analisis akad murabahah marjin bertingkat...

151
ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT DENGAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH BERDASARKAN FATWA DSN-MUI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) DWI ASTUTI HANDAYANI PUTRI 1110046100040 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/ 1436 H

Upload: tranminh

Post on 19-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT DENGAN

PRINSIP-PRINSIP SYARIAH BERDASARKAN FATWA DSN-MUI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

DWI ASTUTI HANDAYANI PUTRI

1110046100040

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/ 1436 H

Page 2: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

ii

Page 3: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

iii

Page 4: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti hasil karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 12 November 2014

Dwi Astuti Handayani Putri

Page 5: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

v

ABSTRAK

Dwi Astuti Handayani Putri. NIM 1110046100040. ANALISIS AKAD

MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT BERDASARKAN FATWA DSN-MUI

NO. 84/DSN-MUI.XII/2012. Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta 1435 H/

2014 M.

Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi

sebagai lembaga intermediasi dari surplus unit ke defisit unit. Kegiatan usaha yang

dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri adalah menghimpun dana, menyalurkan dana

dan jasa. Dalam menyalurkan dana, Bank Syariah Mandiri melakukan kegiatan

pembiayaan yang salah satunya menggunakan akad murabahah marjin bertingkat.

Dengan akad murabahah marjin bertingkat, maka Bank Syariah Mandiri

mendapatkan marjin (keuntungan) dari transaksi tersebut. Aplikasi akad murabahah

marjin bertingkat dalam melakukan jual beli ini harus mematuhi peraturan fatwa

DSN-MUI No. 84/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Pengakuan Keuntungan al

Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah) Di Lembaga Keuangan Syariah.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik penelitian yang

digunakan adalah content analysis dan metode pendekatan yang digunakan adalah

yuridis normatif. Terdapat dua data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data

Page 6: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

vi

primer dan data sekunder. Data primer dengan melakukakan wawancara, dan data

sekunder yang berdasarkan draft kontrak, fatwa MUI, dan studi kepustakaan. Adapun

objek yang diteliti adalah model penerapan akad murabahah marjin bertingkat dan

kesesuaian akad murabahah marjin bertingkat berdasarkan dengan Fatwa DSN-MUI

No. 84/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Pengakuan Keuntungan al Tamwil bi al-

Murabahah (Pembiayaan Murabahah) Di Lembaga Keuangan Syariah.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa isi akad murabahah terdiri atas

pendahuluan, isi, dan penutup. Adapun kesesuaian akad murabahah marjin bertingkat

di BSM pada fatwa adalah terdapat ketentuan yang belum terpenuhi, mengenai

kepemilikan objek akad murabahah marjin bertingkat.

Kata kunci : Akad, Murabahah Marjin Bertingkat, Fatwa DSN-MUI.

Pembimbing : Dr. Muhammad Maksum, M. Ag.

Daftar Bacaan : (1998-2013)

Page 7: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah, alhamdulillah, alhamdulillahi rabbil ‘aalamin. Segala puji

hanya untuk Sang Pemberi Kehidupan. Segala syukur senantiasa dipanjatkan kepada

Sang Pemberi Nafas, Allahu Rabbi. Atas segala nikmat dan karunia yang tak pernah

henti, selalu tercurah dalam izin-Nya menjalankan kehidupan ini. Atas segala

kebahagian, kasih sayang dan keberkahan dalam setiap tarikan nafas ini.

Alhamdulillah, atas segala izin dan ridho-Nya, peneliti dapat menyelesaikan

penelitian ini.

Shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk manusia penyelamat dunia,

Rasulullah SAW. Sang penyelamat dunia dari masa kegelapan dan masa kebodohan,

menjadi masa penuh cinta kasih dan dikelilingi ilmu pengetahuan.

Tak lupa dalam penulisan penelitian ini peneliti mendapatkan begitu banyak

dukungan, doa, bantuan materiil maupun non materiil dari pihak-pihak yang telah

membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini. Dalam kesempatan ini, dengan

segala rasa hormat, ucapan terima kasih penulis ingin disampaikan kepada :

Page 8: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

viii

1. Dr. H. JM Muslimin, MA. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

2. H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH dan Abdul Rouf, MA. Ketua dan

sekretaris program studi Muamalat atas waktu, ilmu dan kesempatan menimba

ilmu kepada peneliti.

3. Dr. Muhammad Maksum, M. Ag, MA, sebagai dosen pembimbing peneliti.

Terima kasih atas ilmu, bimbingan, arahan, nasihat, kesabaran dan keikhlasan

hati dalam membimbing peneliti. Semoga Bapak selalu diberikan kesehatan,

selalu diberikan limpahan keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT.

4. Segenap staff Perputakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, staff

Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan guna

menyelesaikan skripsi ini.

5. Financing Operation Division (FOD) PT. Bank Syariah Mandiri bagian Legal

Division, kepada Pak Agung selaku Kepala Bagian, dan staff beliau, Pak

Muammar dan Pak Mayo. Terima kasih atas kempatan untuk mendapat

bimbingan dan berbagi ilmu dengan peneliti. Semoga segala kebaikan selalu

dilimpahkan kepada Bapak dan keluarga.

6. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

khususnya dosen program studi ilmu hukum, yang telah memberikan berbagai

macam disiplin ilmu pengetahuan dengan tulus dan ikhlas, semoga ilmu

pengetahuan yang diajarkan dapat bermanfaat, mendapat rahmat dari Allah

Page 9: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

ix

SWT dan menjadikan keberkahan bagi penulis. Semoga Allah SWT

senantiasa membalas jasa-jasa beliau dengan menjadikan semua kebaikan dan

keikhlasan ini sebagai amal jariyah untuk beliau semua.

7. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Sumardji dan Ibunda Menik. Terima

kasih atas semua doa, dukungan materiil dan non materiil, kesabaran dan

keikhlasan sehingga menguatkan dan meyakinkan peneliti untuk

menyelesaikan kewajiban.

8. Kakak tercinta, Siti Solehah Ariani yang selalu jadi teladan peneliti. Terima

kasih atas ilmu keteguhan hati dan mental baja dalam hidup ini. Adik

tercantik, Rayhani Jastika yang selalu menghibur kepenatan.

9. Sahabat hati Naufal el Ramadhian yang selalu setia menemani tiap langkah

penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih atas segala doa

waktu, ilmu, dukungan, motivasi, bimbingan dan kesabaran.

10. Sahabat kebanggaan dan tercinta, Janitha Triana yang selalu mendoakan,

memotivasi, mendukung dan menjadi pelipur lara peneliti. Terima kasih

sahabat.

11. Sahabat-sahabat terhebat, acan tersayang, Nazahah Begum Suhaimi Khan,

Gita Regita Dahmaniar, dan Jiehan Faradillah. Terima kasih untuk motivasi,

doa dan kebersamaan kita.

12. Keluarga besar Perbankan Syariah FSH UIN Syahid, khususnya PS E

angkatan 2010. Terima kasih atas waktu kebersamaan dan berbagi ilmu.

Sukses selalu untuk kalian.

Page 10: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

x

13. Sahabat seperjuangan, Nisrina Mutiara Dewi, Faridullah, Iqbal Ali Hamzah

dan Annisa Nur Afifah. Terima kasih atas inspirasi dan saling menjaga

keteguhan

14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan penelitian ini yang tidak

dapat peneliti sebutkan namanya satu per satu, namun tidak mengurangi rasa

hormat peneliti. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan

keberkahan dalam hidup. Amin

Peneliti sadar bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu

besar harapan peneliti agar diberikan saran dan kririk yang membangun agar

terwujudnya ilmu pengetahuan yang lengkap dan sempurna. Semoga hasil penelitian

ini dapat memberikan manfaat untuk literatur khazanah ilmu pengetahuan. Amin

Jakarta, November 2014

Peneliti

Page 11: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

xi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI iii

LEMBAR PERNYATAAN iv

ABSTRAK v

KATA PENGANTAR vii

DAFTAR ISI xi

DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 5

C. Pembatasan Masalah 7

D. Perumusan Masalah 7

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 8

1. Tujuan Penelitian 8

2. Manfaat Penelitian 8

Page 12: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

xii

F. Metode Penelitian 9

1. Pendekatan 9

2. Jenis Penelitian 9

3. Jenis dan Sumber Data 10

4. Teknik Pengumpulan Data 10

5. Subjek-Objek Penelitian 11

6. Metode Analisis 11

G. Sistematika Penelitian 12

BAB II LANDASAN TEORI 15

A. Konsep Akad 15

1. Definisi Akad 15

2. Rukun dan Syarat Akad 17

3. Struktur Akad 20

4. Berakhirnya Akad 28

B. Konsep Murabahah 29

1. Definisi Murabahah 29

2. Sumber Hukum Murabahah 30

3. Rukun dan Syarat Murabahah 32

4. Aplikasi Murabahah Dalam Lembaga Keuangan Syariah 34

Page 13: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

xiii

C. Standar Syariah 35

D. Ketetapan Fatwa DSN-MUI 37

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 40

A. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri 40

1. Sejarah Singkat 40

2. Visi dan misi perusahaan 42

3. Dewan komisaris 42

4. Dewan pengawas syariah 43

5. Direksi 43

6. Profil dan informasi kepemilikan saham 43

7. Produk dan jasa 44

8. Emas 45

9. Haji dan Umrah 45

10. Bagan organisasi 45

11. Penghargaan 45

B. Aplikasi Akad Murabahah Pada PT. Bank Syariah Mandiri 48

1. Klasifikasi akad 48

2. Prosedur proses pembiayaan akad murabahah 49

Page 14: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

xiv

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN 57

A. Mekanisme Pembiayaan Akad Murabahah Marjin Bertingkat 57

B. Analisis Struktur Akad 58

1. Bagian pembukaan akad 58

2. Bagian isi akad 66

3. Bagian penutup akad 75

C. Analisis akad berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 84/DSN-MUI/XII/2012 76

1. Ketentuan Umum 77

2. Ketentuan Hukum 87

3. Ketentuan khusus 88

BAB V PENUTUP 94

A. Kesimpulan 94

B. Saran 95

DAFTAR PUSTAKA 96

Page 15: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Analisis struktur akad murabahah marjin bertingkat

2. Analisis akad murabahah marjin bertingkat dengan fatwa DSN-MUI

3. Fatwa DSN MUI No. 84/DSN-MUI/XII/2012

4. Wawancara pribadi dengan staff PT. Bank Syariah Mandiri

Page 16: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Praktik murabahah di perbankan syariah menghadapi kendala prinsip

syariah. Hal ini terjadi karena pada tanggal 7 Shafar 1433H atau 21 Desember

2012, Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan

fatwa No. 84/DSN-MUI/XII/2012 tentang metode pengakuan keuntungan al

tamwil bi al-murabahah (pembiayaan murabahah) di lembaga keuangan

syariah. Fatwa ini menetapkan dua metode pengakuan keuntungan

pembiayaan murabahah di lembaga keuangan syariah, yaitu metode

proporsional (thariqah mubasyirah) dan metode anuitas (thariqah al-hisab al-

tanazuliyyah/ thariqah al-tanaqushiyyah). Di dalam ketentuan khusus fatwa

disebutkan bahwa pengakuan keuntungan al-Tamwil bi al-Murabahah dalam

bisnis yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) boleh

dilakukan secara proporsional dan secara anuitas1.

Metode keuntungan anuitas merupakan produk dari teori keuangan

konvensional. Anuitas berarti jumlah pembayaran periodik yang tetap

1 Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No. 84/DSN-

MUI/XII/2012 Tentang Metode Pengakuan Keuntungan Al Tamwil bi Al-Murabahah.

Page 17: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

2

besarannya dan di dalamnya sudah terhitung pelunasan hutang dan bunganya.

Sehingga dalam anuitas terdapat dua pihak, dimana salah satu meminjamkan

dana dan pihak lainnya berkewajiban membayar pinjaman atau sering disebut

dengan kreditur dan debitur. Di dalam rumus perhitungan anuitas, terdapat

unsur bunga untuk menghitung besaran angsuran. Hal ini wajar dilakukan

dalam ekonomi konvensional yang menganut sistem bunga, dan yang karena

sistem bunga tersebut menjadikan adanya nilai waktu uang atau yang sering

disebut dengan time value of money,yaitu dimana nilai uang hari ini tidak

akan sama dengan nilai uang dimasa-masa berikutnya, sehingga nilai dan

kemampuan uang terus berubah-ubah2.

Metode keuntungan anuitas yang berbasis bunga tidak dapat

diterapkan pada lembaga keuangan syariah karena beberapa alasan. Pertama,

perbedaan mendasar operasional Bank Syariah dengan Bank Konvensional

adalah sistem pendapatan Bank Syariah tidak berbasis bunga (free interest

based) dalam seluruh kegiatan operasionalnya. Maka dalam mendapatkan

pendapatannya, Bank Syariah memperoleh dari nisbah bagi hasil, marjin jual-

beli dan pendapatan jasa (ujrah). Karena akad murabahah termasuk ke dalam

akad jual-beli, maka bentuk pendapatan yang diterima Bank Syariah berupa

marjin yang telah disebutkan diawal akad dan disetujui oleh nasabah.

2 Time value of money (nilai waktu uang) maksudnya adalah bertambahnya jumlah uang

akibat dari besaran bunga yang dihasilkan. Sehingga, mengakibatkan menurunnya kemampuan atau

daya beli uang.

Page 18: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

3

Kedua, selain sistem operasional yang harus terbebas dari unsur

bunga, hubungan antara Bank Syariah dengan nasabah pun berbeda. Akad

murabahah adalah akad jual beli antara Bank Syariah dengan nasabah, maka

tidak ada istilah kreditur atau debitur diantara kedua belah pihak. Sehingga,

Bank Syariah bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli yang

menyepakati keuntungan yang didapat oleh Bank Syariah. Karena

berdasarkan akad jual beli, maka penjual (Bank Syariah) berhak mendapatkan

keuntungan atas barang yang dijualnya dan nasabah pun tidak memiliki

hutang kepada Bank Syariah karena akadnya berdasarkan akad jual beli.

Berbeda kreditur dan debitur, yaitu kontrak utang-piutang dimana peminjam

berkewajiban untuk mengembalikan pinjamannya dalam waktu tertentu yang

telah disepakati. Karena berbentuk kontrak utang piutang, maka tidak ada

keuntungan atau penambahan dalam kontrak tersebut. Jika terdapat

penambahan dalam utang piutang, Islam menyebutnya dengan riba.

Riba merupakan unsur yang harus benar-benar dihindari oleh Bank

Syariah karena salah satu prinsip syariah yang harus ditaati lembaga keuangan

syariah. Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah, Bank Syariah dalam melakukan kegiatan operasionalnya, tidak boleh

bertentangan dengan prinsip syariah3. Prinsip-prinsip syariah tersebut menjadi

pedoman kegiatan operasional Bank Syariah agar tidak keluar dari aturan

3 Pasal 2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah.

Page 19: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

4

syariah dan untuk tetap berada pada jalur yang telah ditetapkan syariah.

Prinsip utama yang harus dianut oleh Bank Syariah dalam menjalankan

kegiatan operasionalnya adalah seluruh kegiatan dipastikan harus terbebas

dari unsur maghrib, yaitu terbebas dari maysir, gharar, haram, dzalim dan

riba. Maka dari itu, Bank Syariah sebagai bank yang harus terbebas dari

bunga atau riba4.

Adanya riba dalam bunga bank konvensional, para fuqaha telah

berselisih pendapat karena praktek bunga bank belum terjadi secara

institusional pada zaman Rasulullah. Akhirnya pada tanggal 16 Desember

2003, Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia mengambil keputusan fatwa

bahwa bunga bank termasuk kedalam riba nasiah, karena terjadi disebabkan

adanya penangguhan dalam pembayaran yang diperjanjikan sebelumnya,

dengan demikian praktek pembungaan uang tersebut termasuk salah satu

bentuk riba dan hukumnya haram. Bahkan bunga pada praktek perbankan

konvensional lebih berat dikarenakan, riba merupakan tambahan yang

dikenakan kepada peminjam karena peminjam tidak dapat mengembalikan

pinjaman tepat waktu atau jatuh tempo, sedangkan bunga bank telah

disebutkan dan disepakati sejak terjadinya transaksi. Maka jelas unsur dzalim

sangat terlihat pada bunga bank.

4 Maysir adalah transaksi untung-untungan (spekulasi). Gharar adalah transaksi yang tidak

jelas atau tidak ada kepastian. Haram merupakan objek transaksi yang dilarang dalam syariah. Dzalim

adalah ketidakadilan bagi pihak lain. Riba adalah penambahan pendapatan secara tidak sah (batil).

Page 20: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

5

Selain itu, salah satu perbedaan yang paling mendasar bagi Bank

Syariah dengan Bank Konvensional adalah dimana setiap transaksi yang

dilakukan meyakini adanya pertanggung jawaban berdimensi ganda, yaitu

duniawi dan ukhrawi karena dilandaskan pada hukum Islam. Sehingga untuk

menetapkan sah tidaknya suatu akad atau transaksi tidak hanya berdasarkan

hukum positif, tetapi dikuatkan dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan

syariah.

Pada praktik Bank Syariah, Bank yang menggunakan metode

keuntungan anuitas, menyebutnya dengan akad murabahah marjin bertingkat .

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, ada hal-hal yang menarik

mengenai metode keuntungan anuitas untuk dikaji. Dari aspek-aspek tersebut

diatas, maka peneliti tertarik untuk membahas masalah ini dari sudut pandang

yang spesifik dengan judul “Analisis Akad Murabahah Marjin Bertingkat

Dengan Prinsip-Prinsip Syariah Berdasarkan Fatwa DSN-MUI”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti mengidentifikasi

permasalahan-permasalahan, yaitu :

1. Sejak kapan pembiayaan murabahah marjin bertingkat mulai

beroperasional?

2. Apakah perbedaan metode keuntungan proporsional dengan metode

keuntungan anuitas?

3. Apakah kekurangan dari metode keuntungan proporsional?

Page 21: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

6

4. Apakah perbedaan metode keuntungan anuitas lembaga keuangan syariah

dengan lembaga keuangan konvensional?

5. Apa faktor-faktor yang menyebabkan Bank Syariah mengubah akad

murabahah menjadi akad murabahah marjin bertingkat?

6. Apakah kerugian menjadi faktor utama yang mendasarinya?

7. Bagaimana tingkat keuntungan Bank Syariah setelah diberlakukannya

akad murabahah marjin bertingkat?

8. Bagaimana manajemen resiko pada akad murabahah marjin bertingkat?

9. Apakah akad murabahah marjin bertingkat mengurangi resiko gagal

bayar?

10. Bagaimana akuntansi pada murabahah marjin bertingkat?

11. Bagaimana respon nasabah menyikapi akad murabahah marjin

bertingkat?

12. Apakah akad murabahah marjin bertingkat memberikan win win solution

bagi nasabah dan Bank Syariah?

13. Apa motif nasabah memutuskan memilih akad murabahah marjin

bertingkat?

14. Bagaimana prosedur pembiayaan akad murabahah marjin bertingkat?

15. Apa saja syarat-syarat pembiayaan akad murabahah marjin bertingkat?

16. Siapa saja yang dapat melakukan akad murabahah marjin bertingkat?

17. Bagaimana jika nasabah telat atau tidak membayar angsuran pembiayaan?

18. Apa sanksi yang akan diterima?

Page 22: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

7

19. Bagaimana likuiditas bank syariah jika terjadi gagal bayar (fraud) ?

20. Bagaimana jika nasabah pembiayaan meninggal dunia?

21. Bagaimana tentang perlindungan konsumen melindungi hak-hak nasabah?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat masalah yang diangkat peneliti begitu luas lingkupannya,

maka peneliti perlu membatasi permasalahan yang akan dibahas agar masalah

lebih terfokus dan spesifik, serta untuk menghindari kemungkinan tumpang

tindih dengan masalah lain diluar penelitian, yaitu tekait dalam aplikasi akad

murabahah dengan marjin bertahap pada Bank Syariah Mandiri berdasarkan

fatwa DSN-MUI No. 84/DSN-MUI/XII/2012 tentang metode pengakuan

keuntungan al tamwil bi al-murabahah (pembiayaan murabahah) di lembaga

keuangan syariah.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana model penerapan akad murabahah marjin bertingkat pada

Bank Syariah Mandiri?

2. Apakah akad murabahah marjin bertahap sesuai dengan prinsip-prinsip

muamalah berdasarkan fatwa DSN MUI?

Page 23: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan perumusan dan pembatasan masalah yang telah

dijelaskan sebelumnya, maka yang akan menjadi tujuan penelitian ini

dilakukan adalah :

a. Mengetahui dan menganalisa model penerapan akad murabahah

marjin bertingkat pada Bank Syariah Mandiri.

b. Mengetahui dan menganalisa kesesuaian akad murabahah dengan

marjin bertahap dengan prinsip-prinsip muamalah berdasarkan fatwa-

fatwa DSN MUI.

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sebagai

pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan khususnya

mengenai struktur atau model penerapan akad dalam akad murabahah

dan kesesuaiannya dengan Fatwa DSN-MUI.

b. Manfaat praktis

Manfaat penelitian ini secara praktis agar dapat digunakan sebagai

informasi dan bahan masukan bagi praktisi Bank Syariah Mandiri

dalam menerapkan struktur atau model penerapan akad-akad syariah,

sehingga Bank Syariah Mandiri dapat terhindar dari hal-hal yang tidak

sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

Page 24: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

9

F. Metode Penelitian

Pengumpulan data merupakan bagian terpenting di dalam sebuah penelitian,

dalam hal ini sangat dibutuhkan data-data yang akurat serta relevan dalam

persoalan yang akan diteliti. Adapun data yang diperlukan menggunakan metode

sebagai berikut :

1. Pendekatan

Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis

normatif. Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan hukum dengan

melihat peraturan-peraturan. Baik hukum primer maupun bahan hukum

sekunder atau pendekatan terhadap masalah dengan cara melihat dari segi

peraturan Undang-Undang yang berlaku5. Pada penelitian ini, peneliti

mengacu pada Fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia

(DSN-MUI) No. 84/DSN-MUI/XII/2012 tentang metode pengakuan

keuntungan al tamwil bi al-murabahah (pembiayaan murabahah) di

lembaga keuangan syariah.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah penelitian yang tidak berdasarkan data-data angka, yang

menghasilkan data deskriptif.

5 Roni Hantijo Soemitro, Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Semarang: Ghalia

Indonesia, 1998), h. 11.

Page 25: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

10

3. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer (primary

resources) dan data sekunder (secondary resources).

1) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari PT. Bank

Syariah Mandiri.

2) Data sekunder (secondary resources) merupakan sumber data

penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara karena telah diolah terlebih dahulu oleh pihak-

pihak terkait.

b. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berdasarkan orang individual dan

studi kepustakaan (library research). Studi kepustakaan (library

research) yaitu dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari

berbagai sumber yang relevan dengan analisis yang akan digunakan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun instrumen-instrumen yang digunakan dalam rangka penelitian

ini adalah :

a. Wawancara

Page 26: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

11

Merupakan salah satu pengambilan data dan informasi dengan

interaksi bahasa yang berlangsung antara dua orang melalui tatap

muka6. Dengan menggunakan instrumen pedoman wawancara.

b. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi, yaitu dengan membaca literatur yang relevan

dengan topik masalah dalam penelitian ini. Pengumpulan data

berasal dari dokumen Bank Syariah Mandiri yaitu dokumen berupa

kontrak akad murabahah marjin bertingkat.

c. Riset Kepustakaan

Yaitu dengan membaca jurnal dan mempelajari literatur yang

memuat teori-teori, konsep-konsep dan informasi yang diperoleh

sebagai landasan teori yang berkaitan dengan masalah penelitian.

5. Subjek-Objek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri (BSM)

sedangkan objek penelitian ini adalah akad murabahah marjin bertingkat

pada Bank Syariah Mandiri (BSM).

6. Metode Analisis

a. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik content analysis.

Teknik conten analysis, untuk menghasilkan inferensi terhadap data

verbal dan simbolik yang dapat diulangi dan valid. Dimana analisis ini

6 Emzir, Metodelogi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 50.

Page 27: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

12

berbentuk dokumen dan teks yang berupaya mengkuantifikasikan isi

menurut kategori yang sudah ditetapkan, suatu teknik untuk

mengambil kesimpulan dengan mengidentifikasi berbagai karakteristik

khusus suatu pesan secara objektif, sistematis, dan generalis. Analisis

isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan

mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam

media masa. Metode yang meliputi semua analisis mengenai isi teks,

tetapi disisi lain analisis isi juga digunakan untuk medeskripsikan

pendekatan analisis yang khusus7

b. Teknik Penulisan Laporan

Teknik penulisan laporan pada penelitian ini mengacu kepada buku

pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan pada tahun 2012.

G. Sistematika Penelitian

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, peneliti menetapkan suatu kerangka

dasar penulisan. Secara garis besar dapat memberikan gambaran sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara garis besar mengenai latar belakang

masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

7 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.

155-156.

Page 28: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

13

tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu, metode

penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan tinjauan pustaka

dan literatur yang terkait dengan pembahasan penelitian, standar

syariah, ketetapan Fatwa DSN-MUI serta review studi terdahulu.

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BANK SYARIAH MANDIRI

Dalam bab ini akan dijelaskan secara terperinci tentang Bank Syariah

Mandiri mengenai sejarah singkat, visi dan misi perusahaan, dewan

komisaris, dewan pengawas syariah (DPS), direksi, profil dan

kepemilikan saham, produk dan jasa, bagan organisai, penghargaan,

serta proses pra-akad murabahah marjin bertingkat Bank Syariah

Mandiri.

BAB IV ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT

DENGAN PRINSIP-PRINSIP FIQH MUAMALAH BERDASARKAN

FATWA DSN-MUI

Analisis isi akad murabahah dan kesesuaiannya dengan Fatwa No.

84/DSN-MUI/XII/2012 tentang metode pengakuan keuntungan al

tamwil bi al-murabahah (pembiayaan murabahah) di lembaga

keuangan syariah.

Page 29: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

14

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini akan disimpulkan jawaban dari perumusan masalah

yang ada dan disertai dengan pemberian saran-saran yang tepat

sehubungan dengan adanya permasalahan yang ditemukan selama

penelitian.

Page 30: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

15

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Akad

Saat kekuatan penawaran dan kekuatan permintaan bertemu, maka

terjadilah transaksi antara kedua belah pihak. Namun, sebelum terjadi

transaksi, terdapat akad yang harus dipenuhi untuk terpenuhinya tingkat

kepuasan manusia tersebut. Maka dari itu, akad merupakan bagian terpenting

dalam sebuah transaksi.

1. Definisi Akad

Akad secara istilah berasal dari kata al-„aqdu. Kata al-„aqdu

merupakan bentuk jamak dari „aqada, ya‟qidu, „aqdan yang berarti

meyimpul, membuhul, mengikat atau mengikat janji1.

Secara terminologi, akad memiliki arti umum (al-ma‟na al-am) dan

khusus (al-ma‟na al-khas)2. Adapun arti umum dari akad adalah “segala

sesuatu yang dikehendaki seseorang untuk dikerjakan, baik yang muncul

dari kehendaknya sendiri, seperti kehendak untuk wakaf, membebaskan

hutang, thalak, dan sumpah, maupun yang membutuhkan pada kehendak

1 A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia, 2012), h. 129.

2 Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Press, 2005), h. 60.

Page 31: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

16

dua pihak dalam melakukannya, seperti jual beli, sewa menyewa,

perwakilan, dan gadai/jaminan”. Sedangkan arti khusus akad didefinisikan

dengan3 :

”Pertalian ijab (pernyataan melakukan ikatan) dan Kabul (pernyataan

penerimaan ikatan) sesuai dengan kehendak syariat yang berpengaruh

kepada objek perikatan.”

Menurut Wahbah Zuhaili, akad adalah ikatan antara dua hal, baik

ikatan secara nyata maupun ikatan secara maknawi, dari satu segi maupun

dua segi. Menurut istilah para ahli hukum Islam, aqad diartikan sebagai

hubungan antara ijab dan Kabul sesuai dengan kehendak syariat yang

menetapkan adanya pengaruh (akibat) hukum pada objek perikatan4.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

akad adalah kesepakatan antara para pihak untuk saling mengikatkan diri

dalam suatu perbuatan hukum tertentu sesuai dengan kehendak syariah.

Maka dari itu, setiap akad yang dilakukan harus terbebas dari unsur-unsur

yang telah ditetapkan oleh syar‟i, yaitu Allah SWT dan Rasulullah, seperti

akad yang tidak terdapat unsur riba dan hal-hal yang dilarang lainnya.

3 Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2010), h.51.

4 A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, (Jakarta: Gramedia, 2012), h. 129.

Page 32: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

17

Akad terbentuk karena adanya ijab dan qabul antara pihak-pihak yang

melakukan kerjasama. Dengan melakukan akad, maka akan timbul akibat

hukum pada objek-objek akad. Jika akad jual-beli, maka akibat hukum

yang timbul pada objek akad adalah perpindahan hak atas kepemilikan

barang. Jika yang disepakati merupakan akad sewa-menyewa, maka akibat

hukum yang timbul pada objek akad adalah perpindahan atas manfaat

barang, bukan berpindah hak atas kepemilikan barang.

2. Rukun dan Syarat Akad

Akad harus memenuhi rukun dan syarat. Rukun adalah unsur-unsur

yang harus ada dan harus dipenuhi ketika akad berlangsung serta

merupakan esensi dari akad tersebut. Sedangkan syarat adalah sifat yang

melekat pada setiap rukun5. Menurut Jumhur Ulama yang termasuk

kepada rukun akad adalah6 :

a. Shighat (formulasi) ijab dapat diwujudkan dengan ucapan lisan,

tulisan, isyarat bagi mereka yang tidak mampu berbicara atau menulis,

sarana komunikasi modern, bahkan dengan perbuatan (bukan ucapan,

tulisan maupun isyarat) yang menunjukkan kerelaan kedua belah pihak

untuk melakukan suatu akad yang umumnya dikenal dengan al-

mu‟athah.

5 Saefuddin Arif dan Azharudin Lathif, Kontrak Bisnis Syariah, (Jakarta: Fakultas Syariah

dan Hukum, 2011), h. 27.

6 Saefuddin Arif dan Azharudin Lathif, Kontrak Bisnis Syariah, h. 28.

Page 33: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

18

Ada 3 syarat yang harus dipenuhi agar suatu ijab dan qabul

dipandang sah, yaitu :

1) Ijab dan qabul harus secara jelas menunjukkan maksud kedua

belah pihak.

2) Antara ijab dan qabul harus selaras, dan

3) Antara ijab dan qabul harus muttashil (berkesinambungan), yakni

dilakukan dalam satu majelis „akad (tempat akad).

b. Pelaku akad disyaratkan harus seorang mukallaf („aqil baligh, berakal

sehat dan dewasa atau cakap hukum). Mengenai batasan umur pelaku

untuk keabsahan akad diserahkan kepada „urf atau peraturan

perundang-undangan yang dapat menjamin kemaslahatan para pihak.

c. Objek akad harus memenuhi 4 (empat) syarat :

1) Objek harus sudah ada secara konkret ketika akad dilakukan; atau

diperkirakan akan ada pada masa akan datang dalam akad-akad

tertentu seperti dalam akad salam, ishtishna‟, ijarah dan

mudharabah.

2) Objek harus merupakan sesuatu yang menurut hukum Islam sah

dijadikan objek akad, yaitu harta yang dimiliki serta halal

dimanfaatkan (mutaqawwam).

3) Objek harus dapat diserahkan ketika terjadi akad, namun tidak

berarti harus dapat diserahkan seketika.

Page 34: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

19

4) Objek harus jelas (dapat ditentukan, mu‟ayyan) dan diketahui oleh

kedua belah pihak. Ketidakjelasan objek akad-selain ada larangan

Nabi untuk menjadikannya sebagai objek akad- mudah

menimbulkan persengketaan di kemudian hari, dan ini harus

dihindarkan. Mengenai penentuan kejelasan suatu objek akad ini,

adat istiadat („urf) mempunyai peranan yang penting.

Dari syarat pertama ulama mengecualikan empat macam akad :

salam, ishtishna‟, ijarah, dan musaqah. Artinya keempat macam akad

ini tetap dinyatakan sah walaupun objek akad belum ada ketika terjadi

akad.

d. Maudhu „al-„aqd atau tujuan akad merupakan salah satu bagian

penting yang harus ada pada setiap akad. Yang dimaksud dengan

maudhu‟ al-„aqd adalah tujuan utama untuk apa akad itu dilakukan

(al-maqshad al-ashli alladzi syari‟a al-„aqd min ajlih). Menurut

hukum Islam, yang menentukan tujuan hukum akad adalah al-

musyarri‟ (yang menetapkan syariah, yaitu Allah SWT). Dengan kata

lain, akibat hukum suatu akad hanya diketahui melalui syara‟ dan

harus sejalan dengan kehendak syara‟. Atas dasar itu , semua bentuk

akad yang tujuannya bertentangan dengan syara‟ (hukum Islam)

adalah tidak sah dan karena itu tidak menimbulkan akibat hukum;

misalnya menjual barang yang diharamkan seperti minuman kras

Page 35: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

20

(khamr). Jika hal itu terjadi, dalam pandangan hukum Islam akibat

hukumnya tidak tercapai. Tegasnya, menurut hukum Islam, jual beli

atas barang yang diharamkan tersebut tidak menyebabkan perpindahan

kepemilikan barang kepada pembeli dan kepemilikan harga barang

kepada penjual.

3. Struktur Akad

Dalam praktik penyusunan akad terdapat berbagai macam model

struktur akad. Akan tetapi, struktur akad atau perjanjian yang lazim

digunakan di Indonesia terdiri dari tiga bagian, yaitu pembukaan,

isi/materi, dan penutup. Pada masing-masing bagian terdiri sub bagian

yang selengkapnya dalah sebagai berikut :

a. Pada bagian pembukaan terdiri dari7 :

1) Tulisan Bismillahirrahmanirrahim dan terjemahannya

Tulisan basmalah dapat ditulis dengan menggunakan huruf arab

maupun latin. Tulisan ini memang tidak bersifat mutlak atau harus

ada (tergantung kebijakan). Akan tetapi, keberadaannya dalam

konteks akad syariah penting untuk mengingatkan para pihak akan

pentingnya memulai sesuatu dengan meluruskan niat hanya

semata-mata karena Allah SWT.

2) Ayat Al-Qur‟an dan atau Hadits dan terjemahannya

7 Azharudin Lathif dan Saefudin Arif, Kontrak Bisnis Syariah, (Jakarta: Fakultas Syariah dan

Hukum, 2011), h. 54.

Page 36: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

21

Ayat Al-Qur‟an dan atau Hadits serta terjemahannya yang ditulis

dalam akad adalah yang langsung berkaitan atau menjadi dalil

hukum akad tersebut.

3) Judul

Adalah menunjukkan dan sekaligus memberikan cakupan

pengertian [okok tentang hakekat isi suatu kontrak. Judul ditulis

dengan isi kesepakatan dan ditulis ditengah dengan menggunakan

huruf kapital.

4) Kepala akad

Terdiri atas judul, nomor, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun

dibuatnya akad tersebut.

5) Komparisasi

Adalah penyebutan dan penjelasan mengenai identitas para pihak

yang membuat akad/yang berkepentingan. Pada pihak dalam

perjanjian adalah : pihak-pihak yang langsung terlibat, terdiri atas

perorangan atau yang bersifat publik

6) Dasar diadakan akad (premisse)

Salah satu sahnya kontrak adalah bahwa kontrak tersebut dibuat

atas dasar/kausa yang halal. Kausa/dasar dalam suatu kontrak

biasanya dinyatakan sebagai keterangan pendahuluan mengenai

dasar atau sebab dibuatnya kontrak yang bersangkutan.

7) Dasar hukum

Page 37: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

22

Dasar hukum diambil dari Al-Qur‟an, As-Sunnah dan Ijtihad

(dalam konteks keindonesiaan adalah fatwa MUI). Di samping itu

juga diambilkan dari perundang-undangan positif di Indonesia baik

yang khusus mengatur hukum Islam maupun yang bersifat umum.

Dasar hukum ini ditulis dalam bagian akhir promise.

b. Menurut Azharudin Lathif dan Saefudin Arif pada bagian isi/materi

terdiri dari8:

1) Klausul definisi

Yaitu setiap kata/kalimat yang akan diatur/dituangkan dalam

kontrak diberikan batasan/arti atau maknanya agar nantinya tidak

menimbulkan salah pengertian dan tidak dapat ditafsirkan lain

serta agar para pihak jelas dan paham benar apa maksudnya.

2) Klausul obyek akad

Yaitu menetukan apa yang dijadikn obyek akad dengan

menyebutkannya secara jelas dan lengkap tentang nama barang,

wujud/jenisnya, letaknya, luas/banyaknya dan bukti yang

mendasari hak atas barang tersebut.

3) Klausul hak dan kewajiban

Yang menetukan hak dan kewajiban para pihak yang harus ditulis

secara tegas dan jelas serta terperinci apa saja yang menjadi hak

8 Azharudin Lathif dan Saefudin Arif, Kontrak Bisnis Syariah, h. 54.

Page 38: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

23

masing-masing dan tentang hal-hal apa yang wajib harus dilakukan

masing-masing pihak, secara seimbang dan timbal balik.

4) Klausul sanksi

Yaitu ketentuan yang mengatur pemberian sanksi akibat

pelanggaran dan atau kelalaian salah satu pihak dalam

melaksanakan isi kontrak yang berupa pelanggaran terhadap

kewajibannya.

5) Klausul spesifik

Yaitu pengaturan tentang hal-hal yang spesifik/khusus yang

dikehendaki pihak untuk dituangkan dalam akad.

6) Klausul pemilihan hukum dan domisili

Yaitu menentukkan hukum yang dipilih dalam melaksanakan dan

menyelesaikan perselisihan jikalau timbul serta domisli dimana

penyelesaian tersebut akan diselesaikan apabila terjadi sengketa

dimasa yang akan datang.

7) Klausul jaminan pemilikan

Yaitu untuk menjamin tertibnya pembayaran kembali/ atau

pelunasan Pokok Pembiayaan da margin serta biaya-biaya lainnya

tepat pada waktu yang telah disepakati kedua belah pihak.

Page 39: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

24

Menurut A. Wangsawidjaja pada bagian isi/materi terdiri dari9 :

1) Klausul tentang jumlah pembiayaan

Adanya klausul tentang jumlah pembiayaan penting dicantumkan

dalam akad untuk menentukkan objek akad berupa besarnya

maksimum pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah kepada

nasabah penerima fasilitas.

2) Klausul jangka waktu pembiayaan

Dalam suatu akad pembiayaan mutlak harus dicantumkan adanya

jangka waktu pembiayaan atau jatuh tempo pembiayaan untuk

kepastian hukum timbulnya hak Bank untuk menuntut pelunasan

pembiayaan yang telah diberikan kepada nasabah.

3) Klausul tentang imbalan

Klausul tentang imbalan dalam akad pembiayaan merupakan hal

yang penting dan harus dicantumkan secara tegas, kecuali untuk

pinjaman tertentu yang tidak mensyaratkan adanya imbalan,

seperti qardh.

4) Klausul tentang representation and warranties

Keputusan pemberian pembiayaan oleh bank syariah didasarkan

pada analisis terhadap data yang disampaikan oleh nasabah kepada

bank, baik data keuangan maupun non-keuangan. Untuk menjamin

9 A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012),

h.172.

Page 40: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

25

dan meyakinkan bank bahwa data yang disampaikan oleh nasabah

tersebut betul-betul valid dan benar, maka bank pada umumnya

mensyaratkan adanya klausul tentang jaminan (representation and

warranties).

5) Klausul tentang pre-disbursment atau conditions precedent

Klausul ini mengatur tentang syarat yang harus dipenuhi nasabah

sebelum pembiayaan direalisasikan, misalnya wajib

menyampaikan rician penggunaan dana, telah menandatangani

pengikatan agunan, agunan telah ditutup asuransinya, dan

sebagainya.

6) Klausul tentang affirmative covernant

Klausul ini mengatur tentang kewajiban-kewajiban nasabah

penerima fasilitas untuk melakukan hal-hal tertentu, agar bank

dapat melakukan pengawasan pasif terhadap kegiatan usaha

nasabah dan mengantisipasi risiko selama fasilitas pembiayaan

sebelum lunas.

7) Klausul tentang negative covenant

Klausul ini memuat hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh

nasabah penerima fasilitas yang dapat merugikan dan/atau

menimbulkan kesulitan bagi bank selama perjanjian pembiayaan

berlaku.

8) Klausul tentang event of default atau trigger clause

Page 41: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

26

Klausul ini menetukan suatu peristiwa yang apabila terjadi

memberikan hak kepada bank untuk mengakhiri fasilitas

pembiayaan secara sepihak dan untuk seketika dan sekaligus

managih seluruh outstanding pembiayaan.

9) Klausul tentang agunan pembiayaan dan asuransi barang agunan

dengan syarat banker‟s clause

Klausul ini memuat informasi tentang agunan yang diserahkan

oleh nasabah penerima fasilitas kepada bank berikut jenis

pengikatannya, agunan pembiayaan dapat berupa barang tetap atau

barang bergerak. Barang agunan yang insurable wajib ditutup

asuransi dengan syarat banker‟s clause oleh nasabah pada asuransi

syariah yang disetujui oleh bank dan biaya premi asuransi atas

beban nasabah.

10) Klausul tentang pemberian kuasa kepada Bank

Klausul kuasa (wakalah) ini memberikan hak kepada bank untuk

mendebit rekening giro dan/atau rekening nasabah penerima

fasilitas lainnya yang ada pada bank untuk pembayaran kewajiban

nasabah, misalnya imbalan, denda, biaya asuransi dan ongkos-

ongkos lainnya berkenaan dengan pembiayaan.

11) Klausul tentang hak-hak Bank melakukan pengawasan

Klausul ini memberikan kewenangan kepada bank untuk

melakukan pengawasan, baik langsung maupun tidak langsung,

Page 42: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

27

terhadap pembiayaan yang diberikan, misalnya meminta laporan,

melakukan pemeriksaan di tempat (on the spot), memasuki

gudang, memeriksa pembukuan debitur, dan sebagainya.

12) Klausul tentang penyelesaian perselisihan

Klausul ini lazimnya menyatakan bahwa apabila terdapat

perselisihan dalam pelaksanaan akad pembiayaan maka akan

diselesaikan secara musyawarah dan mufakat terlebih dahulu.

Apabila tidak tercapai kesepakatan dalam musyawarah tersebut,

maka sengketa akan diselesaikan melalui peradilan umum,

peradilan agama, Badan Arbitrase, atau alternatif penyelesaian

sengketa.

13) Klausul lain-lain (miscellaneous)

Klausul ini memuat ketentuan-ketentuan lain yang disepakati

dalam perjanjian yang dibuat oleh para pihak, misalnya mengenai

alamat surat-menyurat antara nasabah dan bank.

c. Pada bagian penutup terdiri atas :

1) Pernyataan para pihak tentang tiadanya hal-hal yang membatalkan

akad

2) Penandatangan

Page 43: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

28

4. Berakhirnya Akad

Dalam konten hukum Islam, perjanjian yang dibuat oleh para pihak

akan berakhir jika dipenuhi tiga hal sebagai berikut10

:

a. Berakhirnya masa berlaku perjanjian atau akad.

Biasanya dalam sebuah perjanjian telah ditentukan saat kapan suatu

perjanjian akan berakhir, sehingga dengan lampaunya waktu maka

secara otomatis perjanjian akan berakhir, kecuali kemudian ditentukan

lain oleh para pihak.

b. Dibatalkan oleh pihak-pihak yang berakad.

Hal ini biasanya terjadi jika ada salah satu pihak yang melanggar

ketentuan perjanjian, atau salah satu pihak mengetahui jika dalam

pembuatan perjanjian terdapat unsur kekhilafan atau penipuan.

Kekhilafan dapat menyangut obyek perjanjian (error in objecto),

maupun mengenai orangnya (error in persona).

c. Salah satu pihak yang berakad meninggal dunia.

Hal ini berlaku pada perikatan untuk berbuat sesuatu, yang

membutuhkan adanya kompetensi khas. Sedangkan jika perjanjian

dibuat dalam hal memberikan sesuatu, katakanlah dalam bentuk

uang/barang maka perjanjian tetap berlaku bagi ahli warisnya. Sebagai

contohnya ketika seseorang yang membuat perjanjian pinjam uang,

10

Abdullah Jayadi, Beberapa Aspek Tentang Perbankan Syariah, (Yogyakarta: Mitra

Pustaka, 2011), h. 23.

Page 44: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

29

kemudian meninggal maka kewajiban untuk mengembalikan hutang

menjadi kewajiban ahli waris.

B. Konsep Murabahah

Dalam Islam, begitu banyak transaksi-transaksi ekonomi termasuk

didalamnya adalah akad murabahah. Akad murabahah merupakan salah satu

dari akad tijarah. Akad tijarah adalah akad yang bertujuan mencari

keuntungan akhirat, karena itu bukan merupakan akad bisnis11

. Dengan alasan

itu, maka saat ini lembaga keuangan syariah banyak menggunakan akad

murabahah pada produk-produk lembaga keuangan syariah sebagai produk

unggulan yang dianggap jelas memberikan keuntungan bagi kedua belah

pihak.

1. Definisi Murabahah

Secara etimologi, dalam kamus Al-Muhith Murabahah berarti الربح

yang bermakna kelebihan dan tambahan (keuntungan), yang berarti suatu

penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang

disepakati12

.

Secara terminologi, para ulama terdahulu mendefinisikan murabahah

dengan jual beli dengan modal ditambah keuntungan yang diketahui13

.

11

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Press,

2011), h. 70.

12 Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2011), h. 87.

13 Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, h.87.

Page 45: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

30

Menurut Adiwarman A. Karim, murabahah adalah akad jual beli barang

dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang

disepakati oleh penjual dan pembeli14

.

Dalam kodifikasi produk perbankan syariah, akad murabahah adalah

transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah

dengan marjin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual

menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli15

.

Sedangkan Undang-Undang Perbankan Syariah memberikan

penjelasan bahwa yang dimaksud dengan akad murabahah adalah akad

pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada

pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai

keuntungan yang disepakati16

.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa murabahah adalah jual beli suatu

barang yang ditegaskan harga perolehan dan keuntungan (marjin) diawal

perjanjian sehingga para pihak mengetahui seluruh informasi dan

disepakati oleh para pihak.

2. Sumber Hukum Murabahah

a. Al-Qur‟an

14

Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Press,

2011), h.113.

15 Huruf B Angka III.b Kodifikasi Produk Perbankan Syariah, Lampiran SEBI No.

10/31/DPbs.

16 Penjelasan Pasal 19 ayat (1) huruf d UU Perbankan Syariah.

Page 46: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

31

1) Firman Allah Q.S An-Nisa: 29

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu…”

(Q.S An-Nisa: 29)

2) Firman Allah Q.S Al-Baqarah: 275

“... Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba…” (Q.S Al-Baqarah: 275)

b. Hadits

1) Hadits riwayat Baihaqi dan Ibn Majah

Page 47: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

32

Dari Abu Saidal Khudri bahwa Rasulullah saw bersabda :

“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka”. (HR.

Al- Baihaqi dan Ibn Majah)

2) Hadits riwayat Ibn Majah

والمقار البيع إلى أجل ركثال ث فيهن الب أن النبي صلى اهلل عليه وسلم وسلم قال

Nabi saw bersabda : “Ada tiga hal yang mengandung berkah : (1)

jual beli tidak secara tunai, (2) mukharadah (mudharabah), (3)

mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga,

bukan untuk dijual.” (HR. Ibn Majah dari Suhaib)

3. Rukun dan Syarat Murabahah

Rukun akad murabahah yang disepakati oleh jumhur ulama adalah17

:

a. Ba‟i (penjual)

b. Musytari (pembeli)

c. Mabi‟ (barang/objek)

d. Tsaman (harga)

e. Sighat (ijab dan qabul)

17

Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2011), h. 89.

Page 48: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

33

Selain rukun yang harus dipenuhi dalam melakukan akad murabahah,

beberapa syarat juga harus dipenuhi dalam berlangsungnya akad

murabahah. Syarat-syarat murabahah adalah18

:

a. Harga awal harus diketahui oleh pihak pembeli, karena mengetahui

harga barang adalah salah satu syarat sahnya jual beli.

b. Keuntungan ba‟i murabahah harus diketahui oleh semua pihak yang

terlibat.

c. Modal ba‟i murabahah harus proporsional, seperti takaran, beban dan

jumlahnya.

Selain rukun dan syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan jual

beli murabahah, terdapat ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam

jual beli murabahah meliputi hal-hal berikut19

a. Jual beli murabahah harus dilakukan atas barang yang telah

dimiliki/hak kepemilikan telah berada di tangan penjual. Artinya

bahwa keuntungan dan resiko barang tersebut ada pada penjual

sebagai konsekuensi dari kepemilikan yang timbul dari akad yang sah.

b. Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal (harga

pembelian/kulakan) dan biaya-biaya lain yang lazim dikeluarkan

dalam jual beli (capital outlay) pada suatu komoditi, semuanya harus

18

Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, h. 102.

19 Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, (Jakarta: UIN Press, 2005), h.119.

Page 49: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

34

diketahui oleh pembeli saat akad; dan ini merupakan salah satu syarat

sah murabahah.

c. Ada informasi yang jelas tentang keuntungan baik nominal maupun

persentase sehingga diketahui oleh pembeli sebagai salah satu syarat

sah murabahah.

d. Dalam sistem murabahah, penjual boleh menetapkan syarat kepada

pembeli untuk menjamin kerusakan yang tidak tampak pada barang,

tetapi lebih baik syarat seperti itu tidak ditetapkan, karena pengawasan

barang merupakan kewajiban penjual disamping untuk menjaga

kepercayaan.

e. Transaksi pertama (antara penjual dan pembeli pertama) haruslah sah,

jika tidak sah maka tidak boleh jual beli secara murabahah (antara

pembeli pertama yang menjadi penjual kedua dengan pembeli

murabahah), karena murabahah adalah jual beli dengan harga pertama

disertai tambahan keuntungan.

4. Aplikasi Murabahah Dalam Lembaga Keuangan Syariah

Aplikasi akad murabahah pada lembaga keuangan syariah terdapat pada

kegiatan usaha Bank Syariah dalam bentuk penyaluran dana atau pembiayaan.

Pembiayaan murabahah merupakan jenis pembiayaan yang sering

diaplikasikan dalam bank syariah, yang pada umumnya digunakan dalam

transaksi jual beli barang investasi dan barang-barang yang diperlukan oleh

Page 50: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

35

individu20

. Dalam pembiayaan berdasarkan akad murabahah, Bank Syariah

bertindak sebagai penyedia dana dalam kegiatan transaksi murabahah dengan

nasabah21

. Bank Syariah dapat membiayai sebagian atau seluruh harga

pembelian barang yang telah ada kesepakatan antara Bank Syariah dan

nasabahnya, dan akad pembiayaan murabahah telah ditandatangani oleh Bank

Syariah dan nasabah, maka Bank Syariah wajib menyediakan dana untuk

merealisasikan penyediaan barang yang dipesan nasabah22

.

C. Standar Syariah

Dalam menjalankan kegiatan usaha produk dan jasa syariah, Bank

Syariah wajib tunduk pada prinsip syariah23

. Prinsip Syariah adalah prinsip

hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan

oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang

syariah24

. Sehingga dalam menjalankan seluruh kegiatan usahanya, Bank

Syariah harus berpedoman kepada fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh

lembaga berwenang, dalam hal ini merupakan kewenangan Dewan Syariah

Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Ketentuan tersebut bersifat

memaksa dan tidak dapat menyimpang karena merupakan perintah Undang-

20

Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 140.

21 A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012),

h.200.

22 A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h. 201.

23 Pasal 26 Ayat (1) Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

24 Pasal 1 Ayat (12) Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Page 51: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

36

Undang25

. Apabila ketentuan tersebut dilanggar, maka akan dikenakan pidana

penjara dan pidana denda sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang26

.

Maka dari itu penting bagi Bank Syariah untuk menjalankan kegiatan

usahanya berpedoman kepada fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN-

MUI, agar tetap sesuai dengan ketetapan syariah, karena Fatwa yang

dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia menjadi

indikator sesuai tidaknya produk Bank Syariah dengan prinsip syariah.

Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI)

mengeluarkan Fatwa-Fatwa yang berkenaan dengan produk dan jasa pada

lembaga keuangan syariah. Diantara Fatwa-Fatwa tersebut menetapkan

ketetapan yang berkenaan dengan akad murabahah di lembaga keuangan

syariah khususnya pada Bank Syariah. Fatwa-fatwa yang mengatur tentang

akad murabahah tersebut adalah :

a. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 04/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Murabahah.

b. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 10/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Wakalah

c. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 13/DSN-MUI/IX/2000 tentang Uang

Muka Dalam Murabahah

25

Pasal 2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

26 Pasal 63 Ayat(2) Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

Page 52: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

37

d. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 16/DSN-MUI/IX/2000 tentang

Diskon Dalam Murabahah

e. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 23/DSN-MUI/III/2002 tentang

Potongan Pelunasan Dalam Murabahah

f. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 46/DSN-MUI/II/2005 tentang

Potongan Tagihan Murabahah (khashm fi al-murabahah)

g. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 47/DSN-MUI/II/2005 tentang

Penyelesaian Piutang Murabahah Bagi Nasabah Tidak Mampu Membayar.

h. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 48/DSN-MUI/II/2005 tentang

Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah.

i. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 49/DSN-MUI/II/2005 tentang

Konversi Akad Murabahah.

j. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 84/DSN-MUI/XII/2012 tentang

Metode Pengakuan Keuntungan al Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan

Murabahah) Di Lembaga Keuangan Syariah.

D. Ketetapan Fatwa DSN-MUI Mengenai Akad Murabahah Margin

Bertingkat

Ketetapan mengenai akad murabahah marjin bertingkat diatur dalam

Fatwa DSN-MUI No. 84/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Pengakuan

Keuntungan al-Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah) Di

Lembaga Keuangan Syariah. Dalam Fatwa tersebut terdapat 2 (dua) metode

pengakuan keuntungan murabahah di kalangan lembaga keuangan syariah,

Page 53: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

38

yaitu metode pengakuan keuntungan secara proporsional dan metode

pengakuan keuntungan secara anuitas. Metode anuitas dalam praktek

perbankan syariah disebutkan dengan marjin bertingkat, yaitu karena tidak

samanya marjin pada angsuran satu dengan angsuran lainnya.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, berikut akan dipaparkan

beberapa penelitian terdahulu yang dilakukan oleh :

1. Skripsi Maisaroh, S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Tahun

2012. Dengan judul skripsi “Kesesuaian Kontrak Murabahah Di Bank

BNI Syariah Dengan Fatwa DSN”. Pada skripsi ini menggunakan

metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif dan

perskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme

murabbahah di Bank BNI Syariah dan mengidentifikasi struktur dan

anatomi kontrak murabahah di Bank BNI Syariah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme dan substansi

kontrak murabahah pada Bank BNI Syariah sesuai dengan fatwa DSN

MUI No. 04/DSN-MUI/IV/200 dan peraturan Bank Indonesia (PBI).

2. Skripsi Ruri Siti Nurziah, S1 Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah

Tahun 2013. Dengan judul skripsi “Kesesuaian Akad Murabahah Di

Tinjau Dari Fatwa DSN-MUI Dan Peraturan Terkait”. Skripsi ini

merupakan jenis kualitatif dengan metode analisis deksriptif. Tujuan

Page 54: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

39

skripsi ini adalah mengetahui kesesuaian penerapan fatwa DSN-MUI dan

peraturan terkait pada akad pembiayaan murabahah di Bank BCA Syariah.

Kesimpulan dari skripsi ini adalah masih terdapat ketidaksesuaian

pada struktur kontrak yang dibuat oleh Bank BCA Syariah. Ditinjau dari

proses realisasi pembiayaan murabahah terdapat ketidaksesuaian dengan

regulasi (Fatwa DSN-MUI dan PBI). Dan penerapan regulasi pada akad

pembiayaan murabahah masih ada ketidaksesuaian terkait pada denda.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah

mengkaji akad murabahah dengan prinsip-prinsip muamalah serta

mengetahui model penerapan akad murabahah dalam kegiatan

operasional Bank Syariah. Fatwa DSN-MUI menjadi pedoman bagi

peneliti untuk menentukan kesesuaian akad murabahah dengan prinsip-

prinsip muamalah.

Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya adalah perbedaan

isu hukum yang menjadi permasalahan penelitian, yaitu pada penelitian

sebelumnya yang dikaji adalah akad murabahah dalam kegiatan

operasional Bank Syariah, sedangkan dalam penelitian ini menganalisis

akad murabahah marjin bertingkat dengan prinsip-prinsip muamalah

berdasarkan fatwa DSN-MUI.

Page 55: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

40

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri

1. Sejarah Singkat

Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan hikmah

sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Sebagaimana

diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang disusul dengan

krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional, telah

menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh

sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi

tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank

konvensional mengalami krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil

tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di

Indonesia.

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang

dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang

Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha

keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa

bank lain serta mengundang investor asing.

Page 56: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

41

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan

penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,

Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri

(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga

menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai

pemilik mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan

syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas

diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum

untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa

pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk

melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi

bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera

mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB

berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan

prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana

tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September

1999.

Page 57: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

42

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah

dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.

1/24/ KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI

menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul

pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara

resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1

November 1999.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia.

Misi

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri

yang berkesinambungan.

2. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM.

3. Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.

4. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

5. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

3. Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Ventje Raharjo

Komisaris Independen : Zulkifli Djaelani

Page 58: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

43

Bambang Widianto, P.hd

Ramzi A. Zuhdi

Komisaris : Agus Fuad

4. Dewan Pengawas Syariah

Ketua : Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA.

Anggota : Dr. Muhammad Syafi’i Antonio, M.Ec

Drs. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH.

5. Direksi

Direktur Utama : Agus Sudiarto

Direktur : Achmad Syamsudin

Agus Dwi Handaya

Putu Rahwidhiyasa

Fahmi Ridho

6. Profil dan Informasi Kepemilikan Saham

a. Profil

Nama : PT. Bank Syariah Mandiri

Alamat : Wisma Mandiri I, Jl. MH. Thamrin No.5

Jakarta 10340 –

Indonesia

Telepon : (62-21) 2300 509, 3983 9000 (Hunting)

Faksimili : (62-21) 3983 2989

Situs Web : www.syariahmandiri.co.id

Page 59: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

44

Tanggal Berdiri : 25 Oktober 1999

Tanggal Beroperasi : 1 November 1999

Modal Dasar : Rp 2.500.000.000.000,-

Modal Disetor : Rp 1.489.021.935.000,-

Kantor Layanan : 854 kantor, yang tersebar di 33 provinsi di

seluruh Indonesia

Jumlah Jaringan ATM : 909 ATM Syariah Mandiri, ATM Mandiri

11.454, ATM Bersama 53.722 unit (include

ATM Mandiri dan ATM BSM), ATM Prima

66.770 unit, EDC BCA 196.870 unit, ATM

BCA 10.596 dan Malaysia Electronic Payment

System (MEPS) 12.010 unit.

b. Kepemilikan Saham

1) PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. : 231.648.712 lembar saham

(99.999999%)

2) PT. Mandiri Sekuritas : 1 lembar saham (0.000001%)

7. Produk dan Jasa

a. Tabungan

b. Giro

c. Deposito

d. Layanan BSM Priority

e. Pembiayaan Konsumer

Page 60: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

45

f. Produk Jasa

8. Emas

9. Haji dan Umrah

10. Bagan Organisasi

11. Penghargaan

Tabel 1.1 Daftar Penghargaan

NO NAMA

PENGHARGAAN

PEMBERI

PENGHARGAAN ATAS PRESTASI TANGGAL

1 Service Excellence

Award 2014

Majalah Infobank

bekerjasama dengan

Marketing Research

Penghargaan atas:

1. Best Customer

13 Juni 2014

Page 61: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

46

Indonesia (MRI) Service

2. Best Teller.

3. Best ATM.

4. Best Satpam

2

Service Quality Award

2014 Category: Sharia

Banking

Carre Customer

Satisfaction & Loyalty

dan Majalah Service

Excellence

For Achieving Exceptional

Total Service Quality

Satisfaction Based on

Customer Perception Survey

SQ Index 2014

5 Juni 2014

3 Corporate Image

Award

Majalah Tempo Media

Group bekerjasama

dengan Frontier

Consulting Group

Penghargaan atas

pengukuran:

1. Quality: perhatian

tinggi terhadap

konsumen, produk

dan jasa berkualitas

tinggi, perusahaan

dapat dipercaya dan

perusahaan yang

inovatif

2. Performance:

perusahaan yang

memiliki peluang

untuk tumbuh dan

dikelola dengan

baik

3. Responsibility:

Perusahaan yang

peduli dengan

lingkungan dan

memiliki tanggung

jawab social.

4. Attractiveness:

4 Juni 2014

Page 62: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

47

Perusahaan

merupakan tempat

kerja idaman, dan

perusahaan

memiliki karyawan

berkualitas.

4 Indonesia Bank Loyalty

Award 2014

Infobank bekerja sama

dengan Markplus Insight

The Best of Indonesian Bank

Loyalty Champion 2014

Category: Saving Account,

Islamic banking

26 Februari

2014

5

The Most Profitable

Islamic Full Fledge

Bank 2014 : Equity

IDR > 1 Triliun (BUKU

2)

Karim Business

Consulting

Bank Syariah dengan kinerja

terbaik dari sisi kinerja

keuangan.

24 Februari

2014

6

The Most Efficient

Islamic Full Fledge

Bank 2014 : Equity

IDR > 1 Triliun (BUKU

2)

Karim Business

Consulting

Bank Syariah dengan kinerja

terbaik dari sisi kinerja

keuangan.

24 Februari

2014

7

The Best Islamic Full

Pledge Bank 2014 :

Equity IDR > 1 Triliun

(BUKU 2)

Karim Business

Consulting

Bank Syariah dengan kinerja

terbaik dari sisi kinerja

keuangan.

24 Februari

2014

8 The Best Islamic Bank

in Indonesia 2014

Euromoney

Penghargaan atas The Best

Islamic Bank in Indonesia

13 Februari

2014

9 Top Brand Award 2014

Category Sharia Bank

Majalah Marketing

bekerjasama dengan

Frontier Consulting

Group

In Recognition of

Outstanding Achievement in

Building the Top Brand

5 Februari 2014

Page 63: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

48

B. Aplikasi Akad Murabahah Pada PT. Bank Syariah Mandiri (BSM)

1. Klasifikasi Akad Murabahah

Akad murabahah pada Bank Syariah Mandiri digunakan sebagai

produk dalam menyalurkan pembiayaan. Dalam melakukan pembiayaan

melalui akad murabahah, Bank Syariah Mandiri, dibedakan antara korporasi,

konsumer dan warung mikro. Untuk pembiyaan korporasi minimal dana

pembiayaan dimulai dari 30M yang harus dilakukan di kantor pusat Bank

Syariah Mandiri. Untuk pembiayaan konsumer minimal dana dimulai dari

ratusan juta sampai kurang dari 30M yang dapat dilakukan di kantor cabang

Bank Syariah Mandiri.

Untuk pembiayaan akad murabahah diatas Rp 250.000.000 diberikan

akta notariil atau yang bentuk akad atau perjanjiannya berbentuk akta notaris.

Untuk pembiayaan akad murabahah dibawah Rp 250.000.000, maka

diberikan akad atau kontrak dibawah tangan, yaitu akad yang dibuat oleh

pihak Bank Syariah Mandiri tanpa peran notaris.

10

Excellent Service

Experience Award 2014

Category Sharia Bank

Bisnis Indonesia

bekerjasama dengan

Carre

For Excellent Performance

in Delivering Positive

Customer Experience Based

on Mystery Shopping

Research ESEI 2014

4 Februari 2014

Page 64: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

49

2. Prosedur Proses Pembiayaan Akad Murabahah

a. Prosedur Proses Pembiayaan Akad Murabahah dibawah Rp

250.000.000

Terdapat tahapan-tahapan pra-akad yang harus dipenuhi

sebelum akad pembiayaan murabahah marjin bertingkat disepakati

dan ditandatangani. Diawali oleh permohonan pembiayaan oleh

nasabah yang datang ke Bank Syariah Mandiri. Setelah permohonan

tersebut ada, maka Bank Syariah Mandiri melakukan pengenalan dan

investigasi terhadap calon nasabah pembiayaan tersebut yang

dilakukan oleh bagian unit bisnis. Begitu seluruh data calon nasabah

tersebut telah terkumpul, unit bisnis akan membuat NAP atau Nota

Analisis Permbiayaan untuk di kantor pusat, dan SKKP atau Surat

Keputusan Komite Pembiayaan yang hanya terdapat di kantor cabang.

Begitu NAP atau SKKP telah selesai dibuat, maka selanjutnya

diserahkan ke komite untuk persetujuan pembiayaan. Komite

merupakan pihak manajemen atau pihak direksi. Apabila komite

menyetujui, maka unit bisnis akan membuat SP3 atau Surat Penegasan

Persetujuan Pembiayaan. NAP dan SP3 kemudian diserahkan ke

bagian legal untuk diteliti, dan diperiksa kelengkapan dokumen.

Dalam SP3 tertuang hasil kehendak antara pihak Bank Syariah

Mandiri dan calon nasabah penerima pembiayaan, seperti jangka

Page 65: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

50

waktu pembiayaan, objek pembiayaan, besaran pembiayaan, dan

besarnya angsuran.

Setelah kedua pihak menyetujui SP3, maka perjanjian atau

akad murabahah akan dilakukan akad, dimana isi akad murabahah

merujuk pada kesepakatan isi SP3. Begitu akad murabahah disetujui,

langkah selanjutnya adalah pencairan pembiayaan dan monitoring

pembiayaan nasabah oleh Bank Syariah Mandiri.

Alur proses prosedur pembiayaan akad murabahah marjin

bertingkat pada Bank Syariah Mandiri akan diilustrasikan sebagai

berikut :

Gambar 3.1

Alur Prosedur Proses Pembiaayan Akad Murabahah

YA END

Permohonan pembiayaan nasabah yang datang ke Bank Syariah Mandiri

Pengenalan dan investigasi oleh unit bisnis

Pembuatan NAP

( Blacklist BI? )

Persetujuan Komite

Pembuatan SP3 ( Setuju? )

TIDAK

Page 66: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

51

YA

TIDAK YA

TIDAK

b. Prosedur Proses Pembiayaan Akad Murabahah diatas Rp 250.000.000

Secara umum prosedur proses pembiayaan akad murabahah

marjin bertingkat diatas Rp 250.000.00 sama dengan prosedur prosess

pembiayaan akad murabahah marjin bertingkat dibawah Rp

250.000.000. Perbedaannya terletak pada keterlibatan pegawai umum

(notaris) dalam pembuatan akad. Pada pembiayaan diatas Rp

250.000.000 diberikan akta notariil atau yang bentuk akad atau

perjanjiannya berbentuk akta notaris.

Pembuatan SP3 (Setuju?)

Akad pembiayaan murabahah dibawah tangan (Setuju?)

Surat permohonan pencairan pembiayaan oleh nasabah

Pembuatan SP2

Pencairan pembiayaan

Monitoring pembiayaan

END REVISI

END

Page 67: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

52

Pada pembiayaan korporasi, setelah SP3 disepakati, akad

dibuatkan akta notariil yang disebut line facility. Line facility disebut

juga sebagai akad kesepahaman. Line facility mengatur secara umum

pembiayaan akad murabahah yang akan dibiayai. Rincian secara

khusus dan spesifik akan dituangkan dalam akad dibawah tangan

sebelum pembiayaan dicairkan. Pada line facility menegaskan bahwa

Bank Syariah Mandiri berjanji akan menyediakan fasilitas pembiayaan

yang diajukan oleh nasabah. Maka dari itu, line facility merupakan

wa’ad dari Bank Syariah Mandiri kepada nasabah.

Setelah nasabah dan Bank Syariah Mandiri menyetujui dan

menandatangani akta notariil yang dibacakan oleh notaris, selanjutnya

nasabah mengajukan surat permohonan pencairan pembiayaan kepada

Bank Syariah Mandiri. Selanjutnya, Bank akan membuat SP2 atau

Surat Persetujuan Realisasi Pembiayaan, yang selanjutnya

penandatanganan akad dibawah tangan. Begitu penandatanganan akad

dibawah tangan, lalu pencairan pembiayaan dan monitoring

pembiayaan.

Alur proses prosedur pembiayaan akad murabahah marjin

bertingkat pada Bank Syariah Mandiri akan diilustrasikan sebagai

berikut :

Page 68: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

53

TIDAK

YA

YA

Gambar 3.2

Alur Prosedur Proses Pembiaayan Akad Murabahah

Permohonan pembiayaan nasabah yang datang ke Bank Syariah Mandiri

Pengenalan dan investigasi oleh unit bisnis

Pembuatan NAP ( Blacklist BI? )

Persetujuan Komite

Pembuatan SP3 ( Setuju? )

LINE FACILITY

AKTA NOTARIIL (Setuju? )

Surat permohonan pencairan pembiayaan oleh nasabah

Pencairan pembiayaan

Monitoring pembiayaan

TIDAK

TIDAK

YA

REVISI

END

END

END

Page 69: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

54

Dalam penjelasan prosedur proses pembiayaan akad murabahah marjin

bertingkat, dapat dipahami bahwa keberadaan NAP menjadi instrumen Bank Syariah

Mandiri dalam menerapkan prinsip kehati-hatian Bank Syariah. Dalam melakukan

pembiayaan, Bank Syariah Mandiri harus mengedepankan kehati-hatian pembiayaan

guna menghindari potensi pembiayaan yang gagal bayar, karena kewajiban Bank

Syariah yang harus bertanggung jawab mengembalikan dana yang disimpan oleh para

deposan. Maka dari itu, semakin tinggi plafond atau jumlah pembiayaan yang akan

diberikan, maka semakin tinggi pula proteksi Bank Syariah Mandiri mengamankan

dana pembiayaan dengan cara menginvestigasi seluruh informasi calon nasabah

pembiayaan secara detail dan terperinci untuk menghindari potensi gagal bayar.

Dalam NAP terdapat data dan informasi terkait calon nasabah pembiayaan.

Data dan informasi tersebut tidak hanya berisi menyangkut calon nasabah

pembiayaan secara personal, tetapi berikut informasi mengenai perusahaan, bidang

usaha, dan lainnya. Secara lanjut kandungan yang terdapat dalam NAP dapat

diuraikan dibawah ini, namun berkenaan dengan data konfidental Bank Syariah

Mandiri, maka NAP yang diuraikan dibawah ini digambarkan secara umum.

NAP atau Nota Analisis Pembiayaan

1) Kepala NAP terdiri dari judul akad, nomor, tanggal, perihal, tujuan, nama

pemohon, dasar usulan, komite pembiayaan, total permohonan fasilitas

pembiayaan nasabah dan grup, dan wewenang komite pemutus

Page 70: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

55

2) Sub bagian NAP terdiri dari permohonan nasabah, kewenangan memutus,

summary hasil ratimg, informasi nasabah dan grup, fasilitas pembiayaan

nasabah dan grup, analisa aspek yurudis, analisa aspek karakter dan

manajemen, analisa teknis dan progress proyek, analisa pemasaran, analisa

aspek keuangan, analisa aspek jaminan, analisa risiko dan mitigasi, account

strategy dan usulan pembiayaan.

Setelah NAP selesai dibuat dan disetujui oleh komite Bank, tahap selanjutnya

yang tidak kalah penting adalah adanya Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan

atau SP3 atau dalam hukum positif disebut dengan offering letter. Offering letter

adalah surat penawaran dari Bank Syariah Mandiri atas pembiayaan yang diajukan

oleh nasabah. Di dalam SP3 terdapat kondisi-kondisi yang akan dituangkan ke dalam

akad. Pada SP3 diajukan beberapa penawaran yang ditawarkan dari Bank Syariah

Mandiri mengenai pembiayaan yang diajukan oleh nasabah, kemudian nasabah

membaca dan memahami isi dari SP3 yang diberikan oleh Bank Syariah. Jika

nasabah tidak setuju, maka permohonan pembiayaan tidak akan dilanjutkan oleh

Bank Syariah Mandiri. Jika nasabah setuju, namun ada beberapa point yang menurut

hemat nasabah harus diperbaiki, maka Bank Syariah Mandiri bersedia melakukan

revisi SP3 dengan syarat tidak bertujuan untuk merugikan Bank Syariah Mandiri. Jika

nasabah setuju dengan SP3, maka pihak Bank Syariah Mandiri dan nasabah akan

menandatangani SP3 tersebut. Maka dari itu, SP3 merupakan cikal bakal terjadinya

akad murabahah marjin bertingkat. Sehingga penting sekali bagi peran SP3 dalam

Page 71: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

56

proses terjadinya akad murabahah marjin bertingkat. Secara lanjut kandungan yang

terdapat dalam SP3 dapat diuraikan dibawah ini, namun sama halnya dengan

kandungan NAP karena berkenaan dengan data konfidental Bank Syariah Mandiri,

maka SP3 yang diuraikan dibawah ini akan digambarkan secara umum

SP3 (Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan)

1. Struktur pembiayaan : skim pembiayaan, jenis transaksi, tujuan pembiayaan,

jangka waktu pembiayaan, limit pembiayaan, marjin, biaya administrasi,

jadwal angsuran, denda keterlambatan, jaminan pembiayaan dan cara

pencairan.

2. Struktur pembiayaan : jenis transaksi, tujuan pembiayaan, jangka waktu

pembiayaan, line facility, jangka waktu penarikan, jangka waktu per

pencairan, limit pembiayaan, marjin, biaya administrasi, angsuran pokok,

denda keterlambatan, dan cara pencairan.

3. Jaminan

4. Syarat-syarat penandatanganan akad pembiayaan

5. Syarat-syarat pencairan pembiayaan

6. Syarat-syarat lainnya.

Page 72: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

57

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan akad

murabahah marjin bertingkat yang dibuat oleh Bank Syariah Mandiri atau akad

dibawah tangan. Penelitian ini menganalisis struktur akad murabahah marjin

bertingkat dan kesesuaian akad murabahah marjin bertingkat dengan prinsip fiqh

muamalat berdasarkan fatwa yang telah dikeluarkan oleh DSN-MUI, terutama Fatwa

DSN No. 84/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Pengakuan Keuntungan al-Tamwil

bi al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah) Di Lembaga Keuangan Syariah.

A. Mekanisme Pembiayaan Akad Murabahah Marjin Bertingkat Di Bank

Syariah Mandiri (BSM)1

Setelah kedua belah pihak menyetujui pembiayaan akad murabahah marjin

bertingkat, selanjutnya adalah tahap pembelian barang pesanan. Pada Bank Syariah

Mandiri, selain akad murabahah marjin bertingkat juga disertakan akad wakalah.

Praktiknya, pada saat Bank memberikan uang kepada nasabah untuk membeli barang

pesanan nasabah, Bank juga memberikan akad wakalah kepada nasabah. Maksud dari

disertakannya akad wakalah adalah karena Bank tidak memiliki barang yang dapat

1 Wawancara pribadi dengan Bapak Mayo, Staff Legal Division Bank Syariah Mandiri.

Jakarta, 25 September 2014.

Page 73: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

58

dijual kepada nasabah, sehingga dengan adanya akad wakalah tersebut, pembelian

barang pesanan nasabah menjadi atas nama Bank.

B. Analisis Struktur Akad Pada Akad Murabahah Marjin Bertingkat

Terdapat tiga bagian dalam menganalisis struktur akad pada akad murabahah

marjin bertingkat, yaitu bagian pembukaan, bagian isi dan bagian penutup akad2.

1. Bagian Pembukaan Akad

Pada bagian pembukaan akad terdiri dari tulisan bismillahirrahmanirrahim

dan terjemahannya, ayat Al-Qur’an dan atau Hadits dan terjemahannya, judul

akad, kepala akad, komparisasi, dasar diadakan akad (premise) dan dasar

hukum. Secara lebih terperinci masing-masing sub bagian akad dijelaskan

sebagai berikut.

a. Tulisan Bismillahirrahmanirrahim dan terjemahannya

Dalam akad murabahah marjin bertingkat terdapat tulisan

bismillahirrahmanirrahim tanpa terjemahannya. Ditulis dengan huruf

kapital, bertuliskan miring, menggunakan huruf latin dan berada

dibaris ketiga akad3.

Alhamdulillah Bank Syariah Mandiri senantiasa selalu

mengingatkan untuk meluruskan niat bahwa semata-semata tujuan

2 Azharudin Lathif dan Saefudin Arif, Kontrak Bisnis Syariah, (Jakarta: Fakultas Syariah dan

Hukum, 2011), h. 54.

3 Lihat dokumen terlampir

Page 74: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

59

akad ini karena Allah SWT dan mencari ridho Allah SWT atas akad

jual beli ini.

b. Ayat Al-Qur’an dan atau Hadits dan terjemahannya

Pada akad murabahah marjin bertingkat, terdapat 2 (dua) surat Al-

Qur’an, yaitu Surat Al-Baqarah dan Surat An-Nissa’. Ayat Al-Qur’an

ini ditulis terjemahannya saja, ditulis miring dan berada pada baris ke-

4 (keempat) dan baris ke-5 (kelima)4.

Kedua terjemahan tersebut merupakan beberapa ayat diantara

ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang ekonomi Islam,

khususnya mengenai jual beli. Karena murabahah marjin bertingkat

merupakan akad jual beli antara Bank Syariah Mandiri dengan

nasabah, maka ayat tersebut menjadi dasar landasan Bank Syariah

Mandiri membuat akad murabahah marjin bertingkat.

c. Judul akad

Judul akad dalam akad pembiayaan ini adalah akad pembiayaan

al-murabahah. Judul akad ditulis dengan huruf kapital, menggunakan

huruf latin dan berada pada baris pertama akad murabahah marjin

bertingkat5.

4 Lihat dokumen terlampir

5 Lihat dokumen terlampir

Page 75: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

60

Judul akad mencerminkan secara umum materi yang diatur dalam

suatu akad pembiayaan6. Judul akad tersebut menegaskan bahwa akad

pembiayaan yang dilakukan dalam akad ini adalah akad murabahah,

agar tidak terjadi kesalahpahaman dan konsekuensi hukum pada objek

akad dan agar tidak menimbulkan kekeliruan dalam penafsiran.

Sehingga tujuan, hak dan kewajiban masing-masing pihak dapat

tercapai.

d. Kepala akad

Kepala akad murabahah marjin bertingkat terdiri atas nomor akad,

tanggal dan tempat ditandatangani akad. Nomor akad terdapat pada

baris kedua akad, sementara tanggal dan tempat akad dijadikan satu

paragraf, terdapat pada baris keenam akad7.

Nomor akad menunjukkan bahwa akad murabahah marjin

bertingkat terdaftar pada sistem administrasi Bank dan memiliki

kekuatan hukum. sehingga akad murabahah marjin bertingkat akan

jelas dan tidak akan tertukar dengan pembiayaan menggunakan akad

lain maupun dengan akad yang sama.

Tempat dan tanggal akad mempertegas waktu dan tempat akad

murabahah marjin bertingkat berlangsung. Tanggal akad

6 A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012),

h.168

7 Lihat dokumen terlampir

Page 76: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

61

menunjukkan berlakunya akad murabahah marjin bertingkat dimulai

dan masing-masing pihak saling mengikatkan diri mulai pada tanggal

tersebut. Tempat akad menunjukkan lokasi akad murabahah marjin

bertingkat dibuat.

e. Komparisasi

Terdapat komparisasi pihak-pihak yang melakukan akad

murabahah marjin bertingkat. Komparisasi pada akad murabahah

marjin bertingkat terdapat pada baris ke-7 (ketujuh) dan ke-8

(kedelapan)8.

Komparisasi merupakan salah satu dari rukun akad yang harus

terpenuhi saat akad berlangsung. Komparisasi terdiri atas para pelaku

akad yang mengikatkan diri untuk memenuhi segala hak dan

kewajibannya dalam melaksanakan akad murabahah marjin

bertingkat.

Pada komparisasi tersebut memuat identitas para pihak yang

mengikatkan diri pada akad murabahah marjin bertingkat. Identitas

tersebut memuat nama-nama para pihak, pekerjaan, tempat tinggal

Badan, termasuk kapasitas yang bersangkutan untuk mewakili Badan

8 Lihat dokumen terlampir

Page 77: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

62

tersebut9. Tujuan dicantumkannya komparisasi dalam akad

murabahah marjin bertingkat adalah untuk menjaga hak-hak dan

kewajiban-kewajiban masing-masing pihak yang melakukan akad

sehingga terhindar dari hal-hal yang dapat menimbulkan kedzaliman.

Komparisasi memiliki beberapa fungsi. Fungsi dari komparisasi

ini adalah untuk menerangkan identitas para pihak yang menbuat akad.

Fungsi lainnya adalah menjelaskan kedudukan para pihak dalam akad

murabahah marjin bertingkat sehingga jelas kedudukannya siapa

pihak sebagai Bank dan siapa pihak yang menjadi nasabah. Fungsi

terakhir adalah mengetahui bahwa para pihak memiliki kecakapan dan

kewenangan untuk melakukan tindakan hukum yang dituangkan

dalam akad.

Hal ini berkenaan dengan syarat sahnya akad murabahah marjin

bertingkat. Menurut hukum Islam, syarat bagi pihak-pihak yang

melakukan akad adalah harus seorang yang mukallaf, yaitu aqil

baligh, berakal sehat dan dewasa atau cakap hukum10

. Sedangkan

menurut hukum positif, ketentuan kecakapan untuk membuat suatu

9 Salim, Perancangan Kontrak & Memorandum of Understanding (MoU), (Jakarta : Sinar

Grafika,2007), h. 128.

10 Ah. Azharudin Lathif dan Nahrowi, Pengantar hukum bisnis Pendekatan Hukum Positif

dan Hukum Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 67.

Page 78: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

63

perikatan diatur dalam Pasal 1329 KUH Perdata dan lebih khusus

dijelaskan pada Pasal 1330 KUH Perdata.

Berdasarkan Pasal 98 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam

menegaskan bahwa batas usia anak yang mampu berdiri sendiri atau

dewasa adalah 21 (dua puluh satu) tahun, sepanjang anak tersebut

tidak memiliki cacat fisik maupun mental atau belum pernah

melangsungkan pernikahan11

. Di dalam Pasal 1330 KUH Perdata

menyebutkan bahwa orang-orang yang tidak cakap membuat

perjanjian adalah orang yang belum dewasa, orang yang berada

dibawah pengampuan, dan istri. Ukuran kedewasaan menurut KUH

Perdata adalah berumur 21 (dua puluh satu) tahun. Saat ini istri telah

memiliki wewenang untuk membuat perjanjian (SEMA Nomor 3

Tahun 1963; Pasal 31 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang

Perkawinan)12

.

Selain menjadi rukun akad, komparisasi ini juga merupakan rukun

dari murabahah. Dalam komparisasi ini menyebutkan pihak-pihak

yang terlibat sehingga jelas kedudukannya yang menjadi ba’i dan jelas

kedudukannya yang menjadi musytari. Ba’i berkedudukan sebagai

11

A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012),

h.156

12 Salim, Perancangan Kontrak & Memorandum of Understanding (MoU). (Jakarta : Sinar

Grafika, 2007), h. 34.

Page 79: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

64

penjual dari murabahah ini, dalam akad murabahah marjin bertingkat

ini yang menjadi ba’i adalah Bank. Sedangkan musytari berkedudukan

sebagai pembeli dalam murabahah dan yang menjadi musytari dalam

akad ini adalah nasabah.

f. Dasar diadakan akad (premise)

Dasar diadakan akad (premis) terdapat pada akad murabahah

bertingkat pada baris ke-9 (sembilan)13

. Premis merupakan dasar

dalam suatu akad sebagai keterangan pendahuluan mengenai dasar

atau sebab dibuatnya akad bagi kedua belah pihak.

Dalam kajian prinsip syariah, premis merupakan salah satu rukun

akad yang harus dipenuhi dalam akad murabahah marjin bertingkat.

Rukun tersebut adalah maudhu ‘al-‘aqd atau tujuan akad14

. Tujuan

akad murabahah marjin bertingkat adalah jual beli, di dalamnya

terdapat dua akibat hukum, yaitu akibat hukum khusus dan akibat

hukum umum. Akibat hukum khusus pada akad murabahah marjin

bertingkat adalah pemindahan kepemilikan benda disertai imbalan.

Akibat hukum umum dalam jual beli adalah berpindahnya kepemilikan

barang yang dijual kepada pembeli dan pembayaran harga dari kepada

13

Lihat dokumen terlampir

14 Azharudin Lathif dan Saefudin Arif, Kontrak Bisnis Syariah, (Jakarta: Fakultas Syariah dan

Hukum, 2011), h. 29

Page 80: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

65

penjual begitu akad selesai dilakukan, serta timbulnya kewajiban

melaksanakan perikatan atas para pihak, yaitu menyerahkan barang

yang dijual dan menerima pembayaran bagi penjual serta menerima

barang dan menyerahkan pembayaran harga bagi pembeli.

g. Dasar hukum

Dasar hukum pada akad murabahah marjin bertingkat terdapat

pada baris ke-4 (keempat) dank ke-5 (kelima). Pada dasar hukum

tersebut disebutkan terjemahan dari ayat suci Al-Qur’an, yaitu Surat

Qur’an Al-Baqarah ayat 275 dan Surat Qur’an An-Nissa’ ayat 2915

.

Kedua dasar hukum tersebut merupakan ayat yang terdapat dalam

kitab suci Al-Qur’an. Al-Qur’an kedudukannya adalah sebagai sumber

hukum yang pertama dan paling utama bagi umat muslim di seluruh

dunia. Al-Qur’an merupakan hujah dan hukum-hukumnya dijadikan

sebagai Undang-Undang yang harus diikuti dan ditaati oleh manusia

karena Al-Qur’an diturunkan langsung dari Allah SWT, disampaikan

kepada manusia dengan jalan yang pasti dan tidak terdapat keraguan

tentang kebenarannya tanpa ada campur tangan manusia dalam

penyusunan Al-Qur’an16

. Maka dari itu, Al-Qur’an merupakan

mukjizat yang tidak ada satu pun manusia yang dapat menandinginya.

15

Lihat dokumen terlampir

16 Sapiudin Shidiq, Ushul Fiqh, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 29.

Page 81: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

66

2. Bagian isi akad.

a. Klausul definisi

Klausul definisi dalam akad murabahah marjin bertingkat terdapat

pada Pasal 1 akad ini. Pada Pasal 1 disebutkan 13 (tiga belas) definisi

yang tertuang dalam akad murabahah marjin bertingkat. Definisi-

definisi tersebut adalah definisi tentang murabahah, syari’ah, barang,

pemasok, pembiayaan, harga beli,marjin keuntungan, surat pengakuan

utang, dokumen jaminan, jangka waktu akad, hari kerja Bank,

pembukuan pembiayaan, dan cidera janji. Klausul definisi penting

dalam akad murabahah marjin bertingkat ini untuk mengefisienkan

klausula-klausula selanjutnya karena tidak perlu diadakan

pengulangan.

b. Klausul objek akad

Klausul objek akad dalam akad murabahah marjin bertingkat ini

terdapat pada Pasal 2. Dalam Pasal 2, disebutkan harga pokok

(plafond), marjin, harga jual, angsuran pendahuluan, pembayaran yang

diangsur, dan terbilang.

Pada Undang-Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008

Pasal 1 angka 25 disebutkan bahwa pembiayaan adalah penyediaan

Page 82: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

67

dana17

. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam akad pembiayaan,

jumlah atau maksimum pembiayaan yang terdiri atas dana yang

disediakan Bank beserta marjin yang diperoleh oleh Bank merupakan

objek akad pembiayaan. Maka dari itu, berdasarkan hukum positif

yang mengatur tentang Perbankan Syariah, objek akad murabahah

marjin bertingkat adalah jumlah dana pembiayaan yang disediakan,

beserta marjin yang diperoleh Bank, sehingga spesifikasi barang

pesanan nasabah bukan menjadi objek akad murabahah marjin

bertingkat.

Objek akad merupakan salah satu rukun murabahah, yaitu

mengenai obyek dalam murabahah. Disebutkannya marjin

(keuntungan) yang diperoleh oleh Bank dan diketahui oleh seluruh

pihak merupakan syarat sah murabahah. Pencantuman harga awal

yang diketahui nasabah juga merupakan syarat sah murabahah18

.

Klausul ini juga termasuk ke dalam rukun akad, yang harus ada

saat akad berlangsung. Klausul ini tidak menjelaskan secara spesifik

objek akad yang akan dibiayai oleh Bank. Dalam klausul objek akad

pada akad murabahah marjin bertingkat, harus menentukan dan

17

A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012),

h.177.

18 Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2011), h. 102.

Page 83: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

68

mencantumkan serta menyebutkan barang yang menjadi objek akad

tentang nama barang, wujud/jenis, letak, dan banyaknya.

Salah satu syarat objek akad adalah objek akad harus jelas19

.

Ketidakjelasan objek akad murabahah marjin bertingkat, telah

dilarang oleh Rasulullah. Ketidakjelasan (gharar) adalah salah satu

bentuk distorsi pasar yang sangat dihindari dalam ekonomi Islam,

karena akan ada pihak yang terdzalimi. Bentuk dzalim yang akan

muncul nanti adalah ketika timbul persengketaan mengenai barang

yang menjadi objek akad yang dibeli nasabah, maka Bank akan sulit

membawa pada proses litigasi karena objek akad dalam klausul ini

hanya berupa jumlah pembiayaan atau besaran uang bukan bentuk

barang. Selain itu, syarat lain yang disepakati para fuqaha adalah objek

akad harus dimiliki dan dikuasai, sehingga apabila objek akad bukan

barang yang dimili dan dikuasai, maka akad menjadi batal batal20

.

c. Klausul jangka waktu pembiayaan

Klausul jangka waktu pembiayaan terdapat pada Pasal 4 akad

murabahah marjin bertingkat. Klausul jangka waktu ini diatur pada

Pasal 1 Undang-Undang Perbankan Syariah dengan sebagian

19

Azharudin Lathif dan Saefudin Arif, Kontrak Bisnis Syariah, (Jakarta: Fakultas Syariah dan

Hukum, 2011), h. 29

20 Wahbah Az-Zuhaili, Fiqh Islam Wa AdillatuhuI, (Depok: Gema Insani, 2011), h. 495.

Page 84: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

69

ketentuannya tertulis “setelah jangka waktu tertentu”21

. Berarti Bank

memiliki hak untuk dapat menagih pengembalian dana pembiayaan

kepada nasabah baru akan timbul setelah jangka waktu tertentu akad

murabahah marjin bertingkat ini. Karenanya, penting menentukkan

jangka waktu fasilitas pembiayaan dalam akad murabahah marjin

betingkat ini. Mengenai jangka waktu pembiayaan juga diatur dalam

KUH Perdata Pasal 1759 dan KUH Perdata 1763. Keduanya

menyimpulkan bahwa pengembalian pinjaman harus dikembalikan

pada waktu tertentu yang telah ditentukan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, jangka waktu pembiayaan

mutlak harus dicantumkan dalam akad murabahah marjin bertingkat

untuk kepastian hukum timbulnya hak Bank untuk menuntut

pembayaran dan pelunasan yang telah diberikan kepada nasabah.

Sebaliknya, jangka waktu pembiayaan ini mengingatkan nasabah

sebagai batas waktu untuk membayar atau melunasi seluruh

kewajibannya kepada Bank.

d. Klausul tentang representation and warranties

Klausul tentang representation and warranties pada akad

murabahah marjin bertingkat terdapat pada Pasal 11. Dalam pasal ini

21

A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012),

h.178.

Page 85: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

70

berisi tentng pernyataan-pernyataan nasabah penerima pembiayaan

mengenai fakta-fakta yang menyangkut status hukum dan keadaaan

nasabah yang sesungguhnya.Pernyataan-pernyataan tersebut menjadi

asumsi Bank dalam mengambil keputusan untuk memberikan

pembiayaan22

. Hal ini bertujuan agar menjamin dan meyakinkan Bank

atas data-data yang telah diberikan nasabah kepada Bank merupakan

data-data yang benar dan valid.

Dalam mengambil keputusan pembiayaan harus sangat hati-hati

maka dari itu penting bagi Bank untuk memasikan bahwa data yang

diberikan oleh nasabah adalah benar-benar valid tanpa ada rekayasa

sedikit pun.

e. Klausul tentang pre-disbursment atau conditions precedent

Klausul tentang pre-disbursment atau conditions precedent

terdapat pada Pasal 3 akad murabahah marjin bertingkat ini. Dalam

klausul ini terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi nasabah

sebelum akad murabahah marjin bertingkat sebelum realisasi

pembiayaan atau pencairan pembiayaan. Syarat-syarat tersebut berupa

surat-surat dan dokumen-dokumen penting terkait dengan akad dan

pembiayaan ini.

22

A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h.181.

Page 86: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

71

Klausul ini merupakan salah satu upaya prinsip kehati-hatian

Bank, sebagai tindakan preventif yang bertujuan untuk mengamankan

fasilitas pembiayaan yang disalurkan kepada nasabah23

.

f. Klausul tentang affirmative covernant

Klausul tentang affirmative covernant dalam akad murabahah

marjin bertingkat terdapat pada Pasal 8. Klausul ini berisi tentang

kewajiban-kewajiban nasabah yang harus dilakukan oleh nasabah.

Klausul ini menetapkan hal-hal tertentu yang harus diperbuat nasabah.

Sehingga memberikan nasabah rasa tanggung jawab untuk tetap

menjalankan usahanya sesuai dengan prinsip syariah setelah pencairan

pembiayaan dilakukan.

Tujuan dari dibuatnya klausul tersebut bagi Bank adalah untuk

mengantisipasi resiko yang akan muncul berkenaan dengan kegiatan

usaha nasabah yang dapat mempengaruhi kelancaran nasabah dalam

melakukan pembayaran dan pelunasan pembiayaan sehingga dapat

mengganggu kesehatan dan pertumbuhan Bank.

g. Klausul tentang negative covenant

Klausul mengenai negative covenant terdapat pada Pasal 12 akad

murabahah marjin bertingkat. Terdapat hal-hal yang tidak boleh

dilakukan oleh nasabah pembiayaan pada klausul ini. Tujuan klausul

23

A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h. 182.

Page 87: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

72

ini adalah agar nasabah turut serta menjaga kegiatan usahanya untuk

terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan atau menimbulkan

kesulitan bagi Bank selama akad murabahah marjin bertingkat

berlangsung24

.

h. Klausul tentang event of default atau trigger clause

Klausul tentang event of default atau trigger clause tercantum

pada Pasal 9 akad murabahah marjin bertingkat. Klausul ini disebut

juga dengan klausul percepatan. Dalam klausul ini disebutkan hal-hal

yang dapat menyebabkan Bank harus mengakhiri fasilitas pembiayaan

secara sepihak. Klausul ini merupakan pengecualian dari klausul jatuh

tempo pembiayaan sehingga sebelum waktu jatuh tempo, pembiayaan

dapat dipercepat pelunasannya jika terjadi hal-hal yang disebutkan

dalam klausul akad. Dapat disimpulkan bahwa pada klausul ini

disebutkan bentuk-bentuk wanprestasi nasabah. Apabila nasabah

melakukan salah satu bentuk wanprestasi ini, maka Bank dapat

mengakhiri secara sepihak dan meminta percepatan pembayaran atau

pelunasan pembiayaan.

i. Klausul sanksi

Klausul mengenai sanksi terdapat pada Pasal 10 akad

murabahah marjin bertingkat. Dalam klausul ini mengatur tentang

24

A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, h. 183.

Page 88: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

73

sanksi yang akan diterima oleh nasabah jika nasabah melakukan

wanprestasi yang telah disebutkan pada klausul percepatan.

j. Klausul tentang agunan pembiayaan dan asuransi barang agunan

dengan syarat banker’s clause

Klausul mengenai agunan pembiayaan dan asuransi barang

agunan dengan syarat banker’s clause terdapat pada Pasal 14 akad

murabahah marjin bertingkat. Barang agunan yang insurable wajib

ditutup asuransi dengan syarat banker’s clause. Banker’s clause

adalah apabila terjadi resiko terhadap barang agunan, Bank berhak

menerima hasil klaim untuk diperhitungkan dengan dengan sisa

(outstanding) pembiayaan termasuk seluruh kewajiban nasabah

kepada Bank berupa biaya-biaya yang terutang bila ada.

k. Klausul tentang pemberian kuasa kepada Bank

Klausul tentang pemberian kuasa kepada Bank tercantum pada

Pasal 5 dan Pasal 6 akad murabahah marjin bertingkat. Dalam klausul

ini dijelaskan bahwa Bank berhak mendebit rekening nasabah atau

rekening nasabah pada Bank lain untuk pembayaran atau pelunasan

pembiayaan yang telah diatur dalam KUH Perdata Pasal 1813, 1814,

dan 1816. Kuasa tersebut juga termasuk pada biaya-biaya yang

berkaitan dengan pembiayaan yang dilakukan pembayarannya oleh

nasabah melalui Bank.

Page 89: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

74

Selain itu, adanya klausul ini adalah untuk mengefisienkan

waktu karena tidak perlu adanya surat kuasa khusus yang dibuat oleh

nasabah kepada Bank untuk mendebit rekening nasabah pada Bank

l. Klausul tentang hak-hak Bank melakukan pengawasan

Klausul yang membahas tentang hak-hak Bank melakukan

pengawasan tercantum pada Pasal 15 akad murabahah marjin

bertingkat. Dalam klausul ini disebutkan bahwa Bank berhak

melakukan pengawasan terhadap hal-hal yang berkaitan dalam

pembiayaan ini. Hal ini merupakan upaya monitoring Bank setelah

pencairan pembiayaan agar Bank dapat mengamankan pembiayaan

yang telah dikucurkan.

m. Klausul jaminan pemilikan

Klausul berkenaan dengan jaminan pemilikan terdapat pada

Pasal 7 akad murabahah marjin bertingkat. Dalam klausuul ini berisi

tentang jaminan-jaminan yang diberikan nasabah untuk terlaksananya

pembiayaan ini. Besarnya jaminan disesuaikan dengan besarnya

pembiayaan yang akan dilakukan. Tujuan adanya klausul jaminan

pemilikan bagi nasabah adalah bukti bahwa nasabah bersungguh-

sungguh dalam melakukan pembiayaan pada Bank, dan berniat

menyelesaikan kewajibannya kepada Bank. Bagi Bank, adanya klausul

jaminan pemilikan adalah upaya Bank dalam menerapkan prinsip

kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan.

Page 90: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

75

n. Klausul spesifik

Klausul spesifik dalam akad murabahah marjin bertingkat

terdapat dalam Pasal 13 dan Pasal 17. Klausul-klausul ini mengatur

tentang hal-hal yang spesifik/khusus yang dikehendaki kedua belah

pihak yang dituangkan dalam akad murabahah marjin bertingkat.

o. Klausul pemilihan hukum dan domisili

Klausul mengenai pemilihan hukum dan domisili tercantum pada

Pasal 16 akad murabahah marjin bertingkat. Dalam klausul ini

menyebutkan cara-cara persengkataan yang muncul dikemudian hari.

Penyelesaian sengketa dilakukan secara non-litigasi dan litigasi.

Penyelesaian litigasi dilakukan secara musyawarah untuk mufakat,

sedangkan cara litigasi dengan menunjuk lembaga berwenang untuk

menyelesaikan perselisihan.

p. Klausul lain-lain (miscellaneous)

Klausul lain-lain terdapat pada Pasal 18 akad murabahah marjin

bertingkat. Dalam klausul ini berisi tentang alamt surat-menyurat

Bank dan nasabah.

3. Bagian penutup akad.

a. Pernyataan para pihak tentang tiadanya hal-hal yang membatalkan

akad

Pernyataan ini diatur dalam Pasal 19 akad murabahah marjin

bertingkat. Klausul ini menjelaskan akan ada addendum yang

Page 91: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

76

mengatur hal-hal khusus yang tidak dicantmkan dalam akad

murabahah marjin bertingkat. Dan kekuatan hukum addendum

tersebut diatur dalam Pasal ini.

b. Penandatangan

Ruang untuk penandatangan pihak-pihak yang telibat dalam akad

ini terdapat pada bagian akhir akad murabahah marjin bertingkat. Jika

kedua belah pihak menandatangani akad ini, maka saat itu juga kedua

belah pihak mengikatkan diri untuk saling memenuhi hak dan

kewajibannya hingga berakhirnya akad.

Dengan adanya penandatanganan ini, maka hal ini adalah sighat

akad yang termasuk ke dalam rukun akad25

. Dan juga merupakan

rukun murabahah26

. Maka, dengan rukun dan syarat yang telah

dipenuhi, maka akad murabahah marjin bertingkat sah untuk

dijalankan oleh kedua belah pihak.

C. Analisis Akad Murabahah Bertingkat Dengan Prinsip Fiqh Muamalat

Berdasarkan Fatwa DSN-MUI

Berikut ini akan dijelaskan analisis kesesuaian akad murabahah marjin

bertingkat dengan fatwa DSN-MUI. Fatwa yang menjadi acuan utama peneliti

25

Saefuddin Arif dan Azharudin Lathif, Kontrak Bisnis Syariah, (Jakarta: Fakultas Syariah

dan Hukum, 2011), h. 28.

26 Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, (Jakarta: UIN

Syarif Hidayatullah, 2011), h. 89

Page 92: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

77

dalam meneliti kesesuaian akad murabahah marjin bertingkat ini adalah fatwa

DSN-MUI No. 84/DSN-MUI/XII/2012 tentang Metode Pengakuan Keuntungan

al Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah) Di Lembaga Keuangan

Syariah. Dalam Fatwa ini menetapkan 3 (tiga) ketentuan, yaitu ketentuan umum,

ketentuan hukum dan ketentuan khusus.

1. Ketentuan umum

a. Metode Proporsional (thariqah mubasyirah) adalah pengakuan

keuntungan yang dilakukan secara proporsional atas jumlah piutang

(harga jual, tsaman) yang berhasil ditagih dengan mengalikan persentase

keuntungan terhadap jumlah piutang yang berhasil ditagih (al-tsaman al-

muhashsholah);

Ketentuan umum pada huruf (a) ini menyangkut pada teknis

pembiayaan murabahah marjin bertingkat yang dapat dijelaskan oleh

disiplin ilmu lainnya. Karena tidak berkenaan dengan permasalahan

penelitian ini, maka pada huruf (a) tidak ditelaah pada penelitian ini.

b. Metode Anuitas (thariqah al-hisab al-tanazuliyyah/ thariqah al-

tanaqushiyyah) adalah pengakuan keuntungan yang dilakukan secara

proporsional atas jumlah sisa harga pokok yang belum ditagih dengan

mengalikan persentase keuntungan terhadap jumlah sisa harga pokok

yang belum ditagih (al-tsaman al-mutabaqqiyah)

Page 93: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

78

Ketentuan umum pada huruf (b) juga menyangkut pada teknis

pembiayaan murabahah marjin bertingkat yang dapat dijelaskan oleh

disiplin ilmu lainnya. Karena tidak berkenaan dengan permasalahan

penelitian ini, maka pada huruf (b) tidak ditelaah pada penelitian ini.

c. Murabahah adalah akad jual beli dengan menegaskan harga belinya

kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih

sebagai keuntungan.

Ketentuan umum ini disebutkan pada judul dan kepala akad

pembiayaan muarabahah marjin bertingkat dan dipertegas kembali

Pasal 1 akad pembiayaan murabahah marjin bertingkat. Kepala akad

terdapat pada baris pertama dan kepala akad terdapat pada baris kedua

dan keenam akad27

.

Penjelasan mengenai murabahah penting dilakukan, agar tidak

terjadi kesalahpahaman dan konsekuensi hukum pada objek akad ini.

Dalam melakukan akad antara dua pihak, penting bagi seluruh pihak

mendapatkan seluruh informasi mengenai akad yang akan dilakukan.

Karena jika terdapat informasi yang tidak tersampaikan oleh salah satu

pihak, hal itu merupakan salah satu bentuk distorsi pasar. Distorsi

pasar dalam Islam harus dihindari karena dapat mempengaruhi

27

Lihat dokumen terlampir

Page 94: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

79

mekanisme pasar yang ideal28

. Asimetris informasi dapat mencederai

nilai-nilai dasar dalam ekonomi Islam yang diciptakan begitu indah

dan sempurna. Kelengkapan informasi bagi seluruh pihak yang

melakukan akad agar menjaga hak dan kewajiban masing-masing

pihak yang terlibat dapat tercapai sehingga tujuan jual beli

mendapatkan ridho Allah SWT.

d. At-Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah) adalah

murabahah di Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dengan cara LKS

membeli barang sesuai dengan pesanan nasabah, kemudian LKS

menjualnya kepada nasabah – setelah barang menjadi milik LKS--

dengan pembayaran secara angsuran;

Ketentuan umum ini disebutkan dalam premis akad murabahah

marjin bertingkat. Ketentuan ini menjelaskan bahwa LKS dalam hal ini

Bank, membeli barang sesuai dengan pesanan nasabah. Setelah Bank

membeli pesanan nasabah, maka barang pesanan nasabah tersebut

menjadi milik Bank. Setelah barang pesanan nasabah menjadi milik

28

Adiwarman, A Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010),

h. 181.

Page 95: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

80

Bank, lalu Bank menjual pesanan nasabah tersebut kepada nasabah.

Penjelasan pembiayaan murabahah pada bagian premis akad29

.

Klausul ini bermaksud bahwa nasabah membeli barang dari

pemasok atas nama Bank yang disertakan akad wakalah yang

diberikan Bank, bukan Bank yang membelikan barang dari pemasok

untuk nasabah. Klausul dalam akad ini menerangkan bahwa seluruh

kegiatan pembelian dari pemasok dilakukan seluruhnya oleh nasabah,

dan Bank hanya memberikan akad wakalah agar pembelian atas nama

Bank, sehingga nasabah membeli bukan untuk dirinya sendiri. Dalam

ketentuan umum huruf (d) Fatwa ini disebutkan bahwa LKS yang

dalam hal ini adalah Bank, membeli pesanan nasabah. Sehingga

seharusnya Bank yang bertindak sebagai lembaga penyedia

pembiayaan murabahah, harus membelikan pesanan nasabah.

Selanjutnya dalam klausul tersebut disebutkan Bank menjual

barang pesanan nasabah tersebut kepada nasabah sebagaimana nasabah

membelinya kepada Bank. Pada syarat objek akad, objek akad harus

sudah ada secara konkret ketika akad dilakukan30

, namun kalusul

dalam akad tersebut menyebutkan bahwa pesanan barang nasabah

29

Lihat dokumen terlampir

30 Saefuddin Arif dan Azharudin Lathif, Kontrak Bisnis Syariah, (Jakarta: Fakultas Syariah

dan Hukum, 2011), h. 28.

Page 96: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

81

belum ada secara konkret, sehingga Bank belum memiliki barang

tersebut.

Pada dasarnya Bank bukanlah penjual, tetapi hanya lembaga

intermediasi yang menyediakan dana untuk melakukan pembiayaan.

Karena Bank bukanlah penjual, maka dalam hal ini Bank tidak

memiliki satu barang pun untuk dijual kepada nasabah, maka Bank

tidak berhak atas dzat dan manfaat atas barang tersebut. Maka dari itu

Bank memberikan kuasa kepada nasabah untuk membeli barang

pesanan nasabah atas nama Bank dari pemasok dengan memberikan

akad wakalah. Secara hakikat, Bank belum menguasai barang dan

kepemilikan atas barang nasabah tersebut tidaklah mutlak karena Bank

bukanlah penjual. Dalam sistem ekonomi Islam terdapat 2 (dua) jenis

kepemilikan, yaitu kepemilikan absolut atau kepemilikan31

mutlak dan

kepemilikan relatif. Kaitannya dalam jual beli murabahah ini adalah

Bank harus menguasai dan memiliki barang secara mutlak sehingga

berhak atas dzat dan manfaat atas barang tersebut, kemudian

menjualnya kepada nasabah. Pada sudut pandang Bank, jika Bank

harus terlebih dahulu memiliki dan menguasai barang secara mutlak,

maka Bank tidak akan dapat mengembangkan industrinya. Karena

31

Anwar Abbas, Dasar-Dasar Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syahid Jakarta, 2009), h.33.

Page 97: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

82

Bank bukanlah penjual, maka Bank harus membeli dari pemasok dan

kemudian barang tersebut menjadi atas nama Bank, proses jual beli

dari pemasok ke Bank membutuhkan waktu dan dana. Setelah barang

telah dikuasai dan dimiliki oleh Bank, lalu Bank menjualnya kembali

kepada nasabah yang menjadi pesanan nasabah, dalam proses jual beli

dari Bank ke nasabah membutuhkan waktu dan dana. Jika akad

murabahah marjin bertingkat dilakukan secara sempurna, maka

dibutuhkan dua kali waktu dan dua kali dana. Karena waktu dan dana

dibutuhkan menjadi dua kali lipat, maka kerugian akan dirasakan oleh

Bank dan nasabah. Kerugian nasabah adalah karena seluruh biaya-

biaya administrasi dan perpajakan akan ditanggung oleh nasabah,

sehingga plafond pembiayaan dan angsuran nasabah menjadi lebih

besar. Kerugian bagi Bank, jika harga pembiayaan dan angsuran

menjadi lebih besar, maka nasabah tidak akan menggunakan

pembiayaan Bank sehingga Bank tidak akan mampu bersaing pada

industri ini. Maka dari itu, bagi sudut pandang Bank, kepemilikan

barang tidak perlu dikuasai secara mutlak, namun apabila secara

prinsip sudah menjadi milik Bank, maka Bank dapat menjual pesanan

nasabah kepada nasabah. Sehingga, saat pesanan nasabah dibeli dari

pemasok atas nama Bank, maka secara prinsip pesanan nasabah

tersebut telah menjadi milik Bank, kemudian Bank menjualnya kepada

nasabah.

Page 98: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

83

Berkenaan dalam urusan perpajakan mengenai bea balik nama,

memang menjadi kendala untuk menjalankan akad murabahah marjin

bertingkat secara sempurna karena proses balik nama dari pemasok ke

Bank dan dari Bank kepada nasabah membutuhkan dua kali waktu dan

dana. Namun saat ini hukum positif di Indonesia telah memfasilitasi

pembiayaan dengan menggunakan prinsip syariah. Dalam Pasal 1A

ayat (1) huruf h Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 Tentang PPN

mengatur pembiayaan yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah32

.

Dalam UU tersebut dapat disimpulkan bahwa akad-akad syariah

menyangkut pengalihan barang dianggap pengalihan harta langsung

dari produsen kepada nasabah penerima fasilitas (end user) untuk akad

pembiayaan murabahah marjin bertingkat. Karena pengalihan harta

bersifat konsensual, sehingga tidak memerlukan balik nama ke Bank

Syariah, maka dalam transaksi pembiayaan murabahah tersebut tidak

ada PPN atas Bank, PPN hanya dikenakan terhadap nasabah penerima

fasilitas.

Selain itu, penerapan klausul tersebut dapat menimbulkan distorsi

pasar. Karena pada praktiknya, Bank memberikan uang kepada

nasabah untuk membeli barang, maka akan memungkinkan nasabah

32

A. Wangsawidjaja, Pembiayaan Bank Syariah, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2012),

h.38.

Page 99: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

84

untuk membeli barang yang bukan menjadi maksud nasabah, atau

terlebih untuk membeli barang-barang yang diharamkan oleh agama.

Bentuk distorsi pasar dari penjelasan tersebut adalah penipuan (tadlis),

yaitu dimana nasabah tidak membelikan dana pembiayaan Bank untuk

barang yang awalnya menjadi pesanan nasabah. Berdasarkan

kemungkinan dan kekhawatiran ini, maka dari itu kewajiban Bank

sendiri yang mendatangi pemasok untuk membeli barang pesanan,

bukan mentipkan kepada nasabah.

Dalam ketentuan umum ini, juga diatur tentang akad

murabahah marjin bertingkat, setelah barang dijual dari Bank ke

nasabah, maka nasabah membayar seluruh pembiayaan secara

angsuran. Ketentuan umum ini terdapat dalam akad murabahah marjin

bertingkat pada Pasal 2 akad ini33

.

Pasal tersebut mengatur tentang jumlah angsuran yang harus

dibayarkan oleh nasabah atas pembiayaan yang diajukan. Angusuran

tersebut telah ditetapkan dengan jelas di dalam akad agar diketahui

oleh kedua belah pihak, yaitu Bank dan nasabah. Selama akad

murabahah marjin bertingkat ini berlangsung, jumlah angsuran yang

akan dibayarkan oleh nasabah jumlahnya tetap hingga akhir atau akad

33

Lihat dokumen terlampir.

Page 100: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

85

murabahah marjin bertingkat. Jumlah angsuran tidak dapat diubah,

tanpa adanya suatu hal tertentu tanpa diketahui dan disetujui oleh

semua pihak, yaitu Bank dan nasabah.

Berdasarkan penjelasan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

dalam ketentuan ketentuan umum huruf (d) belum terpenuhi oleh akad

murabahah marjin bertingkat secara sempurna.

e. Harga Jual ( tsaman ) adalah harga pokok ditambah keuntungan;

Penyebutan harga jual pembiayaan dalam akad ini dijelaskan pada

Pasal 2 akad murabahah marjin bertingkat34

.

Ketentuan umum fatwa ini telah dipenuhi dalam akad murabahah

margjin bertingkat. Jadi singkatnya, murabahah adalah akad jual beli

barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin)

yang disepakati oleh penjual dan pembeli35

. Bentuk akad murabahah

ini dinilai sangat transparan sehingga nasabah tidak merasa menjadi

pihak yang dirugikan. Maka dari itu, akad murabahah dinilai sebagai

win win solution bagi Bank dan nasabah. Bagi Bank, dari akad

murabahah marjin bertingkat ini, Bank mendapatkan keuntungan yang

34

Lihat dokumen terlampir

35 Adiwarman A Karim, Bank Islam : Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2011), h. 113.

Page 101: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

86

sudah pasti, dan resiko yang ditimbulkan cenderung lebih kecil karena

keuntungan yang sudah jelas dan past tersebut. Bagi nasabah, akad

murabahah marjin bertingkat sangat melindungi hak nasabah sebagai

pembeli karena transparansi Bank kepada nasabah dengan

menyebutkan keuntungan yang didapat Bank. Sehingga dalam hal ini

nasabah tidak merasa ditipu dan didzalimi, karena informasi yang

diberikan oleh Bank. Selain itu, keuntungan yang didapat nasabah

secara ekonomi adalah jumlah angsuran yang tetap hingga akad

murabahah marjin bertingkat berakhir. Sehingga nasabah tidak perlu

merasa khawatir apabila terjadi inflasi, karena jumlah angsuran

pembiayaan tidak akan mengikuti nilai inflasi tersebut. Atas dasar

alasan-alasan itulah, produk akad murabahah marjin bertingkat

menjadi produk unggulan Bank Syariah Mandiri dalam melakukan

penyaluran dana melalui pembiayaan-pembiayaan syariah.

f. Al-Mashlahah (ashlah) adalah suatu keadaan yang dianggap paling

banyak mendatangkan manfaat bagi pertumbuhan Lembaga Keuangan

Syariah yang sehat.

Al-mashlahah dapat diartikan sebagai sesuatu yang dipandang baik

oleh akal karena mendatangkan kebaikan dan menghindarkan

keburukan (kerusakan) bagi manusia sejalan dengan tujuan syara’

Page 102: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

87

dalam menetapkan hukum36

. Sandaran dari al-mashlahah itu selalu

bersandar kepada petunjuk syara’ bukan senantiasa berdasarkan akal

sehat, karena akal manusia tidak sempurna.

Dalam al-mashlahah mengutamakan kebaikan untuk umat, dan

menghindarkan diri dari keburukan (kerusakan). Sehingga, dalam al-

mashlahah meninggalkan hal-hal yang menjurus kepada keburukan

(kerusakan) karena hal tersebut akan menjurus kepada kedzhaliman.

2. Ketentuan hukum

Metode pengakuan keuntungan Murabahah dan Pembiayaan Murabahah

boleh dilakukan secara proporsional dan secara anuitas dengan mengikuti

ketentuan-ketentuan dalam fatwa ini.

Ketentuan hukum ini mempertegas bahwa, untuk menerapkan metode

pengakuan keuntungan baik secara poporsional maupun secara anuitas,

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) harus menjalankan kegiatan

operasionalnya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam

fatwa ini.

Walaupun terdapat kejelasan makna bahwa dalam menjalankan

metode pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah harus mengikuti

aturan-aturan yang dijelaskan dalam fatwa ini, namun tidak disebutkan

36

Amir Syarifudin, Ushul Fiqh, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 325.

Tujuan ditetapkannya syara’ yaitu memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta benda.

Page 103: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

88

sanksi atau akibat yang akan diterima Lembaga Keuangan Syariah (LKS)

jika menerapkan metode pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah,

tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diatur di dalam fatwa ini.

Sebaiknya DSN-MUI tidak hanya sekedar mengeluarkan fatwa untuk

membawa LKS tetap pada jalur prinsip syariah, tetapi ikut serta dalam

memonitoring kegiatan LKS dalam menjalankan fatwa yang telah

dikeluarkan oleh DSN-MUI dengan memberikan peringatan kepada LKS

yang menjalankan kegiatan operasionalnya tidak sesuai dengan fatwa DSN-

MUI yang tertulis dalam fatwa. Peringatan ini dapat berbentuk peringatan

halus hingga pemberhentian produk, atau hingga produk harus benar-benar

sesuai dengan ketetapan yang telah diatur. Hal ini bukan hanya untuk

kebaikan manusia atau untuk kemajuan penerapan prinsip syariah yang

benar-benar dengan prinsip syariah, tetapi demi menegakkan ajaran agama

yang telah Allah SWT perintahkan.

3. Ketentuan khusus

a. Pengakuan keuntungan murabahah dalam bisnis yang dilakukan oleh

para pedagang (al-tujjar), yaitu secara proporsional boleh dilakukan

selama sesuai dengan ‘urf (kebiasaan) yang berlaku di kalangan

pedangang;

Page 104: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

89

Dalam hukum bisnis syariah, ‘urf atau adat kebiasaan merupakan salah

satu sumber hukum materiil37

. ‘urf digunakan sebagai sumber hukum

atas dasar pertimbangan kemaslahatan (kebutuhan orang banyak). ‘Urf

atau adat dapat digunakan sebagai landasan dalam menetapkan hukum.

Namun ‘urf bukanlah sumber hukum yang dapat berdiri sendiri. Ia harus

ada sandaran atau pendukungnya baik dalam bentuk ijma atau mashlahat.

Karena dalam akad murabahah marjin bertingkat ini telah bersandar

pada mashlahah yang terdapat pada ketentuan umu huruf (f), dan juga

bersandar pada ijma yang dalam hal ini adalah Fatwa DSN-MUI, maka

‘urf dapat dijadikan sebagai sumber hukum.

b. Pengakuan keuntungan al-Tamwil bi al-Murabahah dalam bisnis yang

dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) boleh dilakukan

secara Proporsional dan secara Anuitas selama sesuai dengan ‘urf

(kebiasaan) yang berlaku di kalangan LKS;

Dalam hukum bisnis syariah, ‘urf atau adat kebiasaan merupakan salah

satu sumber hukum materiil38

. ‘urf digunakan sebagai sumber hukum

atas dasar pertimbangan kemaslahatan (kebutuhan orang banyak).‘Urf

atau adat dapat digunakan sebagai landasan dalam menetapkan hukum.

37

Ah. Azharudin Latif dan Nahrowi, Pengantar hukum bisnis Pendekatan Hukum Positif dan

Hukum Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 14.

38 Ah. Azharudin Latif dan Nahrowi, Pengantar hukum bisnis Pendekatan Hukum Positif dan

Hukum Islam, h. 14.

Page 105: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

90

Namun ‘urf bukanlah sumber hukum yang dapat berdiri sendiri. Ia harus

ada sandaran atau pendukungnya baik dalam bentuk ijma atau mashlahat.

Karena dalam akad murabahah marjin bertingkat ini telah bersandar

pada mashlahah yang terdapat pada ketentuan umu huruf (f), dan juga

bersandar pada ijma yang dalam hal ini adalah Fatwa DSN-MUI, maka

‘urf dapat dijadikan sebagai sumber hukum.

c. Pemilihan metode pengakuan keuntungan al-Tamwil bi al-Murabahah

pada LKS harus memperhatikan mashlahah LKS bagi pertumbuhan LKS

yang sehat;

Dalam memilih metode pengakuan keuntungan dalam pembiayaan

murabahah haru memperhatikan mashlahah Bank Syariah. Mashlalah

merupakan segala sesuatu yang dianggap paling sedikit

kemudharatannya. Bagi Bank Syariah menjadi penting karena Bank

memiliki kewajiban menjaga amanah yang dititipkan oleh para deposan.

Sehingga, Bank harus sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan

untuk menjaga kepercayaan para deposan di Bank.

Disisi lain, Bank dalam pengambilan keputusannya juga harus

meminimalisir segala kemudharatan yang akan timbul. Jika keputusan

yang diambil tidak tepat, tidak hanya kemudharatan yang akan dirasakan

Bank, tetapi juga terhambatnya pertumbuhan Bank Syariah sehingga

Bank tidak mampu bersaing di industri ini. Maka dari itu, penting bagi

Bank untuk berhati-hati dalam memilih keputusan dengan

Page 106: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

91

memperhatikan mashlahah demi meningkatnya pertumbuhan Bank agar

mampu bersaing di industri ini.

d. Metode pengakuan keuntungan at-Tamwil bi al-Murabahah yang ashlah

dalam masa pertumbuhan LKS adalah metode Anuitas;

Pada saat ini LKS, khususnya pada penelitian ini adalah Bank Syariah,

masih dalam masa pertumbuhan39

. Hal ini terkait pada market share

Bank Syariah yang masih belum mampu bersaing dengan Bank

konvensional, yang masih diminati lebih banyak oleh nasabah. Untuk itu,

agar Bank Syariah dapat bersaing dengan bank konvensional, penting

bagi Bank Syariah untuk terus memodifikasi produk-produknya. Agar

mampu bersaing secara sehat, maka Bank Syariah harus menjaga

ketersediaan modalnya untuk dapat memberikan pembiayaan yang lebih

maksimal sehingga dapat menambah market share Bank Syariah.

Pada metode pengakuan keuntungan dengan menggunakan metode

anuitas, yaitu dalam setiap angsuran dengan jumlah tetap yang dilakukan

secara berkala oleh nasabah terdapat dua unsur pada angsuran tersebut,

yaitu pokok pembiayaan dan marjin yang didapat oleh Bank Syariah.

Pada angsuran itu, porsi marjin yang diterima oleh Bank Syariah besar

diawal, lalu semakin mengecil dari satu angsuran ke angsuran lainnya

hingga akad berakhir. Sedangkan pengembalian pokok pembiayaan,

39

Fatwa DSN-MUI No. 84/DSN-MUI/XII/2012

Page 107: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

92

berbanding kebalik dengan marjin, yaitu kecil diawal lalu semakin besar

dari satu angsuran ke angsuran lainnya hingga berakhirnya akad. Ilustrasi

porsi angsuran tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Dari ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa Bank mendahulukan

mendapatkan marjin pada setiap angsuran yang dilakukan secara berkala

oleh nasabah. Hal tersebut bertujuan agar Bank dapat memutar kembali

modal yang dimiliki Bank kepada sektor riil sehingga Bank dapat

mengembangkan usahanya. Pada dasarnya pada akad murabahah tidak

ada ada pemisah antara marjin dengan harga beli atau plafond. Marjin

dan harga beli atau plafond melekat dan melebur menjadi satu, tanpa

ada pemisah diantara keduanya. Walaupun dengan cara angsuran, pada

angsuran tersebut melebur antara harga beli atau plafond dengan marjin,

tidak ada porsi yang lebih besar atau yang lebih kecil.

Selain itu, metode anuitas merupakan kebiasaan yang biasa

dilakukan pada kegiatan lembaga keuangan konvensional yang berbasis

bunga. Dalam rumus penentuan angsuran pada metode anuitas, unsur

Plafond

Marjin

Page 108: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

93

bunga menjadi bagian dalam perhitungan angsuran tersebut. Jika model

anuitas ini diterapkan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah,

dikhawatirkan unsur bunga juga masuk ke dalamnya. Walaupun al-

mashlahah menjadi alasan Bank menerapkan model anuitas ini, tetapi

tujuan syara’ tidak akan terwujud karena tidak dapat memelihara agama.

Dan tentunya al-mashlahah menjadi batal demi hukum karena riba telah

dilarang oleh nash.

e. Dalam hal LKS menggunakan metode pengakuan keuntungan at-Tamwil

bi al-Murabahah secara anuitas, porsi keuntungan harus ada selama

jangka waktu angsuran; keuntungan at-tamwil bi al-murabahah

(pembiayaan murbahah) tidak boleh diakui seluruhnya sebelum

pengembalian piutang murabahah berakhir/lunas dibayar.

Ketentuan khusus pada huruf (e) ini menyangkut pada teknis pembiayaan

murabahah marjin bertingkat yang dapat dijelaskan oleh disiplin ilmu

lainnya. Karena tidak berkenaan dengan permasalahan penelitian ini,

maka pada huruf (e) tidak ditelaah pada penelitian ini.

Page 109: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti mengenai analisis

akad murabahah marjin bertingkat dengan prinsip-prinsip syariah berdasarkan

fatwa DSN-MUI No. 84/DSN-MUI/XII/2012 tentang metode pengakuan

keuntungan al tamwil bi al-murabahah (pembiayaan murabahah) di lembaga

keuangan syariah, maka terdapat beberapa kesimpulan, sebagai berikut :

1. Dalam analisis struktur akad pada akad murabahah marjin bertingkat,

terdapat ketidaksesuaian dengan prinsip syariah pada bagian objek akad.

Pada klausul akad murabahah marjin bertingkat, objek jual beli berisi

tentang jumlah pembiayaan, besarnya marjin yang diterima Bank, serta

besaran angsuran yang harus dibayarkan nasabah pada waktu yang telah

ditetapkan. Sedangkan dalam kajian prinsip syariah, objek akad haruslah

jelas dan spesifik pada barang yang menjadi objek jual beli.

2. Mengenai analisis kesesuaian akad murabahah marjin bertingkat dengan

fatwa DSN-MUI No. 84//DSN-MUI/XII/2012, terdapat ketentuan dalam

fatwa yang belum terpenuhi dalam akad murabahah marjin bertingkat.

Ketentuan yang belum terpenuhi tersebut adalah berkaitan dengan

Page 110: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

95

kepemilikan objek akad murabahah marjin bertingkat, yaitu Bank belum

sepenuhnya memiliki dan menguasai barang yang akan dijual kepada

nasabah.

3. Secara umum, klausul-klausul yang terdapat pada akad murabahah marjin

bertingkat lebih mengutamakan mengamankan posisi Bank. Karena akad

sudah tersedia secara baku dari Bank, sehingga peran Bank lebih dominan

pada akad murabahah marjin bertingkat yang dijelaskan melalui klausul-

klausul dalam akad.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, peneliti memberikan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Agar akad murabahah marjin bertingkat dapat sesuai dengan fatwa DSN-

MUI sebaiknya Bank telah mengkomunikasikan terlebih dahulu dengan

pihak dealer untuk memesan barang yang dipesan nasabah.

2. Bank sebaiknya memberikan kompensasi kepada nasabah atas waktu dan

tenaga nasabah. Karena nasabah telah mewakilkan Bank untuk membeli

barang pesanan nasabah, yang seharusnya pembelian tersebut dilakukan

oleh Bank.

3. DSN-MUI lebih menerapkan peringatan-peringatan yang tegas pada

Lembaga Keuangan Syariah yang menjalankan kegiatan operasionalnya

tidak sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan Fatwa DSN-MUI.

Page 111: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

96

4. Bank harus lebih banyak menyalurkan pembiayaan dengan akad-akad

kerjasama. Melalui akad-akad kerjasama yang kreatif dan inovatif, maka

Bank akan mampu mengembangkan industrinya lebih besar dari saat ini.

Page 112: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

97

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:

Gema Insani Press, 2001.

Anwar, Abbas. Dasar-Dasar Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syahid, 2009.

Arif, Saefuddin dan Azharudin Lathif. Kontrak Bisnis Syariah. Jakarta:

Fakultas Syariah dan Hukum, 2011.

Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008.

Dewi, Gemala, dkk. Hukum Perikatan Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2006

Emzir. Metodelogi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: Rajawali Pers,

2011.

Ghazaly, Abdul Rahman, dkk. Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2010.

Jayadi, Abdullah. Beberapa Aspek Tentang Perbankan Syariah. Yogyakarta:

Mitra Pustaka, 2011.

Page 113: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

98

Karim, A. Adiwarman. Ekonomi Mikro Islami. Edisi ke-3. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2010.

Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta:

Rajawali Press, 2011.

Lathif, Azharudin. Fiqh Muamalat. Jakarta: UIN Press, 2005.

Latif, Ah. Azharudin dan Nahrowi. Pengantar hukum bisnis Pendekatan

Hukum Positif dan Hukum Islam. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009.

Manurung, Adler H. dan Lutfi T. Rizky. Successful Financial Planner: A

Complete Guide. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2009.

Miru, Ahmadi. Hukum kontrak perancangan kontrak. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2007.

Rais, Isnawati dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS.

Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011.

Salim. Perancangan Kontrak & Memorandum of Understanding (MoU).

Jakarta : Sinar Grafika, 2007.

Shidiq, Sapiudin. Ushul Fiqh. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011.

Soemitra, Andri. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2010.

Soemitro, Roni Hantijo. Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri.

Semarang: Ghalia Indonesia, 1998.

Page 114: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

99

Syafe’i, Rachmat. Ilmu Ushul Fiqh. Bandung: Pustaka Setia, 2010.

Syarifudin, Amir. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.

UU Perbankan Syariah.

Wangsawidjaja, A. Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: Gramedia, 2012.

Wiroso. Jual Beli Murabahah. Yogyakarta: UII Press, 2005.

www.dsn-mui.co.id

www.syariahmandiri.co.id

Page 115: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

LAMPIRAN

Page 116: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

ANALISIS STRUKTUR AKAD MURABAHAH MARGIN BERTINGKAT

AKAD PEMBIAYAAN al-MURABAHAH

No. … / … / … /al-Murabahah

BISMILAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

“Dan ALLAH SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (Surat Al-Baqarah 2 : 275)

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu makan harta sesama kamu dengan jalan bathil, kecuali melalui

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu” (Surat An-Nissa’ 4 : 29)

AKAD PEMBIAYAAN al-Murabahah ini dibuat dan ditandatangani di ………. pada hari

………. tanggal ………. Bulan ………. Tahun dua ribu dua belas ( ….. - ….. - 2012) oleh dan

antara :

1. PT. Bank Syariah Mandiri, suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan dan

tunduk dibawah Undang-Undang Republik Indonesia, berkedudukan di Jalan MH.

Thamrin No.5 Jakarta Pusat, dengan Akta Pendirian Nomor 23 tanggal 08

September 1999 yang dibuat dihadapan Sutjipto, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta,

dan telah memperoleh persetujuan dan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan

Hak Azazi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor C-16495

HT.01.04 tanggal 16 September 1999, (“PERSEROAN”), dalam hal ini diwakili oleh

……………….. selaku ……………….. berdasarkan Surat Kuasa No ………………..

tertanggal ……………….. 2012 oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama

PERSEROAN tersebut, (selanjutnya disebut “Bank”).

2. PT……………………., suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan dan tunduk

dibawah Undang-Undang Republik Indonesia, berkedudukan di ……… dengan Akta

Pendirian Nomor ………tanggal …………. yang dibuat dihadapan …………..,

Sarjana Hukum, Notaris di ………., dan telah memperoleh persetujuan dan

pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia

Comment [N1]: SUB BAGIAN PEMBUKAAN – Judul Akad.

Comment [N2]: SUB BAGIAN PEMBUKAAN – Kepala Akad.

Comment [N3]: SUB BAGIAN PEMBUKAAN – Tulisan Bismilaahirrahmaanirrahiim.

Comment [N4]: SUB BAGIAN PEMBUKAAN – Terjemahan Ayat Al-Qur’an dan Dasar Hukum.

Comment [N5]: SUB BAGIAN PEMBUKAAN – Terjemahan Ayat Al-Qur’an dan Dasar Hukum.

Comment [N6]: SUB BAGIAN PEMBUKAAN – Kepala Akad.

Comment [N7]: SUB BAGIAN PEMBUKAAN – Komparisasi.

Page 117: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

dengan Surat Keputusannya Nomor ……. tanggal …….... dan telah mengalami

beberapa kali perubahan, terakhir dirubah dengan Akta Nomor …….. tanggal

…..……, dibuat dihadapan ………….. Sarjana Hukum, Notaris di ……..

(“PERSEROAN”), dalam hal ini diwakili oleh ……… selaku Direktur,dan telah

memperoleh persetujuan ………., Warga Negara Indonesia, menurut keterangannya

dalam hal ini bertindak sebagai Komisari, oleh karenanya sah bertindak untuk dan

atas nama PERSEROAN tersebut, (selanjutnya disebut “Nasabah”).

Para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

- Bahwa, NASABAH telah mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan kepada

BANK untuk membeli barang (sebagaimana didefinisikan dalam Akad ini), dan

selanjutnya BANK menyetujui, dan dengan akad ini mengikatkan diri untuk

menyediakan fasilitas pembiayaan sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat

sebagaimana dinyatakan dalam Akad ini.

- Bahwa berdasarkan ketentuan syariah, Pembiayaan oleh BANK kepada NASABAH

diatur dan akan berlangsung menurut ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. NASABAH untuk dan atas nama BANK membeli barang dari pemasok untuk

memenuhi kepentingan NASABAH dengan Pembiayaan yang disediakan oleh

BANK, dan selanjutnya BANK menjual barang tersebut kepada NASABAH

sebagaimana NASABAH membelinya dari BANK, dengan harga yang telah

disepakati oleh NASABAH dan BANK, tidak termasuk biaya-biaya yang timbul

sehubungan dengan pelaksanaan Akad ini.

2. Penyerahan barang tersebut dilakukan oleh Pemasok langsung kepada

NASABAH dengan sepersetujuan dan sepengetahuan BANK.

3. NASABAH membayar harga pokok ditambah Margin Keuntungan atas jual beli

ini kepada BANK dalam jangka waktu tertentu yang disepakati oleh kedua belah

Comment [N8]: SUB BAGIAN PEMBUKAAN – Komparisasi.

Comment [N9]: SUB BAGIAN PEMBUKAAN – Premise.

Page 118: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

pihak, sehingga karenanya sebelum NASABAH membayar lunas harga Pokok

dan Margin Keuntungan kepada BANK, NASABAH berutang kepada BANK.

Selanjutnya kedua belah pihak sepakat menuangkan Akad ini dalam Akad Pembiayaan al-

Murabahah (selanjutnya disebut “Akad”) dengan syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan

sebagai berikut :

PASAL 1

DEFINISI

1. Murabahah : Akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang

yang diperlukan

nasabah dan menjual kepada nasabah yang bersangkutan sebesar

harga

perolehan ditambah dengan keuntungan yang disepakati.

2. Syari’ah adalah : Hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur’An, Hadits, Ijma, dan

Qiyas yang mengatur segala hal yang mencakup hukum ibadah

maupun muamalah.

3. Barang adalah : Barang yang dihalalkan berdasarkan Syari’ah, baik materi maupun

cara perolehannya, yang dibeli NASABAH dari Pemasok dengan

pendanaan yang berasal dari Pembiayaan yang disediakan oleh

BANK.

4. Pemasok adalah : Pihak ketiga yang ditunjuk atau setidak-tidaknya disetujui dan

dikuasakan oleh BANK untuk menyediakan barang yang dibeli oleh

NASABAH untuk dan atas nama BANK.

5. Pembiayaan adalah : Pagu atau plafond dana yang disediakan BANK yang digunakan

untuk membeli barang dengan harga beli yang disepakati BANK.

6. Harga beli adalah : Sejumlah uang yang disediakan BANK kepada NASABAH untuk

Comment [N10]: SUB BAGIAN PEMBUKAAN – Premise.

Comment [N11]: SUB BAGIAN PEMBUKAAN – Premise.

Comment [N12]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Definisi.

Page 119: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

Membeli barang dari Pemasok atas permintaan NASABAH yang

disetujui BANK berdasar Surat Persetujuan Prinsip dari BANK

kepada NASABAH, maksimum sebesar pembiayaan.

7. Margin keuntungan

adalah : Sejumlah uang sebagai keuntungan BANK atas terjadinya jual beli

yang ditetapkan dalam Akad ini, yang harus dibayar oleh

NASABAH kepada BANK sesuai dengan jadwal pembayaran yang

telah disepakati NASABAH dan BANK.

8. Surat Pengakuan

Utang adalah : Surat Pengakuan bahwa NASABAH mempunyai Utang kepada

BANK yang dibuat dan ditandatangani NASABAH dan diterima

serta diakui oleh BANK, hingga karenanya berlaku dan bernilai

sebagai bukti sah tentang adanya kewajiban pembayaran dari

NASABAH kepada BANK sebesar yang terutang. Surat Pengakuan

Utang tidak terbatas pada wesel, promes, dan/atau instrument

lainnya.

9. Dokumen Jaminan

adalah : Segala macam dan bentuk surat bukti tentang kepemilikan atau

hak-hak lainnya atas barang yang dijadikan jaminan guna

menjamin terlaksananya kewajiban NASABAH terhadap BANK

berdasarkan Akad ini.

10. Jangka Waktu

Akad adalah : Masa berlakunya Akad ini sesuai yang ditentukan dalam Pasal 4

Akad ini

11. Hari Kerja Bank

adalah : Hari Kerja Bank Indonesia

12. Pembukuan

Pembiayaan adalah : Pembukuan atas nama NASABAH pada BANK yang khusus

mencatat seluruh transaksi NASABAH sehubungan dengan

Pembiayaan, yang merupakan bukti sah dan mengikat NASABAH

atas segala kewajiban pembayaran, sepanjang tidak dapat

dibuktikan sebaliknya dengan cara yang sah menurut hukum

Page 120: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

13. Cidera Janji

Adalah : Peristiwa atau peristiwa-peristiwa sebagaimana yang tercantum

dalam Pasal 8 Akad ini yang menyebabkan BANK dapat

menghentikan seluruh atau sebahagian pembiayaan, dan menagih

dengan seketika dan sekaligus jumlah kewajiban NASABAH

kepada BANK sebelum Jangka Waktu Akad ini.

PASAL 2

PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAANNYA

BANK berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyediakan fasilitas Pembiayaan

kepada NASABAH yang akan digunakan untuk membeli barang, dan NASABAH berjanji

serta dengan ini mengikatkan diri untuk menerima pembiayaan tersebut dari dan karenanya

telah berutang kepada BANK sejumlah sebagai berikut :

Harga Pokok : Rp XXX

Margin : Rp XXX

( + )

Harga Jual : Rp XXX

Angsuran Pendahuluan : Rp XXX

( - )

Pembayaran yang diangsur : Rp XXX

Terbilang

(………………………………………………………………………………………………)

PASAL 3

PENARIKAN PEMBIAYAAN

1. Dengan tetap memperhatikan dan menaati ketentuan-ketentuan tentang pembatasan

penyediaan dana yang ditetapkan oleh yang berwenang, BANK berjanji dengan ini

mengikatkan diri untuk mengizinkan NASABAH menarik Pembiayaan, setelah

NASABAH memenuhi seluruh persyaratan sebagai berikut :

Comment [N13]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Objek Akad Atau Jumlah Pembiayaan.

Comment [N14]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Pre-Disbursment Atau Conditions Precedent.

Page 121: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

a. Telah menyerahkan kepada BANK Permohonan Realisasi Pembiayaan yang

berisi rincian barang yang akan dibiayai dengan fasilitas Pembiayaan, serta

tanggal kepada siapa pembayaran tersebut harus dilakukan. Surat Permohonan

tersebut harus sudah diterima oleh BANK selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja

Bank dari saat pembayaran harus dilakukan.

b. Telah menyerahkan kepada BANK seluruh dokumen NASABAH, termasuk dan

tidak terbatas pada dokumen-dokumen jaminan yang berkaitan dengan Akad ini.

c. Telah mendatangani Akad ini dan Akad-Akad Jaminan yang disyaratkan.

d. Telah menyerahkan bukti-bukti tentang kepemilikan atau hak lain atas barang

jaminan, serta akta-akta pengikatan jaminannya.

e. Terhadap setiap penarikan sebagian atau seluruh Pembiyaan, NASABAH

berkewajiban membuat dan menandatangani Tanda Bukti Penerimaan uangnya,

dan menyerahkannya kepada BANK.

2. Sebagai bukti telah diserahkannya setiap surat, dokumen bukti kepemilikan atas

jaminan, dan/atau akta dimaksud oleh NASABAH kepada BANK, BANK

berkewajiban untuk menerbitkan dan menyerahkan Tanda Bukti Penerimaannya

kepada NASABAH.

3. Terhadap setiap penarikan sebagian atau seluruh Pembiayaan, NASABAH wajib

menyerahkan “Surat Sanggup” untuk membayar kepada BANK.

PASAL 4

JANGKA WAKTU DAN CARA PEMBAYARAN

1. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membayar kembali jumlah

seluruh pembiayaan kepada BANK sebagaimana disebutkan pada Pasal 2 Akad ini

dalam jangka waktu…… (………….) bulan terhitung dari tanggal Akad ini

ditandatangani, dengan cara mengangsur pada tiap-tiap bulan sesuai dengan

“jadwal angsuran” yang ditetapkan dalam “Surat Sanggup” yang merupakan lampiran

dari Akad ini untuk membayar, dan melunasi pada saat jatuh tempo.

2. Setiap pembayaran oleh NASABAH kepada BANK lebih dahulu digunakan untuk

melunasi biaya administrasi dan biaya-biaya lainnya berdasarkan Akad ini dan

Comment [N15]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Jangka Waktu Pembiayaan.

Page 122: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

sisanya baru dihitung sebagai pembayaran angsuran/pelunasan atas harga pokok

barang dan Margin Keuntungan BANK.

3. Dalam hal jatuh tempo pembayaran kembali Pembayaran jatuh bertepatan dengan

bukan pada hari kerja BANK, maka NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan

diri untuk melakukan pembayaran pada hari pertama BANK bekerja kembali.

4. Dalam hal terjadi keterlambatan pembayaran oleh NASABAH kepada BANK, maka

NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk membayar biaya

administrasi kepada BANK sebesar Rp …………… ( ……………….. ) untuk tiap-tiap

hari keterlambatan, terhitung sejak saat kewajiban pembayaran tersebut jatuh tempo

sampai dengan tanggal dilaksanakannya pembayaran kembali.

5. Denda keterlambatan tersebut dibayar sekaligus lunas, atas tagihan pertama BANK,

dalam hal ini lewatnya waktu telah merupakan bukti bahwa NASABAH tidak atau

terlambat atau kurang membayar jumlah terhutang, sehingga tidak diperlukan

terguran atau bukti dalam bentuk apapun.

PASAL 5

TEMPAT PEMBAYARAN

1. Setiap pembayaran kembali/pelunasan utang oleh NASABAH kepada BANK

dilakukan dikantor BANK atau di tempat lain yang ditunjuk BANK, atau dilakukan

melalui rekening yang dibuka oleh dan atas nama NASABAH di BANK.

2. Dalam hal pembayaran dilakukan melalui rekening NASABAH di BANK, maka

dengan ini NASABAH memberi kuasa yang tidak dapat berakhir karena sebab-sebab

yang ditentukan dalam Pasal 1813, 1814, 1816 Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata kepada BANK untuk mendebet rekening NASABAH guna

membayar/melunasi utang NASABAH.

PASAL 6

BIAYA, POTONGAN, DAN PAJAK

1. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menanggung segala biaya

yang diperlukan berkenaan dengan pelaksanaan Akad ini, termasuk jasa Notaris,

Comment [N16]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Pemberian Kuasa Pada Bank.

Comment [N17]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Pemberian Kuasa Pada Bank.

Page 123: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

jasa Appraisal, biaya asuransi dan jasa lainnya, sepanjang hal itu diberitahukan

BANK kepada NASABAH sebelum ditandatanganinya Akad ini, dan NASABAH

menyatakan persetujuannya.

2. Setiap pembayaran kembali/pelunasan utang sehubungan dengan Akad ini dan

Akad lainnya yang mengikat NASABAH dan BANK, dilakukan oleh NASABAH

kepada BANK tanpa potongan, pungutan, bea, pajak, dan/atau biaya-biaya lainnya,

kecuali jika potongan tersebut diharuskan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

3. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri, bahwa setiap biaya, potongan,

dan Pajak yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, akan

dilakukan pembayarannya oleh NASABAH melalui BANK.

PASAL 7

JAMINAN

Untuk menjamin tertibnya pembayaran kembali/pelunasan Pembiayaan dan Margin

Keuntungan tepat pada waktu yang telah disepakati kedua belah pihak berdasarkan Akad ini,

maka NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyerahkan jaminan dan

membuat pengikatan jaminan kepada BANK sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Akad ini. Jenis barang

jaminan yang diserahkan adalah berupa :

1. ………………………………

2. ………………………………

3. ………………………………

PASAL 8

KEWAJIBAN NASABAH

Sehubungan dengan fasilitas Pembiayaan oleh BANK kepada NASABAH, berdasarkan akad

ini, NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk :

1. Memberitahukan secara tertulis kepada BANK dalam hal terjadinya perubahan yang

menyangkut NASABAH maupun usahanya.

Comment [N18]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Jaminan

Comment [N19]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Affirmative Covenant.

Page 124: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

2. Melakukan pembayaran atas semua tagihan dari pihak ketiga, dan setiap

penerimaan tagihan dari Pihak Ketiga disalurkan melalui rekening NASABAH di

BANK.

3. Membebaskan seluruh harta kekayaan milik NASABAH dari beban penjaminan

terhadap pihak-pihak lain, kecuali penjaminan bagi kepentingan BANK berdasarkan

Akad ini.

4. Menyerahkan kepada BANK setiap dokumen, bahan-bahan dan/atau keterangan-

keterangan yang diminta BANK kepada NASABAH.

5. Menjalankan usahanya menurut ketentuan-ketentuan, atau setidak-tidaknya, tidak

menyimpang atau bertentangan dengan prinsip-prinsip Syari’ah.

PASAL 9

CIDERA JANJI

Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 4 Akad ini, BANK berhak untuk menuntut/menagih

pembayaran dari NASABAH atau siapapun juga yang memperoleh hak darinya, atas

sebagian atau seluruh jumlah pembiayaan NASABAH kepada BANK berdasarkan akad ini,

untuk dibayar dengan seketika dan sekaligus, tanpa adanya surat pemberitahuan, surat

teguran, atau surat lainnya, atau BANK menempuh penyelesaian secara litigasi, apabila

terjadi salah satu hal atau peristiwa tersebut dibawah ini :

1. NASABAH tidak melaksanakan kewajiban pembayaran/pelunasan tepat pada waktu

yang diperjanjikan sesuai dengan tanggal jatuh tempo Surat Sanggup Membayar

yang telah diserahkan NASABAH kepada BANK.

2. Dokumen atau keterangan yang diserahkan/diberikan NASABAH kepada BANK

sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 10 palsu, tidak sah, atau tidak benar.

3. NASABAH tidak memenuhi dan/atau melanggar ketentuan-ketentuan tersebut dalam

Pasal 11 Akad ini.

4. Apabila berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau kemudian

berlaku, NASABAH tidak dapat/berhak menjadi NASABAH.

5. NASABAH dinyatakan dalam keadaan pailit, ditaruh dibawah pengampuan,

dibubarkan, insolvensi dan/atau likuidasi.

6. NASABAH atau Pihak Ketiga telah memohon kepailitan terhadap NASABAH.

Comment [N20]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Event of Default atau Trigger Clause atau Klausul Percepatan (Acceleration Clause)

Page 125: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

7. Apabila karena sesuatu sebab, sebagian atau seluruh Akta Jaminan dinyatakan batal

berdasarkan Putusan Pengadilan atau Badan Arbitrase.

8. Apabila pihak yang mewakili NASABAH dalam Akad ini menjadi pemboros,

pemabuk, atau dihukum berdasar Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan tetap

dan pasti (in kracht van gewijsde) karena perbuatan kejahatan yang dilakukannya,

yang diancam dengan hukuman penjara atau kurungan satu tahun atau lebih.

9. NASABAH tidak memenuhi salah satu ketentuan Akad ini, dan atau dokumen

Pengikatan Agunan atau dokumen terkait lainnya.

10. …… (Note : dapat ditambahkan sesuai dengan persyaratan dalam persyaratan SP3

mengenai cidera janji yang terdapat dalam SP3)

PASAL 10

AKIBAT CIDERA JANJI

1. Apabila NASABAH tidak melaksanakan pembayaran seketika dan sekaligus karena

suatu hal atau peristiwa tersebut dalam Pasal 9 Akad ini, maka BANK, berhak

menjual barang jaminan, dan uang hasil penjualan barang jaminan tersebut

digunakan BANK untuk mambayar/melunasi uang atau sisa utang NASABAH

kepada BANK.

2. Apabila hasil penjualan barang jaminan dilakukan BANK melalui pelelangan di muka

umum, maka NASABAH dan BANK berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk

menerima harga yang terjadi setelah dikurangi biaya-biaya, sebagai harga jual

barang jaminan.

3. Jika hasil penjualan barang jaminan tidak mencukupi untuk membayar utang

NASABAH kepada BANK, maka NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri

untuk tetap bergabung melunasi sisa utangnya yang belum dibayar sampai dengan

lunas, dan sebaliknya, apabila hasil penjualan barang jaminan melebihi jumlah utang

atau sisa utang NASABAH kepada BANK, maka BANK berjanji dan dengan ini

mengikatkan diri untuk menyerahkan kelebihan tersebut kepada NASABAH.

PASAL 11

PERNYATAAN DAN JAMINAN NASABAH

Comment [N21]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Sanksi

Comment [N22]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Representation and Warranties.

Page 126: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

NASABAH dengan ini menyatakan mengakui kepada BANK, sebagaimana BANK menerima

pernyataan pengakuan NASABAH tersebut, sebagai berikut :

1. NASABAH berhak dan berwenang sepenuhnya untuk menandatangani Akad ini dan

seluruh dokumen yang menyertainya, serta untuk menjalankan usahanya.

2. NASABAH menjamin, bahwa segala dokumen dan akta yang ditandatangani oleh

NASABAH berkaitan dengan Akad ini, keberadaannya tidak melanggar atau

bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau Anggaran Dasar

perusahaan NASABAH yang berlaku, sehingga karenanya sah, berkekuatan hukum,

serta mengikta NASABAH dalam menjalankan Akad ini, dan demikian pula tidak

dapat menghalangi-halangi pelaksanaannya.

3. NASABAH menjamin, bahwa pada saat penandatanganan Akad ini para pemegang

saham, Direksi serta para anggota Komisaris Perusahaan NASABAH telah

mengetahui dan memberikan persetujuannya terhadap Akad ini, dan demikian pula

NASABAH menjamin dan karenanya membebaskan BANK dari segala gugatan atau

tuntutan yang diajukan oleh Pihak Ketiga terhadap NASABAH.

4. NASABAH menjamin, bahwa setiap pembelian barang dari Pihak Ketiga, barang

tersebut bebas dari penyitaan, pembebanan, tuntutan gugatan atau hak untuk

menebus kembali.

5. NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk dari waktu ke waktu

menyerahkan kepada BANK, jaminan tambahan yang dinilai cukup oleh BANK,

selama kewajiban membayar utang atau sisa utang kepada BANK belum lunas.

6. ………. ((Note : dapat ditambahkan sesuai dengan persyaratan dalam persyaratan

mengenai pernyataan dan jaminan yang terdapat dalam SP3)

PASAL 12

PEMBATASAN TERHADAP TINDAKAN NASABAH

Comment [N23]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Negative Covenant.

Page 127: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri, bahwa selama masa berjalannya Akad

ini, NASABAH, kecuali setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari BANK, tidak akan

melakukan sebagian atau seluruhnya dari perbuatan-perbuatan sebagai berikut:

1. Melakukan akuisisi, merger, restrukturisasi dan/atau konsolidasi perusahaan

NASABAH dengan perusahaan atau perorangan lain.

2. Menjual baik sebagian atau seluruh aset perusahaan NASABAH yang nyata-nyata

akan mempengaruhi kemampuan atau cara membayar atau melunasi utang atau

sisa utang NASABAH kepada BANK, kecuali menjual barang dagangan yang

menjadi kegiatan usaha NASABAH.

3. Membuat utang lain kepada Pihak Ketiga.

4. Mengubah Anggaran Dasar, susunan pemegang saham, Komisaris, dan/atau Direksi

perusahaan NASABAH.

5. Melakukan investasi baru, baik yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan

tujuan perusahaan NASABAH.

6. Memindahkan kedudukan/lokasi barang maupun barang jaminan dari

kedudukan/lokasi barang itu semula atau sepatutnya berada, dan/atau mengalihkan

hak atas barang atau barang jaminan yang bersangkutan kepada pihak lain.

7. Mengajukan permohonan kepada yang berwenang untuk menunjuk eksekutor,

kurator, likuidator atau pengawas atas sebagian atau seluruh harta kekayaannya.

8. ………. (Note : dapat ditambahkan sesuai dengan persyaratan dalam persyaratan

mengenai pembatsan terhadap tindakan nasabah (negative covenant) yang terdapat

dalam SP3)

PASAL 13

RISIKO

NASABAH atas tanggung jawabnya, berkewajiban melakukan pemeriksaan, baik terhadap

keadaan fisik barang maupun terhadap sahnya dokumen-dokumen atau surat-surat bukti

kepemilikan atau hak atas barang yang bersangkutan, sehingga apabila terjadi sesuatu, hal

terhadap barang tersebut, sejak Akad ini ditandatangani seluruh resiko sepenuhnya menjadi

Comment [N24]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Spesifik.

Page 128: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

tanggung jawab NASABAH, dan karena itu pula NASABAH berjanji dan dengan ini

mengikatkan diri untuk membebaskan BANK dari segala resiko tersebut.

PASAL 14

ASURANSI

NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menutup asuransi berdasar

Syari’ah atas bebannya terhadap seluruh barang dan jaminan bagi Pembiayaan berdasar

Akad ini, pada perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh BANK, dengan menunjuk dan

menetapkan BANK sebagai pihak yang berhak menerima pembayaran claim asuransi

tersebut (bankers claus).

PASAL 15

PENGAWASAN

NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk memberikan izin kepada BANK

atau pihak/petugas yang ditunjuknya, guna melaksanakan pengawasan/pemeriksaan

terhadap barang jaminan, serta pembukuan dan catatan pada setiap saat selama

berlangsungnya Akad ini, dan kepada wakil BANK tersebut diberi hak untuk memuat photo

copy dari pembukuan dan catatan yang bersangkutan.

PASAL 16

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian-

bagian dari isi, atau terjadi perselisihan dalam melaksanakan Perjanjian ini, maka

NASABAH dan BANK akan berusaha menyelasaikannya secara musyawarah untuk

mufakat.

2. Apabila usaha menyelesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan melalui

musyawarah untuk mufakat tidak menghasilkan keputusan yang disepakati oleh

kedua belah pihak, maka dengan ini NASABAH dan BANK sepakat untuk menunjuk

dan menetapkan serta memberi kuasa kepada Pengadilan Negeri ……………………

Comment [N25]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Agunan Pembiayaan dan Asuransi Barang Agunan.

Comment [N26]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Hak-Hak Bank Melakukan Pengawasan.

Comment [N27]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Pemilihan Hukum dan Domisili.

Page 129: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

untuk memberikan putusannya, menurut tata cara dan prosedur yang ditetapkan oleh

dan berlaku di Pengadilan tersebut.

PASAL 17

LAIN-LAIN

1. Akad fasilitas pembiayaan a-Murabahah ini merupakan satu kesatuan yang tidak

terpisahkan dengan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan No

…………………….. tanggal …………., ………… (dapat menyebutkan juga

dokumen lain yang terkait).

2. Meskipun syarat-syarat yang disebutkan dalam Pasal 3 dan/atau ketentuan-

ketentuan lain dalam Akad ini dan/atau Akad turunan lainya yang menjadi satu

kesatuan dengan Akad ini, berikut dengan segala perubahan, penambahan dan atau

penggantiannya yang mungkin dapat dibuat dikemudian hari telah terpenuhi, namun

apabila terjadi suau perubahan kebijakan Pembiayaan di BANK yang disebabkan

adanya perubahan kondisi ekonomi makro, perubahan regulasi pemerintah, dan atau

perubahan peraturan pembiayaan internal BANK yang tidak terbatas pada

pengaturan pendanaan dan atau likuiditas sehingga menyebabkan Akad

Pembiayaan ini harus ditinjau kembali, maka dengan pertimbangan BANK semata-

mata, BANK berhak menunda pencairan pembiayaan baik secara sebagian maupun

seluruh sisa plafond pembiayaan yang belum dicairkan dan atau ditarik, dan

NASABAH bersedia serta membebaskan BANK dari tuntutan ganti rugi apapun atas

penundaan tersebut.

3. Apabila BANK melaksanakan hak tersebut pada Pasal 17 ayat (2) Akad Pembiayaan

ini, maka dengan ini NASABAH menyatakan membebaskan BANK dari segala

tuntutan ganti rugi apapun baik yang telah ada maupun yang akan ada yang

disebabkan oleh akibat langsung maupun akibat tidak langsung dari

dilaksanakannya hak tersebut.

4. Kelalaian atau keterlambatan BANK dalam menggunakan hak kekuasaannya sesuai

dengan isi akad ini tidak berarti sebagai pelepasan hak.

5. Lain-lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada BANK dan atau akan

ditetapkan kemudian oleh BANK.

Comment [N28]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Spesifik.

Page 130: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

PASAL 18

PEMBERITAHUAN

Setip pemberitahuan dan komunikasi sehubungan dengan Akad ini dianggap telah

disampaikan secara baik dan sah, apabila dikirim dengan surat tercatat atau disampaikan

secara pribadi dengan tanda terima ke alamat dibawah ini :

NASABAH :

……………………………………………………………………………………………………...

ALAMAT :

……………………………………………………………………………………………………...

……………………………………………………………………………………………………...

BANK : PT BANK SYARIAH MANDIRI

ALAMAT :

……………………………………………………………………………………………………...

……………………………………………………………………………………………………...

PASAL 19

PENUTUP

1. Apabila ada hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Akad ini, maka

NASABAH dan BANK akan mengaturnya bersama secara musyawarah untuk

mufakat dalam suatu Addendum.

2. Tiap Addendum dari Akad ini merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari

akad ini.

3. Surat Akad ini dibuat dan ditandatangani oleh NASABAH dan BANK diatas kertas

yang bermaterai cukup dalam rangkap 2 (dua) yang masing-masing berlaku sebagai

aslinya bagi kepentingan masing-masing pihak.

Comment [N29]: SUB BAGIAN ISI – Klausul Lain-Lain.

Comment [N30]: SUB BAGIAN PENUTUP – Pernyataan Para Pihak Tentang Tiadanya Hal-Hal Yang Membtalkan Akad.

Page 131: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

PT BANK SYARIAH MANDIRI

………………………………………….

NASABAH

Materai 6000

......................................................

Comment [N31]: SUB BAGIAN PENUTUP - Penandatanganan

Comment [N32]: SUB BAGIAN PENUTUP - Penandatanganan

Page 132: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

ANALISIS KESESUAIAN AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT

DENGAN PRINSIP-PRINSIP MUAMALAH BERDASARKAN FATWA DSN

MUI No. 84/DSN-MUI/XII/2012

AKAD PEMBIAYAAN al-MURABAHAH

No. … / … / … /al-Murabahah

BISMILAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

“Dan ALLAH SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (Surat Al-Baqarah 2 : 275)

“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu makan harta sesama kamu dengan jalan bathil, kecuali melalui

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu” (Surat An-Nissa’ 4 : 29)

AKAD PEMBIAYAAN al-Murabahah ini dibuat dan ditandatangani di ………. pada hari

………. tanggal ………. Bulan ………. Tahun dua ribu dua belas ( ….. - ….. - 2012) oleh dan

antara :

1. PT. Bank Syariah Mandiri, suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan dan

tunduk dibawah Undang-Undang Republik Indonesia, berkedudukan di Jalan MH.

Thamrin No.5 Jakarta Pusat, dengan Akta Pendirian Nomor 23 tanggal 08

September 1999 yang dibuat dihadapan Sutjipto, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta,

dan telah memperoleh persetujuan dan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan

Hak Azazi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya Nomor C-16495

HT.01.04 tanggal 16 September 1999, (“PERSEROAN”), dalam hal ini diwakili oleh

……………….. selaku ……………….. berdasarkan Surat Kuasa No ………………..

tertanggal ……………….. 2012 oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama

PERSEROAN tersebut, (selanjutnya disebut “Bank”).

Page 133: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

2. PT……………………., suatu badan hukum yang didirikan berdasarkan dan tunduk

dibawah Undang-Undang Republik Indonesia, berkedudukan di ……… dengan Akta

Pendirian Nomor ………tanggal …………. yang dibuat dihadapan …………..,

Sarjana Hukum, Notaris di ………., dan telah memperoleh persetujuan dan

pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia

dengan Surat Keputusannya Nomor ……. tanggal …….... dan telah mengalami

beberapa kali perubahan, terakhir dirubah dengan Akta Nomor …….. tanggal

…..……, dibuat dihadapan ………….. Sarjana Hukum, Notaris di ……..

(“PERSEROAN”), dalam hal ini diwakili oleh ……… selaku Direktur,dan telah

memperoleh persetujuan ………., Warga Negara Indonesia, menurut keterangannya

dalam hal ini bertindak sebagai Komisari, oleh karenanya sah bertindak untuk dan

atas nama PERSEROAN tersebut, (selanjutnya disebut “Nasabah”).

Para pihak terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

- Bahwa, NASABAH telah mengajukan permohonan fasilitas pembiayaan kepada

BANK untuk membeli barang (sebagaimana didefinisikan dalam Akad ini), dan

selanjutnya BANK menyetujui, dan dengan akad ini mengikatkan diri untuk

menyediakan fasilitas pembiayaan sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat

sebagaimana dinyatakan dalam Akad ini.

- Bahwa berdasarkan ketentuan syariah, Pembiayaan oleh BANK kepada NASABAH

diatur dan akan berlangsung menurut ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. NASABAH untuk dan atas nama BANK membeli barang dari pemasok untuk

memenuhi kepentingan NASABAH dengan Pembiayaan yang disediakan oleh

BANK, dan selanjutnya BANK menjual barang tersebut kepada NASABAH

sebagaimana NASABAH membelinya dari BANK, dengan harga yang telah

disepakati oleh NASABAH dan BANK, tidak termasuk biaya-biaya yang timbul

sehubungan dengan pelaksanaan Akad ini.

Comment [N1]: KETENTUAN UMUM FATWA HURUF (d) FATWA – At-Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah)

Page 134: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

2. Penyerahan barang tersebut dilakukan oleh Pemasok langsung kepada

NASABAH dengan sepersetujuan dan sepengetahuan BANK.

3. NASABAH membayar harga pokok ditambah Margin Keuntungan atas jual beli

ini kepada BANK dalam jangka waktu tertentu yang disepakati oleh kedua belah

pihak, sehingga karenanya sebelum NASABAH membayar lunas harga Pokok

dan Margin Keuntungan kepada BANK, NASABAH berutang kepada BANK.

Selanjutnya kedua belah pihak sepakat menuangkan Akad ini dalam Akad Pembiayaan al-

Murabahah (selanjutnya disebut “Akad”) dengan syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan

sebagai berikut :

PASAL 1

DEFINISI

1. Murabahah : Akad jual beli antara bank dan nasabah. Bank membeli barang

yang diperlukan nasabah dan menjual kepada nasabah yang

bersangkutan sebesar harga perolehan ditambah dengan

keuntungan yang disepakati.

2. Syari’ah adalah : Hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur’An, Hadits, Ijma, dan

Qiyas yang mengatur segala hal yang mencakup hukum ibadah

maupun muamalah.

3. Barang adalah : Barang yang dihalalkan berdasarkan Syari’ah, baik materi maupun

cara perolehannya, yang dibeli NASABAH dari Pemasok dengan

pendanaan yang berasal dari Pembiayaan yang disediakan oleh

BANK.

4. Pemasok adalah : Pihak ketiga yang ditunjuk atau setidak-tidaknya disetujui dan

dikuasakan oleh BANK untuk menyediakan barang yang dibeli oleh

NASABAH untuk dan atas nama BANK.

Comment [N2]: KETENTUAN UMUM FATWA HURUF (c) FATWA – Murabahah

Page 135: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

5. Pembiayaan adalah : Pagu atau plafond dana yang disediakan BANK yang digunakan

untuk membeli barang dengan harga beli yang disepakati BANK.

6. Harga beli adalah : Sejumlah uang yang disediakan BANK kepada NASABAH untuk

Membeli barang dari Pemasok atas permintaan NASABAH yang

disetujui BANK berdasar Surat Persetujuan Prinsip dari BANK

kepada NASABAH, maksimum sebesar pembiayaan.

7. Margin keuntungan

adalah : Sejumlah uang sebagai keuntungan BANK atas terjadinya jual beli

yang ditetapkan dalam Akad ini, yang harus dibayar oleh

NASABAH kepada BANK sesuai dengan jadwal pembayaran yang

telah disepakati NASABAH dan BANK.

8. Surat Pengakuan

Utang adalah : Surat Pengakuan bahwa NASABAH mempunyai Utang kepada

BANK yang dibuat dan ditandatangani NASABAH dan diterima

serta diakui oleh BANK, hingga karenanya berlaku dan bernilai

sebagai bukti sah tentang adanya kewajiban pembayaran dari

NASABAH kepada BANK sebesar yang terutang. Surat Pengakuan

Utang tidak terbatas pada wesel, promes, dan/atau instrument

lainnya.

9. Dokumen Jaminan

adalah : Segala macam dan bentuk surat bukti tentang kepemilikan atau

hak-hak lainnya atas barang yang dijadikan jaminan guna

menjamin terlaksananya kewajiban NASABAH terhadap BANK

berdasarkan Akad ini.

10. Jangka Waktu

Akad adalah : Masa berlakunya Akad ini sesuai yang ditentukan dalam Pasal 4

Akad ini

11. Hari Kerja Bank

adalah : Hari Kerja Bank Indonesia

12. Pembukuan

Pembiayaan adalah : Pembukuan atas nama NASABAH pada BANK yang khusus

Page 136: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

mencatat seluruh transaksi NASABAH sehubungan dengan

Pembiayaan, yang merupakan bukti sah dan mengikat NASABAH

atas segala kewajiban pembayaran, sepanjang tidak dapat

dibuktikan sebaliknya dengan cara yang sah menurut hukum

13. Cidera Janji

Adalah : Peristiwa atau peristiwa-peristiwa sebagaimana yang tercantum

dalam Pasal 8 Akad ini yang menyebabkan BANK dapat

menghentikan seluruh atau sebahagian pembiayaan, dan menagih

dengan seketika dan sekaligus jumlah kewajiban NASABAH

kepada BANK sebelum Jangka Waktu Akad ini.

PASAL 2

PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAANNYA

BANK berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menyediakan fasilitas Pembiayaan

kepada NASABAH yang akan digunakan untuk membeli barang, dan NASABAH berjanji

serta dengan ini mengikatkan diri untuk menerima pembiayaan tersebut dari dan karenanya

telah berutang kepada BANK sejumlah sebagai berikut :

Harga Pokok : Rp XXX

Margin : Rp XXX

( + )

Harga Jual : Rp XXX

Angsuran Pendahuluan : Rp XXX

( - )

Pembayaran yang diangsur : Rp XXX

Terbilang

(………………………………………………………………………………………………)

Comment [N3]: KETENTUAN UMUM FATWA HURUF (e) FATWA – Harga Jual (Tsaman)

Comment [N4]: KETENTUAN UMUM FATWA HURUF (d) FATWA – At-Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah)

Page 137: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

r~~.)-~~v~~'.: .....

",. ..,.. r-

~ ;; .....•••...

DEWAN SYARIAH NASIONAL MUINational Sharia Board - Indonesian Council of UlamaSekretariat: JI. Dempo No.19 Pegangsaan -Jakarta Pusat 10320 Telp. : (021) 3904146 Fax.:(021) 31903288

FATWADEWAN SYARIAH NASIONAL

NO: 84/DSN-MUIIXII/2012

Tentang

MET ODE PENGAKUAN KEUNTUNGAN Al-TAMWIL BI AL-MURABAHAH(PEMBIAYAAN MURABAHAH) DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Dewan Syariah Nasional- Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) setelah:

Menimbang : a. bahwa dalam pengakuan keuntungan pembiayaan murabahah yangdiaplikasikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dikenalantara lain dua metode, yaitu metode proporsional dan metodeanuitas;

b. bahwa penerapan salah satu dari dua metode pengakuan keuntunganpembiayaan murabahah tersebut menimbulkan permasalahan bagikalangan industri dan masyarakat, sehingga memerlukan kejelasandari aspek syariah mengenai kedua metode pengakuan keuntunganpembiayaan murabahah tersebut;

c. bahwa Lembaga Keuangan Syariah memerlukan metode pengakuankeuntungan pembiayaan murabahah yang dapat mendorongpertumbuhan Lembaga Keuangan Syariah yang sehat;

d. bahwa atas dasar pertimbangan huruf a b, dan c, Dewan SyariahNasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) memandang perluuntuk menetapkan fatwa tentang metode pengakuan keuntunganpembiayaan murabahah di Lembaga Keuangan Syariah untukdijadikan pedoman.

Mengingat 1. Firman Allah s.w.t., antara lain:

a. QS. al-Nisa' [4]: 29:'" .J. 0 "" {jj 0 J J -'" '" .J.J 2 ",. ~ M

• e C'::' i ~I IL.LJL, e c: ° <1(Oi (I("'\J~ (~/T ~ °jJI 1/.' 1SU~ U ~ If'" . . r-'~ r-'''''.r" y-- y J.. ~ -", ,.. " ", "'"

J "

... ~ uP1) 0P oJb;'" ~ "'"

"Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan(mengambil) harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecualidengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantaramu ... "

Dewan Syariah Nasiona.l - Majelis Ulama Indonesia

Page 138: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

84 Metode Pengakuan Keuntungan Pembiayaan Murabahah 2

b. QS. al-Ma'idah [5]: 1:

"Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu .... "

c. QS. al-Ma'idah [5]: 2:

~ljUlj ~yi ~ Ijj~ ~j l>~lj 11 ~ Ijj~j ...••• 0 :;J tfJ ~ "

.ylkJI ~.G. aJI01aJI1~lj

" ...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalamberbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepadaAllah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. "

d. QS. al-Baqarah [2]: 283:..-: "" ..-: 0 'f. ;1J ~ 0..... J .•. 0 .•.•

.. .~~~I pj ,~~I ~jl l>~1~~ \~~!~ ~i 0~..

" ...Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya danhendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya ... ".

2. Hadis Nabi s.a.w., antara lain:

a. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari 'Ubadah bin Shamit,riwayat Ahmad dari Ibnu 'Abbas, dan riwayat Imam Malik dariYahya:

,. .... 0/ ,.:/1 .... ;1J :;I ;1J..... $1/

~I~ ~j ~~ ~ 0i ~ (.Lj~ ill1 ~ ~I J~~ 0i

:yL.£JI/ ~ cj ~L,a.....JIJ. O~~ tY' <t;>,-L. J.I <t;>,-.r:-i):~.1JI ~j 'Oj~ ~L. ~ cj ls-! o" :yl)1 'i~~1

(~ tY' ~L. J 'd~ J.I tY' -Lri olJjJ .r ii'"Rasulullab s.a.w. menetapkan: Tidak boleh membahayakan/merugikan orang lain dan tidak boleh (pula) membalas bahaya(kerugian yang ditimbulkan oleh orang lain) dengan bahaya(perbuatan yang merugikannya). " (HR. Ibnu Majah dari Ubadahbin Shamit dalam Kitab Sunan al-Tirmidzi, Kitab: Ahkam, babman bana fi haqqihi ma yadhurru bi jarihi, No: 2331; HR.Ahmad dari Ibnu Abbas dan HR Malik dari Yahya)

b. Hadis riwayat Imam Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, Kitab Ahkam,bab: ma dzukira 'an Rasulillah, No:<1272:

tJj "... ••• .p.", /. o;1J 0 0, ",-

~In l~i0 i ~yG.../ .•/ ~ ~I /. ~o :11 /. 0/ "•• ~ :"'1'"",\1? .r: J i? ~U'"u ~ ~ C-'-I~I// "'\~'I0 'I~r~l//r;./ If 0 /, ~rl~.t, n, I;". ~ } 10 } il/

.1...4 .r" u- J LJI.:>- i? W.r" l ~ ~ Jr cs:" U.J"~~ ..~. J

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 139: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

84 Metode Pengakuan Keuntungan Pembiayaan Murabahah 3

"Perdamaian boleh dilakukan di an tara kaum muslimin kecualiperdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkanyang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syaratmereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal ataumenghalalkan yang haram. "

c. Hadis Mauquflbnu Mas'ud:

~~,.. ~\ ,..~ ,..J: \: ~:..~0 J 10 J \\ ~-\" I".~ .ul ~ ~ uy>- •...~ 0) \.,4

"Apa yang dipandang baik c:leh umat Islam, baik pula di sisiAllah." (HR Ahmad, Musnad Ibn Hanbal, kitab: al-Muktsirinmin al-Shabahah, bab: Musnad Abdullah Ibnu Mas'ud, No.3418; Radd al-Muhtar 'ala Dur al-Mukhtar, Ibnu 'Abidin, Daral-Kutub al-Tlmiyah, hlm, 52)

3. Kaidah fikih, antara lain:...-: ,.. ~ :ii o/:$J J 0 0 J ""'''

• 0 ~ ~q I~ 10\~ JJ.s :Ii "\ h-\S't\ W f..t\ . 10 _f..t\~~ ~ u- - v l. . t ~ _ l -.I U- l// ;' """,.,.... ;'

"Pada dasarnya, segala bentuk mu 'amalat boleh dilakukankecuali ada dalil yang mengharamkannya. " (al-Asybah wa al-Nazha 'ir fi Qawa'id wa Furu' Fiqh al-Syafi'iyyah, Jalal al-DinAbd al-Rahman Ibnu Abi Bakr al-Suyuthi, Beirut: Dar al-KitabaI-'Arabi. 1987, hlm. 133).

"'" (/J 0 J. ,.

'~\J ~ ~ 'J~~\)\ ~ 'J ~ .Y

"Jika sebuah kewajiban tidak terlaksana kecuali dengansesuatu, maka sesuatu itu wajib pula hukumnya." (Irsyad al-Fuhul, Muhammad Ibn Ali Ibn Ahmad al-Syaukani, Beirut:Dar al-Fikr. 1992, juz 1, hlm, 411).

,. 0.... /. /. 0 J..

~~ .k:; ~) ~ r~Y\ ~~ .w

"Keputusan/kebijakan/tindakan pemegang otoritas terhadaprakyat harus mempertimbangkan mashlahat. " (al-Asybah wa al-Nazha 'ir fi Qawa'id wa Furu' Fiqh al-Syafi'iyyah, Jaial aI-DinAbd al-Rahman Ibnu Abi Bakr al-Suyuthi, Dar Saa, Kairo 2004,cet. II, Vol. I, hlm, 276).

"Adat (dapat) dijadikan pertimbangan dalam penetapanhukum." (Durar al-Hukkam fi Syarh Majallat al-Ahkam, AliHaidar, Dar aI-JiI, pasal 812, hlm. 351).

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 140: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

1-84 Metode Pengakuan Keuntungan Pembiayaan Murabahah 4

.ti,:? .1)~\:itS--li:; ~);:.J\ .~/

"Sesuatu yang diketahui (berlaku) secara adat (berdasarkankebiasaan) sama statusnya dengan sesuatu yang ditetapkansebagai syarat." (Durar al-Hukkam fi Syarh Majallat al-Ahkam, Ali Haidar, Dar aI-Jail, pasal251, him. 233).

.: ~ ':0/ .10~~ JtS-- G:j\ ~0/ ~o ;J\

~/J ! ~ J ·C

"Sesuatu yang diketahui (berlaku) secara adat (berdasarkankebiasaan) di antara sesama pedagang sama statusnya dengansesuatu yang ditetapkan sebagai syarat di an tara mereka."(Syarh al-Qawa'id al-Fiqhiyyah, Ahmad Ibn al-SyaikhMuhammad al-Zarqa, Damaskus: Dar al-Qalam, 1989, hIm. 237;al-Qawaid al-Fiqhiyyah: Mafhumuha, Nasy'atuha,Tathawwuruha, Dirasat Mu 'allafatuha, Adillatuha,Muhimmatuha, Tathbiqatuha, Ali Ahmad al-Nadawi,Damaskus: Dar al-Qalam, 1994, hlm. 65; dan al-Wajiz fi Idhahal-Fiqh al-Kuliyyah, Muhammad Shidqi Ibn al-Burnu, Beirut:Mu'assasah al-Risalah, 1983, hlm. 79) .

.~~ ~8tS-- J~~ ~8\ .t"Sesuatu yang tetap (berlaku) berdasarkan kebiasaan samastatusnya dengan sesuatu yang ditetapkan dengan nash." (al-Qawa'id al-Fiqhiyyah al-Kubra wa Atsaruha fi al-Mu 'amalatal-Maliyah, Umar Abdullah Kahil, Kairo: Universitas al-Azhar.t.th, hlm. 160).

.~~\ ~~ ~~~\ ~G ~ ~W\ ~ .~"Keputusan pemerintah (pemegang otoritas) dalam masalahijtihad menghilangkan ikhtilaf" (al-Furuq, Syihab al-Din al-Qurafi, Beirut: 'Alam al-Kutub, t.th., juz II, hIm. 103).

'~~\~J~W\~ )"Keputusan pemerintah (pemegang otoritas) menghilangkanikhtilaf" (I'anat al-Thalibin, Sayyid al-Bakri MuhammadSyatha al-Dimyathi, Beirut: Dar al-Fikr. t.th., juz III, hlm. 303;Hasiyah Ibn Abidin, Muhammad Amin, Beirut: Dar al-Fikr.1386 H, juz III, hlm. 412; dan Hasiyah al-Dasuqi, Muhammadal-Dasuqi, Beirut: Dar al-Fikr. t.th., juz IV, hlm. 79, 147, dan158).

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 141: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

i-------

84 Metode Pengakuan Keuntungan Pembiayaan Murabahah 5

Memperhatikan 1. Pendapat para ulama, antara lain:

a. Dr. Wahbah al-Zuhaili:"" '" /. /. " ;Jj oJ/. ~O" 0 0

..\kJI~lkJI ~~ ~I;~ t;JT ~ ~~I ..\kJI~j"" "",."., /t- //"., "" """,.o J ..... " 0 J " ,;' /. ",,~j:WJ ~I J;;::~f ~ ~I ~tkJI ~~ ... ~

", ;" '" "" "~-.-;",..,,.., "" ;'

J 0 ;' 't //

.~~I r~1 ~G I~jAkibat hukum utama akad (tujuan akad, ghayah) terjadi seketika--berdasarkan ketentuan syara '-- hanya dengan terjadinya akadyang sah (memenuhi rukun dan syarat-syaratnya) ... denganterjadinya akad jual beli yang sah, beralihlah kepemilikan(barang) kepada pembeli; demikian pula akibat hukum akadlainnya (al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Wahbah al-Zuhaili,Beirut: Dar al-Fikr al-Mu'ashir. 2006. juz IV, hlm. 3084)

b. Pendapat fuqaha dalam al-Mausu'atu al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah:

o oj) :;I 0 0 0

~_/~.:l\ ~ 0~j ,~I 2W1~j 'C;.":l\~j\:JI ~;'".. ;'...,;' ;'

//. "" (Jj" /. 0" /. 0

... 'lA:JI \;",' .-/::/ ~/ ,~'" 1~/I ~ ~"'/.' .°:11. ~ ~ ~~ J - _. ~ r.:::;:--".. ",. '" .•... //

Dalam jual-beli, obyek (mabi') menjadi milik pembeli dan uang(tsaman) menjadi milik penjual; pembeli menjadi pemilik obyek(mabi') dengan terjadinya akad jual-beli yang sah, tanpadisyaratkan adanya penguasaan (qabdh) (al-Mausu'atu al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, Wizaratul Auqaf al-Kuwaitiyah, juz9, hIm. 37.)

2. Keputusan AAOFI, dalam al-Ma'ayir al-Syar'iyyah:,.". /0 //...:/J;:" 0 .......•.

4#- J~~ ~? dj~ ~;, ~i ~j:JI r~ 0i ~~ 'J~ ~ ~" ",;,

;$I ""'" ;' Jo /. /. '" ~ oJI.

~ :.?I y~1 ~;, ~ 'J~I ;~ ~ ~~ ~:)Iy~".. -",.,,;' " "..,... "" "'" '" '" ~ "" ,. ""

", /.0 ,... ~ /0 ••. "...,:; o;J ".,:,i ,;:WI ~\.SJ ~.?~I ~t5" ~ ~ ~:)I..4..G.J ~,... "".".",.. "" ~-'---,. ,. ..•. ~ ;""..

~ 0 0,.. o;J J /. /. 0 ..•. /

° . ~(;;/:::l\~GJI \;",' °:)1 ~ ~ aJ"G]1 ,--,~I a..;;.;L~ -' . ~ L1 . - - - ). -f"/// ,... // ;' '" ",.-

o ",.,. J 0,/ // 0/ 0 0 /.

~I ~ 0~ 0i ~? J:,w'JI Jjh ~ ~w~l\ ~~

.d~:\~~ ~c,.~i/ / /

Lembaga Keuangan Syariah tidak dilarang untuk menggunakanmetode yang diterima (dibolehkan) oleh syariah dan 'urf dalammenghitung keuntungan (murabahah) sesuai jangka waktu

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 142: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

84 Metode Pengakuan Keuntungan Pembiayaan Murabahah 6

pembiayaan, antara lain metode penghitungan keuntunganberdasarkan prosentase atas jumlah total harga/pembiayaan dalamsatu tahun, selama jangka waktu pembiayaan (thariqah al-hisaballati ta'tamidu 'ala tahdid al-ribh nisbatan 'ala kamil al-mablaghsanawiyan li kamil al-muddah), atau metode penghitungan secaramenurun (thariqah al-hisab al-tanazuliyah), yaitu penghitungankeuntungan berdasarkan sisa pembiayaan yang menjaditanggungjawab nasabah sesuai dengan jadual angsuran. Dalamkedua metode terse but, pada saat akad total harga jual harusdisebutkan dalam bentuk nominal. (al-Ma 'ayir al-Syar'iyah li al-Muraja 'ah al-Islamiyah, Mi'yar No. 47, Hai'ah al-Muraja'ah wa al-Muhasabah al-Islamiyah, Bahrain, hlm. 63).

'" """, 0.....,;' ....".. ", 0 0 .....0

4C .;.('; ~ ~jJ .bwi ~ ~ ~J.;ji 4W\ 4L:J\ o~\~/ ~ ~ // // '"

:0:::~~jt>:b-l i\~~ ~ ~ o;~/.... // .•.•. /~ .•... ~

·~~r!"Pengakuan keuntungan jual-beli tangguh yang harganya dibayarsekaligus setelah periode buku berjalan atau dibayar secaraangsuran dalam beberapa peri ode buku berikutnya, dilakukandengan salah satu dari dua metode berikut:

(1) Pengakuan keuntungan disebar ke dalam beberapa periodebuku yang akan datang sampai dengan jatuh tempo; dalam artiuntuk setiap periode buku ada bagian keuntungan yangditentukan, baik pembayaran harga terse but diterima atautidak. Inilah metode yang lebih disukai;

(2) Pengakuan keuntungan dilakukan ketika setiap angsuranbayaran harga diterima, apabila dewan pengawas syariahLKS/bank membolehkannya atau apabila otoritas pengawasmengharuskan demikian. (Ma' ayir al-Muhasabah wa al-

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 143: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

84 Metode Pengakuan Keuntungan Pembiayaan Murabahah 7

Muraja'ah wa al-Dhioabitn li al-Mu'assasat al-Maliyah al-Islamiyah, Mi'yar no 2, AAOIFI Bahrain, 2004, hIm. 142).

3. Pendapat Dr. 'Isham Abdul Hadi Abu Nashr:I/J 0 0 .....•0 /0J. ".. 0 J J 'JJ ,;./

(:(:::11 .bUUI~ ~ <Qj ~:a; yjLi ~';"Jjt. d ~i"" ". "" "" ~ "" ~ ,., ;,-",.,

"" 0 0lolo! ,.. .•..•:,i ~~I ~I ~~ ~; J;"j ~;, ~ ~~I ~Iy d,.; ,/ ,/,/ // ,/..... ,/,...... .•.. ..• ...•

:Jj ~,.. 0,.. % "" ,.,

~I)I ,?y ~~ ~ ~y,:;JI~ ~ ~ ~UUI :1(:0wI:'~?-JI?UI J>-.8 t~ J;,.:,i u {f~~ILJIJ(~.i~~~;~:.JI);' ///// //,., //;'".

.~I ~~I f 1° ..•~:: . 0~1 0)"L/ / ':' / !~ ~~ :(dalam murabahah tangguh atau cicilan) ketika ada skema yangmemberikan jaminan kepada penjual bahwa penagihan angsuranyang masih tersisa akan berhasil tepat waktu, karena ada jaminan(rahn) berupa barang yang menjadi obyek jual atau lainnya, danangsuran bisa diambil/dipenuhi dari harga penjualan marhun padasaat terjadi kemaeetan pembayaran dari pembeli, maka tidak adaalasan untuk menunda pengakuan keuntungan murabahah sampaidengan angsuran tertagih atau telah jatuh tempo (al-Mu' alajah al-Muhasabiyah li 'Amaliyat al-Bai' bi al-Taqsith, Muhasaba fi Dhaiah kam al-Fiqh al-Islami, haI9, haIll).

4. Substansi Fatwa DSN-MUI No. 04IDSN-MUIIIV /2000 tentangMurabahah;

5. Surat Dewan Standard Akuntansi Syariah Nomor 0700/DSAS-IAI/2012, tanggal10 Oktober 2012;

6. Surat Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Nomor234/APPI/WKU-ESI/XI/12, tangga122 November 2012;

7. Surat Asosiasi bank Syariah Indonesia Nomor 21/042-2/2012,tanggal23 November 2012;

8. Rekomendasi Ijtima' Sanawi (Annual Meeting) Dewan PengawasSyariah VIII, Tahun 2012 tang gal 2-5 Desember 2012;

9. Pendapat peserta Rapat Pleno DSN-MUI pada hari Jumat, tanggal07 Shafar 1433/21 Desember 2012.

MEMUTUSKAN

Menetapkan Metode Pengakuan Keuntungan Tamwil Bi Al-Murabahak(Pembiayaan Murabahah) di Lembaga Keuangan Syariah

Pertama Ketentuan Umum

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 144: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

84 Metode Pengakuan Keuntungan Pembiayaan Murabahah 8

Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan:

1. Metode Proporsional (Thariqah Mubasyirah) adalah pengakuankeuntungan yang dilakukan secara proporsional atas jumlahpiutang (harga jual, tsaman) yang berhasil ditagih denganmengalikan persentase keuntungan terhadap jumlah piutang yangberhasil ditagih (al-atsman al-muhashshalah);

2. Metode Anuitas (Thariqah al-Hisab al-Tanazuliyyah/Thariqah al-Tanaqushiyyah) adalah pengakuan keuntungan yang dilakukansecara proporsional atas jumlah sisa harga pokok yang belumditagih dengan mengalikan persentase keuntungan terhadap jumlahsisa harga pokok yang belum ditagih (al-atsman al-mutabaqqiyah);

3. Murabahah adalah akad jual-beli dengan menegaskan hargabelinya kepada pembeli dan pembeli membayamya dengan hargayang lebih sebagai keuntungan;

4. At-Tamwil bi al-Murabahah (Pembiayaan Murabahah) adalahmurabahah di Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dengan caraLKS membelikan barang sesuai dengan pesanan nasabah,kemudian LKS menjualnya kepada nasabah --setelah barangmenjadi milik LKS-- dengan pembayaran secara angsuran;

5. Harga Jual (tsaman) adalah harga pokok ditambah keuntungan;

6. Al-Mashlahah (ashlah) adalah suatu keadaan yang dianggappaling banyak mendatangkan manfaat bagi pertumbuhan LembagaKeuangan Syariah yang sehat.

Kedua Ketentuan Hukum

Metode pengakuan keuntungan Murabahah dan PembiayaanMurabahah boleh dilakukan secara proporsional dan secara anuitasdengan mengikuti ketentuan-ketentuan dalam fatwa ini.

Ketiga Ketentuan Khusus

1. Pengakuan keuntungan murabahah dalam bisnis yang dilakukanoleh para pedagang (al-tujjar), yaitu secara proporsional bolehdilakukan selama sesuai dengan 'urf (kebiasaan) yang berlaku dikalangan para pedagang;

2. Pengakuan keuntungan al-Tamwil bi al-Murabahah dalam bisnisyang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) bolehdilakukan secara Proporsional dan secara Anuitas selama sesuaidengan 'urf(kebiasaan) yang berlaku di kalangan LKS;

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 145: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

84 Metode Pengakuan Keuntungan Pembiayaan Murabahah 9

3. Pemilihan metode pengakuan keuntungan al-Tamwil bi al-Murabahah pada LKS harus memperhatikan mashlahah LKS bagipertumbuhan LKS yang sehat;

4. Metode pengakuan keuntungan at-Tamwil bi al-Murabahah yangashlah dalam masa pertumbuhan LKS adalah metode Anuitas;

5. Dalam hal LKS menggunakan metode pengakuan keuntungan at-Tamwil bi al-Murabahah secara anuitas, porsi keuntungan barusada selama jangka waktu angsuran; keuntungan at-tamwil bi al-murabahah (pembiayaan murabahah) tidak boleh diakuiseluruhnya sebelum pengembalian piutang pembiayaan murabahahberakhir/lunas dibayar.

Keempat PenutupFatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika dikemudian hari temyata terdapat kekeliruan, akan diubah dandisempumakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan diPada tanggal

Jakarta07 Shafar 1433 H21 Desember 2012 M

DEWAN SYARIAH NASIONALMAJELIS ULAMA INDONESIA

Ketua,

DR. K.H. M.A. SAHAL MAHFUDH

Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia

Page 146: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

Wawancara Staff Financing Operation Divison Bagian Legal Division

Bank Syariah Mandiri

Responden : Bapak Muammar

1. Bagaimana proses pra-akad akad murabahah marjin bertingkat?

Sebelum menganalisis akad murabahah marjin bertingkat, sebaiknya mengetahui

proses pra-akad terjadinya akad murabahah. Tahapannya adalah nasabah datang ke Bank

dengan mengajukan surat permohonan pembiayaan kepada Bank. Tahapan selanjutnya

adalah pengenalan pihak nasabah yang dilakukan oleh bagian unit bisnis. Setelah selesai

melakukan pengenalan dengan mengumpulkan seluruh data, lalu bagian unit bisnis

membuat NAP atau Nota Analisis Pembiayaan pada kantor pusat, dan SKKP atau Surat

Keputusan Komite Pembiayaan pada level kantor cabang. Begitu NAP atau SKKP

selesai, maka selanjutnya diajukan kepada pihak komite. Komite itu biasanya adalah

pihak manajemen atau direksi tergantung levelnya, mulai dari kepala divisi hingga

dewan direksi. Setelah disetujui, bagian unit bisnis membuat SP3 atau Surat Penegasan

Persetujuan Pembiayaan. NAP dan SP3 dikirim ke bagian legal yang akan dilihat,

diperiksa, lalu mana saja dokumen-dokumen yang kurang lengkap untuk dilengkapi

dokumennya.

Pada SP3 tertulis skim apa yang akan dipergunakan, baik itu murabahah,

musyarakah, mudharabah atau skim yang lainnya. Pada SP3 pun tertuang hasil tawar-

menawar antara pihak nasabah dan Bank. Setelah Bank dan nasabah menyepakati SP3,

barulah melakukan akad yang dikenal dengan perjanjian, dimana perjanjian tersebut

merujuk kepada SP3.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari nasabah mengajukan permohonan pembiayaan

hingga tandatangan akad terjadi Pak?

Kalau untuk yang dibawah 30M, bisa diselesaikan dalam waktu kurang lebih satu bulan.

Tetapi untuk di kantor pusat yang plafondnya semakin tinggi, maka waktu yang

Page 147: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

dibutuhkan kurang lebih tiga bulan, dikarenakan semakin tingginya proteksi SP3

pembiayaan.

3. Apakah SP3 merupakan offering letter Pak?

Iya benar, itu memang offering letter. SP3 atau offering letter udah ada, maka jadilah line

facility. Line facility mengatur tidak sedetail di akad turunan nanti. Line facility atau

kamu kenal itu wa’ad lah, kesepahaman pada saat belajar teorinya. Cuma nama di

dokumennya disini disebut line facility.

4. Apakah terdapat klasifikasi tertentu untuk akad murabahah marjin bertingkat?

Di BSM itu dibedakan antara korporasi, consumer dan warung mikro. Kalau di kantor

pusat seluruh skim pembiayaan dimulai lebih dari 30 M, sedangkan kalau di cabang,

setau saya sekitar ratusan sampai 30 M itu masih dapat dilakukan oleh cabang. Dan

kontrak di BSM sudah standar, jadi mau sebesar apapun plafondnya, maka semakin besar

juga proteksi SP3-nya. Jadi masing-masing SP3 tidak sama satu sama lainnya.

5. Apakah ada perbedaan untuk plafond yang diatas 30 M dengan yang kurang dari itu

selain dari proteksi SP3-nya Pak?

Ada lagi, yaitu adanya peran notaris. Biasanya untuk pembiayaan diatas Rp 250.000.000

diberikan akta notariil atau yang bentuk akad atau perjanjiannya berbentuk akta notaris.

Untuk pembiayaan dibawah Rp 250.000.000 diberikan kontrak dibawah tangan.

6. Bagaimana proses pencairan dana pembiayaan akad murabahah marjin bertingkat yang

dilakukan oleh BSM?

Setelah akad terjadi antara Bank dan nasabah, selanjutnya nasabah membuat surat

permohonan pencairan pembiayaan. Setelah nasabah menandatangani akad, maka

diajukan pencairan dananya yang akan masuk ke unit bisnis, kemudian membuat nota

Page 148: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

pencairan, dan berbarengan dengan memo yang akan dikirimkan ke bagian legal di divisi

operation. Setelah diterima oleh OPD (operation division), kemudian OPD mengolah

data nasabah yang di dalam NAP disebutkan syarat-syarat pencairan, kondisi-kondisi

yang harus dipenuhi dan hal-hal NAP yang dituangkan ke dalam akad.

Saat pencairan, OPD memastikan syarat-syarat yang tertuang di dalam SP3 telah

dipenuhi oleh nasabah dan meminta bentuk dokumennya seperti apa dan jaminan telah

diikat secara sempurna, baik penutupan asuransi dan lain-lainnya terpenuhi, maka bagian

OPD menandatangani FRP (Formulir Review Pembiayaan), yang didalamnya tedapat

syarat-syarat yang harus dipenuhi. Pada FRP harus ditandatangani oleh 2 unit kerja, yaitu

unit bisnis dan FOD (Financing Operation Division). Setelah keduanya menandatangani

FRP, tahapan selanjutnya adalah proses pencairan. Dimana nantinya FOD akan

memberikan FRP tersebut kepada unit bisnis bahwa pembiayaan tersebut layak cair. Lalu

unit bisnis akan membuat memo atau perintah cair yang berisi berapa cicilannya. Dan

ada consumer facility sebagai underlying untuk proses pencairan yang dilakukan oleh

OPD yang akan diinput ke dalam sistem. Setelah masuk ke sistem, maka baru pencairan

pembiayaan masuk ke rekening nasabah, selanjutnya tinggal melakukan monitoring saja

sampai akad berakhir.

Wawancara Staff Financing Operation Divison Bagian Legal Division

Bank Syariah Mandiri

Responden : Bapak Mayo

1. Bank Syariah Mandiri memiliki banyak akad pembiayaan. Apakah skim murabahah

margin bertingkat merupakan skim yang paling banyak digunakan dalam pembiayaan?

Ya, kalau kita berbicara frekuensi akad, ya murabahah itu sangat banyak

dibanding dengan akad lain.

Page 149: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

2. Pembiayaan akad murabahah lebih banyak digunakan untuk pembiayaan apa?

Macam-macam. Kalau kita kan kebetulan kita itu handle untuk korporasi

perusahaan. Nah, kita ke PT-PT kalau untuk ditempat kita. Kalau di PT-PT itu untuk

modal kerja misalnya untuk beli bibit ternak untuk perusahaan ternak, nah itu

murabahah. Yaa pada intinya untuk yaa pembelian barang modal kerja maupun investasi

itu lebih banyak kita pakai murabahah.

3. Bagaimana aplikasi akad wakalah pada akad murabahah margin bertingkat?

Kalau murabahah adalah jual beli, akad atas transaksi jual beli. Dimana harga

pokok dengan marjin atau keuntungannya juga boleh dimasukkan. Ketika kita berakad

murabahah, berarti Bank sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli karena pada

murabahah itu hanya ada Bank dan nasabah. Bank sebenarnya tidak punya barang, jadi

kalau dia sebagai penjual di akad murabahah itu akan diperjual belikan, sehingga

diperlukan adanya satu akad lagi, yaitu akad wakalah. Jadi seperti ini, harusnya pada saat

nasabah mengajukan pembiayaan, kita itu kasih uang plus akad wakalah. Wakalah ini

kan mewakilkan. Seharusnya Bank berakad wakalah kepada nasabah dengan memberi

uang. Memberi uang untuk beli ke supplier, tapi si nasabah itu membeli atas nama Bank,

bukan atas nama dirinya. Jadi nasabah datang ke dealer, nasabah mau beli mobil lah

anggap, tapi nasabah mewakili Bank, sudahlah mereka (nasabah dan supplier) berakad

berarti barang tersebut adalah milik Bank. Setelah itu barulah muncul akad murabahah

tersebut.

4. Setelah barang pesanan menjadi milik Bank, maka dokumen-dokumen kepemilikan atas

barang tersebut menjadi atas nama Bank. Apakah proses selanjutnya kepemilikan atas

barang tersebut diubah menjadi atas nama nasabah?

Ga, jadi ini kan prinsip. Jadi hukum itu ada dua, hukum positif yang pemerintah,

sama hukum syariah. Hukum positif, jika perlakuannya seperti itu, maka kita harus balik

nama kembali. Tapi kalau syariah kan tidak. Syariah kalau kita beli barang, mau barang

Page 150: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

itu dilegalitasnya itu milik orang lain, tapi ketika sudah melakukan jual beli maka barang

tersebut dapat dijual. Misalnya beli mobil, walaupun BPKBnya itu punya wiwid, kan kita

udah beli misalnya, walaupun itu atas nama wiwid, tetap sudah menjadi milik saya

karena kita sudah berjual-beli dalam syariah kan begitu, ga mesti balik nama kan ga.

Tapi di pemerintah pun, bisa jug akita ga balik nama dulu, kayak saya ceritanya mau beli

mobil dari wiwid, mobilnya kan atas nama wiwid, saya sudah beli nih, tapi kebetulan

pajaknya masih panjang, jadi saya ga usah balik nama dulu, nanti saja. Abis itu saya jual

lagi, kan bisa saja. Jadi prakteknya gitu, nasabah mewakili Bank, tetapi ini akan kita jual

lagi.

5. Jadi nanti namanya pun bukan langsung nama nasabah ya pak? Langsung nama Bank?

Ohh ga, langsung nama nasabah. Itu untuk menghemat biaya. Karena kalau ga,

nanti kan kena biaya.

6. Apakah dilemma Bank dalam menerapkan akad murabahah adalah dari kepemilikan

objek akad?

Iya, karena juga dulu kan awal Bank Syariah itu begitu, kena isunya seperti itu.

Kalau dia dibalik dulu atas nama BSM, kan harusnya gitu. BSM beli dulu nih terus balik,

nah itu kan dua kali, dulu kan kita dua kali bayar pajak. Nah akhirnya dengan akad

wakalah ini, dimana tidak perlu dibalik namakan. Seperti itu, jadi langsung menjadi

nama nasabah. Tapi secara teorinya begitu tadi, jadi karena Bank tidak punya barang,

yasudah kita bilang, ‘nasabah mau beli barang yang mana?’. ‘Saya mau beli mobil yang

ini’. Yasudah, saya kan ga punya waktu, ini saya wakalahin deh. Kalau kita berwakalah,

seharusnya pada saat itu kita kasih duit, dia beli si nasabah atas nama Bank. Secara

teorinya begitu, nanti secara praktek, ya prakteknya itu kita langsung, murabahah dan

wakalah itu bareng, baru abis itu duitnya kita kasih.

7. Jadi memang praktek murabahah masih tersandung oleh hukum positif ya Pak?

Page 151: ANALISIS AKAD MURABAHAH MARJIN BERTINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27435/1/DWI... · Bank Syariah Mandiri merupakan Bank Umum Syariah yang berfungsi sebagai

Iya, ya susah. Kita kan mau membuat Bank Syariah dimana hukumnya kan

terkadanag berbeda dengan hukum positif. Makanya tadi kan, ga perlu pake balik nama

kan kita sudah berakad. Makanya akhirnya kita banyak melakukan inovasi-inovasi biar

biayanya ga terlalu banyak, karena nanti kalau biayanya terlalu banyak ga bisa bersaing

sama Bank konven. Tapi nanti memang akan banyak dicomplain, karena kan, pernah

dengar hadits ini ga? Bahwa kita dilarang untuk menjual barang yang bukan miliknya

dan barang tersebut belum kita kuasai.

8. Bagaimana dengan DPS Pak?

Yaa itu kan sudah disahkan, di Dewan Syariah Nasional pun juga. Tapi ya itu

lagi, apakah itu menjadi satu hukum menurut hukum syariah, ya wallahu’alam, kita kan

ga tau. Nanti lah kita menunggu pengadilan yang sebenarnya, karena kita mengakali

akad, tapi Dewan Syariah Nasional pun tidak memerintah (untuk mengehentikan akad),

ga menjadi keharusan, kadang-kadang murabahah atau wakalah. Dulu awalnya

murabahah belum menggunakan akad wakalah, kemudian saya bilang ini seharusnya

tidak begini, karena seharusnya karena jika kita memiliki barang, kita langsung bisa

melakukan akad murabahah, tapi karena kita tidak memiliki barang, harus memakai akad

wakalah. Makanya pada tahun 2012, kita sepakat bahwa setiap murabahah harus ada

wakalahnya.