analisis aspek keuangan debitur ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. analisis aspek...

134
ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR DALAM KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Disusun Oleh: TRI WIJAYATI NIM: 051334045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: lamdan

Post on 05-May-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR DALAM KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT

Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kantor Cabang Katamso

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Disusun Oleh:

TRI WIJAYATI

NIM: 051334045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR DALAM KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT

Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kantor Cabang Katamso

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

TRI WIJAYATI

NIM: 051334045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2009

Oleh :

Disusun Oleh:

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur skripsi ini kupersembahkan

kepada :

☺ Jesus Christ sumber kekuatan dalam hidupku

☺ Bapak, Ibu & Mbah yang terkasih

☺ Almamaterku Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan padaku

(Filipi, 4 ; 13)

Kemenangan yang seindah–indahnya dan sesukar–sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri

(Ibu Kartini )

Let’s learn to think read and dream It’s the source of power for your future

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia, bimbingan

dan kasih-Nya yang selalu berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Analisis Aspek Keuangan Debitur Dalam Keputusan

Pemberian Kredit”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini

tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan

dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-

dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran

untuk kesempurnaan skripsi ini.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam merevisi skripsi ini.

6. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam merevisi skripsi ini.

7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

8. Staf sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi, Mbak Aris dan Pak

Wawiek yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.

9. Bapak Bambang Widjanarko selaku Pimpinan PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta yang telah memberi izin

penelitian kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

10. Bapak Kelik selaku karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kantor Cabang Katamso Yogyakarta bagian Account Officer yang telah

membantu memberikan data-data informasi dan meluangkan waktu dalam

memberikan kuliah khusus, pengetahuan dan ilmu kepada penulis sehingga

dapat membantu proses penyelesaian skripsi ini.

11. Bapak Feri dan semua karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kantor Cabang Katamso Yogyakarta yang telah membantu memberikan data-

data informasi kepada penulis sehingga dapat membantu kelancaran

penyelesaian skripsi ini.

12. Orang tuaku, Bapak Y. Sudarwoto dan Ibu L. Sri Purwanti yang selalu

memberikan kasih sayang, doa dan semangat.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

13. Masku Ecko, adik-adikku (Ima & Arum) dan Mbah Suci yang memberikan

dukungan doa dan motivasi selama penulis kuliah dan menyusun skripsi ini.

14. Keluarga besar Harjo Wiyono dan Sukonto yang selalu memberikan dukungan

doa dan semangat selama penulis kuliah dan menyusun skripsi ini.

15. Keluarga Kos Mantari: Bapak dan Ibu Sukoco, Mas Ari, Ade, Ukit, Mbak

Santi, Mbak Ima, Mbak Sely, Heny, Dian, Umi, Feby dan Shinta, terimakasih

untuk dukungan doa, motivasi dan kebersamaannya.

16. Teman-temanku: Riri, Yuni, Indah, Eka, Tya, Nopeck, Whilda, Rina, Heni,

Asih, Titeck, Chandra, Niken, Kurnia, Phiepi, Widie, Mas Eka, Ertyn dan

semua mahasiswa angkatan 2005 yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, terimakasih untuk kebersamaan selama kurang lebih empat tahun di

Universitas Sanata Dharma. Hadiah terindah yang penulis terima saat

berkenalan, berteman, bersahabat, berbagi, dan memperoleh kenangan indah

bersama kalian.

17. Teman-teman mitra perpustakaan angkatan 2009: Yuni, Echa, Ika, Mbak Oyo,

Mas Aswin, Om Prima, Cindy, Tya, Mbak Asih, Mbak Iin, Mbak Ratih, Mbak

Cici, Mbak Santi, Mbak Amik, Mas Ochep, Mbak Agnes, Mbak Lia, Mbak

Meta, Mbak Hana, Mbak Ruri, Mbak Sabeth, Hendra yang selalu memberikan

dukungan doa dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi ini.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua

pihak yang berkepentingan.

Penulis

Tri Wijayati

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

ABSTRAK

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR DALAM KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT

Studi Kasus pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kantor Cabang Katamso

Tri Wijayati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian antara penerapan analisis aspek keuangan debitur dalam keputusan pemberian kredit dengan standar rasio pemberian kredit yang ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak enam debitur. Pengumpulan data dengan cara meminta data debitur pada bank yang berupa laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu faktor penting yang dipertimbangkan untuk pengambilan keputusan atas permohonan kredit. Karena dari laporan keuangan dapat diketahui kemampuan finansial perusahaan.

Penelitian yang dilakukan di PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso ini memerlukan laporan keuangan debitur untuk dianalisis. Alat analisis yang digunakan adalah menggunakan analisis rasio yaitu suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu data neraca atau laporan laba rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kemudian dibandingkan dengan standar rasio keuangan bank.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke enam debitur layak menerima kredit dilihat dari aspek keuangan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso sudah menerapkan analisis aspek keuangan yang sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE DEBTOR’S FINANCIAL ASPECT IN DECIDING TO GIVE CREDIT

A Case Study on PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Katamso Branch

Tri Wijayati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

The purpose of this study is to know the conformity between the application of debtor’s financial aspect analysis in deciding to give credit and the standard of ratio in giving credit decided by PT. BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch. The samples of this study were six debtors. Data collection was done by asking the debtor’s data to the bank in the form of financial statements. The financial statement was one of the important factors to be considered for making a decision on credit request. Based on the financial statements, the financial capabilities of the company can be known.

This research which was conducted at PT BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch, required the debtor’s financial statement to be analyzed. The analysis which was used was analysis of ratio. It was a method of analysis to know the relationship of certain accounts in the balance sheet data or to know the statement of income individually. This analysis of financial aspect was done by calculating the debtor’s financial ratio, then it was compared to the standard of bank financial ratio.

The result of the study shows that the six debtors deserve to receive credits seen from the financial aspect. From that result, it can be concluded that PT BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch, has implemented the analysis of financial aspect which is in accordance with the standard of giving credit decided by PT BRI (Persero) Tbk. Katamso Branch.

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... xi

ABSTRACT....................................................................................................... xii

DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Batasan Masalah ...................................................................... 3

C. Rumusan Masalah .................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Kajian Teoritik ......................................................................... 5

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

1. Perbankan........................................................................... 5

a. Pengertian Bank ........................................................ 5

b. Fungsi Bank .............................................................. 5

c. Jenis Bank ................................................................. 6

2. Perkreditan ......................................................................... 7

a. Pengertian Kredit ...................................................... 7

b. Tujuan Pemberian Kredit .......................................... 8

c. Fungsi Kredit............................................................. 8

d. Jenis Kredit ............................................................... 11

e. Analisis Kredit .......................................................... 13

f. Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja ............... 23

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan...................................... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian......................................................................... 26

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 26

C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 26

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel..................... 27

E. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 28

F. Teknik Analisis Data................................................................ 28

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan................................................................... 31

B. Visi dan Misi ............................................................................ 33

C. Struktur Organisasi .................................................................. 35

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

D. Jasa dan Layanan ..................................................................... 36

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data.......................................................................... 45

B. Analisis Data ............................................................................ 59

C. Pembahasan.............................................................................. 72

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 100

B. Keterbatasan............................................................................. 101

C. Saran......................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V. 1 Neraca Debitur PT. ABC ..................................................... 47

Tabel V. 2 Laporan Rugi Laba Debitur PT. ABC ................................. 48

Tabel V. 3 Neraca Debitur PT.DEF........................................................ 49

Tabel V. 4 Laporan Rugi Laba Debitur PT. DEF ................................... 50

Tabel V. 5 Neraca Debitur PT. GHI ...................................................... 51

Tabel V. 6 Laporan Rugi Laba Debitur PT. GHI ................................... 52

Tabel V. 7 Neraca Debitur PT.JKL......................................................... 53

Tabel V. 8 Laporan Rugi Laba Debitur PT. JKL.................................... 54

Tabel V. 9 Neraca Debitur PT. MNO .................................................... 55

Tabel V. 10 Laporan Rugi Laba Debitur PT. MNO ................................ 56

Tabel V. 11 Neraca Debitur PT.PQR........................................................ 57

Tabel V. 12 Laporan Rugi Laba Debitur PT. PQR................................... 58

Tabel V. 13 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. ABC..................... 59

Tabel V. 14 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. DEF...................... 61

Tabel V. 15 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. GHI ...................... 63

Tabel V. 16 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. JKL ...................... 65

Tabel V. 17 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. MNO.................... 67

Tabel V. 18 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. PQR ..................... 69

Tabel V. 19 Hasil Analisis Laporan Keuangan Debitur ........................... 71

Tabel V. 20 Analisis Rasio Keuangan PT. ABC ...................................... 72

Tabel V. 21 Analisis Rasio Keuangan PT. DEF ....................................... 76

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

Tabel V. 22 Analisis Rasio Keuangan PT. GHI ....................................... 80

Tabel V. 23 Analisis Rasio Keuangan PT. JKL........................................ 84

Tabel V. 24 Analisis Rasio Keuangan PT. MNO ..................................... 88

Tabel V. 25 Analisis Rasio Keuangan PT. PQR....................................... 92

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar IV. 1 Struktur Organisasi Kanca BRI Yogyakarta Katamso.......... 35

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-Kisi Wawancara ............................................................... 104

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Universitas ................. 105

Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari Kanca BRI Yogyakarta Katamso..... 106

Lampiran 4. Struktur Organisasi Kanca BRI Yogyakarta Katamso............. 107

Lampiran 5. Surat Keterangan Penelitian..................................................... 108

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai lembaga keuangan, bank memiliki usaha pokok berupa

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam

bentuk kredit kepada masyarakat. Kegiatan pemberian kredit bagi bank-

bank di Indonesia masih menjadi sumber pendapatan utama bagi bank,

yaitu berupa bunga kredit (www.legalitas.org).

Sampai sekarang, pendapatan utama suatu bank diperoleh dari

operasi perkreditannya. Namun, operasi perkreditan itu hanya dapat dilakukan

oleh suatu bank apabila bank itu memiliki dana yang cukup. Dana tersebut

sebagian besar berasal dari dana masyarakat yang dihimpun oleh bank untuk

disimpan di bank tersebut (www.legalitas.org).

Dalam melaksanakan aktifitas pemberian kredit kepada debitur,

masing-masing bank menerapkan model tersendiri untuk menilai dan

mengevaluasi kelayakan bisnis debiturnya. Hanya calon debitur yang

memenuhi kriteria dan kualifikasi tertentu sajalah yang permohonan kreditnya

dapat dikabulkan. Sebelum kredit dikucurkan kepada calon debitur, mutlak

diadakan analisa secara akurat mengenai kondisi debitur, sehingga tidak

terjadi kredit bermasalah (kredit macet) (www.legalitas.org).

Penilaian bank sebelum mengucurkan kreditnya kepada calon debitur

berdasarkan pada 6C dan 6A. Prinsip 6C terdiri dari faktor-faktor watak

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

2

(character), jaminan (collateral), modal (capital), kemampuan (capacity),

kondisi ekonomi ( condition of economy ) dan constraints. Sedangkan prinsip

6A terdiri dari aspek yuridis, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen,

aspek keuangan, dan aspek sosial-ekonomis. Dari ke enam aspek tersebut,

peneliti hanya menganalisis aspek keuangan debitur dalam keputusan

pemberian kredit. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya bank yang ada di

Indonesia sering menggunakan aspek tersebut dalam keputusan pemberian

kredit kepada calon debitur.

Aspek keuangan dianalisis dengan cara menganalisis laporan keuangan

dari debitur melalui analisis rasio-rasio keuangan. Laporan keuangan

mempunyai peranan sangat penting dalam memberikan informasi mengenai

posisi keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam suatu periode

tertentu. Laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu meramalkan

laba dan deviden perusahaan di masa yang akan datang, dapat mengantisipasi

keadaan di masa yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai titik tolak

perencanaan langkah berikutnya. Oleh karena itu laporan keuangan dapat

dijadikan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pemberian kredit.

Berdasarkan uraian di atas, penulis akan mengadakan penelitian

mengenai aspek keuangan yang digunakan oleh pihak perbankan sebagai salah

satu dasar pertimbangan untuk memberikan keputusan pemberian kredit

kepada calon debitur. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengambil judul

”Analisis Aspek Keuangan Debitur Dalam Keputusan Pemberian

Kredit”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

3

B. Batasan Masalah

1. Kredit yang dibahas dalam penelitian ini adalah kredit modal usaha yang

diberikan oleh badan usaha.

2. Analisis laporan keuangan merupakan salah satu unsur dalam

mengevaluasi kelayakan pemberian kredit. Laporan keuangan yang

dianalisis adalah laporan keuangan debitur yang mengajukan kredit modal

usaha, sehingga dalam penelitian ini yang digunakan hanya perhitungan

rasio keuangan.

C. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan rumusan masalah, yaitu:

apakah penerapan analisis aspek keuangan debitur dalam keputusan

pemberian kredit sudah sesuai dengan standar pemberian kredit yang

ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas maka tujuan yang ingin dicapai

sehubungan dengan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan

analisis aspek keuangan debitur dalam keputusan pemberian kredit sudah

sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan oleh PT. BRI

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

4

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan untuk bahan pertimbangan

bank dalam memberikan keputusan pemberian kredit modal usaha kepada

calon debitur.

2. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini penulis berharap dapat menerapkan semua ilmu

yang diterima di bangku kuliah guna memperoleh pengalaman, wawasan

dan belajar menganalisis suatu masalah kemudian mengambil suatu

keputusan yang tepat.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan dan

literatur/referensi UPT Perpustakaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

BAB II

TINJAUAN TEORITIK

F. Kajian Teoritik

1. Perbankan

a. Pengertian Bank

Definisi bank menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 Tahun

1998:

“Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan/ atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

b. Fungsi Bank

Fungsi bank pada umumnya (Soetanto Hadinoto, 2003: 1-2) adalah :

1) Fungsi perantara, yaitu penyediaan kemudahan untuk aliran dana

dari pihak yang mempunyai dana (penyimpan) kepada pihak yang

memerlukan guna memenuhi kekurangannya selaku peminjam.

2) Fungsi transmisi, berkaitan dengan peranan bank dalam lalu lintas

pembayaran dan peredaran uang, dengan menciptakan uang kartal

oleh Bank Indonesia dan uang giral serta instrumen lain yang

menyerupai uang, misalnya produk berkartu dalam berbagai

bentuk, seperti Credit Card dan Debit Card.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

6

c. Jenis Bank

Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, terdapat dua

jenis bank, yaitu:

1) Bank umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2) Bank perkreditan rakyat

Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

Menurut Dendawijaya (2001: 26) jenis bank juga dapat dibedakan

berdasarkan kepemilikannya, penekanan kegiatannya, dan

pembayaran bunga atau pembagian hasil usaha, sebagai berikut:

Jenis bank berdasarkan kepemilikannya:

a) Bank milik negara (Badan Usaha Milik Negara atau BUMN)

b) Bank milik pemerintah daerah (Badan Usaha Milik Daerah atau

BUMD)

c) Bank milik swasta nasional

d) Bank milik swasta campuran (nasional dan asing)

e) Bank milik asing (cabang atau perwakilan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

7

Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya:

a) Bank retail (Retail banks)

b) Bank korporasi (Corporate banks)

c) Bank komersial (Commercial banks)

d) Bank pedesaan (Rural banks)

e) Bank pembangunan (Development banks)

Jenis bank berdasarkan pembayaran bunga atau pembagian hasil

usaha:

a) Bank konvensional

b) Bank berdasarkan prinsip syariah

2. Perkreditan

a. Pengertian Kredit

Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud dengan kredit adalah:

“penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan

itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan

pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang

telah ditetapkan”.

Berdasarkan pengertian kredit tersebut di atas maka unsur-unsur kredit

terdiri dari:

1) Kreditur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

8

2) Debitur

3) Obyek yang dipinjamkan

4) Perjanjian

5) Waktu pinjaman

6) Kesepakatan dalam perjanjian

b. Tujuan Pemberian Kredit

Tujuan kredit didasarkan kepada usaha untuk memperoleh keuntungan

sesuai dengan prinsip ekonomi, yaitu dengan pengorbanan yang

sekecil-kecilnya untuk memperoleh manfaat (keuntungan) yang

sebesar-besarnya.

Menurut Abdullah (2003 : 72), tujuan kredit dapat dilihat melalui dua

pendekatan yaitu:

1) Pendekatan mikro ekonomi

Tujuan pemberian kredit adalah untuk mendapatkan suatu nilai

tambah baik bagi nasabah (debitur) maupun bagi bank sebagai

kreditur.

2) Pendekatan makro ekonomi

Pemberian kredit merupakan salah satu instrumen untuk menjaga

keseimbangan jumlah uang beredar di masyarakat.

c. Fungsi Kredit

Fungsi kredit perbankan dalam kehidupan perekonomian dan

perdagangan (Thomas Suyatno, 1992:16-18) adalah sebagai berikut:

1) Kredit dapat meningkatkan daya guna uang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

9

a) Para pemilik uang/modal dapat secara langsung meminjamkan

uangnya kepada para pengusaha yang memerlukan, untuk

meningkatkan produksi atau untuk meningkatkan usahanya.

b) Para pemilik uang/modal dapat menyimpan uangnya pada

lembaga-lembaga keuangan. Uang tersebut diberikan sebagai

pinjaman kepada perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan

usahanya.

2) Kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

Kredit uang yang disalurkan melalui rekening giro dapat

menciptakan pembayaran baru seperti cek, giro bilyet, dan wesel,

sehingga pembayaran-pembayaran dilakukan dengan cek, giro

bilyet, dan wesel maka akan dapat meningkatkan peredaran uang

giral. Disamping itu kredit perbankan yang ditarik secara tunai

dapat pula meningkatkan peredaran uang kartal, sehingga arus lalu

lintas uang akan berkembang pula.

3) Kredit dapat meningkatkan daya guna dan peredaran barang

Dengan mendapat kredit, para pengusaha dapat memproses bahan

baku menjadi barang jadi, sehingga daya guna barang tersebut

menjadi meningkat. Di samping itu, kredit dapat pula

meningkatkan peredaran barang, baik melalui penjualan secara

kredit maupun dengan membeli barang-barang dari satu tempat dan

menjualnya ke tempat lain. Pembelian tersebut uangnya berasal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

10

dari kredit. Hal ini juga berarti bahwa kredit tersebut dapat pula

meningkatkan manfaat suatu barang.

4) Kredit sebagai salah satu alat stabilitas ekonomi

Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat, kebijakan diarahkan

kepada usaha-usaha antara lain: pengendalian inflasi, peningkatan

ekspor, dan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat. Untuk

mengendalikan inflasi, pemerintah melaksanakan kebijakan uang

ketat melalui pemberian kredit yang selektif dan terarah, untuk

melindungi usaha-usaha yang bersifat non-spekulatif.

5) Kredit dapat meningkatkan kegairahan berusaha

Setiap orang yang berusaha selalu ingin meningkatkan usahanya,

namun ada kalanya dibatasi oleh kemampuan di bidang

permodalan. Bantuan kredit yang diberikan oleh bank dapat

mengatasi kekurangmampuan para pengusaha di bidang

permodalan, sehingga para pengusaha akan dapat meningkatkan

usahanya.

6) Kredit dapat meningkatkan pemerataan pendapatan

Dengan bantuan kredit dari bank, para pengusaha dapat

memperluas usahanya dan mendirikan proyek-proyek baru yang

akan menimbulkan kebutuhan akan tenaga kerja, sehingga

pemerataan pendapatan akan meningkat pula.

7) Kredit sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

11

Bank-bank besar di luar negeri yang mempunyai jaringan usaha,

dapat memberikan bantuan dalam bentuk kredit, baik secara

langsung maupun tidak langsung kepada perusahaan-perusahaan di

dalam negeri. Bantuan dalam bentuk kredit tidak saja dapat

mempererat hubungan ekonomi antarnegara yang bersangkutan

tetapi juga dapat meningkatkan hubungan internasional.

d. Jenis Kredit

Kredit dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa aspek pendekatan

(Abdullah, 2003: 73-76) berikut ini:

1) Menurut tujuan pemberian/penggunaan

a) Kredit komersial

Yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai kebutuhan dunia

usaha, baik dalam bentuk revolving maupun kredit non-

revolving. Misalnya: pinjaman rekening koran.

b) Kredit konsumtif

Yaitu kredit yang dipergunakan untuk pembelian barang

tertentu bukan keperluan usaha melainkan untuk pemakaian

(konsumsi) dan merupakan pinjaman yang bersifat non-

revolving. Misalnya: kredit pemilikan kendaraan.

2) Menurut jangka waktu kredit

a) Kredit jangka pendek

Yaitu kredit yang memiliki jangka waktu maksimum satu

tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

12

b) Kredit jangka menengah

Yaitu kredit yang memiliki jangka waktu di atas satu tahun

sampai dengan tiga tahun.

c) Kredit jangka panjang

Yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari tiga tahun.

3) Menurut bentuk jaminan

a) Kredit dengan jaminan

Yaitu kredit yang diberikan karena adanya jaminan dari

debitur.

b) Kredit tanpa jaminan

Yaitu pemberian kredit dengan tidak berdasarkan barang

jaminan.

4) Menurut status hukum debitur

a) Kredit bagi debitur korporasi

Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus badan

hukum dan dalam jumlah kredit berskala menengah/besar.

b) Kredit bagi debitur perorangan

Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur berstatus

perorangan dan jumlah kredit berskala kecil.

5) Menurut segmen usaha

a) Whole Loans

Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur untuk menjalankan

bidang usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

13

b) Retail Loans

Yaitu kredit yang diberikan kepada debitur untuk tujuan

konsumsi.

6) Menurut sifat pemakaian dana

a) Kredit revolving

Yaitu kredit yang dananya dapat ditarik berulang-ulang.

b) Kredit non-revolving

Yaitu kredit yang dananya dilakukan sekaligus dan

pelunasannya dilakukan secara bertahap maupun sekaligus.

7) Menurut sumber dana pembiayaan

a) Kredit likuiditas

Yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya

diperoleh melalui Kredit Likuiditas Bank Indonesia.

b) Kredit pihak ketiga

Yaitu kredit yang sebagian sumber dana pembiayaannya

diperoleh dari dana pihak ketiga (giro, tabungan, deposito).

e. Analisis Kredit

Analisis kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk

menganalisis atau menilai suatu permohonan kredit yang diajukan oleh

calon debitur kredit sehingga dapat memberikan keyakinan kepada

pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank

cukup layak (feasible) (Lukman Dendawijaya, 2000:91).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

14

Sebelum kredit dikucurkan kepada calon debitur, harus

diadakan analisa secara akurat mengenai kondisi debitur, sehingga

tidak terjadi kredit bermasalah (kredit macet). Ada beberapa cara

dalam melakukan analisis kredit, yaitu dengan analisis 6C dan 6A.

Analisis kredit berdasarkan prinsip 6C (Teguh Pudjo Muljono,

2002:11-16), yaitu:

1) Character (Watak)

Character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon

debitur. Manfaat dari penilaian soal karakter ini untuk mengetahui

sampai sejauh mana tingkat kejujuran dan integritas serta tekad

baik yaitu kemauan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dari

calon debitur.

2) Capacity (Kemampuan)

Capacity merupakan suatu penilaian kepada calon debitur

mengenai kemampuan melunasi kewajiban-kewajibannya dari

kegiatan usaha yang dilakukannya atau yang akan dilakukannya

yang akan dibiayai dengan kredit dari bank.

3) Capital (Modal)

Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon

debitur. Apakah ia akan mampu melunasi hutangnya?

4) Collateral (Jaminan)

Collateral merupakan barang-barang jaminan yang diserahkan oleh

debitur sebagai jaminan atas kredit yang diterimanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

15

5) Condition of Economic (Kondisi Ekonomi)

Condition of economy yaitu situasi dan kondisi politik, sosial,

ekonomi, budaya dan lain-lain yang mempengaruhi keadaaan

perekonomian pada suatu saat maupun untuk suatu kurun waktu

tertentu yang kemungkinannya akan dapat mempengaruhi

kelancaran usaha dari perusahaan yang memperoleh kredit.

6) Constraint

Constraint yaitu batasan-batasan atau hambatan-hambatan yang

tidak memungkinkan seseorang melakukan business di suatu

tempat.

Analisis kredit berdasarkan prinsip 6A (Lukman Dendawijaya,

2000:95-101), yaitu:

1) Aspek Yuridis (Hukum)

Analisis ini bertujuan untuk meneliti ketentuan-ketentuan legalitas

dari badan hukum yang akan memperoleh bantuan kredit dari bank.

Analisis ini meliputi berbagai aspek, yaitu badan usaha, izin-izin

yang harus dimiliki, dan perjanjian-perjanjian.

2) Aspek Pasar dan Pemasaran

Analisis ini bertujuan untuk meneliti kemungkinan pangsa pasar

yang dapat diraih bagi produk atau jasa yang diproduksi dari

proyek yang dibiayai dengan kredit bank, serta meneliti strategi

pemasaran apa yang digunakan oleh investor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

16

3) Aspek Teknis

Analisis ini bertujuan untuk menilai seberapa jauh kemampuan

pengelola proyek dalam mempersiapkan dan melaksanakan

pembangunan proyek serta kesiapan teknis perusahaan dalam

melakukan operasinya kelak.

Analisis aspek teknis meliputi:

a) Lokasi Pabrik/Pemilihan Lokasi

(1) Faktor Bahan Baku

(2) Faktor Pasar

(3) Faktor Tenaga Kerja

(4) Faktor Angkutan

(5) Faktor Tanah

b) Bangunan

(1) Bangunan Pabrik

(2) Bangunan Gudang

(3) Bangunan Kantor

(4) Bangunan Prasarana

c) Sistem dan Alat Transportasi

d) Peralatan Kantor

1. Komputer dan Telepon

2. Facsimile, Mesin Fotocopy, Mesin Gambar

e) Layout Bangunan

f) Bahan Baku dan Bahan Penolong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

17

(1) Spesifikasi Bahan Baku

(2) Sumber Bahan Baku

(3) Syarat, Harga dan Pengiriman

(4) Syarat Angkutan

(5) Syarat Penyimpanan

(6) Kontinuitas Bahan Baku

g) Persediaan

(1) Bahan Baku dan Penolong

(2) Barang Setengah Jadi

(3) Barang Jadi

h) Persediaan

(1) Mesin Produksi

(2) Mesin Pembantu

(3) Peralatan Pabrik

(4) Tata Letak Mesin

(5) Kapasitas Teknis

(6) Cara Bekerja Mesin

(7) Rencana Produksi

(8) Peralatan

(9) Suku Cadang

i) Proses Produksi

j) Produksi Percobaan

k) Pembuangan Sisa Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

18

4) Aspek Manajemen

Analisis ini bertujuan untuk menilai kemampuan dan kecakapan

dari manajemen pengelola proyek ataupun manajemen perusahaan

dalam menjalankan bisnisnya. Analisis pada aspek manajemen

meliputi berbagai subaspek sebagai berikut:

a) Struktur Organisasi

b) Uraian Tugas

c) Sistem dan Prosedur

d) Kebutuhan Tenaga Kerja

e) Evaluasi Pribadi Pengusaha

5) Aspek Keuangan

Analisis ini bertujuan untuk menilai kemampuan dan kecakapan

dari manajemen pengelola proyek atau manajemen perusahaan

dalam bidang keuangan. Analisis pada aspek keuangan ini meliputi

penilaian data keuangan perusahaan yang sudah beroperasi dengan

analisis rasio keuangan.

Rasio-rasio yang akan digunakan dalam menganalisis kredit untuk

calon debitur (Sumber PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang

Katamso)) adalah sebagai berikut:

a) Liquidity Ratio (Rasio Likuiditas)

Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

19

(Jopie Jusuf, 1995:50). Rasio likuiditas dapat diukur dengan

dua rasio sebagai berikut:

(1) Current Ratio

100%LiabilitesCurrent

AssetCurrentRatioCurrent ×=

(2) Quick Ratio

100%sLiabilitieCurrent

InventoryAssetsCurrentRatioQuick ×−

=

b) Solvability Ratio (Rasio Solvabilitas)

Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk

mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka panjangnya atau untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban jika perusahaan tersebut dilikuidasi (Darsono dan

Ashari, 2005:54). Rasio solvabilitas dapat diukur dengan empat

rasio sebagai berikut:

(1) 100%PanjangJangkaHutangMenengahJangkaHutang

EBITDA×

+

(2) 100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

(3) Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

(4) 100%AssetsTotal

Equity×

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

20

c) Activity Ratio (Rasio Aktivitas)

Digunakan untuk mengukur seberapa besar efektivitas

perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya yang

ditanam dalam piutang dagang dan persediaan. Dalam hal ini,

PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso mempunyai

kebijakan tersendiri untuk tidak menyertakan rasio ini dalam

standar kelayakan kredit. Hal tersebut dengan pertimbangan

bahwa setiap usaha memiliki karakteristik aktivitas yang

berbeda-beda jadi sulit untuk menentukan patokan yang sesuai.

Namun, tetap menggunakan rasio ini sebagai acuan untuk

menentukan cashflow dan menilai usaha calon debitur.

d) Profitability Ratio (Rasio Profitabilitas)

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total

aktiva maupun modal sendiri. Rasio profitabilitas terdiri dari:

(1) Profit Margin Ratio

100%SalesNet

ProfitRatioMarginProfit ×=

(2) Return on Asset (ROA)

100%AssetsTotal

TaxafterEarningAssetonReturn ×=

(3) Pertumbuhan Penjualan

Dalam hal ini, PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso

tidak menyertakan ROE karena ROA sudah dapat mewakili

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

21

untuk rasio ini. Aktiva lebih representatif untuk

menggambarkan suatu usaha.

PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso dalam

menganalisis kredit calon debiturnya menggunakan analisis 5C

yang terdiri dari analisis kualitatif dan kuantitatif sebagai berikut:

1) Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui kualitas dan

stabilitas usaha calon debitur dengan mempertimbangkan posisi

pasar dan persaingan, serta prospek usahanya. Selain itu juga

dilakukan penilaian terhadap karakter calon debitur, latar

belakang dan kualitas manajemennya.

2) Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui kondisi

keuangan calon debitur.

Berikut standar kelayakan kredit PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor

Cabang Katamso berdasarkan aspek non finansial dan finansial,

yaitu:

1) Aspek Non Finansial

a) Karakter

(1) Tingkat kepercayaan

(2) Pengelolaan rekening bank

(3) Reputasi bisnis

(4) Perilaku pribadi debitur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

22

b) Posisi pasar

(1) Kualitas produk atau jasa

(2) Strategi dan ketergantungan

(3) Lokasi usaha

c) Situasi persaingan

(1) Perkembangan pasar dan situasi persaingan

(2) Struktur internal perusahaan

d) Manajemen

(1) Kualifikasi komersial

(2) Kualifikasi teknis

Penilaian untuk aspek non finansial di atas dengan

menggunakan sistem skoring risiko sebagai berikut:

0 = risiko rendah

1 = risiko bisa diterima

2 = risiko tinggi

3 = risiko sangat tinggi

2) Aspek Finansial

a) Current Ratio > 140%

b) Quick Ratio > 35%

c) EBITDA / (Hutang Jangka Mngh + Hut Jk Pjng) ≥ 40%

d) EBITDA / (Biaya bunga + pokok 1 thn yad) ≥ 50%

e) EBIT / Bunga > 150%

f) Equity / Total Assets ≥ 50%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

23

g) ROAthn ini > ROAyll

h) PMthn ini > PMyll

i) Pertumbuhan penjualan tahun ini > penjualanyll

Penilaian untuk aspek finansial juga menggunakan sistem

skoring risiko; 0 = risiko rendah berarti memenuhi, 3 = risiko

tinggi berarti tidak memenuhi. Kemudian diskor total jika ≤ 12

maka diterima, jika > 12 maka ditolak.

Standar tersebut merupakan kebijakan sendiri PT. BRI (Persero)

Tbk. Kantor Cabang Katamso, tidak mengikuti kebijakan dari

Bank Indonesia. PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso

mempunyai studi kelayakan sendiri untuk mencari titik aman dan

memenuhi prinsip kehati-hatian dalam perkreditan. Asalkan tidak

menyalahi atau melanggar aturan dari Bank Indonesia.

6) Aspek Sosial-Ekonomi

Analisis ini bertujuan untuk menilai sejauh mana proyek yang akan

dibangun dan dibiayai dengan kredit bank memiliki value added

yang tinggi dilihat dari sudut pandang sosial maupun

makroekonomis.

f. Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja

Untuk memutuskan layak dikabulkannya suatu pemberian

kredit harus melalui beberapa proses. Suatu pemberian kredit modal

usaha layak dikabulkan jika nasabah memenuhi syarat-syarat yang

telah ditetapkan pihak bank seperti kelengkapan surat-surat yang harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

24

dilampirkan, 6C dinilai baik dan 6A dalam pertimbangan pemberian

kredit dinilai layak/aman.

Sehubungan dengan permasalahan yang akan dibahas maka

suatu pemberian kredit layak dikabulkan jika secara umum kondisi

keuangan perusahaan dinilai aman. Penilaian ini diperoleh melalui

perhitungan dan analisis rasio-rasio keuangan.

Tahap-tahap yang harus ditempuh oleh calon debitur untuk

memperoleh kredit (www.legalitas.org) adalah:

1) Tahap pengajuan permohonan dan persiapan kredit

2) Tahap penilaian dan pemeriksaan

3) Tahap analisis kredit

4) Tahap keputusan kredit

5) Tahap pelaksanaan dan administrasi kredit

6) Tahap pengawasan

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Niken Indraswati (2004) yang berjudul

”Analisis Keputusan Pemberian Kredit Pada Bank Ditinjau dari Aspek

Keuangan (Studi Kasus PT. BPR Bina Masyarakat Mandiri Sejahtera

Jogonalan, Klaten)” menyatakan bahwa:

PT. BPR Bina Masyarakat Mandiri Sejahtera kurang memperhatikan dan

mempertimbangkan aspek keuangan dalam mengambil keputusan pemberian

kredit. Kesimpulan ini berdasarkan hasil analisis laporan keuangan dari 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

25

debitur, bahwa jumlah debitur yang aman dalam kreditnya ditinjau dari aspek

keuangan hanya sebesar 20% dari sampel.

Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Clotilda Detty Sari Kalembu

(2006) yang berjudul “Analisis Aspek Manajemen dan Finansial Debitur

dalam Keputusan Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. BPR Shinta Bhakti

Wedi)” menyatakan hampir sama dengan pernyataan Niken Indraswati, yaitu:

1. PT. BPR Shinta Bhakti Wedi sudah menerapkan analisis aspek manajemen

sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan PT. BPR Shinta

Bhakti Wedi.

2. PT. BPR Shinta Bhakti Wedi belum menerapkan analisis aspek finansial

yang sesuai dengan standar pemberian kredit yang ditetapkan PT. BPR

Shinta Bhakti Wedi. Terbukti dengan diberikannya kredit terhadap 5

debitur yang setelah diteliti, tidak satupun debitur yang memenuhi semua

rasio keuangan yang ditetapkan oleh PT. BPR Shinta Bhakti Wedi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian yang

dilakukan terhadap satu objek tertentu sehingga hasil penelitian ini hanya

berlaku bagi objek yang diteliti. Penelitian ini membahas keputusan

pemberian kredit yang terjadi di PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang

Katamso.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang

Katamso Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2009.

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

a. Pimpinan bank

b. Account Officer

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

27

2. Obyek Penelitian

a. Prosedur pemberian kredit

b. Informasi keuangan debitur yang meliputi neraca dan laporan laba rugi

c. Standar rasio keuangan bank bagi debitur

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh debitur PT. BRI (Persero) Tbk.

Kantor Cabang Katamso.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah debitur PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor

Cabang Katamso yang memenuhi kriteria dan kualifikasi tertentu, yaitu

debitur yang memiliki laporan keuangan.

3. Teknik Penarikan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah convenience sampling.

Convenience sampling adalah teknik pemilihan sampel dari elemen

populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh peneliti.

Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas

sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling

cepat (Nur Indriantoro & Bambang Supomo, 1999:130). Sampel dalam

penelitian ini adalah debitur yang memiliki laporan keuangan dan telah

layak menerima kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

28

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian lapangan ini dilakukan untuk mendapatkan data secara

langsung dari sumbernya. Teknik yang digunakan :

1. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara tanya jawab kepada

subyek yang akan diteliti untuk mendapatkan data yang diperlukan. Data

yang akan diperoleh dalam wawancara ini adalah profil perusahaan dan

hal-hal yang berhubungan dengan perkreditan.

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan

tertulis, seperti arsip, termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil

atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Data yang akan didokumentasikan dalam penelitian ini adalah data

keuangan debitur yang berupa neraca dan laporan laba rugi debitur,

standar rasio keuangan bank bagi debitur dan prosedur permohonan kredit.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan peneliti menggunakan analisis kuantitatif

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis laporan keuangan debitur dengan menghitung rasio-rasio

keuangannya. Rasio-rasio yang akan digunakan (Sumber PT. BRI

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso)) adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

29

a. Liquidity Ratios

1) Current Ratio

100%liabilitesCurrent

AssetCurrentRatioCurrent ×=

2) Quick Ratio

100%sLiabilitieCurrent

inventoryAssetsCurrentRatioQuick ×−

=

b. Solvability Ratios

1) 100%PanjangJangkaHutangMenengahJangkaHutang

EBITDA×

+

2) 100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

3) Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

4) 100%AssetsTotal

Equity×

c. Profitability Ratios

1) Profit Margin Ratio

100%SalesNet

ProfitRatioMarginProfit ×=

2) Return on Asset (ROA)

100%AssetsTotal

TaxAfterEarningAssetonReturn ×=

3) Pertumbuhan Penjualan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

30

2. Membandingkan rasio-rasio keuangan setiap debitur yang diteliti dengan

rasio yang ditetapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang

Katamso.

3. Menarik kesimpulan apakah rasio-rasio keuangan setiap debitur yang

diteliti berada pada risiko rendah atau risiko tinggi. Dikatakan risiko

rendah jika rasio keuangannya memenuhi standar kelayakan kredit yang

berlaku pada PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso dan diberi

skor nol. Dikatakan risiko tinggi jika rasio keuangannya tidak memenuhi

standar kelayakan kredit yang berlaku pada PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor

Cabang Katamso dan diberi skor tiga. Kemudian skor dijumlah, jika total

skor ≤ 12 maka kredit diterima dan jika total skor > 12 maka kredit

ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Katamso

Yogyakarta merupakan salah satu cabang BRI di kantor wilayah Yogyakarta,

yang terletak di jalan Brigjen Katamso No. 13-15 Yogyakarta. Lokasinya

sangat strategis dekat dengan pusat kota dan transportasinya mudah. Hal

tersebut memudahkan pihak PT. BRI (Persero) Cabang Katamso Yogyakarta

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama nasabah.

Berdirinya PT. BRI (Persero) Cabang Katamso tidak terlepas dari sejarah

berdirinya BRI Kantor Pusat. Pada awalnya BRI didirikan di Purwokerto,

Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank

der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik

Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi). BRI berdiri tanggal

16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1946 Pasal 1

disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik

Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun

1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai

aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah

nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU

No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang

31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

32

merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche

Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres)

No. 9 Tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan

nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 Tahun 1965

tentang pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.

Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan

(eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II

bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang

Ekspor Impor (Exim).

Berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Undang-

Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No. 13 Tahun 1968 tentang

Undang-Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank

Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang

Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank yaitu

Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya

berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 1968 menetapkan kembali tugas-

tugas pokok BRI sebagai Bank Umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7

Tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 Tahun 1992 status BRI

berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya

masih 100% di tangan Pemerintah. PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak

tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

33

konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan

pengusaha kecil.

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat

maka sampai saat ini BRI mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah,

yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi

/SPI, 170 Kantor Cabang (Dalam Negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1

Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1

Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank,

193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.

B. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi BRI, sebagai berikut :

1. Visi BRI

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan

nasabah

2. Misi BRI

a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan

pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang

peningkatan ekonomi masyarakat.

b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja

yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang

profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

34

c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-

pihak yang berkepentingan.

C. Struktur Organisasi

Kantor cabang merupakan perpanjangan tangan dari kantor pusat dalam

menunjang kegiatan perbankan yang berhubungan dengan pelayanan. Dalam

rangka mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan visi dan misi, serta

peningkatan kualitas diperlukan adanya keselarasan dalam pembagian tugas,

wewenang dan tanggung jawab sehingga dapat menunjukkan kinerja yang

bagus yang dapat berdampak baik bagi perkembangan perbankan itu sendiri.

Bagi PT. BRI (Persero) Cabang Katamso Yogyakarta pembentukan

struktur organisasi bertujuan agar organisasi dapat berjalan lancar, efektif dan

efisien. Dengan adanya struktur organisasi maka terdapat pembagian kerja

yang jelas, sehingga setiap organ dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Berikut ini adalah struktur organisasi PT. BRI (Persero) Cabang Katamso

Yogyakarta :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

35

Gambar IV. 1 STRUKTUR ORGANISASI

KANCA BRI YOGYAKARTA KATAMSO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

36

D. Jasa dan Layanan

1. Simpanan

a. Deposito

1) DEPOBRI Rupiah

DepoBRI Rupiah merupakan produk deposito yang memberikan

kenyamanan dan keamanan dalam investasi dana.

2) DEPOBRI Valas

Bank BRI menawarkan DepoBRI Valas yang memberikan

kenyamanan investasi dana dalam mata uang asing.

3) Deposito On Call (DOC)

Deposito On Call (DOC) merupakan produk deposito yang

menawarkan hasil investasi yang tinggi.

b. Giro

1) GiroBRI Rupiah

GiroBRI Rupiah merupakan simpanan yang akan mempermudah

transaksi bisnis dan keuangan.

2) GiroBRI Valas

GiroBRI Valas merupakan produk simpanan pihak ketiga dalam

mata uang asing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

37

c. Tabungan

1) BritAma

BritAma, dengan system Real Time On-Line di seluruh Indonesia,

dapat melakukan penyetoran dan penarikan tunai di Kantor-Kantor

Cabang Bank BRI dan dilengkapi dengan fasilitas Kartu BritAma

Prime Card.

2) Simpedes

Tabungan Simpedes BRI adalah simpanan masyarakat dalam

bentuk tabungan dengan mata uang rupiah yang dapat dilayani di

Kantor Cabang Khusus / Kanca / KCP / BRI Unit, yang penyetoran

dan pengambilannya tidak dibatasi baik frekuensi maupun

jumlahnya sepanjang memenuhi ketentuan yang berlaku.

3) Tabungan Haji

4) BRI Prioritas

BRI Prioritas siap memberikan layanan dan solusi perbankan,

hingga pengelolaan kekayaan (wealth management) secara

menyeluruh secara eksklusif melalui Priority Banking Manager

dan Priority Banking Officer yang professional.

5) Simpanan Dollar BRI

Simpanan Dollar BRI merupakan simpanan dalam mata uang

Dollar yang akan memenuhi kebutuhan akan simpanan dalam

valuta asing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

38

2. Pinjaman (Macam-Macam Kredit)

Produk-produk kredit ritel, yaitu :

a. Kredit BRI Guna

Kredit BRI Guna merupakan fasilitas kredit untuk memenuhi berbagai

keperluan apapun sesuai kebutuhan produktif maupun kebutuhan

konsumtif para karyawan, yang mempunyai penghasilan tetap.

b. Kredit SPBU

Kredit SPBU merupakan fasilitas kredit baik investasi maupun modal

kerja khusus SPBU.

c. Kredit Talangan BBM

Bank BRI bekerjasama dengan Hiswana Migas, menawarkan Kredit

Talangan dan Bank Garansi untuk mengatasi permasalahan penebusan

DO (Delivery Order) dan Bahan Bakar Elpiji.

d. Kredit Waralaba (Franchise)

Kredit waralaba merupakan fasilitas kredit dalam bentuk modal kerja

dan investasi.

e. Bank Garansi

Bank Garansi merupakan fasilitas pinjaman tidak langsung dimana

Bank BRI memberikan jaminan kepada penerima jaminan (pihak

ketiga) bahwa nasabah/debitur sanggup untuk memenuhi

kewajibannya kepada pihak ketiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

39

f. Kredit Express

Kredit Express menjawab kebutuhan para professional khususnya

dokter, notaris, akuntan dan bidan, yang hendak memerlukan modal

kerja atau investasi. Kredit Express ini juga ditawarkan bagi para

pengusaha yang menginginkan pembiayaan usaha produktif dengan

pola angsuran tetap tiap bulannya.

g. Kredit dengan Agunan Kas

Bagi para pengusaha yang berminat menjaminkan surat-surat berharga

untuk mencukupi besaran plafon kredit yang diajukan, Bank BRI

menyediakan fasilitas Kredit dengan Agunan Kas.

h. Kredit Modal Kerja

KMK (Kredit Modal Kerja) merupakan salah satu layanan Bank BRI

yang bertujuan untuk membiayai tambahan modal kerja yaitu piutang

dan tambahan persediaan. Dalam pengajuan kredit modal kerja, para

nasabah disyaratkan untuk menyediakan dana sendiri minimum

sebesar 30% dari total kebutuhan modal usaha.

i. Kredit Modal Kerja Konstruksi

KMK Konstruksi merupakan kredit modal kerja untuk membiayai

kebutuhan modal kerja konstruksi untuk penyelesaian suatu proyek.

j. Kredit Investasi

Kredit Investasi merupakan solusi tepat bagi para pengusaha yang

membutuhkan pembiayaan investasi awal yang hendak dilakukan para

nasabah UMKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

40

k. Kredit Modal Kerja Ekspor

Bagi para eksportir, dapat memanfaatkan layanan kredit modal kerja

ekspor (KMK Ekspor) yaitu fasilitas kredit untuk tujuan pembiayaan

pre-export (pembiayaan untuk produksi atau pembelian barang-barang

untuk diekspor) dan pembiayaan post-export (pembiayaan untuk

melakukan negosiasi wesel ekspor).

l. Kredit Modal Kerja Impor

Kredit Modal Kerja Impor (KMK – Impor) adalah fasilitas kredit yang

disediakan bagi pembiayaan aktivitas pembiayaan seluruh/sebagian

kegiatan transaksi impor, khususnya yang berhubungan dengan L/C

impor.

m. Kredit Modal Kerja Konstruksi_BOI

Bank BRI sebagai Bank Operasional I memberikan Fasilitas KMK

Konstruksi bagi para kontraktor/perusahaan, yang mengerjakan

proyek-proyek pemerintah dimana sumber pembayarannya dari APBN.

3. Syarat-Syarat Mengajukan Kredit

Persyaratan umum yang diperlukan dalam pengajuan kredit usaha kepada

BRI dari para nasabah pengusaha:

a. Mempunyai usaha yang layak dibiayai, usaha minimal telah berjalan

dua tahun dengan perolehan laba minimal satu tahun terakhir.

b. Mengajukan surat permohonan kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

41

c. Melampirkan dokumen identitas diri:

1) Copy KTP atau Surat Kewarganegaraan/Surat Keterangan ganti

nama

2) Copy Kartu Keluarga dan Akta Perkawinan

3) Pasfoto debitur

d. Melampirkan dokumen identitas usaha:

1) Copy NPWP, SIUP, SITU, TDP, Surat Ijin Gangguan/HO

2) Copy Akte Pendirian/Perubahan Pendirian Usaha (Khusus usaha

berbadan hukum)

e. Melampirkan Sertifikat Agunan Tanah/Bangunan, copy PBB (Pajak

Bumi dan Bangunan) dan IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) dari obyek

bangunan yang akan diagunkan (Tidak berlaku bagi debitur kredit

dengan agunan kas penuh).

f. Melampirkan copy rekening koran tiga bulan terakhir (bagi nasabah

take over bank lain).

4. Prosedur Pemberian Kredit

Prosedur pemberian kredit di PT. BRI (Persero) Tbk. Cabang Katamso :

a. Calon debitur datang langsung ke BRI dan akan dilayani oleh unit

pelayanan nasabah (apabila calon debitur baru atau yang

membutuhkan informasi mengenai syarat kredit). Apabila calon

debitur sudah mengetahui informasi yang berkaitan dengan pengajuan

kredit maka calon debitur dapat langsung datang ke bagian

administrasi kredit dengan menyerahkan berkas atau dokumen yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

42

menjadi syarat kredit. Setelah itu bagian administrasi kredit meneliti

kelengkapan syarat-syarat permohonan kredit untuk diserahkan ke AO

(Account Officer). Kemudian AO menganalisis dan mengevaluasi

permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur.

b. Penyidikan dan Analisis Kredit

Setelah berkas-berkas diserahkan ke bagian ADK (administrasi kredit)

oleh calon debitur, kemudian berkas-berkas tersebut diserahkan ke AO

untuk diteliti kembali kelengkapannya. AO mulai melakukan analisis

dan evaluasi kredit atas permohonan kredit yang diajukan calon debitur

yaitu dengan mengadakan wawancara dan kunjungan langsung ke

tempat usaha debitur serta kunjungan ke tempat agunan yang

dijaminkan. Dari pemeriksaan tersebut dapat diperoleh kebenaran

mengenai usaha dan agunan debitur serta informasi-informasi lain

mengenai watak, kemampuan, modal, dan kondisi usaha calon debitur.

Setelah melakukan penelitian, kemudian AO menganalisis dan

mengevaluasi kelayakan permohonan kredit yang diajukan oleh calon

debitur. AO juga membuat laporan penilaian agunan serta laporan

penilaian kelayakan usaha debitur. Kemudian laporan tersebut

diserahkan kepada Pimpinan Cabang (Pinca) sebagai pemutus kredit.

c. Keputusan Kredit

AO menyerahkan laporan penilaian kelayakan permohonan kredit

kepada Pinca untuk dilakukan keputusan kredit apakah permohonan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

43

kredit diterima atau ditolak. Sebelum memberikan putusan kredit,

Pinca memeriksa dan meneliti kelengkapan kredit. Putusan kredit

diambil berdasarkan analisa dan evaluasi kredit yang telah dilakukan

AO. Setelah Pinca memberikan putusan atas kredit, Pinca

menandatangani formulir PTK (formulir putusan kredit) sebagai bukti

bahwa kredit telah disetujui atau ditolak.

d. Perjanjian Kredit

Berdasarkan putusan kredit yang telah disetujui maka Supervisor ADK

mencatat tanggal putusan kredit dalam register permohonan kredit dan

mempersiapkan surat penawaran putusan kredit (Offering Letter) serta

surat perjanjian kredit. Surat penawaran putusan kredit ini disampaikan

kepada debitur untuk mendapatkan persetujuan atas putusan kredit.

Setelah Offering Letter disetujui dan ditandatangani debitur, supervisor

administrasi kredit membuatkan surat perjanjian kredit. Surat

perjanjian kredit disahkan ke notaris.

e. Pencairan Kredit

Setelah kredit disetujui oleh Pinca dan surat penawaran persetujuan

kredit yang diserahkan kepada debitur telah disetujui dan

ditandatangani oleh debitur serta telah dilakukannya perjanjian kredit

antara debitur dan pihak bank, bagian administrasi membuat formulir

Instruksi Pencairan Kredit (IPK) yang ditandatangani oleh Operation

Officer (OO). Setelah itu Supervisor ADK mencatat tanggal pencairan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

44

kredit dalam register permohonan kredit dan debitur dapat mencairkan

kredit melalui teller. Kredit yang diberikan bisa lebih kecil atau lebih

besar dari yang diajukan atau sama dengan yang diajukan. Semuanya

itu tergantung dari hasil analisa dan keputusan Pinca sebagai pemutus

kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA

Sesuai dengan misi BRI, PT. BRI (Persero) Cabang Katamso

berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dalam

kegiatannya yaitu pengumpulan dan penyaluran dana. Nasabah adalah

faktor penting bagi kelangsungan hidup bagi bank, karena nasabah sebagai

sumber pendanaan bagi bank tersebut, oleh sebab itu bank selalu

memberikan pelayanan yang terbaik agar mendapatkan nasabah sebanyak

mungkin. Penelitian ini memfokuskan pada pelayanan bank dalam bentuk

penyaluran dana yaitu kredit modal kerja.

Laporan keuangan yang digunakan untuk membahas permasalahan

dalam skripsi ini adalah neraca dan laporan rugi laba debitur selama tiga

tahun terakhir, terdiri dari tiga periode dari tahun 2006-2008. Laporan

keuangan yang dianalisis hanya enam debitur. Jumlah tersebut sudah

cukup mewakili, karena sudah mencerminkan data yang sebenarnya.

Laporan keuangan tersebut merupakan laporan keuangan debitur yang

sudah layak menerima kredit. Peneliti ingin mengetahui apakah PT. BRI

(Persero) Cabang Katamso Yogyakarta sudah benar-benar menerapkan

standar kelayakan kredit berdasarkan finansial yang telah ditetapkan.

Mengingat adanya etika perbankan yang menyatakan bahwa bank

harus menyimpan rahasia intern para debiturnya, maka nama debitur dan

45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

46

nama perusahaan dari kasus yang dibahas diganti dengan abjad sehingga

rahasia debitur PT. BRI (Persero) Cabang Katamso tetap terjamin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

47

1. Laporan Keuangan Debitur 1

Tabel V. 1 PT. ABC Neraca

Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008 Rp.000,-

Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008 A K T I V A

K a s 4.500 4.500 35.560 B a n k 0 0 0 Piutang Usaha / Dagang 356.447 391.982 315.187 Persediaan Barang 193.000 273.790 265.840 Pembayaran dimuka 0 0 14.000 Akt.Lancar lainnya 0 0 0

Jumlah Aktiva Lancar 553.947 670.272 630.587

Tanah 400.000 400.000 400.000 Bangunan 150.000 400.000 1.100.000 Mesin - mesin 25.000 25.000 55.000 Kendaraan 417.984 417.984 417.984 Peralatan Pabrik/Kantor 10.000 10.000 10.000 Aktiva tetap lainnya 0 0 0 (Penyusutan) (20.000) (45.000) (90.000)

Jumlah Aktiva tetap 982.984 1.207.984 1.892.984 TOTAL AKTIVA 1.536.931 1.878.256 2.523.571 P A S S I V A

Hutang Dagang 24.552 22.320 131.396 Hutang Bank 500.000 620.000 733.673 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0

Jumlah Hutang lancar 524.552 642.320 865.069

Ht.Jk.Menengah 101.436 96.605 500.000 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 0 0 0

Jumlah Ht.jk.panjang 101.436 96.605 500.000 Total seluruh hutang 625.988 738.925 1.365.069

Prive 0 0 0 Modal disetor 778.725 910.943 702.496 Laba ditahan 0 0 0 Laba tahun berjalan 132.218 228.387 456.006

Jumlah modal sendiri 910.943 1.139.331 1.158.502 TOTAL PASSIVA 1.536.931 1.878.256 2.523.571

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

48

Tabel V. 2 PT. ABC

Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008

Rp.000,- Periode

KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-12-2008

Penjualan bersih 2.734.864 4.207.483 4.392.762 Harga Pokok Penjualan 1.743.768 2.682.720 2.305.944 L a b a K o t o r 991.096 1.524.763 2.086.818 Biaya Adm.Penj. Umum 302.764 465.790 477.856 Laba Operasional 688.332 1.058.973 1.608.962 Biaya Bunga 80.000 99.200 71.268 Biaya Penyusutan 20.000 25.000 45.000 Biaya Operasional lain 424.449 633.506 866.257 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 163.884 301.267 626.437 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 163.884 301.267 626.437 P a j a k 31.666 72.880 170.431 Laba Bersih 132.218 228.387 456.006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

49

2. Laporan Keuangan Debitur 2

Tabel V. 3 PT. DEF Neraca

Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008 Rp.000,-

Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008 A K T I V A

K a s 3.600 6.448 9.569 B a n k 8.369 8.728 14.475 Piutang Usaha / Dagang 63.250 86.000 83.000 Persediaan Barang 196.750 253.000 297.000 Pembayaran dimuka 0 0 0 Akt.Lancar lainnya 0 0 0

Jumlah Aktiva Lancar 271.969 354.176 404.044

Tanah 100.000 100.000 100.000 Bangunan 80.000 80.000 80.000 Mesin - mesin 0 0 0 Kendaraan 100.000 100.000 100.000 Peralatan Pabrik/Kantor 0 0 0 Aktiva tetap lainnya 0 0 0(Penyusutan) (20.000) (40.000) (60.000)

Jumlah Aktiva tetap 260.000 240.000 220.000TOTAL AKTIVA 531.969 594.176 624.044 P A S S I V A

Hutang Dagang 24.000 22.700 15.000 Hutang Bank 250.000 250.000 237.000 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0

Jumlah Hutang lancar 274.000 272.700 252.000

Ht.Jk.Menengah 0 0 0 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 0 0 0

Jumlah Ht.jk.panjang 0 0 0 Total seluruh hutang 274.000 272.700 252.000

Prive 0 0 0 Modal disetor 200.000 257.969 321.476 Laba ditahan 0 0 0 Laba tahun berjalan 57.969 63.507 50.568

Jumlah modal sendiri 257.969 321.476 372.044TOTAL PASSIVA 531.969 594.176 624.044

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

50

Tabel V. 4 PT. DEF

Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008

Rp.000,- Periode

KETERANGAN 31-12-05 31-12-07 31-10-2008

Penjualan bersih 1.650.492 1.737.360 1.524.000 Harga Pokok Penjualan 1.485.442,8 1.563.624 1.371.600 Upah Buruh 16.504,92 17.373,6 15.240 L a b a K o t o r 148.544,28 156.362,4 137.160 Biaya Adm.Penj. Umum 24.757,38 26.060,4 30.480 Laba Operasional 123.786,9 130.302 106.680 Biaya Bunga 40.000 40.000 31.600 Biaya Penyusutan 20.000 20.000 20.000 Biaya Operasional lain 0 0 0 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 63.786,9 70.302 55.080 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 63.786,9 70.302 55.080 P a j a k 5.818 6.795 4.512Laba Bersih 57.968,9 63.507 50.568

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

51

3. Laporan Keuangan Debitur 3

Tabel V. 5 PT. GHI Neraca

Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008 Rp.000,-

Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008 A K T I V A

K a s / Bank 52.144 82.754 198.481 Piutang Usaha / Dagang 1.240.000 1.854.900 2.135.000 Persediaan Barang 2.695.000 3.110.379 3.809.167 Pembayaran dimuka 0 200.000 0 Akt.Lancar lainnya 0 0 0

Jumlah Aktiva Lancar 3.987.144 5.248.033 6.142.648

Tanah 700.000 700.000 700.000 Bangunan 277.000 277.000 1.501.936 Mesin - mesin 75.000 75.000 75.000 Kendaraan 150.000 150.000 150.000 Peralatan Pabrik/Kantor 0 0 0 Aktiva tetap lainnya 0 0 0(Penyusutan) (407.500) (515.000) (639.061)

Jumlah Aktiva tetap 794.500 687.000 1.787.875TOTAL AKTIVA 4.781.644 5.935.033 7.930.523 P A S S I V A

Hutang Dagang 0 0 0 Hutang Bank 1.140.078 1.248.587 995.431 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0

Jumlah Hutang lancar 1.140.078 1.248.587 995.431

Ht.Jk.Menengah 0 0 0 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 0 0 1.224.935

Jumlah Ht.jk.panjang 0 0 1.224.935 Total seluruh hutang 1.140.078 1.248.587 2.220.366

Prive (150.000) 0 0 Modal disetor 150.000 150.000 150.000 Laba ditahan 2.825.297 3.491.566 4.536.446 Laba tahun berjalan 816.269 1.044.880 1.023.711

Jumlah modal sendiri 3.641.566 4.686.446 5.710.157TOTAL PASSIVA 4.781.644 5.935.033 7.930.523

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

52

Tabel V. 6 PT. GHI

Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008

Rp.000,- Periode

KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-12-2008

Penjualan bersih 9.072.900 10.887.480 10.479.199,5 Harga Pokok Penjualan 7.258.320 8.709.984 8.383.359,6 L a b a K o t o r 1.814.580 2.177.496 2.095.839,9 Biaya Adm.Penj. Umum 453.645 414.813 419.167,98 Laba Operasional 1.360.935 1.762.683 1.676.671,92 Biaya Bunga 49.560 170.309 115.167 Biaya Penyusutan 107.500 107.500 124.061 Biaya Operasional lain 0 0 0 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 1.203.875 1.484.874 1.437.443,92 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 1.203.875 1.484.874 1.437.443,92 P a j a k 387.606 439.994 413.733Laba Bersih 816.269 1.044.880 1.023.710,92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

53

4. Laporan Keuangan Debitur 4

Tabel V. 7 PT. JKL Neraca

Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008 Rp.000,-

Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008 A K T I V A

K a s 3.600 6.400 9.231 B a n k 8031 8.390 11.856 Piutang Usaha / Dagang 24.000 27.000 29.000 Persediaan Barang 7.000 12.000 17.000 Pembayaran dimuka 0 0 0 Akt.Lancar lainnya 0 0 0

Jumlah Aktiva Lancar 42.631 53.790 67.087

Tanah 50.000 95.000 99.750 Bangunan 50.000 50.000 80.000 Mesin - mesin 0 0 0 Kendaraan 80.000 80.000 95.000 Peralatan Pabrik/Kantor 0 0 0 Aktiva tetap lainnya 0 0 0(Penyusutan) (15.000) (30.000) (39.583)

Jumlah Aktiva tetap 165.000 195.000 235.167TOTAL AKTIVA 207.631 248.790 302.254 P A S S I V A

Hutang Dagang 24.000 22.700 15.000 Hutang Bank 0 0 25.000 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0

Jumlah Hutang lancar 24.000 22.700 40.000

Ht.Jk.Menengah 0 0 0 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 0 0 0

Jumlah Ht.jk.panjang 0 0 0 Total seluruh hutang 24.000 22.700 40.000

Prive (24.000) (24.000) (10.000) Modal disetor 150.000 183.631 226.090 Laba ditahan 0 0 0 Laba tahun berjalan 57.631 66.459 46.164

Jumlah modal sendiri 183.631 226.090 262.254TOTAL PASSIVA 207.631 248.790 302.254

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

54

Tabel V. 8 PT. JKL

Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008

Rp.000,- Periode

KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-12-2008

Penjualan bersih 234.000 265.000 165.000 Harga Pokok Penjualan 152.100 172.250 100.650 L a b a K o t o r 81.900 92.750 64.350 Biaya Adm.Penj. Umum 3.510 3.975 3.300 Laba Operasional 78.390 88.775 61.050 Biaya Bunga 0 0 1.562,5 Biaya Penyusutan 15.000 15.000 9.583,33 Biaya Operasional lain 0 0 0 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 63.390 73.775 49.904,17 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 63.390 73.775 49.904,17 P a j a k 5.759 7.316 3.740Laba Bersih 57.631 66.459 46.164,17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

55

5. Laporan Keuangan Debitur 5

Tabel V. 9 PT. MNO

Neraca Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008

Rp.000,- Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008

A K T I V A K a s 8.155 15.809 19.104 B a n k 0 0 0 Piutang Usaha / Dagang 125.000 150.000 155.000 Persediaan Barang 365.000 400.000 425.000 Pembayaran dimuka 8.000 0 0 Akt.Lancar lainnya 0 0 0

Jumlah Aktiva Lancar 506.155 565.809 599.104

Tanah 200.000 200.000 200.000 Bangunan 50.000 50.000 50.000 Mesin - mesin 0 0 0 Kendaraan 25.000 25.000 25.000 Peralatan Pabrik/Kantor 2.000 2.000 2.000 Aktiva tetap lainnya 0 0 0(Penyusutan) (31.600) (39.500) (45.425)

Jumlah Aktiva tetap 245.400 237.500 231.575TOTAL AKTIVA 751.555 803.309 830.679 P A S S I V A

Hutang Dagang 0 22.622 10.000 Hutang Bank 237.646 232.441 233.432 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0

Jumlah Hutang lancar 237.646 255.063 243.432

Ht.Jk.Menengah 0 0 0 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 0 0 0

Jumlah Ht.jk.panjang 0 0 0 Total seluruh hutang 237.646 255.063 243.432

Prive (50.000) (25.000) (15.000) Modal disetor 527.182 513.909 548.246 Laba ditahan 0 0 0 Laba tahun berjalan 36.727 59.337 54.000

Jumlah modal sendiri 513.909 548.246 587.246,5TOTAL PASSIVA 751.555 803.309 830.678,5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

56

Tabel V. 10 PT. MNO

Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008

Rp.000,- Periode

KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-12-2008

Penjualan bersih 550.000 866.666,67 693.333,33 Harga Pokok Penjualan 440.000 693.333,34 554.666,66 L a b a K o t o r 110.000 173.333,33 138.666,67 Biaya Adm.Penj. Umum 33.000 52.000 41.600 Laba Operasional 77.000 121.333,33 97.066,67 Biaya Bunga 20.892 33.036 22.024 Biaya Penyusutan 7.900 7.900 5.925 Biaya Operasional lain 5.000 15.000 10.000 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 43.208 65.397,33 59.117,67 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 43.208 65.397,33 59.117,67 P a j a k 6.481 6.060 5.118Laba Bersih 36.727 59.337,33 53.999,67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

57

6. Laporan Keuangan Debitur 6

Tabel V. 11 PT. PQR Neraca

Per 31 Desember 2006, 2007 dan 2008 Rp.000,-

Periode KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-10-2008 A K T I V A

K a s 104.913 117.559 143.898 B a n k 0 0 0 Piutang Usaha / Dagang 167.500 195.000 198.000 Persediaan Barang 270.526 456.000 440.000 Pembayaran dimuka 0 56.000 45.000 Akt.Lancar lainnya 86.700 95.000 97.000

Jumlah Aktiva Lancar 629.639 919.559 923.898

Tanah 966.700 966.700 966.700 Bangunan 1.000.000 1.000.000 1.200.000 Mesin - mesin 370.000 370.000 370.000 Kendaraan 175.000 175.000 175.000 Peralatan Pabrik/Kantor 60.000 60.000 60.000 Aktiva tetap lainnya 0 0 0(Penyusutan) (401.000) (481.748) (501.935)

Jumlah Aktiva tetap 2.170.700 2.089.952 2.269.765TOTAL AKTIVA 2.800.339 3.009.511 3.193.663 P A S S I V A

Hutang Dagang 30.200 35.000 30.000 Hutang Bank 348.899 350.000 350.000 Ht.Menengah Jt Tempo 0 0 0 Hutang Lain2 (keluarga) 0 0 0

Jumlah Hutang lancar 379.099 385.000 380.000

Ht.Jk.Menengah 0 0 0 Ht.Jk.Panjang Bank Lain 369.998 370.000 333.000

Jumlah Ht.jk.panjang 369.998 370.000 333.000 Total seluruh hutang 749.097 755.000 713.000

Prive (475.000) (400.000) (200.000) Modal disetor 500.000 500.000 500.000 Laba ditahan 1.910.153 2.026.242 2.154.511 Laba tahun berjalan 116.089 128.269 26.151.5

Jumlah modal sendiri 2.051.242 2.254.511 2.480.662.5TOTAL PASSIVA 2.800.339 3.009.511 3.193.662.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

58

Tabel V. 12 PT. PQR

Laporan Laba Rugi Untuk periode yang berakhir tahun 2006, 2007 dan 2008

Rp.000,- Periode

KETERANGAN 31-12-2006 31-12-2007 31-12-2008

Penjualan bersih 5.220.000 8.716.000,8 2.505.850,23 Harga Pokok Penjualan 4.802.400 8.193.040,75 2.380.557,72 L a b a K o t o r 417.600 522.960,05 125.292,51 Biaya Adm.Penj. Umum 104.400 174.320,02 50.117 Laba Operasional 313.200 348.640,03 75.175,51 Biaya Bunga 96.000 115.200 27.320 Biaya Penyusutan 80.748 80.748 20.187 Biaya Operasional lain 0 0 0 Pend. stlh biaya bunga dan Penyusutan 136.452 152.692,03 27.668,51 Penghasilan lainnya 0 0 0 Pend.sblm pajak (EBT) 136.452 152.692,03 27.668,51 P a j a k 20.363 24.423 1.517Laba Bersih 116.089 128.269,03 26.151,51

(Sumber data: PT. BRI Cabang Katamso)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

59

B. Analisis Laporan Keuangan Debitur

Tabel V. 13 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. ABC

Hasil

Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)

31 Des 2006 (%)

31 Des 2007 (%)

31 Des 2008 (%)

Standar Bank (%)

Kondisi Keuangan

Kesimpulan Skor

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio

100%LancarHutang

LancarAktiva×

b. Quick Ratio

100%LancarHutang

PersediaanLancarAktiva×

%100

000.069.865

000.587.630×

Rp

Rp

%100000.069.865

000.840.265000.587.630×

Rp

RpRp

105,6

68,81

104,35

61,73

72,89

42,16

≥ 140

≥ 35

Turun Turun

Risiko tinggi Risiko rendah

3

0

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+ b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

%100000.000.500

000.705.742×

Rp

Rp

%100000.000.165000.268.71

000.705.742×

+ RpRp

Rp

260,15

105,55

440,42

142,20

148,54

314,35

≥ 40

≥ 50

Fluktuasi Naik

Risiko rendah Risiko rendah

0

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

60

Tabel V. 13 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. ABC (Lanjutan)

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

d.

100%AssetsTotal

Equity×

%100000.268.71

000.705.697×

Rp

Rp

%100000.571.523.2

000.502.158.1×

Rp

Rp

304,86

59,27

403,70

60,66

978,99

45,91

≥ 150

≥ 50

Naik Fluktuasi

Risiko rendah Risiko tinggi

0

3

3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

b. Return On Asset (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

c. Pertumbuhan Penjualan

%100000.762.392.4

000.006.456×

Rp

Rp

%100000.571.523.2

000.006.456×

Rp

Rp

-

5,99

10,66

Rp 2.734.864.000

5,43

12,16

Rp

4.207.483.000

10,38

18,07

Rp

4.392.762.000

PM > PMyll

ROA > ROAyll Prtumbhn

pnjualnthn

ini >

pnjualnyll

Fluktuasi Naik Naik

Risiko rendah Risiko rendah Risiko rendah

0

0

0

Jumlah 6Skor 6 berarti kredit diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

61

Tabel V. 14 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. DEF

Hasil

Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)

31 Des 2006 (%)

31 Des 2007 (%)

31 Des 2008 (%)

Standar Bank (%)

Kondisi Keuangan

Kesimp ulan Skor

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio

100%LancarHutang

LancarAktiva×

b. Quick Ratio

100%LancarHutang

PersediaanLancarAktiva×

%100

000.000.252

000.044.404×

Rp

Rp

%100000.000.252

000.000.297000.044.404×

Rp

RpRp

99,26

27,45

129,88

37,10

160,33

42,48

≥ 140

≥ 35

Naik Naik

Risiko rendah Risiko rendah

0

0

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+ b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

0

%100000.000.100000.600.31

000.680.106×

+ RpRp

Rp

-

77,37

-

68,58

-

81,06

≥ 40

≥ 50

- Fluktuasi

- Risiko rendah

-

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

62

Tabel V. 14 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. DEF (Lanjutan)

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

d.

100%AssetsTotal

Equity×

%100000.600.31

000.680.86×

Rp

Rp

%100000.044.624

000.044.372×

Rp

Rp

259,47

48,49

275,76

54,10

274,30

59,62

≥ 150

≥ 50

Fluktuasi Naik

Risiko rendah Risiko rendah

0

0

3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

b. Return On Asset (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

c. Pertumbuhan Penjualan

%100000.000.524.1

000.568.50×

Rp

Rp

%100000.044.624

000.568.50×

Rp

Rp

-

3,51 10,9 Rp 1.650.492.000

3,66 10,69 Rp 1.737.360.000

3,32

8,10

Rp 1.542.000.000

PM > PMyll

ROA > ROAyll

Prtumbhn

pnjualnthn

ini >

pnjualnyll

Fluktuasi Turun Fluktuasi

Risiko tinggi Risiko tinggi Risiko tinggi

3

3

3

Jumlah 9Skor 9 berarti kredit diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

63

Tabel V. 15 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. GHI

Hasil

Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)

31 Des 2006 (%)

31 Des 2007 (%)

31 Des 2008 (%)

Standar Bank (%)

Kondisi Keuangan

Kesimpulan Skor

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%

LancarHutang

LancarAktiva×

b. Quick Ratio

100%LancarHutang

PersediaanLancarAktiva×

%100

000.431.995

000.648.142.6×

Rp

Rp

%100000.431.995

000.167.809.3000.648.142.6×

Rp

RpRp

349,73

113,34

420,32

171,21

617,08

234,42

≥ 140

≥ 35

Naik Naik

Risiko rendah Risiko rendah

0

0

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+

b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

%100000.935.224.1

000.672.676.1×

Rp

Rp

%100000.000.300000.167.115

000.672.676.1×

+ RpRp

Rp

-

389,33

-

338,78

136,88

403,85

≥ 40

≥ 50

- Fluktuasi

Risiko rendah Risiko rendah

0

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

64

Tabel V. 15 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. GHI (Lanjutan)

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

d.

100%AssetsTotal

Equity×

%100000.167.115

000.611.552.1×

Rp

Rp

%100000.523.930.7

000.157.710.5×

Rp

Rp

2.529

76,16

972

78,96

1.348

72

≥ 150

≥ 50

Fluktuasi Fluktuasi

Risiko rendah Risiko Rendah

0

0

3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

b. Return On Asset (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

c. Pertumbuhan Penjualan

%100000.648.479.10

000.711.023.1×

Rp

Rp

%100000.523.930.7

000.711.023.1×

Rp

Rp

-

9

17,07 Rp 9.072.900.000

9,60 17,61

Rp 10.887.480.000

9,77

12,91

Rp 10.479.199.500

PM > PMyll

ROA > ROAyll

Prtumbhn

pnjualnthn

ini >

pnjualnyll

Naik Fluktuasi Fluktuasi

Risiko rendah Risiko tinggi Risiko tinggi

0

3

3

Jumlah 6Skor 6 berarti kredit diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

65

Tabel V. 16 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. JKL

Hasil

Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)

31 Des 2006 (%)

31 Des 2007 (%)

31 Des 2008 (%)

Standar Bank (%)

Kondisi Keuangan

Kesimpulan Skor

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%

LancarHutang

LancarAktiva×

b. Quick Ratio

100%LancarHutang

PersediaanLancarAktiva×

%100000.000.40

000.087.67×

Rp

Rp

%100000.000.40

000.000.17000.087.67×

Rp

RpRp

177,63

148,46

236,96

184,09

167,72

125,22

≥ 140

≥ 35

Fluktuasi Fluktuasi

Risiko rendah Risiko rendah

0

0

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+ b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

0

%100000.000.50500.562.1

000.050.61×

+ RpRp

Rp

-

-

-

-

-

118,40

≥ 40

≥ 50

- -

- Risiko rendah

-

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

66

Tabel V. 16 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. JKL (Lanjutan)

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

d.

100%AssetsTotal

Equity×

%100500.562.1

000.467.51×

Rp

Rp

%100000.254.302

000.254.262×

Rp

Rp

-

88,44

-

90,88

3.294

86,77

≥ 150

≥ 50

- Fluktuasi

Risiko rendah Risiko rendah

0

0

3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

b. Return On Asset (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

c. Pertumbuhan Penjualan

%100000.000.165

000.164.46×

Rp

Rp

%100000.254.302

000.164.46×

Rp

Rp

-

24,63

27,76

Rp 234.000.000

25,08

26,71

Rp 265.000.000

27,98

15,27

Rp 165.000.000

PM > PMyll

ROA > ROAyll

Prtumbhn

pnjualnthn

ini >

pnjualnyll

Naik Turun Fluktuasi

Risiko rendah Risiko tinggi Risiko tinggi

0

3

3

Jumlah 6Skor 6 berarti kredit diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

67

Tabel V. 17 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. MNO

Hasil

Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)

31 Des 2006 (%)

31 Des 2007 (%)

31 Des 2008 (%)

Standar Bank (%)

Kondisi Keuangan

Kesimpulan Skor

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%

LancarHutang

LancarAktiva×

b. Quick Ratio

100%LancarHutang

PersediaanLancarAktiva×

%100000.432.243

000.104.599×

Rp

Rp

%100000.432.243

000.000.425000.104.599×

Rp

RpRp

212,99

59,4

221,83

65

246,11

71,52

≥ 140

≥ 35

Naik Naik

Risiko rendah Risiko rendah

0

0

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+ b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

0

%100000.000.45000.024.22

000.067.87×

+ RpRp

Rp

-

101,56

-

100,28

-

129,90

≥ 40

≥ 50

- Fluktuasi

- Risiko rendah

-

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

68

Tabel V. 17 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. MNO (Lanjutan)

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

d.

100%AssetsTotal

Equity×

%100000.024.22

000.142.81×

Rp

Rp

%100000.679.830

500.246.587×

Rp

Rp

306,82

68,38

297,96

68,25

368,43

70,69

≥ 150

≥ 50

Fluktuasi Fluktuasi

Risiko rendah Risiko rendah

0

0

3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

b. Return On Asset (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

c. Pertumbuhan Penjualan

%100000.333.693

000.000.54×

Rp

Rp

%100000.679.830

000.000.54×

Rp

Rp

-

6,68

4,89

Rp 550.000.000

6,85

7,39

Rp 866.667.000

7,79

6,5

Rp 693.333.000

PM > PMyll

ROA > ROAyll

Prtmbhn

pnjualnthn

ini >

pnjualnyll

Naik Fluktuasi Fluktuasi

Risiko rendah Risiko tinggi Risiko tinggi

0

3

3

Jumlah 6Skor 6 berarti kredit diterima

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

69

Tabel V. 18 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. PQR

Hasil

Rasio Keuangan Perhitungan (Periode 31 Des 2008)

31 Des 2006 (%)

31 Des 2007 (%)

31 Des 2008 (%)

Standar Bank (%)

Kondisi Keuangan

Kesimpulan Skor

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%

LancarHutang

LancarAktiva×

b. Quick Ratio

100%LancarHutang

PersediaanLancarAktiva×

%100000.000.380

000.898.923×

Rp

Rp

%100000.000.380

000.000.440000.898.923×

Rp

RpRp

166,09

94,73

238,85

120,40

243,13

127,34

≥ 140

≥ 35

Naik Naik

Risiko rendah Risiko rendah

0

0

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+ b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

%100000.000.333

500.175.75×

Rp

Rp

%100000.000.58000.320.27

500.175.75×

+ RpRp

Rp

84,65

111,06

94,23

94,18

22,58

88,11

≥ 40

≥ 50

Fluktuasi Turun

Risiko tinggi Risiko rendah

3

0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

70

Tabel V. 18 Analisis Laporan Keuangan Debitur PT. PQR (Lanjutan)

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

d.

100%AssetsTotal

Equity×

%100000.320.27

500.988.54×

Rp

Rp

%100000.663.193.3

500.662.480.2×

Rp

Rp

242

73,25

233

74,91

201

77,67

≥ 150

≥ 50

Turun Naik

Risiko rendah Risiko rendah

0

0

3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

b. Return On Asset (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

c. Pertumbuhan Penjualan

%100000.850.505.2

000.152.26×

Rp

Rp

%100000.663.193.3

000.152.26×

Rp

Rp

-

2,22

4,15

Rp 5.220.000.000

1,47

4,26

Rp 8.716.000.800

1,04

0,82

Rp 2.505.850.000

PM > PMyll

ROA > ROAyll

Prtmbhn

pnjualnthn

ini >

pnjualnyll

Turun Fluktuasi Fluktuasi

Risiko tinggi Risiko tinggi Risiko tinggi

3

3

3

Jumlah 12Skor 12 berarti kredit diterima

NB : Untuk kewajiban pokok satu tahun yang akan datang merupakan asumsi peneliti, jadi bukan data dari bank.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

71

Tabel V. 19 Hasil Analisis Laporan Keuangan Debitur

No. Nama Debitur Skor Keterangan 1 PT. ABC 6 Layak menerima kredit 2 PT. DEF 9 Layak menerima kredit 3 PT. GHI 6 Layak menerima kredit 4 PT. JKL 6 Layak menerima kredit 5 PT. MNO 6 Layak menerima kredit 6 PT. PQR 12 Layak menerima kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

72

C. Pembahasan

Tabel V. 20 Analisis Rasio Keuangan PT. ABC

Rasio Keuangan Analisis

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio

100%LancarHutangLancarAktiva

×

b. Quick Ratio

100%LancarHutang

PersediaanLancarAktiva×

Likuiditas perusahaan tidak baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami penurunan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 30,15% dikarenakan adanya peningkatan hutang dagang. CR tahun 2008 adalah 72,89% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,73. Jadi, kalau ada penambahan hutang lancar perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 tidak memenuhi standar karena hasilnya kurang dari 140% jadi risiko tinggi. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan cukup baik, meskipun QR mengalami penurunan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Pada tahun 2008, QR mengalami penurunan sebesar 31,70%. Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan hutang lancar sebesar 34,68% dan penurunan aktiva lancar sebesar 5,92%. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 42,16% memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 35% jadi risiko rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

73

Tabel V. 20 Analisis Rasio Keuangan PT. ABC (Lanjutan)

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+

b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka menengah dan jangka panjang. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan sangat baik, meskipun pada tahun 2008, rasio ini mengalami penurunan cukup tinggi dari tahun 2007 sebesar 66,27%. Hal tersebut disebabkan adanya peningkatan hutang jangka panjang. Jadi, perusahaan masih mampu membayar kewajibannya dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 40%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini sangat baik, terbukti hasilnya terus naik dari tahun ke tahun dan kenaikannya tinggi. Jadi, perusahaan mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

74

Tabel V. 20 Analisis Rasio Keuangan PT. ABC (Lanjutan)

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

d.

100%AssetsTotal

Equity×

Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini sangat baik, terbukti hasilnya mengalami kenaikan yang tinggi dari tahun ke tahun. Jadi, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas/modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini pada perusahaan tidak baik, hal ini terlihat pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 24,32% dari tahun 2007, meskipun pada tahun 2007 mengalami kenaikan dari tahun 2006 tapi hanya sedikit. Jadi, untuk tahun 2008 perusahaan tidak mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Akibatnya, bisa saja perusahaan harus berhutang untuk membiayai aktiva. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko tinggi karena hasilnya kurang dari 50%, jadi tidak memenuhi standar.

3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

Rentabilitas perusahaan dapat dikatakan cukup baik, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan PM dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Peningkatan PM ini menunjukkan bahwa kelangsungan usaha perusahaan tersebut terbukti sangat baik sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang besar. Berdasarkan standar rasio BRI, PM ini berisiko rendah karena PM2008 > PM2007, jadi memenuhi standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

75

Tabel V. 20 Analisis Rasio Keuangan PT. ABC (Lanjutan)

b. Return On Assets (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

c. Pertumbuhan Penjualan

Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan baik, hal ini terbukti dengan adanya kenaikan ROA dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko rendah karena ROA2008 > ROA2007, jadi memenuhi standar. Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi. Peningkatan hasil penjualan ini menggambarkan prospek perusahaan mengalami kemajuan dan perkembangan. Dengan hasil yang cukup tinggi maka akan meningkatkan pendapatan perusahaan.

Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 6 berarti kurang dari 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

76

Tabel V. 21 Analisis Rasio Keuangan PT. DEF

Rasio Keuangan Analisis

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio

100%LancarHutangLancarAktiva

×

b. Quick Ratio 100%

LancarHutangPersediaanLancarAktiva

×−

Likuiditas perusahaan cukup baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. CR tahun 2008 adalah 160,33% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,60. Jadi, walaupun perusahaan menambah hutang lancarnya maka perusahaan masih dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 140% jadi risiko rendah. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan baik, hal ini terlihat dari QR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Kenaikan tersebut disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar dan penurunan hutang lancar dari tahun ke tahun. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 42,48% memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 35% jadi risiko rendah.

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+

Tidak ada analisis karena tidak ada hutang jangka menengah dan hutang jangka panjang dalam laporan keuangan debitur PT. DEF.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

77

Tabel V. 21 Analisis Rasio Keuangan PT. DEF (Lanjutan)

b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini dapat dikatakan cukup baik, pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 118,2%. Jadi, perusahaan mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 81,06% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan baik, meskipun pada tahun 2008, rasio ini mengalami penurunan tapi hanya sedikit sebesar 0,53% dari tahun 2007. Jadi, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 274,30% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

78

Tabel V. 21 Analisis Rasio Keuangan PT. DEF (Lanjutan)

d.

100%AssetsTotal

Equity×

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas/modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini dapat dikatakan cukup baik, hal ini terlihat hasilnya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jadi, perusahaan masih mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.

3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2007 sebesar 3,66% yang berarti untuk setiap seratus rupiah penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar empat rupiah. Sedangkan untuk tahun 2008 rasio PM adalah sebesar 3,32% yang berarti setiap seratus rupiah penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 3 rupiah. Jika dibandingkan antara tahun 2007 dan tahun 2008 terlihat bahwa terjadi penurunan kinerja dengan adanya penurunan dalam PM. Berdasarkan standar rasio BRI, profit margin ini berisiko tinggi karena PM2008 < PM2007, jadi tidak memenuhi standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

79

Tabel V. 21 Analisis Rasio Keuangan PT. DEF (Lanjutan)

b. Return On Assets (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

c. Pertumbuhan Penjualan

Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan tidak baik, hal ini terbukti dengan adanya penurunan ROA dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan menurun dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko tinggi karena ROA2008 < ROA2007, jadi tidak memenuhi standar. Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan fluktuasi. Tahun 2007 penjualannya meningkat sebesar 105% dari tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 penjualannya menurun sebesar 11,24% dari tahun 2007. Penurunan hasil penjualan tersebut mungkin karena adanya banyak pesaing, dari segi promosi kurang atau faktor-faktor lain. Di sini perusahaan perlu evaluasi diri untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan standar rasio BRI, penjualan ini berisiko tinggi karena penjualan2008 < penjualan2007, jadi tidak memenuhi standar.

Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 9 berarti kurang dari 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

80

Tabel V. 22 Analisis Rasio Keuangan PT. GHI

Rasio Keuangan Analisis

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%

LancarHutangLancarAktiva

×

b. Quick Ratio

100%LancarHutang

PersediaanLancarAktiva×

Likuiditas perusahaan dapat dikatakan sangat baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari tahun 2006 sampai tahun 2008. CR tahun 2008 adalah 617,08% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 6,17. Jadi, walaupun perusahaan menambah hutang lancarnya maka perusahaan masih dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 140% jadi risiko rendah. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan sangat baik, hal ini terlihat dari QR yang mengalami kenaikan cukup tinggi dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Kenaikan tersebut disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar dan penurunan hutang lancar dari tahun ke tahun. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 234,42% memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 35% jadi risiko rendah.

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+

Rasio ini menunjukkan kemampuanlaba operasional dalam memenuhikewajiban jangka menengah dan jangkapanjang. Rasio ini pada perusahaandapat dikatakan sangat baik.Berdasarkan standar rasio BRI, rasio iniuntuk tahun 2008 berisiko rendahkarena hasilnya lebih dari 40%, jadimemenuhi standar. Maka, perusahaanmasih mampu membayar kewajibannyadengan laba yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

81

Tabel V. 22 Analisis Rasio Keuangan PT. GHI (Lanjutan)

b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

d.

100%AssetsTotal

Equity×

Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini dapat dikatakan sangat baik, hasilnya sangat tinggi dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 119,2%. Jadi, perusahaan mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 403,85% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini dapat dikatakan sangat baik, hasilnya sangat tinggi dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 138,68%. Jadi, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 1.348% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini dapat dikatakan baik, meskipun pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 8,81% dari tahun 2007. Jadi, untuk tahun 2008 perusahaan masih mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 72% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

82

Tabel V. 22 Analisis Rasio Keuangan PT. GHI (Lanjutan)

3. Rasio Profitabilitas

a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

b. Return On Assets (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2007 sebesar 9,60% yang berarti untuk setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 9,6. Sedangkan untuk tahun 2008 rasio PM adalah sebesar 9,77% yang berarti setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 9,7. Jika dibandingkan antara tahun 2007 dan tahun 2008 terlihat bahwa terjadi kenaikan kinerja perusahaan dengan adanya kenaikan dalam PM. Berdasarkan standar rasio BRI, profit margin ini berisiko rendah karena PM2008 > PM2007, jadi memenuhi standar. Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan tidak baik, hal ini terbukti dengan adanya penurunan ROA cukup tinggi dari tahun 2007 ke tahun 2008. Penurunan ini terjadi karena adanya kenaikan pemanfaatan total aktiva yang tidak diikuti dengan kenaikan laba, justru laba tahun 2008 turun dari tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan menurun dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko tinggi karena ROA2008 < ROA2007, jadi tidak memenuhi standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

83

Tabel V. 22 Analisis Rasio Keuangan PT. GHI (Lanjutan)

c. Pertumbuhan Penjualan

Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan fluktuasi. Tahun 2007 penjualannya meningkat sebesar 120% dari tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 penjualannya menurun sebesar 3,75% dari tahun 2007. Penurunan hasil penjualan tersebut mungkin karena adanya banyak pesaing atau faktor-faktor lain. Namun penurunan tersebut tidak begitu besar. Di sini perusahaan perlu evaluasi diri untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan standar rasio BRI, penjualan ini berisiko tinggi karena penjualan2008 < penjualan2007, jadi tidak memenuhi standar.

Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 6 berarti kurang dari 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

84

Tabel V. 23 Analisis Rasio Keuangan PT. JKL

Rasio Keuangan Analisis

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio

100%LancarHutangLancarAktiva

×

b. Quick Ratio

100%LancarHutang

PersediaanLancarAktiva×

Likuiditas perusahaan cukup baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 ke tahun 2007, meskipun terjadi penurunan dari tahun 2007 ke tahun 2008. Pada tahun 2008 mengalami penurunan sebesar 29,22% dikarenakan adanya peningkatan hutang lancar karena adanya penambahan hutang bank (tahun-tahun sebelumnya tidak ada hutang bank). CR tahun 2008 adalah 167,72% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 1,68. Jadi, kalau ada penambahan hutang lancar perusahaan masih dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 140% jadi risiko rendah. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan sangat baik, meskipun tahun 2008 QR turun sebesar 31,98%. Penurunan tersebut dikarenakan adanya peningkatan hutang lancar yang lebih besar dibandingkan peningkatan aktiva lancar dari tahun 2007. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 125,22% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 35% jadi memenuhi standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

85

Tabel V. 23 Analisis Rasio Keuangan PT. JKL (Lanjutan)

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+

b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

Tidak ada analisis karena tidak ada hutang jangka menengah dan hutang jangka panjang dalam laporan keuangan debitur PT. JKL. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan sangat baik. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 118,40% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar. Maka, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan sangat baik. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 3.294% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar. Maka, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

86

Tabel V. 23 Analisis Rasio Keuangan PT. JKL (Lanjutan)

d.

100%AssetsTotal

Equity×

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas/modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini dapat dikatakan baik, meskipun pada tahun 2008 mengalami penurunan tapi hanya sedikit sebesar 4,52% dari tahun 2007. Jadi, untuk tahun 2008 perusahaan masih mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 86,77% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.

3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2007 sebesar 25,08% yang berarti untuk setiap Rp 100 penjualan perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 25. Sedangkan untuk tahun 2008 rasio PM adalah sebesar 27,98% yang berarti setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 28. Jika dibandingkan antara tahun 2007 dan tahun 2008 terlihat bahwa terjadi kenaikan kinerja perusahaan dengan adanya kenaikan dalam PM. Jadi kinerja perusahaan tersebut sangat bagus, sehingga dengan adanya kenaikan kinerja berarti pendapatannya juga meningkat. Berdasarkan standar rasio BRI, profit margin ini berisiko rendah karena PM2008 > PM2007, jadi memenuhi standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

87

Tabel V. 23 Analisis Rasio Keuangan PT. JKL (Lanjutan)

b. Return On Assets (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

c. Pertumbuhan Penjualan

Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan tidak baik, hal ini terbukti dengan adanya penurunan ROA cukup tinggi dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 42,83%. Penurunan ini terjadi karena adanya kenaikan pemanfaatan total aktiva yang tidak diikuti dengan kenaikan laba, justru laba tahun 2008 turun dari tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan menurun dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko tinggi karena ROA2008 < ROA2007, jadi tidak memenuhi standar. Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan fluktuasi. Tahun 2007 penjualannya meningkat sebesar 113,25% dari tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 penjualannya menurun sebesar 37,74% dari tahun 2007. Penurunan hasil penjualan tersebut mungkin karena adanya banyak pesaing atau faktor-faktor lain. Penurunan tersebut cukup besar. Di sini perusahaan perlu evaluasi diri untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan standar rasio BRI, penjualan ini berisiko tinggi karena penjualan2008 < penjualan2007, jadi tidak memenuhi standar.

Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 6 berarti kurang dari 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

88

Tabel V. 24 Analisis Rasio Keuangan PT. MNO

Rasio Keuangan Analisis

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio

100%LancarHutangLancarAktiva

×

b. Quick Ratio

100%LancarHutang

PersediaanLancarAktiva×

Likuiditas perusahaan dapat dikatakan baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. CR tahun 2008 adalah 246,11% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,46. Jadi, walaupun perusahaan menambah hutang lancarnya maka perusahaan masih dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 140% jadi risiko rendah. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan baik, hal ini terlihat dari QR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Kenaikan tersebut disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar dan penurunan hutang lancar dari tahun ke tahun. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 71,52% memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 35% jadi risiko rendah.

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+

Tidak ada analisis karena tidak ada hutang jangka menengah dan hutang jangka panjang dalam laporan keuangan debitur PT. MNO.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

89

Tabel V. 24 Analisis Rasio Keuangan PT. MNO (Lanjutan)

b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

d.

100%AssetsTotal

Equity×

Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini dapat dikatakan sangat baik, hasilnya sangat tinggi dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 129,54%. Jadi, perusahaan mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 129,90% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini dapat dikatakan sangat baik, hasilnya tinggi dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 123,65%. Jadi, perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 368,43% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini dapat dikatakan baik, hasilnya cukup tinggi dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 103,58%. Jadi, untuk tahun 2008 perusahaan masih mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 70,69% berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

90

Tabel V. 24 Analisis Rasio Keuangan PT. MNO (Lanjutan)

3. Rasio Profitabilitas

a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

b. Return On Assets (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2007 sebesar 6,85% yang berarti untuk setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 7. Sedangkan untuk tahun 2008 rasio PM adalah sebesar 7,79% yang berarti setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 8. Jika dibandingkan antara tahun 2007 dan tahun 2008 terlihat bahwa terjadi kenaikan kinerja perusahaan dengan adanya kenaikan dalam PM. Berdasarkan standar rasio BRI, PM ini berisiko rendah karena PM2008 > PM2007, jadi memenuhi standar. Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan tidak baik, hal ini terbukti dengan adanya penurunan ROA dari tahun 2007 ke tahun 2008. Penurunan ini terjadi karena adanya kenaikan pemanfaatan total aktiva yang tidak diikuti dengan kenaikan laba, justru laba tahun 2008 turun dari tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan menurun dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko tinggi karena ROA2008 < ROA2007, jadi tidak memenuhi standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

91

Tabel V. 24 Analisis Rasio Keuangan PT. MNO (Lanjutan)

c. Pertumbuhan Penjualan

Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan fluktuasi. Tahun 2007 penjualannya meningkat sebesar 157,58% dari tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 penjualannya menurun sebesar 20% dari tahun 2007. Penurunan hasil penjualan tersebut mungkin karena adanya banyak pesaing atau faktor-faktor lain. Penurunan tersebut cukup besar. Di sini perusahaan perlu evaluasi diri untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan standar rasio BRI, penjualan ini berisiko tinggi karena penjualan2008 < penjualan2007, jadi tidak memenuhi standar.

Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 6 berarti kurang dari 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

92

Tabel V. 25 Analisis Rasio Keuangan PT. PQR

Rasio Keuangan Analisis

1. Rasio Likuiditas a. Current Ratio 100%

LancarHutangLancarAktiva

×

b. Quick Ratio

100%LancarHutang

PersediaanLancarAktiva×

Likuiditas perusahaan baik, hal ini terlihat dari CR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. CR tahun 2008 adalah 243,13% artinya setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,43. Jadi, walaupun perusahaan menambah hutang lancarnya maka perusahaan masih dapat memenuhi kewajibannya dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dilihat dari standar rasio BRI, CR tahun 2008 memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 140% jadi risiko rendah. Likuiditas perusahaan dapat dikatakan sangat baik, hal ini terlihat dari QR yang mengalami kenaikan dari tahun 2006 sampai tahun 2008. Kenaikan tersebut disebabkan adanya peningkatan aktiva lancar sedangkan pada tahun 2008 hutang lancarnya turun dari tahun 2007, meskipun pada tahun 2007 hutang lancarnya naik dari tahun 2006, tetapi kenaikan tersebut tidak begitu besar. Dilihat dari standar rasio BRI, QR tahun 2008 sebesar 127,34% memenuhi standar karena hasilnya lebih dari 35% jadi risiko rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

93

Tabel V. 25 Analisis Rasio Keuangan PT. PQR (Lanjutan)

2. Rasio Solvabilitas a.

100%PnjngJngkHutangMnghJngkHutang

EBITDA×

+

b.

100%yadtahun1PokokbungaBiaya

EBITDA×

+

Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam memenuhi kewajiban jangka menengah dan jangka panjang. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan tidak baik, pada tahun 2008 rasio ini mengalami penurunan sangat tinggi dari tahun 2007 sebesar 76,04%. Hal tersebut disebabkan adanya penurunan laba operasional yang sangat banyak meskipun hutang jangka panjangnya menurun dari tahun sebelumnya. Jadi, perusahaan tidak mampu membayar kewajibannya dengan laba yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 sebesar 22,58% berisiko tinggi karena hasilnya kurang dari 40%, jadi tidak memenuhi standar. Rasio ini menunjukkan kemampuan laba operasional dalam menutupi biaya bunga dan memenuhi kewajiban pokok satu tahun yang akan datang yang telah disepakati sebelumnya oleh debitur. Rasio ini dapat dikatakan baik, meskipun hasil dari rasio ini dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Penurunan tersebut disebabkan adanya peningkatan/penurunan laba operasional diikuti dengan peningkatan/penurunan biaya bunga dan kewajiban membayar hutang untuk 1 tahun yang akan datang. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar. Maka, perusahaan mampu menutupi biaya bunga dan membayar kewajibannya untuk satu tahun yang akan datang dengan laba yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

94

Tabel V. 25 Analisis Rasio Keuangan PT. PQR (Lanjutan)

c. Times Interest Earned Ratio

100%BungaBiaya

EBIT×

d.

100%AssetsTotal

Equity×

Rasio ini menunjukkan kemampuan laba dalam menutup biaya bunga. Rasio ini pada perusahaan dapat dikatakan baik, walaupun hasilnya mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Penurunan tersebut disebabkan adanya peningkatan/penurunan laba diikuti dengan peningkatan/penurunan biaya bunga. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 150%, jadi memenuhi standar. Dalam hal ini perusahaan masih mampu menutupi biaya bunga dengan laba yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan ekuitas/modal dalam membiayai aktiva perusahaan. Rasio ini dapat dikatakan baik, hal ini terlihat hasilnya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jadi, perusahaan masih mampu membiayai aktiva perusahaan dengan modal yang dimiliki. Berdasarkan standar rasio BRI, rasio ini untuk tahun 2008 berisiko rendah karena hasilnya lebih dari 50%, jadi memenuhi standar.

3. Rasio Profitabilitas a. Profit Margin (PM)

100%Penjualan

Profit×

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rasio PM untuk tahun 2007 sebesar 1,47% yang berarti untuk setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 2. Sedangkan untuk tahun 2008 rasio PM adalah sebesar 1,04% yang berarti setiap Rp 100 penjualan, perusahaan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 1. Jika dibandingkan antara tahun 2007 dan tahun 2008 terlihat bahwa terjadi penurunan kinerja dengan adanya penurunan dalam PM. Berdasarkan standar rasio BRI, PM ini berisiko tinggi karena PM2008 < PM2007, jadi tidak memenuhi standar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

95

Tabel V. 25 Analisis Rasio Keuangan PT. PQR (Lanjutan)

b. Return On Assets (ROA)

100%AktivaTotal

EAT×

c. Pertumbuhan Penjualan

Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan neto. ROA perusahaan tidak baik, hal ini terbukti dengan adanya penurunan ROA sangat tinggi dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 80,75%. Penurunan ini terjadi karena adanya kenaikan pemanfatan total aktiva yang tidak diikuti dengan kenaikan laba, justru laba tahun 2008 turun dari tahun 2007 sebesar 79,61%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan sangat menurun, tidak efektif dan efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Berdasarkan standar rasio BRI, ROA ini berisiko tinggi karena ROA2008 < ROA2007, jadi tidak memenuhi standar. Hasil penjualan tahun 2006-2008 menunjukkan fluktuasi. Tahun 2007 penjualannya meningkat sebesar 166,97% dari tahun 2006. Sedangkan untuk tahun 2008 penjualannya menurun sebesar 71,25% dari tahun 2007. Penurunan hasil penjualan tersebut mungkin karena adanya banyak pesaing, barang kurang up to date, kurang promosi atau faktor-faktor lain. Di sini perusahaan perlu evaluasi diri untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan. Berdasarkan standar rasio BRI, penjualan ini berisiko tinggi karena penjualan2008 < penjualan2007, jadi tidak memenuhi standar.

Dari hasil perhitungan rasio-rasio keuangan di atas didapat skor berjumlah 12 berarti kurang dari sama dengan 12 jadi kredit diterima jika dilihat dari segi finansial. Namun jika dilihat kembali dari segi finansial, skor tersebut berada di titik rawan antara diterima atau ditolak. Meskipun begitu, pihak bank dalam memberikan keputusan kredit kepada calon debiturnya tidak hanya mempertimbangkan dari segi finansial saja, tetapi dilihat juga dari segi non-finansial seperti aspek manajemen, aspek pasar, karakter dan situasi persaingan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

96

PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta dalam

menilai layak atau tidak layaknya calon debitur diberikan kredit menggunakan

analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk

mengetahui kondisi keuangan calon debitur. Analisis kuantitatif sudah diuraikan

dalam analisis data dan pembahasan pada bab ini, seperti yang telah diuraikan di

atas. Sedangkan, analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui kualitas dan

stabilitas usaha calon debitur dengan mempertimbangkan posisi pasar dan

persaingan, serta prospek usahanya. Selain itu juga dilakukan penilaian terhadap

karakter calon debitur, latar belakang dan kualitas manajemennya.

Bersama-sama dengan analisis kuantitatif, hasil analisis kualitatif

memberikan gambaran mengenai debitur dan pengaruhnya terhadap risiko kredit

yang diberikan kepada debitur tersebut. Berikut ini aspek-aspek non-finansial

dalam analisis kualitatif, yaitu:

1. Karakter

a. Tingkat kepercayaan

Dalam hal ini karakter berhubungan dengan tingkat kepercayaan,

kejujuran, moral dan kesediaan debitur bekerjasama dengan bank. Bank

ingin agar kredit yang diberikannya dapat dikembalikan sesuai perjanjian.

Oleh karena itu, bank hanya akan memberikan kredit kepada debitur yang

memiliki itikad baik dan memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi

kewajibannya sesuai perjanjian. Untuk memperoleh informasi tersebut

seorang Account Officer (AO) dapat melakukannya dengan mencari

informasi melalui:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

97

1) Sesama AO baik dari bank yang sama maupun bank yang berbeda.

Seringkali nasabah bercerita tentang pihak lain yang berhubungan

kepada AO yang memegang account-nya .

2) Nasabah bank yang memiliki bidang usaha yang sama dengan calon

debitur. Misalnya sama-sama pedagang mobil bekas, perusahaan

tekstil, dan lain-lain.

3) Supplier atau mitra dagang dari debitur. Dengan mencari informasi

dari supplier, AO dapat mengetahui sistem pembelian yang diperoleh

debitur dan ketetapan membayar dari debitur.

Dengan demikian AO dapat mengetahui sejauh mana debitur mampu

memenuhi kewajibannya.

b. Rekening bank

Data ini diperlukan untuk melakukan analisa keuangan debiturnya,

sehingga dapat diukur seberapa besar penghasilan debitur yang dapat

disisihkan untuk membayar angsuran pinjaman.

c. Reputasi bisnis

Reputasi berhubungan dengan kredibilitas debitur di mata mitra bisnisnya.

Dari para mitra bisnis dapat diketahui berbagai hal yang berhubungan

dengan debitur, misalnya kebiasaan membayar (tepat waktu atau suka

terlambat), ketepatan pengiriman barang, dan lain-lain.

d. Perilaku pribadi debitur

Perilaku pribadi debitur dapat diketahui dengan meneliti apakah debitur

juga anggota atau sering datang ke rumah-rumah perjudian. Apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

98

debitur mempunyai hobi atau kegiatan-kegiatan yang sifatnya foya-foya?

Bank akan memberikan kredit kepada debitur yang memiliki perilaku baik.

2. Posisi Pasar

a. Kualitas produk atau jasa

Dalam hal ini bank harus mengetahui apakah perusahaan dapat

menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas baik. Apakah perusahaan

terus menerus mengembangkan produknya agar dapat mempertahankan

posisinya di pasar? Account Officer (AO) perlu yakin bahwa perusahaan

yang akan dibiayai dalam posisi pasar yang cukup bagus sesuai target.

b. Srategi dan ketergantungan

Hal yang perlu diperhatikan oleh AO adalah strategi dan ketergantungan

organisasi kepada orang tertentu. Bila orang tersebut tidak ada di tempat,

bisnis tersebut dapat menjadi lemah karena tidak ada pihak yang dapat

mengambil keputusan.

c. Lokasi usaha

AO perlu mengetahui bagaimana pemilihan lokasi perusahaan, apakah

dekat dengan sumber bahan baku utama dan pasar, sumber daya manusia

mudah diperoleh? Dengan begitu dapat diketahui apakah manajemen

pengelolaan internal perusahaan baik atau tidak baik.

3. Situasi Persaingan

a. Perkembangan perusahaan dan situasi persaingan

AO harus mengetahui perkembangan perusahaan di pasar dan situasi

persaingan perusahaan debitur. Hal tersebut untuk mengetahui apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

99

posisi pasar yang dibiayainya berada pada posisi pasar yang lebih baik di

industri yang bersangkutan. Jadi AO yakin untuk memberikan kredit jika

perkembangan perusahaan di pasar baik dan posisi pasar dalam persaingan

industri menduduki posisi yang bagus.

b. Struktur internal perusahaan

Struktur internal perusahaan ini berkaitan dengan struktur organisasi dan

sistem pembagian kerja. Struktur organisasi yang jelas memberikan

gambaran tentang wewenang dan tanggungjawab seseorang. Dengan

demikian, aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik. Sistem

pembagian kerja yang jelas membuat orang fokus dalam bekerja, sehingga

ia bisa ahli di bidangnya. AO yakin dalam memberikan kredit kepada

debitur jika struktur internal perusahaannya jelas dan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, didapat

kesimpulan sebagai berikut :

1. PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta sudah benar-

benar menerapkan analisis aspek keuangan (analisis kuantitatif) debitur

dalam keputusan pemberian kredit sesuai dengan standar kelayakan kredit

dilihat dari segi finansial yang ditetapkan oleh bank tersebut. Hal ini

terbukti dengan diberikannya kredit kepada enam debitur yang setelah

diteliti, ke enam debitur tersebut memenuhi standar kelayakan kredit yang

diterapkan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso. PT. BRI

(Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta tidak hanya

berpedoman pada satu alat analisis saja dalam keputusan pemberian kredit,

tetapi juga menggunakan alat analisis lainnya seperti analisis kualitatif.

PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor Cabang Katamso Yogyakarta sudah

menggunakan rasio-rasio keuangan untuk analisis laporan keuangan calon

debitur dalam memberikan kredit kepada debitur. Rasio-rasio keuangan

tersebut sebagian sudah sama dengan teori, namun yang sebagian

merupakan kebijakan dari bank sendiri. Dalam analisis laporan keuangan

debitur, bank hanya mengunakan tiga rasio keuangan yaitu rasio likuiditas,

rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas, kemudian untuk rasio aktivitas

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

101

2. tidak disertakan, karena sulit untuk dijadikan patokan. Hal tersebut

dikarenakan masing-masing jenis usaha mempunyai aktivitas yang

berbeda. Namun, rasio tersebut tetap dipergunakan oleh bank untuk

menentukan cashflow setiap perusahaan.

B. Keterbatasan

Dalam melakukan penelitian ini, penulis telah berusaha semaksimal

mungkin tetapi masih terdapat pula keterbatasan. Keterbatasan yang menjadi

kendala bagi penulis antara lain :

1. Identitas debitur yang digunakan dalam penelitian ini diganti dengan abjad

tertentu, dikarenakan adanya aturan yang menjaga kerahasiaan perusahaan

dan nasabah.

2. Jumlah laporan keuangan debitur yang dianalisis hanya enam, mengingat

terbatasnya data yang diberikan oleh PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor

Cabang Katamso, waktu dan tenaga peneliti.

3. Di sini peneliti tidak dapat menganalisis aspek keuangan debitur yang

ditolak, karena pihak bank tidak menyimpan laporan keuangan mantan

calon debitur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

102

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian di atas, maka

peneliti mencoba memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi bank, sebaiknya rasio aktivitas dimasukan dalam standar kelayakan

kredit dari segi finansial untuk analisis rasio keuangan. Rasio aktivitas

digunakan untuk mengukur seberapa besar efektifitas perusahaan dalam

mengerjakan sumber-sumber dananya yang ditanam dalam piutang dagang

dan persediaan. Meskipun rasio tersebut sulit untuk dijadikan patokan,

karena masing-masing usaha memiliki karakteristik aktivitas yang

berbeda. Namun, lebih baik jika bank membuat kebijakan tersendiri untuk

rasio aktivitas dengan cara membuat standar yang berbeda untuk setiap

jenis usaha. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan dalam

menganalisis kredit.

2. Bagi peneliti berikutnya, lebih baik jika menambah jumlah debitur dan

menganalisis aspek keuangan calon debitur yang ditolak sehingga dapat

diketahui perbedaan hasil analisis calon debitur yang diterima dengan

calon debitur yang ditolak.

3. Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya penelitian tidak hanya aspek keuangan

debitur saja, tetapi juga aspek non-finansial seperti aspek manajemen,

aspek teknis, dan lain sebagainya. Sehingga hasil penelitian lebih akurat

dan lengkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

103

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Faisal. 2003. Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank. Malang:

UMM. Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

Yogyakarta: ANDI. Dendawijaya, Lukman. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hadinoto, Soetanto. 2003. How to Develop Successful Retail Banking. Jakarta:

Elex Media Komputindo. Indraswati, Niken. 2004. ”Analisis Keputusan Pemberian Kredit pada Bank

ditinjau dari Aspek Keuangannya”. Skripsi. Yogyakarta: USD. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis

untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Jusuf, Jopie. 1995. Analisis Kredit untuk Account Officer. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. Kalembu, Clotilda Detty Sari. 2006. ”Analisis Aspek Manajemen dan Finansial

Debitur dalam Keputusan Pemberian Kredit”. Skripsi. Yogyakarta: USD. Kamini, Made. Kegiatan Bank Dalam Penghimpunan dana Masyarakat. [On-

line].Tersedia:http://www.legalitas.org/datbase/artikel/perdata/kegiatanbank.pdf [20September 2008]

Muljono, Teguh Pudjo. 2002. Manajemen Prekreditan. Yogyakarta: BPFE. Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

BPFE Suyatno, Thomas, dkk. 1992. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama. Taswan. 2006. Manajemen Perbankan Konsep, Teknik dan Aplikasi. Yogyakarta:

UPP STIM YKPN. Www.bri.co.idT [07 Mei 200] Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

Lampiran 1 Kisi-Kisi Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

104

Kisi-Kisi Wawancara

A. Sejarah Perusahaan

1. Kapan perusahaan ini didirikan, oleh siapa dan di mana?

2. Apa bentuk usaha dari perusahaan ini?

3. Apa alasan atau latar belakang didirikannya usaha ini?

B. Struktur Organisasi

1. Bagaimana bentuk struktur organisasi perusahaan?

2. Apa tugas dari masing-masing bagian dari organisasi?

C. Produk Perusahaan

1. Produk apa saja yang ditawarkan oleh perusahaan?

2. Apa saja syarat untuk mendapatkan produk dari perusahaan?

D. Perkreditan

1. Khusus untuk produk berupa kredit, ada berapa jenis kredit yang

ditawarkan?

2. Apa perbedaan dari tiap jenis kredit yang ada?

3. Bagaimana cara mendapatkan kredit tersebut?

4. Bagaimana prosedur pemberian kredit yang ada di perusahaan?

5. Analisis apa saja yang digunakan perusahaan dalam menimbang

keputusan pemberian kredit?

6. Apakah perusahaan memiliki standar sendiri, khusus untuk penilaian

keuangan calon debitur (standar rasio keuangan)?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin

Penelitian dari Universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian dari Kanca

BRI Yogyakarta Katamso

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

Lampiran 4 Struktur Organisasi Kanca BRI

Yogyakarta Katamso

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS ASPEK KEUANGAN DEBITUR ... - repository.usd.ac.id · rugi secara individu. Analisis aspek keuangan ini dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan debitur kem udian

108

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI