analisis butir soal penilaian akhir tahun (pat) mata pelajaran ipa...

113
ANALISIS BUTIR SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT) MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PABELAN TAHUN PELAJARAN 2019/2020 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: TRI RAHAYU SETYARININGSIH NIM.23060160029 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA TAHUN 2020

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS BUTIR SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT)

    MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII

    SMP NEGERI 3 PABELAN

    TAHUN PELAJARAN 2019/2020

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Oleh:

    TRI RAHAYU SETYARININGSIH

    NIM.23060160029

    PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    TAHUN 2020

  • iii

    ANALISIS BUTIR SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT)

    MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII

    SMP NEGERI 3 PABELAN

    TAHUN PELAJARAN 2019/2020

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan SyaratGuna Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan

    Oleh:

    TRI RAHAYU SETYARININGSIH

    NIM.23060160029

    PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

    FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

    TAHUN 2020

  • iv

    Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

    Dosen IAIN Salatiga

  • v

    Lembar Pengesahan Kelulusan

  • vi

    Pernyataan Keaslian Tulisan

  • vii

    MOTTO

    فِى َسبِْيِل للّاِ َج فِى َطلَِب اْلِحْلِم فَُهىَ َمْن َخرَ

    " Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah"

    (HR.Tirmidzi)

    "Hidup adalah 10% hal yang terjadi pada kita dan 90% bagaimana kita

    meresponnya"

    (Charles R. Swindoll)

  • viii

    PERSEMBAHAN

    Segala puji syukur penulis panjatkan atas limpahan dan hidayah Allah Swt

    serta sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad

    Saw.

    Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

    1. Kedua orang tua saya Bapak Tugiyono dan Ibu Painem. Orang-orang yang

    selalu memberikan kasih sayang, doa, dan segala pengorbanannya. Orang-

    orang yang selalu menjadi penyemangat diriku untuk menggapai cita-cita.

    2. Kakak-kakak saya yang selalu memberikan saya motivasi untuk bisa menjadi

    lebih baik;

    3. Bapak Dr.Budiyono Saputro, M.Pd yang telah sabar dalam memberikan

    bimbingan dan arahan selama perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi

    ini.

    4. Ibu Kuswahyu Widianti, S.Pd, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3

    Pabelan yang telah mengijinkan penelitian.

    5. Bapak Drs. Nurhadi selaku guru mapel IPA kelas VIII yang senantiasa sabar

    membantu dalam melakukan pengambilan data dalam penyususnan skripsi ini.

    6. Seluruh Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya.

  • ix

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirohmanirrohiim

    Syukur Alhamdullilah kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah

    melipahkan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini

    dengan judul: "Analisis Butir Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mata

    Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran

    2019/2020".

    Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

    Muhammas SAW, yang telah membawa rislah islam yang penuh dengan ilmu

    pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal

    hidup kita di dunia dan di akhirat.

    Penyusunan Skripsi ini bertujuan untuk melengkapi serta memenuhi syarat

    guna memperoleh gelar sarjana pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (S.Pd) IAIN

    Salatiga. Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan

    motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terimakasih

    kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada :

    1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga

    2. Bapak Prof.Dr. Mansur, M.Ag selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

    Keguruan IAIN Salatiga

    3. Ibu Dr. Eni Titikusumawati, M.Pd selaku Ketua Program Studi S1 Tadris Ilmu

    Pengetahuan Alam Institut Agama Islam Negeri Salatiga periode 2019-2023,

    yang telah memberikan banyak kebijaksanaan dan memikirkan berbagai

    penyelesaian masalah terkait dengan studi mahasiswa.

    4. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik sekaligus

    pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan arahan,

    bimbingan,petunjuk hingga terselesaikannya skripsi ini.

    5. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan moral, material,

    motivasi, semangat serta do'a dalam penyusunan skripsi ini.

    6. Seluruh Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya.

  • x

    7. Ibu Kuswahyu Widianti, S.Pd, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3

    Pabelan yang telah mengijinkan penelitian.

    8. Bapak Drs. Nurhadi selaku guru mapel IPA kelas VIII yang senantiasa sabar

    membantu dalam melakukan pengambilan data dalam penyususnan skripsi ini.

    9. Bapak/ibu guru dan karyawan SMP Negeri 3 Pabelan yang telah membantu

    dalam melaksanakan penelitian.

    10. Bapak, ibu serta keluarga besar yang telah memberikan doa dan dukungan

    untuk penulis,

    11. Teman-teman seperjuangan Tadris Ilmu Pengetahuan Alam angkatan 2016

    yang menjadi bagian dalam proses belajar,

    12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik

    secara langsung maupun tidak langsung.

    Semoga amal baik dan jasa – jasanya diterima oleh Allah SWT dan

    mendapatkan imbalan yang layak dari-Nya. Peneliti menyadari bahwa penulisan

    skripsi ini masih kurang sempurna, maka dari itu apabila pembca menemukan

    kekurangan, mohon dengan hormat dem kesempurnaannya sudilah memberikan

    kritik dan saran yang bersifat membangun.

    Dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca

    yang budiman. Semoga kita bersama mendapat rahmat dan petunjuk dari Allah

    SWT.

    Salatiga, 28 Juli 2020

    Tri Rahayu Setyariningsih

    NIM.23060160029

  • xi

    DAFTAR ISI

    Halaman Sampul Luar

    Halaman Berlogo IAIN Salatiga

    Halaman Sampul Dalam...................................................................................... iii

    Halaman Persetujuan Pembimbing ................................................................... iv

    Halaman Pengesahan Kelulusan ......................................................................... v

    Pernyataan Keaslian Tulisan .............................................................................. vi

    Halaman Motto ................................................................................................... vii

    Halaman Persembahan ..................................................................................... viii

    Kata Pengantar .................................................................................................... ix

    Daftar Tabel ........................................................................................................ xiii

    Daftar Gambar .................................................................................................. xiv

    Daftar Lampiran ................................................................................................. xv

    Abstrak ............................................................................................................... xvi

    BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................... 1

    A.Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

    B.Rumusan Masalah ............................................................................................ 4

    C.Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5

    D.Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5

    E.Definisi Operasional ........................................................................................ 6

    BAB II : LANDASAN TEORI ............................................................................. 8

    A. Kajian Teori .................................................................................................... 8

    1. Tinjauan Tentang Evaluasi .......................................................................... 8

    2.Tinjauan Tentang Penilaian Hasil Belajar .................................................. 22

    3.Tinjauan Tentang Pengukuran Hasil Belajar .............................................. 24

    4.Tinjauan Tentang Analisis Butir Soal ......................................................... 28

    5.Validitas ...................................................................................................... 29

    6.Reliabilitas .................................................................................................. 31

    7.Daya Pembeda ............................................................................................ 33

  • xii

    8.Tingkat Kesukaran ...................................................................................... 34

    9.Efektivitas Pengecoh/Distractor ................................................................. 35

    B. Kajian Pustaka .............................................................................................. 36

    BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 39

    A.Rancangan Penelitian .................................................................................... 39

    B.Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 39

    C.Variabel Penelitian ......................................................................................... 40

    D.Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................... 40

    E.Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 40

    F.Instrumen Pengumpulan Data ........................................................................ 41

    G.Teknik Analisis Data ..................................................................................... 41

    BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 48

    A.Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................. 48

    B.Deskripsi Penelitian ....................................................................................... 49

    C.Hasil Penelitian .............................................................................................. 49

    D.Pembahasan ................................................................................................... 55

    BAB V : PENUTUP ............................................................................................ 66

    A.Kesimpulan .................................................................................................... 66

    B.Saran .............................................................................................................. 67

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69

    LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................................... 71

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3. 1 Kriteria Indeks Diskriminasi Item ( Daya Pembeda) ........................... 44

    Tabel 3. 2 Kriteria Indeks Tingkat Kesukaran ...................................................... 45

    Tabel 4. 1 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Validitas ........................................ 50

    Tabel 4. 2Reliabilitas Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mata Pelajaran IPA

    kelas VIII ............................................................................................................... 51

    Tabel 4. 3 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Daya Pembeda .............................. 52

    Tabel 4. 4 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran ........................ 53

    Tabel 4. 5 Distribusi Butir Soal Berdasarkan Efektifitas Pengecoh/Distractor... 54

    Tabel 4. 6 Analisis Butir Soal Berdasarkan Validitas, Daya Pembeda, Tingkat

    Kesukaran dan Efektivitas Pengecoh/Distractor .................................................. 63

    Tabel 4. 7 Analisis Keseluruhan Kualitas Butir Soal Berdasarkan Validitas, Daya

    Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Efektivitas Pengecoh/Distractor .................... 64

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2 1 Triangulasi Komponen Evaluasi ....................................................... 15

    Gambar 4. 1 Diagram Butir Soal Berdasarkan Validitas ...................................... 51

    Gambar 4. 2Diagram Butir Soal Berdasarkan Daya Pembeda ............................. 52

    Gambar 4. 3 Diagram Persentase Butir Soal Berdasarkan Tingkat Kesukaran .... 53

    Gambar 4. 4 Diagram Butir Soal Berdasarkan Efektivitas Pengecoh/Distractor . 54

    Gambar 4. 5 Diagram Analisis Keseluruhan Kualitas Butir Soal Berdasarkan

    Validitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran dan Efektivitas

    Pengecoh/Distractor ............................................................................................. 64

  • xv

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1Daftar Nilai PAT IPA .................................................................. 71

    Lampiran 2 Soal serta lembar jawaban PAT IPA ............................................ 73

    Lampiran 3 Kunci Jawaban .......................................................................... 83

    Lampiran 4 Hasil Output Validitas SPSS Version 22.0 .................................... 84

    Lampiran 5 Hasil Output Reliabilitas SPSS Version 22.0 ................................. 85

    Lampiran 6 Hasil Output Tingkat Kesukaran SPSS Version 22.0 ...................... 86

    Lampiran 7 Hasil Output Efektivitas Pengecoh dengan Microsoft Excel ............ 87

    Lampiran 8 Surat Pembimbing ...................................................................... 88

    Lampiran 9 Surat Izin Penelitian ................................................................... 89

    Lampiran 10 Surat Telah Melakukan Penelitian .............................................. 90

    Lampiran 11 Konsultasi ............................................................................... 91

    Lampiran 12 SKK ....................................................................................... 92

    Lampiran 13 Foto Penelitian ......................................................................... 95

    Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup ............................................................... 96

  • xvi

    ABSTRAK

    Setyariningsih, Tri Rahayu. 2020. Analisis Butir Soal Penilaian Akhir Tahun

    (PAT) Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan

    Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi, Jurusan Tadris Ilmu

    Pengetahuan Alam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).

    Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dr.

    Budiyono Saputro, M.Pd.

    Kata Kunci : analisis butir soal, validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat

    kesukaran, efektivitas pengecoh/distractor.

    Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui kualitas soal Penilaian

    Akhir Tahun (PAT) Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun

    Pelajaran 2019/2020 yang ditinjau dari validitas, reliabilitas, daya pembeda,

    tingkat kesukaran dan efektiviitas pengecoh/distractor.

    Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif.

    Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 3

    Pabelan Tahun Pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 77 peserta didik dan objek

    dalam penelitian ini adalah soal dan kunci jawaban Penilaian Akhir Tahun (PAT)

    Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran

    2019/2020 yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Metode pengumpulan data

    yang digunakan adalah metode dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan

    menggunakan bantuan program SPSS Version 22.0 dan Microsoft Excel. Butir

    soal dinyatakan valid jika rxy ≥ 0,227; reliabel r11 > 0,70; daya pembeda kriteria

    tidak baik (-), jelek (< 0,20), cukup (0,20 – 0,40), baik (0,41 – 0,70), baik sekali

    (0,71 – 1,00); tingkat kesukaran kriteria sukar (0,00 – 0,30), sedang (0,31 – 0,70),

    mudah (0,71 – 1,00); efektivitas pengecoh kriteria sangat baik (semua pengecoh

    berfungsi), baik (satu pengecoh tidak berfungsi), buruk (dua pengecoh tidak

    berfungsi), sangat buruk (tiga/semua pengecoh tidak berfungsi). Kualitas butir

    soal dapat dinyatakan memiliki kualitas yang baik apabila soal tersebut memenuhi

    empat kriteria, cukup baik apabila soal tersebut memenuhi tiga dari empat kriteria

    dan tidak baik apabila soal tersebut tidak memenuhi dua atau lebih kriteria yang

    ditentukan.

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) ditinjau dari Validitas, butir

    soal yang valid (80%) dan yang tidak valid (20%). (2) ditinjau dari Reliabilitas,

    soal memiliki reliabilitas yang tinggi sebesar 0,788. (3) ditinjau dari Daya

    Pembeda, butir soal yang termasuk kategori tidak baik (0%), jelek (10%), cukup

    (15%), baik (70%), baik sekali (5%). (4) ditinjau dari Tingkat Kesukaran, soal

    yang termasuk dalam kategori sukar (15%), sedang (40%), mudah (45%) . (5)

    ditinjau dari Efektivitas Pengecoh/Distractor, soal yang memiliki pengecoh

    sangat baik (75%) , baik (15%), buruk (10%), sangat buruk (0%). Kualitas soal

    dinyatakan belum baik, hal tersebut diperoleh dari jumlah soal yang berkualitas

    baik sebesar (35%), cukup baik (35%) dan tidak baik (30%).

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan investasi yang sangat baik dan juga

    berharga bagi masa depan semua orang. Pendidikan adalah usaha sadar

    dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia (Djamarah, 2005:

    22). Tercapainya suatu pendidikan dapat dilihat dari sistem evaluasinya.

    Dalam UU No. 20/2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1

    ayat 21 dijelaskan bahwa:

    Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan,

    dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan

    pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk

    pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.

    Kementrian Agama Republik Indonesia tentang Standar Penilaian

    Kelas menyebutkan bahwa guru sekurang-kurangnya harus menguasai 4

    (empat) kompetensi dengan baik. Empat kompetensi itu sebagai berikut

    (1) Menguasai substansi, yakni materi dan kompetensi berkaitan dengan

    mata pelajaran yang dibinanya, sesuai dengan kurikulum yang berlaku

    (2)Menguasai metodologi mengajar, yakni metodik khusus untuk mata

    pelajaran yang dibinanya (3) Menguasai teknik evaluasi dengan baik (4)

    Memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai moral dank ode etik

    profesi (Fahmi, 2005: 1).

    Pendapat di atas menunjukkan bahwa penguasaan teknik evaluasi

    merupakan salah satu kompetensi yang mutlak dimiliki seorang pendidik

    atau guru agar guru dapat melakukan penilaian dengan benar terhadap

    proses dan hasil belajar mengajar. Sesuai dengan firman Allah dalam Q.S

    Al – Ankabut 29: 3,

    ْالَكِذ بِْيَن يَْحلََمنَّ َصَد قٌىْاَولَ قَْبلِِهْم فَلَيَْحلََمنَّ للّاُ الِّذْينَ لَقَْد فَتَنَّا الَِّذْيَن ِمنْ وَ

  • 2

    Artinya : "Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang

    sebelum mereka, Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang

    benardan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta"

    Berdasarkan ayat di atas, apabila dikaitkan dalam dunia pendidikan

    maka tujuan dilaksanakannya evaluasi dalam pembelajaran adalah untuk

    mengukur dan mengetahui sejauh mana dan sedalam apa materi pelajaran

    yang telah dikuasai siswa, sehingga dapat dibedakan antara peserta didik

    yang telah mencapai tujuan pembelajaran dan yang belum mencapai

    tujuan pembelajaran.

    Dalam memperoleh hasil dari evaluasi dalam pembelajaran, dapat

    dilakukan dengan dua teknik yaitu teknik tes dan non tes. Tes merupakan

    cara yang bisa dipergunakan atau prosedur yang ditempuh dalam rangka

    pengukuran dan penilaian dibidang pendidikan, yang berbentuk pemberian

    tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang

    harus dijawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee

    (Sudijono, 2011: 67). Menurut Sukiman (2012: 7) tes merupakan

    instrumen penilaian formal yang digunakan untuk menilai kemampuan

    kognitif peserta didik dalam suatu mata pelajaran. Untuk mengetahui

    kualitas dari suatu tes, maka diperlukannya seorang pendidik atau guru

    melakukan suatu analisis butir soal terhadap soal yang akan diberikan

    kepada peserta didiknya, sehingga hasil dari suatu tes tersebut dapat

    menggambarkan kondisi sebenarnya suatu peserta didik setelah mengikuti

    proses pembelajaran suatu mata pelajaran yang telah diberikan oleh

    seorang pendidik atau guru. Salah satu kegiatan untuk memperoleh hasil

    dari evaluasi pembelajaran dengan teknik tes adalah dengan diadakannya

    Penilaian Akhir Tahum (PAT), yang mana merupakan kegiatan penilaian

    yang dilaksanakan pada akhir semester genap dengan materi semua KD

    pada semester genap.

    Menurut Lubis (2008: 44) dan Sudijono (2015: 370), dijelaskan

    bahwa tes dikatakan berkualitas apabila telah mencakup aspek Validitas,

    Reliabilitas, Daya pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas

  • 3

    Pengecoh/Distractor. Hal ini didukung dengan pendapatnya Daryanto

    (2008: 177) soal tes dapat dinilai dengan cara ; (1) Meneliti secara jujur

    soal-soal yang sudah disusun (2) Mengadakan analisis soal, terdapat tiga

    pendekatan yang bisa dilakukan, yaitu (a) Taraf Kesukaran (b) Daya

    Pembeda (c) Efektivitas Pengecoh (3) Mengadakan checking Validitas

    (4) Mengadakan checking Reliabilitas

    Menurut Arikunto (2012: 222) mengungkapkan bahwa analisis

    butir soal adalah suatu prosedur yang sistematis yang akan memberikan

    informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir soal yang kita

    susun. Analisis butir soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-

    soal yang baik, cukup baik, dan soal yang tidak baik. Butir soal yang baik

    sebaiknya disimpan di bank soal, butir soal yang kurang baik sebaiknya

    direvisi dan butir soal yang tidak baik sebaiknya dibuang. Sehingga dapat

    kita simpulkan bahwa kegiatan analisis butir soal sangatlah diperlukan

    oleh seorang pendidik atau guru untuk membantu menyusun soal tes yang

    berkualitas dan baik kepada peserta didiknya. Hal ini juga didukung oleh

    penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aditya Meila Nugrahanti tahun

    2013 yang berjudul "Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal

    Mata Pelajaran Akutansi Keuangan Kelas XI Kompetensi Keahlian

    Akutansi SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013". Hasil

    penelitiannya adalah (1) Soal pilihan gandayang tergolong valid sebesar

    70% dan yang tidak valid sebesar 30%. Dan untuk soal uraian dinyatakan

    valid semua (2) Reliabilitas soal yang tergolong rendah sebesar 0,61 pada

    soal pilihan ganda dan pada uraian 0,49. (3) daya pembeda pada soal

    pilihan ganda yang tergolong jelek terdapat 20%, 10% memiliki daya

    pembeda cukup dan 10% memiliki daya pembeda baik dan 60% memiliki

    daya oembeda baik sekali.pada soal uraian 75% memiliki daya pembeda

    jelek dan 25% dinyatakan cukup. (4) tingkat kesukaran soal pada ppilihan

    ganda 10% soal sukar, 53,33% termasuk sedang dan 36.67% termasuk

    mudah. Pada soal uraian 50% dikategorikan soal sukar, 25% dikategorikan

    soal sedang dan 25% soal kategori mudah. (5) Evektifitas pengecoh pada

  • 4

    soal pilihan ganda yang berkualitas sangat baik 33,33%, berkualitas baik

    23,33%, berkualitas cukup baik sebesar 20%, berkualitas kurang baik

    16.67% dan berkualitas tidak baik 6,67%.

    Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA kelas

    VIII SMP Negeri 3 Pabelan, Penilaian Akhir Tahun (PAT) tahun ini

    dilakukan secara daring/online karena melihat situasi dan kondisi yang ada

    akibat adanya pandemi Covid-19. Selama ini, guru mata pelajaran IPA

    belum pernah melakukan analisis butir soal Penilaian Akhir Tahun (PAT)

    pada soal yang dibuat, sehingga kualitas soal belum diketahui karena guru

    kurang mengetahui cara atau teknik menganalisis butir soal. Guru IPA

    biasanya hanya melakukan evaluasi terkait PAT yang dilakukan dengan

    hanya melihat seberapa tuntas peserta didik yang mencapai KKM yang

    telah ditentukan. Biasanya guru membuat kisi-kisi soal untuk pembuatan

    soal penilaian yang akan digunakan, akan tetapi kegiatan PAT kali ini

    guru belum membuat kisi-kisi soal berkaitan dengan soal PAT tersebut

    dikarenakan satu dan lain hal. Meskipun begitu, soal yang dibuat guru

    IPA tetap mengacu pada KD di silabus yang telah diberikan. Hal tersebut

    yang mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul

    "Analisis Butir Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mata Pelajaran

    IPA Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran 2019/2020"

    yang ditinjau dari aspek Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat

    Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh/Distractor.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

    maka rumusan masalah pada penelitian iniadalah:

    1. Bagaimana Validitas Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mata

    Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran

    2019/2020?

    2. Bagaimana Reliabilitas Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mata

    Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran

    2019/2020?

  • 5

    3. Bagaimana Daya Pembeda Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mata

    Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran

    2019/2020?

    4. Bagaimana Tingkat Kesukaran Soal Penilain Akhir Tahun (PAT)

    Genap Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun

    Pelajaran 2019/2020?

    5. Bagaimana Efektivitas Pengecoh Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT)

    Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran

    2019/2020?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

    untuk mengetahui:

    1. Validitas soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) mata pelajaran IPA kelas

    VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran 2019/2020

    2. Reliabilitas soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) mata pelajaran IPA

    kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran 2019/2020

    3. Daya pembeda soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) mata pelajaran IPA

    kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran 2019/2020

    4. Tingkat kesukaran soal Penilain Akhir Tahun (PAT) mata pelajaran

    IPA kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran 2019/2020

    5. Efektivitas pengecoh soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) mata pelajaran

    IPA kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran 2019/2020

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya

    sebagai berikut.

    1. Manfaat Teoritis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memperkaya

    khasanah ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam

    dunia pendidikan, khususnya dalam bidang IPA dan sebagai acuan

    bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.

  • 6

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Guru

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman untuk

    guru khususnya guru IPA dalam menganalisis butir soal tes untuk

    meningkatkan kualitas soal tes, dan sebagai masukan untuk semua

    pihak yang ingin mengetahui tentang analisis butir soal.

    b. Bagi Peserta Didik

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi

    akademik peserta didik juga memudahkan pemahaman peserta

    didik dalam memahami butir soal tes.

    c. Bagi Peneliti

    Adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

    peneliti dalam melakukan evaluasi yang baik.

    E. Definisi Operasional

    Agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka berikut pengertian istilah

    yang penulis maksud yaitu:

    1. Analisis Butir Soal

    Menurut Arikunto (2012: 222) mengungkapkan bahwa analisis butir

    soal adalah suatu prosedur yang sistematis yang akan memberikan

    informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir soal yang kita

    susun.

    2. Validitas

    Menurut Purwanto (2013: 137) validitas merupakan kualitas yang

    menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran (diagnosis) dengan

    arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah laku. Suatu tes dikatakan

    memiliki validitas yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan

    hasil yang sesuai dengan apa yang ingin diukur.

    3. Reliabilitas

    Reliabilitas menujuk pada ketepatan atau keajegan suatu alat ukur

    untuk menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 2011: 16). Menurut

  • 7

    Arikunto (2012:104) reliabilitas merupakan ketepatan suatu tes apabila

    diteskan pada subjek yang sama.

    4. Daya Pembeda

    Menurut Sudjana (2011: 141) analisis daya pembeda mengkaji butir-

    butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam

    membedakan siswa yang tergolong mampu atau tinggi prestasinya

    dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya.

    5. Tingkat Kesukaran

    Arikunto (212: 222) juga mengatakan bahwa soal yang baik adalah

    soal yang tidak terlalu sikar dan tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu

    mudah tidak mendorong untuk berusaha dalam memecahkan soal

    tersebut, dan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi

    putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena

    diluar jangkauannya.

    6. Efektivitas Pengecoh (Distractor)

    Menurut Arifin (2013: 279) pada soal dalam bentuk pilihan ganda

    ada alternatif jawaban (opsi) yang merupakan pengecoh. Butir soal

    yang baik, pengecohnya kan dipilih secara merata oleh peserta didik

    yang menjawab salah. Sebaliknya, soal yang kurang baik pengecohnya

    akan dipilih secara tidak merata.

    .

  • 8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Kajian Teori

    1. Tinjauan Tentang Evaluasi

    a. Pengertian Evaluasi Hasil Belajar

    Evaluasi pembelajaran merupakan salah satu kompetensi yang

    harus dikuasai oleh seorang guru atau pendidik. Pelaksanaan evaluasi

    pembelajaran juga sesuai dengan instrumen penilaian kemampuan

    guru. Istilah evaluasi berasal dari bahasa inggris yang berarti

    evaluation yang artiya adalah proses penilaian. Dalam UU No.

    20/2003 tetang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 ayat 21

    dijelaskan bahwa:

    Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan,

    dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen

    pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai

    bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.

    Dalam dunia pendidikan, evaluasi hasil belajar dan penilaian hasil

    belajar sering diartikan sama, akan tetapi evaluasi hasil belajar dan

    penilaian hasil belajar adalah hal yang berbeda. Ruang lingkup

    penilaian hasil belajar lebih sempit dan biasanya hanya tebatas pada

    salah satu komponen atau salah satu aspek saja dan dilakukan dalam

    konteks internal seperti guru, peserta didik, dan supervisor yang

    menilai kinerja guru. Evaluasi mencakup semua komponen dalam

    suatu sistem pendidikan yang meliputi sistem pendidikan, sistem

    kurikulum, dan sistem pembelajaran. Evaluasi dilakukan dalam

    konteks internal dan eksternal seperti konsultan yang mengevaluasi

    suatu program atau kurikulum. Namun evaluasi hasil belajar dan

    penilaian hasil belajar juga mempunyai kesamaan dalam menggunakan

    alat untuk mengumpulkan data , serta pengertian dari keduanya juga

    sama yaitu menilai atau menentukan nilai sesuatu (Arifin, 2013: 7).

  • 9

    Mardapi (2008: 5) berpendapat bahwa ada empat istilah yang

    berkaitan erat dengan evaluasi hasil belajar , yaitu pengukuran,

    pengujian, penilaian, dan evaluasi. Pengukuran merupakan proses

    pemberian angka dari suatu tingkat dimana peserta didik telah

    mencapai karakteristik tertentu, membandingkan sesuatu dengan dasar

    ukuan tertentu yang sifatnya kuantitatif. Pengujian merupakan bagian

    dari pengukuran yang nantinya akan dilanjutkan dengan proses

    penilaian. Penilain dapat diartikan sebagai penerapan berbagai macam

    cara dan alat untuk mengetahui keberhasilan belajar peserta didik.

    Evaluasi merupakan kegiatan identifikasi untuk mengetahui apakah

    program yang telah direncanakan sudah tercapai atau belum. Selain

    itu, evaluasi merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam

    meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga

    dalam melaksanakan programnya.

    Menurut Arifin (2013: 9) mengatakan bahwa evaluasi

    pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang bersifat

    sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian,

    penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran

    terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan

    dan kriteria tertentu, sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam

    melaksanakan pembelajaran. Penilaian hasil belajar merupakan proses

    atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan, dan menyeluruh dalam

    rangka pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menilai

    pencapain proses dan hasil belajar peserta didik.

    Menurut Purwanto (2013: 3) bahwa evaluasi pengajaran

    merupakan proses yang sistematis yang dilakukan secara

    berkesinambungan, memerlukan informasi dan data yang diperlukan

    menyangkut objek yang sedang dievaluasi, dan memilih tujuan hasil

    belajar sebelum dilaksanakannya pembelajaran.

    Dari beberapa pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

    evaluasi hasil belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara

  • 10

    berkesinambungan dan sistematis agar mendapatkan kualitas peserta

    didik selama mengikuti pembelajaran dan untuk menentukan

    pengambilan keputusan selanjutnya.

    a. Tujuan dan Fungsi Evaluasi Hasil Belajar

    Menurut Arikunto (2012: 18) mengemukakan beberapa tujuan

    atau fungsi dalam evaluasi, yaitu:

    1) Penilaian Berfungsi Selektif

    Dengan cara mengadakan penilain, guru mempunyai cara

    untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya.

    Penilaian ini mempunyai berbagai tujuan, diantaranya: untuk

    memilih siswa yang dapat diterima disekolah tertentu, siswa

    dapat naik kelas atau ketingkatan berikutnya, siswa seharusnya

    mendapat beasiswa, dan untuk memilih siswa yang sudah

    berhak meninggalkan sekolah.

    2) Penilaian Berfungsi Diagnostik

    Penilaian ini berfungsi untuk mendiagosis kepada

    siswa tentang kebaikan atau kelemahannya. Dengan

    diketahuinya sebab –sebab kelemahan ini, guru akan lebih

    mudah untuk mencari cara dalam mengatasinya.

    3) Penilaian Berfungsi sebagai Penempatan

    Penilaian ini akan berfungsi lebih efektif apabila

    peserta didik dikelompokkan sesuai dengan pembawaan

    yang ada. Penempatan peserta didik kedalam kelompok ini

    dilakukan agar peserta didik yang mempunyai hasil

    penilaian memiliki kategori yang sama.

    4) Penilaian Berfungsi sebagai Pengukur Keberhasilan

    Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh

    mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan

    suatu program juga ditentukan, oleh faktor guru, metode

    mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.

    Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui keberhasilan

  • 11

    peserta didik serta memperbaiki tujuan pembelajaran yang

    kurang sempurna.

    Menurut Sudijono (2015: 16) tujuan evaluasi dalam

    bidang pendidikan dibagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan

    tujuan khusus. Tujuan umum mencakup:

    1) Untuk menghimpun bahan – bahan keterangan yang

    akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf

    perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh

    para peserta didik, setelah mereka mengikuti proses

    pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

    2) Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode –

    metode pengajaran yang telah dipergunakan dalam

    proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.

    Adapun tujuan khusus dari evaluasi dalam bidang

    pendidikan adalah:

    1) Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam

    menempuh program pendidikan. Tanpa adanya evaluasi

    maka tidak mungkin timbul kegairahan atau rangsangan

    pada diri peserta didik untuk memperbaiki dan

    meningkatkan prestasinya masing masing.

    2) Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab

    keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam

    mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari

    dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.

    Selanjutnya fungsi evaluasi pendidikan menurut

    Sudijono (2015: 12) memiliki 5 macam fungsi, yaitu:

    1) Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha

    (prestasi)

  • 12

    2) Memberikan informasi yang sangat berguna untuk

    mengetahui posisi masing-masing peserta didik

    ditengah kelomoknya.

    3) Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan

    menetapkan status peserta didik.

    4) Memberikan pedoman untuk mencari dan menetukan

    jalan keluar bagi peserta didik yang memang

    memerlukannya.

    5) Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah

    program pengajaran yang telah ditentukan dapat

    dicapai.

    Menurut Arifin (2013: 14) tujuan evaluasi

    pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan

    efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut

    tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar,

    lingkungan, maupun sistem penilaian itu sendiri. Selain itu

    tujuan penilain hasil belajar menurut Arifin (2013: 15)

    adalah sebagai berikut:

    1) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik

    terhadap materi yang telah diberikan,

    2) Untuk mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat,

    dan sikap peserta didik terhadap program pembelajaran,

    3) Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan kesesuaian

    hasil belajar peserta didik dengan standar kompetensi

    dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan

    4) Untuk mendiagnosis keunggulan dan kelemahan peserta

    didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

    Keunggulan peserta didik dapat dijadikan dasar bagi

    guru untuk memberikan pembinaan dan pengembangan

  • 13

    lebih lanjut, kelemahannya dapat dijadikan acuan untuk

    memberikan bantuan atau bimbingan.

    5) Untuk seleksi, yaitu memilih dan menentukan peserta

    didik yang sesuai dengan jenis penelitian tertentu;

    6) Untuk menentukan kenaikan kelas;

    7) Untuk menempatkan peserta didik sesuai dengan

    potensi yang dimilikinya.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

    tujuan dari evaluasi dari kegiatan belajar adalah untuk

    mendapatkan umpan balik terhadap hasil yang diperoleh

    setelah peserta didik mengikuti pembelajaran yang telah

    guru atau pendidik berikan. Sedangkan fungsi dari evaluasi

    dalam kegitan belajar atau pembelajaran berfungsi sebagai

    acuan atau pedoman untuk mengambil keputusan dalam

    mengembangkan dan meningkatkan kualitas peserta didik

    untuk kedepannya.

    b. Teknik – teknik Evaluasi Hasil Belajar

    Teknik evaluasi hasil belajar dapat diartikan sebagai alat –

    alat yang dipergunakan untuk kegiatan evaluasi hasil belajar.

    Dalam evaluasi pembelajaran menurut Anas Sudijono (2015:

    65) dikenal dengan dua teknik tes dan nontes.

    1) Teknik Tes

    Dengan menggunakan teknis tes, maka

    pembelajaran disekolah itu dilakukan dengan menguji

    peserta didik agar dapat mengukur perbedaan individu

    peserta didik. Sebagai alat pengukur perkembangan peserta

    didik, tes dibagi menjadi eman, yaitu: Tes Seleksi, Tes

    Awal, Tes Akhir, Tes Diagnostik, Tes Formatif, dan Tes

    Sumatif.

  • 14

    2) Teknik Nontes

    Dengan menggunakan teknik nontes maka evaluasi

    dilakukan tanpa menguji peserta didik, yaitu dengan

    melakukan pengamatan secara sistematis(observation),

    wawancara (interview), angket (quistionnare), dan

    memeriksa dokumen-dokumen (documentary analysis).

    c. Prinsip –prinsip Evaluasi Hasil Belajar

    Dalam melakukan evaluasi hasil belajar hendaknya

    memperhatikan beberapa prinsip yang harus diperhatikan

    sebagai landasan pijak. Menurut Sudjana (2011: 8) prinsip

    penilaian adalah sebagai berikut:

    1) Dalam menilai hasil belajar hendaknya dirancang

    sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang harus dinilai,

    materi pembelajaran, alat penilaian, dan interprestasihasil

    penilaian. Pada hal ini, menggunakan kurikulum sebagai

    patokan dalam merancang penilaian hasil belajar.

    2) Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral

    dari proses belajar mengajar. Penilaian senantiasa

    dilakukan setiap saat proses pembelajaran sehingga

    pelaksanaannya berkesinambungan.

    3) Agar memperoleh hasil yang objektif dalam pengertian

    menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa

    sebagaimana adanya, penilaian harus menggunakan

    berbagai alat penilaian dan sifatnya kompehensif yang

    mencakup aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek

    psikomotorik.

    4) Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindakan

    lanjutan. Data hasil penilaian harusnya ditulis secara

    terstruktur dan bisa dijadikan bahan untuk penyempurnaan

    program pengajaran, memperbaiki kelemahan pengajaran,

  • 15

    dan memberikan bimbingan belajar kepada peserta didik

    yang memerlukannya.

    Prinsip evaluasi menurut Arikunto (2012: 38), ada satu

    prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu

    adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen,

    diantaranya:

    1) Tujuan pembelajaran

    2) Kegiatan pembelajaran atau KBM, dan

    3) Evaluasi

    Triangulasi oleh Suharsimi Arikunto (2013: 38)

    digambarkan dalam gambar sebagai berikut:

    Gambar 2 1 Triangulasi Komponen Evaluasi

    Sumber : (www.google.com)

    Penjelasan dari gambar triangulasi di atas adalah:

    1) Hubungan antara tujuan dan Kegiatan Belajar Mengajar

    (KBM).

    Kegiatan belajar mengajar yang dirancang dalam

    bentuk rencana mengajar mengacu pada tujuan yang

    hendak dicapai, sehingga kegiatan pembelajaran tau KBM

    tentunya juga akan mengacu pada tujuan pembelajaran

    yang ingin dicapai. KBM akan mengarah pada tujuan

    pembelajaran sehingga semua kegiatan dalam pembelajaran

    dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

    2) Hubungan antara Tujuan dengan Evaluasi

    Evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk

    mengukur sejauh mana tujuan sudah tercapai. Dengan

    http://www.google.com/

  • 16

    demikian teknik evaluasi dan alat evaluasi mengacu pada

    tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan.

    3) Hubungan antara KBM dengan Evaluasi

    Selain mengacu pada tujuan, evaluasi juga harus

    mengacu atau disesuaikan dengan KBM yang

    dilaksanakan. Misalnya, bila dalam kegitan belajar

    mengajar yang dilakukan oleh guru dengan menitikberatkan

    pada keterampilan, evaluasi juga harus mengukur aspek

    keterampilan peserta didik melainkan bukan aspek

    pengetahuan.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara

    tujuan pembelajaran, KBM dan evaluasi memiliki

    keterkaitan dan saling berpengaruh antara yang satu dengan

    yang lain. sehingga dalam pelaksanaan evaluasi kita juga

    harus memperhatikan komponen lainnya agar tujuan dapat

    tercapai dengan apa yang kita jharapkan.

    Menurut Sudijono (2015: 31) mengatakan bahwa

    evaluasi hasil belajar dapat terlaksana dengan baik apabila

    berpegang teguh dengan tiga prinsip berikut:

    1) Prinsip Keseluruhan

    Kegiatan evaluasi harus dilaksanakan secara

    menyeluruh dan diharuskan untuk mencakup aspek

    yang dapat menggambarkan perkembangan atau

    perubahan tingkah laku yang terjadi pada peserta didik.

    Dengan demikian akan diperoleh informasi yang

    lengkap mengenai keadaan dan perkembangan peserta

    didik.

    2) Prinsip Kesinambungan

    Evaluasi hasil belajar yang baik dilaksankan secara

    teratur dari waktu ke waktu sehingga kemajuan dari

    peserta didik dapat diketahui. Kegiatan ini dilakukan

  • 17

    agar guru dapat menentukan langkah-langkah yang bisa

    dilakukan berikutnya.

    3) Prinsip Objektivitas

    Prinsip ini merupakan prinsip yang dilakukan sesuai

    dengan keadaan senyatanya tanpa dicampuri dengan

    kepentingan yang bersifat subjektif, sehingga guru

    sebagai evaluator dapat berfikir dan bertindak secara

    wajar.

    d. Langkah –langkah Evaluasi Hasil Belajar

    Berikut langkah-langkah dalam melaksanakan proses

    penilaian hasil belajar menurut Sudijana (2011: 9) yaitu:

    1) Merumuskan atau mempertegas tujuan pengajaran agar

    dapat memberikan arahan terhadap penyusunan alat

    penilaian.

    2) Mengkaji kembali materi pengajaran berdasarkan

    kurikulum dan silabus mata pelajaran, mengingat isi tes

    atau pertanyaan penilaian berkenaan dengan bahan

    pengajaranyang diberikan. Penguasaan materi pelajaran

    sesuai dengan tujuan-tujuan pengajaran merupakan isi dan

    sasaran penilaian hasil belajar.

    3) Menyusun alat penilaian, baik tes maupun nontes dengan

    melakukan langkah berikut: menelaah kurikulum dan buku

    pelajaran agar dapat ditentukan lingkup pertanyaan,

    merumuskan tujuan instruksional khusus sehingga jelas

    abilitas yang harus dinilai, membat kisi-kisi alat penilaian,

    menyusun soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat,

    membuat dan menentukan kunci jawaban soal.

    4) Menggunakan hasil penilaian sesuai dengan tujuan

    penilaian tersebut, untuk kepentingan pendeskripsian

    kemampuan siswa, kepentingan perbaikan pengajaran,

  • 18

    kepentingan bimbingan belajar, maupun kepentingan

    pertanggungjawaban pendidikan.

    Kegiatan evaluasi dilakukan ketika rencana sudah tersusun

    secara matang. Terdapat beberapa langkah dalam pelaksanaan

    evaluasi yang dikemukakan oleh Sukiman (2012: 45), anatara

    lain:

    1) Pengumpulan Data

    Merupakan kegiatan pengukuran dengan cara tes

    hasil belajar, pengamatan, wawancara, dan angket dengan

    menggunakan instrument tertentu berupa rating scale,

    check list, interview, guide atau quistionnare.

    2) Verifikasi Data

    Melakukan kegiatan persiapan untuk melakukan

    pengolahan dan analisis data lebih lanjut. Dalam kegiatan

    ini juga dilakukan pemilihan data yang tergolong baik

    sehingga akan menghasilkan penarikan kesimpulan yang

    baik pula.

    3) Pengolahan dan Analisis Data

    Sebuah data diperoleh melalui instrumen yang

    dipilih akan digunakan untk mengetahui gambaran hasil

    belajar yang dicapai oleh peserta didik. Selanjutnya, data

    diolah serta dianalisis agar mempunyai makna guna tujuan

    tersebut.

    4) Memberikan Interprestasi dan Menarik Kesimpulan

    Merupakan kegiatan menginterprestasian data yang

    kemudian bisa ditarik menjadi sebuah kesimpulan yang

    nantinya kesimpulan tersenut mengacu pada tujuan

    dilakukannya evaluasi itu sendiri. Kegiatan ini bisa

    digunakan untuk mengidentifikasi butir-butir soal yang

    sudah atau belum dikuasai oleh peserta didik.

  • 19

    Sudijono (2015: 59) mengemukakan enam langkah pokok

    yang harus dilaksanakan oleh pendidik dalam melaksanakan

    evaluasi pendidikan, yaitu:

    1) Menyusun Rencana Evaluasi Hasil Belajar

    Sebelum melaksanakan evaluasi hasil belajar, harus

    menyusun terlebih dahulu perencanaannya dengan baik dan

    matang, yaitu dengan merumuskan tujuan dilaksanakannya

    evaluasi, menetapkan aspek yang akan dievaluasi, memilih

    dan menentukan teknik yang akan dipergunakan didalam

    pelaksanaan evaluasi, menyusun alat evaluasi, menentukan

    tolak ukur dan kriteria yang kan dijadikan patokan, dan

    menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi.

    2) Menghimpun Data

    Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan

    pengukuran dengan menyelenggarakan tes hasil belajar,

    pengamatan,, wawancara, atau angket dengan

    menggunakan instrumen tertentu berupa rating scale,

    check list, interview, guide atau quistionnare.

    3) Melakukan Verifikasi Data

    Merupakan kegiatan memisahkan data yang baik

    dan data yang kurang baik. Data yang berhasil dihimpun

    harus disaring terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut.

    4) Mengolah dan Menganalisis Data

    Dalam mengolah dan menganalisis data hasil

    evaluasi dapat digunakan teknik statistic dan teknik

    nonstatistik, tergantung pada data yang diolah dan

    dianalisis sehingga menghasilkan informasi yang lebih

    lengkap dan bermakna.

    5) Memberikan Interprestasi dan Menarik Kesimpulan

    Merupakan verbalisasi dari makna yang tergantung

    dalam data yang telah mengalami pengolahan dan

  • 20

    penganalisisan. Untuk itu menghasilkan kesimpulan-

    kesimpulan yang harus mengacu pada tujuan dilakukannya

    evaluasi itu sendiri.

    6) Tindak Lanjut Hasil Evaluasi

    Dari hasil kesimpulan tersebut dapat digunakan

    untuk mengambil keputusan dan merumuskan kebijakan

    yang perlu untuk dilakukan rindak lanjut dari kegiatan

    evaluasi tersebut.

    Berdasarkan pemaparan para ahli di atas mengenai

    langkah-langkah dalam pelaksanaan evaluasi yang harus

    dilakukan seoarang guru dapat disimpulkan bahwa

    pelaksanaan evaluasi hasil belajar terdiri dari perencanan,

    pelaksanaan, dan tindak lanjut yang disusun dengan matang

    agar mmeperoleh hasil yang akan dicapai.

    e. Langkah – langkah Pengembanagan Tes Hasil Belajar

    Menurut Mardapi (2008: 88-89) terdapat Sembilan langkah

    yang perlu dilakukan dalam pengembangan tes hasil belajar,

    yaitu:

    1) Menyusun Spesifikasi Tes

    Berisi tentang uraian yang menunjukkan

    keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes.

    2) Menulis Soal Tes

    Merupakan langkah penjabaran indikator menjadi

    pertanyaan yang karakteristiknya sesuai dengan rincian

    pada kisi-kisi yang telah dibuat.

    3) Menelaah Soal Tes

    Hal ini diperlukan untuk memperbaiki soal jika

    ternyata dalam pembuatannya masih ditemukan kekurangan

    atau kesalahan. Telaah sebaiknya dilakukan oleh orang lain,

    bukan pembuat soal.

  • 21

    4) Melakukan Uji Coba Tes

    Digunakan untuk sarana memperoleh data empirik

    tentang tingkat kualitas soal dan yang telah disusun.

    5) Menganalisis Butir Soal

    Melakukan analisis terhadap masing-masing butir

    yang telah disusun untuk dapat mengetahui Daya Pembeda,

    Tingkat Kesukaran Soal, dan juga Efektivitas

    Pengecoh/Distractor.

    6) Memperbaiki Tes

    Setelah diuji coba dan dianalisis langkah berikutnya

    adalah melakukan perbaikan tentang bagian soal yang

    masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

    7) Merakit Tes

    Keseluruhan butir tes disusun secara hati-hati

    menjadi suatu kesatuan soal yang padu.

    8) Melaksanakan Tes

    Dalam pelaksanaan tes memerlukan pemantauan

    atau pengawasan agar tes tersebut benar-benar dikerjakan

    oleh testee yang jujur dan sesuai dengan ketentuan yang

    tekah digariskan.

    9) Menafsirkan Hasil Tes

    Tes menghasilkan data kuantitatif yang berupa skor.

    Skor ini kemudian ditafsirkan sehingga menjadi nilai yaitu

    rendah, menengah, dan tinggi.

    Berdasarkan Djemari Mardapi, dapat disimpulkan bahwa

    terdapat Sembilan langkah yang harus dilakukandalam

    pengembangan tes hasil belajar.

    f. Bank Soal

    Bank soal atau item bank memiliki arti "bank butir". Hal ini

    berarti bank soal berisi butir-butir soal tes maupun butir

    pertanyaan angket. Bank soal bermanfaat untuk guru apabila

  • 22

    akan mengambil soal yang diperlukan saat guru akan

    melakukan penilaian. Guru bisa mengambil butir soal yang

    telah terisimpan di bank soal (www.kompasiana.com).

    Menurut Retnawati (2014: 3-4) bank soal didefinisikan

    sebagai kumpulan dari butir-butir tes. Namun bank soal tidak

    hanya mengacu pada sekumpulan soal-soal saja. Bank soal

    mengacu pada proses pengumpulan soal-soal, pemantauan dan

    penyimpanannya dengan informasi yang terkait sehingga

    mempermudah pengambilannya untuk merakit soal-soal.

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bank soal

    merupakan kumpulan-kumpulan dari butir-butir soal ujian dan

    bisa digunakan oleh guru dala pengambilan nilai di saat ujian

    telah tiba.

    2. Tinjauan Tentang Penilaian Hasil Belajar

    a. Pengertian Penilaian Hasil Belajar

    Menurut Marpadi (2008: 129) penilaian merupakan bagian

    dari evaluasi pembelajaran. Penilaian sebenarnya terbatas pada

    penafsiran skor hasil tes atau hasil pengukuran lainnya yang

    bukan tes. Untuk memperoleh hasil penilaian yang tepat,

    dibutuhkan penskoran yang tepat pula. Tanpa penskoran yang

    tepat maka kesalahan penilaian yang ditetapkan akan terjadi.

    Menurut Arifin (2013: 4) penilaian merupakan proses kegiatan

    yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan

    informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam

    rangka membuat keputusan berdasarkan kriteria dan

    pertimbangan tertentu.

    Penilaian hasil belajar juga merupakan salah satu kegiatan

    untuk mencapai tingkat pencapaian kurikulum dan berhasil

    tidaknya proses pembelajaran, selain itu juga diartikan sebagai

    kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran tentang kecakapan

    http://www.kompasiana.com/

  • 23

    yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran

    (Widoyoko, 2009: 31).

    Berdasarkan pemaparan mengenai penilaian hasil belajar

    diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penilaian hasil belajar

    merupakan kegiatan pemberian skor oleh guru atau pendidik ke

    peserta didiknya setelah mengikuti kegiatan pembelajaran yang

    telah diberikan selama ini, dimana penilaian juga dapat

    dilakukan dengan berbagai teknik penilaian baik teknik tes

    maupun nontes dalam mengukurkeberhasilan belajar peserta

    didik.

    b. Acuan Penilaian Hasil Belajar

    Terdapat dua macam acuan penilaian yang digunakan dalan

    menyiapkan tes dan menafsirkan hasil tes. Pada bidang

    pendidikan biasanya berdasarkan acuan norma dan acuan

    kriteria. Tes acua norma berasumsi bahwa kemampuan orang

    ini berbeda dan dapat digambarkan menurut distribusi normal,

    seleksi, dan untuk ilmu-ilmu sosial. Sedangkan tes acuan

    kriteria berasumsi bahwa semua orang bisa belajar namun

    waktunya yang berbeda, tes acuan ini biasanya digunakan

    untuk bidang sains, teknologi, dan mata kuliah praktek

    (Marpadi, 2008: 13-14).

    Menurut Nana Sudjana (2011: 7) penilaian acuan norma

    (PAN) adalah penilaian yang diacukan pada rata-rata

    kelompoknya sehingga dapat diketahui posisi kemampuan

    siswa dalam kelompoknya. Penilaian acuan patokan (PAP)

    adalah penilaian yang diacukan pada tujuan instruksional yang

    harus dikuasai oleh siswa sehingga serajat keberhasilan siswa

    dibandingkan dengan tujuan yang seharusnya dicapai bukan

    dibandingkan dengan rata-rata kelompoknya.

    Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

    dalam penilaian hasil belajar dapat dilakukan dengan dua cara

  • 24

    patokan yaitu penialain acuan norma (PAN) dan penilaian

    acuan patokan (PAP), dimana pemilihan penialain acuan di

    sesuaikan dengan keadaan guru dan peserta didik.

    3. Tinjauan Tentang Pengukuran Hasil Belajar

    a. Pengertian Tes

    Secara harfiah, kata "tes" berasal dari Bahasa Perancis

    Kuno: testum dengan arti: "piring untuk menyisihkan logam-

    logam mulia". Dalam Bahasa Inggris ditulis dengan test yang

    dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan dengan "tes", "ujian",

    atau "percobaan", dan dalam Bahasa Arab "Imtihan". Dengan

    demikian, tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan

    dalam rangka pengukuran dan penilaian (Sudijono, 2015: 66).

    Sudjana (2011: 35) menjelaskan bahwa tes pada umumnya

    digunakan untuk menilai atau mengukur hasil belajar peserta

    didik bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Purwanto

    (2013: 33) juga menjelaskan bahwa tes hasil belajar sebagai tes

    yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang

    telah diberikan guru kepada muridnya atau oleh dosen kepada

    mahasiswanya dalam jangka waktu tertentu.

    Menurut Marpadi (2008: 67) tes merupakan salah satu cara

    untuk menaksir besarnya kemampuan manusia secara tidak

    langsung, yaitu dengan melalui respon seseorang terhadap

    stimulus atau pertanyaan. Selain itu dalam Widiyoko (2009:

    45) menjelaskan bahwa tes merupakan salah satu alat yang

    digunakan untuk melakuakn pengukuran, yaitu alat untuk

    mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek yang berupa

    kecakapan peserta didik, minat, motivasi, dan sebagainya.

    Dari berbagai pengertian para ahli di atas, dapat

    disimpulkan bahwa tes adalah salah satu cara yang digunakan

    guru untuk mengukur suatu keberhasilan belajar peserta didik

    dengan cara pemberian tugas, pengadaan ujian dan lain-lain,

  • 25

    sehingga guru dapat melihat perkembangan hasil belajar

    peserta didik yang satu degan yang lain.

    b. Tes Prestasi Belajar

    Menurut Saifuddin (2012: 9) prestasi belajar berupa tes

    yang disusun secara terencana untuk mengungkapkan performa

    maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi

    yang telah diajarkan. Seorang tenaga pengajar haruslah

    mengetahui dasar-dasar penyusunan tes prestasi belajar yang

    baik agar dapat memperoleh hasil pengukuran yang akurat

    (valid) dan dapat dipercaya (reliable).

    Menurut Benyamin S. Bloom membagi kawasan belajar

    yang mereka sebut sebagai tujuan pendidikan menjadi tiga

    bagian yaitu kawasan kognitif, kawasan afektif dan kawasan

    psikomotor. Tes prestasi belajar secara luas mencakup ketiga

    kawasan tujuan pendidikan tersebut.

    c. Fungsi Tes

    Menurut Sudijono (2015: 67) terdapat dua macam fungsi

    yang dimiliki oleh tes hasil belajar, yaitu:

    1) Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam artian

    tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan atau

    kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah

    mereka menempuh proses belajar mengajar dalam waktu

    tertentu.

    2) Sebgai lat pengukur keberhasilan program pengajaran,

    sebamemalui tes tersebut akan dapat diketahui sudah

    seberapa jauh program pengajaran yang dilakukan dapat

    dicapai.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa fungsi

    tes hasil belajar adalah untuk mengukur perkembangan dan

    kemajuan peserta didik seelah menempuh proses belajar

  • 26

    dan sebagai alat ukur keberhasilanprogram pengajaran

    sehingga dapat mengetahui kesulitan peserta didik.

    d. Ciri – ciri Tes yang Baik

    Dalam Lubis (2008: 44) mengemukakan bahwa tes hasil

    belajar dikatakan baik jika memenuhi syarat berikut, yaitu:

    1) Validitas

    Tes dikatakan valid apabila tes tersebut dengan

    tepat mampu memberikan data yang relevan untuk

    membuat keputusan mengenai perilaku tertentu sesuai

    dengan keadaan sesungguhnya.

    2) Reliabilitas

    Tes dikatakan reliabel atau dapat dipercaya jika tes

    tersebut dapat memberikan hasil yang sama meskipun

    diteskan secara berulang kali.

    Sudijono (2015: 370) mengemukakan bahwa tes hasil

    belajar yang baik adalah tes yang butir soalnya telah dianalisis

    sebagai upaya untuk mengidentifikasi apakah butir soal telah

    dapat menjalankan fungsinya sebagai alat ukur hasil belajar

    yang memadai atau belum. Penganalisisan dapat dilakukan dari

    tiga segi yaitu:

    1) Tingkat Kesukaran

    Tes dikatakan baik jika butir-butir soalnya tidak

    terlalu sukar dan tidak terlalu mudah, dengan kata lain

    sedang.

    2) Daya pembeda

    Tes dikatakan baik apabila daya pembeda pada

    butir-butir soal mampu membedakan siswa yang

    berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

    rendah.

  • 27

    3) Fungsi Pengecoh

    Tes dikatakan baik apabila alternatif jawaban dari

    butir-butir soal mampu mengecoh siswa untuk memilih

    alternatif yang bukan kunci jawaban dari soal tersebut.

    Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tes yang baik

    adalah tes yang memiliki persyaratan atau kriteria yang baik

    sesuai dengan Validitas, Realibilitas, Daya Pembeda,Tingkat

    Kesukaran Soal, dan Efektivitas Pengecoh/Distractor.

    e. Bentuk –bentuk Tes Hasil Belajar

    Menurut Widiyoko (2009: 46) mengemukakan bahwa

    bentuk-bentuk tes dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:

    1) Tes Objektif

    Tes objektif merupakan tes yang dipengaruhi oleh

    objek jawaban atau respon yang diberikan oleh peserta tes.

    2) Tes Subjektif

    Merupakan tes yang dalam pemberian nilainya

    dipengaruhi oleh jawaban peserta didik tes dan

    subjektivitas pemberi skor.

    Sementara Sudijono (2015: 99) menggolongkan bentuk-

    bentuk tes yang ditinjau dari segi bentuk soal menjadi dua,

    yaitu:

    1) Tes hasil belajar bentuk uraian (tes uraian)

    2) Tes hasil belajar bentuk objektif (tes objektif)

    Sedangkan Sudijono (2015: 107) membedakan tes objektif

    menjadi lima golongan, yaitu:

    1) Tes objektif bentuk benar-salah (True-false test)

    2) Tes objektif bentuk menjodohkan (Matching test)

    3) Tes objektif bentuk melengkapi (Completion test)

    4) Tes objektif bentuk isian (Fill in test)

    5) Tes objektif bentuk pilihan ganda (Multiple Choice item test)

  • 28

    Selain itu, Sudjana (2011: 35) mengemukakan bahwa

    terdapat dua jenis tes yakni tes uraian dan tes objektif. Tes

    uraian merupakan tes yang menuntut peserta didik untuk

    menjawab pertanyaan dalam bentuk menguraikan,

    mendiskusikan, membandingkan, meberikan alasan dengan

    menggunakan bahasa sendiri. Tes objektif merupakan tes yang

    dikenal dengan bentuk jawaban singkat, benar-salah,

    menjodohkan, dan pilihan ganda.

    Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

    terdapat dua macam tes yang bisa digunakan dalam pelaksanaan

    evaluasi hasil belajar yaitu tes subjektif dan tes objektif.

    4. Tinjauan Tentang Analisis Butir Soal

    a. Pengertian Analisis Butir Soal

    Menurut Sudjana (2011: 135) analisis butir soal atau

    analisis item adalah pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar

    diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang

    memadai. Arifin (2013: 246) mengemukakan bahwa analisis

    butir soal merupakan suatu tahapan yang harus ditempuh untuk

    mengetahui derajat kualitas suatu test, baik tes secara

    keseluruhan maupun butir soal yang menjadi bagian dari tes

    tersebut.

    Menurut Arikunto (2012: 222) mengungkapkan bahwa

    analisis butir soal adalah suatu prosedur yang sistematis yang

    akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus

    terhadap butir soal yang kita susun. Analisis butir soal

    bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik,

    cukup baik, dan soal yang tidak baik.

    Dalam Karno (2003: 2) analisis tes adalah salah satu

    kegiatan dalam rangka mengkonstruksi tes untuk mendpaatkan

    gambaran tentang mutu tes, baik mutu keseluruhan tes maupun

    mutu tiap butir soal/tugas. Analisis ini dilakukan setelah tes

  • 29

    disusun dan dicobakan kepada sejumlah subjek dan hasilnya

    menjadi umpan balik untuk perbaikan /peningkatan mutu tes.

    Oleh karena itu, kegiatan analisis tes merupakan keharusan

    dalam keseluruhan proses mengkronstruksi tes.

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

    bahwa analisi butir soal adalah sebuah kegiatan yang sistematis

    untuk memperoleh informasi mengenai suatu kualitas soal baik

    secara keseluruhan maupun setiap butirnya agar dihasilkan

    sebuah tes yang berkualitas.

    b. Program Analisis Butir Soal

    Menganalisis butir soal secara manual menggunakan

    kakulator memrlukan waktu yang lama, sehingga dalam

    menganalisis butir soal memerlukan software dalam membantu

    menganalisis butir soal tersebut. Di era globalisasi ini banyak

    software yang dikembangkan yang bisa digunakan untuk

    melakukan analisis pada butir soal, diantara software tersebut

    adalah ANATES VERSI 4.09, Microsoft Office Excell,

    ITEMAN MicroCAT 3.00, dan Statistical for Social Science

    (SPSS).

    5. Validitas

    Menurut Purwanto (2013: 137) validitas merupakan kualitas

    yang menunjukkan hubungan antara suatu pengukuran (diagnosis)

    dengan arti atau tujuan kriteria belajar atau tingkah laku. Suatu tes

    dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila tes tersebut dapat

    memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang ingin diukur.

    Penentuan terhadap suatu tes hasil belajar telah memiliki validitas

    atau daya ketepatan dapat dilakukan dari dua segi yaitu:

    a) Validitas Tes

    Validitas tes menyangkut secara keseluruhan yang dapat

    diketahui dari hasil pemikiran menggunakan logika dan dari

    hasil pengalaman atau kenyataan empiris.

  • 30

    (1) Validitas rasional (logis)

    Validitas rasional merupakan validitas yang diperoleh

    atas dasar hasil pemikiran. Validitas yang diperoleh dengan

    berfikir secara logis (Anas Sudijono, 2015: 164). Dengan

    demikian suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah

    memiliki validitas rasional apabila setelah dilakukan

    penganalisaan secara rasional menunjukkan bahwa tes hasil

    belajar tersebut secara rasional dengan tepat telah

    mengukur apa yang seharusnya diukur. Terdapat dua

    macam validitas rasional (logis), yaitu:

    (a) Validitas isi (content validity)

    Validitas isi adalah validitas yang diperoleh setelah

    melakukan penganalisaan, penelusuran, atau pengujian

    terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar

    tersebut (Anas Sudijono, 2015: 164).

    (b) Validitas konstruksi (contruct validity)

    Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi

    apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut

    mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan

    dalam tujuan instruksional khusus (Arikunto, 2012: 83).

    (2) Validitas Empirik

    Menurut Sudijono (2015: 167) validitas empiric

    merupakan validitas yang bersumber atau diperoleh atas

    dasar pengamatan di lapangan. Dengan demikian tes hasil

    belajar dikatakan telah memiliki validitas empiric apabila

    berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap data

    hasil pengamatan di lapangan dan dapat mengukur apa

    yang seharusnya diukur melalui tes hasil belajar tersebut.

    Dalam validitas empiric terdapat dua macam, yaitu:

  • 31

    (a) Validitas Ramalan

    Sebuah tes dapat dikatakan memiliki validitas

    ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk

    meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan

    datang.

    (b) Validitas Bandingan

    Sebuah tes dikatakan memiliki validitas bandingan

    apabila tes tersebut dalam kurun waktu yang sama

    menunjukkan hubungan yang searah anatara tes

    pertama dengan tes berikutnya.

    b) Validitas Item

    Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur

    yang dimiliki oleh butir item (yang merupakan bagian tak

    terpisahkan dari tes sebagai totalitas) dalam mengukur apa

    yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut (Sudijono,

    2015: 182). Semakin banyak butir-butir item yang dijawab

    betul oleh testee, maka skor total hasil tes itu akan semakin

    tinggi. Sebaliknya, Semakin sedikit butir-butir item yang

    dijawab betul oleh testee, maka skor total hasil tes itu akan

    semakin rendah atau semakin menurun.

    6. Reliabilitas

    Reliabilitas menujuk pada ketepatan atau keajegan suatu

    alat ukur untuk menilai apa yang dinilainya (Sudjana, 2011: 16).

    Menurut Arikunto (2012:104) reliabilitas merupakan ketepatan

    suatu tes apabila diteskan pada subjek yang sama. Dengan

    demikian dapat disimpulkan bahwa reliabilitas merupakan sebuah

    tes yang memiliki keajegan atau ketepatan yang sama saat

    dilakukan berulang kali.

    Menurut Arikunto (2012: 104) penentuan reliabilitas dapat

    dilakukan dengan menggunakan tiga macam metode, yaitu:

  • 32

    a) Metode Bentuk Paralel

    Tes parallel atau tes ekuivalen adalah sebuah tes yang

    mempunyai kesamaan tujuan. Tingkat kesukaran, dan susunan,

    tetapi butir-butir soalnya berbeda (Suharsimi Arikunto, 2012:

    105). Metode ini dipandang lebih baik daripada metode lainnya

    karena:

    (1) Butir-butir item dibuat sejenis tidak sama, maka tes hasil

    belajar (yang akan diuji reliabilitasnya) dapat terhindar dari

    kemungkinan timbulnya pengaruh yang datang dari testee,

    yakni berupa latihan atau menghafal.

    (2) Kedua tes dilaksanakan secarabersama-sama (parallel),

    maka dapat terhindar dari timbulnya perbedaan-perbedaan

    situasi dan kondisi yang diperkirakan akan dapat

    mempengaruhi penyelenggaraan tes, baik yang bersiat

    sosial maupun yang bersifat alami. Kelemahan dari metode

    ini adalah penguji membutuhkan waktu yang lama untuk

    menyusun dan seri tes dan diuji cobakan dua kali tes.

    Dengan melaksanakan metode ini skor-skor yang diperoleh

    dicari korelasinya. Apabila terdapat korelasi positif yang

    signifikan, maka dapat dikatakan bahwa tes hasil belajar

    tersebut dapat dikatakan reliabel.

    b) Metode Tes Ulang (Test-retest Method)

    Metode tes ulang yang dilakukan untuk menghindari

    penyusunan dua seri tes. Dalam menggunakan metode ini

    penguji hanya memiliki satu seri tes, akan tetapi diuji cobakan

    sebanyak dua kali. Kemudian dari hasil tes kedua tes tersebut

    dihitung korelasinya. Pada umumnya hasil tes yang kedua

    cenderung lebih baik daripada hasil tes yang pertama, akan

    tetapi yang lebih penting adalah adanya kesejajaran hasil atau

    ketepatan hasil yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi yang

    lebih tinggi.

  • 33

    c) Metode Belah Dua (Split-half Method)

    Metode ini hanya menggunakan sebuah tes dan diuji

    cobakan satu kali. Penentuan reliabilitas tes dilakukan dengan

    jalan melakuka pengukuran terhadap satu kelompok subjek,

    dimana pengukuran tersebut dilakukan dengan menggunakan

    satu jenis alat ukur dan pelaksanaannya dilakukan satu kali.

    7. Daya Pembeda

    Menurut Sudjana (2011: 141) analisis daya pembeda

    mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui

    kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong

    mampu atau tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong

    kurang atau lemah prestasinya. Purwanto (2013: 120) juga

    mengatakan bahwa daya pembeda adalah bagaimana kemampuan

    soal untuk membedakan siswa-siswi yang termasuk kelompok

    pandai dengan siswa –siswi yang termasuk golongan kurang.

    Dengan demikian, apabila soal tes tersebut diberikan kepada

    peserta didik yang mampu, maka hasil belajarnya tinggi, apabila

    diberikan kepada peserta didik yang kurang atau lemah maka hasil

    belajarnya rendah. Sebuah tes dikatakan tidak memiliki daya

    pembeda jika diujikan kepadaanak berpestasi rendah, akan tetapi

    bila diberikan kepada anak berprestasi rendah hasinya akan tinggi.

    Tes yang memiliki daya pembeda, tidak akan menghasilkan

    gambaran hasil yang sesuai dengan kemampuan peserta didik yang

    sebenarnya. Menurut Sudijono (2015: 408-409) tindak lanjut butir

    soal apabila sesudah dianalisis daya pembedanya sebagai berikut:

    a. Butir item yang memiliki daya pembeda baik disimpan dalam

    bank soal. Butir item tersebut dapat dikeluarkan kembali saat

    tes hasil belajar mendatang.

    b. Butir item dengan daya pembeda kurang baik, ada dua

    kemungkinan tindak lanjut, yaitu:

  • 34

    1) Ditelusuri untuk kemudian diperbaiki dan selanjutnya akan

    digunakan kembali dalam tes hasil belajar mendatang guna

    mengetahui daya pembedanya meningkat atau tidak.

    2) Dibuang (didrop)

    c. Butir item yang angka indeksnya diskriminasinya bertanda

    negative, sebaiknya dibuang karena butir soalnya sangat jelek.

    8. Tingkat Kesukaran

    Dalam Sudijono (2015: 370) mengemukakan bahwa butir item

    tes dapat dinyatakan sebagai butir item yang baik jika butir item

    tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah, dengan kata

    lain sedang atau cukup. Selain itu Arikunto (212: 222) juga

    mengatakan bahwa soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu

    sukar dan tidak terlalu mudah. Soal yang terlalu mudah tidak

    mendorong untuk berusaha dalam memecahkan soal tersebut, dan

    soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa

    dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar

    jangkauannya. Tingkat kesukaran dipandang dari tingkat

    kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya. Bukan

    dilihat dari sudut pandang guru sebagai pembuat soal. Menurut

    Sudijono (2015: 376-378) tindakan yang dapat dilakukan setelah

    dianalisis tingkat kesukaran butir soal yaitu:

    a. Butir soal yang memiliki tingkat kesukaran dalam kategori baik

    sebaiknya disimpan di bank soal agar dapat digunakan kembali

    dalam tes hasil belajar yang kan datang.

    b. Butir soal yang termasuk kategori sukar, ada tiga kemungkinan

    tindak lanjut, yaitu;

    1) Butir soal tersebut dibuang dan tidak akan dikeluarkan lagi

    dalam tes hasil belajar yang akan datang.

    2) Diteliti ulang, dilacak, dan ditelusuro sehingga dapat

    diketahui penyebab butir soal sulit dijawab oleh testee,.

    Perbaiki dapat juga digunakan dengan penyederhanaan

  • 35

    kalimat soal sehingga tidak menimbulkan multitafsir.

    Setelah dilakukan perbaikan, butir soal tersebut dpaat

    digunakan lagi pada tes yang akan datang.

    3) Butir soal tetap diertahankan untuk digunakan lagi pada tes

    yang sifatnya ketat, dalam artian sebagian testee tidak akan

    diluluskan dalam tes seleksi tersebut.

    c. Butir tes yang termasuk kategori mudah, ada tiga kemungkinan

    tindak lanjut:

    1) Butir soal tersebut dibuang dan tidak akan dikeluarkan lagi

    dalm tes hasil belajar yang akan datang

    2) Diteliti ulang, dilacak, dan ditelusuro sehingga dapat

    diketahui penyebab butir soal sulit dijawab oleh testee,.

    Perbaiki dapat juga digunakan dengan penyederhanaan

    kalimat soal sehingga tidak menimbulkan multitafsir.

    Setelah dilakukan perbaikan, butir soal tersebut dpaat

    digunakan lagi pada tes yang akan datang.

    3) Butir soal tetap disertahankan untuk digunakan lagi pada

    tes yang sifatnya ketat, dalam artian sebagian testee tidak

    akan diluluskan dalam tes seleksi tersebut.

    9. Efektivitas Pengecoh/Distractor

    Menurut Arifin (2013: 279) pada soal dalam bentuk pilihan

    ganda ada alternatif jawaban (opsi) yang merupakan pengecoh.

    Butir soal yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh

    peserta didik yang menjawab salah. Sebaliknya, soal yang kurang

    baik pengecohnya akan dipilih secara tidak merata. Arikunto

    (2012: 233) menyatakan bahwa pola jawaban adalah distribusi

    testee dalam mencantumkan pilihan jawaban pada bentuk pilihan

    ganda. Pola jawaban diperoleh dengan menghitung jawaban

    banyaknya testee yang memilih jawaban a,b,c,d,e atau tidak

    memilih jawaban apapun (omit). Dari pola jawaban soal dapat

    ditentukan apakah pengecoh/distractor berfungsi sebagai

  • 36

    pengecoh yang baik tau tidak. Tujuan adanya pengecoh adalah agar

    dari sekian banyak testee yang mengikuti tes hasil belajar ada yang

    tertarik atau terangsang untuk memilihnya sebab dianggap jawaban

    yang benar. Pengecoh yang tidak dipilih sama sekali oleh testee

    dapat disimpulkan bahwa pengecoh itu jelek, sebaliknya sebuah

    pengecoh dikatakan berfungsi jika minimal dipilih 5% dari seluruh

    peserta tes. Menurut Sudijono (2015: 417) tindak lanjut yang dapat

    dilakukan dalam efektivitas pengecoh/distractoradalah sebagai

    berikut:

    a. Pengecoh yang telah berfungsi dengan baik dpaat dipakai lagi

    pada tes hasil belajar yang akan datang

    b. Pengecoh yang belum berfungsi dengan baik sebaiknya

    diperbaiki atau diganti dengan pengecoh yang lain.

    B. Kajian Pustaka

    Hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitianini dalah sebagai

    berikut:

    1. Penelitian yang dilakuakn oleh Noor Hamidah pada tahun 2011 dengan

    judul "Analisis Butir Soal Ujian Nasional Matematika Tahun 2010 pada

    Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Banjarmasin". Hasil penelitiannya

    sebagai berikut: (1) Tingkat kesukaran soal dalam kategori sukar sebanyak

    3 butir soal (7,50%), sedang sebanyak 35 butir (87,50%) dan mudah

    sebanyak 2 butir soal (5,0%). (2) Soal memiliki daya pembeda baik

    sebanyak 16 butir (40,00%), cukup sebanyak 20 butir (50,00%), dan jelek

    sebanyak 5 butir (10,00%). (3) Efektivitas pilihan dalam kategori

    berfungsi efektif sebesar (95%), tidak berfungsi efektif sebesar (3,75%),

    dan menyesatkan (1,25%). (4) Validitas soal dalam kategori valid

    sebanyak 36 butir (90%) dan yang tidak valid sebanyak 4 butir (10%). (5)

    Reliabilitas butir soal sebesar (100%).

    2. Penelitian yang dilakukan oleh Rofiqoh pada tahun 2012 dengan judul

    "Analisis Butir Soal Ulangan Madrasah Mata Pelajaran Fisika

  • 37

    Menggunakan Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Kelas XII". Hasil dari

    penelitian ini adalah (1) validitas soal 40% digolongkan valid dan 60%

    digolongkan tidak valid dengan besar r tabel 0,339 dan taraf

    kepercayaannya 5%. (2) Reliabilitas soal digolongkan mempunyai

    reliabilitas tinggi yaitu 0,69 karena lebih besar dari r tabel. (3) Taraf

    kesukaran butir soal kriteria mudah 40 soal (100%). (4) daya pembeda soal

    dengan kriteria jelek 25 soal (62,50%), kriteria cukup 10 soal (25%),

    kriteria baik 4 soal (10%) dan soal jelek yang harus dibuang karena

    bernilai negatif 1 soal (2,5%).

    3. Pada penelitian yang dilakukan oleh Suryawati dan Zulfikar dengan judul

    " Kualitas Tes dan Hasil Belajar Matematika Kelas VIII SMP Negeri 9

    Banda Aceh Tahun Pelajaran 2011/2012". Hasil penelitiannya diperoleh

    (1) 28% soal pilihan ganda tergolong sukar dan 72% tergolong sedang. (2)

    32% daya beda tergolong jelek, 20% tergolong cukup, 16% tergolong

    baik, dan 28% tergolong sangat jelek dengan daya beda bertanda negatif.

    4. Penelitian yang dilakukan oleh Aditya Meila Nugrahanti tahun 2013 yang

    berjudul "Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Semester Gasal Mata

    Pelajaran Akutansi Keuangan Kelas XI Kompetensi Keahlian Akutansi

    SMK Negeri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013". Hasil penelitiannya

    adalah (1) Soal pilihan ganda yang tergolong valid sebesar 70% dan yang

    tidak valid sebesar 30%. Dan untuk soal uraian dinyatakan valid semua (2)

    Reliabilitas soal yang tergolong rendah sebesar 0,61 pada soal pilihan

    ganda dan pada uraian 0,49. (3) daya pembeda pada soal pilihan ganda

    yang tergolong jelek terdapat 20%, 10% memiliki daya pembeda cukup

    dan 10% memiliki daya pembeda baik dan 60% memiliki daya pembeda

    baik sekali.pada soal uraian 75% memiliki daya pembeda jelek dan 25%

    dinyatakan cukup. (4) tingkat kesukaran soal pada pilihan ganda 10% soal

    sukar, 53,33% termasuk sedang dan 36.67% termasuk mudah. Pada soal

    uraian 50% dikategorikan soal sukar, 25% dikategorikan soal sedang dan

    25% soal kategori mudah. (5) Efektivitas pengecoh pada soal pilihan

    ganda yang berkualitas sangat baik 33,33%, berkualitas baik 23,33%,

  • 38

    berkualitas cukup baik sebesar 20%, berkualitas kurang baik 16.67% dan

    berkualitas tidak baik 6,67%.

    5. Penelitian yang dilakukan Miftahul Janah pada tahun 2019 yang berjudul

    "Analisi Butir Soal Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Pelajaran Fisika

    Pada Ujian Semester Genap Kelas XI Tahun Ajaran 2017/2018 di SMA 16

    Banda Aceh". Hasil penelitiannya adalah (1) Nilai validitas untuk soal

    pilihan ganda memiliki 5 butir (25%) soal yang valid dan 15 butir soal

    (75%) yang tidak valid . (2) nilai reliabilitas soal pilihan ganda memiliki

    nilai koefisien 0,40 dan soal uraian memiliki koefisien 0,280. (3) Tingkat

    kesukaran soal yang tergolong mudah 0 (0%), sedang 7 butir (35%), dan

    sukar 13 butir (65%), soal yang uraian yang memperoleh soal mudah 2

    butir (40%), sedang 1 butir (20%) dan sukar 2 butir (40%). (4) Daya

    pembeda untuk soal pilihan ganda sebesar yang lemah 11 butir (55%),

    cukup 6 butir (30%), dan baik 3 butir (15%), soal uraian diperoleh yang

    lemah 2 butir (40%), cukup 1 butir (20%) dan baik 2 butir (40%). (5) Nilai

    pengecoh diperoleh soal yang sangat baik 10 butir soal (50%), baik 8 butir

    (40%)dan kurang baik 2 butir (20%).

    Penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu memiliki kesamaan

    yang dilakukan oleh peneliti yang menganalisis butir soal dari sudut padang

    Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran maupun

    Efektivitas Pengecoh/Distractor. Sedangkan perbedaannya terdapat pada

    subjek mata pelajaran, tempat, waktu pelaksanaan penelitian dan hasil

    penelitian yang dilakukan.

    Berdasarkan hasil dari lima penelitian terdahulu tentang Analisis Butir

    Soal, sedangkan penelitian yang akan dilakuakan oleh peneliti yang berjudul

    "Analisis Butir Soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mata Pelajaran IPA Kelas

    VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran 2019/2020".

  • 39

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Rancangan Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang

    artinya penelitian ini dilakukan secara kuantitatif tetapi tidak untuk

    menerima atau menolak hipotesis, melainkan suatu penelitian yang

    ditunjukkan untuk menggambarkan fenomena-fenomena apa adanya

    terhadap objek yang diteliti. Dengan penelitian deskriptif digunakan

    pengumpulan data untuk mengetahui objek yang diteliti. Penelitian ini

    berusaha melaporkan atau mendeskripsikan keadaan objek yang diteliti

    secara apa adanya dalam hal ini yaitu kriteria Soal Penilaian Akhir Tahun

    (PAT) Mata Pelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun

    Pelajaran 2019/2020 termasuk baik atau kurang baik yang diteliti secara

    kuantitatif (validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran dan

    keefektifan pengecoh/distractor).

    Penelitian ini data yang diperoleh berupa lembar jawab siswa

    secara online dari soal IPA Penilaian Akhir Tahun (PAT) tahun pelajaran

    2019/2020 di SMP Negeri 3 Pabelan yang dilakukan secara daring/online.

    Lembar jawaban online selanjutnya akan ditabulasi untu setiap pilihan

    jawaban yang dijawab peserta didik. Setiap butir soal yang dijawab benar

    oleh peserta didik diberi skor (1) dan sebaliknya jika jawaban peserta didik

    salah diberi skor (0). Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh

    Djiwandono yaitu " cara menskor untuk bentuk tes multiple choice adalah

    item yang dijawab benar diberi skor satu dan yang salah dieri skor 0".

    Dalam penelitian ini data berupa angka-angka akan dianalisis

    menggunakan program SPSS Version 22.0 dan Microsoft Excel.

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan di sekolah SMP Negeri 3 Pabelan kelas VIII

    yang beralamatkan di Desa Tukang, Kec.Pabelan, Kab.Semarang

    Prov.Jawa Tengah. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada 1 - 13 Juli

  • 40

    2020 setelah pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mata Pelajaran

    IPA kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran 2019/2020.

    C. Variabel Penelitian

    Variabel dalam penelitian ini adalah Analisis Butir Soal Penialain

    Akhir Tahun (PAT) Mata Pelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 3 Pabelan

    Tahun Pelajaran 2019/2020 yang ditinjau dari aspek Validitas, Reliabilitas,

    Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektivitas Pengecoh/Distractor.

    D. Subjek dan Objek Penelitian

    Subjek dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII

    SMP Negeri 3 Pabelan Tahun Pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 77

    orang. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah soal, lembar jawab

    peserta didik dan