilih,

setelah memilih data yang

Data yang ada akan

berubah dengan data

baru yang telah

Sesuai.

Page 20: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

akan di-edit serta memasukkan data baru.

diketik pada textbox dan telah disimpan.

4 Tombol input untuk

menyimpan data.

Ketika data sudah

diisi dengan lengkap

dan benar, kemudian

klik tombol input dan

data tadi akan

tersimpan.

Sesuai.

5 Tombol hapus untuk

menghapus data.

Klik pada tabel data

yang akan dihapus,

kemudian setelah klik

tombol hapus maka

data tersebut akan

terhapus dari

database.

Sesuai.

6 Pengurangan jumlah stok

ketika terjadi transaksi

penjualan.

Jumlah stok di tabel

barang akan otomatis

berkurang sesuai

dengan jumlah barang

pada transaksi

penjualan.

Sesuai.

7. Setelah login otomatis

menampilkan data barang.

Data barang akan

otomatis muncul

ketika user telah

melakukan login.

Sesuai.

8. Ketika klik tab data transaksi,

akan menampilkan data-data

transaksi.

Data transaksi akan

muncul ketika klik

pada tab data

transaksi, bertujuan

untuk melihat

ketersediaan stok.

Sesuai.

V. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Teknologi saat ini dapat digunakan untuk memberikan kemudahan dalam berbagai

bidang. Dalam bidang pendataan persediaan pun dapat dimudahkan dalam adanya teknologi.

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

inventory yang dirancang dan diimplementasikan pada perusahaan Aneka Motor, dapat

membantu memberikan informasi tentang data persediaan barang yang ada pada perusahaan

tersebut. Proses pencarian barang pun menjadi lebih cepat sehingga proses pelayanan pun

menjadi lebih cepat. Selain itu, dengan dipisahnya 2 user, maka keamanan data pun lebih

terjamin karena pegawai atau admin tidak bisa sembarangan untuk memanipulasi data. Dengan

penggunaan sistem informasi ini, kemungkinan untuk terjadinya kehilangan data akan lebih

kecil dibanding dengan sebelumnya yang masih manual. Sistem ini dibuat dengan

mempertimbangkan kemudahan dalam pengoperasiannya, sehingga pengguna tidak akan

kebingungan saat mengoperasikannya.

Pengujian sistem informasi yang dikembangkan menggunakan metode black box testing

menunjukkan bahwa sistem mampu menampilkan informasi stok barang, data penjualan, data

Page 21: ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI INVENTORY …

suplier, data pelanggan secara lengkap dan benar, serta dapat menampilkan dashboard admin

dan owner, dengan pengujian data normal dan tidak normal. Hal ini menunjukkan bahwa

program telah berjalan dengan baik sesuai dengan hasil yang diharapkan dan user merasa puas

dengan sistem yang telah dibuat.

B. Saran

Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan lagi interface sehingga semakin mudah

lagi bagi pengguna untuk mengoperasikannya. Dapat dilakukan perubahan pada alur proses

bisnis ataupun sistem disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna.

Daftar Pustaka

[1] Mochammad,Adysta Rahadi; Musadieq,Al; Susilo,Heru.2014.Analisis dan Desain Sistem

Informasi Persediaan Barang Berbasis Komputer (Studi Kasus pada Toko Arta Boga)

[2] Taolin,Ma; Xiaoming,Chen; Yansong,Sun; Xiurong,Li.2009.The Research and

development of IMIS for Small and Medium-sized Printing Enterprise.

[3] Jogiyanto.2005 :11.Analisis dan Disain Sistem Informasi.

[4] Mahyuzir,Tavri D. 1989:1.Analisa dan Perancangan Sistem Pengolahan Data.

[5] Fathansyah.2002 : 2. Basis Data.

[6] Nugroho,Adi.2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi

Berorientasi Objek.Bandung : Informatika.