analisa performansi swing machinery pada …eprints.ums.ac.id/70694/12/naskah publikasi.pdf ·...

20
ANALISA PERFORMANSI SWING MACHINERY PADA EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Oleh : ADITYA PUTU PRAMANA D 200 140 213 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: hoangliem

Post on 03-Aug-2019

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANALISA PERFORMANSI SWING MACHINERY PADA

EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Oleh :

ADITYA PUTU PRAMANA

D 200 140 213

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

i

ii

iii

1

ANALISA PERFORMANSI SWING MACHINERY PADA EXCAVATOR

KOMATSU PC200-8

Abstrak

Swing machinery pada excavator adalah komponen yang berguna untuk

menggerakkan upperstructur unit yaitu sebesar 360o. Swing machinery terbagi

menjadi beberapa komponen antara lain: Swing motor, swing brake, dan swing

reducer. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme kerja dari masing-

masing komponen pada swing machinery dan besarnya gaya-gaya yang bekerja.

Swing machinery merupakan komponen yang merubah pressure dari main pump

menjadi gerakan mekanis, Swing brake berfungsi untuk engaged dan disengaged

clutch dan disk yang berfungsi untuk lock serta release cylinder block pada swing

motor, Swing reducer berfungsi untuk mengurangi putaran dari swing motor yang

akan menaikkan torsi sehingga swing machinery dapat memutar upperstructur dari

excavator. Hasil analisa gaya-gaya yang bekerja pada swing motor seperti torsi

sebesar 503,516 Nm didapatkan efisiensi mekanis sebesar 89,07 %, flow rate

sebesar 3,351 x 10-3 m3/menit didapatkan efisiensi volumetric sebesar 79,30 %, dan

efisiensi keseluruhan pada swing motor sebesar 71,13 %. Kemudian reduksi dan

speed ratio pada swing reducer adalah -4,76 rpm dan 1,17 pada tingkat pertama dan

-3,85 dan 1,05 pada tingkat kedua. Kemudian akan didapatkan besarnya momen

puntir, kecepatan tangensial, dan beban nominal pada roda roda gigi planetary gear

swing reducer.

Kata Kunci : Excavator, Swing Machinery, Swing Motor, Swing Reducer,

Planetary Gear

Abstract

Swing machinery on the excavator is a usefull component to swing upperstructur

unit by 360o. Swing device is divided into several components, among others:

Swing motor, swing brake, and swing reducer. This analysis aims to determine

the working mechanism of each component on the swing device and the magnitude

of the forces that work. Swing motor is a component that converts pressure from

main pump to mechanical movement, Swing brake functions to engage and

disengage clucth and disk that serves to release cylinder block and lock cylinder

block on swing motor, Swing reducer functions to reduce rotation of swing motor

but increase torque, so swing device can swing upperstructur of excavator. The

results of the analysis, the forces that work on swing motor like torque of 503,516

Nm obtained mechanical efficiency of 89,07 %, flow rate of 3,315 x10-3 m3/ minute,

obtained volumetric efficiency of 79,30 %, and overall efficiency in motor swing

2

equal to 71,13 %. Then the speed ratio and reduction of the swing reducer are 1.17

and -4,76 rpm at the first level and 1.05 and -3,85 rpm at the second level. Then

there will be the amount of torque, tangential velocity, and nominal load on

planetary gear swing reducer gear

Keywords : Excavator, Swing Machinery, Swing Motor, Swing Reducer,

Planetary Gear

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Excavator merupakan salah satu alat berat yang paling sering digunakan

dikarenakan memiliki fleksibilitas yang tinggi. Excavator merupakan sebuah

alat/machine yang digunakan untuk menggali, memuat dan memindahkan

material dari suatu tempat ke tempat lain. Dilihat dari strukturnya, excavator

terdiri dari tiga bagian, yaitu : Upperstructure, attachment, dan undercarriage.

Upperstructure merupakan tempat dudukan dari attachment pada excavator

sehingga fungsi dari attachment sangat dipengaruhi oleh kondisi dan gerakan

dari upperstructure dimana upperstructure dapat melakukan gerakan berputar

(Swing) sebesar 360o, pergerakan swing pada unit tidak lepas dari swing system

dari excavator yaitu menggunakan swing machinery.

Swing machinery berada diantara upperstructure dan undercarriage,

swing machinery merubah pressure dari main pump menjadi putaran , dimana

putaran tersebut akan direduksi untuk menghasilkan torsi yang besar guna

untuk melakukan gerakan swing .

Pergerakan dari swing tersebut sangat berpengaruh terhadap produktivitas dari

excavator tersebut. Untuk itu penulis mengambil judul untuk tugas akhir

“Analisa Performansi Swing Machinery Pada Excavator Komatsu PC200-8”.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan tugas akhir ini

adalah :

3

1. Mengetahui mekanisme kerja dari komponen-komponen swing machinery

seperti swing motor, swing brake, dan swing reducer pada excavator

komatsu PC200-8.

2. Mengetahui torsi, flow rate, dan effieciency dari swing motor excavator

komatsu PC200-8.

3. Mengetahui speed ratio, reduksi putaran serta gaya masing-masing gear

pada planetary gear swing reducer.

1.3 Batasan Masalah

1. Komponen-komponen dan mekanisme pada swing machinery excavator

komatsu PC200-8.

2. Swing machinery yang dibahas pada laporan ini adalah swing machinery

pada excavator komatsu PC200-8

2. DASAR TEORI

2.1 Diagram Alir Swing Machinery

4

Gambar 1 Diagram Alir Swing System

2.2 Hydraulic Motor

Hydraulic Motor adalah sebuah actuator mekanik yang mengkonversi

aliran dan tekanan hidrolik menjadi torsi atau tenaga putaran.

Hydraulic motor memiliki cara kerja yang berlawanan dengan pompa

dimana Pompa merubah gerak mekanis (Putaran) menjadi gerak hidrolis

5

sedangkan motor merubah gerak hidrolis menjadi gerak mekanis

(Putaran). Hydraulic motor yang digunakan pada swing machinery

excavator komatsu PC200-8 adalah axial hydraulic piston motor.

Gambar 2 Sketsa Axial hydraulic piston motor

Axial Hydraulic Piston motor tersusun atas beberapa piston yang

terpasang sejajar terhadap sumbu putar. Piston akan terdorong keluar dari

silinder blok ketika zat cair disalurkan melalui sisi inlet yang masuk ke

cylinder block, sehingga akan berakibat cylinder block berputar seiring

dengan piston menggerakan drive shaft kemudian oli akan terdorong

keluar melalui sisi outlet. Jumlah torsi yang dihasilkan oleh motor

dipengaruhi tekanan dari oli dan sudut dari swash plate.

2.3 Swing Brake

2.3.1 Swing Brake Lock

Pada swing motor excavator komatsu PC200-8 menggunakan spring

loaded I untuk hydraulic brake-nya. Cara kerja Swing brake pada

saat engaged, Spring yang terpasang pada brake piston menekan

disc dan plate yang mana gigi-gigi gear pada plate terhubung

dengan gigi gear pada cylinder block. Sehingga disc dan plate yang

saling bersinggungan (engaged) akan menguci cylinder block

sehingga tidak mengalami putaran.

6

Gambar 3 Skema kerja engaged swing brake

2.3.2 Swing Brake Release

Cara kerja swing brake disengaged. Saat aliran dari pilot yang

masuk dari port SH akan menekan Check valve (Brake release

valve) sehingga aliran oli dapat masuk ke brake piston chamber

dimana oli akan mengangkat brake piston sehingga disc dan plate

dapat release.

Gambar 4 Skema kerja disengaged swing brake

2.4 Swing Reducer

Swing machinery pada excavator komatsu PC200-8 menggunakan sistem

planetary gear. Planetary gear terbagi menjadi tiga elemen utama, yaitu

Sun Gear, Planetary Carrier dan Ring Gear.

7

Gambar 5 Single pinion type

Speed ratio dari gear penggerak dengan gear yang digerakkan adalah

tergantung dari jumlah gigi masing-masing gear. Kebanyakan

pemakaian dari planetary gear sistem terdapat pada sistem yang

membutuhkan torsi yang besar, dimana untuk torsi dan putarannya

dapat diubah bervariasi dalah berbagai tingkatan.

2.4.1 Planetary Gear Pada Swing Reducer

Excavator komatsu PC200-8 menggunakan 2 buah single pinion

type yang disusun bertingkat. Sun gear tingkat pertama yang

berhubungan dengan output shaft dari hydraulic motor (swing

motor) akan menggerakan planet gear yang berjumlah 3

dimana pada masing- masing planet gear bersatu dengan

carriernya, pada carrier tingkat pertama terdapat gear yang

bersinggungan dengan sun gear kedua, sehingga putaran yang

sudah direduksi pada tingkat pertama akan diteruskan menuju

sun gear tingkat kedua, pada tingkat ini putaran yang direduksi

ditingkat pertama mengalami reduksi kembali. Carrier pada

planet gear tingkat kedua ini berhubungan dengan shaft output

dari swing machinary dan ring gear yang ditahan (Housing

swing reducer). Putaran yang telah direduksi pada tingkat

pertama dan tingkat kedua kemudian diteruskan oleh output

shaft swing machinery yang terdapat main gear.

8

Gambar 6 Sketsa Swing reduction Gear pada swing machinary

2.5 Valve

Untuk mencegah agar swing machinery tidak bermasalah dan menghindari

rusaknya komponen-komponennya, maka pada swing machinery

menggunakan beberapa valve yaitu Relief valve, Make up valve, Anti-

Reverse valve, Parking brake dan Brake release valve. Relief valve

berfungsi mengatur tekanan pada oli yang akan menuju swing motor, Make

up valve menggunakan sistem kerja check valve yang hanya mengalirkan

aliran ke satu arah saja, make up valve pada swing motor bertujuan agar

menghindari adanya kekosongan ruang pada swing motor yang nantinya

dapat menyebabkan kavitasi, Anti-reverse valve merupakan valve yang

berguna sebagai safety valve ketika unit berhenti melakukan swing. Sistem

kerja brake valve sama dengan make up valve, yaitu mengisi kekosongan

fluida pada aliran ke swing motor, Parking brake dan Brake release valve

berfungsi untuk engaged dan disengaged clutch dan disk pada swing

brake.

2.6 Rumus Perhitungan

Shaft Main Gear

9

2.6.1 Analisa Perhitungan Torsi Hydraulic Motor

a. Torsi Teoritis (TT)

𝑇𝑇 =𝑉𝑑 × 𝑃

2𝜋

TT = Torsi Teoritis (Nm)

Vd = Theoritical Displacement (m3/rev)

P = Pressure yang masuk ke inlet (N/m2)

b. Torsi aktual (TA)

𝑇𝐴 =𝑉𝑑. ∆𝑃

2. 𝜋[𝐶1 + 𝐶2|cos(𝑛𝜃)|]

TA = Torsi Aktual (Nm)

Vd = Theoritical Displacement (m3/rev)

∆P = PA-PB (Pressure In – Pressure Out) (N/m2)

𝜃 = Sudut antar piston berdasar pusat shaft (o)

n = Jumlah piston

c. Mechanical efficiency (ɳm)

𝜂𝑚 =𝐴𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑡𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟

𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠=

𝑇𝐴

𝑇𝑇

ɳm = Mechanical Efficiency (%)

2.6.2 Analisa Perhitungan Flow Rate Hydraulic Motor

a. Flow rate teoritis (QT)

𝑄𝑇 =𝑉𝑑. 𝜔

2. 𝜋

QT = Flow Rate Teoritis (𝑚3/𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑)

Vd = Theoritical Displacement (m3/rev)l

𝜔 = Kecepatan sudut (rad/s)

b. Flow rate aktual (QA)

𝑄𝐴 =𝑉𝑑.𝜔

2.𝜋[𝐶1 + 𝐶2|cos(𝑛𝜃)|]

QA = Flow Rate Aktual (𝑚3/𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑)

Vd = Theoritical Displacement (m3/rev)

10

𝜔 = Kecepatan sudut (rad/s)

𝜃 = Sudut antar piston berdasar pusat shaft (o)

n = Jumlah piston

c. Daya hydraulic motor (Pm)

𝑃𝑚 = 𝑄𝐴. 𝑃

Pm = Daya Hydraulic Motor (watt)

𝑄𝐴 = Flow rate aktual motor (𝑚3/𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑)

𝑃 = Pressure In (N/m2)

d. Volumentric efficeincy (ɳv)

𝜂𝑣 =𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟

𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑟𝑎𝑡𝑒 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟=

𝑄𝑇

𝑄𝐴

ɳv = Volumetric Efficiency (%))

2.6.3 Analisa Perhitungan Overall Efficiency (ɳv)

𝜂𝑜 = 𝜂𝑣. 𝜂𝑚

ɳo = Overall Efficiency (%)

2.6.4 Analisa Perhitungan Speed Ratio Planetary Gear

𝑃𝑒𝑟𝑏𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑖𝑔𝑖 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑖𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑔𝑖𝑔𝑖 𝑑𝑖𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘𝑘𝑎𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑔𝑖𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑟𝑜𝑑𝑎 𝑔𝑖𝑔𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑒𝑟𝑎𝑘

2.6.5 Analisa Perhitungan Reduksi Putaran Planetary Gear

𝑆. 𝑁𝑆 + 𝑅. 𝑁𝑟 = (𝑆 + 𝑅)𝑁𝐶

S = Jumlah gigi sun gear

R = Jumlah gigi ring gear

Ns = Jumlah putaran sun gear

Nr = Jumlah putaran ring gear

Nc = Jumlah putaran planet gear

2.6.6 Analisa Perhitungan Roda Gigi

a. Tinggi Gigi (ℎ)

ℎ =(𝑑𝑘. 𝑑𝑓)

2

h = Tinggi gigi (mm)

dk = Diameter lingkaran kepala (mm)

11

df = Diameter lingkaran kaki (mm)

b. Modul (m)

𝑚 =𝑑𝑡

𝑍

m = Modul (mm)

dt = Diameter tusuk (mm)

Z = Jumlah gigi

c. Diameter Jarak Bagi atau Diameter Tusuk (dt)

𝑑𝑡 = 𝑍 × 𝑚

𝑑𝑡 = Diameter tusuk (mm)

Z = Jumlah gigi

m = Modul (mm)

2.6.7 Analisa Perhitungan Momen Puntir (MP)

𝑀𝑝 = 716𝑃𝑚

𝑛

Mp = Momen Puntir (kgm)

Pm = Daya motor Hidrolik (HP)

n = Putaran Motor (rpm)

2.6.8 Analisa Perhitungan Kecepatan Keliling (V)

𝑉 =𝜋. 𝑑𝑡 . 𝑛𝑛

60

V = Kecepatan keliling (𝑚𝑚/𝑠)

dt = Diameter tusuk (mm)

nn = Putaran roda gigi (rpm)

2.6.9 Analisa Perhitungan Gaya (B)

𝐵 =𝑈

𝑑𝑡 . 𝑏

B = Gaya yang bekerja (kg/mm2)

U = Gaya tangensial (kg)

b = Lebar roda gigi (mm)

dt = Diameter tusuk (mm)

12

Untuk mencari gaya tangensial dari roda gigi digunakan persamaan

sebagai berikut :

𝑈 =2. (𝑀𝑝. 103)

𝑑𝑡

U = Gaya tangensial (kg)

Mp = Momen puntir (kgm)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Perhitungan Swing Motor

Tabel 1 Hasil Perhitungan Hydraulic Motor

No TT (Nm) Ta (Nm) 𝜂𝑚 (%) QT (m3/s)

1 565,286 503,516 89,072 4,812 × 10−4

QA (m3/s) Pm (HP) ɳv (%) ɳo (%)

6,061 × 10−4 23,083 79,392 70,716

Didapatkan nilai flow rate actual lebih besar dibandingkan dengan flow rate

teoritis Hal ini diakibatkan karena terdapat leakage oli pada komponen valve

plate yang mengakibatkan sebagian oli mengalir langsung ke sisi outlet port

dari valve plate. Hal ini otomatis akan mengakibatkan torsi pada piston akan

turun dikarenakan kurangnya suplai aliran oli.

3.2 Hasil Perhitungan Swing Reducer

Tabel 2 Hasil Perhitungan Roda Gigi Planetary Gear

Planetary

Gear

Reduksi

(Rpm)

Putaran

Output (Rpm)

Tinggi Gigi (mm)

Sun Gear Planet Gear

Tingkat I -178,64 52,36 7,925 8,650

Tingkat II -39,96 12,4 6,275 9,900

13

Modul (mm) Diameter Tusuk (mm)

Sun Gear Planet Gear Sun Gear Planet Gear

3,522 3,844 59,874 76,880

2,788 4,400 50,184 83,600

Mp Sun

(Kgm)

Mp Planet

(Kgm)

Mp Ring

(Kgm)

V Sun

(m/s)

V Planet

(m/s)

71,547 83,710 0 0,7241 0,7947

315,649 369,310 0 0,1375 0,1958

V Ring (m/s) U Sun (Kg) U Planet (Kg) U Ring (Kg)

0 2389,918 2389,918 0

0 12579,666 12579,666 0

B Sun (kg/mm2) B Planet (kg/mm2) B Ring (kg/mm2)

1,078 1,078 0

6,774 6,774 0

Pada swing reducer terdapat dua tingkat planetary gear, dimana pada setiap

planetary gear terdiri dari sun gear, planet gear dan ring gear. Besarnya

momen puntir dan gaya tangensial pada planetary gear tingkat kedua lebih

tinggi dari tingkat pertama. Hal ini terjadi karena pada planetary gear kedua

putaran yang terjadi lebih lambat daripada putaran planetary gear tingkat

pertama, dalam hal ini ketika putaran direduksi maka otomatis gaya-gaya

yang bekerja pada roda gigi akan bertambah besar.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa dan pembahasan pada swing machinery excavator

komatsu PC200-8 didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

14

1. Mekanisme swing motor adalah untuk merubah pressure dari oli

menjadi tenaga putaran. Swing brake untuk mengatur engaged dan dis-

engaged disk-clutch pada sistem pengereman swing. Serta Swing

reducer untuk mereduksi putaran yang masuk dari swing motor.

2. Didapatkan torsi teoritis 565,286 Nm dan torsi aktual 503,516 Nm

sehingga didapatkan effisiensi mekanis 89,072 %, flow rate teoritis

4,812 x 10-4 m3/s dan flow rate aktual 6,061 x 10-4 m3/s sehingga

didapatkan efisiensi volumetris 79,392 %, dan efisiensi keseluruhan

sebesar 70,716 %.

3. Putaran sebesar 231 rpm dari swing motor direduksi menjadi 52,36 rpm

pada planetary gear tingkat pertama, kemudian direduksi kembali

menjadi 12,4 rpm pada planetary gear tingkat kedua. Besar gaya yang

terjadi pada sun gear dan planet gear tingkat pertama adalah 1,078

kg/mm2. Sedangkan pada planetary gear tingkat kedua adalah 6,774

kg/mm2.

4.2 Saran

1. Untuk mempermudah pemahaman tentang komponen-komponen dari

swing machinery disarankan untuk membaca Shop Manual (SM) serta

Operation and Maintenance Manual Book (OMM) dari excavator

komatsu PC200-8.

2. Sebelum menghitung gaya-gaya yang bekerja pada swing machinery

disarankan untuk mengetahui mekanisme dari sistem swing machinery

itu sendiri.

PERSANTUNAN

Alhamdulillahirabbil ‘aalamin, segala puji syukur bagi Allah SWT atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan

tugas akhir yang berjudul “Analisa Performansi Swing Machinery Pada Excavator

Komatsu PC200-8”.

15

Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini tidak dapat terselesaikan tan[pa

adanya bantuan, dukungan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin mengucapkan ucapan terimakasih kepada:

1. Kedua orang tua dan kakak tersayang, yang senantiasa mendoakan yang

terbaik untuk anaknya.

2. Bapak Ir. Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Bapak Ir. H. Subroto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.

4. Bapak Wijianto, S.T., M.Eng.Sc., selaku dosen pembimbing yang

senantiasa memberikan arahan dan masukan-masukan yang bermanfaat

bagi terselesaikannya tugas ini.

5. Dosen-dosen Jurusan Teknik Mesin dan Sekolah Vokasi Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang telah membimbing dan mendidik saya

untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

6. Teman-teman seperjuangan teknik mesin, yang telah bersama berjuang

untuk menuntut ilmu di Jurusan Teknik Mesin

Serta seluruh pihak lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah

membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA

Bartos,S. 1992. “Mathematical Modeling of Bent-Axis Hydraulic Piston Motor”.

(http://ipnpr.jpl.nasa.gov/progress_report/42111/111S.PDF, diakses pada

tanggal 14 Agustus 2018).

Brian, P. 2011. ”Perencanaan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 7 Ton,

Tinggi 55 Meter, Radius 60 M, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat”.

Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan.

Diyanto,Ferly. 2015. “Analisa Final Drive Planetary Gear Wheel Loader XCMG

ZL 50 GN”. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Surakarta, Surakarta.

16

Eaton Power Business. 2015. “Fixed Displacement Swing Drive Motor”.

(http://www.eaton.com/ecm/groups/public/@pub/@eaton/@hyd/document

s/content/pct_430500.pdf, diakses pada tanggal 14 Agustus 2018).

Komatsu American Corp. 2016. “Shop Manual PC200-8 SEN00084-03”. U.S.A:

Komatsu American Corp.

Jagadeesha,T. “Analysis of an axial-piston swash-plate type hydrostatic

pump”.(http://nptel.ac.in/courses/112105046/m5L19.pdf, diakses pada

tanggal 14 Agustus 2018).

Jagadeesha,T. “Hydraulic Motors”. (http://nptel.ac.in/courses/1121106175/

module%201/Lecture%2010.pdf, diakses pada tanggal 14 Agustus 2018).

Jagadeesha,T. “Hydraulic Motors (continued)”. (http://nptel.ac.in/courses/

1121106175/module%201/Lecture%2011.pdf, diakses pada tanggal 14

Agustus 2018).

Niemann,G. 1994. “Elemen Mesin Jilid II”. Jakarta: Erlangga.

Sularso. 1997. “Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin”. Jakarta: PT.

Pradya Paramita.

Team Pengembang Vokasi. 2016. “Hydraulic System”. Surakarta: Sekolah Vokasi.

Team Pengembang Vokasi. 2016. “Torqueflow Drive System”. Surakarta: Sekolah

Vokasi.