analisis biaya dan penetapan harga pokok … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan...

201
ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK PENJUALAN NATA DE COCO KOKTAIL (Sun Coco) (Kasus: PT. Tonsu Wahana Tirta, Kota Depok, Jawa Barat) SKRIPSI YUDISTIRA MARFIANDA A14105627 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010

Upload: voque

Post on 08-Mar-2019

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK

PENJUALAN NATA DE COCO KOKTAIL (Sun Coco)

(Kasus: PT. Tonsu Wahana Tirta, Kota Depok, Jawa Barat)

SKRIPSI

YUDISTIRA MARFIANDA

A14105627

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 2: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

RINGKASAN

YUDISTIRA MARFIANDA. Analisis Biaya dan Penetapan Harga Pokok

Penjualan Nata de Coco Koktail (Sun Coco), Kasus: PT. Tonsu Wahana

Tirta, Kota Depok, Jawa Barat. Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen

Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan

RAHMAT YANUAR).

Perusahaan dalam kegiatannya sehari-hari (bekerja dengan tujuan) untuk mencari

laba. Untuk tetap dapat beroperasi dan menghasilkan keuntungan yang diharapkan

perusahaan harus berproduksi dengan biaya seefisien mungkin. PT Tonsu

Wahana Tirta sebagai perusahaan pengolahan nata de coco yang berada di kota

Depok, Jawa Barat, dalam aktivitas produksinya selalu berusaha untuk

meningkatkan kinerja dan mempertahankan kelanjutan usaha dimana laba atau

profitabilitas perusahaan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan terutama

dalam menghadapi persaingan di antara para perusahaan pesaingnya. Tujuan yang

ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) menganalisis dan mengidentifikasi

biaya-biaya yang menjadi dasar penetapan harga pokok penjualan serta bagaimana

proyeksinya terhadap profitabilitas perusahaan, (2) menganalisis biaya-biaya apa

saja yang mengalami penyimpangan dan paling berpengaruh terhadap penetapan

harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang paling tepat.

Penelitian ini dilakukan di PT. Tonsu Wahana Tirta di Jalan Pendowo

Raya No 46, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

Waktu penelitian dilakukan pada bulan November sampai dengan bulan

Desember tahun 2009. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak

pimpinan manajemen perusahaan serta laporan keuangan perusahaan. Penelitian

ini menggunakan analisis variance metode satu selisih dan tiga selisih, Metode

penetapan harga pokok penjualan adalah metode harga pokok proses (Process

Cost Method) dengan pendekatan variabel costing dan full costing. untuk

menganalisis kemampuan menghasilkan laba digunakan analisis laba kotor,

marjin kontribusi, BEP, MIR dan MOS.

Page 3: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Prioritas utama yang harus diperbaiki perusahaan dalam penyusunan biaya

standarnya kedalam harga pokok penjualannya adalah dengan memperhatikan

setiap biaya yang ikut serta dalam tahapan produksinya. Analisis penyusunan

biaya ke dalam harga pokok penjualan, biaya standar yang ditetapkan melalui

perhitungan metode perusahaan adalah lebih besar dari metode perhitungan

analisis, Sehingga menyebabkan harga pokok penjualan per unit standar Nata de

Coco koktail (produk akhir) menurut perhitungan metode perusahaan (Rp 551)

adalah lebih besar dari perhitungan harga pokok penjualan standar metode analisis

yaitu metode full costing dan variabel costing (Rp 549).

Hasil analisis profitabilitas memperlihatkan bahwa keuntungan yang

diperoleh PT Tonsu Wahana Tirta dengan metode penetapan biaya standar dan

harga pokok analisis adalah profitabilitas yang terbesar, yaitu 34,20%. Selisih

hasil perhitungan metode analisis menemukan banyak kerugian karena adanya

penyimpangan terhadap waktu pengerjaan standar yang menyebabkan tarif upah

menjadi naik. Waktu selisih terbanyak terjadi pada proses kegiatan perebusan,

pemasukan dalam loyang serta pengepakan. Sedangkan pada selisih BOP pada

metode analisis memperlihatkan bahwa biaya variabel aktual adalah lebih tinggi

dari biaya variabel yang dianggarkan sehingga memberikan selisih yang

merugikan, mengindikasikan bahwa menurut metode analisis perusahaan tidak

dapat menekan biaya variabel aktualnya yaitu pada biaya aktual bahan penolong

terutama gula dan bahan bakar (LPG).

Hasil kalkulasi BEP menjelaskan jumlah peningkatan biaya pada

perhitungan metode perusahaan adalah lebih besar dari peningkatan biaya dari

perhitungan metode analisis, walaupun dari hasil analisa laba kotor pertambahan

bersih dalam laba kotor metode perusahaan adalah lebih besar dari metode

analisis. Berdasarkan analisa MOS metode penetapan biaya dan harga pokok

standar metode perusahaan menghasilkan nilai MOS lebih kecil dari metode

analisis, namun memiliki rentang kenaikan paling besar pada kondisi aktualnya

jika dibandingkan pada metode analisis.

Page 4: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK

PENJUALAN NATA DE COCO KOKTAIL (Sun Coco) (Kasus: PT. Tonsu Wahana Tirta, Kota Depok, Jawa Barat)

YUDISTIRA MARFIANDA

A14105627

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian

Pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2010

Page 5: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Judul Skripsi : Analisis Biaya dan Penetapan Harga Pokok Penjualan Nata

de Coco Koktail (Sun Coco) Kasus: PT. Tonsu Wahana

Tirta, Kota Depok, Jawa Barat

Nama : Yudistira Marfianda

Nrp : A14105627

Disetujui,

Pembimbing

Rahmat Yanuar, SP. MSi

NIP 197 601 012 006 041 010

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr

NIP 195 712 221 982 031 002

Tanggal Lulus Ujian :

Page 6: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Biaya dan

Penetapan Harga Pokok Penjualan Nata de Coco Koktail (Sun Coco) Kasus:

PT. Tonsu Wahana Tirta, Kota Depok, Jawa Barat” adalah karya sendiri dan

belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar

pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Maret 2010

Yudistira Marfianda

A14105627

Page 7: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

RIWAYAT HIDUP

Penulis Dilahirkan di Curup, Bengkulu pada tanggal 28 Maret 1985,

putera dari bapak Komarudin dan ibu Effi. Penulis merupakan putera pertama dari

tiga bersaudara.

Penulis memulai pendidikan dasar di SD 1 Argamakmur pada tahun 1990

selama dua tahun, kemudian melanjutkan ke SD 12 Rejang Lebong hingga lulus

pada tahun 1996. Penulis melanjutkan pendidikan di SLTP 1 di Rejang Lebong

pada tahun yang sama hingga lulus pada tahun 1999. Pendidikan selanjutnya di

tempuh penulis di SMUN 1 Curup dari tahun 1999 hingga tahun 2002. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan pendidikan tinggi dan diterima sebagai mahasiswa

Diploma Tiga pada Program Studi Teknik Instrumentasi dan Kontrol, Fakultas

Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI dan berhasil

lulus pada tahun 2005. Penulis kemudian melanjutkan studi di Program Sarjana

Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Page 8: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT atas ni’mat iman, islam,

kekuatan, keselamatan, kesehatan dan kemudahan yang selalu penulis dapatkan

selama menjalani perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini. Skripsi ini

berjudul “Analisis Biaya dan Penetapan Harga Pokok Penjualan Nata de Coco

Koktail (Sun Coco) Studi Kasus di PT. Tonsu Wahana Tirta, Kota Depok, Jawa

Barat”, disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada

Program Sarjana (S1) Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Pemilihan topik dan judul penelitian ini diawali dengan ketertarikan

penulis terhadap usaha Nata de Coco terutama terhadap proses pengolahannya dan

kutipan dari berbagai artikel di internet yang menginformasikan bahwa bisnis

Nata de Coco sangat potensial sekaligus menguntungkan. Sebagai kebijakan

untuk mendukung program penelitian penulis memilih PT Tonsu Wahana Tirta

yang berada di kota Depok dengan pertimbangan perusahaan tersebut mengolah

bahan baku air kelapa hingga menjadi produk olahannya yaitu Nata de Coco

Koktail, selain itu perusahaan tersebut telah berpengalaman dalam berproduksi

karena telah lama berdiri yaitu sejak tahun 2000.

Perusahaan seperti PT. Tonsu Wahana Tirta dalam aktifitas sehari-hari

dalam pemasaran hasil produknya bertindak sebagai penerima harga, namun

dalam proses produksinya perusahaan sering mengalami kendala terhadap

fluktuasi harga bahan penolong, oleh karena itu untuk tetap bertahan dan

memenangkan persaingan dalam industrinya perhatian manajemen harus tertuju

terhadap biaya produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya

standar yang menjadi dasar pengendalian biaya dan penetapan harga pokok

penjualan dan bagaimana proyeksinya terhadap profitabilitas perusahaan.

Alternatif penyusunan biaya yang dihasilkan dalam penelitian ini

diharapkan dapat menjadi bahan referensi serta pertimbangan pihak manajemen

dalam mengambil kebijakan dalam penyusunan biaya produksi kedalam harga

pokok penjualan dan penetapan biaya standarnya pada periode selanjutnya.

Page 9: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran

dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga

dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Maret 2010

Yudistira Marfianda

A14105627

Page 10: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis sangat bersyukur atas bantuan yang telah diberikan oleh berbagai

pihak selama kegiatan penelitian dilakukan hingga skripsi ini ditulis. Penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Rahmat Yanuar, SP, M.Si, selaku dosen pembimbing yang dengan

sabar, tulus dan bijaksana meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga dalam

memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan sejak perencanaan penulisan

proposal, pelaksanaan penelitian hingga penulisan skripsi ini.

2. Ibu Dr.Ir. Anna Fariyanti, MS, atas evaluasi, saran, motivasi dan masukan

yang sangat berharga selama penulis menyelesaikan studi hingga skripsi

ini diselesaikan.

3. Ibu Ir. Juniar Atmakusuma, MS selaku dosen penguji komdik atas kritik

dan saran yang sangat berharga untuk perbaikan skripsi

4. Seluruh staf Program Ekstensi Manajemen Agribisnis Mba Nur, Mba

Rahmi, dan Mba Maya atas masukan dan kerjasamanya selama penulis

menyelesaikan studi hingga skripsi ini diselesaikan.

5. Abi Rahmat yang telah memberikan dukungan, motivasi, semangat dan

bimbingan spiritual yang sangat berharga selama ini kepada penulis,

semoga Alllah SWT memberikan keberkahan dunia dan akhirat kepada

kita semua.

6. Bapak Komarudin, Ibunda Effi dan kedua adik tersayang Rangki

Marfianda, dan Almira Tri Rahma Zella, yang telah memberikan semangat

,doa dan dukungan selama penulis menyelesaikan studi.

7. Bapak Toni selaku manajer dan seluruh staf karyawan PT. Tonsu Wahana

Tirta atas waktu, kesempatan dan kerjasamanya dalam memberikan

informasi serta masukan selama penulis menyelesaikan skripsi.

8. Mr. Zamani Akbar terima kasih atas masukan dan sharenya selama ini

metode anda memang brilliant.

9. Mr. Tenri Wali BS. Terima kasih atas bantuannya dalam pembahasan

seminar penulis, arahan anda sungguh baik.

Page 11: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

10. Sahabat-sahabatku warga Paladium Akbar Zamani (Bamz), Abdi Haris

(Igor), Alam Lazuardi (Roev), Agung Wibowo (Jappy), Eko Hendrawanto

(Doc), Kholid Syamsurijal (Jaloe), Rudi (uda faisal), Tenri Wali (Boy),

Faiq Al syawaf (Gabol), Dafri Ariyadi (Duff), Dimaz, Evan marheky

(Brimob), Irvan Lubiz (Sensei), Zacky Adnany (Jack), Atas masukan,

canda tawa, dukungan, semangat, kritik, dan saran yang telah diberikan

kepada penulis.

11. Terima kasih juga untuk ibu yayuk atas menu-menu makanan special yang

disajikan serta dukungannya.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam penulisan skripsi ini.

Skripsi ini ditulis dengan segala keterbatasan wawasan dan pikiran

penulis, sehingga sangat disadari bahwa masih banyak kekurangan pada tulisan

ini. Kritik dan saran sangat diharapkan sebagai masukan sehingga dimasa

mendatang dapat lebih baik. Semoga apa yang telah dituangkan dalam skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Maret 2010

Yudistira Marfianda

A 14105627

Page 12: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2. Permasalahan ............................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 11

1.4. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 11

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 12

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Nata de Coco .............................................................................. 13

2.2. Proses Produksi Nata de Coco ..................................................... 14

2.3. Biaya ........................................................................................... 15

2.3.1. Klasifikasi Biaya .............................................................. 15

2.3.2. Pengendalian Biaya .......................................................... 16

2.4. Produksi ....................................................................................... 18

2.4.1. Biaya Produksi .................................................................. 19

2.5. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 20

2.5.1. Penelitian Tentang Biaya dan Harga Pokok ....................... 20

2.5.2. Penelitian Tentang Nata de coco ........................................ 22

2.5.3. Keterkaitan dengan Penelitian Terdahulu ........................... 24

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ......................................................... 26

3.1.1. Biaya dan Keuntungan Bagi Perusahaan ............................ 26

3.1.2. Pengendalian Biaya ........................................................... 26

3.1.2.1. Biaya Standar ....................................................... 27

3.1.2.2. Biaya Aktual ......................................................... 30

3.1.3. Analisis Varians ................................................................ 30

3.1.4. Metode Harga Pokok ......................................................... 32

3.1.5. Analisis laba Kotor ............................................................ 35

3.1.6. Perencanaan Keuntungan Penjualan dan Biaya .................. 36

3.1.5.1. Analisis Titik Impas .............................................. 36

3.1.5.2. Marjin Kontribusi ................................................. 37

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ................................................. 38

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 41

4.2. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 41

4.3. Metode Pengambilan Data ............................................................ 41

Page 13: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ......................................... 42

4.4.1. Analisis Harga Pokok ....................................................... 43

4.4.2. Analisis Biaya Standar ....................................................... 44

4.4.2.1. Biaya Standar Bahan Baku .................................... 44

4.4.2.2. Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung .................. 45

4.4.2.3. Biaya Standar Overhead Pabrik ............................. 45

4.4.3. Analisis Penyimpangan (Variance) .................................... 45

4.4.3.1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku ....................... 48

4.4.3.2. Analisis Selisih Biaya TKL ................................... 49

4.4.3.3. Analisis Selisih BOP ............................................. 49

4.4.4. Analisis Laba Kotor ........................................................... 49

4.4.5. Kemampuan Menghasilkan Laba ....................................... 50

4.4.5.1. Marjin Kontribusi ................................................. 50

4.4.5.2. Titik Impas (BEP) ................................................. 50

4.4.5.3. Analisis Profitabilitas ............................................ 51

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Latar Belakang Perusahaan ........................................................... 52

5.2. Struktur Organisasi Perusahaan ..................................................... 53

5.3. Aktifitas Perusahaan ..................................................................... 54

5.3.1. Aktifitas Pembelian Bahan Baku ....................................... 54

5.3.2. Aktifitas Produksi .............................................................. 55

5.4. Lokasi Pabrik ................................................................................ 55

5.5. Fasilitas Produksi dan Peralatan .................................................... 55

5.6. Bahan Baku .................................................................................. 57

5.7. Tenaga Kerja ................................................................................ 58

5.8. Teknologi ..................................................................................... 58

5.9. Proses Produksi ............................................................................. 58

ANALISIS BIAYA PRODUKSI

6.1. Biaya Standar ................................................................................ 63

6.1.1. Biaya Standar Metode Perusahaan ..................................... 63

6.1.1.1. Biaya Standar Bahan Baku .................................... 63

6.1.1.2. Biaya Standar TKL ............................................... 69

6.1.1.3. Biaya Standar Overhead Pabrik ............................. 74

6.1.2. Biaya Standar Metode Analisis .......................................... 75

6.1.2.1. Biaya Standar Bahan Baku .................................... 75

6.1.2.2. Biaya Standar TKL ............................................... 75

6.1.2.3. Biaya Standar Overhead Pabrik ............................. 87

6.2. Biaya Aktual ................................................................................. 90

6.2.1. Biaya Aktual Metode Perusahaan ...................................... 90

6.2.1.1. Biaya aktual Bahan Baku ...................................... 90

6.2.1.2. Biaya Aktual TKL ................................................ 93

6.2.1.3. Biaya Aktual Overhead Pabrik .............................. 94

6.2.2. Biaya Aktual Metode Analisis ........................................... 95

6.2.2.1. Biaya Aktual Bahan Baku ..................................... 95

6.2.2.2. Biaya Aktual TKL ................................................ 96

6.2.2.3. BOP Aktual .......................................................... 100

Page 14: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

6.2. Analisis Selisih Biaya .................................................................. 102

6.3.1. Analisis Selisih Biaya Metode Perusahaan ......................... 103

6.3.1.1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku ....................... 103

6.3.1.2. Analisis Selisih Biaya TKL ................................... 106

6.3.1.3. Analisis Selisih BOP ............................................. 110

6.3.2. Analisis Selisih Biaya Metode Analisis .............................. 111

6.3.2.1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku ....................... 111

6.3.2.2. Analisis Selisih Biaya TKL ................................... 115

6.3.2.3. Analisis Selisih BOP ............................................. 123

VII. ANALISIS BIAYA DAN PENGENDALIAN BUDJET

7.1. Harga Jual Nata de coco Koktail ................................................... 125

7.2. Harga Pokok Penjualan ................................................................. 125

7.2.1. Harga Pokok Penjualan Metode Perusahaan ...................... 125

7.2.2. Harga Pokok penjualan Metode Analisis............................ 127

7.3. Analisis Laba Kotor ...................................................................... 131

7.3.1. Analisis Laba Kotor Metode Perusahaan............................ 132

7.3.2. Analisis Laba Kotor Metode Analisis ................................ 135

7.4. Analisis Titik Impas ..................................................................... 138

7.4.1. Analisis Titik Impas Metode Perusahaan ........................... 138

7.4.2. Analisis Titik Impas Metode Analisis ................................ 140

7.5. Analisis Marjin Kontribusi ........................................................... 142

7.6. Analisis Marjin of Safety .............................................................. 143

7.7. Analisis Profitabilitas .................................................................... 144

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan ................................................................................... 145

8.2. Saran............................................................................................. 146

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 148

LAMPIRAN ................................................................................................ 150

Page 15: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Proyeksi Luas Areal dan Produksi Kelapa Menurut Jenis

Pengusahaan Tahun 2006 - 2010 .................................................... 1

2. Produksi Kelapa di Jawa Barat 2004-2007 ...................................... 4

3. PDRB Kota Depok Menurut Lapangan Usaha Berdasarkan Harga

Konstan 2000 Periode 2003 – 2007 (Dalam juta Rupiah) ................. 5

4. Beberapa Jenis Produk Minuman Nata de Coco (Koktail) ............... 6

5. Biaya Operasional (Variabel) Nata de Coco (Sun Coco 220 ml)

Lempeng dan Kemasan (50 Kg Nata Lembaran) ............................. 8

6. Harga Pembelian Bahan Penolong dan Botol Pengemasan

Tahun 2009 ..................................................................................... 9

7. Faktor Penyebab Terjadinya penyimpangan ................................... 10

8. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 42

9. Kapasitas Produksi Bulanan Nata de Coco Koktail di PT Tonsu

Wahana Tirta Tahun 2008-2009 ...................................................... 65

10. Total Kebutuhan Bahan Baku (Air Kelapa) Pembuatan Nata de Coco

(Sun Coco) ...................................................................................... 65

11. Jumlah Total Kebutuhan Air Kelapa ................................................ 66

12. Kuantitas Standar Kebutuhan Bahan Baku Pembuatan Nata

Mentah Lembaran ........................................................................... 66

13. Standar Harga Bahan Baku Air Kelapa Pada PT Tonsu Wahana

Tirta Metode Perusahaan ................................................................. 67

14. Perhitungan Harga Pokok Produksi Standar Per unit Pembuatan

Nata Mentah Lembaran Metode Perusahaan .................................... 68

Page 16: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

15. Kapasitas Produksi Rata-rata Bibit Nata di PT Tonsu Wahana Tirta

Bulan Oktober 2008 - September 2009 ............................................ 70

16. Penentuan Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Borongan per

Unit Proses Pengembangan Bibit Nata Metode Perusahaan ............ 70

17. Kapasitas Rata-rata Produksi Nata de coco Koktail di PT Tonsu

Wahana Tirta Bulan Oktober 2008 – September 2009 ..................... 71

18. Penentuan Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Borongan per Unit

Proses Pembuatan Nata Mentah Lembaran Metode Perusahaan ....... 72

19. Kapasitas Rata-rata Produksi Nata Mentah Lembaran di PT Tonsu

Wahana Tirta Bulan Oktober 2008 – September 2009 ..................... 73

20. Penentuan Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Borongan per Unit

Proses Pembuatan Nata de coco Koktail Metode Perusahaan ........... 73

21. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Standar

di PT. Tonsu Wahana Tirta Metode Perusahaan .............................. 74

22. Prosedur Penetapan Biaya Standar BOP per Unit Metode

Perusahaan. ..................................................................................... 75

23. Perhitungan Harga Pokok Produksi Per unit Pengembangan

Bibit Metode Analisis ..................................................................... 77

24. Perhitungan Harga Pokok Produksi Standar Per unit Pembuatan

Nata Mentah Lembaran Metode Analisis ......................................... 78

25. Spesifikasi Standar Produk Pengembangan Bibit Nata Metode

Analisis ........................................................................................... 79

26. Waktu Standar Untuk Tiap Tahapan Proses Pengembangan

Bibit Nata ....................................................................................... 80

27. Spesifikasi Produk Nata Mentah Lembaran ..................................... 82

28. Waktu Standar Untuk Tiap Tahapan Proses Pembuatan Nata

Mentah Lembaran ........................................................................... 83

29. Spesifikasi Produk Nata de coco Koktail ......................................... 85

Page 17: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

30. Waktu Standar Untuk Tiap Tahapan Proses Pembuatan Nata de

Coco Koktail ................................................................................... 85

31. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Standar Biaya Overhead Pabrik

Metode Full Costing ....................................................................... 87

32. Prosedur Penetapan Biaya Standar BOP per Unit Metode Full

Costing. ........................................................................................... 88

33. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Standar

Variabel Costing ............................................................................. 89

34. Rekapitulasi BOP Standar per Unit Metode Variabel Costing ......... 90

35. Prosedur Penetapan BOP Standar per Unit Metode Variabel

Costing ............................................................................................ 90

36. Produksi Aktual Nata de Coco Kemasan (Koktail) Selama 15

Hari Pada Bulan November Tahun 2009 ......................................... 91

37. Perhitungan Harga Pokok Produksi Per unit Aktual Pembuatan

Nata Mentah Lembaran Metode Perusahaan ................................... 92

38. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Aktual

Metode Perusahaan ......................................................................... 94

39. Prosedur Penetapan Biaya Overhead Pabrik Aktual per Unit

Metode Perusahaan. ........................................................................ 95

40. Perhitungan Harga Pokok Produksi Per unit Aktual Pembuatan

Nata Mentah Lembaran Metode Analisis ......................................... 96

41. Rata-rata Waktu Aktual Untuk Tiap Tahapan Proses

Pengembangan Bibit Nata ............................................................... 97

42. Rata-rata Waktu Aktual Untuk Tiap Tahapan Proses Pembuatan

Nata Mentah Lembaran ................................................................... 98

43. Rata-rata Waktu Aktual Untuk Tiap Tahapan Proses Pembuatan

Nata de coco Koktail ...................................................................... 99

Page 18: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

44. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Aktual

Analisis Metode Full Costing ......................................................... 100

45. Prosedur Penetapan BOP Aktual Analisis per Unit Metode Full

Costing. ........................................................................................... 101

46. Rekapitulasi BOP Aktual Analisis per Unit Metode Variabel

Costing. ........................................................................................... 102

47. Prosedur Penetapan BOP Aktual Analisis per Unit Metode

Variabel Costing. ............................................................................ 102

48. Perbandingan Biaya Standar dan Biaya Aktual Bahan Baku

Nata de coco Koktail Per Unit Metode Perusahaan ......................... 104

49. Selisih Harga Bahan Baku Nata de coco Koktail Metode

Perusahaan ...................................................................................... 105

50. Selisih Kuantitas Bahan Baku Nata de coco Koktail Metode

Perusahaan ...................................................................................... 106

51. Selisih Tarif Upah TKL Proses Pembuatan Nata Mentah

Lembaran Metode Perusahaan ......................................................... 107

52. Selisih Kuantitas Bahan Baku Proses Pembuatan Nata Mentah

Lembaran Metode Perusahaan ......................................................... 108

53. Selisih Tarif / Kuantitas Upah TKL Proses Pembuatan Nata

Mentah Lembaran Metode Perusahaan ............................................ 108

54. Selisih Harga Bahan Baku Proses Pembuatan Nata de coco

Koktail Metode Perusahaan ............................................................. 109

55. Selisih Kuantitas Proses Pembuatan Nata de coco Koktail ............... 109

56. Selisih Harga / Kuantitas Proses Pembuatan Nata de coco

Koktail ............................................................................................ 109

57. Perbandingan BOP Standar dan BOP Pembuatan Nata de coco

Koktail aktual Metode Perusahaan .................................................. 110

Page 19: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

58. Perhitungan Selisih BOP Full Costing (satu selisih) Pembuatan

Nata de coco Koktail Metode Perusahaan ....................................... 110

59. Selisih BOP Metode Variabel Costing Pembuatan Nata de coco

Koktail Metode Perusahaan ............................................................. 111

60. Perbandingan Harga Standar dan Harga Aktual Bahan Baku

Nata de coco Koktail Per Unit Metode Analisis ............................... 112

61. Selisih Harga Bahan Baku Pembuatan Nata de coco Koktail

Metode Analisis .............................................................................. 113

62. Selisih Kuantitas Bahan Baku Pembuatan Nata de coco Koktail

Metode Analisis .............................................................................. 114

63. Selisih Harga / Kuantitas Bahan Baku Nata de coco Koktail

Metode Analisis .............................................................................. 114

64. Perbandingan Tarif Upah TKL Proses Pembuatan Bibit Nata

Metode Analisis .............................................................................. 115

65. Perbandingan Waktu Pengerjaan Proses Pembuatan Bibit Nata ......

........................................................................................................ 116

66. Selisih Tarif Upah TKL Pembuatan Bibit Nata Metode Analisis ..... 116

67. Selisih Kuantitas Proses Pembuatan Bibit Nata Metode Analisis ..... 117

68. Selisih Tarif Pembuatan Nata Mentah Lembaran Metode

Analisis ........................................................................................... 118

69. Perbandingan Waktu Pengerjaan Proses Pembuatan Nata

Mentah Lembaran .......................................................................... 118

70. Selisih Kuantitas Proses Pembuatan Nata Mentah Lembaran

Metode Analisis .............................................................................. 119

71. Selisih Harga / Kuantitas Proses Pembuatan Nata Mentah

Lembaran Metode Analisis .............................................................. 119

72. Selisih Tarif Upah TKL Proses Pembuatan Nata de coco

Koktail Metode Analisis .................................................................. 120

Page 20: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

73. Perbandingan Waktu Pengerjaan Proses Pembuatan Nata de

coco koktail ..................................................................................... 121

74. Selisih Kuantitas Proses PembuatanNata de coco Koktail

MetodeAnalisis ............................................................................... 121

75. Selisih Harga / Kuantitas Proses Pembuatan Nata de coco

Koktail Metode Analisis ................................................................. 122

76. Perbandingan BOP Standar dan BOP Pembuatan Nata de coco

Koktail aktual Metode Analisis ....................................................... 123

77. Perhitungan Selisih BOP Full Costing (satu selisih) Pembuatan

Nata de coco Koktail Metode Analisis ............................................ 123

78. Selisih BOP Metode Variabel Costing Pembuatan Nata de coco

Koktail Metode Analisis .................................................................. 124

79. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Standar Nata de coco

Koktail PT Tonsu Wahana Tirta Metode Perusahaan ...................... 126

80. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Aktual Nata de coco

Koktail PT Tonsu Wahana Tirta Metode Perusahaan ....................... 127

81. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Standar Nata de coco

Koktail PT Tonsu Wahana Tirta Metode Full Costing .................... 128

82. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Standar Nata de coco

Koktail PT Tonsu Wahana Tirta Metode Variabel Costing ............. 129

83. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Aktual Nata de coco

Koktail PT Tonsu Wahana Tirta Metode Full Costing .................... 130

84. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Aktual Nata de coco

Koktail PT Tonsu Wahana Tirta Metode Variabel Costing ............. 131

85. Perhitungan laba Kotor Nata de Coco Koktail Metode

Perusahaan ...................................................................................... 132

86. Kalkulasi Selisih Harga Jual – Kuantitas Penjualan

MetodePerusahaan .......................................................................... 133

Page 21: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

87. Kalkulasi Selisih Harga Pokok Penjualan – Kuantitas biaya

Metode Perusahaan ......................................................................... 133

88. Kalkulasi Selisih Penjualan Campuran dan Kuantitas Penjualan

Terakhir Metode Perusahaan ........................................................... 134

89. Perhitungan laba Kotor Nata de Coco Koktail Metode Analisis ....... 135

90. Kalkulasi Selisih Harga Jual – Kuantitas Penjualan Metode

Analisis ........................................................................................... 136

91. Kalkulasi Selisih Harga Pokok Penjualan – Kuantitas Biaya

Nata de Coco Koktail Metode Analisis ............................................ 136

92. Kalkulasi Selisih Penjualan Campuran dan Kuantitas Penjualan

Terakhir Nata de Coco Koktail Metode Analisis .............................. 137

93. Perbandingan Jumlah Pendapatan dan Biaya Standar dan

Aktual Nata de Coco Koktail Metode Perusahaan ........................... 139

94. Perbandingan Nilai Titik Impas Standar dan Aktual Metode

Perusahaan ...................................................................................... 139

95. Perbandingan Jumlah Pendapatan dan Biaya Standard dan

Aktual Nata de Coco Koktail Metode Analisis ................................ 140

96. Perbandingan Nilai Titik Impas Standar dan Aktual Metode

Analisis .......................................................................................... 141

97. Perbandingan Nilai Marjin Kontribusi Metode Perusahaan dan

Metode Analisis .............................................................................. 142

98. Perbandingan Nilai Marjin of Safety (MOS) Metode

Perusahaan dan Metode Analisis ..................................................... 143

99. Perbandingan Kemampuan Memperoleh laba di PT Tonsu

Wahana Tirta .................................................................................. 144

Page 22: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Jenis Perusahaan Nata de coco ........................................................ 3

2. Harga Pokok Produk dan Total Harga Pokok Produk Menurut

Metode Variabel Costing ................................................................ 33

3. Harga Pokok Produksi dan Total Harga Pokok Produk Menurut

Metode Full Costing ....................................................................... 34

4. Kerangka Pemikiran Operasional ................................................... 40

5. Grafik Perhitungan Selisih Harga dan Kuantitas Standar Lebih

Rendah dari Kuantitas Dan Harga Sesungguhnya ............................ 46

6. Grafik Perhitungan Selisih Harga dan Kuantitas Standar Lebih

Tinggi dari Kuantitas dan Harga Sesungguhnya .............................. 47

7. Grafik Harga Standar Lebih Rendah dari Harga Sesungguhnya

dan Kuantitas Standar Lebih Tinggi dari Kuantitas Aktual .............. 48

8. Grafik Harga standar Lebih Tinggi dari Harga Aktual dan

Kuantitas Standar Lebih Rendah dari Kuantitas Aktual. .................. 48

9. Tata Letak PT. Tonsu Wahana Tirta ................................................ 52

10. Struktur Organisasi PT. Tonsu Wahana Tirta 2009 .......................... 53

11. Proses Pembuatan Nata de coco Lembaran ...................................... 59

Page 23: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Harga Pokok Produksi Standar Nata Mentah Lembaran Metode

Perusahaan ...................................................................................... 150

2. Harga Pokok Penjualan Standar Nata de coco Koktail Metode

Perusahaan ...................................................................................... 151

3. Harga Pokok Produksi Standar Bibit Nata Metode Analisis

........................................................................................................ 153

4. Harga Pokok Produksi Standar Nata Mentah Lembaran Metode

Analisis ........................................................................................... 154

5. Harga Pokok Penjualan Standar Nata Koktail Metode Analisis

Full Costing .................................................................................... 155

6. Harga Pokok Produksi Standar Nata Koktail Metode Analisis

Variabel costing .............................................................................. 157

7. Harga Pokok Produksi Nata Lembaran Aktual Metode

Perusahaan ...................................................................................... 158

8. Harga Pokok Penjualan Nata de coco Koktail Metode

Perusahaan ...................................................................................... 159

9. Harga Pokok Produksi Bibit Nata Aktual Metode Analisis ..............

........................................................................................................ 161

10. Harga Pokok Produksi Aktual Nata Mentah Lembaran Metode

Analisis ........................................................................................... 162

11. Harga Pokok Penjualan Aktual Nata de coco Koktail Metode

Analisis Full costing ........................................................................ 163

12. Waktu Standar Operasi Pembuatan Bibit Nata de Coco Analisis ..... 165

13. Waktu Standar Operasi Pembuatan Nata mentah Lembaran

Metode Analisis .............................................................................. 166

Page 24: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

14. Waktu Standar Operasi Pembuatan Nata de coco Koktail

Metode Analisis .............................................................................. 167

15. Peralatan Pembuatan Bibit Nata de coco ......................................... 168

16. Peralatan Pembuatan Nata Mentah Lembaran .................................. 169

17. Peralatan Pembuatan Nata de coco Koktail (Kemasan) .................... 170

18. Waktu Aktual Proses Pembuatan Bibit Nata Selama 15 Hari ......... 171

19. Waktu Aktual Proses Pembuatan Nata Mentah Lembaran

Selama 15 Hari ................................................................................ 172

20. Waktu Aktual Proses Pembuatan Nata de coco Koktail Selama

15 Hari ............................................................................................ 173

21. Alur Proses Pembuatan dan Pengembangan Bibit Nata .................... 174

22. Alur Proses Pembuatan Nata Mentah Lembaran .............................. 175

Page 25: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kelapa merupakan komoditi sosial yang pengembangannya di Indonesia

sudah berkembang secara tradisional turun temurun tersebar di seluruh Nusantara.

Pertanaman kelapa tersebar di seluruh kepulauan Indonesia seluas 3,8 juta Ha

yaitu Sumatera (34,6%), Jawa (22,9%), Sulawesi (18,9%), Bali, NTB, dan NTT

(7,6%), Maluku dan Papua (8,6%) serta Kalimantan (7,4%), Jika ditinjau dari luas

areal kelapa dunia (11,8 juta Ha), areal kelapa Indonesia mencapai 26,23% dari

areal dunia, dengan produksi buah kelapa rata-rata 15,5 milyar butir per tahun,

total bahan ikutan yang dapat diperoleh 3,75 juta ton air, 0,75 juta ton arang

tempurung, 1,8 juta ton serat sabut, dan 3,3 juta ton debu sabut (Konferensi

Nasional Kelapa VI 2006).

Berdasarkan prosiding konferensi nasional kelapa VI di Gorontalo

2006, diperkirakan proyeksi areal dan produksi kelapa sampai dengan tahun 2010

akan terus meningkat (Tabel 1), hal ini disebabkan adanya rencana jangka panjang

pemerintah (2025) dalam pengembangan agribisnis kelapa pada tingkat makro

sebagai komoditas andalan yang meliputi intensifikasi, peremajaan dan

pengembangan yaitu dengan merealisasikan biaya yang berasal dari berbagai

sumber seperti perbankan, pemerintah pusat dan daerah, pengusaha dan dana dari

komoditi sebesar 7.432 milyar sampai dengan tahun 2010.

Tabel 1. Proyeksi Luas Areal dan Produksi Kelapa Indonesia Menurut Jenis

Pengusahaan Tahun 2006-2010 No Tahun Areal (000 ha) Produksi (000 ton)

PR PBN PBS Jml PR PBN PBS jml

1 2006 3.815 7 72 3.894 3.237 5 85 3.327

2 2007 3.819 7 72 3.898 3.269 5 86 3.360

3 2008 3.823 7 72 3.902 3.302 5 87 3.394

4 2009 3.827 7 72 3.906 3.335 5 88 3.428

5 2010 3.830 7 72 3.910 3.368 5 89 3.462 Sumber : (APCC) Prosiding Konferensi Nasional Kelapa VI Tahun 2006.

Keterangan : PR : Perkebunan Rakyat

PBN : Perkebunan Negara

PBS : Perkebunan Swasta

Sekalipun terlihat adanya kenaikan luas areal lahan dan produksi kelapa

untuk tahun-tahun berikutnya, permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan

Page 26: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

agribisnis kelapa di Indonesia salah satunya adalah daya saing. Industri

pengolahan buah kelapa umumnya masih terfokus kepada pengolahan hasil

daging buah sebagai hasil utama, sedangkan industri yang mengolah hasil

samping buah (by-product) seperti air, sabut, dan tempurung kelapa masih secara

tradisional dan berskala kecil, padahal potensi ketersediaan bahan baku untuk

membangun industri pengolahannya masih sangat besar.

Tanaman kelapa sering juga disebut sebagai pohon kehidupan (tree of life),

karena hampir semua bagiannya dapat dimanfaatkan oleh manusia dan

mempunyai nilai ekonomis salah satunya adalah air kelapa. Air kelapa pada

dasarnya merupakan hasil samping dari produksi kopra atau kelapa parut kering

(desiccated coconut). Sekitar 40% butir kelapa yang dihasilkan diolah menjadi

kopra (5 milyar butir/tahun), terdapat bahan ikutan berupa air kelapa sebesar 3,75

ton, dengan asumsi luas areal kelapa pada tahun 2009 mencapai 3,8 juta ha

dengan produksi 3 juta ton setara kopra maka pada tahun 2009 akan diperoleh

sekitar 450 juta liter air kelapa. Jumlah air kelapa yang melimpah untuk setiap

tahun merupakan suatu peluang untuk meningkatkan daya saing produk kelapa

melalui program pengembangan diversifikasi produk dari air kelapa (Asian

Pacific Coconut Community 2006).

Air kelapa dapat dimanfaatkan untuk pembuatan minuman ringan, jelly,

ragi, alkohol, nata de coco, dextran, anggur, cuka, ethyl acetat, dan sebagainya.

Komposisi kimia air kelapa adalah; specific grafity 1,02%, bahan padat 4,71%,

gula 2,56%, abu 0,46%, minyak 0,74%, protein 0,55%, dan senyawa khlorida

0,17%. Air kelapa yang dapat diolah untuk menghasilkan beberapa produk

bernilai ekonomi seperti minuman ringan, cuka, dan nata de coco. Nata de coco

sendiri selain sebagai makanan berserat, juga dapat digunakan dalam industri

akustik. Saat ini baru nata de coco yang telah berkembang mulai dari skala

industri rumah tangga hingga industri besar.

Berdasarkan profil usaha, saat ini terdapat tiga jenis industri nata de coco

yang berkembang, yaitu perusahaan yang hanya menghasilkan nata de coco

mentah (lembaran), perusahaan yang hanya menghasilkan nata de coco kemasan

(syrup), dan perusahaan menghasilkan nata de coco mentah sekaligus

mengolahnya menjadi nata de coco kemasan (Gambar 1).

Page 27: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Gambar 1. Jenis Perusahaan Nata de coco.

Produk nata de coco dapat diolah menjadi berbagai minuman segar, seperti

puding, koktail nata dalam sirup, campuran jelly, manisan dan produk lainnya.

Komponen yang dikandung nata de coco terutama air dan serat kasar yang

berguna untuk pencernaan. Potensi pengusahaan nata de coco sangat menjanjikan.

Hal ini mengingat bahan baku limbah air kelapa yang melimpah, bahan pembantu

mudah didapat dan teknologi pengolahannya relatif mudah. Produk olahan nata de

coco mempunyai daya tahan relatif lama, dikemas siap saji, disukai konsumen

dari berbagai kalangan, makanan berserat tinggi, biaya produksi relatif rendah

sehingga produk ini dapat mudah bersaing dipasaran.

Adanya prospek yang menjanjikan dalam industri nata de coco, membuat

semakin banyak pihak investor yang menanamkan modalnya ke dalam industri

ini. sehingga saat ini banyak bermunculan perusahaan baik berskala besar-

menengah maupun perusahaan kecil-rumah tangga. Tentu saja mereka memiliki

segmentasi pasar sendiri-sendiri. Perusahaan besar-menengah memiliki pasar

yang relatif lebih luas mencakup pasar domestik dan pasar ekspor.

Jawa barat merupakan salah satu daerah penghasil kelapa di Indonesia,

Daerah-daerah penghasil kelapa di Jawa Barat adalah Banten, Ciamis, Cianjur,

Garut, Sukabumi, dan Tasikmalaya. Produksi kelapa di jawa barat tahun 2004

sampai dengan 2007 dapat dilihat pada Tabel 2. Daerah pengolahan kelapa

menjadi produk turunanya biasanya sangat dekat dengan daerah pemasarannya

misalnya di daerah Bekasi, Depok, Bogor, dan Tanggerang sebagai salah satu

contohnya PT. Putra Jalasutra Kencana, PT. Fortuna Co, yang berada di daerah

Bekasi, PT. Graha Putraindo yang merupakan perusahaan pemasaran dan

pengolahan kopra yang terdapat di daerah Depok. Daerah Depok strategis sebagai

Page 28: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

tempat berdirinya berbagai perusahaan pengolahan hasil pertanian salah satunya

adalah pengolahan kelapa menjadi produk turunannya, karena posisinya yang

strategis sebagai kota satelit.

Tabel 2. Produksi Kelapa di Jawa Barat Tahun 2004-2007.

Tahun Perkebunan Rakyat (PR) Perkebunan Swasta(PBS)

Luas areal (Ha) Produksi (Ton) Luas areal (Ha) Produksi (Ton)

2004 172.500,60 155.512,70 699,15 341,34

2005 182.463,00 177.436,10 668,43 422,45

2006 183.360,07 148.099,22 660,69 114,42

2007 177.450,00 136.831,00 670,00 142,00 Sumber : Badan Pusat Statistik (Jawa Barat dalam angka 2008

Kota Depok sebagai wilayah termuda di provinsi Jawa barat dengan luas

200,29 km2, terbentuk pada tahun 1999 berdasarkan UU Nomor 15 tahun 1999

tentang pembentukan kotamadya daerah tingkat II Depok dan kotamadya daerah

tingkat II Cilegon. Peningkatan pendapatan domestik bruto (PDRB) kota Depok

dapat menjadi indikator pesatnya pertumbuhan ekonomi kota Depok dari tahun ke

tahun. PDRB adalah total nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam waktu

tertentu (satu tahun) di wilayah regional tertentu. Perkembangan dan pertumbuhan

sektor-sektor perekonomian kota Depok baik dari segi perubahan besarnya

distribusi maupun kontribusi tiap sektor dapat terlihat dengan jelas dalam PDRB

kota Depok.

Dapat dilihat dalam PDRB kota Depok periode 2003 – 2007 (Tabel 3),

industri pengolahan memiliki kontribusi terbesar terhadap PDRB yaitu sebesar

40,10 % pada tahun 2003 dan mengalami peningkatan menjadi 40,39 % pada

tahun 2007. Adanya optimisme pemerintah kota Depok terhadap kemajuan

pembangunan terutama sebagai tempat berdirinya berbagai perusahaan

pengolahan hasil pertanian salah satunya adalah pengolahan kelapa menjadi

produk turunannya.

Adanya faktor sumber bahan baku, dan minat para investor untuk

menanamkan investasinya di bisnis pengolahan ini, maka usaha pengolahan hasil

buah kelapa salah satunya adalah nata de coco sangat layak untuk didirikan di

kota Depok. Daerah survey penelitian di kota Depok terdapat tiga jenis usaha Nata

de Coco, yaitu: pertama, usaha membuat nata de coco lembaran (mentah) saja,

Page 29: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

kedua usaha membuat nata de coco kemasan saja dan ketiga, usaha membuat nata

de coco lembaran sekaligus kemasan.

Tabel 3. PDRB Kota Depok Menurut lapangan Usaha Berdasarkan Harga

Konstan 2000 Periode 2003 – 2007 (Dalam juta Rupiah) Sektor 2003 2004 2005 2006 2007

Pertanian 153.071,52

(3,67)

159.556,91

(3,59)

167.053,64

(3,52)

159.921,17

(3,16)

161.095,98

(2,97)

Pertambangan

dan

Penggalian

-

(0)

-

(0)

-

(0)

-

(0)

-

(0)

Industri

Pengolahan

1.671.366,52

(40,30)

1.793.348,32

(40,38)

1.954.749,67

(41,15)

2.096.462,49

(41,34)

2.188.502,41

(40,39)

Listrik, Gas

dan Air

Bersih

138.496,57

(3,32)

146.341,60

(3,30)

157.857,97

(3,32)

162.625,11

(3,21)

168.289,13

(3,11)

Bangunan/

konstruksi

269.033,15

(6,45)

284.053,85

(6.40)

289.734,93

(6,10)

299.855,37

(3,92)

330,725,45

(6,10)

Perdagangan,

Hotel dan Restoran

1.221.192,62

(29,29)

1.293.418,42

(29,13)

1.371.884,46

(28,88)

1.500.643,82

(29,62)

1,680.841,66

(31,02)

Pengangkutan

dan Komunikasi

225.171,34

(5,40)

240.540,33

(5,42)

259.654,73

(5,47)

265.439,68

(5,42)

272.608,12

(5,03)

Keuangan, Persewaan, &

Jasa

Perusahaan

163.791,87

(3,93)

180.689,28

(4,07)

192.688,45

(4,06)

198.084,51

(3,91)

216.184,33

(3,99)

Jasa-jasa 327.129,36

(7,85)

342.927,92

(7.72)

356.430,25

(7,50)

385.097,91

(7,60)

399.999,46

(7,38)

PDRB 4.369.755,44

(100)

4.440.876,83

(100)

4.750.034,10

(100)

5.066.129,06

(100)

5.618.246,94

(100) Sumber : BPS Kota Depok, 2003 – 2007.

( ) = Persentase kontribusi tiap sektor terhadap PDRB Kota Depok

PT. Tonsu Wahana Tirta adalah salah satu perusahaan yang sejak tahun

2000 bergerak dalam usaha pengolahan air kelapa menjadi nata de coco dalam

kemasan (Koktail) yang terletak di kota Depok. Perusahaan ini selain mengolah

air kelapa menjadi lembaran nata de coco juga mengolahnya langsung menjadi

minuman sari kelapa (Koktail) nata de coco dalam kemasan. Produk akhir yang

dihasilkan PT Tonsu Wahana Tirta adalah nata de coco dalam kemasan gelas

plastik 220 ml dengan label kemasan bermerek Sun coco dengan bahan baku

utama adalah air kelapa. Kapasitas produksi PT Tonsu Wahana Tirta mencapai

175 karton perhari dengan isi dalam kemasan karton adalah 24 cup atau setara

dengan 4.200 cup per hari.

Page 30: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Banyaknya perusahaan-perusahaan sejenis di propinsi Jawa Barat baik

dalam skala perusahaan maupun usaha rumah tangga yang muncul secara

sporadis, sehingga dalam menjalankan usahanya sehari-hari PT Tonsu Wahana

Tirta menghadapi persaingan. Tingkat persaingan terjadi lebih ketat terutama

pada input air kelapa dari sumber yang relatif sama terutama saat permintaan

meningkat terutama pada hari-hari besar keagamaan, selain itu persaingan juga

terjadi dalam pemasaran produknya, karena saat ini banyak ditemukan berbagai

macam produk sejenis dan merk di pasaran. Beberapa produk minuman nata de

coco berdasarkan observasi pasar bulan Oktober 2009 adalah sebagai berikut pada

(Tabel 4).

Tabel 4. Beberapa Jenis Produk Minuman Nata de coco (Koktail) Produk Vol isi/Kemasan (ml) Kisaran Harga (Rp)

Kara 220 2.200 – 2.500

Wong Coco 245 3.200 – 3.500

King Coco 245 2.200 – 2.500

Mama 240 2.200 – 2.500

Okky jely 190 1.000 – 1.500 Sumber : Observasi Pasar Bulan Oktober 2009.

Berdasarkan survey pasar harga untuk produk nata de coco kemasan rata-

rata 220 ml berkisar antara Rp 1.000 – Rp 2.500. Berdasarkan informasi yang

diperoleh dari pimpinan perusahaan, bahwa dalam penetapan harga jual

produknya PT Tonsu Wahana Tirta mengikuti harga pasar (price taker). Harga

jual yang ditetapkan untuk produknya (Sun coco) adalah Rp 1.000

Perusahaan seperti PT Tonsu Wahana Tirta dalam kegiatannya sehari-hari

(bekerja dengan tujuan) untuk mencari laba. Laba adalah kelebihan penerimaan

penjualan terhadap biaya atau pengeluaran. Manajer perusahaan biasanya hanya

sedikit atau bahkan sama sekali tidak dapat mengendalikan harga penjualan.

Selain masalah harga, kendala lain yang dihadapi perusahaan adalah untuk tetap

bertahan dalam persaingan dengan produk-produk sejenis. Untuk tetap dapat

beroperasi dan menghasilkan keuntungan yang diharapkan perhatian perusahaan

harus tercurah pada biaya atau pengeluaran, perusahaan harus berusaha untuk

berproduksi dengan biaya seefisien mungkin.

Efisiensi biaya produksi yang ingin dicapai perusahaan tidak lepas dari

pengendalian dan perencanaan terhadap biaya-biaya produksi yang akan

Page 31: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

dikeluarkan. Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan tentang apa

yang akan dilaksanakan, bagaimana menentukan strategi pencapaiannya dengan

mempertimbangkan kemampuan yang ada guna mencapai tingkat keuntungan

yang diinginkan. Sedangkan pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur dan

metode serta langkah yang harus ditempuh agar apa yang telah direncanakan

dapat terlaksana dengan baik mencapai sasaran yang ditetapkan. Dengan adanya

perencanaan dan pengendalian terhadap biaya produksi yang dikeluarkannya

maka manajemen perusahaan dapat menentukan apakah biaya itu lebih tinggi atau

lebih rendah dari yang diharapkan. Berdasarkan indikasi tersebut penulis merasa

penting untuk melihat lebih lanjut tentang biaya produksi yang dikeluarkan

perusahaan selama berproduksi terutama dalam perencanaan dan pengendalian

serta penetapan harga pokok penjualannya.

1.2. Permasalahan

PT Tonsu Wahana Tirta sebagai perusahaan pengolahan nata de coco yang

beroperasi sejak tahun 2000, dalam aktivitas produksinya perusahaan selalu

berusaha untuk meningkatkan kinerja dan mempertahankan kelanjutan usaha.

Laba atau profitabilitas perusahaan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan

terutama dalam menghadapi persaingan di antara para perusahaan pesaingnya.

Dalam upaya meningkatkan daya saing hasil produksinya, PT Tonsu

Wahana Tirta senantiasa melakukan peninjauan kembali terhadap seluruh sistem

operasional dan produksi yang telah berjalan, misalnya dengan meningkatkan

produktivitas, peningkatan waktu penyelesaian sesuai dengan perjanjian, dan

peningkatan mutu produk.

Profitabilitas yang diperoleh PT Tonsu Wahana Tirta sangat tergantung

pada alur produksinya yang berimplikasi terhadap besar kecilnya korbanan biaya

yang dikorbankan. Besar kecilnya keuntungan yang diperoleh perusahaan sangat

bergantung dari besar kecilnya total biaya produksi. Untuk memproduksi nata de

coco dibutuhkan input yang dibedakan atas input tetap (fixed input) dan input

variabel (variabel input). Pemakaian input membawa konsekuensi pada biaya

yang terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).

Page 32: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Biaya operasional usaha nata de coco merupakan biaya variabel (variable

cost) yang besarnya tergantung dengan jumlah nata de coco yang diproduksi. Pada

(Tabel 5) menunjukkan biaya operasional usaha nata de coco lembaran sekaligus

kemasan. Untuk 50 lembaran (kurang lebih 50 kg) dibutuhkan biaya

produksi/biaya operasional sebesar Rp 142.349 per hari. Dengan 50 lembaran

dapat diproduksi 375 nata de coco kemasan gelas (16 karton).

Tabel 5. Biaya Operasional (Variabel) Nata de coco (Sun Coco 220 ml)

Lempeng dan Kemasan (50 Kg Nata lembaran)

No

A. Biaya Variabel (Nata Mentah Lembaran)

Uraian Satuan Jumlah Harga/Satuan

(Rp)

Jumlah

Harga (Rp)

1 Air Kelapa Liter 50 200 10.000

2 Starter Botol (63 ml) 2 20.000 40.000

3 Za Kg 0,125 1.500 188

4 Gula Kg 1 8.000 8.000

5 Asam Asetat Liter 0,5 20.000 10.000

6 LPG Tabung (13kg) 1 13.000 13.000

7 Karet Bungkus 1 3.000 3.000

8 Tenaga Kerja Lembar 50 150 7.500

Total A 91.688

B. Biaya Variabel (Nata Koktail)

1 Gula Kg 4 8.000 32.000

2 Natrium Benzoat Liter 0,015 15.000 225

3 Siklamat Kg 0,003 2.150 6

4 Essence Botol 1 5.000 5.000

5 Kemasan Cup 130 100 13.000

6 Tenaga Kerja (10) Dus 4 100 400

Total B 50.661

Total (A+B) 142.349 Sumber : Pimpinan PT Tonsu Wahana Tirta (Maret 2009)

Harga jual merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam

persaingan, dimana dalam pemasaran produknya perusahaan mengikuti harga

pasaran yang berlaku. Untuk produk nata de coco (220 ml) harga eceran yang

ditetapkan perusahaan adalah mengikuti harga pasar (price taker) sebesar

Rp 800. Harga pasar merupakan faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan

oleh pengusaha, maka untuk memperoleh keuntungan masksimum pengusaha

pengolah harus menekan harga jual dengan salah satu cara mengefisiensi biaya

produksi.

Perusahaan dalam aktifitasnya sehari-hari sering mengalami kendala

terhadap fluktuasi harga, terutama terhadap kenaikan harga bahan penolong dan

Page 33: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

kemasan melebihi harga standar pembelian yang telah ditetapkan oleh perusahaan

sebelumnya. Biaya bahan penolong dan kemasan yang terdapat di perusahaan

dapat dilihat pada (Tabel 6).

Tabel 6. Harga Pembelian Bahan Penolong dan Botol Pengemasan Tahun 2009

Bulan

Bahan Penolong Botol Pengemasan (250 ml)

Asam

Sitrat

(25 Kg)

Benzoat

(25 Kg)

Siklamat

(75 Kg)

Gula

(50 Kg)

Pembelian

(Unit)

Harga

(Rp)

Total

(Rp)

Januari Rp 8.000 Rp 20.000 Rp 135.000 Rp 325.000 3.000 100 300.000

Februari Rp 8.000 Rp 20.000 Rp 135.000 Rp 325.000 3.000 100 300.000

Maret Rp 9.200 Rp 20.000 Rp 135.000 Rp 325.000 3.000 100 300.000

April Rp 9.200 Rp 20.000 Rp 155.250 Rp 325.000 3.000 100 300.000

Mei Rp 9.600 Rp 23.000 Rp 162.000 Rp 325.000 3.000 150 450.000

Juni Rp 9.600 Rp 23.000 Rp 162.000 Rp 325.000 3.000 150 450.000

Juli Rp 9.600 Rp 24.000 Rp 162.000 Rp 325.000 3.000 150 450.000

Sumber : PT. Tonsu Wahana Tirta, 2009.

Semakin tinggi persaingan pada tahun-tahun terakhir ini, perusahan

PT Tonsu Wahana Tirta harus semakin jeli dalam menganalisis kondisi

perusahaan sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam pengambilan keputusan

manajemen. Harga pasar yang sulit dikendalikan dan harga bahan penolong yang

sering berfluktuasi mempengaruhi pendapatan atau laba perusahaan, sehingga

untuk mengatasinya perhatian manajer perusahaan harus tercurah terhadap biaya-

biaya atau pengeluaran yang digunakannya. Pimpinan harus menilai apakah biaya

tersebut lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang diharapkan, dan menilai

faktor-faktor yang mungkin terjadi dari penyimpangan biaya (Tabel 7).

Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dapat dikendalikan perusahaan

apabila perusahaan menetapkan suatu pola perencanaan dan penetapan biaya

produksi yang tepat. Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya

yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk, namun

salah satu permasalahan yang kadangkala dialami perusahaan adalah perusahaan

kurang jeli dalam proses pencatatan biaya-biaya kedalam harga pokoknya.

Perusahaan seringkali mengabaikan proses pencatatan menurut sistem akuntansi

yang lazim terutama terhadap pengelompokkan dan pencatatan biaya overhead

pabrik dan biaya non produksi lainnya, sehingga biaya-biaya tersebut yang

sebenarnya telah dikeluarkan tidak terhitung dan tidak menjadi komponen harga

pokok penjualannya yang ditetapkan.

Page 34: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Berdasarkan keterangan diatas di indikasikan bahwa PT Tonsu Wahana

Tirta kurang memperhatikan serapan biaya pada proses produksi secara teliti dan

cermat dalam menentukan harga pokok penjualannya, sehingga perusahaan sulit

melakukan pengendalian dan perencanaan.

Tabel 7. Faktor Penyebab Terjadinya Penyimpangan No Penyimpangan Faktor-faktor Tindakan Korektif yang

Mungkin

I . BAHAN

A. Harga Kenaikan Harga Pasar - Menaikkan Harga Jual

- Mengganti Bahan

- Mengurangi Sisa yang

Dibuang - Membeli Sebelumnya

Mutu Terlalu Bagus, Mutu Biasa Tidak Ada

- Membeli Sebelumnya - Menambah Persediaan

B. Pemakaian Bahan Bermutu Rendah - Pesan Lebih Tepat - Meningkatkan Pemeriksaan

Banyak Sisa yang

Terbuang

- Pengawasan yang Lebih

Baik

Pekerjaan Bermutu

Rendah

- Pengawasan yang Lebih

Baik - Meningkatkan Pemeriksaan

II. UPAH

A. Tingkatan Upah Persetujuan dengan

Serikat Buruh

- Meningkatkan Harga Jual

- Meningkatkan Efisiensi

Lembur - Pengawasan yang Lebih

Baik

III. EFFISIENSI

A. Kinerja Karyawan Bekerja di Bawah Standar - Pengawasan yang Lebih Baik

- Melatih Para Petugas

B. Menunggu Bahan Pesan Terlalu Lambat - Memesan Lebih Awal

Keterlambatan

Pengiriman

- Mengejar Pesanan

Penumpukan Barang di

Gudang

- Pengeluaran yang Lebih

Baik

C. Menunggu Kerja Keterlambatan dalam

Proses

- Pengawasan yang Lebih

Baik

Pengeluaran Terlambat - Perencanaan Kerja yang

Lebih Baik

D. Kerusakan Mesin Kerusakan - Pemeliharaan Preventif

Penggunaan yang Salah - Pelatihan Lebih Baik

IV. BIAYA UMUM

A. Gaji Terlalu Banyak Karyawan - Mengurangi Karyawan

B. Telepon, Listrik,

dll

Pemborosan Pemakaian - Pengawasan yang Lebih

Baik

Page 35: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka menjadi penting untuk mengkaji

bagaimana penentuan harga pokok penjualan yang wajar dan pengendalian biaya

dengan menghitung biaya standar yang ditentukan dari pengalaman periode

sebelumnya untuk kemudian diaplikasikan pada periode yang akan datang.

Selanjutnya dapat dilakukan pengendalian terhadap biaya-biaya yang mengalami

penyimpangan yaitu dengan membandingkan antara penetapan biaya standar dan

biaya aktual perusahaan, sehingga dapat diambil tindakan korektif, dengan pola

penetapan biaya standar yang baru. Selaras dengan pernyataan yang dikemukakan

diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah identifikasi biaya dalam memproduksi produk Nata de

Coco di PT Tonsu Wahana Tirta?

2. Apakah biaya standar yang ditetapkan perusahaan masih sesuai

sebagai dasar pengendalian biaya dan penetapan harga pokok

penjualanya?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Menganalisis dan mengidentifikasi biaya-biaya yang menjadi dasar

penetapan harga pokok penjualan serta bagaimana proyeksinya

terhadap profitabilitas perusahaan.

2. Menganalisis biaya-biaya apa saja yang mengalami penyimpangan dan

paling berpengaruh terhadap penetapan harga pokok penjualan

perusahaan serta tindakan korektif apa yang paling tepat.

1.4. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini

adalah :

1. Memberikan masukan dan saran sebagai bahan pertimbangan bagi

manajemen PT Tonsu Wahana Tirta dalam menjalankan usaha

pengolahan dan pembuatan nata de coco untuk produksi dan penjualan

di masa yang akan datang.

Page 36: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

2. Bagi penulis khususnya untuk mendapatkan pengalaman dan sarana

untuk menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.

3. Sebagai bahan acuan bagi pihak-pihak yang tertarik untuk melakukan

studi lanjutan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah bahwa analisis dan penetapan biaya

standar dan pengumpulan biaya kedalam harga pokok penjualan dianggap sesuai

dengan kondisi lingkungan internal dan ekternal perusahaan. Perubahan dalam

pemilihan alternatif penetapan biaya standar dan metode pengumpulan ke dalam

harga pokok penjualan yang telah dirumuskan setelah penelitian ini mungkin

dapat menyebabkan metode penyusunan dan penetapan biaya standar menjadi

tidak sesuai. Hal ini menjadi batasan mengingat kondisi lingkungan bisnis yang

terus mengalami perubahan.

Page 37: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Nata de Coco

Nata de coco adalah hidangan penutup yang terlihat seperti jeli, berwarna

putih hingga bening dan bertekstur kenyal. Makanan ini dihasilkan dari fermentasi

air kelapa, dan mulanya dibuat di Filipina. nata de coco dalam bahasa Spanyol

berarti krim kelapa. Krim yang dimaksudkan adalah santan kelapa. Penamaan nata

de coco dalam bahasa Spanyol karena Filipina pernah menjadi koloni Spanyol.

Bakteri pembentuk nata adalah Acetobacter xylinum. Jika ditumbuhkan

dalam medium yang mengandung gula, bakteri tersebut dapat mengubah 19%

gula menjadi selulosa. Selulosa ini berupa benang-benang yang bersama-sama

dengan polisakarida berlendir membentuk suatu masa dan dapat mencapai

ketebalan beberapa sentimeter. Beberapa faktor yang mempengaruhi

perkembangan bakteri Acetobacter xylinum adalah tingkat keasaman medium,

lama fermentasi, sumber karbon, sumber nitrogen, suhu dan konsentrasi bibit

(starter). Pada dasarnya proses pembuatan biakan murni bakteri dapat dilakukan

secara laboratories maupun secara sederhana.

Acetobacter xylinum dapat tumbuh pada pH 3,5 – 7,5, namun akan tumbuh

optimal bila pH nya 4,3, sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri

Acetobacter xylinum pada suhu 28°–31°C. Bakteri ini sangat memerlukan

oksigen.

Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau

meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat

glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, namun

untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 – 5,5 dibutuhkan

dalam jumlah banyak. Selain asam asetat, asam-asam organik dan anorganik lain

bisa digunakan 1

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Nata_de_coco

Page 38: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

2.2. Proses Produksi Nata de Coco

Menurut Rony (1990), produksi adalah kegiatan suatu organisasi atau

perusahaan untuk memproses atau merubah bahan baku (raw material) menjadi

barang jadi (finished goods) melalui penggunaan tenaga kerja dan fasilitas

produksi lainnya.

Menurut Mulyadi (1993), untuk menentukan harga pokok produk

diperlukan pemahaman terhadap proses pembuatan produk dari pengolahan bahan

baku hingga menjadi produk jadi. Setiap tahap pengolahan bahan baku

memerlukan pengorbanan sumber ekonomi, sehingga informasi biaya sangat

diperlukan untuk mengetahui setiap sumber ekonomi yang dikorbankan dalam

setiap tahap pengolahan tersebut.

Secara garis besar, cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua

macam produksi atas dasar pesanan dan produksi massa. Perusahaan yang

berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produknya atas dasar

pesanan yang diterima pihak luar, sedangkan perusahaan yang berproduksi massa

melaksanakaan pengolahan produksinya untuk memenuhi persediaan di gudang.

Dapat disimpulkan bahwa proses produksi nata de coco adalah kegiatan

suatu organisasi atau perusahaan untuk memproses air kelapa menjadi nata de

coco melalui penggunaan tenaga kerja dan fasilitas produksi lainnya yang

menunjang proses tersebut.

Secara umum produk nata de coco yang terdapat di pasaran terdiri dari

produk nata de coco dalam bentuk lembaran dan dalam bentuk kemasan (syrup).

Proses pembuatan (produksi) nata de coco dari air kelapa terdiri dari enam tahap,

yaitu penyaringan, pemasakan dan pencampuran bahan pembantu, penempatan

dalam cetakan dan pendinginan, inokulasi (penanaman/penebaran) bibit (starter),

pemeraman (fermentasi), serta pemanenan. Sedangkan produksi nata de Coco

dalam bentuk kemasan (syrup) harus melalui beberapa proses yaitu, pembuatan

syrup, pencampuran nata de coco dan bahan lain, pengemasan dan pengepakan

(Bank Indonesia – Industri Pengolahan Nata de Coco 2004).

Page 39: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

2.3. Biaya

Menurut Buffa dan K.Sarin (1996) biaya adalah variabel yang dapat

memungkinkan harga lebih rendah namun tetap memungkinkan, sedangkan

menurut prinsip akuntansi Indonesia (PAI) biaya atau cost adalah pengorbanan

yang dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa yang diukur dengan nilai

uang, baik itu pengeluaran berupa uang, melalui tukar menukar ataupun melalui

pemberian jasa.

Menurut Mulyadi (1993) dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber

ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang

kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada empat unsur pokok dalam

definisi biaya tersebut yaitu biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,

diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang secara potensial akan

terjadi, dan pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

2.3.1. Klasifikasi Biaya

Pengelompokan biaya meliputi penentuan, akumulasi, peringkasan,

pencatatan, dan penginterpretasian terhadap biaya-biaya yang terjadi, dan

kemudian biaya-biaya tersebut diklasifikasikan, dalam perusahaan industri

pengklasifikasian dari biaya terbagi atas dua bagian yaitu biaya-biaya produksi

atau pabrik, dan biaya-biaya distribusi (Sembiring 1991).

Biaya-biaya pabrik meliputi, bahan baku langsung, tenaga kerja langsung,

beban-beban biaya overhead pabrik yang terjadi secara langsung dalam

memproduksi suatu jenis produk. Seluruh biaya-biaya lainnya dari sebuah

perusahaan industri dapat meliputi biaya overhead pabrik atau biaya yang ada

hubungannya dengan pendistribusian produk.

Menurut Mulyadi (1993) dalam akuntasi biaya, biaya digolongkan dengan

berbagai macam cara, umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar

tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam

akuntansi biaya dikenal konsep different cost for different purposes, berdasarkan

hal tersebut biaya digolongkan menurut; (1) objek pengeluaran, (2) fungsi pokok

dalam perusahaan, (3) hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai, (4) perilaku

Page 40: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, dan (5) Jangka

waktu manfaatnya.

Menurut Mulyadi (1993) dalam perusahaan manufaktur biaya dapat

digolongkan menurut fungsi pokoknya yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran,

serta fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan

manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu:

1. Biaya Produksi.

Biaya produksi merupakan biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku

menjadi produk jadi yang siap dijual. Menurut objek pengeluarannya,

secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerja langsung disebut pula dengan istilah biaya utama

(prime cost), sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead

pabrik sering pula disebut dengan istilah biaya konversi, yang merupakan

biaya untuk mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi.

2. Biaya Pemasaran.

Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan

kegiatan pemasaran yang biasanya meliputi biaya iklan, biaya promosi,

biaya angkutan dari perusahaan ke gudang pembeli, biaya gaji karyawan

bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, serta biaya contoh

(sample).

3. Biaya Administrasi dan Umum.

Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk

mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Biaya

administrasi ini biasanya meliputi biaya gaji karyawan bagian keuangan,

akuntansi, personalia, dan bagian hubungan masyarakat, biaya

pemerikasaan akuntan, serta biaya fotocopy.

2.3.2. Pengendalian Biaya

Perusahaan (bekerja dengan tujuan) untuk mencari laba. Laba adalah

kelebihan penerimaan penjualan terhadap biaya atau pengeluaran. Manajer

perusahaan biasanya hanya sedikit atau bahkan sama sekali tidak dapat

Page 41: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

mengendalikan harga penjualan dan karenannya perhatiannya harus tercurah pada

biaya atau pengeluaran.

Pimpinan menerima laporan periodik (biasanya bulanan) tentang biaya

yang benar-benar dikeluarkan, dan ia harus menilai ini untuk menentukan apakah

biaya itu lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang diharapkan, atau kurang

lebih sama. Ia akan tertarik kepada biaya yang lebih tinggi daripada yang

diharapkan, sehingga dengan demikian dapat dilakukan tindakan untuk

menekannya. Tetapi ia juga tertarik kepada biaya yang lebih rendah untuk melihat

apakah penghematan itu dapat dipertahankan. Untuk dapat menentukan apakah

biaya itu lebih tinggi atau lebih rendah ia harus mengetahui berapa besar biaya

yang diharapkan (Murphy 1973).

Pada dasarnya fungsi manajemen mencakup aspek perencanaan dan

pengendalian semua aktifitas suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang

diinginkan oleh organisasi itu sendiri. Usaha manajemen mencapai tujuan

perusahaan sangat ditentukan oleh sejauh mana manajemen mampu menjalankan

fungsi perencanaan dan pengendalian atas keseluruhan aktivitas perusahaan.(Rony

1990).

Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan tentang apa yang

akan dilaksanakan, bagaimana menentukan strategi pencapaiannya dengan

mempertimbangkan kemampuan yang ada guna mencapai tingkat keuntungan

yang diinginkan. Untuk ini memerlukan adanya data-data yang berkaitan dengan

aktivitas produksi meliputi pengelolaan material, pengelolaan buruh dan

pengelolaan peralatan produksi, serta perencanaan penjualan dan kegiatan

administratif.

Pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur, metode serta langkah

yang harus ditempuh agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan

baik mencapai sasaran yang ditetapkan.

Pengendalian biaya yang efektif mempunyai dua aspek pokok yaitu,

pengendalian operasional dan pengendalian akuntansi. Pengendalian biaya yang

efektif bergantung kepada pengumpulan data serta penyajian laporan yang

relevan. Pengendalian biaya dimulai dengan melakukan pencatatan-pencatatan

semua transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Untuk pengendalian biaya yang

Page 42: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

efektif, diperlukan adanya sistem akuntansi biaya, yang mencatat dan melaporkan

semua biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan (Sembiring 1990).

Budget merupakan alat pengendalian yang efektif bagi perusahaan dalam

melakukan perencanaan yang diharapkan, oleh karena itu dalam penentuan budget

harus objektif. Penentuan pos-pos budget yang efektif akan memberikan hasil

yang bermanfaat dalam tahun penggunaanya. Adanya selisih-selisih terhadap

rencana biaya yang telah ditetapkan sebelumnya, maka harus dilakukan analisis

mengenai sebab-sebab terjadinya dan melakukan tindakan revisi kembali,

sehingga dapat disesuaikan kembali dengan rencana yang sebenarnya.

Berdasarkan tinjauan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian

biaya mengandung pengertian suatu metode pencatatan, pengumpulan, dan

penyajian yang berkaitan dengan sistem mengenai perencanaan terhadap biaya-

biaya yang telah dikeluarkan agar dapat mencapai sasaran yang ditetapkan.

2.4. Produksi

Secara umum pengertian produksi adalah kegiatan suatu organisasi atau

perusahaan untuk memproses dan merubah bahan baku (raw material) menjadi

barang jadi (finished goods) melalui penggunaan tenaga kerja dan fasilitas

produksi lainnya (Sembiring 1990). Sedangkan sistem produksi menurut Buffa

(1996) adalah alat yang digunakan untuk mengubah masukan sumber daya guna

menciptakan barang dan jasa yang berguna sebagai keluaran.

Kegiatan produksi menurut Sembiring yang dilakukan perusahaan

membutuhkan modal investasi dan modal kerja yang meliputi antara lain :

1. Sarana Produksi seperti tanah untuk bangunan, gudang penyimpanan

bahan baku dan produksi akhir, pabrik, mesin-mesin lainnya yang

berkaitan dengan berbagai sarana penunjang untuk kelancaran aktifitas

produksi.

2. Tenaga kerja yang berkaitan baik langsung maupun tidak langsung dengan

kegiatan produksi seperti buruh pabrik, mandor, tenaga operator, tenaga

pembersih gedung dan peralatan pabrik lainnya.

3. Bahan-bahan yang meliputi bahan baku utama, bahan pembantu dan

penunjang lainnya seperti bahan bakar, pelumas, dan lain sebagainya.

Page 43: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Sembiring (1990) menjelaskan tentang ciri-ciri produksi, bahwa proses

produksi dapat dibedakan berdasarkan pelaksanaan proses produksi yang

dilakukan. Cara pelaksanaan proses produksi juga akan mempengaruhi

perhitungan harga pokok dan sistem pelaporannya, secara umum, proses produksi

dapat dibedakan atas dua golongan utama yaitu :

1. Produksi atas dasar pesanan, yaitu produksi yang dilakukan bila ada

pesanan.

2. Produksi untuk persediaan, yaitu produksi yang dilakukan untuk

memenuhi persediaan digudang, artinya walaupun tidak ada pesanan

proses produksi tetap dilaksanakan sepanjang tidak melebihi budget

produksi yang telah ditetapkan.

2.4.1. Biaya Produksi

Dalam buku PAI dinyatakan biaya produksi dikatagorikan menjadi 3 (tiga)

jenis biaya yaitu :

1. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material Cost)

Suatu biaya produksi disebut biaya bahan baku langsung bila bahan

tersebut merupakan bagian yang integral, dapat dilihat atau diukur secara

jelas dan mudah serta ditelusuri baik fisik maupun nilainya dalam wujud

produksi yang dihasilkan.

2. Biaya Buruh Langsung (Direct Labor Cost)

Suatu produksi disebut biaya buruh langsung bila biaya itu dikeluarkan

atau dibebankan karena adanya pembayaran upah kepada buruh yang

langsung ikut serta bekerja dalam membentuk produksi akhir. Biaya ini

dapat ditelusuri karena secara jelas dapat diukur dengan waktu yang

dipergunakannya dalam keikutsertaannya secara langsung membentuk

produksi akhir.

3. Biaya Pabrik Lainnya (Factory Overhead Cost)

Pengelompokkan biaya ini adalah semua biaya pabrik yang bukan bahan

baku langsung dan buruh langsung yang timbul dan dibebankan terhadap

pabrik karena sifatnya baik sebagai bagian yang memiliki eksistensi dalam

Page 44: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

produksi akhir maupun hanya memberikan pelayanan guna menunjang,

memperlancar, mempermudah atau sebagai penggerak kegiatan itu sendiri.

2.5. Penelitian Terdahulu

2.5.1. Penelitian Tentang Biaya dan Harga Pokok

Kajian penetapan harga pokok yang dilakukan oleh Muharjadi (2005) di

PD. Central Nata de coco (CNDC) di Bogor Jawa Barat. diketahui bahwa harga

jual/unit produk Mc Coco dengan perhitungan perusahaan lebih tinggi daripada

harga jual/unit dengan perhitungan full costing, hal tersebut disebabkan karena

harga jual produk perusahaan dihitung dengan rumusan tersendiri yaitu

menjumlahkan biaya produksi, biaya pemasaran. Hasil perhitungan HPP/unit

secara full costing untuk produk Mc Coco adalah sebesar Rp 367,73 adalah lebih

besar daripada metode perusahaan yaitu sebesar Rp 458,33 atau lebih tinggi

Rp 65,6. Rendahnya perhitungan HPP/unit dengan metode perusahaan

disebabkan adanya biaya-biaya yang tidak dimasukkan dalam perhitungan harga

pokoknya seperti biaya administrasi dan umum, serta biaya penyusutan aktiva

yang dimiliki perusahaan.

Analisis biaya dan penetapan harga pokok produksi kayu gergajian (Sawn

Timber) hutan rakyat CV. Sinar Kayu Bogor, Jawa Barat dilakukan Permata

(2008). Hasil analisis selisih biaya standar dan biaya aktual terdapat selisisih yang

defisit, baik dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik. Selisih biaya bahan baku dari kedua jenis bahan baku

merupakan selisih yang defisit dimana biaya aktual yang sebenarnya terjadi lebih

besar dari biaya standar yang ditetapkan.

Analisis struktur biaya pada CV Sinar Kayu menjelaskan bahwa terjadi

perbedaan dalam penetapan kebijakan harga jual antara secara eceran ke

konsumen langsung dan distributor. Harga jual yang ditetapkan dengan sistem

penjualan ke distributor lebih rendah jika dibandingkan dengan harga jual dengan

sistem penjualan ke konsumen langsung. Harga pokok produksi berdasarkan biaya

standar untuk kaso 57 Rp 4.316,92 per unit sedangkan produk kaso 46 adalah

Rp 3.103,28 per unit. Dengan demikian keuntungan per unit yang ingin di peroleh

Page 45: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

oleh CV Sinar Kayu untuk produk kaso 57 lebih besar jika dibandingkan

penjualan produk kaso 46 untuk ke dua sistem penjualan.

Penelitian tentang penetapan harga pokok produksi dilakukan oleh

Roslinawati (2007) dengan judul Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Benih

Padi Pada PT. Sang Hyang Seri RM 1 Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Dari hasil

perhitungan didapatkan rata-rata harga pokok produksi metode perusahaan

menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan dengan rata-rata harga pokok

produksi dengan menggunakan metode full costing dan variabel costing. Hal ini

disebabkan karena adanya perbedaan dalam menganalisis biaya. Pada metode

perusahaan memasukkan biaya pengemasan kedalam perhitungan harga pokok

produksinya, yang seharusnya tidak dilakukan karena biaya pengemasan

merupakan biaya pemasaran dan bukan termasuk biaya produksi.

Yulianti (2007) melakukan penelitian dengan judul Penetapan Harga

Pokok Dan Zona Fleksibilitas Harga Meises Cokelat (kasus : PT G di Bandung,

Jawa Barat). Hasil penelitian menunjukan bahwa perhitungan harga pokok produk

meises cokelat 818 biru dengan menggunakan metode full costing periode tahun

2006 yaitu Rp 6.282 per kg atau Rp 78.530 per dus. Harga pokok meises dengan

menggunakan metode full costing lebih tinggi dari pada harga pokok produk

dengan metode PT G, disebabkan karena metode full costing mengakumulasikan

seluruh biaya termasuk biaya tetap dan biaya variabel.

Ivana Eva (2004) dalam penelitiannya yang berjudul Penentuan Harga

Pokok Produksi Karkas dengan menggunakan metode full costing, variabel

costing, dan ABC costing pada studi kasus rumah potong ayam Asia Afrika,

Bogor Jawa Barat. Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bahwa rata-rata harga

pokok untuk menghasilkan 1 kg karkas dengan menggunakan metode variabel

costing merupakan harga pokok rata-rata yang paling rendah dan laba kotor rata-

rata tertinggi, hal ini disebabkan dalam metode variabel costing komponen

pembentuk harga pokok produksi adalah biaya produksi yang bersifat variabel

yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik

variabel, sehingga total biaya produksi yang akan menjadi lebih kecil bila

dibandingkan dengan metode lain.

Page 46: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Harga pokok rata-rata yang tertinggi dan laba kotor terendah diperoleh

dengan menggunakan metode full costing, hal ini disebabkan dalam metode full

costing penentuan harga pokok produksi dilakukan dengan memperhitungkan

semua unsur biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, biaya overhead pabrik tetap dan variabel, sehingga total biaya

produksi akan menjadi lebih besar bila dibandingkan metode yang lain.

Harga pokok dan laba kotor rata-rata yang menggunakan metode ABC

costing tidak menghasilkan nilai yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, hal ini

disebabkan dalam metode ABC penentuan harga pokok produksi berdasarkan

biaya aktivitas-aktivitasnya yang dilakukan untuk menghasilkan produk, sehingga

dalam metode ABC harga pokok produksi yang dihasilkan benar-benar

mencerminkan konsumsi sumber daya aktivitas yang dikeluarkan untuk

menghasilkan harga pokok yang undercosted untuk produk yang diproduksi

dalam volume tinggi dan overcosted untuk produk yang diproduksi dalam volume

rendah.

2.5.2. Penelitian Tentang Nata de Coco

Penelitian tentang Analisis House of Quality untuk Pengembangan Strategi

Pemasaran Minuman Nata de Coco Dalam kemasan CV. Triangel, Bogor

dilakukan oleh Rahmawanti (2009). Hasil analisis House of Quality menjelaskan

bahwa terdapat 14 atribut keinginan konsumen yang akan dikembangkan

perusahaan untuk pengembangan produk dan peningkatan kinerja agar dapat

meningkatkan pendapatan dan juga menambah daerah pemasaran.

Berdasarkan bobot relatif persyaratan konsumen, diketahui prioritas

persyaratan konsumen yang harus dipenuhi oleh Sari koko untuk meningkatkan

kepuasan konsumennya adalah dapat dibeli di swalayan, bentuk potongan

seragam, after taste sesuai flavour, bentuk potongan dadu sedang (1x1x1 cm),

warna nata putih sedikit transparan, dilengkapi sendok dan berfungsi membuka

tutup kemasan, jenis pemanis gula, air sirup berwarna bening, kemasan cup

plastic, volume kemasan 220ml, karakteristik rasa sesuai flavour, harga Rp 1000 -

Rp 2000, kenyal dan jenis flavour lychee.

Page 47: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Berdasarkan analisis kesenjangan, kesenjangan yang tinggi dengan

competitor didapatkan dari dapat dibeli dibeli di swalayan, after taste sesuai

flavour, bentuk potongan dadu sedang dan seragam. Kesimpulan yang didapatkan

dari penelitian ini yaitu terdapat 14 atribut persyaratan konsumen nata de coco, 12

atribut persyaratan teknik yang perlu dikembangkan. Terdapat tiga persyaratan

konsumen yang mempunyai kesenjangan tinggi yang lebih diprioritaskan untuk

diperhatikan.

Optimalisasi produksi Nata de Coco pada PT FITS Mandiri oleh Marety

(2005) hasil penelitiannya menjelaskan bahwa pada tingkat produksi yang

dihasilkan oleh PT FITS Mandiri pada kondisi aktual masih belum optimal.

Perusahaan masih dapat mengoptimalkan jumlah produksinya menjadi 27.200 cup

untuk Nata de Coco kubus dan 172.800 cup untuk Nata de Coco bentuk slice.

Keuntungan yang diperoleh perusahaan apabila berproduksi pada kondisi optimal

juga akan meningkat sebesar 14,39 persen (Rp. 4.283.571,34).

Penggunaan sumberdaya, hanya bahan baku nata mentah saja yang sudah

dimanfaatkan secara optimal yang dilihat dari nilai slack/surplus sebesar (0) dan

menunjukkan bahwa nata mentah berstatus sebagai sumberdaya pembatas. Untuk

penggunaan sumberdaya lain, seperti gula pasir, pengemasan, jam tenaga kerja

langsung, dan jam kerja mesin pada kondisi optimal ketersediaannya masih

berlebih. Hal ini dapat dilihat dari nilai slack/surplus berturut-turut untuk gula

pasir, cup, lid, sendok plastic, jam tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja mesin

pemotong nata, dan jam kerja mesin filler sebesar 500, 26.666, 33.333, 1. 505,

168, dan 138.

Analisis product positioning serta preferensi konsumen Nata de coco pada

PT. FITS Mandiri di Kota Bogor oleh Arisandy (2005). Penelitian yang dilakukan

bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis keputusan pembelian terhadap nata

de coco serta atribut yang mempengaruhi dan tingkat kepentingannya, serta

menganalisis segmen dan pasar target.

Hasil penelitian menjelaskan pada tahap keputusan pembelian konsumen

menganggap produk Nata de Coco lebih sebagai minuman ringan biasa, tidak

terdapat alokasi waktu khusus untuk pencarian informasi produk yang dilakukan

oleh konsumen. Kriteria yang dianggap sebagai pilihan utama adalah: Rasa manis

Page 48: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

yang sedang, bentuk irisan dadu, kemasan berupa gelas (cup), serta adanya

variansi dalam hal rasa. Kecenderungan konsumen dalam melakukan penggantian

merek tinggi dan umumnya konsumen tidak merasa puas setelah melakukan

pembelian produk Nata de Coco. Nilai tertinggi hingga yang paling rendah adalah

atribut tanggal masa kadaluarsa, nomor izin Depkes, kesesuaian isi, kandungan zat

additive, kejernihan isi produk, harga, rasa manis, bentuk kemasan, kemudahan

diperoleh, produsen produk, dan merek produk. Pasar target yang dipilih

perusahaan adalah para remaja dengan menggunakan pola spesialisasi pasar.

Hasil analisis product positioning Nata de Coco “Fm” hanya memiliki

keunggulan pada atribut nomor izin Depkes dan tanggal masa kaduluarsa yang

jelas. Kelemahan yang paling mendasar terletak pada atribut merek produk yang

tidak terkenal dan rasa manis yang kurang ideal. Produk yang diusulkan

menyangkut perbaikan bahan baku terutama zat pemanis, mempertimbangkan

variasi rasa, serta mempertahankan kelebihan yang telah ada. Dari sisi harga,

perusahaan dapat tetap menjalankan kebijakan yang selama ini telah dilakukan.

Dari sisi tempat, perlunya jaringan distribusi penjualan yang lebih luas, terutama

di supermarket dan warung dekat pemukiman serta menjaga kontinuitas pasokan

produk. Menyangkut aspek promosi, perusahaan harus lebih gencar melakukan

kegiatan dalam rangka pengenalan produk serta pembangunan citra perusahaan di

masa konsumen.

2.5.3. Keterkaitan dengan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan, biaya dan harga pokok sudah banyak

dilakukan sebelumnya, Hasil dari setiap penelitian sangat beragam, namun

terdapat kesamaan pada metode analisis yang digunakan. Kesamaan lain yaitu dari

tujuan yang ingin dicapai, yaitu menentukan suatu penetapan harga pokok, biaya,

dan tingkat volume produksi yang sesuai bagi perusahaan.

Penelitian yang berhubungan nata de coco telah sering dilakukan, namun

penelitian yang penulis lakukan mempunyai perbedaan yaitu penelitian terhadap

analisis biaya dan harga pokok dengan perhitungan penetepan harga pokok yaitu

menggunakan pendekatan harga pokok proses dengan metode perhitungan

menggunakan analisis harga pokok variabel costing dan full costing. Analisis

Page 49: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

biaya pada penelitian ini merupakan analisis biaya standar perusahaan terhadap

biaya aktualnya dengan metode perhitungan analisis menggunakan pendekatan

model tiga selisih untuk selisih biaya bahan baku dan selisih biaya tenaga kerja

langsung, sedangkan analisis selisih biaya overhead pabrik menggunakan model

satu selisih. Studi kasus yang dilakukan, yaitu di PT Tonsu Wahana Tirta, kota

Depok.

Perubahan dapat terjadi karena pengaruh waktu, harga input dan output

mungkin telah mengalami perubahan sejak penelitian dilakukan. Penelitian ini

dilakukan dengan harapan dapat diperoleh suatu penetapan harga pokok penjualan

yang sesuai bagi perusahaan sehingga dapat menjadi suatu bahan kebijakan bagi

perusahaan dalam menetapkan tingkat laba dan harga jual produknya. Perbedaan

dengan penelitian terdahulu terletak pada waktu, tempat dan metode yang dipilih.

Page 50: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Biaya dan Keuntungan Bagi Perusahaan

Perusahaan (bekerja dengan tujuan) untuk mencari laba. Laba adalah

kelebihan penerimaan penjualan terhadap biaya atau pengeluaran. Manajer

perusahaan biasanya hanya sedikit atau bahkan sama sekali tidak dapat

mengendalikan harga penjualan dan karenannya perhatiannya harus tercurah pada

biaya atau pengeluaran.

Pimpinan menerima laporan periodik (biasanya bulanan) tentang biaya

yang benar-benar dikeluarkan, dan ia harus menilai ini untuk menentukan apakah

biaya itu lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang diharapkan, atau kurang

lebih sama. Ia akan tertarik kepada biaya yang lebih tinggi daripada yang

diharapkan, sehingga dengan demikian dapat dilakukan tindakan untuk

menekannya, tetapi ia juga tertarik kepada biaya yang lebih rendah untuk melihat

apakah penghematan itu dapat dipertahankan. Untuk dapat menentukan apakah

biaya itu lebih tinggi atau lebih rendah ia harus mengetahui berapa besar biaya

yang diharapkan.

Untuk membandingkan biaya yang sebenarnya dengan biaya yang

diharapkan dibutuhkan suatu alat pengukur, dan alat ukur yang paling baik ialah

angka yang menunjukkan berapa besar biaya itu seharusnya. Dapat dikatakan

bahwa angka ini ialah merupakan standar yang kita harapkan akan kita capai, dan

karenanya alat pengukur ini disebut biaya.

3.1.2. Pengendalian Biaya

Kamus ensiklopedia Amerika merumuskan kata pengendalian yaitu

menjalankan pengendalian atau bertanggung jawab atas, mengendalikan atau

mengawasi atau mengekang. Kata biaya tidak memiliki arti yang khas, tetapi

mempunyai arti harfiah yang berarti tentang pengaturan, pembatasan atau

penetapan-penetapan biaya. Pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur,

metode serta langkah yang harus ditempuh agar apa yang telah direncanakan

dapat terlaksana dengan baik mencapai sasaran yang ditetapkan. Berdasarkan

Page 51: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

tinjauan tersebut pengendalian biaya mengandung pengertian mengenai suatu

metode pencatatan, pengumpulan, dan penyajian yang berkaitan dengan sistem

mengenai perencanaan terhadap biaya-biaya yang telah dikeluarkan agar dapat

mencapai sasaran yang ditetapkan.

Budget merupakan alat pengendalian yang efektif bagi perusahaan dalam

melakukan perencanaan yang diharapkan, oleh karena itu dalam penentuan budget

harus objektif. Penentuan pos-pos budget yang efektif akan memberikan hasil

yang bermanfaat dalam tahun penggunaanya. Adanya selisih-selisih terhadap

rencana biaya yang telah ditetapkan sebelumnya, maka harus dilakukan analisis

mengenai sebab-sebab terjadinya dan melakukan tindakan revisi kembali sehingga

dapat disesuaikan kembali dengan rencana yang sebenarnya.

Pengendalian biaya yang efektif mempunyai dua aspek pokok, yaitu

pengendalian operasional dan pengendalian akuntansi, karena sasaran pokok

tertuju pada pengelompokkan biaya, maka perhatian yang lebih besar akan tertuju

kepada pengendalian akuntansi.

Pengendalian akuntansi bertujuan untuk menciptakan suatu sistem

pencatatan yang dapat mengembangkan pertanggungjawaban biaya-biaya dan arus

pekerjaan, serta memberikan laporan singkat tentang hal-hal yang berkaitan

dengan pengendalian dan laporan statistik. Pengendalian akuntansi dapat

menyajikan atau menyediakan informasi yang menggambarkan kebutuhan-

kebutuhan dari perusahaan, juga dapat mengadakan koreksi terhadap kekurangan-

kekurangan serta hal-hal yang tidak memadai yang ada dalam perusahaan dan

dapat merencanakan dengan cermat prosedur pelaksanaan untuk masa yang akan

datang.

3.1.2.1. Biaya Standar

Pengembangan biaya standar adalah merupakan dasar untuk menyusun

budget. Setelah perusahaan berpengalaman dalam menyusun budget, yaitu untuk

menetapkan apa yang diharapkan di masa yang akan datang, maka penyusunan

biaya standar merupakan jalan pintas untuk menyusun rencana dimasa mendatang.

Budget adalah suatu pengertian yang menyangkut seluruh aspek operasi

termasuk pelaksanaannya dan hasil yang diharapkan, oleh sebab itu angka-angka

Page 52: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

budget harus disusun secara terperinci dan jelas. Angka-angka dari budget adalah

merupakan dasar dari pengukuran statistik dari hasil yang diperoleh.

Definisi biaya standar adalah biaya yang ditentukan lebih dahulu yang

dihitung berdasarkan standar yang dipakai oleh pimpinan tentang operasi yang

efisien dan pengeluaran yang dianggap perlu serta relevan. yang khas dari biaya

standar dibandingkan biaya yang lain adalah kenyataannya bahwa biaya standar

ditentukan sebelum adanya kegiatan produksi. Kata yang paling penting dalam

definisi biaya standar adalah ditentukan lebih dahulu.

Penetapan biaya standar sangat bermanfaat bagi manajemen dalam

perencanaan dan pengendalian aktifitas perusahaan. Adapun manfaat biaya

standar antara lain (Rony, 1990) yaitu :

1. Dasar pertimbangan pembuatan budget.

2. Pengendalian biaya dan mengukur efisiensi

3. Mendorong kemungkinan pengurangan biaya.

4. Memudahkan dalam pencatatan dan pelaporan biaya.

5. Merencanakan biaya bahan baku, pekerjaan dalam proses maupun produk

jadi.

6. Sebagai penetapan harga penawaran dalam suatu proyek atau kontrak

tertentu.

Teknik biaya standar adalah persiapan dan pemakaian biaya standar,

perbandingannya dengan biaya sebenarnya, dan analisa mengenai penyimpangan

untuk mencari sebab dan akibatnya. Kata yang paling penting dalam definisi

sistem biaya standar adalah perbandingan. Perbandingan merupakan inti dari

sistem biaya standar, karena dengan ini dapat menilai apakah biaya itu lebih

rendah atau lebih tinggi daripada yang diharapkan.

Bila membicarakan biaya, biasanya yang dimaksud adalah bahwa barang

yang dibuat atau dihasilkan ada biayanya, dan biaya yang dimaksud disini adalah

biaya produk, dan karenanya biaya tersebut kita sebut biaya per unit.

Biaya standar biasanya diartikan sebagai biaya standar untuk setiap unit

barang. Tentu saja dapat dibuat perbandingan yang perlu antara biaya standar per

unit dan biaya sebenarnya per unit. Biaya yang sebenarnya akan memberi

gambaran tentang apa yang telah terjadi, dan inilah yang akan dikendalikan.

Page 53: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Untuk mendapatkan biaya per unit yang sebenarnya terlebih dahulu harus

mengalokasikan atau membagi semua pengeluaran yang sebenarnya kepada setiap

barang. Hal ini sangat mahal dan banyak memakan waktu. Sebagai contoh bahan

mentah tertentu dari biaya standar per unit dapat dilihat antara lain berapa yang

harus dikeluarkan untuk bahan mentah untuk satu unit barang, jika dikalikan

jumlah barang yang diproduksi misalnya dalam satu bulan dengan biaya standar

bahan mentah per unit produk, dapat dilihat, berapa banyak bahan mentah yang

harus dihabiskan dalam satu bulan, dinyatakan dalam rupiah.

Jumlah barang yang diproduksi dikalikan dengan biaya standar bahan

mentah per unit barang menunjukkan berapa seharusnya nilai bahan yang dipakai

selama periode yang bersangkutan, dan ini disebut standar. Standar ini kemudian

dibandingkan dengan nilai bahan mentah yang sebenarnya dipakai secara

keseluruhan. Pengalaman menunjukkan bahwa nilai standar dan nilai sebenarnya,

jarang atau bahkan tidak pernah sama. Jadi hampir selalu terjadi suatu

pengeluaran yang lebih rendah atau lebih tinggi.

Tentu saja biaya pembuatan barang tidaklah terbatas pada bahan mentah

saja ada biaya-biaya lain, atau unsur-unsur biaya yang lain. Jika prosedur

memungkinkan standar itu dilakukan untuk semua unsur biaya, kita menilai

produksi untuk bulan itu berdasarkan biaya standar per unit. dan ini disebut nilai

standar produksi (SVP = standar value produced) atau NSP.

Nilai standar produksi adalah alat pengukur yang dipakai, perbandingan

antara pengeluaran yang sebenarnya dengan nilai standar produksi akan

menunjukkan pengeluaran yang lebih rendah atau lebih tinggi yang disebut

penyimpangan, dengan cepat penyimpangan akan menunjukkan hal-hal yang tidak

beres, dan kemudian dapat diambil tindakan perbaikan. Teknik yang merupakan

salah satu manfaat utama dari sistem biaya standar, dikenal dengan nama

manajemen berdasarkan perkecualian, yaitu teknik yang dapat dipakai untuk

dengan mudah dan cepat mengetahui daerah-daerah persoalannya dan kemudian

mengambil tindakan koreksinya.

Banyaknya pos pengeluaran akan menunjukkan adanya penyimpangan,

maka harus menentukan mana yang penting dan mana yang tidak. Memang selalu

ada kecenderungan untuk mencoba memperhitungkan semua penyimpangan,

Page 54: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

tetapi bahwa sebelum dapat menyelesaikan semua penyimpangan dan persoalan

untuk suatu bulan tertentu, penyimpangan itu akan menjadi tanggung jawab, dan

tugas kita sekarang adalah membuat suatu daftar prioritas, sehingga dapat

mengambil tindakan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang paling penting

terlebih dahulu, tetapi bagaimana caranya kita menentukan apa yang penting, dan

apa yang tidak. Pertama-tama kita periksa penyimpangannya dan

menghubungkannya dengan jumlah yang seharusnya dikeluarkan. Jadi yang kita

lihat adalah jumlah yang relatif dari penyimpangannya.

Salah satu petunjuk mengenai pentingnya suatu penyimpangan adalah nilai

relatifnya, dan dalam mempertimbangkan jumlah penyimpangan kita lihat nilai

mutlaknya. Jadi ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan besarnya angka

penyimpangan yang relatif dan yang mutlak. Penyimpangan memberikan

gambaran bahwa kenyataan tidak sesuai dengan rencana, dan dengan sendirinya

kita ingin memperbaiki ini. Atas dasar ini dapat dikatakan bahwa tujuan dari

penggunaan biaya standar bukanlah mencari penyimpangan melainkan

menentukan tindakan untuk menyehatkan perusahaan kembali.

3.1.2.2. Biaya Aktual

Biaya aktual merupakan biaya yang sesungguhnya terjadi dalam

memproses suatu produk, pesanan atau jasa yang dihasilkan. Perhitungan biaya

aktual ini hanya dapat dilakukan pada akhir periode tertentu. Seperti halnya

dengan biaya standar perhitungan biaya aktual juga terdiri dari biaya aktual bahan

baku, biaya aktual tenaga kerja langsung, biaya aktual overhead pabrik.

3.1.3. Analisis Varians

Untuk mendapatkan suatu patokan biaya yang baik, terlebih dahulu harus

diketahui biaya-biaya apa saja yang diperlukan dan berapa nilai dari masing-

masing biaya tersebut. Oleh karena itu, sebelum produksi dimulai, terlebih dahulu

masing-masing unsur biaya (biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead) harus dianalisa untuk mengetahui berapa besarnya masing-

masing biaya seharusnya dalam suatu keadaan tingkat harga dan cara produksi

Page 55: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

yang normal. Biaya yang seharusnya dan ditetapkan secara ilmiah ini dinamakan

biaya standar (Hartanto, 1981).

Biaya standar ini merupakan target yang dituju dan sekaligus merupakan

patokan yang dipakai untuk mengukur dan menilai biaya sesungguhnya. Biaya

standar juga membantu manajemen dalam bidang perencanaan, khususnya

mengenai biaya pabrikasi dapat dilakukan sampai unsur biaya yang sekecil-

kecilnya.

Jika kita membandingkan biaya standar dengan biaya sesungguhnya (biaya

aktual), maka biasanya akan terdapat perbedaan-perbedaan (Garrison dan Eric,

1997). Selisih tersebut dapat dibedakan menjadi selisih harga dan selisih jumlah.

Alasan pembedaan analisis selisih ini adalah karena keputusan pengendalian yang

berkaitan dengan harga dan pengendalian yang berkaitan dengan jumlah

dilakukan pada waktu yang berbeda. Perbedaan tersebut yang merupakan

penyimpangan dapat dianalisa menjadi penyimpangan mengenai:

1. Biaya bahan langsung (penentuan harga bahan dan penyimpangan efisiensi

bahan baku). Selisih ini dapat terjadi karena kesalahan penentuan harga

dan inefisiensi penggunaan bahan baku.

2. Biaya tenaga kerja langsung (penyimpangan penentuan tingkat upah dan

efisiensi tenaga atau jam kerja). Selisih yang dapat ditemui pada

perhitungan biaya tenaga kerja langsung adalah inefisiensi tenaga atau jam

kerja.

3. Biaya overhead (2 metode yaitu 3-variance methods dan 2-variance

methods). Dalam 3 variance methods akan diukur penyimpangan yang

terjadi pada penentuan budget/standar, penyimpangan kapasitas dan

penyimpangan efisiensi. Sedangkan 2-variance methods penyimpangan

biaya overhead dipecahkan menjadi penyimpangan yang dapat

dikendalikan (Controllable Variance) dan penyimpangan yang tidak dapat

dikendalikan (Noncontrolable Variance). Penyimpangan yang dapat

dikendalikan terdiri dari penyimpangan dalam pengeluaran dan efisiensi,

dan yang tidak dapat dikendalikan ialah penyimpangan yang disebabkan

biaya tetap. Selisih yang ditemui pada perhitungan biaya overhead pabrik

Page 56: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

akibat perbedaan biaya yang dianggarkan (tarif) dengan biaya overhead

pabrik yang sesungguhnya dikeluarkan.

3.1.4 Metode Harga Pokok

Metode harga pokok dapat dibagi menjadi dua yaitu metode harga pokok

pesanan (job order cost method) dan metode harga pokok proses (process cost

method) (Mulyadi, 1993).

1. Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya produksi menurut

pesanan. Perhitungan harga pokok produksi per satuan dihitung dengan cara

membagi total biaya yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah

satuan produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini

dilakukan pada saat pesanan telah selesai di produksi. Penggolongan biaya

produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak

langsung. Biaya produksi langsung dibebankan kepada produk berdasarkan biaya

yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung dibebankan

kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Biaya overhead pabrik

terdiri dari biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung dan biaya

produksi lain selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya

overhead pabrik dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di

muka.

2. Metode Harga Pokok Proses

Metode harga pokok proses mengumpulkan biaya produksi per

departemen produksi per periode akuntansi. Perhitungan harga pokok produksi

persatuan dilakukan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan

selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama

periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap akhir periode

akuntansi (biasanya akhir bulan). Harga pokok per satuan produk dihitung setiap

akhir bulan, sehingga umumnya biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk

atas dasar biaya yang sesungguhnya terjadi. Biaya overhead pabrik terdiri dari

Page 57: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

biaya produksi selain biaya bahan baku dan bahan penolong dan biaya tenaga

kerja (baik langsung maupun tidak langsung). Biaya overhead pabrik dibebankan

kepada produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi

tertentu.

Gambar 2. Harga Pokok Produk dan Total Harga Pokok Produk Menurut

Metode Variabel Costing. (Mulyadi, 1993).

Menurut Mulyadi (1993) dalam memperhitungkan biaya-biaya ke dalam

harga pokok produksi, terdapat dua pendekatan yaitu variable costing dan full

costing. Metode variable costing merupakan metode penentuan harga pokok

produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variable ke

dalam harga pokok produksi. Biaya yang diperhitungkan dalam variable costing

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead

pabrik variable.

Variable Costing bermanfaat dalam pembuatan rencana jangka pendek

dengan memisahkan biaya variabel dan tetap dalam laporan rugi laba, sehingga

akan diketahui Contribution Margin. Dengan kedua hal itu maka manajemen bisa

merencanakan berapa laba yang akan diperoleh.

Harga pokok produk yang dihitung dengan menggunakan metode variable

costing terdiri dari harga pokok produksi variable (biaya bahan baku, biaya tenaga

Biaya

Bahan Baku

Biaya Tenaga Kerja

Langsung

Biaya Overhead

Pabrik Variabel

Biaya Adm. Dan

Umum Variabel

Harga Pokok

Produksi Variabel

Biaya Adm. Dan

Umum Tetap

Biaya Pemasaran

Variabel

Biaya Overhead

Pabrik Tetap

Biaya Pemasaran

Tetap

Total Harga

Pokok Produk

Biaya Periode

Page 58: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variable). Kemudian ditambah dengan

biaya non produksi variable yang terdiri dari biaya pemasaran dan biaya

administrasi dan umum variable, dan biaya tetap yang terdiri dari biaya overhead

pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan umum tetap

(Gambar 2)

Metode full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi

yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi baik yang bersifat variable

maupun tetap, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead pabrik. Harga pokok produk yang dihitung dengan

menggunakan metode full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi yaitu

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variable

dan biaya overhead pabrik tetap. Kemudian ditambah dengan biaya non produksi

yang terdiri dari biaya pemasaran, dan biaya administrasi dan umum. (Gambar 3)

memperlihatkan unsur harga pokok produksi dan harga pokok produk dengan

pendekatan full costing.

B.Utama

B.Konversi

Gambar 3. Harga Pokok Produksi dan Total Harga Pokok Produk Menurut

Metode Full Costing (Mulyadi, 1993)

Biaya

Bahan Baku

Biaya Tenaga Kerja

Langsung Harga Pokok

Produksi

Biaya Overhead

Pabrik Variabel

Biaya Overhead

Pabrik Tetap

Biaya

Pemasaran

Biaya

Administrasi

dan Umum

Total

Harga

Pokok Produk

Page 59: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

3.1.5 Analisis Laba Kotor

Keuntungan kotor adalah selisih hasil penjualan terhadap harga pokok

barang yang dijual. Sebagaimana diketahui hasil penjualan merupakan perkalian

antara volume terhadap harga satuan barang yang dijual. Sedangkan harga pokok

barang yang dijual adalah perkalian antara volume yang dijual terhadap harga

pokoknya (bahan baku, buruh dan biaya pabrik lainnya).

Faktor yang mempengaruhi keuntungan kotor adalah perubahan salah satu

atau kombinasi dari hal-hal sebagai berikut :

1. Perubahan harga jual produk.

2. Perubahan dalam volume penjualan terdiri dari :

a. Perubahan jumlah satuan fisik produk yang dijual

b. Perubahan dari jenis-jenis produk campuran atau penjualan

campuran.

3. Perubahan dalam unsur biaya produksi (bahan baku, biaya buruh, dan

biaya pabrik lainnya).

Untuk tujuan analisis keuntungan kotor ini perlu ditetapkan dasar sebagai

faktor pembanding baik bersumber dari data akuntansi yang lampau atau tahun

tertentu yang dipilih maupun berupa standar atau anggaran harga dan biaya

produksi produk yang akan dijual. Analisis keuntungan kotor dapat dihitung

melalui pendekatan dengan beberapa metode sebagai berikut:

1. Analisis keuntungan kotor berdasarkan data historis

Untuk menguraikan analisis atas dasar data historis atau periode

sebelumnya, maka diperlukan data-data akuntansi yang berkaitan dengan

laporan hasil usaha periode sebelumnya dan kemudian diperbandingkan

dengan laporan hasil usaha periode berjalan.

2. Analisis keuntungan kotor berdasarkan biaya standar dan anggaran

Untuk menguraikan analisa keuntungan kotor berdasarkan biaya standar

dan anggaran laporan hasil usaha dengan metode biaya standar, di

perbandingkan dengan laporan hasil usaha aktual pada periode tahun

berjalan.

Page 60: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

3.1.6 Perencanaan Keuntungan Penjualan dan Biaya

Untuk mengetahui kemampuan menghasilkan laba suatu perusahaan atau

yang masih tersembunyi sangat diperlukan analisis biaya kegiatan laba (BKL).

Analisis BKL ini merupakan faktor kunci dalam dasar pengambilan keputusan

meliputi pemilihan jenis produk, penetapan harga jual produk, strategi pemasaran

dan penggunaan fasilitas produksi (Garrison, 1997). Jadi dengan melakukan

analisis BKL ini seorang manajer dengan cepat mampu mengambil keputusan

teknis terhadap perubahan-perubahan variabel yang berpengaruh.

Untuk mengetahui kemampuan perusahaan menghasilkan laba, perlu

dihitung titik impas (Break Event) yang dapat diartikan sebagai suatu keadaan

dimana dalam operasinya, perusahaan tersebut tidak memperoleh laba dan tidak

menderita kerugian (Munawir, 1996). Suatu usaha dikatakan impas jika jumlah

pendapatan (CM), yaitu pendapatan penjualan dikurangi biaya variabel total,

hanya dapat digunakan untuk menutupi biaya tetap saja (Mulyadi, 1993). Analisis

titik impas merupakan suatu cara untuk mengetahui batas penjualan minimum

agar perusahaan tidak merugi, tetapi belum memperoleh laba.

3.1.6.1. Analisis Titik Impas

Analisis titik impas dan hubungannya terhadap analisis biaya, volume dan

biaya keuntungan merupakan sarana bagi manajemen dalam mempersiapkan

perencanaan keuntungan, penetapan kebijaksanaan dan alat untuk mengambil

keputusan.

Analisis titik impas sangat bermanfaat bagi manajemen dalam menjelaskan

beberapa keputusan operasional yang penting dalam tiga cara yang berbeda

namun tetap berkaitan yaitu (Rony, 1990):

1. Pertimbangan tentang produk baru dalam menentukan beberapa tingkat

penjualan yang harus dicapai agar perusahaan memperoleh laba.

2. Sebagai kerangka dasar penelitian pengaruh ekspansi terhadap tingkat

operasional.

3. Membantu manajemen dalam menganalisis konsekuensi penggeseran

biaya variabel menjadi biaya tetap karena otomisasi kerja dengan

peralatan yang canggih.

Page 61: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Analisis titik impas merupakan sarana bagi manajemen untuk mengetahui

pada titik berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya sehingga perusahaan

tidak memperoleh keuntungan atau kerugian. Untuk mengetahui hal tersebut,

maka perlu dilakukan pemisahan biaya tetap dengan biaya variabel secara jelas

dan benar. Biaya variabel mencakup biaya bahan baku variabel, biaya buruh

langsung, biaya pabrik lainnya, biaya administrasi dan pemasaran yang variabel.

Sedangkan biaya tetap meliputi biaya pabrik lainnya, biaya administrasi tetap dan

biaya pemasaran tetap.

3.1.6.2. Margin Kontribusi

Margin kontribusi dapat diartikan sebagai jumlah yang tersisa dari

penjualan setelah dikurangi biaya variable. Nilai dari margin kontribusi dapat

digunakan untuk menutupi biaya tetap dan untuk mendapatkan laba pada periode

tertentu (Garrison, 1997). Margin kontribusi ini selalu digunakan untuk menutupi

biaya tetap selama biaya tetapnya belum tertutupi sampai dengan batas titik impas

suatu perusahaan atau dapat dikatakan sebagai pengurangan potensi kerugian yang

ditunjukkan oleh biaya tetap, namun setelah semua biaya tetap tertutupi (diatas

titik impas), margin kontribusi berfungsi sebagai penghasil laba.

Jadi dapat disimpulkan bahwa selama perusahaan berproduksi dibawah

titik impas, maka margin kontribusi berfungsi sebagai pengurangan potensi

kerugian yang digunakan untuk menutupi biaya tetap. Pengurangan potensi

kerugian akibat adanya biaya tetap akan sebanding dengan kenaikan margin

kontribusi persatuan untuk setiap satuan tambahan yang terjual. Setelah produksi

perusahaan berada diatas titik impas maka margin kontribusi berperan sebagai

penghasil laba. Pada kondisi ini kenaikan laba bersih keseluruhan sebanding

dengan margin kontribusi yang dihasilkan.

Margin kontribusi dapat dinyatakan dengan nilai mata uang atau dengan

perbandingan relatif. Perbandingan relatif margin kontribusi terhadap penjualan

total disebut nisbah margin kontribusi (nisbah M/K) atau nisbah laba volume

(nisbah L/V), (Garrison, 1997). Nisbah MK dapat menggambarkan dengan cepat

pengaruh perubahan margin kontribusi jika terjadi perubahan penjualan.

Page 62: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Perusahaan (bekerja dengan tujuan) untuk mencari laba. Laba adalah

kelebihan penerimaan penjualan terhadap biaya atau pengeluaran. Manajer

perusahaan biasanya hanya sedikit atau bahkan sama sekali tidak dapat

mengendalikan harga penjualan dan karenannya perhatiannya harus tercurah pada

biaya atau pengeluaran.

Pimpinan menerima laporan periodik (biasanya bulanan) tentang biaya

yang benar-benar dikeluarkan, dan ia harus menilai ini untuk menentukan apakah

biaya itu lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang diharapkan, atau kurang

lebih sama.

PT Tonsu Wahana Tirta dalam aktifitas pemasarannya bertindak sebagai

penerima harga (price taker) sehingga kemungkinan kecil untuk dapat

mengendalikan harga jualnya, oleh karena itu perhatian manajer terfokus terhadap

biaya produksinya, dengan menekan biaya produksi berarti dapat meningkatkan

keuntungan perusahaan. Untuk menentukan jumlah biaya yang akan

dikeluarkannya, perusahaan menyusun biaya dalam bentuk biaya produksi standar

dan harga pokok penjualannya.

Untuk melihat apakah biaya-biaya yang ditetapkan PT. Tonsu Wahana

Tirta selama ini telah sesuai untuk dijadikan dasar penetapan harga pokok

penjualannya, maka perlu dilakukan analisis biaya dan membandingkan harga

pokok penjualan yang didasarkan pada perhitungan perusahaan dengan harga

pokok penjualan melalui pendekatan analisis. Selanjutnya setelah diketahui

jumlah biaya standar dari masing-masing metode maka akan dilakukan analisis

penyimpangan biaya (variance), yaitu untuk mengetahui apakah terjadi

penyimpangan yang positif atau negatif biaya standar yang telah ditetapkan dari

masing-masing perhitungan terhadap biaya-biaya aktualnya.

Analisis yang dilakukan pada penelitian ini dibedakan atas analisis selisih

biaya dan analisis terhadap metode perhitungan harga pokok penjualan. Analisis

selisih biaya menjelaskan penyimpangan yang terjadi terhadap biaya-biaya

penyusun harga pokok produksi perusahaan, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga

kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang ditetapkan sebelumnya (standar)

terhadap biaya-biaya yang sebenarnya dikeluarkan (aktual). Perhitungan terhadap

Page 63: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

penetapan biaya standar dibedakan dalam dua metode yaitu biaya standar yang

ditetapkan perusahaan dan biaya standar dengan pendekatan analisis.

Analisis harga pokok penjualan yaitu menganalisis perbedaan metode

perhitungan dan pengumpulan biaya ke dalam harga pokok penjualan metode

perusahaan terhadap metode perhitungan analisis. Hal ini didasarkan atas

perbedaan metode pengumpulan dan perhitungan biaya ke dalam harga pokok

penjualan akan menghasilkan harga pokok penjualan per unit yang berbeda.

Untuk kepentingan analisis ini maka perbedaan yang dimaksud adalah selisih

keuntungan yang disebabkan perbedaan harga pokok penjualan standar

perusahaan terhadap harga pokok penjualan yang dihitung melalui pendekatan

analisis. Komponen biaya-biaya penyusun harga pokok produksi standar

perusahaan adalah biaya produksi standar perusahaan, sedangkan harga pokok

produksi standar analisis adalah biaya standar yang ditetapkan dari perhitungan

analisis.

Hasil selisih terhadap biaya dan harga pokok penjualan adalah keuntungan

ataupun kerugian yang ditimbulkan terhadap adanya penyimpangan biaya dan

metode pengumpulan biaya dalam harga pokok penjualan. Hasil tersebut

digunakan sebagai koreksi dan rekomendasi terhadap biaya produksi standar yang

ditetapkan perusahaan beserta cara pengumpulan biayanya didalam metode

penetapan harga pokok penjualan per unitnya.

Page 64: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional

Analisis Harga Pokok Analisis Biaya Produksi

Biaya Produksi

Standar

Perusahaan

Biaya Produksi

Standar Analisis Metode

Perusahaan Metode

Analisis

Proyeksi Penjualan Aktual Terhadap Biaya Produksi

Standar Perusahaan (Laba Kotor)

Biaya Produksi

Standar Perusahaan

Laporan hasil

penjualan Aktual

Analisis Biaya dan Harga Pokok

Pengendalian Biaya Produksi

PT TONSU WAHANA TIRTA

Keuntungan dan Kerugian dalam Perusahaan

Perencanaan Keuntungan, Penjualan, Biaya

Analisis (BEP, MIR, MOS, MK, dan NMK)

Analisis Penyimpangan

• Biaya Bahan Baku

• Biaya Tenaga kerja

• Biaya Overhead Pabrik

Harga Pokok

Standar

Harga Pokok

Aktual Harga Pokok

Standar Harga Pokok

Aktual

Selisih Analisis Laba Kotor

Metode Harga Pokok dengan

laba kotor Terbaik

Biaya Produksi Standar Terkoreksi

Selisih Analisis Laba Kotor

Rekomendasi dan Alternatif Tindakan

Koreksi

(Biaya Produksi Standar)

Biaya Aktual

Page 65: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Tonsu Wahana Tirta di Jalan Pendowo Raya

No 46, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat. Pemilihan

lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan

bahwa PT. Tonsu Wahana Tirta merupakan salah satu perusahaan yang mengolah

air kelapa menjadi nata de coco dan terdapat di daerah kota Depok. Waktu

penelitian dilakukan pada bulan November sampai dengan bulan Desember tahun

2009, sedangkan pengambilan data mengenai waktu pengerjaan proses pembuatan

nata de coco dilakukan selama 15 hari.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data

primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak

pimpinan manajemen perusahaan serta laporan keuangan perusahaan. Data

sekunder diperoleh dari catatan-catatan yang dimiliki PT. Tonsu Wahana Tirta,

skripsi dan literatur-literatur yang relevan dengan penelitian ini.

4.3. Metoda Pengambilan Data

Data primer diperoleh langsung dengan metode wawancara kepada pihak

manajemen perusahaan menggunakan kuesioner, serta melakukan pengamatan

langsung pada kegiatan produksi perusahaan. Pencarian informasi mengenai

aktifitas produksi perusahaan dilakukan selama 15 hari pada bulan November

dengan metode pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak manajemen

yang paling mengerti mengenai aktifitas produksi dan mengetahui tentang

gambaran perusahaan secara keseluruhan yaitu manajer sekaligus pemilik

perusahaan.

Page 66: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 8. Jenis dan Sumber Data No Jenis Data Sumber Data

1 Gambaran Umum Perusahaan Manajemen Perusahaan

1. Profil Perusahaan

2. Jumlah Karyawan Tetap

2 Data Produksi Bagian Produksi, Administrasi

1. Kapasitas Produksi 2. Realisasi Produksi

3. Rata-rata Produksi Harian

4. Persediaan Produk akhir 5. Kebutuhan Bahan Baku

6. Persediaan Bahan Baku

7. Sumber Bahan Baku

8. Harga Bahan baku

3 Biaya Produksi dan Non Produksi Bagian Produksi, Administrasi dan

Pemasaran

1. Biaya Bahan Baku

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

3. Biaya Overhead Pabrik

4. Biaya Administrasi dan Umum

5. Biaya Pemasaran

4 Data Pemasaran Bagian Pemasaran

1. Jumlah Penjualan 2. Harga Jual

3. Daerah Pemasaran

4. Jumlah Pelanggan 5. Jumlah Pesaing

4.4. Metoda Pengolahan dan Analisis Data

Data dan informasi yang didapat, kemudian diolah dan dianalisis, tujuannya

adalah untuk menyederhanakan data yang terkumpul dari hasil pengisian

kuesioner. Data berupa biaya produksi kemudian dianalisis dan dihitung untuk

mencari jumlah penetapan harga pokok penjualan.

Biaya produksi yang dianalisis terdiri dari biaya produksi aktual dan biaya

produksi standar. Biaya produksi standar merupakan biaya produksi yang

ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan kapasitas rata-rata, sedangkan biaya

produksi aktual merupakan biaya produksi berdasarkan biaya yang terjadi pada

kapasitas aktual.

Analisis harga pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

penetapan harga pokok metode variabel costing dan full costing yaitu untuk

mengetahui seberapa besar harga pokok yang akan ditetapkan sebagai harga

pokok penentu harga jual. Analisis yang kedua adalah alat analisis penyimpangan

Page 67: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

yang digunakan untuk menganalisis penyimpangan biaya. Penyimpangan biaya

terdiri dari penyimpangan terhadap biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan penyimpangan biaya overhead pabrik. Dalam perhitungan analisis

selisih biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung ,akan digunakan metode

tiga selisih (the three-way model), yaitu selisih biaya standar dengan biaya

sesungguhnya dipecah menjadi tiga macam selisih yaitu selisih harga, selisih

kuantitas dan selisih gabungan. Selisih biaya overhead pabrik akan dihitung

dengan model satu selisih, dalam model ini selisih biaya overhead pabrik dihitung

dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik standar dengan tarif standar pada

kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya.

Analisis yang ketiga adalah analisis profitabilitas yaitu untuk mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan laba, yang meliputi analisis laba kotor,

analisis titik impas dan analisis marjin kontribusi. Analisis profitabilitas akan

digunakan pihak manajemen untuk menyesuaikan kembali standar biaya yang

telah ditetapkan sebelumnya.

4.4.1. Analisis Harga Pokok

Analisis penetapan harga pokok digunakan untuk penentuan harga jual

produk per unit. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode harga

pokok proses (Process Cost Method) karena perusahaan berproduksi secara massa

tanpa dibatasi oleh ada atau tidaknya pesanan. Perhitungan harga pokok proses

dilakukan dengan pendekatan variabel costing dan full costing, dalam metode ini

pengumpulan biaya-biaya untuk setiap departemen pada periode tertentu

(November 2009 sampai Desember 2009).

Biaya produksi ini jika ditambahkan dengan biaya non produksi akan

menghasilkan harga pokok produk. Komponen-komponen yang termasuk

kedalam biaya non produksi diantaranya adalah biaya pemasaran dan biaya

administrasi dan umum. Perhitungan harga pokok produk per satuan dilakukan

dengan membagi total biaya produksi dan non produksi yang dikeluarkan selama

periode tertentu dengan kuantitas produk yang dihasilkan pada periode tersebut

(Mulyadi, 1993).

Page 68: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

4.4.2. Analisis Biaya Standar

Penetapan biaya standar merupakan seni yang menggabungkan antara

pemikiran dan kepakaran semua orang yang memiliki tanggung jawab atas harga

dan jumlah input. Titik awal dalam penetapan biaya standar merupakan

pengalaman masa lalu, selain itu harus juga dikoreksi dengan situasi

perekonomian yang terus berubah, perilaku permintaan dan penawaran yang

berubah dan teknologi yang berubah.

Terdapat dua metode dalam penetapan biaya standar yaitu biaya standar

ideal dan biaya standar praktis. Penetapan biaya standar ideal didasarkan pada

kondisi yang paling terbaik yakni pekerja yang paling terlatih, efisiensi

maksimum sepanjang waktu dan tanpa memperhatikan kemungkinan masa henti

mesin dan masa istirahat pekerja. Sedangkan penetapan biaya standar praktis

memperhitungkan kondisi kemungkinan masa henti mesin, masa istirahat pekerja

pada kondisi yang wajar. Dalam penelitian ini untuk mengetahui biaya standar

menggunakan metode biaya standar praktis.

4.4.2.1. Biaya Standar Bahan Baku

Biaya standar bahan baku pembuatan minuman sari kelapa Sun coco

merupakan hasil perkalian antara harga standar bahan baku yang dibutuhkan

untuk menghasilkan produk Sun coco dengan jumlah (kuantitas) standar bahan

baku yang dibutuhkan untuk memproduksi minuman sari kelapa (koktail) Sun

coco. Harga standar bahan baku pembuatan minuman sari kelapa (koktail) Sun

coco terdiri harga beli bahan baku, biaya angkut bahan baku sampai ke pabrik dan

pengurangan dari pemotongan pembelian. Dengan demikian harga standar bahan

baku minuman Sun coco merupakan harga akhir bahan baku sampai pada

perusahaan. Sedangkan kuantitas standar dari bahan baku Sun coco terdiri dari

kebutuhan bahan baku untuk satuan unit produk yang dihasilkan. Dalam

perhitungan kuantitas standar ini juga harus memasukkan variabel kelonggaran

produk sisa, rusak dan kuantitas produk cacat, dengan demikian semua bahan

baku dalam satu proses produksi sudah teridentifikasi dan terhitung dalam

penetapan kuantitas standar.

Page 69: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

4.4.2.2. Biaya Standar Tenaga Kerja langsung

Biaya standar tenaga kerja langsung terkait dengan proses produksi

merupakan hasil perkalian tarif standar per jam atau per unit tenaga kerja

langsung dengan jam atau kapasitas standar tenaga kerja langsung yang

dibutuhkan unttuk memproduksi satuan unit produk. Tarif standar per jam atau

per unit mencakup tarif upah dasar yang ditetapkan, pajak pekerja dan beberapa

tunjangan sosial. Sedangkan jam kerja standar mencakup waktu kerja yang

dibutuhkan untuk memproduksi satuan unit produk, kelonggaran waktu istirahat

minimum dan kebutuhan pribadi, kelonggaran untuk membersihkan tempat kerja,

dan kelonggaran waktu untuk memperbaiki produk cacat.

4.4.2.3. Biaya Standar Overhead Pabrik

Biaya standar overhead pabrik pembuatan sari kelapa Sun coco diperoleh

dari perkalian antara jam standar tenaga kerja langsung dengan tarif overhead

standar pabrik. Tarif overhead standar diperoleh dengan pembagian biaya

overhead yang dianggarkan dengan kapasitas normal (dalam jam) pabrik dalam

memproduksi minuman sari kelapa (koktail) Sun coco (Garrison, 1997).

4.4.3. Analisis Penyimpangan (Variance)

Penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar disebut dengan

selisih (variance) selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan

dari analisis ini diselidiki penyebab terjadinya, untuk kemudian dicari jalan untuk

mengatasi terjadinya selisih yang merugikan. Pada penelitian ini digunakan

analisis model tiga selisih (Three-Way Model). Pada model ini, selisih antara

biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menjadi tiga macam selisih

yaitu selisih harga, selisih kuantitas, dan selisih harga atau kuantitas. Hubungan

harga dan kuantitas standar dengan harga dan kuantitas sesungguhnya dapat

terjadi dengan tiga kemungkinan:

1. Harga dan kuantitas standar masing-masing lebih besar atau lebih kecil

dari harga dan kuantitas sesungguhnya.

Page 70: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

2. Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya

kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya.

3. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya

kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya.

Model tiga selisih, rumus perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas

tergantung dari jenis hubungan harga dan kuantitas standar dengan harga dan

kuantitas sesungguhnya.

1. Harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih tinggi atau lebih

rendah dari harga sesungguhnya dan kuantitas sesungguhnya.

a. Rumus perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam kondisi

harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih rendah dari

harga dan kuantitas sesungguhnya dapat dinyatakan dalam persamaan

berikut.

SH = (HSt – HS) x KSt Untuk menghitung selisih harga.

SK = (KSt – KS) x HSt Untuk menghitung selisih kuantitas.

SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) Untuk menghitung selisih gabungan.

HS

HSt

KSt KS

Gambar 5. Grafik Perhitungan Selisih Harga dan Kuantitas Standar lebih Rendah

dari Kuantitas dan Harga Sesungguhnya. Ket :

HS = Harga Sesungguhnya = Selisih Harga

HSt = Harga Standar = Selisih Kuantitas

KS = Kapasitas Sesungguhnya = Selisih Gabungan

KSt = Kapasitas Standar

Harga dan kuantitas standar yang lebih tinggi atau lebih rendah

dari harga dan kuantitas sesungguhnya, sehingga menimbulkan selisih

gabungan (joint variance) yang mengandung unsur selisih harga dan

kuantitas. Dalam hubungannya dengan bahan baku, selisih harga bahan

Page 71: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

baku menjadi tanggung jawab fungsi pembelian, sedangkan selisih

kuantitas bahan baku menjadi tanggung jawab fungsi produksi. Selisih

gabungan menjadi tanggung jawab bersama fungsi pembelian dan fungsi

produksi.

b. Harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih tinggi dari

harga dan kuantitas sesungguhnya

SH = (HSt – HS) x KS Untuk menghitung selisih harga

SK = (KSt – KS) x HS Untuk menghitung selisih kuantitas

SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) Untuk menghitung selisih gabungan

HSt

HS

KS KSt

Gambar 6. Grafik Perhitungan Selisih Harga dan Kuantitas Standar lebih Tinggi

dari Kuantitas dan Harga Sesungguhnya.

2. Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya

kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya. Jika harga

standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya,

kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas sesungguhnya, maka selisih

gabungan yang merupakan selisih harga atau kuantitas tidak akan terjadi.

Dengan demikian perhitungan selisih harga dan selisih kuantitas dalam

kondisi seperti ini dengan model tiga selisih dilakukan dengan rumus

SH = (HSt – HS) x KS Untuk menghitung selisih harga.

SK = (KSt – KS) x HSt Untuk menghitung selisih Kuantitas

Selisih harga atau kuantitas sama dengan nol.

Page 72: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

HS

HSt

KS KSt

Gambar 7. Grafik Harga Standar Lebih Rendah dari Harga Sesungguhnya dan

Kuantitas Standar lebih Tinggi dari Kuantitas Aktual

3. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya

kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya. Jika harga

standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas

standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya, selisih gabungan tidak

akan terjadi. Dengan demikian perhitungan selisih harga dan kuantitas

dalam kondisi seperti ini dengan model tiga selisih dilakukan dengan

rumus berikut:

SH = (HSt – HS) x KSt Untuk menghitung selisih harga.

SK = (KSt – KS) x HS Untuk menghitung selisih kuantitas.

HSt

HS

KSt KS

Gambar 8. Grafik Harga Standar Lebih Tinggi dari Harga Aktual

dan Kuantitas Standar lebih Rendah dari Kuantitas Aktual

4.4.3.1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku

Selisih biaya bahan baku terdiri dari selisih harga bahan baku dan selisih

jumlah (kuantitas) bahan baku. Selisih harga terjadi karena adanya perbedaan

antara harga pembelian bahan baku standar yang ditetapkan saat perencanaan

Page 73: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

dengan harga pembelian bahan baku yang sesungguhnya terjadi pada saat proses

produksi dilakukan. Sedangkan selisih jumlah bahan baku merupakan perbedaan

jumlah bahan baku standar proses produksi dengan jumlah bahan baku yang

sesungguhnya.

4.4.3.2. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung (TKL)

Selisih biaya TKL terdiri dari selisih tarif upah TKL dan selisih jam kerja

TKL. Selisih tarif upah terjadi karena adanya perbedaan antara tarif atau upah

standar yang ditetapkan saat perencanaan dengan tarif atau upah TKL yang

sesungguhnya terjadi pada saat produksi dilaksanakan. Sedangkan selisih jam

kerja merupakan perbedaan jam kerja standar untuk melakukan proses produksi

terhadap jam kerja sesungguhnya.

4.4.3.3. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Untuk menganalisis selisih biaya overhead pabrik dengan metode satu

selisih. Metode satu selisih dapat dihitung dengan mengurangi biaya overhead

pabrik berdasarkan tarif standar pada kapasitas normal dengan biaya overhead

pabrik pada kapasitas aktual.

4.4.4. Analisis Laba Kotor

Keuntungan kotor adalah selisih hasil penjualan terhadap harga pokok

barang yang dijual. Sebagaimana diketahui hasil penjualan merupakan perkalian

antara volume terhadap harga satuan barang yang dijual. Sedangkan harga pokok

barang yang dijual adalah perkalian antara volume yang dijual terhadap harga

pokoknya (bahan baku, buruh dan biaya pabrik lainnya).

Dalam penelitian ini akan dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

keuntungan kotor akibat perubahan salah satu atau kombinasi dari hal-hal seper

berikut

a. Perubahan harga jual produk

b. Perubahan dalam volume penjualan terdiri dari

1. Perubahan jumlah satuan fisik produk yang dijual

2. Perubahan dari jenis-jenis produk yang dijual dimana sering

disebut produk campuran atau penjualan campuran.

Page 74: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

c. Perubahan dalam unsur biaya produksi (bahan baku buruh dan biaya

pabrik lainnya)

Dalam menganalisa penyebab bertambah atau berkurangnya keuntungan

kotor adalah sama dengan analisa selisih dalam biaya standar disamping data-data

historis mengenai harga dan biaya tahun-tahun sebelumnya. Untuk tujuan analisis

perubahan keuntungan ini perlu ditetapkan dasar sebagai faktor pembanding, baik

bersumber dari data akuntansi yang lampau atau tahun tertentu yang dipilih

maupun berupa standar atau anggaran harga dan biaya produk yang akan dijual.

4.4.5. Kemampuan Menghasilkan Laba

4.4.5.1. Marjin Kontribusi (MK)

Nilai dari margin kontribusi dapat digunakan untuk menutupi biaya tetap

dan untuk mendapatkan laba pada periode tertentu (Garrison 2007).

MK = Penjualan – Total Biaya Variabel

MK (per Unit) = Penjualan Per Unit – Biaya Variabel per Unit

4.4.5.2. Titik Impas (Break Event Point)

Merupakan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk

mendapatkan gambaran tentang tingkat volume penjualan minimum agar

perusahaan tidak mengalami kerugian atau laba. Menurut (Munawir, 1996) titik

impas merupakan suatu tittik atau keadaan dimana perusahaan tidak mengalami

kerugian maupun keuntungan. Titik Impas Dapat dihitung menggunakan rumus :

Keterangan:

BEP = Nilai Impas Produksi (Rp)

TFC = Total Biaya Tetap (Rp)

P = Harga Output (Rp/Unit)

VC = Biaya Variabel (Rp/Unit)

Page 75: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

4.4.5.3. Analisis Profitabilitas

Analisis profitabilitas merupakan analisis untuk mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba, dengan terlebih dahulu menghitung marginal

income ratio (MIR) dan margin of safety (MOS). Sehingga dengan adanya

analisis profitabilitas manajemen dapat menyesuaikan kembali standar biaya yang

telah ditetapkan sebelumnya. Perhitungan MIR dan MOS dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

MIR (%) = 1 – VC/P x 100%

MIR = Marginal Income Ratio (%)

VC = Biaya Variabel Rata-rata

P = Harga Output per Unit Produk (Rp/unit)

Perhitungan nilai MOS dapat di hitung menggunakan rumus :

MOS = Margin Of Safety (%)

BEP = Titik Impas

Q = Jumlah Output (unit)

Perhitungan laba atau keuntungan dapat dihitung menggunakan rumus :

Π = Kemampuan memperoleh laba perusahaan (%)

Page 76: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1. Latar Belakang Perusahaan

PT. Tonsu Wahana Tirta didirikan pada bulan Maret 2000 yang terletak di

Jalan Pendowo Raya No 46, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok,

Jawa Barat. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pengolahan bahan baku

menjadi suatu produk dalam bentuk minuman atau cairan. Tujuan didirikannya

PT. Tonsu Wahana Tirta adalah untuk memanfaatkan bahan-bahan makanan yang

tidak terpakai atau bahan baku yang belum pernah dimanfaatkan sebelumnya

untuk kemudian diolah menjadi produk baru yang bermanfaat dan mempunyai

nilai jual. Perusahaan ini memiliki luas areal tanah ± 1.000 M2 dengan luas

bangunan ± 600 M2. Tata letak perusahaan terdiri dari tempat produksi atau

pengolahan, pusat administrasi dan tempat pemasaran, tempat pengemasan,

tempat pembersihan peralatan dan bahan baku, serta areal parkir

Gambar 9. Tata Letak PT. Tonsu Wahana Tirta.

Sumber : PT. Tonsu Wahana Tirta, 2009.

U

Kantor

Manajer

Tempat

Produksi dan

Pengolahan

Tempat

Pembersihan

Peralatan dan

Bahan Baku

Tempat

Pengemasan

Kantor

Administrasi

dan Pemasaran

Areal Parkir

Ruang Istirahat

Pegawai

Page 77: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

5.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Bentuk perusahaannya adalah PT (Perseroan Terbatas) dalam bidang

industri pengolahan buah. Berdasarkan struktur organisasi PT. Tonsu Wahana

Tirta, perusahaan ini dipimpin oleh seorang manajer yang sekaligus pemilik

perusahaan yang membawahi bagian Administrasi, Bagian Produksi dan Bagian

Pemasaran (Marketing).

Struktur organisasi yang sederhana akan memudahkan dalam pembagian

tugas dan wewenang serta pengawasan kepada tiap bagian pekerja. Pembagian

tugas kinerja dilakukan secara berjenjang dari pimpinan ke tiap bagian perusahaan

yang dilanjutkan kepada masing-masing karyawan.

Pimpinan bertugas untuk mengawasi dan memberikan arahan demi

kemajuan dan tujuan perusahaan. Bagian administrasi bertugas untuk menjalankan

kegiatan internal dan mengontrol keuangan perusahaan. Bagian produksi bertugas

untuk melakukan pengolahan produk yang sesuai dengan keinginan perusahaan

dan bagian pemasaran (Marketing) bertugas untuk memasarkan dan

mempromosikan produk.

Gambar 10. Struktur Organisasi PT. Tonsu Wahana Tirta.

Sumber : PT. Tonsu Wahana Tirta, 2009.

MANAGER / OWNER

BAGIAN

PRODUKSI

BAGIAN

ADMINISTRASI

Karyawan

Karyawan Produksi

Karyawan

BAGIAN

MARKETING

Karyawan Karyawan

Page 78: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

5.3. Aktivitas Perusahaan

P.T Tonsu Wahana Tirta merupakan salah satu perusahaan pengolahan dan

pembuatan nata de coco di kota Depok. Produk yang dihasilkan adalah nata de

coco lembaran dan produk minuman olahan (koktail) nata de coco kemasan 220

ml dengan merek dagang Sun Coco. Kegiatan pengolahaan dilakukan oleh 20

karyawan yang dibawahi oleh tiga orang penanggung jawab kegiatan pada bagian

administrasi, bagian produksi dan bagian pemasaran yang kemudian akan

memberikan laporan kinerja langsung kepada pimpinan. Jam kerja karyawan

dimulai pada pukul 08:00 sampai dengan pukul 16:00 dari hari Senin sampai

dengan hari Sabtu.

Aktivitas utama yang dilakukan oleh perusahaan dalam memproduksi

Nata de coco terdiri dari aktivitas pembelian bahan baku, aktivitas produksi dan

aktivitas penjualan.

5.3.1. Akivitas Pembelian Bahan Baku

Ketersediaan bahan baku untuk pengolahan sari kelapa nata de coco sangat

penting untuk menjaga kelancaran dan kontinuitas perusahaan dalam kegiatan

produksi. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan nata de coco koktail

meliputi bahan baku utama berupa air kelapa, dan bahan-bahan pendukung atau

penolong. Bahan baku air kelapa dibeli dari produsen kopra yang terdapat di

sekitar daerah jabodebetabek. Bahan baku diperoleh dengan mendistribusikan

jerigen-jerigen berkapasitas 20 liter ke produsen kopra dengan asumsi bahwa

setiap produsen kopra mampu menghasilkan 10 jerigen atau 200 liter dalam satu

hari. Harga air kelapa dari produsen kopra berkisar Rp 200 - Rp 300 per liter, air

kelapa bagi perusahaan pengolahan kopra merupakan limbah atau sisa hasil

buangan dari buah utuh selain tempurung dan sabut kelapa. Selain itu air kelapa

juga diperoleh dari pedagang kelapa eceran, kapasitas yang diperoleh dari satu

pedagang kelapa eceran adalah kurang lebih sekitar tiga ember atau 45 liter setiap

hari.

Untuk bahan-bahan pendukung atau penolong serperti asam sitrat, natrium

benzoate dan asam siklamat didapat dari toko bahan kimia yang berada didaerah

Bogor. Sedangkan untuk gula pasir biasanya dibeli di salah satu toko di pasar

Page 79: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Anyar Bogor, Jawa Barat. Botol pengemasan ukuran 220 mililiter dan kardus

pengemasannya di beli di PT. Citra yang berlokasi di Bumi Serpong Damai.

5.3.2. Aktivitas Produksi

Proses produksi merupakan cara atau metode dan teknik dalam

menciptakan suatu produk melalui pemanfaatan sumber daya yang tersedia.

Sistem produksi dalam industri nata de coco meliputi segala aspek yang

menunjang efisiensi dan efektifitas produksi, termasuk di dalamnya adalah

pengadaan bahan dan penanganannya, proses (dari preparasi hingga fermentasi)

dan pengendaliannya, serta pemanenan dan penanganan pascafermentasi.

5.4. Lokasi Pabrik

Lokasi Pabrik untuk semua jenis usaha nata de coco tidak menuntut

tempat khusus dan tidak harus dekat dengan sumber inputnya. Usaha nata de coco

lembaran tidak harus dekat dengan sumber pasokan air kelapa mengingat air

kelapa yang digunakan tidak harus air kelapa segar. Air kelapa bisa ditampung

selama kurang lebih lima sampai enam hari sebelum memasuki proses produksi.

Begitu juga usaha nata de coco kemasan tidak harus dekat dengan sumber nata de

coco lembaran mengingat nata de coco lembaran dapat disimpan dengan teknologi

yang sederhana yaitu, mengganti air rendaman dan perebusan.

5.5. Fasilitas Produksi dan Peralatan

Dalam proses pembuatan nata de coco, terdapat fasilitas dan peralatan

yang dibutuhkan. Usaha ini sangat membutuhkan fasilitas bangunan, sumber air

dan pembuangan limbah cair. Peralatan usaha nata de coco sangat sederhana dan

dapat ditemukan dengan mudah di sekitar lokasi usaha. Berikut ini adalah fasilitas

dan peralatan yang biasa digunakan:

Fasilitas :

1. Bangunan untuk proses produksi. Proses produksi membutuhkan

suhu kamar yang optimal.

2. Pompa air untuk memasok air dari sumur.

3. Tandon air untuk tempat menyimpan cadangan air dalam proses

pencucian.

4. Tempat pembuangan limbah cair.

Page 80: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Peralatan:

5. Botol bekas syrup untuk tempat menyiapkan starter atau bibit.

6. Jerigen untuk mengumpulkan air kelapa dari sumber: petani kopra, pasar

dan lain-lain.

7. Hand refractometer untuk mengukur kandungan padatan air kelapa.

8. Ember untuk menampung air kelapa dan membersihkan lembaran nata de

coco.

9. Penyaring digunakan untuk memisahkan material lain (seperti serabut,

pecahan tempurung, dll) dari air kelapa.

10. Panci/dandang perebus sebaiknya terbuat dari stainless steel untuk

menghindari reaksi dengan media maupun produk nata de coco yang

dihasilkan. Panci ini digunakan untuk memasak air kelapa dan juga nata de

coco.

11. Kompor (minyak atau gas) ataupun tungku (kayu bakar). Jenis kompor

bisa dengan kompor spiral yang dilengkapi dengan selenoid.

12. Pengaduk sebaiknya dari kayu atau stainless steel.

13. Lori (kereta dorong) digunakan untuk sarana mengangkut/ memindahkan.

14. Gayung plastik (gelas ukur/alat pengukur volume) digunakan untuk

menuangkan bahan air kelapa yang sudah di masak ke dalam baki plastik.

15. Meja panjang untuk menempatkan baki/nampan fermentasi.

16. Baki/nampan plastik digunakan untuk tempat media fermentasi.

17. Kain saring atau kertas koran sebagai penutup baki/nampan plastic selama

proses fermentasi.

18. Tali karet (elastik) untuk mengikat kain/koran penutup baki/nampan.

19. Ember pencuci.

20. Pisau dan talenan digunakan untuk mengiris nata de coco yang semula

berbentuk lembaran agar menjadi bentuk kubus. Pisau mesin dapat

digunakan untuk menjaga standarisasi bentuk kubus nata de coco.

21. Rak untuk fermentasi dan pengeringan alat.

22. Teko.

23. Kursi.

24. Sepatu plastik.

Page 81: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

25. Sarung tangan.

26. Timbangan.

27. Mesin press.

5.6. Bahan Baku

Bahan-bahan yang digunakan meliputi bahan baku dan bahan pembantu.

Bahan baku pembuatan nata de coco adalah air kelapa yang telah dibasikan atau

disimpan kurang lebih lima sampai enam hari. Bahan pembantu digunakan untuk

mempercepat proses pertumbuhan bakteri (Acetobacter xylinum) dan untuk

mengatur kondisi air kelapa agar sesuai bagi pertumbuhan bakteri. Penggunaan

bahan baku tersebut bervariasi tergantung dari produsen. Berikut ini adalah bahan

tambahan yang biasa digunakan:

Untuk nata de coco lembaran:

a. Air Kelapa

b. Gula pasir sebagai sumber karbohidrat

c. Asam cuka glasial/cuka untuk membantu mengatur tingkat keasaman (pH)

d. Pupuk ZA sebagai sumber nitrogen

e. Garam inggris untuk membantu pembentukan lapisan nata de coco

f. Asam sitrat (zitrun zuur)

g. Bibit nata de coco

h. Air

Untuk nata de coco kemasan:

a. Gula/syrup

b. Pewarna

c. Pewangi

d. Pengawet

e. Kemasan (gelas plastik, penutup, sendok plastik)

f. Kardus

g. Lakban

Page 82: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

5.7. Tenaga Kerja

Produksi nata de coco tidak membutuhkan pendidikan formal atau

pengetahuan khusus tetapi lebih memerlukan keterampilan dan ketekunan.

Kebutuhan tenaga dapat dipenuhi dari keluarga sendiri atau dari tetangga sekitar.

Tenaga kerja biasanya ada yang tetap dan tidak tetap (borongan). Tenaga kerja

tetap bekerja kurang lebih delapan jam per hari, sedangkan tenaga tidak tetap

biasanya berdasarkan borongan.

5.8. Teknologi

Teknologi produksi nata de coco adalah teknologi sederhana dan tepat

guna. Untuk usaha nata de coco lembaran atau kemasan bisa dilakukan tanpa

peralatan mekanis. Kalaupun menggunakan peralatan mekanis, peralatan tersebut

dapat dirancang sendiri. Sebagai contoh, pisau atau mesin pemotong nata

lembaran menjadi kubus ukuran 1x1x1 cm3 dapat dirancang sendiri dan dipesan di

pasar lokal. Namun demikian, terdapat beberapa mesin seperti mesin kemasan

yang harus didatangkan dari luar daerah sebab memiliki disain khusus.

5.9. Proses Produksi

Proses pembuatan nata de coco terdiri dari enam tahap, yaitu penyaringan,

pemasakan dan pencampuran bahan pembantu, penempatan dalam nampan dan

pendinginan, inokulasi penebaran bibit (starter), pemeraman (fermentasi), panen

dan pasca panen (pengolahan lanjut sampai setengah jadi atau siap konsumsi).

Berikut proses pembuatan nata de coco dapat dilihat pada (Gambar 11) berikut

Page 83: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Gambar 11. Proses Pembuatan Nata de coco Lembaran

1. Penyaringan. Air kelapa bisa dibasikan selama kurang lebih empat hari.

Kemudian, air kelapa tersebut disaring dengan menggunakan penyaring

lembut untuk memisahkan air kelapa dengan material-material atau

kotoran-kotoran seperti: sabut, pecahan batok kelapa, cikal/buah kelapa

dan lain-lain. Kandungan air kelapa yang masih segar berkisar antara 400-

500 ml per butir. Buah kelapa yang berumur empat sampai lima bulan

memiliki volume air yang maksimum. Namun demikian, kualitas air

kelapa yang paling baik adalah ketika buah kelapa berumur kurang lebih

lima bulan dengan kandungan total padatan maksimal enam gram per 100

ml. Kandungan gula terlarut biasa diukur dengan menggunakan hand

refractometer.

PEMBUATAN STARTER

Media Cair Starter

Pendidihan

Inokulasi Kultur Murni

Pemeraman ± 4 hari

Bibit Starter

Air Kelapa

Penyaringan

Pendidihan dan

Penambahan Bahan

Pembantu

Didiamkan Satu Malam

Inokulasi Bibit Starter

Fermentasi 6-7 hari, Suhu

Kamar

Didiamkan Satu malam

Pewadahan Dalam

Kondisi Panas dan

Penutupan

Page 84: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

2. Pemasakan dan pencampuran bahan pembantu. Air kelapa yang sudah di

saring selanjutnya dimasukkan ke dalam panci/dandang stainless steel

untuk dimasak sampai mendidih selama kurang lebih 30 menit. Selama

mendidih bahan-bahan pembantu seperti: gula pasir; pupuk ZA; garam

inggris, asam sitrat (zitrun zuur) ditambahkan. Sebelum pendidihan

diakhiri, ditambahkan asam asetat glasial/cuka hingga mencapai pH

kurang lebih 3,2. Tidak terdapat relevansi antara cita rasa dengan pH.

3. Penempatan dalam baki/nampan plastik. Semua peralatan harus bersih dan

steril. Nampan plastik yang digunakan harus terlebih dahulu dibersihkan

dan disterilkan. Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara dicelup dalam air

mendidih, dijemur, dibasahi dengan alkohol 70% atau spiritus. Media

fermentasi (air kelapa dan bahan tambahan yang dididihkan) dituangkan

dalam nampan dan selanjutnya segera ditutup rapat dengan koran dan

diikat karet/elastik. Volume media fermentasi sebanyak 1,2 sampai 1,3

liter untuk setiap nampan tergantung ukurannya. Kemudian, media

fermentasi tersebut dibiarkan sampai hangat-hangat kuku selama satu

malam.

4. Inokulasi bibit (starter). Setiap nampan yang berisi fermentasi yang telah

didinginkan selama satu malam tersebut ditambahkan bibit (starter)

sebanyak dengan perbandingan 10% bibit (kurang lebih 13 ml). Inokulasi

bibit dengan cara membuka sedikit tutup kain/koran dan segera ditutup

kembali.

5. Fermentasi. Media fermentasi yang sudah ditambahkan bibit selanjutnya

diperam selama enam sampai tujuh hari. Kebersihan tempat pemeraman

dengan suhu kamar (28-31 derajat celcius) sangat mutlak diperlukan untuk

menghindari kontaminasi dengan mikroba lain atau serangga yang dapat

menggagalkan proses fermentasi. Keberhasilan proses fermentasi ini dapat

dilihat dari ada tidaknya lapisan tipis pada permukaan media fermentasi

setelah dua hari dan akan semakin bertambah tebal dari hari ke hari.

6. Panen dan Pasca Penen. Setelah pemeraman selama enam sampai tujuh

hari, lapisan nata de coco akan memiliki ketebalan 0,8-1,5 cm berbentuk

lembaran-lembaran (slab) yang asam dalam bau, cita rasa dan pH-nya.

Page 85: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Lembaran-lembaran ini kemudian diangkat dan lendirnya dibuang melalui

pencucian. Lembaran-lembaran ini siap untuk di jual atau mungkin harus

di potong kecil-kecil berbentuk kubus, tergantung dari permintaan. Baik

dalam bentuk lembaran ataupun potongan kubus harus direndam dalam air

bersih selama 2-3 hari. Air rendaman setiap hari harus diganti agar bau dan

rasa asam hilang. Kemudian, nata de coco dicuci kembali dan direbus

untuk mengawetkan dan sekaligus menyempurnakan proses penghilangan

bau dan rasa asam. Pencucian dan perebusan ini pada hakekatnya

dilakukan hingga nata de coco menjadi tawar. Penyimpanan nata de coco

tawar cukup dilakukan dengan merendamnya dalam air tawar yang harus

sering diganti.

Di pasaran, nata de coco sering diminta dalam bentuk lembaran, bentuk

kubus kecil-kecil tawar atau sudah dalam keadaan manis larutan gula atau syrup.

Bentuk lembaran dan kubus-kubus kecil tawar biasanya diminta oleh

produsen/pengusaha lain untuk diolah kembali. Dengan kata lain nata de coco

lembaran dan kubus-kubus kecil tawar sebagai bahan baku proses produksi nata

de coco dalam syrup. Bila nata de coco ingin dipasarkan dalam keadaan tawar

maka, nata de coco tersebut direbus kembali dengan air bersih hingga mendidih

dan dalam keadaan panas segera dilakukan pengemasan dalam kantung plastik

dan diikat rapat dan didinginkan. Sedangkan nata de coco dalam syrup siap untuk

dikonsumsi harus melalui beberapa proses pembuatan syrup, pencampuran nata de

coco dan bahan lain, pengemasan dan pengepakan. Pembuatan Nata de Coco

dalam bentu kemasan adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Syrup. Gula dituangkan ke dalam air dan dipanaskan sampai

mendidih dan disaring beberapa kali sampai jernih. Tingkat kemanisan

syrup disesuaikan dengan selera. Komposisi umum untuk tiga kg nata de

coco dibutuhkan dua kg gula pasir dan 4,5 liter air.

2. Pencampuran. Nata de coco kubus kecil-kecil tawar dicampur dalam

larutan syrup dan dididihkan selama 15 menit. Bisa ditambahkan: garam,

cita rasa (flavour misal vanili, frambosen, cocopandan, rose, mangga) dan

essence. Kemudian, nata de coco dibiarkan selama kurang lebih setengah

Page 86: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

hari dengan tujuan terjadi proses penyerapan gula dan cita rasa. Nata de

coco direbus kembali dalam larutan syrup (gula) dan untuk mengawetkan

bisa ditambah natrium benzoat 0,1 persen ke dalam larutan syrup

perendam.

3. Pengemasan dan Pengepakan. Dalam keadaan panas, nata de coco

dimasukkan ke dalam kemasan kantong/gelas plastik pengemas, ditutup

rapat dan direbus dalam air mendidih selama 30 menit. Selanjutnya,

kantong/gelas plastik diangkat dan disimpan dalam suhu kamar dalam

posisi terbalik. Pengepakan dilakukan dan siap untuk dipasarkan.

Page 87: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

VI. ANALISIS BIAYA PRODUKSI

6.1. Biaya Standar

Biaya standar merupakan biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk

memproduksi satuan unit produk atau sejumlah produk tertentu selama periode

tertentu. Biaya standar yang diterapkan perusahaan merupakan biaya standar yang

diperoleh dari pengalaman masa lalu perusahaan (historis). Dalam berproduksi

perusahaan menggunakan biaya standar sebagai patokan biaya produksinya untuk

satu periode kedepan, biaya standar sangat penting bagi perusahaan sebagai tolak

ukur perusahaan dalam berproduksi. Biaya standar harus merupakan alat

pengukur yang dipakai untuk membandingkan semua biaya yang sebenarnya,

karenanya angka-angka biaya standar harus dibuat sebelum kegiatan dilakukan.

Segera setelah ditentukan biaya standar untuk masa mendatang, maka ini harus

dibebankan pada setiap produk bila produk itu melewati setiap pusat biaya.

sebelum menentukan biaya standar terlebih dahulu ada dua keputusan yang harus

dibuat yaitu, (1) jumlah input yang seharusnya digunakan per unit produk dan, (2)

jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan

harga). Keputusan kuantitas dan harga yang ditentukan meliputi biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya operasional produk (biaya overhead

pabrik).

Produksi nata de coco pada perusahaan (PT Tonsu Wahana Tirta) seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan perusahaan pengolahan nata de coco

kategori tiga, yaitu perusahaan yang memproduksi nata de coco lembaran

sekaligus nata de coco kemasan. Biaya produksi pembuatan nata de coco terdiri

dari biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung, dan

biaya overhead pabrik.

6.1.1. Biaya Standar Metode Perusahaan

6.1.1.1. Biaya Standar Bahan Baku

Sebelum menetapkan biaya standar bahan suatu produk ada dua hal yang

harus diperhitungkan yaitu harga standar bahan baku dan kuantitas standar bahan

baku. Pada proses produksi di PT Tonsu Wahana Tirta proses produksi terdiri dari

Page 88: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

proses pembuatan atau pengembang biakan bibit, pembuatan nata mentah

lembaran, dan pembuatan nata de coco koktail (nata kemasan). Dari ketiga proses

tersebut yang langsung memanfaatkan air kelapa sebagai bahan baku langsung

adalah proses pengembangan bibit nata dan proses pembuatan nata lembaran,

sementara pembuatan nata koktail memanfaatkan bahan baku berupa nata

lembaran dari proses produksi sebelumnya.

Besarnya biaya standar dihitung berdasarkan jumlah nata mentah lembaran

yang diperlukan untuk membuat jumlah unit produk jadi. Berapa rupiah biaya

yang dikeluarkan dibagi total unit produk. Produk yang dimaksud adalah produk

nata de coco koktail.

Dalam penentuan biaya standar baku pembuatan nata de coco koktail ada

dua hal yang harus diperhatikan yaitu harga standar bahan baku dan kuantitas

standar bahan baku. Pada PT Tonsu Wahana Tirta harga standar bahan baku yang

dimaksud adalah harga standar bahan baku bagi proses pembuatan nata de coco

koktail yaitu harga standar nata mentah lembaran, sehingga perlu terlebih dahulu

untuk menghitung kuantitas dan harga standar bagi proses pembutan nata mentah

lembaran yaitu kuantitas dan harga standar air kelapa, sedangkan kuantitas standar

bahan baku pembuatan nata de coco koktail ditentukan berdasarkan jumlah bahan

baku yang diperlukan untuk membuat jumlah unit produk jadi yang terdiri dari

jumlah bahan baku bagi proses pembuatan nata mentah lembaran dan

pengembangan bibit nata.

Penentuan biaya bahan baku bagi proses pembuatan nata mentah

lembaran (air kelapa) ditentukan berdasarkan pengalaman perusahaan dimasa lalu

dimana jumlah kebutuhan air kelapa bergantung dari jumlah produk akhir

(Tabel 9)

Berdasarkan data produksi bulan-bulan sebelumnya didapatkan bahwa

rata-rata perusahaan dapat memproduksi kurang lebih 4.169 cup nata de coco

koktail per hari. Maka sebagai kuantitas produksi perusahaan menetapkan untuk

dapat berproduksi sebanyak 4.169 cup per hari atau sama dengan 174 dus (satu

dus 24 cup). Kebutuhan bahan baku (air kelapa) perusahaan untuk tetap dapat

menghasilkan produk jadi (nata kemasan) merupakan jumlah dari standar

Page 89: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

kebutuhan air kelapa untuk proses mengembangkan bibit dan proses pembuatan

nata lempeng.

Tabel 9. Kapasitas Produksi Bulanan Nata de Coco Koktail di PT Tonsu

Wahana Tirta Bulan Oktober 2008 - September 2009

No Bulan Kapasitas Produksi (cup)

Harga/Kemasan (Rp)

Penerimaan (Rp)

1 Oktober 148.440 800 118.752.000

2 November 120.480 800 96.384.000

3 Desember 132.360 800 105.888.000

4 Januari 110.112 800 88.089.600

5 February 116.400 800 93.120.000

6 Maret 120.000 800 96.000.000

7 April 125.808 800 100.646.400

8 Mei 130.344 800 104.275.200

9 Juni 132.072 800 105.657.600

10 Juli 132.432 800 105.945.600

11 Agustus 102.288 800 81.830.400

12 September 130.248 800 104.198.400

Total 1.500.984

1.200.787.200

Rata-rata (Bulan) 125.082

100.065.600

Rata-rata (Hari) 4.169

3.335.520

Rata-rata(Dus = 24 cup) 174

Kebutuhan bahan baku membuat satu cup nata koktail dibutuhkan 74 gr

nata mentah (standar kemasan), sehingga untuk memproduksi 4.169 cup nata

koktail dibutuhkan 308,506 kg nata mentah. Kebutuhan air kelapa untuk membuat

per kilogram nata mentah adalah satu liter, sehingga total kebutuhan air kelapa

untuk membuat nata lembaran adalah 308,506 liter (Tabel 10).

Tabel 10. Total Kebutuhan Bahan Baku (air kelapa) Pembuatan Nata de Coco

(Sun Coco)

Nata de Coco

Koktail (Cup)

Nata Mentah

(Lembar)

Bibit Nata

(Botol)

Produksi 4.169 308,5 68

Keb. B.Baku/ Unit 0,074* 1** 0,54**

Kebutuhan Total (Liter) 308,5 308,5 37

Keb. Air Kelapa (Liter) 308,5 308,5 37

Sumber : PT. Tonsu Wahana Tirta, 2009

Keterangan : *) Nata Mentah Lembaran (Kg)

: **) Air Kelapa (Liter)

Kebutuhan bahan baku untuk membuat satu lembar nata lempeng (berat

satu kg) membutuhkan air kelapa sebanyak satu liter, air kelapa kemudian di

inokulasi di dalam loyang plastik yang berukuran 31x24x4 cm3 selama enam hari.

Page 90: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Hasil akhir berupa nata de coco lempeng berumur enam hari dengan berat berkisar

kurang lebih satu kg. sehingga untuk menghasilkan Nata de Coco koktail

sebanyak 4.196 cup membutuhkan nata lempeng sebanyak 308,506 lembar nata

mentah atau setara dengan 308,506 liter air kelapa.

Untuk mengembangkan bibit nata diperlukan air kelapa sebagai media

tempat berkembang biaknya bibit. Bibit dari hasil pembiakan kultur murni

selanjutnya dikembangkan sesuai kebutuhan nata lempeng yang akan di produksi.

Bibit nata dari biakan murni dikembangkan dalam botol berkapasitas 630 ml

dengan volume air kelapa per botol yaitu 540 ml. Bibit nata dalam botol 630 ml

berumur enam hari dapat digunakan untuk menginokulasi lima loyang (satu

loyang per satu liter membutuhkan 120 ml bibit).

Jumlah volume air kelapa yang di butuhkan untuk menginokulasi 308,506

lembar nata lempeng atau setara dengan 308,506 kg nata mentah adalah 37 liter

air kelapa atau setara dengan 69 botol (kebutuhan untuk bibit nata). Sehingga

jumlah air kelapa yang dibutuhkan untuk memproduksi nata de coco koktail

sebanyak 4.169 cup merupakan jumlah total air kelapa yang dibutuhkan untuk

pengembangan bibit dan pembuatan nata lembaran (Tabel 11)

Tabel 11. Jumlah Total Kebutuhan Air Kelapa No Uraian Kebutuhan Air Kelapa Satuan Jumlah

1 Proses Pengembang Biakan Kultur Murni Liter 37,020

2 Proses Pembuatan Nata Lembaran Liter 308,506

Total Kebutuhan Liter 345,526

Kebutuhan standar bahan baku bagi pembuatan nata mentah lembaran

sangat dipengaruhi oleh reindemen proses produksi dan volume dari produk yang

dihasilkan. Standar rendemen yang ditetapkan perusahaan adalah 90,3%, sehingga

kuantitas standar bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi pembuatan

nata mentah lembaran pada PT Tonsu Wahana Tirta dapat dilihat pada (Tabel 12)

sebagai berikut

Tabel 12. Kuantitas Standar Kebutuhan Bahan Baku Pembuatan Nata Mentah

Lembaran

No Uraian Satuan Jumlah Rendemen (%)

Kuantitas Standar

1 Nata Bibit Liter 37,020 90,3 40,589

2 Nata Mentah lembaran Liter 308,506 90,3 338,431

Total Kebutuhan Liter 345,526 379,02

Page 91: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Bahan baku bagi proses pembuatan nata de coco (air kelapa) untuk proses

pembuatan nata de coco pada PT Tonsu Wahana Tirta sangat bergantung dari

kuantitas rata-rata produksi per hari. Sehingga Untuk memproduksi 4.169 cup

nata de coco per hari dengan reindemen standar perusahaan 90,3% membutuhkan

air kelapa sebanyak 379,02 liter. Bahan baku diperoleh dari produsen kopra dan

pedagang kelapa eceran di sekitar daerah jabodebetabek, dengan mendistribusikan

jerigen berkapasitas 20 liter.

Standar harga pembelian bahan baku pada PT Tonsu Wahana Tirta terdiri

dari variabel pembelian bahan baku dan biaya transportasi. Potongan pembelian

biasanya jarang didapatkan perusahaan. Frekuensi pemesanan bahan baku

dilakukan perusahaan biasanya dua sampai tiga kali per minggu sehingga satu

bulan dapat mencapai sepuluh kali pemesanan.

Kapasitas rata-rata per satu kali pemesanan adalah 900 liter tergantung

dari kapasitas produksi dan permintaan pasar. Biaya transportasi untuk satu kali

pemesanan ditanggung oleh perusahaan sebesar Rp 50.000,-. Harga rata-rata air

kelapa dari produsen kelapa dan pedagang kelapa eceran biasanya berkisar

Rp 200,- per liternya. Standar harga bahan baku air kelapa dapat dilihat pada

(Tabel 13) berikut

Tabel 13. Standar Harga Bahan Baku Air Kelapa Pada PT Tonsu Wahana Tirta

Metode Perusahaan

No Uraian Satuan Jumlah Harga (Rp)

1 Harga Air kelapa Liter 1 200

2 Harga Pembelian Air Kelapa Liter 900 180.000

3 Biaya Transportasi Rupiah 1 50.000

4 Total Standar harga Bahan baku Rupiah 900 230.000

Standar Harga Bahan Baku Per unit Rupiah/liter 1 255,55

Berdasarkan data standar harga bahan baku dan standar kuantitas bahan

baku bagi pembuatan nata mentah lembaran, maka dapat diperoleh biaya standar

per unit bagi proses pembuatan nata de coco koktail adalah dengan menghitung

harga pokok produksi pembuatan nata mentah lembaran terlebih dahulu. Harga

pokok bagi pembuatan nata mentah lembaran merupakan harga pokok

produksinya, dikarenakan nata mentah lembaran merupakan bahan baku bagi

pembuatan nata koktail, harga pokok pembuatan nata mentah lembaran metode

perusahaan dapat dilihat pada (lampiran 1). Ringkasan biaya penyusun harga

Page 92: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

pokok produksi per unit proses pembuatan nata mentah lembaran metode

perusahaan dapat dilihat pada (Tabel 14) sebagai berikut

Tabel 14. Perhitungan Harga Pokok Produksi Standar Per unit Pembuatan Nata

Mentah Lembaran Metode Perusahaan No Uraian Total Biaya (Rp)

1. Biaya Bahan Baku

• Air Kelapa Untuk Nata Bibit 10.373

• Air kelapa Untuk Nata lembaran 86.486

Total Biaya Bahan Baku 96.859

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 74.999

3. Biaya Overhead Pabrik

• Biaya Bahan Penolong 66.555

• Biaya Bahan Bakar 17.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 83.888

HARGA POKOK PRODUKSI 255.746

JUMLAH UNIT PRODUK JADI (Lembar) 308,506

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 828,98

Berdasarkan keterangan tabel diatas didapatkan harga pokok produksi per

unit nata mentah lembaran yaitu sebesar harga pokok produksi di bagi jumlah unit

produk, sehingga harga pokok produksi per unit adalah sebesar Rp 828,98-. Pada

penjelasan sebelumnya biaya bahan baku standar terdiri dari harga standar dan

kuantitas standar, biaya standar diperoleh dari hasil perkalian antara harga standar

dengan kuantitas standar.

Pada metode perusahaan, proses penentuan biaya standar bahan baku

pembuatan nata de coco koktail yang menjadi harga standar bahan baku adalah

harga pokok produksi nata mentah lembaran, sehingga harga standar bahan baku

bagi proses pembuatan nata de coco koktail dari hasil proses perhitungan di

dapatkan sebesar Rp 828,98- per (Kg). Kuantitas standar bahan baku bagi

pembuatan nata de coco koktail dari penjelasan sebelumnya diperoleh perusahaan

berdasarkan pengalaman perusahaan selama satu tahun sebelumnya, yaitu untuk

memproduksi 4.169 cup Nata de Coco koktail membutukan nata mentah lembaran

sebanyak 338,431 kg (rendemen 90.3 %), sehingga kuantitas standar kebutuhan

bahan baku bagi pembuatan nata de coco koktail adalah 338,431 kg. Biaya standar

bagi pembuatan Nata de Coco koktail adalah Rp 280.552, yaitu hasil perkalian

antara harga standar Rp 828,98/unit dengan kuantitas standar sebesar 338,431 kg.

Page 93: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

6.1.1.2. Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung merupakan pengeluaran yang terjadi akibat

penggunaan tenaga kerja langsung, yaitu tenaga kerja yang terlibat langsung

dalam proses pembuatan produk. Pada PT Tonsu Wahana Tirta yang merupakan

tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja borongan, sehingga biaya tenaga kerja

langsung merupakan upah tenaga kerja borongan pada masing-masing tenaga

kerja pada proses pengolahan bahan baku air kelapa hingga menjadi produk akhir,

seperti diketahui bahwa proses produksi pembuatan nata de coco koktail pada

PT Tonsu Wahana Tirta terdiri dari tiga proses, yaitu proses pengembangan bibit,

proses pembuatan nata lembaran, dan proses pengolahan nata lembaran menjadi

nata syrup atau koktail (kemasan).

Penentuan biaya standar tenaga kerja langsung per unit yang ditetapkan

perusahaan adalah berdasarkan jumlah standar per unit produk yang dihasilkan

dalam satu kali produksi, dalam penentuannya biaya standar tenaga kerja langsung

yang ditetapkan perusahaan terdiri dari tarif upah standar tenaga kerja langsung

dan kuantitas standar produksi. Tarif upah standar tenaga kerja langsung

ditentukan berdasarkan tarif per unit produk yang dihasilkan, sehingga untuk

mendapat tarif upah per unit sebelumnya harus ditetapkan dasar pembebanan yang

sama, dasar pembebanan dalam penentuan tarif upah standar adalah upah tenaga

kerja harian sebesar Rp 15.000,- per hari, sedangkan kuantitas standar ditentukan

berdasarkan kapasitas rata-rata produk jadi yang dihasilkan dalam satu kali

produksi berdasarkan pengalaman perusahaan dalam satu tahun sebelumnya.

1. Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung Pengembangan Bibit Nata

Biaya standar yang ditentukan perusahaan untuk proses pengembangan

bibit nata dari hasil biakan kultur murni merupakan hasil perkalian tarif standar

tenaga kerja langsung per unit dengan kuantitas standar produk bibit per hari.

Dasar pembebanan tarif standar tenaga kerja langsung per unit yang ditetapkan

perusahaan untuk proses pengembangan bibit nata adalah berdasarkan tarif tenaga

kerja harian sebesar Rp 15.000,-. Sedangkan penentuan kuantitas standar produksi

per hari berdasarkan jumlah rata-rata produk yang dihasilkan dalam waktu satu

hari. Jumlah rata-rata produk yang dihasilkan dalam satu hari pada perusahaan

Page 94: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

diperoleh berdasarkan pengalaman perusahaan dalam satu tahun dapat dilihat

seperti (Tabel 15) berikut.

Tabel 15. Kapasitas Produksi Rata-rata Bibit Nata di PT Tonsu Wahana Tirta

Bulan Oktober 2008 – September 2009

No Bulan Kapasitas Produksi

(cup)

Jumlah Botol

(unit)

Jumlah (liter)

Harga Air Kelapa/Liter

(Rp)

Biaya Bahan Baku

(Rp)

1 Oktober 148.440 2.441 1.318 200 263.629

2 November 120.480 1.981 1.070 200 213.972

3 Desember 132.360 2.177 1.175 200 235.071

4 Januari 110.112 1.811 978 200 195.559

5 February 116.400 1.914 1.034 200 206.726

6 Maret 120.000 1.973 1.066 200 213.120

7 April 125.808 2.069 1.117 200 223.435

8 Mei 130.344 2.143 1.157 200 231.491

9 Juni 132.072 2.172 1.173 200 234.560

10 Juli 132.432 2.178 1.176 200 235.199

11 Agustus 102.288 1.682 908 200 181.663

12 September 130.248 2.142 1.157 200 231.320

Total 1.500.984 24.683 13.329 2.665.748

Rata-rata (Bulan) 125.082 2.057 1.111 222.146

Rata-rata (Hari) 4.169 69 37 7.405

Kapasitas standar produksi perusahaan didapatkan berdasarkan

pengalaman perusahaan selama satu tahun produksi. berdasarkan tabel di atas

diketahui bahwa rata-rata produk bibit nata per hari yang dihasilkan perusahaan

adalah 69 botol. Sehingga tarif upah standar borongan per unit yang ditetapkan

perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 16. Penentuan Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Borongan per Unit

Proses Pengembangan Bibit Nata Metode Perusahaan

No Uraian Satuan Jumlah

1. Pembebanan Tarif Standar Upah TKL Rp/Hari 15.000

2. Kuantitas Standar Botol/Hari 69

3. Tarif Standar Upah Tenaga Kerja Borongan / Unit Rp/Unit 217,391

Berdasarkan tabel diatas diperoleh besarnya tarif upah standar tenaga kerja

borongan bagi proses pengembangan bibit nata yaitu Rp 217,391,- per unit, yang

diperoleh dari hasil pembagian tarif pembebanan dengan kuantitas standar,

sehingga besarnya biaya standar tenaga kerja langsung ditentukan berdasarkan

perkalian antara tarif upah standar per unit dengan kuantitas standar. Besarnya

biaya standar tenaga kerja langsung adalah Rp 14.999,97,- yaitu hasil perkalian

Page 95: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

antara tarif upah standar Rp 217,391/unit dengan kuantitas standar bahan baku

bibit 69 botol.

2. Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung Pembuatan Nata de coco Mentah

Lembaran

Penentuan biaya standar tenaga kerja langsung per unit untuk

memproduksi nata lempeng yang ditetapkan perusahaan adalah didasarkan atas

jumlah unit produk jadi rata-rata yang dihasilkan untuk satu kali produksi per

harinya. Biaya standar tenaga kerja langsung per unit yang ditetapkan perusahaan

terdiri dari penentuan tarif standar tenaga kerja langsung per unit, dan penentuan

kuantitas standar produksi pembuatan nata lempeng per harinya. Kuantitas standar

Nata de Coco koktail diperoleh berdasarkan pengalaman perusahaan selama satu

tahun berproduksi sebelumnya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Tabel 17)

sebagai berikut

Tabel 17. Kapasitas Rata-rata Produksi Nata de coco Koktail di PT Tonsu

Wahana Tirta Bulan Oktober 2008 – September 2009

No Bulan Kapasitas Produksi

(cup)

Jumlah

Nata

Mentah

(lembar)

Jumlah

(liter)

Harga Air Kelapa/Liter

(Rp)

Biaya Bahan

Baku (Rp)

1 Oktober 148.440 10.985 10.985 200 2.196.912

2 November 120.480 8.916 8.916 200 1.783.104

3 Desember 132.360 9.795 9.795 200 1.958.928

4 Januari 110.112 8.148 8.148 200 1.629.658

5 February 116.400 8.614 8.614 200 1.722.720

6 Maret 120.000 8.880 8.880 200 1.776.000

7 April 125.808 9.310 9.310 200 1.861.958

8 Mei 130.344 9.645 9.645 200 1.929.091

9 Juni 132.072 9.773 9.773 200 1.954.666

10 Juli 132.432 9.800 9.800 200 1.959.994

11 Agustus 102.288 7.569 7.569 200 1.513.862

12 September 130.248 9.638 9.638 200 1.927.670

Total 1.500.984 111.073 111.073 22.214.563

Rata-rata (Bulan) 125.082 9.256 9.256 1.851.214

Rata-rata (Hari) 4.169 308,506 309 61.707

Biaya standar yang ditentukan perusahaan untuk proses pembuatan nata

mentah lembaran merupakan hasil perkalian tarif standar tenaga kerja langsung

per unit dengan kuantitas standar produk nata mentah lembaran per hari. Dasar

pembebanan tarif standar tenaga kerja langsung per unit yang ditetapkan

perusahaan untuk proses pembuatan nata mentah lembaran adalah berdasarkan

Page 96: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

tarif tenaga kerja harian sebesar Rp 15.000,- Sedangkan penentuan kuantitas

standar produksi per hari berdasarkan jumlah kapasitas rata-rata produk yang

dihasilkan dalam waktu satu hari.

Kuantitas standar produksi perusahaan didapatkan berdasarkan

pengalaman perusahaan selama satu tahun produksi. berdasarkan tabel di atas

diketahui bahwa rata-rata produksi nata mentah lembaran bibit per hari yang

dihasilkan perusahaan adalah 308,506 lembar. Sehingga tarif upah standar

borongan per unit yang ditetapkan perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 18. Penentuan Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Borongan per Unit

Proses Pembuatan Nata Mentah Lembaran Metode Perusahaan

No Uraian Satuan Jumlah

1. Pembebanan Tarif Standar Upah TKL Rp/Hari 15.000,-

2. Kuantitas Standar Lembar 308,506

3. Tarif Standar Upah Tenaga Kerja Borongan /

Unit

Rp/unit 48,62

Berdasarkan tabel 18 diperoleh besarnya tarif upah standar tenaga kerja

borongan bagi proses pembuatan nata mentah lembaran yaitu Rp 48,62,- per unit,

yang diperoleh dari hasil pembagian tarif pembebanan dengan kuantitas standar,

sehingga besarnya biaya standar tenaga kerja langsung ditentukan berdasarkan

perkalian antara tarif upah standar per unit dengan kuantitas standar. Besarnya

biaya standar tenaga kerja langsung adalah Rp 14.999,56 yaitu hasil perkalian tarif

upah standar Rp 48,62 / unit dengan kuantitas standar bahan baku yaitu 308,506

lembar nata mentah.

3. Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung Pembuatan Nata de Coco koktail

Penentuan tarif standar tenaga kerja borongan untuk proses pembuatan

Nata de Coco syrup (koktail) merupakan hasil bagi dasar pembebanan tarif

standar tenaga kerja langsung dengan kuantitas standar produksi. Dasar

pembebanan tarif standar tenaga kerja langsung per unit yang ditetapkan

perusahaan untuk proses pengembangan bibit nata adalah berdasarkan tarif tenaga

kerja harian sebesar Rp 15.000, Sedangkan penentuan kuantitas standar produksi

per hari berdasarkan jumlah rata-rata produk yang dihasilkan dalam waktu satu

hari. Jumlah rata-rata produk yang harus dihasilkan dalam satu hari pada

Page 97: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

perusahaan diperoleh berdasarkan pengalaman perusahaan dalam satu tahun dapat

dilihat seperti tabel berikut.

Tabel 19. Kapasitas Rata-rata Produksi Nata Mentah Lembaran di PT Tonsu

Wahana Tirta Bulan Oktober 2008 – September 2009

No Bulan Kapasitas Produksi

(cup)

Jumlah Nata

Mentah

(lembar)

Jumlah

(liter)

Harga Air Kelapa/liter

(Rp)

Biaya Bahan

Baku (Rp)

1 Oktober 148.440 10.985 10.985 200 2.196.912

2 November 120.480 8.916 8.916 200 1.783.104

3 Desember 132.360 9.795 9.795 200 1.958.928

4 Januari 110.112 8.148 8.148 200 1.629.658

5 February 116.400 8.614 8.614 200 1.722.720

6 Maret 120.000 8.880 8.880 200 1.776.000

7 April 125.808 9.310 9.310 200 1.861.958

8 Mei 130.344 9.645 9.645 200 1.929.091

9 Juni 132.072 9.773 9.773 200 1.954.666

10 Juli 132.432 9.800 9.800 200 1.959.994

11 Agustus 102.288 7.569 7.569 200 1.513.862

12 September 130.248 9.638 9.638 200 1.927.670

Total 1.500.984 111.073 111.073 22.214.563

Rata-rata (Bulan) 125.082 9.256 9.256 1.851.214

Rata-rata (Hari) 4.169 308,54 309 61.707

Kapasitas standar produksi perusahaan didapatkan berdasarkan

pengalaman perusahaan selama satu tahun produksi. berdasarkan tabel di atas

diketahui bahwa rata-rata produk nata de coco koktail yang dihasilkan perusahaan

adalah 4.169 cup per hari. Sehingga tarif upah standar borongan per unit yang

ditetapkan perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 20. Penentuan Tarif Upah Standar Tenaga Kerja Borongan per Unit

Proses Pembuatan Nata de coco Koktail Metode Perusahaan

No Uraian Satuan Jumlah

1. Pembebanan Tarif Standar Upah TKL Rp/hari Rp.15.000,-

2. Kuantitas Standar Cup/hari 4.169 Cup

3. Tarif Standar Upah Tenaga Kerja Borongan /

Unit

Rupiah/unit Rp.3,59

Berdasarkan tabel diatas diperoleh besarnya tarif upah standar tenaga kerja

borongan bagi proses pembuatan nata de coco koktail yaitu Rp 3,59,- per unit,

yang diperoleh dari hasil pembagian tarif pembebanan dengan kuantitas standar,

sehingga besarnya biaya standar tenaga kerja langsung ditentukan berdasarkan

perkalian antara tarif upah standar per unit dengan kuantitas standar. Besarnya

Page 98: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

biaya standar tenaga kerja langsung adalah Rp 14.996,71 yaitu hasil dari perkalian

tarif upah standar Rp 3,59 dengan kuantitas standar bahan baku yaitu 4.169 cup.

6.1.1.3. Biaya Standar Overhead Pabrik

Salah satu unsur biaya produksi adalah biaya overhead pabrik, biaya

overhead pabrik ini meliputi semua biaya-biaya yang bukan diklasifikasikan

sebagai biaya bahan langsung maupun biaya buruh langsung. Biaya overhead

pabrik pada PT Tonsu Wahana Tirta terdiri dari biaya overhead pabrik tetap dan

biaya overhead pabrik variabel (Lampiran 2). Biaya overhead pabrik variabel

terdiri dari biaya bahan penolong, serta biaya bahan bakar (gas). Sedangkan biaya

overhead pabrik tetap perusahaan terdiri dari biaya listrik, biaya telpon serta biaya

tenaga kerja karyawan tetap. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 21. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Standar di

PT. Tonsu Wahana Tirta Metode Perusahaan

No Uraian Kategori Biaya / Produksi (Rp)

1 Biaya Bahan Penolong BOP Variabel 1.796.229

2 Biaya Bahan Bakar BOP Variabel 34.667

3 Biaya Listrik BOP Tetap 5.769

4 Biaya Penyusutan Peralatan BOP Tetap 27.900

5 Biaya Penyusutan Bangunan BOP Tetap 4.767

6 Biaya Telpon BOP Tetap 5.769

7 Biaya Angkut B.Baku BOP Tetap 21.056

7 Biaya Gaji Karyawan tetap BOP Tetap 96.154

TOTAL 1.992.311

Berdasarkan sifat biaya overhead pabrik yang merupakan biaya tak

langsung produk, dasar perhitungan dari besaran biaya ini dilakukan dengan

mekanisme penjatahan. Penjatahan pembebanan biaya overhead harus

menetapkan dasar kegiatan yang sama terhadap semua jenis produk yang

diproduksi oleh perusahaan tersebut, maka pada PT Tonsu Wahana Tirta yang

dijadikan standar pembebanan biaya overhead pabrik adalah standar jam kerja

harian karyawan, karena jumlah produk yang dihasilkan sangat tergantung dari

jumlah jam kerja harian karyawan.

Berdasarkan tabel diketahui bahwa pembebanan BOP selama periode

analisis adalah sebesar Rp 1.992.331 Dasar pembebanan terhadap biaya overhead

pabrik perusahaan adalah berdasarkan jam kerja harian karyawan perusahaan

yaitu delapan jam perhari. Besarnya biaya standar overhead produksi diperoleh

Page 99: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

dengan membagi pembebanan biaya overhead pabrik pada kuantitas normal

dengan jam standar karyawan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di

bawah berikut ini.

Tabel 22. Prosedur Penetapan Biaya Standar BOP per Unit Metode Perusahaan

NO Uraian Satuan Jumlah

1 Total Pembebanan BOP Rp 1.992.311

2 Standar Jam Kerja / Hari Jam 8

3 Biaya Standar BOP /jam Rp / Jam 249.038,88

4 Unit Produk jadi / Hari Unit / Hari 4.169

5 Unit Produk jadi / jam Unit / Jam 521,125

6 Tarif Standar BOP / Unit Rp / Unit 477,89

Rata-rata total unit produk yang dihasilkan menurut pengalaman

perusahaan selama satu tahun adalah sebesar 4.169 cup nata de coco koktail per

hari produksi, dengan standar jam kerja karyawan selama delapan jam per hari,

sehingga diperoleh biaya standar BOP per jam sebesar Rp 249.038,88. Unit

produk jadi yang dapat dihasilkan perusahaan pada kuantitas normal per jam

adalah 521 unit, sehingga besar penetapan biaya standar BOP per unit oleh

perusahaan adalah sebesar Rp 477,89 per unit.

6.1.2. Biaya Standar Metode Analisis

6.1.2.1. Biaya Standar Bahan Baku

Sebelum menetapkan biaya standar bahan suatu produk ada dua hal yang

harus diperhitungkan yaitu harga standar bahan baku dan kuantitas standar bahan

baku. Penetapan biaya standar bahan baku metode analisis yaitu dengan terlebih

dahulu merincikan setiap tahap proses produksi, dikarenakan sasaran penetapan

biaya standar bahan baku di tujukan adalah pada produk akhir yaitu nata koktail

yang bahan bakunya adalah nata mentah lembaran. Pada proses produksi di

PT Tonsu Wahana Tirta proses produksi terdiri dari proses pembuatan bibit,

pembuatan nata lembaran, dan pembuatan nata koktail. Dari ketiga proses tersebut

yang langsung memanfaatkan air kelapa sebagai bahan baku langsung adalah

proses pengembangan bibit nata dan proses pembuatan nata lembaran, sementara

pembuatan nata koktail memanfaatkan bahan baku berupa nata lembaran dari

proses produksi sebelumnya.

Page 100: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Perbedaan antara metode penetapan biaya standar bahan baku metode

perusahaan dengan metode analisis yaitu terletak pada pengumpulan biaya

penyusun harga pokok produksi nata mentah lembaran yang digunakan sebagai

harga standar bahan baku bagi produk akhir, pada metode perusahaan biaya

penyusun bahan baku pembuatan nata mentah lembaran yakni dengan

menyatukan biaya bahan baku (air kelapa) untuk proses pembuatan bibit dan

bahan baku (air kelapa) untuk proses pembuatan nata mentah lembaran,

sedangkan harga bibit yang merupakan biaya bahan penolong menggunakan harga

bibit (starter), yaitu bibit yang dapat di beli dipasar dengan harga Rp 20.000,- per

liter.

Metode analisis biaya bahan baku pembuatan nata mentah lembaran hanya

terdiri dari biaya bahan baku air kelapa, sedangkan biaya bibit dihitung secara

terpisah yaitu dengan menghitung harga pokok bibit terlebih dahulu, sehingga

yang termasuk kedalam biaya bahan penolong (harga bibit) dalam perhitungan

harga pokok nata mentah lembaran, adalah harga bibit hasil perhitungan harga

pokok produksi bibit per unit.

Penentuan harga pokok nata lembaran terlebih dahulu harus mengetahui

semua unsur biaya penyusunnya termasuk proses pembuatannya, yang terdiri dari

biaya bahan baku, biaya upah tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Pada biaya bahan penolong proses pembuatan nata mentah lembaran terdapat satu

unsur biaya bibit, sehingga perlu juga untuk dihitung harga pokoknya yang akan

dibebankan kepada biaya bahan penolong pada proses perhitungan harga pokok

produksi nata mentah lembaran.

Metode penentuan harga pokok produksi pada proses pembuatan nata

mentah lembaran dan pengembangan bibit dihitung dengan metode variabel

costing, dengan alasan bahwa biaya yang paling berpengaruh bagi harga pokok

produksinya adalah biaya variabel, selain itu untuk mencegah terjadinya

perhitungan dua kali atau double counting pada proses perhitungan harga pokok

produk akhir (Nata koktail). Sehingga semua unsur biaya tetap dan penyusutan

dihitung atau dimasukkan pada harga pokok produksi produk akhir yaitu pada

proses penetapan harga pokok produksi nata koktail (kemasan). Untuk lebih

Page 101: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

jelasnya proses perhitungan harga pokok produksi dapat dilihat pada

(lampiran 10).

Tabel 23. Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Unit Pengembangan Bibit

Metode Analisis No Uraian Total Biaya (Rp)

1. Biaya Bahan Baku 10.373

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3.907

3. Biaya Overhead Pabrik

• Biaya Bahan Penolong 32.444

• Biaya Bahan Bakar 4.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 36.777

HARGA POKOK PRODUKSI 51.057

JUMLAH UNIT PRODUK JADI (Botol) 69

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 740

Harga pokok produksi per unit pada proses pembuatan bibit selanjutnya

akan menjadi harga standar bibit per unit pada proses perhitungan harga pokok

produksi pembuatan nata mentah lembaran. Harga pokok produksi nata lembaran

per unit selanjutnya akan menjadi harga standar bahan baku per unit bagi proses

pembuatan nata koktail.

Berdasarkan tabel diatas besarnya harga pokok produksi bibit per unit

adalah Rp 740,- yang diperoleh dari hasil pembagian harga pokok produksi

dengan jumlah unit produk jadi yaitu sejumlah 69 botol. Jumlah unit produk jadi

(bibit/botol) merupakan jumlah kuantitas standar rata-rata yang diperoleh dari

jumlah standar yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah nata lembaran

yang nantinya akan digunakan perusahaan untuk menghasilkan produk akhir,

yaitu nata koktail sejumlah 4.169 unit (cup). Botol yang digunakan untuk

pengembangbiakan bibit menggunakan botol bekas sirup ABC dengan volume

630 ml per botol. Jumlah standar kebutuhan bibit (usia enam hari) untuk

memproduksi satu lembar nata mentah (1kg/lembar) adalah 120 ml, sehingga satu

botol dapat digunakan untuk menginokulasi lima lembar nata lempeng.

Harga pokok produksi per unit bibit selanjutnya akan menjadi harga bibit

per unit pada proses perhitungan harga pokok produksi pembuatan nata mentah

lembaran (lampiran 4). Hasil perhitungan harga pokok produksi per unit

pembuatan nata mentah lembaran beserta biaya penyusunya dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut.

Page 102: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 24. Perhitungan Harga Pokok Produksi Standar Per unit Pembuatan Nata

Mentah Lembaran Metode Analisis No Uraian Total Biaya (Rp)

1. Biaya Bahan Baku 86.486

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 18.510

3. Biaya Overhead Pabrik

• Biaya Bahan Penolong 91.955

• Biaya Bahan Bakar 13.000

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 104.955

HARGA POKOK PRODUKSI 209.951

JUMLAH UNIT PRODUK JADI (LEMBAR) 308,506

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 681

Berdasarkan keterangan tabel diatas didapatkan harga pokok produksi per

unit nata mentah lembaran yaitu sebesar harga pokok produksi di bagi jumlah unit

produk, sehingga harga pokok produksi per unit adalah sebesar Rp 681. Pada

penjelasan sebelumnya biaya bahan baku standar terdiri dari harga standar dan

kuantitas standar, biaya standar diperoleh dari hasil perkalian antara harga standar

dengan kuantitas standar. Pada metode analisis dalam proses penentuan biaya

standar bahan baku pembuatan nata de coco koktail yang menjadi harga standar

bahan baku adalah harga pokok produksi nata mentah lembaran.

Harga standar bahan baku bagi proses pembuatan nata de coco koktail dari

hasil proses perhitungan di dapatkan sebesar Rp 681 per (Kg), sehingga biaya

standar bahan baku bagi produk akhir (nata koktail) adalah Rp 210.092,- yang

diperoleh dari hasil perkalian harga standar bahan baku Rp 681/ unit dengan

kuantitas standar 308,506 lembar nata mentah.

6.1.2.2. Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung

Pada penentuan biaya standar tenaga kerja langsung yang dimaksud tenaga

kerja langsung disini adalah tenaga kerja yang langsung ikut serta dalam proses

produksi, dan bukan merupakan tenaga kerja yang tidak memiliki kegiatan

langsung pada kegiatan produksi. Biaya standar tenaga kerja langsung terdiri dari

penentuan tarif standar upah per unit dan kuantitas standar produksi per hari.

Penentuan biaya standar upah tenaga kerja langsung metode analisis

menggunakan standar pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai. Standar jenis ini

didasarkan pada tingkat pelaksanaan yang dapat dicapai dengan memperhitungkan

kegiatan yang tidak efisien yang tak dapat dihindarkan terjadinya lagi, selain itu

Page 103: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

perlu diperhatikan produk dengan standar kualitas terbaik yang dapat dihasilkan.

Penentuan biaya standar upah tenaga kerja langsung pada metode analisis terdiri

dari penentuan tarif upah standar tenaga kerja langsung per unit pada masing-

masing kegiatan produksi yaitu produksi pengembangan bibit nata, pembuatan

nata mentah lembaran, pembuatan nata koktail (kemasan), dan penentuan

kuantitas standar produksi per hari

1. Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung Proses Pengembangan Bibit Nata

Penentuan biaya standar tenaga kerja langsung pada metode analisis terdiri

dari penentuan tarif upah standar per unit dan kuantitas standar produksi. Pada

penentuan biaya standar upah tenaga kerja langsung metode analisis

menggunakan standar pelaksanaan terbaik untuk menghasilkan produk terbaik,

sehingga sebelum menentukan tarif standar upah tenaga kerja langsung per unit

perlu diketahui spesifikasi standar produk terbaik yang dapat dihasilkan

perusahaan (Tabel 25).

Tabel 25. Spesifikasi Standar Produk Pengembangan Bibit Nata Metode Analisis Produk yang akan dihasilkan

Jenis Produk Spesifikasi Produk

1. Nata Bibit 1. Warna Putih Kekeruhan

2. Terdapat Lapisan Tipis

di Permukaan.

3. Tidak Terdapat Jamur

4. Tidak Terdapat Ruang Kosong Antar Cairan

Untuk menghasilkan produk terbaik berdasarkan spesifikasi pada tabel

diatas maka sebelumnya perlu ditetapkan formula untuk menghasilkannya, selain

itu perlu diperhatikan waktu standar pada tiap-tiap proses kegiatan. Pada metode

analisis, formula standar yang dijadikan dasar dalam penentuan waktu standar

pengerjaan produk yang dihasilkan adalah 20 liter bahan baku (air kelapa), dengan

alasan bahwa formula 20 liter bahan baku adalah formula pada kuantitas normal

yang dapat dikerjakan oleh satu orang karyawan untuk menghasilkan produk

dengan spesifikasi terbaik.

Page 104: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 26. Waktu Standar Untuk Tiap Tahapan Proses Pengembangan Bibit Nata Teknik Proses (Formula 20 Liter Air Kelapa)

Tahapan Proses Waktu Standar (menit)

1. Penyiapan Alat 10

2. Penyiapan Bahan 10

3. Penyiapan dan Pencucian Botol 30

4. Penyaringan Air Kelapa 15

5. Penimbangan Bahan Kimia dan Pengukuran air kelapa 15

6. Perebusan 30

7. Pemasukan ke Dalam Botol 15

8. Inokulasi Bibit 30

9. Fermentasi ( 6 hari)

TOTAL WAKTU PRODUKSI (menit) 155

Pada metode analisis penentuan waktu standar di dasarkan atas standar

pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai untuk tiap-tiap tahapan proses produksi.

Standar jenis ini didasarkan pada tingkat pelaksanaan yang dapat dicapai dengan

memperhitungkan kegiatan yang tidak efisien yang tak dapat dihindarkan

terjadinya lagi. Standar waktu proses pengembangan bibit nata selengkapnya

dapat dilihat pada (lampiran 11).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari tabel diatas, bahwa total

waktu standar pengerjaan proses pengembangan bibit untuk formula 20 liter

bahan baku adalah 155 menit atau sama dengan 2,58 jam, formula standar 20 liter

mampu menghasilkan sekitar 37 botol bibit nata dengan pertimbangan bahwa air

kelapa yang dijadikan media pengembangbiakan bibit per botol adalah 540 ml

atau 0,54 liter, sehingga waktu standar per unit adalah 0,07 jam atau 155 menit ,

yang diperoleh dari hasil pembagian total waktu standar terhadap jumlah total unit

produk jadi.

Penentuan tarif standar upah tenaga kerja langsung per unit pada metode

analisis sebelumnya terlebih dahulu didasarkan atas pengalaman perusahaan pada

tahun-tahun sebelumnya mengenai dasar pembebanan upah standar tenaga kerja

langsung (per hari) kemudian selanjutnya pada metode analisis dasar pembebanan

upah standar harian per tenaga kerja langsung diproyeksikan terhadap waktu

standar pengerjaan metode analisis.

Tarif standar upah tenaga kerja langsung per unit metode analisis terlebih

dahulu harus mengetahui dasar pembebanan tarif standar upah tenaga kerja

langsung yang bersumber dari perusahaan terhadap total waktu standar metode

Page 105: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

analisis yaitu dengan memproyeksikannya. Dasar pembebanan tarif standar upah

tenaga kerja langsung yang ditetapkan perusahaan adalah sebesar Rp.15.000,

perhari dengan standar waktu kerja perhari adalah delapan jam kerja. Dari hasil

perhitungan didapatkan bahwa besarnya pembebanan tarif standar upah tenaga

kerja langsung perusahaan terhadap total waktu standar metode analisis adalah

sebesar Rp 5.806,- yang diperoleh dari hasil pembagian pembebanan tarif standar

perusahaan sebesar Rp 15.000,- per hari (delapan jam kerja) dengan total waktu

proses kegiatan produksi metode analisis yaitu 2,58 jam.

Jumlah produk yang dihasilkan berdasarkan total waktu standar pengerjaan

pada metode analisis adalah 37 botol, sehingga untuk satu jam produk yang dapat

dihasilkan adalah 14 botol. Berdasarkan hasil proyeksi perhitungan didapatkan

pembebanan tarif standar upah per unit untuk tenaga kerja langsung per jam

adalah sebesar Rp. 405. per unit per jam, yang diperoleh dari hasil pembagian

pembebanan tarif standar upah perusahaan per total waktu metode analisis

Rp 5.806 dengan jumlah unit per jam metode analisis yaitu sejumlah 14 botol.

Tarif standar upah tenaga kerja langsung metode analisis merupakan tarif

standar upah tenaga kerja langsung per unit, yang berarti jumlah tarif standar upah

tenaga kerja langsung yang dikeluarkan untuk mengerjakan satu unit produk jadi.

Dari hasil perhitungan diperoleh tarif standar upah per unit tenaga kerja langsung

adalah sebesar Rp 28,31 per unit,- yang diperoleh dari hasil perkalian pembebanan

tarif standar upah tenaga kerja langsung per unit yaitu sebesar Rp 405 dengan

waktu standar pengerjaan per unit selama 0,07 jam per unit.

Kuantitas standar produksi pada metode analisis diperoleh berdasarkan

pengalaman perusahaan selama satu tahun produksi. Berdasarkan data historis

perusahaan diketahui bahwa rata-rata produk bibit nata per hari yang dihasilkan

perusahaan adalah 69 botol. Sehingga biaya standar upah tenaga kerja langsung

pengembangan bibit adalah Rp 1.953,39 yang diperoleh dari hasil perkalian tarif

upah standar Rp 28,31 dengan kuantitas standar yaitu 69 botol.

2. Biaya Standar Tenaga Kerja Langsung Pembuatan Nata Mentah

Lembaran

Seperti pada penentuan biaya standar upah tenaga kerja langsung

sebelumnya proses penentuan biaya standar upah tenaga kerja langsung

Page 106: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

pembuatan nata de coco mentah lembaran metode analisis juga menggunakan

standar pelaksanaan terbaik yang dapat dilakukan, maka selain memperhitungkan

waktu pada setiap tahap proses kegiatan, selain itu perlu juga diperhatikan

spesifikasi terhadap produk yang dihasilkan. Spesifikasi produk yang dihasilkan

merupakan produk terbaik yang dapat dihasilkan perusahaan, spesifikasi produk

nata mentah lembaran dapat dilihat pada Tabel 27.

Untuk menghasilkan produk terbaik berdasarkan spesifikasi pada tabel 27

maka sebelumnya perlu ditetapkan formula bahan baku untuk menghasilkannya,

selain itu juga perlu diperhatikan waktu standar pada tiap-tiap proses kegiatan.

Pada metode analisis, formula standar yang dijadikan dasar penentuan spesifikasi

produk yang dihasilkan adalah 50 liter bahan baku (air kelapa), dengan alasan

bahwa formula 50 liter bahan baku adalah formula pada kapasitas normal yang

dapat dikerjakan oleh satu orang karyawan untuk menghasilkan produk dengan

spesifikasi terbaik.

Tabel 27. Spesifikasi Produk Nata Mentah Lembaran Produk yang akan dihasilkan

Jenis Produk Spesifikasi Produk

2. Nata Mentah Lembaran 1. Warna Putih Kekeruhan

2. Ketebalan 1,5-2 cm

3. Tidak Terdapat Jamur

4. Permukaan Tidak Cacat

Biaya standar upah tenaga kerja langsung pada metode analisis terdiri dari

penentuan tarif standar per unit dan kuantitas produksi standar. Penetapan tarif

standar pengerjaan per unit dalam metode analisis di dasarkan atas pelaksanaan

terbaik yang dapat dilakukan dengan memperhitungkan kegiatan yang tidak

efisien yang tak dapat dihindarkan terjadinya lagi. Waktu standar pengerjaan

untuk setiap tahap kegiatan pada metode analisis merupakan jumlah waktu terbaik

yang dapat dicapai per orang karyawan dengan memperhitungkan kegiatan yang

tidak efisien yang tidak dapat dihindarkan lagi. Waktu standar pengerjaan

pembuatan nata mentah lembaran dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Page 107: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 28. Waktu Standar Untuk Tiap Tahapan Proses Pembuatan Nata Mentah Lembaran

Teknik Proses (Formula 50 Liter Air Kelapa)

Tahapan Proses Waktu Standar (menit)

1. Penyiapan Alat 10

2. Penyiapan Bahan 10

3. Penyiapan dan Pencucian Loyang 45

4. Penyaringan Air Kelapa 15

5. Penimbangan Bahan 15

6. Perebusan 30

7. Pemasukan Dalam Loyang 45

8. Inokulasi Bibit 30

9. Fermentasi (6 hari)

TOTAL WAKTU PRODUKSI (menit) 200

Berdasarkan keterangan tabel diatas total standar waktu pengerjaan

pembuatan nata mentah lembaran dengan formula 50 liter air kelapa adalah 200

menit per orang karyawannya, atau setara dengan 3,33 jam. Formula 50 liter air

kelapa dapat menghasilkan 50 lembar nata mentah hasil inokulasi selama enam

hari. Berat per lembar nata mentah kurang lebih satu kg, sehingga 50 liter air

kelapa mampu menghasilkan 50 Kg nata lempeng.

Untuk mendapatkan standar waktu pengerjaan per unit yaitu dengan

membagi total waktu standar pengerjaan metode analisis dengan jumlah total

produk jadi formula standar. Dari hasil perhitungan diperoleh standar waktu

pengerjaan per unit produk adalah empat menit, yang diperoleh dari hasil

pembagian total waktu standar analisis yaitu 200 menit dengan jumlah produk

yang dihasilkan pada formula standar yaitu 50 liter sama dengan 50 Kg.

Untuk menetapkan biaya standar upah per unit, hal yang harus

diperhatikan pula adalah penentuan pembebanan tarif standar upah pengerjaan per

unitnya. pembebanan tarif standar upah tenaga kerja langsung per jam metode

analisis terlebih dahulu harus mengetahui pembebanan tarif standar upah tenaga

kerja langsung yang bersumber dari perusahaan terhadap total waktu standar

metode analisis yaitu dengan memproyeksikannya terlebih dahulu. Pembebanan

tarif standar upah tenaga kerja langsung yang ditetapkan perusahaan adalah

sebesar Rp 15.000,- perhari dengan standar waktu kerja perhari adalah delapan

jam kerja. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa besarnya pembebanan tarif

standar upah tenaga kerja langsung perusahaan terhadap total waktu standar

Page 108: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

metode analisis adalah sebesar Rp 4.500,- yang diperoleh dari hasil pembagian

pembebanan tarif standar upah perusahaan sebesar Rp 15.000,- per hari (delapan

jam kerja) dengan total waktu proses kegiatan produksi metode analisis yaitu 3,33

jam.

Jumlah produk yang dihasilkan berdasarkan total waktu standar pengerjaan

pada metode analisis adalah 50 lembar nata mentah, sehingga untuk satu jam

metode analisis produk yang dapat dihasilkan adalah 15 lembar nata mentah.

Berdasarkan hasil proyeksi perhitungan didapatkan pembebanan tarif standar upah

per unit untuk tenaga kerja langsung adalah sebesar Rp 300, yang diperoleh dari

hasil pembagian pembebanan tarif standar upah perusahaan per total waktu

metode analisis Rp 4.500 dengan jumlah unit per jam metode analisis sejumlah 15

lembar nata mentah.

Tarif standar upah tenaga kerja langsung metode analisis merupakan tarif

standar tenaga kerja langsung per unit, yang berarti jumlah tarif upah tenaga kerja

langsung yang dikeluarkan untuk mengerjakan satu unit produk jadi. Dari hasil

perhitungan diperoleh tarif standar upah per unit tenaga kerja langsung adalah

sebesar Rp 20,- yang diperoleh dari hasil perkalian besarnya pembebanan tarif

upah tenaga kerja langsung per unit yaitu sebesar Rp 300 dengan waktu standar

pengerjaan per unit selama 0,07 jam per unit.

Kuantitas standar produksi pada metode analisis diperoleh berdasarkan

pengalaman perusahaan selama satu tahun produksi. Berdasarkan data historis

perusahaan diketahui bahwa rata-rata produk nata mentah lembaran per hari yang

dihasilkan perusahaan adalah 308,506 lembar. Sehingga biaya standar upah tenaga

kerja langsung pembuatan nata mentah lembaran metode analisis adalah

Rp 6.170,12 yang diperoleh dari hasil perkalian tarif upah standar Rp 20/unit

dengan kuantitas standar 308,506 lembar.

3. Biaya Standar Tenaga Kerja langsung Pembuatan Nata Koktail.

Penentuan biaya standar upah tenaga kerja langsung pada proses

pembuatan nata de coco koktail terdiri dari penentuan tarif per unit tenaga kerja

langsung dan kuantitas standar produksi. Penentuan tarif standar upah tenaga kerja

langsung pada proses pembuatan nata de coco koktail menggunakan standar

pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai perusahaan untuk menghasilkan sejumlah

Page 109: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

produk dengan standar kualitas terbaik. formula standar yang digunakan dalam

penentuan biaya standar tenaga kerja langsung metode analisis yaitu formula 10

kg nata, dari hasil 10 kg nata mentah lembaran dapat menghasilkan 135 cup nata

koktail. Data spesifikasi produk nata de coco koktail dengan standar terbaik yang

mampu dicapai perusahaan adalah seperti pada tabel berikut

Tabel 29. Spesifikasi Produk Nata de coco Koktail

Produk yang Akan Dihasilkan (Formula 10 Kg Nata Mentah Lembaran)

Jenis Produk Spesifikasi Produk

3. Nata Koktail 1.Ukuran Potongan Nata Seragam

2. Warna Putih Transparan

3. Nata Digigit Renyah

4. Rasa Tidak Terlalu Manis

5. Rasa Nata Seperti Agar

6. Jumlah Nata Tiap cup 38 Butir

7. Tidak Terdapat Kotoran

8. Cup Plastik Jernih

9. Tutup cup Rapat dan Tidak Bocor

10. Kemasan Tidak Lengket

11. Hasil Produk 135 cup

Berdasarkan spesifikasi produk di atas maka untuk menghasilkan jenis

produk yang diharapkan, perlu ditetapkan waktu untuk setiap tahap proses

kegiatan, penetapan waktu didasarkan atas standar pengerjaan terbaik yang

mampu dicapai satu orang karyawan. Standar waktu dan tahapan proses

pembuatan nata de coco koktail dapat dijelaskan seperti pada tabel berikut

Tabel 30. Waktu Standar Untuk Tiap Tahapan Proses Pembuatan Nata de coco

Koktail Teknik Proses (Formula 10 Kg Nata Mentah Lembaran)

Tahapan Proses Waktu Standar (menit)

1. Penyiapan Alat 10

2. Penyiapan Bahan 10

3.Pembersihan dan Pemotongan 30

4. Sortasi dan Grading 15

5. Netralisasi 60

6. Penimbangan Bahan Baku 10

7. Perebusan dan Pencampuran 60

8. Pembuatan Sirup 20

9. Pemasukan Bahan dalam Cup 30

10. Pengemasan 30

11. Pengepakan 15

TOTAL WAKTU PRODUKSI (menit) 290

Page 110: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Berdasarkan keterangan tabel diatas total standar waktu pengerjaan

pembuatan nata de coco koktail dengan formula 10 kg nata mentah lembaran

adalah 290 menit per orang karyawannya, atau setara dengan 4,83 jam. Formula

10 kg nata mentah dapat menghasilkan 135 cup nata de coco koktail. Berat padat

standar yang ditetapkan perusahaan untuk satu cup nata de coco koktail adalah 74

gr atau setara dengan 0,074 Kg.

Penentuan tarif standar upah tenaga kerja langsung per unit metode

analisis yaitu dengan memproyeksikan pembebanan tarif standar upah tenaga

kerja langsung yang ditetapkan perusahaan terhadap total waktu standar

pengerjaan metode analisis, dari keterangan yang diperoleh dari perusahaan

bahwa pembebanan tarif upah standar tenaga kerja langsung adalah Rp 15.000,-

dengan standar waktu kerja perhari adalah delapan jam kerja. Dari hasil

perhitungan didapatkan bahwa besarnya pembebanan tarif standar upah tenaga

kerja langsung perusahaan terhadap total waktu standar metode analisis adalah

sebesar Rp 3.103,- yang diperoleh dari hasil pembagian pembebanan tarif standar

upah tenaga kerja langsung perusahaan sebesar Rp 15.000,- per hari (delapan jam

kerja) dengan total waktu proses kegiatan produksi metode analisis yaitu 4,83 jam.

Jumlah produk yang dihasilkan berdasarkan total waktu standar pengerjaan

pada metode analisis adalah 135 cup nata koktail, sehingga untuk satu jam metode

analisis, produk yang dapat dihasilkan adalah 28 cup nata koktail. Berdasarkan

hasil proyeksi perhitungan didapatkan pembebanan tarif standar upah tenaga kerja

langsung per unit adalah sebesar Rp 111,- per unit per jam, yang diperoleh dari

hasil pembagian pembebanan tarif standar upah perusahaan per total waktu

metode analisis sebesar Rp 3.103,- dengan jumlah unit per jam metode analisis

sejumlah 28 cup nata koktail.

Tarif standar upah tenaga kerja langsung metode analisis merupakan tarif

standar upah tenaga kerja langsung per unit, yang berarti jumlah tarif upah tenaga

kerja langsung yang dikeluarkan untuk mengerjakan satu unit produk jadi. Dari

hasil perhitungan diperoleh tarif standar upah tenaga kerja langsung per unit

adalah sebesar Rp 3,98,- yang diperoleh dari hasil perkalian pembebanan tarif

standar upah tenaga kerja langsung per unit yaitu sebesar Rp. 111,- dengan waktu

standar pengerjaan per unit selama 0,04 jam per unit.

Page 111: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Kuantitas standar produksi pada metode analisis diperoleh berdasarkan

pengalaman perusahaan selama satu tahun produksi. berdasarkan data historis

perusahaan diketahui bahwa rata-rata produk nata de coco koktail per hari yang

dihasilkan perusahaan adalah 4.169 cup. Sehingga biaya standar upah tenaga kerja

langsung pembuatan nata de coco koktail metode analisis adalah Rp 16.592 yaitu

hasil perkalian tarif upah standar Rp 3,98/ unit dengan kuantitas standar 4.169

cup.

6.1.2.3. Biaya Standar Overhead Pabrik

Salah satu unsur biaya produksi adalah biaya overhead pabrik, biaya

overhead pabrik ini meliputi semua biaya-biaya yang bukan diklasifikasikan

sebagai biaya bahan langsung maupun biaya buruh langsung. perhitungan biaya

overhead pabrik pada metode analisis terdiri dari dua metode yaitu perhitungan

biaya overhead pabrik metode full costing dan perhitungan biaya overhead pabrik

metode variabel costing.

Perhitungan biaya overhead pabrik metode full costing terdiri dari biaya

overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel, biaya overhead pabrik

variabel terdiri dari biaya bahan penolong dan biaya bahan bakar, sedangkan

biaya overhead pabrik tetap terdiri dari biaya penyusutan peralatan, penyusutan

bangunan, biaya listrik, biaya telpon, dan biaya gaji karyawan tetap bagian

produksi. Hasil rekapitulasi perhitungan biaya overhead pabrik metode full

costing dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 31. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Standar Biaya Overhead Pabrik

Metode Full Costing No Uraian Kategori Biaya / Produksi (Rp)

1 Biaya Bahan Penolong BOP Variabel 1.729.678

2 Biaya Bahan Bakar BOP Variabel 17.333

3 Biaya Penyusutan Peralatan BOP Tetap 27.900

4 Biaya Penyusutan Bangunan BOP Tetap 4.767

4 Biaya Listrik BOP Tetap 5.769

5 Biaya Telpon BOP Tetap 5.769

6 Biaya Gaji Karyawan Tetap BOP Tetap 19.231

TOTAL 1.810.447

Perbedaaan prosedur penetapan biaya overhead metode analisis dengan

metode perusahaan yaitu pada metode perusahaan tidak terdapat biaya penyusutan

Page 112: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

peralatan dan bangunan, serta biaya total gaji karyawan tetap merupakan total gaji

dari seluruh karyawan di semua departemen, sedangkan pada metode analisis

yang menggunakan metode full costing, pengumpulan biaya overhead pabrik tetap

memasukkan semua unsur penyusutan yang meliputi penyusutan peralatan dan

bangunan. Biaya gaji karyawan tetap pada metode analisis diperoleh dengan

memisahkan karyawan antara departemen, sehingga biaya gaji karyawan yang

termasuk dalam perhitungan metode analisis full costing adalah biaya gaji

karyawan bagian produksi, sedangkan biaya gaji karyawan bagian pemasaran dan

administrasi di hitung sebagai biaya pemasaran dan administrasi pada penetapan

harga pokok penjualan produk akhir.

Berdasarkan sifat biaya overhead pabrik yang merupakan biaya tak

langsung produk, dasar perhitungan dari besaran biaya ini dilakukan dengan

mekanisme penjatahan. Penjatahan pembebanan biaya overhead harus

menetapkan dasar kegiatan yang sama terhadap semua jenis produk yang

diproduksi oleh perusahaan tersebut, maka pada metode analisis mekasnisme

penjatahan menggunakan mekanisme penjatahan yang sama dengan metode

perusahaaan yaitu standar jam kerja harian karyawan, karena jumlah produk yang

dihasilkan sangat tergantung dari jumlah jam kerja harian karyawan.

Tabel 32. Prosedur Penetapan Biaya Standar BOP per Unit Metode Full Costing.

NO Uraian Satuan Jumlah

1 Total Pembebanan BOP Rp 1.810.447

2 Standar Jam Kerja / Hari Jam 8

3 Biaya Standar BOP Rp / Jam 226.305,97

4 Unit Produk jadi Hari 4.169

5 Unit Produk jadi Hari / Jam 521,125

6 Biaya Standar BOP Rp / Unit 434,26

Berdasarkan tabel diketahui bahwa pembebanan BOP selama periode

analisis adalah sebesar Rp 1.810.448. Dasar pembebanan terhadap biaya overhead

pabrik perusahaan adalah berdasarkan jam kerja harian karyawan perusahaan

yaitu delapan jam perhari, dengan besarnya biaya standar overhead produksi

diperoleh dengan membagi pembebanan biaya overhead pabrik pada kapasitas

normal dengan jam standar karyawan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel di bawah berikut ini

Page 113: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Rata-rata total unit produk yang dihasilkan menurut pengalaman

perusahaan selama satu tahun adalah sebesar 4.169 unit per hari produksi, dengan

standar jam kerja karyawan selama delapan jam per hari, sehingga diperoleh biaya

standar BOP per jam sebesar Rp 226.305,97. Unit produk jadi yang dapat

dihasilkan perusahaan pada kuantitas normal per jam adalah 521 unit, sehingga

besar penetapan biaya standar per unit metode full costing adalah sebesar

Rp 434,26 per unit.

Perhitungan biaya overhead pabrik metode variabel costing hanya terdiri

dari biaya overhead pabrik variabel, sehingga yang termasuk ke dalam biaya

overhead pabrik tetap tidak dimasukkan, biaya overhead pabrik variabel terdiri

dari biaya bahan penolong dan biaya bahan bakar. Hasil rekapitulasi perhitungan

biaya overhead pabrik metode variabel costing dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut.

Tabel 33. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Standar

Variabel Costing No Uraian Kategori Biaya / Produksi (Rp)

1 Biaya Bahan Penolong BOP Variabel 1.729.678

2 Biaya Bahan Bakar BOP Variabel 17.333

TOTAL 1.747.011

Metode penjatahan pada perhitungan standar biaya overhead pabrik

metode variabel costing menggunakan mekanisme penjatahan yang sama dengan

metode perusahaaan yaitu standar jam kerja harian karyawan, karena jumlah

produk yang dihasilkan sangat tergantung dari jumlah jam kerja harian karyawan.

Berdasarkan tabel diketahui bahwa pembebanan BOP variabel selama

periode analisis adalah sebesar Rp 1.747.011. dasar pembebanan terhadap biaya

overhead pabrik perusahaan adalah berdasarkan jam kerja harian karyawan

perusahaan yaitu delapan jam perhari, dengan besarnya biaya standar overhead

produksi variabel diperoleh dengan membagi pembebanan biaya overhead pabrik

pada kuantitas normal dengan jam standar karyawan, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel di bawah berikut ini.

Page 114: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 34. Rekapitulasi BOP Standar per Unit Metode Variabel Costing NO Uraian Satuan Jumlah

1 Total Pembebanan BOP Rp 1.747.011

2 Standar Jam Kerja / Hari Jam 8

3 Biaya Standar BOP Rp / Jam 218.376,42

4 Unit Produk jadi Unit / Hari 4.169

5 Unit Produk jadi Unit / Jam 521,125

6 Biaya Standar BOP Rp / Unit 419,05

Rata-rata total unit produk yang dihasilkan menurut pengalaman

perusahaan selama satu tahun adalah sebesar 4.169 unit per hari produksi, dengan

standar jam kerja karyawan selama delapan jam per hari, sehingga diperoleh biaya

standar BOP per jam sebesar Rp 218.376,42. unit produk jadi yang dapat

dihasilkan perusahaan pada kuantitas normal per jam adalah 521 unit, sehingga

besar penetapan biaya standar per unit metode full costing adalah sebesar

Rp 419,- per unit.

Tabel 35. Prosedur Penetapan BOP Standar per Unit Metode Variabel Costing NO Uraian Satuan Jumlah

1 Total Pembebanan BOP Rp 1.747.011

2 Standar Jam Kerja / Hari Jam 8

3 Biaya Standar BOP Rp / Jam 218.376,42

4 Unit Produk jadi Hari 4.169

5 Unit Produk jadi Hari / Jam 521,125

6 Biaya Standar BOP Rp / Unit 419,05

6.2. Biaya Aktual

6.2.1. Biaya Aktual Metode Perusahaan

6.2.1.1. Biaya Aktual Bahan Baku

Biaya bahan baku aktual adalah biaya bahan baku yang sebenarnya

dikeluarkan untuk menghasilkan produk jadi. Bahan baku bagi pembuatan nata de

coco koktail adalah nata mentah lembaran. Sehingga biaya bahan baku aktual

pembuatan nata de coco koktail adalah biaya nata mentah lembaran yang

sebenarnya dikeluarkan untuk menghasilkan produk nata de coco koktail

(kemasan). Untuk mengetahui biaya bahan baku aktual, maka terlebih dahulu

harus mengetahui jumlah produk jadi (nata de coco koktail), dan jumlah bahan

baku yang digunakan. Pada periode analisis menggunakan pengamatan terhadap

produksi di PT Tonsu Wahana Tirta selama 15 hari. Sehingga jumlah produksi

Page 115: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

nata de coco koktail (nata kemasan) selama 15 hari dapat dilihat seperti pada tabel

berikut.

Tabel 36. Produksi Aktual Nata de Coco Kemasan (Koktail) Selama 15 Hari

Pada Bulan November Tahun 2009

NO HARI

UNIT

PRODUK

(DUS)

UNIT

PRODUK

(CUP)

BERAT

PADAT PRODUK

(KG)

BERAT

B.BAKU

(KG)

BERAT

SISA

(KG)

SISA (%)

RENDEMEN (%)

1 1 55 1.320 97,68 117 19,32 16,51 83,49

2 2 177 4.248 314,352 362 47,65 13,16 86,84

3 3 399 9.576 708,624 748 39,38 5,26 94,74

4 4 208 4.992 369,408 399 29,59 7,42 92,58

5 5 72 1.728 127,872 144 16,13 11,20 88,80

6 6 133 3.192 236,208 262 25,79 9,84 90,16

7 7 130 3.120 230,88 246 15,12 6,15 93,85

8 8 342 8.208 607,392 666 58,61 8,80 91,20

9 9 258 6.192 458,208 524 65,79 12,56 87,44

10 10 199 4.776 353,424 371 17,58 4,74 95,26

11 11 408 9.792 724,608 783 58,39 7,46 92,54

12 12 377 9.048 669,552 738 68,45 9,27 90,73

13 13 389 9.336 690,864 760 69,14 9,10 90,90

14 14 185 4.440 328,56 370 41,44 11,20 88,80

15 15 218 5.232 387,168 406 18,83 4,64 95,36

TOTAL 3,550 85.200 6.304,8 6.896,00 591,20

RATA-RATA 237 5.680 420,32 459,73 39,41 9,15 90,85

Berdasarkan keterangan pada tabel diatas diketahui bahwa jumlah total

produksi aktual nata de koko koktail selama 15 hari adalah 85.200 cup atau setara

dengan 3.550 dus dengan rata-rata produksi harian adalah 5.680 cup atau 237 dus.

Untuk menelusuri jumlah bahan baku yang sebenarnya digunakan maka dilakukan

pendekatan hasil rendemen dengan mula-mula mengetahui jumlah produk sisa

hasil produksi. Perhitungan rendemen proses pembuatan Nata de Coco koktail

dapat dilakukan dengan membandingkan antara berat seluruh bahan baku hasil

output nata de coco koktail dengan berat bahan baku inputnya yaitu berat nata

mentah lembaran yang digunakan untuk membuat Nata de Coco koktail.

Bahan baku bagi proses pembuatan nata de coco koktail adalah nata

mentah lembaran, dimana pada penjelasan sebelumnya bahwa untuk mendapatkan

harga per unit nata mentah lembaran terlebih dahulu harus menghitung harga

pokok produksi per unit terlebih dahulu.

Berdasarkan data pada tabel produksi nata de coco (kemasan) pada bulan

November, diketahui bahwa rendemen aktual produksi nata de coco koktail adalah

90,85 %, sehingga kebutuhan bahan baku aktual bagi proses pembuatan Nata de

Coco adalah 459,73 Kg. pada perhitungan harga pokok produksi nata mentah

Page 116: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

lembaran, rendemen produksi aktual nata mentah lembaran tidak jauh berbeda

dengan rendemen standar yaitu 90,3 %, sehingga kebutuhan air kelapa pada

rendemen aktual untuk memproduksi 459,73 nata mentah lembaran adalah

504,323 liter. Perhitungan harga pokok produksi aktual nata mentah lembaran

metode perusahaan dapat dilihat pada (lampiran 8), hasil rekapitulasi perhitungan

harga pokok produksi per unit nata mentah lembaran dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut

Tabel 37. Perhitungan Harga Pokok Produksi Per unit Aktual Pembuatan Nata

Mentah Lembaran Metode Perusahaan Rendemen 90,3% No Uraian Total Biaya (Rp)

1. Biaya Bahan Baku

• Air kelapa Untuk Bibit Nata 10.373

• Air kelapa Untuk Nata lembaran 128.880

Total Biaya Bahan Baku 139.252

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 97.056

3. Biaya Overhead Pabrik

• Biaya Bahan Penolong 90.280

• Biaya Bahan Bakar 30.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 120.613

HARGA POKOK PRODUKSI 356.922

JUMLAH RATA-RATA UNIT PRODUK JADI (LEMBAR) 459,73

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 776,37

Berdasarkan tabel diatas diperoleh harga nata mentah lembaran aktual dari

perhitungan harga pokok produksi per unit adalah Rp 776,37 per unit. Kuantitas

rata-rata bahan baku bagi proses pembuatan Nata de Coco koktail selama pada

bulan November (rendemen 90,3%) adalah 459,73 lembar, sehingga biaya bahan

baku aktual menurut metode perhitungan perusahaan adalah Rp 356.922,- yang

diperoleh dari hasil perkalian harga bahan baku aktual Rp 776,37 per unit dengan

kuantitas bahan baku aktual sebesar 459,73 lembar.

Biaya bahan baku aktual nata de coco koktail adalah sama dengan harga

pokok produksi nata mentah lembaran yaitu Rp 356.922,- sedangkan harga aktual

bahan baku per unit sama dengan harga pokok produksi per unit nata mentah

mentah lembaran yaitu Rp 776,37 per unit.

Page 117: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

6.2.1.2. Biaya Aktual Tenaga Kerja Langsung

1. Biaya aktual Upah Tenaga Kerja Langsung Proses Pembuatan Bibit

Nata Metode Perusahaan.

Biaya aktual upah tenaga kerja langsung metode perusahaan terdiri dari

tarif upah aktual dan kuantitas aktual. Biaya aktual perusahaan untuk proses

pengembangan bibit nata dari hasil biakan kultur murni merupakan hasil perkalian

tarif aktual tenaga kerja langsung per unit dengan kuantitas aktual produk bibit

selama bulan November. Kapasitas produksi pembuatan bibit nata selama 15 hari

pada bulan November tidak berbeda jauh dengan kapasitas standar, sehingga tarif

upah aktual dan biaya aktual tenaga kerja langsung menurut metode perusahaan

selama 15 hari pada bulan November tidak mengalami perubahan yaitu sebesar

Rp 217.391,-

2. Biaya Aktual Upah Tenaga Kerja Langsung Proses Pembuatan Nata

Mentah Lembaran Metode Perusahaan.

Biaya aktual perusahaan untuk pembuatan nata mentah lembaran

merupakan hasil perkalian tarif aktual tenaga kerja langsung per unit dengan

kuantitass rata-rata aktual produk bibit selama 15 hari pada bulan November.

Tarif aktual upah tenaga kerja langsung per unit yang ditetapkan perusahaan

selama periode analisis pada bulan November sama dengan tarif standar upah

tenaga kerja langsung yang ditetapkan perusahaan sebelumnya, yaitu sebesar tarif

standar Rp 48,62,-

Kuantitas aktual produksi nata mentah lembaran perusahaan didapatkan

berdasarkan kuantitas rata-rata perusahaan selama 15 hari pada bulan November.

berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kuantitas rata-rata aktual produksi nata

mentah lembaran per hari yang dihasilkan perusahaan adalah 459,73 lembar.

Sehingga, besarnya biaya aktual tenaga kerja langsung metode perusahaan adalah

Rp 22.352 yang diperoleh dari hasil perkalian tarif upah aktual Rp 48,62 dengan

kuantitas rata-rata aktual sebesar 459,73 lembar.

3. Biaya Aktual Upah Tenaga Kerja Langsung Proses Pembuatan Nata de

coco Koktail Metode perusahaan.

Biaya aktual perusahaan untuk pembuatan nata de coco koktail merupakan

hasil perkalian tarif aktual tenaga kerja langsung per unit dengan rata-rata

kapasitas aktual produk nata de coco koktail selama 15 hari pada bulan

Page 118: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

November. Tarif aktual upah tenaga kerja langsung per unit yang ditetapkan

perusahaan selama periode analisis pada bulan November sama dengan tarif

standar upah tenaga kerja langsung yang ditetapkan perusahaan sebelumnya, yaitu

sebesar tarif standar Rp 3,59,-.

Kapasitas aktual produksi nata de coco koktail (kemasan) perusahaan

didapatkan berdasarkan kapasitas rata-rata perusahaan selama 15 hari pada bulan

November. Berdasarkan tabel produksi nata de coco perusahaan diketahui bahwa

rata-rata produksi nata de coco koktail per hari yang dihasilkan perusahaan adalah

5,680 cup. Sehingga, besarnya biaya aktual tenaga kerja langsung proses

pembuatan nata de coco koktail adalah Rp 20.391,- yang diperoleh dari hasil

perkalian tarif upah aktual tenaga kerja langsung pembuatan Nata de Coco koktail

dengan kapasitas aktual bahan baku sebesar 5.680 cup.

6.2.1.3. Biaya Aktual Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik pada PT Tonsu Wahana Tirta terdiri dari biaya

overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel (Lampiran 8). Biaya

overhead pabrik variabel terdiri dari biaya bahan penolong, serta biaya bahan

bakar (gas). Sedangkan biaya overhead pabrik tetap perusahaan terdiri dari biaya

listrik, biaya telpon serta biaya tenaga kerja karyawan tetap. Untuk selengkapnya

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 38. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Aktual

Metode Perusahaan

No Uraian Kategori Biaya / Produksi

(Rp)

1 Biaya Bahan Penolong BOP Variabel 2.446.819

2 Biaya Bahan Bakar BOP Variabel 65.000

3 Biaya Listrik BOP Tetap 5.769

4 Biaya Penyusutan Peralatan BOP Tetap 27.900

5 Biaya Penyusutan Bangunan BOP Tetap 4.767

6 Biaya Telpon BOP Tetap 5.769

7 Biaya Angkut B.Baku BOP Tetap 30.273

7 Biaya gaji Karyawan tetap BOP Tetap 96.154

TOTAL 2.682.451

Berdasarkan sifat biaya overhead pabrik yang merupakan biaya tak

langsung produk, dasar perhitungan dari besaran biaya ini dilakukan dengan

mekanisme penjatahan. Penjatahan pembebanan biaya overhead harus

Page 119: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

menetapkan dasar kegiatan yang sama terhadap semua jenis produk yang

diproduksi oleh perusahaan tersebut, maka pada PT Tonsu Wahana Tirta yang

dijadikan standar pembebanan biaya overhead pabrik adalah standar jam kerja

harian karyawan, karena jumlah produk yang dihasilkan sangat tergantung dari

jumlah jam kerja harian karyawan.

Berdasarkan tabel diketahui bahwa pembebanan BOP aktual selama 15

hari pada bulan November adalah sebesar Rp 2.682.451,- Dasar pembebanan

terhadap biaya overhead pabrik aktual perusahaan adalah berdasarkan jam kerja

harian karyawan perusahaan yaitu delapan jam perhari dengan. Besarnya biaya

overhead produksi aktual diperoleh dengan membagi pembebanan biaya overhead

pabrik aktual pada kapasitas aktual dengan jam standar karyawan, untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel di bawah berikut ini.

Tabel 39. Prosedur Penetapan Biaya Overhead Pabrik Aktual per Unit Metode

Perusahaan NO Uraian Satuan Jumlah

1 Total Pembebanan BOP Rp 2.682.451

2 Aktual Jam Kerja / Hari Jam 8

3 Biaya Aktual BOP / jam Rp / Jam 335.306,36

4 Unit Produk jadi / Hari Unit / Hari 5.680

5 Unit Produk jadi / jam Unit / Jam 710

6 Tarif Aktual BOP / Unit Rp / Unit 472,26

Rata-rata total unit produk yang dihasilkan perusahaan selama bulan

November adalah sebesar 5.680 cup nata de coco koktail perhari, dengan standar

jam kerja karyawan selama delapan jam per hari, sehingga diperoleh BOP aktual

per jam sebesar Rp 335.306,36. Unit produk jadi yang dapat dihasilkan

perusahaan pada kuantitas aktual per jam adalah 710 unit, sehingga besar BOP

aktual per unit oleh perusahaan adalah sebesar Rp 472,26,- per unit.

6.2.2. Biaya Aktual Metode Analisis

6.2.2.1. Biaya Aktual Bahan Baku

Proses penentuan biaya bahan baku aktual nata de coco koktail metode

analisis adalah dengan menghitung harga pokok produksi bibit nata terlebih

dahulu, dan selanjutnya harga pokok bibit per unit dibebankan terhadap harga

pokok proses pembuatan nata mentah lembaran. Diketahui bahwa selama periode

Page 120: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

analisis bulan November, jumlah produksi bibit aktual tidak jauh berbeda dengan

yang telah ditetapkan sebelumnya, akan tetapi terjadi perbedaan pada biaya upah

pengerjaan bibit per unit.

Tabel 40. Perhitungan Harga Pokok Produksi Per unit Aktual Pembuatan Nata

Mentah Lembaran Metode Analisis Rendemen 90,3% No Uraian Total Biaya (Rp)

1. Biaya Bahan Baku 128.880

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 35.721

3. Biaya Overhead Pabrik

• Biaya Bahan Penolong 138.653

• Biaya Bahan Bakar 30.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 168.986

HARGA POKOK PRODUKSI 333.587

JUMLAH RATA-RATA UNIT PRODUK JADI (LEMBAR) 459,73

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 725,62

Berdasarkan tabel diatas diperoleh harga nata mentah lembaran aktual per

unit adalah Rp 725,62,- per unit. Kuantitas bahan baku bagi proses pembuatan

nata de coco koktail pada bulan November (rendemen 90,85%) adalah 459,73

lembar, sehingga biaya bahan baku aktual menurut metode perhitungan analisis

adalah Rp 333.589,- yang diperoleh dari hasil perkalian harga bahan baku aktual

Rp 725,62 per unit dengan kuantitas bahan baku aktual sebesar 459,73 lembar.

6.2.2.2. Biaya Aktual Tenaga Kerja Langsung

1. Biaya Aktual Upah Tenaga Kerja Langsung Proses Pembuatan Bibit Nata

Metode Analisis.

Biaya aktual tenaga kerja langsung pembuatan bibit nata merupakan biaya

yang sesungguhnya dikeluarkan untuk membayar upah tenaga kerja langsung

yang digunakan untuk memproduksi produk bibit nata. Biaya aktual tenaga kerja

langsung pada metode analisis terdiri dari tarif upah aktual yang diterima pekerja

dan kuantitas aktual produksi bibit selama 15 hari pada bulan November.

Penentuan tarif aktual tenaga kerja langsung pembuatan bibit pada metode

analisis menggunakan standar formula pengerjaan bibit yaitu formula standar

pengerjaan 20 liter bahan baku. Dengan formula standar pengerjaan bibit maka

akan ditelusuri waktu aktual pengerjaan pada setiap tahap pengerjaan selama 15

hari pada bulan November. Dari hasil pengamatan maka diperoleh waktu aktual

Page 121: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

pengerjaan pembuatan bibit nata selama 15 hari pada bulan November (lampiran

17), rata-rata waktu aktual pengerjaan bibit pada formula standar untuk

selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 41. Rata-rata Waktu Aktual Untuk Tiap Tahapan Proses Pengembangan

Bibit Nata

Teknik Proses (Formula 20 liter Air Kelapa)

Tahapan Proses Waktu Aktual (menit)

1. Penyiapan Alat 13

2. Penyiapan Bahan 13

3.Penyiapan dan Pencucian Botol 45

4. Penyaringan Air Kelapa 11

5. Penimbangan Bahan Kimia dan pengukuran air kelapa 17

6. Perebusan 48

7. Pemasukan ke dalam botol 22

8. Inokulasi Bibit 43

9. Fermentasi ( 6 hari)

TOTAL RATA-RATA WAKTU AKTUAL 212

Berdasarkan tabel diatas diketahui total rata-rata waktu aktual pengerjaan

bibit nata selama 15 hari pada bulan November yaitu 212 menit atau setara dengan

3,53 jam. Dalam penentuan tarif aktual digunakan dasar pembebanan yang sama

dengan metode standar yaitu standar upah harian tenaga kerja langsung sebesar

Rp 15.000,-, perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Hasil perhitungan diperoleh tarif aktual upah per unit tenaga kerja

langsung pembuatan bibit adalah sebesar Rp 38,71,- yang diperoleh dari hasil

perkalian besarnya pembebanan tarif upah tenaga kerja langsung per unit yaitu

sebesar Rp 405 dengan rata-rata waktu aktual pengerjaan per unit selama 0,10 jam

per unit.

Kuantitas aktual produksi pada metode analisis diperoleh berdasarkan rata-

rata produksi aktual perusahaan selama 15 hari pada bulan November. Rata-rata

produksi aktual pembuatan bibit nata tidak berbeda jauh dengan produksi standar

yaitu 69 botol bibit per hari. Sehingga biaya aktual upah tenaga kerja langsung

pembuatan bibit nata adalah Rp 2.670,99,- yang diperoleh dari hasil perkalian

antara tarif upah aktual sebesar Rp 38,71 per unit dengan kuantitas produksi

aktual yaitu 69 botol.

Page 122: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

2. Biaya Aktual Upah Tenaga Kerja Langsung Proses Pembuatan Nata

Mentah Lembaran Metode Analisis

Penentuan tarif aktual tenaga kerja langsung pembuatan nata mentah

lembaran pada metode analisis menggunakan standar formula pengerjaan yaitu

formula standar pengerjaan 50 liter bahan baku. Dengan formula standar

pengerjaan nata mentah lembaran, maka akan ditelusuri waktu aktual pengerjaan

pada setiap tahap pengerjaan selama 15 hari pada bulan November. Dari hasil

pengamatan maka diperoleh waktu aktual pengerjaan pembuatan nata mentah

lembaran selama 15 hari pada bulan November (lampiran 18), rata-rata waktu

aktual pengerjaan nata mentah lembaran pada formula standar untuk selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 42. Rata-rata Waktu Aktual Untuk Tiap Tahapan Proses Pembuatan Nata

Mentah Lembaran Teknik Proses (formula 20 liter Air kelapa)

Tahapan Proses Waktu Standar (menit)

1. Penyiapan alat 19

2. Penyiapan bahan 14

3. Penyiapan dan pencucian Loyang 54

4. Penyaringan air kelapa 20

5. Penimbangan Bahan 20

6. Perebusan 46

7. Pemasukan dalam Loyang 48

8. Inokulasi bibit 38

9. Fermentasi (6 hari)

TOTAL RATA-RATA WAKTU AKTUAL 259

Berdasarkan tabel diatas diketahui total rata-rata waktu aktual pengerjaan

bibit nata selama 15 hari pada bulan November yaitu 259 menit atau setara dengan

4,32 jam. Dalam penentuan tarif aktual digunakan dasar pembebanan yang sama

dengan metode standar yaitu standar upah harian tenaga kerja langsung sebesar

Rp 15.000,-, perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Hasil perhitungan diperoleh tarif aktual upah per unit tenaga kerja

langsung pembuatan bibit adalah sebesar Rp 25,90,- yang diperoleh dari hasil

perkalian besarnya pembebanan tarif upah tenaga kerja langsung per unit yaitu

sebesar Rp. 300 dengan rata-rata waktu aktual pengerjaan per unit selama 0,09

jam per unit.

Page 123: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Kuantitas aktual produksi pada metode analisis diperoleh berdasarkan rata-

rata produksi aktual perusahaan selama 15 hari pada bulan November rata-rata

produksi aktual nata mentah lembaran adalah 459,73 lembar nata mentah,

sehingga biaya aktual yang dikeluarkan perusahaan selama bulan November

adalah Rp 11.907,- yang diperoleh dari hasil perkalian antara tarif upah aktual

sebesar Rp 25,90 dengan kuantitas produksi aktual sebesar 459,73 lembar.

3. Biaya Aktual Upah Tenaga Kerja Langsung Proses Pembuatan Nata de

coco Koktail Metode Analisis

Penentuan tarif aktual tenaga kerja langsung pembuatan nata mentah

lembaran pada metode analisis menggunakan standar formula pengerjaan yaitu

formula standar pengerjaan 10 Kg nata mentah, dengan menggunakan formula

standar pengerjaan, maka akan ditelusuri waktu aktual pengerjaan pada setiap

tahap pengerjaan selama 15 hari pada bulan November. Dari hasil pengamatan

maka diperoleh waktu aktual pengerjaan pembuatan Nata de Coco koktail selama

15 hari, rata-rata waktu aktual pengerjaan nata de coco koktail pada formula

standar 10 Kg untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 43. Rata-rata Waktu Aktual Untuk Tiap Tahapan Proses Pembuatan Nata

de coco Koktail Teknik Proses (Formula 10 Kg Nata)

Tahapan Proses Waktu Aktual (menit)

1. Penyiapan Alat 16

2. Penyiapan Bahan 16

3. Pembersihan dan Pemotongan 32

4. Sortasi dan Grading 26

5. Netralisasi 59

6. Penimbangan Bahan Baku 17

7. Perebusan dan Pencampuran 63

8. Pembuatan Sirup 32

9. Pemasukan Bahan dalam Cup 37

10. Pengemasan 43

11. Pengepakan 33

TOTAL RATA-RATA WAKTU AKTUAL 374

Berdasarkan tabel diatas diketahui total rata-rata waktu aktual pengerjaan

pembuatan nata de coco koktail (kemasan) selama 15 hari pada bulan November

yaitu 374 menit atau setara dengan 6,23 jam. Dalam penentuan tarif aktual

digunakan dasar pembebanan yang sama dengan metode standar yaitu standar

Page 124: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

upah harian tenaga kerja langsung sebesar Rp 15.000,-, perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada (lampiran 19).

Hasil perhitungan diperoleh tarif aktual upah per unit tenaga kerja

langsung pembuatan nata de coco koktail adalah sebesar Rp 5,13,- yang diperoleh

dari hasil perkalian besarnya pembebanan tarif upah tenaga kerja langsung per

unit yaitu sebesar Rp 111,- dengan rata-rata waktu aktual pengerjaan per unit

selama 0,05 jam per unit.

Kuantitas aktual produksi pada metode analisis diperoleh berdasarkan rata-

rata produksi aktual perusahaan selama 15 hari pada bulan November. Rata-rata

produksi aktual nata de coco koktail adalah 5.680 cup per harinya, sehingga biaya

aktual upah tenaga kerja langsung rata-rata yang dikeluarkan perusahaan untuk

proses pembuatan nata de coco koktail selama 15 hari pada bulan November

adalah Rp 29.138,- yang diperoleh dari hasil perkalian antara tarif upah aktual

Rp. 29.138,- dengan kuantitas produksi aktual Nata de Coco koktail metode

analisis sebesar 5.680 cup.

6.2.2.3. BOP Aktual

Perhitungan BOP aktual metode full costing terdiri dari biaya overhead

pabrik aktual tetap dan biaya overhead pabrik aktual variabel, biaya overhead

pabrik aktual variabel terdiri dari biaya aktual bahan penolong dan biaya aktual

bahan bakar, sedangkan biaya overhead pabrik aktual tetap terdiri dari biaya

penyusutan peralatan, penyusutan bangunan, biaya listrik, biaya telpon, dan biaya

gaji karyawan tetap bagian produksi. Hasil rekapitulasi perhitungan biaya

overhead pabrik aktual metode full costing dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 44. Hasil Rekapitulasi Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Aktual

Analisis Metode Full Costing No Uraian Kategori Biaya / Produksi (Rp)

1 Biaya Bahan Penolong BOP Variabel 2.356.540

2 Biaya Bahan Bakar BOP Variabel 65.000

3 Biaya Penyusutan Peralatan BOP Tetap 27.900

4 Biaya Penyusutan Bangunan BOP Tetap 4.767

4 Biaya Listrik BOP Tetap 5.769

5 Biaya Telpon BOP Tetap 5.769

6 Biaya Gaji Karyawan tetap BOP Tetap 19.231

TOTAL 2.484.976

Page 125: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Berdasarkan sifat biaya overhead pabrik yang merupakan biaya tak

langsung produk, dasar perhitungan dari besaran biaya ini dilakukan dengan

mekanisme penjatahan. Penjatahan pembebanan biaya overhead harus

menetapkan dasar kegiatan yang sama terhadap semua jenis produk yang

diproduksi oleh perusahaan tersebut, maka pada metode analisis mekasnisme

penjatahan menggunakan mekanisme penjatahan yang sama dengan metode

perusahaaan yaitu standar jam kerja harian karyawan, karena jumlah produk yang

dihasilkan sangat tergantung dari jumlah jam kerja harian karyawan.

Berdasarkan (Tabel 44) diketahui bahwa pembebanan BOP aktual full

costing selama 15 hari bulan November adalah sebesar Rp 2.484.976,- Dasar

pembebanan terhadap biaya overhead pabrik perusahaan adalah berdasarkan jam

kerja harian karyawan perusahaan yaitu delapan jam perhari, dengan besarnya

biaya overhead pabrik aktual produksi diperoleh dengan membagi pembebanan

biaya overhead pabrik pada kuantitas aktual dengan jam standar kerja karyawan,

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah berikut ini.

Tabel 45. Prosedur Penetapan BOP Aktual Analisis per Unit Metode Full

Costing. NO Uraian Satuan Jumlah

1 Total Pembebanan BOP Rp 2.484.976

2 Standar Jam Kerja / Hari Jam/hari 8

3 Biaya Aktual BOP Rp / Jam 310.622,05

4 Rata-rata Aktual Produk jadi Unit/ Hari 5.680

5 Rata-rata Aktual Produk jadi Unit / Jam 710

6 Biaya Aktual BOP Rp / Unit 437,50

Rata-rata total unit produk yang dihasilkan perusahaan selama 15 hari

pada bulan November adalah sebesar 5.680 unit (cup) per hari, dengan standar

jam kerja karyawan per hari adalah delapan jam, sehingga diperoleh BOP aktual

per jam sebesar Rp 310.622,05. unit produk jadi yang dapat dihasilkan perusahaan

pada kuantitas aktual per jam adalah 710 unit, sehingga besar penetapan BOP

aktual per unit metode analisis full costing adalah sebesar Rp 437,50 per unit.

Perhitungan biaya overhead pabrik metode variabel costing hanya terdiri

dari biaya overhead pabrik variabel, sehingga yang termasuk ke dalam biaya

overhead pabrik tetap tidak dimasukkan, biaya overhead pabrik variabel aktual

terdiri dari biaya bahan penolong dan biaya bahan bakar aktual. Hasil rekapitulasi

Page 126: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

perhitungan biaya overhead pabrik aktual metode variabel costing dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut.

Tabel 46. Rekapitulasi BOP Aktual Analisis per Unit Metode Variabel

Costing. No Uraian Kategori Biaya / Produksi (Rp)

1 Biaya Bahan Penolong BOP Variabel 2.356.540

2 Biaya Bahan Bakar BOP Variabel 65.000

TOTAL 2.421.540

Rata-rata aktual produk yang dihasilkan selama 15 hari pada bulan

November adalah sebesar 5.680 unit per hari produksi, dengan standar jam kerja

karyawan selama delapan jam per hari, sehingga diperoleh BOP aktual per jam

sebesar Rp 302.692,50, rata-rata aktual unit produk jadi yang dapat dihasilkan

perusahaan pada kapasitas aktual per jam adalah 710 unit, sehingga besar

penetapan BOP aktual per unit metode variabel costing adalah sebesar

Rp 426,33,- per unit.

Tabel 47. Prosedur Penetapan BOP Aktual Analisis per Unit Metode Variabel

Costing. NO Uraian Satuan Jumlah

1 Total Pembebanan BOP Rp 2.421.540

2 Standar Jam Kerja / Hari Jam 8

3 Biaya Standar BOP Rp / Jam 302.692,50

4 Unit Produk jadi Hari 5.680

5 Unit Produk jadi Hari / Jam 710

6 Biaya Standar BOP Rp / Unit 426,33

6.3. Analisis Selisih Biaya

Selisih biaya merupakan perbedaan antara biaya standar yang ditetapkan

dengan biaya aktual yang terjadi sesunguhnya. perbandingan antara pengeluaran

yang sebenarnya dengan nilai standar produksi akan menunjukkan pengeluaran

yang lebih rendah atau lebih tinggi yang disebut penyimpangan, dengan cepat

penyimpangan akan menunjukkan hal-hal yang tidak beres, dan kemudian dapat

diambil tindakan perbaikan atau koreksi.

Analisis selisih biaya menunjukkan perbedaan antara biaya standar yang

telah ditetapkan sebelumnya terhadap biaya aktual. Seperti yang telah diketahui

bahwa penentuan biaya standar dalam penelitian ini, terdiri dari penentuan biaya

standar metode perusahaan dan metode analisis, sehingga analisis biaya yang akan

Page 127: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

ditelusuri adalah analisis selisih biaya pada masing-masing metode, yaitu analisis

selisih biaya metode perusahaan dan analisis biaya metode analisis. Analisis biaya

metode perusahaan yaitu perbedaan antara biaya standar dan biaya aktual menurut

perhitungan perusahaan, sedangkan analisis selisih biaya metode analisis yaitu

perbedaan antara biaya standar dan biaya aktual menurut metode analisis. Analisis

selisih biaya yang akan ditelusuri meliputi selisih biaya bahan baku, selisih upah

tenaga kerja langsung, dan analisis selisih biaya overhead pabrik.

6.3.1. Analisis Selisih Biaya Metode Perusahaan

6.3.1.1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku

Selisih biaya bahan baku pada metode perusahaan merupakan perbedaan

antara biaya bahan baku yang telah ditetapkan (standar perusahaan) dengan biaya

aktual yang terjadi. Pada analisis selisih biaya bahan baku metode perusahaan

menggunakan model analisis tiga selisih (the three-way model), yaitu selisih

biaya dipecah menjadi tiga macam selisih, yaitu selisih harga bahan baku, selisih

kuantitas bahan baku, dan selisih gabungan. Perhitungan metode tiga selisih

dipilih dengan pertimbangan model tiga selisih menghasilkan informasi selisih

yang lebih teliti untuk pertanggungjawaban selisih.

Selain itu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam

menentukan biaya standar dan biaya aktual bahan baku bagi proses produksi Nata

de Coco koktail adalah melalui perhitungan harga pokok produksi nata mentah

lembaran, dimana besarnya biaya bahan baku bagi proses pembuatan nata de coco

koktail adalah besarnya harga pokok produksi nata mentah lembaran, Sehingga

perlu dihitung besarnya selisih yang terjadi pada masing-masing metode yaitu

perbandingan antara besarnya selisih biaya pada perhitungan harga pokok

produksi standar nata mentah lembaran terhadap perhitungan harga pokok

produksi aktualnya.

1. Analisis Selisih Harga Bahan Baku

Analisis selisih harga bahan baku merupakan perbedaan antara harga

bahan baku aktual dengan harga bahan baku standar. Bahan baku bagi proses

pembuatan Nata de Coco koktail (kemasan) adalah nata mentah lembaran, sebagai

Page 128: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

mana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam menentukan harga bahan

baku bagi proses pembuatan nata de coco koktail (kemasan) adalah dengan

mengetahui harga pokok produksi nata mentah lembaran.

Harga pokok produksi aktual nata mentah lembaran sangat dipengaruhi

biaya-biaya penyusun harga pokoknya. Pada periode analisis bulan November

harga-harga aktual penyusun biaya produksi nata mentah lembaran, seperti harga

air kelapa, harga bahan penolong, serta harga bahan bakar (LPG) tidak mengalami

perubahan. Perbedaan terjadi pada kuantitas bahan baku, bahan penolong, dan

bahan bakar, bagi proses pembuatan nata mentah lembaran, dikarenakan adanya

peningkatan permintaan terhadap nata de coco koktail, sehingga hal tersebut

mempengaruhi besarnya harga per unit nata mentah lembaran. Seperti diketahui

pada penjelasan sebelumnya bahwa harga pokok produksi per unit nata mentah

lembaran merupakan harga bahan baku per unit nata de coco koktail, sehingga

perbandingan harga standar dan aktual bahan baku nata de coco koktail per unit

metode perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 48. Perbandingan Biaya Standar dan Biaya Aktual Bahan Baku Nata de

Coco Koktail Per Unit Metode Perusahaan No Uraian Harga Standar (Rp) Harga Aktual (Rp)

1. Biaya Bahan Baku

• Air kelapa Untuk Bibit Nata 10.373 10.373

• Air kelapa Untuk Nata Lempeng 86.486 128.880

Total Biaya Bahan Baku 96.859 139.252

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 74.999 97.056

3. Biaya Overhead Pabrik

• Biaya Bahan Penolong 66.555 90.280

• Biaya Bahan Bakar 17.333 30.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 83.888 120.613

HARGA POKOK PRODUKSI 255.746 356.922

JUMLAH UNIT PRODUK JADI (LEMBAR) 308,506 459,73

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 828,98 776,37

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa terjadi perbedaan pada harga

pokok produksi standar per unit terhadap produksi aktual per unit metode

perusahaan, dimana terjadi peningkatan harga pokok produksi aktual dari harga

pokok produksi standar pada bulan November. Jumlah rata-rata produksi aktual

selama 15 hari pada bulan November mengalami peningkatan menjadi 459,73 unit

dari kuantitas standar 308,506 unit, sehingga harga pokok produksi aktual nata

Page 129: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

mentah lembaran atau harga bahan baku aktual nata de coco koktail sebesar

Rp 776,37,- adalah lebih kecil dari harga bahan baku standar sebesar Rp 828,98,-

,hal ini menunjukkan bahwa dengan meningkatnya kapasitas produksi nata

menyebabkan harga pokok produksi atau harga bahan baku per unit turun.

Harga pokok produksi per unit nata mentah lembaran merupakan harga

bahan baku per unit Nata de Coco koktail. Dari perhitungan standar harga pokok

produksi nata mentah lembaran dan perhitungan harga pokok produsi aktual nata

mentah lembaran menghasilkan harga bahan baku yang berbeda, sehingga selisih

harga bahan baku menurut metode perhitungan tiga selisih adalah

Tabel 49. Selisih Harga Bahan Baku Nata de coco Koktail Metode Perusahaan SELISIH HARGA Jumlah (Rp)

Harga Standar / unit 828,98

Harga Aktual / unit 776,37

Nilai Selisih Rp / Unit 52,61

Kuantitas Standar (Unit) 308,506

Jumlah Selisih Harga (Rp) 16.230,50

Berdasarkan keterangan tabel diatas harga aktual bahan baku per unit

Rp 776,37,- adalah lebih rendah jika dibandingkan harga per unit pada penetapan

standar Rp 828,98, sehingga berdasarkan perhitungan metode tiga selisih, selisih

harga bahan baku adalah Rp 16.230,50. nilai selisih harga bahan baku tersebut

merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan karena adanya penurunan

harga bahan baku (harga pokok nata mentah lembaran) dari harga bahan baku

yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Selisih Jumlah Bahan Baku

Selisih jumlah bahan baku merupakan perbedaan antara bahan baku yang

sebenarnya digunakan untuk memproduksi Nata de Coco koktail dengan bahan

baku yang telah ditetapkan sebelumnya (bahan baku standar). Bahan baku

pembuatan nata de coco koktail adalah nata mentah lembaran. Untuk keperluan

analisis maka selisih jumlah ini akan diukur dalam satuan mata uang.

Seperti pada proses penentuan selisih harga bahan baku, penentuan selisih

jumlah bahan baku terlebih dahulu harus mengetahui jumlah bahan baku yang

sebenarnya dan jumlah bahan baku standar yang seharusnya dipakai. untuk

Page 130: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

keperluan hal tersebut maka dilakukan pendekatan rendemen proses produksi,

jumlah bahan baku yang sebenarnya diperoleh dengan membagi berat bahan padat

produk akhir yaitu berat total nata pada produk akhir (Nata de Coco koktail)

dengan reindemen aktualnya. Jumlah bahan baku standar merupakan jumlah

bahan baku yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan.

Berdasarkan keterangan yang telah diketahui sebelumnya bahwa kuantitas

standar bahan baku adalah 308,506 unit, sedangkan kuantitas aktual bahan baku

yang diperoleh dari pendekatan rendemen aktual proses (90,85%) adalah 459,73

unit sehingga selisih kuantitas bahan baku adalah sebagai berikut pada tabel

berikut

Tabel 50. Selisih Kuantitas Bahan Baku Nata de coco Koktail Metode

Perusahaan SELISIH KUANTITAS Jumlah (Rp)

Kuantitas Standar 308,506

Kuantitas Aktual 459,73

Nilai Selisih -151,224

Harga Aktual 776,37

Jumlah Selisih Kuantitas -117.405,78

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa hasil selisih antara kuantitas

standar dan kuantitas aktual adalah sebesar Rp 117.405,78 hasil selisih tersebut

merupakan defisit atau kerugian bagi perusahaan,. walaupun hasil selisih harga

menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, akan tetapi hasil selisih kuantitas

menghasilkan kerugian yang lebih besar jika dibandingkan keuntungan yang

diperolehnya. Pada perhitungan analisis selisih biaya bahan baku metode

perusahaan diketahui harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun

sebaliknya kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya, sehingga

selisih gabungan tidak akan terjadi.

6.3.1.2. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung

Analisis selisih biaya tenaga kerja langsung merupakan perbedaan antara

biaya aktual tenaga kerja langsung dengan biaya standar tenaga kerja langsung

untuk memproduksi Nata de Coco koktail. Pada penentuan analisis selisih biaya

tenaga kerja langsung pada proses pembuatan Nata de Coco koktail metode

perusahaan di bedakan atas analisis selisih biaya tenaga kerja langsung proses

Page 131: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

pembuatan nata bibit, pembuatan nata mentah lembaran, dan analisis selisih biaya

tenaga kerja langsung proses pengolahan nata mentah lembaran menjadi Nata de

Coco koktail.

Biaya tenaga kerja langsung metode perusahaan merupakan hasil perkalian

tarif upah per unit dengan kuantitas produksi. Metode perhitungan analisis selisih

biaya tenaga kerja langsung metode perusahaan menggunakan metode analisis

tiga selisih, dimana selisih dibedakan menjadi tiga yaitu selisih tarif, selisih

kuantitas, dan selisih gabungan.

Analisis selisih biaya tenaga kerja langsung proses pembuatan bibit

metode perusahaan adalah 0 dikarenakan tidak ada perbedaan antara tarif dan

kuantitas standar dengan tarif dan kuantitas aktual.

1. Analisis Selisih Biaya TKL Proses Pembuatan Nata Mentah Lembaran

Analisis selisih biaya tenaga kerja langsung proses pembuatan nata mentah

lembaran terdiri dari selisih tarif dan selisih kuantitas, pada selisih tarif tidak ada

ditemukan besarnya selisih atau selisih tarif upah pembuatan nata mentah

lembaran pada metode perusahaan adalah 0, dikarenakan tarif upah standar

pembuatan nata mentah lembaran tidak jauh berbeda dengan tarif upah pembuatan

nata mentah lembaran aktual. Selisih tarif upah TKL proses pembuatan nata

mentah lembaran metode perusahaan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 51. Selisih Tarif Upah TKL Proses Pembuatan Nata Mentah Lembaran

Metode Perusahaan

SELISIH TARIF Jumlah (Rp)

Tarif Standar (Rp) 48,62

Tarif Aktual (Rp) 48,62

Nilai Selisih 0

Kuantitas Standar (Unit) 465,47

Selisih Tarif (Rp) 0,00

Selisih kuantitas pembuatan nata mentah lembaran metode perusahaan,

yaitu membandingkan antara kuantitas standar nata mentah lembaran terhadap

kuantitas aktualnya. Proses perhitungan selisih kuantitas dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut

Page 132: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 52. Selisih Kuantitas Bahan Baku Proses Pembuatan Nata Mentah

Lembaran Metode Perusahaan SELISIH KUANTITAS Jumlah (Rp)

Kuantitas Standar 308,506

Kuantitas Aktual 459,73

Nilai Selisih -151,224

Tarif Standar 48,62

Jumlah Selisih Kuantitas -7.352,51

Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil perhitungan analisis selisih

kuantitas menghasilkan selisih sebesar Rp 7.352,51 hasil selisih tersebut

merupakan kerugian bagi perusahaan dikarenakan dengan peningkatan kuantitas

aktual dari kuantitas standar, menghasilkan biaya tenaga kerja langsung yang

lebih besar dari biaya tenaga kerja langsung yang telah ditetapkan perusahaan

sebelumnya. Hasil selisih gabungan yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah

0, hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 53. Selisih Tarif / Kuantitas Upah TKL Proses Pembuatan Nata Mentah

Lembaran Metode Perusahaan SELISIH TARIF / KUANTITAS Jumlah (Rp)

Tarif Standar 48,62

Tarif Aktual 48,62

Selisih 0

Kuantitas Standar 308,506

Kuantitas Aktual 459,73

Selisih -151,224

Selisih Harga / Kuantitas 0

2. Analisis Selisih Biaya TKL Proses Pembuatan Nata de Coco Koktail

Analisis selisih biaya tenaga kerja langsung proses pembuatan nata de

coco koktail metode perusahaan terdiri dari selisih tarif dan selisih kuantitas, pada

selisih tarif tidak ada ditemukan besarnya selisih atau selisih tarif upah pembuatan

Nata de Coco koktail pada metode perusahaan adalah 0, dikarenakan tarif upah

standar pembuatan Nata de Coco koktail tidak jauh berbeda atau sama dengan

tarif upah pembuatan Nata de Coco koktail aktual. Selisih tarif upah TKL proses

pembuatan Nata de Coco koktail metode perusahaan dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut.

Page 133: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 54. Selisih Harga Bahan Baku Proses Pembuatan Nata de coco Koktail

Metode Perusahaan SELISIH TARIF Jumlah (Rp)

Tarif Standar 3,59

Tarif Aktual 3,59

Nilai Selisih 0

Kuantitas Standar 308,506

Selisih Tarif 0,00

Selisih kuantitas pembuatan Nata de Coco koktail metode perusahaan,

yaitu membandingkan antara kuantitas standar Nata de Coco koktail terhadap

kuantitas aktualnya. Proses perhitungan selisih kuantitas dapat dilihat pada Tabel

55

Tabel 55. Selisih Kuantitas Proses Pembuatan Nata de coco Koktail

SELISIH KUANTITAS Jumlah (Rp)

Kuantitas Standar 308,506

Kuantitas Aktual 459,73

Nilai Selisih -151,224

Tarif Standar 3,59

Jumlah Selisih Kuantitas -542,89

Dari tabel diatas diketahui bahwa hasil perhitungan analisis selisih

kuantitas menghasilkan selisih sebesar Rp 542,89,- hasil selisih tersebut

merupakan kerugian bagi perusahaan dikarenakan dengan peningkatan kuantitas

aktual dari kuantitas standar, menghasilkan biaya tenaga kerja langsung yang

lebih besar dari biaya tenaga kerja langsung yang telah ditetapkan perusahaan

sebelumnya. Dari hasil perhitungan analisis gabungan diperoleh hasil selisih

kuantitas atau tarif adalah 0, hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 56

Tabel 56. Selisih Harga / Kuantitas Proses Pembuatan Nata de coco Koktail SELISIH TARIF / KUANTITAS Jumlah (Rp)

Tarif Standar 3,59

Tarif Aktual 3,59

Selisih 0

Kuantitas Standar 308,506

Kuantitas Aktual 459,73

Selisih -151,224

Selisih Harga / Kuantitas 0

Page 134: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

6.3.1.3. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Analisis selisih biaya overhead pabrik adalah perbedaan tarif biaya

overhead pabrik yang dianggarkan dengan biaya aktual overhead pabrik pada

periode tertentu. Pada analisis selisih biaya overhead pabrik metode perusahaan

menggunakan dua metode analisis yaitu metode full costing dan variabel costing.

Perbandingan BOP standar dan BOP aktual dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut

Tabel 57. Perbandingan BOP Standar dan BOP Pembuatan Nata de Coco

Koktail Aktual Metode Perusahaan STANDAR AKTUAL

Uraian Satuan Jumlah Satuan Jumlah

Total Pembebanan BOP Rp 1.992.311 Rp 2.682.451

Standar Jam Kerja / Hari Jam 8 Jam 8

Pembebanan BOP / Jam Rp / Jam 249.038,88 Rp / Jam 335.306,38

Unit Produk jadi / Hari Unit / Hari 4.169 Unit / Hari 5.680

Unit Produk jadi / Jam Unit / Jam 521,125 Unit / Jam 710

Tarif Standar BOP / Unit Rp / Unit 477,89 Rp / Unit 472,26

Pada perhitungan analisis selisih biaya metode perusahaan dengan

pendekatan full costing adalah dengan model satu selisih, dalam model ini selisih

biaya overhead pabrik dihitung dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik

aktual terhadap BOP standar yang dibebankan pada kuantitas aktual

Tabel 58. Perhitungan Selisih BOP Full Costing (satu selisih) Pembuatan Nata

de coco Koktail Metode Perusahaan Uraian Jumlah (Rp)

BOP Standar 2.682.451

BOP yang dibebankan

Unit Aktual / jam 710

Waktu Standar / Hari 8

Tarif Standar BOP / Unit 477,89

BOP yang Dibebankan 2.714.415

Selisih BOP -31.964

Biaya overhead pabrik yang dianggarkan pada satu kali produksi

perusahaan adalah Rp 2.682.451,-.Berdasarkan waktu standar per hari yaitu

delapan jam maka dari besarnya biaya overhead pabrik standar diperoleh tarif

standar BOP per unit yaitu Rp 477,89,- sehingga besarnya nilai BOP yang

dibebankan pada kuantitas aktual 710 unit adalah Rp 2.714.415.- besarnya selisih

Page 135: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

BOP diperoleh dari hasil pengurangan BOP standar dengan BOP yang dibebankan

yaitu Rp 31.964.-

Nilai selisih tersebut merupakan kerugian bagi perusahaan sebesar

Rp 31.964. Hal itu menunjukkan bahwa pada BOP aktual pabrik untuk

menghasilkan unit aktual sejumlah 710 unit per jam masih terlalu besar, sehingga

perusahaan perlu meninjau kembali kuantitas bahan-bahan yang digunakan dalam

proses produksi.

Nilai selisih BOP metode perusahaan untuk kepentingan analisis juga

dihitung dengan metode variabel costing, yaitu untuk mengetahui besarnya

kerugian atau keuntungan perusahaan terhadap selisih biaya dinilai dari

pengeluaran biaya-biaya variabelnya, hasil selengkapnya dapat disimak pada tabel

sebagai berikut

Tabel 59. Selisih BOP Metode Variabel Costing Pembuatan Nata de coco

Koktail Metode Perusahaan Uraian Jumlah (Rp)

BOP Variabel Aktual 2.511.819

BOP Variabel Dibebankan

Unit Aktual / jam 710

Waktu Standar / hari 8

Tarif Standar BOP / Unit 442,22

BOP Variabel Dibebankan 2.511.809,60

Selisih BOP 9,40

Berdasarkan keterangan pada tabel, selisih yang disebabkan adanya

perbedaan biaya variabel aktual terhadap biaya variabel standar proses pembuatan

nata de coco koktail adalah Rp 9,40,- hal tersebut merupakan selisih yang positif

bagi perusahaan yaitu keuntungan yang diperoleh perusahaan dimana perusahaan

dapat menekan biaya variabelnya.

6.3.2. Analisis Selisih Biaya Metode Analisis

6.3.2.1. Analisis Selisih Biaya Bahan Baku

Selisih biaya bahan baku pada metode analisis merupakan perbedaan

antara biaya bahan baku yang telah ditetapkan (standar perusahaan) dengan biaya

aktual yang terjadi. Pada analisis selisih biaya bahan baku metode analisis

menggunakan model analisis tiga selisih (the three-way model), yaitu selisih biaya

Page 136: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

dipecah menjadi tiga macam selisih, yaitu selisih harga bahan baku, selisih

kuantitas bahan baku, dan selisih gabungan. Perhitungan metode tiga selisih

dipilih dengan pertimbangan model tiga selisih menghasilkan informasi selisih

yang lebih teliti untuk pertanggungjawaban selisih.

Seperti yang telah diketahui bahwa dalam menghitung harga bahan baku

bagi proses pembuatan nata de coco koktail metode analisis adalah dengan

menghitung harga pokok produksi bibit nata terlebih dahulu, dan selanjutnya

harga pokok bibit per unit dibebankan terhadap harga pokok proses pembuatan

nata mentah lembaran. Diketahui bahwa selama periode analisis bulan November,

jumlah produksi bibit aktual tidak jauh berbeda dengan yang telah ditetapkan

sebelumnya, akan tetapi terjadi perbedaan pada biaya upah pengerjaan bibit per

unit. Perbandingan harga pokok produksi standar dan harga pokok produksi aktual

proses pembuatan nata mentah lembaran metode analisis dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut

Tabel 60. Perbandingan Harga Standar dan Harga Aktual Bahan Baku Nata de

Coco Koktail Per Unit Metode Analisis

No Uraian STANDAR (Rp) AKTUAL (Rp)

1 Biaya Bahan Baku 86.486 128.880

2 Biaya Tenaga Kerja Langsung 18.510 35.721

3 Biaya Overhead Pabrik

• Biaya Bahan Penolong 91.955 138.653

• Biaya Bahan Bakar 13.000 30.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 104.955 168.986

HARGA POKOK PRODUKSI 209.951 333.587

JUMLAH UNIT PRODUK JADI (LEMBAR) 308,506 459,73

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 681 725,62

Berdasarkan hasil perbandingan harga pokok produksi nata mentah

lembaran, diketahui bahwa harga pokok produksi dan jumlah unit produk aktual

yang dihasilkan sama-sama lebih besar dari harga pokok produksi dan jumlah unit

produk standar, sehingga harga pokok produksi per unit aktual nata mentah

lembaran Rp 725,62 adalah lebih besar dari harga pokok produksi standar per

unitnya.

Harga pokok produksi per unit nata mentah lembaran merupakan harga

bahan baku per unit nata de coco koktail. Dari perhitungan standar harga pokok

produksi nata mentah lembaran dan perhitungan harga pokok produksi aktual nata

Page 137: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

mentah lembaran menghasilkan harga bahan baku yang berbeda, sehingga selisih

harga bahan baku menurut metode perhitungan tiga selisih adalah sebagai berikut

Tabel 61. Selisih Harga Bahan Baku Pembuatan Nata de Coco Koktail Metode

Analisis SELISIH HARGA Jumlah (Rp)

Harga Standar / Unit (Rp) 681

Harga Aktual / Unit (Rp) 725,62

Nilai Selisih (Rp) -44,62

Kuantitas Standar (Cup) 308,506

Jumlah Selisih Harga (Rp) -13.765,54

Harga aktual bahan baku pembuatan Nata de Coco koktail atau harga

pokok produksi nata mentah lembaran adalah Rp 725,62,- adalah lebih besar dari

harga bahan baku yang telah ditetapkan sebelumnya Rp 681, sehingga jumlah

selisih harga yang dibebankan pada kuantitas standar produksi menghasilkan

selisih negatif Rp 13.756,54, nilai selisih tersebut merupakan kerugian bagi

perusahaan, dimana terjadi kenaikan kuantitas dan harga pokok produksi aktual

bahan baku yang melebihi dari standar yang telah ditetapkan, sehingga

menghasilkan harga bahan baku per unit aktual yang lebih besar dari harga per

unit bahan baku standar, hal tersebut disebabkan karena harga pokok produksi

aktual bahan baku menjadi terlalu besar akibat kenaikan kebutuhan bahan baku,

sehingga perusahaan perlu mempertimbangan biaya-biaya yang berkaitan dengan

bahan penolong, bahan bakar, serta biaya upah tenaga kerja langsung proses

pembuatan per unit.

Selisih jumlah bahan baku merupakan perbedaan antara bahan baku yang

sebenarnya digunakan unttuk memproduksi Nata de Coco koktail dengan bahan

baku yang telah ditetapkan sebelumnya (bahan baku standar). Bahan baku

pembuatan Nata de Coco koktail adalah nata mentah lembaran. Untuk keperluan

analisis maka selisih jumlah ini akan diukur dalam satuan mata uang. Perhitungan

selisih kuantitas bahan baku berdasarkan perhitungan analisis selisih kuantitas

diperoleh besarnya selisih sebagai berikut

Page 138: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 62. Selisih Kuantitas Bahan Baku Pembuatan Nata de Coco Koktail

Metode Analisis SELISIH KUANTITAS Jumlah (Rp)

Kuantitas Standar 308,506

Kuantitas Aktual 459,73

Nilai Selisih -151,224

Harga Aktual 681

Jumlah Selisih Kuantitas -102.983,54

Berdasarkan hasil perhitungan analisis diperoleh hasil yang negatif yaitu

Rp 102.983,54,- sehingga hal tersebut merupakan kerugian bagi perusahaan

dimana kuantitas aktual melebihi kuantitas yang telah ditetapkan sebelumnya,

kerugian yang timbul akibat selisih kuantitas bahan baku dinilai lebih besar dari

kerugian yang timbul akibat adanya selisih harga bahan baku. kenaikan jumlah

bahan baku yang dibutuhkan telah menyebabkan harga pokok aktual meningkat

melebihi harga pokok standar, tetapi tidak diikuti dengan efisiensi produksi

terutama dalam penentuan kuantitas bahan-bahan yang dipakai. Kerugian di

timbulkan akibat adanya selisih harga dan kuantitas metode analisis dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut.

Tabel 63. Selisih Harga / Kuantitas Bahan Baku Nata de Coco Koktail Metode

Analisis SELISIH HARGA / KUANTITAS Jumlah (Rp)

Harga Standar 681

Harga Aktual 725,62

Selisih -44,62

Kuantitas Standar 308,506

Kuantitas Aktual 459,73

Selisih -151,224

Selisih Harga / Kuantitas 6.747,61

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil selisih gabungan yang

disebabkan adanya selisih harga dan selisih kuantitas adalah sebesar

Rp 6.747,61,- hal itu merupakan nilai defisit atau kerugian bagi perusahaan,

kerugian terbesar disebabkan adanya selisih kuantitas bahan baku, sehingga

pembebanan terbesar menjadi tanggung jawab manajemen bagian produksi, hal-

hal yang perlu diperhatikan pada bagian produksi adalah tindakan koreksi

terhadap kuantitas bahan-bahan yang dibutuhkan terutama mengenai tingkat

efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penolong, dan bahan bakar.

Page 139: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

6.3.2.2. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung

Selisih biaya tenaga kerja langsung metode analisis merupakan selisih

antara biaya tenaga kerja langsung aktual metode analisis dengan biaya tenaga

kerja langsung yang telah dianggarkan metode analisis. Pada metode analisis,

seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam penentuan biayanya

menggunakan dasar pembebanan waktu standar pengerjaan terbaik yang dapat

dicapai.

Proses pengolahan air kelapa menjadi Nata de Coco koktail (kemasan)

pada perusahaan, terdiri dari proses pembuatan bibit nata, proses pembuatan nata

mentah lembaran dan pengolahan nata mentah lembaran menjadi nata de coco

koktail. Oleh karena itu penentuan selisih biaya metode analisis terdiri dari

penentuan besarnya selisih biaya upah tenaga kerja langsung pembuatan bibit

nata, pembuatan nata mentah lembaran, dan pembuatan Nata de Coco koktail.

1. Analisis Selisih Biaya Tenaga kerja Langsung Pembuatan Bibit Nata

Metode Analisis

Penentuan selisih biaya tenaga kerja langsung proses pembuatan bibit pada

metode analisis adalah menggunakan metode analisis tiga selisih, dimana selisih

biaya dipecah menjadi menjadi selisih tarif upah, selisih kuantitas, selisih tarif dan

kuantitas. Selisih tarif merupakan selisih antara tarif upah aktual terhadap tarif

upah yang telah ditetapkan sebelumnya, pembebanan terhadap tarif aktual dan

standar pada metode analisis yaitu menggunakan pembebanan tarif upah standar

harian tenaga kerja langsung yaitu Rp 15.000 per hari, sedangkan penentuan

besarnya tarif upah per unit menggunakan dasar pembebanan waktu pengerjaan.

Perbandingan Penentuan tarif upah tenaga kerja langsung proses pembuatan bibit

nata dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 64. Perbandingan Tarif Upah TKL Proses Pembuatan Bibit Nata Metode

Analisis

Uraian Standar Aktual

Total waktu Produksi (Menit) 155 212

Total waktu Produksi (Jam) 2,58 3,53

Jumlah Unit Formula (unit) 37 37

Pembebanan Tarif (Rp/hari) 15.000 15.000

Pembebanan / Waktu pengerjaan (Rp) 5.806 4.245

Waktu / Unit (Jam/unit) 0,07 0,1

Tarif TKL 28,31 38,71

Page 140: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Berdasarkan tabel diatas besarnya tarif upah aktual TKL proses pembuatan

bibit nata adalah Rp 38,71 yaitu lebih besar dari penentuan tarif upah TKL yang

telah ditetapkan perusahaan sebelumnya yaitu Rp 28,31, hal ini disebabkan

adanya peningkatan jumlah waktu pengerjaan aktual dari waktu standar.

Perbandingan waktu pengerjaan proses pembuatan bibit aktual dan standar adalah

sebagai berikut.

Tabel 65. Perbandingan Waktu Pengerjaan Proses Pembuatan Bibit Nata Teknik Proses Pembuatan Bibit

Tahapan Proses

Waktu

Standar

(menit)

Waktu Aktual

(menit)

1. Penyiapan Alat 10 13

2. Penyiapan Bahan 10 13

3. Penyiapan dan Pencucian Botol 30 45

4. Penyaringan Air Kelapa 15 11

5. Penimbangan Bahan Kimia dan Pengukuran Air Kelapa 15 17

6. Perebusan 30 48

7. Pemasukan ke Dalam Botol 15 22

8. Inokulasi Bibit 30 43

9. Fermentasi (6 hari)

TOTAL WAKTU PRODUKSI (menit) 155 212

Total waktu rata-rata proses pembuatan bibit nata selama 15 hari pada

bulan November adalah 212 menit yaitu 57 menit melebihi waktu yang telah

ditetapkan sebelumnya yaitu 155 menit, sehingga besarnya selisih tarif proses

pembuatan nata bibit pada metode analisis dapat dilihat pada Tabel 66

Tabel 66. Selisih Tarif Upah TKL Pembuatan Bibit Nata Metode Analisis SELISIH TARIF Jumlah (Rp)

Tarif Standar / unit 28,31

Tarif Aktual / unit 38,71

Nilai Selisih -10,4

Kuantitas Standar 69

Jumlah Selisih Tarif -717,60

Tarif upah TKL aktual pembuatan bibit nata pada metode analisis adalah

Rp 38,71 yaitu melebihi tarif standar yang telah ditetapkan, sehingga selisih tarif

upah menghasilkan nilai negatif, yaitu Rp 717,60, hal tersebut merupakan

kerugian bagi perusahaan yang disebabkan adanya kelebihan waktu pengerjaan

bibit nata dari standar yang telah ditetapkan. Kelebihan waktu tersebut

menyebabkan naiknya biaya upah per unit, sehingga hal tersebut harus menjadi

Page 141: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

tanggung jawab bagian produksi dalam hal menangani efisiensi waktu pengerjaan

pada tiap proses pembuatan nata bibit.

Berdasarkan perbandingan waktu pengerjaan terjadi beberapa

penyimpangan waktu aktual terhadap waktu standar, kecuali proses tahap

penyaringan air kelapa. Hal yang harus menjadi perhatian pihak yang bertanggung

jawab pada bagian produksi terhadap waktu proses pembuatan nata bibit adalah

terutama terhadap waktu persiapan dan pencucian botol, waktu perebusan, serta

waktu inokulasi. Selisih kuantitas merupakan tanggung jawab manajemen bagian

produksi, dimana waktu pengerjaan sangat dipengaruhi kuantitas produksi yang

dibebankan terhadap jumlah buruh bagian produksi. selisih kuantitas proses

pembuatan bibit nata metode analisis dapat dilihat seperti pada Tabel 67 berikut

Tabel 67. Selisih Kuantitas Proses Pembuatan Bibit Nata Metode Analisis

SELISIH KUANTITAS Jumlah (Rp)

Kuantitas Standar 69

Kuantitas Aktual 69

Nilai Selisih 0

Tarif Aktual 38,71

Jumlah Selisih Kuantitas 0,00

Berdasarkan keterangan pada tabel diatas diketahui bahwa tidak terdapat

perbedaan antara kuantitas produksi aktual terhadap kuantitas produksi pembuatan

bibit nata standar, sehingga selisih kuantitas menghasilkan nilai nol, atau dapat

disimpulkan bahwa bagian produksi bibit nata dapat mengatur efisiensi produksi

bibitnya untuk kebutuhan pembuatan nata mentah lembaran. Hasil selisih

gabungan juga menghasilkan nilai 0, sehingga tidak terdapat besarnya selisih

gabungan yang menjadi tanggung jawab manajemen bagian produksi.

2. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Pembuatan Nata Mentah

Lembaran Metode Analisis

Analisis selisih biaya tenaga kerja langsung pembuatan nata mentah

lembaran menggunakan analisis tiga selisih, dimana selisih biaya dibedakan atas

selisih tarif, selisih kuantitas, dan selisih gabungan tarif kuantitas. Dasar

penentuan tarif upah pembuatan nata mentah lembaran pada metode analisis sama

seperti dasar penentuan upah pada pembuatan bibit nata yang telah dijelaskan

Page 142: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

sebelumnya. Besarnya selisih tarif upah pengerjaan nata mentah lembaran dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 68. Selisih Tarif Pembuatan Nata Mentah Lembaran Metode Analisis

SELISIH TARIF Jumlah (Rp)

Tarif Standar / Unit 20

Tarif Aktual / Unit 25,9

Nilai Selisih -5,9

Kuantitas Standar 308,506

Jumlah Selisih Tarif -1.820,19

Pada penjelasan sebelumnya diketahui bahwa tarif dan kuantitas standar

masing-masing lebih rendah dari tarif dan kuantitas aktual, sehingga besarnya

selisih tarif menurut metode analisis tiga selisih adalah Rp 1.820,19,- besarnya

selisih tersebut merupakan defisit atau kerugian bagi perusahaan, tarif aktual

menjadi lebih besar dikarenakan adanya penyimpangan waktu pengerjaan proses

pembuatan nata mentah lembaran, dimana waktu aktual menjadi lebih besar dari

waktu standar. Hasil perbandingan waktu standar dan waktu aktual proses

pembuatan nata mentah lembaran dapat disimak pada tabel sebagai berikut

Tabel 69. Perbandingan Waktu Pengerjaan Proses Pembuatan Nata Mentah

Lembaran

Teknik Proses

Tahapan Proses Waktu Standar (menit) Waktu Aktual (menit)

1. Penyiapan alat 10 19

2. Penyiapan bahan 10 14

3. Penyiapan dan pencucian loyang 45 54

4. Penyaringan air kelapa 15 20

5. Penimbangan Bahan 15 20

6. Perebusan 30 46

7. Pemasukan dalam loyang 45 48

8. Inokulasi bibit 30 38

9. Fermentasi (6 hari)

TOTAL 200 259

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa waktu aktual proses pengerjaan

nata mentah lembaran, adalah lebih besar dari standar yang telah ditetapkan,

sehingga hal tersebut patut menjadi perhatian pihak manajemen produksi,

terutama terhadap tahapan proses yang memilki jumlah penyimpangan waktu

paling besar, terutama terhadap waktu perebusan bahan. Adanya penyimpangan

waktu yang melebihi standar menyebabkan tarif upah ikut menjadi lebih besar.

Page 143: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Selisih kuantitas merupakan tanggung jawab manajemen bagian produksi,

dimana waktu pengerjaan sangat dipengaruhi kuantitas produksi yang dibebankan

terhadap jumlah buruh bagian produksi. selisih kuantitas proses pembuatan nata

mentah lembaran metode analisis dapat dilihat seperti pada tabel berikut

Tabel 70. Selisih Kuantitas Proses Pembuatan Nata Mentah lembaran Metode

Analisis SELISIH KUANTITAS Jumlah (Rp)

Kuantitas Standar 308,506

Kuantitas Aktual 459,73

Nilai Selisih -151,224

Tarif Standar 20

Jumlah Selisih Kuantitas -3.024,48

Pada selisih kuantitas diketahui bahwa kuantitas aktual 459,73 unit

meningkat melebihi kuantitas standar yang telah ditetapkan, sehingga berdasarkan

analisis selisih dengan tarif upah standar pengerjaan per unit diperoleh hasil

analisis yang negatif, sebesar Rp 3.024,48 nilai tersebut merupakan defisit atau

kerugian bagi perusahaan, karena adanya tambahan kuantitas menyebabkan biaya

upah yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi lebih besar dari standar yang

telah ditetapkan. Pada analisis gabungan yaitu untuk melihat besarnya keuntungan

atau kerugian yang ditimbulkan akibat timbulnya selisih terhadap tarif dan

kuantitas, hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 71. Selisih Harga/Kuantitas Proses Pembuatan Nata Mentah Lembaran

Metode Analisis

SELISIH HARGA / KUANTITAS Jumlah (Rp)

Tarif Standar 20

Tarif Aktual 25,9

Selisih -5,9

Kuantitas Standar 308,506

Kuantitas Aktual 459,73

Selisih -151,224

Selisih Tarif / Kuantitas 892,22

Berdasarkan pada tabel diketahui bahwa tarif upah TKL dan kuantitas

standar memiliki nilai yang lebih kecil dari tarif upah dan kuantitas yang

sebenarnya, sehingga besarnya selisih yang timbul akibat adanya perbedaan kedua

hal tersebut adalah Rp 892,22, hal tersebut merupakan defisit atau kerugian bagi

Page 144: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

perusahaan, yang disebabkan adanya kelebihan waktu pengerjaan dari standar

yang telah ditetapkan. Kelebihan waktu tersebut menyebabkan naiknya biaya

upah per unit, sehingga hal tersebut harus menjadi tanggung jawab bagian

produksi dalam hal menangani efisiensi waktu pengerjaan pada tiap proses

pembuatan nata mentah lembaran.

3. Analisis Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Pembuatan Nata de coco

Koktail Metode Analisis

Analisis selisih biaya tenaga kerja langsung pembuatan Nata de Coco

koktail metode analisis menggunakan analisis tiga selisih, dimana selisih biaya

dibedakan atas selisih tarif, selisih kuantitas, dan selisih gabungan tarif kuantitas.

Dasar penentuan tarif upah pembuatan Nata de Coco koktail pada metode analisis

sama seperti dasar penentuan upah pada pembuatan bibit nata yang telah

dijelaskan sebelumnya. Besarnya selisih tarif upah pengerjaan nata mentah

lembaran dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Tabel 72. Selisih Tarif Upah TKL Proses Pembuatan Nata de Coco Koktail

Metode Analisis SELISIH TARIF Jumlah (Rp)

Tarif standar / unit 3,98

Tarif Aktual / unit 5,13

Nilai Selisih -1,15

Kuantitas Standar 4.169

Jumlah Selisih Tarif -4.794,35

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa tarif aktual upah TKL proses

pembuatan Nata de coco koktail lebih besar dari upah standar yang telah

ditetapkan perusahaan sebelumnya, perbedaan tarif tersebut menyebabkan

perusahaan membayar lebih banyak upah dari standar yang telah ditetapkan.

Kenaikan tarif tersebut disebabkan waktu aktual pengerjaan melebihi waktu

standar, sehingga waktu aktual yang dibebankan terhadap penetapan tarif upah

per unit menjadi lebih besar dari tarif upah standar, oleh karena itu hal ini harus

menjadi perhatian manajemen produksi terutama terhadap efisiensi penggunaan

waktu pengerjaan proses. Selisih waktu proses pengerjaan Nata de Coco koktail

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut

Page 145: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 73. Perbandingan Waktu Pengerjaan Proses Pembuatan Nata de coco

Koktail Teknik Proses

Tahapan Proses Waktu Standar

(menit)

Waktu Aktual

(menit)

1. Penyiapan Alat 10 16

2. Penyiapan Bahan 10 16

3. Pembersihan dan Pemotongan 30 32

4. Sortasi dan Grading 15 26

5. Netralisasi 60 59

6. Penimbangan Bahan Baku 10 17

7. Perebusan dan Pencampuran 60 63

8. Pembuatan Sirup 20 32

9. Pemasukan Bahan dalam Cup 30 37

10. Pengemasan 30 43

11. Pengepakan 15 33

TOTAL 290 374

Perbedaan total waktu aktual proses pembuatan nata de coco koktail

adalah 84 menit dari total waktu standar, selisih waktu paling banyak terjadi pada

tahapan pengepakan, pengemasan, pembuatan sirup, dan sortasi. Selisih waktu

telah menyebabkan kenaikan tarif upah pengerjaan per unit, sehingga

menyebabkan perusahaan mengeluarkan biaya upah pengerjaan lebih besar dari

seharusnya yang dianggarkan. Jumlah tenaga kerja borongan perusahaan pada

proses pembuatan Nata de Coco koktail adalah 10 orang, efisiensi waktu

pengerjaan dinilai kurang baik, sehingga bagian manajemen produksi seharusnya

memperhatikan waktu efektif setiap karyawan produksi.

Selisih kuantitas merupakan tanggung jawab manajemen bagian produksi,

dimana waktu pengerjaan sangat dipengaruhi kapasitas produksi yang dibebankan

terhadap jumlah buruh bagian produksi. selisih kuantitas proses pembuatan Nata

de Coco koktail metode analisis dapat dilihat seperti pada tabel berikut

Tabel 74. Selisih Kuantitas Proses Pembuatan Nata de Coco Koktail Metode

Analisis

SELISIH KUANTITAS Jumlah (Rp)

Kuantitas Standar 4.169

Kuantitas Aktual 5.680

Nilai Selisih -1.511

Tarif Standar 3,98

Jumlah Selisih Kuantitas -6.013,78

Page 146: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Selama bulan November terjadi peningkatan permintaan terhadap nata de

coco koktail, sehingga jumlah kuantitas produksi aktual melebihi kuantitas standar

perusahaan. Menurut metode analisis selama bulan November telah terjadi

perubahan tarif upah per unit, akibat adanya perubahan waktu dari standar yang

telah ditetapkan, sehingga perusahaan harus membayar biaya upah pembuatan

bibit melebihi biaya yang seharusnya. Peningkatan jumlah produksi tanpa

diimbangi efisiensi waktu pengerjaan telah menyebabkan perusahaan mengalami

kerugian sebesar jumlah selsisih kuantitas yaitu Rp 6.013,78. kerugian tersebut

merupakan tanggung jawab manajemen bagian produksi, terutama dalam

mengatur tingkat efisiensi waktu tenaga kerja misalnya dengan memberikan

keterampilan, pelatihan, serta teknik pengerjaan yang lebih efektif. jumlah

keuntungan ataupun kerugian perusahaan menurut metode analisis dapat dilihat

dari Tabel 75 berikut

Tabel 75. Selisih Harga / Kuantitas Proses Pembuatan Nata de coco Koktail

Metode Analisis SELISIH HARGA / KUANTITAS Jumlah (Rp)

Tarif Standar 3,98

Tarif Aktual 5,13

Selisih -1,15

Kuantitas Standar 4.169

Kuantitas Aktual 5.680

Selisih -1.511

selisih Tarif / Kuantitas 1.737,65

Berdasarkan tabel diatas jumlah tarif dan kuantias aktual memiliki nilai

yang lebih besar jika dibandingkan tarif dan kuantitas standar, peningkatan

kuantitas tanpa di imbangi dengan efisiensi waktu pengerjaan telah menyebabkan

kenaikan tarif upah per unit, sehingga hal tersebut telah menyebabkan kerugian

perusahaan sebesar Rp 1.737,65. kerugian tersebut dapat ditangani jika

perusahaan dapat meningkatkan efisiensi waktu pengerjaan pada setiap tahap

proses produksi, misalnya dengan memberikan pelatihan, peningkatan

keterampilan pengerjaan, atau pengaturan jumlah karyawan pada di tiap tahap

proses pengerjaan.

Page 147: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

6.3.2.3. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Analisis selisih biaya overhead pabrik adalah perbedaan tarif biaya

overhead pabrik yang dianggarkan dengan biaya aktual overhead pabrik pada

periode tertentu. Pada analisis selisih biaya overhead pabrik metode analisis

menggunakan dua metode perhitungan yaitu metode full costing dan variabel

costing. Perbandingan BOP standar dan BOP aktual metode analisis dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut.

Tabel 76. Perbandingan BOP Standar dan BOP Pembuatan Nata de coco Koktail

Aktual Metode Analisis

NO Uraian Satuan Standar Aktual

1 Total Pembebanan BOP Rp 1.810.448 2.484.976

2 Standar Jam Kerja / Hari Jam 8 8

3 Biaya Standar BOP Rp / Jam 226.305,97 310.622,05

4 Unit Produk jadi Hari 4.169 5.680

5 Unit Produk jadi Hari / Jam 521,125 710

6 Biaya Standar BOP Rp / Unit 434,26 437,5

Dari hasil perbandingan diketahui bahwa BOP aktual memiliki nilai yang

lebih besar dari BOP yang telah dianggarkan, pada perhitungan analisis selisih

biaya metode perusahaan dengan pendekatan full costing adalah dengan model

satu selisih, dalam model ini selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara

mengurangi biaya overhead pabrik aktual terhadap BOP standar yang dibebankan

pada kuantitas aktual

Tabel 77. Perhitungan Selisih BOP Full Costing (satu selisih) Pembuatan Nata

de Coco Koktail Metode Analisis Uraian Jumlah (Rp)

BOP Standar 1.810.448

BOP yang dibebankan

Unit Aktual 710

Waktu Standar 8

Tarif Standar BOP / Unit 434,26

BOP yang dibebankan 2.466.597

Selisih BOP -656.149

Biaya overhead pabrik standar pada satu kali produksi perusahaan adalah

Rp 1.810.448,-.Berdasarkan waktu standar per hari yaitu delapan jam kerja, maka

dari besarnya biaya overhead pabrik standar diperoleh tarif standar BOP per unit

Page 148: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

yaitu Rp 477,89,- sehingga besarnya nilai BOP yang dibebankan pada kuantitas

aktual 710 unit adalah Rp 2.466.597.- besarnya selisih BOP diperoleh dari hasil

pengurangan BOP standar dengan BOP yang dibebankan yaitu Rp 656.149.-

Nilai selisih tersebut merupakan kerugian bagi perusahaan sebesar

Rp 656.149,-. Hal itu menunjukkan bahwa pada produksi aktual biaya overhead

pabrik untuk menghasilkan unit aktual sejumlah 710 unit masih terlalu besar,

sehingga perusahaan perlu meninjau kembali kuantitas bahan-bahan yang

digunakan dalam proses produksi.

Nilai selisih BOP metode perusahaan untuk kepentingan analisis juga

dihitung dengan metode variabel costing, yaitu untuk mengetahui besarnya

kerugian atau keuntungan perusahaan terhadap selisih biaya dinilai dari

pengeluaran biaya-biaya variabelnya, hasil selengkapnya dapat disimak pada tabel

sebagai berikut

Tabel 78. Selisih BOP Metode Variabel Costing Pembuatan Nata de Coco

Koktail Metode Analisis BOP Variabel Aktual 2.421.540

BOP Variabel Dibebankan

Unit Aktual 710

Waktu Standar 8

Tarif Standar BOP / Unit 419,05

BOP Variabel Dibebankan 2.380.204.

Selisih BOP 41.336.

Berdasarkan keterangan pada tabel, selisih yang disebabkan adanya

perbedaan biaya variabel aktual terhadap biaya variabel standar proses pembuatan

nata de coco koktail adalah Rp 41.336.,- hal tersebut merupakan selisih yang

negatif bagi perusahaan yaitu kerugian yang diperoleh perusahaan dimana

perusahaan tidak dapat menekan biaya variabelnya terutama biaya aktual bahan

penolong.

Page 149: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

VII. ANALISIS BIAYA DAN PENGENDALIAN BUDJET

7.1. Harga Jual Nata de coco Koktail (Nata Kemasan)

Harga jual suatu produk terbentuk dipasar sebagai interaksi antara jumlah

permintaan dan penawaran pasar. Namun manajemen puncak memerlukan

informasi biaya untuk memperhitungkan konsekuensi laba dari setiap alternatif

harga jual yang terbentuk dipasar. Harga jual nata de coco koktail dari PT Tonsu

Wahana Tirta adalah berdasarkan harga jual yang terbentuk dipasar, sehingga

perusahaan bertindak sebagai penerima harga (Price Taker). Harga jual produk

yang diterima perusahaan untuk nata de coco koktail kemasan 220 ml Rp 1.000,-

ke konsumen langsung, dan Rp 800 ke pedagang grosir atau pengecer. Harga jual

nata de coco koktail pada bulan november yang ditetapkan perusahaan sama

dengan harga pasar yaitu Rp 1.000,- dan Rp 800,- ke pedagang grosir atau

pengecer. Saluran pemasaran pada perusahaan yaitu produk dijual langsung ke

pedagang grosir atau pengecer.

7.2. Harga Pokok Penjualan

7.2.1. Harga Pokok Penjualan Metode Perusahaan

Harga pokok perusahaan terdiri dari biaya produksi dan biaya non

produksi. Besar kecilnya harga pokok penjualan yang akan dibebankan kepada

unit produk sangat tergantung dari besar kecilnya biaya-biaya penyusun harga

pokok tersebut. Untuk perusahaan yang bersifat price taker besar kecilnya

keuntungan perusahaan sangat tergantung dari besar kecilnya harga pokok

produksinya. Harga pokok perusahaan terdiri dari harga pokok standar dan harga

pokok aktual. Harga pokok produksi standar merupakan harga pokok yang

dianggarkan perusahaan untuk memproduksi sejumlah unit produk, sedangkan

harga pokok produksi aktual perusahaan merupakan harga pokok yang sebenarnya

terjadi selama periode produksi. Rekapitulasi harga pokok penjualan standar

perusahaan adalah seperti pada tabel sebagai berikut

Page 150: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 79. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Standar Nata de coco Koktail

PT Tonsu Wahana Tirta Metode Perusahaan I Biaya Produksi Keterangan Jumlah (Rp)

1 Biaya Bahan Baku 75.804

2 Biaya TKL 224.666

3 BOP

BOP Variabel

Biaya Bahan Penolong 1.796.229

Biaya Bahan Bakar 34.667

Total BOP Variabel 1.830.896

BOP Tetap

Biaya Listrik 5.769

B. Penyusutan Peralatan 27.900

B.Penyusutan Bangunan 4.767

Biaya Telpon 5.769

Biaya Angkut 21.056

B. Gaji Karyawan Tetap 96.154

Total BOP Tetap 161.415

Total BOP 1.992.311

Harga Pokok Produksi 2.292.780

Unit Produksi Standar 4.169

Harga Pokok Produksi / Unit 550

II Biaya Non Produksi

Biaya Administrasi 5.769

Harga Pokok Penjualan 2.298.549

Harga Pokok Penjualan / Unit 551

Harga pokok penjualan standar nata de coco koktail per unit metode

perusahaan adalah Rp 551,- sedangkan harga pokok produksi per unit standar

perusahaan berdasarkan perhitungan harga pokok metode perusahaan adalah

Rp 550,- harga pokok per unit diperoleh berdasarkan total harga pokok dibagi unit

produksi standar perusahaan yaitu 4.169 cup nata de coco koktail per hari.

Besarnya harga pokok aktual perusahaan merupakan harga pokok yang

sebenarnya diterima perusahaan selama 15 hari pada bulan November atas biaya-

biaya aktualnya selama periode analisis, perhitungan harga pokok aktual

perusahaan dihitung dengan metode perusahaan dapat dilihat pada tabel sebagai

berikut

Page 151: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 80. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Aktual Nata de coco Koktail

PT Tonsu Wahana Tirta Metode Perusahaan I Biaya Produksi Keterangan Jumlah (Rp)

1 Biaya Bahan Baku 108.982

2 Biaya TKL 300.098

3 BOP

BOP Variabel

Biaya Bahan Penolong 2.446.819

Biaya Bahan Bakar 65.000

Total BOP Variabel 2.511.819

BOP Tetap

Biaya Listrik 5.769

B. Penyusutan Peralatan 27.900

B.Penyusutan Bangunan 4.767

Biaya Telpon 5.769

Biaya Angkut 30.273

B. Gaji Karyawan Tetap 96.154

Total BOP Tetap 170.632

Total BOP 2.682.451

Harga Pokok Produksi 3.091.531

Unit Produksi Aktual 5.680

Harga Pokok Produksi / unit 544

II Biaya Non Produksi

Biaya Administrasi 5.769

Harga Pokok Penjualan 3.097.300

Harga Pokok Penjualan / Unit 545

Berdasarkan tabel diketahui bahwa harga pokok produksi per unit nata de

coco koktail aktual metode perusahaan adalah Rp 544,- sedangkan harga pokok

penjualan per unit diketahui adalah Rp 545,- per unit.

7.2.2. Harga Pokok Penjualan Metode Analisis

Harga pokok penjualan metode analisis terdiri dari penentuan harga pokok

standar dan harga pokok aktual, Harga pokok standar metode analisis merupakan

harga pokok perusahaan yang dianggarkan dengan teknik perhitungan analisis.

Harga pokok penjualan terdiri dari biaya produksi dan biaya non produksi.

Perhitungan harga pokok penjualan standar nata de coco koktail metode analisis,

terdiri dari perhitungan metode full costing dan variabel costing. Perhitungan

harga pokok penjualan metode full costing dapat dilihat pada (Tabel 81) sebagai

berikut

Page 152: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 81. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Standar Nata de coco Koktail

PT Tonsu Wahana Tirta Metode Full Costing I Biaya Produksi Keterangan Jumlah (Rp)

1 Biaya Bahan Baku 230.472

2 Biaya TKL 165.926

3 BOP

BOP Variabel

Biaya Bahan Penolong 1.729.678

Biaya Bahan Bakar 17.333

Total BOP Variabel 1.747.011

BOP Tetap

Biaya Listrik 5.769

B. Penyusutan Peralatan 27.900

B.Penyusutan Bangunan 4.767

Biaya Telpon 5.769

B. Gaji Karyawan Tetap 19.231

Total BOP Tetap 63.436

Total BOP 1.810.447

Harga Pokok Produksi 2.206.845

Unit Produksi Standar 4.169

Harga Pokok Produksi / Unit 529

II Biaya Non Produksi

Biaya Gaji Karyawan Pemasaran 38.462

Biaya Gaji Karyawan Administrasi 38.462

Biaya Administrasi 5.769

Total Biaya Nonproduksi 82.693

Harga Pokok Penjualan 2.289.538

Harga Pokok Penjualan / Unit 549

Hasil rekapitulasi harga pokok penjualan standar nata de coco koktail

analisis metode full costing menghasilkan harga pokok penjualan per unit sebesar

Rp 549,- sedangkan harga pokok produksi per unit metode full costing adalah

Rp 529,-. Selain metode full costing perhitungan harga pokok penjualan standar

per unit metode analisis juga dihitung dengan metode variabel costing, hasil

rekapitulasi selengkapnya dapat dilihat pada (Tabel 82) sebagai berikut

Page 153: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 82. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Standar Nata de coco Koktail

PT Tonsu Wahana Tirta Metode Variabel Costing I Biaya Produksi Keterangan Jumlah (Rp)

1 Biaya Bahan Baku 230.472

2 Biaya TKL 165.926

3 BOP

BOP Variabel

Biaya Bahan Penolong 1.729.678

Biaya Bahan Bakar 17.333

Total BOP Variabel 1.747.011

Harga Pokok Produksi 2.143.409

Unit Produksi Standar 4.169

Harga Pokok Produksi / unit 514

BOP Tetap

Biaya Listrik 5.769

B. Penyusutan Peralatan 27.900

B.Penyusutan Bangunan 4.767

Biaya Telpon 5.769

B. Gaji karyawan tetap 19.231

Total BOP Tetap 63.436

II Biaya Non Produksi

B. Gaji karyawan Pemasaran 38.462

B. Gaji Karyawan Administrasi 38.462

B. Administrasi 5.769

Total Biaya Nonproduksi 82.693

Harga Pokok Penjualan 2.289.538

Harga Pokok Penjualan / Unit 549

Hasil penentuan harga pokok per unit analisis metode variabel costing

menghasilkan harga pokok produksi per unit Rp 514 sementara dari hasil

perhitungan diperoleh harga pokok penjualan per unit Rp 549. Besarnya harga

pokok aktual perusahaan merupakan harga pokok yang sebenarnya diterima

perusahaan selama 15 hari pada bulan November atas biaya-biaya aktualnya,

perhitungan harga pokok aktual perusahaan dihitung dengan metode analisis full

costing dapat dilihat pada (Tabel 83) sebagai berikut

Page 154: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 83. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Aktual Nata de coco Koktail

PT Tonsu Wahana Tirta Metode Full Costing I Harga Pokok Produksi Keterangan Jumlah (Rp)

1 Biaya Bahan Baku 333.589

2 Biaya TKL 291.384

3 BOP

BOP Variabel

Biaya Bahan Penolong 2.356.540

Biaya Bahan Bakar 65.000

Total BOP Variabel 2.421.540

BOP Tetap

Biaya Listrik 5.769

B. Penyusutan Peralatan 27.900

B.Penyusutan Bangunan 4.767

Biaya Telpon 5.769

B. Gaji karyawan tetap 19.231

Total BOP Tetap 63.436

Total BOP 2.484.976

Harga Pokok Produksi 3.109.949

Unit Produksi Aktual 5.680

Harga Pokok Produksi / unit 548

II Biaya Non Produksi

Biaya Gaji karyawan Pemasaran 38.462

Biaya Gaji Karyawan Administrasi 38.462

Biaya Administrasi 5.769

Total Biaya Nonproduksi 82.693

Harga Pokok Penjualan 3.192.642

Harga Pokok Penjualan / Unit 562

Hasil perhitungan harga pokok penjualan aktual nata de coco koktail

metode full costing menghasilkan harga pokok penjualan aktual per unit Rp 562,

sementara dari hasil perhitungan harga pokok produksi aktual full costing,

menghasilkan harga pokok produksi per unit sebesar Rp 548. Untuk

membandingkan hasil perhitungan harga pokok penjualan metode analisis

dilakukan perhitungan metode variabel costing, hasil rekapitulasi selengkapnya

dapat dilihat pada (Tabel 84) sebagai berikut

Page 155: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 84. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Aktual Nata de coco Koktail

PT Tonsu Wahana Tirta Metode Variabel Costing I Harga Pokok Produksi Keterangan Jumlah (Rp)

1 Biaya Bahan Baku 333.589

2 Biaya TKL 291.384

3 BOP

BOP Variabel

Biaya Bahan Penolong 2.356.540

Biaya Bahan Bakar 65.000

Total BOP Variabel 2.421.540

Total Harga Pokok Produksi 3.046.513

Unit Produksi Aktual 5.680

HP Produksi / unit 536

BOP Tetap

Biaya Listrik 5.769

B. Penyusutan Peralatan 27.900

B.Penyusutan Bangunan 4.767

Biaya Telpon 5.769

B. Gaji karyawan tetap 19.231

Total BOP Tetap 63.436

II Biaya Non Produksi

B. Gaji karyawan Pemasaran 38.462

B. Gaji Karyawan Administrasi 38.462

B. Administrasi 5.769

Total Biaya Nonproduksi 82.693

Harga Pokok Penjualan 3.192.642

Harga Pokok Penjualan / Unit 562

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil perhitungan harga pokok aktual

metode variabel costing menghasilkan harga pokok produksi per unit sebesar

Rp 536, sementara dari hasil perhitungan harga pokok penjualan pada kuantitas

produksi aktual sebesar 5.680 unit menghasilkan harga pokok produksi penjualan

per unit sebesar Rp 562.

7.3. Analisis Laba Kotor

Analisis keuntungan kotor adalah selisih hasil penjualan terhadap harga

pokok barang yang dijual. Sebagaimana yang telah diketahui sebelumnya bahwa

hasil penjualan merupakan hasil perkalian antara volume terhadap harga satuan

barang yang dijual. Sedangkan harga pokok barang yang dijual adalah perkalian

antara volume barang yang dijual terhadap harga pokoknya (bahan baku, buruh

dan biaya overhead pabrik).

Untuk menganalisis penyebab bertambah atau berkurangnya keuntungan

kotor adalah sama dengan analisa selisih dalam biaya standar disamping data-data

Page 156: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

historis mengenai harga dan biaya tahun-tahun sebelumnya. Untuk tujuan analisis

perubahan keuntungan kotor ini perlu di tetapkan dasar sebagai faktor

pembanding, dasar faktor pembanding dalam analisis ini adalah harga pokok

standar baik yang ditentukan melalui metode perusahaan maupun metode analisis.

7.3.1. Analisa Laba Kotor Metode Perusahaan

Analisa keuntungan kotor metode perusahaan adalah menganalisis jumlah

pertambahan atau pengurangan keuntungan yang disebabkan adanya perbedaan

antara harga pokok penjualan standar yang telah ditetapkan perusahaan terhadap

harga pokok penjualan aktualnya. Analisa keuntungan kotor pada penelitian ini

dibedakan menjadi analisa keuntungan kotor terhadap metode perhitungan harga

pokok penjualan perusahaan dan analisa keuntungan kotor terhadap metode

perhitungan harga pokok penjualan metode analisis.

Analisa keuntungan kotor metode perusahaan merupakan selisih hasil

penjualan terhadap harga pokok barang yang dijual metode perusahaan. untuk

menguraikan analisa atas dasar data standar memerlukan data-data akuntansi yang

berkaitan dengan laporan hasil usaha. Berdasarkan informasi sebelumnya

diperoleh data-data lebih lanjut mengenai hasil penjualan dan harga pokok

penjualan yang ditetapkan melalui metode perusahaan seperti termuat dalam tabel

di bawah ini

Tabel 85. Perhitungan Laba Kotor Nata de Coco Koktail Metode Perusahaan

Uraian

HASIL PENJUALAN HARGA POKOK

PENJUALAN

Kuantitas

(Unit)

Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah (Rp)

Harga Pokok

penjualan

Per unit (Rp)

Jumlah (Rp)

Standar 4.169 800 3.335.200 551 2.297.119

Laba Kotor

1.038.081

Aktual 5.680 800 4.544.000 545 3.095.600

Laba Kotor

1.448.400

Kalkulasi laba kotor dari tabel penjualan dan harga pokok penjualan

standar metode perusahaan diatas adalah Rp 1.038.081,- dan pada tabel penjualan

dan harga pokok penjualan aktual metode perusahaan adalah Rp 1.448.400,- yang

berarti laba kotor aktual mengalami kenaikan sebesar Rp 410.319,- dibandingkan

harga pokok standar.

Page 157: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Analisa angka-angka pada perhitungan penjualan dan harga pokok

penjualan aktual bila dibandingkan dengan data-data harga penjualan dan harga

pokok penjualan yang telah dianggarkan, maka akan diperoleh dua penyebab

utama perbedaan atau kenaikan tersebut yakni harga jual dan kuantitas produk

yang dijual serta harga pokok penjualan dan volume produk yang dijual. Analisis

perbedaan dimaksud dibagi dalam tiga tahap yaitu kalkulasi selisih disebabkan

harga jual, dan kuantitas penjualan, kalkulasi selisih disebabkan harga pokok

penjualan dan kuantitas biaya, serta selisih disebabkan penjualan campuran dan

kuantitas penjualan terakhir.

Tabel 86. Kalkulasi Selisih Harga Jual – Kuantitas Penjualan Nata de Coco

Koktail Metode Perusahaan

Uraian Kuantitas

(Unit)

Harga Jual

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Realisasi Penjualan Aktual

Kuantitas Aktual x Harga Aktual 5.680 800 4.544.000

Kuantitas Aktual x Harga Standar 5.680 800 4.544.000

Selisih disebabkan Harga Jual 0

Kuantitas Aktual x Harga Standar 5.680 800 4.544.000

Penjualan Standar

Kuantitas Standar x Harga Standar 4.169 800 3.335.200

Selisih disebabkan Kuantitas- Penjualan 1.208.800

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa hasil kalkulasi yang disebabkan

adanya selisih harga jual adalah nol, hal ini mengindikasikan bahwa antara harga

jual standar dan harga jual aktual pada periode analisis tidak terdapat perbedaan,

sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian. Sedangkan hasil kalkulasi

selisih yang disebabkan adanya perubahan kuantitas adalah Rp 1.208.800. Hal

tersebut merupakan selisih yang menguntungkan. Hasil kalkulasi yang disebabkan

harga pokok penjualan dan kuantitas biaya dapat dilihat pada tabel seperti berikut.

Tabel 87. Kalkulasi Selisih Harga Pokok Penjualan – Kuantitas biaya Nata de

Coco Koktail Metode Perusahaan

Uraian Kuantitas

(Unit)

HPP/Unit

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Realisasi Harga Pokok Penjualan Aktual

Kuantitas Aktual x HPP Aktual 5.680 545 3.095.600

Kuantitas Aktual x HPP Standar 5.680 551 3.129.680

Selisih Disebabkan Harga Pokok Penjualan -34.080

Kuantitas Aktual x HPP Standar 5.680 551 3.129.680

Penjualan Standar Kuantitas Standar x HP Standar 4.169 551 2.297.119

Selisih Disebabkan Kuantitas- Biaya 832.561

Page 158: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Hasil kalkulasi selisih harga pokok penjualan dan kapasitas biaya metode

perusahaan menghasilkan selisih yang disebabkan adanya perbedaan antara harga

pokok penjualan aktual dan harga pokok penjualan standar yang dihitung dengan

metode perusahaan menghasilkan selisih Rp 34.080, hal ini merupakan surplus

atau keuntungan yang diterima perusahaan dengan metode perhitungan harga

pokoknya, karena harga pokok penjualan aktual menjadi lebih kecil dari harga

pokok penjualan standarnya, sehingga semakin besar keuntungan yang diterima

perusahaan karena selisih antara harga pokok penjualan dan harga jual aktual

lebih besar dari selisih harga pokok penjualan dan harga jual standar. hasil selisih

gabungan kemudian memperlihatkan jumlah keuntungan ataupun kerugian yang

ditimbulkan adanya penjualan campuran dan kapasitas penjualan terakhir dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 88. Kalkulasi Selisih Penjualan Campuran dan Kuantitas Penjualan

Terakhir Nata de Coco Koktail Metode Perusahaan Uraian Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

Selisih disebabkan Harga Jual 0

Selisih Bersih disebabkan Kuantitas

Selisih disebabkan Kuantitas Penjualan 1.208.800

Selisih disebabkan Kuantitas Biaya 832.561

Nilai Selisih 376.239

Selisih Bersih disebabkan Kuantitas 376.239

Selisih disebabkan Harga Pokok Penjualan 34.080

Pertambahan Bersih dalam Laba Kotor 410.319

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa laba kotor yang dihasilkan

akibat adanya selisih harga adalah nol, atau tidak terdapat adanya keuntungan, hal

ini disebabkan karena selama periode analisis tidak terjadi perubahan harga dari

harga yang ditetapkan sebelumnya, harga jual nata de coco koktail merupakan

harga yang diterima perusahaan adalah mengikuti harga pasar, sehingga

perusahaan bertindak sebagai price taker atau penerima harga.

Hasil selisih bersih yang disebabkan adanya kenaikan jumlah kuantitas

aktual dari jumlah kuantitas produksi dari yang telah ditetapkan sebelumnya

adalah Rp 376.239,- hal tersebut merupakan keuntungan atau surplus yang

diterima perusahaan. Selisih yang disebabkan harga pokok adalah Rp 34.080. Hal

ini merupakan keuntungan yang diterima perusahaan karena adanya penurunan

harga pokok penjualan per unit dari harga pokok penjualan per unit standar

Page 159: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

sehingga keuntungan yang diterima perusahaan dari selisih harga jual dan harga

pokok penjualan aktual adalah lebih besar jika dibandingkan selisih harga jual dan

harga pokok penjualan per unit standar.

7.3.2. Analisis Laba Kotor Metode Analisis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisa laba kotor

merupakan selisih hasil penjualan terhadap harga pokok penjualan barang yang

dijual. Analisa laba kotor pada metode analisis adalah untuk melihat besarnya

kerugian atau keuntungan kotor yang diterima perusahaan dari selisih penjualan

terhadap harga pokok penjualan produk yang ditetapkan dengan metode analisis.

Berdasarkan informasi sebelumnya diperoleh data-data lebih lanjut mengenai

hasil penjualan dan harga pokok penjualan yang ditetapkan melalui metode

analisis seperti termuat dalam tabel di bawah ini

Tabel 89. Perhitungan Laba Kotor Nata de Coco Koktail Metode Analisis

Uraian

HASIL PENJUALAN HARGA POKOK

PENJUALAN

Kuantitas

yang dijual

(Unit)

Harga

Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

HPP/ unit

(Rp) Jumlah (Rp)

Standar 4.169 800 3.335.200 549 2.288.781

Laba Kotor 1.046.419

Aktual 5.680 800 4.544.000 562 3.192.160

Laba kotor 1.351.840

Kalkulasi laba kotor dari tabel penjualan dan harga pokok penjualan

standar metode analisis diatas adalah Rp 1.046.419,- dan pada tabel penjualan dan

harga pokok penjulalan aktual metode analisis adalah Rp 1.351.840,- yang berarti

laba kotor aktual mengalami kenaikan sebesar Rp 305.421,- dibandingkan harga

pokok penjualan standar. jumlah kenaikan laba kotor metode analisis adalah lebih

rendah jika dibandingkan dengan kenaikan laba kotor metode perusahaan yaitu Rp

410.319. Dengan selisih kenaikan laba kotor sebesar Rp 104.898. Hal itu

disebabkan adanya perbedaan metode penetapan harga pokok penjualan.

Pada metode penetapan harga pokok penjualan analisis yaitu menghitung

semua unsur biaya yang terjadi akibat adanya perubahan produk dari bahan baku

menjadi produk setengah jadi dan produk jadi, sehingga keuntungan atau kerugian

lebih terinci termasuk kerugian adanya penyusutan produk akibat adanya

pengolahan di setiap tahapan proses produksi. Kerugian pada metode analisis

Page 160: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

menjadi lebih besar, hal itu menggambarkan kerugian sebenarnya yang diterima

perusahaan jika dibandingkan metode perhitungan yang ditetapkan para pihak

manajemen perusahaan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis perbedaan pada

metode analisis yang dimaksud dibagi dalam tiga tahap yaitu kalkulasi selisih

disebabkan harga jual dan kuantitas penjualan, kalkulasi selisih disebabkan harga

pokok penjualan dan kuantitas biaya, serta selisih disebabkan penjualan campuran

dan kuantitas penjualan terakhir. Hasil kalkulasi selengkapnya dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut

Tabel 90. Kalkulasi Selisih Harga Jual – Kuantitas Penjualan Nata de Coco

Koktail Metode Analisis

Uraian

Kuantitas

(Unit)

Harga Jual

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Realisasi Penjualan Aktual

Kuantitas Aktual x Harga Aktual 5.680 800 4.544.000

Kuantitas Aktual x Harga Standar 5.680 800 4.544.000

Selisih Disebabkan Harga Jual 0

Kuantitas Aktual x Harga Standar 5.680 800 4.544.000

Penjualan Standar

Kuantitas Standar x Harga Standar 4.169 800 3.335.200

Selisih Disebabkan Kuantitas Penjualan 1.208.800

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa hasil kalkulasi yang disebabkan

adanya selisih harga jual adalah nol, hal ini mengindikasikan bahwa antara harga

jual standar dan harga aktual pada periode analisis tidak terdapat perbedaan,

sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian. Sedangkan hasil kalkulasi

selisih yang disebabkan adanya perubahan kuantitas adalah Rp 1.208.800,-. Hal

tersebut merupakan selisih yang menguntungkan. Hasil kalkulasi yang disebabkan

harga pokok penjualan dan kapasitas biaya dapat dilihat pada tabel seperti berikut

Tabel 91. Kalkulasi Selisih Harga Pokok Penjualan – Kuantitas Biaya Nata de

Coco Koktail Metode Analisis

Uraian Kuantitas (Unit)

Harga Pokok

/ Unit (Rp) Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

Realisasi HP Aktual

Kuantitas Aktual x HPP Aktual 5.680 562 3.192.160

Kuantitas Aktual x HPP Standar 5.680 549 3.118.320

Selisih disebabkan HPP 73.840

Kuantitas Aktual x HPP Standar 5.680 549 3.118.320

Penjualan Standar

Kuantitas Standar x HPP Standar 4.169 549 2.288.781

Selisih disebabkan Kuantitas Biaya 829.539

Page 161: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Selisih disebabkan harga pokok penjualan dari hasil kalkulasi metode

analisis adalah Rp 73.840 hal tersebut merupakan kerugian bagi perusahaan

karena keuntungan perusahaan dari hasil selisih harga jual dan harga pokok

penjualan aktualnya menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan harga pokok

penjualan standarnya. Hasil kalkulasi selisih yang disebabkan kuantitas biaya

memberikan keuntungan bagi perusahaan karena adanya kenaikan permintaan

akan produknya sebesar Rp 829.539. Untuk melihat jumlah keuntungan ataupun

kerugian yang ditimbulkan adanya penjualan campuran dan kuantitas penjualan

terakhir dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 92. Kalkulasi Selisih Penjualan Campuran dan Kuantitas Penjualan

Terakhir Nata de Coco Koktail Metode Analisis Uraian Jumlah (Rp) Jumlah (Rp)

Selisih disebabkan Harga Jual 0

Selisih Bersih disebabkan Kuantitas

Selisih disebabkan Kuantitas Penjualan 1.208.800

Selisih disebabkan Kuantitas Biaya 829.539

Nilai Selisih 379.261

Selisih Bersih disebabkan Kuantitas 379.261

Selisih disebabkan Harga Pokok Penjualan -73.840

Pertambahan Bersih dalam Laba Kotor 305.421

Hasil kalkulasi selisih memperlihatkan bahwa tidak terdapat selisih harga,

hal tersebut menjelaskan bahwa selama periode analisis tidak terjadi perubahan

harga jual, perusahaan bertindak sebagai penerima harga sehingga harga jual nata

de coco koktail ditentukan berdasarkan harga pasaran yang berlaku untuk jenis

produk yang sama.

Selisih bersih perusahaan yang disebabkan adanya kenaikan permintaan

atau kuantitas produksi adalah Rp 379.261, hal tersebut memiliki nilai yang lebih

besar jika dibandingkan selisih bersih kapasitas metode perhitungan perusahaan

yaitu sebesar Rp 376.239. Harga pokok penjualan aktual metode perusahaan

menggambarkan jumlah yang menurun dari harga pokok penjualan standar yaitu

dari Rp 551 per unit menjadi Rp 545, sedangkan sebaliknya harga pokok

penjualan melalui metode perhitungan analisis menunjukkan peningkatan, yakni

dari harga pokok penjualan standar Rp 549 meningkat menjadi Rp 562 pada

kondisi aktual.

Page 162: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Kenaikan atau penurunan harga pokok penjualan tersebut sangat

mempengaruhi besarnya keuntungan perusahaan. Pada hasil perhitungan

diperoleh nilai selisih yang disebabkan harga pokok penjualan yaitu Rp 73.840.

Hal tersebut merupakan kerugian bagi perusahaan, dikarenakan harga pokok

penjualan aktual yang meningkat dari jumlah yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kenaikan harga pokok penjualan tersebut disebabkan adanya kerugian-kerugian

yang timbul dari berbagai hal terutama terhadap efisiensi waktu pengerjaan dan

penggunaan sejumlah kapasitas selama masa produksi aktual.

Hasil kalkulasi gabungan menjelaskan bahwa pertambahan atau

pengurangan bersih laba kotor yang diperoleh perusahaan melalui perhitungan

metode analisis adalah sebesar Rp 305.421. Yakni sejumlah nilai yang lebih kecil

dari yang diperoleh melalui perhitungan metode perusahaan yaitu sejumlah

Rp 410.319. Hasil selisih kedua metode yaitu sebesar Rp 104.898 adalah jumlah

kerugian yang sebenarnya diterima perusahaan dari metode perhitungan harga

pokok penjualannya

7.4. Analisis Titik Impas

Titik impas merupakan gambaran bagi perusahaan untuk mengetahui batas

minimal pendapatan yang harus diperoleh agar perusahaan tidak mengalami

kerugian ataupun keuntungan. Dengan kata lain dapat diartikan bahwa titik impas

ini menunjukkan nilai total penjualan sama dengan biaya total yang dikeluarkan

untuk memproduksi produk. Berkaitan dengan harga jual per unit, titik impas ini

menunjukkan harga jual sama dengan harga pokok penjualan produk per unit.

7.4.1. Analisis Titik Impas Metode Perusahaan

Analisis titik impas metode perusahaan adalah untuk mengetahui jumlah

pendapatan yang harus diperoleh perusahaan dimana perusahaan tidak

memperoleh keuntungan ataupun kerugian. Untuk mengetahui besarnya titik

impas terlebih dahulu harus mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh

perusahaan dari hasil penjualannya serta jumlah biaya-biaya yang dikeluarkannya.

Untuk kepentingan analisis maka jumlah penjualan dan biaya analisis titik impas

standar perusahaan merupakan penjualan sebesar unit produksi standar, sedangkan

biaya-biaya yang dikeluarkannya merupakan biaya standar metode perusahaan.

untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan seperti pada tabel berikut

Page 163: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Tabel 93. Perbandingan Jumlah Pendapatan dan Biaya Standar dan Aktual

Nata de Coco Koktail Metode Perusahaan

Uraian STANDAR AKTUAL

Produk Rata-rata (Unit) 4.169 5.680 Harga Jual (Rp) 800 800 Pendapatan Penjualan (Rp) 3.335.200 4.544.000 Biaya Tetap (Rp) 167.184 176.401 Biaya Variabel (Rp) 2.131.366 2.920.899

Jumlah unit penjualan standar perusahaan merupakan jumlah unit standar

rata-rata produksi yang dianggarkan perusahaan dengan asumsi jumlah produk

terjual habis dipasaran. Sedangkan jumlah biaya adalah biaya standar perusahaan

yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Hasil analisa memperlihatkan

besarnya standar titik impas yang diperoleh perusahaan atas penetapan penjualan

dan biaya standarnya adalah Rp 463.180. Sehingga perusahaan harus menjual

lebih banyak dari 841 unit nata de coco koktail perharinya agar perusahaan tidak

mengalami kerugian, Hasil perhitungan selengkapnya seperti pada tabel berikut.

Tabel 94. Perbandingan Nilai Titik Impas Standar dan Aktual Metode

Perusahaan Uraian STANDAR AKTUAL

Harga Jual (Rp) 800 800

(P) Penjualan (Rp) 3.335.200 4.544.000

(BT) Biaya Tetap (Rp) 167.184 176.401

(BV) Biaya Variabel (Rp) 2.131.366 2.920.899

BV / P 0,639 0,643

1-BV/P 0,361 0,357

Titik Impas (Rp) 463.180 493.849

Titik Impas (Unit) 841 906

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada metode analisis

terdapat kondisi aktual dimana terjadi kegiatan produksi dan pemasaran yang

sebenarnya dialami perusahaan, sehingga perlu diketahui juga besarnya titik

impas pada periode analisis atau aktual perusahaan. untuk kepentingan analisis

maka jumlah penjualan adalah jumlah penjualan rata-rata aktual perusahaan

selama 15 hari pada bulan November 2009, sedangkan biaya-biaya yang

dikeluarkan adalah biaya pada kuantitas rata-rata produksi aktual.

Pada tabel diketahui selama kondisi aktual jumlah unit penjualan (P) rata-

rata adalah 5.680 cup nata de coco koktail, sehingga pengeluaran biaya tetap (BT)

Page 164: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

adalah Rp 176.401 dan biaya variabel (BV) adalah sebesar Rp 2.920.899. Jumlah

titik impas perusahaan yang disebabkan adanya penjualan dan biaya aktualnya

adalah Rp 493.849. Merupakan hasil yang meningkat jika dibandingkan titik

impas yang diperoleh perusahaan atas biaya dan penjualan standarnya. Hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat seperti pada tabel di bawah sebagai

berikut.

Berdasarkan tabel 94 diketahui bahwa pada kondisi aktual telah terjadi

peningkatan titik impas perusahaan dari yang telah dianggarkan sebelumnya, hal

ini menjelaskan bahwa selama periode analisis atau aktual telah terjadi

peningkatan biaya produksi dalam perusahaan sehingga agar tidak mengalami

kerugian perusahaan harus menjual lebih dari 906 cup nata de coco koktail per

harinya.

7.4.2. Analisis Titik Impas Metode Analisis

Perbedaan antara analisis titik impas metode analisis dan metode

perusahaan adalah pada metode perusahaan perhitungan mengacu kepada biaya

dan harga pokok penjualan yang diperoleh dari perhitungan menurut perusahaan,

sedangkan analisis titik impas metode analisis mengacu kepada biaya dan harga

pokok penjualan yang ditetapkan melalui perhitungan menurut teori yang ada.

Analisis titik impas pada metode analisis terdiri dari analisis titik impas standar

dan analisis titik impas pada kondisi penjualan dan biaya yang terjadi. Jumlah

penjualan standar dan aktual pada metode analisis adalah sama dengan jumlah

unit produksi rata-rata standar dan aktualnya dengan asumsi jumlah produk habis

terjual dipasaran. Hasil perhitungan metode memperlihatkan jumlah pendapatan

beserta biaya standar yang dikeluarkan perusahaan adalah seperti pada tabel

sebagai berikut

Tabel 95. Perbandingan Jumlah Pendapatan dan Biaya Standar dan Aktual

Nata de Coco Koktail Metode Analisis

Uraian STANDAR AKTUAL

Produk Rata-rata (Unit) 4.169 5.680 Harga Jual (Rp) 800 800 Pendapatan Penjualan (Rp) 3.335.200 4.544.000 Biaya Tetap (Rp) 63.436 63.436 Biaya Variabel (Rp) 2.143.409 3.046.513

Page 165: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Hasil analisa memperlihatkan besarnya standar titik impas yang diperoleh

perusahaan atas penetapan penjualan dan biaya standarnya dengan perhitungan

analisis adalah Rp 177.524. Hasil perhitungan selengkapnya seperti pada tabel

berikut

Tabel 96. Perbandingan Nilai Titik Impas Standar dan Aktual Metode Analisis Uraian STANDAR AKTUAL

Harga Jual (Rp) 800 800

(P) Penjualan (Rp) 3.335.200 4.544.000

(BT) Biaya Tetap (Rp) 63.436 63.436

(BV) Biaya Variabel (Rp) 2.143.409 3.046.513

BV / P 0,643 0,670

1-BV/P 0,357 0,330

Titik Impas (Rp) 177.524 192.491

Titik Impas (Unit) 323 343

Jumlah unit pada perhitungan standar titik impas metode analisis adalah

323 unit cup nata de coco koktail, sehingga agar perusahaan tetap mendapatkan

keuntungan dari hasil penjualannya, maka perusahaan harus menjual produk

diatas unit BEP. Pada analisa titik impas juga memperlihatkan pada kondisi

aktual, yaitu untuk melihat apakah terjadi perubahan titik impas pada kondisi

aktual, sehingga melalui perhitungan biaya dan harga pokok penjualan metode

analisis diketahui besarnya pendapatan dari hasil penjualan aktual. Penjelasan

selengkapnya dapat dilihat seperti pada tabel sebagai berikut

Pada tabel diketahui bahwa pada unit aktual 5.680 menghasilkan

pendapatan penjualan sebesar Rp 5.544.000. Dengan jumlah biaya tetapnya

adalah Rp 63.436. dan biaya variabel aktual adalah Rp 3.046.513 Sehingga

besarnya titik impas perusahaan adalah seperti pada tabel sebagai berikut

Berdasarkan hasil kalkulasi didapatkan titik impas aktual metode analisis

adalah sebesar Rp 192.491. Yaitu jumlah pendapatan yang diterima perusahaan

saat perusahaan tidak mengalami kerugian atau keuntungan. Jumlah tersebut

menjelaskan bahwa selama kondisi aktual telah terjadi peningkatan nilai titik

impas perusahaan dari yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu Rp 177.524.

Jumlah unit impas perusahaan pada kondisi aktual menunjukkan peningkatan

sebesar 343 unit dari titik impas standarnya yaitu 323 unit. Jumlah peningkatan

BEP pada perhitungan analisis yaitu 20 unit adalah tidak sebesar jumlah

Page 166: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

peningkatan BEP pada perhitungan metode perusahaan yaitu sejumlah 65 unit, hal

ini berarti jumlah peningkatan biaya pada metode perusahaan adalah lebih besar

dari peningkatan biaya dari metode analisis.

7.5. Analisis Marjin Kontribusi (MK)

Marjin kontribusi (MK) adalah jumlah yang tersisa dari penghasilan

penjualan setelah dikurangi dengan biaya variabel. Nilai MK ini dapat digunakan

untuk menutupi biaya tetap dan kemudian sisanya dapat menghasilkan laba pada

periode tertentu. Namun secara hierarki urutan penggunaan nilai marjin kontribusi

pertama kali sering digunakan untuk menutupi biaya tetap kemudian sisa nilai

MK tersebut menggambarkan kemampuan laba yang diperoleh.

Marjin kontribusi dapat dinyatakan dengan total penjualan dikurangi

dengan total biaya variabel yang dikorbankan untuk menghasilkan produk pada

periode tertentu. Dalam analisis marjin kontribusi dibedakan atas marjin

kontribusi yang dihasilkan pada perhitungan metode perusahaan dan marjin

kontribusi hasil perhitungan metode analisis. Perbandingan nilai marjin kontribusi

standar dan aktual dari masing masing metode dapat dilihat seperti pada tabel

sebagai berikut

Tabel 97. Perbandingan Nilai Marjin Kontribusi Metode Perusahaan dan

Metode Analisis

Uraian METODE PERUSAHAAN METODE ANALISIS

STANDAR AKTUAL STANDAR AKTUAL Penjualan (Rp) 3.335.200 4.544.000 3.335.200 4.544.000 Biaya Variabel (Rp) 2.131.366 2.920.899 2.143.409 3.046.513 Marjin Kontribusi (%) 36,09 35,72 36 33 Marjin Kontribusi (Rp) 1.203.834 1.623.101 1.191.791 1.497.487

Berdasarkan informasi pada tabel diatas diketahui bahwa nilai selisih

marjin kontribusi standar dan aktual dari hasil perhitungan biaya dan harga pokok

metode perusahaan adalah Rp 419.267. Sedangkan nilai selisih marjin kontribusi

standar dan aktual pada perhitungan biaya dan harga pokok metode analisis adalah

Rp 305.606. Perhitungan metode perusahaan didapatkan jumlah selisih MK yang

lebih besar dibandingkan dengan selisih MK metode analisis, hal ini

menggambarkan jumlah keuntungan yang diperoleh dengan metode perusahaan

adalah lebih besar dibandingkan metode perhitungan analisis, akan tetapi dalam

Page 167: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

metode perusahaan tidak menggambarkan keuntungan yang sebenarnya, sehingga

perlu dihitung realisasi keuntungan sebenarnya pada metode analisis.

7.6. Analisis Marjin of Safety (MOS)

Marjin of Safety (MOS) merupakan analisis yang menunjukkan seberapa

seberapa jauh volume penjualan atau pendapatan penjualan boleh mengalami

penurunan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Dengan kata lain, MOS

merupakan selisih antara pendapatan penjualan dengan pendapatan pada titik

impas. Sehingga dengan kata lain bahwa MOS merupakan tingkat penurunan

produksi yang ditolerir sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. Nilai

MOS juga dapat dinyatakan dengan membagi nilai MOS dengan total penjualan.

Besarnya nilai MOS pada metode perusahaan dan metode analisis dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut

Tabel 98. Perbandingan Nilai Marjin of Safety (MOS) Metode Perusahaan dan

Metode Analisis

METODE PERUSAHAAN METODE ANALISIS STANDAR AKTUAL STANDAR AKTUAL

Penjualan (Rp) 3.335.200 4.544.000 3.335.200 4.544.000 Penjualan BEP (Rp) 463.180 493.849 177.524 192.491 MOS (Rp) 2.872.020 4.050.151 3.157.676 4.351.509 % MOS 86 89 95 96

Berdasarkan hasil perhitungan MOS metode perusahaan dapat dikatakan

bahwa jika sistem penetapan biaya dan harga pokok penjualan dilakukan dengan

sistem yang ditetapkan perusahaan maka batas minimal penjualan yang dapat

ditolerir agar perusahaan tidak mengalami kerugian adalah untuk biaya dan harga

pokok standar adalah 86%, sedangkan pada kondisi aktualnya adalah 89%.

Berdasarkan hasil perhitungan MOS metode analisis dapat dikatakan

bahwa jika sistem penetapan biaya dan harga pokok penjualan dilakukan dengan

sistem yang ditetapkan melalui perhitungan metode analisis maka batas minimal

penjualan yang dapat ditolerir agar perusahaan tidak mengalami kerugian adalah

untuk biaya dan harga pokok standar adalah 95%, sedangkan pada kondisi

aktualnya adalah 96%.

Berdasarkan analisa MOS Jika dibandingkan penampilan metode

penetapan biaya dan harga pokok standar terhadap penetapan biaya dan harga

Page 168: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

pokok aktual perusahaan dengan kedua metode tersebut, maka metode penetapan

biaya dan harga pokok standar metode perusahaan menghasilkan nilai MOS lebih

kecil dari metode analisis, namun memiliki rentang kenaikan paling besar pada

kondisi aktualnya jika dibandingkan pada metode analisis.

7.7. Analisis Profitabilitas

Profitabilitas perusahaan atau kemampuan perusahaan untuk memperoleh

laba merupakan hasil perkalian antara persentase margin kontribusi dengan

persentase MOS. Kemampuan PT Tonsu Wahana Tirta dalam menghasilkan laba

akibat penetapan biaya standar dan penyusunan harga pokoknya adalah 31,04%

dan 31,79% pada kondisi aktual. Profitabilitas perusahaan melalui perhitungannya

mengalami kenaikan sebesar 0,75% dari standar yang telah ditetapkan. Untuk

lebih jelasnya mengenai perbandingan kemampuan profitabilitas PT Tonsu

Wahana Tirta dapat dilihat seperti pada tabel sebagai berikut.

Tabel 99. Perbandingan Kemampuan Memperoleh Laba di PT Tonsu Wahana

Tirta

Uraian Persentase MK (%) Persentase MOS Profitabilitas (%)

Standar Aktual Standar Aktual Standar Aktual

PERUSAHAAN 36,09 35,72 86 89 31,04 31,79

ANALISIS 36 33 95 96 34,20 31,68

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa keuntungan yang diperoleh

PT Tonsu Wahana Tirta dengan metode penetapan biaya standar dan harga pokok

analisis adalah profitabilitas yang terbesar, yaitu 34,20% jika dibandingakan

dengan metode penetapan biaya standar dan harga pokok metode perusahaan.

pada kondisi aktual menurut metode analisis perusahaan mengalami penurunan

keuntungan 2,52% dari target profitabilitas yang telah ditetapkan sebelumnya

yaitu 34,20% turun menjadi 31,68%, sedangkan pada metode perhitungan

perusahaan, perusahaan mengalami kenaikan profitabilitas sebesar 0.75% dari

keuntungan standarnya.

Page 169: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas maka penelitian ini dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Pada metode analisis penyusunan biaya ke dalam harga pokok penjualan

produk akhir adalah dengan mengikuti setiap tahapan proses produksi,

sedangkan pada penyusunan biaya dan perhitungan harga pokok penjualan

produk akhir pada perhitungan metode perusahaan adalah tanpa

memperhatikan tahapan proses produksi melainkan dengan

mengakumulasi semua biaya. Sehingga biaya standar yang ditetapkan

melalui perhitungan metode perusahaan adalah lebih besar dari metode

perhitungan analisis, yang menyebabkan harga pokok penjualan per unit

standar nata de coco koktail (produk akhir) menurut perhitungan metode

perusahaan (Rp 551) adalah lebih besar dari perhitungan harga pokok

penjualan standar metode analisis yaitu metode full costing dan variabel

costing (Rp 549).

2. Hasil analisis profitabilitas memperlihatkan bahwa keuntungan yang

diperoleh PT Tonsu Wahana Tirta dengan metode penetapan biaya standar

dan harga pokok penjualan analisis adalah profitabilitas yang terbesar,

yaitu 34,20% jika dibandingakan dengan metode penetapan biaya standar

dan harga pokok penjualan metode perusahaan. Pada kondisi aktual

menurut metode analisis perusahaan mengalami penurunan keuntungan

2,52% dari target profitabilitas yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu

34,20% turun menjadi 31,68%, sedangkan pada metode perhitungan

perusahaan, perusahaan mengalami kenaikan profitabilitas sebesar 0,75%

dari keuntungan standarnya.

3. Hasil analisis selisih biaya bahan baku pada perhitungan perusahaan

menghasilkan kerugian lebih besar akibat adanya selisih kuantitas

(Rp 117.405,78), sedangkan selisih yang disebabkan harga bahan baku

pada perhitungan perusahaan menghasilkan keuntungan (Rp 16.230,50)

Page 170: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

akan tetapi pada perhitungan analisis menghasilkan kerugian sebesar

Rp 13.765,54. Hasil analisis selisih biaya tenaga kerja langsung dari kedua

metode menjelaskan bahwa selisih hasil perhitungan metode analisis

menemukan banyak kerugian karena adanya penyimpangan terhadap

waktu pengerjaan standar.

8.2. Saran

Perusahaan dalam memproduksi nata de coco koktail, selama pengamatan

merupakan perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi produk setengah jadi,

kemudian mengalami proses lanjutan hingga menjadi produk jadi yaitu nata de

coco koktail. Selama berproduksi terjadi peningkatan nilai tambah produk yaitu

dari bahan baku air kelapa menjadi produk jadi yaitu nata de coco koktail yang

mengikut sertakan sejumlah biaya dalam setiap tahapan proses produksinya.

Sehingga perusahaan harus memperhatikan setiap biaya yang ikut serta dalam

tahapan produksinya. Dengan memperhatikan biaya yang ikut dalam setiap

tahapan proses produksinya perusahaan akan mengetahui jumlah keuntungan atau

kerugian yang sebenarnya.

Berdasarkan perhitungan analisa selisih biaya metode analisis diketahui

bahwa telah terjadi penurunan efisiensi waktu tenaga kerja yang menyebabkan

perusahaan mengalami kerugian dari sisi biaya upah tenaga kerja, sedangkan pada

metode perusahaan tidak menggambarkan kerugian yang sebenarnya timbul dari

biaya upah tenaga kerja langsung. Perusahaan perlu memperhatikan dan

meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan efisiensi produksi terutama terhadap

penggunaan bahan penolong dan bahan bakar. Dalam hal efisiensi tenaga kerja

misalnya dengan meningkatkan pengawasan dan pengaturan jumlah tenaga kerja

pada setiap proses produksi, serta memberikan pelatihan dan peningkatan

keterampilan karyawan. Sedangkan dalam hal efisiensi produksi perusahaan perlu

memperhatikan optimalisasi produksinya serta penyesuaian penggunaan bahan

baku dan penolong terhadap tingkat produksi. dalam hal ini perusahaan perlu

mengkaji kembali penetapan biaya standarnya agar keuntungan yang dihasilkan

dapat lebih maksimal.

Berdasarkan hasil perbandingan kedua metode, perusahaan perlu

mengkoreksi kembali metode penetapan biaya dan penyusunan biaya di dalam

Page 171: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

harga pokok penjualannya, sehingga dapat menetapkan biaya standar dan harga

pokok standar yang lebih teliti pada periode produksi selanjutnya. Berdasarkan

selisih biaya perusahaan perlu mengadakan revisi terhadap kehilangan keuntungan

akibat berkurangnya efisiensi produksi terutama terhadap efisiensi waktu tenaga

kerja langsung dan efisiensi dalam menggunakan bahan baku serta bahan

penolong dalam proses produksi.

Page 172: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

DAFTAR PUSTAKA

Ashurst, P, R. 1995. Production And Packaging Of Non-Carbonated Fruit Juice

And Fruit Beverages Blackie Academic And Proffesional. London.

Arisandy B. 2005. Analisis Produk Positioning Serta Preferensi Konsumen Nata

de Coco Pada PT. FITS MANDIRI, [Skripsi] Bogor: Departemen Ilmu

Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

[APCC] Asian Pacific Coconut Community. Prosiding Konferensi Nasional

Kelapa VI . 2006. Buku-1 Gorontalo: Badan Penelitian dan Pengembangan

Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

(Buffa S.Elwood, & Sarin K. Rakesh 1996). Manajemen Operasi dan Produksi

Modern, Ed Ke-8, Jilid I. Maulana A, Penerjemah; Jakarta: Binarupa

Aksara.

[BPS] Badan Pusat Statistika. 2008. Produksi Kelapa di Jawa Barat. Jawa Barat.

[BSN] 1995. SNI 01-3719-1995, Tentang Minuman Sari Buah. Jakarta: Badan

Standarisasi Nasional.

Permata Dian 2008. Analisis Biaya dan Penetapan Harga Pokok Produksi Kayu

Gergajian (Sawn Timber) Hutan Rakyat CV. Sinar kayu Bogor, Jawa Barat

[Skripsi] Bogor : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rahmawanti. 2009. Analisis House Of Quality Untuk Pengembangan Strategi

Pemasaran Minuman Nata de Coco Dalam Kemasan di CV. TRI ANGEL,

[Skripsi] Bogor : Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Eva. 2004. Penentuan Harga Pokok Produksi Karkas (Studi kasus Rumah Potong Ayam

Asia Afrika, Bogor, Jawa Barat). [Skripsi]. Departemen Ilmu Sosial Ekonomi

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

(Garrison H, & Eric W. Moreen. 2007). Akuntansi Manajerial, Buku II. Hinduan

N dan Tanujaya E, Terjemahan; Jakarta: Salemba Empat.

Horngren, T. Charles. 1984. Pengantar Akuntansi Manajemen, Ed ke-6, jilid I.

Moh. Badjuri dan Kusnedi, Terjemahan; Jakarta: Erlangga.

Kotler P. 2002. Manajemen Pemasaran, Ed milenium. Benyamin M

,Terjemahan; Jakarta: Prenhallindo.

Page 173: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

Mulyadi. 1993. Akuntansi Biaya Edisi Kelima, Cetakan III. Yogyakarta: Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Murphy D. 1973. Biaya Standar, The English Universities Press Ltd. Pramana F,

Terjemahan; Jakarta: Yayasan Kanisius.

Muharjadi A. 2005. Kajian Harga Pokok Pesanan Untuk Menentukan Harga Jual

Nata de Coco pada PD. CNDC, [Skripsi] Bogor: Program Sarjana

Manajemen Agribisnis, Departemen Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian,

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Marety W. 2005. Optimalisasi Produksi Nata de Coco Pada PT. FITS MANDIRI,

[Skripsi] Bogor : Departemen Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Institut

Pertanian Bogor.

Pambayun R. 2006. Teknologi Tepat Guna Teknologi Pengolahan Nata de Coco.

Yogyakarta: Kanisius.

Rony H. 1990. Akuntansi Biaya Pengantar Untuk Perencanaan dan

Pengendalian Biaya Produksi. Bogor: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

UI.

Roslinawati (2007) Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Benih pada PT. Sang

Hyang Seri RM1 Sukamandi, Subang , Jawa Barat. [Skripsi]. Departemen Ilmu

Sosial Ekonomi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Sembiring Y. 1990. Pengendalian Biaya. Bandung: Pionir Jaya.

Sutarminingsih L, Ch. 2004. Teknologi Pengolahan Pangan Peluang Usaha Nata

de Coco. Yogyakarta: Kanisius.

Yulianti. 2007. Penetapan Harga Pokok Dan Zona Fleksibilitas Harga Meises

Cokelat (kasus : PT G di Bandung, Jawa Barat). [Skripsi] . Program Studi

Ekstensi Managemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian

Bogor.

Page 174: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 175: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (1) . HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR NATA MENTAH LEMBARAN ( 308,506 Kg ) METODE PERUSAHAAN

URAIAN TOTAL (Rp)

I BIAYA BAHAN BAKU URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH HARGa SATUAN (Rp) TOTAL (Rp)

Biaya Bahan Baku (Rendemen 90,3%)

Air Kelapa Untuk Bibit 100 liter 40,58 255,55 10.373

Air Kelapa Untuk Nata 100 liter 338,43 255,55 86.486

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 96.859 96.859

II BIAYA TKL ( 8 JAM KERJA) STANDAR KARYAWAN UPAH / TK (Rp) UNIT TOTAL UPAH

URAIAN

Upah TK Borongan Bibit Biaya Upah per Hari 2 217,39 69 30.000

Upah Tk Borongan Nata Lembaran Biaya Upah per Hari 3 48,62 308,506 44.999

TOTAL BIAYA TKL 74.999

III BIAYA OVERHEAD PABRIK

A. BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL

1 Biaya Bahan Penolong

URAIAN SATUAN NATA BIBIT NATA LEMBARAN TOTAL HARGA / SATUAN (Rp) TOTAL(Rp)

Gula Kg 0,31 2,59 2,9 8.000 23.200

ZA Kg 0,12 1,05 1,17 1.500 1.755

Asam Asetat Liter 0,15 1,3 1,45 20.000 29.000

Bibit Liter 0,63

0,63 20.000 12.600

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG

66.555

2

Biaya Bahan Bakar (gas

3kg) PEMBELIAN UNIT JUMLAH (Rp) PEMAKAIAN BIAYA / PRODUKSI (Rp)

13.000 4 52.000 3 17.333

TOTAL BIAYA BAHAN BAKAR 17.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL 83.888

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI 255.746

UNIT PRODUK JADI (Lembar) 308,506

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 828,98

Page 176: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (2) HARGA POKOK PENJUALAN STANDAR NATA DE COCO KOKTAIL ( 4.169 CUP ) METODE PERUSAHAAN URAIAN TOTAL (Rp)

I BIAYA BAHAN BAKU URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH

HARGA

/SATUAN (Rp)

JUMLAH

(Rp)

B.Baku (Rendemen 90,3%)

Air Kelapa Untuk Bibit 100 liter 40,58 200 8.118

Air Kelapa Untuk

Nata 100 liter 338,43 200 67.686

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 75.804 75.804

II BIAYA TKL ( 8 JAM KERJA) STANDAR UPAH KARYAWAN UPAH / TK (Rp) UNIT TOTAL UPAH

URAIAN

Upah TK Borongan Bibit Biaya Upah per Hari 2 217,39 69 30.000

Upah Tk Borongan Nata

Lempeng Biaya Upah per Hari 3 48,62 308,50 44.999

Upah Borongan Koktail Biaya Upah per Hari 10 3,59 4.169 149.667

TOTAL BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 224.666

III BIAYA OVERHEAD PABRIK

A. BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL

1 Biaya Bahan Penolong

URAIAN SATUAN NATA BIBIT NATA LEMBARAN NATA KOKTAIL TOTAL (Rp)

HARGA /

SATUAN (Rp)

JUMLAH

(Rp)

Gula Kg 0,31 2,59 123,526 126,426 8.000 1.011.408

ZA Kg 0,12 1,05 1,17 1.500 1.755

Asam Asetat liter 0,15 1,3 1,45 20.000 29.000

Bibit Liter 0,63 0,63 20.000 12.600

Na Benzoat liter 0,463 0,463 15.000 6.945

Na

Metabisulfit Kg 0,003 0,003 15.000 45

Siklamat Kg 0,093 0,093 2.160 201

Essence Kg 3,243 3,243 333 1.080

Cup Plastik pcs 4.169 4.169 130 541.970

Plastik Seal pcs 4.169 4.169 25 104.225

Karton pcs 174 174 500 87.000

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG 1.796.229

2

Biaya Bahan Bakar (gas

3kg) PEMBELIAN UNIT PEMBELIAN (Rp)

PEMAKAIAN /

UNIT BIAYA / PRODUKSI (Rp)

13.000 8 104.000 3 34.667

Page 177: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

TOTAL BIAYA BAHAN BAKAR 34.667

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL 1.830.895

B. BIAYA OVERHEAD PABRIK TETAP

BIAYA / BULAN (Rp) BIAYA/PRODUKSI

1 Biaya Listrik (26 HARI KERJA)

TOTAL BIAYA LISTRIK 150.000 5.769 5.769

2

Biaya Penyusutan

Peralatan PENYUSUTAN

12 BULAN 1 X PRODUKSI

10.183.525 27.900

TOTAL BIAYA PENYUSUTAN PERALATAN 27.900

3 Biaya Penyusutan Bangunan PENYUSUTAN

NILAI INVESTASI (Rp) NILAI SISA (Rp) EKONOMIS (Tahun) 12 BULAN 1 X PRODUKSI

90.000.000 3.000.000 50 1.740.000 4.767

TOTAL BIAYA PENYUSUTAN BANGUNAN 4.767

4 Biaya Telpon BIAYA / BULAN (Rp) BIAYA / PRODUKSI (Rp)

26 HARI KERJA

BIAYA TELPON

150.000 5.769

5.769

BIAYA / BULAN (Rp) PESAN / BULAN 1 X PESAN (LITER) BIAYA / UNIT (Rp)

VOLUME / PRODUKSI

(LITER)

5 Biaya Angkut B.Baku 500.000 10 900 56 379

TOTAL BIAYA ANGKUT PER PRODUKSI 21.056

6 Biaya Gaji Karyawan Tetap STANDAR UPAH (Rp) KARYAWAN

UPAH /KARYAWAN

(Rp) GAJI / BULAN (Rp) BIAYA / PRODUKSI

Bulan 5 500.000 2.500.000 96.154

TOTAL BIAYA GAJI KARYAWAN TETAP 96.154

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK TETAP 161.415

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 1.992.311

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI 2.292.780

TOTAL UNIT PRODUK JADI (Cup) 4.169

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 550

BIAYA NON PRODUKSI

1 Biaya Pemasaran

TOTAL BIAYA PEMASARAN

2 Biaya Administrasi TOTAL / BULAN (Rp) 1 X PRODUKSI

TOTAL BIAYA ADMINISTRASI

BIAYA ADMINISTRASI LAIN-LAIN 150.000 5.769 5.769

TOTAL BIAYA NON PRODUKSI 5.769

Page 178: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

TOTAL HARGA POKOK PENJUALAN 2.298.549

TOTAL HARGA POKOK PENJUALAN / UNIT 551

Page 179: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (3) HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR BIBIT NATA (37 Liter = 69 Botol) METODE ANALISIS URAIAN TOTAL BIAYA

I BIAYA BAHAN BAKU URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH B.BAKU / SATUAN (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)

(Rendemen 90,3%)

Air Kelapa 100 liter 40,589 255,55 10.373

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 10.373

II BIAYA TKL ( 8 JAM KERJA) STANDAR UPAH JUMLAH UNIT BIAYA UPAH / UNIT (Rp) KARYAWAN (orang) JUMLAH BIAYA (Rp) UPAH/KARYAWAN (Rp)

Biaya Upah Per unit 69 28,31 2 3.906,78 1.953,39

TOTAL BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 3.907

III BIAYA OVERHEAD PABRIK

URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH B.BAKU/SATUAN (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)

1 Biaya Bahan Penolong

Gula 0,835 kg 0,31 8.000 2.480

ZA 0,335 kg 0,12 1.500 180

Asam asetat 0,415 liter 0,15 20.000 3.000

Bibit 10 liter 4,32 6.200 26.784

0

0

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG 32.444

2 Biaya Bahan Bakar (gas 3kg) PEMBELIAN UNIT PEMBELIAN (Rp) PEMAKAIAN BIAYA / PRODUKSI (Rp)

13.000 1 13.000 3 4.333

TOTAL BIAYA BAHAN BAKAR 4.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK

36.777

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI 51.057

TOTAL UNIT PRODUK JADI (Botol) 69

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 740

Page 180: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (4) HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR NATA MENTAH LEMBARAN (308,506 liter = 308,506 LEMBAR) METODE ANALISIS

URAIAN

TOTAL (Rp)

I BIAYA BAHAN BAKU URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH B.BAKU /SATUAN (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)

(Rendemen 90,3%)

Air Kelapa 100 liter 338,431 255,55 86.486

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 86.486

II BIAYA TKL ( 8 JAM KERJA)

STANDAR UPAH UNIT BIAYA UPAH/UNIT (Rp) KARYAWAN JUMLAH BIAYA (Rp) UPAH/KARYAWAN

Biaya Upah Per

Unit 308,506 20 3 18.510,36 6.170

TOTAL BIAYA TKL 18.510

III BIAYA OVERHEAD PABRIK

URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH HARGA BAHAN BAKU/SATUAN (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)

1 Biaya Bahan Penolong

Gula 0,835 kg 2,59 8.000 20.720

ZA 0,335 kg 1,05 1.500 1.575

Asam asetat 0,415 liter 1,3 20.000 26.000

Bibit 10 botol 59 740 43.660

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG 91.955

PEMBELIAN UNIT PEMBELIAN (Rp) PEMAKAIAN BIAYA/ PRODUKSI (Rp)

2 Biaya Bahan Bakar (gas13kg) 13.000 3 39.000 3 13.000

TOTAL BIAYA BAHAN BAKAR 13.000

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 104.955

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI 209.951

TOTAL UNIT PRODUK JADI (Lembar) 308,506

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 681

Page 181: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (5) HARGA POKOK PENJUALAN STANDAR NATA KOKTAIL ( 4.169 CUP ) METODE ANALISIS FULL COSTING URAIAN

TOTAL

I BIAYA BAHAN BAKU URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp)

(Rendemen 90.3%)

Nata Mentah 100 Kg 338,431 681 230.472

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 230.472

II BIAYA TKL( 8 JAM KERJA) STANDAR UPAH UNIT BIAYA UPAH/UNIT (Rp) KARYAWAN UPAH/KARYAWAN

Biaya Upah/Per unit 4.169 3,98 10 16.593

TOTAL BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 165.926

III BIAYA OVERHEAD PABRIK

A. BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL

1 Biaya Bahan Penolong URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH HARGA / SATUAN (Rp) JUMLAH(Rp)

Gula untuk Nata 0,835 kg 46,322 8.000 370.578

Gula Untuk Sirup 0,335 kg 77,204 8.000 617.630

Natrium Benzoat 0,415 kg 0,463 15.000 6.948

Natrium metabisulfit 10 kg 0,003 15.000 46

Siklamat kg 0,093 2.160 200

Essence kg 3,243 333 1.081

Cup Plastik pcs 4.169 130 541.970

Plastik Seal pcs 4.169 25 104.225

Karton pcs 174 500 87.000

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG 1.729.678

2 Biaya Bahan Bakar (gas 3kg) PEMBELIAN (Rp) UNIT PEMBELIAN (Rp) PEMAKAIAN / UNIT BIAYA / PRODUKSI (Rp)

13.000 4 52.000 3 17.333

TOTAL BIAYA BAHAN BAKAR 17.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL 1.747.011

B. BIAYA OVERHEAD PABRIK TETAP

1 Biaya Penyusutan Peralatan PENYUSUTAN

12 BULAN 1 X PRODUKSI

10.183.525 27.900

TOTAL BIAYA PENYUSUTAN PERALATAN 27.900

2 Biaya Penyusutan Bangunan PENYUSUTAN

INVESTASI (Rp) SISA (Rp) UMUR EKONOMIS (Tahun) 12 BULAN 1 X PRODUKSI

Page 182: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

90.000.000 3.000.000 50 1.740.000 4.767

TOTAL BIAYA PENYUSUTAN BANGUNAN 4.767

BIAYA / BULAN (Rp) BIAYA / PRODUKSI

3 Biaya Listrik 150.000 5.769

TOTAL BIAYA LISTRIK 5.769

4 Biaya Telpon BIAYA / BULAN (Rp) BIAYA / PRODUKSI

150.000 5.769

TOTAL BIAYA TELPON 5.769

5

Biaya Gaji Karyawan Tetap Bagian

Produksi UPAH (Rp) KARYAWAN UPAH / KARYAWAN (Rp) TOTAL / BULAN (Rp) 1 X PRODUKSI

Bulan 1 500.000 500.000 19.231

TOTAL BIAYA GAJI KARYAWAN TETAP 19.231

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK TETAP 63.436

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 1.810.448

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI 2.206.845

TOTAL UNIT PRODUK JADI (Cup) 4.169

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 529

BIAYA NON PRODUKSI

1 B. Gaji Karyawan Tetap Bagian Pemasaran STANDAR UPAH (Rp) KARYAWAN UPAH /KARYAWAN (Rp) TOTAL / BULAN (Rp) 1 X PRODUKSI

Bulan 2 500.000 1.000.000 38.462

BIAYA GAJI KARYAWAN PEMASARAN 38.462

2

B.Gaji Karyawan Tetap Bagian

Administrasi STANDAR UPAH (Rp) KARYAWAN UPAH /KARYAWAN (Rp) TOTAL / BULAN (Rp) 1 X PRODUKSI

Bulan 2 500.000 1.000.000

BIAYA GAJI KARYAWAN ADMINISTRASI 38.462

BIAYA LAIN-LAIN ADMINISTRASI 150.000 5.769 44.231

TOTAL BIAYA NON PRODUKSI 82.692

TOTAL HARGA POKOK PENJUALAN 2.289.538

TOTAL HARGA POKOK PENJUALAN / UNIT 549

Page 183: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (6) HARGA POKOK PRODUKSI STANDAR NATA KOKTAIL ( 4.169 CUP ) METODE ANALISIS VARIABEL COSTING URAIAN

TOTAL

I BIAYA BAHAN BAKU URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH HARGA /SATUAN (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)

(Reindemen 90.3%)

Nata Mentah 100 Kg 338,431 681 230.472

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 230.472

II BIAYA TKL ( 8 JAM KERJA) STANDAR UPAH JUMLAH UNIT BIAYA UPAH/UNIT (Rp) KARYAWAN (orang) UPAH/KARYAWAN

Biaya Upah/Per unit 4.169 3,98 10 16.593

TOTAL BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 165.926

III BIAYA OVERHEAD PABRIK

A. BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL

1 Biaya Bahan Penolong URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH HARGA / SATUAN (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)

Gula untuk Nata 0,835 kg 46,322 8.000 370.578

Gula Untuk Sirup 0,335 kg 77,204 8.000 617.630

Natrium Benzoat 0,415 kg 0,463 15.000 6.948

Natrium metabisulfit 10 kg 0,003 15.000 46

Siklamat kg 0,093 2.160 200

Essence kg 3,243 333 1.081

Cup Plastik pcs 4.169 130 541.970

Plastik Seal pcs 4.169 25 104.225

Karton pcs 174 500 87.000

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG 1.729.678

2 Biaya Bahan Bakar (gas 3kg) PEMBELIAN UNIT (TABUNG) PEMBELIAN (Rp) PEMAKAIAN / UNIT BIAYA / PRODUKSI (Rp)

13.000 4 52.000 3 17.333

TOTAL BIAYA BAHAN BAKAR 17.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL 1.747.011 1.747.011

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI VARIABEL 2.143.409

TOTAL UNIT PRODUK JADI (Cup) 4.169

HARGA POKOK PRODUKSI VARIABEL / UNIT 514

Page 184: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (7) HARGA POKOK PRODUKSI NATA LEMBARAN AKTUAL(459,73 KG) METODE PERUSAHAAN RENDEMEN 90.3 % URAIAN TOTAL BIAYA

I BIAYA BAHAN BAKU URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH SATUAN (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)

B. Bahan Baku (Rendemen 90.3%)

Air Kelapa untuk Bibit 100 liter 40,589 255,55 10.373

Air Kelapa Untuk Nata 100 liter 504,323 255,55 128.880

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 139.252 139.252

II BIAYA TKL ( 8 JAM KERJA) STANDAR KARYAWAN UPAH / TK (Rp) UNIT PRODUK TOTAL UPAH

URAIAN

Upah TK Borongan Bibit Biaya Upah per Hari 2 217,391 69,00 30.000

Upah Tk Borongan Nata Lembaran Biaya Upah per Hari 3 48,62 459,730 67.056

TOTAL BIAYA TKL 97.056

III BIAYA OVERHEAD PABRIK

A BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL

1 Biaya Bahan Penolong

URAIAN SATUAN NATA BIBIT NATA LEMBAR TOTAL HARGA / SATUAN TOTAL(Rp)

Gula Kg 0,31 3,86

4,17 8.000 33.360

ZA Kg 0,12 1,56

1,68 1.500 2.520

Asam Asetat liter 0,15 1,94

2,09 20.000 41.800

Bibit Liter 0,63 0,63 20.000 12.600

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG 90.280

2 Biaya Bahan Bakar (gas 3kg) PEMBELIAN UNIT (TABUNG) PEMBELIAN (Rp) PEMAKAIAN / UNIT BIAYA / PRODUKSI (Rp)

13.000 7 91.000 3 30.333

TOTAL BIAYA BAHAN BAKAR 30.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL 120.613

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI 356.922

UNIT PRODUK JADI (Lembar) 459,73

Page 185: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (8) HARGA POKOK PENJUALAN NATA DE COCO KOKTAIL AKTUAL (5.680 CUP) METODE PERUSAHAAN URAIAN

TOTAL

I BIAYA BAHAN BAKU URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH /SATUAN (Rp) JUMLAH(Rp)

(Rendemen 90,3%) Air Kelapa untuk Bibit 100 liter 40,58 200 8.118

(Rendemen 90,3 %) Air Kelapa Untuk Nata 100 liter 504,32 200 100.865

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 108.982 108.982

II BIAYA TKL( 8 JAM KERJA) STANDAR UPAH KARYAWAN UPAH / TK (Rp) UNIT TOTAL (Rp)

URAIAN

Upah TK Borongan Bibit Biaya Upah per Hari 2 217,39 69 30.000

Upah Tk Borongan Nata Lembaran Biaya Upah per Hari 3 48,62 459,73 67.056

Upah Borongan Nata Koktail Biaya Upah per Hari 10 3,59 5.680 203.912

TOTAL BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 300.968

III BIAYA OVERHEAD PABRIK

A. BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL

1 Biaya Bahan Penolong

URAIAN SATUAN NATA BIBIT NATA LEMPENG NATA KOKTAIL TOTAL HARGA / SATUAN JUMLAH (Rp)

Gula Kg 0,31 3,86 168,29 172,46 8.000 1.379.728

ZA Kg 0,12 1,56 1,68 1.500 2.520

Asam Asetat liter 0,15 1,94 2,09 20.000 41.800

Bibit Liter 0,63 0,63 20.000 12.600

Na Benzoat liter 0,631 0,631 15.000 9.465

Na Metabisulfit Kg 0,004 0,004 15.000 60

Siklamat Kg 0,127 0,127 2.160 274

Essence Kg 4,41 4,41 333 1.471

Cup Plastik pcs 5.680 5.680 130 738.400

Plastik Seal pcs 5.680 5.680 25 142.000

Karton pcs 237 237 500 118.500

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG 2.446.819

2 Biaya Bahan Bakar (gas 3kg) PEMBELIAN UNIT PEMBELIAN (Rp) PEMAKAIAN / UNIT BIAYA / PRODUKSI (Rp)

13.000 15 195.000 3 65.000

TOTAL BIAYA BAHAN BAKAR 65.000

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL 2.511.819

B. BIAYA OVERHEAD PABRIK TETAP

BIAYA / BULAN (Rp) BIAYA/PRODUKSI

1 Biaya Listrik (26 HARI KERJA)

Page 186: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

TOTAL BIAYA LISTRIK 150.000 5.769 5.769

2 Biaya Penyusutan Peralatan

PENYUSUTAN

12 BULAN 1 X PRODUKSI

10.183.525 27.900

TOTAL BIAYA PENYUSUTAN PERALATAN 27.900

3 Biaya Penyusutan Bangunan PENYUSUTAN

NILAI INVESTASI (Rp) NILAI SISA (Rp) UMUR EKONOMIS (Tahun) 12 BULAN 1 X PRODUKSI

90.000.000 3.000.000 50 1.740.000 4.767

TOTAL BIAYA PENYUSUTAN BANGUNAN 4.767

4 Biaya Telpon BIAYA / BULAN (Rp) BIAYA / PRODUKSI

26 HARI KERJA

TOTAL BIAYA TELPON 150.000 5.769 5.769

BIAYA / BULAN (Rp) PESAN / BULAN 1 X PESAN (LITER) BIAYA / UNIT (Rp) PRODUKSI (Ltr)

5 Biaya Angkut B.Baku 500.000 10 900 56 544.912

TOTAL BIAYA ANGKUT PER PRODUKSI 30.273

6 Biaya Gaji Karyawan Tetap STANDAR UPAH (Rp) KARYAWAN UPAH / KARYAWAN (Rp) GAJI / BULAN (Rp) BIAYA / PRODUKSI

Bulan 5 500.000 2.500.000 96.154

TOTAL BIAYA GAJI KARYAWAN TETAP 96.154

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK TETAP 170.632

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 2.682.451

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI 3.092.401

TOTAL UNIT PRODUK JADI (Cup) 5.680

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 544

BIAYA NON PRODUKSI

1 Biaya Pemasaran

TOTAL BIAYA PEMASARAN

2 Biaya Administrasi

TOTAL BIAYA ADMINISTRASI

BIAYA ADMINISTRASI LAIN-LAIN 150.000 5.769 5.769

TOTAL BIAYA NON PRODUKSI 5.769

TOTAL HARGA POKOK PENJUALAN 3.098.171

TOTAL HARGA POKOK PENJUALAN / UNIT 545

Page 187: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (9) HARGA POKOK PRODUKSI BIBIT NATA AKTUAL (37 liter = 69 botol) METODE ANALISIS URAIAN TOTAL BIAYA

I B. BAHAN BAKU URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH HARGA B. BAKU / SATUAN (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)

(Rendemen 90,3%)

Air Kelapa 100 liter 40,58 255,55 10.373

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 10.373

II B. TKL ( 8 JAM KERJA) STANDAR UPAH UNIT BIAYA UPAH / UNIT (Rp) KARYAWAN JUMLAH (Rp) UPAH/KARYAWAN (Rp)

Biaya Upah Per Unit 69 38,71 2 5.341,98 2.670,99

TOTAL BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 5.342

III B. OVERHEAD PABRIK

URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH HARGA BAHAN BAKU/SATUAN (Rp) JUMLAH HARGA (Rp)

1 B. Bahan Penolong

Gula 0,835 kg 0,31 8.000 2.480

ZA 0,335 kg 0,12 1.500 180

Asam asetat 0,415 liter 0,15 20.000 3.000

bibit 10 liter 4,32 6.200 26.784

0

0

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG 32.444

2 B. Bahan Bakar (gas 3kg) PEMBELIAN UNIT PEMBELIAN (Rp) PEMAKAIAN BIAYA / PRODUKSI (Rp)

13.000 1 13.000 3 4.333

TOTAL BIAYA BAHAN BAKAR 4.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 36.777

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI 52.492

TOTAL UNIT PRODUK JADI (Botol) 69

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 761

Page 188: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (10) HARGA POKOK PRODUKSI AKTUAL NATA MENTAH LEMBARAN (459,73 liter = 459,73 LEMPENG) METODE ANALISIS

RENDEMEN 90,3% URAIAN TOTAL

I BIAYA BAHAN BAKU URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH HARGA /SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp)

(Rindemen 90,3%)

Air kelapa 100 liter 504,32 255,55 128.880

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 128.880

II BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG ( 8 JAM KERJA)

STANDAR UPAH UNIT UPAH/UNIT (Rp) KARYAWAN BIAYA (Rp) UPAH/KARYAWAN

Biaya Upah Per

Unit 459,73 25,9 3 35.721,02 11.907

TOTAL BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 35.721

III BIAYA OVERHEAD PABRIK

URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH BAHAN BAKU/SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp)

1 Biaya Bahan Penolong

Gula 0,835 kg 3,86 8.000 30.880

ZA 0,335 kg 1,56 1.500 2.340

Asam asetat 0,415 liter 1,94 20.000 38.800

bibit 10 Botol 87,56 761 66.633

0

0

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG 138.653

PEMBELIAN (Rp) UNIT PEMBELIAN (Rp) PEMBELIAN (UNIT) BIAYA / PRODUKSI (Rp)

2 Biaya Bahan Bakar (gas13kg) 13.000 7 91.000 3 30.333

TOTAL BIAYA BAHAN BAKAR 30.333

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 168.986

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI 333.587

TOTAL UNIT PRODUK JADI (Lembar) 459,73

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 725.62

Page 189: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN(11) HARGA POKOK PENJUALAN AKTUAL NATA DE COCO KOKTAIL(5.680 CUP) METODE ANALISIS FULL COSTING URAIAN

TOTAL

I BIAYA BAHAN BAKU URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH /SATUAN (Rp) HARGA (Rp)

(Rendemen 90,3 %)

Nata Mentah 100 Kg 459,73 725,62 333.589

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU 333.589

II BIAYA TKL( 8 JAM KERJA) UPAH UNIT BIAYA UPAH/UNIT (Rp) KARYAWAN (orang) UPAH/KARYAWAN

Biaya Upah/Per unit 5.680 5,13 10 29.138

TOTAL BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 291.384

III BIAYA OVERHEAD PABRIK

A. BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL

1 Biaya B. Penolong URAIAN PERSEN(%) SATUAN JUMLAH SATUAN (Rp) HARGA (Rp)

Gula untuk Nata 0,835 kg 105,18 8.000 841.480

Gula Untuk Sirup 0,335 kg 63,11 8.000 504.888

Natrium Benzoat 0,415 kg 0,631 15.000 9.465

Natrium metabisulfit 10 kg 0,004 15.000 60

Siklamat kg 0,127 2.160 274

Essence kg 4,41 333 1.473

Cup Plastik pcs 5.680 130 738.400

Plastik Seal pcs 5.680 25 142.000

Karton pcs 237 500 118.500

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG 2.356.540

2 B. Bahan Bakar (gas 3kg) PEMBELIAN UNIT HARGA (Rp) PEMAKAIAN / UNIT BIAYA (Rp)

13.000 15 195.000 3 65.000

TOTAL BIAYA BAHAN BAKAR 65.000

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABEL 2.421.540

B. BIAYA OVERHEAD PABRIK TETAP

1 Biaya Penyusutan Peralatan PENYUSUTAN

12 BULAN 1 X PRODUKSI

10.183.525 27.900

TOTAL BIAYA PENYUSUTAN PERALATAN 27.900

2 B.Penyusutan Bangunan PENYUSUTAN

INVESTASI (Rp) SISA (Rp) EKONOMIS (Tahun) 12 BULAN 1 X PRODUKSI

90,000,000 3.000.000 50 1.740.000 4.767

TOTAL BIAYA PENYUSUTAN BANGUNAN 4.767

Page 190: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

BIAYA / BULAN (Rp) BIAYA / PRODUKSI

3 Biaya Listrik 150.000 5.769

TOTAL BIAYA LISTRIK 5.769

4 Biaya Telpon BIAYA / BULAN (Rp) BIAYA / PRODUKSI

150.000 5.769

TOTAL BIAYA TELPON 5.769

5 Gaji Karyawan Tetap UPAH (Rp) KARYAWAN UPAH / KARYAWAN (Rp) GAJI / BULAN (Rp) 1 X PRODUKSI

Bulan 1 500.000 500.000 19.231

TOTAL BIAYA GAJI KARYAWAN TETAP 19.231

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK TETAP 63.436

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 2.484.976

TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI 3.109.950

TOTAL UNIT PRODUK JADI (Cup) 5.680

HARGA POKOK PRODUKSI / UNIT 548

BIAYA NON PRODUKSI

1 Gaji Karyawan Tetap Pemasaran UPAH (Rp) KARYAWAN UPAH /KARYAWAN (Rp) TOTAL / BULAN (Rp) 1 X PRODUKSI

Bulan 2 500.000 1.000.000 38.462

BIAYA GAJI KARYAWAN PEMASARAN 38.462

2 Gaji Karyawan Tetap Administrasi UPAH (Rp) KARYAWAN UPAH /KARYAWAN (Rp) TOTAL / BULAN (Rp) 1 X PRODUKSI

Bulan 2 500.000 1.000.000 38.462

BIAYA GAJI KARYAWAN ADMINISTRASI

BIAYA LAIN-LAIN ADMINISTRASI 150.000 5.769 44.231

TOTAL BIAYA NON PRODUKSI 82.692

TOTAL HARGA POKOK PENJUALAN 3.192.642

TOTAL HARGA POKOK PENJUALAN / UNIT 562

Page 191: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (12) WAKTU STANDAR OPERASI PEMBUATAN BIBIT NATA DE COCO METODE ANALISIS

(FORMULA 20 LITER) = 37 BOTOL (1 X MASAK)

Produk yang Akan Dihasilkan Teknik Proses Unit

(botol)

Waktu/unit

(menit) Jenis Produk Spesifikasi Produk Tahapan Proses Waktu Standar (menit)

2. Nata Bibit 1. Warna Putih Kekeruhan 1. Penyiapan Alat 10 37 0.27

2. Terdapat Lapisan Tipis 2. Penyiapan Bahan 10 37 0.27

di Permukaan. 3.Penyiapan dan Pencucian Botol 30 37 0.81

3. Tidak Terdapat Jamur 4. Penyaringan Air Kelapa 15 37 0.41

4. Tidak Terdapat Ruang 5. Penimbangan Bahan Kimia dan Pengukuran Air

Kelapa

15 37 0.41

Kosong Antar Cairan 6. Perebusan 30 37 0.81

7. Pemasukan ke Dalam Botol 15 37 0.41

8. Inokulasi Bibit 30 37 0.81

9. Fermentasi ( 6 hari)

Total Waktu Produksi (menit) 155 4.19

Total Waktu Produksi (Jam) 2.58 37

Total Waktu / Unit (Jam) 0.07

Jumlah Unit / Jam (unit/jam) 1 14.32

Tarif Pembebanan (Rp/hari) 15,000

Tarif Pembebanan / Total waktu Standar analisis (Rp) 5,806

Tarif Pembebanan / Unit standar analisis per jam (Rp/unit) 405

Waktu Standar/ Unit (Jam/unit) 0.07

Tarif Standar TKL / Unit (Rp/unit) 28.31

Page 192: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (13) TABEL WAKTU STANDAR OPERASI PEMBUATAN NATA MENTAH LEMBARAN METODE ANALISIS

(FORMULA 50 LITER) = 50 LEMPENG 1 X MASAK

Produk yang Akan Dihasilkan Teknik Proses Unit

(Lembar)

Waktu/unit

(menit) Jenis Produk Spesifikasi Produk Tahapan Proses Waktu Standar (menit)

2. Nata Lempeng 1. Warna Putih Kekeruhan 1. Penyiapan Alat 10 50 0.2

2. Ketebalan 1.5-2 cm 2. Penyiapan Bahan 10 50 0.2

3. Tidak Terdapat Jamur 3. Penyiapan dan Pencucian Loyang 45 50 0.9

4. Permukaan Tidak Cacat 4. Penyaringan Air Kelapa 15 50 0.3

5. Penimbangan Bahan 15 50 0.3

6. Perebusan 30 50 0.6

7. Pemasukan Dalam Loyang 45 50 0.9

8. Inokulasi Bibit 30 50 0.6

9. Fermentasi (6 hari)

Total Waktu Produksi (menit) 200 4

Total Waktu Produksi (Jam) 3.33 50

Total Waktu / Unit (Jam) 0.07

Jumlah Unit / Jam (unit/jam) 1 15.00

Tarif Pembebanan (Rp/hari) 15,000

Tarif Pembebanan / Total Waktu Standar Analisis (Rp) 4,500

Tarif Pembebanan / Unit Standar Analisis per Jam (Rp/unit) 300

Waktu Standar/Unit (Jam/unit) 0.07

Tarif Standar TKL / Unit (Rp/unit) 20.00

Page 193: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (14) TABEL WAKTU STANDAR OPERASI PEMBUATAN NATA DE COCO KOKTAIL METODE ANALISIS

(FORMULA 10 KG NATA) = 1 X MASAK

Produk yang Akan Dihasilkan Teknik Proses Unit (Cup) Waktu/unit

(menit) Jenis Produk Spesifikasi Produk Tahapan Proses Waktu Standar (menit)

2. Nata Koktail 1.Ukuran Potongan Nata Seragam 1. Penyiapan Alat 10 135 0.07

2. Warna Putih Transparan 2. Penyiapan Bahan 10 135 0.07

3. Nata Digigit Renyah 3. Pembersihan dan Pemotongan 30 135 0.22

4. Rasa Tidak Terlalu Manis 4. Sortasi dan Grading 15 135 0.11

5. Rasa Nata Seperti Agar 5. Netralisasi 60 135 0.44

6. Jumlah Nata Tiap Cup 38 Butir 6. Penimbangan Bahan Baku 10 135 0.07

7. Tidak Terdapat Kotoran 7. Perebusan dan Pencampuran 60 135 0.44

8. Cup Plastik Jernih 8. Pembuatan Sirup 20 135 0.15

9. Tutup cup rapat dan tidak bocor 9. Pemasukan Bahan dalam Cup 30 135 0.22

10. Kemasan Tidak Lengket 10. Pengemasan 30 135 0.22

11. Hasil Produk 135 Cup 11. Pengepakan 15 135 0.11

Total Waktu Produksi (menit) 290 2.15

Total Waktu Produksi (Jam) 4.83 135

Total Waktu / Unit (Jam) 0.04

Jumlah Unit / Jam (unit/jam) 1 27.93

Tarif Pembebanan (Rp/hari) 15,000

Tarif Pembebanan / Total Waktu Standar Analisis (Rp) 3,103

Tarif Pembebanan / Unit Standar Analisis per Jam (Rp/unit) 111

Waktu Standar/Unit (Jam/unit) 0.04

Tarif Standar TKL / unit (Rp/unit) 3.98

Page 194: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (15) PERALATAN PEMBUATAN BIBIT NATA DE COCO

PERALATAN PEMBUATAN BIBIT NATA KAPASITAS 37 LITER = 69 BOTOL (2

Karyawan Harian)

Harga/

Satuan

Total

Harga Nilai Baru

Usia

Ekonomi

s

Nilai

Sisa

/satua

n

Nilai

Sisa

Total

(Nilai

baru -

Nilai sisa

Total)

Jumlah Penyusutan

(Rp) (Rp) (Rp) (thn) (Rp) (Rp) (Rp) 12 bln

(Rp) 1x Prod. (Rp)

No Jenis Alat Spesifikasi Jumlah Keterangan

1 Botol sirup ABC

Transparan Kap.630

ml 414

Wadah Media Pada Saat

Inkubasi (69 x 6 hari Kerja) 1,000 414,000 414,000 2 100 41,400 372,600 186,300 510.41

2 Timbangan 1000 gr 2

Menimbang Bahan di Bawah 1

mg 60,000 120,000 120,000 2 5,000 10,000 110,000 55,000 150.68

3 Corong Plastik Diameter 10 cm 2

Memasukkan Cairan Bibit ke Dalam Botol

1,000 2,000 2,000 1 100 200 1,800 1,800 4.93

4 Kompor Gas Gas Portable 2 Alat Memanaskan Campuran 90,000 180,000 180,000 5 25,000 50,000 130,000 26,000 71.23

5 Saringan Plastik Diameter 30 cm 1

Alat Untuk Memisahkan

Filtrat 5,000 5,000 5,000 1 100 100 4,900 4,900 13.42

6 Panci Stainless Kap. 60 liter 2

Wadah Untuk Memanaskan

Larutan 450,000 900,000 900,000 3 25,000 50,000 850,000 283,333 776.26

7 Pisau Stainless Steel 2 Alat Untuk Memotong 10,000 20,000 20,000 1 1,000 2,000 18,000 18,000 49.32

8 Kertas Koran

Ukuran 7 x 7 cm (414 lembar)

0.5 Menutup Botol Selama Inkubasi (Rp 1500/kg)

1,500 750 750 0.04 0 0 750 18,750 51.37

9 Gelas Ukur Plastik Kap. 1 liter 2 Alat Ukur Volume 15,000 30,000 30,000 1 1,000 2,000 28,000 28,000 76.71

10 Selang Gas Panjang 1 meter 2 Saluran Gas ke Kompor 85,000 170,000 170,000 2 2,000 4,000 166,000 83,000 227.40

11 Sikat Botol 2 Pembersih Botol 1,000 2,000 2,000 0.08 0 0 2,000 25,000 68.49

12 Regulator

Regulator Tabung

Gas 2 Pengatur Tekanan Gas 50,000 100,000 100,000 2 15,000 30,000 70,000 35,000 95.89

13 Karet Gelang 414 pcs 0.4

Pengikat Tutup Botol

(Rp.10.000/Kg) 10,000 4,000 4,000 0.04 0 0 4,000 100,000 273.97

14 Tabung Gas Kapasitas 3 Kg 2 180,000 360,000 360,000 5 20,000 40,000 320,000 64,000 175.34

15 Pengaduk Kayu 2

Pengaduk Bahan Selama Pemasakan

15,000 30,000 30,000 2 1,000 2,000 28,000 14,000 38.36

TOTAL 974,500 2,337,750 2,337,750 95,300 231,700 2,106,050 943,083 2,584

Page 195: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (16) PERALATAN PEMBUATAN NATA MENTAH LEMBARAN

PERALATAN PEMBUATAN NATA DE COCO LEMPENG KAPASITAS 308.506 LITER

= 308.506 LEMBAR NATA (3 Karyawan Harian)

Harga/

Satuan

Total

Harga Nilai Baru

Usia

Ekonomis

Nilai

Sisa/

Satuan

Nilai Sisa

Total

(Nilai baru

- Nilai sisa

Total)

Jumlah Penyusutan

(Rp) (Rp) (Rp) (tahun) (Rp) (Rp)

12 bln (Rp)

1x prod.

(Rp)

No Jenis Alat Spesifikasi Jumlah Keterangan

1 Loyang

Dimensi 31 x 24 x 4

cm 1854 6 hari x 309 loyang 6,000 11,124,000 11,124,000 2 500 927,000 10,197,000 5,098,500 13,968.49

2 Timbangan kap. 1000 gr

2 Timbangan u/ Menimbang Bahan di Bawah 1000 gr

60,000 120,000 120,000 2 5,000 10,000 110,000 55,000 150.68

3 Kompor Gas Gas Portable

3

Alat Untuk Memanaskan

Campuran 90,000 270,000 270,000 5 25,000 75,000 195,000 39,000 106.85

4 Corong Plastik

3 Alat Untuk Memasukkan Air Kelapa

1,000 3,000 3,000 1 100 300 2,700 2,700 7.40

5 Saringan

Plastik Diameter 30

cm 3

Alat Untuk Memisahkan

Kotoran 5,000 15,000 15,000 1 100 300 14,700 14,700 40.27

6 Panci

Stainless Kapasitas 60 liter 3 Wadah Untuk Merebus Bahan

450,000 1,350,000 1,350,000 3 25,000 75,000 1,275,000 425,000 1,164.38

7 Bak

Plastik Kapasitas 30

liter 20

Wadah Penampung Nata

Lempeng 50,000 1,000,000 1,000,000 3 5,000 100,000 900,000 300,000 821.92

8 Kertas Koran

36 x 28 cm

(kebutuhan 2 kg) 2

Digunakan u/ Menutup Loyang

Selama Fermentasi 1,500 3,000 3,000 0.04 0 0 3,000 75,000 205.48

9

Gelas Ukur

Plastik Kap. 1 liter

3

Alat Ukur Menuang Vol.

Cairan ke Dalam Lempeng 15,000 45,000 45,000 1 1,000 3,000 42,000 42,000 115.07

10 Kain Lap

3

Digunakan Untuk

Membersihkan Loyang 3,500 10,500 10,500 0.08 0 0 10,500 131,250 359.59

11 Karet Ban 1854 pcs (1 kg)

1

Digunakan Untuk Mengikat

Koran Pada Loyang 1,250 1,250 1,250 0.08 0 0 1,250 15,625 42.81

12 Karet Gelang 3708 pcs (1 kg)

1

Mengikat Koran Agar Loyang

Tidak Menempel di Media 1,500 1,500 1,500 0.04 0 0 1,500 37,500 102.74

13 Pengaduk Kayu

3

Alat Untuk Mengaduk Air

Kelapa 15,000 45,000 45,000 2 1,000 3,000 42,000 21,000 57.53

14 Regulator

Regulator Tabung

Gas 3 Pengatur Tekanan Gas 50,000 150,000 150,000 2 15,000 45,000 105,000 52,500 143.84

15 Selang Gas Panjang 1 meter 3 Saluran Gas ke Kompor 85,000 255,000 255,000 2 2,000 6,000 249,000 124,500 341.10

16 Tabung gas Kapasitas 3 Kg 3 180,000 540,000 540,000 5 20,000 60,000 480,000 96,000 263.01

TOTAL 1,014,750 14,933,250 14,933,250 99,700 1,304,600 13,628,650 6,530,275 17,891

Page 196: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (17) PERALATAN PEMBUATAN NATA DE COCO KOKTAIL KEMASAN

PERALATAN PEMBUATAN NATA DE COCO KEMASAN KAPASITAS 308.506 KG = 4169

CUP (10 KARYAWAN HARIAN)

Harga/

Satuan

Total

Harga

Nilai

Baru

Usia

Ekonomis

Nilai

sisa/sat

uan

Nilai Sisa

Total

(Nilai baru -

Nilai sisa

total)

Jumlah Penyusutan

(Rp) (Rp) (Rp) (tahun) (Rp) (Rp) 12 bln (Rp)

1x prod.

(Rp)

No Jenis Alat Spesifikasi Jumlah Keterangan

1 Kompor Gas Portabel 4 Alat Perebus 90,000 360,000 360,000 5 25,000 100,000 260,000 52,000 142.47

2 Talenan Plastik Plastik 10 Bantalan Untuk Memotong 50,000 500,000 500,000 2 1,000 10,000 490,000 245,000 671.23

3 Pisau Stainless Steel

10

Alat Pemotong Dan

Pembersih Nata 10,000 100,000 100,000 1 1,000 10,000 90,000 90,000 246.58

4 Pengaduk Kayu

4

Pengaduk Bahan Ketika

Memasak 15,000 60,000 60,000 2 1,000 4,000 56,000 28,000 76.71

5 Saringan Bambu 10 Alat Untuk Penirisan 5,000 50,000 50,000 1 0 0 50,000 50,000 136.99

6 Timbangan Kap. 5 kg 4 Alat Untuk Menimbang 80,000 320,000 320,000 2 5,000 20,000 300,000 150,000 410.96

7 Gelas Ukur

Plastik Ukuran

500 ml 10

Alat Untuk Memasukan

Nata Dalam Cup 15,000 150,000 150,000 1 1,000 10,000 140,000 140,000 383.56

8 Sendok Makan Stainless Steel

10

Alat Untuk Memasukan

Nata Dalam Cup 2,000 20,000 20,000 2 100 1,000 19,000 9,500 26.03

9 Cup Sealer 1 Alat Pengemas 650,000 650,000 650,000 5 150,000 150,000 500,000 100,000 273.97

10 Loyang Plastik Kap. 10 liter 10 Wadah Nata Dalam Sirup 6,000 60,000 60,000 2 500 5,000 55,000 27,500 75.34

11 Panci Perebus Kap. 60 liter 4 Pemanas Bahan 450,000 1,800,000 1,800,000 3 25,000 100,000 1,700,000 566,667 1,552.51

12 Gunting 10 Untung Memotong Plastik 5,000 50,000 50,000 2 500 5,000 45,000 22,500 61.64

13 Mesin Press 1 Mengepress Nata 1,850,000 1,850,000 1,850,000 5 500,000 500,000 1,350,000 270,000 739.73

14 Jerigen Plastik Kap 20 liter

30 Penampung Air Kelapa dr Prod Kopra

42,500 1,275,000 1,275,000 2 10,000 300,000 975,000 487,500 1,335.62

15 Ember Plastik Kap. 5 liter

10

Memasukkan Air Kelapa ke

Penampungan 8,500 85,000 85,000 2 1,000 10,000 75,000 37,500 102.74

16 Pompa Air Sanyo

1

Alat Pemompa air Dari

Sumber Mata Air 400,000 400,000 400,000 5 50,000 50,000 350,000 70,000 191.78

17 Tabung Gas Kapasitas 3 Kg 4 180000 720000 720,000 5 20,000 80,000 640,000 128,000 350.68

18 Regulator Gas

Regulator Tabung

Gas 4 Pengatur Tekanan Gas 50,000 200,000 200,000 2 15,000 60,000 140,000 70,000 191.78

19 Selang Gas Panjang 2 Meter 4 Saluran Gas ke Kompor 85,000 340,000 340,000 2 2,000 8,000 332,000 166,000 454.79

TOTAL 3,994,000 8,990,000 8,990,000 808,100 1,423,000 7,567,000 2,710,167 7,425

Page 197: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (18) WAKTU AKTUAL PROSES PEMBUATAN BIBIT NATA SELAMA 15 HARI

PT TONSU WAHANA TIRTA

Teknik Proses Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari TOTAL

(Menit)

RATA-

RATA

Waktu Standar

(Menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Penyiapan Alat 10 6 12 14 15 8 10 10 17 17 12 13 16 20 15 7 192 13

2. Penyiapan Bahan 10 4 12 19 13 5 8 8 18 17 12 19 10 20 12 13 190 13

3.Penyiapan dan Pencucian Botol 30 11 35 73 39 14 25 24 65 51 36 76 72 74 36 40 671 45

4. Penyaringan Air Kelapa 15 6 10 11 12 10 8 6 5 11 11 10 17 13 15 15 160 11

5.Penimbangan Bahan Kimia dan

Pengukuran Air Kelapa 15 6 17 15 19 7 13 12 20 26 18 25 19 27 18 20 262 17

6. Perebusan 30 30 35 73 39 44 25 24 65 51 36 76 72 74 36 40 720 48

7. Pemasukan ke Dalam Botol 15 6 17 20 19 7 21 12 32 26 18 38 36 37 18 20 328 22

8. Inokulasi Bibit 30 34 12 73 42 17 27 21 60 49 38 67 59 78 28 43 648 43

9. Fermentasi ( 6 hari)

Page 198: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (19) WAKTU AKTUAL PROSES PEMBUATAN NATA MENTAH LEMBARAN SELAMA 15 HARI

PT TONSU WAHANA TIRTA

Teknik Proses Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari TOTAL

(Menit) RATA-

RATA

Tahapan Proses Waktu Standar

(Menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Penyiapan Alat 10 23 27 15 18 29 5 19 13 10 14 27 18 15 24 21 278 19

2. Penyiapan Bahan 10 17 17 15 14 9 12 9 13 10 14 15 14 15 14 18 206 14

3.Penyiapan dan Pencucian

Loyang 45 55 46 73 59 30 36 21 99 72 34 70 66 84 33 36 814 54

4. Penyaringan Air Kelapa 15 35 11 22 12 34 29 14 20 15 11 23 22 28 11 12 299 20

5. Penimbangan Bahan 15 15 10 22 12 33 29 14 20 16 16 25 21 28 11 22 294 20

6. Perebusan 30 40 67 49 39 86 57 48 40 31 22 47 43 56 22 44 691 46

7. Pemasukan dalam loyang 45 56 45 67 35 30 23 31 59 47 34 70 66 68 30 65 726 48

8. Inokulasi Bibit 30 40 21 44 23 56 57 48 40 31 22 47 44 45 22 34 574 38

9. Fermentasi (6 hari)

Page 199: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (20) WAKTU AKTUAL PROSES PEMBUATAN NATA DE COCO KOKTAIL SELAMA 15 HARI

PT TONSU WAHANA TIRTA

Teknik Proses Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari TOTAL

(Menit)

RATA-

RATA Tahapan Proses Waktu Standar (Menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. Penyiapan Alat 10 15 23 9 17 12 16 21 15 14 13 10 14 21 20 18 238 16

2. Penyiapan Bahan 10 10 15 9 17 18 26 21 8 9 14 15 24 12 23 18 239 16

3. Pembersihan dan Pemotongan 30 23 44 28 39 34 29 33 24 36 25 26 20 34 38 47 480 32

4. Sortasi dan Grading 15 14 32 10 25 19 35 34 32 23 31 18 33 37 29 18 390 26

5. Netralisasi 60 58 68 42 49 68 49 57 64 52 63 52 67 59 76 68 892 59

6. Penimbangan Bahan Baku 10 12 15 19 27 12 23 23 18 19 14 15 10 12 25 18 262 17

7. Perebusan dan Pencampuran 60 57 78 56 69 78 49 87 67 75 44 52 40 49 96 48 945 63

8. Pembuatan Sirup 20 19 29 14 31 25 47 62 26 17 38 51 40 33 14 27 473 32

9. Pemasukan Bahan dalam Cup 30 23 44 28 29 38 56 34 24 32 61 21 31 45 38 52 556 37

10. Pengemasan 30 29 44 28 39 47 45 33 24 34 61 76 20 75 25 63 643 43

11. Pengepakan 15 14 47 45 55 19 35 34 12 68 53 18 15 37 17 24 493 33

Page 200: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (21). ALUR PROSES PEMBUATAN DAN PENGEMBANGAN BIBIT NATA

Page 201: ANALISIS BIAYA DAN PENETAPAN HARGA POKOK … · harga pokok penjualan perusahaan serta tindakan korektif apa yang ... variabel costing dan full ... lebih besar dari perhitungan harga

LAMPIRAN (22). ALUR PROSES PEMBUATAN NATA MENTAH LEMBARAN (NATA LEMPENG)