analisa kinerja jalan margonda raya kota depok

17
1 ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK Endang Susilowati Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma 1. Abstrak Jalan Margonda Raya memiliki fungsi jalan kolektor primer dengan panjang jalan 4.895 km, volume lalu lintas Jalan Margonda Raya paling tinggi dibandingkan jalan lainnya dikota Depok terutama pada jam sibuk dikisaran waktu 07.00-08.00 dengan jenis kendaraan sedan dan sepeda motor.. Batasan yang diambil yaitu Bundaran UI sampai pertigaan jalan Margonda Raya-jalan Ir.H.Juanda dengan lokasi survey depan kampus D Universitas Gunadarma, pertigaan jalan Margonda Raya-jalan Ir.H.Juanda sampai pertigaan jalan Margonda Raya-Jalan Arief Raman Hakim dengan lokasi survey depan mall Depok, pertigaan jalan Margonda Raya-Jalan Arief Rahman Hakim sampai pertigaan jalan Margonda Raya-Depok II-Bojong Gede. Data yang diambil pada waktu survey adalah data volume kendaraan, pejalan kaki dan waktu berhenti kendaraan. Berdasarkan analisa didapatkan kinerja jalan Margonda Raya termasuk dalam tingkatan yang D pada saat volume lalu lintas maksimum yaitu “Arus mendekati tidak stabil kecepatan masih dapat dikendalikan V/C masih dapat ditolerir” dan volume maksimum yang didapat pada waktu survey adalah pada hari senin setiap segmennya. Solusi yang didapat yaitu ditutupnya median jalan dengan pagar agar pejalan kaki tidak menyebrang sembarangan (dibuat jembatan penyembrangan orang), dibuat halte pemberhentian dan dibuat juga storage (tempat pemberhentian angkot).

Upload: duongtram

Post on 14-Jan-2017

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

1

ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA

KOTA DEPOK

Endang Susilowati

Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma

1. Abstrak

Jalan Margonda Raya memiliki fungsi jalan kolektor primer dengan

panjang jalan 4.895 km, volume lalu lintas Jalan Margonda Raya paling tinggi

dibandingkan jalan lainnya dikota Depok terutama pada jam sibuk dikisaran

waktu 07.00-08.00 dengan jenis kendaraan sedan dan sepeda motor.. Batasan

yang diambil yaitu Bundaran UI sampai pertigaan jalan Margonda Raya-jalan

Ir.H.Juanda dengan lokasi survey depan kampus D Universitas Gunadarma,

pertigaan jalan Margonda Raya-jalan Ir.H.Juanda sampai pertigaan jalan

Margonda Raya-Jalan Arief Raman Hakim dengan lokasi survey depan mall

Depok, pertigaan jalan Margonda Raya-Jalan Arief Rahman Hakim sampai

pertigaan jalan Margonda Raya-Depok II-Bojong Gede. Data yang diambil pada

waktu survey adalah data volume kendaraan, pejalan kaki dan waktu berhenti

kendaraan. Berdasarkan analisa didapatkan kinerja jalan Margonda Raya termasuk

dalam tingkatan yang D pada saat volume lalu lintas maksimum yaitu “Arus

mendekati tidak stabil kecepatan masih dapat dikendalikan V/C masih dapat

ditolerir” dan volume maksimum yang didapat pada waktu survey adalah pada

hari senin setiap segmennya. Solusi yang didapat yaitu ditutupnya median jalan

dengan pagar agar pejalan kaki tidak menyebrang sembarangan (dibuat jembatan

penyembrangan orang), dibuat halte pemberhentian dan dibuat juga storage

(tempat pemberhentian angkot).

Page 2: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

2

2. Latar Belakang

Jalan Margonda Raya merupakan akses utama dari dan kekota Jakarta

serta pintu gerbang menuju Kota Depok. Luas kawasan perencanaan yaitu 40,

kawasan perencanaan merupakan pusat utama Kota Depok dengan fungsi utama

sebagai pusat perdagangan dan kawasan ini juga dilalui oleh jalur regional Jalan

Raya Bogor- Jalan Jagorawi dan sistem tranportasi kereta api Jakarta-Depok-

Bogor. Dengan faktor keuntungan lokasional menjadikan kawasan ini mempunyai

posisi yang cukup strategis dan berakses tinggi. Adapun tata guna lahan yang ada

di sekitar lokasi Jalan Margonda Raya bervariasi mulai dari perdagangan,

pendidikan, jasa, perkantoran sampai dengan pedagang kaki lima sehingga

menjadikan daerah Jalan Margonda Raya menjadi pusat orientasi pergerakan

masyarakat baik dalam kota Depok sendiri maupun dari luar kota Depok. Karena

yang menjadi pusat orientasi dan berdekatan dengan lokasi terminal antar kota

yang cukup besar dan menimbulkan kemacetan di beberapa ruas jalan seperti pada

Jalan Margonda Raya dan Jalan Nusantara. Ditambah lagi Jalan Margonda Raya

lokasinya berdekatan dengan pusat perdagangan (Mall) dan sarana pendidikan

3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir adalah sebagai berikut:

Mengetahui kinerja Jalan Margonda Raya di kota Depok dan memberikan

gambaran aktual mengenai kondisi lalu lintas Jalan Margonda Raya pada saat ini.

4. Batasan Penulisan

Jalan Margonda Raya dengan batasan tiga titik sepanjang Jalan Margonda

Raya yaitu sebagai berikut:

Bundaran UI sampai pertigaan Jalan Margonda Raya-Jalan Ir.H.Juanda dengan

lokasi survey di depan Kampus D Universitas Gunadarma.

Pertigaan Jalan Margonda Raya-Jalan Ir.H.Juanda sampai pertigaan Jalan

Margonda Raya-Jalan Arief Rahman Hakim dengan lokasi survey di depan Mall

Depok.

Page 3: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

3

Pertigaan Jalan Margonda Raya-Jalan Arief Rahman Hakim sampai pertigaan

Jalan Margonda Raya-Depok II-Arah Bojong Gede dengan lokasi survey

didepan terminal Depok.

5. Lokasi

6. Tinjauan Pustaka

Lingkup materi kajian dan konsep yang dibahas adalah :

1. Rencana Umum jaringan transportasi jalan ditetapkan berdasarkan kebutuhan

transportasi, fungsi, peranan dan kapasitas lalu lintas dan kelas jalan

(berdasarkan PP No.43 1993).

2. Mencakup 3 aspek penataan ruang, yaitu perencanaan, pemanfaatan dan

pengendalian ruang (berdasarkan UU No. 24 tahun 1992) tentang penataan

ruang.

3. Ruas jalan perkotaan sebagai ruas jalan yang memiliki pengembangan

permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan. Adanya

jam puncak lalu lintas pagi dan sore serta tingginya persentase kendaraan

pribadi juga merupakan ciri lalu lintas perkotaan. Keberadaan kereb juga

merupakan ciri prasarana jalan perkotaan (Bina Marga, 1997).

4. Untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan

lingkungan dan memberikan kontribusi pada efisiensi ekonomi, pemerataan

sosial sudah saatnya dibentuk sistem transportasi umum yang lebih baik

(Implementasi dari Agenda 21).

Page 4: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

4

Volume Lalu Lintas

Volume lalu lintas menunjukan jumlah kendaraan yang melintasi satu titik

pengamatan dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit). Volume lalu lintas adalah

banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik atau garis tertentu.

Menurut Soehodho dan Sutanto (1998) dalam bukunya yang berjudul

“Rekayasa Lalu Lintas” kapasitas jalan adalah kemampuan suatu jalan yang

menerima beban lalu lintas atau jumlah kendaraan maksimal selama satu jam

dengan kondisi serta arus lalu lintas tertentu. Menurut Clarkson H.O dan Gerry

(1988) dalam bukunya yang berjudul “Teknik Jalan Raya”, Kapasitas suatu ruas

jalan adalah jumlah kendaraan maksimum yang memiliki kemungkinan yang

cukup untuk melewati ruas jalan tersebut (dalam satu maupun kedua arah) dalam

periode waktu tertentu dibawah kondisi jalan dan lalu lintas yang umum.

Sedangkan menurut laporan survey lalu lintas 2003 Dinas Perhubungan

DKI JAKARTA, kapasitas jalan adalah arus lalu lintas (mantap) maksimum yang

melintasi suatu penampang ruas jalan yang dapat dipertahankan per satuan jam

dalam kondisi tertentu (geometrik, komposisi dan distribusi lalu lintas, faktor

lingkungan). Kapasitas dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp). Untuk

jalan dua jalur dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah (kombinasi dua

arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan

kapasitas ditentukan per lajur.

Kecepatan Arus Bebas

Kecepatan arus bebas didefinisikan sebagai kecepatan pada saat

tingkatan arus nol, sesuai dengan kecepatan yang akan dipilih pengemudi

seandainya mengendarai kendaraan bermotor tanpa halangan kendaraan bermotor

lain dijalan (yaitu saat arus = 0). Kecepatan arus bebas mobil menumpang

biasanya 10%-15% lebih tinggi dari jenis kendaraan lain.

Page 5: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

5

Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan menyatakan tingkat kualitas lalu lintas yang

sesungguhnya terjadi. Tingkat ini dinilai oleh pengemudi atau penumpang

berdasarkan tingkat kemudahan dan kenyamaan mengemudi. Penilaian

kenyamanan mengemudi dilakukan berdasarkan kebebasan memilih kecepatan

dan kebebasan bergerak (maneuver).

Tingkat pelayanan ini dibedakan menjadi 6 kelas yaitu dari A untuk

tingkat yang paling baik sampai dengan tingkat F untuk kondisi yang paling

buruk. Definisi tingkat pelayanan untuk masing-masing kelas untuk jalan bebas

hambatan (freeways) adalah sebagai berikut:

Tingkat Karakteristik

V/C

Pelayanan Ratio

A

Kondisi arus bebas kecepatan tinggi

0,0 - 0,20 Volume lalu lintas rendah

B

Arus stabil kecepatan mulai dibatasi

0,21 - 0,44 oleh kondisi lalu lintas

C

Arus stabil kecepatan dan gerak

0,45 - 0,75 kendaraan dikendalikan

D

Arus mendekati tidak stabil kecepatan

0,76 - 0,84 masih dapat dikendalikan V/C masih

dapat ditolerir

E

Arus tidak stabil kecepatan kadang

0,85 - 1,00 terhenti permintaan mendekati

kapasitas

F

Arus dipaksakan kecepatan rendah

1,00 volume dibawah kapasitas antrian

panjang

Page 6: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

6

7. Metodologi

Adapun metodologi yang diambil yaitu dengan dua cara yaitu dengan cara

pengumpulan data (survey/observasi lapangan dan observasi tidak langsung) dan

cara menganalisa dengan menggunakan rumus dibawah ini.

Rumus yang digunakan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI):

Kapasitas

CSSFSPW0 FCFCFCFCCC

Dimana :

C = Kapasitas (smp/jam)

C0 = Kapasitas dasar (smp/jam)

FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan

FCSP = Faktor pemyesuaian pemisahan arah (hanya untuk jalan tak

terbagi)

FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb

penghalang

FFVCS = Faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota

Kecepatan Arus Bebas

CSSFW0 FFVFFV)FVFV(FV

Dimana:

FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan (km/jam)

FV0 = Kecepatan arus bebas dasar kendaran ringan (km/jam)

FVW = Penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif (km/jam)

FFVSF = Faktor penyesuaian kondisi hambatan samping

FFVCS = Faktor penyesuaian ukuran kota

Page 7: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

7

Derajat Kejenuhan (Degree of Saturation, DS)

C

QDS

Dimana:

DS = Derajat Kejenuhan atau Degree of Saturation (DS)

Q = Volume lalu lintas (smp/jam)

C = kapasitas jalan (smp/jam)

Kecepatan dan Waktu Tempuh

TTLV

Dimana:

V = Kecepatan rata-rata ruang LV (km/jam)

L = Panjang segmen (km)

TT = Waktu tempuh rata-rata LV sepanjang segmen (jam)

8. Data-Data

Jalan Margonda Raya memiliki data-data umum sebagai berikut:

a. Jenis jalan tersebut adalah jalan kolektor primer.

b. Panjang ruas jalan adalah 4,895 km.

c. Jalan terdiri dari 4 (empat) lajur dan 2 (dua) jalur dengan lebar tiap lajur

adalah 3,5 m.

d. Jalan ini tidak memiliki bahu jalan tetapi dilengkapi dengan trotoar dengan

lebar rata-rata 1 m dan dilengkapi juga dengan kereb.

e. Jalan ini mempunyai median 50 cm.

Page 8: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

8

Jumlah penduduk Kota Depok pada tahun 2003:

No Kecamatan Jenis Kelamin

Total Pria Perempuan

1 Sawangan 80.925 76.399 157.324

2 Pancoran Mas 129.803 123.011 252.814

3 Sukma Jaya 149.87 147.228 297.098

4 Cimanggis 184.356 179.189 363.545

5 Beji 66.383 62.801 129.184

6 Limo 68.969 66.800 135.769

KOTA DEPOK 680.306 655.428 1335.734

9. Analisa Data

Perhitungan Kapasitas Jalan

Perhitungan kapasitas jalan tersebut dilakukan dengan menggunakan

rumus :

CSSFSPW0 FCFCFCFCCC

Diketahui:

C0 = Kapasitas dasar (smp/jam)

Tipe jalan 4 Lajur 2 jalur terbagi sehingga kapasitas dasarnya =

1650 smp/jam per lajur.

FCW = Faktor penyesuaian lebar jalan

Tipe jalan 4 lajur 2 jalur terbagi memiliki lebar jalan 3,5 m

perlajur sehingga FCW =1,00

FCSP = Faktor penyesuaian pemisahan arah

Diambil data volume kendaraan maksimum pada salah satu

lokasi survey yaitu didepan kampus D Universitas Gunadarma

Q arah Jalan Margonda Raya arah Jakarta-Depok = 2382,30 smp/jam

Q arah Jalan Margonda Raya arah Depok-Jakarta = 2452,40 smp/jam

Q total = 2382,30 + 2452,40 = 4834,70 smp/jam

Page 9: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

9

%50%28,49%1007,4834

30,2382%100

Qtotal

30,2382

Sehingga SP: 50%-50%

Untuk tipe jalan 4 lajur 2 jalur dengan SP 50%-50% = 1,00

FCSF = Faktor penyesuaian hambatan samping

Jalan margonda raya menggunakan kereb penghalang, memiliki

aktifitas pinggir jalan yang tinggi dan merupakan daerah

komersil dengan tipe jalan 4 lajur 2 jalur sehingga FCSF nya=

0,89

FCCS = Kota depok memiliki jumlah penduduk sekitar 1 juta jiwa – 3

juta jiwa sehingga FCCS nya = 1,00

Berdasarkan data-data yang telah ada dapat dihitung besarnya kapasitas

dari jalan margonda raya adalah sebagai berikut:

smp/jam 1468,5 C

1,00 0,89 1,00 1,00 1650 C

FC FC FC FC C C CSSFSPW0

Jadi diketahui bahwa kapasitas kendaraan pada ruas Jalan Margonda Raya

adalah sebesar 1468,5 smp/jam per lajur. Jalan Margonda raya memiliki tipe jalan

4 lajur 2 jalur sehingga 1 jalur memiliki 2 lajur. Dengan demikian kapasitas total

perjalur adalah:

smp/jam 2937 C

smp/jam 1468,5 2 C

Page 10: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

10

Perhitungan Kecepatan Arus bebas

CSSFW0 FFVFC)FVFV(FV

Diketahui :

FV0 = Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (km/jam),

berdasarkan tipe jalan Margonda raya yaitu 4 lajur 2 jalur tak-

terbagi maka nilai FV0 adalah 55 km/jam.

FVW = Penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif (km/jam), pada jalan

margonda raya dengan tipe jalan 4/2 D memiliki lebar jalur

efektifnya 3,5 m maka nilai FVW nya adalah 0.

FCSF = Faktor penyesuaian kondisi hambatan samping, berdasarkan

kelas hambatan samping yang sangat tinggi dan menggunakan

kereb maka FCSF nya adalah 0,90.

FFVCS = Faktor penyesuaian ukuran kota, berdasarkan jumlah penduduk

kota Depok yang berkisar 1,0-3,0 juta penduduk maka diperoleh

FFVCS adalah 1,00.

Sehingga didapat nilai kecepatan arus bebas sebesar:

km/jam 49,5 FV

1,00 0,79 0) (55 FV

FFV FC )FV (FV FV CSSFW0

Perhitungan Kecepatan dan Waktu Tempuh

Kecepatan tempuh didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata ruang dari

kendaraan ringan (LV) sepanjang segmen jalan :

TTLV

Dimana:

V = Kecepatan rata-rata ruang LV (km/jam)

L = Panjang segmen (km)

TT = Waktu tempuh rata-rata LV sepanjang segmen (jam)

Page 11: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

11

a. Lokasi survey didepan kampus D Universitas Gunadarma (Batasan: Bundaran

UI sampai pertigaan jalan Margonda Raya-jalan Ir.H.Juanda).

L = Panjang segmen = 1,057 km

Dengan batasan dari bundaran UI-pertigaan jalan margonda raya-jalan

Ir.H.Juanda.

TT = Waktu tempuh rata-rata LV sepanjang segmen = 9 menit 47 detik =

0,1631 jam.

Sehingga kecepatan rata-rata ruang LV adalah:

jam/km 48,6V

1631,0057,1V

TTLV

b. Lokasi survey didepan Mall Depok (Batasan: Pertigaan jalan Margonda Raya-

Jalan Ir.H.Juanda sampai pertigaan Jalan Margonda Raya-Jalan Arief Rahman

Hakim).

L = Panjang Segmen (km) = 2,667 km

Dengan batasan dari pertigaan Jalan Margonda Raya-Jalan Ir.H.Juanda

sampai Pertigaan Jalan Margonda Raya-Arief Rahman Hakim.

TT = Waktu tempuh rata-rata LV sepanjang segmen = 4 menit 17 detik =

0,0714 jam.

Sehingga kecepatan rata-rata ruang LV adalah:

jam/km35,37V

0714,0667,2V

TTLV

Page 12: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

12

Perhitungan Derajat Kejenuhan (Degree of saturation)

Derajat kejenuhan adalah perbandingan dari volume (nilai arus) lalu lintas

terhadap kapasitasnya.

CQDS

Dimana :

DS = Derajat kejenuhan (smp/jam)

Q = Arus lalu lintas (smp/jam)

C = Kapasitas (smp/jam)

a. Lokasi survey didepan kampus D Universitas Gunadarma (Batasan: Bundaran

UI sampai pertigaan jalan Margonda Raya-jalan Ir.H.Juanda).

Untuk ruas jalan Margonda raya arah Jakarta-Depok

QMax = 2452,4 smp/jam

C = 2937 smp/jam

Sehingga:

84,0DS

2937

4,2452DS

C

QDS

Untuk ruas jalan Margonda Raya arah Depok-Jakarta.

QMax = 2382,3 smp/jam

C = 2937 smp/jam

Sehingga:

81,0DS

2937

3,2382DS

C

QDS

Page 13: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

13

b. Lokasi survey didepan Mall Depok (Batasan: Pertigaan jalan Margonda Raya-

jalan Ir.H.Juanda sampai pertigaan jalan Margonda Raya-Jalan Arief Rahman

Hakim).

Untuk ruas jalan Margonda Raya arah Jakarta-Depok

QMax = 2339,25 smp/jam

C = 2937 smp/jam

Sehingga :

80,0DS

2937

25,2339DS

C

QDS

Untuk jalan Margonda Raya arah Depok-Jakarta

QMax = 2378,55 smp/jam

C = 2937 smp/jam

Sehingga:

81,0DS

2937

55,2378DS

C

QDS

c. Lokasi survey didepan Teminal Depok (Pertigaan Jalan Margonda Raya-

Jalan Arief Rahman Hakim sampai pertigaan Jalan Margonda Raya-Depok II-

Bojong Gede)

Untuk ruas jalan Margonda Raya arah Jakarta-Depok

QMax = 2380,1 smp/jam

C = 2937 smp/jam

Page 14: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

14

Sehingga:

81,0DS

2937

1,2380DS

C

QDS

Untuk ruas jalan Margonda Raya arah Depok-Jakarta

QMax = 2342 smp/jam

C = 2937 smp/jam

Sehingga:

80,0DS

2937

2342DS

C

QDS

c. Lokasi survey didepan terminal Depok (Batasan: Pertigaan jalan Margonda

Raya-Jalan Arief Rahman Hakim sampai pertigaan jalan Margonda Raya-

Depok II-Bojong Gede).

L = Panjang segmen (km) = 1,171 km

Dengan batasan dari pertigaan Jalan Margonda Raya-jalan Arief

Rahman Hakim sampai pertigaan jalan Margonda Raya-Depok II-

Bojong gede.

TT =Waktu tempuh rata-rata LV sepanjang segmen = 3 menit 35 detik =

0,0597 jam.

Sehingga kecepatan rata-rata ruang LV adalah:

jam/km 61,19V

0597,0171,1V

TTLV

Page 15: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

15

10. Kesimpulan

Kinerja Jalan Margonda Raya dapat dilihat dari hasil perhitungan tingkat

pelayanan (Level Of Service) . Hasil yang didapat pada kondisi Volume Lalu

Lintas Maksimum kinerja Jalan Margonda Raya adalah sebagai berikut:

Dari table diatas bahwa diketahui pada kondisi volume lalu lintas maksimum

termasuk dalam tingkat pelayanan D yang artinya “Arus mendekati tidak

stabil kecepatan masih dapat dikendalikan V/C masih dapat ditolerir” terutama

keadaan seperti ini dapat dilihat pada tiga lokasi survey yaitu depan Kampus

D Universitas Gunadarma, depan Mall Depok dan depan Terminal Depok.

Dari hasil perhitungan kapasitas jalan, diketahui bahwa hasilnya 2937

smp/jam dengan demikian hasilnya lebih besar dibandingkan dengan volume

kendaraan maksimum pada setiap segmennya.

Dengan melihat keadaan aktual dari jalan Margonda Raya yang memiliki tipe

jalan 4 lajur 2 jalur, kemacetan yang timbul disepanjang jalan tersebut

disebabkan oleh:

Segmen Batasan Jalur Waktu DS LOS

I

Bundaraan UI sampai pertigaan a. Jakarta-Depok 17.00-18.00 0.84 D

jalan Margonda Raya-

Jalan Ir.H.Juanda b. Depok Jakarta 08.00-09.00 0.81 D

II

Pertigaan Jalan Margonda Raya- a. Jakarta-Depok 19.00-20.00 0.84 D

Jalan Ir.H.Juanda sampai pertigaan

Jalan Margonda Raya-Jalan Arief b. Depok Jakarta 07.00-08.00 0.81 D

Rahman Hakim

III

Pertigaan Jalan Margonda Raya- a. Jakarta-Depok 17.00-18.00 0.81 D

Jalan Arief Rahman Hakim sampai

Pertigaan Jalan Margonda Raya- b. Depok Jakarta 07.00-08.00 0.8 D

Depok II-Bojong Gede

Page 16: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

16

a. Angkutan kota yang berhenti tidak sesuai dengan tempat pemberhentian

(Halte).

b. Pejalan kaki yang tidak disiplin, karena tidak memanfaatkan fasilitas yang

telah disediakan (jembatan penyebrangan) terutama dilokasi survey di

depan Mall Depok dan Terminal Depok.

12. Saran

Kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan Margonda Raya Kota Depok

terjadi pada tiga tempat utama yaitu didepan kanpus D Universitas Gunadarma,

depan Mall Depok dan depan Terminal depok baik arah ke Depok ataupun kearah

Jakarta. Berdasarkan masalah dari kemacetan sepanjang jalan Margonda Raya

tersebut didapatkan solusi dan saran dari masalah adalah sebagai berikut:

1. Ditutupnya median jalan dengan pagar agar pejalan kaki tidak menyebrang

ditempat tersebut sehingga fasilitas yang ada yaitu jembatan penyebrangan

dapat berfungsi sebagaimana mestinya (untuk lokasi survey didepan Mall

Depok dan didepan terminal Depok).

2. Ditertibkannya angkutan kota agar berhenti sesuai dengan tempatnya (halte),

dibangunnya sebuah halte pemberhentian dan pada setiap titik lokasi survey

dibuat jalur lambat/ tempat pemberhentian angkutan kota (Storage).

Adapun Rencana Sketsa Jalur lambat sebagai berikut:

Page 17: ANALISA KINERJA JALAN MARGONDA RAYA KOTA DEPOK

17

3. Untuk lokasi survey didepan Kampus D Universitas Gunadarma, agar dibuat

jembatan penyebrangan untuk pejalan kaki dan menutup median jalan dengan

pagar sehingga pejalan kaki dapat menggunakan fasilitas yang disediakan

(jembatan penyebrangan).

4. Adanya terminal regional sehingga menyebabkan kendaraan umum terpusat

ke Terminal untuk itu disarankan dipindahkannya Terminal Regional Depok

ketempat yang lebih sesuai karena kemacetan disebabkan arus lalu lintas

terpusat pada terminal regional tersebut (Berdasarkan Perencanaan Tata ruang

Wilayah/ RTRW Kota Depok).

13. Daftar Pustaka

Badan Pusat Statistik Kota Depok, “Kota Depok Dalam Angka 2003”.

Clarkson H.O dan Garry, “ Teknik Jalan Raya”, Jakarta, Edisi Kedua, 1988.

Dinas PU, “ Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)”, 2000.

Dinas Tata kota Depok, “ Perencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)”, 2000.

Direktorat Jenderal Bina Marga, “ Manual Kapasitas Jalan Indonesia”, Dinas

Pekerjaan Umum, 1997.

Morlock Edward K, “ Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi”, 1991.

Soehodho, Sutanto, “ Rekayasa Lalu Lintas”, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, Cisarua, Bogor, 1998.

Tamin Ofyar Z, “ Perencanaan dan Pemodelan Transportasi”, ITB Bandung,

Edisi Kedua, 2000.