analisa tax amnesty karya ilmiah - stephanie s1 akuntansi a fakultas ekonomi universitas negeri...

20
ANALISIS TAX AMNESTY DI INDONESIA Oleh: Stephanie 1 Abstraksi Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang besar, di mana sebagian besar penduduk bekerja atau mendirikan badan usaha. Penduduk juga disebut Wajib Pajak, dalam hal ini mereka harus membayar pajak atas hasil pendapatan mereka kepada Pemerintah. Meskipun jumlah Wajib Pajak di Indonesia besar, tetapi tidak menunjukkan hasil penerimaan negara yang maksimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kepatuhan Wajib Pajak dalam melaporkan hasil pendapatannya, seperti memanipulasi jumlah penghasilan. Oleh karena itu, pemerintah kemudian menetapkan program Amnesti Pajak. Amnesti pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan. Dengan adanya Amnesti Pajak ini, diharapkan mampu meningkatkan penerimaan negara untuk membiayai segala bidang pembangunan nasional serta meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Kata kunci: Amnesti Pajak, Penerimaan negara, Kepatuhan Wajib Pajak. Abstract Indonesia is a country with a large population, where most poulations work or set up business entities. Populations also called Taxpayers, in this case they have to pay taxes on their earnings to the Government. Although the number of large Taxpayer in Indonesia, but revenues do not show the maximum results. This is caused by a lack of tax compliance in reporting earnings results, such as manipulating the amount of income. Therefore, the government then set a Tax Amnesty program. Tax amnesty is the elimination of taxes that should be owed, not sanction tax administration and criminal sanctions in the area of taxation. With the existence of this Tax Amnesty, expected to increase state revenue to finance all areas of national development and to improve Taxpayer compliance in paying taxes. Keywords: Tax Amnesty, State revenue, Taxpayer compliance. 1 Mahasiswi Program Studi S1 Akuntansi FE UNJ. Email: [email protected] 1

Upload: stephaniejessey

Post on 12-Apr-2017

58 views

Category:

Economy & Finance


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

ANALISIS TAX AMNESTY DI INDONESIA

Oleh: Stephanie1

Abstraksi

Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk yang besar, di mana sebagian besar penduduk bekerja atau mendirikan badan usaha. Penduduk juga disebut Wajib Pajak, dalam hal ini mereka harus membayar pajak atas hasil pendapatan mereka kepada Pemerintah.

Meskipun jumlah Wajib Pajak di Indonesia besar, tetapi tidak menunjukkan hasil penerimaan negara yang maksimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kepatuhan Wajib Pajak dalam melaporkan hasil pendapatannya, seperti memanipulasi jumlah penghasilan.

Oleh karena itu, pemerintah kemudian menetapkan program Amnesti Pajak.  Amnesti pajak adalah penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan. Dengan adanya Amnesti Pajak ini, diharapkan mampu meningkatkan penerimaan negara untuk membiayai segala bidang pembangunan nasional serta meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak.

Kata kunci: Amnesti Pajak, Penerimaan negara, Kepatuhan Wajib Pajak.

Abstract

Indonesia is a country with a large population, where most poulations work or set up business entities. Populations also called Taxpayers, in this case they have to pay taxes on their earnings to the Government.

Although the number of large Taxpayer in Indonesia, but revenues do not show the maximum results. This is caused by a lack of tax compliance in reporting earnings results, such as manipulating the amount of income.

Therefore, the government then set a Tax Amnesty program. Tax amnesty is the elimination of taxes that should be owed, not sanction tax administration and criminal sanctions in the area of taxation. With the existence of this Tax Amnesty, expected to increase state revenue to finance all areas of national development and to improve Taxpayer compliance in paying taxes.

Keywords: Tax Amnesty, State revenue, Taxpayer compliance.

1 Mahasiswi Program Studi S1 Akuntansi FE UNJ. Email: [email protected]

1

Page 2: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

Pendahuluan

Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dari segi perekonomian. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sedang giat-giatnya melakukan pembangunan nasional dalam segala bidang. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional tersebut, dibutuhkan dana yang tidak sedikit.

Pemerintah memerlukan dana yang besar untuk membiayai segala bidang di dalam pembangunan nasional. Kebutuhan akan dana itu, salah satunya dapat diperoleh melalui pajak. Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sesuai falsafah undang-undang perpajakan, membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga Negara untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

Penerimaan pajak merupakan sumber utama atau tulang punggung penerimaan negara yang digunakan untuk pembiayaan pemerintah dan pembangunan. (Sri Rahayu dan Ita Salsalina Lingga, 2009:119). Dari keseluruhan sumber-sumber pendapatan Negara, pendapatan dari sektor pajak memiliki kontribusi yang sangat signifikan. Dalam APBN Tahun 2016, target penerimaan Negara dari pajak adalah 1.360,1 Triliun atau 74,6% dari keseluruhan penerimaan negara yang tercantum dalam APBN-P Tahun 2015.2

Penerimaan pajak digunakan untuk membiayai pembangunan nasional seperti fasilitas umum dan infrastruktur yakni pembangunan gedung, pembuatan jalan tol, pembangunan sekolah dan rumah sakit, pembangunan instalasi listrik, pembangunan jaringan telepon dan internet. Selain itu penerimaan dari pajak, juga digunakan untuk subsidi pangan dan bahan bakar minyak, kelestarian lingkungan hidup dan budaya, dana pemilu, pengembangan alat transportasi massa, dan lain-lain.

Gambar Tax Ratio Indonesia pada tahun 2011 dengan Negara Negara di Asia Tenggara

2http://www.pajak.go.id/sites/default/files/BAB%20IV%20Bagaimana%20Fungsi%20Pajak%20Dalam%20Pembangunan.pdf

2

Page 3: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

Data menunjukkan bahwa tax ratio Indonesia apabila dibandingkan dengan negara lainnya Tax Ratio Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lainnya, selain Myanmar dan Kamboja..3

Tax Ratio Indonesia berada di posisi ke 6 dari 8 negara. Dengan posisi pertama ditempati Thailand dengan 17,6%, kedua Malaysia 15,2%, ketiga Laos 13,7%, keempat Singapura 13,4%, kelima Filipina 12,4%, keenam Indonesia dengan 12,3%, ketujuh Kamboja dengan 10,2%, dan posisi terakhir ditempati Myanmar dengan 3,27%.

Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan potensi pajak yang ada di Indonesia pemerintah mengeluarkan beberapa terobosan kebijakan, salah satunya adalah Tax Amnesty.Tax Amnesty adalah kebijakan di bidang perpajakan yang dipolakan untuk memberikan insentif berupa penghapusan pokok pajak yang seharusnya terutang, sanksi administrasi dan atau pidana pajak atas ketidakpatuhan yang telah dilakukan Wajib Pajak di masa lalu demi peningkatan kepatuhan dan sebagai jalan keluar untuk meningkatkan penerimaan di masa yang akan datang.4

Tujuan dari penerapan tax amnesty di samping untuk meningkatkan kepatuhan dan penerimaan negara, diharapkan juga mempunyai impact terhadap investasi dengan adanya perpindahan dana/modal dari luar negeri ke dalam negeri ( capital inflow / repatriasasi kapital) sehingga diharapkan akan menimbulkan multiplier effect bagi perekonomian.

Penerapan kebijakan Tax Amnesty telah dilakukan di banyak negara di dunia. Beberapa negara yang tergolong sukses menerapkan kebijakan Tax Amnesty adalah Italia, Belgia, Perancis, India dan Afrika Selatan. Pemerintah Afrika Selatan menerapkan strategi melalui strategi Pull & Push. Mekanisme strategi pull adalah dengan menarik atau memberikan insentif kepada wajib pajak agar wajib pajak tertarik untuk ikut serta dalam program ini. Salah satu caranya adalah dengan penghapusan denda dan atau bunga pajak terutang atau pembayaran tebusan dengan tarif yang rendah. Strategi push dimaksudkan memberikan tekanan atau rasa tidak nyaman seandainya Wajib Pajak tidak mau berpartisipasi. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas pemeriksaan pajak, strategi pemilihan target penyidikan yang tepat dan transparan hasil penyidikan serta sanksi pidana pajak sementara sebelum program amnesti diumumkan.5

Apabila kita melihat kebelakang, sebenarnya Indonesia pernah menerapkan Amnesti Pajak pada 1984. Namun pelaksanaannya tidak efektif karena wajib pajak kurang merespons dan tidak diikuti dengan reformasi sistem administrasi perpajakan secara menyeluruh. Disamping itu peranan sektor pajak dalam sistem Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih berfungsi sebagai pelengkap saja sehingga pemerintah tidak mengupayakan lebih serius. Pada saat itu penerimaan negara banyak didominasi dari sektor ekspor minyak dan gas bumi. Berbeda dengan sekarang, penerimaan pajak merupakan sumber penerimaan dominan dalam struktur APBN Pemerintah Indonesia.6

3 http://www.ortax.org/ortax/?mod=issue&page=show&id=674http://www.kemenkeu.go.id/kemenkeu/sites/default/files/media%20keuangan/Media%20Keuangan%20Maret%202015/files/assets/basic-html/page46.html5http://www.kemenkeu.go.id/kemenkeu/sites/default/files/media%20keuangan/Media%20Keuangan%20Maret%202015/files/assets/basic-html/page46.html

3

Page 4: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

Pemerintah pada 2008 lalu juga pernah melakukan program dalam upaya meningkatkan penerimaaan negara yakni sunset policy, yakni penghapusan sanksi administrasi perpajakan berupa bunga. Ketika itu, pemerintah berhasil menghimpun dana sekitar Rp 5,5 triliun dari program tersebut. Direktorat Jenderal Pajak mengetahui ketidakbenaran pemenuhan kewajiban perpajakan yang telah dilaksanakan oleh masyarakat Wajib Pajak. Agar Wajib Pajak (WP) tidak dikenai sanksi perpajakan yang timbul apabila tidak melaksanakan kewajibannya secara benar, maka Ditjen Pajak pada tahun 2008 telah memberikan kesempatan untuk membetulkan SPT Tahunan PPh untuk Tahun-Tahun Pajak 2006 dan sebelumnya, melalui kebijakan Sunset Policy, yaitu suatu kebijaksanaan Pemerintah untuk memperoleh fasilitas penghapusan sanksi administrasi berupa bunga atas keterlambatan pembayaran pajak atau bunga dari pajak yang tidak atau kurang dibayar. Secara teoritis apabila Wajib Pajak mau mengikuti program Sunset Policy, maka mereka akan memperoleh banyak keuntungan. Namun pada kenyataannya masih banyak WP yang tidak memanfaatkan Sunset Policy tersebut secara optimal.7

Dalam pelaksanaannya, implementasi perpajakan di Indonesia masih mempunyai beberapa permasalahan. Pertama, kepatuhan wajib pajak masih rendah. Kedua, kekuasaan Direktorat Jenderal Pajak masih terlalu besar karena mencakup fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif sekaligus sehingga menimbulkan ketidakadilan dalam melayani hak wajib pajak yang berefek turunnya tingkat kepatuhan wajib pajak. Ketiga, masih rendahnya kepercayaan kepada aparat pajak dan berbelitnya aturan perpajakan.8

Indonesia Taxation Analysis (CITA) Jakarta, Yustinus Prastowo, mengatakan tingkat kepatuhan pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) wajib pajak Indonesia sangat rendah dibanding negara lain di regional Asia. "Kita baru 50 persen yang melapor, dan setengahnya belum terambil," kata Yustinus dalam diskusi publik Barisan Nusantara Memburu Pengemplang Pajak di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, Ahad, 28 Desember 2014.9

Berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi saat Tax Amnesty tahun 1984 dan Sunset Policy tahun 2008, disimpulkan bahwa masih kurang patuhnya masyarakat dalam membayar pajak. Dan pada tahun ini, 2016, dicanangkan Program Tax Amnesty kembali. Pada kajian kali ini penulis akan menganalisis tentang Kepatuhan Wajib Pajak dan Tax Amnesty.

Kajian Teori

1. Pajak

Pengertian Pajak

Prof. Edwin RA Seligman (1925) mengatakan bahwa “Tax is a compulsory contribution from the person, to the Government to defray the expenses incurred in the common interest of all, without reference to special benefit conferred“.Yang 6http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Analisis%20Implementasi%20Tax%20Amnesty%20di%20Indonesia.pdf7 http://journal.tarumanagara.ac.id/index.php/jakt/article/viewFile/2292/20368http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Analisis%20Implementasi%20Tax%20Amnesty%20di%20Indonesia.pdf9 http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/12/28/090631435/kepatuhan-wajib-pajak-indonesia-terendah-di-asean

4

Page 5: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

artinya pajak merupakan kontribusi wajib dari setiap orang kepada Pemerintah untuk membiayai biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan umum (masyarakat), tanpa adanya manfaat yang ditujukan secara khusus pada seseorang.

Menurut P. J. A. Andriani dalam bukunya Waluyo, (2009 : 2), : “Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan.”

Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam bukunya Mardiasmo (2011 : 1): “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra Prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.”

Pengertian pajak menurut Undang – Undang No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan pasal 1 menyebutkan : “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Dari uraian definisi diatas, dapat pula disimpulkan ada beberapa unsur-unsur yang melekat dalam pengertian pajak menurut Mardiasmo (2011: 1), yaitu:

a. Iuran/pungutan dari rakyat untuk Negara, artinya bahwa yang berhak memungut pajak hanyalah negara, dan iuran tersebut berupa uang (bukan dalam bentuk barang).

b. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang, artinya karena pajak bersifat mengikat dan memaksa, maka pajak harus berdasarkan undang-undang dan peraturan-peraturan yang baku. Unsur ini menunjukkan bahwa meskipun pajak dipungut oleh negara, pemerintah tidak boleh semena-mena memungut pajak dari rakyat tetapi harus sesuai undang-undang dan peraturan-peraturan.

c. Tanpa jasa timbal atau kontra prestasi, artinya bahwa pajak yang dibayarkan rakyat tidak mendapatkan timbal jasa ataupun kontraprestasi dari negara secara langsung.

d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, artinya pajak yang dibayarkan rakyat kepada pemerintah ditujukan untuk membiayai pengeluaran pemerintah, mendukung pembangunan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Kepatuhan Wajib Pajak

Definisi Kepatuhan Wajib Pajak

Menurut Norman D. Nowak (Moh. Zain: 2004), kepatuhan Wajib Pajak memiliki pengertian yaitu: “Suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan

5

Page 6: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi di mana: 1) Wajib pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 2) Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas 3) Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar 4) Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.”

Menurut Erard dan Feinstein yang di kutip oleh Chaizi Nasucha dan di kemukakan kembali oleh Siti Kurnia (2006:111): “ Kepatuhan wajib pajak adalah rasa bersalah dan rasa malu, persepsi wajib pajak atas kewajaran dan keadilan beban pajak yang mereka tanggung, dan pengaruh kepuasan terhadap pelayanan pemerintah.”

Menurut Safri Nurmanto dalam Siti Kurnia Rahayu (2010:138) mengatakan bahwa kepatuhan perpajakan dapat didefinisikan sebagai sutau keadaan di mana Wajib Pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya.

Sedangkan menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 544/KMK.04/2000 dalam Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu (2006:112), menyatakan bahwa: “Kepatuhan perpajakan adalah tindakan Wajib Pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu negara”.

Jenis Kepatuhan Wajib Pajak

Adapun jenis-jenis kepatuhan Wajib Pajak menurut Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu (2006:110) adalah: 1) Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang perpajakan 2) Kepatuhan material adalah suatu keadaan dimana wajib pajak secara substantive / hakikatnya memenuhi semua ketentuan material perpajakan yaitu sesuai isi dan jiwa Undang-undang pajak kepatuhan material juga dapat meliputi kepatuhan formal.

Evaluasi Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan

Evaluasi tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan adalah menilai tingkat ketaatan sekumpulan orang dan atau modal yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu, yang merupakan kesatuan baik melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi social politik atau organisasi yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan lainnya.

3. Tax Amnesty

Definisi Tax Amnesty

Tax amnesty adalah suatu kesempatan waktu yang terbatas pada kelompok pembayar pajak tertentu untuk membayar sejumlah tertentu dan dalam waktu tertentu berupa pengampunan kewajiban pajak (termasuk bunga dan denda) yang

6

Page 7: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

berkaitan dengan masa pajak sebelumnya atau periode tertentu tanpa takut hukuman pidana. Ini biasanya berakhir ketika otoritas yang dimulai penyelidikan pajak pajak masa lalu. Dalam beberapa kasus, undang-undang amnesti yang memperpanjang juga membebankan hukuman yang lebih berat pada mereka yang memenuhi syarat untuk amnesti tetapi tidak mengambilnya.10

Baer dan LeBorgne, sebagaimana dikutip oleh Mikesell dan Ross, mendefinisikan tax amnesty sebagai: “A limited-time offer by the government to a specified group of taxpayers to pay a defined amount, in exchange for forgiveness of a tax liability (including interest and penalties), relating to a previous tax period(s), as well as freedom of legal prosecution” 11

Sementara, Jacques Malherbe mengartikan tax amnesty seperti berikut ini: “The possibility of paying taxes in exchange for the forgiveness of the amount of the tax liability (including interest and penalties), the waiver of criminal tax prosecution, and limitations to audit tax determinations for a period of time”12

Dari definisi di atas, selain memberikan pengampunan untuk sanksi administrasi, tax amnesty juga dimaksudkan untuk menghapuskan sanksi pidana. Tax amnesty juga dapat diberikan kepada pelaporan sukarela data kekayaan wajib pajak yang tidak dilaporkan di masa sebelumnya tanpa harus membayar pajak yang mungkin belum dibayar sebelumnya

Yang dapat memanfaatkan Tax Amnesty. 

Yang dapat memanfaatkan kebijakan amnesti pajak adalah:

1. Wajib Pajak Orang Pribadi2. Wajib Pajak Badan3. Wajib Pajak yang bergerak di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengan

(UMKM)4. Orang Pribadi atau Badan yang belum menjadi Wajib Pajak

Penanda tangan di Surat Pernyataan:

1. Wajib Pajak orang pribadi;2. pemimpin tertinggi berdasarkan akta pendirian badan atau dokumen lain yang

dipersamakan, bagi Wajib Pajak badan; atau3. penerima kuasa, dalam hal pemimpin tertinggi sebagaimana dimaksud pada

huruf b berhalangan.

Persyaratan Wajib Pajak yang dapat memanfaatkan Amnesti Pajak

1. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;2. membayar Uang Tebusan;

10 https://en.wikipedia.org/wiki/Tax_amnesty11   James Alm, Jorge Martinez-Vazquez, dan Sally Walace, “Do Tax Amnesties Work?: The Revenue Effects of Tax Amnesties During the Transition of Russian Federation”, Economic Analysis and Policy Vol 39, (September 2009):249.12  James Alm, “Tax Policy Analysis: the Introduction of a Russian Tax Amnesty”, International Studies Program Working Paper 98-6, Georgia State University Andrew Young School of Policy Studies, (1998): 3.

7

Page 8: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

3. melunasi seluruh Tunggakan Pajak;4. melunasi pajak yang tidak atau kurang dibayar atau melunasi pajak yang

seharusnya tidak dikembalikan bagi Wajib Pajak yang sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan dan/atau penyidikan;

5. menyampaikan SPT PPh Terakhir bagi Wajib Pajak yang telah memiliki kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan; dan

6. mencabut permohonan:o pengembalian kelebihan pembayaran pajak;o pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dalam Surat

Ketetapan Pajak dan/atau Surat Tagihan Pajak yang di dalamnya terdapat pokok pajak yang terutang;

o pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar;o keberatan;o pembetulan atas surat ketetapan pajak dan surat keputusan;o banding;o gugatan; dan/atauo peninjauan kembali, dalam hal Wajib Pajak sedang mengajukan

permohonan dan belum diterbitkan surat keputusan atau putusan.13

Kapan Berlakunya?Amnesti Pajak berlaku sejak disahkan hingga 31 Maret 2017.14

Keunggulan dan Kelemahan Tax AmnestyKeunggulan yang diharapkan bila kebijakan tax amnesty

diimplementasikan yaitu akan dapat mendorong masuknya dana-dana dari luar negeri yang dalam jangka panjang dapat digunakan sebagai pendorong investasi yang pada gilirannya bermanfaat untuk menstimulasi perekonomian nasional.

Di sisi lain kelemahannya bila diterapkan pengampunan pajak adalah tidak serta merta menjamin peningkatan kinerja setoran pajak ke kas negara. Hal ini bisa sebaliknya berpotensi terjadinya penyelewengan, manipulasi dan tindakan moral hazard lainnya. Para pengusaha yang memperoleh pemutihan pajak akan melakukan penggelapan kewajiban pajaknya. Kecuali bila diberlakukan pengampunan pajak bersyarat. Contohnya pengampunan pajak bersyarat, wajib pajak harus transparan terhadap aset-aset dan penghasilan mereka. Hal ini guna menghindari kekeliruan yang sama tahun 1984 tidak terulang kembali yaitu minimnya akses informasi terhadap masyarakat dan minimnya keterbukaan/transparansi serta sosialisasi kebijakan ini. Bila program tax amnesty berhasil diimplementasikan maka pemerintah mempunyai beberapa keuntungan antara lain pemerintah dapat mengkonsentrasikan atau memfokuskan pada upaya pemberantasan korupsi. Demikian juga dengan diimplementasikan tax amnesty maka asset recovery-nya lebih mudah karena tidak perlu melakukan penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan proses hukum lainnya untuk mengambil asset koruptor. Asset recovery adalah perbandingan antara jumlah kerugian negara yang didakwakan dengan penyitaan asset atau pengembalian asset

13 http://www.pajak.go.id/amnestipajak14 http://www.pajak.go.id/amnestipajak

8

Page 9: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

korupsi.Selama ini persentase asset recovery masih relatif kecil.Persentase asset recovery dapat dijadikan acuan penentuan tarif tax amnesty.15

Mengapa harus ikut?Kebijakan Amnesti Pajak adalah terobosan kebijakan yang didorong

oleh semakin kecilnya kemungkinan untuk menyembunyikan kekayaan di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia karena semakin transparannya sektor keuangan global dan meningkatnya intensitas pertukaran informasi antarnegara. Kebijakan Amnesti Pajak juga tidak akan diberikan secara berkala. Setidaknya, hingga beberapa puluh tahun ke depan, kebijakan Amnesti Pajak tidak akan diberikan lagi.

Kemana mengajukan Amnesti Pajak?Ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau tempat

lain yang ditentukan oleh Menteri 

Tata cara pengajuan Amnesti Pajak adalah sebagai berikut:

1. Wajib Pajak datang ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau tempat lain yang ditentukan oleh Menteri untuk meminta penjelasan mengenai pengisian dan pemenuhan kelengkapan dokumen yang harus dilampirkan dalam Surat Pernyataan, yaitu:o bukti pembayaran Uang Tebusan;o bukti pelunasan Tunggakan Pajak bagi Wajib Pajak yang memiliki

Tunggakan Pajak;o daftar rincian Harta beserta informasi kepemilikan Harta yang

dilaporkan;o daftar Utang serta dokumen pendukung;o bukti pelunasan pajak yang tidak atau kurang dibayar atau pajak yang

seharusnya tidak dikembalikan bagi Wajib Pajak yang sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan atau penyidikan;

o fotokopi SPT PPh Terakhir; dano surat pernyataan mencabut segala permohonan yang telah diajukan ke

Direktorat Jenderal Pajako surat pernyataan mengalihkan dan menginvestasikan Harta ke dalam

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia paling singkat selama jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak dialihkan dalam hal Wajib Pajak akan melaksanakan repatriasi;

o melampirkan surat pernyataan tidak mengalihkan Harta ke luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia paling singkat selama jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak diterbitkannya Surat Keterangan dalam hal Wajib Pajak akan melaksanakan deklarasi;

o surat pernyataan mengenai besaran peredaran usaha bagi Wajib Pajak yang bergerak di bidang UMKM

2. Wajib Pajak melengkapi dokumen-dokumen yang akan digunakan untuk mengajukan Amnesti Pajak melalui Surat Pernyataan, termasuk membayar uang tebusan, melunasi tunggakan pajak, dan melunasi pajak yang tidak atau kurang dibayar atau pajak yang seharusnya tidak dikembalikan bagi

15 http://journal.tarumanagara.ac.id/index.php/jakt/article/viewFile/2292/2036

9

Page 10: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

Wajib Pajak yang sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan atau penyidikan3. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pernyataan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau Tempat Lain yang ditentukan Menteri Keuangan.4. Wajib Pajak akan mendapatkan tanda terima Surat Pernyataan.5. Menteri atau pejabat yang ditunjuk atas nama Menteri menerbitkan Surat Keterangan dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejak tanggal diterima Surat Pernyataan beserta lampirannya dan mengirimkan Surat Keterangan Pengampunan Pajak kepada Wajib Pajak6. Dalam hal jangka waktu 10 (sepuluh) hari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) Menteri atau pejabat yang ditunjuk atas nama Menteri belum menerbitkan Surat Keterangan, Surat Pernyataan dianggap diterima7. Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Pernyataan paling banyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu terhitung sejak Undang-Undang ini mulai berlaku sampai dengan tanggal 31 Maret 2017 di mana Surat Pernyataan Kedua dan Ketiga dapat disampaikan sebelum atau setelah Surat Keterangan atas Surat Pernyataan sebelumnya dikeluarkan.16

Pembahasan

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak di Indonesia

Tingkat kepatuhan WP (tax coverage) memegang peranan penting terhadap keberhasilan pemerintah dalam menentukan besarnya penerimaan dari sektor pajak. Direktorat Jenderal Pajak mencatat rasio kepatuhan Wajib Pajak (WP) dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan dapat dilihat pada Tabel 1, sebagai berikut :

Tabel 1. Tingkat Kepatuhan WP tahun 2008-2011

TahunTingkat

kepatuhan(%)

Total WP YangMenyampaikan

SPT (orang)

WP Yang Wajib

MenyampaikanSPT (orang)

Total WPTerdaftar(orang)

2011 62,50 9.033.233 18.116.000 19.410.1742010 58,16 8.202.309 14.101.933 15.911.5762009 54,15 5.413.144 10.289.590 15.911.576

Sumber : Ditjen Pajak, dan beberapa sumber, diolah

Kepatuhan wajib pajak di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah Wajib Pajak. Pertambahan jumlah Wajib Pajak tidak berbanding lurus dengan peningkatan jumlah penerimaan pajak. Namun, peningkatan realisasi kepatuhan pajak memberikan dampak positif terhadap target yang telah ditetapkan. Di lain sisi, tingkat kepatuhan pembayaran pajak orang kaya sampai saat ini belum maksimal atau masih rendah. Itu sebabnya, upaya-upaya untuk menarik wajib pajak orang kaya terus dilakukan termasuk upaya Ditjen Pajak membuat kantor pelayanan khusus bagi Wajib Pajak kaya atau High Net-Worth

16 http://www.pajak.go.id/amnestipajak

10

Page 11: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

Individual (HNWI). Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Wajib Pajak BOP adalah salah satu kantor pelayanan yang berfungsi menjaring WP orangkaya terutama yang berada Jakarta. KPP WP BOP akan melayani sekitar 1.200 orang kaya dengan kekayaan di atas Rp 100 miliar. Salah satu target kepatuhan yang perlu dilakukan juga adalah menjaring pajak yang berasal dari kekayaan yang berada di luar negeri. Salah satu upayanya adalah membangkitkan kesadaran WP dan calon/mantan WP melalui pengampunan pajak (tax amnesty). Rasio kepatuhan wajib pajak di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan rasio di negara-negara maju. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya rasio tersebut, diantaranya : rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam melaksanakan kewajiban penyetoran dan pelaporan pajak, minimnya jumlah fiskus atau pemeriksa pajak, dan sebagainya.17

Tingkat Penerimaan Negara melalui Tax Amnesty

Penerimaan dana tebusan dalam pengampunan pajak atau tax amnesty melonjak hampir 50% selama dua hari terakhir, karena meningkatnya jumlah wajib pajak yang mengikuti program ini.Meski demikian dana repatriasi dari luar negeri yang diharapkan kembali ke dalam negeri masih sangat sedikit.Hari Jumat (30/09) merupakan hari terakhir para wajib pajak dapat menikmati tarif terendah yaitu 2% untuk mereka yang mendeklarasikan hartanya di dalam negeri dan 4% untuk deklarasi harta di luar negeri.Salah satu yang datang ke kantor pajak sebelum pukul 5 pagi di Jakarta adalah Kusuma."Karena sudah mendekati fase akhir (batas akhir tahap pertama) saya tak dapat nomor, (makanya) saya izin kerja," jelas dia.Sampai Kamis (29/09) malam, total jumlah harta yang dilaporkan mencapai lebih dari Rp3.193 triliun.Tetapi wajib pajak dari dalam negeri mendominasi deklarasi harta yang mencapai Rp2.061 triliun, sementara dana repatriasi yang masuk hanya Rp124 trilliun, jauh dari target pemerintah sebesar Rp1.000 triliun sampai 31 Maret 2017.18

Melalui tax amnesty yang bergulir hingga 31 Maret 2017 nanti, pemerintah menargetkan tambahan penerimaan negara dari uang tebusan sebesar Rp 165 triliun, sedangkan target dana repatriasi sebesar Rp 1.000 triliun.

Berdasarkan informasi terbaru Hari Jumat, 30 September 2016 melalui Portal Online BBC, dapat disimpulkan bahwa semakin mendekati fase akhir periode pembayaran pajak, barulah banyak orang berbondong-bondong mengikuti dan membayar Tax Amnesty-nya. Dapat dilihat bahwa kepatuhan orang-orang dengan Amnesti Pajak masih kurang karena baru mendaftar pada menjelang periode penutupan yakni 2 hari sebelum tanggal 31September 2016, akan tetapi itu lebih baik daripada tidak sama sekali. Penulis yakin seiring waktu berjalan, kepatuhan wajib pajak akan bertambah, karena setelah Amnesti Pajak ini, apabila belum mendaftarkan diri, pemerintah akan melakukan sanksi tegas yakni memberlakukan sanksi berlipat ganda dan terancam kurungan pidana.

Lalu, dengan kesimpulan penerimaan negara melalui Tax Amnesty ini pada tanggal 29 September 2016 dilaporkan bahwa total harta yang telah terkumpul Rp3.193 triliun. Deklarasi harta Rp2.061 triliun, Dana repatriasi saat ini Rp124 triliun dengan target akhir Maret 2017 nanti sebesar Rp 1.000 triliun. Menurut penulis, tingkat penerimaan ini sudah menunjukkan progress yang baik karena melalui Tax Amnesty ini bisa mendongkrak penerimaan negara, karena menurut penulis baca

17 http://journal.tarumanagara.ac.id/index.php/jakt/article/viewFile/2292/203618 http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/09/160929_indonesia_pajak_dana_repatriasi

11

Page 12: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

saat sebelum kepemimpinan Sri Mulyani (Menteri Keuangan), finansial Indonesia terancam negatif nominalnya. Namun dengan adanya Tax Amnesty ini, Indonesia bisa kembali normal perekonomiannya, dan penerimaan Tax Amnesti inilah, pembangunan-pembangunan dan subsidi dapat terealisasi.

Langkah Cepat Sri Mulyani Membenahi Anggaran Negara

Tak perlu waktu lama bagi perempuan ini menjadi bintang Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo, terutama dalam mengurus keuangan negara. Belum genap sepekan menjabat Menteri Keuangan, Sri Mulyani berencana merombak postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016.Kepada Presiden, dalam sidang kabinet paripurna, Sri Mulyani mengungkapkan hendak memangkas belanja negara seratusan triliun rupiah. Langkah tersebut guna menekan defisit anggaran agar tidak terlalu melebar melewati batas maksimal tiga persen. Pertimbangannya, realisasi perpajakan tahun ini diperkirakan minus Rp 219 triliun dari target Rp 1.784,2 triliun. Menurut Sri, strategi ini akan menjaga kredibilitas APBN sehingga dana belanja perlu disunat Rp 133,8 triliun: Rp 65 triliun jatah kementerian dan lembaga, dan Rp 68,8 triliun dari alokasi transfer ke daerah. Atas rencana tersebut, peserta sidang mengapresiasinya. “Ibu Menkeu baru bekerja enam hari, tapi sudah menghasilkan banyak hal,” kata Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung. “Secara prinsip, sepenuhnya disetujui oleh Presiden dan Wakil Presiden.” Pandangan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini sebenarnya sudah terlihat begitu didapuk menjadi menteri keuangan. Dia menilai target penerimaan negara cukup ambisius, terutama dari pajak yang dipatokRp 1.539 triliun. Sri menyebutnya sebagai angka yang tidak realistis. Dalam hitungannya, penerimaan pajak kemungkinan hanya menyentuh Rp 1.320 triliun. Itu pun bila memasukan tarif tebusan dari program pengampunan pajak atau tax amnesty sukses meraup Rp 165 triliun. Karena itulah Sri menguslkan pemangkasan ulang, kebijakan yang pernah diambil Bambang Brodjonegoro -menteri keuangan sebelumnya- dengan memotong Rp 50 triliun belanja negara dalam APBN Perubahan 2016. “Jadi kredibilitas, confidence, dan trust itu harus ditegakkan, mulai dari angka-angka APBN yang bisa mencerminkan realita ekonomi yang kita hadapi,” kata Sri.19

Berdasarkan berita di atas penulis menganalisis bahwa Program Tax Amnesty sangat berguna bagi perekonomian negara Indonesia. Langkah tersebut dilakukan Sri Mulyani guna menekan defisit anggaran agar tidak terlalu melebar melewati batas maksimal tiga persen. Sri Mulyani mengusulkan pemangkasan ulang, kebijakan yang pernah diambil Bambang Brodjonegoro- Menteri keuangan sebelumnya dengan memotong Rp 50 triliun belanja negara dalam APBN Perubahan 2016. Dalam jabatannya sebagai Menteri Keuangan baru di Indonesia, Sri Mulyani telah mengambil langkah cepat dalam memperbaiki keuangan negara, dan ini merupakan suatu hal yang patut diacungi jempol.

19 http://katadata.co.id/telaah/2016/08/23/langkah-cepat-sri-mulyani-membenahi-anggaran-negara

12

Page 13: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

Kesimpulan

Menurut Undang – Undang No. 28 Tahun 2007 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan pasal 1 menyebutkan : “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Tax Amnesty adalah kebijakan di bidang perpajakan yang dipolakan untuk memberikan insentif berupa penghapusan pokok pajak yang seharusnya terutang, sanksi administrasi dan atau pidana pajak atas ketidakpatuhan yang telah dilakukan Wajib Pajak di masa lalu demi peningkatan kepatuhan dan sebagai jalan keluar untuk meningkatkan penerimaan di masa yang akan datang.

Tujuan dari penerapan Tax Amnesty di samping untuk meningkatkan kepatuhan dan penerimaan negara, diharapkan juga mempunyai impact terhadap investasi dengan adanya perpindahan dana/modal dari luar negeri ke dalam negeri ( Capital Inflow / Repatriasasi Kapital) sehingga diharapkan akan menimbulkan multiplier effect bagi perekonomian.

Pemerintah telah mengambil langkah yang tepat dengan mengadakan Tax Amnesty ini. Karena dengan Tax Amnesty ini, keuangan negara dapat normal kembali, dan pada akhirnya dapat membiayai segala pembangunan yang sedang berlangsung.

Saran

Sebagai warga negara yang baik, kita harus membayar pajak, karena pajak itu juga berguna kembali untuk kita, walau tidak terasa secara langsung dampaknya terasa bagi kita. Dengan membayar pajak maka kita akan merasakan manfaatnya juga seperti mendapatkan subsidi BBM, subsidi beras, subsidi sembako lainnya, subsidi tiket kereta, harga naik busway yang murah, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, 2016. Bagaimana fungsi pajak dalam pembangunan http://www.pajak.go.id/sites/default/files/BAB%20IV%20Bagaimana%20Fungsi%20Pajak%20Dalam%20Pembangunan.pdf

13

Page 14: Analisa Tax Amnesty Karya Ilmiah - Stephanie S1 Akuntansi A Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta -

Arie Widodo 2016, Sunset Policy: Fostering, Aware, and Increase http://www.ortax.org/ortax/?mod=issue&page=show&id=67

Media Keuangan 2015, Memunculkan Kembali Wacana Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) http://www.kemenkeu.go.id/kemenkeu/sites/default/files/media%20keuangan/ Media%20Keuangan%20Maret%202015/files/assets/basic-html/page46.html

Ragimun 2015, Analisis Implementasi Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) di Indonesia http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Analisis%20Implementasi%20Ta x%20Amnesty%20di%20Indonesia.pdf

Journal Tarumanegara Website, 2015. http://journal.tarumanagara.ac.id/index.php/jakt/article/viewFile/2292/2036

Tempo Bisnis, 2014, Kepatuhan Wajib Pajak Indonesia Terendah di Asean http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/12/28/090631435/kepatuhan-wajib-pajak-indonesia-terendah-di-asean

Wikipedia Website,2016, Tax Amnesty https://en.wikipedia.org/wiki/Tax_amnesty

Danny Darussalam, 2016, Tax Policy Analysis James Alm, Jorge Martinez-Vazquez, dan Sally Walace, “Do Tax Amnesties Work?: The Revenue Effects of Tax Amnesties During the Transition of Russian Federation”, Economic Analysis and Policy Vol 39, (September 2009):249.

Danny Darussalam, 2016, Tax Policy Analysis James Alm, “Tax Policy Analysis: the Introduction of a Russian Tax Amnesty”, International Studies Program Working Paper 98-6, Georgia State University Andrew Young School of Policy Studies, (1998): 3.

Sri Lestari, 2016, Jelang Tenggat Tax Amnesty http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/09/160929_indonesia_pajak_dana_repatriasi

Muchamad Nafi, 2016, Langkah Cepat Sri Mulyani Dalam Membenahi Anggaran Negara

http://katadata.co.id/telaah/2016/08/23/langkah-cepat-sri-mulyani-membenahi-anggaran-negara

14