analisa perubahan pola dan tata guna lahan … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan...

23
ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO dengan menggunakan citra satelit multitemporal Oleh : Fidiyawati 3507 100 046 Pembimbing : 1. M. Nur Cahyadi, ST, MSc 2. Danang Surya Chandra, SSi, MSc

Upload: doxuyen

Post on 30-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN SUNGAI BENGAWAN SOLO

dengan menggunakan citra satelit multitemporal

Oleh : Fidiyawati 3507 100 046

Pembimbing :

1. M. Nur Cahyadi, ST, MSc

2. Danang Surya Chandra, SSi, MSc

Page 2: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Contents

Latar Belakang1

Hasil dan Pembahasan 6

Batasan Masalah3

Tujuan dan Manfaat4

Metodologi Penelitian5

Rumusan Masalah2

Kesimpulan dan Saran7

Page 3: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Latar Belakang

• Sungai Bengawan Solo memiliki peranan dan fungsi yang sangatstrategis sebagai penyangga kehidupan masyarakat terutama bagipenduduk yang tinggal di sekitar kawasan sepanjang aliransungainya khususnya Kabupaten Lamongan yang merupakan salahsatu kabupaten yang dilalui oleh Sungai Bengawan Solo.

• Pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang pesat yang terjadidi kota ini khususnya bidang pemukiman, membutuhkan areal yangsangat luas. Hal ini berdampak terjadinya perubahan penggunaanlahan.

• Kondisi perubahan tata guna lahan (land use) semakin meningkat,sehingga mengakibatkan kerusakan sungai yang berpengaruhterhadap perubahan pola sungai Bengawan Solo.

• Untuk mengetahui besarnya perubahan – perubahan yang terjadi didaerah aliran sungai Bengawan solo sepanjang kabupatenLamongan dapat menggunakan teknologi penginderaan jauh.

Page 4: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Rumusan Masalah

Bagaimana memperoleh informasi dari Citra SPOT 4 dan Landsat-7 ETM sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui perubahan pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan yang terjadi pada tahun 2003 sampai 2009.

Page 5: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Batasan Masalah

• Wilayah studi dari penelitian ini adalah sepanjang sungaiBengawan Solo di wilayah kabupaten Lamongan.

• Citra satelit yang digunakan berupa citra satelit SPOT-4 tahun2006 dan 2009, serta citra satelit Landsat-7 ETM+ tahun 2003.

• Metode yang digunakan untuk pola sungai adalah metodefilter directional dan klasifikasi tata guna lahan menggunakanmetode Supervised Classification.

• Analisa perubahan pola dan tata guna lahan sungai BengawanSolo dilakukan dengan cara membandingkan data citra satelittahun 2003, 2006, dan 2009.

• Hasil Penelitian berupa peta pola sungai Bengawan Solo danpeta tata guna lahan.

Page 6: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Tujuan & Manfaat

Tujuan :menganalisa perubahan pola dan tata guna lahan sungai BengawanSolo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun2009..

Manfaat :

memberikan suatu informasi mengenai perubahan pola dan tata gunalahan sungai Bengawan Solo di kabupaten Lamongan sehinggainformasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangandalam pengelolaan dan pengembangan khususnya di wilayahtersebut.

Page 7: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Metodologi

Groundtruth

CitraSPOT-4

CitraLandsat-7

ETM+

Peta RBI

GroundTruth

Peta Tata Guna Lahan

+

Peta Pola Sungai

Data yang Digunakan

Page 8: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Tahapan Penelitian

Persiapan

Pelaksanaan

Analisis

dan

Laporan

Identifikasi Masalah Studi Literatur Pengumpulan Data

Pengolahan Data Pengambilan Data Lapangan

Analisis Pembuatan Peta Penyusunan Laporan

Page 9: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Diagram Alir Pengolahan Data

Citra Landsat-7

ETM Tahun

2003

Citra SPOT-4

Tahun 2006

Citra SPOT-4

Tahun 2009

Koreksi Geometrik

RMS Error

≤ 1 Pixel

Penajaman citra

Peta RBI Skala

1:25.000

Citra Terkoreksi

Pemotongan citra

Klasifikasi

Supervised

Uji Ketelitian

≥ 80 %

Peta Tata Guna

Lahan Tahun 2003,

2006, 2009

Peta Pola Sungai

Bengawan Solo

Tahun 2003, 2006,

2009

Tidak

Ya

Tidak

Ya

Directional

Filtering

Digitasi

Groundtruth

Analisa

Analisa

Page 10: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Koreksi Geometrik (1)

• Nilai RMS Error

No. Citra SatelitNilai Total

RMS error

Nilai Rata-rata

RMS Error

1Landsat tahun

20033,531 0,196

2SPOT-4 tahun

20064,424 0,201

3SPOT-4 tahun

20094,584 0,199

Hasil RMS error rata-rata citra

Landsat tahun 2003 dan SPOT

4 tahun 2006 dan 2009

mempunyai nilai rata-rata

kurang dari 1 pixel. Sehingga

dianggap memenuhi toleransi

yang diberikan.

Faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat akurasi

atau ketelitian koreksi geometrik

adalah :

a. Jumlah titik kontrol yang

dipakai

b. Penyebaran titik kontrol pada

citra

c. Kesalahan Identifikasi titik

kontrol tanah pada citra

d. Desain dan nilai kekuatan

jaring (SoF)

Page 11: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Koreksi Geometrik (2)

• Strenght Of Figure (SoF)

Titik

Baseline

N ukuran : Jumlah Baseline x 3

N parameter : Jumlah titik x 3

U : N ukuran – N parameter

Besar SoF = trace {( [A] T x [A])-1 }

U

(Abidin, 2000)

Page 12: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

SoF Citra Tahun 2003

Landsat 7 ETM+ Path/Row 119/065 tahun 2003

Jumlah Titik : 18Jumlah Baseline : 41N ukuran : Jumlah Baseline x 3 = 123N parameter: Jumlah Titik x 3 = 54U: N ukuran – N parameter = 123– 54 = 69Besar SoF = 0,0005773

Page 13: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

SoF Citra Tahun 2006

SPOT-4 K/J 296/364 tahun 2006

Jumlah Titik : 22Jumlah Baseline : 51N ukuran : Jumlah Baseline x 3 = 153N parameter: Jumlah Titik x 3 = 66U: N ukuran – N parameter = 153– 66 = 87Besar SoF = 0,0004717

Page 14: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

SoF Citra Tahun 2009

SPOT-4 K/J 296/364 tahun 2009

Jumlah Titik : 23Jumlah Baseline : 54N ukuran : Jumlah Baseline x 3 = 162N parameter: Jumlah Titik x 3 = 69U: N ukuran – N parameter = 162– 69= 93Besar SoF = 0,0003951

Page 15: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Analisa Luas Sungai Bengawan Solo

TahunLuas Sungai

(Ha)Perubahan (Ha)

2003 633,131-55,973

- 35,0042006

577,158

2009 542,154

Perubahan luas sungai yang paling dominan terjadi antara tahun 2006

yang terlihat dari pengurangan luasan sungai sebesar 55,973 Ha. Perubahan

tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah :

a. Sedimen yang dibawa oleh anak sungai yang bermuara ke sungai

Bengawan Solo, seperti sungai Lamong dan sungai dapur.

b. Pengembangan wilayah oleh masyarakat disekitar daerah aliran sungai

Bengawan Solo.

c. Pengendapan sedimen di bendungan-bendungan sepanjang sungai

Bengawan Solo, seperti bendungan Gondang.

Page 16: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Analisa Meander Sungai Bengawan Solo

2003 2006

2009

Terjadi perubahan meander

sungai dari tahun 2003 sampai tahun

2009. Pada tahun 2003 meander

sungai yang terbentuk mendekati

sungai utama Bengawan Solo, pada

tahun 2006 mulai menjauh dari sungai

utama dan pada tahun 2009 semakin

menjauh ke arah utara dari sungai

utama Bengawan Solo. Perubahan

tersebut akibat adanya pengangkutan

sedimen pada saat terjadi banjir.

Kejadian banjir bandang di wilayah

sungai bengawan solo tahun 2007

menyebabkan meander sungai pada

tahun 2009 semakin menjauh ke arah

utara dari sungai utama Bengawan

Solo.

Page 17: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Analisa Perubahan Tata Guna Lahan

Tata Guna Lahan

Luasan tahun (Ha) Perubahan (Ha)

2003 2006 2009 2003-2006 2006-2009 2003-2009

Hutan 2749,95 2688,04 2648,24 -61,91 -39,80 -101,71

Kebun 13837,32 14569,52 12801,64 732,20 -1767,88 1035,68

Pemukiman 4605,84 7590,08 8627,24 2984,24 1037,16 4021,40

Sawah 17937,90 15246,48 17887,36 -2691,42 2640,88 -50,54

Tambak 1662,30 1638,08 2405,48 - 24,22 767,40 743,18

SemakBelukar

10139,49 9485,04 6533,72 -654,45 -3151,32 3805,80

Badan Air 4166,01 3885,88 4199,40 -280,13 313,52 33,39

Page 18: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Analisa Perubahan Tata Guna Lahan

perubahan terbesar

terjadi pada area pemukiman

yang bertambah dari tahun

2003 sampai tahun 2009

sebesar 2306,32 Ha, kelas

hutan berkurang sebesar

101,71 Ha.

Bertambahnya luas

pemukiman dan

berkurangnya luas hutan

menyebabkan berkurangnya

daerah resapan air sehingga

terjadinya banjir di

sepanjang sungai bengawan

solo kabupaten Lamongan.

Page 19: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Uji KetelitianKlasifikasi

No Hasil Klasifikasi 1 2 3 4 5 6 7 Total Omisi MA (%)

1 Hutan 185 3 0 5 0 7 0 200 15 92,50

2 Kebun 3 256 4 11 0 9 1 284 28 90,14

3 Pemukiman 0 4 147 8 3 7 3 172 25 85,46

4 Sawah 5 11 8 273 2 6 6 311 38 87,78

5 Semak Belukar 7 9 7 6 224 1 4 258 34 86,82

6 Badan Air 2 1 3 5 8 152 5 176 24 86,36

Total/KH 202 286 172 310 123 259 174 1526 180 88,20

Komisi(pixel) 17 30 25 37 14 35 22 180

Dari hasil perhitungan confusion matrix yang sudah dilakukan,

didapatkan hasil ketelitian seluruh hasil klasifikasi (KH) untuk

citra SPOT 4 bulan Desember 2009 sebesar 88,20%. Karena

hasil perhitungan confusion matrix ≥ 80% maka klasifikasi citra

dianggap benar ((Short, 1982) dalam Sutanto, 1987).

Page 20: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Kesimpulan (1)

• Nilai rata – rata RMSerrors pada penentuan titik kontrol tanah atau GCP (Ground Control Points) sebesar 0,196 untuk Landsat ETM+ tahun 2003, 0,201 untuk citra SPOT 4 tahun 2006, dan 0,199 untuk citra SPOT 4 tahun 2009 telah memenuhi toleransi dari RMSerrors yang nilainya ≤ 1 pixel.

• Nilai kekuatan jaring citra Landsat ETM+ tahun 2003 sebesar 0,0005773, citra SPOT 4 sebesar 0,0004717, dan citra SPOT 4 tahun 2009 sebesar 0,0003951 telah memenuhi syarat ketelitian SoF, yaitu nilainya mendekati nol (0).

• Hasil uji klasifikasi tata guna lahan yang dilakukan dengan metode klasifikasi Supervised untuk citra SPOT-4 bulan Desember 2009 menunjukkan tingkat kebenaran 88,20%, maka ketelitian klasifikasi dianggap benar karena memiliki nilai ≥ 80%.

Page 21: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Kesimpulan (2)

• Terjadi perubahan luas sungai Bengawan Solo sepanjang Kabupaten Lamongan selama tahun 2003 sampai 2009, perubahan luas sungai yang paling dominan terjadi antara tahun 2003 dan 2006 yang terlihat dari pengurangan luasan sungai sebesar 55,973 Ha.

• Perubahan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan sebagian besar merupakan peralihan fungsi dari hutan, badan air, dan sawah menjadi pemukiman hal tersebut terlihat dari bertambahnya area pemukiman sebesar 2306,32 Ha dan berkurangya area hutan sebesar 1767,40. Berkurangnya area hutan dan bertambahnya area pemukiman menyebabkan berkurangnya daerah resapan sehingga daerah aliran sungai Bengawan Solo sepanjang Kabupaten Lamongan rentan terhadap terjadinya banjir pada saat musim penghujan.

• Pola aliran sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009 relatif tetap yang didominasi oleh pola aliran rectangular.

Page 22: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009

Saran

• Untuk mendapatkan tingkat ketelitian klasifikasi citra yang lebih baik, maka sebaiknya jangka waktu antara citra dengan hasil groundtruth tidak terlampau jauh mengingat daerah aliran sungai Bengawan Solo relatif cepat mengalami perubahan.

• Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenali perubahan pola sungai Bengawan Solo dengan menggunakan citra resolusi tinggi sehingga meningkatkan mutu citra dan ketelitian dari data yang dihasilkan.

Page 23: ANALISA PERUBAHAN POLA DAN TATA GUNA LAHAN … filemenganalisa perubahan. pola dan tata guna lahan sungai Bengawan Solo sepanjang kabupaten Lamongan dari tahun 2003 sampai tahun 2009