analisis aspek keuangan debitur ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. analisis aspek...
TRANSCRIPT
ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR DALAM KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT
Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Katamso
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Disusun Oleh:
TRI WIJAYATI
NIM: 051334045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR DALAM KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT
Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Katamso
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
TRI WIJAYATI
NIM: 051334045
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
Oleh :
Disusun Oleh:
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur skripsi ini kupersembahkan
kepada :
☺ Jesus Christ sumber kekuatan dalam hidupku
☺ Bapak, Ibu & Mbah yang terkasih
☺ Almamaterku Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku
(Filipi, 4 ; 13)
Kemenangan yang seindah–indahnya dan sesukar–sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri
(Ibu Kartini )
Let’s learn to think read and dream It’s the source of power for your future
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia, bimbingan
dan kasih-Nya yang selalu berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Analisis Aspek Keuangan Debitur Dalam Keputusan
Pemberian Kredit”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini
tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran
untuk kesempurnaan skripsi ini.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam merevisi skripsi ini.
6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam merevisi skripsi ini.
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
8. Staf sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi, Mbak Aris dan Pak
Wawiek yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.
9. Bapak Bambang Widjanarko selaku Pimpinan PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta yang telah memberi izin
penelitian kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
10. Bapak Kelik selaku karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Katamso Yogyakarta bagian Account Officer yang telah
membantu memberikan data-data informasi dan meluangkan waktu dalam
memberikan kuliah khusus, pengetahuan dan ilmu kepada penulis sehingga
dapat membantu proses penyelesaian skripsi ini.
11. Bapak Feri dan semua karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Katamso Yogyakarta yang telah membantu memberikan data-
data informasi kepada penulis sehingga dapat membantu kelancaran
penyelesaian skripsi ini.
12. Orang tuaku, Bapak Y. Sudarwoto dan Ibu L. Sri Purwanti yang selalu
memberikan kasih sayang, doa dan semangat.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Masku Ecko, adik-adikku (Ima & Arum) dan Mbah Suci yang memberikan
dukungan doa dan motivasi selama penulis kuliah dan menyusun skripsi ini.
14. Keluarga besar Harjo Wiyono dan Sukonto yang selalu memberikan dukungan
doa dan semangat selama penulis kuliah dan menyusun skripsi ini.
15. Keluarga Kos Mantari: Bapak dan Ibu Sukoco, Mas Ari, Ade, Ukit, Mbak
Santi, Mbak Ima, Mbak Sely, Heny, Dian, Umi, Feby dan Shinta, terimakasih
untuk dukungan doa, motivasi dan kebersamaannya.
16. Teman-temanku: Riri, Yuni, Indah, Eka, Tya, Nopeck, Whilda, Rina, Heni,
Asih, Titeck, Chandra, Niken, Kurnia, Phiepi, Widie, Mas Eka, Ertyn dan
semua mahasiswa angkatan 2005 yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu, terimakasih untuk kebersamaan selama kurang lebih empat tahun di
Universitas Sanata Dharma. Hadiah terindah yang penulis terima saat
berkenalan, berteman, bersahabat, berbagi, dan memperoleh kenangan indah
bersama kalian.
17. Teman-teman mitra perpustakaan angkatan 2009: Yuni, Echa, Ika, Mbak Oyo,
Mas Aswin, Om Prima, Cindy, Tya, Mbak Asih, Mbak Iin, Mbak Ratih, Mbak
Cici, Mbak Santi, Mbak Amik, Mas Ochep, Mbak Agnes, Mbak Lia, Mbak
Meta, Mbak Hana, Mbak Ruri, Mbak Sabeth, Hendra yang selalu memberikan
dukungan doa dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Penulis
Tri Wijayati
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR DALAM KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT
Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Katamso
Tri Wijayati Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara penerapan analisis aspek keuangan debitur dalam keputusan pemberian kredit dengan standar rasio pemberian kredit yang ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak enam debitur. Pengumpulan data dengan cara meminta data debitur pada bank yang berupa laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu faktor penting yang dipertimbangkan untuk pengambilan keputusan atas permohonan kredit. Karena dari laporan keuangan dapat diketahui kemampuan finansial perusahaan.
Penelitian yang dilakukan di PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso ini memerlukan laporan keuangan debitur untuk dianalisis. Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan analisis rasio yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu data neraca atau laporan laba rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kemudian dibandingkan dengan standar rasio keuangan bank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke enam debitur layak menerima kredit dilihat dari aspek keuangan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso sudah menerapkan analisis aspek keuangan yang sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE DEBTOR’S FINANCIAL ASPECT IN DECIDING TO GIVE CREDIT
A Case Study on PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Katamso Branch
Tri Wijayati Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
The purpose of this study is to know the conformity between the application of debtor’s financial aspect analysis in deciding to give credit and the standard of ratio in giving credit decided by PT. BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch. The samples of this study were six debtors. Data collection was done by asking the debtor’s data to the bank in the form of financial statements. The financial statement was one of the important factors to be considered for making a decision on credit request. Based on the financial statements, the financial capabilities of the company can be known.
This research which was conducted at PT BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch, required the debtor’s financial statement to be analyzed. The analysis which was used was analysis of ratio. It was a method of analysis to know the relationship of certain accounts in the balance sheet data or to know the statement of income individually. This analysis of financial aspect was done by calculating the debtor’s financial ratio, then it was compared to the standard of bank financial ratio.
The result of the study shows that the six debtors deserve to receive credits seen from the financial aspect. From that result, it can be concluded that PT BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch, has implemented the analysis of financial aspect which is in accordance with the standard of giving credit decided by PT BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
ABSTRACT....................................................................................................... xii
DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Batasan Masalah ...................................................................... 3
C. Rumusan Masalah .................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
E. Manfaat Penelitian ................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Kajian Teoritik ......................................................................... 5
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Perbankan........................................................................... 5
a. Pengertian Bank ........................................................ 5
b. Fungsi Bank .............................................................. 5
c. Jenis Bank ................................................................. 6
2. Perkreditan ......................................................................... 7
a. Pengertian Kredit ...................................................... 7
b. Tujuan Pemberian Kredit .......................................... 8
c. Fungsi Kredit............................................................. 8
d. Jenis Kredit ............................................................... 11
e. Analisis Kredit .......................................................... 13
f. Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja ............... 23
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan...................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian......................................................................... 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 26
C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 26
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel..................... 27
E. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 28
F. Teknik Analisis Data................................................................ 28
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan................................................................... 31
B. Visi dan Misi ............................................................................ 33
C. Struktur Organisasi .................................................................. 35
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Jasa dan Layanan ..................................................................... 36
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data.......................................................................... 45
B. Analisis Data ............................................................................ 59
C. Pembahasan.............................................................................. 72
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................. 100
B. Keterbatasan............................................................................. 101
C. Saran......................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 103
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V. 1 Neraca Debitur PT. ABC ..................................................... 47
Tabel V. 2 Laporan Rugi Laba Debitur PT. ABC ................................. 48
Tabel V. 3 Neraca Debitur PT.DEF........................................................ 49
Tabel V. 4 Laporan Rugi Laba Debitur PT. DEF ................................... 50
Tabel V. 5 Neraca Debitur PT. GHI ...................................................... 51
Tabel V. 6 Laporan Rugi Laba Debitur PT. GHI ................................... 52
Tabel V. 7 Neraca Debitur PT.JKL......................................................... 53
Tabel V. 8 Laporan Rugi Laba Debitur PT. JKL.................................... 54
Tabel V. 9 Neraca Debitur PT. MNO .................................................... 55
Tabel V. 10 Laporan Rugi Laba Debitur PT. MNO ................................ 56
Tabel V. 11 Neraca Debitur PT.PQR........................................................ 57
Tabel V. 12 Laporan Rugi Laba Debitur PT. PQR................................... 58
Tabel V. 13 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. ABC..................... 59
Tabel V. 14 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. DEF...................... 61
Tabel V. 15 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. GHI ...................... 63
Tabel V. 16 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. JKL ...................... 65
Tabel V. 17 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. MNO.................... 67
Tabel V. 18 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. PQR ..................... 69
Tabel V. 19 Hasil Analisis Laporan Keuangan Debitur ........................... 71
Tabel V. 20 Analisis Rasio Keuangan PT. ABC ...................................... 72
Tabel V. 21 Analisis Rasio Keuangan PT. DEF ....................................... 76
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel V. 22 Analisis Rasio Keuangan PT. GHI ....................................... 80
Tabel V. 23 Analisis Rasio Keuangan PT. JKL........................................ 84
Tabel V. 24 Analisis Rasio Keuangan PT. MNO ..................................... 88
Tabel V. 25 Analisis Rasio Keuangan PT. PQR....................................... 92
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar IV. 1 Struktur Organisasi Kanca BRI Yogyakarta Katamso.......... 35
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kisi-Kisi Wawancara ............................................................... 104
Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Universitas ................. 105
Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari Kanca BRI Yogyakarta Katamso..... 106
Lampiran 4. Struktur Organisasi Kanca BRI Yogyakarta Katamso............. 107
Lampiran 5. Surat Keterangan Penelitian..................................................... 108
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam
bentuk kredit kepada masyarakat. Kegiatan pemberian kredit bagi bank-
bank di Indonesia masih menjadi sumber pendapatan utama bagi bank,
yaitu berupa bunga kredit (www.legalitas.org).
Sampai sekarang, pendapatan utama suatu bank diperoleh dari
operasi perkreditannya. Namun, operasi perkreditan itu hanya dapat dilakukan
oleh suatu bank apabila bank itu memiliki dana yang cukup. Dana tersebut
sebagian besar berasal dari dana masyarakat yang dihimpun oleh bank untuk
disimpan di bank tersebut (www.legalitas.org).
Dalam melaksanakan aktifitas pemberian kredit kepada debitur,
masing-masing bank menerapkan model tersendiri untuk menilai dan
mengevaluasi kelayakan bisnis debiturnya. Hanya calon debitur yang
memenuhi kriteria dan kualifikasi tertentu sajalah yang permohonan kreditnya
dapat dikabulkan. Sebelum kredit dikucurkan kepada calon debitur, mutlak
diadakan analisa secara akurat mengenai kondisi debitur, sehingga tidak
terjadi kredit bermasalah (kredit macet) (www.legalitas.org).
Penilaian bank sebelum mengucurkan kreditnya kepada calon debitur
berdasarkan pada 6C dan 6A. Prinsip 6C terdiri dari faktor-faktor watak
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
(character), jaminan (collateral), modal (capital), kemampuan (capacity),
kondisi ekonomi ( condition of economy ) dan constraints. Sedangkan prinsip
6A terdiri dari aspek yuridis, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen,
aspek keuangan, dan aspek sosial-ekonomis. Dari ke enam aspek tersebut,
peneliti hanya menganalisis aspek keuangan debitur dalam keputusan
pemberian kredit. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya bank yang ada di
Indonesia sering menggunakan aspek tersebut dalam keputusan pemberian
kredit kepada calon debitur.
Aspek keuangan dianalisis dengan cara menganalisis laporan keuangan
dari debitur melalui analisis rasio-rasio keuangan. Laporan keuangan
mempunyai peranan sangat penting dalam memberikan informasi mengenai
posisi keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam suatu periode
tertentu. Laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu meramalkan
laba dan deviden perusahaan di masa yang akan datang, dapat mengantisipasi
keadaan di masa yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai titik tolak
perencanaan langkah berikutnya. Oleh karena itu laporan keuangan dapat
dijadikan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pemberian kredit.
Berdasarkan uraian di atas, penulis akan mengadakan penelitian
mengenai aspek keuangan yang digunakan oleh pihak perbankan sebagai salah
satu dasar pertimbangan untuk memberikan keputusan pemberian kredit
kepada calon debitur. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul
”Analisis Aspek Keuangan Debitur Dalam Keputusan Pemberian
Kredit”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Batasan Masalah
1. Kredit yang dibahas dalam penelitian ini adalah kredit modal usaha yang
diberikan oleh badan usaha.
2. Analisis laporan keuangan merupakan salah satu unsur dalam
mengevaluasi kelayakan pemberian kredit. Laporan keuangan yang
dianalisis adalah laporan keuangan debitur yang mengajukan kredit modal
usaha, sehingga dalam penelitian ini yang digunakan hanya perhitungan
rasio keuangan.
C. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan rumusan masalah, yaitu:
apakah penerapan analisis aspek keuangan debitur dalam keputusan
pemberian kredit sudah sesuai dengan standar pemberian kredit yang
ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan yang ingin dicapai
sehubungan dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan
analisis aspek keuangan debitur dalam keputusan pemberian kredit sudah
sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan oleh PT. BRI
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan untuk bahan pertimbangan
bank dalam memberikan keputusan pemberian kredit modal usaha kepada
calon debitur.
2. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini penulis berharap dapat menerapkan semua ilmu
yang diterima di bangku kuliah guna memperoleh pengalaman, wawasan
dan belajar menganalisis suatu masalah kemudian mengambil suatu
keputusan yang tepat.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan
literatur/referensi UPT Perpustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
F. Kajian Teoritik
1. Perbankan
a. Pengertian Bank
Definisi bank menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun
1998:
“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.
b. Fungsi Bank
Fungsi bank pada umumnya (Soetanto Hadinoto, 2003: 1-2) adalah :
1) Fungsi perantara, yaitu penyediaan kemudahan untuk aliran dana
dari pihak yang mempunyai dana (penyimpan) kepada pihak yang
memerlukan guna memenuhi kekurangannya selaku peminjam.
2) Fungsi transmisi, berkaitan dengan peranan bank dalam lalu lintas
pembayaran dan peredaran uang, dengan menciptakan uang kartal
oleh Bank Indonesia dan uang giral serta instrumen lain yang
menyerupai uang, misalnya produk berkartu dalam berbagai
bentuk, seperti Credit Card dan Debit Card.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
c. Jenis Bank
Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, terdapat dua
jenis bank, yaitu:
1) Bank umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2) Bank perkreditan rakyat
Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Menurut Dendawijaya (2001: 26) jenis bank juga dapat dibedakan
berdasarkan kepemilikannya, penekanan kegiatannya, dan
pembayaran bunga atau pembagian hasil usaha, sebagai berikut:
Jenis bank berdasarkan kepemilikannya:
a) Bank milik negara (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN)
b) Bank milik pemerintah daerah (Badan Usaha Milik Daerah atau
BUMD)
c) Bank milik swasta nasional
d) Bank milik swasta campuran (nasional dan asing)
e) Bank milik asing (cabang atau perwakilan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya:
a) Bank retail (Retail banks)
b) Bank korporasi (Corporate banks)
c) Bank komersial (Commercial banks)
d) Bank pedesaan (Rural banks)
e) Bank pembangunan (Development banks)
Jenis bank berdasarkan pembayaran bunga atau pembagian hasil
usaha:
a) Bank konvensional
b) Bank berdasarkan prinsip syariah
2. Perkreditan
a. Pengertian Kredit
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah:
“penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan
itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang
telah ditetapkan”.
Berdasarkan pengertian kredit tersebut di atas maka unsur-unsur kredit
terdiri dari:
1) Kreditur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2) Debitur
3) Obyek yang dipinjamkan
4) Perjanjian
5) Waktu pinjaman
6) Kesepakatan dalam perjanjian
b. Tujuan Pemberian Kredit
Tujuan kredit didasarkan kepada usaha untuk memperoleh keuntungan
sesuai dengan prinsip ekonomi, yaitu dengan pengorbanan yang
sekecil-kecilnya untuk memperoleh manfaat (keuntungan) yang
sebesar-besarnya.
Menurut Abdullah (2003 : 72), tujuan kredit dapat dilihat melalui dua
pendekatan yaitu:
1) Pendekatan mikro ekonomi
Tujuan pemberian kredit adalah untuk mendapatkan suatu nilai
tambah baik bagi nasabah (debitur) maupun bagi bank sebagai
kreditur.
2) Pendekatan makro ekonomi
Pemberian kredit merupakan salah satu instrumen untuk menjaga
keseimbangan jumlah uang beredar di masyarakat.
c. Fungsi Kredit
Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan
perdagangan (Thomas Suyatno, 1992:16-18) adalah sebagai berikut:
1) Kredit dapat meningkatkan daya guna uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a) Para pemilik uang/modal dapat secara langsung meminjamkan
uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk
meningkatkan produksi atau untuk meningkatkan usahanya.
b) Para pemilik uang/modal dapat menyimpan uangnya pada
lembaga-lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagai
pinjaman kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan
usahanya.
2) Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang
Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat
menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel,
sehingga pembayaran-pembayaran dilakukan dengan cek, giro
bilyet, dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang
giral. Disamping itu kredit perbankan yang ditarik secara tunai
dapat pula meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu
lintas uang akan berkembang pula.
3) Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang
Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan
baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut
menjadi meningkat. Di samping itu, kredit dapat pula
meningkatkan peredaran barang, baik melalui penjualan secara
kredit maupun dengan membeli barang-barang dari satu tempat dan
menjualnya ke tempat lain. Pembelian tersebut uangnya berasal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dari kredit. Hal ini juga berarti bahwa kredit tersebut dapat pula
meningkatkan manfaat suatu barang.
4) Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi
Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan
kepada usaha-usaha antara lain: pengendalian inflasi, peningkatan
ekspor, dan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. Untuk
mengendalikan inflasi, pemerintah melaksanakan kebijakan uang
ketat melalui pemberian kredit yang selektif dan terarah, untuk
melindungi usaha-usaha yang bersifat non-spekulatif.
5) Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha
Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usahanya,
namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan di bidang
permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank dapat
mengatasi kekurangmampuan para pengusaha di bidang
permodalan, sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan
usahanya.
6) Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan
Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat
memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru yang
akan menimbulkan kebutuhan akan tenaga kerja, sehingga
pemerataan pendapatan akan meningkat pula.
7) Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha,
dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara
langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di
dalam negeri. Bantuan dalam bentuk kredit tidak saja dapat
mempererat hubungan ekonomi antarnegara yang bersangkutan
tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.
d. Jenis Kredit
Kredit dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa aspek pendekatan
(Abdullah, 2003: 73-76) berikut ini:
1) Menurut tujuan pemberian/penggunaan
a) Kredit komersial
Yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan dunia
usaha, baik dalam bentuk revolving maupun kredit non-
revolving. Misalnya: pinjaman rekening koran.
b) Kredit konsumtif
Yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian barang
tertentu bukan keperluan usaha melainkan untuk pemakaian
(konsumsi) dan merupakan pinjaman yang bersifat non-
revolving. Misalnya: kredit pemilikan kendaraan.
2) Menurut jangka waktu kredit
a) Kredit jangka pendek
Yaitu kredit yang memiliki jangka waktu maksimum satu
tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b) Kredit jangka menengah
Yaitu kredit yang memiliki jangka waktu di atas satu tahun
sampai dengan tiga tahun.
c) Kredit jangka panjang
Yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.
3) Menurut bentuk jaminan
a) Kredit dengan jaminan
Yaitu kredit yang diberikan karena adanya jaminan dari
debitur.
b) Kredit tanpa jaminan
Yaitu pemberian kredit dengan tidak berdasarkan barang
jaminan.
4) Menurut status hukum debitur
a) Kredit bagi debitur korporasi
Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus badan
hukum dan dalam jumlah kredit berskala menengah/besar.
b) Kredit bagi debitur perorangan
Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus
perorangan dan jumlah kredit berskala kecil.
5) Menurut segmen usaha
a) Whole Loans
Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur untuk menjalankan
bidang usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b) Retail Loans
Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur untuk tujuan
konsumsi.
6) Menurut sifat pemakaian dana
a) Kredit revolving
Yaitu kredit yang dananya dapat ditarik berulang-ulang.
b) Kredit non-revolving
Yaitu kredit yang dananya dilakukan sekaligus dan
pelunasannya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus.
7) Menurut sumber dana pembiayaan
a) Kredit likuiditas
Yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya
diperoleh melalui Kredit Likuiditas Bank Indonesia.
b) Kredit pihak ketiga
Yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya
diperoleh dari dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito).
e. Analisis Kredit
Analisis kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk
menganalisis atau menilai suatu permohonan kredit yang diajukan oleh
calon debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada
pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank
cukup layak (feasible) (Lukman Dendawijaya, 2000:91).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Sebelum kredit dikucurkan kepada calon debitur, harus
diadakan analisa secara akurat mengenai kondisi debitur, sehingga
tidak terjadi kredit bermasalah (kredit macet). Ada beberapa cara
dalam melakukan analisis kredit, yaitu dengan analisis 6C dan 6A.
Analisis kredit berdasarkan prinsip 6C (Teguh Pudjo Muljono,
2002:11-16), yaitu:
1) Character (Watak)
Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon
debitur. Manfaat dari penilaian soal karakter ini untuk mengetahui
sampai sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad
baik yaitu kemauan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dari
calon debitur.
2) Capacity (Kemampuan)
Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur
mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari
kegiatan usaha yang dilakukannya atau yang akan dilakukannya
yang akan dibiayai dengan kredit dari bank.
3) Capital (Modal)
Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon
debitur. Apakah ia akan mampu melunasi hutangnya?
4) Collateral (Jaminan)
Collateral merupakan barang-barang jaminan yang diserahkan oleh
debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5) Condition of Economic (Kondisi Ekonomi)
Condition of economy yaitu situasi dan kondisi politik, sosial,
ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi keadaaan
perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu
tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi
kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.
6) Constraint
Constraint yaitu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang
tidak memungkinkan seseorang melakukan business di suatu
tempat.
Analisis kredit berdasarkan prinsip 6A (Lukman Dendawijaya,
2000:95-101), yaitu:
1) Aspek Yuridis (Hukum)
Analisis ini bertujuan untuk meneliti ketentuan-ketentuan legalitas
dari badan hukum yang akan memperoleh bantuan kredit dari bank.
Analisis ini meliputi berbagai aspek, yaitu badan usaha, izin-izin
yang harus dimiliki, dan perjanjian-perjanjian.
2) Aspek Pasar dan Pemasaran
Analisis ini bertujuan untuk meneliti kemungkinan pangsa pasar
yang dapat diraih bagi produk atau jasa yang diproduksi dari
proyek yang dibiayai dengan kredit bank, serta meneliti strategi
pemasaran apa yang digunakan oleh investor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3) Aspek Teknis
Analisis ini bertujuan untuk menilai seberapa jauh kemampuan
pengelola proyek dalam mempersiapkan dan melaksanakan
pembangunan proyek serta kesiapan teknis perusahaan dalam
melakukan operasinya kelak.
Analisis aspek teknis meliputi:
a) Lokasi Pabrik/Pemilihan Lokasi
(1) Faktor Bahan Baku
(2) Faktor Pasar
(3) Faktor Tenaga Kerja
(4) Faktor Angkutan
(5) Faktor Tanah
b) Bangunan
(1) Bangunan Pabrik
(2) Bangunan Gudang
(3) Bangunan Kantor
(4) Bangunan Prasarana
c) Sistem dan Alat Transportasi
d) Peralatan Kantor
1. Komputer dan Telepon
2. Facsimile, Mesin Fotocopy, Mesin Gambar
e) Layout Bangunan
f) Bahan Baku dan Bahan Penolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(1) Spesifikasi Bahan Baku
(2) Sumber Bahan Baku
(3) Syarat, Harga dan Pengiriman
(4) Syarat Angkutan
(5) Syarat Penyimpanan
(6) Kontinuitas Bahan Baku
g) Persediaan
(1) Bahan Baku dan Penolong
(2) Barang Setengah Jadi
(3) Barang Jadi
h) Persediaan
(1) Mesin Produksi
(2) Mesin Pembantu
(3) Peralatan Pabrik
(4) Tata Letak Mesin
(5) Kapasitas Teknis
(6) Cara Bekerja Mesin
(7) Rencana Produksi
(8) Peralatan
(9) Suku Cadang
i) Proses Produksi
j) Produksi Percobaan
k) Pembuangan Sisa Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4) Aspek Manajemen
Analisis ini bertujuan untuk menilai kemampuan dan kecakapan
dari manajemen pengelola proyek ataupun manajemen perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya. Analisis pada aspek manajemen
meliputi berbagai subaspek sebagai berikut:
a) Struktur Organisasi
b) Uraian Tugas
c) Sistem dan Prosedur
d) Kebutuhan Tenaga Kerja
e) Evaluasi Pribadi Pengusaha
5) Aspek Keuangan
Analisis ini bertujuan untuk menilai kemampuan dan kecakapan
dari manajemen pengelola proyek atau manajemen perusahaan
dalam bidang keuangan. Analisis pada aspek keuangan ini meliputi
penilaian data keuangan perusahaan yang sudah beroperasi dengan
analisis rasio keuangan.
Rasio-rasio yang akan digunakan dalam menganalisis kredit untuk
calon debitur (Sumber PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Katamso)) adalah sebagai berikut:
a) Liquidity Ratio (Rasio Likuiditas)
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(Jopie Jusuf, 1995:50). Rasio likuiditas dapat diukur dengan
dua rasio sebagai berikut:
(1) Current Ratio
100%LiabilitesCurrent
AssetCurrentRatioCurrent ×=
(2) Quick Ratio
100%sLiabilitieCurrent
InventoryAssetsCurrentRatioQuick ×−
=
b) Solvability Ratio (Rasio Solvabilitas)
Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya atau untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi (Darsono dan
Ashari, 2005:54). Rasio solvabilitas dapat diukur dengan empat
rasio sebagai berikut:
(1) 100%PanjangJangkaHutangMenengahJangkaHutang
EBITDA×
+
(2) 100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
(3) Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
(4) 100%AssetsTotal
Equity×
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c) Activity Ratio (Rasio Aktivitas)
Digunakan untuk mengukur seberapa besar efektivitas
perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya yang
ditanam dalam piutang dagang dan persediaan. Dalam hal ini,
PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso mempunyai
kebijakan tersendiri untuk tidak menyertakan rasio ini dalam
standar kelayakan kredit. Hal tersebut dengan pertimbangan
bahwa setiap usaha memiliki karakteristik aktivitas yang
berbeda-beda jadi sulit untuk menentukan patokan yang sesuai.
Namun, tetap menggunakan rasio ini sebagai acuan untuk
menentukan cashflow dan menilai usaha calon debitur.
d) Profitability Ratio (Rasio Profitabilitas)
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas terdiri dari:
(1) Profit Margin Ratio
100%SalesNet
ProfitRatioMarginProfit ×=
(2) Return on Asset (ROA)
100%AssetsTotal
TaxafterEarningAssetonReturn ×=
(3) Pertumbuhan Penjualan
Dalam hal ini, PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso
tidak menyertakan ROE karena ROA sudah dapat mewakili
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
untuk rasio ini. Aktiva lebih representatif untuk
menggambarkan suatu usaha.
PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso dalam
menganalisis kredit calon debiturnya menggunakan analisis 5C
yang terdiri dari analisis kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut:
1) Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui kualitas dan
stabilitas usaha calon debitur dengan mempertimbangkan posisi
pasar dan persaingan, serta prospek usahanya. Selain itu juga
dilakukan penilaian terhadap karakter calon debitur, latar
belakang dan kualitas manajemennya.
2) Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui kondisi
keuangan calon debitur.
Berikut standar kelayakan kredit PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Katamso berdasarkan aspek non finansial dan finansial,
yaitu:
1) Aspek Non Finansial
a) Karakter
(1) Tingkat kepercayaan
(2) Pengelolaan rekening bank
(3) Reputasi bisnis
(4) Perilaku pribadi debitur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b) Posisi pasar
(1) Kualitas produk atau jasa
(2) Strategi dan ketergantungan
(3) Lokasi usaha
c) Situasi persaingan
(1) Perkembangan pasar dan situasi persaingan
(2) Struktur internal perusahaan
d) Manajemen
(1) Kualifikasi komersial
(2) Kualifikasi teknis
Penilaian untuk aspek non finansial di atas dengan
menggunakan sistem skoring risiko sebagai berikut:
0 = risiko rendah
1 = risiko bisa diterima
2 = risiko tinggi
3 = risiko sangat tinggi
2) Aspek Finansial
a) Current Ratio > 140%
b) Quick Ratio > 35%
c) EBITDA / (Hutang Jangka Mngh + Hut Jk Pjng) ≥ 40%
d) EBITDA / (Biaya bunga + pokok 1 thn yad) ≥ 50%
e) EBIT / Bunga > 150%
f) Equity / Total Assets ≥ 50%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
g) ROAthn ini > ROAyll
h) PMthn ini > PMyll
i) Pertumbuhan penjualan tahun ini > penjualanyll
Penilaian untuk aspek finansial juga menggunakan sistem
skoring risiko; 0 = risiko rendah berarti memenuhi, 3 = risiko
tinggi berarti tidak memenuhi. Kemudian diskor total jika ≤ 12
maka diterima, jika > 12 maka ditolak.
Standar tersebut merupakan kebijakan sendiri PT. BRI (Persero)
Tbk. Kantor Cabang Katamso, tidak mengikuti kebijakan dari
Bank Indonesia. PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso
mempunyai studi kelayakan sendiri untuk mencari titik aman dan
memenuhi prinsip kehati-hatian dalam perkreditan. Asalkan tidak
menyalahi atau melanggar aturan dari Bank Indonesia.
6) Aspek Sosial-Ekonomi
Analisis ini bertujuan untuk menilai sejauh mana proyek yang akan
dibangun dan dibiayai dengan kredit bank memiliki value added
yang tinggi dilihat dari sudut pandang sosial maupun
makroekonomis.
f. Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja
Untuk memutuskan layak dikabulkannya suatu pemberian
kredit harus melalui beberapa proses. Suatu pemberian kredit modal
usaha layak dikabulkan jika nasabah memenuhi syarat-syarat yang
telah ditetapkan pihak bank seperti kelengkapan surat-surat yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dilampirkan, 6C dinilai baik dan 6A dalam pertimbangan pemberian
kredit dinilai layak/aman.
Sehubungan dengan permasalahan yang akan dibahas maka
suatu pemberian kredit layak dikabulkan jika secara umum kondisi
keuangan perusahaan dinilai aman. Penilaian ini diperoleh melalui
perhitungan dan analisis rasio-rasio keuangan.
Tahap-tahap yang harus ditempuh oleh calon debitur untuk
memperoleh kredit (www.legalitas.org) adalah:
1) Tahap pengajuan permohonan dan persiapan kredit
2) Tahap penilaian dan pemeriksaan
3) Tahap analisis kredit
4) Tahap keputusan kredit
5) Tahap pelaksanaan dan administrasi kredit
6) Tahap pengawasan
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Niken Indraswati (2004) yang berjudul
”Analisis Keputusan Pemberian Kredit Pada Bank Ditinjau dari Aspek
Keuangan (Studi Kasus PT. BPR Bina Masyarakat Mandiri Sejahtera
Jogonalan, Klaten)” menyatakan bahwa:
PT. BPR Bina Masyarakat Mandiri Sejahtera kurang memperhatikan dan
mempertimbangkan aspek keuangan dalam mengambil keputusan pemberian
kredit. Kesimpulan ini berdasarkan hasil analisis laporan keuangan dari 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
debitur, bahwa jumlah debitur yang aman dalam kreditnya ditinjau dari aspek
keuangan hanya sebesar 20% dari sampel.
Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Clotilda Detty Sari Kalembu
(2006) yang berjudul “Analisis Aspek Manajemen dan Finansial Debitur
dalam Keputusan Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. BPR Shinta Bhakti
Wedi)” menyatakan hampir sama dengan pernyataan Niken Indraswati, yaitu:
1. PT. BPR Shinta Bhakti Wedi sudah menerapkan analisis aspek manajemen
sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan PT. BPR Shinta
Bhakti Wedi.
2. PT. BPR Shinta Bhakti Wedi belum menerapkan analisis aspek finansial
yang sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan PT. BPR
Shinta Bhakti Wedi. Terbukti dengan diberikannya kredit terhadap 5
debitur yang setelah diteliti, tidak satupun debitur yang memenuhi semua
rasio keuangan yang ditetapkan oleh PT. BPR Shinta Bhakti Wedi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang
dilakukan terhadap satu objek tertentu sehingga hasil penelitian ini hanya
berlaku bagi objek yang diteliti. Penelitian ini membahas keputusan
pemberian kredit yang terjadi di PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Katamso.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Katamso Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2009.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
a. Pimpinan bank
b. Account Officer
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2. Obyek Penelitian
a. Prosedur pemberian kredit
b. Informasi keuangan debitur yang meliputi neraca dan laporan laba rugi
c. Standar rasio keuangan bank bagi debitur
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh debitur PT. BRI (Persero) Tbk.
Kantor Cabang Katamso.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah debitur PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Katamso yang memenuhi kriteria dan kualifikasi tertentu, yaitu
debitur yang memiliki laporan keuangan.
3. Teknik Penarikan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah convenience sampling.
Convenience sampling adalah teknik pemilihan sampel dari elemen
populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti.
Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas
sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling
cepat (Nur Indriantoro & Bambang Supomo, 1999:130). Sampel dalam
penelitian ini adalah debitur yang memiliki laporan keuangan dan telah
layak menerima kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian lapangan ini dilakukan untuk mendapatkan data secara
langsung dari sumbernya. Teknik yang digunakan :
1. Wawancara
Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara tanya jawab kepada
subyek yang akan diteliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Data
yang akan diperoleh dalam wawancara ini adalah profil perusahaan dan
hal-hal yang berhubungan dengan perkreditan.
2. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan
tertulis, seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil
atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Data yang akan didokumentasikan dalam penelitian ini adalah data
keuangan debitur yang berupa neraca dan laporan laba rugi debitur,
standar rasio keuangan bank bagi debitur dan prosedur permohonan kredit.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab permasalahan peneliti menggunakan analisis kuantitatif
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menganalisis laporan keuangan debitur dengan menghitung rasio-rasio
keuangannya. Rasio-rasio yang akan digunakan (Sumber PT. BRI
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso)) adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
a. Liquidity Ratios
1) Current Ratio
100%liabilitesCurrent
AssetCurrentRatioCurrent ×=
2) Quick Ratio
100%sLiabilitieCurrent
inventoryAssetsCurrentRatioQuick ×−
=
b. Solvability Ratios
1) 100%PanjangJangkaHutangMenengahJangkaHutang
EBITDA×
+
2) 100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
3) Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
4) 100%AssetsTotal
Equity×
c. Profitability Ratios
1) Profit Margin Ratio
100%SalesNet
ProfitRatioMarginProfit ×=
2) Return on Asset (ROA)
100%AssetsTotal
TaxAfterEarningAssetonReturn ×=
3) Pertumbuhan Penjualan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Membandingkan rasio-rasio keuangan setiap debitur yang diteliti dengan
rasio yang ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Katamso.
3. Menarik kesimpulan apakah rasio-rasio keuangan setiap debitur yang
diteliti berada pada risiko rendah atau risiko tinggi. Dikatakan risiko
rendah jika rasio keuangannya memenuhi standar kelayakan kredit yang
berlaku pada PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso dan diberi
skor nol. Dikatakan risiko tinggi jika rasio keuangannya tidak memenuhi
standar kelayakan kredit yang berlaku pada PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Katamso dan diberi skor tiga. Kemudian skor dijumlah, jika total
skor ≤ 12 maka kredit diterima dan jika total skor > 12 maka kredit
ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Katamso
Yogyakarta merupakan salah satu cabang BRI di kantor wilayah Yogyakarta,
yang terletak di jalan Brigjen Katamso No. 13-15 Yogyakarta. Lokasinya
sangat strategis dekat dengan pusat kota dan transportasinya mudah. Hal
tersebut memudahkan pihak PT. BRI (Persero) Cabang Katamso Yogyakarta
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama nasabah.
Berdirinya PT. BRI (Persero) Cabang Katamso tidak terlepas dari sejarah
berdirinya BRI Kantor Pusat. Pada awalnya BRI didirikan di Purwokerto,
Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank
der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik
Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). BRI berdiri tanggal
16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1946 Pasal 1
disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik
Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun
1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai
aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah
nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU
No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche
Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres)
No. 9 Tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan
nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 Tahun 1965
tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.
Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan
(eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II
bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang
Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Undang-
Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No. 13 Tahun 1968 tentang
Undang-Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank
Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang
Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank yaitu
Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya
berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968 menetapkan kembali tugas-
tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7
Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 Tahun 1992 status BRI
berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya
masih 100% di tangan Pemerintah. PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak
tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan
pengusaha kecil.
Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat
maka sampai saat ini BRI mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah,
yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi
/SPI, 170 Kantor Cabang (Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1
Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1
Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank,
193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
B. Visi dan Misi
Adapun visi dan misi BRI, sebagai berikut :
1. Visi BRI
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan
nasabah
2. Misi BRI
a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang
peningkatan ekonomi masyarakat.
b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja
yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang
profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-
pihak yang berkepentingan.
C. Struktur Organisasi
Kantor cabang merupakan perpanjangan tangan dari kantor pusat dalam
menunjang kegiatan perbankan yang berhubungan dengan pelayanan. Dalam
rangka mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan visi dan misi, serta
peningkatan kualitas diperlukan adanya keselarasan dalam pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab sehingga dapat menunjukkan kinerja yang
bagus yang dapat berdampak baik bagi perkembangan perbankan itu sendiri.
Bagi PT. BRI (Persero) Cabang Katamso Yogyakarta pembentukan
struktur organisasi bertujuan agar organisasi dapat berjalan lancar, efektif dan
efisien. Dengan adanya struktur organisasi maka terdapat pembagian kerja
yang jelas, sehingga setiap organ dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Berikut ini adalah struktur organisasi PT. BRI (Persero) Cabang Katamso
Yogyakarta :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar IV. 1 STRUKTUR ORGANISASI
KANCA BRI YOGYAKARTA KATAMSO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
D. Jasa dan Layanan
1. Simpanan
a. Deposito
1) DEPOBRI Rupiah
DepoBRI Rupiah merupakan produk deposito yang memberikan
kenyamanan dan keamanan dalam investasi dana.
2) DEPOBRI Valas
Bank BRI menawarkan DepoBRI Valas yang memberikan
kenyamanan investasi dana dalam mata uang asing.
3) Deposito On Call (DOC)
Deposito On Call (DOC) merupakan produk deposito yang
menawarkan hasil investasi yang tinggi.
b. Giro
1) GiroBRI Rupiah
GiroBRI Rupiah merupakan simpanan yang akan mempermudah
transaksi bisnis dan keuangan.
2) GiroBRI Valas
GiroBRI Valas merupakan produk simpanan pihak ketiga dalam
mata uang asing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c. Tabungan
1) BritAma
BritAma, dengan system Real Time On-Line di seluruh Indonesia,
dapat melakukan penyetoran dan penarikan tunai di Kantor-Kantor
Cabang Bank BRI dan dilengkapi dengan fasilitas Kartu BritAma
Prime Card.
2) Simpedes
Tabungan Simpedes BRI adalah simpanan masyarakat dalam
bentuk tabungan dengan mata uang rupiah yang dapat dilayani di
Kantor Cabang Khusus / Kanca / KCP / BRI Unit, yang penyetoran
dan pengambilannya tidak dibatasi baik frekuensi maupun
jumlahnya sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.
3) Tabungan Haji
4) BRI Prioritas
BRI Prioritas siap memberikan layanan dan solusi perbankan,
hingga pengelolaan kekayaan (wealth management) secara
menyeluruh secara eksklusif melalui Priority Banking Manager
dan Priority Banking Officer yang professional.
5) Simpanan Dollar BRI
Simpanan Dollar BRI merupakan simpanan dalam mata uang
Dollar yang akan memenuhi kebutuhan akan simpanan dalam
valuta asing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Pinjaman (Macam-Macam Kredit)
Produk-produk kredit ritel, yaitu :
a. Kredit BRI Guna
Kredit BRI Guna merupakan fasilitas kredit untuk memenuhi berbagai
keperluan apapun sesuai kebutuhan produktif maupun kebutuhan
konsumtif para karyawan, yang mempunyai penghasilan tetap.
b. Kredit SPBU
Kredit SPBU merupakan fasilitas kredit baik investasi maupun modal
kerja khusus SPBU.
c. Kredit Talangan BBM
Bank BRI bekerjasama dengan Hiswana Migas, menawarkan Kredit
Talangan dan Bank Garansi untuk mengatasi permasalahan penebusan
DO (Delivery Order) dan Bahan Bakar Elpiji.
d. Kredit Waralaba (Franchise)
Kredit waralaba merupakan fasilitas kredit dalam bentuk modal kerja
dan investasi.
e. Bank Garansi
Bank Garansi merupakan fasilitas pinjaman tidak langsung dimana
Bank BRI memberikan jaminan kepada penerima jaminan (pihak
ketiga) bahwa nasabah/debitur sanggup untuk memenuhi
kewajibannya kepada pihak ketiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
f. Kredit Express
Kredit Express menjawab kebutuhan para professional khususnya
dokter, notaris, akuntan dan bidan, yang hendak memerlukan modal
kerja atau investasi. Kredit Express ini juga ditawarkan bagi para
pengusaha yang menginginkan pembiayaan usaha produktif dengan
pola angsuran tetap tiap bulannya.
g. Kredit dengan Agunan Kas
Bagi para pengusaha yang berminat menjaminkan surat-surat berharga
untuk mencukupi besaran plafon kredit yang diajukan, Bank BRI
menyediakan fasilitas Kredit dengan Agunan Kas.
h. Kredit Modal Kerja
KMK (Kredit Modal Kerja) merupakan salah satu layanan Bank BRI
yang bertujuan untuk membiayai tambahan modal kerja yaitu piutang
dan tambahan persediaan. Dalam pengajuan kredit modal kerja, para
nasabah disyaratkan untuk menyediakan dana sendiri minimum
sebesar 30% dari total kebutuhan modal usaha.
i. Kredit Modal Kerja Konstruksi
KMK Konstruksi merupakan kredit modal kerja untuk membiayai
kebutuhan modal kerja konstruksi untuk penyelesaian suatu proyek.
j. Kredit Investasi
Kredit Investasi merupakan solusi tepat bagi para pengusaha yang
membutuhkan pembiayaan investasi awal yang hendak dilakukan para
nasabah UMKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
k. Kredit Modal Kerja Ekspor
Bagi para eksportir, dapat memanfaatkan layanan kredit modal kerja
ekspor (KMK Ekspor) yaitu fasilitas kredit untuk tujuan pembiayaan
pre-export (pembiayaan untuk produksi atau pembelian barang-barang
untuk diekspor) dan pembiayaan post-export (pembiayaan untuk
melakukan negosiasi wesel ekspor).
l. Kredit Modal Kerja Impor
Kredit Modal Kerja Impor (KMK – Impor) adalah fasilitas kredit yang
disediakan bagi pembiayaan aktivitas pembiayaan seluruh/sebagian
kegiatan transaksi impor, khususnya yang berhubungan dengan L/C
impor.
m. Kredit Modal Kerja Konstruksi_BOI
Bank BRI sebagai Bank Operasional I memberikan Fasilitas KMK
Konstruksi bagi para kontraktor/perusahaan, yang mengerjakan
proyek-proyek pemerintah dimana sumber pembayarannya dari APBN.
3. Syarat-Syarat Mengajukan Kredit
Persyaratan umum yang diperlukan dalam pengajuan kredit usaha kepada
BRI dari para nasabah pengusaha:
a. Mempunyai usaha yang layak dibiayai, usaha minimal telah berjalan
dua tahun dengan perolehan laba minimal satu tahun terakhir.
b. Mengajukan surat permohonan kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Melampirkan dokumen identitas diri:
1) Copy KTP atau Surat Kewarganegaraan/Surat Keterangan ganti
nama
2) Copy Kartu Keluarga dan Akta Perkawinan
3) Pasfoto debitur
d. Melampirkan dokumen identitas usaha:
1) Copy NPWP, SIUP, SITU, TDP, Surat Ijin Gangguan/HO
2) Copy Akte Pendirian/Perubahan Pendirian Usaha (Khusus usaha
berbadan hukum)
e. Melampirkan Sertifikat Agunan Tanah/Bangunan, copy PBB (Pajak
Bumi dan Bangunan) dan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) dari obyek
bangunan yang akan diagunkan (Tidak berlaku bagi debitur kredit
dengan agunan kas penuh).
f. Melampirkan copy rekening koran tiga bulan terakhir (bagi nasabah
take over bank lain).
4. Prosedur Pemberian Kredit
Prosedur pemberian kredit di PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Katamso :
a. Calon debitur datang langsung ke BRI dan akan dilayani oleh unit
pelayanan nasabah (apabila calon debitur baru atau yang
membutuhkan informasi mengenai syarat kredit). Apabila calon
debitur sudah mengetahui informasi yang berkaitan dengan pengajuan
kredit maka calon debitur dapat langsung datang ke bagian
administrasi kredit dengan menyerahkan berkas atau dokumen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
menjadi syarat kredit. Setelah itu bagian administrasi kredit meneliti
kelengkapan syarat-syarat permohonan kredit untuk diserahkan ke AO
(Account Officer). Kemudian AO menganalisis dan mengevaluasi
permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur.
b. Penyidikan dan Analisis Kredit
Setelah berkas-berkas diserahkan ke bagian ADK (administrasi kredit)
oleh calon debitur, kemudian berkas-berkas tersebut diserahkan ke AO
untuk diteliti kembali kelengkapannya. AO mulai melakukan analisis
dan evaluasi kredit atas permohonan kredit yang diajukan calon debitur
yaitu dengan mengadakan wawancara dan kunjungan langsung ke
tempat usaha debitur serta kunjungan ke tempat agunan yang
dijaminkan. Dari pemeriksaan tersebut dapat diperoleh kebenaran
mengenai usaha dan agunan debitur serta informasi-informasi lain
mengenai watak, kemampuan, modal, dan kondisi usaha calon debitur.
Setelah melakukan penelitian, kemudian AO menganalisis dan
mengevaluasi kelayakan permohonan kredit yang diajukan oleh calon
debitur. AO juga membuat laporan penilaian agunan serta laporan
penilaian kelayakan usaha debitur. Kemudian laporan tersebut
diserahkan kepada Pimpinan Cabang (Pinca) sebagai pemutus kredit.
c. Keputusan Kredit
AO menyerahkan laporan penilaian kelayakan permohonan kredit
kepada Pinca untuk dilakukan keputusan kredit apakah permohonan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
kredit diterima atau ditolak. Sebelum memberikan putusan kredit,
Pinca memeriksa dan meneliti kelengkapan kredit. Putusan kredit
diambil berdasarkan analisa dan evaluasi kredit yang telah dilakukan
AO. Setelah Pinca memberikan putusan atas kredit, Pinca
menandatangani formulir PTK (formulir putusan kredit) sebagai bukti
bahwa kredit telah disetujui atau ditolak.
d. Perjanjian Kredit
Berdasarkan putusan kredit yang telah disetujui maka Supervisor ADK
mencatat tanggal putusan kredit dalam register permohonan kredit dan
mempersiapkan surat penawaran putusan kredit (Offering Letter) serta
surat perjanjian kredit. Surat penawaran putusan kredit ini disampaikan
kepada debitur untuk mendapatkan persetujuan atas putusan kredit.
Setelah Offering Letter disetujui dan ditandatangani debitur, supervisor
administrasi kredit membuatkan surat perjanjian kredit. Surat
perjanjian kredit disahkan ke notaris.
e. Pencairan Kredit
Setelah kredit disetujui oleh Pinca dan surat penawaran persetujuan
kredit yang diserahkan kepada debitur telah disetujui dan
ditandatangani oleh debitur serta telah dilakukannya perjanjian kredit
antara debitur dan pihak bank, bagian administrasi membuat formulir
Instruksi Pencairan Kredit (IPK) yang ditandatangani oleh Operation
Officer (OO). Setelah itu Supervisor ADK mencatat tanggal pencairan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kredit dalam register permohonan kredit dan debitur dapat mencairkan
kredit melalui teller. Kredit yang diberikan bisa lebih kecil atau lebih
besar dari yang diajukan atau sama dengan yang diajukan. Semuanya
itu tergantung dari hasil analisa dan keputusan Pinca sebagai pemutus
kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA
Sesuai dengan misi BRI, PT. BRI (Persero) Cabang Katamso
berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dalam
kegiatannya yaitu pengumpulan dan penyaluran dana. Nasabah adalah
faktor penting bagi kelangsungan hidup bagi bank, karena nasabah sebagai
sumber pendanaan bagi bank tersebut, oleh sebab itu bank selalu
memberikan pelayanan yang terbaik agar mendapatkan nasabah sebanyak
mungkin. Penelitian ini memfokuskan pada pelayanan bank dalam bentuk
penyaluran dana yaitu kredit modal kerja.
Laporan keuangan yang digunakan untuk membahas permasalahan
dalam skripsi ini adalah neraca dan laporan rugi laba debitur selama tiga
tahun terakhir, terdiri dari tiga periode dari tahun 2006-2008. Laporan
keuangan yang dianalisis hanya enam debitur. Jumlah tersebut sudah
cukup mewakili, karena sudah mencerminkan data yang sebenarnya.
Laporan keuangan tersebut merupakan laporan keuangan debitur yang
sudah layak menerima kredit. Peneliti ingin mengetahui apakah PT. BRI
(Persero) Cabang Katamso Yogyakarta sudah benar-benar menerapkan
standar kelayakan kredit berdasarkan finansial yang telah ditetapkan.
Mengingat adanya etika perbankan yang menyatakan bahwa bank
harus menyimpan rahasia intern para debiturnya, maka nama debitur dan
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
nama perusahaan dari kasus yang dibahas diganti dengan abjad sehingga
rahasia debitur PT. BRI (Persero) Cabang Katamso tetap terjamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. Laporan Keuangan Debitur 1
Tabel V. 1 PT. ABC Neraca
Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008 Rp.000,-
Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008 A K T I V A
K a s 4.500 4.500 35.560 B a n k 0 0 0 Piutang Usaha / Dagang 356.447 391.982 315.187 Persediaan Barang 193.000 273.790 265.840 Pembayaran dimuka 0 0 14.000 Akt.Lancar lainnya 0 0 0
Jumlah Aktiva Lancar 553.947 670.272 630.587
Tanah 400.000 400.000 400.000 Bangunan 150.000 400.000 1.100.000 Mesin - mesin 25.000 25.000 55.000 Kendaraan 417.984 417.984 417.984 Peralatan Pabrik/Kantor 10.000 10.000 10.000 Aktiva tetap lainnya 0 0 0 (Penyusutan) (20.000) (45.000) (90.000)
Jumlah Aktiva tetap 982.984 1.207.984 1.892.984 TOTAL AKTIVA 1.536.931 1.878.256 2.523.571 P A S S I V A
Hutang Dagang 24.552 22.320 131.396 Hutang Bank 500.000 620.000 733.673 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0
Jumlah Hutang lancar 524.552 642.320 865.069
Ht.Jk.Menengah 101.436 96.605 500.000 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 0 0 0
Jumlah Ht.jk.panjang 101.436 96.605 500.000 Total seluruh hutang 625.988 738.925 1.365.069
Prive 0 0 0 Modal disetor 778.725 910.943 702.496 Laba ditahan 0 0 0 Laba tahun berjalan 132.218 228.387 456.006
Jumlah modal sendiri 910.943 1.139.331 1.158.502 TOTAL PASSIVA 1.536.931 1.878.256 2.523.571
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel V. 2 PT. ABC
Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008
Rp.000,- Periode
KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-12-2008
Penjualan bersih 2.734.864 4.207.483 4.392.762 Harga Pokok Penjualan 1.743.768 2.682.720 2.305.944 L a b a K o t o r 991.096 1.524.763 2.086.818 Biaya Adm.Penj. Umum 302.764 465.790 477.856 Laba Operasional 688.332 1.058.973 1.608.962 Biaya Bunga 80.000 99.200 71.268 Biaya Penyusutan 20.000 25.000 45.000 Biaya Operasional lain 424.449 633.506 866.257 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 163.884 301.267 626.437 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 163.884 301.267 626.437 P a j a k 31.666 72.880 170.431 Laba Bersih 132.218 228.387 456.006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Laporan Keuangan Debitur 2
Tabel V. 3 PT. DEF Neraca
Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008 Rp.000,-
Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008 A K T I V A
K a s 3.600 6.448 9.569 B a n k 8.369 8.728 14.475 Piutang Usaha / Dagang 63.250 86.000 83.000 Persediaan Barang 196.750 253.000 297.000 Pembayaran dimuka 0 0 0 Akt.Lancar lainnya 0 0 0
Jumlah Aktiva Lancar 271.969 354.176 404.044
Tanah 100.000 100.000 100.000 Bangunan 80.000 80.000 80.000 Mesin - mesin 0 0 0 Kendaraan 100.000 100.000 100.000 Peralatan Pabrik/Kantor 0 0 0 Aktiva tetap lainnya 0 0 0(Penyusutan) (20.000) (40.000) (60.000)
Jumlah Aktiva tetap 260.000 240.000 220.000TOTAL AKTIVA 531.969 594.176 624.044 P A S S I V A
Hutang Dagang 24.000 22.700 15.000 Hutang Bank 250.000 250.000 237.000 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0
Jumlah Hutang lancar 274.000 272.700 252.000
Ht.Jk.Menengah 0 0 0 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 0 0 0
Jumlah Ht.jk.panjang 0 0 0 Total seluruh hutang 274.000 272.700 252.000
Prive 0 0 0 Modal disetor 200.000 257.969 321.476 Laba ditahan 0 0 0 Laba tahun berjalan 57.969 63.507 50.568
Jumlah modal sendiri 257.969 321.476 372.044TOTAL PASSIVA 531.969 594.176 624.044
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel V. 4 PT. DEF
Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008
Rp.000,- Periode
KETERANGAN 31-12-05 31-12-07 31-10-2008
Penjualan bersih 1.650.492 1.737.360 1.524.000 Harga Pokok Penjualan 1.485.442,8 1.563.624 1.371.600 Upah Buruh 16.504,92 17.373,6 15.240 L a b a K o t o r 148.544,28 156.362,4 137.160 Biaya Adm.Penj. Umum 24.757,38 26.060,4 30.480 Laba Operasional 123.786,9 130.302 106.680 Biaya Bunga 40.000 40.000 31.600 Biaya Penyusutan 20.000 20.000 20.000 Biaya Operasional lain 0 0 0 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 63.786,9 70.302 55.080 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 63.786,9 70.302 55.080 P a j a k 5.818 6.795 4.512Laba Bersih 57.968,9 63.507 50.568
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Laporan Keuangan Debitur 3
Tabel V. 5 PT. GHI Neraca
Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008 Rp.000,-
Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008 A K T I V A
K a s / Bank 52.144 82.754 198.481 Piutang Usaha / Dagang 1.240.000 1.854.900 2.135.000 Persediaan Barang 2.695.000 3.110.379 3.809.167 Pembayaran dimuka 0 200.000 0 Akt.Lancar lainnya 0 0 0
Jumlah Aktiva Lancar 3.987.144 5.248.033 6.142.648
Tanah 700.000 700.000 700.000 Bangunan 277.000 277.000 1.501.936 Mesin - mesin 75.000 75.000 75.000 Kendaraan 150.000 150.000 150.000 Peralatan Pabrik/Kantor 0 0 0 Aktiva tetap lainnya 0 0 0(Penyusutan) (407.500) (515.000) (639.061)
Jumlah Aktiva tetap 794.500 687.000 1.787.875TOTAL AKTIVA 4.781.644 5.935.033 7.930.523 P A S S I V A
Hutang Dagang 0 0 0 Hutang Bank 1.140.078 1.248.587 995.431 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0
Jumlah Hutang lancar 1.140.078 1.248.587 995.431
Ht.Jk.Menengah 0 0 0 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 0 0 1.224.935
Jumlah Ht.jk.panjang 0 0 1.224.935 Total seluruh hutang 1.140.078 1.248.587 2.220.366
Prive (150.000) 0 0 Modal disetor 150.000 150.000 150.000 Laba ditahan 2.825.297 3.491.566 4.536.446 Laba tahun berjalan 816.269 1.044.880 1.023.711
Jumlah modal sendiri 3.641.566 4.686.446 5.710.157TOTAL PASSIVA 4.781.644 5.935.033 7.930.523
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel V. 6 PT. GHI
Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008
Rp.000,- Periode
KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-12-2008
Penjualan bersih 9.072.900 10.887.480 10.479.199,5 Harga Pokok Penjualan 7.258.320 8.709.984 8.383.359,6 L a b a K o t o r 1.814.580 2.177.496 2.095.839,9 Biaya Adm.Penj. Umum 453.645 414.813 419.167,98 Laba Operasional 1.360.935 1.762.683 1.676.671,92 Biaya Bunga 49.560 170.309 115.167 Biaya Penyusutan 107.500 107.500 124.061 Biaya Operasional lain 0 0 0 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 1.203.875 1.484.874 1.437.443,92 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 1.203.875 1.484.874 1.437.443,92 P a j a k 387.606 439.994 413.733Laba Bersih 816.269 1.044.880 1.023.710,92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
4. Laporan Keuangan Debitur 4
Tabel V. 7 PT. JKL Neraca
Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008 Rp.000,-
Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008 A K T I V A
K a s 3.600 6.400 9.231 B a n k 8031 8.390 11.856 Piutang Usaha / Dagang 24.000 27.000 29.000 Persediaan Barang 7.000 12.000 17.000 Pembayaran dimuka 0 0 0 Akt.Lancar lainnya 0 0 0
Jumlah Aktiva Lancar 42.631 53.790 67.087
Tanah 50.000 95.000 99.750 Bangunan 50.000 50.000 80.000 Mesin - mesin 0 0 0 Kendaraan 80.000 80.000 95.000 Peralatan Pabrik/Kantor 0 0 0 Aktiva tetap lainnya 0 0 0(Penyusutan) (15.000) (30.000) (39.583)
Jumlah Aktiva tetap 165.000 195.000 235.167TOTAL AKTIVA 207.631 248.790 302.254 P A S S I V A
Hutang Dagang 24.000 22.700 15.000 Hutang Bank 0 0 25.000 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0
Jumlah Hutang lancar 24.000 22.700 40.000
Ht.Jk.Menengah 0 0 0 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 0 0 0
Jumlah Ht.jk.panjang 0 0 0 Total seluruh hutang 24.000 22.700 40.000
Prive (24.000) (24.000) (10.000) Modal disetor 150.000 183.631 226.090 Laba ditahan 0 0 0 Laba tahun berjalan 57.631 66.459 46.164
Jumlah modal sendiri 183.631 226.090 262.254TOTAL PASSIVA 207.631 248.790 302.254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel V. 8 PT. JKL
Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008
Rp.000,- Periode
KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-12-2008
Penjualan bersih 234.000 265.000 165.000 Harga Pokok Penjualan 152.100 172.250 100.650 L a b a K o t o r 81.900 92.750 64.350 Biaya Adm.Penj. Umum 3.510 3.975 3.300 Laba Operasional 78.390 88.775 61.050 Biaya Bunga 0 0 1.562,5 Biaya Penyusutan 15.000 15.000 9.583,33 Biaya Operasional lain 0 0 0 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 63.390 73.775 49.904,17 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 63.390 73.775 49.904,17 P a j a k 5.759 7.316 3.740Laba Bersih 57.631 66.459 46.164,17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
5. Laporan Keuangan Debitur 5
Tabel V. 9 PT. MNO
Neraca Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008
Rp.000,- Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008
A K T I V A K a s 8.155 15.809 19.104 B a n k 0 0 0 Piutang Usaha / Dagang 125.000 150.000 155.000 Persediaan Barang 365.000 400.000 425.000 Pembayaran dimuka 8.000 0 0 Akt.Lancar lainnya 0 0 0
Jumlah Aktiva Lancar 506.155 565.809 599.104
Tanah 200.000 200.000 200.000 Bangunan 50.000 50.000 50.000 Mesin - mesin 0 0 0 Kendaraan 25.000 25.000 25.000 Peralatan Pabrik/Kantor 2.000 2.000 2.000 Aktiva tetap lainnya 0 0 0(Penyusutan) (31.600) (39.500) (45.425)
Jumlah Aktiva tetap 245.400 237.500 231.575TOTAL AKTIVA 751.555 803.309 830.679 P A S S I V A
Hutang Dagang 0 22.622 10.000 Hutang Bank 237.646 232.441 233.432 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0
Jumlah Hutang lancar 237.646 255.063 243.432
Ht.Jk.Menengah 0 0 0 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 0 0 0
Jumlah Ht.jk.panjang 0 0 0 Total seluruh hutang 237.646 255.063 243.432
Prive (50.000) (25.000) (15.000) Modal disetor 527.182 513.909 548.246 Laba ditahan 0 0 0 Laba tahun berjalan 36.727 59.337 54.000
Jumlah modal sendiri 513.909 548.246 587.246,5TOTAL PASSIVA 751.555 803.309 830.678,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel V. 10 PT. MNO
Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008
Rp.000,- Periode
KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-12-2008
Penjualan bersih 550.000 866.666,67 693.333,33 Harga Pokok Penjualan 440.000 693.333,34 554.666,66 L a b a K o t o r 110.000 173.333,33 138.666,67 Biaya Adm.Penj. Umum 33.000 52.000 41.600 Laba Operasional 77.000 121.333,33 97.066,67 Biaya Bunga 20.892 33.036 22.024 Biaya Penyusutan 7.900 7.900 5.925 Biaya Operasional lain 5.000 15.000 10.000 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 43.208 65.397,33 59.117,67 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 43.208 65.397,33 59.117,67 P a j a k 6.481 6.060 5.118Laba Bersih 36.727 59.337,33 53.999,67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
6. Laporan Keuangan Debitur 6
Tabel V. 11 PT. PQR Neraca
Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008 Rp.000,-
Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008 A K T I V A
K a s 104.913 117.559 143.898 B a n k 0 0 0 Piutang Usaha / Dagang 167.500 195.000 198.000 Persediaan Barang 270.526 456.000 440.000 Pembayaran dimuka 0 56.000 45.000 Akt.Lancar lainnya 86.700 95.000 97.000
Jumlah Aktiva Lancar 629.639 919.559 923.898
Tanah 966.700 966.700 966.700 Bangunan 1.000.000 1.000.000 1.200.000 Mesin - mesin 370.000 370.000 370.000 Kendaraan 175.000 175.000 175.000 Peralatan Pabrik/Kantor 60.000 60.000 60.000 Aktiva tetap lainnya 0 0 0(Penyusutan) (401.000) (481.748) (501.935)
Jumlah Aktiva tetap 2.170.700 2.089.952 2.269.765TOTAL AKTIVA 2.800.339 3.009.511 3.193.663 P A S S I V A
Hutang Dagang 30.200 35.000 30.000 Hutang Bank 348.899 350.000 350.000 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0
Jumlah Hutang lancar 379.099 385.000 380.000
Ht.Jk.Menengah 0 0 0 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 369.998 370.000 333.000
Jumlah Ht.jk.panjang 369.998 370.000 333.000 Total seluruh hutang 749.097 755.000 713.000
Prive (475.000) (400.000) (200.000) Modal disetor 500.000 500.000 500.000 Laba ditahan 1.910.153 2.026.242 2.154.511 Laba tahun berjalan 116.089 128.269 26.151.5
Jumlah modal sendiri 2.051.242 2.254.511 2.480.662.5TOTAL PASSIVA 2.800.339 3.009.511 3.193.662.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel V. 12 PT. PQR
Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008
Rp.000,- Periode
KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-12-2008
Penjualan bersih 5.220.000 8.716.000,8 2.505.850,23 Harga Pokok Penjualan 4.802.400 8.193.040,75 2.380.557,72 L a b a K o t o r 417.600 522.960,05 125.292,51 Biaya Adm.Penj. Umum 104.400 174.320,02 50.117 Laba Operasional 313.200 348.640,03 75.175,51 Biaya Bunga 96.000 115.200 27.320 Biaya Penyusutan 80.748 80.748 20.187 Biaya Operasional lain 0 0 0 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 136.452 152.692,03 27.668,51 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 136.452 152.692,03 27.668,51 P a j a k 20.363 24.423 1.517Laba Bersih 116.089 128.269,03 26.151,51
(Sumber data: PT. BRI Cabang Katamso)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
B. Analisis Laporan Keuangan Debitur
Tabel V. 13 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. ABC
Hasil
Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)
31 Des 2006 (%)
31 Des 2007 (%)
31 Des 2008 (%)
Standar Bank (%)
Kondisi Keuangan
Kesimpulan Skor
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio
100%LancarHutang
LancarAktiva×
b. Quick Ratio
100%LancarHutang
PersediaanLancarAktiva×
−
%100
000.069.865
000.587.630×
Rp
Rp
%100000.069.865
000.840.265000.587.630×
−
Rp
RpRp
105,6
68,81
104,35
61,73
72,89
42,16
≥ 140
≥ 35
Turun Turun
Risiko tinggi Risiko rendah
3
0
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+ b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
%100000.000.500
000.705.742×
Rp
Rp
%100000.000.165000.268.71
000.705.742×
+ RpRp
Rp
260,15
105,55
440,42
142,20
148,54
314,35
≥ 40
≥ 50
Fluktuasi Naik
Risiko rendah Risiko rendah
0
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel V. 13 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. ABC (Lanjutan)
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
d.
100%AssetsTotal
Equity×
%100000.268.71
000.705.697×
Rp
Rp
%100000.571.523.2
000.502.158.1×
Rp
Rp
304,86
59,27
403,70
60,66
978,99
45,91
≥ 150
≥ 50
Naik Fluktuasi
Risiko rendah Risiko tinggi
0
3
3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
b. Return On Asset (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
c. Pertumbuhan Penjualan
%100000.762.392.4
000.006.456×
Rp
Rp
%100000.571.523.2
000.006.456×
Rp
Rp
-
5,99
10,66
Rp 2.734.864.000
5,43
12,16
Rp
4.207.483.000
10,38
18,07
Rp
4.392.762.000
PM > PMyll
ROA > ROAyll Prtumbhn
pnjualnthn
ini >
pnjualnyll
Fluktuasi Naik Naik
Risiko rendah Risiko rendah Risiko rendah
0
0
0
Jumlah 6Skor 6 berarti kredit diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel V. 14 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. DEF
Hasil
Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)
31 Des 2006 (%)
31 Des 2007 (%)
31 Des 2008 (%)
Standar Bank (%)
Kondisi Keuangan
Kesimp ulan Skor
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio
100%LancarHutang
LancarAktiva×
b. Quick Ratio
100%LancarHutang
PersediaanLancarAktiva×
−
%100
000.000.252
000.044.404×
Rp
Rp
%100000.000.252
000.000.297000.044.404×
−
Rp
RpRp
99,26
27,45
129,88
37,10
160,33
42,48
≥ 140
≥ 35
Naik Naik
Risiko rendah Risiko rendah
0
0
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+ b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
0
%100000.000.100000.600.31
000.680.106×
+ RpRp
Rp
-
77,37
-
68,58
-
81,06
≥ 40
≥ 50
- Fluktuasi
- Risiko rendah
-
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel V. 14 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. DEF (Lanjutan)
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
d.
100%AssetsTotal
Equity×
%100000.600.31
000.680.86×
Rp
Rp
%100000.044.624
000.044.372×
Rp
Rp
259,47
48,49
275,76
54,10
274,30
59,62
≥ 150
≥ 50
Fluktuasi Naik
Risiko rendah Risiko rendah
0
0
3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
b. Return On Asset (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
c. Pertumbuhan Penjualan
%100000.000.524.1
000.568.50×
Rp
Rp
%100000.044.624
000.568.50×
Rp
Rp
-
3,51 10,9 Rp 1.650.492.000
3,66 10,69 Rp 1.737.360.000
3,32
8,10
Rp 1.542.000.000
PM > PMyll
ROA > ROAyll
Prtumbhn
pnjualnthn
ini >
pnjualnyll
Fluktuasi Turun Fluktuasi
Risiko tinggi Risiko tinggi Risiko tinggi
3
3
3
Jumlah 9Skor 9 berarti kredit diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel V. 15 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. GHI
Hasil
Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)
31 Des 2006 (%)
31 Des 2007 (%)
31 Des 2008 (%)
Standar Bank (%)
Kondisi Keuangan
Kesimpulan Skor
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%
LancarHutang
LancarAktiva×
b. Quick Ratio
100%LancarHutang
PersediaanLancarAktiva×
−
%100
000.431.995
000.648.142.6×
Rp
Rp
%100000.431.995
000.167.809.3000.648.142.6×
−
Rp
RpRp
349,73
113,34
420,32
171,21
617,08
234,42
≥ 140
≥ 35
Naik Naik
Risiko rendah Risiko rendah
0
0
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+
b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
%100000.935.224.1
000.672.676.1×
Rp
Rp
%100000.000.300000.167.115
000.672.676.1×
+ RpRp
Rp
-
389,33
-
338,78
136,88
403,85
≥ 40
≥ 50
- Fluktuasi
Risiko rendah Risiko rendah
0
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel V. 15 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. GHI (Lanjutan)
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
d.
100%AssetsTotal
Equity×
%100000.167.115
000.611.552.1×
Rp
Rp
%100000.523.930.7
000.157.710.5×
Rp
Rp
2.529
76,16
972
78,96
1.348
72
≥ 150
≥ 50
Fluktuasi Fluktuasi
Risiko rendah Risiko Rendah
0
0
3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
b. Return On Asset (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
c. Pertumbuhan Penjualan
%100000.648.479.10
000.711.023.1×
Rp
Rp
%100000.523.930.7
000.711.023.1×
Rp
Rp
-
9
17,07 Rp 9.072.900.000
9,60 17,61
Rp 10.887.480.000
9,77
12,91
Rp 10.479.199.500
PM > PMyll
ROA > ROAyll
Prtumbhn
pnjualnthn
ini >
pnjualnyll
Naik Fluktuasi Fluktuasi
Risiko rendah Risiko tinggi Risiko tinggi
0
3
3
Jumlah 6Skor 6 berarti kredit diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel V. 16 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. JKL
Hasil
Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)
31 Des 2006 (%)
31 Des 2007 (%)
31 Des 2008 (%)
Standar Bank (%)
Kondisi Keuangan
Kesimpulan Skor
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%
LancarHutang
LancarAktiva×
b. Quick Ratio
100%LancarHutang
PersediaanLancarAktiva×
−
%100000.000.40
000.087.67×
Rp
Rp
%100000.000.40
000.000.17000.087.67×
−
Rp
RpRp
177,63
148,46
236,96
184,09
167,72
125,22
≥ 140
≥ 35
Fluktuasi Fluktuasi
Risiko rendah Risiko rendah
0
0
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+ b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
0
%100000.000.50500.562.1
000.050.61×
+ RpRp
Rp
-
-
-
-
-
118,40
≥ 40
≥ 50
- -
- Risiko rendah
-
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel V. 16 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. JKL (Lanjutan)
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
d.
100%AssetsTotal
Equity×
%100500.562.1
000.467.51×
Rp
Rp
%100000.254.302
000.254.262×
Rp
Rp
-
88,44
-
90,88
3.294
86,77
≥ 150
≥ 50
- Fluktuasi
Risiko rendah Risiko rendah
0
0
3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
b. Return On Asset (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
c. Pertumbuhan Penjualan
%100000.000.165
000.164.46×
Rp
Rp
%100000.254.302
000.164.46×
Rp
Rp
-
24,63
27,76
Rp 234.000.000
25,08
26,71
Rp 265.000.000
27,98
15,27
Rp 165.000.000
PM > PMyll
ROA > ROAyll
Prtumbhn
pnjualnthn
ini >
pnjualnyll
Naik Turun Fluktuasi
Risiko rendah Risiko tinggi Risiko tinggi
0
3
3
Jumlah 6Skor 6 berarti kredit diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel V. 17 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. MNO
Hasil
Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)
31 Des 2006 (%)
31 Des 2007 (%)
31 Des 2008 (%)
Standar Bank (%)
Kondisi Keuangan
Kesimpulan Skor
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%
LancarHutang
LancarAktiva×
b. Quick Ratio
100%LancarHutang
PersediaanLancarAktiva×
−
%100000.432.243
000.104.599×
Rp
Rp
%100000.432.243
000.000.425000.104.599×
−
Rp
RpRp
212,99
59,4
221,83
65
246,11
71,52
≥ 140
≥ 35
Naik Naik
Risiko rendah Risiko rendah
0
0
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+ b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
0
%100000.000.45000.024.22
000.067.87×
+ RpRp
Rp
-
101,56
-
100,28
-
129,90
≥ 40
≥ 50
- Fluktuasi
- Risiko rendah
-
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel V. 17 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. MNO (Lanjutan)
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
d.
100%AssetsTotal
Equity×
%100000.024.22
000.142.81×
Rp
Rp
%100000.679.830
500.246.587×
Rp
Rp
306,82
68,38
297,96
68,25
368,43
70,69
≥ 150
≥ 50
Fluktuasi Fluktuasi
Risiko rendah Risiko rendah
0
0
3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
b. Return On Asset (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
c. Pertumbuhan Penjualan
%100000.333.693
000.000.54×
Rp
Rp
%100000.679.830
000.000.54×
Rp
Rp
-
6,68
4,89
Rp 550.000.000
6,85
7,39
Rp 866.667.000
7,79
6,5
Rp 693.333.000
PM > PMyll
ROA > ROAyll
Prtmbhn
pnjualnthn
ini >
pnjualnyll
Naik Fluktuasi Fluktuasi
Risiko rendah Risiko tinggi Risiko tinggi
0
3
3
Jumlah 6Skor 6 berarti kredit diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel V. 18 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. PQR
Hasil
Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)
31 Des 2006 (%)
31 Des 2007 (%)
31 Des 2008 (%)
Standar Bank (%)
Kondisi Keuangan
Kesimpulan Skor
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%
LancarHutang
LancarAktiva×
b. Quick Ratio
100%LancarHutang
PersediaanLancarAktiva×
−
%100000.000.380
000.898.923×
Rp
Rp
%100000.000.380
000.000.440000.898.923×
−
Rp
RpRp
166,09
94,73
238,85
120,40
243,13
127,34
≥ 140
≥ 35
Naik Naik
Risiko rendah Risiko rendah
0
0
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+ b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
%100000.000.333
500.175.75×
Rp
Rp
%100000.000.58000.320.27
500.175.75×
+ RpRp
Rp
84,65
111,06
94,23
94,18
22,58
88,11
≥ 40
≥ 50
Fluktuasi Turun
Risiko tinggi Risiko rendah
3
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel V. 18 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. PQR (Lanjutan)
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
d.
100%AssetsTotal
Equity×
%100000.320.27
500.988.54×
Rp
Rp
%100000.663.193.3
500.662.480.2×
Rp
Rp
242
73,25
233
74,91
201
77,67
≥ 150
≥ 50
Turun Naik
Risiko rendah Risiko rendah
0
0
3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
b. Return On Asset (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
c. Pertumbuhan Penjualan
%100000.850.505.2
000.152.26×
Rp
Rp
%100000.663.193.3
000.152.26×
Rp
Rp
-
2,22
4,15
Rp 5.220.000.000
1,47
4,26
Rp 8.716.000.800
1,04
0,82
Rp 2.505.850.000
PM > PMyll
ROA > ROAyll
Prtmbhn
pnjualnthn
ini >
pnjualnyll
Turun Fluktuasi Fluktuasi
Risiko tinggi Risiko tinggi Risiko tinggi
3
3
3
Jumlah 12Skor 12 berarti kredit diterima
NB : Untuk kewajiban pokok satu tahun yang akan datang merupakan asumsi peneliti, jadi bukan data dari bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel V. 19 Hasil Analisis Laporan Keuangan Debitur
No. Nama Debitur Skor Keterangan 1 PT. ABC 6 Layak menerima kredit 2 PT. DEF 9 Layak menerima kredit 3 PT. GHI 6 Layak menerima kredit 4 PT. JKL 6 Layak menerima kredit 5 PT. MNO 6 Layak menerima kredit 6 PT. PQR 12 Layak menerima kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
C. Pembahasan
Tabel V. 20 Analisis Rasio Keuangan PT. ABC
Rasio Keuangan Analisis
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio
100%LancarHutangLancarAktiva
×
b. Quick Ratio
100%LancarHutang
PersediaanLancarAktiva×
−
Likuiditas perusahaan tidak baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami penurunan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 30,15% dikarenakan adanya peningkatan hutang dagang. CR tahun 2008 adalah 72,89% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,73. Jadi, kalau ada penambahan hutang lancar perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 tidak memenuhi standar karena hasilnya kurang dari 140% jadi risiko tinggi. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan cukup baik, meskipun QR mengalami penurunan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Pada tahun 2008, QR mengalami penurunan sebesar 31,70%. Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan hutang lancar sebesar 34,68% dan penurunan aktiva lancar sebesar 5,92%. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 42,16% memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 35% jadi risiko rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel V. 20 Analisis Rasio Keuangan PT. ABC (Lanjutan)
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+
b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka menengah dan jangka panjang. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan sangat baik, meskipun pada tahun 2008, rasio ini mengalami penurunan cukup tinggi dari tahun 2007 sebesar 66,27%. Hal tersebut disebabkan adanya peningkatan hutang jangka panjang. Jadi, perusahaan masih mampu membayar kewajibannya dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 40%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini sangat baik, terbukti hasilnya terus naik dari tahun ke tahun dan kenaikannya tinggi. Jadi, perusahaan mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel V. 20 Analisis Rasio Keuangan PT. ABC (Lanjutan)
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
d.
100%AssetsTotal
Equity×
Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini sangat baik, terbukti hasilnya mengalami kenaikan yang tinggi dari tahun ke tahun. Jadi, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas/modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini pada perusahaan tidak baik, hal ini terlihat pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 24,32% dari tahun 2007, meskipun pada tahun 2007 mengalami kenaikan dari tahun 2006 tapi hanya sedikit. Jadi, untuk tahun 2008 perusahaan tidak mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Akibatnya, bisa saja perusahaan harus berhutang untuk membiayai aktiva. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko tinggi karena hasilnya kurang dari 50%, jadi tidak memenuhi standar.
3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
Rentabilitas perusahaan dapat dikatakan cukup baik, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan PM dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Peningkatan PM ini menunjukkan bahwa kelangsungan usaha perusahaan tersebut terbukti sangat baik sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang besar. Berdasarkan standar rasio BRI, PM ini berisiko rendah karena PM2008 > PM2007, jadi memenuhi standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel V. 20 Analisis Rasio Keuangan PT. ABC (Lanjutan)
b. Return On Assets (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
c. Pertumbuhan Penjualan
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan baik, hal ini terbukti dengan adanya kenaikan ROA dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko rendah karena ROA2008 > ROA2007, jadi memenuhi standar. Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi. Peningkatan hasil penjualan ini menggambarkan prospek perusahaan mengalami kemajuan dan perkembangan. Dengan hasil yang cukup tinggi maka akan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 6 berarti kurang dari 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel V. 21 Analisis Rasio Keuangan PT. DEF
Rasio Keuangan Analisis
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio
100%LancarHutangLancarAktiva
×
b. Quick Ratio 100%
LancarHutangPersediaanLancarAktiva
×−
Likuiditas perusahaan cukup baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. CR tahun 2008 adalah 160,33% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,60. Jadi, walaupun perusahaan menambah hutang lancarnya maka perusahaan masih dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 140% jadi risiko rendah. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan baik, hal ini terlihat dari QR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Kenaikan tersebut disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar dan penurunan hutang lancar dari tahun ke tahun. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 42,48% memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 35% jadi risiko rendah.
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+
Tidak ada analisis karena tidak ada hutang jangka menengah dan hutang jangka panjang dalam laporan keuangan debitur PT. DEF.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel V. 21 Analisis Rasio Keuangan PT. DEF (Lanjutan)
b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini dapat dikatakan cukup baik, pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 118,2%. Jadi, perusahaan mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 81,06% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan baik, meskipun pada tahun 2008, rasio ini mengalami penurunan tapi hanya sedikit sebesar 0,53% dari tahun 2007. Jadi, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 274,30% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel V. 21 Analisis Rasio Keuangan PT. DEF (Lanjutan)
d.
100%AssetsTotal
Equity×
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas/modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini dapat dikatakan cukup baik, hal ini terlihat hasilnya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jadi, perusahaan masih mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.
3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2007 sebesar 3,66% yang berarti untuk setiap seratus rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar empat rupiah. Sedangkan untuk tahun 2008 rasio PM adalah sebesar 3,32% yang berarti setiap seratus rupiah penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 3 rupiah. Jika dibandingkan antara tahun 2007 dan tahun 2008 terlihat bahwa terjadi penurunan kinerja dengan adanya penurunan dalam PM. Berdasarkan standar rasio BRI, profit margin ini berisiko tinggi karena PM2008 < PM2007, jadi tidak memenuhi standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel V. 21 Analisis Rasio Keuangan PT. DEF (Lanjutan)
b. Return On Assets (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
c. Pertumbuhan Penjualan
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan tidak baik, hal ini terbukti dengan adanya penurunan ROA dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan menurun dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko tinggi karena ROA2008 < ROA2007, jadi tidak memenuhi standar. Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan fluktuasi. Tahun 2007 penjualannya meningkat sebesar 105% dari tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 penjualannya menurun sebesar 11,24% dari tahun 2007. Penurunan hasil penjualan tersebut mungkin karena adanya banyak pesaing, dari segi promosi kurang atau faktor-faktor lain. Di sini perusahaan perlu evaluasi diri untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan standar rasio BRI, penjualan ini berisiko tinggi karena penjualan2008 < penjualan2007, jadi tidak memenuhi standar.
Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 9 berarti kurang dari 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel V. 22 Analisis Rasio Keuangan PT. GHI
Rasio Keuangan Analisis
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%
LancarHutangLancarAktiva
×
b. Quick Ratio
100%LancarHutang
PersediaanLancarAktiva×
−
Likuiditas perusahaan dapat dikatakan sangat baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari tahun 2006 sampai tahun 2008. CR tahun 2008 adalah 617,08% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 6,17. Jadi, walaupun perusahaan menambah hutang lancarnya maka perusahaan masih dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 140% jadi risiko rendah. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan sangat baik, hal ini terlihat dari QR yang mengalami kenaikan cukup tinggi dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Kenaikan tersebut disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar dan penurunan hutang lancar dari tahun ke tahun. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 234,42% memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 35% jadi risiko rendah.
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+
Rasio ini menunjukkan kemampuanlaba operasional dalam memenuhikewajiban jangka menengah dan jangkapanjang. Rasio ini pada perusahaandapat dikatakan sangat baik.Berdasarkan standar rasio BRI, rasio iniuntuk tahun 2008 berisiko rendahkarena hasilnya lebih dari 40%, jadimemenuhi standar. Maka, perusahaanmasih mampu membayar kewajibannyadengan laba yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel V. 22 Analisis Rasio Keuangan PT. GHI (Lanjutan)
b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
d.
100%AssetsTotal
Equity×
Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini dapat dikatakan sangat baik, hasilnya sangat tinggi dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 119,2%. Jadi, perusahaan mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 403,85% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini dapat dikatakan sangat baik, hasilnya sangat tinggi dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 138,68%. Jadi, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 1.348% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini dapat dikatakan baik, meskipun pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 8,81% dari tahun 2007. Jadi, untuk tahun 2008 perusahaan masih mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 72% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel V. 22 Analisis Rasio Keuangan PT. GHI (Lanjutan)
3. Rasio Profitabilitas
a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
b. Return On Assets (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2007 sebesar 9,60% yang berarti untuk setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 9,6. Sedangkan untuk tahun 2008 rasio PM adalah sebesar 9,77% yang berarti setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 9,7. Jika dibandingkan antara tahun 2007 dan tahun 2008 terlihat bahwa terjadi kenaikan kinerja perusahaan dengan adanya kenaikan dalam PM. Berdasarkan standar rasio BRI, profit margin ini berisiko rendah karena PM2008 > PM2007, jadi memenuhi standar. Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan tidak baik, hal ini terbukti dengan adanya penurunan ROA cukup tinggi dari tahun 2007 ke tahun 2008. Penurunan ini terjadi karena adanya kenaikan pemanfaatan total aktiva yang tidak diikuti dengan kenaikan laba, justru laba tahun 2008 turun dari tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan menurun dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko tinggi karena ROA2008 < ROA2007, jadi tidak memenuhi standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel V. 22 Analisis Rasio Keuangan PT. GHI (Lanjutan)
c. Pertumbuhan Penjualan
Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan fluktuasi. Tahun 2007 penjualannya meningkat sebesar 120% dari tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 penjualannya menurun sebesar 3,75% dari tahun 2007. Penurunan hasil penjualan tersebut mungkin karena adanya banyak pesaing atau faktor-faktor lain. Namun penurunan tersebut tidak begitu besar. Di sini perusahaan perlu evaluasi diri untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan standar rasio BRI, penjualan ini berisiko tinggi karena penjualan2008 < penjualan2007, jadi tidak memenuhi standar.
Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 6 berarti kurang dari 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel V. 23 Analisis Rasio Keuangan PT. JKL
Rasio Keuangan Analisis
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio
100%LancarHutangLancarAktiva
×
b. Quick Ratio
100%LancarHutang
PersediaanLancarAktiva×
−
Likuiditas perusahaan cukup baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 ke tahun 2007, meskipun terjadi penurunan dari tahun 2007 ke tahun 2008. Pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 29,22% dikarenakan adanya peningkatan hutang lancar karena adanya penambahan hutang bank (tahun-tahun sebelumnya tidak ada hutang bank). CR tahun 2008 adalah 167,72% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,68. Jadi, kalau ada penambahan hutang lancar perusahaan masih dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 140% jadi risiko rendah. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan sangat baik, meskipun tahun 2008 QR turun sebesar 31,98%. Penurunan tersebut dikarenakan adanya peningkatan hutang lancar yang lebih besar dibandingkan peningkatan aktiva lancar dari tahun 2007. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 125,22% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 35% jadi memenuhi standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel V. 23 Analisis Rasio Keuangan PT. JKL (Lanjutan)
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+
b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
Tidak ada analisis karena tidak ada hutang jangka menengah dan hutang jangka panjang dalam laporan keuangan debitur PT. JKL. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan sangat baik. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 118,40% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar. Maka, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan sangat baik. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 3.294% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar. Maka, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel V. 23 Analisis Rasio Keuangan PT. JKL (Lanjutan)
d.
100%AssetsTotal
Equity×
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas/modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini dapat dikatakan baik, meskipun pada tahun 2008 mengalami penurunan tapi hanya sedikit sebesar 4,52% dari tahun 2007. Jadi, untuk tahun 2008 perusahaan masih mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 86,77% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.
3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2007 sebesar 25,08% yang berarti untuk setiap Rp 100 penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 25. Sedangkan untuk tahun 2008 rasio PM adalah sebesar 27,98% yang berarti setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 28. Jika dibandingkan antara tahun 2007 dan tahun 2008 terlihat bahwa terjadi kenaikan kinerja perusahaan dengan adanya kenaikan dalam PM. Jadi kinerja perusahaan tersebut sangat bagus, sehingga dengan adanya kenaikan kinerja berarti pendapatannya juga meningkat. Berdasarkan standar rasio BRI, profit margin ini berisiko rendah karena PM2008 > PM2007, jadi memenuhi standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel V. 23 Analisis Rasio Keuangan PT. JKL (Lanjutan)
b. Return On Assets (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
c. Pertumbuhan Penjualan
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan tidak baik, hal ini terbukti dengan adanya penurunan ROA cukup tinggi dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 42,83%. Penurunan ini terjadi karena adanya kenaikan pemanfaatan total aktiva yang tidak diikuti dengan kenaikan laba, justru laba tahun 2008 turun dari tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan menurun dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko tinggi karena ROA2008 < ROA2007, jadi tidak memenuhi standar. Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan fluktuasi. Tahun 2007 penjualannya meningkat sebesar 113,25% dari tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 penjualannya menurun sebesar 37,74% dari tahun 2007. Penurunan hasil penjualan tersebut mungkin karena adanya banyak pesaing atau faktor-faktor lain. Penurunan tersebut cukup besar. Di sini perusahaan perlu evaluasi diri untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan standar rasio BRI, penjualan ini berisiko tinggi karena penjualan2008 < penjualan2007, jadi tidak memenuhi standar.
Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 6 berarti kurang dari 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel V. 24 Analisis Rasio Keuangan PT. MNO
Rasio Keuangan Analisis
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio
100%LancarHutangLancarAktiva
×
b. Quick Ratio
100%LancarHutang
PersediaanLancarAktiva×
−
Likuiditas perusahaan dapat dikatakan baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. CR tahun 2008 adalah 246,11% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,46. Jadi, walaupun perusahaan menambah hutang lancarnya maka perusahaan masih dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 140% jadi risiko rendah. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan baik, hal ini terlihat dari QR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Kenaikan tersebut disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar dan penurunan hutang lancar dari tahun ke tahun. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 71,52% memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 35% jadi risiko rendah.
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+
Tidak ada analisis karena tidak ada hutang jangka menengah dan hutang jangka panjang dalam laporan keuangan debitur PT. MNO.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tabel V. 24 Analisis Rasio Keuangan PT. MNO (Lanjutan)
b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
d.
100%AssetsTotal
Equity×
Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini dapat dikatakan sangat baik, hasilnya sangat tinggi dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 129,54%. Jadi, perusahaan mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 129,90% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini dapat dikatakan sangat baik, hasilnya tinggi dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 123,65%. Jadi, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 368,43% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini dapat dikatakan baik, hasilnya cukup tinggi dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 103,58%. Jadi, untuk tahun 2008 perusahaan masih mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 70,69% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel V. 24 Analisis Rasio Keuangan PT. MNO (Lanjutan)
3. Rasio Profitabilitas
a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
b. Return On Assets (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2007 sebesar 6,85% yang berarti untuk setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 7. Sedangkan untuk tahun 2008 rasio PM adalah sebesar 7,79% yang berarti setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 8. Jika dibandingkan antara tahun 2007 dan tahun 2008 terlihat bahwa terjadi kenaikan kinerja perusahaan dengan adanya kenaikan dalam PM. Berdasarkan standar rasio BRI, PM ini berisiko rendah karena PM2008 > PM2007, jadi memenuhi standar. Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan tidak baik, hal ini terbukti dengan adanya penurunan ROA dari tahun 2007 ke tahun 2008. Penurunan ini terjadi karena adanya kenaikan pemanfaatan total aktiva yang tidak diikuti dengan kenaikan laba, justru laba tahun 2008 turun dari tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan menurun dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko tinggi karena ROA2008 < ROA2007, jadi tidak memenuhi standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel V. 24 Analisis Rasio Keuangan PT. MNO (Lanjutan)
c. Pertumbuhan Penjualan
Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan fluktuasi. Tahun 2007 penjualannya meningkat sebesar 157,58% dari tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 penjualannya menurun sebesar 20% dari tahun 2007. Penurunan hasil penjualan tersebut mungkin karena adanya banyak pesaing atau faktor-faktor lain. Penurunan tersebut cukup besar. Di sini perusahaan perlu evaluasi diri untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan standar rasio BRI, penjualan ini berisiko tinggi karena penjualan2008 < penjualan2007, jadi tidak memenuhi standar.
Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 6 berarti kurang dari 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel V. 25 Analisis Rasio Keuangan PT. PQR
Rasio Keuangan Analisis
1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%
LancarHutangLancarAktiva
×
b. Quick Ratio
100%LancarHutang
PersediaanLancarAktiva×
−
Likuiditas perusahaan baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. CR tahun 2008 adalah 243,13% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,43. Jadi, walaupun perusahaan menambah hutang lancarnya maka perusahaan masih dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 140% jadi risiko rendah. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan sangat baik, hal ini terlihat dari QR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Kenaikan tersebut disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar sedangkan pada tahun 2008 hutang lancarnya turun dari tahun 2007, meskipun pada tahun 2007 hutang lancarnya naik dari tahun 2006, tetapi kenaikan tersebut tidak begitu besar. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 127,34% memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 35% jadi risiko rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel V. 25 Analisis Rasio Keuangan PT. PQR (Lanjutan)
2. Rasio Solvabilitas a.
100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang
EBITDA×
+
b.
100%yadtahun1PokokbungaBiaya
EBITDA×
+
Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam memenuhi kewajiban jangka menengah dan jangka panjang. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan tidak baik, pada tahun 2008 rasio ini mengalami penurunan sangat tinggi dari tahun 2007 sebesar 76,04%. Hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba operasional yang sangat banyak meskipun hutang jangka panjangnya menurun dari tahun sebelumnya. Jadi, perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 22,58% berisiko tinggi karena hasilnya kurang dari 40%, jadi tidak memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini dapat dikatakan baik, meskipun hasil dari rasio ini dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan adanya peningkatan/penurunan laba operasional diikuti dengan peningkatan/penurunan biaya bunga dan kewajiban membayar hutang untuk 1 tahun yang akan datang. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar. Maka, perusahaan mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel V. 25 Analisis Rasio Keuangan PT. PQR (Lanjutan)
c. Times Interest Earned Ratio
100%BungaBiaya
EBIT×
d.
100%AssetsTotal
Equity×
Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan baik, walaupun hasilnya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penurunan tersebut disebabkan adanya peningkatan/penurunan laba diikuti dengan peningkatan/penurunan biaya bunga. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar. Dalam hal ini perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas/modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini dapat dikatakan baik, hal ini terlihat hasilnya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jadi, perusahaan masih mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.
3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)
100%Penjualan
Profit×
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2007 sebesar 1,47% yang berarti untuk setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 2. Sedangkan untuk tahun 2008 rasio PM adalah sebesar 1,04% yang berarti setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 1. Jika dibandingkan antara tahun 2007 dan tahun 2008 terlihat bahwa terjadi penurunan kinerja dengan adanya penurunan dalam PM. Berdasarkan standar rasio BRI, PM ini berisiko tinggi karena PM2008 < PM2007, jadi tidak memenuhi standar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel V. 25 Analisis Rasio Keuangan PT. PQR (Lanjutan)
b. Return On Assets (ROA)
100%AktivaTotal
EAT×
c. Pertumbuhan Penjualan
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan tidak baik, hal ini terbukti dengan adanya penurunan ROA sangat tinggi dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 80,75%. Penurunan ini terjadi karena adanya kenaikan pemanfatan total aktiva yang tidak diikuti dengan kenaikan laba, justru laba tahun 2008 turun dari tahun 2007 sebesar 79,61%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan sangat menurun, tidak efektif dan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko tinggi karena ROA2008 < ROA2007, jadi tidak memenuhi standar. Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan fluktuasi. Tahun 2007 penjualannya meningkat sebesar 166,97% dari tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 penjualannya menurun sebesar 71,25% dari tahun 2007. Penurunan hasil penjualan tersebut mungkin karena adanya banyak pesaing, barang kurang up to date, kurang promosi atau faktor-faktor lain. Di sini perusahaan perlu evaluasi diri untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan standar rasio BRI, penjualan ini berisiko tinggi karena penjualan2008 < penjualan2007, jadi tidak memenuhi standar.
Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 12 berarti kurang dari sama dengan 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial. Namun jika dilihat kembali dari segi finansial, skor tersebut berada di titik rawan antara diterima atau ditolak. Meskipun begitu, pihak bank dalam memberikan keputusan kredit kepada calon debiturnya tidak hanya mempertimbangkan dari segi finansial saja, tetapi dilihat juga dari segi non-finansial seperti aspek manajemen, aspek pasar, karakter dan situasi persaingan perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta dalam
menilai layak atau tidak layaknya calon debitur diberikan kredit menggunakan
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk
mengetahui kondisi keuangan calon debitur. Analisis kuantitatif sudah diuraikan
dalam analisis data dan pembahasan pada bab ini, seperti yang telah diuraikan di
atas. Sedangkan, analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui kualitas dan
stabilitas usaha calon debitur dengan mempertimbangkan posisi pasar dan
persaingan, serta prospek usahanya. Selain itu juga dilakukan penilaian terhadap
karakter calon debitur, latar belakang dan kualitas manajemennya.
Bersama-sama dengan analisis kuantitatif, hasil analisis kualitatif
memberikan gambaran mengenai debitur dan pengaruhnya terhadap risiko kredit
yang diberikan kepada debitur tersebut. Berikut ini aspek-aspek non-finansial
dalam analisis kualitatif, yaitu:
1. Karakter
a. Tingkat kepercayaan
Dalam hal ini karakter berhubungan dengan tingkat kepercayaan,
kejujuran, moral dan kesediaan debitur bekerjasama dengan bank. Bank
ingin agar kredit yang diberikannya dapat dikembalikan sesuai perjanjian.
Oleh karena itu, bank hanya akan memberikan kredit kepada debitur yang
memiliki itikad baik dan memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi
kewajibannya sesuai perjanjian. Untuk memperoleh informasi tersebut
seorang Account Officer (AO) dapat melakukannya dengan mencari
informasi melalui:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
1) Sesama AO baik dari bank yang sama maupun bank yang berbeda.
Seringkali nasabah bercerita tentang pihak lain yang berhubungan
kepada AO yang memegang account-nya .
2) Nasabah bank yang memiliki bidang usaha yang sama dengan calon
debitur. Misalnya sama-sama pedagang mobil bekas, perusahaan
tekstil, dan lain-lain.
3) Supplier atau mitra dagang dari debitur. Dengan mencari informasi
dari supplier, AO dapat mengetahui sistem pembelian yang diperoleh
debitur dan ketetapan membayar dari debitur.
Dengan demikian AO dapat mengetahui sejauh mana debitur mampu
memenuhi kewajibannya.
b. Rekening bank
Data ini diperlukan untuk melakukan analisa keuangan debiturnya,
sehingga dapat diukur seberapa besar penghasilan debitur yang dapat
disisihkan untuk membayar angsuran pinjaman.
c. Reputasi bisnis
Reputasi berhubungan dengan kredibilitas debitur di mata mitra bisnisnya.
Dari para mitra bisnis dapat diketahui berbagai hal yang berhubungan
dengan debitur, misalnya kebiasaan membayar (tepat waktu atau suka
terlambat), ketepatan pengiriman barang, dan lain-lain.
d. Perilaku pribadi debitur
Perilaku pribadi debitur dapat diketahui dengan meneliti apakah debitur
juga anggota atau sering datang ke rumah-rumah perjudian. Apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
debitur mempunyai hobi atau kegiatan-kegiatan yang sifatnya foya-foya?
Bank akan memberikan kredit kepada debitur yang memiliki perilaku baik.
2. Posisi Pasar
a. Kualitas produk atau jasa
Dalam hal ini bank harus mengetahui apakah perusahaan dapat
menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas baik. Apakah perusahaan
terus menerus mengembangkan produknya agar dapat mempertahankan
posisinya di pasar? Account Officer (AO) perlu yakin bahwa perusahaan
yang akan dibiayai dalam posisi pasar yang cukup bagus sesuai target.
b. Srategi dan ketergantungan
Hal yang perlu diperhatikan oleh AO adalah strategi dan ketergantungan
organisasi kepada orang tertentu. Bila orang tersebut tidak ada di tempat,
bisnis tersebut dapat menjadi lemah karena tidak ada pihak yang dapat
mengambil keputusan.
c. Lokasi usaha
AO perlu mengetahui bagaimana pemilihan lokasi perusahaan, apakah
dekat dengan sumber bahan baku utama dan pasar, sumber daya manusia
mudah diperoleh? Dengan begitu dapat diketahui apakah manajemen
pengelolaan internal perusahaan baik atau tidak baik.
3. Situasi Persaingan
a. Perkembangan perusahaan dan situasi persaingan
AO harus mengetahui perkembangan perusahaan di pasar dan situasi
persaingan perusahaan debitur. Hal tersebut untuk mengetahui apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
posisi pasar yang dibiayainya berada pada posisi pasar yang lebih baik di
industri yang bersangkutan. Jadi AO yakin untuk memberikan kredit jika
perkembangan perusahaan di pasar baik dan posisi pasar dalam persaingan
industri menduduki posisi yang bagus.
b. Struktur internal perusahaan
Struktur internal perusahaan ini berkaitan dengan struktur organisasi dan
sistem pembagian kerja. Struktur organisasi yang jelas memberikan
gambaran tentang wewenang dan tanggungjawab seseorang. Dengan
demikian, aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik. Sistem
pembagian kerja yang jelas membuat orang fokus dalam bekerja, sehingga
ia bisa ahli di bidangnya. AO yakin dalam memberikan kredit kepada
debitur jika struktur internal perusahaannya jelas dan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, didapat
kesimpulan sebagai berikut :
1. PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta sudah benar-
benar menerapkan analisis aspek keuangan (analisis kuantitatif) debitur
dalam keputusan pemberian kredit sesuai dengan standar kelayakan kredit
dilihat dari segi finansial yang ditetapkan oleh bank tersebut. Hal ini
terbukti dengan diberikannya kredit kepada enam debitur yang setelah
diteliti, ke enam debitur tersebut memenuhi standar kelayakan kredit yang
diterapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso. PT. BRI
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta tidak hanya
berpedoman pada satu alat analisis saja dalam keputusan pemberian kredit,
tetapi juga menggunakan alat analisis lainnya seperti analisis kualitatif.
PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta sudah
menggunakan rasio-rasio keuangan untuk analisis laporan keuangan calon
debitur dalam memberikan kredit kepada debitur. Rasio-rasio keuangan
tersebut sebagian sudah sama dengan teori, namun yang sebagian
merupakan kebijakan dari bank sendiri. Dalam analisis laporan keuangan
debitur, bank hanya mengunakan tiga rasio keuangan yaitu rasio likuiditas,
rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas, kemudian untuk rasio aktivitas
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2. tidak disertakan, karena sulit untuk dijadikan patokan. Hal tersebut
dikarenakan masing-masing jenis usaha mempunyai aktivitas yang
berbeda. Namun, rasio tersebut tetap dipergunakan oleh bank untuk
menentukan cashflow setiap perusahaan.
B. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin tetapi masih terdapat pula keterbatasan. Keterbatasan yang menjadi
kendala bagi penulis antara lain :
1. Identitas debitur yang digunakan dalam penelitian ini diganti dengan abjad
tertentu, dikarenakan adanya aturan yang menjaga kerahasiaan perusahaan
dan nasabah.
2. Jumlah laporan keuangan debitur yang dianalisis hanya enam, mengingat
terbatasnya data yang diberikan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor
Cabang Katamso, waktu dan tenaga peneliti.
3. Di sini peneliti tidak dapat menganalisis aspek keuangan debitur yang
ditolak, karena pihak bank tidak menyimpan laporan keuangan mantan
calon debitur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian di atas, maka
peneliti mencoba memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi bank, sebaiknya rasio aktivitas dimasukan dalam standar kelayakan
kredit dari segi finansial untuk analisis rasio keuangan. Rasio aktivitas
digunakan untuk mengukur seberapa besar efektifitas perusahaan dalam
mengerjakan sumber-sumber dananya yang ditanam dalam piutang dagang
dan persediaan. Meskipun rasio tersebut sulit untuk dijadikan patokan,
karena masing-masing usaha memiliki karakteristik aktivitas yang
berbeda. Namun, lebih baik jika bank membuat kebijakan tersendiri untuk
rasio aktivitas dengan cara membuat standar yang berbeda untuk setiap
jenis usaha. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan dalam
menganalisis kredit.
2. Bagi peneliti berikutnya, lebih baik jika menambah jumlah debitur dan
menganalisis aspek keuangan calon debitur yang ditolak sehingga dapat
diketahui perbedaan hasil analisis calon debitur yang diterima dengan
calon debitur yang ditolak.
3. Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya penelitian tidak hanya aspek keuangan
debitur saja, tetapi juga aspek non-finansial seperti aspek manajemen,
aspek teknis, dan lain sebagainya. Sehingga hasil penelitian lebih akurat
dan lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. Faisal. 2003. Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank. Malang:
UMM. Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.
Yogyakarta: ANDI. Dendawijaya, Lukman. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hadinoto, Soetanto. 2003. How to Develop Successful Retail Banking. Jakarta:
Elex Media Komputindo. Indraswati, Niken. 2004. ”Analisis Keputusan Pemberian Kredit pada Bank
ditinjau dari Aspek Keuangannya”. Skripsi. Yogyakarta: USD. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis
untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Jusuf, Jopie. 1995. Analisis Kredit untuk Account Officer. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Kalembu, Clotilda Detty Sari. 2006. ”Analisis Aspek Manajemen dan Finansial
Debitur dalam Keputusan Pemberian Kredit”. Skripsi. Yogyakarta: USD. Kamini, Made. Kegiatan Bank Dalam Penghimpunan dana Masyarakat. [On-
line].Tersedia:http://www.legalitas.org/datbase/artikel/perdata/kegiatanbank.pdf [20September 2008]
Muljono, Teguh Pudjo. 2002. Manajemen Prekreditan. Yogyakarta: BPFE. Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
BPFE Suyatno, Thomas, dkk. 1992. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Taswan. 2006. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN. Www.bri.co.idT [07 Mei 200] Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 Kisi-Kisi Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Kisi-Kisi Wawancara
A. Sejarah Perusahaan
1. Kapan perusahaan ini didirikan, oleh siapa dan di mana?
2. Apa bentuk usaha dari perusahaan ini?
3. Apa alasan atau latar belakang didirikannya usaha ini?
B. Struktur Organisasi
1. Bagaimana bentuk struktur organisasi perusahaan?
2. Apa tugas dari masing-masing bagian dari organisasi?
C. Produk Perusahaan
1. Produk apa saja yang ditawarkan oleh perusahaan?
2. Apa saja syarat untuk mendapatkan produk dari perusahaan?
D. Perkreditan
1. Khusus untuk produk berupa kredit, ada berapa jenis kredit yang
ditawarkan?
2. Apa perbedaan dari tiap jenis kredit yang ada?
3. Bagaimana cara mendapatkan kredit tersebut?
4. Bagaimana prosedur pemberian kredit yang ada di perusahaan?
5. Analisis apa saja yang digunakan perusahaan dalam menimbang
keputusan pemberian kredit?
6. Apakah perusahaan memiliki standar sendiri, khusus untuk penilaian
keuangan calon debitur (standar rasio keuangan)?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin
Penelitian dari Universitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian dari Kanca
BRI Yogyakarta Katamso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 Struktur Organisasi Kanca BRI
Yogyakarta Katamso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI